Detik 100

Page 1

AWAS PIPA GAS JAKARTA

CURHAT

BUNDA PUTRI

EDISI 100 | 28 OKT - 3 NOV 2013


DAFTAR ISI

Tap Pada konten untuk membaca artikel

Edisi 100 28 Okt - 3 nov 2013

Fokus

Curhat Bunda dari Persembunyian “Semua orang menjauh dan enggan dikaitkan dengan saya.”

Nasional

Hukum

n Bukan Mahkamah Penguji Perpu n Pipa Gas Tua di Perut Jakarta

n mogoklah kau kugugat

interview

kriminal n digilir di bawah todongan pistol

internasional

n Eman Suparman

ekonomi

n Jalan Berduri ke jenewa n hantu taliban belum pergi dari swat

bisnis n melejit dengan cap murah n tak perlu manajer investasi jago

sport n Giliran Orang Medan Minta Inalum n agar petani tidak hanya lihat land cruiser

sains

n Liga Para Triliuner

lensa

n Asyiknya Juru Parkir Otomatis

kolom n sutarman dan kepentingan politik sby

wkwkwk n rutan kpk bukan hotel

Seni hiburan

n yogya royal wedding

gaya hidup

n ramai-ramai Mengejar Garis Finis n dahsyatnya danau toba n otentik serasa di korea

n Françoise Huguier Menangkap Cerita 3 Kota n it’s miller time n film pekan ini n agenda Cover: Ilustrasi: Kiagus Auliansyah Video: MyTrans

@majalah_detik

majalah detik

Pemimpin Redaksi: Arifin Asydhad Wakil Pemimpin Redaksi: Iin Yumiyanti Redaksi: Dimas Adityo, Irwan Nugroho, Mulat Esti Utami, Nur Khoiri, Sapto Pradityo, Sudrajat, Oktamandjaya Wiguna, Arif Arianto, Aryo Bhawono, Deden Gunawan, Hans Henricus, Silvia Galikano, Nurul Ken Yunita, Kustiah, M Rizal, Budi Alimuddin, Pasti Liberti Mappapa, Monique Shintami, Isfari Hikmat, Evi Tresnawati S, Bahtiar Rifai Bahasa: Habib Rifa’i, Rahmayoga Wedar Tim Foto: Dikhy Sasra, Ari Saputra, Haris Suyono, Agus Purnomo Product Management: Rohalina Gunara, Sena Achari, Eko Tri Hatmono Creative Designer: Mahmud Yunus, Kiagus Aulianshah, Galih Gerryaldy, Desy Purwaningrum, Suteja, Mindra Purnomo, Zaki Al Farabi, Edi Wahyono Kontak Iklan: Arnie Yuliartiningsih, Email: sales@detik.com Telp: 021-79177000, Fax: 021-79187769 Direktur Utama: Budiono Darsono Direktur: Nur Wahyuni Sulistiowati, Heru Tjatur, Warnedy Kritik dan Saran: appsupport@detik.com Alamat Redaksi: Gedung Aldevco Octagon Lantai 2, Jl. Warung Jati Barat Raya No.75 Jakarta Selatan, 12740 Telp: 021-7941177 Fax: 021-7944472 Email: redaksi@majalahdetik.com Majalah detik dipublikasikan oleh PT Agranet Multicitra Siberkom, Grup Trans Corp.



lensa

yogya royal wedding

Pernikahan agung pasangan GKR Hayu dan KPH Notonegoro mendapat sambutan hangat dari ribuan warga Yogyakarta. Prosesi pernikahan yang berlangsung pada 21-23 Oktober ini menjadi pesta rakyat Yogyakarta dan disiarkan ke seluruh dunia.

Majalah detik 28 oktober - 3 november 2013


Kedua mempelai, KPH Notonegoro dan GKR Hayu, berada di kereta kencana melintas di Jalan Trikora, Yogyakarta, Rabu (23/10). Kirab pernikahan agung Keraton Yogyakarta tersebut diawali dari Keraton menuju ke Bangsal Kepatihan. ANTARA FOTO/Noveradika


Pasangan pengantin Keraton Ngayogyakarta melambaikan tangan dari atas Kereta Kiai Jongwiyat saat kirab pernikahan agung di Jalan Malioboro, Yogyakarta, Rabu (23/10). Kirab yang disaksikan ribuan warga dan wisatawan itu merupakan salah satu puncak rangkaian pernikahan agung di Yogyakarta. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan


Sri Sultan Hamengku Buwono X (kanan) memberi arahan kepada calon pengantin, putri keempatnya, GKR Hayu (kiri), dan mempelai pria, KPH Notonegoro (kedua dari kanan), saat gladi bersih “pondongan� di Bangsal Kencono, Keraton Yogyakarta, Sabtu (19/10). Ini merupakan persiapan dari rangkaian upacara pernikahan Keraton Yogyakarta pada 21-23 Oktober. ANTARA FOTO/Ismar Patrizki


Sri Sultan Hamengku Buwono X berjalan meninggalkan Masjid Panepen, Keraton Yogyakarta, Selasa (22/10). Setelah menikahkan KPH Notonegoro di Masjid Panepen, Sri Sultan kembali ke Keraton Kilen untuk bersiap melanjutkan prosesi pernikahan agung selanjutnya. ANTARA FOTO/Noveradika


Gusti Kanjeng Ratu Hayu (kanan) mencium ayahanda, Sri Sultan Hamengku Buwono X, disaksikan ibunda, GKR Hemas, saat berpamitan kepada keluarga Sultan HB X di Kraton Yogyakarta, Rabu (23/10) malam. Prosesi ini menandakan bahwa putri raja akan diboyong suami keluar dari Keraton untuk membangun rumah tangganya sendiri. ANTARA FOTO/Regina Safri


Warga antusias memberikan salam kepada keluarga Keraton saat gladi bersih prosesi kirab pasangan GKR Hayu dan KPH Notonegoro sebelum puncak acara digelar pada 21-23 Oktober. Kirab yang digelar Rabu (23/10) ini melintasi sejumlah jalan di Yogyakarta. Getty Images/ Ulet Ifansasti



NASIONAL

PIPA GAS TUA DI PERUT JAKARTA

PEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTA TIDAK MENGANTONGI PETA SEBARAN PIPA GAS YANG SUDAH BERUSIA PULUHAN TAHUN. PIPA-PIPA TUA TERSEBUT BERPOTENSI MEMBAHAYAKAN WARGA DI IBU KOTA. MAJALAH DETIK 28 OKTOBER - 3 NOVEMBER 2013


NASIONAL

Joko Widodo saat meninjau lokasi proyek Mass Rapid Transit di Dukuh Atas, Jakarta Pusat, Kamis (10/10). ZABUR KARURU/ANTARA FOTO

G

UBERNUR DKI Jakarta Joko Widodo mengernyitkan dahi ketika anak buahnya melaporkan ada saluran gas di bawah proyek Mass Rapid Transit (MRT) di Dukuh Atas, Jakarta Pusat. Pria yang akrab disapa Jokowi itu menyebutkan pipa gas yang sudah tua itu tentu membahayakan. “Saya ngeri juga, takut kena (pipa gas) di situ,� kata dia saat meninjau proyek tersebut dua pekan lalu. Jokowi mengakui, di dalam tanah Jakarta, tersebar pipa gas yang sudah tua usianya. Parahnya, saat ini Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tidak tahu di mana saja pipa-pipa gas tersebut. Posisinya juga banyak yang bergeser akibat pelebaran jalan. Itu sebabnya, bekas Wali Kota Solo tersebut meminta dilakukan perencanaan besar dan penataan yang baik terhadap penempatan saluran-saluran di perut Jakarta. Kepala Dinas Perindustrian dan Energi DKI Jakarta Andi Baso mengatakan pipa gas tua tersebut dulu banyak yang ditempatkan di pusat kota, seperti di Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, dan Menteng, MAJALAH DETIK 28 OKTOBER - 3 NOVEMBER 2013


NASIONAL

(Ilustrasi) Seorang pekerja sedang memeriksa pipa saluran gas. SCOTT BARBOUR/GETTY IMAGES

Jakarta Pusat. Bahkan ada yang berada di wilayah ring 1, seperti kawasan Monumen Nasional. “Tentu itu berbahaya, makanya (saluran gas) ini harus didata lagi dan dirawat oleh PGN,� ujar Andi kepada majalah detik pekan lalu. Andi menyayangkan apabila Perusahaan Gas Negara tidak mendata dan merawat pipa-pipa tersebut. Paling tidak, PGN seharusnya membuat peta lokasi pipa-pipa itu agar pemerintah DKI Jakarta tidak salah ketika melakukan penggalian atau pembangunan. Andi mencontohkan, pada akhir September 2013, di Jalan Gatot Subroto, ada pipa gas yang bocor akibat terkena alat bor untuk memasang tiang pancang pembangunan tower PT Sandini Arianda. Akibatnya, lumpur dan gas langsung menyembur di lokasi proyek. Bocornya pipa gas tersebut membuat warga RT 01 RW 03, Pancoran, Jakarta Selatan, panik dan keluar dari rumah untuk menyelamatkan diri. Akibatnya, kegiatan warga lumpuh total karena mereka MAJALAH DETIK 28 OKTOBER - 3 NOVEMBER 2013


NASIONAL

Yayat Supriatna ANTARA

dilarang menyalakan api dan kompor. Listrik juga dipadamkan. Kepala Kepolisian Sektor Pancoran Komisaris I Nengah Adi saat dihubungi secara terpisah mengatakan kebocoran itu akibat mata bor mengenai pipa PGN yang berada di kedalaman 3 meter. Sebelumnya, kebocoran pipa gas juga terjadi di sekitar stasiun pengisian bahan bakar umum yang berlokasi di dekat gedung Mal Artha Gading, Jakarta Utara, pada akhir Agustus lalu. Saat itu warga juga dibuat panik karena saluran gas sempat mengeluarkan api. Mukti, petugas Suku Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Utara, mengatakan api tersebut berasal dari alang-alang kering yang terbakar lantaran pipa tangki gas bawah tanah bocor. “Tidak meledak, tapi bocor, mungkin sudah tua,� tutur Mukti. Kebocoran pipa gas di Jakarta, menurut pengamat perkotaan Yayat Supriatna, terjadi lantaran pemerintah DKI Jakarta hingga saat ini tidak memiliki peta jaringan utilitas yang jelas, seperti jaringan pipa gas, kabel telekomunikasi dan listrik, pipa air minum, serta fiber optik lainnya. Namun, memang, yang paling membahayakan adalah pipa gas. Yayat mengatakan hal mendasar dari persoalan saluran pipa gas di Jakarta adalah pemeliharaan. Sayangnya, sampai sekarang tidak ada evaluasi atau audit terhadap pipa-pipa gas tersebut. Kedua, soal sistem pemasangannya yang mungkin tidak sesuai dengan standar, misalnya dalam hal kedalaman pipa dan pengecekan. Terkadang kebocoran gas terjadi karena pipa sudah berusia tua atau akibat benturan fisik lantaran tidak dilakukan pengecekan. Yayat pun menyarankan Jokowi meminta PGN mengaudit kondisi MAJALAH DETIK 28 OKTOBER - 3 NOVEMBER 2013


nasional

(Ilustrasi) Sebuah meteran pipa gas yang menyuplai kawasan perumahan. Ari Saputra/detikcom

Tap/klik untuk berkomentar

perpipaan supaya tidak membahayakan masyarakat. Apalagi saat ini rencana pembangunan jalur MRT di sepanjang Lebak Bulus sampai Jalan M.H. Thamrin mungkin saja berada di atas lintasan pipa-pipa gas tua tersebut. Bukan hanya membahayakan proyek pembangunan MRT, keberadaan pipa gas yang tidak jelas rimbanya itu mengancam warga Jakarta. “Masyarakat dilarang membangun rumah atau berjalan di atas jalur pipa gas. Tapi, masalahnya, warga tidak tahu di mana pipa gas itu berada,” Yayat menambahkan. Masalah semakin pelik karena PGN juga tidak memiliki data dan peta pipa gas yang sudah tua itu. Alasannya, ada banyak saluran pipa gas di kawasan Jakarta. “Usianya juga sudah puluhan tahun,” ujar Kepala Hubungan Masyarakat PGN Ridha Ababil kepada majalah detik. Pipa gas dikategorikan tua jika telah berusia 25-30 tahun. Saat ini pipa gas milik PGN tersebar di sepanjang Jalan Medan Merdeka, ruas Jalan Sudirman, dan Thamrin, Jakarta Pusat, serta Jalan Gatot Subroto. Pipa-pipa itu memiliki ukuran bervariasi, sekitar 4-16 inci. Saluran tersebut untuk Majalah detik 28 oktober - 3 November 2013


NASIONAL

(Ilustrasi) Seorang pekerja tengah memeriksa instalasi gas milik Perusahaan Gas Negara. JOKO SULISTYO / ANTARA FOTO

memasok kebutuhan gas di sektor bisnis, antara lain rumah sakit, hotel, restoran, dan perkantoran. Ridha mengakui selama ini PGN hanya merawat saluran pipa gas yang masih beroperasi. Misalnya pipa di trotoar ruas Jalan Sudirman-Thamrin yang sudah berkarat mereka ganti dengan pipa dari bahan plastik. Perusahaannya setiap hari juga mengontrol tekanan dan temperatur di saluran yang masih beroperasi tersebut. Sementara itu, pipa gas tua yang ditanam puluhan tahun lalu terpaksa mereka biarkan. Alasannya, pembongkaran dan rehabilitasi pipa gas tua bisa menyedot anggaran besar. “Kalau yang kami operasikan sekarang pasti kami kontrol dan kami ganti kalau karatan. Yang dulu (pipa tua) kami biarkan. Soalnya, bisa kerja dua kali,” tuturnya. Lagi pula, Ridha menuturkan, pipa gas yang sudah tua saat ini posisinya kebanyakan berada di bawah badan jalan. “Kalau dibongkar, kita enggak bisa bayangkan macetnya (lalu lintas),” ucapnya. n DEDEN GUNAWAN, M. RIZAL, KUSTIAH, RAY JORDAN | DIMAS

MAJALAH DETIK 28 OKTOBER - 3 NOVEMBER 2013


nasional

Bukan Mahkamah Penguji Perpu Belum sepekan diterbitkan, Perpu Mahkamah Konstitusi sudah diajukan ke MK untuk dimintakan uji materi. Tapi, Yusril menilai, MK tidak berwenang menguji perpu. Majalah detik 28 oktober - 3 November 2013


nasional

A

Hakim konstitusi Harjono detikfoto

hmad Deva Permana, salah satu kuasa hukum pemohon uji materi, belum juga menyelesaikan penjelasan, hakim ketua sidang Harjono sudah menyergah. “Anda dapatkan dari mana?” tanya Harjono. “Dari Internet, Majelis,” ujar Ahmad. Mendapat jawaban demikian, hakim konstitusi itu semakin mencecar Ahmad. “Internet, Internet, dari website siapa?” ujar Harjono dengan nada meninggi. “Kalau enggak salah, sih, dari website Presiden, Majelis,” jawab si pengacara. Percakapan tersebut mewarnai sidang uji materi Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2003 tentang Mahkamah Konstitusi di gedung MK, Jakarta, Selasa, 22 Oktober lalu. Sidang dengan pemohon Herdaru Manfa Luthfie dan Fajar Kurniawan itu mengagendakan perbaikan permohonan uji materi. Dalam sidang yang cuma berjalan sekitar 15 menit itu, dua orang kuasa hukum pemohon memasukkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perpu) Nomor 1 Tahun 2013 tentang Perubahan Kedua atas UU tentang MK untuk ikut diuji. Namun Harjono tak begitu saja menerima. Ia malah mempertanyakan, apakah naskah yang mereka ajukan tersebut benar Perpu Nomor 1 Tahun 2013. Sebab, ada dua versi Perpu tentang Penyelamatan MK yang beredar saat itu. Perbedaan itu terdapat pada poin b, di bagian menimbang. Pada perpu versi pertama terdapat kalimat “...akibat adanya kemerosotan integritas dan kepribadian yang tercela dari hakim konstitusi...”. Namun, pada versi kedua, kalimat tersebut sudah tidak ada. Majalah detik 28 oktober - 3 November 2013


nasional

Habiburokhman setelah mendaftarkan gugatan di gedung MK, Jakarta. detikfoto

Sejatinya, bukan hanya soal dua versi perpu tersebut yang dipermasalahkan sejumlah kalangan. Isi perpu yang ditandatangani Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Yogyakarta pada Kamis, 17 Oktober lalu, itu juga menuai pro dan kontra. Tidak sampai sepekan, perpu itu sudah dimintakan uji materi ke MK. Sehari sebelum hakim konstitusi Harjono mempertanyakan dua versi itu, seorang pengacara, Habiburokhman, memohonkan uji materi Perpu 1/2013 ke MK. “Perpu ini inkonstitusional dan menabrak sejumlah aturan undang-undang,â€? kata Habiburokhman kepada majalah detik. Aturan yang dimaksud adalah Pasal 22 dan Pasal 24-C UUD 1945, UU MK, UU Mahkamah Agung, UU Komisi Yudisial, serta UU tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. Pria yang akrab dengan sapaan Habib ini menilai tertangkapnya Ketua MK ­(nonaktif) Akil Mochtar dalam kasus dugaan suap berkaitan dengan sengketa pemilihan kepala daerah bukan persoalan genting dan mendesak yang menjadi syarat diterbitkannya sebuah perpu. Menurut dia, yang diperlukan justru perpu pemberantasan korupsi, yang memberikan wewenang lebih besar kepada institusi-institusi penegak hukum, Majalah detik 28 oktober - 3 November 2013


nasional

Para hakim konstitusi dipimpin Wakil Ketua MK Hamdan Zoelva memberikan keterangan pers menanggapi Perpu MK. detikfoto

terutama Komisi Pemberantasan Korupsi. “Supaya bisa mencegah tebang pilih dan memperberat hukuman terpidana korupsi,” tuturnya. Ketua Divisi Advokasi Partai Gerindra ini juga mempertanyakan, kalau kasus Akil dianggap genting, mengapa Presiden tidak menerbitkan perpu serupa untuk kementerian, seperti saat bekas Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng ditetapkan sebagai tersangka serta ditahan dalam kasus dugaan korupsi Hambalang atau saat Djoko Susilo, bekas Kepala Korps Lalu Lintas Kepolisian RI, ditangkap dalam kasus korupsi simulator surat izin mengemudi. “Ini kan aneh,” ucap Habib. Ia juga mempertanyakan ketentuan dalam Perpu MK yang mengatur bahwa calon hakim konstitusi tidak boleh menjadi anggota partai politik dalam jangka waktu paling singkat 7 tahun sebelumnya. “Memangnya kasus Akil karena parpol? Bukan, tapi karena faktor uang,” Habib menegaskan. Selain Habib, sejumlah advokat yang tergabung dalam Forum Pengacara ­Konstitusi mengajukan permohonan uji materi Perpu MK. Koordinator Forum, Andi Asrun, menyalahkan prosedur penerbitan Perpu MK Majalah detik 28 oktober - 3 November 2013


nasional

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memimpin rapat konsultasi dengan pimpinan lembaga tinggi negara terkait dengan penangkapan Ketua MK Akil Mochtar oleh KPK, 5 Oktober lalu. Andika Wahyu/antara

yang dilakukan saat DPR sedang dalam masa reses. DPR adalah lembaga yang berwenang menerima atau menolak perpu. Sebaliknya, Koordinator Divisi Monitoring Hukum dan Peradilan Indonesia Corruption Watch Emerson Yuntho menganggap upaya Presiden menerbitkan Perpu MK justru langkah maju. Perpu merupakan upaya penyelamatan MK, yang berada di tubir jurang setelah kasus suap Akil Mochtar terbongkar. “(Perpu) ini upaya pengembalian kepercayaan publik terhadap lembaga konstitusi yang kredibilitasnya dipertanyakan,” ujarnya. Ada beberapa substansi penting dalam Perpu MK, selain memperketat persyaratan calon hakim ­konstitusi, di antaranya memperkuat prinsip transparansi dalam proses seleksi dan pengajuan hakim ­konstitusi. Sebelum ditetapkan oleh presiden, calon hakim konstitusi yang diajukan oleh MA, DPR, dan presiden akan diuji lebih dulu oleh panel ahli. Panel ini beranggota tujuh orang, yang terdiri atas satu orang usulan MA, satu usulan DPR, satu diusulkan oleh presiden, dan empat orang dipilih oleh Komisi Yudisial berdasarkan usulan masyarakat. Perpu ini juga mengatur perbaikan sistem pengawasan yang lebih efektif dengan membentuk Majelis Kehormatan Majalah detik 28 oktober - 3 November 2013


nasional

Yusril Ihza Mahendra detikfoto

Hakim Konstitusi yang permanen, yang dibentuk bersama oleh Komisi Yudisial dan MK. Namun pakar hukum tata negara yang juga bekas Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Yusril Ihza Mahendra, menilai ketentuan dalam Perpu MK terlalu melebar, seperti aturan calon hakim konstitusi tidak boleh menjadi anggota parpol setidaknya dalam 7 tahun. Menurut mantan Menteri-Sekretaris Negara ini, Presiden seharusnya memasukkan aturan tersebut ke dalam rancangan undang-undang yang diajukan ke DPR, bukan ke dalam perpu. “Perpu itu kan dibuat karena dalam kondisi mendesak dan genting, bukan untuk memasukkan syarat menjadi hakim MK,” ujarnya saat dihubungi secara terpisah. Kendati begitu, ia berpendapat MK tidak bisa menguji perpu lantaran kewenangannya hanya menguji undang-undang, bukan perpu. “Benar bahwa perpu memiliki kekuatan setara dengan undang-undang. Tapi perpu bukanlah undang-undang,” ucapnya. Menurut Yusril, yang bisa menentukan nasib Perpu MK adalah DPR, apakah akan menerima untuk selanjutnya menjadi undang-undang atau menolaknya. Toh, sejumlah pemohon sudah meminta Perpu MK diuji. Menurut Wakil Ketua MK Hamdan Zoelva, saat ini permohonan uji materi perpu tersebut masih dibahas di lingkup internal Mahkamah. “Nanti kami sidangkan kalau materi sudah selesai dibahas,” kata dia Senin pekan lalu. n Kustiah | Dimas

Majalah detik 28 oktober - 3 November 2013


interview

Eman Suparman:

Materi, Godaan Terberat Hakim Pendapatan hakim agung jauh di bawah hakim konstitusi. Tapi, bagi hakim rakus, satu gunung emas pun belum cukup. Ilustrator: edi wahyono / Foto: Ari Saputra/detik.com

Majalah detik 28 oktober - 3 November 2013


interview

eski Mahkamah Agung dan Mahkamah Konstitusi sama-sama merupakan lembaga tinggi negara, fasilitas dan apresiasi yang diterima para hakim di kedua lembaga tersebut ternyata timpang. Gaji pokok dan tunjangan hakim MK, misalnya, Rp 30 juta masih ditambah honor Rp 5 juta untuk setiap perkara yang diputus. Total, hakim di MK bisa mengantongi penghasilan Rp 150-200 juta per bulan. Sedangkan di Mahkamah Agung, gaji hakim per bulan “cuma� Rp 29 juta dan insentif Rp 23 ribu tiap kali sidang. Atas dasar itulah Komisi Yudisial kembali mewacanakan penyesuaian penghasilan para hakim di lingkungan Mahkamah Agung hingga Rp 200 juta per bulan karena beban serta tugasnya sama berat dan banyak. “Usulan ini murni didasari pemikiran kami demi kebaikan berbangsa dan bernegara, termasuk di dunia peradilan,� kata Ketua Bidang Pengawasan Hakim dan Investigasi Komisi Yudisial Profesor Eman Suparman kepada majalah detik, Selasa pekan lalu. Selain memaparkan pandangan soal gaji hakim, Eman menjelaskan seputar Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perpu) MK, yang baru ditandatangani Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Secara substansi, perpu itu memuat tiga hal, yakni penambahan persyaratan menjadi hakim MK, penjelasan mekanisme proses seleksi dan pengajuan hakim konstitusi, serta perbaikan sistem pengawasan hakim konstitusi. Berikut ini petikan perbincangan dengan guru besar Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran, Bandung, yang juga pernah memimpin Komisi Yudisial itu.

Majalah detik 28 oktober - 3 November 2013


interview

Bersama mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud Md. Hasan Alhaby/ Detikcom

Seberapa serius Komisi Yudisial mengusulkan gaji hakim agung hingga Rp 200 juta? Bagi kami, ini bukan persoalan orang per orang hakim agung ataupun lembaganya, Mahkamah Agung. Yang kami pikirkan adalah masa depan dunia peradilan di Indonesia dan masa depan bangsa ini. Dengan memberikan imbalan atau gaji yang bagus kepada para hakim (agung), tentunya sangat wajar bila kita menuntut kinerja mereka sangat bagus. Seberapa buruk kinerja mereka selama ini? Begini, kita tidak bisa menutup mata dan telinga, masih banyak suara dari masyarakat menyangkut putusan yang dihasilkan oleh hakim agung. Mereka menyatakan ketidakpuasan yang kemudian dikaitkaitkan dengan isu suap dan sebagainya. Kemudian, pernah diberitakan ada oknum pegawai Mahkamah Agung yang menjadi perantara. Itu untuk siapa? Apakah pegawai yang bersangkutan memiliki otoritas untuk membuat putusan? Tentu tidak. Nah, agar hal Majalah detik 28 oktober - 3 November 2013


interview

yang tak kita harapkan itu tidak terjadi, peningkatan gaji harus dilakukan. Bagaimana Anda menghitung dan menyimpulkan angka yang layak Rp 200 juta? Secara pribadi, saya tidak ingat betul komponen dari gaji itu hingga muncul angka Rp 200 juta. Tapi, sebagai gambaran, hakim konstitusi di Mahkamah Konstitusi setiap bulan mendapatkan penghasilan sebesar itu. Itu karena ada uang penanganan perkara. Nah, kami juga meminta, di Mahkamah Agung uang penanganan perkaranya disesuaikan. Kekuasaan Mahkamah Agung juga tidak kalah besarnya, begitu juga dengan jumlah perkara yang ditangani. Jadi usulan ini cukup rasional.

Audio Wawancara Eman Suparman soal usul kenaikan gaji hakim agung

Artinya, Anda melihat gaji merupakan faktor determinan hakim menyeleweng? Itu relatif. Sebab, bagi orang rakus, satu gunung emas pun belum cukup dan minta dua gunung emas. Namun, terlepas dari relativitas itu, kami menyadari bahwa godaan materi merupakan godaan yang paling berat dan paling sering muncul. Dengan adanya pengawasan yang serius dari berbagai komponen bangsa ini terhadap hakim, mereka akan berpikir ulang bila melakukan tindakan tak terpuji, toh gaji mereka sudah cukup. Ada jaminan itu bisa mencegah tindakan tak terpuji? Seperti yang saya katakan, tabiat manusia itu serbakurang. Tapi, jika permohonan besaran gaji itu dikabulkan, siapa pun, termasuk kami, akan lebih mudah menuntut, kan gaji sudah sangat besar. Kami juga akan meminta lembaga pengawasan internal (Mahkamah Agung) meningkatkan pengawasan Majalah detik 28 oktober - 3 November 2013


interview

dan memberikan tindakan tegas bila ada oknum foto-foto: rachman/detikfoto yang nakal. Begitu pun kepada lembaga lain, seperti Komisi Pemberantasan Korupsi, agar bertindak lebih tegas bila mendapati hakim yang menyeleweng.

