SAMBUTAN PADA SEMINAR INTERNASIONAL TEKNOLOGI ALQURAN (19-20 Juni 1986) Sumber: http://www.muridsufi.web.id/Â
Yang kami muliakan Bapak Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia beserta rombongan. Yang kami muliakan Para Perwakilan Negara Asing, Yang kami muliakan Bapak Ketua DPP Tarbiyah Islamiyah Indonesia (Golkar) Yang kami muliakan Bapak PANGDAM. I Bukit Barisan, Yang kami muliakan Bapak Gubernur KDH. Tk. I Sumatera Utara, Yang kami muliakan Bapak KAPOLDA Sumatera Utara, Yang kami hormati Para Rektor, Para Dekan, Para Guru Besar, Para Lektor Kepala, Para Lektor, Para Dosen seluruhnya dan Para Asisten, Yang kami kasihi seluruh Mahasiswa dan Mahasiswi, Yang kami hormati dan kami cintai seluruh ahli-ahli kami dari seluruh pelosok Tanah Air dan Luar Negeri serta seluruh hadirin dan hadirat, tidak ketinggalan mass-media yang kita cintai. AssaIaamu’alaikum wr. wb. Kami, selaku Ketua Umum Yayasan, mengucapkan dengan tulus ikhlas selamat datang yang semesra-mesranya, terhadap seluruh hadirin dan hadirat, berkunjung ke Kampus Universitas Pembangunan Panca Budi, yang walaupun sederhana ini, namun sehat udara, bebas dari segala macam polusi udara dan bebas dari hiruk pikuk Ialu lintas.
Kita bersyukur tiada terhingga kehadirat Allah SWT dapat berkumpul disini untuk bersama-sama membahas suatu ilmu yang sangat mulia dan sangat penting serta agung, yaitu ilmu teknologi dalam AI Quran. Kedengarannya istilah ini adalah istilah baru dalam AI Islam, namun isinya adalah lama, selama AI Quran itu sendiri, istilah ini disesuaikan dengan ilmu teknologi mutakhir yang memuncak dalam zaman mutakhir ini. Diakhir zaman ini teknologi modern telah mencapai puncak firmamennya yang setinggi-tingginya dan akhir zaman ini ditandai dengan teknologi yang benar-benar hebat yang belum pernah kita alami selama dunia terkembang. Teknologi telah mampu mengeluarkan energi, yang kalau salah memakainya karena mental manusia itu tidak kuat, akan membahayakan jagadraya ini dan akan menghancurkan manusia itu sendiri. Seperti kita Iihat di seluruh dunia, suasana dunia memang telah sangat memperihatinkan sekali, dimana-mana ada penekanan, ada persengketaan, penganiayaan, penyiksaan, malapetaka, gempa bumi dan sebagainya. . Ini adalah pertanda-pertanda yang sangat memprihatinkan. Gejalagejala ini semuanya adalah sangat berbahaya untuk kelestarian hidup manusia. Itu semua adalah tanda·tanda bahwa dunia berada di dalam bahaya maut dan dalam murka Ilahi, karena telah melanggar firman Tuhan (QS. AI A’raf 96) yang artinya : "Bahwa jikalau mereka benar-benar beriman dan taqwa akan Allah, maka KAMI limpahkan rahmat kurnia dan berkah dari langit dan bumi sebanyak-banyaknya, tetapi kalau mereka durhaka,akan KAMI turunkan bala, siksa dan azab kepada mereka semuanya, disebabkan perbuatannya". Walaupun kita melihat di dalam dunia sekarang ini dengan ketinggian memuncaknya ilmu teknologi modernnya, tetapi kita melihat pula bahwa ancaman kehancuran oleh teknologi modern itu berada diambang pintu.
