1
Dana Lab Tak Cair, gutang Jurusan Kimia N Ngutang
FOTO: KASDAR-PROFESI
MASIH TERTUTUP. Laboratorium di Jurusan Kimia ini kini dijadikan ruang perkuliahan setelah ruang perkuliahan dirobohkan Juli lalu untuk pembangunan gedung ICP. Akibatnya, praktikum mahasiswa jadi terhambat. Terlebih lagi dana lab yang tak kunjung dicairkan.
Salah satu mahasiswa jurusan Kimia, Muhammad Fajar, mengungkapkan, jika praktikum untuk semester ini memang agak telat dibandingkan pada semestersemester sebelumnya. Hanya saja Fajar cuma bisa berharap mudah-mudahan akhir bulan ini praktikum sudah berjalan sebagaimana mestinya. Menanggapi hal itu, Sumiati Side, selaku Ketua Jurusan Kimia, beralasan jika mandeknya proses praktikum ini dikarenakan adanya pembangunan gedung Internasional Class Program (ICP) hingga merobohkan laboratorium yang berada di gedung FE. Sehingga Laboratorium Jurusan Kimia kini digunakan sebagai tempat perkuliahan untuk sementara waktu. “Sebenarnya ada dua ruangan yang berada di gedung FE yang tidak dirobohkan. Hanya saja belum bisa digunakan karena keadaannya yang tidak memungkinkan akibat banyaknya debu dan puing-puing bangunan. Sehingga butuh waktu kurang Urai Data, Ungkap Fakta, Saji Berita
Lantaran tidak cairnya dana untuk penggunaan laboratorium Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Negeri Makassar (UNM), hingga kini mahasiswa jurusan tersebut tak kunjung melakukan praktikum yang mestinya dilaksanakan sejak awal Oktober lalu. Ironisnya, pihak jurusan malah memungut pinjaman dari mahasiswa untuk dana lab tersebut.
lebih sepuluh hari untuk membersihkannya,” paparnya. Sumiati juga mengakui keterlambatan pencairan dana Laboratorium Kimia hingga saat ini. Dirinya mengatakan, pihak jurusan belum bisa membeli bahan dan alat yang digunakan dalam praktikum. Lagi pula harga bahan dan alat untuk praktikum kimia sendiri memerlukan dana yang cukup besar. Pinjam Uang ke Mahasiswa Sementara itu, Kepala Laboratorium jurusan Kimia, Muhammad Yunus, telah berusaha mencari alternatif dengan cara meminjam dana kepada semua mahasiswa aktif kecuali angkatan 2013 yang telah menggunakan sistem Uang Kuliah Tunggal (UKT). Sayangnya usaha yang dilakukan Yunus menuai banyak protes dari pihak jurusan sendiri. Pasalnya, dana yang rampung hanya sebanyak Rp 15 juta dari 100 mahasiswa yang sangat jauh
dari harapan. “Padahal kalau untuk praktikum kimia sendiri membutuhkan dana yang sangat Banyak, sebab bahan yang digunakan untuk praktikum kimia hanya sekali pakai saja,” terang Yunus. Merasa dana yang terkumpul tidaklah cukup untuk pembelian alat praktikum, Yunus memutuskan untuk mengembalikan uang mahasiswa yang telah dipinjamnya. “Mungkin ada beberapa orang mahasiswa belum datang ambil uangnya, dan mudahmudahan saja akhir Oktober ini praktikumnya sudah bisa terlaksana karena PD II sendiri sudah melapor ke pihak universitas,” terang Yunus. Lebih lanjut ia menambahkan, jika dana praktikum yang dibutuhakan untuk tahun ini (2013, red) mengalami penggemukan, ini dikarenakan naiknya harga kebutuhan bahan praktikum. “Tahun lalu 2012 saja butuh Rp 114 juta, apalagi taBersambung ke halaman 3
