Contents
Edisi 9 | September 2011
20
Jangan Mau Menjadi Penonton di Negeri Sendiri Pada pertengahan 2011 Thailand Convention and Exhibition Bureau dan Asosiasi Perusahaan Pameran Indonesia sepakat melakukan kerja sama untuk memajukan industri pameran antara kedua Negara. “Kami mengajak para pebisnis asal Indonesia untuk terlibat dalam lima pameran terbesar di Thailand sebagai jembatan memasuki pasar ASEAN,” kata Direktur Pameran Thailand Convention and Exhibition Bureau (TCEB) Supawan Teerarat
7
10
Agenda Event Indonesia International Furniture
Agenda Event Jatim Fair 2011
Indonesia International Furniture bisa menjadi momentum kebangkitan industri mebel nasional. Keberhasilan pameran ini menjadi tolok ukur pertumbuhan ekspor mebel Indonesia. Sebagaimana pameran serupa di awal tahun ini, Indonesia International Furniture juga diramaikan exhibitor dari negara tetangga, di antaranya Singapura dan India.
Setelah sukses dengan gelar pameran akbar Jatim Fair 2010, pada 8 – 17 Oktober 2010, PT Jakarta International Expo bekerja sama dengan PT Debindo Mitra Tama dengan dukungan dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur, akan kembali menggelar event serupa pada 2011 ini.
14
Interview Ir Firmansyah Rahim, MM Dirjen Pengembangan Destinasi Pariwisata Kemenbudpar Indonesia adalah Zamrud Khatulistiwa. Tempat dari segala keindahan, kesenian hingga kebudayaan yang adiluhung. Hamparan pasir putih, birunya laut nan jernih hingga eksotiknya penghuni dasar laut, menjadikan Indonesia sebagai ”surga” destinasi wisata dunia. Siapa pun tak dapat menyangkal akan keindahan alam bahari yang ada di Raja Ampat, Wakatobi, Pulau Komodo, dan lain sebagainya.
2I
I September 2011
31
Infocus Kampung Naga Pulau ini terbagi dua yaitu, Pulau Tidung Besar dan Pulau Tidung Kecil. Penggunaan wilayah di pulau ini berkembang ke arah wisata bahari seperti menyelam serta penelitian terhadap terumbu karang. Pulau Tidung yang terdiri dari Tidung Besar dan Tidung Kecil yang dihubungkan oleh jembatan panjang ini terletak di Kepulauan Seribu Selatan bagian barat.
Contents Edisi 8 | Agustus 2011
44 Profile
Yongki Ananta Koeswara Presdir PT Stella Kwarta Wisata
42 Ideas Prospek Wisata di Industri Pameran Wisata Meeting, Incentive, Conferences and Exhibition (MICE) bisa dijadikan program utama untuk mendongkrak program visit Indonesia Year, sesuai dengan temanya: Eco, Culture and MICE. Namun, MICE memiliki kekhasan tersendiri, ada beberapa hal khusus yang harus dipahami tentang wisata MICE ini.
47
50 Hotel
Leisure
Sheraton Mustika Yogyakarta Resort & Spa Selalu terngiang lirik lagu Kla Project, bila menyambangi Kota Yogyakarta. Setiap sudutnya selalu menyapa dengan bersahaja. Begitupun kala musisi jalanan mulai memainkan dawainya di sepanjang kawasan Malioboro. Memang terkesan sentimentil. Tetapi itulah Yogyakarta. Kota yang sanggup menggoreskan kenangan indah saat berlibur maupun melakukan aktivitas bisnis.
52
Resto Urban Kitchen Food Court Asyik, kalau menemukan sebuah tempat makan, yang bagus, banyak ragam menunya, enak, nyaman, dan bersih. Di mana itu? Urban Kitchen Food Court. Lebih dari dua puluh lima outlet makanan lezat yang ada di seluruh Jakarta berkumpul di tempat ini.
56 Venue Sari Pan Pacific Jakarta Melaksanakan agenda meeting, di kota megapolitan sekelas Jakarta, bukanlah hal yang sulit. Seluruh hotel di segala sudut kota Jakarta pasti menawarkan hal tersebut. Beragam fasilitas mewah dan berteknologi pun pasti di suguhkan. Tapi
4I
I September 2011
Memacu Andrenalin di Umbul Sidomukti Semarang
pertanyaannya adalah, apakah lokasi meeting yang akan ditawarkan tersebut, masuk dalam radius jantung kota, yang strategis ke berbagai kantor bisnis dan pemerintahan.
58
Otomotif Nissan Garap Sedan Murah Stylist Nissan, salah satu perusahaan otomotif terbesar di Jepang yang terkenal dengan desainnya yang bagus, agaknya menerapkan strategi baru untuk mengejar market mobil murah. Strategi ini tercermin di keluaran model anyar, Nissan Versa (di Indonesia dikenal dengan nama Latio), yang baru diluncurkan di New York Auto Show beberapa hari yang lalu.
59 Gadget Desktop Berkualitas Hightech dari ASUS Jajaran produk desktop dari ASUS kini hadir
di Indonesia. Setelah sejak puluhan tahun produk komponen dari ASUS sudah sangat dikenal oleh pengguna perangkat komputasi di Indonesia.
60-69 News 70 Rehat Bali, The Best Spa Destination in The World Indonesia (Bali) terpilih menjadi tujuan wisata Spa terbaik di dunia melalui penghargaan yang dianugerahkan International Wellness Awards kepada Indonesia dalam International Travel Bourse di Berlin, Jerman. “Wellness Awards 2009” itu diberikan kepada Bali sebagai salah satu destinasi pariwisata di Indonesia, dengan kategori “The Best Spa Tourism Destination in the World 2009”.
74-76 Pick Up Point
EDITOR’S NOTE
Imajinasi
Pemimpin Umum Siti Hartati Murdaya
I
majinasi lebih penting daripada pengetahuan. Begitulah keyakinan Albert Einstein. Dan kita butuh imajinasi yang lebih besar lagi untuk mengembangkan industri MICE kita. Bila harus membandingkan dengan negara lain, kiranya kurang pas bila menyandingkan Indonesia dengan Singapura, Thailand apalagi Malaysia. Meski industri MICE mereka terbilang maju tapi sebagai sebuah negara, para pengamat ekonomi menempatkan Indonesia berjajar dengan China dan India. Sama-sama memiliki ukuran negara yang luas dan jumlah penduduk yang besar. Untuk membesarkan industri MICE kita hanya butuh political will dari pemerintah dan organisasi praktisi MICE yang solid. Di kawasan ASEAN Singapura menempati posisi puncak industri MICE berkat SACEOS (The Singapore Association of Convention and Exhibition Organisers and Suppliers). Peran SACEOS sangat signifikan bagi kemajuan industri MICE Singapura. Berdiri pada 1979 SACEOS memberi kontribusi bagi perkembangan industri MICE Singapura berupa edukasi, standarisasi MICE dan jaringan kontak bisnis secara internasional. Sementara Malaysia, sebuah negara yang sadar betul terhadap kekuatan “meniru” pada tahun 1990 membentuk MACEOS (The Malaysian Association of Convention and Exhibition Organisers and Suppliers) untuk mendorong pertumbuhan dan promosi industri MICE Malaysia. Selanjutnya diikuti Thailand yang pertumbuhan industri MICE-nya fenomenal sejak 2004. Sejak di bawah pemerintahan Thaksin Shinawatra, Thailand membenahi industri MICEnya. Melalui TCEB (Thailand Convention and Exhibition Bureau), Thailand mefokuskan diri pada bidang convention dan exhibition. Menetapkan visi Thailand sebagai destinasi MICE internasional. Membuat regulasi yang mendukung kemajuan industri MICE dalam negeri. Dan yang lebih penting lagi adalah menggelontorkan dana yang besar untuk membangun infrastruktur MICE di Negeri Gajah Putih ini. Hasilnya, saat ini Thailand memiliki tujuh venue kelas internasional antara lain Bangkok Convention Center, Bangkok International Trade and Expo Center atau IMPACT yang memiliki luas sekitar 140.000 meter persegi. Bahkan untuk mengakomodasi pameran yang impresif venue BITEC yang memiliki luas 50.400 meter persegi yang sebagian ruang pamerannya, sekitar 1.800 meter persegi, dibangun tanpa pilar satu pun. Dari kesungguhan tersebut, industri MICE Thailand pada 2010 menyumbangkan devisa sekitar 54 juta baht. Menurut laporan terakhir TCEB, industri MICE memberikan kontribusi pendapatan tahunan sebesar 10,7 persen dari penerimaan pariwisata secara keseluruhan atau menambah pendapatan rata-rata tahunan PDB Thailand sebesar 6,5 persen. Bagaimana dengan industri MICE di Indonesia? Harus dikatakan masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan. Mulai dari menata organisasi praktisi MICE sendiri, menyusun regulasi terutama bagi industri MICE yang kondusif, dan yang tidak kalah pentingnya adalah koordinasi antar lembaga pemerintah, khususnya antara Kementerian Budaya dan Pariwisata serta Departemen Perdagangan. Adakah kita memiliki satu wadah yang efektif macam Saceos, Maceos atau TCEB yang terbukti mampu mendorong dan menghidupakan industri MICE mereka? Tapi sudahlah. Ini memang masalah klasik yang selalu berulang dari tahun ke tahun. Ego sektoral kita lebih kuat daripada kerelaan untuk bersinergi. Lebih baik kita berimajinasi. Mari kita bayangkan negara kita yang jumlah penduduknya besar dengan kota-kota besar serta memiliki organisasi MICE yang solid dan cerdas plus mendapat dukungan penuh dari pemerintah. Tiap kota besar dari Medan, Palembang, Bandung, Jakarta, Semarang, Surabaya, Balikpapan, Manado, Makasar dan Merauke memiliki venue yang representatif dengan infrastruktur yang baik. Mari kita bayangkan organisasi MICE kita itu membantu meningkatkan kualitas SDM MICE kita, membantu jaringan bisnis ke luar negeri, pemerintah dengan kekuatan politiknya membantu lobi menghadirkan event internasional di tanah air. Ada event yang dikelola EO lokal di tiap kota besar Indonesia. Amboi. Betapa Indonesia bakal menjelma menjadi kekuatan industri MICE ASEAN. Sayangnya bayangan itu akan tetap tinggal sebatas bayangan bila kita miskin imajinasi. -Redaksi Majalah Mice 6I
I September 2011
Twittereventguidemagz
http://issuu.com/eventguidemagz
Wakil Pemimpin Umum Budi Santoso
Penasihat Karuna Murdaya, Slamet Supriyadi, Ralph Scheunemann, Hari Rustjahjo, Gito Sugiarto, Chairul Ishak Mahadi, Widie Tjahjanto, Silvia Hartono, Oki Setiawan, David Kentjana, Indra Utama, Andiyani Pertiwi, Adrian Putra
Pemimpin Redaksi Hasnawi A. Zain
Redaktur Pelaksana Cahyo Adji
Staf Redaksi Teguh S., Fatkhurrohim
Fotografer Andhy Prayitno
Desain Grafis: Adit Aribirawa
Pemimpin Usaha Frans Hasiholan Siagian
Marketing & Promosi Elizabeth R. S., Yantie Setyadi
Keuangan Maurus Rahardja, Risca, Natalia, Lindawati
Sirkulasi Soekidjo, Asmawi
Wartawan majalah Event Guide dalam menjalankan tugas dilengkapi kartu identitas. Narasumber, klien iklan dan relasi bisnis diharapkan tidak melayani siapapun yang mengaku wartawan Event Guide tanpa identitas resmi. Wartawan Event Guide dalam menjalankan tugas tidak diperkenankan menerima imbalan dari narasumber
ALAMAT REDAKSI, IKLAN DAN DISTRIBUSI Hall E Lt. 3, Arena Pekan Raya Jakarta, Kemayoran, Indonesia 10620. Telepon: (021) 266 45 234, 266 45 232, FAX: 266 45 274 E-MAIL: eventguideindonesia@yahoo.co.id, Mailing List: eventguidemagazine@yahoogroups.com
AGENDA EVENT
Jakarta International Expo Kemayoran, Jakarta
Indonesia International Furniture Date: 14-17 September 2011 EO: PT Dyan Karunia Expo (JIExpo - Dyandra) Location: Area PRJ, Jakarta International Expo (JIExpo), Jakarta. Indonesia International Furniture bisa menjadi momentum kebangkitan industri mebel nasional. Keberhasilan pameran ini menjadi tolok ukur pertumbuhan ekspor mebel Indonesia. Sebagaimana pameran serupa di awal tahun ini, Indonesia International Furniture juga diramaikan exhibitor dari negara tetangga, di antaranya Singapura dan India. Partisipasi peserta dari mancanegara ini menunjukkan pameran ini tidak lagi berskala lokal, tapi telah menjadi pameran berskala internasional.
Rockie Drift Camp Date: 3 September EO: PT Sandika Digital Media-Miceindo Location: Area PRJ, Jakarta International Expo (JIExpo), Jakarta
IFMAC (International Furniture Manufacturing Components Show Date: 11-14 September EO: PT Wahana Kemalaniaga Makmur Location: Area PRJ, Jakarta International Expo (JIExpo), Jakarta.
Rockie Drift Camp Date: 10 September EO: PT Sandika Digital Media-Miceindo Location: Area PRJ, Jakarta International Expo (JIExpo), Jakarta
Music Concert Date: 17 September EO: PT Indika Cipta Kreasi Location: Area PRJ, Jakarta International Expo (JIExpo), Jakarta.
September 2011 I
I7
AGENDA EVENT
Jakarta International Expo Kemayoran, Jakarta The Energy & Mining Indonesia Series 2011 Date: 21-24 September 2011 EO: PT Pamerindo Buana Abadi Location: Area PRJ, Jakarta International Expo (JIExpo), Jakarta ALLPACK, IPEX, ALLPLAS INDONESIA 2011 Date: 29 September 2011-2 October 2011 EO: PT Kristamedia Pratama Location: Area PRJ, Jakarta International Expo (JIExpo), Jakarta FISH & SEAFOOD EXPO 2011 Date: 29 September 2011-2 October 2011 EO: PT Kristamedia Pratama Location: Area PRJ, Jakarta International Expo (JIExpo), Jakarta INTERFOOD INDONESIA 2011 Date: 29 September 2011-2 October 2011 EO: PT Kristamedia Pratama Location: Area PRJ, Jakarta International Expo (JIExpo), Jakarta Anime Festival Indonesia 2011 Date: 8-9 October 2011 EO: Megindo Tunggal Sejahtera Location: Area PRJ, Jakarta International Expo (JIExpo), Jakarta Yamaha One Make Race Date: 16 October 2011 EO: FR Action Event Location: Area PRJ, Jakarta International Expo (JIExpo), Jakarta The 26th Trade Expo Indonesia 2011 Date: 19-23 October 2011 EO: BPEN Indonesia (NAFED) Location: Area PRJ, Jakarta International Expo (JIExpo), Jakarta INDO SOLAR TECH 2011 (Indonesia International Solar Energy Technology Exhibition & Seminar) Date: 27-29 October 2011 EO: PT Peraga Nusantara Jaya Sakti Location: Area PRJ, Jakarta International Expo (JIExpo), Jakarta Indonesia Disaster Expo & Conference 2011 (IDEC 2011) Date: 27-30 October 2011 EO: PT Kerabat Dyan Utama Location: Area PRJ, Jakarta International Expo (JIExpo), Jakarta
Mega Konser Date: 28 October 2011 EO: RCTI Location: Area PRJ, Jakarta International Expo (JIExpo), Jakarta Music Concert Date: 29 October EO: Soundrhytm Location: Area PRJ, Jakarta International Expo (JIExpo), Jakarta. Formula Drift Date: 29-30 October EO: Micendo Location: Area PRJ, Jakarta International Expo (JIExpo), Jakarta. ALLPRINT INDONESIA 2011 Date: 2-5 November 2011 EO: PT Kristamedia Pratama Location: Area PRJ, Jakarta International Expo (JIExpo), Jakarta SOURCHING EXPO Date: 2-5 November 2011 EO: PT Kristamedia Pratama Location: Area PRJ, Jakarta International Expo (JIExpo), Jakarta Brand Xiamen 2011 Date: 2-5 November 2011 EO: CCPIT Xiamen Sub Council Location: Area PRJ, Jakarta International Expo (JIExpo), Jakarta Music Concert Date: 9 November EO: HRA Communicatio Location: Area PRJ, Jakarta International Expo (JIExpo), Jakarta. Jakarta Audiopro Expo (JAPEX) 2011 Date: 10-13 November 2011 EO: PT JIExpo-Audio Pro Location: Area PRJ, Jakarta International Expo (JIExpo), Jakarta Music Clinik JAPEX 2011 Date: 10-13 November 2011 EO: PT JIExpo-Audio Pro Location: Area PRJ, Jakarta International Expo (JIExpo), Jakarta
8I
I September 2011
d n a t s 1 e h T e c r u o S e l b Relia
on i t a m r o f n i f o E C I M n a i s e n o on Ind B usiness
Redaksi, Iklan & Sirkulasi Hall E Lt. 3, Arena PRJ Kemayoran, Jakarta 10620 telp: (021) 266 45 232, 266 45 234 fax: (021) 266 45 274
Untuk pemasangan iklan hubungi: Elizabeth 0856 91005557, Yanti 0819 32120472
AGENDA EVENT
PROPAK INDONESIA SERIES 2011 Date: 16-19 November 2011 EO: PT Pamerindo Buana Abadi Location: Area PRJ, Jakarta International Expo (JIExpo), Jakarta
December Expo & Festival Date: 9-18 December 2011 EO: PT Dyan Karunia Expo (JIExpo – Dyandra) Location: Area PRJ, Jakarta International Expo (JIExpo), Jakarta
Heating, Ventilation and Contioning Indonesia 2011 Date: 17-19 November 2011 EO: IIR Exhibitions Pte, Ltd Location: Area PRJ, Jakarta International Expo (JIExpo), Jakarta
Band Orchestra Date: 21 December 2011 EO: RCTI Location: Area PRJ, Jakarta International Expo (JIExpo), Jakarta
Indo World Ceramic Fair Date: 17-19 November 2011 EO: Micver International Trade & Exhibition co ltd Location: Area PRJ, Jakarta International Expo (JIExpo), Jakarta
Perayaan Natal Gereja Rehobot Date: 24 December 2011 EO: PT Cantik Mega Sukses Location: Area PRJ, Jakarta International Expo (JIExpo), Jakarta
GLASSTEC ASIA 2011 Date: 23-25 November 2011 EO: PT Royalindo Expoduta Conference & Exhibition Management Service Location: Area PRJ, Jakarta International Expo (JIExpo), Jakarta
Rockie Drift Camp Date: 25 December 2011 EO: PT Sandika Digital Media-Miceindo Location: Area PRJ, Jakarta International Expo (JIExpo), Jakarta
Rockie Drift Camp Date: 26 November 2011 EO: PT Sandika Digital Media-Miceindo Location: Area PRJ, Jakarta International Expo (JIExpo), Jakarta
Indonesia Reggae Festival Date: 31 December 2011 EO: Yayasan BnR Location: Area PRJ, Jakarta International Expo (JIExpo), Jakarta
MANUFACTURING INDONESIA SERIES 2011: PLASTICS & RUBBER INDONESIA 2011 & PRINTING INDONESIA 2011 Date: 30 November 2011-3 December 2011 EO: PT Pamerindo Buana Abadi Location: Area PRJ, Jakarta International Expo (JIExpo), Jakarta
10 I
I September 2011
AGENDA EVENT
Agenda Events Grand City Surabaya
Jatim Fair, Expo Multiproduk Terbesar di Kawasan Timur Date: 7 - 16 October 2011 EO: HWG (JIExpo) & DMT JO Location: Grand City Surabaya Setelah sukses dengan gelar pameran akbar Jatim Fair 2010, pada 8 – 17 Oktober 2010, PT Jakarta International Expo bekerja sama dengan PT Debindo Mitra Tama dengan dukungan dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur, akan kembali menggelar event serupa pada 2011 ini.Jatim Fair merupakan puncak dari rangkaian Hari Jadi Provinsi Jawa Timur. Tahun ini, Jatim Fair diselenggarakan pada 7-16 Oktober 2011 di Grand City Surabaya. Pada penyelenggaraan tahun-tahun sebelumnya, event ini selalu disambut hangat oleh para pengusaha dan masyarakat kawasan timur Indonesia umumnya dan masyarakat Jawa Timur pada khususnya. Momentum ini juga menjadi tolak ukur pameran di kawasan timur Indonesia dan sebagai wujud nyata dari pemerataan pembangunan industri MICE di Tanah Air. Jatim Fair merupakan sarana untuk mengenalkan dan mempromosikan potensi daerah dan sumber daya yang ada di kawasan timur kepada masyarakat umum. Tahun ini, dalam rangka Hari Jadi ke-66 Provinsi Jawa Timur, Jatim Fair mengusung tema �Semarak Belanja, Hiburan, dan Rekreasi Keluarga�. Event berskala nasional dari Jawa Timur ini digelar untuk menarik para buyers, traders, dan investors dalam usaha memperluas jaringan pasar nasional maupun global. Di samping itu Jatim Fair merupakan ajang pameran, promosi, hiburan, belanja dan rekreasi keluarga bagi semua warga. Pastinya Jatim Fair akan menjadi sarana yang paling tepat dan efektif untuk memperkenalkan dan mempromosikan produk terbaru kepada masyarakat umum. Inilah momentum untuk menampilkan berbagai potensi, kinerja, prestasi yang telah diraih oleh kalangan usaha, pemerintahan,dan masyarakat Jawa Timur dan sekitarnya.
