SKM FAKTUAL EDISI 362 l 25 - 31 JANUARI 2016

FAKTUAL SURAT KABAR MINGGUAN

Edisi 362 / Tahun Ke-14 / 25 - 31 Januari 2016

BENAR BERIMBANG

PROYEK PEMBIBITAN IKAN DI DKP PESAWARAN SIA-SIA HALAMAN 3

ARIYANTONI

MANFAAT BAGI KESEHATAN :

* Membuang racun di tubuh (Detoksifikasi) * Untuk darah rendah dan darah tinggi * Membuang angin dalam tubuh * Meningkatkan tidur yang berkualitas * penetral cafein dan penawar racun (antidot) * Untuk tonik, arthitis, diabetes, batuk, asthma * Untuk wasir, sakit kepala, maag, asam urat * Haluskan kulit dan awet muda (anti aging) * menurunkan demam, ramuan setelah bersalin * redakan sakit sendi dan sakit pinggang * Cocok bagi pekerja berat * Teman paling pas saat lembur * menghilangkan ketagihan merokok, dll

INILAH KOPI YANG MENINGKATKAN VITALITAS UNTUK KEHARMONISAN KELUARGA & SEMANGAT KERJA Sinergi 7 herba yang sudah terkenal khasiatnya untuk kesehatan, untuk vitalitas & mengobati berbagai penyakit. Insya Allah tidak mengandung kafein dan asam, sehingga asam aman untuk lambung dan jantung anda.

Cocok dikonsumsi oleh pria dan wanita, juga untuk ibu hamil, menyusui, anak-anak hingga lanjut usia.

TAWARAN ISTIMEWA UNTUK ANDA !!!

“Berniaga sambil mendakwahkan produk Muslim Halalan Wathoyyiban” Dibuka pendaftaran agen kopi Radix Sinergi (Kopi Sehat) modal kecil, balik modal cepat plus gratis pelatihan dan pendampingan serta bergaransi dan Anda akan mendapatkan banyak peluang, Daftar sekarang juga, jangan sampai ketinggalan!!!

Hubungi : 08971276689, 0812 7684 3501

PERLU PAYUNG HUKUM UNTUK PENANGGULANGAN SAMPAH DI IRIGASI HALAMAN 15

Kades Penengahan Kec.Penengahan Lampung Selatan

HARGA Rp.12500,-

PASCA TEROR DI JAKARTA TNI AD KIAN WASPADA HALAMAN 19

Joni Amsyah

Kades Kelaten Kec.Penengahan Lampung Selatan

MEMBANGUN DESA UNTUK INDONESIA

FAKTUAL SURAT KABAR MINGGUAN

OPINI

BENAR BERIMBANG

Edisi 362 / Tahun Ke-14 / 25 - 31 Januari 2016

FAKTUAL SURAT KABAR MINGGUAN

BENAR BERIMBANG

PT. FAKTUAL BERITA LAMPUNG Akta Notaris No.175 Tanggal 20 Januari 2015 (Fahrul Rozi, SH) NPWP No.: 71.987.123.8-322.000 No. AHU : 0002986.AH.01.01 TAHUN 2015 Anggota SPS : No.32/Kep/I/2015 Dewan Redaksi Uce Nasir, Yulizar K, Iwan S, Sukarmin.SH, Nindian Saputra, Noverisman Subing, Dobur Manalu, Sidik, Yus garuda.

Pemimpin Umum/Redaksi/ Penanggung Jawab Uce Nasir Pemimpin Perusahaan Wakil Pemimpin Perusahaan Munzir Rinaldhy,SE Redaktur Penasehat Hukum Ardiansyah, SH Liputan Provinsi Ariza Zuzanfri.

Lampung Timur Damiri (Ka.Biro), Muklis, Haldun Lampung Tengah Wilayah Timur Berliansyah (Ka.Biro) Lampung Tengah (Gayabaru) Johanda S Tulang Bawang Hartawan Nur, SB, SH (Kabiro) Herman Pembina Lampung Selatan Sobki Roni,SH., (Koordinator) Agus Sahroni, SE., Joni Amsyah Sugeng Widodo Lampung Selatan Anri Pratama S (Kabiro), Abdul Wahab Ka. Perwakilan Pesawaran, Pringsewu, Tanggamus Susanto Biro Pringsewu Dwi Purnomo (Ipung), Made Setiawan,Subali Budi Karyadi, Supriyanto.

Biro Pesawaran Deva Ariyadi.

Biro Tanggamus Biro Way Kanan Rusdi,S.Sos. (Kabiro) Masriyanto, Herman, Ferdyansyah (Non Aktif), Heri Amanudin, Usman Hadi

l n l n l n

Biro Pesisir Barat Nasiarudin Biro Lampung Barat Adi Suwiknyo (Kepala Biro).

Biro Mesuji Tabrani (Ka.Biro).

Biro Tulang Bawang Barat Zainal. A (Ka. Biro), Heriyanto, Jazuli.

Perwakilan Sumatera Selatan Iskandar B. Anang (Ka.Perwakilan) Perwakilan Jawa Barat (Bandung) Yusman (Ka.Perwakilan) Asong, Lia Aprilia.

Manager Keuangan Windri Widiarti Kabag Keuangan & Umum Rizki Diah F Tarif Iklan Rp. 4000,- Per Baris (Min. 3 Baris Max. 10 Baris) Umum Display Rp.10.000,-/mmk(BW), Rp.16.000,-/mmk (Full Colour), Harga Belum Termasuk PPN 10% Harga Eceran Rp. 12.500,(luar kota tambah ongkos kirim) No. Rekening BCA: 0230929033 BRI: 5798-01-011580-53-6 BUKOPIN : 0505004943 Bank Lampung : 3910304112917 a.n UCE NASIR Penerbit PT. Faktual Berita Lampung Alamat Redaksi Pemasaran Jl.Amir Hamzah No.1 /Wolter Monginsidi No.69 Gotongroyong Bandar Lampung.

Hp.0823 0742 2118 - 0812 7224 5525 Alamat Biro Bandar Lampung Perum Wana Asri. Jl.Tata Lestari Blok C4/9 Beringin Jaya Kemiling Bandar Lampung.

Email : ucenasir.faktualnews@gmail.com Website : www.faktualnews.com Percetakan Media Tanjung Karang (isi diluar tanggung jawab percetakan)

Proyek pembibitan ikan di dinas DKP Pesawaran yang menghabiskan dana miliran rupiah sia-sia.

Proyeknya sudah tiga tahun, tapi bibit ikannya saja belum ada.

Kemana anggarannya?.

Program tanam padi serentak di Waykanan terancam gagal karena minimnya debit air ke sawah.

Kan sudah musim penghujan, berarti programnya yang tidak jalan.

Mantan Kades di Kalianda mengklaim lahan kantor desa miliknya.

Lantas anggaran bantuan untuk pembelian lahannya dikemanakan pak?

STOP PERS Diberitahukan kepada jajaran pemerintah Kabupaten Lampung Selatan, DPRD, Dinas, Kantor, Badan dan masyarakat setempat. Menerangkan bahwa :

HELDA SALAM Bukan Wartawan SKM FAKTUAL di Kabupaten Lampung Selatan. Adapun kegiatan jurnalistik yang bersangkutan, diluar tanggungjawab Redaksi.

REDAKSI

2

Degradasi Kualitas Lingkungan Hidup

P

roses pembangunan tidak dengan sen­dirinya mengurangi kerentanan terhadap bahaya alam.

Sebaliknya, tanpa disa­ dari pem­bangunan dapat menciptakan bentuk-bentuk keren­tanan baru atau memperburuk keren­tanan yang telah ada, menghambat upaya untuk memerangi kemis­kinan dan mendo­ rong pertumbuhan, seringkali dengan akibat-akibat yang tragis.

Oleh karena itu, kita perlu aktif dan sung­ guh-sungguh men­ cari pe­m ecahan yang sama sama mengun­tung­kan, yakni melak­sanakan pem­bangunan berke­ lan­jutan, mengu­rangi kemiskinan dan pada saat yang sama me­ ningkatkan ketangguhan terhadap bahaya, teruta­ ma karena perubahan iklim cenderung mening­ katkan keja­dian kekeri­ ngan dan banjir serta inten­ sitas badai.

Pemecahan terbaik biasanya dapat dite­mukan dengan memadukan strategi dan langkah-langkah pengu­rangan risiko bencana ke dalam keseluruhan kerangka pembangu­nan, dengan memandang pengurang­an risiko bencana sebagai bagian terpadu dari proses pembangunan dan bukan sebagai tujuan itu sendiri. Sebagaimana diketahui bahwa wilayah Indonesia menghadapi ancaman berbagai bencana yang disebabkan oleh alam dan ulah manusia.

Di lain pihak, wilayah Indonesia menga­lami peningkatan kerentanan (vulnerability), baik secara fisik, sosial-ekonomi dan ling­ku­ngan, sehingga risiko bencananya me­ning­ kat. Pasca diundangkannya UU No 24 Tahun 2008 tentang Penanggulangan Ben­cana dan PP No 21, 22 dan 23 Tahun 2008, mengha­ruskan Pemerin­ tah dan Pemerintah Daerah serta masyarakat melakukan upaya reduksi risiko bencana melalui kegiatan miti­ gasi dan adaptasi ekologis terutama di daerah rawan bencana.

Manajemen bencana telah meng­ alami perubahan mendasar dari mengelola bencana menuju mengelola risiko bencana. Dalam konteks penataan ruang pun menurut UU No 26 Tahun 2008 tentang Penataan Ruang, diperlukan integrasi dan revisi tata ruang berbasis ekosistem pulau dan mitigasi ben­cana bagi daerah rawan bencana, agar dicapai kondisi masyarakat yang tangguh mengha­ dapi bencana yang pada akhirnya masyarakat dapat hidup aman, nyaman, produktif, dan berkelanjutan.

Konsep Pemba­ngunan Berke­lan­jutan (sustainable development) di Indone­ sia dapat dipastikan gagal.

Gagal karena indikator sustaina­ bility tak tercapai, antara lain dicirikan semakin me­ningkatnya jumlah, frekuensi, dan meluasnya bencana di Indonesia. Bencana hidrologi/ hidrometeorologi menduduki pering­ kat pertama di kawasan Asia-Pasifik dan di Indonesia mencapai 80% didominasi bencana hidrometeorologis (water-related disasters). Kegagalan konsep dan praktik pembangunan berke­lanjutan juga dipicu meningkat­ nya eksploitasi sumber daya alam

Oleh: Elvis Hotlen Pemerhati Lingkungan

yang melebihi daya dukung lingkung­ annya (carrying capacity), sehingga menimbulkan degradasi lingkungan (environment

degradation).

Meningkatnya kondisi Daerah Aliran Sungai (DAS) pada kategori superkritis bahkan di tahun 2014 sudah mencapai 60 DAS besar di Indonesia, yang sebagian besar di Pulau Jawa. Meningkatnya kejadian bencana banjir, tanah longsor, keke­ ringan dan kebakaran lahan/hutan merupakan indikator kerusakan lingkungan, serta makin tingginya pengaruh perubahan iklim (climate change) di Indonesia.

Degradasi Lingkungan Artinya, degradasi lingkungan telah memi­cu meningkatnya risiko bencana. Antara kerusakan lingku­ ngan dan bencana merupa­kan dua sisi mata uang yang saling terkait.

Dalam rangka menyusun strategi mitigasi dan adaptasi bencana akibat perubahan iklim, maka sangat diperlukan manajemen lingku­ngan di DAS secara komprehensif melalui pendekatan sistem untuk mencapai manaje­men risiko bencana berke­ lanjutan (sustainable disaster risk management).

Kasus bencana di Indonesia yang terkait dengan air (water-related disasters), antara lain banjir di wilayah perkotaan, banjir bandang (flash flood), banjir di wilayah pesisir (coastal area), kekeringan, kebakaran lahan/ hutan/perkebunan, kejadian tanah longsor dimana hujan ekstrem sebagai pemicu, amblesan tanah (land subsidence) dan angin puting beliung yang dipengaruhi obadai tropis dan perubahan iklim.

Sumber daya air juga sangat terkait fenomena perubahan iklim yang dampaknya sangat luas. Menurut Yoshino (1991) dampak perubahan iklim di sektor pertanian me­nunjukkan variasi antarnegara di kawasan Asia

Tenggara. Secara umum dampak peru­bahan iklim antara lain: (a) pengaruh terhadap kegiatan musiman, (b) pengaruh hubungan antara fluktuasi hujan dengan produktivitas padi, (c) hubungan antara curah hujan dengan setiap tanaman akan ber­dampak berbeda, (d) meningkatnya suhu permukaan air laut akibat pemanasan global yang diperkirakan 10 cm dalam 100 tahun terakhir ini sangat serius dampaknya pada wilayah delta dan dataran rendah di pantai, (e) budi­daya pada dan produksi garam laut akan terpengaruh serius. Perubahan iklim pada akhirnya akan memberikan pengaruh terha­dap perubahan lingkungan.

Yoshino juga meng­­atakan asumsi yang digunakan dalam penelitiannya adalah perkiraan kenaikan suhu antara 1,2 hingga 3,0 derajat Cel­cius, kenaikan muka laut di tahun 2030 menjadi 5-17 cm akibat ekspansi kenaikan suhu permukaan laut dan mencair­nya deposit es di kutub.

Salah satu ancaman bencana di Indonesia yang terkait air atau me­ ning­katnya frekuensi dan meluasnya kejadian bencana alam terutama yang berkait aspek hidro­meteo­rologis adalah banjir. Gejala peruba­han iklim memang telah menimbulkan juga ancaman berupa berbagai gejala alam seperti ketidak­pastian musim hujan dan kemarau, mening­ katnya frekuensi hujan ekstrem.

Di dunia ini hampir 90% ben­cana disebabkan oleh penga­ruh iklim (WMO, 2008). Jadi risiko bencana banjir di Indonesia umumnya lebih dise­babkan oleh penurunan kua­litas DAS sehingga mening­kat kerentanan­nya.

Ancaman bahaya banjir lebih disebabkan oleh keja­dian hujan ekstrem (Extreem Climate Events).

Kombinasi antara faktor alam dan ma­nusia, telah memberikan nilai indeks risiko banjir. Jika hal ini tidak mendapat perhatian serius dari pemerintah dan masyarakat, dikha­ watirkan akan mengancam tujuan Mil­lenium Development Goals (MDG’s) tahun 2030 dan Hyogo Framework for Action tahun 20052015 untuk Program Pengurangan Risi­ko Bencana (Disaster Risk Reduc­ tion). Kekurangan air dan membu­ ruknya kualitas ling­ku­ngan diikuti dengan me­ningkatnya frekuensi dan meluasnya bencana banjir, akan terjadi jika pengelolaan lingkungan DAS tidak ber­basis pada ekosistem secara komprehensif, sehingga kon­ flik kepentingan antarsektor, antara wilayah DAS hulu dan hilir akan semakin parah.

Berbagai persoalan ter­sebut harus dimaknai sebagai bukti nyata betapa kualitas lingku­ngan hidup kita sudah sangat terdegradasi dan ber­potensi me­lahirkan bencana bila tidak se­gera diatasi ber­sama. Oleh sebab itu, di ten­gah perayaan Hari Lingku­ngan Hidup yang jatuh pada 10 Ja­nuari ini kiranya perlu dire­nungkan bersama untuk mem­bangun lingkungan hidup yang lebih berkualitas. Marilah kita sama-sama men­jaga dan melestari­ kan lingku­ngan demi masa de­pan ling­kungan dan manusia yang me­ nunjukkan adanya keserasian.

FAKTUAL SURAT KABAR MINGGUAN

UTAMA

BENAR BERIMBANG

Edisi 362 / Tahun Ke-14 / 25 - 31 Januari 2016

3

Proyek Pembibitan Ikan di DKP Pesawaran Sia-sia Pesawaran, FAKTUAL – Proyek kolam pembibitan ikan yang dibangun Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pesawaran sia-sia.

Pasalnya, proyek yang di bangun secara bertahap dari tahun 2012-2015 di daerah Kedondong dan menghabiskan dana miliaran Rupiah tersebut hingga saat ini belum terlihat guna dan fungsinya untuk masyarakat setempat.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pesawaran melalui sekretaris dinas Drs Chairul Azhar , MM saat dikonfirmasi, Rabu (13/1) meng­ atakan, pembangunan kolam pembibitan ikan itu gunanya untuk membantu kelompok budi daya ikan yang ada di desa Kedondong .

Namun saat ditanya apa sudah dijalankan?

Dia menjawab belum, karena pekerjaan ini di kerjakan secara bertahap dan perlu pem­ bangunan

fasilitas.

Chairul juga mengelak saat ditanya anggaran bibit ikan. “Kalau masalah itu saya kurang jelas dan bisaa ditanyakan ke Kabid Budidaya.”

Terpisah, Kabid budidaya kelautan dan perikanan Ir.Emi Yeni Eniarti saat ditemui diruangkerjanya, Senin (18/1) mengatakan, proyek tersebut untuk budidaya pembibitan ikan gunanya untuk masyarakat yang ingin yang mau budidaya ikan di sini akan disediakan pembibitan ikan.

“Sejak tahun 2015 pihak dinas telah melakukan pengindukan ikan terlebih dahulu dan hingga saat ini masih berjalan,” ujar Emi. Dia menambahkan, pada 2015 lalu pem­ bangunan itu dilanjutkan ke infrastruktur seperti pemasa­ ngan listrik dan pem­ bang­unan jalan seta­ p a k .

“Alham­ dulillah sudah dan sudah PHO”.

Namun, pernyataan yang dilontarkan Emi Yeni terse­ but tidak sesuai apa yang ada dilapangan. Saat Faktual meninjau lokasi, listrik belum terpasang

yang ada hanya tiangnya dan pembangunan jalan setapak pun tidak sampai kejalan aspal serta papan proyek pembangunan tidak di pasang.

“Kondisinya sejak dibangun hingga saat ini hanya begini-begini saja, proyek pem­ bangunan kolam pembibitan ikan ini terkesan main-main dan tidak mau diketahui masya­ rakat. Jadi wajar jika masyarakat berpikir banyaknya penyimpangan dan penyelewe­

ngan.” terang warga Kedondong yang enggan disebutkan identitasnya.

Dia menambahkan, bila semua kegiatan dan pembangunan yang ada di Pesawaran semua dinasnya seperti ini, akan terlambatnya pembangunan di Pesawaran, karena banyak­ nya dana yang tidak sesuai dengan peng­ gunaannya, banyak penyimpangan dan penyelewengan dari dinas maupun dari pemborong proyeknya. (Ariza/Hen)

Pejabat Distanak Pesawaran Jarang Ngantor

Pesawaran, FAKTUAL- Terkait jarang ngantornya para Pejabat yang ada di Dinas Pertanian dan perternakan (Distanak) Kabu­ paten Pesawaran, LSM Garda Pemuda Peduli Pembangunan Ekonoml Rakyat (P3er) menemui Pejabat Bupati Pesawaran Paryanto terkait Indispliner Bawahannya.

Menurut Ketua Garda P3er Sabturizal, bukan tanpa alas an dirinya melapor ke Bu­pati. Pasalnya, setiap harinya kantor Distanak yang terletak di komplek Pemda ini sepi tanpa ada para pejabat, baik itu Kepala Dinas,sekertaris bahkan Kepala bidang nyaris tidak pernah datang setiap harinya.

Ini lah yang membuat dirinya sebagai perwakilan Pesawaran masyarakat harus melaporkan para pejabat yang tidak memiliki tanggung jawab dalam mengemban tugas, “Tadi Garda P3er menghadap Pj Bupati dan sekaligus membawa berkas lengkap dengan poto-poto. Kami minta tadi kepada Bupati agar mereka itu disuruh masuk kantor.

