Penerbangan Indonesia Hadapi Banyak Tantangan Lintas Aviasi h.4
Rute Penerbangan Perintis Ditambah Airline h.8 Bandara Sultan Iskandar Muda
A V I A T I O N
I S
O U R
P A S S I O N
Fokus Tingkatkan Kualitas Layanan Bandar Udara h.18
Rp 20.000,00
Edisi 82 Thn VII – Mei 2015 • www.tabloidaviasi.com
BONUS: BOOKLET SEKOLAH PENERBANGAN
Upaya Mempercepat SDM Aviasi Berkompetensi Tinggi Pesatnya perkembangan bisnis dan industri penerbangan yang ditandai dengan tumbuhnya jumlah penumpang, bertambahnya jumlah pesawat dan rute penerbangan serta jumlah bandar udara, harus diikuti dengan pemenuhan kebutuhan Sumber Daya Manusia (SDM) dan penyempurnaan infrastruktur di bidang penerbangan.
Peluang Bekerja di Industri Penerbangan,
Tak Ada Jalan Pintas
h.12
Sekolah Terbang Penuh Tantangan
h.14
Menapaki Serambi Mekkah
h.34
Lintas Aviasi
Keamanan Bandar Udara Ditingkatkan INSIDEN penumpang gelap pada maskapai Garuda Indonesia beberapa waktu lalu menjadi catatan kembali bagi dunia penerbangan di tanah air. Lemahnya pengamanan di sekitar bandar udara diduga menjadi penyebab penumpang gelap yang “menebeng” penerbangan di roda pesawat itu terbang hingga ke Bandar Udara Soekarno Hatta. Dari kejadian itu, Manager Bandar Udara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru Slamet Samiadji langsung dicopot dari posisinya, karena dianggap lalai dalam menjalankan tugasnya. Ia digantikan oleh Gani Indra, yang sebelumnya menjabat direksi di Bandar Udara Soekarno Hatta. Rentetan penyelidikan insiden itu telah dilakukan guna bahan evaluasi pihak-pihak yang terkait. Direktur Utama PT Angkasa Pura II Budi Karya Sumadi menjelaskan, saat ini pihaknya sedang mengklarifikasi fungsi keamanan, baik peralatan, prosedur, maupun petugas di seluruh bandar udara yang berada di bawah wewenangnya. “Kami akan meminta bantuan TNI untuk melatih bagaimana penjagaan dilakukan agar petugas disiplin, punya fisik, dan integritas yang tinggi. Kami juga memperbaiki manajemen dan mencari sistem yang efektif untuk menjaga keamanan bandara.” Direktur PT CSE Consulting, Edwin Sudarmo berpendapat bahwa kejadian ini membuktikan demikian lemahnya keamanan penerbangan di Indonesia. Ia melanjutkan, sesuai aturan Aviation Security, yang bertanggung jawab adalah operator bandara. “Sudah semestinya regulator memberi sanksi kepada operator bandara sesuai aturan UU No 1/2009 ,” ungkap Edwin. Sekretaris Perusahaan PT Angkasa Pura I (Persero) Farid Indra Nugraha mengatakan, pihaknya juga melakukan antisipasi khususnya di bandar udara yang mendapatkan catatan khusus dari Kementerian Perhubungan saat dilakukan audit keamanan penerbangan. “Semua bandara memang mempunyai catatan, tetapi ada yang ringan, ada yang berat. Semuanya kami periksa ulang, apakah sudah ada perbaikan,” ungkap Farid. (Fjn) Ilustrasi: AVIASI/Fajrin Raharjo
Penerbangan Indonesia Hadapi Banyak Tantangan
I
NDUSTRI penerbangan tanah air mengalami pertumbuhan yang sangat pesat sejak awal tahun 2000. Meski demikian perkembangannya dunia penerbangan sipil saat ini mengalami begitu banyak tantangan dan beberapa hambatan.
