Jurnal Kesehatan

Page 1

JURNAL KESEHATAN SBC 250219

VOLUME 1 2019

"Skizofrenia: Penyakit Mental" "Menjelajahi Pemikiran Seorang  Psikopat" "Mekanisme Pertahanan Ego Manusia" "Dilema Pacaran Bagi Remaja"


Jurnal Kesehatan | Volume 1 Tahun 2019 | SBC 280217

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya kepada kami sehingga dapat menyelesaikan Jurnal Kesehatan Volume 1 Tahun 2019. Jurnal ini adalah kumpulan tulisan dari 14 orang siswa SMA sekolah HighScope Indonesia yang dibuat dalam rangka memenuhi kewajiban tugas kelas Bahasa Indonesia. Tulisan yang kami buat membahas ilmu kesehatan untuk meningkatakan kewaspadaan diri terhadap gangguan external dan internal yang dapat berpengaruh kepada kondisi kesehatan manusia. Harapan kami jurnal ini dapat menjadi salah satu sumber pengetahuan yang bermanfaat bagi para pembaca meskipun kami menyadari tulisan kami masih jauh dari sempurna. Untuk itu segala kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan guna menyempurnakan jurnal ini. Akhir kata kami haturkan terima kasih kepada Ibu Niken selaku guru kelas Bahasa Indonesia yang telah membimbing kami dalam proses penulisan sehingga selesai. Jakarta, 2019.

DAFTAR ISI 1-4

Lebih Dekat dengan Stres Ajarsaka Wirawan

5-9

Dampak Merokok bagi Tubuh Alif Aji

10-15 Gangguan Pola Makan pada Remaja Aqila Zebadia Hakim 16-19 Gangguan Kecemasan Disya Rahmatiara 20-23 Dilema Pacaran Bagi Remaja Muhammad Erland Adisatria Rachmadi 24-28 Hubungan Tidak Sehat Evano Djatmiko 29-32 Bahaya!!! Vape Ada Dimana-Mana Andreas Jovan Gisala 33-37 Hubungan Sehat yang Baik dan Benar Jovan Raditiya Alshadieq 38-42 Mekanisme Pertahanan Ego Manusia Namira Iriawan 43-46 Yakin Kamu Normal? Saffana Alaydrus 47-50 Hubungan Keluarga Terhadap Perkembangan Karakter Anak Shaumozza Desra 51-55 Gangguan Mental Song Hyun Seob 56-59 Skizofernia: Penyakit Mental Sophie Adelaide 60-64 Menjelajahi Pemikiran Seorang

Tim Redaktur: Namira Iriawan, Tiara Amanda, Evano Djatmiko, Erland Adisatria

Psikopat Tiara Amanda

i


Jurnal Kesehatan | Volume 1 2019 | 1-4

Lebih Dekat dengan Stres Ajarsaka Wirawan hidup mungkin sedang berjalan dengan halus, kemungkinan stres bisa terjadi kapan tanpa kita ketahui. Akibat dari stres pun tidak berpengaruh terhadap satu aspek. Stres bisa berpengaruh dalam segala aspek; sosial, keluarga, ekonomi, religius, fisik, psikologi, edukasi dan segala aspek lainnya. Bencana alam dan stres memang hal yang buruk, namun, dua hal tersebut memiliki sisi positif. Bencana alam bermanfaat dalam pembangunan kondisi kehidupan di beberapa daerah menjadi lebih baik dengan adanya pembangunan ulang. Stres memiliki manfaat sebagai motivasi hidup dan pelajaran hidup atas apa yang telah terjadi.

Stres sering terjadi dimana-mana. Dalam garis besar, bisa disebut bahwa hidup itu penuh dengan stres. Sekolah stres, kerja stres, berteman stres dan hampir segala hal yang kita lakukan memiliki unsur stres. Berdasarkan KBBI daring, stres memiliki definisi; gangguan atau kekacauan mental dan emosional yang disebabkan oleh faktor luar. Stres terjadi saat hidup kita dipenuhi oleh kekacauan atau juga perubahan besar yang terjadi dalam hidup kita. Stres biasanya sering terjadi karena hubungan keluarga, mencari nafkah dan segala urusan hidup yang kita hadapi. Artikel kali ini akan membahas pengaruh stres terhadap kesehatan kita, baik secara fisik atau psikologi, dan bagaimana kita harus menghadapi stres.

Pengaruh Stres pada Tubuh Sebenarnya, apa itu arti stres? Pengertian stres adalah suatu bentuk ketegangan fisik, psikis, emosi, dan mental, yang dialami oleh seseorang sehingga dapat mempengaruhi kegiatan orang tersebut. Dari sisi psikologis, pengertian stres disebut juga sebagai suatu gangguan mental yang terjadi pada seseorang akibat adanya tekanan atau perubahan, baik itu dari luar maupun dari dalam dirinya sendiri. Stres yang dialami seseorang dapat mengakibatkan menurunnya produktivitas dalam berkegiatan, rasa sakit pada tubuh, bahkan bunuh diri.

Stres dan Bencana Alam Stres dalam hidup memiliki hubungan yang mirip dengan bencana alam. Bencana alam tidak bisa dipastikan kapan akan terjadi. Walaupun bisa diprediksi, kejadian alam bisa terjadi kapan saja di waktu yang tidak terduga. Bencana alam dapat merugikan aspek-aspek dalam hidup; sosial, ekonomi, industri, pembangunan, kesehatan dan masih banyak aspek lain yang bisa dipengaruhi oleh bencana alam. Bencana alam terjadi secara alamiah, namun akibat dari bencana alam sendiri tidak hanya berpengaruh secara aspek alamiah. Sama halnya dengan stres. Stres terjadi disebabkan oleh ketegangan atau perubahan hidup yang tidak terduga. Hal yang sudah terdugae bisa melenng 180 derajat di luar prediksi. Walaupun

Pada Sistem Saraf Pusat Stres sering terjadi dalam hidup kita. Dan bahkan terkadang stres terjadi tanpa kesadaran kita. Namun, bagaimanakah sebenarnya stres mempengaruhi tubuh kita sebagai tanda-tanda bahwa kita sedang mengalami stres?

1


Jurnal Kesehatan | Volume 1 2019 | 1-4

Sistem tubuh kita yang langsung merespon kepada stres adalah sistem pusat saraf dan endokrin. Sistem saraf pusat adalah yang paling bertanggung jawab dalam merespon stres, mulai dari pertama kali stres muncul sampai stres menghilang. Sistem saraf pusat menghasilkan respon “fight-or-flight� saat tubuh mengalami stres, juga memberikan perintah dari hipotalamus ke kelenjar adrenal untuk melepaskan hormon adrenalin dan kortisol. Saat kortisol dan adrenalin dilepaskan, hati menghasilkan lebih banyak gula dalam darah untuk memberi energi pada tubuh kita. Jika tubuh Anda tidak menggunakan semua energi tambahan ini, maka tubuh akan menyerap gula darah kembali. Hal ini menjadi alasan secara ilmiah mengapa stres bisa membuat kita menjadi lebih emosional dan memiliki adrenalin yang lebih tinggi dari biasanya. Maka dari itu, biasanya orang yang sedang mengalami stres cenderung lebih mudah emosi, walaupun disebabkan oleh hal kecil. Orang yang mengalami stres bisa saja membuat keributan di jalanan walaupun hanya disebabkan oleh padatnya kemacetan. Pada Sistem Pernapasan Stres membuat pernapasan kita menjadi lebih cepat sebagai alasan untuk mengalirkan oksigen ke seluruh tubuh. Hal ini mungkin tidak masalah bagi banyak orang, tetapi bisa menyebabkan masalah pada orang dengan asma. Napas cepat atau hiperventilasi juga dapat menyebabkan serangan panik. Maka, bila kita mengalami pernafasan yang lebih cepat, hal ini bisa saja menunjukan bahwa diri kita sedang mengalami stres.

hipertensi juga akan meningkat untuk terjadi pada tubuh kita. Maka dari itu, stres sangat berbahaya bagi orang yang menderita darah tinggi. Pada sistem pencernaan Saat stres, peningkatan detak jantung dan pernapasan dapat mengganggu sistem pencernaan kita. Kita mungkin akan makan lebih banyak atau lebih sedikit dari biasanya. Risiko mengalami heartburn, refluks asam, mual, muntah, atau sakit perut juga meningkat. Stres juga dapat memengaruhi pergerakan makanan dalam usus kita, sehingga kemungkinan sembelit atau sembelit bisa saja terjadi pada tubuh kita. Biasanya pengaruh pada pola makan menjadi berkurang atau bertambah bisa ditemukan dikalangan remaja. Seperti yang dialami oleh banyak mahasiswa atau mahasiswi yang mengalami peningkatan pola makan bila sedang mengalami stres, baik itu karena urusan kuliah atau lainnya. Dalam sistem Otot Rangka Saat stres terjadi otot-otot kita akan menegang dan kemudian akan kembali lagi bila kondisi tubuh sudah normal. Namun bila kita mengalami stres yang berkelanjutan, maka otot kita tidak memiliki waktu untuk merilekskan otot-otot yang sedang dalam kondisi tegang sehingga otototot yang tegang akan mengakibatkan tubuh kita mengalami sakit kepala, nyeri punggung, sampai nyeri seluruh tubuh. Maka bila diperhatikan, bila seseorang mengeluh tubuhnya merasa nyeri tanpa alasan, hal tersebut bisa saja menjadi tanda bahwa orang tersebut sedang mengalami stres.

Pada Sistem Kardiovaskular Saat kita mengalami stres akut (stres dalam waktu singkat, seperti karena banyaknya tugas menumpuk), detak jantung akan meningkat, serta pembuluh darah yang menuju ke otot besar dan jantung akan melebar. Hal ini menyebabkan peningkatan volume darah yang dipompa ke seluruh tubuh dan meningkatkan tekanan darah. Pada saat stres, darah perlu dialirkan dengan cepat ke seluruh tubuh untuk membantu menyediakan energi bagi tubuh. Setelah proses ini terjadi, kemungkinan

2


Jurnal Kesehatan | Volume 1 2019 | 1-4

Stres dan Depresi di Indonesia Dalam jangka panjang, stres bisa mengakibatkan diri kita mengalami depresi. Depresi adalah sebuah penyakit mental yang ditandai dengan memburuknya suasana hati, perasaan, stamina, selera makan, pola tidur, dan tingkat konsentrasi penderitanya. Depresi bukanlah penyakit yang timbul dengan sendirinya, namun depresi disebabkan oleh situasi seorang yang mengalami ketegangan dan kecemasan yang berlebihan atas apa yang dialami sehingga mengakibatkan seseorang menjadi depresi. Yang membuat depresi menjadi lebih parah lagi adalah penderita tidak tahu harus berbuat atas keadaan mereka tersebut. Hal ini menjadi salah satu penyebab seorang untuk memutuskan untuk melakukan bunuh diri. Seperti pada data yang dilansir oleh World Health Organization (WHO) pada tahun 2012, jumlah perempuan bunuh di Indonesia melebihi jumlah bunuh diri pada laki-laki. Jumlah perempuan menunjukan 4.9 per 100.000 penduduk bunuh diri dan 3.7 per 100.000 penduduk laki-laki melakukan bunuh diri. Dari penelitian yang dilakukan oleh Chris Girard “Age, Gender, and Suicide: A Cross-National Analysis� pada 1993, bunuh diri pada perempuan disebabkan karena kekerasan rumah tangga, kekerasan seksual, tekanan sosial dan kesulitan ekonomi. Sedangkan pada laki-laki biasanya disebabkan oleh ketidakmampuan memenuhi peran-peran sosial yang sudah menjadi tradisi seperti menjadi kepala keluarga. Keduanya memiliki sebab yang sama, yang mengakibatkan keduanya berujung depresi dan bunuh diri. Tingginya tingkat bunuh diri di Indonesia juga didukung dengan kurangnya ketersediaan tenaga profesional kesehatan jiwa khususnya psikiater. Dalam data yang dikeluarkan WHO tentang kekurangan tenaga psikiater pada Indonesia pada tahun 2011 dan 2014 berada pada posisi terendah setelah Laos dan Kamboja pada tahun tersebut. Yaitu sebesar 0.01 psikiater per 100.000 penduduk pada tahun 2011 dan 0.29 psikiater per 100.000 penduduk pada tahun 2014. Data dari menteri kesehatan juga menunjukan hanya ada 600-800 psikiater di seluruh Indonesia. Yang berarti satu orang

psikiater harus terlatih untuk menangani 300.000400.000 orang.

Walau depresi dan stres memiliki pengertian yang berbeda, kedua hal tersebut bisa menyerang kita dengan cara yang sama. Depresi bisa disebut sebagai hasil stres yang sudah berjangka waktu panjang dan depresi menjadi alasan utama untuk penderita melakukan bunuh diri. Maka, melihat dari data bahwa kurangnya tenaga kerja profesional kesehatan jiwa, kita harus bisa mendidik diri kita mengenai stres yang berujung depresi. Maka dari itu pemulihan atas stres atau depresi sangatlah penting bagi penderita. Pemulihan Dari semua pengaruh stres terhadap tubuh kita, secara tidak langsung produktivitas kita terganggu akibat pengaruh stres. Karena saat stres terjadi, tubuh kita akan membutuhkan pengobatan atau pemulihan tersendiri untuk menghilangkan stres tersebut. Setiap orang memiliki pemulihan stres dengan cara yang berbeda sehingga menurunkan produktivitas kita dalam menjalankan tanggung jawab sehari-hari. Pemulihan stres adalah hal yang penting untuk dilakukan bagi orang yang mengalaminya. Karena bila stres tidak dipulihkan terdahulu, situasi yang akan terjadi bisa menjadi lebih buruk dari sebelumnya. Ketika kita stres, tubuh, otak dan hati kita tidak dalam kondisi yang normal, maka dari itu stres dapat membuat diri kita tidak bisa berpikir dengan jernih. Hal ini bisa membuat diri kita memutuskan sesuatu hal yang bahkan bisa semakin merugikan. Langkah-langkah berikut adalah langkah untuk untuk menenangkan tubuh, hati, dan otak bila sedang mengalami stres.

3


Jurnal Kesehatan | Volume 1 2019 | 1-4

Mengeluarkan Unek-Unek Memendam perasaan memang terkadang berguna dalam keseharian. Namun bila terlalu memendam perasaan juga bisa membuat diri stres. Lebih baik mengutarakan semua yang ada dalam hati dan pikiran kepada orang yang kita percaya agar beban kita terasa berkurang dengan bantuan dari orang yang kita percaya. Olahraga Selain bermanfaat baik pada tubuh, olahraga juga membantu mengurangkan pikiran kita untuk meredakan stres. Meditasi Melakukan meditasi adalah salah satu cara yang ampuh dalam melawan stres. Karena meditasi membantu diri kita untuk mencari ketenangan dalam diri kita sendiri. Melakukan yoga atau bahkan pergi ke tempat psikiater juga adalah hal yang bisa dilakukan untuk mengurangi beban stres. Jalani Hobi Setiap orang memiliki hobi tersendiri, dan melakukan hobi adalah hal yang menyenangkan untuk dilakukan siapapun. Maka dari itu hobi bisa mengurangi dan menenangkan pikiran kita bila sedang mengalami stres. Sisi Baik Stres Stres memanglah hal yang buruk. Di saat kita stres, kita melewati masa-masa yang sangat susah. Namun seperti halnya hidup, semua hal pasti memiliki makna. Sama halnya dengan stres. Stres juga memiliki sisi yang bermakna. Salah satunya adalah menjadi bahan untuk meningkatkan motivasi. Di saat kita stres, kinerja tubuh kita meningkat dalam melakukan aktivitas. Seperti dikejar deadline pekerjaan, stres justru mempercepat kerja kita untuk menyelesaikannya. Meningkatkan ketahanan masa depan. Masalah akan terjadi sepanjang hidup kita, dan stres bisa datang saat kita berada dalam masalah tersebut. Namun, stres juga bisa membuat kita belajar untuk memecahkan masalah di kemudian hari nanti. Hal ini adalah yang paling penting dari stres yang harus kita sadari. Stres adalah bagian

dari kehidupan. Dalam hidup tuhan menciptakan yang baik dan buruk. Hidup tanpa stres juga bukan berarti hidup yang baik. Karena bila hidup tidak memiliki kata stres, kita tidak akan bisa belajar dari pengalaman buruk yang membuat kita stres yang pernah dialami. Justru stres menjadi salah satu pencetus diri kita untuk menjadi diri yang lebih baik untuk kedepannya.

DAFTAR PUSTAKA Scholastica Gerintya. 2017. “Statistik Bunuh Diri dan Darurat Kesehatan Mental�. tirto.id, 19 Feb. 2019, https://tirto.id/statistik-bunuh-diri-dandarurat-kesehatan-mental-ck1u “Bahaya Stres Terhadap Fisik dan Psikis�. doktersehat.com, 19 Feb. 2019, https://doktersehat.com/bahaya-stres-terhadapfisik-dan-psikis/ Punto Cahyo Al-Adin. 2015. Stres dan Cara Menanganinnya. http://www.academia.edu/13719986/MAKALAH _STRES_DAN_CARA_MENGATASINYA. 19 Februari Nurricha S Rozzy. 2015. Manajemen Stres. https://www.academia.edu/19901058/MAKALA H_STRES. 19 Februari Palupi, Widyastuti. 1999. Manajemen Stres. Jakarta. Buku Kedokteran EGC Namora, Lumongga. 2009. Depresi: Tinjauan Psikologis. Jakarta. Kencana

4


Jurnal Kesehatan | Volume 1 2019 | 5-9

Dampak Merokok Terhadap Tubuh Kita Alif Aji Kata

merokok. Hal ini pada umumnya dapat berdampak sangat cepat untuk menyerang anak-anak. Tentunya mereka mulai merokok karena meniru orang lain yang sedang merokok di sekitarnya. Bisa jadi orang tuanya yang merokok atau orang lainnya. Selain itu, karena faktor lingkungan dan teman-teman di sekelilingnya yang telah merokok dan terbiasa dengan merokok, maka seseorang akan memiliki ketertarikan dan rasa ingin tahu untuk mulai merokok. Umumnya, anak-anak melakukan hal ini karena mereka beranggapan bahwa merokok akan membuat mereka dipandang sudah dewasa dan pemberani atau bisa disebut juga sebagai hal yang keren. Jika seseorang telah mencoba menghisap rokok, biasanya hal ini akan berkembang menjadi suatu kebiasaan dan menjadi kecanduan. Menurut Laventhal dan Clearly, terdapat empat tahap dalam merokok, yaitu tahap persiapan, tahap perintisan, tahap menjadi perokok dan tahap perokok tetap. Dalam tahap persiapan, seseorang tertarik dan berniat untuk merokok, sedangkan dalam tahap perintisan, seseorang mencoba dan memutuskan untuk meneruskan atau berhenti merokok. Pada tahap perokok, seseorang telah mengkonsumsi secara lebih teratur hingga 4 batang perhari sedangkan pada tahap perokok tetap, seseorang telah kecanduan efek menyenangkan rokok dan tidak bisa berhenti. (Aula, 2010: 36) Merokok pun sudah ada dari zaman nenek moyang kita, bahkan sudah memiliki banyak variasi dan berbagai macam cara untuk bisa merokok. Terdapat 2 jenis rokok yang umum yaitu, rokok putih dan rokok kretek. Rokok putih umum

“rokok� adalah kata yang

sudah tidak asing kita dengar. Kita mengenal rokok sejak dini, di antara masa SMP dan SMA, bahkan ada beberapa orang yang sudah mengetahui rokok sejak usia yang sangat dini. Rokok sendiri dikenal sebagai lintingan atau gulungan tembakau yang digulung / dibungkus dengan kertas, daun, atau kulit jagung, sebesar kelingking dengan panjang 810 cm, dan biasanya dihisap seseorang setelah dibakar ujungnya. Merokok sudah menjadi bagian dari aktivitas keseharian banyak orang di semua belahan dunia. Hampir setengah populasi manusia di dunia adalah perokok. Di Indonesia yang berpenduduk 237,56 juta jiwa, hampir sepertiga warganya merokok. Perilaku merokok telah menjadi perilaku adiktif yang umum ditemui di Indonesia. Peraturan-peraturan pun tidak terlalu kuat bagi masyarakat untuk bisa menghentikan orang-orang merokok. Oleh karena itu, merokok sangat berpengaruh kepada lingkungan di Indonesia dan meningkatkan jumlah perokok setiap tahunnya. Merokok diawali dari rasa penasaran orang yang masih penasaran memiliki rasa ingin tahu yang sangat besar. Hal ini sama apabila seseorang masih penasaran dengan rokok, tentunya mereka akan mencari tahu bagaimana cara menggunakannya. Biasanya orang mulai merokok karena orang lain

5


Jurnal Kesehatan | Volume 1 2019 | 5-9

dikonsumsi di luar negeri sedangkan rokok kretek biasa dikonsumsi masyarakat Indonesia. Perbedaan kedua jenis rokok tersebut terletak pada komposisinya. Rokok kretek yang merupakan rokok khas Indonesia memiliki campuran cengkeh di dalamnya, sedangkan rokok putih tidak. Rokok kretek terbagi menjadi 2 yaitu, rokok kretek filter dan non-filter. Rokok kretek yang mengandung cengkeh ini memiliki beberapa komposisi yang berbeda dari rokok putih. Rokok kretek mengandung 5 komposisi tambahan dibandingkan dengan rokok putih, yaitu eugenol, acethyl eugenol, β-caryophillene, ιhumulene, caryophillene epoxide. Eugenol merupakan bahan anestetik yang digunakan oleh dokter gigi sehingga dapat menimbulkan efek anestesi pada pengguna rokok kretek. Eugenol juga memiliki efek lain seperti antikonvulsan, penghambat transmisi neural, dan peradangan. Rokok kretek dapat menyebabkan pneumonitis aspirasi yang disebabkan berkurangnya reflek faringeal (rasa di dalam tenggorokan kita) akibat efek anestesi dari eugenol.

pernapasan. Nikotin menaikkan tekanan darah dan mempercepat denyut jantung hingga pekerjaan jantung menjadi lebih berat. Pengaruh lainnya adalah dapat menyebabkan ketagihan. Menghisap 1 batang rokok berarti seseorang sudah memasukan nikotin sebanyak 2-3 mg. Bagi perokok pasif, mereka menghisap sekitar 1-2 mg nikotin saja sudah menyebabkan mereka pusing, sakit kepala, mual dan muntah. Mereka akan berkeringat dan merasa sakit di daerah lambung. (Jeanne Mandagi, 1996 :152) Biaya ekonomi dan sosial yang ditimbulkan akibat merokok terus meningkat dan peningkatan ini sebagian besar ditanggung oleh masyarakat di kalangan menengah ke bawah. Menurut Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, kerugian tersebut mencapai angka hinga US$200 juta dolar, sedangkan angka kematian akibat merokok yang ditimbulkan oleh penyakit-penyakit terus meningkat. Menurut data WHO, Indonesia merupakan negara ketiga dengan jumlah perokok terbesar di dunia setelah Cina dan India. Peningkatan konsumsi rokok berdampak pada makin tingginya beban penyakit akibat rokok dan bertambahnya angka kematian terhadap rokok. Tahun 2030 diperkirakan angka kematian mencapai 10 juta jiwa.

