Detik 096

Page 1


majalah detik Table of Contents

Favorite

Back

Share FB

Home

Table of Contents

Memutar ipad:

Untuk melihat majalah dalam tampilan horizontal atau vertikal

Rubrik:

Geser kekiri dan kekanan untuk melihat rubrik

Gunakan icon berikut sebagai petunjuk membaca majalah ini Kebawah

Galeri Image

Tap

Audio

Close

Video

Geser

360

3600 View

Artikel:

Geser keatas dan kebawah untuk membaca artikel

Putar

Info

Kumpulan edisi yang sudah dan belum didownload Pindah halaman lewat scroll

Menampilkan majalah yang sedang dibaca


DAFTAR ISI

Tap Pada konten untuk membaca artikel

Edisi 96 30 sep - 6 Okt 2013

Fokus

Sukarno, di Antara Hanung & Rachma Rachmawati Soekarnoputri melaporkan sutradara Hanung Bramantyo ke polisi. Buntut konflik akibat pemeran Sukarno yang mengaku tak mengenal Bung Karno.

Nasional

Hukum

n Adu Cepat Kandidat Demokrat n Dari peturasan sampai Plaza Senayan

n Menggugat Negara Bermodal Rp 600 Ribu

internasional

kriminal n Bebas di ‘Hari Eksekusi’

ekonomi

n Ada Apa dengan Si Janda Putih n Berebut Nama ‘Allah’

n Kontroversi Sapi n Mendapat Tambahan Napas

interview

bisnis n Hotel untuk Selebritas Kelas Atas n Mengintip Pasar Mobil Supermewah

sport

n Indra Sjafri

sains n Muda Kaya Raya, Tua Sengsara

lensa

n Kiamat Purba Gunung Toba

Seni hiburan n Menggunting Jarak di Laut Bali

wkwkwk n ‘menanak’ duit rp 300 juta

kolom n The Fed dan Gejolak Makroekonomi n Tribute untuk Sang Maestro

gaya hidup

n sekuel horor yang kurang seramnya n film pekan ini n agenda

Cover: Ilustrasi: Kiagus Auliansyah Video: MyTrans

n Bandung, Ada Apa Lagi? n Sensasi Makan di Kapal Selam @majalah_detik

majalah detik

Pemimpin Redaksi: Arifin Asydhad Wakil Pemimpin Redaksi: Iin Yumiyanti Redaksi: Dimas Adityo, Irwan Nugroho, Mulat Esti Utami, Nur Khoiri, Sapto Pradityo, Sudrajat, Oktamandjaya Wiguna, Arif Arianto, Aryo Bhawono, Deden Gunawan, Hans Henricus, Silvia Galikano, Nurul Ken Yunita, Kustiah, M Rizal, Budi Alimuddin, Pasti Liberti Mappapa, Monique Shintami, Isfari Hikmat, Evi Tresnawati S, Bahtiar Rifai Bahasa: Habib Rifa’i, Rahmayoga Wedar Tim Foto: Dikhy Sasra, Ari Saputra, Haris Suyono, Agus Purnomo Product Management: Rohalina Gunara, Sena Achari, Eko Tri Hatmono Creative Designer: Mahmud Yunus, Kiagus Aulianshah, Galih Gerryaldy, Desy Purwaningrum, Suteja, Mindra Purnomo, Zaki Al Farabi, Edi Wahyono Kontak Iklan: Arnie Yuliartiningsih, Email: sales@detik.com Telp: 021-79177000, Fax: 021-79187769 Direktur Utama: Budiono Darsono Direktur: Nur Wahyuni Sulistiowati, Heru Tjatur, Warnedy Kritik dan Saran: appsupport@detik.com Alamat Redaksi: Gedung Aldevco Octagon Lantai 2, Jl. Warung Jati Barat Raya No.75 Jakarta Selatan, 12740 Telp: 021-7941177 Fax: 021-7944472 Email: redaksi@majalahdetik.com Majalah detik dipublikasikan oleh PT Agranet Multicitra Siberkom, Grup Trans Corp.



lensa

Tol seharga Rp 2,5 t

sumber: detikfoto

Pertama kali mempunyai jalan tol, Bali langsung mendapatkan yang terbaik. Namanya jalan tol Bali Mandara. Terbentang di atas Laut Benoa sepanjang 12,7 kilometer dan menghabiskan duit Rp 2,485 triliun. Praktis, jalan tol ini mampu menggunting jarak dan waktu di kaki Pulau Bali tersebut.

Majalah detik 30 september - 6 oktober 2013


Warga pada 6 Juli lalu bermain di jalan tol sebelum resmi dibuka. (GettyImages/Putu Sayoga)


Jalan tol sepanjang 12,7 kilometer ini merupakan megakonstruksi yang 100 persen sumber dayanya berasal dari dalam negeri. (ANTARA FOTO/Prasetyo Utomo)


Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melakukan pembayaran perdana menggunakan e-toll card di pintu tol Nusa Dua saat meresmikan jalan tol Bali Mandara, Senin, 23 September lalu. (ANTARA FOTO/ Prasetyo Utomo)


Peresmian jalan tol Bali Mandara bertepatan dengan penyelenggaraan KTT APEC pada awal Oktober. (ANTARA FOTO/Prasetyo Utomo)


Jalan tol Bali Mandara menyediakan lajur untuk roda dua dan roda empat atau lebih. Bali Mandara merupakan jalan bebas hambatan pertama yang dibangun di atas laut dengan sindikasi pembiayaan dari bank-bank nasional dan BPD Bali. (ANTARA FOTO/Prasetyo Utomo)


Pembangunan jalan tol Bali Mandara menghabiskan dana Rp 2,485 triliun yang dihimpun dari 7 BUMN serta Pemerintah Provinsi Bali bersama Pemerintah Kabupaten Badung dengan masa konsesi 45 tahun. (ANTARA FOTO/Prasetyo Utomo)



NASIONAL

ADU CEPAT KANDIDAT DEMOKRAT

RAK K G N O D N K ME U T N U ” GGA S N A I G H P S A E C S “TAN TUK TIM SUK T A R K O M TAI DE REKA. MEMBEN AH. R A P I S N ONVE TABILITAS ME WAN DI DAER K A T R E S PARA PE RITAS DAN ELEK LANG SUKARELA POPULA MENGGA

MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013


NASIONAL

T Endriartono, misalnya, menggandeng koleganya semasa di TNI sebagai tim sukses.

IDAK ada tanda-tanda rumah jembar berlantai dua di Jalan Imam Bonjol Nomor 16, Jakarta Pusat, itu menjadi markas tim sukses kandidat calon presiden. Tak ada papan reklame ataupun spanduk. Petunjuk bahwa rumah tersebut merupakan kantor tim pemenangan Endriartono Sutarto, salah satu peserta konvensi calon presiden Partai Demokrat, baru diketahui setelah masuk ruang tamu. Poster bergambar mantan Panglima TNI itu terpampang di salah satu sisi dindingnya. Meski rumah itu tidak menampilkan tanda-tanda sebagai markas tim pemenangan, kesibukan terasa saat majalah detik menyambangi bangunan berkelir krem itu Rabu pekan lalu. Sejumlah orang berembuk di sebuah ruangan. Di ruangan lain, seorang anak muda sibuk mengoperasikan laptop. Begitulah, setelah konvensi secara resmi dimulai pertengahan September lalu, sebelas kandidat seakan beradu cepat untuk merebut hati rakyat. Maklum, pemenang konvensi, yang akan diusung oleh Partai Demokrat sebagai calon presiden 2014, ditentukan berdasarkan hasil survei. Popularitas dan elektabilitas kandidat menjadi sangat penting. Mereka pun seolah-olah tak mau menyia-nyiakan waktu penyelenggaraan konvensi selama delapan bulan ke depan. Masing-masing membentuk tim pemenangan. Endriartono, misalnya, menggandeng koleganya semasa di TNI sebagai tim sukses. Bekas Komandan Komando Pendidikan dan Latihan TNI Angkatan Darat Letnan Jenderal (Purnawirawan) Amir Sembiring didapuk sebagai ketua. Mantan Asisten Pengamanan TNI AD Mayor Jenderal (Purnawirawan) I Dewa Putu Rai dan eks Wakil Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional Marsekal Madya (Purnawirawan) Rio

MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013


NASIONAL

Pramono Edhie saat meresmikan Media Center, Senin (23/9). ARI SAPUTRA/DETIKFOTO

Mendung Thalieb menjadi anggota. Para mantan jenderal itu juga mulai blusukan ke sejumlah daerah. Selain tim “sepuh”, sekelompok anak muda, dinamai Times atau Tim Muda Endriartono Sutarto, juga dibentuk. Mereka inilah yang akan berupaya mendongkrak popularitas pensiunan jenderal bintang empat itu melalui media sosial, seperti Facebook atau Twitter. “Biar masyarakat lebih mengenal siapa Pak Endriartono,” ujar Amir Sembiring. Sekitar 1 kilometer dari markas tim pemenangan Endriartono, kandidat lain peserta konvensi, Pramono Edhie Wibowo, Senin pekan lalu meresmikan Media Center Edhie Wibowo 55 di Jalan Diponegoro Nomor 43. Angka 55 dianggap istimewa oleh Pramono, yang lahir pada tanggal 5, bulan 5, dan tahun 1955. Dia juga anak ke-5 Sarwo Edhie Wibowo (almarhum). Lokasi media center adalah rumah milik kader Partai Persatuan Pembangunan, Djan Faridz, yang MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013


NASIONAL

juga Menteri Perumahan Rakyat. Sebelumnya, rumah itu merupakan markas Sekretariat Gabungan Koalisi Partai Pendukung Pemerintah. Belakangan, pemakaian rumah itu menjadi media center Pramono diprotes sejumlah partai anggota Padepokan Relawan Demi Indonesia (atas). AGUNG PAMBUDHY /DETIKFOTO

Dahlan Iskan saat meluncurkan helm untuk kampanyenya (bawah). DOK.RELAWAN DEMI INDONESIA

Koalisi. Media center juga didirikan untuk meningkatkan popularitas dan elektabilitas adik ipar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu. Sementara Endriartono menggunakan jaringan pertemanan tentara, Pramono, mantan Kepala Staf TNI AD, menggandeng bekas wartawan, Rajab Ritonga, sebagai ketua media center. Tim pemenangan Pramono memang menitikberatkan media untuk mendongkrak elektabilitasnya lantaran, dalam sejumlah survei, adik Ibu Negara Ani Yudhoyono itu belum termasuk tokoh MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013


NASIONAL

Kalau tim Pramono mengandalkan media, Dahlan Iskan menjadikan relawan di daerah sebagai motor penggerak. Peserta Konvensi Partai Demokrat • • • • •

Anies Baswedan (44 tahun)

• • • • •

Gita Wirjawan (48 tahun)

Sinyo Harry Sarundajang (68 tahun)

Ali Masykur Musa (51 tahun) Dahlan Iskan (62 tahun) Dino Patti Djalal (48 tahun) Endriartono Sutarto (66 tahun) Hayono Isman (58 tahun) Irman Gusman (51 tahun) Marzuki Alie (57 tahun) Pramono Edhie Wibowo (58 tahun)

populer. “Bagaimana menjadikan (Pramono) sebagai media darling, ini paling efektif untuk membuat beliau dikenal,” kata Rajab kepada majalah detik. Tim ini tak pernah absen mengajak wartawan dari Jakarta jika Pramono berkunjung ke daerah, seperti saat ia menyambangi korban letusan Gunung Sinabung di Sumatera Utara pekan lalu. Cara ini diakui Rajab, bekas direktur di Lembaga Kantor Berita Nasional Antara, lebih murah ketimbang memasang iklan di media cetak atau elektronik. Nah, sementara tim pemenangan Pramono mengandalkan media, kandidat lain, Dahlan Iskan, menjadikan sukarelawan di daerah sebagai motor penggerak agar namanya semakin dikenal. Kelompok-kelompok sukarelawan pendukung Dahlan menggunakan nama Menteri Badan Usaha Milik Negara itu, atau inisial DI, sebagai nama kelompok. Ada Tim Relawan Dahlan Iskan (Trendi), Dahlanis, Dahlan Wisdom, Jaringan Dahlan Iskan (Jadi), Pro Dahlan Iskan (Prodi), serta Dahlan Iskan Connection (Diskon). Semua di bawah koordinasi Padepokan Relawan Demi Indonesia (Redi), yang membuka posko di Jalan Hang Tuah Nomor 59, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Koordinator Padepokan Redi, Amal Ghazali, mengatakan pihaknya juga menggelar program hingga ke pelosok desa, yang dinamai Getok Pintu. “Sukarelawan kami latih menjadi brand ambassador Dahlan Iskan,” tutur Sekretaris Departemen Pertanian Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat itu. Amal mengklaim jumlah sukarelawan Dahlan lebih dari 300 ribu orang. Mereka juga bergerak melalui banyak akun di media sosial, seperti Facebook atau Twitter. “Kami juga membuat merchandise Dahlan, seperti pin, kaus, topi, dan helm,” ucapnya. Kandidat lain, Dino Patti Djalal, juga mulai MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013


NASIONAL

Kantor tim pemenangan Endriartono Sutarto. AGUNG PAMBUDHY /DETIKFOTO

blusukan. Ia menggunakan setiap kesempatan untuk memperkenalkan diri. Seperti pada 12 September lalu, dalam penerbangan Jakarta ke Denpasar dengan maskapai penerbangan bertarif murah, Citilink, Dino memberi “kejutan” kepada para penumpang. Ia berbicara melalui mikrofon. “Saya Dino Patti Djalal, umur 48 tahun. Saat ini Duta besar RI di Amerika Serikat. Dari ruang kokpit, saya bisa melaporkan cuaca di Denpasar dalam kondisi cerah, tapi tidak secerah masa depan Indonesia,” kata Dino. Setelah pesawat mendarat, Dino dengan sigap berdiri di dekat pintu keluar dan mengajak seluruh penumpang melakukan salam “Bronx”—salam kepal ala Amerika. Bersama tim suksesnya, Dino juga melakukan gerilya, termasuk ke pondok pesantren. Di Pesantren Darunnajah, Jakarta Selatan, Dino memberikan tausiyah kepada para santri, hal yang sangat jarang ia lakukan sebelumnya. Kandidat lain, Gita Wirjawan, pun berupaya merangkul berbagai kalangan. Menteri Perdagangan itu kini rajin blusukan menemui pemusik dan pencipta lagu, budayawan, olahragawan, hingga pedagang. Salah seorang Ketua DPP Partai Demokrat, Kastorius Sinaga, menjadi koordinator tim suksesnya. Gita didukung jaringan Relawan Gerakan Cinta Tanah Air (Gita). Ahad, 29 September lalu, kelompok sukarelawannya bertambah dengan dideklarasikannya Kelompok Pendukung Kampanye (KPK) GITA 2014 di lapangan tenis indoor Senayan, Jakarta. MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013


NASIONAL

Dino Patti Djalal saat memberikan tausiah di Pesantren Darunnajah (atas). DOK.TIM DINO

Dino menyapa penumpang pesawat dengan salam kepal 'Bronx' (bawah). DOK.ILHAM

Wajah Menteri Perdagangan itu juga kerap muncul dalam kampanye cinta produk Indonesia, yang diiklankan kementeriannya di berbagai media. Namun, Kastorius menolak anggapan jika iklan itu dikaitkan dengan aktivitas Gita dalam konvensi. “Itu kebetulan saja,” katanya. Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Marzuki Alie juga akan menggunakan media cetak dan elektronik untuk meningkatkan elektabilitas. Namun, kata pegiat tim pemenangan Marzuki, Kuseryansyah, kubunya tidak akan beradu volume iklan dengan peserta konvensi lain. “Adu kreatif saja,” ujarnya. Saat kandidat lain sudah membentuk tim sukses, bahkan mendirikan markas, tidak demikian dengan Marzuki. Tim sukses untuk Wakil Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat itu belum terbentuk secara formal. Markas tetap juga belum ada. “(Markas) pindahMAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013


NASIONAL

Seorang relawan GITA (kiri). Papan reklame Kementerian Perdagangan yang menampilkan wajah Gita Wirjawan (kanan). ARI SAPUTRA/DETIKFOTO

pindah karena kami masih melakukan konsolidasi,” ucapnya. Direktur Lingkar Madani untuk Indonesia Ray Rangkuti menilai konvensi Partai Demokrat, yang sebagian besar pesertanya merupakan pejabat negara, perlu dikawal. Jangan sampai, karena kampanye, tugas mereka sebagai pejabat terbengkalai. Kedua, perlu dipastikan tidak ada fasilitas negara yang digunakan untuk mendongkrak popularitas mereka. “Misalnya melalui iklan kementerian, kunjungan sana-sini, seolah untuk kepentingan kerja, padahal sedang membonceng untuk kepentingan kampanye,” kata Ray. DIMAS ADITYO, ARIFIN ASYDHAD, M. RIZAL

TAP/KLIK UNTUK BERKOMENTAR

MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013



nasional

Dari peturasan sampai Plaza Senayan Seorang hakim tinggi gagal menjadi hakim agung gara-gara kepergok bertemu dengan anggota Komisi Hukum Dewan Perwakilan Rakyat di toilet. Menghindari politik transaksional, Koalisi Masyarakat Sipil mendesak pemilihan hakim agung tak lagi dilakukan di Dewan.

Majalah detik 30 september - 6 oktober 2013


nasional

W

Sudrajat Dimyati (kiri) dan Bachrudin Nasori rengga sancaya/detikfoto

artawan sebuah media nasional itu tak menyangka, saat buang air kecil di toilet gedung Dewan Perwakilan Rakyat, Jakarta, Rabu dua pekan lalu, dia memergoki pertemuan “mencurigakan� seorang calon hakim agung dengan seorang politikus. Saat itu, ia tengah meliput proses uji kelayakan dan kepatutan calon hakim agung di Komisi Hukum DPR. Wartawan pria itu sudah terlebih dulu berada di dalam toilet ketika calon hakim agung Sudrajat Dimyati masuk. Ia melihat, hakim Pengadilan Tinggi Pontianak tersebut sempat memilih tempat kencing (urinoar) sebelum buang air kecil. Sebenarnya sang wartawan sudah selesai buang air kecil. Namun ia curiga setelah anggota Komisi Hukum, Bachrudin Nasori, menyusul masuk ke toilet. Naluri wartawannya muncul untuk mengetahui apa yang akan terjadi. Ia lantas berpura-pura membuang ingus di wastafel untuk mengulur waktu.

Majalah detik 30 september - 6 oktober 2013


nasional

Sudrajat dan Bachrudin kompak membantah melakukan lobi, apalagi sampai ada pemberian ‘amplop’.

Sembari menundukkan kepala di wastafel, ia mengintip apa yang dilakukan kedua orang tersebut. Saat itulah, ia menduga, ada sesuatu yang berpindah dari tangan Sudrajat ke Bachrudin, meski tidak dapat memastikan benda apa yang dimaksud. “Ketutup oleh badan Bachrudin,” tuturnya kepada majalah detik. Setelah itu, Bachrudin keluar, disusul Sudrajat. Tak berselang lama, kabar pertemuan di toilet itu cepat beredar di antara wartawan. Sudrajat pun dicecar pertanyaan untuk mengklarifikasi apa maksud pertemuannya dengan Bachrudin. Gara-gara pertemuan di peturasan itu, mencuat dugaan keduanya melakukan lobi-lobi untuk meloloskan Sudrajat. Apalagi, tersiar kabar, Bachrudin diduga menerima sesuatu dari sang calon hakim agung. Peristiwa ini lalu ramai diberitakan dengan sebutan “lobi toilet”. Sudrajat dan Bachrudin kompak membantah melakukan lobi, apalagi sampai ada pemberian “amplop". Sudrajat malah mengaku, saat di toilet, ia tidak ngeh Bachrudin adalah anggota Komisi Hukum. “Saya tidak kenal orang itu,” ucapnya. Menurut Sudrajat, Bachrudin mengeluarkan secarik kertas jadwal uji kelayakan calon hakim agung. Ia menanyakan, mana di antara calon hakim agung perempuan yang bukan berasal dari hakim karier. “Kemudian saya bilang yang paling bawah, sambil memberikan kertas itu lagi,” tutur mantan hakim di Pengadilan Negeri Jakarta Utara itu. Senada dengan Sudrajat, Bachrudin mengaku cuma bertanya soal status hakim perempuan yang ikut seleksi. Pertemuan di toilet itu juga tak disengaja. “Tidak ada perpindahan barang dari satu orang ke orang lain. Kalau ada CCTV, bisa dilihat,” kata Bendahara Partai Kebangkitan Bangsa itu. Nah, di tengah ramainya pemberitaan, komisioner Majalah detik 23 - 29 september 2013


nasional

Anggota Komisi III DPR menghitung suara dalam voting pemilihan hakim agung di kompleks DPR, Senayan, Jakarta, 23 September lalu. Yudhi Mahatma/ANTARA

Komisi Yudisial, Imam Anshori Saleh, menyebut lobilobi untuk meloloskan calon hakim agung tak hanya terjadi di DPR, tapi juga di lembaganya, yang menyeleksi calon hakim agung. Imam bahkan mengungkap pernah ditawari uang untuk meloloskan seorang calon ke DPR saat proses seleksi tahun lalu. Saat itu, Imam, yang juga bekas politikus, bertemu dengan koleganya seorang anggota Komisi Hukum DPR di sebuah rumah makan di Plaza Senayan, Jakarta Selatan. Dalam pertemuan sembari makan siang itulah sang rekan—yang tak mau ia sebutkan nama dan fraksinya—menyampaikan “pesan” dari seorang hakim tinggi yang saat itu tengah diseleksi Komisi Yudisial. “Dia menawarkan sejumlah uang untuk saya dan komisioner lain agar hakim itu lolos,” ujar Imam. Uang yang ditawarkan cukup besar, Rp 200 juta. Ia mengasumsikan, jika dikalikan dengan tujuh komisioner, berarti fulus yang disiapkan mencapai Rp 1,4 miliar. Namun saat itu juga Imam menolak tawaran tersebut. Masalah itu juga dibawa ke rapat pleno Komisi Yudisial. Hasilnya, sang hakim pemberi “pesan” digugurkan. “Karena menyangkut integritas si hakim,” ujar Imam. Majalah detik 30 september - 6 oktober 2013


nasional

Petugas Komisi III DPR menghitung suara dalam voting pemilihan hakim agung di kompleks DPR, Senayan, Jakarta, 23 September lalu. Yudhi Mahatma/ANTARA

Kembali ke “lobi toilet”. Insiden itu membuat nama Sudrajat tercoreng. Politikus Fraksi Partai Persatuan Pembangunan, Ahmad Yani, menuturkan umumnya anggota Komisi Hukum tidak mau mengambil risiko jika memilih Sudrajat. “Kalau (Sudrajat) terpilih, seolah (DPR) ambil uang (suap),” katanya. Padahal, kata Yani, belum tentu benar terjadi lobi atau sogok-menyogok di antara keduanya. Apalagi informasi itu sudah dibantah. Sudrajat akhirnya tidak lolos. Dari 12 calon, Komisi Hukum pada Senin pekan lalu memilih empat orang menjadi hakim agung. Empat orang itu adalah Wakil Ketua Pengadilan Tinggi (PT) Gorontalo Zahrul Rabain yang mendapat 39 suara, hakim PT Tanjung Karang Eddy Army (35 suara), hakim PT Bandung Sumardijatmo (28 suara), serta Wakil Ketua PT Medan Maruap Dohmatiga Pasaribu (27 suara). Di antara delapan nama yang tidak terpilih, Sudrajat mendapatkan dukungan paling sedikit, yakni satu suara. Selain gagal, Sudrajat diperiksa Komisi Yudisial untuk mengklarifikasi pertemuan itu. Sedangkan Bachrudin, selain dipanggil Komisi Yudisial, digeser Majalah detik 30 september - 6 oktober 2013


nasional

Imam Anshori Saleh agung pambudhy/detikfoto

oleh fraksinya dari Komisi Hukum. Secara terpisah, peneliti Indonesian Legal Roundtable (ILR), Erwin Natosmal Oemar, mengatakan, di tengah isu dugaan suap dan “lobi toilet”, semestinya saat itu DPR responsif dan tidak meneruskan proses pemilihan hakim agung. “Apalagi dasar hukumnya tengah dipertanyakan,” ucapnya. Koalisi Masyarakat Sipil, termasuk ILR, sedang menunggu keputusan uji materi terhadap Pasal 18 ayat 4 Undang-Undang Komisi Yudisial serta Pasal 8 ayat 2, 3, dan 4 UU Mahkamah Agung, yang diajukan ke Mahkamah Konstitusi. Dua undang-undang itu mengatur kewenangan DPR memilih calon hakim agung dengan ketentuan kuota 1 banding 3, yakni calon yang diajukan ke DPR oleh Komisi Yudisial harus tiga kali lipat dari jumlah hakim agung yang dibutuhkan. “Konstitusi mengatur DPR cuma memiliki kewenangan menyetujui, bukan memilih,” kata Erwin, seraya menilai pemilihan yang dilakukan di DPR, seperti terhadap pejabat negara yang lain, berpotensi terjadi politik transaksional. Imam Anshori setuju apabila proses seleksi calon hakim agung dikembalikan seperti diatur UUD 1945 Pasal 24. Pola 3 banding 1 diakui Imam menyulitkan Komisi Yudisial karena tidak mudah mencari calon hakim agung. “Kalau dibutuhkan lima, kami harus menyiapkan 15,” ujarnya. Terkadang, kata Imam, calon yang berada di peringkat tertinggi malah tersingkir di DPR. Termasuk dalam pemilihan Senin pekan lalu. “Yang dianggap terbaik malah tidak lolos,” tuturnya. n Dimas Adityo, M. Rizal, M. Iqbal

Majalah detik 30 september - 6 oktober 2013


hukum

Menggugat Negara Bermodal Rp 600 Ribu Kisah seorang satpam yang menuntut haknya, setelah dipecat tanpa pesangon dari perusahaan tempatnya bekerja. Permohonan uji materi pasal yang mengatur kedaluwarsa dalam pemberian pesangon, akhirnya dikabulkan Mahkamah Konstitusi. DETIKFOTO/ DIKHY SASRA, ari saputra

Majalah detik 30 september - oktober 2013


hukum

R

umah petak berukuran sekitar 4 x 4 meter itu telah dihuni Marten Boiliu, dan istrinya, sejak tujuh tahun lalu. Rumah tersebut berada di Jalan Selatan 8, Kelurahan Jati Mekar, Pondok Gede, Kota Bekasi, yang ia sewa seharga Rp 250 ribu per bulan. Selama tinggal di wilayah itu, sosok Marten kurang dikenal, lantaran lebih banyak beraktivitas di luar rumah. Selain bekerja sebagai petugas satuan pengamanan (satpam) di PT Telekomunikasi Indonesia, Marten juga mengambil kuliah di Fakultas Hukum Universitas Kristen Indonesia (UKI), Jakarta Timur. Namun, beberapa waktu belakangan ini, namanya melejit setelah permohonan uji materi (judicial review) undang-undang (UU) yang diajukannya, dimenangkan oleh Mahkamah Konstitusi, pada 19 September lalu. Wartawan pun silih berganti mewawancarainya. “Saya banyak diberi selamat dan support oleh teman dan tetangga. Apalagi nama saya masuk media,� ujar Marten. “Jadi banyak yang datang ke rumah.� Marten menguji materi Pasal 96 UU Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, setelah diPHK (pemutusan hubungan kerja) tanpa pesangon oleh PT Sandi Putra Makmur (SPM), tempatnya bekerja pada 2009. Padahal, sudah tujuh tahun ia bekerja di perusahaan yang bergerak di bidang jasa tenaga kerja itu. Marten bekerja di perusahaan tersebut sejak 15 Mei 2002, sampai dirumahkan pada 30 Juni 2009. Namun, ia baru menuntut pembayaran pesangon pada Juni tahun lalu. Marten menuntut pembayaran uang pesangon, penghargaan, dan penggantian hak, seperti yang diatur dalam Pasal 163 Ayat (2) juncto Pasal 156 Ayat (2), (3), dan (4) UU Ketenagakerjaan.