Islam sedunia berusaha turut bangkit untuk kebangkltannya : "To renew the world of lslam" tetapi kelihatannya, karena ummat Islam dewasa ini belum menguasai energi yang ada tertanam tersembunyi dalam teknologi Al Quran, maka ummat Islam belum mencapai sasarannya yang sebenar-benarnya, karena tidak/belum mengenal akan senjata maha ampuh darl teknologi Al Quran! Berpuluh tahun, hampir 40 tahun, kami dalam usaha mengkokohkan Al Islam, meriset teknologi yang ada tersimpan tensembunyi dalam Al Quran, yang disinyalir Allah SWT dalam berbagai ayat-ayatnya, dan Hadits Rasulullah SAW , riset mana dilaksanakan atas dasar ilmu eksakta/teknologi bersama-sama dengan ilmu Tasauf Islam. Ilmu eksakta adalah objektif, bukan subjektif,jujur, riil, nyata dan jelas. Ilmu eksakta tunduk pada rumus-rumus yang riil yang eksak dan nyata yang dapat dibuktikan secara teori dan praktek akan kebenarannya. Dan dalam ilmu ini dapat diambil percobaanpercobaan yang nyata, dapat dipraktekkan dalam beribu-ribu kasus, yang pemecahannya hanya mungkin dengan energi teknologi dari pada Al Quran. Pendapatan-pendapatan yang kami peroleh benar-benar sangat mengagumkan di luar dugaan-dugaan sama sekali, benar-benar sangat Akbar teknologi Al Quran itu, hingga kelihatan nyata kebenaran dan pada ucapan Rasulullah SAW : "Al lslaamu ilmiyyun wa’aamaliyyun ". Artinya: lslam adalah ilmiah dan amaliah (HR. Bukhari). "Al lslaamu ya’luu wa laa yu’laa’alaihi". Artinya : Islam adalah sangat tinggi, tiada yang dapat melebihinya (HR. Bukhari). Bapak-bapak, lbu-ibu yang kami muliakan. Dengan tergalinya teknologi Al Quran, tergali pulalah teknologi dari pada segala kitab-kitab suci yang terdahulu. Karena Al Quran yang dibawa oleh Rasulullah SAW dalam Al Islam, sebagai agama akhir zaman itu, menghimpun isi segala kitab-kitab suci yang terdahulu
didalamnya dan terhimpun pula di dalamnya segala ilmu Para Rasul. Dengan tergalinya teknologi Al Quran, maka sekaligus pula tergali teknologi dari pada segala kitab suci lainnya. Maka terbukalah bagi kita "Revelation Akbar", bahwa di dalam segala kitab suci, khususnya dalam Al Quran tersimpan tersembunyi tenaga maha dahsyat yang mampu menguasai dan mengatur tenaga apa sajapun yang berada di dalam alam mayapada ini. Syukur Alhamdulillah kita telah menemukan ilmiah dahsyat itu yaitu cara menggali teknologi Al Quran dengan metodenya yang Akbar yang kuncinya juga berada dalam Al Quran sendiri, yang mampu mengeluarkan energi dan tenaga maha dahsyat yang dapat mengkontrol dan mengimbangi teknologi alam fisika yang begitu dahsyat dan dapat menguasai, kalau perlu dapat pula mencegah tenaga raksasa dari alam fisika berbuat secara merajalela, umpamanya yang sewaktu-waktu dapat dilepaskan untuk menghancurkan jagadraya ini. Bapak-bapak dan Ibu-ibu sekalian. Dalam teknologi Al Quran kita menemukan kekuatan metafisik maha dahsyat yang dapat ditransfer menjadi tenaga fisik raksasa, diatas dasar Iman, Taqwa dan mental yang tinggi dan luhur ! Dan Tenaga metafisik dahsyat yang dapat dikeluarkan dari pada Al Quran, yang paling utamanya menghancurkan pengaruh jahat dari kehebatan Maharaja Iblis dalam diri kita. Karena Iblis yang sangat tinggi ilmunya, yang sangat tinggi dimensi dan frekwensinya, mengetahui betul bahwa manusia adalah raja penguasa dalam jagad ini. Maka tujuan utama iblis ialah menguasai jiwa, hati sanubari manusia, karena kalau ia menguasai hati manusia, ia akan menguasai seluruh jagad ini dan mampu menghancurkan sila-sila dari pada agama! Oleh sebab itu musuh utama kita di dunia ini adalah Al lblis. Kita harus sadar bahwa Al Iblis ini adalah merupakan suatu lawan dahsyat sekali, ia tamatan sekolah tinggi di langit sedangkan kita tamatan sekolah tinggi di bumi. Ini berarti bahwa tinggi ilmunya berlipat-lipat ganda,daripada ilmu-ilmu kita, dia halus dan kita kasar, umurnya