Audio Wawancara Eman Suparman soal Perpu MK

Anda optimistis usulan ini bakal dikabulkan? Kami serius, dan saat ini tengah membuat draf proposal untuk peningkatan gaji para hakim agung tersebut. Soal dikabulkan atau tidak, kami juga sangat menyadari bahwa politik anggaran itu tidak hanya bergantung pada pemerintah, tapi juga pada Dewan Perwakilan Rakyat. Sebab, pembahasan dan keputusan pembuatan anggaran juga ada di tangan parlemen. Selain itu, penganggaran untuk bidang tertentu tergantung kondisi keuangan pemerintah. Untuk gaji hakim di luar Mahkamah Agung? Sampai saat ini kami baru berhasil memperjuangkan kenaikan gaji hakim di daerah. Sekarang gaji ketua pengadilan tinggi di provinsi Rp 48 juta, wakil ketua 40 juta. Sedangkan ketua pengadilan negeri Rp 30 juta, hakim baru atau yang baru direkrut Rp 10,5 juta. Sedangkan gaji hakim tindak pidana korupsi telah naik Rp 7 juta. Majalah detik 28 oktober - 3 November 2013


interview

Ada yang menduga usulan gaji itu merupakan kompromi setelah Komisi Yudisial dan Mahkamah Agung sempat beberapa kali bergesekan? Di antara kami tidak ada masalah apa pun, kami baik-baik saja. Usulan ini murni didasari pemikiran kami demi kebaikan berbangsa dan bernegara, termasuk di dunia peradilan.

Kita bukan curiga, tapi bagaimana bisa lembaga yang punya kewenangan sangat besar tanpa pengawasan?

Pada 2006, MK membatalkan fungsi pengawasan hakim agung dan hakim MK oleh Komisi Yudisial. Sekarang malah masuk dalam perpu.... Memang MK telah mengabulkan permohonan uji materi Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2003, terutama soal lingkup dan obyek pengawasan Komisi Yudisial. Namun, saat ini Komisi Yudisial menjadi salah satu lembaga yang dilibatkan dalam Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2013 tentang Perubahan Kedua atas UndangUndang Nomor 24 Tahun 2003 tentang Mahkamah Konstitusi. Untuk mengetahui lebih jauh materi perpu tersebut, Komisi Yudisial telah membentuk tim pengkaji pada awal pekan lalu. Apa hal krusial yang diamanatkan oleh perpu tersebut? Semua materi sedang kami kaji. Namun, secara umum, dalam poin proses rekrutmen hakim konstitusi akan dibentuk panel ahli berjumlah 7 orang, yang 4 di antaranya dipilih oleh Komisi Yudisial. Selain itu, Komisi dilibatkan dalam pengawasan hakim MK, khususnya dalam pembentukan Majelis Kehormatan, karena yang ada saat ini bersifat ad hoc. Mengapa perlu permanen? Karena lembaga ini memiliki kewenangan yang sangat besar, hasil putusannya juga bersifat final. Majalah detik 28 oktober - 3 November 2013


interview

Karena itu, perlu ada sebuah lembaga pengawasan. Kita bukan suuzan atau curiga-curiga, tetapi bagaimana bisa lembaga yang memiliki kewenangan sangat besar tanpa pengawasan? Dalam pengawasan itu, Majelis Kehormatan MK nantinya dibentuk bersama oleh MK dan Komisi Yudisial dengan susunan terdiri atas mantan hakim MK, praktisi hukum, akademisi yang berlatar belakang hukum, dan tokoh masyarakat. ARIF ARIANTO

BIODATA Nama: Eman Suparman Tempat/Tanggal Lahir: Kuningan, Jawa Barat, 23 April 1959 Istri: Ella Dewi Laraswati Anak: • dr. Risa Dewi Angganiawati, M.Kes • Drg. HASANAnggiani ALHABSY/ Dewi detikfoto Rahmawati Pendidikan: • Sarjana hukum Universitas Padjadjaran, Bandung, 1982 • Magister hukum Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, 1988 • Doktor ilmu hukum Universitas Diponegoro, Semarang, 2004 Karier: • Dosen Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran, sejak 1983

• Guru besar Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran, sejak 2009 • Ketua Komisi Yudisial, Desember 2010 hingga Juli 2013 • Ketua Bidang Pengawasan Hakim dan Investigasi Komisi Yudisial, Juli 2013 sampai sekarang • Ketua Asosiasi Batik Indonesia Karya: • Hukum Perselisihan (Konflik Kompetensi dan Pluralisme Hukum Orang Pribumi), penerbit Refika Aditama, 2005 • Hukum Waris Indonesia dalam Perspektif Islam, Adat, dan BW, penerbit Refika Aditama, 2011 • Eman Suparman: Penjaga Marwah Hakim, April 2013

Majalah detik 28 oktober - 3 November 2013


hukum

Mogoklah kau kugugat Dua pegiat serikat pekerja dituntut ganti rugi Rp 2 miliar ke pengadilan karena dianggap memprovokasi buruh untuk mogok kerja. Gugatan ditolak Pengadilan Negeri Jakarta Utara.

Majalah detik 28 oktober - 3 november 2013


hukum

M Ilustrasi demo buruh REUTERS

ochamad Halili dan Umar Faruq terse­ nyum lebar ketika majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Utara menolak gugatan PT Doosan Cipta Buana Jaya dalam sidang putusan sela Rabu tiga pekan lalu. Halili adalah ­Ketua Dewan Pimpinan Cabang Serikat Pekerja Nasional Jakarta Utara, sedangkan Umar adalah Ketua PSP Tingkat Pabrik pada Serikat Pekerja Nasional. Keduanya dituntut ganti rugi Rp 2 miliar oleh perusahaan tersebut lantaran dianggap melawan hukum dan ­melakukan unjuk rasa yang menyebabkan kerugian PT Doosan. Namun hakim menyatakan tidak berwenang mengadili gugatan yang diajukan perusahaan di Cilincing, Jakarta Utara, itu. Karena termasuk perselisihan dalam hubungan industrial, perkara itu semestinya ditangani Pengadilan Hubungan Industrial. “Awal mula gugatan ini dilayangkan ke saya dan Umar, karena mengirimkan surat permintaan mogok kepada perusahaan, di mana (saya) sebagai ketua DPC mewakili anggota kita di pabrik PT Doosan Cipta Buana Jaya,” kata Halili kepada majalah detik. Menurut Halili, mogok kerja itu dilakukan pada 7-8 Maret 2013. Mogok kerja dipicu protes dan tuntutan para buruh terhadap perusahaan. Mereka antara lain memprotes pelanggaran pembayaran upah di bawah kebutuhan hidup layak 2012 dan pelanggaran hak normatif lain, seperti tunjangan jabatan yang dihilangkan, uang makan yang ditiadakan, berjalannya sistem scoring, serta premi kehadiran yang dihapus. Mogok kerja dua hari itu diikuti oleh seribuan pekerja PT Doosan. Namun, menurut ­Halili, sebelum mengirimkan menjalankan aksi, para buruh sudah ­ surat izin kepada Kepala Suku Dinas Tenaga Kerja dan Kepolisian Resor Jakarta Utara. Tapi sayang,

Majalah detik 28 oktober - 3 november 2013


hukum

Mochamad Halili saat berorasi setelah majelis hakim PN Jakarta Utara menjatuhkan putusan sela. DOK. LBH JAKARTA

pihak perusahaan tak menggubris karena serikat pekerja di perusahaan itu sudah dibekukan. “Sehingga aksi para buruh dan kami dianggap liar serta tidak resmi,” ujarnya. Pada hari kedua, mogok kerja sempat diwarnai bentrokan dengan aparat. Sebab, polisi mendapat laporan bahwa para buruh telah menyandera pimpinan manajemen perusahaan asal Korea Selatan itu. “Aneh, padahal selama aksi, kami selalu ditemani Kanit Intel dan Reskrim Polres dan Polsek Cilincing,” Halili menjelaskan. Setelah dua hari mogok kerja, menurut Halili, atas kesepakatan para buruh di perusahaan asing tersebut, aksi akan dilanjutkan sekaligus dilakukan pemilihan pengurus serikat pekerja yang baru. Tapi, pihak perusahaan langsung memecat 13 pekerjanya yang mengikuti aksi tersebut. Baru pada 16 Mei 2013, PT Doosan Cipta Buana Jaya melayangkan gugatan perbuatan melawan hukum ke pengadilan. Tuduhannya, Halili dan Umar dianggap memprovokasi para buruh untuk me­ ­ lakukan mogok kerja secara tidak resmi, sehingga merugikan perusahaan selama dua hari. Perusahaan garmen yang memiliki cabang pabrik di Parungkuda, Sukabumi, Jawa Barat, selain di Cilincing, itu pun menuntut ganti rugi Rp 2.004.000.000. Namun, Halili menilai tuduhan tersebut mengadaMajalah detik 28 oktober - 3 november 2013


hukum

Gugatan ini bentuk niat buruk perusahaan dan menghambat perjuangan tuntutan normatif, yang sedang dilakukan buruh.

Tap/klik untuk berkomentar

ada. Salah satu yang dianggap sebagai kerugian perusahaan adalah pemakaian listrik saat berdemo menggunakan sound system. “Yang jelas, gugatan ini bentuk niat buruk perusahaan dan menghambat perjuangan tuntutan normatif, yang sedang dilakukan buruh,â€? tuturnya. Gugatan PT Doosan tersebut ­akhirnya ditolak majelis hakim PN Jakarta Utara. Handika Febrian, advokat publik Lembaga Bantuan Hukum Jakarta, yang menjadi kuasa hukum Halili dan Umar, mengatakan pengadilan negeri memang tidak berwenang menangani perselisihan hubungan industrial. Alasan pertama, mogok kerja adalah hak dasar, tidak hanya bagi buruh, tapi juga bagi serikat pekerja, yang menjadi bagian dari hak kebebasan berserikat yang dilindungi undang-undang. Kedua, putusan sela tersebut menjadi preseden bahwa seharusnya perusahaan menyelesaikan persoalan sengketa perburuhan pada mekanisme Pengadilan Hubungan Industrial, dan bukan melalui pengadilan negeri, apalagi sampai menggugat buruh atas mogok kerja yang dilakukan. Putusan sela ini sekaligus menegaskan kewenangan Pengadilan Hubungan Industrial sesuai dengan UU Nomor 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial, yang mempunyai kewenangan menyelesaikan perselisihan antara pengusaha dan pekerja atau buruh, atau pengusaha dan serikat pekerja atau serikat buruh. “Kami dari LBH Jakarta dan DPD Serikat Pekerja Nasional DKI Jakarta mengapresiasi pertimbangan dari majelis hakim PN Jakarta Utara, yang telah melihat secara jernih dan mendalam, melihat pokok permasalahan dan latar belakang munculnya gugatan ini, sehingga dapat memutus secara komprehensif Majalah detik 28 oktober - 3 november 2013


hukum

Para buruh memenuhi ruang pengadilan saat digelar sidang gugatan PT Doosan terhadap Halili dan Umar. dok. lbh jakarta

dalam putusan sela,” ucap Handika. Atas putusan sela tersebut, kubu PT Doosan langsung keberatan dan mengajukan permohonan banding. Alasannya, majelis hakim dinilai tidak melihat pokok perkara yang dijadikan pokok gugatan. “Kami mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi DKI Jakarta. Kami sedang menyiapkan memori bandingnya,” kata Sugiharto, kuasa hukum PT Doosan Cipta Buana Jaya, kepada majalah detik. Menurut Sugiharto, kliennya telah dirugikan secara materiil karena mogok kerja para buruh itu. Apalagi, Halili dan Umar bukanlah pekerja di perusahaan kliennya. “Alasan mereka m ­ elakukan mogok kerja pun tidak berdasar, karena klien kami sudah memenuhi kewajibannya selama ini,” ujarnya, tanpa memerinci kewajiban apa saja yang telah dipenuhi kliennya itu. Yang jelas, Halili dan Umar bakal terus memperjuangkan nasib para pekerja PT Doosan Cipta Buana Jaya yang telah dipecat secara sepihak. Apalagi, perusahaan ini memiliki tujuh anak perusahaan yang tersebar di wilayah Jakarta dan Sukabumi. “Kami dan teman-teman akan memperjuangkan nasib 43 buruh PT Doosan lainnya yang dipecat akibat aksi ini ke Pengadilan Hubungan Industrial dalam waktu dekat,” ucap Halili. ■ M. RIZAL | DIMAS

Majalah detik 28 oktober - 3 november 2013


hak Hak jawab Jawab

Menanggapi tulisan majalah detik edisi 1420 Oktober 2013, de­ ngan judul “Buntut Kritik Proyek Nuklir”, dengan ini kami ingin menyampaikan Hak Jawab atas berita tersebut agar pembaca mengetahui secara baik dan lengkap. Hal-hal yang kami sampaikan sebagai berikut: 1. Isi berita tidak berimBuntut Kritik bang karena majalah Proyek Nuklir detik dengan sengaja Seorang peneliti yang sudah mengabdi 30 tahun tidak memuat butir di Batan, dipensiun dini karena melontarkan kritik soal rencana pembangunan PLTN di Bangka jawaban BATAN tenBelitung. Ia pun menggugat ke pengadilan. tang tindakan indisipliner Sdr. Ir. Soedardjo, S.A., yang menjadi penyebab utama penjatuhan hukuman disiplin terhadap yang bersangkutan, di antaranya Sdr. Soedardjo tidak memenuhi pembu­ atan usulan penelitian, menolak untuk menandata­ ngani Komitmen Perubahan (kewajiban setiap pegawai dalam rangka reformasi birokrasi), tidak mengikuti rapat koordinasi bidang, izin keluar kantor nonprosedural, serta merekayasa data presensi pegawai. 2. Isi berita dan gambar-gambar pada hakikatnya ha­ nya bersifat membangun opini publik terhadap sikap pro-kontra rencana pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) dengan menjadikan kondisi yang dialami Sdr. Ir. Soedardjo, S.A. sebagai bumbu

Majalah detik 28 oktober - 3 november 2013


hak jawab

topik bahasan. Hal ini sungguh ironis karena sebagai lembaga pemerintah nonkementerian (LPNK), pada dasarnya semua program kerja dan anggaran BATAN tidak terlepas dari program pemerintah secara nasional (yang telah lebih dahulu mendapat persetujuan dari Dewan Perwakilan Rakyat), kemudian dijabarkan dan dilaksanakan oleh BATAN sesuai tugas, fungsi, dan wewenang BATAN. Sebagaimana telah kami informasikan kepada reporter majalah detik bahwa masalah penjatuhan hukuman disiplin kepada Sdr. Ir. Soedardjo, S.A. telah dijadikan oleh yang bersangkutan sebagai objek gugatan di PTUN Jakarta, untuk itu kami ingatkan kembali, mohon agar semua pihak menghormati proses peradilan yang sedang berjalan dan jangan malah menimbulkan upaya peradilan di luar persidangan, yang kelak dapat menimbulkan permasalahan hukum yang baru. Atas pemuatan Hak Jawab yang kami jelaskan di atas, kami berharap masyarakat mendapat informasi dan fakta sesungguhnya, sehingga dapat membedakan secara jernih masalah kepegawaian dan kritik terhadap rencana pembangunan PLTN, serta kasus yang sedang disidangkan di PTUN Jakarta. Atas perhatian dan kerja sama, serta pemuatan Hak Jawab di atas, kami mengucapkan terima kasih. Kepala Biro Kerja Sama, Hukum dan Hubungan Masyarakat Drs. Totti Tjiptosumirat, M. Rur, Sci.

Terima kasih atas Hak Jawab yang disampaikan. Majalah detik sudah melakukan peliputan secara profesional dan berimbang, dengan menampilkan jawaban dari pihak BATAN dalam tulisan kami. Majalah detik 28 oktober - 3 november 2013


kriminal

Digilir di Bawah Todongan Pistol Gadis berusia 16 tahun itu mengaku diperkosa secara bergilir oleh 13 orang. Sembilan di antaranya diduga oknum polisi. Kompolnas dan Komnas Perlindungan Anak turun tangan.

Majalah detik 28 oktober - 3 november 2013


kriminal

M

Kantor Polda Gorontalo dok. polda

elati—bukan nama sebenarnya—hanya bisa menulis nama-nama pria yang diduga telah memperkosanya secara bergilir. Mulut Melati seakan tidak sanggup menyebut nama mereka saat dia diperiksa penyidik Kepolisian Daerah Gorontalo, Selasa, 22 Oktober lalu. “Kalau ditanya soal kejadian (pemerkosaan) itu, dia langsung stres. Saat di­periksa (polisi), korban pingsan,â€? ujar Zulkifli Husein, paman Melati, saat dihubungi majalah detik akhir pekan lalu. Saking traumanya, belakangan ini sang keponakan sering pingsan jika bertemu dengan pria berpakaian polisi. Itu pulalah yang menyebabkan Melati berkali-kali tidak sadar diri saat dimintai keterangan oleh penyidik Polda Gorontalo. Melati adalah korban pemerkosaan pada akhir Juli lalu atau bertepatan dengan bulan Ramadan. Sebelum kejadian, Melati dijemput kenalannya, G, yang diduga merupakan oknum polisi berpangkat brigadir satu anggota Kepolisian Sektor Wonisari, Gorontalo. Pelajar kelas II sekolah menengah atas itu dijemput seusai jam pulang sekolah. Awalnya, G mengajak gadis berusia 16 tahun itu jalan-jalan sambil ngabuburit. Namun, begitu naik sepeda motor, oknum polisi tersebut malah mengajak Melati ke kamar indekosnya, yang tidak jauh dari Markas Polsek Wonisari. Di tempat indekos itulah G merayu Melati untuk berhubungan intim layaknya suami-istri. Gadis itu terang Majalah detik 28 oktober - 3 november 2013


kriminal

Kepala Bidang Humas Polda Gorontalo Ajun Komisaris Besar Lisma Dunggio dok. polda

saja menolak. Namun ia pasrah setelah G menodongkan pistol. Saat itulah diduga pemerkosaan terjadi. Seperti diceritakan korban, setelah melampiaskan nafsu bejat, G memanggil delapan temannya sesama oknum polisi. Di bawah ancaman pistol, Melati dipaksa melayani para oknum tersebut secara bergilir. Perbuatan G dan kawan-kawannya berlangsung selama tiga hari di kamar indekos tersebut. Setelah itu, gadis asal Desa Lakeya, Kecamatan Tolangohula, Gorontalo, tersebut ditinggal begitu saja di pinggir jalan. Sebelumnya, G diduga mengancam akan menembak Melati jika menceritakan peristiwa tersebut kepada orang lain. Malang buat Melati. Pemerkosaan tersebut terulang pada 1 Oktober lalu. Ironisnya, pemerkosaan diduga dilakukan G di kantornya. Kali ini G mengajak tiga temannya, yakni seorang petugas keamanan, karyawan bank, dan seorang preman. Mereka mencabuli Melati secara bergilir di kantor pengayom masyarakat tersebut. Perbuatan bejat tersebut akhirnya terungkap setelah Melati, yang saat itu menghilang selama empat hari, ditemukan oleh seorang teman sekolahnya. Gadis tersebut dalam kondisi mabuk berat di Markas Polsek. Berdasarkan pengakuan Melati kepada keluarganya, ia dicekoki minuman keras. Begitu dibawa pulang ke rumah orang tuanya, Melati pun menceritakan kejadian yang menimpanya. “Keluarga kami langsung berkumpul dan ber­ musyawarah setelah mendengar cerita keponakan saya. Akhirnya kami melaporkan kejadian itu ke Polda,â€? kata Zulkifli. Setelah keluarga melapor, korban dibawa ke Rumah Sakit Aloei Saboe, Kota Gorontalo. Ia sempat dirawat sepekan sekaligus divisum. Setelah itu, Melati dibawa ke rumah pamannya Majalah detik 28 oktober - 3 november 2013


kriminal

Anggota Kompolnas, M. Nasser antara

untuk direhabilitasi. “Sekarang di rumah saya. Supaya lebih tenang,” Zulkifli menambahkan. Kepala Bidang Humas Polda Gorontalo Ajun Komisaris Besar Lisma Dunggio saat dimintai konfirmasi secara terpisah mengatakan pihaknya tengah menyelidiki dugaan keterlibatan anggotanya dalam pemerkosaan tersebut. “Saat ini Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Polda Gorontalo akan memeriksa saksi-saksi dan akan menyelidiki siapa anggota yang terlibat dalam kasus ini,” tuturnya. Lisma menegaskan akan menindak tegas dan memberikan s­ anksi berat jika benar anggotanya terbukti melakukan perbuatan yang melanggar hukum. Namun keterangan berbeda disampaikan Kepala Divisi Humas Markas Besar Polri Inspektur Jenderal Ronny Sompie. Menurut Ronny, setelah dilakukan klarifikasi, tidak ada pemerkosaan terhadap korban, melainkan persetubuhan yang didasari perasaan suka sama suka. “Jadi, cuma satu saja pelakunya, bukan tujuh atau sembilan anggota. Itu pun suka sama suka. Jadi Polda Gorontalo sudah melakukan tindakan penegakan hukum saat ini,” ucap Ronny. Kesimpangsiuran informasi itu mendorong Komisi Kepolisian Nasional datang ke Gorontalo. Lembaga itu mengutus komisioner Kompolnas, M. Nasser, mencari kebenaran kasus pemerkosaan tersebut. Menurut Nasser secara terpisah, komisinya baru menanyakan ihwal kasus tersebut kepada bagian Humas Polda Gorontalo. Pihak polisi malah menuding korban sebagai perempuan nakal. “Kepolisian di sana menyalahkan korban. Korban berada dalam posisi yang salah,” kata Nasser. Majalah detik 28 oktober - 3 november 2013


kriminal

Di dalam Undang-Undang Perlindungan Anak, seharusnya anak itu dilindungi, tapi malah diperkosa.

Hal itu disayangkan Nasser. Sebab, korban masih duduk di bangku sekolah tapi disetubuhi oleh oknum polisi. “Ini kan sama sekali enggak benar. Kan ada pelaku. Pelaku itu harus diperiksa. Mau apa pun juga, tidak boleh (persetubuhan) di luar pernikahan dilakukan oleh anggota Polri, apalagi beramai-ramai. Ini yang akan kami kejar,” ujarnya. Dugaan adanya upaya melindungi korps oleh Polda Gorontalo juga dicurigai keluarga korban. Indikasinya, kata Zulkifli, sampai saat ini tidak ada seorang pelaku pun yang ditetapkan sebagai tersangka. Padahal korban masih di bawah umur, dan diduga di bawah ancaman saat diperkosa secara bergilir. Karena itu, keluarga korban akan terus mencari keadilan. Mereka hanya berharap para pelaku dijerat hukum. “Yang kami tuntut itu para pelaku, yang kebetulan polisi, bukan institusinya,” ucap Zulkifli. Sementara itu, Ketua Umum Komisi Nasional Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait berjanji lembaganya akan turut menangani kasus tersebut. “Karena korban ini perempuan ABG (anak baru gede), anak di bawah umur, dan pelakunya (diduga) para polisi,” tutur Arist kepada majalah detik. Ia pun menyayangkan polisi yang diduga sebagai pelaku, yang semestinya menjadi pengayom, pelindung, dan penjaga rasa aman masyarakat, justru melakukan hal tercela. “Ini harus dituntut sampai tuntas. Pelakunya harus dijerat sesuai dengan undang-undang yang ada,” katanya. Menurut Arist, apa pun si korban, yang disebut polisi sebagai perempuan penggoda, faktanya, dia tergolong di bawah umur 18 tahun. “Sesuai dengan Undang-Undang Perkawinan, itu kan dilarang. Apalagi di dalam Undang-Undang Perlindungan Anak, seharusnya anak itu dilindungi, tapi malah diperkosa,” ujarnya. “Ini tamparan bagi Polri,” tutur Arist. n Deden Gunawan | M. Rizal Majalah detik 28 oktober - 3 november 2013


KOLOM

Sutarman dan Kepentingan Politik SBY oleh: Muradi, PhD

Salah satu beban kepala polri adalah menjaga kepentingan politik Yudhoyono dan kelompoknya setelah lengser. Biodata Nama: Muradi Tempat/Tanggal Lahir: Jakarta, 10 Mei 1975 Pendidikan: 1. Sarjana sejarah Fakultas Sastra Universitas Padjadjaran, Bandung, 1995-2000 2. Master of art bidang ilmu politik dari Universitas Indonesia, 2001-2003 3. Master of science dari S. Rajaratnam School of International Studies, Nanyang Technological University, Singapura, 2007-2008 Tesis: “Reformasi Brigade Mobil Polri dan Demokratisasi” 4. PhD: Flinders Asia Centre, School of International Studies, Flinders University, Australia, 2008-2012 Tesis: “Polri PascaSoeharto, 1998-2008”

Pekerjaan: n Dosen di Fakultas

Sastra dan FISIP Universitas Padjadjaran, Bandung, 2001-2005 n Peneliti pada Ridep Institute, Jakarta, 2004-2007 n Dosen tamu Universitas Paramadina, Jakarta, dan Universitas Pertahanan Indonesia, Jakarta n Dosen di Sekolah Staf dan Komando Angkatan Udara, Bandung, 2007-sekarang n Dosen tamu di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian dan Sekolah Staf Pimpinan Polri, 2006-sekarang

Karya: n Reorientasi Kebijakan

Politik TNI Selama Masa Transisi Demokrasi, 2005 n Lumpur Sidoarjo: Masalah Politik SBYKalla, 2007 n Perubahan Bisnis Militer di Indonesia, 2007 n Quo Vadis Reformasi Brimob, 2009 n Densus 88: Politik, Terorisme, dan Konflikkonflik, Dian Cipta, 2012

T

erpilihnya Komisaris Jenderal Sutarman sebagai orang nomor satu di Kepolisian Republik Indonesia menjadi penegas dari tradisi calon tunggal yang diajukan presiden pada era Reformasi ke Dewan Perwakilan Rakyat. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono selama hampir dua periode kekuasaannya mengajukan empat nama tunggal sebagai Kepala Polri kepada DPR, yakni Sutanto, Bambang Hendarso Danuri, Timur Pradopo, dan Sutarman. Sebelumnya, Presiden Megawati berkesempatan mengajukan Da’i Bachtiar. Fenomena calon tunggal Kepala Polri ini sesungguhnya tidak bermasalah apabila figur terpilih tidak merasa memiliki utang budi atas pengangkatannya. Namun, sebagaimana diketahui bersama, figur Kapolri cenderung identik dengan rezim yang berkuasa. Sedari awal, pengajuan satu nama calon menjadi penegas bahwa Polri secara institusi masih tersandera oleh kepentingan politik penguasa, tak terkecuali dalam kasus Sutarman. Salah satu kepentingan politik yang dicoba dibebankan pada Sutarman adalah terjaganya dengan baik kepentingan politik Yudhoyono dan kelompoknya setelah Yudhoyono tidak lagi menjabat presiden. Apalagi Yudhoyono berpengalaman mengkondisikan tiga Kapolri sebelumnya mengamankan kebijakan politik yang dibuat. Satu-satunya kegagalan Yudhoyono mendesakkan kepentingannya kepada tiga Kapolri terdahulu adalah mengupayakan agar Polri mau membahas dan menerima Rancangan UndangUndang Keamanan Nasional sebagai salah satu instrumen utama dalam menyelaraskan kebijakan keamanan nasional. Ivkovic (2005) dan Bayley (2006) menegaskan bahwa karakteristik kepolisian yang pernah bergabung dengan militer cenderung lebih pragmatis dibandingkan dengan kepolisian yang berada di bawah kementerian sipil. Pragmatisme tersebut bermuara pada satu kepentingan, yakni memperoleh atensi dari penguasa agar mendapatkan posisi strategis di pemerintahan. Pragmatisme tersebut tak jarang juga menimbulkan persaingan tidak sehat di kalangan internal polisi. Hal tersebut terjadi di Polri saat nama yang diusulkan Timur Pradopo, yakni Komisaris Jenderal Badrodin Haiti (Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan Polri), ditolak oleh Yudhoyono karena Haiti disinyalir memiliki rekam jejak negatif, khususnya berkaitan dengan kasus rekening gendut Polri. Hal yang sama terjadi saat Timur muncul sebagai figur alternatif di luar Nanan Soekarna, yang diajukan oleh internal Polri, untuk menggantikan Bambang Hendarso. Nanan dianggap terlalu dekat dengan para aktivis lembaga swadaya masyarakat hak asasi manusia dan antikekerasan, sehingga akan mengganggu kinerja Polri secara keseluruhan apabila menjadi pemimpin Polri. Meski akhirnya Nanan mendampingi Timur, kekhawatiran tersebut tidak pernah terbukti. Hal yang sama dapat saja terjadi apabila kemudian Haiti diangkat menjadi Wakil Kepala Polri mendampingi Sutarman.

