Outline Outline
Latar Belakang
Penelitian dilakukan secara langsung atau observasi
secara langsung ke destinasi Taman Sari Yogyakarta.
Observasi langsung, dilaksanakan pada Rabu, 27 Oktober 2021.
Disana, kami disambut oleh ramah oleh salah satu
pengelola Taman Sari yakni Ibu Rahma yang juga masih kerabat Kraton. Kemudian, beliau mengarahkan kami
untuk minta tolong tour guide untuk berkeliling Taman Sari.
Kami bertemu tour guide bernama Bu Yuni, beliau
merupakan penduduk sekitar Taman Sari. Kami membuat
semacam virtual tour ketika berkeliling di Taman Sari.
Virtual Tour tersebut kami unggah di media sosial
Instagram @destinasivirtual sebagai dokumentasi
Latar Belakang Taman Sari Yogyakarta
Taman Sari merupakan salah satu bangunan bersejarah Kraton Yogyakarta, yang berarti “Taman yang indah”. Memiliki beberapa fungsi, yakni fungsi pertahanan, religi, dan pesiar/ rekreasi. Ada 57 bangunan di dalamnya, digunakan efektif antara 1765-1812. Lokasi
Taman Sari terletak 500 meter arah barat daya Kraton Yogyakarta.
Pengelolaan Taman Sari sebagai tempat wisata dilakukan sendiri oleh pihak Keraton Yogyakarta. Pihak pengelola menjual tiket masuk untuk bangunan di
Taman Sari dan hasil penjualan tiket tersebut sebagian dikontribusikan untuk memelihara Taman Sari. Pemanduan pengunjung dilakukan oleh penduduk sekitar.
Para pegawai dan masyarakat sekitar Taman Sari telah dipastikan sudah mendapat vaksin dosis 2.
Sebelum dibuka, Tamansari dan lingkungan sekitar telah disemprot oleh cairan disenfektan oleh petugas penanganan Covid19 Yogyakarta.
Kebijakan Protokol Kesehatan Taman Sari Yogyakarta
Sebelum memasuki Taman Sari, wisatawan diwajibkan scan barcode peduli lindungi di tenda depan gerbang masuk, lalu cek suhu tubuh dan cuci tangan sambil menunggu panggilan antrian grup untuk memulai berwisata.
Diterapkan sistem grouping
sebanyak 5 10 pengunjung saja, dan selalu menerapkan physical distancing.
Wisatawan wajib menggunakan masker, dan hanya diperbolehkan melepas jika akan berfoto.
Saat kunjungan, wisatawan harus didampingi oleh seorang guide yang mengarahkan pengunjung selama tour. Guide akan mengatur alur wisata setiap grup supaya tidak terjadi tumpukan wisatawan di satu area.
Selama pandemi pengunjung tidak diperbolehkan mengunjungi area masjid bawah tanah. Ada tiga spot yang baru dibuka yakni Gedong Sekawan, Kolam, dan Lopak lopak.
