Portfolio 2019-2020

Page 1

Dominicus Yesa Mahendra Selected Work Portfolio 2019-2020


Dominicus Yesa Mahendra Hello, I am Dominicus, a fresh graduate of Atma Jaya Yogyakarta University, Bachelor of Architecture. I am interested in architecture, art and it’s connection with nature or ecology. Besides that I am interested in new things for me. My motto is "prepare while others playing". I currently work as a freelance architect in Yogyakarta, ID. This portfolio is a collection of my studies and designs on architecture in 2019-2020. Thank you


DOMINICUS YESA MAHENDRA Tegal, 20 August 1998 dominicusyesa7@gmail.com Jl. Perintis Kemerdekaan Gg. Industri No.49 Tegal Timur, Kota Tegal, Jawa Tengah 0895-0969-6387

EDUCATION Atma Jaya University of Yogyakarta (Faculty of Architecture) | 2016-2021 Bachelor Department of Architecture Graduation Predicate Excellent GPA 3.69 / 4.00

ARCHIEVEMENT Archiray V - Eco Architecture for Sustainable Environment | 2019 (Universitas Hasanuddin Makassar) 7th Place in collaborataion with I Made Dwi Putra Mahardika, Prisca Bicawasti Budi Sutanty Arrival 1.0 - Architecture Carnival | 2019 (Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang) 2nd Place in collaborataion with Kristina Mira Gaung Bandung - Sayembara Tanpa Batas | 2018 (Institut Teknologi Bandung) 5th Place in collaboration with Antonius Lanang Tegar P. , Yeshica Theresia Architecture Studio 4 | 2018 (Architecture Faculty of UAJY) 4th Place in Individual Academic Competition

EXPERIENCE Lecture Assistant in Studio Architecture 1 | 2019-2020 Lecturer: Ir. MM. Ning Murdiyanti, M.T. Lecturer: Ir. YD. Krismiyanto, M.T. Lecturer: Ir. Lucia Asdra Rudwiarti, M.Phil., Ph.D. Lecture Assistant in Studio Architecture 2 | 2018-2019 Lecturer: Ir. MM. Ning Murdiyanti, M.T. Lecturer: Nicolaus Nino Ardhiansyah, S.T., Msc. Lecturer: Ir. Lucia Asdra Rudwiarti, M.Phil., Ph.D. Speaker at Sharing Sayembara | 2019 Sharing Sayembara by Himpunan Arsitektur Tricaka


ORGANIZATION Sepekan Arsitektur | 2019 Architecture Faculty of Atma Jaya University Yogyakarta Steering Commite Himpunan Arsitektur Tricaka | 2018-2019 Architecture Faculty of Atma Jaya University Yogyakarta Pengurus Harian - Ketua Himpunan Arsitektur Tricaka | 2017-2018 Architecture Faculty of Atma Jaya University Yogyakarta Biro Ekskursi - Bendahara Wanaprasta | 2017 Architecture Faculty of Atma Jaya University Yogyakarta Ketua Panitia

SKILLS AutoCAD Sketchup V-Ray Enscape CorelDraw Adobe Premiere Adobe Photoshop Microsoft Office Word Microsoft Office Excel Ecotect Sketch

INTEREST Aquascape Running Basketball Hiking Book Craft

SCAN ME Linked In

Issue Architectural Portfolio

Instagram


CONTENT

Museum Helikopter Art Museum | Studio Arsitektur 6 Universitas Atma Jaya Yogyakarta 2019

Re-Design Embung Tambakboyo Public Space | Seni Taman Universitas Atma Jaya Yogyakarta 2019

Sarengan Public Space- an Urban Connector Project | 5th Place of Gaung Bandung Institut Teknologi Bandung 2019

Sirurungang Public Space | 7th Place of ARCHIRAY V “Kampung Kota Berkelanjutan” Universitas Hasanuddin Makassar 2019

Krama Microlibrary Public Space-Book Nest | ACSENT 2020 UDAYANA 2020

Ambin Samarinda Public Space | WEX 2020 Universitas Gajah Mada Yogyakarta 2020

Menteng Rest Public Space | Architectural Design Week 2020 “Titik Singgah” Universitas Taruma Negara 2020

‘WAGU’ Skenario (Wadah Guyub) Educational | 2nd Place of Arrival 1.0 Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang 2019

Pusat Industri dan Wisata Perikanan di Kawasan Siwatu Industry-Recration | Final Project of Academic Work Universitas Atma Jaya Yogyakarta 2020



MUSEUM HELIKOPTER future design 2050 Studio Arsitektur 6 | 2019 Art Museum | Semester 6 Individual Academic

DESKRIPSI Tahun 2050 nanti, beberapa sektor akan berkembang sangat pesat, adapula yang ditinggalkan. Tidak ada yang mengetahui, “Apakah kendaraan darat akan digantikan dengan kendaraan bawah tanah?” “Apakah kendaraan darat nantinya akan di gantikan dengan kendaraan udara?” dan lain sebagainya Yogyakarta dengan nilai budaya yang tinggi, kendaraan merupakan salah satu sarana Sultan dan Kerajaan. Kereta kuda memiliki nilai histori yang tinggi di kota ini, namun akan kah perkembangan Kereta Kuda di tahun 2050 akan bertambah pesat? Atau, akankah histori itu akan menjadi cerita belaka? Lebih luas lagi, Negara Indonesia adalah negara kepulauan, yang mana “Perjalanan yang aman dan nyaman” sangat dipentingkan dari segi kendaraan. 3 Macam kendaraan : darat, laut dan udara. Menjadi sebuah pertanyaan yang mana nantinya akan menjadi kendaraan pribadi di tahun 2050.

KONSEP 2050.

DARAT

CEPAT

PERJALANAN AMAN

PERCEPATAN

TRANSPORTASI

EFISIEN

2050. BANGUNAN & INFRASTRUKTUR

JALAN GREEN ATAP

2050. TRANSPORTASI UDARA

LAUT UDARA

DIPERLEBAR

DI ATAS TANAH

DIGANTI

UNDERGROUN

JALAN JADI RTH BERUBAH BENTUK

ATAP DAK

UNTUK KENDARAAN

PESAWAT PERANG HELIKOPTER

MEDIS

KENDARAAN DARURAT

KENDARAAN

EVAKUASI BALON UDARA

Konsep Narasi

1

2

3

Media Pengingat. Memori masa lalu : merasakan suasana Agresi Militer 1 dan 2. Merubah mindset bahwa “Helikopter tidak hanya untuk Perang, namun akan menjadi kendaraan pribadi masa depan”

Air, Pengunjung dipaksa untuk melepas sepatu, dengan terendam air setinggi mata kaki.

Darat, Merupakan implementasi dari menyamar, dengan tambahan vegetasi dengan kriteria seperti ilalang.

Udara, Menceritakan bagaimana arah pandang dari atas, ingin menceritakan bagaimana strategi Agresi Militer



Potongan A-A’

Skala

0

8

16

24

Panel ACP Roof Tiles 100cm Balok Induk 25x40 Plywood 5cm dg rangka Truss silinder Metal Kolom 80x40

+ 23.00 + 20.00 + 18.00 + 16.00 + 12.00 + 8.00

0.00 - 4.00

kantor Lobby dan market

28.10

Pameran ‘air’

10.00

16.00

Pameran ‘air’

5.50

49.20

Potongan B-B’

Skala

0

8

16

24

Dak roof Balok Induk 25x40 Plywood 5cm dg rangka Truss silinder metal Dinding 20cm

+ 23.00

Dinding 30cm

+ 20.00

kolom 80x40 + 12.00 + 8.00 + 4.00 0.00 - 4.00

Pameran ‘udara’

Pameran ‘udara’

Pameran ‘air’

Pameran ‘darat’

16.50

14.00

13,66 cm 4,72 8,48 cm 9.00


Jala

nS

elok

an M

atar

am

Ja

lan

Ela

ng

Mengikuti sempadan dan menentukan zoning makro, kemudian dinaikan.

