Buletin siar edisi mei 2018 lele

Page 1

SIAR

Seri Informasi Akuakultur

Vol 2 | Mei 2018

efishery @efishery www.efishery.com

STUDI KASUS:

PENGGUNAAN EFISHERY DI KOLAM LELE DI LAMPUNG

LEBIH KENAL LELE KARAKTERISTIK, JENIS, DAN PERSIAPAN PEMBESARAN


SELAYANG PANDANG Halo, sahabat pembudidaya! Siapa tidak kenal pecel lele? Makanan yang tersedia hampir di banyak daerah di Indonesia ini adalah bukti bahwa permintaan lele dari masyarakat selalu tinggi. Dengan demikian, produksi pun dituntut besar. Oleh karena itu, SIAR kali ini saya persembahkan bagi pembudidaya lele, mahasiswa perikanan, atau pun Anda yang baru akan memulai budidaya untuk menggenjot produksi lele. Simak karakteristik khas lele dan jenis-jenisnya yang populer di Indonesia. Sahabat pembudidaya pun dapat menjadikan bahasan “Jenis Kolam Lele dan Persiapannya” sebagai referensi untuk membuat kolam tanah dan kolam terpal. Temukan semuanya di rubrik Fokus SIAR. Bagi sahabat pembudidaya yang ingin berlangganan, silakan isi form di link berikut: https://bit.ly/2HSq37X dan dapatkan buletin SIAR melalui email, GRATIS! Salam budidaya, Hawa Firdausi Kurniadi

SIAR

Seri Informasi Akuakultur

Buletin bulanan eFishery

Jl. Cikutra baru V No. 18, Bandung

Pemimpin Redaksi

+62 811 2207 199

Hawa Firdausi Kurniadi

www.efishery.com efishery @efishery

Tim Diki Setiawan Dessi Hertawati


DAFTAR ISI

LEBIH KENAL LELE

01

Sifat dan Morfologi

02

FOKUS SIAR

Jenis - jenis Lele Populer di Indonesia

Jenis Kolam Lele dan Persiapannya

STUDI KASUS PENGGUNAAN EFISHERY DI KOLAM INTENSIF LELE LAMPUNG

05 08 12


FOKUS SIAR

Ikan lele

Sumber: kaskus.co.id

LEBIH KENAL LELE Lele adalah salah satu komoditas budidaya perikanan air tawar yang paling populer di Indonesia. Permintaan pasar akan lele terus meningkat sehingga produksinya pun terus naik. Pada tahun 2017, produksi lele mencapai 1,8 juta ton, melesat 131,7% dari pencapaian tahun sebelumnya. Tidak hanya digoreng seperti pecel lele, lele pun kemudian diolah agar menjadi semakin bervariasi, dari mulai nugget sampai keripik. 1 | FOKUS SIAR


SIFAT DAN MORFOLOGI SIFAT Ikan yang termasuk dalam genus Clarias ini memiliki sifat khas, di antaranya adalah;

Sumber: www.trashfarm.asia

Mampu bertahan di lingkungan minim oksigen. Hal ini karena lele memiliki insang tambahan atau disebut juga arborescent organ yang dapat menyerap oksigen dari lingkungan sekitarnya. Pada habitat aslinya di sungai atau rawa-rawa, lele biasa membuat lubang di dasar kolam sebagai tempatnya bersembunyi. Dengan sifat ini, pergantian air dalam kolam budidaya lele tidak selalu wajib dilakukan. Selain itu juga, kepadatan lele juga bisa lebih tinggi dari ikan lainnya pada ukuran kolam yang sama. Cenderung karnivora. Meskipun lele bisa bersifat omnivora juga, tapi pertumbuhan lele akan lebih baik ketika memakan protein hewani dibandingkan protein nabati.

Nokturnal. Lele lebih aktif pada malam hari, termasuk dalam mencari makan. Meski demikian, lele juga akan menyambut agresif pakan yang diberikan pada pagi, siang, dan sore hari.