12 I
I September 2011
AGENDA EVENT
Guizhou Food & Chinese Pharmaceuticals Indonesia Exhibiton Date: 8-10 September 2011 EO: China Technology Investment & Trade Location: Grand City Surabaya Industri Bahari Expo Date: 21-24 September 2001 EO: PT Fery Agung Corindotama Location: Grand City Surabaya INAPA & IIBT Surabaya 2011 Date: 20 - 23 October 2011 EO: Global Expo Management Location: Grand City Surabaya Disney Live! Mickey’s Rockin’ Road Show Date: November 2011 EO: Big Daddy Production Location: Grand City Surabaya Surabaya Computer Expo Date: 26- 30 October 2011 EO: Dyandra Promosindo Location: Grand City Surabaya Dji Sam Soe Urban Jazz Cross Over Date: 2 November 2011 EO: Dji Sam Soe
Jakarta Convention Center APOGCE 2011 Tanggal: 20-22 September 2011 EO: Society of Petroleum Engineers Tempat: Jakarta Convention Centre Gelar Batik Nusantara 2011 Tanggal: 28 Sep 2011 - 2 Okt 2011 EO: Mediatama Binakreasi Tempat: Jakarta Convention Center Indonesia Furniture Show 2011 Tanggal: 1-9 Oktober 2011 EO: Debindo Multi Adhiswasti, PT Tempat: Jakarta Convention Center Hospital Expo 2011 Tanggal: 19-2 Oktober 2011 EO: Okta Sejahtera Insani Tempat: Jakarta Convention Centre Real Estate Expo 2011 Tanggal: 22 Okt - 30 Okt 2011 EO: Debindo Multi Adhiswasti Tempat: Jakarta Convention Center
Surabaya International Hardware & Auto Exhibition Date: 10-12 November 2011 EO: China Technology Investment & Trade Location: Grand City Surabaya
Indonesia Logistics Expo & Forum 2011 Tanggal: 16 Nov 2011 - 20 Nov 2011 EO: Kerabat Dyan Utama (RADYATAMA) Tempat: Jakarta Convention Center
Investor Summit and Capital Market Expo Date: 23-24 November 2011 EO: PT Bursa Efek Indonesia Location: Grand City Surabaya
Car Techno 2011 Tanggal: 7 Des 2011 - 11 Des 2011 EO: Mediatama Binakreasi Tempat: Jakarta Convention Center Grand Furniture Show Tanggal: 10-18 Desember 2011 EO: Misty Total Media, PT Tempat: Jakarta Convention Center
EVENT GOLF INDONESIA PGA Championship and the series 2011: the Journey of Feeling Seri 5 : 15-18 September 2011 National Series – di TBC, Bandung Seri 6 : 13-16 Oktober 2011 ASEAN PGA – di Kosaido Golf Club, Lombok Seri 7 : 27-30 November 2011 National Series – di Gading Raya Golf – Serpong Total hadiah: US$ 365,000 – 1,000,000 EO: Rajawali Sport International
14 I
I September 2011
INTERVIEW
Ir Firmansyah Rahim, MM Dirjen Pengembangan Destinasi Pariwisata Kemenbudpar
Indonesia ’Surga’ Wisata, Bahari Hingga Pedesaan Indonesia adalah Zamrud Khatulistiwa. Tempat dari segala keindahan, kesenian hingga kebudayaan yang adiluhung. Hamparan pasir putih, birunya laut nan jernih hingga eksotiknya penghuni dasar laut, menjadikan Indonesia sebagai ”surga” destinasi wisata dunia. Siapa pun tak dapat menyangkal akan keindahan alam bahari yang ada di Raja Ampat, Wakatobi, Pulau Komodo, dan lain sebagainya.
B
eberapa daerah tersebut adalah sedikit dari seluruh potensi wisata alam bahari Indonesia, yang belum tergarap secara sempurna. Padahal, daerah-daerah itu telah dikenal oleh pasar pariwisata dunia. Beberapa kendala seperti infrastruktur hingga pengembangan manajemen pariwisata secara profesional menjadi kendala yang masih terus dicarikan jalan keluarnya. Indonesia pun tak hanya jawara dalam potensi wisata bahari. Dalam beberapa tahun belakangan ini, misalnya, mengalir sebuah tren berwisata ”kembali ke desa”. Masyarakat perkotaan, yang selalu disibukan dengan aktivitas bisnis dan alih teknologi yang begitu cepat, banyak yang lupa diri akan asal muasal mereka dari desa atau kampung. Rindu kampung pun kerap dirasakan mereka yang telah generasi ke generasi tinggal di perkotaan. Oleh karena itu, melihat dan terlibat langsung dalam kehidupan perdesaan seperti cara bercocok tanam, membajak sawah, bermain dengan kerbau dan barisan bebek di pematang sawah, merupakan suatu pengalaman yang eksotik. Untuk menjembatani kerinduan akan kehidupan perdesaan itulah kini terbuka peluang untuk mengembangkan desa-desa sebagai potensi wisata. Terkait dengan itu, Direktur Jenderal Pengembangan Destinasi Pariwisata Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Ir Firmansyah Rahim pun memberi atensinya. Dalam wawancara dengan Fatkhurrohim dari Majalah Event Guide, beberapa waktu lalu, Firmansyah Rahim menjelaskan pengembangan potensi destinasi wisata tersebut, mulai dari wisata alam, bahari hingga desa wisata. Berikut petikan wwancaranya: Program pengembangan destinasi seperti apa yang sekarang disiapkan dan yang telah berjalan?
16 I
I September 2011
Program destinasi kita adalah mempercepat dan memperbesar jumlah kunjungan wisata untuk daerah-daerah yang sudah laku di pasar wisata dunia. Untuk daerah-daerah yang sudah laku, kita danai dan kita benahi, agar jumlah kunjungannya makin besar lagi. Dengan demikian, wisatawan yang datang ke daerah tersebut semakin nyaman. Sehingga wisatawan itu mau balik lagi ke daerah tersebut. Kita juga akan mengembangkan daerah-daerah lain yang memiliki potensi bagus seperti telah dikenal dunia untuk kemudian dikembangkan dan dijual ke pasar internasional.
Jadi ada dua pilihan untuk mengembangkan pasar. Daerah yang sudah jadi, dan daerah-daerah baru yang kualitasnya internasional, tapi kunjungannya sedikit. Dan ini membutuhkan investasi besar, serta melibatkan banyak institusi atau lintas sektor, seperti Kementerian Perhubungan, Pekerjaan Umum, dan banyak lagi. Potensi wisata seperti apa yang menarik bagi wisatawan asing? Beberapa destinasi yang telah diakui dunia interna-
sional, hampir didominasi oleh marine dan eco wisata. Saat ini, Indonesia mempunyai 29 daya tarik wisata. Nah dari 29 daya tarik tersebut ada yang telah terbentuk di pasar, ada juga yang belum terbentuk, tapi sudah dikenal oleh pasar. Beberapa destinasi bahari yang belum terbentuk dan tapi sudah dikenal pasar internasional di antaranya adalah Raja Ampat, Wakatobi. Langkah selanjutnya seperti apa? Sesuai dengan rencana pembangunan jangka panjang, beberapa daerah yang memiliki potensi destinasi wisata bahari harus segera dikembangkan. Pokok dari pengembangan di destinasi tersebut adalah diving, surving, yachting, cruising. Hal tersebut penting karena dianggap mampu mendatangkan wisatawan asing
September 2011 I
I 17
INTERVIEW
Firman Rahim: Beberapa destinasi bahari yang belum terbentuk dan tapi sudah dikenal pasar internasional di antaranya adalah Raja Ampat, Wakatobi.
18 I
I September 2011
diving maupun surving. Turis yachting ini memiliki potensi pemasukan devisa yang cukup besar. Daerah yang berpotensi untuk dibangun marina berstandar internasional adalah Manado, Raja Ampat, Ambon, dan lain sebagainya. Potensi pasar yang lain adalah cruise. Cruise adalah potensi wisata yang kelihatannya sedikit, namun mampu mendatangkan transaksi yang besar dari para penumpangnya. Sebab, dalam satu kapal cruise bisa berisi 800 sampai 2000 orang. Mereka datang ke suatu negara dalam waktu yang relatif singkat. Tapi, sekali mendarat di suatu daerah, 75 persen jumlah wisatawannya yang ada di kapal tersebut bisa melakukan transaksi US$80 hingga US4120 per orang. Ini kan pangsa pasar besar secara ekonomi. Selain bahari, potensi wisata seperti apa yang sedang dikembangkan? Kemenbudpar melalui pengembangan destinasi wisatanya juga sedang membangun DMO (Destination Management Organization). Salah satunya adalah Danau Toba, Toraja, Tanjung Lesung, yang di dalamnya terdapat sekumpulan penggiat wisata, mulai dari masyarakat setempat, travel biro, tour operator, perhotelan dan lain-lain yang bekerja secara sinergis untuk mengembang destinasi tersebut yang difasilitasi oleh pemerintah.
dalam jumlah besar. Saat ini, Indonesia telah menemukan beberapa titik diving yang indah dan nyaman. Setelah titik diving kita temukan, langkah selanjutnya adalah membuat diving center. Kemudian untuk yachting, kita sedang mengembangkan beberapa titik untuk pembangunan marina. Indonesia baru memiliki lima sampai enam marina yang berukuran kecil. Itupun belum memenuhi standar internasional. Beberapa marina tersebut di antaranya ada di Batam, Nongsah, Bali, Lombok, dan Jakarta. Padahal yang dibutuhkan untuk yachting adalah marina yang besar dan berstandar internasional. Kemudian, jika marina sudah terbentuk, kita akan membuat regulasi yang mempermudah yachting ini masuk ke Indonesia. Yachting adalah jenis kapal mewah yang mampu menampung para turis kelas atas sedikitnya 8 orang dan maksimal 12 orang. Dia biasanya berlibur di beberapa pulau yang menarik untuk
Program selanjutnya? Program selajutnya dari pengembangan destinasi adalah investasi pariwisata. Salah satu bentuk investasi wisata tersebut adalah investasi di perhotelan dan kawasan. Kalau investasi di bidang perhotelan sudah terbentuk. Buktinya banyak hotel baru bermunculan. Nah yang paling menantang adalah investasi pembangunan kawasan. Sebab Indonesia ini terlalu besar dan memiliki potensi besar pula. Kemudian, investasi berikutnya adalah pemberdayCruise adalah aan masyarakat. Salah satunya melalui pembentukan potensi wisata PMPN Mandiri Pariwisata. Ini dipandang perlu, agar yang kelihatandesa-desa pun menjadi daya tarik wisata. Target kami, hingga 2014, 2000 desa wisata sudah terbangun. Saat nya sedikit, ini lebih dari 500 desa wisata telah terbentuk. namun mampu Salah satu desa wisata yang sering didatangi turis mendatangkan ada di daerah Sleman, Tembi di Bantul, dan Borobudur transaksi yang di Magelang. Saat musim liburan tiba, desa wisata ini selalu penuh. Desa wisata ini menjadi primadona baru besar dari para bagi turis. Padahal desa wisata tersebut hanya menapenumpangnya warkan paket seperti menginap di home stay, kemudian diajari membajak dan mencangkul sawah. Harga paket wisatanya pun cukup lumayan, dari Rp50.000 hingga Rp400.000 per hari. Pada bulan November tahun ini, beberapa desa wisata yang telah terbentuk seperti di Yogyakarta dan Bandung akan mendapat tamu dari Singapura. Nah, sudah saatnya setiap desa yang memiliki potensi wisata untuk berbenah, agar menjadi daya tarik bagi turis asing. Dengan demikian, masyarakat dari setiap daerah dapat meningkatkan taraf hidup dan pendapatannya dari sektor pariwisata. Fatkhurrohim
September 2011 I
I 19
COVER STORY
Jangan Mau Menjadi Penonton di Negeri Sendiri Pada pertengahan 2011 Thailand Convention and Exhibition Bureau dan Asosiasi Perusahaan Pameran Indonesia sepakat melakukan kerja sama untuk memajukan industri pameran antara kedua Negara. “Kami mengajak para pebisnis asal Indonesia untuk terlibat dalam lima pameran terbesar di Thailand sebagai jembatan memasuki pasar ASEAN,” kata Direktur Pameran Thailand Convention and Exhibition Bureau (TCEB) Supawan Teerarat. Lima pameran yang ditawarkan yakni Bangkok International Gift Fair & Bangkok International Houseware (BIG + BIH), Metalex, Propak Asia, Renewable Energy dan VIV Asia. “Melalui forum bisnis ini kami mengajak pengunjung dan mitra bisnis dari Indonesia untuk berpartisipasi aktif dalam pameran terbesar di Thailand itu,” tambah Supawan dalam forum bisnis bertajuk “Maximise Your Business Opportunity in ASEAN through Thailand Champion Trade Shows”. Ajakan berpameran di Negeri Gajah Putih yang ditawarkan dengan penuh antusias oleh Direktur TCEB patut diapresiasi. Selain membuka peluang bisnis jangka panjang di antara kedua negara, momen tersebut patut menjadi cermin bagi seluruh stakeholder industri pameran dalam negeri. Betapa mereka dengan sangat serius membangun industri MICE; menghidupi visi Thailand sebagai destinasi MICE internasional. Mempersiapkan diri jauh hari menghadapi era Komunitas Ekonomi Asean. Komunitas Ekonomi Asean lahir bertepatan dengan ulang tahun Perhimpunan Bangsa Bangsa Asia Tenggara ke 40. Targetnya pada 2015 ASEAN menjadi satu komunitas bersama dimana mobilitas barang, jasa, investasi, tenaga kerja dan modal bergerak bebas. Selain itu ASEAN Economic Community para pemimpin ASEAN juga sepakat membentuk ASEAN Security Community dan ASEAN Socia Cultural Community. Ketiga pilar tersebut diharapkan berjalan
20 I
I September 2011
ketika Masyarakat ASEAN terwujud pada 2020. Ide dasar Komunitas Ekonomi ASEAN sebenarnya mirip-mirip dengan pembentukan Uni Eropa. Membentuk ASEAN sebagai pusat perdagangan kawasan yang terintegrasi dengan harapan para investor tertarik memasuki ASEAN yang telah menjelma menjadi pasar besar. Atau dengan rumusan lain dapat dikatakan sebagai satu pasar yang berbasis produksi, Komunitas Ekonomi ASEAN sesungguhnya sebidang sebangun dengan liberalisasi aliran barang, jasa, investasi, modal dan tenaga kerja terampil. Menurut rencana Komunitas Ekonomi ASEAN akan efektif berfungsi pada 2015. Dalam konteks perberlakuan Komunitas Ekonomi ASEAN inilah TCEB bergiat membangun industri MICE-nya. Bagaimana dengan industri MICE kita? Akankah kita menjadi pemain atau penonton ketika Komunitas Ekonomi ASEAN sungguh terwujud pada 2015 nanti? Dengan berat hati dan sedikit was-was kita harus mengakui bahwa industri MICE kita belum tertata dengan baik. Koordinasi antar stakeholder lemah, ego sektoral besar, dan organisasi yang menaungi praktisi convention maupun exhibition rasanya
kurang solid. “Kalau acuan kita berorientasi internasional, secara infrastruktur kita masih kurang memadai terutama venue-nya,” ujar Herman Wiriadipoera PresidenDirektur Napindo Media Ashatama. ”Kemudian mestinya didukung pula dengan kebijakan atau regulasi yang memihak kepada industrinya secara langsung”. Menurut Herman jika pemerintah tidak memperhatikan hal tersebut dalam beberapa tahun ke depan kita hanya menjadi penonton bagi beberapa negara asing seperti Singapura, Malaysia bahkan Thailand. Artinya, kita siap-siap kehilangan devisa bagi negara dalam jumlah besar. Hal senada juga dikatakan Effi Setiabudi Ketua Asosiasi Perusahaan Pameran Indonesia bahwa persoalan infrastruktur, keterbatasan venue serta regulasi yang ada masih menjadi penghambat kelancaran penyelenggaraan pameran di Indonesia. Menurutnya luas area pameran di seluruh Indonesia hanya sekitar 300.000 meter persegi. Hal ini tidak sebanding dengan luas dan potensi Indonesia. Beberapa venue yang besar antara lain Jakarta Internasional Expo (JIExpo), Jakarta Convention Center, Jogja Expo Center, Grand City dan Gramedia Expo. Pada 2010 lalu jumlah pameran yang digelar sekitar
160 pameran dan kemungkinan jumlah tersebut akan bertambah besar mengingat posisi Indonesia sebagai ketua ASEAN.
Terobosan Masalah klasik industri pameran kita adalah lemahnya koordinasi, ketidakjelasan regulasi dan keterbatasan infrastruktur. Harus diakui bahwa kondisi tersebut sangat menghambat kemajuan industri pameran kita. Dan rasanya percuma saja terlalu berharap banyak pada pemerintah. Justru kunci kemajuan ada di tangan para pelaku industri MICE sendiri. Kita butuh terobosan segar yang kreatif untuk mendongkrak industri pameran kita. “Justru saya menghimbau teman-teman Asperapi agar lebih agresif dan kreatif”, ujar Effi Setiabudi Ketua Asperapi. “Banyak potensi-potensi pameran yang belum tergarap. Jadi jangan menyalahkan satu pihak saja atau pihak asing yang berpameran di negara kita. Kita harus memperbaiki diri sendiri”. Sudah saatnya kita mengembalikan industri pameran kita pada khitahnya dimana kreatifitas dan inovasi merupakan jantung kemajuan sebuah industri pameran. Buang jauh-jauh budaya copy paste apalagi praktik monopoli pameran. Cahyo Adji
Masalah klasik industri pameran kita adalah lemahnya koordinasi, ketidakjelasan regulasi dan keterbatasan infrastruktur.
