Detik 114

Page 1

bila cina jadi tentara

NGERI NGERI SUTAN EDISI 114 | 3 - 9 FEBRUARI 2014


DAFTAR ISI Edisi 114

Tap Pada konten untuk membaca artikel

3 - 9 februari 2014

Fokus

Bila Bhatoegana Terantuk Dolar Sutan Bhatoegana dituding menerima gratifikasi dari SKK Migas. Juga dituduh memeras Pertamina. “Ini pasti diambil dari Twitter, orang suka macammacam itu,” ujar Sutan.

Nasional

Hukum

n dana saksi disetujui, lalu ditolak

n ketika pekerja migran jadi bulan-bulanan

n serba bingung pengungsi sinabung

kriminal

internasional

n Awas, Pengidap Kelainan Seks Mengintai

ekonomi

Utang n Pertaruhan Terakhir Yingluck

n Utang Terus Menggunung

n “kami bukan pengemis”

bisnis

interview

n invasi maskapai penerbangan murah indonesia

n ridwan kamil, wali kota bandung

n pajero juragan wc umum n perempuan menjadi pasar utama

kolom n pemilu serentak kuatkan sistem presidensial

lensa

selingan

n Bila cina jadi tentara

n Mobil-mobil Baru F1 di Musim 2014

people

sisi lain capres n lelet, kena semprot, deh

sport n istri pun ditinggal demi tenis

sains n dna kembar identik terbukti tak serupa

Seni hiburan

n Lorde | Vino G.Sebastian | Nina Tamam

gaya hidup

n Aksi Riuh Penipu Ulung n Lanskap Kota dalam Bidikan Lensa n film pekan ini n agenda Cover: Ilustrasi: Kiagus Auliansyah @majalah_detik

n bapak rumah tangga, kenapa tidak? majalah detik

n romantisisme raja yogya n tempat nongkrong para neneners

Pemimpin Redaksi: Arifin Asydhad Wakil Pemimpin Redaksi: Iin Yumiyanti Redaksi: Dimas Adityo, Irwan Nugroho, Mulat Esti Utami, Nur Khoiri, Sapto Pradityo, Sudrajat, Oktamandjaya Wiguna, Arif Arianto, Aryo Bhawono, Deden Gunawan, Hans Henricus, Silvia Galikano, Nurul Ken Yunita, Kustiah, M Rizal, Budi Alimuddin, Pasti Liberti Mappapa, Monique Shintami, Isfari Hikmat, Bahtiar Rifai Bahasa: Habib Rifa’i, Rahmayoga Wedar Tim Foto: Dikhy Sasra, Ari Saputra, Haris Suyono, Agus Purnomo Product Management: Sena Achari, Eko Tri Hatmono Creative Designer: Mahmud Yunus, Kiagus Aulianshah, Galih Gerryaldy, Desy Purwaningrum, Suteja, Mindra Purnomo, Zaki Al Farabi, Edi Wahyono, Fuad Hasim, Luthfy Syahban. Kontak Iklan: Arnie Yuliartiningsih, Email: sales@detik.com Telp: 021-79177000, Fax: 021-79187769 Direktur Utama: Budiono Darsono Direktur: Nur Wahyuni Sulistiowati, Heru Tjatur, Warnedy Kritik dan Saran: appsupport@detik.com Alamat Redaksi: Gedung Aldevco Octagon Lantai 2, Jl. Warung Jati Barat Raya No.75 Jakarta Selatan, 12740 Telp: 021-7941177 Fax: 021-7944472 Email: redaksi@majalahdetik.com Majalah detik dipublikasikan oleh PT Agranet Multicitra Siberkom, Grup Trans Corp.



lensa

Mobil-mobil Baru F1 di Musim 2014

Tap untuk melihat foto UKURAN BESAR Balapan mobil paling bergengsi Formula One musim 2014 bakal dimulai dari Sirkuit Jerez, Spanyol, pekan pertama Februari. Sejumlah tim mengeluarkan mobil-mobil seri baru dari tahun sebelumnya. Masing-masing tim beradu cepat, sarat emosi. Majalah detik 3 - 9 februari 2014


1

2

3

1. Toro Rosso saat meluncurkan mobil baru STR9 di Sirkuit Jerez, Spanyol (27/1). (Getty Images/Ker Robertson) 2. Pembalap Infiniti Red Bull, Sebastian Vettel (kiri), dan Daniel Ricciardo dengan mobil baru RB10 Formula One di Sirkuit Jerez (28/1) (Getty Images/Ker Robertson) 3. Peluncuran mobil baru Infiniti Red Bull RB 10 (28/1). (REUTERS/Marcelo del Pozo)


4

5

6

4: Pembalap dari tim Mercedes, Lewis Hamilton (kiri) dan Nico Rosberg, saat peluncuran mobil baru F1 W05, yang akan mengikuti kompetisi tahun ini (28/1). (REUTERS/Marcelo del Pozo) 5. Lewis Hamilton bakal menjajal mobil baru Marcedes di Sirkuit Jerez, yang menjadi pembuka kompetisi musim 2014 (28/1). (Getty Images/Ker Robertson) 6. Penggemar memberikan dukungan pada mantan pembalap F1, Michael Schumacher, saat melihat peluncuruan mobil Mercedes W05 (28/1). (Getty Images/Ker Robertson)


7

8

9

7. Tim Ferrari Formula One bersama mobil barunya, F14 T (28/1). (REUTERS/Marcelo del Pozo) 8. Pembalap Ferrari, Kimi Raikkonen, menjajal mobil baru F14 T, saat mencoba trek Sirkuit Jerez, Spanyol (28/1). (REUTERS/Marcelo del Pozo) 9. Penggemar Ferrari berpose dengan gambar pembalap legendaris Ferrari, Michael Schumacher, di Sirkuit Jerez (26/1). (REUTERS/Francois Lenoir)


10

11

12

10. 11. 12. Pembalap Sergio Perez dengan mobil baru dari tim Force India, VJM07 (28/1). (Getty Images/ Andrew Hone)


12

13

12: Sebastian Vettel bersiap sebelum menjajal mobil Infiniti RB10 (28/1). (Getty Images/Mark Thompson) 13. Persiapan mobil baru STR9 sebelum mengetes kemampuan mesin di Sirkuit Jerez, Spanyol (18/1). (Getty Images/Peter Fox)


nasional

dikhy sashra/detikfoto

Dana Saksi Disetujui, lalu Ditolak Pemerintah mengembalikan usulan pemberian dana saksi pemilu kepada partai-partai politik. Anggaran sebesar Rp 660 miliar yang dibiayai negara dinilai terlalu besar.

Majalah detik 3 - 9 februari 2014


nasional

Para saksi yang disiapkan di salah satu TPS pada Pemilu 2009. dikhy sashra/detikfoto

W

akil Ketua Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Abdul Hakam Naja mesam-mesem saat ditanya wartawan ihwal reaksi penolakan terhadap usulan dana untuk saksi pemilihan umum yang berasal dari partai politik. Di tengah senyumnya, politikus Partai Amanat Nasional ini mengaku bingung. Sebabnya, selama ini, ketika DPR, pemerintah yang diwakili Kementerian Dalam Negeri, Komisi Pemilihan Umum, dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) membahas dana saksi pemilu dari parpol, tak satu pun anggota Dewan yang memperdebatkan. Kini sebagian dari partai yang wakilnya juga duduk di komisi tersebut berbalik menolaknya. Dari keputusan rapat-rapat tersebut, disepakati dana yang dialokasikan untuk saksi dari parpol peserta pemilu total sekitar Rp 660 miliar atau Rp 55 miliar setiap partainya. Hitungannya, ada 12 partai peserta Pemilu 2014. Jika setiap saksi mendapatkan honor Rp 100 ribu, dan ada 545.778 tempat pemungutan suara (TPS) di seluruh Indonesia, muncullah angka Rp 660 miliar tersebut. “Mereka (yang partainya menolak) saya tanya, ‘Bagaimana bisa?’ Teman di Komisi II juga mengaku bingung (kenapa partainya menolak),” kata Hakam di kompleks Parlemen, Sena­ Majalah detik 3 - 9 februari 2014


ANTARA FOTO

nasional

Kita realistis saja. Di TPS bisa jadi ada sulapan kalau tidak diawasi saksi. Abdul Hakam Naja

yan, Jakarta, Selasa 28 Januari 2014. Partainya salah satu yang setuju dana saksi parpol didanai oleh negara. Hakam mengisahkan, dalam berkali-kali rapat pembahasan dana untuk saksi pemilu dari parpol, tak satu pun anggota komisinya yang menolak. Bahkan, hampir semua sepakat honor Rp 100 ribu untuk setiap saksi itu bisa mengurangi kecurangan di TPS. Pertimbangannya, jika para saksi dari parpol juga dibiayai oleh negara melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, tidak akan ada lagi kesenjangan di tingkat parpol. Sebab, baik partai besar berduit maupun parpol kecil berkantong tipis bisa menghadirkan saksi yang ikut mengawasi jalannya pemilu di TPS. “Kita realistis saja. Di TPS bisa jadi ada sulapan kalau tidak diawasi saksi. Bagi partai berduit, menghadirkan saksi mungkin tak jadi masalah. Tapi, bagaimana dengan partai kecil yang tak punya uang untuk bayar saksi?� ujarnya. Bagi partainya, keputusan pendanaan saksi dari parpol merupakan solusi agar pemilu bisa berjalan jujur dan adil. Ide pembiayaan saksi parpol ini sebenarnya sudah dibahas mulai 2011, saat pembahasan UndangUndang Pemilu. Namun, karena belum ada titik temu, usulan itu belum diputuskan secara bulat. “Mulanya, Bawaslu mengusulkan tentang pembiayaan untuk mitra Pengawas Pemilu Lapangan (PPL). Saat pembahasan, muncul klausul bagaimana jika pembiayaan tidak hanya diberlakukan untuk PPL, tapi juga saksi dari parpol,� tuturnya. Anggota Bawaslu, Nelson Simanjutak, membenarkan bahwa dana untuk mitra PPL diusulkan oleh Bawaslu, dan telah disepakati di DPR bersama KPU dan pemerintah. Dana mitra PPL disiapkan sebesar Rp 800 miliar. Namun, terkait usulan dana saksi parpol yang berjumlah Rp 660 miliar, Bawaslu menolak disebut sebagai inisiator.

Majalah detik 3 - 9 februari 2014


nasional

Seorang saksi pemilu sedang mengamati coblosan pada kertas suara. dikhy sashra/detikfoto

Kesepakatan pembahasan dana saksi parpol justru dimatangkan ketika rapat bersama KPU, Mendagri, dan Kementerian Keuangan saat diundang rapat bersama Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan. “Dalam rapat, Menko Polhukam mengatakan ada parpol yang mengusulkan supaya dana saksi sebaiknya dibiayai APBN,� ucap Nelson. Menurut Nelson, saat itu juga disepakati bahwa, jika saksi parpol dibiayai APBN, kekhawatiran terjadinya kecurangan saat pemilu bisa ditekan dan diminimalkan. Forum rapat juga menunjuk Bawaslu yang memegang anggaran dan mendistribusikannya. Namun, saat itu Bawaslu menolak dengan alasan tugas tersebut bisa mengganggu fungsi pengawasan dan penghitungan suara pemilu, selain pendistribusian anggaran yang juga rentan dipolitisasi. “Karena kami yakin pembagian anggaran (saksi parpol) ini tidak akan mulus. Kami hanya akan pegang anggaran yang akan kami pergunakan sesuai tugas dan kewenangan kami,� katanya. Majalah detik 3 - 9 februari 2014


nasional

Proses penghitungan suara di salah satu TPS saat Pemilu 2009. dikhy sashra/detikfoto

Salah satu dari partai yang menolak dana saksi parpol adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Sekretaris Jenderal PDIP Tjahjo Kumolo menilai pendanaan saksi parpol masih belum jelas mekanisme pertanggungjawaban dan penyalurannya. Ia menduga, jangan-jangan pemerintah menyamakan dana saksi parpol dengan bantuan tunai dari pemerintah semacam dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) atau Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (Balsem). “PDI Perjuangan sebagaimana hasil rapat DPP setelah mempertimbangkan berbagai aspek prinsipnya menolak,� kata Tjahjo. Hampir senada, Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai Nasional Demokrat, Ferry Mursyidan Baldan, menilai pendanaan saksi parpol dengan APBN bertentangan dengan semangat UU Pemilu yang melarang dana kampanye memakai duit negara. Begitu juga seharusnya untuk dana saksi pemilu. Majalah detik 3 - 9 februari 2014


nasional

Siti Zuhro Ari Saputra/detik foto

“Sama seperti kampanye, dana untuk saksi pemilu itu kebijakan partai dan sifatnya tidak wajib, apakah partai mau menggunakan saksi atau tidak,” ujarnya secara terpisah. Partainya yang diketuai Surya Paloh ini ikut menolak alokasi dana untuk saksi parpol tersebut. Sementara itu, pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Siti Zuhro, menilai jumlah Rp 660 miliar dari APBN untuk mendanai para saksi dari parpol sangatlah besar. Tidak sepatutnya para saksi parpol juga dibiayai negara. Jika hal itu direalisasi, bisa melukai hati rakyat. Menurut dia, saat menyongsong pemilu legislatif April 2014, partai-partai justru harus mempersolek dirinya. Parpol semestinya mendanai para saksinya sendiri. “Toh, nantinya ada pengawas pemilu, relawan pemilu. Kalaupun parpol tidak merasa sreg dan khawatir, kan bisa dipantau kader. Bisa bergantian setiap dua jam sekali selama 8 jam,” tutur Siti. Meskipun diwarnai penolakan, rencana pemberian dana saksi parpol ini tidak serta-merta ditolak pemerintah. Peraturan presiden yang mengatur hal itu pun masih dibahas. Kendati begitu, usulan tersebut dikembalikan lagi kepada partai-partai. Menurut Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi, pihaknya tak menginginkan parpol yang menolak menganggap usulan dana tersebut sebagai inisiatif pemerintah. “Akan kami kembalikan kepada parpol, apakah dana saksi ini perlu atau tidak,” ujar Gamawan saat ditemui di kantornya, Rabu, 29 Januari lalu. “Jangan sampai niat baik ini malah dicurigai yang bukan-bukan. Jadi, sebaiknya kita serahkan (ke partai) supaya diselesaikan dulu.” ■ KUSTIAH, M. RIZAL | DIMAS

Majalah detik 3 - 9 februari 2014


Irsan Mulyadi/antara foto

nasional

Serba Bingung

Pengungsi Sinabung Para pengungsi letusan Gunung Sinabung mulai jenuh karena harus tinggal di pengungsian selama berbulan-bulan. BNPB menggelar kegiatan padat karya untuk memberi penghasilan kepada mereka yang tak bisa bertani.

Majalah detik 3 - 9 februari 2014


nasional

S Warga desa di kaki Gunung Sinabung saat mengangkut barang menggunakan truk. Lebih dari 25 ribu jiwa mengungsi akibat letusan gunung tersebut. Beawiharta/REUTERS

eperti namanya, perempuan bernama Sabar Menanti Boru Sitepu itu masih harus bersabar lebih lama lagi untuk tinggal di pengungsian. Padahal sudah tiga bulan ini perempuan berusia 51 tahun tersebut tinggal di posko pengungsian di Gereja Batak Karo Protestan Kota Kabanjahe, Kabupaten Karo, Sumatera Utara. Warga Dusun Sibintun, Desa Berastepu, itu terpaksa angkat kaki dari rumahnya, yang hanya berjarak 4 kilometer dari puncak Gunung Sinabung, yang mulai menggeliat sejak 15 September 2013. Awalnya, Sabar Menanti dan warga lain memilih tetap bertahan. Mereka enggan meninggalkan rumah dan ladang sayuran yang selama ini menjadi sandaran hidup. Tapi kenyataan berkata lain. Dusun Sibintun masuk radius bahaya erupsi Sinabung, dan mereka terpaksa diungsikan. “Kami diungsikan sejak akhir Oktober tahun lalu karena takut kena awan panas,� kata Sabar Menanti saat ditemui majalah detik di pengungsian. Praktis, sejak saat itu, ia dan warga lainnya tak lagi bisa menengok rumah dan ladangnya. Kini sehari-hari mereka hanya

Majalah detik 3 - 9 februari 2014


nasional

duduk-duduk di dalam barak pengungsian yang penuh sesak. Untuk mengisi waktu luang, menganyam tikar dari daun pandan menjadi pilihan. “Saya diajari sama pengurus gereja. Setelah jadi (tikar anyaman), gereja yang menjual,” ujar perempuan dengan tiga cucu tersebut. Menganyam tikar dibutuhkan waktu sekitar satu minggu. Setelah itu, tikar akan dibawa relawan gereja untuk dijual. Dari satu tikar yang terjual, Sabar Menanti mendapat uang Rp 100 ribu. Uang tersebut dia gunakan untuk jajan bagi cucu-cucunya serta membeli sirih. Bagi para pengungsi Sinabung, uang tunai sangat dibutuhkan. Sebab, selama berbulan-bulan di pengungsian, mereka tidak lagi punya penghasilan. Padahal kebutuhan buat keluarga harus mereka penuhi. “Makanan memang berlimpah. Tapi yang kami butuhkan uang tunai untuk membeli kebutuhan sehari-hari, terutama untuk memperbaiki rumah,” tutur Petrus Ginting, pengungsi lainnya, di posko Universitas Karo, Kabanjahe. Hampir setiap sore para pengungsi berkumpul, terutama kaum pria. Mereka berembuk memikirkan masa depan keluarga, tanah, dan rumah mereka. Kebingungan melanda penduduk kaki Sinabung selama di pengungsian. Seperti Suparjo Sitepu, 32 tahun, suami Mastarina Boru Ginting, 24 tahun, yang saat ini sedang hamil sembilan bulan. Suparjo mengaku bingung dengan nasib istri dan anaknya yang masih di dalam kandungan. “Macam mana nasib kita, sudah tiga bulan lebih di pengungsian. Istriku hamil pula sembilan bulan. Sudah hampir melahirkan pula,” kata Suparjo, yang mengungsi di Masjid Raya Kabanjahe.

“Makanan memang berlimpah. Tapi yang kami butuhkan uang tunai untuk membeli kebutuhan seharihari, terutama untuk memperbaiki rumah.”

Majalah detik 3 - 9 februari 2014


nasional

Sejumlah anak pengungsi erupsi Gunung Sinabung bermain di depan tenda pengungsian, di halaman kantor GBKP Klasis, Brastagi, Karo, Minggu (5/1). Irsan Mulyadi | ANTARA FOTO

Saban hari, kata Suparjo, ia bolak-balik dari pengungsian ke kebun dan rumah miliknya. Tapi kondisinya tetap sama, semuanya masih tertimbun abu vulkanik. “Sudah hancur. Wortel di kebun juga gosong semua. Tambah lagi anakku ini, Muhammad Imanda, sebentar lagi harus masuk PAUD. Mana ada PAUD di pengungsian?� ucapnya. Masalah lain, kebosanan kini mendera para pengungsi. Mereka sebenarnya ingin jalan-jalan ke rumah saudara, kerabat, atau sekadar melancong ke Kota Medan untuk menghilangkan stres. Namun, apa daya, mereka sudah tidak punya uang lagi untuk transportasi. Saat ini kerugian yang diderita warga akibat erupsi gunung api tertinggi di Provinsi Sumatera Utara tersebut lebih dari Rp 1 triliun. Kerugian itu meliputi kerusakan sektor pertanian sebesar Rp 712 miliar, perumahan Rp 234 miliar, serta kerusakan lainnya. Sementara itu, pengungsi terus bertambah, dan telah mencapai 29.227 jiwa atau 9.236 keluarga. Mereka mengungsi di 42 titik. Majalah detik 3 - 9 februari 2014


nasional

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Syamsul Ma’arif rengga sancaya/detikfoto

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letnan Jenderal (Purnawirawan) Syamsul Ma’arif kepada majalah detik menjelaskan, sudah sepekan belakangan ini pihaknya memberikan kegiatan padat karya dengan imbalan Rp 50 ribu per kepala keluarga pengungsi Sinabung. Kegiatan itu berupa pembersihan lingkungan, bercocok tanam di sekitar pengungsian, dan beberapa kegiatan untuk mengisi kekosongan waktu. “Daripada diam dan bengong, kan kasihan. Dengan bantuan tersebut, minimal setiap kepala keluarga menerima Rp 3 juta per dua bulan,” kata Syamsul. Uang itu diberikan selama dua bulan, dengan asumsi, setelah dua bulan, bencana mereda. Selain itu, Syamsul menambahkan, pemerintah memberikan uang beasiswa kepada keluarga pengungsi yang memiliki anak sekolah mulai tingkat sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Besaran beasiswa juga beragam. Untuk siswa SD, beasiswa diberikan Rp 450 ribu per orang, siswa sekolah menengah pertama Rp 700 ribu per orang, dan sekolah menengah atas Rp 1 juta per orang. Sedangkan mahasiswa diberi beasiswa hingga Rp 2,5 juta per orangnya. Bukan itu saja, BNPB juga sudah melakukan rembuk dengan sejumlah otoritas jasa keuangan, di antaranya Bank Sumatera Utara, Bank BRI, Bank BNI, Bank Mandiri, dan tiga bank perkreditan rakyat. Dalam pertemuan itu, mereka sepakat memberikan keringanan pembayaran utang kepada para petani sampai 3 tahun ke depan. “Nah, walaupun kondisi nanti normal, bank akan memberikan kemudahan pinjaman juga kepada para petani,” ujar Syamsul. Majalah detik 3 - 9 februari 2014


nasional

Anak-anak pengungsi erupsi Sinabung berdoa ketika mengikuti kebaktian di lokasi pengungsian, Minggu (19/1). Irsan Mulyadi/antara foto

Kebijakan lain, BNPB akan menyiapkan la­han relokasi bagi 921 keluarga yang tinggal di 35 desa, yang jaraknya sangat dekat dengan Gunung Sinabung. Mereka akan ditempatkan di radius 7 kilometer dari wilayah yang terkena dampak. Menurut Syamsul, letusan Gunung Sinabung berbeda dengan Gunung Merapi di Daerah Istimewa Yogyakarta. Sebab, efek letusan Gunung Merapi bisa menyuburkan lahan pertanian. Tak demikian halnya di Sinabung, yang memiliki perbedaan karakteristik lahan. “Ini yang masih diteliti pihak Balitbang Kementerian Pertanian,â€? tuturnya. Sampai saat ini, gunung berketinggian 2.460 meter di atas permukaan laut itu masih berstatus Awas. Pusat Vulkanologi dan Kegempaan dan Geofisika mengatakan data aktivitas Gunung Sinabung cenderung menurun. Meski demikian, keadaan kondusif diprediksi baru akan terjadi pada akhir Februari atau bulan Maret mendatang. Sabar Menanti, dan pengungsi Sinabung lainnya, harus bersabar lebih lama lagi. n Deden Gunawan (Sinabung), M. Rizal

Majalah detik 3 - 9 februari 2014


sisi lain capres

Lelet, Kena Semprot, Deh

Dino Patti Djalal ditegur seorang relawan karena dianggap lamban saat membantu membagi-bagikan makanan kepada pengungsi Sinabung. Sang relawan akhirnya sadar yang dia “semprot� itu ternyata seorang capres. Majalah detik 3 - 9 februari 2014


sisi lain capres

S

eorang petinggi negeri pasti akan mendapat perlakuan khusus ketika datang ke sebuah tempat, sekalipun saat itu dia sedang menyambangi lokasi bencana. Tapi pengalaman berbeda rupanya pernah dirasakan Dino Patti Djalal, bekas Duta Besar Republik Indonesia untuk Amerika Serikat, yang kini menjadi salah satu peserta konvensi calon presiden Partai Demokrat. Dino mungkin satu-satunya bakal calon presiden yang pernah “kena semprot” saat menyambangi lokasi bencana. Saat itu― terjadi belum lama ini―Dino datang sebagai relawan korban letusan Gunung Sinabung di salah satu lokasi pengungsian, sebuah masjid di Kabupaten Karo, Sumatera Utara. Seperti relawan lainnya, Dino ikut membantu membagi-bagikan makanan kepada warga pengungsi. Saat itu para relawan di sana dipimpin seorang ibu bernama Zamenta. Nah, Zamenta rupanya tidak tahu salah satu relawan yang dikomandoinya adalah seorang kandidat capres. Dino pun tak luput mendapat perintah dari Zamenta. Tidak hanya disuruh-suruh, mantan juru bicara Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini juga sempat “kena semprot” Zamenta. Gara-garanya, Dino dianggap lamban saat membagi-bagikan makanan kepada pengungsi. “Saya dianggap lelet,” kata Dino menceritakan pengalamannya itu saat mengunjungi kantor detik.com, kawasan Warung Buncit, Jakarta Selatan, Selasa, 28 Januari

2014. “Maksud hati, saya membantu korban, tapi Bu Zamenta menegur dan menyuruh saya supaya cepat kerjanya,” ujar pria kelahiran Beograd, Yugoslavia, 10 September 1965, ini mengenang. Namun Dino tidak tersinggung, apalagi marah. Ia sadar akan kesalahannya. Penyandang gelar doktor bidang hubungan internasional dari London School of Economics and Political Science ini mengaku memang membutuhkan waktu lebih lama saat membagi-bagikan makanan. Sebab, ia sembari berbincang dengan para pengungsi. Maklum saja, sebagai kandidat capres, ia perlu mengetahui kondisi masyarakat di sana. Belakangan, Zamenta sadar bahwa pria yang ia perintah-perintah dan sempat ia marahi itu ternyata seorang kandidat capres. Ia pun mendekati Dino dan meminta maaf. “Tapi saya sampaikan ke Ibu Zamenta bahwa hari itu saya memang jadi anak buahnya, dan Bu Zamenta bos saya,” tutur Dino, yang mengusung tagline “Nasionalisme Unggul, Semangat 45, Prestasi Abad Ke-21” dalam kampanyenya. Jati diri Dino ketahuan setelah ia dikerubungi oleh wartawan. Saat itu Dino, yang mengenakan seragam relawan Palang Merah Indonesia, memilih menyingkir karena merasa tak enak lantaran tidak bisa bekerja cepat. Kalau jadi presiden, enggak lelet lagi kan, Pak? n Kustiah | Dimas

Majalah detik 3 - 9 februari 2014 Majalah detik 3 - 9 februari 2014


hukum

Ketika Pekerja Migran

jadi Bulan-bulanan

Setelah kasus Erwiana yang mengalami penganiayaan oleh majikan di Hong Kong, muncul lagi kasus TKI dianiaya di Taiwan. Keduanya belum mendapat keadilan. Pemerintah dinilai kurang sigap. Majalah detik 3 - 9 februari 2014


hukum

T Majikan Sehatul (kanan) saat melakukan mediasi dengan keluarga korban melalui Skype. Mediasi difasilitasi BNP2TKI. dok. migrant care

ubuh Sehatulah Alfiyah tergolek lemah di ranjang sebuah rumah sakit di Taiwan. Tubuh tenaga kerja Indonesia asal Desa Plampangrejo, Banyuwangi, Jawa Timur, itu dipenuhi lilitan selang. Matanya melek tapi tak berkedip. Tangan dan kakinya kurus. Seorang anggota Asosiasi TKI di Taiwan yang menjenguknya lalu membetulkan letak tangan Uul—panggilan Sehatulah— yang tertekuk lunglai di sisi bantal. Kondisi Uul itu terlihat dari rekaman yang dikirim para aktivis Asosiasi TKI di Taiwan kepada Saifullah Anas, staf advokasi Migrant Care, pertengahan Januari lalu. Emilatun, kakak Sehatul yang juga bekerja sebagai TKI di Taiwan, mengatakan kondisi adiknya sangat memprihatinkan. Sudah empat bulan ini dia mengalami koma. Tak ada kawan ataupun kerabat yang menemaninya di rumah sakit. “Emilatun dan kawan-kawan di Taiwan sesekali menjenguk. Karena mereka juga harus bekerja,” kata Saifullah di kantornya, kawasan Pulo Asem, Jakarta Timur, Selasa, 28 Januari lalu. Saat ini Uul tidak lagi dirawat di rumah sakit. Ia telah dipindah ke panti jompo lantaran majikannya tidak lagi membayar

Majalah detik 3 - 9 februari 2014


hukum

biayanya. Hal ini berbeda dengan keterangan pihak penyalur TKI yang memberangkatkan Sehatul, PT Sinergi Bina Karya, yang menyatakan Uul dipindah karena kondisinya membaik. Wanita berusia 27 tahun itu diduga menjadi korban penganiayaan oleh majikannya, Huang Deng Jin. Saat berangkat ke Taiwan, Uul dalam keadaan sehat. Bahkan, sehari sebelum koma, ia masih berkomunikasi dengan Emilatun. Menurut siaran pers yang dirilis anggota Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat, Rieke Diah Pitaloka, saat berangkat pada 2012 menempuh jalur resmi melalui PT Sinergi, disepakati, Sehatul akan bekerja merawat orang jompo. Namun, sesampai di Taiwan, ia malah dipekerjakan sebagai pemerah susu dan pembersih kandang sapi di Liouying, Distrik Tainan City. Dia harus memerah sapi dan membersihkan kandang berisi 300 sapi setiap hari. Jam kerjanya pukul 03.30-10.00 waktu setempat, dilanjutkan pada pukul 15.00 hingga 22.00. Dia juga tidur di dekat kandang sapi. Selain pekerjaan di luar kontrak kerja, Sehatul sering dianiaya. Karena tidak tahan, ia pun mengadu ke perusahaan penyalurnya. Pihak PT Sinergi Bina Karya kemudian mendatangi rumah Huang Deng. Namun, bukannya diizinkan pindah, Sehatul malah semakin disiksa. Pada 21 September 2013, dia diduga dipukul dengan benda tumpul oleh majikannya hingga tak sadarkan diri. Ia lalu dilarikan ke RS Chi Mei Medical Centre di Liouying. Suami Uul, Suhandik, juga menduga istrinya dianiaya. Menurut dia, Uul tidak pernah menderita sakit berat. “Kalau dia sakit, tentu dia tidak bisa bekerja ke luar negeri,� ujar pria berusia 28 tahun ini. Namun dugaan bahwa Uul koma karena dianiaya justru dibantah oleh Direktur Perlindungan Warga Negara

Kalau dia sakit, tentu dia tidak bisa bekerja ke luar negeri.

