Edisi_05

Page 1

www.profesi-unm.org

1

Bidik Misi UNM

UNM Tak Punya Tim Verifikasi

FOTO: RIZKI-PROFESI

MENDAFTAR. Sejumlah calon mahasiswa melakkukan pendaftaran penerimaan mahasiswa baru jalur mandiri C (Bidik Misi) di Loket BAAK UNM.

SEJAK tiga tahun program Beasiswa Pendidikan bagi Mahasiswa Miskin dan Berprestasi (Bidik Misi) berlaku. UNM mestinya sudah “fasih” dengan persoalan mekanisme penerimaan mahasiswanya. Namun sangat disayangkan, faktanya hingga kini UNM masih belum memiliki tim verifikasi untuk meninjau kebenaran berkas dari mahasiswa penerima beasiswa ini. Hal ini diakui Kepala Sub Bagian Kemahasiswaan BAAK, Baliana. Ia menyatakan, Sejak UNM menjadi pengelola Bidik Misi di tahun 2010 hingga

saat ini UNM belum pernah sekali pun membentuk tim verifikasi. “Belum pernah ada tim verifikasi karena berbagai kendala di tahun-tahun sebelumnya,” terang Baliana. Lebih lanjut, Baliana menilai UNM sudah sangat terlambat jika baru akan memverifikasi Bidik Misi tiga tahun terakhir ini. Menurutnya itu adalah hal yang mustahil. “Saya tidak tahu itu apakah akan diverifikasi tapi kayaknya agak sulit itu karena sudah lama berjalan dan sudah banyak mahasiswanya,” bebernya.

Hal serupa juga diungkapkan Staf Ahli PR III, Fajar Asti. Ia juga mengakui selama mengelola Bidik Misi, memang tidak pernah punya tim verifikasi yang dibentuk secara resmi. “Memang tidak ada tim verifikasi yang dibentuk dengan SK rektor,” terangnya. Walau begitu, ia mengungkapkan tim verifikasi sebenarnya ada tapi hanya dari segelintir staf. Parahnya, menurutnya, itu hanya inisiatif melepas kewajiban saja, itu pun dalam peninjauannya hanya mengambil beberapa sampel. Senada dengan Fajar, pengelola Bidik Misi lainnya, Samsir, mengungkapkan UNM hanya mengandalkan tenaga suka rela yang mempunyai tugas pokok sendiri di bidangnya. “Karena dulu kita tidak punya tim verifikasi maka kita memberdayakan tenaga suka rela,” keluhnya. Namun dikonfirmasi via telepon, Eks Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan, Hamsu Abdul Gani malah seolah tidak tahu perihal tim verifikasi Bidik Misi di masa ia menjabat. Padahal, beasiswa ini telah tiga tahun ia kelola. Ia malah melimpahkannya kepada PR III baru yang menggantikannya. “Ndak ku tahu mi saya itu. Tanyakan saja sama PR III baru,” elak Hamsu. Sementara itu, PR III, Heri Tahir langsung angkat bicara. Ia menegaskan akan secepatnya membentuk tim tersebut. “Secepatnya, saya juga termasuk di dalamnya,” tegasnya Heri. Ia menuturkan, pasca penyambutan mahasiswa baru (PMB) akan dilakukan verifikasi secepatnya di tiap fakultas dan selanBersambung ke halaman 3...

Urai Data, Ungkap Fakta, Saji Berita

Weekly News Profesi Edisi 5/Agustus/2012


2

Kampusiana

www.profesi-unm.org

Fajar Asti Dikecam

Kinerja Fajar Asti selaku Staf Ahli Pembantu Rektor III dinilai telah melampaui batas. Tindakan-tindakan yang selama ini dilakukan terkesan miring. Sejumlah fungsionaris Lembaga kemahasiswaan (LK) menganggapnya tidak berkompoten menduduki kursi yang sebenarnya tidak ada dalam struktur di Universitas Negeri Makassar (UNM). Belum lagi, sikap sewenang-wenang yang kerap dilakukan Fajar Asti. Beberapa pengakuan dari sejumlah

penerima Bidik Misi mengaku telah dizalimi. Semisal Ari (samaran). Ia mengaku beasiswannya dicabut lantaran saat menghadiri kuliah umum bersama mahasiswa bidik misi lainnya, ia mengajukan pertanyaan yang menyudutkan birokrat UNM kepada salah seorang anggota DPRD Sulsel yang saat itu sebagai pembicara. Lain pula dengan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Pramuka. Ketua UKM Pramuka, Asnur menganggap apa yang selama ini dikerjakan Fa-