Illustrasi Bahan Kima Dalam Rokok

Prevalensi Merokok Berdasarkan Kuintil Ekonomi pada Penduduk Usia > 10 tahun di Indonesia

Data Masyarakat Merokok Di Indonesia 2007 dan 2013

Hampir semua dari kita tahu bahwa bahan kimia utama dalam rokok adalah nikotin. Nikotin merupakan hal yang sama sekali tidak asing untuk perokok. Nikotin merupakan bahan kimia yang tidak berwarna dan merupakan salah satu racun paling keras. Dalam jumlah besar, nikotin sangat berbahaya, yaitu antara 20 mg sampai 50 mg nikotin dapat menyebabkan terhentinya

6


Jurnal Kesehatan | Volume 1 2019 | 5-9

Selama 5 tahun terakhir perilaku masyarakat di Indonesia yang merokok tidak menunjukkan adanya perubahan yang signifikan. Jika dilihat dari tabel di atas, pada tahun 2007, rata-rata masyarakat merokok 12 batang sehari, sedangkan pada tahun 2013 rata-rata jumlah batang yang dihisap 12,3 batang sehari. Menurut Kemkes RI (Kementrian Kesehatan Republik Indonesia), apabila dilakukan perhitungan ke dalam jumlah penduduk kemudian dilakukan perhitungan asumsi harga rokok isi 12 batang senilai Rp. 12.500 pada harga rata-rata, maka perhitungannya sebagai berikut:

sianida, amoniak, oksida dari nitrogen dan senyawa hidrokarbon. Komponen partikel terdiri dari tar, nikotin, benzopiren, fenol, dan kadmium. Melihat bahan-bahan kimia tersebut, seperti yang sudah disebutkan di atas, nikotin dapat meningkatkan tekanan darah dan mempercepat denyut jantung hingga pekerjaan jantung menjadi lebih berat, karbon monoksida dapat menyingkirkan oksigen yang dibutuhkan tubuh dengan mengikat dirinya pada hemoglobin darah, dan tar memicu timbulnya kanker pada paru-paru. Hubungan antara kebiasaan merokok dengan timbulnya kanker pada organ paru-paru karena partikel asap rokok, seperti benzopiren, dan uretan, dikenal sebagai bahan karsinogen. Tar Juga berhubungan dengan resiko terjadinya kanker. Dibandingkan dengan orang yang tidak merokok, kemungkinan akan timbulnya kanker paru-paru mencapai 10-30 kali lebih tinggi. Rokok menjadi faktor utama terjadinya kanker paru-paru, karena dapat menyebabkan perubahan struktur dan fungsi saluran napas dan jaringan paru-paru. Pada saluran napas besar, sel mukosa membesar (hipertrofi) dan kelenjar mucus bertambah (hyperplasia). Pada saluran yang kecil menyebabkan terjadinya radang ringan dan penyempitan akibat akibat penambahan sel yang menghasilkan penumpukan lendir pada leher. Pada jaringan paru-paru, terjadi peningkatan jumlah sel radang dan kerusakan pada alveoli. Akibat adanya perubahan dalam anatomi saluran napas, akan timbul perubahan pada fungsi paru-paru dengan segala macam gejala. Merokok juga merupakan penyebab utama terjadinya penyakit Penyakit Paru Obstruktif Menahun atau PPOM. adalah suatu penyumbatan menetap pada saluran pernafasan yang disebabkan oleh emfisema atau bronkitis kronis, PPOM lebih sering menyerang laki-laki dan sering berakibat fatal. PPOM juga lebih sering terjadi pada suatu keluarga, sehingga diduga ada faktor yang dirurunkan. (Dokter Sehat) Berdasarkan beberapa penjelasan di atas, dapat dirangkum bahwa merokok merupakan racun yang merusak manusia dengan cara menimbulkan beberapa gejala serta penyakit yang dapat berakhir pada kematian. Bagi perokok dapat menimbulkan resiko yang sangat tinggi. Akan tetapi, bagi perokok pasif, risiko yang didapat juga tidak kalah tinggi. perokok pasif juga mempunyai risiko yang tidak kalah tinggi untuk mengidap penyakit pada pernapasan, yaitu bisa mencapai 25%. Tentunya

Menurut kalkulasi, jika sehari perokok di Indonesia menghabiskan uang sekitar 605 Miliar, maka pertanyaannya adalah berapa yang dihabiskan dalam jangka sebulan ataupun setahun? Kondisi seperti ini membuat kita semua khawatir dan ini semua sudah berlangsung selama berpuluhan tahun di Indonesia. Dengan nilai rupiah yang sedemikian rupa, masih banyak hal yang bisa digunakan daripada membelikan rokok untuk hal yang lebih positif atau lebih bermanfaat demi mensejahterakan rakyat kita, dan mengurangi dampak negatif bagi kesehatan banyak masyarakat. Meningkatnya jumlah perokok memperburuk situasi dimana manusia hidup di lingkungan yang sudah tidak sehat dan tidak mendukung bagi kesehatan tubuh. Merokok tidak hanya menyerang perokok itu sendiri, melainkan orang-orang yang ada di sekitarnya yang juga dirugikan akibat asap yang dihisap. Dalam konteks merokok; rokok menyerang sistem pernapasan, secara spesifik dituju kepada bagian paru-paru dan jantung juga ikut serta dalam kerusakan yang ditimbulkan. Asap rokok yang dihirup perokok mengandung komponen gas dan partikel. Komponen gas terdiri dari karbon monoksida, karbon dioksida, hidrogen

7


Jurnal Kesehatan | Volume 1 2019 | 5-9

angka tersebut merupakan hal yang sangat serius bagi masyarakat kita karena jika tidak ada solusi yang konkrit maka, persentase risiko tersebut bisa meningkat dan bisa membahayakan hingga lebih parah lagi. Kebiasaan merokok memang sulit untuk dihentikan. Bagi perokok, merokok sudah menjadi suatu kebiasaan yang sulit untuk dihentikan akibat kecanduan. Namun, sudah seharusnya upaya menghentikan kebiasaan buruk ini menjadi tugas kita bersama untuk melakukan tindakan yang tegas. Bidang kesehatan sudah saatnya untuk mengambil tindakan yang serius untuk mengurangi perokok yang kian meningkat setiap tahunnya. Upaya tersebut bisa dilakukan dengan cara membatasi kesempatan merokok di tempat-­tempat umum, sekolah, kendaraan umum, tempat kerja, pengaturan dan penertiban iklan promosi rokok, memasang peringatan kesehatan pada bungkus rokok dan iklan rokok. Pihak yang berwajib harus membuat area khusus merokok sendiri di mana perokok bisa tetap merokok, tetapi di tempat yang sudah disediakan, tidak boleh sembarangan merokok di tempat umum untuk mengurangi polusi udara akibat asap. Selain itu, bagi penjual rokok, tidak boleh asal begitu saja menjual ke semua kalangan umur, dimana kita mengetahui bahwa di Indonesia sejak usia dini pun sudah merokok akibat mudahnya mengakses rokok itu sendiri karena kurangnya peraturan yang tegas. Dengan membatasi penjualan rokok pada masyarakat, sudah pasti mengurangi jumlah perokok di Indonesia. Adanya upaya prevensi dan motivasi untuk menghentikan perilaku merokok penting untuk dipertimbangkan dan dikembangkan. Dengan menumbuhkan motivasi dalam diri untuk berhenti atau tidak mencoba untuk merokok, akan membuat mereka mampu untuk tidak terpengaruh oleh godaan merokok yang datang dari teman, media massa atau kebiasaan keluarga/orangtua. Bagi orang-orang yang salah mengartikan iklan rokok, Anda harus mengetahui bahwa iklan­-iklan merokok sebenarnya menjerumuskan orang. Sebaiknya

Anda mulai belajar untuk tidak terpengaruh oleh iklan seperti itu. Perilaku merokok adalah hal yang tidak menguntungkan, Anda harus bisa sadar akan itu mulai dari sekarang. Perilaku merokok akan memberikan dampak bagi kesehatan secara jangka pendek maupun jangka panjang yang nantinya, di saat kita memasuki usia yang sudah rentan, akan menyiksa diri kita sendiri akibat penyakit yang kita miliki. Bagi mereka yang susah untuk menghentikan kebiasaan merokok ini, kadang-kadang akan mengalami frustasi, mudah tersinggung dan sulit berkonsentrasi. Adanya jalan tengah untuk menyikapi hal ini memungkinkan mereka untuk merokok tiga sampai lima batang sehari, tetapi mereka harus mengendalikan faktor-faktor risiko lainnya. Mereka bisa ditolong dengan mengkonsumsi permen, atau makan makanan ringan. Kita telah mengetahui bagaimana dampak apabila seseorang itu merokok. Sebaiknya kebiasaan merokok harus dikurangi demi masa depan yang baik dan sehat. Kita tidak ingin merusak lingkungan serta orang-orang di sekitar kita, cobalah untuk lebih mementingkan orang-orang di sekeliling Anda dan yang terpenting adalah diri Anda sendiri. Sayangilah diri Anda agar menjadi orang yang sehat dan bebas dari segala macam racun.

DAFTAR PUSTAKA Armstrong, Sue. 1991. Pengaruh Rokok Terhadap Kesehatan. Jakarta : Arcan “Admin1.� Informasi Kesehatan Dan Tips Kesehatan, Informasi Kesehatan Dan Tips Kesehatan - Dokter Sehat, 16 Apr. 2018, doktersehat.com/penyakit-paru-menahunobstruktif-ppom/. Diakses pada 21 Februari 2019. Bahr SJ, Hoffmann JP. 2008. Religiosity, Peers, and Adolescent Drug Use. Journal of Drug Issues. 38:3:743-770. Depkes (2016). HTTS 2016: Suarakan Kebenaran, Jangan Bunuh Dirimu dengan Candu Rokok. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. http://www.depkes.go.id - Diakses pada 21 Februari 2019.

8


Jurnal Kesehatan | Volume 1 2019 | 5-9

Hans Tjandra. “Merokok dan Kesehatan�. 2003. http//:www.compas.co.id. Diakses pada 21 Februari 2019. Kemkes, 2013. Perilaku Merokok Masyarakat Indonesia. Jakarta: Pusat Dan Informasi Kementrian Kesehatan RI. Diakses pada 21 Februari 2019. Mandagi, Jeanne. 1996. Masalah Narkotika dan Zat Adiktif Lainnya serta Penanggulangannya. Jakarta : Bina Darma Pemuda Printing WHO (2004). Mortality Attributable to Tobacco: WHO Global Report. http://www.who.int/tobacco/publications/s urveillance/fact_sheet_mortality_re port.pdf - Diakses pada 21 Februari 2019.

9


Jurnal Kesehatan | Volume 1 2019 | 10-15

Gangguan Pola Makan pada Remaja Aqila Hakim memperhatikan dan mengutamakan bagaimana bentuk tubuh mereka”. Karena hal itu pun, remaja-remaja tersebut meminimalkan asupan makanan sehari-hari dan merasa enggan untuk makan. Gangguan pola makan adalah sebuah kondisi ketika seseorang menahan nafsunya untuk makan demi mendapatkan bentuk tubuh yang diinginkannya, atau takut gemuk.

Dengan berkembangnya teknologi yang disebabkan oleh globalisasi, kini orang-orang tidak lagi asing dengan istilah gawai dan media sosial. Hampir semua orang kini memiliki gadget dan media sosial serta aktif dalam menggunakannya setiap hari. Bahkan, kebanyakan orang, tidak dapat melewati harinya tanpa menggunakan media sosial sama sekali. Namun, penggunaan media sosial mempunyai sisi positif dan negatifnya tersendiri. Penggunaan media sosial di kalangan remaja seperti suatu kewajiban. Akan tetapi, penggunaan media sosial sejak dini mengakibatkan remaja untuk memiliki pola pikir terhadap tubuhnya yang dipengaruhi oleh apa yang mereka lihat di media sosial. Contohnya seperti, mereka melihat seseorang di sebuah akun media sosial, dan melihat tubuhnya yang bagus dan dikagumi banyak orang. Karena itu, mereka ingin menjadi seperti orang tersebut dan mulai membenci tubuhnya sendiri karena ingin mengikuti seperti apa yang mereka lihat di akun tersebut. Gangguan Makan lebih sering dialami oleh kalangan remaja. Berdasarkan dr. Yurika Elizabeth Susanti, “Tak hentinya paparan terhadap stereotipe badan ideal yang “kurustinggi-langsing” membuat mereka sangat takut untuk menjadi gemuk sehingga sangat

Penyebab Gangguan Pola Makan Penyebab dari gangguan makan bisa bervariasi. Penyebab terbesar dari gangguan pola makan adalah pengaruh teman sekitar dan juga media sosial. Karena ingin seperti yang mereka idamkan di media sosial, mereka menjadi terobsesi untuk mendapatkan tubuh yang ramping, sehingga yang tadinya hanya sekadar “diet” bisa berubah menjadi obsesi dan tanpa disadari menyebabkan kemunculan gangguan pola makan. Gangguan pola makan juga bisa disebabkan oleh masalah psikologis dan emosional seseorang. Menurut Hetty Krisnani dan kawan-kawan, “Untuk dapat tampil menawan dan menarik hati bagi lawan jenis, maka salah satu upayanya adalah berusaha memiliki bentuk tubuh yang ideal, misalnya dengan mengatur pola makan. Namun, seringkali banyak remaja yang dihantui oleh kekhawatiran maupun kecemasan bahwa ia akan mengalami kegagalan 10


Jurnal Kesehatan | Volume 1 2019 | 10-15

dari usaha tersebut. Rasa khawatir yang berlebihan ini, menyebabkan individu melakukan diet atau pantangan terhadap pola kebiasaan makan secara ketat.�. Dari kutipan di atas, dapat disimpulkan bahwa penyebab gangguan makan bisa datang dari masalah emosional sang penderita. Contohnya, jika penderita mempunyai kepercayaan diri yang rendah dan ia melihat orang lain mempunyai badan yang ramping, sedangkan menurutnya, ia tidak punya badan seperti itu, ia akan mulai menginginkan badan seperti milik orang tersebut. Dari situlah munculnya gangguan pola makan dalam diri seseorang. Gangguan pola makan juga bisa datang dari tuntutan karier/pekerjaan. Satu yang paling terkenal adalah profesi model. Seorang model selalu diharapkan mempunyai badan sempurna yang tinggi dan ramping. Hal tersebut dapat memicu munculnya gangguan pola makan. Seseorang yang berprofesi sebagai model ingin mempunyai badan sempurna agar mendapatkan banyak pekerjaan. Akibatnya, orang tersebut jadi ingin diet dan dari situlah penderita menjadi terobsesi untuk menjaga asupan makan yang tadinya hanya diet, hingga menimbulkan Gangguan Makan yang serius.

Gangguan pola makan berdampak negatif terhadap tubuh. Selain tubuh tidak mendapatkan asupan makanan yang seharusnya didapatkan tiap harinya, gangguan pola makan bisa mengakibatkan penyakit-penyakit berbahaya yang dapat mengancam hidup. Gangguan pola makan dapat melambatkan tumbuh kembang seseorang karena mendapatkan asupan gizi yang seharusnya sangatlah penting bagi tumbuh kembang seorang individual. Jenis-jenis Gangguan Makan Ada berbagai jenis gangguan makan yang sering dialami oleh remaja-remaja, seperti Bulimia, Anoreksia, Binge Eating, dan Ortoreksia. Jenis gangguan makan beragam. Penderita bisa tidak mau makan, atau bisa makan terlalu banyak. Tergantung penyebab, jenis gangguan makan yang dialami penderita bisa beragam. Gambar 1. Contoh pasien yang mengalami gangguan pola makan; tidak mau makan.

Bulimia Nervosa Bulimia adalah salah satu jenis gangguan makan yang paling sering dialami oleh banyak orang. Bulimia adalah kondisi di mana seorang penderita masih makan asupan makanan, namun dikeluarkan lagi secara paksa dengan cara memuntahkan makanannya. Menurut Novita Joseph, “Penderita bulimia seringkali tidak dapat berhenti makan dan selalu melahap sejumlah besar makanan dalam jangka waktu pendek tanpa bisa dikontrol. Lalu, karena ketakutan berlebih akan kegemukkan, mereka akan membuat diri

Grafik 1. Data menjelaskan mengenai rangka umur anak dan remaja yang mengalami gangguan pola makan serta jenis kelamin.

Efek Gangguan Pola Makan

11


Jurnal Kesehatan | Volume 1 2019 | 10-15

mereka muntah, berpuasa, dan berolahraga sangat keras, namun tidak teratur untuk menurunkan berat badan, sehingga pasien dengan bulimia biasanya tidak mengalami kelebihan berat badan�. Penyakit bulimia sering terjadi pada atlet atau model yang menuntut mereka untuk mempunyai tubuh yang ramping dan ideal.

untuk mendidik diri sendiri mengenai bulimia agar jika melihat teman yang menunjukkan tanda - tanda seperti yang tercantum sebelumnya, bisa membantu mencegah dan bantu agar penderita berhenti melakukannya. Anoreksia Nervosa Anoreksia nervosa adalah salah satu jenis dari gangguan pola makan yang sering dialami oleh remaja-remaja. Menurut Hetty Krisnani dan kawan-kawan, “Anorexia nervosa merupakan satu gangguan makan yang ditandai oleh gangguan citra tubuh dan membatasi jumlah makanan dengan amat ketat�. Dari kutipan tersebut dapat disimpulkan bahwa anoreksia nervosa adalah sebuah gangguan dimana penderita enggan makan, mempertahankan penurunan berat badan dan menahan nafsu makannya selama mungkin sehingga bisa sampai tidak mendapatkan asupan makanan sama sekali. Anoreksia nervosa lebih sering terjadi pada wanita-wanita remaja yang ingin badannya ramping. Mereka membuat diri mereka lapar agar bisa mendapatkan tubuh yang mereka idamkan dan juga ingin menarik perhatian lawan jenis.

Solusi Bulimia Nervosa Ada beberapa hal yang bisa dilaksanakan jika Anda mengenal/mengalami bulimia itu tersendiri. Hal pertama dan terpenting untuk Anda lakukan adalah untuk segera bertemu dengan dokter Anda. Menurut Novita Joseph, “Dokter Anda akan memeriksa rekam medis Anda, melakukan pemeriksaan fisik, khususnya memperhatikan emosi dan pola makan dalam upaya untuk mengkonfirmasi apakah Anda mengidap bulimia atau tidak�. Selain itu juga akan disarankan mengikuti terapi-terapi psikologis yang ditujukan untuk membantu penderita agar mereka sadar, dan juga pola makan dan diet akan lebih diperhatikan agar teratur. Ada beberapa hal yang bisa dilakukan di rumah sebagai solusi. Contohnya seperti mengurangi stres, mengelilingi diri dengan orangorang yang mendukung dan selalu bersama Anda, lebih terbuka terhadap orang-orang dalam mengekspresikan perasaan dan juga mencoba untuk makan lebih teratur tanpa memuntahkan/menyiksa diri sendiri karena asupan makan yang dikonsumsi.

Solusi Anoreksia Nervosa Belum ada solusi tepat bagi penderita anoreksia nervosa. Namun, satu hal yang paling penting untuk dilakukan adalah berkonsultasi dengan Dokter. Dokter akan menyarankan Anda untuk menjalankan terapi psikologis dan juga mengatur pola makan Anda.

Pencegahan Bulimia Nervosa Gangguan pola makan bulimia dapat dicegah dengan berbagai cara. Contohnya seperti, meningkatkan rasa percaya diri dan menerima tubuh mereka apa adanya dan tidak mementingkan penampilan. Selain itu, kita juga harus percaya bahwa apa yang dilihat di media sosial belum tentu kenyataannya dan tidak membanding-bandingkan dengan apa yang dilihat dalam sosial media. Tak hanya itu, untuk mencegah teman atau lingkungan agar tidak mengalami bulimia lebih lanjut adalah dengan menyebarkan bahaya-bahaya bulimia dan juga

Pencegahan Anoreksia Nervosa Dalam mencegah Anoreksia Nervosa, satu hal terpenting adalah untuk mengetahui tentang Anoreksia Nervosa, agar jika Anda melihat kawan atau anda sendiri mulai mengalami tanda - tanda Anoreksia Nervosa, anda bisa langsung mengetahui dan bisa berbicara dengan seseorang mengenainya seperti dokter, atau teman. Manapun yang lebih nyaman. Hal terpenting dalam pencegahan juga untuk nyaman dengan badan anda dan tidak percaya apa yang dilihat di media sosial. 12


Jurnal Kesehatan | Volume 1 2019 | 10-15

Ortoreksia adalah jenis terakhir dari gangguan pola makan. Ortoreksia terjadi saat penderita terlalu terobsesi dengan pola makan sehat. Menurut gendissupraba, “Pengidap ortoreksia hanya mau menyantap makanan yang menurutnya sehat dan tidak terkontaminasi proses memasak serta zat-zat yang tidak diinginkan, seperti protein hewani dan lemak.” Tentu mempunyai pola makan sehat adalah suatu hal yang positif, namun jika berlebihan tidak baik buat tubuh dan menjadi gejala gangguan pola makan. Menurut Nabilla Tashandra, “Orang dengan kondisi ortoreksia menghindari jenis makanan tertentu yang tidak ada dalam daftar makanan sehat mereka. Pola makan ini bisa menjadi sangat ketat dan berdampak pada kesehatan fisik maupun mental”. Dapat disimpulkan dari kutipan di atas bahwa, ortoreksia merupakan kondisi obsesi patologis terhadap makanan sehat.

Binge Eating Binge Eating adalah sebuah gejala gangguan pola makan dimana penderita tidak berhenti makan/makan secara berlebihan. Menurut Nimas Mita Etika M, “Ketika orang mengalami binge eating disorder, dia akan makan dalam porsi yang besar dan tidak dapat mengontrol kapan harus berhenti”. Bisa disimpulkan dari kutipan di atas bahwa, Binge Eating terjadi saat seseorang tidak bisa mengontrol porsi asupan makanan yang dimakan. Menurut Aprilia Samiadi, “Kondisi kesehatan ini sangatlah umum terjadi. Dapat mengenai pasien pada usia berapa pun.” Solusi Binge Eating Cara untuk mengatasi Binge Eating adalah untuk mengubah pola pikir anda mengenai makanan. Makanan adalah asupan gizi yang dikonsumsi saat tubuh anda membutuhkannya. Menurut Nimas Mita Etika M, “Dengarkanlah tubuh Anda, karena dengan begitu Anda dapat menentukan kapan Anda merasa lapar, merasa kenyang, atau bahkan merasa sakit karena suatu makanan”. Tentukanlah jam makan namun jangan makan pada saat waktunya saja, karena itu akan menyebabkan anda untuk makan berlebihan.

Solusi Ortoreksia Ortoreksia bisa ditangani dengan cara psikologis. Menurut gendissupraba, “pakar nutrisi dan psikolog optimistis bahwa gangguan ortoreksia bisa diatasi dengan penanganan yang tepat. Seperti penyakit mental lain, ortoreksia amat mungkin bisa diatasi dengan terapi kognitif dan perilaku”. Bisa disimpulkan dari kutipan di atas bahwa ortoreksia tidak bisa dibandingkan dengan gangguan pola makan yang lain seperti anoreksia atau bulimia, namun dengan penanganan psikologis yang benar, ortoreksia bisa diatasi, juga dengan mendatangi pakar nutrisi apabila penderita sudah berlebihan mengalami ortoreksia untuk mengembalikan nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh.

Pencegahan Binge Eating Salah satu pencegahan yang paling utama adalah untuk tidak menjadikan makanan sebagai obat dari rasa emosional anda seperti stres atau kesedihan. Menurut Nimas Mita Etika M, “Salah satu masalah terbesar yang ada pada penyimpangan ini adalah makan karena ingin lepas dari stress dan rasa tertekan. Oleh karena itu, carilah alasan mengapa dan kapan Anda merasa tidak bisa mengontrol diri terhadap makanan”. Dari kutipan diatas bisa disimpulkan bahwa cara mencegah terjadinya Binge Eating adalah untuk tidak menjadikan makan sebagai solusi untuk kesedihan atau saat sedang merasa tertekan.

Pencegahan Ortoreksia Ortoreksia bisa dicegah dengan cara mendidik diri Anda/kawan mengenai asupan makanan sehat, nutrisi dan gizi yang sebaiknya dikonsumsi oleh badan, juga, untuk tidak terobsesi dengan pola kehidupan sehat dan bijaklah dalam menerapkan pola hidup sehat agar tidak berlebihan.

Ortoreksia 13


Jurnal Kesehatan | Volume 1 2019 | 10-15

diperhatikan. Ada berbagai jenis gangguan pola makan, dari bulimia, anoreksia, binge eating, hingga ortoreksia. Mereka semua mempunyai ciri dan gejala masing-masing sehingga tidak sulit untuk mengidentifikasi jika seseorang sedang mengalami gangguan pola makan. Banyak yang bisa dilakukan untuk mengatasi gangguan gangguan pola makan tersebut, dan salah satunya adalah untuk sadar penderita sedang mengalami gangguan pola makan dan segera komunikasikan kepada dokter atau orang terpercaya. Gangguan pola makan juga dapat dihindari dengan tidak membeda-bedakan anda dengan apa yang dilihat di sosial media karena kebanyakan hal yang ada di sosial media bukanlah hal sebenarnya.

Analogi Analogi yang bisa diambil dari gangguan pola makan adalah seperti, mempunyai sebuah tanaman. Jika diberi terlalu banyak air, ia akan mati. Jika diberi air terlalu sedikit/tidak pernah, akan mati juga. Jika diberi air namun sering diganti pupuknya, tanaman itu akan tetap kering dan mati. Penjelasan Analogi Analogi di atas menjelaskan berbagai jenis gangguan pola makan. Bulimia, ibaratnya seperti tanaman yang diberi makan namun sering diganti pupuknya, alhasil nihil usaha karena tanaman tersebut akan terus membutuhkan makanan. Anoreksia, ibaratnya seperti tanaman yang tidak pernah diberi air, alhasil akan berbahaya bagi kehidupan tanaman itu dan bisa mati karena tidak mendapatkan asupan yang dibutuhkan. Binge Eating, ibaratnya seperti terus memberikan tanaman itu makanan, alhasil akan berbahaya karena terlalu banyak yang diberikan sehingga tanaman itu bisa mati. Ortoreksia, ibaratnya seperti tanaman yang terlalu sedikit diberi air akhirnya akan mati karena bukan jumlah asupan makanan yang tepat dan seharusnya dikonsumsi oleh tanaman tersebut.

DAFTAR PUSTAKA Adisti,Prisna. Personality plus for teens.Yogyakarta: Pustaka Grhtama, 2010 Di, Anggraini. Skripsi: “Hubungan Depresi dengan Status Gizi”. Lampung: Universitas Lampung, 2014 Elizabeth Susanti, Yurika. “4 Gangguan Makan yang Paling Sering Dialami Anak Remaja”. 4 September 2017. hellosehat.com. (https://hellosehat.com/parenting/tipsparenting/macam-gangguan-makan-padaremaja/) Diakses 21 Februari 2019.

Pelajaran yang dapat diambil Dari semua penjelasan di atas, pelajaran yang dapat diambil adalah bahwa gangguan pola makan kebanyakan berawal dari psikologis seseorang, maka dari itu untuk menghindari terjadinya gangguan pola makan dalam seseorang dimulailah dari keadaan mental. Salah satu caranya adalah untuk tidak menyamakan badan sendiri kepada apa yang dilihat di media sosial karena apa yang ada di sosial media belum tentu benar/asli. Juga untuk menguatkan kepercayaan diri dan menerima tubuh dengan apa adanya. Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambil dari semuanya adalah bahwa gangguan pola makan adalah salah satu hal serius yang perlu diatasi dan

Etika M, Nimas Mita. “Tanda-tanda Anda Mengidap Kelainan Binge Eating Disorder”. 6 September 2017. hellosehat.com. (https://hellosehat.com/hidup-sehat/nutrisi/tandakelainan-binge-eating-disorder/) Diakses 21 Februari 2019. Grafik 1. Mientka, Matthew. “Eating Disorders May Be More Common Than You Think”. 23 Maret 2017. Medicaldaily.com. (https://www.medicaldaily.com/eatingdisorders-may-be-more-common-you-think244747) Diakses 21 Februari 2019 14


Jurnal Kesehatan | Volume 1 2019 | 10-15

Gambar 1. Susanti, Yurika Elizabeth. “4 Gangguan Makan yang Paling Sering Dialami Anak Remaja”. 4 September 2017. Hellosehat.com.(https://hellosehat.com/parenting /tips-parenting/macam-gangguan-makan-padaremaja/) Diakses 21 Februari 2019. Joseph, Novita. “Apa itu Bulimia?”. 12 Maret 2018. hellosehat.com. (https://hellosehat.com/penyakit/bulimia) Diakses 21 Februari 2019. Joseph, Novita. “Mencegah dan Mengatasi Gangguan Anoreksia Nervosa”. 6 September 2017. hellosehat.com. (https://hellosehat.com/hidupsehat/nutrisi/mencegah-dan-mengatasianoreksia-nervosa/) Diakses 21 Februari 2019. Krisnani, Hetty. Santoso, Meilany Budiarti. Putri, Destin. Tesis: “Gangguan makan Anoreksia Nervosa dan Bulimia Nervosa pada remaja”. Bandung: Universitas Padjajaran, 2018. Santrock, John W. Adolescence Perkembangan Remaja. Jakarta: Erlangga, 2003 Samiadi, Lika Aprillia.”Apa itu binge eating disorder?”. 6 September 2017. hellosehat.com. (https://hellosehat.com/penyakit/binge-eatingdisorder/) Diakses 21 Februari 2019. Supraba, Gendis. “Kenali Ortoreksia, Gangguan Makan Akibat Obsesi Hidup Sehat”. 3 Desember 2017. womantalk.com. (https://womantalk.com/healthfitness/articles/kenali-ortoreksia-gangguanmakan-akibat-obsesi-hidup-sehat-A70KK) Diakses 21 Febuari 2019.

