Edisi 06

Page 1

1

Soal KKN, LPM Dipecundangi

Lemahnya sistem dan pengawasan di Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM) membuat birokrasi dan dosen kampus oranye ini dipecundangi. Kasus penipuan yang dilakukan oleh Darnisa kepada lima orang korbannya yang berakhir dengan status mahasiswa ilegal adalah buah dari rentetan kejadian bermula di lokasi Kuliah Kerja Nyata (KKN), Juni lalu.

Darnisa dengan mudahnya mengikuti KKN di Desa Maggendrang, Kecamatan Kahu, Kabupaten Bone dengan mengaku sebagai mahasiswa dari Prodi Manajemen. Padahal ia tidak lagi tercatat sebagai mahasiswa di kampus pencetak guru ini. Diketahui, Darnisa pernah mengenyam kuliah di Pogram Studi (Prodi) Tata Boga Diploma Tiga (D-3) sebagai mahasiswa angkatan 2010. Akan tetapi ia tidak pernah lagi aktif mengikuti perkuliahan hingga saat ini setelah semester tiga tanpa konfirmasi kepada pihak prodi. Maka secara otomatis statusnya sebagai mahasiswa UNM dicabut tahun ini karena telah tiga semester tidak menyelesaikan admi­

nistrasi akademik. “Setelah semester tiga dia tidak pernah lagi datang kuliah sampai sekarang,” ungkap Mantan Ketua Prodi Tata Boga D3, Sitti Maryam sambil memperlihatkan bukti daftar mahasiswanya angkatan 2010 dan absensinya. Namun ia tidak tahu alasan Darnisa tidak mengikuti perkuliahan lagi. Bukan cuma Darnisa, masih ada Lisa Eka Marina, yang juga berstatus sama ikut nimbrung KKN di Kahu. Ia adalah teman seangkatan Darnisa di Prodi Tata Boga D-3. Parahnya, keduanya malah mendapatkan nilai A dan telah diserahkan ke LPM bersama nilai mahasiswa KKN lainnya. Padahal nama keduanya tidak terdapat pada daftar registrasi KKN dan bukti pembayarannya juga tidak ada. Hal itu pun membuat Kepala Sub Bagian (Kasubag) Data dan Informasi LPM, Rosmiaty, kebingungan. Ia tidak menyangka ada mahasiswa yang KKN sementara tidak tidak melakukan pendaftaran. Padahal mahasiswa tidak bisa

disetujui jika tidak menyertakan nilai dan izin dari prodinya. “Aneh ini, bagamana mungkin bisa KKN sementara tidak ada namanya di sini,” terang Rosmiaty. Keduanya diduga berhasil menyelundup sebagai mahasiswa KKN dengan mengelabui dosen pembimbing di Kahu, Nur Hidayat. “Saya tidak tahu itu apakah dia sudah daftar atau tidak. Saya cuma dikasih nama dari LPM. Jadi nama yang dikasih itu, menurut saya sudah terdaftar semua dan sudah bayar,” katanya. Menurut Dosen Fakultas Psikologi (FPsi) ini, kemungkinan besar Darnisa memalsukan surat pesetujuan perpindahan lokasi antar dosen pembimbing. “Kemungkinannya dia bisa masuk pas pertukaran. Karena dosen pembimbing menitipkan surat pesetujuannya sama mahasiswa saja. Kan saya juga tidak mengerti tanda tangannya semua pembimbing bagaimana?” duga Nur Hidayat. Hal itu mungkin saja terjadi sebab pi-

......................................................................................................................................................Bersambung ke halaman 4

Pemilihan Dekan FIK 2014-2018

Arifuddin Usman Oppo’

PEMILIHAN Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) UNM periode 2014-2018 telah usai digelar di Ruang Senat FIK, Senin (11/11). Arifuddin Usman berhasil mengungguli perolehan suara Nurkhrawi Nawir. Sebanyak 16 anggota senat FIK, Arifuddin Usman mendapatkan 11 suara, sementara Nurkhrawi Nawir memperoleh empat suara dan satu senator abstain. Hal tersebut menobatkan Arifuddin Usman terpilih lagi menjadi dekan FIK jika

mendapat restu dari senat universitas. Arifuddin Usman mengatakan banyak program yang harus dikerjakan guna pengembangan institusi. Guna pengembangan institusi keolahragaan, lanjut Arifuddin, program yang disusunnya dalam visi dan misi yang akan dijalankannya selama empat tahun diantaranya pencapaian prestasi berbasis IPTEK dan Sport Marketing Plan. “100 hari ke depan yang menjadi