September 2011 I
I 21
COVER STORY
Thailand Better the Best 801 ribu orang dengan pemasukan sekitar 54 juta baht. Menurut laporan terakhir TCEB, industri MICE memberikan kontribusi pendapatan tahunan sebesar 10,7 persen dari penerimaan pariwisata secara keseluruhan atau menambah pendapatan rata-rata tahunan PDB Thailand sebesar 6,5 persen. Kesuksesan industri MICE di Thailand tidak terlepas dari terobosan segar yang dilakukan TCEB. TCEB merancang program insentif berbentuk keuangan maupun non keuangan. Program ini sangat menguntungkan bagi penyelenggara maupun pengunjung pameran. Tujuan utama program ini adalah menjadikan Thailand sebagai destinasi MICE internasional. Bagi industry pameran dalam negeri, TCEB mempromosikan Thailand sebagai pasar yang dinamis bagi ASEAN. Program insentif dirancang untuk menarik sebanyak mungkin pelaku bisnis internasional untuk terlibat dalam pameran yang digelar di Thailand. Dalam program Extra Night Extra Smile, TCEB menyediakan akomodasi gratis satu malam bagi mereka yang menginap dua malam atau lebih. Sementara melalui program “100 A Head�, bagi agen perjalanan atau lembaga lain, yang membawa rombongan minimal 15 orang dengan minimal menginap 3 hari 2 malam akan mendapatkan insentif 100 dolar. Kebangkitan industri MICE Thailand terlihat juga dari pembangunan infrastruktur pendukung industri pameran. Salah satunya tertampak dari venuevenue yang bertebaran di Thailand. Saat ini Thailand memiliki tujuh venue kelas dunia. Berikut ini sepintas lalu beberapa venue tersebut. Bangkok Convention Centre (BCC) terletak persi di pusat jantung bisnis Kota Bangkok. Venue ini dirancang bagi keperluan pameran, konvensi, seminar bahkan pertunjukkan m usik. Dengan luas sekitar 5.250 meter persegi, venue ini mampu menampung 300 stand berukuran standar atau sekitar 5000 orang. BCC terintegrasi dengan pusat perbelanjaan dan hotel bintang lima Centara Grand. Bangkok International Trade and Expo Center (BITEC). Inilah venue yang unik dan strategis di Thailand. Luas 50.400 meter persegi dengan 1.800 meter persegi lainnya dibangun tanpa pilar satu pun. Terletak berdekatan dengan Pelabuhan Bangkok dan Laem Chabang. Hal ini sangat menguntungkan bagi praktisi pameran terutama memudahkan dalam urusan loading barang pameran. BITEC memiliki sertifikat Sistem Manajemen Keamanan MICE dari Lembaga Sertifikasi Sistem Manajemen Thailand dan memperoleh penghargaan Global Operaional dari asosiasi industry pameran internasional (UFI). Untuk urusan ukuran sebuah venue, IMPACT tercatat sebagai venue terluas di Negeri Gajah Putih ini dengan luas 140.000 meter persegi. Dengan mengusung motto Partnership for Success, IMPACT memang terbilang sebagai mitra strategis dan mengantar kesuksesan bagi para praktisi pameran. Dari segala penjuru venue ini sangat mudah dijangkau. Lima belas menit dari Bandara Don Muang, tiga puluh menit dari pusat Kota Bangkok dan empat puluh lima menit dari Bandara Internasional Suvarnabhumi. Venue ini dilengkapi dengan Hotel Novotel dengan 380 kamar. Pemerintah Thailand sadar betul industri pariwisata merupakan tambang bath
Pemerintah Thailand sangat serius membangun industri pamerannya. Hal ini ditunjukkan melalui peraturan yang kondusif, infrastruktur modern dan insentif segar. Salah satu inspirasi bagi penggalakan event di Negeri Gajah Putih ini adalah penyelenggaraan Thailand Creatif Event Award. Melalui ajang ini banyak lahir event-event baru dalam berbagai skala baik nasional maupun internasional. Kreativitas dan inovasi sebagai jantung industri pameran sangat diberi tempat istimewa di Thailand. Namun begitu rahasia greget dan gairah event di Thailand berada pada dukungan pemerintah yang bersedia bersinergi dengan pihak swasta untuk menciptakan organisasi pameran yang solid dan cerdas, seperti misalnya pembentukan Thailand Convention Exhibition Bureau. TCEB berperan besar bagi kesuksesan industri pameran di Thailand. Berdiri sejak 2002 namun secara efektif kiprah TCEB baru dimulai sejak 2004 dan bertanggung jawab mempromosikan Thailand sebagai destinasi MICE internasional. Lembaga ini menerapkan manajemen modern untuk mengoordinasi dan menfasilitasi perkembangan MICE dalam negeri. Memastikan industri MICE memberi dampak ekonomi signifikan bagi perekonomian nasional. Menciptakan daya saing jangka panjang dan berkelanjutan bagi industri MICE Thailand untuk mampu bersaing secara efisien dan efektif di ajang internasional. Demi mencapai tujuan tersebut TCEB melakukan beragam langkah konkrit seperti mendukung sektor swasta untuk memenangkan bids, mempromosikan secara kontinyu Thailand sebagai destinasi MICE kelas dunia, memberikan pelatihan, pendidikan dan sertifikat bagi praktisi MICE dalam negeri, memperkuat kolaborasi stakeholder MICE di Thailand. Industri pariwisata menyumbang lima ratus ribu juta baht per tahun bagi pemasukan Thailand. Pada 2010 tercatat sekitar 15,9 juta wisatawan asing dengan pemasukan sekitar 573.738 juta baht dari biaya akomodasi, makanan dan minuman, souvenir dan jasa pariwisata lainnya. Dari jumlah tersebut industri MICE berkontribusi sekitar 4,65 persen atau sekitar
22 I
I September 2011
baru yang menggiurkan. Selain wisata konvensional, pemerintah Thailand juga gencar mengemas dan mempromosikan event sebagai salah satu daya tarik pariwisata Thailand. Untuk mewujudkan pariwisata yang integrative tersebut pemerintah Thailand mengeluarkan regulasi yang kondusif dan memperbaiki akses laut, udara dan terutama darat. Thailand memiliki tiga puluh bandara komersial dengan delapan bandara lainnya memiliki fasilitas penerbangan internasional. Saat ini Bangkok menjadi pusat penerbangan untuk Asia Tenggara dengan 100 lebih maskapai penerbangan. Bandara Internasional Suvarnabhumi yang terletak 25 kilometer dari pusat kota melayani penerbangan internasional maupun domestik dengan 76 penerbangan per jam, kapasitas 45 juta penumpang per tahun, dan 3 ton kargo per tahun. Pada 2014 pemerintah Thailand akan mengembangkan kapasitas bandara ini untuk 60 juta penumpang per tahun. Untuk membantu akses para tamu pemerintah menyediakan kereta dimana jarak dari bandara ke pusat Kota Bangkok ditempuh selama 15 menit. Akes lain menuju Bangkok dapat ditempuh melalui jalan tol yang hanya membutuhkan waktu sekitar 30 menit. Untuk keperluan loading barang berat, terutama melalui jalur laut, pemerintah Thailand memiliki dela-
pan pelabuhan utama dimana lima pelabuhan lainnya dioperasikan oleh Otoritas Pelabuhan Thailand seperti Pelabuhan Bangkok di Klong Toey, pelabuhan laut di Laem Chabang di pantai timur, Ranong di selatan dan Chiang Saedan Chiang Khong di Sungai Mekong yang melayani perdagangan dengan CIna. Pelabuhan lainnya berada di Map Ta Phut di Rayong Phuket dan Songkhla di selatan yang memainkan peran peningkatan perdagangan internasional. Pemerintah juga menyediakan jalur Sungai Chao Phraya dan kanal kota bagi taksi kapal cepat sebagai alternatif mengatasi kemacetan lalu lintas menuju pusat kota. Begitu berada di pusat Kota Bangkok, perjalanan ke seluruh pelosok Thailand menjadi sangat mudah dan menyenangkan terutama dengan tersedianya berbagai moda angkutan darat. BTS Sky Train merupakan kereta api listrik modern sebagai alat transportasi komuter di Bangkok. Dengan kapasitas 1000 penumpang, Sky Train terhubung ke banyak tempat di Thailand. Saat ini ada dua rute yakni Line Sukhumyit dan Silom Line. Kedua jalur ini melintasi sebagian besar wilayah pusat kota dan berbagai daerah komersial, perumahan dan tempat pariwisata. Sky Train beroperasi dari pukul 06.00 sampai 24.00. Jaringan rel kereta api di Thailand menjadi pilihan perjalan yang efisien dan murah. Menghubungkan berbagai tempat utama di Thailand. Untuk penumpang internasional jawatan kereta api Thailand bekerja sama dengan operator KTM Malaysia membuat jalur lintas perbatasan Malaysia ke Butterworth, dimana koneksi lebih lanjut akan menghubungkan semua jalur ke Singapura via Kuala Lumpur. Thailand better the best. Dengan kesadaran penuh dan kegairahan tinggi membangun industri MICE, visi Thailand sebagai destinasi MICE internasional bakal menjadi ramalan yang terpenuhi dengan sendirinya. Hanya soal waktu saja. Cahyo Adji September 2011 I
I 23
COVER STORY
Bangkok Tua dan Baru Wat Pho
B
angkok dipandang sebagai salah satu kota yang amat padat atau overpouplated. Begitu padat sehingga kota ini diwaspadai akan mengalami banyak masalah kota super-padat lain seperti Rio de Janeiro, Tokyo, Paris, Jakarta, Manila –terutama dalam hal-hal yang buruk. Bangkok menjadi istimewa karena ia bukan hanya kota metropolitan melainkan juga kota yang menjadi rumah bagi bangunan dan semua bentuk budaya dari Thailand itu sendiri. Dengan ini, Bangkok, sepeti juga Paris, membutuhkan pola-pola pengelolaan yang amat unik. Pertama kali yang harus kembali diingat adalah bahwa Bangkok pada mulanya adalah wilayah perdagangan dari Kerajaan Thailand yang memanfaatkan secara maksimal sungai Chao Phraya beserta dengan urat-urat sungainya. Perdagangan berlangsung bukan hanya di darat melainkan juga di sungai dan urat-urat sungainya. Penulis sempat menikmati suasana perdagangan dan lalu lalang kapal kecil dengan muatan barang sehari-hari di sungai Chao Phraya. Sungai ini sekaligus menjadi pengairan bagi banyak wilayah bawah Thailand. Ketika ibukota Siam pindah dari Ayyuthaya ke Bangkok di tahun 1782, maka sifat perdagangan dan pengairan Bangkok berpadu menjadi ibukota budaya dan sosial-politik. Jejak ini kita dapat lihat dalam dua situs penting yaitu Wat Pho dimana terdapat tempat ibadah dengan Buddha yang berbaring (reclining Buddha) dan juga Wat Arun dimana ‘candi’ dengan model stupa ala Khmer. Penulis berkesempatan mengunjungi kedua tempat ini dan melihat perbandingannya dengan candi Borobudur, Mendut, dan kompleks Pramabanan. Wat Pho dan Wat Arun ini sendiri berada di dekat sungai dan bersebelahan dengan Grand Palace (Phra Borom Maha Ratcha Wang) yang
24 I
I September 2011
menjadi rumah bagi keluarga Kerajaan. Kedua Wat (temple) dan Istana merupakan kompleks yang menjelaskan banyak hal bagaimana Bangkok dijalankan. Bangkok dijalankan dengan memadukan kegiatan budaya, ibadah, perdagangan, dan hubungan internasional. Kompleks Istana, wat (temple) yang tersebar di Bangkok, dan sungai-urat sungai menjadi pola dasar dari tempat penting di Asia Tenggara. Kita bisa membandingkan dengan Angkor Wat (dengan danau dan urat sungai Tonle Sap), kompleks Prambanan dengan belasan urat sungai. Dalam pola modern, Bangkok tetap berupaya mewujudkan perpaduan tersebut. Meskipun sudah mempunyai gedung pencakar langit, MRT (mass rapid transport) dan subway, kompleks perbelanjaan besar, Bangkok tetap menjadi rumah bagi banyak pedagang kaki lima, pedagang tradisional, dan banyak pengasong. Yang menarik, mereka ini tidak berserakan namun mengatur diri. Kita bisa melihat di kompleks Chatucak, di sepanjang jalan Sukhumvit dan di Khaosan Road (yang menjadi rumah bagi para backpaker). Penulis beberapa kali mengunjungi daerah ini dan melihat denyut nadi ekonomi masyarakat Thailand. Dengan mengakomodasi model pedagang kecil seperti di atas, maka banyak masyarakat desa yang langsung dapat menjual hasil kerajinan dan ketrampilan mereka (terutama dalam hal makanan) ke masyarakat kota, tanpa harus melewati perantara. Mereka juga tidak perlu menjadi penduduk kota Bangkok, karena mereka bisa kembali ke wilayahwilayah di sekitar Bangkok sore harinya (atau pagi harinya, jika ia pedagang soremalam). Dampak lainnya adalah harga-harga kebutuhan harian tidak mengalami gejolak dan peningkatan yang amat tajam. Dengan pola modern ini pula, Bangkok juga memanfaatkan bandar udara mereka menjadi motor. Setelah bandara Don Mueang dirasa semakin tidak memadai, maka direncanakan jauh hari pembangunan bandara baru. Di kemudian hari bandara ini menjadi bandara Suvarnabhumi (memakai istilah svarna dari sansekerta yang berarti emas, seperti dalam svarnadWat Arun wipa sebutan untuk pulau Sumatera). Konon, bandara ini mengambil model bandara John F. Kennedy New York. (Penulis berkesempatan juga melewati bandara JFK, Suvarnabhumi, dan Don Mueang). Di dalam, bandara ini memuat banyak pola pengelolaan tua-baru. Dengan memanfaatkan wilayah post-check ini, penjualan duty-free bukanlah yang terutama melainkan semua barang dan imaji Bangkok ditampilkan dan dinikmati di sini. (Dengan adanya regulasi internasional baru, maka check in harus 2 atau 3 jam lebih awal, membuat bagian post-check in menjadi bagian penting mengingat banyaknya penumpang yang menunggu dalam waktu yang lama). Dalam kesemuanya ini, yang paling menonjol adalah kebersihan. Baik di kompleks istana, kaki-lima, sungai, dan di Bandara, suasana bersih amat terasa. Terutama bagi pedagang kaki lima, kebersihan dirasa menjadi kepentingan mereka untuk dapat terus mendapatkan rezeki sehari-hari. Henry Simarmata, Jogjaloka
Industri MICE Rindu Sentuhan Pemerintah Pada 14 Juli 2011 lalu, The Thailand Convention & Exhition Bureau (TCEB) menggelar sebuah forum bisnis di ranah Meeting Incentive Convention Exhibition (MICE) utamanya adalah Convention dan Exhibition dengan tajuk “Maximise Your Business Opportunity in ASEAN through Thailand’s Champion Trade Shows” di Intercontinental MidPlaza Hotel, Jakarta.
Forum bisnis, yang dikemas secara table top ini diikuti oleh para pelaku industri pameran dari seluruh Indonesia. Sepintas, forum bisnis MICE dari Negara gajah putih ini, mendulang sukses, baik secara support yang diberikan oleh pemerintahnya sendiri, maupun sukses dalam membangun strategi promosi MICE bagi negaranya. Suport pemerintah Thailand bisa diterjemahkan dengan fasilitas promosi ke Jakarta, duta besar Thailand untuk Indonesia pun berkenan hadir untuk membuka forum bisnis tersebut. Kemudian, sukses lain dari forum bisnis ini adalah bahwasannya pemerintah Thailand melalui TCEB mampu membangun brand awareness ke para pelaku usaha pameran dan konvensi Indonesia, bahwasanya Thailand telah siap ‘bertarung’ di industri MICE untuk level regional ASEAN. Berbagai perangkat infrastruktur seperti Venue, lima ragam pameran unggulan—dengan potensial buyers pun dipresentasikan. Dan yang tak kalah penting, pemerintahnya telah siap dan akan memberlakukan para exhibition organizer dari Indonesia bak ‘Raja’ di negaranya. Mereka akan men-service organizer Indonesia yang akan berpameran di negaranya dengan berupa insentif tour dalam kota secara gratis, akomodasi gratis untuk satu malam, diskon khusus di beberapa tempat perbelanjaan, dan hiburan. Serta
insentif berupa uang tunai US$ 100. Wow, hal yang fantastik. Apa yang dapat dipelajari dari bertandangnya TCEB ke Jakarta beberapa bulan lalu, bagi pemerintah dan pelaku industri pameran Indonesia? Banyak hal, yang didapat dari forum bisnis tersebut bagi Negara Indonesia, terutama pemerintah Indonesia untuk belajar seperti pemerintah Thailand, dalam memberlakukan industri MICE—utamanya convention dan exhibition. Sebab, MICE adalah industri baru yang memiliki multiplier efek bagi perekonomian dan industri lainnya. Itu sebabnya, sebagian negara seperti Singapura, Malaysia, Thailand dan Philipina melihat MICE sebagai industri yang sangat potensial. Wisnu Budi Sulaeman, CEO dari Pundi Tata Prima, salah satu organizer yang bergerak di bidang conference atau Profesional Conference Organizer (PCO) mengatakan, jika melihat sepak terjang TCEB yang berani mempromosikan diri ke Indonesia, pasti didukung penuh oleh negaranya. Kalau mau dikomparasikan dengan pemerintah Indonesia, jawabannya pasti belum siap. Dalam artian, seperti apa yang di lakukan oleh pemerintah Thailand. Dalam pengamatan Wisnu, Pemerintah Indonesia belum siap menjadikan industri MICE sebagai salah satu sumber devisa untuk mendukung tulang punggung perekonomian nasional. “Saya melihat
September 2011 I
I 25
COVER STORY
Industri pameran dan konvensi di Indonesia sendiri secara political will tidak ada. Maka yang terjadi, ada pemerintah tidak memberikan sekala prioritas pada industri pameran dan konvensi
sekala prioritasnya belum kelihatan ke permukaan. Hal ini berbeda jauh dengan pemerintah Thailand, dan beberapa Negara ASEAN lainnya.� Terang Wisnu di kantornya. Wisnu menjelaskan, dulu TCEB ini, di bawah koordinasi Tourism Authority Thailand (TAT) yang diketuai oleh seorang Gubernur. Kemudian sejak dua tahun yang lalu, mereka melihat, potensi MICE sangat besar sekali. Oleh karena itu pemerintah Thailand pun menganggap perlu TCEB ini dipisahkan dari TAT agar lebih fokus sebagai sumber penghasilan bagi Negaranya. Dan, tak hanya itu, kebijakan yang ada TCEB langsung di bawah komando perdana menteri. Industri pameran dan konvensi di Indonesia sendiri secara political will tidak ada. Maka yang terjadi, ada pemerintah tidak memberikan sekala prioritas pada industri pameran dan konvensi. Hal ini, bukan berarti pemerintah tidak memahami MICE. “Sebenarnya pemerintah itu, paham industri pariwisata, dan MICE. Oleh karena tidak didukung dengan political will tersebut, maka yang terjadi dalam beberapa tahun kedepan pun industri MICE akan seperti ini,� tegas Wisnu. Ada Gelimang Dolar di MICE
26 I
I September 2011
Sementara itu Herman Wiriadipoera, CEO dari Napindo MediaAshatama pelaku Profesional Exhibition Organizer (PEO) senior di Indonesia yang bergerak di pameran berskala internasional mengatakan, pameran pada dasarnya sangat potensial mendatangkan devisa dan wisatawan asing dalam jumlah besar. Tentunya, jika pameran tersebut dalam sekala internasional atau dalam istilah business to business (BtoB). Kalau mau dibandingkan dengan turis leisure, maka turis MICE—pameran akan lebih prospektif. Karena mereka mempunyai multiplier effect yang besar. Pertama, mereka akan long stay, minimal 6 hari di satu tempat. Bisa dibayangkan, jika peserta pameran bersekala internasional, mendatangkan minimal 6 orang di suatu paviliun negaranya, kemudian dikalikan dengan mereka long stay selama misal di Jakarta, kemudian mereka memakai jasa hotel, transportasi, f & b nya, kemudian mereka mencari entertainment seperti night club/live, dan masih banyak yang lainnya. Ayo kita berhitung, misal di pameran Napindo seperti IndoDefence, yang semua exhibitornya negara asing dengan minimal peserta berjumlah 600 orang. Untuk menghitung dari satu sumber penghasilan saja, misal akomodasi di hotel berbintang
empat. Begini, cara menghitungnya, misal jumlah peserta 600 orang, sama halnya membutuhkan 600 kamar hotel, kemudian lama pameran 6 hari, kemudian harga hotel di bintang empat adalah US$ 110. Maka, 600 kamar hotel X 6 hari long stay X US$ 110 = US$ 396.000/event dengan jumlah minimal. Angka tersebut baru diperoleh dari satu sumber dan per pameran dan dalam jumlah minimal. Belum lagi jika dihitung lagi dengan biaya entertainment/life night, F & B, transportasi, shooping, telepon, insentif ke luar kota selama dua hari dll. Sekali lagi, ini angka besar. Bukan angka kecil. Dan bisnis di dunia pameran ini bukan main-main efeknya bagi perekonomian nasional. Mestinya, pemerintah jagan menganggap sepele dengan industri MICE— pameran. Dan semua devisa ini, dalam bentuk dolar. Kalau negara ASEAN lain saja sanggup menjadikan MICE sebagai sumber penghasilan, kenapa tidak dengan Negara ini. Negara ASEAN lainnya bukan hanya melihat ini sebagai peluang. Tapi sebuah fakta. “Mestinya, negara kita pun harus melakukan hal serupa, dan pemerintah sebagai dirigent-nya. Pemerintah jangan mau menerima hasil devisanya saja dong, tapi tidak disertai dengan suatu kebijakan yang menguntungkan bagi pelaku industri
pameran,” ungkap Herman. Sementara itu, Ir. Effi Setiabudi, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Penyelenggara Pameran Indonesia (Asperapi) berpendapat, kalau alat analisanya komparasi antara Indonesia dengan negara ASEAN yang lain dalam bentuk support ke industri MICE, memang Indonesia tertinggal dengan negaranegara ASEAN yang lainnya. Sebab, support pemerintah Indonesia untuk MICE—exhibition dan Convention-nya memang kurang. Apalagi, jika berbicara budget untuk berpromosi, layaknya TCEB datang ke Indonesia. Effi melihat, pemerintah belum melihat MICE— terutama Convention dan Exhibition sebagai hal yang penting. Hal ini, dapat dibuktikan dengan bahan baku utamanya, yaitu Venue. Di Jakarta saja baru mempunyai dua venue yaitu Jiexpo dan JCC. Di Surabaya yang dianggap sebagai kota kedua di Indonesia justru over suplay—venue banyak, tapi Exhibition Organizernya (EO) belum banyak. Begitupun dengan Jogjakarta, ada JEC, tapi EO nya pun masih sedikit.