Weekly News Profesi Edisi 4 / Oktober 2013
2
Kampusiana
www.profesi-unm.com @Profesi_Online
Perpustakaan UNM Dinilai Tidak Update PERPUSTAKAAN merupakan sumber informasi dan literature yang tepat bagi penikmat ilmu pengetahuan. Namun, apa jadinya jika perpustakaan itu sepi pembaca karena tidak Update dalam hal koleksi buku. Hal inilah yang dinilai mahasiswa dari Perpustakaan Universitas Negeri Makassar (UNM) yang terletak di kampus Gunungsari. Misalnya saja Zulkifli, mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial (FIS) saat di wawancarai Jumat (18/10). Ia menuturkan dirinya jarang berkunjung ke perpustakaan UNM karena koleksi yang dimiliki adalah buku lama dan ketinggalan zaman. “Kalau ada buku baru, pasti pembaca semangat untuk mengunjungi perpustakaan. Bukunya ituitu saja, jadi malas ke perpustakaan,” ujar mahasiswa yang akrab disapa Zul ini. Contohnya saja buku PPKn dan Sosiologi, referensi mengenai buku dari jurusan itu minim. Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UNM, Sudirman juga menuturkan hal yang sama. Ia mengatakan seharusnya buku di perpustakaan ditambah, sebab perpustakaan merupakan jantung intelektual dari sebuah kampus. “Pihak kampus jangan hanya menjadikan UNM sebagai pasar yang mendirikan berbagai usaha, tapi harus memperhatikan jantung intelektualnya agar bisa
menghasilkan generasi-generasi yang cemerlang,” ungkap mahasiswa Jurusan Fisika ini. Selain itu, Sudirman juga menambahkan bahwa letak perpustakaan saat ini kurang strategis, seharusnya perpustakaan dialihkan ke gedung pinisi. Hal yang sama juga diungkapkan Indirwan selaku Ketua Majelis Per musyawaratan Mahasiswa (Maperwa) UNM, “Pihak perpustakaan UNM seharusnya menambah buku di perpustakaan untuk meningkatkan daya tarik mahasiswa,” ungkapnya. Selain itu, mahasiswa jurusan manajemen ini menginginkan agar perpustakaan UNM juga bisa menghadirkan novel yang dapat memenuhi kebutuhan mahasiwa yang mencintai karya fiksi. Menanggapi hal ini, Pengelola Perpustakaan UNM, Yasmin, mengatakan, tidak mudah menambah stok buku di perpustakaan. “Dibutuhkan waktu berkala setiap tiga tahun untuk dilakukan penambahan,” ungkapnya. Untuk itu, menurutnya, tidak ada alasan buku di perpustakaan UNM tidak update. Selain itu, menurut Yasmin, hal lain yang menyebabkan koleksi buku baru terlihat berkurang karena banyak mahasiswa yang meminjam tapi belum mengembalikan. (pr09/pr28/pr40)
FAKULTAS TEKNIK
Kartu Identitas Tak Tuntas
SUDAH hampir setahun mahasiswa Fakultas Teknik (FT) diwajibkan untuk menyandang kartu identitas di kampusnya sendiri. Akan tetapi, belum ada tindak lanjut dari pihak fakultas mengenai fungsi kartu ini. Beberapa mahasiswa malah belum mendapatkan kartu identitasnya yang telah lama dijanjikan oleh pihak kampus. Alasannya, pada saat proses percetakan kartu terjadi kesalahan biodata dan sampai saat ini mereka belum kembali mengambil kartu yang telah diperbaiki. ”Saya belum punya kartu, karena belum saya ambil yang sudah diperbaiki di fakultas. Teman-temanku juga sebagian belum punya,” ungkap Karnila Sani, mahasiswa Fakultas. Terlebih lagi mahasiswa angkatan 2013, hingga saat ini mereka belum mendapatkan kartu tersebut.
