KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan buku ini. Tak lupa juga rasa terima kasihkamiucapkankepadaDEWAPUBLISHINGyangsudah menyelenggarakan menulis buku bersama, sehingga buku inibisaterbit.
Adapun, buku kami yang berjudul ‘Buku Ajar Metodologi Penelitian‘ ini telah selesai kami buat secara semaksimaldan sebaikmungkin agarmenjadi manfaatbagi pembaca yang membutuhkan informasi dan pengetahuan mengenai Metodologi Penelitian pada Mahasiswa, Dosen danMasyarakat.
Buku ini berisi 13 BAB dan setiap BAB dilengkami konsep sehingga pembaca bisa lebih memahami dengan materi yang ada didalam buku ini, penulis buku ini merupakanDosenberbagaiinstitusidiIndonesia.
Kami sadar, masih banyak kekeliruan yang tentu saja jauh dari sempurna tentang buku ini. Oleh sebab itu, kami mohon agar pembaca memberi kritik dan juga saran terhadap karya buku ini agar kami dapat terus meningkatkankualitasbuku.
Demikian buku ini kami buat, dengan harapan agar pembaca dapat mendapatkan wawasan tentang Metodologi Penelitian.Terimakasih.
TimPenulis
BAB I RUMUSAN MASALAH DAN TUJUAN PENELITIAN1
A. PengertianMasalah...........................................................1
B. BentukRumusanMasalah...............................................1
C. Langkah-LangkahMenemukanMasalahPenelitian...3
D. IdentifikasiMasalah..........................................................6
E. MerumuskanMasalahPenelitian.................................8
F. MerumuskanJudulPenelitian.......................................9
G. TujuanPenelitian...............................................................9
BAB II PENELITIAN KUANTITATIF DAN KUALITATIF11
A. PenelitianKuantitatif......................................................11
B. PenelitianKualitatif.........................................................30
C. Rangkuman.........................................................................52
BAB III TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA KONSEPTUAL
A. DefinisiTinjauanPustaka..............................................55
B. ManfaatMenyusunTinjauanPustaka......................56
C. CaraMembuatTinjauanPustaka...............................57
D. SumberTinjauanPustaka.............................................59
E. KerangkaTeoridanKerangkaKonsep....................60
F. KaidahPenyusunanKerangkaKonseptual............61
G. Hipotesis..............................................................................61
BAB IV DESAIN PENELITIAN......................................................65
A. PengertianDesainPenelitian.......................................65
B. JenisDesainPenelitian...................................................66
C. ContohDesainPenelitian..............................................72
BAB V POPULASI, SAMPEL, BESAR SAMPEL DAN SAMPLING...........................................................................75
A. PopulasiPenelitian..........................................................75
B. SampelPenelitian.............................................................76
BAB VI VARIABEL DAN
A. Definisivariabel................................................................87
B. Jenisvariabel......................................................................88
C. Identifikasi,Variabel.......................................................92
D. Klasifikasivariabel...........................................................93
E. Definisioperasional.........................................................94
BAB VII INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA, VALIDITAS, DAN RELIABILITAS
A. InstrumenPenelitian......................................................97
B. BentukInstrumenPenelitian.......................................98
C. PenyusunanInstrumenPenelitian.........................104
D. PengujianValiditasdanReliabilitasInstrumen 105
BAB VIII ANALISA DATA ..............................................................110
A. QualitativeAnalysis......................................................111
B. QuantitativeAnalysis...................................................113
C. KombinasiQualitativedanQuantitative..............118
D. AnalisisRegresi..............................................................120
BAB IX PENULISAN HASIL PENELITIAN
A. Beberapahalyangperludiperhatikandalam penulisanhasilpenelitian..........................................124
B. KomponenDalamPenulisanHasilPenelitian....124
C. Tehnikpenyajianhasilpenelitian...........................125
BAB X PENYUSUNAN ABSTRAK
A. Pendahuluan....................................................................134
B. Definisi...............................................................................134
C. Jenis.....................................................................................135
D. Tujuan................................................................................135
E. StrukturDasarAbstrak...............................................136
F. TipsPenulisanAbstrak...............................................142
BAB XI ETIKA PENELITIAN .....................................................144
A. DasarEtikaPenelitian.................................................144
B. SejarahEtikPenelitian................................................145
C. PrinsipEtikPenelitian.................................................145
D. StandarEtikPenelitian................................................147
E. JenisAtauTingkatKajiEtik.......................................157
A. TujuanMenulisDaftarPustaka................................159
B. PenulisanDaftarPustaka...........................................159
C. PenulisanSumberKutipan........................................161
D. HalyangDapatTerjadidalamPenulisanDaftar PustakaBuku...................................................................162
E. CaraMenulisDaftarPustakadariArtikelJurnal, KorandanMajalah........................................................165
F. CaraMembuatDaftarPustakaSecaraOtomatis168
A.