Tahan penyakit karena seluruh tubuh lele dilindungi lendir yang memproduksi zat antimikroba. Hal ini menjelaskan kenapa lele dapat hidup di daerah “jorok� sekalipun.

Kanibal. Jika dalam suatu media perairan ukuran lele tidak seragam, lele berukuran besar akan memangsa lele yang lebih kecil. Hal ini sering terjadi pada media budidaya yang minim pakan alami (seperti kolam beton) dan pemberian pakan yang tidak merata. Jika pertumbuhan tidak seragam maka sebaiknya dilakukan sortasi dan pemisahan lele sesuai ukuran agar tidak terjadi kanibalisme.

Pertumbuhannya cepat, dibandingkan komoditas ikan budidaya lainnya seperti nila atau gurame. Panen lele ukuran 8 - 12 ekor/kg dapat dilakukan dalam kurun waktu 3 bulan sedangkan nila membutuhkan waktu 6 bulan untuk siap panen.

FOKUS SIAR | 2


MORFOLOGI Apa yang menjadi ciri khas lele? Tentu saja kumis panjangnya. Namun, tahukah sahabat jumlah kumis lele? Sungut atau kumis lele berjumlah 4 yang terletak di moncong, dekat mulut. Sungut ini berfungsi sebagai peraba dan penciuman dimana seringnya diandalkan lele untuk mendeteksi makanan dan kondisi sekitarnya. Lele juga memiliki 3 buah sirip tunggal, yakni sirip

punggung (dorsal), sirip ekor (caudal), dan sirip dubur (anal). Sirip punggung dan sirip dubur berfungsi untuk menjaga keseimbangan. Selain itu, terdapat pula sirip dada yang keras dan runcing, atau dikenal juga dengan sebutan patil.

Sirip Punggung Sirip Ekor Mata

Kumis

Sirip Dubur Patil

Sirip Perut

Sirip Dada

Dalam menentukan jenis kelamin lele, dapat dilihat dari bentuk ďŹ siknya, antara lain:

Alat kelamin lele jantan

Jantan

Betina

Warna lebih terang

Warna lebih gelap

Gerakan lebih gesit

Gerakan lebih lamban

Batok kepala lebih kecil

Batok kepala cembung

dan lebih pipih daripada

dan lebih besar daripada

betina

jantan

Alat kelamin menonjol,

Bentuk kelamin bulat

bentuknya meruncing dan

berwarna kemerahan

Alat kelamin lele betina

berwarna kemerahan Perut bulat. Bila dielus terasa Perut ramping, bila diurut

lembut dan bila di urut keluar

keluar cairan putih/sperma

cairan kuning

Testits jantan

Ovarium betina Sumber: Petunjuk Teknis Budidaya Lele di Kolam Terpal & Biodiversity

3 | FOKUS SIAR


JENIS - JENIS LELE POPULER DI INDONESIA Ada beragam jenis lele (Clarias sp.) yang tersebar di dunia, terutama di Asia dan Afrika, tapi hanya segelintir saja yang dapat dibudidayakan untuk konsumsi, yaitu yang pertumbuhannya cepat dan tahan penyakit. Setidaknya ada 6 jenis lele yang banyak dibudidayakan di Indonesia, yaitu:

Lele lokal Lele spesies Clarias batrachus ini adalah lele asli perairan Indonesia. Dikenal dari tahun 1975, lele lokal masih banyak Sumber: matausaha.blogspot penggemarnya karena dagingnya gurih dan tidak banyak lemak. Kelemahannya, pertumbuhannya lambat sehingga FCR-nya pun tinggi. Untuk mencapai 500 gram, lele lokal butuh waktu hingga 1 tahun. Fakta unik: Untuk mencapai berat 500 gram, lele lokal butuh waktu 1 tahun, sedangkan lele dumbo dan lele lainnya hanya butuh waktu 2-3 bulan.

