Profesi Edisi 196 Oktober Tahun XXXIX 2015
Tabloid Mahasiswa UNM
Pengemban Tri Darma Perguruan Tinggi
Gusar Digusur Rektor Terancam Digusur Hal. 5 Produksi Dosen Doktor Terbaik Hal. 7 Dosen Juga Korupsi Hal. 15 Tabloid Mahasiswa UNM Profesi Edisi 196 Oktober Tahun XXXIX 2015
2
Persepsi Profesi Edisi 196 Oktober Tahun XXXIX 2015
www.profesi-unm.com
surat dari pembaca
Menuju Pesta Demokrasi UNM 1 Agustus lalu, Universitas Negeri Makassar (UNM) genap berusia 54 tahun. Berbagai kegiatan dilakukan untuk memperingati hari ulang tahun kampus pencetak guru ini. Perayaan itu merupakan Dies Natalis terakhir bagi Arismunandar sebagai rektor. Masa jabatan Guru Besar Administrasi Pendidikan itu sebagai orang nomor satu UNM akan berakhir pada 13 Mei 2016 mendatang. UNM pun telah membentuk Panitia Pelaksana Pemilihan Rektor, Selasa (15/9) lalu. Hal itu ditetapkan melalui Rapat Senat yang berlangsung di gedung Pinisi lantai 7. Panitia berjumlah sembilan orang yang diketuai oleh Amin Rasyid. Mereka merupakan anggota senat dari tiap fakultas atas usulan dekan. Merekalah yang akan bertugas melakukan penjaringan, penyaringan, serta pemilihan kedepan. Perhelatan pesta demokrasi kampus Eks IKIP Ujung Pandang ini tinggal beberapa bulan lagi. Politik kampus akan segera dimulai. Sejumlah nama telah menyatakan siap untuk bertarung memperebutkan kursi nomor satu itu. Aroma panas pertarungan pun mulai tercium. Sementara itu, tawuran mahasiswa kembali pecah di Kampus Parangtambung beberapa pekan lalu. Anehnya, peristiwa ini terjadi lima hari menjelang pembentukan panitia pemilihan rektor. Spekulasi negatif pun bermunculan. Peristiwa itu diduga memiliki keterkaitan dengan agenda pemilihan rektor ke depan. Jika memang hal itu benar, sungguh malang nasib institusi kita. Demi menjalankan kepentingan oknum tertentu, mahasiswa menjadi korban. Dua fakultas
saling lempar batu, busur, dan senjata tajam lainnya. Parahnya, mahasiswa sebagai kaum intelektual yang dijadikan korban. Rektor UNM, Arismunandar pun turut menyayangkan hal ini. Menurutnya, sungguh malang nasib perguruan tinggi kita bila ada oknum yang menjadi dalang atas peristiwa itu. “Sangat kasihan kampus kita kalau ada yang manfaatkan untuk itu. Janganlah. Meri berdemokrasi secara dewasa,” kata Guru Besar Administrasi Pendidikan itu. Menjadi pemimpin merupakan sebuah amanah yang memiliki tanggung jawab. Semoga mereka yang ingin mencalonkan diri memimpin UNM merupakan orang-orang yang memiliki keinginan untuk menjalankan amanah. Tidak hanya sebatas mengejar jabatan ataupun popularitas belaka. Hingga saat ini telah ada lima orang yang menyatakan bakal bertarung dalam pemilihan. Kelimanya yaitu, Dekan Fakultas Teknik Husain Syam, Direktur Program Pascasarjana Jasruddin, Mantan Dekan FMIPA Hamza Upu, Ketua LPMP Sulsel Wasir Thalib, serta Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan Heri Tahir. Kita tentunya berharap, orang yang terpilih menggantikan Arismunandar kelak merupakan orang yang tepat. Berbagai prestasi yang telah terukir selama ini patut untuk dipertahankan. Sementara, bengkalai-bengkalai mesti untuk kita benahi. Semoga saja, 97 senat UNM selaku pemilik suara tepat memilih pengganti Arismunandar. Nasib UNM empat tahun ke depan berada di tangan mereka. (*)
f
Apa yang Anda pertanyakan?
Cris Menx: Kapan lagi ada beasiswa pemprov?
Kepala Bagian Kemahasiswaan UNM, Jufri: Pencairan beasiswa itu adalah kewenangan pihak pemprov. Hingga saat ini kami belum mendapatkan informasi mengenai waktu pencairannya.
Redaksi menerima opini, saran dan kritikan dari mahasiswa atau birokrat UNM. Kirim opini, saran dan kritikan Anda ke: 085397604318 / 085397262888
@profesi_online
profesi_unm@yahoo.com
LPPM Profesi UNM
Portal berita online teraktual seputar Universtias Negeri Makassar
www.profesi-unm.com Nama yang tercantum di bawah, tidak lagi tercatat sebagai pengelola LPM Profesi UNM
Rajab
Arnawan Arif
Marwa
KUNJUNGAN. Pengelola Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Profesi UNM berkunjung ke Studio Venus 97.6 FM Makassar sebagai program pengembangan SDM LPM Profesi UNM pada bidang penyiaran, Selasa (25/8) lalu.
Pelindung: Arismunandar. Dewan Pembina: Abdullah Dola, Asia Ramli Prapanca, Hazairin Sitepu, Anshari, Ammas, Syahrir Muhammmad, Mukhramal Azis, Uslimin, F acharuddin Palapa, Abdul Wahid Nara, Husain Rasyid, Syamsuddin Yoko, Rusli Siri, Makmur Abdullah. Pemimpin Umum: F ebriawan Djalil, Sekretaris: Rachmad Wajo, Bendahara: Mentari Jati Pratiwi, Divisi Penerbitan: Ari Maryadi (Pemimpin Redaksi), Divisi Online: Nur Fadly (Manajer Divisi Online), Divisi Penyiaran: Awal Hidayat (Station Manager), Divisi Penelitian dan Pengembangan: Rosni Armin (Kepala Divisi Litbang), Divisi Perusahaan: Nurul Irsal Amalia (Pemimpin Perusahaan). Tabloid Mahasiswa PROFESI diterbitkan oleh Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Profesi Universitas Negeri Makassar STT : 1635/ SK/Ditjen PPG/1990. Pemimpin Umum/Penanggung Jawab: Febriawan Djalil, Pemimpin Redaksi: Ari Maryadi, Redaktur: Ita Andriani, Reporter: Awaluddin Rahman, Muhammad Adif Rusdi, Nurul Fildzah Zatalini, Fatimah Muffida Azzahra, Fotografer: Rijal Ashari, Layouter/ Desainer Grafis: Hirmayani Natsir, Manajer Sirkulasi dan Iklan: Awaluddin Rahman. Redaksi LPM Profesi UNM : Jl. Mallengkeri Luar No. 25 Kelurahan Mangasa Kecamatan Tamalate Makassar, Telp. (0411) 887964, e -mail: redaksi@ profesi-unm.com, website: www.profesi-unm.com DESAIN SAMPUL: AMIRUL MUMININ
Dalam proses peliputan, wartawan PROFESI dibekali tanda pengenal atau surat tugas dan dilarang meminta atau menerima pemberian dalam bentuk apapun.
Urai data, ungkap fakta, saji berita
Streaming: radioprofesi.com
Mozaik Profesi Edisi 196 Oktober Tahun XXXIX 2015
www.profesi-unm.com
Bangga Nyanyi di Depan Jokowi
MAHASISWA prodi Sendratasik, FSD UNM, Haerullah Yusuf berhasil menorehkan prestasi. Ia mewakili UNM bernyanyi di hadapan Presiden Jokowi pada peringatan Proklamasi Indonesi ke70 lalu Haerullah Yusuf, lulus audisi pada paduan suara Gita Bahana Nusantara. Alhasil, ia pun turut ambil peran pada upacara peringatan detik-detik Proklamasi Kemerdekaan ke-70 Republik Indonesia di halaman Istana Merdeka, Senin (17/8) lalu. Usai memeriahkan upacara tersebut, Haerullah mengakui, harmoni suara mampu menjadi medium untuk menyatupadukan Indonesia. Hal tersebut didasarkan karena paduan suara Gita Bahana Nusantara beranggotakan
136 orang dari 34 provinsi. “Dari sini kita bisa melihat dan mendengar kalau dari Sabang sampai Merauke bisa disatukan,” ujarnya. Ia bersama anggota yang lulus seleksi di tiap provinsi menampilkan tiga lagu berturut-turut pada upacara peringatan detik-detik Proklamasi. Di antaranya, lagu Hari Merdeka, Kita Bangun Nusa Bangsa, dan Kebyar-kebyar. “Sebelumnya, kami juga tampil di Sidang Bersama DPR/DPD dan pembacaan pidato kenegaraan Presiden di Gedung Parlemen,” bebernya. Haerullah berhasil lulus di tingkat provinsi dengan kategori suara tenor. “Dari Sulawesi Selatan, untuk jenis suara bass direbut peserta dari Universitas Hasanuddin, suara Alto diraih oleh utusan SMA Negeri 1 Makale dan suara sopran dari SMA YPS Sorowako,” terang mahasiswa asal Sinjai ini. Lanjutnya, pengalaman semasa latihan saat menjadi anggota
Paduan Suara Gita Bahana Nusantara menjadi hal yang amat berkesan baginya. “Untuk bisa tampil, kami dikarantina dan menjalani latihan yang padat sehingga bisa memberikan hasil maksimal di Istana kemarin,” jelasnya. Pengurus Teater Kampus (Terkam) FSD ini pun mengaku bangga bisa menjadi delegasi UNM di tingkat nasional. “Alhamdulillah senang sekali bisa mewakili UNM di nasional, apalagi kesempatan ini berkaitan dengan perayaan kemerdekaan negara,” tuturnya. Sebagai satu-satunya delegasi dari UNM, ia mengharapkan, selanjutnya mahasiswa lainnya bisa lebih termotivasi untuk menjadi bagian paduan suara Gita Bahana Nusantara. “Mudah-mudahan tidak berhenti di sini saja, tahun depan dan seterusnya mahasiswa UNM harus bisa lulus audisi lagi,” h arapnya. (whd)
Panitia Pilrek Telah Terbentuk PANITIA Pelaksana Pemilihan Rektor Universitas Negeri Makassar (UNM) telah terbentuk Selasa lalu(15/9). Hal itu ditetapkan melalui Rapat Senat yang berlangsung di gedung Pinisi lantai 7. Panitia ini dibentuk untuk mempersiapkan perhelatan pesta demokrasi di kampus Eks IKIP Ujung Pandang ini. Sebab masa jabatan Arismunandar selaku rektor dua periode akan berakhir pada 13 Mei 2016 mendatang.