B. Literaturereview...........................................................172
C. FungsidanTujuanpenulisanliteraturereview
D. KeutamaanLiteratureReview.................................177
E. TipeLiteratureReview...............................................178
F. Kriteriapemilihansumberliteraturereview.....178
G. LangkahmembuatLiteraturereview....................179
H. BagianbagianLiteraturreview...............................181
BAB I
RUMUSAN MASALAH DAN TUJUAN PENELITIAN
A. Pengertian Masalah
Penelitian merupakan salah satu hal penting dalam pengembanganilmupengetahuandanPendidikan,sekaligus sebagai bagian yang penting dalam perkembangan peradabanmanusia.Tanpapenelitiansuatuilmutidakakan pernah berkembang, tidak ada suatu negara yang sudah maju dan berhasil dalam Pembangunan, tanpa melibatkan banyakkegiatandalampenelitian(Sujarweni,2014)
Proses penelitian pada dasarnya dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan data yang selanjutnya akan digunakan untuk memecahkan masalah (Sugiyono, 2018). Masalah merupakan penyimpangan dari apa yang seharusnya dengan apa yang terjadi, penyimpangan antara teori dengan praktik, penyimpangan antara aturan dengan pelaksanaan, dan penyimpangan antara pengalaman masa lampaudenganyangterjadisekarang(Sugiyono,2014).
B. Bentuk Rumusan Masalah
Menurut (Pamungkas dan Usman, 2017), secara umum bentuk rumusan masalah dalam penelitian di bidang Kesehatandibedakanmenjadi3bentukdiantaranya:
1. RumusanMasalahDeskriptif
Rumusanmasalahdeskriptifdapatdidefinisikansebagai gambaran keberadaan variable secara mandiri baik hanya pada satu variable atau lebih tanpa melakukan perbandinganantarvariabletersebut
Contoh:
Bagaimana gambaran kualitas hidup pasien Stroke di RumahSakitSukasehat?
2. RumusanMasalahKomparatif
Rumusan masalah komparatif diartikan sebagai rumusan masalah yang tujuannya adalah membandingkan variable atau waktu yang berbeda.
Dalam rumusan masalah ini variabelnya lebih dari satu sehingga hasilnya nanti merupakan hasil dari variable yangtelahdibandingkan.
Contoh:
Adakah perbedaan kadar gula darah pada penderita diabetes yang melakukan diet makanan dengan yang melakukanprogramolahraga
3. RumusanMasalahAsosiatif
Rumusan masalah asosiatif dapat didefinisikan sebagai rumusan masalah yang menggambarkan atau menanyakan hubungan antara dua variable atau lebih. Rumusaninidiklasifikasikanmenjaditigabentukyaitu:
a. Hubunganyangsimetris
Rumusan masalah yang bersifat simestris yaitu suatu hubungan antara dua variable atau lebih secara bersamaan tanpa adanya hubungan sebab akibatataupuntimbalbalik.
Contoh:
Adakah hubungan antara tingginya Pendidikan dengan tingkat pengetahuan perawat di Puskesmas Kebunsari
b. Hubunganyangsifatnyakausalatausebabakibat Hubungan kausal adalah hubungan yang bersifat sebab akibat yang menyatakan apakah variable independent mempengaruhi variable dependen sehingga hasil penelitiannya dapat diketahui variable mana yang mempengaruhi variable yang lainnya.
Contoh:
Adakah pengaruh metode kepemimpinan kepala ruangan terhadap kedisiplinan perawat di PuskesmasKebunsari
c. Hubungantimbalbalik
Rumusan masalah yang bersifat hubungan timbal balik adalah hubungan yang saling mempengaruhi di setiap variable namun tidak diketahuinya yang mana variable independent yang mempengaruhi danvariabledependenyangdipengaruhi
Contoh:
Adakah hubungan antara kedisiplinan dan motivasi kerjaperawatRSUDDara
C. Langkah-Langkah Menemukan Masalah Penelitian
Langkah-langkah dalam menemukan dan menentukan masalah penelitian menurut (Wibowo, 2014) dapat diurutkansebagaiberikut:
1. Menentukanareapenelitian
Area penelitian adalah bidang atau lapangan dari masalah yang akan dipilih sebagai masalah penelitian.Area sifatnya umum dan luas. Sebuah area terpilih masih dapat diturunkan lagi menjadi area-area yang lebih spesifik atau sub-area, di bidang Kesehatan Masyarakat misalnya, area yang lebih spesifik adalah administrasi Kesehatan, Pendidikan Kesehatan, epidemiologi, Kesehatan lingkungan , biostatistik, Kesehatanreproduksi,danyanglainnya.
Penting menentukan area penelitian terlebih dahulu, dan biasanya pemilihan area didasarkan pada pengetahuan yang sudah dimiliki atau pekerjaan yang sedang digeluti atau pengalaman terdahulu di bidang tersebut. Namun demikian, seorang yang lama berkecimpung di area Kesehatan lingkungan misalnya, boleh saja memilih area baru untuk penelitiannya.
Seorang ahli Kesehatan Masyarakat yang kemudian diangkat menjadi direktur sebuah rumah sakit, akan berubah area penelitiannya dari Kesehatan masyrakat menjadiperumahsakitan.