Momen Kritis Ada tiga alasan mengapa Sutarman mengambil risiko menjadi pemimpin Polri, yakni, pertama, Sutarman telah merancang dan merencanakan dirinya menduduki posisi Kapolri. Salah satunya dengan menggalang dukungan sejumlah perwira tinggi dalam setahun terakhir. Salah satu bentuk penggalangan yang kentara adalah mengupayakan soliditas internal untuk dapat menerima Sutarman sebagai pemimpin Polri berikutnya. Hal ini tidak dilakukan oleh calon lain. Hal lain yang merupakan efek dari upaya membangun figuritas yang dapat diterima oleh lingkup internal dan eksternal Polri, Sutarman cenderung memposisikan diri sebagai figur yang dapat diterima kalangan internal maupun eksternal Polri. Penampilan Sutarman di depan publik berubah drastis pascapengepungan gedung Komisi Pemberantasan Korupsi oleh sejumlah anggota Polri. Kedua, pengkondisian dan pembangunan opini positif di media dilakukan secara sistematis. Meski selama menjabat Kepala Badan Reserse Kriminal belum pernah menuntaskan kasus besar, nama Sutarman cenderung positif di mata publik diban­ ding figur lainnya. Indikator adanya pengkondisian dan pembangunan opini positif media adalah tidak berkorelasinya kasus Djoko Susilo dengan badan yang dipimpinnya. Seolah permasalahan korupsi di Korps Lalu Lintas bukan bagian dari lemahnya kinerja Bareskrim dalam membersihkan praktek menyimpang di Polri. Ketiga, kuatnya jejaring yang dibangun dan dikondisikan untuk mendukung pencalonan Sutarman menjadi Kapolri. Lobi-lobi politik dilakukan mulai lingkaran terdekat Istana, Komisi III DPR, hingga Kompolnas, dan mengatur pertemuan dengan sejumlah pemimpin partai politik di luar parlemen. Langkah ini cenderung menegaskan bahwa Sutarman jauh lebih siap dibandingkan dengan sejumlah nama yang sempat muncul ke permukaan. Meski demikian, ada tiga permasalahan yang akan menjadi beban Sutarman sebagai Kapolri, yakni menjaga netralitas Polri dalam Pemilu 2014, membangun kepercayaan publik pada Polri, dan menciptakan pola koordinasi Polri dengan institusi keamanan lainnya. Pembuktian kinerja Polri pada tiga masalah yang dihadapi sangat bergantung pada seberapa efektif kepemimpinan pria lulusan Akademi Kepolisian tahun 1981 tersebut. Momen kritis Polri dapat saja berlanjut apabila Sutarman tidak dapat memberikan pembuktianuntukmembawaPolrimenjadiprofesional dan mandiri: terjebak oleh utang politik dan tak mampu mengendalikan kalangan internal Polri tetap independen. Karena itu, dibutuhkan keberanian yang luar biasa untuk dapat mengendalikan kalangan internal Polri agar tetap berfokus pada peran dan fungsinya. Sutarman mungkin tidak seberani yang diharapkan oleh publik secara luas, tapi setidaknya memberikan kejutan program yang dapat dijadikan sinyal bagi publik bahwa kepemimpinan Polri kali ini dapat dipercaya.

Majalah detik 28 OKTOBER - 3 November 2013


Kolom E-Banking

MUDAHNYA CEK SALDO SETIAP HARI

Pak Laksono, Saya adalah pengguna layanan Mobile Banking BII. Mobile Banking BII sangat membantu saya dalam kemudahan transaksi perbankan terutama cek saldo dan transfer dana. Saya dapat mengetahui jumlah dana saya dan saya dapat leluasa melakukan transfer dana ke supplier saya baik yang memiliki rekening BII maupun bank lain. Saya diberitahu teman bahwa pengguna Mobile Banking BII dapat menerima info saldo rekening BII setiap hari. Mohon penjelasan bagaimana caranya? Terima kasih Utami, Jawa Barat


Kolom E-Banking

Hai Ibu Utami, Terima kasih atas kesetiaan Ibu Utami menggunakan BII Mobile Banking. Memang benar, khusus pengguna BII Mobile Banking dapat menerima notifikasi info saldo rekening BII setiap hari tanpa dikenakan biaya. Ada 2 pilihan media untuk menerima notifikasi info saldo harian yaitu melalui pesan SMS atau melalui email. Untuk memperoleh notifikasi info saldo caranya mudah, karena rekening Ibu sudah diaktifkan untuk layanan BII Mobile Banking, maka Ibu cukup ketik SMS, kirim ke 69811, dengan format berikut : Jenis Layanan

Format Perintah SMS

Contoh SMS

Notifikasi Info Saldo via SMS

REG SMS SALDO

REG SMS SALDO

Notifikasi Info Saldo via Email

REG EMAIL REG EMAIL SALDO <alamat SALDO abc@ email> xyz.com

Jika karena suatu hal, Ibu ingin menghentikan notifikasi info saldo harian, maka Ibu cukup ketik SMS, kirim ke 69811, dengan format berikut : Jenis Layanan

Format Perintah SMS

Contoh SMS

Menghentikan notifikasi Info Saldo via SMS

UNREG SMS SALDO

UNREG SMS SALDO

Menghentikan notifikasi Info Saldo via Email

UNREG EMAIL SALDO

UNREG EMAIL SALDO

Selain dapat melakukan cek saldo, Ibu dapat melakukan berbagai transaksi lainnya di BII Mobile Banking yaitu isi ulang pulsa ponsel, cek 4 (empat) mutasi transaksi terakhir dan pembayaran tagihan kartu kredit, Telkom serta telepon seluler. Isi pulsa Telkomsel berhadiah Pada 1 September – 31 Desember 2013 berlangsung program ”Isi Pulsa Telkomsel di BII E-Channels Berhadiah” yaitu program hadiah bagi nasabah BII yang melakukan isi ulang pulsa Telkomsel di semua electronic channel BII yaitu BII ATM, BII Mobile Banking maupun BII Internet Banking. Hadiah Utamanya adalah 3 (tiga) Vespa untuk 3 pemenang dan hadiah bulanan 10 ponsel Samsung untuk 10 pemenang. Jika Ibu melakukan transaksi isi ulang pulsa ponsel di BII Mobile Banking atau BII electronic channel lainnya (BII ATM & BII Internet Banking) pada periode program, Ibu berkesempatan mengikuti program tersebut. Gunakan selalu BII Mobile Banking untuk transaksi dan nikmati kemudahan transaksi perbankan Anda. Jika ada pertanyaan seputar electronic banking dapat mengirimkan email ke ebanking@ majalahdetik.com. Untuk pertanyaan yang dimuat akan mendapatkan payung cantik dari BII.


fokus curhat bunda putri

Curhat Bunda

dari Persembunyian “Semua orang menjauh dan enggan dikaitkan dengan saya.�

Majalah detik 28 oktober - 3 november 2013


fokus curhat bunda putri

“K

enapa saya seperti orang yang dihindari?” Kalimat Bunda Putri di telepon itu membuat sedih Husni ­ Thamrin. Pria tersebut sudah dianggap kakak sendiri oleh perempuan yang kini menggegerkan elite nasional ini. Bernaldi Kadir Djemat, mantan menantu Bunda Putri, menyebut Husni adalah tangan kanan Bunda Putri dalam urusan bisnis. Husni, anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari Fraksi Golkar masa jabatan 1999-2004, mengakui pernah bekerja dalam satu tim dengan Bunda Putri. Perempuan yang oleh Luthfi ­ Hasan Ishaaq, mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera, disebut sebagai orang yang mengkondisikan para decision maker ini bersama Husni dan ekonom Faisal Basri pernah tergabung dalam tim percepatan pembangunan dan investasi di Kalimantan Barat. Tim ini diangkat oleh Gubernur Kalimantan Barat Usman Jafar. “Saya kenal dia sepuluh tahun lalu. Cekatan orangnya. Saya tahu kelasnya hebat,” cerita Husni saat ditemui majalah detik di kediamannya, Jalan Pangkalan Jati, pinggiran Jakarta. Husni berusaha mengontak Bunda Putri begitu ­perempuan yang dipanggilnya dengan sebutan Dik Su alias adik bungsu ini menjadi buah bibir. Bunda menjadi sorotan sejak disebut dalam sidang suap kuota impor daging sapi Kementerian Pertanian, September 2013. Jaksa Komisi Pemberantasan Korupsi memutar rekaman percakapan telepon Luthfi dengan Bunda Putri. Dari percakapan itu, tergambar Bunda Putri merupakan figur yang punya kekuasaan luar biasa. Perempuan yang memiliki nama asli Non Nurlaela,

Saya kenal dia sepuluh tahun lalu. Cekatan orangnya. Saya tahu kelasnya hebat.

Majalah detik 28 oktober - 3 november 2013


fokus curhat bunda putri

seperti yang tertera pada buku rapor SMA-nya, ini bisa memanggil menteri ke rumahnya dan berbicara tentang reshuffle kabinet. Dalam sidang, Luthfi juga menyebut Bunda Putri adalah perempuan yang dekat dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Ketua Majelis Syuro PKS Hilmi Aminuddin dan anaknya, Ridwan Hakim alias Iwan, yang hadir sebagai saksi di persidangan, juga mendukung pernya­taan Luthfi. “Dia sering bicara re­

Majalah detik 28 oktober - 3 november 2013


fokus curhat bunda putri

Presiden Yudhoyono memberikan keterangan pers terkait dengan Bunda Putri. abror/detikfoto

shuffle,” ujar Hilmi. Ternyata nomor ponsel Bunda Putri yang biasa dipakai untuk berkomunikasi dengan Husni sudah tidak aktif. Tak dinyana, setelah pada 11 Oktober 2013 Yudhoyono dengan marah membantah pernyataan ­ ­Luthfi itu, perempuan ini justru yang menelepon Husni. Entah menelepon dari mana, Bunda Putri menumpah­ kan curahan hatinya kepada Husni. Namun curhat itu tidak terkait dengan kemarahan SBY. “Saya menerima telepon dari nomor yang tidak saya kenal. Dari suara serak­nya, saya tahu itu dia,” cerita Husni. “Pembicaraan hanya sekitar tiga menit. Intinya, dia sedih, kecewa, ya curhat-lah.” Dalam curhat-nya, Bunda Putri meng­aku resah karena menjadi sorotan publik. Gara-gara itu, ia harus mengalami peristiwa yang tidak mengenakkan. Ia mendeng­ar orang mulai menolak sumbangannya karena khawatir berasal dari cara-cara yang haram. Ia mengungkapkan kesedihannya karena orang tua dan keluarganya terbawa-bawa dalam masalah. Ia

Majalah detik 28 oktober - 3 november 2013


fokus curhat bunda putri

juga kecewa lantaran sebagian kerabat justru perlahan menjauh, bukan mendukungnya secara penuh. Bunda Putri sedih mendengar kolega-koleganya kini mengaku tidak me­ngenalnya. Padahal dulu mereka pernah bekerja sama. “Semua orang menjauh dan enggan dikaitkan dengan saya,” kata Bunda Putri se­ perti ditirukan Husni. Kesedihan Bunda Putri juga dituturkan seorang kerabat dekatnya di Desa Cilimus, Kecamatan Cilimus, Kuningan, Jawa Barat. Terakhir kali dia bertemu, ibu artis Peni Fernita Saputri ini mengaku pusing. Wajahnya kusut masai. Secara fisik, Bunda Putri lebih kurus dari sebelumnya. “Saya tanya, kenapa sih Non, banyak duit kok kusut? Kata dia, pusing. Enggak tahu pusing karena apa,” ujar kerabat yang meminta namanya tidak disebut itu.

Wajahnya kusut masai. Secara fisik, Bunda Putri lebih kurus dari sebelumnya.

***

Sudah dua minggu ini Didi Supardi tidak pulang. Rumahnya di RT 18 RW 05, Dusun Wage, Desa Cilimus, tidak lagi ditempati Didi. Istri dan anak-anaknya dititipkan kepada ibunya, Tuti. Didi pergi untuk menghindari ancaman dari kerabat Bunda Putri. Kerabat Bunda Putri geram Didi keceplosan berbicara kepada wartawan tentang sosok nenek yang berfoto dengan banyak pejabat itu. Kebetulan rumah Didi memang punggung-punggungan deng­an rumah gedong Bunda Putri di Gang Cinangka. “Ada yang ne­ gur Didi,” cerita Tuti tanpa menyebut nama. Larangan berbicara tentang Bunda Putri tidak hanya diterima Didi. Seorang perangkat Desa Cilimus bahkan

Majalah detik 28 oktober - 3 november 2013


fokus curhat bunda putri

Rumah Bunda Putri di Pondok Indah, Jakarta. isfari hikmat/majalah detik

disemprot oleh Otong Mulyadin karena membocorkan seluk-beluk Bunda Putri di koran. Otong adalah Kepala Desa Cilimus sekaligus adik tiri Bunda Putri. Sebelum menunaikan ibadah haji, Otong mengins­ truksikan warganya agar mengunci mulut di hadapan juru warta. Instruksi Otong disampaikan setelah Bunda Putri jadi “buruan”, mulai wartawan hingga Presiden ­Yudhoyono. ­Presiden memerintahkan Badan Intelijen Negara dan kepolisian menyelisik identitas Bunda Putri. SBY sangat marah mendengar tudingan Luthfi di persidangan. Kepala Negara menilai Luthfi berbohong. Bunda Putri orang yang sangat dekat dengan Presiden, kata SBY, seribu persen bohong. “Dia (Bunda Putri) sangat tahu dengan kebijakan reshuffle, 2.000 persen bohong,” ujar SBY. Kehebohan semakin menjadi setelah beredar fotofoto Bunda Putri dengan sejumlah pejabat dan tokoh,

Majalah detik 28 oktober - 3 november 2013


fokus curhat bunda putri

Luthfi Hasan Ishaaq, mantan Presiden PKS. ANTARA

antara lain saat berpose dengan mantan Menteri Olahraga Andi Mallarangeng. Ada pula foto Bunda Putri tengah menyematkan pin ke dada Menteri Per­ dagangan Gita Wirjawan. Selain itu, Bunda sempat berfoto bersama mantan Gubernur DKI Sutiyoso, mantan Menteri Perhubungan Agum Gumelar, dan ekonom Faisal Basri. Polisi mengaku sudah mendapatkan data tentang perempuan berkacamata itu, namun tidak mau membukanya kepada publik. “Kalaupun kami memiliki data, itu untuk intelijen yang tidak bisa diminta. Datanya sudah diberikan kepada Presiden atau belum, itu tidak bisa dibeberkan,” kata Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Ronny Frank Sompie. Dari penelusuran majalah detik, Bunda Putri adalah Non Nurlaela. Ia juga dikenal dengan nama Non Saputri (baca “Bunda Putri Sang Ratu Lobi”, edisi 94, 16-22 September 2013). Kerabatnya menyebut suami Bunda Putri adalah Direktur Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian Hasanuddin Ibrahim. Ia mengontrak sebuah rumah mewah di Pondok Indah dan memiliki rumah mewah di Cilimus, di kaki Gunung Ciremai. Meski sosok dan sepak terjangnya mulai terangbenderang, keberadaan Bunda Putri masih menjadi misteri. Kerabat Bunda Putri mengatakan, sebetulnya tak perlu repot mencari di mana Bunda Putri. Sebab, Bunda Putri kerap berada di Pondok Indah. Ia tidak

Majalah detik 28 oktober - 3 november 2013


fokus curhat bunda putri

Husni Thamrin. isfari hikmat/majalah detik

suka keluar dari rumah karena stres menghadapi ­kemacetan. “Peni juga sama ibunya saja di Pondok Indah,” ujarnya. Namun, saat majalah detik pada Jumat, 25 Oktober, kembali mendatangi rumahnya di Jalan Metro Pondok Indah Nomor SB-09 RT 05 RW 015 itu, bangunan tersebut nyaris tanpa kehidupan. Seorang penjaga akhirnya keluar dan menghampiri ke pintu gerbang. “Di sini tidak ada yang namanya Bunda Putri,” kata laki-laki bercelana loreng itu, ketus. Majalah detik juga kembali menyambangi rumah Bunda Putri di Cilimus, Rabu, 23 Oktober. Rumah yang paling menonjol karena lebih mewah dibanding rumah lainnya itu sepi. Sekitar pukul 15.00 WIB, seorang perempuan yang diduga kerabat Bunda Putri keluar dari rumah itu. Namun ia langsung terbirit-birit ketika didekati. Seorang warga Cilimus mengatakan, pada Idul Adha, 15 Oktober lalu, halaman rumah Bunda Putri sempat menjadi tempat penyembelihan dua ekor sapi kurban. Daging kurban itu kemudian dibagi-bagikan kepada para tetangga. Ia meyakini, Bunda Putri ada di dalam rumahnya, datang dari Jakarta mengendarai mobil Toyota Alphard. “Tapi dia tak mau keluar,” katanya sambil mewanti-wanti agar namanya tidak ditulis. Diperoleh informasi, Bunda Putri mungkin bersembunyi di tiga tempat. Lokasi pertama di Jalan Panauan, dekat Danau Sangkanhurip. Tempat itu berjarak sekitar 3 kilometer ke arah Kota Kuningan dari Cilimus. Di

Majalah detik 28 oktober - 3 november 2013


fokus curhat bunda putri

Rumah Bunda Putri di Cilimus, Kuningan, Jawa Barat. bahtiar/majalah detik

Tap/klik unTuk berkomenTar

sana, Bunda Putri diduga mempunyai sebuah rumah. Namun seseorang yang keluar dari rumah itu meng­ aku tak kenal dengan Bunda. Lokasi kedua berada di perbukitan Muncang. Di kaki Gunung Ciremai itu, terdapat rumah yang dibangun oleh keluarga Bunda Putri. Diduga dia tengah “ngadem” di rumah tersebut. Namun Bunda Putri ternyata tak ada. Demikian pula dengan rumah ketiga di Bando Rasa, Santilan, sekitar 5 kilometer dari Cilimus. Nihil. Meski menjadi bahan pergunjing­an, Bunda Putri untuk sementara tidak akan muncul ke publik. Sebab, Bunda Putri menilai, komentar-komentar tentang dirinya hanya untuk mencari sensasi saja. Bunda Putri akan muncul bila suatu saat nanti dipanggil oleh KPK. Husni berkata, “Kan belum sampai tahap difitnah. Ketika difitnah atau ditetapkan tersangka, mungkin dia akan muncul.” ■ Bahtiar Rifai, Pasti Liberti Mapappa, Isfari Hikmat, Aryo

Bhawono, Oktamandjaya Wiguna | Irwan Nugroho

Majalah detik detik 28 28 oktober oktober -- 33 november november 2013 2013 Majalah


fokus curhat bunda putri

Sejumlah pejabat dan tokoh disebut mengenal Bunda Putri. Sebagian foto-foto mereka bersama Bunda Putri bahkan beredar ke publik. Berikut ini reaksi mereka.

Kesenggol Bunda Putri

4 Dipo Alam

1 Presiden SBY Bunda Putri orang yang sangat dekat dengan Presiden, seribu persen Luthfi bohong. Dia sangat tahu dengan kebijakan reshuffle, 2.000 persen bohong. Kalau ada reshuffle kabinet, istri saya pun tidak tahu. Tidak semua menteri tahu.

Sebagai pejabat publik, saya enggak bisa nolak ada orang mau motret, sering kayak begitulah. Dia (Bunda Putri) motret beramairamai, terus di-crop sendiri dengan saya atau juga dalam event lain. Mana saya tahu, saya enggak tahu. Saya tidak ada urusan dengan dia soal masalah kuota impor daging sapi, yang sekarang kita tahu di pengadilan.

5 2 Mantan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso Aku lupa siapa dia. Itu aku lupa acara apa dan di mana. Yang aku ingat malah kaus yang aku pakai, keren. Saat itu kaus yang paling aku suka, itu aku masih jadi gubernur. Terus terang, aku juga penasaran, ini siapa. Aku juga enggak ngeh. Lah, siapa saja bisa ketemu.

Ketua Majelis Syuro PKS Hilmi Aminuddin Saya kenal dengan sebutan beliau Non Saputri. Sering datang ke saya, sebagai murid, konsultasi keagamaan. Bunda Putri datang, Luthfi Hasan juga (kebetulan) datang. Maka saya kenalkan mereka. Biasa saja, ngobrol. Dia sebagai tokoh pengusaha Jawa Barat. Cukup senior.

6

3 Menteri Perdagangan Gita Wirjawan Pin itu yang mau nyematin sebetulnya orang lain. Dia (Bunda Putri) nyalip mau nyematin ke saya. Saya sama sekali tidak kenal. Terus saya salaman sama ratusan orang. Jadi saya bersikap baik kepada siapa pun yang hendak salaman dengan saya.

Menko Perekonomian Hatta Rajasa Beberapa tahun lalu saya lihat dia perwakilannya Malaysia, kan. Perwakilan Petronas kalau tidak salah. Ya, tahulah. Bohong kalau saya tidak tahu. Ya, tahu, tapi kan tidak ada hubungan. Kalau saya difoto orang pakai jas begini, gimana? Ya, misalkan dalam satu pesta, satu acara. foto-foto: antara

Majalah detik 28 oktober - 3 november 2013


fokus curhat bunda putri

Berkibar Setelah Diasuh Jenderal Golkar Jaringan koneksi Non Saputri meluas setelah diaku anak pendiri Golkar. Modal politik ayah angkat yang seorang brigadir jenderal dan calon Gubernur Jakarta itu membuka jalan dia menjadi ratu lobi.

Majalah detik 28 oktober - 3 november 2013


fokus curhat bunda putri

T

inta merah mewarnai rapor semester kedua Non Nurlaela. Nilainya terus merosot sejak masuk jurusan IPA di SMA ­Negeri 1 Cilimus, Kuningan, Jawa Barat, pada Januari 1978. Meski nilai mata pelajaran bahasa ­asing, agraria, dan olahraga di semester kedua jeblok, gadis pengidap bronkitis itu dinyatakan naik kelas. Namun Non, begitu dia akrab disapa, malah memilih keluar dari sekolah. “Non Nurlaela keluar dengan alasan yang tidak kami ketahui,” kata petugas tata usaha SMA Negeri 1 Cilimus, Nana Suyana. “Informasi yang ada, hanya yang di buku induk ini.” Pada buku induk itu tercatat Non Nurlaela, yang belakangan bersalin nama jadi Non Saputri alias Bunda Putri, lahir di Jambi pada 27 April 1962. Dia anak ketiga dari sepuluh bersaudara pasangan Marhum dan Asariah. Namun Marhum sejatinya bukan bapak kandung Non. Ayahnya adalah Hasanuddin, yang merantau dari Kalimantan. ­Hasanuddin dan Asariah punya tiga anak: Nur, Moro, dan si bungsu Non. Seorang warga Cilimus ingat, Hasanuddin seorang veteran. Diduga itulah yang membuat keluarganya dekat dengan sesepuh tentara angkatan 1945, ­Brigadir Jenderal Haji Achmadi. Achmadi, kelahiran Palimanan, Cirebon, punya tiga istri dan sepuluh anak. Istri ketiga Achmadi, Anna, berasal dari Cilimus. Sumber-sumber majalah detik mem­bisikkan, Bunda Putri diangkat anak oleh Achmadi. “Dia disekolahkan oleh Achmadi,” kata salah satu sumber itu. Seorang anak Achmadi yang menolak disebut namanya mengaku baru kenal Non Saputri setelah dewasa. Yang jelas, dia bukan anak kandung Achmadi karena ayahnya pasti berusaha semua anaknya saling

Meski dinyatakan naik kelas, Non Saputri memilih keluar dari sekolah.

Majalah detik 28 oktober - 3 november 2013


fokus curhat bunda putri

Buku rapor Non Saputri di SMA Negeri 1 Cilimus, Kuningan, Jawa Barat. bahtiar/majalah detik

kenal. “Mungkin dulu suka ikut Bapak,” ujarnya. Meski tak kenal dari kecil, belakangan, dia kian akrab karena Bunda Putri sering mengunjunginya dan memberi banyak bingkisan, terutama menjelang Lebaran. Bunda Putri juga kerap mengajak ke rumah di Pondok Indah yang menurut dia, penuh dengan foto pejabat. Bahkan, setiap mereka sedang bersama, saudara angkatnya itu kerap sibuk mengobrol di telepon ­dengan pejabat. “Makanya, pejabat pada bohong kalau bilang enggak kenal dia.” Anak Achmadi ini lama-kelamaan ­makin tahu dunia Bunda Putri. Non Saputri tak menutupi soal anak dan saudaranya, juga pernikahannya yang lebih dari sekali, dan pekerjaannya di Petronas. Selain dikenal kaya-raya, Non Saputri juga dikenal cerdas di mata kerabatnya. “Dia paling pintar di sekolah,” kata anak Achmadi. Namun dia tak bisa memberi keterang­an ke mana Bunda Putri melanjutkan pendidikan setelah keluar dari SMA ­Negeri 1 Cilimus. Tahu-tahu, 26 tahun kemudian, dia muncul di sebuah berita sebagai direktur perusahaan pertanian bernama Non Saputri dengan

Majalah detik 28 oktober - 3 november 2013


fokus curhat bunda putri

gelar insinyur. Mereka yang pernah bertemu kerap mendengar Non mengaku lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB) jurusan teknik minyak angkatan 1975. Namun nama Non Saputri tak tercatat sebagai mahasiswa jurusan itu. Pengamat ekonomi Faisal Basri menyebut Bunda Putri sebagai sarjana Institut Pertanian Bogor dan satu angkatan deng­an ekonom Iman Sugema. Namun Iman menyatakan tidak mengenal Non. Mantan pemimpin Himpunan Mahasiswa Kuningan di Bogor ini tak pernah mendeng­ar nama Non. “Komunitas mahasiswa asal Kuningan ini kan kecil, tapi saya sama sekali tidak kenal,” kata Iman.