Marten menguji materi Pasal 96 UU Ketenagakerjaan, setelah di-PHK tanpa pesangon oleh PT Sandi Putra Makmur.

Majalah detik 30 september - oktober 2013


hukum

Marten Boiliu saat ditemui di rumahnya, pekan lalu. detikFOTO/dikhy sasra

Tapi, tuntutannya itu terbentur Pasal 96 undangundang yang sama, yang mengatur bahwa pesangon hanya bisa dituntut dua tahun setelah PHK. Ini mengakibatkan Marten tidak bisa lagi mengajukan tuntutan. Karena merasa dirugikan, Marten pun mengajukan uji materi ke MK. Terakhir bekerja di PT SPM, Marten mendapat upah sebesar Rp 811 ribu, plus uang makan dan transpor Rp 250 ribu per bulan. Jika tidak masuk kerja, uang makan dan transpor melayang sekalipun ada izin atau sakit. Meski gaji kecil, Marten tetap bersabar. Untungnya, sang istri, Eister, juga bekerja sebagai staf bagian pembelian di International SOS. Ini membuat dapurnya “tetap ngebul� dan bisa menghidupi anak angkatnya, Catherine, yang berusia tiga tahun. Kesabarannya habis tatkala ia dan puluhan temannya, dirumahkan tanpa pesangon pada Juni 2009. Marten semakin kesal karena ia menduga, ada akal-akalan dalam urusan tenaga kerja yang dilakukan PT SPM, penyedia tenaga alih daya (outsourcing) di PT Telkom. Majalah detik 30 september - oktober 2013


hukum

Contohnya, meski sudah dipecat dari PT SPM, namun ia dan 65 orang temannya masih bekerja sebagai tenaga alih daya di PT Telkom, seperti sebelumnya. Hanya saja, mereka kini berada di bawah bendera PT Graha Sarana Duta (GSD). Anehnya lagi, PT GSD yang memenangi tender sebagai penyalur karyawan alih daya justru melakukan subtender ke PT SPM, yang sebelum kalah tender, telah mem-PHK karyawannya. Hal itu mendorong Marten serta rekan-rekannya membulatkan tekad untuk menuntut haknya. Sebelum mengajukan gugatan, ia mengumpulkan buku serta literatur terkait ketenagakerjaan dari sejumlah kenalan. Keinginannya untuk melayangkan uji materi semakin kuat setelah pada 2010, Marten duduk sebagai mahasiswa fakultas hukum. Ia juga banyak berdiskusi bersama teman-teman kuliahnya. “Saya masukan gugatan itu Agustus 2012,� kata pria kelahiran Kupang, Nusa Tenggara Timur, pada 11 November 1974, itu. Selama proses uji materi ke MK, ia mengaku tidak mengalami kendala berarti. Ia cuma mengeluarkan uang Rp 600 ribu, itu pun untuk keperluan memfotokopi berkas dan transpor bolak-balik ke gedung MK. Tidak ada satu sen pun uang yang ia keluarkan untuk pengurusan perkara di lembaga penguji undang-undang tersebut. Perjuangan panjangnya untuk menggapai keadilan itu juga didukung penuh oleh sang istri. Bahkan, perempuan yang dinikahinya pada 2008, itu, banyak membantu dan mengatur biaya kuliah Marten di Fakultas Hukum UKI. “Nama saya selalu ada di dalam doanya,� tutur Marten. Selain menggugat undang-undang ke MK, Marten juga melayangkan gugatan ke Pengadilan Hubungan

Sebelum mengajukan gugatan, ia mengumpulkan buku serta literatur terkait ketenagakerjaan dari sejumlah kenalan.

Majalah detik 30 september - oktober 2013


hukum

Unjuk rasa buruh menolak sistem kerja kontrak di Jakarta, beberapa waktu lalu. detikFOTO/ari saputra

Industri (PHI), beberapa bulan kemudian. Proses persidangan di PHI dimulai sejak 8 Juli 2013, dan masih berjalan sampai sekarang. “Sudah 9 kali sidang, tapi belum ada putusan,” ucapnya. Hasil putusan MK yang memenangkan uji materinya, kemudian diajukan Marten sebagai bukti di sidang PHI. Ia berharap putusan Mahkamah bisa mempermudah gugatannya di PHI, di mana ia menuntut uang pesangon Rp 1,5 miliar untuk 66 pekerja yang di-PHK PT SPM, termasuk dirinya. Secara terpisah, Hakim Konstitusi Harjono mengatakan, putusan Majelis Hakim MK telah didasari pertimbangan rasa keadilan. “Seorang pekerja juga punya pengorbanan dalam pekerjaan, dalam rentang waktu tertentu. Jadi harus diberikan upahnya, kalau di-PHK, ya harus ada pesangon,” kata Harjono kepada majalah detik. Menurut dia, tidak fair jika pekerja yang di-PHK mesti dihambat dengan aturan kedaluwarsa dalam menuntut hak-haknya, seperti diatur Pasal 96 UU Ketenagakerjaan. “Itu inti dari pertimbangan kita (MK),” ujarnya. Dengan putusan tersebut, Harjono berharap kalau ada tuntutan dari pekerja terhadap perusahaan, bisa diselesaikan dengan adil. Sementara itu, pengamat hukum tata negara, Margarito, berpendapat, dengan adanya putusan MK, pasal 96 UU Ketenagakerjaan tidak bisa lagi digunakan oleh perusahaan untuk mengesampingkan hak-hak para buruh. Margarito juga menjadi salah satu saksi ahli yang dihadirkan dalam kasus Marten di MK. “Sebab, selama ini perusahaan mengandalkan Pasal 96 UU 13 Tahun 2003, ketika berselisih dengan buruh,” katanya. “Batas kedaluwarsa dua tahun tentu menyulitkan buruh.” ■ M. Rizal | Deden Gunawan Majalah detik3030 september Majalah detik september - 6- oktober 2013


kriminal

Bebas di ‘Hari Eksekusi’ Polisi membongkar praktek penyekapan dan penyiksaan yang dilakukan karyawan perusahaan jasa keamanan. Korbannya adalah mereka yang terjerat utang. Pengorder kini diburu.

detikfoto/Grandyos Zafna

Majalah detik 30 september - 6 oktober 2013


kriminal

B Konferensi pers kasus penyekapan dan penganiayaan terhadap Zamani dan Arifin. detikfoto/ Grandyos Zafna

ocah berusia 5 tahun itu enggan melepas pelukannya dari Ahmad Zamani, 32 tahun, saat bapak-anak itu bertemu kembali di Markas Kepolisian Sektor Taman Sari, Jakarta Barat, Kamis dua pekan lalu. Maklum, hampir sepekan, Azis, nama bocah itu, tidak bertemu dengan sang ayah, yang menjadi korban penculikan dan penyekapan. “Itu muka ayah kenapa?� tanya Azis polos. Zamani, yang tak ingin anaknya tahu hal yang sebenarnya terjadi, menjawab sekenanya. “Ayah jatuh dari motor, kena aspal. Adik bagaimana kabarnya?� kata Zamani, mengalihkan pembicaraan. Zamani merupakan salah satu korban penculikan dan penyekapan yang dilakukan sekelompok orang yang bekerja di perusahaan jasa keamanan Benteng Jaya Mandiri (BJM). Berhari-hari ia disekap dan disiksa di kantor BJM, Jalan Hayam Wuruk Nomor 120-D, Taman Sari, Jakarta Barat, lantaran kasus utangpiutang. Sri Prihatin, 32 tahun, istri Zamani, awalnya juga tidak tahu suaminya diculik dan disekap. Sebab, saat kejadian, ia sedang mengantarkan Azis ke sekolah, yang tidak jauh dari rumahnya, di Perumahan Cilacap Regen, Cilacap, Jawa Tengah. Sepulang dari sekolah, Sri tak menemukan suaminya di rumah. Seorang tetangga mengatakan Zamani dijemput beberapa orang yang datang menggunakan mobil. Awalnya, Sri mengira suaminya dibawa aparat, sehingga ia memilih menunggu datangnya surat pemMajalah detik 30 september - 6 oktober 2013


kriminal

Seorang tersangka penyekapan saat diamankan polisi. detikfoto/Grandyos Zafna

beritahuan dari polisi. Namun, setelah berhari-hari, bukan pemberitahuan yang datang, melainkan aparat Polsek Taman Sari. Sri kaget setelah tahu suaminya menjadi korban penculikan dan penyekapan. Apalagi, saat disekap, Zamani mengaku disiksa. Kepalanya dipukul dengan pistol, tubuhnya disundut rokok, bibirnya dihajar sampai pecah, badannya dipecut dengan kabel, dan kemaluannya diolesi balsam. Zamani mengaku diculik lantaran kasus utangpiutang. Ia menuturkan terlilit utang karena usaha dagang yang dilakukannya via online bangkrut, dan menyisakan utang lebih dari Rp 1 miliar kepada F, mitranya. F, yang tidak sabar dengan nasib uang yang dikelola Zamani, diduga menggunakan jasa penagihan atau debt collector untuk meminta uangnya. Zamani diculik pagi hari saat baru bangun tidur. Saat itu Zamani langsung diborgol dan matanya ditutup. Ia tidak tahu dibawa ke mana oleh lima orang yang berperawakan tinggi-besar. “Jauh banget. Mereka hanya berhenti sekali buat makan. Dan selama perjalanan, saya dijejelin (mulut disumpal) sepatu,� ucapnya. Penyiksaan dimulai sesampai mereka di sebuah tempat, yang belakangan diketahui merupakan kantor BJM. Zamani juga dipaksa membuat surat pernyataan kesediaan membayar utang dan membubuhkan tanda tangan di atas kertas bermeterai. Majalah detik 30 september - 6 oktober 2013


kriminal

Para penyekap bahkan berencana mengeksekusinya, meski Zamani sudah meneken surat kesanggupan membayar. “Malam saya dibebaskan itu adalah hari saya (diancam) akan dieksekusi. Saya sudah digun­dulin, diberi baju baru, dan saya sudah berdoa,” tuturnya kepada majalah detik. “Tiba-tiba datang segerombolan orang, eh tahunya pak polisi.” Kasus penyekapan dan penyiksaan itu terungkap berkat informasi seorang warga yang datang ke kantor BJM. Saksi melihat ada orang yang disekap di dalam sel dengan wajah penuh luka. Mendapat informasi itu, polisi lalu menggerebek kantor BJM dan membebaskan Zamani serta Sunan Ali Arifin, 49 tahun, korban lainnya. Kantor BJM tak seberapa jauh dari Markas Polsek Taman Sari. Seperti Zamani, Arifin disekap garagara urusan utang-piutang. Bahkan Arifin, yang tercatat kelahiran Lubuklinggau, Sumatera Selatan, disekap sebulan lebih, yakni sejak 5 Agustus 2013. Arifin terlilit utang setelah menjadi perantara sebuah proyek di Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi, saat itu masih berstatus badan (BP Migas). Atas jasanya, Arifin diberi uang Rp 250 juta. Namun ternyata proyek itu mandek, dan Arifin diminta ikut bertanggung jawab. Sebenarnya Arifin menyanggupi membayar uang itu dengan cara mencicil. Tapi, entah mengapa, ia diculik. “Saya sempat bertemu dengan penagih bernama Hendra. Setelah itu saya dibawa ke sini (kantor BJM),” ujarnya. Anehnya, para penyekap meminta Arifin menandatangani perjanjian utang yang nilainya membengkak menjadi Rp 500 juta. Bukan hanya itu, mereka juga

Kasus penyekapan dan penyiksaan itu terungkap berkat informasi seorang warga yang datang ke kantor BJM.

Majalah detik 30 september - 6 oktober 2013


kriminal

Ruang penyekapan. detikfoto/Grandyos Zafna

meminta Arifin menyerahkan mobil Toyota Fortuner miliknya sebagai jaminan. Jika tidak, ia diancam akan dibunuh. Arifin, sama dengan Zamani, kini bernapas lega karena terbebas dari penyiksaan. Apalagi para pelaku sudah ditangkap. Dihubungi secara terpisah, Kepala Polsek Taman Sari Komisaris Adi Vivid mengatakan pihaknya telah menetapkan 14 tersangka pelaku penyekapan tersebut. Dua di antaranya merupakan anggota aktif TNI Angkatan Laut, yang langsung diserahkan ke Polisi Militer untuk diproses. Teranyar, polisi menangkap ZK dan H di sebuah hotel di bilangan Matraman, Jakarta Timur, pada 18 September lalu. ZK, yang sempat menjadi buron selama dua hari, diduga sebagai otak pelaku penculikan dan penyekapan terhadap Zamani dan Arifin, sekaligus pemilik perusahaan. Petugas juga mengamankan 1 senjata organik jenis Beretta, 2 airsoft gun, 3 senjata tajam, dan 23 butir peluru berukuran 9 milimeter dari rumah-toko yang dijadikan kantor tersebut. Vivid menambahkan, para tersangka bakal dikenai Pasal 333 KUHP dan Pasal 170 Undang-Undang Darurat Nomor 15 Tahun 1951 dengan ancaman hukuman di atas 5 tahun penjara. Namun tugas polisi belum selesai. Orang yang meminta PT BJM menculik dan menyekap Zamani dan Arifin kini masih dalam pengejaran. “Inisialnya S dan H. Tenang saja, keduanya pasti kami tangkap,� kata Vivid. n Deden Gunawan, Septiana Ledysia | Dimas

Majalah detik Majalah 30 september detik 19 - 25 - 6 oktober agustus 2013


wkwkwk

‘Menanak’ Duit Rp 300 Juta Seorang jemaah haji membawa uang ratusan juta rupiah di dalam alat penanak nasi atau rice cooker. Pak Dirjen pun menyindir, memang duit itu mau dimasak?

P

Ilustrator: Edi Wahyono

enyelenggaraan haji tahun ini diwarnai berbagai kisah unik dan lucu. Salah satunya soal barang bawaan para tamu Allah itu. Seperti cerita Nurma (29), jemaah asal Pekalongan, Jawa Tengah, ini. Nurma rupanya mempersiapkan betul barang bawaannya sebelum berangkat ke Tanah Suci, lebih dari dua pekan lalu. Termasuk membawa uang yang cukup agar tidak keleleran di Arab Saudi. Namun, di luar uang untuk kebutuhan pribadinya, Nurma juga membawa uang tunai dalam jumlah banyak. Tidak tanggung-tanggung, ia membawa Rp 300 juta di dalam barang bawaannya. Tapi bukannya di dompet atau di tas, uang ratusan juta rupiah dalam pecahan Rp 100 ribuan itu, ia simpan di dalam alat penanak nasi (rice cooker)! Alamaak.... Adalah Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Solo, di Asrama Haji Donohudan, Boyolali, Jawa Tengah, yang mendapati Nurma membawa uang sebanyak itu di dalam rice cooker. Hal itu diketahui saat petugas PPIH memeriksa barang bawaan jemaah di pintu masuk embarkasi. Uang Rp 300 juta tersebut dibungkus dalam plastik hitam, sebelum disimpan di alat penanak nasi listrik itu. Nurma bilang, uang Rp 300 juta itu adalah titipan beberapa sanak saudara dan tetangga di daerahnya, untuk amal di Tanah Suci. “Itu uang badal bagi umat muslim yang ingin memberangkatkan haji anggota keluarga yang sudah meninggal,” ujarnya. Kisah Nurma rupanya sampai juga ke telinga Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama, Anggito Abimanyu. Anggito lalu mengimbau agar jemaah haji memanfaatkan fasilitas penyimpanan uang dalam bentuk kartu ATM. “Jangan bawa uang banyak-banyak. Disimpan di ATM saja, supaya tenang ibadahnya. Apalagi ketika masuk Mekah, barang terpisah dari jemaah,” kata Anggito, di acara peluncuran fasilitas layanan perbankan untuk jemaah haji, di Asrama Haji Donohudan, Solo, Selasa dua pekan lalu. Bekas pejabat tinggi di Kementerian Keuangan ini pun tak lupa “menyindir” ulah jemaah haji seperti Nurma, yang membawa uang di dalam alat penanak nasi. “Mau dimasak apa?” tuturnya, yang disambut tawa para ­hadirin. n DIMAS, HESTIANA DHARMASTUTI Majalah detik 20 - 26 MEI 2013 Majalah detik 30 september - 6 oktober 2013


Kolom E-Banking

BELANJA CERDAS DAN SEHAT DENGAN KARTU DEBIT

Pak Laksono, Sewaktu berbelanja saya biasa menggunakan kartu debit untuk melakukan transaksi pembayaran karena lebih mudah dan praktis. Saya menyukai gaya hidup sehat. Adakah promo belanja makanan atau minuman sehat dengan kartu debit? Dinda, Jakarta


Kolom E-Banking

minimal Rp50.000,- di outlet Yogen Fruz sbb:

Hai Ibu Dinda, Semoga berbelanja memberikan kesenangan tersendiri untuk Ibu. Berbelanja memang merupakan kegiatan yang menyenangkan bagi orang yang memiliki hobi shopping, apalagi didukung dengan kemudahan layanan pembayaran yang ditawarkan perbankan dewasa ini, terutama melalui kartu debit. Perlu dicermati juga layanan kartu debit yang memberikan kemudahan bagi para nasabahnya. Saat ini BII memberikan kemudahan layanan pembayaran melalui BII Kartu Debit karena selain dapat digunakan di mesin EDC BII, BII Kartu Debit dapat digunakan di mesin EDC yang menggunakan PIN-based maupun EDC bank lain berlogo MasterCard (Signature-based). Dengan keunggulan tersebut, nasabah tidak perlu repot untuk membawa banyak kartu debit dan berbelanja pun terasa lebih nyaman. Untuk Ibu yang menyukai gaya hidup sehat dengan mengkonsumsi makanan atau minuman sehat, BII Kartu Debit bekerja sama dengan merchant-merchant tengah mengadakan promo yang menarik. Salah satunya dengan Yogen Fruz (probiotik frozen yoghurt) dalam mengadakan program “Diskon 20% dengan Menggunakan BII Kartu Debit” mulai 1 September 2013 hingga 31 Januari 2014. Promo berlaku setiap hari selama periode program. Nasabah dapat mengikuti program ini hanya dengan melakukan transaksi pembelian

Puri Indah Mall 2nd floor Plaza Indonesia Mall, LB Pacific Place Mall, LG floor Taman Anggrek Mall, 4th floor Plaza Senayan, 3rd floor Food Court Emporium Pluit Pondok Indah Mall 1 Metropolitan Mall Bekasi

Selain itu, mulai 1 Agustus – 31 Oktober 2013 berlangsung program ”Raih Hadiah dengan Transaksi di BII ATM & Belanja dengan BII Kartu Debit” yaitu program dimana selain mendapatkan poin untuk transaksi yang dilakukan di BII ATM, nasabah juga akan mendapatkan poin setiap berbelanja di merchant menggunakan BII Kartu Debit dan berkesempatan memenangkan hadiah utama 1 (satu) BII Tabungan senilai Rp 10 Jt dan hadiah bulanan dengan total 9 unit Samsung Galaxy Note 8”. Ayo terus gunakan BII Kartu Debit dan nikmati kemudahannya. Jika ada pertanyaan seputar electronic banking dapat mengirimkan email ke ebanking@ majalahdetik.com. Untuk pertanyaan yang dimuat akan mendapatkan payung cantik dari BII.


fokus Duel Film Sukarno

Sukarno, di Antara Hanung & Rachma Rachmawati Soekarnoputri melaporkan sutradara Hanung Bramantyo ke polisi. Buntut konflik akibat pemeran Sukarno yang mengaku tak mengenal Bung Karno. Majalah detik 30 september - 6 oktober 2013


fokus Duel Film Sukarno

DEAL! Tulisan yang direkatkan pada sebuah foto tersebut tampak mencolok. Kata itu ditulis pada kertas berwarna hijau terang. Foto yang direkati tulisan itu adalah sebuah foto seorang lelaki dalam balutan kemeja putih. Kepalanya ditutupi peci hitam. Kulitnya gelap, wajahnya “sangat Indonesia”. Ia terlihat gagah. Di bawah foto itu tertera nama sang pria, “Ario Bayu”, sementara di atasnya ada tulisan “Sukarno”. Hanung memang memilih Ario sebagai bintang utama film Soekarno: Indonesia Merdeka. Namun keputusan pemilihan Ario itu membuatnya disomasi Rachmawati Soekarnoputri. Bahkan, pada Senin pekan lalu, putri Bung Karno itu melaporkan Hanung ke Kepolisian Daerah Metro Jaya. Rachma merasa namanya dicemarkan oleh Hanung. “Akar semua problem ini adalah Bu Rachma tidak suka yang memerankan Sukarno itu Ario Bayu, that’s all!” kata Hanung kepada majalah detik. Hanung sebenarnya menyiapkan tiga aktor buat memerankan Sukarno. Agus Kuncoro, Darius Sinathrya, dan Ario Bayu didandani mirip sang proklamator, lantas direkam layaknya syuting betulan. Tiga aktor itu dipilih terutama karena jangkung. Hanung beralasan, jika pemeran Sukarno pendek, dia bakal kerepotan mencari pemain tokoh lainnya. “Terus nanti siapa yang mau memerankan Sjahrir, masak pakai anak kecil?” Ketiganya ditolak Rachma. Ketua Pembina Yayasan Pendidikan Soekarno itu balas mengajukan Imam Wibowo dan Andrie Djarot. Hanung menolaknya karena kurang tinggi. Bagi Hanung, pilihan terbaik tetap Ario Bayu. Maka dikirimkanlah bintang film yang besar di Selandia Baru itu menemui Rachma. Nahas, pertemuan itu malah membuat Rachma Majalah detik 30 september - 6 oktober 2013


fokus Duel Film Sukarno

Ario Bayu memerankan Sukarno dok. Dapur film

mutung. Ia berkeyakinan pemeran Sukarno haruslah orang yang memahami pemikiran ayahnya itu. Tidak aneh dia kesal betul ketika Ario berkata, “I’m not nationalist, saya tidak kenal Sukarno karena saya banyak tinggal di luar negeri,” ujarnya menirukan Ario. “Ini sudah gugur kalau dalam ujian.” Rachma sempat melunak ketika Ario berjanji akan belajar soal Sukarno. Akhirnya pintu buat Ario tertutup total ketika dia mengingkari janji akan datang ke kampus Universitas Bung Karno. Akhirnya Rachma mengajukan anak tirinya, Anjasmara, yang memerankan Sukarno dalam teater Dharma Gita Maha Guru, yang dibuatnya pada Juli tahun lalu. “Anjas gesture­-nya dapat, semua dapat, dan dia mau melakoni ritual untuk memerankan Sukarno.” Bagi Rachma, alasan pemilihan Ario lebih banyak pada sisi komersial karena dia aktor terkenal. “Sejak awal kami ingin film jadi pembuka sejarah yang benar Majalah detik 30 september - 6 oktober 2013


fokus Duel Film Sukarno

Tinggi badan itulah yang dilihat penonton, sementara nasionalis tidak kelihatan.

tentang Sukarno, bukan komersial,” kata pengacara Rachma, Ramdhan Alamsyah. Hanung merasa dalih Rachma soal nasionalisme Ario berlebihan. Dia mencontohkan Meryl Streep, yang asli Amerika, bisa memerankan Perdana Menteri Inggris Margaret Thatcher atau tokoh Myanmar Aung San Suu Kyi juga bisa dibintangi oleh Michelle Yeoh, yang kelahiran Malaysia. Lagi pula Ario disuplai buku-buku soal Sukarno. Selama empat bulan dia juga melahap rekaman kegiatan presiden pertama Indonesia itu, yang didatangkan Hanung dari Belanda. “Tinggi badan itulah yang dilihat penonton, sementara nasionalis tidak kelihatan,” kata Hanung. “Menurut saya sih, penentuan pemain adalah hak sutradara.” Pengamat perfilman Adrian Jonathan menilai kemiripan pemeran dengan tokoh asli tidak mutlak diperlukan. Ia juga berpendapat biopik alias film biografi sebenarnya tidak mesti meminta restu keluarga. Kalaupun ada keluarga tokoh yang dijadikan penasihat, Adrian mengatakan, intervensi mereka terbatas pada kesepakatan awal dengan produser dan sutradara. ✩✩✩

Setelah membuat pergelaran Teater Putra Sang Fajar, Rachmawati menggagas teater soal Sukarno yang dia beri judul Dharma Gita Maha Guru. Ada dua yang lulus audisi jadi pemeran Sukarno, yakni Andrie Djarot dan Anjasmara. Seusai pementasan Dharma Gita pada tahun lalu, dia terpikir membuat film Sukarno agar bisa menjangkau penonton yang lebih luas. Rachma lantas meminta saran kepada aktris senior yang juga bermain di Dharma Gita, Widyawati. “Dia menyarankan Hanung Bramantyo,” ujar perempuan yang kini aktif di Partai Majalah detik 30 september - 6 oktober 2013


fokus Duel Film Sukarno

Rachmawati Soekarnoputri detikfoto/ari saputra

NasDem itu. Rachma pun mengontak Hanung. Lalu, pada pertengahan 2011 itu, keduanya bertemu di kampus Universitas Bung Karno. Rachma ingin memodali semua pekerjaan, tapi Hanung menyarankan mereka bekerja sama dengan produser yang berpengalaman. Kebetulan Hanung sebelumnya sempat berdiskusi dengan pemilik PT Tripar Multivision Plus, Raam Jethmal Punjabi, soal membuat film Sukarno setelah menggarap Sang Pencerah. Namun Raam tidak setuju karena produksi film Sukarno bakal lebih sulit daripada pembuatan film tentang kisah hidup Ahmad Dahlan, pendiri Muhammadiyah, itu. Bagi Raam, meminta restu kepada keluarga Sukarno bakal rumit. Tapi ternyata pucuk dicita ulam tiba, Rachma mengajaknya membuat film Sukarno. Namun Rachma mematok syarat. Dia ingin berkuasa penuh dalam menentukan pemeran Sukarno. Bahkan dia juga minta diperbolehkan duduk di samping Hanung saat syuting. Jika gerak-gerik pemeran Sukarno keliru, Rachma bisa segera menyetop pengambilan gambar Majalah detik 30 september - 6 oktober 2013


fokus Duel Film Sukarno

Dokumen kotrak film Sukarno

dan mengoreksinya. Hanung setuju. Akhirnya, pada 17 Oktober 2011, Rachma atas nama Yayasan Pendidikan Soekarno mengikat perjanjian dengan Multivision. Sayang, hak menentukan pemeran utama dan alur cerita dalam skenario tidak dituangkan secara tegas dalam kontrak itu. “Sebelum kontrak, ada gentlemen agreement,” kata pengacara Rachma, Ramdhan Alamsyah. “Jadi ada perjanjian secara lisan yang sudah disepakati.” Namun, karena tidak ada hitam di atas putih, kubu Multivision menganggap sepi penolakan Rachma terhadap Ario. Begitu juga soal adegan Sukarno buang air kecil di pesawat dan lebih banyaknya dialog karakter Sjahrir serta Tan Malaka. Rachma juga meminta agar hari-hari terakhir Sukarno jadi fokus film. Namun Hanung dan Raam malah menjadikan bagian itu sebagai calon sekuel, itu pun hanya kalau film Soekarno: Indonesia Merdeka sukses. Akhirnya, pada Juni lalu, Rachma mengirimkan somasi. Dia menyatakan mundur dari produksi film dan akan membuat film sendiri soal Sukarno dengan latar tahun 1965. Rachma menuding Hanung memang ogah membuat film dengan setting 1965 karena akan membuat film mengenai Soeharto. Dimintai konfirmasi soal ini, Hanung hanya tersenyum. Meski tidak berkeberatan jika ditawari membuat film Soeharto, Hanung mengatakan, “Saya belum menemukan hal penting yang harus saya angkat dari Pak Harto.” Majalah detik 30 september - 6 oktober 2013


fokus Duel Film Sukarno

Pertemuan pembahasaan pembuatan film dok. dapur film

Ramdhan mengatakan, dengan berakhirnya perjanjian, penggarapan film Sukarno ikut disetop. Menurut dia, Rachma bukan sebatas narasumber, tapi juga penggagas. “Seharusnya kan, setelah digugurkan perjanjiannya, filmnya serta-merta juga gugur,” ujarnya. Nyatanya, Hanung dan Multivision maju terus, bahkan menetapkan film itu ditayangkan pada 12 Desember 2013. Pengacara Multivision, David Abraham, menunjuk pada bagian “hak dan kewajiban” dalam perjanjian kerja sama. Dalam kontrak tertulis, “Multivision berhak menentukan pihak-pihak yang akan bekerja sama dalam produksi film termasuk tapi tidak terbatas pada pemain/artis pendukung, sutradara, skenario, penulis cerita....” Sedangkan pihak kedua, yakni Rachma, disebutkan hanya berhak memberi masukan berupa saran dan pendapat untuk casting, isi, serta kegiatan produksi film. Lagi pula, kata David, kliennya mendanai semua proses produksi, yang sudah mencapai Rp 15 miliar. David mengatakan, sesuai dengan perjanjian, Rachma juga sudah menerima uang muka 10 persen dari keMajalah detik 30 september - 6 oktober 2013


fokus Duel Film Sukarno

Film ini akan lanjut terus karena tidak ada indikasi pelanggaran hukum apa pun di sana.