15


Jurnal Kesehatan | Volume 1 2019 | 16-19

Gangguan Kecemasan Disya Rahmatiara Generalize Anxiety Disorder adalah perasaan cemas yang sangat kuat dan datang secara mendadak dengan disertai gejala fisik, antara lain detak jantung cepat, berkeringat,dan lemas.

Setiap hari manusia dihadapkan pada berbagai situasi atau kejadian yang dapat memicu munculnya kecemasan. Selama periode kecemasan, Anda akan mengkhawatirkan banyak hal, mungkin soal masa depan, kehidupan saat ini, masalah keluarga, pekerjaan, pasangan, dan masalah lain yang dipikirkan secara berlebihan. Sebenarnya kecemasan adalah reaksi yang wajar yang dapat dialami oleh siapapun, sebagai respon terhadap situasi yang dianggap mengancam atau membahayakan. Namun, Jika kecemasan tersebut berlebihan dan serta tidak sesuai dengan proporsi ancamannya, maka dapat mengarah ke gangguan yang akan menghambat fungsi seseorang dalam kehidupannya. Seperti, Anda bisa mengalami paranoia dan berpikir aneh-aneh yang bersifat khayalan. Anda akan menjadi lebih waspada dan curiga terhadap emosi serta fakta. Kemudian, berujung dengan mengasingkan dan mengisolasi diri sendiri. Selain meningkatkan kecemasan, gangguan kecemasan juga berdampak pada fisik, seperti denyut jantung yang cepat, gemetar, kelelahan, pusing, kesulitan berkonsentrasi, mual, dan mengalami masalah tidur. Ada banyak kecemasan:

macam-macam

Social Anxiety Disorder adalah gangguan ini Juga disebut fobia sosial, di mana seseorang merasa sangat khawatir akan dinilai negatif oleh orang di lain. Perilaku seseorang menjadi terpaku pada orang lain dan merasa malu akan ditertawakan.

Berdasarkan fakta fakta permasalahan kesehatan jiwa tersebut, World Health Organization (WHO) “Menurut data WHO (2016), terdapat sekitar 35 juta orang terkena depresi, 60 juta orang terkena bipolar, 21 juta terkena skizofrenia, serta 47,5 juta terkena dimensia. Di Indonesia, dengan berbagai faktor biologis, psikologis dan sosial dengan keanekaragaman penduduk; maka jumlah kasus gangguan jiwa terus bertambah

ganggaun

Panic disorder adalah perasaan cemas yang sangat kuat dan datang secara mendadak dengan disertai gejala fisik, antara lain detak jantung cepat, berkeringat, dan lemas.

16


Jurnal Kesehatan | Volume 1 2019 | 16-19

yang berdampak pada penambahan beban negara dan penurunan produktivitas manusia untuk jangka panjang.Data Riskesdas 2013 memunjukkan prevalensi ganggunan mental emosional yang ditunjukkan dengan gejala-gejala depresi dan kecemasan untuk usia 15 tahun ke atas mencapai sekitar 14 juta orang atau 6% dari jumlah penduduk Indonesia. Sedangkan prevalensi gangguan jiwa berat, seperti skizofrenia mencapai sekitar 400.000 orang atau sebanyak 1,7 per 1.000 penduduk.�

Karena masalah inilah, diperlukan peran keluarga untuk mengantisipasi terjadinya gangguan kejiwaan pada remaja. Karena biar bagaimana pun menurutnya keluarga adalah tempat pertama berkeluh kesahnya remaja. Sebagai keluarga kita harus bisa men-support sesama dan sebagai keluarga kita juga harus bisa selalu ada disampinng anak-anak yang mempunyai penyakit ini. Apa faktor dari gangguan kecemasan ini? Hingga kini belum ada rumus tertentu yang bisa menjelaskan penyebab ansietas atau gangguan kecemasan ini. Faktornya bermacam-macam. Mulai dari faktor

Yang biasanya mempunyai gangguan kecemasan adalah anak-anak yang masih umur perkembangan. Menurut Global School-Based Student Health Survey (GSHS) survery di tahun 2015. “Hasil penelitian menunjukkan faktor usia16 tahun ke atas serta pelajar yang mengalami pelecehan baik dari teman ataupun berupa sikap merendahkan oleh orangtua mempunyai risiko >2 kali mengalami gejala mental emosional. Peran orangtua dan pertemanan sangat penting dalam mempengaruhi mental emosional pelajar. Diperlukan pendampingan, baik oleh orang tua dan sekolah serta dikembangkan peer group pelajar yang berisi kegiatan produktif akan dapat mengatasi masalahnya.�

1. Merasa Khawatir dengan Prestasinya Sebab semua anak ingin membanggakan orangtua dengan prestasinya di sekolah. Bila Anda sebagau orang tua mengetahui permasalahannya mengenai nilai akademis, kesulitan anak dalam memahami pelajaran, atau gagal dalam ulangannya dan anda bisa membantunya dengan mendatangkan guru les ke rumah untuk membantunya dalam meningkatkan prestasinya di sekolah dan juga menengkan hati-nya. 2. Mengalami Kekerasan (bullying) Anak bisa mendapatkan perlakuan ini secara verbal atau fisik. Anda perlu mengajarkan anak untuk membedakan perilaku buruk yang harus dihindari dan perilaku baik yang harus dilakukan 3. Masalah dan Perubahan Keluarga Setiap perubahan dan masalah yang terjadi dalam keluarga dapat mengganggu anak, misalnya perceraian atau kehilangan anggota keluarga. anda sebagai orang tua juga harus lebih mendekatkan diri dengan anak, tetap memperlihatkan hubungan yang baik di depan anak, dan memberi penjelasan mengenai perceraian atau ditinggal oleh anggota keluarga yang disayangi serta mengajari anak untuk menerima perubahan.

Terdapat fakta yang mencengangkan di mana sebesar 50% remaja dengan usia 13-15 tahun mengalami gangguan kesehatan jiwa karena disebabkan perundungan atau bullying di sekolah yang dilakukan teman-teman sebaya. Anak-anak yang mempunyai atau berpotensi menderita kecemasan atau depresi. Di usia remaja, keadaan tersebut akan bertambah kuat, bahkan memiliki kecenderungan untuk bunuh diri.

17


Jurnal Kesehatan | Volume 1 2019 | 16-19

Dari banyak-nya semua faktor diatas yang paling banyak adalah faktor sekolah anak yang sagat mempengaruhi mental tubuh anak.

kelas apabila mereka tidak mendapatkan nilai bagus. Terlebih anak juga jadi mendapatkan waktu istirahat dan bermain yang minim karena diharuskan mengikuti berbagai kegiatan tambahan di luar sekolah, termasuk ekskul dan les bimbel.

Full day school adalah sistem KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) yang dicanangkan oleh Kemendikbud RI pada tahun 2017 silam. yang artinya, full day school berarti sekolah satu hari penuh.

Jadi harus bagaimana untuk mengurangi masalah mental ini? Kelebihan dan kekurangan di atas bisa menjadi pertimbangan anda sebagai orang tua dalam memilih sekolah untuk anak Anda. Mungkin Anda bisa membantu mencarikan sekolah full day yang sekaligus mencakup kegiatan ekstrakurikuler seru sehingga anak masih dapat berkembang dengan bermain dan melakukan hobinya sekaligus mengurangi stres saat belajar dan juga belajar untuk mendekatkan diri kepada anak jika mereka memerluka seseorang untuk mendengarkan tetapi jika mereka sudah ada di tingkat kecemasan yang tinggi bisa dibawa ke psikolog untuk bisa mendapatkan treatment selanjutnya.

Dijelaskan bahwa full day school artinya hari sekolah harus berlangsung 8 jam per hari dari Senin sampai Jumat mulai pukul 06.45-15.30 WIB, dengan durasi istirahat setiap dua jam sekali. Apakah ini sesuatu yang sehat untuk anak-anak Indonesia yang akan meneruskan bangsa Indonesia ini? 1. Anak Tidak Makan dan Tidur Teratur Mereka tidak akan mendapatkan waktu yang cukup untuk beristirahat. Sekolah sampai sore artinya siswa jadi kehilangan waktu berharga untuk istirahat dan tidur. Tidak sedikit juga siswa sekolah yang lanjut mengikuti les atau bimbel di tempat lain setelah pulang sekolah sampai malam hari. Anak pun jadi tidak punya waktu untuk tidur malam yang cukup, padahal esok harinya harus kembali bangun pagi-pagi buta untuk berangkat sekolah.

DAFTAR PUSTAKA Adrian,Kevin.2017. “Kenali Tiga Jenis Gangguan Kecemasan dan Gejalanya” https:// www.alodokter.com/kenali-tiga-jenisgangguan- kecemasan-dan-gejalanya diakses pada tanggal 19 Februari 2019

“Baikkah Sistem Full Day School? Simak Kelebihan dan Kekurangannya ini” https://id.theasianparent.com/kelebihan-dankekurangan-full-day-school/ diakses pada tanggal 19 Februari 2019

2. Anak Rentan Stres dan Mempengaruhi Mental Merek Capek belajar sama halnya dengan capek bekerja bagi orang dewasa. Seluruh tenaga habis dikerahkan untuk bisa memahami “serbuan” informasi baru tanpa henti. Anak juga dipaksa untuk menjalani rutinitas panjang ditambah beban PR dan ulangan tiap beberapa bulan, sampai adanya ancaman tidak bisa naik

Quamila,Ajeng.2017 “Mengenal Social Anxiety Disorder, Alias Fobia Sosial” https://hellosehat.com/ hidupsehat/psikologi/apa-itu-social-anxietydisorder- fobia-sosial/ diakses pada tanggal 19 Februari 2019

18


Jurnal Kesehatan | Volume 1 2019 | 16-19

Pramita,Valeri.“Gangguan Kecemasan dan Kepribadian”https://www.academia.edu/11471 611/GANGGUAN_KECEMASAN_DAN_KE PRIBADIAN “Peran Keluarga Dukung Kesehatan Jiwa Masyarakat”http://www.depkes.go.id/article/pr int/ 16100700005/peran-keluarga-dukungkesehatan-jiwa- masyarakat.html. diakses pada tanggal 19 Februari 2019 https://eprints.uny.ac.id/9709/2/ BAB%202%20-07104244004.pdf 2018. “9 Gangguan Kecemasan yang Sering Dialami dan Ini Solusinya” https://www.idntimes.com/science/ discovery/bayu/gangguan-kecemasan-yangsering- dialami/full" Sukmasari, Radian Nyi. 2017, “Saat Anak Alami Gangguan Kecemasan Pasca Kriminalitas di Sekolah” https://health.detik.com/anak-dan-remaja/

19


Jurnal Kesehatan | Volume 1 2019 | 20-23

Dilema Pacaran Bagi Remaja Muhammad Erland Adisatria R.

Ini adalah gambar yang mendeskripsikan tentang berhubungan dengan lawan jenis secara baik dan benar.

Semakin sering tahun berganti, semakin banyak remaja maupun generasi muda Indonesia yang melakukan hubungan atau berpacaran. Berpacaran adalah hubungan yang kita lakukan dengan lawan jenis. Karakteristik berpacaran antara lain adalah saling peduli, saling menyayangi, dan perhatian. Ini terjadi pada saat mereka sudah dewasa, karena memang pemikiran mereka sudah mulai terbuka akan berbagai hal. Banyak sekali hal yang bisa kita peroleh dengan berpacaran. Dengan melakukan hubungan dengan lawan jenis atau seseorang yang kita pedulikan, pasangan kita tersebut akan selalu memberikan dukungan untuk kita lebih maju. Akan tetapi, mereka terkadang tidak sadar tentang bagaimana harus berperilaku yang benar, mereka berhubungan begitu saja tanpa sepengetahuan siapapun.

Di sisi lain, mereka akan merasa kesepian apabila tidak memiliki pacar yang selalu memberikan dukungan. Remaja-remaja Indonesia juga sudah mengalami bagaimana rasanya kehilangan atau jauh dari orang yang selalu mendukung mereka. Antara lain, mereka merasa kesepian dan selalu memikirkannya dalam keadaan apa pun. Itupun selalu terpendam dalam hati mereka dalam jangka waktu yang cukup lama, dan itu mereka alami berkali-kali. Akibatnya, mereka terkadang merasa bosan di manapun, dan agak sulit untuk fokus dalam belajar. Akan tetapi, mereka masing-masing yakin bahwa perjalanan masih panjang, dan mereka selalu berjuang untuk kesuksesan mereka. Maka dari itu, tulisan ilmiah ini bertujuan untuk memberikan pelajaran maupun ilmu pengetahuan untuk remaja Indonesia, agar mereka dapat mengerti dan mengetahui segalanya tentang 20


Jurnal Kesehatan | Volume 1 2019 | 20-23

bagaimana mereka harus berpacaran dengan baik dan benar. Pacaran adalah hal yang wajar menginjak usia remaja. Tapi ada fenomena juga di mana anak remaja yang pacaran kelewat batas, meskipun sejatinya hubungan romantis adalah tahapan dari perkembangan seorang remaja dalam proses menentukan identitas (Kamaliah, 2011). Seperti yang sudah dijelaskan, seseorang mulai berpacaran pada saat mereka sudah dewasa karena pikiran mereka sudah matang dan ada dorongan untuk menjalin suatu hubungan asmara dengan lawan jenis. Pada tahap ini, seseorang dapat menemukan pengalaman-pengalaman baru yang dapat menentukan karakter di masa depan. Kemajuan teknologi berpengaruh besar terhadap perubahan zaman, termasuk perubahan gaya berpacaran anak muda zaman sekarang. Sayangnya, perubahan gaya pacaran anak muda saat ini cenderung mengarah ke hal yang negatif dan berisiko (Chandra, 2012). Generasi sekarang ini sangat identik dengan yang namanya perkembangan zaman. Apalagi, semakin ke sini orang-orang semakin banyak yang menggunakan teknologi-teknologi yang terbilang canggih. Memang banyak sekali keuntungan yang mereka dapatkan dalam menikmati permainan gadget mereka sambil melakukan hubungan dengan pacar mereka. Akan tetapi, ini akan menjadi tidak baik apabila mereka kurang bisa mengatur waktunya dengan baik karena pada dasarnya mereka juga disibukkan oleh berbagai aktivitas yang cukup penting. Masalahnya, di sini mereka kurang bijaksana dalam memanfaatkan sesuatu yang mereka dapatkan dan ini menandakan bahwa mereka harus bisa lebih mengatur waktunya dengan baik. Kualitas pacaran remaja Indonesia mengkhawatirkan, dimana cenderung mengarah pada perilaku seksual yang berlebihan. Perilaku seksual yang berlebih dapat mengarah pada hubungan seksual, yang apabila terjadi pada remaja dapat menimbulkan banyak dampak negatif seperti gangguan psikologi, kehamilan, aborsi, penularan penyakit kelamin dan lain sebagainya (Baktiar). Ini adalah pesan tidak hanya bagi remajaremaja Indonesia, tetapi juga bagi para orang tua. Sebagai sosok yang sudah berpengalaman, mereka harus mengetahui apa yang anak mereka perbuat, jangan sampai mereka dibiarkan berbuat apa pun sesuka hati mereka. Mengapa? Karena orang tua lebih dahulu lahir dan sudah mengalami banyak hal

dan belajar dari semuanya. Maka dari itu, apabila orang tua tidak memberitahu anaknya, mereka nanti akan tersesat di mana mereka dapat menghalalkan segala sesuatu tanpa memikirkannya. Pacaran yang tidak sehat membawa dampak diantaranya memicu perilaku seks bebas pada remaja/siswaMemungkinkan siswa tersebut hamil di luar nikah, dan memicu tindakan aborsi (menggugurkan kandungannya). Selain itu, dari perilaku pacaran yang tidak sehat adalah menularnya virus HIV/AIDS akibat yang ditimbulkan dari seks bebas dan timbulnya penyakit kelamin lainnya karena pacaran tidak sehat memberikan dampak yang negatif bagi siswa (Anam). Boleh saja kita melakukan hubungan dengan siapapun asalkan dia itu baik. Akan tetapi, kita juga harus berpikir bahwa segala sesuatu itu harus sewajarnya, tidak boleh melewati batas. Masalah ini adalah masalah yang dapat menghancurkan masa depan seseorang. Mengapa ini bisa terjadi? Karena mereka merasa bahwa mereka sudah dewasa dan mereka berpikir bahwa mereka bebas melakukan sesuatu selayaknya orang dewasa. Terlebih, hamil pada masa muda juga sangat berbahaya karena itu akan mempengaruhi kinerja mereka di manapun. Bayangkan saja, apabila misalnya Anda berumur di bawah 20 tahun, lalu anda melakukan hubungan dengan lawan jenis hingga pacar anda hamil, apa yang akan Anda pertanggung jawabkan? Sekali lagi, ini mempengaruhi kinerja, apalagi mereka masih sekolah. Di sekolah, Anda tidak bisa fokus, anda mungkin merasa stres karena dihamili oleh pacar Anda sendiri. Orang tua juga harus sadar akan kedua hal ini. Ini bukan hal biasa, tetapi ini berujung kepada masalah besar. Maka dari itu, penting bagi orang tua untuk mengetahui semua kegiatan anaknya dan memberikan pengertian kepada mereka tentang bagaimana cara bergaul yang baik dan benar. Pacaran menjadi magnet para remaja. Bahkan beberapa remaja akan merasa kesepian (Masrul, 2015). Ada benarnya bahwa, seseorang akan merasakan kesepian apabila tidak ada yang menyemangati mereka. Hal seperti ini sudah banyak dirasakan oleh orang Indonesia, di mana apabila mereka tidak memiliki seseorang yang menyemangati mereka, mereka merasa tidak bisa melakukan sesuatu misalnya pada saat jam

21


Jurnal Kesehatan | Volume 1 2019 | 20-23

pelajaran, tidak bisa fokus, bahkan beralasan yang macam-macam. Yang lebih mengkhawatirkan adalah, apa yang mereka berusaha capai menjadi tidak tercapai karena mereka memikirkannya dalam waktu yang cukup lama. Karena itu, pacaran menjadi suatu hubungan dan dukungan bagi mereka untuk menjalani kehidupan mereka dengan lebih berwarna. Jika Anda termasuk salah satunya, atau yang kini sedang berpacaran, kini sedang menjalin cinta dengan orang yang kau sebut itu pacar, cobalah Anda sadar, secara ikhlas, secara tulus memikirkan apa tujuannya sebenarnya engkau berpacaran (Saputra). Hal-hal seperti itu sangat penting untuk direnungkan agar dapat menjalin hubungan dengan benar. Apabila remaja menjalin hubungan dengan lawan jenis secara berlebihan, mereka dapat mengalami suatu hal yang tak dapat mereka atasi, misalnya ketika putus, mereka akan stres karena terlalu cinta dengan pasangannya. Sebagai orang Indonesia, kita tidak mau tersesat dalam melakukan sesuatu, kita harus menjadi bangsa yang cerdas di mana kita harus mengerti akan segala hal, dan tahu mana yang pantas dan tidak pantas. Maka dari itu, ini adalah renungan bagi orang Indonesia terutama remaja agar mereka dapat menikmati hidup tanpa mengalami kesesatan dalam menjalin hubungan. Berikut ini adalah data mengenai kekerasan dalam hubungan pacaran yang penulis ambil dari Catatan Tahunan Komnas Perempuan:

Tabel di atas menunjukan jumlah kasus kekerasan dalam melakukan hubungan dengan lawan jenis. Jumlah tersebut terhitung banyak karena mencapai ribuan dan mengkhawatirkan. Jumlah kasus kekerasan dalam berpacaran paling banyak terjadi pada Tahun 2015 sebanyak 2.734 kasus. Hal seperti ini menandakan bahwa Remaja Indonesia melakukan hal secara berlebihan, artinya mereka harus lebih mengendalikan diri mereka agar masalah tidak akan semakin besar. Terlebih, hal ini bisa terjadi karena mereka yang tidak mau mendengarkan nasihat orang tua. Seperti yang sudah dijelaskan di atas, orang tua adalah sosok pertama yang bertemu kita pada saat kita baru saja lahir dan mengenal dunia seperti apa. Maka dari itu, nasihat orang tua adalah hal yang paling penting dalam hidup dan harus kita dengarkan sebagaimana mereka mengajarkan hal-hal yang baik dan benar, yang pantas dan tidak pantas, dan sebagainya. Apabila kita sebagai anak tidak mendengarkan nasihat orang tua dan memaksakan diri untuk memuaskan keinginan kita, maka kita akan mengalami yang namanya pembalasan seperti contohnya masalah ini. Ada satu contoh ketika kita berpacaran dengan baik, dan ini penting sekali untuk kita jadikan bahan pelajaran tentang apa yang menjadi pesan dari cerita ini. Ada seorang anak gadis yang sudah terlihat rapi dan siap untuk pergi bertemu pacarnya. Gadis ini telah merencanakan kapan ia akan bertemu dengan pacarnya. Rencana ini sudah direncanakan secara matang. Namun, pada saat gadis ini hendak pergi, ayah dan ibunya melarang gadis ini untuk pergi menemui pacarnya. Alasan mengapa kedua orang tuanya melarang gadis tersebut adalah, karena orang tuanya sudah tahu apa yang akan terjadi apabila ia pergi begitu saja.

22


Jurnal Kesehatan | Volume 1 2019 | 20-23

Akhirnya, gadis ini memutuskan untuk tidak pergi dan kembali mengganti bajunya. Inilah salah satu contoh cerita atau pengalaman bagaimana kita bersikap yang tidak berlebihan dalam melakukan hubungan sesama jenis. Penulis tekankan bahwa dalam melakukan hal seperti ini, kita juga harus mendengarkan nasihat dan masukan dari siapapun yang lebih tahu darinya. Intinya, banyak sekali efek baik dan buruk yang kita dapatkan dari melakukan hubungan dengan lawan jenis. Penulis akan kembali menjabarkan sedikit tentang efek baik dan buruk dari berpacaran. Efek baiknya adalah, dapat memberikan keuntungan satu sama lain di mana mereka merasa bahagia karena ada yang menjadi tempat pengaduan satu sama lain. Efek buruknya adalah, mereka merasa bahwa mereka bukan anak kecil lagi sampai akhirnya mereka memutuskan untuk lebih mempunyai pendirian sendiri dibandingkan mendengarkan apa yang orang lain katakan. Penulis tekankan bahwa ini termasuk sebagai kesalahan karena mereka harus mengetahui bahwa segala sesuatu itu ada waktunya. Artinya, tidak hanya bagaimana mereka harus tahu bagaimana cara melakukan hubungan dengan baik dan benar, tetapi juga harus tepat akan waktu, karena yang namanya waktu itu pasti akan berjalan terus dan harus kita hargai sebijaksana mungkin. Yang paling penting adalah, segala sesuatu harus dilakukan dengan sewajarnya saja, tidak boleh yang bersifat melewati batas. Mengapa? Karena seperti yang sudah disampaikan di atas bahwa kita akan merasa hidup kita sendiri hancur apabila sesuatu yang kita inginkan tidak tercapai.

Chandra, Asep. 2012. Pacaran Bukan Jalan Menuju Hubungan Seks. https://megapolitan.kompas.com/read/2012/07/ 13/15150022/Pacaran.Bukan.Jalan.Menuju.Hubu ngan.Seks. (Diakses pada 8 Februari 2019) Baktiar, Fenny. Perancangan Media Komunikasi Visual Tentang Perilaku Pacaran Sehat bagi Remaja Indonesia. https://media.neliti.com/media/publications/766 19-ID-perancangan-media-komunikasi-visualtent.pdf. (Diakses pada 8 Februari 2019) Anam, Alfa. Penerapan Bimbingan Kelompok Teknik Sosiodarma Untuk Mengurangi Perilaku Pacaran Tidak Sehat Di SMA NEGERI 1 Sumberejo. https://media.neliti.com/media/publications/252 477-none-e794a704.pdf. (Diakses pada 8 Februari 2019) Masrul, Ahmad. 2015. Pacaran No Way! Why. https://books.google.co.id/books?id=Kk9JDwA AQBAJ&pg=PA115&dq=pacaran&hl=id&sa=X &ved=0ahUKEwjfoObokLHgAhUDknAKHa1A CfwQ6AEIRzAG#v=onepage&q=pacaran&f=fal se. (Diakses pada 11 Februari 2019) Saputra, Robi. Maafkan Tuhan, Saya Pernah Pacaran. https://books.google.co.id/books?id=w4lKDwA AQBAJ&pg=PA136&dq=pacaran&hl=id&sa=X &ved=0ahUKEwjfoObokLHgAhUDknAKHa1A CfwQ6AEITDAH#v=onepage&q=pacaran&f=f alse. (Diakses pada 11 Februari 2019) Menyimak Data Kekerasan dalam Pacaran Selama 5 Tahun Terakhir. https://kumparan.com/@millennial/menyimakdata-kekerasan-dalam-pacaran-selama-5-tahunterakhir-1550298030774793374. (Diakses pada 12 Februari 2019)

DAFTAR PUSTAKA Kamaliah, Aisyah. 2011. Remaja Pacaran Kelewat Batas. https://health.detik.com/beritadetikhealth/d-4254631/remaja-pacaran-kelewatbatas-apa-penyebabnya. (Diakses pada 8 Februari 2019)

23


Jurnal Kesehatan | Volume 1 Tahun 2019 | 24-28

Hubungan Tidak Sehat Evano Djatmiko Alangkah

indahnya

perasaan tidak nyaman ataupun kesedihan setiap hari, maka tidak sepantasnya dijuluki sebagai hubungan yang baik. Terutama di saat kekerasan sudah mulai terjadi, maka hubungan tersebut sudah tidak sehat. Kekerasan kerap terjadi dalam sebuah hubungan, secara langsung maupun tidak langsung. Jenis kekerasan terbagi menjadi 3 kategori, yaitu kekerasan psikis/verbal, kekerasan fisik dan kekerasan seksual. Ketiga kategori tersebut kerap timbul dalam sebuah hubungan yang mulai memasuki fase tidak sehat. Kekerasan psikis/verbal menurunkan keberhargaan diri seseorang, menimbulkan ketakutan, perasaan tertekan dan tidak berdaya. Kekerasan jenis ini dapat berbentuk hinaan atau kata-kata kasar yang yang merendahkan diri pasangan kita, seperti “kamu tidak berguna� atau “kamu tidak menarik� dan berbagai kata-kata menyakitkan lainnya. (Kurniawan 8) Kekerasan fisik bertujuan untuk menyakiti pasangan dan mengakibatkan luka yang mudah terlihat. Contoh dari kekerasan fisik adalah menggunakan tangan kosong seperti memukul, menampar, mendorong, dll. Namun ada juga yang menggunakan benda yang tajam maupun tumpul, beberapa zat ataupun air panas. (Kurniawan 8)

sebuah

hubungan harmonis yang saling mendukung satu sama lain dengan kasih sayang yang tidak terbatas. Kebalikan dari situasi tersebut adalah di mana dua individual bagaikan racun bagi satu sama lain, atau juga bisa hanya satu individu yang menjadi racun dan sisi lainnya pasif. Artikel ini bertujuan untuk membahas masalah sosial yang melibatkan hubungan pertemanan, pacaran ataupun perkawinan. Topik yang akan difokuskan dalam artikel ini adalah kekerasan yang terjadi dalam hubungan tersebut, dari hal kecil yang hanya terlihat saat diperhatikan sampai hal besar yang mudah terlihat. Dalam setiap hubungan, pasti ada saat ketika ada perbedaan pendapat, dan berakhir dalam pertengkaran, secara fisik maupun mental. Sebagai contoh, seringkali kita bercanda kepada teman kita sehingga teman kita tersinggung, namun hal tersebut bisa menjadi kekerasan bagi teman kita jika dilakukan berkali-kali. Tanpa kita sadari, masih banyak kekerasan dalam hubungan yang sering terjadi, dan orang-orang juga belum sadar akan hal itu. Dalam sebuah hubungan, sudah seharusnya mengantarkan kebahagiaan dan kenyamanan bagi kedua pihak. Akan tetapi, jika hubungan tersebut mulai memberi

24


Jurnal Kesehatan | Volume 1 Tahun 2019 | 24-28

Kekerasan seksual terlihat dari rabaan atau sentuhan pada tubuh yang tidak dikehendaki, ciuman yang tidak kehendaki, dll. Kekerasan ini cenderung terjadi kepada perempuan, termasuk pemaksaan melakukan hubungan seksual oleh lelaki walaupun perempuan menolak. (Kurniawan 8)

banyak orang menganggap KDRT sebagai masalah internal yang biasa terjadi dalam rumah tangga, namun kenyataannya KDRT adalah delik aduan yang merupakan kategori berbeda dengan kasus kriminal murni. Secara hukum kriminal murni melanggar KUHP pasal 351 (tentang penganiayaan fisik) dan pasal 356 (penganiayaan dengan pemberatan), yang sama sekali tidak mengisyaratkan delik aduan, sehingga KDRT tidak terikat dengan pasal tersebut. (Kurniawan 5) Di Indonesia, KDRT dianggap sebagai penyebab utama perceraian, dan angkanya semakin naik dari tahun ke tahun. Menurut catatan tahunan terbaru dari Komisi Nasional Anti-Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan), pengaduan KDRT tahun 2013 mencapai 11.719 kasus – naik dari 8.315 kasus yang tercatat di tahun 2012. Namun angka ini melonjak pada tahun-tahun berikutnya, menurut data Komnas Perempuan yang diperoleh dari Pengadilan Agama (PA) pada tahun 2017 menyatakan bahwa sejumlah 245.548 kekerasan terhadap istri yang berujung pada perceraian terjadi pada tahun tersebut.