Majalah detik 3 - 9 februari 2014


hukum

Sehatul alias Uul dalam perawatan di rumah sakit di Taiwan. dok. migrant care

Indonesia Kementerian Luar Negeri, Tatang Razak, dan Ketua Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI, Jumhur Hidayat. Senada, keduanya mengatakan, berdasarkan hasil visum dokter, Uul koma akibat gagal jantung, bukan lantaran dianiaya majikan. Tatang, saat dihubungi, juga membantah Sehatul bekerja mengurus kandang berisi 300 ekor sapi. “Itu tidak masuk akal. Memelihara 10 ekor sapi saja berat, apalagi sampai 300,” ia menuturkan. Adapun Jumhur menyebut majikan Uul telah membantah menganiaya dan mempekerjakannya tidak sesuai kontrak kerja. Kendati begitu, pemerintah Indonesia melalui Kamar Dagang Ekonomi Indonesia di Taiwan, serta kepolisian Taiwan masih menunggu kondisi Uul membaik. “Baru setelah itu kita konfrontir kedua belah pihak (Uul dan majikan),” tuturnya secara terpisah. Sebelum kasus Sehatul mengemuka, masyarakat Indonesia juga dibuat prihatin oleh kasus Erwiana Sulistyaningsih, TKI di Hong Kong, yang diduga menjadi korban penganiayaan majikannya, Law Wan Tung. Dalam kondisi lemah, ia dipulangkan ke Indonesia dengan cara ditinggal begitu saja di Bandar Udara Chek Lap Kok. Saat ditemukan oleh seorang anggota Asosiasi TKI bernama Rian di Bandara Hong Kong, kondisi Erwiana sangat mengenaskan. Badannya kurus, wajah serta tangannya penuh Majalah detik 3 - 9 februari 2014


hukum

Erwiana Sulistyaningsih terbaring di Rumah Sakit Amal Sehat, Sragen, Jumat (17/1). Andika Betha / ANTARA FOTO

luka lebam. Saat berangkat ke negeri itu, berat badan wanita tersebut 50 kilogram. Namun kini bobotnya turun drastis menjadi 25 kilogram. “Saat ditemukan di bandara, Erwiana memakai baju rangkap enam dan jaket untuk menyamarkan tubuh dan menutupi mukanya yang penuh lebam,� ucap Syamsuddin Nurseha, pendamping Erwiana, yang juga Ketua Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Yogyakarta. Majikannya juga tak membayar upah Erwiana selama tujuh bulan sebagai pekerja rumah tangga. Saat pulang, ia dipaksa menandatangani kuitansi tiga bulan gaji sebesar Rp 6.900.000. Namun ia tak menerima uang tersebut. Erwiana sendiri saat ini dirawat di RS Amal Sehat, Sragen, Jawa Tengah. Syamsuddin berharap kepolisian Hong Kong menjerat pelaku dengan hukuman seberat-beratnya. Pelaku kini membayar jaminan sebesar Rp 1,5 miliar, dan Pengadilan Hong Kong menetapkan statusnya sebagai tahanan kota. LBH Yogyakarta berencana mengadukan perkara ini ke Majalah detik 3 - 9 februari 2014


hukum

Aksi solidaritas kaum buruh migran di Hong Kong untuk Erwiana. AFP PHOTO / Philippe Lopez

Perserikatan Bangsa-Bangsa, karena penegakan hukum terhadap pelaku penganiaya TKI asal Desa Pucangan, Ngrambe, Ngawi, Jawa Timur, itu tidak sesuai Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2012 tentang Konvensi Internasional mengenai Perlindungan Hak-hak Seluruh Pekerja Migran. “Kita sudah meratifikasi konvensi itu,” katanya. Analis kebijakan Migrant Care, Wahyu Susilo, menilai pemerintah kurang sigap dalam menangani kasus ketenagakerjaan di luar negeri. Akibatnya, para TKI yang menjadi korban terancam tak memperoleh keadilan sebaik pekerja dari negara lain yang menghadapi kekerasan yang sama. “Kita tidak tegas dan tidak punya posisi tawar. Pekerja kita selalu menjadi korban di negeri orang,” ujar Wahyu. Ia juga menyesalkan sikap pemerintah yang permisif kepada pelaku, sehingga para pekerja migran di luar negeri menjadi bulan-bulanan. Wahyu menduga, karena tidak adanya ketegasan pemerintah Indonesia terhadap kasus ini, Pengadilan Hong Kong akhirnya memutuskan majikan Erwiana hanya dikenai membayar jaminan dan berstatus tahanan kota. Namun Staf Khusus Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Dita Indah Sari, berjanji pemerintah akan mendampingi kedua korban sampai mendapat keadilan. Apalagi Erwiana dan Uul adalah korban, bukan pelaku tindak pidana. “Untuk TKI kasus narkoba atas nama Triyana Trijayanti asal Kediri saja, KBRI Malaysia melakukan pendampingan hingga bebas. Apalagi untuk Erwiana dan Uul,” tuturnya. n KUSTIAH | DIMAS

Majalah detik 3 - 9 februari 2014


kriminal

Awas, Pengidap Kelainan Seks Mengintai Kasus-kasus pelecehan seksual yang terjadi di moda angkutan massal seperti Transjakarta selalu “menguap�. Tidak ada efek jera bagi pelaku pengidap kelainan seks. ilustrasi: edi wahyono

Majalah detik 3 - 9 februari 2014


kriminal

E

Ruang genset tempat terjadinya pelecehan terhadap korban. dok. detiktv

mpat petugas Transjakarta yang dituduh menca­buli seorang penumpang wanita itu akhirnya dipecat oleh Unit Pelaksana (UP) Transjakarta. Mereka adalah AKI, 26 tahun, ED (26), IVE (28), dan DR (27). Semuanya mengakui melecehkan YF di salah satu halte moda transportasi massal di Ibu Kota tersebut pada 21 Januari lalu. Kejadian bermula ketika karyawati swasta itu naik bus Transjakarta dari halte Rumah Sakit Islam. Di tengah perjalanan, YF mengalami sesak napas, dan pingsan karena asmanya kambuh. Dia kemudian ditolong petugas Transjakarta di halte Atrium Senen, Jakarta Pusat. Petugas itu lalu membawa YF ke shelter Harmoni. Dia lalu diserahkan kepada empat petugas di sana. Namun, bukannya ditolong, YF malah mendapat pelecehan seksual. Salah seorang pelaku, ED, membawa korban ke ruang genset di belakang halte. Tidak lama berselang, AKI, IVE, dan DR menyusul. Di ruangan berukuran 2 x 3 meter itulah pelecehan terjadi. Empat petugas tersebut kini sudah ditetapkan sebagai tersangka dan dijerat Pasal 281 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) tentang kejahatan terhadap kesopanan atau kesusilaan. Sesuai pasal itu, keempatnya diancam hukuman maksimum dua tahun delapan bulan penjara. Kendati demikian, keempatnya kini belum ditahan. “Kami tidak bisa menahan meski sudah menjadi

Majalah detik 3 - 9 februari 2014


kriminal

Orang sudah pingsan kok dikerjain juga. Sepatutnya 4 petugas itu kena pecat dan diproses hukum sampai tuntas.

tersangka. Yang bisa menahan mereka hanya jaksa,” kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Metro Jakarta Pusat, Ajun Komisaris Besar Tatan Dirsan Atmaja. Ia beralasan, polisi tidak wajib menahan mereka karena ancaman hukuman pasal tersebut kurang dari lima tahun. Namun hal itu menuai protes dari Komunitas Suara Transjakarta. Tidak ditahannya para pelaku pelecehan seksual di moda angkutan massal tersebut membuat tidak adanya efek jera bagi pelaku. Hal ini dianggap sebagai penyebab mengapa praktek itu tak pernah hilang. “Penyelesaiannya tidak pernah ada hasil yang terbuka, sehingga kita tidak tahu apakah ada kesalahan atau tindak kriminal. Kasusnya hilang begitu saja,” ujar Ketua Komunitas Suara Transjakarta David Chyn kepada majalah detik. Berdasarkan catatan komunitas tersebut, ada sejumlah kasus pelecehan di Transjakarta yang menguap begitu saja. Mereka tidak tahu apakah kasus itu sudah diselesaikan secara hukum atau melalui jalan damai. Secara terpisah, Ketua Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Tulus Abadi, juga menyesalkan lemahnya penegakan hukum bagi pelaku pelecehan di Transjakarta. Ia menilai kasus empat petugas Transjakarta yang terjadi belum lama ini bukan semata pelecehan seks. “Tapi sudah tindak kriminal. Orang sudah pingsan kok dikerjain juga. Saya kira sepatutnya 4 petugas itu kena pecat dan diproses hukum sampai tuntas,” tuturnya saat ditemui. Menurut Tulus, kasus pelecehan seksual di Transjakarta kerap terjadi dan masih terus ada. Pada 2011, YLKI pernah menyurvei perilaku pelecehan seks di bus yang memiliki jalur khusus tersebut. Hasilnya, Majalah detik 3 - 9 februari 2014


kriminal

Salah satu halte bus Transjakarta saat dipenuhi calon penumpang. hasan alhabshy/detikfoto

4,25 persen dari 3.000 responden penumpang Transjakarta mengaku pernah mengalami pelecehan seks selama di perjalanan. Ia menduga maraknya pelecehan itu disebabkan bus Transjakarta yang selalu penuh sesak di jam-jam sibuk. Bahkan melebihi kapasitasnya. Jadwal keberangkatan bus yang tidak pasti semakin menambah kerawanan. Idealnya, menurut Tulus, armada bus Transjakarta ditambah dan jadwalnya terukur. “Selama ini kan enggak jelas. Penumpang sampai menunggu setengah jam sampai 1 jam lebih di halte-halte tertentu. Padat sekali,� ucapnya. Masalah pelayanan Transjakarta juga pernah menjadi obyek penelitian Rachma Fitriati, peneliti dari Universitas Indonesia, pada 2009-2013. Dalam penelitian yang dibiayai secara mandiri itu, hasilnya selalu sama. Pelayanan angkutan tersebut belum baik. Menurut Rachma, penelitiannya pada 2009 antara lain menyimpulkan jumlah bus terbatas dan kasus pelecehan seksual masih terjadi. Hal ini, kata dia, menunjukkan rekomendasi kajiannya masih relevan untuk perbaikan Transjakarta ke depan meskipun dilakukan empat tahun lalu. Masih buruknya pelayanan Transjakarta juga membuka peluang pelaku yang mengidap kelainan seks untuk beraksi. Seperti dituturkan psikolog seksual Zoya Amirin, penyebab munculnya pelecehan di TransjakarMajalah detik 3 - 9 februari 2014


kriminal

Antrean para calon penumpang bus Transjakarta. Penuh sesak di halte-halte tertentu. lamhot aritonang/detik foto

ta bukan pakaian perempuan yang sering memancing berahi. “Pelaku memilih korban sama sekali bukan karena pakaian seksi sehingga dia terangsang, seperti rok mini atau baju ketat. Tapi ini orang memang terganggu, dia punya penyakit. Buat dia, yang penting perempuan,” kata Zoya secara terpisah. “Selama dia bisa menggesekkan alat kelaminnya, ya sudah (terpuaskan).” Indikasinya, menurut Zoya, adalah adanya perempuan yang menggunakan pakaian tertutup, seperti jilbab, juga tak lepas menjadi sasaran para pengidap gangguan perilaku seksual ini. “Mahasiswi saya di UI banyak yang naik kereta dan enggak terlepas dari pelecehan, meskipun mereka pakai jilbab,” ujarnya, seraya meminta para penumpang perempuan selalu waspada. Modus pelecehan seksual yang sering terjadi di angkutan umum, menurut Zoya, masuk dalam kategori fro­ t­teurism. Pelaku suka menggesekkan alat kelaminnya ke tubuh orang lain. Gangguan ini adalah cabang dari paraphilia atau kelainan seksual. Pelaku akan mendapatkan kepuasan seksual pada individu lain secara nonkonsensual atau tanpa persetujuan. Caranya dengan menempelkan atau menggesekkan organ seksualnya saat berdesakan di tempat umum, seperti bus, kereta api, ataupun di tempat pertunjukan konser. Awas! n Majalah detik 3 - 9 februari 2014


kriminal

Tips

4. 1.

Merencanakan perjalanan, di antaranya rute dan alternatif rute, serta menghindari jam-jam padat dengan menyesuaikan pakaian.

Menghindari Pelecehan Seksual dan Kriminalitas di Bus Transjakarta

2.

Saat antre tiket, siapkan uang pas/eticket. Apabila bawa tas ransel, letakkan di depan, dada, atau perut.

3.

Di halte, antrelah di depan pintu sesuai tujuan, dan melangkah dengan hatihati dan selalu waspada.

Di dalam bus saat perjalanan, jangan berdiri bergerombol dekat pintu keluar/masuk karena rawan kriminalitas. Masuk lebih dalam, duduk maupun berdiri bila tujuan masih cukup jauh, dan baru mendekat pintu keluar satu halte sebelum sampai di halte tujuan.

5.

Selalu waspada. Bila terjadi gangguan keamanan, sesegera mungkin lapor petugas Transjakarta atau pihak keamanan. n

M. RIZAL (Tips dari Ketua Komunitas Suara Transjakarta, David Chyn)

Majalah detik 3 - 9 februari 2014



Fokus skandal thr

sutan bhatoegana

Bila Bhatoegana Terantuk Dolar Sutan Bhatoegana dituding menerima gratifikasi dari SKK Migas. Juga dituduh memeras Pertamina. “Ini pasti diambil dari Twitter, orang suka macam-macam itu,� ujar Sutan.

Majalah detik 3 - 9 februari 2014


Fokus skandal thr

sutan bhatoegana

W

Sutan Bhatoegana diperiksa di KPK sebagai saksi untuk Waryono Karyo (atas). Toko buah All Fresh tempat penyerahan uang Rudi kepada Tri Yulianto (bawah). Widodo S. Jusuf / ANTARA

aktu berbuka puasa baru saja berlalu. Jumat, 26 Juli 2013, Rudi Rubiandini, 51 tahun, bersiap pulang ke Bandung, Jawa Barat. Sejak menjadi birokrat di Jakarta, guru besar bidang teknik perminyakan dan energi Institut Teknologi Bandung itu memang selalu menghabiskan akhir pekan di rumahnya di Kota Kembang. Tapi, sembari mudik, Rudi, yang saat itu menjabat Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), masih harus menuntaskan satu agenda penting. Petang itu, ia mesti bertemu dengan anggota Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (yang membidangi masalah energi dan sumber daya mineral, riset dan teknologi, serta lingkungan hidup) dari Partai Demokrat, Tri Yulianto. Maka, sebelum ke Bandung, Rudi, yang membawa tas ransel hitam, kepada sopirnya minta diturunkan di toko buah All Fresh, Jalan M.T. Haryono, Jakarta Selatan. Tri harus ditemui karena kader senior Demokrat itu ingin mengambil uang US$ 200 ribu yang dijanjikan Rudi. Uang tersebut sudah disiapkan dalam tas hitam yang dibawa Rudi. Uang itu sebenarnya “pesanan” Ketua Komisi VII DPR Sutan Bhatoegana. Awalnya, Rudi ingin bertemu langsung Sutan, bukan dengan Tri. “Kalau tidak bisa, (baru) saya kontak Mas Tri,” ujar Rudi kepada Sutan lewat telepon seperti dituturkan sumber majalah detik. Majalah detik 3 - 9 februari 2014


Fokus skandal thr

sutan bhatoegana

Mantan Sekjen Kementerian ESDM Waryono Karno (tengah) usai diperiksa di KPK. Rosa Panggabean / ANTARA

Dalam dakwaan atas Rudi, uang US$ 200 ribu itu merupakan bagian dari kasus dugaan suap SKK Migas, yang menyeret bekas Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tersebut ke meja hijau. Uang dari Deviardi, pelatih golf Rudi, itu dialirkan ke Senayan karena Rudi tidak tahan terus-menerus didesak Komisi VII agar memberikan uang tunjangan hari raya (THR). “Yang membagi Tri Yulianto,” ujar kuasa hukum Rudi, Rusdi A. Abu Bakar, kepada majalah detik. Sutan, juga Tri, beribu kali membantah anggapan kecipratan dolar Rudi. Namun urusan THR gelap itu agaknya bakal panjang. Selain Sutan dan Tri, kini muncul lagi satu nama politikus Demokrat yang disebut ikut “memburu” THR, yakni Jhonny Allen Marbun. Wakil Ketua Umum Partai Demokrat itu juga merupakan anggota Komisi VII merangkap anggota Badan Anggaran DPR. Mendapati data pengadilan itu, Komisi Pemberantasan Korupsi semakin intensif melakukan penyidikan. Pada 17 Januari 2014, penyidik “mengaduk-aduk” rumah megah Sutan di Kompleks Villa Duta, Bogor, Jawa Barat. Penggeledahan juga menjalar ke ruangan kerja pria yang terkenal dengan kalimat “ngeri-ngeri sedap” itu di lantai 9 gedung DPR. Tri pun mengalami nasib sama. Pada hari itu juga, bekas Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Waryono Karno ditetapkan sebagai tersangka dugaan suap SKK Migas. Keterlibatan Waryono dibidik sejak KPK menemukan uang US$ 285 ribu di ruangannya, yang diduga berkaitan dengan uang di tangan Rudi. Uang itu diduga kemudian hendak disetorkan ke DPR. Waryono disebut-sebut sebagai perantara gratifikasi SKK Migas ke Komisi VII DPR, khususnya kepada Sutan. Dia menampung uang yang ditujukan kepada DPR sepanjang Majalah detik 3 - 9 februari 2014


Fokus skandal thr

Video

sutan bhatoegana

Mei-Juni 2013 ketika Kementerian ESDM dan Komisi VII DPR merembuk Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan 2013. Sayang, ia belum bisa dimintai konfirmasi. Kucuran uang SKK Migas ke Sutan melalui Waryono diungkap Didi Dwi Sutrisnohadi, bekas Kepala Biro Keuangan Kementerian ESDM. Dalam salinan berita acara pemeriksaan (BAP) Didi yang diperoleh majalah detik, pada 28 Mei 2013, menjelang rapat Kementerian ESDM dengan Komisi VII, Waryono menerima uang sekitar US$ 140 ribu dari SKK Migas. Waryono memerintahkan Didi mengirim uang itu kepada Sutan. Uang itu dipilah-pilah Didi menjadi tiga amplop cokelat, masing-masing dengan kode P (pimpinan Komisi VII DPR), A (anggota Komisi VII DPR), dan S (Sekretariat Komisi VI DPR). Pimpinan Komisi VII berjumlah 4 orang, masing-maMajalah detik 3 - 9 februari 2014


Fokus skandal thr

sutan bhatoegana

Dirut Pertamina Karen Agustiawan usai diperiksa di KPK. M Agung Rajasa / ANTARA

sing menerima US$ 7.500, anggota 43 orang masing-masing US$ 2.500, dan Sekretariat Komisi VII sebesar US$ 2.500. Selesai merapikan uang-uang ke dalam amplop, Didi menelepon Irianto Muchyi, staf ahli Sutan di DPR, yang juga salah satu pendiri Demokrat. “Ini ada yang mau disampaikan ke Pak Sutan, tolong diambil,” ujar Didi. “Ya, baik,” jawab Irianto. Tak berapa lama, Irianto datang dan meneken tanda terima. Bukti transaksi itu kabarnya sudah diamankan KPK. Pada 10 Juni 2013, berlangsung lagi rapat Kementerian ESDM, Badan Anggaran DPR, dan Komisi VII di Puncak, Bogor. Menurut sumber majalah detik, saat itu Rudi berkata kepada Jhonny Allen Marbun bahwa ia telah menyiapkan uang US$ 20 ribu, namun ditolak. Kata Jhonny, BP Migas— lembaga asal SKK Migas—mempunyai “utang” kepada DPR sebesar US$ 1 juta. Puncak pembahasan RAPBN Perubahan Kementerian ESDM terjadi pada 12 Juni 2013. Dalam rapat kerja tertutup, disepakati anggaran Kementerian ESDM, yang semula Rp 18,8 triliun dalam APBN 2013, berkurang menjadi Rp 17,4 triliun dalam RAPBN Perubahan 2013. Sebelum rapat kerja dimulai, Waryono memanggil Didi dan menanyakan apakah SKK Migas sudah mengirimkan uang. Majalah detik 3 - 9 februari 2014


Fokus skandal thr

Rusdi A. Abu Bakar. Bahtiar Rifai/majalah detik

sutan bhatoegana Karena SKK Migas hanya mengirim US$ 50 ribu, Waryono khawatir bukan main. “Wah, kok segitu, nanti (Komisi VII DPR) marah,” ucap Waryono. Di tempat lain, Rudi berusaha menghimpun uang. Ia menelepon Direktur Utama PT Pertamina (persero) Karen Agustiawan dan bilang sudah membuat kesepakatan dengan Menteri ESDM Jero Wacik. Kata Rudi, yang “buka kendang” adalah SKK Migas sebesar US$ 150 ribu, sedangkan yang “tutup kendang” Pertamina dengan jumlah yang sama. Uang itu harus dikumpulkan pukul 13.00 WIB karena rapat pengesahan RAPBN Perubahan Kementerian ESDM digelar pukul 15.00 WIB. Karen emoh. Dia beralasan Pertamina sudah memberikan jatah tersendiri. Tapi alasan itu, menurut Karen, hanya alibi agar ia tidak ditagih lagi oleh Rudi. Karena Karen tidak kooperatif, Rudi mengancam akan melaporkannya kepada Menteri Jero Wacik, atasan Karen. Saat diperiksa KPK pada 7 November 2013, Karen juga menyebutkan bawahannya sempat dimintai uang oleh Sutan dan Jhonny. Tahun 2011, keduanya memanggil Direktur Perencanaan Investasi dan Manajemen Risiko Pertamina Afdal Bahaudin serta Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Hanung Budya. Jhonny, dengan disertai ancaman, meminta “upeti” Rp 1 per liter untuk volume BBM PSO/BBM bersubsidi. Setahun berikutnya, Hanung Budya serta Direktur Gas Hary K. juga dipanggil Jhonny dan Sutan ke Senayan. Jhonny minta komisi dari setiap pembangunan stasiun pengisian bahan bakar gas, juga dengan disertai ancaman pemecatan. Namun permintaan itu tidak dilayani Pertamina. Menurut Karen, Sutan pernah melobinya agar PT Timas, perusahaan Sutan, diikutkan dalam tender di Pertamina. Majalah detik 3 - 9 februari 2014


Fokus skandal thr

sutan bhatoegana

Gedung KPK. detikfoto

Tap/klik untuk berkomentar

Namun telat. Sutan juga meminta agar PT Pertamina Drilling Service Indonesia ditunjuk langsung mengelola rig Northwest Java selama 5 tahun. Padahal ketentuan SKK Migas hanya 3 tahun. Selain melalui stafnya, Sutan sempat bertemu dengan Rudi sampai lima kali agar THR yang dimintanya cair. Sumber majalah detik mengatakan pertemuan itu terjadi di Pacific Place, Bellagio Mall, Plaza Senayan, Klub Bimasena kompleks Hotel The Dharmawangsa, dan rumah Rudi. Disodori tudingan-tudingan itu, Sutan menjawab tidak pernah melakukannya. “Ini pasti diambil dari Twitter, orang suka macam-macam itu,” kata dia. Adapun Jhonny Allen tidak bersedia dimintai tanggapan. “Kalian jangan mancing-mancing saya. Saya tidak akan berkomentar kalau barangnya enggak jelas,” katanya kepada majalah detik. Rudi untuk sementara menolak memberi tanggapan. Namun ia berjanji bakal membeberkan semua nama itu dalam persidangan. “Ada Sutan Bhatoegana, Ibu Karen, dan sebagainya. Itu semua suatu hari nanti akan terbuka lembarnya,” kata Rudi seusai sidang di Pengadilan Tipikor, 28 Januari 2013. “Saya berserah diri pada Tuhan saja,” tanggap Sutan. ■ Isfari Hikmat, Pasti Liberty, Monique Shintami, Bahtiar Rifai | Irwan Nugroho

Majalah detik 3 - 9 februari 2014


Fokus skandal THR

sutan bhatoegana

Kisah

‘Ngeri-ngeri Sedap’

Sutan

Sutan Bhatoegana adalah orang kuat di Partai Demokrat. Ia berhasil meniti politik sejak partai berlambang bintang Mercy ini lahir. Kekayaannya melimpah setelah berpolitik.

Majalah detik 3 - 9 februari 2014


Fokus skandal THR

sutan bhatoegana

M Coba rumah Anda digitu-gitukan, macam kita teroris saja.

obil Alphard berwarna hitam tiba-tiba memberikan tanda menepi. Duduk di belakang sopir mobil itu adalah Sutan Bhatoegana Siregar. Telepon genggam Ketua Komisi VII DPR, komisi yang membidangi energi sumber daya mineral, riset dan teknologi, serta lingkungan hidup, itu mendadak berbunyi. Di seberang telepon, sang istri terdengar ketakutan. Perempuan yang hobi merancang rumah itu mengabarkan, pada Kamis 16 Januari 2014 itu, rumah mereka digeledah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Ada delapan penyidik KPK dengan kawalan dua orang Brimob mendatangi rumah Sutan nan megah di kompleks elite Perumahan Villa Duta, Jalan Sipatahunan No. 26, Kelurahan Baranangsiang, Kecamatan Bogor, Bogor, Jawa Barat, itu. Saat itu, mobil Sutan tengah melaju di Tol Jagorawi mendekati Pasar Rebo, Jakarta Timur. Ia hendak ke kantornya, gedung Nusantara I Kompleks MPR, DPR, dan DPD, Sena­ yan, Jakarta. Namun, usai menerima telepon itu, Sutan pun meminta sopir untuk berbalik arah, kembali menuju rumahnya. Padahal rumah itu baru beberapa menit ditinggalkannya. “Sebenarnya saya tidak apa-apa, tetapi istri saya takut, jadi balik saja,” jelas Sutan saat ditemui majalah detik. Sutan mengaku hingga kini sang istri masih shock dengan penggeledahan tersebut. Ibu dua anak itu kaget dengan berita yang menyebut rumah berlantai tiga itu hasil korupsi. Maka, Sutan pun menolak wartawan yang ingin masuk ke rumahnya. Bahkan, dengan alasan takut ancaman teroris, ia “mengusir” wartawan yang mendekati rumahnya. “Coba rumah Anda digitu-gitukan, macam kita teroris saja,” kata pria yang terkenal dengan ungkapan “ngeri-ngeri sedap itu”. Rumah Sutan yang digeledah KPK terlihat paling mencolok di antara rumah mewah lain di sekitarnya. Beberapa pilar besar ini menjadi penanda gaya khas arsitektur Mediterania. Rumah yang didominasi warna netral abu-abu ini terlihat bak istana. “Ini istri saya yang mendesain sendiri,” ungkap Sutan. Harga rumah dengan luas 1.000 meter persegi itu ditaksir Majalah detik 3 - 9 februari 2014


Fokus skandal THR

sutan bhatoegana

Sutan Bhatoegana berbincang dengan wartawan setelah KPK menggeledah rumahnya di Kompleks Villa Duta. Rachman Haryanto / detikfoto

mencapai Rp 20 miliar. Tanah dan rumah itu dibeli dan dibangun secara bertahap oleh Sutan. Menurut Sutan, rumah itu sejatinya tidak semewah yang disangkakan orang. “Ada kolam renang kalian bilang, itu kan kolam ikan kecil.” Sutan lebih sering menempati rumah tersebut belakangan ini meskipun sering mengeluhkan jalannya yang rusak dan kerap macet. Rumah itu baru ditinggali Sutan dan keluarganya pada pertengahan 2013 lalu. Luas tanahnya sekitar 1.000 meter persegi. “Saya bantah ada pemberitaan yang bilang 6.000 meter persegi,” kata Sutan. Rumah itu menjadi target komisi antirasuah karena terkait dugaan suap Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas) sebesar US$ 200 ribu. Nama Sutan tertera dalam dakwaan mantan Ketua SKK Migas Rudi Rubiandini, yang duduk di kursi pesakitan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Jakarta. Majalah detik 3 - 9 februari 2014


Fokus skandal THR

sutan bhatoegana

Rumah Sutan di Babakan Madang. isfari hikmah / detikfoto

Uang suap SKK Migas diduga mengalir hingga ke kantong Sutan. Versi Rudi, uang itu diberikan melalui Tri Yulianto, kader senior Demokrat yang satu komisi dengan Sutan di Komisi VII DPR. Namun Sutan membantah uang itu sampai pada dirinya. “Ya tidak ada. Tidak ada memang,” kata Sutan. lll

Kasus dugaan suap SKK Migas bukan kasus korupsi pertama yang menyeret nama Sutan. Pada 2012, nama Sutan disebutkan oleh Sofyan Kasim, pengacara terdakwa kasus dugaan korupsi pengadaan solar home system (SHS) di Kementerian ESDM. Sutan dituding membantu melobi Kementerian ESDM untuk memasukkan dua perusahaan dalam proyek senilai Rp 526 miliar ini. Kasus ini sendiri telah menelan kerugian negara sebesar Rp 131,3 miliar. Selain Sofyan, terdakwa kasus korupsi SHS Ridwan Sanjaya juga menyebutkan keterlibatan Sutan. Namun keterangan dalam pemeriksaan di KPK ini tidak tertera dalam dakwaan jaksa di Pengadilan Tipikor Jakarta. Sutan juga berhadapan dengan KPK saat dugaan suap pembangunan Pusat Pendidikan Pelatihan dan Sekolah Olahraga Nasional (P3SON) Hambalang. KPK melakukan pemeriksaan terhadap Sutan karena ia menerima pemberian telepon gengMajalah detik 3 - 9 februari 2014


Fokus skandal THR

sutan bhatoegana

Buku Partai Demokrat & SBY karya Akbar Faizal. Aryo/majalah detik

gam dari mantan Bendahara Partai Demokrat M. Nazaruddin. Isu kuat menyebut uang suap mengalir hingga Kongres Partai Demokrat di Bandung 2010 lalu. Namun urusan kali ini tampaknya berbeda. Tidak cuma digeledah rumah dan kantornya, KPK juga sudah tiga kali memeriksa Sutan. Bahkan, staf ahlinya, Irianto Muchyi, juga dicegah bepergian ke luar negeri oleh komisi itu. Tidak aneh, perilaku Sutan pun berubah. Sejak penggeledahan rumah mewahnya itu, ia lebih sering menebar pesan ­berantai mengenai fitnah melalui telepon genggam Black­ Berry-nya. “Sejak 1992 itu, kalau malam saya dibangunkan Allah, tahajud.” Sutan juga tidak lagi tertawa lebar seperti biasanya saat muncul di media massa. Ia juga tidak lagi mengobral kalimatkalimat aneh yang menjadi trademark-nya. Selama ini, Sutan terkenal ulet membela Demokrat dengan kalimat lucu, salah satunya kata “ngeri-ngeri sedap”. Lalu ada istilah “ikan salmon” untuk mencela politikus partai koalisi Sekretariat Gabungan, yang tidak konsisten mendukung Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Istilah itu merujuk pada Golkar dan PKS yang menyatakan mendukung Yudhoyono-Boediono dalam Pemilu 2009, namun para politikusnya di Senayan selalu menyerang sang Presiden. “Makanya saya katakan ini kelompok ‘ikan salmon’, intelektual kagetan asal ngomong muncul terus tanpa tahu dampak politiknya,” ujar Sutan Bhatoegana awal 2012. Sutan mengawali karier di bidang politik sebagai pendiri Demokrat di lapis kedua. Nama Sutan ikut tertera dalam 99 nama penandatangan dukungan berdirinya Demokrat pada Majalah detik 3 - 9 februari 2014


Fokus skandal THR

sutan bhatoegana

Para penyidik KPK menggeledah ruangan Komisi VII dari Fraksi Partai Demokrat DPR RI Senayan, Jakarta. rengga sancaya / detikfoto

2001. Aktif di politik, Sutan melepaskan usahanya sebagai Presiden Direktur PT Timas Suplindo, yang bergerak dalam konstruksi pertambangan. Sutan langsung terlibat aktif dalam kepengurusan Demokrat. Ia duduk sebagai wakil sekretaris jenderal ketika Demokrat berada di bawah Ketua Umum Subur Budhisantoso. Sepak terjang Sutan dalam politik dimulai dari posisi wasekjen ini. Akbar Faizal, dalam bukunya yang terbit pada tahun 2005, Partai Demokrat & SBY, menyebutkan Sutan terlibat dalam upaya penggulingan Subur sebagai ketua umum menjelang Pemilu Legislatif 2004. Sutan beranggapan latar belakang Subur sebagai peneliti kurang mumpuni jika memegang kendali ketua umum. Apalagi Pemilu 2004 merupakan uji kekuatan perdana bagi Demokrat dalam kancah politik nasional. Dalam buku itu, Sutan mengharap ketua umum yang bermental petarung. Majalah detik 3 - 9 februari 2014


Fokus skandal THR

sutan bhatoegana

Sutan Bhatoegana di dalam mobilnya usai diperiksa KPK. ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf

Namun harapan ini siasia, SBY tidak menghendaki pergantian ketua umum hingga masa jabatan selesai pada 2005. Meski begitu, keberhasilan Demokrat tetap dirasakan Sutan. Ia lolos sebagai calon anggota legislatif periode 2004-2009. Kepiawaiannya berpolitik menempatkan Sutan sebagai anggota DPR selama 9 tahun. Tahun 2014 ini pun Sutan masih akan bertarung sebagai caleg Demokrat. Sukses dalam karier politik rupanya juga diimbangi dengan kekayaan Sutan yang berlimpah. Harta kekayaannya mencapai Rp 2,4 miliar pada 2009. Kekayaan terbesarnya disimpan dalam bentuk rumah dan bangunan. Total kekayaannya berupa tanah dan bangunan yang dimilikinya mencapai Rp 1,1 miliar. Jumlah ini menurun dari Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) Sutan tahun 2007, yakni Rp 2,5 miliar. Rumah yang digeledah KPK belum dimasukkan dalam LHKPN tersebut. Alasannya, rumah itu baru direnovasi dan belum balik nama. Rumah Sutan pun tidak hanya satu itu. Penelusuran majalah detik, dari 6 aset tanah dan bangunan milik Sutan, terdapat dua rumah mewah yang masih miliknya, yakni rumah yang digeledah KPK dan rumah di Jalan Mahkota Pirus No. 21, Perumahan Victoria, Bogor, Jawa Barat. Sutan menegaskan harta kekayaannya diperoleh dengan cara yang benar. Ia mengaku sudah lama kaya. “Tahu tidak, saya kan umur 27 tahun sudah punya rumah di Tebet (Jakarta Selatan),� ujarnya. n ISFARI HIKMAT, MONIQUE SHINTAMI, BAHTIAR RIFAI, DAN ARYO BHAWONO

Majalah Majalahdetik detik 33- -99februari februari2014 2014


Fokus skandal thr

sutan bhatoegana

Korupsi Sengat Tim Angka Keramat Para pendiri Demokrat terseret kasus-kasus dugaan korupsi. Belum ada yang jadi tersangka. Diprediksi bakal makin menurunkan perolehan suara partai.