Tap/klik unTuk berkomenTar

untungan bersih film sebesar Rp 200 juta. Belakangan, uang yang ditransfer ke rekening BCA Rachma itu dikembalikan dalam bentuk uang tunai yang dimasukkan ke dalam karung. Bagi David, itu bukan berarti Rachmawati berhak merebut film dari kliennya. David menjelaskan, dalam kontrak tercantum Multivisionlah yang memegang hak cipta. Mereka juga sudah mendaftarkannya ke Direktorat Jenderal Hak atas Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. “Jadi, kalau bicara kepemilikan film, tidak bisa dibantah ini murni milik Multivision,” kata David. Perselisihan Rachma dengan Hanung dan Multivision ini akhirnya masuk ke ranah hukum. Rachma melaporkan Hanung ke polisi karena dianggap mencemarkan namanya. “Hanung mengatakan di media bahwa kisruh film Sukarno dibuat untuk Bu Rachma mencari popularitas,” kata Ramdhan. Laporan ke polisi itu dipandang Hanung dan Raam sebagai tanda tertutupnya upaya penyelesaian sengketa secara kekeluargaan. “Kami sudah mau (menyelesaikan masalah) secara kekeluargaan, tapi mereka malah mengembalikan uangnya dengan cara dikarungi seperti itu,” ujarnya. Soal pengaduan Rachma, Hanung menantang mencari pembuktian kebenaran di pengadilan. “Film ini akan lanjut terus karena tidak ada indikasi pelanggaran hukum apa pun di sana,” ujarnya. Apalagi Hanung juga sudah mendapat lampu hijau dari Guntur Soekarnoputra, yang ikut merevisi skenario. Sementara itu, Sukmawati menilai Ario Bayu secara fisik lebih pas memerankan Sukarno ketimbang Anjasmara. Sukmawati tak terlalu mempermasalahkan siapa pemeran Sukarno dan kemiripan fisik dengan ayahnya. “Yang penting jiwa, semangat, dan cita-cita Bung Karno yang mulia bisa masuk ke generasi muda.” n Isfari Hikmat, Bahtiar Rifai, Sudrajat | Okta Wiguna

Majalah 30 september september -- 66 oktober oktober 2013 2013 Majalah detik detik 30


FOKUS DUEL FILM SUKARNO

GERILYA RESTU FILM BUNG KARNO

TREN FILM SUKARNO MUNCUL NYARIS BERIRINGAN DENGAN DITETAPKANNYA PROKLAMATOR RI ITU SEBAGAI PAHLAWAN NASIONAL. PARA SUTRADARA MEMILIH-MILIH RESTU DARI KELUARGA BUNG KARNO.

MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013


FOKUS DUEL FILM SUKARNO

Engkau menjadi terang di mataku. Engkau yang akan memungkinkan aku melanjutkan perjuangan yang mahadahsyat ini. Kalau kau menolak cintaku, jangan heran kalau Sukarno tak ada lagi di muka bumi ini.

KALIMAT itu disampaikan Sukarno melalui sepucuk surat cinta kepada Fatmawati. Membaca surat itu, dengan latar belakang sebuah pantai di Bengkulu, Fatmawati tidak kuasa menahan rasa bahagia. Senyum manis pun langsung tersungging di bibir perempuan yang mengenakan kerudung tersebut. Adegan itu terlihat dalam pembukaan trailer film berjudul 9 Reasons: Great Leader, Great Lover. Film ini digarap oleh rumah produksi Rupakata Cinema. Sutradara M. Dedy Vanshophi menggandeng aktris senior Tio Pakusadewo sebagai tokoh pemeran Sukarno. Sedangkan sembilan istri Sukarno diperankan deretan aktris cantik. Untari, istri pertama Sukarno, diperankan Acha Septriasa. Lalu secara berturutturut Inggit Ganarsih (Happy Salma), Fatmawati (Revalina S. Temat), Hartini (Lola Amaria), Haryati (Ajeng Anjani), Kartini Manoppo (Wulan Guritno), Kartika Sari Dewi (Mariana Renata), Yurike Sanger (Pevita Pearce), dan Heldy Jafar (Putri Aribowo). Kesembilan istri Proklamator RI itu pun ditampilkan dalam trailer berdurasi 2 menit 30 detik tersebut. Namun trailer itu sudah tidak dapat lagi diakses di situs YouTube. Di beberapa media online yang sempat menukilnya, trailer itu juga tak dapat dibuka dengan keterangan dicabut oleh Rupakata. “Kok, kamu masih bisa lihat, sih?� kata Dedy saat ditemui majalah detik. Mulai diketahui proyek penggarapannya pada MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013


FOKUS DUEL FILM SUKARNO

Hanung Bramantyo bertemu dengan Taufiq Kiemas. FOTO: @HANUNGBRAMANTYO

Februari 2013, film 9 Reasons belum menunjukkan perkembangan yang berarti. Tio mengungkapkan, sampai saat ini, syuting yang sebenarnya belum dilakukan. Ia mendengar sutradara tengah membuat skenario baru dan mengganti judulnya. Malah Tio berseloroh, produser tak akan melanjutkan film itu karena tak punya nyali. “Karena, begitu film jadi, akan disomasi sama Guruh (Guruh Sukarno Putra),” kata Tio kepada majalah detik sambil tertawa. Dedy mengatakan se­ benarnya proses produksi film itu sangat siap dilakukan. Namun masih ada “hambatan” yang perlu dicarikan jalan keluarnya, yakni suara keberatan dari keluarga Bung Karno. Gampang ditebak, keberatan itu menyangkut tema yang hendak diangkat Dedy ke layar lebar. Menurut dia, film itu tak mengangkat Sukarno sebagai tokoh utama. 9 Reasons mengungkap fasefase kehidupan Sukarno dilihat dari kacamata MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013


FOKUS DUEL FILM SUKARNO

Potongan poster film 9 Reasons. FOTO: RUPAKATA

istri-istrinya. Dengan sudut pandang yang ditawarkan itu, Sukarno akan tampil dalam dua sisi sekaligus, yakni sebagai manusia biasa dan pemimpin besar. Pemimpin yang besar berakar dari jiwa seorang pencinta sejati. Cinta yang bergelora itu juga menimbulkan kepekaan yang luar biasa terhadap penderitaan rakyat. Dedy mengaku sudah menghubungi sejumlah anggota keluarga Bung Karno untuk melakukan pendekatan. Menurut dia, tidak semua putra dan putri Bung Karno memprotes materi film tersebut. Sebagian menyambutnya positif. Sebagian lagi memintanya berhati-hati dalam mengangkat kehidupan pribadi Bung Karno ke layar lebar. Meski begitu, pembuatan film itu memang belum melangkah lebih jauh. “Keputusan ada di produser apakah berhenti atau mengambil risiko,� kata Dedy. Kegalauan menghadapi keluarga Bung Karno juga dialami oleh sutradara Hanung Bramantyo. Dedi Gumelar masih ingat ketika dimintai bantuan oleh Hanung agar dipertemukan dengan keluarga besar Sukarno dalam rangka membuat film Soekarno: Indonesia Merdeka. Setahun lalu, Hanung meneken kerja sama dengan Yayasan Pendidikan Soekarno pimpinan Rachmawati Soekarnoputri untuk menggarap film itu. Namun Hanung masih merasa perlu meminta restu kepada putra-putri Bung Karno lainnya. Anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan yang akrab disapa Miing itu kemudian mengajak Hanung menemui Guntur Soekarnoputra. Guntur meneliti skenario film yang dibawa Hanung dan memberikan coretan di beberapa adegan. Namun, pada dasarnya, putra tertua Bung Karno itu menyetujui skenario film MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013


FOKUS DUEL FILM SUKARNO

Megawati Soekarnoputri. FOTO: GRANDY

Sukarno. Bahkan, saat syuting berlangsung, Hanung kerap berkonsultasi dengan Guntur. Bulan puasa 2013 lalu, Miing membawa Hanung menyambangi Taufiq Kiemas (almarhum). Dalam persamuhan di pompa bensin milik Taufiq di Pejompongan, Jakarta Pusat, itu, Hanung juga menyorongkan skenario. Taufiq mengapresiasi. Namun ia menyarankan sutradara muda itu juga bertemu dengan Megawati Soekarnoputri. Tapi bertemu dengan Megawati bukan perkara mudah bagi Hanung. Miing, yang menganggap film Sukarno mampu mendongkrak suara PDI Perjuangan pada Pemilu 2014, yakin Mega akan menerima Hanung. Tanpa menyebut harinya, Miing mengungkapkan, ia dan Hanung gagal menemui MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013


FOKUS DUEL FILM SUKARNO

M. Dedy Vansophi, sutradara 9 Reasons. FOTO: FACEBOOK

Megawati di rumahnya, Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat. “Sudah di garasinya, tapi tak bertemu,” ujar Miing kepada majalah detik. Keduanya mencoba lewat Prananda Prabowo, putra Megawati dari suami sebelum Taufiq. Namun Prananda belum memberi lampu hijau. Megawati salah paham terhadap film yang hendak digarapnya. Dia mengira film Hanung bercerita tentang istri-istri Sukarno yang digarap Dedy itu. Hanung sudah mengirimkan penjelasan lewat surat. “Tapi (Megawati) belum memberikan jawaban apa-apa,” ujarnya kepada majalah detik. Belakangan, setelah proses produksi berjalan, Hanung terlibat selisih paham dengan Rachmawati. Di samping dua judul film di atas, masih ada dua film menyangkut Sukarno yang akan muncul, yakni film tentang kehidupan Bung Karno semasa pengasingan di Ende (1934-1938) dan film tentang Inggit. Film pertama merupakan proyek Kementerian Pendidikan Nasional. Adapun film Inggit yang diangkat dari buku Ramadan K.H., Kuantar Kau ke Gerbang, akan digarap oleh Manu Sukmajaya, produser Sukma Putra Film. Film tentang Inggit belum ada kabar perkembangannya lagi sampai saat ini. Sedangkan film Bung Karno versi Kementerian Pendidikan, yang menelan dana Rp 6 miliar, akan dimulai syutingnya oleh sutradara Viva Westi. Berbagai peralatan syuting sudah diangkut ke Ende melalui jalur darat. MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013


FOKUS DUEL FILM SUKARNO

Sejumlah artis pemeran, khususnya Baim Wong, yang memerankan Bung Karno, sudah berangkat ke lokasi. Film ini juga bekerja sama dengan Yayasan Pendidikan Soekarno dan Yayasan Inggit untuk sumber-sumber sejarah Bung Karno di Ende. Diakui Sukmawati Soekarno­putri, ­masing-masing ke­ turunan Bung Karno punya pendapat sendiri­ -­ sendiri tentang film Bung Karno. Tidak pula semua putra-putri Bung Karno ikut digandeng dalam pembuatan karya film tentang Proklamator RI itu. Bergantung pada yang hendak membikin film. Ia sendiri tidak dimintai pendapat oleh Hanung. Maka tidak mengherankan kalau tidak semua anggota keluarga Bung Karno ikut nimbrung dalam masalah antara Rachmawati dan Hanung. Sebagai putri Bung Karno, ia berpandangan, siapa pun boleh membuat film tentang ayahnya. Sebab, Sukarno sudah menjadi milik bangsa Indonesia. Sukmawati menyambut baik film-film yang dibuat untuk memperkenalkan perjuangan Sukarno kepada generasi muda. Namun ia berharap film tersebut menyuguhkan dengan baik karakter Bung Karno serta tidak bermotif melecehkan. “Saya kira semua warga negara berhak asalkan benar. Jangan hanya untuk ngawur-ngawuran. Terus dia dilecehkan seperti orang yang tak berharga,” ujar Sukmawati. BAHTIAR RIFAI, ISFARI HIKMAT, PASTI LIBERTI MAPAPPA, ARYO BHAWONO, OKTAMANDJAYA WIGUNA, ARIF ARIANTO | IRWAN NUGROHO

Sukmawati DETIKFOTO

MAJALAH DETIK DETIK 30 30 SEPTEMBER SEPTEMBER -- 66 OKTOBER OKTOBER 2013 2013 MAJALAH


FOKUS DUEL FILM SUKARNO

TIO PAKUSADEWO

BAIM WONG

ANJASMARA

I G I G I T N A G N A D N A N I S YA O N R A K U S I DEM BERPUASA DAN MENGAJI DI MAKAM HINGGA MENULIS DENGAN TANGAN KIRI DILAKUKAN PARA AKTOR PEMERAN SUKARNO. ADA YANG MENGAKU DIDATANGI SUKARNO LEWAT MIMPI. FOTO: VIVA WESTI | DETIKFOTO | BACHTIAR RIFAI

MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013


FOKUS DUEL FILM SUKARNO

SETIAP kali becermin, Baim Wong menjadi tidak percaya diri. Wajah yang terlihat di depannya adalah wajah dirinya sendiri, tidak ada wajah Sukarno, yang akan diperankannya. Pemain sinetron bernama asli Muhammad Ibrahim itu berpikir keras agar penampakannya bisa berubah mendekati sosok proklamator itu. Ia membaca skenario dan buku-buku sejarah begitu dipercaya memerankan Sukarno muda. Namun tetap saja ada yang terasa kurang. Pria 32 tahun ini akhirnya memutuskan datang ke klinik dokter gigi. Ia harus ganti gigi. “Jadinya memang lebih enak dan lebih yakin. Saya ganti gigi, memakai gingsul,” ujar Baim kepada majalah detik di kawasan Kemang, Jakarta Selatan. Keputusan itu diambil setelah Baim berkonsultasi dengan aktor senior Tio Pakusadewo. Ia mengenal pria 50 tahun itu sebagai aktor yang fanatik pada Sukarno dan pemeran sang proklamator dalam film 9 Reasons. “Kata dia, kamu harus yakin diri kamu itu Sukarno. Apa yang bisa mengubah itu? Ya, menurut dia, salah satunya gigi, gingsul,” ujar Baim menirukan nasihat Tio. Selain menemui Tio, Baim berguru kepada aktor Lukman Sardi dan sowan kepada Guruh Sukarno Putra (putra bungsu Sukarno) serta Kartika (anak angkat Sukarno bersama istri keduanya, Inggit Ganarsih) di Ende, Nusa Tenggara Timur. “Saya ke rumah Mas Guruh, meminta arahan dari beliau,” ujar Baim. Lelaki yang berkecimpung di dunia sinetron sejak 2001 itu mengaku awalnya tidak mengenal Sukarno. Ia juga tak terlalu hirau terhadap Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945. Dia baru mempelajari

Jadinya memang lebih enak dan lebih yakin. Saya ganti gigi, memakai gingsul.

MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013


FOKUS DUEL FILM SUKARNO

Anjasmara sebagai Sukarno dalam Dharma Gita Mahaguru Guru Bangsa. ANTARA

dan mendalami itu semua ketika sutradara Viva Westi, yang akan menggarap Ketika Bung di Ende, memintanya memerankan Sukarno muda. Film ini bercerita tentang kehidupan Sukarno semasa di pengasingan di Ende pada 1934-1938. “Saya sangat terhormat bisa mengetahui sejarah tentang beliau dan sampai sekarang tidak ada yang bisa sekelas dia. Yang paling saya kagumi dari Sukarno, dia seorang presiden tapi sangat miskin. Berarti dia bukan orang yang mudah tergiur oleh kekayaan. Dia pure untuk kemerdekaan dari awal,� tutur Baim. Lain lagi dengan Anjasmara Prasetya, yang pernah tiga kali berperan dalam film sebagai Sukarno. Memerankan sosok sang proklamator bagi bintang sinetron berusia 37 tahun ini seperti takdir dari Tuhan. Pasalnya, Sukarno sempat mendatanginya lewat mimpi. “Saya lupa tepatnya, di performance yang keberapa saya juga lupa. Tapi, yang diingat setelah itu, enggak MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013


FOKUS DUEL FILM SUKARNO

berapa lama setelah saya ditawari peran Sukarno. Katanya sih ada kecocokan dan mirip,” ujar suami dari Dian Nitami ini. Dalam rentang waktu menjadi Bung Karno, Anjas juga melakukan ritual khusus agar bisa punya koneksi, di antaranya puasa pada beberapa hari tertentu dan berdoa khusus bagi Sukarno. “Ya, puasa, kirim doa juga. Ada beberapa ritual khusus yang enggak bisa saya sebutkan. Setidaknya, dari ritual ini, saya bisa mendapatkan energi beliau,” kata Anjasmara. Pria yang akrab dengan sapaan Anjas ini pertama kali memerankan Sukarno pada 2010 untuk film televisi yang diarahkan Garin Nugroho dan Guruh Sukarno Putra. Kedua, dalam bentuk teater atau wayang pada 2011. Sedangkan yang ketiga dalam pergelaran teater Dharma Gita Maha Guru pada 2012. Menurut Anjas, pertunjukan yang ketigalah yang membuatnya terkenang. Di situ Anjas merasakan 100 persen sosok Bung Karno. “Dari segi kedalaman memerankan lebih terekspos, sangat tragis dan luar biasa. Kalau yang kedua kan enggak pakai dialog.” Dedy Vansophi, sutradara 9 Reasons, memilih Tio untuk memerankan Sukarno karena suaranya sangat mirip. Belum lagi gaya bicaranya dan pengetahuannya tentang Sukarno. “Beberapa kali dia membuat film dokumenter dan membuat teaser tentang Sukarno juga,” ujarnya. Di luar itu, Dedy melanjutkan, Tio melakukan ritual tertentu, seperti nyekar dan membaca surat Yasin di makam Bung Karno. Juga berlatih vokal dan menulis dengan tangan kiri seperti yang dilakukan Sukarno

Ya, puasa, kirim doa juga. Ada beberapa ritual khusus yang enggak bisa saya sebutkan. Setidaknya, dari ritual ini, saya bisa mendapatkan energi beliau.

MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013


FOKUS DUEL FILM SUKARNO

Ario Bayu memerankan Sukarno. DOK. DAPUR FILM

saat menulis surat rahasia. “Mas Tio berlatih dengan serius bagaimana agar nulisnya sama. Kenapa tangan kiri? Karena saat itu tulisan Bung Karno sangat dikenali. Orang sangat tahu karena saat itu dunia tulis, jadi orang mengenal tulisan Sukarno. Jadi ada surat rahasia yang sengaja agar tidak dikenal orang, dia menulis dengan tangan kiri. Nah, dia (Tio) bisa itu,� ujar Dedy. Ditemui secara terpisah, Tio mengaku melakukan pendekatan spiritual untuk bisa menjiwai tokoh Sukarno. Tapi, di antara para aktor lain, dia jugalah yang paling serius mempelajari dan mendalami sosok presiden pertama Indonesia itu. Buku-buku karya Sukarno, seperti Di Bawah Bendera Revolusi, Indonesia Menggugat, Sarinah, Putra Sang Fajar, hingga Tabeh yang ditulis dalam bahasa Belanda, dilahapnya. Semua itu dilakukan karena dia kadung cinta terhadap sosok Sukarno. MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013


FOKUS DUEL FILM SUKARNO

“Kalau kamu jatuh cinta sama seseorang, awalnya punya kesulitan, tapi akan terus mencari tahu dan ujungnya selalu mencintai. Memerankan apa pun, aku harus mencintainya dulu. Untuk menjadi bagus, saya mesti gali lebih dalam, apalagi tokoh seperti Sukarno,” Tio menuturkan. Berbeda dengan aktor-aktor muda, yang mendapatkan peran lewat casting atau ditawari sutradara, Tio mengaku justru merebut peran Sukarno dari sutradara. Kepada sutradara, Tio menantang, jika dapat menemukan aktor lain yang mampu memerankan tokoh Sukarno lebih baik, dirinya akan menyerah. “Tokoh ini harus saya yang memainkan. Saya sudah bilang juga sama Hanung,” ujar aktor yang bernama asli Irwan Susetyo Pakusadewo itu. Sebaliknya, Ario Bayu justru sempat menolak saat ditawari memerankan Sukarno oleh Hanung untuk film Soekarno: Indonesia Merdeka. Alasannya, ia sejak usia 11 tahun tinggal di Selandia Baru sehingga tak terlalu mengenal sosok Sukarno. “Dia bilang, ‘Sori, Bos, gua besar di New Zealand, jadi gua enggak tahu,” ujar Hanung. Tapi akhirnya aktor yang bermain dalam film garapan Hollywood, Java Heat, itu bersedia. “Karena saya dipercaya, ya sudah, I will do it,” kata Ario beberapa waktu lalu. Dia mengaku tidak ada kesulitan yang tak diatasinya. Namun terdapat beberapa detail yang membutuhkan usaha keras, seperti gaya berpidato Sukarno yang sangat berapi-api. “Beliau kan sosok

Sebagai putra sulung Sukarno, Guntur aktif memberikan koreksi. Cuma Megawati yang tak merespons dan menduga film yang dibuat Hanung bercerita tentang istriistri Sukarno.

MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013


FOKUS DUEL FILM SUKARNO

Test kamera adegan film pengasingan Sukarno di Ende. Soekarno bersama Ratna Djuami kecil. FOTO/VIVA WESTI

orang yang pidatonya saja bisa menggemparkan masyarakat. Di sana butuh riset lebih dalam,” ujarnya. Sebagai sutradara, Hanung menyokong Ario dengan menyediakan berbagai referensi, seperti bukubuku, film, dan artikel, yang berhubungan dengan proklamator itu. Selain itu, Hanung melakukan pendekatan kepada keluarga besar Sukarno, seperti Rachmawati, Taufiq Kiemas, dan Guntur. Sebagai putra sulung Sukarno, Guntur aktif memberikan koreksi. “Bahkan, saat syuting, kita langsung telepon-teleponan dengan Pak Guntur,” ujar Hanung. Selain memberikan skenario lewat Taufiq, Hanung menyurati Megawati untuk menjelaskan rencana pembuatan film ini. Sebab, anak kedua Sukarno itu pernah punya penafsiran bahwa film yang Hanung buat bercerita tentang istri-istri Sukarno. “Kami memberikan penjelasan melalui surat. (Tapi Megawati) belum memberikan jawaban apa-apa,” ujar Hanung. ■ BAHTIAR RIFAI, ISFARI, PASTI LIBERTI MAPPAPA | SUDRAJAT

MAJALAH DETIK DETIK 30 30 SEPTEMBER SEPTEMBER -- 66 OKTOBER OKTOBER 2013 2013 MAJALAH


fokus Duel Film Sukarno

Berguru pada Tjoet Nja’ Dhien Film Tjoet Nja' Dhien berhasil menembus panggung dunia. Walaupun dana produksinya tersendat, film ini tayang di layar Festival Film Cannes pada 1989. Modalnya adalah ideologi dan totalitas. Bisa dicontoh.

Majalah detik 30 september - 6 oktober 2013


fokus Duel Film Sukarno

Hujan deras membasahi perempuan renta berkerudung kain hitam di tengah hutan. Matanya terpejam dan mulutnya tak henti-hentinya menggumam ketika tentara marsose mengepung. Tanggal 7 November 1905, Cut Nyak Dhien tertangkap di Beutong Lhee Sageu, Aceh. Herlina Christine Natalia Hakim ingat betul adegan itu. Ia berperan sebagai Cut Nyak dalam film Tjoet Nja' Dhien garapan Eros Djarot pada 1988. Dalam adegan itu, penampilan Christine benar-benar menyerupai gembel. Pakaiannya lusuh dan rambutnya awutawutan. Penampilan ini sama persis dengan foto dokumentasi koleksi Tropen Museum. Belanda mengabadikan penawanan Cut Nyak bersama empat orang sisa pengikutnya. "Dia seperti gembel karena sudah katarak, enggak bisa lihat, hidup di hutan enam tahun, pakaiannya compang-camping, dan rambutnya sudah pliket-pliket (lengket)," ujar Christine kepada majalah detik. Foto itu merupakan satu-satunya dokumentasi visual Cut Nyak. Dokumentasi visual lain sebelum gerilya di masa Aceh Oorlog (perang Aceh) sama sekali tidak ada. Tak mudah menghidupkan peran Cut Nyak. Christine harus tekun membaca referensi perang Aceh untuk mendukung penghayatan. Saat itu Eros membekali tim dengan 60 buku referensi, 13 di antaranya buku wajib dan 3 buku pegangan untuk masing-masing kru. Cut Nyak Dhien adalah bangsawan terakhir yang melakukan perlawanan terhadap Belanda. Perang Aceh terjadi dari 1873 sampai 1904, sedangkan gerilya Cut Nyak baru berhenti setelah ia tertangkap pada 1905. Ia benar-benar konsisten melakukan gerilya karena kota sudah dikuasai Belanda. Memerankan Cut Nyak bukan hal gampang bagi Christine. Ia tak banyak tahu soal kehidupan di Aceh. Majalah detik 30 september - 6 oktober 2013


fokus Duel Film Sukarno

Cut nyak dien ketika menjadi tawanan belanda koleksi TROPENMUSEUM

Syahdan, ia tinggal di Aceh menumpang di rumah Bupati Pidie Nurdin A.R., ayah artis Nova Eliza, dan kerabatnya di Banda Aceh. Eros pun memintanya mengajar anak-anak mengaji di meunasah, bergaul dengan ibu-ibu tetangga, hingga menginap di dalam hutan seorang diri. Christine harus menjadi perempuan Aceh. "Aku pelajari saja bagaimana semestinya di dalam ilmu peran, mempersiapkan diri. Ada riset lapangan dan riset dari literatur," dia menjelaskan. Eros mengakui keberhasilan filmnya tertumpu pada kekuatan pemeran Cut Nyak Dhien. Karena itu, ia tak segan menekan Christine menghabiskan pengalaman di Aceh. Sampai-sampai ia memaksa Christine menginap di hutan dan menyeberangi jembatan tali di hutan demi mendalami peran. Film Tjoet Nja' Dhien berdurasi 2 jam 7 menit. Tiga perempat bagiannya adalah adegan gerilya Cut Nyak di hutan. Karena itu, Christine harus terbiasa dengan Majalah detik 30 september - 6 oktober 2013


fokus Duel Film Sukarno

Saya mau yang benarbenar feel.