P R O T O K O L K E S E H A T A N T A M A N S A R I Y O G Y A K A R T A
Perlindungan Pariwisata, Seni, Budaya Masyarakat Lokal
Industri destinasi wisata memiliki kebijakan dan sistem untuk mengevaluasi, merehabilitasi dan melestarikan situs budaya termasuk bangunan bersejarah serta pemandangan pedesaan dan perkotaan yang terdapat di kawasan Taman Sari
TINGKAT KEPENTINGAN (4) TINGKAT KUALITAS (4)
Sistem pengelolaan untuk melindungi budaya dan kesenian lokal
TINGKATKEPENTINGAN(4)
TINGKATKUALITAS(4)
Sistempengelolaanuntuk melindungibangunanbersejarah
TINGKATKEPENTINGAN(4)
TINGKATKUALITAS(4)
Sistempengawasanpengelolaandestinasi wistasaTamansaridansekitarnya
TINGKATKEPENTINGAN(4)
TINGKATKUALITAS(4)
Sistempengukuranpengelolaandestinasi wistasaTamansaridansekitarnya
TINGKATKEPENTINGAN(2)
TINGKATKUALITAS(2)
Sistempengelolaanuntuk melindungilanskappedesaandan perkotaan
TINGKATKEPENTINGAN(3) TINGKATKUALITAS(3)
Sistem mitigasi terhadap dampak pariwisata pada situs dan atraksi wistasa di destinasi Wisata Tamansari dan sekitarnya
Pemerintah
TINGKAT KEPENTINGAN
TINGKAT KUALITAS
Sistem pengelolaan untuk melindungi bangunan bersejarah
Peraturan Gubernur nomor 75/2017 yang menggabungkan Kawasan Cagar Budaya Malioboro dan dalam benteng Kraton (Baluwarti) menjadi satu kawasan yaitu Kawasan Cagar Budaya Kraton, yang membujur dari Tugu sampai Panggung Krapyak. Potensi cagar budaya di kawasan Kraton meliputi tata ruang kota tradisional dan komponennya, bangunan Kraton dan tata ruangnya, dalem dalem pangeran dan abdi dalem, bekas Taman Sari, Museum Sonobudoyo, benteng dan kelengkapannya. Perlindungan Bangunan Cagar Budaya (BCB) tertulis dalam Peraturan Daerah Istimewa Yogyakarta No.01 Tahun 2013 pasal 41: Tamansari merupakan BCB berstatus tingkat Internasional yang dijaga oleh pemerintah. Peraturan Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 6 tahun 2012, Pasal 1 ayat 2tentang Pelestarian Warisan Budaya dan Cagar Budaya. Perda DIY Terkait Bangunan: Plengkung Nirboyo (Gading), Plengkung Madyasuro (THR), Plengkung Tarunosuro (Wijilan) Plengkung Jogosuro (Nggerjen), Plengkung Jogoboyo (Taman Sari), Pojok Beteng Kidul Wetan, Pojok Beteng Kidul Kulon dan Pojok Beteng Lor Kulon dikenakan tindakan preservasi (tidak boleh ada perubahan). Penataan Kawasan Cagar Budaya Taman Sari dalam Undang- Undang Nomor 11 tahun 2010 tentang cagar budaya. Dalam pelestarian cagar budaya wisata Taman Sari, Pemerintah dan Pemerintah Daerah dapat mengangkat atau menempatkan juru pelihara untuk melakukan perawatan cagar budaya. Pemeliharaan yang bersifat rutin berupa pembersihan situs, dilakukan dilakukan oleh pemerintah pusat yaitu BPCB, yang menempatkan 11 orang juru pelihara dengan lingkup kerja semua lokasi.
1.
TINGKAT KEPENTINGAN
TINGKAT KUALITAS
Sistem pengelolaan untuk melindungi lanskap pedesaan dan perkotaan
2.
Peraturan Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 2 Tahun 2017 Tentang Tata Ruang Tanah Kasultanan Dan Tanah Kadipaten Tentang Penyusunan arah tata ruang satuan ruang tanah kasultanan dan satuan ruang tanah kasultanan memperhatikan: pemanfaatan ruang di sepanjang jaringan sarana dan prasarana dengan tetap menjaga nilai budaya dan kelestarian lingkungan hidup masyarakat; dan satuan ruang tanah kasultanan dan ruang tanah kerajaan Sarana dan prasarana satuan, kualitas jaringan dan cakupan pelayanan yang komprehensif. Undang- Undang RI Nomor 11 Tahun 2010 Pasal 78 pasal 80 tentang Revitalisasi cagar budaya: revitalisasi potensi situs cagar budaya atau kawasan cagar budaya memperhatikan tata ruang, tata letak, fungsi sosial, dan/ atau lanskap budaya asli berdasarkan kajian.
Kawasan Cagar Budaya Taman Sari, yang memperlihatkan semakin ‘tenggelamnya’ berbagai artefak budaya di tengah lautan permukiman warga. Hampir sulit untuk dapat ditengarai lagi rentetan bangunan sebagai artefak budaya yang menghubungkan antara situs yang satu dengan situs yang lain, sebagai kerangka utuh keberadaan Cagar Budaya Taman Sari.
