Detik 119

Page 1

ANAK MUDA TERPIKAT TAN MALAKA KONTROVERSI GRUP D PASPAMPRES BUNUH DIRI SATU KELUARGA

TUBAGUS CHAERI WARDANA

RENI YULIANA

CATHERINE WILSON

BENTO

JENNIFER DUNN

REBECCA

DARI BANTEN MOBIL BANYAK, HARTA BERLIMPAH, BANYAK SIMPANAN

EDISI 119 | 10 - 16 MARET 2014



DAFTAR ISI Edisi 119

10 - 16 maret 2014

Tap Pada konten untuk membaca artikel

Fokus

Pangeran Banten Antara Artis, Istri & Dugem Wawan sering menggelar private party bersama artis. Flame, tempat karaoke miliknya, tak hanya dijadikan arena hiburan, tetapi juga tempat lobi kekuasaan.

baca juga airin, suami & tim samurai edisi 102

Nasional

Hukum

n DI BALIK VOTING Pengganti Akil

n gelang tak kembali, malah dibui

n mengamankan para mantan

kriminal

internasional

n perjamuan terakhir keluarga anita

ekonomi

n di bawah kekuasaan bupati n dan crimea memilih... n dua kali celaka muslim uighur n susahnya miskin di negeri singa

interview

n dari kutai timur ke washington n murah izin menjelang pilkada

bisnis n tak ada lagi bus korea

n endriartono sutarto

n meroketkan bisnis online ala rocket internet

kolom

lensa

n sertifikasi halal: bagaimana sebaiknya?

sisi lain capres n mantra sakti ala hatta

selingan n Tan malaka Memupus Alergi Kiri

n bukan terminal biasa

sains n membongkar lima abad misteri

people

Seni hiburan

n Lupita Nyong’o | Peter F. Gontha | Diogo M.

gaya hidup n semeriah benang tenun n sihir drama sang koboi n film pekan ini n agenda Cover: Ilustrasi: Kiagus Auliansyah | Musik: Bento - Iwan Fals @majalah_detik

majalah detik

n Legenda Miso Soup di Hokkaido n pole dance bukan tarian sensual n empuk-empuk steak wagyu

Pemimpin Redaksi: Arifin Asydhad Wakil Pemimpin Redaksi: Iin Yumiyanti Redaksi: Dimas Adityo, Irwan Nugroho, Mulat Esti Utami, Nur Khoiri, Sapto Pradityo, Sudrajat, Oktamandjaya Wiguna, Arif Arianto, Aryo Bhawono, Deden Gunawan, Hans Henricus, Silvia Galikano, Nurul Ken Yunita, Kustiah, M Rizal, Budi Alimuddin, Pasti Liberti Mappapa, Monique Shintami, Isfari Hikmat, Bahtiar Rifai Bahasa: Habib Rifa’i, Rahmayoga Wedar Tim Foto: Dikhy Sasra, Ari Saputra, Haris Suyono, Agus Purnomo Product Management: Sena Achari, Eko Tri Hatmono Creative Designer: Mahmud Yunus, Kiagus Aulianshah, Galih Gerryaldy, Desy Purwaningrum, Suteja, Mindra Purnomo, Zaki Al Farabi, Edi Wahyono, Fuad Hasim, Luthfy Syahban. Kontak Iklan: Arnie Yuliartiningsih, Email: sales@detik.com Telp: 021-79177000, Fax: 021-79187769 Direktur Utama: Budiono Darsono Direktur: Nur Wahyuni Sulistiowati, Heru Tjatur, Warnedy Kritik dan Saran: appsupport@detik.com Alamat Redaksi: Gedung Aldevco Octagon Lantai 2, Jl. Warung Jati Barat Raya No.75 Jakarta Selatan, 12740 Telp: 021-7941177 Fax: 021-7944472 Email: redaksi@majalahdetik.com Majalah detik dipublikasikan oleh PT Agranet Multicitra Siberkom, Grup Trans Corp.



lensa

Bukan Terminal Biasa

Tap untuk melihat foto UKURAN BESAR Desainnya unik, bergaya art deco, yang pernah populer pada 1920-an. Namun dibuat dengan sentuhan modern, memakai gipsum, kaca transparan, dan kisi-kisi angin di setiap sudut. Inilah salah satu hasil sentuhan berselera ala Gubernur Joko Widodo untuk mengubah wajah Jakarta, terminal baru Manggarai. Majalah detik 10 - 16 maret 2014


lensa

Wajah baru Terminal Manggarai yang sudah diuji coba kegiatan operasionalnya pada Senin (3/2). Desain terminal mengajak warga Jakarta bernostalgia ke era 1920-an yang bergaya kolonial seperti gedung lama di Ibu Kota, di antaranya Istana Merdeka, Stasiun Kota, dan kompleks Megaria. (Ari Saputra/detikcom)


lensa

Para pekerja menyelesaikan bangunan Terminal Manggarai pada awal tahun ini. Posisinya yang berada di tengah jalan dan bercat putih dengan desain yang tidak lazim untuk ukuran saat ini membuat terminal ini terlihat mencolok. (Grandyos Zefna/detikcom)


Bentang kota Terminal Manggarai terintegrasi dengan busway dan kereta api melalui jembatan penyeberangan orang. Terminal ini melayani tujuh trayek, yakni jurusan ke Blok M, Senen, Pulogadung, Kampung Melayu, Pasar Minggu, Karet, dan Kalibata. (Ari Saputra/detikcom)


lensa

Menurut Kepala Terminal Manggarai, Waluyo, terhadap setiap jenis kendaraan umum disediakan jalur tersendiri, yakni jalur angkutan Mikrolet, Kopaja, dan Metromini. Nantinya di lantai dua juga ada food court khusus untuk makanan siap saji. (Ari Saputra/detikcom)


lensa

Salah satu keunggulan terminal ini adalah eskalator alias tangga berjalan. Penumpang tidak perlu lelah menaiki tangga untuk berpindah ke busway atau menuju Stasiun Manggarai. (antarafoto, detikcom)


nasional

DI BALIK VOTING Pengganti Akil Calon yang sempat dicecar soal kepemilikan rumah dan mobil mewahnya dalam seleksi terpilih sebagai Hakim MK. Berdasarkan rekomendasi Tim Pakar, Aswanto di urutan buntut.

Majalah detik 10 - 16 maret 2014


nasional

R Bukhori Yusuf dok. pribadi

aut wajah Bukhori Yusuf, anggota Komisi III De­wan Perwakilan Rakyat dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera, terlihat muram. Ia tak terlihat ceria, tak seperti sejumlah rekannya, anggota Komisi Hukum itu, yang tertawa terbahak begitu pemilihan Hakim Mahkamah Konstitusi (MK) dengan cara pengambilan suara terbanyak atau voting, usai digelar di gedung DPR, Rabu, 5 Maret lalu. Masih tertulis jelas nama calon hakim MK beserta perolehan suaranya di papan tulis, di depan ruang rapat Komisi III. Empat nama calon hakim hasil rekomendasi Tim Pakar masing-masing Ni’matul Huda mendapat dukungan 12 suara, Wahiduddin Adams 46 suara, Aswanto 23 suara, dan Atip Latipulhayat meraup 19 suara. Bukhori tak menyangka nama Aswanto, yang berada di urutan buntut dari rekomendasi Tim Pakar, justru terpilih. Apalagi, selama menjalani uji kelayakan dan kepatutan, beberapa pakar dan anggota Dewan mengaku tak puas atas jawaban-jawaban Aswanto. Guru besar Fakultas Hukum Univer-

sitas Hasanuddin, Makassar, itu juga dianggap memiliki rekam jejak kurang baik. “Saya yakin ini (terpilihnya Aswanto) memang dilandasi kepentingan politik,” kata Bukhori seusai pemilihan. Dalam surat rekomendasi Tim Pakar yang diperoleh majalah detik, setelah menggelar fit and proper test calon hakim MK yang digelar 3-5 Maret 2014, Tim Pakar merekomendasikan empat nama kepada Komisi III DPR. Mereka antara lain Atip Latipulhayat, S.H., LL.M., Ph.D; Dr. Wahiduddin Adams, S.H., M.A.; Dr. Ni’matul Huda, S.H., M.H.; dan Prof. Dr. Aswanto, S.H., M.Si., DFM. Empat nama itu direkomendasikan dari 11 calon hakim MK yang diajukan ke DPR. Belakangan, satu calon, yakni Dimyati Natakusumah, yang juga anggota Komisi III dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan, mundur dari proses seleksi. Menurut Saldi Isra, salah satu anggota Tim Pakar, empat kandidat itu dipilih lantaran memenuhi beberapa kriteria. Pemilihan dilakukan untuk mencari pengganti dua hakim MK, yakni Harjono, yang pensiun pada 24 Maret 2014, dan Akil Mochtar, yang terseret Majalah detik 10 - 16 maret 2014


nasional

Petugas mencatat hasil penghitungan suara seusai voting untuk memilih hakim MK di Komisi III DPR, Jakarta, Rabu (5/3). M Agung Rajasa/ANTARA FOTO

kasus suap dalam penanganan sengketa pemilihan kepala daerah dan perkara pencucian uang. Langkah voting terpaksa diambil Komisi III DPR karena rencana aklamasi gagal. Pimpinan komisi dan para ketua kelompok fraksi kemudian mengadakan rapat tertutup. Nah, dalam rapat itulah Bukhori menengarai terjadi pengerucutan untuk memenangkan Wahiduddin Adams dan Aswanto sebagai hakim MK. Kecurigaan Bukhori bukan tanpa sebab. Menurut dia, anggota fraksi yang juga Ketua Kelompok Fraksi Hanura, Sarifuddin Sudding, berkali-kali menyebutkan nama calon tidak seperti urutan yang dirilis Tim Pakar. Sudding,

menurut Bukhori, dengan pengeras suara mengatakan Tim Pakar merekomendasikan Aswanto, Wahiduddin Adams, Atip Latipulhayat, dan Ni’matul Huda. “Hasilnya (rekomendasi pakar) sudah dipoliticking,” tutur Bukhori, yang dalam voting mendukung Wahiduddin dan Atip. Otong Abdurrahman dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa sependapat dengan Bukhori. Dari pengamatannya selama uji kelayakan, performa Aswanto tidak bagus-bagus amat. “Tapi, bagaimana lagi? La, sudah terpilih,” ucap Otong, yang juga memilih duet Wahiduddin dan Atip sebagai hakim MK. Integritas Aswanto tak hanya diragukan sejumlah anggota Dewan. Peneliti Indonesian Legal Roundtable, Erwin Natosmal Oemar, juga mencurigai pemilihan dua hakim MK didesain oleh kelompok partai tertentu melalui kepanjangan tangan Tim Pakar. Ia menyebut, Aswanto secara kedaerahan dekat dengan sejumlah anggota Tim Pakar, seperti Laudin Marsuni, Andi Mattalatta, Laica Marzuki, dan Zein Badjeber, yang asal Makassar. Ia juga pernah tinggal lama di sana. Majalah detik 10 - 16 maret 2014


nasional

Aswanto (kiri) dan Wahiduddin Adams. M Agung Rajasa/ANTARA FOTO

Begitu juga Wahiduddin, yang pernah menjadi bawahan Andi Mattalatta saat menjadi Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia. Keberadaan Andi juga dicurigai menjadi kepanjangan tangan Partai Golkar, karena dia politikus partai beringin itu. “Sangat sulit mengharapkan dua nama ini bisa memberikan perbaikan di MK,” ujar Erwin secara terpisah. Namun tudingan itu dibantah oleh Wakil Ketua Komisi III dari Fraksi Golkar, Azis Syamsuddin. Dia pun meminta siapa pun yang menemukan bukti kejanggalan dalam pemilihan

tersebut segera melaporkannya ke Komisi III atau penegak hukum. “Supaya jelas persoalannya,” tuturnya saat dihubungi. Azis juga menyangkal pemilihan dua hakim MK itu sarat dengan kepentingan partainya. “Itu tidak benar (ada kepentingan Golkar),” ucapnya. Apalagi proses pemilihan hakim MK dilakukan secara terbuka dan melibatkan Tim Pakar sebagai penguji. Sebelumnya, proses uji kelayakan dan kepatutan calon hakim MK berlangsung “panas”. Tim Pakar, yang terdiri atas Ahmad Syafii Maarif, Saldi Majalah detik 10 - 16 maret 2014


nasional

Suasana sidang di Mahkamah Konstitusi. M Agung Rajasa/ANTARA FOTO

Isra, Laica Marzuki, H Ahmad Syarifuddin Natabaya, Achmad Hasyim Muzadi, Andi Mattalatta, Zein Badjeber, Laudin Marsuni, dan Musni Umar, secara bergiliran melontarkan pertanyaan pedas kepada para kandidat, termasuk Wahiduddin dan Aswanto, yang belakangan dipilih Komisi III DPR sebagai hakim MK. Wahiduddin, bekas Direktur Jenderal Peraturan Perundang-undangan Kementerian Hukum dan HAM, yang baru pensiun bulan lalu, tidak mengalami kesulitan ketika menjawab pertanyaan pakar dan anggota Dewan. Namun, saat giliran Aswanto, pengujian lebih banyak diisi

dengan pertanyaan terkait informasi negatif mengenai dirinya ketimbang mengupas penguasaannya terhadap ilmu tata negara. Misalnya soal tiga rumah mewah di Bali, lima mobil mewah, serta informasi yang menyebutkan anak dan istri Aswanto sering berlibur ke luar negeri. Begitu juga terkait informasi bahwa Aswanto kerap memberikan jabatan kepada keluarga dan koleganya. Aswanto menyangkal semua tudingan itu, dan menyebutnya sebagai fitnah belaka. “Saya hanya memiliki empat mobil: Mercy, CR-V, Te­ rios, dan Honda Freed. Seedangkan kekayaan Rp 5 miliar. Saya punya tiga rumah di Bali yang saya beli ketika jadi mahasiswa S-3,” ujarnya di hadapan Tim Pakar. Sementara itu, salah satu anggota Tim Pakar, Syafii Maarif, memaklumi protes dari sejumlah anggota Komisi III. Sebab, ia juga sempat mengeluhkan proses pemilihan yang terlalu singkat. Kondisi itu menyulitkannya untuk mendapatkan sosok hakim terbaik. “Apalagi kalau hasilnya ingin maksimum, mencari sosok negarawan,” tutur pendiri Maarif Institute ini. n KUSTIAH | DEDEN Majalah detik 10 - 16 maret 2014


nasional

mengamankan Para Mantan Panglima TNI Jenderal Moeldoko membentuk Grup D Paspampres untuk mengawal para mantan presiden dan wakil presiden. Dicurigai karena dibentuk menjelang pemilu.

Majalah detik 10 - 16 maret 2014


nasional

Panglima TNI Jenderal Moeldoko memeriksa kesiapan pasukan Paspampres Grup D di Markas Paspampres, Jakarta, Senin (3/3). Wahyu Putro A/ANTARA FOTO

L

etnan Kolonel CPM Purnawirawan I Gusti Nyo­man Sueden ingat betul saat bertugas mengamankan mantan presiden Soeharto. Selain dia, hanya ada sembilan orang yang sehari-hari mengawal jenderal besar TNI yang pernah berkuasa 32 tahun itu hingga wafat pada Januari 2008. Kesepuluh orang itu semuanya pensiunan tentara, yang tak lagi memegang senjata. Soeharto masih mendapat pengawalan dari TNI setelah ia meletakkan jabatan presiden

pada 21 Mei 1998. Ada 113 personel TNI dari berbagai kesatuan, termasuk Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres), yang “ditanam” di kediamannya di Jalan Cendana, Jakarta Pusat, untuk mengawal secara bergantian. Beberapa tahun setelah lengser, aksi demonstrasi antiSoeharto masih marak, sehingga pengawalan terhadapnya pun dianggap perlu. Namun, seiring berjalannya waktu, pengawalan terhadap “The Smiling General” semakin berkurang. Apalagi setelah Presiden Habibie, Majalah detik 10 - 16 maret 2014


nasional

I Gusti Nyoman Sueden (kiri) mengawal mantan presiden Soeharto memberikan suara pada Pemilu 2004. Enny Nuraheni/reuters

penerus Soeharto, membubarkan Grup A Paspampres untuk efisiensi organisasi. Sebagian personel Paspampres dan pasukan dari Staf Komando Garnisun Komando Daerah Militer Jaya yang sebelumnya bertugas di Cendana ditarik ke kesatuannya secara bertahap. Hingga pada 2002 tinggal 10 orang anggota TNI saja. Belakangan, mereka malah diberi pilihan untuk tetap mengawal Soeharto atau ditarik ke kesatuan masing-masing.

“Mereka yang ingin tetap di Cendana ditawari pensiun dini. Jadi, yang sehari-hari menga­ wal Pak Harto itu sipil, bukan lagi anggota TNI,” kata Sueden saat berbincang dengan majalah detik, Selasa, 4 Maret lalu. Kesepuluh pengawal pribadi itu, termasuk Sueden, mendapat gaji dari keluarga Soeharto, selain mendapatkan uang pensiun dari TNI setiap bulannya. “Kami jadi pengawal non-bedil (tanpa senjata),” ujar mantan komandan tim Majalah detik 10 - 16 maret 2014


nasional

Anak-anaknya tidak termasuk. Jadi, istrinya saja. Mayjen TNI Doni Monardo

pengawal pribadi Soeharto itu. Apa yang dialami penguasa Orde Baru itu tak akan terjadi pada mantan presiden dan mantan wakil presiden (wapres) lainnya. Sebab, sejak Senin, 3 Maret lalu, Panglima TNI membentuk Grup D Paspampres untuk mengamankan para mantan presiden dan wapres. Mereka yang mendapat pengawalan adalah para mantan presiden dan wapres yang masih hidup. Grup D dengan 287 personel TNI akan melengkapi tiga grup lain, yakni Grup A untuk pengamanan presiden dan keluarganya, Grup

B untuk wapres dan keluarganya, serta Grup C untuk pengamanan tamu negara setingkat kepala negara atau kepala pemerintahan. Dasar pembentukannya adalah Peraturan Presiden (PP) Nomor 59 Tahun 2013, yang diterbitkan Agustus tahun lalu. Dijelaskan dalam PP tersebut, mantan presiden dan mantan wapres perlu mendapatkan pengawalan khusus, karena mereka adalah warga negara yang pernah membuat, mengetahui, serta memegang rahasia negara. Bab III Pasal 13 PP itu mengatur bahwa pengamanan terhadap para mantan pemimpin negara serta Majalah detik 10 - 16 maret 2014


nasional

Personel Paspampres memeriksa warga saat open house di Istana Negara, Jakarta, tahun lalu. Andika Wahyu/ANTARa

keluarganya itu dilakukan secara terbatas, tetapi seumur hidup, baik di dalam maupun luar negeri. Pengamanan akan dilakukan oleh Panglima TNI yang berkoordinasi dengan Kapolri dan Menteri Luar Negeri. Di tahap awal, pihak Paspampres akan mendatangi sejumlah mantan presiden dan wapres untuk mendapatkan persetujuan. Tahap berikutnya adalah mensurvei situasi dan kondisi

keamanan di kediaman masing-masing. “Beberapa minggu lagi (pengawalan) bisa dijalankan,” tutur Komandan Paspampres, Mayor Jenderal TNI Doni Monardo, secara terpisah. Menurut Doni, tidak semua personel grup akan dikerahkan untuk mengawal mantan presiden dan wapres meski jumlah regunya ditetapkan 30 orang untuk masing-masing orang. “Anak-anaknya tidak termasuk. Jadi, istrinya saja,” ucapnya. Kepada majalah detik, Komandan Grup D Paspampres, Kolonel Infanteri Novi Helmy Prasetyo, mengatakan sistem pengamanan Grup D akan berbeda dengan grup lain. Karena tokoh yang akan dikawal tidak lagi menjabat, pengamanannya pun akan lebih lunak. “Jumlah personel dan fasilitasnya terbatas. (Pengawalan) lebih soft, tapi tidak mengurangi tingkat kewaspadaan dan penjagaan,” kata Novi, yang pernah menjabat Wakil Komandan Grup C Paspampres. Namun pengembangan organisasi Paspampres ini dipertanyakan oleh sejumlah kalangan. Anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Trimedya Majalah detik 10 - 16 maret 2014


nasional

Itu bentuk penghormatan kepada putraputri terbaik bangsa ini. Endriartono Sutarto

Panjaitan, menuding pembentukan grup baru itu bernuansa politis, karena dilakukan menjelang pemilihan umum. “Saya curiga ini terkait suhu politik menjelang pemilu, bukan untuk keselamatan mantan presiden atau wapres,” tuturnya. Menurut Trimedya, mantan presiden Megawati Soekarnoputri tak pernah mengeluhkan adanya ancaman atas keselamatan dirinya, kecuali saat pilkada Bali, ia pernah diikuti “orang asing” sejak dari pesawat hingga ke kediamannya. Toh, ketua umum partainya itu selama ini sudah mendapat pengawalan dari kepolisian. Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak kekerasan (Kontras), Haris Azhar, juga mempertanyakan indikator pembentukan Grup D Paspampres. Misalnya, apakah terjadi ketegangan politik, seperti di sejumlah negara di Afrika. Ia pun membandingkannya dengan mantan Presiden Amerika Serikat Bill Clinton yang sehari-hari hanya dikawal dua orang saja, tapi sewaktu-waktu bisa berkoordinasi de­ ngan

jaringan pengamanan lainnya. “Daripada besar tapi tidak efektif,” ucap Haris. “Bujet besar, ancamannya nihil, ya sia-sia.” Bekas Panglima TNI yang juga mantan Komandan Paspampres, Jenderal TNI (Purnawirawan) Endriartono Sutarto, mengakui belum pernah ada upaya ekstrem untuk membunuh atau mencederai Presiden RI selama ini, kecuali di masa Presiden Sukarno. “Bung Karno berkalikali akan dibunuh dengan ditembak, digranat segala,” katanya. Namun, kendati minim ancaman, ia menilai pengawalan terhadap para mantan presiden dan wapres tetap diperlukan. Meskipun, selama ini, hal itu sudah berjalan. “Itu bentuk penghormatan kepada putra-putri terbaik bangsa ini,” ujar peserta Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat itu. Sebelumnya, Panglima TNI Jenderal Moeldoko membantah pembentukan Grup D Paspampres terkait dengan pemilu, apalagi berdasarkan pesanan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, yang akan selesai menjabat. “Tidak ada titipan,” tuturnya. ■ M. RIZAL, KUSTIAH, RIVKI | DIMAS

Majalah detik 10 - 16 maret 2014


interview

Endriartono Sutarto, Panglima TNI 2002-2006:

Blusukan Presiden Harus Terencana MajalahMajalah detik 24detik februari 10 - 16 - 2 maret 2014


interview

Kecuali di masa Bung Karno, tak ada rencana membunuh presiden.

etika Jakarta ditimpa huruhara pada Mei 1998, selaku Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres), Endriartono Sutarto menawarkan kepada Presiden Soeharto untuk mendarat di Denpasar, Bali. Tapi usul itu ditolak. Soeharto berkeras, apa pun kondisinya harus mendarat di Jakarta. “Akhirnya Pak Harto mendarat di Halim subuh, ketika sebagian warga Jakarta masih tidur,� kata Endriartono saat ditemui majalah detik di kediamannya, kawasan Cijantung, Selasa pagi, 4 Maret. Sebetulnya ada kisah lain yang amat menarik dari Endriartono saat mengawal Soeharto untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi

APEC di Vancouver, Kanada, 1997. Kala itu sempat mencuat isu ada anggota pasukan elite TNI yang berurusan dengan petugas keamanan Kanada karena dianggap penyusup. Karena tak dibekali identitas resmi, si prajurit penyusup sempat dianggap teroris dengan ancaman hukuman sangat berat. Tak ingin nama TNI tercoreng di mata internasional, Endriartono dengan berbesar hati bersedia mengambil alih tanggung jawab. Ia mengakui prajurit itu seolah anggotanya yang tak disiplin, sehingga bebas dari sangkaan sebagai te­roris atau kriminal lainnya. Sayang, Endriartono tak bersedia penjelasan detail tentang isu itu ditulis karena tak mau menimbulkan polemik di masyarakat.

Majalah detik 10 - 16 maret 2014


interview

Video

Selama dua jam berbincang, dia mengisahkan suka-duka menjadi Komandan Paspampres bagi dua presiden, Soeharto dan B.J. Habibie. Bagaimana pendapatnya soal pembentukan Grup D Paspampres untuk pengamanan mantan presiden dan wakil presiden? Berikut ini penjelasannya. Mengapa perlu ada tim khusus pasukan

pengamanan para mantan presiden dan wakil presiden? Sebetulnya pengamanan terhadap mereka selama ini sudah berjalan, sebagai bentuk penghargaan dan penghormatan kepada putra-putri terbaik bangsa ini. Jadi, wajarlah jika tetap mendapatkan hak-hak khusus, meski tetap ada perbedaan fasilitas terhadap mereka yang masih aktif. Grup C, yang biasa mengawal tamu negara, biasanya difungsikan juga untuk mengawal para mantan itu. Nah, sekarang, mungkin dibentuk grup baru untuk efektivitas dan efisiensi. Kabarnya ada 30 Paspampres yang akan bertugas. Itu tentu digilir dalam tempo 24 jam, jadi tidak semua breg 30 orang bertugas. Bukannya malah tidak efisien karena Grup C kan hanya bertugas bila ada tamu negara? Saya tidak tahu persis apakah memang seperti itu atau Grup D sebetulnya juga diambil dari Grup C manakala tidak ada tamu negara. Atau memang benar-benar ada rekrutmen baru untuk Grup D. Karena, pada dasarnya, Majalah detik 10 - 16 maret 2014


interview

meski sesama anggota TNI, untuk menjadi anggota Paspampres ada hal-hal khusus yang diajarkan atau dilatihkan yang tidak diterima anggota pasukan lainnya. Anda pernah mendengar ada keluhan dari para mantan presiden atau wapres terkait pengamanan? Enggak begitu juga karena dari dulu kan

Untuk menjadi anggota Paspampres, ada halhal khusus yang diajarkan dan tidak diterima pasukan lain memang ada pengamanan dari Paspampres. Cuma, kan kondisinya mungkin seperti bila ada tamu negara, apalagi lebih dari satu tamu, seperti dalam perhelatan KTT APEC. Nah, bagaimana membagi kekuatan yang ada itu untuk memberikan pengamanan yang kontinu. Nah, mungkin untuk menghindari kendala, dirasa perlu dibentuk grup baru agar tidak

mengganggu tugas dari anggota grup lain. Juga, yang perlu dipahami, setiap anggota pasukan selain menjalani tugas rutin juga harus punya cukup waktu untuk berlatih dan mengembangkan diri. Minimal berlatih bela diri dan menembak. Kalau terus-menerus bertugas di lapangan, ya bagaimana? Padahal kemampuan teknis semacam itu akan terjaga bila berlatih dengan cukup. Grup baru itu mungkin karena ada isu seseorang pernah nyelonong ke kediaman Ibu Mega, selain penyadapan di kediaman Jokowi.... Ah, sadap-menyadap itu kalau konvensional enggak mungkin dilakukan orang luar. Sekarang teknik penyadapan sudah sangat canggih sehingga enggak perlu menaruh alat di lingkungan obyek yang akan disadap, seperti dilakukan KPK. Lagi pula Paspampres itu lebih ke pengamanan secara fisik. Kalau misalnya di kediaman Ibu Mega sampai ditemukan bom atau terjadi ledakan bom, nah, itu Paspampres salah, kecolongan. Kalau penyadapan itu kenapa sampai Majalah detik 10 - 16 maret 2014


interview

Saya menjabat Paspampres pada 1997-1998, jadi di masa peralihan, di saat-saat krusial. Saya bersyukur karena upaya untuk membunuh atau mencederai presiden enggak pernah ada. Ini menunjukkan bangsa kita bukan (bangsa) yang sadis sehingga, kalau ada perbedaan pendapat atau ideologi, tak sampai harus membunuh. Kecuali memang di masa Bung Karno, yang sampai berkali-kali akan dibunuh dengan ditembak dan digranat segala.

Menjadi Pembina Perhimpunan Pencinta Alam Wanadri. foto: endriartonosutarto.web.id

hari ini tidak diusut, sih? Sampai hari ini, itu masih perbuatan ilegal. Bukan delik aduan. Jadi, polisi harus proaktif, apalagi alat sadapnya yang ditemukan. Selama menjadi Komandan Paspampres, Anda punya pengalaman khusus?

Karena lama berkuasa dan wibawanya, orang kan sulit bisa mendekati Pak Harto.... Ya, karena waktu itu memang eranya kita paham bisa disebut otoritarian. Harus melewati prosedur yang sangat ketat untuk bisa mendekati Pak Harto. Sedangkan di era reformasi, posisi presiden tak lagi dianggap sakral atau keramat. Karena itu, sekarang orang bisa mencaci maki presiden seenaknya, tanpa etika. Kalau dulu, zaman Pak Harto, ya mana ada. Bisa-bisa besoknya hilang, ha-ha-ha.... Benarkah di masa peralihan dari Pak Majalah detik 10 - 16 maret 2014


interview

Harto ke B.J. Habibie Grup A Paspampres sempat dilikuidasi? Itu konteksnya begini... Grup A kan tugasnya mengawal presiden. Nah, ketika Pak Habibie menggantikan Pak Hato, beliau ternyata memutuskan tetap dikawal oleh Grup B. Jadi, karena waktu itu tidak ada wakil presiden yang menggantikan Pak Habibie, Grup A dikembalikan ke kesatuannya masing-masing.

Sekarang, orang bisa mencaci maki presiden seenaknya, tanpa etika. Kalau di zaman Pak Harto, bisa-bisa besoknya hilang, ha-ha-ha. Setelah lengser, benarkah Pak Harto cuma dikawal para pensiunan Paspampres dan tanpa dilengkapi senjata? Ha-ha-ha, ya enggaklah, tetap dikasih senjata. Mau mengamankan gimana kalau cuma bisa karate atau kungfu, misalnya? Lah, kalau ada orang jahat bawa pistol jarak 2 meter, masak

dia mau tangkis pakai badannya? Ha-ha-ha. Apa yang paling berkesan saat mengawal Pak Harto? Itu memang tidak pernah saya bayangkan. Ketika beliau mulai jadi presiden, kan saya barangkali masih duduk di bangku SMA. Eh, berpuluh tahun kemudian saya bisa berdekatan mendampingi, mengawal beliau. Tentu ada nuansa tersendiri, ya. Nah, saat berada di Kairo, Mesir, di Jakarta kan terjadi huru-hara. Saya berkomunikasi dengan Panglima ABRI, Pak Wiranto. Saya mengusulkan untuk mendaratkan Pak Harto di Denpasar bila situasi di Jakarta tak kondusif. Di Bali, kan Pak Bambang Tri memiliki hotel sehingga bisa istirahat sementara. Pak Wiranto setuju. Tapi, ketika saya sampaikan ke Pak Harto, beliau menolak. “Apa pun kejadian di Jakarta, saya harus mendarat di Jakarta,” kata Pak Harto. Saya bilang, “Sudah menjadi tugas kami untuk mengamankan Bapak Presiden.” Lalu Pak Harto menukas, “Ya, kalau begitu jalankan kewajibanmu. Tapi saya minta di Jakarta.” Majalah detik 10 - 16 maret 2014


interview

dengan acara di Kairo dan situasi di Jakarta. Ketika melintas dari Cawang sampai Cendana, memang masih tampak bekas-bekas pembakaran gedung-gedung, pertokoan. Selain ke Kairo, Anda pernah mengawal ke negara lain? Sewaktu akan mengikuti KTT APEC di Vancouver, Kanada, saya berkoordinasi dengan komandan pengamanan acara di sana. Karena kehadiran Pak Harto bagi Kanada dan negara-negara lain sangat penting, saya diizinkan membawa anggota pengamanan lebih banyak dibandingkan kepala negara lain. Cuma, sebagai negara demokrasi, mereka minta dimaklumi bila terjadi aksi-aksi unjuk rasa. Sebab pimpinan mereka pun biasa didemo. Agung Pambudhy/ detikfoto

Anda akhirnya menuruti? Setelah saya koordinasikan sesuai situasi yang berkembang di Jakarta, diputuskan mendarat malam atau dini hari untuk menghindari kemungkinan terjadi gangguan. Karena, sebetulnya acara di Kairo belum selesai, jadi disesuaikanlah lamanya waktu penerbangan

Kabarnya sewaktu di Van足couver terjadi insiden penyusupan? (Endriartono menjelaskan isu ini tapi tak bersedia dikutip). Pak Habibie sempat meninjau kawasan Glodok dan mendapat perhatian luas. Majalah detik 10 - 16 maret 2014


interview

sedur tetap), setiap presiden akan berkunjung ke suatu tempat, tentu ada tim yang dikirim untuk melihat situasi dan merancang pola pengamanan dan alternatif-alternatifnya bila terjadi sesuatu. Jadi memang untuk persiapan dan analisisnya tidak bisa sekejap, dadakan. Minimal 1 x 24 jam persiapannya.