rencana adalah kita berupaya agar akademik kemahasiswaan dapat berjalan dengan baik. Visi dan misi kemarin adalah suatu program yang akan dituangkan dan akan digodok kembali oleh para pembantu dekan,” tuturnya. Sementara itu, Nurkhrawi Nawir berharap terpilihnya Arifuddin Usman dapat memimpin FIK selama empat tahun ke depan dengan baik. Ia juga berharap, FIK tidak lagi mendapatkan Bersambung ke halaman 4

Urai Data, Ungkap Fakta, Saji Berita

Weekly News Profesi Edisi 6 / November 2013


2

Kampusiana

www.profesi-unm.com @Profesi_Online

Setengah Kuota SPP Gratis UNM Hangus SEBANYAK 788 kuota Sumbangan Penunjang Pendidikan (SPP) gratis Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Pemprov Sulsel) yang diperuntukkan mahasiswa Universitas Negeri Makassar (UNM) menguap begitu saja. Dari 2194 kuota yang disediakan untuk UNM, hanya 1406 mahasiswa saja yang mendaftarkan diri. Hal itu diungkapkan Ketua Tim Verifikasi SPP Gratis Pemprov, Ismail, setelah penerimaan berkas ditutup 31 Oktober lalu. “Pendaftarnya hanya 1406, separuhnya pun tidak cukup,” ungkapnya. Lebih jauh Ismail menyatakan, verifikasi dilakukan sebanyak dua kali. Pertama verfikasi oleh universitas untuk memastikan mahasiswa bukan penerima beasiswa atau UKT nol. Setelah diverifikasi di universitas data kembali diverifikasi di Dinas Pendidikan Sulsel. Data mahasiswa akan digugurkan bila bukan mahasiswa angkatan 2013. Kuota yang disediakan untuk UNM itu adalah hasil dari penyesuaian seluruh mahasiswa angkatan 2013 setiap perguruan tinggi (PT) di Sulsel. Dana yang dialokasikan untuk UNM sebesar Rp 1,6 M untuk 2194 kuota tadi. Apabila mahasiswa yang mendaftarkan diri tidak memenuhi kuota yang telah ditentukan, maka dana yang tersisa akan dipindahkan ke Universitas lain di Sulawesi Selatan.

Tidak Untuk D-3

Menurut Rahmaniar, Pegawai Seksi Tenaga Pendidik dan Kependidikan Dispen Sulsel, dana dari Pemprov sebesar 22 Miliar untuk seluruh PT di Sulsel itu sebenarnya masih dinilai kurang. “Pemprov memaksimumkan dana sebesar Rp 1 juta. Jadi SPP yang diatas itu akan dibebankan kepada mahasiswanya sendiri,” ungkapnya. Menanggapi kuota SPP Gratis yang tak terpenuhi itu, Pembantu Rektor III Bidang Kemahasiswaan (PR III) UNM, Heri Tahir jauh hari telah menduga hal itu terjadi. Sejumlah syarat diajukan bagi para pendaftar beasiswa. Otomatis, Heri menyimpulkan hanya sebagian saja mahasiswa baru yang akan mendapatkannya. Terlebih kuota yang disediakan pun tidak sebanding dengan jumlah mahasiswa baru yang ada di setiap perguruan tinggi, termasuk UNM. Kuota yang disediakan sebanyak 2.194 orang, sementara jumlah mahasiswa baru UNM lebih dari 6 ribu orang. “Ini tidak sesuai dengan janji-janji politik yang dulu sempat disampaikannya. Kalau seperti ini, tidak semua mahasiswa baru dapat. Padahal dulu janjinya untuk semua mahasiswa baru,” tuturnya mengeluhkan sejumlah syarat yang terkesan membatasbatasi mahasiswa. Ia pun mengaku kecewa dengan kebijakan pemerintah provinsi (pemprov) yang nampak kehabisan akal untuk