Bukan apa-apa syafri sebagai Kadis berbulanbulan bahkan bertahun-tahun tidak pernah masuk kantor, ini kan indisepliner PP 53

kan??,”Ujar Sabturizal yang asli warga Way­ li­m a ini, Kamis (14/1) lalu.

Dije­las­kan­ nya, saat meng­ hadap PJ bu­pati, Ia yang mewakili Masyarakat Cukup puas, karena sebagai Pimpinan dae­rah Paryanto menanggapi dengan serius atas laporan yang yang disampaikan kepadanya,”Pj menanggapi kami dengan serius,beliau akan segera melakukan pemanggilan. Dan kami meminta juga kepada Pj, mereka-mereka itu di panggil inspektorat.

Saya juga bilang bahasa Sidak gak harus bapak atau pun dewan, kami sebagai lembaga juga punya hak. Oh iya katanya Pj tadi,” terangnya.

Masyarakat pun berharap agar Para pejabat Distanak segera di tindak lanjuti bila perlu di berhentikan,ini agar program-program

yang bertujuan memajukan masyarakat dapat terlaksana,” kabid-kabid seperti Bambang atau pun Budi semua kabid Kami minta di Ganti,dan berkas ini akan kami arsipkan dulu,dan nanti akan kami laporkan kepada bupati yang baru,”pungkasnya.

Untuk diketahui, masyarakat meminta Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kabupaten Pesawaran M. Syafri di ganti.

Pasalnya,Sebagai Pegawai negeri sipil (PNS) sekaligus pejabat publik Mas­ yarakat menilai M. Syafri tidak memiliki loyalitas d a n tang­ gung jawab dalam b e ­ kerja, ini ter­ bukti dirinya Jarang seka­ li masuk kan­ tor.

Menurut Sabtu­ rizal,sebagai Kepala Dinas yang berperan mengelola anggaran di bidang Pertanian dan perternakan, Kadis harusnya memiliki etos kerja yang tinggi danbertanggung jawab. Selaku Pimpinan seyokya selalu berkordinasi kepada bidang masing-masing,Ini karena program-program yang dilaksanakan Distanak telah mengngg­ elontorkan anggaran yang tidak sedikit. dengan demikian program yang di anggarkan tepat sasaran,”nah ini kita lihat, apa ada yang masuk. Saya marah kenapa di sini tidak ada satu pun pejabatnya. Bagai mana Pesawaran mau maju. Bagai mana mau tepat sasaran

klo pejabatnya saja gak pernah ngantor.

Untuk apa kantor sebesar ini dibuat,”Ujar Sabturizal.

Semenjak M. Safry dilantik akhir 2014 lalu sebagai Kepala Distanak hingga sekarang banyak kalangan baik itu LSM maupun Wartawan tidak banyak mengenalnya, ini disebabkan karena ia jarang masuk Kan­tor.

Untuk itu, lanjut Turi, masyarakat berharap Bupati yang baru, agar kinerja Kepala distanak serta Bawahannya patut dievaluasi. hal ini dapat mengembalikan kepercayaan masya­ rakat kepada Distanak Pesawaran dapat kembali tumbuh, serta kedepannya akan mempunyai program kerja yang transparan dengan para Pejabat Distanak yang memiliki kredibilitas serta etos kerja yang bagus,”ya kami berharap di Evaluasi lah, agar Pejabatpejabat di sini lebih bertanggung jawab. Ya tanya saja sama wartawan LSM kapan pernah nemuin Kadis di kantor?? gak kan. Ini terjadi Sudah lama,gimana mau transparan klo kaya gini, ini bukan perusahaan sendiri ini milik negara,”katanya.

Berdasarkan Pantauan,sekitar pukul 10.05 WIB, tidak satu pun pejabat terlihat ngantor, Baik itu Kepala Bidang (Kabid) Sekertararis bahkan Kadis pun tidak tampak hingga me­ nunjukan pukul 11,45 wib. Tampak ruanganruangan yang dipakai untuk bekerja kosong.

Mirinya lagi hanya staf dan tenaga honor yang masuk kantor,alhasil banyak para staf yang menganggur karena tidak ada intuksi dari atasan masing-masing. Saat akan mengkomfirmasi melalui via Telpon baik itu kabid serta Kadis tidak ada yang aktif.

Kondisi seperti ini sangatlah disayangkan masyarakat yang memiliki keperluan dengan Distanak tidak akan terlayani lantaran tidak adanya pejabat yang Bekerja masyarakat,”lagi DL (dinas luar) mas, orang kabid kabidnya ga ada, pak kadis juga ga ada,waduh gak ada lo mas” ujar tenaga honorer di salah satu ruangan Kepala bidang Dinas Pertanian dan Perternakan.(DEVA)

FAKTUAL SURAT KABAR MINGGUAN

BALAM

BENAR BERIMBANG

Edisi 362 / Tahun Ke-14 / 25 - 31 Januari 2016

4

Ridho Ngotot Pelantikan Kada Terpilih di DPRD Bandarlampung, FAKTUAL – Tempat pelantikan bupatiwakil bupati dan walikota-wakil walikota terpilih belum bisa dipastikan. Sebelumnya Kepala Biro Otonomi Daerah Provinsi Lampung Chandri, mengusulkan pelantikan serentak dilakukan di Gedung Serba Guna (GSG) Universitas Lampung (Unila) namun Gubernur M Ridho Ficardo menginginkan pelantikan digelar di Gedung DPRD setempat atau hotel.

“Kami mengusulkan pelantikan digelar di GSG Unila karena tempatnya luas dan mampu menampung seluruh tamu undangan, tetapi ditolak gubernur.” Jelas Chandri.

Menurutnya, jika dilaksanakan di gedung DPRD, dikhawatirkan tidak mampu menampung tamu undangan yang diperkirakan mencapai dua ribu orang, sementara kapasitas gedung DPRD hanya mencapai 1.100 orang gedung Balai Keratun Pemprov Lampung hanya 1.050 orang. Sehingga, Pemerintah Provinsi Lampung mengurangi jumlah tamu undangan dan setelah direvisi hanya 1.000 tamu undangan.

“Kami mengurangi jumlah tamu undangan, walaupun ada kabupaten dan kota yang mengusulkan penambahan tamu undangan, nantinya akan dilihat apakah masih ada kuota

atau tidak,” ujarnya.

Terkait pelantikan di hotel, pihaknya akan melakukan koordinasi terlebih dahulu dengan inspektorat, BPK, BPKP dan bagian hukum untuk menanyakan apakah menyalahi atau tidak bila menggunakan hotel.

“Kami sedang melakukan koordinasi dengan inspektorat bagian pemeriksaan, BPK, BPKP dan bagian hukum apakah penggunaan hotel untuk pelantikan menyalahi aturan atau tidak?,” katanya.

Pemerintah provinsi juga akan menyiapkan tarup di luar gedung DPRD untuk para tamu undangan, simpatisan, keluarga, kerabat yang ingin menyaksikan pelantikan serta disiapkan layar televisi sebanyak tiga unit, kursi undangan sebanyak 300 buah, dan blower pendingin agar tidak “sumpek” saat melakukan pelantikan.

Pemerintah Provinsi Lampung masih mencari alternatif penetapan tanggal pelantikan mengingat Menteri Dalam Negeri telah mengajukan dua opsi tanggal pelantikan pada Februari 2016.

(ARIZA)

Pengikut Gafatar Asal Lampung Segera Dijemput Bandarlampung, FAKTUAL – Warga Lampung yang diduga menjadi pengikut Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) di Kalimantan Barat akan dijemput Kepolisian Daerah (Polda) Lampung. Kabid Humas Polda Lampung AKBP Sulistyaningsih menegaskan, Polda juga akan mencari informasi jumlah masyarakat Lampung yang terlibat dan berada di wilayah tersebut.

“Kami telah melakukan pendataan terkait banyak laporan warga di Lampung hilang, diduga menjadi pengikut gerakan yang menyim­ pang itu. Ada tiga orang di Kalimantan yang sudah bisa dikonfirmasi, tapi identitasnya nanti akan kami informasikan kembali,” ujarnya, Kamis (21/1).

Nanti, personel Polda Lampung akan ke sana untuk memperjelasnya. “Menurut data ada sekitar 60-an warga Lampung yang diduga terlibat Gafatar di Kalimantan Barat, dan 40 warga lainnya menjadi pengikut ISIS,” katanya.

Sejauh ini, Polda Lampung telah menerima kabar bahwa tiga mantan pengikut Gafatar di Kalimantan Barat asal Lampung menyatakan ingin pulang dan akan segera dijemput.

Sementara itu, jajaran Kepolisian Resor Kota Bandarlampung menerima sebanyak lima laporan terkait orang hilang yang diduga terlibat dalam gerakan radikal.

“Ada lima laporan, namun hanya satu yang meninggalkan pesan agar tidak dicari karena tidak akan pulang lagi,” kata Kasat Reskrim Polresta Bandarlampung Kompol Dery Agung Wijaya, di Bandarlampung, Selasa.

Menurut dia, laporan itu masih dalam penyelidikan, sehingga terkait motif kepergian mereka belum teridentifikasi.

Terkait dugaan mereka telah bergabung dengan kelompok radikal, Dery mengatakan masih menyelidiki, namun kemungkinan indikasi itulah yang menyebabkan mereka meninggalkan rumah.

“Intelijen kami masih melakukan pendataan mengenai orang hilang yang dimungkinkan bergabung dengan gerakan radikal tersebut,” kata dia.

Setidaknya ada sekitar 10--16 orang atau keluarga yang menghilang, namun di Polresta Bandarlampung baru menerima lima pengaduan.

Dirikan Posko Pengaduan Polda juga akan mendirikan posko pengaduan orang hilang yang kemungkinan terlibat dalam Gafatar atau paham menyimpang lainnya.

“Kami segera mendirikan posko pengaduan di tiap wilayah se-Provinsi Lampung terkait maraknya pengaduan orang hilang,” kata Sulistyaningsih.

Menurut dia, tinggal menunggu surat perintah dari Kapolda Lampung terkait pendirian posko pengaduan tersebut.

“Paling lambat awal bulan depan, namun kalau memang sudah turun surat perintahnya tentu segera dilaksanakan,” katanya.

Ia melanjutkan pendirian posko ini merupakan inisiatif Kapolda Lampung Brigjen

Ike Edwin yang menyikapi kabar marak orang hilang di media massa.

“Hari ini, Pak Kapolda langsung memimpin rapat untuk menyikapi harapan masyarakat terkait antisipasi semakin marak orang hilang tersebut,” ujarnya lagi.

Menurut Kapolda Lampung Brigjen Ike Edwin, kata Sulistyaningsih, masyarakat diharap­ kan tidak ikut terpancing atau terprovokasi dengan berbagai berita-berita tersebut.

“Masyarakat harus lebih mewaspadai dan tidak ikut bergabung serta tidak mudah tersulut untuk main hakim sendiri terhadap mereka (anggota Gafatar, Red) karena tetap ada aturan hukum yang berlaku,” kata dia pula.

Dia menjelaskan, langkah-langkah antisipasi terhadap kemungkinan terjadi gerakan yang akan mengganggu ketertiban serta keamanan dilakukan semaksimal mungkin.

Bahkan, ia melanjutkan, operasi yang ditingkatkan seperti razia senjata api sudah mulai dilaksanakan, meskipun baru di wilayah Kota Bandarlampung.

“Operasi itu ternyata cukup mem­ buahkan hasil, seperti Rabu (20/1) lalu pihak Polresta Bandarlam­ pung melalui Polsek Sukarame menangkap oknum yang diduga begal,” kata dia.

Dari razia yang dila­ ku­kan Polsek Suka­ rame itu, dua orang asal Lampung Ti­

mur ditangkap dan sempat terjadi baku tembak, sehingga terduga begal harus dilarikan ke rumah sakit akibat tertembak tiga lubang peluru di dadanya.

Ia berharap masing-masing jajaran Polres se-Lampung dapat segera menerapkan instruksi dari Kapolri untuk melakukan razia senjata api ilegal yang diduga digunakan para pelaku kejahatan.

(An)

AKBP Sulistyaningsih

Kapenrem Ikuti Rakernis Intel Pam Bandarlampung, FAKTUAL - Kepala Penerangan Korem (KAPENREM) 043/Gatam Mayor Inf CH. Prabowo mengikuti Rapat Pimpinan dan Rapat Kerja Tehnis (Rakernis) Intelijen dan Pengamanan (Intel Pam) tingkat Kodam II/Sriwijaya di Aula Den Inteldam II/Sriwijaya Palembang, Jumat (22/1).

Rakernis yang di buka As Intel Kasdam II/Swj Kolonel Inf M Nasrulloh Nasution mengambil Tema

“Melalui Rakernis Intel/Pam tahun 2016 kita Tingkatkan Propesionalisme,merekrut dan memberdayakan Jaring Intelijen guna mewujudkan Temu Cepat, Lapor Cepat dalam Rangka Mendukung Tugas Pokok Kodam II/Sriwijaya” serta dihadiri oleh Waas Intel Dam II/Swj,para Kasi Intel,Kapenrem, Dantim Intel dan para Pasi Intel Korem,Kodim sejajaran Kodam II/Sriwijaya. (ARIZA)

FAKTUAL SURAT KABAR MINGGUAN

PESAWARAN

BENAR BERIMBANG

Edisi 362 / Tahun Ke-14 / 25 - 31 Januari 2016

Dendi Janjikan Infrastruktur Bisa Selesai Dua Tahun

Pesawaran, FAKTUAL - Bupati Pesawaran terpilih, Dendi Ramadhona berjanji dalam kurun waktu dua tahun setelah dia dilantik, semua infrastruktur terutama pembangunan jalan bisa selesai 90 persen.

Hal itu disampaikan Dendi Ramadhona saat menghadiri ekspos rencana program satuan kerja perangkat daerah (SKPD) Kabupaten Pesawaran tahun 2016.

“Target, setelah saya dilantik dalam kurun waktu dua tahun, insya Allah semua jalan atau infrastruktur lainnya bisa mencapai 90 persen fungsional meskipun belum sem­purna,”kata Dendi Ramadhona, Rabu (20/1).

Terkait dirinya hadir dalam acara ekpos SKPD di aula Pemerintah Kabupaten Pesawa­ran, dia mengatakan bahwa dirinya memenuhi undangan dari Pj Bupati Pesawaran, Paryan­to.

“Kehadiran saya disini selaku tamu unda­

ngan langsung dari Bapak PJ Bupati Paryanto dalam rangka ekpos program SKPD. Melalui acara ini, secara umum saya bisa memahami apa yang dilakukan saat ini dan yang akan datang” terang Dendi.

Kemudian setelah saya dilantik, lanjut dia, gambaran secara umum sudah saya pahami sehingga dapat dipadukan dengan visi dan misi saya dan bapak Eriawan. “Apa yang menjadi program satker bisa dikomparasi secara rasional, mana program yang diutama­ kan,”jelasnya.

Dia melihat,kegiatan yang dilakukan Pemerintah Daerah Kabupaten Pesawaran berupa ekpos program kerja satuaan kerja tersebut sangat bagus sehingga diharapkan dapat dilaksanakan secara rutin setiap tahun­ nya agar kepala satuan kerja bisa menyampaikan program dalam ekpos secara langsung.

“Setidaknya kegiatan seperti ini bisa dilak­ sanakan secara rutin dalam satu tahun dua kali sehingga semua kasatker bisa menyam­ paikan program kerja yang akan dijalankan.

Selanjutnya, setelah saya resmi dilantik hal yang paling utama dilakukan diantaranya, pengutanan birokarasi, percepatan pembang­ unan infrastruktur, pelayanan kesehatan dan pendidikan, pengutan SDM baik dalam birokrasi, pengolahan SDA dengan tidak mengenyampingkan kearifan lokal termasuk pariwisata dan perikanan serta pertahanan keamanan.” tegasnya.

Ekspose Sebelumnya, penjabat bupati pesawaran Drs.Paryanto,MM membuka ekspose rencana program SKPD pesawaran tahun 2016 – 2020.

Selain dihadiri Bupati dan wakil Bupati Pesa­

Santri Perkosa Siswi di Kebun Sawit Pesawaran, FAKTUAL - Ervan (19) pemuda warga Penyandingan Kecamatan Marga Punduh, Kabupaten Pesawaran terpaksa harus mendekam di Sel tahanan, Polsek Gedongtataan lantaran melakukan Pemerkosaan kepada korban SOF (16) warga Ponco Kresno Kecamatan Negeri Katon.

Ervan ditangkap satuan polisi, setelah orang tua korban melaporkan dirinya ke polsek Gedongtataan, orang tua korban melaporkan bahwasannya anaknya dibawa pergi oleh pelaku, setelah mendapat informasi dari rekan-rekan korban.

Kompol Hermansyah Gumay Kapolsek Gedongtaan, menuturkan kejadian pemerkosaan terjadi pada senin 18 Januari sekitar pukul 21:00 wib, di kebun sawit PTPN VII. “Awalnya korban SOF bertemu dengan pelaku (Ervan) dijalan saat korban ingin berangkat kesekolah, tetapi pelaku menawarkan diri untuk mengantarkannya, disaat itu korban sedang membawa kendaraan motor, karena tawaran tersebut korban menitipkan kendaraannya kepadan rekannya, kemudian pelaku membawa korban ke Daerah Marga Punduh sana,” jelasnya. Selasa (19/1) Lebih jauh, Hermansyah Gumay menuturkan setelah di wilayah Marga Punduh Korban di ajak oleh pelaku ke pantai, namun di pantai mereka hanya bersenang-senang saja, dan korban juga juga sempat dibawa kerumah pamannya yang berada diwilayah Marga Punduh.

“Setelah pukul 18.00 wib, korban meminta kepada pelaku untuk mengantarkannya kembali pulang, dan sekitar pukul

21.00 wib mereka sampai di kebun sawit PTPN VII yang berada di Halangan ratu, dan pelaku mengajak korban singgah di sebuah gubuk di kebun sawit tersebut, dan disana pelaku merayu korban untuk melakukan hubungan intim, namun korban menolaknya dan pelaku mulai melakukan pemaksaan, berdasarkan pengakuan korban dan pelaku, memang telah terjadi hubungan intim dan pemaksaan tersebut,” ujarnya.

Setelah melakukan pemerkosaan tersebut, masih kata Hermasyah, korban disuruh pulang oleh pelaku menggunakan kendaraan pelaku tersebut, setelah sampai dirumah korban melaporkan kejadian kepada orang tuanya, atas peristiwa tersebut.

“Orang tua korban melaporkan kejadian ini ke Sub Sektor Polsek Negeri Katon, petugas langsung melakukan pengejaran, serta sempat diamankan oleh petugas namun pelaku sempat melarikan diri dan berhasil ditangkap kembali, Selasa (19/1) sekitar pukul 11.00,” kata dia.

Akibat perbuatannya, dia terpaksa harus mendekam di Polsek Gedongtataan, untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya dan dijerat pasal 82 UU No 35 tahun 2014 tentang perlindungan anak, dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.

Sementara itu, Ervan santri salah satu pondok pesantren di wilayah Negeri Katon membenarkan kejadian ini, dan merasa sangat menyesalkan perbuatan ini.

“Iya saya telah melakukan pemerkosaan terhadap SOF, dan saya sangat menyesal telah melakukan itu,” ucapnya.

(DEVA)

5

waran terpilih H.Dendi Romadhona, STEriawan, SH, juga sekda Pesawaran, Drs. Hendarma, para pimpinan DPRD, para asisten dan seluruh pimpinan satuan kerja pemkab setempat “Selama 7 tahun terbentuk menjadi kabupa­ ten, sudah waktunya di tahun 2016 Pesawaran mengeliatnya untuk menuju perubahan.

