1
Kasus Pemukulan Dua Mahasiswa FT
Husain Syam Menanti Proses Hukum
Dekan Fakultas Teknik (FT) Husain Syam dilaporkan ke Polsek Tamalate. Guru Besar FT itu diduga telah melakukan pemukulan terhadap dua mahasiswa Jurusan Elektronika, Ansar dan Eruinsah di area fakultas tersebut, Rabu (2/4). Nahas bagi keduanya, hanya karena tak memakai sepatu, mereka pun harus menderita luka pendarahan dan memar di bagian telinga dan pipi sebelah kiri. Ansar mengalami pendarahan di telinga kiri karena tinju dan Eruinsah memar akibat tamparan. Insiden itu bermula ketika Husain Syam dan jajarannya menyambangi Jurusan Teknik Elektronika. Saat itu, Husain Syam menegur mahasiswa yang memakai sandal di depan jurusan tersebut. Ia menanyai Ansar yang saat itu memakai sandal. Ansar mengatakan, menyimpan sepatunya di sekretariat Himpunan Mahasiswa Jurusan Elektronika. Sejurus langkah, dosen Teknik Mesin itu langsung melancarkan bogem mentah ke arah telinga kiri Ansar hingga mengeluarkan darah.
“Saya ditanya kenapa tidak pakai sepatu. Terus saya jawab sepatu saya simpan di sekretariat. Pak dekan bilang, ah banyak sekali bicaramu. Langsung saya dipukul di telinga sampai berdarah,” kisah mahasiswa angkatan 2011 ini sambil memperlihatkan bekas lukanya. Aksi pemukulan sang guru besar itu pun berlanjut lagi ketika Eruinsah diminta Pembantu Dekan Bidang Kemahasiswaan (PD III) FT untuk meminta maaf kepada dekan karena sempat tidak memakai sepatu. Ia pun menghadap untuk meminta maaf. Namun malang pula, Eruinsah justru mendapat tamparan keras di pipi kirinya oleh Husain Syam. “Heran ka waktu disuruh ka minta maaf ke pak dekan, padahal yang tegur ka PD III. Baru
FOTO: RIZKI-PROFESI
Dekan Fakultas Teknik (FT), Husain Syam.
memulai bicara sama pak dekan, ditampar mi pipiku,” jelasnya. Namun lucunya, para dosen dan jajaran dekan malah membiarkan aksi pemukulan itu terjadi tanpa melerai. Para dosen malah meminta agar Eruinsah pasrah dan tidak membela diri. Karena pendarahan di telinga, Ansar pun langsung melakukan pemeriksaan medis di Rumah Sakit Bhayangkara. Sedangkan, Eruinsah bergegas meninggalkan area kampus. Tak terima perlakuan dekan dua periode itu, keduanya kini melaporkan tindakan Husain Syam itu di Polsek Tamalate.
