Edisi_17

Page 1

HUT ke-36

1

Kasus Pembunuhan Mahasiswa Sejarah UNM

Penjara dan Pemecatan Menanti Irwanto alias Melky, 20, mahasiswa Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) Universitas Negeri Makassar (UNM) hanya bisa pasrah. Ia hanya bisa duduk tertunduk di sebuah kursi pesakitan di Pengadilan Negeri Makassar, pekan lalu. Tak ada semangat di raut wajahnya, sangat berbeda sebelum persitiwa nahas itu terjadi. MELKY, salah satu mahasiswa yang diduga menjadi aktor dalam pembunuhan Irfan Natsir, 20, mahasiswa Jurusan Pendidikan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial medio Desember silam. Ia pun terpaksa menjalani hari dan malam kelamnya di Rumah Tahanan Klas 1 Makassar setelah ditangkap beberapa hari pasca tragedi itu berlalu. Sebuah tempat yang tak seorang pun pernah bermimpi memasukinya. Anak muda itu hanya menghirup udara bebas alias keluar penjara kala mengikuti persidangan di Pengadilan Negeri Makassar. Jadwalnya Selasa, meski terkadang mengalami penundaan. Seperti saat Profesi mengikuti persidangan dengan agenda pemeriksaan saksi-saksi untuk membuktikan keterlibatan terdakwa. Sayangnya, persidangan batal digelar lantaran jaksa gagal menghadirkan saksi kunci yang rencananya

Rizky - Profesi SIDANG. Suasana sidang kelima kasus penikaman, Irfan (alm) dan Putu mahasiswa Jurusan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial dengan terdakwa, Melky mahasiswa Fakultas Ilmu Keolahragaan, Selasa (1/5).

akan diperiksa di hadapan majelis hakim yang dipimpin Jamuka Sitorus. Sebelumnya, jaksa telah mendakwa Melky dengan pasal berlapis yang membuatnya terancam penjara seumur hidup. Jaksa menjerat terdakwa dengan Pasal 340 KUHP, 338 KUHP jo 170 KUHP dan 351 ayat 3 dan 2 KUHP junto Pasal 55 ayat 1 KUHP tentang penganiayaan yang mengakibatkan orang meninggal dunia. Enam Tersangka masih Buron Selain, Melky, enam mahasiswa UNM juga terancam hukuman serupa. Namun, mereka masih dalam pengejaran aparat Polsek Rappocini dan Polrestabes Makassar. Keenam ‘preman kampus’ itu juga telah dimasukkan dalam daftar pencarian orang (DPO). Keenam tersangka, Andi Wawan,

Ashar, Indra, Andi Iccank, Ical dan Eko, kabur dan meninggalkan Makassar beberapa saat setelah kejadian yang mengakibatkan mahasiswa asal Jeneponto itu menghembuskan nafas terakhirnya di Rumah Sakit Islam Faisal, Makassar. Kapolsek Rappocini, AKP Ahmad Mariadi mengatakan, hingga kini, belum ada kejelasan mengenai keberadaan para tersangka. “Kita masih melakukan pengejaran terhadap para tersangka, hanya saja sejauh ini belum ada titik terang keberadaan mereka,” kata Ahmad kepada Profesi, pekan lalu. Selain terancam penjara seumur hidup, Melky bersama keenam mahasiswa lainnya juga terancam pemecatan secara tidak hormat sebagai mahasiswa di kampus eks IKIP-UP ini. Akibatnya, masa depan para calon intelektual Berlanjut ke Hal. 3