hutan. Eros tak mau pemeran utamanya hanya meniru laku Cut Nyak. "Jadi yang namanya kekuatan akting itu ada yang benar-benar feel, ada yang pretending, dan ada yang sama sekali enggak bisa akting. Saya mau yang benarbenar feel," tuturnya. Pilihannya memberikan peran kepada Christine tak salah. Eros mengakui karakter Christine cocok dengan Cut Nyak dalam naskahnya. Ia butuh pemeran dengan bekal cerewet, ingin tahu, dan konsisten. Christine berhasil menyambut tantangan ini. Kerja keras ini menuai hasil. Minimalnya referensi visual menjadi keuntungan tersendiri bagi Christine. Ia bebas menginterpretasi Cut Nyak dari pengalamannya hidup di Aceh. Christine sudah punya bekal cukup untuk menjadi Cut Nyak. Tapi masalah penggarapan film Tjoet Nja' Dhien tak berhenti pada masalah membentuk pemeran utama. Eros harus banting tulang lebih keras. Sekitar dua pekan sebelum syuting, naskah yang dia bawa mendapat keberatan dari ulama lokal. Cerita yang dibangun Eros berawal dari kematian Teuku Umar. Rencananya, film ini dibuka dengan adegan pemakaman besar-besaran Teuku Umar. Ia adalah suami kedua Cut Nyak, yang meninggal karena penyergapan tentara marsose. Ide awal pembuatan film adalah mengangkat cerita kehebatan perempuan Indonesia. Namun masyarakat Aceh mengaku tak terbiasa dengan cerita Cut Nyak Dhien tanpa Teuku Umar. Naskah harus diubah. "Edan! Aku harus mengubah naskah, menambah adegan, belum lagi mencari aktor!" ujar Eros. Dia segera bergerak gesit. Dia mampu mengubah naskah dalam semalam. Sedangkan soal aktor, ia menelepon kakaknya, Slamet Djarot, yang tengah berada di New York, Amerika Serikat. Slamet pulang Majalah detik 30 september - 6 oktober 2013


fokus Duel Film Sukarno

CHRISTINE HAKIM mytrans/alfian okta sumanto

dua hari setelah Eros meminta bantuannya. Tapi masih ada masalah yang tersisa. Menambah adegan berarti menambah biaya. Padahal dana pembuatan film cekak. Eros hanya memiliki modal sekitar Rp 300 juta untuk film itu. Biaya pembuatan film pun membengkak. Di pertengahan proses syuting, duit habis. Bahkan Eros sempat mengutang 500 nasi bungkus untuk krunya. Sampai-sampai uang kebutuhan rumah ia pakai untuk biaya produksi. Eros harus putar otak. Ia ke sana-kemari untuk mencari donatur. Untungnya jalan masih terbuka. Eros mendapat suntikan dana dari Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kabinet Pembangunan IV (19831988) Bustanil Arifin melalui anaknya, Alwin Arifin, serta pengusaha Aceh, Alwin Abdullah. Pembuatan

Majalah detik 30 september - 6 oktober 2013


fokus Duel Film Sukarno

EROS DJAROT detikfoto/rengga sancaya

film ini memakan waktu tiga tahun karena tersendat masalah biaya. Total keseluruhan pembuatan film, menurut Eros, mencapai Rp 1,5 miliar. Tapi dana ini belum cukup. Syuting terakhir harus dilakukan di Pelabuhan Ratu, Sukabumi, Jawa Barat, demi menghemat biaya. Christine sempat mengeluh karena mengganggu mood-nya. Ia sudah terbiasa hidup di Aceh. Karena itu, selama syuting, ia tinggal di tengah hutan demi mempertahankan mood. "Ya, mau bagaimana lagi. Kalau tidak begitu, film tidak jadi. Ya, kreatif saja," ujar Eros. Kreativitas itu akhirnya menuai hasil luar biasa. Pada 1988, film Tjoet Nja' Dhien meraih gelar film terbaik Piala Citra Festival Film Indonesia. Tahun berikutnya, film ini diputar dalam Festival Film Cannes di Prancis. Padahal ini merupakan karya pertama Eros. Menurut dia, kuncinya adalah konsisten dengan ide asal dan kreatif. Film Tjoet Nja' Dhien patut ditiru dalam membuat film biopik Soekarno: Indonesia Merdeka garapan Hanung Bramantyo. Film ini memiliki referensi dokumentasi visual terbatas dan dana cekak tapi hasilnya luar biasa. Eros berpesan pembuatan film biopik ini tak boleh menyerah pada keinginan pasar Hanung pun tidak main-main menggarap film. Ia mengakui Tjoet Nja' Dhien menjadi salah satu referensi penggarapan filmnya. â– Pasti Liberti Mapappa, Irwan Nugroho, Sudrajat, oktawiguna manjaya, isfari hikmat | Aryo Bhawono

Majalah detik detik 30 30 september september -- 66 oktober oktober 2013 2013 Majalah


FOKUS DUEL FILM SUKARNO

HANUNG BRAMANTYO:

SAYA SADAR MEMFILMKAN SUKARNO BERAT

PERSOALAN INI AKAN SELESAI DENGAN SENDIRINYA APABILA SETIAP MASING-MASING PIHAK BERIKTIKAD BAIK DAN MEMILIKI PANDANGAN YANG POSITIF. ARI SAPUTRA/DETIKFOTO

MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013


FOKUS DUEL FILM SUKARNO

APA sebenarnya sengketa antara Rachmawati Soekarnoputri dengan sutradara Hanung Braman­ tyo dalam proyek pembuatan film Soekarno: Indonesia Merdeka? Hanung membantah anggapan mencemarkan nama Rachmawati. Ia siap menghadapi proses hukum setelah dilaporkan Rachma ke Polda Metro Jaya atas tudingan melakukan pencemaran nama baik. “Yang bisa memutuskan salah atau benar kan pengadilan. Gitu aja repot,â€? kata Hanung. Okta Wiguna dan Isfari Hikmat bersama fotografer Ari Saputra dan kamerawan Yusmega dari majalah detik menemui Hanung di kantor Dapur Film, Ampera, Jakarta Selatan, pada Rabu, 25 September 2013. Berikut ini petikan wawancara dengan Setiawan Hanung Bramantyo.

Kami juga bilang kepada pers bahwa kami bisa menyelesaikan secara kekeluargaan.

Permasalahan dengan Rachmawati berujung pada pelaporan Anda ke polda. Bagaimana tanggapannya? Ya, tidak apa-apa, mereka kan punya hak melaporkan. Saya kan juga bisa saja melaporkan Anda, bisa saja to, iya to? Yang bisa memutuskan salah atau benar kan pengadilan. Gitu aja repot. Apakah Anda ingin menyelesaikan konflik dengan Rachmawati secara kekeluargaan? Kami sudah mau menyelesaikannya secara kekeluargaan. Kami juga bilang kepada pers bahwa kami bisa menyelesaikan secara kekeluargaan. Tapi, keesokannya, Bu Rachma mengembalikan uangnya dengan cara begitu, dengan cara dikarungi seperti itu. Kemudian Bu Rachma marah-marah dan bilang saya mencemarkan nama baik. Coba kita cek bareng-bareng, apa betul saya mengatakan itu? Jangan-jangan itu hanya diedit sama media supaya diperkeruh. Itu kan saya tidak tahu. MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013


FOKUS DUEL FILM SUKARNO

Proses syuting film Soekarno: Indonesia Merdeka! FOTO-FOTO: DOK. DAPUR FILM

Apa problem sebenarnya perseteruan Anda dengan Rachmawati? Problemnya adalah Bu Rachma tidak suka yang main adalah Ario Bayu. Itu saja problemnya. Problem dari semua problem ini adalah Bu Rachma tidak suka yang main Ario Bayu, that’s all. Kalau digantikan Anjasmara? Saya tidak mau terjebak oleh pertanyaan itu. Apa namanya… mending tidak dibahas. Menurut saya sih, menentukan pemain adalah hak sutradara. Apa benar Rachmawati tidak suka Ario Bayu karena tidak nasionalis? Meryl Streep orang Amerika, dia memerankan Margaret Thatcher. Aung San Suu Kyi orang Filipina, yang memerankan orang Cina-Malaysia (Michelle Yeoh), memangnya dia tahu nasionalisme Filipina? Nasionalisme itu bisa dipelajari. Kecintaan terhadap negara MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013


FOKUS DUEL FILM SUKARNO

Indonesia itu bisa dipelajari. Dengan apa? Ya, dengan belajar sejarah. Kan kami support semua. Bukannya isi kontrak menyatakan, kalau salah seorang mundur, film ini berhenti produksi? Sudah baca kontraknya? Saya ambil surat kontraknya, ya‌. Saya ambil kontraknya, Anda baca sendiri. (Hanung tampak sangat serius, sedikit kesal, lalu meninggalkan kursi wawancara. Sekitar 20 menit Hanung baru kembali. Ia lantas menjelaskan, dalam kontrak kerja sama, pihak kedua ditegaskan tidak punya hak menentukan, sedangkan modal dari pihak pertama.) Rachmawati mengkritik pemilihan Ario Bayu lebih karena alasan komersial. Tujuan pembuatan film ini memang untuk komersial? Uang muka 10 persen dari keuntungan setelah tutup buku, tapi Bu Rachma sudah minta dulu duit Rp 200 juta, siapa yang komersial duluan? Untung atau tidak film ini kita belum tahu, tapi dia sudah mendapat Rp 200 juta lebih dulu. Makanya dikembalikan pakai karung, jadi siapa yang komersial duluan? Kenapa dia MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013


FOKUS DUEL FILM SUKARNO

menyerang dengan mengatakan pembuatan film ini semata-mata untuk tujuan komersial, sekarang yang ngejar komersial pertama kali siapa? Apakah sudah sejak awal menyadari risiko menggarap film ini? Saya menyadari betul. Saya pikir itulah alasan orang-orang terdahulu, seperti Teguh Karya atau Suman Jaya, tidak mau memproduseri film Sukarno. Kenapa? Pasti akan ribet seperti sekarang. Saya merelakan diri ini untuk apa? Kalau tidak ada film seperti ini, masyarakat tidak akan belajar. Dalam film Sukarno, katanya lebih banyak dialog Tan Malaka daripada Sukarno? Tahu dari mana? Anda baca script-nya saja. Memang betul percakapannya seperti itu? Seperti dibilang ada bom yang dililitkan di badan Bu Inggit, apa itu benar bom? Memang Bu Inggit selalu menyelundupkan buku ketika Bung Karno di Sukamiskin. Dia harus puasa, tidak makan. Jadi Bu Rachma, saya khawatirnya, belum membaca script-nya tapi mendengar dari orang yang dipercayai. Itu berbahaya, kan. Makanya saya berharap, tolong, skenario ini sudah ada di tangan beliau, lo. Pertimbangan adegan yang diambil dalam film ini seperti apa? Pertimbangan adegan adalah yang memberikan inspirasi kepada penonton. Kenapa adegan Sukarno yang kencing di pesawat itu ditampilkan? Tidak ada, kencing di pesawat itu tidak ada. Tapi itu MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013


FOKUS DUEL FILM SUKARNO

ada di bukunya, di buku Penyambung Lidah Rakyat itu dia pipis dari perjalanan Makassar ke Jakarta untuk menghadiri negosiasi sama Jepang. Dia kencing di pesawat yang saat itu tidak ada toiletnya. Saat itu nyiprat ke semuanya, ke Bung Hatta dan yang lain yang ada di situ. Itu kan lucu banget, tapi enggak kami munculkan. Kenapa? Karena, kalau kami munculkan, adegan itu bikin “il feel� (ilang feeling) banget. Itu tidak saya tampilkan. Pernah saya bikin, tapi akhirnya saya hapus, di skenario saya hapus. Apakah skenario juga diberikan kepada keluarga Sukarno? Skenario saya kirimkan ke tiga keluarga. Pertama kepada Bu Rachma, kedua Pak Taufiq Kiemas dengan harapan diserahkan ke Bu Mega, ketiga ke Pak Guntur. Tanggapan Pak Guntur positif. Pak Guntur aktif memberikan koreksi, tidak begini, tidak begitu, bahkan saat syuting kita langsung telepon-teleponan dengan Pak Guntur. Kenapa Pak Guntur (dikasih skenario)? Karena cerita film ini sejak proses kelahiran Bung Karno sampai tahun 1945. Pak Guntur sudah lahir

MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013


FOKUS DUEL FILM SUKARNO

saat itu, dan di film ini ada proses lahirnya Pak Guntur. Ada orangnya jelas, ya kita izin, dong. Alhamdulillah, Pak Guntur support, bukunya betul-betul kami jadi足kan referensi karena setting film ini sekitar 1943-1945. Tanggapan dari Megawati seperti apa? Yang belum memberikan feedback Bu Mega. Yang jelas, kami sudah menyurati, sudah memberitahukan bahwa kami membuat film Indonesia Merdeka. Sebab, Bu Mega pernah salah menafsirkan bahwa film yang saya buat ini tentang istri-istri Sukarno. Kami memberikan penjelasan melalui surat. Beliau belum memberikan jawaban apa-apa. Penggarapan film Sukarno ini terke足san tidak lepas dari momentum politik 2014. Apakah memang seperti itu? Dari awal saya menyadari membuat film ini berat. Berat dalam pengertian secara konten berat, kemudian di luar konten ekspektasi orang juga berat. Susah dong mengharapkan ekspektasi orang, melayani ekspektasi orang. Aspek lainnya adalah Sukarno sangat melekat dengan satu partai, sehingga kita bisa dimanfaatkan oleh partai tersebut. Tapi, buat saya, saya melepaskan diri dari semua itu. Masalah ini Anda melihatnya akan berakhir seperti apa, berhentikah produksi filmnya ini nanti? Persoalan ini akan selesai dengan sendirinya apabila masing-masing pihak beriktikad baik dan memiliki pandangan yang positif. n OKTA WIGUNA | ISFARI HIKMAT

MAJALAH MAJALAHDETIK DETIK 30 30SEPTEMBER SEPTEMBER- -66OKTOBER OKTOBER2013 2013


FOKUS DUEL FILM SUKARNO

AGUNG/DETIKFOTO

PENGACARA RACHMAWATI:

PERJANJIAN BATAL, FILM SUKARNO TAK BOLEH TAYANG RACHMAWATI BERKUKUH MEMINTA FILM SOEKARNO BUATAN HANUNG DIBATALKAN. ADA PERJANJIAN TAK TERTULIS YANG DIINGKARI PRODUSER RAAM PUNJABI.

MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013


FOKUS DUEL FILM SUKARNO

Dengan memilih tokoh Ario Bayu sebagai Sukarno, itu kan ada pertimbangan komersial di sana.

ERSETERUAN kubu Rach­­mawati dengan sutra­dara film Soekarno: Indonesia Mer­­­deka, Hanung Braman­ tyo, berlanjut hingga ke media sosial. Pengacara Rach­­ mawati, Ramdhan Alam­­­­syah, menyerang Ha­nung lewat akun Twitter-nya. Kubu Hanung menangkis­nya lewat akun Twitter rumah produksi @DapurFilm. Puncaknya, Rachmawati mengadukan Hanung ke Kepolisian Daerah Metro Jaya dengan tudingan men­ cemarkan nama baik. “Hanung mengatakan di media bahwa kisruh film Soekarno dibuat untuk Bu Rachma mencari popularitas,” kata Ramdhan. Kepada Bahtiar Rifai dari majalah detik, Ram­ dhan menjelaskan pangkal sengketa kliennya dengan Hanung dan produser Raam Punjabi dari PT Tripar Multivision Plus. Rachmawati, kata dia, berkeras film Soekarno tak boleh tayang tanpa restunya. Sebenarnya apa duduk perkara sengketa Rachmawati dengan Hanung dan Multivision? Mereka ingin aktornya (pemeran Sukarno) Ario Bayu. Dalam kesepakatan awalnya kan kita mau pakai nonaktor. Karena itulah terjadi perselisihan, sehingga Bu Rachma memilih keluar. Apa keberatan Rachmawati terhadap pemilihan Ario Bayu? Sejak awal kami ingin menjadikan film ini sebagai pembuka sejarah yang benar tentang Sukarno, bukan mengedepankan sisi komersial. Dengan memilih tokoh Ario Bayu sebagai Sukarno, itu kan ada pertimbangan komersial di sana. Kami memang tidak menafikan sisi komersial itu. Tapi seolah-olah, kalau tidak pakai Ario, film ini bakal tidak laku. Rachmawati tidak mengajukan alternatif? Bu Rachma masih disuruh melakukan casting untuk pemeran. Tapi mereka sudah memulai syuting, dan itulah yang buat dia tersinggung. Tapi dalam kontrak disebutkan Rachmawati hanya MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013


FOKUS DUEL FILM SUKARNO

Rachmawati ARI SAPUTRA | DETIKFOTO

memberi masukan dan saran dalam casting? Sekarang dibalikkan lagi bahwa seolah Bu Rachma hanya sebagai narasumber. Lo, kok, bagaimana Bu Rachma diposisikan seolah seba足 gai narasumber, padahal yang punya ide awal ini kan Bu Rachma. Kita bicara fakta. Tanya足 kan kepada mereka, ide pembuatan film itu dari siapa. Yang paling mahal kan ide. Itu kan dari pihak Bu Rachma. Yang punya proyek Bu Rachma. Hanung sebagai sutradara dan Raam sebagai pemodal jangan egois sekali dan memaksakan yang ada di pemikiran mereka. Mengapa tak ditegaskan di kontrak bahwa Rachmawati yang menentukan pemeran utama? Di kontrak tidak sebutkan. Tapi, sebelum kontrak, ada gentlemen agreement. Kesepakatan secara lisan. Contohnya masalah peran. Soal ini sudah dibicarakan sejak awal sebelum ada perjanjian bahwa yang me足 nentukan adalah Bu Rachma. Ini di awal sekali. Apakah Rachmawati terlibat dalam penyusunan skenario? Pembuatan skenario itu sama-sama dari tim Raam dan Yayasan Pendidikan Soekarno. Ketika begini-be足 gini (berdiskusi), ditulis sama Hanung dan kemudian direvisi sama-sama. Tapi, setelah revisi ketiga, kami enggak tahu bagaimana itu selanjutnya film. Kami betul-betul tidak tahu script mana yang dipakai. Jadi Hanung tak memberitahukan skenario akhir? Bu Rachma tidak diberi tahu sama sekali tentang MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013


FOKUS DUEL FILM SUKARNO

syuting itu. Dalam perjanjian, Bu Rachma juga berhak mengetahui kondisi keuangan, tapi tidak pernah ada laporan sama sekali. Sekarang mereka teriak telah menghabiskan Rp 15 miliar, buktinya apa? Bukankah semua modal film dari Multivision? Ingat, ya, perjanjian pertama itu Hanung disuruh buat film dan dibiayai Bu Rachma. Awalnya mau patungan, tapi ditolak sama Raam. Hanung juga menyarankan pembiayaan dari orang luar saja. Rachmawati sudah diberi uang muka keuntungan Rp 200 juta? Kalau enggak punya hak, kami enggak bakal men­ dapat royalti dari film itu. Kalau kami sebatas nara­ sumber, masak mendapat royalti. Logikanya kan begitu. Apa yang diinginkan Rachmawati dari film Soekarno yang digarap Hanung? Film itu ada dan lahir dari perjanjian kerja sama. Film itu bukan benar-benar ide Multi­ vision, tapi ada campur tangan Bu Rachma. Itu ide dari Bu Rachma, tapi Multivision yang modalin. Sekarang perjanjian kan sudah dibatalkan secara tertulis, jadi itu tidak berlaku lagi. Ber­ arti subyek dan obyek yang tertuang dalam perjanjian sudah batal demi hukum. Gugur. Film itu seharusnya gugur dengan sendirinya. Nah, sekarang mereka me­ maksa agar film itu tetap tayang. Rachmawati menarik diri secara sepihak, bukankah itu berarti sebagai pihak yang melanggar kontrak? Film ini lahir dari perjanjian yang dibuat dengan Bu Rachma. Di dalam perjanjian ditulis bahwa film ini diproduksi oleh "para pihak", antara Bu Rachma dan Raam. Seharusnya kan, setelah digugurkan perjanji­ annya, filmnya serta-merta juga gugur. n OKTA WIGUNA

Di dalam perjanjian ditulis bahwa film ini diproduksi oleh ‘para pihak’, antara Bu Rachma dan Raam.

MAJALAH DETIK DETIK 30 30 SEPTEMBER SEPTEMBER -- 66 OKTOBER OKTOBER 2013 2013 MAJALAH


wisata

Bandung,

Ada Apa Lagi? Dulu, Bandung diminati karena hawanya yang sejuk. Kini suguhan Kota Parahyangan kian beragam. Mulai dari fashion, kuliner, sejarah, hingga beragam karya kreatif lainnya ada di sini.

Majalah detik 30 september - 6 oktober 2013


wisata

thinkstock

andung, kota berjuluk Parijs van Java ini berada di ketinggian dan dikelilingi oleh pegunungan. Tak heran jika udaranya begitu sejuk. Namun pembangunan fisik membuat udara di Bandung kian menyengat, tak jauh beda dengan Jakarta. Tapi tetap, niat orang untuk berkunjung ke Kota Kembang ini tak surut. Sehingga saat liburan, ibu kota Jawa Barat ini padat oleh mobil berpelat B. Banyak tempat menarik yang wajib disinggahi di Bandung. Factory outlet yang banyak bertebaran di Kota Kembang ini adalah salah satunya. Namun buat Anda yang tak suka belanja, Trans Studio Bandung bisa menjadi alternatif. Harga tiketnya memang lumayan mahal, yakni Rp 150 ribu (weekday) dan Rp 250 ribu (weekend). Tapi pengelola memberikan diskon hingga 20 persen bagi mereka yang bisa menunjukkan kartu mahasiswa atau kartu pelajar. Lumayan, kan? Pengelola juga sering mengadakan promo lewat daily deals. Jadi kalau ingin lebih murah, rajin-rajinlah browsing di internet.

Majalah detik 30 september - 6 oktober 2013


wisata

detikbandung

Trans Studio menawarkan aneka permainan seru di 20 wahana yang ada. Saat akhir pekan, Trans Studio buka lebih awal dan tutup lebih malam, yakni mulai pukul 09.00 WIB s.d. 22.00 WIB. Tapi jika Anda ke sana saat liburan, sebaiknya datang pagi-pagi agar bisa puas menikmati seluruh wahana yang ada. Pasalnya saat liburan, pengunjung bisanya membludak. Satu lagi yang harus diingat, pengunjung dilarang membawa makanan dan minuman dari luar. Jadi buang jauh niat untuk membawa rantang makanan ke sini.

Majalah detik 30 september - 6 oktober 2013


wisata

IDA AYU ROSTINI

Tap untuk melihat foto

Dago Pakar

Kalau tak ingin terjebak di tengah sesaknya kota, Anda bisa melipir sedikit ke daerah Dago Pakar. Di sana, ada Taman Hutan Raya Djuanda. Kawasan konservasi seluas sekitar 600 hektare ini tak hanya menawarkan hawa sejuk, tetapi juga ketenangan. Dari pusat kota, Dago Pakar bisa dijangkau dengan mobil atau angkutan umum. Dalam waktu kurang dari setengah jam, Anda sudah bisa menikmati pepohonan hijau yang menyegarkan. Deretan pohon pinus yang banyak ditemui di Dago Pakar menjadi salah satu tempat favorit para pengunjung. Bahkan tak sedikit yang menjadikan lokasi ini Majalah detik 30 september - 6 oktober 2013


wisata

sebagai latar untuk foto prewedding. Romantis, sih! Anda juga bisa meluangkan waktu ke Gua Jepang dan Gua Belanda. Gua ini dijadikan tempat persembunyian tentara Jepang saat menghadapi Sekutu pada 1940-an. Ingin lebih mengenal gua ini? Anda bisa menggunakan jasa pemandu yang banyak mangkal di pintu gua. Anda yang tak tertarik menelusuri gua, bisa jalan-jalan ke sejumlah air mancur (curug). Ada Curug Kidang, Curug Lalay, Curug Omas, dan Curug Maribaya. Tapi jaraknya agak jauh, sekitar 6-7 km. Ada jasa ojek sih, tapi harga yang ditawarkan cukup mahal, yakni sekitar Rp 70 ribu. Jika Anda mengajak si kecil, penangkaran rusa yang terletak sekitar 2 km dari Gua Belanda bisa menjadi pilihan. Selain melihat rusa, si kecil juga bisa bermain di arena bermain, mengikuti outbound atau bersantai di saung-saung yang ada. Tujuan lain yang tak kalah menarik adalah Taman Kupu-kupu Cihanjuang. Letaknya lumayan jauh dari kota Bandung, tepatnya di Cihanjuang, Cimahi, Bandung Barat. Tempat ini biasanya ramai dikunjungi anak-anak saat liburan sekolah. Anak-anak akan senang menyaksikan ratusan serangga menawan itu terbang ke sana-kemari. Jika beruntung, si kecil bisa melihat proses metamorfosis kepompong menjadi kupu-kupu cantik. Kalau tidak, dia tetap bisa belajar dari dinding informasi. Tiket masuk ke Taman Kupu-kupu dipatok Rp 20 ribu. Uniknya pengunjung tidak akan mendapatkan tiket, sebagai gantinya justru mendapatkan pin bergambar kupu-kupu sebagai tanda masuk.

Anda yang tak tertarik menelusuri gua, bisa jalanjalan ke sejumlah air mancur (curug)

Majalah detik 30 september - 6 oktober 2013


wisata

Thinkstock

Kuliner

Kuliner di Kota Kembang? Seabrek-abrek, sampaisampai para wisatawan bingung memilihnya. Hampir setiap saat dibuka tempat makan baru di Bandung. Tapi ada beberapa yang selalu menjadi tujuan mereka yang berkunjung ke Bandung. Salah satunya Soerabi Imoet. Pemilik warung soerabi di Jalan Setiabudi ini berhasil melakukan inovasi. Soerabi-nya tak lagi hanya satu rasa, tapi tersedia dalam aneka rasa. Mau yang asin atau manis? Atau kombinasi topping yang menggugah selera? Semua tersedia. Ukurannya sangat imut, jadi tak perlu malu jika melahap empat hingga lima potong dalam sekali kedatangan. Apalagi harganya juga tidak mahal, mulai dari Rp 4 ribu hingga Rp 15 ribu. Lebih nikmat jika disantap di malam hari bersama minuman hangat. Makanan legendaris lainnya adalah soto Bandung. Soto ini berkuah bening dengan campuran lobak dan aneka sayuran. Ingin mencoba? Yang paling terkenal adalah Soto Ojolali di Jalan Cibadak. Anda juga bisa mencoba soto Bandung di Bandung Trade Center, Kopo Square, dan Metro Trade Center. Harganya Rp 16 ribu per mangkok. Yum! Makanan yang juga sayang dilewatkan adalah Kupat Tahu Gempol yang sudah eksis sejak 1975. Harga per porsi hanya Rp 10 ribu, tapi untuk menikmatinya perlu perjuangan. Anda harus bersaing dengan banyak orang yang ingin mencicipi kupat tahu legendaris, yang dijual di tengah pasar yang ramai ini. Tapi begitu suapan pertama masuk ke mulut Anda, dijamin rasa capek antre akan segera terbayarkan. Duh, jadi pingin buru-buru ke Bandung nih! n IDA AYU ROSTINI, KEN YUNITA | ESTI UTAMI

Majalah detik 30 september - 6 oktober 2013


kuliner

Sensasi Makan di Kapal Selam Tak banyak orang punya kesempatan naik kapal selam. Tapi, kalau sekadar merasakan sensasinya, bisa kok. Tak perlu bayar mahal pula, cukup ke Oceanic di Kelapa Gading. foto-foto: detikfoto/rengga sancaya

Majalah detik 30 september - 6 oktober 2013


kuliner

M

asuk tempat ini, Anda akan langsung berasa di dunia lain. Anda akan berasa seperti berada di kapal selam. Ooo‌ tapi tunggu dulu, ini bukan kapal selam betulan, lo. Ini ha­ nyalah restoran yang interiornya ditata sedemikian rupa sehing­ ga mirip kapal selam. Namanya Oceanic Western & Asian Food Restaurant. Seperti halnya kapal selam, restoran di kawasan Boulevard Raya, Kelapa Gading, Jakarta Utara, ini tidak terlalu besar. Bentuknya memanjang seperti kapsul.

Majalah detik 30 september - 6 oktober 2013


kuliner

Pencahayaan di restoran mungil ini luar biasa terang jika dibanding­ kan dengan resto-resto atau tokotoko di kanan-kirinya. Di malam hari, Oceanic didominasi warna biru yang hadir lewat sejumlah lampu dan ornamen yang ada. Di kanankiri tembok, berjejer cermin-cermin bulat. Sekilas mirip jendela di kapal selam. Suasana laut terasa hingga di tempat duduk. Meja makan dengan ketebalan 30 sentimeter di restoran ini ternyata juga merangkap sebagai akuarium air laut. Ikan-ikan laut kecil, seperti ikan buntal, udang laut, dan scorpion, wira-wiri di meja kaca ini. Jadi, sembari menunggu makanan datang, Anda bisa menikmati akuarium ini. Untuk menegaskan suasana laut, para pramusaji di Oceanic juga berpakaian seperti kelasi, yang berwarna putih dominan dan biru tua lengkap dengan topinya.