2. Menentukantopikpenelitian
Topik penelitian adalah pernyataan inti yang akan menjaditemasentraldarimasalahpenelitianyangakan dipilih.Topikyangdiangkatdalampenelitiansebaiknya memenuhihalberikut,antaralain:
a. Topik harus menjadi minat dan hal yang menarik bagipeneliti
b. Topikharuscukupsempitdanfocus
c. Topikharusdikuasaiolehpeneliti
d. Topik yang dipilih pada pelaksanaannya memiliki cukupwaktudandana
e. Topikmerupakanisuyangmasihhangat
f. Topikmerupakanperistiwa-peristiwanasionalatau international
g. Topik merupakan pengalaman pribadi yang berbobotilmiah.
Menurut (Sastroasmoro dan Ismail, 1995) dalam (Nursalam, 2015), masalah riset keperawatan harus mengandungunsur“FINER”,yaitu:
a. Feasible (Bisadilaksanakan)
Tersedia subjek penelitian, tersedia dana, tersedia waktu,alatdankeahlian
b. Interesting (Menarik)
Masalahhendaknyamenarikuntukditeliti
c. Novel (HalBaru)
Membantah atau mengonfirmasi penemuan terdahulu, melengkapi dan mengembangkan hasil penelitian terdahulu dan menemukan sesuatu yang baru
d. Ethical (Etika)
Tidak bertentangan dengan etika, khususnya etika keperawatan
e. Relevant (Relevan)
Bermanfaat bagi perkembangan iptek, dapat digunakan untuk meningkatkan asuhan keperawatan dan kebijakan Kesehatan, dan sebagai dasarpenelitianselanjutnya
3. Menegakkanmasalahpenelitian
Menentukan masalah penelitian adalah langkah yang pertama yang harus dilakukan sebab masalah penelitianlah yang akan mengarahkan semua tahapantahapan berikut dari penelitian tersebut. Masalah penelitian menjadi dasar utama setiap jenis penelitian, mulai dari penelitian yang sifatnya hanya menggambarkan,menjelaskansebuahfenomenasampai
dengan penelitian yang sifatnya menghubungkan, membandingkan, menganalisis, bahkan penelitian yang sifatnya eksperimental sekalipun. Di dalam melakukan analisis Pustaka yang perlu dijadikan focus adaalh kesenjuangan yang ditemukan oleh hasil penelitian terdahulu, atau ketiadaan informasi tentang fenomena yang menjadikannya ingin tahu lebih dalam, atau tidak lengkapnya informasi yang tersedia, atau adanya pertentanganpendapatantarteori
D. Identifikasi Masalah
Hal-hal yang dapat menjadi sumber masalah menurut (Suryabrata,2015)antaralain:
1. Bacaan
Bacaan, bacaan terutama yang melaporkan hasil penelitian,mudahdijadikansumbermasalahpenelitian, karena laporan penelitian yang baik tentu akan mencantumkan rekomendasi untuk penelitian lebih lanjut dengan arah tertentu. Hal yang demikian itu mudah dimengerti, karena tidak pernah ada penelitian yang tuntas. Kadang-kadang suatu penelitian menampilkan masalah lebih banyak daripada yang dihjawabnya. Justru karena hal yang demikian itulah makailmupengetahuanituselalumengalamikemajuan.
2. Seminar,diskusidanpertemuanilmiah
Seminar,diskusidanpertemuanilmiahjugamerupakan sumber masalah penelitian yang cukup kaya, karena pada umumnya dalam pertemuan ilmiah demikian itu para peserta melihat hal-hal yang dipersoalkannya secara professional. Dengan kemampuan professional para ilmuan, peserta pertemuan ilmiah melihat, menganalisis, menyimpulkan dan mempersoalkan halhal yang dijadikan pokok pembicaraan. Dengan
demikian mudah sekali muncul masalah-masalah yang memerlukanpenggarapanmelaluipenelitian
3. Pernyataanpemegangotoritas
Pernyataan pemegang otoritas, baik pemegang otoritas dalam pemerintahan maupun pemegang otoritas dalam bidang ilmu tertentu, dapat menjadi sumber masalah penelitian. Demikianlah misalnya pernyataan seorang
MenteriPendidikanNasionalmengenairendahnyadaya serap murid-murid SMU, atau pernyatan seorang
Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi tentang kecilnya daya tampung perguruan tinggi, dapat secara langsung mengundang berbagai penelitian. Pernyataan ahli-ahli Pendidikan dan ahli-ahli psikologi mengenai perlu dan tidaknya serta tepat dan tidaknya penjurusan di SMU sepertiyangterjadisekarangini,dapatmenjadi sumber penelitianpula.
4. Pengamatansepintas
Seringkali terjadi, seseorang menemukan masalah penelitiannya dalam suatu perjalanan dan peninjauan.
Ketika berangkat dari rumah sama sekali tidak ada rencana untuk mencari masalah penelitian. Tetapi Ketika menyaksikan hal-hal tertentu di lapangan, timbullah pertanyaan-pertanyaan dalam hatinya, yang akhirnya terkristalisasikan dalam masalah penelitian. Seorang tenaga Kesehatan dapat menemukan masalahnya ketika melakukan perawatan kepada pasien.