Kalau negara ASEAN lain saja sanggup menjadikan MICE sebagai sumber penghasilan, kenapa tidak dengan negara ini?
Telur apa Ayam Duluan Melihat fakta mengenai pertumbuhan dan perkembangan industri MICE yang secara nyata mampu
September 2011 I
I 27
COVER STORY
memberikan devisa bagi Negara, bak mengurai permasalah dari mana ayam itu berasal, dari telur atau ayam itu sendiri. Ini memang kenyataan, di lain sisi pelaku industri MICE—convention dan exhibition, ingin pemerintah turun langsung memperhatikan industri yang mememiliki potensi devisa yang besar. Semantra itu, pemerintah melihat bahwa industri MICE ini hanya bagian pertumbuhan ekonomi yang kecil. Hal ini, semakin diperparah dengan para wakil DPR yang tidak memiliki data tentang pertumbuhan industri MICE, atau bahkan mungkin mereka tidak paham dengan yang namanya MICE. Sehingga, DPR pun sangat susah untuk mendorong para eksekutif—pemerintah agar memperhatikan industri MICE secara fokus. Layaknya Thailand, atau negara-negara ASEAN yang lainnya. Wisnu Budi Sulaeman, melihat serta mengkaji, ada semacam miscommunication atau sumbatan komunikasi dari beberapa asosiasinya dan pemerintah baik melalui kementriannya, untuk mendorong industrinya lebih maju. “Kalau dilihat secara hubungan atau relasi mereka sih baik-baik saja. Tapi ketika Asosiasi di industri MICE meminta support, pemerintah seperti tak mendengar. Nah ini, yang saya bilang tadi, political will untuk industri ini tidak ada,” terang Wisnu kembali. Dalam pada itu, Herman Wiriadipoera kembali menekankan, jika ingin industri MICE tanah air berbicara di forum ASEAN maka yang harus dipersiapkan dalah harus menyiapkan SDM dan infrastrukturnya. Kalau acuan kita berorientasi internasional. Secara infra struktur, kita masih kurang memadai. Terutama Venue-nya. Kemudian, harus didukung
28 I
I September 2011
pula dengan kebijakan atau regulasi yang memihak kepada pelaku industrinya secara langsung. Sebab, jika pemerintah tidak memperhatikan hal seperti ini, dalam beberapa tahun kedepan kita hanya menjadi penonton bagi beberapa negara lainnya, seperti Singapura, Malaysia, bahkan Thailand. Kemudian kelemahan kita beberapa asosiasi MICE—pameran belum maksimal. Oleh karenanya, dibutuhkan suatu kepengurusan yang berwawasan global, mereka harus terus membuka dan membina hubungan dengan beberapa asosiasi terkait di lingkup ASEAN, Amerika bahkan Eropa. Dengan demikian, kita bisa berkaca dan belajar dari beberapa aosiasi tersebut, untuk meningkatkan kualitas bagi industrinya. Sementara itu, Effi Setiabudi menegaskan Indonesia ini beda dengan negara lain. Resources-nya terlalu besar. Kalau kita mau bandingkan dengan Thailand, Malaysia, dan Singapura, ini jelas hal yang berbeda. Kota-kota besar disana sangat sedikit. Tidak seperti di Indonesia, ada Jakarta, Surabaya, Medan, Makassar, dll. Indonesia ini hampir mirip dengan China dan India. “Sebetulnya, kita sebagai pelaku dan asosiasi industri pameran harus mampu berkaca diri. Contoh kita lihat saja Surabaya over suplay, venue banyak, yang pameran masih sepi. Ini artinya, industrinya sendiri pun belum siap. Jadi jangan menyalahkan atau membebankan pada satu atau pihak lain. Saya yakin, pemerintah pun akan bergerak, bila industrinya bergerak secara alamiah,” tegas Ketua Umum Asperapi. Fatkhurrohim
Apa Harapan Mereka pada Pemerintah terhadap Industri MICE?
P
ara pelaku industri Meeting Incentive Convention Exhibition (MICE) diam-diam ternyata gemas mengikuti perkembangan dan pergerakan industrinya. Mereka selama ini, berharap ada pergerakan yang proaktif dari pemerintah untuk memperhatikan salah satu sektor sumber pendapatan ekonomi bagi negaranya. Sebab, kenyataan ini seiring dengan kegiatan pameran dan konvensi berskala internasional di Indonesia. Oleh karena itu, sangat wajar, bila para pelaku di industri MICE, sangat menunggu-nunggu gebrakan dari pemerintah, baik yang berupa regulasi maupun insentif yang menguntungkan bagi mereka. Lalu apa harapan pelaku industri MICE kepada pemerintah, agar pergerakan bisnisnya mampu berbicara di kancah internasional? Minimal, di kancah regional Asean. Ini pendapat mereka. Wisnu Budi Sulaeman CEO PT. Pundi Tata Prima—Yang bergerak dibidang Profesional Conference Organizer (PCO)
KALAU SAYA MELIHAT, ya itu tadi tidak ada politicalw will dari pemerintah. Kalau pemerintah membuat skala prioritas bagi industri MICE bagi pertumbuhan dan tulang punggung ekonomi nasional. Tidak ada yang mustahil. Pemerintah dalam hal ini presiden kan tinggal menunjuk kepada para menteri-menterinya untuk membuat regulasi. Sebab ini saling terkait. Kalau Komandan (Presiden) tidak menitahkan, mana berani menteri mengambil langkah sendiri. Sekedar contoh, negara Singapura sektor pariwisatanya sangat maju dan menjadi tulang punggung perekonomian bangsanya. Saat Lee Kuan Yew menjadi perdana menteri, dia turun tangan sendiri membangun industri MICEnya. Lee Kuan Yew dulu sempat membuat aturan kepada para pelaku industri perhotelan agar dalam lima tahun tidak boleh meminjam uang ke perbankan. Sebab, kalau sampai mereka meminjam ke pihak perbankan, artinya mereka harus mengembalikannya ke pihak bank. Artinya, industri perhotelan akan menaikan tarif sewa hotel bagi tamunya.
September 2011 I
I 29
COVER STORY
Herman Wiriadipoera CEO PT. NAPINDO MEDIAASHATAMA—Yang bergerak di bidang Profesional Exhibition Organizer (PEO) PEMERINTAH KITA MASIH terjebak pada suatu kondisi politik praktis. Mestinya, jika mau menghidupkan MICE di negeri sendiri, para Direktur Jenderal yang ada di setiap kementrian itu berisikan orang-orang professional. Bukan orang-orang politikus, yang hanya bagi-bagi jatah kursi. Begitupun mestinya DPR yang mestinya jadi perpanjangan tangan masyarakat. Tapi apa yang kita lihat, di level Dirjen dan di DPR banyak orang yang tidak mengetahui tentang MICE. Maka yang terjadi, akan dikhawatirkan banyak aturan-aturan yang dibuat kemudian di setujui oleh DPR, justru akan menjadi boomerang bagi pelaku industri MICE. Nah, ini artinya, bagaimana MICE kita akan maju kedepan. Lemahnya lagi, Indonesia ini kan belum mempunyai wadah asosiasi/federasi atau wadah yang memayungi industri MICE nasional yang di support secara langsung oleh pemerintah, seperti Maceos—Malaysia, Saceos—Singapura, TCEB— Thailand, dll. Dan, ini perlu dipikirkan pula oleh pemerintah, jika menganggap MICE itu adalah industri yang memiliki peranan besar atas devisa negara.
30 I
I September 2011
Ir. Effi Setiabudi Ketua Umum Asperapi—Asosiasi Pengusaha Penyelenggara Pameran Indonesia MESKI PERLU DIAKUI, support pemerintah akan industri MICE itu tidak secara penuh. Akan tetapi bukan berarti industrinya berjalan di tempat. Justru dalam beberapa tahun belakangan ini, industri MICE—utamanya pameran cenderung meningkat. Sebab, kami dari Asosiasi belum melihat ada regulasi yang merugikan atau mempailitkan industri pameran di Negara kita. Yang perlu dicatat, tidak ada satu pun, regulasi yang membuat rugi pelaku industri pameran. Termasuk PP 32 tersebut dan lain sebagainya. Para pelakunya saja yang terlalu paranoid. Kenyataannya, tidak ada pameran yang terhambat akibat regulasi dari pemerintah. Sebab, kami selalu menjalin komunikasi dengan baik terhadap pemerintah. Oleh karena itu, mestinya para pelaku industri pameran harus terus semakin agresif dan kreatif dalam membuat suatu pameran. Agar beberapa venue di berbagai daerah seperti Surabaya, Jogja dan Makassar bias secara rutin menyelenggarakan pameran. Memang kita memiliki kendala dalam hal tempat penyelenggaraan pameran (Venue). Di Jakarta saja, sudah mulai merasa sulit, untuk mengembangkan pameran lebih luas lagi. over suplay venue. Fatkhurrohim
INFOCUS
Eksplorasi Keindahan Pulau Tidung
P
ulau ini terbagi dua yaitu, Pulau Tidung Besar dan Pulau Tidung Kecil. Penggunaan wilayah di pulau ini berkembang ke arah wisata bahari seperti menyelam serta penelitian terhadap terumbu karang. Pulau Tidung yang terdiri dari Tidung Besar dan Tidung Kecil yang dihubungkan oleh jembatan panjang ini terletak di Kepulauan Seribu Selatan bagian barat, dengan jarak tempuh kurang lebih 3 jam perjalanan dari Muara Angke dengan kapal penumpang.
September 2011 I
I 31
INFOCUS
Meskipun bukan pulau wisata, tetapi pulau ini sangat nyaman untuk dijadikan tempat rekreasi bagi masyarakat yang ingin menikmati suasana pulau dengan biaya murah. Air lautnya yang bening dan hamparan pasir putih di tepi pantainya sangat indah untuk dinikmati. Belum lagi pesona sunrise dan sunset yang indah setiap harinya. Berenang dan mancing di Pulau ini sangat menyenangkan. Pengunjung bisa mancing di dermaga atau di jembatan atau menyewa kapal nelayan. Begitu juga berenang. Kegiatan diving dan snorkling juga oke. Apalagi sekarang sudah banyak tersedia penyewaan peralatan snorkling dan diving plus guide dan kapal kecilnya.
32 I
I September 2011
Untuk mencapai pulau ini, kita bisa mendatanginya lewat Pelabuhan Muara Angke Jakarta atau dari Pelabuhan Muara Cituis (Rawasaban) Tangerang. Baik dari Pelabuhan Muara Cituis maupun dari Pelabuhan Muara Angke kendaraan standby setiap hari. Kendaraannya berupa kapal kayu milik nelayan Pulau Seribu. Dari Muara Angke, biasanya kapal berangkat pukul 07.00
September 2011 I
I 33
FOTO: UNIS-KOSOC.ORG
INFOCUS
34 I
I September 2011
FOTO: KAPANWISATA.WORLDPRESS.COM
Di awal jembatan penghubung ini, akan ditemui jembatan yang cukup tinggi untuk melalui suatu cekungan laut yang agak dalam, dimana banyak anak kecil penduduk setempat memperagakan loncat indah dari jembatan sebagai sarana bermain mereka, cukup menghibur para wisatawan dan amat mengundang keinginan untuk bisa bergabung dengan mereka melakukan loncat indah di pantai biru tanpa ombak.
September 2011 I
I 35
Di penghujung jembatan penghubung, menapaki pantai Pulau Tidung Kecil yang merupakan kawasan pengembangbiakan mangrove, masih tampil indah ditelusuri dengan bersepeda, melalui jalan setapak yang dipenuhi dengan ilalang dan pantai sepi yang pasirnya putih lembut, sangat indah pemandangannya.
36 I
I September 2011
FOTO: ITCHYFEETNOTES.BLOGSPOT.COM
INFOCUS
IDEAS
Prospek Wisata di Industri Pameran Wisata Meeting, Incentive, Conferences and Exhibition (MICE) bisa dijadikan program utama untuk mendongkrak program visit Indonesia Year, sesuai dengan temanya: Eco, Culture and MICE. Namun, MICE memiliki kekhasan tersendiri, ada beberapa hal khusus yang harus dipahami tentang wisata MICE ini. Terutama dalam hal menangani turis MICE yang secara umum berbeda dengan turis biasa. Untuk menangani turis MICE diperlukan sikap profesional dari para EO dan PCO
42 I
I September 2011
“Butuh perlakuan khusus karena (wisata MICE) berbeda dengan konsep wisata lainnya.Apalagi tahun 2011 ini bisa dibilang tahunnya MICE� ujar Iqbal Alan Abdullah, Ketua Indonesia Conference and Convention Association (INCCA). Sejak Indonesia terpilih sebagai Ketua ASEAN tahun ini, banyak kegiatankegitan MICE digelar di Indonesia. Dan kondisi ini wisata MICE bisa dijadikan pilot project guna mendukung program kunjungan wisata Indonesia. Konsep MICE ini memiliki spending money yang lebih besar dibandingkan konsep wisata konvensioanal lainnya. Istilah Mice di Indonesia juga dikenal dengan istilah wisata konvensi. Kegiatan wisata konvensi ini merupakan bagian dari kegiatan pariwisata karena banyak sekali menggunakan fasilitas pariwisata dalam pelaksanaanya. Sehingga kegiatan ini merupakan kegiatan yang berkarakteristik padat karya, memberikan konstribusi baik dari penyedia tenaga kerja maupun dalam memberikan devisa negara. Bali sendiri kerap menjadi pilot project untuk mengejar wisata MICE meski harus terus didorong agar berkembang lebih pesat lagi. Tingginya kegiatan MICE akan mendorong meningkatnya kunjungan wisman ke Indonesia pada 2011.
Pemerintah menetapkan target kunjungann wisman tahun 2011 sebesar 7,3 juta (target pesimis) dan 7,7 juta target optimis. “Target 7,3 juta wiman menjadi kontrak kinerja saya sebagai Menbudpar kepada Presiden RI,” kata Jero Wacik. Kegiatan MICE di Tanah Air sepanjang 2011 dipastikan tetap didominasi oleh kegiatan pameran, terlebih pada pameran berbasis produk-produk industri. Ini terlihat dari optimisme pasar dengan semakin membaiknya iklim investasi dan kondisi perekonomian nasional. Sektor usaha yang dikategorikan dalam pameran industri yakni pameran dari sektor pertambangan, tekstil dan garmen, mesin, otomotif, transportasi, dan agroindustri. Adapun, jenis pameran lainnya yakni pameran properti (termasuk mebel, kerajinan, dan desain interior), pameran edukasi (termasuk teknologi informasi dan elektronik), pameran multiproduk, dan pameran lainnya. Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Kemenbudpar, Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata, Ir. Henky Hermantoro, dalam makalahnya yang berjudul “Peran Pameran dan Konvensi dalam Pariwisata Indonesia”, mencatat Tahun 2010 jumlah 265 pameran terselenggara, terdiri dari 87 pameran internasional, 77 nasional, dan 101 lokal. Rinciannya adalah pameran industri sebanyak 41%, pameran kerajinan dan furniture 19%, pendidikan, teknologi informasi, elektronik 12%, multi produk 3%, lain-lain sebesar 25%. Menurut survai Global Security Asia, Indonesia merupakan pasar pameran yang cukup kuat di wilayah Asia Tenggara. Ia berada dibawah Singapura dan Malaysia namun jauh diatas Filipina dan Vietnam. Bahkan posisi Indonesia berada sejajar dengan Korea Selatan dan diatas Jepang dan China. Sayangnya, menurut Ir. Effi Setiabudi, ketua Asosiasi Perusahaan Penyeleng-
gara Pameran (ASPERAPI), pemerintah belum melihat Exhibition sebagai hal yang penting. Hal ini, dapat dibuktikan dengan infrastruktur pendukungnya, yaitu Venue. Di Jakarta saja baru mempunyai dua venue yaitu Jiexpo dan JCC. Kemudian beberapa pameran bertaraf internasional, yang sebenarnya layak dan prospektif dijadikan sebagai agenda pariwisata, hingga sekarang belum masuk dalam program Visit Indonesia Year, misalnya pameran Indonesia Internasional Motor Show (IIMS) yang rutin digelar setiap tahunnya. Ajang Indonesia Internasional Motor Show (IIMS) sepertinya makin menjadi perhatian industri automotif dunia. Bahkan untuk tahun ini IIMS ditargetkan jadi acuan industri automotif se-Asia Pasifik. Target ini dicanangkan karena sebuah pameran automotif tidak hanya mampu mendorong perkembangan industri otomotif dan pertumbuhan perekonomian, tetapi juga dapat menjadi daya tarik pariwisata melalui program-program yang dikemas dengan unik. Dipentas global dengan konsep pameran serupa selalu dimasukkan dalam agenda wisata dunia, seperti layaknya pameran otomotif dunia lainnya. Sebut saja Tokyo Motor Show, Paris Motor Show dan Frankurt Motor Show. Pengunjung pameran setidaknya tak hanya sekedar menikmati kecanggihan mobil-mobil pabrikan, namun juga menikmati pameran tersebut sebagai bagian dari wisata edukatif. Sesungguhnya pihak penyelenggara sudah melirik sejak agenda pameran Indonesia International Motor Show (IIMS) 2010 digelar, yang dilihat memiliki potensi pariwisata dalam menarik kunjungan wisatawan seperti yang dilakukan negara lain, termasuk Thailand dengan Bangkok Motor Show. Dan khusus untuk IIMS yang tahun ini memasuki usia ke-18 Gaikindo berharap akan dapat menjadi satu dari sekian banyak pameran automotif dunia yang diperhitungkan di kawasan Asia Pasifik. Sebagai event yang sudah mendapat dari pengakuan internasional dari OICA (Organisation Internationale des Constructures d’Automobiles/The International Organization of Motor Vehicle Manufacturers) yang berbasis di Paris, Prancis, setidaknya jalan ke arah itu tak terlampau sulit. Melalui Dewan Pengawas Gaikindo Bambang Trisulo menegaskan event IIMS sebagai tujuan wisata belum menjadi perhatian pemerintah. Ia menyayangkan pemerintah yang belum mampu membungkus promosi pameran sebagai kampanye pariwisata, seperti yang dilakukan Pemerintah Thailand, sehingga mampu menyedot animo pengunjung lebih luas. Pemerintah belum bisa menjemput bola atau lebih kreatif untuk memanfaatkan agenda seperti ini untuk meningkatkan kunjungan. Padahal pameran ini sendiri sepenuhnya menggunakan dana swasta dan masyarakat,” katanya. Teguh S. Gembur
September 2011 I
I 43
PROFILE
Yongki Ananta Koeswara Presiden Direktur PT Stella Kwarta Wisata
Konsisten dengan Wisata Rohani Rambut di kepalanya sudah tak ada lagi yang berwana hitam. Namun kakek dari sembilan cucu ini masih tampak lincah. “Saya berusaha hidup sehat dengan menjaga pola makan sehat,” ujar Yongki Ananta Koeswara, Presiden Direktur PT Stella Kwarta Wisata saat ditemui di kantornya di kawasan Jakarta Timur, Agustus lalu. Sekali dalam dua hari Yongki memang rutin datang ke kantor dari kediamannya di kawasan Bogor, Jawa Barat. “Saya sudah setengah pensiun,” tuturnya sambil tertawa tipis. Yongki boleh disebut sebagai salah satu “kamus berjalan” bisnis tur di tanah air. “Sudah empat puluh tahun saya menggeluti bisnis ini,” kata istri dari Rosalda Rostina Lasmana dan ayah dari empat anak yang semuanya sudah menikah dan punya anak. Lebih dari separuh perjalanan kariernya, ia bekerja bersama dengan orang lain. Namun pada tahun 1996, ia mendirikan perusahaan sendiri di bidang tur atau wisata rohani. “Kebetulan anak saya empat, maka saya dapat inspirasi dengan member nama Stella (bintang) Kwarta yang berarti empat bintang,” kata pria berumur 69 tahun ini.