Lucu! “Konsep seperti ini belum ada di Jakarta, jadi owner-nya memang pingin bikin konsep yang beda,� kata Yayan, manajer resto. Katanya, sang pemilik, William Samuel, terinspirasi membuat restoran ini saat berlibur ke Maldives. Eh, namun rencana William baru terwujud pada Februari lalu. Majalah detik 30 september - 6 oktober 2013


kuliner

Sup kepala ikan

MENU Meski memilih nama Oceanic, restoran ini tak melulu menjual seafood. Dalam daftar menun足 ya ada chicken cordon bleu, tenderloin steak, fettucini, chicken steak, dan banyak lagi menu ala Western lainnya. Untuk penyuka makanan Asia ada kwetiau, mie goreng Penang, nasi capcay atau Japanese chicken katsu. Majalah detik 30 september - 6 OKTOBER 2013


kuliner

Mie baby lobster

Chicken parmigiana

Tapi menu andalan Oceanic adalah chicken parmigiana, sup kepala ikan salmon, dan mi lobster. Majalah detik pun mencoba tiga menu andalan ini. Menu pertama yang tiba di meja makan adalah sup kepala ikan, yang disajikan dalam mangkuk aluminium kecil. Kami menemukan satu kepala ikan salmon cukup besar dalam kuah berwarna cokelat kemerahan. Rasanya asam-asam agak manis.

Meski cocok disantap bersama nasi putih, kami memutuskan menggadonya saat masih panas. Harganya Rp 38 ribu, tak terlalu mahal untuk menu dari salmon. Chicken parmigiana menyusul kemudian, berwujud daging ayam tanpa tulang dibalur tepung dan digoreng. Disajikan bersama wortel rebus dan pasta fettucini. Taburan keju menjadi sentuhan akhir menu ini. Lezat dan mengenyangkan. Kalau ingin mencicipi makanan lain, sebaiknya pesan menu ini untuk berdua. Harganya Rp 40 ribu. Menu terakhir, mie baby lobster, tampak sangat menggiurkan dengan asap yang masih mengepul. Majalah detik 30 september - 6 Oktober 2013


kuliner

Majalah detik memesan strawberry ice tea (Rp 12 ribu) dan Italian fruit soda (Rp 18 ribu). Potongan buah yang dicampurkan membuat minuman ini terasa menyegarkan, walau tak bisa dibilang istimewa. Sebelum pulang, Anda bisa memesan es krim dan pancake sebagai pencuci mulut. Tak mahal kok, hanya Rp 7.000 hingga Rp 15 ribu untuk melengkapi sensasi makan di kapal selam ini. KEN YUNITA | ESTI UTAMI

Strawberry ice tea

Sekilas, tampilannya mirip mi ayam. Yang membedakan adalah baby lobster yang ditambahkan di salah satu sisinya. Harganya Rp 38 ribu. Jika ingin lobster yang lebih besar, Anda bisa memesan mi lobster, harganya lebih mahal, yakni Rp 85 ribu. Dijamin lebih puas. Daftar minuman di Oceanic tak kalah panjang dibanding makanannya. Ada special strawberry ice tea, lychee ice tea, Italian fruit soda, dan masih banyak lainnya. Harganya dari Rp 12 ribu hingga Rp 20 ribu.

Italian fruit soda

Majalah Majalah detik Majalah 30detik september detik92- 15 - 8 -september 6 oktober 2013


EVAN DIMAS

FOTO - FOTO: DIKHY SASRA HASAN ALHABSHY | DETIKFOTO | M RISYAL HIDAYAT | ANTARA

Jebrreeet, Indonesia Menang

VANIA LARISSA

Multitalenta

BONDAN WINARNO

Berani Lebay

MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013


PEOPLE

VANIA LARISSA

MULTITALENTA

NYOMAN BUDHIANA | ANTARA

S

UARA emas Vania Larissa benar-benar membuat juri Miss World 2013 terpesona. Tak mengherankan jika dara 17 tahun itu dipilih sebagai pemenang Talent Show di kontes yang berlangsung di Bali tersebut. Menyanyi memang bukan barang baru untuk Vania. Sejak kecil, perempuan yang memutuskan cuti dari kuliahnya di Amerika Serikat itu memang punya hobi menyanyi. Aliran lagu yang dipilih pun tak biasa: seriosa, yang mungkin tak banyak disukai anak muda sepertinya. Bakatnya itu jugalah yang akhirnya mengantar dia menjadi juara ajang Indonesia Mencari Bakat 2010.

Talenta Vania yang tak biasa itu juga membuatnya banyak menuai pujian di kontes Miss World 2013. “Penampilan wakil Indonesia ini sangat mengagumkan,” tulis situs resmi Miss World 2013. Pujian juga dilontarkan oleh rekannya sesama peserta Miss World 2013, Miss Philippines, Megan Lynne Young. Dia menyebut Vania sangat menakjubkan. Megan mengaku sering melihat penampilan Vania lewat YouTube. “Tak salah juri memilihnya sebagai pemenang,” ujarnya takjub. Tak cuma jago menyanyi, Vania juga mahir memainkan tuts-tuts piano. Hmm, sudah cantik, pintar, jago menyanyi pula. Benar-benar lengkap! n MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013


people

Bondan Winarno

M GESER MEMBACA ARTIKEL

aknyus” dan “top markotop” adalah kata yang sering diguna­ kan Bondan Winarno untuk meng­gambarkan kelezatan kuliner Nusantara. Istilah ini populer hampir sepuluh tahun terakhir, lewat acara kuliner di Trans TV yang dia pandu. Namun Bondan belum lelah menularkan kecintaannya pada kuliner Nusantara. Kepada para follower-nya, pria yang selalu mencicipi makanan tradisional di tempat yang dikunjungi ini menularkan kebiasaan mencatat makanan yang disantap lengkap dengan lokasinya. “Lalu mempublikasi­ kannya lewat berbagai media. Kalau perlu, harus lebay,” ujarnya di sela pe­ luncuran buku Seratus Maknyus Bondan Winarno akhir pekan lalu di Jakarta. Buku itu merupakan catatan perjalanan Bondan ke hampir seluruh wilayah Nusantara selama 30 tahun. Meski mengakui banyak makanan tradisional yang makin sulit ditemukan, penikmat makanan yang sudah berkeliling du­ nia ini tak khawatir makanan tradisional akan tergusur oleh makanan asing. “Kuliner Nusantara itu lezatnya dangerous, banyak chef terkenal menyebut kuliner Nusantara sebagai haute cuisine, karena tak mudah memasaknya,” dia menegaskan. Keyakinan Bondan kian bulat dengan melihat perkembangan selama sepuluh tahun terakhir. “Hampir semua stasiun televisi memiliki acara kuliner yang sebagian besar mengangkat kekayaan pangan Nusantara. Ini telah melahirkan lidah yang makin cerdas,” ujarnya. n Esti Utami

Tap untuk kembali ke Indeks People

Agung Pambudhy /detikfoto Majalah detik 30 september - 6 oktober 2013


people

Evan Dimas

Jebrreet, Indonesia Menang

G "

ELAR PRIBADI ITU TAK PENTING!!! YANG TERPENTING INDONESIA MENANG!!!� Itulah status yang ditulis Evan Dimas, kapten timnas U-19, dalam akun Facebooknya beberapa jam setelah tim Garuda Muda berhasil menjuarai Piala AFF 2013. Evan memang gagal menjaringkan bola ke gawang Vietnam saat adu penalti. Tendangannya masih bisa ditepis kiper Vietnam, Le Van Truong. Namun kegagalan itu termaafkan oleh catatan yang dia torehkan di sepanjang kompetisi. Evan menjadi bagian penting dari tim asuhan Indra Sjafri yang baru berumur dua tahun tersebut. Pemain kelahiran Surabaya, 13 Maret 1995, ini sukses menjalankan tugas sebagai komandan lapangan sekaligus menyuntikkan semangat hingga Garuda Muda meraih prestasi tertinggi. Hingga gelaran itu berakhir pada Minggu, 22 September, malam, gelandang yang kini bergabung dengan Persebaya 1927 ini berhasil mengemas lima gol. Namun hal itu tak membuat pemain yang pernah merasakan langsung gemblengan mantan pelatih Barcelona, Pep Guardiola, ini menjadi besar kepala. Bagi dia, semua itu merupakan kerja tim. Kini, gelaran yang lebih besar, yakni kualifikasi Piala AFC U-19, menunggu Evan dan kawan-kawan. Semoga Garuda Muda kembali terbang tinggi. Jebrreeet!n MOHAMMAD RESHA PRATAMA | ESTI UTAMI

ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat

Majalah detik 30 september - 6 oktober 2013


internasional

Ada Apa d e n ga n S i

Janda Putih

Beberapa saksi mata melihat seorang perempuan di antara para teroris yang menyerbu Mal Westgate di Nairobi, Kenya, pekan lalu. Benarkah dia Samantha Lewthwaite alias White Widow? foto: MIRROR

Majalah detik 30 september - 6 oktober 2013


Pada suatu pagi, 7 Juli 2005, Germaine Maurice Lind­ say meninggalkan apartemennya di Aylesbury, Bucking­ hamshire. Sebelum beranjak keluar dari apartemennya, Germaine, 19 tahun, masih sempat mencium anaknya yang baru berumur delapan bulan, Abdullah. Itulah ciuman perpisahan Germaine alias Abdullah Shaheed Jamal. “Aku pikir dia seharian ada di masjid,” kata Samantha Louise Lewthwaite, istrinya, kala itu. Tapi rupanya Germaine hari itu tak pergi ke masjid seperti biasanya. Bersama tiga kawannya—Shehzad Tanweer, Mohammad Sidique Khan, Habib Hussain— dia malah menebar maut di London. Pada pukul 07.21 waktu London, mereka berempat tertangkap kamera CCTV memasuki Stasiun Luton. Satu setengah jam kemudian, tiga dentuman besar mengguncang tiga jalur kereta bawah tanah yang padat penumpang. Satu jam berikutnya, sebuah bus tingkat yang melayani jalur Marble Arch dan Hackney Wick meledak dan hancur berkeping-keping. Hari itu, 56 orang tewas seketika—52 orang korban serta empat sekawan Germaine, Shehzad, Sidique, dan Habib, yang meledakkan bom di punggungnya. “Aku melihat gambar-gambar di televisi.... Aku menangis melihat orang-orang kebingungan mencari anggota keluarganya,” Samantha Lewthwaite, yang saat itu tengah hamil anak kedua, mengomentari peristiwa maut tersebut. “Saat itu aku benar-benar tak tahu bahwa aku terkait dengan gambar-gambar yang aku saksikan di televisi.” Samantha alias Sherafiyah, ketika itu 21 tahun, tak

“Bagaimana mereka mengubah dan meracuni pikiran suamiku sungguh mengerikan.”

Majalah detik 30 september - 6 oktober 2013


Penyergapan teroris di Mal Westgate Shopping, Kenya. foto: REUTERS

paham apa yang mengubah suaminya. Dia menduga, suaminya bertemu dengan kelompok Islam radikal di salah satu masjid di London. “Bagaimana mereka mengubah dan meracuni pikiran suamiku sungguh mengerikan,” Samantha tak habis pikir. “Dia seorang yang innocent, naif, dan sederhana.” Sama seperti Samantha alias Sherafiyah, saat itu. Samantha bertemu dengan Germaine, warga Inggris keturunan Jamaika, pada 2002 di sebuah kampus di Luton. Kala itu, Samantha merupakan mahasiswa baru di School of Oriental and African Studies, Universitas London. Keduanya sama-sama belum lama memeluk Islam. Beberapa bulan kemudian mereka menikah, tapi tak pernah mendaftarkannya di kantor catatan sipil. Majalah detik 30 september - 6 oktober 2013


Setelah pengeboman di kereta itu, selama beberapa bulan Samantha berada dalam perlindungan polisi. Kabar soal ibu dua anak itu perlahan menghilang dari media hingga, pada Agustus 2009, media mengabarkan dia melahirkan anak ketiganya. Tak ada nama sang ayah dalam akta kelahiran bayi itu. Menurut seorang kerabatnya kepada Telegraph, ayahnya seorang muslim keturunan Maroko. “Aku pikir dia menjadi istri kedua laki-laki itu,” kata sang kerabat. Entah apa yang terjadi dengan isi kepala Samantha, dari seorang gadis lugu, beberapa tahun kemudian dia berubah menjadi “White Widow”. Pada awal Maret 2012, dia diburu oleh Dinas Intelijen Amerika Serikat (CIA), Scotland Yard, pasukan khusus Inggris, SAS, bersama kepolisian Kenya, setelah di rumah yang dia sewa di Mombasa, Kenya, ditemukan setumpuk amunisi senapan ­AK-47 dan hidrogen peroksida. Itu adalah bahan serupa yang dipakai oleh Germaine dan kawan-­ kawannya untuk meledakkan kereta bawah tanah London. Rumah itu disewa oleh Marco Costa, yang memegang paspor Mozambik. Kemungkinan besar Marco Costa merupakan samaran dari Habib Saleh Ghani, suami kedua Samantha. Sebenarnya polisi sempat menangkap Samantha, tapi dia, yang mengaku bernama Natalie Faye Webb, dilepaskan. Belakangan, polisi baru tahu bahwa paspor Afrika Selatan milik Natalie palsu. Namun, ketika mereka kembali ke rumah itu, Samantha dan ketiga anaknya yang masih kecil sudah menghilang. Seorang tetangga menggambarkan “Natalie” sangat tertutup dan melarang anak-anaknya pergi ke sekolah.

“karena itu, buat keputusan sekarang, tarik tentaramu dari Islamic Wilaayat.”

Majalah detik 30 september - 6 oktober 2013


Paspor palsu Natalie Faye Webb yang diduga dipakai Samantha Lewthwaite masuk ke Kenya. foto: WIKIPEDIA

“Kami menduga dia bekerja sama dengan Al-Qaidah atau Al-Shabaab,” kata Alfred Mutua, juru bicara kepolisian Kenya, saat itu. Tugas Natalie alias Samantha, menurut Alfred, adalah mengumpulkan dana, mengatur transportasi, dan menyediakan senjata. Samantha diduga merupakan bagian dari sel teroris yang terlibat dalam pengeboman sebuah bar di Mombasa beberapa bulan setelah penyergapan itu. Beberapa bulan menghilang, Samantha muncul di Twitter pertengahan tahun lalu. Lewat puisi Maybe Jannah Tomorrow (Mungkin Surga Besok), dia merencanakan “masa depannya”. These black clouds over Kenya Keeping swirling around over me It’s a waste of time And I’d rather be receiving my syuhada Think I’ll get ready, And buy a vest …. And I’m breathing Jihad I wanna syuhada now It’s my time So maybe tomorrow it will be Jannah Seperti para “Black Widow”, janda para gerilya­wan Chechnya, yang siap mati dengan bom bunuh diri, Samantha alias White Widow siap “membeli rompi” dan menjadi “syuhada”. Dia berencana mengikuti jejak almarhum suaminya. Majalah detik 30 september - 6 oktober 2013


lll

Pada Sabtu tengah hari dua pekan lalu, segerombolan teroris menyerbu Mal Westgate di Nairobi, Kenya. Dengan membabi buta, gerombolan ini menghujani pengunjung mal mewah itu dengan tembakan. Selama beberapa hari, gerombolan ini menguasai mal, menyandera dan membunuh puluhan orang. Sampai Rabu pekan lalu, 72 orang tewas, di antaranya 61 korban sipil, 6 petugas keamanan, dan lima teroris. Di antara para korban itu, 18 orang merupakan warga negara asing. Harakat al-Shabaab al-Mujahideen, sel AlQaidah yang tumbuh besar di Somalia, mengklaim berada di balik penyerbuan itu. Pemimpin Al-Shabaab, Mukhtar Abu Zubayr, lewat pidatonya yang diunggah di Internet, menyebutkan serbuan ke Mal West­gate Catatan milik White Widow. foto: DAILY MAIL itu sebagai “Badar of Nairobi”, merujuk pada Perang Badar pada zaman Nabi Muhammad SAW. Menurut Abu Zubayr, serangan itu merupakan hukuman bagi penguasa Kenya yang telah “menginvasi” Somalia—dia menyebutnya Islamic Wilaayat. “Kalian telah memasuki perang yang bukan perang kalian,” kata Abu Zubayr beberapa hari lalu. “Karena itu, buat keputusan sekarang, tarik tentaramu dari Islamic Wilaayat. Jika tidak, bersiaplah menghadapi darah yang bakal kembali tumpah di negerimu.” Amina Mohammed, Menteri Luar Negeri Kenya, meMajalah detik 30 september - 6 oktober 2013


Samantha Lewthwaite (tengah) di antara teman sekolahnya. foto: MIRROR

ngatakan, dari informasi yang dia peroleh, ada seorang perempuan Inggris dan tiga laki-laki dari Amerika Serikat yang terlibat dalam serangan teroris itu. Namun Menteri Dalam Negeri Inggris Theresa May belum bisa memastikan apakah benar ada perempuan Inggris yang terlibat. “Sampai investigasinya tuntas, kami tak mungkin berkomentar banyak,” katanya. Beberapa saksi mata yang selamat dari penyerbuan itu mengklaim melihat seorang perempuan kulit putih berbahasa Inggris menjadi salah satu pemimpin serangan. Menurut seorang saksi, perempuan itu memberikan perintah dalam bahasa Inggris yang kemudian diterjemahkan ke bahasa Swahili. “Dari suaranya, terang dia seorang perempuan.... Dia tak memegang senapan, tapi setiap kali dia memberi perintah, gerombolan itu mulai mengamuk,” kata seorang saksi lain. Kabar itu memunculkan spekulasi bahwa Samantha Lewthwaite alias sang Janda Putih ada dalam gerombolan teroris itu. Kabar yang sulit dipercaya orangorang yang mengenal Samantha dan keluarganya di Aylesbury. “Dia gadis Inggris rata-rata dan sangat baik. Dia akan melakukan apa saja untuk membantu orang lain. Dan dia agak kurang percaya diri,” kata Raj Khan, anggota Dewan Kota Aylesbury, yang kenal baik Samantha dan almarhum suaminya. “Karena itu, aku benar-benar heran jika dia menjadi seorang pemimpin organisasi teroris internasional.” n SAPTO PRADITYO I GUARDIAN I TELEGRAPH I MIRROR

Majalah detik 30 september - 6 oktober 2013


internasional

Berebut Nama

‘Allah’

Sudah belasan tahun pemerintah Malaysia berselisih dengan media milik organisasi Kristen soal pemakaian istilah “Allah”. Diputuskan Pengadilan Banding bulan depan. REUTERS/Bazuki Muhammad

Majalah detik 30 september - 6 oktober 2013


Setiap Senin, Pastor Lawrence Andrew punya tugas rutin sebelum majalah mingguan yang dia kelola, ­Catholic Herald, naik cetak. Selain memeriksa ejaan dan tata bahasa, sejak empat tahun lalu dia punya tugas tambahan, yakni memastikan semua kata Allah harus dibubuhi tanda kutip. Tugas itu tampaknya sepele saja. Tapi, jika dia sampai melewatkannya, urusannya bisa gawat. Izin terbit majalah berbahasa Cina, Melayu, Tamil, dan Inggris itu bisa melayang. “Situasi ini sudah mirip urusan mati dan hidup,” kata Pastor Lawrence dua pekan lalu. Urusan tanda kutip ini merupakan buah “pertarungan” panjang antara Pastor Lawrence, yang disokong Gereja Katolik, dan pemerintah Malaysia sejak belasan tahun lalu. Lewat sidang kabinet pada Oktober dan November 2006, pemerintahan Perdana Menteri Abdullah Ahmad Badawi memutuskan bahwa kata “Allah” hanya boleh digunakan oleh mereka yang beragama Islam. “Salah satu pertimbangannya, karena sudah sangat lama istilah Allah dipakai kaum muslim untuk menyebut Tuhan,” kata Datuk Abdullah Mohammad Zin, menteri di kantor Perdana Menteri Malaysia, kala itu. Namun, jauh sebelum sidang kabinet itu, urusan istilah ini sebenarnya sudah jadi silang selisih antara pemerintah Malaysia dan media-media nonmuslim. Pada 1986, Kementerian Dalam Negeri melayangkan surat edaran kepada semua penerbit media milik organisasi Kristen yang memuat pelarangan pemakaian kata Allah. Pemerintah Malaysia berdalih, pemakaian istilah Allah oleh kalangan nonmuslim akan membi-

“Situasi ini sudah mirip urusan mati dan hidup.”

Majalah detik 30 september - 6 oktober 2013


Para pendemo menggelar banner di luar Pengadilan Malaysia di Putrajaya, Kuala Lumpur, 22 Agustus lalu. REUTERS/Bazuki Muhammad

ngungkan pemeluk Islam. Selain istilah Allah, pemerintah Malaysia melarang kata “solat”, “Kaabah”, dan “Baitullah” dalam semua publikasi milik media nonmuslim. Surat peringatan pertama dari Kementerian Keamanan Dalam Negeri Malaysia kepada Pastor Lawrence supaya mengganti istilah Allah dengan ­ “Tuhan” atau “God” dikirimkan pada 1998. Hingga 2007, sudah enam surat peringatan dilayangkan kepada Pastor Lawrence. Jika sang pastor tak patuh, izin terbit majalahnya jadi taruhan. Tapi peringatan itu rupanya tak membikin ciut nyali Pastor Lawrence. Dia menilai larangan itu tak bisa diterima. “Konstitusi mengatakan Melayu adalah bahasa nasional. Jadi mengapa kami tak boleh menggunakan bahasa nasional?” katanya. Menurut Pastor Lawrence, lebih dari separuh pastor Majalah detik 30 september - 6 oktober 2013


di Malaysia merupakan orang Melayu alias bumiputera. Sekitar 10 persen warga Malaysia memeluk agama Katolik atau ketiga terbesar, setelah Islam dan Buddha. Tak mau menyerah begitu saja, Pastor Lawrence melayangkan gugatan atas keputusan pemerintah itu ke Pengadilan Tinggi Kuala Lumpur pada Desember 2008. Pada pertengahan Februari 2009, sikap pemerintah Malaysia sempat melunak dengan memperkenankan Catholic Herald memakai istilah Allah sepanjang mereka mencantumkan kalimat “only for Christians” di halaman majalah itu. Tapi kebijakan itu hanya berumur sangat singkat. Pemerintah Malaysia memutuskan menganulir peraturan itu sebulan kemudian. Menteri Dalam Negeri Syed Hamid Albar mengatakan kebijakan yang memperkenankan media nonmuslim memakai istilah Allah itu merupakan sebuah kesalahan. Menjelang tahun baru 2010, majelis hakim Pengadilan Tinggi Kuala Lumpur membuat kejutan dengan mengabulkan gugatan majalah Herald. Hakim Lau Bee Lan berpendapat pelarangan penggunaan istilah Allah oleh media nonmuslim bertentangan dengan konstitusi Malaysia. “Ini sebuah tonggak besar... fair dan adil,” kata Pastor Lawrence ketika itu. Tapi putusan pengadilan itu membuat “panas” Malaysia. Lewat Facebook, beberapa kelompok Islam menggalang protes. Salah satu penanda tangan petisi di Facebook ini adalah Mukhriz Mahathir, putra mantan orang nomor satu di Malaysia, Mahathir Mohamad. “Mengapa umat Kristen mengklaim nama Allah?” tanya Rahim Ismail, seorang pengusaha Malaysia. ”Aku

“Inilah contoh kebijakan bodoh yang dibuat dengan sembrono.”

Majalah detik 30 september - 6 oktober 2013


tak paham mengapa mereka hendak mengklaim Allah sebagai tuhan mereka.” Walaupun tak sedikit umat Islam Malaysia yang mendukung putusan pengadilan, termasuk saudara kandung Mukhriz sendiri, Marina Mahathir, kabar itu bukan cuma membuat panas di Facebook. Beberapa hari setelah terbit putusan itu, beberapa gereja di Malaysia dibom dan dibakar. lll

Seorang muslim membaca Al-Quran Furlong/Getty Images

Sekian lama tersimpan di bawah laci, cerita lama soal perebutan hak atas kata “Allah” ini kembali panas. Pengadilan Banding Malaysia meloloskan gugatan banding pemerintah Malaysia atas putusan Pengadilan Tinggi pada akhir Agustus lalu. Tiga anggota panel Pengadilan Banding menolak keberatan yang diajukan oleh Keuskupan Gereja Katolik Romawi Kuala Lumpur. Sidang banding pertama digelar pada 10 September lalu. Putusan atas banding itu mungkin baru akan dibacakan bulan depan. “Kami tak akan butuh waktu lama. Kami paham betapa sensitifnya masalah ini,” kata Datuk Seri Apandi Ali, ketua majelis hakim, pekan lalu. Suzana Atan, pengacara yang mewakili pemerintah Malaysia dan sejumlah lembaga otoritas Islam dalam gugatan banding, tetap menyodorkan alasan bahwa pemakaian sebutan “Allah” bagi nonmuslim akan membingungkan pemeluk agama Islam. “Allah itu melambangkan keesaan, tak bisa menjadi bagian dari doktrin trinitas dalam agama Katolik,” kata Suzana. Beberapa hari sebelum sidang banding perdana, otoritas Islam di negeri jiran itu, Jabatan Kemajuan Islam Malaysia (Jakim), mengunggah khotbah Jumat Majalah detik 30 september - 6 oktober 2013


di situsnya. “Ingatlah, kalimah Allah merupakan lafaz suci yang perlu dijaga dan berkait dengan akidah.... Sikap membenarkan sesiapa sahaja menggunakan kalimah tersebut semata-mata untuk menunjukkan bahawa Islam meraikan agama lain hanya akan mendatangkan mudharat yang lebih besar kepada agama dan umat Islam,” Jakim menulis. “Perkataan Allah, solat, tauhid, Rasul, Kaabah, Haji merupakan hak orang Islam yang tidak boleh dicerobohi oleh mana mana pihak.” Khalid Samad, politikus dari Partai Islam Se-Malaysia (PAS), tak sependapat. “Banyak bukti bahwa pemeluk agama selain Islam pada zaman Rasulullah SAW menggunakan kata Allah untuk merujuk pada tuhan pencipta alam,” kata Samad kepada majalah detik. “Ini merupakan satu perkara yang saya rasa terang dan jelas, hanya atas sebab politik, maka digunakan sebagai bahan politik untuk menginginkan orang Melayu, dan mengasingkan orang yang bukan Melayu dan bukan beragama Islam.” Cara pemerintah Malaysia menangani sengkarut istilah “Allah” ini juga dikritik Datuk Zaid Ibrahim, mantan menteri di kantor Perdana Menteri Malaysia. Menurut dia, jalan tengah masalah ini mestinya dicapai lewat jalan politik, bukan jalur hukum. “Inilah contoh kebijakan bodoh yang dibuat dengan sembrono,” kata Datuk Zaid. “Jika pengadilan memutuskan ‘Allah hanya untuk kaum muslim’, bagaimana menegakkannya supaya tak dipakai oleh penganut agama Kristen?” Urusan ini sepertinya masih bakal berlarut-larut. n

“Perkataan Allah, solat, tauhid, Rasul, Kaabah, Haji merupakan hak orang Islam yang tidak boleh dicerobohi oleh mana mana pihak.”

MONIQUE SHINTAMI, SAPTO PRADITYO | THE STAR | AL-JAZEERA | MALAYMAILONLINE

Majalah detik 30 september - 6 oktober 2013


Nama ‘allah’ punya siapa? 1986 Surat edaran Kementerian Dalam Negeri Malaysia soal larangan istilah Allah, Kaabah, Baitullah, dan Solat di media nonmuslim.

1998 Surat peringatan pertama dari Kementerian Dalam Negeri untuk Catholic Herald

2008 Gugatan Catholic Herald ke pengadilan.

Januari 2010

1988 Negara Bagian Selangor melarang penggunaan 25 kata di media nonmuslim, antara lain mubaligh, nabi, wahyu, dan firman Allah.