berjuta-juta tahun, kita hanya beberapa tahun saja. Segala manusia yang sakti-sakti yang tidak baik adalah murid-muridnya. Sedangkan kita tidak punya satupun murid yang sakti, karena kitapun tidak sakti, dia mengetahui alam gaib kita tidak mengetahui alam gaib. Dia adalah musuh utama kita yang paling dahsyat dia tidak bisa diusir dengan ayat-ayat Al Quran produksi manusia sendiri, dia hanya dapat dihancurkan dengan tenaga metafisik Al Quran yang disalurkan dari pada sisi Allah SWT dengan getaran-getaran yang maha ultra sonoor, barulah sang maharaja iblis itu hancur luluh. Tenaga itu harus disalurkan melalui metode teknologi dari pada Al Quran. Kalau tidak, Sang Maharaja Iblis akan mendekam terus dihati lnsan sampai keliang lahat! Senjata maha raksasa yang berasal dari pada sisi Allah itu dibawa oleh The Missing Link. The Missing Link, which the whole world for centuries is searching for. Dalam kita menggali teknologi Al Quran itu atas dasar teknologi dalam ilmu Tasauf, kita telah menemukan bahwa Rasulullah SAW is the Missing Link Carrier diakhir zaman, yang akan kita uraikan panjang lebar dalam seminar ini. Dan ini pulalah sekaligus yang merupakan inti saripati dari senjata yang berada dalam segala kitab suci "Alle meridianen komen bij de polen samen","All meridians gather to the poles". Kalau meridian yang satu sama yang lain, adalah berjarak berpuluh ribu kilometer, tetapi titik-titik universil yang dimiliki bersama ialah titik kutub utara dan titik kutub selatan. Titik-titik universil itu adalah kepunyaan bersama, walaupun yang kita gali adalah teknologi Al Quran yang kita tonjolkan disini, namun teknologi dari pada kitab suci lainnyapun tergali juga disini. Dengan sendirinya segala agama yang lain, dapat pula meriset akan teknologi Al Quran ini. Dalam teknologi Al Quran akan ditemukan The Missing Link, which the whole world for centuries is searching for. Ternyata nanti bahwa Rasulullah SAW, is the Missing Link Carrier diakhir zaman atau SIPEMBAWA WASILAH. He is the "Wasilah Carrier" .
Yaa ayyuhal ladziina aamanut taqullaaha , wabtaghuu ilaihil wasiilata wajaahiduu fii sabiilihii la’allakum tuflihuun. (QS. Al Maidah 35). Artinya : . "Wahai orang-orang yang beriman bertaqwalah pada ALLAH (terrnasuk banyak BERDZIKIR , dan SHALAT) dan carilah METODE (perintah mencari SALURAN, CHANEL, FREKWENSI), untuk menyampaikan engkau LANGSUNG PADA ALLAH SWT dan berjihadlah (sungguh-sungguhlah berjuang, secara intensiflah beramal) pada jalan-Nya itu (pada metode itu), supaya kamu beruntung/menang". Untuk ini harus mereka itu beriman, bertaqwa, menemukan The Missing Link/Wasilah, yaitu channel dan frekwensi yang LANGSUNG membawanya kehadirat Allah SWT sungguh-sungguh diatasnya, maka barulah mereka mendapat kemenangan yang gilang gemilang dunia akhirat. Kemenangan yang absolut terhadap apa sajapun, terhadap huru hara, ancaman-ancaman di dunia, di kubur, di padang mahsyar dan di alam baka yang sekekal-kekalnya. Ummat itu akan menang dari dunia sampai keakhirat berkepanjangan. Inilah tenaga energi yang harus kita gali dalam Al Quran, sekaligus tergali dari segala kitab suci. Maka oleh sebab itu Temu llmiah ini, Para Bapak-Bapak,Ibu-ibu yang kami muliakan semuanya, adalah sangat penting, juga untuk segala agama, sehingga agama itu tidak hanya dalam taraf dibicarakan saja, tetapi benar·benar dilaksanakan dalam realitasnya, sehingga menimbulkan buah/tenaga maha dahsyat yang disalurkan dari pada sisi Allah SWT yang dapat mengkontrol dan mengcommand segala yang onar dalam diri dan diluar diri manusia. Semoga Temu Ilmiah ini mendapat perhatian bukan saja dari seluruh Indonesia, tetapi seluruh dunia luar, demi keselamatan jagadraya ini, karena The Missing Link sebagai corong Rahmatal lil alamiin telah kita temukan yang dibawa oleh Rasulullah SAW dan yang sekaligus dibawa oleh Para Rasul yang terdahulu.