Lele sangkuriang lele sangkuriang adalah jenis lele hasil perbaikan genetik lele dumbo yang dilakukan Balai Besar Pengembangan Sumber: gambarkeren.co Budidaya Air Tawar (BBPBAT) Sukabumi. Perbaikan ini diawali karena adanya penurunan kualitas indukan lele dumbo akibat inbreeding, alias perkawinan dengan kerabatnya sendiri. Perkawinan silang balik (crossback) pun dilakukan dengan cara mengawinkan induk lele dumbo betina generasi kedua (F2) dengan induk jantan generasi keenam (F6), yakni sediaan induk yang ada di BBPBAT Sukabumi.

Lele dumbo Lele dumbo diperkenalkan di Indonesia dari Taiwan pada tahun 1985. Ikan persilangan antara Clarias gariepinus dan Sumber: superperikanan.com Clarias fuscus ini memiliki keunggulan yang disukai pembudidaya, di antaranya dapat dipijahkan sepanjang tahun, fekunditas telur yang besar, tahan penyakit, pertumbuhan cepat, dan eďŹ siensi pakannya tinggi. Lele dumbo memiliki ukuran tubuh yang lebih besar dari lele lokal. Tapi dari segi rasa, beberapa menganggap daging lele dumbo yang teksturnya lembek masih kalah dengan lele lokal.

Lele hasil persilangan ini ternyata memiliki sifat lebih unggul dari lele dumbo, seperti fekunditas telur lebih banyak dan FCR lebih rendah.

Fakta unik: Jika lele dumbo terkejut atau stres, maka akan muncul bercak-bercak hitam dan putih di seluruh tubuhnya. Bercak akan hilang ketika kondisi kolam normal kembali.

Lele phyton Asal-usul lele phyton awalnya adalah banyaknya petani ikan di Pandeglang mengeluhkan adanya kematian massal pada benih lelenya. Ternyata, benih

Lele sangkuriang ini kemudian dikembangkan lebih lanjut pada tahun 2010, kali ini dengan menyilangkan lele sangkuriang dengan lele dari sungai Nil, Afrika. Meski diklaim memiliki pertumbuhan 10x lebih cepat tapi lele sangkuriang II ini belum dilepas ke umum. Fakta unik: Penamaan lele sangkuriang diambil dari cerita rakyat Sunda dimana seorang anak ingin menikah dengan ibunya sendiri.

Sumber: ilmuhewan.com

FOKUS SIAR | 4


lele yang digunakan tidak cocok dengan iklim desa setempat yang dingin. Sekelompok petani pun bereksperimen untuk melakukan penyilangan antara indukan lele betina dari Thailand dengan induk jantan lele dumbo F6. Hasilnya, tercipta varietas lele baru yang tahan terhadap cuaca dingin sehingga SR (survival rate) lebih tinggi, mencapai 90%. Lele phyton memiliki kepala mirip kepala ular phyton, memiliki sungut dan ukuran tubuh lebih panjang, dan ekornya lebih bulat. Fakta unik: Lele phyton menjadi satu-satunya jenis lele yang dikembangkan petani dan diakui kualitasnya oleh Dinas Perikanan Budidaya Provinsi Banten. Lele masamo Lele masamo dikembangkan oleh salah satu pabrik pakan di Mojokerto, Jawa Timur. Disebutkan dari pengembangSumber: eFishery nya, lele ini adalah hasil gabungan genetik 7 strain lele yang berasal dari berbagai negara. Hasilnya, lele masamo memiliki beberapa keunggulan seperti pertumbuhan yang cepat, lebih tahan terhadap penyakit, dan yang paling mencolok adalah rakus juga agresif soal makan tapi memiliki efisiensi pakan tinggi. Ciri-ciri lele masamo antara lain kepalanya lonjong seperti sepatu pantofel, adanya pola seperti tahi lalat di sekujur tubuhnya, dan memiliki tonjolan di tengkuk kepala. Lele masamo sempat menjadi rebutan dengan harga calon indukan yang 2-4 kali lebih mahal dibanding lele jenis lain. Fakta unik: Rumornya, nama masamo adalah singkatan dari nama pabrikan yaitu MA****** SA*** Mojokerto.