Weekly News Profesi Edisi 17/Mei/2012


2

Kampusiana

Fasilitas Tak Sepadan denganPembayaran

Mahasiswa program studi (prodi) ICP (International Class Program) angkatan 2010 dan 2011 Jurusan Geografi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) mengeluh. Pasalnya, mahasiswa jurusan termuda di FMIPA ini merasa tidak difasilitasi dengan baik. Buktinya, hanya ada dua ruang kuliah yang disediakan untuk mahasiswa ICP Geografi. Padahal ICP geografi mempunyai empat kelas masing-masing dua kelas mahasiswa angkatan 2010 dan 2011. Ditambah lagi, fasilitas lain yang kurang mendukung untuk melangsungkan pembelajaran, yakni AC (Air Conditioner) dan bangku yang digunakan

oleh mahasiswa pada saat perkuliahan berlangsung. Salah satu mahasiswa ICP Geografi, Ina (samaran), mengaku kesal dengan perihal ini. “Kami sering mengangkat bangku dari ruangan yang lain untuk masuk kuliah,” sesal mahasiswa 2010 ini. Ina juga mengeluhkan AC yang terpampang di setiap ruangan yang tidak berfungsi dengan baik. “Kalau AC dinyalakan, pasti latto,” ungkapnya. Perlu diketahui, pembayaran bagi mahasiswa prodi ICP di FMIPA itu jauh lebih tinggi dibandingkan dengan mahasiswa prodi non ICP. Berarti, selain mendapatkan pembelajaran dengan

Hanya 3,5 Tahun, Bagus Raih Cumlaude

UNM kembali melaksanakan prosesi wisuda pada Kamis dan Sabtu, 26 dan 28 April 2012 di Auditorium Amanagappa UNM. Wisuda kali ini merupakan periode kedua untuk tahun ajaran 2011/2012. Pada periode ini, UNM berhasil meluluskan 2.275 orang. Jumlah peserta wisuda yang melebihi kapasitas auditorium mengakibatkan prosesi wisuda periode kedua ini dilakukan selama dua hari. Wisuda pada hari pertama diikuti oleh 1244 orang. Wisuda pada hari kedua diikuti oleh 1031 orang. Khusus untuk wisuda pada hari pertama, peraih cumlaude mencapai 15,58% dengan indeks prestasi komulatif tertinggi diraih oleh Ade Bagus Putra dari prodi Pendidikan Jasmani, kesehatan dan rekreasi Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) dengan IPK 3,90. Atas nama pribadi dan Civitas Akademika UNM, Rektor menyampaikan selamat kepada segenap wisudawan dan juga kepada orang tua wali. Rektor juga menyampaikan permohonan maaf jika terdapat hal-

hal yang kurang berkenan selama ini. Pada kesempatan tersebut rektor UNM juga menitipkan harapan kepada ketua IKA UNM agar para alumni baru ini tetap menjalin hubungan yang baik antar sesama alumni dan antara alumni dengan almamaternya. Rektor UNM berharap, para wisudawan mampu bersaing dan melaksanakan tugas dimanapun mereka akan mengabdikan dirinya. “Tunjukkan jati diri Anda sebagai ilmuan yang professional di bidang yang digeluti”, pesannya. Sementara itu, Ade sebagai wisudawan terbaik mengaku sangat bahagia. Ia tidak pernah membayangkan akan menjadi yang terbaik. Untuk kedepannya ia hanya ingin kembali berprestasi dan melakukan yang terbaik. “Saya ingin membahagiakan kedua orang tua saya,” ujarnya. Tambahnya, Ia yakin bahwa dirinya akan bisa berprestasi lagi dengan didukung usaha dan kerja keras dan memiliki motivasi serta kemauan yang tinggi.(Pr24)

Weekly News Profesi Edisi 17/Mei/2012

dwibahasa, mahasiswa prodi ICP semestinya juga mendapatkan fasilitas yang lebih daripada kelas lainnya. Ketua jurusan Geografi, Nur zakariah Leo, membenarkan hal ini. Ia mengakui kurangnnya fasilitas yang diberikan oleh pihak fakultas terhadap jurusan Geografi. Menurutnya, kekurangan fasilitas untuk saat ini bukanlah suatu kesengajaan dari pihak fakultas. “Ini bukan kesengajaan tapi masalah teknis,” terangnya. Menaggapi hal tersebut, Pembantu Dekan (PD) II bidang Sarana dan Prasarana) FMIPA, Hamka justru bungkam perihal ini. Ia memilih tidak mau berkomentar. (Pr21/Pr20)