Seminar Nasional MNCTV Campus Fest

Panitia Culas, Peserta Tertindas

SEMINAR nasional yang digelar oleh MNCTV pada Senin (11/11) di gedung Pinisi lantai 3, ruang teater, menyisahkan cerita tersendiri. Peserta yang hadir ketika itu sangat membludak, bahkan banyak peserta yang tak mendapatkan kursi. Namun, beberapa peserta merasa kecewa terhadap kinerja panitia yang dinilai diskrimatif. Panitia dianggap tidak memberikan hak peserta seperti baju, sertifikat, dan juga makanan sesuai proporsinya. “Panitia mestinya teliti dan jangan tegas setengah-setengah. Saya sangat kecewa dengan kerja panitia, padahal saya diharapkan datang sebagai undangan,” sesal Bai Haqi Zakaria. Setelah dikonfirmasi, Wahyuddin selaku panitia berujar, para peserta yang ti-

dak mendapatkan baju dikarenakan telat. “Berarti terlambat datang, karena baju memang sangat terbatas, dan sudah dibagi sesuai nama-nama yang telah terdaftar,” kilah mantan Ketua LPM Penalaran ini. Salah satu peserta, Supriadi membeberkan, dirinya masih mendapatkan baju yang dibagikan oleh panitia, walaupun ia tidak mendaftarkan diri sebelumnya. “Saya langsung dikasi baju pada saat registrasi. Tidak juga dipersulit. Padahal namaku tidak ada di absen yang disodorkan,” terangnya. Menurut pantauan Profesi, banyak sekali peserta yang tidak mendapatkan baju pada saat seminar berlangsung. Padahal beberapa peserta menuturkan dirinya telah mendaftar sehari sebelum kegiatan, sesuai yang tertera di brosur. (tri)

Weekly News Profesi Edisi 6 / November 2013

KABAR yang kurang baik kembali datang dari pihak Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan. SPP Gratis Pemprov yang dijanjikan kembali mengalami pengerucutan pada tahap seleksi berkas. Setoran untuk biaya pendidikan yang diperuntukkan bagi seluruh Perguruan Tinggi Negeri maupun swasta ini ternyata tidak untuk mahasiswa diploma tiga. Tak pelak, hal ini membuat kecewa mahasiswa yang terlanjur mendaftar sebagai penerimaan bantuan hasil dari program yang diproklamirkan pemenang saat Pilgub. Selain itu, bantuan yang besarannya paling banyak satu juta per semester untuk mahasiswa ini dinilai keliru. Hal ini juga anggap keliru karena, pembayaran SPP mahasiswa beragam setelah perubahan sistem menjadi UKT. Persyaratan yang diharapkan dipenuhi oleh calon penerima SPP Gratis Pemprov pun kian rumit. Selain, bukan D3 persyaratan lainnya meliputi lulusan SMA tahun 2013 di wilayah Sulsel, akreditasi prodi, jurusan maupun fakultas minimal akreditasi C, secara terakomodir akan dibuatkan rekening di Bank Sulsel, memiliki Kartu Identitas dalam hal ini Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Mahasiswa. Menurut Kepala Bagian (Kabag) Kemahasiswaan BAAK Jufri, persyaratan terakhirlah yang sulit dipenuhi bagi mahasiswa baru UNM. Hal ini disebabkan karena kartu mahasiswa maba itu belum jadi sebab memakan waktu yang berbulan-bulan. “Karena maba kita belum punya kartu mahasiswa jadi kita siasati saja menggunakan Surat Keterangan Kuliah,” tandasnya Mengerucutnya persyaratan kelayakan penerima SPP Gratis ini juga berimbas pada kuota yang semakin berkurang. Kuota yang dipatok Pemprov untuk kampus Orange sendiri sekitar 2.194 penerima. Dengan kuota yang sulit terpenuhi ini, pihak BAAK berencana akan membuka kembali pendaftaran SPP Gratis Pemprov. “Karena kuota untuk UNM itu masih banyak yang kosong jadi rencana kita mau buka ulang, tapi kita perlu rapatkan dulu,” ungkapnya. (aar)