5. Pengalamanpribadi
Pengalaman pribadi sering pula menjadi sumber bagi diketemukannya masalah penelitian. Misalnya seorang tenaga Kesehatan terinspirasi dari penyakit yang dialamiolehanggotakeluarganya.
6. Perasaanintuitif
Tidak jarang terjadi, masalah penelitian itu muncul dalam pikiran ilmuan pada pagi hari setelah bangun tidur atau pada saat-saat habis istirahat. Rupanya selama tidur atau istirahat itu terjadi semacam konsolidasi atau pengendapan berbagai informasi yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti tersebut, yanglalumunculdalambentukpertanyaan0pertanyaan ataumasalah
E. Merumuskan Masalah Penelitian
Perumusan masalah penelitian harus disusun sedemikian rupa sehingga dengan mudah dipahami. Rumusan masalah yang baik akan mempermudah langkah-langkah penelitian berikutnya, seperti membuat tujuan penelitian dan menentukandesignpenelitian.
Merumuskanmasalahpenelitiandapatdilakukandalam bentukberikut(Putra,2013):
1. Pernyataanmasalah(problemstatement)
Contoh:efektifitaspenggunaanalcoholdibanding iodine dalamperawatantalipusat
2. Pertanyaanpenelitian(researchquestion)
Contoh: apakah terdapat perbedaan efektifitas antara alcoholdan iodine dalamperawatantalipusat?
Perumusan masalah penelitian juga harus menghindari tigahal,antaralain:
1. Rumusanmasalahpenelitianterlaluluas
2. Rumusanmasalahpenelitianterlalusempit
3. Mengandung emosi, prasangka, atau unsur yang tidak ilmiah
F. Merumuskan Judul Penelitian
Ada beberapa perbedaan persepsi di kalangan peneliti terkait perumusan judul penelitian. Ada yang berpendapat judul harus lengkap dan Panjang, namun aja juga yang berpendapat judul harus dibuat singkat dan padat. Jika pembaca ingin mengetahui maksud penelitian dapat dibaca secarakomprehensifdidalampenelitianyangtelahdisusun.
Menurut (Arikunto, 2013), judul penelitian yang lengkapmencakup:
1. Sifatdanjenispenelitian
2. Objekyangditeliti
3. Subjekpenelitian
4. Lokasiataudaerahpenelitian
5. Tahunatauterjadinyaperistiwa
G. Tujuan Penelitian
Setelah masalah penelitian ditetapkan, selanjutnya tujuan penelitiandirumuskan.Tujuanpenelitianhakikatnyaadalah suatu pernyataan tentang informasi (data) apa yang akan ditelitimelaluipenelitiantersebut(Notoatmodjo,2014)
Padadasarnyapenelitian memilikitigatujuan(Hidayat, 2017),antaralain:
1. Membuktikanteori
Adanyateori-teoriyanglamayangtelahditemukanoleh penelitipendahulu,kadang-kadangmemilikikelemahan apabila disesuaikan dengan perkembangan pengetahuan dan teknologi pada zaman sekarang atau saat ini, sehingga terdapat beberapa orang yang ingin membuktikan apakah hasil penelitian atau teori yang telah ada masih cukup relevan, untuk itu seorang penelitidapatmembuktikannyadenganpenelitian
2. Mengembangkanteori
Tujuan penelitian ini adalah menitikberatkan pada penyesuaian dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, melalui pengembangan hasil penelitian yang sudah ada, sehingga dapat mengembangkan dari apayangsudahditeliti,sepertipenelitianrekayasa.
3. Menemukanteoribaru
Tujuan ini dilaksanakan karena adanya tuntutan perkembanganzamanataukebutuhanyangada,dengan ditemukan teori atau produk yang baru akan memudahkan bagi manusia dalam memenuhi kebutuhan. Selain produk atau teori, penemuan juga dapat berupacara, Teknik, atauhasililmupengetahuan yang ada sehingga dapat dimanfaatkan manusia untuk kehidupan.
Secaraumum,tujuanpenelitiandibagimenjadi2bagian menurut(Swarjana,2015),antaralain:
1. Tujuanumum (StudyGoal/GeneralObjective)
2. Tujuankhusus
Pada perumusan tujuan penelitian, terdapat beberapa kata yang umum digunakan diantaranya untuk mengidentifikasi, mengkaji, mendeterminasi, menguji, mengevaluasi,membandingkan,danmengklarifikasi.
BAB II
PENELITIAN KUANTITATIF DAN KUALITATIF
A. Penelitian Kuantitatif
Metode penelitian kuantitatif merupakan salah satu jenis penelitian yang spesifikasinya adalah sistematis, terencana, dan terstruktur dengan jelas sejak awal hingga pembuatan desain penelitiannya. Definisi lain menyebutkan penelitian kuantitatif adalah penelitian yang banyak menuntut penggunaan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari hasilnya. Demikian pula pada tahap kesimpulan penelitian akan lebih baik bila disertai dengan gambar, table, grafik, atautampilanlainnya.
Menurut (Sugiyono, 2018: 13) data kuantitatif merupakan metode penelitian yang berlandaskan positivistic (data konkrit), data penelitian berupa angkaangka yang akan diukur menggunakan statistik sebagai alat uji penghitungan, berkaitan dengan masalah yang diteliti untukmenghasilkansuatukesimpulan.