Program SM-3T
Panitia berjumlah sembilan orang. Amien Rasid dipilih menjadi ketua panitia. Mereka merupakan anggota senat dari tiap fakultas atas usulan dekan. Merekalah yang akan bertugas melakukan penjaringan, penyaringan, serta pemilihan kedepan. Nama-nama yang memenuhi syarat sebagai calon rektor akan dijaring. Setelah itu, nama-nama itu akan disaring menjadi tiga nama untuk menjalani pemilihan.
Rektor UNM, Arismunandar berharap panitia ini dapat bekerja secara profesional. Sebab diprediksi ada yang akan mencalon diri yang pastinya dengan salah satu panitia ini. Lebih lanjut, Arismunandar menekankan bahwa panitia mesti bersikap netral tanpa keberpihakan terhadap calon kedepan. “Mereka ini ibarat KPU. Jadi mesti bersikap netral,” kata Guru Besar Administrasi Pendidikan itu. (bri)
3
Snapshot
Foto: Ari - Profesi Keliru. Nama IKIP masih tertera di beberapa angkutan umum Kota Makassar. Padahal kampus pencetak tenaga pendidik itu telah memasuki tahun keenam belas sejak berganti nama menjadi UNM.
Mahasiswa Sejarah Pimpin FIS
TEPAT tanggal 11 hingga 13 September lalu, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) – Majelis Permusyarawatan Mahasiswa (Maperwa) Fakultas Ilmu Sosial (FIS) Universitas Negeri Makassar (UNM) menggelar Musyawarah Fakultas (Mufak). Forum tersebut diselenggarakan di Kecamatan Mandalle, Kabupaten Pangkep. Mufak merupakan ajang untuk mengevaluasi kepengurusan sebelumnya selama setahun sekaligus forum pemilihan ketua BEM-Maperwa yang baru. Ketua BEM FIS terpilih, Akbar Lutfi mengatakan, prosesi pemilihan untuk jabatan sebagai orang nomor satu di FIS terbilang cukup singkat. “ Selama acara mufak semua aman dan tidak ada kubu-kubu dan perbedaan pendapat dalam pemilihan,” katanya. Tak hanya itu, mahasiswa Jurusan Sejarah ini menuturkan bahwa pemilihan kali ini dilakukan secara aklamasi. “ Untuk calon Ketua BEM sebelumnya ada empat orang kandidat calon dan Maperwa se-
banyak 2 orang, namun mereka tidak lulus berkas,” ungkapnya. Meski terpilih secara aklamasi, tidak serta-merta membuat pikiran mahasiswa angkatan 2011 ini tenang. Pasalnya, dia harus memulai dengan merangkul semua jurusan dan prodi di FIS. “Baik terpilih aklamasi ataupun yang lain, perasaan saya tetap gelisah, bukan justru perasaan senang. Karena disinilah saya betul-betul harus merangkul dan membangun komunikasi yang baik dengan lembaga-lembaga yang ada di FIS,” tandasnya. Sementara itu, Ketua Maperwa FIS terpilih, Muh Yunasri Ridho menambahkan bahwa banyak hal yang harus diselesaikan di lembaga-lembaga kemahasiswaan yang ada di FIS. “Setiap lembaga yang ada di FIS harus ada delegasinya, yaitu delapan himpunan dan dua biro. Karena bukan FIS namanya kalau dalam kepengurusan BEMMaperwa sekarang kalau tidak ada delegasi dari masing-masing fakultas,” terang mahasiswa PKN ini. (fah)
Mengabdi ke Pelosok Indonesia *Ita Andriani
SUKMA galau tak tahu bagaimana. Sebagai guru, ia tak bekerja seperti biasanya. Bahkan, untuk bertatap muka dengan siswa, Sukma dengan ikhlas mengiring siswa di rumahnya masing-masing. Hal itu dilakukannya kala mengabdikan diri sebagai Sarjana Mendidik di daerah Terdepan Terluar Tertinggal (SM-3T). “Kami mesti menjemput siswa-siswi di rumahnya agar ingin bersekolah. Banyak orang tua bersikeras agar anaknya langsung berkerja saja tanpa perlu bersekolah,” kata Sukma menceritakan kisahnya pada acara Pelepasan SM-3T di gedung Pinisi lt. 2, Kamis (20/8) lalu. Sukma juga mesti menguasai berbagai mata pelajaran. Padahal ia merupakan Sarjana lulusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn). “Kami Streaming: radioprofesi.com
Pelepasan. 263 sarjana UNM akan dilepas untuk mengabdi di daerah terdepan, terluar, dan tertinggal.
juga mesti menguasai berbagai mata pelajaran. Sementara saya adalah sarjana lulusan PPKn,” tambahnya. Sesaat sebelumnya, seorang pria mengenakan baju batik kun-
ing dipadu celana panjang hitam polos memasuki ruangan itu. Belasan orang rombongan mengikuti dari belakang. Suasana hingar bingar, sontak senyap. Setelah masuk, sang pria langsung duduk
di depan. Dialah Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristek Dikti), Muhammad Nasir, didampingi Rektor UNM, Arismunandar beserta Anggota DPR RI, Akbar Faisal. Suara MC memecah suasana. Ucapakan selamat datang disematkan kepada sang menteri. Sebanyak 263 manusia berbalut seragam putih-hitam menyambut kedatangannya. Guru Besar Universitas Diponegoro itu akan membuka Pelepasan SM-3T Angkatan V. Ini merupakan kali pertama terjadi. Peserta SM-3T itu mendapat kehormatan dilepas langsung oleh Menristek Dikti. “Jadilah pendidik yang berdedikasi mengabdi ke pelosok negeri. Mendidiklah dengan setulus hati, agar tercipta generasi mandiri”. Ratusan orang para penggiat pendidik melantunkan lagu yang me-
nyayat hati. Lagu ini dilantunkan menyambut sang Menteri. Dalam sambutannya, Menristek Dikti, Muhammad Nasir menyampaikan apresiasinya pada keberadaan SM-3T. Program tersebut dinilainya serupa dua sisi uang koin yang sama berharga nilainya. Sebab menurutnya, selain melibatkan pemuda yang berkualitas, program ini juga mampu memeratakan pendidikan. “Banyak daerah pelosok yang belum mendapat pendidikan yang layak, tetapi SM-3T mampu mewujudkan itu,” ungkapnya. Selanjutnya, para peserta SM3T ini akan disebar ke pelosok Indonesia. Mereka nantinya akan mengabdikan diri untuk mengatasi permasalah pendidikan di daerah 3T. Tugas yang diemban adalah meningkatkan kualitas pendidikan dengan cara mendidik para anak bangsa. (*) Urai data, ungkap fakta, saji berita
4
Pariwara www.profesi-unm.com
Urai data, ungkap fakta, saji berita
Profesi Edisi 196 Oktober Tahun XXXIX 2015
Streaming: radioprofesi.com
Reportase Utama Profesi Edisi 196 Oktober Tahun XXXIX 2015
5
www.profesi-unm.com
Penggusuran PKL Parangtambung
Terancam Digusur FOTO: ARI-PROFESI
Desakan pengosongan area depan kampus Universitas Negeri Makassar (UNM) kian santer terdengar. Para pedagang kaki lima (PKL) mulai dibayang-bayangi ketakutan. 58 lapak itu terancam kehilangan lahan rezeki Area depan Kampus UNM Parangtambung tampak ramai, Sabtu (1/8) pagi lalu. Puluhan orang mengecat dinding lapak masingmasing. Seketika lapak-lapak itu berubah warna menjadi orange. Mereka adalah para pedagang kaki lima (PKL) yang membuka usaha di depan kampus Parangtambung. Pengecatan ini dilakukan guna menarik simpati masyarakat, Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar, serta pihak kampus. Para PKL ingin menunjukkan bahwa lapak mereka dapat dibuat
indah dan tidak mengganggu pemandangan. Selama ini, kehadirannya dianggap merusak keindahan oleh pihak kampus. “Ini adalah gerakan menarik simpati. Kami memerlukan perhatian pemerintah dan kampus,” kata Koordinator Himpunan Mahasiswa Masyarakat Usaha Kecil Menengah (Himas-UKM), Muhammad Saddan. Pemerintah Kota Makassar menginstruksikan agar area depan kampus segera dikosongkan. Sejak saat itu, para PKL tak henti dilanda kecemasan. Lahan yang dipakai sebagai tempat mencari rezeki itu bakal digusur. Mereka terancam kehilangan pekerjaan bila penggusuran benar-benar dilakukan kelak. Seperti yang diungkapkan oleh salah satu PKL, Nafsir. Pria yang membuka usaha fotokopi ini mencari nafkah seharihari di lapak itu. Ia khawatir kehilangan pekerjaan bila pemerintah menertibkan lapak-lapak mereka. “Saya sedih saat mengetahui kabar akan adanya penggusuran. Lahan
ini menjadi tempat kami untuk mencari nafkah,” katanya. Instruksi penggusuran ini bermula dari permintaan pihak UNM. UNM menginginkan agar kampus mereka terlihat indah tanpa adanya PKL di bagian depan. Kehadiran PKL dianggap sebagai penghalang keindahan kampus. “Kita perlu memperindah wajah depan kampus. Oleh karena itu, PKL akan kita tertibkan,” kata Rektor UNM, Arismunandar, saat ditemui wartawan Profesi. Selain itu, PKL dianggap sebagai penyebab tawuran selama ini. Hal itu tercantum dalam surat UNM bernomor 1387/UN36/ TU/2015 yang ditujukan ke pihak pemerintah kota, 23 April lalu.