Urai Data, Ungkap Fakta, Saji Berita


Kilas LK HMK FMIPA

18 November, Atom Siap Meledak HIMPUNAN Mahasiswa Kimia (HMK) Jurusan Kimia Fakultas Matematika Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Negeri Makassar (UNM) kembali menggelar Gebyar Atom 18 November mendatang. Kegiatan yang merupakan ajang tahunan ini akan melibatkan siswa Sekolah Menengah Atas SMA/Sederajat se Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat (Sulselbar) sebagai pesertanya. Ketua Panitia Pelaksana, Rafsanjani Supardi, mengatakan kegiatan yang mengusung tema “Semarak Kompetensi Kimia dalam Meraih The King of Science” sejauh ini telah mencapai 80 persen. Hanya saja terdapat sedikit kendala dalam pelaksanaannya. Pasalnya, hingga saat ini belum ada kepastian tempat kegiatan dapat dibuka secara resmi. Mengingat aula yang biasa digunakan kini telah direnovasi. “Kami rencananya pembukaan di Auditorium Amanagappa hanya saja belum ada kepastian dari pihak fakultas mengenai hal tersebut,” ungkap Rafsanjani. Menanggapi hal itu, Sumiati Side selaku ketua jurusan Kimia, membenarkan adanya kendala yang dihadapi panitia pelaksana. “Panitia memang pernah mengirim surat tapi gedung juga dipakai pada saat itu” ungkapnya. Sumiati juga menyarankan agar pembukaan dilaksanakan di FMIPA saja. Lebih lanjut, kegiatan yang akan dilaksanakan selama tiga hari ini akan diwarnai lima item perlombaan. Diantaranya Astra Kimia, Kreativitas Kimia, Festival Musik Akustik, Scientific Orating dan membuat Majalah Dinding (Mading). Yang menariknya, peserta akan memperebutkan piala bergilir Gubernur yang pernah diraih SMAN 2 Tinggi Moncong. Tak hanya itu, Rafsanjani menambahkan jika tahun ini ada tambahan jenis kegiatan. Yaitu pelatihan praktikum Kimia terhadap guru SMA. “Kegiatan tahun ini sengaja dibuat berbeda dengan tahun sebelumnya agar tidak hanya menarik minat siswa tetapi juga guru,” jelas mahasiswa Eks 011 ini. Sementara itu Ketua Program Studi (Prodi) Kimia, Siti Khaerawati, mendukung penuh terselenggranya ajang ini. “Kegiatan ini sangat positif karena dapat meningkatkan inovasi dan kreativitas mahasiswa,” tuturnya. (Pr05/Pr24) Urai Data, Ungkap Fakta, Saji Berita

www.profesi-unm.com @Profesi_Online

3

207 Mahasiswa Ikuti Audisi Pinisi Choir

MEMASUKI tahun ketiganya, Paduan Suara Mahasiswa (PSM) Universitas Negeri Makassar (UNM) Pinisi Choir kembali menggelar perekrutan anggota baru di Ruang Guru Besar Gedung Rektorat Lantai 3, Sabtu dan Minggu (2-3/11). Sebanyak 270 mahasiswa dari sembilan fakultas di UNM mengikuti audisi personil baru ini. Jumlah tersebut megalami peningkatan dari tahuntahun sebelumnya. Audisi dengan tema Great A Golden History With Our Voice ini dibagi dalam dua tahap. Tahap pertama dimulai dengan tes vokal. Setiap peserta wajib menyanyikan lagu Pop, Jazz dan Tradisi. Tahap kedua, tes koreo. Setiap peserta wajib memperagakan gerakan yang dicontohkan oleh juri dari dua jenis gerakan untuk lagu modern dan Tradisi. Juri Audisi, Andi Agussalim mengungkapkan tiga indikator penilaiannya. Antara lain, kemampuan musikalitas, penampilan dan dari aspek kepribadian peserta. Ia pun berharap Pinisi Choir dapat lebih baik dan dapat bersaing di tingkat internasional untuk

meraih rekor. “Saya berharap mudahmuda­­han Pinisi Choir tetap dapat bersaing di tingkat internasional,” harap Andi yang juga pembina PSM UNM ini. Arrahma, salah satu peserta audisi dari Jurusan Bahasa Inggeris Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS) menyatakan tujuannya bergabung dengan Pinisi Choir untuk mengharumkan nama UNM serta menambah pengalamannya. “Agar saya bisa mengharumkan nama baik UNM dengan mengikuti lomba sehinggah UNM tidak hanya dikenal dangan bentroknya saja,” tuturnya. Ketua Panitia, Munawwir mengharapkan dengan meningkatnya jumlah peserta membuat Pinisi Choir mampu menemukan talenta yang baik agar nantinya mampu bersaing di tingkat internasional. “Dengan peserta yang banyak ini kita dapat bersaing di tingkat internasional nanti,” harap Nawir. Rencananya, dalam waktu dekat PSM Pinisi Choir akan didaftarkan mengikuti lomba paduan suara tingkat dunia World Choirs Games di Kostarika dan Rusia. (pr33)

