Edisi 1

Page 1

1

Pusat KKN Tak Becus Membeludaknya peserta KKN tahun ini malah membuat Pusat Kuliah Kerja Nyata (KKN) kebingungan. Tak pelak, lembaga di bawah naungan Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM) itu menuai kecaman. Meski untuk pertama kalinya jumlah peserta KKN mencapai 4.040 mahasiswa yang disebut sebagai pendaftar terbanyak sepanjang sejarah, ternyata menimbulkan masalah. Terbukti, dalam prosesnya, beberapa mahasiswa mengeluhkan perihal kinerja pusat KKN yang tidak becus. Hal itu diungkapkan mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP), Syahrul. Menurutnya, dari segi proses pendaftaran begitu rumit dan membingungkan. “Terlalu banyak langkah-langkah yang harus dilakukan, tidak hanya di ruangan yang berbeda, bahkan untuk mengambil bukti pembayaran KKN harus di gedung berbeda,” keluhnya. Tidak hanya dipersulit oleh proses administrasi, hingga pelaksanaan pembekalan dan pelepasan KKN secara resmi oleh Rektor di gedung Pinisi, Kamis (26/6), peserta KKN utamanya KKN Program Pengalaman Lapangan (PPL) belum mendapatkan jas almamaternya. Alasannya, pihak Pusat KKN terlambat merampungkan jaket se­ suai jumlah peserta dan tidak mampu melayani keseluruhan mahasiswa sekaligus. Lokasi Peserta Amburadul Pengelolaan KKN tahun ini diperparah dengan buruknya kinerja Pusat KKN dalam mengatur penempatan lokasi pengabdian. Selain dianggap lambat, pengumuman yang dipublikasikan di website UNM, Senin (30/6) lalu banyak kesalahan. Sejumlah nama tercatat ganda di kabupaten berbeda. Urai Data, Ungkap Fakta, Saji Berita

SAMBUTAN. Rektor UNM, Arismunandar saat memberikan sambutan dan melepas secara resmi peserta KKN-Reguler angkatan XXXI dan KKN-PPL angkatan IX di pelataran gedung Pinisi, Kamis (26/6). FOTO: SOFYAN-PROFESI

Tidak sedikit pula mahasiswa yang mengeluhkan namanya tidak tercantum dalam pengumuman. Bahkan kesalahan dalam pengumuman itu mencapai 200 le­ bih nama. Menindaklanjuti hal tersebut, sehari setelahnya, Pusat KKN mempublikasikan revisi pengumaman. Ironinya lagi, tetap masih banyak kesalahan dalam peng­ umuman setelah dilakukan revisi tersebut. Salah seorang mahasiswa Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS), Rizal menilai, kinerja Pusat KKN dalam mengelola pelaksanaan KKN tahun ini begitu buruk. “Pengelolaan penempatan peserta tidak terkoordinir dengan baik, ada yang double namanya, ada yang tidak ada namanya. Sudah direvisi bukannya tambah bagus malah semakin tidak jelas,” katanya. Senada, mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial (FIS), Rudi menyayangkan begitu banyak kesalahan dalam pengelolaan KKN tahun ini. “Sepertinya UNM tidak siap dalam menyelenggarakan KKN tahun ini,” nilainya. Menanggapai hal tersebut, Kepala Pusat KKN, Muhammad Rakib membenarkan banyaknya kesalahan dalam pengumuman penempatan lokasi peserta baik sebelum maupun sesudah direvisi. Ia beralasan, kesalahan tersebut disebabkan