Pembantu Dekan III Bidang Kemahasiswaan, Bakhrani Rauf mengungkapkan, penggunaan maksimal kartu tersebut baru dilaksanakan ketika gerbang dan portal teknik benar-benar sudah direalisasikan. Kegunaan kartu ini antara lain nantinya yakni untuk memproteksi FT dari provokasi maupun pencurian. Terkait masalah pembuatan kartu yang lamban, ia mengimbau hal itu tidak perlu dipersoalkan karena karena tidak dipungut biaya dan pihaknya sementara mengusahakan mempercepat proses kepemilikan kartu untuk mahasiswa FT ter sebut. “Tidak usah diungkit-ungkit, kartu tersebut kami berikan secara cuma-cuma, tidak dipungut biaya. Sejauh ini telah kami upayakan hingga mencapai 50 persen,” tampik Bakhrani. (pr35)
Weekly News Profesi Edisi 4 / Oktober 2013
Dosen Mangkir, Mahasiswa Tersingkir KINERJA dosen Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) UNM, menuai kritikan dari beberapa mahasiswa FIP. Pasalnya, beberapa dosen FIP de ngan semaunya memindahkan jadwal perkuliahan yang telah dijadwalkan sebelumnya. Hal itu disebabkan beberapa dosen di fakultas tersebut menjadi pengajar di Pendidikan dan Pelatihan Profesi Guru (PLPG). Dengan alasan jadwal yang sangat padat para dosen tersebut pun mangkir dari kewajibannya mengajar di FIP. Aris (samaran), salah satu mahasiswa Program Studi (Prodi) Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) menyesalkan ulah sejumlah dosen yang seenaknya saja mengubah jadwal perkuliahan yang telah resmi ditetapkan fakultas. “Banyak mata kuliah saya yang dipindahkan jadwalnya, bahkan banyak pelajaran saya yang tertinggal juga lantaran ada beberapa dosen saya yang menjadi pengajar di PLPG. Saya merasa dirugikan sebenarnya, karena melihat mereka (Dosen, red) lebih mementingkan kegiatan di luar kewajibannya sebagai pengajar di sini (FIP, red),” beber Aris. Menanggapi hal itu, salah satu dosen PGSD yang juga mengajar di PLPG, Nurhaedah, angkat bicara. Dia mengungkapkan, memang sulit menyesuaikan jadwal mengajar pada perkuliahan karena jadwal PLPG sudah diatur oleh pihak pelaksana PLPG sendiri. “Jadi kalau ada jadwal yang tabrakan terpaksa mahasiswa diberikan tugas pengganti pertemuan atau jadwalnya dipindahkan di waktu yang lain,” ungkapnya. Sementara itu, Ismail Tolla selaku Dekan FIP dengan tegas berjanji akan memberikan sanksi teguran terhadap sejumlah nama dosen yang terbukti melalaikan tanggungjawab mengajar berdasarkan laporan yang masuk. “Kedepannya, jika memang terbukti sejumlah nama benar terbukti mangkir dari tanggungjawab. Maka yang bersangkutan akan diberikan sanksi berupa teguran,” ancamnya. (pr01/pr19) Urai Data, Ungkap Fakta, Saji Berita
Kilas LK Lagi, Menteri Batal Hadir RANGKAIAN acara Dies Natalis Universitas Negeri Makassar lagi-lagi menuai kekecewaan saat Makassar International Conferences of Sport and Medical Science (MICSAMS) 2013 yang merupakan kegiatan seminar nasional keolahragaan digelar di Gedung Pascasarjana, 24-26 Oktober lalu. Pasalnya, sejumlah menteri yang jauh hari telah mengonfirmasi kepastiannya untuk hadir pada acara ini tidak satu pun menampakkan batang hidungnya. Para pembantu presiden seperti Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Mohammad Nuh, Menteri Pemuda dan Olahraga, Roy Suryo dan Menteri Kesehatan, Nafsiah Mboi membatalkan kunjungannya ke Kampus Orange karena alasan kesibukan lain. Ians Aprillio selaku panitia pelaksana mengungkapkan alasan ketidak hadiran tiga menteri tersebut. “Para menteri mengonfirmasi bahwa mereka sibuk jadi tidak bisa