Gedung SMA Negeri 1 Cilimus, Kuningan. bahtiar/majalah detik

*** Karier politik tentara pelajar Siliwangi, H. Achmadi, dimulai ketika bergabung dengan Ke­ satuan Organisasi Serbaguna Gotong Royong alias ­Kosgoro pada 1962. Dua tahun kemudian, Achmadi menyaksikan Kosgoro menjadi salah satu orga­ nisasi yang melahirkan Sekretariat Bersama Golong­ an Karya. Sepuluh tahun sejak itu, Achmadi mencapai pangkat ­ iliternya, brigadir jenderal. Pada tertinggi di karier m saat yang sama, dia tercatat sebagai Direktur Jenderal Bina Karya Departemen Sosial. Tak cuma itu, Achmadi juga membantu Presiden Soeharto dalam urusan politik. Dia diangkat jadi anggota Tim Kerja Penyiapan Bahan Sidang MPR pada 1972 bersama J.B. Sumarlin, yang belakangan jadi Menteri Keuangan. Majalah detik 28 oktober - 3 november 2013


fokus curhat bunda putri

Achmadi juga terus menanjak perannya di Golkar. Pada 1978, dia menjadi Ketua Dewan Pimpinan Daerah I Golkar DKI Jakarta dan memegang posisi itu hingga sepuluh tahun. Selama itu juga dia tetap mempertahankan cengkeramannya di dunia militer. Achmadi menjadi Ketua Dewan Harian Daerah 1945 dan Ketua Bidang Pembinaan Generasi Muda Pengurus Pusat Lembaga ­Veteran RI. Penulis J. Sujanto Kartowidjojo ingat, jenderal yang pernah tinggal di Cideng Timur, Gambir, Jakarta Pusat, itu orang kuat yang disegani termasuk di dunia hitam Ibu Kota. Achmadi, kata dia, ikut mengawasi kasino di Senen, Pasar Baru, dan Kota sebelum Ali Sadikin melegalkan perjudian di Jakarta. Sepak terjang Achmadi di Jakarta hampir membuatnya jadi orang nomor satu di Ibu Kota. Pada 1992, namanya diusulkan oleh Menteri Dalam Negeri Rudini sebagai calon Gubernur Jakarta. Namun dia dan Letnan Jenderal (Purnawirawan) M. Sanif akhirnya gagal jadi gubernur. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah akhirnya memilih Mayor Jenderal Soerjadi Soedirdja ­ buat memimpin Jakarta. Kuatnya pengaruh politik dan militer Achmadi itulah yang agaknya terus dijadikan cantolan oleh Bunda Putri buat merentangkan sayap koneksi. Setidaknya, para kader Partai Golkar dan yang kenal dengan Achmadi menganggapnya sebagai anak sang jenderal veteran. Di mata Wakil Ketua Umum Partai Golkar sekaligus Ketua DPP Kosgoro 1957, Agung Laksono, Bunda Putri adalah anak dari mantan bosnya, Achmadi. “Non Saputri mengaku sebagai putri Achmadi sejak dulu,” ujarnya.

Setidaknya, para kader Partai Golkar dan yang kenal dengan Achmadi menganggap Bunda Putri sebagai anak sang jenderal veteran.

Majalah detik 28 oktober - 3 november 2013


fokus curhat bunda putri

Bunda Putri bersama Ketua Majelis Syuro PKS Hilmi Aminuddin. istimewa

Sejauh yang Agung tahu, Non Saputri memang kerap terlihat dengan keluarga Achmadi. “Dia itu putri bos saya dan memang berada di lingkungan mereka (keluarga Achmadi),” ujarnya. Mantan Menteri Kehutanan dan Perkebunan Marzuki Usman juga mengenal Bunda Putri sebagai anak Achmadi. Marzuki percaya dengan pengakuan Non Saputri sebagai anak pembesar, karena dia selalu tampil glamor dengan busana bermerek dan hampir tiap malam nong­krong di restoran hotel. Melihat Bunda Putri anak petinggi Golkar, apalagi Marzuki juga punya kakek orang Cilimus, mantan menteri ini ber­ usaha membantu Bunda Putri. Ia, ­misalnya, mempertemukan Bunda Putri dengan Tuti Iswari, adik Wakil Presiden Boediono. “Ya, saya kenal-kenalkan saja dengan orang,” kata Marzuki. Dari berkenalan deng­ an banyak orang itulah jaringan koneksi Bunda Putri meluas tidak hanya di Partai Golkar saja. Pada 2004, dia jadi sukarelawan di tim sukses Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Jusuf Kalla pada pemilihan presiden. Bekas menantu Bunda Putri, Bernaldi Kadir Djemat, mengatakan di rumah Pondok Indah ada foto Non Saputri berdekatan dengan Ani Yudhoyono di kala kampanye. Penggagas organisasi pendukung Yudhoyono, Blora Center, Jusuf Rizal, juga mengenalnya sebagai sukarelawan di tim sukses. “Dia sangat getol membantu SBY,” ujarnya. Jusuf bertemu kembali dengan Bunda Putri selepas Majalah detik 28 oktober - 3 november 2013


fokus curhat bunda putri

Koneksi Bunda Putri dengan PKS terungkap lewat penyadapan yang dilakukan KPK.

2009 saat mendirikan Lumbung Informasi Rakyat (Lira). Bunda Putri, yang kala itu sudah jadi konsultan Petronas, mengundang Jusuf ke Grand Hyatt. Obrolan keduanya berujung pada rencana proyek penanaman pohon pinang di Kalimantan Barat. Proyek itu pula yang membuat Jusuf mendapuk Bunda Putri jadi Ketua Umum Lira Hijau, organisasi sayap Lira. Tak cuma di ring dua, Bunda Putri juga sukses merapat ke kader Demokrat yang dekat dengan Yudhoyono, Andi Alifian Mallarangeng. “Bunda Putri masuk lewat istrinya Andi yang pernah kerja bersama dia,” kata Husni Thamrin, karib Non Saputri. Andi Zulkarnain Mallarangeng, adik Andi Mallarangeng, mengakui ­keluarga besarnya memang mengenal Bunda Putri. “Iya, tahu,” ujarnya. Ternyata Bunda Putri juga melebarkan jaringan hingga ke Partai Keadilan Sejahtera. Koneksi ini terungkap lewat penyadapan yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi, yang menangkap pengaturan pejabat di Kementerian Pertanian dengan bekas Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq. Pekan lalu, bahkan beredar foto Bunda Putri bersama Ketua Majelis Syuro PKS, Hilmi Aminuddin. Saat bersaksi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Senin lalu, Hilmi mengakui Bunda Putri sering datang ke rumahnya di Lembang, Jawa Barat. Hilmi mengaku dikenalkan dengan Non Saputri yang disebut pengusaha senior Jawa Barat di sebuah resepsi. Belakang­an, Bunda Putri dianggap Hilmi sebagai murid. “Dia sering datang ke saya, sebagai murid, konsultasi keagamaan,” kata Hilmi. ■ BAHTIAR RIFAI, ISFARI HIKMAT, ARYO BHAWONO, IRWAN NUGROHO, MULYA NURBILKIS | OKTA WIGUNA

Majalah detik detik 28 28 oktober oktober -- 33 november november 2013 2013 Majalah


FOKUS CURHAT BUNDA PUTRI

TANAM PINANG BERBUAH PETRONAS JADI PELOBI ULUNG SETELAH MUDIK KE KAMPUNG AYAHNYA. TAK TERBENDUNG SETELAH DIGANDENG PETRONAS. Perwakilan Petronas menyerahkan cendera mata kepada Bupati Sambas Burhanuddin A. Rasyid. DOK. HUMAS SAMBAS

B

RIGADIR Jenderal H. Achmadi bukan satusatunya ayah angkat Bunda Putri. Politikus Partai Golkar, Husni Thamrin, berce足rita, lima tahun lalu Bunda Putri diangkat sebagai anak oleh seorang ibu di Sambas, Kalimantan Barat. Husni mengatakan keluarga angkat itu dekat dengan orang tuanya. Karena Bunda Putri jauh lebih muda MAJALAH DETIK 28 OKTOBER - 3 NOVEMBER 2013


FOKUS CURHAT BUNDA PUTRI

dari saudara-saudara Husni, dia menganggapnya adik bungsu. “Dia dipanggil Dik Su,” katanya. Pada saat yang sama, Dik Su dengan sang abang yang pengusaha pertambangan itu digaet Gubernur Usman Jafar, yang disokong Partai Golkar. Husni mengatakan Usman tampaknya kepincut oleh kiprah Bunda Putri menggagas proyek perkebunan pinang. “Dia yang suplai bibit dan funding, serta ada calon pembeli hasilnya dari Cina,” ujarnya. Dianggap sanggup mendatangkan investor, Bunda Putri ditabalkan jadi ke­tua tim pembangunan dan percepatan investasi di Kalimantan Barat. Selain membawa Husni, Non Saputri mengajak ekonom Faisal Basri. Sekretaris tim itu adalah Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Fathan A. Rasyid. Laki-laki inilah yang dalam rekaman percakapan telepon yang tersadap Komisi Pemberantasan Korupsi disorongkan Non kepada Menteri Pertanian Suswono agar jadi pejabat eselon dua di Kementerian Pertanian. Masuk ke tim itu membawa berkah besar bagi Bunda Putri. Pasalnya, Petronas datang menggandeng Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat agar bisa menggarap lapangan gas Blok Natuna D Alpha. Pada Maret 2008, Bunda Putri mengantar Presiden Direktur Petronas Tan Sri Dato Mohamad Hasan Marican menemui Menteri Energi Purnomo Yusgiantoro. Foto pertemuan itulah yang belakangan ini beredar. Selain Blok Natuna, Faisal Basri mengatakan, Bunda Putri mengurusi konsesi ladang gas Kapodang, Blok Muria, buat Petronas. Proyek penyaluran gas ke Pembangkit Listrik Tambak Lorok mandek gara-gara perusahaan pembangun pipa, Bakrie Group, tak juga kelar menggarap proyek itu.

Bunda Putri memimpin tim percepatan investasi provinsi Kalimantan Barat.

MAJALAH DETIK 28 OKTOBER - 3 NOVEMBER 2013


FOKUS CURHAT BUNDA PUTRI

Bunda Putri (menenteng tas merah) saat membawa rombongan Petronas ke Kabupaten Sambas. DOK. HUMAS SAMBAS

Bunda Putri pun menyiapkan dokumen audit Badan Pemeriksa Keuangan gara-gara terlambatnya pemipaan gas yang mengakibatkan negara dirugikan Rp 6 triliun tersebut. Dokumen itu disodorkan kepada Faisal untuk diolah jadi tulisan di media massa buat menggebuk biang kerok kerugian proyek. Bunda Putri juga membawa listrik ke Kalimantan Barat. Dia mengajak perusahaan listrik Malaysia di Sarawak menyalurkan setrum lewat transmisi milik PT PLN. Bagi Bunda Putri, pulang ke tanah ayah kandungnya ini menjadi berkah tersendiri. Apalagi setelah menyandang predikat penasihat Petronas, jejaring lobinya meluas. Dengan embel-embel Petronas, Bunda Putri leluasa mendekati pejabat tinggi dan mengoleksi foto bersama mereka. â– ISFARI HIKMAT | OKTA WIGUNA MAJALAH DETIK DETIK 28 28 OKTOBER OKTOBER -- 33 NOVEMBER NOVEMBER 2013 2013 MAJALAH


fokus curhat bunda putri

Bunda Pemberi Harapan Palsu Banyak orang menaruh harapan ketika bertemu dengan Bunda Putri. Berpenampilan kaya raya, ia berjanji membantu kenalannya. Tapi akhirnya banyak gagalnya. Akbar Nugroho | ANTARA FOTO

Majalah detik 28 oktober - 3 november 2013


fokus curhat bunda putri

Marzuki Usman. Alfian / Majalah detik

M

arzuki Usman pernah punya k e i n g i n a n melabuhkan masa tuanya sebagai politikus. Hidup lelaki 64 tahun ini sudah berkelindan jabatan. Dari menjadi pejabat di bidang ekonomi pada masa Orde Baru hingga menteri di saat reformasi baru dimulai. Politik adalah bagian yang belum digeluti. Ia ingin menuntaskannya di masa tua. Dulu ia sempat merasa dekat dengan cita-cita itu. Marzuki berhasil mendaftarkan Partai Rakyat Nusantara sebagai badan hukum di Kementerian Kehakiman dan Hak Asasi Manusia. Tapi sayang, kantongnya cekak. Marzuki tidak punya uang untuk memodali perwakilan partai di daerah. Kebutuhan logistik inilah yang mempertemukan Marzuki dengan Bunda Putri. Pada 2004, ia bertemu dengan wanita bernama asli Non Nurlaela itu di Grand Cafe Hotel Grand Hyatt, Jakarta Pusat. Perempuan yang kemudian mengganti namanya dengan Non Saputri dan lantas dikenal sebagai Bunda Putri itu memperkenalkan diri sebagai advisor Petronas yang tertarik untuk berpartai. “Waktu itu ketemulah dengan Non Saputri. Duitnya banyak. Katanya waktu itu mau bikin partai juga,â€? ujarnya. Perempuan yang kini bikin geger karena berfoto dengan banyak pejabat itu tampil dengan gaya orang berduit. Pakaiannya bermerek dan hampir tiap Majalah detik 28 oktober - 3 november 2013


fokus curhat bunda putri

Bunda Putri dan Jusuf Rizal dalam acara ulang tahun LIRA di Hotel Sultan, Jakarta. foto: dokumen Majalah detik

malam mampir ke Grand Cafe. Marzuki sering diajak bertemu di tempat itu. Padahal tidak sembarang orang mampu jajan di sini. Awalnya Marzuki tidak mau memandang sebelah mata perempuan yang besar di Cilimus, Kuningan, Jawa Barat, itu. Bunda Putri mengaku sebagai anak Brigadir Jenderal (Purnawirawan) H. Achmadi, pendiri Golkar. Nama bapaknya dapat memberikan jaminan di dunia politik. Achmadi merupakan tokoh legendaris Golkar di DKI Jakarta. Relasi Non dengan pejabat pun cukup meyakinkan. Marzuki diajak ke pernikahan anak Bupati Sambas Burhanuddin Rasyid di Kalimantan Barat. Di sini, Bunda Putri mempertontonkan kedekatannya dengan Burhanuddin. Konon, selain kaya raya, perempuan yang berani memarahi mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera Luthfi Hasan Ishaaq itu punya massa banyak. Dua kelebihan ini membuat Marzuki tergiur. Ia berpikir bisa mendapatkan bantuan modal dan asupan pendukung dari nenek modis itu. Namun, seiring perjalanan waktu, Bunda Putri ternyata tidak memberikan apa yang dibayangkan Marzuki. Mantan menteri ini mengurungkan niat mendaftarkan partainya ke Komisi Pemilihan Umum menjadi peserta Pemilu 2004. Akhirnya mimpi berpolitik terkubur begitu saja. “Saya enggak ngapa-ngapain. Waktu itu saya Majalah detik 28 oktober - 3 november 2013


fokus curhat bunda putri

apalah. Orang kaya, enggak, mau bikin partai, enggak jadi,” tutur Marzuki, yang disebut sebagai orang yang membesarkan Bunda Putri ketika perempuan ini tinggal di Jambi. Marzuki membantah ia membesarkan Bunda Putri. Banyak cerita heboh soal kehebatan jaringan Bunda Putri hingga mancanegara, seperti punya jaringan di Somalia, Timur Tengah, bahkan di Amerika Serikat. Namun Marzuki sekarang tidak mempercayainya. “Ha-ha-ha... ndak-lah. Disebut dekat Obama, enggak mungkinlah. Mimpi saja kita ngomongin yang enggakenggak, ha-ha-ha…,” ujarnya. Marzuki bukan satu-satunya orang yang berharap pada Bunda Putri. Presiden Lumbung Informasi Rakyat (Lira) Jusuf Rizal mengaku juga berharap mendapatkan proyek dari si ratu lobi. Jusuf bertemu dengan Bunda Putri di Grand Cafe Hotel Hyatt, tempat yang sama dengan pertemuan Marzuki, sekitar awal 2010. Bunda Putri, kata Jusuf, mentraktir rombongan Lira. Bunda Putri datang ke organisasinya dengan membawa nama Petronas, perusahaan migas negeri jiran Malaysia. Mereka berbincang tentang program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) Petronas. Perusahaan ini tengah mengincar eksplorasi Blok D Alpha Natuna. “Kita berharap program CSR Petronas dapat kita manfaatkan. Kita harapkan dari sisi politik bisnisnya seperti itu,” tutur Jusuf. Tempat pertemuan mewah dan kartu nama perusahaan eksplorasi minyak sudah cukup kuat untuk meyakinkan Jusuf soal sosok Bunda Putri. Toh, ibu artis Peni Fernita Saputri itu menjadi sukarelawan aktif ketika Susilo Bambang Yudhoyono

Banyak cerita heboh soal kehebatan jaringan Bunda Putri hingga mancanegara, seperti punya jaringan di Somalia, Timur Tengah, bahkan di Amerika Serikat.

Majalah detik 28 oktober - 3 november 2013


fokus curhat bunda putri

Bunda Putri dan Presdir Petronas Tan Sri Dato Mohammad Hasan Marican. foto: dokumen Majalah detik

maju dalam pemilihan presiden. Namun ia tidak pernah masuk struktur. “Kalau tidak salah sejak 2004,� Jusuf menjelaskan. Lira merupakan salah satu organisasi kemasyarakatan yang mendukung SBY. Dulu lembaga ini bernama Blora Center. Karena itulah Jusuf yakin dengan kiprah Bunda Putri. Jusuf pun melantik Bunda Putri sebagai Ketua Lira Hijau, salah satu organisasi sayap, saat organisasi ini berulang tahun pada 10 Juni 2010 di Hotel Sultan, Jakarta Pusat. Lira Hijau berkonsentrasi pada pengelolaan lingkungan. Program besarnya adalah penanaman pohon pinang di Kalimantan Barat. Tapi lagi-lagi harapan itu kandas. Proyek penanaman pinang sama sekali belum dilakukan. Padahal pada tahun yang sama Petronas hengkang dari proyek Blok D Alpha Natuna. Niat Lira memanfaatkan CSR Petronas buyar. Lira Hijau sendiri kini mandek karena tidak ada proyek. Jusuf tidak mampu membagi kesibukannya untuk memelihara sayap organisasi. Ia sibuk mempersiapkan diri menjadi calon anggota Dewan Perwakilan Daerah mewakili DKI Jakarta. Bunda Putri sendiri memanfaatkan kedekatan dengan Lira untuk menjalin relasi dengan ormas lain. Ia turut merapat ke Barisan Indonesia (Barindo). Sampai-sampai Bunda Putri turut hadir dalam pengukuhan Gita Wirjawan sebagai Ketua Umum Barindo di Surabaya pada Agustus 2013. Bukan hanya Marzuki dan Lira yang kecewa Majalah detik 28 oktober - 3 november 2013


fokus curhat bunda putri

Bunda Putri dan Gita Wirjawan. foto: dokumen Majalah detik

terhadap Bunda Putri. Wakil Presiden Boediono juga kena getahnya. Pertemanan Bunda Putri dengan Marzuki mempertemukan perempuan ini dengan adik Boediono, Tuti Iswara. Tuti merupakan adik tingkat Marzuki di kampus Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Mereka aktif di Bulaksumur Senior Economist Foundation. Marzuki memperkenalkan Non dengan tujuan sosial. Saat perkenalan, Tuti mengidap kanker stadium lanjut dan sering melakukan kegiatan sosial. “Tuti kan pekerja sosial, sedangkan Non Saputri banyak duit. Jadi (hubungan mereka) bukan politik, untuk kepentingan anak yatim. Diharapkan Bunda Putri nyumbang,� tutur Marzuki. Perkenalan ini beranjak mesra. Bunda Putri berulang kali mengajak Tuti mampir ke rumahnya di Metro Pondok Indah SB-09, Jakarta Selatan. Tuti mengaku kedatangannya ke sana hanya untuk berbagi cerita selaku teman. Bunda Putri sering menceritakan keluarganya. “Di sana cuma nyanyi-nyanyi. Jadi betul-betul kekeluargaan,� ujar Tuti. Namun perkenalan dengan Tuti bermakna lain bagi Bunda Putri. Awal 2013, ia mulai menyinggung pertemuan Tuti dengan Direktur Jenderal Peternakan Kementerian Pertanian. Perempuan yang kini jadi buruan intelijen dan polisi itu mengaku mendapat informasi dari Menteri Pertanian Suswono. Tuti mengakui, pada 5 Oktober 2012 ia berkunjung Majalah detik 28 oktober - 3 november 2013


fokus curhat bunda putri

Menteri Pertanian Suswono berjalan usai mengikuti rapat kerja dengan Komisi IV DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (21/10). Widodo S. Jusuf/antarafoto

ke kantor Dirjen Peternakan Kementerian Pertanian untuk mengantar surat bersama temannya, Joni Herlambang. Isi surat itu mengenai kuota impor daging, tapi detailnya Tuti tidak tahu. Anehnya, Bunda Putri lantas menyinggung hal tersebut. Ia mengaku Menteri Pertanian Suswono telah memberi tahu mengenai kedatangan Tuti ke Dirjen Peternakan. Bahkan ia menelepon Pak Menteri di depan Tuti. “Kepada Pak Menteri, saya menjelaskan pertemuan saya dengan Dirjen hanya membantu teman menyampaikan surat dan tidak ada hubungannya dengan Pak Boed dan saya sendiri,� tutur Tuti. Namun pertemuan ini telanjur menunjukkan kedekatan Bunda Putri dengan keluarga Boediono. Konon, Bunda Putri memanfaatkan kedekatan ini untuk menekan Suswono. Ia ingin memasukkan Fathan A. Rasyid sebagai direktur di Kementerian Pertanian dalam rapat Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan (Baperjakat) pada Januari 2013. Fathan merupakan kolega Bunda Putri saat menggarap kerja sama percepatan pembangunan Kalimantan Barat. Ia menjabat Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Sambas. Majalah detik 28 oktober - 3 november 2013


fokus curhat bunda putri

Bunda Putri dan Tuti Iswara. foto: dokumen Majalah detik

Bunda Putri mengincar jabatan Direktur Pemasaran Domestik Kementerian Pertanian untuk Fathan. Namun kehadirannya sempat ditolak di Baperjakat. Fathan hanya diberi jabatan Direktur Budi Daya Tanaman Serealia di bawah Dirjen Tanaman Pangan. Parahnya, intimidasi Bunda Putri terekam oleh KPK ketika menyidik kasus suap impor sapi yang melibatkan mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq, rekan satu partai Suswono. Rekaman ini mencuat karena KPK memperdengarkan intimidasi Bunda Putri. Nama Boediono dicatut dengan panggilan “Mas Bud”. (Selengkapnya baca majalah detik edisi 94, 16-22 September 2013, “Bunda Putri Sang Ratu Lobi”.) Tuti menyesal kedekatannya dimanfaatkan untuk tujuan mendapatkan jabatan. Kakaknya berang karena disebut-sebut dalam persidangan. Boediono mengaku sama sekali tidak mengenal Bunda Putri. “Saya menyesal karena yang saya pikirkan kakak saya,” keluh Tuti. Adapun Aldi Djemat menyebut mantan ibu mertuanya itu sebagai orang yang pintar menciptakan image. Ia mengingatkan agar apa yang disampaikan atau penampilan Bunda Putri tidak dipercayai 100 persen. “Kelebihannya, dia pandai berbicara. Kenyataannya belum tentu benar,” kata Aldi. n Pasti Liberti, Isfari Hikmat | Aryo Bhawono

Majalah detik detik 28 28 oktober oktober -- 33 november november 2013 2013 Majalah


fokus curhat bunda putri

Husni Thamrin:

Pejabat-pejabat Itu Kenal Bunda Putri Non Saputri tertekan karena dijauhi keluarga dan kerabat. Baru akan muncul kalau dipanggil KPK. isfari hikmat/majalah detik

Majalah detik 28 oktober - 3 november 2013


fokus curhat bunda putri

Untuk jadi saksi juga harus ada relevansinya, tidak semua orang bisa jadi saksi.

P

olitikus Partai Golkar cum pengusaha tambang asal Kalimantan Barat, Husni Thamrin, jadi karib dengan Bunda Putri. Bermula dari kerabat orang tuanya yang mengangkat perempuan bernama asli Non Saputri itu sebagai anak, Husni kini menyapa Bunda Putri dengan sebutan Dik Su—sapaan khas daerah Sambas terhadap adik bungsu. Bernaldi Kadir Djemat, menyebut Husni sebagai kolega bisnis bekas ibu mertuanya itu. Jika ada bisnis, kata dia, biasanya Bunda Putri dan bekas anggota Dewan Perwakilan Rakyat itu menggarapnya bersama-sama. Ditemui di kediamannya oleh Isfari Hikmat, Husni berbicara soal perkenalannya dengan Bunda Putri dan curhat Dik Su, yang terpukul setelah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyangkal mengenal dia. “Saya kenal dia sepuluh tahun lalu, cekatan orangnya, saya tahu kelasnya hebat,� kata Husni. Berikut ini petikan wawancara yang dilakukan Selasa pekan lalu. Kapan terakhir kali mengontak Bunda Putri? Terakhir ya saat SBY marah dikaitkan dengan dia. Nomor telepon dia yang biasa sudah tidak aktif. Saya menerima telepon dari nomor yang tidak saya kenal. Dari suara seraknya, saya tahu itu dia. Apa pembicaraan ketika itu? Pembicaraan tidak terlalu lama, hanya sekitar tiga menit. Intinya, dia sedih, kecewa, ya curhat-lah. Dia kecewa sama keluarga, yang minta jangan dibawa-bawa. Kenapa dia jadi seperti orang yang harus dihindari, bahkan dia mendengar ada yang sampai menolak sedekahnya karena khawatir dari uang yang tidak jelas asal-usulnya. Saya juga heran kenapa dia seperti buron. Padahal dia belum tersangka, saksi juga bukan, apalagi terMajalah detik 28 oktober - 3 november 2013


fokus curhat bunda putri

SBY Konferensi Pers soal Bunda Putri. setpres

dakwa. Terkait (kasus suap impor daging) saja tidak, lalu disuruh dihadirkan (di persidangan). Untuk jadi saksi juga harus ada relevansinya, tidak semua orang bisa jadi saksi. Bunda Putri berbicara dengan Luthfi Hasan Ishaaq soal reshuffle yang tersadap KPK.... Soal reshuffle, semua orang bisa berpendapat soal itu. Dikumpulkan dari berbagai informasi, setelah dia dapat informasi semacam itu, lalu cerita ke L 足 uthfi Hasan sehingga dianggap informasi dari Istana. Itu kan hanya persepsi Luthfi saja. Lain dari itu, saya kasihan sama dia, karena dari transkrip tidak terlihat arah kalau dia terlibat dalam (kasus suap pengaturan) kuota impor daging. Ada foto Bunda Putri dengan Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera Hilmi Aminuddin.... Itu baru 2009-2010 dia mulai kenal. Saya tidak tahu awalnya siapa yang mengenalkan. Dia kan pengalamannya banyak, bisa ngomong soal politik, ekonomi, dan sosial. Mayoritas orang yang fotonya bersama Bunda Putri beredar membantah mengenal dia.... Saya yang sedih itu, kok pada bilang tidak kenal. Padahal orang-orang itu kenal. Akhirnya dikeluarkan foto-fotonya. Andi Mallarangeng pernah menginap di rumahnya di Cilimus, karena istrinya (Andi) pernah kerja untuk dia di perusahaannya, itu sebelum jadi menteri. Majalah detik 28 oktober - 3 november 2013


fokus curhat bunda putri

Selama sekian tahun saya bersama dia, belum pernah saya dengar dia telepon SBY.

