Belajar E-Learning ? Siapa Takut ! 13150058 MUHAMMAD BAGUS AINUN NAJIB Boledclub@gmail.com
Prolog E-learning merupakan sebuah bentuk media dan strategi pembelajaran
yang memanfaatkan media
elektronik dan
information dan communication technology (ICT) yang dapat menunjang materi pembelajaran dapat tersampaikan kepada siswa yang dapat dilaksanakan baik di dalam ruangan kelas maupun di luar ruangan (dalam dunia maya internet). E-learning berinovasi sangat pesat dari masa ke masa sehingga menjadikan kegiatan pembelajaran lebih mudah, lebih menyenangkan, menarik efektif dan efisien. Keberhasilan program e-learning ditunjang dari beberapa konsep yaitu perangkat teknologi dan informasi, perencanaan, administrasi, manajemen dan ekonomi yang tercukupi. Pengertian E-learning, Sejarah, serta Manfaatnya
Mungkin banyak diantara kita masih belum mengerti apa itu sih e-learning, bahkan mungkin banyak masyarakat luas disana (Red; orang awam) masih belum memahami juga apa
itu e-learning ? apa kegunaan bagi pembelajaran di sekolah ? serta
bagaimana
menngaplikasikannya
dalam
dunia
pembelajaran ? Istilah e-learning memang jarang kita dengar sebelumnya, atau mungkin semenjak kita duduk di bangku sekolah menengah atas istilah itu sangat asing dikalangan para pelajar, khususnya mereka yang belajar di sekolah yang jauh dari daerah perkotaan. Namun dewasa ini istilah e-learing sudah sangat popular di negeri kita, terutama di kalangan sekolah atau universitas yang sudah menggunakan teknologi pembelajaran yang sudah mapan. sebelum kita melangkah jauh tentang manfaat e-learning, plus minus e-learning, serta karakteristiknya, alangkah baiknya kita tilik pengertian e-learning dari berbagai sumber. Menurut ialah
Wikipedia
pengertian
(Inggris: Electronic
e-learing
learning disingkat E-learning)
dapat didefinisikan sebagai sebuah bentuk teknologi informasi yang diterapkan di bidang pendidikan dalam bentuk
sekolah
dan konsekuensi
maya
E-learning
logis dari
merupakan
dasar
perkembangan teknologi
informasi dan komunikasi. Dengan e-learning, peserta ajar (learner atau murid) tidak perlu duduk dengan manis di ruang kelas untuk seorang guru secara
menyimak langsung.
setiap E-learning
ucapan
dari
juga
dapat
mempersingkat jadwal target waktu pembelajaran, dan tentu saja menghemat biaya yang harus dikeluarkan oleh sebuah program studi atau program pendidikan.1 Namun sepertinya pengertian e-learning yang dilansir oleh Wikipedia agak sedikit berbeda dengan apa yang dilansir oleh elearning.gunadarma.ac.id yang ditulis dalam web khusus “elearning� menyebutkan : pembelajaran jarak jauh (distance Learning) yang memanfaatkan teknologi komputer, jaringan komputer dan/atau Internet. E-Learning memungkinkan pembelajar untuk belajar melalui komputer di tempat mereka masing-masing tanpa harus secara fisik pergi mengikuti pelajaran/perkuliahan di
kelas. E-Learning sering
pula
dipahami sebagai suatu bentuk pembelajaran berbasis web yang bisa diakses dari intranet di jaringan lokal atau internet. Sebenarnya materi e-Learning tidak harus didistribusikan secara on-line baik melalui jaringan lokal maupun internet,
1
https://id.m.wikipedia.org/wiki/pembelajaran_elektronik
distribusi secara off-line menggunakan media CD/DVD pun termasuk pola e-Learning. Dalam hal ini aplikasi dan materi belajar dikembangkan sesuai kebutuhan dan didistribusikan melalui media CD/DVD, selanjutnya pembelajar dapat memanfatkan CD/DVD tersebut dan belajar di tempat di mana dia berada.2 e-learning juga termasuk salah satu bagian dari teknologi media pembelajaran. E-learning sendiri seperti yang sudah tertulis