Hasan Alhabshy / detikfoto

Merepotkan tidak? Waktu itu Glodok kan ikut dibakar dalam kerusuhan. Tapi sudah menjadi protap (pro-

Jadi presiden tak bisa blusukan seenaknya, ya? Tetap bisa, tapi harus terencana. Enggak bisa improvisasi. Di zaman Presiden Gus Dur juga saya kira begitu. Ada jadwal-jadwalnya, kalau salat Jumat di Baiturrahmah di lingkungan Istana, misalnya. Atau ke Jalan Irian. Cuma, kan yang ditunggu-tunggu banyak orang komentar terhadap suatu isu yang beritanya kemudian meledak, ha-ha-ha.... Misalnya menyampaikan Pak Wiranto mau dipecat (sebagai Menko Polkam), saya juga mau dipecat, ha-ha-ha.... n DIMAS ADITYO | SUDRAJAT

Majalah detik 10 - 16 maret 2014


interview

BIODATA

Tempat /Tanggal Lahir: Purworejo, 29 April 1947 Ayah: Drs. Sutarto (alm.)

• Komandan Sekolah Staf dan Komando TNI, 1999-2000 • Wakil Kepala Staf TNI-AD • Kepala Staf TNI-AD, 2000-2002 • Panglima TNI, 2002-2006

Ibu: Siti Sumarti Sutarto (alm.) Istri: Dra. Andy Widayati

Bintang dan Tanda Kehormatan • Bintang Mahaputra Adipradana • Bintang Jasa Utama • Satya Lencana Kesetiaan XXIV • Bintang Kehormatan Kelas 1 dari Singapura, Brunei, Malaysia, Kamboja, Thailand, Korea Selatan

Anak: • Indra Gunawan Sutarto, • Ratri Indrihapsari Sutarto, • M. Adi Prasantyo Sutarto Pendidikan: • Akabri (Infanteri) 1971 • Sekolah Tinggi Hukum Militer (STHM) Jakarta • Seskoad dan Sesko ABRI • Tugas belajar dan penugasan ke Mesir dan Arab Saudi (1975), Amerika Serikat (1977), Selandia Baru (1983) Malaysia (1984 dan 2000), Irak dan Iran (1989), Kamboja (1991), Thailand (1992), Inggris (1995). Karier: • Komandan Pasukan Pengamanan Presiden, 1997-1998 • Asisten Operasi Kepala Staf Umum ABRI, 1998-1999

• Anggota Majelis Wali Amanat Universitas Indonesia • Pembina Yayasan Indonesia Setara, 2011 s.d. sekarang • Komisaris Utama Pertamina, Desember 2006 s.d. September 2008 • Komisaris Utama Bank Pundi, 2011 s.d. sekarang

foto: endriartonosutarto.web.id

Nama: Endriartono Sutarto

Aktivitas: Sejak 2010 hingga sekarang, aktif sebagai: • Ketua Umum 7 Summits Expedition • Pembina Perhimpunan Pencinta Alam Wanadri • Pembina Gerakan Indonesia Mengajar • Ketua Tim Analisis dan Advokasi KPK

Majalah detik 10 - 16 maret 2014


hukum

Gelang Tak Kembali,

Malah Dibui

Seorang guru mengaji dibui setelah dilaporkan sahabatnya sendiri ke polisi. Berawal dari gelang emas yang dipinjamkan dan tak kunjung dikembalikan.

Majalah detik 10 - 16 Maret 2014


hukum

Susanto memberi minum air putih untuk anaknya, Arjuna. Sejak ibunya ditahan, ia sulit mendapatkan ASI. indra siamo/detikcom

S

uara celotehan bocah meramaikan rumah Susanto di Desa Clangap, RT 03 RW 02, Sonean, Kecamatan Margoyoso, Pati, Jawa Tengah, Jumat siang, 28 ­Februari lalu. Arjuna, anak kedua Susanto, asyik bermain bersama kakaknya, Kresna Setia Nugroho, dan dua temannya.

Di tengah keasyikan bermain, Arjuna kehausan. Ia pun merajuk meminta minum. Susanto segera mengambil segelas air putih untuk anak bungsunya itu. Namun bocah berusia 2 tahun 6 bu­lan itu menolak. Tapi, dengan sabar, Susanto terus membujuknya agar mau meminum air putih. Sudah lebih dari dua pekan keinginan Arjuna mendapatkan air susu ibu tak selalu bisa dipenuhi. Sebabnya, sang ibu, Wintiana, 33 tahun, ditahan di Kepolisian Resor Pati sejak 14 Februari lalu. Guru Taman Pendidikan Al-Quran itu dibui karena dituduh mencuri oleh teman dekatnya sendiri. Alhasil, untuk mendapatkan ASI, Arjuna terpaksa diantar bapaknya untuk menyusu kepada ibunya dua kali sehari. Padahal jarak rumah Susanto dengan Polres Pati hampir 30 kilometer. Pernah, suatu malam pukul 21.00 WIB, Arjuna terus menangis meminta ASI. Susanto akhirnya terpaksa membawa Arjuna ke Polres Pati agar bisa menyusu. “Tapi, sampai sana, saya dimarahi petugas Majalah detik 10 - 16 Maret 2014


hukum

karena di luar jam besuk,� kata Susanto dengan wajah kuyu, saat ditemui majalah detik. “Padahal waktu itu dingin sekali. Dan, saat pulang, anak saya nangis terus sampai ketiduran,� ujar pria berusia 35 tahun yang bekerja sebagai sopir truk pasir tersebut. Tidak hanya pekerjaan Susanto yang terganggu karena harus bolak-balik mengantarkan anaknya menyusu, kedua putranya juga rentan penyakit karena harus menempuh perjalanan jauh bersepeda motor. Susanto juga mesti memacu sepeda motornya jika tak ingin kehabisan waktu jam besuk tahanan. Terhitung sejak Sabtu, 1 Maret lalu, tanpa alasan yang jelas, istrinya itu malah dipindahkan ke Lembaga Pemasyarakatan Pati. “Anak saya jadi

Hingga lewat tenggat, gelang tersebut tak kunjung ditebus dan dikembalikan. Sedangkan Wati dan suaminya, Sajito, malah pergi ke Sumatera.

semakin sulit menyusu,� tuturnya. Susanto mengaku tidak tahu-menahu pangkal masalah yang menyebabkan istrinya ditahan. Istrinya juga tidak pernah bercerita kalau ia pernah meminjamkan gelang emas yang dibelinya seharga Rp 11 juta kepada teman dekatnya, Kuwati alias Wati. Belakangan, ada yang menggadaikan gelang itu di kantor Pegadaian Bulumanis, Kecamatan Margoyoso. Dalam surat tanda terima barang, tertera bahwa gelang emas tersebut digadaikan sejak 6 September 2012 dengan jatuh tempo pada 3 Januari 2013. Gelang milik Wintiana itu digadaikan seharga Rp 8 juta. Namun, hingga lewat tenggat, gelang tersebut tak kunjung ditebus dan dikembalikan. Sedangkan Wati dan suaminya, Sajito, malah pergi ke Sumatera. Telepon selulernya juga tak bisa dihubungi. Hal inilah yang mendorong Wintiana mengambil sejumlah barang rumah tangga dari rumah Wati. Nah, masalah semakin ruwet ketika Wati dan

Majalah detik 10 - 16 Maret 2014


hukum

Susanto dan Arjuna saat membesuk Wintiana di tahanan. indra siamo/detikcom

suaminya pulang ke Pati sekitar Juni tahun lalu. Merasa dirugikan, keduanya melaporkan Wintiana ke Polres Pati. Wintiana pun ditetapkan sebagai tersangka kasus pencurian. Wintiana juga me-

laporkan balik Wati ke Kepolisian Sektor Margoyoso dengan tuduhan menggelapkan gelang emas miliknya. Menurut Wati, Wintiana mengambil barangbarang berharga miliknya tanpa seizinnya, sehingga memenuhi unsur tindak pidana pencurian. Sebaliknya, Wintiana mengaku sudah meminta izin ketua rukun tetangga setempat. “Saya sudah izin RT dan tokoh pemuda,” ucapnya saat ditemui di ruang tahanan. Maryoso, Ketua RT 03 RW 02, Dukuh Sumber, Desa Sonean, tempat tinggal Wati, mengakui Wintiana sudah meminta izin kepadanya untuk mengambil barang-barang tersebut. Hanya, ia sempat menasihati Wintiana untuk tidak mengambil barang tanpa sepengetahuan pemiliknya. “Tapi tersangka tetap mengambil barang,” kata pria berusia 58 tahun itu. Ia tidak menyangka kejadian itu berbuntut panjang. Sebab, sepengetahuan Maryoso, hubungan Wati dengan Wintiana sangat dekat. Ia juga sempat berupaya mendamaikan, tetapi keduanya menolak. “Wati menolak dengan alasan Majalah detik 10 - 16 Maret 2014


hukum

Susanto menunjukkan surat serah-terima barang dari Pegadaian. indra siamo/detikcom

karet itu memilih menghindar. Ia menyelinap ke rumah mertuanya di samping kiri rumahnya. Padahal, sebelumnya dia terlihat berbincang dengan mertuanya itu. “Wati mboten enten, niki wonten perlu menopo? (Wati tidak ada, ini ada perlu apa)?” tutur seseorang di rumahnya. Sementara itu, Anshori, seorang pria yang mengaku sebagai pendamping Kuwati, membantah dugaan penggelapan yang dituduhkan Wintiana. Menurut dia, tidak ada masalah utangpiutang di antara keduanya. “Pelapor (Wati) merasa tidak memiliki tanggungan terhadap tersangka (Wintiana) seperti yang dituduhkan,” ucapnya. Hingga saat ini, proses penyidikan kasus tersebut masih berjalan. Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Margoyoso, Inspektur Satu tidak meminjam gelang, dan Wintiana mau damai Sahlan, mengungkapkan, berdasarkan peasal gelangnya dikembalikan,” ujar Maryoso. “Jika nyidikan selama satu bulan, pihaknya sudah dibutuhkan, saya siap memberi keterangan.” mengantongi beberapa fakta. “Dalam waktu Wati sendiri enggan ditemui wartawan. Saat dekat, kami melakukan gelar perkara,” katamajalah detik menyambangi rumahnya, wanita nya. Sahlan belum berani menyebut siapa 35 tahun yang bekerja sebagai pengumpul getah yang bersalah dan siapa yang benar dalam Majalah detik 10 - 16 Maret 2014


hukum

Kepala Satuan Reskrim Polres Pati, AKP Fiki Ardiansyah indra siamo/detikcom

kasus itu. Secara terpisah, Kepala Satuan Reskrim Polres Pati, Ajun Komisaris Fiki Ardiansyah, mengatakan, penahanan terhadap Wintiana dilakukan dengan pertimbangan bahwa tersangka, yang diancam hukuman di atas 5 tahun penjara, berdasarkan undangundang, bisa ditahan. “Saat ini kasus masih ditangani, baik di tingkat polsek maupun polres,” tuturnya. Adapun soal anak Wintiana yang masih membutuhkan ASI, Fiki berdalih tidak menghalangi, dan malah memberi kelonggaran.

“Kalau mau menyusui, silakan, kami sediakan ruang khusus.” Ketua Satuan Tugas Perlindungan Anak, Komisi Perlindungan Anak Indonesia, M. Ihsan, mengatakan, dari perspektif perlindungan anak, sang ibu, yang menjadi tersangka, bisa saja menjadi tahanan kota atau tahanan rumah. De­ngan jaminan tidak mengulangi perbuatan, melarikan diri, atau menghilangkan barang bukti. Namun, jika penyidik punya alasan tersendiri untuk melakukan penahanan, semestinya disediakan tempat khusus untuk mengasuh anaknya. “Karena, sebenarnya dia pelaku sekaligus korban dari kasus hukum yang menimpanya,” kata Ihsan. “Dia berhak mendapat perlindungan dan keadilan.” n M. RIZAL, INDRA SIAMO (PATI) | DIMAS

Majalah detik 10 - 16 Maret 2014


kriminal

Perjamuan Terakhir

Keluarga Anita

Empat orang yang masih satu keluarga tewas, diduga bunuh diri dengan menenggak racun. Benarkah mereka nekat mengakhiri hidup hanya gara-gara berutang semen? ilustrasi: edi wahyono

Majalah detik 10 - 16 maret 2014


kriminal

Rumah Chandra dan Linawati di Perumahan Duta Bahagia, Pekalongan. robby bernadi/detikcom

S

uara berisik Linawati, 36 tahun, muntah-muntah membangunkan Chandra pada Kamis malam, 27 Februari lalu. Waktu menunjukkan pukul 23.00 WIB saat Chandra terbangun dari tidurnya di sofa ruang tamu. Pengusaha toko bahan bangunan itu kaget menyaksikan kondisi

istrinya tersebut dan Dhani Ricardo, 11 tahun, anaknya, di dalam kamar. Linawati, yang wajahnya sudah membiru, masih berusaha memberi Dhani segelas air yang masih terlihat serbuk putih di dasarnya. Panik, Chandra langsung membuang gelas dari tangan istrinya itu, dan menggendong Dhani. Linawati sempat menolak ditolong. “Dia bilang, ‘Percuma selamatkan saya, sudah banyak yang terminum,’” kata Chandra menirukan ucapan istrinya itu setelah diperiksa di Markas Kepolisian Resor Kota Pekalongan, Senin, 3 Maret lalu. Chandra membawa Dhani ke rumah Pamungkas Tunggul Nuswanto, 48 tahun, tetangganya yang merupakan seorang dokter umum. Rumah Pamungkas persis di depan rumah Chandra di Perumahan Duta Bahagia, Kelurahan Kraton Lor, Kota Pekalongan, Jawa Tengah. “Dokter bilang anak saya harus segera diminumi susu. Tapi saya cari-cari tidak ada. Terus dia menyarankan dibawa ke rumah sakit terdekat,” ujarnya. Linawati dan Dhani akhirnya dilarikan ke RuMajalah detik 10 - 16 maret 2014


kriminal

mah Sakit Umum Daerah Kraton, yang berjarak 3 kilometer dari rumahnya. Dokter Pamungkas turut menemani Chandra. Sayang, setiba di RSUD Kraton, nyawa Linawati melayang. Ia meninggal di perjalanan, sementara Dhani meninggal 5 menit kemudian. Chandra langsung mengabarkan kejadian ini kepada ibunda Linawati, Anita Erfanti, 58 tahun. Saat itu Anita sedang bersama anak ketiganya, Roy Rudito, 30 tahun, adik Linawati, serta Sasha, pacar Rudito. Ketiganya berada di Cirebon. “Saya bilang, Lina dan Dhani kritis di rumah sakit. Saya tidak bilang keduanya meninggal,” tuturnya. Anehnya, saat ditelepon, reaksi mertuanya itu datar saja. Anita mengatakan, mereka baru akan ke Pekalongan esok harinya, Jumat, 28 Februari, karena saat itu sudah kemalaman. Tapi kabar mengagetkan berikutnya datang esok harinya. Anita, Rudito, dan Sasha dikabarkan bunuh diri di Hotel Langensari, Jalan

Di Cirebon juga ditemukan serbuk pembersih porselen, sama seperti di rumah korban di Pekalongan.

Siliwangi, Kota Cirebon, Jawa Barat. Anita dan Rudito tewas, tapi Sasha selamat. Ia sempat kritis dan di rawat di RS Pelabuhan Cirebon. Kepala Polresta Pekalongan Ajun Komisaris Besar Rifki mengatakan, dari hasil olah data tempat kejadian perkara oleh Polresta Cirebon, terdapat kesamaan alat bukti dengan yang ditemukan di Pekalongan. “Di Cirebon juga ditemukan serbuk pembersih porselen, sama seperti di rumah korban di Pekalongan,” ucap Rifki kepada majalah detik. Sejauh ini polisi meyakini para korban yang masih satu keluarga besar itu tewas akibat bunuh diri. Kesimpulan itu didapatkan dari hasil autopsi yang dilakukan terhadap dua jenazah, yakni Linawati dan Dhani Ricardo. Kuat dugaan keduanya meninggal karena bunuh diri. “Ada indikasi keracunan zat tertentu,” katanya. Senada, Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan Kepolisian Daerah Jawa Tengah Komisaris Besar Musyafak mengatakan, dari hasil pemeriksaan, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. “Seluruh korban ditemukan dalam kondisi sama. Bibir atas hiMajalah detik 10 - 16 maret 2014


kriminal

Toko material Anugerah milik keluarga Anita. robby bernadi/detikcom

tam kemerahan, dan kaku. Tangan kebiruan. Di organ dalam ditemukan pelebaran pembuluh darah pada otak. Tenggorokan berbusa,� ujarnya.

Menurut Musyafak, jenis racun yang diminum adalah klorin, yang lazim digunakan untuk bahan pembersih lantai. Zat tersebut ditemukan di lambung para korban. Menurut Chandra, beberapa jam sebelum kejadian, Anita bersama Rudito dan Sasha berkunjung ke rumahnya. Sekitar pukul 19.00 WIB, mereka berangkat ke Rumah Makan Kardi, daerah Ulujami, Pemalang, untuk makan malam. “Kami makan seafood sambil ngobrolngobrol,� Chandra menuturkan. Setelah makan malam, Anita, Rudito, dan Sasha pergi ke Cirebon untuk menemui Tomi, anak pertama Anita yang tinggal di kota itu. Sedangkan Chandra bersama istri dan anaknya pulang ke Pekalongan. Sesampai di rumah, Chandra tertidur di ruang tamu. Siapa sangka, makan malam itu menjadi perjamuan terakhir keluarganya. Ia terbangun ketika Linawati dan Dhani sedang meregang nyawa. Saat ditanya apa yang melatarbelakangi istri dan mertuanya bunuh diri, Chandra mengaku tidak tahu. Ia hanya menduga istri dan keluarganya memilih bunuh diri karena terlilit utang Majalah detik 10 - 16 maret 2014


kriminal

Barang bukti yang ditemukan di Pekalongan dan Cirebon. robby bernadi/detikcom

usaha material. “Saya pernah bantu Rp 200 juta. Tapi saya tidak tahu bagaimana perkembangannya,� ucapnya. Meski Chandra dan Linawati sama-sama

mengelola bisnis toko bahan bangunan, manajemennya terpisah. Linawati menjalankan bisnis bersama Anita, ibunya. Toko mereka berada di Jalan KH Mansyur, Pekalongan, sementara Chandra sudah membuka usaha sebelum mereka menikah. Toko material milik Chandra terletak di Jalan Kraton, di kota yang sama. Chandra menengarai masalah keuangan itu bersumber dari utang kepada distributor semen. Toko bahan bangunan milik keluarga istrinya itu banyak menyetok semen dari salah satu distributor. Sayangnya, toko itu sepi pembeli. “Dalam bisnis material, yang jadi urat nadi adalah semen. Kalau penjualan semen seret, akan berpengaruh terhadap usaha material,� kata Chandra. Untuk mengatasi tagihan dari distributor semen, mereka terpaksa meminjam uang ke bank. Tapi pinjaman itu ternyata tak mengubah keadaan. Kondisi inilah yang diduga membuat keluarga Anita resah. Sebab, mereka harus berurusan dengan bank sekaligus distributor semen.

Majalah detik 10 - 16 maret 2014


kriminal

Chandra saat memberi keterangan di Markas Polresta Pekalongan. robby bernadi/detikcom

Tap/klik untuk berkomentar

Namun pernyataan berbeda disampaikan Miko, pemilik toko di samping toko Anugerah milik keluarga Anita. Menurut dia, toko bahan bangunan itu setiap hari selalu ramai pembeli. Tomi, anak pertama Anita yang tinggal di Cirebon, di Polresta Pekalongan mengatakan utang usaha ibunya sekitar Rp 700 juta. Tetapi bukan nilai utang yang membuat ibu dan adiknya risau. Mereka tertekan karena distributor semen hampir setiap minggu datang menagih. “Namanya perempuan, ditagih utang cepat panik,� ujarnya. Nah, untuk memastikan adanya utangpiutang semen, Polresta Pekalongan pun memanggil salah satu distributor semen wilayah Tegal. Polisi juga telah memeriksa Sasha, yang sempat menenggak racun. Latar belakang mengapa mereka bunuh diri sampai saat ini masih diselimuti misteri. Benarkah hanya karena utang semen? n Deden Gunawan, Robby Bernadi | Dimas

Majalah Majalahdetik detik20 10- 26 - 16januari maret 2014


sisi lain capres

Mantra Sakti ala Hatta Calon presiden yang akan diusung PAN, Hatta Rajasa, punya kegemaran mendongeng. Dari kebiasaan itu, ia sampai menulis buku tentang dongeng.

A

da satu kebiasaan yang tak pernah hilang pada diri Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa, yakni mendongeng. Bagi pria kelahiran Palembang, Sumatera Selatan, 18 Desember 1953,

itu, inspirasi dari sebuah dongeng bisa membuat dirinya mencapai kesuksesan seperti saat ini. “Ketika saya kecil, sehabis salat dan mengaji, ibu saya selalu mendongeng untuk saya. Temanya selalu soal kebaikan, keberanian, dan Majalah detik 10 -16 maret 2014


sisi lain capres

semangat hidup,” kata Hatta saat ditemui di gedung Bank Mega, Jalan Tendean, Jakarta Selatan, Rabu, 5 Maret lalu. Dengan nilai-nilai yang dituturkan sang ibu lewat dongeng, Hatta kecil mampu memetik nilai positif berupa kejujuran, karakter yang kuat, ketulusan, serta semangat juang yang tinggi. “Nasihat Ibu yang dibungkus dongeng itu seolah menjadi mantra sakti bagi saya,” ujar kandidat calon presiden yang akan diusung Partai Amanat Nasional (PAN) dalam Pemilihan Umum 2014 ini. Kebiasaan mendongeng untuk menanamkan nilai-nilai luhur yang menjadi kebiasaan ibunya itu ia teruskan hingga saat ini. Ketika Hatta berkeluarga, ia selalu meluangkan waktu untuk mendongeng sebagai sarana mendidik anak-anaknya. “Saat anak-anak masih kecil, setiap ada waktu luang, kami sekeluarga berkumpul dan bercerita tentang banyak hal. Saat itulah saya mendongeng,” tuturnya. Bahkan kebiasaan itu tetap ia lanjutkan meski anak-anaknya beranjak dewasa,

bahkan kepada yang telah berkeluarga. Tapi, tentu saja, cerita yang didongengkan Hatta disesuaikan dengan masa sekarang, meski nilai-nilai utama yang ia tanamkan tetap mengenai kebaikan, keberanian, kejujuran, dan semangat hidup. Ketua Umum PAN ini selalu menyelipkan dongeng saat berkumpul di tengah anak-anak, menantu, serta cucunya. Tapi, agar tak terkesan mendongeng seperti saat mereka berusia kanak-kanak, besan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini akan mengajak berbincang mengenai kegiatan yang sedang dilakukan. “Misalnya, anak-anak mau ke luar negeri dan mengatakan mungkin ada masalah ini, masalah itu, lalu saya sampaikan begini semestinya, dengan mengambil contoh sebuah cerita,” ucapnya. Agar tema dongengnya sesuai dengan zaman, Hatta meluangkan waktu di tengah kesibukannya yang luar biasa untuk membaca buku. Bukan hanya soal biografi tokoh yang menginspirasi, tapi juga

soal teknologi, ekonomi, bahkan gaya hidup. Tak mengherankan jika koleksi bukunya mencapai ribuan dengan berbagai judul dan tema, baik terbitan dalam maupun luar negeri. “Ini karena arti penting sebuah dongeng tadi,” katanya. Hatta rupanya tak ingin kepiawaiannya mendongeng hanya ditujukan untuk keluarganya. Dia berharap dongengnya bisa dituturkan kepada anak-anak lain di seluruh Indonesia. Lantaran itu pula, beberapa waktu lalu Hatta meluncurkan buku berjudul Hatta Rajasa Bercerita. Buku itu memang tak ditulisnya sendiri. Tetapi sebagian merupakan cerita atau dongeng yang dulu pernah dituturkan sang ibu kepadanya. Penulisan buku itu juga didorong oleh rasa prihatinnya lantaran tradisi mendongeng yang semakin pudar. Maka, jangan heran kalau suatu saat melihat Hatta bertemu dengan anak-anak, dan langsung mendongeng di hadapan mereka. “Karena saya senang sekali mendongeng,” ujarnya. n ARIF ARIANTO

Majalah detik 10 -16 maret 2014


Fokus

PENCUCIAN UANG WAWAN

Pangeran Banten Antara Artis, Istri & Dugem Majalah detik 10 - 16 maret 2014


Fokus

PENCUCIAN UANG WAWAN

Wawan sering menggelar private party bersama artis. Flame, tempat karaoke miliknya, tak hanya dijadikan arena hiburan, tetapi juga tempat lobi kekuasaan.

P

intu ruang suite room Flame Bou­ tique KTV & Lounge di Mal Kuning­ an City, Jalan Dr Satrio Kaveling 18, Kuningan, Jakarta Selatan, tertutup rapat. Seorang jawara duduk di dekat pintu. Tidak seorang pun boleh masuk kecuali karya­ wan pengantar pesanan. Penjagaan ketat seperti ini menjadi rutinitas setiap Tubagus Chaeri Wardana datang. Pria yang akrab disapa Wawan itu sedang mengge­ lar pesta pribadi bersama artis. Tiga artis ber­ giliran menemaninya. Mereka adalah Jennifer Dunn, Catherine Wilson, dan Rebecca Soejati Reijmen. Masing-masing artis menemani pria yang bergelar tubagus alias pangeran dari Banten itu di hari yang berbeda. “Jennifer Dunn dan Catherine Wilson sempat datang. Saya pernah lihat di Flame. Mereka (menggelar) party,” ung­ kap sumber majalah detik di Flame. Majalah detik 10 - 16 maret 2014


Fokus

PENCUCIAN UANG WAWAN

Suasana lounge saat pesta pembukaan Flame Boutique KTV istimewa

Ruang suite room berkapasitas 60 orang. Na­ mun Wawan sengaja memakai ruang itu untuk 2-3 orang saja termasuk dirinya. Biasanya ia membuka pesta dengan karaoke lagu klasik sambil memesan lychee martini. Mi­ numan ini berkadar alkohol rendah. Maklum, Wawan punya masalah dengan asam lambung. Perutnya sudah tidak tahan dengan minuman keras berkadar alkohol tinggi.

Pesta pribadi tidak hanya sebatas karaoke. Rebbeca datang membawa tas besar, tas itu berisi alat disc jockey. Tetapi, setelah alkohol bergabung dengan ingar-bingar suara musik klub malam, tidak ada yang tahu kejadian se­ lanjutnya. “Saya enggak tahu ya situasinya di dalam. After alcohol, nobody knows,” lanjut sumber majalah detik. Flame merupakan sarang baru bagi Wawan untuk menggelar private party bersama artis. Ia sudah lama memiliki hobi ini. Sebelumnya, suami Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rach­ mi Diany itu gemar menyewa tempat karaoke. Tempat karaoke tersebut adalah Illigals di Jalan Hayam Wuruk 108, Jakarta Barat, dan XKTV di Plaza Senayan, Jakarta Pusat. Ia lantas menjadikan hobinya itu sebagai bisnis. Tahun 2013, ia mengajak dua temannya, Oliver Richard William Mambu dan Herdian Koosnadi, mendirikan Flame Boutique KTV & Lounge. Pada Juni 2013, tempat hiburan ini res­ mi dibuka. Wawan menanamkan modal besar untuk membangun tempat hiburan ini. Flame didesain Majalah detik 10 - 16 maret 2014


Fokus

PENCUCIAN UANG WAWAN

Jennifer Dunn dan Rebecca Reijmen memenuhi panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi. Wahyu Putro /antara

untuk hiburan kelas menengah-atas. Tempat ini memiliki 27 ruang karaoke, yang terbagi dalam kelas deluxe, royal deluxe, super-deluxe, VIP, dan suite. Tarif termurah sewa ruangan adalah Rp 70 ribu per jam dan yang termahal Rp 15 juta per empat jam. Pembukaan Flame dilakukan dengan pesta mewah. Puluhan artis datang atas undang足 an Wawan. Mereka antara lain Raffi Ahmad,

Irwansyah, Aura Kasih, Catherine Wilson, dan Jennifer Dunn. Wawan hanya mau bekerja sama dengan dua sahabat dekatnya, Oliver dan Herdian. Juru bicara keluarga Ratu Atut Chosiyah, Ahmad Jajuli Abdillah, menyebutkan Oliver dan Her足 dian merupakan sahabat karib Wawan semasa SMA di Cimahi, Bandung, Jawa Barat. Namun Jajuli mengaku tidak mengetahui kedekatan di antara ketiga sahabat ini. Blog Forum Komunitas Alumni SMAK BPPK Bandung angkatan 1983 menyebutkan Oliver dikenal sebagai artis di angkatannya. Ia biasa manggung dalam pekan seni. Nama Oliver cukup populer sebagai anggota Cimahi Gank, band lokal di Bandung. Karier Oliver pun cukup moncer. Ia duduk sebagai Wakil Presiden Bank Danamon pada tahun 2002. Persahabatannya dengan Wawan tak putus, Oliver ternyata juga duduk di Komi足 te Tetap Hubungan Kerja Sama Luar Negeri Kamar Dagang dan Industri Banten. Wawan sendiri menjabat Ketua Umum Kadin Banten. Wawan terus mengajak Oliver mengem足 bangkan kekuasaannya di Tangerang Selatan. Majalah detik 10 - 16 maret 2014


Fokus

PENCUCIAN UANG WAWAN

KPK menyita mobil milik Wawan Andika Wahyu / antara

Oliver tercatat sebagai calon anggota direksi PT Pembangunan Investasi Tangerang Selatan (PT PITS), yang akan menjadi holding company BUMD Kota Tangerang Selatan. Sedangkan Herdian Koosnadi adalah sahabat dekat Wawan. Anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Dedi “Miing” Gumilar, mengaku mengenal Herdi—nama panggilan Herdian Koosnadi—sebagai orangnya Wawan. “Dulu saya tahunya ketika maju di pilkada Tangsel,” ujarnya.

Kedekatan dengan Wawan menjadi jaminan karier politik Herdi. Ia kini duduk sebagai calon legislator PDIP untuk DPR. Herdi duduk di urut­ an nomor satu untuk daerah pemilihan Banten III (Tangerang Raya). Wawan membutuhkan sahabat dekatnya itu untuk mengelola tempat hiburannya. Ia memanfaatkan Flame sebagai tempat lobi ke­ kuasaan maupun pengembangan bisnis hibur­ annya. Wawan melakukan ekspansi bisnis hi­ buran setelah berkenalan dengan artis melalui Oliver. Bukti keseriusan Wawan membangun bisnis hiburan adalah mendirikan production house (PH) bersama Raffi Ahmad dan Irwansyah. Perusahaan ini ia namakan PT Rafirwan. Launching perusahaan ini dilakukan di Flame. Hingga kini, PT Rafirwan berhasil membuat sebuah film, yakni Wanita Tetap Wanita. Bebe­ rapa artis ia rangkul untuk membintangi film ini, seperti Shireen Sungkar, Zaskia Sungkar, Revalina S. Temat, Irwansyah, dan Teuku Wis­ nu. Wawan membujuk Jennifer Dunn, Catherine Wilson, dan Rebecca Soejati Reijmen sebagai Majalah detik 10 - 16 maret 2014


Fokus

PENCUCIAN UANG WAWAN

artis kontrak di rumah produksinya. Jennifer dan Keket—sapaan Catherine Wilson—menda­ pat pembayaran uang muka berupa mobil. Jennifer mendapat satu unit mobil Toyota Vellfire, sedangkan Keket menerima satu unit mobil Nissan Elgrand. Kini kedua mobil tersebut disita KPK terkait dengan kasus dugaan tindak pidana pencucian uang yang menjerat Wawan. Soal kekuasaan, Wawan mengajak kakaknya, Ratu Atut Chosiyah, dalam melakukan lobi di

Wawan sangat rapi mengatur penampilan di depan keluarganya. Private party hanya berlangsung sampai pukul 01.00 WIB. Setelah itu ia pulang. pemerintahan Banten di Flame. Atut sering menggelar acara di tempat ini. Ia tidak datang sendirian. Wakil Gubernur Banten Rano Karno, staf gubernur, dan deputi pemerintahan Banten sering terlihat melakukan rapat di suite room.