Kasta Rekrut Generasi Ketiga KAMPUNG Seni Akuntansi (Kasta) Fakultas Ekonomi (FE) kembali mengukuhkan 13 anggota barunya di Aula Lanto Daeng Pasewang, Minggu (2/11). Jumlah itu merupakan hasil seleksi dari 100 peserta yang telah melewati seleksi outdoor. “Tahun ini kami menerima sebanyak 100 peserta namun yang berhak untuk dikukuhkan setelah seleksi outdoor hanyalah 13 orang,” kata Ketua Panitia, Zulkifli. Selain pelantikan anggota baru, berbagai rangkaian acara juga dipentas-

kan pada malam itu. Diantaranya, pemutaran film produksi Kasta, akustik, sastra restarasi, perkusi, teater Pattennung Masikola dan Tari Pattennung. Dengan tema Appaka Se’re, Zulkifli mengharapkan kegiatan ini mampu mempersatukan mahasiswa UNM, khususnya mahasiswa FE. “Tema pada pegelaran kali ini yakni Appaka Se’re yang berarti mempersatukan,” jelasnya. Ia pun menambahkan kegiatan ini merupakan kali ketiga Kasta merekrut anggota baru sejak dibentuk tiga tahun lalu. (pr09)

Nama yang tercantum dibawah ini, tidak lagi terdaftar sebagai Magang LPPM Profesi UNM : • • • •

R. Akbar Awalul Zulhaj Fitri Amaliyah Iwan Setiawan HR Ramdhan Nur Cahyadi

• • •

Yulianti Ika Reskiana Jumrinah

Weekly News Profesi Edisi 6 / November 2013


4

EDITORIAL

Hati-hati

Kebobolan Lagi !

T

erkuaknya kasus Darnisa dan Lisa Eka Marina membuktikan lemahnya sistem Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang selama ini diterapkan Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM). Dengan mudahnya kedua perempuan yang bukan mahasiswa UNM itu mampu menelanjangi LPM soal keketatan sistem. Tanpa membayar dan melakukan registrasi mereka mampu menyelinap dan berhasil mengikuti KKN. Tidak tanggung-tanggung, dosen pembimbingnya pun malah menghadiahi mereka dengan nilai “A” atas pencapaiannya selama KKN. Kasus ini menjadi tamparan keras bagi lembaga yang menjadi ujung tombak universitas untuk urusan masyarakat ini. LPM seakan terlelap dalam tidurnya tanpa mengetahui kecurangan yang terjadi. LPM seolah apatis dan lepas tanggung jawab setelah pengumuman penempatan dikeluarkan tanpa mencampuri lagi jika ada yang melakukan pertukaran tempat. Urusan pertukaran lokasi seenak dosen pembimbing saja. Itu sama hal dengan menginjak-injak keputusan pimpinan. Persoalan registrasi boleh saja ketat tapi pengawasan itu jauh lebih penting bung. Kasus ini mestinya jadi introspeksi bagi LPM untuk berbenah. Mungkin saja masih banyak Nisa dan Lisa lainnya yang selama ini telah berhasil melewati proses itu. Ini juga seharusnya bukan hanya teguran untuk LPM, tapi ini juga merupakan teguran bagi seluruh perangkat birakrasi di kampus tercinta kita ini. (*)

4

sambungan

Sambungan dari halaman 1

Soal KKN, LPM Dipecundangi hak LPM memang tidak mewadahi terkait perpindahan lokasi jika telah ditetapkan. Itu diakui Ketua LPM, Muhammad Ardi. Ia mengatakan, untuk persoalan perpindahan itu cukup jadi kewenangan antar dosen pembimbing asal dengan membuatkan surat persetujuan kepada mahasiswa yang bersangkutan. “Itu memang jadi urusannya dosen pembimbing asal itu mahasiswa ada yang dia ajak untuk bertukar. Asal ada itu kami juga sudah setujui jadi tidak mesti lewat di sini,” ujar Guru Besar Fakultas Teknik (FT) ini. Mengetahui kasus ini, Ardi pun menegaskan, Darnisa bukan mahasiswa KKN dan seorang penyelundup meski awalnya sempat tidak mempercayai ada yang mengelabui sistem KKN. “Makanya dulu saya bilang coba bicara dulu sama dosen pembimbing di sana. Tapi kalau begini ini sudah jelas dia (Darnisa, red) penyelun-