Penyebab Utama Perceraian Perceraian terjadi karena satu dan lain hal, terutama perbedaan pendapat dan kepribadian sehingga sudah tidak ada kecocokan. Kedua faktor tersebut dapat berujung kepada pertengkaran dan tidak jarang laki-laki yang mendominasi pertengkaran tersebut. Terjadinya hal ini menandakan adanya kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Tapi tidak hanya laki-laki yang menjadi pelaku KDRT, perempuan juga kerap menjadi pelakunya. KDRT tidak akan meninggalkan bekas yang baik bagi korban. Selain dari luka fisik yang terlihat di tubuh, rasa trauma, ketakutan dan minder akan muncul pada korban yang kerap mendapatkan perlakuan KDRT. Tidak hanya orang tua yang menjadi korban, namun efek psikologis akan dirasakan langsung oleh anak mereka. Anak dari keluarga yang terlibat KDRT akan cenderung mencari pelarian untuk menjauh dari rumah yang banyak masalah. Contohnya kehidupan malam, merokok ataupun memakai narkoba. Sehingga dapat dikatakan bahwa KDRT akan meracuni satu keluarga. Masalah yang mengkhawatirkan bukanlah jumlah KDRT, melainkan masalah KDRT seperti fenomena gunung es, karena hanya sedikit yang berhasil terungkap ke permukaan. Faktor utamanya adalah karena masih banyak korban yang tidak berani melapor ke pihak yang berwenang, atau juga tidak ingin merusak hubungan tersebut. Masalah ini jarang diungkap karena dianggap tabu bagi sebagian besar orang. Masih

Kekerasan dalam Berpacaran Berpacaran adalah masa-masa yang cukup indah bagi remaja maupun orang dewasa, dipenuhi dengan kemesraan sampai pertengkaran. Pertengkaran bisa saja diselesaikan dengan berbicara empat mata, atau pemberian hadiah kepada pasangan sehingga masalah langsung kelar. Namun jika pertengkaran itu berkelanjutan, maka ada yang salah dengan hubungan itu. Ada juga hubungan yang tidak mendukung kebahagiaan kedua pihak. Ciriciri dari gaya hubungan yang sudah menjadi hubungan tidak sehat di antara lain adalah: di saat kita menjadikan pacar kita segalagalanya bagi kita, dimana kita sudah mulai 25


Jurnal Kesehatan | Volume 1 Tahun 2019 | 24-28

mengabaikan tanggung jawab kita dan keluarga kita hanya untuk memenuhi keinginan pacar. Kedua, adalah menjadi tukang antar-jemput, dan seringkali tidak memikirkan situasi atau waktu. Ketiga, memenuhi semua keinginan pacar kita, walaupun kita tidak memiliki tanggung jawab materi apapun, namun terpaksa mengeluarkan uang dengan jumlah berapapun untuk pacar. Keempat, menganggap seks bebas adalah hal yang normal untuk orang pacaran, di saat pemikiran kita sudah dipenuhi dengan nafsu, kita berpikir bahwa cinta kita akan semakin dibuktikan melalui hubungan seks, yang merupakan pemikiran yang salah. Terakhir adalah menyia-nyiakan hidup kita karena putus cinta, dimana inilah saat-saat kita tidak berpikir logis, karena walaupun orang lain dapat menyakiti kita, kita tidak boleh menyakiti diri sendiri. (Anggrainy) Sebagaimana hubungan orang, bukan berarti kekerasan semakin sedikit. Diketahui sebanyak 33,4% perempuan usia 15-64 tahun telah mengalami kekerasan fisik dan/atau kekerasan seksual selama hidupnya, dengan jumlah kekerasan fisik sebanyak 18,1% dan kekerasan seksual 24,2%. Angka yang tidak sedikit ini, merupakan pertanda bahwa masih banyak perempuan yang mendapat tindakan kekerasan dari pasangannya (kemenpppa.go.id). Selain itu, Komnas Perempuan mencatat sebanyak 2.734 kasus kekerasan dalam pacaran (KDP) atau dating violence terjadi selama 2016 (katadata.co.id).

(Keterangan: Infografik dari kemenpppa.go.id yang menunjukkan jumlah kekerasan fisik yang dialami perempuan)

Penyebab terjadinya kekerasan dalam berpacaran biasa masuk dalam lingkup perasaan iri ataupun kesal kepada pasangan. Sifat ini berawal dari rasa posesif kita terhadap pacar, dimana pacar kita seakan mengambil alih kehidupan kita. Disitu lah sifat kekerasan dari pribadi tersebut akan terlihat. Namun kekerasan dalam hubungan dapat berbentuk dalam hal lain. Hal kecil seperti harus membawakan barang-barang pacar kita di saat jalan bersama, atau harus selalu membayar pengeluaran jika sedang bersama. Kekerasan dalam hubungan pacaran tidak hanya dilihat dari luka pukul yang terlihat, namun kebiasaan kecil yang dilakukan berulang-ulang akan menimbulkan efek negatif kepada hubungan dan pihak yang menjalankannya. Pertemanan Sehat dan Tidak Sehat Dalam mewujudkan pertemanan yang sehat, kita perlu merawat hubungan tersebut secara sehat. Sebuah pertemanan yang layak dipertahankan jika ada rasa saling menghormati, rasa saling menghargai dan take and give yang seimbang. Jika salah satu pihak tidak menghormati pihak lainnya, atau terus-menerus meminta/memberi, pertemanan itu sudah tidak sehat lagi. (Manampiring 69) Faktor lainnya dalam menentukan pertemanan apakah sehat atau tidak, apakah kedua pihak dapat menjadi dirinya sendiri

26


Jurnal Kesehatan | Volume 1 Tahun 2019 | 24-28

dalam hubungan tersebut? Karena orangorang cenderung berubah menjadi kepribadian yang berbeda demi pertemanan, atau untuk memenuhi keinginan teman kita. Pertemanan yang sudah memasuki fase ini tidak akan bertahan lama karena akan terasa melelahkan. Memasuki pertemanan yang tepat ditandai dengan tidak perlu adanya berpura-pura, acting dan melakukan pencitraan. Jika membahas perbedaan kepribadian dalam sebuah pertemanan pasti tidak akan ada habisnya, karena semua orang pasti berbeda-beda dan inilah yang membuat pertemanan itu indah. Namun, justru perkara tersebut bisa menembak balik hubungan pertemanan kita. Jika temanteman kita cenderung ekstrovert, dan kita sendiri introvert, maka omongan mereka yang dimaksud bercanda akan menusuk perasaan kita bagaikan perkataan serius yang diarahkan kepada kita. Jika kejadian ini terus menerus terulang, maka akan masuk dalam kategori kekerasan psikis/verbal dalam pertemanan. Hal yang sering terjadi di kalangan remaja adalah di mana kita mengikuti hobi teman kita, walaupun kita tidak nyaman dengan hal tersebut. Contohnya adalah jika kita tidak senang untuk keluyuran malammalam, dan teman-teman kita menyukainya, kita harus mengalah untuk ikut agar tidak ada perasaan ditinggalkan atau karena kita takut kehilangan teman kita itu. Kalau sampai kita merasa kehilangan teman jika kita tidak mengikuti gaya hidup mereka, maka ada yang salah dengan pertemanan tersebut. (Manampiring 69) Ciri-ciri pertemanan yang tidak sehat adalah dimana kita sudah tidak nyaman menjadi diri kita sendiri dalam hubungan tersebut. Ciri-ciri lainnya adalah sudah mulai memengaruhi prestasi kita di sekolah maupun di tempat kerja, mulai menjerumuskan ke hal-hal yang tidak baik,

merubah pikiran teman kita menjadi egois, mulai menghambat keinginan dan mimpi kita dan yang terakhir adalah menjadi orang lain demi sahabat kita. Di saat tanda-tanda tersebut mulai terlihat, maka kita harus menjauh atau mengakhiri pertemanan itu, atau jika sanggup, kita dapat mengubah semua sisi negatif teman kita dan menjadikan hubungan yang mengerti satu sama lain. Kesimpulan dan Analogi Kondisi sebuah hubungan yang tidak sehat dapat dianalogikan menjadi hubungan pemilik mobil dan mobilnya, sebagai kita dan pasangan kita. Jikalau mobil kita rusak, maka kita akan mencari cara untuk memperbaikinya. Walaupun kita sudah mengenal baik mobil kita, kita akan tetap merujuk ke buku manual mobil tersebut. Kalau kita sudah mengikuti instruksi manualnya, namun tetap tidak bisa, kita akan menjadi frustasi. Kita akan cenderung memaksakan untuk tetap menyalakan mobil kita atau memukul bagian mobil yang rusak agar bekerja. Disinilah mobil akan menjadi semakin rusak dan lebih sulit untuk diperbaiki. Seperti itulah hubungan yang tidak dipelihara dengan sehat. Di dalam sebuah hubungan, adu argumen atau pertengkaran pasti akan terjadi, tetapi ada batasan yang perlu diketahui setiap orang. Banyak orang masih mempertahankan sebuah hubungan, walaupun sudah jelas dirasakan hubungan tersebut mulai meracuni kesejahteraan orang yang menjalani hubungan tersebut. Sudah sebaiknya kita menjauh dari hubungan yang mengancam kebahagiaan kita atau setidaknya membicarakan perihalnya dan diselesaikan baik-baik dengan pengertian yang sama. Namun sebelumnya, kita harus menyadari apakah hubungan ini sudah mulai beracun atau tidak, melalui 27


Jurnal Kesehatan | Volume 1 Tahun 2019 | 24-28

pertanda-tanda yang telah dijelaskan di atas. Perlu kita ingat bahwa kekerasan tidak hanya terjadi di permukaan atau kerusakan fisik, namun jauh di lubuk, kesehatan mental kita dipengaruhi secara tidak langsung. Menjalani hubungan harus dilakukan dengan cara yang sehat dan dipelihara juga dengan sehat. Dengan cara seperti itu, hubungan yang kita jalan akan membawa kebahagiaan kepada kita.

Sitorus, Monica Astria. Skripsi. “Bentuk dan Alasan Kekerasan Berpacaran”. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma, 2015. Devi, Christianti Noviolieta. “Kekerasan Dalam Pacaran”. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta, 2013. Ramadhaniar, Azmy Cahya. “Dampak Psikis Istri yang Sering Mengalami KDRT”. https://health.detik.com/beritadetikhealth/d-3722667/dampakpsikis-istri-yang-sering-mengalamikdrt. Diakses 24 Februari 2019

DAFTAR PUSTAKA Kurniawan, Lely Setyawati. Refleksi Diri Para Korban dan Pelaku Kekerasan dalam Rumah Tangga. Yogyakarta: ANDI OFFSET, 2015. Puspitasari, Wiwit. “Stop Kekerasan Dalam Hubungan Pacaran”. 29 Mei 2012. Psikologikita. www.psikologikita.com/?q=kekeras an-dalam-hubungan-pacaran. Diakses pada tanggal 14 Februari 2019. Amiruddin, Mariana. “Awas Bahaya Kekerasan dalam Pertemanan, Pacaran dan Perkawinan”. https://lakilakibaru.or.id/awasbahaya-kekerasan-dalampertemanan-pacaran-danperkawinan/. Diakses 24 Februari 2019 Manampiring, Henry. The Alpha Girl’s Guide. Jakarta: GagasMedia, 2015. Azzahra, Nabilla. “Pemicu Utama Cerai Secara Nasional karena KDRT, Bukan WhatsApp”. https://news.detik.com/berita/d3671333/pemicu-utama-ceraisecara-nasional-karena-kdrt-bukanwhatsapp. Diakses 24 Februari 2019. Eferei, Ferry. Keperawanan Kesehatan Komunitas. Jakarta: Salemba Medika, 2009.

28


Jurnal Kesehatan | Volume 1 2019 | 29-32

Bahaya!!! Vape Ada DimanaMana Andreas Jovan Gisala Vape

merupakan suatu alat yang

digunakan agar bisa menghasilkan nikotin berbentuk uap. Hal yang unik dari vape adalah walaupun vape dikenal sebagai rokok listrik di era modern namun gagasan tentang vape ini berasal dari zaman kuno salah satu penggagas vape adalah Herbert Gilbert, dia menggagas ide merokok tanpa sepuntung rokok. Namun, yang membuat ide tersebut menjadi nyata adalah perusahaan Cina “Hon Lik� pada pertengahan tahun 2000. Indonesia mulai mengenal dengan kata vape pada tahun 2010, namun vape pada 2010 dilarang masuk oleh BPOM (Badan Badan Pengawasan Obat dan Makanan) karena vape belum mendapatkan Sertifikat Uji Legal. Baru di sekitar tahun 2013 sampai 2014 Perkembangan Vape di Indonesia mulai ramai dan mulai banyak diminati masyarakat Indonesia. Vape merupakan rokok elektrik yang terdiri dari; Drip tip yang merupakan bagian untuk menghisap uap/asap, atomizer yang berfungsi untuk menghasilkan panas yang dapat membuat cairan menjadi uap, tube yang berisi cairan yang dipanaskan untuk membuat asap, tombol power salah satu sumber tenaga untuk menghasilkan listrik untuk

mengeluarkan asap, mod yang digunakan penampung baterai dan juga alat untuk mengeluarkan uap, dan baterai yang sangat berperan untuk vape. Kalau tidak ada baterai, kita tidak bisa mengeluarkan uap dan kita tidak bisa mengeluarkan cairan. Secara umum vape bekerja dengan menggunakan prinsip penguapan. Liquid atau cairan yang kita masukan ke dalam vape akan dipanaskan dalam atomizer yang akan menghasilkan uap/asap. Asap inilah yang dihirup oleh pengguna vape dengan variasi rasa dengan sesuai dengan liquid. Komponen lain yang tidak kalah penting adalah liquid atau cairan. Komposisi dari cairan tersebut merupakan dari beberapa olahan; Vegetable Glycerin (VG) yaitu merupakan cairan yang terbuat dari minyak tumbuhan, Propylene Glycol (PG) merupakan cairan yang menggunakan bahan organik, Perisa (flavours) membuat rasa yang dibuat, meskipun bahan perisa yang digunakan berbeda dari setiap merek. Liquid ini merupakan bahan utama dari vape. Vape sangat berbeda dengan rokok tembakau. Perbedaan tersebut dapat kita lihat dari bahan baku, alat yang digunakan dan cara kerja dari rokok elektrik. Perbedaan antara rokok dan vape yaitu vape menggunakan arus listrik untuk mengubah cairan vape menjadi uap, sedangkan 29


Jurnal Kesehatan | Volume 1 2019 | 29-32

rokok memakai api untuk membakar rokok tersebut untuk menghasilkan asap. Terdapat banyak penelitian tentang pengguna vape dikalangan masyarakat Indonesia, karena laporan ini berfokus pada pengguna vape dikalangan anak muda maka berikut adalah tabel data pengguna vape di Indonesia berdasarkan umur. Data ini diambil oleh Apsari Damayanti dengan tujuan penelitian yaitu memetakan pengguna vape di Indonesia.

Tabel 1. Gambaran Data Jumlah Pengguna Vape di Indonesia Berdasarkan Umur

Perguruan Tinggi (100%). Status pekerjaan responden sebagian besar bekerja (71%) dan tidak bekerja (29%). Dari data tersebut dapat diketahui bahwa pengguna vape terbanyak yaitu dikalangan usia produktif. Oleh karena itu dampak langsung penggunaan vape terhadap kesehatan akan paling banyak dirasakan oleh usia remaja. Walau begitu faktor terbesaryang paling memberikan dampak kepada kesehatan adalah frekuensi penggunaan vape itu sendiri. Semakin sering seseorang menggunakan vape maka semakin pula kesehatan akan terganggu. Berikut disajikan data jumlah vaper ringan maupun berat. Distribusi data ini diambil dengan tujuan untuk mengetahui frekuensi penggunaan vaper terhadap satu orang.

Table 2. Jumlah perokok/vaper ringan dan Berat

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa usia 26–35 tahun (54,8%), usia ≤ 25 tahun (41,9%) dan > 35 tahun (3,3%). Ratarata usia pengguna vape berusia 27 tahun dengan usia termuda yaitu 19 tahun sedangkan usia tertua yaitu 36 tahun. Sebagian besar responden adalah laki-laki (96,8%) dibandingkan dengan perempuan (3,2%). Tingkat pendidikan dari responden keseluruhannya adalah tamat SMA –

Berdasarkan tabel 2 dapat diketahui bahwa pengguna rokok elektrik berat (54,8%) sedangkan pengguna rokok elektrik ringan (45,2%). Pengguna rokok elektronik dikatakan tingkat ringan jika frekuensi penggunaan rokok elektronik antara 3 sampai 14 coiling/hari sedangkan pengguna rokok elektronik dikatakan tingkat berat jika frekuensi penggunaan antara 15 sampai 20 coiling/ hari. Dalam ini coiling adalah apabila kapas dan kawat dalam vaper putus dan biasanya kapas dan kawat putus jika digunakan dalam satu jam. Pengusaha vape dijadikan salah satu usaha dan mata pencaharian. Pengusaha vape di Indonesia terdapat sekitar 950 ribu konsumen vape dan sekitar 650 ribu orang yang menggunakan vape di Indonesia. Liquid vape mengandung kimia, kimia tersebut sangat membahayakan bagi kesehatan dan khususnya wanita yang sedang hamil. Vape mempunyai beberapa dampak bagi tubuh manusia yaitu menimbulkan perasaan mudah marah, depresi, gelisah, dan cemas. Hal ini berbahaya bagi orang 30


Jurnal Kesehatan | Volume 1 2019 | 29-32

yang menderita penyakit jantung. Bahan yang paling berbahaya dalam vape yaitu nikotin, nikotin adalah dalah senyawa kimia organik kelompok alkaloid yang dihasilkan secara alami oleh berbagai macam tumbuhan. Nikotin membawa dampak-dampak negatif dalam tubuh kita misalnya nikotin sangat berbahaya bagi pengguna rokok elektrik yang masih muda karena berdampak negatif bagi perkembangan otak, uap yang dihasilkan dari rokok elektronik bukan merupakan uap air, namun mengandung nikotin dan dapat mengandung zat kimia lainnya yang dapat mengganggu kesehatan dan mencemari udara, dan Uap yang dihasilkan rokok elektrik dan cairan yang ada dalam rokok elektrik berbahaya. Anak-anak dan orang dewasa dapat keracunan karena menelan, menghirup, atau menyedot cairan tersebut melalui kulit atau mata. Selain itu vape juga mengandung Propylene Glycol terkandung dalam kepulan asap dan sering digunakan sebagai zat aditif pada makanan sementara sedangkan Glycerol digunakan pada industri makanan, kosmetik dan farmasi. Zat ini berfungsi sebagai alat angkut nikotin dan perasa serta menciptakan rasa uap layaknya asap rokok. Efek samping penggunaannya adalah nyeri otot, sakit tenggorokan, asma, sesak dada, penurunan fungsi paru-paru, dan iritasi pernapasan. Vape juga dapat mengandung zat perasa elektrik dapat menyebabkan kerusakan jaringan paru-paru dan yang terakhir vape juga mengandung tobacco nitrosamines, uap semua rokok elektronik dengan tingkat lebih rendah atau setara dengan yang terdapat dalam asap tembakau. Sejumlah zat lain seperti aerosol, rimonabant, diethylene glycol, coumarin, dan tadalafil atau senyawa obat untuk terapi disfungsi seksual juga terdapat dalam rokok elektrik. Secara ilmiah vape menghasilkan aldehida beracun, termasuk formaldehida, selama proses pemanasan yang terjadi di dalam perangkat. Aldehida adalah anggota

kelas senyawa kimia organik yang digunakan dalam industri tekstil, makanan, karet, plastik, kulit, kimia dan perawatan kesehatan. secara umum salah satu kepulan uap rasa terkandung kadar aldehida 1,5-270 kali di atas ambang batas aman sebagaimana yang ditetapkan oleh American Conference of Governmental Industrial Hygienists, vape juga menimbulkan kekhawatiran tentang kemungkinan efek yang merugikan kesehatan untuk pengguna primer dan orang yang terkena uap rokok elektrik. Perokok pasif atau aktif yaitu Asap rokok mengandung ribuan bahan kimia beracun dan bahan-bahan yang dapat menimbulkan kanker. Bahkan bahan berbahaya dan racun dalam rokok tidak hanya mengakibatkan gangguan kesehatan pada orang yang merokok, namun juga kepada orang-orang di sekitarnya yang tidak merokok yang sebagian besar adalah bayi, anak-anak dan ibu-ibu yang terpaksa menjadi perokok pasif oleh karena ayah atau suami mereka merokok di rumah. Padahal perokok pasif mempunyai risiko lebih tinggi untuk menderita kanker paru-paru dan penyakit jantung ishkemia. Kementrian Kesehatan memberi tahu bahwa merokok di Indonesia cenderung meningkat. Dengan besarnya jumlah dan tingginya presentase penduduk yang mempunyai kebiasaan merokok, Indonesia merupakan konsumen rokok tertinggi kelima di dunia dengan jumlah rokok yang dikonsumsi (dibakar) pada tahun 2002 sebanyak 182 milyar batang rokok setiap tahunnya setelah Republik Rakyat China (1.697.291milyar), Amerika Serikat (463,504 milyar), Rusia (375.000 milyar) dan Jepang (299.085 milyar). Cara mengatasi bahaya vape yaitu tarbiyah (pendidikan) keimanan yang sungguh-sungguh untuk setiap individu masyarakat. Adanya teladan yang baik saat di rumah, sekolah dan lingkungan lainnya. Melarang para guru merokok di depan murid-murid nya terutama yang masih berusia belia. Penerangan yang gencar dan intensif tentang bahaya merokok. Membebankan pajak yang tinggi terhadap berbagai jenis rokok. Melarang merokok di tempattempat kerja, stasiun, bandara dan tempat-tempat umum lainnya. Menyebarkan fatwa para ulama 31


Jurnal Kesehatan | Volume 1 2019 | 29-32

yang menjelaskan tentang haramnya rokok. Menyebarkan nasihat-nasihat dan peringatanperinga tan para dokter tentang bahaya rokok. Saya adalah mantan perokok sosial 1 (bungkus) sehari yang mempunyai asma. Meskipun saya tahu rokok tembakau membuat asma saya seringkali kumat, saya pernah berhasil berhenti merokok. Pada suatu hari ketika saya browsing internet tentang cara efektif keluar dari kecanduan rokok, saya menemukan bahwa rokok elektrik sudah banyak digunakan sebagai terapi berhenti merokok di Jawa Timur. Akhirnya dia mencoba membelinya dan berhasil keluar dari kecanduan rokok tembakau menggunakan rokok elektrik. Sekarang, 5 tahun kemudian, pertama kali saya memakai liquid dengan kadar nikotin 21 mg, dan saya mencoba jarang sekali memakai rokok elektrik dan menurunkan kadar nikotin 2 mg sampai 10 mg, saya hanya menggunakannya di saat nongkrong dengan teman-teman yang merokok. Rokok elektrik berhasil membantu saya keluar dari kecanduan dari rokok.

DAFTAR PUSTAKA Adkison SE., O’Connor RJ., Bansal-Travers M., Hyland A., Borland R., dan Yong HH. 2013. Electronic nicotine delivery system International tobacco control four – country survey. Am J Prev Med. 44 (3): 207–215. Bam TS., Bollow W., Berezhnova I., Jackson-Moris A., Jones A., dan Latif E.

