i
ii
Kata Pengantar
Segala puji kami panjatkan hanya kepada Allah SWT, karena hanya dengan karunia
jauh dari alun-alun pusat Kota Bandung namun tidak pula terletak di pinggiran kota, hal ini
yang Dia berikanlah kami dapat menyelesaikan album perumahan sedang “Seruni Resi-
menyebabkan harga lahan di wilayah ini tidak terlalu tinggi dan tidak pula terlalu rendah se-
dence” untuk penyelesaian tugas tapak perumahan mata kuliah PL3190 Studio Perenca-
hingga sangat mendukung dalam pembangunan perumahan kelas menengah. Aksesibili-
naan Tapak ini. Kami mengucapkan terima kasih banyak atas bantuan yang diberikan dari
tas Kecamatan Rancasari cukup baik karena terdapat jalan yang cukup luas sehingga me-
dosen kami yaitu Bapak Denny Zulkaidi,Ir.,MUP.,Dr. dan Bapak Hanry Kurnia,L.,MT. karena
mudahkan aktivitas harian penduduk. Perumahan ini kami beri nama “Seruni Residence”
bimbingan dan bantuan yang diberikan pada saat perkuliahan maupun asistensi sangat
dengan tema perumahan yang “Sehat , Rukun, dan bernuansa Seni” dengan harapan
menginspirasi kami dan membantu kami dalam mengerjakan album dan tugas tapak peru-
perumahan ini bisa menciptakan hunian yang sehat dan rukun yang dibalut dalam nuansa
mahan ini dengan baik. Tak lupa kami ucapkan terimas kasih banyak atas bantuan, dukun-
seni. Tema tersebut dipilih karena preferensi dari kelompok kami yang menginginkan peru-
gan dan kontribusi dari orangtua kami serta teman-teman kami baik teman sekelompok
mahan yang sehat , rukun dan bernuansa seni.
maupun teman yang sekedar memberikan semangat kepada kami untuk menyelesaikan
album dan tugas tapak perumahan ini dengan baik.
maupun nonteknis dari hasil tugas tapak perumahan sedang berupa maket 2D beserta
album kami mohon maaf yang sebesar-besarnya. Kesempurnaan hanya milik Allah SWT,
Tugas tapak perumahan sedang berupa maket 2D beserta album ini merupakan tu-
gas yang cukup menguras waktu, tenaga, pikiran, maupun uang. Alhamdulillahirrrabbilala-
Demikian pengantar dari kami, apabila terdapat banyak kesalahan dalam segi teknis
dan kami sebagai manusia tak luput dari kesalahan.
min, kami dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik meskipun masih banyak kekurangan yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu. Dalam tahap pengerjaannya, kami banyak sekali menemukan kendala, baik dari kendala teknis maupun kendala nonteknis yang membuat kami sempat merasa sangat lelah dalam menghadapinya. Namun semua ken-
Bandung, 3 Desember 2012 .
dala itu dapat kami lewati dengan baik karena kami yakin bahwa kami bisa mengerjakan tugas ini dengan baik. Pengerjaan tugas tapak perumahan sedang berupa maket 2D beserta albumnya ini membuat kami banyak belajar untuk lebih menghargai waktu, usaha, maupun pikiran yang tercurahkan selama ini.
Kami memilih Kecamatan Rancasari sebagai lokasi tapak perumahan sedang ka-
rena cocok untuk dikembangkan menjadi lokasi perumahan kelas menengah bila ditinjau dari lokasi, harga tanah, dan aksesibilitasnya. Lokasi kecamatan Rancasari berada cukup
Kelompok Perumahan Sedang
iii
Daftar Isi
iv
Daftar Gambar
v
Daftar Tabel
2
Pada bab ini, akan dijelaskan mengenai latar belakang pembuatan Seruni Resi-
dengan tingkat pengangguran terbuka penduduk Kota Bandung yang semakin
dence, visi dan tujuan, program pengembangan, serta deskripsi lokasi dan orientasi
menurun. Tahun 2006, tingkat pengangguran terbuka sebesar 16,09% dan pada
lahan.