Mimpi Mahasiswa Ekonomi Tertunda Rencana pembangunan gedung perkuliahan berlantai 12 Fakultas Ekonomi (FE) UNM sepertinya akan tertunda beberapa bulan kedepan. Hal ini sesuai pernyataan Pembantu Dekan II bidang Sarana dan Prasarana FE UNM, M.Yusuf A.Ngampo. Yusuf menyatakan, pembangunan ruang tempat perkuliahan FE akan tertunda beberapa waktu kedepan karena dana bantuan dari pusat belum tercairkan sampai saat ini. Menurutnya, dana DPP yang mahasiswa bayarkan selama ini tidak mencukupi dalam hal pembangunan ini. Maka dari itu pihaknya sangat membutuhkan bantuan dana dari pemerintah pusat Sedangkan beberapa waktu lalu ketika ketua DPR RI, Mazuki Ali berkunjung ke Makassar menyatakan, selama ini dana yang dimiliki telah digunakan dalam berbagai keperluan. Hal itu guna menunjukkan keseriusan dalam hal pembangunan. Diantaranya perencanaan, administrasi dan pelelangan. Pada kesempatan itu, Marzuki juga menyatakan, FE Prof Dr Munarfah dan Prof Dr Idris baru saja datang dari Jakarta guna membahas lebih lanjut pembangunan gedung berlantai 12 ini. Sayangnya, hasil dari kunjungan kedua guru besar tersebut tak sesuai harapan. Pembangunan gedung FE tersebut terkendala pada persoalan anggaran karena adanya pengurangan subsidi pemerintah. (Pr06)


Kilas LK

Bestra Rekrut 46 Anggota Baru

Bengkel Sastra Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Bahasa dan Sastra (Bestra BSI FBS) UNM telah menggelar outdoor sebagai salah satu rangkaian kegiatan Ta’aruf Alam ke XII. Ta’aruf alam adalah istilah yang digunakan untuk perekrutan anggota baru di lembaga seni ini. Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari dan bertempat di kawasan Tonasa I, Balocci, Kabupaten Pangkep (27/4). Terkait dengan tema kegiatan, Kepala Suku Bestra, Hasrul Hendrawan, mengungkapkan semangat Bestra untuk tetap berkarya dan tetap menunjukkan eksistensinya setelah melewati masa-masa sulit adalah masksud dari

tema tersebut. Hasrul juga mengatakan, persoalan dana yang selama ini menjadi kendala klasik di setiap Lembaga Kemahasiswaan (LK) bukanlah penghalang untuk tetap melaksanakan agenda tahunan lembaga ini. Apatah lagi, pembekuan lembaga menjadi salah satu kendala untuk mendapat kucuran dana, baik dari pihak fakultas maupun universitas. “Mentaktisi hal itu, teman-teman melakukan penggalangan dana secara kreatif untuk membiayai kegiatan ini,” ujar nahkoda lembaga seni ini. Tak hanya itu, jumlah peserta Ta’aruf Alam tahun ini lebih banyak

Perkenalkan PKn UNM di Kancah Nasional

Sambungan dari hal. 1

Mahasiswa Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial ((PKn FIS) UNM hadiri kongres Himnas PKn Gebyar Civi Se-Indonesia. Kongres tersebut digelar di Balai Pertemuan Umum Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung, 25-27 April lalu. Beberapa item acara sebagai rangkaian acara kongres ini adalah pemilihan ketua umum Himnas PKn Gebyar Civi Se-Indonesia dan Seminar Nasional. Symposium nasional dengan tema “Membangun jati diri warga bangsa melalui pembangunan karakter warga negara dilihat dari perspektif PKn ini menghadirkan tiga pemateri. Diantaranya, Rektor Universitas Paramadina Jakarta, Prof Anis Baswedan Ph D, Direktor Universitas Terbuka, Prof Dr Azyumardi Azhd M A, dan Direktur Direktorat Kemahasiswaan UPI, Dr Cecep Darmawan S Pd SIP M SI. UNM sendiri diwakili enam orang mahasiswa, empat diantaranya dari angkatan 2010 dan dua dari angkatan 2006. Selain sebagai peserta, Himpunan PKn juga mengutus anggotanya untuk memperkenalkan bahwa ada jurusan PKn di Sulawesi Selatan terutama di UNM. Hal ini diungkapkan Ketua Umum Himpunan PKn FIS UNM. “Kita juga mau memperkenalkan kalau ada UNM dan UNHAS di Makassar yang punya jurusan PKn,” ujarnya. (Pr05)