Metode penelitian kuantitatif, seperti yang dijelaskan oleh Sugiyono (2018: 13), didasarkan pada paradigma positivistik yang menekankan pengumpulan dan analisis data konkrit. Dalam metode ini, data penelitian berupa angka-angka yang dapat diukur dan dihitung menggunakan alat statistik. Pendekatan kuantitatif berkaitan erat dengan tujuan mengukur dan menganalisis fenomena secara obyektif, mengacu pada fakta yang dapat diamati dan
diukur. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini memiliki karakteristik yang memungkinkan penerapan teknik statistik sebagai alat untuk menguji hipotesis, mengidentifikasi hubungan antara variabel, dan mengambil kesimpulanberdasarkananalisisdatayangobjektif.Dengan memanfaatkan metode kuantitatif, peneliti berupaya untuk menghasilkan kesimpulan yang didasarkan pada bukti empirisyangdapatdiverifikasisecarailmiah.
Pendapat lain menurut (Sugiyono, 2012: 7), Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu. Teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yangtelahditetapkan.Metodekuantitatifseringjugadisebut metode tradisional, positivistik, ilmiah/scientific dan metode discovery. Metode kuantitatif dinamakan metode tradisional,karenametodeinisudahcukuplamadigunakan sehinggasudahmentradisisebagaimetodeuntukpenelitian. Metode ini disebut sebagai metode positivistik karena berlandaskan pada filsafat positivisme. Metode ini disebut sebagai metode ilmiah (scientific) karena metode ini telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu konkrit, empiris, obyektif, terukur, rasional dan sistematis. Metode ini juga disebut metode discovery karena dengan metode ini dapat ditemukan dan dikembangkan berbagai iptek baru. Metode inidisebutmetodekuantitatifkarenadatapenelitianberupa angka-angkadananalisismenggunakanstatistik.
Sedangkan menurut (Sudarwan Danim, 2002: 35)
Penelitian kuantitatif merupakan studi yang diposisikan sebagaibebasnilai (value free). Dengankatalain, penelitian kuantitatif sangat ketat menerapkan prinsip-prinsip objektivitas. Objektivitas itu diperoleh antara lain melalui penggunaan instrumen yang telãh diuji validitas dan
reliabilitasnya. Peneliti yang melakukan studi kuantitatif mereduksi sedemikian rupa hal-hal yang dapat membuat bias, misalnya akibat masuknya persepsi dan nilai-nilai pribadi.Jikadalampenelaahanmunculadanyabiasitumaka penelitian kuantitatif akan jauh dari kaidah-kaidah teknik ilmiahyangsesungguhnya.
Selain itu metode penelitian kuantitatif dikatakan sebagai metode yang lebih menekankan pada aspek pengukuran secara obyektif terhadap fenomena sosial. Untukdapatmelakukanpengukuran,setiapfenomenasosial di jabarkan kedalam beberapa komponen masalah, variable dan indikator. Setiap variable yang di tentukan di ukur dengan memberikan simbol-simbol angka yang berbeda–beda sesuai dengan kategori informasi yang berkaitan dengan variable tersebut. Dengan menggunakan simbol–simbolangkatersebut,teknikperhitungansecarakuantitatif matematik dapat di lakukan sehingga dapat menghasilkan suatu kesimpulan yang belaku umum di dalam suatu parameter. Tujuan utama dati metodologi ini ialah menjelaskan suatu masalah tetapi menghasilkan generalisasi. Generalisasi ialah suatu kenyataan kebenaran yang terjadi dalam suatu realitas tentang suatu masalah yang di perkirakan akan berlaku pada suatu populasi tertentu.Generalisasidapatdihasilkanmelaluisuatumetode perkiraan atau metode estimasi yang umum berlaku didalam statistika induktif. Metode estimasi itu sendiri dilakukanberdasarkanpengukuranterhadapkeadaannyata yang lebih terbatas lingkupnya yang juga sering disebut “sample” dalam penelitian kuantitatif. Jadi, yang diukur dalampenelitiansebenarnyaialahbagiankecildaripopulasi atau sering disebut “data”. Data ialah contoh nyata dari kenyataan yang dapat diprediksikan ke tingkat realitas dengan menggunakan metodologi kuantitatif tertentu. Penelitian kuantitatif mengadakan eksplorasi lebih lanjut sertamenemukanfaktadanmengujiteori-teoriyangtimbul.
1) Pengertian Metode Penelitian Kualitatif
Menurut (Arikunto, 2019: 27) penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang sesuai dengan namanya, banyak dituntut menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, sertapenampilanhasilnya.
Penelitian kuantitatif merupakan angka atau bilangan yang sudah pasti sehingga dapat dirangkai dan juga memudahkan dalam membaca, serta mempermudah peneliti untuk membuat sebuah pemahaman (Sunyoto 2016:21).
Penelitian kuantitatif menurut (Creswell, 2016: 5) adalah metode-metode untuk menguji teori-teori tertentu dengan cara meneliti hubungan antarvariabel dalampenelitian.