tahun 2011 telah berkurang secara signifikan menjadi 10,34%. Ini menunjukkan
1.1
Latar Belakang
bahwa kondisi perekonomian Kota Bandung mampu memberikan dampak positif
Latar belakang yang kan dibahas adalah latar belakang pembuatan rumah se-
terhadap lapangan pekerjaan dan pendapatan penduduk. Hal tersebut menun-
dang dan juga latar belakang pemilihan lokasi tapak.
jukkan bahwa pendapatan penduduk cenderung membaik dan memasuki level
1.1.1 Latar Belakang Substansi
pendapatan menengah. Di sisi lain, penyediaan perumahan harus disesuaikan
Rumah merupakan kebutuhan dasar bagi manusia untuk berlindung dan
dengan kemampuan penduduk dalam mendapatkan rumah. Dengan demikian,
menjadi tempat istirahat yang aman nyaman bagi penghuninya. Menurut UU no 1
perumahan kelas menengah menjadi salah satu perhatian penting dalam penye-
tahun 2010 tentang perumahan menyatakan bahwa Perumahan adalah kumpu-
diaan perumahan di Kota Bandung.
lan rumah sebagai bagian dari permukiman, baik perkotaan maupun perdesaan, yang dilengkapi dengan prasarana, sarana, dan utilitas umum sebagai hasil
1.1.2 Latar Belakang Lokasi
upaya pemenuhan rumah yang layak huni. Kebutuhan akan rumah masing-mas-
ing orang akan berbeda tergantung dari tingkat kemampuan dan keinginan pen-
Bandung bagian selatan. Seperti yang ada pada kecamatan-kecamatan lainnya,
ghuninya. Perumahan yang layak adalah hak manusia dan akses mendapatkan
kecamatan Rancasari ini mempunyai beberapa tujuan yang diturunkan dari vis-
rumah dan syarat-syarat untuk menempati rumah tersebut merupakan bagian
inya diantaranya yaitu tercapainya manajeman pelayanan yang efektif dan ter-
dari status sosial rumah tangga dan aspek penting dari kesejahteraannya.
ciptanya peningkatan tingkat kesehatan masyarakat. ini adalah meningkatkan
Kota Bandung merupakan kota yang pertumbuhannya mendekati kota
penataan lingkungan permukiman dan jasa yang representatif. Tujuan dari ke-
metropolitan. Selain jumlah penduduknya yang makin melimpah tiap tahunnya
camatan Rancasari ini sangat sesuai dengan rencana pengembangan peruma-
yaitu melebihi dua juta penduduk, didukung pula dengan semakin tumbuhnya
han yang akan dilakukan oleh penulis.
pusat-pusat kegiatan kota yang mengundang perhatian orang banyak. Pertum-
buhan dan Perkembangan Kota Bandung berimplikasi pada peningkatan kapasi-
han kelas menengah. Hal ini dapat dilihat dari lokasi, harga tanah dan aksesibii-
tas pelayanan kota baik secara sandang, pangan dan papan. Dalam hal ini akan
tasnya. Pertama, lokasi Kecamatan Rancasari berada cukup jauh dari alun-alun
difokuskan pada hal papan yaitu penyediaaan tempat tinggal. Kota Bandung di-
pusat Kota Bandung namun tidak pula terletak di pinggiran kota. Keadaan sep-
tuntut untuk menyediakan tempat tinggal bagi penduduk. Penyediaan tempat
erti ini menyebabkan harga lahan di wilayah ini tidak terlalu tinggi dan tidak pula
tinggal harus direncanakan sedemikian rupa sehingga sesuai dengan kondisi ke-
terlalu rendah sehingga sangat mendukung dalam pembangunan perumahan
butuhan penduduk.