Kenapa Bunda Putri tidak muncul ke publik dan menjelaskan kasus suap impor sapi dan hubungan dia dengan Presiden Yudhoyono? Barangkali dia punya feeling tidak ada gunanya mengklarifikasi soal itu. Atau ada target tertentu orang mau menggiring dia. Dia tahu dia sasaran palsu. Saya yakin dia tidak akan muncul. Dia kan belum sampai tahap difitnah. Ketika dia difitnah atau ditetapkan sebagai tersangka, mungkin dia akan muncul. Atau kalau KPK mau panggil dia sebagai saksi dengan bukti-bukti cukup. Saya rasa dia tahu kapan harus membela diri. Apakah Bunda Putri dan Yudhoyono saling kenal? Selama sekian tahun saya bersama dia, belum pernah saya dengar dia telepon SBY. Tapi tidak tahu kalau saya sedang tidak sama dia. Kalau dengan adiknya Boediono (Tuti Iswari), dia kenal baik, dia sayang banget, saya juga kenal. Saya kenalnya ketika di rumah Dik Su ada Bu Tuti. Dia kenalkan, Bang, ini adiknya Pak Boediono. Itu sebelum dia jadi wapres. Ingat, ya, sebelum Boediono jadi wapres, dia sudah kenal (Tuti). Waktu itu Boediono Gubernur BI. Bu Tuti biasa diajak ke Pontianak dan ke Riau. Ada perkebunan dia di sana, sering bawa ke sana. Kapan Anda berkenalan dengan Bunda Putri? Saya kenal dia sepuluh tahun lalu. Cekatan orangnya, saya tahu kelasnya hebat. Dia diangkat anak oleh orang tua di sana. Ketika ketemu dia, ibu itu bilang pernah ketemu dia dalam mimpi, makanya mau diangkat sebagai anak. Keluarga itu dekat juga dengan keluarga saya. Lalu dipanggillah dia dengan sebutan Adik Bungsu. Karena yang mengangkat itu keluarga dari Sambas, dipanggillah dia Adik Usu. Saya selalu memanggil Majalah detik 28 oktober - 3 november 2013


fokus curhat bunda putri

Husni Thamrin isfari hikmat/majalah detik

dia Dik Su. Dia memang sudah seperti adik. Seberapa sering bertemu dengan Bunda Putri? Dia sering tanya, Bang, sibuk enggak, ke rumah yuk, ngobrol. Yang di Pondok Indah itu, sebelumnya di Apartemen Bona Vista. Tapi saya tidak pernah yang minta, selalu dia yang telepon. Kalau dia yang manggil, saya datang. Karena saya tahu dia orangnya malas. Kalau melihat orang sibuk gitu, dia pusing. Pernah satu mobil sama saya, dia shock karena macet. Jadi dia malas keluar, saya tahu benar itu. Kalaupun dia mau, semua disuruhnya ke rumah. Paling jauh ngobrol-nya itu di Grand Hyatt. Saya sering diajak makan ke Grand Hyatt. Anda pernah bekerja sama menggarap proyek? Kami lebih dari lima tahun bersama-sama. Ada juga Faisal Basri, Dodi salah satu lawyer di Jakarta, satu lagi kepala Bappeda di sana namanya Fathan (Fathan A. Rasyid). Kami oleh Gubernur Usman Jafar diangkat menjadi tim pembangunan dan percepatan investasi di Kalimantan Barat. Jadi kami ditugasi mengundang investor ke sana. Apa saja yang dikerjakan tim itu? Yang diurus salah satunya proyek lapangan gas Natuna D Alpha, yang cadangan gasnya besar. Idenya dulu, gasnya mau dibawa ke Kalimantan Barat karena dekat. Kami berjuang agar Kalimantan Barat menjadi basisnya dan kilang LNG dibikin di Kalbar. Karena yang ikut beauty contest salah satunya Petronas, kami lobi ke Petronas. Tidak digaji satu perak pun, fasilitas juga tidak ada. Majalah detik 28 oktober - 3 november 2013


fokus curhat bunda putri

Ustad Hilmi ini orang yang sangat dihormati di PKS, siapa yang berani?

Benarkah Bunda Putri punya bisnis di Kalimantan Barat? Dia sering ke Kalbar untuk mengembangkan tanaman pinang. Pinang itu kulitnya bisa dibuat jadi permen, bijinya apalagi, sangat banyak gunanya, mulai kesehatan sampai produk kosmetik. Mau ditanam pinang di 1.000 desa. Setiap desa mau ditanam pinang di area 300 hektare. Dia yang suplai bibit, dia yang funding, dan ada pembeli dari Cina. Waktu itu masih dipegang perusahaan Dik Su ini, namanya kalau tidak salah Pinang Putri. Itu tersendat karena dia berfokus ke minyak dan gas. Bagaimana dengan bisnis yang lain? Dia bilang boleh kerjain apa saja. Cuma tiga yang tidak boleh dikerjakan. Pamali. Dia bilang, saya bangkrut kalau menggarap tiga ini. Pertama, bisnis tambang emas. Kedua, bisnis beras. Yang ketiga, bisnis binatang. Makanya, dia dulu mainnya trading kayu. Dulu dia buka tambang di Bogor. Tak aneh dia sejak dulu sudah kaya, makanya ada foto dia dengan orang terkaya di Jepang, dengan Pangeran Saudi. Seberapa pandai Bunda Putri dalam melakukan lobi? Pernah saya ditanya rekan, apa benar Bunda Putri makelar proyek yang punya akses ke petinggi. Kalau makelar proyek, saya ragu. Tapi, kalau mempengaruhi orang, dia punya kapasitas itu. Tanpa disadari, kau pun mau disuruh-suruh sama dia. Ustad Hilmi ini orang yang sangat dihormati di PKS, siapa yang berani? Di tempat Ustad Hilmi, tidak ada satu pun menteri PKS atau orang PKS yang merokok. Kalau dia cuek saja. Dia bilang, Pak Ustad, saya tidak bisa ngomong kalau tidak merokok, ya sudah. Ustad Hilmi tidak bisa berkutik kalau sama dia. â– Isfari Hikmat | Okta Wiguna

Majalah detik detik 28 28 oktober oktober -- 33 november november 2013 2013 Majalah



gaya gaya hidup hidup

Ramai-ramai Mengejar

Garis Finis "Virus" berlari terus menyebar ke sejumlah daerah. Bahkan ada yang mengejar garis finis hingga ke mancanegara.

foto-foto: thinkstock

Majalah detik 28 oktober - 3 november 2013


detikfoto

gaya hidup

abtu pagi adalah hari untuk berlari bagi Sandiaga S. Uno, bos Grup Saratoga. Dari rumahnya di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pengusaha muda ini biasanya mengambil rute ke Senayan. Di sana, ia akan bertemu dengan rekannya sesama pengusaha, Anindya Novyan Bakrie. Bukan hanya Sandiaga, hobi berlari ini ternyata juga dilakoni Reza Pusponegoro, Ali Muzakir, dan eksekutif muda lain. Para selebritas juga menggandrungi aktivitas berlari, sebut saja Maylaffayza (pemain biola) dan Sigi Wimala. Saking gandrungnya pada kegiatan ini, mereka tak keberatan merogoh kantong demi mengikuti lomba lari di luar negeri, seperti Singapura, Hong Kong, Korea Selatan, hingga Amerika Serikat. Putra sulung Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Agus Harimurti ­ Yudhoyono, termasuk salah seorang yang menyukai berlari. Saking gandrungnya, pada Mei 2013, dia membentuk komunitas lari Garuda Finishers. Semboyannya, “Tidak peduli seberapa cepat atau lambat kamu berlari, kamu harus sampai ke garis finis”. “Intinya jangan pernah putus asa. Cepat atau lambat, yang penting mencapai garis finis. Prinsip ini bisa diaplikasikan dalam hidup kita,” ujar ­suami Annisa Pohan ini, saat mengikuti lomba lari di Jakarta beberapa waktu lalu. Agus selalu menyempatkan diri berlari setiap hari. Kalau di pagi atau sore hari tidak sempat berlari, bapak satu anak ini akan menebusnya di malam hari. Agus juga sering ikut lomba lari nasioMajalah detik 28 oktober - 3 november 2013


gaya hidup

Ogi Sigit Purnawan

nal. “Inginnya tidak hanya di Jakarta, tetapi kota lain juga,â€? katanya. Kegiatan berlari memang kian populer, sehingga komunitas lari pun bermunculan. Salah satu Indo-Runners tak yang kesohor adalah Indo-Runners. Indo-Runhanya tumbuh di ners tak hanya tumbuh di Jakarta, tetapi juga Jakarta, tetapi di kota lain, seperti Yogyakarta, Bandung, Majuga di kota lain, lang, dan Surabaya. seperti Yogyakarta, Di Yogyakarta, Indo-Runners diprakarsai Bandung, Malang, oleh Ogi Sigit Purnawan. Pendiri sekaligus pedan Surabaya. milik perusahaan web hosting, ID Webhost, itu mulai aktif berlari sejak setahun lalu. Awalnya, Ogi berlari bersama istrinya di sekitar ru­ ulan, mahnya di daerah Seturan. Setelah beberapa b ia lantas mengumpulkan warga lain yang juga punya hobi berlari. “Waktu itu belum ada komunitas lari di Yogya, kan. Jadi saya coba bikin melalui Facebook

Majalah detik 28 oktober - 3 november 2013


gaya hidup

Indo-Runners,� ujar Ogi kepada majalah detik. Seperti Indo-Runners Jakarta, Ogi dan temantemannya sepakat melakoni aktivitas berlari setiap Kamis malam. Mereka memilih lokasi di sekitar Tugu Yogyakarta. Awalnya, berlari bersama ini hanya diikuti tiga sampai empat orang. Namun lamakelamaan, jumlah orang yang bergabung terus bertambah. Sekarang setiap minggu bisa berkumpul 20 sampai 30-an orang. “Kami berlari sejauh 5 kilometer,� katanya. Selain lari bersama, Indo-Runners Yogyakarta beberapa kali mengikuti lomba lari di luar kota. Dua event yang pernah diikuti adalah Bali Marathon dan King of the Road di Jakarta. Kini, Ogi mengincar lomba lari di negara-negara tetangga, seperti Singapura dan Hong Kong. “Mau coba negara-negara dekat dulu,� kata pria 32 tahun itu. Aktivitas berlari menjadi pilihan karena manfaatnya berjibun. Satu hal yang pasti, berlari bisa meningkatkan kebugaran karena kapasitas paru-paru akan meningkat. Berlari juga dapat mengurangi risiko penyakit kanker, obesitas, dan asma. Selain itu, lari berfungsi sebagai antidepresan. Pasalnya, lari bisa memberi rasa kebebasan dan membawa pelakunya ke tempat berbeda. Berlari juga bisa meningkatkan konsentrasi. Bahkan, sebagian pelari percaya bahwa berlari sama dengan melakukan meditasi. Majalah detik 28 oktober - 3 november 2013


gaya gaya hidup hidup

Bertahap Aktivitas berlari, apalagi untuk jarak jauh, bukanlah perkara sepele. Butuh latihan rutin agar seseorang bisa berlari jarak jauh atau maraton (42 kilometer). Itu juga yang dialami Ogi. Awalnya, ia hanya mampu berlari kurang dari 5 kilometer. Namun ia terus berlari. Dan kini, setelah selama setahun rutin berlatih rata-rata tiga kali seminggu, Ogi mampu berlari sejauh 21 kilometer atau separuh dari jarak tempuh dalam lomba maraton. Menurut Ogi, saat ini baru ada dua lomba maraton di Indonesia, yakni Jakarta Marathon dan Bali Marathon. ­Keduanya digelar setahun sekali. “Kalau belum kuat ikut saja, sekalian buat latihan,” kata Ogi. Meski rajin berlatih, sebaiknya pelari tak memaksakan diri. Beristirahatlah jika memang merasa kepayahan. Sebab, jika tidak, bisa-bisa malah mendatangkan petaka. Meski bukan olahraga berat, berlari rawan akan cedera. Karena itu, sebelum berlari, khususnya jarak jauh, sebaiknya periksa kondisi ­kesehatan. Yang terpenting, seorang pelari harus sadar dengan kondisi tubuhnya. “Istirahatlah setelah berlari selama 60 menit, sempatkan minum air,” ujar ahli fitness Jivesh Shetty dilansir Health Me. n KEN YUNITA | ESTI UTAMI

Majalah detik 28 oktober - 3 november 2013


gaya hidup

Tips Lari Maraton Baju Pakaian merupakan hal penting saat berlari. Jangan sampai baju yang digunakan malah mengganggu aktivitas berlari Anda. Biasanya di toko alat-alat olahraga dijual baju khusus untuk berlari. Jangan malu bertanya jika tak ingin salah pilih. Asupan Nutrisi Sebelum berlari, jangan lupa mengkonsumsi makanan bergizi. Jika perlu, berkonsultasilah dengan ahli gizi untuk meme足 nuhi kebutuhan nutrisi tubuh Anda. Latihan Jika ingin serius mengikuti lomba lari, lakukan latihan rutin. Rata-rata, untuk mengikuti maraton, pelari perlu latihan rutin sekitar satu tahun. Namun kondisi pelari juga menentukan. Sepatu Jangan sepelekan sepatu yang Anda gunakan saat berlari. Gunakanlah sepatu yang memang khusus untuk berlari. Konstruksi sepatu untuk berlari berbeda dengan sepatu jalan, basket, ataupun fitness.

Majalah detik 28 oktober - 3 november 2013 Majalah detik 28 oktober - 3 november 2013


wisata

Dahsyatnya

Danau Toba Banyak yang bilang keindahan Danau Toba biasa-biasa saja. Padahal keindahannya benar-benar tidak bikin bosan meski berkali-kali dilihat. foto - Foto: thinkstock & FITRAYA RAMADHANI

Majalah detik 28 oktober - 3 november 2013


wisata

N

ama Danau Toba mungkin sudah familier di telinga Anda. Ya, nama danau vulkanik terbesar di dunia ini sudah masuk pelajaran geografi sejak sekolah dasar. Selain itu, gambar Danau Toba eksis di mana-mana. Namun, di balik ketenaran itu, orang sering memandang Danau Toba dengan sebelah mata. Begitubegitu saja, katanya. Ah, tapi benarkah danau di Pulau Sumatera itu biasa-biasa saja? Awalnya, majalah detik juga berpikir begitu. Tak ada cara untuk membuktikannya selain mendatanginya. Saat melihat langsung dan menonton di layar televisi, ternyata amat berbeda. Masih belum percaya? Sungguh, saat menyaksikan langsung dengan mata kepala sendiri, akhirnya kami mengakui, keindahan danau yang di tengah-tengahnya terdapat Pulau Samosir itu memang dahsyat. Keindahan Danau Toba paling bagus dinikmati dari ketinggian. Inilah yang menjadi tujuan utama wisata足 wan saat berkunjung ke Karo, Parapat, atau Samosir

Majalah detik 28 oktober - 3 november 2013


wisata

di Sumatera Utara. Tertarik ke Toba? Untuk ke Danau Toba, dari Jakarta Anda harus ke Medan terlebih dahulu. Dari Bandara Kuala Namu tersedia penyewaan mobil travel, dengan tarif sekitar Rp 500 ribu per mobil. Ada beberapa spot untuk menikmati keindahan danau yang terbentuk dari letusan gunung berapi jutaan tahun lalu ini. Salah satunya dari perbukitan di Taman Simalem Resort, Sidikalang, Sumatera Utara. Waktu paling pas untuk menikmati Danau Toba adalah saat cuaca cerah. Meski udara agak panas, pemandangan dijamin clear dengan langit biru cerah tanpa halangan kabut. Di bawahnya, terlihat danau Medan luas dengan airnya yang biru jernih. Barisan perbukitan hijau yang memagari membuat tampilan Pematang Kabanjahe Siantar danau makin cantik. Nun jauh di bawah, di tepian Kisaran Danau Toba, tampak deretan rumah-rumah penSidikalang Parapat duduk. Entah ada berapa desa di sana. DANAU TOBA Porsea Sementara itu, air permukaan danau membentuk Siborongborong Balige pola-pola saat tertiup angin. Jauh di horizon, Jakarta - Medan Pulau Samosir menjaga di batas langit. Medan Beberapa fotografer dan turis yang kebetulan Danau Toba datang bersamaan dengan kami berpendapat sama. Mereka seakan tak bosanbosannya mengabadikan kecantikan Danau Toba. “Foto yang saya ambil ini mirip gambar yang sering saya lihat, tapi tetap cantik, ya,� ujar salah satu fotografer yang ternyata datang Jakarta dari negara tetangga. Majalah detik 28 oktober - 3 november 2013


wisata

Pulau Samosir

Kami pun tak puas menikmati Danau Toba hanya dari ketinggian. Maka, kami memutuskan menyambangi Pulau Samosir sekaligus merasakan langsung segarnya air Danau Toba. Dari Pelabuhan Ajibata, Parapat, kami menumpang feri yang juga menjadi alat transportasi utama warga Samosir, yang akan menyeberang ke Parapat. Feri ini mengantarkan kami ke Pelabuhan Tomok, Samosir. Karena datang tanpa kendaraan, kami menggunakan kapal kecil, yang biasanya berwarna hijau telur asin. Sedangkan bagi mereka yang membawa kendaraan atau sepeda motor, tersedia kapal yang lebih besar. Ongkos naik kapal ke Samosir hanya Rp 6.000 per orang. Sepeda motor dikenai biaya tambahan Rp 6.000. Majalah detik 28 oktober - 3 november 2013


wisata

Butuh sekitar 20 menit untuk menyeberang dari Parapat ke Samosir. Bagi yang sering mabuk laut, sebaiknya minum obat antimabuk sebelum berlayar. Sambil menunggu keberangkatan feri menuju Samosir, kami menyempatkan diri melongok toko cendera mata di Pelabuhan Ajibata. Aneka oleh-oleh khas Samosir dijual di sini, mulai kaus hingga kain ulos. Begitu menginjakkan kaki di Pelabuhan Tomok, sejumlah pedagang sayur langsung memanggilmanggil, menjajakan dagangannya. Tak mengganggu, karena jumlahnya tidak terlalu banyak. Di luar musim liburan, Samosir adalah tempat yang nyaman untuk bersantai. Udaranya yang sejuk serta suasana yang tenang melengkapi keindahan Toba. Anda juga bisa meluangkan waktu menyelami kehidupan warga setempat. Termasuk melihat kebiasaan mereka saat memakamkan anggota keluarga yang tak jauh dari rumah. Tapi jangan coba-coba mengabadikannya dengan kamera. Ini dilarang karena, menurut kepercayaan warga setempat, memfoto bisa memerangkap arwah mereka yang meninggal.

Majalah detik 28 oktober - 3 november 2013


wisata

Bukit Beta




Salah satu titik yang paling populer di Pulau Samosir untuk menikmati keindahan Toba adalah Bukit Beta di Tuktuk. Di sini ada toko roti yang cukup terkenal, Samuel. Rotinya yang lezat bisa menjadi teman ngopi atau minum teh sambil menikmati karya Tuhan bernama Toba. Fisik toko roti Samuel sebenarnya merupakan rumah tradisional Batak yang didominasi dinding batu dan kayu. Menurut Anna, pemilik toko, tak banyak renovasi yang dilakukan untuk mengubahnya menjadi toko roti. Ia hanya mengganti beberapa bagian yang rusak. Bagi Anda yang ingin berlama-lama, di sini juga disediakan beberapa buku untuk dibaca di tempat. “Banyak wisatawan, terutama turis asing, yang datang ke sini. Mereka suka berlama-lama karena dari sini pemandangannya bagus, kan?� ujar Anna. Harga roti di sini bervariasi, mulai Rp 2.500 sampai Rp 10 ribu. Anda juga bisa membawanya sebagai buah tangan. Meski tanpa pengawet, kelembutan roti Samuel tahan lama. n FITRAYA RAMADHANI, ENY KARTIKAWATI | KEN YUNITA

Majalah detik 28 oktober - 3 november 2013


kuliner

otentik, Serasa di Korea Restoran Korea sudah menjamur di Jakarta. Tapi yang ini mengklaim punya rasa otentik. Persis seperti makan bulgogi di negara asalnya. FOTO-Foto: Rachman / detikfoto

Majalah detik 28 oktober - 3 November 2013


kuliner

N

ama Bulgogi Brothers mungkin sudah tak asing lagi bagi mereka yang cinta makanan Korea. Di negara asalnya, Korea Selatan, restoran itu memang terkenal. Dan beberapa tahun belakangan, jaringan restoran yang berpusat di Gangnam ini membuka cabang di sejumlah negara dengan sistem franchise. Kini, ada sekitar 40 cabang Bulgogi Brothers di berbagai negara. Satu yang teranyar adalah Bulgogi Brothers di Lotte Avenue di bilangan Kuningan, Jakarta Selatan. Ini yang pertama di Indonesia. Majalah detik berkesempatan mencoba di saat pembukaan restoran ini. Dari sisi interior, tidak ada tema khusus yang diangkat. Namun makan di 足restoran ini cukup nyaman. Di setiap meja terdapat kompor listrik built in yang modern. Rata-rata satu meja untuk empat tamu. Tapi, Anda dapat memesan meja untuk berdua, kok. Pihak Bulgogi Brothers mengklaim, cita rasa makanannya otentik. Penggemar bulgogi di Jakarta Majalah detik 28 oktober - 3 November 2013


kuliner

dijamin bakal merasakan kelezatan yang sama seperti saat makan bulgogi di negara asalnya. Sesuai namanya, makanan andalan Bulgogi Bro­ thers adalah bulgogi—berasal dari kata “bul” yang berarti api, dan “gogi” yang berarti daging—masakan khas Korea yang berusia lebih dari 200 tahun. Di negeri asalnya, bulgogi biasa disantap untuk makan malam atau untuk merayakan sesuatu. Karena itu, bulgogi juga sering disebut sebagai celebration dish atau makanan untuk perayaan. Meski berasal dari Korea, ­bahan utama bulgogi adalah daging impor dari Amerika Serikat. Khusus di Jakarta, mereka juga memadukannya dengan bahan-bahan lokal. Tak cuma lezat, Bulgogi juga memastikan setiap unsur makanannya selaras dan baik untuk kesehatan. “Keunggulan kita, cita rasa otentik dan selalu menjaga kualitas,” ujar co-owner Bulgogi, Ashraf Sinclair.

Majalah detik 28 september - 3 November 2013


kuliner

Rekomendasi Restoran Korea sudah banyak ditemui di Jakarta, dan masing-masing punya tawaran menarik. Nah, yang menjadi unggulan Bulgogi Brothers adalah unyangsik bulgogi, yang ditemukan tanpa sengaja pada 1960-an.

Majalah detik 28 oktober - 3 November 2013


kuliner

Unyangsik di Bulgogi Brothers tampil begitu istimewa. Daging yang sudah dimarinasi selama beberapa hari dicetak dalam bentuk hati yang cantik. Dulunya unyangsik dibuat dengan tangan, tapi sekarang sudah dibuat dengan cetakan. Ada dua pilihan paket, yakni paket untuk berdua (400 gram) seharga Rp 275 ribu dan paket untuk empat orang (600 gram) seharga Rp 410 ribu. Setelah dipanggang, unyangsik bulgogi dicocol ke dalam saus yang tersedia. Sebelum dimakan, unyangsik dibungkus dengan daun selada bersama bawang putih dan bawang bombai. Ada tiga pilihan saus yang bisa dicoba, di antaranya saus barbeque dan ssamjang. Katanya sih, spicy, tapi setelah majalah detik mencoba, tak ada satu pun yang rasanya pedas. “Cita rasa pedas orang Korea dengan Indonesia beda, mungkin,� kata salah satu waitress. Begitu masuk ke mulut, rasa manis langsung mendominasi. Bagi lidah orang Indonesia, mungkin Majalah detik 28 oktober - 3 November 2013


kuliner

masakan ini akan terasa lebih lezat jika ditambahi rasa pedas. Untuk signature dish, chandol doenjang jjigae juga banyak disukai. Banyak tamu memesan sup dengan irisan daging sapi tipis ini. Selain daging, sup ini berisi sayuran, tofu, soybean, dan zucchini. Rasa manis pun mendominasi masakan ini. Jadi buat pencinta makanan pedas, agaknya perlu meminta saus pedas! Harganya Rp 80 ribu per mangkuk. Sebenarnya satu mangkuk untuk satu orang. Namun, karena porsinya besar, bisa dinikmati dua sampai tiga orang. Nikmat disantap bersama nasi putih. Seperti lazimnya restoran Korea, tak banyak pilihan minuman yang ditawarkan Bulgogi Brothers. Setiap tamu yang datang biasanya diberi oksusu cha, teh dingin khas Korea. Gratis dan boleh menambah sesuka hati. Namun ada satu minuman cukup unik, yakni shik hye seharga Rp 26.900. Minuman berwarna cokelat muda ini unik karena dicampur nasi putih yang diolah sedemikian rupa. Setiap pengunjung yang datang juga akan mendapatkan makanan pembuka dan penutup secara gratis. Jadi Anda cukup membayar makanan utama saja. Ken Yunita

Majalah detik Majalah 28 detik oktober 2 - -83september November 2013



FOTO - FOTO: GRANDYOS ZAFNA | MUNADY | ARI SAPUTRA | DETIKFOTO

AKIM

H CHAPPY

N A K L A G G N TI AM T I H A I N U D

DARY N A L U WH RMAN HE

G K 0 2 U J A B G K 5 S A R & BE MIRA L

ESMAN

BERANI K A E GENRELUAR

MAJALAH DETIK 28 OKTOBER - 3 NOVEMBER 2013


people

Mira Lesmana

Berani Keluar Genre

T

munady/detikfoto

ernyata butuh keberanian bagi Mira Lesmana untuk membuat film silat. Padahal kisah-kisah silat, baik dari dalam maupun luar negeri, sudah menemani keseharian Mira sejak masih remaja. Bertahun-tahun pengalamannya di Miles Productions juga tak membuat putri musikus jazz Jack Lesmana ini serta-merta berani membuat film silat. Padahal sederet film berkualitas telah lahir dari tangannya. “Membuat film silat itu tak mudah. Aktornya tak hanya dituntut berakting, tapi juga butuh persiapan fisik lebih dibanding film biasa,” ujarnya di sela peluncuran film Sokola Rimba beberapa waktu lalu. Untuk film silat ini, Mira menggandeng Ifa Isfansyah sebagai sutradara. Pemain dalam film ini antara lain artis senior Christine Hakim, yang akan beradu akting dengan Reza Rahadian dan Nicholas Saputra. Sedangkan skenario ditulis Mira sendiri. Namun Mira mengaku banyak berkonsultasi dengan mereka yang dinilainya piawai dalam dunia persilatan, termasuk Seno Gumira Ajidarma. Syuting film di luar genre Miles Productions ini akan dimulai Maret tahun depan. Untuk setting tempat, Mira sudah menentukan pilihan, Pulau Sumba. “Pulau Sumba sangat menakjubkan. Dalam setahun, pemandangan bisa berubah hingga empat kali,” ujarnya. Sejak 2006, Miles memang mulai mengarahkan produksi filmnya keluar dari Jakarta. Jadi tak sabar menunggu, nih…. n ESTI UTAMI