Tidak dinaikan, merupakan respon angin, sehingga angin dapat ditangkap dan di alirkan ke semua ruang.

Membelah massing, “membelah waktu”. memberikan cahaya masuk.

Subtractive, merupakan respon dari angin yang berasal dari selatan


PERSPEKTIF EKSTERIOR View Kedatangan Aksen Bata Merah tidak melingkupi semua bagian, karena aksen tersebut akan dijadikan Benang merah pada setiap Narasi yang akan di sajikan. “WALL OF HISTORY”. Partisi ACP menjadi “point of interest” pada museum tersebut.

2 3

3 1

Menaikan massa, agar ruang dibawah massa dapat digunakan.

2

Membuat alur selalu berjalan dan berputar.

1

b a

Konsep suasana. Massa 1 (lantai bawah), air. Memaksa pengunjung untuk melewati air. Massa 2, darat. Massa 3, udara.

Membuat sirkulasi dari massa 3 ke bagian massa 2.


Persepektif atas lobby, yang dapat diakses karyawan dan pimpinan. Jembatan Penghubung mengalir dari repetiri partisi ACP merupakan gambaran adanya perubahan waktu yang dapat merubah mindset manusia. Slice pada atap untuk memberi aksen cahaya masuk dengan skylight

Perspektif Interior, pengunjung harus melalui area naratif , yaitu melalui “Darat” dengan merasakan langsung suasana Kebun, Tropis, dll. Dengan menginjak pasir, rumput,dan melewati semak semak, disisi kiri terdapat “Wall of History” : bagaimana suasana Perang Agresi Militer dan hancurnya Helikopter di masa tersebut.

Perspektif Interior, sudut pandang dari atas / udara. Menceritakan kondisi bagaimana para prajurit ketika diatas langit dengan helikopter perang. Namun Helikopter yang di pamerkan adalah helikopter pribadi masa depan 2050


Re-design embung tambakboyo re-design project

Seni Taman | 2019 Publik Space | Semester 6 Collaboration with Mikael Harda Putranata, Romanus Elshadai Juniarta, Alberto Christian Deviantoro, and Ronaldus Rombe DESKRIPSI Makro : Yogyakarta waktu ke waktu mengalami pertumbuhan pembangunan dan kepadatan penduduk dengan aktivitas yang tinggi. Hal ini mengakibatkan terjadinya krisis lahan hijau dan kurangnya wadah untuk masyarakat kota. Sleman merupakan kabupaten dengan kemajuan sangat pesat. Hal ini di karenakan Sleman menjanjikan adanya sarana pendidikan, ekonomi dan lain sebagainya. Namun ketersediaan RTH di kabupaten ini terbilang kurang. Mikro : Embung Tambakboyo merupakan bendungan air dengan luas 89.076,54m², lokasi berada di Caturtunggal Kec. Depok, Kab. Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Eksistensi Embung Tambakboyo yaitu kawasan padat perumahan dan kos-kosan mahasiswa membuat site dapat mendukung aktivitas interaksi mereka; akses mudah, karna berdekatan dengan jalan Ring Road Utara; dan merupakan daerah penduduk lokal (biasa), perumahan, mahasiswa (lokal,interlokal) yang mana dapat mewadahi aktivitas mereka untuk dapat berinteraksi.

KONSEP Resilient Development Grotberg (1995: 10)-Kapasitas individu untuk mengatasi, dan meningkatkan diri secara sehat dan produktif. Namun, pada konsep ini, subjek adalah Site tersebut. Sehingga mengacu pada “Bagaimana Embung Tambakboyo dapat meningkatkan kualitas, sehingga memberi pengaruh positif bagi ekosistem di Embung Tambakboyo.” potential tapping

nature connection

vitaly enhancement

Menyentuh kembali ruang-ruang potensial dalam kawasan urban.

Embung sebagai pendukung keterhubung kembali dengan alam.

Menghubungkan ruang-ruang vital di sekitar embung.

slow-traffic connection

water management

culture revival

Membentuk koneksi sirkulasi disekitar embung.

Mengatur suplai air sesuai dengan kebutuhan air di sekitar embung.

Embung sebagai pemicu perkembangan daerah urban.

stapped implementation

biodiversity

region promotion

Mengimplementasikan melalui tahapan skema pengembangan

Embung habitat pendukung flora dan fauna disekitarnya.

Sebagai wahana pertunjukan budaya dan pembentukan budaya.

3.5%

10%

2.8%

21.2%

62.5%

public greEN space Area Public Hijau. Tempat berkumpul dan beristirahat setelah beraktivitas

GREEN BUFfER Murni Area Hijau. Pohonpohon besar eksisting dibiarkan sebagai ruang hijau.

OCCUPIED SPACE Perluasan green space ke area comercial. Tempat PKL sebagai bagian dari kearifan

UNUSED VACANT SPACE Lahan mati. Talud yang kaku dan polos bisa dimanfaatkan untuk area kreatifitas

WET lAND Area basah. Embung itu sendiri.


SITE PLAN

A

C

B

D

N

E

W

E

S

SITEPLAN 102

C

B

C

B

B

A B C D

C

B C

B C

85

B

A

Path Way Warung Rest Area Talud

Keyplan

75

C

A Dermaga B Parkir Sepeda C Lampu D Tempat Sampah E Rumput Gajah F Paving Block G Kamboja H Kiara Payung I Ketepeng J Kersen K Soka Keyplan

Segmen A

A Rest Area B Toilet Umum C Kebun Jati Pinus D Pacuan Kuda

C

A

A

I

11 17 7.5

D C

B

Keyplan

E

31

23

E B

H

D G

17

7.5 13

K J

Segmen C

35

B

120

A Rest Area B Toilet Umum C Kebun Jati Pinus D Pacuan Kuda

Segmen D

A B C D E F

E

E

A E

D B

30

Paving Block Paving Block Rumput Gajah Talud Kiara Payung Outdoor Gym

C E

D

C

Keyplan

A

Keyplan

E E

C C B D

F

60

Segmen B

Segmen E


KONSEP TANAMAN Inklusi terjadi bukan hanya, manusia - manusia. Inklusi Ekosistem Namun, makhluk hidup - makhluk hidup. SUB MERGED PLAN.

EMERGENT (Dept.0.30.6m)

Vegetasi tanaman berbiji.

EMERGENT (Dept. <0.3m)

Harapannya agar terjadi Inklusi Ekosistem segala aspek, termasuk burung. Pohon pengundan burung : Ketapang, Melinjo dan Kersen Pohon sebagai sarang burung : Kiara Payung, Pucuk Merah dan Palm Merah

KONTUR

Section Main Place Public Space | Seni Taman Talud Outdoor Gym Rest Area Jembatan Penghubung Sirkulasi Air ke Sungai

Section Outdoor Gym Public Space | Seni Taman Jogging Track Bicycle Track Tempat Sampah Planter Box Soka Solar Lamp Talud Kursi

1.00

1.50

4.50

Section Path Way Public Space | Seni Taman


PERSPEKTIF KEDATANGAN SEKITAR MAIN AREA Merupakan area kedatangan / masuk pengguna dan view kedatangan ini mengarah ke arah main area. Penambahan lampu dengan tenaga surya untuk menerangi Path Way dominan warna merah dengan filosofi warna energik, karena sirkulasi embung digunakan sebagai aktivitas olahraga (jalan/lari/sepeda).

PERSPEKTIF PATH WAY SEKITAR MAIN AREA Main Area diberikan beberapa fasilitas seperti Dermaga, area parkir sepeda, rest area, serta di sebelah selatan diberikan fasilitas tambahan seperti outdoor gym. Pada Path Way diberikan sirkulasi bagi pejalan/pelari dan pengguna sepeda.


