1
Selangkah Lagi, Arismunandar Oppo
Incumbent, Arismunandar diprediksi bakal mulus menduduki kursi rektor Universitas Negeri Makassar (UNM) untuk kedua kalinya. Dalam pra pemilihan, Guru Besar Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) seolah unjuk kekuatan. Dari 90 anggota senat, Aris, sapaan akrabnya mendulang 81 suara. Penantangnya, Karta Jayadi meraup 8 suara dan Hasmyati hanya bisa mengantongi 1 suara. Meski baru pemilihan untuk menyaring kandidat untuk lolos di Pemilihan Rektor (Pilrek), tetapi menjadi sebuah gambaran awal betapa kuatnya mantan Pembantu Rektor II UNM itu. Jika suara tak berubah, tanpa bantuan suara 35 persen menteri sekalipun, Aris tak terbendung menempati kursi paling empuk di kampus Eks Institut Ilmu Keguruan dan Pendidikan (IKIP) Ujung Pandang itu. “Saya pikir suara itu tidak akan berubah dalam Pemlihan nanti, saya sangat optimis menang,” ungkap Aris sesaat setelah pemilihan pekan lalu. Putra Sinjai itu pun mengucapkan terima kasih kepada senator yang telah mendukungnya. Aris berjanji akan merealisasikan janji lewat program yang telah dipaparkan saat pemaparan visi dan misinya. “Sangat bersyukur atas dukungan senator, pastinya sangat terharu dengan kepercayaan para guru besar atas dukungannya,” ujarnya. Aris pun mengaku, selangkah lagi akan kembali menduduki kursi orang nomor satu di UNM. Diakui Aris, Sebelum tahapan pembentukan panitia pemilihan Desember silam, mantan Ketua Jurusan Administrasi Pendidikan (AP) itu bersama dengan Mendikbud selama sepekan di Washintong DC, United Nation of America (USA). “Saya bersama beberapa rektor di Indonesia menemani Pak Mendikbud di USA, kita menghadiri seminar pendidikan yang digelar oleh Presiden Barack Obama,” ujarnya sem-
FAJRIANTO - PROFESI
SUARA. Panitia memperlihatkan surat suara untuk pemilihan nomor calon rektor UNM. Arismunandar meraup suara terbanyak dalam pemilihan tersebut.
bari tersenyum. Hal ini justru semakin mengokohkan posisinya untuk mendapat suara menteri. Dekan Fakultas Teknik (FT) Husain Syam pun menilai dukungan saat pra pemilhan merupakan kekuatan dari alumnus doktoral Universitas Negeri Malang (UNIMa) itu yang sesungguhnya. Doktor Intitut Pertanian Bogor (IPB) tersebut juga mengatakan, dalam pemilihan yang sifatnya masih menyaring tiga kandidat untuk bertarung dalam Pilrek, senator tidak boleh main-main. Suara mutlak yang diperoleh Aris akan menjadi pertimbangan arah suara menteri. “Jadi suara yang diraih Pak Aris, itu
bukan main-main. Suara itu akan menjadi indikator arah dukungan menteri. Jika mutlak, maka hampir pasti juga suara menteri sudah jelas,” kata mantan Ketua Jurusan Teknik Mesin itu. Dia pun memastikan suara yang diperoleh Aris tidak akan berkurang, malahan bisa bertambah. Pasalnya, pendukung Karta Jayadi yang saat ini menjabat Dekan Fakultas Seni dan Desain (FSD) dan Hasmyati bisa saja berubah pikiran. Menurut Husain, pendukung sang penantang sudah melihat kekuatan jagoannya dan tidak ada peluang untuk menang. “Peluang untuk menang bagi Karta dan Hasmyati hampir tidak ada, sehingga pendukung yang memilihnya keberlanjut ke hal. 3
Weekly News Profesi Edisi 12/Februari/2012
Kampusiana
2