jar banyak terjadi penyimpangan. “Sebenarnya dimata kami itu, nama Fajar sudah lama tercoreng,” ungkapnya. Asnur menambahkan, kekecewaanyaan bukan tanpa alasan. Salah satunya, kala itu pada saat ada program Sarjana Mengajar di Daerah Terdepan, Terluar dan Tertinggal (SM3T) gelombang pertama. Dimana pihak Pramuka dipercayakan sebagai mediator untuk mengatasi perlengkapan dan melakukan pelatihan kepada calon pengajar SM3T.

“Ini sebenarnya periode lalu ya, katanya dikwitansi yang mereka lihat sebagai pengganti alat yang kami beli tercatat Rp10 juta, namun yang dikasihkan Fajar hanya Rp2juta,” ungkapnya. Begitu pula, dengan mahasiswa Fakultas Ilmu Keolahragaan. Sebut saja Ibra, menurutnya kebanyakan senior yang ada di fakultasnya tidak lagi memercayainya. “Kebanyakan senior di dalam (FIK,red) tidak ada yang suka itu,” celoteh Ibra. (Asr)

Diskusi Kemahasiswaan UNM

Birokrat dan Mahasiswa Harus Sejalan

FOTO: RIZKI-PROFESI

DIALOG. PR III, Heri Tahir, sedang berdiolog dengan fungsionaris LK dan UKM se-UNM saat Diskusi Kemahasiswaan di ruang rapat senat lantai III Rektorat UNM.

“JANGAN ada dusta diantara kita!” Itulah yang diungkapkan Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan (PR III) UNM, Heri Tahir, saat menjadi pembicara dalam Dialog Kemahasiswaan yang digelar Lembaga Penerbitan dan Penyiaran Mahasiswa (LPPM) Profesi di Ruang Rapat Senat Lantai III Rektorat UNM, Senin (6/8) pekan lalu. Diskusi dengan tema “Menakar Kebijakan Birokrat UNM Menuju Tercip-

tanya Lembaga Kemahasiswaan yang Ideal” ini dihadiri oleh fungsionaris lembaga kemahasiswaan (LK) dan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) se-UNM. Dalam kesempatan itu, Heri Tahir menjelaskan pentingnya peran mahasiswa dalam memajukan sebuah universitas dan lembaga kehasiswaan sebagai wadah kreativitas mahasiswanya. Namun, menurut Heri, diperlukan kebijakan yang tepat agar birokrat dan

Weekly News Profesi Edisi 5/Agustus/2012

lembaga kemahasiswaan bisa sejalan. Untuk itu, PR III yang baru menjabat satu bulan ini mengajak seluruh fungsionaris LK dan UKM yang hadir untuk menyampaikan saran ataupun kritikannya terhadap kebijakan birokrat UNM selama ini. Heri berharap, dari aspirasi mahasiswa itu birokrat mampu merumuskan kebijakan yang benar-benar sesuai bagi seluruh elemen mahasiswa di UNM agar kelak tak ada dusta antara birokrat dan mahasiswa. Mahasiswa pun silih berganti melontarkan pertanyaan. Diantaranya, Presiden Mahasiswa dari Federasi Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial (FEMA FIS), Budiman. Ia mengatakan, birokrat selama ini hanya membuat aturan yang tegas tanpa melihat dari “kaca mata” kemahasiswaan. Hingga akhirnya, budaya-budaya kemahasiswaan menjadi semakin memudar. “Budaya duduk melingkar sudah jarang lagi terlihar di kampus seperti dulu,” terang mahasiswa Jurusan Pendidikan Sejarah ini. Larangan aktivitas malam bagi fungsionaris lembaga kemahasiswaan di kampus juga menurut Budi mengekang kreativitas mahasiswa untuk berkarya. Animo berlembaga mahasiswa nyata dibuat pudar oleh kebijakan birokrat tersebut. (Mus) Urai Data, Ungkap Fakta, Saji Berita