Dalam surat itu dijelaskan, lapaklapak PKL sering menjadi tempat konsolidasi oknum mahasiswa untuk melakukan tawuran. Dikonfirmasi, Rektor UNM, Arismunandar, mengatakan, lapak PKL seringkali dijadikan sebagai berkumpul mahasiswa. Menurutnya, senjata tajam kerap kali disimpan di tempat itu. Oleh karena itu, lanjut Aris, penerbitan mesti dilakukan untuk mengurangi peristiwa tawuran. “Kalau kita melihat pola sekarang, mahasiswa sering berkumpul di sana (baca: lapak PKL). PKL ini menjadi salah satu penyebab adanya tawuran. Senjata tajamnya biasa disimpan di sana,” kata Alumnus Universitas Negeri
"Sehubungan dengan seringnya terjadi tawuran antar mahasiswa di Kampus Parangtambung, maka Pimpinan Universitas Negeri Makassar mengharapkan kepada Bapak Walikota untuk menertibkan dengan cara menggusur pedagang kaki lima di depan Kampus Parangtambung UNM dengan alasan sering menjadi tempat konsolidasi oknum mahasiswa untuk melakukan tawuran" Streaming: radioprofesi.com
UNM mengajukan permohonan kepada Walikota Makassar agar PKL Parangtambung segera ditertibkan.
Walikota merespon surat UNM. Walikota mengeluarkan surat peringatan kepada PKL agar segera mengosongkan area depan kampus.
23 April 2015
26 Juni 2015
TIM REPORTASE KHUSUS Koordinator: Rosni Armin Anggota: Ari Maryadi
TOTAL PKL
1 Agustus 2015
PKL mengecat lapak berwarna orange untuk menarik simpatik, sekaligus aksi protes
ISI SURAT REKTOR
Malang itu. Meski begitu, para PKL hingga kini masih menetap di tempat itu. Surat teguran telah dilayangkan sebanyak dua kali. Namun, pihak kampus ataupun pemerintah kota tak memberikan solusi tempat lain. Padahal 58 PKL menggantungkan hidupnya melalui berdagang di tempat itu. (tim)
Walikota kembali mengeluarkan surat teguran kedaua kepada PKL lantaran PKL tak mengindahkan perintah pertama.
2 Juli 2015
Pedagang kaki lima (PKL) UNM Parangtambung mendatangi Balai Kota Makassar untuk dialog bersama.
7 Juli 2015
Gerakan Rakyat Tolak Penggusuran (GERAP) aksi dengan menyatakan sikap.
ATK dan Fotokopi 33 Warung Makan 16 Kios Pulsa 4 Lain-lain 5
58
13 Juli 2015
9 Juli 2015
Rombongan PKL UNM yang terancam tergusur berdemonstrasi di Balai Kota Makassar.
SUMBER: LITBANG PROFESI & KEL. PARANGTAMBUNG
Urai data, ungkap fakta, saji berita
6
Reportase Utama Profesi Edisi 196 Oktober Tahun XXXIX 2015
www.profesi-unm.com
Kisah PKL Parangtambung
Bakhtiar Bakal Tersisihkan
SEORANG bapak paruh baya mengenakan baju abu-abu bergaris hijau dipadu celana puntung. Tas samping hitam tergantung di badannya. Ia menawarkan berbagai sepatu kepada pengunjung yang datang ke lapaknya. Ia adalah Bakhtiar Daeng Nangga, salah satu pedagang kaki lima (PKL) Kampus UNM. Pria asal Takalar ini masih menjalani aktivitas seperti biasa. Berjualan sepatu dan aksesoris di lapak berukuran 4 kali 3 meter itu. Namun, ia mulai dihantui rasa takut belakangan ini. Pemerintah telah melayangkan dua kali surat teguran agar area depan kampus UNM Parangtambung segera dikosongkan. Lapak yang digunakannya berdagang selama 13 tahun itu terancam digusur. Padahal tempat itulah yang menjadi lahan rezeki bagi ayah lima anak itu. Ia menghidupi keluarganya melalui berjualan di lapak itu. “Saya membesarkan anak-anak saya melalui hasil jualan di sini,” kata pria kelahiran Takalar ini. Bakhtiar sehari-hari mencari nafkah di lapak berukuran 4 kali 3 meter itu. Penghasilnya tak seberapa, namun cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Bila kampus ramai, ia bisa memperoleh Rp.100 ribu dalam sehari. Namun, bila sepi ia hanya memperoleh Rp.30 ribu saja. Ia mengaku sedih, lahan usaha yang dijalaninya selama ini bakal direnggut oleh pihak kampus. Padahal, lanjut Bakhtiar, dirinya telah berdagang selama tiga belas tahun di tempat itu. Ia tak tahu, bagaimana menghidupi keluarga
"
Saya membesarkan anakanak saya melalui hasil jualan di sini Bakhtiar Daeng Nangga, salah satu pedagang kaki lima (PKL) Kampus UNM
bila lahan rezeki benar-benar direnggut kelak. “Kami selalu diizinkan ketika masih pak Arief (Idris Arief, red) yang rektor,” kenangnya. Bakhtiar berharap, pemerintah ataupun pihak kampus memikirkan nasib mereka. Menurutnya, PKL setidaknya diberi alternatif tempat bila ingin memperindah wajah depan kampus."Kami ini memang hanyalah orang kecil. Namun, kami juga adalah manusia bukan binatang," katanya. Meski pihak kampus dan pemerintah telah dua kali melayangkan surat teguran, Bakhtiar bersama 57 PKL lain memutuskan tetap bertahan di lahan itu. Ia memiliki keluarga yang membutuhkan makan-makan untuk tetap hidup. “Semoga kami masih diberi kesempatan mencari rezeki di sini,” bebernya. Ia mengakui, secara hukum, lahan itu bukanlah milik mereka. Namun, Bakhtiar berharap pihak UNM mencari solusi bagi mereka. Bakhtiar berdagang di depan kampus Parangtambung sejak tahun 2002 lalu. (tim)
Foto: Ari-Profesi
Bakhtiar Daeng Nangga, salah satu pedagang kaki lima (PKL) yang sudah 13 tahun berdagang di depan kampus UNM sektor Parangtambung.
Digemari Mahasiswa KEHADIRAN PKL dinilai banyak memberi kemudahan bagi kalangan mahasiswa. Untuk memenuhi kebutuhan fotokopi ataupun pencetakan makalah, mahasiswa tak perlu jauh-jauh mencari tempat. Mereka tinggal melangkahkan kaki ke depan kampus. Seperti yang diungkapkan oleh mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Nurannisa Hasan. Dara kelahiran Pangkep itu menuturkan, ia sangat terbantu atas kehadiran PKL. Ia tak perlu jauh-jauh mencari tempat untuk mencetak tugas-tugas kuliahnya. “Saya senang dengan kehadiran PKL itu. Saya sering memfotokopi tugas di sana, tempatnya dekat dan murah,” kata perempuan yang akrap disapa Ica ini. Selain pelayanan fotokopi, masih ada berbagai pelayanan yang tersedia di PKL Parangtambung. Berbagai pelayanan itu diantaranya, warung makan, kios pulsa, aksesoris, serta bengkel motor. Kehadirannya cukup membantu memenuhi kebutuhan mahasiswa. “PKL itu menjadi pilihan saya untuk makan. Warung makan di sana memiliki harga yang terjangkau, enak lagi,” kata Ashari Nurdin, mahasiswa FBS.
