Edisi_13

Page 1

1

LK FBS Terombang-ambing Kemelut pembekuan Lembaga Kemahasiswaan (LK) Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS) belum juga menemui titik terang. Janji-janji birokrasi FBS untuk segera mengaktifkan LK tak menampakkan geliat. Isu yang santer terdengar, LK FBS baru akan dicairkan bulan Mei mendatang. Pihak fakultas beralasan, menunggu pemilihan Pembantu Dekan (PD) III Bidang KemahasiswaanFBS baru. Pasalnya, saat ini jabatan tersebut masih sementara dipegang Syukur Saud. Menurut pengakuan Putra (samaran), LK nantinya akan mengikuti format yang ditentukan oleh birokrasi. Baik aturan maupun pengurus yang akan bergabung dalam lembaga tersebut. “Kalau benar hal itu diatur birokrasi, maka yakin saja semua pengurus dengan mudahnya disetir, mereka akan mengikuti semua instruksi yang diberikan,” paparnya. Putra menambahkan, tidak ada alasan untuk tidak mengaktifkan kembali LK. “Kenapa mesti menunggu sampai bulan lima, kami ini butuh LK, kalau bisa secepatnya lah tidak usah banyak berbelit-belit” tegasnya. Menanggapi hal itu, Syukur Saud mengatakan, untuk pencairan LK tidak semudah itu. “Agar tidak masuk pada lubang yang sama pihak birokrasi FBS tidak serta merta mengeluarkan kebijakan untuk mencairkan LK yang ada di FBS,” papar dosen Bahasa Jerman ini. Sementara itu, rencana sosialisasi yang akan digelar pada 23 Februari lalu terpaksa dibatalkan. Pasalnya, undangan yang disebar kepada seluruh ketua tingkat ternyata tidak direspon positif. Para

ketua tingkat tidak menghadiri undangan itu. Padahal, menurut dosen bahasa Jerman tersebut, dalam sosialisasi ini akan dibahas mengenai aturan dan kriteriakriteria pengurus LK nantinya. Versi Birokrasi FBS Untuk melanjutkan estafet kelembagaan FBS yang sempat redup, Syukur Saud punya kriteria tersendiri. Menurutnya, LK FBS nantinya akan diisi oleh angkatan 2009. Pertimbangan tersebut dipilihnya karena eksponen 2009 dinilainya belum terlalu aktif dalam LK yang telah dibekukan. Sementara untuk angkatan yang di bawahnya (angkatan 2010 dan 2011, red) belum dibebani untuk ikut terlibat dalam lembaga. Alasannya, mahasiswa angkatan tersebut masih memiliki jadwal kuliah yang padat. Tak hanya itu, bagi mahasiswa pengurus LK nantinya juga harus memiliki Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) minimal 3,00, serta memiliki jaringan yang bagus dan berkarakter. Menurut mahasiswa S3 UNM ini, syarat tersebut tidak akan memberatkan mahasiswa. Ia menambahkan, para calon pengurus juga nantinya akan diseleksi. “Kami akan mendengar penyampaian visi dan misi mereka agar kami tahu kemana mereka akan membawa kampus nantinya,” terangnya.

Menuai Kecaman Praktis dengan aturan baru yang bakal diterapkan oleh pihak birokrasi FBS, hal ini menimbulkan reaksi penolakan sejumlah mahasiswa FBS. Ismail misalnya, mahasiswa Jurusan Bahasa Inggris ini menolak jika persyaratan untuk menjadi Pengurus LK harus memiliki IPK seperti yang ditentukan Syukur Saud. Menurutnya, IPK bukan menjadi jaminan keberhasilan seseorang. “Tidak menutup kemungkinan ada mahasiswa yang tidak mampu mengembangkan ilmunya di bidang akademik, tapi ia justru mampu berkarier di dunia organisasi,” pungkasnya. (Pr24/ Pr12).