2014. Position statement on electronic cigarette or electronic nicotine delivery systems. Int J Tuberc Lung Dis. 18 (1): 5–7. Cobb NK., Byron MJ., Abrams DB., dan Shields PG. 2010. Novel Nicotine Delivery System and Public Health: The Rise of “E-cigarette”. Am J Public Health. 12: 2340–2342. Dawkins L., Turner J., Roberts A., dan Soar K. 2013. ‘Vaping’ profile and preferences : an online survey of electronic cigarette users. Addiction. 108 (6): 1115–1125. Kementrian Kesehatan. 2013. Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) Laporan Nasional 2013. http://www.litbang.depkes.go.id/sites/download/ rkd2013/Laporan_Riskesdas2013.PDF riskesdas 2013. (Sitasi tanggal 11 April 2015) Koentjaraningrat. (1986). Pengantar Ilmu Antropologi,Jakarta : Radar Jaya Offset Sundayani, Renny. (2014). Legalitas Rokok Elektrik dipertanyakan. [Diakses pada 22 Juni 2017]. http://lifestyle.okezone.com/rea d/2014/12/05/481/1075043/leg alitas-rokokelektrik- dipertanyakan. WHO (World Health Organization). 2009. Report on the global tobacco epidemic. WHO (World Health Organization). 2013. Media Centre: Fact Sheets of Tobacco. http://www.who. int/mediacentre/factsheets/fs339/en/. (Sitasi 18 Agustus 2015

32


Jurnal Kesehatan | Volume 1 2019 | 33-37

Hubungan Sehat yang Baik dan Benar Jovan Raditiya Alshadieq Saling menghormati keinginan dan perasaan pasangan Anda memiliki nilai, demikian juga keinginan Anda. Biarkan orang penting Anda tahu bahwa Anda berusaha untuk menjaga ideide mereka dalam pikiran. Saling menghormati adalah sesuatu yang sangat penting dalam menjaga hubungan yang sehat. Selain itu, sangatlah penting pula untuk berkompromi. Ketidaksepakatan adalah bagian alami dari hubungan yang sehat, tetapi penting bahwa Anda menemukan cara untuk berkompromi jika Anda tidak setuju pada sesuatu. Cobalah untuk menyelesaikan konflik dengan cara yang adil dan rasional. Kita juga harus saling mendukung terhadap satu sama lain. Tawarkan jaminan dan dorongan kepada satu sama lain. Juga, beri tahu pasangan Anda kapan Anda membutuhkan dukungan mereka. Hubungan yang sehat adalah tentang membangunkan satu sama lain, tidak saling menjatuhkan.

Apa itu hubungan sehat? Orang yang berbeda akan mengartikan suatu hubungan dengan cara yang berbeda. Akan tetapi, agar suatu hubungan menjadi sehat, diperlukan beberapa hal yang sangat penting! Komunikasi yang sehat dan terbuka, jujur, dan aman adalah beberapa hal mendasar dari hubungan yang sehat. Langkah pertama untuk membangun hubungan yang sehat adalah memastikan Anda berdua memahami kebutuhan dan harapan satu sama lain. Berada di halaman yang sama sangat penting. Itu berarti Anda harus berbicara kepada satu sama lain! inilah cara mempunyai hubungan yang sehat: Bicaralah. Dalam hubungan yang sehat, jika ada sesuatu yang mengganggu Anda, lebih baik membicarakannya daripada menahannya.

Sangat penting pula untuk saling menghargai privasi orang lain. Hanya karena Anda berada dalam suatu hubungan, bukan berarti Anda harus berbagi segalanya dan terus bersama. Hubungan yang sehat membutuhkan ruang atau batas yang sehat. Membuat batasan adalah cara

33


Jurnal Kesehatan | Volume 1 2019 | 33-37

yang baik untuk menjaga hubungan Anda yang sehat dan aman. Dengan menetapkan batas bersama, Anda berdua dapat memiliki pemahaman yang lebih dalam tentang jenis hubungan yang Anda dan pasangan Anda inginkan. Batas tidak dimaksudkan untuk membuat Anda merasa terjebak atau seperti Anda “berjalan di atas telur.� Membuat batasan bukanlah tanda kerahasiaan atau ketidakpercayaan - ini adalah ekspresi dari apa yang membuat Anda merasa nyaman dan apa yang Anda inginkan atau tidak ingin terjadi dalam hubungan. Ingat, batasan yang sehat tidak harus membatasi kemampuan Anda untuk melakukan aktivitas berikut: Pergi keluar dengan teman-teman Anda tanpa pasangan Anda. Berpartisipasilah dalam kegiatan dan hobi yang Anda sukai. Tidak perlu membagikan kata sandi ke email, akun media sosial, atau ponsel Anda kepada pasangan Anda.

perasaan Anda tentang hubungan dalam hidup Anda. Jika Anda hanya ingin mereka mendengarkan, mulailah dengan mengatakan itu. Lalu tanyakan apa yang membuat hubungan baik dan apa yang membuat mereka buruk? hubungan yang selalu bisa Anda tingkatkan adalah hubungan yang Anda miliki dengan diri Anda sendiri! Hubungan yang tidak sehat didasarkan pada kekuatan dan kontrol, bukan kesetaraan dan rasa hormat. Pada tahap awal hubungan yang kasar, Anda mungkin tidak berpikir bahwa perilaku tidak sehat itu masalah besar. Namun, sikap posesif, penghinaan, tuduhan, kecemburuan, teriakan, penghinaan, mencabut rambut, mendorong atau perilaku kasar lainnya, adalah - pada dasarnya pengerahan kekuasaan dan kontrol. Ingatlah bahwa pelecehan selalu merupakan pilihan dan Anda pantas dihormati. Tidak ada alasan untuk penyalahgunaan dalam bentuk apa pun. Jika Anda menganggap hubungan Anda tidak sehat, penting untuk memikirkan keselamatan Anda sekarang. Pertimbangkan poin-poin ini saat Anda bergerak maju.: Pahami bahwa seseorang hanya dapat berubah jika mereka mau. Anda tidak dapat memaksa pasangan Anda untuk mengubah perilaku mereka jika mereka tidak percaya bahwa mereka salah. Fokuslah pada kebutuhan Anda sendiri. Apakah Anda menjaga diri sendiri? Kesehatan Anda selalu penting. Awasi tingkat stres Anda, luangkan waktu untuk bersama teman-teman, cukup tidur. Jika Anda menemukan bahwa hubungan Anda menguras Anda, pertimbangkan untuk mengakhirinya. Seringkali, pelaku mencoba untuk mengisolasi pasangannya. Bicaralah dengan teman, anggota keluarga, guru, dan orang lain untuk memastikan Anda mendapatkan dukungan emosional yang Anda butuhkan. Ingat, selalu siap untuk berbicara kepada teman atau orang yang dipercayakan jika Anda membutuhkan telinga yang mendengarkan. Pikirkan tentang putus. Ingatlah bahwa Anda layak merasa aman dan diterima dan diterima dalam hubungan Anda. Meskipun Anda tidak dapat mengubah pasangan Anda, Anda dapat membuat perubahan dalam hidup Anda sendiri untuk

Untuk menjalin hubungan yang sehat, kita juga harus saling menghargai keinginan dan kebutuhan masing-masing. Bahkan hubungan yang sehat dapat menggunakan dorongan sekarang dan kemudian. Anda mungkin perlu dorongan jika merasa terputus dari pasangan Anda atau sepertinya hubungan Anda sudah basi. Jika demikian, temukan kegiatan yang menyenangkan dan sederhana yang Anda berdua nikmati, seperti jalan-jalan, dan bicarakan alasan mengapa Anda ingin berada dalam hubungan. Kemudian, tetap gunakan perilaku sehat saat Anda ketika berkencan. Jika Anda masih lajang, jangan khawatir jika Anda juga membutuhkan tambahan! Menjadi lajang bisa menjadi perasaan terbaik dan terburuk, tetapi ingatlah hubungan tidak hanya menyertakan orang penting Anda dan Anda sendiri. Pikirkan semua saat-saat indah yang Anda alami bersama orang tua, saudara kandung, teman, anak-anak, anggota keluarga lainnya, dll. Cobalah berkencan dengan orangorang yang paling Anda cintai dan pedulikan nonton film bersama, pergi makan, cuti sehari dari kehidupan sibuk Anda, dan nikmati diri Anda! Jika itu membantu, bicarakan juga

34


Jurnal Kesehatan | Volume 1 2019 | 33-37

tetap aman. Pertimbangkan untuk meninggalkan pasangan Anda sebelum pelecehan memburuk. Apakah Anda memutuskan untuk pergi atau tinggal, pastikan untuk tahu bahwa Anda memiliki banyak pilihan termasuk, dalam kasus drastis, mendapatkan perintah penahanan kekerasan dalam rumah tangga.

mengurangi kemungkinan pertarungan akan dimulai. Sebagai contoh; "Aku tidak suka semua perkelahian ini. Aku kesal melihat kalian berdua tidak cocok." Daripada - "Apa yang salah dengan kalian berdua? Kamu membuatku gila! Tidak bisakah kamu bergaul?" Ajari semua orang di keluarga Anda untuk berbicara dengan pesan "aku" sebanyak mungkin. Seperti contoh: “Aku merasa kesal ketika saya melihat Anda bermain video game sebelum Anda menyelesaikan pekerjaan rumah Anda.� Pesan "Anda" harus dicegah karena sering menyebabkan perasaan buruk dan pertengkaran yang meningkat. - Pesan "Anda" jarang menyelesaikan masalah. Dorong semua anggota keluarga untuk membagikan pemikiran dan perasaan mereka.

Selain hubungan romantis, ataupun pertemanan ada juga jenis hubungan lain, yaitu hubungan keluarga. Apa itu hubungan keluarga yang sehat? Keluarga yang kuat memiliki jalur komunikasi terbuka - di mana semua anggota keluarga merasa didengar dan dihormati. Salah satu cara terbaik untuk memperkuat keluarga Anda adalah meningkatkan keterampilan mendengarkan Anda dan keterampilan anggota keluarga lainnya. Sampai kita dapat mendengar satu sama lain, kita tidak dapat membangun hubungan yang kuat.

Keluarga yang kuat memungkinkan semua anggota keluarga - tidak peduli seberapa muda atau kecil - untuk berbicara tentang pikiran dan perasaan mereka. Ini tidak berarti bahwa anggota tidak saling menghormati satu sama lain, tetapi lebih kepada perasaan dan ide yang dihormati.

Untuk membangun hubungan keluarga yang kuat, dengarkan satu sama lain secara aktif. Berikan perhatian penuh pada orang itu, matikan TV atau letakkan apa yang Anda lakukan. Fokus kepada apa yang dikatakan orang itu kepada Anda - daripada memikirkan reaksi atau respons Anda terhadap apa yang dikatakan. Dengarkan bagaimana perasaan orang lain dan sampaikan kembali apa yang Anda pikir mereka katakan dan bagaimana perasaan mereka. Tolak memberikan nasihat atau reaksi Anda sampai Anda yakin telah memahami sepenuhnya apa yang dikatakan orang itu kepada Anda. Gunakan pesan "Saya" daripada pesan "Kamu" saat berbicara.

Setiap orang harus diharapkan untuk mengekspresikan diri mereka dengan cara yang tepat - seperti dengan - "Aku" pesan. Ketika orang merasa didengar dan dihormati, mereka merasa lebih baik tentang diri mereka sendiri, lebih terbuka untuk menyelesaikan masalah, dan lebih memungkinkan orang lain untuk mengekspresikan diri. Keluarga yang kuat menghabiskan waktu bersama. Dalam dunia yang sibuk saat ini, mungkin sulit bagi keluarga untuk menemukan waktu untuk bersama. Semua hubungan membutuhkan perhatian - dan ini termasuk keluarga secara keseluruhan.

Pesan “Saya� lebih sulit karena mereka mengharuskan kita untuk jelas tentang pikiran dan perasaan kita sendiri. Mereka, bagaimanapun, meningkatkan kemungkinan bahwa pesan penulis akan didengar dan

35


Jurnal Kesehatan | Volume 1 2019 | 33-37

Ritual keluarga dapat menawarkan waktu yang ditetapkan bagi keluarga untuk berkumpul dan saling memberi perhatian yang dibutuhkan. Ritual keluarga hanyalah waktu yang disisihkan secara teratur bagi keluarga untuk berkumpul. Ini bisa berarti makan malam bersama, merayakan liburan bersama, pergi ke gereja bersama, atau berjalan-jalan bersama. Sangatlah penting bahwa ritual keluarga dapat diprediksi dan bahwa kegiatan lain tidak boleh mengecewakannya.

Cari peluang untuk terhubung dengan anak Anda. Meskipun menyisihkan waktu bersama anak Anda adalah penting, cari juga momen kecil yang dapat Anda gunakan untuk terhubung dengan anak Anda. Para peneliti mengatakan bahwa menghabiskan waktu yang sering dan singkat (hanya 1-2 menit) untuk terlibat dalam aktivitas yang disukai anak adalah salah satu hal paling kuat yang dapat dilakukan orang tua. Anda bisa mengarang cerita bersama-sama sambil mengerjakan tugas, membicarakan kekhawatiran saat dalam perjalanan ke toko bahan makanan, membaca buku bersama sambil menunggu makan malam selesai. Kita sering berpikir kita harus menunggu "waktu khusus" kita tetapi semua momen kecil ini membantu kita tetap terhubung di antara waktu yang lebih terjadwal.

Ritual keluarga membantu menentukan siapa kita sebagai keluarga, dan memberi waktu bagi keluarga untuk berkumpul, berbagi pengalaman satu sama lain, dan untuk saling terhubung kembali. Mengetahui bahwa keluarga akan memiliki waktu bersama dapat membantu kita menghadapi saat-saat ketika kita berpisah. Meskipun orang tua dapat bekerja, anak-anak dapat mengetahui bahwa setiap malam, setiap akhir pekan (atau kapan pun bekerja untuk keluarga Anda) mereka akan memiliki beberapa - "waktu khusus" dengan Anda.

Keluarga yang kuat menangani konflik mereka secara adil. Semua keluarga memiliki konflik - ini adalah bagian alami dari hubungan manusia. Keluarga yang kuat mampu mengatasi hal-hal yang tidak mereka setujui dengan berfokus pada masalah, bukan dengan menghancurkan satu sama lain.

Setiap anak istimewa dan membutuhkan waktu khusus ketika ia dapat memiliki orang tuanya untuk dirinya sendiri. Memberi anak-anak dalam keluarga "waktu khusus" membantu mengembangkan hubungan yang dekat dengan anak Anda. Jika Anda dapat menjadikannya ritual yang dapat diprediksi, anak Anda dapat bergantung padanya - dan berharap untuk menghabiskan waktu dengan Anda. Pastikan bahwa "waktu khusus" ini tidak mudah terganggu oleh kegiatan lain. Misalnya, jangan jawab telepon selama waktu ini.

DAFTAR PUSTAKA

Cloud, Henry. “Boundaries in Dating: How Healthy Choices Grow by Henry Cloud PDF Drive.� PDFdrive, www.pdfdrive.com/boundaries-in-datinghow-healthy-choices-growe33475542.html. Ghafsari. “7 Tanda Kamu Menjalani Hubungan Yang Sehat Sama Pasanganmu.� IDN Times, IDN Times, 18 Feb. 2019, www.idntimes.com/life/relationship/ghafs ari/7-tanda-kamu-menjalani-hubunganyang-sehat-sama-pasanganmu-c1c2.

Biarkan anak Anda membantu Anda memutuskan bagaimana menghabiskan waktu ini. Anda bisa membaca buku, menyanyikan lagu, berjalan-jalan, bermain game - atau apa pun yang disukai anak Anda. Semakin banyak Anda dapat menghabiskan "waktu khusus" dengan anak Anda, semakin kuat hubungan Anda dengannya.

36


Jurnal Kesehatan | Volume 1 2019 | 33-37

Shabrina, Andisa. “Hubungan Yang Sehat Berikan 6 Manfaat Tak Terduga Ini, Lho!” Hello Sehat, Hello Sehat, 19 Nov. 2018, hellosehat.com/hidup-sehat/seksasmara/manfaat-hubungan-yang-sehat/. Leitch, Heather, and Monica. “Family.” California Teen Health | Teen Health Information, www.pamf.org/teen/abc/types/family.html. “Good Family Relationships: How to Build Them.” Raising Children Network: the Australian Parenting Website, CorporateName=Raising Children Network (RCN); Jurisdiction=Commonwealth of Australia; Sector=Non-Government, 1 May 2017, raisingchildren.net.au/grown-ups/familylife/routines-rituals-relationships/goodfamily-relationships.

37


Jurnal Kesehatan | Volume 1 Tahun 2019 | 38-42

Mekanisme Pertahanan Ego Manusia Namira Iriawan saraf asal Austria yang menemukan proses psikoanalisis. Freud melakukan studi terhadap fungsi dan perilaku psikologis dalam manusia pada tahun 1894. Penelitiannya menjadi fondasi ilmu pengetahuan psikologi yang mengajak para peneliti lainnya untuk mengembangkan dan mengeksplorasi fungsi dan perilaku psikologis manusia. Salah satu subjek penelitian yang Freud temukan adalah mekanisme pertahanan ego manusia. Apa itu mekanisme pertahanan ego manusia? Freud menyatakan bahwa manusia memiliki strategi psikologis yang dapat melindungi diri dari kecemasan. Kecemasan tersebut bisa timbul dari pikiran dan perasaan yang tidak dapat diterima oleh dirinya. Hal ini biasa disebabkan oleh keinginan manusia yang tidak terpenuhi. Dengan itu, sebuah reaksi yang berupa tindakan akan dilakukan oleh manusia secara tidak sadar. Reaksi itulah yang disebut dengan mekanisme pertahanan ego manusia. Penelitian itu dilanjutkan oleh putrinya, Anna Freud pada tahun 1936. Anna melakukan pengkajian terhadap bentuk-bentuk dan tipe pertahanan diri. Ia memuat hasil penelitiannya dalam buku berjudul The Ego and The Mechanism of Defense. Buku yang ia tulis tersebut menjelaskan pandangannya terhadap pengertian pertahanan ego manusia beserta penjelasan mengenai bentuk mekanisme pertahanan.

Homo Sapiens atau manusia dikenal sebagai spesies dengan tingkat daya pemikiran yang sangat tinggi. Kecerdasan dalam pola berpikir tersebut membentuk struktur kepribadian yang menjadi kunci utama dari perbedaan karakter dalam setiap manusia. Hal ini menimbulkan keberadaan ego dan harga diri, sebuah konsepsi individu terhadap dirinya. Pernahkah kalian menghadapi suatu tantangan yang menimbulkan rasa cemas, lalu menyelesaikannya dengan berpikir bahwa masalah itu merupakan hal yang tidak perlu dikhawatirkan? Kemungkinan besar orangorang akan menjawab iya, mereka pernah secara sadar dan tidak sadar menolak kesalahan atau kekurangan milik mereka. Hal ini merupakan reaksi normal karena setiap manusia memiliki bagian otak yang bertindak sebagai respons terhadap peristiwa-peristiwa yang dianggap tidak nyaman. Artikel ini akan membahas lebih dalam mengenai keajaiban sistem otak manusia dari perspektif yang berkaitan dengan ego. Konsep tersebut dikenal sebagai mekanisme pertahanan ego manusia, perkumpulan bentuk dan tipe reaksi otak untuk menjaga dan membela harga diri mereka. Pemahaman terhadap mekanisme pertahanan ego manusia pertama kali dijabarkan oleh Sigmund Freud, seorang ahli

38


Jurnal Kesehatan | Volume 1 Tahun 2019 | 38-42

Ada sepuluh bentuk pertahanan yang berdiri sebagai pokok mekanisme pertahanan ego manusia. Dimulai dari represi, penyangkalan (denial), proyeksi, introyeksi, formasi, regresi, fiksasi, mengkhayal, rasionalisasi, dan sublimasi. Represi adalah bentuk pertahanan di mana seorang individu melupakan masalah dan isi kesadaran diri terkait persoalan tersebut. Jenis ini sering kali digunakan oleh orangorang karena merupakan bentuk yang paling mudah untuk dilakukan yakni melupakan. Salah satu contoh penggunaan pertahanan represi adalah korban bencana alam yang kehilangan seluruh anggota keluarganya pada peristiwa tersebut. Secara tidak sadar, manusia akan menentukan untuk melupakan insiden traumatis itu dan meninggalkannya. Penyangkalan atau dikenal dengan istilah denial terjadi saat kita tidak ingin mengakui sebuah masalah. Hal ini membuat diri kita lebih sensitif jika ada pendapat dari luar yang meminta diri untuk menghadapi masalah tersebut. Bentuk pertahanan ini merupakan salah satu yang menggambarkan individu dengan tingkat ego yang tinggi karena mereka seringkali akan menolak untuk melakukan perubahan. Mengetahui bahaya dari merokok dan mengonsumsi minuman keras namun tetap melakukannya merupakan contoh penyangkalan. Orang-orang akan memberikan alasan bahwa dirinya masih kuat dan kelakuan mereka seharusnya dianggap santai sebab merupakan hal yang biasa. Ini adalah satu contoh dari sekian kasus yang menggunakan bentuk pertahanan penyangkalan sebagai mekanisme pertahanan ego diri mereka. Bentuk pertahanan yang ketiga ini sedikit berbeda dari dua bentuk pertahanan yang telah dibahas sebelumnya. Proyeksi merupakan aksi yang mengalamatkan masalah kepada orang lain. Individu akan menyalahkan tingkah laku orang lain untuk menutupi kesalahannya sendiri. Hal ini dapat dilihat jika seorang mengatakan bahwa teman bercandanya membuat nilainya jatuh sedangkan kejadian tersebut merupakan kesalahannya sendiri karena tidak fokus.

Gambar 1: Buku penelitian mekanisme pertahanan ego manusia katya Anna Freud publikasi tahun 1936 Sigmund dan Anna Freud menyetujui bahwa berbagai bentuk pertahanan diri ditunjukan dalam tingkah laku manusia. Mereka menyatakan bahwa ego merupakan asal-usul mekanisme pertahanan tersebut. Ego adalah pintu yang dapat menentukan apa yang masuk ke kesadaran dan apa yang tidak. Hal ini membangkitkan kecemasan agar mekanisme pertahanan dapat dijalankan. Ego juga menjamin kesatuan kepribadian karena mempengaruhi karakter individu. Oleh karena itu, penggunaan mekanisme pertahanan dalam keseharian manusia dapat berdampak kepada tingkah laku mereka. Faktor di balik mekanisme pertahanan diri yang akan menentukan kepribadian seseorang adalah jenis pertahanan diri yang digunakannya. Anna menyatakan bahwa ada beberapa bentuk pertahanan yang menyelesaikan masalah, namun juga ada bentuk pertahanan yang menunda masalah. Bentuk pertahanan memiliki perbedaan pada tujuan utama penggunaannya tetapi mereka memiliki satu persamaan yaitu untuk menyangkal kenyataan.

39


Jurnal Kesehatan | Volume 1 Tahun 2019 | 38-42

Introyeksi merupakan bentuk pertahanan yang berlawanan arah dengan bentuk pertahanan proyeksi. Introyeksi membiarkan pola pikir manusia untuk mengikuti orang lain, membenarkan diri jika orang lain juga mengalami kesalahan atau tantangan yang sama. Bentuk pertahanan introyeksi sangat mudah ditemukan, orangorang yang kerap mengatakan “Dia juga begitu� adalah individu yang kemungkinan besar sering kali menggunakan introyeksi sebagai sistem pertahanan ego pada dirinya. Salah satu contoh adalah tidak merasa khawatir saat mendapatkan nilai buruk karena ada teman yang mendapatkan nilai yang sama atau bahkan lebih rendah. Bentuk pertahanan ini dapat menghalangi diri untuk berkembang karena terbiasa melihat apa yang buruk dengan kualitas rendah dibanding apa yang baik dengan kualitas tinggi. Bentuk pertahanan yang berikut ini pasti pernah dilakukan oleh setiap orang, sebuah tindakan yang berlawanan dengan kenyataan, yakni berbohong untuk menutupi kesalahan diri. Formasi dapat diaplikasikan jika kita berbohong kepada orang lain seperti menyembunyikan kebencian dengan berpurapura menyukainya atau menyatakan bahwa suatu kesalahan bukanlah salahnya. Formasi merupakan bentuk pertahanan yang amat sangat mudah untuk dilakukan. Namun, bentuk pertahanan ini dapat menimbulkan kepribadian yang negatif; yakni menjadikan individu tersebut seorang pembohong. Bagaimana jika ada individu yang tidak memiliki reaksi terhadap kecemasan? Itulah yang disebut dengan bentuk pertahanan fiksasi. Fiksasi merupakan tindakan yang tetap, mereka tidak ingin melawan dan menghadapi sebuah masalah dan membiarkannya begitu saja. Orang-orang yang memiliki fiksasi sebagai mekanisme pertahanan akan menjadi orang yang penakut. Mereka tidak berani mengambil langkah dan tahap selanjutnya dimana menghambat perkembangan diri. Hal negatif mengenai bentuk pertahanan ini adalah bahwa fiksasi dapat menambahkan tingkat kecemasan dalam individu yang membawanya ke kondisi depresi.