TINGKAT KEPENTINGAN
TINGKAT KUALITAS
Sistem pengawasan pengelolaan destinasi wistasa Tamans Sari dan sekitarnya
Peraturan Gubernur DIY Nomor Nomor 56 Tahun 2014 tentang Penghargaan Pelestarian
Warisan Budaya dan Cagar Budaya yang menjelaskan mengenai pengelolaan dan pengawasan cagar budaya meliputi kebijakan pengaturan perencanaan; pelaksanaan dan pelestarian, perlindungan, pengembangan dan pemanfaatan cagar budaya. Peraturan Daerah Provinsi DIY Nomor 1 Tahun 2012 Tentang Rencana Induk Pembangunan KepariwisataanDaerahProvinsiDIYTahun2012-2025,Pasal38TentangPengawasandan
Pengendalian : 1) Pemerintah Daerah melakukan pengawasan dan pengendalian pelaksanaan RIPPARDA Provinsi ; 2) Pengawasan dan pengendalian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan cara: a. koordinasi lintas sektor dan lintas pemangku kepentingan dalam melaksanakan RIPPARDA Provinsi;b. pendataan dan inventarisasi potensi dan permasalahan di bidang Kepariwisataan yang mencakup Destinasi Pariwisata, pemasaran Pariwisata, industri Pariwisata, kelembagaan dan Sumber Daya Manusia Kepariwisataan. Undang- undang Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup dalam upaya pelaksanaan pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan, maka diperlukan upaya pengendalian yang bijak dalam pemanfaatan dan/atau eksploitasi sumber daya alam yang dimiliki oleh suatu daerah atau negara, baik itu berupa sumber daya alam tambang, pariwisata, serta kegiatan-kegiatan lain yang berpotensi menghasilkan pencemaran lingkungan.
TINGKAT KEPENTINGAN (4) TINGKAT KUALITAS (4)
Sistem mitigasi terhadap dampak pariwisata pada situs dan atraksi wistasa di destinasi Wisata Tamansari dan sekitarnya
1. 2.
Penerbitan Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 Tentang Analisis Mengenai dampak Lingkungan (AMDAL). Undang- Undang Nomor 11 Tahun 2010, pasal 77: pemugaran bangunan cagar budaya dan struktur cagar budaya yang rusak dilakukan untuk mengembalikan kondisi fisik dengan cara memperbaiki, memperkuat, dan/ atau mengawetkannya melalui pekerjaan rekontruksi, konsolidasi, rehabilitasi, dan restorasi. Penanganan pihak- pihak terkait pada situs cagar budaya Tamansari, diantaranya:
Pembuatan sumur-sumur resapan dan melakukan pembersihan saluran drainase yang masih berfungsi sebagai upaya penanggulangan banjir di area kompleksTamansari. Upaya memerangi tumbuhnya lumut pada bangunan Tamansari. Melakukan plesteran dan pengacian kembali bangunan-bangunan yang sudah lapuk dengan semen. Melakukan penguatan menggunakan konstruksi baja pada bangunan-bangunan yang mengalami kerusakan berat. Pengawetan unsur-unsur bangunan yang terbuat dari kayu.
2. Pengelolaan Pengunjung di Destinasi
Indistri destinasi telah memiliki sistem pengelolaan pengunjung untuk tapak wisata yang termasuk didalamnya tindakan - tindakan untuk mempertahankan, melindungi dan memperkuat aset alam dan budaya dan penerimaan masyarakat lokal.
TINGKAT KEPENTINGAN (4)
TINGKAT KUALITAS (3)
Mekanisme administratif bertanggung jawab untuk melaksanakn rencana dan operasional pengelolaan pengunjung
TINGKAT KEPENTINGAN (4)
TINGKAT KUALITAS (4)
Masyarakat lokal dan keterlibatannya dalam pelestarian pariwisata, seni budaya
TINGKAT KEPENTINGAN (4) TINGKAT KUALITAS (3)
Mekanisme administratif bertanggung
jawab untuk melaksanakn rencana dan operasional pengelolaan pengunjung
1.
2.