Anggaran Lab FT 70 Milyar Tahun ini Fakultas Teknik (FT) bernafas lega. Pasalnya ia mendapat kucuran dana Rp70 Milyar dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2012. Jika tidak ada aral melintang, dana ini akan digunakan untuk membangun laboratorium terpadu. Pembangunan ini berfungsi sebagai pusat laboratorium dengan penyatuan 12 laboratorium yang sudah ada. Rencananya, laboratorium tersebut akan dibangun di lahan kosong areal FT. Selain laboratorium, dana tersebut nantinya digunakan untuk membeli infrastruktur demi peningkatan keterampilan dan kreativitas mahasiswa. Sebagai langkah awal dari pemban-
gunan laboratorium terpadu, FT telah mengadakan peralatan praktik yang sesuai dengan kebutuhan di tiap jurusan. Dekan FT, Husain Syam mengatakan, nantinya semua laboratorium yang ada akan di pusatkan di Laboratorium Terpadu. Husain menambahkan, dengan pengadaan laboratorium dan peralatan baru tersebut, diharapkan mahasiswa dapat bersaing di pasar kerja. “Dengan adanya laboratorium ini alumni teknik dapat bersaing di dunia pendidikan maupun industry,” harap Husain. Gedung laboratorium sebelumnya akan ditata untuk dijadikan ruang perkuliahan dan kantor. “Lab yang sudah ada akan dipindahkan ke lab terpadu, kemudi-
Maperwa FPsi Tak “Seksi” Lagi Krisis kader yang melanda Lembaga Kemahasiswaan (LK), membuat Majelis Perwaklian Mahasiswa (Maperwa) Fakultas Psikologi (FPsi) Univesitas Negeri Makassar(UNM) terancam bubar. Pasalnya, saat ini mereka kelimpungan dalam merekrut kader kepengurusan. Hal ini diakui Rizki selaku ketua Maperwa Fpsi. Menurutnya, penyebab hal tersebut dikarenakan adanya angkatan yang tidak mengirim utusan sesuai dengan ketentuan. “Seharusnya setiap angkatan mengutus empat orang, tapi ada angkatan yang hanya mengirim dua utusan,” ungkapnya. Melihat kondisi tersebut, hasil Musyawarah Psikologi (MumPsi) yang dilakukan pada akhir bulan April tahun lalu, pengurus LK Psikologi berencana
Sudut + Selangkah Lagi, Arismunandar Oppo - Awas, dua calon lainnya melompat. + Anggaran Lab FT 70 Miliar - Semoga tak ada korupsi + Maperwa FPsi Tak “Seksi” Lagi - Yang penting berduit./ Dg. Lu’
akan meleburkan dengan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fpsi menjadi satu lembaga atau lebih dikenal dengan istilah Federasi. Menurut Muhammad Reza selaku ketua BEM FPsi, rencana peleburan tersebut bukan semata-mata untuk memecahkan kebuntuan kekurangnya kader. Namun, hal ini dilakukan untuk meningkatkan efektifitas lembaga. Hanya saja, jadwal peleburan tersebut belum bisa dipastikan kapan akan dilakukan. Alasannya, diperlukan pengkajian lebih dalam tentang konsep satu lembaga tersebut. Lanjut Echa sapaan akrabnya, kurangnya kaderisasi tidak hanya disebabkan minat berlembaga mahasiswa Psikologi. Tapi, bertambahnya Biro Kegiatan Mahasiswa (BKM) yang ada di FPsi juga dinilai menjadi penyebabnya. “Kurangnya jumlah mahasiswa dan seiring bertambahnya jumlah BKM menjadikan kurangnya kader di kelembagaan,” ungkapnya. Sementara Pembantu Dekan III FPsi, Ahkam mengaku tidak setuju jika kedua lembaga tersebut dijadikan satu. Terlebih, kedua lembaga itu memiliki fungsi yang berbeda. “Maperwa dan BEM memunyai fungsi yang tidak bisa disatukan,” terang alumni magister Universitas Gadjah Mada (UGM) ini. (Pr08/ Pr09)
Weekly News Profesi Edisi 12/Februari/2012