muda itu dipastikan berantakan. “Pastinya kalau ada vonis bersalah dari pengadilan, maka kita akan berikan sanksi pemecatan, tak ada sanksi yang lain yang lebih layak bagi pelaku kriminal,” janji Pembantu Rektor III UNM. Hamsu A Gani kepada Profesi, kemarin.

3

dari tahun sebelumnya. Namun, peserta dinyatakan lulus audisi hanya berjumlah 52 dari 75 mahasiswa yang mendaftar. Hingga saat ini, jumlah perserta yang bertahan setelah mengikuti rangkaian outdoor tersisa 46 mahasiswa. Selebihnya mengalami ekstradisi. Salah satu calon anggota baru Bestra, Suaib, mengungkapkan ketertarikannya bergelut dalam lembaga seni Bestra ini. “Orang-orang di Bestra itu gila. Gila dalam artian selalu ingin menciptakan karya-karya baru. Selain itu Bestra juga sangat menjunjung tinggi rasa persaudaraan. Juga serasa mendapat keluarga baru jika bersama Bestra,” ujar mahasiswa eksp 2011 ini. (Pr22)

Penjara dan...

Jaksa Sulit Hadirkan Saksi Kunci Dalam persidangan Jaksa Penuntut Umum (JPU) kesulitan menghadirkan dua saksi kunci yang menyaksikan langsung pembunuhan korban. Dua saksi kunci itu yakni, pengemudi bentor, Daeng Sangkala yang berada di tempat kejadian saat pembantaian itu terjadi dan I Putu Justiasta, 20, Pendidikan Jurusan Sejarah FIS, rekan korban yang juga menjadi sasaran amuk para pelaku. Daeng Sangkala meninggal dunia saat perkara ini bergulir di Pengadilan Negeri Makassar. Ia menghemuskan nafas terakhirnya setelah terserang penyakit stroke. Padahal, sebagai orang yang pertama kali menemukan korban, kesaksian Sangkala sangat penting untuk mengungkap motif dan modus persitiwa nahas itu. “Saksi meninggal sebelum agenda pemeriksaan saksi, beliau sebanrnya hadir

saat pembacaan dakwaan,” ujar jaksa penuntut umum (JPU) Arie Chandra. Saksi lain, I Putu Justiasta, enggan memberikan kesaksian. Putu- sapaan akrabnya bersama korban menjadi sasaran penikaman belasan mahasiswa yang diduga akibat dendam. Namun, nyawa Putu bisa diselamatkan, meski terkena luka sabetan di bagian wajah dan punggung. Namun, saat keterangannya sangat dibutuhkan oleh sang pengadil, Putu malah pulang ke tanah kelahirannya di Bali beberapa saat setelah kejadian. Bukan hanya itu, Putu telah mengurus surat pindah untuk kuliah di salah satu universitas di Pulau Dewata itu. Padahal, peran tedakwa, Melky dalam ini sangat bergantung pada kalimat-kalimat yang akan diungkapkan saksi di depan mejelis hakim. Mejelis hakim pun meminta jaksa untuk menjemput paksa di Dednpasar, Bali. Sejauh ini, jaksa hanya bisa menghadirkan ibu korban sebagai saksi. “Kita susah menghadirkan saksi Putu karena kita tidak memiliki alamat jelas di Bali, tapi kita akan usahakan menjemputnya di Bali,” kata Arie kepada wartawan, saat persidangan pekan lalu.(Pr15)

