1
DEMONSTRASI MAHASISWA
Selesaikan Bengkalai Kampus!
Hampir tak ada hentinya mahasiswa berunjuk rasa selama satu pekan terakhir ini. Mulai dari persoalan tuntutan ganti rugi dan transparansi anggaran di fakultas hingga desakan membongkar lingkaran korupsi elit kampus. Rektorat pun hampir tiap hari kedatangan tamu bersenjatakan megaphone. Bagaimanakah sikap birokrat menghadapi demonstrasi beruntun ini? Aksi pertama yakni demonstrasi Kerukunan Mahasiswa (Kema) Fakultas Seni dan Desain (FSD) di depan Rektorat UNM, Senin (2/12). Mereka menuntut ganti rugi atas kerusakan kendaraan pribadi berupa sepeda motor milik mahasiswa FSD yang ludes di bakar saat bentrok di kampus Parang Tambung, Senin (18/11) lalu. “Kami minta kepada birokrasi bertanggungjawab terkait pembakaran motor dalam bentrok kemarin,” tegas Koordinator Lapangan (Korlap), Andi Ferdiansyah Anwar. Demonstrasi itu pun langsung dijawab Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan (PR III), Heri Tahir dengan menggelar dialog terbuka di Ruang Rapat Senat. Namun, Heri Tahir menyatakan Urai Data, Ungkap Fakta, Saji Berita
FOTO: SOFYAN - PROFESI
Teatrikal. Aliansi Mahasiswa UNM memperagakan teatrikal sikap birokrat yang memutus hakhak mahasiswa saat unjuk rasa di depan Rektorat, Rabu (4/12).
pihak kampus tidak mampu mengganti kerugian pribadi mahasiswa tersebut. Di hari yang sama, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ekonomi (FE) juga melakukan demonstrasi di pelataran kampus fakultas tersebut. Pengunjuk rasa menuntut Dana Penunjang Pendidikan (DPP) dan Biaya Operasional Pendidikan (BOP) segara ditransparansikan penggunaannya dan komersialisasi pendidikan dihentikan. “DPP dan BOP yang selama ini kami bayar untuk menunjang pengadaan sarana selama kami menempuh pendidikan. Namun, fasilitas yang kami pakai selama ini tidak ada perubahan sejak dulu,” tutur Resky salah satu demonstran saat berorasi.
Pembantu Dekan Bidang Kemahasiswaan FE, Tuti Supatminingsi justru kecewa dengan gerakan BEM FE yang berlebihan itu. Menurutnya, untuk membahas kejelasan DPP dan BOP, tidak semestinya BEM FE sampai melakukan unjuk rasa. “Saya merasa sedih terhadap aksi yang dilakukan mahasiswa. Keluhan semacam ini seharusnya bisa dibicarakan baik-baik,” sesalnya. Tidak lama setelah BEM FE, giliran mahasiswa dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) demonstrasi di Rektorat. Mereka mendatangi Bagian Keuangan mempertanyakan dana • Bersambung ke halaman 4
Weekly News Profesi Edisi 10 / Desember 2013
2
Kampusiana
www.profesi-unm.com @Profesi_Online
Jas Almamater Bidik Misi Digelapkan
Mahasiswa Bidik Misi angkatan 2012 Universitas Negeri Makassar (UNM) mengeluhkan persoalan jas almamater yang hingga kini belum diterimanya. Salah satunya, Nur Fadillah mengakui kalau dirinya sampai saat ini belum mengetahui kejelasan jas oranye yang menjadi identitas kampus itu dibagikan. “Tidak ku tahu informasi apa-apa kapan kita akan dibagikan jaket almamater. Yang jelasnya hampir mi semester tiga kita belum dikasih, padahal jas itu sangat dibutuhkan kalau pergi praktek lapang,” ungkapnya, Kamis (5/12). Ketua Ikatan Keluarga Mahasiswa Bidik Misi, Yudi Arianto Latief mengatakan hal ini merupakan persoalan klasik. Alasannya, sejak tahun lalu dirinya sudah berkali-kali menghadap ke pihak kemahasiswaan, tapi hasil yang diperoleh tetap nihil. Pihak kemahasiswaan tidak menjelaskan secara rinci mengenai