oleh mahasiswa sendiri yang keras kepala mengatur penempatannya. “Mahasiswa selalu mencari jalan agar penempatan lokasi sesuai keinginannya. Selain itu, kesalahan oleh mahasiswa saat mengisi biodata utamanya kejelasan program studi juga menjadi penyebab tidak tercantumnya nama mahasiswa saat dilakukan revisi penempatan lokasi,” terang Rakib. Pria yang belum setahun mengepalai Pusat KKN ini melanjutkan, akibat kekacauan dalam penentuan lokasi peserta KKN reguler, pengumuman lokasi untuk peserta KKN-PPL pun ikut terlambat dirampungkan. “Pengumuman Lokasi KKN-PPL baru bisa diumumkan pekan depan setelah pemilihan umum Presiden, sementara pembekalan khusus akan dilaksanakan awal Agustus,” terangnya. Sementara itu, mahasiswa Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK), Fadli menilai, pihak pusat KKN selain tidak terkoordinir dengan baik, juga tidak tegas dalam menjalankan tugas. Hal tersebut terbukti dengan mudahnya mahasiswa dapat menggonta-ganti lokasi KKN. “Staf KKN terlalu mudah diatur oleh mahasiswa, yang sebe­ lumnya sudah diatur malah diatur kembali. • Bersambung ke halaman 4

Weekly News Profesi Edisi 01 / Juli 2014


2

Kampusiana

www.profesi-unm.com @Profesi_Online

BPKP: Korupsi UNM Ngeri DUGAAN penggelembungan anggaran (mark-up) pengadaan alat laboratorium Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) sejak akhir tahun lalu yang diduga merugikan negara sebesar Rp13 Miliar hingga saat ini belum juga menemui titik terang. Namun, Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) mensinyalir, jumlah kerugian negara atas kasus tersebut lebih besar dari sebelumnya. Hal tersebut diungkapakan Kepala Bidang (Kabid) Investigasi BPKP, Dani Kusnandar saat ditemui wartawan Profesi (4/7). “Kasus korupsi yang ada di UNM ini kalau angkanya sudah keluar, wah bakal mengagetkan hasilnya. Tetapi saya belum bisa memberi kepastian jumlah kerugian yang dihasilkan, tapi hasilnya betul-betul mengerikan,” ungkap Dani. Ia pun menambahkan, penyelesaian kasus korupsi yang tengah dalam penyelidikan tersebut tidak segampang membalikkan telapak tangan. “Cukup sulit menghadapi kasus tersebut karena yang dihadapi adalah orang-orang pintar, yang terlibat pun para professor dan doktor, dalam kasus ini bisa saja yang bersangkutan menghilangkan bukti-bukti tanpa jejak,” katanya. Sementara itu, Penyidik Polda Sulselbar, Rahmat, menerangkan, kasus tersebut masih terus dalam proses penyidikan dan pengumpulan bukti-bukti adanya pelanggaran. “Kami tinggal menunggu audit dari BPK, setelah itu langsung kami serahkan ke kejaksaan tinggi. Tapi sejauh ini kami masih terus

Kasus korupsi yang ada di UNM ini kalau angkanya sudah keluar, wah bakal mengagetkan hasilnya. Kabid Investigasi BPKP, Dani Kusnandar.

melakukan penyidikan atas berkas-berkas yang akan dijadikan sebagai bukti,” ungkap Rahmat. Namun dari data yang dihimpun Profesi, jumlah dugaan korupsi dari hasil penyidikan kasus ini mencapai Rp36 Miliar dari jumlah total yang dianggarkan Rp40 Miliar. Di tempat berbeda, Dekan FIK, Arifuddin Usman, menolak memberi keterangan sebelum ditanyai terkait hal tersebut. Ia malah mengusir dan berdalih tak mengenal reporter Profesi. “Saya tidak kenal dengan pers mahasiwa (Profesi, red). Saya tidak mau bicara de­ngan kalian. Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) tidak mengenal yang namanya Profesi,” geramnya. Sejak bergulirnya kasus korupsi yang melibatkan elit pejabat UNM tersebut, nampaknya akan menjadi boomerang yang sewaktu-waktu akan meledak. Sebelumnya, kasus tersebut telah menjadikan Kepala Biro Administrasi Umum dan Keuangan (BAUK), Syatir Mahmud sebagai tersangka. (bri)

