i
ii
Kata Pengantar
Segala puji kami panjatkan hanya kepada Allah SWT, karena hanya dengan karunia
jauh dari alun-alun pusat Kota Bandung namun tidak pula terletak di pinggiran kota, hal ini
yang Dia berikanlah kami dapat menyelesaikan album perumahan sedang “Seruni Resi-
menyebabkan harga lahan di wilayah ini tidak terlalu tinggi dan tidak pula terlalu rendah se-
dence” untuk penyelesaian tugas tapak perumahan mata kuliah PL3190 Studio Perenca-
hingga sangat mendukung dalam pembangunan perumahan kelas menengah. Aksesibili-
naan Tapak ini. Kami mengucapkan terima kasih banyak atas bantuan yang diberikan dari
tas Kecamatan Rancasari cukup baik karena terdapat jalan yang cukup luas sehingga me-
dosen kami yaitu Bapak Denny Zulkaidi,Ir.,MUP.,Dr. dan Bapak Hanry Kurnia,L.,MT. karena
mudahkan aktivitas harian penduduk. Perumahan ini kami beri nama “Seruni Residence”
bimbingan dan bantuan yang diberikan pada saat perkuliahan maupun asistensi sangat
dengan tema perumahan yang “Sehat , Rukun, dan bernuansa Seni” dengan harapan
menginspirasi kami dan membantu kami dalam mengerjakan album dan tugas tapak peru-
perumahan ini bisa menciptakan hunian yang sehat dan rukun yang dibalut dalam nuansa
mahan ini dengan baik. Tak lupa kami ucapkan terimas kasih banyak atas bantuan, dukun-
seni. Tema tersebut dipilih karena preferensi dari kelompok kami yang menginginkan peru-
gan dan kontribusi dari orangtua kami serta teman-teman kami baik teman sekelompok
mahan yang sehat , rukun dan bernuansa seni.
maupun teman yang sekedar memberikan semangat kepada kami untuk menyelesaikan
album dan tugas tapak perumahan ini dengan baik.
maupun nonteknis dari hasil tugas tapak perumahan sedang berupa maket 2D beserta
album kami mohon maaf yang sebesar-besarnya. Kesempurnaan hanya milik Allah SWT,
Tugas tapak perumahan sedang berupa maket 2D beserta album ini merupakan tu-
gas yang cukup menguras waktu, tenaga, pikiran, maupun uang. Alhamdulillahirrrabbilala-
Demikian pengantar dari kami, apabila terdapat banyak kesalahan dalam segi teknis
dan kami sebagai manusia tak luput dari kesalahan.
min, kami dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik meskipun masih banyak kekurangan yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu. Dalam tahap pengerjaannya, kami banyak sekali menemukan kendala, baik dari kendala teknis maupun kendala nonteknis yang membuat kami sempat merasa sangat lelah dalam menghadapinya. Namun semua ken-
Bandung, 3 Desember 2012 .
dala itu dapat kami lewati dengan baik karena kami yakin bahwa kami bisa mengerjakan tugas ini dengan baik. Pengerjaan tugas tapak perumahan sedang berupa maket 2D beserta albumnya ini membuat kami banyak belajar untuk lebih menghargai waktu, usaha, maupun pikiran yang tercurahkan selama ini.