Pendekatan kuantitatif adalah upaya peneliti untuk mengumpulkan data bersifat angka, Data angka-angka tersebut selanjutnya diolah dengan menggunakan rumus kerja statistic dan diturunkan dari variabel yang sudah di operasionalkan, dengan skala ukur tertentu seperti skala nominal, ordinal, interval, dan ratio (Indrawan&Yaniawati,2016:141).
Penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang didasari pada asumsi, kemudian ditentukan variabel, dan selanjutnya dianalisis dengan metode-metode penelitian yang valid, terutama dalam penelitian kuantitatif(Kasiram,2008:149).
Metode penelitian kuantitatif, seperti dijelaskan oleh Arikunto (2019: 27), adalah pendekatan yang secara konsisten menggunakan angka dalam seluruh proses penelitian. Mulai dari pengumpulan data hingga penafsiran hasil, semua tahapan dalam penelitian ini berkaitan dengan data berupa angka. Pendekatan ini memungkinkan data yangtelahterkumpul dapat diolah
dan disajikan dengan cara yang sistematis, memudahkan dalam pembacaan, serta membantu peneliti dalam membangun pemahaman yang jelas tentang fenomena yang diteliti, sebagaimana yang diakui oleh Sunyoto (2016: 21). Dalam perspektif Creswell (2016: 5), penelitian kuantitatif bertujuan untuk menguji teori dengan menginvestigasi hubungan antarvariabel dalam konteks penelitian. Pendekatan ini mengarah pada pengumpulan data berbentuk angka yang selanjutnya dianalisis menggunakan rumus statistiksesuaidenganskalaukuryangtelahditetapkan, seperti disampaikan oleh Indrawan & Yaniawati (2016: 141). Metode ini didasari pada asumsi yang kemudian mengarah pada identifikasi variabel yang relevan dan analisis yang valid, seperti dipaparkan oleh Kasiram (2008:149).
Secara keseluruhan, penelitian kuantitatif adalah pendekatan penelitian yang secara eksklusif menggunakan data angka dalam semua tahapan, dimulai dari pengumpulan hingga analisis. Tujuan utamanyaadalahuntukmengujiteorimelaluieksplorasi hubungan antarvariabel, sehingga memerlukan pemilihanvariabelyangtepatdananalisisstatistikyang valid. Pendekatan ini memfasilitasi penyajiandata yang terstruktur dan memungkinkan pembacaan yang jelas, serta membantu peneliti dalam merumuskan pemahamanyangkuatmengenaifenomenayangsedang diteliti.
Metode penelitian kualitatif merupakan metode baru karena popularitasnya belum lama, metode ini juga dinamakan postpositivistik karena berlandaskan pada filsafat post positifisme, serta sebagai metode artistic karena proses penelitian lebih bersifat seni (kurang terpola), dan disebut metode interpretive karena data hasil peneletian lebih berkenaan dengan interprestasi terhadap data yang di temukan di lapangan. Metode
penelitian kuantitatif dapat di artikan sebagai metode penelitian yang di gunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistic, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang teleh di tetapkan. Metode penelitian kualitatif sering di sebut metode penelitian naturalistikkarenapenelitianyadilakukanpadakondisi yang alamiah (natural setting), di sebut juga metode etnographi, karena pada awalnya metode ini lebih banyak di gunakan untuk penelitian bidang antropologi budaya.
Beberapa metodologi seperti (Kirk & Miller, 1986), mendefinisikan metode kualitatif sebagai tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung pada pengamatan terhadap manusia dalam kawasanya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasanya dan dalam peristilahanya. Sedangkan menurut (Bogdan & Taylor, 1975) dalam buku (Moleong, 2004: 3) mengemukakan metode kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kataataulisandariorang-orangdanperilakuyang dapatdiamati.
Menurut (Sukidin, 2002: 2) metode kualitatif berusaha mengungkap berbagai keunikan yang terdapat dalam individu, kelompok, masyarakat, dan/atau organisasi dalam kehidupan sehari-hari secara menyeluruh, rinci, dalam,dandapatdipertanggungjawabkansecarailmiah.
Metode penelitian kualitatif juga merupakan metode penelitian yang lebih menekankan pada aspek pemahaman secara mendalam terhadap suatu masalah dari pada melihat permasalahan untuk penelitian generalisasi. Metode penelitian ini lebih suka menggunakan teknik analisis mendalam ( in-depth
analysis ), yaitu mengkaji masalah secara kasus perkasus karena metodologi kulitatif yakin bahwa sifat suatu masalah satu akan berbeda dengan sifat dari masalahlainnya.