Weekly News Profesi Edisi 13/Februari/2012


Kampusiana

2 Loker UPT Perpustakaan UNM

Sudah Bayar, Tak Dijaga Pula Loker tempat penitipan barang Unit Pelaksana Teknis (UPT) Perpustakaan Universitas Negeri Makassar (UNM) menimbulkan banyak keluhan di kalangan mahasiswa. Pasalnya, UPT yang seharusnya melayani dan mempermudah civitas akademika UNM tersebut dinilai justru mempersulit mahasiswa. Bahkan, menetapkan tarif pembayaran Rp500 bagi pengunjung yang menitip barang. Salah seorang Mahasiswa ICP Fisika, Tika mengeluhkan perihal pembayaran loker penitipan barang tersebut. Pasalnya, ketika ia mengunjungi perpustakaan tersebut, tidak ada petugas yang berjaga. “Bukan masalah lima ratusnya, tapi keamanan barang titipan itu yang penting,” paparnya. Bahkan, menurutnya, membayar sampai Rp5 ribu pun bukan menjadi masalah jika tas yang dititipkan

benar-benar dijaga dengan baik. Heru selaku pegawai perpustakaan membenarkannya. “Untuk pegawai yang bertugas jaga, memang belum ada karena petugas yang sering terlihat di sana hanyalah petugas perpustakaan yang merangkap bekerja di tempat itu,” jelasnya. Ia menambahkan, pembayaran yang diminta pun seikhlasnya saja karena uang yang masuk di tempat penitipan barang akan dimasukkan sebagai sumber dana perpustakaan. Hal ini diberlakukan agar petugas di sana profesional dalam bekerja dan tetap mau bertanggung jawab menjaga barang-barang mahasiswa meskipun itu bukan tugas utama mereka. Menanggapi hal tersebut, Kepala UPT Perpustakaan UNM Subaer mengatakan, pembayaran yang dilakukan oleh mahasiswa itu dimasukkan sebagai

Tuntut Perhatikan Nasib Paskibraka Aliansi Mahasiswa Universitas Negeri Makassar (UNM) Bersatu berdemonstrasi di jl. AP. Pettranani, Jumat (24/02). Dalam aksinya, mereka menuntut Presiden RI, Menteri Negara Pemuda dan Olahraga RI (Menpora), dan Kapolri untuk memperhatikan nasib Pasukan Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka). Selain itu, mereka juga mendesak pihak Kapolri untuk melakukan pencopotan Kapolda Sul-Selbar dari jabatannya. Dalam orasinya, Darmin selaku ketua Federasi Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial (FEMA FIS), menuntut agar Kapolda Sul-Selbar menghentikan eksploitasi terhadap masyarakat kecil yang ingin mengabdikan dirinya untuk negara. Menurut M. Rifdan yang saat itu sebagai jendral lapangan dalam aksi tersebut mengatakan, dalam penerimaan Brigadir Polri terindikasi berbagai kecurangan serta eksploitasi terhadap masyarakat kecil seperti yang dialami saudara Herdian. “Bagi anda, saudara, keluarga dan teman anda yang ingin mendaftar masuk polisi, siapsiap untuk mengeluarkan uang yang banyak,” teriaknya. Indank, sapaan akrabnya, menambahkan, apabila semua tuntutan mereka tidak dipenuhi, mereka akan melakukan aksi lanjutan dengan massa yang lebih besar. (Pr02)

Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP), termasuk uang denda dan pembayaran saat mengurus kartu bebas pustaka. PNBP ini selanjutnya akan dimasukkan ke kas universitas dan diambil sebagai dana sumber pengelolaan selain SPP. Menurutnya, kebijakan tersebut diberlakukan karena belum didapatkan orang ideal yang mau bertanggung jawab atas barang-barang tersebut. Sehingga solusi terbaik adalah dengan memberikan intensif kepada petugas jaga bersangkutan. “Dana 100 sampai 300 juta per tahun yang diberikan oleh universitas masih sangat kurang untuk menyentuh sektor itu,” imbuhnya. Bahkan, tidak jarang ia pun harus mengocek kantong pribadinya agar perpustakaan ini dapat memberikan pelayanan akademik terbaik demi membawa perpustakaan UNM menuju e-Library. (Pr24)