Berharap Diberi Lokasi Lain
PKL berharapmereka diberi lokasi lain bila digusur. Mereka berharap diberi ruang. Sebab usaha inilah yang menjadi sumber penghasilan mereka. Apalagi keberadaan mereka masih dibutuhkan kalangan mahasiswa. Salah satu PKL, Nafsir berharap jika memang mereka harus digusur, pihak UNM serta Pemkot dapat memberi lokasi lain. Bahkan mereka berharap mendapat ruang dekat lokasi kampus. Seperti halnnya dengan nasib PKL Universitas Muhammadiyah Makassar yang diberi ruang dekat kampus setelah ditertibkan. Apalagi tanah UNM depan gedung Sao Panrita kosong tanpa bangunan. “Kalau memang kami harus digusur. SetidaUrai data, ungkap fakta, saji berita
knya kami diberi lokasi lain oleh pihak kampus dan pemkot. Karena cuma ini tempat kami cari nafkah. Kalau dilihat depan gedung Sao Panrita itukan kosong, sempat bisa menjadi lapak baru kami,” harapnya sambil menerima pesanan jilid mahasiswa Senada dengan PKL, Dekan Fakultas Seni dan Desain (FSD) menyarankan pihak UNM untuk memindahkan para PKL kedepan Sao Panrita. Apalagi penertiban tersebut untuk membuat UNM lebih indah, namun kita tak bisa mengabaikan nasib PKL tersebut . “di depan gedung Sao Panrita ada Pujasera (pusat jajan serba ada). Ini rancangan saya yang disarankan kepada UNM,” jelas Karta Jayadi Namun, pihak kampus malah mengalihkan tanggungjawab mereka hanya kepada Pemkot. Seperti yang diungkapkan oleh Rektor UNM. Menurutnya UNM memang yang meminta kepada pemerintah kota untuk menertibkan PKL tersebut. Bahkan persoalan merelokasi dialihkan kepada Pemkot. “Pemerintah kota pasti bisa memikirkan kedua-keduanya. Menertibkan dan merelokasi. Apalagi yang berwenang itu pemkot, bukan kita,” ungkapnya Padahal pihak UNM yang merekomendasikan penggusuran tersebut. Seharusnya pihak unm juga mampu memberi rekomendasi untuk merelokasi PKL tersebut.(tim)
SUDUT + Gusar Digusur Rektor - Gusur dengan cara yang baik ya + Dosen Juga Korupsi - Mungkin perlu digusur + Produksi Dosen Doktor Terbaik -Asal jangan koropsi
Dg. Tata Streaming: radioprofesi.com
7
Info Akademik Profesi Edisi 196 Oktober Tahun XXXIX 2015
UNM Janjikan Super Wi-Fi
K
abar gembira bagi sivitas akademika yang memiliki kegemaran mengakses dunia maya. UNM bakal menyiapkan Super Wireless Fidelity (Super Wifi). Super Wifi ini adalah salah satu pilihan paket di Indosat yang memungkinkan konsumen untuk mengakses internet lebih cepat dan murah. Kepala ICT Center, Rusli Siman mengatakan, pihaknya sedang mengadakan negosiasi dengan Indosat untuk peradaan fasilitas Supper Wifi tersebut. “Nanti kalau dipasang Super Wifi disini, kita
pakai kartu itu, koneksi internet kita gratis,” katanya. Namun lanjut Rusli, fasilitas ini hanya untuk mereka yang menggunakan telepon seluler atau smartphone yang dilengkapi fasilitas Wifi.”Yang kami pikirkan, adalah bagaimana memberikan kemudahan untuk mahasiswa,” ungkapnya. Dosen Jurusan Matematika ini menjelaskan, sesuai slogan Indosat “Senyum Indosat”, tujuan kerjasama ini adalah untuk membuat orang tersenyum begitu pula dari pihak Indosat karena semakin banyak yang akan menggunakan kartu perdananya.
Selain itu, untuk Super Wifi, UNM akan meminta agar jaringannya diperluas di kerumunan massa. “Semua yang bekerja sama dengan Indosat akan dapat fasilitas ini. Unismuh sementara jalan,” tukasnya. Tak hanya Super Wifi, UNM bersama Indosat akan membangun sebuah komunitas pengguna Indosat. Jadi yang menggunakan kartu Indosat di UNM akan difasilitasi tarif telepon dan sms yang sangat murah. “Sesama komunitas itu, pertama smsnya gratis. Kedua kalau kita mau ngomong sesama
indosat yang paketnya 10 ribu rupiah itu. Kami bahkan mau nego agar kurang dari 10 ribu. Kalau telepon kurang dari lima menit itu free,” tambah pria kelahiran Ujungpandang ini. Rusli juga mengatakan, nantinya semua mahasiswa akan dibagikan kartu perdana gratis. “Kemarin baru angkatan 2015 yang dapat, bersamaan dengan kartu mahasiswanya, untuk angkatan 2014 juga sudah ada namun belum dibagikan. Untuk 2013 ke atas, sementara menunggu kiriman dari Indosat,” jelasnya. (mjr)
BAAK Agendakan Wisuda di November
FOTO: FEBRI - PROFESI
Acara wisuda akan diagelar bulan November mendatang.
Streaming: radioprofesi.com
BIRO Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan (BAAK) Universitas Negeri Makassar (UNM) merencanakan akan menggelar wisuda periode I tahun akademik 2015/2016, November mendatang. Mahasiswa yang ingin mendaftar harus merampungkan berkas sebelum pertengahan Oktober. Hal tersebut diungkapkan Kepala BAAK Ismail Muchtar, di pelataran Pinisi UNM, Senin (21/9). Rencananya, 25 dan 26 November, wisuda periode pertama akan digelar. “Kalau bukan 24 dan 25, ke-
mungkinan besar 25 dan 26 November. Yang pasti wisudanya bulan sebelas,” ungkapnya. Pria yang pernah menjabat sebagai Kabag Keuangan itu juga mengimbau mahasiswa agar secepatnya menyelesaikan skripsi September ini. Karena, pendaftaran wisuda I kemungkinan akan ditutup pertengahan Oktober. “Tapi mahasiswa jangan sampai tidak fokus karena terburu-buru menyelesaikan tugas akhirnya. Minimal Yudisium semester ini biar tidak kena beban pembayaran SPP lagi,” paparnya.(nir)
www.profesi-unm.com
Agendas
iana
Seminar Internasional Prodi Statistika dan Jurusan Matematika bekerjasama untuk melaksanakan Internasional Conference on Statistics, Mathematics, Teaching and Research (ICSMTR) 2015 . Kegitan ini akan dilaksanakan di Hotel clarion, 9-10 Oktober 2015 mendatang. Dengan mengangkat tema ‘Increasing statistical and Mathematical Literacy Through Hight Quality of Teaching and Research’. Seminar nasional ini, menghadirkan pembicara luar negeri maupun dalam negeri yang ahli dalam bidangnya terutama Gubernur Sulawesi Selatan, Syahrul Yasin Limpo dan moderaor oleh Muhammad Nasir. (aan) Pinisi Choir Rekrut Anggota Baru Pinisi Choir Universitas Negeri Makassar (UNM) kembali melakukan perekrutan anggota baru angkatan V. Pendaftaran dimulai pada tanggal 14 September sampai 20 Oktober dan pengembalian formulir mulai 10 Oktober sampai 21 Oktober mendatang. Banyak tahapan dalam perekrutan malai dari audisi pada 24 dan 25 Oktober. Dengan biaya pendaftaran sebesar 30.000. (aan)
Urai data, ungkap fakta, saji berita
8
Lensa Orange www.profesi-unm.com
Selamat Datang di Kampus Orange UNM kembali kedatangan keluarga baru. Acara berbalut nama Penyambutan Mahasiswa Baru (PMB) digelar menyambut 4.686 anak bangsa dari berbagai daerah, Sabtu (29/8) lalu. Acara itu dirangkaikan dengan kuliah umum yang
dibawakan oleh Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) VII/Wirabuana, Mayor Jenderan Bachtiar. Semangat dengan teriakan “Kami Bangga� tak hentinya disemarakan kepada ribuan mahasiswa baru 2015 tersebut.
Profesi Edisi 196 Oktober Tahun XXXIX 2015
Acara ini juga menjadi PMB terakhir bagi Rektor UNM, Arismunandar. Jabatan Guru Besar Administrasi Pendidikan sebagai orang nomor satu kampus orange akan berakhir di bulan Mei 2016 mendatang. (*)
*Foto dan teks: Rijal Ashari
Beri Sambutan
Urai data, ungkap fakta, saji berita
Sepatah Kata
Foto Bersama
Suguhkan Lagu
Penyematan Almamater Streaming: radioprofesi.com
Pariwara Profesi Edisi 196 Oktober Tahun XXXIX 2015
Streaming: radioprofesi.com
9
www.profesi-unm.com
Urai data, ungkap fakta, saji berita
10
Spesial Dies Natalis Profesi Edisi 196 Oktober Tahun XXXIX 2015
www.profesi-unm.com
osen roduksi DDosen PProduksi erbaik oktor TTerbaik D Doktor
DIES NATALIS UNM KE-54
*Ita Andriani 1 Agustus 2015 lalu, Universitas Negeri Makassar (UNM) genap berusia 54 tahun. Sederet prestasi telah ditorehkan sejak kampus ini memulai kiprah. Meski, tak sedikit kegagalan sempat mewarnai perjalannya.
H
Kata Mereka Menristek Dikti, Muh. Nasir:
“Semoga UNM bisa menjadi perguruan tinggi unggul, mampu bersaing di Indonesia maupun dunia. Makin jaya UNM.”
