Edisi_09

Page 1

1

Dosen FIK Pukul Mahasiswa Terjadi insiden pemukulan yang dilakukan oleh dosen Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) kepada mahasiswa, senin (22/10), di depan rektorat UNM. Kejadian ini diawali oleh segerombolan mahasiswa FIK, Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga yang ingin melakukan demonstrasi. Muhammad Rafi’i, salah satu peserta aksi yang sedang melakukan dialog dengan Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan (PR III), Heri Tahir, tiba-tiba dipukul oleh Dahlan, dosen dari Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga. FOTO: RIZKY ARMY PRATAMA - PROFESI

DIAOLOG. PR I, Sofyan Salam dan Dekan FIK, Arifuddin Usman sedang berdialog dengan Mahasiswa Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga di Ruang Rapat Senat Lantai III Rektorat UNM.

Kejadian ini ditengarai lantaran Rafi’i dinilai oleh Dahlan kurang ajar terhadap PR III, yang akhirnya berujung pada pemukulan. “Saya sudah peringatkan dan PR III juga sudah memanggil mereka untuk dialog di rektorat lantai tiga, tapi dia tidak mau mendengar, dan kata-katanya pun sangat tidak sopan,” ujar dosen FIK ini yang dikonfirmasi setelah kejadian. Hingga akhirnya mahasiswa yang mendapatkan perlakuan yang kurang menyenangkan dari tenaga pendidik ini, terjatuh. Beberapa mahasiswa yang tergabung dalam barisan aksi tersebut langsung melerai dan menahan Dahlan yang saat itu kesal terhadap sikap mahasiswa angkatan 2008 tersebut.

Rafi’i selaku korban, sangat menyesali tindakan yang dilakukan oleh dosen tersebut. Ia menilai, tidak sepantasnya seorang tenaga pendidik melakukan sikap repsesif seperti ini. “Saya secara pribadi sangat menyesalkan kejadian ini, apalagi ini dilakukan di depan mahasiswa dan PR III,” akunya. Lebih jauh, mahasiswa Jurusan Pendidikan Kepelatihan (Keplet) ini dan beberapa teman-temannya mengaku hanya datang baik-baik untuk melakukan aksi, dan menyampaikan aspirasi mereka terkait tuntutan yang mereka ingin sampaikan kepada pihak birokrat UNM. “Saya pikir tidak pantas, seorang tenaga pendidik memperlakukan kami seperti itu. Bagaimana caranya, maha-

siswanya tidak tawuran kalau pendidiknya saja bertingkah begitu,” sesalnya. Birokrat Pun Salahkan Rafi’i Bahkan parahnya, Heri Tahir, yang juga berada pada insiden tersebut justru tersulut emosinya dan mundur sambil memarahi mahasiswa tersebut. “Kami sudah bilang, jangan teriak-teriak, masih saja kamu lakukan. Kalau mau dialog, di lantai III (gedung rektorat, red) dan nanti saya mediasi dengan PR I dan PR IV,” katanya dengan nada tinggi. PR III yang menemui massa aksi tersebut memang menginstruksikan kepada para demonstran untuk berhenti berteriak, karena rektorat UNM pada saat itu kedatangan tamu dari Direktorat PendiBersambung ke halaman 4...

Urai Data, Ungkap Fakta, Saji Berita

Weekly News Profesi Edisi 9/Oktober/2012


2

Kampusiana

Website: www.profesi-unm.org Radio : Profesi FM 107,9 MHz

Bidik Misi Buka Lowongan

KEPALA Sub Bagian Kemahasiswaan, Baliana, kembali menawarkan program beasiswa miskin dan berprestasi (Bidik Misi). Beasiswa ini ditujukan kepada seluruh mahasiswa angkatan 2010 hingga 2012. Hal ini dilakukan mengingat sejumlah penerima beasiswa ini sudah banyak yang dicabut haknya setelah melewati proses verifikasi dari pihak kemahasiswaan. Sehingga untuk mengisi kekosongan itu, Baliana selaku Kasubag Kemahasiswaan menginginkan agar kiranya mahasiswa yang berminat untuk masuk sebagai penerima segera mendaftarkan dirinya. “Iya, kami membutuhkan mahasiswa angkatan 2010, 2011, dan 2012 untuk masuk sebagai penerima beasiswa ini, apalagi ada banyak kouta yang kami sediakan, tentunya kan diseleksi juga siapa yang lebih berhak nanti-