Bukan hanya itu, korban juga telah meminta bantuan pada Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Makassar untuk membantu proses pidana kasus ini. Hanya Maaf Terkait tudingan itu, Husain Syam tak membantah aksi pemukulan yang dilakukannya. Hanya saja, ia mengklaim dirinya melakukan pemukulan terhadap dua mahasiswanya tersebut sebagai bentuk pembinaan. “Spontan kejengkelan. Tapi perlakuan tersebut hanya sebatas hubungan antara orang tua dengan Bersambung ke halaman 4
Urai Data, Ungkap Fakta, Saji Berita
Weekly News Profesi Edisi 18 / April 2014
2
Kampusiana
www.profesi-unm.com @Profesi_Online
Transisi Bidikmisi Kacau SETELAH tiga bulan tertunggak, Beasiswa Pendidikan Mahasiswa Miskin Berprestasi (Bidikmisi) akhirnya cair, Jumat (28/3). Namun anehnya, penerimaannya hanya sampai Rp 1,5 juta. Jumlah Rp 1,5 itu dinilai tidak sesuai dengan kalkulasi jumlah Bidikmisi tiga bulan tersebut yang semestinya diterima. Sebab, dana perbulan untuk tiap mahasiswa Bidikmisi sebesar Rp 650 ribu. Hal ini pun disayangkan mahasiswa Prodi Ilmu Administrasi Negara angkatan 2010, Nasrullah, selaku penerima Bidikmisi. Ia mengatakan, seharusnya dana yang diterima sebesar Rp 1,95 juta. “Bila penerimaan dua bulan pun jumlah itu masih tidak sesuai kerena lebih banyak. Makanya kami (mahasiswa Bidikmisi, red) bingung ini, beasiswanya ditambah atau dikurangi,” ujarnya. Namun ia tetap bersyukur atas cairnya Bidikmisi ini. Diketahui, memang terjadi kebijakan baru yang menetapkan penerimaan beasiswa tersebut tidak lagi diterima untuk satu semester dalam satu kali pencairan. Hal itu pun sudah diterapkan pada akhir semester lalu. Tetapi sempat pula mengalami kemandekan satu bulan di akhir
tahun pada pencairan bulan Desember. Dimintai keterangan, Ketua Ikatan Keluarga Besar Bidikmisi (IKBM) Universitas Negeri Makassar (UNM), Yudi Arianto Latief, tidak mengetahui alasan pasti pemangkasan penerimaan bulanan Bidikmisi itu. Lanjut, Yudi mengungkapkan, lambatnya pencairan Bidikmisi itu menyebabkan banyaknya pula permasalahan pembiayaan yang dialami mahasiswa penerimanya. Mulai dari biaya seharihari, hingga harus mengutang kerena menunggu cairnya beasiswa tersebut. Namun, Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan (PR III), Heri Tahir justru menjelaskan, aliran dana Bidikmisi bukanlah urusan pihak UNM tapi antara Dirjen Dikti dan Bank Mandiri. Menurutnya, UNM hanya selaku fasilitator untuk menjembatani mahasiswa yang memenuhi syarat menerima beasiswa tersebut. “Persoalan besaran dana itu, bukan urusan UNM. Tapi uang beasiswa itu tetap ada di rekening mahasiswa masingmasing. Hanya diblokir supaya mahasiswa tidak habiskan sekaligus dan bukan peruntukannya,” terang Heri Tahir.
Fakultas Kini Bidik Pinisi SEPERTI berlian dalam kaca. Begitulah Menara Pinisi dari perspektif fakultas. Gedung megah itu rupanya masih memiliki banyak ruangan kosong atau belum terpakai. Tak ayal, jika dilirik fakultas agar bisa ditempati sebagai ruangan kuliah. Pasalnya, seluruh fakultas saat ini tak lagi mampu menampung mahasiswanya secara efisien. Itu dibuktikan dengan menumpuknya mahasiswa yang melebihi kapasitas di hampir setiap kelas. Hal itu juga ditengari gedung yang dibangun dan mengorbankan beberapa ruang kelas selama pembangunannya. Apalagi konstruksinya harus terhenti sementara penganggaran yang tidak berlanjut. Misalnya saja, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA). Sejak dibangunnya Science Square FMIPA, fakutas ini harus kehilangan ruang kuliahnya sebagaian karena dirombak untuk tempat gedung tersebut nantinya. Pembantu Dekan Bidang Akademik (PD I) FMIPA, Muharram pun menyatakan ingin meminta beberapa ruang