Rektor UNM, Arismunandar:
"Semoga di masa-masa yang akan datang akan lebih kemilau dan terus menjadi obor dan pelopor kemajuan bangsa."
Mantan Rektor Periode 1982-1990, Patturungi Parawansa:
"Tingaktkan SDM. Tingkatkan kualitas dan kualifikasi tenaga pendidik. Semoga yang muda bisa menjadi pelopor kedepannnya."
Anggota DPR RI, Akbar Faisal:
"UNM mesti mampu menghadapi tantangan zaman, bersaing dengan alumni dari perguruan tinggi lain di Indonesia.
FACEBOOK Nyobe Narny
Semoga pembayaran SPP dan UKT berbanding lurus dengan fasilitas yang ada.
Andi Andre Pratama Putera
Semoga menjadi universitas yang menghasillkan cendekia cendekira yang berguna bagi nusa dan bangsa.
Rifky Mahpul
emoga tidak ada lagi perang antar fakultas karena kita satu. Satu UNM yang tetap jaya dalam tantangan.
Urai data, ungkap fakta, saji berita
ari itu, ratusan orang berseragam orange memadati halaman Gedung Pinisi. Mereka mengendarai sepeda. Semua larut dalam kegembiraan. Di bagian depan, tampak Rektor UNM, Arismunandar, bersama jajaran pimpinan kampus. Perhelatan sepeda santai menjadi rangkaian awal peringatan Dies Natalies UNM. Tepat di tanggal 10 Agustus, ruang teater gedung Pinisi menjadi saksi bisu puncak perayaan. Dengan pembacaan Sembilan prioritas utama Rektor UNM, Arismunandar berharap semuanya dapat tercapai. Pengembangan Program Studi (Prodi) menjadi prioritas utama, sebab telah menjadi kebutuhan untuk memenuhi stakeholder baik di bidang kependidikan maupun non kependidikan. Apalagi
pengembangan ini akan berdampak baik pada universitas karena menjadi cerminan kinerja yang menggambarkan mutu, efesiensi, serta relevensi yang berujung mendapat akreditasi yang baik. Di umur yang sudah melebihi setengah abad ini,UNM menjadikan pengembangan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat prioritas kedua. Tidak tanggung-tanggung, UNM bahkan mewadahi para dosen yang akan membuat penelitian. Tidak hanya dosen, mahasiswa pun diwadahi dengan pelepasan pengabdian di luar negeri, Kuliah Kerja Nyata (KKN) kebangsaan. Tidak lupa dengan peningkatan sarana dan prasarana yang selalu menjadi pekerjaan tahunan. UNM kini akan kembali melanjutkan beberapa pembangunan yang sempat terhenti untuk melanjut-
kan peningkatan pembangunan yang telah dirancang. ”Saat ini mulai dibangun kembali gedung ICP di FMIPA, pembangunan FIP, Gedung Tallu Cappa Pasca Sarjana, dan pembangunan gedung di Bone. Apalagi Pada tahun 2013, dilakukan pembangunan sarana perkuliahan, 2014 pembangunan gedung perkuliahan di FE dan FIP serta menerim dana hibah untuk pembangunan gedung Bahasa Arab dan pada tahun 2015 ini direncanakan program pengembangan sarana laboratorium terpadu FT dan FMIPA,” Lanjut jebolan Universitas Negeri Malang ini. Ditambah lagi dengan peningkatan pada pengembangan dosen, tenaga kependidikan serta kemahasiswaan dan alumni untuk membuat sumber daya yang berkualitas. (aan)
Raih Peringkat Enam SDM Terbaik DI umur yang 54 tahun, UNM patut berbangga. Sebab masuk sepuluh besar dalam kategori perguruan tinggi dengan Sumber Daya Manusia (SDM) berkualitas versi Kemenristek Dikti. UNM berada pada peringkat keenam setelah Institut Pertanian Bogor, Univesritas Gajah Mada, Institut Teknologi Bandung, Universitas Negeri Malang, dan Universitas Indonesia. UNM memiliki peringkat lebih baik dibanding Institut Teknologi Sepuluh November, Universitas Negeri Yogyakarta, Univesitas Airlangga, dan Universitas Bengkulu. Hal ini berkat jumlah dosen doktor yang diproduksi UNM. UNM memiliki 276 dosen bergelar doktor dari 869 total dosen yang dimiliki. Alhasi Kemenristek Dikti pun menempatkan UNM se-
bagai perguruan tinggi berdasarkan kualitas SDM yang dimiliki. Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Muhammad Nasir, mengatakan, prestasi itu mesti ditingkat lagi. Menurutnya, hal ini setidaknya telah menjadi langkah awal menuju world class universitu. "Selamat kepada UNM. Masuk dalam 10 besar perguruan tinggi terbaik versi SDM," katanya. Rektor UNM, Arismunandar berharap apa yang telah didapatkan akan menjadi motivasi agar menjadi lebih baik lagi. Apalagi ini merupakan bentuk apresiasi dari pemerintah untuk keringat UNM.“Kami tentu bersyukur karena ini adalah salah satu bentu k apresiasi pemerintah terhadap usaha yang dilakukan UNM. Hal ini akan menjadi motivasi untuk UNM agar lebih baik lagi,” optimisnya. (oni)
Sumber: Menristek Dikti Grafis: LPM Profesi UNM
Streaming: radioprofesi.com
Wawancara Khusus Profesi Edisi 196 Oktober Tahun XXXIX 2015
11
www.profesi-unm.com
Tingkatkan Daya Saing Kampus PERAYAAN Dies Natalis ke-54 Universitas Negeri Makassar (UNM) turut dihadiri oleh Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristek Dikti), Muhammad Nasir. Seperti apa pandangan Guru Besar Universitas Diponegoro itu terhadap UNM? Berikut kutipan wawancara wartawan Profesi, Ari Maryadi dengannya: Bagaimana pandangan Bapak mengenai Universitas Negeri Makassar?
Saya melihat, Universitas Negeri Makassar merupakan perguruan tinggi yang memiliki pengelolaan sumber daya manusia yang baik. Baru-baru ini, kami melakukan pemeringkatan terhadap perguruan tinggi di Indonesia di empat aspek. UNM berada pada peringkat enam dalam aspek kualitas SDM. Apa yang mesti dilakukan pimpinan UNM ke depan?
Ke depan, pada bulan Desember mendatang, kita akan menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean. Akan ada persaingan secara global. Pimpinan perguruan tinggi mesti berupaya agar institusi yang dipimpimnya dapat lebih baik lagi. Perguruan tinggi yang baik akan jadi penunjang bagi peningkatan daya saing bangsa. Saat ini Indonesia berada pada urutan 61 dari 144 negara di dunia.
Seperti apa itu?
Ada empat indikator yang mesti diperhatian untuk meningkatkan kualitas perguruan tinggi. Yaitu tenaga kerjanya baik, inovasi baik, infrastukturnya baik, serta publikasinya baik. Tenaga kerjanya yang dimaksud yaitu dosennya. Apakah jumlah dosen bergelar doktor telah mencapai 50 persen dari total dosen? Kalau masih kurang, kita harus tingkatkan lagi. Ini penting. Rektor mesti mendorong dosennya untuk melanjutkan S3. Kami (Menristek Dikti) telah menyiapkan beasiswa yang sangat besar. Yang kedua adalah inovasi. Apabila inovasi yang dilakukan perguruan tinggi makin baik, akan menunjung kepada daya saing bangsa. Inovasi yang memiliki manfaat kepada masyarakat. Selanjutnya, tenaga kerja dan inovasi didukung oleh riset. Kalau kita lihat, riset menjadi-
kan berkualitas. Riset dilihat dari publikasi. Seberapa banyak ukuran itu mesti kita dorong. Berapa jumlah publikasi ke depan. Itulah menjadi program Kemenristek saat ini.
Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi RI Kelahiran: Ngawi, 27 Juni 1960. RIWAYAT PENDIDIKAN S1: Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro Semarang (1983-1988) S2: Magister Sains (M.Si) Program Pasca Sarjana UGM Yogyakarta (1993) S3: Doktor (Ph.D. Akt) University of Science Malaysia (2004)
Seberapa besar potensi UNM akan hal itu?
Ada tiga tingkatan perguruan tinggi, PTN-BH, PTN-BLU dan Satker (Satuan Kerja). Saat ini UNM masih berada pada tingkatan Satker biasa. UNM harus menjadi perguruan tinggi yang memiliki managemen kuat. Saya berharap, UNM bisa segera menjadi BLU, agar fleksibiltasnya baik.
RIWAYAT JABATAN 1996-1998: Sekretaris Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro Semarang 1999-2006: Ketua Program Magister Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro Semarang 2006-2010: Pembantu Rektor II (Bidang Keuangan dan Sumber Daya) Universitas Diponegoro Semarang 2011-2014: Dekan Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro Semarang 2014: Rektor Terpilih Universitas Diponegoro Semarang 2014-2019: Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi
Pesan bapak untuk sivitas akademika UNM?