Karena bagaimanapun Bapak-Bapak, Ibu-Ibu yang kami muliakan, Allah SWT Yang Maha Akbar, Yang Maha Satu adalah Allah dari pada segala agama dan Para Rasul adalah utusan daripada Allah SWT, Yang Maha Esa itu. Sudah jelas walaupun berbeda-beda cara pelaksanaan teknisnya, walaupun berbeda cara melaksanakan ibadatnya, namun inti yang satu itu adalah pasti sama, hakikat dari pada segala agama adalah satu, yaitu agar manusia itu Beriman. Taqwa dan menemukan Wasilah/The Missing Link yang mengandung channel dan frekwensi-Nya, yang kapasitasnya tak terhingga, yang dapat membawa insan itu langsung ke hadirat Allah SWT, barulah ia akan menang dunia akhirat dengan sungguh-sungguh. Sebagai ILUSTRASI dan KOMENTAR, kami ingin mengemukakan disini beberapa buah contoh metodologi dalam ilmu Teknologi Fisika. Bila kita melihat Danau Toba, airnya hening bening, dimanfaatkan sehari-hari oleh masyarakat ramai di sekelilingnya untuk keperluan mandi, mencuci, memasak, memancing ikan, tempat pariwisata dan lain-lainnya, maka mata seorang teknolog melihat Danau Toba itu sebagai suatu sumber yang dapat lebih besar memberi manfaatnya dari pada kegunaan-kegunaan tersebut diatas. Dia akan berusaha mengeluarkan energi dari Danau Toba tersebut dengan suatu metodologi dalam teknologi tinggi seperti menyalurkan air Danau Toba tersebut melalui pipa-pipa besar sehingga terjadi waterfall yang dapat memutar turbin-turbin raksasa yang dihubungkan dengan dynamo raksasa pula dan mampu mengeluarkan/menghasilkan tenaga listrik hingga mencapai 170.000 KVA yang terus disalurkan pula ke Kuala Tanjung yang mampu melebur logam aluminium dan segala macam logam lainnya di samping untuk tenaga penerangan ke segenap pelosok daerah yang bias dijangkaunya/dialirkan tenaga listrik tersebut. Dan electricity pada gilirannya dapat ditransfer pula untuk berbagai manfaat bagi hidup dan kehidupan manusia, kadang-kadang lebih hebat lagi dapat dipakai untuk memproduksi atom dan nuklir.
Dari contoh di atas dapat kita lihat bahwa Danau Toba yang tadinya airnya hanya dipakai untuk mandi, mencuci, memasak bagi sekedar orang kampung sekelilingnya, tetapi bagi teknolog dengan metodologi tertentu dalam ilmu teknologi dapat menghasilkan energi yang dahsyat dan sehebat-hebatnya untuk kemanfaatan yang jauh lebih luas. Hal di atas adalah baru merupakan sekelumit dari suatu contoh yang kita ambil dari air untuk menghasilkan electricity, dari air yang mati dapat timbul suatu manfaat yang sangat besar sekali melalui metodologi tertentu dalam ilmu teknologi. Demikian juga dalam teknologi dengan metodologi lain, air dapat lagi dimanfaatkan untuk menghasilkan tenaga bertekanan puluhan ribu atmostir dengan cara memampatkannya. Tenaga air yang telah dimampatkan ini telah pula juga memberikan manfaat yang besar sekali seperti telah digunakan untuk meluruskan kembali Menara Eifel, sewaktu Menara tertinggi di Dunia itu sempat miring letaknya akibat gempa. Tenaga itu diperoleh dari air yang dimampatkan dalam "dommekracht" yang menghasilkan tenaga bertekanan puluhan ribu atmostir. Satu contoh lagi, yang masih merupakan contoh dari air yang mati dengan metode lain, yaitu air dipanaskan/diuapkan, juga akan menghasilkan tenaga uap yang maha dahsyat, yang juga dapat menghasilkan tenaga uap dengan tekanan