Layanan Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai Bali Terbaik ke-7 Dunia
Foto: Angkasa Pura I
B
andar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali dan Bandar Udara Juanda Surabaya berhasil mencatatkan diri masuk sebagai sepuluh besar bandar udara (bandara) dengan tingkat layanan terbaik di dunia berdasarkan survei Airport Service Quality (ASQ) yang dilakukan oleh Airport Council International (ACI) pada periode 04/2014 (OktoberDesember 2014). Di kategori bandara dengan jumlah penumpang 15 hingga 25 juta penumpang per tahun, ACI melakukan penilaian di 31 bandara di dunia. Peringkat kedua bandara di bawah pengelolaan PT Angkasa
2
•
Mei 2015
paling tidak siap menghadapi MEA. “Dari lima sektor jasa seperti hotel, engineer (keinsinyuran), penerbangan dan logistik, sektor jasa penerbangan Indonesia paling kedodoran,” kata Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Tenaga Kerja Benny Soetrisno di Jakarta belum lama ini. Dia menjelaskan, kedodorannya itu disebabkan kurangnya pelatihan pilot di Indonesia. Pesawat lokal seperti Lion dan Susi Air saja, pilotnya harus ‘diimpor’ dari negara lain. Ini karena kurangnya pelatihan di Indonesia,” ungkapnya. Direktur PT CSE Aviation Consulting Edwin Soedarmo, menyatakan Ilustrasi: AVIASI/Tom secara umum kebanyakan operator penerbangan kewalahan menghadapi persaingan. Airline yang masuk ke Indonesia, menurut dia, sepertinya sudah bertekad untuk mengambil pasar Indonesia. “Kemungkinan mereka adalah airline-airline yang memang sudah terkenal. Biaya operasi Indonesia lebih Beberapa waktu lalu Kamar Dagang mahal dibanding mereka, ditambah dan Industri (Kadin) Indonesia menilai, lagi adanya bebas visa ke Indonesia. Namun, beberapa airline top Indonesia dari lima sektor jasa yang potensial dalam perdagangan bebas Masyarakat saya yakin masih bisa bertahan, tapi yang lainnya kemungkinan akan Ekonomi ASEAN (MEA) mendatang, lengser satu per satu,” ungkapnya. (*/ ternyata sektor jasa penerbangan Indonesia merupakan sektor jasa yang Fjn)
Pura (AP) I (Persero) ini lebih baik jika dibandingkan dengan Bandara Kansai Osaka di Jepang, Bandara San Diego California di AS, Bandara Zurich di Swiss, Bandara Brisbane Queensland di Australia, dan Bandara Manchester di Inggris. Adapun bandara yang berada di peringkat pertama dalam survei ASQ ini adalah Bandara Wuhan Tianhe, Tiongkok. Di kategori lainnya, yaitu bandara dengan jumlah penumpang 5 hinggga 15 juta penumpang per tahun, dari 79 bandara yang di survei, Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan berada di peringkat ke16. Posisi ini berada di atas ranking
Bandara San Antonio Texas di AS, Bandara Penang di Malaysia, dan Bandara Bengaluru di India. Aspek yang dinilai dalam survei ASQ ini antara lain suasana bandara, fasilitas belanja, fasilitas restoran dan tempat makan, ketersediaan bank/ATM/money changer, sarana hiburan dan rekreasi di bandara, serta keramahan dan kesigapan staf bandara. Pengelola bandara di dunia sangat selektif dan hanya mengajukan bandara terbaiknya untuk ikut survei ASQ ini. Dari Indonesia, AP I mengikutkan empat bandaranya, sementara AP II lima bandara. Berdasarkan survei tersebut, Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali berada di ranking ketujuh dunia di kategori 5-15 juta penumpang per tahun, sekaligus merupakan bandara Indonesia dengan ranking dunia terbaik di kelasnya. Demikian seperti yang diberikan dalam keterangan tertulisnya. Hasil ini menunjukkan bahwa upaya peningkatan level of service yang telah dilakukan oleh AP I selama ini cukup berhasil. “Kami bertekad untuk terus meningkatkan layanan di bandarabandara kami, sehingga visi Angkasa Pura I untuk menjadi sepuluh besar perusahaan pengelola bandara terbaik di Asia di tahun 2020 bisa terwujud lebih cepat dari target yang ditetapkan,” ujar Direktur Utama Angkasa Pura I Tommy Soetomo. (Fjn)
Laporan Utama
Upaya Mempercepat SDM Aviasi Berkompetensi Tinggi Pesatnya perkembangan bisnis dan industri penerbangan yang ditandai dengan tumbuhnya jumlah penumpang, bertambahnya jumlah pesawat dan rute penerbangan serta jumlah bandar udara, harus diikuti dengan pemenuhan kebutuhan Sumber Daya Manusia (SDM) dan penyempurnaan infrastruktur di bidang penerbangan. Oleh Galih Rudyto
T
IDAK dapat dipungkiri bahwa dunia sangat dinamis. Aspek ketidakpastian semakin besar dan senantiasa timbul perubahan yang sangat cepat di berbagai bisnis dan industri, termasuk sektor penerbangan yang merupakan salah satu sektor yang paling cepat berkembang dan sangat dinamis dalam percaturan ekonomi global. Dalam rangka mengantisipasi pertumbuhan angkutan udara nasional dan kesiapan Indonesia menghadapi era ASEAN Open Sky paling lambat akhir tahun ini, maka ketiga pilar Human Capital Index 2013 utama, yaitu maskapai, bandar udara dan navigasi penerbangan, Singapore 3 harus didukung oleh dua hal, yaitu infrastruktur yang memadai dan Malaysia 22 availibilitas SDM yang menangani. SDM memainkan peran penting Thailand 44 dalam meningkatkan daya saing nasional, sehingga harus dipersiapkan Indonesia 53 secara komprehensif dan terintegrasi. Juga dibutuhkan kebijakan yang Philippines 66 solid yang mampu memberikan kemudahan dan akses percepatan Vietnam 70 pada pemenuhan kebutuhan SDM.