Majalah detik 28 oktober - 3 november 2013


people

Whulandary Herman

Baju 20 kg & Beras 5 kg

A

pa saja yang akan dibawa Puteri Indonesia 2013, Whulandary Herman, ke perhelatan Miss Universe di Rusia mulai pekan ini? Sejumlah suvenir dari berbagai daerah di Indonesia, ikan sepat kesukaannya, rice cooker, dan tak ketinggalan 5 kilogram beras, akan dibawanya. Whulan, yang lahir di Pariaman, Sumatera Barat, juga membawa setumpuk gaun karya sembilan desainer Indonesia, termasuk gaun seberat 20 kilogram rancangan Anaz Khairunnas. Wow! Tapi tak ada persiapan khusus yang dilakukan Whulan untuk mengenakan baju yang lumayan berat ini. Gadis bertinggi badan 178 sentimeter dengan berat 50 kilogram ini hanya berusaha menjaga kebugaran tubuhnya. “Pokoknya bagaimana tetap fit, apalagi di sana mulai winter, ya,” ujarnya beberapa waktu lalu kepada majalah detik. Whulan juga tak terlalu risau. Karena dua tahun terakhir, penggemar yoga ini juga rajin berlatih boxing. Setiap hari, setidaknya dua jam ia sisihkan untuk melakoni olahraga yang tergolong keras ini. Inilah yang membuatnya yakin dengan semua bagian tubuhnya. “Di boxing, semua bagian tubuh dilatih,” ujar perempuan yang juga gemar menulis ini. Persiapan lainnya untuk menghadapi pemilihan ratu ayu sejagat adalah meningkatkan penguasaan bahasa Rusia, untuk melengkapi kefasihannya berbahasa Jerman. Namun tetap, sebagai wakil Indonesia, Whulan akan mengenalkan produk Indonesia di gelaran internasional itu. “Pokoknya nanti dalam setiap kesempatan, saya akan mengenakan sesuatu yang khas Indonesia. Tak melulu gaun, mungkin lewat aksesori, syal, atau sepatu,” janjinya. n ESTI UTAMI ari/detikfoto

Majalah detik 28 oktober - 3 November 2013


people

Chappy Hakim

Tinggalkan Dunia Hitam

M

eski tak lagi menjadi orang nomor satu di lingkungan TNI Angkatan Udara, seabrek kegiatan masih dilakoni Chappy Hakim. Pria kelahiran Yogyakarta, 17 Desember 1947, ini masih aktif mengisi seminar, baik di dalam maupun luar negeri. Ia juga terus bergiat di lembaga kajian tentang kedirgantaraan yang didirikan bersama koleganya. Namun, ada satu kegiatan yang dalam beberapa tahun terakhir tak dilakukannya. “Saya sudah lima tahun ini meninggalkan dunia hitam,” ujarnya kepada majalah detik beberapa waktu lalu. Eits, jangan dulu berburuk sangka. Dunia hitam yang dimaksud adalah kegiatan menyemir rambut agar tetap hitam, yang menjadi rutinitasnya sejak 1995, yakni saat dia menjabat Komandan Pangkalan Udara Sulaiman, Bandung. Itu dilakoninya demi menjaga penampilan agar tetap “muda”. Padahal sejatinya ia kurang suka dengan kegiatan menyemir rambut itu. “Tapi bagaimana lagi? Rambut saya bermasalah, sudah ada yang putih, beruban, sejak di bangku SMA,” ucapnya. Ritual mengecat rambut itu terus dilakukannya hingga memasuki masa pensiun pada 2005, bahkan beberapa tahun setelah itu. Namun perlahan dia mencoba meninggalkan kegiatan itu meski khawatir orang akan menilai penampilannya. “Khawatir orang mengira, dengan rambut mutih dikira orang, ‘Lo, kok pensiun jadi frustrasi,’” ucapnya disusul derai tawa. Pada 2008, yakni kala cucunya lahir, Chappy benar-benar meninggalkan dunia hitam. Secara bercanda Chappy mengatakan tak akan mengecat rambut lagi agar cucunya tak bingung. “Agar dia bisa membedakan... mana kakeknya dan mana ayahnya,” kata dia. Kini, setelah lima tahun meninggalkan dunia hitam, Chappy tak lagi risi dengan ubannya. Ia juga berusaha terus berpikir positif agar tetap awet muda. n ARIF ARIANTO

Majalah detik 28 oktober - 3 november 2013


internasional

Jalan Berduri Pengungsi Suriah bersama anaknya di kamp pengungsian Za’atari di Yordania. Mitchell/Getty Images

Kelompok oposisi pasang syarat untuk pembicaraan damai di Jenewa, bulan depan. Presiden Assad belum bersedia turun dari kursinya. Majalah detik 28 oktober - 3 November 2013


internasional

angat jauh dari kampung halamannya, di sebuah taman kecil di Distrik Eminonu, Istanbul, Turki, seorang perempuan mengemis sembari tangannya menyodorkan paspor Suriah. “Tolonglah kami, demi Allah,” tertulis di secarik kertas di depan kakinya. Perempuan itu bersama keluarganya lari ke Turki, beribu-ribu kilometer meninggalkan Suriah yang didera perang saudara. Tenda-tenda pengungsian di perbatasan Suriah-Turki bukan lagi pilihan bagi mereka. “Kami tak merasa nyaman di kamp pengungsian. Ya, mereka memberikan makanan secara rutin dan lingkungannya mungkin lebih baik... tapi kami mendengar, mereka mengirim lakilaki di pengungsian bertempur di malam hari,” ujar Tariq, 27 tahun, sang suami. “Kami tak ingin berperang. Aku lari dari perang, mengapa aku harus kembali lagi?” Tariq dan kawan-kawannya tak punya banyak pilihan. Mereka terjepit. Di kampung halamannya, perang saudara brutal telah menewaskan ribuan orang. Di pengungsian, sebagai minoritas Syiah Alawite, mereka dimusuhi oleh pengungsi dari kelompok muslim Sunni. Kelompok Alawite ini dianggap sebagai pendukung Presiden Suriah Bashar alAssad, musuh besar oposisi yang disokong mayoritas muslim Sunni. “Aku lebih baik pergi dan mati dalam perang ketimbang bertahan di pengungsian. Mereka tak suka Alawite, dan mereka tahu bahwa kami adalah orangorang Alawite,” kata Miran, 29 tahun, sembari mengisap asap tebal dari rokok. “Padahal kami bukan pendukung Assad, bukan juga penyokong oposisi. Kami

“Kami bukan pendukung Assad, bukan juga penyokong oposisi. Kami hanyalah penduduk biasa.”

Majalah detik 28 oktober - 3 November 2013


internasional

Para Menteri Luar Negeri dari negara-negara Friends of Syria berkumpul di London, Inggris, pekan lalu. WPA Pool /Getty Images

hanyalah penduduk biasa.” Sudah lewat dua tahun perang saudara di Suriah, lebih dari 100 ribu orang tewas. Bukan cuma korban bertumbangan, tapi juga perang saudara itu membelah warga Suriah menjadi dua kubu yang saling berseteru. Walaupun tak semuanya sekubu dengan Presiden ­Assad, tapi kelompok muslim Alawite telanjur mendapat cap sebagai sekutu keluarga Assad. Turuntemurun, keluarga Assad juga merupakan penganut aliran Alawite. Di kubu seberang, pasukan oposisi disokong oleh mayoritas muslim Sunni di Suriah. Di pengungsian, masalah ini jadi “barang panas”. Pemerintah Turki yang menampung para pengungsi korban perang ini tak bisa berbuat banyak. “Kami kerjakan sebaik mungkin sesuai hukum di Turki,” kata Majalah detik 28 oktober - 3 November 2013


internasional

Mustafa Aydogdu, juru bicara Direktorat Bencana dan Manajemen Darurat Turki. “Dan kami tak menerima laporan mengenai permintaan kamp pengungsi terpisah. Jika ada permintaan itu, mungkin akan kami pertimbangkan.” lll

Musim dingin segera tiba, dan di luar sana ada ratusan ribu pengungsi Suriah. Siksaan itu sepertinya masih bakal berlangsung lama sebab, setelah dua tahun lebih menggempur rezim Assad, tak ada tandatanda menunjukkan penguasa di Damaskus itu bakal rontok. Assad masih terlalu perkasa, walhasil masih jauh untuk mengisap pipa perdamaian. Pada Selasa pekan lalu, 11 menteri luar negeri dari negara yang tergabung dalam grup Friend of Syria, bertemu di London. “Sahabat-sahabat” Suriah itu antara lain Amerika Serikat, Inggris, Prancis, Jerman, Italia, Qatar, Arab Saudi, Mesir, dan Turki. Kelompok ini dibentuk untuk “menandingi” ancaman veto Rusia dan Cina di Dewan Keamanan PBB soal masalah Suriah. Penguasa di Damaskus menuding kelompok ini sebagai “musuhmusuh” Suriah. Pertemuan di London ini merupakan pendahuluan dari Konferensi Jenewa II pada November nanti, untuk membicarakan perdamaian di Suriah. Pertemuan ini merupakan kelanjutan dari Konferensi Jenewa I pada Juni 2012. Negera-negara dari kelompok 11 ini mengusulkan dibentuknya pemerintahan transisi dengan wewenang eksekutif penuh. Jalan menuju Jenewa ini sungguh berliku. William

“Perang ini tak akan berakhir di medan tempur.... perang ini hanya bisa berakhir lewat jalan negosiasi.”

Majalah detik 28 oktober - 3 November 2013


internasional

Seorang pengungsi Suriah di kamp Za’atari, Yordania, tengah mengambil air. J Mitchell/Getty Images

Hague, Menteri Luar Negeri Inggris mengatakan sangat sulit menyeret semua pihak yang bertikai ke muka meja perundingan. Dia dan negara-negara di kelompok “Sahabat Suriah” tak bisa menjamin semua pihak bakal datang ke Jenewa. “Perang ini tak akan berakhir di medan tempur... perang ini hanya bisa berakhir lewat jalan negosiasi,” kata Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry. Masalahnya, Dewan Nasional Suriah, blok oposisi terbesar, sudah menetapkan bahwa jatuhnya Assad merupakan syarat yang tak bisa ditawar jika hendak membicarakan perdamaian di Suriah. “Kami tak bisa menjadi bagian dari mereka yang bertanggung jawab atas tumpahnya darah di Suriah,” kata Ahmad Jarba, Ketua Dewan Nasional. Menurut Jarba, siapa pun dari kelompok oposisi yang datang ke Jenewa dan bernegosiasi dengan perwakilan penguasa di Damaskus, bakal dianggap sebaMajalah detik 28 oktober - 3 November 2013


internasional

Sebelas negara yang tergabung dalam Friends of Syria berkumpul di Lancaster House, London, Inggris, pekan lalu, membicarakan jalan damai di Suriah. Pool /Getty Images

gai pengkhianat. “Jika kami bilang, ‘ya’, ke konferensi Jenewa II, orang-orang akan menangis jika ternyata konferensi itu gagal. Rakyat Suriah sudah lelah de­ ngan semua janji dan omong kosong,” katanya. Rumit. Urusan semakin runyam karena Presiden Assad terang-terangan menyatakan niat tak bakal turun dari kekuasaan. Dalam wawancara dengan stasiun televisi Libanon, Al-Mayadeen, Senin pekan lalu, Assad mengatakan tak ada alasan mengapa dia tak boleh ikut lagi dalam pemilihan Presiden Suriah tahun depan. “Aku tak melihat ada halangan bagiku untuk dicalonkan sebagai kandidat presiden pada 2014 nanti,” kata Assad. Assad masih Kerry mengingatkan, jika Presiden ­ bernafsu bertahan di tampuk kekuasaan, sangat sulit untuk mengakhiri perang saudara berdarah di negaranya. “Jika dia berpikir menyelesaikan masalah itu dengan naik lagi ke kursi presiden, aku bisa memastikan bahwa perang ini masih bakal bertahan lama,” kata Kerry. Tinggal sekarang bagaimana John Kerry dan William Hague beserta negara-negara kelompok 11 merayu supaya semua pihak yang mewakili kelompok-kelomMajalah detik 28 oktober - 3 November 2013


internasional

(Dari kiri ke kanan) Presiden Bashar al-Assad, William Hague, Ahmad Jarba, John Kerry. REUTERS

pok yang masih terus menembakkan senapan dan roket di Suriah bersedia duduk di satu meja di Jenewa. Pihak penguasa di Damaskus sudah menyatakan bersedia terbang ke Jenewa, tanpa syarat apa pun. “Kami sudah sangat dekat dengan Jenewa II, lebih dari sebelumnya,” kata Wakil Perdana Menteri Suriah, Qadri Jamil. Sekutu dekat Assad, Rusia, mengusulkan supaya ada “hukuman” bagi ­siapa pun yang menolak datang ke Jenewa. Arab Saudi, salah satu penyokong utama kelompok oposisi, sudah menunjukkan sinyal frustrasi melihat lambatnya kemajuan pembicaraan soal Suriah. Mereka menunjukkan protes itu dengan menolak duduk di Dewan Keamanan PBB, dua pekan lalu. Kepala Dinas Intelijen Arab Saudi, Pangeran Bandar bin Sultan mengancam akan meninjau hubungannya dengan Amerika Serikat selama Gedung Putih masih bersikap lunak terhadap rezim Assad. Namun John Kerry tetap yakin Arab Saudi bakal terus menjadi sekutu dekat Amerika. “Aku percaya Amerika dan Arab Saudi bakal terus menjadi teman dekat dan penting,” katanya. n SAPTO PRADITYO | AL-JAZEERA | CNN | BBC

Majalah detik 28 oktober - 3 November 2013


internasional

Hantu Taliban Belum Pergi dari Swat Empat tahun setelah pertempuran di Lembah Swat dan setahun setelah penembakan Malala, warga Lembah Swat belum sepenuhnya lepas dari ketakutan. FOTO: REUTERS

foto: gettyimages.com

Majalah detik 28 oktober - 3 november 2013


internasional

abtu, 3 Januari 2009. “Kepala Sekolah mengumumkan, siswa perempuan harus berhenti memakai seragam karena ­perintah Taliban. Hanya ada tiga murid perempuan saat itu, tapi mereka pun keluar setelah diancam Taliban,” Malala Yousafzai, kini 16 tahun, menulis di catatan hariannya. Senin, 5 Januari 2009. “Guruku meminta aku dan teman-temanku tak memakai warna-warna cerah karena itu membuat marah Taliban.” Bukan cuma di catatan hariannya Malala menulis soal Taliban, dia juga menulis di laman blog dengan nama samaran, dan menjadi pembicara di pelbagai tempat di Pakistan. Lidah Malala tak kalah tajam dari tulisannya. “Berani-beraninya Taliban merebut hakku untuk mendapatkan pendidikan,” kata Malala, beberapa tahun lalu, di Peshawar, Pakistan. Malala mengatakan pendi­ dikan merupakan haknya. “Aku berhak atas pendidikan. Aku berhak bermain. Aku punya hak bernyanyi dan aku berhak berbicara,” kata Malala bersemangat. Pada Selasa, 3 Maret 2009, dia menulis, “Seorang temanku meng­ ingatkanku supaya menutup rambut sebaikbaiknya jika tak mau dihukum Taliban.” Ancaman itu bukan omong kosong. Pada Selasa, 9 Oktober setahun lalu, sekelompok orang mencegat bus sekolah yang dinaiki Malala dan menembakkan peluru dengan keji ke kepala serta leher gadis kecil itu. Malala sudah berada di tepi maut dan perlu operasi berulang kali di Inggris untuk memulihkan kondisi fisiknya. Swat atau Lembah Swat adalah satu daerah admi­ nistratif di wilayah Khyber Pakhtunkhwa, dekat de­ngan

“Bahkan kini kondisinya semakin berbahaya setelah penembakan Malala dan semua perhatian dunia kepadanya.”

Majalah detik 28 oktober - 3 november 2013


internasional

Malala Yousafzai FOTO: REUTERS

perbatasan Pakistan-Afganistan. Pada akhir 2007, laskar Tehreek-e-Nafaz-e-Shariat-e-Mohammadi menguasai Lembah Swat. Kelompok militan yang di­ pimpin Maulana Fazlullah ini berhubungan erat de­ ngan Taliban di Afganistan. Seperti sekutunya di utara, Maulana dan anak buahnya menerapkan syariat Islam menurut penafsiran versi mereka dengan tangan besi. Vaksinasi jadi barang haram. Musik juga jadi barang terlarang. Perempuan tak boleh bersekolah. Sekolah yang nekat membiarkan murid perempuan belajar di kelasnya diledakkan rata dengan tanah. “Pada mulanya, Taliban masih lumayan sopan kepada kami,” Mohammed Fahim Khan, mengenang masa-masa pendudukan Taliban. “Lalu mereka meminta rumah Majalah detik 28 oktober - 3 november 2013


internasional

saudaraku di sebelah rumahku, dan kami tak punya pi­ lihan. Tapi, ketika tentara ­Pakistan datang, Taliban meratakan rumahku, mencuri uangku, kemudian kabur.” Pada 24 Oktober empat tahun lalu, 3.000 tentara Pakistan menyerbu Lembah Swat untuk menggebah pergi Taliban. Pertempuran sengit terjadi antara tentara ­ Pakistan dan laskar Tehreek-e-Nafaz. Setelah beberapa bulan bertempur, sebagian besar milisi pimpinan Maulana Fazlullah itu bisa disingkirkan dari Lembah Swat. *** Pendudukan Taliban beberapa tahun lalu itu menyisakan trauma yang terukir dalam di benak warga Lembah Swat. Empat tahun setelah pertempuran di Lembah Swat dan setahun setelah penembakan Malala, “hantu” Tali­ ban itu masih menakutkan bagi sebagian warga. Poster besar Malala yang sempat dipasang di bekas sekolahnya di Mingora kini tak tampak lagi. Pihak sekolah tak mau mereka menjadi target pembalasan Taliban atas komentar-komentar tajam Malala. “Kami menerima banyak ancaman. Bahkan kini kondisinya semakin berbahaya setelah penembakan Malala dan semua perhatian dunia kepadanya,” ujar Selma Naz, sang kepala sekolah. “Mungkin mereka sudah pergi, tapi keberadaan mereka masih bisa kami rasakan. Mereka bersembunyi, tapi mereka ada di sini. Semua orang masih punya takut di hatinya.” Ancaman Taliban itu bukan hanya mimpi buruk atau khayalan mereka. ­Shahidullah Shahid, juru bicara Taliban, kembali me­lontarkan ancaman kepada

Kami tak butuh Malala untuk mengatakan betapa pentingnya pendidikan bagi kami.

Majalah detik 28 oktober - 3 november 2013


internasional

Anak-anak bersekolah di Lembah Swat. FOTO: metro

Malala jika gadis kecil itu pulang ke Pakistan. “Jika kami mendapatkan kesempatan kembali, kami pasti akan membunuhnya dan itu akan membanggakan bagi kami,” kata Shahid. Menurut dia, Malala pantas dibunuh karena telah bersekutu dengan kaum kafir melawan Islam. Bukan cuma terhadap Malala, Shahid juga melontarkan ancaman maut kepada mereka yang menyebarkan atau menjual buku tulisan gadis itu, I am Malala. Di dunia, Malala mendapat semua sanjungan. Dia masuk nominasi penerima hadiah Nobel Perdamaian tahun ini. Dia juga menerima penghargaan Sakharov Award tahun ini dari parlemen Eropa. Tapi, di negeri sendiri, sebagian orang malah mencacinya. “Malala telah merusak nama Pakistan di seluruh dunia. Kami tak butuh Malala untuk mengatakan betapa penting­ nya pendidikan bagi kami,” kata Mohammad Rizwan, seorang pemilik toko di Mingora, kota kecil di Lembah Majalah detik 28 oktober - 3 november 2013


internasional

Lembah Swat FOTO: GETTTYIMAGES

Swat. Di sekolahnya, tak ada peringatan untuk mengenang penembakan Malala setahun lalu. “Kami ingin muridmurid di sini melupakannya. Kami tak ingin menghidupkan kenangan itu lagi,” ujar Nargis Bibi, salah satu pengelola sekolah. Hanya ada tas ditaruh di atas bangku Malala yang dibiarkan kosong dan bisik-bisik di balik punggung. “Kami jarang membicarakannya. Sebab, pembi­ caraan itu bisa juga membahayakan kami,” kata Quratulain Ali, salah satu teman dekat Malala. ”Tapi, dalam hati, kami bergembira untuk­nya.” Hafsa Bibi, murid kelas empat di sekolah itu, meminta Malala pulang untuk memberi mereka dukungan. “Dia menikmati kemewahan atas nama kami tanpa melakukan apa pun untuk kami,” Bibi mengkritik. Tapi sebagian gadis-gadis kecil Lembah Swat ini rupanya punya saraf baja. “Sebagian gadis di sini akan mengatakan kepadamu bahwa mereka tak takut kepada teroris dan belajar seperti biasa,” kata Humaima, murid kelas enam. ■ SAPTO PRADITYO | CNN | DAWN | TELEGRAPH | REUTERS

Majalah detik 28 oktober - 3 november 2013


ekonomi

Giliran Orang Medan Minta Inalum Sumatera Utara mengajak swasta memodali pembelian Inalum. Tidak takut senasib dengan Nusa Tenggara Barat dan Kalimantan Timur saat mengambil alih saham Newmont dan KPC.

gettyimages.com

Majalah detik 28 oktober - 3 november 2013


ekonomi

S

Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho dok. humas

EKITAR dua pekan terakhir ini para petinggi Sumatera Utara dan kabupaten-kabupaten di bawahnya mondar-mandir ke Jakarta. Mereka menyambangi gedung Dewan Perwakilan Rakyat. Ada pula bupati yang datang ke kantor Kementerian Koordinator Perekonomian. “Orang Medan� ini sedang bergerilya menjelang Indonesia mengambil alih sisa saham industri peleburan aluminium bernilai puluhan triliun rupiah, PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum), sebanyak 58,8 persen, dari tangan konsorsium Jepang. Pemerintah daerah Sumatera Utara ingin agar saham mayoritas itu mereka kuasai, bukan dipegang pemerintah pusat. Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho, yang beberapa kali datang ke gedung DPR, mengatakan pemerintah daerah—dalam bentuk perusahaan konsorsium 10 kabupaten dan pemerintah provinsi—akan disokong dana dari swasta dalam mengambil alih produsen aluminium itu. Ia yakin nasib daerahnya tidak seperti kasus pem-

Majalah detik 28 oktober - 3 november 2013


ekonomi

PT Newmont Nusa Tenggara REUTERS

belian saham perusahaan raksasa oleh pemerintah daerah, seperti PT Kaltim Prima Coal dan PT Newmont Nusa Tenggara, yang berakhir dengan kecilnya kepemilikan saham oleh pemerintah ­ daerah karena disokong swasta. “Newmont jadi pelajaran kami,” kata Gatot. Di Newmont, empat tahun silam, pemerintah daerah berkesempatan membeli 24 persen saham tambang emas itu. Karena tidak memiliki cukup dana, Grup Bakrie memodalinya. Sebagai gantinya, dari 24 persen saham itu, Bakrie akan mendapat 75 persen dividen. Urusan kemudian menjadi ruwet karena Bakrie beberapa kali tidak langsung membayarkan jatah dividen bagi pemerintah daerah. Sedangkan di Kaltim Prima Coal, perusahaan tambang eks Rio Tinto itu mestinya menjual 18,6 persen saham ke daerah. Tapi, karena perusahaan daerah tidak memiliki uang untuk membelinya, akhirnya mereka hanya memiliki 5 persen saham. Sisanya dimiliki induk perusahaan tambang batu bara terbesar Asia itu, PT Bumi Resources Tbk. Gatot yakin nasibnya tidak seperti pemerintah ­daerah Nusa Tenggara Barat di Newmont. “Kami seperti pinjam saja sama mereka (swasta),” katanya. Dalam model Inalum yang direncanakan Sumatera Utara, perusahaan swasta akan menguasai 80 persen dari 58,8 persen saham perusahaan raksasa itu. “Kita hanya 20 persen,” kata Bupati Samosir, Mangindar Simbolon. Setelah lima tahun, Mangindar mengatakan, pemeMajalah detik 28 oktober - 3 november 2013


ekonomi

rintah daerah sudah melunasi utang, dan rasio kepemilikan saham akan bergeser. “Jadi kita akan lebih besar sahamnya di tahun-tahun mendatang daripada si pihak ketiga tersebut,” ungkap Mangindar. Kesepakatan dengan swasta itu sendiri belum tertuang dalam kontrak. Bupati Batu Bara, O.K. Arya Zulkarnain, saat berada di kantor Hatta Rajasa, membenarkan kemungkinan dana disokong swasta. “Tapi belum ada deal yang pasti dengan mereka,” ucapnya. Keinginan Sumatera Utara ini tidak sepenuhnya disokong DPR. Dalam rekomendasinya, setelah rapat dengan Gubernur pekan lalu, DPR hanya mendukung jika pembelian saham oleh daerah itu maksimal 30 persen saja, bukan mayoritas sampai 58,8 persen, seperti yang sebelumnya dimiliki konsorsium Jepang. Sedangkan keterlibatan swasta, DPR tidak satu kata. Politikus Golkar, Airlangga Hartarto, mengatakan tidak jadi masalah jika nanti swasta ikut terlibat. “Asalkan pemerintah daerah masih ikut dalam kepemilikan saham, itu tak jadi masalah,” ucapnya. Namun Refrizal, politikus Partai Keadilan Sejahtera di DPR, menyatakan hanya mendukung jika saham eks Jepang itu nantinya dipegang daerah. “Tapi itu jika mereka memang memiliki, (yang mengelola) BUMD yang profesional,” ucapnya. Namun, jika mereka melibatkan swasta sebagai pendukung dana, Refrizal tidak yakin pemerintah daerah bakal mendapat lebih banyak. Ia menganjurkan, yang terpenting Inalum dipegang Indonesia dahulu. Kemudian, nantinya, pemerintah daerah dipersilakan membeli sampai 30 persen, itu pun kalau memiliki uang. Kalau tidak sanggup, berapa saja sanggupnya. “Jangan paksakan swasta masuk,” kata Refrizal. n BUDI ALIMUDDIN

Tidak yakin pemerintah daerah bakal mendapat lebih banyak.

Majalah detik 28 oktober - 3 november 2013


ekonomi

Agar Petani Tidak Hanya Lihat Land Cruiser Pemerintah memaksa perusahaan perkebunan baru mencadangkan lahan bagi petani. Perusahaan juga mesti berbagi saham dengan petani di sekitarnya.

ari/detikfoto

Majalah detik 28 oktober - 3 november 2013


ekonomi

M

UHAMMAD Alamsyah sudah bertahun-tahun menjadi petani sawit setelah mewarisi lahan seluas 5 hektare di Kabupaten Ro­ kan Hilir, Riau. Untuk ukuran kebun sawit, itu tidak luas. Sebagai petani kecil, ia biasa menjual tanaman bahan baku minyak goreng itu ke pabrik pengolahan lewat perantara. Namanya perantara, tentu saja ingin mengambil untung dari tandan-tandan sawit milik petani seperti Alamsyah, yang dikirim ke pabrik. Tapi dalam beberapa hari ini, ia bisa tersenyum cerah karena mendengar informasi bahwa perkebunan sawit yang besar, dengan lahan di atas 250 hektare, mesti menyediakan seperlima luas lahan bagi petani kecil seperti dirinya. Dengan sistem plasma, ia akan bisa menjual sawit langsung ke pabrik sehingga harganya diharap lebih bagus. Selain itu, ia berharap lebih gampang mendapat bibit unggul, pasokan pupuk, serta obat untuk tanaman. Malah, nantinya, ia bisa ikut memegang saham perusahaan perkebunan sawit. Kebijakan baru ini diatur dalam Peraturan Menteri Pertanian Nomor 98 Tahun 2013 tentang Pedoman Perizinan Perusahaan Perkebunan. “Dampaknya akan sangat positif ke para petani sawit,â€? ujar Alamsyah. Pemerintah memang melansir peraturan yang mewajibkan perusahaan perkebunan membagi sebagian ­ lahannya bagi petani plasma. Peraturan ini sebenarnya mirip dengan yang sudah diteken pada 2007. Namun yang membedakan, dalam peraturan baru ini, perusahaan perkebunan diberi tenggat 3 tahun setelah perkebunan mulai dibuka. “Kami tidak mau masyarakat sekitar hanya sebagai penonton saja, sementara pengusaha-pengusaha itu di tengah jalan pakai (mobil Toyota berharga miliaran

Penjualan saham ini dibayar dengan tandan buah segar sawit.

