Garuda Tagih Utang US$ 40 Juta ke Merpati Lintas Aviasi h.5
Maskapai Sambut Positif Pembebasan Visa Airline h.8
A V I A T I O N
O F
I N D O N E S I A
Supadio, Bertransformasi Menuju Kelas Dunia Bandar Udara h.18
Rp 20.000,00
Edisi 81 Thn VII – April 2015 • www.tabloidaviasi.com
Rupiah Melemah, Industri Penerbangan Cemas
Membuka Lembaran Baru Bisnis Aviasi Nasional GELIAT bisnis penerbangan sepanjang sepuluh tahun terakhir, secara umum terbilang cukup moncer. Hal ini tercermin dari peningkatan jumlah penumpang angkutan udara yang pada 2006 baru mencapai sebesar 38 juta orang, hingga akhir 2014 telah mencapai 2,4 kali atau sebesar 91 juta orang.
Lintas Generasi Penerbang Kartini
h.13
Rasio di Bawah Standar Performansi Layanan Maskapai
h.14
Melihat Bayang di Bawah Garis Khatulistiwa
h.34
Lintas Aviasi
Pencarian Korban AirAsia Dihentikan, Keluarga Pasrah SETELAH berkutat selama hampir dua bulan, Basarnas secara resmi menghentikan operasi pokok pencarian korban AirAsia QZ8501 pada Selasa (3/3) lalu. Pihak keluarga sempat menolak karena masih banyak korban yang belum ditemukan. Apa pun yang terjadi keluarga korban tetap mengapresiasi kinerja Basarnas dan tim gabungan dalam pencarian anggota keluarga mereka. “Walaupun operasi pencarian ditutup, alhamdullillah kepala Basarnas masih memberikan waktu selama satu minggu untuk operasi harian,” kata Dwi Yanto, keluarga korban. Terkait penghentian operasi pokok pencarian korban QZ8501 oleh Basarnas tersebut, Presiden Direktur AirAsia Indonesia Sunu Widiyatmoko mengatakan pihaknya berencana menutup posko crisis center di Gedung Mahameru Mapolda Jawa Timur. Hal senada disampaikan Ketua tim DVI Kombespol Budiyono. Dia menyebut saat ini ada enam korban yang belum teridentifikasi. Karenanya ia menganggap tak perlu ruangan besar di Gedung Mahameru. “Gedung ini cukup besar, jadi tidak perlu gedung ini lagi,” ujar Budiyono. Selain itu, lanjut Budiyono, pihak keluarga akhir-akhir ini sudah sedikit yang mengunjungi Mapolda Jawa Timur. “Jadi, apabila ada keluarga keenam jenazah yang ada di rumah sakit itu ingin berkunjung, bisa langsung ke rumah ke rumah sakit Bhayangkara,” imbuh dia. Hingga berita ini ditulis dari 162 korban, tim Basarnas berhasil mengevakuasi 104 jenazah dan bagian tubuh korban. Bangkai badan pesawat AirAsia QZ8501 yang diangkat Jumat beberapa pekan lalu dari perairan Selat Karimata, Kalimantan Tengah, dibawa untuk keperluan penyelidikan melalui Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Senin (2/3/2015). Bangkai badan pesawat tersebut tiba Senin (2/3/2015) pagi diangkut menggunakan kapal Crest Onyx, milik SKK Migas. Berkaitan tempat penyimpanan serpihan pesawat AirAsia tersebut, beberapa waktu lalu secara tak sengaja saat Aviasi melakukan peliputan di STPI Curug, melihat sejumlah serpihan pesawat Air Asia QZ8501 yang di simpan di salah satu hanggar. Saat ditanyakan kepada sejumlah petugas yang berjaga dilokasi, mereka membenarkan bahwa itu merupakan serpihan pesawat AirAsia QZ 8501 yang jatuh beberapa waktu lalu, namun mereka tidak dapat berkomentar banyak. “kami hanya kedapatan menyimpan saja mas, kalau untuk keterangan kami tidak bisa karena KNKT hanya menitip kepada kami” ungkap seorang petugas yang tak ingin disebutkan namanya. (Fjn)
2
•
April 2015
Deposit Maskapai Masih Dipertanyakan bahwa berdasarkan hasil pertemuan dengan sejumlah pihak maskapai beberapa waktu lalu menyetujui bahwa perihal deposit tersebut tidak berdasar. Apalagi hal itu adalah deposit, yang akan mengeluarkan dana lagi. “ Dasarnya apa deposit itu? Bagi kami Xpress Air sudah memiliki asuransi sesuai PM 77 2011”paparnya saat dihubungi, Senin (23/3). Ia menambahkan, beberapa waktu lalu sejumlah perwakilan maskapai dan pihak terkait melakukan rapat dan memutuskan untuk AVIASI/Fajrin Raharjo menolak ide deposit tersebut. ENANGGAPI sikap PT Angkasa (delay) Lion Air di Bandara SoekarnoTelah kita ketahui bersama, bahwa Pura (AP) II yang mengusulkan Hatta beberapa waktu lalu. AP II untuk menghindari kasus seperti Lion agar maskapai penerbangan sempat sempat melakukan penalangan Air beberapa waktu lalu, AP II meminta menyediakan uang jaminan (deposit) seniai Rp 500 juta (sebagian kecil) setiap maskapai untuk menyiapkan dalam menjalankan kegiatan untuk kompensasi penumpang. Jadi deposit guna mempersiapkan dana operasionalnya, Asosiasi Perusahaan hal tersebut special case saja dan tidak cash cadangan bila terjadi penundaan. Penerbangan Nasional Indonesia perlu diperlakukan kepada airlineJika kejadian serupa terjadi (INACA) tak setuju atas usulan tersebut, airline dan bandara-bandara lain. kembali, Bayu Sutanto menjelaskan karena menganggap badan Usaha “Kami sudah menyatakan sikap atas para calon penumpang tak usah Milik Negera (BUMN) hanya operator ketidaksetujuan ide deposit tersebut khawatir karena semua maskapai bandara, bukan regulator. kepada Kemenhub beberapa waktu sudah mengasuransikan kewajiban Ketua Penerbangan Berjadwal lalu” ungkap Bayu Sutanto. pengangkut sesuai Peraturan Menteri INACA Bayu Sutanto menganggap ide Komentar senada terlontar Perhubungan Nomor 77 tahun 2011 deposit tersebut hanya reaktif atas dari Direktur Komersial Xpress Air tentang asuransi keterlambatan, bagasi kejadian keterlambatan penerbangan Suhandono, yang menjelaskan hilang serta kecelakaan. (Fjn)