Sosialisasi EDOM Belum Merata Evaluasi Dosen Oleh Mahasiswa (EDOM) via online yang telah diluncurkan sejak 2011 dinilai belum efektif. Pasalnya, pengisiannya terlalu ribet. Bahkan, masih banyak mahasiswa UNM mengaku belum mengetahui hal itu Tri Sulastri, mahasiswa Fakultas Psikologi (FPsi) ini telah melaksanakan EDOM namun ia menganggap belum maksimal. Menurut Sulastri, pengisian evaluasi dosen tersebut terlalu ribet dan susah dimengerti. “Banyak sekali pertanyaannya jadi kita mengisinya tidak maksimal,” tutur mahasiswa angkatan 2010 tersebut. Senada dengan Sulastri, Muhammad Ilham, Mahasiswa jurusan Matematika ini mengaku baru mengetahui tentang adanya EDOM. “Saya baru mengetahuinya hari Senin lalu,” tutur Muhammad. Selain itu, Saiful juga mengaku belum mengetahui adanya EDOM. Bahkan, ia sampai keliling fakultasnya untuk mencari pamflet tentang evaluasi tersebut, namun tetap saja hasilnya nihil. “Saya sudah keliling fakultas mencari inoirmasinya tapi tidak ada,” ujar mahasiswa jurusan Ekonomi tersebut. Menanggapi hal tersebut, Ketua Pusat Penjaminan Mutu (PPM) UNM, Fakhri Kahar membantah hal tersebut. Menurutnya, sejauh ini pihaknya te-

Weekly News Profesi Edisi 13/Februari/2012

lah melakukan sosialisasi ke berbagai fakultas untuk melakukan EDOM via online. “Sosialisasi sampai sekarang telah dilakukan melalui spanduk dan media lain,” tandas Guru Besar Administrasi Publik tersebut. Lanjut Fakhri, sampai saat ini EDOM masih dilaksanakan oleh universitas tetapi ke depannya akan dilimpahkan ke setiap fakultas. Lanjut Fakhri, agar evaluasi dosen bisa efektif, pihaknya telah memiliki solusi. “Salah satu penanggulangan yang akan dilakukan yaitu mahasiswa tidak bisa melihat Kartu Hasil Studi (KHS) dan mengisi Kartu Rencana Studi (KRS) online apabila belum mengisi EDOM,” ungkapnya. (Pr16/ Pr12)

Sudut + LK FBS Terombang-ambing - Awas, tenggelam.... + Sudah Bayar, Tak Dijaga Pula - Perpustakaan.... + Kafe Sehari untuk Galang Dana - Good job! Dg. Lu’


Kilas LK Himafi Latih Mahasiswa Menulis Untuk mengembangakan bakat mahasiswa dalam menulis karya ilmiah. Himpunan Mahasiswa Fisika (Himafi) FMIPA menggelar workshop. Kali ini Workshop berupa Program Kreativitas Mahasiswa-Artikel Ilmiah (PKM-AI) dan Program Kreativitas MahasiswaGagasan Tertulis (PKM-GT). Kegiatan tahunan, mengangkat tema “Membangun budaya literasi mahasiswa melalui gerakan menulis PKM” yang berlangsung di gedung Fisika pada tanggal 24-26 Februari ini diikuti sejumlah mahasiswa Fisika. Menurut ketua Bidang Pengembangan Potensi Mahasiswa Himafi, Rifky mengatakan kegiatan tersebut dimaksudkan untuk mengembangkan bakat mahasiswa dalam menulis karya ilmiah. Rifky menambahkan, nantinya karya tulis yang dihasilkan akan dikirim ke Direktorat Pendidikan Tinggi (Dikti). Tak hanya workshop, namun sejumlah item kegitan juga dihadirkan, seperti penerimaan materi tentang motivasi menulis dan bimbingan langsung mengenai PKM yang diinginkan. Sementara itu, Ketua umum Himafi, Fajar Ashar berharap agar hasil karya mahasiswa tersebut bisa tembus ke Dikti dan mahasiswa mengambangkan karyanya lebih baik lagi. (Pr36)