Majalah detik 28 oktober - 3 november 2013


ekonomi

Petani sedang mengangkut tandan sawit segar ke perahu untuk dibawa ke pabrik di Riau. REUTERS/Carlo Allegri

rupiah) Land Cruiser dan segala macam,� Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian, Gamal Nasir, mengungkapkan. Dalam peraturan ini, kebun sawit dengan luas di atas 1.000 hektare, tebu di atas 2.000 hektare, dan teh di atas 240 hektare wajib membuka pabrik pengolahan sendiri. Setidaknya seperlima bahan baku pabrik itu mesti diambil dari petani sekitar perkebunan. Selain itu, khusus perusahaan pengolahan sawit mesti menjual setidaknya 30 persen saham ke koperasi petani pada tahun ke-15 setelah beroperasi. “Penjualan saham ini dibayar dengan tandan buah segar sawit,� ujar Gamal. Namun tidak semua perusahaan perkebunan terkena peraturan ini. Perusahaan pemerintah pusat atau daerah serta perusahaan terbuka yang menjual saham di bursa tidak terkena kewajiban ini. Perusahaan perkebunan yang berbentuk koperasi juga tidak mendapat kewajiban baru ini. Pengusaha sawit, meski tidak menolak sebagian besar peraturan baru ini, mencemaskan kewajiban membagi 30 persen saham bagi koperasi. Ketua Dewan Penasihat Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia, Akmaluddin Hasibuan, khawatir jika sudah Majalah detik 28 oktober - 3 november 2013


ekonomi

Buruh memanen tebu di Desa Bendo, Magetan, Jawa Timur. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf

mendapat 30 persen saham, petani bakal menuntut jatah posisi di manajemen. Ia cemas, orang yang diletakkan di manajemen itu nantinya bukan yang kompeten tapi hanya memiliki hubungan darah semata. “Pengalaman saya, biasanya petani mau memasukkan keponakannya, anaknya, minta ini… minta itu… susah kan?” katanya. “Padahal kita butuhnya yang profesional.” Akmaluddin bahkan menakut-nakuti pemerintah bahwa peraturan ini bisa membuat perusahaan baru sawit menunda investasi. Karena itu, dia menyarankan pemerintah segera menggelar sosialisasi kepada para pengusaha untuk mencari solusi terhadap kebijakan itu. Hal senada diungkapkan Ketua Umum Gabungan Perusahaan Karet Indonesia, Daud Husni, yang meminta pemerintah segera menggelar sosialisasi kepada para pengusaha maupun pemerintah daerah, sehingga tidak terjadi simpang-siur informasi. “Sehingga ada paham yang sama antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah terhadap Permentan ini,” tutur Daud. n HANS HENRICUS B.S. ARON

Majalah detik 28 oktober - 4 3 november 2013


ekonomi

Lahan Dibatasi

Komoditas Luas (hektare)

Tak hanya meminta perusahaan perkebunan berbagi rezeki dengan petani lokal, pemerintah juga membatasi lahannya. Perusahaan perkebunan itu tidak bisa mendapat izin jika luasnya sudah mencapai batas.

Tebu Sawit Kelapa Teh Karet Kapas Kakao Kopi Jambu Mete Lada Cengkih

150 ribu 100 ribu 40 ribu 20 ribu 20 ribu 20 ribu 10 ribu 10 ribu 10 ribu 1.000 1.000

Produksi Minyak Sawit Mentah Tahun

2011

2012

2013*

Kebun Swasta

12,2 juta

12,4 juta

13,2 juta

Kebun Negara

2 juta

2,1 juta

2,1 juta

Kebun Rakyat

8,8 juta

8,9 juta

9,1 juta

total

23 juta

23,4 juta

24,4 juta

*Estimasi Sumber: Kementerian Pertanian

Majalah detik 28 oktober - 3 november 2013


BISNIS

MELEJIT DENGAN CAP MURAH CAP “MURAH” TIDAK MENGHALANGI LAJU PEMBELIAN TOYOTA AGYA DAN DAIHATSU AYLA. MEREKA LANGSUNG MASUK DERETAN 10 MOBIL TERLARIS INDONESIA. ANTARA | DETIKFOTO

MAJALAH DETIK 28 OKTOBER - 3 NOVEMBER 2013


BISNIS

M REUTERS

OBIL kecil itu jendelanya dibuka saat melintas di jalanan perumahan Kota Wisata, kawasan Cibubur, pinggiran Jakarta. Penumpang di sebelah kiri melambaikan tangan, meminta kendaraan lain lebih waspada. Di bundaran, mobil itu, Toyota Agya yang belum sebulan usianya berdasarkan pelat nomornya, melambat dan tiba-tiba saja berbelok ke kiri. Pengemudi kendaraan yang selama setahun ini dihebohkan karena disebut mobil murah itu agaknya sedang belajar mengemudi. Toyota Agya itu agaknya mobil pertamanya dan ia mesti belajar mengemudi sehingga mesti dipandu saat menyetir. Toyota Agya—dan kembarannya di program mobil harga terjangkau dan ramah lingkungan (LCGC), yakni Daihatsu Ayla—memang sudah mulai banyak muncul di jalanan. Penjualan kedua mobil itu langsung melejit. Penjualan Agya pada September lalu, misalnya, lebih dari 4.100 buah. Begitu pula dengan Ayla, yang di atas 4.300 unit. Penjualan bulan pertama ini sudah mengejar kapasitas pabrik mereka. “Produksi kami sekitar 5.000 buah sebulan,” kata Direktur PemasarMAJALAH DETIK 28 OKTOBER - 3 NOVEMBER 2013


BISNIS

an PT Astra Daihatsu Motor, Amelia Tjandra. Penjualan mobil ini laris meski—atau justru karena— ada cap “murah”. Padahal istilah “murah” kadang dijauhi kalangan pemasaran. Subiakto Priosoedarsono, dedengkot periklanan Indonesia, pada sekitar krisis 1998, misalnya, pernah bertanggung jawab pada iklan McDonald’s. Saat itu McDonald’s ingin melansir produk dengan harga miring karena daya beli masyarakat ambruk. Subiakto tidak menggunakan kata “murah” dalam iklan itu, tapi menggunakan kata “hemat”. Dalam iklan disebut “pahe” alias “paket hemat”. “Kalau murah itu kesannya murahan,” kata Subiakto. “Orang bisa bilang: ah, mobil murah.” Cap murah ini tidak jelas dari mana asalnya. Saat Thailand mengeluarkan program mobil serupa, mereka tidak memasang cap “murah”, melainkan mobil ramah lingkungan atau eco car. Mobil “murah” yang diproduksi Thailand itu di antaranya Mitsubishi Mirage, Nissan March, dan Honda Brio. Mobil ini belakangan datang juga ke Indonesia. Brio bahkan akan dimasukkan dalam paket LCGC di Indonesia oleh Honda. Daihatsu enggan menggunakan kata “murah” dalam pemasaran mobil ini. “Kami tidak pernah pakai kata itu,” kata Amalia. “Kami pakai harga terjangkau.” Dalam peraturan pemerintah juga tidak disebut kata “murah”, melainkan “harga terjangkau”. Tidak mengherankan jika Amalia sampai mengatakan, “Enggak tahu siapa yang (memulai) pakai kata itu.” Tapi Suzuki, yang saat ini sedang dalam proses sertifikasi mobil LCGC, tetap optimistis meski ada

SAAT THAILAND MENGELUARKAN PROGRAM MOBIL SERUPA, MEREKA TIDAK MEMASANG CAP “MURAH”, MELAINKAN MOBIL RAMAH LINGKUNGAN ATAU ECO CAR.

MAJALAH DETIK 28 OKTOBER - 3 NOVEMBER 2013


BISNIS

ANTARA FOTO

“cap” murah. “Memang harganya murah, kok,” kata Davy Tuilan, Direktur Pemasaran PT Suzuki Indomobil Sales. Suzuki sudah gatal ingin menjual mobil di bawah Rp 100 juta itu. Mereka sudah memasukkan Karimun Wagon R, yang bentuk kotaknya mirip dengan versi Karimun belasan tahun silam, untuk dicek dan mendapat sertifikat LCGC dari pemerintah. “Status kami masih menunggu,” kata Davy. “Kalau bisa (selesai sertifikasi), bulan depan sudah diluncurkan.” Mereka mesti menunggu sertifikasi sebelum bisa meluncurkan mobil ke pasar. Sebab, jika sudah diluncurkan, mobil mesti dipajang di dealer mereka. Agar sampai ke dealer, mobil harus beres urusan pajaknya, sementara urusan pajak membutuhkan sertifikat LCGC. “Pajaknya gimana?” ujar Davy. Menurut perhitungan Suzuki, besar pasar mobil LCGC ini sekitar 12 ribu per bulan. “Besar pasarnya masih di bawah low MPV,” katanya. General Manager Corporate Planning PT Toyota-Astra Motor, Widyawati Soedigdo, juga mengungkapkan pasar mobil murah ini mungkin tidak akan menggeser MPV. “MPV akan tetap menjadi favorit di masyarakat Indonesia karena karakternya itu sendiri bisa menampung banyak orang,” katanya. “Kalau pulang kampung bawa satu mobil saja sudah cukup.”

MAJALAH DETIK 28 OKTOBER - 3 NOVEMBER 2013


BISNIS

TIGA MOBIL TERLARIS SELAMA SEPTEMBER, MISALNYA, DIKUASAI MPV DI BAWAH RP 200 JUTA.

ANTARA FOTO

Pasar low MPV, kategori MPV di bawah Rp 200 juta, memang sangat besar di Indonesia. Tiga mobil terlaris selama September, misalnya, dikuasai MPV di bawah Rp 200 juta. Mobil itu adalah Toyota Avanza yang terjual 20 ribu, Suzuki Ertiga sebanyak 6.000, dan Daihatsu Xenia sebesar 5.000 unit. Bahkan peringkat keempat pun masih kategori MPV, meski harganya di atas Rp 200 juta, yakni Toyota Innova. Meski begitu, Suzuki bersikap fleksibel. Jika pasarnya tinggi, mereka siap meluncurkan mobil murahnya berapa pun diserap pasar. “Kapasitas pabriknya 190 ribu per tahun,” katanya. Yang menjadi andalan Suzuki dalam program LCGC adalah bentuk mobil yang tidak berbentuk hatchback seperti pesaingnya. Karimun Wagon R, dengan bentuk kotak itu, masuk kategori mobil serbaguna (MPV). Mereka memposisikan Suzuki LCGC sebagai low MPV. “Ini mobil MPV di kelas LCGC,” kata Davy. Sedangkan Daihatsu, misalnya, memposisikan Ayla sebagai mobil bagi keluarga sangat muda. “Lebih muda dari Xenia,” katanya. ¢ NUR KHOIRI | ADITYA MAULANA

MAJALAH DETIK 28 OKTOBER - 3 NOVEMBER 2013


BISNIS

LANGSUNG MASUK 10 BESAR

MOBIL MURAH TOYOTA AGYA DAN DAIHATSU AYLA LANGSUNG MENGGEBRAK PASAR OTOMOTIF. PADA BULAN PERTAMA PENJUALAN PENUH, SEPTEMBER, DUA MOBIL INI LANGSUNG MASUK 10 BESAR TERLARIS. MESKI BEGITU, PASARNYA MASIH DI JAUH DI BAWAH KELAS MPV, SEPERTI TOYOTA AVANZA ATAU SUZUKI ERTIGA.

MOBIL TIPE PENJUALAN 1. Toyota Avanza

Low MPV

20 ribu unit

2. Suzuki Ertiga

Low MPV

6.000 unit

3. Daihatsu Xenia

Low MPV

5.000 unit

4. Toyota Kijang Innova

MPV

4.900 unit

5. Suzuki Carry pikap

Pikap

4.600 unit

6. Daihatsu Ayla LCGC 4.300 unit 7. Toyota Agya LCGC 4.100 unit 8. Daihatsu Gran Max

Pikap

4.100 unit

9. Nissan Grand Livina

Low MPV

3.600 unit

10. Toyota Rush

Low SUV

3.500 unit

MAJALAH DETIK DETIK 28 28 OKTOBER OKTOBER -- 33 NOVEMBER NOVEMBER 2013 2013 MAJALAH


BISNIS

TAK PERLU MANAJER INVESTASI JAGO REKSA DANA ETF BELUM POPULER DI INDONESIA. DI AMERIKA MULAI MELEDAK. PERINTISNYA MENERIMA HADIAH NOBEL BIDANG EKONOMI 2013. RACHMAN HARIYANTO | DETIKFOTO

MAJALAH DETIK 28 OKTOBER - 3 NOVEMBER 2013


BISNIS

I REUTERS

NVESTOR awam ini sudah bertahun-tahun menanam modal dengan membeli paket-paket reksa dana. Ia fasih menyebut beberapa nama produk reksa dana terkenal, terutama yang memberi penghasilan tinggi. Tapi ia sama sekali tidak pernah mendengar jenis reksa dana ini: reksa dana ETF ­(exchange-traded fund). “Apa itu ETF?” kata investor awam ini. Reksa dana ini memang masih asing di kalangan investor Indonesia. Penerbit di Indonesia pun baru satu perusahaan, yakni PT Indo Premier. “Sampai sekarang belum ada manajer investasi lain yang meluncurkan ETF saham,” kata Direktur PT Indo Premier Invest­ ment Management, Diah Sofiyanti. Padahal rintisan teori ke reksa dana tipe inilah yang membuat Eugene F. Fama menjadi salah satu penerima Hadiah Nobel 2013. ETF juga membuat Vanguard menjadi perusahaan penerbit reksa dana terbesar di Amerika Serikat sejak 2010. Reksa dana ETF mirip dengan reksa dana saham. Bedanya, manajer investasi reksa dana saham akan membeli saham-saham tertentu yang diperkirakan MAJALAH DETIK 28 OKTOBER - 3 NOVEMBER 2013


BISNIS

akan naik. Ia akan memilih satu yang diperhitungkan bakal naik, misalnya PT Astra International Tbk, PT HM Sampoerna Tbk, PT Indosat Tbk, atau satu dari 45 saham yang masuk indeks LQ45. Sebaliknya, reksa dana ETF tidak memilih hanya satu saham. Mereka membeli saham semua perusahaan yang ada di LQ45. Dengan demikian, setiap kali LQ45 naik, misalnya, nilai reksa dana juga akan naik. Tidak perlu manajer investasi yang sejago Warren Buffet, asalkan dana disebar, maka akan ikut pergerakan indeks, yang dalam beberapa tahun naik. Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada 2009, misalnya, masih di bawah 1.500. Sekarang, hanya selang empat tahun, sudah di kisaran 5.000. Kenaikan ini berarti indeks sudah naik tiga kali lipat lebih. Dengan ETF yang disebar di saham-saham dihitung di IHSG, nilai reksa dana juga akan naik tiga kali lipat lebih. Ide menyebar pembelian saham ke banyak emiten itu dikembangkan oleh Fama sejak 1960-an. Alasannya, menurut Fama, harga saham tidak mungkin bisa diperkirakan bakal naik atau turun. Percuma saja berusaha menganalisis apakah harga saham itu bakal naik atau turun. Ia bahkan tidak percaya ada manajer investasi yang bisa memilih saham yang bakal naik harganya. “Sulit, bahkan tidak mungkin, menyebut siapa manajer investasi yang bagus,� kata Fama suatu ketika. Karena itu, Fama mengembangkan teori menyebar dana investasi ke seluruh saham yang masuk indeks tertentu. Teori ini pertama kali dipraktekkan oleh John C. Bogle. Saat membuat skripsi di Universitas Princeton, Bogle melakukan riset dan menemukan bahwa 75

ETF JUGA MEMBUAT VANGUARD MENJADI PERUSAHAAN PENERBIT REKSA DANA TERBESAR DI AMERIKA SERIKAT SEJAK 2010.

MAJALAH DETIK 28 OKTOBER - 3 NOVEMBER 2013


BISNIS

E E FAM U N E EUG S ER REUT

persen hasil reksa dana lebih rendah daripada jika ditanam di saham seluruh perusahaan yang masuk indeks S&P 500. Maka, pada 1976, Bogle mendirikan Vanguard dan mulai menerbitkan reksa dana yang strateginya sederhana: menyebar kepemilikan saham pada perusahaan-perusahaan yang mempengaruhi indeks. Sejak 1990-an, sejumlah reksa dana ETF lain mulai muncul di pasar. Krisis global 2008 semakin memperkuat pasar reksa dana ETF karena reksa dana saham biasa tidak kebal krisis. Para manajer investasi tidak bisa memperkirakan harga saham akan jatuh. Selama lima tahun terakhir, aset yang dikelola reksa dana ETF meningkat tiga kali lipat. Reksa dana ini mulai muncul di Indonesia pada 2007, yang dikelola oleh Indo Premier. Dengan empat paket indeks yang diacu, dana kelolaan ETF terus melejit. “Pertumbuhannya cukup signifikan, sampai 18 kali lipat dalam dua tahun terakhir,� kata Sofiyanti. Saat ini mereka mengelola Rp 450 miliar, sedangkan dua tahun lalu baru Rp 25 miliar. Tapi tidak semua manajer investasi tertarik membuat paket ETF. Di Amerika Serikat, para pendukung pendekatan ini biasanya menunjuk keberhasilan Warren Buffet. Bekas orang terkaya dunia itu MAJALAH DETIK 28 OKTOBER - 3 NOVEMBER 2013


BISNIS

RACHMAN HARIYANTO | DETIKFOTO

dikenal pintar memilih saham yang diperkirakan akan naik dan hasil dana kelolaannya lebih tinggi daripada indeks saham. Di Indonesia, sebagian manajer investasi juga lebih suka memilih satu saham tertentu daripada menyebar investasi ke banyak saham, misalnya Antony Kristanto, Presiden Direktur PT HD Capital Tbk. “Kami tidak main di situ,” katanya. “Kami lebih suka yang high risk, high gain (risiko tinggi, pendapatan tinggi).” Ia mengatakan teori Fama memang benar bahwa harga saham tidak bisa diramal. Tapi, katanya, satu saham itu lebih mudah dianalisis. Dengan pendekatan menghitung satu saham tertentu, katanya, “Rata-rata lebih bagus daripada indeks.” ¢ HANS HENRICUS B.S. ARON | NUR KHOIRI

MAJALAH MAJALAH DETIK DETIK 28 28 OKTOBER OKTOBER -- 3 3 NOVEMBER NOVEMBER 2013 2013


sport

Liga Para Triliuner Para triliuner terkaya dunia memburu klub-klub sepak bola di Eropa. Apa yang mereka cari? foto: forbes

Majalah detik 28 oktober - 3 november 2013


sport

“K

Carlos Slim Helu Meksiko, ar kekayaan US$ 73 mili Klub: ), Real Oviedo (Spanyol on Club Pachuca, Club Le (Meksiko)

lub-klub di Liga Primer Inggris merupakan properti yang ‘panas’. Para pengusaha ini mencari sesuatu yang glamor, seksi, dan menyenang­ kan,” kata Andrew Brandt, mantan Presiden Green Bay Packers, beberapa bulan lalu. Green Bay adalah tim sepak bola dari Wisconsin, Amerika Serikat. Glamor, seksi, dan gengsi. Demi tiga kata itu, para triliuner dunia rela menghamburkan duit ratusan mi­ liar, bahkan triliunan, rupiah untuk memoles klub-klub sepak bola di Inggris. Selama sepuluh tahun menguasai Chelsea, salah satu orang ter­ kaya Rusia, Roman Abramovich, menggel­ ontorkan duit lebih dari 2 miliar pound sterling atau sekitar Rp 36,6 triliun. Hampir sebesar George Soros anggaran pemerintah Amancio Ortega Amerika Serikat, ar ili m l, ,2 yo Span kekayaan US$ 19 DKI Jakarta per tahun. ar ili m 57 $ US an ya keka : Klub Siapa bilang uang Klub: Manchester United na ru Deportivo La Co (Inggris) tak bisa membeli ) ol ny (Spa gelar juara. Bertonton duit Abramovich sontak menyulap Chelsea menjadi klub elite di Liga Primer. Selain Arsenal dan Manchester City, hanya Chelsea yang sanggup menjegal Setan Merah dari Old Trafford dalam dua dekade terakhir. Bukan cuma titel juara Liga Primer yang bisa diboyong anak-anak Abramovich, tapi juga gelar paling bergengsi, Liga Champions, liga para juara di Eropa. Tiga bulan lalu, juragan suku cadang kaya raya dari Illinois, Amerika, Shahid ‘Shad’ Khan, membeli klub

Majalah detik 28 oktober - 3 november 2013


sport

foto: forbes

Fulham dari Mohamed al-Fayed, pemilik jaringan toko mewah Harrods. Tak jelas berapa nilai transaksi itu, tapi diperkirakan tak kurang dari US$ 319 juta atau sekitar Rp 3,5 triliun. Shad telah memiliki klub sepak bola ala Amerika, Jacksonville Jaguars. Pada suatu masa, Al-Fayed pernah bersumpah men­ jadikan The Cottagers—julukan Fulham—sebagai “Man­ chester United dari Selatan”. Kita menjadi saksinya, Fulham tak pernah bisa mendekati kehebatan si Setan Merah. “Fulham tak akan pernah bisa berkompetisi melawan Chelsea,” Steve Naulty, pendukung lama Fulham, blakblakan. Shad sepertinya tak segila Abra­ movich atau Mansour bin Zayed alNahyan, pemilik Manchester City. Cita-cita keturunan Pakistan paling tajir itu tak muluk-muluk amat. Dia berharap isi kantong Fulham cukup sehat dalam jangka panjang, tak bergantung pada setoran duit dari pemiliknya. Supaya bisa hidup dari kantong sendiri, pengelola Craven Cot­ tage harus jungkir balik mencari duit. Mereka berencana memperbesar Stadion Craven Cottage sehingga bisa menampung 30 ribu penonton dan gencar mencari sponsor. “Fulham, bahkan sete­ lah nanti aku tak ada lagi, tak boleh bergantung pada kemurahan hati seseorang,” kata Shad dua pekan lalu. ✩✩✩ Properti panas itu tak cuma di Liga Inggris. Juraganjuragan besar dari Timur Tengah, Rusia, Amerika Serikat, dan beberapa dari negara di Asia Tenggara juga mem­ buru “mainan-mainan” mahal di liga-liga lain. Walaupun Majalah detik 28 oktober - 3 november 2013


sport

tak setinggi gengsi klub di Liga Primer Inggris, klub-klub di Spanyol, Italia, Prancis, dan Jerman tak sepi peminat. Dua pekan lalu, trio pengusaha Indonesia, Erick Thohir, Rosan P. Roeslani, dan Handy Soetedjo, memborong 70 persen saham Inter Milan dari pemilik lama, Massimo Moratti. Bakal seperti apa gaya manajemen Erick Thohir dan kawan-kawannya mengelola Inter? Apakah bakal meniru gaya Abramovich yang jor-joran? “Aku seorang pengusaha, tapi lebih dari itu, aku se­ orang pendukung dan pencinta olahraga,”

Alisher Usmanov Rusia, iliar kekayaan US$ 17,6 m Klub: Arsenal (Inggris)

Lakshmi Mittal India, iliar kekayaan US$ 16,5 m Klub: Queens Park Rangers (Inggris)

Rinat Akhmetov Ukraina, iliar kekayaan US$ 15,4 m Klub: Shakhtar Donetsk (Ukraina)

Francois Pinault Prancis, ar kekayaan US$ 15 mili Klub: Rennes (Prancis)

kata Erick. Dalam dua pekan, sulit menyimpulkan bakal seperti apa sentuhan dan pengaruh Erick di San Siro, kandang Inter Milan. Macam-macam gaya jutawan pemilik klub. Ada pe­ milik yang agresif dan ambisius seperti Roman Abra­ movich, Dmitry Rybolovlev, dan Mansour bin Zayed al-Nahyan. Mereka barangkali tak terlampau peduli apakah klub miliknya untung atau buntung. “Ada ­eksklusivitas luar biasa memiliki sebuah klub elite.

Majalah detik 28 oktober - 3 november 2013


sport

Dmitry Rybolovlev foto: reuters

Cuma ada 100-an klub elite di dunia. Jadi ini benarbenar mainan pamungkas,” ujar Robert Boland, kon­ sultan olahraga bagi sejumlah triliuner. Lahir di Kota Perm, Rusia, 47 tahun silam, Dmitry lu­ lus sebagai dokter spesialis jantung dari Perm Medical Institute. Dia menumpuk kekayaannya dari perusahaan pupuk miliknya, Uralkali. Tiga tahun lalu dia menjual se­ bagian besar sahamnya di Uralkali. Majalah Forbes me­ naksir kekayaan Dmitry sekitar US$ 9,1 miliar atau Rp 92 triliun, menjadi­ kannya orang terkaya urutan ke-119 di dunia. Dengan duit segudang, Dmitry memborong rupa-rupa barang. Dia membeli apartemen senilai US$ 88 juta atau hampir Rp 900 miliar di New York untuk putrinya, Ekaterina Rybolovleva. Beberapa bulan lalu, untuk hadiah ulang tahun Ekaterina, Dmitry membeli Pulau Skorpios di Yunani senilai US$ 100 juta. Tapi, dari semua duit yang dia hamburkan, pembelian klub sepak bola AS Mo­ naco dua tahun lalulah yang mengibarkan namanya. Setelah dua tahun sempat mencicipi berlaga di divisi dua, pada musim kompetisi lalu AS Monaco berhasil menjuarai Ligue 2 dan berpromosi ke Ligue 1. Tak mau kalah dari seterunya, Paris Saint-Germain, Dmitry habishabisan memperkuat pasukan Les Rouge et Blanc. Tim merah putih Monaco menjadi salah satu yang paling agresif di bursa transfer musim ini. Dmitry sudah memb­ elanjakan 126,7 juta pound sterling atau sekitar Rp 1,99 triliun untuk mendatangkan Radamel Falcao, James Rodriguez, Joao Moutinho, dan Jeremy Toulalan. Tapi ada pula Amancio Ortega, triliuner terkaya di Eropa dan pemilik Deportivo La Coruna. Kekayaan Majalah detik 28 oktober - 3 november 2013


sport

Shad Khan foto: media zenfs

Ortega hanya kalah dari Carlos Slim Helu dan Bill Gates. Amancio sangat tertutup dan menjauhi pub­ likasi media. Sepanjang hidupnya, bisa dihitung jari sebelah tangan berapa kali pemilik Zara ini bersedia melayani wartawan. Tak jarang dia sarapan di kantin perusahaan ber­ sama para karyawannya. Baju “seragam” sehariharinya hanyalah jas biru dan kemeja putih tanpa dasi. “Dia mungkin orang terkaya ketiga di dunia, tapi bagiku, dia hanya orang yang baik,” kata Jose Martinez, teman semasa kecil Ortega. Setiap Natal, Ortega masih rutin mampir di rumahnya sembari menenteng sebotol anggur. Namun nasib Deportivo tak sekinclong mesin duit Ortega. Musim lalu, Super Depor tersuruk ke urutan ke-19 di klasemen La Liga. Walhasil, Super Depor tak lagi super, terpental dari daftar klub elite di Spanyol. Kini Deportivo terpaksa merangkak lagi di Divisi Segunda. Tak ada tanda-tanda Ortega bakal bermurah hati, menggelontorkan duit ke klubnya, untuk menolongnya kembali ke liga utama Spanyol. “Aku tahu apa penyakit klub ini. Diagnosisnya gampang. Aku akan meminta Amancio Ortega men­ gulurkan tangan,” ujar Fernando Vazquez, Manajer Deportivo, be­ berapa bulan lalu sebelum Super Depor tergusur ke Divisi Seg­ unda. Namun sepertinya Ortega membiarkan begitu saja Depor­ tivo turun kelas. ■ SAPTO PRADITYO | DAILY MAIL | DAILY STAR | MIRROR

Majalah detik 28 oktober - 3 november 2013


SAINS

Asyiknya Juru Parkir Otomatis Sistem parkir dan mesin parkir membuat urusan memarkir kendaraan lebih gampang dan efisien. Kapasitas lebih besar.