44 I
I September 2011
September 2011 I
I 45
PROFILE
Yongki (kanan) dan Arijanto di kantor Stella Kwarta Wisata di Jakarta
Yonki dan istri di depan Menara Pissa, Perancis.
Service Excellent Empat puluh tahun menekuni bisnis tur, menurut Yongki, seperti masih baru hari kemarin sore. Ia pun tak merasa sudah mengetahui segala hal terkait dengan bisnis yang memberikan masukan devisa besar bagi perekonomian negara ini. “Saya masih tetap belajar. Selalu saja ada yang baru, tantangan baru setiap kali membawa rombongan tur ke tiap-tiap destinasi,” katanya. Menurut Yongki, salah satu hal yang paling perlu dalam mengembangkan bisnis tur adalah service excellent. “Kami, dalam hal ini seluruh karyawan kami, harus memberikan pelayanan yang terbaik. Mulai dari persiapan sebelum berangkat, dokumen-dokumen, pesawat, hotel, selama perjalanan, tour leader, rute perjalanan. Semuanya harus dipersiapkan dengan prima dan pada pelaksanaan perjalanan, kami harus memberikan pelayanan yang paling sempurna,” papar Yongki. “Kalau ada salah satunya yang kurang, pasti kami
46 I
I September 2011
akan dikomplein dan peserta tidak akan bergabung dengan kami lagi,”timpalnya. Karena itu, kata Yongki, sebelum berangkat, diadakan briefing peserta supaya tidak ada gangguan di dalam perjalanan. “Berangkat dengan sempurna, kembali ke tanah air pun harus lebih sempurna,” ujarnya. Keuletan Yongki dalam mengembangkan usaha tur ini ia tularkan pula kepada anak-anaknya. “Semua yang terkait dengan operasional perusahaan ini sudah ditangani anak saya, Aldo. Saya hanya melihat-lihat saja,” tuturnya. Tiga anaknya yang laki-laki – Arifin, Michael, Aldo – juga menjadi tour leader. “Kalau ikut dalam rombongan, saya dan istri jadi peserta saja, duduk manis,” katanya sambil tertawa. Ke depan, Yongki yakin, akan semakin banyak orang Indonesia yang mampu mengadakan perjalanan ke pelbagai belahan dunia. Karena itu ia sangat yakin, bidang usaha ini punya prospek sekaligus tantangan yang semakin kompetitif. F. Sihol Siagian
LEISURE
Memacu Andrenalin di Umbul Sidomukti Semarang
M
aha karya alam membuat terpaku begitu kaki turun dari mobil di pelataran lokawisata Girigahana Sidomukti. Hamparan sawah berundak, sungai kecil, air terjun, dan hutan pinus, begitu eksotis. Jauh di seberang sana terlihat Gunung Ungaran, Gunung Merbabu dan Bukit Kembar Cimanggal. Suasana alam di Desa Sidomukti, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang membuat pengunjung betah berlama-lama di sana. Apalagi air di kolam renang alam Umbul Sidomukti tergolong unik. Lokasinya berada di lereng Gunung Ungaran, persis di tepi jurang dan lembah. Air umbul yang mengalir deras menjadi sumber air utama untuk taman renang alami Umbul Sidomukti. Limpahan air tersebut meluber ke kolam di bawahnya dan mengairi kebun dan sawah-sawah. Kawasan wisata ini dengan didukung fasilitas & servis: Outbond Training, Adrenalin Games, Taman Renang Alam, Camping Ground, Pondok Wisata, Pondok Lesehan, serta Meeting Room. Ada empat buah kolam yang bertingkat dan dapat dipilih sesuai kedalaman yang diinginkan. Airnya sangat dingin, jernih dan menyegarkan. Selain itu ditambah pula dengan beberapa sarana olahraga menantang keberanian di sisi kolam. Terdapat lintasan flying fox dengan dua pilihan track, marine bridge di lembah, rapeling menuruni lembah sisi kolam, dan ATV, kolam renang alami dan jalur trekking. Taman renang umbul alam Umbul Sidomukti terletak di lereng Gunung Ungaran dengan ketinggian 1200 dpl, diapit jurang di kedua sisinya. Flying fox dengan panjang lintasan 110 meter, dengan jarak ketinggian dari titik terendah lembah sekitar 70 meter. Flying fox ini menyeberangi lembah, jadi seakan berpindah dari lereng bukit ke bukit di
September 2011 I
I 47
LEISURE
48 I
I September 2011
seberang dengan bergantung pada dua utas tali dan pengaman serta helm. Seperti biasa, flying fox dapat dilakukan dengan memilih gaya terlungkup seperti superman sedang terbang, atau gaya duduk biasanya. Tarif karcis flying fox lembah ini hanya Rp 12.000, tak mahal untuk sekedar menguji keberanian. Umbul Sidomukti selain menawarkan panorama juga jalur trekking ke puncak Gunung Ungaran, Gua Jepang, dan Kebun Teh Medini. Yang pasti, Sidomukti yang telah menjadi paket agenda One Day Tour merupakan magnet baru wisata alami di Semarang. Tiket parkir mobil Rp 2.000. Tiket masuk untuk hari biasa 4.000 rupiah per orang dan 5.000 rupiah pada hari Sabtu, Minggu, dan hari libur. Ingin mencoba marine bridge? Siapkan 7.000 IDR untuk tiketnya.
6.000 IDR untuk rapeling, dan Rp 15.000 – 20.000 untuk 3x putaran ATV. Selain tiket reguler, pengelola juga menawarkan paket untuk kelompok berisi minimum 20 orang untuk corporate event seperti trekking. Umbul Sidomukti dapat ditempuh dari arah Semarang menuju Solo, sampai menemukan pom bensin Lemah abang di sisi kiri jalan, belok kanan menuju ke arah Bandungan. Sampai di Pasar Jimbaran di sisi kiri, akan ada gang bertuiskan sidomukti di sisi kanan dengan jalan menanjak. Di sepanjang jalan kecil ada beberapa papan petunjuk untuk sampai ke Taman Renang Alam Umbul Sidomukti, Desa Sidomukti, Bandungan, Semarang. Sebelum mengunjungi Umbul Sidomukti, pastikan kendaraan dalam keadaan prima. Periksa tekanan ban, rem, dan lampu berfungsi dengan baik. Jalan menuju lokasi penuh dengan tanjakan yang cukup curam, banyak lubang dan jalan relatif sempit. Selain itu kabut tebal cukup sering terjadi pada saat musim penghujan dan mengakibatkan jarak pandang terbatas. Jangan lupa membawa jaket, payung dan jas hujan untuk berjaga-jaga seandainya cuaca tiba-tiba memburuk. Teguh S. Gembur
September 2011 I
I 49
HOTEL
Sheraton Mustika Yogyakarta Resort & Spa
Come and explore it Selalu terngiang lirik lagu Kla Project, bila menyambangi Kota Yogyakarta. Setiap sudutnya selalu menyapa dengan bersahaja. Begitupun kala musisi jalanan mulai memainkan dawainya di sepanjang kawasan Malioboro. Memang terkesan sentimentil. Tetapi itulah Yogyakarta. Kota yang sanggup menggoreskan kenangan indah saat berlibur maupun melakukan aktivitas bisnis.
B
egitupun halnya, kala menyambangi Sheraton Mustika Yogyakarta Resort & Spa. Resort bergaya arsitektur Jawa dan Modern ini seakan mengajak para tamunya untuk Come and explore it. Ya, datang dan jelajahilah segala keunikannya. Hunian berkonsep resort di tengah kota ini mampu menggurat cerita apik, ketika Anda melakukan aktivitas bisnis maupun berlibur sekalipun. Sheraton Mustika Yogyakarta Resort & Spa yang berada di kawasan timur Yogyakarta, tepatnya di Jalan Laksda Adisucipto KM 8.7, Yogyakarta, ini mampu memberikan atmosfir yang nyaman, tenteram dan sarat akan privasi bagi setiap tamunya. Apalagi, resort dengan luas 5,6 hektare ini dilengkapi dengan beragam fasilitas mewah yang sengaja dikonstruksi demi kenyamanan para tetamu. Arsitektur bergaya Jawa Modern ini begitu mampu menciptakan suasana yang tenang dan nyaman
Ini sudah bisa ditemukan di dua area main lobby, baik untuk tamu perorangan maupun grup. Arsitektur bergaya Jawa Modern ini begitu mampu menciptakan suasana yang tenang dan nyaman. Kenyamanan ini pun semakin sempurna ketika Anda berada di dalam kamar. Sheraton Mustika Yogyakartya Resort & Spa memiliki 246 kamar, yang terdiri atas sembilan jenis, mulai dari jenis Garden View Room, Volcano View Room, Club Room, Lagoon Access, Junior Suite, Lagoon Suite, Executive Suite, President Suite dan Royal Suite. Setiap kamar memiliki balkon dan view yang menarik. Mulai dari taman yang hijau, kolam renang, hingga eksotiknya Gunung Merapi di pagi hari. Masih di dalam kamar, saat Anda akan beranjak ke peraduan, alas tidur sekelas Sheraton Sweet Sleeper Bed akan memberikan pengalaman istirahat yang menyenangkan. Sehingga saat bangun tidur di pagi hari, badan pun terasa bugar. Dan dari balkon kamar, Anda juga bisa menghirup udara yang segar. Sebelum melakukan aktivitas bisnis, tak ada salahnya Anda melakukan aktivitas ringan di pusat kebugaran di lantai empat atau berenang di alam terbuka. Sheraton Mustika Yogyakarta Resort & Spa telah menyediakan empat kolam renang dengan konsep outdoor yang berada di lantai satu. Kemudian untuk kolam renang berkonsep indoor berada di lantai tiga, di dalam Taman Sari Royal Heritage Spa. Jelajahi Fasilitasnya Setelah bugar dan berenang, cobalah pengalaman berkuliner di beberapa outlet restorannya. Sheraton Mustika Yogyakarta Resort & Spa, memiliki Androw-
50 I
I September 2011
ino Bistro yang terletak di lantai tujuh, atau menu menarik dari Club Lounge (executive lounge), yang berada di lantai enam. Sementara itu, Suko Wine Lounge yang berada di lantai tujuh sering menjadi pilihan tempat yang nyaman untuk rehat baik di siang maupun malam hari, sembari ditemani wine dengan snack, finger food, cocktail. Resort ini juga mempunyai restoran dengan konsep Pool Bar, yang sangat mengasikkan. Sebagai resort berkonsep bisnis, Sheraton Mustika Yogyakarta Resort & Spa juga menyediakan fasilitas layanan internet dan Wi-Fi secara gratis di semua kamar dan public area serta fasilitas Link@Sheraton yang memungkinkan tamu untuk berselancar di dunia maya dengan menggunakan pc yang telah disediakan dan dapat mencetak dokumen secara gratis serta fasilitas business centre. Keperluan untuk meeting para pelaku bisnis pun terorganisir secara apik. Sheraton Mustika Yogyakarta Resort & Spa memiliki Mataram Grand Ballroom, yang merupakan ballroom terbesar di Yogyakarta dan sekitarnya, dengan kapasitas hingga 2.500 orang. Dan, tujuh ruang pertemuan dengan kapasitas mulai dari lima orang hingga 325 orang menjadikan berbagai alternatif pilihan kebutuhan meeting. Yang tidak kalah penting juga, lokasi Sheraton Mustika Yogyakarta Resort & Spa ini sangat strategis dari berbagai destinasi wisata unggulan Yogyakarta.
Dari Bandara Adi Sucipto, resort ini hanya berjarak 5 menit berkendara, 3 km dari shoping center sekelas Plaza Ambarrukmo, 5 km dari Kebun Binatang Gembira Loka, dan pusat kerajinan perak Kotagede, 8 km dari Candi Prambanan, 9 km Candi Ratu Boko & Sambisari. Serta 10 km untuk bertemu di Malioboro, Pasar Beringharjo dan Stasiun Tugu. Hanya sekali singgah di resort ini, Anda dapat menjelajah keunikan yang ada di Yogyakarta. Dan, hal ini pun akan menjadi suatu pengalaman bisnis yang tak akan terlupakan. Oleh karena itu, come and explore it!.
Sheraton Mustika Yogyakarta Resort & Spa telah menyediakan empat kolam renang dengan konsep outdoor yang berada di lantai satu
Fatkhurrohim
September 2011 I
I 51
RESTO
KOKOO Restaurant
Mengangkat Menu Indonesia Bercita Rasa Internasional
D
alam jagat kuliner, fusion bisa diartikan perkawinan menu masakan dari dua negara. Menu unik ini juga melahirkan citarasa baru yang unik. Itu karena rasa yang berbeda dalam satu sajian. Itulah yang membuat citarasanya terasa istimewa. Chef Juhro, dari Kokoo resto Hotel Amos Cozy meracik menu fusion ini dalam wujud barunya sebagai Nasi Goreng XO. Hmm… menggiurkan. “Nasi Goreng XO ini merupakan campuran menu Indonesia dan Chinese. Rasa spicy dan gurih didapatkan dari bumbu udang ebi dan teri medan. Rasa spicy terasa dari bumbu xo khas chinese. Uniknya karena dihidangkan dengan mangkuk pangsit, yang bisa berfungsi sebagai kerupuk,” jelas chef Juhro. Meski kelihatannya ribet, namun jenis menu fusion mudah dipraktikkan sendiri di rumah, jamin Juhro. Selain Nasi Goreng XO, Chef Juhro menunjukkan masakan olahannya, kali ini chef menyajikan Grill Salmon With Sauce. Ketika Event Guide mencoba, rasa lembut ikan salmon benar-benar terasa. Ikannya juga terlihat fresh. Selain salmon ada menu sop buntut yang menjadi signature di hotel ini. Menariknya sup buntut yang disajikan dengan kuah kecokelatan bening, tak ada genangan minyak. Rasa buntutnya empuk lembut di lidah. Ditambah potongan tomat, daun bawang, bawang merah goreng, emping dan acar timun, rawit plus jeruk nipis. Pokoknya setelah diracik dengan pelengkap dan
52 I
I September 2011
Chef Juhro
“Nasi Goreng XO ini merupakan campuran menu Indonesia dan Chinese.”