Fiksasi biasa membawa individu untuk berkhayal. Berkhayal sendiri adalah salah satu bentuk pertahanan. Anna menyatakan bahwa manusia sering melarikan diri dari kenyataan ke dalam pikirin dan imajinasi dirinya. Anna juga menemukan bahwa bentuk pertahanan diri dengan cara berkhayal sering kali dilakukan oleh anak kecil. Pernyataan ini didapatkan dari pengalamannya sebagai guru dan psikoanalis anak yang menjadi korban perang dan mengalami pascatrauma. Ia melihat bahwa anak-anak tersebut terbiasa berimajinasi pada hari-hari yang suram. Regresi merupakan bentuk pertahanan keempat di mana seorang individu secara tidak sadar kembali ke ke fase perkembangan yang terdahulu. Kita kembali lagi bergantung kepada hal yang dapat menenangkan keberadaan menekankan. Misalnya, kita menghadapi suatu masalah yang membuat kita cemas, bentuk pertahanan regresi akan membuat diri kita tenang dengan kembali mengedot, berbincang dengan boneka, dan lainnya. Hal-hal yang dapat menenangkan kita saat kita kecil atau pada jangka waktu sebelumnya. Rasionalisasi merupakan bentuk pertahanan yang biasa digunakan oleh orangorang dengan akal dewasa. Bentuk pertahanan ini berbentuk tindakan yang menciptakan sebuah alasan yang baik dan masuk akal untuk membenarkan kesalahannya. Hal ini membuat kesadaran diri terhadap masalah tersebut menjadi tidak begitu mengecewakan. Mereka dapat menyelesaikan masalah secara rasional. Ada juga pertahanan ego yang dapat kita lihat secara fisik yakni sublimasi. Sublimasi mengalamatkan kecemasan dan amarah dalam diri kepada objek lainnya. Agresi seorang individu akan dikeluarkan secara baik seperti mengarahkan emosi kepada sesuatu yang konstruktif seperti memasak, belajar, dan sebagainya. Bentuk pertahanan ini merupakan sebuah kesempatan untuk mengembangkan diri bukan hanya secara psikologis, tetapi juga dalam keterampilan diri. Displacement juga merupakan pertahanan ego yang dapat dilihat secara fisik, namun bedanya dengan sublimasi adalah kecemasan dan amarah tersebut dikeluarkan

40


Jurnal Kesehatan | Volume 1 Tahun 2019 | 38-42

secara agresif seperti menendang sebuah objek, membanting pintu, serta menjerit kepada diri sendiri. Bentuk-bentuk pertahanan yang telah dijabarkan tersebut memiliki dua hasil akhir, tindakan yang dilakukan akan menyelesaikan masalah atau menundanya. Oleh karena itu, peran otak dalam menentukan mekanisme pertahanan apa yang akan menjadi respons terhadap sebuah peristiwa merupakan hal yang penting untuk diwaspadai. Meskipun mekanisme ini terjadi secara tidak sadar, seorang individu dapat menentukan pergantian penggunaan pertahanan ego tersebut dengan melakukan refleksi secara keseluruhan atas aksi yang ia ambil saat menghadapi sebuah rintangan. Secara tidak langsung, mekanisme pertahanan diri ini merupakan bukti bahwa manusia dapat mengubah fungsi otak mereka, walaupun secara tidak sadar. Kita dapat memilih untuk menolak dan menghilangkan ingatan dan perasaan yang tidak enak. Hal ini mengindikasikan bahwa kekuatan mental memang mempunyai dampak fisiologis dan mampu mempengaruhi pola perilaku manusia. Sama halnya seperti penyakit pada umumnya, penyakit mental dan pertahanan emosi juga mempunyai peranan yang sangat signifikan dalam kehidupan manusia. Anehnya, kita tidak bisa mengukur kapasitas mental dan emosional dan menggeneralisasikannya untuk semua individu. Kapasitas emosional berbeda-beda berarti kita tidak bisa menyamaratakan semua orang. Alhasil, mekanisme pertahanan yang muncul juga berbeda. Walau hal ini menimbulkan adanya prasangka buruk terhadap orang-orang yang menunjukkan mekanisme pertahanan dengan cara yang lebih drastis, ini juga menunjukkan sisi kerentanan manusia. Kita semua adalah manusia yang mampu merasakan senang dan sedih, lantas mengapa kita coba menyembunyikannya atau mempermalukan orang yang menunjukkannya? Jikalau dilihat dari perspektif emosional, mekanisme pertahanan diri inilah yang berupa “tameng” sebelum lepasnya amarah atau kesedihan yang luar biasa. Hal ini

merupakan mekanisme diri kita menghadapi perasaan yang tidak enak, alhasil melindungi perasaan kita sendiri dan membungkam emosi asli yang ingin kita tunjukkan. Mekanisme pertahan diri sama seperti sebatang rokok. Rokok bagi penggunanya merupakan sebatang kertas yang dapat menyelesaikan dan melambatkan masalah. Merokok pun dapat menjadi kebudayaan yang dapat diadaptasi di bawah alam sadar. Jika para perokok aktif mengalami hari yang mengesalkan maka mereka langsung menghisap sebatang rokok tersebut, masalah apapun yang mereka hadapi terbiasa diselesaikan dengan merokok. Padahal dalam kenyataannya, merokok hanya menghilangkan suatu kecemasan pada saat itu, tetapi masalah yang menghasilkan dirinya cemas akan terus ada jika kita tidak melaksanakan sesuatu. Jika diaplikasikan dalam konsep merokok, jika kita terus merokok maka kesehatan tubuh kita akan terancam.

DAFTAR PUSTAKA Bertens, Kees. Psikoanalisis Sigmund Freud. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2001. Grohol, John. “15 Common Defense Mechanisms.” Psych Central. 8 Oktober 2018. https://psychcentral.com/lib/15-commondefense-mechanisms/. Diakses tanggal 12 Maret 2019. Lumongga, Namora. Memahami Dasar-Dasar Konseling. Jakarta: Kencana Prenada media Group, 2011. Mcleod, Saul. “Defense Mechanisms.” Simply Psychology. 2017. https://www.simplypsychology.org/defensemechanisms.html. Diakses tanggal 12 Maret 2019. Muqoddas, Muhammad Fahmi. 1996. Konsep Ego Manusia: Sebuah Dialektika Pemikiran tentang Filsafat Manusia. Jurnal Filsafat UGM Yogyakarta.

41


Jurnal Kesehatan | Volume 1 Tahun 2019 | 38-42

Ni’mah, Aisyah. Skripsi: “Mekanisme Pertahanan Ego Fukushima Akira dalam Film Dare Mo Shiranai.” (Semarang: Universitas Diponegoro. 2017). Winarto, Andreas Tri. Skripsi: “Studi Kasus Mekanisme Pertahanan Diri Remaja Ketika Menghadapi Masalah Perceraian Orangtua.” (Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. 2008).

42


Jurnal Kesehatan | Volume 1 2019 | 43-46

Yakin Kamu Normal? Saffana Alaydrus Tahukah kamu salah satu gangguan yang paling sering diungkit dalam pembicaraan psikologi bernama personality disorder atau gangguan kepribadian? Itulah yang akan dibahas dalam artikel ini. Gangguan kepribadian adalah istilah umum untuk suatu jenis penyakit mental di mana cara berpikir, memahami situasi, dan berhubungan dengan orang lain tidak berfungsi. Gangguan kepribadian dalam diri seseorang juga bisa menyebabkan masalah dalam lingkungan sosial. Tidak jarang hubungan antara penderita gangguan kepribadian dengan orang lain di lingkungan rumah, sekolah, bisnis, atau pekerjaan menjadi terbatas.

Penyebab dari kasus ini umumnya dimulai pada usia remaja dan saat memasuki usia dewasa. Yang pertama bisa dilihat dari faktor genetika. Salah satu buktinya berasal dari penelitian gangguan psikiatrik pada 15.000 pasangan kembar di Amerika Serikat. Di antara kembar monozigotik, angka

kesesuaian untuk gangguan kepribadian adalah beberapa kali lebih tinggi dibandingkan kembar dizigotik. Yang kedua bisa dilihat dari faktor temperamental. Faktor ini diidentifikasi pada masa kanak-kanak mungkin berhubungan dengan gangguan kepribadian pada masa dewasa. Yang ketiga adalah faktor biologis, bisa saja dari hormon, neurotransmitter dan elektrofisiologi. Keempat adalah faktor psikoanalitik, karena sifat kepribadian bisa berhubungan dengan fiksasi pada adalah satu stadium perkembangan psikoseksual. Tidak ada yang lebih menyebalkan dari rasa sedih yang tiba-tiba muncul tanpa sebab. Karena meskipun perasaan sedih merupakan hal yang wajar dalam kehidupan. Namun, hal tersebut dapat menjadi masalah jika perasaan sedih yang dirasakan justru menghambat kita untuk beraktivitas seharihari. Menurut National Institute of Mental Health, diperkirakan 7% orang dewasa akan merasakan sedih atau blue feeling yang bisa menjadi salah satu tanda depresi klinis atau adanya gangguan kepribadian. Tanda-tanda penderita gangguan kepribadian bisa dilihat dari sebetapa mereka tidak percaya diri, cemas berlebihan, bersikap paranoid, suka menyendiri, kaku, cenderung menjadi pusat perhatian, dan tampak kesalnya. Jika anda merasa tidak bisa seperti sifat-sifat tersebut yang telah dijelaskan, maka anda aman. Jika iya, maka anda harus waspada terhadap kondisi ini. Gangguan kepribadian digolongkan menjadi tiga kelompok dalam DSM-IV-TR. Yang pertama adalah para kelompok A yang berisi orang43


Jurnal Kesehatan | Volume 1 2019 | 43-46

orang yang eksentrik. Gangguan kepribadiannya termasuk paranoid, skizoid dan skizotipal. Skizotipal berarti jenis kepribadian yang membuat mereka terlihat cemas atau tidak nyaman dalam situasi sosial, cara berbicara mereka pun tidak wajar, penderita juga kerap berkhayal. Jika skizoid, ciri utama penderita ini adalah sifat yang dingin. Mereka sukar menikmati momen apa pun, tidak bergeming saat dikritik atau dipuji, dan tidak tertarik menjalin hubungan pertemanan dengan siapapun, bahkan tidak lawan jenis. Mereka suka menyendiri dan menghindari interaksi sosial. Lalu mereka paranoid, ciri utamanya yaitu kecurigaan dan ketidakpercayaan terhadap orang lain secara berlebihan, termasuk pasangan mereka. Mereka selalu takut akan dimanipulasi orang dan dirugikan. Golongan kedua merupakan kelompok B yang memiliki ciri-ciri pola pikir dan perilaku yang tidak bisa diprediksi, serta emosi yang berlebihan dan dramatis. Jenisjenis gangguan yang terdiri dari kelompok ini adalah borderline, antisosial, narsistik, dan histrionik. Mereka yang borderline biasanya memiliki emosi yang tidak stabil dan memiliki dorongan untuk menyakiti diri sendiri. Penderita jenis ini merasa tidak dianggap baik dalam lingkungan keluarga maupun di masyarakat, itulah yang membuat mereka sulit untuk berinteraksi dengan orang lain dan mereka menjadi antisosial. Mereka mengabaikan norma sosial yang berlaku dan tidak memiliki perasaan simpati terhadap orang lain. Penderita cenderung menyalahkan orang lain atas masalah yang terjadi padanya. Mereka suka mengintimidasi orang lain dan tidak menyesali perbuatan mereka. Bisa dilihat bahwa mereka tidak mampu mempertahankan hubungan dan mengendalikan amarah. Mereka juga yakin bahwa diri mereka lebih istimewa dibandingkan orang lain. Mereka cenderung arogan dan terus-menerus mengharapkan pujian dari orang lain. Namun, mereka

biasanya juga terlalu mencemaskan penampilan, cenderung dramatis dalam berbicara dan selalu mencari perhatian. Yang ketiga merupakan kelompok C, terdiri dari dependen, menghindar, dan obsesif kompulsif. Penderita kondisi ini akan bergantung pada orang lain dalam hal apapun. Mereka tidak bisa hidup mandiri dan selalu diliputi rasa takut akan ditinggalkan orang lain. Mereka juga sering menghindari kontak sosial, terutama dalam kegiatan baru yang melibatkan orang asing. Tidak sama seperti gangguan kepribadian skizoid, penghindaran ini dilakukan.

Salah satu kasus gangguan kepribadian yaitu mengenai seorang pria bernama Mujianto yang tersangka pembunuhan di Nganjuk, Jawa Timur, diduga memiliki kecenderungan antisosial dan psikopat. Sebagai seorang psikopat, Mujianto dinilai tidak mempunyai rasa empati. Dalam teori psikologi, seorang yang masuk dalam kategori psikopat cenderung tidak mengikuti aturan yang ada dan memiliki egosentris yang sangat tinggi, bisa dibilang pasti ada yang salah dari masa kecilnya sehingga aturan itu tidak dipahami secara baik. Sifat egosentris ini membuat dirinya sering merasa terganggu dengan kondisi yang tidak cocok dengan dirinya, termasuk dengan rasa cemburu yang besar. Mujianto dalam pengakuannya ke polisi telah meracuni 15 orang, namun baru terungkap 6 orang. Kasus ini terungkap setelah dua korban selamat, Muhammad Fais (28) dan Sumartono (47), melapor ke polisi. Pelaku dibekuk di rumah J, Desa Sonopatik, Kecamatan Berbek, Kabupaten Nganjuk.

44


Jurnal Kesehatan | Volume 1 2019 | 43-46

Ada juga kasus gangguan kepribadian di tahun 2017, dimana pelapor putra bungsu Presiden Republik Indonesia Kaesang, Pangarep, Muhammad Hidayat Simanjuntak, tercatat telah membuat sebanyak 60 laporan polisi sepanjang 2017. Jika dilihat dari sisi psikologi, jumlah laporan tersebut sudah melampaui batas. Ada banyak kebutuhan mental yang tidak tersalurkan dari si pelaku yang diduga mengarah kepada gangguan kepribadian hingga mental seseorang. Maka secara psikologi, gangguan ini harus diteliti lebih lanjut sebelum seseorang dianggap memiliki gangguan kejiwaan. Dalam hal ini, pihak kepolisian harus melakukan pengecekan realita secara komprehensif, dari sisi kejujuran maupun kesehatan jiwanya. Gangguan kepribadian dapat berdampak pada isolasi sosial jika individu tidak segera mencari pengobatan. Kehilangan sahabat-sahabat terdekat yang disebabkan ketidakmampuan untuk menjalani hubungan yang sehat, rasa malu yang disebabkan putusnya hubungan dengan masyarakat. Mereka bisa menumbuhkan ketergantungan pada alkohol dan obat-obatan, depresi, kecemasan, gangguan makan, dan perilaku berbahaya yang dapat merusak diri sendiri, kekerasan bahkan bisa bunuh diri. Penderita gangguan kepribadian berpotensi melakukan tindakan berbahaya, tanpa perhitungan seperti terlibat pada seks bebas berisiko atau terlibat dalam perjudian. Pengidap gangguan kepribadian dependen berisiko mengalami pelecehan seksual, emosional atau kekerasan fisik karena individu ini hanya mengutamakan pada pertahanan hubungan semata. Gangguan kepribadian bisa dibilang mirip dengan air dan minyak, karena mereka tidak bisa menyatu walau dipaksakan. Bayangkan orang-orang tersebut yang menderita gangguan kepribadian sebagai air, dan orang-orang normal lainnya sebagai minyak. Jika minyak dicampurkan kedalam

air, mereka tidak akan menyatu walau dipaksa berkali-kali, sama kasusnya dengan penderita gangguan kepribadian. Mereka lebih senang di dunianya sendiri, karena jika mereka sudah terhubung di dalam dunia orang lain, mereka langsung menunjukkan rasa takutnya, marahnya, keinginan yang banyak, dan bisa bertindak kasar jika sudah parah. Minyak memiliki sifat non-polar, yang berarti memiliki pasangan elektron bebas, orang-orang normal bisa dibilang lebih fleksibel dan supel jika mereka harus berbaur dengan orang lain. Sehingga, jika air mereka memiliki sifat polar yang berarti senyawa yang terbentuk akibat adanya suatu ikatan antar elektron pada unsurnya. Hal ini terjadi karena unsur yang berikatan tersebut mempunyai nilai keelektronegatifitas yang berbeda. Penderitapenderita gangguan kepribadian merupakan jenis orang yang berbeda, karena cara berpikirnya dan cara mereka memandang situasi sangat jauh berbeda dibandingkan orang normal. Cara utama dalam menangani gangguan kepribadian adalah melalui terapi psikologis atau kejiwaan di bawah bimbingan psikiater. Terapi ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pasien dalam mengendalikan emosi serta pikirannya secara lebih baik. Umumnya, terapi ini bisa dilakukan selama enam bulan, namun durasinya bisa lebih panjang jika kondisi penderitanya cukup parah. Ada tiga jenis terapi psikologis yaitu terapi perilaku kognitif, terapi psikodinamik, dan terapi interpersonal. Terapi perilaku kognitif atau yang dikenal sebagai Cognitive Behavioral Therapy (CBT) merupakan salah satu terapi yang digunakan untuk mengatasi masalah kesehatan terutama pada mental dalam jangkauan yang lebih luas. Teori ini berfokus pada pasien agar dapat melihat dirinya sendiri dari sudut pandang yang berbeda dibandingkan sebelumnya. Terapi psikodinamik bertujuan untuk mengeksplorasi dan membenahi segala bentuk penyimpangan pasien yang telah ada sejak masa kanak-kanak. Kondisi semacam ini terbentuk akibat pengalaman-pengalaman negatif yang dialami pasien di masa lalu. Yang terakhir merupakan terapi interpersonal. Terapi ini didasarkan kepada teori bahwa kesehatan mental seseorang sangat dipengaruhi oleh interaksi mereka 45


Jurnal Kesehatan | Volume 1 2019 | 43-46

dengan orang lain. Artinya jika interaksi tersebut bermasalah, maka gejala-gejala gangguan kepribadian bisa terbentuk. Karena itulah terapi ini bertujuan untuk membenahi segala masalah yang terjadi dalam interaksi sosial pasien. Gangguan kepribadian adalah istilah umum untuk suatu jenis penyakit mental dimana cara berpikir, memahami situasi, dan berhubungan dengan orang lain tidak berfungsi. Penderita gangguan penyakit ini mempunyai karakteristik perilaku yang kaku sulit menyesuaikan diri sehingga orang lain seperti bersikap impulsif, lekas marah, banyak permintaan, ketakutan, permusuhan, manipulatif, atau bahkan bertindak kasar. Gangguan psikologis seperti ini dapat mempengaruhi pekerjaan seseorang, keluarga, dan kehidupan sosial seseorang. Mereka yang memiliki gangguan kepribadian memiliki beberapa fitur yang berbeda termasuk gangguan psikologis dalam diri: kemampuan untuk memiliki hubungan interpersonal yang sukses, kesesuaian dari jangkauan emosi, cara memahami diri mereka sendiri, orang lain, dan dunia, dan kesulitan memiliki kontrol impuls yang tepat. Gangguan ini dapat menciptakan suatu pola perilaku untuk meresap dan pengalaman batin yang sangat berbeda dari norma-norma budaya dan individu yang ada di dalam masyarakat, yang terkadang berupa penyimpangan perilaku yang muncul secara dramatis tanpa disadari. Oleh karena itu, mereka yang memiliki gangguan kepribadian sering mengalami konflik dengan dirinya sendiri secara pribadi maupun dengan orang lain. Namun dari segala bentuk gangguan kepribadian tersebut telah dilakukan beberapa terapi bagi penanganan penderita gangguan ini, sehingga seiring berjalannya waktu, perilaku tersebut dapat diminimalisir.

Menurut saya penyakit ini kurang mendapatkan perhatian dari masyarakat dan pemerintah, oleh karena itu kita sebagai seseorang yang mengetahui dan mengerti mengenai masalah atau penyakit ini, sudah menjadi tugas untuk kita menyebarkan informasi mengenai penyakit gangguan kepribadian atau lebih dikenal sebagai personality disorder dan mengajukan solusi untuk masyarakat untuk menangani penyakit ini.

DAFTAR PUSTAKA “Gangguan Kepribadian”, 3 Oktober 2017, www.alodokter.com, Heria, Erlina Sugi. Skripsi: “Gangguan Kepribadian”. Bandung: Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial, 2012. “Jenis-jenis Gangguan kepribadian”, www.doktersehat.com, (https://doktersehat.com/jenis-jenis-gangguankepribadian/), diakses 11 Februari 2019. Noerazis, Dian. Skripsi: “Psikologi Abnormal Gangguan Kepribadian, Surabaya: Universitas Airlangga, 2013. Semium, Yustinus. Kesehatan Mental 2. KANISIUS, 2001. Supratiknya, A. Mengenal Perilaku Abnormal. KANISIUS, 2001. (https://www.alodokter.com/gangguankepribadian), diakses 11 Februari 2019.

46


Jurnal Kesehatan | Volume 1 2019 | 47-50

Hubungan Keluarga Terhadap Perkembangan Karakter Anak Shaumozza Desra Hendrarso Hubungan

keluarga

yang

merupakan kelompok orang dalam masyarakat yang secara tradisional terdiri dari dua orang tua dan anaknya. Meskipun itulah yang, secara tradisional, dianggap sebagai keluarga, sebetulnya sebuah keluarga ada dalam berbagai bentuk dan ukuran.

sehat

merupakan hal yang sangat penting bagi perkembangan dan kebahagian seorang anak pada masa tumbuh maupun saat mereka sudah dewasa. Dinamika sebuah hubungan keluarga bisa berdampak terhadap hubungan masa depan seorang anak, maka itu mereka sangat hubungan keluarga yang baik sehingga dia merasa bahwa dia disayangi dan berada di lingkungan rumah yang aman dan pantas. Hal ini sangat penting bagi perkembangan karakter anak karena bisa mempengaruhinya dalam berbagai aspek, seperti kesehatan mental, perilaku, dan juga hubungannya dengan orang lain. Pengertian dari kata keluarga bisa dijelaskan dengan berbagai cara. Akan tetapi, dalam hubungan dengan artikel ini, keluarga 47


Jurnal Kesehatan | Volume 1 2019 | 47-50

(sumber:http://www.polkacafe.com/storyt elling-as-a-tool-for-learning-1561.html)

tersebut. Terkadang, jika hubungan keluarga sangat buruk, seorang anak akan secara tidak sadar menempatkan orang lain sebagai sosok orang tuanya. Orang ini mungkin lebih tua, tetapi hal inti yang membuat seorang anak melihatnya sebagai sosok orang tua adalah kemampuannya untuk memenuhi kebutuhannya yang tidak dapat dipenuhi oleh orang tua kandungnya. Hubungan keluarga yang sehat juga mendorong sesama untuk memiliki emosi dan perasaan. Hubungan keluarga yang membatasi kasih sayang, emosi, dan perasaan cenderung berdampak buruk kepada kesehatan mental seorang anak. Pembatasan ini membuat anakanak yang mudah dipengaruhi dan masih dalam proses membentuk kebiasaan untuk membiasakan diri tidak mengakui bahwa perasaan mereka penting dan layak dibicarakan. Ini dapat mempengaruhi anak tersebut dalam jangka panjang. Kebiasaan mereka untuk tidak menganggap emosi dan perasaan mereka akan mengikuti mereka sampai dewasa, dan mulai mempengaruhi hubungan mereka dengan orang lain secara negatif. Contohnya, jika anak dalam sebuah keluarga sedang merasa sedih dan mulai menangis, lalu orang tuanya marah dan menyatakan bahwa dia tidak boleh merasa sedih dan menangis, anak itu akan merasa bahwa mempunyai perasaan merupakan hal yang buruk. Lama-lama, anak ini akan terbiasa berpikir seperti itu sampai dewasa. Kebiasaan ini dapat merusak hubungannya dengan orang lain seperti teman atau pacar. Hal terpenting yang terjadi dalam hubungan keluarga sehat merupakan kemampuan seseorang untuk memperbaiki atau menyelesaikan segala kerusakan dan masalah yang terjadi. Seberapa buruk suatu masalah, atau seberapa sering masalah itu terjadi dalam hubungan keluarga bukanlah yang menentukan apakah mereka memiliki hubungan yang sehat atau tidak. Problem solving skills merupakan kemampuan penting yang seorang anak pertama kali pelajari dalam hubungan keluarga mereka. Cara mereka menyelesaikan suatu masalah sangat dipengaruhi

Sebuah keluarga mempunyai banyak fungsi dan peran penting bagi seorang anak. Pertama adalah fungsi pelindung, dimana keluarga mempunyai peran untuk menjaga anak supaya tetap aman dalam lingkungan rumah yang baik. Kedua adalah fungsi pendidikan karena orangtua merupakan guru pertama seorang anak. Setiap nilai dan moral yang seorang anak yang pelajari saat kecil merupakan dari orangtuanya. Dalam fungsi pendidikan, mereka juga berperan dalam pembentukan agama dan tuhan di mata seorang anak, yang akan menambah pelajaran nilai dan moral. Keluarga juga mempunyai fungsi sosialisasi karena orangtua adalah orang pertama yang seorang anak akan kenal, dan mereka juga orang yang mendorong anak untuk masuk sebuah komunitas dalam masyarakat untuk memperluas sosialisasi mereka. Dan terakhir, mereka juga mempunyai fungsi penetapan dan pemeliharaan, yang berarti bahwa mereka membuat seorang anak merasa bahwa dia mempunyai perasaan memiliki dalam keluarganya, karena dia layak dan pantas untuk menjadi bagian dari keluarganya. Semua fungsi ini sangat penting untuk membangun sebuah hubungan keluarga yang sehat untuk seorang anak, demi perkembangan dan kebahagiaannya. Sebuah hubungan keluarga yang sehat mempunyai berbagai karakteristik. Hubungan keluarga yang sehat terdiri dari anggota keluarga yang dapat memenuhi kebutuhan masing-masing sehingga seluruh anggota keluarga merasa hubungan emosional yang menghasilkan hubungan keluarga yang penuh kasih dan cinta. Contohnya, jika ada anggota keluarga yang sedang mengalami kesulitan, maka dia akan dibantu oleh keluarganya sehingga dia merasa bahwa dia mempunyai hubungan yang baik dengan keluarganya. Jika ada anak yang berada dalam keluarga yang tidak memenuhi kebutuhan masing-masing, anak itu akan mulai mencari orang lain yang dapat memenuhi kebutuhan 48


Jurnal Kesehatan | Volume 1 2019 | 47-50

oleh bagaimana orang tua mereka melakukannya. Jika orangtua seorang anak menyelesaikan masalah dengan cara tidak membicarakannya dan berharap bahwa masalah tersebut akan dilupakan tanpa memberi solusi yang baik, maka anak tersebut akan hanya mengetahui cara tersebut untuk memecahkan masalah apa pun yang terjadi dalam hidupnya. Akan tetapi, jika orang tua seorang anak menyelesaikan masalah dengan cara membicarakannya dengan orang lain sehingga menemukan solusi yang baik, maka anak tersebut akan menggunakan cara tersebut untuk menyelesaikan masalah yang akan dia alami dalam hidupnya Orangtua, atau tokoh orang tua dalam kehidupan seorang anak, mempunyai tanggung jawab untuk mendidik anaknya tentang hal-hal yang tidak dipelajari di sekolah. Mereka merupakan pendidik pertama dan utama dalam kehidupan seorang anak. Cara mereka membesarkan seorang anak dapat mendidiknya tentang peristiwa hidup. Hal ini merupakan alasan

lunarbaboon/?utm_source=google&utm_medium =organic&utm_campaign=organic) mengapa banyak hal yang dilakukan seorang anak sangat dipengaruhi oleh orang tuanya. Mereka secara tidak langsung mempengaruhi perilaku anaknya melewati perilaku mereka sendiri. Ini satu hal yang mungkin secara tidak disadari, dapat mempengaruhi anaknya. Jika orangtua seorang anak mempunyai banyak kebiasaan, atau kebiasaan yang positif, maka demikian pula sang anak. Namun, jika orangtua seorang anak mempunyai banyak kebiasaan yang negatif, anak tersebut pun juga akan mengambil kebiasaan negatif itu. Untuk lebih mengertikan dampak hubungan keluarga terhadap seorang anak, kita akan melihat sebuah kasus. Dalam sebuah keluarga, ada anak bernama G. Dia tidak dekat dengan ibunya, tetap sangat bergantung kepada ayahnya. Sering kali G dimanjain oleh ayahnya; disuapin, diantar dan dijemput, dimandiin, dan lain sebagainya. Setiap hari saat Ayah pulang dari kerja, dia langsung mencari G dan akan marahmarah jika G tidak ada. Karena itu, G selalu bermain dengan ayahnya. G juga tidak dibolehkan untuk main keluar rumah, jadi dia tidak banyak bersosialisasi di luar rumah. Karena hubungan G dengan ayahnya, dia saat besar tetap manja dan mempunyai kesulitan untuk bersosialisasi dengan orang baru. Ini karena G terbiasa dimanja oleh ayahnya, sehingga dia belum tahu cara menjadi mandiri dan melakukan segala hal sendiri. Dia juga mempunyai kesulitan untuk bersosialisasi dengan orang baru karena saat kecil dia jarang sekali melakukannya, karena itu dia tidak terbiasa untuk berbicara dengan orang lain maupun orang yang dia belum kenal. Hal ini yang akan membuat masa dewasa G lebih susah karena dia belum tahu cara menjalani hidup secara mandiri lalu susah bersosialisasi sehingga tidak bisa berkomunikasi dan bekerja sama dengan orang lain. Hubungan keluarga ini bisa dianggap tidak sehat. Untuk membangun hubungan keluarga yang sehat, ada berbagai hal yang harus

(sumber: https://www.boredpanda.com/parentingfamily-life-comics-

49


Jurnal Kesehatan | Volume 1 2019 | 47-50

dipertimbangkan. Hal-hal yang orang tua dapat lakukan untuk membangun hubungan keluarga yang sehat adalah untuk memberikan contoh positif dengan cara bersikap yang baik terhadap orang lain, berikan batasan yang jelas dan konsisten sehingga sang anak akan mengetahui apa yang baik dan apa yang buruk, pelajari lebih dalam tentang perkembangan anak untuk mengetahui perilaku benar yang tepat untuk anaknya, coba bersikap tenang di depan anakanak jika dalam situasi yang menantang, menggunakan waktu bersama anak untuk berbicara dengannya, memberi mereka ruang untuk menjadi mandiri saat mereka bertambah usia, dan memuji mereka jika melakukan hal yang baik. Hal-hal yang baru saja disebutkan merupakan beberapa cara umum untuk membangun hubungan keluarga yang sehat. Akan tetapi, untuk sepenuhnya membangun hubungan keluarga yang sehat, harus dipahami terlebih dahulu apa yang keluarga tersebut butuhkan, karena semua dinamika keluarga berbeda. Metode yang mungkin sukses membangun hubungan sehat dalam suatu keluarga mungkin tidak sukses saat diterapkan dalam keluarga lain. Yang penting adalah untuk mencari tahu apa yang cocok untuk keluarganya.