Flame seolah menjadi sarana pas bagi Wa­ wan untuk melakukan lobi politik, menjagal anggaran APBD Banten, menggelar pesta pri­ badi dengan para selebritas. Ia sudah menjadi "Bento" dalam lagu Iwan Fals. Namun Wawan sangat rapi mengatur penam­ pilan di depan keluarganya. Private party hanya berlangsung sampai pukul 01.00 WIB. Setelah itu ia pulang. Ia tak ragu mengajak istri dan dua anaknya, Tubagus Ghifari Al Chusaeri Wardana dan Ratu Ghefira Marhamah Wardana, bertandang ke Flame. Mereka bertandang setelah Idul Fitri 2013. Saat itu salah satu anaknya merayakan ulang tahun. Wawan menghadiahinya dengan satu unit mobil Toyota Vellfire. Wawan sudah menyampaikan kepada kar­ yawannya agar tidak menyinggung soal kede­ katannya dengan para artis. Ia tidak mau Airin berang karena mendengar kabar private party yang ia gelar di suite room. “Istri saya orang bersih,” kata Wawan seperti ditirukan sumber majalah detik. Tak hanya itu, Wawan juga memberlakukan

Majalah detik 10 - 16 maret 2014


Fokus

PENCUCIAN UANG WAWAN

Chaterine Wilson menjalani pemeriksaan di Komisi Pemberantasan Korupsi. Yudhi Mahatma / antara

aturan agar tidak menggunakan istilah lady’s companion (LC) untuk pemandu lagu. Ia me­ minta agar perempuan pemandu lagu disebut sebagai public relations. Wawan benar-benar cerdik menyembunyikan aib di depan Airin. Pengacara Wawan, Maqdir Ismail, memban­ tah kliennya menggelar pesta pribadi bersama

artis. Hubungan mereka hanya terkait rumah produksi Rafirwan saja. Pemberian mobil kepada Jennifer dan Keket untuk hubungan profesional saja. "Terus terang saya enggan membicarakan hal itu. karena itu bukan persoalan pokok yang kami hadapi," Jennifer dan Keket membantah jika mereka memiliki hubungan khusus dengan Wawan. Kedekatan mereka hingga pemberian mobil hanya sebatas bisnis hiburan saja. Pengakuan mereka sama dengan Maqdir, mobil pemberi­ an Wawan terkait aktivitas di rumah produksi Rafirwan. Sedangkan Juru Bicara Rano Karno, Suti Kar­ no, mengaku tak tahu-menahu mengenai per­ temuan yang melibatkan kakaknya di tempat hiburan milik Wawan. Namun ia merasa Rano tak mungkin melakukan pertemuan urusan pemerintahan di tempat hiburan. n Irwan Nugroho, Isfari Hikmat, Pasti Liberti, Bahtiar Rifai | Aryo Bhawono

Tap/klik untuk berkomentar

Majalah detik 10 - 16 maret 2014


Fokus

PENCUCIAN UANG WAWAN

Silat Bisnis Gubernur Jenderal ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal

“Mau sekda kek, mau setan kek. Jangankan sekda, gubernur saja saya yang ngatur.”

Majalah detik 10 - 16 maret 2014


Fokus

PENCUCIAN UANG WAWAN

Saya memberikan anggaran bukan cuma-cuma, tapi ada ‘modal’.

T

ubagus Chaeri Wardana langsung marah setelah diberi tahu anak buahnya, Adi Pradita, tentang anggaran proyek di sebuah dinas di Pemerintah Provinsi Banten. Anggaran itu dipecah-pecah dengan alokasi cukup kecil. Dari Rp 500 juta hingga Rp 2 miliar. Adi disebut-sebut merupakan kaki tangan Wawan di dinas itu. Mendapat “laporan”, Wa­ wan, yang saat itu sedang menunaikan umrah di Tanah Suci Mekah, segera menelepon si kepala dinas yang tidak manut dengan “aturan”-nya. Adik Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah itu mempertanyakan kebijakan pemecahan anggaran yang dilakukan si kepala dinas. Sebab, dengan cara seperti itu, dia akan kesulitan “mengkondisikan” anggaran. “Saya memberikan anggaran bukan cumacuma, tapi ada ‘modal’,” semprot Wawan kepada kepala dinas itu. Modal yang dia maksud adalah setoran untuk Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Banten. Di kantor Dewan itu, ada istilah “Tim Samurai”, anggota DPRD jaringan Wa­ wan,

yang mengatur anggaran jumbo untuk dinas tertentu. Selanjutnya, proyek-proyek di dinas tertentu itu akan digarap perusahaan Wawan atau yang terafiliasi dengannya (baca majalah detik edisi 101 dengan cover “Airin, Suami, dan Tim Samurai”). Mendapat teguran, si kepala dinas beralasan anggaran dipecah supaya merata. Dia juga mengatakan sudah berkonsultasi dengan Sek­ retaris Daerah Muhadi. Tidak disangka, Wawan makin ketus menanggapinya. “Mau sekda kek, mau setan kek. Jangankan sekda, gubernur saja saya yang ngatur,” ucap Wawan. Kata-kata kasar itu membuat shock sang kepala dinas. Namun ia, yang kini sudah tidak menjabat, bergeming. Saat itu ia sudah siap dengan risikonya, termasuk dipecat. “Sampai saat ini saya tidak akan melupakannya,” katanya ketika menceritakan kembali peristiwa tahun 2009 itu kepada majalah detik. Kuatnya intervensi Wawan di Pemprov Banten juga dirasakan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Banten, Hudaya Latuconsina. Melalui kaki tangannya yang lain, Dadang Priatna, Majalah detik 10 - 16 maret 2014


Fokus

PENCUCIAN UANG WAWAN

Gubernur Banten Atut Chosiyah (kiri) menyalami Wali Kota Tangsel Airin Rachmi Diany. ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman

Wawan meminta agar anggaran Dinas Pendidikan dan Kebudayaan diperbesar. Dadang juga meminta agar proyek-proyek diberikan kepada perusahaannya. Namun hal itu tidak pernah dituruti Hudaya. Suatu hari pada 2012, Dadang mengajak Hudaya “menghadap” Wawan. Gara-garanya, ia menolak rancangan program buku tematik untuk sekolah dasar. Banyak kesalahan pada

buku itu. Ia pun menjelaskan kepada Wawan, yang lalu dijawab dengan anggukan kepala. Tapi, beberapa waktu kemudian, muncul kabar ia bakal dicopot dari jabatannya. Untungnya, nasib buruk itu tidak terjadi. Sebab, Wa­ wan keburu ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi pada 2 Oktober 2013. “Dia (Wawan) bilang, Huda ini ngelawan,” ujar Hudaya kepada majalah detik. Majalah detik 10 - 16 maret 2014


Fokus

PENCUCIAN UANG WAWAN

Wawan dan Airin berbincang serius setelah menjalani sidang perdana. Lamhot aritonang/detikfoto

Wawan, yang terlibat dalam kasus penyuapan terhadap Ketua Mahkamah Konstitusi Akil Mochtar, mulai disidangkan pada Kamis, 6 Maret 2014. Kini, KPK menelusuri aset-aset Wa­wan yang terkait dalam tindak pidana pencucian uang. Lahir sebagai anak ketiga dari istri pertama tokoh jawara plus pengusaha Banten, Tubagus Chasan Sochib, Wawan menghabiskan masa kecilnya di Buah Batu, Bandung, Jawa Barat. Keluarga Chasan memang mengungsi ke Bandung akibat situasi politik lokal tahun 1977 di Serang.

Wawan bersekolah di SD Ciatel, SMP Negeri 5 Bandung, dan SMA Negeri 5 Bandung. “Pak Wawan sempat juga di pesantren,� ujar juru bicara keluarga Atut, Ahmad Jajuli. Setelah tamat SMA, Wawan terbang ke Australia untuk mengambil kuliah bisnis. Tahun 1997, ia menikahi Airin Rachmi Diany, yang kini menjabat Wali Kota Tangerang Selatan. Saat dinikahi, Airin masih kuliah hukum di Universitas Parahyangan. Menurut Jajuli, Wawan langsung membangun bisnis sejak pulang dari kuliahnya di Australia. Tahun 1990, berdiri PT Bali Pacific Pragama, perusahaan pertama Wawan. Imperium bisnisnya membesar. Bali Pacific, yang berkantor di Kuningan, Jakarta Selatan, kini menjadi holding company. Anak perusahaan Bali Pacific Pragama di antaranya PT Tri Beta Pratama, PT Buana Wardhana Utama, PT Citra Putra Mandiri Internusa, dan PT Radio Bahana Banten. Airin sendiri tercatat memiliki perusahaan besar bernama PT Putra Perdana Jaya. Selain itu, Wawan membangun jaringan bisnis bersama kelompoknya. Mereka bermarkas di Kompleks Puri Hijau,Serang. Tapi sebagian Majalah detik 10 - 16 maret 2014


Fokus

PENCUCIAN UANG WAWAN

Gandung Ismanto bahtiar/detikfoto

kantornya tidak jelas alias fiktif. Perusahaanperusahaan itu dimiliki oleh kawan “bawaan” Wawan dari Bandung. Contohnya Dadang Priatna, yang merupakan pemilik PT Sumber Agung dan PT Mikindo Adiguna Pratama. Dadang kini juga menjadi tersangka kasus alkes Tangsel. Perusahaan Wawan dan kelompoknya banyak menggarap proyek di Banten, khususnya di Tangerang Selatan. Namun, pada umumnya, mereka menguasai empat dinas, yakni kesehatan, pendidikan, bina marga, dan pengairan. Pengendalian proyek-proyek itu semakin mudah dengan posisi Wawan sebagai Ketua Kamar Dagang dan Industri Provinsi Banten. Ia mewarisi jabatan itu dari Chasan Sochib, yang lengser pada 2006. Selain mengatur proyek-proyek di wilayah kekuasaan kakak kandungnya, Wawan ikut mengatur rekrutmen pegawai negeri sipil di Banten.

Bahkan, sumber-sumber majalah detik menyebutkan, Wawan ikut mengatur jabatan bergengsi di Banten. Namun sejauh ini Wawan dan Atut baru sama-sama menjadi tersangka korupsi alat kesehatan di Banten. Pengamat politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Gandung Ismanto, menyebut peran ekonomi-politik Wa­wan itu menurun dari Chasan Sochib. Saat Chasan masih hidup, ia disebut sebagai shadow state atau pemerintahan bayangan bagi Ratu Atut. Setelah Chasan meninggal tahun 2011, posisinya diisi Wawan. Peran di balik layar Wawan yang melebihi Atut membuat sejumlah elemen di Banten menyebutnya sebagai Gubernur Jenderal. “Dia menyetir jalannya pemerintahan sekaligus melakukan ekspansi kekuasaan,” kata Gandung kepada majalah detik. Sama dengan ayahnya, Wawan menggunakan cara-cara fisik untuk menekan musuh-musuhnya yang dianggap mengganggu. Tanggal 21 September 2013, kantor lembaga swadaya masyarakat antikorupsi Banten Forpek di Jalan Majalah detik 10 - 16 maret 2014


Fokus

PENCUCIAN UANG WAWAN

Para jawara dan massa yang berasal dari sejumlah elemen masyarakat Banten melakukan aksi di depan gedung KPK, Jakarta. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

Jayadiningrat, Serang, dibakar oleh 50-an jawara. Diduga, para jawara berpakaian hitam-hitam itu terkait dengan Wawan. Sebab, sebelumnya, para aktivis LSM tersebut menggelar demonstrasi di depan kantor PT Buana Wardhana di Lontar. Mereka menilai perusahaan Wawan itu merugikan negara Rp 6,5 miliar dalam proyek pembangunan jalan Tanjung Lesung-Sumur. Penyerangan itu juga didahului dengan peringatan balasan. Namun kasus kriminal itu disetop oleh polisi. Lima pelaku yang menyerahkan diri dilepaskan dengan alasan kooperatif terhadap penyidik.

Wawan dan keluarganya juga selalu dikawal oleh sejumlah jawara. Tidak hanya mengawal secara melekat, para jawara itu juga dikerahkan untuk menjaga aset-aset Wawan. Suami Airin itu juga menguasai ilmu kanuragan. Dia didapuk menjadi Ketua Taekwondo Banten. “Kita orang Banten taraf minimum bisa silat,” ujar Jajuli. Mengenai bisnis Wawan, Jajuli menilai wajar saja sebagai pengusaha ia menggarap aneka proyek di Banten. “Bahwa kalau ada dugaan penyelewengan, itu soal lain,” kata Jajuli. n BAHTIAR RIFAI, ISFARI HIKMAT, MONIQUE SHINTAMI, PASTI LIBERTI MAPPAPA, ARYO BHAWONO | IRWAN NUGROHO

Majalah detik 10 - 16 maret 2014


Fokus

PENCUCIAN UANG WAWAN

Tubagus Chaeri Wardana alias Wawan menebar mobil kepada koleganya. Mobil dibagikan kepada anggota DPRD Banten, rekan bisnis, dan artis. KPK telah menyita 46 unit mobil dan sebuah sepeda motor Harley-Davidson yang diduga dibeli dengan uang hasil korupsi.

Untuk Artis

Jennifer Dunn 12 Februari 2014, KPK menyita Toyota Vellfire warna putih bernomor polisi B-510-JDC dari rumah Jennifer Dunn.

Catherine Wilson 24 Februari 2014, KPK menyita Nissan Elgrand berwarna perak metalik bernopol B-1387-SKB dari rumah kakak Catherine Wilson.

Untuk anggota DPRD Banten

1 Ketua DPC Partai Golkar Kabupaten Pandeglang Gunawan 4 Ketua DPRD Banten Aeng Haerudin

10 Februari 2014, KPK menyita Toyota Vellfire dan Mercedes-Benz dari rumah Gunawan.

2 Anggota DPRD Banten, Media Warman

Media Warman menyerahkan mobil Honda CR-V bernopol B-710-MED ke KPK.

3 Anggota DPRD Banten, Sony Indra Jaya

12 Februari 2014, KPK menyita satu unit Honda CR-V milik Sony.

13 Februari 2014 KPK menyita 4 unit mobil, yakni 2 Toyota Vellfire, 1 BMW, dan 1 Mitsubishi Pajero. Aeng membantah. 14 Februari 2014 1 unit mobil Mercedes-Benz bernopol B-4-FIS milik Aeng disita. 26 Februari 2014 Disita lagi satu mobil Aeng yang disembunyikan di rumah pegawai PT Bali Pacific Pragama.

5 Anggota Badan Anggaran DPRD Banten,

Tony Fathoni Mukson 16 Februari 2014, menyerahkan mobil pemberian Wawan ke KPK.

Untuk rekan bisnis dan perusahaan 27 Januari 2014 KPK menyita 13 mobil dan 1 motor gede milik Wawan. Mobil yang disita antara lain Nissan GTR warna putih B-888-GAW, Lexus B-888-ARD, Land Cruiser B-888TCW. Juga sebuah motor Harley-Davidson bernopol B-2484-NWW. Selain mengangkut mobil mewah, KPK menyita dua buah Mitsubishi Pajero, BMW, Honda Freed, 3 Toyota Innova, Toyota Avanza, Ford Fiesta, dan Toyota Fortuner.

13 Februari 2014 Penyidik menyita Pajero warna putih B-153-LEE dari rumah karyawan PT Bali Pacific Pragama, Anton, dan Suzuki APV hitam B-1528-SFX dari kantor PT Bali Pacific Pragama. Satu unit Mini Cooper B-888PZ juga disita dari ruko milik Herdian, rekan Wawan, di kawasan Bumi Serpong Damai.

Majalah Majalahdetik detik10 10- -16 16maret maret2014 2014


Fokus

Wahyu Putro A/ANTARA FOTO

PENCUCIAN UANG WAWAN

Harta Berlimpah Sampai Bali, Bahkan Aussie Harta Wawan tersebar di mana-mana. Ada tempat karaoke di Jakarta, tanah di Bali, apartemen di Singapura, juga rumah di Australia. Majalah detik 10 - 16 maret 2014


Fokus

PENCUCIAN UANG WAWAN

Sejumlah artis di Flame Istimewa

S

uasana temaram menyambut begitu memasuki lobi Flame Boutique KTV & Lounge. Hanya ada dua sofa tunggu yang disediakan di tempat karaoke kelas eksekutif itu. Masuk ke dalam, suasana remang makin mendominasi dengan lorong gelap berdinding kaca di kedua sisinya. Ada 27 kamar dimiliki karaoke yang berlokasi di lantai 3 Kuningan City Mall, Jakarta, itu. Har-

ga sewanya berbeda-beda, mulai Rp 70 ribu per jam untuk kamar terkecil hingga Rp 15 juta untuk suite room. Suite room berkapasitas 60 orang dilengkapi dengan dua televisi layar datar berukuran 50 inci serta satu layar untuk proyektor. Gemerlap lampu gedung-gedung pencakar langit bisa menjadi latar belakangnya jika tirai yang menutupi kaca dibuka. Di ruangan ini pula disc jockey bisa tampil secara khusus dibantu perangkat sistem tata suara yang canggih. “Sering dijadikan tempat private party,� bisik sumber majalah detik. Tamu yang tidak ingin berkaraoke dapat menikmati makanan dan minuman di area lounge, yang berada di bagian teras dengan pemandangan gedung-gedung di kawasan Mega Kuningan. Sumber majalah detik menyebutkan tempat hiburan kelas atas itu salah satu bisnis yang dimiliki Tubagus Chaeri Wardana alias Wawan, adik Gubernur Banten, Ratu Atut Chosiyah. Wawan kini menjadi terdakwa suap terhadap Ketua Mahkamah Konstitusi Akil Mochtar sebesar Rp 1 miliar terkait penanganan sengketa Majalah detik 10 - 16 maret 2014


Fokus

PENCUCIAN UANG WAWAN

Pengacara Wawan, Maqdir Ismail Rachman Haryanto/ detik foto

pemilihan kepala daerah Lebak dan Rp 7,5 miliar terkait pilkada Banten. Ia terancam 15 tahun penjara. Untuk mendirikan Flame, Wawan berkongsi dengan Oliver Richard William Mambu dan Herdian Koosnadi. Oliver dikenal sebagai kawan dekat Wawan di Bandung. Herdian pun berasal dari Bandung. Saat ini Herdian memiliki PT Mitra Karya Rattan, yang bergerak di bidang properti. Perusahaan ini acap kali memenangi sejumlah proyek konstruksi di Provinsi Banten. Proyek itu di antaranya pembangunan gedung perawatan kelas III Rumah Sakit Rujukan Provinsi Banten serta penambahan ruang kelas Sekolah Dasar Negeri Pondok Cabe Ilir 1 dan Pondok Cabe Ilir 2 Kota Tangerang Selatan. Nama pria yang menjabat Wakil Ketua II Kamar Dagang dan Industri Kota Tangerang Selatan ini juga berkibar di arena politik. Herdian merupakan calon anggota legislatif nomor urut satu di daerah pemilihan Banten III dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Kedekatan

Wawan dengan Herdian juga ditunjukkan dengan kerja sama mereka di PT Citraputra Mandiri Internusa. Dokumen yang didapatkan majalah detik memperlihatkan Flame Boutique berada dalam naungan PT Tri Beta Pratama, yang beralamat di River Park Blok GE.2/9 Sektor 8 Tangerang dengan penanggung jawab Oliver Mambu. “Oliver Mambu mengajukan izin usaha pada 22 Mei 2013. Jenis usaha yang dimohonkan adalah karaoke keluarga,” ujar Kepala Bidang Industri Pariwisata Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta, Iwan Saefuddin. Meski Oliver Mambu berperan sebagai penanggung jawab, sumber majalah detik menyebutkan, Wawan-lah pemilik saham mayoritas di Flame Boutique. Dalam akta pendirian perusahaan, suami Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany itu menguasai 51 persen saham. Disusul Oliver sebanyak 30 persen dan sisanya dimiliki Herdian. “Tapi sebenarnya uang Wawan itu 100 persen di Flame. Oliver dan Herdi itu kamuflase,” kata sumber tersebut. Dia pun menyebutkan masih ada satu pemilik saham lagi, bernama Hariyanto. Jika dihiMajalah detik 10 - 16 maret 2014


Fokus

PENCUCIAN UANG WAWAN

Kalau ternyata nanti itu termasuk harta yang menjadi bagian dari kejahatan, pasti akan kami segel.

tung, saham Hariyanto mencapai Rp 2 miliar. Hariyanto kini pemegang kendali operasional Flame Boutique sehari-hari. Sementara itu, PT Tri Beta Pratama, masih menurut sumber yang sama, merupakan salah satu anak perusahaan PT Bali Pacific Pragama, milik Wawan. Semua pengeluaran pun harus sepengetahuan Wawan. Omzet harian dan mingguan masuk ke PT Bali Pacific lewat account PT Tri Beta. “Cek atau apa pun harus ada acc (persetujuan) dia (Wawan),” ujar sumber itu. Hariyanto saat ditemui di Flame Boutique enggan berkomentar. Dia hanya berjanji mempertemukan majalah detik dengan Oliver Mambu dan Herdian. “Biar Pak Oliver saja yang kasih pernyataan terkait kepemilikan,” ujarnya. Pengacara Wawan, Maqdir Ismail, menyatakan tidak tahu tentang kepemilikan Wawan atas Flame. Sedangkan juru bicara keluarga Ratu Atut Chosiyah, Ahmad Jajuli, tidak yakin Wawan mau berbisnis di bidang hiburan malam. “Itu kan dikonotasikan negatif, Pak Wawan lulusan pesantren, lo,” kata Jajuli. Komisi Pemberantasan Korupsi masih menyelidiki apakah tempat karaoke mewah ini terkait

dengan dugaan tindak pidana pencucian uang atau tidak. “Kalau ternyata nanti itu termasuk harta yang menjadi bagian dari kejahatan, pasti akan kami segel,” kata Ketua KPK Abraham Samad. Selain karaoke Flame, komisi antirasuah itu menelusuri aset Wawan di Provinsi Bali. Empat penyidik terbang ke Bali pada November 2013. Mereka menyasar sebidang tanah di Jalan Bisma, Subak Semujan, Banjar Ubud, Kecamatan Ubud, Gianyar. Lokasinya tidak seberapa jauh dari Ubud Inn di Jalan Wenara Raya, salah satu jalan besar di Ubud. Tanah seluas 1,5 hektare itu berada di kawasan persawahan yang letaknya berada di bawah Jalan Bisma. Di setiap sudut bekas area persawahan diberi patok berwarna merah-putih. Area ini ditumbuhi rumput dan ilalang, biasanya jadi lokasi sapi berkumpul mencari makan. Namun ada juga kawasan lembah yang masih dipenuhi semak serta pohon kelapa. Akses terdekat masuk ke lokasi tersebut adalah melalui rumah warga bernama Melanie Templer, warga negara Inggris bersuami orang Bali. Majalah detik 10 - 16 maret 2014


Fokus

PENCUCIAN UANG WAWAN

Jalan yang menuju tanah Wawan (kiri), lokasi tanah Wawan di Ubud, Bali (kanan). Hans Henricus B.S Aron / majalah detik

Kepala Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Gianyar, Ngakan Putu Darmajati, menerima permohonan kepemilikan tanah Wawan pada 22 Februari 2013. BPPT lalu melakukan survei lapangan pada 26 Februari 2013. “Setelah kami cek lapangan tidak ada permasalahan, izin prinsipnya kami terbitkan tanggal 4 maret 2013 dengan nomor 503/009/ BPPT/2013,� kata Damarjati.

Dalam izin yang diajukan, tanah seluas 15.350 meter persegi itu akan dipakai Wawan untuk usaha pariwisata, yaitu hotel kelas melati. Kepala Subak Semujan, I Wayan Suda Riasta, mengungkapkan tanah tersebut dibeli dari pemilik tanah bernama Mangku. Namun bukan Wawan sendiri yang datang membeli. Dia menggunakan empat calo bernama Kadek Ari, Wayan Yande, Kadek Suartama, dan Ongki. Majalah detik 10 - 16 maret 2014


Fokus

PENCUCIAN UANG WAWAN

I Wayan Suda Riasta Hans Henricus B.S Aron / majalah detik

Tanah tersebut dibeli seharga Rp 375 juta per 100 meter persegi atau mencapai Rp 57 miliar. Sepengetahuan Riasta, rencananya akan dibangun kafe, vila, dan hotel kecil di situ. Wawan juga sudah membeli lahan sekitar 5.000 meter persegi di sekitar tanahnya yang akan dipergunakan sebagai jalan akses masuk. “Saya dengar sudah dibayar separuh,” kata Riasta. Melalui calo, Wawan pun pernah menawar rumah Melanie untuk membuat jalan ke lokasi

tanahnya. “Kami tolak karena ini tanah warisan,” ujar Melanie kepada majalah detik. Selain tanah di Ubud, di Pulau Dewata Wawan disinyalir mempunyai home stay di kawasan Pecatu. Wawan, yang pernah berkuliah di Australia, pun memiliki apartemen di negeri jiran Singapura dan rumah di Australia. Menurut pengacara Wawan, Maqdir Ismail, rumah di Australia dibeli pada 2010 dengan cara mencicil. ■ HANS HENRICUS, ISFARI HIKMAT, BAHTIAR RIFAI, MONIQUE, PASTI LIBERTI MAPPAPA

Majalah detik 10 - 16 maret 2014


Fokus

PENCUCIAN UANG WAWAN

Senin-Kamis Airin menuai

Badai Majalah detik 10 - 16 maret 2014


Fokus

PENCUCIAN UANG WAWAN

Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany dituntut mengundurkan diri. Warga diajak memboikot membayar pajak. Airin dianggap lupa mengurus Tangsel.

A

Wakil Gubernur Banten Rano Karno (dua kiri) bersama Wali Kota Tangsel Airin Rachmi Diany (kiri) menyapa warga usai menghadiri sebuah acara di Setu, Tangerang Selatan, Banten, Rabu (23/10/2013).

chmad Sarbini, 32 tahun, kini lebih sering melihat wali kotanya, Airin Rachmi Diany, di layar kaca. Padahal dulu banyak warga bertemu dengan sosok wali kota cantik ini di posyandu-posyandu. Termasuk mendatangi hajatan warganya dan sering bersepeda. “Seharian dulu bisa mendatangi tujuh tempat (hajatan),� ujar warga Rawa Mekar Jaya, Serpong, Tangerang Selatan, itu kepada majalah detik. Di televisi, berita tentang Airin pun selalu sama. Bukan perbaikan Tangsel, melainkan tentang kunjungan Airin ke ruang tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi. Ibu dua anak ini menengok sang suami, Tubagus Chaeri Wardana alias Wawan, yang menghuni sel tahanan itu sejak 3 Oktober 2013.

Muhammad Iqbal / ANTARA FOTO

Majalah detik 10 - 16 maret 2014


Fokus

PENCUCIAN UANG WAWAN

Airin Rachmi Diany keluar dari pintu gerbang tahanan KPK usai menjenguk suaminya, Tubagus Chaeri Wardana, Jakarta, Senin (21/10/2013). Rosa Panggabean / ANTARA FOTO

Tak hanya mengurus Wawan, Airin juga harus membagi waktunya untuk menengok kakak iparnya, Ratu Atut Chosiyah, di Rutan Pondok Bambu, Jakarta Timur. Gubernur Banten itu menyusul Wawan menjadi pesakitan di Rutan Pondok Bambu pada Desember 2013. Bersama Wawan, Atut ditetapkan sebagai tersangka suap dalam penanganan perkara pilkada Lebak di Mahkamah Konstitusi. Sidang Wawan mulai berjalan. Kakak-adik itu juga kompak dijerat dalam kasus korupsi pengadaan alat kesehatan di Banten. Wawan sendiri juga disangka bertanggung

jawab atas penyelewengan pengadaan alat kesehatan di wilayah kerja istrinya. Belakangan, KPK makin gencar menyita aset-aset Wawan yang diduga berasal dari hasil pencucian uang. Tidak ada catatan persis mengenai intensitas kunjungan Airin ke KPK. Dari pantauan majalah detik, Airin selalu datang ke gedung KPK setiap Senin dan Kamis. Kabarnya, saat menengok suami itu, Airin menyerahkan tugas-tugasnya kepada sang wakil, Benyamin Davnie. Di luar itu, Airin belakangan juga lebih sering mewakilkan tugas kepada Benyamin. Jumat, 7 Maret 2014, Airin pergi ke Jakarta tanpa boleh diketahui agendanya. Setelah itu, Airin tidak kembali ke Tangsel, melainkan beristirahat di rumahnya di Jakarta. Beberapa agenda di Bumi Serpong Damai dan Bintaro diserahkan kepada Benyamin. Awalnya “kegiatan baru� Airin ke KPK itu dianggap lumrah. Namun lama-lama sejumlah pihak menilai Airin menjadi tidak fokus dan kinerjanya terganggu. Ibu dua anak ini terlihat menomorsatukan keluarga dibanding mengurus Tangsel. Padahal Puteri Pariwisata 1996 ini diharapkan serius membangun infrastruktur kota yang Majalah detik 10 - 16 maret 2014


Fokus

PENCUCIAN UANG WAWAN

Penyidik dari Komisi Pemberantasan korupsi (KPK) membawa sejumlah dokumen usai melakukan penggeledahan di kantor Dinas Kesehatan Kota Tangsel, Pamulang, Tangerang Selatan, Selasa (22/10/2013). Muhammad Iqbal / ANTARA FOTO

baru terbentuk 29 Oktober 2008 itu. Termasuk mengatasi masalah sosial lainnya, seperti pengangguran dan kemiskinan, di Tangsel sesuai dengan janjinya saat kampanye. Kondisi di lapangan menunjukkan masih banyak jalan Tangsel yang terbengkalai. Bahkan lambannya perbaikan tanggul normalisasi sungai membuat sejumlah wilayah Tangsel tak terhindar dari banjir. “Kinerja Wali Kota sudah terganggu,” kata Sekretaris Jenderal Jaringan Peduli Tangerang Selatan (JPTS) Ali Irfani kepada majalah detik. Perubahan kinerja sehari-hari Airin itu juga

disorot oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Tangsel. Wakil Ketua Komisi I DPRD (bidang pemerintahan) Tangsel Achmad Fauzi melihat beberapa bulan ini kinerja Airin tidak efektif. Ia mencontohkan, Airin tidak hadir dalam rapat paripurna pembahasan APBD Tangsel tahun 2014. Padahal rapat itu membahas masalah penting, termasuk penanganan banjir. “Diwakilkan ke Wakil Wali Kota atau Sekda,” ujar Achmad kepada majalah detik. Hingga kini, Airin belum juga mengumumkan jajaran direksi PT Pembangunan Investasi Tangerang Selatan (PITS). Bahkan nama-nama calon pemegang holding badan usaha milik daerah Tangsel itu saja tidak dibuka ke DPRD. Dewan sudah menyuratinya dua kali, namun tak berbalas. Akibat misteriusnya seleksi calon direksi PITS, pengesahan rancangan peraturan daerah tentang perubahan penyertaan modal BUMD Tangsel molor, meski sudah final. Status uang Rp 88 miliar untuk penyertaan modal itu masih mengambang. “Saya khawatir uang itu dimasukkan ke BUMD, lalu dimainkan,” ucap Achmad. Majalah detik 10 - 16 maret 2014


Fokus

PENCUCIAN UANG WAWAN

Airin Rachmi Diany menunjukkan alat scanner e-KTP saat acara Launching Pelayanan Gratis buat warga Tangsel di RSUD Tangsel, Pamulang, Tangerang Selatan, Minggu (1/9/2014) Muhammad Iqbal / ANTARA FOTO

Kepala Bagian Protokoler dan Humas Pemkot Tangsel Didi Rafidi membantah anggapan bahwa Airin sudah melupakan tugasnya. Kinerja Airin selama ini baik-baik saja meski ditimpa masalah. Perkara berkunjung ke penjara, itu hanya dilakukan Airin saat jam istirahat, pukul 12.00-14.00 WIB. “Bu Wali jam kerjanya semenjak dilantik sampai malam baru pulang,” ujar Didi kepada majalah detik. Kendati demikian, suara-suara lebih keras kini mulai muncul di Tangsel. JPTS menyerukan agar

Airin lebih baik mengundurkan diri dari kursinya. Tak hanya itu, mereka juga membuat seruan kepada warga Tangsel agar memboikot pajak apabila Airin tidak segera meletakkan jabatannya. Menurut Ali, bila Airin terus-menerus “absen”, pekerjaannya akan semakin menumpuk. Namun sesungguhnya ada hal yang lebih prinsip di balik tuntutan Airin mundur, yakni hilangnya legitimasi Wali Kota di hadapan warga akibat keterlibatan suaminya dalam megaskandal di Banten. Airin dianggap sudah tidak bisa menjadi teladan dan terdepan dalam memerangi korupsi di wilayahnya sendiri. Bahkan tidak tertutup kemungkinan Airin akan terseret dalam pusaran kasus Wawan. Dalam kasus pengadaan alat kesehatan Tangsel tahun anggaran 2012, sangat mustahil Airin tidak mengetahui permainan Wawan dalam menggangsir proyek itu. Sebab, Airin adalah kuasa pengguna anggaran Pemerintah Kota Tangsel. Dalam catatan majalah detik, selama 2012 terdapat dua perusahaan penggarap proyek alat kesehatan, yakni PT Marbago Duta Persada dan PT Mikkindo Adiguna Pratama. Kedua perusahaan itu merupakan bagian dari kelompok Majalah detik 10 - 16 maret 2014


Fokus

PENCUCIAN UANG WAWAN

Airin Rachmi Diany menghadiri sidang perdana suaminya,Tubagus Chaeri Wardhana alias Wawan. lamhot aritonang / detik FOTO

bisnis Wawan. Salah satu direktur PT Marbago, Umar Said, adalah Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah Partai Golkar Banten dan kaki tangan Ratu Atut Chosiyah. Sedangkan Komisaris Mikkindo adalah Dadang Priatna, teman Wawan. Dadang sudah ditetapkan sebagai tersangka kasus pengadaan alat kesehatan bersama Wawan. Perusahaan itu diketahui juga menggarap proyek pembangunan trotoar jalan. Tahap pertama proyek pembangunan trotoar di sepan-

jang jalan yang menghubungkan Tangerang dengan Serpong ini senilai Rp 17,8 miliar. Proyek itu menggunakan posko anggaran APBD Tangsel 2013. Perusahaan Airin sendiri, PT Putra Perdana Jaya, mengerjakan proyek rehabilitasi dan normalisasi Kali Ciputat pada 2013. Proyek yang menghabiskan APBD sebesar Rp 11 miliar itu belum selesai sampai sekarang. Bahkan sudah beberapa kali tanggulnya jebol. Dimintai konfirmasi mengenai masalah ini, Airin selalu menolak dan irit bicara. Ia hanya menebar senyum sambil melenggang pergi setiap kali ditanyai wartawan. Majalah detik berusaha mewawancarai Airin pada Jumat, 7 Maret 2014, di kantornya, yang kini pindah ke Pamulang. Dia menolak dengan alasan sibuk. Mengenai desakan mundur karena dugaan keterlibatan Airin dalam kasus Wawan, Didi ia tak ingin berandai-andai. “Desakan dari mana? Masyarakat yang mana? Persentasenya berapa?” tanya Didi. ■ ISFARI HIKMAT, BAHTIAR RIFAI, MONIQUE SHINTAMI, PASTI LIBERTI MAPPAPA | IRWAN NUGROHO

Majalah detik 10 - 16 maret 2014


Fokus

PENCUCIAN UANG WAWAN

rachman/detikfoto

Maqdir Ismail:

Maqdir Ismail:

Jangan Sampai Jadi Berbau Selingkuh “Ibu Airin punya kewajiban terhadap warga Tangerang, juga punya hak dan kewajiban atas keutuhan keluarga. Ini kan mesti ada keseimbangan.”