nya” terang Baliana. Sementara itu, Baliana menegaskan sebagai persyaratan utama untuk program beasiswa ini, mahasiswa harus memiliki Indeks Prestasi Komulatif (IPK) minimal 3,00. Selain itu, mahasiswa juga harus siap diverifikasi. “Persyaratannya itu saja, mahasiswa harus punya IPK minimal 3,00 dan harus siap diverifikasi rumahnya,” tandasnya. Untuk pendaftrannya sendiri, Baliana mengungkapkan sudah membuka sejak minggu ini. “Pendaftaran kami sudah buka, silahkan datang saja ke ruangan saya,” pintanya. Hal ini dibenarkan Heri Tahir selaku Pembantu Rektor bidang Kemahasiswaan. “Iya, siapa saja berminat silahkan suruh datang mendaftar!” pintanya. (Asr)

Sambungan dari halaman 1...

Dosen FIK Pukul Mahasiswa dikan Tinggi (Dikti). Karena dianggap kurang etis, maka mantan Asisten Direktur II Program Pascasar­jana UNM ini menawarkan agar perwakilan para demonstran untuk membicarakan tuntutan mereka di ruang senat rektorat lantai III. Tak hanya itu, Arifuddin sebagai Dekan FIK usai kejadian malah menyalakan mahasiswanya itu. Orang nomor satu di fakultas pencetak olahragawan ini malah menyudutkan Rafi’i dalam masalah ini. Ia menilai mahasiswa keplet ini memang provokator. “Begitu memang Rafi’i selalu jadi provokator dan kuliahnya tidak beres,” pungkas mantan PD III FIK ini. Dahlan yang melakukan pemukulan kepada Rafi’i pada siang itu bukannya tanpa alasan. Ia menganggap, sikap yang ditunjukkan oleh Rafi’i sudah tidak etis lagi. “Dia memang kurang ajar, kami kan sudah memenuhi semua permintaannya, menyediakan tempat untuk membicarakan masalah yang dibawa pergi

aksi, kami sudah intruksikan agar tidak berteriak tapi tetap masih saja dilakukan,” jelasnya. Dirinya berasumsi, tidak sepatutnya seorang mahasiswa melakukan hal seperti itu. Lanjutnya, sikap yang ditunjukkan Rafi’I pada saat itu dinilainya sangat tidak beretika, karena berbicara dengan nada tinggi dan ditambah lagi menunjuk-nunjuk salah satu pimipinan universitas. ”Dia itu orang tua kamu, tidak pantas kamu tunjuk-tunjuk” ungkapnya sambil menunjuk Rafi’i. Amiruddin, selaku polisi yang bertugas di UNM, menilai bahwa kejadian yang dilakukan oleh dosen tersebut merupakan tindakan kriminal. “Ini masuk dalam kategori kriminal murni,” ujarnya kepada wartawan Profesi. Kejadian ini, tambahnya, pasti akan diproses jika si korban melaporkan hal tersebut kepada pihak kepolisian. “Biar bagaimana, yang akan diperiksa juga korban, dan tentunya saksi-saksi yang ada pada saat kejadian tersebut,” ungkapnya.