Kami memilih Kecamatan Rancasari sebagai lokasi tapak perumahan sedang ka-
rena cocok untuk dikembangkan menjadi lokasi perumahan kelas menengah bila ditinjau dari lokasi, harga tanah, dan aksesibilitasnya. Lokasi kecamatan Rancasari berada cukup
Kelompok Perumahan Sedang
iii
Daftar Isi KELOMPOK PERUMAHAN SEDANG
i
2.2 Analisis Internal
9
2.2.1 Analisis Pemandangan dari Tapak
10
KATA PENGANTAR
ii
2.2.2 Analisis Iklim
10
DAFTAR ISI
ii
2.2.3 Analisis Aliran Air
11
DAFTAR TABEL
iii
2.2.4 Analisis Guna Lahan
12
DAFTAR GAMBAR
iv
2.2.5 Analisis Topografi
12
2.2.6 Potensi dan Permasalahan Internal
12
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang
2
BAB 3 PROGRAM PENGEMBANGAN
1.1.1 Latar Belakang Substansi
2
3.1
Program Ruang
14
1.1.1 Latar Belakang Lokasi
2
3.2
Hierarki Jalan
15
1.2
3
Spesifikasi Pengembangan Perumahan
1.3 Kriteria Pengembangan Perumahan
3
BAB 4 STRUKTUR DAN KONSEP
1.4
3
4.1
Alternatif Struktur Rencana Tapak
18
4.1.1 Alternatif 1 Struktur Rencana Tapak
18
BAB 2 ANALISIS TAPAK
4.1.2 Alternatif 2 Struktur Rencana Tapak
18
Deskripsi Orientasi Lokasi Lahan
2.1 Analisis Tapak Eksternal
6
4.1.3 Alternatif 3 Struktur Rencana Tapak
19
6
4.2
Alternatif Konsep Rencana Tapak
19
2.1.2 Analisis Infrastruktur dan Jaringan Jalan
6
4.2.1 Alternatif 1 Konsep Rencana Tapak
19
2.1.3 Analisis Fasilitas Sosial dan Umum
7
4.2.2 Alternatif 2 Konsep Rencana Tapak
20
2.1.4 Analisis Utilitas Umum
8
4.2.3 Alternatif 1 Konsep Rencana Tapak
20
2.1.1 Analisis Guna Lahan
iv
Daftar Tabel TABEL 3.1 Program Ruang
14
v
Daftar Gambar GAMBAR 1.1
Peta Orientasi Lahan
4
GAMBAR 4.5
Konsep Rencana Tapak 2
20
GAMBAR 1.2
Citra Satelit Tapak
4
GAMBAR 4.6
Konsep Rencana Tapak 3
20
GAMBAR 2.1
Analisis Guna Lahan Eksternal Tapak
6
GAMBAR 2.2
Analisis Infrastruktur Jaringan Jalan
6
GAMBAR 2.3
Analisis Fasilitas Sosial dan Umum
7
GAMBAR 2.4
Kondisi Jalan Inspeksi Cidurian
8
GAMBAR 2.5
Kondisi Jalan Inspeksi Cipamokolan
8
GAMBAR 2.6
Sungai yang berada di sekitar tapak
9
GAMBAR 2.7
Kondisi jaringan Listrik dan Telepon
9
GAMBAR 2.8
Analisis Pemandangan dari Tapak
10
GAMBAR 2.8
Analisis Arah Matahari dan Analisis Arah Angin
11
GAMBAR 2.10
Analisis Aliran Air
11
GAMBAR 2.11
Analisis Guna Lahan
12
GAMBAR 3.1
Hierarki Jalan 1
13
GAMBAR 3.2
Hierarki Jalan 2
13
GAMBAR 3.3
Hierarki Jalan 3
14
GAMBAR 4.1
Struktur Rencana Tapak 1
18
GAMBAR 4.2
Struktur Rencana Tapak 2
18
GAMBAR 4.3
Struktur Rencana Tapak 3
19
GAMBAR 4.4.
Konsep Rencana Tapak 1
19
2
Pada bab ini, akan dijelaskan mengenai latar belakang pembuatan Seruni Resi-
hal papan yaitu penyediaaan tempat tinggal. Kota Bandung dituntut untuk menyedia-
dence, visi dan tujuan, program pengembangan, serta deskripsi lokasi dan orientasi lahan.
kan tempat tinggal bagi penduduk. Penyediaan tempat tinggal harus direncanakan
1.1
Latar Belakang
sedemikian rupa sehingga sesuai dengan kondisi kebutuhan penduduk.