Seng­aja pada hari ini saya melakukan kegiatan mendadak dan memberikan waktu kepada satker untuk mengekspose progamnya. Sejauh mana satker mengemban tugasnya masing - masing dalam memimpin satuan kerja yang dipimpinnya.” Ujar Paryanto.

Dia berharap para pimpinan satker, 5 ta­hun kedepan harus tau bagaimana situasi kondisi, Supaya perekonominan dan penda­ patan di Pesawaran semakin meningkat.

(DEVA)

FAKTUAL

PRINGSEWU

BENAR BERIMBANG

Edisi 362 / Tahun Ke-14 / 25 - 31 Januari 2016

tt

SURAT KABAR MINGGUAN

6

Aksi Teror Bukanlah Karakteristik Ajaran Islam

BP3K Sosialisasikan Penyusunan RDK Pringsewu,FAKTUAL - Balai Penyuluh Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan (BP3K) Kecamatan Gadingrejo bekerja sama dengan UPT Pertanian Gadingrejo, Kabupaten Pringsewu menggelar sosialisasi tentang pedoman penyusunan Rencana Definitif Kelompok tani (RDK) dan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok tani (RDKK) tahun 2017.

Sosialisasi diberikan kepada para kepala pekon, ketua kelompok tani dan ketua gapoktan dari 23 pekon se-Kecamatan Gadingrejo, dengan pemberi materi Kepala UPT Pertanian Gadingrejo Sujani, Kepala BP3K Wasis dan PPL dari wilayan masing-masing pekon.

Menurut Ketua UPT Pertanian Sujani, pelaksanaan sosialisasi sudah berjalan sejak seminggu lalu dan secara bergiliran dibeberapa tempat, serta dibagi pada tiga tim (kelompok).”Pada setiap tim meliputi tiga atau dua pekon, tergantung luas wilayah. Semoga akhir Januari ini sudah bisa selesai semua,” terangnya.

Menurutnya tujuan dan manfaat RDK/RDKK yakni meningkatkan peran pelaku utama sebagai anggota kelompoktani dalam merencanakan kebutuhan riil sarana produksi untuk kegiatan usaha tani sesuai prinsip enam tepat yakni tepat

jenis, jumlah, waktu, tempat, harga dan mutu.

Serta merencanakan sumber permodalan untuk kegiatan usaha tani. Sehingga dengan terjaminnya sarana produksi tersebut.”Terpenting lagi dapat meningkatkan produksi dan produktivitas usaha tani,”paparnya.

Disamping itu kata Sujani, RDK dan RDKK diperlukan adanya pengawalan dan pendampingan dari penyuluh pendamping yang profesional, inovatif dan kreatif. Sedang keberhasilan fasilitas penyuluh kepada poktan dalam penyusunan RDK/RDKK akan ditentukan oleh sinergisme pembinaan dari semua pemangku kepentingan di setiap jenjang wilayah.

Disisi lain Sujani menambahkan bahwa diwilayah Kecamatan Gadingrejo terdapat lahan pertanian seluas 3.527 hektar merupakan 2.151 hektar lahan irigasi dan 1.376 lahan pertanian tadah hujan. Sedang luas perkebunan 228 hektar.

Menurutnya, dia berencana akan mencoba menanam padi dengan panen tiga kali dalam setahun, terutama dilahan pertanian yang berdekatan dengan aliran sungai atau irigasi.”Rencana sekitar 50 hingga 100 hektar lahan persawahan yang ada di Pekon Wonosari,”imbuh Sujani. (PRI)

Dinas Koperidagkop Sosilisasikan Peraturan Bupati Pringsewu, FAKTUAL - Sebanyak 9 camat se Kabupaten dan badan perizinan Pringsewu serta BRI Cabang Pringsewu, mengikuti sosilsasi yang diadakan oleh dinas Koperindagkop kabupaten setempat di aula dinas tersebut.

Kegiatan ini merupakan mensosialisasikan tentang peraturan Bupati Pringsewu dan sudah menjai keputusan dengan nomor:B/478/KPTS/D.05/2015, tentang Pendelegasian kewengan pelaksanaan izin usaha mikro kecil kepada Camat di Kabupaten Pringsewu.

Dalam arahannya kepala dinas koperindagkop Hj. Maryati,SPd. menyampaikan, dengan adanya pelimpahan ini agar dimanfaatkan sebaik-baiknya, sebab diwilayah kecamatan untuk pelaku- pelaku usaha pasti ada.

“Nantinya sesudah kegiatan ini diharapkan Camat menyampaikan kepada aparatur kecamatan, baik pegawai maupun kepala-kepala pekon di Kecamatan masing-masing sebab kepala pekon atau lurah sebab mereka yang langsung bersentuhan dengan masyarakat.” ujar Maryati.

Dari lurah atau Kepala Pekon sosialisasi ini diteruskan ke masyarakat melalui aparat pekon, baik melalui rapatrapat di pekon atau acara-acara yang sering dilaksanakan ditengah masyarakat seperti yasinan, pengajian atau yang lainnya.

“Intinya untuk izin usaha dapat dibuat dikantor camat, tidak lagi keperizinan. Sekali lagi saya berharap informasi ini disampaikan ke masyarakat, agar para pelaku usaha ini terus bertambah,Sebab surat izin ini sangat banyak sekali manfaatnya.” pintanya.

Maryati menambahkan, pelaku usaha juga membutuhkan modal untuk melancarkan usaha dan izin usaha ini dapat digunakan sebagai pengajuan pinjaman ke bank.

“Camat juga bisa membantu para pelaku usaha melalui Bank yang ada diwilayahnya. Ini dimaksudkan supaya para pedagang akan terus meningkat usahanya dan akan meningkatkan tingkat ekonominya, baik itu usaha kecil maupun yang sudah mulai berkembang dan saya berharap nantinya bila perizinan berjalan di 9 Kecamatan sekabupaten akan terus meningkat untuk para pelaku usaha,” papar­ nya.

Sementara itu kabid Kopersi dan UKM Koperigdagkop Pringsewu Panshuri,SH menjelaskan,untuk perizinan yang dikelola oleh kecamatan sebatas untuk usaha kecil atau dengan kata lain modal usaha yang berkisar Rp50 Juta.

Sebab disesuaikan dengan keadaan di wilayah setempat.

Adapun tujuan pelimpahan tersebut untuk mempermdah yang melakukan usaha dalam rangka peningkatan ekonomi,selain itu lebih mudah untuk mengurus mengenaii izin usaha itu,dan yang lebih pokok untuk mempermudah mendapatkan modal untuk meningkatkan usaha.

“Bila sudah begini nantinya akan banyak pelaku-pelaku usaha sehingga dapat meningkatkan taraf hidup dengan ekonomi yang mapan,dan untuk bagi pengusaha tingkat menengah atau usaha dengan nilai modal yang besar untuk pengurusannya masih di badan perizinan dan permodalan kabupaten ini,” jelasnya.

(Made)

Pringsewu,FAKTUAL - Islam merupakan agama kasih sayang bukan ekstremis dan teroris. Juga Islam menolak segala bentuk terorisme karena aksi teror bukanlah karakteristik ajaran Islam dan Islam mengajarkan perdamaian dan kasih sayang.

Hal itu dikatakan Kepala Badan Kesejahteraan Masyarakat dan Keagamaan (Kesmasyag) Sekretariat Pemkab Pringsewu Ridwan Mas’ud pada Khotbah Jum’atnya (22/1) di Masjid Darus Salam Pekon Fajar Agung, Kecamatan Pringsewu.

Tampak hadir Uspika Pringsewu seperti Camat Nang Abidin Hasan, Danramil Kapten Tuparno, Kapolsek Kompol Mai­ mun.

Ridwan Mas’ud mengatakan, bahwa agama Islam dengan ajarannya yang tertuang didalam kitab suci Al-Qur’an dan Hadits Nabi, akhir-akhir ini kerap disudutkan dan diindentikan sebagai agama ‘kekerasan’, ‘agama teroris’, dan sebutan negatif lainnya.”Kita semua tentu tidak setuju dan menolak keras anggapan itu,” tegasnya.

Namun perlu dipahami, bahwa anggapan itu muncul karena ada dua hal, yakni adanya sebagian kaum orientalis (para ilmuwan Barat yang mengkaji ajaran Islam) meskipun tidak semuanya yang sejak awal kajiannya terhadap Islam memang bertujuan mendiskreditkan Islam melalui teks-teks ajaran Islam itu sendiri.”Dengan kata lain, sebagian kaum orientalis semacam itu berupaya menyudutkan citra Islam melalui teks-teks ajaran Islam yang tertuang dalam Al-Qur’an dan Hadits Nabi,”ungkapnya.

Sedang yang kedua, karena diduga adanya pemahaman sekelompok umat Islam itu sendiri, terutama dari Islam garis keras, yang sangat dangkal dan tekstual dalam memahami ajaran Islam, tanpa memahami konteks dan inti maqashid as-syari’ah dari masing-masing ajaran itu.

Oleh karena itu adanya berbagai fenomena yang cukup meresahkan semua pihak, maka Kepala Kesmasyag Kabupaten Pringsewu mengajak warga masyarakat untuk mengintropeksi diri dan memperbaiki amal ibadah.”Yang terpenting lagi, dalam menyikapi semua permasalahan itu dengan bijak dan sesuai aturan agama,”ajaknya.

Ditempat terpisah Ridwan Mas’ud mengatakan, bahwa pihaknya telah merealisasikan kegiatan safari Khotbah Jum’at keliling dibeberapa masjid di Kabupaten Pringsewu.”Kami sejak awal Januari sudah memulainya pada Jum’at 8 Januari di Masjid Al-Iklas Kecamatan Pringsewu,”terangnya.

Menurutnya, pada setiap khotbah, isinya disesuikan dengan keadaan situasi dan kondisi saat ini, baik dilingkungan kabupaten, provinsi maupun isu nasional.”Seperti pada khotbah Jum’at ini, saya mengetengahkan tentang teroris didalam Islam,”ungkapnya.

Sedang maksud dan tujuan dari programnya yakni selain bersilaturahmi melakukan pendekatan dengan masyarakat juga menampung aspirasi dari para pengurus masjid juga mak’mun, terutama berkaitan dengan kondisi keberadaan masjid juga Taman Pengajian Anak (TPA) yang ada. (Pri)

FAKTUAL SURAT KABAR MINGGUAN

BENAR BERIMBANG

Edisi 362 / Tahun Ke-14 / 25 - 31 Januari 2016

PRINGSEWU

7

DPRD Sahkan 8 Ranperda Pringsewu,FAKTUAL- DPRD Pringsewu mengesahkan 8 Ranperda menjadi Perda Kabupaten Pringsewu dalam rapat paripurna di gedung DPRD setempat, Rapat yang dipimpin langsung Ketua DPRD Pringsewu H.Ilyasa didampingi para wakil ketua, serta dihadiri Wakil Bupati Pringsewu H.Handitya Narapati SZP beserta jajaran Pemerintah Kabupaten dan Muspida setempat.

Dari 8 Raperda yang disahkan hanya 7 perda.

Sedangkan satu Raperda Tentang Penyertaan Modal Pemerintah Kabupaten Pringsewu Kepada Perusahaan Daerah Air Minum Way Sekampung Pringsewu masih ditunda.

Ketujuh Ranperda yang disahkan bersama tersebut yakni Ranperda Tentang Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah, Ranperda Tentang Izin Reklame, Ranperda Tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Pringsewu Nomor 03 Tahun 2013 Tentang Alokasi Dana Pekon, Ranperda Tentang Pelarangan Prostitusi di Kabu­ paten Pringsewu, Ranperda Tentang Pengelolaan Persampahan, Ranperda Tentang Penataan Pedagang Kaki Lima, serta Ranperda Tentang Mars Kabupaten Pringsewu.

Terkait Ranperda-ranperda yang disahkan tersebut, Wakil Bupati Pringsewu H.Handitya Narapati SZP membacakan sambutan tertulis Bupati Pringsewu H.Sujadi berharap dapat memenuhi harapan masyarakat, sekaligus dapat bermanfaat bagi kemaslahatan seluruh masyarakat Kabupaten Pringsewu.

“Tentang Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah, dengan ditetapkannya Undang-undang No.28 Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, Pemerintah Kabupaten Pringsewu meman­ dang perlu diterbitkannya Peraturan Daerah yang mengatur masalah pemberdayaan aset-aset daerah.

Hal tersebut sebagai upaya untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Pringsewu sebagai penunjang pembangunan daerah, sekaligus untuk meningkatkan kualitas pelayanan masyarakat dan memenuhi pembiayaan penyelenggaraan pemerintahan.

Begitu pula mengenai Ranperda Tentang Izin Reklame. Pemerintah Kabupaten Pringsewu berpendapat bahwa salah satu upaya untuk menciptakan, menjaga dan memelihara keindahan sekaligus melindungi kepentingan, keselamatan dan ketertiban umum, disamping untuk meningkatkan pelayanan masyarakat dalam bidang perizinan reklame, perlu dibuat suatu aturan yang jelas atau tatacara perizinan maupun ketentuan teknis lainnya atas reklame dimaksud, dalam bentuk Peraturan Daerah Kabupaten Pringsewu,” katanya.

Selanjutnya mengenai Ranperda Tentang Penyertaan Modal Pemkab Pringsewu Kepada PDAM Way Sekampung Pringsewu, ia berpendapat bahwasanya PDAM Way Sekampung sebagai Badan Usaha Milik Daerah yang menangani masalah air bersih perlu didukung agar dalam operasionalnya dapat berjalan dengan baik, lancar, optimal dan sehat.

Dan maksud penyertaan modal Pemerintah Daerah pada PDAM Way Sekampung ini adalah dalam rangka mempercepat pembangunan dan meningkatkan pengembangan pelayanan kepada kepada masyarakat Pringsewu. Terlebih lagi, Perusahaan Daerah sebagai unit ekonomi tidak dapat dipisahkan dari sistem perekonomian Indonesia, yang merupakan sarana untuk menunjang kehidupan perkembangan daerah dalam rangka pelaksanaan otonomi secara nyata, dinamis dan bertanggungjawab, sebagaimana diatur dalam Undang-undang No.23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah, sebagaimana telah diubah beberapa kali, dan terakhir dengan Undang-undang

Nomor 9 Tahun 2015. Sejalan dengan hal tersebut, penyediaan air bersih, baik di daerah perkotaan maupun perdesaan, adalah dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dan pelayanan kepada masyarakat.

Mengenai Ranperda Tentang Perubahan Atas Perda No.03 Tahun 2013 Tentang Alokasi Dana Pekon, adalah agar ADP berikut tatacara penggu­ naannya dapat dilakukan secara benar, tepat, efektif dan akuntabel sesuai aturan perundangundangan yang berlaku, selain untukmemberikan kepastian hukum dalam pelaksanaan penggunaan ADP dimaksud. Sedangkan atas Ranperda Tentang Pelarangan Prostitusi di Kabupaten Pringsewu, pemkab menyambut baik dan mendukung atas adanya perda ini, dan diharapkan akan menjadi dasar hukum untuk melakukan tindakan pemberantasan terhadap prostitusi dan perbuatan asusila lainnya, selain untuk melindungi masyarakat dari dampak negatif prostitusi dan perbuatan asusila.

Atas Ranperda Tentang Persampahan, kata dia, Pemkab Pringsewu berpendapat bahwa masalah pengelolaan sampah mau tidak mau harus ditangani secara serius, baik dan benar.

“Seiring pertumbuhan jumlah penduduk dan perkembangan pembangunan di suatu daerah, tentunya berkontribusi pada meningkatnya volume produksi sampah di daerah itu.

Berkenaan dengan masalah tersebut, diperlukan suatu sistem pengelolaan sampah secara terpadu, agar permasalahan-permasalahan akibat sampah ini dapat diatasi dengan baik berikut dampaknya, dan sedapat mungkin harus diminimalisir. Mengingat selama ini pengelolaan sampah di Kabupaten Pringsewu belum sesuai dengan metode dan teknik pengelolaan sampah yang berwawasan lingkungan,” ujarnya.

Terkait Ranperda Tentang Penataan Pedagang Kaki Lima, menurutnya masalah pedagang kaki lima merupakan masalah yang umum terjadi di banyak kota di Indonesia, termasuk di Pringsewu ini, sehingganya sebagai pembuat kebijakan, pemerintah juga harus bersikap arif dan bijaksana dalam menata para pedagang kaki lima tersebut.

Peraturan Daerah Tentang Penataan Pedagang Kaki Lima ini, lanjut dia, dimaksudkan sebagai pedo­man dalam menata para PKL, agar keberadaan mereka di satu sisi tidak menggangu ketertiban umum, dan para Pedagang Kaki Lima juga dapat menja­lankan usahanya dengan baik dan nyaman.

Terkait Ranperda Tentang Mars Kabupaten Pring­­sewu, diuraikan bupati melalui wabup, bahwa tujuan ditetapkanya Perda Mars Kabupaten Pringsewu dimaksud, selain sebagai simbol budaya, identitas, dan kebanggaan seluruh warga Pringsewu, juga diharapkan dapat memupuk rasa persatuan dan kesatuan, serta semangat membangun daerah bagi seluruh warga Kabupaten Pringsewu.

“Penetapan Perda Mars Kabupaten Pringsewu yang merupakan ciptaan Saudara Bernardinus Putro Zardani ini, juga berkaitan erat dengan Undang-undang No.19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta,” urainya.

Sementara itu, Wakil Ketua Banleg DPRD Kabu­paten Pringsewu, Suryo Cahyono, SH dalam sambutnya mengatakan maksud dan tujuaan penanyampaian laporan ini adalah untuk memberikan deskripsi tentang proses penyempurnaan Rapaerda tersebut, sekaligus untuk memberikan bahan dan dasar bagi rapat paripurna dalam mengambil keputusan.

“Dalam upaya Badan Pembentukan Peraturan Daerah DPRD Pringsewu dalam penyusunan dan pembahasan produk hukum di atas telah melakukan

penyusunan secara terencana, terpadudan siste­ matis.Sehingga 7 Raperda yang telah dilakukan pembahasan secara intensif, detail dan koperhensif guna memantapkan konsep serta isi Raperda,” pungkasnya.(PRI) Pringsewu : DPRD Pringsewu mengesahkan 8 Ranperda menjadi Perda Kabupaten Pringsewu dalam rapat paripurna di gedung DPRD setempat, Senin (18/1).

Rapat yang dipimpin langsung Ketua DPRD Pringsewu H.Ilyasa didampingi para wakil ketua, serta dihadiri Wakil Bupati Pringsewu H.Handitya Narapati SZP beserta jajaran Pemerintah Kabupaten dan Muspida setempat.

Dari 8 Raperda yang disahkan hanya 7 perda.

Sedangkan satu Raperda Tentang Penyertaan Modal Pemerintah Kabupaten Pringsewu Kepada Perusahaan Daerah Air Minum Way Sekampung Pringsewu masih ditunda.

Ketujuh Ranperda yang disahkan bersama tersebut yakni Ranperda Tentang Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah, Ranperda Tentang Izin Reklame, Ranperda Tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Pringsewu Nomor 03 Tahun 2013 Tentang Alokasi Dana Pekon, Ranperda Tentang Pelarangan Prostitusi di Kabupaten Pringsewu, Ranperda Tentang Pengelolaan Persampahan, Ranperda Tentang Penataan Pedagang Kaki Lima, serta Ranperda Tentang Mars Kabupaten Pringsewu.

Terkait Ranperda-ranperda yang disahkan tersebut, Wakil Bupati Pringsewu H.Handitya Narapati SZP membacakan sambutan tertulis Bupati Pringsewu H.Sujadi berharap dapat memenuhi harapan masyarakat, sekaligus dapat bermanfaat bagi kemaslahatan seluruh masyarakat Kabupaten Pringsewu.