kelas menengah. Selanjutnya, aksesibilitas Kecamatan Rancasari dirasa cukup
Kondisi pertumbuhan ekonomi Kota Bandung telah semakin membaik.
baik karena terdapat jalan yang cukup luas (Soekarno-Hatta) dan jalan kolektor
Berdasarkan data BPS Kota Bandung tahun 2006-2011, ekonomi Kota Band-
yang mengelilingi site perumahan tersebut. Hal ini memudahkan aktivitas harian
ung tumbuh rata-rata sebesar 8,27%. Pertumbuhan ekonomi tersebut beriringan
penduduk yang akan tinggal di perumahan di Kecamatan ini. Jadi, pemilihan Ke-
Kecamatan Rancasari merupakan salah satu kecamatan yang di Kota
Kecamatan Rancasari cocok untuk dikembangkan menjadi lokasi peruma-
3 camatan Rancasari sebagai lokasi perumahan kelas menengah telah memenuhi
3.
kriteria kebutuhan perumahan kelas menengah.
teraksi antar warga untuk menciptakan kerukunan sesama penghuni 4.
1.2
Menyediakan fasilitas-fasilitas penunjang kegiatan bersama yang mendukung inMenyediakan perumahan dengan desain yang unik
Spesifikasi Pengembangan Perumahan 1.4
Deskripsi Orientasi Lokasi Lahan
Seruni Residence ini akan dibangun di wilayah sekitar Jalan Soekarno-Hatta ke-
lurahan xxxxxxx kecamatan Rancasari Kota Bandung. Gambar dibawah ini menunjukkan lokasi lahan yang dipakai untuk Seruni Residence. Gambar 1.1 Peta Orientasi Lahan
1.3
Kriteria Pengembangan Perumahan
Tema pengembangan perumahan ini adalah perumahan yang “sehat, rukun dan
bernuansa seni�. Tujuan pengembangan Perumahan “ SERUNI Residence� ini adalah menciptakan hunian yang sehat dan rukun yang dibalut dalam nuansa seni . 1. 2.
Sumber : Google Maps, 2012
Misi yang dirumuskan berdasarkan tema diatas adalah Menyediakan perumahan dan fasilitas-fasilitas publik yang berbasis green build-
ing
ha. Peruntukan lahan Seruni Residence untuk saat ini berupa perumahan Santosa Asih
Menyediakan lingkungan perumahan yang mengutamakan keamanan dan keny-
Jaya dan Perumahan Graha Batu Karang seperti yang dapat dilihat dari gambar citra
amanan
satelit berikut ini.
Lokasi tapak yang berada di Kecamatan Rancasari ini memiliki luas sekitar 29
4 Gambar 1.2 Peta Lokasi Tapak
Sumber : Google Maps, 2012
Batas-batas lokasi tapak adalah sebagai berikut:
•
Sebelah Utara
: Perumahan Aria Graha
•
Sebelah Selatan
: Perumahan Graha Batu Karang
•
Sebelah Timur
: Jalan Cipamokolan
•
Sebelah Barat
: Jalan Inspeksi Cidurian
Lokasi tapak ini bisa diakses melalui Jalan Cipamokolan dan jalan inspeksi Ci-
durian. Lokasi tapak juga tidak terlalu jauh dari jalan besar, yaitu Jalan Soekarno Hatta. Jarak dari lokasi tapak ke Jalan Soekarno Hatta juga hanya sekitar 600m.
6
Pada bab 2 ini akan dibahas analisis lokasi tapak dari segi internal tapak maupun
tersebut dapat menunjang kehidupan sehari-hari penduduk yang tinggal di lokasi
segi eksternal tapak.
sekitarnya.