PERSPEKTIF DERMAGA MAIN AREA

PERSPEKTIF OUTDOOR GYM

PERSPEKTIF MAIN AREA


PERSPEKTIF PATH WAY

PERSPEKTIF PATH WAY SIRKULASI KELILING Railing yang dapat digunakan sebagai area duduk, dengan penambahan tanaman soka di sekeliling path way. Pada keliling diberikan vegetasi rerumputan serta tanaman peneduh


SARENGAN

an urban connector project

Gaung Bandung - Sayembara Tanpa Batas | 2018 Publik Space | 5th Place of Gaung Bandung Collaboration with Antonius Lanang Tegar P. , Yeshica Theresia

DESKRIPSI Makro : Bandung merupakan kawasan dengan perkembangan yang tinggi, baik ekonomi, penduduk, dan lain sebagainya. Sehingga banyak terjadi kesenjangan diberbagai sektor. Solusinya adalah Ruang Inklusi. Mikro : Daerah Cihampelas / Jl. Plesiran, Cipaganti, Coblong, Kota Bandung merupakan daerah yang mempunyai nilai seharah yang cukup tinggi. Namun sejarah ini lambat laun mulai berubah karena perkembangan yang cukup signifikan disetiap elemennya. Sehingga diperlukan fasilitas inklusi yang menghubungkan kondisi masa lalu dan kini.

KONSEP Mengembalikan memori masa lalu

ISU

Mengatasi kesenjangan sosial-ekonomi

MASALAH Sky Walk kurang tepat guna

EKONOMI

SOSIAL

BUDAYA

Pertumbuhan ekonomi tinggi Munculnya ketimpangan dan kemiskinan diberbagai sektor

SOLUSI

Membuka peluang untuk berkembang secara kreatif (inklusi) TUJUAN

Membuat wadah Mengangkat pengembangan EKONOMI industri mikro EKONOMI perekonomian mikro yang ada. dengan integrasi Skywalk.

Status ekonomi yang berbeda mempengaruhi cara bersosial Angka kesenjangan sosial tertinggi di Jawa Barat

SOSIAL

Memori masa lalu Cihampelas memudar

Menghadirkan unsur masa BUDAYA lalu.

Membuat fasilitas rekreasi edukasi inklusi

SOSIAL

Fasilitas Umum : Main Place

BUDAYA

Konservasi site : Suasana masa lalu Cihampelas dengan unsur Air dan Vegetasi.

EKOSIS TEM

Menyediakan ruang bagi makhluk hidup lain.

Analogi Pohon: Analogi tumbuhan sebagai media pengangkatan memori masa lalu tentang Pohon Hampelas dan sarana penyadaran tentang inklusifitas ekosistem di perkotaan


Transformasi Desain Main Place Pengenalan Sejarah

Site Plan

SKYWALK TO CIWALK

Souvenir Tahap Produksi

Subtraksi: memberi ruang presentasi.

MAIN PLACE

ENTRANCE SIGNAGE

TRANSITION WAY

Denah Skywalk

B A

A

B

Di naikkan: area loading barang (komoditi jeans). SKYWALK 3 U

15

0

9

Site Plan Main Place Akses landai, ramah bagi siapapun.

Menghadirkan kembali unsur pemandian. SITEPLAN (MAINPLACE) 10

U 0

30

Denah Main Place up

Amphiteater: sarana pendukung area presentasi.

up up

up Pelingkup: sebagai finishing main place.

LANTAI 1 U

1.2 0

LANTAI 1.5 U

7.2 3.6

12

1.2 0

LANTAI 2 U

7.2 3.6

12

1.2 0

7.2 3.6

12


ENTERANCE SIGNAGE

Titik awal pertemuan ruang inklusi dan Skywalk eksisting, berperan sebagai ‘akar’ pintu masuk pengunjung. Elemen dalam entrance mengangkat kedinamisan dari unsur air (kolam pemandian) dan tumbuhan (pohon ampelas) sebagai salah satu upaya pengingat memori masa lalu kawasan Cihampelas

TRANSITION WAY

Transition Way berperan sebagai ‘batang’ yang memiliki lebar 3m dengan material baja stainless steel; material lantai solid dan floor granting; elevator machine sebagai media penjual antara area bawah dan atas; atap sebagai naungan dan penampung air hujan (Rainwater Harvesting) dan akan didistribusikan melalui bawah lantai ke area Main Place; dan railing sebagai tempat duduk pejalan skywalk.


MAIN PLACE

Amphiteatre. Sebagai ruang presentasi sejarah produksi jeans di Cihampelas

R. Workshop Penjahitan Jeans. Edukasi pembuatan jeans lokal.

R. Souvenir. Sebagai media apresiasi pekerja industri jeans dan transisi ke Ciwalk.

Main Place berperan sebagai ‘daun’, sebagai fasilitas edukasi, pengembangan dan produksi jeans. Ruang dasar menjadi tempat peresapan air hujan : menghadirkan unsur air, pohon, tanah dan makhluk hidup. Sehingga menjadi ekosistem baru dengan makhluk hidup lainnya (serangga, burung, pohon dan manusia).

SKY WALK TO CIWALK

Skywalk penghubung Cihampelas dan Main Place, dengan konsep : a. Mengembalikan eksistensi skywalk sebagai penghubung b. Integrasi Main Place (komoditas jeans lokal) dengan perkembangan di daerah tersebut (Cihampelas Mall).


MATERIAL

RAIN HARVESTING

Air Hujan masuk ke pipa melalui atap skywalk

Air hujan ditampung dalam wadah transparan di bawah skywalk

Air hujan dialirkan ke tempat filtrasi di Main Place

Air hujan diproses dan dialirkan ke toren di atas Main Place

Air hujan siap digunakan untuk KM dan WC serta penyiraman tanaman.


SIRURUNGANG modular project

ARCHIRAY V-Kampung Kota Berkelanjutan | 2020 Publik Space | 7th Place of ARCHIRAY V Collaboration with I Made Dwi Putra Mahardika and Prisca Bicawasti

DESKRIPSI Urban Sprawl Effect membuat Kampung Karabba tidak hanya menjadikan kampung ini kumuh. Keadaan masyarakat yang tertekan oleh sistem dan tidak adanya hak bermukim membuat suasana hidup di kampung ini dibangun secara mandiri oleh warga secara swadaya. Sikap pemerintah yang tidak menyediakan fasilitas umum untuk menunjang kehidupan warganya. Desakan sosial masyarakat Makassar yang memandang sebelah mata masyarakat Kampung Karabba. Dan desakan gelombang air laut yang sewaktu-waktu datang dengan kuantitas yang besar dengana segala macam limbah yang dibawanya, harus ditanggung oleh masyarakat Karabba.

KONSEP Potensi

Masalah

Adanya kesadaran penduduk untuk berkembang, membuka pintu kepedulian komunitas masyarakat untuk membantu para penduduk berkembang

Tidak ada sumber air, masyarakat membeli air bersih dengan jirigen Kiriman sampah dari laut, menjadikan kampung ini kumuh

Daerah pesisir yang memiliki tingkat curah hujan tinggi berpotensi untuk menjadi sumber air, dan juga embun yang datang dipagi hari dapat digunakan sebagai alternatif sumber air saat musim kemarau. MASALAH

POTENSI

Minim ruang komunal, karena meningkatnya jumlah rumah Limbah Rumah Tangga, air laut menjadi tujuan pembuangan akhir Air Rob, datang secara rutin tanpa diketahui STRATEGI

TINGKAT PENDIDIKAN

PENINGKATAN PENDIDIKAN KESADARAN PENDUDUK

SHARING POINT

BERMAIN INTERAKSI SOSIAL

MINIM RUANG KOMUNAL EMBUN

WATER FISHER KEBUTUHAN DASAR

MINIM SUMBER AIR

LIMBAH DAPUR

SOLUSI

HUJAN

RAIN HARVESTING

WORM

KOMPOS

PENDAPATAN

HYDORPONIC AIR ROB

REFUGE PLACE MODULE SYSTEM

SAMPAH BOTOL SAMPAH PLASTIK KIRIMAN LAUT

RECYCLE MATERIAL


MASSING Penggunaan modul 3x3m dapat dibuat modullar, sesuai kebutuhan dan ketersediaan lahan. Terbagi menjadi 2 tingkat, menggunakan bentuk rumah panggung.