Majalah detik 3 - 9 februari 2014


Fokus skandal thr

sutan bhatoegana

Ketua Komisi VII DPR Sutan Bhatoegana. Lamhot aritonang /detikfoto

S

utan Bhatoegana Siregar tidak berpikir lama-lama ketika diajak Vence Rumangkang bergabung dengan partainya. Sekitar Juli 2001 itu, Vence termasuk anggota Tim 9, yang bertugas menyiapkan pendirian partai yang digagas oleh Susilo Bambang Yudhoyono. “Saya diberi tahu Pak Vence bahwa SBY mendukung pendirian partai,” kata Sutan. “Saya langsung tertarik.” Sebulan setelahnya, jumlah anggota Tim 9 beranak-pinak, dan menjadi Tim 99. Jumlahnya memang sengaja kelipatan 9, yang konon angka keramat Yudhoyono. Pada 9 September 2001, nama-nama anggota Tim 99 dilaporkan kepada Yudhoyono, yang menggelar perayaan hari ulang tahunnya. Yu­dhoyono merestui dan memberikan nama Partai Demokrat dengan logo bintang bersudut tiga. Sepuluh hari setelah hajatan itu, Tim 99 berkumpul di kantor Vence di gedung Graha Pratama, Jalan M.T. Haryono, Jakarta Selatan. Di hadapan notaris Aswendi Kamuli, “tim angka keramat” itu membuat akta pendirian partai. Karena saat itu Letnan Jenderal Yudhoyono, yang menjabat Menteri Koordinator Politik dan Keamanan, masih menjaga jarak dengan partai, praktis tidak ada militer di barisan deklarator Demokrat. Yang ada hanya akademisi dan pengusaha. Faksi akademisi rata-rata orang rekrutan Ketua Umum Subur Budhisantoso, yang merupakan guru besar ilmu antropologi Universitas Indonesia. “Kelompok pengusaha dipimpin Majalah detik 3 - 9 februari 2014


Fokus skandal thr

sutan bhatoegana

Mendirikan DPD dan pengurus anak cabang seluruh Indonesia itu butuh puluhan miliar. Vence Rumangkang Lamhot aritonang /detikfoto

Vence Rumangkang sebagai pendiri sekaligus penyandang dana,” kata penulis buku Partai Demokrat & SBY, Akbar Faizal. Buku Partai Demokrat & SBY terbit pada tahun 2005. Saat itu, Akbar menjadi Ketua Umum Kader Muda Demokrat. Kini ia menjadi Wakil Sekretaris Jenderal Partai Nasional Demokrat (Nasdem). Para pengusaha yang masuk Demokrat termasuk yang lumayan banyak berkeringat. Mereka, menurut Vence, harus melego harta miliknya, terutama saat partai membangun jaringan kepengurusan di tingkat daerah agar lolos verifikasi Komisi Pemilihan Umum. “Mendirikan DPD dan pengurus anak cabang seluruh Indonesia itu butuh puluhan miliar,” ujarnya. Vence bersama Sutan memang masuk Tim Akselerasi pembentukan pengurus daerah. Di dalam tim itu juga ada Syarief Hasan. Kini pendiri partai, seperti Sutan dan Syarief, mulai disorot dalam kasus dugaan korupsi. Sebelumnya, pemberitaan kasus korupsi banyak diisi politikus yang masuk Demokrat menjelang Pemilihan Umum 2009. Kader “indekos”—begitu mereka dijuluki—bertumbangan setelah terbongkarnya permainan proyek pembangunan kompleks olahraga Hambalang, Bogor. Dimulai dari Bendahara Demokrat M. Nazaruddin, berturutturut masuk ruang tahanan Andi Alifian Mallarangeng dan setelah itu mantan Ketua Umum Demokrat Anas Urbaningrum. Nah, kini mulai muncul nama deklarator dan kader senior dalam radar Komisi Pemberantasan Korupsi. Misalnya saja Irianto Muchyi, yang menurut buku Partai Demokrat & SBY, termasuk anggota Tim 99 yang mendirikan Demokrat. Staf ahli Sutan ini disebut KPK menerima uang dari Didi Dwi Sutrisnohadi, Kepala Biro Keuangan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Akibat kasus dugaan suap di kementerian ini, Menteri ESDM Jero Wacik pun disorot. Namun kader senior Demokrat itu membantah adanya uang dari kementeriannya buat Majalah detik 3 - 9 februari 2014


Fokus skandal thr

sutan bhatoegana

Mantan Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini di gedung KPK. Lamhot aritonang / detikfoto

Dewan Perwakilan Rakyat. “Tidak ada itu,” kata Jero, yang jadi pengurus Dewan Pimpinan Pusat Demokrat pasca-Pemilihan Umum 2004. Kader senior Demokrat lainnya, Tri Yulianto, juga diduga menerima “uang tunjangan hari raya” dari Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Rudi Rubiandini. Tri termasuk anggota DPR pertama dari Demokrat yang lolos dalam Pemilu 2004. Dalam kasus dugaan suap dari SKK Migas ini, KPK mencekal Eka Putra. Dia adalah staf Sartono Hutomo, mantan Bendahara Umum Demokrat, yang dimutasi jadi Ketua Divisi Logistik. Sutan membenarkan Eka adalah staf Sartono. Sartono, yang merupakan sepupu Yudhoyono, bergabung dengan Demokrat pascapemilihan anggota legislatif pada 2004. Pengusaha pariwisata ini tercatat menjabat bendahara di DPD I Bali. Dalam penyelidikan Ketua SKK Migas Rudi Rubiandini, juga muncul nama Jhonny Allen Marbun. Jhonny tercantum sebagai salah satu penerima uang dalam laporan keuangan PT Anugrah Nusantara, salah satu perusahaan Grup Permai milik Nazaruddin, pada 25 Januari 2008. Sebelumnya, Jhonny disebut dalam kasus dugaan suap proyek perluasan bandara dan dermaga di Sulawesi Selatan. Keterlibatan Jhonny dilaporkan ke KPK oleh Risco PesiwarisMajalah detik 3 - 9 februari 2014


Fokus skandal thr

Saya marah. Kenapa dia bertindak tanpa sepengetahuan saya. Syarief Hasan Lamhot aritonang /detikfoto

sutan bhatoegana sa, yang mengklaim pernah jadi asisten pribadi Jhonny. Dimintai konfirmasi soal kasus-kasus ini, Jhonny enggan berkomentar. “Saya tahu kalian ini cuma mancing-mancing dan jebak saya,” ujarnya. Lalu masih ada Menteri Koperasi Syarief Ha­san. Ketua Harian Demokrat ini tersandung kasus korupsi pengadaan videotron di Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, yang diduga melibatkan putranya, Riefan Avrian. Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta mengendus adanya kerugian negara senilai Rp 17 miliar akibat penggelembungan nilai proyek dan pengerjaan yang tidak sesuai dengan spesifikasi tender. Kejaksaan menduga PT Imaji Media, yang memenangi lelang proyek videotron, adalah perusahaan bodong yang dipimpin oleh Hendra Saputra, office boy yang dijadikan direktur oleh Riefan. Kongkalikong memenangi proyek itu diatur oleh Riefan dengan Kepala Biro Umum Kementerian Koperasi Hasnawi Bachtiar. Kemenangan perusahaan buatan Riefan itu diduga diarahkan karena, ternyata, Hasnawi masih berkerabat dengan Syarief Hasan. Syarief membantah jika dikatakan bahwa dia juga diperiksa dalam kasus ini. Namun dia mengaku memarahi Riefan karena namanya sampai disebut-sebut dalam kasus dugaan korupsi videotron. “Saya marah. Kenapa dia bertindak tanpa sepengetahuan saya,” kata Syarief kepada majalah detik. “Saya dari dulu melarang keluarga saya masuk tempat saya.” Meski banyak disebut, sejauh ini memang belum ada pendiri ataupun kader senior demokrat yang jadi tersangka kasus korupsi. Namun, menurut pengamat politik Hamdi Muluk, hal tersebut bukan berarti kabar baik bagi Demokrat. Hamdi melihat elektabilitas Demokrat bakal terpukul seMajalah detik 3 - 9 februari 2014


Fokus skandal thr

sutan bhatoegana

Ibarat pohon, Demokrat pohonnya tinggi, anginnya besar. Achmad Mubarok ari saputra/detik foto

iring dengan makin gencarnya pemberitaan soal Sutan Bhatoegana dan Jero Wacik dalam kasus dugaan aliran uang tunjangan hari raya dari SKK Migas. “Semakin banyak kader yang tersangkut, semakin turun pamor Partai Demokrat,” ujarnya. Hamdi menengarai, pendiri sekalipun bakal dipenggal hubungannya dengan partai jika mereka tidak punya kedekatan istimewa dengan Yudhoyono. Jika kader seperti Sutan, yang menurut dia tidak terlalu kuat di lingkup internal partai, terkena kasus korupsi, “Saya rasa tidak akan dibela-belain banget,” kata Hamdi. Anggota Tim 9, Achmad Mubarok, meyakini pemberitaan kasus korupsi, meskipun meluas ke kader senior, tidak akan berpengaruh banyak pada elektabilitas partainya. Menurut dia, pengaruh berita korupsi hanya di perkotaan, sementara di kampung-kampung biasa saja. Tumbangnya beberapa politikus muda Demokrat karena kasus korupsi dilihatnya sebagai ujian saringan demi mendapatkan kader yang bersih. Bagi Mubarok, politikus Demokrat yang terkena kasus tidak sebanyak di partai lain, namun pemberitaannya saja yang berlebihan. “Ibarat pohon, Demokrat pohonnya tinggi, anginnya besar,” ujarnya. Vence Rumangkang, yang kini memimpin Dewan Pendiri Partai Demokrat, menilai, jika elektabilitas partainya menurun, itu kesalahan kader yang terlibat korupsi. Dia berharap tidak ada pendiri yang terlibat dalam perkara rasuah. “Baru Pak Sutan saja, dan mudah-mudahan tidak lebih jauh dari situ,” ujarnya. ■ Aryo Bhawono, Bahtiar Rifai, Monique Shintami, Pasti Liberti, Isfari Hikmat | Okta Wiguna

Majalah detik 3 - 9 februari 2014


sutan bhatoegana

lamhot aritonang / detik foto

Fokus skandal thr

Sutan Bhatoegana:

Kerja Saya

Mengumpulkan

Duit

“Jadi, tahu tidak, saya umur 27 tahun sudah punya rumah di Tebet (Jakarta Selatan). Punya rumah di Yogya. Kerja saya mengumpulkan duit.�

Majalah detik 3 - 9 februari 2014


Fokus skandal thr

sutan bhatoegana

Rumah Sutan Bhatoegana di Villa Duta, Kota Bogor. isfari hikmat / majalah detik

A

da apa dengan Sutan Bhatoegana? Komisi Pemberantasan Korupsi telah tiga kali memeriksa Ketua Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat ini. Kantor dan rumahnya juga digeledah komisi antirasuah itu. Staf ahli Sutan, Irianto Muchyi, yang masih terhitung sebagai pendiri Partai Demokrat, pun dicegah KPK. Sutan, yang juga menjabat Sekretaris Fraksi Partai Demokrat, merasa tidak melanggar hukum apa pun. Semua tindakan KPK terhadap dirinya dia anggap sebagai tindakan prosedural hukum biasa. “Saya kooperatif saja. Kita tunggu saja hasilnya,� kata Sutan kepada majalah detik saat menemuinya di ruang rapat Komisi VII, yang membidangi energi dan sumber daya mineral, riset dan teknologi, serta lingkungan hidup, setelah memimpin rapat kerja dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya

Majalah detik 3 - 9 februari 2014


Fokus skandal thr

sutan bhatoegana

Zulkifli hasan

Hidup kita ini rahmatan lil alamin, keberkahan untuk sekalian alam. Masak ada ancamancaman?

Mineral, Rabu, 29 Januari 2014 sekitar pukul 18.00 WIB. Sebelum wawancara, Sutan berdiskusi dengan Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Jhonny Allen Marbun. Apa yang mereka bicarakan, hanya mereka yang tahu. Namun wajah Sutan tampak serius saat berbincang dengan Jhonny Allen. Sutan mulai ramai dikaitkan dengan kasus dugaan korupsi setelah namanya disebut mantan Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Rudi Rubiandini. Dalam sidang di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, pada 28 November 2013, Rudi membuat pengakuan mengejutkan. Terdakwa suap SKK Migas ini memberikan uang US$ 200 ribu ke Komisi VII DPR. Uang itu diberikan sebagai tunjangan hari raya. Uang itu, kata Rudi, diterima oleh Tri Yulianto. Tri tercatat sebagai anggota Komisi VII dari Fraksi Partai Demokrat. Dalam sidang Rudi pada 23 Desember 2013 terungkap, uang itu sebetulnya hendak diberikan kepada Sutan. Uang itu diserahkan melalui Tri Yulianto di toko buah All Fresh, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan. Belakangan terungkap, untuk memenuhi permintaan Komisi VII itu, Rudi meminta PT Pertamina (Persero) membantu iuran. Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan pada Senin, 27 Januari, diperiksa KPK karena mengakui sempat dijawil Rudi. Namun dia menolak memberikan iuran sebagai THR bagi Komisi VII DPR. Kuasa hukum Karen, Rudy Alfonso, pada hari yang sama juga mengungkapkan kliennya sering mendapat ancaman pemecatan lantaran kerap menolak memberikan apa pun. Namun Rudy tidak mau menyebut identitas pihak yang mengancam Karen. Sutan membantah semua tudingan yang mengarah ke dirinya. Ia mengaku tidak pernah menerima duit dari Rudi. Ia pun menyatakan tidak pernah mengancam akan merekomendasikan pemecatan Karen dari jabatan Direktur Utama Pertamina. “Hidup kita ini rahmatan lil alamin, keberkahan untuk sekalian alam. Masak ada ancam-ancaman?� ujar Sutan. Berikut ini wawancara Isfari Hikmat dan Aryo Bhawono Majalah detik 3 - 9 februari 2014


Fokus skandal thr

sutan bhatoegana

dari majalah detik dengan Sutan Bhatoegana. Video

Nama Anda ramai disebut-sebut belakangan ini‌. Nama Tuhan pun disebut tidak apa-apa, apalagi nama kita. Kan tidak jadi masalah. Nama Anda disebut dalam dakwaan Rudi Rubiandini. Anda disebut bakal menerima THR US$ 200 ribu. Bagaimana tanggapannya? Lo, kok melalui saya? Tidak salah? Di BAP (berita acara pemeriksaan) tidak begitu ceritanya. Melalui si A ke Pak Sutan. Sedangkan si A sendiri bilang tidak ada. Jadi, jawaban saya, kita sendiri tidak ada. Ya, tidak ada memang. Itu kan sudah di BAP yang disebut ketemu sama beliau. Saya sudah (beri) klarifikasi, di BAP saya sudah ada itu. Staf Anda, Irianto Muchyi, dicekal KPK. Bagaimana tanggapan Anda? Dia tidak tahu apa-apa. Tapi dia sudah dipanggil KPK kemarin. Ditanya tentang kinerja-kinerja saja. Apa kerjanya, itu-itu

Majalah detik 3 - 9 februari 2014


Fokus skandal thr

sutan bhatoegana

Sutan Bhatoegana bersama pengurus Fraksi Partai Demokrat. lamhot aritonang/ majalah detik

saja, lainnya tidak ada. Anda juga beberapa kali diperiksa KPK‌. Saya tiga kali diperiksa. Pertama sebagai saksi untuk Pak Anas (Urbaningrum) tentang Hambalang. Itu sudah selesai. Satu untuk Pak Rudi, selesai. Satu lagi untuk mantan Sekjen ESDM. Itu ada tiga orang. Tiga kali saya ke sana berbedabeda masalahnya. Ya, saya tidak tahu. Tapi kan judulnya satu Rudi, satu ESDM. Apakah itu satu kaitan, saya tidak tahu. Apa yang mereka tanyakan, saya jawab. Rumah Anda juga digeledah KPK‌. Kalau itu tindakan prosedural, dilakukan untuk menuntaskan suatu masalah. Kita kan harus kooperatif. Saya kooperatif

Majalah detik 3 - 9 februari 2014


Fokus skandal thr

sutan bhatoegana saja. Kita tunggu saja hasilnya. Apakah benar Anda meminta KPK menunda penggeledahan? Saya yang bertanya, apakah bisa menunggu saya, karena istri saya tidak siap, ia ketakutan. Tidak siap dengan begitu itu. Mereka bilang, “Pak, sebenarnya tidak apa-apa. Kami biasa-biasa saja. Bilang sama Ibu, biar Ibu saja yang menemani. Bapak kembali bertugas saja.� “Oh, kalau begitu tidak apaapa.� Saya lebih baik memimpin Komisi VII, kan. Eh, ternyata di sini (kantor) digeledah juga.

Arsiteknya istri saya. Yang bangun keponakan saya, jadi bangun sendiri supaya lebih murah.

Apakah keluarga masih shock dengan penggeledahan itu? Shock-nya bukan karena didatangi KPK. Wartawan yang memberitakan yang aneh-aneh, itu yang bikin kita begitu. Coba rumah Anda digitu-gitukan, macam kita teroris juga. Soal rumah itu tidak ada yang saya tutup-tutupi. Tanya teman-teman media lain, satu bus dari DPR, mereka datang ke rumah saya dalam rangka syukuran. Jadi jangan kalian pikir ini diumpet-umpetin. Kan saya bilang di TV, kita shock ketika wartawan ada yang memberitakan bahwa ini hasil korupsi. Mereka tidak mengerti. Begini, lo, harta saya itu pada 2004 dilaporkan. Waktu itu kan (saya) menjadi caleg, harta itu harus dilaporkan. Lalu mengalami peningkatan (seiring waktu), pada 2008 menurun. Kan orang bertanya, bekerja tapi kok (kekayaan) turun. Orang itu tidak tahu ada dana deposito yang saya ambil, saya cairkan pada 2009. Lalu pada 2010 saya ambil lagi duit dari teman, pinjaman dulu oleh teman-teman kita. Uang itu untuk bangun rumah. Pada 2010 sudah bisa terkumpul, kita bangun. Yang membangun istri saya, arsiteknya istri saya. Yang bangun keponakan saya, jadi bangun sendiri supaya lebih murah. Bukan dikontrakkan atau diborongkan, ternyata kan memang lebih murah.

Majalah detik 3 - 9 februari 2014


Fokus skandal thr

sutan bhatoegana Yang mendesain semua rumah itu istri Anda sendiri? Ya, istri saya. Siapa lagi? Dia yang bangun sendiri, beli sendiri. Jadi, kalau kalian tanya, (saya) beli tanah ini kenapa tidak dilaporkan, bagaimana dilaporkan? Beli properti ini harus balik nama dulu. Itu dibeli dulu tanah, harus bangun dulu, baru balik nama. Kalau tidak balik nama, tidak mau dia jual itu. Makanya harus kita bangun. Karena takut nanti jadi apa. Sayang, kan. Uang untuk membangun rumah di Villa Duta, Bogor, itu juga uang sendiri semua? Duit dari mana kira-kira. Kau sendiri bilang gede banget. Banyak yang lebih besar di situ. Itu kan 1.000 meter. Ada yang bilang 6.000 meter, itu bohong. Ada kolam renang kalian bilang, itu kolam ikan kecil, mudah-mudahan jadi kolam besar. Jadi itu ceritanya.

Sutan berbincang dengan wartawan setelah rumahnya digeledah KPK. Jafkhairi / ANTARA

Nilai rumah itu berapa? Istri saya yang tahu. Tahun 2009 beli tanah, 2010 dikumpulkan kekuatan, supaya tidak berutang di tengah jalan. Kalau (rumah) tidak jadi, kan malu kita. 2011 dibangun, pertengahan 2013 selesai, baru ditempati. Sebelum di rumah mewah Villa Duta itu, Anda tinggal di Babakan Madang, Sentul? Tidak, saya (tinggal) di Gunung Putri (Bogor). Rumah itu (yang di Babakan Madang) kan begini, rumah di Gunung Putri, sama yang satu lagi, kan sebelum saya jadi anggota Dewan itu sudah ada. Jadi, tahu Majalah detik 3 - 9 februari 2014


Fokus skandal thr

sutan bhatoegana tidak, saya umur 27 tahun sudah punya rumah di Tebet (Jakarta Selatan). Punya rumah di Yogya. Kerja saya mengumpulkan duit. Kalau ada orang kepepet butuh duit, lantas diagunkan tanahnya, tidak sanggup lagi dia (tebus), kita yang ambil alih, kita yang (lanjut) mencicil. Kayak yang di Sentul itu kan begitu. Itu saya kredit dari tahun berapa cuma sejuta. Sudah lunas sekarang. Itu dua rumah dijadikan satu. Kalau yang di Villa Duta itu tabungan. Sama ada dana-dana dipinjam sebelum masuk anggota Dewan, tidak dibukukan, kita tarik lagi. Istri saya yang tukang minta agar dikembalikan lagi. Dulu kan katanya mau dicicil (oleh yang meminjam), tapi tidak (dicicil) juga, makanya dikejar sama istri saya. Terkumpul (dana) sampai kira-kira cukup, baru rumah itu kita bangun. Rumah yang di Sentul itu juga masih punya Anda? Masih, masih.

Rumah Sutan di Babakan Madang, Bogor. isfari hikmat / majalah detik

Tidak sedang dijual atau disewakan? Itu sudah ada yang ngontrak, sudah ngontrak sudah selesai, kemudian ya dibisniskan itu. Kan kerja saya, kalau ada duit, buat beli rumah, daripada buat hura-hura, (mending) dikontrakkan. Kan begitu. Apakah Anda mengancam Karen kalau tidak mau memberi THR? Kalau itu, tanyakan kepada beliau. Itu lebih bagus daripada tanya kita. Karena kita tidak tahu. Lebih fair kan begitu. Saya

Majalah detik 3 - 9 februari 2014


Fokus skandal thr

sutan bhatoegana tidak tahu, tidak tahu saya. Baru dengar dari kalian soal ini. Isunya, Anda mengancam akan memecat Karen? Ah, boro-boro. Kau ini. Hidup kita ini rahmatan lil alamin, keberkahan untuk sekalian alam. Masak ada ancam-ancaman? Bagaimana sih? Insya Allah tidak ada, tidak ada. Benarkah tidak ada ancaman memecat Karen? Apa tugas kita? Apa kita bisa memecat orang? Lihat tupoksi (tugas pokok dan fungsi)-nya, apa tugas kita itu, apa kita bisa memecat orang. Lihat tupoksinya, kan tidak ada itu. Pernah bertemu Karen? Saya ketemu Bu Karen di sini (DPR), insya Allah tidak ada

Rumah Sutan di Sentul, Bogor. isfari hikmat / majalah detik

(ancaman). Bagaimana menghadapi kondisi saat ini? Kita pasrah kepada Allah. Kan Tuhan menyatakan, apabila ada orang memfitnah kau, yang kau tidak lakukan, pahala dia ke kita, dosa kita ke dia. Jadi dosa-dosa kita dibersihkan. Tapi saya tidak minta supaya saya difitnah-fitnah untuk dibersihkan dosa-dosa saya. Saya hadapi dengan berserah kepada Allah saja. Oke, clear ya, jangan jadi fitnah. â– Isfari Hikmat | Aryo Bhawono

Majalah detik detik 3 3 -- 9 9 februari februari 2014 2014 Majalah


gaya hidup

Bapak

Rumah Tangga, Kenapa Tidak?

foto-foto: thinkstock

Di negara maju, jumlah bapak rumah tangga makin tinggi. Tapi di Indonesia masih banyak yang malu mengakui.

Majalah detik 3 - 9 februari 2014


gaya hidup

S

aya bapak rumah tangga.� Mungkin tak banyak laki-laki yang berani menjawab dengan kalimat itu jika ditanya soal pekerjaannya. Dari jutaan lelaki yang ada di Indonesia, mungkin jumlahnya bisa dihitung dengan jari. Itu memang pendapat pribadi saya. Tapi, tentu saja, saya tidak asal mengatakan begitu. Dari pengalaman beberapa psikolog yang saya temui, ternyata mengambil peran di rumah bukan pilihan gampang bagi para lelaki. Salah satunya, psikolog Ratih Ibrahim menyebut, bapak rumah tangga memang belum lazim di Indonesia. Di Tanah Air, seorang laki-laki yang tidak bekerja dan tak menghasilkan uang masih dipandang sebelah mata. Orang mungkin bisa saja mengabaikan tanggapan orang lain yang “nyinyir�. Tapi bagaimana jika ungkapan-ungkapan sinis itu muncul dari keluarga. Atau bahkan dari keluarga istri? Sulit, bukan? Makanya tak mengherankan jika banyak pria akhirnya tidak mau secara terbuka mengakui posisi ini. Padahal bisa jadi pria itu sudah membuat deal khusus dengan istrinya. Seperti yang dilakukan Eddy, 32 tahun. Dia mengambil peran sang istri untuk memasak serta mengurus dan mengantar anak-anak ke sekolah selama istrinya bekerja. Sedangkan sang istri meniti karier sebagai dosen di salah satu perguruan tinggi negeri ternama. Tantangan langsung muncul begitu Eddy memutuskan berhenti bekerja. Dia langsung disemprot orang tuanya. Awalnya Eddy cuek. Tapi lama-lama kupingnya panas juga. Apalagi sewaktu orang tua istrinya seakan-akan memandang sebelah mata garagara Eddy tidak menghasilkan uang untuk roda Majalah detik 3 - 9 februari 2014


gaya hidup

ekonomi keluarganya. “Laki-laki ya harus kerja, masak suruh istri banting tulang,” ujarnya menirukan mertuanya. Hal sama dialami Vito, bapak satu anak. Dia memutuskan tidak bekerja saat anaknya berusia sekitar 5 bulan. Waktu itu, Vito dan Rini, istrinya, kebingungan mencari pengasuh untuk anaknya. “Tidak ada keluarga yang bisa dititipi anak, jadi harus ada salah satu dari kami yang keluar dari pekerjaan. Gaji dan posisi istri saya memang lebih tinggi. Jadi mau tak mau saya yang keluar kerja,” kata Vito. Guncangan terjadi saat ibu Rini “mengoceh”. Sang mertua menyebut Vito tidak bertanggung jawab. Suasana semakin panas saat ibu Vito tidak terima dan meminta sang anak kembali bekerja.

Banyak Proses

Menjadi bapak rumah tangga di Indonesia memang lebih susah dibanding di negara maju, seperti Amerika Serikat, Jerman, dan Australia. Di negara-negara itu, sudah banyak pria yang secara terbuka menyebutkan posisinya, dan bersedia mengambil alih tugas istri. Istilah untuk para pria itu juga beragam, mulai a stay at home dad, stay at home father, househusband, house dad, hingga house-spouse. Di Amerika, para pria rumah ini mulai muncul sejak akhir abad ke-20. Saat itu, makin banyak perempuan masuk ke sektor publik. Dan saat mereka menikah, urusan domestik (rumah tangga) menjadi tanggung jawab bersama, bukan lagi monopoli perempuan. Tak aneh jika di keluarga Amerika, para pria begitu terampil melakoni peran domestik, seperti memasak, membersihkan rumah, dan berbelanja. Di Australia tak jauh berbeda. Para suami dan bapak di Negeri Kanguru juga terampil mengurus keperluan anak-anak. Mereka juga tak gengsi menyebut profesinya sebagai house dad atau house husband. Majalah detik 3 - 9 februari 2014


gaya hidup

Dan ternyata, serial-serial bertema house husband itu menginspirasi para pria.

Di Jerman juga begitu. Ayah tak ragu kongko bersama ayah lainnya sambil mengasuh buah hati masing-masing. Mereka juga sangat “fasih� mengurus anak, seperti menyuapi dan membuat susu. Fenomena house dad itu juga tergambar dalam beberapa serial televisi. Dan ternyata, serial-serial bertema house husband itu menginspirasi para pria. Bahkan pria Jepang, yang sebenarnya sangat patriarkal, tertarik menjadi ayah rumah tangga. Mereka menganggap membiarkan istri meniti karier, sementara suami mengurus rumah, adalah tren yang sangat menarik untuk diikuti. Dan semakin hari, jumlah ayah rumah tangga di Jepang terus meningkat. Lalu bagaimana di Indonesia? Hmm, jika dilihat dari pengalaman Eddy dan Vito, rasanya hal itu tidak mudah. Pengamat sosial dari Universitas Indonesia, Devie Rachmawati, menyebutkan masih perlu waktu panjang. Menurut dia, saat ini jumlah kaum menengah yang berpendidikan terus meningkat, tapi masih butuh waktu untuk membuat masyarakat menerima profesi bapak rumah tangga. Lagi pula belum banyak pria Indonesia yang rela bertukar peran dengan sang istri. Mungkin saja ada yang bersedia, tapi untuk mau buka-bukaan di depan umum soal pertukaran itu? Hmm, nanti dulu. Menurut Devie, hanya sosok luar biasa yang mau menegaskan dirinya dalam posisi itu. Maklum saja, banyak sekali tantangan dan proses yang harus dilalui. Nah, apakah Anda pria hebat itu? n KEN YUNITA Majalah Majalah detik detik 16 - 322- 9Desember februari 2014 2013


gaya hidup

foto-foto: thinkstock

Romantisisme Raja Yogya Dulu Taman Sari adalah tempat raja melepas lelah bersama para selirnya. Konon, di sini juga Sultan Yogya menemui Kanjeng Ratu Kidul.

