Handout Rekomendasi IMAFTUI2017 terhadap MAJ

Page 1

KEPENGURUSAN 2018

IKATAN MAHASISWA ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA 2017


Kadang… kita harus berhenti sejenak, dan merenung.

Apa yang sudah kita berikan pada dunia ini sehingga kita layak… Menerima segala rahmat yang tuhan berikan hingga detik ini.

Kadang… kita harus berhenti sejenak, dan merenung. Seberapa egois kita selama ini, menuntut dan meminta ini itu pada tuhan dan segala ciptanya. Tanpa sadar seberapa sedikit kita memnuhi tuntutan dan pinta tolong orang lain.

Kadang… kita harus berhenti sejenak, dan menatap senja sambil berdo’a Tuhanku, tenggelamkanlah surya ego-ku, dalam samudera ikhlas sanubariku. Dan terimalah apa – apa yang hamba perbuat, untuk kemaslahatan umat dan keridhoan-mu Wahai yang maha pengasih lagi maha penyayang.

-P.


Halaman ini disengajakan sepi untuk perenungan


IKATAN MAHASISWA ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA 2017

Forum Komunikasi – Mahasiswa Arsitektur Jakarta (yang selanjutnya disingkat sebagai FK-MA J), merupakan wadah pertukaran informasi, menjalin relasi serta ajang berkembang bersama bagi mahasiswa perguruan tinggi yang memiliki program studi arsitektur. Forum ini pertama kali terbentuk pada tahun 1982 berdasarkan hasil kesepakatan Temu Karya Ilmiah Mahasiswa Arsitektur Indonesia (TKIMAI) sebagai badan pengurus rayon 1 (Jakarta). Setelah 35 tahun terbentuk, saat ini FK-MA J telah menaungi 28 kampus sejakarta. Dalam posisisnya, FK-MA J sendiri merupakan salah satu stake-holder atau pemangku kepentingan, yang di hubungkan melalui Ikatan Mahasiswa Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Indonesia (yang selanjutnya disingkat sebagai IMAFTUI) kepada warga (mahasiswa departemen arsitektur universitas Indonesia). Sebagai salah satu stake-holder, IMAFTUI berusaha untuk memberikan return value untuk setiap added value yang diberikan oleh stake-holder. Hal ini di ejawantahkan melalui program kerja dari bidang komunikasi dan informasi yaitu Forum Komunikasi yang memastikan adanya perwakilan dalam setiap kegiatan yang diadakan oleh MA J. Untuk memastikan keberlanjutan dari MA J, kami juga sudah memastikan tiap – tiap pengurus dari bidang komunikasi dan informasi untuk mengikuti FK-MA J minimal 2 kali dan sampai sejauh ini sudah tercapai. Selain itu, kami juga mengusahakan adanya delegasi untuk tiap – tiap paket kegiatan TKIMAI 33 Jakarta. Dengan begitu, diharapkan ada pengurus yang tergerak untuk menjaga semangat dan kesayangan kami terhadap FKMA J dan MAI secara keseluruhan.

Dihadapkan dengan isu regenerasi, selalu kendala bagi kami untuk mengirim SDM terbaik kami kepada Lembaga ataupun delegasi eksternal yang berkomitmen jangka panjang. Pasalnya dalam internal departemen sendiri, terdapat satu lembaga dan empat kepanitiaan internal besar yang selalu berganti kepengurusan tiap tahunnya dan sangat menyerap SDM. Itu baru di tingkat departemen, belum lagi di tingkat fakuktas dan universitas. Oleh karena itu, tahun ini IMAFTUI mewakili warga departemen arsitektur universitas Indonesia, tidak dapat memberikan delegasinya untuk pencalonan ketua. Meski begitu, sebagai pertanggung jawaban dan bukti kepedulian universitas Indonesia terhadap teman – teman MA J, serta melaksanakan amanat dari Warga Departemen Arsitektur Universitas Indonesia, melalui rekomendasi keputusan hasil forum departemen arsitektur, Kamis, 30 November 2017. Maka Universitas Indonesia akan mengikuti mekanisme yang ditetapkan, namun tidak memberikan figur, ataupun sosok, hanya sistem. Adapun harapan kami adalah apa – apa yang kami usahakan dapat menjadi ide atau gagasan yang mendukung tumbuh kembang MA J kedepannya, sekaligus menginspirasi gerakan yang lebih besar untuk memperbaiki wadah ini secara maksimal dan berkelanjutan.


Penyikapan Ikatan Mahasiswa Arsitektur terhadap Regenerasi FK-MAJ periode 2018 – 2019 Depok, Indonesia – 30 November 2017 – Sehubungan dengan adanya pergantian ketua pengurus Forum Komunikasi Mahasiswa Arsitektur Jakarta, maka dengan ini Ikatan Mahasiswa Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Indonesia menyatakan: 1. Tidak dapat memberikan delegasi calon ketua FK-MAJ periode 2018 – 2019. 2. Memenuhi tanggung jawab dengan tetap memberikan presentasi Visi & Misi serta rancangan sistem sesuai jadwal yang sudah disepakati. 3. Berusaha semaksimal mungkin dalam pembuatan rancangan tesebut. Adapun keputusan tersebut diambil dengan pertimbangan: 1. Bahwa adanya syarat yang disepakati bagi tiap – tiap mahasiswa yang dapat mencalonkan diri sebagai calon ketua FK-MAJ periode 2018 – 2019. 2. Bahwa sebagian besar mahasiswa yang memenuhi persyaratan tengah di butuhkan untuk sumber daya manusia dalam lembaga internal Universitas Indonesia. 3. Adapun mahasiswa yang memenuhi persyaratan namun tidak memenuhi poin diatas, tidak menyanggupi apabila mencalonkan diri sebagai ketua MAJ periode 2018 – 2019. 4. Bahwa sisi essensial dari di wajibkannya setiap kampus mengirim calon untuk ketua MAJ adalah untuk membentuk suatu kesimpulan konsep terbaik untuk MAJ. 5. Bahwa dengan memberikan presentasi Visi & Misi, kami tetap menyertakan diri dalam pesta demokrasi dalam membentuk kepengurusan MAJ yang lebih baik Demikian sikap yang kami sampaikan untuk memberi pemahaman serta kejelasan bagi seluruh pihak yang membutuhkan. Apabila terdapat informasi yang tidak berkesesuaian dengan berita ini, maupun membutuhkan informasi tambahan, harap menghubungi pihak terkait. Atas perhatian dan pengertiannya kami mengucapkan terimakasih. Depok, 30 November 2017, Mengesahkan, Ketua Ikatan Mahasiswa Arsitektur 2017 Muhammad Farhan Pristantyo