M
Foto: Fathul Huda
Pacu Pantai Depok, Parangtritis, Bantul, Yogyakarta, Minggu (15/3). Menurut Capt Eris, salah seorang panitia pelaksana, JAS tahun ini sudah semakin baik dari segi peserta yang turut serta dan juga kesiapan dari sarana dan prasarananya. Berbagai macam olahraga kedirgantaraan ditampilkan dalam acara itu seperti terjun payung , aeromodelling, paralayang, paramotor, serta manuver berbagai pesawat. Ada pula lomba mewarnai untuk anak anak Taman Kanak-Kanak (TK) dan Sekolah Dasar (SD). Hal baru yg disajikan dalam Jogja Airshow 2015 adalah pemecahan rekor Muri yang dilakukan oleh Aeromodelling Jogja. Rekor Muri yang berhasil dipecahkan yaitu jumlah atlet terbanyak dengan 63 paralayang dan penerbangan pesawat aeromodeling terbanyak melibatkan 45 peserta. (Fathul/Eky)
Semarak Jogja Air Show 2015
J
OGJA Air Show (JAS) 2015 yang dimulai sejak 13-15 Maret 2015 lalu lalu digelar di Pantai Depok Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Event tahunan ini merupakan hasil kerja sama antara pemerintah DIY, Fasi Yogyakarta dan juga Danlanud Adisutjipto Yogyakarta. Acara ini diselengarakan sebagai momentum untuk lebih mengembagkan dan memajukan olahraga dirgantara di Tanah
Air dengan mengambil tema kedirgantaraan. Kegiatan tersebut digelar di Pantai Depok karena tempat tersebut juga ditunjuk sebagai pusat tujuan wisata kedirgantaraan di Indonesia. “Even ini menjadi momentum untuk mengembangkan olahraga dirgantara di Tanah Air. Bila perlu namanya diganti jadi Indonesia Air Show,” ujar Menpora Imam Nahrawi saat menghadiri JAS 2015 di Landasan
Laporan Utama
Membuka Lembaran Baru Bisnis Aviasi Nasional Geliat bisnis penerbangan sepanjang sepuluh tahun terakhir, secara umum terbilang cukup moncer. Hal ini tercermin dari peningkatan jumlah penumpang angkutan udara yang pada 2006 baru mencapai sebesar 38 juta orang, hingga akhir 2014 telah mencapai 2,4 kali atau sebesar 91 juta orang. Oleh Galih Rudyto
S
Kepadatan jadwal penerbangan di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Jakarta. Hal serupa ditemui pula di hampir seluruh bandar udara besar di Indonesia. (Foto: Didik Saleh/PhotoV2.com)
Jumlah Penumpang Angkutan Udara (dalam dan luar negeri) Indonesia Tahun 2006 sampai 2015 (10 tahun) 100
(x Juta Orang)
EBENARNYA pencapaian tersebut bisa lebih tinggi lagi, namun akibat terus melonjaknya harga minyak dan volatilitas nilai tukar rupiah, bisnis penerbangan pada 2014 sempat stagnan. Mayoritas maskapai mengalami “sesak napas”, bahkan beberapa di antaranya tumbang seperti Merpati Nusantara, Sky Aviation dan Tigerair Mandala. Namun diprediksi pertumbuhan penumpang mendatang akan kembali berlanjut dan akan mampu tumbuh 5,7 persen dengan total penumpang mencapai sekitar 96 juta orang. Sedangkan dari sisi angkutan kargo diperkirakan tumbuh 8,6 persen dengan total kargo diangkut sekitar 884 ribu ton. Optimisme tersebut mendasarkan pada beberapa fakta terkait besarnya peluang pasar dan akan semakin pesatnya pertumbuhan angkutan udara nasional, antara lain: »» Indonesia merupakan negara keempat terbesar di dunia yang memiliki jumlah penduduk sekitar 250 juta orang, namun dari sisi prosentase pengguna, baru sekitar 40 persen dari populasi yang bepergian menggunakan pesawat. »» Letak Indonesia yang strategis serta memiliki wilayah geografis yang terdiri atas 17.508 pulau, tentunya memiliki potensi yang sangat besar di bidang transportasi khususnya lalu lintas perpindahan orang maupun barang dan jasa. »» Indonesia memiliki Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 37 persen dari total PDB ASEAN, sehingga akan memiliki peran yang lebih besar dalam memacu pertumbuhan ekonomi kawasan. Seluruh anggota ASEAN telah sepakat untuk menindaklanjuti komitmen mendukung konektivitas perdagangan dan pertumbuhan devisa serta pertukaran layanan perhubungan melalui implementasi ASEAN Open Sky 2015 dimana pemerintah telah menetapkan lima bandar udara, yaitu Jakarta (CGK), Bali (DPS), Surabaya (SUB), Makassar (UPG) dan Medan (KNO).