“Tentang Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah, dengan ditetapkannya Undang-undang No.28 Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, Pemerintah Kabupaten Pringsewu memandang perlu diterbitkannya Peraturan Daerah yang mengatur masalah pemberdayaan aset-aset daerah. Hal tersebut sebagai upaya untuk mening­ katkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Pringsewu sebagai penunjang pembangunan daerah, sekaligus untuk meningkatkan kualitas pelayanan masyarakat dan memenuhi pembiayaan penyelenggaraan pemerintahan.

Begitu pula mengenai Ranperda Tentang Izin Reklame. Pemerintah Kabupaten Pringsewu berpen­dapat bahwa salah satu upaya untuk mencip­ takan, menjaga dan memelihara keindahan sekaligus melindungi kepentingan, keselamatan dan ketertiban umum, disamping untuk meningkatkan pelayanan masyarakat dalam bidang perizinan reklame, perlu dibuat suatu aturan yang jelas atau tatacara perizinan maupun ketentuan teknis lainnya atas reklame dimaksud, dalam bentuk Peraturan Daerah Kabupaten Pringsewu,” katanya.

Selanjutnya mengenai Ranperda Tentang Penyertaan Modal Pemkab Pringsewu Kepada PDAM Way Sekampung Pringsewu, ia berpendapat bahwasanya PDAM Way Sekampung sebagai Badan Usaha Milik Daerah yang menangani masalah air bersih perlu didukung agar dalam operasionalnya dapat berjalan dengan baik, lancar, optimal dan sehat.

Dan maksud penyertaan modal Pemerintah Daerah pada PDAM Way Sekampung ini adalah dalam rangka mempercepat pembangunan dan meningkatkan pengembangan pelayanan kepada kepada masyarakat Pringsewu. Terlebih lagi, Perusahaan Daerah sebagai unit ekonomi tidak dapat dipisahkan dari sistem perekonomian Indonesia, yang merupakan sarana untuk menunjang kehidupan

perkembangan daerah dalam rangka pelaksanaan otonomi secara nyata, dinamis dan bertanggungjawab, sebagaimana diatur dalam Undang-undang No.23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah, sebagaimana telah diubah beberapa kali, dan terakhir dengan Undang-undang Nomor 9 Tahun 2015.

Sejalan dengan hal tersebut, penyediaan air bersih, baik di daerah perkotaan maupun perdesaan, adalah dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dan pelayanan kepada masyarakat.

Mengenai Ranperda Tentang Perubahan Atas Perda No.03 Tahun 2013 Tentang Alokasi Dana Pekon, adalah agar ADP berikut tatacara penggu­ naannya dapat dilakukan secara benar, tepat, efektif dan akuntabel sesuai aturan perundang-undangan yang berlaku, selain untukmemberikan kepastian hukum dalam pelaksanaan penggunaan ADP dimaksud.

Sedangkan atas Ranperda Tentang Pelarangan Prostitusi di Kabupaten Pringsewu, pemkab menyambut baik dan mendukung atas adanya perda ini, dan diharapkan akan menjadi dasar hukum untuk melakukan tindakan pemberan­tasan terhadap prostitusi dan perbuatan asusila lainnya, selain untuk melindungi masyarakat dari dampak negatif prostitusi dan perbuatan asusila.

Atas Ranperda Tentang Persampahan, kata dia, Pemkab Pringsewu berpendapat bahwa masalah pengelolaan sampah mau tidak mau harus ditangani secara serius, baik dan benar.

“Seiring pertumbuhan jumlah penduduk dan perkembangan pembangunan di suatu daerah, tentunya berkontribusi pada meningkatnya volume produksi sampah di daerah itu.

Berkenaan dengan masalah tersebut, diperlukan suatu sistem pengelolaan sampah secara terpadu, agar permasalahan-permasalahan akibat sampah ini dapat diatasi dengan baik berikut dampaknya, dan sedapat mungkin harus diminimalisir. Mengingat selama ini pengelolaan sampah di Kabupaten Pringsewu belum sesuai dengan metode dan teknik pengelolaan sampah yang berwawasan lingkungan,” ujarnya.

Terkait Ranperda Tentang Penataan Pedagang Kaki Lima, menurutnya masalah pedagang kaki lima merupakan masalah yang umum terjadi di banyak kota di Indonesia, termasuk di Pringsewu ini, sehingganya sebagai pembuat kebijakan, pemerintah juga harus bersikap arif dan bijaksana dalam menata para pedagang kaki lima tersebut.

Peraturan Daerah Tentang Penataan Pedagang Kaki Lima ini, lanjut dia, dimaksudkan sebagai pedoman dalam menata para PKL, agar keberadaan mereka di satu sisi tidak menggangu ketertiban umum, dan para Pedagang Kaki Lima juga dapat menjalankan usahanya dengan baik dan nyaman.

Terkait Ranperda Tentang Mars Kabupaten Pringsewu, diuraikan bupati melalui wabup, bahwa tujuan ditetapkanya Perda Mars Kabupaten Pringsewu dimaksud, selain sebagai simbol budaya, identitas, dan kebanggaan seluruh warga Pringsewu, juga diharapkan dapat memupuk rasa persatuan dan kesatuan, serta semangat membangun daerah bagi seluruh warga Kabupaten Pringsewu.

“Penetapan Perda Mars Kabupaten Pringsewu yang merupakan ciptaan Saudara Bernardinus Putro Zardani ini, juga berkaitan erat dengan Undang-undang No.19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta,” urainya.

Sementara itu, Wakil Ketua Banleg DPRD Kabupaten Pringsewu, Suryo Cahyono, SH dalam sambutnya mengatakan maksud dan tujuaan penanyampaian laporan ini adalah untuk memberikan deskripsi tentang proses penyempurnaan Rapaerda tersebut, sekaligus untuk memberikan bahan dan dasar bagi rapat paripurna dalam mengambil keputusan. (PRI)

SMPN 2 Pringsewu Gelar Maulid Nabi Pringsewu, FAKTUAL - Sebagai bentuk kecintaan kepada Nabi Muhammad SAW, Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 2 Pringsewu menggelar peringatan Maulid Nabi dengan menggelar berbagai perlombaan keagamaan yang diadakan di lingkungan sekolah setempat, pekan lalu.

Lomba yang dipertandingkan diantaranya Lomba Pidato Islami (Kultum), Lomba Cepat Tepat (LCG) / cerdas cermat islami, Lomba Kaligrafi, Qiro’ah dan Hafiz Qur’an.

Acara yang bertemakan “Kita Wujudkan Akhlaqul Karimah di SMPN 2 Pringsewu” ini adalah sebagai komitmen dari Sekolah guna menanamkan jiwa islami kepada peserta didik.

Kegiatan lomba ini, disamping untuk me­meriahkan Peringatan Maulid Nabi Muham­mad SAW, juga untuk menjaring calon—calon duta sekolah dalam lomba— lomba berikutnya yang diadakan oleh Dinas Pendidikan maupun oleh sekolah lain.

Hasil dari pola pencarian duta lomba dengan cara ini nantinya pemenang dipro­ yeksikan menjadi duta lomba sekolah atau mewakili sekolah dalam mengikuti lomba— lomba di tingkat kabupaten ataupun tingkat provinsi.

Acara yang dibuka langsung oleh Kepala Sekolah dihadiri seluruh dewan guru, Komite Sekolah dan seluruh siswa-siswi SMPN 2 Pringsewu.

Menurut Kepala SMPN 2 Pringsewu, Cecep Irawan M.Pd.I, acara ini sendiri sebagai sarana untuk memperkuat ketaqwaan kepada Allah SWT, juga untuk mencari bibit-bibit potensial dari kalangan peserta didik di lingkungan SMPN 2 Pringsewu.

Cecep menambahkan, kepada para peserta yang mengikuti lomba agar menjunjung sportifitas dengan menanamkan jiwa semangat untuk menang, sehingga setelah terpilih menjadi pemenang nantinya akan diteruskan dan berlanjut mengikuti kegiatan O2SN ataupun OFL2SN yang akan datang.

“Kegiatan ini akan menyaring para juara di SMPN 2 Pringsewu yang bisa ditampilkan nanti di tingkat kabupaten. Dengan harapan

tidak hanya juara di sekolah saja tetapi menjadi juara ditingkat kabupaten. Atau bahkan bisa berlanjut menjadi juara tingkat provinsi, “harap Cecep.

Dalam kesempatan tersebut Iswahyudi Joko Pramono selaku Komite Sekolah meng­ atakan, sangat mendukung apapun program sekolah seperti kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka memperingati Maulid Nabi ini “Kami berharap acara seperti ini tidak hanya dilakukan hari ini saja tetapi berke­ sinambungan untuk mendidik putra-putri kita atau siswa-siswi SMPN 2 Pringsewu khu­ susnya di bidang keagamaan, “katanya.

(Made)

FAKTUAL SURAT KABAR MINGGUAN

RAGAM

BENAR BERIMBANG

Edisi 362 / Tahun Ke-14 / 25 - 31 Januari 2016

8

Siswa SMKN Sukoharjo Dapat Pelatihan Jurnalistik Pringsewu,FAKTUAL - Jajaran pengurus Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) SMK Negeri Sukoharjo, Kabupaten Pringsewu tahun 20152016 yang terdiri 45 pelajar, mendapat pembekalan ilmu dasar jurnalistik dari Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pringsewu, Rabu (20/1) di aula sekolah setempat.

Kepalah SMKN Sukoharjo Adi Purwanto saat membuka agenda ter­­sebut menuturkan, bahwa pem­ belajaran ilmu jurnalistik dan warta­ wan adalah salah satu program dise­ kolah tersebut, khususnya pada perwakilan OSIS setempat yang terga­bung pada kelas X, XI dan XII. Tujuannya nanti ilmu yang dipe­ roleh dari para pemateri bisa ditular­ kan kepada rekan kelas lainnya. Juga pembuatan kreatif pada majalah dinding maupun buletin disekolah ini juga karya jurnalistik lainnya..

“Maka saya harap peserta dapat mengikuti dan memahami dengan seksama, sebab program ini cukup baik,”harapnya.

Adi menambahkan, di SMK N Sukoharjo terdapat 888 siswa-siswi, 63 dewan guru dan 16 TU.”Sekolah ini berdiri sejak 2004 lalu, yang dulu­ nya bernama SMK kecil. Sedang luas lahan lokasi hampir 1 hektar terdapat 25 kelas, 5 bengkel otomotif dan 2 laboraturium komputer,” terang­ nya.

Untuk pemberi materi dari PWI Pringsewu yakni Budi Karyadi selaku Ketua PWI Pringsewu (SKM Faktual), Joko Sulistiyo Sekretaris (Harianlam­ pung.com-Bandarlampung News), Agus Tri Wahyudi Bendahara (Harian Ekspres), Widodo (Lampung Post) Sie Pendidikan, Nandang Suprianto Sie Organisasi (Dinamika News).

Pemateri secara bergantian mem­ berikan materinya, mulai dari peng­ ertian kode etik jurnalistik dan war­ ta­wan , juga pengertian arti wartawan

serta yang paling inti pemberian materi dasar bagaimana penulisan yang baik dan benar, baik itu menulis di media cetak, elektronika dan media online.

Sebelumnya Ketua PWI Pringsewu Budi Karyadi menyambut baik kepada pihak SMKN 1 Sukoharjo yang telah mempercayai wartawan PWI untuk mengisi salah satu materi pada agenda latihan penulisan dasar jurnalistil.

Dengan harapan para peserta untuk bisa lebih mengerti dan memahami tentang dunia wartawan dan jurnalistik yang sebenarnya.

Budi mengharapkan para peserta siswa-siswi juga bisa menerapkan ilmu tersebut melalui program kegiatan OSIS yang sudah ada.”Semoga adanya beberapa materi yang kami berikan, bisa menambah ilmu dan wawasan untuk bisa diwujudkan disekolah ini,”harap Budi Karyadi.

Sementara Widodo pada materinya memaparkan tetang cara memperoleh, mengolah dan menyajikan karya jurnalistik yang baik. Setidaknya untuk karya jurnalistik harus ada unsure 5 W (apa, siapa, mengapa, kapan, di mana) plus 1 H (bagaimana). ”Karena hal itu menjadi dasar agar hasil karyanya bisa jelas dan maksud untuk dibaca oleh semua orang, karena memenuhi unsur tersebut,” terangnya.

Disamping itu Widodo, juga mema­ parkan bagaimana cara mencari data atau sumber yang bisa dipertanggungjawabkan. Juga wartawan harus berani mewawancarai dan mempertanyakan kepada sumber, baik itu para pejabat tinggi maupun sumber lainnya.

“Namun utamakan kode etik seperti sopan santun dan terlebih dulu kita harus memperkenalkan diri dengan menunjukan identitas yang diterbitkan dari pimpinan redaksi,”jelasnya.

Setelah memberikan materi, Widodo menguji kepada peserta un­ tuk menulis beberapa lead berita.

”Hasilnya sebagian peserta sudah bisa mengusai, tinggal pendalaman cara penulisan,”terangnya.

Sedang Joko Sulistiyo dalam materinya menjelaskan, bahwa saat ini telah memasuki dunia modern

atau Informasi teknologi. Sehingga karya jurnalistik bukan hanya dibaca dan disajikan dalam media cetak saja, tetapi bisa dituangkan dalam media online yang saat ini menjadi favorit.

Sebab media online pasti munculnya lebih awal dibanding media cetak.

“Contohnya, kegiatan pelatihan jurnalistik pada hari ini, bisa dilihat satu hingga dua jam ,”jelasnya.

Semantara Nandang Suprianto pada materinya mengupas tentang etika dan kesopanan seorang wartawan, yakni wartawan Indonesia harus beriman, wartawan menolak imbalan yang dapat mempengaruhi obyekrivitas pemberitaan .”Wartawan Indonesia dalam menyajikan berita secara berimbang dan adil, mengutamakan kecermatan dan kecepatan. Serta tidak mencapur adukan fakta dan opini, ”terang Nan­ dang. (PRI)

HUT Emas Bank Lampung Bagikan Bea Siswa Bagi Petugas Kebersihan Pringsewu,FAKTUAL -Dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) Emas ke-50 Bank Lampung, pihak Kantor Bank Lampung Pringsewu menggelar bhakti sosial memberi­ kan Bea siswa kepada 15 keluarga yang berprofesi sebagai petugas kebersihan di lingkup Kabupaten Pringsewu, ma­sing-masing Rp1,2 juta ditambah

perlengkapan sekolah.

Pemberian bantuan bea siswa itu langsung diserahkan oleh Bupati Pringsewu H. Sujadi didampingi Sekdakab A. Budiman, Kepala Bank Lampung Kantor Pringsewu Malatisnoh, berlangsung Jum’at (21/1) di halaman Pendopo Pringsewu, disela-sela acara senam bersama jajaran pejabat dan pegawai dilingkungan Pemkab Pringsewu.

Bupati Pringsewu H. Sujadi meng­harapkan bantuan bea siswa dan perlengkapan sekolah yang diberikan oleh pihak Bank Lam­pung agar dapat diper­ gunakan sesuai dengan mesti­ nya, terutama untuk kebutuh­ an anak-anaknya membantu proses belajar-mengajar disekolah. ”Khu­susnya, untuk bea siswa agar di­ per­gunakan dengan se­ baiknya, yakni membantu untuk keperluan dan ke­ butuhan anaknya berseko­ lah,” ungkapnya.

H.Sujadi juga memberi apresiasi dan meng­ ­ capkan terima kasih kepada pihak Bank u Lampung Kantor Pringsewu yang telah turut peduli terhadap warga yang kurang mampu dengan memberikan bea siswa untuk membantu pada pendidikannya.”Semoga kepedulian yang positif ini bisa diikuti oleh pihak lain, karena hal ini memang sangat membantu meringankan beban kepada ke­lu­arga yang kurang mampu,” imbau Bupati.

Sementara itu Kepala Bank Lampung Kantor Pringsewu-Lampung Malatisnoh meng­atakan bahwa agenda pemberian bea siswa tersebut rutin dilaksanakan dalam setiap tahunnya dan bertepatan dengan mo­men HUT Bank Lampung.”Setiap tahun kami rutin memberikan bantuan bea siswa dan perlengkapan sekolah,”terangnya.

Malatisnoh juga mengharapkan agar bantuan bea siswa jangan dilihat dari nilainya, namun setidaknya dapat membantu beban dari kepala keluarga untuk membiayai anaknya agar tetap terus bersekolah. Juga memotivasi anak untuk tetap bersemangat mencari ilmu

disekolah hingga mencapai prestasi yang nantinya dapat merubah kehidupan keluarga­ nya agar lebih layak dan baik lagi.”Serta bea siswa dengan melalui tabungan ini, setidaknya mengajari anak untuk rajin menabung,” harapnya.

Disisi lain Malatisnoh yang menjabat Ke­pala Bank Lampung Kantor Pringsewu sekitar 18 bulan memaparkan bahwa saat ini di Bank Lampung sudah berjalan produk tabungan Siger Mas, Simpeda dan lainnya.”Saat ini tercatat ada 24.686 nasabah dan jumlah kredit lebih dari 3ribuan,”terangnya.

Menurutnya dalam waktu dekat ini pihak Bank Lampung akan melakukan pengundian Siger Mas di Kantor pusat Bank Lampung di Bandar Lampung dengan memperebutkan hadiah 2 mobil, 20 keping emas masingmasing 50gram, 25 unit motor mio, empat ibadah umroh dan hadiah lainnya.”Bahkan dalam dua tahun sekali juga dilakukan peng­ undian gabungan Bank Lampung se-Indonesia dengan hadiah senilai 6 miliyar,” imbuh Malatisnoh.(PRI)

FAKTUAL SURAT KABAR MINGGUAN

TUBA

BENAR BERIMBANG

Edisi 362 / Tahun Ke-14 / 25 - 31 Januari 2016

Pengurus BAZNAS dan FKPP Tuba Dilantik UPT Promosi Investasi BPMP Tuba Diresmikan Tulangbawang , FAKTUAL - Upaya pening­ katan terus dilakukan oleh Badan Penanaman Modal dan Perizinan (BPMP) Kabupaten Tulangbawang (Tuba).

Kepala BPMP Untung Widodo, mengatakan pelayanan perizinan memiliki peranan penting dan strategis dalam upaya peningkatan daya saing penanaman modal.

“Dengan demikian diharapkan perekonomi­an dapat tumbuh lebih berkualitas karena multi­pier effect ekonomi dapat menjalar lintas ke sektor dan wilayah,” ungkap Untung usai soft opening operasional UPT Promosi dan Investasi BPMP Tulangbawang, Senin (18/1).

BPMP mengapresiasi dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Ketua TP. PKK Tulangbawang, atas terlaksananya soft opening operasional UPT Promosi dan Investasi BPMP Tulangbawang.

Untung mengatakan, dibentuknya UPT ini guna membantu kelancaran tugas BPMP

dibidang promosi dan investasi dalam menjalin kerjasama dengan instansi pemerintah dan swasta di Bandar Lampung. Hal ini sebagai bentuk pelaksanaan Peraturan Daerah Kabupaten Tulangbawang Nomor 07 Tahun 2011 tentang organisasi dan tata kerja inspek­torat, Bappeda, lembaga teknis daerah dan Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Tulang­ bawang dan Peraturan Bupati Tulang­bawang Nomor 47 Tahun 2011 tentang rincian tugas pokok, fungsi dan tata kerja Badan Penanaman Modal dan Perizinan sehingga dipandang perlu untuk membentuk unit pelaksana teknis (UPT) Promosi dan Investasi Badan Penanaman dan Perizinan Kabupaten Tulangbawang.