Majalah detik 3 - 9 februari 2014


gaya hidup

agi warga Yogyakarta, nama Taman Sari tentu sudah akrab di telinga. Tapi terus terang, saya, yang lahir dan besar di Yogya, belum begitu paham dengan tempat wisata taman air itu. Jujur, saya hanya hafal jalan menuju ke sana. Kalau ditanya bagaimana sejarah dan cerita tempat pemandian para raja itu, saya geleng kepala. Karena itu, saat pulang kampung agak lama, saya menyempatkan diri berkunjung ke Taman Sari. Saya memilih waktu sore hari, sekitar pukul 15.00 WIB, saat matahari tak terlalu terik. Meski bukan libur akhir pekan, Taman Sari sore itu cukup ramai. Saya sampai agak kesulitan mendapat tempat parkir. Saya baru ingat, saat itu adalah liburan Natal dan tahun baru. Pantas saja amat ramai. Setelah mendapat tempat parkir, saya langsung menuju tempat penjualan tiket masuk. Saya membeli tiga lembar, yang per tiketnya dihargai Rp 3.500. Murah meriah.

Majalah detik 3 - 9 februari 2014


gaya hidup

Saat kami memasuki pintu gerbang, sejumlah pemandu wisata menawarkan jasa mereka. Awalnya saya tak mau memakai jasa pemandu wisata itu, tapi setelah dipikir-pikir, mungkin saya perlu juga. Seingat saya, tidak ada tulisan atau cerita apa pun yang bisa menjadi petunjuk bagi pengunjung mengenai sejarah Taman Sari. Jadi, kalau tidak menggunakan jasa pemandu, pengunjung hanya bisa melihat-lihat bangunan saja. Dan jadilah kami ditemani seorang pemandu wisata, pria berusia sekitar 50 tahun. Dari dia, saya baru tahu bahwa pintu yang saya lewati itu bukanlah gerbang depan Taman Sari. Menurut dia, pintu gerbang yang sekarang digunakan sebagai pintu masuk tersebut sebenarnya gerbang belakang. Pintu gerbang depan tidak dipakai karena disesaki rumah penduduk. Gerbang tempat kami masuk dinamai Gedong Panggung. Dulu tempat ini adalah tempat para penjaga. Di sisi kanan dan kirinya terdapat ruang-ruang untuk bersemadi. Pengunjung bisa memasuki ruangan itu. Tapi hati-hati, pintunya pendek.

Majalah detik 3 - 9 februari 2014


gaya hidup

Konon, pintu-pintu itu sengaja dibuat pendek agar orang yang masuk ke ruangan tersebut menunduk. Ini mengingatkan mereka agar tidak sombong. Bangunan cagar budaya nomor 19 di dunia ini dibangun pada abad ke-18. Namun, pada 1800-an, bangunan itu hancur oleh serangan pasukan Inggris. Sejak itu, Taman Sari mangkrak, tak terpakai. Pada 1970-an, bangunan itu diperbaiki dan dibuka kembali, meski masih banyak kerusakan di sana-sini. Si pemandu juga menyebutkan bangunan di Taman Sari merupakan campuran berbagai unsur budaya, yaitu Hindu, Buddha, Tiongkok, dan Eropa. Atap bangunan, misalnya, mirip kelenteng. Sedangkan jendela-jendelanya didesain bergaya Eropa. Ada juga lambang penolak bala di pintu gerbang, yang diadaptasi dari budaya Hindu. Dulu, semua bangunan di Taman Sari punya warna khas. Tapi, setelah dipugar pada tahun 2000-an, warnanya menjadi cokelat muda agak oranye. Sedikit disayangkan karena Majalah detik 3 - 9 februari 2014


gaya hidup

warna asli bangunan, yang konon berasal dari batu bata tumbuk dicampur batu kapur, tertutupi. Selepas dari Gedong Panggung, kami dihadapkan pada sebuah pelataran dengan beberapa bangunan yang terpisah-pisah. Ini disebut Gedong Sekawan. Dulu merupakan tempat bermain para putri dan selir. Mungkin kalau zaman sekarang area ini merupakan tempat berkumpulnya para selir. Banyak aktivitas bisa dilakukan di sini, seperti merawat tubuh atau sekadar mengobrol. Beberapa pohon jeruk kingkit tumbuh di pelataran ini. Setelah puas melihat-lihat, saya melanjutkan perjalanan menuju kolam pemandian. Untuk menuju ke sana, saya harus menuruni anak tangga yang cukup curam. Ada dua kolam besar di area itu. Satu bernama Umbul Muncar, tempat pemandian para putri raja. Satu lagi bernama Umbul Kuras, yakni tempat pemandian para selir. Saat para selir mandi, biasanya raja mengintip dari menara di atas ruang ganti para selir. Dari menara itulah raja akan melempar bunga. Selir yang mendapatkan lemparan bunga dipilih untuk menemani raja mandi di kolam pemandian khusus, yang Majalah detik 3 - 9 februari 2014


gaya hidup

lokasinya berada di balik menara. Selain mandi, raja dan selir terpilih akan sauna bersama. Bentuknya mirip tempat tidur dengan beberapa lubang untuk tempat pembakaran. Area selanjutnya adalah pelataran dengan ujung bangunan berupa gerbang tapi tertutup. Pintu inilah yang menjadi pintu masuk Taman Sari dulu. Dari pelataran ini, saya bisa melihat bagaimana padatnya penduduk yang tinggal di sini. Di area ini juga terdapat Gedong Carik dan Gedong Madaran (dapur). Ada juga tempat penginapan raja saat bertandang ke Taman Sari. Terdapat empat ruang di sisi kanan-kiri. Ada tempat tidur untuk selir dan tempat tidur buat raja. Di tempat ini raja juga sering bertapa. Konon, di tempat inilah raja bertemu dengan Kanjeng Ratu Kidul, penguasa Laut Selatan. Hingga kini banyak orang datang untuk bersemadi di tempat ini.

Majalah detik 3 - 9 februari 2014


ken yunita | majalah detik

gaya hidup

Masjid Bundar Pemandu kemudian mengantar kami ke Masjid Bundar di bawah tanah. Orang Yogya sering menyebut area ini dengan sebutan Sumur Gemuling karena di tengah-tengahnya memang terdapat sumur. Kami menyusuri perkampungan padat penduduk. Selama perjalanan ke Masjid Bundar, kami disuguhi showroom batik selama perjalanan. Tak hanya melihat-lihat koleksi batik, pengunjung juga bisa melihat proses pembuatan batik di sini. Para penduduk di sekitar Taman Sari sepertinya memang sudah sadar wisata. Selain menata kampungnya supaya terlihat bersih, mereka menyediakan segala keperluan untuk wisatawan. Misalnya saja WC umum dengan kondisi cukup bersih. Juga warung tempat menjual aneka makanan dan minuman ringan. Harganya? Sedikit mahal, tetapi masih terjangkau. Masjid Bundar terdiri atas dua lantai. Tepat di tengah-tengah masjid terdapat tangga dan dulu terdapat sumur untuk mengambil wudu. Tapi sekarang sumur itu ditutup. Saya tidak tahan berlama-lama di dalam masjid ini karena udaranya pengap. Saya pun buru-buru melanjutkan perjalanan ke bangunan berikutnya, titik nol dari Gunung Merapi ke pantai selatan. Dulu merupakan tempat karantina para selir raja. Dari sini pengunjung bisa melihat Kota Yogyakarta dari atas. Cukup melelahkan memang kunjungan ke Taman Sari ini. Tapi sekarang saya bisa bercerita panjang-lebar mengenai Taman Sari. n KEN YUNITA Majalah Majalah detik detik 16 - 322- 9Desember februari 2014 2013


kuliner

Tempat minum susu segar biasanya hanya warung tenda kaki lima. Tapi yang satu ini beda. Tempatnya cozy, susunya beraneka rasa. Yuk, dicoba! foto-foto : ken yunita | majalah detik

tempat nongkrong

Para Neneners

Majalah detik 3 - 9 februari 2014


kuliner

H

alo neneners‌. Ups, jangan berpikir yang tidak-tidak dulu. Itu cuma sapaan untuk pengunjung tempat nongkrong di Kota Yogya ini. Namanya Kalimilk. Yup, dari namanya bisa ditebak kalau tempat yang satu ini menawarkan beragam hidangan dari susu. Tepatnya susu sapi segar. Warung susu sapi segar sebenarnya banyak ditemui di Kota Yogya. Hampir di setiap sudut di kota pelajar ini pasti ada warung tenda yang menyediakan susu sapi segar yang menyehatkan itu. Tapi Kalimilk menawarkan sesuatu yang berbeda. Selain tempatnya yang cozy sehingga enak buat nongkrong, Kalimilk juga menawarkan menu susu segar dengan aneka Majalah detik 3 - 9 februari 2014


kuliner

rasa. Benar-benar mengundang untuk berkunjung. Buktinya, hampir setiap hari Kalimilk selalu dipadati pengunjung. Tiga cabang kafe ini, yakni di Jalan Kaliurang, Jalan Monumen Jogja Kembali, dan di kawasan Seturan, selalu ramai. Saya, yang pencinta susu, tentu tak ingin melewatkan mencicipi susu segar di Kalimilk. Maka, di hari terakhir liburan di Yogya, saya menyempatkan untuk mampir ke sana. Saya memilih Kalimilk di Jalan Kaliurang. Letaknya tak jauh dari kampus Universitas Gadjah Mada (UGM). Bayangan warung tenda susu segar langsung sirna begitu saya sampai. Bangunannya dua lantai dengan banyak kaca. Pengunjung, baik yang bermotor maupun bermobil, tak bakal kesulitan mencari parkir. Tempat parkirnya cukup luas. Begitu masuk, pengunjung akan disambut “photo booth” dengan tulisan “Neneners Palace”. Saya menyebut “photo booth” karena nyaris setiap pengunjung berfoto dengan latar itu. Termasuk saya. Suasana yang cozy plus free Wi-Fi membuat banyak mahasiswa betah nongkrong di sini. Meja dan kursinya tidak berbeda jauh dengan warung-warung tenda, tapi finishing-nya yang membuat beda. Lebih bagus. Beberapa di antaranya dibiarkan dengan finishing alami. Kebetulan, di lantai satu ada meja kosong, maka saya

Begitu masuk, pengunjung akan disambut ‘photo booth’ dengan tulisan ‘Neneners Palace’

Majalah detik 3 - 9 februari 2014


kuliner

langsung memilih tempat itu. Begitu kami duduk, seorang waiter langsung menghampiri dan menyerahkan buku menu. Begitu menu dibuka, terpampang sederet susu segar aneka rasa, seperti rasa jeruk, coco pandan, nangka, dan durian. Selain rasa buah, ada juga susu rasa cookies, seperti moka, karamel, dan green tea. Saya langsung jatuh cinta pada menu susu durian. Saking semangatnya, saya memilih susu gajah alias gelas berukuran besar. He-he-he. Sedangkan teman-teman saya masing-masing memilih rasa moka dan green tea. Saya agak kaget begitu pesanan saya datang. Gelasnya gede betul. Dan begitu saya cicipi, waduh, saya tak bisa berhenti menyedotnya. Kombinasi rasa durian dan susunya benar-benar mantap. Harga susu di Kalimilk berkisar antara Rp 10 ribu untuk gelas reguler dan Rp 15 ribu untuk gelas gajah atau besar. Majalah detik 3 - 9 februari 2014


kuliner

Ukuran gelasnya cukup signifikan lo, bedanya. Anda bisa memilih, mau susu panas atau dingin. Bagi mereka yang alergi susu atau benar-benar tidak suka susu, tetap bisa nongkrong di sini. Ada banyak menu minuman lain yang tak kalah enak, misalnya blackcurrant ice tea. Rasanya? Hmm‌ segarrr. Untuk teman minum susu, ada berbagai menu makanan, mulai dari sandwich, omelette, fettucini, risoles keju, dan roti goreng. Rekomendasi saya risoles keju. Harganya Rp 8 ribu saja. Risoles berisi daging giling dengan keju lumer, benar-benar enak. Satu porsi berisi dua risoles, cukup kenyang karena saya habis minum susu berukuran gajah. Ha-ha-ha. n ken yunita

Majalah detik Majalah 27 januari detik 3 - 9 2 februari 2014



KOLOM

Pemilu Serentak Kuatkan Sistem Presidensial Oleh: R. Siti Zuhro

Pemilu serentak bisa mengantar pada terciptanya pemerintahan yang kuat dan efektif.

Biodata Nama:

R. Siti Zuhro

Tempat/Tanggal Lahir: Blitar, Jawa Timur, 7 November 1959

Pendidikan:

n Sarjana Ilmu Hubungan

Internasional FISIP, Universitas Jember n Master Ilmu Politik di The Flinders University, Adelaide, Australia n Doktoral Ilmu Politik di Curtin University, Perth, Australia

P

ada 23 Januari 2014, Mahkamah Konstitusi memutuskan bahwa pemilihan umum DPR, DPD, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten/kota serta pemilu presiden-wakil presiden (pemilu lima kotak) pada 2019 harus dilakukan serentak. Secara teknis, pemilu tersebut akan lebih rumit daripada pemilu sebelumnya. Bisa dipahami bila nantinya banyak warga yang kurang berpendidikan bakal mengalami sedikit kesulitan dalam menggunakan hak politiknya untuk memilih. Lepas dari perdebatan tentang kesahihan proses administrasi dan legalitasnya, secara substansial putusan MK patut diapresiasi. Dalam hal ini, persoalannya bukan sekadar masalah penghematan biaya, waktu, dan energi. Putusan MK itu sesungguhnya merupakan koreksi atas ketidakkonsistenan para pembuat Undang-Undang Pemilu, yakni DPR dan pemerintah, terhadap konstitusi. Padahal, sejak lahirnya era reformasi, Indonesia berkomitmen mempraktekkan sistem demokrasi presidensial.


Karier: n Anggota tim perumus

RUU Pemilukada n Peneliti Habibie Center n Profesor Riset/Peneliti Senior di LIPI

Dalam konteks ini, pemilu serentak bisa mengantar pada terciptanya pemerintahan yang kuat dan efektif. Sebab, hasilnya cenderung akan melahirkan pemerintahan yang kongruen, yakni presiden terpilih mendapat dukungan mayoritas anggota parlemen terpilih. Potret yang sama akan tecermin pada kekuatan politik di daerah.

Karya:

n Konflik dan Kerja Sama

Antardaerah (Jakarta: Pusat Penelitian Politik LIPI, 2004) n Menata Kewenangan Pusat-Daerah yang Aplikatif Demokratis (Jakarta: Pusat Penelitian Politik LIPI, 2005) n Efektivitas dan Efisiensi Pemerintahan Daerah di Jawa Tengah dan Sumatera Barat (Jakarta: Pusat Penelitian Politik LIPI, 2006) n Profesionalitas dan Netralitas Birokrasi: Menuju Daya Saing Ekonomi Daerah, Studi di Empat Provinsi (Jakarta: The Habibie Center dan Hanns Seidel Foundation, 2007) n Demokrasi dan Globalisasi: Meretas Jalan Menuju Kemandirian (Jakarta: PT THC Mandiri, 2008) n Demokrasi Lokal: Perubahan dan Kesinambungan Nilai-nilai Budaya Politik Lokal di Jawa Timur, Sumatera Barat, Sulawesi Selatan, dan Bali (Yogyakarta: Ombak, 2009) n Demokrasi Lokal: Peran Aktor dalam Demokratisasi (Yogyakarta: Ombak, 2009)

Komitmen Setengah Hati Sesungguhnya ada beberapa catatan yang menyiratkan tentang komitmen Indonesia atas sistem politik presidensial. Pertama, presiden/wakil presiden dipilih secara langsung. Kedua, ada batasan masa jabatan presiden/wakil presiden. Ketiga, presiden/wakil presiden tidak mudah dijatuhkan atau dimakzulkan. Keempat, meskipun turut memberikan persetujuan, kewenangan legislasi tidak lagi di tangan presiden, melainkan di tangan DPR. Kelima, Majelis Permusyawaratan Rakyat tidak lagi berkedudukan sebagai lembaga tertinggi negara. DPR, DPD, dan presiden menjadi lembaga tinggi yang sama stratanya serta berperan dalam mewujudkan checks and balances. Meskipun berkomitmen pada sistem presidensial, realitasnya, hal itu bersifat setengah hati. Hal ini terlihat jelas pada beberapa ketentuan dalam UUD 1945 hasil amendemen yang memperlihatkan kewenangan DPR yang keluar dari tugas pokok dan fungsinya, yakni legislasi, budgeting, dan pengawasan (Pasal 20-A). Misalnya dalam hal pengangkatan duta besar, Panglima TNI, serta beberapa anggota lembaga dan komisi negara, yang merupakan domain eksekutif. Penguatan Sistem Presidensial Pemilu serentak lima kotak menjadi penting karena coattail effects yang ditimbulkannya cenderung akan memperkuat sistem presidensial. Dengan pemilu serentak, presidential threshold seharusnya tak relevan lagi. Sebab, semua partai politik peserta pemilu berkesempatan mengajukan calon presiden/wakil presidennya. Kenyataan ini akan mendorong partai politik menjadi lebih terbuka dan demokratis dalam menentukan calon presiden/wakil presidennya. Dalam hal ini, konvensi menjadi mekanisme penting skema pengajuan calon presiden, sehingga ketua


n Kisruh Perda: Mengurai

Masalah & Solusinya (Yogyakarta: Ombak, 2010) n Model Demokrasi Lokal di Jawa Timur, Sumatera Barat, Sulawesi Selatan, dan Bali (Jakarta: PT THC Mandiri, 2011)

umum partai tak lagi bisa memonopoli pencalonan itu karena kompetisinya menjadi terbuka. Persaingan tersebut tidak hanya bersifat internal, tapi juga dengan pihak eksternal. Dengan demikian, format baru pemilu presiden tersebut akan mampu menjanjikan terwujudnya presiden yang kapabel, akuntabel, dan akseptabel. Bukan sekadar presiden yang elektabel karena kepiawaiannya dalam pencitraan. Dengan sistem multipartai, koalisi antarpartai politik menjadi penting. Meskipun secara teoretis sistem pemerintahan presidensial tak memerlukan koalisi, dalam sistem multipartai seperti saat ini sulit dihasilkan pemenang pemilu presiden yang diikuti dengan perolehan kursi mayoritas partainya di parlemen. Karena itu, bukan hal tabu bila, jauh sebelum pemilu serentak, beberapa partai bekerja sama untuk membangun koalisi pemerintahan. Dengan pemilu serentak, koalisi pemerintahan yang dibangun jauh sebelum pemilu cenderung akan lebih solid karena tidak didasari kepentingan pragmatis jangka pen-


dek. Idealnya, partai-partai politik yang memiliki kemiripan ideologi, platform, dan program bekerja sama membangun sejumlah kesepakatan serta pakta integritas di antara mereka. Koalisi yang kalah dalam pemilu presiden dengan sendirinya akan menjadi partai oposisi, yang juga sama solidnya. Meskipun presidential threshold tak lagi relevan, parliamentary threshold tetap penting karena sistem presidensial membutuhkan penyederhanaan jumlah partai. Yang diperlukan adalah membangun ambang batas parliamentary threshold dengan mempertimbangkan ideologi-ideologi yang hidup di masyarakat. Dengan begitu, partai yang seideologi tidak hanya bisa membuat koalisi yang solid, tapi juga dapat berfusi. Karena tujuan pendirian partai semestinya bukan mengejar kekuasaan semata, tapi juga untuk merealisasi kesejahteraan rakyat melalui jalan keyakinan ideologi politik yang dianutnya. Langkah ke Depan Sebagai konsekuensi logis dari pemilu serentak, ada banyak hal yang harus dilakukan untuk membangun sistem presidensial yang kuat, di antaranya mengamendemen pasal-pasal dalam konstitusi yang menyiratkan nuansa parlementarian. Sebagai lembaga penyeimbang pemerintah, DPR diharapkan hanya memfokuskan fungsinya sesuai dengan amanat konstitusi tanpa perlu mencampuri wewenang eksekutif. Juga diperlukan penyatuan undangundang pemilu (legislatif dan presiden) serta penyempurnaan format sistem perwakilan dan sistem kepartaian. Dengan pemilu serentak, tiap parpol berkepentingan membangun kader-kader partainya dengan baik untuk menghasilkan calon presiden yang berkualitas dan bukan sekadar mengandalkan popularitas. n

Majalah detik 3 - 9 februari 2014


interview

Ridwan Kamil, Wali Kota Bandung:

Saya Tak Rela Bandung Hancur “Kami ingin membangun dan mengembangkan Kota Bandung dengan dana nonbujeter.�

Majalah detik 3 - 9 februari 2014


interview

ochamad Ridwan Kamil baru empat bulan dilantik menjadi Wali Kota Bandung. Namun pria kelahiran Bandung, 42 tahun lalu, ini telah melakukan serangkaian terobosan. Salah satunya menggali dana corporate social responsibility (CSR) senilai jutaan euro dari perusahaan-perusahaan di Eropa. Maklum, dana pembangunan Kota Bandung dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah sebesar Rp 5 triliun jauh dari memadai untuk menata dan membangun Bandung. Untuk mengawasi penggunaan dana, ia merekrut auditor internasional, PricewaterhouseCooper. Dalam keseharian, arsitek lulusan Institut Teknologi Bandung dan Universitas Berkeley, Amerika Serikat, ini juga aktif mendengarkan keluhan masyarakat. Majalah detik sempat mengintilinya berkunjung ke rumah warga miskin di Kelurahan Burangrang, Kecamatan Lengkong. Saat itulah Ridwan dan istrinya terlihat berkaca-kaca saat mendengarkan cerita duka warganya. Namun dia juga bisa galak dan tegas kepada pedagang kaki lima yang dianggap melanggar ketentuan. Sesaat sebelum menuju rumah warga miskin, dia memimpin langsung razia terhadap mereka. “Kepada PKL yang teregistrasi, kami menyediakan fasilitas kredit sebesar Rp 3 juta untuk meningkatkan kemampuan mereka,� kata Ridwan kepada majalah detik, Jumat, 24 Januari 2014. Lantas, bagaimana dia membenahi masalah lain, seperti sampah dan kemacetan? Bagaimana pula dia membangun perekonomian yang prorakyat miskin? Apa yang membuatnya tertarik terjun ke dunia politik? Berikut ini petikan wawancara majalah detik di pendapa Balai Kota, selama dalam perjalanan di mobil dinas, hingga di pinggir jalan.

Majalah detik 3 - 9 februari 2014


interview

Majalah detik 3 - 9 februari 2014


interview

Kami merekrut konsultan internasional untuk mencari dana-dana CSR sekaligus mengaudit dana yang terkumpul dan penggunaannya.

Bagaimana ceritanya Anda bisa mendapatkan komitmen dana CSR dari perusahaan-perusahaan swasta di Eropa? Pembangunan dan pembenahan Kota Bandung membutuhkan upaya yang besar dan serius, sehingga juga butuh dana besar. Padahal APBD kami hanya Rp 5 triliun. Di sisi lain, pengalaman saya selama 17 tahun sebagai arsitek di mancanegara telah membentuk networking yang luas. Jaringan dan pengalaman itulah yang ingin saya gali kembali. Bagi saya, networking is everything. Saya teringat pada beberapa perusahaan yang pernah menjadi mitra saya sewaktu bekerja menjadi arsitek. Perusahaan-perusahaan itulah yang kemudian saya datangi untuk kami mintai dana CSR. Jadi faktor anggaran yang cekak menjadi faktor pendorong? Yang utama memang itu. Bandung mungkin punya sekitar 100 permasalahan, sehingga perlu terobosan. Sedangkan saya memiliki 300 program yang ingin dicapai selama masa kepemimpinan. Artinya, banyak sekali permasalahan yang membutuhkan penanganan secara cepat dan menyeluruh, tapi dananya minim. Karena itu, kami tetapkan konsep pengembangan Kota Bandung harus (dilakukan secara) kolaborasi atau gotong-royong. Kami bekerja sama dengan Pak Dahlan Iskan (Menteri BUMN) melalui program BUMN Peduli Bandung, antara lain melalui PT Telkom dan PT Pos. Kami ingin membangun dan mengembangkan Kota Bandung dengan dana nonbujeter. Tetapi itu saja kan tidak cukup. Karena itu, saya berinisiatif menggali dana dari luar negeri tapi tetap dalam koridor hukum dan aturan. Perusahaan mana saja yang sudah memberikan komitmen? Saya di Eropa bertemu dengan 11 lembaga. Misi utama saya adalah menggali dana-dana CSR perusahaan dunia. Yang sudah kami tanda tangani MOU (nota kesepahaman)-nya adalah Majalah detik 3 - 9 februari 2014


interview

Bersilaturahmi dan makan bersama keluarga miskin di Kelurahan Burangrang. Rachman/detikfoto

perusahaan air di Belanda, Vitens Evides. Besarnya 5-10 juta euro dan difokuskan pada pengelolaan air di Kota Bandung. Tetapi, satu hal yang perlu dicatat, saya tidak memegang uangnya sama sekali. Perusahaan itu langsung memberikannya ke perusahaan daerah air minum Kota Bandung. Selain perusahaan swasta, dari pemerintah Prancis kami mendapatkan pinjaman senilai Rp 1,7 triliun untuk efektivikasi jalur kereta Padalarang-Cicalengka. Kami juga sudah bertemu dengan konsultan dari Prancis, yang menitipkan terciptanya Bandung Sky Walk. Bagaimana akuntabilitas dari pencarian dana tersebut? Tentu persoalan akuntabilitas adalah hal yang utama. Karena itu, kami merekrut konsultan internasional, yakni PricewaterhouseCooper. Lembaga ini menjadi agen dalam Majalah detik 3 - 9 februari 2014


interview

mencari dana-dana tersebut. Dana yang dikumpulkan diaudit. Begitupun dengan penggunaannya. Lembaga atau perusahaan yang memberikan dananya juga turut mengawasi. Selain itu, lembaga swadaya masyarakat, (anggota) legislatif, dan lembaga audit pemerintah kami persilakan mengawasinya.

Kereta monorel gantung sangat cocok untuk Kota Bandung, yang minim area. Kami telah mengunjungi pabriknya di Jerman.

Apa persoalan utama yang dihadapi Bandung? Infrastruktur, jalan. Banyak sekali masalah di jalan. Jalan gelap, bolong, yang semuanya membuat lalu lintas jadi ruwet dan macet. Karena itu, sebagai prioritas, saya akan bereskan jalan. Kalau jalannya tidak bolong dan tidak banjir, saya rasa Bandung akan jadi lebih baik, lebih nyaman. Kalau orang yang ada di Bandung nyaman, ekonomi akan semakin tumbuh. Semua kegiatan lancar dan tidak boros. Setelah soal kemacetan, berikutnya adalah masalah sampah, pedagang kaki lima, pengembangan ekonomi masyarakat, dan lain-lain. Terkait jalan, dua hari lalu pengadilan menghukum Pemerintah Kota Bandung melakukan perbaikan secepatnya.... Ha-ha-ha‌ iya. Tuntutan warga itu salah satu yang mendorong saya menjadi wali kota. Saya siap dan bertanggung jawab dengan semua putusan tersebut Karena itu, begitu dilantik, saya langsung membentuk tim petugas reaksi cepat untuk menambal jalan yang bolong. Mereka langsung bertindak begitu mendapati jalanan berlubang. Selain tetap menjaga kenyamanan dan keselamatan bagi pengguna jalan, cara itu menghemat anggaran. Sebab, lubang yang ada tidak sempat membesar. Untuk mengatasi kemacetan, kabarnya Anda akan membangun monorel? Angkutan massal kereta monorel gantung sangat cocok untuk Kota Bandung, yang minim area. Kami telah mengunjungi pabrik monorel dan menemukannya di Jerman. Dinas Majalah detik 3 - 9 februari 2014


interview

Perhubungan Kota Bandung sedang menyiapkan dokumen lelang monorel bagi investor dalam waktu dua bulan. Saya sudah meluncurkan bus sekolah, juga sepeda sewa. Bagaimana dengan pengembangan ekonomi masyarakat? Pertumbuhan ekonomi Kota Bandung setiap tahun 9 persen, bahkan lebih. Angka itu sangat tinggi. Nah, tantangan saya adalah bagaimana pertumbuhan ekonomi itu bisa dinikmati oleh seluruh warga masyarakat di berbagai tingkatan.

Memimpin tim reaksi cepat untuk menambal jalan berlubang. @ridwankamil

Seperti apa model yang Anda tawarkan agar maksimal? Kami antara lain membuat kampung kreatif, yang akan menjadi destinasi wisata karena kekhasan kampung masing-masing. Misalnya, ada kampung musik, kampung patung, kampung burung, dan lain-lain. Estimasi saya ada 151 kelurahan, berarti ada 151 tema. Di situlah masyarakat akan terlibat aktif. Di Twitter Anda berkomunikasi dalam bahasa Sunda, Indonesia, dan Inggris. Langkah itu turut menunjang tugas-tugas Anda? Itu saya gunakan dalam waktu yang berbeda, ada jadwalnya. Maksudnya agar warga Bandung melek terhadap kondisi nasional sekaligus global. Bandung harus menjadi kota internasional. Begitupun warganya. Meski begitu, jati diri, adat istiadat, dan budaya tidak boleh ditinggalkan. Makanya, saya gunakan juga bahasa Sunda. Lewat media sosial, masyaMajalah detik 3 - 9 februari 2014


interview

rakat bisa langsung mengeluarkan unek-unek dan saran atau mengkritik. Cuma, (kritik) tanpa data dan fakta atau sekadar umpatan kasar tidak saya tanggapi. Sejauh ini cara itu cukup efektif. Sebagai arsitek kelas dunia, secara materi penghasilan Anda lebih dari cukup. Kenapa tergiur terjun ke politik dan pemerintahan? Kalau hanya berpikir soal materi, tentu saya tidak akan mau terjun ke politik. Saya lahir dan besar di Bandung. Ketika saya berhasil menggali ilmu, kemudian menjadi konsultan bagi kota-kota lain, bahkan di luar negeri, tapi kota kelahiran saya amburadul, apakah saya harus berdiam diri? Rasanya tidak.

Bagi saya, berpegang pada aturan yang ada, bekerja secara sungguh-sungguh dan ikhlas, insya Allah kita akan tetap di jalan yang benar.