Kondisi Makro SDM Indonesia Anggaran pendidikan Indonesia sebenarnya sudah cukup besar, yaitu sekitar 4% dari PDB atau 20% dari APBN sesuai amanat UU Sisdiknas Nomor 20 Tahun 2003. Namun fakta menunjukkan bahwa Indonesia masih bermasalah dengan “aspek kualitas�, sehingga masih perlu dibenahi, karena akan mempengaruhi daya saing SDM Indonesia. Hasil survei dari Programme for International Student Assessment (PISA) pada 2012 mengonfirmasikan rendahnya kondisi pendidikan nasional dengan menguji kemampuan siswa di 3 (tiga) bidang, yaitu matematika, membaca, dan sains. Berdasarkan World Economic Forum (WEF), peringkat Human Capital Index Indonesia berada di peringkat 53 dunia atau rangking 4 ASEAN di bawah Singapura, Malaysia dan Thailand. Indeks ini merupakan upaya pertama
Foto: AVIASI/Fajrin Raharjo, AVIASI/Tom | Digital Imaging: AVIASI/Joe Roland S. Bokau
Development dikatagorikan dalam 4 (empat) kelompok, yaitu: Very High Human Development (kelompok negara berperingkat sangat tinggi, skor 1-47) High Human Development (kelompok negara berperingkat pembangunan manusianya tinggi, skor 48-94) dan Medium Human Development (kelompok negara berperingkat pembangunan manusianya sedang, skor 94-141) serta Low Human Development (Kelompok negara yang
80
Laos
96
Cambodia
Human Development Index 2012/2013 Singapore
Brunei
n/a
Brunei
Myanmar
n/a
Malaysia
Sumber: World Economic Forum (WEF)
secara makro untuk mengukur pilar SDM secara global sebagai dasar pertumbuhan, stabilitas dan daya saing suatu bangsa. Sedangkan untuk mengukur perkembangan SDM, United Nations Development Programme (UNDP) merilis peringkat Human Development Index (HDI), di mana Indonesia masih berada di posisi 108 atau masuk katagori Medium Human Development (kelompok negara berperingkat pembangunan manusianya sedang). Seperti diketahui aspek Human
6 9
30 30
62 62
89 89
Thailand
108 108
Indonesia
116 117
Philippines
121 121
Vietnam
135 136
Cambodia
139 139
Laos
150 150
Myanmar 2012
2013 Sumber: UNDP
peringkat pembangunan manusianya rendah, skor 142-187). Peringkat HDI Indonesia sejak tahun 2000 hingga 2014 lalu, hanya mampu bertengger di peringkat 102 hingga 124. Artinya pertumbuhan SDM Indonesia sangat lambat. Mengacu pada hasil penilaian global di atas, diharapkan agar pemerintah mencurahkan perhatian yang lebih besar dan menempatkan sektor pendidikan sebagai prioritas utama, karena pendidikan merupakan kunci keberhasilan masa depan bangsa ke arah yang lebih baik. Indonesia harus berupaya untuk mencetak SDM yang unggul dan berkarakter, mampu menyusun sistem pendidikan yang bilingual dan peningkatan penguasaan di bidang high-end technology, sehingga memiliki SDM yang berkualitas dan mampu bersaing di tingkat global. Tantangan SDM Aviasi dan Pariwisata Pesatnya teknologi pesawat udara dan timbulnya praktik bisnis seperti merger, akuisisi serta perhatian terhadap isu-isu lingkungan, pembenahan regulasi dan juga keterlibatan internasional merupakan tantangan ke depan untuk program pelatihan SDM di bidang aviasi dan pariwisata. Oleh karena itu Indonesia ke depan harus mampu mencetak SDM yang profesional yang siap menghadapi setiap perubahan. Mei 2015 •
3
Laporan Utama
AVIASI/Fajrin Raharjo
Peluang Bekerja di Industri Penerbangan
Tak Ada Jalan Pintas Industri penerbangan tanah air terus tumbuh walaupun dihimpit berbagai masalah, mulai dari ekonomi, infrastruktur hingga keselamatan penerbangan. Di tengah usaha meningkatkan katagori keselamatan penerbangan yang masih berada dalam kategori II dan dalam rangka menghadapi ASEAN Open Sky, kesiapan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas menjadi hal yang sangat vital.
D
OLLAR negerinya Barack Obama terus menekan nilai rupiah hingga nyaris tembus Rp 13.000 per dollar. Fakta ini berimbas pada biaya operasional maskapai di tanah air. Namun, dalam suasana seperti itu, maskapai masih saja berlomba-lomba melakukan ekspansi bisnis. Ekspansi bisnis tersebut berkonsekuensi bertambahnya armada dan fasilitas pendukung lainnya, termasuk penambahan SDM dengan standar kualitas yang benar-benar oke. Fakta inilah yang menjadikan kebutuhan SDM berkualitas pada industri penerbangan tanah air masih saja tinggi. Sekolah-sekolah penerbangan di Indonesia pun menjamur guna menyiapkan SDM untuk mencukupi kebutuhan tersebut. Iming-iming pekerjaan bergengsi dengan gaji selangit–khususnya pilot dan awak kabin–masih saja menjadi andalan, sehingga minat generasi muda tanah air tetap tinggi dan sekolah-sekolah tersebut tak pernah kekurangan siswa. Apakah Indonesia masih kekurangan tenaga-tenaga profesional di bidang penerbangan? Menurut Kepala Pusat Pengembangan Sumber
4
•
Mei 2015
Daya Manusia (PPSDM) Perhubungan Udara, Yuli Sudoso Hastono, Indonesia masih membutuhkan 770 orang pilot, 960 orang teknisi pesawat dan 726 petugas kontrol lalu lintas udara (air traffic controller) setiap tahun.