5 | FOKUS SIAR

Sumber: eFishery

Lele mutiara Lele mutiara banyak diperbincangkan akhir-akhir ini karena kualitasnya yang unggul dari jenis-jenis lele sebelumnya. Dikembangkan oleh Balai Penelitian Pemuliaan Ikan (BPPI) Sukamandi, Subang, Jawa Barat, lele mutiara adalah hasil seleksi dari persilangan antara lele dumbo lokal, lele mesir, lele phyton, dan lele sangkuriang. Dilansir dari laman web BPPI Subang, keunggulan lele mutiara ini antara lain: • Laju pertumbuhan 10-40% lebih tinggi daripada benih lele lain, • Lama pemeliharaan singkat: lama pembesaran benih tebar berukuran 5-7 cm atau 7-9 cm dengan padat tebar 100 ekor/m² berkisar 40-50 hari, sedangkan pada padat tebar 200-300 ekor/m2 berkisar 60-80 hari, • Rasio konversi pakan (FCR = Feed Conversion Ratio) relatif rendah: 0,6-0,8 pada pendederan dan 0,8-1,0 pada pembesaran, • Daya tahan terhadap penyakit relatif tinggi: sintasan (SR = Survival Rate) pendederan benih berkisar 60-70% pada infeksi bakteri Aeromonas hydrophila (tanpa antibiotik), • Toleransi lingkungan relatif tinggi: suhu 15-35ºC, pH 5-10, amoniak <3 mg/L, nitrit < 0,3 mg/L, salinitas 0-10%. Fakta unik: “Mutiara” adalah singkatan dari “mutu tinggi tiada tara”, sebagai gambaran keunggulan varietas lele mutiara.


PEMBESARAN LELE Lingkungan yang optimal bagi lele tidak terlalu sulit dicapai. Lele dapat hidup dalam kisaran suhu antara 25 – 30ºC, di bawah atau di atas suhu tersebut, pencernaan lele akan terganggu. Ketinggian daratan dari 0 sampai 700 mdpl juga merupakan kondisi ideal untuk budidaya lele.

dan sumber dana yang ada. Untuk menentukan ukuran kolam, pada dasarnya setiap meter persegi (m²) kolam dapat menampung kurang lebih 100 ekor. Jadi jika benih yang ingin dimasukkan sebanyak 1000 ekor, kolam dapat dibuat dengan ukuran 5 x 2 meter.

Ada beberapa tipe kolam yang dapat digunakan sebagai media pembesaran lele, di antaranya kolam tanah, kolam beton, dan kolam terpal. Pemilihan didasarkan kepada kondisi lingkungan, ketersediaan tenaga kerja, manajemen budidaya,

Fokus SIAR kali ini akan fokus pada pembuatan kolam tanah dan kolam terpal, dua tipe kolam yang paling banyak digunakan para pembudidaya lele.

KOLAM TANAH Dalam membuat kolam tanah, tentu tidak sekadar membuat “kubangan air” untuk ikan hidup. Ada aspek-aspek penting yang patut diperhatkan, seperti menentukan jenis tanah,

1

2

mengenal kontur, tata letak kolam, dan pembuatan tanggul. Setelah kolam terbentuk dengan baik, maka tahap selanjutnya yang dilakukan adalah;

Pengeringan dan pengolahan tanah Pengeringan ini bertujuan untuk mematikan mikroba yang ada pada tanah. Pengeringan dilakukan selama 3-7 hari sampai permukaan tanah terlihat mulai retak. Setelah kering, permukaan tanah dibajak atau dibalik dengan cara dicangkul. Tujuannya untuk menggemburkan tanah dan membuang gas beracun yang tertimbun dalam tanah. Pada kolam yang sebelumnya digunakan budidaya, buang lapisan lumpur hitam hasil pemupukan kotoran dan sisa pakan.