Latar belakang yang kan dibahas adalah latar belakang pembuatan rumah sedang
Kondisi pertumbuhan ekonomi Kota Bandung telah semakin membaik. Ber-
dan juga latar belakang pemilihan lokasi tapak.
dasarkan data BPS Kota Bandung tahun 2006-2011, ekonomi Kota Bandung tumbuh
1.1.1 Latar Belakang Substansi
rata-rata sebesar 8,27%. Pertumbuhan ekonomi tersebut beriringan dengan ting-
Rumah merupakan kebutuhan dasar bagi manusia untuk berlindung dan men-
kat pengangguran terbuka penduduk Kota Bandung yang semakin menurun. Tahun
jadi tempat istirahat yang aman nyaman bagi penghuninya. Menurut UU no 1 tahun
2006, tingkat pengangguran terbuka sebesar 16,09% dan pada tahun 2011 telah
2010 tentang perumahan menyatakan bahwa Perumahan adalah kumpulan rumah
berkurang secara signifikan menjadi 10,34%. Ini menunjukkan bahwa kondisi pere-
sebagai bagian dari permukiman, baik perkotaan maupun perdesaan, yang dileng-
konomian Kota Bandung mampu memberikan dampak positif terhadap lapangan
kapi dengan prasarana, sarana, dan utilitas umum sebagai hasil upaya pemenuhan
pekerjaan dan pendapatan penduduk. Hal tersebut menunjukkan bahwa pendapa-
rumah yang layak huni. Kebutuhan akan rumah masing-masing orang akan berbeda
tan penduduk cenderung membaik dan memasuki level pendapatan menengah. Di
tergantung dari tingkat kemampuan dan keinginan penghuninya. Perumahan yang
sisi lain, penyediaan perumahan harus disesuaikan dengan kemampuan penduduk
layak adalah hak manusia dan akses mendapatkan rumah dan syarat-syarat untuk
dalam mendapatkan rumah. Dengan demikian, perumahan kelas menengah men-
menempati rumah tersebut merupakan bagian dari status sosial rumah tangga dan
jadi salah satu perhatian penting dalam penyediaan perumahan di Kota Bandung.
aspek penting dari kesejahteraannya.
Kota Bandung merupakan kota yang pertumbuhannya mendekati kota met-
1.1.2 Latar Belakang Lokasi
ropolitan. Selain jumlah penduduknya yang makin melimpah tiap tahunnya yaitu
Kecamatan Rancasari merupakan salah satu kecamatan yang di Kota Ban-
melebihi dua juta penduduk, didukung pula dengan semakin tumbuhnya pusat-pu-
dung bagian selatan. Seperti yang ada pada kecamatan-kecamatan lainnya, ke-
sat kegiatan kota yang mengundang perhatian orang banyak. Pertumbuhan dan
camatan Rancasari ini mempunyai beberapa tujuan yang diturunkan dari visinya
Perkembangan Kota Bandung berimplikasi pada peningkatan kapasitas pelayanan
diantaranya yaitu tercapainya manajeman pelayanan yang efektif dan terciptanya
kota baik secara sandang, pangan dan papan. Dalam hal ini akan difokuskan pada
peningkatan tingkat kesehatan masyarakat. ini adalah meningkatkan penataan ling-
3
kungan permukiman dan jasa yang representatif. Tujuan dari kecamatan Rancasari
total Ha untuk unit rumah. Jenis rumah di Seruni residence ini dibagi menjadi tiga tipe ru-
ini sangat sesuai dengan rencana pengembangan perumahan yang akan dilakukan
mah. Rumah tipe 1 dengan luas m2 sebanyak unit, tipe2 dengan luas m2 sebanyak unit,
oleh penulis.
dan tipe 3 dengan luas m2 sebanyak unit. Sarana dan prasarana yang akan disediakan
Kecamatan Rancasari cocok untuk dikembangkan menjadi lokasi perumahan
seperti balai pengobatan, pusat pertokoan, pasar lingkungan, serta balai pertemuan warga.
kelas menengah. Hal ini dapat dilihat dari lokasi, harga tanah dan aksesibiitasnya.
