LPPM Profesi UNM @Profesi_Online
Dosen Mangkir, Kuliah Kuliah Nambah Sebulan
Benar kata anekdot, dosen adalah dewa. Hanya karena kesalahan dosen, mahasiswa kena getahnya. Mata Kuliah Umum (MKU) yang sejatinya dijalankan semester lalu harus diulang kembali seluruh mahasiswa Pendidikan Bahasa Jerman di semester ini, selama sebulan. Pasalnya, dosen pengampu MKU tersebut belum pernah sekalipun kedapatan mengajar. Hal ini dibenarkan Staf Administrasi Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS), Nita Suryani. Ia mengungkapkan, selama satu semester lalu, dosen mata kuliah Belajar dan Pembelajaran tidak pernah melaksanakan proses perkuliahan. Imbasnya, nilai mata kuliah bersangkutan belum keluar hingga saat ini. “Kemarin, jurusan memberi tawaran ke mahasiswa, apakah akan diberikan pemerataan nilai ataukah memberikan kuliah tambahan. Namun pemberian kuliah tambahan tampaknya Urai Data, Ungkap Fakta, Saji Berita
yang akan diusahakan,” bebernya. Mahasiswa Pendidikan Bahasa Jerman, Nursalam mengungkapkan dirinya telah menghubungi dosen yang bersangkutan dan hasilnya akan ada kuliah tambahan di Kampus Tidung. “Kuliah akan dilangsungkan hari Sabtu dan Minggu selama satu bulan,” jelas mahasiswa angkatan 2012 ini. Meskipun demikian, Desi mengaku kecewa dengan kuliah pengganti • Bersambung ke halaman 4
1
KKN Usung Sistem Baru JADWAL Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang sebelumnya dilaksanakan dua kali dalam setahun yakni bulan Februari dan Agustus kini akan mengalami perubahan sistem baik reguler maupun terpadu. Hal itu bakal berlaku jikalau sistem baru yang diajukan Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM) ke pihak Rektorat disetujui. Ketua LPM, Alimuddin Mahmud menuturkan, sistem baru ini berbasis kuota. Jika kuota pendaftaran sudah terpenuhi, maka mahasiswa yang telah menyelesaikan tuntutan akademiknya bakal diberangkatkan KKN tanpa perlu menunggu jadwal pelaksanaan KKN biasanya, bulan Februari dan Agustus. “Mahasiswa tidak perlu lagi menunggu lama, kalau kuota sudah cukup langsung diberangkatkan,” jelas pria yang baru-baru ini menyelesaikan pelantikannya sebagai Ketua baru LPM. Ia menambahkan, sistem baru program kuliah pengabdian ini sudah diusulkan dan tinggal menunggu persetujuan dari pimpinan universitas agar bisa dilaksanakan secepatnya. “Kami sudah mengusulkan, semoga bisa disetujui dan dilaksanakan secepatnya tanpa harus menunggu tahun depan,” harapnya. Sementara itu, Rektor UNM, Arismunandar, menyatakan bahwa sistem baru terkait pelaksanaan KKN sudah diterima, dan saat ini masih dipelajari untuk penerapannya nanti. “LPM sudah menyampaikan sistem baru pelaksanaan KKN, tinggal kami pelajari agar penerapannya bisa lebih baik,” terang rektor dua periode ini. Lebih lanjut, ia menambahkan dengan sistem baru yang akan diterapkan LPM dapat membantu mahasiswa untuk lebih cepat dalam penyelesaian studinya. “Dengan sistem ini semoga saja bisa lebih memudahkan mahasiswa agar selesai lebih cepat,” harapnya. Terkait sistem baru KKN, mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Rahmah Kumulla merasa senang. Menurutnya, dengan sistem baru ini tidak lagi harus menunggu sampai berbulan-bulan untuk melaksanakan KKN. (pr05)
Weekly News Profesi Edisi 15 / Februari 2014
2
Kampusiana
LPPM Profesi UNM @Profesi_Online
SNMPTN 2014
Fakultas Teknik