Kilas LK

Dapat Larangan, Musjur HMJ Sejarah Dibatalkan HIMPUNAN Mahasiswa Jurusan Sejarah harus rela menelan pil pahit lantaran belum mendapatkan restu dari pihak jurusan untuk melaksanakan kegiatan. Alasannya, pihak jurusan menolak kemauan HMJ Sejarah untuk mengadakan Musyawarah Jurusan (musjur) di luar kampus. Musjur yang seyogyanya dilaksanakan pada bulan Mei lalu, higga sekarang belum mendapatkan kejelasan tentang kapan mereka akan melakukan pesta demokrasi ala mahasiswa jurusan sejarah ini. Ketua Jurusan Pendidikan Sejarah, Najamuddin, membenarakan perihal larangan birokrat jurusan sejarah yang tak memberi izin pada pengurus HMJ Sejarah.“Yah, kami hanya ingin jika kegiatan musjur-nya dilakukan di dalam kampus saja. Itu malah mengurangi ongkos pengeluarannya mereka dalam kegiatan ini. Apa salahnya jika pesta demokrasi itu dinikmati oleh semua orang, bukan hanya segelintir orang,” ungkapnya dengan santai. “Kan bagus kalau terlihat ada fotofoto calon ketua himpunan tersebar di area FIS ini, kalau diadakan di luar kampus, paling hanya sesamanya yang menikmati kegiatan ini,” ujarnya. Namun, ketua umum HMJ Sejarah, Ferdi, merasa kecewa terhadap keputu-

san jurusan yang melarang himpunan untuk melakukan kegitan di luar kampus. “Kami selaku pengurus LK tidak ingin kalau kegiatan ini diadakan di dalam kampus, karena suasana kampus sangat tidak kondusif. Apalagi melihat tempat dan alokasi waktu yang terbatas hanya sampai jam 4 sore,” tuturnya. Menurutnya, alokasi waktu yang digunakan untuk menggelar musyawarah jurusan jika di dalam kampus dinilainya tidak efektif. Banyak agenda yang semestinya mereka selesaikan. “Ini sudah jelas, jurusan mengintervensi kegiatan HMJ yang sebenarnya tidak boleh dilakukan jika berpedoman pada aturan yang ada. Kreativitas dan akses untuk berkegiatan kami dibatasi, padahal kami punya hak berorganisasi di kampus,” keluh mahasiswa eksponen 09 ini. Sementara itu, presiden terpilih Federasi Mahasiswa (Fema) FIS UNM, Budiman, yang juga merupakan mahasiswa dari Pendidikan Sejarah, memilih bungkam terkait hal ini. Dirinya tak ingin ambil pusing terkait masalah yang terjadi di internal HMJ Sejarah saat ini.”Tanyakan saja langsung dengan ketua himpunannya, saya juga masih ada urusan di fakultas yang mesti diselesaikan,” ungkapnya. (Sus)

Sambungan dari halaman 1...

UNM Tak Punya Tim Verifikasi jutnya tim tersebut akan melakukan peninjauan langsung ke daerah-daerah. “Saya juga akan ikut ke daerah untuk meninjau,” pungkasnya. Heri menambahkan, tak segan-segan bakal menyetop beasiswa Bidik Misi bagi mahasiswa yang terbukti bukan dari golongan kurang mampu. “Beasiswanya dicabut tapi tetap sebagai mahasiswa UNM,” ancamnya. Dikti Batalkan 100 Jatah Untuk UNM Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti) sempat menjanjikan bakal menambah kuota penerima Bidik Misi UNM di jalur Penerimaan Mahasiswa Baru Mandiri (PMBM) dari 700 menjadi 850 beberapa waktu lalu. Namun saat pendaftaran dibuka, tiba-tiba Dikti membatalkan Urai Data, Ungkap Fakta, Saji Berita

sebanyak 100 kuota yang dijanjikannya. Alhasil, UNM hanya meluluskan 750 mahasiswa penerima Bidik Misi. Mantan Pembatu Rektor Bidang Kemahasiswaan, Hamsu Abdul Gani membenarkan hal ini. Ia menyatakan, hal itu tidak hanya terjadi di UNM saja tapi juga di perguruan tinggi lainnya yang mengelola beasiswa ini. “universitas lain juga begitu,” ujarnya via telepon. Lebih lanjut Hamsu mengungkapkan, hal tersebut terjadi lantaran anggaran yang dimiliki Dikti tidak mencukupi untuk 100 kuota tersebut. Menurutnya, batalnya Dikti menambahkan kuota tersebut disebabkan pengaruh BBM yang tidak mengalami kenaikan. Namun alasan bebeda diungkapkan Pembantu Rektor Bidang Akademik