perkuliahan di Pinisi. “Saya mau minta satu lantai kalau memang masih banyak ruang yang kosong, mending dipakai kuliah dari pada hanya dibiarkan kosong,” terangnya saat ditemui di ruanga kerjanya, Rabu (26/3). Muharram mengakui, pembangunan gedung baru FMIPA yang belum rampung hingga saat ini berdampak pada berkurangnya ruang perkuliahan. Namun, jika UNM ternyata memiliki gedung yang lain dengan ruangan yang nyaman untuk kuliah, itu mestinya digunakan untuk mahasiswa. Menanggapi hal itu, Kepala Biro Administrasi Perencanaan dan Sistem Informasi (BAPSI), Ismail, menegaskan, setiap ruang di Pinisi telah ada yang akan menempati sesuai pencanaan. Hanya saja, beberapa di antaranya belum berpindah ke Pinisi. Selain itu, memberikan ruangan di Pinisi kepada salah satu fakultas terkesan diskriminatif dan hal itu bisa memicu fakultas lain untuk meminta ruangan juga. (sul)
Weekly News Profesi Edisi 18 / April 2014
Itu juga dibenarkan Kepala Sub Bagian Kemahasiswaan, Syamsul Bahri. Ia mengatakan, dirinya telah menanyakan hal itu kepada pihak Bank Mandiri. Penerimaan Rp 1,5 perbulan itu merupakan kebijakan baru Dirjen Dikti kepada Bank Mandiri selaku rekanan. “Memang Rp 650 ribu dananya masing-masing mahasiswa perbulan. Tapi yang dibolehkan untuk ditarik hanya Rp 500 ribu, makanya yang bisa diterima sekarang hanya Rp 1,5 juta,” jelasnya. (mus)
MKU Kok Direvisi? ILMU Kealaman Dasar (IAD), Ilmu Sosial Budaya Dasar (ISBD), Filsafat Ilmu, dan Kehidupan Bermasyarakat, kini dihapuskan dari Mata Kuliah Umum. Kebijakan tersebut diputuskan berdasarkan rapat senat Universitas Negeri Makassar (UNM), 7 Maret lalu dan akan diberlakukan pada tahun ajaran 2014/2015 mendatang. Sementara, mata kuliah Agama, Pendidikan dan Kewarganegaraan (PKn), Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia tetap akan dilangsungkan karena bersifat Mata Kuliah Umum Wajib Nasional (MKUWN). Menurut Kepala Unit Pelaksana Tugas (UPT) MKU, Rifdan, beberapa MKU yang tidak dihapus dimaksukan agar semua fakultas, jurusan dan program studi (prodi) bebas untuk memprogram atau tidak MKUWN tersebut. “Itu bergantung visi misi dan kebutuhan masing-masing prodi,” terangnya. Menanggapi kebijakan tersebut, Ketua Jurusan Geografi, Nur Zakaria Leo, mengungkapkan, penghapusan empat MKU itu diputuskan secara semena-mena. “Kalau kebijakan penghapusan mata kuliah tersebut berdasarkan kesepakatan secara menyeluruh atau nasional itu tidak ada masalah. Tapi kalau kebijakan ini berskala lokal atau UNM saja yang seperti itu, perlu di bicarakan dengan dosen-dosen yang mengajar MKU tersebut mengenai keputusan itu. Jangan memutuskan secara sepihak saja!” ujarnya. (sam/pr21) Urai Data, Ungkap Fakta, Saji Berita
Kilas LK
www.profesi-unm.com @Profesi_Online
3
PUSDAMM FBS
HMK KIMIA