“Tutup” Program Diploma SEIRING dengan pengurangan kuota mahasiswa baru (maba) UNM, di tahun ajaran 2014-2015, Fakultas Teknik (FT) juga tidak lagi menerima maba untuk program Diploma Tiga (D-3). Ditemui di ruangannya, Kamis (18/2), Pembantu Dekan Bidang Akademik (PD I) FT, Muhammad Yahya mengungkapkan keputusan menutup penerimaan Maba untuk D-3 lantaran pihaknya ingin melakukan pembenahan terhadap pola rekrutmen yang ada. “Selama ini pola rekrutmen untuk D-3 hanya melalui Jalur Mandiri saja namun untuk kedepannya kami akan mengupayakan bisa melalui jalur rekrutmen yang lain,” tuturnya. Lebih lanjut Muhammad Yahya
menegaskan jumlah mahasiswa D-3 di FT sendiri sudah sangat banyak. Tahun lalu, FT menerima hingga 300 maba. Ditambah lagi dengan jumlah mahasiswa angkatan lama yang masih belum menyelesaikan studinya. Selama tidak menerima mahasiswa baru, FT akan melakukan pembenahan kualitas juga terhadap mahasiswa yang sudah ada. “Kita juga akan melakukan usaha peningkatan kualitas terhadap mahasiswa D-3 yang sudah ada,” singkatnya. Sementara itu, untuk program Strata Satu (S-1), FT menetapkan hanya akan menerima 720 mahasiswa. Jumlah kuota tersebut menurun dibandingkan tahun lalu yang menerima hingga 800 mahasiswa. (pr21)
Pendirian Fakultas Kebumian dan Lingkungan Hidup Ditolak PENGAJUAN berkas pendirian Fakultas Kebumian dan Lingkungan Hidup oleh Jurusan Geografi akhirnya ditolak oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti). Alasan penolakannya karena sekiranya ada banyak syarat-syarat yang tidak berhasil dipenuhi pihak Jurusan Geografi untuk berotonomi menjadi sebuah fakultas. Seperti yang diungkapkan Ketua Jurusan Geografi, M. Nur Zakaria Leo, pihak jurusan sudah lama mengidamkan hal tersebut. Hanya saja, pihaknya merasa masih ada yang perlu dibenahi perihal kelengkapan berkas. “Kami sudah mengajukan berkas ke Dikti namun di kembalikan. Perlu ada pembenahan beberapa kelengkapan,” ungkapnya. Lebih lanjut, dosen Geografi tersebut menyebutkan, salah satu syarat bahwa minimal tiga prodi harus dipayungi Geografi sebenarnya sudah terpenuhi. Saat ini saja, Jurusan Geografi memiliki tiga prodi yang dianggapnya berpotensi, yakni Pendidikan Geografi, Gografi, dan International Class Program (ICP) atau yang biasa dikenal pula sebagai Pendidikan Geo-
grafi Bilingual. “Prodi Geografi itu sendiri jika nanti menjadi jurusan, maka saya merekomendasikan bisa terbentuk prodi Kependudukan dan Lingkungan Hidup, prodi Perencanaan Wilayah dan Kota, prodi Penginderaan Jarak Jauh, dan prodi Pengembangan Wilayah Pesisir,” terangnya. Akan tetapi, untuk saat ini Leo harus memendam keinginannya tersebut sembari menuntaskan pembenahan jurusannya yang dianggap Dikti masih perlu diperbaiki. Hanya saja Pembantu Dekan Bidang Akademik FMIPA, Muharram yang mengetahui hal itu mewantiwanti sikap yang diambil oleh Jurusan Geografi. Menurutnya, untuk menjadi fakultas tidaklah mudah dan akan banyak kendala besar yang dihadapi. Dalam waktu lima tahun pertama, ia meramalkan, fakultas akan kesulitan dalam pembiayaan. “Honor untuk dekan dan pembantu dekannya itu akan ditanggung sendiri. Karena merupakan hal baru juga, pastinya akan membutuhkan biaya yang sangat besar. Seharusnya pihak Geografi memikirkan hal itu” tegasnya. (pr03)
Weekly News Profesi Edisi 15 / Februari 2014