www.profesi-unm.org

3

Pengurus Baru HME Resmi Dilantik

KEPENGURUSAN baru Himpunan Mahasiswa Elektro (HME) resmi dilantik pada Jumat, (10/8). Marsyud Hamid selaku pembina HME turut hadir dalam pelantikan tersebut dan secara simbolis pula meresmikan susunan anggota baru HME tersebut. Dalam sambutan di ruangan EG 201 Fakultas Teknik (FT), Marsyud berpesan, pengurus HME sebisa mungkin harus menjaga elektabilitas dalam berorganisasi, dan juga mampu bekerjasama antar elemen yang ada. “Saya mau Elektro bersatu!” tegasnya. Selain itu, pria yang kerap disapa Opu itu menambahkan, bagi pengurus ke depannya harus mampu menjalin komunikasi dengan pihak jurusan agar persatuan tetap terjaga. Karena menurutnya, segala sesuatu itu dapat dibicarakan, “Terlebih kalau ada masalah, harus dibicarakan baik-baik,” pesan Sekretaris Jurusan Teknik Elektro ini. Senada dengan Opu, Ketua baru HME, Aswad juga mengharapkan semua pengurus mampu bekerjasama, baik itu dalam lingkup internal maupun eksternal. Karena menurutnya, meskipun karakter yang berbeda namun visi dan misinya tetap sama dan berada dalam satu naungan. “Kita satu wadah dan mempunyai visi, misi yang sama,” terangnya. (Har) (PRI) Sofyan Salam. Menurutnya, hal tersebut dikarenakan pada penerimaan mahasiswa jalur SNMPTN lalu UNM gagal memenuhi kuota yang diberikan oleh Dikti. “UNM dianggap tidak mampu jika kembali diberikan tambahan 150,” ungkapnya saat ditemui Profesi di ruang kerjanya, Senin (6/8) lalu. Sofyan mengakui gagalnya UNM memenuhi kuota Bidik Misi jalur SNMPTN disebabkan utusan dari sekolah yang diundang UNM bukan siswa berprestasi. “Kurang yang lulus bidik misi di SNMPTN karena yang mereka kirim bukan orang cerdas,” katanya. (Tar/Mus)

Weekly News Profesi Edisi 5/Agustus/2012


4

Lintas UNM

www.profesi-unm.org

KKN Reguler Resmi Dipulangkan SEKITAR 2000 mahasiswa yang memprogram Kuliah Kerja Nyata Reguler, resmi akan dipulangkan dari tempat mereka mengabdi di masyarakat pada Senin hingga Kamis(13-16/8), untuk kembali ke kampus. Pemberangkatan para mahasiswa KKN Reguler tersebut terjadwal pada minggu ke-empat bulan Juni lalu. Kurang dari dua bulan mereka melakukan pengabdian kepada masyarakat.

Ardi mengungkapkan, penarikan ini dilakukan karena waktu yang tak memungkinkan lagi untuk mahasiswa berada di sana lebih lama. “Ini kan tinggal beberapa hari lagi lebaran Idul Fitri, pasti setiap warga yang berada di sekitar posko mahasiswa KKN sudah sibuk dengan urusannya masing-masing. Jadi warga di sana tidak ada lagi yang peduli dengan mahasiswa di sana,” jelasnya.

editorial

T

Bidik Misi Tak Untuk Dipolitisi

ak adanya tim verifikasi Bidik Misi yang dibentuk birokrat UNM untuk membuktikan kebenaran berkas penerimanya menimbulkan beragam spekulasi. Pasalnya, beasiswa yang diperuntukkan untuk mahasiswa kurang mampu secara ekonomi ini disinyalir sarat nepotisme. Berbekal Primordialisme, tak dapat dipungkiri, beberapa pejabat di “kampus orange” ini pernah menguruskan sejumlah mahasiswa yang saat ini telah menjadi penerima Bidik Misi. Diduga, hal ini yang menjadi penyebab ditundanya pengumuman penerimaan mahasiswa baru jalur mandiri C (Bidik Misi) beberapa waktu lalu. Parahnya, beberapa diantara penerima Bidik Misi saat ini terindikasi bukan dari golongan kurang mampu secara ekonomi. Dari pengakuan sejumlah mahasiswa, beberapa penerima Bidik Misi punya