1

Modul dilengkapi dengan tur masing-masing, antara lain: dinding hydroponik, penangkap embun, ltrasi air tingkat 1, dinding botol bekas, bak penampungan, dan tempat bermain. Ketiga modul dihubungkan dengan sirkulasi yang terbuat dari bambu, karena memiliki kerentanan yang tinggi jika air rob datang.

Setiap modul dilengkapi dengan pelingkup atap, sesuai dengan fungsinya. 2 M o d u l s e b a g a i penamngkap air hujan, 1 Modul sebagai atap.

2 MASSING 1 MODUL MANDIRI

Rain Harvesting Bak Penampungan Hydroponic Dinding Botol Sirkulasi Botol: Self Washing Bak Penampungan

Keterbatasan lahan yang tersedia membuat modul 3x3m ini akan efektif diaplikasikan dibeberapa tempat. Dengan beberapa fasilitas sebagai berikut:

Rain Harvesting Bak Penampungan Filtrasi Tipe 1 Worm Box Water Fisher Sirkulasi

DENAH

SITEPLAN A

A

SHARING POINT

UTARA

MEZZANINE TEMPAT BERMAIN

B

B

REFUGE AREA

B

SHARING POINT

DENAH LANTAI 1

DENAH LANTAI 2

ltan n Su Jaladullah Ab

SITEPLAN 0m 3 1 6

A

3

0m

6

1

B

SHARING AREA

A

3

0m

N

HA

BU

LA

PE

6

1

9

POTONGAN Water Tank Penutup Water Tank

Grating Filter Rain Harvesting Hidroponik

Balok Pasangan Botol Bekas

8.50

6.40

7.25

7.25

5.95

5.95

7.90

Kolom Pasangan Botol Bekas Jaring Nelayan 5.80

8.50 7.25 3.95

Bak Penampung Air Embun

3.95 3.15

POTONGAN A-A

3.00

3

1.00

1.50

3.00

1.20

1.00

1.95

2.00

1.35

3.00

1.50 10.70

10.70

6

1

2.00

POTONGAN B-B

1.00

3

0m 1

TAMPAK

3

0m 1

Penangkap Embun Bambu Pipa C2"

3.95

1.95

0m

7.90

7.25

6

TAMPAK UTARA

TAMPAK SELATAN

TAMPAK BARAT

TAMPAK TIMUR

6


PERIODE WAKTU SESUAI FUNGSI

WATER TANK WORM BOX WATERFISHER HYDROPONIC SHARING POINT

LANTAI 2

LANTAI 2

WATER TANK WORM BOX REFUGE AREA RAIN HARVESTING HYDROPONIC

LANTAI 1

TERGENANG AIR

MUSIM MUSIM KEMARAU HUJAN

OPEN SPACE SHARING POINT

LANTAI 1

TEMPAT BERMAIN

Penerapan KOMUNITAS MASYARAKAT USIA DEWASA USIA ANAK-ANAK

Penyuluhan, training, dan proses belajar mengajar dapat dilakukan di sharing point Kampung Karabba.

Area bermain dan bersantai yang aman untuk anak-anak dan BERMAIN dewasa. Menciptakan BERSANTAI INTERAKSI interaksi sosial dalam SOSIAL keadaan santai.

Saat air rob datang dalam kurun waktu tertentu, hasil panen hydroponic dapat menjadi alternatif sumber pangan. Saat hasil panen berlebih, dapat dijual untuk kampung sekitar.

Botol-botol diletakkan berkala sesuai ketersediaan botol yang sudah diolah Botol sebagai struktur utama yang sudah diuji kekuatannya.

KEBUTUHAN DASAR

PENDAPATAN

Pelingkup

Self Wash Struktur Utama


Sirurungang dalam Bahasa Indonesia diartikan dengan berbaur, merupakan tempat dimana Masyarakat Karabba dapat merasakan kesetaraan hidup, dimana kebutuhan sehari-hari dapat terpenuhi dengan fasilitas-fasilitas yang disediakan.

WormBox Dinding Botol Modul Mandiri

Phodium

Filtrasi WaterFisher

Rain Harvesting

Modul Mandiri

Hydroponic Self Washin untuk Botol

Refuge Area

Sirurungan merupakan modul yang dapat diimplementasikan di ruang terbuka dengan luasan kecil sekalipun. Modul tersebut menjadi modul mandiri.


RENCANA APLIKASI MODUL MAKRO

Kec. Tallo Jl. Galanggan Kapal Cambaya

KOTA MAKASSAR

Terdapat beberapa lokasi pengaplikasian modul Sirurungang di Kota Makassar yang dapat menyelesaikan masalah permukiman padat penduduk dan terjadinya krisis air.

Malimongan Tua

Bunga Ejay Kec. Bontoala

Pisang Selatan Utara

MODUL MANDIRI TENGAH KOTA Kampung Kumuh, dan daerah krisis air.

Maricaya Bar

Bontoranmu Sambung Jawa MODUL MANDIRI PESISIR Kampung Nelayan.

Karang Anyer

Jongaya

Parang Tam

Kampung Nelayan Barombong UTARA

RENCANA APLIKASI MODUL MIKRO

3 MODUL SIRURUNGANG

KAMPUNG KARABBA

GABUNGAN MODUL: Terdiri dari 3 modul yang saling terintegrasi dengan fungsinya masingmasing.

MODUL MANDIRI PESISIR: Modul 3x3m yang lebih fleksibel pada ruang terbuka yang terbatas.

UTARA

Kebutuhan ruang terbuka, dan pemenuhan kebutuhan air bersih, hasil panen hidroponik dapat memenuhi kebutuhan masyarakat Karabba.


Kec. Tamalanrea

Kec. Biringkanaya

ya Kec. Tamalanrea Kec. Panakukang

ru Kec. Manggala

KETERANGAN Kampung Nelayan

mbung Kampung Kumuh Daerah Krisis Air

MODUL MANDIRI TENGAH KOTA: Fungsi utama sebagai penyedia ruang terbuka untuk berbaur, penyedia kebutuhan masyarakat seperti rain harvesting, filtrasi tipe 1 dan hydroponic.

Bak Penampungan

Bak Penampungan

Bak Penampungan


KRAMA MICROLIBRARY book nest project

ACSENT | 2020 Publik Space | Competition Entry of ACSENT UDAYANA Collaboration with Kristina Mira

DESKRIPSI Penelitian menunjukkan bahwa minat baca masyarakat Indonesia masih sangat rendah. Hal ini dibuktikan dengan penelitian yang dilakukan oleh Organisasi Pengembangan Kerjasama Ekonomi (OECD) menunjukkan bahwa budaya membaca masyarakat Indonesia menempati posisi terendah dari 52 negara di kawasan Asia Timur. Satu diantara faktor rendahnya budaya membaca yaitu kurangnya minat masyarakat untuk datang ke perpustakaan. Minat baca yang rendah ini dapat berpengaruh pada kualitas bangsa karena akan mempengaruhi kemampuan dalam mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan informasi. Untuk meningkatkan minat masyarakat datang ke perpustkaan diperlukan inovasi dan pengembangan, sehingga perpustakaan yang ada dapat dikunjungi semua kalangan dan menjadi wadah pengetahuan bagi masyarakat sekitar. Selain itu, juga diperlukan inovasi dari fisik bangunan untuk tetap memperhatikan lingkungan dengan menerapkan green and smart microlibrary. Sehingga, masyarakat tidak hanya belajar dari buku saja tetapi juga dapat belajar dari lingkungan sekitarnya.