PD II FBS: Jaga Panggung Dg. Pamatte PANGGUNG Dg. Pamatte yang menjadi sekretariat Bengkel Sastra (Bestra) mulai dibangun kembali pekan lalu pasca porak-poranda akibat tawuran antar mahasiswa pertengahan November lalu. Pembangunannya digagas Pembantu Dekan Bidang Administrasi Umum dan Keuangan (PD II) Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS) UNM, Anshari. Dosen Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia ini pun mengungkapkan, pihak fakultas yang bekerjasama dengan pihak universitas telah mengupayakan agar panggung itu dapat rampung secepatnya. Selain itu, ia menjanjikan panggung itu akan dibangun lebih bagus lagi dari rencana semula dan dilengkapi dengan bahan yang tidak mudah terbakar. “Kami mengupayakan agar panggung itu dibangun lebih baik lagi. Atap yang telah dibangun kami beri penyangga yang terbuat dari besi,” tambahnya. Anshari juga berharap, agar pengrusakan Panggung Dg. Pamatte tidak terulang lagi nantinya. Pasalnya, anggaran untuk membangun kembali panggung itu sangat sulit untuk didapatkan. “Kita berharap kalau sudah dibangun tidak ada lagi yang merusak, karena repot itu, anggarannya sangat susah,” katanya. Menjaga keberlangsungan panggung pentas seni itu merupakan tanggung jawab bersama para mahasiswa. Panggung itu, menurut Anshari, merupakan salah satu aset negara yang menjadi milik bersama para sivitas akademika. “Mahasiswa harus menjaganya, karena itu adalah aset negara dengan biaya tentu saja dari uang rakyat,” ungkapnya. Diharapkan, panggung itu dapat dihidupkan kembali para mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia dengan kegiatan perkuliahan yang berhubungan kesastraan serta minat dan bakatnya. Sementara itu, salah satu anggota Bengkel Sastra (Bestra), Aidin, menyambut baik atas apa yang telah dilakukan oleh pihak birokrasi. Ia mengaku bahagia karena dapat menggunakan Panggung Dg. Pamatte untuk kegiatan kesastraan Bestra lagi setelah sebelumnya hanya berlatih di area lapangan tennis FBS pasca tragedi pembakaan pertengahan November lalu. (pr45) Urai Data, Ungkap Fakta, Saji Berita
Kilas LK
LPPM Profesi UNM @Profesi_Online
Pementasan Terkam
UKM KSR Cari Anggota Baru UNIT Kegiatan Mahasiswa (UKM) Korps Sukarela (KSR) PMI Unit UNM sementara menggelar sosialisasi dalam rangka penerimaan anggota baru di Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS), Senin (17/2). Salah satu anggota KSR, Evhy mengatakan, perekrutan anggota baru UKM KSR merupakan program kerja tahunan dari lembaga yang bermisi peduli kemanusiaan ini. “Ini sudah menjadi program tahunan dalam merekrut anggota baru dan kami mengajak teman-teman untuk mau membumikan nilai-nilai kemanusiaan yang ada pada diri sehingga mau menumbuhkan jiwa kemanusiaannya,” ungkap mahasiswa angkatan 2012 ini. Lebih lanjut, ia menambahkan, proses perekutan anggota baru ini digelar lewat Diklat Dasar (Diklatsar). “Tahapan perekrutan baru ini dimulai dari pendaftaran, Pra Diklatsar, pengumuman, Technical Meeting, dan akan ada pelatihan outdoor,” tambahnya. Proses pendaftaran ditutup 28 Februari mendatang. “Pendaftaran bisa melalui blog kami di ksrpmiunitunm.blogspot.com,” jelasnya. Sementara itu, Ketua Umum KSR PMI, Ahmad Syaiful berharap agar mahasiswa mau membuka hatinya untuk bergabung dalam UKM KSR. “Kami berharap banyak teman-teman mau belajar dan membumikan jiwa kemanusiaannya bersama kami di KSR PMI unit UNM,” harapnya. (pr56/pr30)
Galaxy Creative 2014
3
Berdemokrasi, Ada Banyak Caranya