PD III FBS Tak Tahu Uang Mahasiswa SEJAK dibekukannya Biro Kegiatan Mahasiswa Fakutas (BKMF) dan Biro Kegiatan Mahasiswa Jurusan (BKMJ) di Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS), sampai saat ini dana kemahasiswaan tak kunjung jelas rimbanya. Bahkan Pembantu Bidang Kemahasiswaan (PD III) FBS, Syukur Saud mengaku tidak tau perihal tersebut. “Saya tidak tahu lagi soal dana kemahasiswaan, FBS juga tidak pernah menerima lagi,” tuturnya Selasa (8/7). Lebih lanjut dosen jurusan Bahasa Jerman ini mengungkapkan, adapun dana yang diterima fakultas dari rektorat, langsung dikelola oleh bendahara dan dibagikan Rp10 juta per program studi (prodi) berdasarkan kebutuhan. Senada, Pembantu Dekan Bidang Administrasi Umum dan Keuangaan (PD II), Anshari membenarkan pernyataan Syukur. Menurtnya, semenjak dibekukannya BKMF dan BKMJ, anggaran yang diterima hanya untuk membiayai kegiatan prodi,” tambahnya. Ironinya, Bengkel Sastra (Bestra) yang notabene merupakan BKMJ tetap mendapatkan bantuan anggaran dari fakultas. Namun, Syukur berdalih status non aktif yang diberikan kepada lembaga kemahasiswaan lain tidak berlaku terhadap organisasi seni ini. Ia menganggap Bestra bukanlah lembaga kemahasiswaan tetapi kegiatan mahasiswa prodi. "Bestra tetaplah aktif tapi bukan sebagai lembaga, Bestra kini hanya kegiatan mahasiswa," tegasnya. (mjr)

Lomba Anak Islami Kopma Almamater

Pahamkan Agama Sejak Dini

DALAM mengisi program kerja Ramadan, Unit kegiatan Mahasiswa (UKM) Koperasi mahasiswa (Kopma) UNM menyelenggarakan Lomba Anak Islami di Ballroom Hotel Lamaccca, Selasa (8/7). Sebanyak lima panti asuhan dan satu Taman Pendidikan Al-Quran (TPA) berpartisipasi menyertakan anak-anak binaannya dalam lomba yang dihelat sejak pagi hingga Sore

menjelang buka puasa ini. Beberapa Lomba tersebut di antaranya, lomba lari “malaikat”, lomba menyusun huruf hijaiyah dan lomba mewarnai. Kegiatan dengan tema Berbagi dan Terseyum Bersama Kopma Almamater UNM ini juga sekaligus dirangkaikan dengan acara buka puasa. Menurut Ketua Umum UKM Kopma, Nur Afni, lomba ini bertujuan untuk melatih cara berfikir anak dan secara ti-

Weekly News Profesi Edisi 01 / Juli 2014

dak langsung menanamkan nilai-nilai islami. “Lomba ini diharapkan bisa menjadikan anak-anak lebih terampil dalam berkreasi secara islami,” ungkapnya. Nur Afni menambahkan, walaupun lomba ini diadakan saat puasa, tidak menjadikan anak-anak yang mengikuti lomba ini lesu. “Ternyata mereka sangat bersemangat dan mampu menyelesaikan semua lomba dengan baik,” harapnya. (mad) Urai Data, Ungkap Fakta, Saji Berita