80
82
91
96
70
60 40
87
58 38
41
43
50
20 2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
2014
2015*
*) 2015 Estimasi - Sumber: BPS
Infografis: AVIASI/Joe Roland S. Bokau | Foto: AVIASI/Tom
Strategi Menghadapi Open Sky Persaingan pasar bebas di bidang penerbangan (ASEAN Open Sky) menjadi sesuatu yang tak terelakkan. Untuk meningkatkan daya saing dalam menghadapi serbuan maskapai ASEAN, para pakar penerbangan menyebutkan pentingnya tiga pilar utama, yaitu maskapai, bandar udara dan navigasi penerbangan. Ketiga pilar tersebut harus disiapkan secara komprehensif, terintegrasi dan harus didukung
oleh kesiapan SDM dan kebijakan pemerintah yang kondusif. A. Maskapai Menghadapi kondisi persaingan bisnis penerbangan yang semakin ketat, setiap maskapai akan menggunakan cara dan strategi masing-masing agar tetap survive di kancah bisnis penerbangan nasional. Kuncinya tentu adalah dengan memberikan jaminan keamanan
dan keselamatan penerbangan serta mampu memberikan layanan yang terbaik kepada pelanggannya. Hal-hal yang perlu diupayakan guna meningkatkan daya saing maskapai, antara lain: 1. Peningkatan Safety Level Pada 16 April 2007, FAA telah memberikan peringkat Indonesia pada kategori II atau Failure karena regulator Indonesia tidak memenuhi standar pengawasan keselamatan penerbangan yang ditetapkan oleh ICAO. Untuk itu aspek safety perlu ditingkatkan sehingga Indonesia bisa naik kelas ke peringkat I. Sejak 1985 penerbangan reguler tercatat sudah mengalami accident/ fatal incident (kecelakaan yang menimbulkan kerugian) dan incident (kecelakaan yang tidak menimbulkan kerugian) sebanyak 103 kali atau rata-rata 3 kali per tahun dengan total korban sebanyak 1.229 orang. Sedangkan berdasarkan data statistik global, Indonesia menempati rangking kedua dunia (5,5 persen) dalam hal kecelakaan penerbangan terbanyak setelah Spanyol (6,4 persen). Namun di kawasan ASEAN, April 2015 •
3
Laporan Utama
Lintas Generasi Penerbang Kartini
AVIASI/Fajrin Raharjo
Seandainya Kartini masih hidup, tentunya saat ini ia dapat tersenyum bangga. Kaumnya kini tidak lagi terkungkung dalam kamar gelap seperti yang ia alami. Namun sudah mampu berkiprah di luar rumah bersanding dengan kaum pria. Tak hanya di darat, bahkan juga berkiprah di udara dengan menjadi pilot.
D
UNIA penerbangan yang kita kenal identik dengan dunia kaum pria, saat ini mengalami perkembangan dengan masuknya kaum perempuan yang berperan aktif mengisi berbagai bidang dunia penerbangan tersebut. Tidak hanya berperan aktif pada level ringan, namun hingga tingkat tinggi yakni sebagai pilot. Kaum peremuan pada era kini sudah mampu terbang sejajar dengan kaum pria. Capt. Widiastuti, salah seorang instruktur senior di dunia pendidikan penerbangan sedikit berbagi cerita, bahwa profesi itu ia tekuni bermula dari kesenangan akan dunia penerbangan pada waktu kecil dan ahirnya mengantarkannya menggapai cita-cita menjadi seorang pilot wanita. Perempuan kelahiran Yogyakarta tahun 1961 yang tak kenal lelah ini, masih aktif terus mengajar para siswanya, baik laki-laki ataupun perempuan meski pada usianya kini yang masuk paruh baya. Dengan semboyannya yang ia pegang “Jikalau terbang itu mesti
4
•
April 2015
dinikmati, jangan dibawa beban.” Ia percaya akan banyak lahir pilot-pilot perempuan di Indonesia di masa mendatang. “Jumlah pilot perempuan terus tumbuh,” katanya kepada AVIASI di Curug belum lama ini. Berdasarkan data yang diperoleh AVIASI dari Asosiasi Wanita Penerbang Indonesia, jumlah pilot wanita yang terdata saat ini mencapai 120 orang. Salah seorang pengurus Asosiasi Wanita Penerbang Indonesia, Nanda Esalawati Lifantri menuturkan saat ini banyak wanita Indonesia yang berkiprah di dunia penerbangan, pilot salah satunya. “Kami memiliki catatan bahwa ada pilot wanita di Indonesia yakni antara 125-130 orang, namun yang sudah terdata resmi pada kami yaitu 120 orang, dan itu akan terus mengalami pertumbuhan setiap tahunnya,” jelas Nanda kepada AVIASI. Dunia penerbangan memang menjadi impian bagi banyak orang, baik pria maupun perempuan. Namun, meski dominasi pria masih signifikan, fakta itu tidak menciutkan nyali sejumlah calon pilot dari kalangan hawa. Salah seorang siswa pendidikan penerbangan yakni Global Aviation Arini R., berbagi cerita kepada AVIASI, dulunya ia merupakan atlet paralayang, dari situ ia mengaku mencintai terbang, dan akhirnya memilih untuk memutuskan menjadi penerbang. “Dari menjadi atlet paralang itu akhirnya aku tidak takut terbang, Mas. Sejak itu aku putuskan untuk menjadi penerbang (pilot),“ ungkapnya. Demikian pula yang diutarakan oleh Valenska Wibisono. Saat ditemui ketika belajar di sekolah penerbangan Curug, ia mengaku dunia penerbangan sudah mendarah
(ISA) dan Women in Aviation (WIA), memperkirakan bahwa hanya sekitar 3-6 persen dari 130 ribu pilot pesawat di dunia, lebih dari 40 ribu di antaranya berbasis di AS, adalah perempuan. Padahal lebih dari 80 persen dari petugas penerbangan AS adalah perempuan. Di beberapa negara, bahkan tak memiliki pilot perempuan. Bahkan Ghana, negara berpenduduk 24 juta, baru memiliki percontohan pilot perempuan pertama. Salah seorang pengamat penerbangan Indonesia, Samudera Sukardi menuturkan bertumbuhnya pilot perempuan di Indonesia adalah hal yang positif, hal itu juga menjadi bukti nyata tercapainya cita-cita Kartini. Saat ini banyak perempuan di Indonesia yang memiliki kemampuan yang sama dengan kaum pria. Ini menunjukkan wanita sudah sejajar dengan pria. “Perempuan jangan dikungkung dalam kurungan seperti zaman dulu, bebaskan dia agar bisa menjadi apa yang dia inginkan. Asal diiringi kerja keras,” jelasnya. Samudera juga menambahkan, siapa saja boleh menjadi pilot, asal dia mampu bersaing dan siap 24 jam. daging di keluarganya. “Dari situ saya Dia mengatakan sudah semestinya akhirnya memilih terjun ke dunia kaum perempuan mendapat penerbangan dengan memilih menjadi kesempatan yang sama dengan pilot,” katanya. kaum pria. Selama mereka mampu Menurut perkiraan dari Federal berkompetisi dan menunjukkan yang Aviation Administration (FAA), pada terbaik tentunya bukan hal mustahil 2010, hanya 6,7 persen pilot AS adalah para perempuan terutama Indonesia perempuan. Adapun organisasimampu menjadi Kartini modern di organisasi lain seperti International berbagai bidang. Betul kata Kartini, Society of Woman Airline Pilots “habis gelap terbitlah terang”. (Fjn) AVIASI/Anto zq
Bandar Udara
Foto-foto: AVIASI/Fajrin Raharjo
Bandar Udara Supadio Bertransformasi Menuju Kelas Dunia Bandar udara yang memiliki kapasitas penumpang 800-900 ribu/tahun ini dalam beberapa waktu ke depan akan direvitalisasi karena pergerakan penumpang saat ini tumbuh pesat mencapai 2,5 juta per tahun.
