1 minute read
A m a z ed b y G o d
from REDEFINE - 4th ISSUE
by FAVOR OF GOD
Reaksi-reaksi ini yang muncul ketika saya selesai menonton film misteri yang memiliki plot-twist tak terduga. Saya selalu terkagum dengan kemampuan direktur film ketika mereka mampu memberikan hal baru yang tidak sesuai dengan ekspektasi saya. Rasanya begitu mengejutkan dicampur dengan gembira karena kategori-kategori sempit yang saya miliki didobrak hancur.
Saya rasa berjalan bersama Tuhan juga terkadang demikian. Ia dapat bekerja melalui cara yang mengagumkan dan tidak terduga.
Advertisement
Hal yang kita pikir buruk dapat Tuhan pakai untuk mendatangkan kebaikan. Hal yang kita pikir mengecewakan dapat mekar pada waktunya dan ternyata dapat kita nikmati keindahannya. Ingin saya berkata-kata seperti Paulus dalam suratnya kepada jemaat Roma: “O, alangkah dalamnya kekayaan, hikmat dan pengetahuan Allah! Sungguh tak terselidiki keputusan-keputusan-Nya dan sungguh tak terselami jalan-jalan-Nya! Sebab, siapakah yang mengetahui pikiran Tuhan? Atau siapakah yang pernah menjadi penasihat-Nya?
Atau siapakah yang pernah memberikan sesuatu kepada-Nya, sehingga Ia harus menggantikannya? Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!” (Rm. 11:33).
Jika demikian, apakah kita perlu untuk selalu punya ekspektasi serendah mungkin supaya kita bisa merasakan kekaguman yang lebih maksimal? Enggak gitu juga. Kasihan sekali kalau kita hidup dengan pola pikir seperti itu. Pada derajat tertentu pola pikir tersebut bisa menjadi tidak sehat.
Maka, saya rasa salah satu pola pikir yang perlu kita miliki adalah pola pikir hidup di masa sekarang (living in the present). Dengan mengapresiasi apa yang ada di depan mata, kita dapat lebih jernih melihat pekerjaan Tuhan di dalam dan di sekeliling kita. Hal-hal kecil dalam rutinitas kita bisa jadi hal yang menakjubkan. Misalnya: Orang lain melihat bangun pagi sebagai hal yang biasa, sedangkan orang Kristen melihat bangun pagi sebagai rahmat Tuhan yang menjumpainya di setiap pagi. Kita menjadi terkagum dengan Tuhan tidak hanya pada momen-momen besar, tetapi juga pada momen-momen sederhana. Inilah yang perlu kita bangun.
Untuk itu, mari kita terus belajar untuk membuka mata kita untuk melihat keindahan Tuhan dalam keseharian kita. Niscaya, kita akan terkagum dengan apa yang Tuhan kerjakan di dalam dan melalui kita. God bless!