lamanya pembagian jas tersebut. “Sudah lima kali saya ke PR III tapi jawabanya tetap sama, tidak tahu dan tidak tahu,” terang mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer (PTIK) Fakutas Teknik (FT) ini. Lebih lanjut, ia menambahkan ketidakjelasan jas itu ini lantaran tahun ini pihak kemahasiswaan tidak lagi mengurus persoalan tersebut. Hal yang menyangkut pembiayaan telah dialihkan pada pihak keuangan. “Jadi kemahasiswaan hanya mengurus rincian dana yang dianggarkan untuk jas almamater, selebihnya pihak keuanganlah yang mengurus. Namun, setelah dilakukan konfirmasi untuk dimintai keterangan pihak keuangan malah tidak berkomentar apa-apa,” jelas mahasiswa eksponen 2010 ini. Hal itu pun semakin mengundang ketidakjelasan jas almamater 2012 itu, padahal pembagian untuk angkatan 2013 tidak lama lagi akan menyusul. (pr52)
KKN Luar Negeri, Biaya Tanggung Sendiri Dengan dikeluarkannya surat izin Rektor Universitas Negeri Makassar (UNM) No. 1851/UN.36/KP/2013 10 oktober lalu, menyatakan mahasiswa International Class Program (ICP) Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) yang memiliki nilai Toefl 425 dapat melangsungkan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) di luar negeri. Hal ini diperjelas Pembantu Dekan Bidang Akademik (PD I) FMIPA, Muharram, yang mengatakan mahasiswa ICP sudah bisa ke luar negeri, dengan syarat Toefl 425. “Mahasiswa yang akan keluar negeri itu harus memiliki kemampuan dan juga berprestasi,” ungkapnya. Meski Dekan FMIPA, Hamzah Upu, mengatakan pihak universitas akan berusaha membantu tranportasi lokal dan biaya penginapan, namun
selebihnya biaya mahasiswa yang akan ber-KKN di Jepang dan Malaysia akan ditanggung sendiri. Ia juga menuturkan keunggulan bagi mahasiswa yang KKN di luar negeri, selain mendapat pengalaman, juga mengikuti era perkembangan zaman. “Saya harapkan mereka dapat menimba ilmu dan pengalaman sebanyak-banyaknya di sana, nanti dia akan tahu betul suasana kampus sebenarnya,” harap Guru Besar FMIPA ini. Meski kuota untuk ber-KKN di luar negeri sangat terbatas dengan biaya ditanggung sendiri, namun tak menyurutkan langkah Musdalifah, mahasiswa ICP Matematika, untuk turut serta dalam program ini. “Saya sih tertarik ke Malaysia tapi saya berharap biaya yang akan ditanggung tidak terlalu membebani mahasiswa,” pinta mahasiswa angkatan 2011 ini. (pr08/ pr02)
Nama yang tercantum dibawah ini tidak lagi tercatat sebagai magang LPPM Profesi UNM: • Nur Khairiyatul Mar’ah • Nur Taufik Hidayat
Weekly News Profesi Edisi 10 / Desember 2013