Untuk lebih menunjang kegiatan dan interaksi antar warga disedaiakan gedung olahraga
Pertama, lokasi Kecamatan Rancasari berada cukup jauh dari alun-alun pusat Kota
dan taman umum, juga terdapat 8 taman lingkungan untuk menambah suasana nyaman di
Bandung namun tidak pula terletak di pinggiran kota. Keadaan seperti ini menyebab-
kawasan hunian.
kan harga lahan di wilayah ini tidak terlalu tinggi dan tidak pula terlalu rendah sehingga sangat mendukung dalam pembangunan perumahan kelas menengah. Selan-
1.3
Kriteria Pengembangan Perumahan
jutnya, aksesibilitas Kecamatan Rancasari dirasa cukup baik karena terdapat jalan
Tema pengembangan perumahan ini adalah perumahan yang “sehat, rukun dan ber-
yang cukup luas (Soekarno-Hatta) dan jalan kolektor yang mengelilingi site peruma-
nuansa seni”. Tujuan pengembangan Perumahan “ SERUNI Residence” ini adalah mencip-
han tersebut. Hal ini memudahkan aktivitas harian penduduk yang akan tinggal di
takan hunian yang sehat dan rukun yang dibalut dalam nuansa seni .
perumahan di Kecamatan ini. Jadi, pemilihan Kecamatan Rancasari sebagai lokasi
perumahan kelas menengah telah memenuhi kriteria kebutuhan perumahan kelas
1.
Menyediakan perumahan dan fasilitas-fasilitas publik yang berbasis green building
menengah.
2.
Menyediakan lingkungan perumahan yang mengutamakan keamanan dan kenyamanan
3.
Menyediakan fasilitas-fasilitas penunjang kegiatan bersama yang mendukung interaksi
1.2
Spesifikasi Pengembangan Perumahan
Wilayah yang akan dikembangkan menjadi perumahan ini berada di Kecamatan Ran-
Misi yang dirumuskan berdasarkan tema diatas adalah
antar warga untuk menciptakan kerukunan sesama penghuni 4.
Menyediakan perumahan dengan desain yang unik
casari. Alasan dipilihnya lokasi ini karena adanya beberapa keunggulan seperti berada di lokasi yang strategis yaitu di dekat Jalan Soekarno Hatta. Selain itu, lokasi perumahan ini
1.4
Deskripsi Orientasi Lokasi Lahan
dekat dengan fasilitas pendukung seperti Rumah Sakit Al-Islam dan Lotte Mart.
Seruni Residence ini akan dibangun di wilayah sekitar Jalan Soekarno-Hatta Kelura-
han Cipamokolan Kecamatan Rancasari Kota Bandung. Gambar dibawah ini menunjukkan
Perumahan yang akan dikembangkan berupa perumahan kelas menengah dengan
nama “SERUNI Residence”. Seruni residence ini akan dikembangkan di lahan dengan luas
lokasi lahan yang dipakai untuk Seruni Residence.
4
GAMBAR 1.1 Peta Lokasi Lahan
GAMBAR 1.2 Citra Satelit Tapak
Sumber : Google Maps, 2012
Sumber : Google Maps, 2012
Lokasi tapak yang berada di Kecamatan Rancasari ini memiliki luas sekitar 29 ha.
Batas-batas lokasi tapak adalah sebagai berikut:
•
Sebelah Utara
: Perumahan Aria Graha
•
Sebelah Selatan
: Perumahan Graha Batu Karang
•
Sebelah Timur
: Jalan Cipamokolan
•
Sebelah Barat
: Jalan Inspeksi Cidurian
Lokasi tapak ini bisa diakses melalui Jalan Cipamokolan dan jalan inspeksi Cidurian.
