DEWAYU

Page 1



DEWAYU

Ilustrasi oleh Dian Fitri


4


Pada zaman dahulu, hidup sebuah keluarga bahagia di pulau Bali. Dewayu yang biasa dipanggil Ayu adalah seorang anak tunggal yang amat sangat disayangi oleh keluarganya. Namun Ayu sedih, sampai saat ini belum bisa membahagiakan mereka. Tetapi Bapak hanya tersenyum. “Sungguh indah bunga kamboja ini� katanya, sambil menyematkan di telinga Ayu.

5


Tiba-tiba terdengar pasukan militer dari Seruling Dewata datang! “Raksasa Detya telah menyerbu Pulau Bali!” katanya. “Raja memerintahkan, satu laki-laki dari setiap keluaga harus menjadi anggota pasukan Seruling Dewata!” Ketika dia menyebutkan nama keluarga Ayu, Bapak maju. “Jangan, Bapak!” Ayu berseru. Bapaknya yang sudah tidak muda lagi dan sudah pernah membela Raja dalam perang sebelumnya.

6


7


8


Malam itu Ayu mengendap-endap ke dalam kamar orang tuanya. Diambilnya surat tugas Bapaknya untuk melapor ke Pasukan Seruling Dewata. Lalu, dia bergegas meninggalkan kamar itu.

9


Dengan senjata ayahnya, dipotong rambutnya yang hitam panjang. Kemudian dipakainya baju silat Seruling Dewata milik Bapaknya. Dia akan menyamar menjadi pemuda dan berperang menggantikan Bapaknya. Ayu menyadari bahayanya. Aturan Pulau Bali melarang perempuan menjadi pasukan. Tetapi Ayu sangat mencintai Bapaknya. Dia tak tega melepas Bapaknya berangkat berperang.

10


11


12


Semuanya berawal cukup lancar. Ayu berhasil memasuki pasukan Seruling Dewata. Ayu berusaha sebisa mungkin bertingkah seperti laki-laki. Tetapi ketika kaptennya, Abheek, menanyakan namanya, dia bingung. “Namaku? Nama laki-laki, Kapten. Namaku...eh, namaku... Rama,� katanya.

13


Ayu menjalani latihan yang lama dan berat bersama calon-calon pasukan lainnya. Tugas paling menantang adalah membidik dengan tepat sasaran dengan tombak. Tak seorang calon prajurit pun berhasil! Tetapi Ayu tahu, bagaimana cara menggunakan kekuatan dan disiplin untuk melaksanakan tugas ini.

14


15


16


Latihan mereka telah selesai. Ayu bersama pasukan lainnya menuju pantai Tebing Balangan untuk memerangi Raksasa Detya. Raksasa Detya melakukan serangan mendadak! Ayu bergegas membidik tombaknya ke arah Raksasa Detya dan berhasil melukai kakinya. Saat itu cuaca dalam keadaan buruk sehingga ombak di pantai datang sangat besar dan berhasil melenyapkan Raksasa Detya ke tengah laut.

17


Namun sayangnya, pasukan terlambat melarikan diri dari besarnya ombak. Ayu mencari Kapten Abheek. Akhirnya ditemukannya Kapten Abheek yang tenggelam. Dengan susah payah ditariknya dan diselamatkan dari besarnya ombak dan dilarikan te tempat aman. “Hidup Rama!” pasukan berteriak. “Paling gagah berani!”

18


19


Mendadak Ayu merintih kesakitan dan memegangi pinggangnya. “Rama luka. Cari bantuan!� teriak Kapten Abheek. Setelah merawat Ayu, dokter keluar dari tenda dan berbisik kepada Kapten. Ternyata Rama adalah seorang perempuan! Menurut aturan Pulau Bali, orang yang melakukan penipuan semacam itu dijatuhkan hukuman mati!

20


Kapten sakit hati dan marah kepada Ayu. Tetapi Ayu telah menyelamatkan hidupnya. Dia dan pasukannya meninggalkan Ayu berangkat ke Pura Besakih. Tiba-tiba Ayu melihat Raksasa Detya yang masih hidup! Dia menuju Pura Besakih, tempat Raja Tinggal. Ayu harus bertindak! 21


Ayu bergegas ke Pura Besakih. Dia menemui Kapten Abheek namun ia tak ingin mempercayai Ayu lagi. Ayu segera bergegas menyelamatkan sang Raja. Kebetulan Raksasa Detya sudah mendekati sang Raja! Ayu langsung menyerangnya dengan jurus silat yang telah dipelajarinya. “Rasakan ini!� teriak Ayu dengan tendangan kerasnya. Raksasa Detya langsung melarikan diri dan tidak akan mengganggu Pulau Bali lagi.

22


23


24


Setelah semuanya sudah aman, Raja muncul. Betapa kagetnya Ayu, Raja membungkuk di handapannya. Semua orang di pura mengikuti teladan Raja. “Kau telah menyelamatkan kami semua� kata Raja. Kemudian dia memberikan hadiah keris Tayuhan. Raja memintanya untuk menjadi anggota kerajaan di Pura Besakih. Tetapi ayu menolak. Sudah waktunya dia pulang kepada keluarganya.

25


26


Ketika Ayu tiba di rumah, diserakannya hadiah Keris Tayuhan pemberian Raja kepada Bapak. Bapak menerimanya dengan bangga. Tetapi dia segera menyisihkannya dan memeluk Ayu erat-erat. “Hadiah dan kehormatan paling besar,� katanya seraya tersenyum, “adalah memilikimu sebagai anak perempuanku.� Hati Ayu dipenuhi rasa cinta untuk keluarganya. Di hari itu adalah hari terindah yang dirasakan keluarga Ayu. Semuanya merayakan dengan senyum gembira.

27


BIOGRAFI PENULIS

Dian Fitri 5 September 1997 Lahir dan dibesarkan di kota Bogor lalu bertekad melanjutkan studinya sebagai mahasiswa di Telkom University Bandung untung menggapai cita-citanya yaitu menjadi desainer grafis.

Email Instagram

: dian.fitri597@gmail.com : dianftrr / di.xn




Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.