Ismail Muhtar: Mahasiswa Jorok Kepala Biro Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan (BAAK), Ismail Muhtar mengkritisi banyaknya mahasiswa yang menggunakan fasilitas namun tidak sadar menjaga kebersihan Lantai I Pinisi. Hal itu diungkapkannya usai acara Wisuda I 2013-2014 Universitas Negeri Makassar (UNM), Rabu (11/12). Menurutnya, beberapa mahasiswa membuang pembungkus makanan sembarangan. Padahal tempat sampah sudah disediakan. “Percuma tukang bersih dibayar kalau anda terus mengotori. Baru-baru dibersihkan, dikotori lagi. Coba kalau kita lewat bersih, kan enak dilihat, tapi coba kalau kotor, kan jorok. Sudah diberikan fasilitas, tidak dimanfaatkan dengan baik, malah dikotori,” sindirnya. Ismail mengakui memang saat awal Pinisi ditempati tidak ada tempat sampah yang disediakan, maka itu dianggapnya wajar bila sampah yang dibuang mahasiswa berserakan. Namun, ia menyayangkan setelah tempat sampah disediakan, ternyata lantai I Pinisi masih tetap kotor dengan sampah-sampah plastik. “Kalau dulu kotor itukan wajar, tapi sekarang setelah tempat sampah ada, coba lihat! Masih tetap seperti itu,” sesalnya. Ia pun mengharapkan mahasiswa selain memanfaatkan dan membanggakan Pinisi setidaknya mampu merawat dan menjaga keindahannya. Mahasiswa Fakultas Psikologi (FPsi), Nur Inayah yang sering berkunjung ke Pinisi juga menyayangkan prilaku mahasiswa itu. Namun ia menganggap, dua tempat sampah yang disediakan masih kurang. “Perlu ditambah lagi mungkin, selain itu kita memang perlu sadar untuk menjaga kebersihannya,” harapnya. (mus)
Sudut
+ Selesaikan Bengkalai Kampus! - Terlalu banyak yang digelapkan... + Jas Almamater Bidik Misi Digelapkan - Mahasiswanya butuh dihibur... + Terkam Hibur Warga Makassar - Kalau selesai, jangan ada bengkalai yah...!
Dg. Lu’
Urai Data, Ungkap Fakta, Saji Berita
Kilas LK
www.profesi-unm.com @Profesi_Online
Terkam Hibur Warga Makassar
GCMB Audisi 30 Peserta Gita Cikal Marching Band (GCMB) kembali merekrut calon anggota baru sebanyak 30 peserta. Peserta tidak hanya terbatas pada anggota Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Praja Muda Karana (Pramuka) Universitas Negeri Makassar (UNM), melainkan mahasiswa lain yang berminat bergabung dalam klub Marching Band juga dapat berpasrtisipasi dalam audisi ini. Menurut Kepala Bidang (Kabid) Minat dan Bakat UKM Pramuka, Ilham Pahlawan, proses audisi sendiri lebih banyak diikuti angkatan 2012 dari jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) UNM. Namun, hasil seleksi menyisakan 14 peserta saja yang siap berkipras di GCMB. “Kami menyeleksi peserta yang mempunyai potensi dan dapat dipertahankan. Apalagi kami sering diundang di kegiatan-kegiatan besar,” ujar mahasiswa angkatan 2011 ini. Reni, salah seorang anggota UKM Pramuka yang berminat untuk mengasah kemampuan perkusi ritmisnya mengaku sangat senang bisa mengikuti audisi ini. Menurutnya, pelatihan ini bisa membuka peluang bagi mahasiswa yang mempunyai bakat dan potensi di bidang marching band. “Saya tertarik dengan marching band, dan sudah tergabung dengan Pramuka, maka saya ikut audisinya,” ujarnya. Rencananya, proses latihan akan digelar mulai 2-14 Desember. Sementara pementasan akan dihelat pada 15 Desember mendatang di Auditorium Ammanagappa UNM. (Pr13)