Peruntukan lahan Seruni Residence untuk saat ini berupa perumahan Santosa Asih Jaya
Lokasi tapak juga tidak terlalu jauh dari jalan besar, yaitu Jalan Soekarno Hatta. Jarak dari
dan Perumahan Graha Batu Karang seperti yang dapat dilihat dari gambar citra satelit beri-
lokasi tapak ke Jalan Soekarno Hatta juga hanya sekitar 600m.
kut ini.
6
Pada bab 2 ini akan dibahas analisis lokasi tapak dari segi internal tapak maupun
dapat dilihat bahwa lahan di sekitar lokasi tapak lebih didominasi oleh kawasan pe-
segi eksternal tapak.
rumahan, industry, serta perdagangan dan jasa. Adapun lahan-lahan terbuka atau
2.1 Analisis tapak eksternal
RTH sebagian besar merupakan lahan yang akan digunakan atau dibangun menjadi
kawasan perumahan. Melihat jenis guna lahan yang variatif guna lahan di sekitar
Analisis tapak eksternal terdiri dari analisis guna lahan, analisis infrastruktur jaringan
jalan, analisis fasilitas sosial dan umum, analisis utilitas umum.
lokasi tapak tersebut, maka diharapkan ha tersebut dapat menunjang kehidupan
2.1.1 Analisis Guna Lahan
sehari-hari penduduk yang tinggal di lokasi sekitarnya.
GAMBAR 2.1.Analisis Guna Lahan Eksternal Tapak 2.1.2 Analisis Infrastruktur Jaringan Jalan GAMBAR 2.2. Analisis Infrastruktur Jaringan Jalan
Sumber : Hasil Pengamatan, 2012
Apabila kita perhatikan gambar 2.1, land use atau tata guna lahan di sekitar
lokasi tapak bervariasi. Lahan yang terdapat di sekitar lokasi tapak memiliki berbagai macam fungsi, seperti komersil (perdagangan dan jasa), industri kesehatan, pendidikan, perumahan, dan RTH yang berbentuk persawahan. Namun, secara garis besar
Sumber : Hasil Pengamatan, 2012
7
2.1.3 Analisis Fasilitas Sosial dan Umum
Keterangan :
Jalan Arteri
Terdapat beberapa fasilitas sosial dan umum yang berada di sekitar lokasi
Jalan Kolektor
tapak. Berikut adalah beberapa fasilitas yang terdapat di sekitar lokasi tapak :
Rel Kereta Api
GAMBAR 2.3. Analisis Fasilitas Sosial dan Umum
Site
Berikut adalah hirarki infrastruktur jaringan jalan di sekitar tapak : • Arteri 1. Jalan Soekarno Hatta • Kolektor 1. Jalan Cipamokolan 2. Jalan Inspeksi Cidurian
Dapat kita lihat melalui gambar 2.2., bahwa letak tapak dekat dengan Jalan
Soekarno Hatta, yang merupakan jalan arteri, terletak di sebelah utara. Hal ini membuat lokasi tapak akan mudah untuk dijangkau. Kemudian jalan ini terhubung dengan dua jalan kolektor, yaitu Jalan Cipamokolan dan Jalan Inspeksi Cidurian. Lalu lintas di kedua jalan tersebut dapat dikatakan sepi, sehingga sudah tepat apabila
Sumber : Hasil Pengamatan, 2012
dijadikan pintu masuk dan keluar perumahan. Sehingga bila terjadi penumpukan an-
Keterangan :
trian kendaraan yang menuju pintu masuk, tidak akan mengganggu dan merambat
Pendidikan
sampai Jalan Soekarno Hatta. Karena bila hal ini terjadi akan semakin menambah
padat saja Jalan Soekarno Hatta yang kerap kali terjadi kemacetan disana.
Perdagangan
Kesehatan
Transportasi
8
Fasilitas Sosial
Pendidikan:
7.
Terminal Angkot Margahayu Raya
8.
