PENGEMBANGAN KEPARIWISATAAN DAN EKONOMI KREATIF NASIONAL 03.04.2013 Drs. UKUS KUSWARA, MM SEKJEN KEMENTERIAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF
Kementerian Pariwisatadan EkonomiKreatif
KEMENTERIAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF
AGENDA PENDAHULUAN 1.1 Sekilas Mengenai Kemenparekraf 1.2 Perkembangan Kepariwisataan Nasional 1.3 Perkembangan Ekonomi Kreatif Nasional
KERANGKA STRATEGIS PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN DAN EKONOMI KREATIF NASIONAL 2.1 Peran Kemenparekraf dalam Pembangunan Nasional 2.2 Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Strategis 2.3 Arah Kebijakan dan Strategi Pembangunan Kepariwisataan 2.4 Arah Kebijakan dan Strategi Pembangunan Ekonomi Kreatif 2.5 Fokus Program Pembangunan Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif
PROGRAM UTAMA PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN DAN EKONOMI KREATIF 2012-2014 3.1 Wonderful Indonesia 3.2 Indonesia Kreatif
DISKUSI 2
PENDAHULUAN 1.1 SEKILAS MENGENAI KEMENPAREKRAF 1.2 PERKEMBANGAN KEPARIWISATAAN NASIONAL 1.3 PERKEMBANGAN EKONOMI KREATIF NASIONAL 1.4 PERAN KEMENPAREKRAF DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL
Resuffle Kabinet – Terbentuknya Kemenparekraf 1. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 77 Tahun 2011 Tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara tanggal 18 Oktober 2011. Pasal 1: “ Dengan Peraturan Presiden ini dibentuk Kementerian Negara, yang selanjutnya disebut dengan Kementerian sebagai berikut (1-34): 23. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif� 2. Dilantik melalui Keputusan Presiden Nomor 59/P Tahun 2011 sebagi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif tanggal 19 Oktober 2011. 3. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 92 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 Tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara tanggal 21 Desember 2011.
4
STAF AHLI
MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF WAMEN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF INSPEKTORAT JENDERAL
SET. ITJEN
INSPEKTORAT I
DITJEN PENGEMBANGAN DESTINASI PARIWISATA
INSPEKTORAT II
DITJEN PEMASARAN PARIWISATA
SEKRETARIAT JENDERAL
INSPEKTORAT III
RORENSI
DITJEN EKONOMI KREATIF BERBASIS SENI DAN BUDAYA
ROKUMPEG
ROKEU
DITJEN EKONOMI KREATIF BERBASIS MEDIA, DESAIN DAN IPTEK
ROKLN
ROMUM
BADAN PENGEMBANGAN SUMBERDAYA PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF
SET. DITJEN
SET. DITJEN
SET. DITJEN
SET. DITJEN
SET. BADAN
DIT. PERANCANGAN DESTINASI DAN INVESTASI PARIWISATA
DIT. PENGEMBANGAN PASAR & INFORMASI PARIWISATA
DIT. PENGEMBANGAN INDUSTRI PERFILMAN
DIT. PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF BERBASIS MEDIA
PUSLITBANG KEBIJAKAN KEPARIWISATAAN
DIT. PROMOSI PARIWISATA LUAR NEGERI
DIT. PENGEMBNGAN SENI PERTUNJUKAN DAN INDUSTRI MUSIK
DIT. DESAIN DAN ARSITEKTUR
PUSLITBANG KEBIJKAAN EKONOMIKREATIF
DIT. PENGEMBANGAN SENI RUPA
DIT. KERJA SAMA DAN FASILITASI
PUSBANG SDM KEPAREKRAF
DIT. PENGEMBANGAN DAYA TARIK WISATA DIT. INDUSTRI PARIWISATA
DIT. PROMOSI PARIWISATA DALAM NEGERI
DIT. PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
DIT. PENCITRAAN INDONESIA
DIT. PENGEMBANGAN WISATA MINAT KHUSUSKONVENSI, INSENTIF,DAN EVEN
DIT. PROMOSI KONVENSI, INSENTIF, EVEN & MINAT KHUSUS
Unit eselon I Unit eselon II
PUSAT KOMPETENSI KEPAREKRAF
PUSAT DATA DAN INFORMASI
PUSDIKLAT PEGAWAI
PUSAT KOMUNIKASI PUBLIK
Apa yang dimaksud dengan Kepariwisataan? Kepariwisataan adalah keseluruhan kegiatan yang terkait dengan pariwisata 1 dan bersifat multidimensi serta multidisiplin yang muncul sebagai wujud kebutuhan setiap orang dan negara serta interaksi antara wisatawan dan masyarakat setempat, sesama wisatawan, Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan pengusaha. Industri Pariwisata adalah kumpulan usaha pariwisata yang saling terkait dalam rangka menghasilkan barang dan/atau jasa bagi pemenuhan kebutuhan wisatawan dalam penyelenggaraan pariwisata.
13*
Daya tarik wisata
Kawasan pariwisata
Jasa makanan dan minuman
Jasa transportasi wisata
penyediaan akomodasi
Penyelenggaraan kegiatan hiburan dan rekreasi
Jasa konsultan pariwisata
Jasa informasi pariwisata
Penyelenggaraan pertemuan, perjalanan insentif, konferensi, dan pameran Jasa perjalanan wisata
Jasa pramuwisata
Wisata tirta
spa
* industri yang disebutkan diatas selanjutnya akan diatur dengan Peraturan Menteri 1
Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, Pemerintah, dan Pemerintah Daerah
Apa itu Ekonomi Kreatif dan Industri Kreatif? Telah terjadi pergeseran era perekonomian yaitu dari era ekonomi pertanian menjadi era ekonomi kreatif.
Industri kreatif didefinisikan sebagai industri yang berasal dari pemanfaatan kreativitas, keterampilan serta bakat individu untuk menciptakan kesejahteraan serta lapangan pekerjaan dengan menghasilkan dan memberdayakan daya kreasi dan daya cipta individu tersebut.
Ekonomi Kreatif merupakan era ekonomi baru yang mengintensifkan informasi dan kreativitas dengan mengandalkan ide dan stock of knowledge dari sumber daya manusianya sebagai faktor produksi utama dalam kegiatan ekonominya.
*Kementerian Perdagangan 2009
Kreatifitas tidak hanya berbasis artistik, namun bisa juga berbasis sains dan injiniring
*Kementerian Perdagangan 2009
15
Arsitektur Kuliner Periklanan
Desain Musik
Fesyen
Film, Video, Fotografi
Pasar Barang Seni
Permainan Interaktif
Seni Pertunjukan
Kerajinan
Penerbitan & Percetakan Riset & Pengembangan
Teknologi Informasi
TV & Radio
Keterkaitan Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Kepariwisataan
Ekonomi Kreatif
1
Penguatan kualitas kepariwisataan Kualitas kepariwisataan seringkali diukur dari lama tinggal dan besaran pengeluaran wisatawan.
2
Penciptaan daya tarik wisata Produk dan jasa ekonomi kreatif, dapat menjadi daya tarik utama di suatu daerah destinasi wisata.
Penguatan Kualitas kepariwisataan
Penciptaan daya tarik wisata
Promosi
Promosi
3
Promosi Produk dan jasa ekonomi kreatif merupakan media promosi yang efektif bagi suatu destinasi wisata, dan sebaliknya.
8
Perekonomian Pasar Wisatawan Mancanegara dan Negara Tujuan Ekspor Industri Kreatif
10 negara utama asal wisman: Singapura, Malaysia, Australia, China, Jepang, Korea Selatan, Taiwan, Inggris, Filipina, dan AS. 10 negara tujuan ekspor utama industri kreatif: AS, Jerman, Inggris, Jepang, Belanda, Belgia, Perancis, Italia, Singapura, dan Australia. Krisis ekonomi tahun 2009 menciptakan pertumbuhan negatif: Amerika -3,5%, Jerman -5,1%, Inggris -4,9%, Jepang -6,3%. Tahun 2010 mulai mengalami perbaikan (recovery): Amerika 3%, Jerman 3,6%, Inggris 1,4%, Jepang 4%
Sumber: World Bank, The Global Outlook, Juni 2011
Tahun 2009, jumlah wisman Indonesia mengalami penurunan, khususnya yang berasal: Singapura, Jepang, Korea Selatan, Taiwan, AS, dan Jerman. Permintaan impor tahun 2009 mengalami penurunan: AS -13,6%, Jerman -9,2%, Inggris -11,9%, Jepang -15,3%. Tahun 2010 terjadi peningkatan impor: Amerika 12,5%, Jerman 11,7%, Inggris 8,8 %, Jepang 9,8%.