DAFTAR PUSTAKA Didno. “Membangun Keluarga Indonesia Yang Sehat, Bahagia, dan Sejahtera.”, 16 Juli 2018, kompasiana.com. Hendel, Amy, The 4 Habits of Healthy Families. Dallas, TX: Benbella Books. 2010. Maulding, Jennifer. Skripsi: “Associations Between Family Relationships and Self Concept”, Sacramento: California State University, 2012. Park, Dr. Elizabeth. “Building Strong Family Relationships”, 2012, extension.udel.edu. Simanjuntak, Julianto. Membangun Kesehatan Mental Keluarga dan Masa Depan Anak. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. 2008. Yuliani, Niken. Skripsi: “Strategi Membina Keluarga Bahagia”, Yogyakarta: Universitas Islam Negeri Sunan, 2014.

50


Jurnal Kesehatan | Volume 1 2019 | 51-55

Gangguan Mental Song Hyun Seob Semua orang mengenal setidaknya satu orang yang telah didiagnosis dengan satu atau lebih gangguan mental yang sangat umum terjadi pada anak-anak, remaja dan orang dewasa. Di Indonesia, gangguan mental masih merupakan salah satu isu yang dikesampingkan. Padahal, secara jumlah, penderita gangguan mental terus meningkat. Gangguan mental adalah pola mental, perilaku atau anomali yang menyebabkan penderitaan atau gangguan kemampuan untuk berfungsi dalam kehidupan sehari-hari. Pola atau anomali ini tidak bersifat normatif perkembangan atau sosial; kombinasi dari bagaimana seseorang berpikir, berperilaku, merasa dan merasakan. Seringkali gangguan mental memiliki berhubungan dengan fungsi otak tertentu, atau di tempat lain dalam sistem saraf. Skizofrenia dalam bentuk gangguan mental; adalah gangguan mental dalam jangka panjang. Gangguan ini menyebabkan penderitanya mengalami halusinasi, delusi, waham, dan perubahan perilaku. Berdasarkan World Health Organization, mereka diperkirakan lebih dari 21 juta orang di dunia mempunyai masalah skizofrenia. Pasien skizofrenia juga berisiko 2 sampai 3 kali lebih tinggi mengalami kematian dalam usia yang sangat muda. Ciri dan gejala yang bisa ditemukan adalah. Halusinasi, orang yang terkena skizofrenia paranoid sering mendengar, melihat, mencium, atau merasakan hal-hal yang tidak nyata. Delusi, orang juga mungkin memiliki keyakinan kuat akan suatu hal yang salah. Pikiran kacau dan ucapan membingungkan, sering mendapat kesulitan untuk mengatur pikiran mereka. Mereka mungkin tidak memahami apa yang Anda bicarakan saat Anda mengajaknya berbicara.

Gerakan berbeda, Seringkali melakukan gerakan yang sama berulang kali. Meski begitu, terkadang mereka dapat juga diam dalam waktu yang spesifik.

Gambar 1. Statistis penyakit jiwa 2011 di dunia dari WHO

Sampai saat ini para ahli belum mengetahui apa yang menyebabkan Skizofrenia, tetapi para peneliti mendapat beberapa hipotesis, yaitu, bahwa senyawa kimia, kadar serotonin dan dopamin di dalam otak yang tidak seimbang lah yang menyebabkan penyakit ini. Perbedaan struktur otak, di mana otak menunjukkan perbedaan dalam struktur otak dan sistem saraf pusat orang dengan penyakit ini, serta genetik yang diwariskan di dalam keluarga juga beberapa faktor penyebab skizofrenia. Faktor lain penyebab skizofrenia atau gangguan mental merupakan orang-orang yang dilahirkan dengan kelainan pada otak, yang memiliki anggota keluarga atau keluarga dengan penyakit mental, kondisi kronis, pekerjaan yang memicu stres, memiliki masalah di masa kecil atau masalah gaya hidup, mengalami kegagalan dalam hidup, serta orang yang menyalahgunakan alkohol dan orang yang pernah mengalami penyakit mental sebelumnya. Sebelum orang-orang

51


Jurnal Kesehatan | Volume 1 2019 | 51-55

mengetahui apakah mereka mempunyai penyakit mental, mereka bisa tahu dalam berteriak atau berkelahi dengan keluarga dan teman-teman, mengalami perubahan suasana hati drastis, menyalami rasa sakit dan nyeri, makan atau tidur terlalu banyak atau terlalu sedikit, menarik diri dari orang-orang dan kegiatan sehari-hari, tidak mampu melakukan tugas sehari-hari, perubahan drastis dalam kebiasaan makan dan perubahan gairah seks. Data Riskesdas 2013 menunjukkan prevalensi gangguan mental emosional yang ditunjukkan dengan gejala-gejala depresi dan kecemasan untuk usia 15 tahun ke atas mencapai sekitar 14 juta orang atau 6% dari jumlah penduduk Indonesia. Sedangkan prevalensi gangguan jiwa berat dan juga ia melaporkan bahwa wilayah Aceh dan Yogyakarta memiliki tingkat prevalensi gangguan jiwa berat yang tertinggi di antara provinsi lainnya. Kedua wilayah itu samasama memiliki skor prevalensi sekitar 2.7%. Menurut ujar Direktur Napza Kementerian Kesehatan, dr Fidiansjah, estimasi dampak kumulatif global masalah gangguan jiwa dalam hal kehilangan output ekonomi akan mencapai sekitar 16,3 triliun dolar antara tahun 2011 sampai 2030.

karena gangguan kejiwaan namun penyakitnya dianggap sebagai kutukan atau kerasukan setan.

Gamar 3. Seorang dipasung karena ia mempunyai gangguan mental

Memiliki gangguan mental memang susah dan melelahkan. Meskipun umum, penyakit mental harus didiagnosa oleh dokter. Untuk mendiagnosis kesehatan mental; Menanyakan perasaan Anda beserta gejala yang Anda alami, pemeriksaan fisik lengkap untuk mengeliminasi penyakit lain dan lebih baik untuk melakukan tes diagnostic lain, seperti cek fungsi tiroid. Gangguan mental memiliki banyak jenis yang mempunyai karakteristik masing-masing. Pertama, kecemasan dan serangan panik. Kecemasan adalah sistem alarm alami tubuh saat merasa terancam, atau menghadapi situasi yang membuat stress dan tidak nyaman. Serangan panik terjadi tanpa alasan dan entah dari mana. Selama serangan panik berlangsung, orang yang mengalaminya akan terjebak dalam teror dan ketakutan yang luar biasa hingga merasa seperti akan mati. Kedua, gangguan bipolar. Gangguan bipolar adalah suatu kondisi mental yang menyebabkan terjadinya perubahan mood yang ekstrem; akan merasa tertekan, kehilangan harapan, dan bahkan dapat kehilangan keinginan untuk melakukan kegiatan sehari-hari. Akan tetapi saat merasa senang, akan merasa sangat bersemangat dan penuh gairah. Penyebab gangguan bipolar adalah, kondisi otak dan turunan genetik. Otak dapat melewati berbagai perubahan fisik yang mempengaruhi tingkat bahan kimia otak yang ada di dalamnya dan merupakan zat-zat mempengaruhi mood. Orangtua atau anggota keluarga lain dapat memiliki kemungkinan

Gambar 2. Data 5 provinsi gangguan jiwa

Sekitar 225 ribu rumah tangga di Indonesia masih memiliki anggota keluarga yang dengan gangguan mental sampai sekarang. Sekitar 15 juta rumah tangga yang sudah dikunjungi oleh tenaga kesehatan Program Indonesia Sehat (PIS) dan itulah sekitar 15 persen. Jadi terbayang ada sekitar 225 ribu rumah tangga yang masih mengalami gangguan jiwa. Dari Human Right Watch Indonesia, masih ada sekitar 18,000 orang dipasung

52


Jurnal Kesehatan | Volume 1 2019 | 51-55

memiliki bipolar bisa terjadi dalam anaknya. Pengobatan untuk gangguan bipolar adalah, konseling, perawatan penyalahgunaan zat dan perawatan rumah sakit. Ketiga, demensia; sebuah sindrom yang berkaitan dengan penurunan kemampuan fungsi otak, menurunnya kemampuan berpikir, dan lainnya. Kerusakan sel saraf otak di bagian tertentu menilai sehingga menurunkan kemampuan berkomunikasi dengan saraf tubuh lainnya. Pengobatan Demensia adalah gunakan tes kognitif; memeriksa berpikir, mengingat, orientasi, penilaian, dan konsentrasi. Keempat, ADHD. ADHD adalah gangguan perilaku yang dimulai dari masa anak-anak. Gangguan terjadi pada otak, ini ditandai dengan kurangnya perhatian. Anak dengan ADHD mengalami kesulitan untuk tetap fokus dan juga suka bertindak impulsif. Mereka suka melakukan tindakan yang tiba-tiba tanpa memikirkannya terlebih dahulu, mereka tidak suka menunda keinginan atau kepuasan. Masalah lain yang perlu dipertimbangkan adalah anak dengan ADHD akan merasa waktu berjalan sangat lama. Untuk anak yang sulit mengelola perilaku atau mempertahankan fokus selama lebih dari beberapa menit pada suatu waktu, kegiatan yang membosankan. Kelima, autisme. Autisme dapat mempengaruhi anak dalam interaksi sosial, berkomunikasi secara verbal atau tidak verbal dan inilah salah satu yang paling. Berdasarkan Centers for Disease Control and Prevention (CDC) melaporkan prevalensi autisme di dunia sebanyak 1%. Berarti, 1 dari 100 anak menderita autisme di dalam dunia. penyakit umum di dalam gangguan mental. Anak dengan autisme mengalami kesulitan untuk memikirkan sesuatu di dalam otaknya. Ini membuat anak-anak sulit dalam mengekspresikan diri baik dengan kata-kata, gerak tubuh dan selanjutnya. Selain itu seseorang dengan sindrom autisme sangat sensitif sehingga ia mungkin akan sangat terganggu, bahkan tersakiti oleh suara, sentuhan, bau, atau pemandangan yang tampak normal bagi orang lain. Penyebab paling umum dalam autisme bahwa faktor genetik dan lingkungan berperan dalam autisme. Pengobatan autisme merupakan terapi bicara dan okupasional.

Untuk terakhir, yaitu adalah PTSD. Gangguan ini adalah kondisi mental dimana mengalami serangan panik yang dipicu oleh trauma pengalaman masa lalu. Mengalami kejadian traumatis adalah hal yang berat. Memikirkan kejadian traumatis ini sepanjang waktu dan hal ini dapat mempengaruhi kehidupannya. PTSD lebih banyak mempengaruhi perempuan daripada pria karena wanita lebih sensitif terhadap perubahan daripada pria. Karena itu mereka mengalami emosi yang lebih intens. Penyebab PTSD masih belum jelas. Akan tetapi, dipercaya bahwa fakta yang seorang mengalami, lihat, atau pelajari tentang suatu kejadian yang melibatkan kematian, ancaman kematian, luka parah, atau pelecehan seksual. Di sisi lain, PTSD bisa disebabkan oleh cara otak mengontrol zat kimia dan hormon yang dilepaskan tubuh sebagai respon terhadap stres. Untuk mengobati PTSD, butuh proses tes terdiagnosis sejak adanya kejadian traumatis.

Gambar 4. Grafik skizofrenia dalam seumur dunia, 2013

Selain dari gangguan mental yang umum, dalam kategori gangguan mental ada sindrom yang jarang banget muncul di dunia ini,yaitu, Sindrom Stendhal, Sindrom Tangan Alien, dan Capgras Sindrom. Sindrom Stendhal adalah kondisi penyakit dimana seseorang akan menderita jika melihat karya seni yang indah dan dalam waktu yang singkat orang tersebut akan mengalami kondisi pusing, kebingungan dan halusinasi. Pengobatan untuk Sindrom Stedhal belum diketahui, tetapi psikologis dapat membantu untuk jangka pendek. Sindrom Tangan Alien adalah

53


Jurnal Kesehatan | Volume 1 2019 | 51-55

gangguan yang mana satu fungsi tangan bergerak tanpa sadar. Orang dengan sindrom ini tanpa sadar akan memasukkan makanan ke dalam mulutnya dan atau mencekik lehernya sendiri. Sindrom ini diidentifikasi waktu tahun 1909 dan hanya 40 orang di dunia yang mempunyai sindrom ini. Sindrom ini masih sangat misterius, tetapi untuk mengidentifikasi gangguan ini, harus melakukan scan otak bernama fMRI. Dengan hasilnya, dokter mendapat mengetahui bahwa penjelasan baru tentang kontrol gerakan otak. Capgras sindrom adalah seseorang mengalami halusinasi bahwa seorang teman, keluarga atau yang lain, telah digantikan oleh orang lain. Untuk pengobatan, terapi psikologis adalah yang terbaik dan paling nyaman untuk penderita gangguan ini. Data statistik kesehatan mental di Indonesia yang banyak beredar adalah Riskesdas di tahun 2013. Dari informasi sebelumnya, Indonesia belum memperhatikan kesehatan atau gangguan mental sebagai isu vital dalam dunia kesehatan.

bahwa hanya ada 600+ psikiater di dalam Indonesia.

Gambar 6. Data rasio bunuh diri per 100,000 penduduk di Indonesia, 2012

Gambar 7. Data rasio Psikiater per 100,000 penduduk di Indonesia, 2011-2014

Kesimpulan dari gangguan mental yang saya temukan adalah bahwa gangguan mental secara sederhana diartikan sebagai tidak adaya atau kurangnya kesehatan mental dalam seorang individu. Kondisi yang dinamis saat seorang individu dihadapkan pada peluang, tuntutan, atau sumber daya yang terkait dengan apa yang dihasratkan oleh individu itu dan yang hasilnya dipandang tidak pasti dan penting. Data Riset Kesehatan Dasar 2018 menunjukkan kenaikan gangguan jiwa menjadi 7% yang di tahun 2013 masih sekitar 1,7%. Salah satu yang berisiko terhadap gangguan mental yaitu para pekerjaan. Menurut Direktur kesehatan kerja dan olahraga Kartini Rustandi M, “1 dari 3 pekerja mengalami gangguan mental. Namun gangguan mental di sini bukan berarti gila melainkan stres dan depresi akibat tekanan di tempat kerja.� Indonesia masih merupakan banyak pasien atau seorang yang memiliki gangguan mental. Untuk membantu mereka beberapa komunitas melakukan banyak hal dalam yang sehat secara mental, mulai dari

Gambar 5. Grafik gangguan emosi dalam umur 15+ tahun, 2013

Tingkat bunuh diri di Indonesia mencapai 1,6+ pada 2001. Kemudian rasio bunuh diri di Indonesia mencapai 11,4 di tahun 2005, menghasil kenaikan. Dari segi lain, bunuh diri dalam gangguan mental bisa menyebab dari kekurangan psikiater. Menurut data WHO di 2011 sampai 2014 menunjukkan Indonesia kekurangan psikiater. Indonesia termasuk berada pada posisi terendah dengan rasio sebesar 0,01 psikiater per 100 ribu pada 2011 dan 0,29 psikiater dalam 2014. Data dari Kementerian Kesehatan menyatakan

54


Jurnal Kesehatan | Volume 1 2019 | 51-55

kampanye, sebagainya.

fasilitas

konsultasi

daring

dan

DAFTAR PUSTAKA Dr. Tijin Willy, “Pengertian Skizofrenia” 24 September 2018. Alodokter.com. Diakses 10 Februari 2019 Risky Candra Swari, “Pengertian Gangguan mental” 25 April 2018. Hellosehat.com. Diakses 10 Februari 2019

Frendy Kurniawan, “Daerah Mana yang Punya Kasus Gangguan Jiwa Terbanyak?” 2 January 2018. Tirto.id. Diakses 13 Februari 2019 Puput Tripeni Juniman, “Persen keluarga hidup dengan penderita gangguan mental” 9 Oktober 2018. cnnindonesia.com. Diakses 14 Februari 2019 Scholastica Gerintya, “Statistik bunuh diri dan darurat kesehatan mental” 18 Maret 2017. Tirto.id. Diakses 17 Februari 2019

55


Jurnal Kesehatan | Volume 1 2019 | 56-59

Skizofrenia: Penyakit Mental Sophie Adelaide Penyakit mental, itulah kata-kata yang

yang

bukan

hanya

tidak ingin didengar oleh semua orang, apalagi

produktivitas,

dimiliki. Otak adalah organ yang sangat

kemanusiaan pada manusia tersebut.

penting

untuk

seorang

manusia.

namun

mempengaruhi kewarasan

dan

Saking

Konsep gangguan psikologis bernama

pentingnya organ ini, seorang manusia tidak

skizofrenia ini sudah memiliki sejarah yang

bisa dianggap manusia jika tidak memiliki otak

panjang. Skizofrenia secara konseptual dapat

yang sehat dan waras. Apa yang dirasakan

diusut ke terminologi dementia praecox yang

seseorang yang tidak memiliki otak yang

dicetuskan oleh Emil Kraepelin pada 1880-an

waras? Apa penyebab penyakit Skizofrenia

berdasarkan

ini? Skizofrenia penyakit mental yang sangat

pasien-pasien di Eropa dan Hindia Belanda

kronis dan langka hingga tidak ada orang

(lokasi

mengetahuinya.

(theconversation.com 1).

Artikel ini akan membahas bagaimana seseorang

mendapat

penyakit

hasil

tepatnya Walaupun

skizofrenia.

penyakit

yang

penelitiannya Kota

Bogor

penyakit baru,

ini

namun

terhadap sekarang) bukanlah skizofrenia

Gejala dari penyakit mental skizofrenia sangat

pertama kali dicetuskan oleh seorang psikiater

mengkhawatirkan, oleh karena itu penyakit ini

dari Jerman bernama Emil Kraepelin pada

harus diketahui oleh masyarakat banyak untuk

pasien-pasien di Eropa dan Hindia Belanda.

mengenal awal dan akhir dari penyakit ini.

Skizofrenia adalah penyakit mental

Kurangnya pengetahuan atau wawasan akan

kronis yang menyebabkan gangguan proses

penyakit ini dapat berakibat fatal jika gejala

berpikir. Orang dengan skizofrenia tidak bisa

dan penyakit tidak diketahui di awal terjadinya

membedakan mana khayalan dan kenyataan.

penyakit.

Itu sebabnya masyarakat Indonesia sering

Kesehatan adalah hal yang terdengar

menyebut skizofrenia dengan “gila�. Penyakit

sepele, namun hal yang sepele ini merupakan

ini juga menyebabkan pengidapnya tidak

hal yang sangat mahal di dunia, produktivitas

memiliki

seorang manusia setara dengan kesehatan yang

mengingat,

dimiliki manusia itu. Apalagi kesehatan mental

tertentu (hellosehat.com 1). 56

kemampuan ataupun

untuk

memahami

berpikir, masalah


Jurnal Kesehatan | Volume 1 2019 | 56-59

Penyakit proses

berpikir

mental

ini

manusia.

mengganggu

Manusia

adalah

yang

sekitar

50

kali

lipat

(theconversation.com 1).

memiliki penyakit ini tidak dapat membedakan

Skizofrenia disebabkan oleh beberapa

apa yang nyata dan apa yang palsu, mereka

faktor, bukti-bukti ilmiah yang diketahui pada

hidup dalam ilusi yang tidak nyata. ‘Gila’

zaman yang modern ini menyimpulkan bahwa

itulah kata-kata yang biasa digunakan oleh

penyakit Skizofrenia disebabkan oleh faktor

orang awam, namun orang awam kebanyakan

genetik, namun lingkungan juga menjadi salah

tidak mengetahui apa penyebab dan akibat dari

satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan

skizofrenia.

penyakit ini. Zaman yang modern memberikan

Skizofrenia paranoid merupakan jenis

faktor penyebab baru untuk penyakit ini, yaitu

skizofrenia yang paling sering ditemukan di

stress dan social pressure yang dapat membuat

kalangan masyarakat. Gejala paling khas dari

seseorang yang sehat jatuh sakit, jatuh gila.

skizofrenia paranoid adalah delusi (waham)

Penelitian

menunjukkan

dan halusinasi. Itulah sebabnya, orang dengan

ketidakseimbangan

skizofrenia paranoid cenderung mendengar

serotonin berisiko menimbulkan skizofrenia.

suara-suara di dalam pikiran mereka dan

Dopamin dan serotonin adalah bagian dari

melihat

neurotransmitter, zat kimia yang berfungsi

sesuatu

yang

tidak

nyata

(hellosehat.com 1).

mengirim

Penyakit ini memiliki beberapa subpenyakit,

salah

satunya

ada

kadar

bahwa

sinyal

antar

dopamin

sel-sel

dan

otak

(alodokter.com 1).

skizofrenia

Bukan hanya lingkungan dan genetik

paranoid atau dilihat gila paranoid. Paranoid

namun, ada kemungkinan untuk

adalah gejala dari penyakit skizofrenia ini,

mendapatkan skizofrenia. Perbedaan antara

paranoid gangguan mental yang diderita

otak sehat dengan otak yang mengalami

seseorang yang meyakini bahwa orang lain

skizofrenia adalah koneksi antar sel-sel otak

ingin membahayakan dirinya. Orang yang

yang

memiliki skizofrenia paranoid ini mendengar

temporalis yang lebih kecil.

lebih

sedikit,

serta

seseorang

ukuran

lobus

sesuatu atau bisikan dalam pikirannya, sama

Lobus temporalis adalah bagian otak

seperti skizofrenia pada umumnya namun, ilusi

yang terkait dengan ingatan dan ukuran

yang terjadi pada pengidap tipe ini adalah ilusi

ventrikel otak yang lebih besar. Ventrikel

yang berbahaya terhadap dirinya sendiri.

adalah bagian di dalam otak yang berisi cairan.

Skizofrenia disebabkan oleh berbagai

Perbedaan yang signifikan ini mengubah

macam faktor. Hingga saat ini bukti-bukti

semua fungsi yang membuat seorang manusia,

ilmiah merujuk pada faktor genetik sebagai

manusia.

penyebab utamanya. Penelitian-penelitian yang menggunakan

anak

kembar

Penyebab skizofrenia secara spesifik

menunjukkan

belum

diketahui

hingga

saat

ini.

Pada

bahwa risiko seseorang mengalami skizofrenia

umumnya, ada beberapa kombinasi faktor

bila saudara kembarnya mengalami skizofrenia

yang

dapat

menyebabkan

seseorang

mengalami Skizofrenia. Di Provinsi Aceh, 57


Jurnal Kesehatan | Volume 1 2019 | 56-59

mayoritas

pasien

gangguan

jiwa

adalah

saja, faktor-faktor penyebab dari Skizofrenia

Skizofrenia. Penelitian ini bertujuan untuk

ada berbagai macam. Tidak dapat dipungkiri

mengetahui penyebab skizofrenia dari pasien

bahwa semua orang memiliki kemungkinan

skizofrenia rawat jalan di poliklinik Rumah

untuk menderita penyakit ini.

Sakit Jiwa Aceh (Novitayani 1). Berdasarkan

Wawasan yang luas untuk masyarakat

riset

yang

telah

umum

dapat

mengurangi

kemungkinan

dilakukan, sebenarnya penyakit Skizofrenia ini

mendapatkan penyakit itu. Pendidikan yang

masih

menyeluruh dapat memberikan masyarakat

belum

pastinya,

bisa

namun

ditentukan

mayoritas

penyebab

pasien

yang

wawasan yang dibutuhkan untuk menghindari

mengalami gangguan jiwa memiliki penyakit

dan

menangani

skizofrenia.

Skizofrenia.

penyakit

dan

penderita

Penderita skizofrenia membutuhkan

Pada akhirnya semua penyakit itu

pengawasan yang intensif yang membuat

berbahaya, sebagai masyarakat kita memiliki

keluarga harus menghabiskan 15 jam setiap

kewajiban untuk mengetahui dan menghindari

minggu untuk mengawas penderita skizofrenia

penyakit ini. Skizofrenia merupakan penyakit

(Wicaksono 1).

mental yang berbahaya dan dapat menjangkit

Perawatan

yang

dilakukan

bagi

siapa saja oleh karena itu kita harus mengerti

penderita skizofrenia adalah pengawasan dan terapi

yang

menjadi

dilakukan

faktor

intensif,

utama

tentang

penyakit

keluarga

dalam

proses

DAFTAR PUSTAKA

penyembuhan penderita skizofrenia.