Weekly News Profesi Edisi 9/Oktober/2012

Rafi’i Ogah Melapor Meski kecewa, Rafi’i justru tak ingin memperkeruh kasus ini. “Saya tidak akan melapor, kami hanya ingin menyelesaikan secara kekeluargaan dengan berbagai pertimbangan. Saya hanya ingin bertemu dengan PR III seperti apa sebenarnya posisinya di kemahasiswaan, di depan matanya terjadi pemukulan,” terangnya. Sebelumnya, para demonstran yang berkisar ratusan orang tersebut melakukan aksi di depan kampus UNM Gunung Sari, jalan AP Pettarani. Dan melanjutkan aksi mereka di depan gedung rektorat UNM. Para demonstran menuntut perihal kejelasan Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga yang akan berubah menjadi non-kependidikan. Akhirnya, perwakilan mahasiswa dan alumni yang ikut dalam demonstrasi tersebut melakukan dialog dengan Sofyan Salam, selaku Pembantu Rektor Bidang Akademik, Arifuddin Usman, selaku Dekan FIK, dan beberapa birokrat FIK lainnya. (Tri) Urai Data, Ungkap Fakta, Saji Berita


Kilas LK Himagara Adopsi Struktur LK UI MASA Jabatan Herlin Syaidar sebagai Ketua Himpunan Mahasiswa Program Studi Ilmu Administrasi Negara (Himagara) berakhir sudah. Irwan Saputra terpilih sebagai Presiden Himagara periode 2012-2013 setelah mengungguli dua rivalnya, Muhammad Nur Ihsan dan Syamsul Alam dalam Musyawarah Mahasiswa Himagara di Baruga Benteng Somba Opu, Kabupaten Gowa, Minggu (21/10) lalu. Memang terdapat perbedaan struktur kepengurusan Himagara periode kali ini dengan periode sebelumnya seperti yang dipakai juga di semua himpunan tingkat prodi dan jurusan di UNM. Pada periode ini, Himagara menganut sistem presidensial. Alhasil, Ketua Himpunan berganti nama menjadi presiden didampingi oleh wakil presiden beserta jajarannya yakni menteri-menteri. Bukan tanpa alasan, himpunan yang baru berumur setahun ini, mengadopsi sistem yang sama digunakan di Himpunan Mahasiswa Prodi Ilmu Administrasi Negara Universitas Indonesia (UI). Perubahan mencolok di himpunan ini adalah hasil dari studi banding yang dilaksanakan Prodi Ilmu Administrasi Negara UNM 9-14 Oktober lalu. “Ini hasil studi banding lalu, kami mencoba mengadopsi sistem Himpunan administrasi negara yang ada di UI,” ungkap Lutfi, salah satu anggota Badan Pengurus Musma Himagara. Sementara itu, Presiden Terpilih Himagara, Irwan Saputra mengatakan sistem presidensial ini sangat baik diterapkan di Himagara. Alasannya, Prodi Ilmu Administrasi Negara mempelajari tentang sistem pemerintahan negara dan alumni prodi ini nantinya juga akan bergelut di Pemerintahan Negara yang notabene menganut sistem ini. “Administrasi Negara kan skopnya di pemerintahan negara. Kita mempelajari sistemnya dan baiknya juga kita menerapkannya,” ujar mahasiswa eksponen 2010 ini. Mantan Ketua Umum Himagara, Herlin Syaidar pun berharap Pengurus Himagara periode ini cepat beradaptasi dengan sistem presidensial ini.(Mus) Urai Data, Ungkap Fakta, Saji Berita