Stasiun Petikemas Gedebage
1.
SDN Rancaloa
2.
SMP Tulus Kartika
3.
SMKN 6 Bandung
akan berpengaruh dalam merencanakan jumlah dan fasilitas apa saja yang perlu
4.
SMKN 7 Bandung
dan tidak perlu lagi dibangun di dalam tapak yang direncanakan. Karena apabila
5.
SMKN 9 Bandung
fasilitas yang sudah ada di sekitar tapak dinilai sudah cukup memadai dan mam-
6.
SMKN 13 Bandung
pu mencakup semua penduduk dalam tapak sesuai dengan standar kebutuhannya
7.
SMK Tadika Puri
masing-masing, maka akan terdapat beberapa fasilitas yang tidak perlu dibangun
8.
STMIK Jabar
dalam tapak. Contohnya seperti keberadaan beberapa fasilitas pendidikan seperti
Fasilitas-fasilitas sosial maupun umum yang berada di sekitar lokasi tapak
Kesehatan
SDN Rancaloa atau mungkin SMKN 6 Bandung, dan juga fasilitas kesehatan seperti
9.
Rumah Sakit Al Islam
rumah sakit Al-Islam maupun poliklinik Medika Waluya.
10.
Poliklinik Medika Waluya 2.1.4 Analisis Utilitas Umum
Fasilitas Umum Perdagangan : 1.
Lotte Mart
2.
Borma
3.
Pasar Rancabolang
4.
Metro Indah Mall
Gambar 2.4. Kondisi Jalan Inspeksi Cidurian Gambar 2.5. Kondisi Jalan Cipamokolan
5. Ruko Transportasi: 6.
Terminal Angkot Riung Bandung
Sumber: Hasil Pengamatan, 2012
Sumber: Hasil Pengamatan, 2012
9
Gambar 2.6. Sungai yang berada di sekitar lokasi tapak
Utilitas umum yang dianalisis disini mencakup hal-hal mengenai air, telepon,
listrik, jalan dan drainase. Untuk air, wilayah di sekitar lokasi tapak ada yang sudah tercakup oleh layanan PDAM, dan ada pula yang memiliki sumur tanah sendiri. Meskipun begitu, masih banyak warga yang mengeluh akan kualitas dari air yang tersedia dari sumur tanah, sehingga banyak warga yang masih membeli air jerigen eceran yang merupakan air ledeng, dengan harga Rp 1500,- per 10 liter.
Untuk jaringan listrik sendiri sudah cukup terlayani dengan baik oleh PLN,
walaupun pemadaman listrik bergilir seringkali terjadi pada jam-jam tertentu. Sedangkan jaringan telepon sudah tercakup dengan baik, dilayani oleh PT Telkom.
Lalu jalan yang dianalisis disini adalah Jalan Cipamokolan dan Jalan Inspeksi
Cidurian, yang masuk dalam kategori jalan kolektor sekaligus merupakan jalan utama menuju pintu masuk lokasi tapak. Meskipun Jalan Inspeksi Cidurian lebih lebar
Sumber : Hasil Pengamatan, 2012
Gambar 2.7. Kondisi Jaringan Listrik dan Telepon
dari Jalan Cipamokolan, namun kedua jalan ini dapat dikatakan cukup lebar karena mampu dilewati oleh dua mobil secara bersamaan (kedua jalan ini 2 arah). Lalu lintas di kedua jalan ini juga cukup sepi sehingga sudah tepat apabila dijadikan sebagai jalan utama menuju pintu masuk lokasi tapak.
Lalu terakhir mengenai drainase. Drainase yang berada di sekitar tapak cukup
baik kondisinya, apalagi bila mengingat adanya dua sungai yang mengalir di sekitar lokasi tapak. Tentu saja hal ini akan membantu proses pemusatan aliran air.