Kilas LK

www.profesi-unm.com @Profesi_Online

UKM SAR 2014-2015

Lanjutkan Misi Kemanusiaan SEBANYAK 15 pengurus Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Search and Rescue (SAR) UNM periode 2014/2015 dilantik di ruang Senat lantai 3 Gedung Rektorat Lama, Senin (7/7). Kegiatan tersebut dirangkaian dengan pembukaan rapat kerja UKM SAR UNM periode 2014/2015. Ketua Umum UKM SAR UNM terpilih, Muhammad Arfan Hardiansyah mengungkapkan, akan meneruskan estafet kepe­ ngurusan dengan menitikberatkan pada nilai-nilai kemanusian yang harus dijunjung oleh segenap pe­ ngurus yang baru dilantik. “Kita inginkan kerja sama dan memiliki rasa bertanggung jawab untuk bersama-sama melaksanakan pelaksanaan operasi kemanusiaan,” harapnya. Sementara itu, mantan Ketua Umum UKM SAR UNM, Adi Muammar Mirsan menyarankan pembenahan secara internal dalam lingkup internal UKM SAR. “Kembangkan kerja sama dan saling pengertian antar sesama agar tercapainya tujuan lembaga,” pesannya. Dalam pelantikan tersebut, Rektor UNM, Arismunandar hanya diwakili Kepala Bagian Kemahasiswaan, Jufri. Termasuk Pembantu Rektor III, Heri Tahir berhalangan hadir dalam kegiatan tersebut. (whd)

Sudut + Pusat KKN Tak Becus - Ngeri juga kalau begitu... + BPKP: Korupsi UNM Ngeri - Birokrat Pura-pura Tak Tahu... + PD III FBS Tak Tahu Uang Mahasiswa - Jadi ikut-ikutan Tak Becus...

Dg. Lu’

Urai Data, Ungkap Fakta, Saji Berita

3

Perempuan Kembali Pimpin Bestra BIRO Kegiatan Mahasiswa Jurusan (BKMJ) Bengkel Sastra (Bestra) Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS) UNM kembali di­ pimpin seorang perempuan. Sinta dipercaya menahkodai Bestra setelah terpilih dalam kegiatan Dialog Alih Generasi de­ ngan tema Tunjuk Cahaya Rebut Matahari yang digelar Bestra di Benteng Somba Opu, Rumah Adat Pangkep, (20-22/6). Hal ini, menjadikannya sebagai kepala suku bestra perempuan keempat. Mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia ini mengungkapkan, menjadi seorang kepala suku ten-

tunya memiliki tanggung jawab yang besar. Ia pun menganggap jabatan yang diembannya sekarang memiliki tantangan yang besar. “Bestra memiliki anggota yang banyak dan mengatur regulasi internal merupakan tantangannya,” ujarnya. Ia berharap mampu membangun nama Bestra ke depan agar lebih baik. Hubungan yang baik antar sesama ka­ der menjadi titik utama yang akan diba­ ngun. “Kedepan, membangun hubu­ ngan internal dan eksternal Bestra tetap menjadi fokus utama dalam kepe­ngurusan,” tambahnya. Sementara itu, mantan Kepala Suku Bestra, Ilyas Sainuddin mengungkapkan, menyiapkan kader yang baik merupakan kunci sukses untuk Bes­tra ke depannya. “Semoga mampu menciptakan kader yang militan,” ujarnya. (arm)

LKIMB Beri “Kurma” di Ramadan DALAM rangka menyemarakkan Ramadan, Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Lembaga Kajian Ilmiah Mahasiswa Bertakwa (LKIMB) UNM menggelar Kuliah Umum Seputar Ramadhan (Kurma). Kegiatan ini untuk pertama kalinya digelar dengan tajuk Menjadi Muslim Kaffah dalam Madrasah Ramadan di ruang Se­nat lantai 3 Gedung Rektorat Lama, Minggu (6/7). Ketua Umum LKIMB, Muhammad Saifullah mengemukakan, tujuan digelarnya Kurma, sebagai ajang silaturahmi. “Dengan adanya kegiatan ini, kita bisa berkumpul sekaligus bersilaturahmi antara kader internal, alumni, fungsionaris LK, bahkan anak-anak panti asuhan,” tuturnya. Sementara itu, Kepala Bidang Kerohanian LKIMB, Ruslan mengungkapkan, dengan tema tersebut diharapkan mampu

menjadi tolak ukur bagi peserta Kurma kali ini. “Kaffah artinya total, tidak parsial. Jadi selama bulan Ramadan ini, kita sadar pentingnya bulan ini sebagai bulan pelatihan untuk kesabaran dan menahan diri, supaya bisa menjadi Muslim yang sejati,” jelas mahasiswa Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS) ini. Namun pada pelaksanannya, hanya tampak hadir beberapa peserta Kurma dari alumni dan peserta dari lembaga kemahasiswaan lainnya. Andi Paralangang, pemateri Kurma sekaligus salah satu alumni LKIMB menduga kurangnya sosialisasi menjadi pemicu sepinya kuliah umum tersebut. Selain pemberian materi kuliah umum, dalam rangkaian Kurma, turut diberikan pula donasi kepada panti asuhan di sekitar Gunung Sari, dan acara buka puasa bersama. (whd)