Jalin Silaturahmi Lewat Eksoterm HIMPUNAN Mahasiswa Kimia (HMK) Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Negeri Makassar (UNM), menggelar Eksploratiaon Talent of Chemistry (Eksoterm) dengan tema “Merajut Tali Silaturahmi dengan Semangat untuk Meningkatkan Chemistry antar Civitas Kimia” di kampus UNM sektor Parangtambung pada 24 Maret hingga 27 April mendatang. Selaku ketua pelaksana, Diana Londong Salu, mengharapkan dengan adanya kegiatan ini terjalin silaturahmi antar angkatan, terkhusus bagi angkatan 2013 yang masih malu-malu bahkan takut dengan seniornya. “Sesuai dengan temanya, kegiatan ini bertujuan merajut silaturahmi antar civitas kimia dengan semangat kebersamaan. Dengan demikian, diharapkan tak ada lagi adinda-adinda 2013 yang malu-malu dan bahkan takut, karena kami ingin menekankan bahwa kita itu keluarga” harap mahasiswa 2012 ini. Dalam kegiatan ini terdapat beberapa rangkaian kegiatan di berbagai bidang, seperti olahraga, bidang akademik, bidang sastra, dan bidang kesenian yang menawarkan enam belas paket kegiatan. Selain itu, Hendri Sanjaya selaku ketua HMK menjelaskan bahwa kegiatan ini tak hanya diikuti oleh mahasiswa kimia saja. Namun alumni, asisten dan bahkan dosen juga turut berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. (pr58)
Sudut + Husain Syam Menanti Proses Hukum - Jadilah pendidik beradab...! + Transisi Bidikmisi Kacau - Awasi Prosesnya...! + Amri Harapkan Kampus Beradab - Semoga transisi lebih cepat... Dg. Lu’
Urai Data, Ungkap Fakta, Saji Berita
Amri Harapkan Kampus Beradab
GEMA Mukhtamar XIV yang digelar PUSDAMM FBS di Masjid Sa’ad Bin Muaz, Jalan Muhammad Tahir, menjadikan Amri Amsyari Said sebagai ketua terpilih PUSDAMM periode (1435-1436 H), Minggu (16/3). Ketua terpilih, Amri Amsyari Said mengungkapkan, menjadi ketua di suatu lembaga dakwah adalah hal yang berat. “Ini bukan untuk didiamkan, namun yang terpilih harus menjalankan amanah yang diemban dengan sungguh-sungguh ini,” ujar mahasiswa pendidikan Bahasa Inggris ini. Ia berharap, mampu menjadikan PUSDAMM lebih baik ke depannya. “Ini amanah dan membumikan dakwah di FBS adalah sebuah keharusan,” tambah mahasiswa angkatan 2011 ini. Sementara itu, Ketua demisioner, Ruslan mengharapkan ketua umum terpiih mampu menahkodai PUSDAMM. “Semoga nantinya kedepannya mampu menunjukkan progres yang jauh lebih baik ketimbang periode sebelumnya,”
harapnya. Mukhtamar ini mengangkat tema “Refleksi Pergerakan Dakwah kampus Ungu Menuju Kampus Beradab” dan mengajak para kader pelanjut estafet untuk menciptakan peradaban di kampus FBS. Ketua Panitia, Zulfikar mengungkapkan, makna peradaban pada tema kegiatan mukhtamar kali ini adalah terciptanya kampus yang islami yang senantiasa menjunjung tinggi nilai-nilai islam sehingga tidak ada lagi sekat antara agama dan akademik. “Arti peradaban juga dimaknai sebagai indikator penanaman nilai Quran dalam sendi-sendi kehidupan,” ungkapnya. Ia mengharapakan dengan terciptanya peradaban dalam kampus agar mampu melahirkan generasi rabani. “Generasi rabani yakni generasi yang menanamkan nilai-nilai islam dalam pengaktualan tingkah lakunya serta senantiasa berdalil pada Al-Qur’an dan Sunnah,” jelasnya. (pr56/pr30)
HMPS Antropologi