Pengapuran dan pemupukan Fungsi pengapuran adalah menyeimbangkan keasaman kolam dan mematikan mikroba patogen. Jenis kapur yang digunakan adalah dolomit atau kapur tohor. Dosis pemberian kapur (dolomit/kapur tohor) ini kira-kira 259 - 750 gram/m², atau tergantung pada tingkat keasaman tanah. Semakin asam tanah maka semakin banyak kapur yang dibutuhkan. Cara pengapurannya adalah dengan ditebar secara merata di permukaan dasar kolam. Pemupukan bertujuan untuk menyediakan nutrisi bagi biota air seperti fitoplankton dan cacing yang nantinya berguna sebagai pakan alami lele. Contoh pupuk organik adalah pupuk kandang atau pupuk kompos sebanyak 250 - 500 gram/m². Sedangkan pupuk kimianya adalah urea dan TSP yang masing-masingnya sebanyak 15 dan 10 gram/m².

3

Pengaturan air kolam Menyesuaikan dengan habitat lele, kedalaman air yang dibutuhkan juga tidak terlalu tinggi, yaitu sekitar 100 - 200 cm. Tinggi air ini dicapai secara bertahap. Setelah kolam dipupuk, kolam diisi sampai 30 - 40 cm, lalu biarkan semingu. Dengan kedalaman demikian, sinar matahari masih banyak menembus media air sehingga fitoplankton dapat tumbuh, menjadikan warna kolam kehijauan. Setelah itu, benih dapat ditebar. Selanjutnya, air kolam dapat ditambah secara berkala sesuai dengan pertumbuhan lele.

FOKUS SIAR | 6


KOLAM TERPAL Kolam terpal adalah kolam yang menggunakan terpal di dasar dan sisi-sisi kolam. Terpal yang digunakan adalah jenis terpal khusus yang setiap sambungannya telah dipres sehingga tidak terjadi kebocoran. Harga terpal di pasaran sekitar Rp. 9.000 per meter, dapat disesuaikan dengan skala budidaya dan sumber dana yang ada. Kolam terpal lebih banyak diminati karena Lele terlihat lebih bersih dan tidak berbau. Ada Kolam terpal dengan kerangka bambu/kayu Kolam terpal dengan kerangka bambu atau kayu dibuat di atas permukaan tanah. Ukuran kolam disesuaikan dengan luas lahan yang tersedia. Ukuran kolam yang dibuat disesuaikan dengan

berbagai tipe kolam terpal yang berbeda dari sisi tepian kolamnya, ada yang menggunakan kayu, besi, dinding batako, dinding tanah, dan dinding beton. Berikut adalah tahap pembuatan dari masing-masing tipe kolam terpal;

ukuran terpal, misalnya : 2x3x1 meter, 4x5x1 meter, 6x4x1 meter, atau 4x8x1 meter. Langkah-langkah pembuatannya adalah sebagai berikut :

1

2

Persiapkan lahan untuk kolam terpal dengan membersihkannya dari benda-benda yang mengganggu seperti rumput dan lainnya, kemudian ratakan tanah.

Jika tanah tidak rata atau miring, perataan dapat dilakukan dengan menggunakan pelepah pisang atau sekam padi dengan ketebalan sekitar 10 cm. Selain dapat meratakan tanah, kedua bahan tersebut juga dapat menstabilkan suhu.

4

3

Untuk membuat kerangka, bambu/kayu dipotong sesuai ukuran kolam yang akan dibuat. Untuk menyatukan kerangka ke tiang, dapat menggunakan paku, tali atau kawat. Sedangkan untuk membuat dinding bisa menggunakan bambu, kayu atau papan.

Siapkan tonggak/tiang dari bambu atau kayu dan tancapkan di setiap sudut kolam. Jika kolam terpal yang dibangun lebih dari satu petak, atur tata letaknya agar terlihat rapi.

5

6

Jika kerangka sudah terbentuk, atur kemiringannya ke salah satu sisi untuk memudahkan pengeringan kolam dan pemanenan ikan.

Siapkan terpal sesuai ukuran kolam. Untuk kolam 6x4x1 m, gunakan terpal berukuran 8x6 m. Bagian sudut terpal dilipat agar terlihat rapi dan tidak mengerut, dan di bagian dinding kolam paling atas terpal dijepit dengan bilah bambu.