kekhawatiran banyak pihak. Maskapai penerbangan Indonesia saat ini mengoperasikan sekitar 600 pesawat, termasuk pesawat jet. Ekspansi besar-besaran tersebut belum dapat diantisipasi dari sisi ketersediaan awak pesawat dan SDM pendukung. Sampai-sampai maskapai harus Krisis Pilot mempekerjakan pilot asing, bahkan Bukan hanya Indonesia yang untuk tingkat yunior, menyusul mengalami krisis pilot. Dunia pun kurangnya sumber daya lokal yang menghadapi krisis yang sama hingga terlatih. tahun 2030 mendatang. Menurut Seperti diketahui, sejumlah riset Current Market Outlook 2011 maskapai di Indonesia saat ini banyak lalu, dunia membutuhkan tambahan yang mempekerjakan pilot asing. 460.000 pilot dalam 20 tahun ke Menurut data dari CSE Aviation, depan. Kebutuhan terbesar terdapat di regional Asia Pasifik sebesar 183.200 pilot-pilot di Indonesia saat ini terdiri dari 600 pilot asing dan 7.800 pilot (38 persen). pilot lokal. Banyaknya pilot asing yang Menjamurnya sekolah bekerja di maskapai Indonesia sempat penerbangan di Indonesia ternyata menjadi persoalan serius, karena ada hanya mampu memasok sekitar kesenjangan sosial antara pilot asing setengah dari kebutuhan pilot dan pilot lokal. di Indonesia. Banyak faktor yang Penasehat Asosiasi Pilot Garuda menghambat, selain masalah klasik saat siswa sekolah, seperti keterbatasan (APG) Capt. Shadrach M. Nababan infrastruktur dan kepadatan lalu lintas. menerangkan, untuk mempersiapkan pilot lokal dibutuhkan waktu dan Setelah siswa lulus pun masih ada perencanaan yang cermat. Jadi mereka tantangan yang harus dilalui, salah satunya adalah adanya antrean lulusan (pilot asing) bisa diterima bekerja di Indonesia karena perusahaan sekolah penerbangan saat hendak penerbangan lebih concern terhadap bekerja di maskapai. aspek bisnis, di mana perusahaan Pertumbuhan pesat industri penerbangan tidak mau menunggu/ penerbangan menjadi dasar
kehilangan opportunity dan tak segan melakukan terobosan apa saja untuk memastikan keberhasilan bisnisnya. Sementara itu pemerintah gagal mengantisipasi ketimpangan supply dan demand pilot sebagai dampak deregulasi tahun 2000 dan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang konsisten berkisar di antara 5-7 persen per tahun serta pertumbuhan kebutuhan tenaga pilot di Asia-Pasifik yang lebih dari 3 kali rata-rata dunia. Sadrach tak menampik fakta bahwa saat ini Indonesia sangat butuh pilot, karena pemesanan pesawat terbang masih berjalan terus, sementara lulusan sekolah penerbangan masih membutuhkan waktu dan jam terbang untuk bisa nenerbangkan pesawat komersiil yang dipesan tersebut. Inilah yang kemudian memunculkan gap, sehingga kebutuhan itu banyak diisi oleh pilot asing yang sudah rated (mempunyai rating). “Ketika kuantitas yang dikejar, maka kualitas mau tidak mau akan menurun dan di tengah tingginya demand itu adalah sangat ironis melihat kenyataan bahwa ada 422 calon pilot yang kini ‘terlantar’ pendidikan dan pelatihannya di STPI milik pemerintah karena manajemen yang buruk,” ungkap Capt. Nababan kepada AVIASI.
Mengapa Harus Antre? Tak seperti 5 tahun lalu di mana saat itu Indonesia benar-benar kekurangan pilot, beberapa tahun belakangan ini untuk menjadi seorang pilot di maskapai Indonesia calon pilot harus bersabar dan mengikuti “prosedur antrean” maskapai. Mengapa demikian? Sejak lulus dari sekolah pilot, seorang pilot harus mendaftar ke maskapai penerbangan seperti layaknya seseorang yang baru lulus dari perguruan tinggi dengan berbagai persyaratan yang harus dipenuhi. Jika dinyatakan lulus seleksi, sang pilot harus mengikuti tahapantahapan selanjutnya, termasuk type rating, sebelum akhirnya bisa bekerja sebagai pilot di maskapai penerbangan. Lama atau tidaknya proses tersebut tergantung dari maskapai penerbangan itu sendiri. Dalam sebuah wawancara dengan AVIASI, Juli 2014 lalu, VP Flight Operation Citilink Indonesia, Capt. Fattahullah menjelaskan, proses ini tergantung dari waktu yang dijadwalkan untuk training. “Kebijakan masing-masing perusahaan berbeda-beda. Antre salah satunya disebabkan oleh pihak maskapai yang mendahulukan pilot yang sudah memenuhi syarat dan berpengalaman, sementara lulusan sekolah pilot hanya memiliki dasar saja. Ditambah lagi ada kesenjangan antara lulusan sekolah penerbangan dan maskapai, di mana maskapai mengoperasikan pesawat bermesin ganda (multi engine), sementara lulusan sekolah penerbangan sebelumnya menggunakan pesawat bermesin tunggal (single engine).” Menurut Fattahullah, dalam praktiknya lulusan sekolah penerbangan tersebut harus dilatih ulang dengan minimal total 200 jam terbang, karena lulusan sekolah
Bandar Udara
Foto-foto: AVIASI/Fajrin Raharjo
Bandar Sultan Udara Iskandar Muda Fokus Tingkatkan Kualitas Pelayanan
S