“Kita harapkan UPT akan maksimal, selain itu pihaknya akan memberikan pelayanan yang dipercepat, memperpendek rentang kendali dan terus menggiatkan sosialisasi kemasyarakatan,” pungkasnya. (MAN TB)

Tulangbawang, FAKTUAL - Bupati Tulangbawang Ir. Hanan.A. Rozak melantik Pengurus Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Tulangbawang dan Pelantikan Pengurus Forum Komunikasi Pondok Pesantren (FKPP) Kabupaten Tulangbawang, di Aula Rumah Dinas Bupati setempat, Selasa (19/1) “Keberadaan BAZNAS sebagai lembaga pemerintah nonstruktural di bawah naungan Kementerian Agama merupakan instrument untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelayanan dalam pengelolaan zakat yang dikeluarkan masyarakat khususnya umat Islam, serta meningkatkan manfaat zakat untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat sekaligus penanggulangan kemiskinan di negara kita.” Kata Hanan.

Pelaksanaan tugas dan fungsi BAZNAS di tingkat pusat, tambah Hanan, ditopang

9

oleh BAZNAS Provinsi dan kabupaten/kota.

Oleh karenanya, dengan telah dilantiknya Pengurus BAZNAS Kabupaten Tulangbawang diharapkan agar dapat menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik. Koordinasi dan sinkronisasi antara BAZNAS pusat dan daerah harus terus dilakukan.

“Selain itu Pengurus BAZNAS Kabupaten Tulangbawang dapat secara intensif melakukan berbagai inovasi dan terobosan dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat untuk berzakat, serta membangun penguatan sistem dan peningkatan pengelolaan zakat yang berorientasi pada kepentingan umat.”

Ujarnya.

Hanan beraharap, dengan adanya BAZNAS Kabupaten Tulangbawang, diharapkan ke depan pengelolaan zakat di Kabupaten ini dapat lebih tertib, terorganisir dan tepat sasaran. (MAN TB)

Mahasiswa Harus Bantu Program Pemerintah Tulangbawang, FAKTUAL - Mahasiswa yang melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Kabupaten Tulangbawang (Tuba) diminta dapat membantu dan bersinergi dengan program pemerintah. Hal ini disampaikan Bupati Tulangbawang Ir. Hanan. A.Razak saat menerima mahasiswa KKN Tahun 2016 di Gedung Masyarakat Mufakat Tulangbawang.

Bupati mengingatkan, bahwa Kuliah Kerja Nyata merupakan aspek terpenting dalam prosespe,belajaran disetiap Perguruan Tinggi. Karena selama melakukan proses interaksi langsung dengan masyarakat, banyak hal yangg dapat dilihat, amati dan cermati mengenai pola kehidupan bermasyarakat secara aktual, yang mungkin sebagian dari realita yang ada tak pernah dijumpai dalam kehidupan kampus.

Hanan berharap kepada seluruh mahasiswa, akan benar-benar memberikan manfaat yang optimal bagi seluruh lapisan masyarakat. Nilai-nilai positif, kebenaran-kebenaran hakiki, suara-suara rakyat yang akan dilihat dan dengarkan selama melaksanakan KKN di daerah yang akan didatangi, semoga akan meninggalkan goresan yang dalam dan senantiasa bergaung untuk kalian pertahankan dan perjuangkan.

“Saya akan merasa berbangga jika yang mahasiswa lakukan nanti dapat langsung bersentuhan dengan kebutuhan dan harapan masyarakat kecil didaerah tempat kalian melakukan KKN nanti. Binalah hubungan yang baik dengan masyarakat, karena melalui kerukunan, saling asah-asih dan asuh sesama dapat menciptakan kekeuatan pembangunan suatu bangsa yang kokoh,” ungkap Bupati.

Ada dua manfaat didapat melalui KKN. Bagi mahasiswa KKn memberikan pengalaman dan nilai tambah, media mengaplikasikan pengetahuan yang didapat di bangku kuliah.

Ilmu yang dimiliki akan semakin bermakna jika dapat diterapkan dalam kehidupan nyata.

Bagi masyarakat, adanya KKN menambah pengetahuan dan ilmu dari sudut pandang yang berbeda. Kehadiran mahasiswa KKN dapat memberikan motivasi kepada masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraannya. Dengan demikian KKN menjadi media transfer Iptek dari mahasiswa kepada masyarakat dan juga sebaliknya.

“Saya berpesan khusus kepada mahasiswa agar mahasiswa secepatnya menyatu dengan masyarakat dilokasi KKN, lakukan silaturahmi, membangun kebersamaan dengan berbagai elemen masyarakat sebagai media sambung rasa. Dam menyusun dan melaksanakan kegiatan KKN perlu melibatkan masyarakat dan lembaga pemerintahan yang ada sehingga mendapat dukungan dan partisipasi masyarakat. Mahasiswa KKN harus dapat menjadi perekat persatuan dan kesatuan di masyarakat, menjadi pelopor penciptaan iklim sejuk dan kondusif di wilayah tempat KKN. Memberikan contoh berdemokrasi secara dewasa, santun dan berbudaya. Perbedaan pandangan dalam masyarakat adalah wajar. Karenanya kita bisa emaksakan logika berpikir kita sendiri, hargailah tradisi masyarakat yang akan kalian datangi dalam memecahkan berbagai persoalan sehingga tercapau konsensus bersama,” pungkas Hanan.

(MAN TB)

FAKTUAL SURAT KABAR MINGGUAN

PROFIL 10

BENAR BERIMBANG

Edisi 362 / Tahun Ke-14 / 25 - 31 Januari 2016

Pembangunan di Desa Kelaten Memuaskan Lampung Selatan, FAKTUAL - Desa Kelaten Kecamatan Penengahan, Lampung Selatan (Lamsel) merupakan desa pemekaran dari desa induk Pasuruan. Tapi dari segi pembangunan, desa Kelaten tidak kalah maju dengan desa induknya saat ini.

Saat ini desa tersebut terus berbenah agar sejajar dengan desa lain yang ada Di Kecamatan Penengahan.

Menurut Kepala Desa (Kades) setempat, Joni Amsyah, pihaknya terus menggenjot pembangunan infrastruktur desa.

“Semua jiwa raga saya akan abdikan sepenuhnya untuk kepentingan dan kesejahteraan warga masyarakat desa Kelaten. Saya siap melayani warga masyarakat selama 1 x 24 jam asalkan mereka semua merasa puas dan terlayani dengan baik,” terang Joni Amsyah saat ditemui dikantor desa, pekan lalu.

Saat Faktual berkunjung ke kantor Desa, tampak Joni Amsyah di dampingi sekretaris desa (Sekdes) dan beberapa kaur serta kepala dusun tengah sibuk melayani warganya.

“Kerjasama yang baik antara Kades dan aparatur desa maka semua akan berjalan sesuai dengan apa yang kita harapkan, jadi warga masyarakat yang membutuhkan pelayanan akan terlayani dengan cepat.” ujar dia.

Menurut Sekdes, selama dipimpin Joni Amsyah, pembangunan yang sudah terealisasi di antaranya adalah pembangunan irigasi/talud yang menghubungkan dari dusun ke dusun serta pembangunan musola dan jalan.

“Pak Kades turun langsung memantau semua proses pembangunan. Semua dia kerjakan agar hasilnya maksimal.” ungkap Sekdes.

Muslim (45), warga setempat membenarkan pernyataan Sekdes dan mengaku puas atas kinerja Joni Amsyah. “Apa yang dilakukan pak Kades memang benar buat kepentingan warga. Seperti pembangunan talud. Pak Kades sudah mengantisipasi musim penghujan agar tidak banjir, maka segera dibangun talud. Juga pembangunan jalan yang menghubungkan antar dusun.” tegas Muslim. (Anri Pratama.S)

Joni Amsyah

Kades Kelaten Kec.Penengahan Lampung Selatan

FAKTUAL SURAT KABAR MINGGUAN

BENAR BERIMBANG

Edisi 362 / Tahun Ke-14 / 25 - 31 Januari 2016

Kantor Desa Penengahan Diresmikan Lampung Selatan, FAKTUAL – Guna memberikan keputusan serta taat beribadah. “ pelayanan yang lebih maksimal kepada warganya, terang warga.

Kepala Desa (Kades) Penengahan, Kecamatan Ariyantoni juga dikenal Penengahan, Lampung Selatan (Lamsel) sebagai Kades yang sangat men­ merenovasi kantor desa setempat. cintai kesenian dan budaya Camat Penengahan, Lukman Hakim tradisional, khususnya Lampung. didampingi Kepala Seksi Sosial dan Itu dibuktikan dengan masih Kesejahteraan Abdullah meresmikan dilestarikannya salah satu Sanggar langsung kantor desa tersebut. Hadir pada Kesenian di desa tersebut. peresmian itu tokoh masyarakat, tokoh adat, Sanggar Kemuakhian Sai Batin tokoh agama dan para undangan. yang di pimpin Yusuf Latif, masih “Meskipun baru tiga tahun menjabat mempertahankan kesenian tari sebagai Kades tapi kinerja Ariyantoni patut tradisional. diapresiasi. Pembangunan infrastruktur desa “Di sanggar ini diajarkan tarian tampak lebih maju dari sebelumnya. Seperti Lampung yang langsung dilatih oleh renovasi kantor desa ini.“ ujar Lukman Ha­ bapak Andi dari desa Kesugihan sedangkan kim. tenaga ahlinya yang menguasai beberapa Dia berharap, kerja apara­ jenis musik tradisional adalah tur desa juga bisa lebih bapak Juhari. Setiap malam baik sehingga mam­ kamis di adakan latihan pu mem­berikan berupa tari bedana dan pelayanan yang kuda lumping.” jelas terbaik bagi war­ Ariyantoni. ga desa.

Saat ditanya pro­ “ P e m ­b a ­ gram di tahun 2016, ngun­an Kabu­ Ariyantoni mengaku p at e n / Ko t a telah menyiapkan harus diawali beberapa program dari desa. Jika untuk membangun pembangunan beberapa ruas jalan didesa sudah dari dusun ke dusun. baik dan mera­ Hal ini untuk me­ Kades Penengahan Kec.Penengahan ta maka bisa mu­dahkan akses Lampung Selatan dikatakan pem­ warga masyarakat bangunan di yang membutuh­ Kabupaten itu kan pelayanan. berhasil.” kata Lukman Hakim lagi.

Dia berharap kerjsama dan dukungan warga Warga setempat juga mengakui sejak di pimpin Penengahan agar semua program tersebut dapat berjalan Ariyantoni Desa Penengahan mengalami banyak kemajuan baik.”Apa yang saya kerjakan ini semata-mata untuk terutama dalam bidang pembangunan. kemajuan desa dan kesejahteraan warga Peneng­ah­ “Ariyantoni merupakan asli penduduk pribumi. Dia an.” sosok pemimpin yang sangat bijaksana dalam mengambil (ANRI PRATAMA.S)

ARIYANTONI

PROFIL

11

FAKTUAL SURAT KABAR MINGGUAN

MESUJI

BENAR BERIMBANG

Edisi 362 / Tahun Ke-14 / 25 - 31 Januari 2016

Pemkab Mesuji Bangun Jalan Dua Jalur Mesuji, FAKTUAL - Setelah melakukan pelebaran jalan pada seluruh jalan utama dan jalan lingkungan, kini Bupati Mesuji, Khamami melakukan inovasi lain. Pem­ bangunan dua jalur pada jalan-jalan utama di Kabupaten Mesuji gencar dilakukan Pemerintah Kabupaten Mesuji. Setidaknya dalam sebulan terakhir ini, dua jalan utama yang tengah dibangun dua jalur dengan median jalan, yakni di Desa Mekar Sari, Kecamatan Tanjung Raya dan Desa

Dwi Karya Mustika, Keca­matan Mesuji Timur.

Melalui akun facebook-nya, Bupati Mesuji, Khamami, Sabtu (16/01) lalu mengungkapkan bahwa pembangunan jalan dua jalur direncanakan akan dilakukan pada 25 ruas jalan dengan total panjang 141 kilometer, lebar jalan yang akan dibuat dua jalur di atas 16 meter dengan median 1 meter. Pada median jalan akan ditanami berbagai pohon yang ada di wilayah

Kabupaten Mesuji. Menurutnya, jika telah selesai, Mesuji akan memiliki jalan dengan dua jalur terbanyak di Indonesia.

“Pembangunan jalan dua jalur direnca­ nakan akan dilakukan pada 25 ruas jalan dengan total panjang 141 kilometer, lebar jalan yang akan dibuat dua jalur di atas 16 meter dengan median 1 meter. Mesuji akan memiliki jalan dua jalur terbanyak se-Indonesia yang dimiliki kabupaten,” ujarnya. (TAB)

THL Dapat Bantuan Seragam Dinas Mesuji, FAKTUAL - Tenaga Harian Lepas (THL) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Mesuji nampaknya mendapat perhatian yang lebih dari pemerintah setempat.

Pasalnya, Kamis (21/01) mereka mendapat bantuan seragam dinas dari pemerintah daerah setempat. Penyerahan bantuan secara simbolis dilakukan oleh Bupati Mesuji, Khamami dalam sebuah apel pagi yang digelar di Halaman Rumah Dinas Bupati Mesuji.

Menurut Kepala Bagian Perlengkapan Sekretariat Daerah, Eko Iswantoro, dalam kesempatan itu dibagikan seragam dinas bagi 654 orang THL di 39 Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) pada lingkup Pemkab Mesuji.

“Setiap orang THL nanti mendapat dua stel seragam, yakni seragam lengan pendek dan lengan panjang sehingga jumlah keseluruhan bantuan seragam yang diberikan sebanyak 1.300 stel,” terangnya.

Dalam arahannya, Bupati Khamami mengatakan bahwa bantuan tersebut merupakan salah satu bentuk perhatian dari Pemkab Mesuji. Sebelumnya, Pemkab Mesuji telah meningkatkan gaji mereka dari yang sebelumnya Rp 650.000,- menjadi Rp 1.000.000,-. Dengan perhatian yang demikian, dirinya berharap juga diimbangi dengan kinerja yang maksimal. Namun, dirinya menyoroti rendahnya kedisiplinan para THL akhir-akhir ini.

“Saya mendapat laporan dari beberapa kepala SKPD bahwa ada beberapa THL yang jarang masuk kantor. Akan kita lakukan evaluasi dan berikan sanksi tegas, jika dibiarkan akan menular kepada yang lainnya.

Kita ini adalah pelayan, kita ada karena mereka, tidak ada pemerintah jika tidak ada masyarakat. Untuk itu kita harus membe­

rikan pelayanan yang terbaik bagi masya­ rakat,” ujarnya.

Seragam Olahraga Sehari sebelumnya, Khamami juga membe­ rikan bantuan seragam olahraga (kaos dan training) serta topi untuk siswa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Taman KanakKanak (TK) se-Kabupaten Mesuji.

Bantuan secara simbolis diserahkan Khamami kepada perwakilan siswa di TK Pembina, Desa Gedung Ram, Kecamatan Tanjung Raya, Rabu (20/01/2016) didampingi Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Syamsudin, Kepala Bank Lampung Cabang Pembantu Unit II Tulang Bawang, Ujang Ardan, dan Camat Tanjung Raya, Ma’ruf.

Syamsudin mengatakan bantuan seragam olahraga dan topi kepada 4.893 siswa PAUD dan TK se-Kabupaten Mesuji, dengan rincian untuk Kecamatan Mesuji sebanyak 436 siswa di 14 lembaga, Kecamatan Mesuji

Timur sebanyak 618 siswa di 15 lembaga, Kecamatan Simpang Pematang sebanyak 667 siswa di 15 lembaga, Kecamatan Panca Jaya sebanyak 521 siswa di 10 lembaga, Kecamatan Tanjung Raya sebanyak 1.000 siswa di 18 lembaga, Kecamatan Rawa Jitu Utara sebanyak 593 siswa di 15 lembaga, dan Kecamatan Way Serdang sebanyak 1.148 siswa di 24 lembaga.

Bupati Khamami mengatakan bantuan ini merupakan bentuk perhatian Pemerintah Kabupaten Mesuji di bidang pendidikan.

Bantuan serupa juga telah diberikan bagi siswa SD, SMP, SMA, dan SMK negeri, ditambah dengan tas dan perlengkapan sekolah lainnya. Selain itu, pendidikan gratis juga diberikan dari SD hingga SMA/SMK. “Bantuan yang diberikan sifatnya cumacuma alias gratis, termasuk untuk bantuan ini. Semoga semakin menambah semangat untuk bersekolah dan dapat meringankan beban orang tua,” ujarnya.(TAB)

12

223 Mahasiswa Unila KKN di Mesuji Mesuji, FAKTUAL - Sebanyak 223 mahasiswa Universitas Lampung (Unila) mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN) periode I (Januari – Maret) Ta­hun 2016. Mahasiswa peserta KKN dan dosen pembimbing lapangan diterima langsung oleh Bupati Mesuji, Khamami didampingi Penjabat Sekretaris Daerah, Sukarman, dan Plh. Kepala Bappeda Kabupaten Mesuji, Sayid Nasir di Aula Sekretariat Daerah Kabupaten Mesuji, Selasa (19/01).

Perwakilan Ketua Badan KKN Unila, Dr. Gusri Ahyar Ibrahim dalam laporanya mengatakan bahwa dalam KKN pada periode ini para peserta berasal dari tujuh fakultas dan beberapa jurusan.

Lanjutnya, mahasiswa ini akan ditempatkan di 32 desa yang tersebar di empat kecamatan, yaitu Kecamatan Tanjung Raya, Kecamatan Mesuji Timur, Kecamatan Rawa Jitu Utara, dan Kecamatan Way Serdang dengan pelak­ sanaan kegiatan selama 2 bulan.

“Adapun tema KKN periode pertama yakni Implementasi Keilmuan dan Teknologi Tepat Guna dalam Pemberdayaan Masyarakat dan Pembentukan Melalui Penguatan Fungsi Keluar­ ga (POSDAYA), yaitu mahasiswa dituntut agar dapat melihat potensi dalam masyarakat, baik bidang kesehatan, pendidikan, dan lainya dan dapat membantu untuk dikembangkan,” terang­ nya.

Sementara itu, Bupati Khamami meminta agar para mahasiswa peserta KKN dapat mem­bantu dan memberi masukan kepada para kepala desa dan aparatur desa dalam membangun desa. Saya juga menghimbau agar para kepala desa untuk tidak meninggalkan desanya selama kegiatan KKN ini, karena mereka adalah tamu, wajib untuk dijaga dan dilayani dengan baik.

“Selama di Mesuji banyak hal baru yang dapat ditemukan dan belum dirasakan selama kuliah, nanti akan ketemu air payau, jalan berlum­pur, dan lain sebagainya. Kabupaten Mesuji saat ini sedang giat-giatnya membangun, dapat dilihat jalan-jalan yang ada di Kabupaten Mesuji sudah lebar-lebar, pembangunan jalan dengan dua jalur, jembatan, dan lain sebagainya, walaupun dengan jumlah APBD yang paling kecil di antara 13 kabupaten/kota di Provinsi Lampung, namun maksimal dalam pembangunan infrastruktur,” ujarnya.