8

7

Isi air ke dalam kolam hingga mencapai kedalaman sesuai kebutuhan. Bila bocor, segera lakukan penambalan.

Pada salah satu sudut yang telah diatur kemiringannya dipasang paralon sebagai saluran pembuangan air.

7 | FOKUS SIAR


Kolam terpal dengan kerangka pipa/besi Pembuatan kolam terpal dengan kerangka besi ini sama seperti dengan kerangka bambu, hanya 1 Siapkan lahan dengan meratakan tanah.

teknik pembuatannya yang agak berbeda.

2 Jika menggunakan pipa ledeng, penyambungan pipa dilakukan dengan menggunakan bengkokan pipa, sedangkan bila menggunakan besi siku maka dapat dilakukan dengan cara dilas.

4

3

Pasangkan pipa paralon atau PVC untuk saluran pembuangan. Selanjutnya, kolam siap diisi air.

Selanjutnya kerangka dipasangi dinding dari kawat anyam dan dipasangi plastik terpal. Bagian tepi terpal yang telah dilubangi dengan ring logam dimasukkan tali untuk mengikatkan terpal ke pipa atau kawat anyam.

Kolam terpal dengan dinding batako Kolam terpal dengan dinding batako atau batu bata juga merupakan kolam terpal di atas permukaan tanah. Pembuatannya sangat mudah dan sederhana karena hanya membutuhkan 1 Siapkan lahan dengan meratakan tanah.

dinding penahan dari batako atau batu bata. Kelemahannya hanya mudah roboh terutama bila dinding penahan kurang tebal. Cara pembuatannya sebagai berikut : 2 Susun batako atau batu bata membentuk pondasi atau pematang dengan ketinggian yang diinginkan. Lebar susunan batako minimal 30 cm.

4

3

Pasangkan pipa paralon atau PVC untuk saluran pembuangan. Selanjutnya, kolam siap diisi air.

Jika dinding kolam sudah terbentuk, pasang plastik terpal. Ujung terpal menutup bagian atas pondasi atau pematang (susunan batako), kemudian ditindih lagi dengan batako atau pot tanaman.

Kolam terpal dengan dinding tanah Kolam terpal dengan dinding tanah adalah kolam terpal di bawah permukaan tanah. Biasanya kolam terpal ini dibangun pada tanah yang poros. Kelebihan kolam ini adalah suhu air lebih stabil

dibandingkan dengan kolam terpal yang dibangun di atas permukaan tanah. Cara pembuatannya sebagai berikut :

FOKUS SIAR | 8


1

2

Siapkan lahan untuk kolam terpal dengan cara membersihkannya dari benda-benda yang mengganggu seperti rumput dan pepohonan.

Jika ingin membuat kolam terpal berukuran 6x4 meter, lakukan penggalian tanah sedalam 50-60 cm. Rapikan galian dan bentuk pematang.

4

3

Pasangkan pipa paralon atau PVC untuk saluran pembuangan. Selanjutnya kolam siap untuk diisi air.

Jika kolam sudah terbentuk, plastik terpal berukuran 8x6 meter siap untuk dipasang. Bagian atas terpal dapat dijepit atau ditimbun dengan tanah agar posisinya tidak berubah.

5 Untuk mencegah kolam dari banjir, buatkan tanggul penahan yang tinggi.

Kolam terpal dengan dinding beton Kolam atau bak beton berlapis terpal bisa berupa kolam yang dibangun di atas permukaan tanah

atau kolam yang dibangun di bawah permukaan tanah. Pembuatannya sebagai berikut :

1

2

Kolam yang akan dilapisi terpal dibersihkan dari bendabenda yang mengganggu.

Pastikan di dasar kolam tidak ada air, sehingga pada saat pemasangan terpal tidak akan menggelembung.

4

3

Pasang terpal hingga rapat ke tepi, lipat bagian sudutnya agar terlihat rapi. Bagian atas terpal dijepit dengan kayu atau ditindih dengan batako.