(1506671796) Narahubung: Muhammad Farhan Pristantyo +62-813-8065-8211

Heydia Nur Fauzana +62-817-013-6912

@imaftui


Fakta

Ideal

Masalah

Problem dalam hal ini merupakan masalah yang didefinisikan yang dirasa terkait dengan FK-MAJ

đ?‘ƒ=đ??ˇ − đ??š P : Problem D : Deontic F : Factual

đ?‘ƒ

Dalam menemukan masalah dan merancang rekomendasi kebijakan FKMAJ 2018. Kami menggunakan metode FDI (Factual, Deontic, Instrumental) dimana fakta dijajarkan dengan kondisi deontic (kondisi ideal) sehingga ditemukan jurang selisih antara suatu kondisi ideal dan suatu kondisi realita. Kemudian untuk melalui jurang tersebut di buatlah sebuah instrument tertentu agar kondisi factual bisa semakin dekat dengan kondisi realita.

Deontic dalam hal ini merupakan kondisi ideal FK-MAJ maupun kondisi sekitar yang berkaitan.

đ??ź

Problem diselesaikan dengan “I� atau Instrumen

Factual dalam hal ini merupakan fakta – fakta kondisi yang ada di FKMAJ ataupun lingkungan yang berkaitan. Instrument dalam hal ini merupakan alat yang digunakan dalam penyelesaian masalah, dalam hal ini FK-MAJ kepengurusan 2018.

Untuk memperoleh data – data fakta yang mendukung serta deontic features yang relevan kami juga menggunakan metodologi yang mempermudah proses tersebut

Pertama – tama kami mencari data yang bersifat kualitas atau tak terdefinisi secara volume. Data ini digunakan untuk memperoleh definisi, kata maupun opini dari seseorang yang dianggap memahami system secara keseluruhan.

Apa itu MA J? Kenapa MA J penting? Siapa yang MA J wadahi? Kapan MA J dimulai dan bagimana sejarahnya? Dimana MA J terselenggara dan basis – basis keberlangsungannya? Bagaimana MA J memainkan perannya untuk mencapai kepentingannya? Setelah itu baru diturunkan ke percabangannya sesuai pengembangan masing - masing


Top – Down (Analisa) MASALAH SISTEMIK

Mencari data menggunakan apa – apa yang sudah ada. Sumber Data:

LPJ FKMA J Bench marking persatuan mahasiswa – persatuan mahasiswa lain TW – TW pengurus FK-MA J

MASALAH NON-SISTEM

Bottom – Up (Sintesa)

Mencari data secara fenomena yang terjadi Sumber Data: TW – TW ke orang yang aktif datang ke MA J TW – TW ke mahasiswa universitas sejakarta

Ruang sampel Metode kualitatif digunakan untuk menguji hipotesa yang telah didapatkan

Random Sampling Perkampus

Kuisioner tulis Typeform

Hasil dari pengujian hipotesa merupakan data – data konkrit yang bisa memberikan bukti masalah dan solusi yang relevan untuk MA J

Memperoleh data masukan non-sistemik dan awam. Diharapkan dapat menemukan ide serta gagasan baru ataupun masalah yang hanya dapat dilihat oleh outsider.

Orang – orang yang aktif dalam FK-MA J Memperoleh data masukan semi-sistemik dari orang – orang yang memahami sistem, diharapkan menemukan ide atau gagasan serta masalah yang realistis serta aktual.

Alumni FK-MA J Memperoleh data untuk menerima masukan yang bersifat lengket pada sejarah, ataupun masalah yang berulang


>2014; 10

Persebaran responden menurut angkatan 2016; 31

2014; 15

Responden Anggota MA J

2015; 21

Persebaran Responden Menurut Universitas 16 14 12 10 8 6 4 2 0

15

7

5 2

3

3

2

4

3

4

1

1

Adalah selisih yang dapat diperbaiki dengan peningkatan kualitas esensial

3

2

6 3

2

3 1

1

1

1

2

2

Adalah tingkat kepentingan adanya FK-MA J

Adalah selisih yang dapat diperbaiki dengan peningkatan kualitas teknis

Adalah tingkat kepuasan terhadap FK-MA J saat ini

Hal yang ingin didapatkan jika menjadi pengurus 60

Adalah harapan tingkat keseriusan forum yang diselenggarakan FK-MA J

51 50 41 40 30

39

28

20 12

Adalah tingkat minat untuk menjadi pengurus FK-MA J

10

6

0 Interpersonal Relasi lintas Kemampuan Mencari Mendapatkan Memperoleh skill kampus berorganisasi pengalaman role model kebanggaan


Kebutuhan Arah Pengembangan FK-MA J berdasarkan urutan prioritas 600 500

542 477

449

448

400 294

300

287

296

236

214

170

200 100

47

0 a

b

c

d

e

f

g

h

i

j

k

*Data dalam konversi poin, prioritas tertinggi diberi 11 poin, sementara prioritas terendah 1 poin dan tidak memilih 0 poin, kemudian dikalikan dengan jumlah pemilih

A. Pengkajian isu-isu kearsitekturan B. Komunikasi organisasi antarkampus C. Kompetisi antar kampus D. Komunikasi pendidikan antarkampus E. Pendongkrak publikasi program kerja kampus