KSR Gelar Donor Darah Unit Kegiatan Mahasiswa Korps Sukarela (UKM KSR) Universitas Negeri makassar (UNM) kembali melaksanakan kegiatan donor darah pada Rabu-Kamis (22-23/02) lalu. Kegiatan ini digelar di empat sektor kampus UNM. Ketua panitia, Nurdiansyah mengatakan, kegiatan ini merupakan program kerja dari bidang UKM KSR. Kegiatan ini bekerja sama dengan Unit Donor Darah (UDD) Makassar. Anca, sapaan akrabnya, menambahkan, antusias mahasiswa dan dosen untuk ikut mendonorkan darah cukup tinggi. “Alhamdulillah dosen dan mahasiswa antusias berpartisipasi dengan kegiatan kami,” papar mahasiswa fakultas Teknik ini. Walaupun sempat mendapat kendala soal perizinan dari tiap fakultas, kegiatan ini dapat berlangsung lancar. Rusdi salah satu pendonor menyatakan kegiatan sangat baik. Selain berbagi dengan sesama, donor darah juga dapat meningkatkan kesehatan. Selama dua hari pelaksanaan kegiatan, tercatat 177 pendonor ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini. (Pr02/ Pr05)

3 UKM Seni

Anggota Baru Unjuk Kemampuan

RIZKI - PROFESI

DRAMA. Salah satu persembahan yang disuguhkan oleh anggota baru UKM Seni UNM dalam Gelar Karya di Auditorium Amanagappa.

Dalam rangka pengukuhan anggota baru, UKM Seni UNM mengadakan Gelar Karya untuk meresmikan anggota barunya. Kegiatan yang diadakan di auditorium Amanagappa ini dilaksanakan pada jumat malam tanggal 24 Februari. Dalam kegiatan tersebut terdapat berbagai pertunjukan yang dipentaskan oleh anggota baru UKM Seni. Pertunjukan itu diantaranya drama, pentas musik, tari dan ada juga pameran seni rupa. “Di malam gelar karya tersebut kami mementaskan berbagi pertunjukan seni seperti drama, pentas musik, tari dan juga pameran seni rupa,” kata Adit selaku ketua panitia Gelar Karya UKM Seni. Sejumlah kendala yang menghambat proses pelaksanaan kegiatan ini. Menurut Adit, kurangnya peralatan

yang dimiliki oleh UKM Seni menjadi penghambat kegiatan mereka. Namun, kendala tersebut dapat segera teratasi, “Peralatan kami kurang, tapi masalah tersebut sudah kami atasi,” kata mahasiswa angkatan 2010 tersebut. Kegiatan yang bertema Kreatifitas Tiada Henti (KERETA) ini dibuka langsung oleh Pembantu Rektor bidang Kemahasiswaan Uiversitas Negeri Makassar (UNM) Hamsu A. Ghani. Dengan adanya anggota baru UKM Seni, Amin selaku ketua umum UKM Seni berharap anggota baru UKM seni dapat menjadi kader yang pro-aktif mengembangkan, memperkaya, melestarikan kreativitas berkesenian dan kebudayaan serta tidak lepas dari nilainilai kearifan lokal. (Pr20)

Upgrading HMK Dinilai Tak Berhasil Himpunan Mahasiswa Kimia (HMK) Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UNM telah menggelar up grading 18-19 Februari. Namun, acara yang dikemas untuk seluruh pengurus KMK ini tak berhasil. Pasalnya, semua pengurus tidak hadir. Padahal tolak ukur keberhasilan kegiatan tersebut apabila dihadiri hampir semua pengurus. Hal tersebut disesalkan ketua panitia upgrading, Faizal. Bagaimana tidak, target yang ingin dicapai di upgrading tersebut minimal mampu menghadirkan 95 persen pengurus. Namun, realitasnya jauh dari harapan. “Padahal tolak ukur keberhasilan acara ini sudah kami patok, bahwa ketika 95 % pengurus HMK hadir maka acara ini kami anggap berhasil,” ungkapnya. Ia menilai, pengurus yang tidak hadir itu tidak