ribuan atmosfir yang dapat ditransfer menjadi tenaga tarik sehingga mampu menarik berpuluhpuluh gerbong kereta api yang dapat pula dilarikan dengan kecepatan ratusan kilometer perjam. Satu contoh Metodologi lain untuk mengeluarkan tenaga hebat dari air yang mati ialah METODOLOGI ELECTROLYSA, dimana air yang mati itu, dipisah (diuraikan) oleh listrik menjadi hydrogen dan oxygen, yang jika dikumpulkan kembali dan disulut dengan api, akan mampu mengeluarkan energi/api "knaIgas" yang sangat kuat ledakannya yang dapat dipakai untuk berbagai macam kegunaan
antara lain : dapat menggantikan BBM (Bahan Bakar Minyak) jika diperlukan. Ini baru empat macam contoh saga dengan empat macam jenis dan metodologi untuk mengeluarkan dari sekedar air yang mati saja. Sekarang barulah kita sadar, bahwa apalagi dari Ayat-ayat suci Al Quranul Karim yang senantiasa hidup yang kita baca dengan lagulagu yang merdu dalam MTQ, bahwa dengan Ilmu Metatisika dan metodologi tertentu kita harus mampu mengeluarkan tenaga-tenaga yang maha dahsyat yang sudah pasti jauh akan melebihi tenaga fenomena fisik dari alam Fisika ini! Ini suatu contoh dan gambaran saja dan kita harus ketahui dan sadari pula, bahwa sebenarnya electricity yang terpendam, tersimpan dan tersembunyi dalam alarn fisik ini, sebenarnya sudah selesai diciptakan Allah SWT sejak kejadian Bumi dan Langit selesai diciptakan, namun pada hari dan zaman mutakhir ini barulah dapat dimanfaatkan dengan suatu metodologi tertentu, dari air yang mati pula! Dermkianlah, analog dengan itu, apalagi Ayat-Ayat Agung dari Al Quranul Karim yang tetap hidup sepanjang masa harus diriset pula oleh para teknolog Al Quran sedalam-dalamnya, sehingga keluarlah apa yang dimaksudkan dalam Surat AIHasyr dan Ar-Ra’ad, bahwa energi tak terhingga dari AlQuran akan menjadi senjata di tangan Orang Mukmin untuk membentengi dirinya dan menggempur semua musuh dan lawan-lawan Agamanya. Ini semua bukan sekedar contoh yang khayali belaka, tetapi inilah yang sesungguhnya dimaksud oleh Allah SWT dalam Surat Al-Hasyr ayat 21 dan Ar Ra’ad ayat 31 untuk menyelamatkan Ummat Islam mulai dari Dunia sampai ke Akhirat kelak. Para Rasul Agung di zaman dahulu, seperti Nabi Nuh A.S , Sulaiman A.S , Ibrahim A.S ,Musa A.S, Isa A.S, dan Rasul-Rasul Agung lainnya, juga para Khalifah·Khalifah Allah yang sederetan duduknya dengan para Nabi seperti para Shalihin, Siddiqin, para Aulia Allah, Rijalullah dan para Khalifah Allah lainnya, adalah merupakan Tokoh-Tokoh
Utama, sebagai Teknolog-Teknolog Agung, sebagai "lnsinyurInsinyur" Allah Ta’ala yang pilihan dari alam Metafisika agama At Tauhid, yang mampu dengan izin Allah menyalurkan energi-energi dari Alam Metafisika Ilmu Ketuhanan, terhadap lawan-lawan tangguh Agama At Tauhid sebagai sasaran-sasarannva. Hukum-hukum yang kekal dan abadi dari Alam Metafisika Ketuhanan pada Zaman dahulu itu. sudah jelas pasti tetap ada dan jelas ada tersimpan, tersembunyi dalam Ayat-Ayat Agung Al Quranul Karim. ” Energi-energi yang merupakan getaran-getaran Maha Ultra Sonoor yang Maha Dahsyat yang Amplitudo dan Frekwensinya tak terhingga ( ∞), yang mampu memusnahkan segala lawan apa saja pun hancur menjadi debu-debu atom, energi mana kita harus pula riset dan dengan izin Allah dapat menemukan Hukum-hukum METODOLOGINYA, yang