an gedungnya akan dijadikan ruang perkuliahan dan ruang dosen,” tegas Husain. Alimuddin Sabbaniru ketua jurusan Elektro FT mengatakan, mendapat Rp1 Milyar dana untuk pengembangan perlengkapan dan peralatan praktik mahasiswa. “Kami mendapatkan dan Rp1 Milyar untuk membeli perlengkapan dan peralatan baru” tutur Alimuddin. Sementara itu, Arya salah satu mahasiswa jurusan elektro FT menyatakan sangat senang dengan kebijakan fakultas dengan rencana pembangunan laboratorium ini. “saya sangat senang dengan pembangunan lab ini karena memudahkan kami untuk menjalin solidaritas,” jawabnya. (Pr02)
Wagub Gorontalo Bertandang ke PPs UNM Wakil Gubernur (Wagub) Provinsi Gorontalo, Idris Rahim tiba-tiba hadir di tengah kerumunan mahasiswa Pasca Sarjana Universitas Negeri Makassar (UNM), Selasa (14/2). Ternyata, orang nomor dua di provinsi pecahan Sulawesi Utara (Sulut) itu baru saja mengikuti ujian promosi doktor kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Aparatur Daerah (BKPAD) Gorontalo, Yosef Pulus Koton. Idris pun sangat bangga terhadap bawahannya itu yang menyelesaikan program S3 dengan Indeks prestasi sangat memuaskan. Dia pun meminta kepada Yosef segera kembali ke Gorontalo untuk mengabdikan ilmu yang telah diperolehnya. “Pastinya kita sangat bangga, di tengah kesibukan sebagai Kepala BKPAD masih bisa melanjutkan studi, sangat jarang ada pejabat seperti itu,” kata Idris kepada Profesi usai acara. Yosef menyelesaikan program doktor pada Jurusan Adminsitarsi Publik. Saat ujian, pejabat teras provinsi yang terkenal sebagai provinsi pertanian mengaku sempat tegang. Namun, motivasi untuk menyelesaikan studi menjadikan semuanya berjalan dengan lancar. “Sempat tegang, tetapi saya bersyukur semuanya berjalan lancar,” ujarnya. (Pr22)
Kilas LK HIMA CH Gelar Olimpiade Himpunan Mahasiswa Civics Hukum (HIMA CH) Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) Fakultas Ilmu Sosial (FIS) menggelar olimpiade Pkn, pekan lalu. Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari dikiti 29 sekolah tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) se-Sulsel. Ketua Panitia Suriaman mengatakan, kegiatan mengangkat tema kesadaran berkonstitusi dalam kerangka pembangunan karakter bangsa. Kegiatan ini bertujuan merealitaskan konstitusi bagi dalam kehidupan pelajar sejak dini. “Biar konstitusi langsung dipahami oleh pelajar, kegiatan kita kemas dalam debat konstitusi,” ujar eksponen 09 itu kepada profesi. di sela kegiatan. Kegiatan itupun direspon positif oleh Pembantu Dekan (PD) I FIS UNM Hasnawi Haris. Menurutnya, kegiatan ini perlu diapresiasi lantaran sangat bagus untuk pembinaan nasionalisme sejak dini. “Saya berharap anak-anak menjadi pelopor ilmu sosial kedepannya, apa lagi tema yang diangkat menyangkut konstitusi,” katanya. (Pr41)
Kaji Islam Lewat Bedah Buku Pusat Studi Dakwah Mahasiswa Muslim (PUSDAM) Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS) Universitas Negeri Makassar (UNM) menggelar seminar nasional, Minggu (12/02 di masjid Ulil Albab Parangtambung. Seminar yang dihadiri 149 peserta dari berbagai kalangan tersebut mendiskusikan isi buku “Sumber- Sumber Penghancuran Islam”. Seminar yang berlangsung sekira enam jam ini bertujuan mengkaji sumber-sumber penghancur Islam, dengan pemateri ustadz H. Hartono Bin Ahmad Jazis (alumnus Islamic University of Madinah) dan didampingi oleh ustadz K. H Said Bin Abdul Shad yang tidak lain adalah penulis buku tersebut. Kegiatan ini disambut baik pihak birokrasi UNM. Pembantu Rektor Bidang Akademik UNM, Sofyan Salam mengatakan, kegiatan tersebut merupakan inti dari pendidikan karakter Islam. “Menurut saya inilah inti dari pendidikan karakter agama islam,” ujarnya dalam sambutan. Sofyan pun berharap, semoga yang hadir pada acara tersebut menjadi pemimpin yang baik ke depannya. (Pr05)