Kondisi Sosial, Politik, dan Keamanan Isu Sosial, Politik, dan Keamanan semakin kompleks seiring perkembangan teknologi. Isu cenderung berskala kecil namun frekuensi terjadinya semakin sering. Isu dekade terakhir, mencakup kasus terorisme, konflik SARA, bencana alam, kekacauan politik, serta sengketa kawasan perbatasan 2000 • Kerusuhan Poso • Bom BEJ • Bom Malam Natal • Gempa Bumi Bengkulu
2004 • Bom Kedubes Australia • Pemilu Presiden dan Wapres pertama • Tsunami Aceh
2008 • Krisis Ekonomi Global
2001 • Tragedi WTC New York • Bom Gereja St.Anna • Bom Atrium Jakarta • Konflik Sampit
2005 • Kenaikan minyak dunia • Bom Bali II • Aceh Monitoring Mission
2009 • Bom JW Marriott & Ritz Carlton
2002 • Travel Advisory Australia • Bom Bali I • Timor Timur Merdeka • Lepasnya Pulau Sipadan & Ligitan
2006 • Kudeta Thailand • Gempa bumi Yogya dan tsunami pantai selatan Jawa • Banjir lumpur panas Lapindo Sidoarjo
2010 • Krisis Politik Thailand • Penutupan Maskapai Japan Airlines
2003 • Konflik Irak • Bom JW Marriot • Operasi Militer Aceh
2007 • Air Travel Warning Australia • Uni Eropa Travel Ban
2011 • Bom buku • Percobaan bom pipa gas Serpong • Bom Gereja Solo • Kekacauan politik timur tengah
10
Perkembangan Wisatawan Global 2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
25% 19,12%
20%
15%
13,02%
13,24% 10,74%
10,10%
9,24%
10% 7,12%
6,60%
6,60% 4,70%
5,50%
5%
5,10%
4,40% 3,78%
3,80%
2,79%
2,10%
1,77%
1,43%
0,89%
0% -0,90% -2,33%
-2,61%
-5%
-3,90%
-6,00%
-10% -11,25%
-15% Pertumbuhan Wisman Indonesia (%)
Pertumbuhan rata-rata Indonesia : 4,51% Pertumbuhan rata-rata Dunia :3,57%
Pertumbuhan Wisman Dunia (%)
Sumber: UNWTO (Barometer Januari 2013 ), Kemenparekraf (2000 –2010)
11
Kondisi Konektivitas Transportasi Indonesia • Kapasitas transportasi udara terbesar (musim dingin 2011) adalah pada jalur penerbangan Indonesia-Singapura (4,1 juta seat), IndonesiaMalaysia (3,9 juta seat), dan Indonesia-Australia (1,6 juta seat). • Berdasarkan destinasi atau pintu masuk wisman, Jakarta dan Denpasar masih sangat dominan. Kapasitas penerbangan dari negara asing ke Indonesia melalui Jakarta: 8,2 juta seat (51,3%), dan Bali mencapai 27,3% dari total kapasitas. • Perkembangan jumlah maskapai penerbangan dalam negeri yang melayani penerbangan nasional sangat signifikan, sehingga berdampak positif terhadap mobilitas wisman dan nusantara antar pulau antar provinsi. Sumber: Direktorat Angkutan Udara, Kemhub (diolah), 2011
12
Persaingan Kepariwisataan di Dunia Jumlah Kedatangan Wisatawan berdasarkan Region 81,41
80,0
77,65
70,0 62,71 59,80
60,0
55,67
57,58
56,18 52,68
50,0
46,12 43,63
40,0
6,64
34,04
29,31
4,87
30,0
31,40
28,30
4,85
5,71
20,0
28,35
26,88
24,71 24,58
23,29
23,40
8,42
3,44
5,50
3,56
0,56
10,0
0,49
0,0
Perancis
USA
Cina
Sumber: UNWTO, Barometer Januari 2013
Spanyol
Italia 2010
Inggris 2011
Turki
Jerman
Malaysia
Meksiko
Pertumbuhan Wisatawan Mancanegara
Jumlah Kedatangan Wisatwan Mancanegara (Juta Orang)
90,0
Jumlah Wisatawan (Juta orang)
Pertumbuhan Wisatawan berdasarkan Region
6,4 % 9,6 % 1,6 % 6,3 %
2,1 %
Rata-rata Pertumbuhan Tahunan
Pasar Wisatawan Potensial di Dunia
Sumber: UNWTO, 2010
Wisatawan dunia terus meningkat secara signifikan, dengan jumlah wisatawan paling banyak berasal dari wilayah Eropa (476,6 juta wisatawan di tahun 2010) dan Timur Tengah menjadi wilayah rata-rata pertumbuhan tahunan tertinggi (sebesar 6,3%) pada periode 1990 – 2010. 14
Sebaran Outbond Wisatawan Dunia Dan Wisman Indonesia Berdasarkan Region
Indonesia memiliki Pasar Pariwisata Global yang perlu ditingkatkan Eropa
421 (0,38%)
Total: 351 jt Penetrasi 0,30 %
136 (0,23%)
Amerika Utara Total: 87 jt Penetrasi 0,26 %
140 (1,19%)
Penetrasi Pariwisata (dr jumlah wisatawan)
31 (0,78%)
>9%
Timur Tengah
5–9%
Total: 13 jt Penetrasi 1,10 %
1â&#x20AC;&#x201C;5% < 1%
Total Pengeluaran untuk Pariwisata
114 (0,04%)
Total M $ (% Indonesia)
Sumber: UNWTO, 2011
Amerika Selatan Total: 198 jt Penetrasi 0,02 %
52 (0,30%)
Asia Total: 165 jt Penetrasi 1,01 %
ASEAN
32 (7,23%)
24 (5,05%)
Afrika
Oceania
Total: 61 jt Penetrasi 0,04 %
Total: 8,2 jt Penetrasi 9,80 %
Total: 54 jt Penetrasi 5,59 %
Potensi Pariwisata Global - Tahun 2010 â&#x20AC;˘ Peningkatan penetrasi Indonesia; khususnya Eropa Barat dan Amerika Serikat (penetrasi Pariwisata Indonesia masih dibawah 1%) â&#x20AC;˘ Peningkatan lama tinggal wisatawan; khususnya Cina, Hong Kong, Jepang dan negara-negara di kawasan Asia Tenggara (lama tinggal masih dibawah 7 hari) â&#x20AC;˘ Peningkatan Wisman secara signifikan di 5 negara di tahun 2010; yaitu Cina (19%), Kanada (22%), India (24%), Australia (32%), dan Brunei Darussalam (149%)
Sumber: UNWTO dan PES, 2011
Pola Tahunan Kunjungan Wisman Indonesia (Tahun 2010)
Sumber: PES, 2011
Periode sepi (“low season”): Turunnya minat turis untuk datang ke Indonesia perlu disingkapi dengan ragam daya tarik, promosi, dan pola perjalanan, event/kegiatan
Periode ramai (“high season”): Tingginya minat turis untuk datang pada periode ramai perlu dimanfaatkan secara optimal untuk meningkatkan pendapatan dari semua aspek dan sektor yang terkait pariwisata baik langsung maupun secara tidak langsung
17
Konsentrasi Wisman Indonesia - Tahun 2010 Pada tahun 2010, Pariwisata Indonesia bertumpu pada 5 negara asal wisman. Dengan nilai CR5 mencapai 61,56% dari keseluruhan wisman yang datang ke Indonesia. 1. Singapura • •
Jumlah: 1.373.126 Persentase: 19,61%
2. Malaysia • •
Jumlah: 1.277.476 Persentase: 18,24%
3. Australia • •
Jumlah: 771.792 Persentase: 11,02%
4. Cina • •
Jumlah: 469.365 Persentase: 6,70%
5. Jepang • •
Jumlah: 418.971 Persentase: 5,98%
Sumber: UNWTO, 2011
18
Kinerja Kepariwisataan NO 1
2
3
4
URAIAN
2007
2008
2009
ADHB (trilliun Rp) PDB NASIONAL 3.950,89 4.948,69 5.606,20 PDB PARIWISATA 134,86 153,17 173,21 Hotel 17,32 18,90 20,78 Restoran 106,25 121,24 137,62 Rekreasi & Hiburan 11,29 13,03 14,81 ADHK 2000 (trilliun Rp) PDB NASIONAL 1.964,33 2.082,46 2.178,85 PDB PARIWISATA 66,07 70,22 75,43 Hotel 13,65 14,26 15,20 Restoran 44,68 47,62 51,23 Rekreasi & Hiburan 7,75 8,35 9,00 Pertumbuhan Ekonomi y.o.y (%) PDB NASIONAL 6,35 6,01 4,63 PDB PARIWISATA 8,94 5,15 5,57 KONTRIBUSI PDB PARIWISATA TERHADAP PDB NASIONAL (%) PDB PARIWISATA 3,41 3,10 3,09 Hotel 0,44 0,38 0,37 Restoran 2,69 2,45 2,45 0,29 0,26 0,26 Rekreasi & Hiburan
2010*)
2011**)
6.436,27 196,27 23,88 155,04 17,35
7.427,09 216,38 26,30 169,62 20,46
2.313,84 78,83 16,23 52,93 9,67
2.463,24 83,26 17,70 55,10 10,46
6,20 6,56
6,46 5,62
3,05 0,37 2,41 0,27
2,91 0,35 2,28 0,28
Keterangan : *) Angka sementara; **) Angka sangat sementara Catatan : Pertumbuhan PDB pariwisata tahun 2007 - 2010 dihitung berdasarkan Nesparnas
Pertumbuhan PDB pariwisata tahun yang lain dihitung menggunakan pendekatan 3 sektor (Hotel, Restoran, Rekreasi dan Hiburan). Sumber: BPS, Indikator Ekonomi
DAMPAK PARIWISATA TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA TAHUN 2007-2011 (000 Orang)
Tenaga Kerja Langsung Tidak Langsung 2.720,0 2.496,4
No
Tahun
Total Tenaga Kerja
1
2007
2
2008
3.622,4
3.362,5
6.984,9
3
2009
3.557,6
3.425,9
6.983,5
4
2010
3.500,8
3.934,6
7.435,4
5
2011
3.948,1
4.578,5
8.526,6
5.216,4
Daya Saing Kepariwisataan Indonesia (WEF, 2008 â&#x20AC;&#x201C; 2011)
1
Sumber: WEF report 2008, 2009, 2011
21
Trend Dan Jumlah Wisatawan Mancanegara Jumlah Wisatawan Mancanegara (Orang)
Periode: Jan 2009-Oktober 2011
Sumber: Nesparnas, 2011
Tahun 2000-2010, nilai rata-rata pertumbuhan kedatangan wisatawan mancanegara Indonesia sebesar 4,39% per tahun, lebih tinggi dari rata-rata pertumbuhan dunia sebesar 3,47% per tahun. Kondisi ini mengindikasikan kuatnya daya tahan pariwisata Indonesia. 22
Trend Dan Jumlah Wisatawan Mancanegara 800.000
30%
750.000
25%
700.000
20%
650.000
15%
600.000 10%
550.000 5% 500.000 0%
450.000
-5%
400.000 350.000
-10%
300.000
-15% Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt sept okt nov Des
Jumlah Wisatawan Mancanegara (Orang)
Periode: Jan 2009-Desember 2012
2009
2010 Month on Month
2011 Year on Year
2012
Poly. (Visitor Arrival)
Sumber: Nesparnas, 2011
Tahun 2000-2012, nilai rata-rata pertumbuhan kedatangan wisatawan mancanegara Indonesia sebesar 4,51% per tahun, lebih tinggi dari rata-rata pertumbuhan dunia sebesar 3,57% per tahun. Kondisi ini mengindikasikan kuatnya daya tahan pariwisata Indonesia.
Kondisi Sektor Perhotelan Nasional Jumlah Hotel Bintang Akomodasi Non Bintang
1306
13.281
Hunian Kamar 2006 2007 2008 2009 2010
46,18 % 46,89 % 48,07 % 48,31 % 48,86 %
Tamu (juta orang) Asing 2008 2009 2010
Penyerapan Tenaga Kerja
4,1 4,6 5,2
Indonesia 2008 2009 2010
14,4 17,2 18,6
233.745 orang
Sumber: Nesparnas, 2010
Pada 2006-2010, jumlah hotel selalu meningkat setiap tahun. Tamu yang datang untuk menginap pun meningkat secara signifikan, baik untuk tamu asing, maupun tamu domestik. 24
Kondisi Sektor Jasa Restoran Jumlah Restoran 2008 2009 2010
Penyerapan Tenaga Kerja Restoran
2.235 2.704 2.916
446.775 orang
Sumber: Nesparnas, 2010
Perkembangan industri restoran di Indonesia mengalami peningkatan pesat di tahun 2007 hingga 2010. Pada tahun 2009, terjadi peningkatan sebesar21% dari tahun 2007, dan pada tahun 2010, terjadi peningkatan sebesar 7,84% dari tahun 2009.
