dr44ft

Page 1


Bagian 1

Tentang sebuah awalan #1 Semua dimulai dari keberanian Tidak ada permulaan yang mudah. Dalam memulai segala sesuatu dibutuhkan kemauan dan juga tekad yang kuat. Permulaan sering menjadi hal yang menakutkan karena kita memulai sesuatu hal yang baru yang mungkin tidak pernah dialami sebelumnya, tidak pernah dijalani sebelumnya, dan bertemu dengan lingkungan baru yang membuat kita harus beradaptasi kembali. Merasa takut adalah hal yang wajar karena ada banyak hal yang perlu dipertimbangkan ketika mengambil sebuah keputusan. Masalah cocok atau tidak cocok dengan lingkungan baru mungkin jadi satu hal yang ditakutkan juga. Namun, menurutku..

Halaman 1


Kalau kamu sudah punya keberanian untuk memulai, kamu akan lebih mudah memiliki keberanian dihal lainnya. Keberanian untuk belajar hal baru, keberanian untuk beradaptasi, dan keberanian untuk gagal lalu bangkit lagi. (Pengingat Sederhana)

Halaman 2


Setiap awal memiliki akhir dan ketika kamu menemui akhir, kamu akan menemui sebuah awalan lagi. Awal yang baru bukan merupakan suatu hal yang buruk, namun jadikan awal yang baru sebagai kesempatan: kesempatan untuk belajar dan kesempatan untuk lebih berhasil lagi dari sebelum-sebelumnya.

#2 Kenali diri sendiri sebelum memulai Memulai hal baru memang memiliki banyak risiko. Ada banyak kemungkinan yang bisa terjadi: kemungkinan untuk suka atau tidak, cocok atau tidak, baik atau tidak, dan masih banyak lagi. Untuk meminimalisir risiko tersebut, terkadang aku mencoba untuk mengenal diriku sendiri lebih lagi. Pertanyaan-pertanyaan seperti: A. Apa hal baru tersebut? B. Apa saja kelebihanku? C. Apa saja kekuranganku? Apa hal yang perlu dilakukan untuk mengatasinya? D. Apakah hal baru yang akan aku coba akan membuatku lebih baik? E. Kenapa aku ingin memulai hal tersebut? F. Bagaimana kalau aku gagal ketika menjalani prosesnya? Apa yang akan aku lakukan? G. Apa saja kemungkinan cocok pada hal baru tersebut? H. Apa saja kemungkinan tidak cocok pada hal baru tersebut? Ini adalah pertama kalinya aku menulis. Jadi mungkin ini salah satu contoh yang bisa aku berikan pada kamu.

Halaman 3


A. Apa hal baru tersebut? Menjadi seorang penulis. B. Kenapa aku ingin memulai hal tersebut? Karena ini adalah keinginanku sejak lama dan aku benar-benar ingin mewujudkannya. C. Apa saja kelebihanku? Aku punya hobi menulis, ada orang-orang yang pernah menyukai tulisanku, aku merasa memiliki empati yang besar dan memiliki dedikasi yang tinggi. D. Apa saja kekuranganku? Apa hal yang perlu dilakukan untuk mengatasinya? Aku suka menunda pekerjaan, aku lama dalam mengambil sebuah keputusan, terkadang ceroboh dan terlalu memikirkan apa kata orang lain. Hal yang perlu dilakukan untuk mengatasinya adalah, membuat jadwal per hari, kapan pekerjaan harus selesai dan kapan harus istirahat, memberikan self-reward pada diri sendiri ketika sudah mencapai bab atau halaman tertentu, bersikap lebih hati-hati dan menerapkan self-love.