Weekly News Profesi Edisi 17/Mei/2012


4

editorial

Berikan Sanksi Bagi Pelaku KASUS penikaman terhadap dua mahasiswa jurusan Sejarah beberapa bulan silam masih menyisakan sejumlah masalah. Beberapa orang tersangka belum juga mendapat sanksi hukum yang jelas. Padahal, kasus ini sudah lima kali disidangkan. Alibi tentang tidak mampunya Jaksa Penuntut Umum (JPU) menghadirkan saksi kunci, I Putu, menjadi tameng para hakim untuk tidak menetapkan sanksi. Belum lagi, birokrat UNM ternyata terkesan lepas tangan menangani kasus ini. Mereka mungkin tak menyadari kalau “rumah tangganya” lagi bermasalah. Ataukah memang menilai kasus ini hanyalah kasus biasa saja, miris. Melihat kondisi ini, tentu tidak ada salahnya jika stigma negatif menghinggapi kasus ini. Mungkinkah ada kongkalikong dalam kasus ini? Sebuah pertanyaan yang biasa namun mungkin tidak bisa untuk dijawab. Kecurigaan mengenai adanya konglemerasi ini, muncul akibat lambannya para pemilik hukum menangani kasus ini. Apalagi, masalah ini sudah berlarut-larut, tidak etis rasanya jika sampai saat ini juga belum ada titik terang mengenai kasus ini. Kalau, realitasnya seperti ini, mungkin wajar jika selama ini orang menilai hukum saat ini tidak lagi bergigi. Powernya hanya digunakan membela para kaum kapitalis yang tentunya memiliki finansial lebih. Terlebih, instansi sebesar UNM ternyata tidak memiliki kekuatan yang besar untuk menyelesaikan masalah seperti ini. Pantas saja, kasus demi kasus yang melanda UNM tak ada hentinya dan tak menemui ujung pangkalnya. Semoga saja, pihak birokrat terketuk hatinya dan sesegera mungkin menyelesaikan kasus ini, jangan sampai hanya berjalan seperti siput. (*)

Sudut +Penjara dan Pemecatan Menanti -Sanksi harus sepadan... +Fasilitas Tak Sepadan dengan Pembayaran -Hak dan Kewajiban Mesti Seimbang.... +Mimpi Mahasiswa Ekonomi Tertunda -Mimpi lagi...

Lintas UNM

4

Seminar Internasional

FT UNM Jadi Tuan Rumah Fakultas Teknik (FT) Universitas Neg-

eri Makssar (UNM) didaulat sebagai tuan rumah seminar internasional, Konvensi Nasional VI-Apektindo dan Temu Karya XVII FT-JPTK Se-Indonesia. Kegiatan tersebut digelar di Grand Clarion Hotel, 3-6 Mei. Acara ini resmi dibuka oleh Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nasional, Musliar Kasim. Dengan tema Reormulasi Paradigma Pendidikan Kejuruan, symposium ini menghadirkan sekitar tujuh ratusan dosen dan mahasiswa dari belasan Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Seminar ini menghadirkan Pemateri Prof. Ir. Illah Sailah, M.S, Direktur Pembinaan SMK Dikmen, Prof. Dr. Nor Aisyah Buang berasal dari Universitas Kebangsaan Malaysia, Pakar IT dan Pendidikan Kejuruan Malaysia, Prof. Dr. Ruhizan, Expert FPTK Jepang, Dr Joachim Dittrich, Direktur Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Prof. Dr. Supriyadi Rustad, Direktur