F. Silaturahmi dan relasi pasca kampus dan profesi G. Pengembangan skill dan pengetahuan kearsitekturan H. Senang-senang dan rekreasi I. Kolaborasi program kerja himpunan J. Pengabdian masyarakat K. Lainnya*

Dilhat dari nilai kepentingan MA J, nilai kepentingan MA J masih memiliki 2,07 poin untuk ditingkatkan. Artinya pemberian pemahaman mengenai pentingnya MA J, ataupun menaikan jenis program kerja yang lebih relevan dengan perkembangan jaman masih harus di lakukan. Sementara itu, dilihat dari selisih antara nilai kepentingan dengan nilai kepuasan sebesar 2,21 poin, maka peningkatan dari segi teknis terhadap seluruh program kerja ataupun kegiatan MA J masih harus dilakukan. Mengenai kondisi keseriusan forum, dengan skala 1 (santai) sampai 10 (serius), mendapatkan hasil 7,18 poin. Artinya, diharapkan kondisi forum cukup serius namun tetap memiliki kehangantan dengan sedikit unsur canda. Sementara itu minat untuk menjadi pengurus mendapat 6,36 poin cukup menarik namun tidak terlalu tinggi. Dapat ditingkatkan dengan menambah added value dan motivasi bagi para anggota. Added Value yang dapat diberikan, berdasarkan hasil riset adalah relasi antar kampus, kemampuan organisasi dan pengalaman lainnya. Terakhir, untuk rekomendasi arah gerak FK-MA J, 3 poin yang diharapkan adalah komunikasi organisasi antar kampus, pengkajian isu – isu arsitektur dan pengembangan skill dan pengetahuan kearsitekturan.

Dengan asumsi jam penyebaran kuisioner adalah jam optimal, dan jumlah anggota tiap universitas dan angkatan sama, serta bentuk kuisioner berupa typeform adalah bentuk paling optimal, dan dengan mengasumsikan faktor – faktor lain dianggap ideal, maka dapat ditarik kesimpulan asumtif yaitu, Melihat persebaran pengisi menurut angkatan, disimpulkan bahwa kepedulian dan partisipasi anggota MA J menurun berdasarkan lama keanggotaan dan tua angkatan.


4; 7% 5; 9% 2017

Persebaran menurut angkatan

21; 38%

2016

2015 26; 46%

RESPONDEN

2014

Persebaran menurut universitas/sekolah/institut 33

35 30 25 20 15 10 5 0

0

0

0

0

GUNDAR

UMN

UTN

UNIJA

UMN

0

0

0

0

0

1

LAINNYA

0

UP

0

MATANA

0

STTI

0

TA

0

UPI-YAI

0

MPU TANTULAR

UBK

0

UNBOR

ISTN

0

UBL

0

MERCU

0

UNKRIS

0

UNINDRA

0

JAYABAYA

0

UMJ

ITI

0

UPH

0

UNTAR

0

AZZAHRA

2

UKI

1

TRISAKTI

BINUS

PODOMORO

UI

4

UPJ

15

TAHU

21; 38% 34; 62%

TIDAK TAHU

Adalah tingkat peminatan FK-MA J

Adalah selisih yang dapat diperbaiki dengan peningkatan kualitas teknis

19

20 15

10

10 5

5

3

1

0

1

2

9 5

3

1

0

1

1

TIDAK MINAT

2

1

3

3

4

4

5

6

5

6

RAGU-RAGU

7

8

7

9

8

10

9

10

SANGAT MINAT


1; 1%

Roadshow 2. HM Promosi MAJ

32; 23%

39; 27%

7; 5%

Integrasi proker dengan HM Merch

33; 23%

6.

30; 21% IG/OA Line/Twitter Pendapat lain

1. 2.

3. 4. 5.

Belum terbayang FK-MAJ melakukan apa saja Belum paham prosedur yang harus dilalui untuk masuk FK-MAJ Halangan waktu (takut tidak sempat dan susah bagi waktu) Belum melihat program yang memberi dampak berarti Kurang mengenal anggota FK-MAJ sehinga takut tidak ada teman

6. 7. 8.

9. 10. 11. 12.

1. Pengalaman baru Relasi (kenal dengan mahasiswa universitas lain) 3. Menambah ilmu dan informasi arsitektural 4. Wadah tukar pendapat 5. Program yang ada didalamnya menarik Latihan organisasi selain di kampus 7. Penasaran 8. Ingin bergabung saja 9. Seru seruan bareng

Lokasi forum terlalu jauh Kurang terinfo tentang FK-MAJ Tidak melihat esensi FK-MAJ selain esensi di aspek relasi Tidak tahu tujuan diadakan forum untuk apa Pelaksanaan FK-MAJ yang selalu tidak tepat waktu Tidak termotivasi untuk ikut FK-MAJ Mager/males

Dilihat dari nilai pemahaman tentang FK-MA J, 38% dari jumlah responden masih belum mengetahui apa itu FK-MA J. Selain itu, ketertarikan tentang peminatan mengikuti FK-MA J yang dinilai dari skala 1 (tidak minat) hingga 10 (sangat minat) mendapatkan nilai rata-rata 6,79. Ini berarti, penanaman esensi dan publikasi tentang MA J ke setiap universitas/institut/sekolah masih harus ditingkatkan dengan cara menerapkan masukan tentang improvements yang dapat dilakukan agar informasi apapun tentang MA J bisa tersebar merata ke semua angkatan di setiap universitas/institut/sekolah. Selain itu, penambahan added value seperti pengalaman, relasi antar kampus, kemampuan organisasi, serta wadah untuk tukar informasi arsitektural dapat dimasukkan sebagai materi publikasi sehingga dapat mengangkat FK-MA J menjadi suatu hal yang menarik untuk diikuti.