Weekly News Profesi Edisi 01 / Juli 2014


4

EDITORIAL

Berhenti Kecewakan Mahasiswa!

P

usat Kuliah Kerja Nyata (KKN) Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM) perlu berbenah. Sangat disayangkan, sejak pembukaan pendaftaran hingga menjelang jadwal pemberangkatan KKN Reguler angkatan XXXI dan KKN-PPL Terpadu angkatan IX tahun ini, Pusat KKN belum menunjukkan kinerja maksimal. Terbukti, keluhan dan kritikan dari peserta KKN terus mengalir. Untuk mendaftarkan diri saja, mahasiswa yang hendak mengabdikan dirinya kepada masyarakat tersebut mesti melalui proses administrasi yang berbelit-belit, padahal di era yang serba online saat ini, Pusat KKN mestinya mampu menyederhanakan proses administrasi sehingga lebih efektif dan efisien. Seakan tidak siap, beberapa kali mahasiswa juga dibuat menunggu hanya untuk mendapatkan jaket sebagai identitas utama peserta KKN. Buruknya kinerja Pusat KKN semakin nampak saat mengatur penempatan lokasi pengabdian peserta. Setelah dibuat menunggu, mahasiswa harus merasa kecewa lantaran banyaknya kesalahan dalam penempatan lokasi yang dipublikasikan. Namun, seakan tidak belajar dari kesalahan, lagi-lagi mahasiswa harus dikecewakan karena revisi pengumuman yang dikeluarkan pihak Pusat KKN masih banyak terdapat kesalahan. Akibatnya, masalah ini menimbulkan efek domino kepada peserta KKN-PPL Terpadu yang saat ini masih merasa “digantung” atas kepastian lokasi pengabdian yang tak kunjung ditetapkan. Perlu dicamkan, bukan kali pertama UNM menyelenggarakan KKN. Tiap lini harusnya sudah terbiasa dalam melaksanakan tupoksinya masing-masing. Konsistensi dan ketegasan juga sangat penting agar tidak begitu mudahnya memberikan pemakluman bahkan sampai mau diatur-atur oleh mahasiswa yang dijadikan kambing hitam penyebab kekacauan. Nasi sudah jadi bubur. Sudah saatnya menyelesaikan bengkalai yang masih tersisa. Sudah seharusnya kesalahan dijadikan pelajaran agar pengelolaan KKN lebih baik di tahun mendatang, sehingga tidak ada lagi mahasiswa yang “digantung” ataupun terusterus dikecewakan. (*)

4

Lintas UNM

Heri Tahir Ajak Mahasiswa Buka Bersama SUDAH menjadi tradisi, Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan, Heri Tahir setiap tahun di bulan Ramadan mengadakan buka puasa bersama. Bertempat di kediamannya, Bumi Tamalanrea Permai (BTP), pakar hukum ini mengundang mahasiswa dan pengurus Lembaga Kemahasiswaan (LK) Universitas Negeri Makassar (UNM), Jumat (4/7). Acara ini selain bertujuan menjalin tali silaturahim juga dimaksudkan membina hubungan yang baik dalam hubungan lembaga kemasiswaan ma­ sing-masing termasuk menjalin hubungan emosional. "Perlu menjalin keakraban agar UKM sebagai unit kegiatan berlembaga mahasiswa mampu berjalan

dengan baik, dan juga lembaga kemahasiswaan lainnya," jelasnya. Tidak hanya itu, Heri Tahir juga berharap melalui momentum itu, Ia bisa lebih dekat dengan mahasiswa. "Sesuai tugas saya mengayomi mahasiswa, saya ingin mereka mengenal saya bukan ha­ nya di dunia kerja tetapi mampu mengenal saya lebih pribadi," harapnya. Dalam acara tersebut tampak ha­ dir Ketua Maperwa UNM, Muhammad Rezki dan Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Terpilih UNM, Zulkifli yang menuai kritikan pada pemilihannya. Turut hadir pula mantan Ketua Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (Maperwa) periode 2013/2014, Indirwan. (sul)