WAWAN BEBAS BERI HARTA KE SIAPA PUN “Ibu Airin punya kewajiban terhadap warga Tangerang, juga punya hak dan kewajiban atas keutuhan keluarga. Ini kan mesti ada keseimbangan.”

Majalah detik 10 - 16 maret 2014


Fokus

PENCUCIAN UANG WAWAN

Wawan, yang diancam hukuman 15 tahun penjara, memang dikaitkaitkan dengan sejumlah artis.

“J

angan sampai kasus ini menjadi berbau perselingkuhan yang berurusan dengan celebrity-celebrity itu.” Itulah kalimat pertama Maqdir Ismail, pengacara tersangka suap Rp 1 miliar terhadap Ketua Mahkamah Konstitusi Akil Mochtar, Tubagus Chaeri Wardana alias Wawan, ketika ditemui majalah detik di kantornya di bilangan Menteng, Jakarta Pusat. Wawan, yang diancam hukuman 15 tahun penjara, memang dikait-kaitkan dengan sejumlah artis, antara lain Jennifer Dunn, Catherine Wilson, Rebecca, dan Reni Yuliana. Empat artis itu sudah diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi. Maqdir geram wawancara sebelumnya dengan salah satu stasiun televisi swasta terkait artis yang disebut-sebut terlibat dalam kasus dugaan pencucian uang Wawan ternyata untuk tayangan infotainment. Berikut ini wawancara Monique Shintami dari majalah detik dengan Maqdir Ismail di kantor Maqdir Ismail dan Partners.

Bagaimana hubungan Wawan dengan arti-artis tersebut? Sepanjang yang saya tahu sangat sederhana. Ada di antara mereka yang ditarik untuk menjadi bagian dari PH (production house) yang baru dibangun Pak Wawan. Tapi, dengan adanya kasus ini, semua kegiatan ini terhenti. Motif pemberian mobil kepada artis-artis itu apa? Tujuannya ya membangun kegiatan. Kegiatan baru kan enggak gampang mendapatkan orang. Saya kira bukan hanya untuk kegiatan seperti ini. Bahkan untuk kegiatan membuat koran baru, (portal) online baru, pun membutuhkan orang-orang yang sudah memiliki kualifikasi tertentu. Untuk mendapatkan orang dengan kualifikasi tertentu itu kan mesti ada iming-imingnya, mesti diajak sedemikian rupa. Kita mesti melihat dari sisi itu. Mobil-mobil itu kan berhubungan de­ ngan harta kekayaan Wawan sehingga dikenai Pasal Tindak Pidana Pencucian Uang…. Majalah detik 10 - 16 maret 2014


Fokus

PENCUCIAN UANG WAWAN

Wawan dan perempuan di sekitarnya detikfoto | antara

Betul, itu memang harta Pak Wawan, harta yang dia bebas berikan kepada siapa pun. Ini kan begini, ini yang harus dilihat secara jernih, sampai hari ini yang terbukti ada pencucian uang yang mana? Bahkan sampai hari ini pun Pak Wawan belum pernah diperiksa untuk TPPU, belum pernah ditanya mengenai itu, itu satu. Yang kedua, seluruh data mengenai aliran uang Pak Wawan sudah ada di KPK, sudah mereka sita semua. Tapi kenapa cuma ini yang dipersoalkan? Enggak ada urusannya dengan negeri ini.

Apakah Wawan memiliki saham di tempat karaoke Flame, Kuningan City? Terus terang saya belum berdiskusi secara baik dengan Pak Wawan mengenai hal itu. Saya tidak tahu apakah kepemilikan karaoke itu berkaitan dengan TPPU karena itu melibatkan banyak orang, yang saya tahu. Manajemen karaoke dikelola oleh PT Bali Pacific Pragama milik Wawan? Saya enggak tahu itu siapa pengelolanya, siapa orangnya. Saya terus terang lebih berfokus pada sangkaan korupsi. Majalah detik 10 - 16 maret 2014


Fokus

PENCUCIAN UANG WAWAN

Di Pecatu ada properti? Saya enggak tahu persis. Yang saya tahu, itu tanah sudah dibeli Pak Wawan. Saya enggak tahu. Kepemilikan saham di FM Hotel? Saya enggak tahu juga.

Wawan mengikuti sidang perdana perkara yang membelitnya di Pengadilan Tipikor Jakarta, Kamis (6/3). lamhot aritonang/detikfoto

Wawan pernah bercerita kerap pergi ke Flame? Ya, ke sana kan lumrah saja. Bagaimanapun, itu bukan kegiatan yang dilarang, kok. Aset Wawan di Bali apa saja? Itu ada tanah, dan tanah itu belum diapaapain. Tanah kosong saja, yang rencananya di situ akan dibangun hotel. Saya tidak tahu persis berapa hektare luasnya.

Aset yang di luar negeri? Setahu saya, itu statusnya masih sama bank, statusnya belum selesai, kreditnya belum selesai, begitu juga yang di Singapura. Itu statusnya belum selesai pembayaran, cicilan kreditnya. Saya enggak tahu, jangan-jangan itu disita oleh bank. Karena seluruh rekening Pak Wawan kan dibekukan. Padahal apakah pasti uang yang di situ uang dari tindak kejahatan, kan belum tentu. Total mobil yang disita 46 dan 1 motor Harley-Davidson, seberapa banyak yang menurut Anda terkait dengan kasus TPPU? Ya, menurut kami, sekarang ini kan enggak mungkin jelas, ini disita terkait kasus apa. Kalau mereka bilang ini terkait dengan korupsi pengMajalah detik 10 - 16 maret 2014


Fokus

PENCUCIAN UANG WAWAN

adaan apa gitu, selama ini kan selalu dikatakan pengadaan alat kesehatan 2011-2012. Oke, harta-harta yang misalnya mobil-mobil bagus itu, Rolls-Royce, Bentley, mobil itu kan bukan baru dibeli sekarang. Dia dari beberapa tahun yang lalu sudah punya, kemudian karena ada mobil baru, ditukar, jadi uang muka. Itu pun dicicil melalui leasing. Jadi bagaimana itu disebut pencucian uang?

Puluhan rekening pribadi dan perusahaan, dan nilainya besar, ada puluhan miliar rupiah totalnya.

Ada berapa rekening yang disita? Puluhan rekening pribadi dan perusahaan, dan nilainya besar, ada puluhan miliar rupiah totalnya. Maka itu yang saya katakan, kalau ini berkaitan dengan korupsi, korupsi yang mana? Berapa kerugian negara? Ada yang menuding proyek Wawan meningkat ketika Ratu Atut menjabat sebagai gubernur? Ah, enggak juga. Kenapa misalnya di Banten bisa dia dapatkan proyek itu, karena ini kan melalui pengadaan. Jadi bukan karena Ibu Atut sebagai gubernur dia mendapatkan proyek. Bahkan proyek yang dia dapat di Banten itu dia

dapat sebelum Bu Atut jadi gubernur. Aset apa saja yang sudah disita oleh KPK? Yang saya tahu, yang melalui kami secara langsung, yang saya saksikan itu 4 mobil dan 1 sepeda motor Harley itu, dan tentu saja dokumen-dokumen, itu yang kami saksikan secara langsung. Kemudian ada beberapa mobil Pak Wawan yang lain yang di staf Pak Wawan karena diminta dibawa ke situ oleh KPK dan ada yang mereka ambil misalnya dari teman Pak Wawan. Properti ada yang sudah disita? Sepanjang pengetahuan saya belum. Saya enggak tahu kalau di luar pengetahuan saya. Properti yang di Singapura lokasinya di mana? Saya enggak ingat persis. Karena, menurut hemat saya, itu tidak begitu penting karena itu masih terkait dengan bank. Dan itu belum jadi milik Pak Wawan, itu masih milik bank. Makanya saya tidak begitu risau, begitu juga dengan yang di Australia, satu di Melbourne, satu di Majalah detik 10 - 16 maret 2014


Fokus

PENCUCIAN UANG WAWAN

Jennifer Dunn setelah diperiksa KPK pada Jumat (14/2) terkait mobil Toyota Vellfire putih pemberian Wawan. Wahyu Putro A/ANTARA

daerah Perth. Ada apartemen dan ada rumah, jadi sekali lagi itu belum selesai. Itu yang saya tahu dari dokumen yang ada. Apartemen Mediterania? Enggak tahu itu. Memang ada di Jakarta, juga apartemen 1 yang disewakan. Cuma, saya enggak tahu persisnya di mana. Ada juga rumah di Bandung, ada yang digunakan untuk kos-kosan yang dibeli tahun 1990-an. Saya enggak tahu apakah mereka mau sita juga karena pencucian uang.

Hubungan Wawan dengan Airin bagaimana? Baik-baik, enggak ada masalah. Mari kita lihat secara proporsional, Ibu Airin punya kewajiban terhadap warga Tangerang, juga mempunyai hak dan kewajiban atas keutuhan keluarga. Ini kan mesti ada keseimbangan. Sekarang tidak ada pekerjaan Ibu Airin yang telantar, sementara dia mengurusi suaminya, kan ada Wakil Wali Kota. â– monique shintami

Majalah detik 10 - 16 maret 2014



foto-foto: grandyos

gaya hidup

e c n a D e Polukan Tarian B l a u s n e S

ah d u s i in n ia r a t Di luar negeri ompetisi. Tapi di k a g a r h a l o i d a nya� a h menj “ p a g g n ia d saja ih s a m ia as. s e n o Ind soal sensualit

Majalah detik 10 - 16 maret 2014


gaya hidup

da perempuan berpakaian minim meliuk-liuk di sebuah tiang besi. Anda mungkin bakal berpikir suasana itu berada di kelab atau bar tempat para pria mencari hiburan. Eh, tapi tunggu dulu. Anda salah. Pemandangan ini bukanlah di klub malam atau bar seperti perkiraan Anda. Ini ada di sebuah pusat kebugaran yang ada di Jakarta Selatan. Sebenarnya, Anda tak salah-salah amat. Ini memang pole dance atau tari tiang, yang kerap dipakai pada pertunjukan-pertunjukan striptea-

se di pusat-pusat hiburan malam. Namun yang ini tentu berbeda. Tidak ada mata-mata nakal para lelaki yang “memelototi� para wanita yang asyik menari dengan tiang, apalagi sampai memberi tip. Peminat pole dance di Indonesia, khususnya di kota-kota besar seperti Jakarta, memang boleh dibilang semakin banyak. Tak hanya perempuan, tapi juga mereka para lelaki. Namun, hingga kini, khususnya di Indonesia, pole dance masih identik dengan kesan sensual. Meski begitu, di banyak negara, pole dance suMajalah detik 10 - 16 maret 2014


gaya hidup

dah dianggap seni pertunjukan, bahkan diperlombakan. Sejumlah sumber menyebutkan, tari tiang mulai dikenal sekitar 2.000 tahun silam. Cikal-bakalnya dari mallakhamb, olahraga tradisional bagi kaum pria di India. Berbeda dengan kesan pole dance yang sekarang, mallakhamb justru sangat maskulin. Meski alat yang digunakan mirip, yakni tiang dan papan berbentuk bundar. Para pria akan mengayunkan badan sambil melompat di udara dari ujung tiang ke ujung lainnya. Boleh dibilang, olahraga ini didominasi unsur ketahanan dan kekuatan tubuh. Dari India, olahraga ini lantas berkembang menjadi seni pertunjukan kabaret dan sirkus di Cina, serta menjadi salah satu atraksi paling populer dan favorit penonton. Hingga 1920, pole dance sebagai atraksi sirkus makin populer dan berkembang di beberapa negara, termasuk Amerika Serikat. Tarian ini bahkan menjadi salah satu andalan dalam sirkus keliling. Baru pada era 1980-an tarian ini ditampilkan di klub malam. Dan, lambat laun, pole dance malah identik sebagai tarian striptease yang penarinya tak cuma berbaju mini, tapi juga telanjang. Majalah detik 10 - 16 maret 2014


gaya hidup

Gerakan tari yang dulunya terkesan menunjukkan kekuatan tubuh malah berubah menjadi erotis. Dan, semakin lama, gerakannya makin dibuat sensual dan menjadi “santapan� para pria. Tak terima dengan image itu, sejumlah orang yang peduli mencoba menyelamatkan pole dance. Mereka ingin mengembalikan pole dance menjadi salah satu olahraga yang baik untuk tubuh. Usaha itu tentu tak mudah, butuh puluhan tahun hingga akhirnya dalam 20 tahun terakhir ini pole dance menjelma sebagai salah satu kompetisi yang cukup populer di dunia.

Digemari Seleb Banyak orang di Indonesia masih memandang pole dance dengan sebelah mata. Kesan sensual masih dianggap sangat lekat dengan tari tiang. Namun tak dapat disangkal peminatnya terus bertambah. Bahkan beberapa selebritas telah menjadikan pole dance sebagai olahraga sehari-hari, sekaligus untuk menjaga bentuk tubuh. Selebritas itu antara lain Vicky Burky dan penyanyi jazz, Andien. Andien rajin berlatih pole dance sejak dua tahun lalu. Selain bentuk tubuhnya tetap indah, Majalah detik 10 - 16 maret 2014


gaya hidup

pelantun lagu Gemintang itu merasakan manfaat lain. “Dari pole dance, saya bisa merasakan manfaat semua olah tubuh yang dilakukan. Mulai kardio, kekuatan otot, sampai fleksibilitas,” ujar gadis berwajah manis ini. Kalau Andien hanya untuk olahraga dan menjaga bentuk tubuh, lain lagi dengan Vicky. Mantan artis yang kini lebih dikenal sebagai instruktur aerobik itu malah sampai belajar pole

dance hingga ke luar negeri. Menurut dia, pole dance adalah olahraga yang membutuhkan kekuatan tangan, badan, dan kaki. “Banyak orang yang sekali coba sudah nyerah, tapi tak sedikit juga yang jalan terus,” ujar Vicky. Sudah hampir dua tahun ini Vicky membuka studio pole dance di kawasan Kemang, Jakarta Selatan. Dia berharap, suatu hari akan ada wakil Indonesia di ajang kompetisi pole dance internasional. “Sekarang masih banyak orang menganggap pole dance negatif. Tapi nanti, kalau sudah bisa mengharumkan nama Indonesia di kompetisi internasional, pasti anggapan itu luntur,” ujarnya. Peminat pole dance kebanyakan dari kalangan menengah ke atas. Mengapa? Karena untuk mengikuti kelas ini dibutuhkan biaya yang tidak murah. Di Junko Academy, tempat Vicky mengajar, tarifnya mencapai Rp 4 juta untuk sekitar 20 kali pertemuan. Hmm... berminat mencoba? n KEN YUNITA

Majalah Majalah detik detik2 10 - 8 -Desember 16 maret 2014 2013


wisata

Legenda Miso Soup

di Hokkaido

foto-foto: thinkstock

Ini penjara untuk para tahanan kelas "berat" di Jepang. Ada banyak kisah sedih di sana.

Majalah detik 10 - 16 maret 2014


wisata

D

ibanding pulau-pulau lain di Jepang, Hokkaido memang bisa dibilang kurang berkembang. Lebih dari satu dekade lalu, wilayah luas di ujung utara Jepang ini bahkan disebut sebagai tanah tak bertuan. Tapi bukan berarti pulau ini tidak punya daya tarik untuk wisatawan, lo. Bahkan sejumlah traveler menyebut pulau terbesar kedua di Jepang ini sebagai pulau terindah. Begitukah? Tapi saya lebih tertarik pada cerita di balik pembangunan Pulau Hokkaido yang, konon, begitu dramatis. Cerita itu saya dapatkan saat

berkunjung ke museum penjara di Kota Abashiri. Hokkaido mulai berkembang ketika pemerintahan Meiji didirikan pada pertengahan abad ke-19. Karena ancaman invasi Rusia, pemerintah merasa perlu membangun Hokkaido sebagai wilayah pertahanan. Namun ternyata membangun Hokkaido tak semudah di pulau-pulau lain di Jepang. Hal itu karena suhu di Hokkaido sangat dingin, sehingga tidak banyak pekerja yang bersedia bekerja di pulau ini. “Di Hokkaido memang sangat dingin, jadi Majalah detik 10 - 16 maret 2014


wisata

tidak ada pekerja yang mau datang ke sini,� ujar salah satu tour guide yang menemani saya jalan-jalan di Hokkaido. Setelah memutar otak, muncullah ide yang saat itu dianggap cemerlang. Mereka akan menggunakan tenaga para narapidana yang dipenjara karena melakukan kejahatan berat. Pemerintah berpendapat cara ini juga dapat menghemat biaya negara untuk membangun jalan di Hokkaido. Dan, jika mereka meninggal, biaya pemerintah untuk narapidana akan berkurang. Terdengar agak kejam, ya. Para narapidana itu dikirim ke Hokkaido untuk mengembangkan pulau, termasuk membangun jalan-jalan dan penjara untuk mereka sendiri. Hingga kini, penjara hasil karya para tahanan itu masih bisa dilihat keberadaannya. Tapi tentu saja penjara itu sudah tidak difungsikan lagi. Bangunan tua yang didirikan pada 1890 itu kini berubah menjadi museum yang dibuka untuk umum. Dari museum ini, wisatawan dapat secara sekilas melakukan napak tilas tentang bagaimana para narapidana yang mati-matian bekerja dan berjuang hidup di tengah suhu yang superdingin. Saya tiba di museum tua itu sekitar tengah hari. Suasananya masih sepi, tidak banyak pengunjung yang datang. Pintu masuknya berupa gerbang besar dari bata merah. Secangkir amazake panas menyambut kedatangan saya dan rombongan. Waktunya pas pada saat kaki saya sudah mulai menggigil kedinginan. Maklum, pada saat musim dingin, suhu Majalah detik 10 - 16 maret 2014


Dina Kusuma

wisata

di sini bisa mencapai -15 derajat Celsius. “Ini minuman untuk pengunjung yang datang pada musim dingin. Ini minuman selamat datang,� kata Takada Koji, salah satu staf museum, kepada saya dan rombongan. Sebagian besar bangunan di kom-

pleks museum ini tidak sepenuhnya asli. Banyak bagian yang telah melewati masa renovasi akibat kebakaran besar yang melanda pada 1909. Selain bangunan lama, ada lima rumah penjara tambahan, berbentuk seperti jari-jari tangan, yang didirikan pada 1912. Bangunan itu masih digunakan untuk menahan narapidana hingga 1984. Lima sayap rumah tahanan ini memiliki kapasitas 600 hingga 700 tahanan. Tapi kadang jumlah narapidana yang dipenjara di sini mencapai 1.200 orang. Agaknya cukup sesak. Dari tulisan yang saya baca, sel di penjara ini terbagi menjadi dua macam, yakni sel tunggal dan sel bersama. Sel tunggal berukuran 3 meter persegi, sementara sel bersama berukuran 10 meter persegi. Tiap sel dilengkapi toilet. Sayangnya, pemanas ruangan hanya ada di sekitar koridor. Itu pun hanya dua. Saya heran bagaimana para tahanan pada masa itu bertahan selama musim dingin. Padahal mereka tak hanya ditahan di situ, tapi juga harus bekerja keras membangun penjara dan Jalan Chuo-Doro, yang menghubungkan Majalah detik 10 - 16 maret 2014


Dina Kusuma

wisata

Abashiri dengan Central Hokkaido. Tak aneh jika banyak narapidana yang meninggal saat bekerja. Selain karena faktor suhu Hokkaido yang sangat dingin, mereka bertumbangan lantaran pola makan, nutrisi, dan waktu istirahat yang sama sekali tak memadai. Para narapidana itu bekerja tanpa bantuan mesin. Selama berada di lokasi proyek, mereka dirantai berpasangan. Tentu saja ini bertujuan mencegah para narapidana melarikan diri. Miso Soup Ampuh Kenyataan berat tinggal di penjara Abashiri

tentu dikeluhkan para narapidana saat itu. Tak mengherankan jika banyak tahanan mencoba kabur atau melarikan diri. Tak sedikit dari mereka yang berhasil keluar dari sel yang terbuat dari beton dan batu bata tebal itu. Salah satu cara kabur paling fenomenal dilakukan oleh Yoshie Shiratori. Dia sampai dikenal sebagai “Prison Break Magician of the Showa Era�. Dia berhasil lolos dari penjara pada 1944 dengan menggunakan miso soup. Saya langsung tertarik mendengarkan ceritanya. Bagaimana Shiratori kabur dengan miso soup? Ternyata proses kabur legenda itu butuh waktu panjang. Setiap hari dia tidak menyantap miso soup jatahnya. Dia memakainya untuk mengguyur borgol dan engsel jendela sel. Miso soup mengandung garam, yang bisa menyebabkan karat pada besi. Jika besi berkarat, lama-lama akan keropos dan akhirnya pecah. Tapi Shiratori akhirnya ditangkap kembali. Kisah Shiratori ini dinovelkan pada 1983 dan pernah diadopsi menjadi film produksi stasiun televisi NHK. n Traveler: Dina Kusuma | Ken Yunita

Majalah detik 10 - 16 maret 2014


kuliner

Penggemar steak wajib mencoba restoran yang satu ini. Jadi primadona karena rasa steaknya gurih-empuk tapi harganya miring. foto-foto : rengga sancaya| detikfoto

Empuk-empuk Steak Wagyu Majalah detik 10 - 16 maret 2014


kuliner

“J

angan telat datang, ya. Soalnya, aku udah pesan meja. Kalau telat, nanti bisa-bisa harus antre.� Begitu pesan pendek yang dikirimkan seorang teman saya. Malam itu, kami berniat makan malam di salah satu restoran steak terkenal di Jakarta, Holycow. Dari beberapa gerai yang ada, kami

memilih yang terdekat dari kantor, Jalan Senopati. Dan benar saja. Saat saya tiba sekitar pukul 17.30 WIB, restoran yang menempati salah satu dari jajaran ruko-ruko itu memang terlihat ramai. Hanya ada beberapa meja yang kosong. Interior Holycow di sini didominasi warna merah. Meski kursi makannya “hanya� plastik, tempat makan ini terlihat cukup cozy dan Majalah detik 10 - 16 maret 2014


kuliner

Sejak muncul pada 2010, Holycow memang seakan menyedot pencinta steak.

menyenangkan. Di salah satu temboknya terdapat gambar sapi dengan nama-nama bagian dagingnya. Ada juga tembok dengan hiasan lukisan bertema Holycow. Restoran dengan menu andalan aneka steak itu tak buka seharian. Resto ini mulai beroperasi pada pukul 17.00 WIB hingga pukul 23.00 WIB. Katanya, belum buka saja, pengunjung sudah antre di depan pintu.

Sejak muncul pada 2010, Holycow memang seakan menyedot pencinta steak. Apalagi Holycow menawarkan steak wagyu dengan harga miring tapi tetap berkualitas. Ya, tak aneh jika restoran yang didirikan oleh chef Afit ini langsung jadi primadona. “Bisa makan wagyu dengan harga yang lumayan murah, siapa yang enggak mau,� ujar Trias, salah satu pengunjung. Dari buku menu, harga steak di sini memang lumayan miring. Menu wagyu beef dihargai mulai Rp 87 ribu untuk Wagyu Bolar Blade hingga Rp 260 ribu untuk Wagyu Sirloin. Majalah detik 10 - 16 maret 2014


kuliner

Ada juga menu US Certified Angus Beef. Pilihannya, US Sirloin (Rp 99 ribu), US Rib Eye (Rp 103), dan US Tenderloin (Rp 131 ribu). Australian Prime Beef juga bisa jadi pilihan. Harganya mulai Rp 84 ribu hingga Rp 128 ribu. Steak di sini rata-rata seberat 200 gram. Hmm, karena ingin merasakan masingmasing daging, saya dan teman-teman sengaja memesan steak yang berbeda-beda.

Saya memilih US Rib Eye seharga Rp 103 ribu. Dimasak well done. Untuk sausnya, saya memilih mushroom. Kata mas-mas yang melayani saya, saus mushroom paling direkomendasikan dan paling banyak disukai pengunjung. Sedangkan sayurnya saya memilih buncis. Dua teman saya memesan Wagyu Petite Tender seharga Rp 98 ribu dengan saus black pepper serta sayur bayam dan Buddy’s Special (Rp 84 ribu). Setiap menu steak sudah termasuk kentang goreng atau kentang tumbuk. Tak lama, pesanan kami tiba di meja. Meski Majalah detik 10 - 16 maret 2014


kuliner

tak disajikan di atas hotplate, dagingnya masih terlihat sangat panas dengan asap mengepul. Tampilannya sungguh cantik seperti steak ala hotel. Ketika pisau saya mengiris daging tipis di piring, saya langsung tahu rib eye ini lembut meski seratnya lumayan terasa. Dan saya tak perlu khawatir akan kesulitan mengunyahnya. Saya lalu menyiram sebagian steak dengan saus mushroom. Dan ternyata perpaduan

daging sapi yang lembut dan gurihnya jamur benar-benar enak. Pantas saja saus ini jadi yang paling favorit. Saya juga sempat mencicipi Wagyu Petite Tender pesanan teman saya. Daging steak-nya tidak pipih, tapi tebal. Meski tebal, teksturnya jauh lebih lembut daripada steak pesanan saya. Majalah detik 10 - 16 maret 2014


kuliner

Enak! Buddy’s Special tak kalah enak. Daging sapi bagian pangkal paha ini terasa sangat lembut dan gurih. Lebih gurih daripada US Rib Eye pesanan saya. Kalau boleh jujur, ini yang paling saya suka. Restoran ini juga menyediakan Kobe Beef seharga Rp 550 ribu. Untuk menu yang satu ini, dagingnya diimpor langsung dari Jepang. Sedangkan daging lainnya diimpor dari

Australia. Untuk minuman, agaknya tak ada yang terlalu spesial di Holycow. Hanya ada es teh (refill), teh panas (refill), air mineral, dan soft drink. Tapi, tenang, ada menu dessert yang manis untuk menutup makan malam yang lezat kali ini: tiramisu dan es krim. Ah, nikmat! n KEN YUNITA

Majalah detik 10 - 16 maret 2014


selingan Memupus Alergi Kiri Tan Malaka adalah salah satu tokoh revolusi yang pernah dimiliki bangsa ini. Dia tidak berkompromi dengan penjajah, sehingga membuatnya harus hidup nomaden guna menghindari perburuan. Mohammad Yamin menyebut Tan Malaka sebagai Bapak Republik Indonesia. Dan Presiden Sukarno menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional pada 1963. Tapi, sejauh ini, masih ada pihak-pihak yang alergi dan berprasangka terhadapnya hanya karena berhaluan kiri. Padahal kiri tak identik dengan komunis.

Tan Malaka, Islam, Komunis, dan Geng Motor

Anak Muda Terpikat Tan Malaka

Harry Poeze: Tan Malaka Setara Che Guevara

Jejak Perjuangan Tan Malaka

Karya-karya sang guru

Majalah detik 10 -16 Maret 2014


getty images

selingan

Tan Malaka,

Islam, Komunis, dan Geng Motor Kementerian Pendidikan tengah mengkaji untuk memasukkan nama Tan Malaka dalam buku sejarah kurikulum 2014.

Majalah detik 10 - 16 Maret 2014


selingan

Gang Tan Malaka di Kelurahan Rawajati. Sudrajat/detikcom

S

atu tiang dua papan nama. Begitulah yang tampak pada salah satu gang di daerah Rawajati Timur, sekitar 300 meter di belakang Mal Kalibata, Jakarta Selatan. Di bagian atas pada lembaran seng yang sudah berkarat samar-sama tertulis “Gg Malaka II, batas RT 006 – RT 007”, sedangkan di bawahnya tertulis “Gg Tan Malaka II” dengan

dasar warna hijau yang masih kinclong. “Nama baru itu baru sekitar enam tahun dipasang,” kata seorang pedagang buah-buahan yang mengaku bernama Haji Maruf, 59 tahun. Ia merujuk pada tulisan Gg Tan Malaka sebagai nama baru. Tapi Nainun, 63 tahun, Ketua RT 01 RW 02, yang tinggal di Gang Tan Malaka I, menyebutMajalah detik 10 - 16 Maret 2014


selingan

Sudrajat/detikcom

kan gang tersebut aslinya memang bernama Tan Malaka. Hanya, semasa Orde Baru, kata “Tan” sengaja dihapus. “Namanya dibalikin jadi Tan Malaka sewaktu Pak Hakim jadi Lurah Rawajati,” kata Nainun, yang mengaku lahir dan besar di daerah itu sejak 1951. Ketika ditanya siapa gerangan sosok Tan Malaka yang diabadikan jadi nama gang, dia maupun Maruf cuma menggeleng. “Gak paham bener dah. Ada yang bilang orang hebat,

ada yang bilang dia komunis di kampung sini,” ujar Nainun. Merujuk buku Dari Penjara ke Penjara II terbitan Teplok Press, Juli 2000, Ibrahim Datuk Tan Malaka menyatakan dirinya pernah tinggal di Desa Rawajati pada 1942 hingga 1943. Di sana ia menyewa gubuk bambu seluas 15 meter persegi untuk menulis buku Madilog, yang biasa dilakukan dari pukul enam pagi hingga pukul 12 siang. Sejarawan Belanda, Harry Albert Poeze, mengatakan Madilog (Materialisme, Dialektika, dan Logika) merangkum pemikiran Tan dari hasil bacaan selama pengembaraan di Belanda, Cina, hingga Singapura. Karena itu, di buku tersebut tak mencantumkan sumber rujukan. “Tulisan itu merupakan karya orisinal Tan,” ujar lelaki kelahiran Loppersum, 20 Oktober 1947, itu. Semasa Orde Baru, bukan cuma buku-buku karya Tan Malaka yang tak bisa ditemukan. Buku-buku karya Poeze tentang Tan Malaka yang diterbitkan Grafiti Press pun dilarang beredar oleh Kejaksaan Agung. Bahkan di Ge-

Majalah detik 10 - 16 Maret 2014


selingan doeng Djoeang 45, Cikini, pun tidak ada foto Tan Malaka. Fotonya baru dipasang ketika ada peluncuran buku Poeze. “Ini saya kira kebodohan rezim Orba. Pokoknya, asal kiri tidak boleh. Asal ada kata komunis atau kiri, pasti dilarang,” ujar sejarawan dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Asvi Warman Adam. Menurut Asvi, Tan Malaka, yang lahir di Pandan Gadang, Suliki, Sumatera Barat, pada

Asvi Warman Adam BILLY / MYTRANS

1896 memang pernah menjadi Ketua Partai Komunis Indonesia. Tapi dia menolak rencana PKI memberontak pada 1926-1927. Juga menolak pemberontakan PKI di Madiun oleh Musso pada 1948. Sebagai pengurus partai komunis untuk kawasan Asia-Pasifik, Tan tegas menentang kebijakan Moskow menyepelekan Pan Islamisme. Sebab, baginya, Islam justru satu ideologi dalam melawan imperialisme. Karena itu, Tan akhirnya keluar dari partai komunis dan mendirikan partai sendiri di Bangkok, PARI (Partai Rakyat Indonesia). “Dari situ terlihat bahwa Tan Malaka bukan anti-Islam, tapi justru ingin mengajak kalangan Islam bersama-sama melawan imperialisme,” ujar Asvi. Sejak 1924, Tan menyampaikan gagasannya lewat buku, Naar de Republik atau Pergulatan Menuju Republik. Karyanya itu diterima dan dibaca oleh founding fathers, seperti Sukarno dan Hatta. Saat masih bergerilya, Tan juga menulis Gerpolek (Gerilya Politik dan Ekonomi). Asvi mengutip pendapat Jenderal A.H. Nasution, yang Majalah detik 10 - 16 Maret 2014


selingan menilai buku ini adalah salah satu pemikiran militer pertama yang ada di Indonesia. Buku itu sangat strategis, bagaimana taktik menghadapi musuh dalam bidang politik dan ekonomi pada masa perang. Ihwal keislaman Tan Malaka, keponakannya, Zulfikar Kamarudin, menyatakan Tan khatam dan hafal Al-Quran karena sejak kecil belajar

Dia hafal ayat-ayat Al-Quran, mungkin lebih tahu Al-Quran daripada orang-orang FPI.