Penyebaran kuisioner dalam bentuk typeform terbilang belum merata ke seluruh universitas/institut/sekolah sehingga aspirasi yang ditampung masih kurang. Namun, jika ditinjau dari persebaran pengisi menurut angkatan, angka 56 orang pengisi kuisioner yang sudah mencakup status pengisi dari mahasiswa fase 1 hingga fase 4 sudah cukup memberi data yang relevan. Dari tinjauan persebaran pengisi berdasarkan angkatan dapat disimpulkan bahwa kepedulian tentang MAJ menurun berdasarkan tua angkatan.


Faktual Anggota - Pengurus Root Cause 1 (R.C.1): Program Kurang Inovatif Implikasi A

Kurang bermanfaat

Implikasi B

Kurang sesuai dengan kondisi aktual mahasiswa arsitektur

Implikasi C

Kurang seru

Root Cause 2 (R.C.2): Kinerja kurang proffesional Root Cause 3 (R.C.3): Kurang peraturan selama forum Implikasi A

Forum terlambat dimulai dan selesai

Implikasi B

Arah forum tidak jelas dan bertele - tele

Implikasi C

Berbicara tidak sesuai konteks

Root Cause 4 (R.C.4): Birokrasi FK-MAJ dengan himpunan tiap kampus belum jelas Root Cause 5 (R.C.5): Kurang dikenal dan dekatnya pengurus dengan anggota Implikasi A

Kurang kekeluargaan

Implikasi B

Pengurus sibuk sendiri

Root Cause 6 (R.C.6): Kekompakan antar kampus

Implikasi A

Sulitnya mengambil keputusan

Implikasi B

Rasa kekeluargaan antar universitas sulit dicapai

Root Cause 7 (R.C.7): Tidak diketahuinya kondisi pengurus saat ini Implikasi A

Evaluasi tidak masuk ke pengurus

Implikasi B

Tidak mengetahu struggle maupun pencapaian pengurus

Root Cause 8 (R.C.8) Perlunya penyatuan visi mengenai pentingnya FK-MAJ


Faktual Pengurus - Pengurus Potential Weakness 1 (P.W.1): Komitmen Anggota

Implikasi A

Sulit diajak bekerja

Implikasi B

Performance MAJ secara keseluruhan terganggu

Potential Weakness 2 (P.W.2): Terbatasnya dana untuk operasional FK-MAJ Implikasi A

Program kerja yang dapat dihasilkan terbatas

Implikasi B

Ketergantungan terhadap kampus

Potential Weakness 3 (P.W.3): Kultur tiap kampus Implikasi A

Sulitnya bekerjasama dan menyatukan visi

Implikasi B

Berbedanya ritme kerja pengurus yang berbeda universitas

Potential Weakness 4 (P.W.4) : Kurang tingginya minat Faktual eksternal FK-MAJ Potential Threat 1 (P.T.1): MAJ kurang dikenal di kalangan mahasiswa universitas di jakarta Potential Threat 2 (P.T.2): Kondisi mahasiswa generasi Z Potential Demand 1 (P.D.1): Bonus Demografi Potential Demand 2 (P.D.2): UU Profesi Arsitek Potential Demand 3 (P.D.3): ARCASIA Student Jambore 2018 Potential Demand 4 (P.D.4): Membantu menyelesaikan persoalan TKIMAI yang belum terelesaikan


P.T.1 MAJ Kurang dikenal oleh mahasiswa arsitektur jakarta Lewat tinjauan kualitatif kepada beberapa kahim dan pengurus, serta di dukung melalui data riset kuantitatif. Terdapat masalah dimana pengetahuan mahasiswa arsitektur jakarta terkait MAJ masih sangat rendah. Entah akibat kurangnya kepedulian himpunan untuk memublikasikan program kerja MAJ, atau memang kurang sinergisnya hubungan MAJ ke tiap tiap kampus . Apapun itu, sangat disayangkan wadah dengan potensi manfaat tinggi seperti MAJ tidak diketahui oleh subjek sasaran pasarnya sendiri – mahasiswa arsitektur se-jakarta.

Menanggapi hal tersebut hal yang dapat dilakukan oleh FK-MA J adalah: 1.

2. 3.

Menggencarkan publikasi dalam media dan kanal informasi yang dimiliki MAJ dan dikemas secara menarik agar terbangun awareness akan eksistensi MAJ Menjalin hubungan yang sinergis dan kolaboratif dengan himpunan – himpunan mahasiswa arsitektur se-jakarta agar MAJ semakin merasa dimiliki oleh semua kampus Mengadakan kegiatan khusus untuk silaturahmi dengan mahasiswa arsitektur jakarta perkampusnya untuk mengenal secara langsung dan memetakan kultur tiap kampus.

P.T.2 Generasi Z Permasalahan generasi selalu menjadi permasalahan yang pelik dan penting untuk di pikirkan. Sebab memahami suatu pola atau arketipe dari manusia secara massal menjadi poin yang mendukung bagi sebuah mesin sosial, dalam hal ini organisasi. Organisasi sebagai sebuah mesin sosial menggunakan manusia sebagai komponen unit terkecilnya, dan manusia – manusia itu memainkan perannya agar mesin ini dapat bekerja untuk manusia pula. Oleh karena itu dengan memahami kondisi aktual kesumberdaya manusia-an kita, usaha dan orientasi kerja dapat dibuat selaras mungkin, agar kinerja “mesin sosial” ini dapat optimal dan “mesin sosial” ini pun dapat di pekerjakan dan di kemas agar cocok dengan manusia yang ingin diolah. Yoris Sebastian (2016) dalam bukunya yang bertajuk “Generasi Langgas” menyatakan Generasi Z merupakan bagian dari generasi Milenial dimana mereka lahir pada bracket tahun 1990 – 2000. Yoris juga menyatakan bahwa tiga poin utama dari generasi Z adalah Instant Generation, Information Overload & Technology Savvy. Dalam dunia teknologi yang sangat modern, segala hal semakin mudah untuk di dapat. Hal ini membentuk mahasiswa – mahasiswa yang terbiasa dengan “keserba-mudahan” dan enggan mengikuti dan bertahan dalam proses berjangka panjang tanpa benefit yang jelas atau-pun worth-it. Selain itu akibat teknologi yang berkembang pula, generasi ini menjadi terbanjiri oleh informasi yang tak terbendung. Hal ini berakibat pada kesulitan membedakan mana yang valid dan mana yang tidak, mana yang pentinf gan mana yang tidak serta mana yang patut diketahui dan mana yang tidak. Terakhir, beranjak dewasa di era digital membuat generasi ini terbiasa dengan penggunaan gadget sehingga gagdegt sudah dianggap sebagai perpanjangan organ tubuh manusia yang essensial bagi setiap individu di generasi ini. Hal ini menyebabkan generasi ini sangat dekat dengan gadget – gadeget mereka dan gadget ini sudah menjadi perantara mereka dengan dunia.