25
Kondisi Jasa Perjalanan Wisata Jumlah Jasa Perjalanan Wisata 2.708 2.755 3.033
2008 2009 2010
747.640 orang Sumber: Nesparnas, 2010
Pada tahun 2009, usaha perjalanan wisata tumbuh 51,87% dari tahun 2007, dan pada tahun 2010, terjadi peningkatan 10,09% dari tahun sebelumnya. Keseluruhan usaha perjalanan wisata mampu menyerap 747.640 orang tenaga kerja. 26
Perbandingan Kontribusi PDB dan Tenaga Kerja
5. Rusia (2004)
4. Hungaria (2002) PDB: 6,66% TK: 7,1%
13. Kanada (2004)
PDB: 4,7% TK 4,5%
1. Amerika (2004)
PDB: 11,09% TK: 8,53%
6. Belanda (2005)
PDB: 5,05% TK: 5,59%
PDB: 5,9% TK: 8%
8. Rumania (2005)
16. Bulgaria (2005)
PDB: 5,55% TK: 4,19%
PDB: 2,81% TK: 4,30%
14. Kroasia (2004) PDB: 4,27% TK: 4,64%
11. Meksiko (2003)
PDB: 6,06% TK: 7,30%
9. Latvia (2000)
12. Lebanon (2005): GDP: 4.75% Tk: 4.49%
PDB: 4,77% TK: 11,01%
10. Filipina (1999) 7. Singapura (2001)
PDB: 4,82% TK: 11,10%
PDB: 5,67% Tk: 5,80%
15. Kolombia
Kontribusi PDB:
(2005) PDB: 3,3% TK: 5,8%
<2 %
3. Indonesia (2010) PDB: 7,29% TK: 7,90%
2. Australia (2007) PDB: 10,3% TK: 8%
2-5 % >5% Sumber: WIPO Secretariat, 2010
Indonesia: Updating Kontribusi IK
Industri kreatif memiliki potensi yang besar karena rata-rata global kontribusi PDB di atas 3% dan rata-rata global kontribusi tenaga kerja di atas 6%. Indonesia berada di atas rata-rata global dengan kontribusi PDB mencapai 7,29% dan kontribusi tenaga kerja 7,9%
Tren Impor Produk Kreatif Global 450000
420.783
400000 350000
317.058
US$ Juta
300000
250000
225.590 200000
187.170
150000 100000
93.721
50000
36.692
0
1.728 2002
2008
2002
Total Dunia Kerajinan Tangan
2008
Negara Maju Audio Visuals
Desain
New Media
2002
2008
Negara Berkembang Seni Pertunjukan
Penerbitan
2002
10.003 2008
Negara Transisi Visual Arts
Sumber : Creative Economy Report, UNCTAD, 2010
â&#x20AC;˘ Negara maju mendominasi besarnya nilai impor. Tahun 2008, impor mencapai angka 75,5%, sementara negara berkembang sebesar 22,3%, dan negara transisi hanya sekitar 2,2%. â&#x20AC;˘ Produk kreatif yang dominan diimpor berasal dari kelompok desain. â&#x20AC;˘ Impor produk dan jasa penerbitan meningkat dua kali lipat di tahun 2008.
28
Kompetisi Ekonomi Kreatif (Global – 2008) 47,6 % produk dan jasa kreatif dunia dipasok oleh • China ($ 87,4 Miliar; 14,52 %) • Jerman ($ 70,5 Miliar; 11,71%), • USA ($48,5 Miliar; 8,07%), • Belanda ($41,5 Miliar; 6,90%), • Italia (34,1 Miliar; 5,67%)
Sumber: UNCTAD, 2010
29
Ekspor Produk Kreatif Global 2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
0,7
60%
0,59
52,71%
0,53
46,75%
0,4
0,5
36,40%
0,36 0,4
0,31
33,19%
34,16%
40%
35,17%
28,25%
0,27
30%
24,26%
0,3 16,90% 0,2 0,1
50%
44,13%
0,47
20,55%
19,35%
14,39%
12,04%
4,13%
10,24% 9,93%
18,58%
20%
20,40%
10%
12,46% 11,13%
0
Pertumbuhan Nilai Ekspor (%)
Nilai Ekspor ($ Triliun)
0,6
0% 2002 2003 Developed Oceania Developed Europe Developing Asia Transition Europe Transition Economies Growth
2004
2005 2006 Developed Asia Developing Africa Developing Oceania Developed Economies Growth
2007 2008 Developed America Developing America Transition Asia Developing Economies Growth
Sumber : Creative Economy Report, UNCTAD, 2010
â&#x20AC;˘ Negara maju yang memiliki nilai ekspor terbesar adalah Amerika Serikat, Kanada, Australia, Selandia Baru, dan Jepang. â&#x20AC;˘ Negara transisi yang memiliki nilai ekspor terbesar adalah Kirgistan, Georgia, Kazakhstan, Armenia, dan Azerbaijan. â&#x20AC;˘ Negara yang memiliki pertumbuhan ekspor produk kreatif yang paling besar (3 tahun terakhir) adalah Kaledonia Baru (180%), Kirgistan (111,11%), Ethiopia (100%), Mozambik (82,77%), French Polynesia (75%).
30
700
629,8
600
44,8%
US$ Milyar
500
425,5
400
34,2% 300
288,4
21,4%
200
16,4%
100
39,6%
38,2%
Tren Ekspor Produk dan Jasa Kreatif Global 1. Subsektor seni pertunjukan menunjukkan pertumbuhan ekspor yang signifikan, dari 16,4% (2005) menjadi 21,4% (2008) sehingga subsektor ini potensial untuk menyumbang kontribusi yang lebih besar di masa yang akan datang 2. Subsektor desain memiliki pertumbuhan ekspor terbesar di tahun 2005 (38,2%), sedangkan di tahun 2008 yang terbesar adalah jasa kreatif (44,8%)
0 2002
2005
Kerajinan
Audio Visual
New Media
Seni Pertunjukan
Seni Visual
Jasa Kreatif
2008 Desain Penerbitan dan Media Cetak Pertumbuhan Ekspor Desain
Pertumbuhan Ekspor Jasa Kreatif Pertumbuhan Ekspor Seni Pertunjukan
Sumber : Creative Economy Report, UNCTAD, 2010
31
Upaya Pengembangan Ekonomi Kreatif Nasional Milestone Ekonomi Kreatif
Jumlah Kegiatan Terkait Ekonomi Kreatif per Instansi, 2010
KONTRIBUSI EKONOMI 2012 Ekonomi Kreatif Jasa-Jasa Keuangan, Real Estat
engangkutan, Komu nikasi
Ekonomi Kreatif 6,9
Pertambangan
PDB
6,7
12,3
(%)
10,9
20,8
Jasa-Jasa
Keuangan, Real Estat Pengangkutan, Komu nikasi Industri Pengolahan
Konstruksi
Listrik, Gas, Air Bersih
9,72 5,08 1,63 5,45
17,59
Konstruksi Listrik, Gas, Air Bersih Industri Pengolahan Pertambangan
Pertanian
JLH USAHA (%)
2,25 4,41
55,98
0,80 0,04 3,20 0,51
Total Usaha Nasional: 55,5 juta
35,09
TENAGA KERJA (%)
1,44
Perdagangan, Hotel, Restoran Konstruksi
Total PDB Nasional: Rp. 8.309, 6 triliun
Perdagangan, Hote l, Restoran
14,66
15,91
10,4 0,7
Ekonomi Kreatif Jasa-Jasa Keuangan, Real Estat Pengangkutan, Komu nikasi
Pertanian
10,65
10,3
6,5
Perdagangan, Hotel, Restoran
Pertanian
14,4
0,22 6,13
9,22
Pertambangan Industri Pengolahan Listrik, Gas, Air Bersih
Total TK Nasional: 110,8 juta
PDB: Ekonomi Kreatif sektor terpenting ke-7 Tenaga Kerja: Ekraf sektor terpenting ke-4 Jumlah Usaha: Ekraf Sektor terpenting ke-3 Rasio TENAGA KERJA/USAHA = 2,2. Usaha Ekraf bukan labor intensive, dan umumnya berukuran mikro, kecil, dan menengah. Rasio PDB/USAHA = Rp. 106,3 juta. Nasional sebesar Rp 149,7 juta. Usaha ekraf belum optimal menciptakan nilai tambah.
KONTRIBUSI EKONOMI 2012 32,3%
kuliner
periklanan arsitektur pasar barang seni
0,5%
0,3% 2,0%
R&D
PDB
1,9% 3,1% 1,6%
radio & TV teknologi informasi
seni pertunjukan film, video, fotografi
14,7%
2012
permainan interaktif musik
0,7% 0,8% 3,8%
Rp 573,9 T
7,8%
penerbitan & percetakan
kerajinan
KONTRIBUSI
desain
0,4% 1,3% 28,7%
fashion
PERTUMBUHAN PDB 2012 (%) 5,84
5,77
9,41 5,58
5,13 2,76
1,82
ď&#x201A;§ Kuliner, Fashion, dan Kerajinan merupakan subsektor utama, dengan pertumbuhan relatif rendah, di bawah pertumbuhan PDB nasional. Dibutuhkan terobosan baru di 3 sektor utama ini. ď&#x201A;§ Teknologi Informasi tumbuh paling tinggi. Bisnis digital berpotensi untuk dikembangkan. ď&#x201A;§ Subsektor Desain tumbuh paling rendah 1,19%, padahal desain merupakan salah satu kekuatan utama ekonomi kreatif.
1,73
6,79
6,42 2,73
6,23 3,83
3,53
1,19
kuliner
R&D
radio & TV
teknologi informasi
penerbitan percetakan
seni pertunjukan
film, video, fotografi
fashion
desain
musik
permainan interaktif
kerajinan
pasar barang seni
arsitektur
periklanan
Perkembangan Ekonomi Kreatif Daerah â&#x20AC;˘ Perkembangan ekonomi kreatif di daerah-daerah ditandai dengan: (1) komitmen pimpinan daerah, (2) keberadaan area publik yang dimanfaatkan untuk kawasan kreatif, (3) infrastruktur yang cukup baik sehingga dapat menunjang proses kreatif, (4) keberadaan dan aktivitas komunitas kreatif, (5) even sebagai media apresiasi industri kreatif, (6) dukungan dari pemerintah daerah, (7) keberadaan lembaga pendidikan formal yang menunjang industri kreatif, dan (8) adanya dokumen perencanaan pengembangan industri kreatif daerah. â&#x20AC;˘ Area publik yang dikembangkan: taman budaya, alunalun, gelanggang remaja, GOR, museum, atau tempat lainnya yang dapat digunakan sebagai tempat berkumpul para pelaku kreatif di sebuah kota atau kabupaten, ataupun pada level desa. â&#x20AC;˘ Tahun 2011, propinsi yang paling aktif menyelenggarakan even kreatif: DKI Jakarta (143 even), D.I. Yogyakarta (57 even), Jawa Barat (52 even), Bali (41 even), dan Jawa Tengah (25 even).* *) data diolah dari www.indonesiakreatif.net
Potensi Pasar Ekonomi Kreatif (Global – 2008) Pangsa pasar utama produk dan jasa Kreatif dunia (41,3 %) adalah: • USA ($ 91,8 Miliar; 15,58%) • Jerman ($ 55,2 Miliar ; 9,38%) • Belanda ($ 33,7 Miliar; 5,73%) • Inggris ($ 32,8 Miliar; 5,58%) • Hongkong ($ 29,6 Miliar; 5,02%)
Sumber: UNCTAD, 2010
36
Kelompok Umur
Kondisi Demografi Indonesia: 60% Berada dalam USIA PRODUKTIF (15-55) 27% adalah PEMUDA (16-30)
Jumlah Orang
Sumber: Data Kependudukan BPS, 2010
37
Potensi Wisatawan Nusantara Sebaran PDRB dan Pendapatan Perkapita
Sumber: BPS, diolah
38
Konsumsi Produk dan Jasa Kreatif Dalam Negeri Pendapatan perkapita Indonesia meningkat: US$1.187,74 (2004) menjadi US$2.974,03 (2010) Konsumsi produk dan jasa kreatif meningkat: Rp127,9 triliun (2004) menjadi Rp353,1 triliun (2010) Peningkatan pendapatan perkapita sejalan dengan peningkatan konsumsi produk dan jasa kreatif. Hal ini menunjukan potensi pasar dalam negeri untuk industri kreatif. Sumber: BPS dan Kemenparekraf
39
Potensi Digital Pengguna Internet Indonesia
Sumber: APJII dan Synovate Analysis
â&#x20AC;˘ Tahun 2004-2009, pengguna internet meningkat 167% â&#x20AC;˘ Sepuluh situs yang paling sering diakses oleh para pengguna internet di Indonesia: 1. facebook, 2. google.co.id, 3. google.com, 4. blogspot, 5. yahoo.com, 6. youtube, 7. Kaskus, 8. wordpress, 9. detik, 10. 40 twitter. (April 2012)
Potensi Konten Mobile Penetrasi Mobile di Indonesia
Asia Pacific Top 10 Mobile Markets by Customers
• Sejak 1999, penetrasi pengguna mobile di Indonesia tumbuh signifikan. Tahun 2010, penetrasi mencapai 92%. Peluang untuk konten mobile • Indonesia diprediksi akan menjadi pasar terbesar ke-3 di Asia dari mobile setelah china & India * (ROA GROUP) • Hand set semakin murah, mobile user Indonesia terus bertambah : 11, 7 (2002) juta subscribers menjadi 81,9 juta (2007) subscribers • Smart phones: kombinasi antara internet dan mobile phones paling laku dijual di Indonesia; • Tren ke depan: Indonesia diperkirakan setidaknya 246.1 juta subscribers di tahun 2011 dengan tingkat penetrasi 97.8%, bahkan diprediksikan pada tahun 2013, penetrasi pasar akan mencapai 172.3% sehingga membuat Indonesia menjadi pasar ke-4 terbesar di dunia setelah China, India dan USA Sumber: Wireless Intelligence
41
â&#x20AC;&#x153;Negara Kepulauan yang terbentang di sepanjang garis khatulistiwa dengan beragam suku bangsaâ&#x20AC;?