diaduk jadi satu rasanya luar biasa enak! Disajikan dalam mangkuk sedang sup buntut pun panas mengepul menebarkan aroma wangi kaldu. Di piring lain disertakan emping, acar timun dan jeruk serta sambal rawit sebagai pelengkap. Kuah supnya bening kecokelatan tanpa genangan lemak berlebihan. Potongan buntutnya juga tak terlalu besar, berukuran sedang tanpa balutan lemak di kelilingnya. Hirupan pertama langsung terasa tonjokan kuat rasa kaldu sapi. Ada aroma rempah (merica, pala, dan cengkih) tetapi tidak terlalu kuat, lamat-lamat dan tak sampai mengalahkan aroma kaldu yang gurih. Sedikit sayatan dengan sendok daging buntutpun terlepas mulus dan saat dikunyahpun sangat lembut gurih. Sudah jelas terlacak kalau buntut ini dimasak perlahan dalam waktu berjam-jam sehingga menghasilkan tekstur yang lembut dan bumbu yang meresap sempurna! Sup ini tak menyertakan potongan kentang atau wortel, hanya ada potongan dadu kecil tomat segar dan daun bawang yang terasa renyah. Untuk menu pembuka, KOKOO resto memiliki misi mengangkat masakan Indonesia hingga bercita rasa internasional. Namun, jangan mengira masakan yang ditawarkan sama dengan restoran kebanyakan. Menyadari kreativitas dunia kuliner cukup kompetitif, KOKOO berupaya muncul dengan konsep
hidangan baru. ModiďŹ kasi hidangan antara Indonesia maupun Chinese, dengan kuliner ala Barat. Hasilnya adalah sebuah hidangan fusion yang nikmat dan mengundang selera. Misalnya menu desert Pisang Amos. Biasanya pisang yang khas disajikan di restoran pada umumnya adalah pisang digoreng tepung dengan kismis coklat atau keju. Agar berbeda,restoran ini menawarkan pisang goreng dengan tepung crispy kemudian ditaburi keju dan brown sugar. Keempat hidangan tersebut disajikan secara alakard dan merupakan hidangan signature di restaurant ini. Dari sisi harga bisa dibilang cukup terjangkau, tak terlalu mahal. Untuk minuman ada beragam juice dengan buah-buahan yang benar-benar fresh. Resto yang berada di ujung deretan ruko ini bernuansa putih. Bagian dalamnya ditata dengan interior berkonsep Elegance Thematic dengan warna krem, dan hitam. Suasananya bersih dan tenang. Dari segi desain, restoran ini tampil dengan warnawarna minimalis nan segar dan tatanan lampu yang menarik. Ditambah kursi-kursi di sekitarnya yang nyaman, menunjukkan suasana eksklusif dan berkelas. Teguh S. Gembur
September 2011 I
I 53
RESTO
Urban Kitchen Food Court
Banyak Rasa dalam Satu Tempat
A
syik, kalau menemukan sebuah tempat makan, yang bagus, banyak ragam menunya, enak, nyaman, dan bersih. Di mana itu? Urban Kitchen Food Court. Lebih dari dua puluh lima outlet makanan lezat yang ada di seluruh Jakarta berkumpul di tempat ini. Tak hanya hidangan a la Indonesia saja yang bisa ditemui, tetapi masakan China hingga menu internasional dan jajanan tempo dulu juga tersaji. Urban Kitchen Food Court terbaru ini berlokasi di Plaza Indonesia level 5. Dilengkapi dengan 750 tempat duduk dan akses internet wiďŹ berkecepatan tinggi, Food Court ini menghadirkan bagian interiornya dengan suasana Kota Tua Jakarta. Satu hal yang menarik adalah hiasan gantung di langit-langitnya yang terbuat dari sangkar burung dan beberapa bentuk seperti kerucut dan pot ber-
54 I
I September 2011
warna cokelat tanah plus tali tambang ukuran sedang yang digantung meliuk-liuk. Fantastic! Anomali Coee-nya sendiri memiliki konsep seperti warehouse dengan dinding-dinding berbatu-bata dengan lapisan semen yang masih asli tanpa cat sedikitpun, atap yang tinggi seperti hanggar pesawat dan dominasi warna cokelat dan merah pada furniturnya, menjadikan tempat ngopi ini mirip seperti gudang. Tempat ini mengusung konsep boutique food court. Ini dimaksudkan untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada pengunjung sehingga dapat merasakan kenyamanan yang jarang dijumpai di food court pada umumnya. Dari sudut jendela besar yang tersedia, Anda juga dapat melihat keindahan Kota Jakarta dari ketinggian, sambil bersantai menikmati lantunan live music saat menyantap beragam makanan yang tersedia. Beragam hidangan menarik Anda pilih untuk makan siang ataupun makan malam. Tak perlu jauh-jauh ke kawasan Jakarta Barat demi untuk seporsi bebek Yogi, karena di Urban Kitchen Food Court pun ada. Warung Buntut Wong Jowo, Sate Kambing Rendi, Koi Teppan, Ramen 38 yang sedang naik daun, Jun Njan, Bakwan Malang Duta yang legendaris atau mencicipi pho 24 yang terkenal dari Vietnam. Beragam jajanan tempo dulu yang mengugah selera juga sangat seru untuk disantap saat nongkrong bersama kerabat. Di antaranya ada Es Cingcau, Surabi, Kue Cubit, Kue Pancong, Kue Lekker, Tahu Gejrot, Kue Rangi, Es Podeng, Gado-Gado, dan Rujak Ala Aceh. Desain khusus yang identik dengan konsep interior Kota Tua Jakarta semakin menambah suasana tempo dulu yang bisa mengobati rasa rindu Anda akan masa kecil. Menurut Marketing Communication Manager
Troy Jefferson, semua kedai yang ada di sini menjadi favorit pelanggan. Soal harga? “Sangat terjangkau. walau tempatnya di Plaza Indonesia,” jawabnya. Urban Kitchen berusaha memberikan makanan ‘fresh from the oven’ dengan harga terjangkau namun tetap mempertahankan cita rasa asli. Tidak salah jika food court ini dapat menjadi pilihan untuk dinikmati bersama kolega dan keluarga. Kesemua hidangan lezat ini bisa Anda dapatkan hanya dengan mengunjungi Urban Kitchen food Court yang terletak di Plaza Indonesia lantai 5. Tak hanya lidah Anda yang dimanjakan dengan beragam hidangan menarik, suasana nyaman dan interior yang didesain unik bisa membuat Anda betah berlama-lama di sini, bahkan bisa sambil bekerja. Teguh S. Gembur
September 2011 I
I 55
VENUE
Sari Pan Pacific Jakarta
Tempat Meeting Yang Nyaman, Strategis dan Eksklusif
M
elaksanakan agenda meeting, di kota megapolitan sekelas Jakarta, bukanlah hal yang sulit. Seluruh hotel di segala sudut kota Jakarta pasti menawarkan hal tersebut. Beragam fasilitas mewah dan berteknologi pun pasti di suguhkan. Tapi pertanyaannya adalah, apakah lokasi meeting yang akan ditawarkan tersebut, masuk dalam radius jantung kota, yang strategis ke berbagai kantor bisnis dan pemerintahan. Adalah Sari Pan Pacific Jakarta, sebuah hotel bintang empat berkonsep modern, mampu menjawab kebutuhan Anda ketika hendak menyelenggarakan aktivitas meeting di tengah jantung kota yang sangat strategis. Chains hotel ini pun, terkoneksi dengan berbagai kedutaan besar negara, pusat perbelanjaan dan hiburan kelas atas di Ibu Kota. Hotel yang terletak di jalan M.H. Thamrin no, 6 Jakarta ini memiliki beragam kapasitas meeting dari 8 – 550 orang, dengan design ruangan yang modern. Untuk fasilitas meeting dan konferensi pun lebih dari sekedar cukup. Staf banquet yang professional dan berdedikasi tinggi bagi kepuasan konsumen, mampu membantu setiap kliennya merajut sebuah event seperti apa yang diharapkan, mulai dari pertemuan bisnis, seminar, konferensi, mini exhibition, hingga ke pesta penikahan. Sari Pan Pacific Jakarta menawarkan suatu pengalaman fasilitas meeting yang berbeda dengan kebanyakan hotel di kota-kota besar. Perangkat teknologi terkini seperti akses internet WIFI dengan kapasitas yang cepat, conference call system, sambungan telepon berjaringan SLI, perangkat audio visual terbaru, hingga proyektor berbasis LCD pun disediakan di ruangan demi kenyamanan sebuah aktivitas meeting. Fajar Pratomo Asst. Director of Sales – Event yang di dampingi Lenny Julia, Marketing Communications Manager Sari Pan Pacific Jakarta mengatakan, secara umum, Sari Pan Pacific Jakarta memiliki 10 meeting room nyaman yang terletak di lantai empat dan lantai 12. Untuk skala meeting dalam jumlah besar—hingga 550 orang dipusatkan di lantai empat. Kemudian untuk Private Meeting room atau VIP Meeting Room ada di lantai para tamu eksekutif, yaitu di lantai 12. Dari lobby hotel, tempat meeting tersebut dapat diakses dengan menggunakan lift yang berada di sebelah kanan lobby.
Tentukan Kapasitas Meeting Secara Nyaman Sari Pan Pacific Jakarta memiliki sebuah Grand Ballroom dengan luas 534 meter persegi. Grand ballroom ini, menggunakan system break out atau partisi dan kedap suara. Jika di break out grand ballroom ini bisa menjadi tiga meeting room, diantaranya adalah istana I dan II, serta Kencana room. Masing-masing meeting room tersebut, memiliki kapasitas dan ukuran yang berbeda, sehingga bisa menyesuaikan kebutuhan saat akan meeting. Grand ballroom ini, memiliki kapasitas maksimal 550 orang untuk konsep
56 I
I September 2011
theater dan cocktail, 300 orang pada format roundtable, 250 orang pada skala classroom, serta 120 orang jika dibentuk dalam U-Shape. Kemudian, jika di break out, maka istana room I dan II mampu menampung kapasitas 400 untuk format theater dan cocktail, 250 orang untuk round table, 200 orang di skala classroom, dan 80 orang pada format U-Shape. Sedangkan Kencana room, memiliki kapasitas maksimal setengah dari kapasitas yang ada di Istana room. Jika memang menghendaki kegiatan meeting dalam jumlah lebih besar dari Kencana room, ada Jayakarta room yang mampu menampung 150 orang pada skala theater dan cocktail, 100 orang di konsep classroom dan round table, serta 70 orang di format U-Shape. Kemudian, untuk agenda meeting dengan kapasitas maksimal 60 orang, ada Jaya room, Rama dan Shinta room, Private room dan juga Mitra room. Yang menarik, ketika melaksanakan agenda meeting di Sari Pan Pacific Jakarta dengan jumlah mak-
simal 30 orang untuk paket Full Day Meeting, Anda akan memiliki kesempatan untuk merasakan cita rasa kuliner di restoran Fiesta dengan konsep buet, tanpa biaya tambahan lagi, dan dengan menu yang lebih beragam, dibandingkan buet yang disajikan di ruangan meeting, tentunya jauh lebih menarik buet di Restoran. Untuk harga paket meetingnya pun cukup kompetitif, jika dilihat dari lokasi yang terletak di pusat kota besar sekelas Jakarta. Paket Half Day Meeting di tawarkan di harga 265.000,-++ per orang dan untuk Full Day di angka 275.000,-++ per orang.
Business Center Tempat Meeting Para Executive Tawaran menarik untuk meeting tak hanya datang dari lantai empat. Di Lantai 12 Sari Pan PaciďŹ c Jakarta, terdapat lokasi meeting yang ekslusif yang ditujukan kepara pelaku bisnis eksekutif. Tempat meeting para eksekutif ini bernama Business Center. Layanan
dan fasilitasnya pun sudah barang tentu telah disesuaikan dengan selera para eksekutif. Mulai dari lay out dan interior ruanganya. Fajar Pratomo kembali menjelaskan, ada dua meeting room ekslusif di business center lantai 12, yaitu Jasmine dan Orchid Room. Meeting room yang di lantai 12 ini, memang sengaja dikonstruksi untuk para eksekutif yang syarat akan privasi. Sewa ruangannya dihitung perjam. Kapasitas masing-masing ruangan pun berbeda. Untuk Jasmine room, memiliki kapasitas 16 orang, dengan harga sewa ruangan per-jamnya adalah Rp. 500.000,-++. Kemudian, untuk Orchid room, memiliki kapasitas maksimal 8 orang dengan harga sewa ruangan per-jamnya adalah Rp. 300.00,-++. Harga tersebut sudah termasuk cookies dan mineral water. Untuk itu, mulai sekarang tentukan kapasitas agenda meeting Anda, dapatkan penawaran menariknya. Fatkhurrohim
September 2011 I
I 57
OTOMOTIF
Otomotif
Nissan Garap Sedan Murah Stylist
N
issan, salah satu perusahaan otomotif terbesar di Jepang yang terkenal dengan desainnya yang bagus, agaknya menerapkan strategi baru untuk mengejar market mobil murah. Strategi ini tercermin di keluaran model anyar, Nissan Versa (di Indonesia dikenal dengan nama Latio), yang baru diluncurkan di New York Auto Show beberapa hari yang lalu. “Para pesaing kami di segmen sub-compact ini umumnya melakukan pendekatan ke arah sporty dan styling. Tetapi hal ini bukanlah yang diinginkan para customer. Mereka sebetulnya butuh mobil yang bisa diandalkan, memiliki ruang interior luas dengan konsumsi bahan bakar yang tetap irit, serta spesifikasi yang membuat mereka merasa sudah mengeluarkan uang lebih banyak daripada harga sebenarnya” demikian papar David P. Reuter, Vice President corporate communications Nissan America. Nissan Versa memang terkenal sebagai salah satu model termurah di Amerika, baik generasi sebelumnya maupun model terbarunya, akan berada di kisaran harga Rp90 juta-Rp100 juta (US$10,000). Untuk variannya, Nissan juga tetap mempertahankan 2
58 I
I September 2011
model, sedan dan hatchback (di Indonesia, hanya keluar versi hatchback). Walaupun murah, Versa diklaim memenuhi kriteria yang dibutuhkan oleh customer compact. Lihat saja ruang interiornya yang lega... Nissan berani meng-klaim bahwa ruang kaki belakang Versa lebih besar dari BMW seri 5, Mercedes E Class, bahkan Lexus LS460! Mantap kan. Konsumsi bahan bakar jelas dapat perhatian besar.. Nissan menghapus model dengan mesin 1.8L, dan fokus ke model dengan mesin 1.6L. Dilengkapi dengan mesin 1.6L generasi terbaru, tenaga yang dihasilkan cukup lumayan (109 HP), dan konsumsi bahan bakar tetap irit (konsumsi rute kombinasi sekitar 14 km per liter). Dari sisi styling, Nissan merombak total desain eksterior dan interior Versa. Kaya dengan aksen – aksen menarik berupa tarikan garis dan lekukan di berbagai sudut body. Namun secara overall harus diakui aura Versa kurang membuat orang ‘bergetar’. Tapi, inilah strategi baru Nissan untuk bikin mobil murah: lebih besar, irit, namun desainnya biasa – biasa aja. Teguh S. Gembur
GADGET
Desktop Berkualitas Hightech dari ASUS
J
ajaran produk desktop dari ASUS kini hadir di Indonesia. Setelah sejak puluhan tahun produk komponen dari ASUS sudah sangat dikenal oleh pengguna perangkat komputasi di Indonesia, mulai dari motherboard, kartu grafis, optical disk, PC case, perangkat jaringan, hingga finished product dengan jajaran notebook, Eee PC untuk netbook, Eee Box untuk nettop, Eee Top untuk all-in-one, hingga ponsel dan tablet PC. Sambutan positif masyarakat atas produk dari ASUS selama ini membuat produk ASUS semakin dikenal dan dekat dengan penggunanya. Dengan semangat Inspiring Innovation • Persistent Perfection, ASUS menghadirkan produk inovatif yang berkualitas,, salah satu hal yang menyebabkan produk ASUS terus mendapatkan sambutan positif, serta diakui oleh media terkemuka di dunia. Meski perangkat komputasi seperti tablet, netbook dan notebook, serta tablet dan ponsel cerdas kini menjadi pilihan, tidak serta merta menghilangkan kebutuhan akan PC desktop bagi kalangan pengguna tertentu. Desktop PC dengan penggunaan yang memang ditujukan untuk ditaruh di meja kerja memberikan posisi yang lebih nyaman dan ergonomis bagi pengguna, dengan peluang upgrade yang lebih terbuka dibanding jenis perangkat komputasi lainnya. Menggunakan motherboard ASUS yang telah dikenal dengan kualitas dan keandalannya, desktop dari ASUS juga memiliki keunggulan kualitas, teknologi dan fitur dari motherboard ASUS. Antara lain seperti digunakannya solid cap untuk keandalan, fitur Q-Fan untuk tingkat kebisingan yang minim saat beroperasi, dan dukungan USB 3.0 untuk transfer data yang 10 kali lebih cepat dibanding USB 2.0. Selain penggunaan motherboard terbaik, produk desktop ASUS juga telah dipastikan melewati serangkaian tes dengan standar pengujian kelas atas, untuk memastikan kualitas dan keandalaan. Mulai dari acoustic noise, shock test, humidity dan thermal shock test telah dilalui untuk memastikan sebuah produk yang berkualitas. Dilengkapi dengan teknologi EPU (Energy Processing Unit) dari ASUS, untuk efisiensi konsumsi daya dengan mendeteksi beban kerja CPU secara real time dan menyesuaikan konsumsi daya sesuai, sehingga dapat menghemat konsumsi daya
hingga 40%. Produk yang ramah lingkungan ini juga menggunakan kemasan yang 100% dapat didaur ulang. “Desktop ASUS melengkapi lini produk dari ASUS yang didistribusikan di Indonesia. Dengan inovasi dan produk berkualitas yang selalu dihadirkan ASUS, kami cukup yakin jika produk desktop dari ASUS juga akan mendapatkan sambutan positif dari masyarakat di Indonesia,� kata Willy Halim, Country Manager ASUS di Indonesia. Desain yang menarik dan efisien juga memudahkan pengguna untuk menjangkau beragam port, slot card reader, dan akses lainnya, seperti desain pada Desktop CM Series dari ASUS yang diperkenalkan kali ini. Desktop PC dari ASUS tentunya juga memiliki peluang upgrade yang lebih leluasa dibanding dengan jenis perangkat komputasi lainnya. Teguh S. Gembur
September 2011 I
I 59
NEWS
FGD expo 2011, Solusi Industri Kreatif Indonesia
F
GDexpo sebagai pameran printing, promotion, publishing dan packaging terbesar dan terlengkap di Indonesia untuk yang ke-5 (lima) kalinya kembali digelar. Perhelatan dua tahunan ini diselenggarakan di Jakarta Convention Center (JCC) selama 4 hari pada tanggal 21 hingga 24 Juli 2011. Dengan mengusung tema “Empowering Creative Collaboration�, FGDexpo2011 tidak hanya menjadi pameran industri grafika terbesar di Indonesia yang secara konsisten mendukung sektor usaha printing, promotion, publishing dan packaging, tetapi juga sebagai pilot project untuk creative collaboration dari berbagai sektor industri yang dimotori oleh industri kreatif di Indonesia. Dengan pertumbuhan rata-rata 2,32% (2003 – 2008), baru tahun lalu 14 subsektor industri kreatif menembus 10 besar atau urutan ke-9 dalam urutan penyumbang Produk Domestik Bruto Indonesia. Pada tahun 2008, subsektor desain, penerbitan dan percetakan serta periklanan baru memberikan kontribusi 18.9% dari total seluruh 14 subsektor industri kreatif sebesar Rp151 triliun. Tentunya hal ini masih jauh apabila dibandingkan
60 I
I September 2011
dengan satu subsektor industri film Amerika yang perputarannya dapat mencapai US$ 20 miliar – US$ 30 miliar. Tidak hanya sebagai pameran percetakan biasa, kesuksesan FGDexpo2011 membuktikan bahwa pameran ini dapat menjadi lokomotif penghubung industri dan para insan kreatif dalam menopang pilar ekonomi bangsa. FGDexpo2011 secara nyata mempertemukan langsung para pelaku industri kreatif dengan teknologi yang berkaitan erat dengan industri Printing, Promotion, Packaging & Publishing. FGDexpo2011 menampilkan secara bersamaan akan teknologi terbaru dengan menghadirkan brand - brand ternama dari dalam negeri. Tidak hanya itu sebanyak 18 peserta luar negeri pun sangat antusias ikut dalam pameran ini. Bersamaan dengan FGDexpo2011 juga diselenggarakan konferensi besar bernama IDEAFEST dengan menampilkan konsepsi industri kreatif. Menghadirkan pembicara-pembicara kelas dunia dan inspirasional di bidang yang mereka tekuni. Mereka mengajak partisipan kegiatan ini untuk berbagi, berdiskusi, dan memahami lebih dalam mengenai aspek-aspek lain dunia kreatif, termasuk aspek finansial dan kesinambungannya.
The Acacia Anyer Siap Bersaing di Ranah Hotel dan Resort The Acacia Anyer adalah salah satu properti baru The Acacia Hotels & Resorts yang berlokasi di Jalan Raya Anyer – Carita KM 28, Serang, Banten. Hunian ini berkonsep resort & lounge dengan fasilitas 30 kamar dari berbagai tipe, mulai dari deluxe, executive, junior executive hingga family suite.
Desain interiornya resort sangatlah cantik sebab mampu memadukan gaya seni dan kemewahan ala Eropa dengan pelayanan keramahan khas Asia, khususnya Indonesia. Kenyamanan, kesejukan suasana pantai, dan indahnya panorama alam menambah daya pikat dan keistimewaan tersendiri yang sengaja dikonstruksi untuk para pebisnis maupun para pelancong wisata. Sebelum di grand opening oleh pihak manajemen, The Acacia Anyer pada tanggal 22-23 Juli 2011 lalu, mengundan beberapa rekan media baik cetak dan elektronik untuk diberikan kesempatan mencoba kenyaman resort yang berada di bibir pantai Anyer itu. Selain mencoba kenyamanan sebuah kamar berdesain Eropa itu, rekan media pun di ajak dinner dengan konsep beach party di areal kolam renang.