Pemerintah Pusat menyusun integrated tourism master plan di kawasan Borobudur-Jogja-Prambanan pada 2019 mengenai rencana pengelolaan pengunjung. Pembatasan kuota kunjungan diterapkan sejak Taman Sari dibuka kembali dengan protokol kesehatan (prokes) pada Juli 2020, dengan membuat pengaturan sistem grup. Tiap grup berisi 5 sampai 10 orang pengunjung, ditambah satu pemandu. Antar grup diatur waktu masuknya dengan interval waktu yang ditetapkan adalah 3 s/d 4 menit per grup.
Pada destinasi wisata Taman Sari, mekanisme administratif untuk rencana dan pengelolaan pengunjung ternyata masih belum terkoordinasi dengan baik. Terbukti, masih ditemukan beberapa dampak negatif yang ditimbulkan dari volume kunjungan wisatawan yang belum terkendali dengan baik, yakni pada kerusakan bagian bangunan tertentu, seperti: dinding, lantai, dan tangga masuk. Kerusakan- kerusakan bangunan di Taman Sari tersebut tidak merata, bahkan masih ditemukan vandalisme. Namun begitu, ada juga bangunan yang masih utuh dan bersih.
TINGKAT KEPENTINGAN (4) TINGKAT KUALITAS (4)
Masyarakat lokal dan keterlibatannya dalam pelestarian pariwisata, seni budaya
1.
Peraturan Gubernur DIY Nomor 40 Tahun 2020 Pasal 1
Mengenai Sapta Pesona adalah jabaran konsep Sadar Wisata yang terkait dengan dukungan dan peran masyarakat sebagai tuan rumah dalam upaya untuk menciptakan lingkungan dan suasana kondusif yang mampu mendorong tumbuh dan berkembangnya industri pariwisata, melalui perwujudan unsur aman, tertib, bersih, sejuk, indah, ramah dan unsur kenangan.
“ 7 (tujuh) unsur pesona yang harus diwujudkan bagi terciptanya lingkungan yang kondusif dan ideal bagi berkembangnya kegiatan kepariwisataan di suatu tempat yang mendorong tumbuhnya minat wisatawan untuk berkunjung”.
3. Perilaku Pengunjung di destinasi
Industri kreatif Destinasi menyediakan dan menerbitkan panduan perilaku pengunjung pada situs budaya. Panduan di desain untuk meminimalkan dampak yang merugikan situs budaya.
TINGKAT KEPENTINGAN (4)
TINGKAT KUALITAS (4)
Tata laksana (Code of Practice)
bagi pemandu wisata dan tour operator
4.PerlindunganWarisanBudaya
TINGKAT KEPENTINGAN
TINGKAT
Hukum dan peraturan
melindungi artefak bersejarah
Situs Taman Sari tidak diatur secara tersendiri dalam
peraturan perundang-undangan nasional. Pengaturannya
masuk dalam peraturan mengenai cagar budaya, yaitu UUNo.11tahun2010
Peraturan Daerah (PERDA) No. 6 Tahun
tentang Pelestarian Warisan Budaya dan Cagar Budaya
Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor
Tentang Penetapan Tamansari Kraton
Yogyakarta Sebagai Situs Cagar Budaya Peringkat Provinsi.