2.1 Analisis tapak eksternal
Analisis tapak eksternal terdiri dari analisis guna lahan, analisis infrastruktur jar-
2.1.2 Analisis Infrastruktur Jaringan Jalan
ingan jalan, analisis fasilitas sosial dan umum, analisis utilitas umum. 2.1.1 Analisis Guna Lahan
GAMBAR 2.2. Analisis Infrastruktur Jaringan Jalan
GAMBAR 2.1.Analisis Guna Lahan Eksternal Tapak
Sumber : Hasil Pengamatan, 2012 Keterangan : Sumber : Hasil Pengamatan, 2012
Apabila kita perhatikan gambar 2.1, land use atau tata guna lahan di seki-
tar lokasi tapak bervariasi. Lahan yang terdapat di sekitar lokasi tapak memiliki
Jalan Arteri
Jalan Kolektor
Rel Kereta Api
Site
berbagai macam fungsi, seperti komersil (perdagangan dan jasa), industri kesehatan, pendidikan, perumahan, dan RTH yang berbentuk persawahan. Namun,
Berikut adalah hirarki infrastruktur jaringan jalan di sekitar tapak :
secara garis besar dapat dilihat bahwa lahan di sekitar lokasi tapak lebih did-
•
Arteri 1.
ominasi oleh kawasan perumahan, industry, serta perdagangan dan jasa. Adapun lahan-lahan terbuka atau RTH sebagian besar merupakan lahan yang akan
•
Jalan Soekarno Hatta
Kolektor
digunakan atau dibangun menjadi kawasan perumahan. Melihat jenis guna lahan
1.
Jalan Cipamokolan
yang variatif guna lahan di sekitar lokasi tapak tersebut, maka diharapkan ha
2.
Jalan Inspeksi Cidurian
7
Dapat kita lihat melalui gambar 2.2., bahwa letak tapak dekat dengan Ja-
Keterangan :
lan Soekarno Hatta, yang merupakan jalan arteri, terletak di sebelah utara. Hal
Pendidikan
ini membuat lokasi tapak akan mudah untuk dijangkau. Kemudian jalan ini ter-
Kesehatan
hubung dengan dua jalan kolektor, yaitu Jalan Cipamokolan dan Jalan Inspeksi
Perdagangan
Cidurian. Lalu lintas di kedua jalan tersebut dapat dikatakan sepi, sehingga su-
Transportasi
dah tepat apabila dijadikan pintu masuk dan keluar perumahan. Sehingga bila terjadi penumpukan antrian kendaraan yang menuju pintu masuk, tidak akan
Fasilitas Sosial
mengganggu dan merambat sampai Jalan Soekarno Hatta. Karena bila hal ini
Pendidikan:
terjadi akan semakin menambah padat saja Jalan Soekarno Hatta yang kerap kali
1.
SDN Rancaloa
terjadi kemacetan disana.
2.
SMP Tulus Kartika
3.
SMKN 6 Bandung
4.
SMKN 7 Bandung
5.
SMKN 9 Bandung
6.
SMKN 13 Bandung
7.
SMK Tadika Puri
8.
STMIK Jabar
2.1.3 Analisis Fasilitas Sosial dan Umum
Terdapat beberapa fasilitas sosial dan umum yang berada di sekitar lokasi
tapak. Berikut adalah beberapa fasilitas yang terdapat di sekitar lokasi tapak : GAMBAR 2.3. Analisis Fasilitas Sosial dan Umum
Kesehatan
9.
Rumah Sakit Al Islam
10.
Poliklinik Medika Waluya
Fasilitas Umum Perdagangan : 1.
Lotte Mart
2. Borma 3.
Pasar Rancabolang
4.
Metro Indah Mall
5. Ruko Transportasi: Sumber : Hasil Pengamatan, 2012
6.
Terminal Angkot Riung Bandung
7.
Terminal Angkot Margahayu Raya
8 8.