harus persis sama pula, hingga kita mampu mengeluarkan hasil yang sama pula dan mampu pula menyalurkannya dengan Izin Allah untuk Kemenangan Al Islam Mulia Raya di Dunia, demi Kesejahteraan Ummat-Ummat beragama di seluruh Jagad ini dan demi Kebesaran KALIMATULLAAHI HIYAL ’ULYA! IBLIS, SETAN, HANTU, PENYAKIT, CANCER, NARKOTIKA, ATOM, NUKLIR, BALA KUTUK, GALODO, DOSA, KIAMAT DUNIA DAN LAIN-LAIN DIBAGI TENAGA TAK TERHINGGA (∞) SAMA DENGAN 0 (NOL). TENAGA TAK TERHINGGA = ∞ = KALIMAH ALLAH ATAU AYAT-AYAT AL OUR’AN YANG KHUSUS UNTUK ITU. 0 = artinya Musnah sama sekali, hilang lenyap semuanya berdasarkan Ilmu Pasti dan berdasarkan Firman - Firman Allah SWT dan Hadits Nabi Muhammad SAW. Antara lain : •
AL-HASYR, ayat 21 :
Lau anzalnaa haadzal quraana ’alaa jabalil laraaitahuu khaasyi’am mutashaddi’am min khasyyatillaahi wa tilkal amtsaalu nadhribuhaa lin naasi la‘allahum yatafakkaruun. Artinya : "Andaikata Al Quran ini Kami letakkan diatas bukit, engkau akan lihat bukit itu hancur pecah berantakan karena takutnya kepada Allah SWT dan perumpamaan-perumpamaan itu Kami jadikan kepada manusia agar supaya mereka berfikir". •
AR-RA’AD, ayat 31 :
Walau anna qur’aanan suyyirat bihil jibaalu auquththfat bihil ardhu aukullima bihil mautaa. Artinya : "Andaikata ada suatu bacaan Kitab Suci yang dapat membuat gunung-gunung jadi bergoncang dahsyat, atau Bumi jadi belah-belah, atau orang-orang mati dapat bcrbicara, maka Kitab Suci itu ialah Al Quran” •
HR. ABU DAUD DAN TARMIZI :
Bismillaahil ladzii laa yadhurru ma’asmihi syai-un fil ardhi wa laa fis samaa-i. Artinya : "Atas nama Allah, yang tidak memberi mudharat apa-apa yang di Bumi dan di Langit ialah bagi orang yang beserta dengan nama·Nya". •
HR. IMAM MUSLIM :
Laa taquumus saa’atu hattaa laa yabqaa ’alaa wajhil ardhi mayyaquulu Allah, Allah. Artinya :
"Tidak akan datang kiamat Dunia, kecuali kalau di muka Bumi tidak ada lagi orang yang membaca Allah, Allah". KONKLUSI : Negara Pancasila TIDAK AKAN dapat kiamat, jika masih ada yang menyebut "Allah-Allah" dalam Negara Pancasila kita, sepcrti pada masa G30-S yang terkutuk. Sengaja kami tidak memperpanjang kalam lagi, karena bila diperpanjang, tidak akan ada selesainya. Kami serukan samoga semua pihak dapat mengambil manfaat sebesar-besamya dari Temu Ilmiah ini, karena ilmu ini berdasarkan ilmu aksakta dan teknologi bersama-sama Tasauf Islam. Didalam ilmu eksakta dan teknologi tidak ada perdebatan. Karena ia bukan ilmu sosial. Dari soal yang sekecil-kecilnya sampai yang sebesar-besarnya dapat dimengerti dengan logis, dapat dilihat dan direalisir. Karena ilmu eksakta dan teknologi adalah riil, eksak, clear dan jujur. Semoga Temu Ilmiah ini diberkahi Allah SWT dan akan membuahkan buah yang selezat-lezatnya, buah yang sehebat-hebatnya yang aksiradiusnya akan meliputi seluruh dunia, dunia Islam, dunia beragama dan jagad raya. Demi keselamatan alam semesta, demi keselamatan ummat manusia, demi keselamatan akhir zaman. Sekian ucapan kami. Semoga Allah SWT melimpahkan kurnia, taufik dan hidayah-Nya, dari sifat Ar-Rahman dan Ar-Rahim-Nya bagi kita semuanya untuk kebesaran, ketinggian, kemuliaan,keagungan dari Laa ilaaha illallaahu Allahu Akbar. Terima kasih. Alhamdulillahi rabbil ‘alamiin Wassalamu ‘alaikum Wr. Wb. Prof.DR.H.Kadirun Yahya