MELALUI pagelaran teaternya, beberapa mahasiswa yang tergabung dalam Teater Kampus (Terkam), Fakultas Seni dan Desain (FSD) UNM, mengajak sivitas akademika untuk membangun jiwa demokrasi. Kegiatan yang dilaksanakan di Gedung Sao Panrita UNM, selama dua hari itu, Selasa dan Rabu, (17-18/02), mementaskan teater Kreaisi Demokrasi, di hari pertama dan Sebelah Sayap di hari kedua. Salah satu pementasan, Kreaisi Demokrasi, bercerita tentang pencarian jati diri demokrasi yang sesungguhnya. Dalam pentas itu, dikisahkan sebuah keluarga yang ditinggal mati oleh suaminya. Untuk menggantikan ayahnya yang merupakan seorang pemimpin, maka ketujuh anaknya berlomba-lomba menjadi pemimpin. Akan tetapi, ibunya mengajukan syarat agar mereka melakukan “kampanye” menarik simpatisan dengan berbagai cara. Diantaranya, ada yang menyebar uang, menyebar spanduk, memungut gelandangan, dan beragam cara lainnya. Mereka berdemokrasi dengan cara yang berbeda-beda. Pemimpin produksi, Rian hidayat,mengatakan Pentas yang dihadiri oleh 300 orang tersebut merupakan pementasan perdana mahasiswa yang baru bergabung dalam komuni-
tas Terkam. “Pentas perdana casting XX tersebut merupakan pembelajaran awal, untuk terus berkreasi,” tuturnya. Lebih lanjut, ia menambahkan, dalam pementasan tersebut mahasiswa yang baru tergabung bisa terus mengembangkan bakatnya. “Semoga adik-adik sebagai pemeran dipagelaran tadi bisa terus berkembang,berproses dan berkarya,” tambahnya. Rian hidayat berharap, pagelaran yang di adakan ini tidak hanya sebagai hiburan semata tetapi bisa memberikan pelajaran kepada kita. “Semoga apa yang ditampilkan tadi itu bisa dijadikan sebuah pelajaran tentang arti demokrasi sesungguhnya,” harap mahasiswa angkatan 2011 tersebut. Salah satu hadirin, Lita, yang merupakan mahasiswa Universitas Hasanuddin (Unhas), mengaku sangat antusias dan sangat puas dengan apa yang ditampilkan oleh Terkam tadi. “Tidak siasia saya datang jauh-jauh dari Unhas untuk saksikan penampilannya,ternyata memang sangat bagus dan menegangkan tetapi ada lucunya juga karena mereka campur juga dengan komedi. Jadi, tontonan tersebut tidak membuat saya menyesal untuk ikut berpartisipasi menyaksikannya,”ujarnya. (pr13/pr32)
Kenalkan Geografi di Sekolah
SEBAGAI satu-satunya jurusan Geografi di Sulawesi Selatan, Jurusan Geografi FMIPA UNM melalui Dewan Eksekutif Mahasiswa Geografi (Dema) Geografi kembali menggelar Galaxy Creative sebagai salah satu bentuk sosialisasi ke sekolah. Galaxy Creative berlangsung lima hari, sejak 10 Februari hingga 14 Februari dan berlokasi di Gedung Sao Panrita Ikatan Alumni UNM. Kegiatan itu dimeriahkan oleh 297 peserta dari 18 Sekolah Menengah Atas (SMA) dan 7 Sekolah Menengah Pertama (SMP). Dalam acara tahunan itu, item kegiatannya meliputi lomba cerdas cermat Geografi, interpretasi peta, interpretasi foto udara, orientering, lomba mading, pidato Bahasa Inggris, Karya Tulis IlmiUrai Data, Ungkap Fakta, Saji Berita
ah, dan Festival Akustik. Ketua Panitia, Wahyudi mengungkapkan bahwa dengan terlaksananya kegiatan ini merupakan wujud eksistensi Jurusan Geografi di UNM. “Kita mau memperkenalkan apa yang terdapat di Geografi dan mau meningkatkan citra kita juga, bahwa Geografi itu ada dan juga bisa bersaing,” tuturnya. Sementara itu, Ketua Dewan Eksekutif Mahasiswa (Dema) Geografi, Muhammad Irfan Arfah turut mengamini tujuan pelaksanaan Galaxy Creative. “Dengan Galaxy Creative kita bisa mendatangkan sekolah untuk memperkenalkan kampus Geografi di UNM,” tutur mahasiswa angkatan 2010 ini. SMP Negeri 1 Sungguminasa didapuk menjadi juara umum dan berhak atas piala