EJAK diresmikan pada 2005, Bandar Udara Sultan Iskandar Muda (SIM) seolah tidak menggeliat. Bandara dengan kode IAT: BTJ itu tidak mampu menyedot penumpang dengan maksimal. Memang bukan hal mudah, terlebih bandar udara ini hanya menjadi pintu gerbang bagi suatu daerah. Faktor eksternal menjadi pengaruh kuat dalam perkembangan suatu bandar udara. Bandara ini juga pernah difungsikan sebagai basis pengiriman obatobatan sesudah Gempa bumi Samudera Hindia 2004, yang hilir mudik dari berbagai wilayah di Dunia, kepada para pengungsi yang terisolir di berbagai wilayah yang dihantam Tsunami di Aceh Bandar udara yang dulunya memiliki nama Blang Bintang itu terletak di wilayah Kecamatan Blang Bintang, Aceh Besar, Provinsi Aceh. Bandar udara yang dikelola PT Angkasa Pura II itu saat ini melayani rute domestik dan internasional yang disinggahi beberapa maskapai, di antaranya yaitu, Lion Air, Garuda Indonesia, Air Asia, dan Firefly. General Manager Bandar Udara Sultan Iskandar Muda Joko Sudarmanto menjelaskan bahwa program pengembangan bandar udara untuk saat ini belum ada, karena semuanya sudah memnuhi standar. ”Namun saya di sini memfokuskan kepada peningkatan kualitas pelayanan, misalnya menghadirkan toilet yang bersih dan memiliki
desain yang unik, kemudian fasilitas internet gratis, kidzone, ruang rileks dan sebagainya,” ungkapnya. Dengan mengedepankan komunikasi, koordinasi dan komitmen, ia yakin bahwa segala persoalan yang dihadapi oleh karyawan dalam mengemban tugas di bandar udara akan teratasi dan mudah menemukan solusinya jika ada masalah. Diakui memang tidak mudah mengembangkan bandar udara yang dikelilingi oleh empat bandar udara kecil lainnya. Hal itu tentunya akan berimbas kepada penurunan kuantitas penumpang yang melintas di Bandara Sultan Iskandar Muda. Selain itu, tantangan lainnya adalah secara historis yang dimiliki Aceh berbeda dengan daerah lainnya, iklim keamanan dan kenyamanan menjadi faktor penentu bagi bandar udara yang namanya diambil dari nama seorang pahlawan nasional Indonesia di Aceh itu. “Saat orang ingin berbisnis atau berinvestasi di sini, jika tidak ada jaminan keamanan, kan, akhirnya tidak jadi. Kemudian, sarana dan prasana bagi masyarakat yang ingin berlibur di sini tidak ada, karena terbentur peraturan syariah yang diterapkan Pemda setempat,” katanya. Potensi di daerah Aceh cukup banyak, namun keseriusan pemerintah daerah setempat juga mesti diwujudkan. “Jadi bandar
Joko Sudarmanto General Manager Bandar Udara Sultan Iskandar Muda
udara sangat tergantung pada potensi yang ada di daerahnya, selain juga infrastrukturnya,” imbuhnya. Pemerintah daerah memang sudah mendukung dalam upaya peningkatan wisatawan yang datang ke Aceh, namun masih perlu dimaksimalkan lagi. Awal tahun 2015 jumlah turis negeri jiran yang datang ke Aceh mencapai 1.069 orang atau meningkat 61 persen dibanding akhir tahun lalu. Mei 2015 •
5
Profil
Xpressair, Terbanglah Indonesia “Terbanglah tinggi Xpressair Lintasi warna nusantara, Sepenuh hati layani negeri Membawa cinta dan kedamaian.. ..Terbanglah Terbang Xpressair..Terbanglah Indonesia...!” Oleh Danang Prihantoro
6
•
Mei 2015
Yulianus Liteni/PhotoV2.com
A
NAK-ANAK Papua itu berlari menyisir pantai yang berlatar gunung, seorang yang paling besar membawa mainan pesawat. Benda itu lalu dilempar dan kemudian berubah menjadi Boeing 737-300 saat lepas landas. Digambarkan juga saat pesawat berada di udara, pemandangan nampak eksotis, yaitu Raja Ampat yang saat ini menjadi salah satu tujuan favorit bagi pelancong domestik maupun wisatawan asing. Suasana semakin hidup dan menarik ketika anak-anak itu berenang di perairan nan biru. Itu semua terlihat dalam sebuah tayangan video. Sejak diluncurkan pada 2013, video berdurasi satu menit itu telah menyita perhatian orang yang kebetulan nonton di Youtube. Ke Papua? Pariwisata di pulau berbentuk kepala burung ini terus menggeliat. Papua adalah salah satu provinsi terluas yang ada di Indonesia. Papua juga memiliki sumber kekayaan alam yang melimpah. Akses ke Papua kini semakin mudah? Banyak pilihan terbang ke sana. Salah satu maskapai yang siap mengantarkan Anda ke Papua adalah Xpressair. Maskapai ini bukanlah baru bermain di kancah ceruk pasar domestik negeri ini. Ia berkiprah sejak era 2000-an. Bagi sebagian orang, maskapai ini memang masih terasa asing, tetapi bagi orang Papua, Xpressair sudah seperti rumahnya sendiri. Sejatinya operator yang memiliki pimpinan wanita, Henny Kurniawan, ini dulunya lebih fokus di kawasan Indonesia Timur. Bahkan, di dalam video tersebut ada seorang ayah asli
AVIASI/Tom
Papua yang begitu senang ketika terbang dengan Xpressair. Di bawah kendali wanita berkulit putih ini, Xpress air hadir sebagai operator di antara kelas premium (full service) dan no frill (minimum) yaitu medium service khsusunya di Indonesia. Bentuk pelayanan selama penerbangan, tersedia inflight meals (makanan dan minuman), inflight newspapar (bahan bacaan) dan sebagainya. Dalam mempertahankan kelas itu, Henny menerapkan cara yang berbeda dibandingkan yang lain. Jarak antarkursi (seat pitch) misalnya, di Boeing 737 Series dibuat lebih longgar. Henny menjelaskan dengan ruang yang lega, penumpang memiliki kesan yang berbeda dengan Xpress Air dan berharap akan selalu terbang dengan maskapai itu. “Orang-orang Indonesia Timur kan lebih besar, jadi demi kenyamanan, kami memberikan jarak yang lega, apalagi kita besar dari kawasan itu,” tegas Henny.