Supadio diambil dari nama seorang perwira AURI pada zaman Jepang, yaitu Letkol Pnb Supadio yang pernah menjabat Pangkorbud II di Banjarmasin dan gugur pada tahun 1966 di Bandung. Bandara ini sebelumnya bernama Sungai Durian. Bandar udara yang memiliki kapasitas penumpang 800-900 ribu/tahun ini dalam EJUMLAH bandar udara yang beberapa waktu ke depan akan direvitalisasi berada di wilayah kerja PT Angkasa karena pergerakan penumpang saat ini telah Pura II (Persero) saat ini terus aktif mengalami pertumbuhan pesat mencapai 2,5 dilakukan pengembangan dengan juta per tahun. meningkatkan kapasitas, membenahi Bandar udara enclave sipil ini tak kalah dan melengkapi fasilitas bandara untuk dengan bandar udara lainnya di Indonesia. meningkatkan daya saing menuju bandara Beragam fasilitas pelayanan hadir di sana, berkelas dunia (World Class Airport). Salah seperti akses WiFi, Anjungan Tunai Mandiri satunya adalah Bandar Udara Supadio, Kubu (ATM), tempat khusus bermain anak, Raya, Pontianak. transportasi bandar udara yang memadai dan Bandara ini terus melakukan transformasi masih banyak lagi. diri. Pada Bandar udara berkode IATA: PNK Sementara itu, infrastruktur bandar udara ini kita akan menemukan dua bangunan terus mengalami perbaikan sejak akhir 2012 bandara, yang satu merupakan bangunan di bawah kepemimpinan General Manager lama (masih beroperasi), dan yang satunya Chandra Dista Wiradi. Ia menuturkan, pada lagi merupakan bangunan modern akhir 2012 hingga pertengahan 2013, (Pembangunan Tahap I) yang masih dalam bersama timnya melakukan perbaikan runway pengerjaan, yang saat ini sudah mencapai yang banyak berlubang kala itu. 90%. Chandra menambahkan, beragam Dari bandara udara yang saat ini program misi pembangunan Bandara beroperasi, kita bisa melihat arsitektur Supadio, baik dari segi aeronautika maupun bernuansa budaya lokal suku Dayak, terlihat non aeronautika sudah berjalan sesuai dari sejumlah patung burung enggang rencana. Buktinya adalah tidak adanya rapor (burung leluhur suku Dayak) yang terpajang merah pada laporan tahunan. dan ornamen khas dayak yang terpasang di “Tahun 2015 ini kami bersama tim terus sejumlah dinding Bandar Udara Supadio. melakukan pengembangan baik infrastruktur
S
Seorang pekerja saat melakukan pengamplasan pada satu buah papan di areal proyek pengembangan bandar udara Supadio tahap I, Pontianak.
bandar udara, bisnis aeronautika maupun non aeronautika. Salah satunya bisnis kargo yang mendapat perhatian serius dari kami,� ungkapnya dengan serius kepada Aviasi. Bandar udara ini merupakan gerbang hilir mudik masyarakat Kalimantan Barat keluar pulau. Berdasarkan data yang diterima Aviasi, 80% masyarakat Kalimantan Barat melintas di Bandara Supadio.
Pengembangan Tahap I Tak jauh dari bangunan bandara lama, proyek pembangunan bandar udara yang merupakan tahap I sedang dalam pengerjaan akhir. AVIASI melihat proses pengerjaan yang dilakukan sejumlah tim Project April 2015 •
5
Profil
Foto-foto: CSE Aviation
Solusi Tepat, Melesat Tinggi Bersama CSE Aviation Segudang pengalaman yang dimiliki oleh mereka bertiga menjadi “petunjuk” yang dapat menuntun ke jalan keluar dari masalah yang kerap terjadi dalam dunia penerbangan.
6
•
April 2015
T
ERJUN di bisnis penerbangan adalah bisnis yang padat modal dan padat teknologi, namun “high risk” dan marginnya sangatlah tipis. Beragam faktor menjadi pemicu untung atau rugi bisnis transportasi udara yang saat ini terus berkembang. Salah satu faktor yang menjadikan potensi berkembangnya bisnis penerbangan di Indonesia yakni, letak negaranya yang cukup strategis berada di tengah-tengah garis khatulistiwa, diantara dua benua (Asia dan Ausralia) dan dua samudera (Hindia dan Pasifik), serta terdiri dari 17.000 lebih pulau, hal itu tentunya menjadi nilai positif tersendiri karena akan terjadi lalu lintas pergerakan manusia ataupun barang dan jasa. Dunia penerbangan memang seakan menjadi sebuah magnet raksasa, yang saat ini pertumbuhannya sangat pesat, baik di negara maju maupun berkembang. Meski dengan beragam permasalahan yang terjadi namun tetap saja menyedot berbagai kalangan untuk “terbang” bersama sejuta impiannya. PT CSE Aviation Consulting sebagai perusahaan konsultan yang bergerak dibidang jasa Industri Penerbangan hadir untuk dapat menjawab beragam
tantangan dan permasalahan yang menyelimuti penerbangan baik internasional maupun juga di tanah air. Perusahaan yang didirikan sejak tahun 2011 itu didirikan oleh tiga tokoh aviasi yang berpengalaman dan pernah menjadi Top Management di fungsi penting dalam menggerakkan industri penerbangan Indonesia dan dilengkapi oleh tenaga-tenaga profesional dengan latar belakang yang mengakar kuat di bisnis aviasi. Segudang pengalaman yang dimiliki oleh mereka bertiga menjadi “petunjuk” yang dapat menuntun ke jalan keluar dari masalah yang kerap terjadi dalam dunia penerbangan. Selain itu, CSE Aviation Consulting ini didirikan dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan untuk solusi bisnis yang bergantung pada keselamatan penerbangan atau “Get The Job Done Safely.“ CSE Aviation Consulting juga memiliki pengalaman diindustri penerbangan yang luas, bersama dengan perintah yang mendalam metode bersangkutan dan keterampilan. Selain itu, CSE Aviation memiliki akses ke database yang berisi informasi penting tentang pasar penerbangan, proses dan teknologi.