berkonstribusi pada kegiatan ini (MICSAMS2013, red),” ungkapnya. Selain itu, tiga mantan atlet nasional yakni Rudi Hartono, Taufik Hidayat dan Anwar Tarra juga tak bisa memenuhi undangan panitia. Tak pelak hal ini menambah kekecewaan para peserta. Salah seorang peserta, Andi Syukran Hidayat mengaku kecewa karena gagal bertemu menteri se kaligus atlet sekelas Taufik Hidayat. “Terus terang saya sangat kecewa karena batal bertemu menteri dan pebulutangkis nasional seperti Taufik Hidayat,” terangnya. Tema yang diusung “Integrasi Pendidikan, Teknologi, Olahraga, dan Kedokteran menuju Masyarakat Mandiri & Bermartabat”. Rangkaian kegiatan berupa seminar, workshop, panel discussion, oral presentation, poster presentation, sport technology exhibition. Dalam seminar pengembangan kesehatan ini sejumlah pejabat Pemprov Sulawesi Selatan, Pemda Makassar, pengamat olahragaan dan Medical Science, Distributor Teknologi Olahraga, Pengurus KONI, Pengurus Cabor, Atlet, dan Mass media turut andil sebagai peserta. (aar) Urai Data, Ungkap Fakta, Saji Berita
www.profesi-unm.com @Profesi_Online
3
MPAS Mimesis Protes Penebangan Pohon di FSD SEJUMLAH Mahasiswa Pecinta Alam dan Seni Budaya (MPAS) Mimesis Fakultas Seni dan Desain (FSD) melakukan unjuk rasa menuntut alasan penebangan pohon di pelataran kampus FSD Universitas Negeri Makassar (UNM), Selasa (22/10). Pemimpin aksi, Asrul menegaskan, dirinya menganggap penebangan pohon yang dilakukan pihak birokrasi hanya sepihak tanpa diketahui semua kalangan. Hal itu dianggap merusak keteduhan pelataran kampus FSD. “Penebangan pohon ini tentu merusak, akibatnya lingkungan kampus jadi gersang,” kata Asrul. Lebih lanjut, Asrul dan rombongannya meneriakkan aspirasinya agar hal tersebut dijelaskan kepada semua pihak. “Kami meminta kejelasan pimpinan terkait penebangan pohon yang ada di pelataran FSD UNM. Kami meminta pengadaan bibit untuk melakukan kembali penanaman pohon sebagai wujud kota go green,” serunya. Menanggapi hal ini, Pembantu Dekan II Bidang Administrasi Umum dan Keuangan FSD, Alimuddin mengungkapkan, pihaknya akan melakukan penataan kembali
FOTO : KASDAR-PROFESI
PROTES. Salah satu anggota MPAS Mimesis FSD UNM protes penebangan pohon di pelataran kampusnya.
di pelataran kampus tersebut. “Kami akan melakukan penataan,” ucapnya singkat. Dekan FSD UNM Karta Jaya me nerangkan, persoalan ini hanya sepele dan tidak usah besar-besarkan. Ia menganggap terkait penebangan pohon tidak mesti diumumkan penebangannya karena menurutnya jumlahnya tidak banyak. Lagi pula itu dilakukan untuk kebaikan FSD. Dekan dua periode ini menambahkan, yang salah dan tidak boleh dilakukan adalah jika membabat pohon di hutan. “Ini bukan hutan yang dibabat, ini pohon. Cuma mau memperbaiki saja,” katanya. (asa)
Sambungan dari halaman 1
Dana Lab Tak Cair, ... hun ini,” bebernya. Ini juga diakui Ketua Himpunan Mahasiswa Kimia (HMK), Ardianto Hakim. Ia mengatakan jika keterlambatan praktikum tersebut sudah melampaui ambang batas jadwal praktek pada umumnya. Jika hingga akhir bulan November kondisi tersebut masih tetap sama, Ardianto mengaku akan segera ambil tindakan. “Kami akan melakukan pendekatan lebih lanjut ke Ketua Jurusan dan Kepala Laboratorium, karena itu adalah hak kita,” tutur mahasiswa 2010 ini. Saat dikonfirmasi, PD II FMIPA UNM, Abdul Rahman, membenarkan kejadian tersebut. Dirinya hanya bisa berkata hal ini terjadi karena proposal praktikum yang diajukan belum ada tanggapan dari universitas. Sementara Ardianto Hakim, selaku ketua umum angkat bicara setelah ditemui di sekretariat HMK “praktikum untuk semester ini memang sudah agak terlambat”. Terangnya. Lebih lanjut Ardianto mengatakan jika memang sampai bulan November praktikum belum juga dilaksanakan, maka upaya yang kami lakukan