Sidik Kadarsyah, PR Manager The Acacia Jakarta menyatakan, The Acacia Anyer selalu mengupayakan melayani dan menyesuaikan layanan standar hotel bintang empat. “Lokasinya berada dekat dengan beberapa objek wisata favorit di Anyer, kawasan industri Krakatau Steel, serta tak jauh dari pintu keluar tol Merak, tentu menjadi nilai tambah tersendiri bagi para pelaku bisnis maupun pelancong wisata ketika berada di Anyer, Banten,� terang Sidik. Fatkhurrohim
September 2011 I
I 61
NEWS
Metland Resmikan @Home Hotel Tambun
P
ada tanggal 26 Juli 2011 lalu, PT. Metropolitan Land kembali mengembangkan sayap bisnis perhotelannya dengan brand yaitu @Home Hotel. Brand terbaru ini hadir di kelas bintang dua plus untuk pertama kalinya di rilis di Tambun, Bekasi, Jawa Barat. Dan, menurut rencana dari pihak pengembang, brand @Home Hotel ini pun akan hadir di beberapa daerah di Indonesia. Pengelolaan @Home Hotel—Tambun dilakukan oleh PT. Metropolitan Golden Management yang telah terbukti mengoperasionalkan delapan hotel yang tersebar di seluruh Indonesia mulai dari brand Horison, dan Aziza. @Home Hotel Tambun ini, dibangun di area komersial Metland Tambun, dengan desain interior yang berjiwa muda dan dinamis. Hotel ini pun dilengkapi dengan 76 kamar, meeting room, outlet restaurant—malabar express. Presiden Direktur Metland Ir. Nanda Widya menyatakan, dengan diresmikannya pengunaan hotel ini, maka semakin melengkapi fasilitas yang memadai dan berkelas bagi kabupaten Bekasi. @Home
Hotel Tambun, merupakan sarana akomodasi yang smart, simple, low cost, dan dinamis. Sehingga para tetamu hotel akan merasakan kenyamanan dan kehangatan seperti tinggal di dalam rumah, feel like home. Kehadiran @Home Hotel Tambun membidik pangsa pasar para perkerja asing berpenghasilan menengah yang di kawasan industri Bekasi. Fatkhurrohim
Cultural Exchange of Traditions at Century Park Hotel
P
ada hari Rabu, 10 Agustus 2011 lalu, Hotel Century Park, Jakarta menyelenggarakan acara sepesial “Century Ambassador Iftar Dinner� di function room Atanaya 2. Event Century Ambassador Iftar Dinner merupakan acara pertukaran budaya dan tradisi berbuka puasa para tamu undangan khusus yang berasal dari 12 negara. Beberapa tamu undangan tersebut di antaranya adalah, Mesir, Iran, Jordania, Iraq, Kuwait, Sudan, Uzbekistan, Libya, Lebanon, Palestina, Arab Saudi, dan Afghanistan. Selain para duta besar, acara tersebut juga dihadiri oleh Tinia Budiarti selaku Wakil Kepala Dinas Pariwisata, dan beberapa tamu undangan khusus lainnya. Sebelum berbuka puasa, event ini dimulai dengan pertunjukan seni Whirling Dervishes Dance. Tarian adat ini bermakna suatu ritual meditasi aktif untuk mencapai sumber kesempurnaan. Usai berbuka puasa, para tamu dipersilahkan untuk shalat Magrib, dan dilanjutkan dengan menyantap aneka hidangan buka puasa khas kuliner Hotel Century
62 I
I September 2011
Park Jakarta. Pada puncak acara Century Ambassador Iftar Dinner, Bilal Chamsine, General Manager Hotel Century Park Jakarta, menjadi host bagi para duta besar untuk berbagi cerita tradisi atau keunikan cara berbuka puasa di negara masing-masing. Pada kesempatan itu pula, Bilal Chamsine membagikan sebuah bingkisan tanda mata dari Hotel Century Park Jakarta ke para duta besar. Fatkhurrohim
IEDA Wadah Desainer Both Pameran Pada tanggal 30 Juli 2011 lalu, komunitas desainer both pameran menyelenggarakan pertemuan untuk membentuk dan atau merumuskan suatu wadah sebagai bentuk eksistensi profesi yang selama ini hanya menjadi tokoh di balik layar kesuksesan suatu pameran. (baca artikel: Komunitas Desainer Both--Yang Kreatif yang di Belakang Layar--Event Guide edisi Juli 2011--halaman 28) Bertempat di Gallery Cafe, Taman Ismail Marzuki, para desainer mengutarakan berbagai pemikiran mereka tentang sesuatu yang lebih jelas dan dipandang oleh para pelaku industri pameran dan dunia MICE secara umum. Dengan dihadiri sekitar 30 exhibit designers dari berbagai perusahaan yang bergerak di bidang industri pameran dan exhibit designers freelancer, mereka saling memperkenalkan diri dan menyampaikan keresahan maupun keinginan tentang rencana pembentukan wadah bagi profesi.
Rembug itu akhirnya menelurkan dan merumuskan sebuah wadah dengan nama IEDA (Indonesia Exhibit Designers Association). IEDA dirumuskan dengan tujuan untuk mempersatukan dan bertukar pikiran mengenai hak dan kewajiban mereka. Karena selama ini para desainer both belum memiliki media pengaduan dan mengukur sejauh mana peranan mereka. Kris Wardhana, salah satu senior exhibit designer, pengajar FSDR & FT Arsitektur Untar, STDI dan Mercubuana, sekaligus penggagas pertemuan di TIM ini, menyatakan agenda awal dalam pertemuan itu adalah membentuk keanggotaan dan kepengurusan, serta AD & ART. Kemudian dilanjut dengan merencanakan program sosialisasi dengan beberapa pihak terkait sampai disahkannya lembaga itu secara hukum. Program jangka pendek IEDA adalah menjalin kerjasama dengan para pelaku industri pameran di bawah bendera Asperapi dan asosiasi lainnya yang melibatkan jasa exhibit designers. “Sedangkan program jangka panjangnya adalah menetapkan diri sebagai wadah yang profesional, yang mampu melindungi dan memfasilitasi para anggotanya,� tambah Kris Wardhana. Fatkhurrohim
September 2011 I
I 63
NEWS
Intiland Topping Off Whiz Hotel Semarang
P
engembang properti PT Intiland Development Tbk melalui anak usahanya PT Intiwhiz International menggelar penutupan atap atau topping off Whiz Hotel Semarang, pada 27 Juli 2011. Prosesi topping off dilakukan secara seremonial oleh Moedjianto Soesilo Tjahjono, Presiden Direktur dan Chief Operating Officer Intiwhiz dan sejumlah undangan dan perwakilan manajemen PT Bank Bukopin. Moedjianto mengungkapkan proses pembangunan konstruksi Whiz Hotel Semarang berjalan cukup lancar dan sesuai jadwal yang direncanakan. Pihaknya optimistis pembangunan hotel ini selesai tepat waktu, sehingga bisa mulai beroperasi pada November 2011.
Sido Muncul Lepas 19 Ribu Pemudik Gratis
S
ido Muncul kembali menyelenggarakan mudik gratis bersama pedagang jamu se-Jabotabek. Mudik gratis ke-22 ini diikuti 19 ribu orang. Dengan menggunakan 300 unit bus, mereka dilepas dari Parkir Barat PRJ, Kemayoran, Kamis, 25/8. Pelepasan dilakukan oleh Menteri Perhubungan Freddy Numberi, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Linda Gumelar, Menteri Perdagangan Elka Pangestu, Gubernur DKI Fauzi Bowo, Wakapolri Nanan Soekarna, Kepala Badan POM Kustantinah, Meutia Hatta, dan Direktur Utama PT Sido Muncul Irwan Hidayat. Irwan Hidayat mengatakan, mudik gratis ini sudah menjadi tradisi Sido Muncul. “Mudik gratis ini merupakan bagian dari ucapan terima kasih kami kepada para penjual jamu dan pedagang asongan. Kami juga ingin membantu pemerintah dalam hal transportasi yang nyaman bagi pemudik untuk menyambut Lebaran,” ujarnya. Selain dari Kemayoran, pemudik juga secara serentak berangkat dari Bogor, Tangerang, Balaraja, Bandung, Cikampek, Cibinong dega tujuan Cirebon, Kuningan, Tegal, Banjar Negara, Solo, Wonogiri, dan Yogyakarta. F. Sihol Siagian
64 I
I September 2011
“Whiz Hotel Semarang akan buka sekitar bulan November 2011. Kami yakin hotel ini akan sukses dan menjadi salah satu hotel favorit di Semarang,” ujar Moedjianto. Whiz Hotel Semarang yang berlokasi di Jalan Piere Tendean, memiliki nilai investasi sebesar Rp. 50 miliar untuk lahan seluas 950 meter persegi, berbentuk bangunan 10 lantai plus satu lantai basement untuk fasilitas parkir, dengan jumlah 147 kamar, ruangan untuk breakfast, serta ruangan meeting berkapasitas 80 orang. Whiz Hotel Semarang membidik pasar eksekutif lokal yang kerap bepergian serta memahami arti uang secara baik dan tahu apa yang diinginkan dan dibutuhkan selama tinggal di hotel. Setelah mengoperasikan Whiz Hotel Yogyakarta pada tahun 2010 lalu, PT Intiwhiz International sedang mengembangan dua hotel di Bali yakni Grand Whiz Hotel Kuta dan Whiz Hotel Legian yang saat ini dalam tahap konstruksi. Ke depan, jaringan Whiz Hotel akan berada di kota besar lainnya seperti Balikpapan, Jakarta, Pekanbaru, Makassar, Samarinda, dan Manado. “Whiz Hotel Balikpapan pada saat ini masih pada tahapan kontruksi dan diperkirakan akan beroperasi pada tahun 2012,” ungkap Moedjianto. Fatkhurrohim
Alila Jakarta Gelar Fashion Show
U
ntuk memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-66, Alila Hotel Jakarta dan d’Kayla menggelar acara Fashion Show dengan tema “ Go Green Fashion Show,” pada hari Rabu, 10 Agustus 2011 di Swimming Pool Alila Jakarta. Acara ini dibuka oleh istri Duta Besar dari Algeria Belarbi Zakia. Menurut Heni Juniarti, Public Relations Manager Alila Jakarta, acara ini merupakan bentuk apresiasi akan kebanggaan masyarakat Indonesia khususnya pecinta fashion pada pelestarian dari kebudayaan Indonesia. “Salah satu bentuk ucapan terima kasih kita sebagai generasi penerus bangsa dalam memperingati hari Kemerdekaan Indonesia adalah dengan turut melestarikan kebudayaan Bangsa Indonesia yakni dengan menjadikan batik sebagai signature style,“ ujar Heni.
Aston Buka Favehotel Pertama di Jakarta
S
esuai dengan komitmennya untuk mengembangkan favehotel, Aston International mengumumkan pembukaanfavehotel pertama di Jakarta pada 10 Agustus 2011 lalu, dengan nama Favehotel Wahid Hasyim. Favehotel Wahid Hasyim adalah hotel bintang dua yang menawarkan 70 kamar tamu yang nyaman dan bergaya trendi, serta beberapa ruang pertemuan, Wi-Fi berkecepatan tinggi hingga layanan binatu. Daya tarik utama favehotel terbaru ini adalah lokasinya yang sempurna, tepat di jantung Kota Jakarta. Tak jauh dari lokasi hotel, terhubung dengan dengan gedung PBB dan Kedutaan Jepang. Selain itu, tempat di Jakarta yang terkenal lainnya seperti Plaza Indonesia dan Jaya Pub, tempat hang out para ekspatriat yang cukup populer, dapat ditempuh dengan berjalan kaki dari hotel ini. Saat opening Favehotel Jakarta, Norbert Vas, Wakil Presiden Penjualan & Pemasaran Aston International mengatakan, dengan favehotel ini pihaknya bertujuan untuk mendefinisikan kembali bagaimana wisatawan berpikir mengenai budget hotel. Hotel budget seperti favehotel ini sedang populer dan kini menjadi trend. Design yang menarik, pelayanan dari hati dan standar keamanan serta kebersihan yang yang tanpa kompromi tidaklah harus mahal,” ungkap Norbert Vas. Fatkhurrohim
Penjelasan Mengenai Berita Aston Tanjung City Hotel Dalam edisi Juli 2011, ditulis bahwa Aston Tanjung City Hotel menawarkan memiliki 1 ballroom dan 3 meeting room, yakni Diamond Hall dan Saphire Room, masing-masing berada di lantai dua, kemudian satu meeting room lainnya adalah Zamrud Room yang berada di lantai tiga. Berita tersebut mestinya berbunyi: Aston Tanjung City Hotel memiliki 1 ballroom yakni Diamond Hall dan 2 meeting room, yaitu Saphire Room yang berada di lantai dua, kemudian satu meeting room lainnya adalah Zamrud Room yang berada di lantai tiga. Minuman dengan nama Lumpur Lapindo akan menjadi pelengkap hidangan yang eksotik setiap malam = Minuman dengan nama Lumpur Lapindo yaitu campuran biskuit oreo, es krim vanilla, susu segar, sirup dan dihiasi dengan krim putih diatasnya akan menjadi pelengkap hidangan yang eksotik setiap malam.
September 2011 I
I 65
NEWS
Berbagi dengan Anak Yatim di Sari Pan Pacific
M
elalui program bulanan CSR, Sari Pan Pacific Jakarta pada tanggal 12 Agustus 2010 lalu mengadakan acara buka puasa bersama anak yatim piatu di yayasan panti asuhan Daarusalam Bi’aunillah yang beralamat di Jalan Kayu Jati IV RT 003 RW 004 Rawamangun, Jakarta Timur. Acara buka puasa ini khusus dipersembahkan bagi anak-anak yatim piatu dengan tujuan untuk memberikan kebahagiaan kepada anak-anak dan juga memberikan pengalaman yang berbeda dalam menikmati momen berbuka puasa. Dalam acara buka bersama dengan anak yatim piatu, Sari Pan Pacific Jakarta juga menghadirkan kecerian melalui gerak-gerik para Badut dan Pantomim di yayasan tersebut. Tak ayal lagi, aksi kocak badut dan pantomim ini pun mampu menghibur anak-anak yang mayoritas duduk di bangku Sekolah Dasar ini. Di saat menjelang buka puasa, tim brand champion melayani anak-anak yatim piatu yayasan ini, untuk merasakan menikmati Ta’jil ala hotel berbintang, yang khusus di masak oleh chef Sari Pan Pacific Jakarta. Usai Shalat Magrib berjamaah dan menikmati
makanan, acara pun berlanjut kepada pembagian santunan dari Sari Pan Pacific Jakarta untuk anak yatim piatu yang berupa uang tunai, peralatan sekolah, seprai dan selimut. Adalah suatu kebanggaan yang luar biasa bagi keluarga besar Sari Pan Pacific Jakarta untuk memberikan sedikit pertolongan bagi anak-anak di Yayasan Daarusalam Bi’aunillah. Dan berbagi kepada sesama adalah bagian dari motto hotel yang pada tahun ini menginjak usia ke - 35 tahun tersebut. Fatkhurrohim
Pererat Tali Persaudaraan
U
ntuk mempererat tali silaturahmi di dalam bulan Ramadhan, Agustus lalu, Amos Cozy Hotel menggelar acara buka bersama. Acara ini dibuka langsung oleh CEO Amos Cozy Hotel & Convention Hall Jakarta, Ibu Dra Khoe Ribka, dengan megundang Panti Asuhan Yatim Piatu Innayatullah, pejabat pemerintahan Jakarta Selatan, dan wartawan dari pelbagai media electronik dan media massa. “Selain acara berbuka puasa, kami juga melakukan shalat Tarawih bersama hingga sampai acara puncak yaitu, pemberian sumbangan dari pihak management kepada pihak yayasan. Acara ini berlangsung sangat hikmat, Semoga acara ini bisa kita selenggarakan setiap tahunnya,” papar Eki A.Zaky, Director of Sales Amos Cozy Hotel.
66 I
I September 2011
Kagum Operasikan Grand Serela Kuta
K
agum Hotels, perusahaan manajemen perhotelan berpusat di Bandung, Jawa Barat, mengumumkan penambahan hotel baru dan pertama di Bali, yakni Grand Serela Kuta Bali. Hotel dengan konsep kontemporer dan desain minimalis ini sebelumnya bernama Himalaya Kuta Suite Bali. Hotel yang terletak di Jalan Raya Kuta 42XX ini menawarkan 3 tipe kamar, dengan 10 kamar Superior dan 8 kamar Deluxe. Jika keduanya digabungkan akan menjadi kamar Family Suite. Hotel ini akan dikembangkan menjadi 100 kamar di tahun 2012. Hotel ini dilengkapi dengan room service 24 jam, kolam renang, halaman parkir, serta gratis penggunaan jaringan nirkabel di area umum. Ruang tamu di dalam kamar Family Suite menyediakan TV flat berukuran besar, DVD player, dapur bersih yang dilengkapi dengan pemanggang roti, lemari pendingin dan area bersantap. Liana Restaurant, dengan konsep stylish, modern dan akses langsung ke kolam renang, menawarkan menu-
menu internasional, olahan koki berpengalaman, dan dilengkapi dengan Bar yang buka selama 24 jam. Tentu ini sangat tepat untuk pertemuan dan pesta pribadi. Grand Serela Kuta Bali, hotel berbintang tiga ini, selain mudah dijangkau juga sangat strategis. Dekat dengan Bandara Ngurah Rai yang bisa ditempuh hanya dalam 15 menit. Hotel ini juga bisa dicapai dalam waktu 5 menit dari Kuta Galleria Shopping Complex, 10 menit dari Kuta Central Park, 10 menit dari Monumen Bom Bali, 20 menit dari Pantai Kuta dan Pantai Legian serta 30 menit dari Waterbom Park. Fatkhurrohim
The 101 Legian Resmi Dibuka
P
HM Hospitality mengumumkan pembukaan perdana hotel THE 1O1 Legian dengan konsep Smart, Stylist, Experience . THE 1O1 Legian merupakan proyek pertama dari brand hotel THE 1O1 yang dikelola oleh PHM Hospitality untuk pasar menengah premium (Midscale Premium market). Pesta pembukaan perdana ini merupakan acara puncak dari rangkaian tahap pembukaan yang telah dimulai sejak bulan April 2011. THE 1O1 Legian adalah hotel berbintang tiga plus pertama yang berada di wilayah Legian dan mengusung konsep Urban Legian baru dan slogan Smart, Stylish, Experience karena menawarkan 197 kamar tamu yang trendi dan berkualitas tinggi, lobi, bar, kolam renang, dan tempat berjemur matahari yang berada di lantai paling atas yang disebut dengan sky pool dan sky deck, serta 1 restoran yang juga berada di lantai atas dan menyajikan dine & music lounge yang disebut dengan roof top. THE 1O1 Brand adalah perintis untuk brand gaya hidup yang chic dan trendi yang berlokasi di daerah perkotaan, urban, dan resor yang legendaris. Brand bintang 3 premium atau Midscale Premium ini akan menjadi “surga� bagi wisatawan yang aktif dengan semangat muda yang ingin menjadi bagian dari setiap hal yang sedang trendi. Oleh karena itu, THE 1O1 memiliki konsep sebagai Smart, Stylish, Experience dan a smart-stylish Value for Money dalam hal produk, pelayanan, dan komitmen. Fatkhurrohim
September 2011 I
I 67
NEWS
Cinta Ramadhan ala Mercure
P
ada bulan Ramadhan tahun ini, Hotel Mercure Jakarta Kota menggelar acara buka puasa bersama yang bertemakan Menyemai Cinta Ramadhan. Acara buka puasa bersama ini berlangsung pada hari Kamis, 11 Agustus 2011 bertempat di Ballroom hotel. Acara tersebut dihadiri oleh rekan - rekan travel agent, media dan juga corporate serta anak - anak yatim dan anak asuh Hotel Mercure Jakarta Kota dari yayasan A Tree For A Child (ATFAC). Acara yang berlangsung mulai pukul 16.00 sampai dengan 20.00 WIB tersebut mengundang Ustad Restu Sugiharto sebagai penceramah, Anneke Putri sebagai moderator dan disiarkan secara langsung oleh Women’s Radio. Dalam memeriahkan acara buka bersama ini, Mercure Jakarta Kota, menampilkan group music Arumba serta pengundian door prize untuk para tamu undangan. Pada kesempatan ini, I Ketut Iriana, General Manager Hotel Mercure Jakarta Kota memberikan donasi kepada anak - anak yatim dan anak asuh
sebagai ungkapan rasa syukur dan indahnya berbagi. Hotel juga memberikan award kepada 10 rekan travel agent yang terpilih sebagai bentuk penghargaan atas kontribusinya kepada hotel. Fatkhurrohim
TTC Travel Mart Nusantara 2011
C
lasical Disco Night Lombok Tourism & TTC Buyer Meet Seller Gathering TTC Travel Mart Internasional adalah event yang mempertemukan Biro Perjalanan Wisata (BPW) dari luar negeri dengan BPW lokal. Gelaran ini rutin diselenggarakan dua kali dalam setahun untuk menyambut liburan
68 I
I September 2011
sekolah, liburan Lebaran dan liburan akhir tahun. Tahun ini TTC Travel Mart Internasional yang diselenggarakan pada 27 Juli 2011 di hotel Le Grandeur Jakarta, mengambil tema Clasical Disco Night Lombok Tourism & TTC Buyer Meet Seller Gathering. TTC Travel Mart Nusantara kali ini, mengambil konsep Buyer Meet Seller, yang diaplikasi dengan informal Table Top. Kelompok seller yang didominasi oleh land operator, hotel, tourist resort, cruise, asuransi, dan tourism boards dari berbagai daerah. Sedangkan buyer terdiri dari para pelaku travel agent dari Jakarta, Surabaya, Medan, Bandung dan kota lainnya. Mungkin ajang ini bisa menjadi nara-sumber untuk liputan artikel pariwisata. Penggagas sekaligus pendiri Travel Mart Nusantara, Tedjo Iskandar, mengatakan, pada Travel Mart Nusantara ini diikuti oleh 56 peserta dan dikunjungi lebih dari 225 travel agent. Dengan konsep table top mempermudah para seller dan buyer dalam melakukan transaksi. Usai melakukan acara table top, para buyer dan seller TTC Travel Mart Nusantara malam harinya dihibur dengan live band entertainment dengan tema Clasical Disco di The Lounge hotel Le Grandeur Jakarta. Pada sesi ini, para seller dan buyer pun diberi layanan cocktail party oleh penyelenggara event. “Kami selalu mengkonsep acara dengan sesantai mungkin. Agar para seller dan buyer ini bisa saling menikmati. Pagi sampai sore mereka berbisnis, malam harinya kita pesta. Dengan demikian, selalu ada kesan,� ujar Tedjo Iskandar, yang telah lama berkecimpung di dunia tourism marketing dan tourism event organizer. Fatkhurrohim
Pertamina Luncurkan SME & SR Partnership
D
irektur Utama PT Pertamina Karen Agustiawan meluncurkan program SME & SR (Small, Medium Seal Enterprise and Social Responsibility) Partership di Jakarta, Agustus lalu. Program ini fokus pada peningkatan program pendidikan di wilayan Indonesia bagian Timur. Pertama, Program Beasiswa PJJ S1 PGSD (Pembelajaran Jarak Jauh S1 Pendidikan Guru SD). Pertamina bekerja sama dengan Yayasan Guru Cerdas NTT, Seamolec, Universitas Nusa Cendana, dan Pemkab Kupang yang berbasis TIK. Kedua, Program Pelatihan Guru TEQIP (Pembelajaran Guru SD melalui Program Peningkatan Kualitas Guru terintegrasi dengan lesson study). Ketiga, Program Beasiswa Khusus S1 Putera Daerah Tertinggal. Keempat, Program Bedah Desa Mandiri Pertamina di Salawati Selatan dan Klamono Sorong. Dalam laporannya, Vice President SME & SR Hari Subagya mengatakan, program ini merupakan bentuk tanggungjawab sosial Pertamina kepada kemajuan negeri dengan memberikan perhatian kepada anak-anak bangsa yang berpotensi namun kurang mampu. “Dalam hal pendidikan, pemerataan dan
pelayanan pendidikandi Indonesia masih belum sempurna,” katanya. Selain itu, kata Hari, pihaknya telah membina sekitar 95 ribu mitra binaan yang tersebar di tujuh regions yaitu, Sumatera Bagian Utara, Sumatera Bagian Selatan, Jawa Bagian Barat, Jawa Tengah dan Yogyakarta, Jawa Timur-Bali-NTBNTT, Kalimantan, dan Sulawesi-Maluku-Papua. F. Sihol Siagian
Indonesia Food Fiesta di Hotel Kristal
M
eski dalam bulan puasa, Anda masih bisa merayakan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke-66 bersama keluarga maupun kolega dalam kehangatan dan kebersamaan. Hotel Kristal yang terletak di Jakarta, Pada 20 Agustus 2011 lalu, Hotel Kristal Jakarta menawarkan “Indonesian Food Fiesta” yang bertempat di pool side. Damita Almira, Public Relations Manager, Hotel Kristal Jakarta, menyatakan, Indonesia Food Fiesta ini adalah festival aneka hidangan dari seluruh Indonesia yang langsung disajikan ala culinary team berpengalaman. Selain aneka masakan Indonesia, selama acara berlangsung menampilkan acoustic band. Para tamu hotel yang hadir dimanjakan dengan alunan lagu-lagu berirama latin, serta berbelanja berbagai macam kerajinan tangan seperti batik dan
lainnya di stan bazaar. “Hotel ini menawarkan suasana perayaan kemerdekaan yang menyenangkan, dengan tema live cooking dari citra rasa Indonesia,” tambah Damita Almira. Fatkhurrohim
September 2011 I
I 69
REHAT
Bali, The Best Spa Destination in The World Indonesia (Bali) terpilih menjadi tujuan wisata Spa terbaik di dunia melalui penghargaan yang dianugerahkan International Wellness Awards kepada Indonesia dalam International Travel Bourse di Berlin, Jerman. “Wellness Awards 2009” itu diberikan kepada Bali sebagai salah satu destinasi pariwisata di Indonesia, dengan kategori “The Best Spa Tourism Destination in the World 2009”.