300 ragam suku dan etnis dan 742 bahasa dan dialek.
Lebih dari
17.100 pulau, 6000 diantaranya berpenghuni.
Lebih dari
juta km2, dan 3,1 juta km2 luas perairan
Dengan luas daratan 1,9
8 World Heritage Cultural Sites Tempat penyelenggaraan Pameran dan Festival Internasional dan industri kreatif yang kuat
Indonesia merupakan negara archipelago terluas, dan memiliki populasi penduduk terbesar keempat di dunia (Âą 237 juta orang) Membentang 5.120 km dari timur ke barat, 1.760 km dari utara ke selatan Peringkat 39 dari Cultural Heritage dari 139 Negara oleh WEF
16% dari binatang reptil dan amphibi di dunia
35 spesies primata, 25% endemik 17% dari burung di dunia 26% endemik
Forest Diversity 121 spesies kupukupu 44% endemik
12% dari mamalia di dunia 36% endemik Khusus Papua, presentase flora endemik mencapai 60-70%
Daya saing SDA Peringkat 17/139 Negara (WEF) Hutan Tropis terbesar setelah Brazil 51 Taman Nasional, merupakan negara mega biodiversity ke-3 setelah brazil dan Zaire Sekitar 59% daratan di Indonesia merupakan hutan tropis yang menjadi 10% dari total luas hutan di dunia (Stone, 1994).
Terdapat sekitar 110 juta hektar hutan Indonesia tercatat sebagai hutan lindung dimana 18,7 juta hektar menjadi daerah konservasi.
Permasalahan Kepariwisataan Indonesia Permasalahan yang Muncul Ke Permukaan Rendahnya kualitas pelayanan pariwisata
Rendahnya jumlah dan nilai investasi
Ketidaksiapan sarana dan prasarana Destinasi
Keamanan, kebersihan dan ketertiban destinasi
Masyarakat tidak siap menjadi destinasi wisata
Kebijakan tidak sinkron dan tidak harmonis
Citra Destinasi yang negatif
Lemahnya koordinasi
Aksesibilitas
Pengrusakan lingkungan
Peran serta a tidak pelaku usahoptimal
Iklim usaha tidak kondusif
Konektivitas
Sumber Permasalahan Utama Pariwisata Sarana dan Prasarana
SDM Pariwisata
Komunikasi dan Publikasi
Kebijakan dan Peraturan
Teknologi Informasi
Masyarakat
Investasi
44
Permasalahan Ekonomi Kreatif di Indonesia Permasalahan yang Muncul Ke Permukaan Rendah kuantitas dan kualitas lembaga pendidikan Konsentrasi pelaku hanya di kota
Rendahnya perlindungan HaKI
Kebijakan pajak kurang mendukung usaha start-up
Rendahnya kuantitas dan kualtas SDM ekonomi kreatif
Kelangkaan dan ketidakstabilan harga bahan baku
Backward & forward Linkage
Rendahnya kualitas infrastruktur teknologi
Sulitnya mendapat dukungan pembiayaan
Rendahnya apresiasi masyarakat terhadap produk kreatif
Sumber Permasalahan Utama Ekonomi Kreatif SDM
Sumber daya dan Teknologi
Pemasaran
Akses Pembiayaan
Institusi (kelembagaan, kebijaka n, apresiasi)
Industri Kreatif
45
KERANGKA STRATEGIS PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN DAN EKONOMI KREATIF NASIONAL 2.1 PERAN KEMENPAREKRAF DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL 2.2 VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN STRATEGIS 2.3 ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN 2.4 ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI PEMBANGUNAN EKONOMI KREATIF 2.5 FOKUS PROGRAM PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN DAN EKONOMI KREATIF
Kelompok Prioritas Pembangunan berdasarkan RPJMN 2010-2014 Visi-Misi SBY-Boediono RPJMN 2010-2014 1 11 Prioritas Nasional + 3 Prioritas Nasional Lainnya
2 Prioritas Bidang
3
Sosial Ekonomi IPTEK Sarana Prasana Politik Hankam Hukum & Aparatur Wilayah & Tata Ruang SDA & LH
Prioritas Regional Sumatera Jawa-Bali Kalimantan Sulawesi Nusa Tenggara Maluku Papua
47
Visi Dan Misi Nasional Visi Misi Presiden
Visi: Terwujudnya Indonesia yang Sejahtera, Demokratis dan Berkeadilan.
Prioritas Nasional
Misi: Substansi Inti
1. Melanjutkan pembangunan menuju Indonesia yang sejahtera.
2. Memperkuat pilar-pilar demokrasi.
Kegiatan Prioritas Nasional
3. Memperkuat dimensi keadilan di semua bidang.
48
Kontrak Kinerja Menteri Prioritas Nasional Lainnya Menurut Bidang: Kesejahteraan Rakyat,meliputi:
Visi Misi Presiden
1. Peningkatan jumlah wisatawan mancanegara dan wisatawan nusantara sebesar 20 % secara bertahap dalam 5 tahun;
Prioritas Nasional
2. Promosi 10 tujuan pariwisata Indonesia melalui saluran pemasaran dan pengiklanan yang kreatif dan efektif;
Substansi Inti
Kegiatan Prioritas Nasional
3. Perbaikan dan peningkatan kualitas jaringan prasarana dan sarana pendukung pariwisata; 4. Peningkatan kapasitas pemerintah dan pemangku kepentingan pariwisata lokal untuk mencapai tingkat mutu pelayanan dan hospitality management yang kompetitif di kawasan Asia. 49
Prioritas Pembangunan Nasional 11 Prioritas Nasional KIB II 2009-2014: Visi Misi Presiden
1. Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola 2. Pendidikan 3. Kesehatan
4. Penanggulangan Kemiskinan
Prioritas Nasional
5. Ketahanan Pangan 6. Infrastruktur 7. Iklim Investasi dan Iklim Usaha 8. Energi 9. Lingkungan Hidup & Pengelolaan Bencana
Substansi Inti
10. Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar, & Pasca-konflik
11.Kebudayaan, Kreativitas & Inovasi Teknologi
Kegiatan Prioritas Nasional
Prioritas Nasional Lainnya Menurut Bidang: 1. Politik, Hukum, dan Keamanan
2. Bidang Perekonomian 3. Kesejahteraan Rakyat
Tema Prioritas Prioritas ke-4 bertujuan untuk menurunkan tingkat kemiskinan dan memperbaiki distribusi pendapatan dengan pelindungan sosial yang berbasis keluarga, pemberdayaan masyarakat dan perluasan kesempatan ekonomi masyarakat yang berpendapatan rendah. Prioritas ke-11 bertujuan untuk mengembangkan dan melindungi keragaman dari karya seni, ilmu dan apresiasinya sehingga dapat tercipta kekayaan artistik dan intelektual. Ekonomi kreatif berperan pada prioritas lainnya bidang perekonomian, dan Sektor pariwisata berperan dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Substansi Inti Tugas Pembangunan Kemenparekraf 4. PENANGGULANGAN KEMISKINAN
Visi Misi Presiden
Pengembangan: Pengembangan Program Nasional Pengembangan Masyarakat (PNPM) Mandiri, dimana salah satu sasaran yang akan dicapai adalah meningkatnya jumlah desa wisata melalui PNPM bidang pariwisata;
11. KEBUDAYAAN, KREATIVITAS & INOVASI TEKNOLOGI
Prioritas Nasional
Substansi Inti
Kegiatan Prioritas Nasional
Penciptaan: pengembangan kapasitas nasional untuk pelaksanaan penelitian, penciptaan dan inovasi, dan memudahkan akses dan penggunaannya oleh masyarakat luas. Salah satu sasaran substansi ini adalah terciptanya kebijakan untuk memfasilitasi proses perolehan hak paten dan kepemilikan HKI produk teknologi dan produk kreatif; Sarana: penyediaan sarana yang memadai bagi pengembangan, pendalaman dan pagelaran seni budaya di kota besar dan ibukota kabupaten. Salah satu sasaran yang akan dicapai adalah meningkatnya apresiasi, kreativitas, dan produktivitas para pelaku seni; Prasarana: peningkatan keunggulan komparatif menjadi keunggulan kompetitif yang mencakup pengelolaan sumber daya maritim menuju ketahanan energi, pangan, dan antisipasi perubahan iklim; dan pengembangan penguasaan teknologi dan kreativitas pemuda. Sasaran yang akan dicapai terkait ekonomi kreatif adalah (i) meningkatnya kreativitas pemuda kader di bidang seni, budaya, dan industri kreatif, dan (ii) kebijakan peningkatan kemampuan inovasi dan kreativitas pemuda;
Prioritas Bidang Pembangunan Pariwisata Dan Ekonomi Kreatif Kerangka
Buku II RPJMN
PRIORITAS BIDANG
Prioritas Bidang: 1. Bidang Pembangunan Sosial Budaya Dan Kehidupan Beragama 2. Bidang Ekonomi 3. Bidang Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi
FOKUS PRIORITAS
4. Bidang Sarana Dan Prasarana
5. Bidang Politik 6. Bidang Pertahanan Dan Keamanan 7. Bidang Hukum Dan Aparatur 8. Bidang Wilayah Dan Tata Ruang
9. Bidang Sumber Daya Alam Dan Lingkungan Hidup KEGIATAN PRIORITAS BIDANG
Pembangunan kepariwisataan mempunyai peranan penting dalam mendorong kegiatan ekonomi, meningkatkan citra Indonesia, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan memberikan perluasan kesempatan kerja 52
Prioritas Nasional Lainnya
Bidang politik, hukum & keamanan Bidang perekonomian Bidang kesejahteraan rakyat 11. Kebudayaan, Kreativi tas & Inovasi Teknologi 1. Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola 7. Iklim Investasi & Usaha
11 Prioritas Nasional
2. Pendidikan 3. Kesehatan 4. Penanggulangan Kemiskinan 9. Lingkungan Hidup & Bencana 5. Ketahanan Pangan 6. Infrastruktur 8. Energi
10. Daerah Tertinggal, Terluar; dan Paskakonflik
ALUR PIKIR PRIORITAS NASIONAL RPJM 2010-2014
Pencegahan terorisme, perlindungan HAM, pemberantasan korupsi dll Peta panduan pengembangan industri kreatif tertentu serta Kemitraan antar industri kerajinan & barang seni dengan sektor lain seperti pariwisata Peningkatan jumlah wisman & wisnus, promosi 10 tujuan pariwisata, perbaikan sarana prasana pendukung pariwisata, peningkatan kapasitas Pemerintah & pemangku kepentingan pariwisata lokal Peningkatan apresiasi, kreativitas & produktivitas para pelaku seni, Kebijakan fasilitasi perolehan hak paten & HKI produk kreatif, serta meningkatnya kreativitas pemuda di bidang seni, budaya, & industri kreatif Struktur, otonomi daerah, sumber daya manusia, regulasi, sinergi antara pusat dan daerah, penegakan hukum, serta data kependudukan Kepastian hukum, penyederhanaan prosedur, logistik nasional, sistem informasi, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), serta ketenagakerjaan Akses pendidikan dasar-menengah, akses pendidikan tinggi, metodologi, pengelolaan, kurikulum, sertak ualitas Program kesehatan masyarakat, program KB, sarana kesehatan, obat, serta asuransi kesehatan nasional, Pengembangan desa wisata dan zona kreatif melalui PNPM bidang pariwisata dan ekonomi kreatif Perubahan iklim, pengendalian kerusakan lingkungan, sistem peringatan dini, serta penanggulangan bencana
Penegakan Pilar Demokrasi
Pembangunan kreatifitas
Perbaikan infrastruktur lunak
Penguatan infrastruktur sosial
Lahan, infrastruktur, penelitian & pengembangan,pangan & gizi, serta adaptasi perubahan iklim
Tanah & tata ruang, jalan, perhubungan, perumahan rakyat, pengendalian banjir, telekomunikasi, transportasi perkotaan Kebijakan, restrukturisasi BUMN, kapasitas energi, energi alternatif, hasil ikutan & turunan minyak bumi/gas, konversi menuju penggunaan Kebijakan, kerjasama internasional, keutuhan wilayah, serta daerah tertinggal
Percepatan pembangunan infrastruktur fisik
Penegakan Hukum Dan Pemberantasan Korupsi
Memperkuat Pilar-Pilar Demokrasi
Perbaikan Tata Kelola Pemerintahan
Melanjutkan Pembanguna n Menuju Indonesia yang Sejahtera
Pembangunan Ekonomi dan Peningkatan Kesejahteraan Rakyat
Memperkuat Dimensi Keadilan di Semua Bidang
Pembangunan Yang Inklusif Dan Berkeadilan
Ekonomi Kreatif & Pariwisata Ekonomi Kreatif Pariwisata
Sosial Budaya dan Kehidupan Beragama
Ekonomi
1. 2. 3. 4.