Zulfikar Kamarudin BILLY / MYTRANS

mengaji di surau. “Nenek-nenek kami semasa masih hidup suka menceritakan soal Pak Tan sebagai anggota keluarga muslim tulen. Dia hafal ayat-ayat Al-Quran, mungkin lebih tahu AlQuran daripada orang-orang FPI,� kata Zulfikar saat ditemui di rumahnya di Cilandak, Jakarta Selatan, pertengahan Februari lalu. Di Semarang, ia melanjutkan, atas izin Tjokroaminoto, Tan Malaka, yang pernah menjadi guru, mendirikan sekolah-sekolah Syarikat Islam. Baik Asvi maupun Zulfikar amat menyayangkan aksi sekelompok orang di Surabaya dan Semarang yang pada awal Februari lalu menolak dan melarang diskusi buku Tan Malaka, Gerakan Kiri, dan Revolusi Indonesia jilid keempat karya Poeze. Mereka masih menganggap Tan Malaka sebagai tokoh komunis. Padahal di buku yang diterbitkan Yayasan Obor Indonesia ini isinya menceritakan harihari terakhir Tan Malaka. Dari penelusuran Poeze, dipastikan Tan Malaka tewas dan dikubur di Dusun Tunggul, Desa Selopanggung, kaki Gunung Wilis. Pelakunya adalah Suradi Tekebek atas perintah Letnan Dua Soekotjo dari Majalah detik 10 - 16 Maret 2014


selingan

Batalion Sikatan, Divisi Brawijaya. Soekotjo, yang pernah menjadi Wali Kota Surabaya dan terakhir berpangkat brigadir jenderal, meninggal pada 1980-an. lll Karena fakta-fakta seperti dibeberkan Asvi, Zulfikar, maupun Poeze lewat buku-bukunya

tak masuk dalam silabus pelajaran sejarah di sekolah, umumnya para pelajar tak mengenal sosok Tan Malaka. Bahkan Hari, guru sejarah di sebuah SMA di Tebet, Jakarta Selatan, terlihat gugup saat ditanya tentang sosok Tan. Ia tak berani memperkenalkan kisah Tan karena memang belum ada silabusnya dari pemerintah. Tapi dia mengaku tak pernah melarang muridnya membaca buku atau mendapatkan informasi dari sumber lain tentang tokoh itu. “Sekarang kan informasi bertebaran dengan gratis di Internet. Silakan saja,” kata lulusan Fakultas Pendidikan Universitas Negeri Jakarta itu. Beberapa murid di sekolah tempat Hari mengajar rata-rata menggelengkan kepala saat ditanya apakah mereka mengenal nama Tan Malaka. Secara berseloroh, di antara mereka ada yang mengira Tan sebagai nama raja Melayu atau samaran sebuah geng motor di Jakarta. “Siapa itu, Bang? Pejabat Kerajaan Melayu, ya?” ucap Ronald ditingkahi tawa beberapa rekannya. “Oh, itu nama samaran pemimpin geng motor kali, ya,” timpal Vicky, siswa yang mengaku tinggal di Perdatam, Kalibata. Kepala Humas Kementerian Pendidikan Na-

Majalah detik 10 - 16 Maret 2014


selingan

Harry Poeze dalam diskusi buku karyanya, Tan Malaka, Gerakan Kiri, dan Revolusi Indonesia, di Universitas Diponegoro, Semarang, 17 Februari lalu, R. Rekotomo/ANTARA

sional Profesor Ibnu Hamad, MSi, menyatakan nama Tan Malaka telah masuk dalam pertimbangan tim penyusun buku sejarah kurikulum 2014, yang rencananya terbit Juli mendatang. Namun ia belum bisa memastikan apakah akan masuk silabus pelajaran sejarah sejak SMP atau SMA. “Saya masih harus mengecek dulu ke tim penyusun,” ujarnya. Ia pribadi cukup senang karena masyarakat sudah banyak yang mengetahui kontribusi

Tan Malaka dalam perjuangan bangsa menuju kemerdekaan. Nama-nama tokoh lain, seperti Usman dan Harun, yang bakal diabadikan sebagai nama kapal perang RI pun sedang dipertimbangkan untuk masuk dalam buku sejarah di sekolah. “Jadi tidak benar kalau kami dianggap punya trauma sejarah yang dilandasi peristiwa politik apa pun untuk menuliskan sejarah seseorang,” kata Ibnu. ■ Arif Arianto | Bahtiar Rifai | Sudrajat

Tap/klik untuk berkomentar

Majalah detik 10 - 16 Maret 2014


selingan

Anak Muda Terpikat

Tan Malaka Buku dan kaus bergambar Tan Malaka banyak dijual secara online. Pembelinya aktivis mahasiswa dan LSM. dok. pribadi

Majalah detik 10 - 16 maret 2014


selingan

B dok. ribadi

agi Anis Fuadi, 43 tahun, komunikasi simbolis, misalnya pemeo “Katakan dengan Bunga”, sepertinya sudah usang. Sebagai gantinya, foto dan kutipan pernyataan bernas dari para tokoh sejarah dianggap lebih mengena. Khususnya bagi para aktivis mahasiswa maupun LSM. Karena itu, sejak tiga tahun lalu, dari kediamannya di Cibinong, Bogor, ia menekuni usaha kaus bergambar tokoh, seperti Tan Malaka. “Revolusi timbul dengan sendirinya sebagai hasil dari berbagai keadaan,” begitu bunyi kutipan pada kaus hitam dan merah marun produksinya. Kutipan itu diambil

dari buku Aksi Massa yang ditulis Tan Malaka pada 1926. Selain mengoleksi beberapa buku tentang Tan Malaka, dia merintis usaha kaus tersebut juga karena hafal beberapa kutipan kalimat pernyataan tokoh revolusioner yang jejaknya beredar di 12 negara itu. “Pencantuman kutipan kalimat itu untuk menambah ruh dari kaus, sekaligus memperkenalkan lebih detail tentang Tan Malaka,” ujar lulusan Hubungan Internasional Universitas Padjadjaran, Bandung. Kaus bergambar Tan Malaka itu dibuat untuk melengkapi kaus bergambar tokoh-tokoh dunia lainnya, seperti Karl Marx, Che Guevara, Mao Tse Tung, dan Hugo Chavez. Juga ada kaus bergambar Bung Karno dan Soeharto. “Tapi, yang Pak Harto, bukan seperti yang banyak beredar di truk-truk, ‘Piye Kabare’ itu. Saya buat yang lebih netral, seperti ‘The Smiling General’,” kata Anis. Semua kaus produksinya menggunakan bahan dasar katun, sablon karet, dan jahitan rantai. Tak mengherankan bila harga jualnya cukup mahal, Rp 90-120 ribu. “Mungkin agak mahal, tapi ini produksi terbatas. Satu desain maksimal Majalah detik 10 - 16 maret 2014


selingan

rengga sancaya/detikfoto

cuma saya buatkan 40 potong,” kata Anis. Rata-rata penjualan kaus Tan Malaka dan “tokoh kiri”, seperti Che, Chavez, atau Mao dilakukan secara online. Langkah ini ditempuh karena lebih aman dari kemungkinan hal-hal yang tak diinginkan. “Kalau buka outlet, bisa repot kalau aktivis ormas tertentu melakukan razia,” ujar Lia, Customer Service Kaos Premium Superhero, yang

berlokasi di Kulon Progo, Yogyakarta. Selain para aktivis mahasiswa dan LSM, pembeli kaus semacam itu, menurut Lia dan Anis, adalah warta­wan. Irfan dan M. Wahidin, mahasiswa Fakultas Komunikasi dan Ekonomi Universitas Muhammadiyah Jakarta, mengaku pernah beberapa kali membeli kaus Tan Malaka secara online. “Jujur, pertama sih cuma ikut-ikut senior di BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa). Tapi, setelah baca buku-bukunya, rasanya keren pakai kaus Tan Malaka,” ujar Wahidin. Ia mengenakan kaus dengan tulisan “Teranglah sudah bahwa tongkat karet dan pistol tak akan mampu mengundurkan rakyat yang sedang melangkah maju.” Kalimat ini dikutip dari buku Aksi Massa (1926). “Sayang, rezim Orde Baru membuat nama Tan nyaris hilang dari ingatan publik,” Irfan menimpali. Selain kaus, penjualan buku-buku karya Tan Malaka maupun tentang Malaka cukup laris. Yayasan Obor Indonesia (YOI), yang sejak awal reformasi menerbitkan buku-buku tentang Tan Malaka yang ditulis peneliti Belanda, Harry Majalah detik 10 - 16 maret 2014


selingan

rengga sancaya/detikfoto

Poeze, biasa mencetak rata-rata 5.000 eksemplar tiap terbitan. “Dan rata-rata terserap dengan baik. Pembeli dan pembacanya, ya rata-rata dari lingkungan kampus,” kata Widodo Pamuji, Manajer Pemasaran YOI. Yayasan yang didirikan wartawan senior Mochtar Lubis (almarhum) itu menerbitkan buku Tan Malaka karena sejalan dengan core business YOI di bidang sejarah dan humaniora. Kebetulan, kata Widodo, YOI sudah lama menjalin kerja sama dengan KITLV, tempat Harry bekerja.

Sesuai khitahnya, ia menambahkan, anakanak muda memang biasanya menyenangi hal-hal yang tersembunyi atau dilarang, seperti buku Tan Malaka di masa lalu. Tapi, sesungguhnya, tak semua buku karya Tan Malaka mudah dicerna, seperti Madilog. “Jadi, saya kira, kalau ada anak-anak muda yang membawa-bawa Madilog itu, ya barangkali biar dianggap keren saja. Padahal belum tentu paham dengan apa yang dipaparkan di dalamnya,” kata Widodo, alumnus Jurusan Filsafat UGM. n ARIF ARIANTO | SUDRAJAT

Majalah detik 10 - 16 maret 2014


selingan

Harry Poeze:

Tan Malaka

Setara Che Guevara ilustrasi: Edi Wahyono

"Orang Islam sekarang kalau membaca pemikiran Tan Malaka pasti tidak akan menolaknya."

Majalah detik 10 - 16 maret 2014


selingan

S

detikfoto

emakin misterius seorang tokoh, kian menarik hasrat dan perhatian Harry A. Poeze untuk menelitinya. Begitulah peneliti dari KITLV Belanda itu menghabiskan waktu lebih dari 40 tahun untuk menyelisik jati diri Tan Malaka. Sebanyak empat buku telah ditulisnya untuk menggambarkan sepak terjang Tan Malaka dalam revolusi perjuangan Indonesia. Lelaki kelahiran 20 Oktober 1947 itu tak kenal lelah mencari dan menelusuri jejak-jejak Tan Malaka di banyak negara, seperti Belanda,

Moskow, Berlin, hingga Cina. Harry berkesimpulan, peran Tan setara, bahkan mungkin lebih dari yang dimainkan Che Guevara dari Kuba dan Ho Chi Minh di Vietnam. Sayang, sebagian kelompok masyarakat kita justru masih menyalahpahami dan menafikan jejak dan jasa-jasa Tan Malaka dengan hanya menyebutnya sebagai tokoh komunis. “Padahal sejatinya dia seorang muslim yang nasionalis beraliran kiri,â€? kata Harry, yang tengah berada di Semarang melalui telepon, Rabu, 19 Februari. Ia berharap, pada saatnya buku-buku pelajaran sejarah di sekolah dapat menempatkan sosok Tan Malaka setara de­ngan para pendiri republik ini. “Saat ini, di buku pelajaran sekolah sama sekali tidak disebut, ini tidak cocok dengan realitas sejarah. Tan Malaka punya peran penting waktu revolusi dan ini harus diakui,â€? paparnya. Berikut ini petikan perbincangan Okta Wiguna dari majalah detik dengan Harry melalui telepon. Ada beberapa guru yang membaca karya Tan Malaka soal pendidikan. Apa pendapat Anda?

Majalah detik 10 - 16 maret 2014


selingan Ada beberapa tulisan Tan Malaka soal pendidikan karena, selama hidupnya, ia juga berfungsi sebagai guru. Ia menulis tentang latar belakang teoretis tentang ilmu pendidikan dan, menurut Tan Malaka, harus ada pendidikan

Saya kira, kebanyakan dari orang Islam sekarang, kalau membaca pemikiran Tan Malaka, pasti setuju dan tidak akan menolak atau melawan pemikirannya. yang bisa mendorong murid berpikir mandiri. Ini terinspirasi dari sosialisme dan demokrasi. Itu ditulis dalam beberapa buku, yang pertama diterbitkan pada 1921 karena akan mendirikan sekolah Sarekat Islam (SI) di Semarang. Sekolah itu didirikan khusus untuk murid miskin yang dididik tidak hanya dalam bidang hitung, membaca, dan menulis. Tapi juga dalam sejarah dan berpikir dengan bebas dari kolonialisme Belanda. (Semarang menjadi basis SI Merah yang pengurusnya banyak berhaluan kiri, red).

Apa hubungan Tan Malaka dengan Sare足 kat Islam? Tan Malaka, walaupun anggota PKI, dia sangat akrab de足 ngan SI dan mereka bekerja bersama untuk melawan kolonialisme Belanda. Tan Malaka percaya bahwa harus ada pekerjaan bersama dengan orang agama, khususnya antara Islam dan orang kiri komunis. Ini juga terwujud. Sesudah Tan Malaka memutus hubungan dengan PKI, dia masih selalu mencoba untuk mewujudkan kesatuan antara orang agama dan orang kiri. Seperti apa kelanjutan sekolah itu? Sarekat Islam didirikan dan ada perkembangan yang cukup cepat. Tapi waktu itu pemerintah kolonial tidak mau sekolah itu berkembang sehingga dilarang, dan Tan Malaka ditahan, kemudian dibuang pada 1922. Apakah dia berhasil menciptakan kerja sama dengan kelompok Islam? Dia berhasil waktu revolusi. Waktu itu partai Tan Malaka, Persatuan Perjuangan, sangat akrab dengan Partai Masyumi (partai Islam dan besar). Masyumi juga terinspirasi dari citacita perjuangan kiri dan posisinya sangat dekat Majalah detik 10 - 16 maret 2014


detikfoto

selingan

dengan Tan Malaka. Mereka bekerja sama untuk menyukseskan revolusi. Tapi mengapa sekarang malah dimusuhi? Ya, ini dimusuhi oleh ormas tertentu saja. Saya kira, kebanyakan dari orang Islam sekarang, kalau membaca pemikiran Tan Malaka, pasti setuju dan tidak akan menolak atau melawan pemikirannya. Memasuki era reformasi sepertinya ada

ketertarikan terhadap Tan Malaka, seper­ ti banyaknya buku dan kaus bergambar Tan‌. Ini menarik. Saya, sebagai ahli sejarah dari luar, melihat perkembangan itu. Saya heran Tan Malaka bisa hidup kembali. Ini kehidupan yang kedua bagi Tan Malaka. Dia dilupakan dan dicoret dari sejarah (tapi) bisa comeback sebagai seorang yang dipuji karena tingkah laku dan kekritisannya. Saya kira ini bagian dari atraksi Tan Malaka bagi orang muda karena itu ada yang bikin kaus dan mereka bangga mempertunjukkan simpati terhadapnya. Ini bisa dibandingkan dengan Che Guevara, pujian dan pujaan terhadapnya juga sama seperti Ho Chi Minh. Orang-orang itu dalam hidupnya banyak persamaan. Apakah Tan Malaka pernah berkeluarga? Tidak ada. Tidak ada istri dan anak. Dalam salah satu buku dia menulis harus berjuang terus untuk cita-citanya melawan kekuasaan imperialis, diburu, dan dicari. Untuk orang seperti Tan Malaka, tidak ada ruang atau tempat untuk perkawinan dan beranak. Karena itu semuanya Majalah detik 10 - 16 maret 2014


selingan

akan menyebabkan aksinya terhalangi. Benarkah Tan Malaka dijadikan pahla足 wan nasional oleh Sukarno untuk meng足 angkat Partai Murba demi menyeimbang足

Tan Malaka menulis proses menuju Republik Indonesia dalam bahasa Belanda pada 1924, dan ini pertama kali disebut sebagai Republik Indonesia. kan kekuatan di partai kiri sehingga PKI tak terlalu dominan? Tan Malaka diangkat pada 1963 dalam undang-undang mengenai Pahlawan Nasional. Waktu itu, Sukarno berinisiatif sendiri. Gelar itu tidak bisa dicabut sejak 1963 hingga hari ini. Saya kira memang ada alasan politik dari Sukarno karena dia mau menunjukkan apresiasi terhadap Partai Murba, Tan Malaka yang mendukung 100 persen gagasan Sukarno soal

demokrasi terpimpin. Sukarno, waktu itu, ikut kongres Partai Murba dan memberi wejangan serta pujian besar tentang Tan Malaka. Apa peran terpenting dari Tan Malaka bagi terbentuknya Republik Indonesia? Tan Malaka menulis proses menuju Republik Indonesia dalam bahasa Belanda pada 1924, dan ini pertama kali disebut sebagai Republik Indonesia. Karena itu, kemudian hari Tan Malaka disebut Bapak Republik Indonesia. Anda lebih dari 40 tahun meneliti ten足 tang Tan Malaka. Apa yang masih belum terjawab tentang dia? Masih ada banyak misteri, dan ada banyak yang belum diungkap karena terlalu lama, saksinya tidak ada. Apa yang dibuat Tan Malaka waktu di Cina, Singapura, sumber-sumber informasinya terbatas. Sebutkan satu kata yang paling tepat untuk menggambarkan perjalanan hidup Tan Malaka? Tanpa pamrih untuk cita-cita bangsa. n OKTA WIGUNA | SUDRAJAT

Majalah detik 10 - 16 maret 2014


selingan

BIODATA:

Nama: Harry A. Poeze Tempat/Tanggal Lahir: Loppersum, 20 Oktober 1947 Istri: Henny Poeze Anak dan Menantu: Eelco Poeze dan Ienek Wieger Poeze dan Dian Purnamasari Pendidikan: S-1 dari Universiteit van Amsterdam, 1968 S-2 dari dari Universiteit van Amsterdam, 1972 1976 meraih gelar doktor dari Universiteit van Amsterdam. Tesisnya tentang Tan Malaka sampai 1945. Jabatan: Kepala Penerbitan KITLV Press di Leiden, Negeri Belanda, sejak 1981 dan pensiun pada 2012.

detikfoto

Aktivitas: Sejak 1980 sampai kini meneliti tentang Tan Malaka. Karya: Tan Malaka: Pergulatan Menuju Republik

1897-1925, Pustaka Utama Grafiti Pers, Juni 1988 Tan Malaka: Pergulatan Menuju Republik 1925 -1945, Pustaka Utama Grafiti Pers, 1999 Tan Malaka, Gerakan Kiri, dan Revolusi Indonesia: Jilid 1: Agustus 1945 s.d. Maret 1946, Yayasan Obor Indonesia, 2008 Tan Malaka, Gerakan Kiri, dan Revolusi Indonesia: Jilid 2: Maret 1946 s.d. Maret 1947, Yayasan Obor Indonesia, Agustus 2009 Tan Malaka, Gerakan Kiri, dan Revolusi Indonesia: Jilid 3: Maret 1947-Agustus 1948, Yayasan Obor Indonesia, 2010 Tan Malaka, Gerakan Kiri, dan Revolusi Indonesia: Jilid 4: Yayasan Obor Indonesia, 2014 Di Negeri Penjajah: Orang Indonesia di Negeri Belanda (1600-1950) ditulis bersama Cees van Dijk dan Inge van der Meulen. Penerjemah Koesalah Soebagyo Toer, Kepustakaan Populer Gramedia, Juli 2008 Madiun 1948: PKI Bergerak, Yayasan Obor Indonesia 2008

Majalah detik 10 - 16 maret 2014


selingan

Jejak Perjuangan Tan Malaka ● Memiliki 23 nama palsu. ●M enjelajahi 2 benua, 89 ribu kilome-

ter, dua kali jarak yang ditempuh Che Guevara. ● Seorang marxis tapi sekaligus nasionalis. Ia seorang komunis, tapi kata Tan, “Di depan Tuhan saya seorang muslim.” Ia rajin salat dan hafal Al-Quran.

1922 Bergabung dengan Sarekat Islam Semarang sekaligus menjadi Ketua PKI. Aktif menyatukan Islam dengan komunis untuk menghadapi imperialisme Belanda.

1942 Menulis Madilog dan Aslia.

19 September 1945 Mengerahkan para pemuda untuk mendatangi rapat raksasa di Lapangan Ikada. Tan menulis, uji kekuatan untuk memisahkan kawan dan lawan.

1924 Menjadi wakil komunis internasional untuk Asia Timur.

1925 Menulis “Naar de Republik Indonesia” atau “Menuju Republik Indonesia” (Hatta menulis pleidoi “Indonesia Merdeka” pada 1928, Bung Karno “Menuju Indonesia Merdeka” pada 1933).

1927 Mendirikan Partai Republik Indonesia di Bangkok.

1926-1927 Menolak pemberontakan PKI yang dilakukan kelompok Prambanan.

1926 Buku Massa Actie yang ditulis dalam pelarian menginspirasi tokoh pergerakan, seperti Bung Karno. Buku ini dikutip Bung Karno dalam Indonesia Menggugat. Juga dikutip W.R. Supratman untuk lagu Indonesia Raya: di muka barisan laskar, itulah tempatmu berdiri, kewajiban seorang yang tahu kewajiban putra tumpah darahnya.

1946 Menggalang kongres persatuan perjuangan untuk mengambil alih kekuasaan dari tentara Sekutu.

1948 Dipindahkan ke penjara Magelang, menulis buku Dari Penjara ke Penjara. Pada 16 September 1948, dia dibebaskan.

13 Februari 1922 Ditangkap Belanda di Bandung, lalu dibuang ke Amsterdam pada 1 Mei 1922.

17 Maret 1946 Ditangkap bersama Sukarni karena Persatuan Perjuangan dituduh akan mengkudeta SukarnoHatta.

7 November 1948 Mendirikan Partai Murba bersama Sukarni. 1948 Memimpin gerilya pembela proklamasi.

September 2009 Harry Poeze bersama rekannya memastikan makam Tan Malaka berada di Desa Selopanggung, Kediri, Jawa Timur. 1 Februari 2014 ● Pegiat budaya yang juga Wakil Ketua Umum Gerindra, Fadli Zon, meresmikan patung Tan Malaka setinggi 1 meter dengan berat 50 kilogram. Patung karya Bambang Wim itu terletak di Kompleks Rumah Puisi Taufiq Ismail, yang juga Rumah Budaya Fadli Zon, di Aie Angek Cottage, Jalan Raya Padang Panjang, Bukittinggi Km 6.

21 Februari 1949 Ditangkap Tentara Republik Indonesia dan dieksekusi di Desa Selopanggung karena dituduh melawan SukarnoHatta. Padahal saat itu Tan bersama Jenderal Sudirman sedang melawan agresi Belanda.

22 Februari 2008 Roger Tol, peneliti dari lembaga Belanda KITLV, dan Harry Poeze, sejarawan yang selama 40 tahun meneliti Tan Malaka, meresmikan ”Rumah Tan Malaka: Museum dan Pustaka” di Pandan Gadang, 32 kilometer dari Payakumbuh, Sumatera Barat.

1963 Presiden Sukarno menganugerahkan Pahlawan Nasional dengan Keputusan Presiden Nomor 53 pada 23 April 1963.

● Fadli Zon, yang berdarah Minang, juga akan mengusulkan agar nama Tan Malaka diabadikan menjadi nama jalan di kawasan Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta. Saat ini nama Tan Malaka baru menjadi nama jalan di Payakumbuh, dan di sebuah gang kecil di Kota Padang, Sumatera Barat.

Majalah Majalah detikdetik 17 - 23 3 -februari 9 maret 2014


selingan

T

Karya-karya sang guru

an Malaka adalah cendekiawan yang secara produktif menuangkan ide dan pemikirannya melalui buku, naskah pidato politik, dan berkas tertulis lainnya. Dari karya-karya tulis Tan, yang pernah menjadi guru, tersirat bahwa dia seorang nasionalis tulen yang cintanya terhadap bangsa ini melebihi apa pun. Dari sekitar 30 karya tulisnya, buku Menuju Indonesia Merdeka (Naar de Republiek Indonesia), Aksi Massa, dan Madilog (Materialisme-Dialektika-Logika), menurut Harry Poeze, merupakan yang paling fenomenal. Dalam setiap karyanya, Tan Malaka biasa menggunakan nama samaran, seperti Sumendap dan Daniel saat menulis Goetji Wasiat Kaoem Militer pada 1924 di Saigon. SUDRAJAT

• • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • •

Dasar Pendidikan (1921) Tunduk pada Kekuasaan tapi Tidak Tunduk pada Kebenaran (1922) Naar de Republiek Indonesia (Menuju Republik Indonesia) (1925) Semangat Muda (1925) Massa Actie (1926) Local Actie dan National Actie (1926) Pari dan Nasionalisten (1927) Pari dan PKI (1927) Pari International (1927) Manifesto Bangkok (1927) Aslia Bergabung (1943) Muslihat (1945) Rencana Ekonomi Berjuang (1945) Politik (1945) Manifesto Jakarta (1945) Thesis (1946) Pidato Purwokerto (1946) Pidato Solo (1946) Madilog (1948) Islam dalam Tinjauan Madilog (1948) Gerpolek (1948) Pidato Kediri (1948) Pandangan Hidup (1948) Kuhandel di Kaliurang (1948) Proklamasi 17-8-45 Isi dan Pelaksanaannya (1948) Dari Pendjara ke Pendjara (1970)

SUDRAJAT

Majalah Majalah detik detik 17 10 - 23- 16 februari maret 2014


getty images | rachman | detikfoto

people

P e t e r F. G o n t h a Lu p i ta N y o n g ’ o

Diogo Morgado

Majalah detik 10 - 16 maret 2014


people

“N

ee-Yongo.” “EnYong-Go.” “Nwon­-go.” “Nye-ongo.” Nya­ris tak ada orang yang tahu pasti bagaimana peng­­ucapan nama Lupita Nyong’o. Namun, jelasnya, perempuan 31 tahun ini menjadi bintang baru. Aktris Meksiko-Kenya ini menyabet Oscar sebagai “Aktris Pendukung Terbaik”. Perannya sebagai Patsey dalam 12 Years a Slave mampu mengalahkan sederet aktris, seperti Jennifer Lawrence, Sally Hawkins, dan Julia

Roberts. Meski baru pertama kali bermain dalam film Hollywood, akting Lupita memang memukau. Sejumlah media ramai-ramai mengulas soal sosok gadis berambut pendek itu. The Guardian menyebut, Lupita merupakan aktris yang punya paket lengkap: cantik, charming, dan punya bakat luar biasa. Sedangkan CNN mengatakan Lupita sebagai “The Rising Star”. “Lupita adalah Cinderella untuk semua orang,” begitu tulis salah satu kolumnis di

CNN. Sebelum memenangi Oscar, perempuan kelahiran Meksiko, 1 Maret 1983, ini menggondol beberapa penghargaan, antara lain dari ajang Screen Actors Guild, Critics Choice Awards, Golden Globe, dan BAFTA. Selain aktingnya yang layak mendapat jempol, style Lupita sering mendapat pujian dari dunia mode. Seperti gaun biru terang dari Prada yang dikenakannya saat menghadiri Oscar. Congrats, Lup! n Ken Yunita Majalah detik 10 - 16 maret 2014

getty images

Lupita Nyong’o


people

D

alam film-film terdahulu, Yesus digambarkan sebagai sosok yang lembut, baik, dan pemberi harapan. Namun Diogo Morgado memberi tren baru: Yesus itu seksi. “Hot Jesus� itu muncul dalam film Son of God, yang beberapa pekan lalu mulai diputar di Amerika Serikat. Diogo, yang juga berperan sebagai Yesus dalam miniseri The Bible, langsung mendapat sorotan. “Dia lebih mirip Brad Pitt yang seksi

daripada pria baik dengan janggut dan segala sesuatu yang digambarkan tentang Yesus selama ini,� ujar Carol Costello di CNN. Kontroversi langsung terjadi. Diogo jadi perbincangan hangat di sejumlah media sosial. Bahkan, di Twitter, muncul hashtag #hotjesus yang sangat ramai dibahas. Pertanyaan seperti apakah Yesus itu seksi pun mengemuka. Rohaniwan Jesuit dan mantan Rektor Loyola Marymount University Robert B. Lawton menyebut, sebenarnya tidak ada satu pun catatan

yang menggambarkan Yesus yang seksi atau tampan. Bahkan, pada satu ayat di Injil, digambarkan tidak ada seorang pun yang tertarik melihat sosok Yesus. Dia ditolak oleh banyak orang dan manusia yang penuh penderitaan. Namun, terlepas dari itu semua, pasar rupanya sangat menyukai sosok Yesus versi Diogo. Baru dalam sepekan saja, film besutan Mark Burnett dan Roma Downey itu sudah menghasilkan US$ 20 juta. Wow! n Ken Yunita Majalah detik 10 - 16 maret 2014

getty images

Diogo Morgado


people

P

eter F. Gontha akhirnya bisa bernapas lega. Pergelaran musik jazz tahunan yang dibesutnya, Java Jazz Festival, sekali lagi sukses. Padahal, awalnya perhelatan yang ke-10 itu sangat mungkin gagal. Pria berkepala plontos itu mengaku sempat dag-dig-dug karena Java Jazz Festival 2014 tidak juga mendapat sponsor dari perusahaan besar. “Tahun ini kami

cukup menghadapi kendala, salah satunya sponsor,� ujar Peter. Bahkan, sekitar satu bulan sebelum acara itu digelar, Peter sama sekali belum mendapat sponsor utama. Hingga akhirnya, di detik-detik terakhir, Clear menawarkan diri. “Kami sambut baik, tentu saja,� ujar pria kelahiran 4 Mei 1948 ini. Dengan modal itu, Peter pun kembali percaya diri. Artis besar mancanegara,

seperti Natalie Cole, Incognito, Earth, dan Jamie Cullum, pun diboyong ke Jakarta. Dan, seperti biasa, tiketnya ludes terjual. Tercatat ada 47.500 penonton. Jumlah ini sudah tiga kali lipat dari penonton sebelum-sebelumnya. Agar tak membosankan, Peter menyajikan berbagai konsep baru, seperti kolaborasi artis lokal dan mancanegara. Selamat, Pak Peter! n arif arianto Majalah detik 10 - 16 maret 2014

getty images

Peter F. Gontha


internasional

Dan Crimea Memilih... Parlemen Crimea memilih kembali ke pelukan Beruang Merah. Referendum akan digelar akhir pekan ini.

Majalah detik 10 - 16 maret 2014


internasional

L

iz Wahl membuat terpana semua penonton televisi pekan lalu. Penyiar stasiun televisi RT Biro Washington, DC, itu mengumumkan mengundurkan diri saat tengah membacakan berita secara langsung mengenai perkembangan situasi di Ukraina. “Aku tak bisa menjadi bagian dari stasiun televisi Sejumlah orang berunjuk rasa mendukung yang didanai Rusia dan bergabungnya Crimea dengan Rusia di muka mencuci semua kesalahan gedung parlemen Crimea. DAVID MDZINARISHVILI/REUTERS

Putin. Aku bangga menjadi warga Amerika dan percaya menjadi wartawan yang menyebarkan kebenaran.... Karena itu, seusai acara ini, aku mengundurkan diri,” kata Liz Wahl di layar televisi, mengabaikan naskah yang seharusnya dia baca. Memiliki ayah seorang prajurit dan bersuamikan dokter militer, menurut Liz, membuat dia harus menghadapi masalah etis dan dilema Ukraina moral saat memberitakan masalah ­ untuk stasiun televisi Rusia. Ketika situs-situs berita di Internet dan stasiun televisi lain menayangkan pendudukan gedung-gedung pemerintah Ukraina dan bandara di Crimea oleh pasukan Rusia, stasiun televisi RT malah mengaburkan fakta dengan mengatakan mereka sebagai “pasukan” lokal. “Semua itu membuat aku muak bekerja di sana,” kata Liz. Pemimpin Redaksi RT, Margarita Simonyan, mengatakan Liz mendapat tekanan dari wartawan-wartawan lain yang selalu mengatakan bahwa RT merupakan bagian dari mesin propaganda Moskow. Setelah Viktor Yanukovych ditendang dari kursi Presiden Ukraina, negara di tepi Laut Majalah detik 10 - 16 maret 2014


internasional

Hitam itu malah menjadi “medan perang” baru antara Rusia dan negara-negara Eropa yang disokong sekutunya, Amerika Serikat. Sejak dua pekan lalu, pasukan Rusia—mengenakan identitas maupun tanpa identitas—menyebar ke pelbagai tempat di Daerah Otonomi Crimea dan menduduki pelbagai obyek strategis. Bukan hanya bersiap perang dengan senapan, Moskow juga membela habis-habisan kebijakan agresifnya lewat media-media yang dikendalikan Kremlin, seperti televisi RT. Berulang kali para petinggi di Kremlin menyampaikan dalih bahwa operasi militer pasukan Rusia di Crimea bertujuan melindungi warga keturunan Rusia di wilayah otonomi itu. Seolah-olah warga keturunan Rusia di sana terancam bahaya.