Untuk itu, bagi siapa saja, baik itu regulator, investor dan pelaku industry penerbang lainnya yang ada di tanah air maupun luar negeri, menjalin sinergi dengan CSE Aviation Consulting menjadi pilihan utama untuk mendapatkan solusi dalam menjawab tantangan modern dunia penerbangan saat ini. Dapat kita ketahui bersama, PT CSE Aviation Consulting memiliki posisi yang unik didalam industri aviasi, yaitu menjembatani komunikasi diantara para pemain di dalam industri melalui customized – integrated business management solution disamping filosofi dan prinsip dengan menjamin nilai-nilai tinggi untuk konsumen. Beberapa track record CSE Aviation dalam audit services antara lain Melakukan Safety Audit untuk Chevron, Aviation Safety Advisor (ASA) untuk PT. Badak NGL, Risk Mapping untuk perusahaan Re-Asuransi AlianzLondon, Melakukan Safety Audit untuk MRO, IT Audit untuk Angkasa Pura I, dan Helipad sampoerna Astra Lebih lanjut perusahaan yang memiliki visi “Promote Aviation Safety,“ khususnya keselamatan Penerbangan Domestik dan Regional, melalui pembangunan bisnis yang proper
Safety
Safety dan Kepentingan Bisnis Regulator adalah muara dari segala kemungkinan penyimpangan dalam dunia penerbangan. Ketika regulator dalam hal ini Kementerian Perhubungan dapat dinegosiasi, maka lebih banyak lagi potensi pelanggaran yang mempertaruhkan keselamatan penumpang dan nama besar Indonesia di mata dunia. Oleh Indra Furwita
M
ASIH ingat kasus kecelakaan AirAsia beberapa bulan lalu? Secara tidak langsung mata kita terbuka bahwa ada yang bermain-main dengan keselamatan transportasi udara kita. Saya teringat satu kalimat di dalam buku From ST. Louis to Seulawah yang ditulis Jusman Syafii Djamal yang juga mantan Menteri Perhubungan, bahwa salah satu masalah yang tengah dihadapi dunia transportasi udara kita saat ini adalah ketika regulator dan operator bertindak sebagai pemain dalam “perdagangan komoditas perizinan�. Tidak lama setelah kecelakaan tersebut, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan melakukan perombakan besar-besaran terhadap struktur kepemimpinan di beberapa pos di internal kementeriannya. Hal ini terkait dengan kecurigaan terhadap beberapa oknum yang bekerja di luar wewenang dan menyalahi regulasi. Setelah dilakukan audit terhadap semua operator penerbangan, ditemukan fakta-fakta bahwa seluruh leading airline melakukan pelanggaran yang erat kaitannya dengan izin terbang dan slot time. Kepentingan bisnis bertemu dengan kepentingan pribadi berlatar kewenangan atas kuasa tentu menjadi hub terjadinya kecurangan. Terjadilah negosisasi terhadap regulasi di tengah keterbasan sistem transportasi udara kita. Masih teringat pada 16 April 2007 FAA menjatuhkan hukuman kepada Indonesia dengan menurunkan
Ilustrasi: AVIASI/Joe Roland S. Bokau
safety category ke peringkat 2, artinya kita gagal memenuhi persyaratan keselamatan udara versi International Civil Aviation Organization (ICAO). Miris juga rasanya ketika pada posisi itu kita disetarakan dengan negara seperti Ghana dan Bangladesh. Salah satu yang menjadi pertimbangan dan catatan penting adalah regulator dalam hal ini Kementerian Perhubungan yang tidak konsisten untuk memenuhi peraturan yang dipersyaratkan oleh ICAO. Siapa yang tidak jatuh cinta dengan potensi bisnis penerbangan di Indonesia? CEO AirAsia, Tony Fernandes dalam wawancaranya dengan WashingtonPost.com menyatakan optimismenya bahwa Indonesia memiliki banyak ruang untuk berkembang dalam bisnis aviasi. Kini kita dapat menebar optimisme di bawah kepemimpinan regulator yang baru bahwa ke depan pemberian izin kelaikan operasionnal kepada operator diperketat dengan proses yang transparan dan akuntabel. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2009 menjadi tumpuan dasar sebagai payung hukum untuk regulator menjalankan misi menjaga keselamatan transportasi udara nasional dan menindak operator-operator yang melakukan penyimpangan. Dengan demikian ke depan tidak lagi kita temukan seseorang atau badan hukum yang mendapat izin operasi atau penambahan rute tertentu yang mengedepankan kepentingan bisnis daripada safety.
Jangan sampai regulator dan operator menjadi pemain dalam perdagangan komoditas perizinan penerbangan. Regulator adalah muara dari segala kemungkinan penyimpangan dalam dunia penerbangan. Ketika regulator dalam hal ini Kementerian Perhubungan dapat dinegosiasi, maka lebih banyak lagi potensi pelanggaran yang mempertaruhkan keselamatan penumpang dan nama besar Indonesia di mata dunia.
Persoalan bertambah pelik karena ada beban bisnis maskapai di tengah harga bahan bakar yang fluktuatif, pendapatan perusahaan melalui penjualan tiket dan kargo dibayar dengan rupiah. Sedangkan tagihan perusahaan dalam pembelian suku cadang dan perawatan menggunakan mata uang asing yang terbebani dengan nilai tukar mata uang. Sebagai jalan keluar terbaik untuk menekan biaya perawatan, maskapai terpaksa harus menyerahkan armadanya kepada pihak ketiga untuk dirawat. Sehingga jasa perawatan pesawat dengan biaya termurah akan menjadi pilihan. Namun, di sisi lain maskapai dihadapkan pada regulasi yang mengatur dan mengawasi proses pelaksanaan perawatan pesawat. Semua item perawatan harus terdokumentasi dan dilaporkan dengan jelas dan sistematis. Audit oleh regulator akan dilaksanakan dalam periode tertentu untuk memastikan pesawat mendapat sertifikat kelaikan operasi dari Dirjen Kelaikan Udara dan Pengoperasian Pesawat Udara. Indonesia sendiri setidaknya memiliki dua perusahaan perawatan pesawat yang lengkap dan memenuhi requirement nasional dan internasional, yaitu Garuda Maintenance Facilities (GMF AeroAsia) dan Merpati Maintenance Facitlites (MMF). Hal yang menjadi perhatian adalah ketika kepentingan bisnis mengintervensi biaya perawatan pesawat dengan menyesuaikan budget pihak maskapai. Perawatan yang seharusnya dilakukan tetapi harus ditunda karena keterbatasan dana membeli material. Sehingga tidak jarang pesawat terbang dalam keadaan minimum safety dengan hanya sekadar mengacu pada minimum equipment list (MEL) pesawat tersebut.