Halaman 4


E. Apakah hal baru yang akan aku coba akan membuatku lebih baik? Kenapa? Iya. Aku merasa akan lebih baik ketika menjadi seorang penulis karena lewat dari menulis aku bisa mengganti waktu luang ku menjadi sebuah karya, lewat menulis juga aku merasa lebih tenang dan enjoy. Aku senang ketika dapat menuangkan pikiran dalam sebuah tulisan. Aku senang ketika aku merasa dapat memberikan hal baik (dalam hal ini sebuah buku) bukan hanya untuk diri sendiri tapi orang lain juga. F. Apakah hal baru yang akan aku coba akan membuatku lebih buruk? Kenapa? Tidak. Aku melakukan apa yang aku ingin dan aku senangi, hal tersebut aku yakin dapat membuatku menjadi lebih baik. (Mungkin merasa buruknya kalau aku lagi malas tapi aku harus melawan diri sendiri saja, hehehe) Mengenal diri sendiri memang tidak ada habisnya. Seiring berjalannya waktu, manusia akan terus berubah. Apa yang kamu suka hari ini mungkin tidak lagi kamu suka beberapa bulan kemudian, orang yang sering kamu temui saat ini mungkin tidak sesering itu lagi kamu temui beberapa tahun kemudian.

Halaman 5


Dengan mengenal diri sendiri sebelum memulai, setidaknya kamu jadi memiliki gambaran, kemungkinan apa yang akan terjadi, dan risiko apa yang akan kamu hadapi di depan. (Pengingat Sederhana)

Halaman 6


#3 Jangan terlalu melebihkan pendapat orang mengenai jalan apa yang harus kamu ambil Ketika memulai suatu hal yang baru seringkali aku merasa takut dan kurang percaya diri atas keinginanku, dan itu membuatku ingin bertanya pada orang lain mengenai pendapat mereka. Ada yang mendukungku untuk memulai suatu hal ada yang tidak, ada juga yang mendukung apapun keputusan yang aku ambil. Sedikit bercerita mengenai jurusan kuliah, kedua orang tuaku ingin aku mengambil jurusan sastra inggris, karena mereka melihat latar belakangku sebagai seorang public figure, kedua orang tua ku berpikir jurusan tersebut dapat berguna untuk banyak hal. Sedangkan aku sangat ingin mengambil jurusan psikologi. Menentukan jurusan kuliah merupakan awal yang baru. Keputusan besar yang kalau dijalani bukan sesuai keinginan, akan membuatku menyesal sendiri. Akhirnya aku berusaha untuk meyakinkan mereka bahwa aku tidak salah jurusan dan aku akan berusaha yang terbaik ketika menjalani pilihanku sendiri, dan mereka menyetujuinya. Dan hasilnya pun tidak mengecewakan, bisa lulus tepat waktu dengan IPK 3,7 sambil menjalani kegiatanku di sebuah idol group bernama JKT48 adalah hal yang bisa aku syukuri sampai sekarang. Terlalu percaya diri bisa membuatmu jadi egois (saat tidak pernah bertanya pada orang lain) dan tidak percaya diri bisa membuatmu insecure (saat terlalu sering memikirkan pendapat orang lain). Bertanya pada orang lain mengenai apa yang ingin kamu jalani memang baik, namun ingat, semua tetap kembali padamu.

Halaman 7


Jangan terlalu memikirkan pendapat orang lain tentang keputusan yang akan kamu ambil. Karena pada akhirnya, kamulah yang bertanggung jawab atas keputusanmu sendiri (Pengingat Sederhana)

Halaman 8


#4 Lebih baik menyesal karena telah mencoba daripada menyesal karena belum memulai

Mungkin analoginya, kalau kamu belum memulai kamu baru menjalankan 0% dari kemungkinan keberhasilan-mu dan kamu tidak tau apa-apa. Kalau kamu sudah memulai namun gagal, kamu mungkin sudah ada di 20% kemungkinan keberhasilan-mu dan kamu sudah berbekal pelajaran dari kegagalanmu. Pelajaran mengenai apa yang membuat langkah “persen” mu tadi tidak bisa naik atau malah turun.

Halaman 9


Kegagalan terbesar adalah ketika kamu tidak pernah berani mengambil risiko (Pengingat Sederhana)

Halaman 10


#5 Kamu bisa menemukan versi dirimu yang lain pada hal-hal yang baru Aku pernah menjalani rutinitas yang hampir sama selama 10 tahun. Kurang lebih hari-hari atau kegiatan yang dilewati tidak jauh berbeda dari hari sebelumya seperti; latihan, perform, photoshoot, shooting, dan kegiatan lainnya. Aku sadar seiring berjalannya waktu, aku semakin mengenal aku adalah orang yang seperti apa. Aku mengira aku sudah mengenal baik diriku selama 10 tahun menjalani kegiatan tersebut, ternyata aku salah.