Menurut teori penelitian kualitatif, agar penelitinya dapat betul-betul berkualitas, maka data yang dikumpulkan harus lengkap, yaitu berupa data primer dan data sekunder. Data primer adalah data dalam bentuk verbal atau kata-kata yang diucapkan secara lisan,gerak-gerik atau perilaku yang dilakukan oleh subjek yang dapat dipercaya, dalam hal ini adalah subjek penelitian (informan) yang berkenaan dengan variabel yang diteliti. Sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh dari dokumen-dokumen grafis (tabel, catatan, notulen rapat, dll), foto-foto, film, rekaman video, benda-benda, dan lain-lainyang dapat memperkaya data primer. Dengan demikian menurut (Moleong, 1998), sumber data penelitian kualitatif adalah tampilan yang berupa kata-kata lisan atau tertulis yang dicermati oleh peneliti, dan benda-benda yang diamati sampai detailnya agar dapat ditangkap makna yang tersirat dalam dokumen atau bendanya. Sumber data tersebutpun harusnya asli, namun apabila yangaslisusahdidapat,makafotocopyatautiruantidak terlalu jadi masalah, selama dapat diperoleh bukti pengesahan yang kuat kedududkannya. Sumber data penelitian kualitatif secara garis besar dapat dibedakan menjadi dua, yaitu manusia dan yang bukan manusia. Namun ketika peneliti memilih manusia sebagai subjek harus tetap mewaspadai bahwa manusia mempunyai pikiran, perasaan, kehendak, dan kepentingan. Meskipun peneliti sudah memilih secara cermat, sudah merasa menyatu dalam kehidupan bersama beberapa lama, tetap harus mewaspadai bahwa mereka juga bisa berfikir dan mempertimbangkan kepentingan pribadi. Mungkin ada kalanya berbohong sedikit dan
menyembunyikan hal-hal yang dianggap dapat merugikan dirinya, dalam hal ini peneliti harus lebih pandaimengorekinformasimenyembunyikanperasaan. Dengan demikian mungkin data yang akan diperoleh lebihbisadipertanggungjawabkan.
Sehubungan dengan pengumpulan data tersebut (Bogdan & Biklen, 1982) mengatakan bahwa dalam penelitian kualitatif ini kehadiran peneliti sangat penting kedudukannya, karena penelitian kualitatif adalah studi kasus, maka segala sesuatu akan sangat bergantung pada kedudukan peneliti. Dengan demikian peneliti berkedudukan sebagai instrumen penelitian yang utama (Moleong 1998). Begitu penting dan keharusan keterlibatan peneliti dan penghayatan terhadap permasalahan dan subjek penelitian, maka dapat dikatakan bahwa peneliti melekat erat dengan subjekpenelitian. Jaditujuan darimetodologiini bukan suatu generalisasi tetapi pemahaman secara mendalam terhadap suatu masalah. Penelitian kualitatif berfungsi memberikan kategori substantif dan hipotesis penelitiankualitatif.
2) Perbedaan Metode Penelitian Kuantitatif dan Metode Penelitian Kualitatif
Perbedaan mendasar dari metode penelitian kuantitatif dengan metode penelitian kualitatif yaitu terletak pada strategi dasar penelitiannya. Penelitian kuantitatif dipandangsebagaisesuatuyangbersifatkonfirmasidan deduktif, sedangkan penelitian kualitatif bersifat eksploratoris dan induktif. Bersifat konfirmasi disebabkan karena metode penelitian kuantitatif ini bersifat menguji hipotesis dari suatu teori yang telah ada. Penelitian bersifat mengkonfirmasi antara teori dengan kenyataan yang ada dengan mendasarkan pada data ilmiah baik dalam bentuk angka. Penarikan kesimpulan bersifat deduktif yaitu dari sesuatu yang
bersifat umum ke sesuatu yang bersifat khusus. Hal ini berangkatdariteori-teoriyangmembangunnya.
Hamidi menjelaskan setidaknya terdapat 12 perbedaan pendekatankuantitatifdengan kualitatifsepertiberikut ini:
1. Dari segi perspektifnya penelitian kuantitatif lebih menggunakan pendekatan etik, dalam arti bahwa peneliti mengumpulkan data dengan menetapkan terlebih dahulu konsep sebagai variabel-variabel yang berhubungan yang berasal dari teori yang sudah ada yang dipilih oleh peneliti. Kemudian variabel tersebut dicari dan ditetapkan indikatorindikatornya. Hanya dari indikator yang telah ditetapkan tersebut dibuat kuesioner, pilihan jawaban dan skor-skornya. Sebaliknya penelitian kualitaif lebih menggunakan persepektif emik. Peneliti dalam hal ini mengumpulkan data berupa ceritarincidariparainformandandiungkapkanapa adanya sesuai dengan bahasa dan pandangan informan.
2. Dari segi konsep atau teori, penelitian kuantitatif bertolak dari konsep (variabel) yangterdapatdalam teori yang dipilih oleh peneliti kemudian dicari datanya, melalui kuesioner untuk pengukuran variabel-variabelnya.Disisilainpenelitiankualitatif berangkat dari penggalian data berupa pandangan responden dalam bentuk cerita rinci atau asli mereka,kemudianpararespondenbersamapeneliti meberi penafsiran sehingga menciptakan konsep sebagai temuan. Secara sederhana penelitian kuantitatif berangkat dari konsep, teori atau menguji (retest) teori, sedangkan kualitatif mengembangkan ,menciptakan, menemukan konsepatauteori.