Adanya Balai Pelestarian Cagar Budaya
Berdasarkan Permendikbud Nomor
Tahun
tentang
Tata Kerja Balai Pelestarian Cagar Budaya
5.InterpretasiTapakdidestinasi
Informasi interpretative yang akurat disediakan untuk tapak kalam dan budaya. Informasi ini harus
sesuai dengan budaya setempat dikembangkan secara kolaborasi dengan masyarakat dan dikomunikasikan dengan bhasa relevan
TINGKATKEPENTINGAN(4)
TINGKATKUALITAS(4)
Informasiinterpretatiftersedia untukpengunjungTIC(Tourism InformationCenter)danpadatapa kalamdanbudaya
TINGKATKEPENTINGAN(4) TINGKATKUALITAS(2)
Informasiinterpretativesesuai denganbudayasetempat
TINGKATKEPENTINGAN(4)
TINGKATKUALITAS(4)
Informasirelevandenganwisatawan
TINGKATKEPENTINGAN(4) TINGKATKUALITAS(4)
Informasiinterpretative dikembangkansecarakolaboratif
TINGKATKEPENTINGAN(4) TINGKATKUALITAS(4)
Pelatihanbagipemanduwisata dalampengunaaninformasiyang tepat
TINGKAT KEPENTINGAN (4)
TINGKAT KUALITAS (4)
Informasi interpretatif tersedia untuk pengunjung TIC (Tourism Information Center) dan pada tapa kalam dan budaya
Pada lokasi eksisting Tamansari juga terdapatTIC(Tourism
InformationCenter)serta terdapat brosur yang dapat
diambil secara gratis oleh wisatawan yang memuat informasi sejarahtamansari dan kompleks Tamansari yang terdapat
empat bagian beserta gambar yang memudahkan wisatawan dalam memahami budaya dan sejarah saat sedang melakukan kunjungan di Taman Sari. Brosur pun dibuat dengan dua bahasa yaitu bahasaIndonesiadanbahasaInggris, demi memfasilitasi wisatawan asing. Selain itu adanya denah lokasi yang menggambarkan pembagian kompleks/bagian di Taman Sari memfasilitasi wisatawan saat berkeliling di Taman Sari
TINGKAT KEPENTINGAN (4)
TINGKAT KUALITAS (4)
Informasi interpretative sesuai dengan budaya setempat
Melalui Pergelaran tahunan dalam bentuk Festival Tamansari yang dilaksanakan di Plaza Ngasem halaman depan objek Taman Sari, menjadi salah satu sarana Taman Sari memberikan informasi dan memperkenalkan budaya. Dalam rangkaian acaranya melibatkan masyarakat setempat baik dalam pagelaran musik tradisional maupun dalam kegiatan pameran baik. Bahkan salah satu upaya untuk menginformasikan ke khalayak luas dengan membuat account official @FestTamanSari. Disetiap cuitannya juga terdapat konten live report ataupun press release untuk memotret acara secara visual yang ada saat Festival Tamansari berlangsung. Meskipun demikian, bila dilihat dari waktu terakhir cuitan dibuat yaitu tahun 2013, maka dapat dinilai belum ada maintenance yangbaik.
Pada Tahun 2021, diadakan Festival Wisata Belanja dan Kuliner Taman Sari untuk menampilkan Potensi Produk Warga
(4)
(4)
Informasi interpretative dikembangkan secara kolaboratif
Website yang dibuat pemerintah Yogyakarta yang di dalamnya menampilkan informasi tentang Taman Sari seperti www.jogja.go.id, merupakan website pemerintahan Yogyakarta, www.Yogyes.com, gudegnet.com dan lain-lain.
Di Taman Sari pun terdapat ForumKomunikasi kampung wisata dengan tujuan dibentuknya sebagai sarana dan mediatukaruntukinformasi, komunikasi, dan kerjasama antara pengelola kampung wisata dalam upaya pengembangan kampung wisata itu sendiri. Dengan memiliki tugas menampung dan menyampaikan aspirasi serta permasalahan yang terjadi pada kampung wisata kepada dinas pariwisata, Forkom Kamwis mempunyai peran sebagai Stakeholder pelaksana dari kebijakan (Saputra, 2020)
Tamansari pun pada tahun 2014 bekerjasama dengan Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies (Asita) DIJ untuk memperkenalkan paketwisatayangadadiTamansari (Radarjogja, 2014)
TINGKAT KEPENTINGAN
TINGKAT KUALITAS (4)
Informasi relevan dengan wisatawan
Upaya mengikuti perkembangan zaman dan kecenderungan karakteristik wisatawan, dapat dilihat bahwa Tamansari telah berupaya menuju kearah tersebut. Salah satu buktinya Taman Sari memiliki akun instagram official @wisata_tamansari_yogyakarta yang digunakan sebagai media informasi, diantaranya terkait jam operasional, harga tiket masuk wisatawan domestik dan mancanegara, informasi terkait pembagian kompleks di Tamansari, hingga informasi kebijakan yang diterapkan selama pandemi. Setiap informasi di social media instagram diunggah dalam feed maupun dalam fitur highlight. Adapun informasi yang diunggah rutin secara berkala sehingga calon wisatawan dapat mendapatkan informasi yang ter-update. Serta dalam pengelolaan sosial media instagram, admin yang bertugas pun responsif dalam memberikan informasikepadawisatawan.