Menariknya lagi, penumpang itu sudah seperti keluarga sendiri, bahkan nuansa dalam pesawat layaknya rumah bagi mereka. Daya tarik lainnya, berangkat dari Papua, operator berkode IATA: XN ini juga merekrut awak kabin lokal untuk memberikan pelayanan terbaik selama penerbangan. Tak heran, bila masyarakat lokal senang dan tentunya menganggap sudah seperti rumahnya sendiri.
Terbanglah Indonesia Apalagi di setiap penerbangannya, Cenderawasih sebagai corak (livery) itu tetap melekat di setiap armadanya sehingga menambah kenyamanan dan bangga bagi penumpangnya. Tidak kalah pentingnya lagi, Xpressair memiliki identitas tersendiri dengan logo burung itu. Maknanya sederhana, dari daerah timur mampu terbang ke tengah dan barat hingga berbagai penjuru sesuai slogannya “Terbanglah Indonesia”. Sejalan dengan hal tersebut,
Safety
Ilustrasi: AVIASI/Joe Roland S. Bokau
Menyikapi Kasus Penumpang di Rongga Roda Oleh Tjuk Sudarsono
T
ERANGKUTNYA penumpang gelap Mario Steven Ambarita pada bagian roda pendarat pesawat Garuda Indonesia nomor penerbangan GA177 jurusan Pekanbaru–Jakarta, mengindikasikan betapa keamanan penerbangan di sejumlah bandar udara di Indonesia secara umum masih sangat rawan. Bila keamanan di bandar udara tidak dikelola dengan baik, tidak menutup kemungkinan kasus serupa akan terjadi pada bandar udara lainnya, bahkan yang paling mengkhawatirkan bila penyusupan semacam itu dilakukan oleh kelompok terorisme. Standar keamanan penerbangan telah ditetapkan secara internasional oleh organisasi penerbangan sipil internasional ICAO yang berlaku secara universal di seluruh dunia di mana negara yang bersangkutan telah menandatangani kontrak sebagai negara anggota ICAO (contracting state). Secara umum keamanan penerbangan terdiri dari 4 (empat) komponen: 1. Keamanan Umum Bandar Udara. 2. Keamanan Ruang Udara. 3. Kemanan Pesawat Udara. 4. Sekrening Penumpang & Barang. Menyikapi kasus Mario Steven Ambarita, saya akan membahas keamanan umum bandar udara dan keamanan umum pesawat udara yang memiliki kontribusi besar dalam menanggulangi kasus serupa di masa datang.
Keamanan Umum Bandar Udara Standar minimum keamanan bandar udara:
Penanggulangan Tidak Terduga Keamanan (Airport Contingency Plan) yang melibatkan seluruh komunitas di bandar udara dan sekitarnya yang memiliki kemampuan dalam rangka penanggulangan.
dalam Program Keamanan Operator Pesawat Udara (Aircraft Operator Security Programme/ AOSP), dilaksanakan, dievaluasi serta diuji. Satu copy salinan AOSP wajib diberikan kepada bandar udara yang diterbangi serta dicatat dalam register pendistribusian. Keamanan Pesawat Udara Program yang disusun, baik oleh Setiap perusahaan angkutan bandar udara ataupun oleh perusahaan udara (airlines) memiliki tanggung angkutan udara harus disesuaikan jawab yang melekat atas keamanan dengan kondisi yang mempengaruhi pengoperasian pesawat udaranya keamanan bandar udara dan angkutan selama terbang dan selama berada di udara setempat, serta mengacu pada bandar udara sebagaimana tertuang Program Keamanan Penerbangan pada pasal 340 Undang-Undang RI Nasional. Nomor 1 Tahun 2009 dan peraturan Bila diamati secara umum, banyak operasional Menteri Perhubungan pihak termasuk bandar udara dan nomor PM 31 Tahun 2013, tanggung airlines yang masih menganut pola jawab tersebut meliputi: ‘reactive’ dalam menyikapi sebuah 1. Pemeriksaan keamanan pesawat insiden seperti yang terjadi pada kasus udara sebelum pengoperasian, Mario Steven Ambarita. berdasarkan penilaian risiko Pada dasarnya semboyan keamanan (check & search); keamanan penerbangan dikatakan 2. Pemeriksaan terhadap barang sebagai “No Search No Fly” (tidak ada bawaan penumpang yang penerbangan tanpa pemeriksaan) tertinggal di pesawat udara; serta dilakukan tanpa kompromi dan 3. Pemeriksaan terhadap semua toleransi dengan pola menyikapi petugas yang masuk pesawat insiden secara ‘predective.’ Setiap bandar udara yang telah udara; Sudah saatnya semua pihak yang memiliki sertifikat operasi (SOB) wajib 4. Pemeriksaan terhadap peralatan, terlibat dalam pengelolaan keamanan membuat, memiliki, melaksanakan barang, makanan dan minuman penerbangan untuk melaksanakan serta mempertahankan Program yang akan masuk pesawat udara; Kemananan Bandar Udara yang telah 5. Melakukan pengawasan keamanan semua aturan secara konsisten dengan pola predektif. Paradigma yang selama disahkan oleh Menteri Perhubungan. selama kegiatan naik-turun ini “Selama ini kan tidak terjadi sesuatu,” Untuk mempertahankan keamanan penumpang, bongkar muat harus diubah menjadi “Bagaimana umum bandar udara, maka enam (muatan pesawat udara) sampai butir standar minimum sebagaimana dengan pesawat udara lepas landas kalau terjadi sesuatu?” sehingga semua pihak bisa menyikapi insiden dengan disebutkan diatas harus dilaksanakan (take-off). pola predektif, yaitu melihat atau serta dilakukan pengujian dan evaluasi 6. Menjamin ruang kendali pesawat secara berkala untuk mengetahui udara (cockpit) tidak dimasuki orang mempredeksi kemungkinan sebuah insiden ketika sistem dalam keadaan apakah seluruh sistem pengamanan yang tidak berwenang; normal. | masih efektif. Setiap bandar udara juga Kewajiban airlines sebagaimana diwajibkan menyusun Program tersebut di atas wajib dituangkan 1. Bandar udara harus dipagar setinggi minimum 8 feet (2,44 meter) dengan konstruksi beton dan baja (concrete fencing) serta dilengkapi dengan peralatan pendeteksi penyusup pagar perimeter (perimeter instruction detection system); 2. Pada beberapa tempat yang dianggap rawan dibuat pagar ganda (double fencing), di sela antar-pagar bisa diberi tanaman berduri atau upaya lain sebagai penghambat penyusup. 