Pengendalian kuantitas Penduduk Peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan Peningkatan akses, kualitas, dan relevansi pendidikan Peningkatan partisipasi pemuda, budaya dan prestasi olahraga 5. Peningkatan Kualitas Kehidupan Beragama 6. Penguatan jati Diri Bangsa dan Pelestarian Budaya 7. Peningkatan Akses dan Kualitas Pelayanan Kesejahteraan Sosial 8. Kesetaraan Gender, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak 1. Peningkatan Investasi 2. Peningkatan ekspor 3. Peningkatan daya beli masyarakat 4. Optimalisasi pengeluaran Pemerintah & pengelolaan kekayaan negara 5. Pengelolaan APBN yang berkelanjutan 6. Stabilitas sektor keuangan 7. Revitalisasi Industri 8. Daya saing ketenagakerjaan 9. Pemberdayaan koperasi & UKM 10. Jaminan sosial 11. Pariwisata dan ekonomi kreatif
Peningkatan Kualitas SDM, serta Jati Diri dan Karakter Bangsa
Peningkatan Kesejahteraan Rakyat
Ilmu Pengetahuan & Teknologi
1. Sistem inovasi Nasional 2. Penguasaan, Pengembangan & Penerapan IPTEK
Peningkatan Kuantitas & Kualitas Sumber Daya IPTEK
Sarana & Prasarana
1. Menjamin ketersediaan infrastruktur dasar untuk mendukung peningkatan kesejahteraan 2. Menjamin kelancaran distribusi barang, jasa, dan informasi untuk meningkatkan daya saing produk nasional
Peningkatan Kualitas Sarana dan Prasana
Politik
1. Pelembagaan demokrasi 2. Pemantapan diplomasi dan kerjasama Internasional 1.
Pertahanan & Kemanan
2. 3. 4. 5. 6.
Peningkatan Kemampuan Pertahanan Menuju Minimum Essential Forces Pemberdayaan Industri Pertahanan Nasional Pencegahan dan Penanggulangan Gangguan Keamanan dan Pelanggaran Hukum di Laut Peningkatan Rasa Aman dan Ketertiban Masyarakat Modernisasi Deteksi Dini Keamanan Nasional Peningkatan Kualitas Kebijakan Keamanan Nasional
Meningkatnya Kualitas Diplomasi Indonesia Peningkatan Kemampuan Pertahanan Negara; dan Kondisi Kemanan dalam Negeri yang Kondusif
ALUR PIKIR PRIORITAS BIDANG RPJM 2010-2014 (I)
Melanjutkan Pembangunan Menuju Indonesia yang Sejahtera
Kesejahteraan Rakyat
Memperkuat Dimensi Keadilan di Semua Bidang
Keadilan
Memperkuat Dimensi Keadilan di Semua Bidang Memperkuat Pilar-Pilar Demokrasi
Demokrasi Ekonomi Kreatif & Pariwisata Ekonomi Kreatif Pariwisata
Wilayah Wil. Sumatera
Wil. Jawa dan Bali
Arah Kebijakan dan Strategi Pengembangan Berdasarkan Wilayah Pengembangan gugus (cluster) industri unggulan
Pusat industri pengolahan: Medan, Batam, Pekanbaru, d an Palembang
Pengembangan industri pariwisata alam dan budaya
1. Pusat tujuan wisata 2. Jalur wisata terpadu
Percepatan pembangunan wilayah selatan Jawa
Potensi wisata pantai
Penguatan produktivitas ekonomi dan investasi
Menciptakan iklim investasi yang kondusif di Provinsi DKI Jakarta
Pengembangan industri unggulan potensial
IKM industri kreatif
Pengembangan jasa pariwisata dan perdagangan
Teknologi dan SDM pariwisata
Pengembangan industri pariwisata alam dan budaya
Wil. Kalimantan
Wil. Sulawesi
Wil. Nusa Tenggara Wil. Maluku
Pengembangan gugus industri unggulan wilayah
Produk/industri unggulan wilayah
Pengembangan jalur wisata alam Jalur wisata TorajaTomohon-Bunaken dengan dan budaya Bali Pengembangan gugus industri unggulan wilayah Pengembangan pusat industri pengolahan komoditas unggulan dan pariwisata
Manado-Bitung: pusat industri pengolahan berbasis hasil laut, termasuk kuliner
Industri pengolahan hasil laut
Pengembangan pariwisata bahari Wisata bahari Pengembangan sentra produksi komoditas unggulan Pengembangan sektor dan komoditas unggulan
Wil. Papua
Cluster industri pariwisata
Pelestarian dan pemanfaatan keragaman hayati
Olahan ikan siap saji Wisata bahari dan budaya Pemanfaatan bagi publik: pengembangan wisata alam
Strategi Pengembangan Wilayah
Mendorong pertumbuhan wilayah-wilayah potensial di luar Jawa-Bali dan Sumatera
ALUR PIKIR PRIORITAS PENGEMBANGAN WILAYAH RPJM 2010-2014
Meningkatkan keterkaitan antarwilayah melalui peningkatan perdagangan antar pulau
Meningkatkan daya saing daerah melalui pengembangan sektorsektor unggulan Mendorong percepatan pembangunan daerah tertinggal, kawasan strategis dan cepat tumbuh, kawasan perbatasan, kawasan terdepan, kawasan terluar, dan daerah rawan bencana
Mendorong pengembangan wilayah laut dan sektor-sektor kelautan
Indonesia yang sejahtera, d emokratis dan berkeadilan
PEMBANGUNAN
Kemenparekraf
Program
Organisasi
Konsistensi Dan Sinkronisasi
Pembangunan Kepariwisataan Nasional VISI-MISI SBY-BOEDIONO
RPJMN 2010 â&#x20AC;&#x201C; 2014
Sasaran Tingkat 1
Sasaran Tingkat 3
Prioritas Nasional
Program 100 Hari
Renstra Kementerian
Program Bidang Sektoral
Renstra Kementerian
KPI
Sasaran Tingkat 4
Konsistensi
Sasaran Tingkat 2
RPJP 2005-2025
Renstra Kementerian
KPI
KPI
Kontrak Kinerja Menteri
Kontrak Kinerja Menteri
Kontrak Kinerja Menteri
+ Pakta Integritas
+ Pakta Integritas
+ Pakta Integritas
Sinkronisasi
BAPPENAS, DE PKEU & UKP
VISI MISI
â&#x20AC;&#x153;TERWUJUDNYA KESEJAHTERAAN DAN KUALITAS HIDUP MASYARAKAT INDONESIA DENGAN MENGGERAKKAN KEPARIWISATAAN DAN EKONOMI KREATIFâ&#x20AC;?