sebelumnya
ialah
teknologi
informasi
yang
diterapkan dalam dunia pendidikan. Sedangkan teknologi media pembelajaran menurut acep hermawan dalam bukunya
metodolgi
pembelajaran
Bahasa
arab
mendefinisikanya bahwa teknologi media pembelajaran membahas masalah bagaimana seorang guru (Bahasa arab) memakai media atau alat bantu dalam proses pembelajaran (Bahasa arab) yang sesungguhnya di dalam kelas. Juga, membahas tentang masalah ketrampilan, sikap, perbuatan dan strategi mengajarkan Bahasa arab.3 Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pada hakikatnya e-learning dan 2
http://elarning.gunadarma.ac.id/index.php Acep hermawan. Metodologi pembelajaran Bahasa arab. (Bandung : pt remaja rosdakarya, 2014) hal.225 3
teknologi media pembelajaran sangat diperlukan untuk menunjang keefektifitasan pembelajaran di dalam kelas. Eelarning juga termasuk salah satu jenis teknologi media pembelajaran. Sebenarnya pengertian e-learning itu sangat banyak baik itu yang tulis menurut pendapat para pakar IT maupun web yang ada di internet, namun dari beberapa pengertian Elearning yang ada, ada satu pendapat yang cukup tenar akan pengertian e-learning, yaitu menurut Hartley (seorang pakar E-learning abad 21). Beliau menyebutkan bahwa pengertian E-learning ialah suatu jenis belajar mengajar yang memunngkinkan tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan menggunakan media internet, intranet atau media jaringan komputer lain. Setelah kita menelaah apa sih itu pengertian e-learning, mungkin sebagian dari kita juga masih kurang mengerti, sebenarnya sejak kapan e-learning itu diperkenalkan, lalu bagaimana perkembangan e-learning itu sendiri di Indonesia ? Seperti yang dilansir diwikipedia bahwa e-leaerning mengalami perkembangan yang signifikan sejak pertama kali
diperkenalkan dalam dunia pembelajaran. Dalam sejarah pengenalan e-learning pada dunia pendidikan, Wikipedia menulis sebagai berikut : E-pembelajaran atau pembelajaran elektronik pertama kali diperkenalkan
oleh
universitas Illinois di
Urbana-
Champaign dengan menggunakan sistem instruksi berbasis komputer (computer-assisted instruction ) dan komputer bernama PLATO. Sejak itu, perkembangan E-learning dari masa ke masa adalah sebagai berikut:
(1) Tahun 1990 : Era CBT (Computer-Based Training) di mana mulai bermunculan aplikasi e-learning yang berjalan dalam PC standlone ataupun berbentuk kemasan CD-ROM. Isi materi dalam bentuk tulisan maupun multimedia (Video dan AUDIO) DALAM FORMAT mov, mpeg-1, atau avi. (2) Tahun 1994 : Seiring dengan diterimanya CBT oleh masyarakat sejak tahun 1994 CBT muncul dalam bentuk paket-paket yang lebih menarik dan diproduksi secara massal. (3) Tahun 1997 : LMS (Learning Management System). Seiring
dengan
perkembangan
teknologi
internet,
masyarakat di dunia mulai terkoneksi dengan internet. Kebutuhan akan informasi yang dapat diperoleh dengan cepat mulai dirasakan sebagai kebutuhan mutlak , dan jarak serta lokasi bukanlah halangan lagi. Dari sinilah muncul LMS. Perkembangan LMS yang makin pesat membuat pemikiran baru untuk mengatasi masalah interoperability antar LMS yang satu dengan lainnya secara standar. Bentuk standar yang muncul misalnya standar yang dikeluarkan oleh AICC (Airline Industry CBT Commettee), IMS, SCORM, IEEE LOM, ARIADNE, dsb. (4) Tahun 1999 sebagai tahun Aplikasi E-learning berbasis Web. Perkembangan LMS menuju aplikasi e-learning berbasis Web berkembang secara total, baik untuk pembelajar
(learner)
maupun
administrasi
belajar