konsisten dengan sumpah yang diucapkan saat pelantikan pengurus. Meski tidak dihadiri oleh seluruh pengurus, acara yang dilaksanakan tetap berlangsung dengan baik. Hal ini diungkapkan Jayadi salah satu peserta upgrading. Menurutnya, materi yang diberikan dalam kegiatan ini sangat baik untuk pengembangan dirinya. “Cara penyampaian materinya dapat dimengerti dengan mudah,” tuturnya. Sementara itu, ketua Umum HMK FMIPA UNM, Ikhsan Sukaria sangat berharap kepada pengurus periode ini agar setelah mengikuti upgrading, wawasan pengurus bertambah. “Dengan mengikuti upgrading kami berharap wawasan pengetahuan pengurus dapat bertambah luas, begitupun dengan loyalitasnya,” harapnya. (Pr12)

Weekly News Profesi Edisi 13/Februari/2012


4

editorial

Tak Usah Menggantung

Mahasiswa Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS) bisa kembali bernapas lega. Pasalnya, Lembaga Kemahasiswaan (LK) yang dibekukan secara sepihak oleh pihak fakultas, kini mulai mendapat secercah harapannya. LK akan dicairkan (baca: dinormalkan) kembali. Akan tetapi, untuk meretas jalan kemahasiswaan itu tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Lagilagi pihak birokrasi mempersulit keadaan. Mereka memutuskan untuk mencairkan kembali LK di bulan Mei mendatang. Tidak hanya itu, mereka bahkan menyiapkan kriteria khusus bagi para “anak-anak baru” LK. Tentu, hal tersebut menimbulkan polemik di kalangan aktivis-aktivis FBS. Bagaimana tidak, hal tersebut seakan mengungkung kebebasan mahasiswa untuk berorganisasi. Batasanbatasan yang dibuat oleh birokrasi seolah-olah menjadi “setir” baru demi kepentingan-kepentingan terselubung. Apalagi dengan dibatasinya IPK mahasiswa yang boleh terlibat harus minimal 3,00. hal itu semakin memudahkan birokrasi untuk menghalau organisasi mahasiswa. Ditambah lagi, proses pencairan LK pun terkesan ditunda-tunda. Wajar, mahasiswa geram tatkala dibuat “menggantung”. Jika memang pada dasarnya pihak fakultas merestui hidupnya kembali LK di FBS, mengapa mesti ditunda hingga bulan Mei? Mengapa pula mesti dibumbui dengan syaratsyarat yang terkesan mengatur? Sudahlah, tak perlu berkilah menanti Pembantu Dekan yang baru. Jika memang ridha, tak perlu embel-embel lagi. Hanya ada dua jawaban yang dibutuhkan, YA atau TIDAK. Jangan membuat orang MENUNGGU. (*) Nama yang tercantum di bawah ini tidak lagi terdaftar sebagai magang LPPM Profesi UNM 1. Musniah Julianto

!

Lintas UNM

4 Bengkel Sastra Makassar

Kafe Sehari untuk Galang Dana

Bengkel Sastra (Bestra) menggelar sebuah kegiatan untuk menggalang dana yang dikemas dengan nama Kafe Sehari, Rabu (22/02). Penggalangan dana yang dihelat di Gedung Dg. Pamatte ini di Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS) tersebut dalam rangka persiapan pentas tahunan Bestra. Rencananya, pentas tahunan akan digelar 17 April mendatang . Dalam kegiatan Kafe Sehari, Bestra mempersembahkan musik dan puisi. Sejumlah lagu dipersembahan untuk para penonton yang datang menyaksikan. Dalam acara ini, hadir pula mantan ketua Bestra pada tahun 1999 yang saat ini aktif menulis karya sastra juga telah menerbitkan kumpulan cerpen dan puisi, Abidin Wakur yang juga mempersembahkan tiga puisi sekaligus pada acara tersebut. Bahkan, para penonton juga disuguhkan dengan penampilan heboh dari Cherryballe. Grup vokal ini beranggotakan