Menanggapi hal tersebut hal yang dapat dilakukan oleh FK-MA J adalah: 1.

2. 3. 4.

Memaksimalkan kanal informasi agar program kerja – program kerja FK-MAJ dapat masuk, muncul dan terlihat diantara “banjir informasi” Memperjelas dan memperbesar added value yang dapat diberikan baik kepada peserta program FK-MAJ maupun pengurus FK-MAJ agar menjaga minat mereka terhadap FK-MAJ. Berkolaborasi dengan himpunan untuk membuat FK-MAJ terasa keberadaannya di kampus Mengutilisasai gadget untuk menjangkau semua kalangan, dan mengefektifkan kinerja

Hal ini juga dapat menyelesaikan Potential Weakness 1 & Potentian Weakness 4


(P.W.1): Komitmen Anggota Victor Vroom dalam expectancy motivation theory mengemukakan bahwa: “Performa seseorang dalam bekerja di tentukan oleh seberapa besar motivasinya, kemampuannya dan besar kecilnya gangguan luar.� Oleh karena itu, dalam menjaga performance pengurus, hal yang harus dilakukan adalah: 1. Menjawab Ekspektasi pengurus 2. Memberikan penanaman nilai tentang mulia dan baiknya menjadi pengurus 3. Memberikan added value berupa skill dan knowledge.

đ?‘ƒ = (đ?‘€ Ă— đ??´) – đ?‘– P : Performance M: Motivation A: Ability i: Interference

đ?‘€ = (đ??¸ Ă— đ?‘‰)

đ??´=đ?‘†+đ??ž

M: Motivation E: Expectation V: Value

A: Ability S: Skill K: Knowledge

P.D.2. UU Profesi Arsitek Setelah di sahkan pada tahun 2017, UU Arsitek kini dalam masa pelengkapan 4 tahun. Di lapangan sendiri, belum ada perbedaan signifikan akan berlakunya UU Arsitek. Dan mahasiswa arsitektur-pun masih banyak yang belum mengetahui keberadaaan serta implikasi dari UU Arsitek ini. Oleh karena itu mungkin sebagai BPR yang dekat dengan pusat pemerintahan, sudah menjadi tanggung jawab forum komunikasi arsitektur jakarta untuk mengawal dan mempelajari lebih lanjut isu yang menyangkut kepentingan kita semua ini. Agar pada TKIMAI kita dapat mensosialisasikan dan meluruskan informasi ini kepada teman – teman kita , mahasiswa arsitektur se-indonesia yang mungkin terhambat informasinya untuk sampai ke tangan mereka.

Menanggapi hal tersebut hal yang dapat dilakukan oleh FK-MA J adalah: 1. 2.

3.

Menyelenggarakan forum pengkajian mengenai setiap pasal dalam UU Arsitek Mengundang pembicara yang mungkin lebih paham dan dapat mencerdaskan anggota MAJ mengenai isu ini. Studi lapangan untuk melihat implementasinya dan dampaknya terhadap pendidikan dan keprofesian

P.D.3. ARCASIA Student Jambore 2018 Setiap 2 tahun ARCASIA mengadakan Student Jambore. Disini FK-MAJ berpedan untuk menentukan delegasinya. Penentuan ini sangat membutuhkan transparansi dan keadilan dalam pemilihannya. Oleh karena itu dibutuhkan kesatuan frekuensi antar universitas agar dapat menangkap I’tikad baik dari kurasi dekegasi.

P.D.4. Membantu menyelesaikan persoalan TKIMAI yang belum terelesaikan Terdapat beberapa permasalahan dan PR yang belum selesai dari TKIMAI 33 Jakarta, meskipun menjadi tanggung jawab kepengurusan 2017, diharapkan kepengurusan 2018 juga dapat sinergi dan membantu mengkatalis penyelesaian masalah tersebut.


P.D.1. Bonus Demografi Bonus demografi termanfaatkan dengan baik Skill & Knowledge kewirausahaan