Momentum Hari Jadi ke-406 kota Makassar dimanfaatkan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan kota Makassar untuk menghibur warganya. Di Anjungan Losari, bekerja sama dengan Komunitas Teater Kampus (Terkam) Fakultas Seni dan Desain (FSD) UNM, pemerintah kota menggelar acara bertajuk Journal Movement Art (JOMA), Minggu (01/13). Pementasan seni yang berlangsung malam hari itu juga dimeriahkan oleh budayawan-budayawan Sulawesi Selatan (Sulsel). Terkam FSD UNM, yang turut berpartisipasi dalam acara tersebut mementaskan adaptasi karya puisi dari budayawan sekaligus sastrawan Sulsel, Asia Ramli Prapanca. Menurut Muhajir selaku sutradara yang menyusun adegan teatrikal tersebut, ia terinspirasi oleh puisi “Sukmaku di Tanah Makassar”. Pementasan tersebut menceritakan tentang keadaan kota Makassar di zaman terdahulu. Digambarkan, kota Daeng ini masih dalam keadaan damai, tenteram dan indah. Hal ini, lanjut Muhajir, sangat bertolak belakang dengan kondisi zaman sekarang
Regenerasi SCMM Lewat Muktamar
Study Club Maipa Muslim (SCMM) Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam rencanya akan menggelar Muktamar di Februari 2014 mendatang. Ketua Umum SCMM, Suradi, mengatakan Muktamar ini merupakan ajang regenerasi pengurus yang ada di lembaga ini. “Muktamar yang rencanaya akan dilaksanakan Februari mendatang sebagai ajang revolusi pengurus yang ada di SCMM,”ujarnya Namun, terdapat beberapa kendala untuk melangsungkan kegiatan ini. Salah satunya,
persoalan tempat pelaksanaan yang belum pasti. “Banyak opsi mengenai tempat Mukttamar tahun depan, misalnya Soppeng, Wajo, Pinrang, ataupun Bone, bergantung yang mana nantinya tempat yang dianggap kondusif untuk terlaksananya acara nantinya,” ungkap mahasiswa Kimia angkatan 2011 ini. Pembantu Dekan Bidang Kemahasiswaan Bidang Kemahasiswaan FMIPA, Kaharuddin, pun mengungkapkan apresiasinya dengan kegiatan yang nantinya akan digelar dan berharap kegiatan berjalan lancar. (pr58)
Urai Data, Ungkap Fakta, Saji Berita
3
akibat faktor globalisasi. “Pementasan ini bertujuan untuk mengingatkan masyarakat kota Makassar tentang adanya kebudayaan yang mesti dilestarikan. Karena yang terjadi saat ini adalah masyarakat sudah mulai enggan dan malas melestarikan apalagi mengembangkan kebudayaan,” tutur mahasiswa angkatan 2009 ini. Taslim yang berperan sebagai Sultan Hasanuddin mengaku tidak mengalami skesulitan berarti dalam memerankan tokoh tersebut. Menurutnya, ia hanya perlu mengobservasi tingkah laku dan bagaimana sosoknya. “Saya membayangkannya ada di dalam diri saya supaya lebih menjiwai peran seutuhnya,” ungkapnya. Acara yang melibatkan seluruh elemen masyarakat kota Makassar ini telah berlangsung semenjak dua hari yang lalu dan akan berlanjut hingga beberapa hari ke depan. Kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian dari beberapa item acara yang diselenggarakan untuk memperingati Hari Jadi ke-406 kota Makassar. (pr13/ pr26)
MAPHAN ekrut Anggota R
Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Mahasiswa Peduli HIV/AIDS dan Napza (MAPHAN) Universitas Negeri Makassar (UNM) kembali merekrut anggota baru. Perekrutan yang diberi nama PEN4-XI merupakan singkatan dari Pendidikan, Pelatihan, Pencegahan, dan Penanggulangan HIV/AIDS dan NAPZA, Kamis (5/12). Dengan mengusung tema “Proses Recruitment dalam Kaderisasi Sebagai Momentun Ekspansi Kepedulian Terhadap Epidemi HIV/AIDS dan NAPZA”,