Semoga momentum Dies Natalis ke-54 ini, UNM bisa menjadi perguruan tinggi unggul, mampu bersaing di Indonesia maupun dunia, serta semakin mencerdaskan anak bangsa. Semoga UNM Makin jaya. (*)
kunj paling update
Prof. H. Mohamad Nasir, Ph.D., Ak
ungi
porta
l kam
i
www.profesi-unm.com kini, ters
edia j ug
@lensaprofesi Streaming: radioprofesi.com
a
instag ram
Urai data, ungkap fakta, saji berita
12
Pariwara www.profesi-unm.com
Urai data, ungkap fakta, saji berita
Profesi Edisi 196 Oktober Tahun XXXIX 2015
Streaming: radioprofesi.com
Profesi Edisi 196 Oktober Tahun XXXIX 2015
Streaming: radioprofesi.com
Pariwara
13
www.profesi-unm.com
Urai data, ungkap fakta, saji berita
14
Opini Profesi Edisi 196 Oktober Tahun XXXIX 2015
www.profesi-unm.com
Perpustakaan dan Kualitas Pendidikan *Ahmad Arham
I
lmu pengetahuan dan teknologi selalu berkembang menyesuaikan tuntutan zaman secara global dan cara berfikir manusia, ukuran kualitas suatu bangsa dapat dilihat dari cerminan pendidikanya. Negara Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang akan menjadi negara yang tidak hanya sampai pada pintu gerbang kemerdekaan, jika ditunjang dengan sistem pendidikan yang menyesuaikan realita bersifat fisik, sosial budaya/kebudayaanya untuk lebih berfikir objektif secara arif. Pendidikan merupakan suatu aspek yang sangat mendasar dalam mempersiapkan sumber daya manusia menghadapi tantangan dan tuntutan zaman. Selain itu hal ini juga bertujuan mewujudkan manusia dewasa, mandiri, bertanggung jawab dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Esensinya bahwa pendidikan merupakan fondasi dasar dalam memanusiakan manusia, Pada pembukaan UUD 1945, tercantum bahwa salah satu tujuan negara adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Generasi bangsa yang cerdas harusnya tercipta terlebih dahulu masyarakat pembelajar. Ki Hajar Dewantara merumuskan bahwa maksud tujuan pendidikan adalah agar anak sebagai manusia (individu) dan anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggitingginya. Oleh karena itu, harus terdapat keseimbangan antara emosional, spritual dan intelektual dalam menciptakan kesadaran belajar kolektif. Masyarakat pembelajar dapat terbentuk jika khalayak memiliki minat baca yang besar serta kesadaran berorganisasi yang sehat yang membudaya dan menjadi kebiasaan di masyarakat. Seharusnya perpustakaan dan Lembaga Kemahasiswaan dalam dunia pendidikan tidak dapat dilihat dari dua sisi yang tidak berhubungan. Karena berkolaborasinya beberapa unsur yang saling membutuhkan dan
melengkapi, dalam istilah biologi disebut (simbiosis mutualisme). Untuk menciptakan budaya baca diskusi dan aksi, dalam penigkatan mutu Pendidikan dan tidak seharusnya mendegradasikan satu sama lainya. Ketika kita melihat komponen struktur perguruan tinggi terdapat lembaga kemahasiswaan dan perpustakaan yang menjadi faktor terpenting dalam roda pendidikan di universitas. Tujuannya untuk mendorong tercapainya visi misi tridarma perguruan tinggi. Namun kenyataan masih agak jauh dari harapan. Lembaga kemahasiswaan malah melemah tak berdaya dari ketakkonsistennya paduan suara yang menyeruak. Padahal LK mempunyai peran penting untuk membantu birokrasi, dengan sistem dan koridor khusus dan merupakan juga sebagai kekuatan penyeimbang dalam memutuskan aturan-aturan yang tidak merugikan kedua bela pihak. Wajar tawuran dan pengrusakan fasilitas kampus terjadi sebagai akibat arogansi dan anarkisme yang menjadi bahasa tubuh dari retorika yang tak terealisasi dan tersampaikan khalayak. Naom Chomsky dalam bukunya yang berjudul The Responsibility of Intellectuals mengatakan bahwa seorang intelektual berperan untuk mengungkap kebohongan-kebohongan pemerintah, menganalisis tindakan-tindakan berdasar pada penyebab-penyebab dan motif-motifnya dan seringkali pada tujuan-tujuan tersebunyinya. Sungguh luhur Chomsky menempatkan intelektual dalam posisi sebagai oposisi bagi kekuasaan. Namun selama ini yang terjadi, mahasiswa seolah larut dalam buain konflik internal mereka tak sadar bahwa kepent-
ingan pihak-pihak yang berada di internal sendiri hanya memanfaatkan segala bentuk konflik yang mereka perdebatkan atau HANYA DIAM TANPA PENYELESAIAN, yang kemudian mereka pelihara hingga waktupun tak mampu menjawabnya, hati kecilpun bertanya, sampai kapan mereka berkelana di padang duri yang penuh pengorbanan tanpa sebuah hasil positif. Sadar atau tidak sadar bahwasanya Kewajiban fungsionaris lembaga sudah luntur dari identitas almamater yang mereka kenakan, alangkah lucunya dunia kampus yang mereka menjadi remote control, memanipulasi segala konflik yang terjadi demi kepentingan-kepentingan pribadi. Mahasiswa yang di daulat sebagai agent of change, social of control and iron stock seakan hidup stagnan tanpa tindakan di balik konflik internal yang kemudian tidak sadar bahwa mereka bergotak katik pada tataran internal yang saling memperdebatkan kursi yang penuh gengsi untuk menjadi rezim-rezim penguasa tanpa reaksi, untuk tetap diam pada kebijakan birokrasi. Tak pelak kemudian kemerosotan kualitas pendidikan semakin menjadijadi, sebagai akibat dari tidak produktifnya kualitas perpustakaan, yang hanya menjadi bayang-bayang Simbolik. Itu terlihat pada saat kedatangan para tim asesor BAN PT. Demi akreditasi universitas/jurusan, dari perpustakaan dadakan yang bersifat sementara. Dan bahkan citra perpustakan terlihat dari kurangnya pengujung, dikarenakan hampir semua perpustakaan tidak memperhatikan pengadaan buku-buku baru yang kontinu, ditambah lagi budaya literasi mahasiswa
sudah luntur nyatanya sudah jauh dari esensinya, yang hanya memunculkan paradigma baru menganggap perpustakaan tak lebih dari sekedar gudang penyimpanan buku. Perpustakaan pada prinsipnya mempunyai tiga kegiatan pokok, (Sutarno, 2006; 1). menjelaskan yaitu pertama, mengumpulkan (to collect) semua informasi yang sesuai dengan bidang kegiatan dan misi organisasi dan masyarakat yang dilayaninya. Kedua, melestarikan, memelihara, dan merawat seluru koleksi perpustakaan , agar tetap dalam keadaan baik, utuh, layak pakai dan tidak lekas rusak baik karena pemakaian maupun karena usianya (to preserve). Ketiga, menyediakan dan menyajikan informasi untuk siap dipergunakan pemakaianya. Serta terpenting perpustakaan mempunyai fungsi Edukatif, Informatif, Administratif, Rekretif. Kesimpulanya bahwa perpustakaan merupakan sebagai prasarana informasi untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Untuk itu pihak yang terkait perlunya kesadaran demokrasi mendengarkan dan merealisasikan aspirasi yang pro kemajuan pendidikan, mengembalikan dan memperbaiki citra lembaga yang positif. Memfasilitasi penuh, memprioritaskan, mengsinergikan visi misi perguruan tinggi, dengan faktor penunjang dalam hal ini lembaga kemahasiswaan dan perpustakaan sebagai modal utama dan pertama yang menjadi wadah mahasiswa menyibukkan diri untuk mengasah kreatifitas minat dan bakat serta mengembangkan nilai intelektualitas dan spritual menjadi pengontrol emosional yang akhirnya cerdas dalam bertindak sopan ketika menyampaikan aspirasi, dan paham ketika jadi pejabat birokrasi. untuk meminimalisir bahkan meniadakan tindakan negatif yang dilakukan mahasiswa. (*) Penulis: Pengurus Perpustakaan Prodi Pendidikan Antropologi, FIS UNM
Krisis Kemanusiaan *Muhammad Syafitra
PERKEMBANGAN teknologi terus mengalami kemajuan pesat sebagai hasil dari ilmu pengetahuan. Manusia mampu menjelajahi dunia melalui sebuah benda kecil bernama Smartphone. Melalui benda itu pula, manusia mampu memperoleh informasi dengan cepat. Tak banyak dari mereka yang sadar akan adanya bahaya besar yang dapat ditimbulkan dari teknologi kelak. Bila tak disikapi dengan baik hal itu berpotensi terjadi. Solidaritas, kebersaman, dan silaturahmi manusia yang dulunya sangat kental perlahan mulai luntur. Hubungan komunikasi langsung melalui tatap muka terganti menjadi hubungan komunikasi tidak langsung. Akan lahir sifat individual. Manusia cenderung menghabiskan banyak waktu dengan smartphonenya. Mulai bangun tidur hingga tidur kembali mereka menghabiskan banyak waktu dengan layar. Manusia dibuat terlena dengan dunia layar. Hubungan manusia dengan sesamanya mulai renggang. Manusia mulai jarang bertemu tatap muka; malah asyik dengan layar masing masing. Mereka terpenjara oleh teknologi. Waktu lebih
banyak dihabiskan di layar ketimbang belajar atau mengerjakan urusan kantor bagi yang mereka yang berkantor. Teknologi seolah menjadi kebutuhan dasar. Kehidupan dianggap hampa tanpa memakai benda-benda teknologi. Permain game COC, misalnya, yang ramai dimainkan oleh usia anak-anak hingga usia dewasa. Tanpa disadari hal itu membuat kreatifitas menjadi tumpul. Mereka merasa lebih nyaman main di dunia visual. Melupakan pekerjaannya di dunia nyata. Itulah contoh sekelumit persoalan yang muncul dari sebuah gagasan yang digerakkan tanpa melihat suatu implikasi bagi kehidupan manusia secara utuh. Jika umat manusia sekarang amat tergantung dan dimanjakan oleh teknologi, ketergantungan terus menerus menjadi dia terlena dari eksistensinya dirinya yang bebas dan kreatif.