2007 Surat peringatan keenam kepada Catholic Herald

Desember 2009 Pengadilan Tinggi memenangkan gugatan Herald.

Kerusuhan akibat putusan itu

April 2011 Agustus 2013

10 solusi dari pemerintah Malaysia

Pengadilan Banding Malaysia meloloskan gugatan banding pemerintah Malaysia dan beberapa lembaga Islam.

Majalah detik 30 september - 6 oktober 2013


SAINS

Kiamat Purba Gunung Toba Letusan Gunung Toba pada 74 ribu tahun silam merupakan letusan gunung paling dahsyat dalam 2 juta tahun terakhir. Benarkah nyaris memunahkan manusia?

3

Puncak Gunung Toba runtuh dan melahirkan kaldera raksasa.

4

“Naiknya� Pulau Samosir dan blok Uluan.

2

Terbentuk ring fracture.

1

Gunung Toba meletus sekitar 74 ribu tahun silam, menyemburkan material lebih dari 2.800 kilometer kubik.

Majalah detik 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013


SAINS

The bright sun was extinguish'd, and the stars Did wander darkling in the eternal space, Rayless, and pathless, and the icy earth Swung blind and blackening in the moonless air; Morn came and went—and came, and brought no day

D

arkness, puisi itu dibuat Lord Gordon Byron, pada Juli 1816, di Jenewa, Swiss. Setahun setelah Gunung Tambora meletus, menyemburkan 50 kilometer kubik abu ke atmosfer, Jenewa, menurut Lord Byron, masih diselimuti gelap sepanjang hari. “Lilin dinyalakan seakan-akan tengah malam,” Lord Byron menuturkan. Pada 5 April 1815, Gunung Tambora di Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, mulai menyemburkan lava panas. Tak berapa lama, dentuman kencang bertubitubi terdengar hingga jauh. Konon, suara dentuman itu terdengar hingga ke Makassar dan Batavia yang berjarak ratusan kilometer. Ditaksir, letusan Gunung Tambora dua abad silam itu mencapai skala 7 indeks ekplosivitas vulkanik (VEI) dan energinya empat kali lipat dari letusan Gunung Krakatau di Selat Sunda pada 1883. Efeknya sungguh dahsyat. “Di sepanjang jalan masih ada beberapa jenazah... Desa-desa rata dengan tanah, dan penduduk yang tersisa bertebaran mencari makan,” Letnan Phillips, melaporkan. Dia ditugaskan oleh Sir Thomas Stamford Raffles, penguasa di Batavia, untuk memeriksa letusan Gunung Tambora. Debu tebal yang menutup atmosfer membuat selama setahun nyaris tak ada musim panas di Eropa dan belahan bumi utara. Suhu bumi tahun itu rata-rata turun 0,4-0,7 derajat Celsius. Di mana-mana makanan langka karena tanaman rusak tertimbun debu. Tahun

Genetic bottleneck yang bertahan hanya satu generasi tak akan meninggalkan jejak signifikan.

Majalah detik 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013


SAINS

detikfoto/ dikhy sasra

itu adalah sebuah kiamat kecil. Beribu-ribu tahun lalu, jauh sebelum Tambora mengamuk, letusan satu gunung di Sumatera Utara membuat bumi seperti “kiamat” selama bertahuntahun. Konon, gara-gara letusan itu, selama sepuluh tahun bumi mengalami musim dingin, dan selama beberapa abad, temperatur atmosfer bumi mendingin. Itulah letusan gunung paling dahsyat dalam dua juta tahun terakhir. Akibatnya, menurut hipotesis Stanley H. Ambrose, profesor antropologi di Universitas Illinois, Urbana-Champaign, pertumbuhan populasi manusia melambat (population bottleneck). Bahkan ada kemungkinan populasi manusia kala itu berkurang signifikan. Seberapa hebat letusan Gunung Toba ini? Benarkah pengaruhnya sedemikian besar? ✩✩✩

Majalah detik 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013


SAINS

Craig A. Chesner, profesor geologi di Universitas Eastern Illinois, menghitung saat Gunung Toba meletus pada sekitar 74.000 tahun silam, menyemburkan material dengan volume 2.800 kilometer kubik. Cukup untuk mengubur seluruh kota Jakarta sedalam ratusan meter. Jumlah material yang disemburkan Gunung Toba hampir dua puluh kali lipat kala Gunung Tambora mengamuk dua abad silam dan hampir 250 kali dari yang dimuntahkan Gunung Krakatau di akhir abad ke-19. Ditaksir, letusan Gunung Toba 740 abad silam itu mencapai skala 8 indeks ekplosivitas vulkanik (VEI) dengan kekuatan lebih dari 8 skala magnitude, merusak wilayah seluas 20.000 kilometer persegi. Gas sulfur dan debu yang disemburkan ke lapisan stratosfer, menghalangi matahari, dan membuat suhu permukaan bumi anjlok ratarata 3-5 derajat Celsius. Debu itu terbang hingga ke Afrika, Semenanjung Arab hingga ke utara Laut Cina Selatan. Letusan inilah yang melahirkan danau vulkanik terbesar di dunia, yakni Danau Toba. Menurut Stanley Ambrose, selama enam tahun berturut-turut, tak ada musim panas di sebagian besar wilayah dunia. Disusul kemudian, terjadi proses glasialisasi yang melahirkan zaman es selama 1.000 tahun. Sejumlah penelitian penelusuran perkembangan DNA manusia juga membuktikan terjadi genetic bottleneck sekitar tahun meletusnya Gunung Toba. “Genetic bottleneck yang bertahan hanya satu generasi tak akan meninggalkan jejak signifikan,� kata Ambrose, beberapa tahun lalu, mengutip penelitian lain. “Karena itu, enam tahun musim dingin mungkin telah menyebabkan anjloknya populasi manusia.�

Bagi sistem mitigasi bencana tidak ada perlunya karena, toh Danau Toba bukan merupakan gunung api aktif yang berpotensi menimbulkan bencana.

Majalah detik 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013


SAINS

Craig A. Chesner

Penyokong teori bottleneck ini tak sedikit, tapi tak sedikit pula yang meragukannya. Di antara yang menyangsikan hipotesis Ambrose adalah F.J. Gathorne-Hardy, peneliti di Museum Natural History, London, dan W.E.H. Harcourt Smith, paleontolog dari Museum American Museum of Natural History, New York. Dengan meminjam data kerusakan akibat letusan Gunung Krakatau pada 1883, Hardy dan Smith memperkirakan radius kerusakan langsung dari letusan Gunung Toba tak akan lebih dari 350 kilometer. Dia meragukan kesimpulan Ambrose yang menyatakan letusan Gunung Toba bisa jadi membunuh banyak orang di Asia Selatan. Sebab, di Pulau Mentawai saja, yang hanya berjarak sekitar 350 kilometer dari Gunung Toba, populasi beberapa primata endemik di pulau itu relatif tak terganggu. “Jadi kecil kemungkinan, efek kerusakannya mencapai India atau Indochina di utara atau Pulau Jawa di selatan,” Hardy menulis dalam artikelnya. Penelitian terbaru oleh tim dari Universitas Oxford, Inggris, membuktikan bahwa debu dari Gunung Toba terbang lebih dari 7.000 kilometer hingga ke Afrika Timur. Christine Lane dan timnya menemukan lapisan tipis abu Gunung Toba ini terkubur puluhan meter di bawah endapan di Danau Malawi. Dari penelitian endapan di Danau Malawi, mereka juga membuktikan bahwa tak terjadi penurunan temperatur udara secara dramatis dalam waktu sangat panjang seperti yang diduga Ambrose. “Bisa jadi, lingkungan di sana pulih sangat cepat setelah perubahan atmosfer akibat letusan Gunung Toba,” kata Christine Lane. ✩✩✩ Majalah detik 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013


SAINS

Craig A. Chesner

Selama 1 juta tahun terakhir, paling tidak tiga kali letusan besar terjadi di Gunung Toba. Letusan pertama terjadi sekitar 800 ribu tahun lalu, disusul letusan kedua sekitar 300 ribu tahun kemudian. Yang terakhir dan paling dahsyat terjadi sekitar 74 ribu tahun lampau. Menurut hipotesis geolog dari Belanda, Reinout Willem van Bemmelen, yang sangat intensif meneliti gununggunung di Indonesia antara 1930-1940-an, letusan itu membuat sebagian besar magma di perut Gunung Toba terkuras. Karena “perutnya” kosong, maka runtuhlah puncak Gunung Toba, dan menghasilkan kaldera sangat besar. Itulah “bayi” Danau Toba. Walaupun sebagian besar material Gunung Toba telah disemburkan, namun menurut Danny Hilman Natawidjaja, geolog dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, masih ada dapur magma di perut Danau Toba sekarang. Volumenya sekitar 30 ribu kubik di kedalaman 10.000 meter. “Tapi kami belum yakin apakah dapur magma itu terisi lava cair atau tidak, atau hanya hidrotermal saja,” kata Danny, pekan lalu. Surono, mantan Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana, mengatakan penelitian lokal mengenai Gunung Toba memang sangat minim. “Bagi para peneliti, memang sangat mengasyikkan, tapi bagi sistem mitigasi bencana tidak ada perlunya karena, toh Danau Toba bukan merupakan gunung api aktif yang berpotensi menimbulkan bencana,” kata Surono, yang baru masuk masa pensiun sebulan lalu. ■ MONIQUE SHINTAMI, SAPTO PRADITYO I LIVESCIENCE I PELBAGAI JURNAL

Majalah detik 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013


sport

Muda Kaya Raya, Tua Sengsara “Aku bahkan tak punya cukup uang hanya untuk membeli sepotong cheeseburger.� foto: PHILLYSPORTS

Majalah detik 30 september - 6 oktober 2013


sport

S

idang perceraian di Atlanta setahun lalu itu seperti sebuah panggung sandiwara. Di muka majelis hakim, dengan gaya dramatis, Allen Iverson merogoh kantong sembari berteriak ke arah istrinya, Tawanna. “Aku bahkan tak punya cukup uang hanya untuk membeli sepotong cheeseburger.� Dengan enteng, Tawanna yang menggugat cerai dari Allen mengambil duit US$ 61 dan menyodorkannya kepada suaminya. Allen Iverson, 38 tahun, adalah sebuah roller coaster. Melesat tinggi secepat roket, dan meluncur ke bawah sama kencangnya. Beberapa tahun lalu, dia merupakan salah satu bintang dengan gaji paling besar di liga bola basket Amerika Serikat, NBA. Sepanjang kariernya di NBA, dia menerima gaji sebesar US$ 150 juta atau Rp 1,7 triliun. Belum lagi dari sejumlah kontrak iklan yang jumlahnya tak kalah besar. Dari kontrak iklan Reebok saja, The Answer mengantongi US$ 50 juta. Allen yang lahir dari ibu muda Ann Iverson--ibunya melahirkannya pada usia 15 tahun dan ditinggal kabur ayahnya--tumbuh di lingkungan miskin. Bola basket-lah yang membuat Allen menjadi kaya-raya di usia sangat muda. Dengan tinggi “hanya� 183 sentimeter, dia sebenarnya tergolong pendek untuk ukuran raksasa-raksasa NBA. Namun kecepatan dan akurasi tembakan Allen menjadikannya rookie of the year pada tahun pertamanya di NBA. Selama 11 musim bersama Philadelphia 76ers, Allen menjadi tumpuan utama perolehan poin. Rata-rata, dia mencetak 26,3 poin per game, urutan keenam pencetak poin tertinggi sepanjang masa di NBA. Dia sebelas kali masuk dalam NBA All Stars,

Tuhan memberinya bakat yang sangat besar. Tapi kalian tahu, suatu saat Dia akan mengambilnya kembali.

Majalah detik 30 september - 6 oktober 2013


sport

Mike Tyson/RUCKUS

empat kali menjadi pencetak poin tertinggi dan sekali menjadi NBA Most Valuable Player. “Tuhan memberinya bakat yang sangat besar,” kata Pat Croce, mantan eksekutif Sixers. “Tapi kalian tahu, suatu saat Dia akan mengambilnya kembali.” Disiplin memang bukan bawaan Allen. Di Sixers, dia jarang sekali datang berlatih tepat waktu. Di rumah, alkohol jadi karibnya. Lengkap sudah. Saat anak pertamanya lahir, dia tak ada di samping istrinya. Tiga tahun kemudian, ketika Allen Jr. lahir, dia kelewat mabuk untuk mengantarkan istrinya ke rumah sakit. Namun manajemen Sixers menutup mata dengan tabiat buruk anak emasnya sepanjang dia tak henti mencetak poin di lapangan. Walaupun punya sejumlah tabiat buruk, Allen sangat royal kepada teman-teman dan kerabatnya. Dia tak pernah bilang “Tidak” jika ada kerabat yang meminta uang. Kerabat jauh yang semula enggan mendekat pun mendadak menjadi akrab. Roshown Mcleod, teman satu timnya di Sixers, mengatakan Allen selalu ringan tangan merogoh kantong jika berpesta dengan teman-temannya, tak peduli berapa banyak jumlah tagihannya. “Dia tak berpikir soal masa depan,” kata Larry Brown, mantan pelatihnya. Perlahan, kelihaian Allen di lapangan mulai luntur, tergerus kebiasaan buruk dan umur. Tak ada lagi tim yang mau merekrutnya. Repotnya, kebiasaan borosnya

Majalah detik 30 september - 6 oktober 2013


sport

Tak ada yang menang, man, tak ada yang menang sama sekali.

belum juga berkurang seolah-olah dolar masih mengucur deras dari keran di rumahnya. Ke manamana, dia masih menunggang sedan supermewah Maybach. Padahal, kondisi keuangannya tekor berat. Setiap bulan neraca keuangannya minus ratusan ribu dolar. Walhasil, bisa ditebak, duit segudang yang dia kumpulkan sewaktu bermain di NBA itu menguap begitu saja. Akhir tahun lalu, dia punya tunggakan utang pembelian perhiasan dari sebuah toko di Georgia senilai US$ 859 ribu atau hampir Rp 10 miliar. Tawanna terpaksa menjual koleksi perhiasan mereka hanya untuk membayar tagihan listrik, kebutuhan sekolah anak, dan rumah tangga. Rumah mewah mereka di Denver juga dilelang. Kini Allen Iverson dan istrinya sudah bercerai. Dan untuk membayar tunjangan anak pun Allen tak lagi mampu memenuhinya. Pada akhir bulan lalu, Tawanna terpaksa menggugat ke pengadilan supaya hakim memaksa mantan suaminya membayar tunjangan untuk anakanaknya. “Aku menyerahkan semuanya ke tangan Tuhan. Aku sudah mencapai banyak hal di NBA, tapi jika jalan itu harus berakhir di sini, maka terjadilah....” kata Allen dengan nada pasrah. ✩✩✩ Siapa pula yang tak kenal Evander Holyfield, kini 50 tahun, mantan petinju juara sejati kelas berat. Pertarungannya dengan Mike Tyson dikenang sepanjang masa. Selama karier tinjunya, dia telah mengumpulkan duit lebih dari US$ 500 juta atau hampir Rp 6 triliun. Tapi senasib dengan Mike Tyson, kini Holyfield juga bangkrut. Tahun lalu, dia melelang pelbagai memorabilia, termasuk sabuk dan cincin gelar juara koleksinya,

Majalah detik 30 september - 6 oktober 2013


sport

John Barnes/SPORCLE COM

hanya untuk mendapatkan uang. Mansion--yang memiliki 109 kamar dengan 17 kamar mandi--di Atlanta miliknya sudah jauh-jauh hari disita bank dan dilelang karena dia tak sanggup lagi membayar cicilan. Sebuah perusahaan lanskap juga menggugatnya ke pengadilanGeorgiakarenadiamenunggakpembayaran jasa. Evander juga masih dikejar-kejar beberapa mantan istrinya yang menagih uang tunjangan untuk anak-anaknya. Menurut Dinas Sosial Georgia, selama berbulan-bulan Holyfield tak membayar tunjangan untuk anak-anaknya. Boros, salah investasi, dan perempuan. Kombinasi itulah yang menguras duit Holyfield. Duitnya yang ditanam di beberapa kasino di Las Vegas dan Atlantic City amblas. Sementara itu, masa jayanya di atas ring sudah lama lewat. Padahal dia masih harus membayar tunjangan untuk anak-anaknya. Bayangkan saja, dia punya 11 anak dari sembilan perempuan. “Ini hari-hari yang sangat berat.... Harus berurusan dengan ibuibu dari anak-anakku. Tak ada yang menang, man, tak ada yang menang sama sekali. Aku tak punya uang untuk membayar pengacara, jadi harus menangani sendiri di pengadilan,� kata mantan juara tinju kelas berat itu, memelas. ■SAPTO PRADITYO I WASHINGTON POST I INDEPENDENT I TMZ

Majalah detik 30 september - 6 oktober 2013


sport

Duit Mereka Amblas tak Berbekas

M

enjadi pemain di liga-liga sepak bola utama di Eropa merupakan impian jutaan orang di dunia. Populer, berlimpah uang, dan dirubung perempuan-perempuan cantik. Tapi semua cerita gemerlap itu bisa sirna dalam hitungan tahun setelah pensiun dari lapangan rumput. Menurut riset XPro, tiga dari lima pemain di Liga Primer Inggris berakhir bangkrut hanya lima tahun setelah "menggantung sepatu". Cerita-cerita suram mengenai para bintang olahraga ini sama sekali bukan hal langka. Tak pengalaman memegang uang dalam jumlah sangat besar di usia

Evander Holyfield, petinju

Michael Vick, bintang sepak bola Amerika (NFL)

belia, rata-rata mereka menghamburkan duitnya untuk mobil mewah, bajubaju mahal, perhiasan, dan mentraktir perempuan atau teman-temannya. Tapi semua itu mendadak hilang setelah isi kantong mereka menipis. “Bangkrut itu bisa juga membawa berkah tak terduga. Ketika orang berpikir kamu tak punya banyak uang, mereka tak akan meneleponmu sesering biasanya, termasuk kerabat,� Bernie Kosar, mantan bintang NFL, bercanda. Pahit. Inilah beberapa bintang olahraga yang kariernya melesat, kemudian jatuh bebas.

Allen Iverson, bintang NBA

Lee Hendrie, John Daly, pemain Liga bintang golf Inggris profesional

Antoine Walker, bintang NBA

Scottie Pippen, bintang NBA

Arantxa Sanchez Vicario, bintang tenis

Keith Gillespie, pemain Liga Inggris

Mike Tyson, petinju kelas berat

John Barnes, mantan anggota tim nasional sepak bola Inggris

Paul Gascoigne, bintang Liga Inggris

foto: EVANDERHOLYFIELD.COM, PHILLYSPORTS, HUFFINGTONPOST.COM, RUCKUS, SPORCLE.COM

Majalah detik 9 - 15 Majalah detik 30 september - 6september okotober 2013


interview

Indra Sjafri:

Semua Pemain Adalah Bintang Sepak bola adalah permainan tim, bukan individu. Intensitas latihan dan gemblengan harus dijaga agar pemain tak labil. Ilustrator: Edi Wahyono

Majalah detik 30 september - 6 oktober 2013


interview

etelah menyabet gelar juara Piala Federasi Sepak Bola Asia Tenggara (AFF) di bawah usia 19 tahun (U-19) pada 1961, Indonesia kembali menjadi juara pada Ahad, 22 September lalu, setelah mengalahkan Vietnam lewat adu penalti. Tapi, di media sosial, yang ramai diperbincangkan adalah teriakan “jebret� sang komentator, Valentino Simanjuntak. Sedangkan peran sang arsitek, Indra Sjafri, seolah dinafikan begitu saja. Padahal mantan kepala Kantor Pos di Padang yang baru menjadi pelatih pada 2007 ini tak cuma mengatur strategi, tapi juga memotivasi dan menanamkan filosofi bermain sepak bola kepada anak-anak asuhannya. Ia tertarik menjadi pelatih karena prihatin, saat masuk ke tim Pra-PON Sumatera Barat pada 1985, melihat banyak anak muda yang memiliki talenta bagus tapi tidak terpantau oleh PSSI. Kiprahnya melatih tim nasional tak mulus. Ketika mendapatkan kontrak pada 2011, lelaki kelahiran Painan, Sumatera Barat, 2 Februari 1963, ini dicopot dan digantikan Luis Manuel Blanco. Tapi, karena Blanco menolak, Indra akhirnya diminta kembali menjadi pelatih. Di bawah asuhan Indra Sjafri, tim nasional Garuda Muda dua kali merebut gelar juara turnamen HKFA International Youth Invitational Tournament 2013 di Hong Kong. Bagaimana Indra menggembleng mereka? Berikut ini petikan wawancara dengan bekas pemain klub Semen Padang tersebut. Apa kunci keberhasilan kesebelasan ini? Anak-anak memiliki kemampuan yang bagus, skill mereka juga tinggi. Secara tim, mereka cepat beradaptasi. Berapa lama Anda membangun tim ini? Kami melakukan seleksi dengan mengunjungi 44 daerah. Kami ke daerah atau wilayah terpencil, Majalah detik 30 september - 6 oktober 2013


interview

Tap Untuk melihat caption

Majalah detik 30 september - 6 oktober 2013


interview

seperti Alor di Nusa Tenggara Timur dan Muara Teweh di Kalimantan Utara. Dari semua daerah itu, saya menemukan banyak anak berbakat. Meski melelahkan, ini memberikan kepuasan. Di Muara Teweh, yang jauh dari ibu kota negara, sudah ada sekolah sepak bola dan ratusan klub guna menjaring calon pemain. Kami juga melakukan beberapa laga ekshibisi ke beberapa tempat untuk menjaring para pemain. Awalnya, ratusan calon terjaring, kemudian menjadi 96 orang, mengerucut hingga jadi 35 orang, dan akhirnya terpilih 20 orang. Apa saja materi tes yang diberikan? Selain tes fisik, terutama kesehatan, kami melakukan tes magnetic resonance imaging (MRI), tes psikologi, dan psikotes. Itu bukan cuma formalitas, tapi kami rekam betul untuk mengetahui kondisi psikologi mereka, baik secara pribadi maupun anggota tim yang akan bekerja sama. Semua materi tes tersebut sesuai dengan standar di sepak bola Eropa.

FOTO-Foto: Agung Pambudhy / detikfoto

Apa yang Anda tanamkan sehingga mereka terlihat begitu solid? Filosofi permainan saya sangat sederhana. Kepada anak-anak saya katakan, dalam permainan ini, yang sangat penting adalah penguasaan bola. Dan penguasaan bola akan terjadi manakala tim kuat dan kompak. Jadi yang terpenting adalah kekompakan. Sebab, sepak bola adalah permainan tim, bukan individu. Filosofi itu harus terus ditanamkan. Mereka kan masih 16-18 tahun, sehingga sering labil. Tapi saya yakin, seiring dengan intensitas latihan dan gemblengan, mereka akan menerapkan filosofi itu. Selain filosofi itu, apa lagi yang Anda tanamkan? Pada saat tim terbentuk, saya mengajak mereka Majalah detik 30 september - 6 oktober 2013


interview

foto-foto: rachman/detikfoto

Foto: M Risyal Hidayat / ANTARA

berbicara. Saya katakan, “Sebelum melangkah lebih jauh, apakah kalian sanggup memikul tugas mulia yang diamanahkan negara dan bangsa kepada kita? Kita harus membuktikan kepada dunia bahwa kita mampu. Raihlah prestasi setinggi-tingginya. Kalian memiliki modal yang kuat, talenta yang tinggi. Skill luar biasa tidak ada artinya bila tidak didasari tekad dan semangat.� Semua mengatakan siap. Sejak itulah mereka kami gembleng. Pada bulan puasa, kami tetap berlatih seperti biasa. Bahkan, pada saat Idul Fitri, kami mengundang orang tua mereka berlebaran bersama putra-putra mereka. Ini semua demi mencapai tujuan dan target yang kami tetapkan. Alhamdulillah, para orang tua juga mengerti. Untuk menjaga stamina, ada strategi khusus? Mereka memang memiliki stamina bagus. Bahkan VO2Max (volume maksimal O2 yang diproses oleh tubuh manusia pada saat melakukan kegiatan yang intensif) rata-rata pemain tergolong cukup tinggi, yakni 55. Ini termasuk superior bagi pemain berusia 13-19 tahun. Bahkan Evan Dimas mempunyai VO2Max Majalah detik 30 september - 6 oktober 2013


interview

Formasi 4-3-3 itu sangat sesuai dengan karakter dan fisik orang Indonesia.

hingga 60. Di kesebelasan ini, ada beberapa pemain yang punya skill tinggi. Siapa yang menjadi bintang? Bagi saya, semua anak itu bintang lapangan. Mereka memiliki talenta dan skill luar biasa. Dengan gabungan skill dan talenta merekalah kekompakan tim atau soliditas bisa terbangun dengan baik. Tanpa kekompakan antar-individu tidak akan tercipta sebuah tim yang solid, kuat, tangguh, dan menang. Bagi saya, tidak ada bintang di atas yang lain. Semuanya bintang. Bagaimana Anda menjaga mereka tak merasa lebih dari lain? Dalam setiap kesempatan selalu saya katakan, “Kalian semua masih dalam taraf perkembangan. Kalian memiliki talenta, fisik yang kuat, serta skill yang bagus. Raihlah prestasi setinggi mungkin. Jangan berpuas diri sampai di sini. Jangan pernah merasa telah menjadi besar. Itu akan mandek. Kalian masih baru dalam tahap awal, perjalanan masih jauh.â€? Kenapa Anda kerap menggunakan strategi formasi pemain 4-3-3, bukan 4-4-2 seperti yang digunakan pelatih umumnya. Secara historis, sejak dulu, pada saat kita memetik kemenangan, formasi pemain selalu 4-3-3. Saat bermain sepak bola, orang Indonesia selalu bermain dengan formasi seperti itu. Pola seperti itu sangat sesuai dengan karakter dan fisik orang Indonesia. Permainan selalu dalam jarak dekat, kekompakan tim terjaga, sehingga kekuatan terbentuk. Begitupun dengan saat menyerang, bisa cepat. Lantas kenapa kita latah meninggalkannya hanya untuk mengadopsi pola atau sistem permainan ala Eropa‌. Untuk pola latihan, apakah Anda menerapkan cara khusus? Tim pelatih selalu mengevaluasi dan membuat Majalah detik 30 september - 6 oktober 2013


interview

FOTO-Foto: Agung Pambudhy/detikfoto

analisis berbagai kemungkinan strategi lawan. Setiap akan bertanding, kita lihat dulu siapa lawan yang akan dihadapi dan kita menyesuaikan latihannya seperti apa. Soal frekuensi, tentu saja tidak bisa leluasa. Hanya satu kali karena padatnya turnamen. Kami juga harus mempertimbangkan kondisi fisik dan psikologi pemain. Kondisi kepengurusan PSSI yang masih kental dengan konflik sempat mempengaruhi Anda? Kami bersikap profesional. Kami, pela足tih dan anakanak, berpikir serta bersikap profesional. Kami hanya berfokus pada bagaimana bermain sebaik-baiknya, bagaimana meraih kemenangan dan prestasi yang gemilang. Pemerintah memberikan apresiasi khusus? Sedari awal kami tidak pernah berpikir untuk mendapatkan seperti itu. Artinya, yang ada dalam benak kami adalah bagaimana memberikan kontribusi terbaik kepada negara dan bangsa, Majalah detik 30 september - 6 oktober 2013


interview

Bila tidak disiplin dan tak tepat waktu, jangan bertanya bila posisi pemain diisi oleh orang lain.

sehingga konsentrasi dan tekad kami adalah bagaimana bisa mewujudkan impian menjadi juara itu. Kalaupun negara memberikan apresiasi, tentu kami tidak akan menolak. Tapi itu bukan tujuan utama. Kepada anak-anak juga saya sampaikan, “Motif kalian haruslah bagaimana memberikan yang terbaik kepada bangsa dan bagaimana kalian mencapai prestasi terbaik. Jangan berpikir soal hadiah dan sebagainya.� Apa target berikutnya setelah memenangi kejuaraan ini? Ada dua, yakni bersiap menghadapi Piala Asia U-19 pada Oktober nanti. Kita masuk Grup G bersama Korea Selatan, yang sudah 12 kali menjadi juara dan kini juara bertahan. Kemudian ada Laos dan Filipina. Perhitungan di atas kertas, tim kita lebih unggul dibanding Laos dan Filipina. Karena itu, kami menargetkan masuk putaran final. Target jangka panjang, sudah semestinya pembinaan mereka berkelanjutan agar nantinya bisa menjadi pemain andalan kita dalam berbagai turnamen. Mereka harus terus diasah. Kontrak Anda akan diperpanjang? Memang sebentar lagi habis, tapi saya sudah ditelepon Pak La Nyalla Mattalitti (Ketua Badan Tim Nasional). Beliau mengatakan kontrak saya diperpanjang, meskipun secara resmi belum ada tanda tangan kontrak. Mudah-mudahan begitu adanya. Tapi, bagi saya saat ini, soal itu bukan prioritas. Prioritas saya adalah menyiapkan anakanak menghadapi kejuaraan Piala AFC U-19 pada Oktober nanti. Apakah cukup libur empat hari bagi para pemain? Saya sudah mewanti-wanti kepada mereka agar Majalah detik 30 september - 6 oktober 2013


interview

menjaga disiplin. Saya bilang, “Ini saat yang tepat untuk mengubah nasib, untuk membuktikan kepada dunia bahwa kalian mampu. Masih banyak pemain bertalenta yang ingin seperti kalian. Bila tidak disiplin dan tak tepat waktu, jangan bertanya bila posisi kalian diisi oleh orang lain.� Saya tidak ada tawar-menawar soal disiplin. Anda juga melarang pemain menjadi bintang iklan dan diwawancarai media? Untuk acara-acara yang tidak terkait dengan sepak bola dan persiapan tim, saya meminta mereka tidak tergoda. Tapi, soal berhubungan dengan media, saya tidak melarangnya. Bagaimanapun, mereka anak-anak muda yang butuh wahana berekspresi, butuh menunjukkan eksistensi diri. Silakan saja berhubungan dengan media. Arif Arianto

BIODATA Nama: Indra Sjafri Tempat/Tanggal Lahir: Painan, Sumatera Barat, 2 Februari 1963 Istri: Temi Indrayani Anak: l Aryandra Andaru, 19 tahun l Diandra Aryandari, 15 tahun Domisili: DI Yogyakarta sejak 2010 Karier: l Pemain Klub PSP Padang pada 1980 l Masuk ke tim Pra-PON Sumatera Barat pada 1985. Pada saat itu Indra, yang menjadi kepala Kantor

Pos Bandara Minangkabau, memilih pensiun dan menjadi pelatih klub sepak bola. l Instruktur pelatih PSSI, 2007 l Instruktur dan pemandu bakat PSSI, Mei 2009 l Pelatih timnas junior U-17 dan U-19 sejak 2011. l Pada Februari 2013, mengantarkan timnas junior U-17 dan U-19 merebut trofi juara The HKFA (Hong Kong Football Association) International Youth Invitational Tournament l Pada 22 September 2013 mengantarkan timnas U-19 merebut trofi juara AFF 2013.