TINGKAT KEPENTINGAN (4) TINGKAT KUALITAS (4)
Pelatihan bagi pemandu wisata dalam pengunaan informasi yang tepat
Di Taman Sari ini banyak tersedia para pemandu yang akan memberikan segala informasi tentang Taman Sari serta mengantarkan wisatawan menuju semua bagian dari kompleks tersebut (Shasmaya, 2019)
Berdasarkan hasil observasi lapangan, tour guide berjaga dekat dengan pintu masuk, sehingga wisatawan mendapat penjelasan secara verbal sepanjang berkeliling di Tamansari. Dalam pengelolaan jasa tour guide tidak dipatok tarif tetap, melainkan besaran nominal ditentukan bebas oleh wisatawan. Para tour guide di Tamansari bergabung dalam Pramuwisata TamanSari dimana setiap tour guide mendapatkan pelatihan sebagai pemandu wisata secara berkala. Berdasarkan penuturan salah satu tour guide, pelatihan yang rutin didapatkan sangat membantu dalam meningkatkan kemampuan komunikasi dan kepercayaan diri dalam menghadapi wisatawan.
Salah satu pelatihan yang didapat tourguide Tamansari dilakukan Di Hotel Gallery Prawirotaman, 23-25 Juli 2019
6.PerlindunganKekayaan Intelektual
Destinasitelahmemilikisistemuntukberkontribusidalammelindungidanmempertahankanhakkekayaanintelektual masyarakatdanindividu
TINGKATKEPENTINGAN(4)
TINGKATKUALITAS(4) Hukumperaturandanprogram untukmelindungihakkekayaan intelektualindividudanmasyarakat lokal
TINGKATKEPENTINGAN(4)
TINGKATKUALITAS(4)
Peraturan-peraturanskalalokaldan nasional
TINGKATKEPENTINGAN(4)
TINGKATKUALITAS(3)
Hukum peraturan dan program untuk melindungi hak kekayaan intelektual individu dan masyarakat lokal
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG KEISTIMEWAAN
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Ayat (4) Tanah keprabon adalah tanah yang digunakan untuk bangunan istana dan kelengkapannya, seperti Pagelaran, Kraton, Sripanganti, tanah untuk makam Raja dan kerabatnya (di Kotagede, Imogiri, dan Giriloyo), alun-alun, masjid, taman sari, pesanggrahan, dan petilasan. Tanah bukan keprabon terdiri atas dua jenis tanah, yaitu tanah yang digunakan penduduk/lembaga dengan hak (magersari, ngindung, hak pakai, hutan, kampus, rumah sakit, dan lain-lain) dan tanah yang digunakan penduduk tanpa alas hak. Selain itu, berdasarkan penuturan tour guide yang merupakan penduduk setempat, bahwa Keraton menjamin akan hak guna bangunan sebagai tempat tinggal keturunan abdi dalem terdahulu yang bertempat tinggaldisekitarTamansari.
Rencana penanganan kawasan peruntukan pariwisata Tamansari termuat dalam Peraturan Daerah Kota Yogyakarta Nomor 2 Tahun 2010 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Yogyakarta. Dimana dengan mempertahankan dan mengembangkan kualitas ruang dan fasilitas pada kawasan pariwisata serta memanfaatkan secara bijaksana obyek dan benda cagarbudayauntukkegiatanpariwisatamelaluipengendalianpemanfaatanruang.