3 Kajian KAMMI
Valentine Bukan Budaya Islam
Tidaklah selamat mereka yang ada di dunia jika ia tak mencintai Allah SWT dan Rasulnya. Begitulah kutipan dari pemateri dalam kajian kontemporer dengan tema “Makna Cinta dibalik Valentine” yang dilakukan Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) komisariat Universitas Negeri Makassar (UNM) bertempat di gazebo kampus UNM Gunungsari (14/2). Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai organisasi yaitu Hizbut Tahrir Indonesiat (HTI), Himpunan Mahasiswa Indonesia (HMI), Perempuan Mahardika dan Pembebasan. Kajian ini juga mendatangkan pemateri dari Ketua KAMMI
wilayah SulSel-Bar, Jihad Harun Sandiya. Menurut Jihad, banyak generasi muda sekarang ini sudah terjerumus dalam lingkup budaya hedonisme. Budaya yang sangat mengagungkan kesenangan dan materi saja. Misalnya, merayakan Hari valentine. “Miris memang jika melihat mereka yang merayakan hari Valentine ini dengan saling bertukar kado. Padahal hari Valentine itu tidak jelas asal usul ataupun sejarahnya,” ungkap alumnus kedokteran gigi Universitas Hasanuddin ini. Menurutnya, budaya hedonisme yang akhirnya melahirkan materialisme inilah yang kini mengglobal dikaum remaja saat
ini. Apalagi yang membumi saat ini adalah istilah pacaran yang dipopulerkan kaula muda saat ini. “Pacaran itu diperbolehkan, tapi setelah menikah nanti,” candanya diselasela pembicaraanya. Sementara itu, salah satu anggota organisasi HTI, Auliya mengatakan mesti ada perbaikan moral yang dilakukan sejak dini. “Salah satu jalan yang mesti dilakukan untuk memperbaiki moral bangsa saat ini adalah perbaikan moral sejak dini yang dilakukan oleh orang tua, kontrol sosial atau peran dari masyarakat, juga yang paling penting adalah peran dari negara sendiri,” jelasnya. (Pr22)
sambungan dari hal. 1
Selangkah Lagi... marin bisa saja berbalik mendukung pemenang,” pungkasnya. Namun, meski menderita kekalahan telak dalam pemilihan penyaringan kandidat, Karta belum mengangkat bendera putih. Dia optimis suaranya akan bertambah saat Pilrek yang sesungguhnya digelar. Suara senator dalam pra pemilihan tidak menjadi ukuran kekuatan incumbent. Apalagi dirinya saat ini intens melakukan komunikasi dengan pemilik suara. “Suara anggota senat masih akan berubah, sejalan dengan kondisi yang ada di UNM saat ini,” bebernya. Mengenai dukungan suara menteri, alumnus doktoral Universitas Indonesia (UI) itu enggan mengomentari. Dia menyerahkan sepenuhnya kepada menteri untuk bersikap secara objektif dengan melihat program-progam yang telah disampaikan tiga kandidat. Karta pun mengaku,dirinya tak membangun komunikasi dengan pemilik suara 35 persen itu. Sementara Hasmyati enggan mengomentari peluangnya menjadi rektor yang hampir tertutup. Dalam pra pemilihan, jebolan Universitas Negeri Jakarta (UNJ) hanya memeroleh sebiji suara. Diprediksi, suara itu berasal dari kertas suara yang