1. Mengembangkan kepariwisataan berkelas dunia, berdaya saing, dan berkelanjutan serta mampu mendorong pembangunan daerah
SASARAN STRATEGIS
TUJUAN
1. Peningkatan kontribusi ekonomi kepariwisataan Indonesia
2. Peningkatan
daya saing kepariwisataan Indonesia
2
. Mengembangkan ekonomi kreatif yang dapat menciptakan nilai tambah, mengembangkan potensi seni dan budaya Indonesia, serta mendorong pembangunan daerah 3. Peningkatan kontribusi ekonomi dari industri kreatif
4. Peningkatan apresiasi terhadap pelaku dan karya kreatif
3. Mengembangkan sumber daya pariwisata dan ekonomi kreatif secara berkualitas
4. Menciptakan tata pemerintahan yang responsif, transpara n dan akuntabel
5. Peningkatan
7. Peningkatan
kapasitas dan profesionalisme SDM pariwisata dan ekonomi kreatif
kualitas kinerja organisasi Kemenparekraf
6. Penciptaan
8. Peningkatan
Meningkatnya kualitas pengelolaan keuangan (7)
inovasi baru di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif
Meningkatnya kontribusi kepariwisataan terhadap PDB nasional (1)
Meningkatnya kontribusi keparwisataan terhadap kualitas dan kuantitas tenaga kerja nasional (1)
Meningkatnya PDB ekonomi kreatif (3)
Meningkatnya kualitas dan kuantitas tenaga kerja di sektor ekonomi kreatif (3)
Meningkatnya kualitas dan kuantitas lulusan pendidikan tinggi pariwisata (5)
Meningkatnya investasi di sektor pariwisata (1)
Meningkatnya devisa dan pengeluaran wisatawan di Indonesia (1)
Meningkatnya unit usaha di sektor ekonomi kreatif (3)
Meningkatnya konsumsi produk dan jasa kreatif lokal oleh masyarakat Indonesia (4)
Meningkatnya profesionalisme pelaku sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (5)
Meningkatnya kuantitas wisman ke Indonesia dan perjalanan wisnus (1)
Meningkatnya citra kepariwisataan Indonesia (2)
Meningkatnya pemahaman masyarakat terhadap ekonomi kreatif (4)
Meningkatnya kualitas dan kuantitas penelitian dan pengembangan kebijakan di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif(6)
Terciptanya diversifikasi destinasi pariwisata (2)
Terciptanya pemasaran pariwisata yang efektif dan efisien (2)
Terciptanya ruang publik bagi masyarakat (4)
Meningkatnya kualitas konten dan jejaring pelaku ekonomi kreatif (6)
kualitas dan kuantitas SDM Kemenparekraf
Meningkatnya kualitas pelaksanaan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (7)
Terselenggaranya Reformasi Birokrasi (7) Meningkatnya kualitas SDM Kemenparekraf (8) Meningkatnya kuantitas SDM Kemenparekraf (8)
Inpres Nomor 6/2009 Tentang Pengembangan Ekonomi Kreatif
SASARAN
6 Sasaran| 21 Arah | 83 Strategi |
1. Insan
kreatif dengan pola pikir dan moodset kreatif
2. Industri yg
unggul di pasar dalam dan luar negeri, dengan peran dominan wirausahawan lokal
Peningkatan kualitas & kuantitas Sumber Daya Manusia (SDM)
ARAH
Peningkatan jumlah dan perbaikan kualitas lembaga diklat formal dan informal Peningkatan penghargaan kepada insan kreatif oleh Pemerintah Peningkatan jumlah wirausahawan kreatif sebagai lokomotif Penciptaan database dan jejaring insan kreatif
Peningkatan daya tarik industri
Peningkatan efisiensi serta produktivitas industri untuk meningkatkan keunggulan komparatif
Peningkatan inovasi bermuatan lokal, untuk menciptakan keunggulan kompetitif
3. Teknologi 4. Pemanfaatan yang mendukung penciptaan kreasi dan terjangkau oleh masyarakat Indonesia
bahan baku dalam negeri secara efektif bagi industri di bidang ekonomi kreatif
Pembentukan basisbasis teknologi pendukung industri di bidang ekonomi kreatif menuju klaster teknologi Penguatan kapasitas penguasaan teknologi proses dan teknologi Informasi Penguatan iklim usaha kondusif bagi investasi teknologi pendukung ekonomi kreatif
5.
Masyarakat yang menghargai HKI dan mengkonsumsi produk kreatif lokal
Peningkatan kemampuan SDM untuk memanfaatkan bahan baku yang berasal dari alam Peningkatan apresiasi dan promosi sadar lingkungan pada industri Pembentukan basisbasis teknologi penghasil bahan baku pendukung Industri Penciptaan iklim kondusif untuk menjaga ketersediaan pasokan bahan baku
6. Tercapainya tingkat
kepercayaan yang tinggi oleh lembaga pembiayaan terhadap industri di bidang ekonomi kreatif sebagai industri yang menarik
Penciptaan penghargaan & sosialisasi terhadap HKI Peningkatan apresiasi terhadap budaya bangsa dan kearifan lokal Peningkatan kesadaran dan penghargaan dunia internasional Penciptaan masyarakat kreatif yang saling menghargai dan saling bertukar pengetahuan demi kuatnya industri nasional
Penciptaan skema dan lembaga pembiayaan yang mendukung tumbuhkembang nya industri kreatif
Penguatan hubungan antara pelaku bisnis, pemerinta h, dan cendekiawan dengan lembaga keuangan
Misi Ekonomi Kreatif <2015 (Penguatan Pondasi dan Pilar) 2015-2025 Sasaran Pengembangan Ekonomi Kreatif 2009-2025 (1) (Akselerasi) 1. Peningkatan kontribusi industri kreatif terhadap pendapatan domestik bruto Indonesia
Kontribusi PDB mencapai 6-8% (Syarat pertumbuhan PDB IK minimal 7-9%)
Kontribusi PDB mencapai 9-11% (Syarat pertumbuhan PDB IK minimal 1113%)
2. Peningkatan ekspor nasional dari produk/jasa berbasis kreatifitas anak bangsa yang mengusung muatan lokal dengan semangat kontemporer
Kontribusi ekspor IK mencapai minimal 6-8% (Syarat: rata-rata pertumbuhan ekspor 9-11%)
Kontribusi ekspor IK mencapai 7-9% (Syarat: rata-rata pertumbuhan ekspor 1012%)
3. Peningkatan penyerapan tenaga kerja sebagai dampak terbukanya lapangan kerja baru di industri kreatif
Kontribusi tenaga kerja IK mencapai minimal 6,5%
Kontribusi tenaga kerja IK mencapai minimal 10%
4. Peningkatan jumlah perusahaan berdaya saing tinggi yang bergerak di industri kreatif
Jumlah perusahaan Industri Kreatif meningkat 1,5-2 kali jumlah perusahaan Industri Kreatif tahun 2006
Jumlah perusahaan Industri Kreatif meningkat 3-4 kali jumlah perusahaan Industri Kreatif tahun 2006
5. Pengutamaan pada pemanfaatan pada sumber daya yang berkelanjutan bagi bumi & generasi yang akan datang
Mendukung pengurangan laju deforestasi 1 juta hektar/tahun dan pengurangan emisi karbon 1,2 miliar ton /tahun
Melanjutkan mendukung pengurangan laju deforestasi & emisi karbon berdasarkan kesepakatan baru post-Kyoto 2012
6. Penciptaan nilai ekonomis dari inovasi kreatif, termasuk yang berlandaskan kearifan dan warisan budaya nusantara
• Pertumbuhan Paten domestik terdaftar sebesar 4% • Pertumbuhan Hak Cipta domestik terdaftar sebesar 38,94% • Pertumbuhan Merk domestik terdaftar sebesar 6% • Pertumbuhan Desain Industri domestik terdaftar sebesar 39,7%
• Pertumbuhan Paten domestik terdaftar sebesar 4% • Pertumbuhan Hak Cipta domestik terdaftar sebesar 38,94% • Pertumbuhan Merk domestik terdaftar sebesar 6% • Pertumbuhan Desain Industri domestik terdaftar sebesar 39,7%
7. Penumbuhkembangan kawasan-kawasan kreatif baru di wilayah Indonesia yang potensial
Menumbuhkembangkan kawasan kreatif potensial sebanyak 2X jumlah kawasan saat ini
Menumbuhkembangkan kawasan kreatif potensial sebanyak 2X jumlah kawasan tahun 2015
8. Penguatan citra kreatif pada produk/jasa sebagai upaya ‘National Branding’ Indonesia di mata dunia Internasional
Menciptakan 200 brand lokal baru yang terpercaya dan telah secara legal terdaftar di Dirjen HKI di Indonesia dan juga di kantor paten negara tujuan ekspor
Menciptakan 504 brand lokal yang terpercaya dan telah secara legal terdaftar di Dirjen HKI di Indonesia dan juga di kantor paten negara tujuan ekspor
RIPPARNAS PARADIGMA STRATEGIS ANALISIS SITUASI
PP No.50 Thun 2011 RENCANA INDUK PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN NASIONAL (RIPPARNAS) 2010 - 2025
ACUAN PEMBANGUNAN: 1. 2. 3. 4.
VISI DAN MISI
5.
TUJUAN DAN SASARAN
6. 7.
ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI, DAN INDIKASI PROGRAM
8. 9.
UU tentang Otonomi Daerah UU No. 10/ 2009 ttg Kepariwisataan UU No. 26/2007 tentang Penataan Ruang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional ( RPJPN ) 2005-2025 Rencana Pembangunan Jangka Menengah ( RPJM) 2010-2015 Rencana Strategis (RENSTRA) Inpres No. 16/ 2005 tentang Kebijakan Pengembangan Kebudayaan dan Pariwisata Keppres No. 3 tentang Tim Nasional Peningkatan Ekspor & Peningkatan Investasi Kelompok Kerja PPDN & PT. PPI
KOMPONEN PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN DESTINASI PEMASARAN INDUSTRI PARIWISATA PARIWISATA PARIWISATA Pembangunan Daya Tarik Wisata, Pembangunan Aksesibilitas Pariwisata, Pembangunan prasarana umum, fasilitas umum, dan fasilitas pariwisata, Pemberdayaan masyarakat melalui kepariwisataan, Pengembangan investasi di Bidang Pariwisata
Pengembangan Pasar Wisatawan, Pengembangan Citra Pariwisata, Pengembangan Kemitraan Pemasaran Pariwisata, Pengembangan Promosi Pariwisata
Penguatan Struktur Industri Pariwisata, Peningkatan Daya Saing Produk Pariwisata, Pengembangan Kemitraan Usaha Pariwisata, Penciptaan Kredibilitas Bisnis, Pengembangan Tanggung Jawab Terhadap Lingkungan
KELEMBAGAAN KEPARIWISATAAN Penguatan Organisasi Kepariwisataan, Pembanguna n Sumber Daya Manusia Pariwisata, Penyelenggaraan Penelitian dan Pengembangan
Visi dan Misi Kemenparekraf
VISI “TERWUJUDNYA KESEJAHTERAAN DAN KUALITAS HIDUP MASYARAKAT INDONESIA DENGAN MENGGERAKKAN KEPARIWISATAAN DAN EKONOMI KREATIF”
MISI 1. Mengembangkan kepariwisataan berkelas dunia, berdaya saing, dan berkelanjutan serta mampu mendorong pembangunan daerah; 2. Mengembangkan ekonomi kreatif yang dapat menciptakan nilai tambah, mengembangkan potensi seni dan budaya Indonesia, serta mendorong pembangunan daerah; 3. Mengembangkan sumberdaya pariwisata dan ekonomi kreatif secara berkualitas; 4. Menciptakan tata pemerintahan yang responsif, transparan dan akuntabel.
61
Kata Kunci dan Pemikiran Dasar A. Pencapaian yang ingin diraih: 1. Quality of life (kualitas hidup), tidak terbatas pada kekayaan/kemakmuran (wealth) dan ketenagakerjaan, tetapi juga terkait dengan menjaga lingkungan, kesehatan jasmani dan rohani, pendidikan, rekreasi dan waktu senggang , serta kepedulian sosial (social belonging) ;
2. Kesejahteraan, peningkatan pendapatan dan penyerapan tenaga kerja;
B. Fokus Bidang Pembangunan. Peran yang harus diambil adalah sebagai penggerak utama khususnya di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif 1. Kepariwisataan adalah keseluruhan kegiatan yang terkait dengan pariwisata dan bersifat multidimensi serta multidisiplin yang muncul sebagai wujud kebutuhan setiap orang dan negara serta interaksi antara wisatawan dan masyarakat setempat, sesama wisatawan, Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan pengusaha.