KONSEP KONTEN

KONTEKS

KONSEP

Makromikro

Transformasi Bentuk dan Material Pura

Bangunan Diangkat

Green and Smart Microlibrary di Kampung Jawa Pemecutan, Denpasar, Bali

Sosial dan Edukasi

Ruang Publik dan Ruang Terbuka Hijau

Green and Smart Microlibrary

Efisiensi Material dan Energi

IMPLEMENTASI DESAIN

Transformasi Massa dipisahkan Gerbang Pura Menjadi Dua

Elemen Tri Loka

Kaki-Tiang, Badanlibrary, Kepala-Atap

Filosofi Meru

Semakin ke atas semakin kecil

Pemanfaatan Ruang Komunal Ruang di Bawah Bangunan

Rain Water Harvesting

Cooling

Network (WIFI)

Panel Surya

Sensor Lampu

Material Lokal dan Bekas


GAMBAR PRA RANCANG 1.20

3.00

3.00

1.201.20 3.00 0.60

1.10

c’

c’

D

b’

up +5.00

_ +4.00

+4.80 +4.20

B

C

E

+4.60 +4.40

A’

b

C

up

a

a’

+4.40

A

A’

B C

a

2.30

F

C

+7.00

2.30

up lt 2

b’

2.30 1.10

+4.60 +4.40

A

E

a’

D

C

1.10 2.30

b

1.10 2.30 1.10

dw

A’

+4.20 dw

c 1.20

A B C D E

3.00

3.00

c

1.00 2.00

1.20

3.00

3.00

DENAH LT 1

DENAH LT 2

LEGENDA

LEGENDA

Tangga Ruang Baca Anak Tangga dan Rak Buku Rak Buku Hammock Net

A B C D E

F Area Kumpul (Presentasi, Sharing, WiFi Area)

A’

TAMPAK TIMUR

TAMPAK UTARA

1.10

Tangga In Out Ruang Baca Umum dan WiFi Area Rak Buku Void dan Hammock Net Tangga Roof Top Cup Library, fasilitas pendukung yang dilengkapi dengan rak buku dan terdapat lubang yang dapat melihat keluar.

TAMPAK BARAT

Beton Parquet Papan Lisplank Green Roof Hammock Net Bata Bali Sandaran Kursi Kelas Bekas

+15.00

3.00

TAMPAK SELATAN

Kaca Low E Beton Dak Parquet Rak Kayu dan Tangga Hammock Net dan Area Bermain

Kaca Low E Dak Beton Balok Beton Balok Kayu

+15.00

Panel Surya Krepyak Kaca

+13.00

+13.00

+11.00 +10.00

+10.00 +9.00 +8.00 +7.00

+7.00

+4.40 +4.00

± 0.00

+5.00

+5.00

+4.00

+4.00

± 0.00

± 0.00 120

300

300

300

100

120

POT.A-A’

300

300

300

300

110

POT.B-B’

80 100

300

300

100 80

80 100

300

100 80

POT.C-C’


Krama dalam bahasa Bali berarti masyarakat. KRAMA MICROLIBRARY Diharapkan dapat mengajak masyarakat untuk meningkatkan minat baca dan interaksi sosial.

ISOMETRI Green Roof Eksisting site, kemudian site dimiringkan untuk mengurangi dampak erosi

Dak

Beton Panel Surya

Memberikan akses agar area massa dapat dikelilingi, kemudian area massa diangkat.

Bata Bali

Massa dibagi 2 menyesuaikan transformasi dari gerbang pura bail, kemudian massa diangkat agar sirkulasi cahaya dan udara baik.

Krepyak Kaca

Sandaran Kursi Kelas Bekas

Batu Alam

BPAH Massa dimajukan ke arah timur, kemudian satu diantara massa diturunkan

Air Hujan dialirkan ke BPAH untuk digunakan sebagai aktifitas menyiram tanaman di site. Penggunaan Panel surya untuk menyediakan energi listrik terutama malam hari.


GAMBAR PERSPEKTIF

Perspektif Eksterior Krama Microlibrary

Eksterior Taman dan Cup Library

Area Duduk di Massa Ruang Baca Anak

Ruang Sharing dan Presentasi Bersama Serta WiFi Area Kolam Menampung Air Hujan

Green Roof

Atap Untuk Menerima Cahaya Siang Hari

Interior Ruang Baca Umum dan WiFi Area

Perspektif Mata Burung Taman dan Cup Library

Interior Ruang Baca Anak

Interior Ruang Baca Umum dan WiFi Area

Interior Ruang Baca Anak Hammock Net Untuk Bermain

Interior Ruang Baca Umum Void dan Hammock Net


AMBIN SAMARINDA naratif approach

WEX-Titik Singgah | 2020 Publik Space | Competition Entry of WEX Collaboration with Kristina Mira

DESKRIPSI Makro : Pemindahan Ibu Kota Indonesia ke Kalimantan Timur, memberikan berbagai dampak bagi masyarakat lokal di sana. Satu diantaranya yaitu pembebasan lahan untuk lahan pembangunan. Samarinda sebagai ibu kota Kalimantan Timur, dipilih menjadi lokasi site karena potensi jumlah penduduk tertinggi di Kalimantan dan berpotensi menjadi kota urban. Selain itu, Samarinda dibelah oleh aliran Sungai Mahakam dengan histori yang kuat berada di sana. Mikro : Nugal salah satu tradisi Suku Dayak dalam menanam padi di lahan kering yang disebut huma. Prosesi ini dimulai dengan melakukan kegiatan berkumpul / menjamu masyarakat dengan makanan dan minuman, kemudian membuka lahan Pullan Rimba (hutan rimba) dengan dibakar, dan kemudian melakukan prosesi Nugal yang membutuhkan cukup banyak masyarakat. Akan tetapi dengan berpindahnya ibu Kota ke Kalimantan Timur, muncul kekhawatiran akan keberlangsungan tradisi ini karena lahan akan terbatas. Sehingga, penting bagi kaum muda mengenal serta mempelajari tradisi ini yang nantinya dapat dilestarikan kemudian hari dengan konsep yang disesuaikan dengan kota urban.

KONSEP Interaksi dan berkumpul Manusia dan alam saling ketergantungan Manusia Makhluk Sosial

Kerjasama dan saling membantu

Nilai Lokal daerah

Berkumpul makan dan minum

Memelihara hasil yang dititipkan alam untuk kebutuhan

Menunggu-Panen pada lubang dan ditutup dengan tanah Pendekatan Narasi disesuaikan dengan alur kegiatan Nuggal

Pembakaran lahan akan membuat subur tanah

Penanaman bibit pada lubang dan ditutup dengan tanah Pembuatan lubang pada tanah dengan kayu ujung lancip


5

2

3

4 U

LEGENDA 1 Dermaga TNI dan Polri 2 Taman dan Ruang Publik 3 Massa 1 4 Massa 2 5 Kantor Gubernur Kalimantan Timur

1

Site kaya akan potensi, serta mengutkan dirinya sebagai landmark Samarinda, karna letaknya menunjukan keberadaan Kantor Gubernur Kalimantan Timur. Mempertahankan taman terutama keberadaan pohon (terlihat pada gambar denah) yakni memberikan ruang void untuk area pohon, dan tepat diatasnya berlubang dan atap sekitarnya menggunakan atap traslucent low e, agar fotosintesis berjalan normal.