2.2 Analisis internal
Sumber : Hasil Pengamatan, 2012
Analisis internal mencakup analisis kondisi tapak eksisting yang selanjutnya akan
membantu dalam proses penentuan arahan pengembangan desain terutama desain prasa-
10
Gambar 2.8 Analisis pemandangan dari tapak
rana. Analisis internal tapak diantaranya berupa analisis hidrologi tapak, pemandangan, dan kondisi geografis. Dari analisis ini dapat teridentifikasi potensi dan permasalahan tapak yang dapat diterjemahkan untuk konsep pengembangan tapak perumahan bertema seruni. 2.2.1 Analisis pemandangan dari tapak
Pemandangan dari tapak dapat menjadi nilai lebih bila dimanfaatkan ke-
beradaannya. Best view, atau pemandangan terbaik dari tapak, dapat menambah daya tarik suatu perumahan. Sebaliknya, pemandangan buruk dari tapak harus diberi buffer agar tidak menurunkan citra perumahan. Dari hasil analisis didapatkan bahwa pemandangan dari tapak tidak memiliki pemandangan yang dapat di manfaatkan keberadaannya. Pemandangan dari tapak ke arah utara hanya dapat terlihat perumahan. Adapun gunung tangkuban perahu tidak dapat terlihat dari dalam tapak. Pemandangan ke arah barat dan timur hanya dapat terlihat jalan sedangkan selatan juga hanya terlihat perumahan. Di sisi barat tapak terdapat jalan dengan sungai di
Sumber : Hasil Analisis, 2012
tengahnya. Dari hasil analisis, sungai tersebut menimbulkan bau yang kurang sedap dan pemandangan yang kurang baik. Maka di sisi barat tapak sebaiknya dibuat buff-
2.2.2 Analisis iklim
er atau posisi hunian di sebelah barat tidak menghadap ke arah sungai melainkan
Analisis iklim dibutuhkan untuk mengetahui posisi rumah terbaik berdasarkan
ke arah dalam tapak.
arah cahaya matahari serta vegetasi yang dibutuhkan sebagai penahan angin dan panas matahari. Dari hasil analisis didapatkan bahwa cahaya matahari akan muncul dari arah timur tapak dan tenggelam di arah barat tapak. Oleh karena itu lebar rumah sebaiknya menghadap barat atau timur tapak dan panjang rumah menghadap arah utara dan selatan. Adapun jika tidak memungkinkan, maka sebaiknya rumah tersebut diberi buffer berupa pohon atau vegetasi lainnya yang dapat menahan panas matahari di sore hari.
11
Arah angin di tapak hanya dipengaruhi oleh angin muson barat yang bertiup dari
sebagai acuan untuk mendesain saluran air kotor. Aliran air dapat di pengaruhi oleh
timur ke barat dan muson timur yang bertiup dari barat ke timur. Untuk arah angin di
kondisi kontur tapak dan arah aliran sungai di dekat tapak. Dari hasil analisis yang
tapak sendiri diperdiksi tidak terlalu mempengaruhi perumahan. Dari hasil analisis
dilakukan, terdapat dua sungai yang mengapit tapak di sisi barat dan timur. Kondi-
tidak terdapat pabrik ataupun area yang menghasilkan polutan berlebih yang dapat
si kontur tapak sendiri cenderung datar atau tidak berkontur sehingga tidak terlalu
terbawa angin sampai ke tapak. Sehingga kemanapun arah angin di tapak tidak
mempengaruhi aliran air. Namun karena tapak diapit oleh dua sungai maka aliran
akan banyak mempengaruhi kondisi udara perumahan.
air dari tapak dapat diprediksi akan mengalir dari sisi tengah ke kedua sisi barat dan
Gambar 2.9 Analisis arah matahari dan analisis arah angin
timur tapak. Aliran sungai di barat dan timur tapak sendiri mengalir dari arah utara ke selatan.
Gambar 2.10 Analisis aliran air
Sumber : Hasil Analisis, 2012
2.2.3 Analisis aliran air
Analisis aliran air mengidentifikasi kecenderungan aliran air dalam tapak.