Minim Dana, POM Tetap Jalan MESKIPUN belum mendapatkan dana dari pihak jurusan Pendidikan Antropologi Fakultas Ilmu Sosial (FIS). Pekan olahraga Mahasiswa (POM) yang digelar Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Antropologi tetap berjalan dengan meriah di Kampus UNM Gunung Sari, Kamis (3/4). Acara yang mempertandingkan beberapa cabang olahraga untuk mahasiswa seFakultas Ilmu Sosial ini hanya memakai dana pribadi dan melalui penggalangan dana yang diadakan oleh panitia. Ketua panitia POM, Junaedi mengungkapkan, meskipun tidak ada anggaran dari pihak fakultas. Dirinya mengaku tetap optimis kegiatan yang kali pertama diadakan oleh Jurusan Antropologi melibatkan semua jurusan yang ada di FIS akan berjalan lancar dan meriah. “Kami memang belum mendapatkan dana dari
pihak fakultas maupun dari jurusan jadi selama ini dana hanya diambil dari hasil penggalangan dana dari panitia,” ungkap mahasiswa angkatan 2012 ini. Menanggapi hal itu, Sekretaris urusan Pendidikan Antropologi, Abdul Rahman mengungkapkan, dirinya sangat bangga dan salut karena bisa melaksanakan pekan olahraga ditengah karut marut keuangan kampus. “Saat ini pencairan dana hampir di seluruh fakultas sangatlah sulit, semua tahu itu, dan saya sangat mengapresiasi para panitia yang antusias dan semangat dalam menyukseskan acara ini,” ujarnya. POM I yang dihelat selama satu minggu ini mempertandingkan beberapa cabang olahraga dan mendapat antusias dari mahasiswa. Adapun beberapa cabang yang dipertandingkan seperti futsal, volley, takrow, catur dan beberapa olahraga tradisional seperti pertandingan bakiak. (pr13)
Weekly News Profesi Edisi 18 / April 2014
4
EDITORIAL
Didik Dekan Bandel
P
erlakuan tidak terpuji kembali dilakukan kaum pendidik kampus. Bukan sekadar dosen biasa, tindakan itu justru dilakukan oleh seorang yang bergelar mahaguru dan bahkan dengan jabatan yang disandangnya sebagai pemimpin fakultas. Ialah Husain Syam, Dekan Fakultas Teknik (FT) Universitas Negeri Makassar (UNM) yang kini jadi perbincangan hangat dua hari terakhir ini setelah aksi “koboinya” kepada dua orang mahasiswanya. Tak pelak, sikap represifnya itu kini berujung pada proses hukum pidana. Pasalnya, imbas terburuk dari perlakuan sang profesor itu bukan hanya menyerang fisik mahasiswa namun juga psikis dan bahkan trauma. Ya, hanya gara-gara sandal, kedua mahasiswa itu menderita luka hantaman tinju di area kepalanya. Suatu perlakuan yang tak dapat dibenarkan, apalagi dilakukan oleh seorang yang bergelar pendidik dan mahapendidik. Lebih parahnya, aksinya malah dipertontonkan di hadapan sivitas kampus. Bagai membenarkan, dosen dan jajaran dekan itu melakukan pembiaran terhadap tindakan kriminal dekan itu. Wajar saja, bila korban yang meskipun mahasiswanya tidak terima atas hal itu. Patutkah seorang pendidik, dekan, atau akademisi melakukan kriminalisasi dalam kampus? Anarkisme yang sering dialamatkan kepada mahasiswa tidak bakal bisa diredam bila pendidiknya saja berbuat demikian. Jika figur pendidik berlaku demikian, tak ada lagi teladan bagi kita sebagai calo pendidik. Tanpa memandang jabatan, semestinya setiap perilaku kekerasan tidak mudah “diobral”. (*)
4
Lintas UNM FMIPA Miliki Dua Profesor Baru