Majalah detik 3 - 9 februari 2014


interview

Saya tidak rela tanah kelahiran saya hancur penuh masalah. Karena itu, panggilan itu saya ungkapkan secara tulus kepada masyarakat. Alhamdulillah, mereka dengan tulus menyambutnya. Saya diberi kepercayaan. Jadi, Anda sekeluarga sudah siap dengan segala risiko di dunia politik, yang kerap penuh intrik? Insya Allah. Kami sudah siap dan menyadari segala risikonya. Bagi saya, berpegang pada aturan yang ada, bekerja secara sungguh-sungguh dan ikhlas, insya Allah kita akan tetap di jalan yang benar. Anda resmi menjadi kader salah satu partai? Bukan kader atau pengurus partai. Saya kan pegawai negeri sipil, saya masih dosen ITB hingga saat ini. Pegawai negeri tidak boleh menjadi kader atau pengurus partai. Tapi ada partai yang mengusung saya karena visi dan tekad saya. Mungkin dinilai cocok atau senapas dengan partai, sehingga saya diusung dalam pemilihan umum kepala daerah. n ARIF ARIANTO

BIODATA Nama: Mochamad Ridwan Kamil Tempat/Tanggal Lahir: Bandung, 4 Oktober 1971 Istri: Atalia Praratya Pendidikan: • SDN Banjarsari III Bandung, 19781984 • SMP, 1984-1987 • SMA, 1987-1990 • Sarjana S-1 Teknik Arsitektur, Institut Teknologi Bandung, 19901995 • Master of Urban Design, Univer-

sity of California, Berkeley, 19992001 Karier: • Arsitek di perusahaan Amerika Serikat, 1996 • Pegawai di Departemen Perencanaan Kota Berkeley, Amerika Serikat, 1999 • Dosen Fakultas Teknik Arsitektur ITB, 2002-sekarang • Principal PT Urbane Indonesia, Senior Urban Design Consultant SOM, EDAW (Hong Kong & San Francisco), dan SAA (Singapura),

2004 • Wali Kota Bandung, 2013-2018 Kegiatan sosial: • Taman Bermain Babakan Asih Kopo, Bandung. Ini adalah program perbaikan kampung dengan cara membeli sepetak tanah untuk dijadikan taman bermain anak dan kegiatan lomba mewarnai dinding kampung dengan gambar-gambar kreatif. • Komunitas Bandung Berkebun. Kegiatan ini adalah cara warga Bandung memanfaatkan lahanMajalah detik 3 - 9 februari 2014


lahan kosong untuk dihijaukan interview oleh tanaman pertanian, seperti sayur-sayuran. Lokasi kebun-kebun ini juga menjadi ruang sosial sebagai alternatif akhir pekan bagi anak-anak. Hasil panen sebagian dijual untuk menambah penghasilan anggota komunitas. • Gerakan Indonesia Bersepeda (Bike Bdg). Kegiatan ini memberi pilihan kepada warga Kota bandung untuk beraktivitas seharihari dengan sepeda sewa (Bike Sharing). • Deklarasi Babakan Siliwangi sebagai Hutan Kota Dunia Perserikatan Bangsa-Bangsa. Karya Arsitektur: • Bandung Creative Park Project: Taman Cikapayang Dago • Masjid Merapi. Proyek sosial menggunakan

abu letusan Gunung Merapi untuk dikonversi menjadi batako. • Rumah Gempa Padang. Proyek

sosial ini merupakan pembangunan rumah-rumah tahan gempa dengan material kayu dan bambu lokal. • Lampu Botol (Walking Brain) • Bottle House, rumah yang dirancang dengan konsep Courtyard House, dibangun dengan lebih dari 30 ribu botol bekas. • Museum Tsunami, merupakan hasil desain karya sayembara pada 2007 untuk memperingati musibah tsunami. Penghargaan: • Selama 2004-2013 menerima berbagai penghargaan di tingkat nasional maupun internasional, baik atas karya-karya yang dirancangnya atas nama pribadi maupun biro arsitek Urbane, dan program aktivitas di bidang sosial.

Rachman | detikfoto

Majalah detik 3 - 9 februari 2014


Lucy Nicholson | REUTERS | Ari Saputra | detikfoto | hasan alhabshy | detikfoto

people

Vino G.Sebastian

Lorde

N i n a Ta m a m

Majalah detik 3 - 9 februari 2014


people

Lucy Nicholson | REUTERS

Lorde

M

ungkin tak banyak yang tahu siapa Lorde, dan baru mengenalnya setelah penyanyi Selandia Baru ini memenangi Grammy tahun ini. Tak tanggung-tanggung, penyanyi yang baru berumur 17 tahun itu menyabet dua Grammy sekaligus. Bahkan, penyanyi yang bernama asli Ella Maria Lani Yelich-O’Connor ini tak percaya debutnya bakal diganjar penghargaan tertinggi di dunia musik. Apalagi lagunya sama sekali belum pernah masuk dalam jajaran 40 lagu terpopuler. Tak mengherankan jika ia menyebut

semua ini fenomenal. “Aku sama sekali tak pernah menyangka bisa seperti malam ini,” ujarnya saat menerima Grammy untuk kategori “Best Pop Solo Performance”. Dan saat lagunya yang berjudul Royals dinobatkan sebagai “Song of The Year”, Lorde juga tak banyak berbicara. “Terima kasih pada semua yang telah membuat lagu ini meledak,” ujarnya. Namun karena masih di bawah umur, penyanyi yang September lalu baru merilis album pertamanya, Pure Heroine, ini harus merayakan prestasinya tanpa minuman beralkohol. Suatu hal yang tak lazim di Hollywood. n NYDAILY­NEWS.COM/CBSNEWS.COM | ESTI UTAMI Majalah detik 3 - 9 februari 2014


people

Ari Saputra | detikfoto

Vino G. Sebastian

D

engan mata berbinar, Vino G. Sebastian menceritakan perkembangan anaknya, Jizzy Pearl Sebastian, yang kini berusia 6 bulan. “Ia sudah mulai mengenali suara dan tahu kalau namanya dipanggilnya,” ujarnya bangga. Jizzy tampaknya benar-benar menjadi mutiara bagi Vino dan istrinya, Marsha Timothy. Saat Jizzy lahir pertengahan tahun lalu, Vino langsung meninggalkan syuting sinetron Tuhanlah yang Tahu, yang saat itu sedang kejar tayang. Bahkan, agar bisa melihat langsung perkembangan sang buah hati, peraih

Piala Citra pada 2008 lewat film Radit dan Jani ini menolak sejumlah tawaran main film yang diperkirakan bakal menangguk sukses. “Saya yakin rezeki tak akan lari ke mana,” ujarnya di sela syukuran film Tabula Rasa di Jakarta beberapa waktu lalu. Bukan hanya itu, Vino dan Marsha juga tak mau mempercayakan perawatan sang buah hati kepada baby sitter. Mereka memilih berbagi shift untuk merawat sendiri Jizzy. Soal makanan pun pasangan ini sangat selektif. Mereka membuatkan sendiri makanan untuk Jizzy. “Sebisa mungkin bukan makanan instan,” ujarnya. Angkat jempol, deh. n Esti Utami Majalah detik 3 - 9 februari 2014


people

hasan alhabshy | detikfoto

Nina Tamam

B

agaimana kabar Nina Tamam? Ternyata diam-diam eks vokalis grup Warna ini kini tengah menyiapkan album baru, yang rencananya dirilis tahun ini. Di sela persiapan itu, perempuan kelahiran 29 Maret 1975 ini tetap aktif di berbagai kegiatan sosial. Setahun terakhir, dia dipercaya menjadi duta penyelamatan hiu oleh organisasi perlindungan satwa dunia WWF. Kepada majalah detik, Nina mengisahkan, semua itu berawal ketika dia menyaksikan bagaimana hiu “dipanen”. “Brutal. Enggak manusiawi banget! Mereka diambil siripnya (hanya siripnya), lalu dibuang kembali hidup-hidup ke laut. Hiu masih hidup dan dibuang ke laut tanpa sirip. Enggak bisa berenang,

enggak bisa ngapa-ngapain. Hidup berdarah-darah,” ujarnya. Sejak saat itu ia menyetop hobi mengkonsumsi sup sirip hiu. Ia juga langsung mengiyakan ketika WWF memintanya membantu mengkampanyekan #SOShark: Stop Eating Sharks Fin. Eh, ternyata Nina juga rajin mengkampanyekan food combining, yang sudah dijalaninya selama enam tahun. Ada satu masa, ujarnya, ketika selama 5 bulan berturut-turut masuk UGD akibat demam tinggi. Pada bulan ke-6, ia mengikuti jejak sang suami, melakukan food combining. “Manfaatnya? Huaduuuh, banyak. Yang pasti memutus membership dengan UGD. Yang sebelumnya underweight, jadi normal setelah 3 bulan melakukan food combining,” ujarnya. n Esti Utami Majalah detik 3 - 9 februari 2014


internasional

Pertaruhan Terakhir

Yingluck "Aku sudah bosan dengan semua orasi-orasi itu. Sekarang waktunya membersihkan negara ini, semua elite itu. Mereka semua."

REUTERS/Damir Sagolj

Majalah detik 3 - 9 februari 2014


internasional

G Pasukan antihuru-hara Thailand bersiaga di depan Markas Kepolisian Thailand, Rabu (29/1). REUTERS/Athit Perawongmetha

ayanya tak jauh beda dengan Che Guevara, tokoh revolusioner dari Argentina. Baret merah di kepala dengan kacamata hitam nangkring di atas hidungnya. Tapi Ko Tee dan belasan anak buahnya tak hendak menggelar revolusi di Thailand. Alih-alih hendak menumbangkan pemerintah, Ko Tee malah berniat mempertahankan kekuasaan pemerintah Thailand. Ko Tee dan barisan kaus merah lainnya—julukan bagi kelompok pendukung Perdana Menteri Yingluck Shinawatra— siap “berperang” melawan mereka yang berniat menggusur Yingluck dari kursinya. “Sekarang sudah masuk perang, tapi masih perang tanpa senjata. Tapi, jika sampai terjadi kudeta atau pemilihan umum gagal terselenggara, maka akan berubah menjadi perang bersenjata,” Ko Tee memperingatkan lawan-lawannya. Suara Ko Tee keras. Mengancam. Siap berperang. “Aku ingin terjadi banyak kekerasan di sana untuk mengakhiri ini semua. Aku sudah bosan dengan semua orasi-orasi itu. Sekarang

Majalah detik 3 - 9 februari 2014


internasional

Semakin lama pemilu ditunda, masalahnya bakal tambah rumit.”

waktunya membersihkan negara ini, semua elite itu. Mereka semua,” kata Ko Tee tanpa ragu. Phutthiphong Khamhaengphon, koordinator kaus merah di Khon Kaen, menimpali ancaman Ko Tee. “Jika perlu, kami akan menjadi seperti Vietkong saat melawan invasi Amerika Serikat. Perang gerilya.” Walaupun terus ditekan oleh protes tanpa henti oleh barisan oposisi yang dikomando oleh Komite Reformasi Demokrasi Rakyat, bahkan terusir dari kantornya, Perdana Menteri Yingluck tak menyerah. Setelah bertemu dengan Komisi Pemilihan Umum di markas militer di utara Kota Bangkok, Selasa, 28 Januari 2014, Yingluck mengumumkan pemilu pada 2 Februari jalan terus. “Aku bertahan demi demokrasi, bukan untuk politik,” kata Yingluck. “Pemilu akan menjadi keputusan terakhir rakyat Thailand.” Sehari sebelumnya, anggota Komisi Pemilu, Somchai Srisutthiyakorn, menyarankan supaya pemilu ditunda tiga hingga empat bulan. Penundaan itu akan memberi waktu bagi pemerintah dan oposisi untuk bernegosiasi bagaimana proses transisi politik yang bisa diterima kedua pihak. Namun, menurut Wakil Perdana Menteri Phongthep Thepkanchana, jika pemerintah Thailand memutuskan menunda pemilu, tak ada jaminan kubu antipemerintah menghentikan protesnya. “Kami memahami kekhawatiran Komisi Pemilu. Tapi, semakin lama pemilu ditunda, masalahnya bakal tambah rumit,” kata Phongthep. Komisi Pemilu sendiri memang masih jauh dari siap untuk menyelenggarakan pemilihan umum. Sampai Rabu pekan lalu, calon anggota parlemen untuk 28 daerah pemilihan masih kosong. Surat suara untuk 14 provinsi di wilayah sela­ tan Thailand juga masih nyangkut di kantor pos Nakhon Si Thammarat. Somchai memperkirakan, paling tidak butuh waktu enam bulan untuk menuntaskan semua pemungutan suara dan terbentuk pemerintahan baru. Begitu pemilu diputuskan jalan terus, Menteri Dalam Negeri Charupong Ruangsuwan segera memerintahkan semua Majalah detik 3 - 9 februari 2014


internasional

Massa antipemerintah menggelar protes menolak pemilu di Bangkok, Kamis (30/1). REUTERS/Athit Perawongmetha

gubernur di Thailand menggelar kampanye mendukung pemilihan umum. “Kami tak ingin mengesankan bahwa ini sebuah tantangan. Tapi, jika mereka memantik kekerasan, kami juga harus melindungi rakyat,” ujar Charupong. “Kalian bisa saja menjatuhkan pemerintah setelah beberapa bulan. Tapi itu tidak punya legitimasi. Sesuatu pasti akan terjadi kemudian.” Untuk mencegah kekerasan, 10 ribu polisi diterjunkan di Bangkok. Militer Thailand juga menambah jumlah prajuritnya yang ditugaskan di Bangkok dan sekitarnya. Menurut juru bicara militer Thailand, Kolonel Winthai Suvaree, saat ini ada 5.000 prajurit yang disiagakan di Bangkok. Suthep Thaugsuban, pemimpin Komite Reformasi Demokrasi, mati-matian berusaha menggagalkan pemilu. Sejak Kamis pekan lalu, Komite Reformasi Demokrasi mengerahkan ribuan pendukungnya untuk melumpuhkan semua aktivitas di Kota Bangkok. “Kami tak setuju dengan pemilu, tapi kami tak akan menghalangi.... Jadi, siapa pun yang ingin memberikan suara, silakan saja. Jika kalian setuju dengan kami, jangan berikan suara,” kata Suthep. Majalah detik 3 - 9 februari 2014


internasional

lll

Aku bertahan demi demokrasi, bukan untuk politik.�

Sejak tiga bulan lalu, Thailand tersandera protes tak berkesudahan. Suhu politik mulai memanas setelah pemerintahan Yingluck mengajukan rancangan undang-undang amnesti politik ke parlemen. Yingluck berdalih undang-undang itu dibutuhkan untuk menyatukan kembali Thailand yang terbelah setelah kerusuhan politik tiga tahun lalu. Lawan-lawan politiknya curiga, peraturan itu bakal membuka jalan bagi Thaksin Shinawatra untuk pulang dari pelariannya tanpa harus menjalani hukuman. Thaksin, yang digusur dari kursi perdana menteri pada 2006, diadili secara in absensia, tanpa kehadirannya, atas tuduhan korupsi dan diputus bersalah. Senat Thailand menolak rancangan undang-undang amnesti tersebut. Namun usulan itu telanjur melukai kepercayaan terhadap pemerintahan Perdana Menteri Yingluck. Lawan-lawan politiknya menuding Yingluck hanyalah boneka sang kakak, yang kini tinggal di Dubai, Uni Emirat Arab. Jalan-jalan di Kota Bangkok kini dikuasai barisan oposisi yang dikomando oleh Komite Reformasi Demokrasi Rakyat. Yingluck juga terusir dari kantornya. Kini, setiap kali bepergian, Yingluck harus menyamarkan perjalanannya. Tak ada lagi sirene meraung-raung. Tak ada pula konvoi kendaraan berderet-deret. Bahkan rombongan orang nomor satu di Thailand ini pun berhenti ketika lampu merah di jalan menyala. Setiap kali ada di Bangkok, kini dia terpaksa berkantor di markas Angkatan Udara Thailand. “Dia berada di bawah tekanan yang tak terbayangkan. Tapi dia bisa mengatasinya dengan baik,� Suranand Vejjajiva, Kepala Staf Kantor Perdana Menteri Thailand, memuji bosnya. Kantor-kantor pemerintah pun juga tercerai-berai. Para pejabat Kantor Imigrasi Thailand kini harus bekerja dari sebuah bekas gedung bioskop, Major Hollywood, di Provinsi Samut Prakarn. Sebagian pegawai Kementerian Sosial berkantor di rumah yatim-piatu di Nonthaburi. Sementara pejabat KemenMajalah detik 3 - 9 februari 2014


internasional

Pemimpin barisan antipemerintah, Suthep Thaugsuban, di antara para pendukungnya. REUTERS/Nir Elias

terian Perdagangan terpaksa “mengungsi” ke pusat kerajinan di Provinsi Ayutthaya, sekitar 55 kilometer dari Bangkok. Pemilihan umum pada Ahad, 2 Februari, bisa menjadi klimaks, tapi bisa pula antiklimaks dari sengketa politik di Negeri Gajah Putih. Sulit dipastikan pemilu itu akan mengakhiri perseteruan antara kedua kubu. Menurut Yuttaporn Issarachai, pengamat politik dari Universitas Terbuka Sukhothai Thammathirat, pemilu akan menjadi alat uji bagi pemerintah maupun protes yang digalang Suthep. “Pertaruhannya sangat besar. Jika pemerintah berhasil menarik sebagian besar rakyat Thailand untuk ikut pemilu, maka itu menjadi sinyal bahwa mereka tak setuju dengan sikap Suthep menolak pemilu,” kata Yuttaporn. n SAPTO PRADITYO | BANGKOK POST | REUTERS | TELEGRAPH | WSJ

Majalah detik 3 - 9 februari 2014


BIRMINGHAMMAIL

internasional

“Kami Bukan Pengemis� Film dokumenter Benefits Street, yang ditayangkan di stasiun televisi Channel 4, memantik kontroversi di Inggris Majalah detik 3 - 9 FEBRUARI 2014


internasional

B ibtimes

enefits Street mestinya bukan merupakan panduan cara mengutil yang “aman� di toko. Pada satu episode Benefits Street yang ditayangkan stasiun Channel 4 di Inggris beberapa pekan lalu, Danny Smith memamerkan kelihaiannya berkelit dari alat pemindai yang dipasang di toko busana. Suatu hari, dia masuk sebuah toko busana sembari menenteng tas kertas. Yang tak biasa, bagian dalam tas itu dilapisi kertas aluminium. “Isi saja dengan jaket seharga 2.000 pound sterling (sekitar Rp 40 juta) atau apa pun yang kalian inginkan, dan silakan melenggang jalan keluar dari toko. Tak akan ada satu pun alarm yang bersuara,� Danny memaparkan teknik mengutilnya.

Tap untuk melihat Video

Majalah detik 3 - 9 FEBRUARI 2014


internasional

Danny memiliki tiga anak dan sertifikat instruktur kebugaran. Tapi dia mengaku terlalu malas untuk bekerja. Dia selalu memilih jalan pintas. Sehari setelah keluar dari penjara, tangannya sudah gatal untuk kembali ke “hobi” lamanya: mengutil. Catatan kejahatannya sangat panjang. Dia sudah puluhan kali masuk bui sejak umur 12 tahun. Tapi kapok tak ada dalam kamus hidup bandit kecil ini. Hari itu dia mengutil lima jaket mahal, yang kemudian dia jual seharga 200 pound sterling atau sekitar Rp 4 juta. Uang itu ludes dibelanjakan ganja dan dia teler seharian. “Orang ini adalah salah satu pengutil paling hebat yang pernah aku temui seumur hidupku. Inilah Jalan James Turner, dan seperti inilah cara kami mendapatkan uang,” kata Fungi, bukan nama sebenarnya, tetangga Danny di Jalan James Turner, Distrik Winson Green, Birmingham, Inggris. Fungi tak jauh beda dari Danny. Suatu kali, juru kamera Benefits Street menyorot bagaimana Fungi “menyelundup” ke Hotel Premier Inn, mencuri majalah-majalah baru yang ada di lobi hotel itu dan menjualnya di jalan. Dari kejahatan kecilnya, penganggur ini mengantongi beberapa puluh pound sterling. Serial dokumenter Benefits Street memang khusus menyorot kehidupan sehari-hari warga sepanjang Jalan James Turner. Sepenggal jalan di Birmingham ini memang agak “unik”. Sekitar 90 persen warganya menerima kucuran rupa-rupa santunan dari pemerintah Inggris. Sejak pertama kali tayang pada awal Januari 2014, serial dokumenter yang dibuat oleh Love Productions ini langsung merebut hampir 5 juta penonton televisi di Inggris. Rating acara ini tertinggi sepanjang sejarah Channel 4.

Benefits Street menggambarkan orang-orang yang menerima bantuan pemerintah seperti pengemis.

Majalah detik 3 - 9 FEBRUARI 2014


internasional

guardian

Bukan cuma puja-puji yang diperoleh Benefits Street, tapi juga hujan caci maki, bahkan ancaman mati. Bukan cuma kepada pembuat film itu, tapi juga terhadap warga Jalan James Turner. “Set fire to #benefitstreet,” seorang warga Inggris menumpahkan kemarahannya di akun Twitter. “All these people should just die,” orang lain menulis di laman Twitter. Arshad Mahmood, warga Distrik Bradford, tak jauh dari Distrik Winson Green, menggalang petisi untuk menghentikan penayangan film dokumenter itu. Menurut Arshad, serial Benefits menyebarkan prasangka dan kebencian terhadap para penerima santunan dari pemerintah. “Benefits Street menggambarkan orang-orang yang menerima bantuan pemerintah seperti pengemis. Gambaran itu salah besar,” kata Arshad dua pekan lalu. “Aku bekerja selama 33 tahun. Tapi, setelah menjalani operasi, aku tak bisa lagi bekerja. Sekarang aku terpaksa menerima santunan pemerintah.” Majalah detik 3 - 9 FEBRUARI 2014


internasional

Richard McKerrow, Direktur Kreatif Benefits Street, mengelak jika filmnya dituding tak seimbang dan hanya menyebarkan kebencian terhadap para penerima tunjangan. “Tayangan itu sangat jujur, menggambarkan kehidupan nyata di Inggris. Orang hanya takut menghadapinya,� kata Richard. Pemerintah Inggris memberikan sejumlah santunan kepada para penyandang cacat, penganggur, mereka yang bekerja tapi gajinya di bawah standar minimum, dan warga lanjut usia. Pada 2012-2013, anggaran untuk tunjangan ini sebesar 161 miliar pound sterling atau sekitar Rp 3.258 triliun. Hampir separuhnya diberikan kepada warga lanjut usia. Sisanya, antara lain, sekitar 5 miliar pound sterling atau Rp 100 triliun diberikan kepada para penganggur, 13,5 miliar pound sterling atau Rp 270 triliun bagi penyandang cacat, dan 24 miliar pound sterling atau Rp 485 triliun untuk tunjangan perumahan. Pemerintah Inggris memang sangat dermawan. Mereka menghabiskan seperlima anggaran belanjanya untuk rupa-rupa santunan. Tapi beberapa cerita yang ditayangkan di Benefits Street memang bisa membuat orang-orang yang sungguh-sungguh memeras keringat cemburu berat. Bayangkan saja, pasangan muda Mark dan Becky, keduanya juga tinggal di Jalan James Turner, bersama kedua anaknya, menerima tunjangan 1.500 pound sterling atau Rp 30,3 juta per bulan. Tunjangan itu dihentikan setelah ketahuan keduanya memalsukan data. “Kami memang curang, dan dengan gampang memperoleh 1.500 pound sterling setiap bulan,� Mark berterus terang. Kisah para penerima santunan seperti yang ditayangkan Benefits Street ini memang bisa bikin orang sewot. Tak meng-

Tayangan itu sangat jujur, menggambarkan kehidupan nyata di Inggris.

Majalah detik 3 - 9 FEBRUARI 2014


internasional

guardian

herankan jika sampai ada yang berpendapat orang-orang ini tak beda dengan parasit. Gambaran yang sebenarnya tak akurat. “Kami menjadi tampak seperti gelandangan,� kata Anna Korzen, 28 tahun. Dia tinggal di James Turner bersama dua anaknya dan menerima santunan 900 pound sterling atau Rp 18 juta per bulan. Masih ada orang-orang seperti Stephen Smith alias Smoggy, bapak dua anak, yang mati-matian mencari uang meskipun dia juga menikmati tunjangan dari pemerintah Inggris. Setiap hari dia berjualan barang-barang kebutuhan sehari-hari, seperti sabun dan tisu toilet, dari pintu ke pintu. Menjelang Natal tahun lalu, dia juga menyambi kerja sebagai pembungkus paket di salah satu perusahaan pengiriman barang pada malam hari. Penelitian tim dari Sekolah Ilmu Sosial dan Politik Universitas Edinburgh pada akhir tahun lalu pun membuktikan, pemberian tunjangan oleh pemerintah tak membuat para Majalah detik 3 - 9 FEBRUARI 2014


internasional

STEPHEN ALIAS Smoggy mirror

penganggur bermalas-malasan dan melunturkan niat mencari pekerjaan. Ada orang seperti Craig, yang, sekalipun ke mana-mana harus berkursi roda, tak menyerah mencari pekerjaan. Setiap pekan dia menerima tunjangan 171,25 pound sterling atau Rp 3,5 juta. Sudah ratusan lamaran pekerjaan dia layangkan, tapi ratusan kali pula dia ditolak. Setiap kali dia mencantumkan kekurangannya dalam surat lamaran pekerjaan, tak sekali pun dia dipanggil untuk wawancara. “Aku ingin menunjukkan kepada orang di seluruh dunia bahwa aku juga mampu bekerja seperti orang lain,” kata Craig. ■ SAPTO PRADITYO | GUARDIAN | BRIMINGHAM MAIL | BBC

Majalah detik 3 - 9 FEBRUARI 2014


sport

jason reed / reuters

Istri Pun Ditinggal

demi Tenis "Ever tried. Ever failed. No matter. Try again. Fail again. Fail better."

Majalah detik 3 - 9 februari 2014


sport

S

tanislas Wawrinka barangkali memang agak “sinting”. Bayangkan saja, pemain tenis kelahiran Lausanne, Swiss, ini rela “menukar” keluarganya dengan karier di lapangan tenis, tiga tahun lalu. Sang istri, Ilham Vuilloud, kini 39 tahun, menuturkan, pada 20 September 2010 Stanislas pulang ke rumah mereka di Kota Saint Barthelemy, Swiss. Bukannya bersantai menikmati kebersamaan bersama istri dan anaknya, Alexia, yang masih bayi, Stanislas malah buru-buru berkemas lagi. “Dia mengatakan kepadaku punya prioritas hidup baru,” kata Ilham kepada tabloid Blick tiga bulan kemudian. “Dia buru-buru berkemas, memasukkan barang-barangnya ke dalam tas dan pindah ke hotel.” Stanislas memutuskan meninggalkan keluarganya supaya bisa berfokus seratus persen pada karier tenisnya, tanpa direcoki urusan rumah tangga. Kepada Ilham, Stanislas mengatakan hanya tinggal punya waktu lima tahun lagi untuk mencatatkan namanya dalam sejarah tenis. Stanislas, saat itu telah berumur 25 tahun, belum pernah sekali pun menginjakkan kakinya di babak final turnamen grand slam. Ilham menyayangkan keputusan mendadak suaminya. “Mestinya ada jalan lain jika dia menceritakan kepadaku sebelumnya,” kata mantan penyiar televisi tersebut. Hari-hari itu mungkin memang saat-saat yang sulit untuk Stanislas Wawrinka. Dua pekan sebelumnya, Stanislas sukses besar menekuk Andy Murray, petenis unggulan dari Inggris, di babak ketiga turnamen Grand Slam US Open. Berhasil menaklukkan Murray, setengah kaki Stanislas mestinya sudah berada di babak semifinal. Posisinya lebih diunggulkan saat berhadapan dengan petenis Rusia, Mikhail Youzhny, di babak perempat final.

Aku tak pernah bermimpi, karena aku tahu, aku tak cukup bagus untuk mengalahkan dia.

Majalah detik 3 - 9 februari 2014


sport

petar kujundzic / reuters

Tapi tenis bukan matematika, yang rumusnya serba pasti. Stanislas, yang tak bermain tenang, dilipat Youzhny, 3-6, 7-6, 3-6, 6-3, 6-3. Dua kali Stanislas membanting raketnya ke lapangan dengan frustrasi dan mendapat peringatan dari wasit. Dia layak frustrasi lantaran buruknya akurasi pukulannya sendiri. Walaupun 13 kali mencatatkan servis ace, Stanislas membuat 71 kali kesalahan sendiri. Nasib sialnya rupanya masih berekor. Sepekan setelah angkat kaki dari US Open, Stanislas terbang ke Astana, Kazakhstan, untuk bergabung dengan tim Piala Davis Swiss. Stanislas menjadi andalan Swiss untuk mengalahkan tim Kazakhstan, yang sama sekali tak diunggulkan.

Majalah detik 3 - 9 februari 2014


sport

Bukannya menang dengan gampang, tim Swiss, yang tak diperkuat Roger Federer, malah dipermalukan tim tuan rumah. Stanislas dan kawan-kawannya dibantai 5-0 tanpa balas. Stanislas Wawrinka, yang jadi andalan, ditaklukkan Mikhail Kukushkin, 3-6, 6-1, 6-4, 1-6, 6-3. Dari Astana, Stanislas langsung pulang ke rumahnya di Saint Barthelemy, Swiss, dan memutuskan berpisah dari anak-istrinya. ●●● Lebih dari 40 bulan setelah meninggalkan anak-istrinya, Stanislas Wawrinka, kini 28 tahun, semakin dekat dengan posisi puncak. Pada Ahad, 26 Januari 2014, Stanislas menjadi petenis kedua dari Swiss yang memenangi nomor tunggal pria turnamen grand slam setelah Roger Federer. Di babak final Australia Open, Stanislas, yang berada di posisi underdog, mencundangi Rafael Nadal di lapangan Rod Laver Arena, 6-3, 6-2, 3-6, 6-3. Dua belas kali melawan Nadal sebelumnya, dan tak sekali pun pernah menang, Stanislas sama sekali tak diunggulkan di depan Nadal, yang sangat superior. “Benar-benar gila yang terjadi hari ini... aku tak pernah berharap bisa memenangi grand slam. Aku tak pernah bermimpi, karena aku tahu, aku tak cukup bagus untuk mengalahkan dia,” katanya seusai pertandingan. “Aku telah menyaksikan Federer merebut banyak sekali gelar juara grand slam. Sekarang tiba giliranku.” Stanislas memang agak tertolong oleh cedera punggung yang diderita Nadal. Selama pertandingan, beberapa kali Nadal minta waktu untuk menjalani terapi masalah di punggungnya. Tapi bukan berarti dia tak layak merebut trofi Aus-

Jika kalian bukan Roger, Rafa, Novak, atau Andy, kalian tak akan memenangi banyak turnamen dan kalian akan selalu kalah.

Majalah detik 3 - 9 februari 2014


sport

david gray / reuters

tralia Open. Jalan yang mesti dilewati Stanislas menuju babak final sama sekali bukan jalan yang gampang. Dia harus melewati unggulan kedua Novak Djokovic dan Tomas Berdych, peringkat ketujuh dunia. “So deserving for Stan the man #nevergiveup #whatamatch #sohappy,” Roger Federer menulis di akun Twitter-nya. Sekalipun sudah mendekati usia “senja” untuk ukuran pemain tenis, semangat pantang menyerah Stanislas memang luar biasa. Dia tahu betul, bakatnya tak sehebat empat penguasa lapangan tenis selama beberapa tahun terakhir: Rafael Nadal, Novak Djokovic, Roger Federer, dan Andy Murray. Keempat pemain ini merebut 34 gelar juara dari 35 gelar grand slam terakhir. Sejak Prancis Terbuka 2005, hanya Juan Martin del Potro yang pernah menembus dominasi mereka. Stanislas hampir selalu kalah melawan empat petenis elite ini. “Jika kalian bukan Roger, Rafa, Novak, atau Andy, kalian tak akan memenangi banyak turnamen dan kalian akan selalu kalah. Mereka selalu lebih baik ketimbang kami semua. Itu fakta yang harus dihadapi,” kata Stanislas merendah. “Tapi kalian harus melihat sisi positif sebuah kekalahan.” Sejak beberapa bulan lalu, dia menato tangan kirinya dengan satu kutipan dari novelis Irlandia, Samuel Beckett. "Ever tried. Ever failed. No matter. Try again. Fail again. Fail better."