dup. Tidak beres ini anak,” kesalnya. LPM Bakal Perketat Sistem KKN Nur Hidayat Selaku Dosen Pembimbing menyesalkan kasus Darnisa dan Lisa Eka Marina. Ia mengkritisi lemahnya sistem yang diterapakan oleh LPM. Mestinya penempatan lokasi yang telah ditetapkan tidak dapat lagi diubah. Hal itu semua seharusnya telah disepakati saat wawancara. “Saya sebenarnya tidak setuju dengan adanya pertukaran lokasi itu karena itu rawan kecurangan. Lihat mi, seperti ini mi yang terjadi,” ujarnya. Terkait kasus ini, Ardi pun menyatakan kedepannya akan memperketat sistem di LPM terkhusus perpindahan lokasi. “Nanti itu kita akan buat juga surat pengesahan dari sini (LPM, red). Jadi tidak bisa pindah kalau tidak ada surat itu dia bawa ke dosen pembimbing,” janjinya. (mus)

Arifuddin Usman Oppo’ persoalan-persoalan yang dapat mencemarkan nama baik fakultas. “Terlalu banyak persoalan-persoalan yang dihadapi sekarang ini. Kita tau bersama di koran-koran apa yang dihadapi FIK sekarang. Jadi harapannya kita, ya jangan terulang lah dengan hal-hal yang bisa mencemarkan nama baik fakultas dan institusi,” ujarnya. Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FIK, Baso Irfan mengatakan masa jabatan Arifuddin Usman selama satu periode terakhir lebih menonjolkan pembangunan fisik. Selama menjabat menjadi dekan, lanjut Baso Irfan, Arifuddin banyak memperadakan sarana dan sarana penunjang bagi mahasiswa dan kelancaran proses akademik maupun non akademik. Pembantu Rektor Bidang Akademik, Sofyan Salam yang mewakili Rektor Arismunandar saat pemilihan dekan FIK berlangsung mengatakan meskipun telah terpilih melalui senat fakultas, Arifuddin Usman dan Nurkhrawi Nawir masih berstatus calon dekan yang akan diusulkan

ke senat universitas. Meskipun menang dalam pemilihan tingkat fakultas, pihak rektorat lah yang memiliki kewenangan untuk menentukan siapa yang layak untuk menjadi orang nomor satu di FIK. “Ini baru calon dekan. Jadi dua nama itu diusul ke rektorat, nanti rektorat yang putuskan. Tapi menurut tradisinya, selalu pak rektor memilih yang suara terbanyak,” ungkap Sofyan Salam usai menghadiri pemilihan dekan FIK. (yas/pr02)

Sudut

+ Soal KKN, LPM Dipecundangi - Jangan oppo’ nah...! + Arifuddin Usman Oppo’ - Janji-janji tidak boleh setengah setengah... + Setengah Kuota SPP Gratis UNM Hangus - Terlalu banyak syarat nih...

Dg. Lu’

Weekly News

Pemimpin Umum: Sutrisno Zulkifli, Pemimpin Redaksi: Imam Rahmanto, Sekretaris: Azhar Fadhil, Bendahara: Ary Utary Nur, Kepala Penyiaran: Rizki Army Pratama, Kepala Online: Muh. Yasir, Kepala Litbang: Yeni Febrianti, Pemimpin Perusahaan: Nurlela, Redaktur: Khaerul Mustaan, Susi Amriani Fotografer: Andi Baso Sofyan Layouter/ Desainer Grafis: Kasdar Kasau, Manager Sirkulasi: Syamsul Alam, Manager Iklan: Andi Sadriani Reporter: Arnawan Arif, Fadhillah Mufidah, Rajab, Asriadi, Nur Khariyatul Mar’ah, Andi Hasni Fitri Yanti. Redaksi LPPM Profesi UNM: Gedung Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM) Lt.I, Kampus Gunungsari Universitas Negeri Makassar (UNM) atau Kompleks Hartaco Indah Blok IV AB No.1, Telp.(0411) 887964, e-mail: profesi_unm@yahoo.com, Website: www.profesi-unm.com.

Weekly News Profesi Edisi 6 / November 2013

Urai Data, Ungkap Fakta, Saji Berita


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.