Aku tak bisa menjadi bagian dari stasiun televisi yang didanai Rusia dan mencuci semua kesalahan Putin.

“Apa yang aku saksikan di televisi Rusia... tak ada kebohongan seperti pada masa Uni Soviet,” kata Yevhen Komarovsky, seorang dokter keturunan Rusia di wilayah timur Ukraina. “Tak ada yang membunuh kami di sini... tak ada pula orang Ukraina yang melarang kami berbahasa Rusia.” lll

Seperti angin yang kerap berubah arah, haluan pemerintah di Kiev juga berpindah dengan sangat cepat. Tiga bulan lalu Presiden Ukraina Viktor Yanukovych memilih membatalkan kesepakatan kerja sama ekonomi de­ngan negaranegara Eropa dan berpaling ke sekutu lamanya, Moskow. Sekarang, setelah Yanukovych dipaksa angkat kaki dari istananya di Kiev dua pekan lalu, pemerintah sementara Ukraina memutar balik haluan. Mereka kembali berpaling ke Eropa. Di Semenanjung Crimea, tempat tinggal komunitas keturunan Rusia terbesar di Ukraina, tarik-menarik antara Rusia dan Eropa ini menjadi urusan panas. “Kamu pilih Ukraina atau Rusia?” bos Alex Shiroki bertanya kepadanya, Kamis, 6

Majalah detik 10 - 16 maret 2014


internasional

Maret lalu. Shiroki, 35 tahun, tak setuju dengan invasi Rusia Seorang laki-laki mengibarkan bendera Rusia di depan gedung parlemen Crimea di di Crimea dan tak sepakat Simferopol, pekan lalu. dengan proposal penyatuan DAVID MDZINARISHVILI/REUTERS Crimea dengan Rusia. Masalahnya, sang bos cinta berat dengan Rusia. Takut kehilangan pekerjaan, Shiroki memilih jalan aman: netral. “Dia mengatakan, Rusia jauh

lebih kaya dari Ukraina dan bakal memberikan stabilitas. Sebagian besar orang berpikiran seperti itu,” kata Shiroki. Tapi sebagian lain tak peduli. “Kami orang-orang miskin, dan tetap akan miskin sebulan lagi, atau setahun lagi, apa pun yang terjadi,” kata Maksim, seorang loper koran di Stasiun Simferopol, Crimea. Bagi Mikhail Majalah detik 10 - 16 maret 2014


internasional

Atabekyan, 43 tahun, dan Julia Volnayeva, 21 tahun, yang penting tak ada perang di negerinya. “Aku tak peduli akan pilih negara mana... Crimea, Ukraina, tak jadi masalah,” kata Mikhail. Nasib Crimea sekarang menjadi pertaruhan besar Moskow setelah Kiev berpaling ke Barat. Sidang parlemen Crimea sudah memutuskan memilih bergabung dengan Rusia, Kamis lalu. Dari 86 anggota parlemen yang hadir, 78 setuju dan delapan lainnya tak memberikan suara. Referendum yang akan digelar pada 16 Maret mendatang hanya akan menjadi stempel saja. Rustam Temirgaliev, Wakil Perdana Menteri Crimea, tak mengakui pemerintah sementara di Kiev. Menurut dia, satu-satunya pasukan yang sah di Crimea hanyalah tentara Rusia. “Mulai hari ini Crimea merupakan bagian dari Rusia. Setiap pasukan dari negara ketiga akan diperlakukan sebagai gerombolan ilegal,” kata Rustam. Pemerintah

Senjata kami lebih sedikit, juga tak punya senjata nuklir.... Tapi kami punya semangat.

Otonomi Crimea juga berniat membentuk kabinet pemerintahan sendiri, terpisah dari Kiev. Di Moskow, pemerintah Rusia bergegas mempersiapkan penyambutan bergabungnya Crimea. Sergei Mironov, anggota Duma— parlemen Rusia—bakal membahas rencana bergabungnya Crimea ke wilayah Rusia, pekan ini. Duma, menurut dia, telah mempersiapkan perubahan perundang-undangan untuk memudahkan bergabungnya Crimea. Di lapangan Simferopol, ibu kota Crimea, puluhan orang berkumpul sembari mengibarkan bendera Rusia. “Kakek kami melindungi tanah ini dari serbuan SS Jerman, dan kami akan melindunginya dari para ekstremis Barat.... Terima kasih, Rusia, telah melindungi kami,” seorang perempuan berteriak. Keputusan parlemen Crimea terang membuat berang Kiev. “Ini keputusan tidak sah. Tak ada dasar hukumnya bagi referendum di Crimea,” kata Arseniy Yatseniuk, Perdana Menteri Sementara Ukraina. “Crimea merupakan bagian dan akan selalu menjadi bagian dari Ukraina.” Jika Rusia terus memperluas agresinya dan

Majalah detik 10 - 16 maret 2014


internasional

benar-benar mencaplok Crimea, Kiev siap mempertahankannya. Walaupun Arseniy paham betul, Ukraina hanyalah semut di depan gajah Rusia. “Senjata kami lebih sedikit, juga tak punya senjata nuklir.... Tapi kami punya semangat.” lll

Rusia, menurut Presiden Amerika Serikat Barack Obama, Senin pekan lalu, memilih berada pada sisi sejarah yang salah dengan mengirimkan prajuritnya ke wilayah Ukraina. Rusia bakal menghadapi ancaman sanksi dari internasional. Tiga hari kemudian Presiden Obama memerintahkan Kementerian Keuangan untuk menjatuhkan sanksi bagi setiap orang atau lembaga yang bertanggung jawab atas operasi militer Rusia di Crimea. Tak tertutup kemungkinan pula, jika Rusia masih bandel juga, akan dijatuhi “hukuman” lebih keras, seperti pembekuan aset. Namun tak jelas

Crimea merupakan bagian dan akan selalu menjadi bagian dari Ukraina.

kepada siapa sanksi keuangan dan penolakan atau pembekuan visa kunjungan itu bakal dijatuhkan. Beberapa senator Republikan menghendaki sanksi yang lebih keras. Senator Dick Durbin, misalnya, mengusulkan supaya Rusia ditendang dari keanggotaan G-8. “Aku sudah mendengar banyak hal dari Kongres, soal apa yang harus dilakukan dan apa yang mereka inginkan,” kata Presiden Obama. Namun Gedung Putih sepertinya masih menunggu reaksi Kremlin. Menteri Luar Negeri Amerika, John Kerry, sudah bertemu dua kali dengan Sergei Lavrov, Menteri Luar Negeri Rusia di Roma. Kerry berupaya menyeret Moskow menyelesaikan masalah Ukraina dan Crimea ke meja perundingan. Namun belum ada tanda-tanda ancaman Gedung Putih itu membuat kendur sikap Si Beruang Merah Rusia. “Amerika berhak menjatuhkan sanksi, tapi kami juga berhak membalasnya,” kata Vladimir Lukin, utusan Kremlin untuk masalah Ukraina, sama kerasnya. Ancaman dari Gedung Putih, menurut Senator Demokrat dari Connecticut, Chris

Majalah detik 10 - 16 maret 2014


internasional

Pasukan berseragam, kemungkinan besar pasukan Rusia, berjalan di luar markas militer Ukraina di Crimea, pekan lalu VASILY FEDOSENKO/REUTERS

Murphy, bakal tak bergigi jika Uni Eropa tak bergabung. “Eropa masih belum berada pada posisi yang seharusnya saat ini,” kata Senator Murphy. Pertemuan para pemimpin Eropa di Brussels pekan lalu belum menghasilkan

kesepakatan soal sanksi kepada Rusia. “Aku pikir, mereka masih memberikan kelonggaran lebih panjang kepada Putin ketimbang Gedung Putih.” n SAPTO PRADITYO | CNN | GUARDIAN | REUTERS | NYTIMES

Majalah detik 10 - 16 maret 2014


internasional

"Kalian tak bisa mengatakan semua orang Uighur jelek hanya karena beberapa orang menjadi teroris.�

Dua Kali celaka

Muslim Uighur Majalah detik 10 - 16 maret 2014


internasional

S

Sisa-sisa darah di Stasiun Kunming setelah insiden penusukan pada Sabtu dua pekan lalu. REUTERS

ampai detik ini, Xiao Shi dan Xiao He masih tak paham benar apa yang terjadi pada Sabtu malam, 1 Maret lalu. Mereka juga benar-benar gelap, siapa orang-orang yang membuat mereka berdua terkapar di rumah sakit, hanya berjarak tipis dari maut. Para penyerang itu menikam punggung Shi dari belakang dan menyerempet paru-parunya. Kondisi He lebih parah. Kedua lehernya tersayat pisau. Jaraknya dengan maut barangkali hanya setipis sehelai rambut. Kini keduanya dirawat berdampingan di Rumah Sakit Rakyat Kunming, Yunnan, provinsi yang berada di wilayah barat daya Cina. “Sampai sekarang masih sangat sakit.... Aku ingin segera pulang,� Shi, 18 tahun, meringis menahan sakit. Selang pembuang cairan menempel di dadanya, mengalirkan cairan kemerah-merahan dari dalam rongga dada. Menurut Chen Wentao, saudara sepupu Shi, dokter mengatakan kondisinya terus membaik. “Mungkin beberapa hari lagi dia sudah boleh pulang.� Pada Sabtu malam itu, dia bersama Wentao, saudara perempuannya, dan seorang keponakMajalah detik 10 - 16 maret 2014


internasional

annya tengah menunggu kereta di Stasiun Kunming, bersama ratusan penumpang lain. Sudah enam hari mereka berwisata di Kunming dan hendak pulang ke Kota Danzhai, Provinsi Guizhou, dengan kereta. Sial, mereka berada pada saat yang salah. “Serangan itu sangat cepat, hanya satu atau dua detik. Aku merasakan sesuatu yang dingin di punggungku, sampai beberapa saat kemudian sadar itu adalah dinginnya pisau. Benar-benar sakit,” kata Shi. Hanya mengandalkan insting, di tengah suasana yang kacau, di antara orang-orang yang histeris, Shi lari keluar dari stasiun dan melompat ke dalam bus. Bus itulah yang mengantarnya ke rumah sakit. Mereka berempat tercerai-berai dan baru berkumpul beberapa hari kemudian. Pada malam kelam itu, 29 orang tewas ter-

Aku menduga mereka putus asa setelah kasus penangkapan itu.

bunuh dan 143 orang terluka. Empat pelaku penusukan ditembak mati polisi dan empat lainnya ditangkap. Sampai sekarang, polisi belum mengungkap identitas semua penyerang bermodal pisau itu. Hanya satu orang yang diduga menjadi pemimpinnya, yakni Abdurahim Kurban. Namun, sehari setelah penyerangan brutal di Stasiun Kunming tersebut, telunjuk pemerintah Kota Kunming langsung menuding ke Xinjiang, ke orang-orang Uyghur di sana, sebagai pelaku “serangan teroris” di Stasiun Kunming. Menurut sumber yang dikutip Radio Free Asia, para pelaku melarikan diri dari kampung halamannya di Kota Hotan, Xinjiang—berjarak lebih dari 1.500 kilometer dari Kunming—untuk menghindari kekerasan berlarat-larat di sana. Mereka berniat menyeberang ke Vietnam atau Laos, tapi kesulitan menembus penjaga perbatasan. Pada September tahun lalu, polisi menangkap 30 orang keturunan Uighur di Mohan, distrik yang berbatasan dengan Laos. “Aku menduga mereka putus asa setelah kasus penangkapan itu.... Mereka tak bisa

Majalah detik 10 - 16 maret 2014


internasional

Seorang pelaku penusukan di Stasiun Kunming, Provinsi Yunnan, tewas ditembak polisi. Stringer/ REUTERS

kembali ke Hotan, tapi juga tak mungkin bertahan di Kunming karena tak memiliki kartu identitas,” kata seorang keturunan Uyghur di Kunming. Di kala frustrasi itulah mereka berpikir untuk membalas pelbagai kasus pembunuhan terhadap warga muslim di Xinjiang. “Pesannya ke pemerintah

Cina.... Kami juga bisa melakukan sesuatu.” Pada Juli tiga tahun lalu, polisi menyerbu sebuah masjid dan menangkap pemimpin agama di Hotan. Belasan orang tewas dan puluhan lainnya terluka. Hotan merupakan daerah “panas” di Xinjiang-Uighur, tempat tinggal komunitas muslim terbesar di Cina. Itu merupakan kesekian kalinya bentrokan berdarah terjadi di Majalah detik 10 - 16 maret 2014


internasional

Hotan. “Kami terlalu takut untuk membicarakan masalah di sini,” kata seorang tua, kala itu. Gubernur Wilayah Otonomi Xinjiang-Uighur, Nur Bekri, menuding ada tangan-tangan asing yang mengompori penduduk Xinjiang. “Mereka bermimpi memisahkan Xinjiang dari Cina setiap hari,” kata Nur Bekri, kepada kantor berita Cina, Xinhua, pekan lalu. Dia berjanji akan menindak setiap gerakan separatis dan teroris dengan tangan besi. Menurut dia, warga Xinjiang tak menyokong terorisme seperti yang terjadi di Kunming. “Orang-orang selalu berpandangan miring soal kebijakan etnis di Cina. Teroris bukan monopoli satu agama atau wilayah.” Di muka delegasi Kongres Nasional Rakyat Cina di Beijing, Rabu, 5 Maret lalu, Perdana Menteri Li Keqiang bersumpah akan menumpas setiap gerakan terorisme di Negeri Panda. “Kita harus memastikan keamanan semua orang,” kata Perdana Menteri Li.

Pemerintah Cina tidak mempercayai kami. Itulah yang membuat hidup di Xinjiang semakin sulit.

●●● Beberapa bulan lalu, kantor Informasi Pegawai Negeri Sipil Kashgar membuka lowongan pekerjaan. Ada 161 posisi yang ditawarkan pemerintah daerah Kashgar di Wilayah Otonomi Xinjiang Uighur itu lewat situs Internet miliknya. Pusat Kebudayaan Kashgar mencari seorang penari, Kantor Partai Komunis Cina di Kashgar membutuhkan seorang sopir, sementara Distrik Shule memerlukan seorang tenaga arsip. Tapi ada satu syarat yang membuat mayoritas penduduk Kashgar mustahil memenuhinya. Warga keturunan Uighur, beragama Islam, atau berbicara bahasa Turki tidak diperkenankan melamar lebih dari separuh posisi yang ditawarkan Kantor Informasi Pegawai Negeri Kashgar. Hanya mereka yang merupakan keturunan Han dan bercakap Mandarin yang boleh mengisi sebagian besar lowongan itu. Walaupun namanya Wilayah Otonomi Xinjiang Uighur, sekitar 10 juta keturunan

Majalah detik 10 - 16 maret 2014


internasional

Polisi memeriksa lokasi penusukan di Stasiun Kunming, Yunnan, pada 1 Maret lalu. StringerCHINA/REUTERS

Uighur di daerah itu masih terus mengalami diskriminasi. Keturunan muslim Uighur yang hendak melamar pekerjaan sebagai sopir truk perusahaan minyak di daerah itu selalu kesulitan mendapatkan lisensi. Sebagian besar posisi strategis di pemerintahan juga masih dikuasai oleh keturunan Han. “Pemerintah Cina tidak mempercayai kami.

Itulah yang membuat hidup di Xinjiang semakin sulit,” kata Ilham Tohti, ekonom keturunan Uighur di Beijing, beberapa waktu lalu. “Dan kondisi itu semakin memburuk.” Pertengahan Februari lalu, Ilham dan tiga muridnya ditangkap polisi Cina dengan tuduhan memprovokasi gerakan separatis di Xinjiang. Tak jarang, kebijakan pemerintah di Xinjiang

Majalah detik 10 - 16 maret 2014


internasional

Tentara Cina bersiaga di sebuah persimpangan di Kota Kunming setelah penusukan yang menewaskan 29 orang pada Sabtu dua pekan lalu. WONG CAMPION-REUTERs

juga agak kelewatan. Setahun lalu, situs-situs pemerintah di Xinjiang memasang imbauan supaya pegawai pemerintah, anggota partai, guru, dan pelajar tak menjalankan puasa saat Ramadan. Menurut Hou Hanmin, juru bicara pemerintah, imbauan itu didasari pertimbangan kesehatan semata. Pemerintah Otonomi Xinjiang

Uighur menghendaki warganya bisa bekerja dan belajar dengan baik. “Tapi kami tak akan memaksa orang untuk makan selama Ramadan,� kata Hanmin. Bak dua kali tertimpa sial, setelah Sabtu kelam di Kunming, di pelbagai tempat keturunan Uighur semakin terpojok. “Orang-orang Uighur Majalah detik 10 - 16 maret 2014


internasional

Protes Uighur di Melbourne IBT

bakal semakin kesulitan mencari pekerjaan di luar Xinjiang,” kata Mutalif Obul, komisioner Kota Kashgar di Xinjiang. Polisi juga mengimbau warga keturunan Uighur di Kunming menghindari menggunakan kereta untuk sementara, kecuali jika hendak ke Xinjiang. Bahkan, di Kota Guilin, di utara Daerah Oto-

nomi Guangxi, kantor kepolisian memerintahkan semua hotel dan penginapan membatasi menerima tamu keturunan Uighur. “Kalau kami terpaksa menerima tamu Uighur, kami harus segera memberi tahu kepolisian.” Pemerintah di Beijing berusaha meredam sentimen anti-Uighur ini. “Persatuan etnis meMajalah detik 10 - 16 maret 2014


internasional

Laki-laki Uighur duduk di toko karpet di Urumqi. REUTERS

rupakan berkah, sementara perpecahan akan menjadi bencana,” kata Presiden Xi Jinping. Menurut dia, semua kelompok etnis di Cina harus berbagi udara dan masa depan bersama. “Kita akan membangun tembok perunggu dan besi untuk menjaga persatuan etnis.” Zhu Zhengqun, pemilik sebuah toko di Kota

Zhaotong, Provinsi Yunnan, mengatakan keturunan etnis mayoritas Han dan Uighur memang tak banyak persamaan, tapi juga tak ada konflik. “Kalian tak bisa mengatakan semua orang Uighur jelek hanya karena beberapa orang menjadi teroris,” kata Zhu. ■ SAPTO PRADITYO | XINHUA | GLOBALTIMES | RADIO FREE ASIA | CNN

Majalah detik 10 - 16 maret 2014


internasional

Susahnya Miskin di Negeri Singa Singapura menjadi kota termahal di dunia. Masih banyak warganya yang hidup miskin.

Majalah detik 9 - 16 maret 2014 Majalah detik 10 - 16 maret 2014


internasional

ROSLAN RAHMAN/AFP

P

eter, 54 tahun, mengutip Englishman in New York-nya Sting, seperti “alien in Singapore�. Dia bekerja sebagai petugas keamanan di satu mal di Jalan Orchard, salah satu simbol kemakmuran, sekaligus ketertiban, Negeri Singa. Di depan matanya yang semakin kabur didera glaukoma, orang berlalu-lalang, menghamburkan uang, seolah tak

ada kesusahan, sembari menenteng bertas-tas belanjaan. Entah pedih, entah perih, Peter setiap hari menyaksikan pertunjukan kemakmuran itu. Sementara itu, ketika pulang ke rumahnya yang sempit, dia kembali puyeng memikirkan ongkos perawatan glaukomanya. Menurut petugas rumah sakit, ongkos perawatan glaukoma yang setiap saat bisa membawanya ke kebutaan itu sekitar Sin$ 4.000 atau Rp 36,4 juta. Padahal, gajinya sebulan hanya Sin$ 1.600 Majalah detik 10 - 16 maret 2014


internasional

atau Rp 14,6 juta. Itu pun hanya menumpang lewat di buku tabungannya, karena sebagian besar langsung ludes untuk membayar cicilan utang dan kredit apartemen. “Kami tak punya tabungan sama sekali,” kata Peter, beberapa bulan lalu. Pemerintah Singapura hanya memberikan tunjangan Sin$ 1.700 untuk operasi glaukoma. Entah dari mana Peter akan menutup kekurangan biayanya. Terselip di antara Universal Studios, Gardens by the Bay, Hotel Marina Bay Sands yang kondang di seluruh dunia, jalan-jalan yang nyaris tanpa sampah dan kereta listrik yang jadwalnya jarang meleset, ada Peter dan ratusan ribu warga Singapura yang mati-matian bertahan hidup di tengah limpahan kemakmuran negeri itu. Nurhaida binti Jantan, 29 tahun, tinggal ber-

Kami tak sanggup lagi membayar jika ada satu saja anggota keluarga yang sakit.

jubel di satu apartemen satu kamar bersama enam anaknya. Anak tertua baru berumur 13 tahun, yang paling muda berumur 5 tahun. Keenam anaknya tidur berdesakan di satu kasur dan selimut tebal, sementara Nurhaida tidur di sofa. Sungguh ajaib mereka bisa bertahan hidup di Singapura, karena Nurhaida tak punya pekerjaan. “Keluarga besar” Nurhaida hidup bergantung pada tunjangan pemerintah sebesar Sin$ 600 atau Rp 5,5 juta dan bantuan kebutuhan sehari-hari dari lembaga sosial. Dengan enam anak yang masih kecil dan tanpa suami, Nurhaida tak punya waktu tersisa untuk bekerja. Saking ketatnya uang di kantong, Nurhaida tak mampu membeli obat untuk penyakit asma salah satu anaknya. Dengan kondisi seperti itu, mereka harus selalu bugar dan sehat. “Sebab, kami tak sanggup lagi membayar jika ada satu saja anggota keluarga yang sakit,” kata Nurhaida. Sungguh perih. Jika hanya melihat Bandara Changi, Jalan Orchard, Pulau Sentosa, atau kawasan Marina, seolah-olah memang tak ada tempat bagi warga

Majalah detik 10 - 16 maret 2014


internasional

nus.edu

miskin di Singapura. Apalagi Singapura merupakan salah satu negara dengan pendapatan per kapita terbesar di dunia, bahkan lebih tinggi dari Amerika Serikat, Jepang, Jerman, dan Inggris. Rata-rata pendapatan per kapita Singapura adalah US$ 52 ribu atau Rp 600 juta per tahun, sekitar Rp 50 juta

per bulan. Padahal masih ada 105 ribu rumah tangga atau sepuluh persen jumlah rumah tangga di Singapura yang pendapatan rata-rata per bulannya hanya US$ 1.323 atau Rp 15,3 juta per bulan dan ada 114 ribu tenaga kerja yang hanya menerima US$ 805 atau Rp 9,3 juta per bulan. “Kita tak bisa melihat kemiskinan dari wajah Majalah detik 10 - 16 maret 2014


internasional

Semakin berat bertahan hidup di Singapura.

kalian.... Makanya sulit memahami apa yang terjadi di balik pintu jika hanya melihat semua kemegahan infrastruktur dan kecantikan lingkungan fisik,” kata Laurence Lin, kandidat anggota parlemen Singapura. Ketertiban, kebersihan, keamanan, dan pajak yang rendah di Singapura mengundang orang-orang kaya dunia tinggal di negeri jiran ini. Itulah yang membuat jumlah miliuner per kapita negeri kecil ini menjadi salah satu yang tertinggi di dunia. Di Asia, pendapatan per kapita Singapura hanya kalah dari Qatar, tapi tingginya kesenjangan ekonomi negeri ini juga hanya di bawah Hong Kong. ●●● Dengan gaji Sin$ 1.400 atau Rp 12,8 juta per bulan, Patricia, 21 tahun, harus sering berbagi sarapan—sekotak ayam McDonald’s—dengan teman sekamarnya, Sham, 28 tahun. “Semakin berat bertahan hidup

di Singapura,” Patricia mengeluh. “Aku mencintai pekerjaanku, tapi gajiku tak bisa mencukupi biaya hidup di sini. Tapi apa pilihanku?” Bersama Sham, dia mengontrak satu apartemen dua kamar tanpa pendingin dengan tarif sewa Sin$ 850 per bulan. Karena tak ada dapur di apartemennya, setiap hari mereka terpaksa membeli makanan. “Benar-benar berat, apalagi biaya hidup di sini terus naik,” katanya. Seandainya Patricia tinggal di Jakarta, mungkin dia sudah hidup berkecukupan. Namun, di Singapura, negara yang menurut hasil survei terbaru Economist Intelligence Unit merupakan kota termahal di dunia, Patricia tergolong warga miskin. Padahal, pada 2001 Singapura masih berada di urutan ke-97. Sekarang biaya hidup di Singapura sudah melampaui Paris, Zurich, Sydney, Tokyo, dan Oslo. Tahun lalu, Tokyo berada di pucuk daftar kota termahal. Menurut Jon Copestake, redaktur survei tersebut, mereka membandingkan harga 160 produk barang dan jasa di 131 kota besar di dunia. “Biaya transportasi di Singapura tiga kali lebih mahal ketimbang New York,” kata Jon. Ongkos

Majalah detik 10 - 16 maret 2014


internasional

comesingapore

utilitas, seperti air bersih dan bahan bakar, juga salah satu yang termahal di dunia. Memang tak ada angka pasti berapa jumlah penduduk miskin di Singapura. Sebab, pemerintah Singapura menolak menetapkan garis

batas kemiskinan. Menurut survei perusahaan media, Mindshare, 72 persen warga Negeri Merlion mengaku kesulitan menanggung biaya berobat. Pemerintah Singapura memilih pendekatan “kue lapis� untuk menetapkan skema Majalah detik 10 - 16 maret 2014


internasional

Chris McGrath/Getty Images

tunjangan. Jadi, setiap lapis tingkat pendapatan memiliki skema tunjangan tersendiri. Makanya wajar jika tak mudah hidup di kota itu dengan gaji belasan juta rupiah. Tak mengherankan jika setiap orang bekerja kesetanan untuk mengejar standar hidup Singapura. “Jika kalian

sukses, itu berkat usahamu.... Jika kalian gagal, itu juga kesalahanmu sendiri,” kata Laurence Lin. Sistem meritokrasi tanpa ampun itu pulalah yang membuat tekanan semakin tinggi dan hidup semakin berat. ■ SAPTO PRADITYO | BBC | GUARDIAN | STRAITS TIMES | ASIAONE

Majalah detik 10 - 16 maret 2014


sains

Membongkar Lima Abad Misteri “Sebagian diriku yakin ini hanyalah hoax, namun sebagian kecil lainnya mengatakan ini bukan lelucon.�

Majalah Majalahdetik detik10 9 - 16 maret 2014


sains

G

ordon Rugg sudah sangat lama memendam obsesi. Setiap malam, ketika anak-anaknya sudah lelap tertidur, dengan tekun dia memeriksa satu per satu huruf di salinan manuskrip Voynich. Siang harinya, dia bekerja sebagai dosen psikologi di Departemen Ilmu Komputer, Universitas Keele, Inggris. Lebih dari tiga bulan dia memelototi manuskrip paling misterius di dunia tersebut. Satu terjemahannya berbunyi, “Qopchedy qokedydy qokoloky qokeedy qokedy shedy.” Sampai pening kepala dia mencoba mengartikan kata-kata ajaib tersebut. Namun hasilnya tetap buntu. Dibolak-balik dengan rupa-rupa cara pun hasil-

Penyusunan manuskrip ini terang butuh kerja keras dan paling tidak perlu beberapa tahun. nya sama saja. Tetap tanpa makna. Setelah meneliti seluruh 234 halaman manuskrip Voynich, dia sampai pada kesimpulan mengejutkan: tak ada kode. Manuskrip ini hanyalah lelucon alias hoax. Rugg menggunakan pendekatan verifier, meneliti logika dan meto-

de yang dipergunakan para peneliti manuskrip Voynich sebelumnya. Menurut Rugg, selama ini belum ada peneliti yang benar-benar berfokus membuktikan hipotesis bahwa manuskrip ini hanyalah olok-olokan belaka. Dia meneliti pelbagai peralatan pada abad pertengahan—sesuai dugaan umur manuskrip Voynich—yang bisa digunakan untuk membuat manuskrip “mainan”. Rugg menduga, pembuat manuskrip lelucon ini adalah Edward Kelley, seorang paranormal, sekaligus seniman pemalsu dari abad ke-16. Pada masa hidupnya, Kelley pernah mengklaim bisa menyulap logam biasa menjadi emas. Kesimpulan Rugg ini disangsikan banyak peneliti dan ahli sandi atau kriptografer. “Ya, aku tahu perasaan mereka. Sebagian diriku yakin ini hanyalah hoax, namun sebagian kecil lainnya mengatakan ini bukan lelucon,” Rugg mengakui. Walaupun sudah berumur lebih dari lima abad, manuskrip ini tak banyak dikenal hingga “ditemukan” oleh kolektor buku Wilfrid Michael Voynich pada 1912 di Vila Mondragone, tak jauh dari Kota Roma, Italia. Manuskrip ini sempat dimiliki oleh Majalah detik 10 - 16 februari 2014


sains

newscientist/verge/ livescience

Kaisar Jerman Rudolph II pada akhir abad ke-16 tetapi, setelah itu, menghilang tak tentu rimbanya. Voynich menduga manuskrip ini ditulis Roger Bacon, ilmuwan dan filsuf jenius Inggris pada abad ke-13. Namun, menurut perhitungan Greg

Hodgins, fisikawan Universitas Arizona, dengan tes karbon-14 menunjukkan manuskrip itu ditulis pada periode 1404 hingga 1438. Hodgins yakin perhitungannya cukup akurat. “Penyusunan manuskrip ini terang butuh kerja keras Majalah detik 10 - 16 februari 2014


sains

dan paling tidak perlu beberapa tahun untuk menuntaskannya,” kata Hodgins. Walaupun sudah seabad ditemukan, tak ada satu kesimpulan soal apa isi manuskrip ini. Rugg hanya satu dari puluhan atau bahkan ratusan orang yang meyakini bahwa naskah tua ini hanyalah guyonan orang iseng atau pemalsu, seperti Edward Kelley. Tapi peneliti yang meyakini bahwa ada rahasia yang tersimpan dalam kode-kode misterius manuskrip Voynich juga tak sedikit. “Manuskrip ini bukan karya tipuan Voynich, tapi asli dari abad ke-15,” ujar Gonzalo Rubio, ahli naskah kuno dari Universitas Pennsylvania. “Di mataku, ada sesuatu yang aneh pada teks manuskrip tersebut. Ada penanda tata bahasa yang tak dikenal, baik di Indo-Eropa, Hungaria, maupun Finlandia.” Rubio ragu manuskrip Voynich yang sekarang tersimpan di Universitas Yale, Amerika Serikat, ini bisa tersingkap saat ini. Saking misteriusnya manuskrip ini, tak sedikit yang menyamakannya dengan manuskrip peninggalan jenius dari Italia, Leonardo da Vinci.

Aku sampai pada kesimpulan bahwa manuskrip ini bukan hoax.

●●● Sejak ditemukan seabad silam, manuskrip Voynich telah menarik minat jago-jago sandi paling top dari pelbagai negara. Pada 1930-an, jago-jago kriptografi dari Dinas Intelijen Inggris mencoba membongkar rahasia dalam naskah Voynich. Namun upaya mereka gagal total. Demikian pula tim jago sandi dari Dinas Keamanan Nasional Amerika Serikat (NSA) yang dipimpin William F. Friedmann pada 1950, juga tak menemukan apa pun yang berarti dari hurufhuruf ajaib di manuskrip tersebut. Semua teknik sandi yang ada telah dicoba pada naskah Voynich, namun tak satu pun yang bisa membunyikan karakter-karakter aneh dalam manuskrip itu. Ahli linguistik, jago sandi, fisikawan, pakar komputasi, semua berlomba membongkar rahasia naskah Voynich, tapi tak juga ada tanda titik terang. Belum banyak terungkap memang, tapi sekarang sudah ada sedikit titik terang mengenai manuskrip misterius dari abad ke-15 tersebut. Stephen Bax, ahli linguistik dari Universitas Bedfordshire, Inggris, berhasil membaca 10 Majalah detik 10 - 16 februari 2014


sains

Steven Bax Disclosetv

kata dalam manuskrip Voynich. Menurut Bax, selama dua tahun dia me­ngulik manuskrip itu memakai pengetahuannya mengenai teks-teks abad pertengahan dan bahasa Semitik. Manuskrip Voynich, menurut Bax, memakai banyak sekali ilustrasi bintang dan tanaman. Dia mencari kesamaan ilustrasi itu dengan teks-teks abad pertengahan berbahasa Arab dan bahasa lain di Asia. Dengan cara ini, dia

berhasil menemukan sejumlah kesamaan. Dia berhasil mengidentifikasi sejumlah kata, seperti “Taurus”, “Juniper”, “Coriander”, “Centaurea”, “Chiron”, “Kesar”, dan “Hellebore Nigella Sativa”. “Aku sampai pada kesimpulan bahwa manuskrip ini bukan hoax,” kata Bax pertengahan Februari lalu. Dia menduga, manuskrip Voynich merupakan ikhtisar penelitian alam dengan menggunakan bahasa-bahasa Asia atau kawasan Timur Dekat. Peneliti lain juga punya kesimpulan serupa Profesor Bax. Arthur Tucker dan Rexford Talbert, keduanya ahli botani dari Universitas Negeri Delaware, terpana menyaksikan kesamaan ilustrasi tanaman xiuhhamolli alias “daun Aztec” dalam Codex Cruz-Badianus bertarikh 1552 dengan gambar dalam manuskrip Voynich. “Kedua gambar spesies Mesoamerika itu sangat mirip, sehingga mungkin saja jika itu digambar oleh seniman yang sama atau berasal dari satu sekolah,” kata Arthur pekan lalu. Melihat kesamaan itu, dia menduga manuskrip Voynich tak berasal dari Eropa seperti yang selama ini diduga para peneliti, melainkan dari Meksiko. Satu spesies dalam manuskrip Voynich, yang Majalah detik 10 - 16 februari 2014


newscientist/verge/livescience

sains

selama ini diidentifikasi sebagai viola tricolor of Eurasia, menurut Arthur, sebenarnya adalah viola bicolor dari Amerika Utara. Penemuan ini sangat penting sebab perbedaan antara viola bicolor dan viola tricolor baru diketahui pada 1912. Total, Arthur dan Rexford berhasil mengidentifikasi 37 spesies dari 303 tanaman, enam binatang, dan satu mineral dalam manuskrip Voynich, yang berasal dari Texas hingga Nikaragua. Gaya ilustrasi dalam manuskrip Voynich, menurut Arthur, juga mirip teks-teks dari era Nahuatl Klasik, Taino, dan Mixtec. Sementara itu, teksnya mungkin berasal dari dialek Nahuatl di Meksiko Tengah. Namun, meskipun penemuan Arthur cukup meyakinkan, Gordon Rugg tetap berkukuh pada kesimpulannya: Voynich adalah lelucon buatan seniman pemalsu. “Aku cukup duduk di depan peranti lunak pembuat gambar tanaman, maka aku bisa mendapatkan 50 tanaman fiksi,� kata Rugg. ■SAPTO PRADITYO | BBC | LIVESCIENCE | GUARDIAN

Majalah detik 9 - 16 maret 2014


ekonomi | kekacauan tambang

Di Bawah Kekuasaan Bupati Churchill menggugat pemerintah Indonesia Rp 10 triliun. Salah satu buntut kekacauan penerbitan surat izin pertambangan pascadesentralisasi. Sekitar 40 persen izin bermasalah.