Halaman 11


Ketika kamu bertemu dengan awal yang baru, kamu akan terpaksa menghadapi dan beradaptasi dengan banyak hal. Kondisi tersebut membuatmu semakin mengerti dan mengenal dirimu sendiri, menemukan versi diri yang mungkin belum pernah kamu temui sebelumnya. (Pengingat Sederhana)

Halaman 12


#6 Ketika kamu sudah berhasil memulai, nikmatilah prosesnya dan berjuanglah sampai akhir. Jangan setengah-setengah Pasti kamu pernah mendengar kalimat, lebih banyak orang pandai mengawali tapi sulit untuk mengakhiri. Dan kenyataannya memang seperti itu. Memulai sesuatu memang terasa menyenangkan dan menantang, karena kamu baru saja memulainya, belum menjalani prosesnya.

Halaman 13


Memulai adalah langkah pertama, kamu masih harus menjalani proses yang ada. Dan modal untuk menempuh proses itu lebih berat daripada modal untuk memulai, seperti; komitmen, konsisten, kegigihan dan usaha keras. (Pengingat Sederhana)

Halaman 14


#7 Bagaimana kalau kamu hanya punya waktu “sekarang”? Pasti kamu pernah mendengar kalimat, “live today like there’s no tomorrow”, hiduplah hari ini seperti tidak ada hari esok. Terkadang hal yang membuat kita menunda adalah kita berpikir “masih punya banyak waktu”, “besok juga masih bisa”, dan lain-lain. Karena aku juga pernah berada diposisi itu dan aku merasakannya,

Halaman 15


Memang menunda untuk memulai terasa lebih nyaman dan menyenangkan, namun hasil yang kamu dapat kemungkinan tidak jauh berbeda dari hari ke hari. Tidak ada permulaan = Tidak ada perubahan, tidak ada pengalaman baru, tidak ada pelajaran baru dan tidak ada hasil yang baru. (Pengingat Sederhana)

Halaman 16


Langkah awal tidak harus langkah besar, langkah kecil juga baik daripada tidak sama sekali. Ketika membayangkan aku tidak memiliki banyak waktu atau hari esok lebih banyak, aku semakin giat untuk menulis buku pertamaku ini. Kalimat sebelumnya memang agak menakutkan namun bisa jadi motivasi untuk memberanikan diriku terus menulis. Mengenai hasil apa yang ada nanti, respon para pembaca atau hal lainnya, akan aku pikirkan belakangan. Setidaknya, ketika aku sudah memulai sekarang aku jadi tidak penasaran lagi. Aku mengingat satu hal, ketika aku sedang menunda untuk memulai, orang lain sedang memulai.

#8 Tidak ada kondisi sempurna untuk sebuah langkah awal Siapa disini yang merasa bahwa dirinya seorang perfeksionis? Sebenarnya menjadi perfeksionis bukanlah suatu masalah. Namun segala sesuatu pasti ada baik dan buruknya. Ketika kamu menjadi orang yang perfeksionis kamu terbiasa untuk memiliki standar yang tinggi, sangat teliti terhadap detail, dan lainnya. Namun buruknya, kamu rentan terhadap stres dan cara kerja-mu cenderung lama. Untuk memulai suatu hal dibutuhkan keberanian dan keinginan yang kuat untuk mengalahkan ketakutan. Ketika kamu menjadi orang yang perfeksionis, kamu mudah merasa takut karena kamu berpikir, “Ada detail yang masih kurang bagus gak ya?”, “Sepertinya ini kurang bagus, akan aku revisi lagi”, “Yang ini juga kurang bagus akan aku revisi lagi”, dan seterusnya. Belum lagi kalau ada orang lain yang memberikan pendapat berbeda dengan pendapatmu, kamu akan berpikir lebih keras dan bekerja lebih lama lagi. Apa yang sempurna menurutmu belum tentu sempurna di mata orang lain. Apa yang baik menurutmu belum tentu baik dimata orang lain. Apa yang buruk menurutmu belum tentu buruk di mata orang lain. Kalau terus menerus menunggu kondisi yang sempurna, kamu tidak akan pernah memulai.


Kamu tidak harus punya dan bisa semua hal untuk memulai sesuatu (Pengingat Sederhana)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.