(TAB)

FAKTUAL SURAT KABAR MINGGUAN

RAGAM

BENAR BERIMBANG

Edisi 362 / Tahun Ke-14 / 25 - 31 Januari 2016

13

PD.BWI Indramayu dan PT.Food Station Tjipinang Jaya

Segera Realisasikan MOU Kerjasama Resi Gudang & Distribusi Beras

Indramayu, FAKTUAL - Menindak lanjuti Memorandum of Understanding (MoU) atau nota kesepahaman kerjasama beberapa waktu lalu, antara Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) milik Pemda Indramayu PD.Bumi Wiralodra Indramayu (BWI) dengan BUMD asal Jakarta PT.Food Station Tjipinangselaku pemilik dan pengelola pasar induk beras terbesar di Indonesia, kedua belah pihak diwakili pimpinan masing-masing menggelar pertemuan di area gudang dan rumah produksi beras (rice center) yang berlokasi di Kecamatan Losarang Kabupaten Indramayu pada Selasa (12/1/2016) lalu. Selain itu hadir pula wakil bupati terpilih H.Supendi dan Kepala dinas Koperasi UKM Perindustrian & Perdagangan (Diskoperindag) Maman Kostaman mewakili pihak Pemda Indramayu.

Sementara pihak PD.BWI diwakili Direktur utama H.Soen Sudjarwo, ST dan Direktur operasional Jhon Badruddin, adapun PT. Food Station Tjipinang Jaya dipimpin Direktur operasionalnyaFrans M Tambunan dan Thomas Hadinata selaku Direktur Keuangan dan Umum. Hadir pula perwakilan dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), Kementerian Perdagangan, Y. Edi Subagio. Dari pantauan MPN, PD.BWI telah memiliki fasilitas rice centre dan rice mill (paddy to rice) yang modern berkapasitas 5 ton per jam dilengkapi dengan dryer (peng­ ering gabah). Fasilitas ini diharapkan dapat menyerap gabah petani secara kontinyu di Indramayu dan menghasilkan beras yang bemutu baik.

MoU ini sebagai payung pelaksanaan program untuk mendukung ketahanan pangan, khususnya dalam pengelolaan sistem resi gudang (SRG) dan penyerapan beras untuk PT Food Station Tjipinang Jaya. Acara perte­ muan yang berlangsung dari jam 10 pagi sampai jam 14an siang ini antara lain diisi dengan dialog, tanya jawab, saling lemparkan ide serta peninjauan pabrik penggilingan beras modern serta gudang gabah milik PD.BWI oleh pihak PT.Food Station Tjipinang Jaya.

Kedua belah pihak tampak serius membahas plan ke depan pasca MOU Resi Gudang dan kerjasama pasokan beras 5 bulanan lalu.

Menurut Dirut PD.BWI H.Soen Sudjarwo, ST, inti pertemuan ini untuk merealisasikan MOU antara PD.BWI dan PT.Food Station Tjipinang, “kita menagih point perjanjian yang sudah kita tandatangani, realisasinya agak lama tertunda karena ada pergantian Management PT.Food Station oleh Ahok Gubernur Jakarta”, sebutnya.

Wowo (panggilan akrab H.Soen Sudjarwo, ST) mengaku, upayanya menjalankan PD.BWI dilakukan dari hulu hingga ke hilir. Rice center dan resi gudang merupakan sektor hilir dari usaha kita, di hulunya akan diciptakan kese­ pakatan kerjasama dengan para kelompok tani.

“Berhubung kebutuhan bahan baku gabah untuk melayani mesin penggilingan padi yang kita miliki mencapai 6000 ton, maka minimal kita harus punya lahan 2000 hektar sawah yang dipastikan menyuplai gabah untuk kita. Sementara untuk pemilikan gudang kita baru punya satu dengan kapasitas 1500 ton, berarti masih butuh 3 gudang lagi. Hal ini sudah disampaikan dan disanggupi bapak wakil bupati, tinggal nanti kita menunggu realisasinya saja. Dengan demikian satu mesin penggilingan padi ini dari hulu sampai hilir sudah oke karena sistemnya sudah jalan.

Setelah itu kita akan merambah pada usaha pe­nangakaran atau pembibitan padi.” ujar­ nya.

“Tadi saya kemukakan rencana ini dalam dialog, Alhamddulillah ditanggapi oleh mereka.

Hal ini masuk ke program resi gudang, kalau tidak modal kita berhenti disitu, karena 50 hektar lahan pembibitan saja kali 8 ton padi uangnya sudah banyak. Dengan adanya resi gudang kita bisa jaminkan ke bank dan uangnya bisa dipakai pembelian gabah lagi dengan rentang penjualan 3 bulan sekali. Nantinya bibit padi yang dihasilkan akan dijual di Indramayu saja tidak ke luar. Karena luas area persawahan Indramayu mencapai 114

ribu hektar, jika pembibitan baru 60 hektar saja masih jauh dari cukup memenuhi kebutu­ han petani lokal”, terang Wowo selesai acara.

Wowo menjelaskan, sudah jelas saya kata­ kan dengan mesin ini akan kita maksimalkan produksinya 50 ton per hari, lanjutnya, walau­ pun ada keraguan dari pihak Food Station karena menghitungnya Cuma 12 jam kerja, padahal dengan peraturan menaker jam kerja itu 8 jam dan di sini saya bikin 2 shift, artinya 16 jam kerja dan produksi beras bisa mencapai 50 ton per hari. Dengan penjelasan ini Pihak Food Station sudah terima dan siap menyerap produksi kita. Bahkan mereka menyarankan bikin pabrik penggilingan satu lagi mengingat kebutuhan beras Jakarta sebanyak 1,2 juta ton per tahun.

Untuk mencapai target pesanan itu saya akan memodifikasi mesin yang sudah ada agar selain bisa menggilih gabah menjadi be­ras bisa juga menggiling beras menjadi beras, yaitu produksi beras yang dihasilkan oleh pengusaha lokal Indramayu yang kualitasnya kurang bagus dan kurang putih akan kita perbaiki disini dengan mesin modern PD.BWI. “Tujuannya kita menolong kurang lebih 200 ton produksi pengusaha padi lokal pertahun. Karena dengan mesin biasa yang digunakan pengusaha lokal kualitas yang dihasilkan tentu kurang baik, nah ini yang akan kita garap selanjutnya”, papar Dirut PD.BWI. Mewakili PT.Food Station Tjipinang, Direktur operasional Frans M Tambunan menjelaskan, dengan merealisasikan MOU antara pihaknya dengan PD.BWI ke depan diharapankan Kota Jakarta punya pasokan yang lebih pasti menyangkut komoditi pangan. “Program kita mempersiapkan ketahanan pangan Jakarta dengan menjalin kemitraan strategis terutama di wilayah ring satu Jakarta seperti Kabupaten Subang, Indramayu dan Karawang. Pertemuan ini membahas apa yang bisa dipasok pihak PD.BWI selain beras. Seperti diketahui kebu­ tuhan beras Jakarta sebesar seratusan ribu

Kepala Diskoperindag Maman Kostaman (kanan depan) Dirut PD. BWI H.Soen Sudjarwo, ST (kanan) didamppingi Dirop Jhon dan Wakil Bupati Indramayu H.Supendi (kiri depan) saat Badruddin (tengah) dan Direktur Keuangan Rasdiwan (kiri) memberikan penjelasan kepada jajaran PT. Food Station Tjipinang Jaya. menyampaikan sambutan.

ton per bulan atau 1,2 juta ton per tahun.

Kita ingin amankan stok bahan pangan dengan harga yang tak terlalu tinggi, sehingga angka inflasi yang berasal dari kenaikan bahan pang­an bisa dihindari setiap bulannya. Sebagai BUMD milik Pemprov DKI Jakarta kita harus punya stok tersendiri berbagai komoditi bahan pangan seperti beras. Ke depan kita ditargetkan menggarap semua bahan pokok seperti jagung, beras, minyak, gula, garam, kedelai dan lainlain, sehingga kebutuhan pokok Jakarta ke depan akan aman”, tutur Frans di sela-sela peninjauan gudang milik PD.BWI.

Diskoperindag Kab.Indramayu Berharap PD.BWI Bekerja Efektif Kejar Target Kepala dinas Koperasi UKM Perindustrian & Perdagangan (Diskoperindag) Maman Kosta­man mengatakan, MOU antara PD. BWI dan PT.Food Station sudah dilakukan pihaknya beberapa bulan lalu, “ibaratnya sudah saya bukakan jalan, tinggal bagaimana ditindaklanjuti dengan cepat. Pihak PD.BWI harus bekerja cepat merealisasikan MOU ini karena mengejar target panen raya pada April nanti. Maka dalam waktu dekat ini PD.BWI harus sudah siap menampung gabah petani dalam rangka pengisian resi gudang. Karena fungsi resi gudang ini untuk menjaga stabilitas harga gabah dan mengamankan sistem distri­ busi pangan.

Diharapkan dengan berjalan kerjasama kedua BUMD ini investasi yang begitu besar dari Pemda Indramayu yang ditanamkan ke PD.BWI ini bisa efektif dan tidak ada danadana investasi yang mandeg. “Saya selaku kepala dinas perindag diberi kewenangan dan mandat penuh dari kementrian perdaga­ ngan lewat bapeppti untuk melakukan pembi­ naan dan pengawasan. Maka dalam waktu dekat ke depan harus ada realisasi teknis atas perjanjian face to face antara PD.BWI dan PT.Food station, ini langkah mereka secara mandiri setelah terbuka jalan melalui MOU kerjasama”, ungkapnya.

(Yusman)

Direktur operasional PT. Food Station Tjipinang Jaya Frans M Tambunan (kedua kanan) saat memberikan sambutan pada pertemuan dengan jajaran PD. BWI Indramayu.

FAKTUAL SURAT KABAR MINGGUAN

WAYKANAN

BENAR BERIMBANG

Edisi 362 / Tahun Ke-14 / 25 - 31 Januari 2016

14

Tanam Padi Serentak Terancam Gagal Waykanan, FAKTUAL - Instruksi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Waykanan melalui Kepala Cabang Dinas Pertanian untuk melakukan Tanam Padi Serentak di bulan Januari terancam gagal karena kondisi sawah belum siap tanam.

Salah satu Kelompok Petani Pengguna Air (P3A) yang juga Kepala Kampung Bali Utara, I Wayan Sugite menjelaskan, ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya kendala tanam padi dibulan Januari, diantaranya debit Air Umpu kurang maksimal sehingga air tidak dapat merata sampai ke hilir khususnya ke Bali Utara yang notabenenya tidak kurang 450 H sawah.

Wayan mengaku, pihaknya belum dapat mengelola sawah dengan maksimal walaupun benih sudah ditabur. “Kendala utama adalah kondisi Air Umpu yang debit airnya kecil, belum lagi masalah-masalah tehnis dilapangan seperti bendungan jebol, penyumbatan

sampah, penyadapan liar dan lain-lain.“ ujarnya, Jumat (22/1).

Wayan berharap ada upaya dari Dinas Pertanian maupun PSDA agar Petani dapat tanam tepat waktu, juga dapat membantu petani pengguna air.

“Dapat kiranya mengupayakan bantuan Mesin sedot air (alkon) untuk mengatasi permasalahan-masalahan ini.” tegas I Wayan Sugite.

Hal senada disampaikan juga oleh kelompok tani pengguna air Ulak Mandang Pasar Banjit, Suyatno.

Menurutnya, bagaimana mau melaksanakan tanam padi serentak di bulan Januari kalau airnya saja tidak cukup.

“Kami baru membajak sawah dan tabur benih. Untuk pengelolahan lahan enggaru sawah butuh air yang cukup agar lokasi sawah dapat ditanam padi, kalau kondisi air kurang bagai mana kita menjadikan kondisi tanam

padi.” kata Suyatno.

Sementara, salah seorang petani warga Argommulyo, Sukimin juga mengeluhkan hal yang sama. Menurutnya petani sulit untuk melakukan tanam padi serentak dikarenakan banyaknya kendala-kendala dilapangan baik masalah air juga masalah-masalah tehnis dan tidak adanya Jadwal resmi dari pemerintah baik pertanian maupun PSDA yang disosilisasikan kepada petani sawah, sehingga Jadwal tanam itu ditentukan melalui Jadwal yang berkordinasi dengan Dianas Pertanian dan PSDA kepada Kelompok P3A (Petani Pengguna Air).

“Harus ada petunjuk tehnisnya dilapangan.”

Kata Sukimin.

Sementara itu kepala cabang Dinas Per­ta­ nian (KCD) Kec. Banjit, Lukman mem­be­narkan kondisi dilapangan saat ini untuk tanam serentak kita targetkan Bulan Januari dapat tanam 80% dan bulan Februari 100%.

Namun karena adanya kendala-kendala tehnis kita sulit untuk mencapai target ini.

Lanjut Lukman, kondisi petani saat ini baru menggarap lahan dan tabur benih diperkirakan dapat tanam di Bulan Feb­ ruari.

Sementara itu kepala pengamat Tiga Bendungan Way Umpu Sumarnu mengatakan Debet air Umpu saat ini baru mencapai 10 Kubik. Sedangakan untuk setandar Way Umpu untuk mengaliri sawah di Kec. Banjit dan Baradatu harus mencapai 12 Kubik. Ini diakibatkan kurangnya hujan juga masalah tehnis lainnya.

“Untuk kondisi irigasi saat ini kami sudah berrusaha semaxsimal mungkin untuk dapat membagi air agar dapat rata di rasakan petani.

Saya berharap kalau air sudah setabil insyaallah tidak ada kendala di lapangan.” Kata Mar­ nu.

(Rusdi)

Rumah Janda Tua Ludes Terbakar Waykanan, FAKTUAL - Rumah Rosila Wati, seorang janda tua warga Keluarahan Kasui Pasar, Kecamatan Kasui, Waykanan ludes akibat di lahap sijago merah, Senin (11/01).

Menurut keterangan warga setempat yang sempat mencoba untuk memadamkan api pada waktu terjadinya kebakaran, bermula saat Rosila menanak nasi, setelah nasinya tanak, Rosila keluar dari rumah untuk mencari sayuran, namun api yang ditinggalkan oleh Rosila masih hidup dan akhirnya menjalar ke tumpukan kayu bakar di sekitar dapur.

“Rosila tak menyadari bahwa hal tersebut dapat membahayakan dan mengakibatkan terjadinya kebakaran, sementara Rosila malah asik ngobrol di rumah tetangga yang tidak jauh dari tempat kediamannya.” terang warga.

Gasol seorang perempuan janda yang tinggal di sebelah rumah Rosila saat itu sedang demam, merasa kaget dan terjaga dari pembaringan,karena mendengar suara ledakan seperti suara tembakan, seketika Gasol keluar dari rumah langsung

menengok ke arah sumber suara, ternyata ia melihat api yang sudah besar dan dengan ganasnya melahap rumah Rosila.

Gasol berteriak minta tolong dan segera mencoba untuk memadamkan api, warga yang berada di sekitar berdatangan untuk melumpuhkan si jago merah, namun apa daya sekejap saja si jago merah dengan mudah menghabiskan rumah beserta isinya, hingga tak ada yang tersisa atau tak ada barang yang bisa di manfaatkan lagi.

Masih menurut warga, rumah yang terbakar itu adalah pemberian salah seorang warga.

“Kerana merasa iba, salah seorang warga setempat membuatkan Rosila sebuah rumah berukuran 4x5 meter. Rosila juga tak punya pencarian tetap, rumah tersebut di buatkan di atas lahan milik Rosila. Selama menempati tempat tersebut,Rosila tinggal bersama cucu perempuannya yang masih di bangku SD. Namun sejak terbakar rosila shok dan tinggal menumpang dengan warga lain di sekitar kejadian.”

(MAN GS)

FAKTUAL SURAT KABAR MINGGUAN

WAYKANAN

BENAR BERIMBANG

Edisi 362 / Tahun Ke-14 / 25 - 31 Januari 2016

15

Perlu Payung Hukum untuk Penanggulangan Sampah di Irigasi Waykanan, FAKTUAL - Saluran Irigasi Way Umpu yang terbentang di wilayah Banjit dan Baradatu, Kabupaten Waykanan mampu mengairi sawah seluas 750 Hektar. Menjelang pencanangan penanaman padi serentak pada akhir bulan Januari ini masih banyak kendala–kendala di lapangan yang harus dibenahi.

Salah satu kendala yang kerap menghambat aliran air di irigasi itu adalah timbunan sampah. Hal ini terjadi karena kurangnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya irigasi untuk mengairi sawah belum lagi adanya oknum-oknum masyarakat yang tidak ada kesadaran untuk membuang sampah di irigasi.

Dari pemantauan Faktual di lapangan, keberadaan Irigasi Way Umpu yang membelah ibu kota Kecamatan Banjit lokasinya sangat dekat dengan pemukiman warga, sehingga sampah-sampah rumahan banyak dibuang

warga ke irigasi.

“Hini menimbulkan masalah bagi kelancaran irigasi di bagian baik BN maupun BBSN, kendala sampah di irigasi yang sangat vital ini, dimana menghambat air yang akan melaju kehilir khususnya di bak bagi dan terjunan,” ujar Marnu, Kepala Pengamat 3 Kecamatan Banjit, Jumat (22/1).

Marnu menjelaskannya, baik pengamat 1 maupun pengamat 4 kendala dilapangannya yaitu sampah. ”Dinas pengairan sudah membagi jadwal kepada seluruh staf, baik negeri maupun honor untuk mengatasi sampah di wilayah kerja masing-masing, kami sudah berusaha setiap hari tidak kurang 4 jam untuk membersihkan sampah. Ini dilakukan setiap hari kerja agar air irigasi dapat lancar kesawah-sawah petani.” Kata dia.

Marnu berharap ada payung hukum yang jelas dari aparat terkait untuk

memberikan sangsi kepada oknum-oknum yang membuang sampah ke irigasi.

Ditanya mengenai air umpu yang belum merata kesawah – sawah petani, Marnu menjelaskan, selain kendala sampah, yang tidak kalah pentingnya adalah debet air umpu.

“Saat ini baru mencapai 11 kubik per detik. untuk idealnya adalah 12 kubik perdetik.

Namun dengan musim penghujan ini, kita harapkan adanya peningkatan debet air sehingga mampu meningkatkan dan mencukupi aliran air ke sawah petani.” Tegas Marnu.

(Rusdi)

Sudah Setahun Putus

Jembatan Gantung Belum Diperbaiki Waykanan, FAKTUAL - Jembatan gantung penghubung antara Kelurahan Kasui Pasar menuju Kampung Karang Lantang, Kecamatan Kasui, Kabupaten Waykanan yang putus akibat banjir pada Januari 2015 lalu hingga saat ini belum juga diperbaiki.

Lurah Kasui Pasar, Sapriadi Wijaya menjelas­ kan, lokasi jembatan gantung tersebut dibangun pada tahun 2010 dengan dana APBD WayKanan.

Memang terletak di daerah yang sepi pendu­ duknya, namun jembatan itu adalah jalan alternatif warga.

“Letaknya di tengah-tengah perbatasan pemu­kiman dusun dalam lingkungan 3 Kelurah­ an Kasui Pasar yang jaraknya sekitar dua kilometer dan dari ibu kota kecamatan Kasui berjarak kurang dari tiga kilo meter. Kendati

sepi, namun jalur tersebut banyak dilintasi warga, sebab jembatan tersebut adalah jalan alternatif menuju kampung Karang Lantang.

Selain itu juga banyak wearga dusun-dusun sekitar yang menggunakan jembatan itu menuju kecamatan Banjit.” terang Sapriadi.

Sejak banjir yang menyebabkan putusnya jembatan gantung tersebut, lanjut Sapriyadi, hingga sekarang kondisinya masih porak poranda, “Miring dan sebahagian materialnya terbawa arus. Sementara belum ada perhatian maupun perbaikan dari dinas terkait.” Ujarnya lagi.

Sapriyadi sangat menyayangkan lambannya pemerintah memperbaiki jembatan itu. Padahal, jembatan tersebut juga akses Jalan tempat keluarnya hasil bumi masyarakat Kasui dan sekitarnya yang memiliki areal perkebunan

di wilayah lingkungan 3 Kasui Pasar serta Kampung Karang Lantang.