3. Pintu masuk ke daerah keamanan terbatas dikendalikan dengan pola Access Control Point (ACP). 4. Di beberapa sudut perimeter disediakan pos pengawasan & penjagaan. 5. Untuk memantau lalu lintas orang dan kendaraan, perimeter dilengkapi dengan alat pemantau secara elektronik melalui Closed Circuit Television (CCTV). 6. Dilakukan patroli secara berkala dengan pola rutin dan acak.
Mei 2015 •
7
On The Spot parkir (apron). Seorang marshaller harus benar dan tepat dalam memberikan tanda kepada pilot. Memarkirkan pesawat harus berhati-hati, tidak boleh lengah sedikit pun. Meskipun hanya memakirkan pesawat, seorang marshaller membutuhkan pendidikan khusus juga.
7
Petugas Darat Ground Staff adalah petugas di sebuah maskapai untuk ground handling, cargo handling dan ticketing. Sering disebut sebagai pramugari/ pramugara selama di darat. Tugasnya menangani bagasi penumpang, kargo pesawat, loading dan unloading pesawat, membantu penumpang dalam proses check-in, boarding dan disembarking, menyapa penumpang sebelum memasuki pesawat. Untuk itu diperlukan keahlian customer service dan complaint handling. AVIASI/Tatan
Inikah 10 Profesi Dunia Aviasi yang Anda Cari? Oleh Danang Prihantoro
S
ETELAH lulus SMA Anda mau melanjutkan ke mana? Jangan galau, jika Anda nemutuskan tidak melanjutkan studi ke universitas, Anda bisa menempuh pendidikan ke dunia penerbangan dan setelah lulus, Anda bisa langsung berkarier di dunia penerbangan dengan profesi berikut ini:
1
Penerbang Menjadi pengemudi pesawat terbang memang keren. Biaya pendidikannya memang lumayan mahal, tapi gaji orang yang menyandang profesi ini sangat menggiurkan. Seorang pilot harus menempuh ujian resmi yang diadakan oleh sekolah penerbang dan otoritas penerbangan. Jika dinyatakan lulus, seorang pilot akan mendapat sertifikasi terbang (pilot license). Dalam tugasnya di kokpit pesawat, pilot (captain) dibantu oleh seorang ko-pilot (first officer) guna mewujudkan tercapainya misi penerbangan.
2
Awak Kabin Orang-orang yang bekerja di bagian ini lebih popular dengan ebutan pramugari (wanita), meskipun ada pramugara (laki-laki). Tanggung jawab utama para awak penerbangan adalah keamanan penumpang dan siap siaga dalam keadaan darurat. Tugasnya berada di kabin menjaga keselamatan dan melayani kenyamanan penumpang selama dalam perjalanan atau biasa disebut serving. Awak kabin (flight attendant) identik dengan senyuman, mereka dengan senang hati mendengarkan curahan hati penumpang yang sedang sedih
8
•
Mei 2015
5
Pemandu Lalu Lintas Penyandang profesi ini umumnya berada di menara bandara. Pemandu Lalu Lintas Udara atau Air Traffic Controller - ATC ialah yang memberikan layanan pengaturan lalu lintas di udara terutama pesawat udara Teknisi untuk mencegah agar pesawat satu Mekanik atau tukang bengkel dengan yang lain jangan terlalu dekat pesawat udara tugasnya memeriksa, memperbaiki dengan teliti guna mencegah tabrakan udara dan sebagainya. dan memasang mesin-mesin atau ATC juga berperan membantu awak komponen pesawat. Kerjanya memang kokpit dalam mengendalikan keadaan di balik layar. darurat, memberikan informasi yang Kendati itu, peran penting dibutuhkan pilot (seperti informasi penerbangan tidak hanya pilot, tapi cuaca, informasi navigasi penerbangan juga teknisi Aircraft Maintenance dan informasi lalu lintas udara). Engineer. Tanpa teknisi, si burung besi tak bisa terbang. Bahkan pilot pun harus “tunduk” pada rekomendasi “Juru Parkir” dari seorang teknisi jika ada persoalan Bukan sembarang petugas parkir, teknis yang menyangkut keselamatan. marshalling adalah profesi yang memberikan komando kepada pilot untuk memakirkan pesawatnya ketika “Pilot Darat” telah mendarat dan memasuki landas Kerjanya juga di belakang layar, Flight Operations Officer (FOO) merupakan seseorang yang melaksanakan tugas sebagai operasi kontrol penerbangan, yaitu Flight Dispatch, Operation Controller dan Flight Following. Fungsi itu dimulai dari persiapan sebelum penerbangan seperti menghitung performance pesawat, menghitung keseimbangan pesawat (Central of Grafity) dan mendapatkan pembakaran bahan bakar (fuel) paling ekonomis; menganalisis cuaca di stasiun keberangkatan, alternate dan kedatangan yang distandarkan oleh badan berwenang; menganalisis Notice to Airman (NOTAM) untuk memastikan kondisi seluruh stasiun dan sepanjang jalan penerbangan (en-route), hingga pesawat tiba di tujuan. ataupun gembira tanpa penumpang mengetahui apa yang ada di dalam hati cabin crew. Perasaan susah, sedih, harus disimpan rapat-rapat saat seragam dikenakan.