mengajarnya. LMS mulai digabungkan dengan situs-situs informasi, majalah, dan surat kabar. Isinya juga semakin kaya dengan perpaduan multimedia , video streaming, serta penampilan interaktif dalam berbagai pilihan format data yang lebih standar, dan berukuran kecil. Slogan yang selalu diangkat dalam penerapan e-learning, yaitu “Content is King, Conversation is Queen�. Sudah sepantasnya bagi Penggiat e-learning, untuk selalu berusaha
menyajikan konten yang bisa diterima dengan baik, bisa diakses
dengan
mudah,
dan
bisa
diiikuti
dengan
menyenangkan. Dapat diambil kesimpulan bahwasanya pengenalan elearning itu sudah ada sejak era 90’ an dan mengalami perkembangan yang sangat pesat menjelang era millennium. dunia e-learning yang disebutkan dalam lansiran Wikipedia di atas pertama kali dikenalkan oleh universitas Illionis, sebuah universtas yang terletak di Chicago amerika serikat. Oleh karenanya perkembanngan dunia e-learning di amerika serikat khususnya meningkat pesat. Lalu bagaimana dengan di Indonesia ? Jika kita cermati tentang perkembangan e-learning di Indonesia, sangat banyak kendala dan masalah dalam penerapannya dalam pembelajaran. Negara kita masih dibilang tertinggal dalam pengembangan e-learning dengan negeri jiran (Malaysia, singpura, brunei, dan Thailand) dalam dunia pendidikan. Bahkan bila dibandingkan dengan amerika, jepang, china korea dan negara-negara eropa lainnya, Indonesia sangat tertinggal jauh dalam hal pemanfaatan e-learning dalam pembelajaran.
Tahukah anda jika dalam dunia pendidikan saja banyak yang menyebutkan bahwa Indonesia menempati posisi terendah, lalu bagaimana dengan perkembangan E-learning yang ada ? Sangat banyak sekali kendala dan masalah yang kita hadapi, mulai
dari
kurangnya
dukungan pemerintah dalam
melengkapi fasilitas teknologi pembelajaran yang ada di sekolah-sekolah, kurangnya biaya, tidak adanya kesedaran para siswa akan pentingnya e-learning dalam dunia pembelajaran mereka, sedikitnya ahli di bidang jaringan komputer serta desain, dan lain sebagainya. Namun semua itu tak membuat kita untuk berkecil hati, patah semangat untuk terus mengembangkan TI, belajar elearning, bahkan bersaing dengan sahabat-sahabat yang berada dibelahan dunia sana. Dewasa ini, beberapa sekolah yang ada di Indonesia sudah menerapkan e-learning. Bahkan lebih dari separuh lembaga tinggi dan universitas yang ada di Indonesia sudah menginovasi e-learning sehingga pembelajaran yang ada dapat berjalan disamping lebih efektif namun juga dapat mengefiesiensi waktu serta biaya. Tak khayal jika beberapa sekolah maupun universitas yang ada di negeri kita ini sudah
mulai menggunkan e-learning di kelas, sehingga mampu menyedot mahasiswa asing untuk belajar di Indonesia, tak hanya itu lembaga pendidikan kita pun sekarang bisa bersaing dengan lembaga lembaga berkelas yang ada luaran sana. Nyatanya kini para pengajarpun mulai melirik e-learning untuk diaplikasikan dalam penyampaian pembelajaran mereka dikelas. Memang benar, jika kita cermati, e-learning memimiliki kelebihan yang. Diantaranya ialah : 1. Lebih mudah diserap. Maksud dari lebih mudah diserap ialah bahwa pembelajaran berbasis elektronik seperti video, gambar, rekaman, internet, lebih dapat dipahami oleh siswa dan siswa sehingga mereka bisa mengikuti pembelajaran di kelas dengan senang. 2. Pembelajaran Jauh lebih efektif. Dengan E-learning pula pengajar dapat menginovasi pembelajaran di kelas, para siswapun dapat lebih berkreatif dalam mengembangkan materi mereka baik di dalam maupun di luar sekolah. 3. Efesien waktu dan biaya. Tentu, dengan elearninglah