“Setiap hari, jembatan itu juga digunakan anak sekolah dasar, SMP serta lanjutan atas menuju ke sekolah. Dengan jarak cukup jauh banyak pelajar yang melintasi jembatan tersebut, bahkan ada yang menggunakan bermotor atau sepeda,” tutur Sapriyadi.

Sapriadi juga mengatakan, pihaknya sudah beberapa kali mengajukan permohonan kepada pihak pemerintah untuk di perbaiki, namun hingga saat ini belum ada realisasi.

“Saat muslim hujan seperti sekarang jem­ batan tersebut sangat riskan dilalui. Selain arus air yang mengalir sering meluap membuat pakai­ an dan peralatan sekolah menjadi basah. Kondisi jembatan yang rusak juga licin memba­hayakan

warga yang melintas, sedang jarak yang mereka tempuh hinga 3 km,” kata dia lagi.

Sapriyadi juga pernah mengajukan permo­ hon­an bantuan stimulan atau alat bantu penyeberangan perahu karet ke BPBD Waykanan, namun belum ada realisasi. “Saya tanyaka, malah tidak ada dana di BPBD, kata kepala badan” ujar sapriyadi kepada media ini.

Terpisah, kepala BPBD Waykanan saat di konfirmasi sedang tidak ditempat. Sementara salah seorang staf di BPBD mengaku tidak mengetahui tentang pengajuan proposal perbaikan jembatantersebut.

“Kalau pun sudah ada pengajuan, maka kita akan lihat anggaran 2016. Bila pengajuan sudah, maka akan di arahkan ke dinas PU dan segera diproses,” pungkasnya. (MAN GS)

FAKTUAL SURAT KABAR MINGGUAN

PESBAR

BENAR BERIMBANG

Edisi 362 / Tahun Ke-14 / 25 - 31 Januari 2016

Iliza Ilno­nom, S.Pd

Kepala SMPN 1 Pesisir Selatan

16

Prestasi Harus Ditunjang Sarana-prasarana Pesisir Barat, FAKTUAL – Pendidikan merupakan wadah untuk mencerdaskan kehidupan Bangsa dan Negara agar masyarakat Indone­ sia mampu berdaya saing di dunia Interna­ sional, khusunya dibidang ilmu pengeta­ huan. Oleh karena itu, untuk mencapai tujuan tersebut sekolah harus mempunyai pengajar atau guru yang Profesional agar anak didiknya nanti benar-benar mempunyai wawasan yang luas dan ilmu peng­ etahuan juga mampu bersaing diberbagai bidang.

Contohnya Seko­ lah Menengah Per­ ta­ma (SMP) Negeri 1 Pesisir Selatan yang terletak di Pe­ kon Tanjung Jati Ke­ca­matan Pesisir Selatan Kabupaten Pesisir Barat.

Kepala SMPN 1 Pesisir Selatan Iliza Ilno­ nom, S.Pd ketika ditemui

Faktual diruangkerjanya mengatakan, keberhasilan anak didik tidak terlepas dari ketekunan dan kerajinan para siswa dalam menuntut ilmu di sekolah maupun dirumah.

“Keberhasilan anak didik kami adalah suatu kebanggaan bagi Dewan Guru dan Kepala Seko­lah. Alhamdulillah anak didik bisa bersaing dengan Sekolah lain yang ada di Kabupaten Pesisir Barat ini.” ujar Iliza, pekan lalu.

Dia menekankan kepada seluruh siswa-siswi kunci keberhasilan adalah ketekunan dan kesungguhan belajar. “Prestasi mudah diraih jika ditunjang dengan sarana-prasana belajar yang memadai.” Terang Iliza.

Namun, Iliza juga menyayangkan sejak sekolah ini berdiri pada tahun 1982 sampai saat ini, belum ada bantuan untuk rehab kantor.

Menurutnya kantor merupakan salah satu penunjang Sarana Prasarana Pendidikan dalam Kegiatan Belajar Mengajar bagaimana Kepala Sekolah dan para Guru dapat beraktifitas maksimal dalam menyalurkan ilmu kepada anak didik kami berupaya sepenuhnya bagaimana Kantor ini bisa direnovasi juga sudah kami ajukan pada Dinas terkait tapi sampai saat ini belum juga terealisasi, “Tapi mudah-mudahan pada Tahun ini dapat terealisasi. “ ujarnya. (NAS)

Sekda Evaluasi Program Kegiatan Lambar, FAKTUAL – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung Barat (Lambar) bertekad menanggalkan predikat daerah tertinggal dan kabupaten termiskin. Untuk itu, Pemkab setempat menggelar rapat Evaluasi kegiatan tahun 2016 yang dipimpin Sekretaris Daerah Lambar Nirlan SH saat di Ruang Rapat OR Bupati, Rabu (20/01).

Kegiatan ini, kata Sekda, dalam rangka mengevaluasi program kegiatan tahun 20152017 yang dilakukan ini sangat penting artinya dalam upaya untuk memenuhi target pencapaian program kegiatan yang telah dan akan dilaksanakan dari tahun 2015 hingga tahun 2017. Pelaksanaan evaluasi sangat penting untuk mendorong dan menjamin keberhasilan dan konsistensi perencanaan pembangunan daerah, tentunya aspek yang diperhatikan dalam pelaksanaan evaluasi terhadap hasil pelaksanaan rencana pembangunan adalah keberhasilan. ”Untuk dapat menilai aspek keberhasilan ini, dilakukan melalui penilaian terhadap pencapaian sasaran, tujuan dan target kinerja pembangunan daerah dan untuk melihat capaian target indikator kinerja kelompok sasaran, lokasi dan dana indikatif dalam melaksanakan berbagai program yang telah direncanakan oleh SKPD Lampung Barat (Lambar) pada tahun 2015 dalam melaksanakan rencana pembangunan daerah yang tertuang dalam dokumen rencana. ” kata Sekda Hadir dalam rapat tersebut turut hadir Asisten Bupati, Staf Ahli Bupati,Kepala BPS Tri Kuncoro, Dan Kepala SKPD Kabupaten Lampung Barat.

Dikatakanya juga bahwa dari pembahasan ini RTS-PM tahun 2014 berjumlah 18.901, Jumlah kuota perbulan utk 15 kec. Lambar 283.515 Kg tahun 2014 Kemiskinan turun 35% Pemerintah Kabupaten Lambar berhasil menurunkan angka kemiskinan dalam lima tahun terakhir. Jika pada tahun 2008 lalu jumlah Rumah Tangga Miskin (RTM) tercatat sebanyak 49.506 KK, maka pada tahun 2014 ini turun menjadi 31.596 KK. Penurunan angka kemiskinan ini sejalan dengan suksesnya program pemerin­

tah dalam bidang pengentasan ke­miskinan dan peningkatan kesejah­teraan masyarakat, dimana salah satunya dengan program Raskin.

Dengan demikian rumah tangga miskin di Kabupaten Lampung Barat mengalami penurunan mengacu hasil pendataan Badan Pusat Statistik (BPS) Lambar. Salah satu faktor penurunan angka kemiskinan ini adalah melalui program Raskin yang berjalan cukup baik selama ini. Dari data yang ada pada tahun 2008 tercatat sebanyak 49.506 RTS-PM dengan jatah beras 8.663.550 kg/ pertahun, terjadi penurunan pada tahun 2009 yakni 45.762 KK dengan kebutuhan 8.237.160 kg/pertahun.

Kemudian pada tahun 2010 RTS-PM di Lam­bar tinggal 44.443 KK, dan pada tahun 2011 terjadi penurunan dan pada tahun 2012 lalu terjadi penurunan yang cukup tajam yakni mencapai 10.000 KK lebih menjadi 34.726 KK dengan alokasi beras mencapai 6.771.570 kg/ pertahun. Tahun 2014 RTS-PM mencapai angka 31.596 KK, dengan kebutuhan beras 6.161.220 kg/pertahun. Dari data yang ada dalam 5 tahun ini menunjukkan angka kemiskinan di Lambar menurun hingga 35% .

Disampaikanya juga Setiap kita menyam­ paikan data ke provinsi, Lampung barat selalu dibawah dan untuk beranjak ke perubahan tersebut itu sangat susah bahkan setiap tahun dieavaluasi hampir setiap tahun dibahas untuk menuntaskan masalah kemiskinan di daerah Lambar tidak pernah naik atau tidak ada perkembangan. Perlu kita ketahui bersama bahwa hampir semua daerah jika menghadiri rapat diprovinsi, Lambar yang selalu mendapat kabupaten termiskin dan tertinggal mendapatkan IPM ke 10 dan untuk menuntaskan masalah tersebut dibutuhkan kerjasama yang baik antar semua SKPD dan tentunya tanpa adanya kerja sama semua masalah tersebut tidak akan sesuai dengan harapan.

”Intinya saya ingin mengingatkan kepada kita semua sampai dengan saat ini tidak pernah merasakan kepuasan dengan program

yang telah kita jalani tanpa adanya kerja sama yang baik dari semua pihak, semua kegiatan kita untuk me­ nuntaskan daerah tertinggal dan kabupaten termiskin tidak akan terselesaikan dengan baik jika tidak adanya kerjasama antar Pemerintahan”, Jelasnya.

Setiap melaksanakan rapat di Provinsi kabupaten kita selalu mendapatkan perhatian dimana selalu daerah tertinggal terbawah yang paling banyak IPM, Pendidikan, RT Miskin dan saat ini pesisir barat masih setara dengan derah Lambar akan tetapi tidak menutup kemungkinan dua tahun kedepan pesibar akan jauh lebih maju. ”Sekedar untuk mengigatkan jika penuntasan tersebut harus ada SK maka sesegera mungkin untuk segera dilaksanakan dalam kurun waktu

satu bulan setelah itu akan kembali dibahas seperti apa hasilnya nanti, mudah mudahan untuk kedepannya kabupaten Lambar tidak lagi ada kata kabupaten tertingal ”, Tutupnya.

Sementara itu Asisten II Bidang Perekonomian Dan Pembangunan Ir. Noviardi Kuswan menyampaikan koordinasi ini dilaksanakan mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan pengendalian. untuk mencapai hasil yang

optimal dalam melak­ sa­na­kan program kegiatan hingga tahun 2017, dan diharapkan semua pihak yang terkait benar–benar memperhatikan hal-hal sebagai berikut yaitu patuhi petunjuk pelaksanaan setiap kegiatan yang telah di programkan, jalinlah koordinasi dengan pihak – pihak terkait serta siapkan segala langkah antisipasi secara operasional manakala terjadi kendala atau hambatan dalam pelaksanaan kegiatan yang telah di programkan,hindari berbagai bentuk penyimpangan dalam pelaksanaan kegiatan yang telah di programkan dan apabila ditemukan bentuk-bentuk penyimpangan saya akan menindak tegas sesuai dengan peraturan yang berlaku.(ADI)

FAKTUAL SURAT KABAR MINGGUAN

LAMBAR

BENAR BERIMBANG

Edisi 362 / Tahun Ke-14 / 25 - 31 Januari 2016

17

Islam Ajarkan Keseimbangan Hidup Lambar, FAKTUAL – Agama Islam meng­ ajarkan keseimbangan hidup. Secara fitrahnya, manusia dalam menjalani kehidupan dituntut untuk menjalankan keseimbangan, setidaknya keseimbangan atas 2 (dua) hal, yakni keseim­ bangan hidup baik sebagai makhluk individu maupun makhluk sosial. Hal itu ditegaskan Bupati Lampung Barat (Lambar) Drs. Hi. Mukhlis Basri saat menghadiri peringatan Mualid Nabi yang digelar Pemkab setempat, di Pekon Purawiwitan, Kecamatan Kebun Tebu, Lampung Barat, Kamis (21/1).

Turut hadir dalam acara tersebut, Wakil Bupati Lambar, Sekdakab, Ketua TP PKK Dan Dharma Wanita Persatuan Kabupaten Beserta Jajarannya, Lurah, Peratin,Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, Tokoh Adat Dan Tokoh Pemuda serta undangan lainnya dengan menghadirkan Ustad K.H. Eef Syaifullah S.Ag dari Bandar Lampung.

Mukhlis Basri juga menyampaikan pada kesempatan yang baik ini tiada lain adalah berguna untuk menghidupkan tali silaturrahmi dan untuk meningkatkan iman dan taqwa semua kepada Allah SWT dan bagi masyarakat Lambar yang dikenal religius, forum pengajian semacam ini sangat bermanfaat untuk mening­ katkan pemahaman dan wawasan keagama­ an. ”Merujuk kepada dua hal tersebut saya mengajak kita semua untuk terus bersemangat

melakukan pembelajaran baik kepada diri kita sendiri, anak–anak kita dan ke­luarga bahkan masyarakat kita peme­rintah sangat menaruh perhatian besar pada perkembangan dunia pendidikan di lampung barat, yang dimulai dari taman kanak-kanak (TK)/taman pendidikan qur’an (TPA), sekolah dasar sampai pada SMA/ SMK dengan program sekolah gratis dan berbagai ketertinggalan kita di bidang pendidikan akan terus kita benahi dan kita tingkat­kan,” ungkapnya.

Kemudian kita ketahui bersama bahwasa­ nya Nabi Muhammad SAW lebih mengutama­ kan pendidikan dan menyebarkan semangat mencintai ilmu pengetahuan di kalangan masyarakat, dengan masyarakat yang berpikiran maju dan mencintai ilmu pengeta­huan, maka berbagai potensi yang ada dapat dikembangkan bagi kemakmuran masyara­kat.

Selanjutnya atas nama Pemkab Lambar, kembali mengajak segenap pelaku pembangunan, untuk terus menggalang kerjasama, menyum­ bangkan pemikiran dan tenaga agar berbagai program pembangunan yang tengah di laksana­ kan dapat berjalan dengan baik, bahwa kerja keras dan berbagai upaya yang coba dilakukan pemerintah daerah bersama segenap pelaku pem­bangunan, masih harus terus diting­kat­ kan. ” Berbagai program dan kegiatan pembangun­ an yang telah sedang dan akan dilaksanakan

selalu

didedikasikan untuk meletakkan kerangka kemajuan bagi daerah dan kita berharap kerang­ka kemajuan itu akan berdampak positif pada peningkatan kesejahteraan masyarakat,” ujar­nya.

Se­lain itu Bupati juga menyampaikan berbagai sarana pem­bang­unan seperti jalan, jembatan, sekolah, puskesmas, sarana teleko­munikasi dan berbagai kegiatan pada berbagai sektor pembangunan lainnya, seperti pertanian, perkebun­an, perikanan, industri rumah tangga, perdagangan dan lain–lainnya, tiada lain adalah untuk mengangkat derajat kehidupan masyarakat dan me­maju­kan dae­rah, selain itu ada kaitannya de­ng­an dana desa agar di­per­gunakan di dengan yang baik. ”Perlu Juga saya ingatkan bahwa pada zaman

saat i n i banyak sekali yang namanya ilmu-ilmu agama yang sudah menyimpang dari Kaidah, diharapkan kepada masyarakat agar sebisa mungkin jaga diri dan keluarga dari aliran sesat yang beredar di saat ini,” harapnya.

Oleh karena itu, kepada seluruh lapisan mas­ya­rakat, diharapkan dapat ikut memperhati­ kan, mengawasi, menilai dan membandingkan berbagai program dan kegiatan yang telah di kerjakan baik itu dibandingkan dengan waktu – waktu sebelumnya, maupun dibandingkan dengan hambatan dan masalah yang kita hadapi, artinya seluruh lapisan masyarakat saya harapkan untuk rajin–rajin mengikuti perkembangan pembangunan di daerah ini dan kepada aparat pemerintahan mulai dari kabupaten hingga para pemangku, juga tokoh masyarakat dan tokoh agamanya diharapkan ikut memberikan pemahaman yang utuh terhadap berbagai aspek pembangunan, dengan demikian diharapkan masyarakat dapat ikut berpartisipasi dalam membangun Lambar ini. (ADI)

Pejabat Harus Kuasai Informasi dan Masalah Lambar, FAKTUAL – Wakil Bu­ pati Lampung Barat (Lambar) Drs. Mak­mur Azhari meminta pejabat yang baru dilantik untuk segera beradaptasi dan menguasai informasi potensi dan keunggulan serta permasalahan yang terdapat ditempat dirinya bertugas.

“Lakukan koordinasi dan komunikasi yang

efektif serta bangun kerja sama yang baik dengan seluruh satuan kerja serta elemen yang ada, selain itu juga dapat menciptakan nuansa kekeluargaan dan kebersamaan dengan seluruh jajaran serta menjadi tauladan dalam satuan kerja yang saudara pimpin.” kata Makmur Azhari saat memberikan arahan pengambilan sumpah jabatan dan pelantikan pejabat struktural eselon II, III dan IV di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung Barat Tahun 2016, di Aula Keagungan Pemkab setempat, Selasa (19/01).

Makmur menerangkan, pelantikan pejabat adalah hal yang biasa dalam suatu organisasi pemerintahan karena merupakan tuntutan

organisasi dalam meningkatkan kualitas pelayanan terhadap masyarakat.

“Jabatan yang diberikan kepada saudarasaudara sekalian harus disyukuri dan hendak­ nya dapat dijaga dan diimbangi dengan keju­juran, keikhlasan, serta prestasi dalam bekerja, untuk itu dibutuhkan suatu keseriusan, tanggung jawab moral, dan komitmen bersama, serta bekerja maksimal dalam memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat Lampung Barat.” Ujarnya lagi.

Bagi pejabat eselon II, III dan IV ini dan yang menjadi pucuk pimpinan satuan kerja, tambah, Makmur, tentu dirinya harus mampu mengarahkan seluruh jajaran staf untuk melaksanakan program kerja, saya juga ingat­kan para pejabat eselon II, III dan IV

harus mampu membaca visi yang dikedepankan oleh pimpinan dan sekaligus harus memiliki kecakapan untuk merealisasikannya.

“Karena itu dalam banyak hal, para pejabat eselon II, III dan IV ini tetap dituntut untuk menguasai hal-hal yang bersifat teknis. pelantikan pejabat struktural pada dasarnya merupakan kebijakan strategis pemerintah. penataan organisasi dan optimalisasi kinerja, selain promosi, alih tugas, dan pergeseran posisi jabatan merupakan hal yang wajar untuk dilakukan karena memiliki kontribusi positif bagi peningkatan kualitas dan profe­sionalitas kinerja Pemkab Lambar, dapat mendukung keberhasilan berbagai program, sasaran dan tujuan pembangunan,” jelas­nya.

(ADI)

FAKTUAL SURAT KABAR MINGGUAN

JAWABARAT

BENAR BERIMBANG

Edisi 362 / Tahun Ke-14 / 25 - 31 Januari 2016

18

Adipura Salah Satu Instrumen Peningkatan Kualitas Lingkungan Hidup Indramayu, FAKTUAL - Sementara itu, Kepala Badan Lingkungan Hidup Kab.Indra­ mayu Aep Surahman mengatakan, peraihan Adipura ini merupakan prestasi yang sangat luar biasa karena hanya diberikan kepada 50 kabupaten/kota di Indonesia. Apalagi, proses penilaian tahun ini lebih ketat dibandingkan dengan penilaian tahun-tahun sebelumnya.

“Landasan hukum Piala Adipura ini adalah Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009, yaitu tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. Kemudian UU Nomor 18 Tahun 2008 tentang pengelolaan sampah. sebenarnya Adipura itu hanya salah satu instrumen bagaimana meningkatkan kualitas lingkungan hidup.