3
4
6
8
Petugas Keamanan Aviation Security (Avsec) adalah personal yang bertugas untuk melakukan pengamanan dan perlindungan terhadap penumpang, awak pesawat, para petugas di darat, pesawat udara dan instalasi di bandar udara dari tindakan melawan hukum serta memberikan perlindungan terhadap operator pesawat udara. Pada umumnya, posisi mereka tersebar di berbagai area terminal, mulai dari pintu masuk hingga masuk ke area ruang tunggu.
9
Pengisi Bahan Bakar Petugas pengisi bahan bakar minyak pesawat (avtur) atau aircraft fueler wajib memiliki spesifikasi dan pendidikan khusus. Di samping dibekali sertifikat, dirinya diberikan pedoman dan pengarahan terus menerus dari pimpinan, agar tidak salah.
10
Pelayanan Pelanggan Petugas customer service, profesinya untuk memberikan kepuasan pelanggan, melalui pelayanan yang dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan calon penumpang. Orang-orang yang menyandang profesi ini berperan sangat penting dalam membangun image perusahaan karena bersentuhan langsung dengan customer. | AVIASI/Tom
Destinasi
Kilas Balik di Museum Tsunami
Foto-foto: AVIASI/Fajrin Raharjo
Garis khatulistiwa saat ini sudah bergeser dari posisi tugu tersebut. Posisi garis khatulistiwa dikoreksi kembali oleh tim dari Badan Pengajian Penerapan Teknologi yang bekerja
P
ERISTIWA 10 tahun lalu akan terus membekas bagi masyarakat Indonesia, khususnya warga Aceh. Tsunami yang meluluhlantakkan kota Banda Aceh dan menelan korban ribuan orang itu menjadi pengalaman yang tak ternilai harganya. Pemerintah Aceh ingin memetik pelajaran dari kejadian itu, sehingga kelak manusia pada zaman mendatang di mana pun dapat mengetahui dan menjadikan tsunami sebagai pelajaran berharga. Maka dibangunlah Museum Tsunami. M Ridwan Kamil adalah arsitek museum. Ia merancang ruang sedemikian rupa, sehingga suasana tsunami benar-benar terasa. Saat pertama kali masuk museum ini, pengunjung akan terkejut, sebab akan merasakan seperti masuk di dalam air yang tingginya hingga lima meter lebih, percikan air dan lantunan kalam ilahi dan cahaya yang minim seakan kita turut tergulung ombak tsunami kala itu. Kemudian ada sebuah ruang berbentuk sumur silinder yang menyorotkan cahaya ke atas sebuah lubang dengan tulisan arab “Allah”
dengan dinding sumur yang dipenuhi nama para korban. Ruangan yang mengandung nilai-nilai religi cerminan dari Hablumminallah (konsep hubungan manusia dan Allah). Tampilan interior Museum Tsunami Aceh ini merupakan tunnel of sorrow yang menggiring ke suatu perenungan atas musibah dahsyat yang diderita warga Aceh sekaligus kepasrahan dan pengakuan atas kekuatan dan kekuasaan Allah. “Rumoh Aceh Escape Building” yang dibangun di atas areal 10.000 meter persegi ini mengambil ide dasar Rumoh Aceh, rumah tradisional orang Aceh yang merupakan rumah panggung. Lantai pertama museum merupakan ruang terbuka sebagaimana rumah tradisional Aceh, disebut sebagai escape hill, sebuah taman berbentuk bukit yang dapat dijadikan sebagai salah satu antisipasi lokasi penyelamatan seandainya terjadi banjir atau tsunami di masa yang akan datang. Tempat ini disebut juga the hill of light, karena di tempat yang dipenuhi tiang tersebut pengunjung juga dapat meletakkan karangan bunga untuk mengenang korban tsunami. (Fjn)
Mei 2015 •
9
BONUS: BOOKLET SEKOLAH PENERBANGAN
BOOKLET SEKOLAH PENERBANGAN Bonus Tabloid AVIASI Edisi 82 Thn VII – Mei 2015
A V I A T I O N
I S
O U R
P A S S I O N
Sekolah Singkat Gaji Selangit