f : LPPM Profesi UNM : @Profesi_Online

3

HMPS PIPS Terancam Dibekukan MALANG nasib Program Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (Prodi IPS) Terpadu. Pasalnya, perayaan hari ulang tahun prodi ini yang dirangkaikan dengan ajang silahturahmi keluarga besar Prodi Pendidikan IPS Terpadu yang digelar di Malino, pada 29-30 September lalu ternyata menuai batu sandungan. Kegiatan ini ketahuan melakukan perpeloncoan kepada mahasiswa baru (maba). Baru-baru ini, salah seorang wali mahasiswa datang menggugat Prodi yang baru dibuka pada tahun 2009 ini. Hal ini disebabkan salah seorang maba yang ikut tersebut jatuh sakit pasca kegiatan. Herman selaku penanggung jawab kegiatan mengakui adanya pos-pos yang mirip ospek diadakan mahasiswanya. Dalam hal ini pihak Himpunan Mahasiswa Prodi IPS (HMPS PIPS) bertindak sebagai pelaku yang mengisi pos-pos itu. Lebih lanjut, ia menyesali akan ketelodarannya sebagai penanggung jawab yang tak mampu mengkordinir kegiatan ini. Hanya saja, ia tetap menyalahkan pihak Himpunan yang ternyata melakukan gerakan tambahan. “Kami mengakui ini adalah ketelodran kami, kenapa bisa terjadi seperti ini, padahal tidak ada dalam manual acara,” sesal Sekertaris Prodi ini. Pasca dikomdiskannya Prodi IPS Terpadu seminggu yang lalu, telah menghadirkan dua opsi bagi yang terlibat dalam peristiwa

tersebut, yakni sanksi akademik ataupun sanksi kelembagaan. “Inikan acara program studi yang dibantu oleh pihak himpunan, berarti yang mau diberi sanksi adalah prodi kalau prodi itu salah, artinya prodi kami, dalam hal ini saya sebagai penanggung jawab, itu yang pertama. Yang kedua, tidak mungkin saya memberikan sanksi akademik bagi mahasiswa saya, yang notabenenya telah membantu saya, yang tidak ada kegiatannya dengan akademik. Tapi kalau di kelembagaan pasti saya kasih untuk pembelajaran, yah mungkin itu pembekuan,” ungkap Herman. Senada dengan hal itu, Maharuddin Pangewa, selaku Ketua prodi (Kaprodi) IPS Terpadu merasa dikhianati oleh pihak HMPS PIPS. “Kami sudah baik-baik sama kamu, kamu yang menghianati kami, kami yang jatuh,” tukasnya. Menanggapi hal itu, Masri, selaku Ketua HMPS IPS Terpadu, membenarkan jika ada kegiatan tambahan yang dilakukan pada kegiatan tersebut yang di luar manual acara. “Ya, benar ada,” ungkapnya kepada profesi melalui telepon seluler. Hanya saja, pihaknya berharap dihadirkan pada saat pelaksanaan rapat komdis selanjutnya, agar tidak terjadi ketimpangan informasi. “Kita maunya dihadirkan. Mulai dari ketua, pengurus, dan panitia-panitia yang terlibat pada saat kegiatan agar informasinya tidak bertepuk sebelah tangan,” tutupnya. (Har/Fat)

Manajemen Jalin Persaudaraan Lewat Porseda

MESKI sekertariatnya tergusur baru-baru ini, namun untuk tetap menunjukkan eksistensinya, Himpunan Mahasiswa (HIMA) Manajemen Fakultas Ekonomi (FE) tetap melakukan kegiatan sesuai program kerja yang telah direncanakan. Kegiatan yang dinamai Pekan Olahraga, Seni dan Dakwah (Porseda) ini menjadi program kerja tahunan para fungsionaris HIMA Manajemen. Program ini sudah berlangsung sejak tanggal 15 Oktober dan akan berakhir pada hari ini (23/10). Kegiatan yang bertemakan solidaritas dalam lingkar sportifitas itu melombakan 10 pertandingan seperti, futsal, voli, takraw, tarik tambang, catur, domino, akustik, karikatur, dan dakwah. Porseda ini melibatkan mahasiswa angkatan 2008 sampai 2012 Jurusan Manajemen. Hal ini dibenarkan Anto selaku ketua panitia. Menurtunya, kegiatan ini hanya akan dilangsungkan selama satu minggu. Namun, saat sekertariat HIMA Manajemen digusur mereka harus undur beberapa hari lagi. “Sebenarnya acara kami ini satu minggu, namun waktu sekret kami digusur kami harus jeda dulu,” terangnya. Lanjut Anto, Kegiatan ini bertujuan untuk mempererat tali persaudaraan mahasiswa Jurusan Menejemen, “Selain sebagai program kerja acara ini juga untuk mempererat tali persaudaraan kami,”tutupnya. (Rap)