70 I
I September 2011
“Mengapa Indonesia? Sebab Indonesia mampu mempertahankan warisan budaya leluhur dikombinasikan dengan hasil riset terbaru,” kata Pimpinan Selected Hotel Promotion Inc (organisasi pariwisata internasional ternama), Frank Pfaller, dalam siaran pers, Rabu (18/2/2009). Penghargaan untuk Bali sebagai “The Best Spa Tourism Destination in the World 2009” diserahkan oleh majalah kebugaran ternama “Senses”. Penghargaan ini sudah selayaknya dijadikan momentum yang tepat oleh Pemerintah Indonesia dan
Pemerintah Daerah Bali dalam menata kembali industri Spa di Bali. Selain penghargaan tersebut Indonesia juga menerima berbagai masukan dan kritik dalam industry Spa yang berkembang sangat pesat. Terapis yang tidak terstandar, jenis treatment yang tidak bermanfaat, serta ruang usaha yang tidak memadai sebagai tempat Spa memang menjadi kendala dalam mempertahankan penghargaan ini. Oleh karena itu pemerintah, dalam hal ini Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata telah me-
September 2011 I
I 71
REHAT
Dengan memadukan pariwisata dengan wellness, Bali mampu menjadi The Best Spa Destination di dunia
72 I
I September 2011
nyusun dan melakukan validasi standarisasi usaha Spa di Bali baru-baru ini sebagai percontohan akan diberlakukannya Peraturan entang Standar Usaha Spa dan Standar Kompetensi SPA Terapis di Indonesia dalam rangka meningkatkan daya saing dan kemampuan usaha Spa dan SDM Spa di Indonesia memasuki era globalisasi. Industri SPA di Bali sendiri telah berbenah diri sejak didirikannya The Bali Spa and Wellness Association (BSWA) tahun 2005. Saat ini anggotanya telah berjumlah lebih dari 50 anggota yang terdiri dari usaha Spa, konsultan Spa, dan pelatihan Spa terapis. Melalui BSWA, industri Spa dan pemerintah di Bali bahu membahu memberikan pelatihan, pertukaran ide dan pendapat, menyusun dan membangun networking dan strategi pemasaran , pameran serta melahirkan ide-ide kreatif dan inovatif dalam pengembangan jenis perawatan, keterampilan terapis dan produksi bahan-bahan spa. Suatu langkah
yang patut ditiru oleh daerah-daerah lain dalam pengembangan wisata usaha Spa (wellness). Dengan memadukan pariwisata dengan wellness, Bali mampu menjadi The Best Spa Destination di dunia. Bagaimana dengan daerah lain? Masih banyak daerah tujuan pariwisata yang mampu mengembangkan diri menjadi Spa destination. Solo, Semarang, dan Jogyakarta dengan kultur Jawa yang kental dan kaya akan tradisi Spa, Batam yang sedang membangun industri Spa untuk mendukung turis-turin dari Malaysia dan Singapora yang datang berkunjung di sana, serta Makassar dan daerah Timur Indonesia yang kaya akan suasana laut dan hasil-hasil laut yang sangat mendukung industri Spa dalam penggunaan terapi air laut. Peluang yang sangat terbuka lebar dalam membantu peningkatan industri dan pemberdayaan Spa dan SDM kita di dalam negeri. Henny Anastasia, Ketua DPD Asosiasi Spa Indonesia Sulawesi Selatan.
Print Ad Spa FA.pdf 1 1/19/2011 2:26:21 PM
g in Br on
%
up Co is t Th o ge t
50
Di nt ou sc
C
M
Y
CM
MY
CY
CMY
K
AEROWISATA Hotel & Resort
Jl. Jend Sudirman Kav. 75 Jakarta 12910. Indonesia Tel ( 62-21 ) 527 6854 Fax ( 62-21 ) 527 6855
Hotel Santika Cirebon
Jl. Dr. Wahidin No. 32, Cirebon 45122
Patra Cirebon Hotel
Jl. Tuparev No. 11, Cirebon 45153
Amos Cozy Hotel
Jl. Melawai Raya 83-85, Jakarta 12160
Aston Marina Ancol
Jl. Lodan Raya No. 2A, Jakarta 14430
Aryaduta Hotel
Jl. Prapatan 44-48, Jakarta
Alila Jakarta
Jl. Pecenongan Kav. 7-17
Best Western International Indonesia
Senayan Trade Center, 3rd Floor No. 173 A, Jl. Asia Afrika, Jakarta Pusat
SEMARANG
Crowne Plaza Jakarta
Jl. Gatot Subroto Kav. 2-3, Jakarta 12930
Golden Boutique Hotel
Jl. Gunung Sahari No. 46, Jakarta
Hotel Santika Premiere Semarang
Jl. Pandanaran No. 116 - 120, Semarang 50241
Grand Hyatt
Jl. MH. Thamrin Kav. 28-30, Jakarta Pusat
Patra Semarang Convention Hotel
Jl. Sisingamangaraja, Candi Baru Semarang 50252
Hotel Borobudur
Jl. Banteng Selatan No. 1, Jakarta 10710
Dafam Hotels & Resorts
Hotel Ciputra Jakarta
Jl. Let. Jend. S. Parman, Jakarta 11470
Jalan Imam Bonjol 176/E Semarang 50132 Central Java - Indonesia
Hotel Kristal
Jl. Tarogong Raya, Cilandak Barat, Jakarta 12430
Quest Hotel Semarang
Hotel Millenium
Jl. KH. Fakhrudin, Jakarta
Jl.Plampitan No.37 - 39 Semarang, Jawa Tengah
Hotel Mulia
Jl. Asia Afrika, Senayan - Jakarta 10270
Hotel Nikko Jakarta
Jl. MH. Thamrin No. 59
Hotel Santika Premiere Jakarta
Jl. AIPDA KS. Tubun No. 7, Slipi - Jakarta
Hotel Sunlake
Jl. Danau Permai Raya C1 Sunter, Jakarta
Ibis Kemayoran Hotel
Jl. Bungur Besar Raya 79 - 81, Jakarta
Ibis Slipi
Jl. Let. Jend. S. Parman Kav. 59, Jakarta 11066
Le Grandeur Hotel
Jl. Mangga Dua Raya, Jakarta 10730
Le Meredien
Jl. Jend. Sudirman Kav. 18 - 20, Jakarta 10220
Lumire Hotel
Jl. Senen Raya No. 135, Jakarta Pusat
Mercure Convention Center
Jl. Pantai Indah, Ancol - Jakarta Utara
Menara Peninsula Hotel
Jl. Let. Jend. S. Parman, Jakarta 11470
Novotel Mangga Dua
Jl. Gunung Sahari Raya No. 1, Jakarta
Patra Jakarta Hotel
Jl. Jend. A.Yani No. 2, By Pass - Jakarta 10510
LAMPUNG
Sari Pan Pacific Hotel
Jl. M. H.Thamrin, Jakarta 10340 Jl. Jend. Sudirman No. 86, Jakarta
Aston Palembang Hotel & Convention Center
Jl. POM IX Palembang Square, Palembang
Sahid Jaya Hotel Sheraton Media Hotel & Towers
Jl. Gunung Sahari 3, Jakarta 10270
Sheraton Lampung Hotel
Jl. Wolter Monginsidi, Bandar Lampung Lampung 35401
Spark Hotel
Jl. Mangga Besar Raya No. 42, Jakarta Barat
The Acacia Hotel
Jl. Kramat Raya 81, Jakarta 10450
PONTIANAK
The Batavia Hotel
Jl. Kali Besar Barat No. 44 - 46, Jakarta 11230
Hotel Santika Pontianak
Jl. Diponegoro No. 46, Pontianak 78123
The Akmani Hotel
KH. Wahid Hasyim 91, Jakarta 13050
Hotel Mercure Pontianak
Jl. Jend. Ahmad Yani No. 91 Pontianak 78124
The Park Lane Jakarta
Jl. Casablanca Kav. 18, Jakarta 12870
HARRIS hotel & conventions Kelapa Gading
Jl. Bulevar Kelapa Gading Blok M Jakarta 14240, Indonesia
ANYER Patra Anyer Beach Resort
JOGJAKARTA Hotel Santika Premiere Jogja
Jl. Jend. Sudirman No. 19, Yogyakarta 55233
SURABAYA Hotel Santika Surabaya
Jl. Pandegiling No. 45, Raya Darmo Surabaya 60264
Hotel Majapahit
Jl. Tunjungan No. 65, Surabaya
MALANG Hotel Santika Premiere Malang
Jl. Letjen Sutoyo No. 79, Malang 65141
SUMATERA UTARA Patra Parapat Lake Resort
Jl. Pertamina Siuhan, Danau Toba Parapat 21174
MANADO Hotel Santika Premiere Seaside Tongkaina - Bunaken, Manado 95000 Resort - Manado
MAKASSAR Desa Bandulu - Anyer 42166
BANDUNG
Hotel Santika Makassar
Jl. Sultan Hasanuddin No. 40, Makassar
BALI
Aston Bandung Hotel & Residence Jl. Braga No. 99 - 101, Bandung
74 I
CIREBON
Aston Tropicana Hotel & Plaza
Jl. Cihampelas No. 125 - 129
Hotel Santika Premiere Beach Resort - Bali
Jl. Kartika Plaza, Tuban - Bali
Hotel Santika Bandung
Jl. Sumatera No.52 - 54, Bandung 40115
Hotel Saranam
Bali
Patra Bandung Hotel
Jl. Ir. H. Juanda No. 132, Bandung 40132 Jl. Asia Afrika No. 8, Bandung
Aston Grand Kuta Hotel & Resident
Jl. Dewi Sri No. 8 - Legian, Kuta, Bali
Grand Hotel Preanger I September 2011
AIRPORT
Sumpit ( Rice & Noodle )
Citywalk Sudirman - 1st Floor, Jl. KH. Mas Mansyur Kav. 121, Jakarta Pusat 10220
The Luv’s
Citywalk Sudirman - 1st Floor 1F#10, Jl. KH.Mas Mansyur Kav. 121, Jakarta Pusat 10220
Warung Kita
Citywalk Sudirman - 1st Floor, Jl. KH. Mas Mansyur Kav. 121, Jakarta Pusat10220
Restaurant Ganesha Ek Sanskriti
Center Park BRI II Lt 9 Jl Jendral Sudirman Kav 44-46 Jakara 10210
Balinusa Sinar Dewata Group Bandara Soekarno Hatta Jakarta
Batavia Lounge - Mutiara Lounge - Sanur Lounge - Dewa Lounge
Bandara Ahmad Yani Semarang
Srikandi Lounge
Bandara Juanda - Surabaya
Blue Sky Executive Lounge Lt. 2
Bandara Sam Ratu Langi Manado
Bunaken Lounge
Bandara Sepenggan Balikpapan
Mahalam Lounge
Bandara Hang Nadim - Batam
Bintan Lounge
Bandara Polonia - Medan
Prima Lounge - Toba Lounge - Toraja Lounge
Bandara Adisucipto DI Yogyakarta
Borobudur Lounge
Bandara Adisumarno
Sriwedari Lounge
Bandara Moses Kilangi - Timika
Moses Kilangi Lounge
Bandara Jalaludin - Gorontalo
Matuduolo Lounge
-Kemang Square Lt. 2 Jl. Kemang Raya No. 5 SALON & SPA Jhonny Andrean Salon
Citywalk Sudirman - 1st Floor, Jl. KH. Mas Mansyur Kav. 121, Jakarta Pusat 10220
CNB spa
Citywalk Sudirman - 2nd Floor Unit 20, Jl. KH. Mas Mansyur Kav. 121, Jakarta Pusat 10220
The Secret Spa And Training Centre
Jln. Kelapa Gading Boulevard LB 1/9 Jakarta 14240 Jln. Boulevard Makassar Mall Panakkukang Lt.3 Mezaine (diatas Gramedia) Makassar
GOLF Kemayoran Golf Senayan Golf
TOUR & TRAVEL
Pondok Indah Golf
PT Raptim Indonesia
Jl. Cut Meutia No. 8 Jakarta Pusat 10340 Telp. : 021 - 314 6210 Fax : 3193 7701
PERBANKAN
Anta Tour (JAKARTA)
Grand Indonesia, East Mall #EM-3-38,3rd Floor Jln. MH. Thamrin No. 1 Jakarta 10310
Anta Tour (JAKARTA)
Jl. Melawai Raya No. 116 B, Jakarta 12160
Bank Central Asia, TBK
Lounge BCA Prioritas
SIRKUIT Sentul International Circuit
Wisma Pondok Indah Lt.4 suite #405, Jl. Sultan Iskandar Muda Kav. 5 TA, Jakarta 12310
Jl. Sentul Raya, Ciiteureup - Bogor
CAFÉ / RESTO American Grill - Ciputra
Ground Floor - North Entry, Jl. Let. Jend. S. Parman, Jakarta Barat
American Grill - Mall Artha Gading
Great Eagle Building MAG Lt. LG, Jl. Boulevard Artha Gading
American Grill - Kelapa Gading
Gading Food City, Jl. Kelapa Gading Boulevar, Jakarta Utara
American Grill - Plaza Semanggi
Kawasan Bisnis Granada - GF Unit 15, Jl. Jend. Sudirman Kav. 50, Jak - Sel
Jl. Boulevard Raya Blok LA 6 No. 19, Kelapa Gading 14240 Anta Tour ( SERPONG )
Ruko WTC Matahari No. 5855, Jl. Raya Serpong - Tangerang
Anta Tour ( CIKARANG )
Ruko Plaza Menteng Blok B/25, Jl. MH. Thamrin, Lippo Cikarang - Bekasi 17550
Anta Tour ( BANDUNG )
Jl. Pasir Kaliki No. 150 C, Bandung 40171
Anta Tour ( SURABAYA )
Jl. Bengawan No. 51, Surabaya 60241
Anta Tour ( DENPASAR )
Komplek Perkantoran Duta Permai Blok I/H, Jl. Dewi Sartika, Denpasar - Bali 80114
Anta Tour ( MAKASSAR )
Jl. Dr. Wahidin Sudiro Husodo No. 34 A, Makassar 90174
Kantor Cabang Pembantu Maros
Jln. Poros Makassar Maros Km 21 Ruko Griya Batas Kota Blok C No. 5 Maros - Sultan Hasanuddin Airport Gedung Smailing Tour, Jl. Majapahit 28, Jakarta 10160
American Grill - Pondok Indah Mall
1st Main Entry, Jl. Metro Pondok Indah, Jakarta Selatan
American Grill - Sabang
Jl. K.H. Agus Salim No. 39, Jakarta Pusat
American Grill - Mall Taman Anggrek
3rd Floor, Jl. Let. Jend. S.Parman Jakarta Barat
Bengawan Solo Café
Citywalk Sudirman, Jl. KH. Mas Mansyur Kav. 121, Jakarta Pusar 10220
Dapur Solo
Jl. Danau Sunter Utara R 35 - 37, Jakarta Utara
Smailing Tour & Travel (JAKARTA )
Orange Concept Lounge
Citywalk Sudirman - 1st Floor unit 1 -2, Jl. KH. Mas Mansyur Kav.121, Jakarta Pusat 10220
VENUE
Primavera Eurocafe
Citywalk Sudirman - 1st Floor Unit 25, Jl. KH. Mas Mansyur Kav. 121, Jakarta Pusat 10220
Taman Ismail Mazuki
Pusat Kesenian Jakarta, Taman Ismail Marzuki, Jalan Cikini Raya, No. 73, Jakarta 10330
September 2011 I
I 75
ASTON KUTA HOTEL & RESIDENCE
J A K A R TA
76 I
I September 2011