Majalah detik 10 - 16 maret 2014


ekonomi | kekacauan tambang

P

ARA pemegang saham Churchill Mining Plc, yang diperdagangkan di lantai Bursa London, tersenyum sangat lebar pada akhir bulan lalu. Harga saham perusahaan tambang yang berkonsentrasi di Indonesia itu melonjak sampai hampir 40 persen dalam sehari. Penyebab lonjakan harga saham itu sederhana: Churchill mengumumkan bahwa lembaga arbitrase bisnis di Washington, Amerika Serikat, yakni Pusat Penyelesaian Perselisihan Investasi Internasional, menguntungkan mereka dalam gugatan ganti rugi kepada pemerintah Indonesia. Lembaga arbitrase itu menolak keberatan Indonesia, sehingga Churchill bisa meneruskan proses gugatan ganti rugi US$ 1 miliar (sekitar Rp 11 triliun). Ganti rugi itu muncul karena Churchill merasa dirugikan akibat izin tambang batu bara anak usahanya, Ridlatama, dibatalkan Bupati Kutai Timur Isran Noor. Alasan pembatalan? “Mereka bisa mendapatkan kuasa pertambangan, deng-

Mereka bisa mendapatkan kuasa pertambangan dengan cara melanggar hukum.

an memiliki izin usaha pertambangan itu, dengan cara melanggar hukum,” kata Isran. Bupati Isran menyatakan izin Churchill tidak beres karena tanda tangan bupati palsu. Selain itu, izin pengelolaan lahannya tumpang-tindih dengan perusahaan tambang lain. “Lahan yang mereka gali sudah dimiliki oleh perusahaan lain, yang sudah dari dulu menambang,” katanya pekan lalu. lll

Kekacauan izin—dengan berbagai sebab, mulai pemalsuan dokumen sampai tumpangtindih lahan—memang banyak terjadi. Kasus Churchill hanya salah satunya. Hanya karena muncul gugatan lebih dari Rp 10 triliun itu dari kasus ini, urusannya menjadi terkenal. Kecurigaan bahwa banyak izin bermasalah juga muncul dari data salah satu lembaga swadaya masyarakat. Data tersebut memperlihatkan, pada tahun-tahun pemilihan bupati, saat politikus membutuhkan banyak dana untuk kampanye, jumlah izin yang dikeluarkan melonjak tinggi. Lonjakannya bisa dua kali lipat dari tahun sebelumnya. Akibat banyaknya kekacauan izin ini, KemenMajalah detik 10 - 16 maret 2014


ekonomi | kekacauan tambang

Isran Noor ari saputra/detikfoto

terian Energi dan Sumber Daya Mineral mesti menelisik satu per satu izin tambang yang sudah dikeluarkan bupati atau wali kota. Ada lebih dari 10 ribu izin yang sudah dikeluarkan dan baru sekitar 6.000 yang sudah dicek dan dinyatakan tidak bermasalah. Sisanya, sekitar 40 persen, izin bermasalah.

Kondisi tambang batu bara dan mineral memang berbeda dengan tambang minyak dan gas, yang lebih “tertib”. “Di sektor migas itu ada peta wilayah pertambangan yang dikeluarkan pusat,” kata Priagung Rakhmanto, Direktur Eksekutif Reforminer. Tambang-tambang minyak dan gas tidak mengikuti panduan peta wilayah pertambangan itu. Tapi, masalahnya, izin tambang mineral dan batu bara itu di bawah kekuasaan bupati, bukan pemerintah pusat seperti minyak dan gas. Kekuasaan daerah mengeluarkan izin tambang itu sendiri baru “seumur jagung”. Dari era gubernur jenderal Belanda sampai Orde Baru, bisa dibilang izin tambang—terutama minyak, gas, batu bara, dan mineral—dipegang oleh pemerintah pusat. Di era Orde Baru, kekuasaan daerah menentukan tambang sangat terbatas. Provinsi baru bisa memberi izin tambang bahan galian C— kategori zaman Orde Baru yang menunjukkan bahan tambang nonlogam untuk konstruksi, seperti pasir—mulai 1985. Sedangkan urusan izin galian air tanah malah baru diserahkan ke Majalah detik 10 - 16 maret 2014


ekonomi | kekacauan tambang

Alvin Lie ari saputra/detikfoto

bupati atau wali kota pada 1998, tahun Orde Baru jatuh. Saat Orde Baru jatuh, isu desentralisasi memang menguat. Sejumlah undang-undang pun dimunculkan. Pada 2004, muncul Undang-Undang Nomor 32, yang mengatur pemerintahan daerah. Undang-undang itu menyatakan urusan izin tambang bukan tanggung jawab pusat. Peraturan lebih tegas muncul lima tahun kemudian, 2009, yakni Undang-Undang Mineral dan Batu Bara. Di sini ditegaskan urusan izin menjadi tanggung jawab bupati atau—jika wilayah tambangnya lintas kabupaten—menjadi urusan gubernur. Undang-undang ini dibuat dengan landasan semangat desentralisasi yang bertujuan membuat daerah semakin makmur itu. “Kita kan menghormati otonomi daerah dan itu adalah pembagian hak serta tanggung jawab daerah,” kata Alvin Lie, saat menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat ikut menyusun UndangUndang Mineral dan Batu Bara. Kekuasaan pemerintah pusat dalam urusan tambang, kata Alvin, hanya terbatas pada rencana umum tata ruang dan wilayah. Izin

tambang mesti sesuai dengan rencana rata ruang dan rencana itu mesti disetujui pemerintah pusat. “Tujuannya agar bupati atau wali kota tidak sembarangan memberikan izin tambang,” katanya. Tapi tujuan itu rupanya terlalu jauh dari kenyataan. Idealnya, setiap kabupaten memang sudah memiliki wilayah yang siap menjadi lokasi pertambangan, wilayah yang bisa dikeluarkan izin usaha pertambangannya. Wilayah ini mesti berdasarkan rencana rata ruang dan wilayah ditambah sejumlah kajian, mulai pertambangan, kehutanan, sampai lingkungan. Masalahnya, membuat wilayah izin usaha pertambangan tidak gratis. “Untuk melakukan kajian ini, harus ada dana dari APBD,” kata Ladjiman Damanik, Direktur Eksekutif Asosiasi Pengusaha Mineral Indonesia. Yang jelas, hal ini mengakibatkan peruntukan wilayah menjadi tidak jelas. Tidak aneh jika wilayah tambang kadang tumpang-tindih dengan perkebunan. Status hutan tempat izin diberikan juga menjadi buram. “Apakah itu hutan lindung atau hutan produksi atau hutan suaka alam,” katanya. Majalah detik 10 - 16 maret 2014


ekonomi | kekacauan tambang

Tapi, karena banyak perusahaan mengetuk pintu kantor bupati untuk meminta izin menggali batu bara atau mineral lain, banyak daerah yang menabrak peraturan dengan mengeluarkan izin pertambangan meski belum ada peta wilayah izin usaha pertambangan. Kondisi diperburuk oleh kemampuan teknis para pejabat daerah. “Sumber daya dalam pengurusan perizinan di daerah itu sangat lemah,” kata Ladjiman. Kepala dinas pertambangan, misalnya, bukan sarjana geologi atau yang terkait dengan soal tambang, tapi malah sarjana agama atau sarjana pendidikan. Pengawasan perizinan juga lemah. Izin usaha pertambangan, misalnya, jumlahnya hampir 11 ribu buah. “Tapi inspektur tambang hanya 100 orang,” katanya. Kondisi inilah yang, menurut Ladjiman, membuat pemerintah daerah tetap menerbitkan izin-izin usaha pertambangan meski akhirnya banyak yang bermasalah.

Karena memang tidak ada pengawasan ketat terhadap lokasi-lokasi yang diberi izin itu.

DPR, yang menyerahkan tanggung jawab perizinan tambang ke daerah, bukannya tidak memperhitungkan dampak buruk saat mereka membuat peraturan itu. Tapi, kata Alvin Lie, mereka membuat peraturan dengan asumsi peraturan itu bakal dipatuhi. “Kan mereka sendiri yang tidak mematuhi peraturan perundangundangan yang ada,” tuturnya. lll

Direktorat Jenderal Mineral dan Batu Bara menyatakan lebih dari 6.000 izin tidak bermasalah. Tapi Priagung Rakhmanto tidak yakin yang sudah dinyatakan bersih—istilahnya clear and clean—benar-benar sudah tak ada masalah perizinan. “Karena memang tidak ada pengawasan ketat terhadap lokasi-lokasi yang diberi izin itu,” katanya. Reforminer menyesalkan pemerintah terlambat membuat peta wilayah pertambangan sehingga banyak memunculkan masalah. “Harusnya aturan tentang peta wilayah pertambangan dibuat dari dulu,” katanya. Saat ini Direktorat Jenderal Mineral dan Batu Bara menyusun sembilan koridor wilayah izin usaha pertambangan. Direktur jenderalnya, Majalah detik 10 - 16 maret 2014


ekonomi | kekacauan tambang

Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola berbisik kepada Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Busyro Muqoddas. Wilayah Sulawesi banyak menjadi lokasi pertambangan. ANTARA FOTO/Basri Marzuki

R. Sukhyar, mengatakan nantinya penetapan wilayah izin itu akan dipadukan dengan sistem informasi perizinan terpadu.Selain itu, pemerintah meminta Badan Pemeriksa Keuangan dan Komisi Pemberantasan Korupsi terlibat mengawasi penerbitan izin-izin tersebut sehingga tidak terjadi kerugian negara dari sisi penerimaan royalti. “BPK dan KPK sudah luar biasa mengerikan, karena bisa langsung melakukan penindakan,” ujarnya.

Menurut Sukhyar, mungkin inilah yang membuat para bupati lebih berhati-hati dalam urusan tambang. Tapi, yang jelas, meski sudah banyak masalah, belum ada satu pun kepala daerah yang terjatuh akibat izin tambang yang kacau. “Belum pernah ada (bupati dipenjara karena kasus izin tambang),” kata Agung. “Baru sebatas sengketa.” n Hans Henricus B.S. Aron | Budi Alimuddin | RISTA RAMA DHANY

Majalah detik 10 - 16 maret 2014


ekonomi | kekacauan tambang

Dari Kutai Timur ke

Washington Churchill menuduh Indonesia melanggar perjanjian investasi dengan pemerintah Inggris. Indonesia menyebut izin pertambangan Churchill bermasalah sehingga dicabut.

Majalah detik 10 - 16 maret 2014


ekonomi | kekacauan tambang

G

UGATAN Churchill Mining Plc sebesar US$ 1 miliar (sekitar 11 triliun) kepada pemerintah Indonesia memang belum sampai kata akhir. Malah pertempuran di lembaga arbitrase itu baru saja dimulai. Tapi Bupati Kutai Timur Isran Noor sudah melakukan serangan balik terhadap Churchill. Isran Noor, yang membatalkan surat izin usaha pertambangan Ridlatama—anak usaha Churchill— sudah datang ke kantor Kepolisian Daerah Kalimantan Timur. “Kami laporkan mereka ke Polda atas pelanggaran pidana yang mereka lakukan,” ujar Isran pekan lalu.Urusan gugatan belasan triliun rupiah memang tidak bisa disepelekan sehingga Isran menyempatkan diri datang ke kantor polisi. Langkah ini diambil sebagai balasan karena Churchill menyeret pemerintah Indonesia ke Pusat Penyelesaian Sengketa Investasi di Washington, Amerika Serikat, dan meminta ganti rugi.

Kami laporkan mereka ke Polda atas pelanggaran pidana yang mereka lakukan.

Kasus ini memang cukup panjang. Awalnya, sebuah perusahaan lokal, Ridlatama, mendapat izin menambang di lahan seluas 35 ribu hektare di Kabupaten Kutai Timur. Belakangan, Churchill—lewat anak usahanya, PT Indonesia Coal Development—mengambil alih 75 persen kepemilikan Ridlatama. Detik sudah berusaha menghubungi, dan mengirim e-mail kepada Direktur Indonesia Coal Development, Faroek Basrewan. Tapi, hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan. Churchill, seperti tertulis di situs Internetnya, adalah perusahaan Inggris yang baru melepas saham ke bursa pada 2005 dan berkonsentrasi memutar uang di sejumlah bisnis di Indonesia. Badan Pemeriksa Keuangan dalam audit 2006-2008 menemukan sejumlah dokumen palsu sebagai persyaratan permohonan izin. Selain itu, izin pengolahan lahan Ridlatama ternyata tumpang-tindih dengan Nusantara Group di salah satu lokasi. Persoalan bertambah panjang karena Ridlatama, menurut Isran, belum mendapat izin dari Kementerian Kehutanan untuk menambang

Majalah detik 10 - 16 maret 2014


ekonomi | kekacauan tambang

Seorang pekerja berada di lokasi tambang Batu Hijau milik PT Newmont Nusa Tenggara di Kecamatan Sekongkang, Kabupaten Sumbawa Barat, NTB. ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi

di salah satu wilayah itu. Karena hal ini, Isran mencabut izin usaha perkebunan anak usaha Churchill tersebut pada 2010. Pemerintah pusat mendukung langkah Isran mencabut izin itu. Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan langkah Isran membatalkan izin usaha pertambangan

itu dipandang sudah benar. Apalagi, kata Hatta, perusahaan asing tidak boleh membuka tambang di Indonesia dengan hanya berbekal surat izin usaha pertambangan. Surat izin ini hanya diberikan kepada perusahaan lokal. Perusahaan asing mestinya membuat kontrak karya atau kontrak karya usaha pertambangan. “Entah bagaimana (Ridlatama), perusahaan nasional mitra Churchill itu, setelah mendapat izin, kemudian tiba-tiba izinnya beralih ke pihak lain,� ucapnya. Tapi Churchill tidak terima izin anak usahanya dicabut. Mereka menggugat pemerintah Indonesia. Awalnya mereka menggugat di Pengadilan Tata Usaha Negara di Samarinda, tapi ditolak. Churchill mengajukan permohonan banding ke Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara, tapi gagal lagi. Begitu pula usaha melakukan kasasi di Mahkamah Agung, pemerintah Indonesia tetap dimenangkan. Maka, pada Mei 2012, mereka membawa kasusnya ke Pusat Penyelesaian Sengketa Investasi di Washington, Amerika Serikat. Dalam gugatannya, Churchill menuduh Indonesia me-

Majalah detik 10 - 16 maret 2014


ekonomi | kekacauan tambang

Salah satu lokasi tambang galian C Kelurahan Watusampu, Ulujadi, Palu, Sulawesi Tengah. ANTARA FOTO/Basri Marzuki

langgar Perjanjian Bilateral Investasi IndonesiaInggris. Jurus awal pemerintah Indonesia adalah menyatakan pengadilan arbitrase di Washington tidak memiliki kewenangan hukum menyelesaikan kasusnya. Tapi arbitrase dua pekan lalu

menolak sanggahan pemerintah Indonesia. Maka, proses arbitrase pun dimulai dan inilah yang membuat Isran Noor melakukan serangan balik lewat Kepolisian Daerah Kalimantan Timur. n Budi Alimuddin | RISTA RAMA DHANY

Majalah detik 10 - 16 maret 2014


ekonomi | kekacauan tambang

Murah Izin Menjelang Pilkada Jumlah izin tambang yang dikeluarkan berlipat dua saat pemilihan bupati.

Majalah detik 10 - 16 maret 2014


ekonomi | kekacauan tambang

J

IKA Anda memiliki bisnis batu bara dan ingin mendapatkan izin menambang, kapan saat tepat untuk mengurusnya? Ternyata gampang jawabannya. Saat paling tepat adalah menjelang pemilihan bupati. Data memperlihatkan bahwa para kepala daerah jauh lebih murah hati memberi izin tambang menjelang pilkada. Angka yang dicatat lembaga swadaya masyarakat Jaringan Informasi Tambang (Jatam) mencatat, pada saat pemilihan kepala daerah, Salah satu lokasi tambang batu bara di Kalimantan. REUTERS/Jackie Cowhig

jumlah izin yang dikeluarkan melonjak sekitar dua kali lipat. “(Keluarnya izin) menyusut setelah proses pilkada berlangsung,” kata Ki Bagus Hadi Kusuma, Manajer Kampanye Jatam. Salah satu kabupaten di Kalimantan Timur, misalnya, hanya menerbitkan sekitar 30 izin usaha pertambangan pada 2009. Tapi, tahun berikutnya, saat pemilihan bupati di depan mata, izin yang keluar mencapai sekitar 60 buah. Setahun setelah pemilihan bupati, jumlah izin yang keluar surut lagi. Pola naik-turunnya jumlah izin usaha pertambangan di banyak kabupaten ini menjadi salah satu pengukur ada ketidakberesan saat surat itu ditandatangani. “Situasi semrawut ini dimanfaatkan oleh oknum pemerintah daerah untuk tawar-menawar dengan pemohon izin pertambangan tersebut,” ucap Bagus. Karena prosesnya tidak beres, hasilnya juga kacau. Direktorat Jenderal Mineral dan Batu Bara di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, misalnya, mencatat, ada lebih dari 4.000—dari sekitar 10 ribu izin usaha pertambangan—yang bermasalah. Masalah ini mulai soal teknis, karena dikeluMajalah detik 10 - 16 maret 2014


ekonomi | kekacauan tambang

arkan tanpa ada rencana umum tata ruang dan wilayah. Ada soal pembatalan izin sepihak dan dialihkan kepada perusahaan lain. Banyak kasus adalah tumpang-tindih lahan, baik tumpangtindih dengan lahan perkebunan atau dengan perusahaan tambang lain. Dua tahun lalu, misalnya, pemerintah menyatakan kasus tumpang-tindih lahan mencapai 1. 900 buah. Angka ini sangat tinggi karena, dari setiap 6 izin, selalu ada satu yang lahannya

diperebutkan. Kekacauan ini muncul salah satunya karena izin dikeluarkan sebelum rencana umum tata ruang dan wilayah diterbitkan. Meski ini jelas melanggar prosedur, tapi dilakukan. “Kayak begitu, istilah kita kan untuk kejar setoran,� kata Ladjiman Damanik, Direktur Eksekutif Asosiasi Pengusaha Mineral Indonesia. “Ada peluang, ya dapatkan.� n Hans Henricus B.S Aron | Budi Alimuddin

Naik Saat Pemilihan Bupati PEMILIHAN bupati atau wali kota rupanya bisa menjadi salah satu indikator bahwa izin usaha pertambangan itu banyak bermasalah. Catatan dari LSM Jaringan Informasi Tambang (Jatam) memperlihatkan, lonjakan jumlah izin muncul saat wilayah itu sedang menyelenggarakan pemilihan kepada daerah. Dari data 18 kabupaten dan kota yang dikumpulkan Jatam, 11 di antaranya menggelar pemilihan bupati pada 2011

dan 2010. Tampak bahwa jumlah izin yang dilansir melonjak tajam pada 2010,

tahun saat banyak dana dibutuhkan untuk kampanye.

Majalah detik 10 - 16 maret 2014


ekonomi | kekacauan tambang

0Ribu 1Tambang Lebih dari 10 ribu izin tambang mineral dan batu bara dikeluarkan pemerintah daerah. Dari jumlah itu, banyak yang tumpang-tindih dan terjadi masalah. Akibatnya, pemerintah menelisik satu per satu izin itu. Dari jumlah itu, baru sekitar 6.000 yang dinyatakan beres. keterangan: Kontrak karya Izin usaha pertambangan logam Izin usaha pertambangan batu bara

Perjanjian karya pengusahaan pertambangan batu bara Izin usaha pertambangan non-logam/batuan

KALIMANTAN

9 60

SULAWESI

737 414 2.687

10 393

papua

7 112 7 119

1.076 106

SUMATERA

10 15 1.498 544 991

JAWA

1 1.076 393 106

BALI-NUSA TENGGARA

2 304 124 1

MALUKU

2 401 23 12

Majalah detik 10 - 16 maret 2014


ekonomi | kekacauan tambang

1852

Pemerintah Hindia Belanda membentuk Dinas Pertambangan (Dienst van het Mijnwezen). Dinas ini kemudian menemukan batu bara di Ombilin.

Dari Konsesi

1899

Pemerintah kolonial membuat peraturan tambang (Indische Mijnwet). Dalam sistem ini, perusahaan tambang akan diberi konsesi penuh. Pemerintah tidak ikut cawe-cawe, hanya menerima royalti, pajak, dan bonus dari pemegang konsesi.

1967

ke Izin Bupati Urusan pertambangan di Indonesia dimulai lebih dari seabad silam. Awalnya, pemerintah kolonial Hindia Belanda menggunakan sistem konsesi.

2009

Undang-Undang Pertambangan baru muncul. Kontrak karya atau kuasa pertambangan tidak akan keluar lagi, dan yang sudah ada tidak akan diperpanjang. Sebagai ganti, muncul izin usaha pertambangan yang dikeluarkan bupati.

2004

Undang-Undang Nomor 32 tentang Pemerintahan Daerah keluar. Isinya menyatakan urusan izin pertambangan tidak lagi di bawah pemerintah pusat.

Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1967 memperkenalkan sistem kontrak karya untuk perusahaan asing dan kuasa pertambangan untuk perusahaan lokal. Selama masa kontrak, usaha tambangnya tidak boleh diganggu gugat. Perusahaan pertama yang memegang kontrak karya adalah Freeport. Kontrak karya maupun kuasa pertambangan diberikan oleh pemerintah pusat.

Sumber: ESDM | Kaltim Mining | Berbagai Sumber | Naskah: Nur Khoiri | Hans Henricus B.S. Aron

Majalah detik 10 - 16 maret 2014


bisnis

Tak Ada Lagi Bus Korea

Pertikaian Hyundai-Korind o sampai ke arbitrase Korea Selatan. Pemilik truk Hyun dai kehabisan suku cadang.

Majalah detik 10 - 16 maret 2014


bisnis

Pabrik truk dan bus Hyundai di Jeonju, Korea Selatan. Truk dan bus ini dulu dimasukkan ke Indonesia oleh PT Korindo Heavy Industry. Chung Sung-Jun/Getty Images

K

INI operator bus rute CikarangMerak itu tidak lagi mengoperasikan bus buatan Korea Selatan, Hyundai. Sebelumnya, sejak 2006, perusahaan tersebut mengoperasikan tiga bus sedang seukuran Kopaja, dengan mesin dari Negeri Ginseng. Tapi tahun lalu PO Bahagia, perusahaan bus itu, melego ketiga mobil tersebut. Bus Hyundai yang dioperasikan sering bermasalah, kesulitan suku cadang, sehingga tidak bisa narik penumpang. “Dengan tidak adanya

suku cadang, kadang tak semua bus dapat beroperasi,� kata Aep Samjani, pengurus dan adik pemilik perusahaan bus dari Serang itu. Saat ini perusahaan bus pun memilih bus. “Bus ini sudah beroperasi lebih dari 6 tahun, yang diganti baru ban dan kanvas rem saja,� katanya menunjuk bus buatan Jepang. Sedangkan bus Hyundai yang sudah dilego mesti diganti gardan dan unit transmisi setiap tahun. Celakanya, suku cadang yang dibutuhkan itu sekarang tidak ada lagi di importir truknya, PT Korindo Majalah detik 10 - 16 maret 2014


bisnis

Heavy Industry. “Mereka tak bisa menyediakan suku cadangnya,” ucapnya. Korindo tak bisa menyediakan suku cadang karena bukan lagi distributor tunggal untuk truk dan bus Hyundai. Bukan hanya itu, perceraian Korindo dengan Hyundai bahkan masih menyisakan masalah di pengadilan Indonesia sampai sekarang. Di Korea Selatan, kasusnya juga belum rampung karena sedang diproses badan arbitrase di sana. Korindo menjadi “ATPM” truk dan bus Hyundai karena bisnis ini di Indonesia memang terpisah dengan PT Hyundai Mobil Indonesia, yang memasarkan mobil pribadi atau kendaraan kecil. “PT Hyundai Mobil Indonesia hanya memegang merek untuk mobil penumpang di indonesia,” kata Direktur Utama Hyundai Mobil Indonesia Jongkie D. Sugiarto. Sebagai tim pemasar truk dan bus Hyundai di Indonesia, awalnya Korindo mendapat target

PT Hyundai Mobil Indonesia hanya memegang merek untuk mobil penumpang di Indonesia.

memasarkan setidaknya 5.000 unit setahun. Kontrak itu dimulai pada 2006. Tapi kinerja perusahaan ini kurang mencorong. Dari target itu, Korindo hanya bisa menjual sekitar 3.000 truk dan bus per tahun. Hyundai kemudian memutus kontrak dengan Korindo. Kasus ini pun bergulir ke pengadilan karena Korindo, yang sudah berinvestasi mendirikan pabrik perakitan, tiba-tiba dihentikan kontraknya. Pengadilan Niaga Jakarta Selatan menyatakan Hyundai tidak bersalah menghentikan kontrak itu. “Hakim menilai perjanjian ini sudah kedaluwarsa,” kata Baek Joo-woon, General Manager Divisi Legal and Counsel Department Korindo Group. “Kami sekarang sedang mengajukan permohonan banding.” Tapi proses hukum tidak hanya berjalan di Indonesia. Di Korea Selatan, Korindo sejak tahun lalu membawa kasusnya ke lembaga arbitrase. Baek mengaku tidak terlalu optimistis hasilnya bakal menguntungkan perusahaannya karena mereka menghadapi salah satu konglomerat besar di sana. “Kami tak punya celah,” ucapnya. Yang menjadi senjata Korindo di arbitrase— Majalah detik 10 - 16 maret 2014


bisnis

Truk Hyundai yang diparkir di kompleks Korindo. dok. Korindo

dan saat proses pengadilan di Jakarta—adalah kualitas produk Hyundai. Importir ini tidak mau disalahkan sebagai penyebab rendahnya penjualan truk dan bus. Baek mengatakan pabrik bus dan truk lain menyesuaikan dengan kebiasaan pengguna di Indonesia, yang gemar mengangkut barang lebih dari seharusnya. Tapi Hyundai tidak mela-

kukan hal ini. Akibatnya, truk-truk yang mereka jual tidak tahan lama. Yang terparah adalah dump truck. “Terutama yang digunakan untuk pertambangan,” ucapnya. Bagian yang gampang rusak itu, katanya, terutama transmisi dan gardan. Padahal, di beberapa sisi lain, sangat bagus. “Torsinya besar, saat menanjak kekuatannya stabil,” kata Baek. Majalah detik 10 - 16 maret 2014


bisnis

Kerusakan transmisi dan gardan inilah yang membuat PO Bahagia pusing karena suku cadangnya tidak ada lagi. Mereka sempat mengakali dengan suku cadang bus Jepang. Tapi harganya sangat mahal. “(Lebih mahal) 40 persen dari harga suku cadang asli Hyundai,” kata Aep.

Kepusingan ini berakhir setelah bus Hyundai itu dijual ke salah satu operator bus di Bandung. “Daripada repot mencari suku cadangnya, kami jual saja,” ucapnya. Untung harganya cukup bagus, bisa laku Rp 150 juta tiap unitnya. Padahal harga baru tujuh tahun silam hanya Rp 270 juta. ■ Budi Alimuddin

Bagian mesin truk Hyundai yang rusak. Foto ini diambil oleh Korindo yang menyebut kegagalan penjualan mereka karena kualitas produk. dok. korindo

Majalah detik 10 - 16 maret 2014


bisnis

Meroketkan Bisnis Online ala Pemodal ventura Jerman, Rocket Internet, sukses di banyak negara berkembang. Mereka tidak menomorsatukan ide bisnis online. Yang penting eksekusi bisnis.

Majalah detik 10 - 16 maret 2014


bisnis

Barang siap dikirim di gudang Amazon di Inggris. Amazon menjadi pelopor e-commerce dan salah satu yang tersukses di dunia. Oli Scarff/Getty Images

K

OTAK kertas cokelat seukuran tas laptop itu ada di meja seorang rekan kerja. Isinya satu set pisau dapur yang baru saja sampai. Ia membeli dari Lazada, sebuah toko online yang cukup populer di Jakarta. Kira-kira, dagangannya mirip dengan Amazon.com, nyaris semua barang ada di sana. Dengan karakter khas bisnis online di Indonesia, rekan kerja itu tidak membayar lewat kartu kredit seperti jika membeli di Amazon.

com. Tapi rekan itu membayar dengan COD alias cash on delivery alias membayar lewat kurirnya. Ia merasa beruntung bisa membeli pisau dengan harga kurang dari Rp 100 ribu karena sedang diskon. “Saya sudah cek, di luar harganya seratus (ribu) berapa gitu,� kata rekan kerja yang memiliki hobi memasak itu. Lazada, toko online tempatnya membeli pisau, berbisnis di sejumlah negara Asia Tenggara. Dengan pemahaman pasar yang Majalah detik 10 - 16 maret 2014


bisnis

Alexander Kudlich Direktur Pengelola Rocket Internet

lebih bagus dari Amazon.com, bisa membayar dengan ATM atau kontan kepada kurir—serta tidak perlu repot berurusan dengan Bea-Cukai, seperti jika membeli di toko online Amerika Serikat itu—Lazada menjadi salah satu pilihan berbelanja. Perusahaan seperti Lazada ini—yang “melokalkan” bisnis Internet Amerika Serikat—lah yang menjadi incaran raksasa pemodal perusahaan online dari Jerman, Rocket Internet. Perusahaan ini baru berdiri sekitar 7 tahun silam, tapi sudah memodali 75 perusahaan di lebih 50 negara, termasuk Lazada atau Zalora di Indonesia. Pendapatan tahunan mereka mencapai US$ 3 miliar (sekitar Rp 33 triliun), dan mempekerjakan sekitar 25 ribu orang. Mereka memodali perusahaan baru dan pemasukannya bisa dari operasi perusahaan yang mereka miliki atau, kadang,

jika ada yang mengambil alih perusahaan itu. Pemodal ventura semacam ini, yang banyak terkenal, datang dari Amerika Serikat yang menanam di perusahaan online top dunia. Sequoia Capital, misalnya, memodali WhatsApp de­ ngan membeli sahamnya sampai sekitar US$ 60 juta (hampir Rp 700 miliar). Saat WhatsApp diambil alih Facebook, saham Sequoia di WhatsApp pun dibeli perusahaan yang didirikan Mark Zuckerberg itu. Keuntungan Sequoia, konon, mencapai 50 kali lipat dari modal ventura di WhatsApp ini. Yang membedakan dengan Sequoia, Rocket Internet saat ini berkonsentrasi pada negara di luar Amerika Serikat, terutama negara berkembang, termasuk Indonesia. Selain itu, seperti ditulis harian New York Times, Rocket Internet tidak mengagung-agungkan orisinalitas ide. Banyak perusahaan yang mereka biayai meniru model bisnis Internet dari perusahaan yang sudah sukses di Amerika Serikat atau negara maju lain. Rocket Internet mengakui gaya bisnis ini. “Jika ada model bisnis yang jelas dan sudah terbukti berhasil, kami akan melihatnya,” kata Majalah detik 10 - 16 maret 2014


bisnis

Presiden eBay, Devin Wenig, dalam sebuah konferensi pers di Berlin. eBay pernah mengambil alih salah satu bisnis awal Rocket Internet. ODD ANDERSEN/AFP/Getty Images

Oliver Samwer, satu dari tiga orang Samwer yang mendirikan Rocket Internet, seperti dikutip New York Times. Mereka, misalnya, memodali Zalando—versi Jerman Zappos—perusahaan Internet Amerika. Rocket Internet sudah mengambil untung saham investasi mereka di Zalando de­ ngan

menjualnya ke perusahaan investasi Swedia, Kinnevik. Nilai Zalando sendiri diperkirakan mencapai US$ 5 miliar (Rp 55 triliun). Rocket Internet juga memodali e-commerce Amerika Latin, Dafiti, dan Rusia, Lamoda. Di Indonesia, selain memodali Lazada dan Zalora, Rocket Internet di antaranya mengoperasikan PandaFood. Rocket mulai menjejakkan kaki di bisnis online belasan tahun silam, saat muncul dotcom bubble di akhir 1990-an. Saat itu, mereka membuat situs lelang semacam eBay, bernama Alando, yang beroperasi di Jerman. Tiga kakak-adik Samwer—yakni Olivier, Marc, dan Alexander—bisa menjual Alando hanya dalam tiga bulan setelah beroperasi kepada pesaing dari Amerika, eBay. Uang yang mereka dapat US$ 50 juta (sekitar Rp 550 miliar dengan kurs sekarang) dari usaha tiga bulan itu. Uang hasil penjualan Alando kemudian mereka gunakan memodali perusahaan layanan seluler yang menghasilkan nada dering Crazy Frog. Perusahaan ini pun kemudian mereka jual ke Verisign, dari Amerika Serikat, dengan harga yang juga lumayan, US$ 270 juta (sekitar Rp 3 Majalah detik 10 - 16 maret 2014


bisnis

Suasana kantor Rocket Internet

triliun). Mereka kemudian aktif memodali dan kemudian menjual saham start-up yang sukses. Sejumlah perusahaan top, seperti Facebook, Groupon, dan Zynga, juga sempat mereka modali. Baru belakangan mereka mulai mengembangkan perusahaan Internet di seluruh dunia. Pemilik Rocket Internet tidak cemas jika model bisnis mereka ditiru. Menurut mereka, yang penting bukan cuma model bisnisnya, melain-

kan manajemen sehari-harinya, eksekusi manajemennya. “Dunia Internet bergerak seperti balapan Formula 1,” kata Samwer. “Eksekusi menjadi bagian terpenting bisnis yang sukses.” Untuk memastikan eksekusi terlaksana baik ini, mereka sering membajak bekas orang finansial—banyak yang bergelar MBA dan bekerja di perusahaan keuangan top, seperti Gold­man Sachs atau McKinsey—untuk mengurusi perusahaan yang dimodali. ■ NUR KHOIRI

Majalah detik 10 - 16 maret 2014


Kolom

Sertifikasi Halal: Bagaimana Sebaiknya? Oleh: Anton Apriyantono

Masih bersatunya badan akreditasi dan sertifikasi rawan subyektivitas dan power abuse.