Majalah detik 28 OKTOBER - 3 november 2013


SAINS

S

astrawan kondang dari Inggris, Rudyard Kipling, punya pendapat mengenai Kota San Francisco. Hanya satu kekurangan kota di negara bagian California ini menurut Kipling, yakni sangat berat untuk meninggalkannya. Makanan enak, arsitektur menawan, dan tamantaman hijau menyegarkan membuat kota di tepi Sa­ mudra Pasifik ini menjadi salah satu tujuan wisata utama di Amerika Serikat. Satu lagi daya tarik barangkali adalah sistem parkir cerdas yang dipasang oleh Dinas Transportasi Kota San Francisco. Proyek SFPark dirintis sejak lima tahun lalu. Sistem parkir cerdas ini bertujuan membantu para pengemudi mobil mencari parkir kosong terdekat. Jadi mereka tak perlu berpusing-pusing kota hanya demi memarkir kendaraan. Di kota sebesar dan sepadat San Francisco, seperti halnya di Jakarta, urusan berburu ruang kosong untuk parkir ini kadang bikin senewen dan merusak suasana hati. Bukan cuma makan waktu dan buang-buang bahan bakar, pengemudi yang mencari parkir otomatis memperlambat laju kendaraan. “Kadang, mereka harus berhenti atau malah berulang kali memutar mobil, sehingga mengganggu arus lalu lintas,” kata Jay Primus, Manajer Proyek SFPark, beberapa bulan lalu. “Kami ingin mencari tempat parkir menjadi u ­ rusan gampang bagi semua orang.” Caranya tak rumit-rumit amat. Bekerja sama de­ ngan Street Smart Technologies, Dinas Transportasi San Francisco memasang ribuan sensor magnetis di ribuan titik parkir di kota itu. Jika ada ruang parkir kosong, sensor magnetis itu bakal mengirimkan data ke pusat kontrol. Lewat aplikasi di ponsel atau situs Internet, pengemudi mobil bisa memantau lokasi titik

Kami ingin, mencari tempat parkir menjadi urusan gampang bagi semua orang.

Majalah detik 28 OKTOBER - 3 november 2013


SAINS

parkir kosong—di dalam gedung parkir maupun pinggir jalan—terdekat dengan posisinya. Bukan sekadar tahu posisi ruang parkir kosong, pengemudi mobil bahkan bisa memesan tempat parkirnya. Cara bayarnya juga fleksibel, bisa lewat telepon, kartu debit, kartu kredit, atau de­ ngan uang koin. SFPark memasang mesin-mesin “tukang parkir”. Tugas mesin ini mengukur lama parkir dan menerima pembayaran. Walhasil, semua aktivitas parkir, termasuk pendapatan parkir, gampang dipantau. Walaupun, menurut Primus, tujuan SFParking bukanlah menggemukkan kantong pemerintah kota, melainkan memanjakan warga San Francisco. ✩✩✩ Parkir, gesek, dan pergi. Terdengar sangat gampang. Bukan cuma berburu tempat parkir di jalan raya yang bikin sebal, tapi juga mencari ruang kosong dalam gedung parkir. Namun tak usah pusing, teknologi bisa membuat gampang banyak urusan, termasuk memarkir mobil dalam gedung. Tak perlu lagi menggerutu mengarungi labirin gedung parkir, juga tak usah khawatir mobil menyerempet dinding karena lajur parkir yang kelewat sempit. “Mesin” parkir buatan AutoMotion Parking Systems akan menjadi petugas valet alias juru parkirnya. Tinggal masukkan mobil dalam satu ruang seukuran garasi, pastikan rem ta­ ngan terpasang, ambil semua barang dan kunci mobil. Tak usah takut Anda bakal kelupaan, sebab “mesin” parkir ini akan mengingatkannya sebelum Anda keluar dari garasi. Sensor AutoMotion bakal mendeteksi dan memberi peringatan jika masih ada orang, anakMajalah detik 28 OKTOBER - 3 november 2013


SAINS

anak, atau binatang yang tertinggal dalam mobil. Begitu Anda keluar, pintu garasi bakal menutup. Masukkan kartu kredit untuk membayar, dan mobil Anda bakal “menghilang”. Mesin buatan AutoMotion akan mencarikan ruang parkir. Setelah tuntas semua urusan, sapukan kartu kredit ke mesin dan, simsalabim... mobil Anda kembali lagi ke tempat itu dalam waktu kurang dari dua menit. “Robot parkir ini tak beda dengan mesin minuman otomatis,” kata Ari Milstein, Direktur AutoMotion, beberapa pekan lalu. Proyek besar pertama AutoMotion tengah dibangun di Brooklyn, New York. Gedung parkir otomatis bawah tanah tersebut mampu menampung 700 mobil. Milstein berpromosi, mesin parkir AutoMotion bisa memangkas kecelakaan-kecelakaan kecil di gedung parkir. Sejak 2007, tak sekali pun ada mobil lecet di gedung parkir yang mereka kelola. Satu lagi keunggulan gedung parkir otomatis ini adalah kapasitasnya yang jauh lebih besar, sebab dia tak butuh akses jalan, dan jarak antarmobil lebih rapat. “Ini sebuah revolusi,” ujar Milstein. ■ SAPTO PRADITYO I POPULARMECHANICS I NYDAILY I WIRED

Majalah detik 28 OKTOBER - 3 november 2013


SAINS

47 persen

lebih lapang ruang kantor dibanding gedung dengan parkir konvensional

Parkir Otomatis

48 persen

lebih lapang area parkir dibanding gedung dengan parkir konvensional

Keuntungan

● Tak ada kecelakaan ● Tak ada pencurian ● Tak ada vandalisme ●M emakai ruang jauh lebih sedikit

Ruang Parkir Parkir Konvensional

2.300 mobil

3

Mesin akan mencari ruang parkir yang kosong

Ruang Parkir Parkir Otomatis

4

Untuk mengambilnya, sapukan kartu kredit atau tiket parkir. Mesin akan “mengambil” mobil dan mengantarkannya ke terminal dalam waktu kurang dari 2 menit

2

3.400 mobil

Keluar dari mobil dan bayar lewat mesin

1

Masuk gedung parkir dan arahkan ke terminal

Majalah detik Majalah 28 OKTOBER detik 7 -- 313november OKTOBER 2013


wkwkwk

Rutan KPK Bukan Hotel Ada saja keluhan yang dilontarkan para tahanan KPK, atau keluarganya. Ada yang mengeluh lantaran tidak ada bilik asmara, ada yang sedih tidak bisa melukis, dan ada pula yang bingung karena tidak ada koran di Rutan KPK. Mereka pun diingatkan, ini rutan, bukan hotel. Ilustrator: Edi Wahyono

M

enjalani hidup sebagai tahanan tentu sangat berat. Berada di balik terali besi sudah pasti berbeda 180 derajat dengan menjalani kehidupan normal saat bebas merdeka. Selain dibatasi dinding ruang yang sempit, banyak rutinitas yang tidak bisa dilakukan di dalam tahanan. Hal ini pula yang dirasakan para tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi. Andi Mallarangeng, misalnya, yang gemar membaca, mengeluh, di Rumah Tahanan KPK tidak disediakan bahan bacaan. Bekas Menteri Pemuda dan Olahraga itu ditahan sejak Kamis, 17 Oktober lalu, sebagai tersangka kasus dugaan korupsi proyek sarana olahraga terpadu Hambalang, Bogor, Jawa Barat. Menurut kuasa hukum Andi, Luhut M. Pangaribuan, kliennya itu mengeluh lantaran merasa kehilangan akses informasi. “Tidak ada informasi, tidak ada koran di dalam (tahanan),” ujarnya setelah menjenguk Andi, sehari setelah ditahan di Rutan KPK. Untuk bahan bacaan Andi, sang adik, Rizal Mallarangeng, akhirnya membawakan sebuah novel karya Dan Brown, Inferno. Hartati Murdaya, saat ditahan di Rutan KPK sebagai terdakwa kasus suap Bupati Buol, juga banyak mengeluh. Ia menganggap makanan di Rutan KPK seperti racun karena bisa mempengaruhi kondisi kesehatannya. Pembaca tentu juga masih ingat Angelina Sondakh, kini terpidana kasus korupsi pembahasan anggaran di Kemenpora, yang sedih lantaran tidak bisa menyalurkan hobinya melukis di Rutan KPK. Bekas anggota Komisi Olahraga Dewan Perwakilan Rakyat itu juga pernah meminta KPK mengizinkannya dijenguk sang putra, Keanu, di luar jam besuk tahanan. Terakhir adalah permintaan kontroversial dari Sefti Sanustika. Istri terdakwa kasus suap pengaturan kuota impor daging sapi, Ahmad Fathanah, itu meminta komisi antirasuah tersebut menyediakan bilik asmara sebagai tempat menyalurkan hasrat biologis bersama suaminya. Namun, jangankan bilik asmara atau makanan istimewa, permintaan disediakan koran pun tak dipenuhi oleh KPK. Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto pernah mengatakan, tidak ada tahanan yang menikmati fasilitas berlebih di dalam ru­tan, seperti televisi, kulkas, atau microwave. Semua yang disediakan sesuai dengan standar Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, termasuk makanan. Para tersangka tersebut tentu harus diingatkan bahwa mereka sedang berada di ruang tahanan. Seperti yang dikatakan juru bicara KPK, Johan Budi Sapto. “Ini kan rutan, bukan hotel,” ujarnya. Ingat ya.... n DIMAS, GANESSA, FERDINAN, MOKSA detik - 26 MEI 2013 Majalah detikMajalah 28 oktober - 3 20 november 2013


pameran

Franรงoise Huguier

Menangkap Cerita 3 Kota foto-foto: Silvia/detikfoto

Majalah detik 28 oktober - 3 november 2013


pameran

Seorang fotografer Prancis memotret fenomena kelas menengah di Asia Tenggara. Pergulatan keras di tengah kota besar yang makin tak ramah.

T

Françoise Huguier Silvia/detikfoto

Majalah detik 28 oktober - 3 november 2013

gettyimages

anpa ribut-ribut, kelas menengah eksis di Asia Tenggara selama 15 tahun terakhir. Mereka bekerja setiap hari tanpa menyombongkan diri dan ikut mentrans­formasi Asia Tenggara. Kerah putih yang mereka kenakan merupakan hasil keringat sendiri. Kelompok ini menarik perhatian fotografer asal Prancis, Françoise Huguier. Bermodal kamera analog Mamiya 645 format sedang, Huguier mengeksplorasi kelas menengah di Bangkok, Singapura, dan Kuala Lumpur sejak 2010 (dimulai di Singapura). Dia memotret tanpa melibatkan eksotisme, mengerahkan banyak kesabaran dan keingintahuan untuk menggali, serta mengenyahkan empati yang, menurutnya, tidak berguna dalam hal ini. Foto-foto hasil eksplorasi Françoise Huguier kemu-


pameran

dian dipamerkan di Galeri Nasional Jakarta pada 1930 Oktober 2013 dengan judul Vertical/Horizontal—Interieur/Exterieur. Selain di Jakarta, pameran ini digelar di Bandung, Yogyakarta, Surabaya, dan Malang. Huguier sudah menggarap semua a ­ liran fotografi. Perempuan kelahiran 1942 ini mengawali karier sebagai fotografer mode majalah Vogue dan New York Times Magazine, kemudian beralih ke proyek-proyek yang lebih personal dan sosial. Pada 1993, dia menerima penghargaan World Press Photo dan menjadi kreator Biennale Fotografi Afrika di Bamako pada 1994. Melalui Vertical/Horizontal—Interieur/Exterieur, dia ingin menunjukkan bagaimana kelas menengah hidup di tengah kekacauan kota. Mengapa kelas menengah? Karena mereka terbanyak dan berperan sebagai perekat dalam masyarakat yang multikultural dan multietnis. Di Asia Tenggara, masyarakat multietnis bertemu dan hidup bersama. Masyarakat kelas menengah etnis Cina, Melayu, dan India (meski sedikit di Thailand) sudah lama membentuk pilar sejarah di tiga megapolitan ini. Majalah detik 28 oktober - 3 november 2013


pameran

Mari tengok sebuah foto yang menunjukkan laki-laki dengan latar depan akuarium berisi ikan. Fokus foto pada si laki-laki, sedangkan ikannya buram. Huguier bercerita, laki-laki ini bujangan, bekerja sebagai buruh pelabuhan, tinggal di apartemen tipe studio di kawasan Punggol, Singapura. Apartemennya cuma berisi tiga benda utama yang semuanya berukuran besar, yakni akuarium, televisi, dan meja sembahyang. Laki-laki ini memelihara ikan pembawa hoki karena membuatnya sering menang lotre. Ketika pagi hari bangun tidur dia melihat ada angka di tubuh ikan足nya, angka itu kemudian dia pasang dalam undian lotre. Biasanya dia menang. Penghuni apartemen di kawasan Punggol umumnya tidak memiliki perabot. Andaipun ada, hanya televisi, akuarium, kursi pijat, dan sofa. Tidak ada buku atau CD. Dapurnya modern, tapi per足 alatan masaknya sedikit karena kebanyakan dari mereka lebih suka makan di food court. Tidak ada hiasan apa-apa di dinding. Kamar anakanak hanya berisi video game, tidak ada mainan, apalagi buku. Kesannya, mereka baru saja pindahan, padahal sudah bertahun-tahun tinggal di situ. Di tengah keseragaman itu, di luar ekspektasinya, Huguier bertemu dengan penghuni apartemen yang berprofesi bandar judi dan anggota Triad sekaligus penasihat di daerah tempat tinggalnya. Dia bertemu pula dengan Marie, perempuan muda yang bekerja di sebuah yayasan. Marie, yang hanya mau mengenakan baju berwarna merah, percaya dia menikah dengan Majalah detik 28 oktober - 3 november 2013


pameran

gettyimages

Yesus. Di Kuala Lumpur, Huguier mendapati masalah klasik Malaysia yang berpangkal dari politik pemisahan etnis Melayu, Cina, dan India sekaligus menganakemaskan etnis Melayu. Dia jumpai pemisahan ini bahkan di asrama mahasiswa, tempat para calon intelektual. “Gadis Hello Kitty� menarik perhatian Huguier saat di Bangkok. Semua yang menempel di tubuhnya serba-Hello Kitty berwarna pink, dari celana dalam hingga jok mobil. Huguier menangkapnya dalam lima foto dideretkan pada satu bingkai yang menjelaskan semuanya. Gadis Hello Kitty sedikit-banyak merupakan potret makin tingginya konsumerisme di Bangkok. Bukan hanya di kalangan muda, Huguier bahkan menjumpai seorang nenek menonton serial Korea favoritnya lewat iPad. Menurut dia, inilah cara pemerintah Thailand “membungkam� rakyat, yakni dengan menyediakan segala keperluan, agar tak ada lagi protes-protes. Mal banyak dan bertambah terus, buka dari pukul 7 pagi sampai 11 malam. Konsumerisme makin tak terkendali. Mal tak ubahnya penjara, bukan hanya bagi masyarakat Bangkok, tapi juga bagi masyarakat Asia Tenggara. n Silvia Galikano

Majalah detik 28 oktober - 3 november 2013


seni hiburan

FILM

it`s

time!

Sebuah “keluarga� membawa misi menyelundupkan ganja dari Meksiko ke Amerika. Mereka harus bersandiwara sepanjang perjalanan untuk meyakinkan polisi bahwa mereka keluarga baik-baik yang mustahil membawa ganja.

Majalah detik 28 oktober - 3 november 2013


seni hiburan

FILM

John Morris n a d , s r e d n A n a Se s r . Pictures le s il o r M B e r th e n e r ’r a e W W i: l: s Judu Produk e im is, Jennifer r ik C e | d y u d S e n m o o s C a : J e : r in n Ge Pema rts ton, Emma Robe Sutradara: is n A ll Thurber m 40 menit ja 1 i: s a Rawson Marsha r u D r, er, Steve Fabe h is F b o B : io r a n Ske

D

avid Burke (Jason Sudeikis) adalah pengedar ganja kecil-kecilan. Pelanggannya bermacam-macam, mulai chef hingga ibu rumah tangga. Sejauh ini dia tidak mau menjual ganjanya pada anak-anak. Itu prinsip. David juga sangat berhati-hati menjalankan usahanya agar tidak diketahui orang lain selain pelanggan. Tanpa dia sadari, pemuda yang merupakan tetangga­ nya di apartemen, Kenny (Will Poulter), tahu tentang bisnis haram ini. Namun David berpegang pada prinsip tidak akan menjual dagangannya kepada anak-anak. “Hey, but I’m 16!” “Yeah, you’re still a kid.” Suatu hari ada keributan di gang dekat apartemen David. Tiga remaja punk hendak merampas dompet dan uang Casey (Emma Roberts), remaja gelandang­ an yang hidup bebas. David melihat kejadian itu tapi tidak ingin terlibat. Kenny, yang ingin sekali dianggap dewasa, segera berlari ke kerumunan tersebut, berdiri tegak di antara Casey dan tiga preman. Yup, tepat tebakan Anda, sekali tonjok, langsung klenger… Kenny-nya. David dengan terpaksa melibatkan diri membela

Majalah detik 28 oktober - 3 november 2013


seni hiburan

FILM

Kenny dan Casey. Dia berhasil mencegah tiga preman itu merampas uang Casey, tapi dia tak dapat merebut lagi ketika mereka berbalik merampas uang dan semua persediaan ganjanya. Akibatnya, kini David punya utang pada pemasoknya, Brad (Ed Helms). Brad menawarkan cara agar utang David lunas, malah dia bakal dapat tambahan upah US$ 500 ribu, yakni menjemput satu setengah paket ganja ke bandar besar di Meksiko. David tak punya pilihan lain, pengedar ganja eceran itu kini jadi penyelundup ganja dari Meksiko ke Amerika. Kelasnya naik, risiko pun bertambah. David memutar otak mencari cara paling aman menyelundupkan ganja. Ide cemerlang muncul sewaktu David melihat sekeluarga bepergian menggunakan van (RV–recreational vehicle). Inilah cara paling aman menyelundupkan ganja tanpa mengundang curiga:

Majalah detik 28 oktober - 3 november 2013


seni hiburan

FILM

tampil sebagai keluarga bahagia yang baru pulang berlibur dari Meksiko, naik van. Kenny dan Casey sudah cocok jadi “anak”-nya, tapi siapa yang cocok jadi “istri”-nya? David punya tetangga seorang penari telanjang, Rose (Jennifer Aniston). Rose tergolong senior di kelab malam tempatnya bekerja dan kerap diminta khusus menarikan lap dance untuk klien-klien yang mau membayar lebih. Kliennya kali ini tak lain adalah David. Sambil Rose menari di pangkuan, David menawarkan kerja sama menyelundupkan ganja dari Meksiko. Rose menolak mentah-mentah tawaran itu, bukan hanya karena ilegal, tapi juga risikonya tidak tanggung-tanggung kalau tertangkap. Penjara saja minimal 25 tahun. Itu pun Bermodal plot kalau hakimnya baik. sederhana, sutradara Rose kemudian berubah pikiran Rawson Marshall ketika kelab malam membuat perThurber berhasil aturan baru yang, menurutnya, kelewatan. Manajer mengharusmembangun dan kan semua penari mau jika diamenjaga ketegangan jak berhubungan seks dengan dalam sebuah film klien dengan alasan persaingan komedi. antarkelab malam makin tajam. Saat itu juga Rose berhenti dan menerima tawaran David. Apakah keluarga bohongan ini pada akhirnya berfungsi sebagai keluarga sungguhan? Tentu saja, kan itu rumus pakemnya. Begitu “keluarga Millers” dibentuk, kita langsung dapat menebak ke mana arah We’re the Millers. Bermodal plot sederhana, sutradara Rawson Marshall Thurber berhasil membangun dan menjaga ketegangan dalam sebuah film komedi. Selesai kita dibuat ketar-ketir sewaktu keluarga ini menyelun­

Majalah detik 28 oktober - 3 november 2013


seni hiburan

FILM

dupkan ganja ke Amerika, We’re the Millers melanjutkan ketegangan itu ketika mereka harus berhadapan langsung dengan bandarnya. Thurber juga menggunakan kiasan softcore untuk menyuarakan keinginan perempuan dalam urusan seks melalui karakter Edie (diperankan Kathryn Hahn), seorang istri yang tadinya mengira ibu-ibu tidak perlu lagi seksi. Perkenalan dengan “keluarga Millers” membuat pasangan paruh baya Edie dan Don Fitzgerald (Nick Offerman) nyaman menceritakan urusan ranjang, termasuk usaha mereka mengembalikan gairah masa muda dengan membeli vibrator. Jangan dilupakan juga adegan Casey dan Rose bergantian mengajarkan Kenny yang innocent itu cara French kiss. Transformasi besar-besaran terjadi pada penampil­ an Jason Sudeikis. Sewaktu masih sebagai pengedar ganja eceran dia berewokan, berpakaian sekenanya, dan tampak tak terawat. “Persis seperti pengedar,” kata Kenny. Tapi keren.

Majalah detik 28 oktober - 3 november 2013


seni hiburan

FILM

Dan ketika jadi ayah, Sudeikis jadi laki-laki rapi jali, mukanya mulus, rambut tersisir rapi, dan kemejanya selalu dimasukkan ke dalam celana panjang yang dise­trika licin. Hilang sudah kekerenan Sudeikis. Dia jadi bapak-bapak culun yang “tidak dianggap” oleh polisi perbatasan. Pada akhirnya, “kenakalan” Jennifer Aniston-lah, sedikit-banyak, yang membuat We’re the Millers menyegarkan dan diterima penonton. Walau tak dimungkiri ada yang mengagumi proporsi tubuh Aniston yang tetap terjaga di usianya sekarang yang 44 tahun, tapi dengan karakter penari telanjang, dia keluar dari stereotipenya sebagai cewek sebelah rumah. Di lima menit pertama film, Jennifer Aniston langsung menyergap perhatian penonton melalui liukan badannya dalam balutan lingerie, wig, dan make-up tebal, kostumnya saat bekerja di sebuah kelab malam. Menjelang klimaks, dia menari lagi di bawah siraman

Majalah detik 28 oktober - 3 november 2013


seni hiburan

FILM

air, khas Flashdance atau malah iklan soft drink, tarian khusus untuk meyakinkan si tuan bandar bahwa dia penari telanjang dan bukan istri David. Karakter Rachel di serial televisi Friends (1994-2004) memang tidak bisa benar-benar lepas dari Aniston. Padahal dia sudah memerankan karakter karyawan toserba di drama indie The Good Girl (2002) atau sebagai pembantu di Friends with Money (2006), yang dua-duanya bertolak belakang dari karakter Rachel yang gembira, lugu, sekaligus konyol. Dua dari ba­nyak

karakter yang membuktikan dia mampu memainkan beragam-ragam karakter, tapi tetap saja publik meng­ anggap Aniston adalah Rachel dan sebaliknya. Omong-omong tentang Friends, ada kejutan di akhir credit title, jadi jangan angkat kaki dulu ketika film habis. Ada potongan-potongan adegan dibuang sa­ yang (bloopers) yang lucu dan membuktikan penampil­ an terbaik para aktor justru ketika diberi ruang lebih luas, tak dibatasi skrip. ■ SILVIA GALIKANO

Majalah detik 28 oktober - 3 november 2013


SENI HIBURAN

R

FILM PEKAN INI

AY Breslin (Sylvester Stallone)

adalah ahli dalam bidang kea足 manan. Setelah sukses, Ray menerima pekerjaan terakhir untuk menjebol fasilitas yang me足 miliki keamanan tinggi, yakni The Tomb. Namun Ray ditipu dan akhir足 nya dipenjara. Di penjara, dia beker足 ja sama dengan sesama narapidana bernama Emil Rottmayer (Arnold Schwarzenegger) dalam menyusun rencana melarikan diri.

ESCAPE PLAN Jenis Film: ACTION Produser: ROBBIE BRENNER, MARK CANTON, RANDALL EMMETT, GEORGE FURLA Produksi: SUMMIT ENTERTAINMENT Sutradara: MIKAEL HAFSTROM Durasi: 116 MENIT MAJALAH DETIK 28 OKTOBER - 3 NOVEMBER 2013


SENI HIBURAN

FILM PEKAN INI

Jenis Film: ACTION Produser: DANA BRUNETTI, MICHAEL DE LUCA, SCOTT RUDIN Produksi: COLUMBIA PICTURES Sutradara: PAUL GREENGRASS Durasi: 134 MENIT

CAPTAIN PHILLIPS Film ini mengangkat kisah nyata Kapten Ri足 chard Phillips dalam tragedi pembajakan pada 2009 oleh perompak Somalia. Kapal berbendera Amerika Serikat, Maersk Alabama MV, adalah kapal kargo pertama Amerika yang dibajak dalam 200 tahun terakhir.

23:59 SEBELUM... Kisah 48 karakter memasuki fase 23 jam 59 menit sebelum menemui kejadian penting dalam hidupnya, antara lain kematian. Seorang pria yang masa hidupnya penuh dengan perbuatan keji dimotori oleh rasa benci, memasuki masa 23:59 se足 belum menemui ajal, dia bertemu de足ngan sosok yang membawa misi akhir. Ada pula dua manusia yang ditemukan tanpa rencana, saling mengisi ruang waktu di masa 23:59 sebelum menghadapi momen pen足 ting dalam hidupnya secara terpisah.

Jenis Film: DRAMA Produser: WAHYUDI LProduksi: VISUA IKA, UNDERDOG KICKASS Sutradara: SYAH RIL ISMANTO, ERRY GIRI IT Durasi: 114 MEN

MAJALAH DETIK 28 OKTOBER - 3 NOVEMBER 2013


seni hiburan

agenda

oktober Dutch Fright Festival (DFF) 2013

25 Oktober 2013 pukul 17.00 WIB: SL8N8; pukul 19.00 WIB: Zwart Water 26 Oktober 2013 pukul 13.30 WIB: Griezelbus pukul 15.00 WIB: Coaching Clinic Zombie Makeup pukul 17.00 WIB: Zombibi & Dance Act Zombie pukul 19.00 WIB: Sint

TARI FLAMENCO Compañía Úrsula López “Abriendo Caminos” (Membuka Jalan Baru) Director & Choreographer: Úrsula López Selasa, 29 Oktober 2013, pukul 20.00 WIB Gedung Kesenian Jakarta

The Astounding Concert of Glenn Fredly

26 Oktober 2013, pukul 20.00 WIB Harris Conventions Bandung Promotor: Cipta Harsa

Erasmus Huis Jalan HR Rasuna Said Kaveling S-3 Kuningan, Jakarta

Majalah detik 28 oktober - 3 November 2013


Alamat Redaksi : Aldevco Octagon Building Lt. 4 Jl. Warung Jati Barat Raya No. 75, Jakarta 12740 , Telp: 021-7941177 Fax: 021-7944472 Email: redaksi@majalahdetik.com Majalah detik dipublikasikan oleh PT Agranet Multicitra Siberkom, Grup Trans Corp. @majalah_detik

majalah detik

Tap untuk kembali ke cover


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.