Stasiun Petikemas Gedebage
GAMBAR 2.6. Sungai yang berada di sekitar lokasi tapak
Fasilitas-fasilitas sosial maupun umum yang berada di sekitar lokasi tapak
akan berpengaruh dalam merencanakan jumlah dan fasilitas apa saja yang perlu dan tidak perlu lagi dibangun di dalam tapak yang direncanakan. Karena apabila fasilitas yang sudah ada di sekitar tapak dinilai sudah cukup memadai dan mampu mencakup semua penduduk dalam tapak sesuai dengan standar kebutuhannya masing-masing, maka akan terdapat beberapa fasilitas yang tidak perlu dibangun dalam tapak. Contohnya seperti keberadaan beberapa fasilitas pendidikan seperti SDN Rancaloa atau mungkin SMKN 6 Bandung, dan juga fasilitas kesehatan seperti rumah sakit Al-Islam maupun poliklinik Medika Waluya.
Sumber : Hasil Pengamatan, 2012
2.1.4 Analisis Utilitas Umum
GAMBAR 2.4.
Gambar 2.7. Kondisi Jaringan Listrik dan Telepon
GAMBAR 2.5.
Kondisi Jalan Inspeksi Cidurian
Kondisi Jalan Cipamokolan
Sumber : Hasil Pengamatan, 2012 Sumber : Hasil Pengamatan, 2012
Sumber : Hasil Pengamatan, 2012
Utilitas umum yang dianalisis disini mencakup hal-hal mengenai air, tele-
pon, listrik, jalan dan drainase. Untuk air, wilayah di sekitar lokasi tapak ada yang sudah tercakup oleh layanan PDAM, dan ada pula yang memiliki sumur tanah
9 sendiri. Meskipun begitu, masih banyak warga yang mengeluh akan kualitas dari
diberi buffer agar tidak menurunkan citra perumahan. Dari hasil analisis didapat-
air yang tersedia dari sumur tanah, sehingga banyak warga yang masih membeli
kan bahwa pemandangan dari tapak tidak memiliki pemandangan yang dapat di
air jerigen eceran yang merupakan air ledeng, dengan harga Rp 1500,- per 10
manfaatkan keberadaannya. Pemandangan dari tapak ke arah utara hanya dapat
liter.
terlihat perumahan. Adapun gunung tangkuban perahu tidak dapat terlihat dari
Untuk jaringan listrik sendiri sudah cukup terlayani dengan baik oleh PLN,
dalam tapak. Pemandangan ke arah barat dan timur hanya dapat terlihat jalan
walaupun pemadaman listrik bergilir seringkali terjadi pada jam-jam tertentu. Se-
sedangkan selatan juga hanya terlihat perumahan. Di sisi barat tapak terdapat ja-
dangkan jaringan telepon sudah tercakup dengan baik, dilayani oleh PT Telkom.
lan dengan sungai di tengahnya. Dari hasil analisis, sungai tersebut menimbulkan
Lalu jalan yang dianalisis disini adalah Jalan Cipamokolan dan Jalan Ins-
bau yang kurang sedap dan pemandangan yang kurang baik. Maka di sisi barat
peksi Cidurian, yang masuk dalam kategori jalan kolektor sekaligus merupakan
tapak sebaiknya dibuat buffer atau posisi hunian di sebelah barat tidak mengha-
jalan utama menuju pintu masuk lokasi tapak. Meskipun Jalan Inspeksi Cidurian
dap ke arah sungai melainkan ke arah dalam tapak.
lebih lebar dari Jalan Cipamokolan, namun kedua jalan ini dapat dikatakan cukup lebar karena mampu dilewati oleh dua mobil secara bersamaan (kedua jalan ini 2
Gambar 2.8 Analisis pemandangan dari tapak
arah). Lalu lintas di kedua jalan ini juga cukup sepi sehingga sudah tepat apabila dijadikan sebagai jalan utama menuju pintu masuk lokasi tapak.