Majalah detik 3 - 9 februari 2014


sport

blick

Menurut Magnus Norman, sang pelatih, walaupun sudah bertahun-tahun berada di jajaran 25 besar peringkat tenis dunia, Stanislas masih sering grogi dan kurang percaya diri saat berada di babak-babak krusial, terutama saat berhadapan dengan empat petenis itu. “Dia selalu dua kali melangkah ke depan, satu langkah ke belakang,” Severin Luthi, kapten tim Piala Davis Swiss, menggambarkan karakter Stanislas. Begitu kepercayaan dirinya semakin mantap, performa Stanislas di lapangan juga semakin kinclong. Semua pemain top pernah dia taklukkan. Dia juga sudah kembali berkumpul de­ngan istri dan anaknya. Norman mengatakan tak ada jurus rahasia untuk Stanislas. Yang penting bagaimana membuat dia percaya pada kemampuan dirinya. “Dia sekarang sudah tahu bagaimana bermain di panggung yang besar,” ujar Djokovic, memuji lawannya. Tapi Stanislas tetap belum berani mengincar posisi nomor satu—setelah Australia Open, peringkatnya langsung melesat ke urutan ketiga dunia, di bawah Nadal dan Djokovic. “Tidak... tidak sama sekali. Aku masih harus meningkatkan permainanku selangkah demi selangkah,” kata Stanislas. SAPTO PRADITYO | ESPN | GUARDIAN | USA TODAY

Majalah detik 3 - 9 februari 2014


SAINS

DNA Kembar Identik

Terbukti tak Serupa “Kami hanya bisa berharap kemajuan sains yang akan mengejar terus kasus itu.... Kami tahu itu bakal terjadi. Hanya tinggal soal waktu saja.�

Majalah detik 3 - 9 februari 2014


SAINS

S

etelah berpekan-pekan menyelidiki kasus pemerkosaan terhadap enam perempuan, tim detektif Kepolisian Marseille, Prancis, berhasil mempersempit kemungkinan pelakunya. Rekaman kamera CCTV di sepanjang blok apartemen lokasi pemerkosaan memperkuat bukti mereka. Pada Februari setahun lalu, Kepolisian Marseille akhirnya menangkap tersangka pelakunya. Bukan satu orang, melainkan dua orang: Elwin dan Yohan—bukan nama sebenarnya. Dari foto keduanya, para korban yang berumur antara 22 tahun hingga 76 tahun juga telah memastikan bahwa mereka inilah pelaku pemerkosaan. Tapi urusan hukum tak lantas serbagampang dan semulus jalan tol. Yang jadi soal, tak ada korban yang cukup yakin, apakah Elwin atau Yohan yang jadi pemerkosanya. Ya, Elwin dan Yohan adalah dua saudara kembar identik. Bukti noda sperma yang dimiliki polisi pun tak cukup untuk menyeret Elwin atau Yohan, atau bahkan mungkin keduanya, ke penjara. Sebab uji DNA (deoxyribonucleic acid) standar gagal membedakan apakah sperma itu milik Elwin atau Yohan. Emmanuel Kiehl, kepala penyelidikan kasus pemerkosaan ini, cuma bisa garuk-garuk kepala. “Ini kasus yang langka, di mana kemungkinan tersangkanya dua orang kembar identik,� kata Kiehl, kala itu. Saat Elwin dan Yohan ditangkap setahun lalu, belum ada metode yang mangkus, cukup akurat, dan ongkosnya masuk akal, untuk membedakan DNA milik dua orang kembar identik. Kiehl perlu perintah khusus untuk menahan Elwin dan Yohan. Pada kasus biasa, menurut seorang ahli forensik kepada harian La Provence, untuk membuktikan DNA seseorang, mereka cukup meneliti 400 pasang kode genetik. Untuk kasus

Kedua orang ini juga sama-sama memberi pernyataan, dan keduanya membantah tuduhan sebagai pelaku pemerkosaan mahasiswi itu.

Majalah detik 3 - 9 februari 2014


SAINS

langka seperti Elwin dan Yohan, mereka harus memelototi bermiliar-miliar pasangan kode genetik untuk mengenali kelainan genetik yang unik. Ongkosnya bisa beberapa juta euro atau puluhan miliar rupiah. Repotnya, selain ongkosnya luar biasa mahal, Kepolisian Marseille juga tak punya fasilitasnya. Kembar identik atau kembar monozigotik, seperti Elwin dan Yohan, terlahir dari proses pembuahan satu sel telur oleh satu sperma. Proses pembelahan yang melahirkan dua embrio bayi, kemungkinan terjadi setelah tahap blastosis. Angka

ETHNOS

kelahiran kembar monozigotik bervariasi dari satu tempat ke tempat lain, tapi rata-rata global sekitar 3,5 per 1.000 kelahiran. Kasus kriminal yang bikin puyeng seperti Elwin dan Yohan bukan cuma ditemui Emmanuel Kiehl dan timnya. Pada 23 November 1999, seorang mahasiswi Sekolah Seni dan Desain Majalah detik 3 - 9 februari 2014


SAINS

Kendall di Grand Rapids, Michigan, Amerika Serikat, dipukul seseorang dari belakang dan diperkosa. Lima tahun kemudian, polisi menemukan tersangkanya, yakni Jerome Cooper. Belakangan, polisi menemukan fakta bahwa Jerome memiliki saudara kembar identik, Tyrone Cooper. Kedua saudara kembar ini sama-sama memiliki catatan buruk soal kejahatan seksual. “Kedua orang ini juga sama-sama memberi pernyataan, dan keduanya membantah tuduhan sebagai pelaku pemerkosaan mahasiswi itu,” kata Kapten Jeffrey Hertel, Kepala Kepolisian Grand Rapids, beberapa pekan lalu. “Padahal kami semula berharap salah satu akan mengatakan, ‘Aku tak ingin saudaraku menghadapi tuduhan yang salah. Akulah pelakunya.’ Tapi itu tak pernah terjadi.” Saat dikumpulkan dalam satu ruangan, Cooper bersaudara tak pernah sekalipun menyinggung soal kasus itu. Bukti percikan sperma pada jaket sang korban juga tak banyak menolong karena tes DNA saat itu gagal membedakan apakah itu milik Jerome atau Tyrone. Walhasil, tanpa pengakuan dan tak ada bukti pasti, dengan kecut, polisi terpaksa membiarkan Cooper bersaudara melenggang keluar dari tahanan polisi. “Kami hanya bisa berharap kemajuan sains yang akan mengejar terus kasus itu.... Kami tahu itu bakal terjadi. Hanya tinggal soal waktu saja,” kata Kapten Hertel. Setelah 14 tahun kasus itu tak tertuntaskan, menurut Hertel, sang korban masih terus berharap kasusnya suatu saat nanti bisa dibawa ke pengadilan.

Pada saat proses pewarisan ini, typo alias ‘salah ketik’ terjadi.

●●● Keadilan itu mungkin akan datang tak lama lagi. Cooper bersaudara tak bisa berkelit lagi. Sudah ditemukan cara untuk membedakan DNA Majalah detik 3 - 9 februari 2014


SAINS

milik dua orang kembar identik, seperti Cooper bersaudara dan Elwin-Yohan. Terbukti, saudara kembar identik sebenarnya tak benar-benar serupa DNA-nya. Georg Gradl, peneliti genetik Eurofins Genomics (Eurofins MWG Operon), mengatakan manusia memiliki sekitar tiga miliar pasang kode genetik. “Saat pembuahan terjadi, embrio berkembang, seluruh kode genetik ini akan disalin, diwariskan,” kata Dr. Gradl, tiga pekan lalu. “Pada saat proses pe-

EUROFINS

warisan ini, typo alias ‘salah ketik’ terjadi.” “Salah ketik”, atau lebih tepatnya mutasi genetis, inilah yang membedakan DNA antara dua kembar identik. Pada tes DNA standar, menurut Gradl, perbedaan kecil akibat mutasi saat proses pewarisan ini tak bakal terdeteksi. Gradl bersama tim Eurofins telah membuat metode khusus untuk menganalisis lebih dari tiga miliar kode genetis itu Majalah detik 3 - 9 februari 2014


SAINS

dan mencari setitik perbedaan DNA antara saudara kembar identik akibat mutasi kecil tersebut. Seluruh proses ini akan memakan waktu sekitar satu bulan. Sudah ada sejumlah lembaga forensik dan kantor kepolisian yang meminta tim Eurofins membantu memecahkan kasus kejahatan yang melibatkan dua saudara kembar identik. Satu di antaranya adalah Kepolisian Marseille. “Kami sangat yakin bakal bisa mendapatkan hasilnya,” kata Dr. Gradl. Belum jelas, berapa ongkos pemeriksaan DNA saudara kembar identik oleh Eurofins ini. Jika ongkosnya cukup murah, metode Eurofins ini barangkali juga bisa membantu kasus unik seperti yang dihadapi Holly Marie Adams. Sepuluh tahun lalu, Holly melahirkan bayi. Dia mengklaim Raymond Miller-lah ayah bayi itu. Namun Raymond membantahnya dan menolak membayar tunjangan bagi anak itu. Urusan ini terpaksa dibawa ke Pengadilan Missouri. Di muka majelis hakim, Raymond membawa saudara kembarnya, Richard Miller. Dia meminta dilakukan tes DNA untuk membuktikan apakah dia atau Raymond bapak anak itu. Hasilnya, kemungkinan 99,9 persen Raymond atau Richard adalah bapak anak itu. Yang bikin tambah runyam, juga bikin kepala Hakim Fred Copeland cenat-cenut, Holly mengaku berhubungan seks dengan Raymond maupun Richard pada hari di mana kemungkinan besar terjadi pembuahan itu. Majelis hakim akhirnya memutuskan bahwa Raymond-lah—sekalipun dia terus membantah—“ayah” anak itu. “Aku sudah capek. Urusan ini sudah aku anggap selesai,” kata Holly, beberapa tahun lalu. Seandainya metode Eurofins sudah ditemukan, barangkali urusan ini tak bakal berlarat-larat. ■

Aku sudah capek. Urusan ini sudah aku anggap selesai.

GEORG GRALD EUROFINS

SAPTO PRADITYO | BBC | DAILY MAIL | POPSCI | USA TODAY

Majalah detik 3 - 9 februari 2014


ekonomi

Utang Terus Menggunung Utang pemer i meningkat d ntah terus Rp 2.000 tril an menembus i memandang un. Para ekonom wajar. Peng gunaan utang untuk subsidi baha n bakar minya k dikritik. thinkstockphotos.com

Majalah detik 3 - 9 februari 2014


ekonomi

A

Nelayan mengangkat keranjang berisi ikan di Ulee Lheue, Banda Aceh. Utang luar negeri mestinya digunakan untuk membangun infrastruktur yang bisa memperbaiki nasib nelayan. ANTARA FOTO/Ampelsa

WAL 2014 agaknya menjadi tahun yang menguntungkan bagi Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang. Lembaga di bawah Kementerian Keuangan ini salah satu tugasnya adalah mencari utang untuk negara dengan bunga semurah mungkin. Tugas itu dijalankan dengan baik pada awal tahun ini. Direktorat ini berhasil mendapatkan utang sesuai dengan target pada sejumlah lelang Surat Utang Negara, bahkan berhasil mendapatkan Rp 15 triliun dari target Rp 10 triliun pada 21 Januari lalu. Pemerintah Indonesia, seperti negara lain, memang mengandalkan lelang-lelang seperti ini untuk mendapatkan sebagian utangnya, yang tahun ini sudah melewati garis Rp 2.000 triliun. Dan utang yang mencapai Rp 2.300 triliun itu, setidaknya menurut versi pemerintah, tak perlu dicemaskan. “Tidak perlu khawatir berlebihan,� kata Wakil Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro. “Tetap kita harus jaga utang kita, tapi enggak usah berlebihan.� Tren nilai utang pemerintah memang terus naik. Sepuluh

Majalah detik 3 - 9 februari 2014


ekonomi

Pembangunan salah satu gedung di Jakarta. Proyek infrastruktur di Indonesia banyak memanfaatkan dana utang. ANTARA FOTO/Dhoni Setiawan

tahun silam, utang pemerintah sekitar Rp 1.300 triliun. Tapi pemerintah menunjuk bahwa sedikit-banyaknya utang tidak melulu dilihat dari nilai nominalnya, tapi mesti dibandingkan dengan angka produk domestik bruto. Utang pemerintah memang cenderung turun jika menggunakan perbandingan ini. Saat itu, besar utang lebih dari 50 persen dari angka ini, tapi sejak 2009 di bawah 30 persen. Sekarang, dengan utang Rp 2.300 triliun, rasionya hanya 28 persen dibanding produk domestik bruto. Persentase yang 28 itu memang relatif kecil dibanding utang negara lain. Malaysia, misalnya, setahun silam angkanya 53 persen. Negara maju persentasenya malah lebih tinggi. Rasio Singapura atau Amerika Serikat di kisaran 100 persen. Jepang malah di atas 200 persen. Hanya negara dengan sumber daya alam tinggi, seperti Arab Saudi, yang rasionya sangat rendah. Dengan melihat perbandingan ini, ekonom Universitas Indonesia, Telisa Aulia Falianty, menyebut utang pemerintah masih wajar. “Sebagai negara berkembang, wajar saja pemerintah memakai utang untuk menutup defisit,� katanya. Utang mestinya digunakan untuk kegiatan yang produktif, seperti membangun infrastruktur atau mendorong kegiatan ekonomi, termasuk usaha kecil, bukan menyubsidi bahan bakar minyak atau menggaji pegawai negeri.

Majalah detik 3 - 9 februari 2014


ekonomi

Utang pemerintah Indonesia dibanding produk domestik bruto memperlihatkan tren menurun dalam 10 tahun ini, dari kisaran 60 persen menjadi di bawah 30 persen. Angka ini lebih rendah dari Malaysia, misalnya, apalagi Amerika Serikat dan Singapura. 120 100 80 60 40 20 0 2005

2006 Indonesia

2007 Malaysia

2008 Amerika Serikat

2009

2010 Singapura

2011

2012

2013

Arab Saudi

Meski angka utang itu wajar, ekonom Institute for Development of Economics and Finance, Ahmad Erani Yustika, berharap pemerintah mengoptimalkan penerimaan dalam negeri serta melakukan efisiensi belanja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara agar tidak terlalu dibebani utang. Masalahnya, menurut dia, pemerintah tidak mau bekerja serius mengoptimalkan penerimaan dan tidak memiliki iktikad baik untuk efisiensi belanja. “Akibatnya, jalan pintas yang dilakukan pemerintah adalah mengajukan permohonan utang walaupun akhirnya ada yang tidak terserap,� ujar Ahmad Erani. Ekonom Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Latief Adam, berpendapat sama. Pemerintah harus mendorong peningkatan penerimaan dari perpajakan dan nonpajak pada titik optimal. Utang pun harus digunakan secara efisien untuk membiayai pengeluaran yang produktif, seperti membangun infrastruktur. “Bukan untuk membiayai kegiatan-kegiatan yang bermotif kepentingan populis, seperti menambah subsidi BBM,� katanya. n Hans Henricus B.S. Aron Majalah detik 3 - 9 februari 2014


ekonomi

Indonesia Masuk Daftar Lima Negara Rapuh

A

DA istilah ekonomi baru yang muncul dan menjadi tren pada awal tahun ini. Istilah itu adalah Fragile Five alias Lima Negara Rapuh. Malangnya, Indonesia masuk daftar lima negara rapuh ini, di samping India, Turki, Brasil, dan Afrika Selatan. Negara-negara ini memiliki pertumbuhan ekonomi bagus selama beberapa tahun. Hanya, masalahnya, pertumbuhan ini sangat bergantung pada investasi dari luar negeri. Investor memborong surat utang dan saham di negara-negara ini saat ekonomi dipandang membaik. Tapi, begitu ada persoalan, investor langsung lari. Di Indonesia, saat ada tanda-tanda bunga bakal naik di Amerika Serikat karena negara itu menghentikan stimulus ekonomi, investor langsung lari. Akibatnya, bursa saham anjlok dan sepanjang 2013 seperti tertahan. Rupiah juga anjlok, sehingga pemerintah terpaksa mengerem laju ekonomi dengan menaikkan suku bunga. Negara-negara lain dalam Fragile Five

ANTARA FOTO/Yusran Uccang

mengalami nasib yang kira-kira sama. Semula ekonominya dipandang mulus. Tapi, begitu investor asing pergi, ekonomi menjadi mengkhawatirkan. Utang jangka pendek pun menjadi salah satu ancaman saat investor ini keluar dari sebuah negara. n Nur Khoiri

Majalah detik 3 - 9 februari 2014


ekonomi

Perempuan menjadi

Pasar Utama Bisnis mobil travel tak lekang dihantam moda angkutan lain. Orang tua dan perempuan menjadi sasaran pasar utama.

Majalah detik 3 - 9 februari 2014


ekonomi

M Meski tarif pesawat terbang semakin terjangkau dan bus semakin bagus, travel masih bisa bertahan.

INIBUS Daihatsu Luxio putih itu diparkir pada Rabu siang, 29 Januari 2014, di depan kompleks ruko di Jalan Jombang Raya, Pondok Aren, Tangerang. Mobil itu sedang beristirahat setelah malamnya bekerja menjemput penumpang dari rumahnya di sejumlah kota di Jawa Tengah dan mengantar sampai pintu rumah tujuan di Jakarta dan sekitarnya. Ini memang mobil travel. Moda angkutan umum ini mengandalkan minibus dan sebagian besar menggunakan sistem door to door, penumpang dijemput di rumah dan diantar sampai pintu rumah tujuan. “Ini salah satu dari empat Luxio kami,� ucap Timbul Bejo, salah satu pengelola CV Wahyu Pendowo Sinergy, yang mengoperasikan minibus dengan rute Jakarta ke Jawa Tengah. Luxio, dengan kapasitas tujuh penumpang, menjadi salah satu favorit pengusaha travel. Tapi armada yang dimiliki Timbul tidak hanya Luxio. Ia juga memiliki tiga Isuzu Elf, minibus dengan kapasitas belasan penumpang. Moda transportasi yang dikelola Timbul ini mulai populer sejak 1970-an. Tidak jelas siapa yang memulai, tapi salah satu pemain lamanya adalah perusahaan dari Bandung, 4848. Perusahaan ini bersaing dengan bus dan kereta api untuk melayani rute gemuk Jakarta-Bandung. Belakangan, setelah Bandung tersambung jalan tol sampai Jakarta, pemain baru bermunculan, seperti DayTrans dan Cipaganti. Di Jawa Tengah, misalnya, sejak 1970-an juga sudah muncul moda transportasi ini. Bisa dibilang seluruh kota di Jawa Tengah dijangkau moda transportasi door to door ini. Pada saat itu, jenis angkutan travel menjadi salah satu moda transportasi premium, alternatif dari bus, yang saat itu hanya menyediakan kelas ekonomi. Saat ini, meski tarif pesawat terbang semakin terjangkau dan bus semakin bagus, travel masih bisa bertahan. Timbul, misalnya, baru mengoperasikan armadanya tiga tahun silam. Tapi ia melihat pasar bisnis travel cukup cerah. Majalah detik 3 - 9 februari 2014


ekonomi

Cipaganti berekspansi ke layanan bus wisata setelah sukses di bisnis travel. hasan alhabsy/detikfot0

Mereka sudah membidik pasarnya. Mereka adalah orang tua, kaum perempuan, dan kelompok masyarakat yang tidak mau repot pindah moda transportasi saat bepergian karena pada dasarnya layanan ini mirip taksi. “(Kami) sudah memetakan siapa saja calon pelanggan,” kata Iwan Bango, rekan bisnis Timbul. Bahkan munculnya pesawat murah tidak memukul bisnis mereka, malah bisa saling melengkapi. Perusahaan travel akan bisa melayani penumpang pesawat dari bandara sampai ke kota asal penumpang. “Di situlah posisi keberadaan jasa travel dibutuhkan,” kata Iwan. Pasar lain yang dibidik, menurut Sekretaris Perusahaan Cipaganti, adalah masyarakat yang belum memiliki mobil. Ia mengatakan pertambahan jumlah mobil—sekitar 800 ribu sekitar dua tahun silam—tidak sebanding dengan naiknya jumlah penduduk. “Berapa persen yang memiliki mobil pribadi?” ungkap Toto. Cipaganti agak berbeda dengan sejumlah perusahaan travel lain karena layanannya bukan door to door, melainkan point to

Majalah detik 3 - 9 februari 2014


ekonomi

Sopir kami harus cepat dan tepat mengantarkan penumpang sesuai tujuannya.

point. Mereka tidak menjemput dan mengantar sampai rumah tujuan, tapi menyebar titik keberangkatan dan kedatangan di Jakarta dan Bandung, sehingga para penumpang bisa memilih titik terdekat tujuan. Bagi penumpang, kelebihannya adalah lebih cepat karena tidak perlu berputar-putar dulu mengantar penumpang lain. Kekurangannya, penumpang mesti berganti moda transportasi. Saat ini, Cipaganti baru beroperasi di sekitar Bandung-Jakarta. Rutenya adalah wilayah yang tersambung jalan tol. Tapi mereka sudah bersiap membuka layanan di luar Jawa, seperti Medan dan Makassar. “Saya baru kemarin dari Medan, potensi pasar di sana sangat menarik,” ucap Toto. Rute paling gemuk mereka adalah Bandung-Jakarta, yang mereka layani dengan 680 mobil atau sekitar separuh armada mereka. Dengan armada sebesar itu, Cipaganti memang bisa dibilang raksasa dibanding perusahaan travel seperti yang dikelola Timbul. Tapi Timbul tidak minder, dan senjata yang menjadi andalannya adalah pelayanan. “Karena kami bukan angkot, pelayanan adalah sumber penghidupan kami,” ucapnya mantap. Dalam sebulan, rata-rata mobilnya menjalani rute JakartaJawa Tengah 11 kali pulang-pergi. “Sesepi-sepinya, ya enam sampai tujuh kali PP (pulang-pergi)-lah,” ungkapnya. Para penumpang dikenai tarif sekitar Rp 200 ribu. Dia mempekerjakan 10 sopir. Salah satunya, Andi Guyub, mengatakan penghasilannya adalah 40 persen dari total tiket penumpang. Sepekan, ia bisa narik dua kali pulang-pergi. Uniknya, struktur bisnis Wahyu Pendowo Sinergy sangat “cair”. Perusahaan ini terdiri atas Wahyu Pendowo yang dimiliki Timbul, Sinergy Transport yang dimiliki Iwan, dan Pendowo yang dimiliki salah satu rekan mereka yang mereka panggil Pak Toying. Mereka menyatukan organisasi, seperti membentuk agen tiket. “Setiap agen hanya boleh menaikkan tarif tiket tak lebih dari 10-15 persen saja,” ucap Iwan. Rute travel yang juga “gemuk” adalah Jakarta-Bandar LamMajalah detik 3 - 9 februari 2014


ekonomi

Isuzu Elf, salah satu jenis kendaraan favorit para operator travel. dok travel.com

pung. Travel dari Jakarta ke provinsi paling selatan Sumatera itu tetap bisa kokoh. Pesaing utama mereka di rute ini adalah bus Damri, yang berangkat dari Stasiun Gambir dengan tarif Rp 135-205 ribu, tergantung kelasnya. Salah satu pemain travel Jakarta-Lampung, Ramatrans, mematok tarif lebih mahal, Rp 200-300 ribu. Berbeda de­ ngan Damri yang mematok harga tergantung fasilitas busnya, Ramatrans mematok tarif berdasarkan jarak perjalanan. “Sampai wilayah mana di sekitar Lampung penumpang kami antar, di situlah kita bicarakan tarifnya” kata Rama Dody, yang mengoperasikan 35 mobil dari pulnya di kawasan Cawang, Jakarta Timur. Agar bisa memenangi persaingan seperti Timbul, andalan Dody adalah pelayanan. “Sopir kami harus cepat dan tepat mengantarkan penumpang sesuai tujuannya,” ucapnya. n BUDI ALIMUDDIN Majalah detik 3 - 9 februari 2014


bisnis

Invasi Maskapai Penerbangan Murah Indonesia tak puas jadi jago kandang, Maskapai penerbangan murah Indonesia Beramai-ramai menerbangi rute internasional.

Majalah detik 3 - 9 februari 2014


bisnis

E Citilink, salah satu maskapai penerbangan murah, saat mulai mengudara dari Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, awal bulan lalu. M Agung Rajasa | ANTARA foto

MPAT eksekutif Airbus itu duduk melingkari meja ruang rapat Citilink di kawasan Jalan S. Parman, Jakarta Barat, pada Selasa siang, 28 Januari 2014. Mereka membicarakan puluhan pesawat yang dipesan maskapai penerbangan murah yang didirikan PT Garuda Indonesia itu. “Ini mau bicarain pengiriman pesawat yang sudah kami pesan beberapa waktu lalu,� kata Presiden Direktur Citilink Arif Wibowo mengomentari pertemuan itu. Saat ini Citilink mengoperasikan 25 Airbus A320 dan sudah memesan 40 pesawat lain. Arif mengungkapkan, penambahan pesawat ini dilakukan karena mereka akan memperluas jalur penerbangan ke sejumlah kota di luar negeri. Jadwal pertama mereka adalah menerbangi rute Denpasar-Perth. Kota di Australia itu akan mulai direngkuh pada Maret atau April nanti lewat satu penerbangan per hari. “Tapi ke depannya minimal kami akan menyelenggarakan penerbangan sehari 3 kali, Denpasar-

Majalah detik 3 - 9 februari 2014


bisnis

Sriwijaya Air di salah satu bandara. Maskapai yang memposisikan diri di kelas medium ini mulai agresif masuk layanan internasional. foto: getty images

Perth,” ucapnya. Citilink bukan satu-satunya maskapai penerbangan murah Indonesia yang mulai bermain di luar negeri. Maskapai lain, seperti Sriwijaya Air, juga mulai menjangkau Cina lewat penerbangan dari Denpasar. Sedangkan Lion Air malah mendirikan anak perusahaan di Malaysia dan Thailand. Mandala dan AirAsia Indonesia memang memiliki induk di luar negeri, yakni Tiger Air dari Singapura dan AirAsia dari Malaysia, sehingga secara alami mereka memiliki sejumlah rute internasional. Lewat grup seperti ini, mereka bisa bekerja sama seperti yang dilakukan Mandala, misalnya. Mereka memanfaatkan jaringan grup Tiger Air, sehingga penumpang dari Jakarta di Manila tidak perlu membeli dua tiket. Penumpang cukup membeli satu tiket meski nantinya transit di Singapura dan pindah pesawat dari Filipina, Cebu Pacific Air. Adapun Sriwijaya mulai menerbangi Cina sejak 22 Januari silam, yakni dari Denpasar ke tiga kota di Tiongkok: Hangzhou, Ningbo, dan Nanjing. “Penerbangan ke Cina ini menggunakan pesawat Boeing 737-800 Next Generation,” kata Senior Manager Corporate Secretary Sriwijaya Air, Agus Sudjono. Sriwijaya masuk pasar ini dengan alasan jelas: tidak ada penerbangan langsung Denpasar ke Cina setelah Batavia Air tutup. “Kami tidak punya pesaing (di rute itu),” ucapnya diiringi derai tawa. Karena peluang ada, Sriwijaya memasang target rute ini sebagai tonggak awal membuka bisnis di jarak menengah, tidak hanya penerbangan domestik. “Ke depannya, penerMajalah detik 3 - 9 februari 2014


bisnis

Kesibukan di Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta. Maskapai penerbangan murah tidak hanya melayani penerbangan lokal, tapi juga mulai masuk pasar-pasar internasional. Rivan Awal Lingga | ANTARA foto

bangan ke kota lain di Cina bisa dilakukan,” kata Agus. Maskapai yang memposisikan diri sebagai maskapai medium—antara full service dan penerbangan murah—sudah mengincar belasan kota lain di negara berpenduduk terbesar dunia itu, mulai Beijing, Wuhan, sampai Shenzhen. “Tapi baru tiga yang mendapat izin,” ucapnya. Rute ke Cina ini menambah daftar kota tujuan di luar negeri, setelah mereka juga menerbangi Dili di Timor Leste dan Penang di Malaysia. Bermain di pasar tanpa pesaing ini tentu relatif lebih enteng daripada yang dilakukan Citilink, yang masuk rute Perth-Denpasar dengan banyak pemain di dalamnya. Di jalur itu, pasar penerbangan murah sudah bercokol Virgin Air, Jetstar, dan AirAsia dengan jumlah penerbangan total 8-10 per hari. “Tahun ini Tiger Air juga akan masuk,” kata Arif. Dengan persaingan keras, Citilink berharap bisa meraup 10 persen pasar ini. Persaingan penerbangan murah Perth-Denpasar berat, menurut Arif, karena banyak warga Australia kelas ekonomi C dan D—menengah ke bawah untuk ukuran negara itu— yang gemar piknik ke Bali. “Kelas ini akan mencari penerbangan yang lebih murah,” katanya. Pasar lain yang diincar Citilink adalah orang Indonesia yang tinggal di Australia. Meski tidak semua orang ini pulang ke Bali, Citilink memiliki penerbangan cukup lengkap dari Denpasar ke kota-kota lain di Indonesia. “Denpasar itu hub (pusat rute) kami,” katanya. ■ Budi Alimuddin

Majalah detik 3 - 9 februari 2014


bisnis

Pajero

Juragan WC Umum Jangan remehkan bisnis WC umum terminal atau pasar. Desa di pelosok Tasikmalaya memasok pekerja dan juragan WC umum. Juragannya pun bermobil Toyota Land Cruiser atau Mitsubishi Pajero.