Pemahaman kepentingan dan peran dalam bonus demografi

Meningkatkan kemampuan mahasiswa

Indonesia diperkirakan pada tahun 2020 memasuki fase bonus demografi, dimana jumlah penduduk usia produktif mencapai 2/3 dari total jumlah penduduk. Dengan begitu, angka ketergantungan penduduk (dependency ratio) cenderung menjadi lebih rendah dan suplai tenaga kerja yang stabil diharapkan bisa memenuhi kebutuhan pasar kerja dan meningkatkan kekuatan ekonomi Indonesia. Sebagai pembanding, pada tahun 1950 Jepang mengalami bonus demografi, dan dalam jangka waktu 20 tahun, lewat tindak lanjut yang tepat dan baik, Jepang menjadi negara dengan kekuatan ekonomi terbesar ke-3 di dunia (pada tahun itu). Dikutip dari UU No. 13 tahun 2003 Bab 1 pasal 1 ayat 2, dituliskan bahwa “Tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat.” Undang – undang ini kemudian di turunkan oleh BPS (Badan Pusat Statistik) untuk membagi tenaga kerja menjadi 2 kategori, yang pertama Usia Sangat Produktif (15 - 49), dan kedua Usia Produktif (50 - 64). Berdasarkan pembagian tersebut, maka mahasiswa fakultas teknik yang sekarang dalam batas tahun kelahiran 1996 – 2000 dengan rataan umur 17 – 21 tahun akan menduduki usia sangat produktif dalam tenggat waktu 2020 – 2030 yaitu fase dimana diproyeksikan bonus demografi akan terjadi. Dalam menyongsong bonus demografi, perbaikan di beberapa bidang jadi hal yang penting. Bidang garapan pertama adalah melindungi penduduk yang sudah bekerja dapat terus bekerja. Kedua, bagaimana membuka kesempatan kerja agar angkatan kerja baru memperoleh tempat untuk bekerja. Ketiga, memfasilitasi penduduk yang bekerja terus bekerja dan memiliki produktifitas yang tinggi. Keempat, menyiapkan angkatan kerja baru agar memiliki kompetensi yang tinggi sesuai dengan permintaan pasar tenaga kerja. Kita sebagai mahasiswa, yang memiliki fungsi iron stock dan agent of change seharusnya aware akan isu serta momentum ini dan berusaha pula meningkatkan awareness masyarakat terkait hal ini. Secara khusus sebagai mahasiswa arsitektur, kita perlu meningkatkan kualitas kita baik dari segi ilmu dan pengetahuan kearsitekturan, maupun soft skill – soft skill pendukung untuk menyesuaikan dengan pasar dan persaingan global.

Menanggapi hal tersebut hal yang dapat dilakukan oleh FK-MA J adalah: 1. Meningkatkan awareness mahasiswa arsitektur jakarta terkait isu – isu global 2. 3.

maupun kearsitekturan Menyelenggarakan kegiatan yang meningkatkan skill & knowledge kearsitekturan Menyelenggarakan kegiatan yang meningkatkan skill & knowledge penunjang seperti public speaking, organizational management, bahasa dan lain – lain.



Riset dan Evaluasi

Penambahan

Added Value

Proffesionalitas


Mewujudkan FK-MA J sebagai wadah perkembangan dan penghubung mahasiswa arsitektur jakarta yang relevan, kekeluargaan, namun dilaksanakan dengan proffesional. Sehingga dapat mendukung tri-dhama perguruan tinggi serta fungsi mahasiswa.

1. Menjalin hubungan yang dekat, jelas dan maksimal dengan seluruh stake-holder terkait FK-MA J. 2. Membudayakan proffesionalitas dalam kekeluargaan pada internal pengurus FK-MA J.

bingkai

3. Menggerakan MA J dengan basis evaluasi dan riset sehingga dapat sesuai dengan perkembangan jaman. 4. Mengkatalis hubungan antar kampus serta terjalinnya sirkulasi informasi mengenai organisasi, akademik dan isu – isu kearsitekturan. 5. Membudayakan keseimbangan iklim keilmiahan arsitektur dan kemampuan lain yang mendukung pasca kampus dalam program – program yang diselenggarakan FK-MA J


MISI

Asal usul R.C.5, R.C.8, P.T.1 R.C.3 R.C.3

1. Menjalin hubungan yang dekat, jelas dan maksimal dengan seluruh stakeholder terkait FK-MAJ.

R.C.5., R.C.6. R.C.4, P.W.2. Rekome ndasi Hasil Riset Turunan Kepengu rusan

6

Mengadakan kunjungan ke IAI, BPR lain, maupun stake-holder lainnya minimal 1 kali sepanjang kepengurusan untuk mendekatkan diri

2 3

4

Menjamin adanya ketersambungan antara kepengurusan yang satu dengan yang lainnya serta interaksi diantara keduanya 7 Mengadakan forum yang secara khusus mengagendakan sesi sharing dari alumni alumni FK-MAJ

R.C.6, R.C.7, R.C.8.

9

Mengadakan forum pertemuan antar kahim untuk menyelaraskan arah gerak FK-MAJ dan mengenal satu sama lain

R.C.2

1

R.C.2

3. Menggerakan MAJ dengan basis evaluasi dan riset sehingga dapat sesuai dengan perkembangan zaman.

5

Mengadakan road-show kesetiap kampus ataupun perwakilan wilayah selama 1 tahun masa kepengurusan Mengadakan SOP forum untuk disepakati dan diberlakukan sepanjang masa kepengurusan Memastikan notulensi setiap forum terpublikasikan maksimal seminggu setelah forum berlangsung Merekap data identitas setiap kampus serta timeline program kerja untuk memaksimalkan program kerja MAJ seminimal mungkin bertabrakan dengan program kerja kampus Mengadakan SOP untuk memulai kerjasama dengan kampus maupun stake-holder lain, serta MoU apabila dibutuhkan

1

8

R.C.1

2. Membudayakan proffesionalitas dalam bingkai kekeluargaan pada internal pengurus FKMAJ.

Poin Parameter

R.C.2, P.W.1, P.W.3, P.W.4 R.C.2, P.W. 1, PW.4, P.T.1 R.C.5 P.W.1., P.W.3, P.W.4.