LEGENDA a Area Taman Publik 1

4

a

2 3

5 7

6 U

0

2,5

5

10

U

0

2,5

5

10

1 2 3 4 5 6 7

Ramp Area Playing Nugal Area santai view Sungai Media Tanam Nugal Void Area Santai view Sungai Tangga dan Area duduk view area publik

Mempertahankan area bawah menjadi area publik sebagaimana mesti sebelumnya, serta mengaitkan akan konsep alur kegiatan “nugal” - Kumpul. Massa 1 dan massa 2 terpisah, karena urgensi penggunaan Dermaga TNI dan Polri, serta keberadaan Gerbang Dermaga, sehingga tetap mempertahankan view eksisting


Panggung memberikan akses bagi pengunjung dan sebagai ruang teduh untuk mencapai interaksi

Berkumpul pada area bawah dengan penambahan beberapa bangku

Urban Farming representasi tanaman yang ditanam untuk menunggu waktu panen tiba


Railing dapat digerakkan naik dan turun representasi menunggal serta penambahan aksen ukiran Dayak

Ramp menyentuh dan menggerakan tongkat representasi pengenalan nugal


Area Kumpul merupakan area bawah, panggung menjadi solusi untuk menampung aktivitas yang ada pada eksisting, yakni menjadi area kumpul. Sehingga keberadaan massa menjadi peneduh bagi pengunjung.

Interior Main Room merupakan area interaksi dengan media alat nugal, seperti tongkat, tanah, dan adanya urban farming. Tongkat yang dapat digerakan dan dihentakan secara vertikal.

Interior beberapa subtraktif pada atap memberikan space ruang terbuka dengan arah hadap ke arah Sungai. Tidak lepas dari peralatan nugal yang ditransformasikan menjadi railing.


MENTENG REST connector area

Architectural Design Week-Titik Singgah | 2020 Publik Space | Competition Entry of ADW Individual

DESKRIPSI Makro : Jakarta merupakan Kota Urban di Indonesia. Dengan kedudukan kota sebagai pusat pertumbuhan ekonomi, membuat manajemen kota yang rumit karena kepentingan dari banyak pihak. Namun banyaknya kepentingan pada sebuah kota memberi dampak pada pertumbuhan ruang yang tidak merata di dalam kota. Masalah- masalah yang terkait dengan pertumbuhan seringkali berada di garis depan dari krisis perkotaan saat ini. Salah satu dampak yang terjadi adalah angka segregasi yang tinggi di Jakarta. Berdasarkan hasil survey Litbang Kompas, segregasi sosial di Jakarta mencapai 81,9%. Artinya hal ini berdampak akan adanya pengelompokan di suatu ruang publik tertentu. Mikro : Kawasan Kebon Sirih dipadati oleh gedung kantor serta terdapat banyaknya tempat makan.Terdapat banyak orang yang berjalan kaki saat makan siang. Kawasan ini terdapat ‘ruang mati’, yakni tepat di bawah rel kereta api dai Stasiun Gondangdia, Tepatnya di antara Jalan Srikaya dan Jalan Srikaya II. Banyak potensi sebenarnya di area tersebut. Maka sangat berpotensilah, apabila lahan tersebut digunakan sebagaimana mestinya.

KONSEP Lokasi berada di bawah rel KAI, antara Jl. Srikaya II, Kawasan Kebon Sirih, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat.

Gd. Kantor

W. Makan

Hunian

Toko, Ruko Digital Printing

3

6

Toko dan Hunian Ruko

Urban SDM

Connector area Open

9

ISHOMA Fotocopy Parkir

Site

Potensi Aktivitas

12

Instan

Stress

Automobile

Moveable for everyone

Dinaikan Mudah ke tempat lain

Modular 1,5 x 3 Diffable Normal

Sebagai area yang mendukung kegiatan orang kantoran, dan mendukung kegiatan masyarakat dan perkantoran : warung makan, toko, ruko, dan digital printing. Dengan bentuk yang sederhana, yakni dengan modeling 1,5m x 3m memudahkan bagi penyandang disabilitas. Serta menambahkan urbang farming sebagai refleksi kegiatan penuh kantor.


1.5 3.0 1.5 3.0

3.0

3.0

5

3.0 1.5 3.0

5

3.0

3.0

3.0 1.5 3.0 1.5

5

1.5 3.0 1.5 3.0

5

3.0

3.0

1

3.0 9.0

4

up

3.0

4

up

up up

up up

3

2

1.5 3.0 1.5 3.0

3.0

3.0

3

2

5

3.0 1.5 3.0

3.0

3.0

3.0

3.0 1.5 3.0 1.5

LEGENDA

3

3.0

1 2 3 4 5 6 7

3.0 1.5

dw

6

1.5

7

3.0

dw

1.5 3.0 1.5 3.0

0

sederhana relevan murah modul

3.0 dw

1.5

9.0

3.0

3.0 1.5 3.0 1.5

37.5

1.5

dw

3.0

3.0

3.0 1.5 3.0

3.0

3.0

3.0 1.5 3.0 1.5

DENAH 1 6

3

1,5

37.5

12

0

DENAH 2 6

3

Parkir area Area santai Bordes Area duduk di rumput jepang Sirkulasi Main Area & Urban Farming Bordes Penghubung Massa 1 & 2

12

Potongan A-A’

9 Kaca Low E Papan Lisplang 2/20 Beton 15x15 Umpak 25x25x40

8

7 4

3.0

3.0

1.5

1,5

5

3.0 1.5 3.0

3

3.0

1.5

3.0

3.0

up

1

1.5

1.5

3.0

Conwood Kayu Ulin

6

4,20

2,90

1

2,00 1,90

2

moveable interaction

3

1,00 0,00 Pedestrian 1,20

Kaca Low E Papan Lisplang 2/20 Usuk Beton 15x15 Umpak 25x25x40 Kaca / akrilik / Low E Kayu Ulin Conwood

Conwood

3,00

3,00

1,50

1,50

3,00

1,20

5,00

Potongan B-B’

Biopori O20cm t 100cm jarak 100cm

4,20

2,90 2,00

0,00 1,00 2,50

1,50

3,00

1,50

3,00

Tampak Barat

3,00

3,00

3,00

1,50

3,00

3,00

3,00

3,00

1,50

3,00

1,50

Tampak Utara

2,50


Area santai Merupakan area pemicu daya tarik. Area ini dapat digunakan sebagai area kumpul komunitas.

Akses masuk Dengan modul 1,5, akses masuk ramah bagi siapa saja (terutama difable) dengan menggunakan ramp. Permainan sirkulasi berada di tangga/ramp dan sirkulasi di bawah.


Ramp dan Tangga Ramp dengan kemiringan 7', cukup mudah bagi difable. Tangga dan bordes lebar 3m memaksimalkan sirkulasi dan interaksi.

Bordes Partisi kaca / akrilik di penghubung massa 1 dan massa 2 agar terkesan luas dan terbuka, ukuran area 7,5m x 2,3m memungkinkan sebagai area interaksi dan berkumpul.


Main area - urban farming Penggunaan Atap Kaca Low E memberi kesan terbuka, Papan Lisplang mengurangi cahaya, serta Urban Farming sebagai relaksasi pengunjung

Ground sirkulation Kolong, sebagai area sirkulasi, solusi ketika banjir dan memberikan akses manusia dan udara baik. Akses ini menghubungkan antara Jl. Srikaya (Barat) dan Jl. Srikaya II (Timur)


WAGU SKENARIO for children difable

Arrival 1.0 | 2019 Educational Garden | 2nd Place of Arrival 1.0 Collaboration with Kristina Mira

DESKRIPSI Kabupaten Malang merupakan sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Terdiri atas 33 kecamatan, satu diantara kecamatan tersebut ialah Kecamatan Pujon. Kecamatan Pujon terdiri dari 8 desa. Kecamatan ini terletak di dataran tinggi yang masih memiliki lingkungan alam yang terjaga. Menurut BPS Kabupaten Malang, pada tahun 2017 jumlah penduduk Kecamatan Pujon berkisar 65.129 orang. Dari jumlah tersebut, 192 orang diantaranya merupakan orangorang dengan kebutuhan khusus. Menanggapi hal tersebut, satu diantara desa di Kecamatan Pujon yaitu Desa Madiredo memiliki sebuah Sekolah Luar Biasa dengan nama SLB Tamima Mustaz sebagai wadah bagi anak-anak berkebutuan khusus bermain dan belajar. Namun dengan fasilitas yang terbatas dan taman bermain yang masih kurang memadai, sehingga diperlukan sebuah taman bermain yang mampu mewadahi aktivitas bagi anak-anak berkebutuhan khusus yang ada di SLB Tamima Mustaz Madiredo.