Banyak kegiatan-kegiatan, program-program yang berkaitan dengan hal ini, salah satunya adalah Adipu­ ra, jadi item penilaian Adi­ pura itu salah satunya peng­ Kepala BPLHD Kabupaten Indramayu

Aef Surahman

elolaan kebersihan oleh DKP. Berarti ada beberapa item lain sebagai dasar penilaian, seperti pengelolaan penghijauan, ini tugas dinas kehutanan dan perkebunan.

Kemudian ada pengelolaan infrastruktur lainnya seperti jalan oleh Dinas Binamarga, kemudian trotoar oleh Dinas Ciptakarya, pem­ binaan dan pengelolaan kebersihan lingkungan di sekolah oleh dinas pendidikan, berarti diraihnya Adipura ini atas baiknya etos kerja tim work dari berbagai sektor atau SKPD di lingkungan Pemda Indramayu, namun dibatasi wilayah, karena lokasi penilaian adipura adalah wilayah kota, tapi intinya bagaimana meningkat­ kan kualitas lingkungan hidup di seluruh wila­ yah, nantinya bukan hanya adipura yang dikembangkan, kita ingin mengembangkan pula ke kecamatan-kecamatan, jadi ada penilaian bidang kebersihan tiap kecamatan, bukan hanya wilayah kota saja yang bersih tertata tapi semua kecamatan yang berjumlah 31 di kab.Indramayu.

Tentunya harus dilakukan pengelolaan, dilihat pula dari sisi keindahan dan kebersihan,

bila sampah dikelola dengan baik otomatis kua­litas lingkungan juga meningkat, jadi peng­ elolaan sampah yang baik tidak hanya dikumpul­ kan langsung dibuang ke TPA, tetapi menjadikan sampah sebagai sumber daya alam yang bisa dimanfaatkan dan bernilai ekonomis, bagaimana memilah sampah dari plastik misalnya, organik menjadi kompos, dipilih sampah yang bisa dijual lagi, sehingga diharapkan semua sampah yang masuk ke TPA ini berkurang.

Hal ini perlu pemahaman bagaimana meman­ faatkan dan meminimalisasi timbunan sampah, pada saat kita melakukan aktifitas keseharian harus diperhatikan agar menghindari pencemar­ an lingkungan oleh sampah.

“Ambil contoh bila dulu kita belanja ke pa­ sar, para ibu selalu membawa keranjang sebagai tempat menyimpan hasil belanja, namun sekarang tiap satu item belanja pasti satu kantong plastik, otomatis sampai ke rumah kantong plastik tersebut dibuang dan menjadi sampah, nah budaya inilah yang harus kita lestarikan, yaitu tradisi memakai keranjang saat berbelanja”, ungkap Aef. (Yusman)

Masyarakat Pangandaran Sambut Gembira Pembangunan Jalan dan Jembatan Pangandaran, FAKTUAL – Masyarakat Kecamatan Langkap Lancar Kabupaten Pangandaran Jabar diwakili Camatnya Endang Sukirman menyambut gembira atas selesainya pembangunan Jalan dan Jembatan Jurago yang menghubungkan wilayah kecamatan tersebut dengan Kecamatan Jurago. “ Jalan dari dan menuju kecamatan kami sekarang sudah mulus, atasnama pemerintah dan masyarakat kecamatan Langkaplancar saya menyampaikan terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya atas hasil karya pembangunan ini”, ungkapnya.

Menurut Kabid Binamarga Dinas Pekerjaan Umum, Perhubungan, Komunikasi dan Informatika (PU HUBKOMINFO) Kabupaten Pangandaran Yusuf Supriyadi, Jembatan Jurago adalah jembatan kelas c dengan bentang sepanjang 30 meter dan lebar 4,2 meter. Adapun dana yang dihabiskan sebesar 5,2 miliar. “Jembatan tersebut menghubungkan Kecamatan Jurago ke Kecamatan Langkap Lancar terus nyambung ke Kabupaten Tasikmalaya dan Ciamis, ini paket pekerjaan 2015.”

Kondisi fisik pembangunan sudah 100 persen selesai dan sudah bisa dilewati mobil besar dan kecil, sebelumnya Jembatan Jurago

dibangun semi permanen dari kayu dan kondisinya sudah lapuk, banyak kendaraan terperosok dan tercebur ke sungai, “Sekarang Alhamdulillah lalu lintasnya sudah lancar. Dari Kecamatan Parigi yang mau ke Tasik atau Ciamis sudah bisa melewati jalan tersebut, teknik pembangunan jembatan ini melalui teknologi yang disesuaikan dengan kondisi geografis lokasi jembatan”, terangnya.

Kemudian ke depan untuk paket pekerjaan Tahun Anggaran 2016, lanjut Yusuf, akan dibangun Jembatan Sodong Kopo yang menghubungkan Bandara Nusawiru ke destinasi wisata Batu Karas. “Diperkirakan jembatan ini akan menghabiskan dana Rp.36 miliar, yaitu dari dana alokasi khusus (dak) Tahun 2016 sebesar 15 miliar dan sisanya Rp.21 miliar pada 2017 untuk penyelesaian. Selain itu akan dibangun pula pada tahun ini Jembatan Madasari dengan ukuran 26 x 4,2 meter selesai, mudah-mudahan bisa dipake untuk PON ke 19 guna mendukung dua kegiatan olahraga yaitu terjun payung di Bandara Nusawiru dan pacuan kuda di Legok Jawa”, sebutnya.(Yusman) Kabid Binamarga dinas PU HUBKOMINFO

Yusuf Supriyadi Kab.Pangandaran

FAKTUAL SURAT KABAR MINGGUAN

JAWABARAT

BENAR BERIMBANG

Edisi 362 / Tahun Ke-14 / 25 - 31 Januari 2016

Pasca Teror di Jakarta TNI AD Kian Waspada Bandung, FAKTUAL - Kepala Staff Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Mulyono menandaskan TNI AD tidak akan mengendurkan kewaspadaan pasca aksi teror bom dan serangan bersenjata di kawasan Thamrin Jakarta, beberapa waktu lalu. Porsi TNI dalam hal ini, bertugas membantu kepolisian.

“Kita berdayakan intelijen untuk terus monitor situasi gerakan terorisme. Kalaupun kita sudah tahu, langsung koordinasi ke polisi. Pada intinya angkatan darat harus terus wapada,” terangnya usai membuka pendidikan regular (Dikreg) ke - 54 Sekolah Staf Komando Angkatan Darat (Seskoad) 2016, Rabu (20/01) lalu di Gedung Prof.Dr.Satrio Seskoad Bandung.

Menurut Mulyono dengan adanya aksi teror di Thamrin seminggu lalu, pihak TNI AD terus waspada, apalagi bentuk ancamannya tidak nyata. “Kalau nyata kan jelas berapa kekuatannya, tempatnya di mana. Itu gampang diatasi. Kalau ini kan setiap waktu bisa berbuat apa-apa.

Bisa dikatakan inisiatif ada di tangan mereka, mereka mau berbuat apa kita tidak tahu. Salah satu upaya yang dilakukan adalah memperkuat intelijen. Untuk menghadapi ancaman tidak nyata itu dengan meningkatkan kemam­ puan, menggelar operasi intelijen dengan baik.

Sedikit banyak upaya itu akan jadi alat deteksi, karena ancaman apapun terhadap Negara merupakan tanggung jawab bersama, bukan hanya milik tentara, tetapi milik semua bangsa Indonesia. Masyarakat harus konsisten mengantisipasi kemungkinan teror. Kalau seluruh elemen berperan aktif memonitor, kita yakin gak ada tempat bagi mereka.

“Misal nyari tempat tiga bulan, kalau masyarakat

19

benar-benar tahu dan langsung lapor, yakin mereka gak bakal punya tempat. Semua masyarakat harus berperan aktif,” tegasnya.

Selain Kasad hadir pula Panglima Kostrad Letnan Jenderal TNI Edy Rahmayadi, Komandan Sesko TNI Letjen Sonny Widjaja , Komandan Seskoad Mayjen TNI Pratimun, Wadan Seskoad Brigjen Sonhadji, Komandan Seskoal Laksda TNI Herry Setianegara, S.Sos, S.H, M.M, Danseskoau Marsda TNI A. Dwi Putranto, Perwakilan Kodam III/ Siliwangi, para asisten dan kasahli kasad, atase pertahanan Negara sahabat, rektor perguruan tinggi se-Wilayah Bandung dan Cimahi dan para undangan lainnnya. Dikreg sendiri akan dilangsungkan dalam waktu 42 minggu, para pasis akan mengikuti proses belajar-mengajar di Seskoad dan dapat menyerap berbagai ilmu yang diberikan dengan sebaik-baiknya.

Perwira siswa (Pasis) yang mengikuti pembukaan pendidikan ini sebanyak 250 orang pasis terdiri dari 237 orang, pasis TNI AL 2 orang, Pasis TNI AU 2 orang, dan pasis mancanegara 9 orang. Pasis mancanegara itu berasal dari Amerika Serikat, Australia, Aljazair, India, Malaysia, Pakistan, Singapura, Thailand, serta China.

Selain itu, sebanyak 13 pasis dari Indonesia mengikuti pendidikan di luar negeri. Dikreg Seskoad merupakan jenjang pendidikan pengembangan umum tertinggi di lingkungan TNI AD. Oleh karena itu. Seskoad merupakan lembaga pendidikan sekaligus pengkajian strategis TNI AD serta menjadi salah satu komponen penting dalam mendukung suksesnya transformasi TNI AD. (Yusman)

Penghargaan Adipura Memotivasi Kesadaran Masyarakat Kelola Lingkungan

Trisna Hendarin

Kepala Dinas DKP Kab.Indramayu Indramayu, FAKTUAL - Kerja keras secara terkoordinasi serta terintegrasi antar lintas Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemda Indramayu berbuah manis ketika wilayah yang berada di Pesisir Pantai Utara (Pantura) Provinsi Jawa barat ini kembali dianugerahi Piala Adipura sebagai kategori kota kecil. Adipura yang diraih belum lama ini merupakan yang ketujuh kalinya dan diserahkan oleh Presiden Jokowi di Hotel Bidakara Jakarta, pada November 2015 lalu. Menurut Bupati Indramayu Anna Sophanah, diraihnya penghargaan Adipura ini merupakan kerja keras dari semua pihak yang ingin menciptakan Kabu­ paten Indramayu bersih dan nyaman.

“Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang sudah bekerja keras untuk menciptakan Indramayu sebagai kabupaten terbersih. Namun penghargaan Adipura bukanlah suatu tujuan akhir, yang terpenting dapat mengubah budaya dan perilaku masyarakat Indramayu agar terus hidup bersih. Tentu saja kami berharap dengan penghargaan Adipura manfaat dan dampaknya bisa dirasakan oleh semua masyarakat Indramayu, baik di perdesaan maupun perkotaan”, ungkap­ nya.

Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kabupaten Indramayu Trisna Hendarin menyebutkan, dengan diraihnya Piala Adipura yang ke 7 ini makin merangsang kesadaran mas­ ya­rakat akan pentingnya menjaga kualitas lingkungan.

“Untuk masyarakat perkotaan di Indra­mayu Alhamdulillah sudah banyak yang menyadari hal ini, karena pola pikirnya notabene lebih maju dibanding pedesaan, mereka lebih sadar arti pentingnya kebersihan demi kesehat­an.

Di Indramayu lokasi tempat pembuangan sampah sudah terkoordinir oleh pengurus bahkan sampai tingkat RT. Setiap Ketua RT mengkoordinasikan warganya untuk menggaji tukang sampah dan kemudian dibuangn ke Tempat Pembuangan Sampah (TPS). Hal ini menandakan kesadaran akan kebersihan sudah ada dan meningkat dari tahun ke tahun, kami juga mensuport ke beberapa RT/RW di desa-desa dengan sarana angkutannya, bagi masyarakat yang sudah siap saya bantu semuanya, contohnya tong, bak sampah, roda dan lain-lain”, terangnya.

Bahkan bila satu desa ingin memiliki TPS terpadu (TPST) kita bangunkan bangunan untuk 3Rnya (reduce, reuse, recycle), lanjut Trisna.

Masyarakat akan memilih sampah mana buat kompos, plastik dan mana yang akan dibuang ke TPA. “Jadi mengelola sampah itu atas kesadaran masyarakat sendiri, kemudian tugas tim kami hanya mengangkut sampah yang tidak terpakai ke TPA. Ini yang sudah banyak yang berjalan dan akan ditingkatkan ke depan agar ke arah situ semua. TPST tahun ini ada 4 unit, tahun depan Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup (BPLHD) akan membangun satu TPST lagi”, terangnya.

Menurut Trisna dari semua elemen penilaian pertama dan kedua baik dari titik pantau pasar, sekolah, perumahan, maupun lainnya, TPA memiliki bobot nilai yang cukup tinggi yaitu 11 poin. “Kita memiliki 2 TPA yaitu Pecuk yang berlokasi di Kec. Sindang dan TPA Kertawinangun di Kec.Kandang Haur , luas TPA Pecuk 12 hektar dengan 3 zona pembuangan sampah, sistem pembuangan sampah yaitu ditimbun tanah. TPA ini menjadi pusat pendidikan bagi pengelola TPA se-Indonesia karena sudah menerapkan TPA terpadu dan telah banyak kabupaten/kota yang melakukan studi banding.

Tahun 2016, TPA Pecuk akan menjadi eco­ tourism sampah, yaitu menciptakan TPA yang bisa dijadikan sebagai tempat edukasi dan juga wisata baik bagi pelajar maupun masyarakat umum. Dengan menciptakan konsep TPA Pecuk ecotourism kita berupaya agar TPA tidak bau, kemudian memiliki manfaat bagi bagi masyarakat juga. Insya Allah ini sedang kita kerjakan dan fondasi awal sudah dilaksanakan yaitu semua jalan di area TPA Pecuk sudah beton, sarana mendukung lainnya akan dilanjutkan pada tahun 2016,” tuturnya.

Dalam rangka upaya peningkatan kualitas kebersihan lingkungan di Kabupaten Indramayu, terus Trisna, ada beberapa program yang berkaitan dengan pemerintah pusat melalui kemasan Piala Adipura. “Piala itu hanya salah satu indikator saja, yang terpenting kita di daerah harus menyiap­ kan lingkungan bersih berkualitas dengan berbagai cara. Beberapa pekerjaan yang terkait dengan tupoksi DKP sendiri yaitu infrastruktur kebersihan, baik penataan persampahan di masyarakat maupun di TPA. Infrastruktur persampahan di masyarakat mulai tingkat kecamatan sampai ke desa dianta­ ranya ada TPS dan TPST dan TPS 3R. Diharapkan masyarakat respon akan pentingnya kebersihan lingkungan sehingga ke depan tumbuh kesadaran

TPA Pecuk Kabupaten Indramayu

akan artinya kebersihan lingkungan yang imbasnya pada kesehatan masyarakat itu sendiri. Kemudian ada pemberdayaan masyarakat melalui 3R tadi, diharapkan dapat mengurangi volume sampah di TPA manakala sudah ada pengolahan sampah berbasis masyarakat dengan sistim tersebut.

Di puncaknya nanti ada pemilahan sampah, mana yang dapat dimanfaatkan dengan daur ulang dan ada yang tidak bisa dimanfaatkan.

Yang inilah kemudian diangkut oleh tim kami ke TPA, bila biasanya per wilayah mencapai 2 truk diharapkan berkurang jadi satu truk, nah program pemberdayaan masyarakat inilah yang akan diberlakukan ke depan. Kemudian tim kami juga disiapkan untuk membersihkan sampah di selokanselokan, sasarannya penanganan dan penang­ gulangan drainase secara rutin, jika tidak sedimen­ tasi oleh tanah dan sampah akan cepat num­puk.

Kedua ada pengembangan pelayanan infrastruktur persampahan di tingkat kecamatan, Indramayu akan kami sentuh secara keseluruhan.

Nantinya sampah ini dari rumah ke TPS menjadi tanggung jawab kecamatan dan dari TPS ke TPA menjadi tanggung jawab DKP, jadi ke depan persampahan ini akan dikordinasikan oleh camat dan kuwu untuk menanggulangi kebersihan ling­ku­ngannya, “ ungkapnya.(Yusman)

FAKTUAL SURAT KABAR MINGGUAN

RAGAM

BENAR BERIMBANG

Edisi 362 / Tahun Ke-14 / 25 - 31 Januari 2016

20

Camat dan Warga Gunung Terang

Kecam Mantan Kades Lampung Selatan, FAKTUAL – Camat Kalianda, Lampung Selatan (Lamsel) Setiawansyah menyayangkan sikap mantan Kepala Desa (Kades) Gunung Terang, M. Amin SY terkait ucapannya kepada masyarakat setempat pada Musrenbangdes awal Januari lalu yang menyatakan jika lahan kantor desa Gunungterang adalah milik mantan Kades tersebut.

Setiawansyah pun menyalahkan tindakan yang dilakukan M. Amin YS, karena kantor desa yang seharusnya di bangun diatas tanah hibah ternyata dibangun di tanah milik pribadi.

“Kejadian tersebut membuat masyarakat geram atas perbuatan yang di lakukan oleh mantan kades yang selama ini tidak transparan tentang semua apa yang di lakukannya.” Terang Ca­ mat.

Sementara, M. Amin beberapa kali hendak dikonfirmasi FAKTUAL selalu tidak ada di tempat kediamannya.

Menurut laporan warga setempat, mantan Kades M. Amin tidak dapat menunjukkan bukti–bukti kepemilikan yang sah terhadap tanah yang saat ini sedang di permasalahkan, “Apabila hal ini terus berlanjut maka warga akan mempertahankan tanah yang di akui sebagai miliknya.

Kades Gunungterang saat ini, Habib Mukhlis meng­ungkapkan, apabila kantor desa Gunung Terang yang saat ini di tempati masih di akui sebagai milik M. Amin, maka warga yang akan menyelesaikannya.

“Agar permasalahan ini tidak terus berlanjut, saya berharap pihak kecamatan dan dinas terkait agar segera dapat menengahi konflik yang saat ini sedang terjadi ini.” kata Habib.

Diberitakan sebelumnya, masyarakat desa Gunung Terang, Kecamatan Kalianda, dibuat terkejut dengan pengakuan mantan Kepala Desa (Kades) setempat, M.Amin SY. Pada acara Musyawarah Rencana Pembangunan Desa (Musren­bangdes) yang digelar dikantor desa, Kamis 7 Januari lalu, M. Amin meng­atakan, bah­

wa kantor desa Gunung Terang yang sedang digunakan saat ini dibangun diatas tanah milik­nya.

“Tanah yang diatasnya berdiri diatas bangunan ini (kantor desa,red) adalah milik saya. Dan pembangunan kantor desa ini dilaksanakan saat saya menjabat Kades. Saat itu lahan ini hanya saya pinjam­kan ke pemerintah desa.” ujar M.Amin saat itu.

Pernyataan tersebut membuat mas­ ya­ra­kat yang hadir pada Musrenbangdes itu kaget dan bertanya-tanya. “Ko bisa kantor desa dibangun diatas lahan milik pribadi?,” tanya salah seorang warga dengan nada kecewa.

Kekesalan juga diungkapkan warga lainnya yang ikut hadir pada Musrenbang. “Pernyataan mantan Kades M.Amin didepan warga tadi jelasjelas membuat warga kecewa. Apakah ada aturannya membangun sebuah perkantor­an menggunakan tanah milik pribadi, sementara biaya pembangunan kantor desa ini didapat dari bantuan Pemerintah Provinsi Lampung.”

“Pak Amin kan sudah tidak menjabat Kades, kenapa baru dia katakan sekarang kalau tanah itu miliknya, kenapa tidak diberitahukan pada saat kantor desa ini akan dibangun.” ujar war­ ga.

(ANRI PRATAMA S)

M. Amin YS

Mantan Kades Gunung Terang