Majalah detik 3 - 9 februari 2014


bisnis

J

Rumah salah satu juragan WC, Haji Cecep Ruchimat, yang berada di pelosok Tasikmalaya. rengga sancaya | detik foto

IKA hanya melihat rumah itu, mungkin membayangkan lokasinya berada di Jakarta dan sekitarnya, bukan di desa terpencil di kaki Gunung Talaga Bodas, yang berjarak sekitar 20 kilometer dari Tasikmalaya. Rumah itu berlantai dua, lebih banyak memasang kaca sebagai dinding daripada batu bata yang disemen dan dicat tebal. Sebuah kolam renang menyatu dengan halaman belakang rumah. Di samping rumah bergaya minimalis ini, bertengger dua mobil mahal, Toyota Land Cruiser dan Mitsubishi Pajero Sport Dakar. Dua mobil itu fungsinya sedikit berbeda. “Kalau mobil yang ini untuk blusukan,â€? ujar pemiliknya, Haji Cecep ­Ruchimat, menunjuk Land Cruiser. Haji Cecep bukan satu-satunya pemilik rumah gedong atau mobil sekelas Pajero di desanya, Cijaho, atau desa sebelahnya, Kiarajangkung. Pak haji itu, seperti ratusan orang lain di sana, bisa menikmati kehidupan kelas menengah

Majalah detik 3 - 9 februari 2014


bisnis

Salah satu WC umum yang sedang beroperasi. rengga sancaya | detik foto

atas karena bisnisnya yang kurang lazim dan kadang tidak dipandang mata: menjadi juragan WC umum. Kepala Desa Kiarajangkung, Asep Wawan, mengatakan ia memimpin 1.200-an keluarga. Dari jumlah itu, sekitar 20 persen warganya menjadi juragan WC umum. Selain itu, 70 persen adalah petani, yang di luar musim tanam menjadi pekerja WC umum yang dimiliki para tetangganya itu. Sisanya menekuni pekerjaan lain, seperti tukang kredit. “Orang-orang di sini bertani iya, sebagai karyawan di WC umum juga iya,� kata Asep yang selain menjadi kuwu alias kepala desa, juga mengoperasikan 6 unit WC umum di pasar di Jawa Tengah, yakni di Jepara dan Rejowinangun, Magelang. “Jadi ada aplusan, kalau musim tanam sudah selesai, berangkat jadi karyawan WC umum.� Para jawara WC umum dari Kiarajangkung itu di antaranya Haji Nurjaman dan anaknya, Haji Nur Alam, yang memiliki rest area Kampoeng Nagreg di jalur lintas Nagreg menuju Kecamatan Malangbong. Ada pula Haji Lukman, Haji Oyoh,dan Haji Empon Suryana. Profesi ini membawa kemakmuran bagi warga desa. Jalanan desa yang terpencil itu beraspal mulus semua. Begitu pula rumah-rumah berdesain minimalis terbaru banyak bertengger di tengah-tengah permukiman. Keberhasilan ini juga membuat Haji Cecep, pemilik Land Cruiser, gengsinya naik dan sekarang sedang berusaha merebut kursi DPRD Kabupaten Tasikmalaya, sebagai calon legislator nomor satu Partai Gerindra. Usaha berbisnis WC Majalah detik 3 - 9 februari 2014


bisnis

umum yang ditekuni selama 30 tahun—bahkan ia nekat keluar dari pekerjaan sebelumnya di PT Pelindo, salah satu BUMN—seperti terbayar. Haji Cecep ini mengoperasikan WC umum di sejumlah kota besar di Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Jakarta. Namun dia enggan bercerita banyak mengenai bisnis yang digelutinya selama 30 tahun itu. “Yang sukses itu Haji Mumu, kalau saya kan hanya ngikut aja,” imbuhnya. Haji Mumu Hermana, yang disebut “sukses” oleh Haji Cecep, juga berasal dari Desa Kiarajangkung. Di desa itu, Haji Mumu memiliki rumah berlantai dua dengan tiga penangkal petir bertengger pada gentingnya. Meski begitu, setahun cuma beberapa kali Setelah izin RT, RW, dan kelurahan, ia pulang ke rumah megahnya di kampung saya langsung renovasi dan pasang itu. Haji Mumu, yang sekarang berusia 65 tahun, tinggal di Ciracas, Jakarta Timur, dan jet pump (pompa air bertenaga rumahnya di Kiarajangkung dihuni anak tinggi) dengan menggali hingga angkatnya, Budi Rahmatillah. Mumu memang menjadi perintis bisnis kedalaman 50 meter. WC umum itu. Ia memulainya pada 1980. Saat itu, ia melihat bahwa WC umum di 8 RW kawasan Cengkareng Bedeng, Jakarta Barat, tidak terpelihara. Ia menawarkan jasa untuk merenovasi dan mengelola bangunan WC di wilayah itu. Karena setiap RW terdapat 10 unit, total 80 unit ia perbaiki dan dikelola. “Setelah izin RT, RW, dan kelurahan, saya langsung renovasi dan pasang jet pump (pompa air bertenaga tinggi) dengan menggali hingga kedalaman 50 meter,” tutur Mumu. Modal yang ia keluarkan di wilayah itu Rp 5 juta, uang yang cukup banyak karena saat itu bensin premium hanya Rp 150 per liter. Dengan pengalaman bisnis di Cengkareng Bedeng, Mumu berekspansi ke seluruh wilayah Jawa. Target favoritnya adalah pasar dan terminal. Salah satu strategi yang ia pasang, di pasar dan terminal itu selalu membangun masjid Majalah detik 3 - 9 februari 2014


bisnis

Pencalonan Haji Cecep Ruchimat sebagai calon anggota DPRD Kabupaten Tasikmalaya. rengga sancaya | detik foto

Tap/klik untuk berkomentar

atau musala di samping WC umum miliknya. Salah satunya di Terminal Arjosari, Malang, Mumu mendirikan masjid berukuran 240 meter persegi. Selain mengundang orang untuk beribadah, mendirikan tempat ibadah ini juga menarik konsumen. “Masjid atau musala itu bikin ramai, makanya saya kalau bikin WC pasti ada musala atau masjidnya,� ujarnya. Bisnis WC umumnya pun semakin profesional. Belakangan, usaha ini ia bentuk sebagai sebuah perseroan terbatas dengan nama PT Mulia Jaya Sejahtera. Perusahaan ini mengelola WC umum, seperti di Pasar Induk Kramat Jati, Pasar Tanah Abang, Glodok, Depok, Cianjur, sampai Malang. Total pegawainya sekitar 200 orang, yang ia rekrut dari Kiarajangkung dan desa-desa sekitarnya. Tarif WC umum yang dipatok para warga Kiarajangkung itu antara Rp 500-1.000 untuk buang air kecil dan Rp 2.000 untuk buang air besar. Mumu dan para pengusaha itu enggan menceritakan omzetnya. Namun dari rumah-rumah megah dan Land Cruiser di Kiarajangkung, uang yang dikumpulkan agaknya bukan lagi recehan. ■HANS HENRICUS B.S. ARON

Majalah detik 3 - 9 februari 2014


bisnis

Retribusi Terus Naik

P

ARA pengusaha WC umum itu cenderung enggan mengungkapkan perincian bisnis mereka. Salah satu pengusaha mengatakan bahwa pernah ada tabloid yang menulis tentang mereka. Setelah tulisan dipublikasikan, mereka terkena dampak buruk: otoritas setempat menaikkan retribusi WC umum mereka. Saat ini retribusi rata-rata WC umum adalah Rp 10-20 juta. Per tahun, ungkap salah satu pengusaha, naik sekitar 10-20 persen. Sebelum ada artikel di tabloid itu, kenaikan hanya sekitar 5 persen per tahun. Salah satu pengusaha juga mengatakan mereka enggan mengungkapkan sisi bisnis karena takut bakal muncul pesaing baru. Dalam posisi sekarang, bisnis ini memang jarang yang melirik. Mungkin karena dipandang bisnis yang kotor dan bau, atau mungkin karena melihat konsumen hanya membayar uang receh, Rp 1.000-2.000 sekali transaksi. Padahal, jika melihat WC umum di terminal, misalnya, setidaknya setiap menit ada yang membayar Rp 1.000. Jika terminal itu beroperasi 12 jam, secara kasar bakal terkumpul 12 jam x 60 menit x 1.000. Alhasil, WC itu akan menghasilkan Rp 720 ribu per hari. Bukan jumlah yang sedikit apalagi jika melihat di banyak tempat, orang bahkan harus antre untuk masuk. â– HANS HENRICUS B.S. ARON

Majalah detik 3 - 9 februari 2014


selingan

Bila Cina Jadi Tentara

Selama ini ada anggapan bahwa kesempatan menjadi tentara dan pegawai negeri tertutup bagi warga keturunan Cina (Tionghoa). Akibatnya, mereka pun banyak berkiprah sebagai pedagang. Apalagi buku-buku sejarah di sekolah nyaris tak menyebutkan peran mereka dalam mengusir penjajah. Padahal, jika ditelisik, dalam setiap angkatan di tubuh TNI-Polri, ada satu-dua prajurit berdarah Tionghoa. Di berbagai daerah, tersebar tokoh Tionghoa yang diangkat sebagai veteran dan sudah ada yang dimakamkan di taman makam pahlawan. Juga ada yang bergelar pahlawan nasional. Beberapa artikel berikut ini mengungkap hal tersebut. Selamat membaca!

Orang Tionghoa, Jago dagang dan perang

Dari Penyelundup Menjadi Laksamana

Menjadi Koki hingga Membuka Warung Kopi

veteran Tionghoa di Pemakaman Pahlawan

Majalah detik 3 - 9 Februari 2014


selingan

ng

Orang Tionghoa Jago Berdagang Juga Berperang Kiprah mereka dalam membantu kemerdekaan tak tertulis dalam buku sejarah di sekolah.

Majalah detik 3 - 9 februari 2014


selingan

K Hendra Kho dan istrinya Chang Jane dok. pribadi

isah kehidupan sang kakek, Kho Bak Tjoa, yang turut mengangkat senjata mengusir kolonial Belanda di Jambi, rupanya banyak mengusik benak Hendra Kho. Apalagi sang kakek, yang meraih Bintang Gerilya dari Presiden Sukarno, kerap menyatakan darma paling mulia dari seseorang adalah ketika memberikan yang terbaik kepada orang banyak. Untuk negara dan bangsa. Pria kelahiran Jambi, 9 September 1982, itu pun menerjemahkannya dengan menjadi tentara. Korps infanteri adalah idamannya. Selepas sekolah menengah atas, ia pun mendaftarkan diri mengikuti seleksi calon taruna Akademi Militer. Sayang, pada tahap akhir dia dinyatakan tak lulus. Kedua orang tuanya, Djoni Kho dan Tjoa Ngang Heng, membesarkan hati dengan menyarankan agar mengikuti tes pada tahun berikutnya. Tapi Hendra tak mau. Dia tak ingin makin frustrasi karena menjadi penganggur. Untuk melupakan kegagalan itu, atas restu orang tuanya, Hendra hijrah ke Jakarta dan mendaftar ke Fakultas Hukum Universitas Trisakti. Ketika titel sarjana hukum hampir digenggam, Hendra mengaku sempat berniat menjadi pebisnis. Tapi, sekelebat kemudian, cita-cita menjadi tentara kembali membuhul. “Saya ingin membuktikan bahwa orang Tionghoa tidak hanya pandai berdagang,� kata suami Chang Jane ini saat berbincang dengan majalah detik melalui telepon seluler pada Rabu, 29 Januari 2014. Dengan sokongan ayah-ibunya, Hendra, yang telah bertitel sarjana hukum, mengikuti seleksi sekolah perwira prajurit karier. Kali ini ia dinyatakan diterima dan lulus dengan pangkat letnan dua TNI Angkatan Udara pada Juli 2007. Dari 256 orang lulusan perwira, Hendra tercatat menduduki peringkat ke-32. Dari 72 siswa matra udara, dia berada di urutan ketujuh dari 10 siswa terbaik. Selanjutnya, dia ditempatkan di Korps Pasukan Majalah detik 3 - 9 februari 2014


selingan

Tap untuk melihat video

Khas (Pasukan Komando) TNI Angkatan Udara. Hendra, yang kini menjabat Kepala Hukum Pusat Pendidikan dan Latihan Paskhas TNI AU di Bandung, mendapat anugerah tiga tanda jasa, yakni Dharma Nusa, Wira Dharma, serta Wira Nusa. Oktober tahun lalu, dia meraih pangkat kapten. Hendra Kho adalah segelintir warga negara Indonesia keturunan Tionghoa yang mau menjadi anggota TNI dan berani mengungkapkannya ke publik. Selebihnya memilih menutup rapat jati diri dan kiprah mereka sebagai prajurit TNI-Polri. Padahal rata-rata mereka mencapai pangkat perwira menengah, bahkan jenderal. Sebut saja Mayor Jenderal dr Daniel Tjen, SpS, yang kini menjabat Kepala Pusat Kesehatan TNI. Atau Brigadir Jenderal (Purnawirawan) Teddy Yusuf (Him Tek Ji), yang lama aktif sebagai perwira intelijen dan pernah menjadi anggota Fraksi ABRI (1995-1999). Selain itu, ada Laksamana Muda John Lie, yang pada 2009 dianugerahi gelar pahlawan nasional dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Majalah detik 3 - 9 februari 2014


selingan

Brigjen Dr Daneil Tjen, kini berpangkat Mayor Jenderal. puspen kodam tanjungpura

Kalibata. (Baca “Dari Penyelundup Menjadi Laksamana”) Bahkan penelusuran Didi Kwartanada dari Yayasan Nation Building (Nabil) menemukan bahwa kiprah warga keturunan Tionghoa ada sejak sebelum perang kemerdekaan dan selama perjuangan merebut kemerdekaan. Buktinya, di tamantaman makam pahlawan di beberapa daerah, ada sejumlah makam yang menggunakan nama Tionghoa. Ia antara lain merujuk makam Tentara Pelajar, Ferry Sie King Lien, di TMP Jurug, Surakarta. Ferry tewas saat angkat senjata melawan Belanda pada 1948-1949. Di Pemalang, Jawa Tengah, juga diketahui ada “Laskar Pemuda Tionghoa” dengan tokoh Tan Djiem Kwan, alumnus Sekolah Tionghoa Tegal. Juga terdapat orang-orang Tionghoa yang melibatkan diri dalam Batalion Macan Putih, satu kesatuan gerilya yang aktif di wilayah-wilayah sekitar lereng Gunung Muria (Tayu, Jepara, Kudus, Welahan). Majalah detik 3 - 9 februari 2014


selingan

Ivan Wibowo dok. pribadi

“Orang Tionghoa di daerah-daerah tersebut mengumpulkan perhiasan empat-lima kali untuk dibelikan senjata di Singapura. Mereka juga menyediakan makanan yang dibungkus daun jati bagi para pejuang,” ujar Didi dalam artikel bertajuk “Sumbangsih Tionghoa di Masa Revolusi Kemerdekaan”, yang diterbitkan Nabil Forum edisi Juli 2011. Sayangnya, kisah mereka tak pernah tertulis dalam bukubuku sejarah di sekolah, sehingga memunculkan anggapan bahwa masyarakat dari etnis Tionghoa cuma berpangku tangan dan menjadi penonton pada era revolusi fisik. Sekretaris Jenderal Legiun Veteran Republik Indonesia Marsekal Muda (Purnawirawan) F.X. Soejitno mengungkapkan, kiprah masyarakat etnis Tionghoa dalam ketentaraan di Indonesia sejatinya sudah ada sebelum perang kemerdekaan dan selama perjuangan merebut kemerdekaan. Sebelum Indonesia merdeka, terutama pada masa pemerintahan kolonial Belanda, banyak warga keturunan Tionghoa yang bahumembahu bersama pejuang Indonesia melawan penjajah. Kiprah serupa terjejak menjelang dan pada awal kemerdekaan. Pada masa revolusi fisik mempertahankan kemerdekaan yang baru diproklamasikan, banyak anggota masyarakat keturunan Tionghoa yang bergabung dalam laskar pemuda pejuang. “Karena, sesaat setelah proklamasi, kita kan belum memiliki tentara. Jadi badan-badan perjuangan yang mempertahankan kemerdekaan itu ya laskar-laskar pemuda,” tutur Soejitno kepada majalah detik, yang menemui di kantornya, gedung Balai Sarbini, Jakarta. Ketika pemerintah resmi membentuk tentara, seperti halnya anggota laskar yang lainnya, tidak sedikit dari anggota laskar keturunan Tionghoa yang memilih kembali menjadi masyarakat sipil atau profesi sebelumnya. Sebaliknya, tidak sedikit pula yang bergabung dalam institusi tentara. Peluang warga keturunan Tionghoa menjadi tentara, Soejitno melanjutkan, juga tidak pernah tertutup atau ditutup. Seperti suku-suku lain di Indonesia, mereka memiliki hak Majalah detik 3 - 9 februari 2014


selingan

FX Suyitno

Okta Marfianto/detikfoto

yang sama. “Sebab, di dunia militer, baik tentara maupun polisi, tidak ada satu pun aturan atau undang-undang yang menyebut larangan bagi suku atau ras tertentu menjadi anggotanya,” kata Panglima Komando Pertahanan Udara Nasional pada 1993-1995 itu. Dia mencontohkan pengalamannya saat masuk Akademi Angkatan Udara pada 1965. Saat itu, dari sekian puluh ribu pendaftar, yang diterima sekitar 100 orang. Dari jumlah tersebut, empat orang di antaranya adalah pemuda keturunan Tionghoa. Ia menduga minimnya minat masyarakat keturunan Tionghoa masuk menjadi tentara lebih karena kesejahteraan yang kurang menjanjikan ketimbang menjadi pengusaha. “Jangankan masuk ke tamtama atau bintara, gaji perwira tentara itu lebih kecil dibanding berbisnis,” ujar mantan asisten KSAU itu. Namun Ivan Wibowo, pengacara yang aktif di lembaga Jaringan Tionghoa Muda, punya pandangan berbeda. Minimnya minat warga Tionghoa masuk TNI-Polri karena memang Majalah detik 3 - 9 februari 2014


selingan

Jangankan masuk ke tamtama atau bintara, gaji perwira tentara itu lebih kecil dibanding berbisnis.

ada semacam kebijakan tak tertulis bahwa profesi tersebut, termasuk pegawai negeri sipil, memang tertutup untuk mereka. Hal ini terkait dengan wacana yang sempat mengemuka dalam Seminar Angkatan Darat II pada 1966, yang menganjurkan penggantian istilah Tionghoa dengan Cina. “Padahal resminya tak pernah ada peraturan yang melarang,” ujarnya. Kalaupun di era Sukarno terdapat rekrutmen besar-besaran dalam ketentaraan yang diikuti banyak orang Tionghoa, itu karena ada Operasi Dwikora (konflik dengan Malaysia) dan Trikora (pembebasan Irian Barat) serta berbagai pemberontakan di seluruh Nusantara, mulai Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia, Perjuangan Rakyat Semesta, sampai Republik Maluku Selatan. Karena negara butuh banyak tentara, setiap calon sarjana, apalagi dokter, dokter gigi, apoteker, dan insinyur, secara otomatis harus ikut seleksi jadi tentara. “Periode ini mungkin adalah periode di mana orang Tionghoa paling banyak menjadi tentara karena dimobilisasi melalui gelar akademis,” ujar Ivan. Tapi pasca-Gerakan 30 September 1965 dan ketika rezim Orde Baru berkuasa, yang terjadi kemudian adalah pembatasan-pembatasan, seperti tidak diperbolehkannya penggunaan aksara Cina, pelarangan sekolah Cina, dan pengetatan seleksi pelajar Tionghoa yang akan masuk universitas. Meski begitu, di era sekarang, Ivan berharap warga keturunan Tionghoa yang memang benar-benar berminat menjadi tentara sebaiknya mendaftar dan mengikuti ujian secara fair. Sebaiknya, ujarnya, tidak langsung berprasangka bahwa mereka akan dipersulit atau dilarang masuk tentara-polisi. “Kalau memang tidak ada yang diterima, baru pantas protes. Kalau sudah diterima, tentu harus berprestasi. Minimal harus paling berani di medan perang. Bintang itu diperebutkan, bukan diberikan,” ujarnya. n ARIF ARIANTO | Sudrajat

Tap/klik untuk berkomentar

Majalah detik 3 - 9 februari 2014


selingan

Dari Penyelundup Menjadi Laksamana Meski berpengalaman internasional, sewaktu bergabung dengan Angkatan Laut, John Lie diberi pangkat terendah.

Majalah detik 3 - 9 februari 2014


selingan

S

elama ini, bila kita berbicara tentang sejarah Angkatan Laut, yang tertulis di buku-buku sejarah cuma mengenai heroisme Komodor Yos Sudarso dalam pertempuran di Laut Aru. Padahal, pada era perang kemerdekaan, ada prajurit yang kiprahnya spektakuler, yakni John Lie Tjeng Tjoan, yang kemudian berganti nama menjadi Jahja Daniel Dharma. Entah karena masih keturunan Tionghoa atau sebab lain, namanya baru ramai diperbincangkan sekitar lima tahun lalu. Lelaki kelahiran Manado, 11 Maret 1911, dan wafat pada 1988 itu akhirnya mendapat gelar pahlawan nasional serta Bintang Mahaputera Adipradana dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 10 November 2009. “Om John Lie berasal dari keluarga kaya di Manado. Ayahnya (Lie Kae Tae) pemilik perusahaan pengangkutan Vetol (Veem en transportonderneming Lie Kay Thai),” kata Rita Tuwasey Lie, keponakan John Lie, kepada majalah detik, Rabu, 29 Januari 2014. Menginjak usia 17 tahun, Rita melanjutkan, John Lie kabur ke Batavia karena ingin menjadi pelaut. Di kota ini, sembari menjadi buruh pelabuhan, ia mengikuti kursus navigasi. Setelah itu John Lie menjadi klerk mualim III pada kapal Koninklijk Paketvaart Maatschappij, perusahaan pelayaran Belanda. Pada 1942, John Lie bertugas di Khorramshahr, Iran, dan mendapatkan pendidikan militer. Ketika Perang Dunia II berakhir dan Indonesia merdeka, dia memutuskan bergabung dengan Angkatan Laut. “Oleh Mas Pardi (Kepala Staf Umum TKR Laut, Laksamana Muda Mas Pardi), meski berpengalaman internasional, waktu itu John Lie diberi pangkat terendah. Tapi dia tidak mempersoalkan itu karena dia cuma ingin mengabdi kepada bangsanya,” kata Didi Majalah detik 3 - 9 februari 2014


Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Poernomo berphoto bersama Margaretha Dharma Angkuw, istri John Lie.

foto : Dispenal

selingan

Kwartanada, PhD, dari Yayasan Nation Building (Nabil). John Lie mengawali tugas di Cilacap, Jawa Tengah. Dia memimpin misi menembus blokade Belanda guna menyelundupkan senjata, bahan pangan, dan lainnya. Daerah operasinya meliputi Singapura, Penang, Bangkok, Rangoon, Manila, dan New Delhi. Atas keberanian dan keberhasilannya memimpin misi, pangkatnya dinaikkan menjadi mayor. Karena semua aksi John Lie biasa dilakukan malam pada hari dengan kapal yang sengaja tidak dilengkapi lampu agar tak terdeteksi patroli Belanda ataupun Inggris, ada yang menjulukinya The Black Speed Boat. Uniknya, dalam menjalankan misi penyelundupan, John Lie terbiasa membawa Injil. Karena itu, Roy Rowan, wartawan majalah Life, yang mewawancarainya, mengabadikan kisah perjuangan John Lie dengan judul “Guns—And Bibles—Are Smuggled to Indonesia”, yang terbit pada 26 Oktober 1949. Dari situlah John Lie dijuluki The Great Smuggler with the Bible. Menurut kesaksian Jenderal Besar A.H. Nasution pada 1988, prestasi John Lie ”tiada taranya di Angkatan Laut” karena dia

John Lie orangnya tegas dalam bersikap dan bertindak. Kepekaan kemanusiaannya tinggi dan pasti sangat mencintai negerinya.

Majalah detik 3 - 9 februari 2014


Antara/ Ali Anwar

selingan

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada Margaretha Dharma Angkuw, istri John Lie, pada 10 November 2009.

adalah �panglima armada (TNI AL) pada puncak-puncak krisis eksistensi Republik�, yakni dalam operasi-operasi menumpas kelompok separatis Republik Maluku Selatan, Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia, dan Perjuangan Rakyat Semesta. Ia pensiun pada 1967 dengan dua bintang di pundaknya dan mengganti nama menjadi Jahja Daniel Dharma. Masa pensiunnya, kata Rita, diisi dengan berbagai kegiatan sosial. Salah satu indikasi namanya cukup disegani, ketika dia wafat pada 27 Agustus 1988, banyak orang datang melayat, mulai Presiden Soeharto hingga anak-anak gelandangan. Selain itu, John Lie dimakamkan di Taman Makan Pahlawan Kalibata, Jakarta. Puncaknya, pemerintah memberikan gelar pahlawan nasional pada 2009 berkat usulan sejarawan Asvi Warman Adam dan Eddie Lembong dari Yayasan Nabil, sejak 2003. Terkait dengan hal itu, sejarawan muda dari Makassar, M. Nursam, menulis buku Memenuhi Panggilan Ibu Pertiwi: Biografi Laksamana Muda John Lie (2008), yang diterbitkan Penerbit Ombak, Yogyakarta dan Yayasan Nabil. “John Lie orangnya tegas dalam bersikap dan bertindak. Majalah detik 3 - 9 februari 2014


Ari Saputra/detik foto

selingan

Rita Tuwasey Lie

Kepekaan kemanusiaannya tinggi dan pasti sangat mencintai negerinya, Indonesia,” ujar Nursam. Kesimpulan itu ia dapatkan berdasarkan sejumlah kesaksian dari orang yang pernah dekat dengan John, mulai istrinya, Margaretha Dharma Angkuw, hingga mantan Panglima Komando Operasi Pemulihan Keamanan dan Ketertiban Laksamana Sudomo. Nursam mengaku tertarik menuliskan biografi tersebut karena John Lie keturunan Tionghoa. “Saya ingin menunjukkan bahwa semua ras, etnik, dan golongan mempunyai saham dalam pembentukan Republik Indonesia,” ujarnya. Buku tersebut melengkapi kisah tentang John Lie yang ditulis Solichin Salam dalam buku John Lie Penembus Blokade Kapal-kapal Kerajaan Belanda yang terbit pada 1988. Juga buku “Dari Pelayaran Niaga ke Operasi Menembus Blokade Musuh Sebagaimana Pernah Diceritakannya kepada Wartawan” yang dimuat dalam buku Memoar Pejuang Republik Indonesia Seputar ‘Zaman Singapura’ 1945-1950 karya Kustiniyati Mochtar terbitan Gramedia Pustaka Utama, 2002. ■ Arif Arianto | Sudrajat

Majalah detik 3 - 9 februari 2014


selingan

Jadi Koki hingga buka Warung Kopi

A

ktivitas warga Tionghoa di berbagai daerah Nusantara terdeteksi banyak yang turut dalam menegakkan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Ada yang langsung mengangkat senjata, memasok makanan di dapur umum, atau dengan cara membuka kedai kopi dan menyelundupkan persenjataan. Mereka diangkat sebagai veteran, dan beberapa dimakamkan di Taman Makam Pahlawan. Berikut ini adalah sebagian kecil dari kiprah para veteran keturunan Tionghoa yang dimaksud. Riau 1. Cia Tau Kiat , 2. Lie Ching Tek, 3. Lai Liong Ngip Riau-Singapura Tang Kim Teng Seorang Tionghoa totok yang bergabung dengan Resimen IV, Divisi IX Banteng wilayah Sumatera Tengah. Bertugas mencari senjata, bahan peledak, seragam tentara, sepatu, obat-obatan dan perbekalan lainnya di Singapura. Dia menjadi anggota Legiun Veteran RI Riau dan dianugerahi Satya Lencana Perang Kemerdekaan.

Sumatera Barat Pembantu Letnan Sho Bun Seng (19112000) Di masa revolusi, ia berjuang di Padang dan bergabung dengan batalion Pagarruyung, kemudian bertugas di Jawa Barat dan Kalimantan Barat. Dia dimakamkan di TMP Kalibata Jakarta (2000). Jambi 1. Kwee Tjoa Kwang Karwandy (19121980) Anggota Laskar Rakyat di Batalion I, Resimen II, Divisi II di Jambi ini antara lain bertugas memasukkan senjata untuk Laskar Rakyat. 2. K ho Bak Tjoa alias K. Barun (19092005)

Aktif dalam laskar pemuda pejuang di Jambi, Bukit Tinggi dan Padang, Sumatera. Dia mendapatkan bintang gerilya dari Presiden Sukarno.

Sumber: Hendra Kho dan artikel “Sumbangsih Tinghoa di Masa Revolusi Kemerdekaan” karya Didi Kwartanada, dalam Nabil Forum edisi Juli 2011.

Jawa Barat 1. Oen Pei Hin (1912-1996) Aktif mendukung logistik bagi pasukan Siliwangi, dan dimakamkan di TMP Cikadut, Bandung. 2. Oey Eng Soe (Ujeng Suwargana) (1917-1979) Pada masa revolusi menjadi perwira menengah sekaligus komandan logistik Teritorium III Siliwangi. Ia dikenal dekat dengan Jendral A.H. Nasution 3. Oeij Kim Bie alias Erawan Gondaseputra (1904- …) Bergabung dengan Laskar Pesindo melawan Inggris dan merampas obat-obatan untuk tentara Republik di Andir, Bandung. Pada 1960 mendapat bintang dari Legiun Veteran RI. 4. Tan Tjen Boen (Mas Amien) Informan Tentara Keamanan Rakyat di Jawa Barat. Mendapat bintang Veteran RI.

Sulawesi Selatan Liem Ching Gie atau Abdul Malik (1911-1970) Aktif dalam perjuangan bersenjata. Ia ditangkap dan dipenjara Belanda pada 1947-1948. Makassar Han Lim Kuang (1911-1962) Warung kopinya menjadi pusat pertemuan rahasia gerilyawan dari kesatuan “Harimau Republik”. Dia juga turut menyediakan senjata bagi para gerilyawan. Seperti Ibu Liem, Han dimakamkan dalam upacara militer.

Jawa Tengah Ferry Sie King Lien (1933-1949) Tewas saat bergerilya dengan Tentara Pelajar di Surakarta, 1949, dan dimakamkan di TMP Jurug, Surakarta. Jawa Timur 1. Gian Liam Nio alias Ny. Liem Thiam Kwie (1901-1953) Para prajurit kala itu menyapanya “Ibu Liem”, yang biasa bergiat di dapur umum. Ketika wafat, upacara pemakamannya dilakukan secara militer dan dihadiri KASAD Kol Bambang Sugeng dan Wali Kota Malang. 2. Letnan Dua Dokter Tjia Giok Thwan (Basuki Hidayat) Di masa mudanya, Tjia adalah anggota regu pasukan penggempur Pasukan 19 CDMT (Corps Mahasiswa Djawa Timur) dan aktif bergerilya. Dimakamkan di TMP Suropati, Malang pada 1982.

Majalah detik 3 - 9 FEBRUARI 2014


selingan

Didi Kwartanada:

di Pemakaman Pahlawan

okta marfianto/my trans

Politik pecah-belah Belanda membuat masyarakat Tionghoa tak padu menyokong upaya kemerdekaan Republik.

Majalah detik 3 - 9 februari 2014


selingan

B

agi Didi Kwartanada, sumber penulisan sejarah tak melulu berupa dokumen langka di sudut-sudut perpustakaan. Iklan kematian di surat kabar pun bisa menjadi sumber informasi cukup sahih. Hal ini ia lakukan antara lain untuk mengumpulkan data tentang warga negara Indonesia keturunan Tionghoa yang masuk menjadi anggota TNI. “Karena, biasanya pas meninggal itu nama Tionghoanya ditulis lengkap,� kata Didi. Dari penelisikan Didi, sebetulnya cukup banyak orang Tionghoa yang terlibat langsung dalam perang kemerdekaan, baik sebagai prajurit maupun membantu di bidang lain sesuai keahliannya. Termasuk di era Orde Baru hingga saat ini. Untuk lebih jelasnya, berikut ini petikan perbincangan majalah detik dengan Didi di kantornya, Yayasan Nation Building, kawasan Permata Hijau, Jakarta, Rabu 29 Januari 2014.

okta marfianto/my trans

Di buku-buku sejarah nyaris tak ada nama orang Tionghoa yang terlibat dalam perang kemerdekaan. Kenapa bisa begitu?