KONSEP Background

Land Potention

Jumlah Penduduk

Isu

Penduduk dengan disabilitas

Anak Taman bermain berkebutuhan khusus

Konsep

Goals Anak berkebutuhan khusus

I

Anak normal

Inklusi

Masyarakat Sekitar 1. Desain Sederhana 2.Dapat digunakan bagi anak normal

H

Pengaplikasian sensory pada taman bermain

Material lingkungan sekitar

Orang-orang berkebutuhan khusus memiliki cara yang berbeda dalam melihat dunia IMAJINASI

DILATIH

Healing

F Fleksibel

Alur ruangan yang dibuat menyesuaikan dengan emosi anak Ruang gerak yang cukup luas

PENGULANGAN (REPETITION)

TENANG

EMOSI

Sustainable

K Konteks dengan sekitar

Lokalitas Material alam Hemat energi dengan penggunaan cahaya matahari pada siang hari

SENSORY


Site di bagi 2, untuk konsep “repetisi” yaitu permainan sensori: Emosi dan tenang.

Di sisi utara, diberikan jarak sehingga cahaya tetap masuk dari utara.

Mengolah sirkulasi, alur permainan Healing bagi anak anak berkebutuhan khusus.

DENAH

Massing final, yaitu massing semi permanen, dengan struktur di luar, alasannya agar sirkulasi bebas di dalam.

KONSEP SIRKULASI

5.00

1.20 3.40

8 6 9

12.20 4.60

7 5

4 1

3

TENANG EMOSI

2 Legenda

3.10 1.20

1 Sit Ball 2 Walking Path 3 Punching Bag

7.5

4 Sensory Path 5 Sensory Circle 6 Ayunan

Skala 1 : 100

UTARA

GAMBAR TAMPAK Selatan

Barat

Utara

Timur

7 Creative Area 8 Sensory Path 9 Rest Area


POTONGAN ISOMETRI A B Bambu Petung O 5cm Matras 10 cm

C

Bambu Petung O 8cm Atap Bambu Karpet dari Serat Sisal

Detail A 1

2

Tali Ijuk

Mur & Baut

Bambu Penyangga Cross Pole Support

3

4

Bambu penghubung

Bambu Petung Tali Ijuk

Memilih material alam dari lingkungan sekitar, dan dimanfaatkan sebagai material bangunan. Dominasi material bambu karena memanfaatkan dari material yang ada pada eksisting baik penggunaan bambu bekas dan material bambu yang berada di lingkungan sekolah tersebut.

Clamped Socket Joint

Detail B

Detail C

Tali Ijuk Plastik Bambu Petung 10 cm & 8 cm

Plastik selimuti bagian atas bambu

Ikat rapat dengan tali ijuk

Bilah Bambu Atap

Bilah Bambu Penjepit menjaga bambu tetap pada posisinya

Bilah Bambu diikat dengan tali ijuk

POTONGAN Potongan A-A’

Gording Bambu Bilah Bambu Kolom Bambu Petung 8 cm Kolom Bambu Petung 10 cm

+2.90

+1.90

Pondasi Umpak +0.60 0.00

4.00

4.20 8.20

Potongan C-C’

Potongan B-B’ +2.90

+2.90

+0.60

+0.60

0.00

0.00

0.5

3.25 3.30

2.50

2.50 5.00


PERSPEKTIF WAGU SKENARIO TAMAN BERMAIN ANAK Fasilitas taman bermain yang melatih emosi anak berkebutuhan khusus dengan alur yang berulang, sehingga tercapainya ketenangan.

9 SKENARIO DESAIN 1. Sit Ball, pertama kali pendamping mengajak berinteraksi dengan bantuan permainan sit ball. Sehingga anak merasa yakin dengan pendamping dan siap berada di sensory room.


2. Punching Bag, secara bebas anak memukul karung, sehingga anak mengeluarkan energi negatif yang ada pada dirinya (emosional). Sehingga menenangkan mereka.

6. Creativity Area, di area ini anak dapat mengembangkan kreatifitasnya. Beberapa objek yang dapat membantunya : gambar, plastisin/malam, dan lainnya.

3. Walking Path, memberikan anak latihan keseimbangan dan koordinasi. Melatih untuk selalu mengkoreksi diri.

7. Ayunan, area untuk meneangkan anak setelah mengeluarkan emosinya.

4. Sensory Path, membran sebagai perantara anak untuk ingin selalu menyentuhnya. Sehingga memberikan dia energi positif.

8. Sensory Path, sensory yang diberikan dengan menggunakan tumbuhan, sehingga fokus pada tumbuhan , bukan pada cahaya matahari langsung (ketakutan anak berkebutuhan khusus)

5. Sensory Circle, tidak jauh beda dengan Sensory Path, pada Sensory Circle sedikit memberikan tekanan, sehingga melatih untuk selalu mencari jalan keluar.

9. Rest Area, tempat ini merupakan tempat Sit Ball. Sebelum menyiapkan diri ke kelas, energi pada anak dikembalikan dengan bimbingan untuk berbaring-relaksasi.


pusat industri dan wisata perikanan di Kawasan Siwatu, Kota Tegal, Jawa Tengah Final Project of Academic Work | 2019 Industry-Recreation | Semester 9 Individual Project

DESKRIPSI Makro : Kota Tegal merupakan wilayah pesisir “KOTA BAHARI”, jumlah wisatawan ke wilayah pesisir Kota Tegal cukup ramai dikunjungi, yang mencapai rata-rata lima ratus ribu tiap tahunnya. Beberapa aspek yang mempengaruhi pariwisata Kota Tegal :

Ÿ

Ÿ Kk – ]Tac]h `e h ]h —e J]h —{N ]|e k j]h R—– a1`e P—h ]—J]™] Ÿ A `]j›]|—i ^ a{`]›]i ]j—|e ]`]j]h ]i Pa{e g ]j]jT]jcg ]} La}]|P]j– ]e Ÿ A `]j›]}k – aj|e ˜]{e ]jg —h e ja{k h ]d]je g ]j, – a{`]}]–|ag e – ]{1 3 ˜]{e ]j. Pajcai ^ ]jc]j^ ah —i i ]g |e i ]h :Paj]– ]]j`]jPa{aj_ ]j]]j`]jPajcai ^ ]jc]j.

Mikro : Potensi Lingkungan dan Eksisting : Kawasan Siwatu pertimbangan Pemerintah untuk direvitalisasi; berada di Kecamatan Tegal Barat (Basis Perikanan Kota Tegal); dekat dengan 2 objek wisata, Pantai Alam Indah dan Muarareja, dan TPI Kota Tegal; dan Terdapat Kampung Nelayan, 90% profesi nelayan dan produksi rumahan pengolahan ikan. Permasalahan Lingkungan dan Eksisting : Sendimentasi cukup tinggi; rob air laut; kumuh (kebiasaan membuang sampah sembarangan); perekonomian terhambat, karena aktivitas nelayan berkurang akibat sendimentasi; pendapatan masyarakat musiman (bergantung pada iklim); dan eksisting polder (genang air dengan kondisi air buruk).