kegiatan ini dilaksanakan di posko dan sekretariat alternative pasca terbakarnya sekretariat yang sebelumnya di gedung Pusat Ke giatan Mahasiswa (PKM) 7 November lalu. “Antusias teman-teman itu besar. Jadi menurut kami bukanlah suatu halangan dengan hangusnya secret kami, tapi bisa saya katakan suatu penyemangat agar kita berusaha menjalankan kegiatan dengan menjadikan motivasi walau masih berduka,” ujar Muh. Ardiansyah Ketua panitia PEN4-IX. (pr58/pr08)
Weekly News Profesi Edisi 10 / Desember 2013
4
EDITORIAL
Pengkritik yang Dikritik
S
eakan tak henti-hentinya birokrat Universitas Negeri Makassar (UNM) dirongrong dengan aksi demonstrasi mahasiswanya. Belum kelar satu aksi, disusul lagi dengan aksi lainnya. Pun tuntutannya berbeda-beda. Mencermati teriakan orasi para pejuang kebenaran dan anti penindasan itu, patut kita akui bahwa persoalan di kampus tercinta ini bak persoalan sudah berulang tapi tak bisa diselesaikan. Tuntutan yang sama sudah sering kali kita dengar, tapi toh masih diteriakkan lagi. Ditambah lagi kasus baru korupsi elit kampus yang seakan menelanjangi betapa bobroknya birokrat kita. Jika anda pernah mendengar istilah patologi birokrasi, maka di UNM-lah anda bisa melihat contohnya. Bagaimana sebuah peran palsu itu dimainkan, administrasi direkayasa dan dimanipulasi lalu melangkah seolah tak terjadi apaapa. Ataupun mengatakan saya tidak tahu yang berujung lempar tanggung jawab. Beginikah sepatutnya intelektual kampus berlaku? Birokrasi kampus mestinya menjadi kiblat good governance bagi bangsa ini sebab disanalah berkumpulnya para pakar atau cendekiawan yang selalu mengkritisi praktek pemerintahan bangsa ini. Jika yang mestinya mengkritik justru dikritik, maka kemanakah sekarang kita berguru? Bila “rakyat” tak henti-hentinya menuntut berarti memang ada yang salah di negeri kecil kita ini, UNM. (*)
4
Lintas UNM
Pinisi Pakai Fingerprint Scanner Efektivitas kinerja pegawai Universitas Negeri Makassar (UNM) yang menempati Menara Pinisi mulai diperketat. Hal itu terlihat dengan pemasangan Fingerprint Scanner yang di lantai I menara 17 lantai itu, Senin (9/12) lalu. Alat tersebut terhubung langsung dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Pusat Bagian Kepegawaian sehingga dapat memudahkan pemantauan pegawai yang kerap mangkir atau terlambat dan pulang sebelum waktunya. Bila pegawai terlambat kurang dari satu jam maka remunerasinya akan dipotong 5 persen dan jika terlambat melebihi satu jam akan dipotong 15 persen. Hanya saja, alat yang sudah lama populer di kantor dan instansi itu belum difungsikan secara optimal.Menurut Kepala Biro Administrasi Akademik dan Kemahasiswan (BAAK), Ismail Muhtar, alat terse-
but memang baru dalam masa uji coba. Mesin itu baru bisa berfungsi secara menyeluruh pada Rabu, 2 Januari mendatang. Alasannya, karena sidik jadi pegawai di Pinisi belum sebagian besar belum terekam di mesin tersebut. “Masih ada banyak pegawai yang belum dimasukkan data sidik jarinya di alat itu,” ungkapnya. Selain itu Rektor beserta jajarannya juga belum menempati Pinisi yang nantinya juga sidik jarinya akan dipindai. Salah satu pegawai di Bagian Kemahasiswaan BAAK, Musdar, menanggapi baik digunakannya Fingerprint Scanner untuk memonitoring pegawai karena menurutnya banyak pegawai yang kerap datang dan pulang diluar ketentuan jam kerja. “Bagus karena langsung terlapor di pusat sehingga pegawai-pegawai yang tidak disiplin bisa kena potongan remunerasi,” tuturnya. (mus)