“Cochrane.” Drug Treatments for Constipation

Satu terapi yang sering diberi kepada

Caused by Antipsychotic Medications,

penghidap skizofrenia adalah terapi sokongan

www.cochrane.org/ms/CD004716/terapi-

di mana setelah seseorang ditetapkan dalam

sokongan-untuk-skizofrenia.

jagaan

kesehatan

mereka

diberi

bukannya

terapi

Jaya, Edo S., and Dosen. “Lima Hal Yang

percakapan khusus seperti terapi tingkah laku

Perlu Dipahami Tentang Skizofrenia.” The

kognitif (CBT) (cochrane.org 1).

Conversation, The Conversation, 23 Oct. 2018,

sokongan

mental,

ini.

umum

Penderita

dan

skizofrenia

juga

dapat

theconversation.com/lima-hal-yang-perlu-

diterapi dengan terapi sokongan, di mana

dipahami-tentang-skizofrenia-86850.

penderita berbicara secara umum kepada

Novitayani, Sri. “Penyebab Skizofrenia Pada

terapis. Akan tetapi, berbagai cara telah

Pasien Rawat Jalan di Aceh.” Bagian

dilakukan oleh bidang riset kesehatan alhasil

Keilmuan Keperawatan Jiwa, Fakultas

adalah

Keperawatan, Universitas Syiah Kuala Banda

mengurangi

penderita

tapi

gejala tidak

yang

dialami

menyembuhkan

Aceh, 2017,

penyakitnya. Skizofrenia

www.jurnal.unsyiah.ac.id/INJ/article/viewFile/ merupakan

penyakit

9579/7950.

mental yang berbahaya dan dapat diidap siapa 58


Jurnal Kesehatan | Volume 1 2019 | 56-59

Sartika, Resa Eka Ayu. “Ahli Ungkap Peran

Swari, Candra. “Penyakit Skizofrenia:

Penting Keluarga Dalam Penyembuhan

Obat, Gejala, Dll. • Hello Sehat.” Hello

Skizofrenia.” KOMPAS.com, Kompas.com, 31

Sehat, Hello Sehat,

Aug. 2018,

hellosehat.com/penyakit/skizofrenia/.

sains.kompas.com/read/2018/08/31/140300923 /ahli-ungkap-peran-penting-keluarga-dalampenyembuhan-skizofrenia.

“Skizofrenia.” Alodokter, 11 Jan. 2019, www.alodokter.com/skizofrenia

59


Jurnal Kesehatan | Volume 1 2019 | 60-64

Menjelajahi Pemikiran Seorang Psikopat Tiara Amanda dan pathos yang berarti penyakit, akan tetapi psikopat dan kegilaan merupakan dua hal yang berbeda. Seorang psikopat sadar akan segala perbuatan mereka, tak seperti para pengidap skizofrenia. Tahukah anda bahwa 80% dari mereka yang memiliki kepribadian yang sempurna, mempesona, menyenangkan, mudah disukai dan pandai dalam bertutur kata berada dalam spektrum psikopat? Ciri-ciri seorang psikopat Berdasarkan penelitian dan observasi, seorang psikopat dapat ditandai dengan kurangnya empati, penyesalan dan rasa bersalah. Dari luar, mereka berperilaku mempesona dan memiliki daya tarik yang luar biasa, namun mereka impulsif dan kurang bisa mengendalikan perilaku mereka. Seorang psikopat memiliki keahlian berbicara dan merayu yang sangat baik. Mereka juga sangat fasih dalam berbohong dan menggunakan pesona mereka untuk keluar dari suatu masalah. Seorang psikopat memiliki rasa tanggung jawab yang rendah terhadap perbuatan mereka, dan memiliki ego yang sangat besar. Kebanyakan psikopat juga didiagnosa dengan

Kata psikopat sering kita dengar untuk mendeskripsikan tokoh-tokoh pembunuh berantai yang telah melakukan berbagai kekejian dan tindak kriminal tanpa sedikitpun merasa bersalah. Ted Bundy, Jeffrey Dahmer dan Albert DeSalvo merupakan beberapa contoh tokoh psikopat terkenal di masa lampau, yang telah terlibat dalam berbagai kasus pembunuhan dan penculikan berantai. Namun apakah semua individu dalam spektrum psikopat bertingkah laku seperti ini? Apakah semua yang telah didiagnosa sebagai seorang psikopat pembunuh berantai tanpa hati nurani? Ternyata, istilah psikopat tidak dapat didefinisikan sebagai satu aksi atau dicirikan dengan satu kelakuan semata. Jika seribu orang membaca artikel ini, ada kemungkinan bahwa salah satunya adalah seorang psikopat. Psikopat sendiri merupakan bentuk kekalutan mental yang menyebabkan pengidapnya untuk mengalami kesulitan dalam memahami norma-norma sosial yang ada dan merasakan empati terhadap sesama. Psikopat sendiri berasal dari kata psyche yang berarti jiwa

60


Jurnal Kesehatan | Volume 1 2019 | 60-64

narsisme dan kerap meninggikan diri mereka sendiri. Tahukah anda bahwa gejala psikopat sudah dapat terlihat dari usia yang sangat dini? Seorang anak sudah dapat didiagnosa mengidap psikopat dari usia yang sangat muda. Salah satu tanda yang menunjukkan bahwa seorang anak akan tumbuh menjadi seorang psikopat adalah kegemaran mereka terhadap menyiksa binatang. Hal ini terlihat pada Jeffrey Dahmer, seorang pembunuh berantai asal Amerika yang juga didiagnosa mengidap psikopat. Semenjak kecil, ia kerap membunuh serangga dan hewan liar yang ia temukan di halaman belakangnya untuk membedahnya satu-persatu. Ia selalu mengatakan bahwa ia tertarik dengan isi tubuh, daging dan tulang-belulang makhluk hidup. Selain itu, penelitian juga mengatakan bahwa seorang anak yang menunjukkan ketertarikan abnormal terhadap api, atau piromania juga memiliki kecenderungan yang tinggi untuk tumbuh menjadi seorang psikopat. Seorang anak yang pandai berbohong, tidak peka, kurang memiliki rasa bersalah dan empati, serta suka melanggar peraturan juga menjadi pertanda bahwa kemungkinan anak tersebut berada dalam spektrum psikopat, walau tidak semua yang memiliki ciri ini jatuh ke kategori tersebut.

bahwa kebanyakan psikopat pada umumnya mengidap kebosanan kronis, bdan bahwa mereka memiliki titik rangsangan yang jauh lebih rendah dibandingkan orang lain pada umumnya. Hal ini membuat seorang psikopat sulit merasakan rasa puas. Kecenderungan psikopati juga dapat muncul akibat kondisi psikologis yang tidak normal. Ia akan memiliki kecenderungan untuk memiliki sebuah obsesi yang berlebihan. Rasa ketertarikan yang kerap berlebih ini membuat kebanyakan psikopat untuk terpaku kepada satu tujuan dalam hidup mereka, suatu tujuan yang membuat mereka rela untuk melakukan apapun demi menjadikannya kenyataan. Ini merupakan salah satu dari hal-hal yang membuat psikopat berbahaya, bahwa mereka rela untuk melakukan apapun, bahkan menyakiti siapapun, agar tujuan mereka dapat tercapai. Mengapa bisa? Kebanyakan psikopat tenar di masa lalu menunjukkan bahwa mereka hidup dan tumbuh besar di lingkungan yang tidak mendukung, dikelilingi pula dengan orang-orang yang tidak mendukung. Peran orang tua sangatlah penting dalam pembentukan karakter seorang anak. Kekerasan dalam rumah tangga dan pola mendidik yang salah dan terlalu keras merupakan beberapa hal yang dapat membentuk seorang anak untuk menjadi seorang psikopat ketika ia tumbuh besar. Dr. Harry Croft asal San Antonio Psychiatric Research Center menyatakan bahwa pola mendidik yang melibatkan hukuman yang terlalu keras dan penyiksaan mental dan fisik terhadap anak dapat membentuk anak tersebut untuk menjadi seorang psikopat di masa depan. Berbagai pembunuh berantai tenar yang didiagnosa sebagai seorang psikopat tumbuh di lingkungan yang sangat tidak mendukung dan dipenuhi kekerasan. Selain itu, penelitian juga membuktikan bahwa kecenderungan psikopat dapat disebabkan oleh faktor genetik. Perilaku psikopat bisa saja turunkan dari gen orangtua

(Keterangan: Pembunuh berantai bernama Jeffrey Dahmer asal

Amerika Serikat yang didiagnosa mengidap psikopati)

Kebanyakan psikopat merasa lebih unggul atau superior dari yang lain dan sangat mudah bosan. Salah satu hipotesis yang muncul dari berbagai riset mengenai psikopat adalah 61


Jurnal Kesehatan | Volume 1 2019 | 60-64

kepada anaknya. Ternyata, kecenderungan psikopat lebih mudah timbul melalui genetik dibandingkan karena faktor lingkungan. Faktor biologis genetik diyakini menjadi alasan utama seorang psikopat dapat terbentuk. Richard Wiebe asal Fitchburg State College, Amerika, menyimpulkan atas penelitian yang telah ia lakukan bahwa gen orangtua memiliki peran yang sangat besar terhadap pembentukan neutron otak bayi, dan berdampak pada bagian otak yang membentuk perilaku seorang anak untuk menjadi seorang psikopat kelak nanti. Seorang anak keturunan psikopat sudah menunjukkan gejala-gejala psikopat sejak usia yang sangat muda, salah satunya merupakan gagalnya sistem saraf mereka untuk memberikan respon seperti halnya anak-anak muda lainnya. Hal ini disebut startle reflex, dan kegagalannya dapat menyebabkan tendensi psikopat untuk muncul pada perilaku seorang anak. Seorang anak yang menderita kegagalan startle reflex ini tidak akan merasa ketakutan etika diperlihatkan gambar-gambar menyeramkan seperti darah atau mayat, karena sistem saraf mereka tidak akan mendeteksi gambar yang menurut otak anak-anak lain menyeramkan itu. Kegagalan startle reflex ini menyebabkan anak-anak untuk tidak bisa memahami hal-hal yang ternyata salah di mata hukum. Hal ini membuat kebanyakan psikopat untuk tidak memiliki moral etis dan tidak takut untuk melaksanakan tindak kriminal. Keunikan otak seorang psikopat Penelitian membuktikan bahwa ternyata, otak seorang psikopat dan non-psikopat sangat berbeda. Berbagai peneliti berpendapat bahwa otak seorang psikopat memiliki pola aktivitas yang jauh berbeda, terutama di bagian amigdala. Amigdala merupakan bagian otak yang mengendalikan rasa takut, empati, dan emosiemosi lainnya. Oleh karena itu, seorang psikopat akan memiliki kesulitan dalam merasakan perasaan-perasaan seperti ketakutan, empati, penyesalan dan kepedulian terhadap sesama.

Perbedaan lain antara otak seorang psikopat dan otak manusia non-psikopat ada pada bagian korteks frontal orbital, sebuah bagian yang mengendalikan proses pengambilan keputusan oleh seorang individu. Penelitian membuktikan bahwa aktivitas pada amigdala dan korteks frontal orbital seorang psikopat jauh lebih sedikit dibandingkan dengan manusia lain pada umumnya.

Perbedaan antara otak manusia normal (kiri) dan otak pengidap psikopati (kanan)

Suatu penelitian oleh Archives of General Psychiatry juga menyimpulkan bahwa otak psikopat memiliki volume amigdala yang lebih kecil, sehingga aktivitas seputar produksi rasa empati dan kepedulian jauh lebih sedikit. Hal yang menarik mengenai penelitianpenelitian yang dilakukan terhadap cara kerja otak seorang psikopat adalah bagaimana perbedaan kecil pada bagian otak dapat mengubah sikap, perilaku dan cara berpikir seorang individu. Riset yang dipimpin oleh Nigel Blackwood di King's College London's Institute of Psychiatry menunjukkan bahwa struktur otak psikopat sangatlah unik, bahkan sangat berbeda dengan mereka yang mengidap gangguan kepribadian antisosial lainnya, yang menunjukkan perilaku kekerasan yang serupa. Bagian otak yang memproses rasa empati sangatlah kecil bagi seorang psikopat, dan hal ini pun berdampak besar terhadap perilaku psikopat tersebut secara keseluruhan. Perbedaan dalam struktur otak individu-individu yang berbeda ini memungkinkan para ahli untuk mendiagnosa sub-kelompok pelaku kriminal. 62


Jurnal Kesehatan | Volume 1 2019 | 60-64

Hal ini memudahkan para ahli dan penegak keadilan untuk menentukan rehabilitasi jenis apa yang akan paling efektif untuk dilakukan kepada pelaku. Bisakah disembuhkan? Sayangnya, psikopati tidak bisa disembuhkan. Kecenderungan psikopati tidak bisa dihilangkan begitu saja dari seorang psikopat, akan tetapi, psikopati dapat didiagnosa dari usia dini agar para ahli dapat memberikan bantuan kepada sang penderita. Oleh karena itu, apakah yang sebaiknya dilakukan kepada seorang penderita psikopati? Hukuman atau penanganan apa yang paling sempurna untuk bantu menumbuhkan rasa empati pada diri seorang psikopat? Penelitian menyimpulkan bahwa memenjarakan seorang psikopat tidak akan berbuat banyak kepada keadaan mental psikopat tersebut. Bahkan,lebih memungkinkan bagi pelaku kejahatan yang menunjukkan kecenderungan psikopati untuk kembali melakukan tindak kriminal setelah dibebaskan dari penjara. Hal ini menunjukkan bahwa tidak semestinya psikopat diberikan hukuman seperti pemenjaraan, karena hal tersebut tidak akan membuat mereka jera. Kalau begitu, bagaimanakah seharusnya psikopat ditangani dalam mata hukum? Apakah lebih baik bagi seorang psikopat yang telah melakukan tindak kriminal untuk dibebaskan begitu saja? Tentu tidak. Para ahli telah menemukan penanganan sempurna yang cocok dengan cara kerja otak psikopat yang unik dan berbeda. Seorang psikopat dapat ditangani melalui sebuah metode yang disebut metode Model Decompression. Metode ini dikembangkan oleh Mendota Juvenile Treatment Center atau MJTC, dan merupakan metode penanganan psikopati terampuh sejauh ini. Model Decompression merupakan sebuah metode yang didasari oleh keyakinan bahwa seorang psikopat tidak menanggapi hukuman akibat tindak kriminal dengan cara yang sama

seperti non-psikopat. Oleh karena itu, psikopat dan non-psikopat yang terjerat kasus kriminal diperlakukan dengan cara yang berbeda. Dalam metode Model Decompression ini, seorang psikopat akan diberikan dukungan positif. Mereka akan dipantau ketika melakukan kegiatan sehari-hari dan diberikan hadian atau bentuk apresiasi ketika mereka melakukan suatu hal baik. Penelitian membuktikan bahwa otak psikopat akan menolak hukuman, namun akan merasa senang atau cukup puas dengan hadiah dan apresiasi dari orang-orang di sekitarnya. Hal ini juga membantu individu-individu yang mengidap psikopati untuk membiasakan diri berbuat baik dan mempelajari norma-norma sosial yang ada, serta beradaptasi terhadap kode moral dan peraturan yang telah ditetapkan masyarakat. Sangatlah penting untuk memantau perkembangan seorang anak dari usia yang sangat dini, dan memastikan bahwa sang anak tidak memiliki kecenderungan yang mengarah ke psikopati, untuk mendidik dan mengembangkan pola pikir anak tersebut dengan cara yang terbaik untuknya. Jika seorang anak tumbuh dengan kecenderungan psikopat tanpa diberikan penanganan dan perlakuan yang tepat, seperti melalui metode Model Decompression, maka ada kemungkinan yang sangat besar ia akan tumbuh menjadi seorang psikopat tanpa hati nurani dan rasa empati. Jika gejala-gejala psikopati dideteksi sejak usia dini, maka akan lebih mudah bagi ahli kejiwaan untuk memberikan penanganan yang tepat untuk menumbuhkan emosi dan rasa empati terhadap anak tersebut sejak masa kanak-kanak. Seorang anak yang didiagnosa berada dalam spektrum psikopati masih dapat dibentuk akal dan pikirannya untuk bisa mematuhi norma sosial yang ada, dan masih dapat dilatih untuk menumbuhkan rasa empati dan belas kasih terhadap sesama. Manusia pada umumnya saling berbeda dengan satu sama lain. Setiap individu

63


Jurnal Kesehatan | Volume 1 2019 | 60-64

diciptakan dengan keunikan dan perbedaan mereka masing-masing. Sama saja seperti psikopat. Walaupun mereka memiliki kecenderungan yang sangat berbeda dengan manusia biasa, mereka tetaplah manusia. Memang, para psikopat yang tumbuh menjadi pembunuh berantai dan kriminal harus dipertanggungjawabkan. Tetapi apakah semuanya kesalahan mereka? Keluarga, lingkungan hidup dan genetik memainkan peran yang sangat besar terhadap pembentukan seorang psikopat. Kegagalan dalam membesarkan seorang anak atau kegagalan dalam memperlakukan seorang individu layaknya manusia biasa dapat menjadi air yang akan menumbuhkan bibit-bibit psikopati dalam kejiwaan seseorang. Penindasan dan kekerasan terhadap seorang anak, terutama mereka yang sudah menunjukkan kecenderungan psikopat sejak muda, dapat membentuk mereka menjadi individu tanpa perasaan yang dapat melakukan berbagai aksi kekejian tanpa pikir panjang. Mereka yang berperan dalam penindasan atau perlakuan kekerasan terhadap anak tersebut juga memainkan peran yang sangat besar terhadap pembentukan seorang anak menjadi psikopat dan tindak-tindak kriminal yang terjadi akibatnya. Analogi Psikopati Gejala psikopati pada seorang anak dapat dianalogikan sebagai kegiatan menanam tanaman. Jika kita memberikan perhatian yang besar terhadap anak kita, kita bisa melihat gejala-gejala yang dapat mengarah kepada kecenderungan psikopati pada anak tersebut, dan memberikan penanganan yang tepat sebelum terlambat.. Anak-anak kita bisa dianalogikan sebagai tanaman, jika diperhatikan, disayang dan dijaga baik-baik, kita bisa melakukan pencegahan dan perawatan sebaik mungkin agar mereka dapat menjadi versi terbaik dari diri mereka di masa depan.

DAFTAR PUSTAKA Geddes, Linda. “Bisakah kita mengubah pola pikir psikopat yang penuh kekerasan?”, 19 Juni 2018, (BBC Future, https://www.bbc.com/indonesia/vert-fut44469265), diakses 21 Februari 2019. Goleman, Daniel. Kecerdasan Emosional. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 1996. Maitulung, Frangky. Skripsi: “Penanganan Terhadap Pelaku Tindak Pidana Pembunuhan Yang Dilakukan Psikopat”. Manado: Universitas Sam Ratulangi, 2013. Sunaryo. Psikologi untuk Keperawatan. Jakarta:Penerbit Buku Kedokteran EGC, 2002. Wijaya, Cindy. “Apa Penyebab Seseorang Menjadi Psikopat?”, 23 April 2018, deherba.com, (https://www.deherba.com/apapenyebab-seseorang-menjadi-psikopat.html), diakses 21 Februari 2019. Yudhiati, Ega Septianing. Skripsi: “Tinjauan Yuridis Terhadap Pertanggungjawaban Pidana Bagi Seorang Psikopat Dalam Tindak Pidana Pembunuhan”. Riau: Universitas Riau, 2016.

64


Jurnal Kesehatan | Volume 1 2019 | 65-67

Biodata Penulis Ajarsaka Wirawan Penulis artikel “Lebih Dekat dengan Stres” adalah seorang siswa kelas 12 yang sedang menikamati akhir tahunya di SMA HighScope TB Simatupang. Siswa ini sering kali datang telat namun tepat dalam mengerjakan tugas. Projek ini sangat membantu dirinya untuk menyiapkan diri fokus terhadap tatacara membuat artikel bila ada tugas yang mirip seperti ini di kuliah nanti.

Aqila Zebadia Hakim Penulis artikel “Gangguan Pola Makan pada Remaja” lahir tanggal 14 Oktober 2001 di Jakarta, Indonesia. Siswi jurusan Matematika dan Sains di Sekolah Highscope Indonesia. Alasan mengapa memilih topik gangguan pola makan adalah karena topiknya menarik dan hal yang harus dibicarakan karena gangguan pola makan adalah masalah besar dan berbahaya.

Alif Aji Penulis artikel "Dampak Merokok bagi Tubuh" lahir pada tanggal 29 December 2000 di Jakarta, Indonesia. Siswa ini telah berpengalaman dalam masalah rokok selama beberapa tahun dimana menurutnya rokok menjadi masalah penting bagi generasi bangsa. Dengan keprihatinnya, ia memiliki visi misi untuk mencoba memberikan perubahan bagi lingkungan di Tanah Air.

Disya Rahmatiara Penulis artikel “Gangguan Kecemasan” lahir di Jakarta, 22 Agustus 2001. Artikel tersebut ditujukan untuk menyebarkan informasi mengenai gangguan kecemasan yang banyak dimiliki oleh remaja-remaja zaman sekarang. Disya menyatakan bahwa kesehatan mental di Indonesia harus lebih dipedulikan agar kita mempunyai masa depan cerah. Ia yakin dengan informasi yang telah ia tulis akan membantu masalah-masalah terkait kesehatan mental dan teratasi secepatnya.

Andreas Jovan Gisala Penulis artikel “---" lahir di Jakarta pada tanggal 24 Juli 2001. Biasa dipanggil dengan nama Jovan, dia sekarang sedang menduduki kelas 3 SMA di Sekolah HighScope Indonesia. Menurutnya, di zaman yang modern ini, vape dikenal sebagai alternatif “lebih sehat” dari rokok. Namun, masih banyak yang belum mengetahui bahaya dari rokok elektrik ini. Karena itu, pada kesempatan kali ini Andreas akan membahas bahaya vape bagi kesehatan. Ia berharap agar tulisannya akan membantu banyak orang.

Evano Djatmiko Penulis artikel “Hubungan Tidak Sehat” lahir di Jakarta, Indonesia, 12 Februari, 2001. Siswa ini sedang menikmati SMA di Sekolah HighScope Indonesia dan bermimpi untuk masuk salah satu PTN di Indonesia. Sebagai murid SMA, siswa ini cukup berpengalaman dalam menjalankan sebuah hubungan sehingga dapat menghubungkan masalah saat ini dengan dirinya sendiri. Siswa ini memulai artikel tersebut karena peduli

62


Jurnal Kesehatan | Volume 1 2019 | 65-67

dengan kondisi korban dan pelaku yang terlibat dalam hubungan tidak sehat dan berharap dapat memberikan solusi untuk hubungan tersebut.

kota Jakarta dan bermimpi pada suatu hari dapat menjelajahi dunia. Selain itu, penulis juga dikenal sebagai orang yang observant. Hal ini menjadi salah satu faktor mengapa penulis menentukan untuk membuat artikel yang membahasa mengenai cara kerja otak manusia saat mengalami sebuah kecemasan.

Muhammad Erland Adisatria Rachmadi Penulis artikel “---” biasa dipanggil Erland. Lahir di Jakarta pada tanggal 22 Januari 2001, ia merupakan anak pertama dari dua bersaudara. Saat ini, penulis sedang duduk di bangku kelas 3 SMA di Sekolah HighScope Indonesia TB Simatupang, Jakarta. Hobi penulis adalah bermain drum, bermain bulutangkis, bersepeda, dan berenang. Penulis sangat bangga sekali karena dapat membuat tulisan ilmiah ini, yang berisi tentang bagaimana seseorang menjalin hubungan dengan lawan jenis. Tujuan dibuatnya tulisan ilmiah ini adalah untuk menambah pengetahuan tentang apa yang seharusnya kita lakukan dalam melakukan hubungan dengan lawan jenis, dan memberikan suatu pelajaran agar kita semua ini menjadi orang Indonesia yang cerdas.

Saffana Alaydrus Penulis artikel “Yakin Kamu Normal?” lahir pada tanggal 8 Maret 2001 di Jakarta, dan biasa dipanggil Ana. Artikel yang ditulis membahas mengenai ilmu psikologi, gangguan kepribadian. Alasan Ana memilih topik tersebut karena ia suka mempelajari hal-hal yang berhubungan dengan kesehatan mental. Shaumozza Desra Penulis artikel “Hubungan Keluarga Terhadap Perkembangan Karakter Anak” lahir tanggal 5 Desember 2001 di Jakarta, Indonesia. Dalam menulis artikel ini, penulis mengambil kesempatan untuk menekankan betapa pentingnya hubungan keluarga sehat terhadap perkembangan karakter seorang anak.

Jovan Raditiya Alshadieq Penulis artikel “Hubungan Sehat yang Baik dan Benar” Lahir tanggal 1 Agustus 2001 di Bekasi, Indonesia. Siswa jurusan IPA ini memiliki cipta-cipta untuk menjadi seorang desainer konsep untuk industri games. Alasan memilih subjek kesehatan karena merupakan topik yang mudah untuk dicerna.

Song Hyun Seob Penulis artikel “Gangguan Mental” Lahir tanggal 8 December 2000 di Korea, Seoul. Siswa jurusan Math And science, ingin menjadi seorang Psikolog. Alasan memilih subyek Gangguan mental adalah karena menurut saya paling menarik.

Namira Iriawan Penulis artikel “Mekanisme Pertahanan Ego Manusia” lahir pada tanggal 10 April 2001 di Jakarta, Indonesia. Siswi dengan jurusan Matematika dan Sains ini senang sekali menghabisi waktunya untuk berjelajah keliling

66


Jurnal Kesehatan | Volume 1 2019 | 65-67

Sophie Adelaide Penulis artikel "Skizofernia: Penyakit Mental" lahir pada tanggal 6 Januari 2001 di Jakarta, Indonesia. Meskipun siswa ini berjurusan Ilmu Pengetahuan Alam, namun ingin menjadi seorang pengusaha fashion. Alasan memilih subjek kesehatan adalah karena menurutnya paling menarik. Tiara Amanda Penulis artikel “Menjelajahi Pemikiran Seorang Psikopat� ini lahir pada tanggal 18 Februari 2001 di Jakarta, Indonesia. Tiara adalah siswi kelas 3 SMA di Sekolah High Scope Indonesia yang mengambil jurusan Math and Science. Ia memiliki ketertarikan yang sangat dalam terhadap cara kerja otak dan perilaku manusia.

67



Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.