dicoblosnya sendiri. Padahal saat pendaftaran calon, kandidat perempuan ini diantar langsung oleh Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) Arifuddin Usman. Jika suara eks Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan (FPOK) solid, Hasmyati sedikitnya mengantongi enam suara. Ketua Panitia Pilrek Anwar Pasau, menjelaskan, pra pemilihan yang digelar (9/2) bertujuan untuk menyaring kandidat rektor. Tiga suara tertinggi akan lolos dalam puncak pemilihan awal Maret yang akan langsung diikuti perwakilan Mendikbud. “Hanya saja karena cuma tiga kandidat, makanya semuanya lolos. Seandainya lebih dari tiga calon, maka pasti ada yang gugur,” kata Anwar. Mantan Dekan Fakultas Ilmu Olahraga (FIK) menambahkan, pemegang suara terbanyak berhak mendapatkan nomor urut satu dalam bursa rektor (7/3) mendatang. “Suara terbanyak nomor urut satu, terbanyak kedua nomor urut kedua, dan begitu seterusnya,” paparnya. Professor yang juga pernah bertarung dalam suksesi rektor itu menegaskan, jika suara Aris tak berubah, maka dipastikan Incumbent akan melanjutkan tradisi rektor yang selalu menjabat dua kali (Tim)
Weekly News Profesi Edisi 12/Februari/2012
Lintas UNM
4Antara Suksesi, 4 editorial
Korupsi dan Politisi
Tiba-tiba saja seluruh civitas akademika UNM dikejutkan dengan adanya pemberitaan yang menyeret sejumlah nama pejabat kampus Orange itu dalam lingkaran korupsi. Sejumlah media lokal memberitakan adanya dugaan korupsi sebesar 20 miliar dari pembangunan menara Phinisi. Sebuah jumlah yang fantastik dan tentunya memalukan institusi. Empat nama yang terindikasi melakukan penggelapan uang negara tersebut telah diperiksa oleh Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sulsel. Meski belum ada hasil yang disebutkan pihak kejati terkait pemeriksaan, tetapi hal itu menjadi gambaran rusaknya moral segelintir orang yang terlibat dalam kasus itu. Beragam spekulasi muncul terkait kasus ini. Bagaimana tidak, kasus “Tikus-tikus kantor” ini justru baru muncuat tatkala suksesi rektor dihelat. Munculnya berita itu ketika seluruh sivitas akademik kampus sedang menyaksikan proses penyaringan bakal calon rektor (9/2). Pertanyaannya kemudian, apakah ini salah satu strategi salah satu calon rektor untuk menjatuhkan lawan? Entahlah, jika benar, berarti jelas politik praktis juga sudah mulai merembes dunia kampus. Tentu hal itu ancaman bagi para kaum Intelektual. Maka bersiaplah jadi tumbal dari kekejaman politikus. Ironis! Seyogianya mahasiswa, dosen dan birokarsi UNM sadar akan kondisi ini. Janganlah berleha-leha dengan pekerjaanya masing-masing. Ada dimensi lain yang justru “kebobolan” dengan kebobrokan oleh para politikus kampus perlu diperhatikan agar tidak menular ke orang lain. Salam anti korupsi dan Politisi. (*)
Pengisian KRS Bingungkan Mahasiswa