sembilan orang laki-laki yang berdandan layaknya perempuan. Cheryballe yang merupakan parodi dari girlband Cherybelle tersebut menyanyi juga menari di panggung. . Salah satu mahasiswa Sastra Inggris, Apriani mengaku terhibur dengan pertunjukkan Cherryballe. “Bagus dan sangat menghibur,” ungkap mahasiswa eksponen 2011 tersebut. Senada dengan Apriani, Fian mahasiswa FBS juga merasakan hal yang sama. “Cukup menghiburlah dan menurut saya ide mereka kreatif,” ujarnya. Sementara itu, Arfan, salah satu dewan kehormatan Bestra menyatakan, pentas tahunan nantinya akan dihadiri oleh Pekerja Seni Kampus (PSK) yang ada di Makassar. Selain Kafe Sehari, Arfan menambahkan Bestra sebelumnya juga telah membawa proposal dan dana kreatif dalam bentuk parsel ke universitas dan instansi-instansi lainnya. (Pr21)

SC AL-Huda Gelar Talk Show Enterpreneur SC AL-Huda menggelar Talk Show Enterpreneur pada Selasa (21/02). Kegiatan ini dilaksanakan di gedung Auditorium Amannagappa. Talk Show Enterpreneur tersebut tidak hanya dihadiri oleh kalangan sivitas akedemika UNM, tapi juga dihadiri oleh mahasiswa dari kampus lain seperti Universitas Hasanuddin. Kegiatan ini dibuka langsung oleh Rektor UNM, Arismunandar. Kegiatan yang bertemakan “Sukses Itu Apa dan Bagaimana?” ini meng-

hadirkan pemateri dari kalangan pengusaha. Ketua Panitia, Harun merasa sangat gembira atas respon yang diberikan oleh mahasiswa dan juga birokrasi terhadap kegiatan yang merekalakukan. “Acara ini cukup sukses dengan animo peserta yang cukup besar, bahkan ada juga peserta yang hadir diluar UNM,” ungkapnya. Ini merupakan rangkaian acara sebelum acara puncak, yakni Muktamar ke-V. Setelah ini, SC Al Huda juga akan men-

gadakan kompetisi olahraga yakni olahraga futsal, takraw dan bola volly. Sasaran dari SC Huda Cup ini yakni mahasiswa Fakultas Ekonomi eksponen 2010 dan 2011 pada tanggal 27 Februari hingga 3 Maret mendatang. Sedangkan acara puncak akan dilaksanakan pada 10-12 Maret yaitu Muktamar ke-V. Pada Muktamar juga akan dipilih ketua baru yang akan menahkodai Lembaga Kemahasiswaan yang bergerak di bidang keagamaan ini. (Pr04)

Weekly News

Pelindung: Arismunandar Penasehat: Sofyan Salam, Andi Ihsan, Hamsu Abd. Gani, Nurdin Noni, Kamaruddin, Yusuf Syam Dewan Pembina: Abdullah Dolla, Hazaerin Sitepu, Mukramal Aziz, Uslimin Pemimpin Umum: Rahmat Fadhli, Pemimpin Redaksi: Isnaeni Dahlan, Sekretaris: Nurhasni Bendahara: Parni, Redaktur : Asri Ismail Reporter: Muhammad Yasir, Yeni Febrianti, Zaiful, Syamsul Alam, Soeparman Ismail, Rizki Army Pratama, Azhar Fadhil, Muhammad Ilham Nur, Khaerul Musta'an, Fatma Husni, Nur Lela, Sugianto, Hesikumalasari, Susi Amriani, Ary Utary Nur, Marwah Thalib, Fadilah Dwi Octaviani, Muhammad Rusdi Natsir. Layouter dan Artistik: Imam Rahmanto. Redaksi LPPM Profesi UNM: Gedung Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM) Lt.I, Kampus Gunungsari Universitas Negeri Makassar (UNM) atau Kompleks Hartaco Indah Blok IV AB No.1, Telp.(0411) 887964, e-mail: lppm_profesiunm@yahoo.com, Website: www.profesi-unm.org. Facebook fanpage: profesi.unm Dalam proses peliputan, wartawan PROFESI dibekali tanda pengenal atau surat tugas dan dilarang meminta atau menerima pemberian dalam bentuk apapun.

Weekly News Profesi Edisi 13/Februari/2012


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.