Lalu terakhir mengenai drainase. Drainase yang berada di sekitar tapak
cukup baik kondisinya, apalagi bila mengingat adanya dua sungai yang mengalir di sekitar lokasi tapak. Tentu saja hal ini akan membantu proses pemusatan aliran air. 2.2 Analisis internal
Analisis internal mencakup analisis kondisi tapak eksisting yang selanjutnya
akan membantu dalam proses penentuan arahan pengembangan desain terutama desain prasarana. Analisis internal tapak diantaranya berupa analisis hidrologi tapak, pe-
Sumber : Hasil Analisis, 2012
mandangan, dan kondisi geografis. Dari analisis ini dapat teridentifikasi potensi dan permasalahan tapak yang dapat diterjemahkan untuk konsep pengembangan tapak pe-
2.2.2 Analisis iklim
rumahan bertema seruni.
Analisis iklim dibutuhkan untuk mengetahui posisi rumah terbaik berdasar-
2.2.1 Analisis pemandangan dari tapak
kan arah cahaya matahari serta vegetasi yang dibutuhkan sebagai penahan an-
Pemandangan dari tapak dapat menjadi nilai lebih bila dimanfaatkan ke-
gin dan panas matahari. Dari hasil analisis didapatkan bahwa cahaya matahari
beradaannya. Best view, atau pemandangan terbaik dari tapak, dapat menambah
akan muncul dari arah timur tapak dan tenggelam di arah barat tapak. Oleh ka-
daya tarik suatu perumahan. Sebaliknya, pemandangan buruk dari tapak harus
rena itu lebar rumah sebaiknya menghadap barat atau timur tapak dan panjang
10 rumah menghadap arah utara dan selatan. Adapun jika tidak memungkinkan,
aliran air dari tapak dapat diprediksi akan mengalir dari sisi tengah ke kedua sisi
maka sebaiknya rumah tersebut diberi buffer berupa pohon atau vegetasi lainnya
barat dan timur tapak. Aliran sungai di barat dan timur tapak sendiri mengalir dari
yang dapat menahan panas matahari di sore hari.
arah utara ke selatan.
Arah angin di tapak hanya dipengaruhi oleh angin muson barat yang bertiup dari timur ke barat dan muson timur yang bertiup dari barat ke timur. Untuk arah an-
Gambar 2.10 Analisis aliran air
gin di tapak sendiri diperdiksi tidak terlalu mempengaruhi perumahan. Dari hasil analisis tidak terdapat pabrik ataupun area yang menghasilkan polutan berlebih yang dapat terbawa angin sampai ke tapak. Sehingga kemanapun arah angin di tapak tidak akan banyak mempengaruhi kondisi udara perumahan. Gambar 2.9 Analisis arah matahari dan analisis arah angin
Sumber : Hasil Analisis, 2012
2.2.4 Analisis guna lahan internal
Analisis guna lahan internal diperlukan untuk mengetahui guna lahan yag
ada saat ini dan untuk mempertimbangkan guna lahan ini masih bisa digunakan kembali atau akan dibuat seperti baru. Kondisi eksisting dari kawasan tapak saat
Sumber : Hasil Analisis, 2012
ini digunakan sebagai perumahan. Wilayah tapak yang dipilih pada kondisi eksisting terdiri dari dua kawasan perumahan, yaitu perumahan Santosa Asih Jaya
2.2.3 Analisis aliran air
dan perumahan Graha Batu Karang. Perumahan Graha Batu Karang sendiri saat
Analisis aliran air mengidentifikasi kecenderungan aliran air dalam tapak.
ini masih berupa lahan kosong dan belum diisi oleh bangunan-bangunan peru-
Analisis ini berguna untuk mengidentifikasi arah aliran saat terjadi hujan ataupun
mahan, sedangkan Perumahan Santosa Asih Jaya memang sudah berisi peru-
sebagai acuan untuk mendesain saluran air kotor. Aliran air dapat di pengaruhi
mahan penduduk.