Sambungan dari halaman 1
Selesaikan Bengkalai Kampus! lembaga kemahasiswaan (LK) yang tidak kunjung terkucurkan di fakultas. Bendahara UNM, Nasri pun menjawab karena kesalahan administrasi di faklutas. Selang dua hari, Aliansi Mahasiswa UNM yang tergabung dari beberapa fakultas juga turut berdemo di depan Rektorat UNM, Rabu (4/12). Berbagai macam tuntutan yang dialamatkan kepada pimpinan universitas ini. Mulai dari persoalann Uang Kuliah Tunggal, kasus pembekuan LK Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS), hingga penyerangan oknum tidak bertanggung jawab yang melakukan pengerusakan fasilitas kampus di sektor Parangtambung. Heri Tahir pun jadi bulan-bulanan. Salah satu orator dari Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP), menyatakan Heri Tahir tidak dapat menyelesaikan segala bentuk
konflik horizontal dalam kampus. Klimaksnya, saat memperingati Hari Anti Korupsi Sedunia, Aliansi Mahasiswa UNM seluruh fakultas kembali berunjuk rasa, Senin (9/12). Bahkan, mahasiswa sampai melakukan aksi turun ke jalan hingga berujung bentrok dengan aparat kepolisian. Tak lain, tuntutannya utamanya yakni agar praktek korupsi pengadaan peralatan laboratorium Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) oleh para petinggi kampus segera dibongkar dan berbagai penyelewengan anggaran lainnya sehingga berakibat fakultas selalu kekeringan dana, khususnya dana kemahasiswaan. Bahkan, Kema FSD tidak segan-segan memberikan bukti-bukti korupsi UNM di Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sulawesi Selatan. (tim)
Weekly News
Pemimpin Umum: Sutrisno Zulkifli, Pemimpin Redaksi: Imam Rahmanto, Sekretaris: Azhar Fadhil, Bendahara: Ary Utary Nur, Kepala Penyiaran: Rizki Army Pratama, Kepala Online: Muh. Yasir, Kepala Litbang: Yeni Febrianti, Pemimpin Perusahaan: Nurlela, Redaktur: Khaerul Mustaan, Susi Amriani Fotografer: Andi Baso Sofyan Layouter/ Desainer Grafis: Kasdar Kasau, Manager Sirkulasi: Syamsul Alam, Manager Iklan: Andi Sadriani Reporter: Andi Taufik Hidayat, Arnawan Arief, Awal Hidayat, Anita Asrianingsih, Asriadi, Andi Afni Amelia, Andi Hasni Fitriyanti, Febriawan Djalil, Mentari Jati Pratiwi, Nisrawati, Nur Hikma Nofi Afni, Nur Khairiyatul Mar’ah, Nurfadly, Nur Taufik Hidayat, Nurhalidah HS, Nurul Irsal Amalia, Ramdhan Nur Cahyadi, Rachmat Wajo, Rajab, Rufaida, St. Arafah Mansyur, Amri Muhammadong, Ari Maryadi, Eka Santi, Risal, Ardi Samriawan, Agung Rinaldy Malik, Rosni Armin. Redaksi LPPM Profesi UNM: Gedung Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM) Lt.I, Kampus Gunungsari Universitas Negeri Makassar (UNM) atau Kompleks Hartaco Indah Blok IV AB No.1, Telp.(0411) 887964, e-mail: profesi_unm@yahoo.com, Website: www.profesi-unm.com. Dalam proses peliputan, wartawan PROFESI dibekali tanda pengenal atau surat tugas dan dilarang meminta atau menerima imbalan dalam bentuk apapun.
Weekly News Profesi Edisi 10 / Desember 2013
Urai Data, Ungkap Fakta, Saji Berita