2. Ekonomi Kreatif adalah era ekonomi baru yang mengintensifkan informasi dan kreativitas dengan mengandalkan ide dan stock of knowledge dari sumber daya manusianya sebagai faktor produksi utama dalam kegiatan ekonominya. 62
Strategi Pencapaian 1
Harmonisasi Kebijakan Kepariwisataan Perizinan, investasi, lingkungan hidup , tata ruang dan wilayah, pengembangan sarana dan prasarana, pemberdayaan
2
Multitrack Tourism Diplomacy
Strategi Pengembangan Kepariwisataan Indonesia
Misi 1
Multilateral; Regional; Bilateral
3
Pengembangan Wisata Minat Khusus Wisata Budaya & Sejarah,Wisata alam dan ekowisata, Wisata Olah Raga Rekreasi (menyelam, selancar, kapal layar, treking dan mendaki, golf, bersepeda, maraton),Wisata kapal pesiar, Wisata kuliner dan belanja, Wisata kesehatan dan kebugaran,Wisata konvensi, insentif, pameran, dan even
4
Pengembangan Destinasi Pariwisata
1. Mengembangkan
Kepariwisataan berkelas dunia, berdaya saing, dan berkelanjutan serta mampu mendorong pembangunan daerah
DMO, Desa wisata,pasar wisata, zona kreatif, daya tarik wisata, kerjasama dan kemitraan
5
Pengembangan Industri Pariwisata Pemberdayaan, pembinaan, pengembangan, dan fasilitasi usaha dan profesi kepariwisataan,
6
Pengembangan dan Pelayanan Informasi Pariwisata
Direktori, platform informasi online, match making, market intelligence
7
Pemasaran Pariwisata
1. Peningkatan Kontribusi Ekonomi Kepariwisataan Indonesia
2. Peningkatan Daya Saing Kepariwisataan Indonesia
Iklan, Pameran, even, Festival, misi penjualan, publikasi Familiarization trip, VITO, Promosi MICE
8
Nation Branding melalui Pariwisata Nation Branding terintegrasi terutama TTI
63
Strategi Pencapaian 1
Harmonisasi Kebijakan Ekonomi Kreatif Koordinasi dan kerjasama terkait dengan permasalahan distribusi, pengembangan konten, sarana dan prasarana, akses pembiayaan, sumberdaya, pemasaran,HKI
2
Penguatan Kelembagaan dan Apresiasi Pelaku dan Produk Ekonomi Kreatif Badan Perfilman Nasional, Dewan Desain, Forum Komunikasi, perlindungan HKI, Kampanye apresiasi thd pelaku & karya kreatif, Ruang Publik
3
Pengembangan Konten Kreatif Kolaborasi antar pelaku lokal, kolaborasi dgn pelaku internasional
4
Pelayanan Informasi Ekonomi Kreatif
Strategi Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia
Misi 2 2. Mengembangkan Ekonomi kreatif yang dapat menciptakan nilai tambah, mengembangkan potensi seni dan budaya Indonesia, serta mendorong pembangunan daerah
Direktori, platform informasi online, match making, kolaborasi
5
Pengembangan Industri Kreatif Pemberdayaan, pembinaan, pengembangan, dan fasilitasi usaha dan profesi bidang ekonomi kreatif, inkubator bisnis
6
Pemasaran Produk dan Jasa Kreatif Komunikasi, Pameran, Festival, misi penjualan, Gelar budaya, Distribusi produk kreatif
8
Penciptaan akses pembiayaan Fasilitasi pembiayaan, match making
7
3.
Peningkatan Kontribusi Ekonomi Industri Kreatif
4. Peningkatan Apresiasi Masyarakat Terhadap Pelaku dan Karya Kreatif
Nation Branding melalui Ekonomi Kreatif Pencitraan melalui: Film, musik, seni pertunjukan, konten digital
64
Strategi Pengembangan Sumber daya Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Misi 3
Strategi Pencapaian 1
Litbang Kebijakan Penelitian terkait dengan perumusan dan pemantauanefektifitas kebijakan di bidang kepariwisataan dan ekonomi kreatif
2
3. Mengembangkan Sumberdaya Pariwisata dan Ekonomi Kreatif secara berkualitas
Peningkatan profesionalisme pelaku Penyusunan standar kompetensi, penyusunan kurikulum dan materi pendidikan dan pelatihan, diklat bagi pelaku, sertifikasi profesi
5. Peningkatan
Kapasitas dan Profesionalisme SDM pariwisata dan ekonomi kreatif
6. Penciptaan inovasi baru di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif
65
Strategi Pencapaian 1
Penguatan Organisasi Pengembangan SOP, NSPK, Analisis Struktur Organisasi, analisis dan evaluasi tugas dan fungsi jabatan
2
Penguatan Perencanaan dan Monev Perencanaan Program & kegiatan, Pemantauan dan evaluasi pencapaian Indikator Kinerja, evaluasi anggaran berbasis kinerja
3
Meningkatkan kualitas pengelolaan Barang Milik Negara inventarisasi , evaluasi, dan pemeliharaan Barang Milik Negara
4
Strategi Penguatan Tata Pemerintah Yang Responsif, transparan, dan akuntabel
Misi 4 4. Menciptakan Tata Pemerintahan Yang Responsif, Transparan dan Akuntabel
Penguatan SDM Fasilitasi pendidikan jenjang lebih tinggi, diklat, kursus, jejaring
5
Penguatan Kelembagaan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah Pemberdayaan, pembinaan, dan pengembangan SDM pengadaan, dan pemantauan dan evaluasi sistem pengadaan barang dan jasa pemerintah
6
7. Peningkatan Kualitas Kinerja Organisasi
8. Penguatan dan Peningkatan Kualitas Organisasi dan SDM
Peningkatan kualitas pelayanan Informasi Publik Portal Informasi Kementerian Pariwisata, Media relation, pusat layanan informasi kepariwisataan dan ekonomi kreatif
66
Program Pengembangan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia
1
1
Pengembangan Destinasi Pariwisata
2
Pengembangan Pemasaran Pariwisata
3
Pengembangan Ekonomi Kreatif yang memperkuat seni dan budaya Indonesia
4
Pengembangan Ekonomi Kreatif berbasis media, desain, dan iptek
5
Pengembangan Sumber Daya Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
6
Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur Kemenparekraf
7
Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kemenparekraf
8
Sarana dan Prasarana Aparatur Kemenparekraf
FLAGSHIP: WONDERFUL INDONESIA
2 FLAGSHIP: INDONESIA KREATIF 67
Fokus dan Kegiatan Prioritas Bidang Kepariwisataan
PENGEMBANGAN INDUSTRI PARIWISATA
PENGEMBANGAN TUJUAN/DESTINASI PARIWISATA
PENGEMBANGAN PEMASARAN DAN PROMOSI PARIWISATA
1. Pengembangan Usaha, Industri, da n Investasi Pariwisata; 2. Pengembangan Standardisasi Pariwisata.
1. Pengembangan Daya Tarik Pariwisata; 2. Pemberdayaan Masyarakat di Tujuan Pariwisata; 3. Peningkatan PNPM Mandiri Bidang Pariwisata
1. Peningkatan Promosi Pariwisata Dalam dan luar Negeri; 2. Pengembangan Informasi Pasar Pariwisata; 3. Peningkatan Publikasi Pariwisata; 4. Peningkatan Pertemuan, Perjalana n Insentif, Konferensi, d an Pameran
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA DAN KELEMBAGAAN PARIWISATA
1. Pengembangan SDM Kebudayaan dan Pariwisata; 2. Penelitian dan Pengembangan Bidang Kepariwisataan; 3. Pengembangan Pendidikan Tinggi Bidang Pariwisata
68
Fokus dan Kegiatan Prioritas Bidang Ekonomi Kreatif
Designed by: Petakumpet
PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF BERBASIS SENI DAN BUDAYA 1. Pengembangan perfilman Indonesia; 2. Pengembangan seni pertunjukan Indonesia; 3. Pengembangan industri musik Indonesia; 4. Pengembangan seni rupa murni Indonesia; 5. Pengembangan kriya Indonesia; 6. Penguatan tata kelola dan kelembagaan ekonomi kreatif berbasis seni dan budaya.
PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF BERBASIS MEDIA, DESAIN, DAN IPTEK 1. Pengembangan ekonomi kreatif berbasis media; 2. Pengembangan desain dan arsitektur; 3. Pengembangan Kerjasama dan fasilitasi; 4. Penguatan tata kelola dan kelembagaan ekonomi kreatif berbasis media, desain, dan iptek.
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA EKONOMI KREATIF 1. Pengembangan standardisasi kompetensi di bidang ekonomi kreatif; 2. Pengembangan dan pemberdayaan sumber daya insani ekonomi kreatif; 3. Penciptaan inovasi bidang ekonomi kreatif yang bernilai tambah.
PENGUATAN INSTITUSI DAN PENGEMBANGAN PEMASARAN EKONOMI KREATIF 1. Harmonisasi kebijakan pengembangan ekonomi kreatif; 2. Penguatan kerja sama pengembangan ekonomi kreatif antarlembaga di dalam maupun di luar negeri; 3. Peningkatan apresiasi terhadap karya, produk dan jasa kreatif; 4. Perluasan dan penguatan pasar dalam negeri serta pengembangan pasar luar negeri.
PROGRAM UTAMA PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN DAN EKONOMI KREATIF 2012-2014 3.1 WONDERFUL INDONESIA 3.2 INDONESIA KREATIF 3.3 KEBIJAKAN PUSAT DI DAERAH
Rice Field Ubud Bali, John W. Banagan
Tana Toraja- Sulawesi, Ruary Allan
Perkebunan Teh Ciwidey Jabar, Ali Trisno P.
Subak Bali, I Gede Bradeswara
Perkebunan teh Wonosari, Lawang, Wahyu T.
FLAGSHIP WONDERFUL INDONESIA
FLAGSHIP KEMENTERIAN TERKAIT DENGAN PARIWISATA:
“WONDERFUL INDONESIA”
“Arahan strategis” pencitraan Pedoman pemanfaatan “brand”
Destinasi Wisata
(Mass dan Minat khusus)
Konsep pencitraan (keymessages & brand)
Insights
“Apa yang ingin dicapai oleh Kemenparekraf?”
Strategi komunikasi pencitraan (Umum, berdasarkan: destinasi, minat khusus, pasar, dan even)
“ Bagaimana cara untuk menetapkan dan mengarahkan komunikasi pada sasaran dengan strategi kreatif dan strategi media?”
Strategi komunikasi kreatif (communication Platform)
“Bagaimana cara memastikan kita cukup efektif dan efisien dalam melakukan komunikasi?”
Monitoring dan evaluasi Membuat rencana pelaksanaan, realokasi sumber daya & memperbaharui perkiraan masa depan
Meninjau kinerja dengan pimpinan
Memantau dan mengevaluasi indikator utama kinerja Media Plan & Creative Concept (Perencanaan Media)
Pasar Pariwisata Indonesia
“Bagaimana cara untuk menerjemahkan strategi ke dalam bentuk pelaksanaan?”