selaku pengurus Himpunan adalah dengan melakukan pendekatan kepada pengelola, dalam hal ini kepala laboratorium dan ketua jurusan. “Itu kan gak ada salahnya jika kita menuntut, karena itu hak kita. dimana kewajiban sudah kita penuhi, seperti membayar spp dan uang lab,” tutur Ardianto. (pr33/pr21)
Sudut + Dana Lab Tak Cair, Jurusan Kimia Ngutang - Artinya...anggaran tak update, dong! + Perpustakaan UNM Dinilai Tidak Update - Pantesan mahasiswa protes... + MPAS Mimesis Protes Penebangan Pohon di FSD - Fakultas “ngutang” menanam pohon Dg. Lu’
Weekly News Profesi Edisi 4 / Oktober 2013
4 EDITORIAL
Ada Hak Setelah Kewajiban
S
ungguh memilukan dan memalukan melihat fenomena dana lab yang tak kunjung cair di jurusan Kimia. Memilukan, karena dana laboratorium jurusan Kimia tak kunjung cair. Memalukan, karena pihak jurusan “berhutang” kepada mahasiswa demi menanggulangi praktikumnya yang tidak berjalan. Kejadian tersebut menunjukkan bahwa pihak jurusan Kimia ternyata sangat minim akan dana yang dikelola di jurusannya. Terbukti, untuk menanggulangi berjalannya mata kuliah di jurusannya pun mereka harus meminta bantuan kepada mahasiswanya. Lantas, iuran atau pembayaran dana laboratorium yang setiap semester dibayarkan oleh mahasiswa dikemanakan? Meskipun pihak jurusan berkilah dana laboratorium tak kunjung cair, namun tak elok kiranya jika pihak jurusan kembali membebani mahasiswanya dengan pembayaran yang jauh hari telah dipenuhinya. Pihak kampus adalah pihak berwenang. Merekalah yang seyogyanya memberikan pelayanan maksimal kepada mahasiswa. Ibaratnya, pihak kampus adalah penjual, mahasiswa adalah pembeli. Kalau pembeli sudah membayar, maka pembeli berhak memperoleh barangnya. Ada hak setelah kewajiban. Pihak jurusan mestinya menyadari hal itu. Alih-alih menangani kendala bersama, meminta bantuan pembayaran kepada mahasiswa justru telah mencoreng nama baik jurusan. Lagi, uang yang terkumpulkan tidak cukup untuk menanggulangi kekurangan dana tersebut. Kalau sudah begini, kendala tak teratasi dan kebijakan yang dikeluarkan oleh jurusan akan menjadi track record buruk di mata mahasiswanya, selain menurunkan wibawanya sendiri di mata jurusanjurusan seatap lainnya. (*)
Lintas UNM Jurusan Fisika UNM Ikuti SNF di UNNES DALAM rangka berpartisipasi pada kegiatan Seminar Nasional Fisika (SNF) ke IV yang diselenggarakan oleh Universitas Negeri Semarang (UNNES) di Semarang (12/10) lalu, Jurusan Fisika UNM mengutus empat orang perwakilannya yang terdiri dari dua orang mahasiswa yakni, Armayani dan Nurfadillah serta dua orang dosen yakni, Subair dan Nurhayati yang juga merupakan Ketua Jurusan Fisika. Salah seorang dosen fisika partisipan kegiatan tersebut, Subair mengungkapkan, seminar ini bertujuan untuk mempresentasikan pengembangan hasil penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa Jurusan Fisika. “Sudah seharusnya setiap penelitian dipublikasikan ke masyarakat luas, salah satunya melalui seminar nasional,” ungkapnya. Lebih lanjut, menurut Subair, seminar yang mengusung tema, Mengembangkan Penelitian yang Berbasis pada Kearifan Lokal untuk Pengembangan Indonesia ini bisa dibilang memudahkan perwakilan dari UNM mengingat penelitian yang dilakukan