3. Dari segi hipotesis, penelitian kuantitatif merumuskanhipotesissejakawal,yangberasaldari teori relevan yang telah dipilih, sedang penelitian kualitatif bisa menggunakan hipotesis dan bisa tanpa hipotesis. Jika ada maka hipotesis bisa ditemukan di tengah penggalian data, kemudian “dibuktikan” melalui pengumpulan data yang lebih mendalamlagi.
4. Dari segi teknik pengumpulan data, penelitian kuantitatif mengutamakan penggunaan kuisioner, sedang penelitaian kualitatif mengutamakan penggunaanwawancaradanobservasi.
5. Dari segi permasalahan atau tujuan penelitian, penelitian kuantitatif menanyakan atau ingin mengetahui tingkat pengaruh, keeretan korelasi atau asosiasi antar variabel, atau kadar satu variabel dengan cara pengukuran, sedangkan penelitian kualitatif menanyakan atau ingin mengetahui tentang makna (berupa konsep) yang ada di balik cerita detail para responden dan latar sosialyangditeliti.
6. Dari segi teknik memperoleh jumlah (size) responden (sample) pendekatan kuantitatif ukuran (besar, jumlah) sampelnya bersifat representatif (perwakilan) dan diperoleh dengan menggunakan rumus,persentaseatautabel-populasi-sampelserta telah ditentukan sebelum pengumpulan data. Penelitiankualitatifjumlahrespondennyadiketahui ketika pengumpulan data mengalami kejenuhan. Pengumpulan datanya diawali dari mewawancarai informan-awal atau informan-kunci dan berhenti sampai pada responden yang kesekian sebagai sumber yang sudah tidak memberikan informasi baru lagi. Maksudnya berhenti sampai pada informan yang kesekian ketika informasinya sudah
“tidak berkualitas lagi” melalui teknik bola salju (snow-ball), sebab informasi yang diberikan sama atau tidak bervariasi lagi dengan para informan sebelumnya. Jadi penelitian kualitatif jumlah respondenatauinformannyadidasarkanpadasuatu prosespencapaiankualitasinformasi.
7. Darisegialurpikirpenarikankesimpulanpenelitian kuantitatif berproses secara deduktif, yakni dari penetapan variabel (konsep), kemudian pengumpulan data dan menyimpulkan. Di sisi lain, penelitiankualitatifberprosessecarainduktif,yakni prosesnya diawali dari upaya memperoleh data yang detail (riwayat hidup responden, life story, life sycle, berkenaan dengan topik atau masalah penelitian), tanpa evaluasi dan interpretasi, kemudian dikategori, diabstraksi serta dicari tema, konsepatauteorisebagaitemuan.
8. Dari bentuk sajian data, penelitian kuantitatif berupaangkaatautabel,sedangpenelitiankualitatif datanya disajikan dalam bentuk cerita detail sesuai bahasadanpandanganresponden.
9. Dari segi definisi operasional, penelitian kuantitatif menggunakannya, sedangkan penelitian kualitatif tidak perlu menggunakan, karena tidak akan mengukur variabel (definisi operasional adalah petunjuk bagaimana sebuah variabel diukur). Jika penelitian kualitatif menggunakan definisi operasional, berarti penelitian telah menggunakan perspektif etik bukan emik lagi.Denganmenetapkan definisi operasional, berarti peneliti telah menetapkan jenis dan jumlah indikator, yang berarti telah membatasi subjek penelitian mengemukakan pendapat, pengalaman atau pandanganmereka.
10. Dari segi analisis data penelitian kuantitatif dilakukan di akhir pengumpulan data dengan menggunakan perhitungan statistik, sedang penelitiankualitatifanalisisdatanyadilakukansejak awalturunkelokasimelakukanpengumpulandata, dengan cara “mengangsur atau menabung” informasi, mereduksi, mengelompokkan dan seterusnyasampaiterakhirmemberiinterpretasi.
11. Dari segi instrumen, penelitian kualitatif memiliki instrumen berupa peneliti itu sendiri. Karena peneliti sebagai manusia dapat beradaptasi dengan para responden dan aktivitas mereka. Yang demikiansangatdiperlukanagarrespondensebagai sumber data menjadi lebih terbuka dalam memberikan informasi. Di sisi lain, pendekatan kuantitatif instrumennya adalah angket atau kuesioner.
12. Dari segi kesimpulan, penelitian kualitatif interpretasi data oleh peneliti melalui pengecekan dan kesepakatan dengan subjek penelitian, sebab merekalahyangyanglebihtepatuntukmemberikan penjelasan terhadap data atau informasi yang telah diungkapkan. Peneliti memberikan penjelasan terhadapinterpretasiyangdibuat,mengapakonsep tertentu dipilih. Bisa saja konsep tersebut merupakan istilah atau kata yang sering digunakan oleh para responden. Di sisi lain, penelitian kuantitatif “sepenuhnya” dilakukan oleh peneliti, berdasarkan hasil perhitungan atau analisis statistik.
Sedangkan menurut Sugiyono (2012: 9) perbedaan antara metode penelitian kuantitatif dengan metode penelitia kualitatif meliputi tiga hal, yaitu perbedaan tentang aksioma, proses penelitian, dan karakteristik penelitian.