Materi komunikasi pencitraan yang konsisten dengan “strategi komunikasi kreatif”
(16 negara target pasar, Pasar domestik)
Konsolidasi hasil kerja
Mendistribusikan materi komunikasi sesuai dengan “strategi komunikasi media”
Produksi dan distribusi komunikasi pencitraan
SDM
Teknologi Informasi
Kebijakan
Sistem Kerja
Enabler
Penelitian dan Pengembangan
Data dan informasi
72
Fokus dan Upaya Pengembangan Kepariwisataan Indonesia FOKUS PADA MINAT KHUSUS 1. Wisata Budaya & Sejarah
2. Wisata alam dan ekowisata
4. Wisata kapal pesiar 5. Wisata kuliner dan belanja 6. Wisata kesehatan dan kebugaran 7. Wisata konvensi, insentif, pa meran, dan even
UPAYA PENGEMBANGAN PADA FOKUS LOKASI DESTINASI YANG DIKEMBANGKAN Fasilitas Pariwisata
Pemetaan dan Perancangan
Prasarana Umum Fasilitasi pembangunan fisik
Memperhatikan sebaran lokasi
Aksesibilitas
PEMDA dapat diajak bekerja sama dengan baik
Daya Tarik Wisata
Fasilitasi tatakelola
Investasi Pariwisata
Fasilitasi pengembangan profil dan promosi investasi
Industri Pariwisata
Sertifikasi, standarisasi, pola perjalanan, paket wisata
Mudah untuk dikembangkan
Pemberdayaan Masyarakat
Sadar wisata, desa wisata, gerakan Indonesia Indah dan Bersih, Aktivasi ekonomi kreatif
Wilayah yang sudah memiliki RTRW
Pencitraan & Promosi Destinasi Wisata
Komunikasi dan promosi di dalam dan luar negeri
Kebijakan dan Regulasi
Harmonisasi kebijakan antar sektor, pusat dan daerah
Masuk dalam MP3Ei Memiliki DMO
FASILITASI KOORDINASI
3. Wisata Olah Raga Rekreasi (menyelam, selancar , kapal layar, treking dan mendaki, golf, berse peda, maraton)
FOKUS LOKASI DESTINASI DENGAN KRITERIA:
Fokus Pengembangan Destinasi Wisata No
DPN
1 2
MEDAN–TOBA, dskt JAKARTA–KEP SERIBU, dskt
KPPN/KSPN (S) Toba dskt (S) Kep Seribu dskt
Prop Sumut DKI Jakarta
(S) Kota Tua–Sunda Kelapa dskt
DAYA TARIK
JENIS DT
Geowisata Bahari
Pmlhraan-Revitalisasi Pmlhraan-Revitalisasi
Budaya-Pusaka
Pmlhraan-Revitalisasi
3
BOROBUDUR–YOGYA, dskt
(S) Borobudur dskt
Jateng & DIY
Budaya-Pusaka
Pmlhraan-Revitalisasi
4
BROMO–MALANG, dskt
(S) Bromo–Tengger–Semeru dskt
Jatim
Ekowisata
Pmlhraan-Revitalisasi
5
BALI–NUSA LEMBONGAN, dskt
(S) Kintamani-Danau Batur, dskt
Bali
Geowisata
Pmlhraan-Revitalisasi
(S) Menjangan, Pemuteran, dskt
Bahari
Pmlhraan-Revitalisasi
(S) Kuta, Sanur, Nusadua, dskt (MP3EI)
Bahari
Pmlhraan-Revitalisasi
NTB
Ekowisata
Pmlhraan-Revitalisasi
NTT
Ekowisata
Pmlhraan-Revitalisasi
Ekowisata
Pmlhraan-Revitalisasi
6
LOMBOK – GILI TRAMENA, dskt
7
(S) Komodo dskt KOMODO–RUTENG, dskt KELIMUTU–MEUMERE, dskt (S) Ende–Kelimutu dskt
8
(S) Rinjani dskt
9
PALANGKARAYA–TANJUNG PUTING, dskt
(S) Tanjung Puting dskt
Kalteng
Ekowisata
Prntisan-Pmbngunan
10
TORAJA–LORELINDU, dskt
(S) Toraja dskt
Sulsel
Budaya-Pusaka
Pmlhraan-Revitalisasi
11
MANADO-BUNAKEN, dskt
(S) Bunaken dskt
Sulut
Bahari
Pmlhraan-Revitalisasi
12
(S) Wakatobi dskt KENDARI–WAKATOBI, dskt SORONG–RAJA AMPAT, dskt (S) Raja Ampat dskt
Sultra
Bahari
Prntisan-Pmbngunan
Papua Barat
Bahari
Prntisan-Pmbngunan
13
13 DPN
16 KSPN
12 PROP
Fokus Target Pasar PARIWISATA LUAR NEGERI TARGET No
Fokus Pasar 2012
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
Singapura Malaysia Australia China Jepang Korea Selatan Filipina Taiwan Amerika Serikat Inggris Perancis India Belanda Timur Tengah Jerman Rusia Lainnya JUMLAH
1.600.000 1.300.000 1.100.000 600.000 450.000 320.000 280.000 230.000 210.000 200.000 195.000 180.000 160.000 160.000 150.000 100.000 765.000 8.000.000
% share target 20,00% 16,25% 13,75% 7,50% 5,63% 4,00% 3,50% 2,88% 2,63% 2,50% 2,44% 2,25% 2,00% 2,00% 1,88% 1,25% 9,56% 100%
% share pasar 5,00% 1,00% 18,00% 7,00% 5,00% 9,00% 23,00% 1,00% 3,00% 0,29% 11,00% 13,00% 2,00% 14,00% 1,00% 10,00% 4,58%
2013 1.750.000 1.400.000 1.220.000 1.000.000 505.000 360.000 315.000 255.000 225.000 220.000 210.000 200.000 185.000 175.000 165.000 110.000 705.000 9.000.000
% share 19,44% 15,56% 13,56% 11,11% 5,61% 4,00% 3,50% 2,83% 2,50% 2,44% 2,33% 2,22% 2,06% 1,94% 1,83% 1,22% 7,83% 100,00%
% share pasar 9,38% 7,69% 10,91% 66,67% 12,22% 12,50% 12,50% 10,87% 7,14% 10,00% 7,69% 11,11% 15,63% 9,38% 10,00% 10,00% 12,50%
2014
% share
1.900.000 1.550.000 1.380.000 1.100.000 560.000 400.000 350.000 270.000 235.000 230.000 215.000 205.000 190.000 185.000 175.000 125.000 930.000 10.000.000
19,00% 15,50% 13,80% 11,00% 5,60% 4,00% 3,50% 2,70% 2,35% 2,30% 2,15% 2,05% 1,90% 1,85% 1,75% 1,25% 9,30% 100%
% share pasar 8,57% 10,71% 13,11% 10,00% 10,89% 11,11% 11,11% 5,88% 4,44% 4,55% 2,38% 2,50% 2,70% 5,71% 6,06% 13,64% 31,91% 11,11%
FLAGSHIP INDONESIA KREATIF
Pengelompokan Industri Kreatif BERDASARKAN SUBSTANSI DOMINAN & INTENSITAS SUMBER DAYA
Tidak Berwujud
Teknologi Informasi
TV dan Radio
Arsitektur Permainan interaktif
Musik
Desain
Periklanan Seni pertunjukan
Berwujud
Intensitas Sumber daya
Film, Video, Fotografi
Penerbitan dan percetakan
Penelitian dan pengembangan
Pasar barang seni Fesyen
Kuliner
Kerajinan Media
Seni dan Budaya
Substansi Dominan
Desain
Ilmu pengetahuan & teknologi
77 77
milestone
2005: PRESIDEN: MENYATAKAN BAHWA INDUSTRI KERAJINAN DAN KREATIVITAS BANGSA HARUS DITINGKATKAN
2009: INPRES NO. 6/2009 TENTANG EKONOMI KREATIF // PPKI BERUBAH MENJADI PPBI // TAHUN INDONESIA KREATIF
2006: TRADE EXPO: MENGEMBANGKAN SEKTOR JASA DAN MENYEDIAKAN ZONA BAGI PELAKU DALAM INDUSTRI KREATIF
2010: PELUNCURAN PLATFORM KOMUNIKASI EKONOMI KREATIF: WWW.INDONESIAKREATIF.NE T
“PROGRAM KREATIF” INDONESIA
2007: PPBI 2007 // PENGEMBANGAN TIM IDP // PEMETAAN INDUSTRI KREATIF DI INDONESIA
2011: PEMBENTUKAN KEMENTERIAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF// CETAK BIRU BATIK INDONESIA
2008: CETAK BIRU PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF INDONESIA
2012: SELANJUTNYA? 78
WHAT BEYOND? EKONOMI KREATIF
PDB
7,7% TENAGA KERJA
TERHADAP
7,8% LAPANGAN USAHA
6,8%
*
BAGAIMANA KITA MENUMBUHKAN
KREATIVITAS DI DALAM MASYARAKAT
SEBAGAI MODAL UTAMA DALAM MENCIPTAKAN NILAI EKONOMIS DAN
MEMPERKUAT JATI DIRI INDONESIA. BAGAIMANA KITA MEMPERKUAT NILAI SOSIAL BUDAYA DALAM MASYARAKAT MELALUI EKONOMI KREATIF DENGAN DUKUNGAN TEKNOLOGI. 79
PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF Oleh Kemenparekraf
EKONOMI KREATIF BERBASIS SENI DAN BUDAYA Perfilman
Seni Rupa
Film layar lebar, dokumenter komersial, film TV, Video
Seni grafis, seni patung, seni lukis, seni instalasi, seni keramik, kriya, dan fotografi
Industri Musik
Seni Pertunjukan
Musik (seluruh genre baik melalui major label ataupun independen)
Seni Pertunjukan Sastra, teater, musik dan tari
1. Pengembangan sumber daya dan teknologi
2. Pengembangan industri kreatif
EKONOMI KREATIF BERBASIS MEDIA, DESAIN, IPTEK Ekonomi Kreatif Berbasis Media
Desain dan Arsitektur
Animasi dan Komik, Tulisan Fiksi dan Non-Fiksi, Karya Kreatif Audio dan Video, Karya Kreatif Periklanan, mobile apps content, interactive games, web apps content
Desain Komunikasi Visual, Desain Mode, Desain Produk & Kemasan, Arsitektur dan Desain Interior
Fesyen Busana, alas kaki, dan aksesoris
3. Peningkatan akses pembiayaan
4. Peningkatan akses pasar
5. Penguatan Insititusi
80
PROGRAM UTAMA INDONESIA KREATIF EKSPRESI, EKSPERIM ENTASI, EKSPLORASI
RUANG DAN TEMPAT KREATIF
PLATFORM DIGITAL
INTERAKSI DIGITAL
PEMBERDAYAAN TALENTA & WIRAUSAHA KREATIF PENINGKATAN KEMAMPUAN & FASILITASI
PENGAKUAN , PEMAHAMAN, DAN KONSUMSI
GELOMBANG KREATIF
81
KEBIJAKAN PENGEMBANGAN DI DAERAH PNPM MANDIRI
DEKONSENTRASI
TUGAS PEMBANTUAN
DESA WISATA
POLA PERJALANAN
Program nasional pengentasan kemiskinan melalui sektor pariwisata yang kemudian dikenal sebagai program pembangunan desa wisata. Selain itu pembangunan desa wisata bertujuan untuk mendorong pembangunan di daerah dan meminimasi kesenjangan kesejahteraan
SARANA PROMOSI
ASET FISIK BERUPA BANGUNAN, PERALATA N, JALAN
DUKUNGAN EVENT DALAM & LUAR NEGERI KEWIRAUSAHAAN KREATIF RUANG KREATIF TAMAN BUDAYA
Untuk meningkatkan daya tarik di destinasi wisata, seperti: toilet, gazebo, menara pandang, signage, gapura, dll
KEGIATAN PUSAT DI DAERAH
DUKUNGAN EVENT BIMBINGAN TEKNIS SOSIALISASI KAJIAN
DLL
MARI KITA KEMBANGKAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF INDONESIA YANG DAPAT MEMBUAT MASYARAKAT INDONESIA MENJADI
LEBIH BAHAGIA
DAN MARI TUNJUKKAN
RASA CINTA DAN
BANGGA KITA TERHADAP BANGSA DAN NEGARA INDONESIA DENGAN MENGUNJUNGI DESTINASI PARIWISATA DALAM NEGERI DAN MENGKONSUMSI PRODUK DAN JASA KREATIF LOKAL
TERIMA KASIH