oleh kondisi kontur tapak dan arah aliran sungai di dekat tapak. Dari hasil analisis yang dilakukan, terdapat dua sungai yang mengapit tapak di sisi barat dan timur. Kondisi kontur tapak sendiri cenderung datar atau tidak berkontur sehingga tidak terlalu mempengaruhi aliran air. Namun karena tapak diapit oleh dua sungai maka
11 Gambar 2.11 Analisis Guna Lahan
b. Permasalahan
Permasalahan yang berada di internal tapak ini adalah tidak adanya
daya tarik pemandangan dari dalam tapak ke luar tapak dikarenakan di bagian utara dan selatan merupakan perumahan dan di bagian barat merupakan kawasan jasa, perdagangan dan juga perumahan dan di bagian barat tapak juga merupakan perumahan namun terhalangi oleh sungai kotor yang membuat pemandangan menjadi tidak enak.
Sumber : Hasil Analisis, 2012
2.2.5 Analisis topografi
Berdasarkan perta kontur yang didapatkan, topografi pada kawasan tapak
tidak memiliki kontur. Dengan tidak adanya perbedaan ketinggian membuat tidak diperlukannya proses grading untuk tapak ini. Selain itu bangunan juga dengan mudah dibangun pada seluruh lahan yang ada karena lahan yang rata. 2.2.6 Potensi dan permasalahan internal
Pada bagian ini akan dibahas mengenai potensi yang berkaitan dengan
internal tapak dan permasalahan kondisi internal tapak sendiri. a. Potensi
Potensi yang berada di internal tapak adalah lahannya yang tidak
berkontur. Hali ini membuat proses pembuatan perumahan menjadi lebih mudah dan tidak memerlukan biaya yang besar untuk proses grading ataupun proses cut and fill. Selain itu kondisi tanah yang ada di tapak ini juga memang dipergunakan untuk perumahan.
13 3.1 Program Ruang
14
Seruni Residence menyediakan fasilitas perumahan dengan tiga tipe rumah huni,
3.2 Hierarki Jalan
yaitu rumah tipe I, tipe II, dan tipe III. Tipe rumah I adalah rumah tipe besar dengan luas
Gambar 3.1 Hierarki Jalan I
bangunan 540m2 (18x30 meter) dan disediakan sebanyak 56 unit. Tipe rumah II adalah rumah tipe sedang dengan luas bangunan 360m2 (15x24 meter) disediakan sebanyak 168 unit rumah. Tipe rumah III adalah rumah tipe kecil dengan luas bangunan 216m2 (12x18 meter) disediakan sebanyak 336 unit rumah.
Pada lokasi pusatnyaterdapat berbagai fasilitas yang disediakan seperti fasilitas
kesehatan berupa balai pengobatan seluas 150 m2 sebanyak 1 unit. Fasilitas komersial Pusat pertokoan dan pasar lingkungan seluas 2000 m2 sebanyak 1 unit dengan 2 lantai.
Sumber:
Fasilitas peribadatan berupa mesjid seluas 300 m2 sebanyak 1 unit. Fasilitas jasa beruGambar 3.2 Hierarki Jalan II
pa kantor pemasaran seluas 200 m2 sebanyak 1 unit. Fasilitas sosial Balai Pertemuan warga seluas 150 m2 sebanyak 1 unit. Fasilitas RTH yaitu taman bermain dengan luas lahan 1250 m2. Di pusat Perumahan Seruni ini juga terdapat sarana Olahraga berupa gedung olahraga seluas 700 m2 sebanyak 1 unit.
Pada lokasi sub-pusat Seruni Residence terdapat fasilitas seperti fasilitas pen-
didikan berupa PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) dengan luas 300 m2 sebanyak 1 unit dan Taman Kanak-kanak seluas 300 m2 sebanyak 1 unit. Selanjutnya ada fasilitas kesehatan berupa posyandu seluas 36 m2 sebanyak 2 unit. Dan Fasilitas komersial berupa pertokoan seluas 600 m2 sebanyak 2 unit. Untuk fasilitas RTH disediakan taman umum
Sumber:
dengan luas lahan 500 m2. Untuk lingkungan unit, tersedia ruang terbuka hijau, taman Gambar 3.3 Hierarki Jalan III
lingkungan, dengan luasan 250 m2 sebanyak 8 unit. Pada bagian terluar tapak Seruni Residence disediakan fasilitas ruang terbuka hijau berupa buffer zone sebanyak 1 unit dan fasilitas pemenuhan utilitas seperti 1 unit penampungan air, 1 unit TPS dengan luas 300 m2, dan 1 unit gardu listrik seluas 20m2.