Ukuran kolam biasanya sangat luas sehingga terpal yang tersedia tidak sesuai. Untuk mengatasinya, terpal dapat disambung dengan cara di-press.

5

Pasang pipa paralon atau PVC pada tempat yang ditentukan. Selanjutnya kolam siap untuk diisi air.

9 | FOKUS SIAR


KELEBIHAN

KEKURANGAN Kolam terpal di atas permukaan tanah

• Praktis dan lebih mudah pembuatannya. • Ikan tidak mudah lepas. • Tidak mudah terkena banjir. • Pemanenan lebih mudah. • Serangan hama bisa dikurangi. • Investasi lebih kecil

• Bila konstruksi kolam tidak kuat mudah jebol. • Suhu kurang stabil

sumber: tokomesin.com

Kolam terpal dalam tanah

• Kolam lebih kuat dan tidak mudah rusak. • Lebih mudah untuk mengisi air. • Suhu air lebih stabil

• Lebih rawan terhadap predator. • Lebih mudah terkena banjir. • Lebih sulit untuk membuat saluran pembuangan air. • Investasi lebih besar

bandarikangadog.com

Kolam terpal dengan kerangka bambu/kayu

• Mudah dan praktis, terutama untuk ukuran cukup besar. • Biaya lebih murah. • Bisa di lahan terbatas

• Tidak tahan lama jika berada di daerah rawan rayap • Kolam bisa pecah jika pengunci/pengikatnya tidak kuat

usahalele.com

Kolam terpal dengan kerangka besi

• Lebih kuat • Praktis dibuat pada lahan sempit

• Bila berkarat, dapat merusak terpal • Biaya relatif mahal • Agak sulit dalam pembuatannya

ahsanjaya.com

Kolam terpal dengan kerangka pipa

• Agak kuat, yakni bila anyaman rapat • Lebih praktis (knock down) • Praktis untuk lahan sempit

• Membuatnya lebih sulit • Bila anyaman tidak rapat, kerangka bisa melengkung

thetrekkers.com

FOKUS SIAR | 10


STUDI KASUS

Autofeeder eFishery pada kolam pembudidaya lele di Lampung Timur.

Sumber: eFishery

KONDISI BUDIDAYA

PENGGUNAAN AUTOFEEDER DI KOLAM LELE

Jenis Kolam Kolam tanah

Komoditas Lele mutiara (Clarias sp)

Salah satu cerita sukses penggunaan autofeeder dalam berbudidaya dapat dilihat di kolam pembudidaya lele di

Pakan Terapung, ukuran 1 - 3 mm

daerah Lampung Timur. Selama satu siklus, paramater budidaya dicatat dan hasilnya eďŹ siensi pakan meningkat, biaya pakan juga berhasil dihemat

Frekuensi pemberian pakan 2 kali (pukul 08.00 dan 16.00 di kolam non-feeder, pukul 08.00 dan 20.00 di kolam feeder)

hampir 50%-nya. Selain pakan yang eďŹ sien, sintasan hidup atau survival rate juga membaik.

11 | FOKUS SIAR

Periode budidaya 80 hari


Data lebih lengkapnya dapat dilihat pada grafik berikut: Average Daily Growth (ADG)

Survival Rate (SR)

(%)

Survival rate atau keberlangsungan

1,73

hidup merupakan presentase jumlah

60,35

ikan yang hidup sampai akhir periode

1,46

1,50

75,0

Survival Rate (SR)

budidaya.

56,59 1,00

50,0

Average Daily Growth (ADG) Average Daily Growth menunjukan

0,50

25,0

kenaikan bobot ikan per harinya, sebagai tanda pertumbuhan ikan.

FEEDER

FEEDER

NON-FEEDER

NON-FEEDER

Feed Conversion Ratio (FCR) Rasio efisiensi pakan yang menunjukFeed Conversion Ratio (FCR)

(%)

Feed Cost Efficiency (FCE)

kan jumlah pakan berbanding bobot daging yang diproduksi. Semakin kecil

85,33 77,78

75,0

1,50

1,13

nilai

FCR,

semakin

efisien

penggunaan pakan.