oleh civitas akademika Jurusan Fisika UNM selalu menggunakan materi dalam negeri. Salah satu jurnal penelitian yang dipresentasikan pada seminar nasional tersebut berjudul, Studi dan Morfologi Keramik Geopolimer Uji Kelenturan Keramik terhaddap Suhu. Judul tersebut dipilih karena UNM merupakan salah satu kiblat pengembangan geopolimer, khususnya di Indonesia. Hasil penelitian tersebut merupakan pengembangan dari disertasi Subair selaku penemu penelitian mengenai geopolimer. Subair menambahkan, penelitian yang selama ini dilakukan juga kerap kali terkendala pada Sumber Daya Manusia (SDM) serta biaya penelitian sehingga pelaksanaan penelitian dan publikasinya keluar daerah terhambat. “Kami sangat mengharapkan kepedulian dan bantuan dari pihak fakultas maupun universitas utamanya mengenai suntikan anggaran penelitian termasuk untuk kegiatan seminar nasional yang akan diselenggarakan oleh Universitas Hasanuddin dalam waktu dekat,” harapnya. (pr05/pr02)
11 Universitas Berdebat Soal Pajak DIREKTORAT Jendral Pajak (DJP) bekerjasama dengan Universitas Negeri Makassar (UNM) untuk pertama kalinya melakukan sosialisasi wajib pajak melalui debat pajak. Lomba Debat Pajak yang diikuti 11 universitas di Makassar ini dihelat di rektorat UNM, Kamis (23/10). Staf P2 Humas kanwil DOP Sultan Batara, Budianto menjelaskan, debat pajak kali ini terlaksana atas kerjasama DJP dengan pihak Tax Centre UNM yang merupakan wadah untuk mensosialisasikan atau mengkaji hal-hal mengenai pajak di UNM. Kepala Tax Centre Ridwa juga menambahkan, kegiatan ini sebagai wujud nyata sosialisasi pajak kepada mahasiswa. Ke depannya mereka akan mengembang tanggungjawab untuk sosialisasi pajak. “Mereka nantinya yang bertanggungjawab untuk pajak juga,” ungkapnya.
Sebelas tim peserta berasal dari Universitas Muslim Indonesia (UMI), Universitas Hasanuddin (Unhas), Politeknik, Stiem Nitro, Politeknik Negeri Ujung Pandang (PNUP), STIE Nobel, Universitas Islam Negeri Makassar (UIN), Stan Makassar, STIE Tri Dharma, Universitas Muhammadiyah (Unismuh), dan Universitas Negeri Makassar (UNM). Setelah melewati tiga sesi akhirnya terpilih pemenang yaitu Universitas Hasanuddin (Unhas) dengan perolehan nilai 468 poin. Peserta debat dari STIEM Nitro Mentari menuturkan, kegiatan DJP kali ini bukan sekedar debat biasa namun sebagai wujud edukasi tentang pajak kepada mahasiswa, sehingga mahasiswa sebagai salah satu golongan masyarakat intelektual mampu sadar akan pentingnya pajak. “Kegiatan ini dampaknya sangat bagus untuk mahasiswa sebagai edukasi pajak,” tuturnya. (sul)
Weekly News
Pemimpin Umum: Sutrisno Zulkifli, Pemimpin Redaksi: Imam Rahmanto, Sekretaris: Azhar Fadhil, Bendahara: Ary Utary Nur, Kepala Penyiaran: Rizki Army Pratama, Kepala Online: Muh. Yasir, Kepala Litbang: Yeni Febrianti, Pemimpin Perusahaan: Nurlela, Redaktur: Khaerul Mustaan, Fotografer: Andi Baso Sofyan Layouter/ Desainer Grafis: Kasdar Kasau, Manager Sirkulasi: Syamsul Alam, Manager Iklan: Susi Amriani, Reporter: Rajab, Nisrawati, Andi Hasni Fitri Yanti, Nurhalidah HS, Safruddin Jamaluddin, Asriadi, Arnawan Arif, Rufaida, Andi Taufik Hidayat, Muhammad Argan. Redaksi LPPM Profesi UNM: Gedung Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM) Lt.I, Kampus Gunungsari Universitas Negeri Makassar (UNM) atau Kompleks Hartaco Indah Blok IV AB No.1, Telp.(0411) 887964, e-mail: profesi_unm@yahoo.com, Website: www.profesi-unm.com.
Weekly News Profesi Edisi 4 / Oktober 2013
Urai Data, Ungkap Fakta, Saji Berita