Majalah detik 3 - 9 februari 2014


selingan Saya mau kilas balik untuk menjawabnya. Jadi, saat menjajah Indonesia, pemerintah kolonial membagi tiga lapisan masyarakat, yaitu kelompok minoritas yang merupakan orang-orang Eropa, seperti Belanda dan Inggris. Kemudian Jepang masuk kelompok ini. Lalu ada kelompok pribumi atau inlander sebagai mayoritas, dan kelompok perantara yang berada di tengah-tengah. Kelompok terakhir ini ada Tionghoa, Arab, dan India. Kebijakan divide et impera efektif mencegah kemungkinan munculnya persatuan yang berpotensi membahayakan kekuasaan pemerintah kolonial. Ketika Jepang masuk pada 1942, dia bukan memperbaiki struktur masyarakat, tapi malah memperkuat segregasi di antara masing-masing kelompok tersebut. Di masa penjajahan Jepang, etnis Tionghoa semakin diperlakukan berbeda dan dikenai pajak layaknya orang asing. Padahal di antara masyarakat Tionghoa itu tentu saja tak semuanya totok atau pendatang baru dari daratan Tiongkok, tapi ada peranakan. Tapi semua diperlakukan sama. Kondisi tersebut berpengaruh saat pecah revolusi fisik. Sejarawan Jerman, Mary Frances Somers-Heidhues, yang meneliti soal politik peranakan sewaktu kuliah di Universitas Cornell, Amerika Serikat, menyebut ada tiga sikap politik yang muncul dari kalangan etnis Tionghoa di Indonesia ketika revolusi kemerdekaan. Pertama, yang mayoritas adalah bersikap netral karena merasa perang kemerdekaan itu urusan Indonesia dan penjajahnya, yakni Belanda. Kedua, justru bersikap aktif dengan turut menjadi pejuang dalam pertempuran, menyelundupkan senjata, membantu logistik lewat dapur umum atau lewat relawan kesehatan. Dan ketiga adalah mereka yang menghendaki perlindungan dari Republik Tiongkok di bawah Chiang Kai-shek. Kan waktu itu Cina termasuk “The Big Five�, yang mendirikan Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Di masa penjajahan Jepang, etnis Tionghoa semakin diperlakukan berbeda dan dikenai pajak layaknya orang asing.

Majalah detik 3 - 9 februari 2014


selingan

(Dari kiri ke kanan) Budi Hartantyo/Tan Hoo Tong (mantan Dubes RI di Hungaria), Didi Kwartanada, dan Robert Liem (purnawirawan TNI AL) repro: Nabil Forum, Juli 2011

Kenyataan itulah yang bisa menjelaskan kenapa kelompok etnis Tionghoa tidak padu dalam menyokong perang kemerdekaan Indonesia. Tapi sebetulnya di kalangan pribumi sendiri juga ada orang-orang yang ikut jadi serdadu Belanda. Bahkan, ketika Van Mook melakukan perundingan, misalnya, dia mengutus Raden Abdul Kadir Widjojoatmodjo, bangsawan Jawa. Dengan latar belakang seperti itu, Anda bisa menyebutkan orang-orang Tionghoa yang terlibat dalam perjuangan.... Ketika memasuki masa revolusi, sebetulnya ada beberapa orang Tionghoa yang bergabung dengan TNI. Saya menemukan kliping koran pada 1940-an yang memberitakan tentang tertangkapnya seorang keturunan Tionghoa oleh tentara Belanda karena membawa dokumen-dokumen tentara. Lalu di Taman Makam Pahlawan Jurug, Surakarta, itu juga ada satu makam tentara pelajar: Ferry Sie King Lien, yang tewas saat angkat senjata melawan Belanda. Kurun waktunya 1948-1949. Kami juga sedang mengumpulkan nama-nama Tionghoa yang dimakamkan di TMP di berbagai daerah. Atau mereka yang mendapatkan bintang jasa atau penghargaan, seperti Majalah detik 3 - 9 februari 2014


selingan bintang gerilya dan lain-lain. Di Riau, misalnya, ada Tang Kim Teng, anggota Resimen IV, Divisi IX Banteng wilayah Sumatera Tengah pimpinan Hassan Basri. Dia bertugas mencari senjata, bahan peledak, seragam tentara, sepatu, obat-obatan, dan perbekalan lainnya di Singapura. Di Jambi cukup banyak keturunan Tionghoa yang menjadi veteran dan mendapat penghargaan. Cuma, selama ini peran dan kiprah mereka memang belum banyak diekspos. Di awal tadi disebut ada tiga etnis asing, yakni Tionghoa, Arab, dan India. Tapi kenapa cuma Tionghoa yang sepertinya mendapat perhatian khusus? Itu bisa dipahami karena Tionghoa secara demografi jumlahnya lebih besar. Sedangkan golongan Arab, karena memiliki kesamaan agama dengan penduduk mayoritas, tentu turut mempengaruhi eksistensi mereka. Artinya, bila mayoritas pribumi nonmuslim, tentu etnis keturunan Arab dan India yang.... Belum tentu juga. Di Manado, hubungan etnis Arab dengan penduduk setempat, yang mayoritas Protestan, tidak ada masalah. Itu menarik sekali. Benarkah di era Orde Baru etnis Tionghoa terlarang masuk birokrasi dan ABRI? Nah, memasuki masa republik yang stabil, rupanya TNI Angkatan Udara dan Angkatan Laut itu lebih dulu mencatat nama-nama Tionghoa di kesatuannya. Di AL, sejak berdiri, ada nama John Lie. Di AU pun, ketika mengirim pilot-pilotnya ke Taloa (Academy of Aeronautics, Transocean Airlines Oakland Airport di Minterfield-California, pada 1950), dua di antaranya adalah keturunan Tionghoa. Salah satunya mencapai pangkat bintang satu, yakni Gan Sing Liep (Sugandhi B.). Dia salah satu penerbang terbaik Hercules yang menerbangkan Moerdani dalam operasi pembebasan Irian Barat. Beliau dimakamkan di TMP Kalibata. Para lulusan Taloa itu

Di Manado, hubungan etnis Arab dengan penduduk setempat, yang mayoritas Protestan, tidak ada masalah. Itu menarik sekali.

Majalah detik 3 - 9 februari 2014


selingan

Tim ekspedisi di lembah "X" Irian Barat (dari kiri): Lettu Inf Sintong Panjaitan, Kapten Inf Feisal Tanjung, Kapten Inf Azhim Zahif, wartawan TVRI Hendro Subroto, dan Lettu Czi Agung Harmono repro: buku feisal tanjung: terbaik untuk rakyat terbaik untuk abri

antara lain Oemar Dhani dan Saleh Basarah, yang kemudian menjadi KSAU. (Juga Sri Mulyono Herlambang—red). Sedangkan di AD, saya menangkap kesan sepertinya agak lambat. Baru pada 1960-an pemuda-pemuda Tionghoa masuk, seperti Brigjen Teddy Yusuf. Juga ada Agung Harmono (Oei Tiong Hoo), yang seangkatan dengan Pak Kuntara dan Sintong Panjaitan. Pak Agung pernah berjuang bersama Feisal Tanjung di Papua. Tapi sejak 1970-an, yang masuk tentara lebih banyak lewat jalur ikatan dinas, seperti dokter dan hukum.... Sepertinya memang demikian, tapi data saya masih terbatas. Salah satu upaya saya menelisik data-data orang ­Tionghoa yang masuk TNI itu antara lain dari iklan kematian di surat kabar. Karena, biasanya pas meninggal itu nama Tionghoanya ditulis lengkap. Atau, bila ada orang tua Tionghoa meninggal dunia, di deretan yang berduka biasanya ada nama anak-anak yang ternyata berpangkat kemiliteran, maka itu menjadi indikasi yang bersangkutan keturunan Tionghoa. Tapi, kalau dokter itu dari masa Dwikora dan Trikora itu sudah banyak orang keturunan Tionghoa yang masuk TNI. Seperti sepupu saya dari kedokteran, waktu operasi di Irian Barat itu ikut bergabung. n SUDRAJAT

Majalah detik 3 - 9 februari 2014


selingan

okta marfianto/my trans

BIODATA Nama: Didi Kwartanada Tempat/Tanggal Lahir: Yogyakarta, 3 Februari 1968 Pendidikan:

Fakultas Sejarah Universitas Gadjah Mada National University of Singapore (tak tamat) Aktivitas:

Asisten peneliti di Waseda Institute of Asia Pacific Studies (WIAPS), Tokyo Staf Yayasan Nabil (Nation Building), Jakarta Pemimpin Redaksi Nabil Forum Karya:

2011, Dari “Timur Asing” ke “Orang Indonesia”: Pemuda Tionghoa dan Arab dalam Pergerakan Nasional (1900-1942), Jurnal Prisma Vol. 30 No. 2/2011. 2011, Translations in Romanized Malay and the Revival of Chineseness among the Peranakans in Java (1880s-1911), dalam Jan van der Putten & Ronit Ricci (eds) Translation in Asia: Theories, Practices, Histories. Manchester: St. Jerome Press. 2010, The Encyclopedia of Indonesia in the Pacific War (Leiden: E.J.Brill), sebagai ko-editor dan kontributor. 2009, Dari “Clara” hingga “Yin Galema”: Tionghoa dalam Fiksi di Masa Reformasi, Suara Baru: Media Perhimpunan INTI (Jakarta), 24 (IV), Juli-Agustus. 2008, Perang Jawa (1825-1830) dan Implikasinya pada Hubungan Cina-Jawa, pengantar Peter Carey, Orang Cina, Bandar Tol, Candu dan Perang Jawa. 2004, Tionghoa-Java: A Peranakan Family History from the Javanese Principalities, CHC Bulletin (Chinese Heritage Centre, Singapore), 4 December 2004. 2002, Competition, Patriotism and Collaboration: The Chinese Businessmen of Yogyakarta Between the 1930s-1945, Journal of Southeast Asian Studies, Vol. 33, No. 2. Majalah detik februari 2014 Majalah detik 33 - 9- 9 februari 2014


seni hiburan

pameran

Lanskap Kota dalam Bidikan Lensa Kota-kota dunia menghadapi masalah yang nyaris seragam sejak urbanisasi jadi sebuah gerakan masif. Fotografer Ostkreuz menyuguhkannya dalam esai fotografi yang menawan.

Majalah detik 3 - 9 februari 2014


seni hiburan

pameran

g

edung-gedung tua merah bata masih berdiri rapat-rapat berdampingan, tak beda dengan masa jaya Detroit pada 1950-an, tapi kini wajahnya muram, tak ceria. Petakpetak luas tempat parkir di depan deretan gedung ditinggalkan kosong, hanya berkawan tiang-tiang lampu yang mengitarinya. Di jalan tak tampak lagi mobil melintas. Detroit adalah kantor pusat tiga produsen mobil terbesar di Amerika, yaitu Ford, Chrysler, dan General Motors. Dulu, berduyun-duyun orang datang mencari pekerjaan ke sini. Umumnya orang kulit hitam. Mereka bermukim di tengah kota, dekat tempat kerja di pabrik mobil. Sedangkan masyarakat kulit putih menghuni kawasan pinggir kota. Dan, ketika pada abad milenium, para produsen mobil mengalami kesulitan dan terpaksa memecat pekerja secara besarbesaran, pusat kota pun sepi setelah ditinggalkan penduduknya. Kawasan pinggir kota, yang umumnya dihuni masyarakat kulit

Majalah detik 3 - 9 februari 2014


seni hiburan

pameran

putih, tidak terusik. Itu sebabnya, sekarang kota Detroit dijuluki “donat urban”. Berisi di tepi, kosong di tengah. Fotografer Dawin Meckel memotret Detroit hari ini yang kosong dan ditumbuhi rumput dalam seri Downtown (Pusat Kota). Salah satunya adalah foto berjudul Waste Land in the City Center, yang jadi pembuka tulisan ini. Sedangkan dalam Al Hill Lives in the Largest Empty Building in Detroit, The ­Former Packard Automobile Factory, semakin terlihat demikian merananya Detroit sebagai kota yang ditinggalkan. Yakni melalui sosok pria berambut dan berjenggot putih, ditemani dua anjingnya, berdiri di depan bekas pabrik mobil yang tampak sudah lama dikosongkan. Merekalah yang sekarang jadi “pemilik” dan penghuni tetap gedung. Dawin Meckel bersama para fotografer lain dari Ostkreuz, sebuah agensi foto penting di Jerman, mengonsep pameran Kota: Tentang Kebangkitan dan Keruntuhan (Die Stadt: Vom Werden und Vergehen), yang sejak 2010 dipamerkan di banyak negara. Di Jakarta, 150 foto itu dapat dilihat umum pada 24 Januari hingga 7 Februari 2014 di Galeri Nasional.

Majalah detik 3 - 9 februari 2014


seni hiburan

pameran

Dalam memperingati 20 tahun Ostkreuz, 18 fotografer dari agensi ini melakukan penjelajahan untuk mencari inti sari realitas perkotaan masa kini. Mereka di antaranya 足Sibylle Bergemann, Annette Hauschild, Harald Hauswald, Pepa Hristova, Andrej Krementschouk, dan Ute Mahler, mengumpulkan foto mengenai kebangkitan dan keruntuhan urban dari 22 kota di seluruh dunia. Kesan-kesan pribadi tentang kehidupan di Tokyo, Manila, Lagos, Las Vegas, Berlin, Minsk, dan Gaza dipadatkan dalam sebuah esai fotografi. Upaya inventarisasi ini dipicu adanya rekor baru urbanisasi pada 2008, yakni untuk pertama kali lebih banyak orang berdiam di kota daripada di pedesaan. Proses yang sudah teramati sejak masa industrialisasi abad ke-19 itu kini menghasilkan 25 megakota yang berpenduduk lebih dari 10 juta jiwa. Sebaliknya, ada kota yang malah menyusut atau dihancurkan.

Majalah detik 3 - 9 februari 2014


seni hiburan

pameran

Ostkreuz didirikan tujuh fotografer di Berlin Timur pada 1990, akhir masa Jerman Timur. Saat ini Ostkreuz beranggotakan 18 orang yang hampir semuanya pernah meraih penghargaan tingkat nasional dan internasional. Khusus di Jakarta, pameran fotografi Kota memamerkan juga sejumlah karya fotografer Indonesia, Fanny Octavianus dari Antara News Agency, Jakarta. Fanny mengumpulkan perspektifnya sendiri tentang Jakarta yang kelak akan disusun menjadi buku foto berjudul JKT. Dari kacamata orang yang setiap hari berhadapan dengan kehidupan Jakarta, Ushuaia jadi demikian unik. Kota di ujung selatan Argentina ini adalah juga kota paling selatan di dunia. Jorg Bruggemann merekam kehidupan masyarakatnya dalam esai foto Mas Austral. Sampai akhir 1940-an, nyaris seluruh penduduk Ushuaia adalah narapidana yang dibuang ke tempat terpencil ini. Setelah dibentuk zona perdagangan bebas pada 1970-an, berbagai industri mulai tumbuh. Sekarang Ushuaia, kota berukuran 23 kilometer persegi, dihuni 60 ribu jiwa. Walau letaknya secara harafiah di ujung dunia, anak muda di sana ikut larut dalam arus globalisasi. Mereka menggunakan Internet, menonton video di YouTube, dan mengunduh musik. Di jalanan, mereka berkumpul dengan teman, membuat graffiti dengan cat semprot, mendirikan band, minum bir, bermain skateboard. Ada komunitas hardcore, punk, skater, BMX, hip-hop, elektro. Semua aliran generasi muda ada di Ushuaia, hanya saja dalam skala kecil. Perubahan yang terbilang besar-besaran adalah Dubai. Gedung-gedung pencakar langit susul-menyusul berdiri. Burj Khalifa, gedung tertinggi di dunia (828 meter), saat itu masih dalam proses pengerjaan. Thomas Meyer melalui esai Resort menyuguhkan wajah Dubai yang jarang kita temui. Sejak awal datang sudah dia niatkan untuk tidak terbujuk gigantomania. Meyer menghindari segala kebesaran, lalu mencari detail, struktur, dan ornamen. Downtown dia menangkap tiga Majalah detik 3 - 9 februari 2014


seni hiburan

pameran

pekerja berdiri di sebuah lahan kosong yang luas, bersebelahan dengan gedung pencakar langit. Tiga sosok itu tak ubahnya nyamuk ketika dikontraskan dengan keluasan lahan kosong dan barisan gedung di dekatnya. Terkesan, pertimbangan komersial jadi satu-satunya alasan “lomba tinggi-tinggianâ€? gedung di Dubai. Tak terlihat visi, gagasan, dan konsep yang mengatakan seperti inilah kami ingin hidup. Selain Burj Khalifa, banyak gedung lain yang tidak terasa urgensinya diselesaikan lalu mencari penghuni atau penyewa. Meyer menuliskan kalimat ini dalam pengantar esainya, “Saya sempat lihat orang-orang tampak bingung di depan bangunan yang mereka bangun sendiri. Segala kebangkitan di sini langsung dibayangi kehancuran, seakan-akan bangunan baru sekaligus merupakan reruntuhan, seakan-akan kelahiran dan kematian menjadi satu.â€? Majalah detik 3 - 9 februari 2014


seni hiburan

pameran

Ratusan ribu orang setiap harinya di seluruh dunia pindah dari desa ke kota. Ada janji untuk kehidupan yang lebih baik, kesejahteraan, kesempatan yang lebih besar, dan kebebasan di sana. Tapi kota juga menyembunyikan kemiskinan, kriminalitas, dan ketimpangan sosial yang jadi ciri banyak kota metropolitan. Kota adalah awal dari peradaban, peleburan kebudayaan, mental, agama, dan ide. Asal-usul dan keluarga jadi tak begitu penting selama bisa membuktikan pencapaian di bidang budaya dan sosial. Di kota, setiap orang merupakan bagian dari suatu keseluruhan yang bermakna, tapi sekaligus hanya salah satu komponen kecil yang tidak penting. Kota menyimpan masa depan dunia. n SILVIA GALIKANO

Majalah detik 3 - 9 februari 2014


seni hiburan

FILM

Aksi Riuh

Penipu Ulung

erja Setelah kedoknya terbuka, duo kriminal Irving dan Sydney terpaksa bek dari FBI, sama dengan FBI membongkar kejahatan di pemerintahan. Tanpa disa mereka tetap punya posisi tawar. Majalah Majalahdetik detik33- -99februari februari 2014


seni hiburan

FILM

ustle

an H Judul: Americ rama D | e im r C : e r n Ge O. Russell id v a D : a r a d a tr Su inger, S n e r r a W ic r E : Skenario ll David O. Russe

es

Pictur y n o S i: s k u d o r P n Bale, ia t is r h C : in a m e P , Bradley CoAmy Adams awrence L r e if n n Je r, e p o menit 9 m ja 2 i: s a r u D

I

rving Rosenfeld (Christian Bale) dan mitra kerjanya, Sydney Prosser (Amy Adams), dibekuk FBI. Klien yang barusan sepakat pinjam duit dalam jumlah besar ternyata agen FBI yang menyamar, Richie DiMaso (Bradley Cooper). Selesai sudah bisnis mereka yang selama ini mulus-mulus saja. Setelah bermitra dengan Sydney Prosser (Amy Adams), usaha rentenir Irving Rosenfeld (Christian Bale) makin laris dan “naik kelas”. Sydney berpura-pura sebagai aristokrat Inggris yang punya “jaringan Inggris”. Tujuannya, menarik klien kelas atas yang meminjam uang dalam jumlah banyak. Si peminjam harus setor uang dulu sebelum mendapat pinjaman. Ternyata setelah uang disetor, yang disebut jaringan Inggris itu tidak juga mencairkan pinjaman. Yup, jaringan itu fiktif. Ini awalnya cuma usaha sampingan. Usaha utama Irving adalah mengelola jaringan laundry yang sudah mencapai Majalah Majalah Majalah detik detik detik 23 -3329 - -99desember februari februari 2014 2013


seni hiburan

FILM

enam outlet di dua kota. Semuanya berjalan lancar. Usaha sampingan satu lagi adalah menjual lukisan palsu yang diakui sebagai lukisan asli. Irving jeli melihat Sydney, karyawati majalah Cosmopolitan, yang punya taste bagus dalam urusan mode dan mengerti seni. Irving pun menyediakan baju-baju bagus yang boleh Sydney pilih langsung. Bukan pilih di toko baju, tapi di ruang belakang outlet laundry-nya yang khusus menyimpan bajubaju yang tidak diambil lagi oleh klien setelah di-laundry. Hubungan Irving dan Sydney berkembang bukan sekadar hubungan kerja. Mereka terlibat hubungan asmara walau Irving punya istri, Rosalyn Rosenfeld (Jennifer Lawrence). Rumah tangga mereka sudah lama tidak akur tapi Rosalyn menolak bercerai. Andaipun dia meloloskan keinginan Irving untuk bercerai, Rosalyn akan membawa anaknya, anak kandung yang kemudian diadopsi Irving dan diberi nama belakang Rosenfeld, Danny Rosenfeld. Irving sangat mencintai Majalah detik 9 -3315 2013 Majalah Majalah detik detik - -99desember februari februari 2014


seni hiburan

FILM

alah d a e l t s u H n a ic r e m A versi fiksionalisaseirasi Abscam, yakni op ngan FBI menangkap taup pada para politikus korgga akhir 1970-an hin gan awal 1980-an deni Arab. umpan syekh dar at Skandal ini semp erika. mengguncang Am

bocah ini. FBI tidak berhenti di Irving dan Sydney. Ada sasaran kakap yang diincar, yakni para politikus korup. Richie melihat ada peluang meringkus kalangan pemerintahan itu dengan terlebih dahulu meringkus Irving dan Sydney. Dia memberi tawaran pada keduanya untuk bekerja sama, melakukan penyamaran untuk menjebak senator, anggota kongres, hingga Gubernur New Jersey, Carmine Polito (Jeremy Renner). Imbalannya, Irving dan Sydney tidak akan dipenjara. Tak punya pilihan lebih baik, keduanya menyanggupi tawaran Richie untuk memasuki kejahatan kerah putih. Mulailah Irving dan Sydney melanjutkan akting mereka di bawah arahan Richie. Sydney melanjutkan perannya sebagai si aristokrat Inggris. American Hustle adalah versi fiksionalisasi Abscam, yakni operasi FBI menangkap tangan para politikus korup pada akhir 1970-an hingga awal 1980-an dengan umpan sheikh dari Arab. Skandal ini sempat mengguncang Amerika. Di awal film memang ditulis sebagian diambil dari kejadian nyata, tapi tak perlu pusing bagian mana yang fakta, mana yang fiksi, nikmati saja. Begitu film dimulai, sutradara David O. Russell dan penulis Eric Warren Singer langsung menyengat penonton dengan bagian inti operasi Abscam. Di situ ada dua penipu ulung Majalah Majalahdetik detik33- -99februari februari 2014


seni hiburan

FILM

kita, ada agen FBI, ada dua politikus, dan ada Pak Wali Kota. Di lantai ada koper berisi duit yang siap disorongkan. Siapa yang akan menerima? Christian Bale, Amy Adams, Bradley Cooper, dan Jennifer Lawrence adalah headliners dalam ansambel menawan ini. Mereka semua pernah bekerja sama dengan Russel sebelumnya, sehingga kini tak sulit bagi mereka memberikan kepercayaan penuh pada sang sutradara. Akting Christian Bale dan Amy Adams sebagai pasangan penipu dimainkan sangat bagus, pol-polan. Bale bersinar dalam perannya kali ini yang sangat berbeda dari karakterkarakter yang pernah dia perankan sebelumnya. Russell memberikan Amy Adams peran empuk untuk dikunyah. Dia harus menggali sisi seksinya dan menggunakan muslihat femininnya untuk menjalani peran sebagai Sydney. Desainer kostum Michael Wilkinson membuat film ini sebagai parade fashion dengan sederet gaun berleher superrendah hingga membelah perut, mengingatkan kita pada Majalah Majalahdetik detik33- -99februari februari 2014


seni hiburan

FILM

cover majalah Cosmopolitan. Rambut juga berperan lebih dari sekadar pendukung. Christian Bale yang in-good-shape itu dibuat berperut buncit dan berkepala botak bagian atas dan gondrong di samping. Sutradara David O. Russell memberi adegan khusus cara Irving “menambal� botaknya dengan gumpalan rambut yang diolesi lem, lalu menutupkan rambut samping kanan ke samping kiri, menyeberangi gumpalan. Sydney menjuluki cara Irving menyisir itu sebagai “elaborate.� Ada pula adegan pembicaraan telepon antara Sydney dan Richie saat kepala mereka sama-sama sedang dipenuhi rol rambut. Perempuan dengan rol rambut besar-besar, jamak kita lihat. Tapi, begitu layar menampilkan Bradley Cooper yang ganteng dan manly itu dengan rol rambut kecil-kecil menutupi kepalanya, alamak, sinting kali Russel ini. Idenya priceless! Daaann... tak mungkin kita meninggalkan bioskop tanpa membawa ingatan tentang Rosalyn yang cerewet dan inMajalah Majalahdetik detik33- -99februari februari 2014


seni hiburan

FILM

secure. Russel memberi dialog-dialog unik, kalau tidak bisa dibilang kampungan, untuk perempuan ini. Menggelikan bagaimana dia marah-marah pada Irving setelah microwave baru pemberian Carmine meledak, padahal Rosalyn sendiri penyebabnya, memasukkan loyang ke dalam microwave. “Why don't you build something, like he does? Instead of all your empty deals, they're just like your fuckin' science oven. You know, I read that it takes all of the nutrition out of our food! It's empty, just like your deals. Empty! Empty!� Karakter Rosalyn sebagai istri yang banyak menuntut ditaklukkan habis oleh Jennifer Lawrence. Di seri The Hunger Games (2012 dan 2013) dia memerankan Katniss Everdeen, si remaja yang cekatan memanah dan tak banyak cakap. Tapi di American Hustle, perempuan berusia 23 tahun ini memainkan karakter ibu rumah tangga yang mengisi hari-harinya dengan mengurus anak dan berdandan. Tubuhnya padat berisi, ba-

Majalah detik 3 - 9 februari 2014


seni hiburan

FILM

nyak bergolek di ranjang, dan tahu benar bagaimana menghadapi Irvin. American Hustle adalah film cerdas, lucu, menakjubkan, nyaris tanpa cela, dan membuat gaya heboh tahun 1970-an nampak menggoda. Ada nuansa film-film Martin Scorsese di sana, terutama GoodFellas. Terlebih saat Robert DeNiro muncul dalam peran kecil sebagai bos mafia. Film ini menyabet Golden Globe Award tahun ini untuk kategori “Best Motion Picture, Comedy or Musical”. Dua aktrisnya, Amy Adams dan Jennifer Lawrence, juga membawa pulang award untuk kategori masing-masing “Best Actress” dan “Best Supporting Actress”. Skenario Russell dan Eric Warren Singer seperti tarian rumit yang banyak lapis. Kisah tentang politikus korup hanyalah subplot. Fokusnya pada hubungan kompleks antara Irving, Rosalyn, Sydney, dan Richie. Pertanyaan besar siapa yang menipu siapa pada akhirnya tidak benar-benar jelas dan penonton dibuat kaget di akhir film. Ulung benar duo penipu ini. ■ SILVIA GALIKANO

Majalah detik 3 - 9 februari 2014 Majalah detik 3 - 9 februari 2014


seni hiburan

Film pekan ini

THE WOLF OF WALL STREET Jenis Film: Drama Produser: Martin Scorsese, Leonardo DiCaprio, Riza Aziz, Emma Tillinger Koskoff Produksi: Eagle Films Sutradara: Martin Scorsese Durasi: 165 menit

B

erkisah

tentang seorang pialang saham New York, Jordan Belfort (Leonardo DiCaprio). Belfort memulai dengan saham hingga korupsi pada akhir 1980-an. Sukses dan kaya pada awal usia 20-an tahun sebagai pendiri perusahaan broker Stratton Oakmont membuat Belfort diberi gelar Serigala dari Wall Street. Uang, kekuasaan, wanita, dan obat-obatan adalah godaan sekaligus ancaman. Bagi Belfort dan timnya, kerendahan hati dengan cepat dianggap sesuatu yang berlebihan, dan uang berlimpah tidaklah pernah cukup.

Majalah detik 3 - 9 februari 2014


seni hiburan

Film pekan ini

DARK SKIES

K

ehidupan

damai yang dijalani pasangan muda Daniel Barrett (Josh Hamilton) dan Lacy Barrett (Keri Russell) seketika berubah menjadi mimpi buruk yang tidak pernah mereka bayangkan sebelumnya. Makhluk misterius meneror keluarga Barrett dengan cara yang sangat menakutkan. Dimulai dengan menyerang anak-anak mereka. Tidak mendapat dukungan dari tetangga dan teman-teman, keluarga Barrett terpaksa mencari cara agar selamat dari teror yang mematikan.

Jenis Film: Horor Produser: Jason Blum Produksi: Dimension Films Sutradara: Scott Stewart Durasi: 112 menit

Majalah detik 3 - 9 februari 2014


seni seni hiburan hiburan Film Film pekan pekan ini ini

F

JAI

ilm

ini menceritakan mantan tentara yang membuat perubahan dalam masyarakat untuk membantu sesama. Jai (Salman Khan) adalah pria yang dengan tegak berjuang melawan korupsi dan ketidakadilan. Dia memiliki misi membantu orang sebanyak mungkin. Mantranya cukup sederhana, yaitu membantu seseorang dan kemudian orang tersebut membantu orang lain, sehingga terbentuklah lingkaran orang yang saling membantu.

HO Jenis Film: Action Produser: Sohail Khan, Sunil Lulla Produksi: Sohail Khan Productions Sutradara: Sohail Khan Durasi: 143 menit

Majalah detik 3 - 9 februari 2014


seni hiburan

agenda

februari

Serambi Jazz:

Tribute to Chick Corea

Indra Lesmana Group, 6 Februari 2014, pukul 19.30 WIB, GoetheHaus, Jakarta, Gratis

feb

6

feb

1

Pameran Tunggal Lukisan Ponco Setyohadi

1-14 Februari 2014, pukul 17.00 Wita

Alila Villas Soori, Desa Kelating, Banjar Dukuh, Kerambitan, Tabanan, Bali

Pameran Sentana Art & Pementasan The Art of Making & Music Concert

feb

Pementasan Peni Candra Rini

6

(6/2) pukul 19.30 WIB

Sarasehan Musik bersama Dwi Nugroho (7/2) pukul 14.00 WIB

feb

2

KONSER AMAL SINGING TOILET

Pameran berlangsung sampai 13 Februari

2014, pukul 10.00-18.00 WIB

Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, Minggu, 2 Fe-

bruari 2014, pukul 17.00 WIB

Gratis dan Terbuka Untuk Umum

Pameran Foto: Jakarta

Photojournalist Fest 2014 Galeri Cipta II, Taman Ismail Marzuki

feb

4

Selasa-Senin, 4-10 Februari 2014 Pukul: 10.00-21.00 WIB

Gratis dan Terbuka Untuk Umum Jadwal Kegiatan: Rabu, 5/2/2014: PHOTOTALK dan SLIDE SHOW (M. Safir Makki) Sabtu, 8/2/2014: DISKUSI PERKEMBANGAN FOTOGRAFI JURNALISTIK DALAM INDUSTRI MEDIA (Norman Meokko dan Tatan Syuflana)

Kethoprak Humor Tombok Kangen: Presiden Minakjinggo

feb

7

Didukung pemain Srimulat, pelawak Gaplek, Paguyuban Pelawak Indonesia dan Para Komik (Stand Up Comedy), Yon Koeswoyo, Nunung , Jumat, 7 Februari 2014, pukul 20.00 WIB, Gedung Kesenian Jakarta

Holi Water Festival

Watergun & Color Fights in Jakarta. Adaptasi dari perayaan terkenal budaya India, yang disebut Holi Festival (Festival of Colors). 8 Februari 2014 ,Parkir Timur Senayan Jakarta

feb

Majalah detik 3 - 9 februari 2014

8


Alamat Redaksi : Aldevco Octagon Building Lt. 4 Jl. Warung Jati Barat Raya No. 75, Jakarta 12740 , Telp: 021-7941177 Fax: 021-7944472 Email: redaksi@majalahdetik.com Majalah detik dipublikasikan oleh PT Agranet Multicitra Siberkom, Grup Trans Corp. @majalah_detik

majalah detik


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.