bergilir setelah menjadi juara umum selama tiga tahun berturut-turut dalam acara penerimaan trophy di Gedung Sao Panrita IKA UNM, Selasa (14/2). Salah seorang peserta, Haryono merasa bangga dalam mengikuti kegiatan tersebut. Siswa kelas XI SMA Islam Athirah Boarding School Bone ini juga mengaku prihatin dengan pandangan mengenai Geografi yang dinilai kurang mendapatkan perhatian di masyarakat. “Di sini kita juga ikut untuk memberi tahu kalau Geografi bukan seperti yang dibilang orang, kalau Geografi itu adalah ilmu yang dipandang sebelah mata,” tepis juara Lomba Cerdas Cermat Geografi ini. (pr03/ pr20)
Weekly News Profesi Edisi 15 / Februari 2014
4Kerja Mengajar,
EDITORIALLPPM Profesi UNM @Profesi_Online
Kejar Setoran
BUKAN rahasia lagi jika perangai buruk sang pendidik masih kerap terjadi di kampus. Mulai dari mengingkari jumlah pertemuan yang harus dihadiri hingga harus mengorbankan para mahasiswanya. Tak pelak, segala tindak tanduk tak bertanggungjawab tersebut berdampak buruk bagi mahasiswa. Dengan alasan punya jadwal di fakultas lain sang dosen akhirnya menggantungkan nasib anak didiknya. Fakta ini bukan isapan jempol, percaya saja saat ini banyak mahasiswa sangat mengeluhkan tindak tanduk kejelasan dosen Mata Kuliah Umum (MKU). Minggu pertama purkuliahan, yakin saja dosen MKU tidak akan muncul di kelas, menjelang minggu ketiga, keempat hingga kelima seringkali saja kelas masih kosong. Hanya saja, ketidakbecusan dalam mengelola waktunya sendiri itu dialibikan dengan berbabai alasan oleh dosen. Dengan wajah tak berdosa, terkadang dosen tiba-tiba datang dan menentukan sendiri proses perkuliahannya yang lama terbengkalai. Tak jarang pula kita temukan dosen yang kemudian seakan “kejar setoran” melangsungkan final setelah satu semester tidak menampakkan batang hidungnyaDosenlah yang diuntungkan. Dengan double absen sang dosen terhitung tidak pernah absen mengajar. Solusi paling tak solutif adalah menambah waktu perkuliahan hingga satu bulan lagi, yang tertanggal sejak perkuliahan semester berikutnya berjalan. Mungkin dunia kampus bukan lagi tempat mendidik, tapi lahan memperkaya diri bagi sebagian dosen. Atau apakah memang administrasi akademik mudah untuk dipermainkan, menghitung daftar satu kali kehadiran tetapi mengisi absen hingga empat kali kehadirna. Bukankah itu kebohongan publik? Atau apakah mengganti kehadiran enam bulan hanya dengan kehadiran satu bulan merupakan hal yang wajar? Wajar jika mahasiswa yang dicetak kampus ini menjadi kelabu dan tak tendu arahnya. Toh, dosen yang dijadikan contoh. (*)
4
Sambungan
• Sambungan dari halaman 1
Dosen Mangkir, Kuliah Nambah Sebulan mata kuliah semester lalu ini. “Jelas ini sangat merugikan karena kita harus kuliah lagi mata kuliah yang sebenarnya tidak di program semester ini, akan tetapi harus dijalani juga untuk semster ini. Sangat menyita waktu dan kami mahasiswa jelas merasakan kerugian yang besar, rugi materi dan juga rugi waktu,” keluhnya. Senada, Hasruddin juga sangat menyesalkan proses perkuliahan yang sangat menyalahi sistem akademik di UNM. “Itu salah dosennya karena seharusnya kan itu dilaksanakan mengikuti jadwal. Tetapi kita tidak bisa berbuat banyak