Safety adalah investasi Perlu dipahami bersama bahwa prinsip bisnis penerbangan adalah keselamatan dan keamanan penerbangan. Sehingga segala upaya yang dilakukan untuk menekan biaya operational serendah mungkin Tawar menawar perawatan pesawat memiliki batasan yang tetap Ada pula permasalahan lain mengedepankan safety. yang jarang muncul di ranah publik, Mindset organisasi yang berperan yaitu intervensi kepentingan bisnis dalam pelaksanaan operasional terhadap perawatan pesawat. Mungkin penerbangan sudah seharusnya kita perlu mempertanyakan apakah memiliki safety culture yang konsep penerbangan murah (low cost menyeluruh dan dapat dilaksanakan carrier) pada arah yang salah dengan oleh seluruh sumber daya manusia mengabaikan faktor keselamatan. di dalamnya. Dalam hal ini, proses Operator atau maskapai memiliki peningkatan keselamatan dan kepentingan atas target bisnis dengan keamanan penerbangan tidak cara mendapatkan hasil penjualan lagi dianggap sebagai cost atau kursi dan ruang angkutan kargo biaya, melainkan investasi untuk sebanyak-banyaknya. Sehingga iming- meningkatkan citra dan brand iming harga murah yang kadang tidak perusahaan di mata penumpang. masuk akal menjadi daya tarik yang Sebab logika sederhananya, membius masyarakat menjadi seorang peningkatan revenue akan sebanding traveler hemat. dengan tingkat kepercayaan Di balik itu semua, maskapai konsumen bahwa pesawat yang melakukan program cost booster ditumpanginya memberikan rasa aman yang terkadang menyentuh koridor dan nyaman. keselamatan karena mengurangi Konsep biaya minimum untuk alokasi untuk perawatan pesawat. mengoperasikan pesawat dengan Ditambah lagi dengan biaya yang memenuhi semua ketentuan agar laik harus ditanggung karena birokrasi terbang dan melayani penumpang terkait ekspor impor material dengan merupakan tanggung jawab maskapai bea masuk yang membebankan di sebagai perusahaan yang menjalankan samping harga material itu sendiri. bisnis pelayanan umum. | April 2015 •
7
Q&A
Dampak Penutupan Konter Tiket
K
ementerian Perhubungan belum lama ini mengeluarkan keputusan menghapus atau meniadakan konter penjualan tiket di bandar udara seluruh Indonesia. Apakah berdampak negatif bagi maskapai? PT Sriwijaya Air melalui Senior Manager Corporate Communication, Agus Soedjono memberikan jawaban soal itu.
Menurut Sriwijaya, dengan adanya penghapusan konter tiket apakah merugikan maskapai (Sriwijaya)? Sebenarnya, posisi counter di Airport adalah sebagian besar berfngsi sebagai service center, termasuk bila ada penumpang yang go show. Artinya unsur pelayanan adalah yang dominan dilakukan. Sriwijaya Air selalu menaati kebijakan pemerintah, yang tentu sudah melalui kajian internal secara komperhensif. Jadi tidak kami lihat sebagai faktor kerugian, namun justru kami sikapi sebagai keuntungan untuk tambahan layanan. Toh, di counter customer service yang disediakan tersebut juga masih memperbolehkan transaksi pembelian tiket melalui virtual. Langkah apa yang dilakukan Sriwijaya dalam menghandapi penghapusan konter tiket saat ini
AVIASI/Fajrin Raharjo
(yang nantinya di seluruh bandara)? Seperti apa yang kami sampaikan di atas, bahwa kami pun akan menyiapkan e-kiosk, di mana proses transaksi pembelian tiket melalui virtual akan kami sediakan secara mudah (user friendly). Ada berapa konter tiket Sriwijaya di Indonesia yang terkena
penghapusan konter tiket? Kebijakan pemerintah ini akan diberlakukan ke semua bandara. Jadi 38 couter Sriwijaya Air di seluruh Bandara domestik akan kami siapkan. Saat ini masyarakat yang menggunakan jasa transportasi udara di bandara terus semakin bertambah, jika loket tiket tetap ada di area terminal, kondisi akan semakin padat.
Nantinya maskapai hanya diizinkan meletakkan customer service dan finding machines. Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero), Budi Karya Sumadi, di Jakarta, mengatakan bahwa upaya tersebut bertujuan untuk meningkatkan keamanan, keselamatan, dan pelayanan bagi para konsumen. (Eky)
Tips
Ini Cara Mudah Mendapatkan E-ticket Tanpa ‘Tipu-Tipu’ Oleh Chandra D. F. Sutrisno
B
AGI Anda yang lebih memilih pesawat terbang sebagai moda transportasi utama dalam perjalanan bisnis maupun wisata, membeli tiket penerbangan langsung di bandar udara (sebelum ditutup) tentu menjadi pilihan utama. Terlebih bila dilakukan di saat last minutes menjelang keberangkatan ke kota tujuan. Namun sayang, kini hal itu tidak lagi bisa Anda lakukan lantaran pemberlakuan peniadaan loket tiket di bandar udara. Dengan demikian, Anda mau tidak mau harus mulai terbiasa dengan pemesanan tiket online atau sering disebut dengan E-ticket. E-ticket merupakan singkatan dari electronic ticket, atau tiket elektronik dalam bahasa Indonesia. Jika beberapa tahun silam tiket masih berwujud buku dan dapat dilihat bentuk fisiknya, namun yang menjadi tren saat ini adalah tiket yang berwujud elektronik. E-ticket berisi data rincian perjalanan Anda. Dalam sebuah E-ticket sudah tercantum informasi yang lengkap dari penerbangan, yaitu nomor tiket, syarat dan ketentuan, harga dasar tiket dan pajak, peraturan mengenai pembatalan dan pengembalian uang (refund),
8
•
April 2015
tempat pembelian tiket elektronik, dan ketentuan bagasi. Apa yang harus dilakukan untuk melakukan pemesanan E-Ticket?