Majalah detik 30 september - 6 oktober 2013


KOLOM

The Fed dan Gejolak Makroekonomi Biodata Nama:

Telisa Aulia Falianty

Investor dalam negeri harus semakin dirangkul. Sebab investasi asing selama ini menjadi sumber gejolak sektor keuangan kita.

Tempat/Tangal Lahir:

Muara Enim-Pendopo, 4 September 1979

Pekerjaan:

n Dosen Fakultas

Ekonomi Universitas Indonesia n Ekonom Bank Dunia

Pendidikan:

n SMA 3 Bandung,

1994-1997 n Fakultas Ekonomi

Universitas Indonesia, 1997-2001 n Master Ekonomi,

2001-2003 n Doktor Ekonomi

Moneter, 2003-2006

S

ejak awal 2009, Federal Reserve atau The Fed telah menjalankan kebijakan Quantitative Easing sebanyak tiga kali dalam tiga kuartal. Bank Sentral Amerika Serikat itu secara berkala melakukan pembelian Treasuries security dan obligasi guna menstabilkan pasar uang. Kebijakan itu diterapkan pertama kali pada MaretOktober 2009. Pada saat itu The Fed membeli obligasi pemerintah senilai US$ 300 juta. Kedua, November 2009 s.d. Juni 2010, dan ketiga pada September 2012 hingga saat ini. Pada penerapan kebijakan yang ketiga itulah, The Fed membeli obligasi dengan tenor yang lebih panjang dengan nilai US$ 45 juta per bulan. Sampai pada 22 Mei lalu, ketika Gubernur Federal Reserve Ben Shalom Bernanke menyebut bank sentral itu berencana menghentikan kebijakan tersebut, pembelian obligasi masih terjadi. Wacana penghentian stimulus moneter tersebut seiring dengan semakin membaiknya indikator makroekonomi di Amerika. Bagi Indonesia rencana penghentian kebijakan itu telah menimbulkan masalah berupa derasnya arus keluar modal ke luar negeri. Pada Agustus lalu, modal yang keluar mencapai Rp 410 miliar, sehingga secara kumulatif, sejak kebijakan itu dijalankan hingga Agustus lalu, jumlah modal asing yang keluar dari Indonesia mencapai Rp 6,7 triliun. Dampak lain adalah terkereknya imbal hasil surat utang yang dikeluarkan pemerintah. Tercatat, per Agustus lalu, imbal hasil Surat Utang Negara (SUN) menjadi 6,26 persen, padahal bulan sebelumnya 5,71 persen. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia pun sempat menyentuh level terendah di 3.967,84. Namun kondisi itu berubah setelah pekan lalu The Fed mengumumkan untuk menunda penghentian stimulus moneter tersebut. Bernanke berdalih masih membutuhkan hasil riset yang lebih mendalam terkait dengan upaya pemulihan ekonomi Amerika. Menyambut kabar baik itu, IHSG Indonesia langsung merangkak naik. Terbukti, pada 19 September, indeks langsung meningkat sebesar 5 persen. Begitu pun dengan nilai tukar rupiah yang sebelumnya di atas Rp 11 ribu per dolar berangsur menguat ke level hingga hampir Rp 11 ribu. Bukan hanya itu, pemerintah pun semakin optimistis bahwa capital inflow atau arus modal masuk bisa mengalir kembali ke Indonesia dan terus berlanjut hingga akhir tahun. Maklum, dengan kebijakan pemerintah dan The Fed yang menunda penghentian kebijakan stimulus moneter itu, juga cenderung menurunkan tingkat risiko global. Hanya saja, belum ada jaminan kenyamanan kondisi itu bakal berlangsung lama. Kita sangat berharap agar dampak positif dari penundaan stimulus Fed ini tidak hanya berlangsung secara temporer, tetapi memiliki dampak permanen. Fakta telah membuktikan, ketidakpastian kebijakan yang akan dirilis The Fed ternyata telah mampu mengguncang pasar keuangan global. Majumundur kebijakan telah menimbulkan volatilitas atau fluktuasi variabel makroekonomi di berbagai negara emerging market termasuk Indonesia. Besarnya pengaruh The Fed ini digambarkan oleh Mark Frey dari Cambridge Mercantile Group (dalam Hasan Zen Mahmud, 2013) sebagai “The Fed isn’t just the U.S.’s central bank. It’s the world’s central bank.” Helena Rey (2013) menganalisis berbagai kecenderungan global yang terjadi tersebut dan mengistilahkan sebagai global financial cycle. Begitu luasnya dampak kebijakan quantitative easing dari Fed adalah bukti bahwa siklus global itu sebagai fenomena tak terelakkan lagi di era global saat ini. Hasil penelitian Rey menunjukkan bahwa gejolak finansial global disebabkan oleh kebijakan Fed. Untuk itu, diperlukan manajemen dari arus modal meskipun bersifat soft dan sementara, juga disertai kebijakan makroprudensial. Kebijakan yang bersifat menyeluruh dari sistem keuangan itu secara khusus akan mampu mengelola risiko sistemik dan menjaga stabilitas finansial. Kebijakan ini dapat meminimalkan gejolak variabel makro-Indonesia akibat guncangan dari faktor global termasuk kebijakan The Fed. Salah satu yang terpenting dari kebijakan itu adalah memperkuat struktur ekonomi. Memang, penguatan struktur itu tidak bisa dilakukan dalam waktu sekejap. Langkah itu membutuhkan waktu dan konsistensi. Kejadian penundaan kebijakan The Fed pekan lalu telah cukup mengajari kita bahwa, betapa pentingnya konsistensi dalam melakukan reformasi ekonomi dan agar kita tidak terlena dengan stimulus moneter. Sejalan dengan langkah itu, investor dalam negeri harus semakin dirangkul. Hal itu bertujuan agar pendanaan dari dalam negeri jauh lebih kuat, sehingga kita tahan dari guncangan bila terjadi gonjang-ganjing di luar negeri. Sumber pendanaan domestik yang potensial harus terus digenjot seiring financial deepening dan financial inclusion. Sebab pengalaman membuktikan dana atau investasi asing selama ini menjadi sumber gejolak sektor keuangan kita.

Majalah detik 30 september - 6 oktober 2013


EKONOMI

I P A S I S R E V O R T N O K H A T N I R E M E P N A A H A S U R E P I D I DUA P A S N A K A N R E T E P A U D R MENGINCA LAI TIDAK MEMILIKI NILAI I N I D . A I L . A A R I T S E N AUS O D N I K A N R E T E P I G A B TAMBAH

MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013


EKONOMI

I

SMED Hasan Putro bolak-balik Jakarta-Darwin, kota di bagian utara Australia. Direktur Utama PT Rajawali Nusantara Indonesia ini sedang menjajaki pencaplokan satu dari lima perusahaan peternakan sapi di wilayah Northern Territory. Rajawali Nusantara—induk sejumlah perusahaan perkebunan, industri farmasi, sampai pabrik kondom—mengincar peternakan yang memiliki luas 25500 ribu hektare di Australia. Target perusahaan ini adalah lahan peternakan hingga 100 ribu hektare. “Kami mengalokasikan bujet maksimal Rp 350 miliar,” ujar Ismed. Kebutuhan sebagian dari dana itu bakal didapatkan lewat pinjaman bank. Sejak ontran-ontran harga daging sapi yang mahal, sejumlah ide muncul agar Indonesia tercukupi dagingnya. Salah satu ide yang kemudian muncul adalah memiliki sendiri lahan peternakan sapi di Australia. “RNI akan menjadi bagian dari asosiasi peternak sapi di Australia,” kata Ismed. Ide ini tidak hanya dijalankan oleh Rajawali Nusantara. Perusahaan pelat merah lain yang juga sedang berusaha mengakuisisi lahan peternakan sapi adalah PT Pupuk Indonesia Holding Company, induk sejumlah pabrik penyubur tanah milik pemerintah. Saat ini Pupuk Indonesia sedang memburu saham perusahaan peternakan sapi yang memiliki lahan seluas 1 juta hektare. Tujuan perusahaan pemerintah menguasai peternakan sapi di Australia, menurut Deputi Menteri Badan Usaha Milik Negara Bidang Usaha Industri Primer Muhammad Zamkhani, adalah meningkatkan pasokan sapi dan daging sapi. Australia dipilih karena termasuk negara bebas penyakit kuku dan mulut. “Intinya adalah memastikan suplai atau pasokan,

Saat ini Pupuk Indonesia sedang memburu saham perusahaan peternakan sapi yang memiliki lahan seluas 1 juta hektare.

MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013


EKONOMI

Sapi impor

DETIKFOTO/RACHMAN

entah sapi atau dagingnya, tidak melalui perantara, melainkan melalui BUMN langsung ke pasar,â€? tutur Zamkhani, merujuk pada kasus pidana suap terkait dengan kuota impor daging sapi. Indonesia memang menghadapi kekurangan daging sapi sehingga harganya naik. Harga naik karena impor dari Australia dikurangi sejak tahun lalu, padahal produksi dalam negeri masih kurang. Awalnya Australia yang menghentikan ekspor, dengan alasan sapinya diperlakukan buruk di Indonesia. Tapi kemudian ganti Indonesia yang mengurangi sendiri impor de­ ngan alasan agar tercipta swasembada sapi di dalam negeri. Untuk meningkatkan produksi sapi dalam negeri ini, MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013


EKONOMI

Direktur Utama RNI Ismed Hasan Putro DETIKFOTO/LAMHOT

Rajawali Nusantara berjanji tidak hanya mengirim sapi bakalan—dengan berat sekitar 300 kilogram—tapi juga anak sapi dan sapi betina produktif ke Indonesia. Manfaat lain, menurut Zamkhani, pemerintah meminta perusahaan yang mengoperasikan peternakan di Australia itu menjalin kerja sama dengan kelompok peternak, misalnya untuk penggemukan sapi. “Jadi impor itu bisa mendatangkan manfaat bagi masyarakat,” kata Zamkhani. Perusahaan penggemukan dibutuhkan karena, dalam peraturan sekarang, sapi hanya boleh diimpor dengan berat sekitar 300 kilogram sehingga harus ada penggemukan di Indonesia. Tujuannya, berat sapi naik menjadi 400-450 kilogram sebelum dipotong. Tapi, daripada mengeluarkan uang untuk membuat peternakan di luar negeri, mengapa tidak di dalam negeri? Teguh Budiyana, Ketua Asosiasi Peternak Indonesia, menyarankan Menteri BUMN Dahlan Iskan lebih baik menanam modal di dalam negeri untuk menyelamatkan sapi betina produktif dari tangan jagal. Karena harga yang bagus saat ini, para peternak lokal terlalu bersemangat memotong sapi, sehingga sapi produktif yang mestinya bisa beranak juga dipotong. Ia mengatakan sekitar 300 ribu ekor sapi betina produktif dipotong setiap tahun untuk menambah pasokan daging sapi. Padahal sapi betina produktif itu merupakan aset nasional untuk meningkatkan jumlah populasi. “Daripada duitnya ditaruh di sana (Australia), mbok ya garap dulu sapi betina produktif,” Teguh menambahkan. MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013


EKONOMI

Penjual daging sapi

FOTO: RACHMAN/DETIKFOTO

Tapi beternak sapi di dalam negeri dalam ukuran besar, agar efisien, seperti yang dilakukan Australia bukan hal yang gampang. Ini membutuhkan lokasi yang luas. Padahal lahan luas sulit ditemukan di Indonesia. Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan di Kementerian Pertanian Syukur Iwantoro pernah bercerita, bahkan di wilayah terpencil di Papua atau Nusa Tenggara Timur, semua tanah sudah ada pemiliknya. “Ada tanah ulayat,” katanya saat mengungkapkan sulitnya mencari lahan kosong untuk peternakan sapi di Indonesia. Sekarang muncul ide sistem “tumpang sari” sapi dengan kebun sawit untuk mengatasi kekurangan lahan ini. Joni Liano, Direktur Eksekutif Asosiasi Produsen Daging dan Feedlot Indonesia, mengatakan kualitas sapi sawit tidak kalah dibanding sapi impor, dan biaya produksinya rendah karena pakan utamanya adalah bungkil sawit. Karena itu, Joni menyarankan Dahlan Iskan meminta BUMN perkebunan dan BUMN yang ingin terlibat dalam peternakan untuk mengembangbiakkan sapi sawit. “Konon, ada 8 juta hektare lahan sawit. Kalau itu diintegrasikan dengan budi daya sapi sawit, bisa menghasilkan sapi bakalan yang murah,” tutur Joni. Menurut Joni, program sapi sawit ini juga mendukung upaya pemerintah mencapai swasembada sapi secara bertahap. Selain itu, sistem ini memberi nilai tambah kepada petani karena kotoran dan air seni sapi bermanfaat untuk pertumbuhan kelapa sawit. n HANS HENRICUS B.S. ARON | NUR KHOIRI MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013


EKONOMI

MANUSIA LEBIH SEDIKIT Di Australia, jumlah sapi lebih banyak daripada manusia. Itu sebabnya, mereka mengekspor sumber protein ini ke Indonesia. SUMBER: MEAT AND LIVESTOCK AUSTRALIA

INDONESIA Jumlah Penduduk:

238juta

Jumlah Sapi:

Rasio: sapi setiap

1

17penduduk

Jumlah Sapi:

Rasio: sapi setiap

0,8penduduk

14juta

AUSTRALIA Jumlah Penduduk:

22juta

28,5juta 1 ASAL SAPI Australia Utara:

2,2 juta Australia Barat:

2,1 juta

Australia Selatan:

Korea Selatan:1,3

13%

Jepang:

12,6 juta34% Queensland:

juta

New South Wales:

5,7 juta

Victoria:

Lain-lain:

4 juta

14% Tasmania:

Amerika Serikat:

22%

0,7 juta

MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013


EKONOMI

Filipina:

2%

Cile:

2%

Indonesia:

4% 4%

Jepang:

Taiwan:

34%

Rusia:

5%

Korea Selatan:

13%

Amerika Serikat:

22%

Lain-lain:

14%

EKSPOR DAGING AUSTRALIA

Turki:

6%

Mesir:

5%

Filipina:

3%

Rusia:

5%

Lain-lain:

8%

Cina:

9% Israel:

9%

EKSPOR SAPI AUSTRALIA

Indonesia:

55%

MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013


ekonomi

Mendapat Tambahan Napas

ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma

Amerika menunda mencabut stimulus ekonomi, Indonesia mendapat kesempatan “bernapas�. Pemerintah tetap waspada karena pada akhirnya stimulus ekonomi Amerika pasti dicabut.

Majalah detik 30 september - 6 oktober 2013


ekonomi

B

ANK Indonesia menjadi tuan rumah pertemuan pengatur moneter ini dengan para menteri bidang ekonomi pada Selasa pekan lalu. Agenda rapat di Menara Radius Prawiro, Jakarta, itu mengevaluasi paket ekonomi yang dilansir sebulan sebelumnya, yang dikeluarkan saat rupiah ambruk dan harga saham berjatuhan. Berbeda dengan saat pengumuman paket ekonomi dilansir, tidak ada wajah-wajah tegang dalam pertemuan di Bank Indonesia tersebut. Wajah para undangan malah bisa dibilang menampakkan sedikit kelegaan. Beberapa hari sebelumnya, Amerika Serikat menunda pencabutan program stimulus ekonomi, padahal isu inilah yang membuat rupiah dan harga saham rontok. Keputusan Amerika ini memberi napas baru kepada pemerintah. Menteri Keuangan Muhammad Chatib Basri hanya mengingatkan bahwa penundaan pencabutan stimulus itu hanya sementara. “Pemerintah harus tetap waspada,� katanya. Sejak 2008, Amerika Serikat meluncurkan program stimulus ekonomi besar-besaran untuk menekan suku bunga di negara itu. Karena suku bunga Amerika rendah, para investor membawa dana mereka ke negara yang suku bunganya lebih tinggi dan bursanya bergairah, seperti Indonesia dan India. Tiba-tiba saja, Mei silam Amerika mengisyaratkan akan menghapus paket stimulus. Jika ini terjadi, suku bunga di Amerika akan naik. Para investor pun segera berhitung bahwa dana bakal dilarikan dari pasar modal negara berkembang kembali ke Amerika Serikat. Segera saja mereka meninggalkan pasar modal Indonesia, sehingga bursa jatuh. Selain itu, dana yang ditarik ke Amerika membuat rupiah runtuh.

Indonesia lebih banyak melakukan impor daripada ekspor.

Majalah detik 30 september - 6 oktober 2013


ekonomi

detikfoto/rachman

Celakanya, saat berita ini muncul, Indonesia lebih banyak melakukan impor daripada ekspor. Defisit perdagangan ini membuat Indonesia lebih banyak membeli dolar untuk membayar impor daripada negara asing membeli rupiah. Rupiah dan bursa saham pun semakin terpuruk. Kecemasan bakal terjadi krisis seperti pada 19971998 sempat muncul. Itu sebabnya, pemerintah kemudian mengeluarkan paket kebijakan yang pekan lalu dievaluasi karena umurnya sudah sebulan itu. Meski Amerika menunda mencabut stimulus ekonomi, pemerintah Indonesia memutuskan tetap melanjutkan paket kebijakan yang targetnya membawa modal kembali ke Indonesia, menjaga inflasi, serta mendorong pertumbuhan tersebut. “Kita melihat apa yang sejak Agustus kita jalankan kelihatan semua sudah on the track (berada di jalur semestinya),� ujar Majalah detik 30 september - 6 oktober 2013


ekonomi

Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa. Salah satu target pemerintah adalah menurunkan kekurangan dana masuk dari luar (defisit transaksi berjalan), yang mencapai 4,4 persen, dibanding produk domestik bruto, padahal angka aman defisit maksimal 3 persen. Sejumlah analis berhitung, Indonesia bisa selamat dari krisis global 2008 karena saat itu transaksi berjalannya tidak mengalami defisit. Jadi, ketika dana asing keluar, perusahaan Indonesia masih selamat. Hanya, pasar ekspor terganggu, tapi tidak sampai menciptakan krisis seperti di banyak negara lain. “Yang paling penting, implementasi paket kebijakan ekonomi yang dikeluarkan bulan Agustus itu harus dilaksanakan,” kata Chatib. Sikap waspada juga diambil oleh Bank Indonesia, sebagai penggembala rupiah. Bank Indonesia tidak mengendurkan kebijakan uang ketatnya, bahkan pekan lalu kembali menaikkan tingkat suku bunga acuan (BI Rate) sebesar 25 basis point menjadi 7,25 persen. Hal ini dilakukan agar investor asing tidak buru-buru menarik dana dari Indonesia. “Orang yang sebelumnya berpikir mau capital outflow (menarik dana keluar Indonesia) akan berhitung lagi, ngapain keluar, karena ternyata masih menarik,” kata Kepala Biro Humas Bank Indonesia Difi A. Johansyah. Langkah Bank Indonesia ini didukung para ekonom. Ekonom BNI, Ryan Kiryanto, bahkan memperkirakan BI Rate akan naik lagi. “BI diperkirakan akan menaikkan BI Rate sebesar 25 basis point menjadi 7,5 persen,” katanya. Senada, ekonom Standard Chartered Bank, Fauzi Ichsan, mengatakan bank sentral di negara-negara

Yang paling penting, implementasi paket kebijakan ekonomi yang dikeluarkan bulan Agustus itu harus dilaksanakan.

Majalah detik 30 september - 6 oktober 2013


ekonomi

yang saat ini mengalami defisit transaksi berjalan menaikkan tingkat suku bunga. Contohnya bank sentral di India, Brasil, dan Turki. Selain itu, kenaikan tingkat suku bunga diharapkan dapat menarik kembali dana-dana asing yang akan dipakai untuk menutup kekeringan likuiditas akibat defisit transaksi berjalan. “Supaya aliran modal asing untuk menutup defisit tidak keluar atau bahkan bisa masuk lebih banyak. Karena itu, suku bunga harus lebih tinggi,� tutur Ryan. Difi menambahkan, upaya menjaga stabilitas ekonomi ini tidak hanya menjadi domain BI semata dengan menaikkan tingkat suku bunga. Pemerintah juga berperan dalam mengendalikan laju inflasi dan upaya mengatasi masalah defisit transaksi berjalan. “Dari sisi current account (transaksi berjalan) salah satunya adalah mengendalikan impor migas,� kata Difi. n Hans Henricus B.S. Aron | Nur Khoiri detikfoto/rachman

Majalah detik 30 september - 6 oktober 2013


ekonomi

Kuatnya Pengaruh Asing Pengaruh asing di ekonomi Indonesia bisa terlihat dari harga-harga saham yang diperdagangkan di bursa efek. Investor asing banyak yang ikut bermain di bursa Indonesia. Merekalah yang mendorong harga naik serta membeli saham-saham yang baru dijual. Tapi, jika sedang ada masalah di dunia internasional, mereka pulalah yang cepat lari dan membuat harga saham ambruk. Posisi sebagai negara berkembang membuat saham-saham Indonesia menjadi yang pertama dilepas begitu ada gonjang-ganjing ekonomi dunia.

5.00K 4.50K 4.00K 3.50K 3.00K 2.50K 2.00K 1.5K

2008

Okt

2009

Apr

Jul

Okt

2010

Apr

Jul

Okt

2011

Apr

Jul

Okt

2012

Apr

Jul

Okt

2013

Apr

Jul

Mei-Nov 2008

Mei 2010

Agst-Sep 2011

Apr-Mei 2012

Mei-Sep 2013

■ IHSG turun 52 persen ■ Dari 2.468 ke 1.146 Krisis global, ekonomi dunia mengkerut. Ekspor Indonesia ambruk.

■ IHSG turun 12 persen ■ Dari 2.971 ke 2.623 Sejumlah isu internasional membuat indeks turun pada awal bulan, terutama krisis kredit perumahan Spanyol. Tapi dari dalam negeri juga muncul kabar negatif di bursa karena berita Sri Mulyani akan mundur dari posisi Menteri Keuangan, yang menekan indeks sampai 100 poin.

■ IHSG turun 17 persen ■ Dari 4.130 ke 3.425 Krisis Yunani dicemaskan bakal menjalar ke seluruh dunia. Investor memandang negara berkembang tidak aman sehingga menarik dananya. Situasi diperburuk oleh krisis pagu utang Amerika Serikat.

■ IHSG turun 9,9 persen ■ Dari 4.216 ke 3.799 Puncak krisis Yunani. Semua cemas efek utang pemerintah Yunani bisa menjalar ke seluruh dunia.

■ IHSG turun 21 persen ■ Dari 5.155 ke 4.072 Amerika Serikat mengisyaratkan akan menghentikan stimulus ekonomi. Jika itu dilakukan, akan membuat bunga di Amerika Serikat menjadi tinggi kembali dan investor meninggalkan Indonesia.