2

Mengadakan sistem human resource evaluation Memberikan apresiasi kepada pengurus yang berkomitmen tinggi maupun memiliki performa tinggi

3

Mengadakan pelatihan pengurus untuk meningkatkan proffesionalitas pengurus serta kedekatan antar pengurus

4 5

Menjamin adanya added value yang di rencanakan di awal kepengurusan dengan tenggat waktu target pemberian Adanya profil kepengurusan yang dikumpulkan dan dipublikasikan

6

Mengadakan konsolidasi atau rekreasi pengurus untuk mendekatkan pengurus

1

Mengadakan riset besar di akhir kepengurusan untuk memberikan rekomendasi keputusan kepada kepengurusan berikutnya dan meningkatkan inovasi di kepengurusan berikutnya Mengadakan kuisioner di setiap program kerja yang diselenggarakan sebagai quality control

R.C.1 R.C.1

R.C.1, R.C.5, R.C.7 R.C.1

2

3 4

Mengadakan evaluasi kepengurusan yang dipublikasikan kepada anggota setiap semesternya Menyebarkan kuisioner apabila ingin mengadakan forum yang mengkaji sesuatu agar memiliki basis data


MISI

Asal usul

Poin Parameter

R.C. 5 - 7

1

Menyelenggarakan forum komunikasi minimal 1 bulan sekali

R.C.1

2

Mengadakan sesi kenalan yang memorable di awal setiap forum komunikasi

R.C.1, Rekomen dasi Hasil Riset

3

Mengadakan forum yang secara khusus mengagendakan sharing masalah, kondisi dan sistem organisasi tiap kampus

4. Mengkatalis hubungan antar kampus serta R.C.1, terjalinnya sirkulasi Rekomen informasi mengenai dasi Hasil organisasi, akademik Riset dan isu – isu kearsitekturan.

4

Mengadakan forum yang secara khusus mengagendakan sharing masalah, kondisi dan sistem akademik tiap kampus

R.C.1, Rekomen dasi Hasil Riset

5

Mengadakan forum yang secara khusus mengkaji dan mendiskusikan isu - isu kearsitekturan

Rekomen dasi Hasil Riset

6

Menghimpun data dan memublikasikan (bila perlu) mengenai akademik, organisasi dan isu kearsitekturan

P.T.1, R.C.1.

1

Mengadakan seminar, diskusi ilmiah mengenai Ilmu, pengetahuan, teknologi dan keprofesian arsitektur

P.T.1, R.C.1.

2

Mengadakan kegiatan yang meningkatkan soft-skill yang mungkin di butuhkan di pasca kampus

R.C.1., P.T.1,

3

Menyelenggarakan lomba sebagai pemicu peningkatan iklim keilmiahan antar kampus

5. Membudayakan keseimbangan iklim keilmiahan arsitektur dan kemampuan lain yang mendukung pasca kampus dalam program – program yang diselenggarakan FK-MAJ


Stake-holder

KETUA

WK I: Pengawas Internal

Kestari

Keuangan

Litbang

Kominfo

WK I: Pengawas Fungsi

Akpro

PSD-MAJ

Pengmas

Komando

Kaptek

Koordinasi

Pengadaan dua wakil di tujukan agar ketua memiliki lebih banyak waktu untuk pensosokan, mengenal kultur tiap kampus, memberdayakan dan menjalin hubungan dengan stake holder agar FK-MA J semakin relevan dan dekat. Bidang fungsional berkoordinasi dengan bidang internal masalah penanggalan, surat menyurat, pendanaan, performance pengurus, publikasi dsb.

Stake-holder list: IAI

Kahim perkampus

Anggota MA J

BPR Lain

Alumni & SC

Kemungkinan tambahan


WAKIL I PENGAWAS INTERNAL Wakil pengawas internal berfungsi untuk membantu ketua menyusun jadwal kerja, mengusahakan kondisi yang nyaman bagi pengurus untuk bekerja secara proffesional, menghilangkan gesekan antar pengurus ataupun menyelesaikan masalah yang timbul serta memantau seluruh kinerja pengurus.

KESEKERTARIATAN Fungsi umum: 1. Menghimpun timeline tiap kampus serta membuat timeline MAJ 2. Membuat dan menghimpun presensi dalam setiap kegiatan 3. Membuat notulensi 4. Mengurus surat menyurat dan menghimpunnya dengan rapih dan sistematis 5. Membuat SOP rapat dan forum – forum dalam MAJ 6. Merekap run-down FK-MAJ

Revitalisasi Administrasi dan AD/ART Pembuatan basis peraturan dalam struktur MAJ Perbaikan timeline, notulensi dll.

KEUANGAN Fungsi umum: 1. Merancang Rancangan Belanja tahunan MAJ

2. Mengontrol keluar dan masuknya dana MAJ

Menjalin kemitraan yang baik dengan pihak yang menjadi sumber pemasukan MAJ

3. Merancang Rancangan Pemasukan tahunan MAJ 4. Merekap seluruh pengeluaran dan pemasukan MAJ

Pembuatan SOP dan MoU kerjasama

5. Membuat SOP dan MoU mengenai kerjasama yang melibatkan dana Mengusahakan sustainability dari pemasukan MAJ


Fungsi umum:

PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

1. Melakukan riset untuk menyesuaikan arah gerak FK-MAJ dengan perkembangan zaman.

2. Melakukan evaluasi terhadap kinerja pengurus 3. Membuat seritfikat untuk pengurus ataupun produk program kerja MAJ 4. Melakukan kontroling atas kualitas produk program MAJ 5. Memastikan adanya added value, dan pengembangan pengurus

Penguatan basis data dan adaptifitas terhadap perkembangan jaman

Penambahan Added Value dan Kedisiplinan

Menilai pencapaian MAJ dan performance pengurus

Membudayakan disiplin dan rewarding untuk pihak pihak yang berlaku benar

Membudayakan evaluasi dan riset untuk pengembangan jangka panjang

Memastikan mafaat yang lebih kepada seluruh pihak baik pengurus maupun anggota

Fungsi umum:

KOMUNIKASI DAN INFORMASI

1. Memastikan FK-MAJ dikenal oleh mahasiswa arsitektur jakarta 2. Mengadakan forum komunikasi 3. Memublikasikan produk bidang yang perlu ketahui mahasiswa arsitektur jakarta 4. Memastikan hubungan MAJ berjalan dengan baik dengan seluruh stake-holder dan relasinya 5. Mengusahakan mahasiswa arsitektur jakarta (yang menjadi anggota MAJ) mengenal satu sama lain

Meningkatkan nuansa kehangatan dan kekeluargaan FK-MA J

Menguatkan eksistensi FK-MA J serta program programnya

Menilai pencapaian MAJ dan performance pengurus

Menilai pencapaian MAJ dan performance pengurus

Membudayakan evaluasi dan riset untuk pengembangan jangka panjang

Membudayakan evaluasi dan riset untuk pengembangan jangka panjang


WAKIL II PENGAWAS FUNGSI Wakil pengawas fungsi berfungsi untuk mengawasi performance yang dihasilkan dari pengurus, mengingatkan seluruh jobdesk dan joblist untuk diselesaikan tepat waktu serta memberi rencana strategis untuk pergerakan kedepannya.