Selain itu, terdapat Inovasi produk UKM batik kaos batik Taman Sari Daerah Istimewa Yogyakarta. Namun belum ada hukum yang mengatur terkait inovasi batik kaos ini
Peraturan- peraturan skala lokal dan nasional
Berikut peraturan skala lokal maupun nasional terkait Taman Sari
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG KEISTIME YOGYAKARTA
PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA INDUK PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN 20122025
PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KOTA YOGYAKARTA. Pasal 65 yang membahas mengembangkan cluster-cluster kawasan pariwisata seperti kompleksTamanSari
PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 64 TAHUN 2012 TENTANG PENJABARAN STATUS KAWASAN, PEMANFAATAN LAHAN DAN INTENSITAS PEMANFAATAN RUANG. BAB V BLOK KRATON Pasal 14 yang membahas Blok Keraton salah satunya Tamansari
PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA DETAIL TATA RUANG DAN
PERATURAN ZONASI KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2015 – 2035 Keputusan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 100/KEP/2020 tentang Penerapan Kompleks Pasiraman
UmbulBinangunTamansariKratonYogyakartasebagaiCagarBudayaPeringkatProvinsi
PARIWISATA
MANAJEMEN DESTINASI PARIWISATA
7.Perananmasyarakatterhadap industribudayalokal
Industridestinasiwisatamempunyaiperanandenganmasyarakatsekitardalamusahapelestarianbudaya
TINGKATKEPENTINGAN(4)
TINGKATKUALITAS(2)
Programberkelajutanindustri destinasiwisatadalammembina masyarakatsekitardalamusaha pelestasrianbudayamasyarakat lokal
TINGKATKEPENTINGAN(3)
TINGKATKUALITAS(3)
Industridestinasiwisatamempunyai tugassecararutinyangtertuang dalamperjanjiandenganmasyarakat lokaldalampelestarianbudayalokal
TINGKATKEPENTINGAN(3)
TINGKATKUALITAS(3)
Terdapatkesepakatanantara masyarakatdankomunitasbudaya dalampelestarianbudaya masyarakatlokal
Industri destinasi wisata mempunyai tugas secara rutin yang tertuang dalam perjanjian dengan masyarakat lokal dalam pelestarian budaya lokal
Balai Pelestarian Peninjauan Purbakala Yogyakarta (BP3Y) membentuk unit kerja Keraton dan Taman Sari yang salah satu tujuannya adalah pengelolaan Taman Sari dengan upaya yang dilakukan adalah menjaga kebersihan dan keterawatan Bangunan Taman Sari
masyarakat dan komunitas
8. Kebijakan Pemerintah terhadap pengelolaan industri kreatif dan kepariwisataan
kebijakanPemerintahdalamsistempengelolaanIndustrikreatifdisekitarDestinasiPariwisatakebijakanPemerintah dalamsistempengelolaanIndustrikreatifdisekitarDestinasiPariwisata
TINGKATKEPENTINGAN(4)
TINGKATKUALITAS(3)
Tersedianyaperaturan-terkait Inudstrikreatifdankepariwisataan didestinasi
TINGKATKEPENTINGAN(3)
TINGKATKUALITAS(3)
standarisasidansertifikasiusaha pariwisata
TINGKATKEPENTINGAN(4)
TINGKATKUALITAS(3)
Terdapatkesepakatanantara masyarakatdankomunitasbudaya dalampelestarianbudaya masyarakatlokal
Tersdianya usaha usaha di bidang industri kreatif di sekitar destinasi
Pencaharian Masyarakat di sekitar Taman Sari salah satunya dengan membuka tempat makan mulai dari makanan ringan di sepanjang jalan keluar Taman Sari hingga makanan berat seperti bakso, soto, gudeg hingga cafe. Dan apabila anda ingin mengetahui tentang sejarah Taman Sari lebih dalam lagi, juga terdapat masyarakat setempat yang menawarkan diri menjadi tour guide yang juga memiliki lisensi di sekitar Wisata Taman Sari, karena selain keindahan arsitektur dan sejarahnya. Ada juga seniman yang membuka praktek kerajinan di rumahnya yang itu juga menjadi salah satu dikunjungi oleh wisatawan. Tak sedikit pula wisatawan asing yang turut singgah melihat-lihat koleksi yang dipamerkan. Dari mulai toko souvenir, batik tulis, hingga kaos lukis yang sangat indah, yang dibuat langsung oleh para pengrajinnya. Tangan-tangan handal yang turut berperan serta dalam menjaga kelestarian budaya Indonesia, dan menjaga eksistensi dari budaya di daerah tersebut.