Prof. Dr. Ruslan, M.Pd dan Prof. Dr. rer. nat. Muharram, M.Si kini resmi menjadi Guru Besar baru di Universitas Negeri Makassar (UNM) atas penelitiannya masing-masing di bidang Ilmu Penelitian dan Evaluasi Pendidikan Matematika dan bidang Ilmu Kimia Organik. Keduanya dikukuhkan Rektor UNM, Arismunandar, saat acara Pengukuhan Profesor di Ruang Teater gedung Pinisi lt. 3, Rabu (26/3). Ruslan mengungkapkan, gelar baru yang diperolehnya dapat menjadi amanat mulia. Ia sangat berterima kasih serta memberi penghargaan yang setinggi-tingginya kepada rekanrekannya dukungan moril maupun materil yang diterimanya selama ini. Ia juga berharap, ilmunya dapat menjadi amal jariah. “Kehormatan guru besar ini adalah amanat yang mulia dari
Allah dan tanggung jawab yang besar bagi saya,” ungkap dosen Matematika Fakultas Matematika dan Imu Pengetahuan Alam (FMIPA) ini. Sementara itu, Arismunandar mengatakan, menjadi seorang yang bergelar profesor bukanlah pekerjaan yang mudah. Menurutnya, prestasi kedua dosen FMIPA tersebut bukan hanya milik pribadi namun menjadi prestasi universitas juga. Kini, total guru besar di UNM telah berjumlah 68 orang. “Prestasi kedua profesor tersebut menjadi bentuk aktualisasi akademik UNM sebagai universitas pencetak tenaga pengajar,” ujarnya. Arismunandar juga berharap agar dosen UNM yang telah bergelar doktor segera belajar lebih giat untuk menjadi seorang profesor. “Saya sangat mengharapkan teman-teman doktor mengejar gelar profesor ini,” ujarnya. (pr03/pr45)
Sambungan dari halaman 1
Husain Syam Menanti Proses Hukum anak,” kilah dekan dua periode ini. Namun, ia mengaku telah meminta maaf kepada para korban. Dosen Jurusan Teknik Mesin ini mengharapkan agar persoalan ini bisa diselesaikan secara kekeluargaan. “Kalau memang salah, saya meminta maaf atas kejadian tersebut,” sesalnya. Selaku pejabat kampus, ia menyadari telah bertindak represif terhadap mahasiswanya yang berujung pendarahan pada bagian telinga salah seorang korban. Menanggapi kejadian itu, Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan (PR III), Heri Tahir, mengatakan, belum mencari tahu pasti penyebabnya. Namun menurutnya, pemukulan kepada
mahasiswa merupakan tindakan kriminal. “Negara kita ini negara hukum. Jadi hal itu bisa dilaporkan. Tapi saya belum cari tahu kejadian itu,” tegas pakar hukum pidana itu. Sementara itu, Kapolsekta Tamalate Kompol Suaib Madjid yang dikonfirmasi membenarkan laporan dua mahasiswa FT itu dan akan segera menindaklanjuti kasus tersebut. “Sudah masuk laporan,” singkat Suaib via telepon. (pr26) Nama yang tercantum dibawah ini tidak lagi tercatat sebagai magang LPPM Profesi UNM: • Asriadi • Rufaidah
Weekly News Pemimpin Umum: Sutrisno Zulkifli, Pemimpin Redaksi: Imam Rahmanto, Sekretaris: Azhar Fadhil, Bendahara: Ary Utary Nur, Kepala Penyiaran: Rizki Army Pratama, Kepala Online: Muh. Yasir, Kepala Litbang: Yeni Febrianti, Pemimpin Perusahaan: Nurlela, Redaktur: Khaerul Mustaan, Susi Amriani Fotografer: Andi Baso Sofyan Layouter/ Desainer Grafis: Kasdar Kasau, Manager Sirkulasi: Syamsul Alam, Manager Iklan: Andi Sadriani Reporter: Arnawan Arief, Awal Hidayat, Febriawan Djalil, Mentari Jati Pratiwi, Nisrawati, Nurfadly, Nurul Irsal Amalia, Rachmat Wajo, Rajab, Ari Maryadi, Agung Rinaldy Malik, Rosni Armin. Redaksi LPPM Profesi UNM: Kompleks Hartaco Indah Blok IV AB No.1, Telp.(0411) 887964, e-mail: profesi_unm@yahoo.com, Website: www.profesi-unm.com. Dalam proses peliputan, wartawan PROFESI dibekali tanda pengenal atau surat tugas dan dilarang meminta atau menerima imbalan dalam bentuk apapun.
Weekly News Profesi Edisi 18 / April 2014
Urai Data, Ungkap Fakta, Saji Berita