Biodata Nama: Anton Apriyantono Tempat/Tanggal Lahir:

Serang, Banten, 5 Oktober 1959

Pendidikan:

â– Insinyur Pertanian IPB, 1982 â– Magister Sains IPB, 1988 â– Doktor Universitas Reading Inggris, Jurusan Kimia Pangan, 1992

S

udah lama masalah sertifikasi halal menjadi perbincangan dan polemik, khususnya yang berkaitan dengan siapa yang paling berhak mengeluarkan sertifikat halal di Indonesia. Bahkan Rancangan Undang-Undang Jaminan Produk Halal, yang semula diajukan Kementerian Agama dan kemudian menjadi inisiatif DPR, sudah 9 tahun tidak kunjung selesai dibahas. Penyebabnya antara lain dua hal pokok, yaitu apakah sertifikat halal itu wajib atau voluntary. Lalu, siapakah lembaga yang berhak mengeluarkan sertifikat halal: Kementerian Agama, Majelis Ulama Indonesia, atau lembaga di bawah pemerintah yang khusus menanganinya? Saat ini sertifikat halal dikeluarkan MUI dan pemeriksaan dilakukan Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika (LPPOM) MUI. Dasar hukumnya Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 1999 tentang Label dan Iklan Pangan, yang merupakan turunan dari UU Pangan No. 7 Tahun 1996. UU Pangan ini sudah diperbarui, tapi PP-nya belum, sehingga


Karier:

■ Dosen di Institut Pertanian Bogor sejak 1982 hingga 2011 ■ Menteri Pertanian RI 20042009 ■ Pemerhati masalah halal ■ Pembina Halal Watch (LSM yang bergerak dalam edukasi, sosialisasi, dan advokasi halal) ■ Presiden Komisaris PT Pertani dan PT TPS Foods Tbk ■ Komisaris PT Dunia Pangan ■ Anggota Governing Board of TUV Rheinhald International Indonesia ■ Komisaris Independen Bakrie Sumatera Plantation ■ Anggota Komite Inovasi Nasional

Penghargaan:

■ Bintang Mahaputera Adipradana, 2010 ■ Penerima beasiswa Bank Dunia, 1988-1992

PP tersebut masih berlaku. Dasar hukum lainnya adalah surat keputusan bersama antara Kemenag, Kementerian Kesehatan, dan MUI tahun 1996. Jadi, apa yang dilakukan MUI pada saat ini dalam hal sertifikasi halal memiliki dasar hukum yang kuat. Hanya, ada kelemahan dari sistem sertifikasi halal yang berlaku sekarang, yaitu masih bersatunya tugas akreditasi, sertifikasi, pelatihan dalam satu badan, yaitu MUI dan LPPOM MUI-nya. Belum ada yang mengakreditasi LPPOM MUI sebagai lembaga sertifikasi, kurangnya pengawasan karena beban berat yang diemban LPPOM MUI lantaran masih satu-satunya lembaga sertifikasi halal di tingkat nasional, di tingkat daerah LPPOM MUI daerah (provinsi) juga membentuk LPPOM MUI yang bersifat independen, tidak di bawah LPPOM MUI Pusat, tidak pula diakreditasi. Masalah lain juga timbul ketika di negara lain berkembang lembagalembaga yang melakukan sertifikasi halal bagi produk-produk yang masuk ke Indonesia. Apakah hasil sertifikasi mereka bisa kita akui? Apa dasarnya? Apakah standar dan sistem sertifikasinya sama? Sampai saat ini belum ada standar halal dan sistem sertifikasi halal yang menjadi kesepakatan negaranegara yang concern dengan masalah halal, walaupun usaha-usaha ke arah sana telah dilakukan oleh Organisasi Konferensi Islam (OKI). Itu sebabnya, MUI bersama LPPOM MUI menginisiasi pembentukan World Halal Food Council (WHFC). Anggotanya adalah lembaga-lembaga sertifikasi halal di seluruh dunia yang ingin berhimpun dalam satu wadah agar sertifikat halalnya diakui oleh yang berwenang di Indonesia. LPPOM MUI juga telah menyiapkan dan mensosialisasikan standar halal dan sistem jaminan halal yang selanjutnya menjadi acuan bagi anggota WHFC. Masih bersatunya badan akreditasi dan sertifikasi dalam satu tubuh, walaupun dalam hal ini LPPOM MUI yang melakukan sertifikasi dan MUI yang melakukan akreditasi lembaga-lembaga sertifikasi halal di luar negeri, tetap saja rawan akan subyektivitas dan power abuse. Selain itu, lembagalembaga sertifikasi halal di luar negeri tersebut banyak yang tidak di bawah pengawasan negaranya karena belum memiliki sistem sertifikasi halal.


Akibatnya, mutual recognition agreement (MRA) antarnegara tidak bisa dilakukan dan baru bersifat pengakuan antarlembaga saja yang rawan akan kedua hal di atas. Dalam masalah ini, Malaysia sudah selangkah lebih maju dari kita karena sudah memiliki 7 standar halal yang setara dengan SNI kita, sehingga standar tersebut memiliki kekuatan hukum positif. Jadi, bagaimana sebaiknya? Sesungguhnya UU Jaminan Produk Halal tidak diperlukan jika sertifikat halal bersifat voluntary karena, hanya dengan memperbaiki sistem sertifikasinya saja, apa yang ada sekarang bisa berjalan dengan baik. Jika kita menginginkan sertifikat halal itu wajib atau menginginkan agar semua makanan, minuman, kosmetik, dan obat-obatan yang beredar serta diproduksi di Indonesia harus halal, kecuali yang ditujukan bagi nonmuslim, maka kita memerlukan UU Jaminan Produk Halal tersebut. Jika tidak wajib, sebetulnya tinggal menyempurnakan apa yang selama ini sudah berjalan dalam masalah sertifikasi halal ini. Jadi, mari hilangkan ego masing-masing lembaga sehingga kita bisa berpikir jernih dan mengembalikan semua persoalan kepada tugas pokok lembaga masingmasing. MUI tugasnya antara lain mengeluarkan fatwa sehingga kita harus memerankan MUI sebagai


lembaga yang membuat kriteria atau standar halal. MUI tidak memiliki kompetensi melakukan akreditasi yang merupakan kewenangan Badan Standardisasi Nasional (BSN) melalui pembentukan Komite Akreditasi Nasional (KAN), dalam hal ini untuk urusan halal bisa dibentuk KAN Halal. Kementerian Agama juga tidak memiliki kompetensi akreditasi ini sehingga urusan akreditasi harus diserahkan ke BSN. Lembaga sertifikasi halal sesungguhnya bisa siapa saja sepanjang memenuhi standar atau kriteria, yang dalam penetapannya oleh BSN harus melibatkan Kementerian Agama dan MUI. LPPOM MUI Pusat bisa menjadi salah satu lembaga sertifikasi halal yang diandalkan, mengingat pengalamannya, tapi tetap harus mengikuti proses akreditasi juga. Mengingat nantinya akan ada banyak lembaga sertifikasi halal, sebaiknya masing-masing lembaga tidak mengeluarkan sertifikat sendiri-sendiri. Sebab, dalam masalah urusan halal, dikhawatirkan akan terjadi perbedaan penilaian terkait perbedaan mazhab, keyakinan, dan interpretasi. Karena itu, lembaga ini sebaiknya menjadi lembaga pemeriksa saja yang hasilnya diverifikasi oleh Komisi Fatwa MUI. Komisi Fatwa ini terdiri atas para ahli fikih dari berbagai mazhab dibantu para ahli. Komisi Fatwa juga harus punya perwakilan di daerah-daerah. Jika sudah lolos verifikasi, maka diterbitkan sertifikat halal oleh MUI. Dengan demikian, sertifikat halal hanya keluar dari satu pintu, yaitu MUI. n

Majalah detik 10 - 16 maret 2014


seni hiburan

budaya pameran

Semeriah Benang Tenun

Tenun ikat NTT di tangan Oscar Lawalata bisa ringan melambai dan ceria. Tak lagi hanya tebal dan berwarna monoton. foto: agung pambudhy/detikfoto

Majalah detik 10 - 16 maret 2014


seni hiburan

pameran

"I

ni lama. Tuh kan, sudah capek beginibegini (gerakan merapatkan benang saat menenun) tetap tidak kelihatan hasilnya. Kalau tebal, sepuluh kali begini sudah kelihatan hasilnya.� Kalimat tersebut diucapkan perancang busana Oscar Lawalata, menirukan keluhan para

mama penenun di Timor pada awal dia mengajarkan membuat tenun yang tipis, dua tahun lampau. Bukan berarti kain tenun tebal itu jelek. Tapi, jika bicara industri, kain tenun tipis lebih banyak dicari dan dipakai, bukan hanya jadi koleksi yang terlipat anggun di dalam lemari. Tiga puluh kain tenun Nusa Tenggara Timur yang tipis, yang ditenun sendiri oleh penenun setempat, akhirnya bisa dinikmati publik dalam acara “Menenun Masa Depan Nusatenggara Timur�, 28 Februari 2014, di Puri Mutiara, KuMajalah detik 10 - 16 maret 2014


seni hiburan

pameran

pang. Selain fashion show, helatan yang merupakan kerja sama Oscar Lawalata Gallery dengan Novanto Center ini menampilkan pameran dan talk show. Kain-kain itu kini lebih ringan dan luwes serta warna-warnanya lebih kaya. Di belakangnya ada tangantangan artisan—delapan mama dari Pulau Timor—berikut proses mengubah mindset, menggenapkan pelatihan, serta membiasakan diri dengan cara kerja barunya. Ide membuat tenun yang tipis lahir ketika Oscar menyadari penenun sulit menjual kain tenun yang tebal dan berwarna monoton ke masyarakat luas, kecuali sebagai suvenir dan koleksi. Tenun ikat NTT terlalu panas jika dijadikan pakaian sehari-hari di iklim tropis dan sulit dikreasikan. Padahal motifnya artistik dan tekniknya beragam dengan ciri khas masing-masing daerah. Belum lagi teknik buna, yang hasil tenun depan dan belakang serupa, tidak ditemukan di tempat lain. Pada 2004 Oscar mulai melakukan per-

jalanan ke Sumba, Flores, Timor, dan pulaupulau lain di NTT untuk meriset kain, menemui para ahli, dan mengunjungi museum-museum. Dari sana, dia mengelompokkan tenun NTT berdasarkan enam pulau besarnya, yakni Flores, Timor, Sabu, Sumba, Rote, dan Alor, yang masing-masing punya motif, tekstil, dan warna khas. Baru empat tahun lalu Oscar bertemu dengan Deisti Setya Novanto dari Novanto Center, yang memiliki kecintaan sama pada tenun ikat NTT. Novanto Center adalah lembaga pendidikan dan pelatihan tenun ikat NTT, berlokasi di Desa Manusak Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang. Kerja sama pun dibuat. Oscar untuk proses kreatifnya, sedangkan Novanto Center untuk pengadaan segala keperluan penenun serta promosi. Dua tahun kemudian lomba digelar untuk mencari penenun berbakat. Delapan pemenangnya menjalani pelatihan menenun dan mewarnai, mengenal macam-macam benang dan gradasi warna. Pasalnya, selama ini para mama hanya akrab dengan satu jenis benang Majalah detik 10 - 16 maret 2014


seni hiburan

pameran

yang mereka sebut benang toko, yang tak lain katun kasar. Yang mereka sebut benang sutra pun ternyata adalah poliester. Tantangan paling besar adalah ketika

mama-mama mengeluhkan lamanya menenun kain tipis setelah selama ini terbiasa menenun kain tebal dengan mendobel benang. Makin tebal makin cepat selesainya. Sebagai perbandingan, menenun kain tipis dalam sebulan hanya dapat satu lembar, sedangkan yang tebal bisa dapat tiga lembar. “Kami katakan, kain tipis memang lebih lama proses pembuatannya, tapi harganya lebih mahal. Lagi pula kain-kain lama NTT ada juga kok yang tipis,� ujar Oscar, sehari sebelum pergelaran.

Majalah detik - 9 maret 2014 Majalah detik 103- 16


seni hiburan

pameran

Para mama ini juga diperkenalkan pada cara kerja kelompok agar proses kerjanya lebih cepat. Ada yang mengikat, ada yang menggulung benang, ada yang mewarnai, dan ada yang menenun, walau semua mahir menenun. Jadi, satu orang tidak mengerjakan dari proses mengikat sampai menenun, yang makan waktu lebih lama. Proses menggulung benang juga dipercepat dengan menggunakan penggulung yang bentuknya mirip kincir, yang harganya Rp 150 ribu per buah. Hanya 3-4 jam, benang sudah rapi

tergulung. Bandingkan sebelumnya, ada mama yang menggulungkan benangnya di batu. Tiga hari baru selesai‌ menggulung benang saja. Sejauh ini, alat yang digunakan tetap alat tenun tradisional yang sudah sangat diakrabi para mama. Untuk mendatang, Oscar ingin penenun mulai membiasakan menggunakan alat tenun bukan mesin (ATBM) guna menghasilkan kain yang lebih banyak. Sebagai perbandingan, ATBM menghasilkan 10 meter kain dalam satu hari, sedangkan alat tenun tradisional menghasilkan 2,5 meter dalam satu bulan.

Majalah detik 10 - 16 maret 2014


seni hiburan

pameran

Perubahan ini tentu bukan sekadar memindahkan tempat penenun duduk, melainkan mengubah mindset serta cara pembuatan motif. “Pernah kami coba pakai ATBM, hasilnya motifnya jadi tidak jelas,� kata Maria Ima Maneak, 42 tahun, salah satu penenun. Melalui pelatihan ini, diharapkan penenun nantinya dapat mandiri dan menggunakan keterampilan mereka sebagai salah satu sumber

nafkah keluarga. Ambil contoh Mama Maria yang sebelumnya menjual hasil tenunnya ke sebuah artshop di Kupang. Selembar kain yang dirampungkannya dalam waktu 2 bulan dijual ke artshop seharga Rp 250 ribu. Dia keluar modal Rp 200 ribu untuk membeli benang dan pewarna. Jadi selisih Rp 50 ribu itu tanpa menghitung tenaga, hanya keuntungan. Cerita serupa dialami Marcellina Hati, 49

Majalah detik 10 - 16 maret 2014


seni hiburan

pameran

tahun, yang sekarang bertugas di bidang pewarnaan. Dulu, usai mengurus jagung dan ubi di ladang, Mama Marcellina menenun. Hasilnya dibeli seorang pengepul seharga Rp 250 ribu. Penenun tidak punya posisi tawar di hadapan pengepul yang menentukan harga beli. Padahal, begitu sampai di tangan pembeli terakhir (end user), harganya bisa 4-5 kali lipat. Sekarang memang para mama ini menerima gaji bulanan, rata-rata Rp 2-3 juta per orang per bulan, tapi tujuan utamanya membuat penenun mandiri. Mama-mama yang berasal dari berbagai daerah di Pulau Timor diharapkan bisa mengembangkan keterampilan barunya di desa-desa asal mereka dan jadi pemimpin untuk kelompok-kelompok yang mereka

bentuk, tidak lagi bergantung pada Oscar dan Novanto Center. Apalagi mengingat semakin sulit sekarang mencari penenun di Timor. Para perempuan lebih suka jadi pencari batu mangan atau jadi penjual pulsa. “Kira-kira satu tahun lagi sudah bisa dilepas. Nanti saya beli putus tenunannya. Mereka punya sepuluh lembar, saya beli sepuluh. Ada 15, saya beli 15. Ada orang lain yang mau beli, saya lebih senang lagi,” kata Oscar. Dengan tetap mempertahankan motif-motif lama, Oscar ingin lebih banyak orang tahu tentang motif cantik dari NTT, kenal falsafahnya, dan mencintai keindahannya sebesar orangorang NTT mencintai dan bangga akan kain mereka. Seperti ungkapan berikut, “Ami nulung lobe. Naha utang wawa buku ubeng. Naha utang merah blanu, blekot,” yang berarti, “Kami tidak memakai sarung murahan, harus sarung dari dasar tempat simpan, harus sarung yang merah, mantap, dan bermutu.” ■ SILVIA GALIKANO

Majalah februari Majalah detik detik 610- 9- 16 maret 2014


seni hiburan

FILM

Sihir Drama Sang Koboi Satu-satunya obat yang dapat mengurangi gejala AIDS belum dilegalkan pemerintah AS. Ron pergi ke Meksiko, bertaruh dengan sistem hukum, demi mencari penyembuhan atas penyakitnya.

Majalah Majalahdetik detik109- -16 16 maret 2014


seni hiburan

FILM

Club Judul: Dallas Buyers Genre: | History a m ra D | y h p ra g Bio Vallée rc a -M n a Je : ra a d a Sutr n, Melite r o B ig ra C : o ri a Sken sa Wallack

eatures Produksi: Focus F w McCoPemain: Matthe Garner, r e if n n Je , y e h g nau Jared Leto enit Durasi: 1 jam 57 m

Tap untuk melihat Video

R

on Woodroof (Matthew McConaughey), si rodeo Dallas, makin menggila minumnya, makin rajin menghirup heroin, merokok seperti naga, bahkan main perempuan jalan terus. Padahal baru kemarin dr. Sevard (Denis O’Hare) dan dr. Eve Sacks (Jennifer Garner) menyampaikan, dari tes darah, terbukti Ron mengidap HIV dan hidupnya paling lama cuma 30 hari.

Ron serta-merta membantahnya. “Anda kira saya homo? Batuk biasa kok dibilang HIV,” kata Ron kepada dokter. “Pasti Anda sudah mencampurkan darah saya dengan darah orang lain.” Ron didiagnosis mengidap HIV, tahun 1985, saat dunia baru mengenal virus itu. Awam mengidentikkan HIV dengan homoseksual. Tak mengherankan jika Ron mengira dokter secara tidak langsung menuduhnya sebagai pencinta Majalah detik 9 -16 maret 2014


seni hiburan

FILM

sesama jenis. Pengingkarannya berlanjut dengan tetap mengundang perempuan-perempuan untuk ditiduri, juga threesome di arena rodeo, semuanya tanpa pengaman. Ron tinggal sendirian di sebuah karavan sewaan. Pekerjaan utamanya tukang listrik di sebuah proyek konstruksi. Dia mendapat uang tambahan sebagai koboi rodeo, bertaruh di

arena rodeo, atau kadang jadi bandarnya. Saat masa pengingkaran reda, dia pergi ke perpustakaan untuk mencari tahu apa itu HIV dan bagaimana sampai tertular padahal dia heteroseksual. Ron pun tertunduk lesu ketika menemukan kalimat di layar komputer bahwa seks tanpa pengaman juga penyebab menularnya HIV. Dia lalu mencari tahu pengobatan yang paling efektif mengurangi gejalanya karena belum ada obat yang diklaim bisa membunuh HIV. Dari risetnya, ditemukan obat itu bernama AZT (azidothymidine), tapi masalahnya obat ini belum mendapat izin edar FDA (badan POMnya Amerika). Rumah sakit menggunakan AZT hanya bagi pasien-pasien tertentu untuk percobaan. Dari informasi seorang perawat, diketahui AZT digunakan dalam pengobatan pasien AIDS di sebuah klinik pengobatan alternatif di Meksiko. Tanpa menunggu lagi, Ron segera bertolak ke Meksiko dan membeli banyak AZT. Ron mengkonsumsi AZT tanpa memperhaMajalah Majalahdetik detik109- -16 16 maret 2014


seni hiburan

FILM

tikan dosis. Dia ambil banyak-banyak, dimasukkan ke mulut, lalu menyorongnya dengan dua tenggak minuman keras. Tambah hari, tambah banyak dosisnya. Tak mengherankan suatu hari dia jatuh terkapar akibat overdosis AZT dan dilarikan ke rumah sakit. Di rumah sakit ini Ron mengenal Rayon (Jared Leto), pasien satu ruangan yang juga pengidap HIV. Rayon, yang transgender itu, adalah salah satu pasien yang jadi kelinci percobaan penggunaan AZT. Tanpa diketahui dr. Sevard dan dr. Sacks, Rayon membagi AZT-nya dengan pacarnya yang juga mengidap HIV. Dan, di luar sana, kata Rayon, lebih banyak lagi gay bersedia membayar mahal demi AZT. Ron, yang melihat peluang bisnis, menggandeng Rayon, yang punya jaringan komunitas gay, sebagai tenaga pemasaran dengan pem-

Jean-Marc VallĂŠe membesut drama yang diangkat dari kisah nyata ini dengan gaya visual intim untuk menghindari kecanggungan dokudrama.

bagian keuntungan 75:25. Sekali lagi dia pergi ke Meksiko dan memenuhi bagasi mobilnya dengan berdus-dus AZT. Ron juga siap dengan akting di pos perbatasan sebagai pendeta penderita kanker yang akan meminum semua obat itu sendiri, bukan untuk dijual. Mengakali agar tidak terkena pasal perdagangan obat ilegal, Ron tidak menjual AZT. Dia hanya menjual kartu anggota Dallas Buyers Club seharga US$ 4.000. Nanti setiap anggota akan mendapat AZT “gratis�. Ron makin mengundang kemarahan FDA dan DEA. Ada dua yang dipotret Dallas Buyers Club. Yang pertama, transformasi seseorang, yakni kisah nyata koboi Texas yang kebebasannya terhenti pada 1985 ketika didiagnosis positif HIV. Yang kedua, timeline AIDS di Amerika, khusus pada awal epidemi AIDS dan Amerika belum satu suara dalam memerangi virus itu. Sebagian besar porsi film ini menceritakan perjuangan apa saja yang dilakukan Ron dalam 2.457 hari ekstra dari 30 hari yang diprediksi

Majalah Majalahdetik detik109- -16 16 maret 2014


seni hiburan

FILM

dokter. Memang hari-harinya berubah jadi perjuangan sejak ditinggalkan teman-teman dan harus berhadapan dengan FDA yang belum melegalkan AZT. Ron, yang dulu koboi macho homofobia itu, kini justru berkawan dengan Rayon. Dimainkan Matthew McConaughey yang tampil mencengangkan. Tentu saja yang per-

tama menyita perhatian adalah tubuhnya jadi demikian kurus dan pipinya cekung. Dia kehilangan bobot 21 kilogram demi memerankan pengidap HIV. Aktingnya sebagai Ron Woodroof yang kaku dan memendam amarah pada sistem yang berlaku dimainkan McConaughey secara menawan. Mud (2012), The Paperboy (2012), dan sekarang Dallas Buyers Club semakin mengukuhkan McConaughey sebagai salah satu aktor terbaik. Kekuatan menonjol dari film ini adalah cara McConaughey mengurangi kesentimentalan karakternya. Seorang masterclass di dunia akting drama. Tak mengherankan jika tahun ini dia membawa pulang Golden Globe Award dan Oscar dalam nominasi pertamanya. Film ini menandai kembalinya Jared Leto ke layar lebar. Front­man band 30 Seconds to Mars itu memerankan karakter transgender Rayon dengan akting luar biasa. Aktingnya juga diganjar Oscar untuk kategori “Best Actor in Supporting Role”. Majalah Majalahdetik detik109- -16 16 maret 2014


seni hiburan

FILM

Sutradara asal Kanada Jean-Marc Vallée membesut drama yang diangkat dari kisah nyata ini dengan gaya visual intim untuk menghindari kecanggungan dokudrama. Caranya mendulang respons emosional juga demikian hebat. Tidak ada shot-shot murahan, tidak ada

sok pencerahan, tidak ada sang jagoan messianis, yang ada hanya sebuah pelukan kecil, itu pun gugup. Inilah sebuah pragmatisme bahwa hidup hanya untuk menghadapi kematian. “Begitu kau dapat HIV, kau kawin dengannya!” kata Ron. ■ SILVIA GALIKANO

Majalah Majalahdetik detik109- -16 16 maret 2014


seni hiburan

Film Pekan Ini

NON-STOP

S

aat

sebuah penerbangan transatlantik berangkat dari New York menuju London, Marsekal Udara Amerika Bill Marks (Liam Neeson) menerima pesan pendek berantai. Isinya an足 caman membunuh penumpang pesawat setiap 20 menit jika Bill tidak memenuhi permintaan transfer dana sebesar US$ 150 juta ke sebuah akun tak dikenal. Meski Bill telah menjelaskan situasi ini kepada pilot, sang pilot tidak mempercayainya hingga seorang penumpang ditemukan tewas secara misterius. Ketika akun penerima uang tersebut menggunakan namanya, Bill merasa dijebak dan bahkan menjadi tersangka pelaku pembajakan. Kejadian ini menjadi berita utama media, dan pasukan udara pun dikerahkan. Bill harus menyelamatkan, bukan hanya dirinya, namun juga semua penum足pang pesawat. Jenis Film: Action, Thriller, Mystery Produser: Alex Heineman, Andrew Rona, Joel Silver | Produksi: Studio Canal | Sutradara: Jaume Collet-serra | Durasi: 106 menit

Majalah detik 10 - 16 maret 2014


seni hiburan

E

Film Pekan Ini

3 DAYS TO KILL than

Runner (Kevin Costner) adalah matamata internasional berbahaya. Dia bertekad menyerahkan hidupnya untuk istri dan putrinya, serta tetap merahasiakan siapa dia sebenarnya agar keluarganya terhindar dari bahaya. Dia harus menyelesaikan satu misi terakhir dan terberat: memburu teroris paling kejam di dunia dan merawat putrinya untuk pertama kalinya dalam sepuluh tahun, ketika istrinya berada di luar kota. Jenis Film: Action, Crime, Drama Produser: Luc Besson, Ryan Kavanaugh, Marc Libert | Produksi: Relativity Media Sutradara: Mcg | Durasi: 113 menit

Majalah detik 10 - 16 maret 2014


seni hiburan

Film Pekan Ini

12 YEARS A SLAVE

B

erdasar

kisah nyata luar biasa tentang perjuangan seorang pria untuk tetap hidup dan meraih kebebasan. Latar waktu adalah Amerika Serikat, sesaat sebelum Perang Sipil. Solomon Northup (Chiwetel Ejiofor), se­ orang pria kulit hitam, diculik dan dijual sebagai budak. Ia harus menghadapi

kekejaman majikannya (Michael Fassbender) dan juga kebaikan hati yang tak diduga-duga. Solomon berjuang tidak hanya untuk tetap hidup, tetapi juga untuk merengkuh kembali harga dirinya. Dalam 12 tahun hidupnya dalam sistem perbudakan, pertemuan Solomon dengan Bass (Brad Pitt), seorang pejuang antiperbudakan, kemudian mengubah jalan hidupnya.

Jenis Film: Drama, Biography, History Produser: Brad Pitt, Dede Gardner, Jeremy Kleiner, Steve Mcqueen, Bill Pohlad, Arnon Milchan, Anthony Katagas Produksi: Regency Enterprises, River Road Entertainment Sutradara: Steve Mcqueen Durasi: 134 menit

Majalah Majalah detik detik 4 16 maret 2014 2013 Majalah detik 4 -- 10 10 -november november 2013


seni hiburan

agenda

maret

mar

Avril Lavigne Live in Indonesia 2014 On Tour 12 Maret 2014, 20.00 WIB, Istora Senayan Jakarta

Promotor: Marygops Studios

mar

12

Parade Teater Kampus Seni Indonesia (PTKSI III)

10

Teater Kecil, Taman Ismail Marzuki Senin-Sabtu, 10-15 Maret 2014 Pukul: 10.00 WIB s.d. 22.00 WIB

HTM: Rp 40.000 Sekolah Tinggi Seni Riau – Institut Kesenian Jakarta – Sekolah Tinggi Seni Indonesia Padangpanjang – Institut Seni Indonesia Surakarta ­— Sekolah Tinggi Seni Indonesia Bandung – Institut Seni Indonesia Yogyakarta – Sekolah Tinggi Kesenian Wilwatikta Surabaya

Helateater Salihara 2014: Sastra Manggung Penampil: Mainteater Bandung, Paper Cinema (Inggris), Rictus (Prancis), Stock Teater (Jakarta), Setiap Jumat-Sabtu, 14 Maret s.d. 05 April 2014, 20.00-22.00 WIB, Tiket untuk Umum: Rp 75.000 Khusus Pelajar/Mahasiswa: Rp 35.000, Tiket promo untuk Umum Rp 50.000 | Pelajar/Mahasiswa Rp 25.000

mar

14

Art House Cinema: Fokus: Die Fremde 11 Maret 2014 pukul 19.00 WIB, Goethe

Haus, Jakarta, 19 Maret 2014 pukul 19.00 WIB di Goethe-Zentrum Surabaya Gratis

A State Of Trance 650 New Horizons 15 Maret 2014, 18.00 WIB, Eco Park, Ancol Jakarta Promotor: Ismaya Live

mar

15 Melodi Sumatera dalam Angklung dan Tari Saman

mar

11

Angklum IKREASINDO + Uji Pentas Tari Saman Sabtu, 15 Maret 2014

Diskusi: Faust dalam Sastra Malaysia dan Indonesia

Galeri Indonesia Kaya, Grand Indonesia West Mall lt. 8, Jakarta

Pembicara: Sapardi Djoko Damono dan Elisabeth Korah-Go,

mar

15

Selasa, 11 Maret 2014, 19.00 WIB |

Seni Rupa: Pameran Hanafi Migrasi Kolong Meja #3 Pembukaan: Sabtu, 15 Maret 2014, 19.00 WIB Pameran: 16-29 Maret 2014,

Galeri Salihara

Serambi Salihara, Jakarta, Terbuka untuk umum, Pendaftaran paling lambat 10 Maret 2014

mar

11

Indonesia International

Furniture Expo 2014

11 Maret 2014 s.d. 14 Maret 2014

Jakarta International Exhibition Center, Jakarta.

Nyanyian Aceh dan Nusantara Tompi feat. Doctor and the Professor, Minggu, 16 Maret 2014, Galeri Indonesia Kaya, Grand Indonesia West Mall lt. 8, Jakarta

mar

16

Majalah detik 10 - 16 maret 2014


Alamat Redaksi : Aldevco Octagon Building Lt. 4 Jl. Warung Jati Barat Raya No. 75, Jakarta 12740 , Telp: 021-7941177 Fax: 021-7944472 Email: redaksi@majalahdetik.com Majalah detik dipublikasikan oleh PT Agranet Multicitra Siberkom, Grup Trans Corp. @majalah_detik

majalah detik

Tap untuk kembali ke cover


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.