1,21 50,0

1,00

Feed Cost Efficiency (FCE) Efisiensi biaya pakan dalam hitungan persen (%), semakin besar nilainya

25,0

0,50

FEEDER

semakin efisien.

FEEDER

NON-FEEDER

Feed Cost Biaya pakan yang dikeluarkan per periode.

FEED COST

NON-FEEDER

PROFIT

FEEDER

FEEDER

Profit Keuntungan yang dihasilkan di akhir periode dengan harga lele sekitar Rp. 15.000 - 17.000/kg.

Rp.

25.000.000

20.000.000

15.000.000

NON-FEEDER

10.092.000

5.420.000

Sedangkan untuk kualitas air yang diukur dari nilai pH dan suhu, baik kolam menggunakan autofeeder dan non feeder sama-sama menunjukkan kondisi yang optimal. Nilai pH berkisar di 6,6 - 6,7 dan suhu di angka 27 - 29ºC, yang merupakan kondisi lingkungan yang baik bagi pertumbuhan ikan lele. Dari data di atas, dapat

Rp.

5.000.000

10.000.000

15.000.000

20.117.271

25.000.000

27.273.879

dilihat penggunaan autofeeder eFishery mempengaruhi parameter budidaya menjadi lebih baik. Hal ini kemudian berpengaruh pada keuntungan atau profit di akhir yang signifikan. Ayo buktikan keunggulan smart feeder eFishery di kolam budidaya Anda!

FOKUS SIAR | 12


TEKA TEKI SILANG Ayo asah pengetahuan sahabat seputar istilah budidaya perikanan. Isi TTS berikut dan menangkan hadiahnya! 1

4

P

Ketentuan penebak TTS • Kirim jawaban beserta foto TTS yang telah

O 2

5

W

terisi ke WA +62 811 2207 199 dengan subject

6

“Jawaban TTS SIAR Vol 2” selambat-lambatnya tanggal 31 Mei 2018.

D 3

• Sertakan biodata lengkap, mencakup nama,

E

alamat, nomor HP, dan profesi (mahasiswa,

R

pembudidaya, pegawai, dll). 8

• Sebanyak 10 orang pemenang akan mendapat -kan hadiah pulsa senilai Rp. 50.000 yang akan

7

ditransfer ke nomor HP masing-masing.

10

9

15

18

11

20

13

SIAPA CEPAT, 16

19

DIA MENANG!

12

17

MENDATAR

MENURUN

1. Jasad renik di air kolam yang menjadi pakan alami bagi

1. Bentuk pakan tepung (dalam bahasa inggris)

udang maupun ikan 3. Upaya pencegahan masuk dan/atau menyebarnya agen penyakit ke suatu area

2. Senyawa yang dihasilkan dari eksresi ikan/udang dan jika menumpuk akan membahayakan ikan/udang. 4. Nama sungai di Afrika yang merupakan asal muasal ikan lele

5. Genus ikan lele

6. Parameter temperatur

7. Spesies udang terpopuler di Indonesia

8. Memangsa dan memakan daging sejenisnya (sifat yang

9. Alat untuk menangkap ikan/udang, terbuat dari rajutan tali/benang 12. Salah satu pengobatan terhadap infeksi bakteri

ditemukan di lele/udang) 10. Gumpalan mikroba yang menguntungkan bagi pertumbuhan ikan (salah satu sistem populer di budidaya lele)

14. Alat pemberi pakan otomatis (bahasa inggris)

11. Dikenal juga dengan nama “dory”

15. Kementerian Kelautan dan Perikanan (disingkat)

13. Sirip tajam di dekat sirip dada ikan lele

16. Indikator asam-basa suatu cairan

18. Sebutan bagi cangkang keras pada udang

17. Tingkat kelangsungan hidup (dalam bahasa Inggris, disingkat)

19. Dissolved Oxygen (disingkat) 20. Sidat (dalam bahasa Inggris)

13 | FOKUS SIAR


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.