Pastikan rencana penerbangan Anda Langkah pertama yang harus Anda lakukan sebelum hunting for online ticket adalah Anda harus memastikan dengan matang rencana penerbangan Anda. Termasuk tanggal keberangkatan dan kepulangan, jenis perjalanan – one way atau return, kota tujuan, dan maskapai yang akan digunakan. Buka situs-situs populer online ticketing. Langkah berikutnya, pastikan Anda menelusuri situs-situs populer yang menawarkan pemesanan online ticketing. Di tahap ini, Anda juga dapat mengakses situs resmi maskapai yang akan Anda gunakan dalam penerbangan Anda guna mencari perbandingan harga terbaik dan terekonomis. Beberapa di antaranya Traveloka.com, Uticket.com, nusatrip. com, dan lain sebagainya. Download dan instal aplikasi online ticketing yang ditawarkan pada situs terkait. Beberapa maskapai penerbangan
AVIASI/Fajrin Raharjo
menyediakan aplikasi yang dapat didownload pada smartphone Anda melalui Google Play (Android) maupun App Store (Apple). Hal itu tergantung pada maskapai apa yang akan Anda gunakan nantinya. Demikian juga dengan situs-situs online pemesanan tiket, misalnya Traveloka.com dalam Traveloka App. Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan Anda dalam melakukan reservasi tiket kapan dan di mana pun Anda berada.
Subscribe by Email Subscribe by email pada dasarnya adalah bahwa Anda menyetujui untuk
berlangganan newsletter dan info terkait promo harga yang pastinya akan membuat harga tiket Anda menjadi semakin ‘miring’.
Order and Reserve Langkah terakhir yang harus Anda lakukan adalah reservasi tiket penerbangan Anda sebagaimana rencana Anda. Pastikan dengan benar nama dan email pemesan, nama penumpang, rute penerbangan, dan detail lainnya terkait perjalanan Anda. E-ticket akan dikirimkan melalui email yang tertera pada saat pemesanan. So, make it right and enjoy your flight! |
Destinasi
Melihat Bayang di Bawah Garis Khatulistiwa Garis khatulistiwa saat ini sudah bergeser dari posisi tugu tersebut. Posisi garis khatulistiwa dikoreksi kembali oleh tim dari Badan Pengajian Penerapan Teknologi yang bekerja sama dengan Pemkot Pontianak menggunakan GPS (satelit), dan ternyata diketemukan perbedaan 117 meter dari posisi yang asli.
I
NDONESIA adalah negara yang dilintasi garis khatulistiwa. Garis itu melintas di provinsi seribu sungai atau Kalimantan Barat, tepatnya di Kota Pontianak. Berkunjung ke Pontianak menggunakan transportasi udara, Anda akan singgah terlebih dulu di Bandar Udara Supadio yang saat ini tengah melakukan pengembangan untuk menjadi bandar udara kelas dunia. Pontianak dikenal dengan keanekaragaman suku yang bersanding harmonis, seperti suku Bugis, Tionghoa, Jawa, Dayak dan
lainnya. Suku-suku ini menumbuhkan keanekaragaman budaya khas daerah tersebut. Mari kita jelajahi Pontianak yang juga disebut sebagai kota khatulistiwa bersama Aviasi. Dari Bandara Supadio, Aviasi langsung mengawali perjalanan menuju Tugu Khatulistiwa yang berada di Pontianak Utara, arah kota Mempawah Kalimantan Barat dengan jarak tempuh sekitar satu jam. Dari situ kita bisa melakukan perjalanan dengan menggunakan taksi atau mobil rental yang telah tersedia di bandar udara. Dengan taksi, biayanya cukup terjangkau, yakni antara RP 80.000 – Rp 100.000. Dalam perjalanan, kita akan melihat kota yang sedang bergeliat tumbuh. Namun kita akan jarang menjumpai angkutan umum karena kebanyakan masyarakatnya menggunakan roda dua sebagai alat transportasi. Jadi praktis angkutan umum tidak banyak terlihat. Sesampainya di Tugu Khatulistiwa yang dibangun pada tahun 1928 oleh tim Ekspedisi Geoggrafi Internasional kita dapat langsung masuk ke bangunan yang di dalamnya terpasang Tugu Khatulistiwa yang asli terbuat dari kayu belian (kayu besi, ayau kayu ulin). Tugu itu terdiri dari
empat tonggak, dua buah tonggak bagian depan memiliki tinggi 3,05 meter dari permukaan tanah dan dua buah tonggak bagian belakang dengan tinggi 4,40 meter. Kemudian ada keterangan simbol berupa anak panah menunjukkan arah utaraselatan (lintang 0 derajat). Di situ juga tertera tulisan Eevenaar yang artinya khatulistiwa (bahasa Belanda) yang terpasang di plat. Namun dari keterangan petugas yang diperoleh Aviasi, garis khatulistiwa saat ini sudah bergeser dari posisi tugu tersebut. Posisi garis khatulistiwa dikoreksi kembali oleh tim dari Badan Pengajian Penerapan Teknologi yang bekerja sama dengan Pemkot Pontianak menggunakan GPS (satelit), dan ternyata diketemukan perbedaan 117 meter dari posisi yang asli ke arah selatan khatulistiwa. Perbedaan itu terjadi karena pergeseran bumi akibat putaran bumi. Selain banyak ilmu yang didapat, salah satu kekayaan wisata Indonesia ini juga memiliki keunikan, di mana akan ada hari kulminasi atau disebut Ekinoks. Artinya matahari tepat berada di wilayah khatulistiwa. Dalam satu tahun, matahari akan mengalami dua kali Ekinoks, yaitu pada tanggal 21 Maret dan 23 September.