Sambungan dari halaman 1

Pusat KKN Tak Becus Wajar saja kalau kacau,” herannya. Informasi Simpang Siur Keluhan juga datang dari mahasiswa akibat kurangnya informasi dan berbagai kebijakan yang diterapkan khususnya terkait persyaratan mengikuti KKN-PPL. Sebut saja Fadli. Awalnya mahasiswa Geografi ini mengaku mendapatkan restu mengikuti KKN-PPL oleh jurusan sehingga melakukan pembayaran KKN-PPL sebesar Rp750 ribu. Sayangnya, setelah hampir menyelesaikan seluruh langkah-langkah administrasi, pihak program studi mengeluarkan kebijakan, hanya mahasiswa tertentu yang dapat memprog­ ram KKN-PPL. “Rata-rata temanku sudah membayar untuk program KKN-PPL, tapi mau tidak mau kita harus mengikuti kebijakan dan meng­ urus ulang untuk program KKN Re­ guler yang pembayarannya pun seha-

rusnya hanya Rp350 ribu,” keluhnya. Menurut Fitri (samaran), hingga saat ini belum ada kejelasan terkait pengembalian biaya yang lebih saat membayar KKN-PPL sebelumnya. “Setelah kami menghadap, pihak Pusat KKN menga­ takan pembayaran itu telah masuk ke dalam kas negara, sehingga yang telah terbayarkan sulit untuk ditarik kembali. Kalaupun bisa dikembalikan jumlahnya tidak akan utuh,” sesalnya. Menampik hal tersebut, Muhammad Rakib menyatakan telah mempertemukan mahasiswa bersangkutan dengan Pembantu Rektor II. Ia menjelaskan, selisih pembayaran akan dikembalikan setelah anggaran KKN cair. Sementara itu saat dihubungi via telepon, Ketua Jurusan Geografi, Nur Zakaria Leo menganggap sepele perihal tersebut. “Mahasiswa kan punya bukti transfer dari bank, jadi masalah pembayaran yang lebih sebelumnya bisa diurus nanti,” katanya. (sof/bri)

Weekly News Pemimpin Umum: Khaerul Mustaan, Pemimpin Redaksi: Andi Baso Sofyan, Sekretaris: Andi Ajip Rosyidi, Bendahara: Samti Binti Talip, Kepala Penyiaran: Dwi Pratiwi Aslam, Kepala Online: Kasdar Kasau, Kepala Litbang: Dian Febriani, Pemimpin Perusahaan: A. Sri Mardiyanti Syam, Redaktur: Sulastri Khaer Fotografer: Febriawan Djalil Layouter/ Desainer Grafis: Nur Fadly, Manager Sirkulasi dan Iklan: Awal Hidayat, Reporter: Arnawan Arief, Mentari Jati Pratiwi, Nurul Irsal Amalia, Rachmad Wajo, Rajab, Ari Maryadi, Agung Rinaldy Malik, Rosni Armin. Redaksi LPM Profesi UNM: Gunungsari Universitas Negeri Makassar (UNM) atau Kompleks Hartaco Indah Blok IV AB No.1, Telp.(0411) 887964, e-mail: profesi_unm@ yahoo.com, Website: www.profesi-unm.com. Dalam proses peliputan, wartawan PROFESI dibekali tanda pengenal atau surat tugas dan dilarang meminta atau menerima imbalan dalam bentuk apapun.

Weekly News Profesi Edisi 01 / Juli 2014

Urai Data, Ungkap Fakta, Saji Berita


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.