Setelah ditemukan kemajuan teknologi yang begitu hebat berapa abad yang lalu yang telah merubah perilkau umat manusia dari hal yang bersifat konvesional mulai berpindah kepada hal yang bersifat lebih modern lagi yaitu teknologi layar. Perubahan teknologi akibat kemajuan ilmu itu pun yang sebenarnya untuk mempermudah urusan manusia justru membuat manusia terpenjara akibat kemajuan itu. Artinya, yang dimaksud dengan terpenjarakan bahwa manusia telah terbelenggu terhadap Teknologi layar yang dimana waktu manusia dalam sehari lebih banyak menghabiskan waktunya bersama handphone pintarnya daripada berhubungan sosial dengan sesama. Kita harus sadar hakikat dari kemajuan Ilmu ini untuk apa. Jangan jadikan kema-
juan ilmu ini justru untuk menjadi tujuan kita tapi kita harus pahami bahwa kemajuan Ilmu itu untuk mempermudah urusan kita di muka bumi dalam menjalankan roda roda kehidupan. Misalnya yang penulis maksudkan dengan menganggap kemajuan ilmu itu dijadikan sebagai tujuan maka akan berimplikasi pada terjadinya krisis kemanusiaan seperti apa penulis gambarkan yang mungkin saja kedepannya bisa lebih ekstrim lagi yang membuat kehidupan manusia akan semakin sengsara. Sementara bagi orang yang menganggap kemajuan ilmu sebagai alat untuk mempermudah urusan maka akan melahirkan dunia yang harmonis tanpa harus mengalami krisis kemanusiaan seperti misalnya, teknologi layar. Oleh karena itu mari berjuang membebaskan diri dari kungkungan teknologi untuk tidak bergantung pada teknologi. Bahaya besar mengintai dari kemajuan teknologi. Jangan sampai kita kehilangan eksistensi kemanusiaan. (*) Penulis: Mahasiswa Jurusan PKn FIS UNM
LPM Profesi UNM menerima tulisan dalam bentuk opini dari sivitas akademika. Kirim tulisan Anda ke profesi_unm@yahoo.com. Tulisan dibatasi maksimal 3.000 karakter. Redaksi berhak mengedit atau memotong tulisan Anda tanpa mengubah makna. Urai data, ungkap fakta, saji berita
Streaming: radioprofesi.com
Dosen Juga Korupsi
Profesiana
Profesi Edisi 196 Oktober Tahun XXXIX 2015
T
ernyata selama ini banyak dosen yang menerima gratifikasi dari mahasiswa. Bagaimana tidak, setiap kali ujian akhir, mahasiswa kerap menyerahkan “setoran” kepada dosen yang menjadi pembimbing atau pengujinya. Seperti yang diungkapkan oleh Kasmawati. Alumnus Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia itu mengakui memberi hadiah ke dosen pembimbingnya usai menyelesaikan studinya beberapa bulan lalu. “Saya memberi hadiah ke dosen pembimbing saya sebagai ucapan terima kasih atas bimbingannya,” akunya. Namun, perempuan kelahiran Bone ini enggan menyebut hal itu sebagai tindakan suap. Menurutnya,
HARI itu, Evi Desi, mahasiswa salah satu universitas negeri di Makassar bertandang ke perpustakaan Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS) Universitas Negeri Makassar (UNM). Malang melintang, niatnya hendak mencari literatur yang tersedia berujung pada penolakan dari petugas perpustakaan. Ketika tengah berkonsentrasi membaca buku, ia ditanyai oleh seorang petugas perpustakaan. “Dari mana?” ujarnya menirukan tingkah petugas perpustakaan. Ia pun mengungkapkan asal universitasnya yang justru ditanggapi negatif oleh petugas perpustakaan. “Saya tidak dibolehkan membaca buku di perpustakaan karena bukan mahasiswa UNM. Mahasiswa UNM sendiri saja kalau mau baca harus
pemberian yang dilakukan merupakan wujud terima kasih kepada pembimbingnya dan dilakukan atas dasar keiklasan. “Saya memberinya dengan ikhlas. Bukan tanda korupsi,” tambahnya. Padahal, Wakil Ketua KPK, Johan Budi, mengatakan, dosen sebagai bagian dari penyelenggara negara diharamkan menerima hadiah dalam bentuk apapun, termasuk hadiah berkedok ungkapan terima kasih. “Rektor, dosen itukan termasuk penyelenggara negara. Jadi menerima hadiah apapun itu dilarang,” ucapnya seperti dilansir dari situs resmi KPK. “Seperti kalau mahasiswa lulus ujian skripsi jangan sampai kalian memberi hadiah kepada dosen pembimbing atau penguji. Walau
untuk ungkapan terima kasih. Cukup ucapan terima kasih saja,” sambungnya yang disambut tepuk tangan riuh para mahasiswa yang hadir pada Seminar Langkah Cerdas Cegah Korupsi di Tanggerang Selatan, 9 September lalu. Sementara itu, Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan (PR III), Heri Tahir, pun membenarkan hal itu. Menurutnya, pemberian mahasiswa kepada dosen merupakan tindakan suap. Sebab, dosen merupakan bagian dari negara. “Apapun bentuknya sama saja dengan perilaku menyuap oknum negara,” tutur pakar hukum pidana itu. Akan tetapi, lanjut eks komisi disiplin itu, pemberian hadiah kepada dosen telah menjadi budaya di perguruan tinggi Makassar. Menu-
Evi Diusir FBS kumpul kartu perpustakaan dulu katanya,” cerita mahasiswa ini. Desi pasrah saja, ia tak mampu berbuat banyak. Meski begitu, ia merasa tidak semestinya perpustakaan menghalangi minat literasi publik, apalagi mahasiswa. “Padahal kan kita hanya ingin membaca, tidak diambil atau dibawa pulang ji,” keluhnya. Dikonfirmasi, salah satu petugas perpustaakaan FBS yang enggan disebutkan namanya mengakui adanya kejadian tersebut. “Memang beberapa kali ada kejadian itu,” tuturnya. Ia mengaku, perpustakaan FBS menerapkan kebijakan untuk tidak menerima mahasiswa dari luar UNM karena mengantisipasi berulangnya hal-hal yang merugikan.