NASKAH: NUR KHOIRI | SUMBER: DETIK FINANCE Majalah detik 30 september - 6 oktober 2013


BISNIS

HOTEL UNTUK SELEBRITAS KELAS ATAS SEJUMLAH HOTEL DAN RESOR KECIL ELITE BEROPERASI DI INDONESIA. TARIF MINIMAL DI ATAS RP 6 JUTA. SELEBRITAS TOP DUNIA MENJADI PELANGGANNYA. DOK. VICEROY BALI, LUXURY VILLAS, RESTAURANT & SPA

MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013


BISNIS

S

ALAH satu kegiatan favorit Lia Komukai adalah menginap dari hotel ke hotel, baik di dalam negeri maupun luar negeri, saat mu­ sim libur sekolah tiba. Sejumlah hotel mahal sudah ia cicipi dalam pelesiran regulernya. Tapi yang paling berkesan bagi Lia, seorang ibu rumah tangga di kawasan Serpong, Tangerang Selatan, adalah saat bersama suami dan tiga anaknya menginap di sebuah hotel kecil dengan suasana Jawa di tengah kampung sepi dekat Candi Borobudur bernama Amanjiwo. Hotel mungil tempatnya menginap itu hanya memi­ liki puluhan kamar. Dari lobi hotel yang adem, mata­ nya bisa langsung memandang puncak Borobudur di kejauhan. Suasananya tenang. Sejumlah kamar me­ miliki kolam renang sendiri. Tapi tidak hanya pemandangan dan fasilitas yang kelas wahid yang membuatnya terkesan. Begitu datang, kata Lia, ia disambut aksi dua bocah penari dan dua bocah pemain gamelan. Setelah dia duduk di lobi, general manager hotel datang dan menyambut. “Kami seperti tamunya (pribadi), bukan tamu hotel,” katanya. Menjelang magrib, seorang petugas hotel datang, membenahi kelambu dan membuka selimut agar siap jika ia ingin tidur. “Kami seperti punya pela­ yan pribadi.” Pelayanan kelas satu ini tidaklah murah. Di Aman­ jiwo—dan sejumlah hotel kecil di Bali, seperti Viceroy Bali di Ubud atau Four Seasons Hotels and Resort di Jimbaran—para tamu mesti membayar sangat mahal. Tidak ada kamar yang tarifnya di bawah Rp 6 juta. Tapi, karena suasananya “sangat lokal” dan yang didapatkan sepadan dengan harganya, hotel-hotel ke­ cil ini menjadi favorit selebritas dunia. Bekas bintang Manchester United dan Real Madrid, David Beckham, misalnya, pernah menikmati layanan mewah ini di Amanjiwo. Richard Gere, bintang yang namanya me­ MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013


BISNIS

ledak di Indonesia sejak membintangi Pretty Woman, saat datang ke Yogyakarta juga menginap di sana. Sedangkan Viceroy Bali antara lain membanggakan nama bintang Hollywood papan atas, Julia Roberts, dan penulis blog desain paling top dunia, Garance Dore, yang pernah menginap di kamar-kamar mereka di Ubud. Seperti di Amanjiwo, Viceroy hanya memiliki sedikit kamar. Mereka hanya menyediakan 25 kamar dan 11 vila. Juru bicara Viceroy, Lely Elfrida, mengatakan, dengan jumlah kamar yang sedikit itu, mereka bisa memastikan setiap tamu mendapatkan layanan ala para bangsawan. Hotel ini memasang tarif US$ 750-2.500 (Rp 7,5-28 juta) per malam. Tapi, menurut Lely, “Tingkat hunian per tahun mencapai 85 persen.â€? Sedangkan Amanjiwo tidak bersedia menyebutkan tingkat huniannya. "Kami tidak bisa membuka infor­ masi tingkat hunian atau karakter tamunya," kata Lana Shekho, juru bicara induk Amanjiwo, yakni Aman Resorts, yang berkedudukan di Singapura. Viceroy Bali jarang kedatangan tamu lokal. Tamunya lebih banyak berasal dari Australia, Amerika Serikat,

MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013


BISNIS

dan Jepang. “Tamu lokal sedikit sekali,” ucapnya. Tamu-tamu asing dari Australia dan Amerika Seri­ kat, ujar Lely, berlibur ke Bali dan menginap di Viceroy biasanya untuk merayakan hari perkawinan mereka atau berbulan madu. Juga menikmati suasana tropis serta eksotisme Bali yang memukau mereka. “Ratarata dari Australia dan Amerika suka suasana gunung serta laut,” ucapnya. Rata-rata tamu asing ini, Lely menuturkan, mengi­ nap tiga malam di Viceroy. Namun, ujarnya, sejumlah tamu juga senang berlama-lama berdiam di vila. “Kadang sampai sepekan mendekam di (dalam) vila terus,” tuturnya. Sedangkan tamu lokal, katanya, “Bi­ asanya hanya menginap dua malam.” Untuk menggaet para turis kelas atas ini, Viceroy rajin berpromosi di Australia, Amerika Serikat, dan Jepang. “Kami sering menggelar pameran dan sese­ ring mungkin mengontak agen perjalanan di sana,” ucapnya. “Kapan pun tamu ingin, kami siap melayani.” Sementara Viceroy berada di pegunungan di Ubud, ada pesaing dengan pasar yang kira-kira sama tapi terletak di wilayah pantai, Jimbaran. Hotel ini ada­ lah Four Seasons Hotels and Resort, Jimbaran Bay, Bali. Grup Four Seasons ini mengoperasikan 147 vila mewah sejak 1993. Vila itu, kata Associate Director of Public Relations Prhativi Dyah, “Terbagi menjadi tujuh desa tradisional Bali.” MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013


BISNIS

Dyah mengatakan hotelnya, yang tarifnya mulai Rp 7 juta sampai hampir Rp 40 juta semalam, sangat ramai pada Juli-Agustus. Sebagian besar tamunya dari Jepang dan menikmati bulan madu. “Rata-rata wisatawan Jepang itu menginap di Four Seasons se­ lama tiga malam, kemudian berpindah ke hotel lain,” katanya. Tak jauh berbeda dengan kondisi di Viceroy, persen­ tase wisatawan lokal yang menginap di Four Seasons sangat kecil. “Menginapnya pun hanya dua malam,” ucapnya. Yang membedakan Four Seasons Jimbaran dengan hotel supermewah lain, kata Dyah, adalah pelayanan­ nya. Setiap pagi dan sore, petugas hotel selalu mem­ bersihkan kamar dan vila, mengganti segala sesuatu yang telah dipakai dengan yang baru. “Kami melayani tamu seperti raja dan ratu,” ucapnya. n BUDI ALIMUDDIN | NUR KHOIRI

MAJALAH DETIK DETIK 30 30 SEPTEMBER SEPTEMBER -- 6 6 OKTOBER OKTOBER 2013 2013 MAJALAH


bisnis

Mengintip Pasar Mobil Supermewah Mobil supermewah banyak dijual importir umum. Pasarnya terbatas. Relatif kebal dari masalah ekonomi. FOTO-Foto: gettyimages

Majalah detik 30 september - 6 Oktober 2013


bisnis

P Agung Pambudhy| detikfoto

EKERJAAN ini sederhana: memarkir mobil di ruang pamer toko. Pekerjaan remeh se­ perti ini lazimnya dijalankan oleh karyawan toko. Tapi tidak di dealer mobil Amanstar, yang berada di kawasan perumahan elite Kelapa Gading, Jakarta Utara. Pemilik ruang pamer itu, Maikel Aman, turun tangan sendiri dengan hati-hati memarkir mobilnya agar posisinya lebih pas dan enak dipandang. Salah satu pegawainya harus puas hanya menjadi “tukang parkirâ€?, memandu Maikel menyetir mobil. Dia bersusah payah menyetir mobil karena yang sedang ia parkir adalah Ferrari F430. Mobil sport Italia itu dia parkir di samping Porsche Cayenne, mobil SUV yang sedikit lebih murah.

Majalah detik 30 september - 6 Oktober 2013


bisnis

GettyImages

Amanstar mengimpor sendiri mobil-mobil yang ia jual. Posisinya memang berbeda dengan sejumlah dealer mobil yang lazimnya menjual mobil yang diimpor atau dirakit oleh agen tunggal pemegang merek (ATPM). Amanstar—seperti sejumlah importir independen atau lazim disebut importir umum— bermain di mobil-mobil mahal atau yang jarang di pasaran. Bisnis jual-beli mobil mewah ini, kata Maikel, terbilang aman dan nyaman. Dalam dua bulan, ia bisa menjual 4 dari 5 Porsche yang didatangkan dari Hong Kong. “Tahun lalu bahkan kami menjual Lamborghini seharga Rp 5 miliar,” katanya. Tidak semua mobil ia datangkan dari luar negeri. Ada pula Ferrari bekas pakai yang dititipkan kepadanya untuk dijual. Importir mobil mewah lain, Terminal Motor, bahkan memiliki omzet lumayan besar. Tahun lalu mereka bisa menjual kurang-lebih 100 unit mobil supermewah baru. “Setiap bulan sih ada saja yang laku,” kata salah satu tenaga pemasarannya, Stanley Limans.

Majalah detik 30 september - 6 Oktober 2013


bisnis

Agung Pambudhy| detikfoto

Lewat tiga ruang pamernya di Jakarta, Terminal Motor tahun lalu bisa melepas mobil Lamborghini Gallardo dan Bentley seharga Rp 6,5 miliar. Padahal banyak mobil mewah ini tidak cocok dipakai di jalanan Indonesia, yang sebagian besar lubangnya mengerikan. Misalnya Ahmad Sahroni, pengusaha perkapalan dan perhotelan sekaligus politikus, yang menyimpan Ferrari 458 dan Lamborghini Aventador LP-700 di garasi rumahnya. Pria 36 tahun itu mengatakan mobil-mobil sport supermewah itu dia miliki untuk memuaskan keinginan saat ia masih muda. “(Mobil ini) jarang saya pakai,� ucapnya menyebut Ferrari yang ia beli tiga tahun lalu dengan harga Rp 3 miliar. Untuk bekerja, ia memilih menggunakan satu dari dua Toyota Alphard miliknya atau kadang Mercedes-Benz dari seri termahal, S-Class. Bahkan, untuk bersenang-senang pun, mobil mewah Italia itu tidak sepenuhnya bisa digunakan. Para pemilik Ferrari, katanya, pernah melakukan touring Jakarta-Bali. Tapi ia tidak bisa mengendarai mobil ceper itu sampai Bali. “Tidak mungkin kan Majalah detik 30 september - 6 Oktober 2013


bisnis

Agung Pambudhy| detikfoto

sampai Bali, penyok semua bumper bawahnya,” dia menambahkan sambil terkekeh. Perawatan Ferrari-nya terbilang mudah dan masih murah karena ia membeli baru dan jarang dipakai. Setiap pagi ia hanya menyalakan mesin guna menjaga performa dan kualitas mesinnya. “Nanti, kalau sudah berjalan 5.000 kilometer, baru diservis ringan,” ucapnya. Untuk pasar dengan kelas sedikit di bawah mobil sport eksotik itu, ada PT Garansindo, yang sekarang menjadi ATPM untuk Chrysler—pabrik mobil terbesar ketiga asli Amerika, setelah Ford dan General Motors. Merek di bawah Chrysler antara lain Jeep, Dodge, Fiat, selain Chrysler sendiri. Mobil yang dipasarkan bersaing dengan sejumlah merek mobil mewah, seperti Mercedes dan Volvo. Pasar mobil merek ini, menurut Satya Saptaputra, Chief Operating Officer Chrysler Indonesia, lebih luas dibanding konsumen merek Lamborghini atau Ferrari. “Persentasenya sangat kecil dari pasar yang ada, tapi tumbuh,” ucapnya. Mobil termurah di Garansindo adalah mobil kota Fiat 500, yakni Rp 300 juta, dan termahal Rp 1,45 miliar, yakni sedan Chrysler 300cSRT. Mereka sedang Majalah detik 30 september - 6 Oktober 2013


bisnis

Tap/klik untuk berkomentar

Agung Pambudhy| detikfoto

menimbang-nimbang memasukkan mobil sport SRT Viper, yang harganya Rp 2 miliar. Sejak beroperasi pada 2009, Garansindo telah menjual sedikitnya 1.000 mobil. Penjualan mobil mewah ini agaknya cukup kebal dari krisis, seperti ambruknya rupiah. Selain kenaikan nilai dolar, pemerintah kemudian menaikkan pajak mobil mewah untuk mengurangi tekanan rupiah. Tapi Maikel optimistis pasar mereka tidak sensitif terhadap harga sehingga penjualan tidak akan terpengaruh. “Yang beli kan sudah punya uang, jadi tidak ada pengaruhnya bagi mereka,� ucapnya. Budi Alimuddin | Nur Khoiri

Majalah detik september 6 Oktober 2013 Majalah detik 30 30 september - 6 -Oktober 2013


pameran

Makan Nasi (1956).

Tjap Go Meh (1940).

Tribute untuk Sang Maestro Sudjojono bersama seniman Persagi sudah menancapkan tonggak penting dalam sejarah seni rupa Indonesia. Jejak mereka nampak dalam karya-karya seniman kontemporer kita. Majalah detik 30 september - 6 oktober 2013


pameran

Di Dalam Kelambu Tertutup (2013) oleh Nasirun. silvia/detikfoto

asirun membuat lukisan pria berbaring menyamping dengan bentuk terpiuh, khas karya-karyanya, kali ini didominasi warna merah menyala. Dia memberi judul lukisan cat minyak itu Di Dalam Kelambu Tertutup (2013). Judul tersebut mengingatkan kita pada lukisan S. Sudjojono, Di Depan Kelambu Terbuka (1939), yang sekarang jadi koleksi Istana Bogor. Sudjojono melukiskan perempuan berkebaya kembang-kembang, berkain hitam polos dengan tumpal merah, rambut panjangnya terurai, duduk di kursi di tepi ranjang yang kelambunya terbuka. Perempuan ini seakan sedang menunggu. Ekspresi hampa perempuan yang menunggu di depan ranjang itu tentu bertolak belakang dengan ekspresi “nakal� laki-laki yang berbaring menyamping yang dibuat Nasirun. Nasirun (kelahiran 1965) secara berseloroh tapi serius menunjukkan ada aktivitas di

Majalah detik 30 september - 6 oktober 2013


pameran

Wajah mati oleh Ivan Sagita silvia/detikfoto

atas ranjang, yang jika diperhatikan benar-benar, bukan hanya oleh satu orang seperti tertulis di awal tulisan ini, tapi ternyata oleh dua orang. Ada dua hal kontras dalam karya dua generasi perupa ini: yang termangu-mangu menunggu dan yang menggebugebu. Dalam peringatan Seabad S. Sudjojono 1913-2013, karya-karya S. Sudjojono berikut seniman Persatuan Ahli Gambar Indonesia (Persagi) disandingkan dengan 15 karya generasi di bawah mereka, tiga hingga empat generasi, yang mendapat inspirasi dari Sudjojono. Pameran itu bertajuk Jiwa Ketok dan Kebangsaan: S. Sudjojono, Persagi, dan Kita, digelar di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta pada 20 September hingga 6 Oktober 2013. Sudjojono (1938-1986) adalah ikon Persagi, organisasi yang didirikan pada 23 Oktober 1938 untuk mewadahi seniman, khususnya pelukis. Persagi periode pertama diketuai Agus Djaya, S. Sudjojono menjadi sekretaris, dan Rameli sebagai komisaris. Anggotanya S. Sudiardjo, Emiria Soenasa, Saptarita Latief, Herbert Hoetagaloeng, S. Toetoer, Sindusisworo, Soe足 aib, Soekirno, Soeromo, dan Otto Djaya. Bersama kawan- kawannya di Persagi, Sudjojono ingin membalikkan persepsi bahwa

Majalah detik 30 september - 6 oktober 2013


pameran

Pelukis ini tak lari ke gunung-gunung untuk mencari kebagusan, tetapi di kota mereka menunjukkan hidup sekeliling mereka

melukis adalah praktik menyalin gambar yang nampak di luar, menjadi seni menampakkan image yang tersembunyi di dalam diri seniman. Dia menekankan kejujuran melihat realitas sekitar sehingga objek-objek yang kumuh pun dapat mengungkapkan kebenaran. Sudjojono secara tegas mengambil sikap oposisi terhadap Mooi Indie (Hindia Molek), baik lewat tulisan maupun karya lukisnya. Keyakinan ini jadi titik tolak pembentukan sikapnya dalam memahami Indonesia, yang saat itu belum diproklamasikan merdeka. Su­djojono melukis dalam kesadaran realisme yang disebutnya seni lukis “Indonesia baru”. Dalam tulisannya, Zaman Raden Saleh dibandingkan dengan Zaman Pelukis-pelukis Angkatan Muda, “Bendabenda tak diatur-atur digambarkan secara sederhana, tetapi secara benar. Gambar yang jelek digambar jelek. Pelukis ini tak lari ke gunung-gunung untuk mencari kebagusan, tetapi di kota mereka menunjukkan hidup sekeliling mereka. Botol, panci, sepatu, kantor, kursi, adik-adik, ibu-ibu, kota, jembatan busuk, selokan, jalan-jalan, dan kuli-kuli melarat menjadi benda-benda gambar mereka.” Dia membandingkan kecenderungan lukisan para seniman muda sezamannya dengan lukisan romantis­ isme pelukis Raden Saleh Bustaman yang dianggapnya terlalu gelap dan menyembunyikan banyak hal. Meski tak dapat dimungkiri, “realisme Sudjojono” ini tak lepas dari tren berkembangnya gerakan realisme pada awal abad ke-20. Dari realisme Sudjojono itu pula lahir ungkapan “jiwa ketok (jiwa yang nampak)”, termuat dalam risalah Kesenian, Seniman, dan Masyarakat (1946). Bahwa Majalah detik 30 september - 6 oktober 2013


pameran

Standing Reception (1983) oleh Otto Djaya. silvia/detikfoto

sebenarnya buah aktivitas kesenian itu tak lain jiwa sang seniman sendiri yang ternampakkan. Kesenian melampaui sekadar persoalan artistik karena kesenian adalah jiwa. Karena itu hanya jiwa besarlah yang bisa menciptakan kesenian yang besar. Melalui tulisan-tulisannya yang amat produktif, antara lain Kami Tahu Ke Mana Seni Lukis Indonesia Akan Kami Bawa (1948), Sudjojono menggebrak kesadaran harga diri bangsa. Artikel ini adalah reaksinya atas artikel penulis berkebangsaan Belanda, J. Hopman dalam majalah Uitzicht edisi Januari 1947 berjudul Toekomst van de Beeldende Kunst in Indonesie (Masa Depan Seni Rupa di Indonesia) yang berisi antara lain “menafikan keberadaan seni lukis Indonesia”. Sudjojono menulis, “…tentang bagaimana seni lukis Indonesia yang akan datang kita bangsa Indonesia cukup cakap untuk mengaturnya sendiri. Dari zaman penjajahan Belanda dahulu (zaman Persagi) kami sudah tahu bagaimana dan ke mana kami akan bawa seni lukis kami.” Majalah detik 30 september - 6 oktober 2013


pameran

Aku Tidak Tahu Ke Mana Seni Akan Kamu Bawa (2013) oleh Sigit Santosa. silvia/detikfoto

Retorikanya mengentak, provokatif, sekaligus menyentuh. Dia menempatkan kesenian dalam posisi penting terhadap harga diri sebuah bangsa, dan seniman adalah perekam semangat dan jiwa zaman. Dan kini, para pelukis generasi muda menunjukkan upaya “memberi makna� pada eksistensi Sudjojono dengan cara mereka. F. Sigit Santoso (lahir 1964) secara telak menunjukkan kegamangannya terhadap situasi seni rupa Indonesia hari ini yang ideologinya rapuh dan malah ribut dengan isu-isu dangkal. Melalui Aku Tidak Tahu Ke Mana Seni Akan Kamu Bawa (2013) dia melukis sosok Sudjojono muda yang terjungkir, tetapi perhatikan latar belakangnya, panorama indah. Tentu judul itu mengingatkan kita pada judul risalah Sudjojono Kami Tahu Ke Mana Seni Lukis Indonesia Akan Kami Bawa. Sekali lagi kita jumpai dua hal yang berseberangan dari seniman dua generasi. Para perupa muda ini hidup dalam atmosfer sosial, ekonomi, politik, kebudayaan yang sama sekali berbeda dibandingkan era Sudjojono. Mereka berada dalam isu-isu lingkungan, pemanasan global, korupsi, serta pergaulan antarbangsa. Persoalan kebangsaan dan jiwa ketok di masa sekarang lebih kompleks dibanding ketika istilah itu pertama dicetuskan Sudjojono, 67 tahun lalu. Namun demikian tetap kita jumpai jembatan pemahaman yang sama dalam cara mereka memandang sekitar. Semangat Sudjojono masih menyala di seniman muda. n SILVIA GALIKANO Majalah detik 30 september - 6 oktober 2013


seni hiburan

FILM

Sekuel Horor yang Kurang Seramnya Keluarga Lambert masih dihantui makhluk halus walau sudah pindah ke rumah orang tua Josh. Mengapa Josh Lambert tidak pernah ada saat peristiwa aneh terjadi pada keluarganya?

Majalah detik 30 september - 6 oktober 2013


seni hiburan

FILM

Judul: ter 2 Insidious: Chap Genre:Â thriller Horor, misteri, es Wan Sutradara: Jam Whannell, h ig e L : io r a n e k S

James Wan District Produksi: Film Wilson, k ic tr a P : in a m e P ra Hera b r a B , e n r y B Rose shey 5 menit Durasi: 1 jam 4

S

elalu ada sesosok bayangan di belakang Dalton (Ty Simpkins). Kadang hitam, kadang putih seperti asap. Bayangan yang berjarak beberapa sentimeter di belakang si bocah itu diketahui karena muncul di semua foto Dalton. Dia pun belakangan kerap mendapat mimpi buruk. Orang tua Dalton, Josh Lambert (Patrick Wilson) dan Renai Lambert (Rose Byrne), curiga rumah mereka dihuni makhluk halus. Keduanya memanggil cenayang yang juga bisa menghipnosis, Elise (Lin Shaye) berikut asistennya: Specs (penulis skenario Leigh Whannell), Tucker (Angus Sampson), dan Carl (Steve Coulter). Menurut Elise, rumah keluarga Lambert baik-baik saja karena makhluk halus itu tidak menghuni rumah, melainkan melekat ke seseorang. Dalton, menurut Elise, punya bakat khusus sehingga ditempeli makhluk halus. Kejadian berikutnya di luar dugaan. Dalton mendadak mengalami koma supranatural. Rohnya pergi ke dimensi lain. Elise pun dipanggil lagi. Namun malang, Elise tewas di ruang keluarga Lambert dengan luka di leher. Polisi curiga Josh-lah pembunuhnya karena dia satu-satunya yang berada dekat Elise pada waktu

Majalah detik 30 september - 6 oktober 2013


seni hiburan

FILM

kejadian. Sementara rumah mereka diselidiki polisi, keluarga Lambert tinggal di rumah ibu Josh, Lorraine (Barbara Hershey), yakni sebuah rumah tua dengan banyak kamar. Mereka berharap di rumah Lorraine ini Dalton tidak lagi diganggu makhluk halus. Kenyataannya, kejadian-kejadian aneh tak juga berhenti. Renai yang baru saja menidurkan bayinya di lantai atas, mendengar suara piano jelas sekali. Dia pergi ke kamar depan untuk melihat siapa yang memainkan piano. Seperti diduga, suara piano berhenti dan tidak ada siapa-siapa di depan grand piano. Tengah Renai bingung di dekat piano, terdengar suara jerit bayinya di lantai atas. Renai tergapah-gopoh naik, berlari ke kamar, tapi mendapati boks bayi kosong. Si bayi sedang tengkurap menangis di lantai. Pernah juga saat mengantar Dalton tidur, Dalton

Majalah detik 30 september - 6 oktober 2013


seni hiburan

FILM

bertanya pada Renai, “Mom, siapa di belakangmu?� Ada perempuan berbaju putih dengan rambut tergulung rapi berdiri memunggungi dinding, tapi Renai tak melihat. Renai juga tidak sadar saat berbicara itu Dalton sedang mengigau. Dan di mana Josh kala semua peristiwa aneh ini terjadi? Inilah apesnya sutradara James Wan. Insidious: Chapter 2 dirilis hanya berselang dua bulan setelah sukses besar Conjuring (2013), film horor yang juga dia sutradarai. Penonton pun menetapkan standar: kali ini harus lebih seram dari Conjuring atau ke laut aja, mengingat prekuelnya, Insidious, sudah lumayan lama, tahun 2010. Lantas apakah Insidious: Chapter 2 memenuhi ekspektasi penonton? Sebelum menjawab pertanyaan itu, boleh juga dipertimbangkan gosip Bertolak dari yang beredar di Hollywood saat ini bahwa Wan disebut-sebut Insidious: Chapter 2 akan meninggalkan genre hokita bisa menilai ror. Sudah kehabisan idekah? Conjuring adalah Bertolak dari Insidious: Chapter 2 kita bisa menilai kulminasi Wan dalam Conjuring adalah kulminasi genre horor. Wan dalam genre horor. Di situ dia bisa menggabungkan unsurunsur ketegangan yang orisinal, horor klasik, narasi yang bagus, sedikit sadisme, dan eksekusi yang rapi tanpa perlu banyak bumbu. Standar ini tidak terpenuhi di film terbarunya. Memang skenario Leigh Whannell ciamik menjalin cerita kilas balik dengan masa sekarang, dan dunia nyata dengan limbo, semuanya mengalir mulus. Tapi seramnya setengah-setengah. Kita bisa duduk manis

Majalah detik 30 september - 6 oktober 2013


seni hiburan

FILM

saja sambil menebak-nebak apa yang bakal terjadi. Pintu yang membuka-menutup, piano berbunyi sendiri, penampakan hantu perempuan berbedak tebal, hingga koleksi puluhan mayat pengantin yang masih bertudung, tak cukup seram untuk jadi pengalih perhatian. Humor yang terselip melalui karakter komikal Tucker dan Carl, mirip karakter di Dumb and Dumber, menjadikan tingkat keseraman pun makin melorot. Sepertinya Wan tidak mengejar keseraman, ketegangan, atau apa pun namanya, dalam Insidious: Chapter 2. Dia hanya menyuntikkan imajinasi, keseriusan, dan humor cerdas dalam sebuah produk yang sudah punya merek sebagai film horor. Walau begitu, Wan makin baik dalam mengarahkan aktor agar hanya satu kali take demi mendapat ketegangan maksimal. Penguasaannya pada sound, efek visual, dan timing, sekali lagi luar biasa. â– SILVIA GALIKANO

Majalah detik 30 september - 6 oktober 2013


SENI HIBURAN

FILM PEKAN INI

INTERSECTIONS AYLOR dan Scott Dolan (Jaimie Alexander dan Frank Grillo) sedang berbulan madu di Maroko. Di sana, Taylor berencana membunuh suaminya yang kaya dengan bantuan kekasihnya, Travis (Charlie Bewley). Rencana tidak berjalan mulus karena semua pihak terlibat dalam kecelakaan mobil beruntun di gurun terpencil. Mereka selamat dari kecelakaan dan bertemu dengan sekelompok korban selamat; yakni seorang penyelundup yang buron, Omar (Moussa Maaskri); seorang wanita Prancis, Audrey (MarieJos e Croze); Saleh dan bayinya yang sakit; serta seorang “tukang r­ eparasi” misterius (Roschdy Zem). Mereka memulai perjalanan, dan masalah memun­cak di jantung Gurun Essaouira. Jenis Film: Thriller Produser: Luc Besson Produksi: EuropaCorp Sutradara: David Marconi Durasi: 102 menit

MAJALAHMAJALAH DETIK 30 DETIK SEPTEMBER 23 - 29 -SEPTEMBER 6 OKTOBER 2013


SENI HIBURAN

FILM PEKAN INI

MALAVITA Fred Manzoni (Robert De Niro), seorang bos mafia dan keluarganya dipindah ke sebuah kota sepi di Pran­­­­cis dalam prog­ram per­lindungan saksi setelah mengadukan kelom­­­pok­nya. CIA menurunkan agen terbaiknya (Tommy Lee Jones) untuk men­ jaga

semuanya agar tetap berjalan aman. Na­­­ mun Manzoni dan istrinya, Mag­gie (Michelle Pfeiffer), serta anakanak mereka, Belle (Dianna Agron) dan Warren (John D’Leo), tidak membantu, malah kembali ke kebiasaan lama deng­ an me­­nangani masalah

secara “kekeluargaan”. Hal ini memungkinkan para mantan kroninya dapat me­­­­­­lacak mereka. Jenis Film: Action Produser: Luc Besson, Ryan Kavanaugh, Virginie Silla Sutradara: Luc Besson Durasi: 110 menit

Selepas menghadiri pesta kantor, Emily ­(Alice Eve), David (Brian Geraghty), dan Corey (Josh Peck) harus ke ATM terdekat sebelum pulang. Saat ingin mengambil uang, tiga rekan kerja ini ternyata harus menghadapi mimpi buruk. Seorang yang tidak dikenal ternyata mengincar mereka. Teror menakutkan dari sosok misterius yang mempunyai niat jahat. Mampukah ketiganya mengatasi teror atau malah menjadi korban? Jenis Film: Thriller Produser: Paul Brooks, Peter Safran Sutradara: David Brook Durasi: 90 menit MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013


seni hiburan

agenda

oktober okt

1

Log2Rock Skid Row vs Jamrud

1 Oktober 2013, pukul 19.00 WIB Lapangan D Senayan, Jakarta

Invasion 2013 Tiesto Club Life 4 Oktober 2013, 18.00 WIB Eco Park, Ancol Jakarta Promotor: X2 Club

7th Balinale International Film Festival 4-10 Oktober 2014 Cinema XXI Beachwalk Kuta, Bali

okt

4

Majalah detik 30 september - 6 oktober 2013


Alamat Redaksi : Aldevco Octagon Building Lt. 4 Jl. Warung Jati Barat Raya No. 75, Jakarta 12740 , Telp: 021-7941177 Fax: 021-7944472 Email: redaksi@majalahdetik.com Majalah detik dipublikasikan oleh PT Agranet Multicitra Siberkom, Grup Trans Corp.

@majalah_detik

majalah detik

Tap untuk kembali ke cover


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.