pengajar
maupun
siswa
dapat
menghemat waktu dan biaya, lantaran mereka dapat lebih leluasa saling berbagi informasi tanpa harus mendatangi sekolah dan belajar di kelas 4. Tersedia 24 jam. Artinya siswa pun dapat menanyakan materi pelajaran tanpa harus ada di kelas, sedangkan pengajarpun dapat memonitoring tugas dan siswa siswa kapan pun bahkan dimanapun mereka berada Disamping memiliki kelebihan, e-learning juga memiliki manfaat yang sangat banyak bagi pengajar dan siswa. Diantaranya ialah : a. Fleksibel. E-learning memberi fleksibilitas dalam memilih waktu dan tempat untuk mengakses perjalanan. b. Belajar Mandiri. E-learning memberi kesempatan bagi pembelajar secara mandiri memegang kendali atas keberhasilan belajar. c. Efisiensi Biaya. E-learning memberi efisiensi biaya bagi administrasi penyelenggara, efisiensi penyediaan sarana dan fasilitas fisik untuk belajar dan efisiensi
biaya bagi pembelajar adalah biaya transportasi dan akomodasi. Menurut pranoto dkk dalam bukunya sains dan teknologi, yang dilansir dalam www.kajianpustaka.com. Beliau menyebutkan : Manfaat E-learning menurut Pranoto, dkk (2009:309) adalah: Penggunaan
E-learning
untuk
menunjang
pelaksanaan proses belajar dapat meningkatkan daya serap mahasiswa atas materi yang diajarkan. Meningkatkan partisipasi aktif dari mahasiswa. Meningkatkan partisipasi aktif dari mahasiswa. Meningkatkan
kemampuan
belajar
mandiri
mahasiswa. Meningkatkan pelatihan.
kualitas
materi
pendidik
dan
ďƒź Meningkatkan kemampuan menampilkan informasi dengan perangkat teknologi informasi, dimana dengan perangkat biasa sulit dilakukan.4 Dari uraian diatas, sangat jelas bahwasanya e-learning memiliki
segudang
manfaat
yang
dapat
mengubah
pembelajaran di sekolah lebih kreatif, inovatif dan efektif. Lantas, apakah kita masih tetap saja mengabaikan teknologi, tidak melirik e-learning, dan masih menggunakan metode pembelajaran konsevatif di era sekarang ? Lalu bagaimana masa depan generasi selanjutnya ? apakah mereka dibiarkan dalam keadaan buta teknologi ? sehingga perlahan bangsa kita tak bisa berkompentensi dengan bangsa lain ? Kita harus sadar bahwa kita merasa tertinggal dengan bangsa lain yang sudah berlari lebih dulu dari garis star. Tapi bagi kita tak ada terlambat maupun kendala untuk mengejar. Jika pemerintah maupun sekolah tak menyediakan fasilitas yang memadai, pengajar dan siswa pun dapat memanfaatkan teknologi yang ada seperti handphone, warung internet, serta elektronik yang tersedia baik di sekolah maupun di rumah. 4
http://www.kajianpustaka.com/2014/06/pengertian-karakteristikdan-manfaat-learning.html?m=1
Dengan memanfaatkan semua itu juga hakikatnya kita bisa menerapkan e-learning dalam belajar, sehingga informasi serta materipun tak hanya didapat dari buku dan di kelas, melainkan kita pun dapat mengakses informasi lebih banyak dari teknologi yang ada, bahkan kitapun dapat menyerap ratusan materi pelajaran dimapun dan kapanpun kita berada.
Epilog. Perkembangan e-learning akan selalu beriringan dengan berkembangnya teknologi. tahun demi tahun e-learninng akan berkembang sangat pesat untuk memenuhi kebutuhan pembelajaran. Maka dapat disimpulkan bahwasanya pembelajaran yang dilaksanakan dengan menerapkan e-learning akan berjalan menarik, efektif dan efesien.
Daftar pustaka. http://www.kajianpustaka.com/2014/06/pengertian-karakteristikdan-manfaat-learning.html?m=1 http://elarning.gunadarma.ac.id/index.php https://id.m.wikipedia.org/wiki/pembelajaran_elektronik
Acep hermawan. Metodologi pembelajaran Bahasa arab. (Bandung : pt remaja rosdakarya, 2014)