Weekly News Profesi Edisi 9/Oktober/2012


4 Memukul Itu

editorial

Lintas UNM

4

Manfaatkan Libur dengan Mengajar

Bukan Solusi

ADA pemandangan yang kurang menarik ditampakkan oleh tingkah laku para birokrat kampus UNM. Aksi yang dilakukan sejumlah mahasiswa Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga harus berujung pada pemukulan terhadap salah satu demonstran. Belum lagi, aksi adu mulut yang dilakukan terhadap para pejuang aspirasi kampus itu. Tampaknya UNM memang pusat para ‘jagoan’ kampus dan kampus Orange ini menjadi arenanya. Beragam masalah yang menimpa UNM saat ini tak lepas dari birokrat dan mahasiswa sebagai aktor laga yang sedang memainkan perannya. Ironi, para “Tuhan” kampus yang seyogyanya menjadi panutan dalam kampus malah bertingkah bak pahlawan yang sedang menyelamatkan sang dewa dari serangan musuh. Kita tak jauh beda dengan anjing dan kucing yang dalam kondisi apapun tak pernah akur. Bukannya sok menggurui, semestinya kita (birokrat, red) sudah tidak sepantasnya melakukan hal demikian. Sebab, kita ini adalah figur bagi mahasiswa yang ada di kampus pencetak generasi Oemar Bakrie ini. Antara mahasiswa dengan birokrat ibarat anak dengan orang tua. Dimana tugas orang tua adalah mendidik bukan menghardik mahasiswa. Akan susah memang jika kita selalu menginginkan mahasiswa yang mudah menurut dan bertingkah sesuai desain yang kita buat. Bukankah UNM dihuni oleh ribuan jiwa yang masing-masing berbeda tingkah lakunya, jadi diperlukan pendekatan yang berbeda pula untuk menaklukannya. Satu hal yang perlu diingat, semarah apapun birokrat kepada mahasiswa yang dianggap “bandel” seharusnya pantang bagi mereka menggunakan fisik untuk menyelesaikan masalah. Semoga saja kejadian ini adalah kejadian terakhir terjadi hingga UNM mencapai masa kejayaannya kelak, sebab kalau tidak yakin saja dunia akan menertawakan kita. (*)

MASA libur UNM Parangtambung, pasca tawuran antara FT versus FSD, sejumlah mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris ang­katan 2011 memilih menggunakan waktu liburnya untuk mendidikasikan ilmunya di salah satu panti asuhan di Kabupaten Gowa. Kegiatan mengajar di panti asuhan ini sebenarnya sering kali dilaksanakan oleh mahasiswa-mahasiswa kelas lanjut ini di hari-hari libur mereka. “Sebenarnya dulu kami sering ke panti ini untuk mengajar” kata Ayu sapaan akrabnya. Namun, karena padatnya kegiatan perkuliahan dan tugastugas yang diberikan terhitung banyak, sehingga mereka terkadang tidak sempat ke panti asuhan tersebut untuk berbagi ilmu. Ayu beserta teman-temannya lebih sering berkunjung ketempat panti terse-

but, karena tidak lagi disibukkan dengan kegiatan perkuliahan. “Setelah kejadian di kampus, dari pada tinggal saja, kami lebih memilih mengajar di panti” tambahnya. Di panti tersebut, para mahasiswa ini mengajarkan berbagai mata pelajaran yang mereka ketahui, namun sebagian mahasiswa juga hanya mengajarkan mata pelajaran bahasa Inggris sesuai program studi yang mereka dalami di UNM ini. Sekitar 80 anak-anak yang bertempat tinggal di panti tersebut. Mulai dari anak berusia dua tahun hingga anak-anak yang sudah menginjakkan kaki di bangku Sekolah Menengah Atas. “Disini kami senang mengajar, karena disamping kami belajar mengajar, kami juga bisa membantu mereka,” ujar Darman juga salah seorang mahasiswa yang mengajar di panti tersebut. (Ham)