Foto-foto: AVIASI/Fajrin Raharjo
Di hari itu, bayangan objek tidak akan terlihat di bumi. Sayangnya Aviasi berkunjung tidak pada waktu yang tepat, jadi tidak dapat menyaksikan langsung, mungkin Anda nanti di bulan September bisa mencobanya. Salah seorang pengunjung dari daerah Singgkawang yang berkunjung bersama rombongan keluarganya, Sandy mengatakan bahwa ia ingin melihat dan merasakan langsung berdiri di bawah garis khatulistiwa yang hanya ada satu-satunya di Indonesia ini. “Saya ingin merasakan saja berdiri di bawah garis khatulistiwa di kota Pontianak ini. Semoga potensi wisata ini dikembangkan lebih luas lagi,� katanya. Salah seorang petugas Tugu Khatulistiwa menuturkan pengembangan sarana bermain dan fasilitas pendukung lain sedang dikembangkan. Akan pula dibangun tugu baru yang menandakan pergeseran garis khatulistiwa tersebut.
Jejak Kesultanan Alkadrie Melanjutkan perjalanan berikutnya, Aviasi mencoba mencari jejak sejarah yang masih ada di Pontianak, dari situ tim mencoba mendatangi rumah kesultanan Alkadrie yang masih terletak Kampung Beting, Kelurahan April 2015 •
9
Day Off
Lady Citra
Gadis Penakluk Tantangan yang Cinta Bisnis
(Foto-foto: AVIASI/Anto Zq)
Lady Citra kini tengah menyelesaikan studinya di sekolah pilot. Tapi, dia juga berniat memiliki bisnis sendiri. Sebelumnya ia berprofesi sebagai pramugari di Garuda Indonesia.
mewujudkan impiannya menjadi penerbang. Padahal, profesi sebelumnya juga cukup mentereng. Ia adalah pramugari Garuda Indonesia pada 2010-2013, periode itu sekaligus awal pertama kalinya di industri aviasi. Lady bukanlah dari keluarga penerbang, ia tahu penerbangan ketika bekerja di perusahaan retail sering diperintah atasanya untuk booking tiket Garuda. Oleh Danang Prihantoro Wanita kelahiran Palembang 17 Juni ini mengungkapkan mulanya ilot? Ya, itulah salah menjadi pramugari. Saat pemesanan satu profesi glamour di tiket online ada informasi penerimaan penerbangan. Betapa tidak? pramugari, seketika memutuskan Ditangannya, mampu mendaftarkan diri. Di matanya, menerbangkan si burung besi. awak kabin adalah profesi yang bisa Saat di darat, nampaknya telah menjadi membuat keliling dunia. perhatian banyak orang, apalagi ketika Kemudian sejak 2013, melanjutkan mengenakan seragam dan atributnya, pendidikan pilot di Bandung Pilot oh....begitu gagahnya. Academy. Hingga pertengahan Maret Dari hal tersebut, tak jarang banyak lalu, ia sudah tahap Commercial Pilot yang mengincar jabatan sebagai License - Instrument Rating (CPL-IR), penerbang, bukan hanya dari laki-laki dan rencananya tiga bulan lagi selelasi. saja, tetapi wanita pun belakangan Lalu, apa yang menghantarkan dirinya sudah banyak yang menggeluti, ingin jadi juru kemudi pesawat? meskipun sejak sudah ada woman pilot. “Awalnya, dulu saya pernah Dari sekian wanita Indonesia, mengalami turbulence (guncangan) Lady Citra di antaranya yang tengah besar di pesawat saat bertugas. Ketika
P
Baca Tabloid AVIASI edisi digital di gadget kesayangan melalui aplikasi
Download aplikasinya gratis di
10
•
April 2015
digital printing. Cara membagi waktunya, hanya bisa memonitor bisnisnya pada Sabtu, Minggu, hari besar nasional atau pada saat tidak ada jadwal terbang (day off). Bisnisnya itu mencakup beberapa produk dan asesoris, seperti baliho, spanduk, banner, stiker mobil, stiker one way, cuci foto, botol sport, pin, mug dan sebagainya. Semuanya itu, dibenak penyuka traveling ke Bali dan Korea itu penumpang teriak histeris, bahkan ini mengungkapkan sebagai seorang beberapa barang-barang berjatuhan. wanita, karier dan bisnis yang telah Memang, saya sendiri juga takut, dijalankan berkat inspirasi seorang RA namun sebagai pramugari saya harus menenangkan penumpang. Saat itulah, Kartini. “Kartini adalah pelopor saya merasa ingin sekali membawa kebangkitan wanita Indonesia, pesawat itu sendiri,” katanya kepada sehingga derajat terangkat. Bagi saya, AVIASI. kaum wanita itu tidak ketinggalan apa Dara yang suka ngobrol dengan yang dikerjakan laki-laki, dari pesuruh, siapa saja dan pengen tahu hal-hal menteri dan presiden sekalipun. menarik ini, di setiap tugasnya, selalu bertanya-tanya pada pilot, bagaimana Namun, tidak boleh melupakan kodrat sebagai wanita dengan mengabaikan bekerja dan mengemudikan pesawat. tugas dan kewajibannya di tengahMenurutnya, ibarat berkendara tengah keluarga,” paparnya. motor, bagi yang membawa dengan Satu hal lagi yang masih menjadi kecepatan tinggi biasa saja, tetapi yang impiannya, ialah mendirikan panti mbonceng merasa was-was. Begitu juga dengan pilot, apa yang dilakukan jompo. Karena pribadinya tidak tega dan merasa kasihan melihat di kokpit, membuatnya penasaran. Selain sisi kerja pilot. Baginya, pilot nenek-nenek atau kakek-kakek yang meminta-minta di jalanan. | itu profesi yang menuntut keahlian dengan tanggungjawab besar, Lokasi Pemotretan membuat penumpang merasa aman dan nyaman. “Saya juga berpendapat, pilot juga suatu pekerjaan yang sangat mulia, bahkan menurut saya jauh dari korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN). Mercure Serpong Alam Sutera Di samping itu, saya ingin membuat Jl Alam Sutera Boulevard Kav23 orang tua saya bangga,” tegasnya. Serpong - South Tangerang Putri dari H. Suef Har dan Hj. Telp: +62 21 29 668 668 Zawiyah ini selain kesibukan sekolah, Fax: +62 21 29 668 658 juga sedang menggeluti bisnis