KA JIAN DAN PENGEMBANGAN IPTEK Fungsi umum:

Pengkajian Isu – Isu Arsitektural

1. Melakukan pengkajian terhadap isu – isu kearsitekturan terkini 2. Menyalurkan berita – berita terhangat dan terkurasi yang dirasa penting kepada mahasiswa arsitektur se-jakarta 3. Mengadakan forum pencerdasan ataupun diskusi isu bersama dengan mahasiswa arsitektur se-Jakarta dengan mengundang ataupun tidak mengundang stake-holder terkait

Forum diskusi bersama anggota MAJ Pencerdasan Isu ke tiap tiap kampus Pengkajian isu bersama orang yang memahami

4. Mengadakan studi ekskursi untuk mengkaji suatu ilmu, pengetahuan ataupun teknologi kearsitekturan tertentu.

AKADEMIS DAN KEPROFESIAN Fungsi umum: 1. Mengadakan forum diskusi untuk sharing, menyelesaikan persoalan ataupun bench-marking terkait kondisi Pendidikan tiap kampus 2. Mengadakan diskusi ilmiah, seminar ataupun kegiatan semacamnya untuk meningkatkan kelimuan, pengetahuan dan teknologi kearsitekturan mahasiswa arsitektur sejakarta

3. Mengadaan perlombaan untuk mewadahi minat kompetisi mahasiswa arsitektur Jakarta dalam ranah kearsitekturan 4. Membantu memfasilitasi kesetaraan sarana & pra-sarana akademik mahasiswa arsitektur se-jakarta

Memfasilitasi sirkulasi serta penyetaraan kondisi akademik tiap kampus Menghimpun data informasi mata kuliah per-kampus Diskil, seminar dll.

Persiapan ARCASIA

English Day


PENGABDIAN MASYARAKAT Fungsi umum: 1. Melanjutkan dan menjaga hubungan yang baik dengan desa pengabdian masyarakat hasil TKIMAI 33 Jakarta 2. Tanggap dengan isu sosial yang terjadi seperti bencana alam dsb. Dan mengajak mahasiswa arsitektur sejakarta untuk turut andil kedalamnya

PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MAHASISWA ARSITEKTUR JAKARTA Fungsi umum:

Meningkatkan pemahaman mahasiswa arsitektur Jakarta akan perannya di masyarakat Desa Binaan Social Campaign Tanggap Bencana

Peningkatan kualitas mutu mahasiswa arsitektur se-jakarta

1. Melakukan pelatihan untuk anggota yang akan dikirim sebagai delegasi TKIMAI 2. Membuat kegiatan yang mendukung kemapuan berorganisasi maupun soft-skills lainnya 3. Mewadahi bench-marking himpunan mahasiswa arsitektur sejakarta

1. 2.

Road Show Kampus FORENSIK (Forum Essensial Pembahasan Isu Asik)

4.

Seminar series peningkatan mutu arsitektural dan soft-skill

3.

Research and development

Pelatihan delegasi Benchmark keorganisasian Seminar soft skill dan pengembangan pribadi


Kumar, V. (2013). 101 Design Method, A Structured Approach for Driving Innovation in Your Organization. 3rd ed. New Jersey: John Wiley & Sons. Lee, S. (2007). Vroom's expectancy theory and the public library customer motivation model. Library Review, 56(9), pp.788-796. Perilaku Dalam Organisasi. (2013). 2nd ed. Depok: Rajagrafindo Persada. Sebastian, Y. and Amran, D. (n.d.). Generasi langgas. Jakarta. Grand Design FK-MAJ 2016 oleh Falah Askarullah (Accessed via Internet, https://prezi.com/eb2irqddb8vg/fkmaj-2o16-forum-komunikasi-mahasiswa-arsitektur-jakarta-2016/) Laporan Pertanggung Jawaban FK-MAJ 2016 (Accessed via Internet, https://prezi.com/9ox1gf8mc1dk/laporan-kerja-bpr-1-dki-jakarta/) Grand Design BEMFTUI 2017 oleh Himawan Nurcahyanto (Accessed via Internet, https://issuu.com/farhanpristantyo/docs/handout_calon_no.1_himawan_nurcahya) Hasil kuisioner serta wawancara Tim Univesitas Indonesia

Adimas Prasetiyo Alifa Istiqomanita Dian Ayuningtyas Dyah Puspita Heydia Nur Fauzana Linga Luana

Denny Prima, 2013 Ridwan Frihadijaya, 2014 Dimas, 2014 Muvida, 2014 Ramzy, 2013 Falah, 2013 Kamal, 2014

Mirta Khairunnisa Muhammad Farhan Pristantyo Nabila Vandhya Bachtiar Nadya Irsalina Shaflian Islami

Melanie Regina, 2014 Rakha Naufaldi, 2014 Laudza, 2015 Maswil, Kahim UNIJA Warga Departemen Arsitektur Universitas Indonesia Mahasiswa Arsitektur se-Jakarta

Atas, partisipasi, dukungan dan bantuannya hingga riset ini dapat selesai tepat waktu Semua yang tertera disini dilindungi hak cipta, hanya dapat digunakan dengan sitasi yang sesuai kaidah dan atas izin pihak tim riset universitas indonesia


IKATAN MAHASISWA ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA 2017


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.