P2TK Dikmen, Surya Darma, M.Pa., Ph.D, Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Dikti Kemdikbud,. Ketua panitia, Husain Syam mengungkapkan, UNM telah mempersiapkan secara matang kegiatan ini. Lanjutnya, masing-masing fakultas teknik mempunyai giliran untuk untuk menjadi tuan rumah sesuai dengan kesiapannya. FT UNM merupakan salah satu fakultas yang dapat bersaing di papan atas dan dipandang siap menjadi tuan rumah. “Saya takutnya tuan rumah tahun depan tidak bisa menyamai pelaksanaan tahun ini”, tutur guru besar tersebut bercanda. Pemerintah provinsi Sulawesi Selatan dalam hal ini Asisten III Gubernur, Amal Natsir menitipkan harapan yang besar pada lulusan pendidikan kejuruan. “Semoga Sulsel mampu menjadi pusat pembangunan dan pelayanan di luar jawa”. Harapnya saat memberikan sambutan. (Pr24)

Mahasiswa FIS Hadiri Munas Sembilan mahasiswa Sejarah Fakultas Ilmu Sosial (FIS) UNM mengikuti seminar nasional di Universitas Padjajaran yang dirangkaikan dengan Musyawarah Nasional serta beberapa kegiatan yang bertemakan budaya dan sejarah. Seminar nasional ini dilakukan atas dasar program kerja Ikatan Mahasiswa Sejarah Se-Indonesia. Kegiatan ini dilaksanakan selama tiga hari, 25-28 April. Ada beberapa situs sejarah yang mereka kunjungi. Diantaranya museum geologi Bandung, gedung Sate (Bangunan Belanda), Kantor Gubernur, Masjid Raya, dan yang terakhir Gedung Asia Afrika. Tidak hanya itu, dalam rangkaian acara tersebut, perwakilan masing-masing universitas di berbagai daerah di Indonesia mendapat kesempatan untuk me-

nampilkan budayanya. Perwakilan UNM sendiri membawakan sebuah lagu sejarah serta berorasi tentang Himne BEM UNM. Menurut data panitia, ada 161 peserta dari berbagai Universitas Indonesia yang mengikuti kegiatan tersebut. Sulaiman, salah satu peserta mengaku bangga mewakili UNM dalam kancah nasional. Hanya saja, ia sedikit kecewa kepada pihak universitas karena tidak mendapat bantuan anggaran. Untungnya, pihak fakultas bisa memberikan mereka mereka anggaran. Menurutnya, pihak fakultas masih sedikit loyal karena masih memberikan bantuan walau dinilai tak mencukupi kebutuhannya. “Yang jelas hampir seratus persen dana yang kita gunakan adalah milik pribadi,” ungkap mahasiswa yang menjabat sekretaris umum Himpunan mahasiswa FIS UNM ini. (Pr25)

Weekly News Pelindung: Arismunandar Penasehat: Sofyan Salam, Andi Ihsan, Hamsu Abd. Gani, Nurdin Noni, Kamaruddin, Yusuf Syam Dewan Pembina: Abdullah Dolla, Hazaerin Sitepu, Mukramal Aziz, Uslimin Pemimpin Umum: Rahmat Fadhli, Pemimpin Redaksi: Isnaeni Dahlan, Sekretaris: Nur Hasni, Bendahara: Parni, Redaktur : Asri Ismail Reporter: Muhammad Yasir, Yeni Febrianti, Syamsul Alam, Soeparman Ismail, Rizki Army Pratama, Azhar Fadhil, Muhammad Ilham Nur, Fatma Husni, Khaerul Mustaan, Nur Lela, Sugianto, Hesikumalasari, Susi Amriani, Ary Utary Nur, Marwah Thalib, Fadilah Dwi Octaviani. Layouter dan Artistik: Imam Rahmanto. Redaksi LPPM Profesi UNM: Gedung Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM) Lt.I, Kampus Gunungsari Universitas Negeri Makassar (UNM) atau Kompleks Hartaco Indah Blok IV AB No.1, Telp.(0411) 887964, e-mail: profesi_unm@yahoo.com, Website: www.profesi-unm.org. Dalam proses peliputan, wartawan PROFESI dibekali tanda pengenal atau surat tugas dan dilarang meminta atau menerima pemberian dalam bentuk apapun.

Weekly News Profesi Edisi 17/Mei/2012


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.