Studi Tour Prodi Ilmu Administrasi

Kunjungi Kampus dan Studio TV di Jawa ROMBONGAN Mahasiswa program studi Ilmu Administrasi Negara angkatan 2010 mengadakan tour ke berbagai universitas terkemuka di Indonesia. Diantaranya, Universitas Indonesia (UI), Universitas Padjajaran (UNPAD) dan Univesitas Brawijaya (UNIBRA) selama 5 hari yakni pada tanggal 9-14 Oktober. Kegiatan ini dilaksanakan untuk menganalisis kebijakan publik di luar Sulawesi Selatan (Sulsel). Disamping itu, tujuan kunjungan ini untuk memberi pengalaman sekaligus pengetahuan kepada mahasiswa. Hal ini dibenarkan Herlina Sakawati sebagai penanggung jawab perjalanan ini. Tak hanya mengunjungi universitas terkenal tersebut, rombongan mahasiswa ini juga berkesempatan melihat langsung beberapa program televisi yang saat ini banyak digandrungi masyarakat. Seperti, nonton bareng acara kome-

di Overa Van Java (OVJ) dan program acara Hitam Putih langsung dari Studio Trans TV. Anto salah satu peserta rombongan mengaku senang bisa bertemu langsung para pemain layar TV itu. “Senang sekali, kan kalau di Makassar hanya bisa dilihat pada layar TV, tapi kalau di sana bisa di lihat langsung,” ujarnya bangga. (Sam)

Sudut + Dosen FIK Pukul Mahasiswa - Jangan asal pukul...! + Bidik Misi Buka Lowongan - Tidak untuk yang suka pukul...! + HMPS IPS Terancam Dibekukan - Mungkin gara-gara pukul...? Dg. Lu’

Weekly News

Pelindung: Arismunandar Penasehat: Sofyan Salam, Nurdin Noni, Heri Tahir, Eko Hadi Sujiono, Kamaruddin, Baliana Dewan Pembina: Abdullah Dolla, Asia Ramli Prapanca, Hazairin Sitepu, Anshari, Akbar Faisal, Mukramal Azis, Uslimin, Ammas D R, Facharuddin Palapa, Abdul Wahid Nara, Husain Rasyid, Syamsuddin Yoko, Rusli Siri, Makmur Abdullah, Fitriani Rachman. Pemimpin Umum: Sahrul Alim, Pemimpin Redaksi: Asri Ismail, Sekretaris: Fajrianto Jalil, Bendahara: Nurjanna Jamaluddin, Redaktur : Sutrisno Zulkifli, Rukmana Mansyur, Muhammad Ilham, Kepala Online: Imam Rahmanto, Kepala Penyiaran: Andini Ristiyaningrum, Kepala Litbang: Fahrizal Syam, Layouter dan Desainer Grafis: Khaerul Mustaan, Fotografer: Rizki Army Pratama, Reporter: Yeni Febrianti, Syamsul Alam, Azhar Fadhil, Muhammad Yasir, Fatma Husni, Nur Lela, Sugianto, Hesikumalasari, Susi Amriani, Ary Utary Nur, Fadilah Dwi Octaviani. Redaksi LPPM Profesi UNM: Gedung Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM) Lt.I, Kampus Gunungsari Universitas Negeri Makassar (UNM) atau Kompleks Hartaco Indah Blok IV AB No.1, Telp.(0411) 887964, e-mail: profesi_unm@yahoo.com, Website: www.profesi-unm.org.

Weekly News Profesi Edisi 9/Oktober/2012

Urai Data, Ungkap Fakta, Saji Berita


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.