karena kebanyakan teman-teman memburu nilai bukan bagaimana cara menolak sesuatu yang salah,” kesalnya. Sebagai penggantinya, dosen pengajar MKU Belajar dan Pembelajaran, Abdul Haling akan menangani mata kuliah yang bakal berlangsung Sabtu-Minggu di kampus UNM Tidung itu. Ia mengatakan dirinya yang menjadi pengajar hanya akan menjadi pengganti dosen yang semester sebelumnya tidak menampakkan batang hidungnya. “Saya sebenarnya disini hanya penyelamat. Beberapa kali saya ditugaskan Pembantu Dekan Bidang Akademik (PD I) FIP untuk menjadi pengganti ketika ada mata kuliah yang bermasalah,” tutur pria yang menjabat pula sebagai Koordinator Mata Kuliah Umum ini. Ia juga mengharapkan, semoga dengan berakhirnya perkuliahan, mahasiswa mampu menjadi pengajar yang baik tanpa perlu mencontoh dosen-dosen yang sering mangkir dari kewajibannya. Tak Digaji Sebagai penanggung jawab mata kuliah umum tersebut, Abdul Haling berjanji akan memaksimalkan proses perkuliahan yang berlangsung. Meskipun di semester sebelumnya, kata ia, bukanlah tanggung jawabnya, namun seb-
agai dosen Belajar dan Pembelajaran ia akan membantu mahasiswa-mahasiswa yang memang memprogramkan mata kuliah tersebut. Lebih lanjut bahkan ia menambahkan, kuliah yang diberikan tersebut semata-mata karena keikhlasan untuk mau memberikan pengajaran. “Posisi saya hanya pengganti, akan akan tetap mengemban amanah ini, karena dulunya saya sebenarnya adalah koordinator mata kuliah umum. Saya disini tidak digaji hanya karena ikhlas mau memberikan pengajaran,” ungkapnya. Berkenaan dengan itu, Pembantu Dekan Bidang Akademik (PD I) FBS, Syarifuddin Dollah justru memilih lempar handuk menanggapi hal ini. “Kalau masalah itu jangan tanya saya, tanya pak Dekan, saya tidak tahu itu,” kilah Dosen Pendidikan Bahasa Inggris ini. Respon yang sama ditunjukkan Dekan FBS, Kisman Salija yang berdalih sibuk dan tak mau berbicara banyak mengenai hal ini. (pr56) Nama yang tercantum dibawah ini tidak lagi tercatat sebagai magang LPPM Profesi UNM: • Ardi Samriawan • Risal
Sudut + Dosen Mangkir, Kuliah Nambah Sebulan - Karena dosen adalah Dewa? + Fakultas Teknik “Tutup” Program Diploma - Mahasiswa barunya ditolak + Pendirian Fakultas Kebumian dan Lingkungan Hidup Ditolak - Benahi dulu ruangannya! Dg. Lu’
Weekly News Pemimpin Umum: Sutrisno Zulkifli, Pemimpin Redaksi: Imam Rahmanto, Sekretaris: Azhar Fadhil, Bendahara: Ary Utary Nur, Kepala Penyiaran: Rizki Army Pratama, Kepala Online: Muh. Yasir, Kepala Litbang: Yeni Febrianti, Pemimpin Perusahaan: Nurlela, Redaktur: Khaerul Mustaan, Susi Amriani Fotografer: Andi Baso Sofyan Layouter/ Desainer Grafis: Kasdar Kasau, Manager Sirkulasi: Syamsul Alam, Manager Iklan: Andi Sadriani Reporter: Arnawan Arief, Awal Hidayat, Asriadi, Febriawan Djalil, Mentari Jati Pratiwi, Nisrawati, Nurfadly, Nurul Irsal Amalia, Rachmat Wajo, Rajab, Rufaida, Ari Maryadi, Agung Rinaldy Malik, Rosni Armin. Redaksi LPPM Profesi UNM: Universitas Negeri Makassar (UNM) atau Kompleks Hartaco Indah Blok IV AB No.1, Parangtambung - Makassar, Telp.(0411) 887964, e-mail: profesi_unm@yahoo.com, Website: www.profesi-unm.com, Radio streaming: www.radioprofesi.com Dalam proses peliputan, wartawan PROFESI dibekali tanda pengenal atau surat tugas dan dilarang meminta atau menerima imbalan dalam bentuk apapun.
Weekly News Profesi Edisi 15 / Februari 2014
Urai Data, Ungkap Fakta, Saji Berita