kendaraan pribadi. Gadget yang digunakannya pun sekelas smartphone. Sementara itu, banyak pendaftar yang harus rela tidak lulus padahal mereka dari kalangan tidak mampu. Sangat disayangkan, birokrat UNM yang telah tiga tahun mengelola beasiswa ini namun belum mengambil langkah pembuktian. Patut dikatakan, penerimaan Bidik Misi di UNM selama ini, Ilegal. Apakah birokrat memang tidak becus pada persoalaan manajemennya, ataukah benar verifikasi itu sengaja ditiadakan hanya untuk kepentingan nepotis birokrat? Miris. Bidik Misi adalah program pemerintah untuk mencerdaskan anak bangsa dari golongan kurang mampu secara ekonomi. Berikanlah apa yang berhak mereka dapatkan. Sadarlah bung! UNM bukan tempatnya “bermain” KKN. (*)

“Kalau dihitung-hitung memang tidak cukup 2 bulan mereka berada di posko masing-masing, tapi apa boleh buat, kondisi tidak memungkinkan lagi kalau mereka tetap berada di sana,” tutur guru besar Fakultas Tekhnik ini. Patut diketahui, idealnya KKN reguler ini berlangsung selama dua bulan. Menurut Ardi, masa KKN itu berbasis program kerja yang dilakukan selama berada di lokasi KKN. “Jadi tidak hanya lama waktunya yang dihitung, melainkan program kerja yang mereka selesaikan selama di lokasi,” pungkasnya Asmawati, mahasiswa KKN FSD yang berposko di Bantaeng mengungkapkan kegembiraannya atas penarikan KKN yang dilakukan oleh universitas. Hal ini karena dirinya yang rindu menikmati bulan ramadhan di kampung halaman. Meski penarikan KKN sudah dilakukan, Ardi mengatakan masih ada mahasiswa KKN yang bertahan diposkonya untuk hingga satu hari sebelum lebaran tiba. “Jadi mahasiswa yang ingin kembali ke kampungnya sudah diperbolehkan. Namun masih ada mahasiswa KKN yang belum dizinkan oleh ibu camatnya. Seperti posko yang berada di Kabupaten Jeneponto nanti setelah agustusan baru kembali ke kampung halamannya masing-masing,” ungkapnya. (Sus)

Sudut + UNM Tak Punya Tim Verifikasi - Jangan-jangan ada kongkalikong... + Fajar Asti Dikecam - Banyak dosa kali... + Dapat Larangan, Musjur HMJ Sejarah Dibatalkan - Mau dikecam juga? Dg. Lu’

Weekly News

Pelindung: Arismunandar Penasehat: Sofyan Salam, Nurdin Noni, Heri Tahir, Eko Hadi Sujiono, Kamaruddin, Baliana Dewan Pembina: Abdullah Dolla, Asia Ramli Prapanca, Hazairin Sitepu, Anshari, Akbar Faisal, Mukramal Azis, Uslimin, Ammas D R, Fachrudiin Palapa, Abdul Wahid Nara, Husain Rasyid, Syamsuddin Yoko, Rusli Siri, Makmur Abdullah, Fitriani Rachman. Pemimpin Umum: Sahrul Alim, Pemimpin Redaksi: Asri Ismail, Sekretaris: Fajrianto Jalil, Bendahara: Nurjanna Jamaluddin, Redaktur : Sutrisno Zulkifli, Rukmana Mansyur, Muhammad Ilham, Sudarmi, Kepala Online: Imam Rahmanto, Kepala Penyiaran: Andini Ristiyaningrum, Kepala Litbang: Fahrizal Syam, Layouter dan Desainer Grafis: Khaerul Mustaan, Fotografer: Rizki Army Pratama, Reporter: Yeni Febrianti, Syamsul Alam, Azhar Fadhil, Muhammad Yasir, Muhammad Ilham Nur, Fatma Husni, Nur Lela, Sugianto, Hesikumalasari, Susi Amriani, Ary Utary Nur, Fadilah Dwi Octaviani. Redaksi LPPM Profesi UNM: Gedung Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM) Lt.I, Kampus Gunungsari Universitas Negeri Makassar (UNM) atau Kompleks Hartaco Indah Blok IV AB No.1, Telp.(0411) 887964, e-mail: profesi_unm@yahoo.com, Website: www.profesi-unm.org.

Weekly News Profesi Edisi 5/Agustus/2012

Urai Data, Ungkap Fakta, Saji Berita


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.