INFORMASI SITE Lokasi berada di Jl. Lingkar Utara, Kawasan Siwatu Kota Tegal, dengan luasan 42.870m². Lokasi Site merupakan Polder dengan batasan : permukiman (utara), Jl. Lingkar Utara (barat), polder (selatan) dan kolam retensi (barat).

RUMUSAN MASALAH “Bagaimana wujud desain Pusat Industri dan Wisata Perikanan di Kawasan Siwatu, Kota Tegal, yang berwawasan lingkungan, edukatif, dan rekreatif melalui penataan ruang luar dan ruang dalam dengan pendekatan arsitektur Ekologis?”

KONSEP Konsep Ekologi Arsitektur, solusi dalam memecahkan permasalahan: alam (sendimentasi, rob); dan sosial (kebiasaan buruk dan ekonomi rendah). Sehingga, mampu menimbulkan kerjasama antara masyarakat dengan lingkungan sekitar. PERDAGANGAN & JASA

BASIS LOKASI TAPAK

REKREASI

PERIKANAN

INDUSTRI

EDUKASI

ATRAKTIF

SUASANA

AGROWISATA

REKREASI

Perbedaan Sirkulasi Pengunjung Agrowisata dan Pengunjung Rekreasi

Suasana lingkungan, Kuliner, Jasa dan Atraksi

PRINSIP EKOLOGI - MEMPERBAIKI PENCEMARAN - PEMILIHAN DAN MASA PAKAI MATERIAL - KONEKSIKAN BANGUNAN DENGAN LINGKUNGAN - MENYESUAIKAN LINGKUNGAN (KONDISI, ORIENTASI, DLL)

PENEKANAN BERWAWASAN LINGKUNGAN, EDUKATIF, REKREATIF PUSAT INDUSTRI DAN WISATA PERIKANAN YANG RESPONSIF TERHADAP KEBUTUHAN PENGGUNA DAN ALAM / LINGKUNGAN SEKITAR


TRANSFORMASI DESAIN

Bentuk mengadopsi sekitar : atap pelana kampung. Arah tritisan ke Timur dan Barat (Ekologi Arsitektur)

Additive pada sirkulasi, Pertahankan polder Cut pada area sirkulasi, Bukaan dinding atas : transformasi Atap site, dengan struktur dengan penggantian Kaca Low E. Additive Joglo. Atap Tritisan ini apung : EPS Floating material transparan dan pada atap tritisan arah diberi jarak dari atap Structure. Subtractif berjarak pada atap : Selatan dan Utara : pada bagian ujung atap : utama, orientasi Barat skylight (cahaya dan melindungi dari tampias dan Timur : mengalirkan identitas bangunan udara) hujan. udara dari Barat Laut kawasan ini, serupa dan Tenggara. perahu

PENERAPAN KONSEP PENGOLAHAN IKAN DAN MARKET AREA MAKAN DAN PLAZA APUNG

KANTOR PENGELOLA PARKIR DAN KEAMANAN PENGELOLA

ENTERANCE

Area Masuk berada di sisi Timur. Koneksi dengan Eksisting : mempertahankan polder, dengan sistem struktur amphibie - menambah jumlah biota air. Multimassa : 5 Massa Besar dan 1 area Makan + Plaza.

AREA FOTO DENGAN OBJEK MANGROVE, BAMBU AIR, TERATAI, DAN TANAMAN FILTRASI AIR LAINNYA.

POS KEAMANAN

KEYPLAN BUDIDAYA IKAN

IN

PEMBUATAN PAKAN ORGANIK SIRKULASI AIR PENGUNJUNG AGROWISATA: PEMBUATAN PAKAN, BUDIDAYA DAN PENGOLAHAN GERTAK SIRKULASI PENGUNJUNG REKREASI DAN PULANG PARKIR MOTOR PENGUNJUNG

OUT

PARKIR MOBIL PENGUNJUNG PARKIR BUS PENGUNJUNG

DENAH

U


Enterance, Atap Enterance dibentuk sebagai penegas pada bangunan enterance, dan Ikon View dari pintu masuk. Pada Area Parkir Mobil di lingkupi dengan vegetasi Pohon Ketapang. Pengeras pada area ini menggunakan paving block dengan bagian tengah berlubang ( rumput )

Budidaya Ikan dan Pembuatan Pakan Ikan Organik, pada area depan budidaya ikan dan pembuatan pakan ikan organik ini dapat difungsikan sebagai area multifungsi bagi karyawan dan pengelola yang berkaitan dengan kebutuhan budidaya dan pembuatan pakan ikan, seperti drop barang, mengangkut ikan yang telah di panen.


Area Makan, Plaza dan Gertak Sirkulasi, pada area makan dipisah permeja, dengan membentuk sebuah gazebo makan, yang dipadukan dengan nuansa sekitar. Pada Area tengah merupakan Plaza Apung dengan material kayu bekas kapal (ulin bekas), dan material apung : drum bekas Gertak Sirkulasi dipisahkan akses masuk dan keluar. Serta disediakan beberapa area foto rekreasi suasana.

Plaza : Area Memancing, terdapat beberapa pergola dengan ukuran 2.50 x 1.50 m beratap sirap kayu ulin. Penggunaan air kawasan menghemat penggunaan air untuk kolam memancing, dengan batasan jaring. Penamabahan objek kursi dengan tempat sampah pada area titik kumpul.


Plaza : Dermaga Kapal Wisata dan Photobooth, menambahkan space area foto, dengan menggunakan objek Gebyok Jawa bekas, dengan view foto area masa gazebo makan, massa budidaya ikan, dan suasana atraksi wisata kapal sewa, serta suasana vegetasi bakau.

Area Rekreasi Photobooth Wisata Suasana Mangrove dan Tanaman Filtrasi Air, konsep Ekologi juga diterapkan pada pemilihan tanaman, dengan fungsi filtrasi air dalam kawasan: Mangrove - Konservasi bangunan pesisir; Bambu Air, Teratai dan Apung Air - Filtrasi air Selain itu material gertak menggunakan struktur kayu dan drum bekas sebagai struktur apung.


Lobby Enterance, konsep letak Sky Light berada tepat di jalur pengunjung masuk. Penggunaan material kayu, batu bata ekspos dan dinding bata sesuai dengan kebutuhanfungsi pada masing masing ruang. Pelingkup Kaca- Low E pada dinding sisi Utara dan Selatan, untuk memaksimalkan cahaya.

Pembuatan Pakan Ikan Organik, wisatawan tidak dapat mengakses ke dalam ruang mesin, untuk sterilisasi kualitas pakan. Sky Light serta Ventilasi pada atap untuk mengeluarkan panas dari dalam ruangan mesin. Lebar sirkulasi wisatawan 2.5m. Mengurangi penggunaan acian atau plester (ekologi)


Budidaya Ikan, memaksimalkan bukaan dengan tidak menggunakan pelingkup dinding. Dinding hanya pada ruangan Laboratorium dan Toilet. Memaksimalkan udara dari Barat Laut-Tenggara untuk dialirkan ke massa Pembuatan Pakan Ikan Organik di sisi Timurnya. Sky Light diletakkan pada axis kedatangan wisatawan.

Pengolahan Ikan : Sirkulasi Wisata Rekreasi, Konsep Ekologi dipertegas pada area Plafond. Bagian Plafond ditonjolkan dengan menggunakan plafond kisi-kisi Reng Kayu Jati dimensi 3x4cm, dengan jarak antar reng 10cm, finishing clear coat. Sirkulasi pada area ini selebar 4m, dan mengecil menjadi 2.5m pada area sirkulasi ke Toilet.


thank you for reading

Dominicus Yesa Mahendra



CONTACT E-mail : dominicusyesa7@gmail.com Phone : 0895-0969-6387 Instagram : yesa.mahendra75


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.