PENGISIAN Kartu Rencana Studi (KRS) membuat sejumlah mahasiswa bingung. Pasalnya, dalam KRS seharusnya nilai Indeks Prestasi Sementara (IPS) semester lalu mesti dicantumkan. Padahal, masih banyak mahasiswa yang belum keluar nilainya dari dosen yang bersangkutan. Jadinya, ada mahasiswa yang mengisi dengan IPS semester lalu, dan ada juga di fakultas lain yang mengisi dengan IPS dua semester sebelumnya. Herlin Syaidar salah satu mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial (FIS) semester empat mengaku kelimpungan dengan metode pengisian KRS. Pasalnya, di Fakultas lain ternyata berbeda cara pengisian KRSnya. “Bingung ka juga karena yang saya isi di KRS itu IPS semester II, trus temanku di fakultas lain na isi IPS semester III,” Keluh mahasiswa Ilmu Administrasi Negara ini. Senada dengan Herlin, mahasiswa Fakultas Teknik (FT), Rismunadir menceritakan dia dan rekannya terlambat mengurus KRS karena harus menunggu semua nilai mata kuliahnya keluar. “Kita terlambat karena nilai harus ditunggu, beda dengan fakultas lain,” tutur mahasiswa jurusan Teknik Elektro ini. Disinyalir, kendala ini muncul akibat adanya perbedaan kebijakan yang diterapkan masing-masing fakultas. Padahal, dalam buku Panduan Universitas Negeri Makassar (UNM) tentang peraturan akademik memang terdapat kerancuan. Pasalnya, tidak ada kejelasan tentang IPS yang semestinya diisi tapi hanya menyebutkan IPS terakhir yang sudah ada. Salah satu Penasehat Akademik (PA) di Fakultas Ilmu Sosial (FIS), Maharuddin
Pangaewa mengaku meminta mahasiswanya untuk mengisi KRS dengan IPS yang telah ada karena tidak ingin menunggu dosen yang terlambat mengeluarkan nilai. “Diisi apa yang ada saja karena tidak mungkin kita menunggu sampai ditutup pengurusan KRS,” ungkapnya. Sementara, Dekan FT, Husain Syam menilai hal ini disebabkan pengaruh kalender akademik yang terlalu cepat. “Itu kesalahan kelender akademik yang terlalu cepat pembatasan pengisian KRS, itulah sebabnya mahasiswa mengisi KRS dengan IPS dua semester lalu,” bebernya. Menanggapi hal itu, Pembantu Rektor bidang Akademik UNM, Sofyan Salam justru menilai persoalan ini adalah hal yang wajar. “Memang begitu karena dosen-dosen lambat keluarkan nilai,” ujar mantan Direktur Pasacasarjana UNM ini. Guru Besar Fakultas Seni dan Desain (FSD) ini melanjutkan, pengurusan KRS masih dalam masa transisi. Namun, ia berjanji kedepannya perbedaan seperti ini tidak akan terjadi lagi. “Kita masih dalam masa transisi tapi kedepannya tidak akan seperti ini lagi,” janjinya.(Pr 15) Nama yang tercantum di bawah ini tidak lagi terdaftar sebagai magang LPPM Profesi UNM 1. Nur Inayah 2. M. Darwin HS 3. Wajtahida 4. Muh. Jumardan 5. Fitriani Rumbaru 6. Dzurahmah Ibnu Hasan 7. Rosita 8. A. Ilah Nurul Falah
Weekly News Pelindung: Arismunandar Penasehat: Sofyan Salam, Andi Ihsan, Hamsu Abd. Gani, Nurdin Noni, Kamaruddin, Yusuf Syam Dewan Pembina: Abdullah Dolla, Hazaerin Sitepu, Mukramal Aziz, Uslimin Pemimpin Umum: Rahmat Fadhli, Pemimpin Redaksi: Isnaeni Dahlan, Sekretaris: Yusrianti, Bendahara: Parni, Redaktur : Asri Ismail Reporter: Muhammad Yasir, Yeni Febrianti, Zaiful, Syamsul Alam, Soeparman Ismail, Rizki Army Pratama, Azhar Fadhil, Muhammad Ilham Nur, Khaerul Musta'an, Fatma Husni, Nur Lela, Sugianto, Hesikumalasari, Susi Amriani, Ary Utary Nur, Marwah Thalib, Musniah Juhanto, Fadilah Dwi Octaviani, Muhammad Rusdi Natsir. Layouter dan Artistik: Imam Rahmanto. Redaksi LPPM Profesi UNM: Gedung Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM) Lt.I, Kampus Gunungsari Universitas Negeri Makassar (UNM) atau Kompleks Hartaco Indah Blok IV AB No.1, Telp.(0411) 887964, e-mail: lppm_profesiunm@yahoo.com, Website: www.profesi-unm.org. Facebook fanpage: facebook.com/profesi.unm
Weekly News Profesi Edisi 12/Februari/2012