Sumber:
16
Pada bab ini akan diperlihatakan 3 alternatif struktur dan 3 alternatif konsep un-
Struktur 2
tuk tapak perumahan Seruni Residence ini. 4.1
Alternatif Struktur Rencana Tapak
Struktur 1
Struktur rencana tapak yang kedua didesain dengan satu buah pusat pelayanan
yang terletak di tengah tapak. Pusat pelayanan ini kemudian didukung dengan dua buah
Struktur rencana tapak yang pertama didesain dengan satu buah pusat pelay-
subpusat pelayanan yang terletak di utara dan selatan tapak. Pusat pelayanan dilalui
anan yang terletak di tengah tapak. Pusat pelayanan ini kemudian didukung dengan
oleh jalan hierarki 1 yang membagi dua wilayah tapak secara horizontal dan dapat pula
dua buah subpusat pelayanan. Pusat pelayanan dilalui oleh jalan hierarki 1 juga dapat
diakses dengan menggunakan hierarki 2 dari utara dan selatan, sementara subpusat
diakses dengan hierarki 2 dari sebelah timur, sementara subpusat pelayanan dapat di-
pelayanan dapat diakses dengan jalan hierarki 2. Di pusat pelayanan terdapat balai
akses dengan jalan hierarki 2. Di pusat pelayanan terdapat balai pengobatan, pertokoan
pengobatan, pertokoan dan pasar lingkungan, masjid warga, kantor pemasaran, balai
dan pasar lingkungan, masjid warga, kantor pemasaran, balai pertemuan warga, taman
pertemuan warga, taman bermain, dan gedung olahraga. Di subpusat pelayanan terda-
bermain, dan gedung olahraga. Di subpusat pelayanan terdapat fasilitas pendidikan
pat fasilitas pendidikan PAUD, TK, posyandu, pertokoan, dan taman umum. Selanjutnya
PAUD, TK, posyandu, pertokoan, dan taman umum. Selanjutnya ada delapan buah ta-
ada delapan buah taman lingkungan yang tersebar secara merata di dalam lingkungan
man lingkungan yang tersebar secara merata di dalam lingkungan perumahan. Ada 3
perumahan. Ada 2 pintu untuk sirkulasi utama tapak. Satu berada di barat dan satu lagi
pintu untuk sirkulasi utama tapak. Satu berada di barat dan dua lagi berada di timur.
berada di timur.
17 Struktur 3
Struktur rencana tapak yang ketiga didesain dengan satu buah pusat pelayanan
yang terletak di tengah tapak. Pusat pelayanan ini kemudian didukung dengan dua buah subpusat pelayanan yang terletak di timur laut dan tenggara tapak. Pusat pelayanan dilalui oleh jalan hierarki 1 dan dapat pula diakses dengan menggunakan hierarki 2 dari arah timur, sementara subpusat pelayanan dapat diakses dengan jalan hierarki 2. Di pusat pelayanan terdapat balai pengobatan, pertokoan dan pasar lingkungan, masjid warga, kantor pemasaran, balai pertemuan warga, taman bermain, dan gedung olahraga. Di subpusat pelayanan terdapat fasilitas pendidikan PAUD, TK, posyandu, pertokoan, dan taman umum. Selanjutnya ada delapan buah taman lingkungan yang tersebar secara merata di dalam lingkungan perumahan. Ada 3 pintu untuk sirkulasi utama tapak. Dua berada di barat dan satu lagi berada di timur.