“Kita pernah alami ada mahasiswa yang pinjam buku di sini tapi tidak kembali-kembali, kalau sudah begitu kita mau cari ke mana. Pernah juga ada yang halamannya dirobek,” jelasnya. Bahkan, untuk sekadar membaca buku di perpustakaan linguistik terapan kerjasama antara La Trobe University, Australia itu, pengunjung harus terlebih dahulu memperlihatkan kartu perpustakaannya. “Kalau sudah baca, kartu perpustakaannya baru bisa dikembalikan juga, kita perlu taktisi,” ucapnya. Hingga berita ini diturunkan, pimpinan FBS belum memberikan komentar terkait. Pihak Profesi telah mencoba menghubungi, namun belum mendapat tanggapan. (whd)
KKN Ajang Cari Jodoh TINGGAL bersama selama berbulan-bulan, makan, selalu bersua, melaksanakan program kerja dan menyelesaikan laporan adalah hal yang lazim dialami mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN). Namun, lain lagi ceritanya jika benih-benih cinta bertumbuhan di sela-sela aktivitas pengabdian mahasiswa pada masyarakat tersebut. Rupanya di antara mereka ada yang memanfaatkan KKN sebagai ajang mencari pasangan. Tak jarang, kisah asmara mereka ada yang dibawa sampai ke pelaminan. Ada pula hanya sebatas “cinlok” alias cinta lokasi. Cinta sesaat yang kandas seusai pengab-
diannya di lokasi KKN. Mungkin alasan inilah yang membuat Pembantu Rektor Bidang Akademik Universitas Negeri Makassar, Sofyan Salam menyatakan KKN sebagai ajang cari jodoh. “Apalagi untuk temanteman yang ingin punya pasangan, KKN adalah tempatnya,” ujarnya ketika melepas peserta KKN Reguler dan Terpadu, Rabu (26/8) lalu. Meski begitu, dosen Jurusan Seni Rupa ini berpesan agar peserta KKN menjaga nama baik almamater. “Jangan sampai pacaran mengganggu pengabdian,” pesannya kepada mahasiswa yang
akan dilepas di 13 lokasi tersebut. Sementara itu, Mahasiswa KKN di Desa Panaikang, Kecamatan Minasate’ne Kabupaten Pangkep, Ira Maghfirah, mengungkapkan bahwa percik-percik kisah asmara sudah terasa sejak awal pemberangkatan. "Sepertinya KKN memang patut ajang cari jodoh karena mahasiswa yang KKN bisa kena cinta lokasi," ujarnya. Bahkan, mahasiswa Psikologi ini menambahkan, baru tiga hari pertama di poskonya, sudah ada pasangan yang menjalin hubungan berpacaran. "Baru tiga hari sudah ada teman posko saya sudah jadian," akunya. (mjr)
AJAL memang datang tak terduga. Tak memandang waktu, usia dan tempat. Seperti yang dialami oleh anggota Kepolisian Sektor (Polsek) Rappocini ini, Ipda Anwar Askarin. Tak disangka, kunjungan pria yang menjabat sebagai Kepala Unit Binmas ini ke UNM menjadi adenda terakhir hayatnya. Ia tutup usia usai mengantarkan surat gedung Pinisi, Jumat siang (11/9). Nyawanya melayang kala membuka pintu mobil. Kepalanya bersandar di bagian bawah jok mobil, kedua kakinya menginjak
di lantai, sementara tangan kirinya berada di kursi mobil. Baju dinas polisi masih melekat di badannya. Pria yang juga berprofesi sebagai pengajar di Universitas Muhammadiyah Makassar ini ditemukan pertama kali oleh Direktur Program Pendidikan Profesi Guru (P3G) UNM, Abdullah Pandang. Lampu mobil Xenia hitam berplat DD 702 IM milik Anwar menyala-nyala kala itu. “Awalnya saya mengira ada pencurian mobil jadi langsung saya hubungi kepala keamanaan,” ungkapnya
Kepala Keamanan, Dahlan, yang mendapat telpon tersebut langsung bergegas ketempat kejadian. “Saya menerima telepon dari Abdullah saat itu, untuk mengecek mobil yang berkedipkedip dan mesin menyala di basement,” kata Dahlan. Setelah melakukan pemeriksaan, Dahlan memastikan bahwa Anwar sudah tidak bernyawa lagi. Dugaan penyebab kematiannya adalah seragan jantung. Anwar telah mengidap penyakit jantung sejak 5 tahun yang lalu. (fah/aan)
Tutup Usia di 'Lambung' Pinisi
Streaming: radioprofesi.com
15
www.profesi-unm.com
Ilustrasi: Int
rutnya, hal itu sulit untuk dihindarkan. Apalagi, lanjut Heri, kultur Bugis-Makassar mengajarkan untuk menghargai pemberian orang lain. “Di kampus ini, pemberian
gratifikasi kepada dosen sudah menjadi kultur. Ya kita tahu dalam budaya Timur, tidak enak jika menolak pemberian seseorang,” ujar pakar hukum pidana itu. (nir)
Penerimaan Mahasiswa Baru
Impian Fatimah 'Dikubur' Karta
SITTI Fatimah masih mengenakan jas Almamater Orange dipadu rok hitam di sudut tiang Gedung Pinisi, Senin (30/9) sore. Sesekali tangannya mengusap air mata yang mengalir di pipi. Fatima duduk termenung bersama empat temannya yang bernasib serupa. Keempat rekan Fatimah yakni Syamsul, Rita, Hairunnisa Yasim, dan Nur Sita. Isakan Fatimah bersahutsahutan dengan ketiga teman perempuannya. Mengapa Fatimah cs terisak? Dara kelahiran Kabupaten Maros ini baru saja mendapatkan kabar buruk usai mengikuti Penyambutan Mahasiswa Baru Fakultas Seni dan Desain (PMB FSD). Nama Sitti Fatimah cs tak tercantum di daftar nama mahasiswa baru, padahal mereka dinyatakan lulus Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) FSD UNM, Mei lalu. Fatimah tak tahu mesti berbuat apa lagi. Mereka telah berkali-kali berkeliling meminta kejelasan status di beberapa ruangan gedung Pinisi. Namun, selama empat jam berusaha tak ada tanggapan yang diperoleh. Sementara untuk menemui pimpinan kampus, mereka tak diperkenankan oleh penjaga. "Tidak ada PR II dek," kata Fatimah menirukan kata-kata salah satu pegawai di lantai 8 Gedung Pinisi. Hal serupa juga mereka alami beberapa jam sebelumnya.Ketika upacara PMB FSD berakhir, mereka dipanggil menghadap ke ruangan Dekan, Karta Jayadi. Karta pun melayangkan pertanyaan 'sadis' untuk mereka berlima. Karta mengabsen mereka Satu persatu dengan pertanyaan perihal kehadirannya di PMB FSD UNM. “Tidak ada nama kalian di sini. Siapa yang kasi masuk
kalian? Bayar berapa?,” ujar Fatimah menirukan kata-kata, Karta Jayadi. Sontak, tangis mereka pun pecah di ruang kerja Karta. Hingga akhirnya mereka pun diusir Karta dari kampus. Padahal kegembiraanya saat lulus SNMPTN lalu masih membekas dalam ingatan. Tanda kelulusannya dari situs resmi itu masih disimpan di ponsel. "Saya dan kedua orang tuaku sangat bahagia waktu itu. Bahkan saya lompat-lompak di dalam rumah," kenangnya. Kegembirannya kian bertambah kala mengikuti perhelatan Penyambutan Mahasiswa Baru (PMB) tingkat Universitas di Pelataran Pinisi, Sabtu (29/8) lalu. Ia bergabung dengan mahasiswa baru lainnya. Ia mengenakan almamater yang dibeli seharga Rp. 90 ribu. Impiannya kuliah di UNM selangkah lagi akan terwujud. Namun impiannya itu sirnah beberapa hari kemudian. Nama mereka tak tertera di daftar hadir. Mereka terpaksa mengubur impiannya. Kepala BAAK, Ismail Muchtar, mengatakan, kelimanya gugur di tes bakat SNMPTN. Hanya saja, lanjut Ismail, pihak panitia lalai dalam menyampaikan informasi. “Sebenarnya kalian gugur. Kami minta maaf karena tidak memberi informasi sebelumnya,” dalihnya. "Kami bukanlah malaikat, kami hanya manusia biasa yang tak luput dari kesalahan," tambah Ismail. Dekan FSD, Karta Jayadi mengatakan tak bisa memberikan kebijakan apapun. Menurutnya, tak ada nama kelima anak itu dalam daftar mahasiswa baru dari pihak universitas. “Jangan salahkan FSD. Kami menerima nama-nama dari universitas,” ujarnya. (ayd) Urai data, ungkap fakta, saji berita
16
Persona Profesi Edisi 196 September Tahun XXXIX 2015
www.profesi-unm.com
Kepala ICT Centre UNM
Berpikir Positif Kurangi Stres
P
ria ini mungkin tak banyak dikenal oleh sivitas akademika Universitas Negeri Makassar (UNM). Namanya Rusli Siman, Kepala Information Communication Technology (ICT) Center UNM. Ialah tokoh di balik perkembangan pelayanan sistem online UNM. Sosoknya sederhana, sabar, dan memiliki jiwa pekerja keras. Sejak diangkat menjadi kepala ICT Center 2008 lalu, UNM mengalami kemajuan di bidang teknologi. Melalui pengadaan website unm. ac.id, mahasiswa tak perlu lagi mengantri untuk melakukan pengisian kartu rencana studi (KRS). Mereka hanya perlu duduk di depan komputer untuk bisa memprogramkan mata kuliah melalui KRS. Tak mudah bagi pria kelahiran Ujung Pandang ini mengelola website dengan baik. Ia mesti menghabiskan waktu rata-rata 13 jam dalam sehari untuk bekerja. Terkadang ia juga mesti memantau sistem website ketika
Urai data, ungkap fakta, saji berita
berada di rumah. Bahkan ia harus bekerja hingga tengah malam jika terjadi kerusakan server di titik tertentu. Belum lagi, dosen Matematika ini pernah kecurian salah satu alatnya. Amanah yang diemban membuat ayah enam anak ini tak memiliki banyak waktu dengan keluarga. Anak bungsunya yang masih duduk dibangku Sekolah Dasar (SD) terkadang protes padanya. Hal tersebut dilakukannya tak lain demi kemajuan Kampus Orange yang pernah memberikannya gelar Sarjana tahun 1990 silam. Pria yang kini berusia 49 tahun, hanya bisa bersabar bila dihadapkan dengan keluhankeluhan sivitas, utamanya mahasiswa. Ia tak patah semangat. Hal itu dijadikan sebagai pelecut untuk bisa bekerja lebih baik lagi. “Keluhan terhadap Simpadu memang acapkali membuat geram para user. Kami juga manusia biasa bukan malaikat,” jelasnya.
“Banyak orang mengeluh ketika diberikan pekerjaan, mereka hanya mau enaknya saja. Padahal orangnya yang mengemban amanah harus siap dengan konsekuensi ke depan,” ujarnya. Alumnus Institut Teknologi Bandung ini memiliki impian untuk merengkuh gelar doktor. Untuk itu, dirinya tetap melanjutkan kuliah. Namun, hingga kini ia masih menyandang status mahasiswa S3 di Pascasarjana UNM. Memasuki tahun kelimanya, ia belum mampu menyelesaikan studinya. “Persoalan kuliah biar waktu yang menjawab,” tutupnya sedikit berkelakar. (nir)
Foto: Tari - Profesi
Biodata Nama Tempat tanggal lahir Jabatan Dosen
: : : :
Drs. Rusli, M.Si. Ujungpandang, 11 Juli 1966 Kepala ICT Center Matematika, FMIPA UNM
Pendidikan: - S1 Pendidikan Matematika IKIP Ujungpandang 1990 - S2 Matematika ITB Bandung 1996
Streaming: radioprofesi.com