Analisis ini berguna untuk mengidentifikasi arah aliran saat terjadi hujan ataupun
Sumber : Hasil Analisis, 2012
12
2.2.4 Analisis Guna Lahan
2.2.5 Analisis Topografi
Analisis guna lahan internal diperlukan untuk mengetahui guna lahan yag ada saat
Berdasarkan perta kontur yang didapatkan, topografi pada kawasan tapak
ini dan untuk mempertimbangkan guna lahan ini masih bisa digunakan kembali atau akan
tidak memiliki kontur. Dengan tidak adanya perbedaan ketinggian membuat tidak
dibuat seperti baru. Kondisi eksisting dari kawasan tapak saat ini digunakan sebagai peru-
diperlukannya proses grading untuk tapak ini. Selain itu bangunan juga dengan mu-
mahan. Wilayah tapak yang dipilih pada kondisi eksisting terdiri dari dua kawasan peruma-
dah dibangun pada seluruh lahan yang ada karena lahan yang rata.
han, yaitu perumahan Santosa Asih Jaya dan perumahan Graha Batu Karang. Perumahan Graha Batu Karang sendiri saat ini masih berupa lahan kosong dan belum diisi oleh ban-
2.2.6 Potensi dan Permasalahan Internal
gunan-bangunan perumahan, sedangkan Perumahan Santosa Asih Jaya memang sudah
Pada bagian ini akan dibahas mengenai potensi yang berkaitan dengan inter-
berisi perumahan penduduk.
nal tapak dan permasalahan kondisi internal tapak sendiri. a. Potensi
Gambar 2.11 Analisis Guna Lahan
Potensi yang berada di internal tapak adalah lahannya yang tidak
berkontur. Hali ini membuat proses pembuatan perumahan menjadi lebih mudah dan tidak memerlukan biaya yang besar untuk proses grading ataupun proses cut and fill. Selain itu kondisi tanah yang ada di tapak ini juga memang dipergunakan untuk perumahan.
b.
Permasalahan
Permasalahan yang berada di internal tapak ini adalah tidak adanya
daya tarik pemandangan dari dalam tapak ke luar tapak dikarenakan di bagian utara dan selatan merupakan perumahan dan di bagian barat merupakan kawasan jasa, perdagangan dan juga perumahan dan di bagian barat tapak juga merupakan perumahan namun terhalangi oleh sungai kotor yang membuat pemandangan menjadi tidak enak.
Sumber : Hasil Analisis, 2012
14 3.1 Program Ruang TABEL 3.1 Program Ruang Lokasi Perumahan
Pusat
Sub Pusat Lingkungan Unit Bagian Terluar Tapak
Fasilitas
Komponen
Luas Bangunan (m2)
KDB/KLB Jumlah Lantai
Jumlah Unit
Luas Persil (m2)
Luas Lahan (m2)
Tipe I
540 (18 x 30)
0.5/2
2
56
540
30240
Perumahan
Tipe II
360 (15 x 24)
0.5/2
2
168
360
60480
Tipe III
216 (12 x 18)
Kesehatan
Balai Pengobatan
Komersial
Pusat Pertokoan dan Pasar Lingkungan
Peribadatan
0.5/2
2
336
216
72576
150 0.5/1
1
1
300
300
2000 0.67/2
2
1
3000
3000
Masjid Warga
300 0.5/1
1
1
600
600
Jasa
Kantor Pemasaran
200 0.5/2
2
1
400
400
Sosial
Balai Pertemuan Warga
150 0.5/1
1
1
300
300
RTH
Taman Bermain
1
1
1250
1250
Sarana Olahraga
Gedung Olahraga
700 0.5/1
1
1
1400
1400
Pendidikan
TK
300 0.5/1
1
2
600
1200
Kesehatan
Posyandu
36 0.5/1
1
2
60
120
Komersial
Pertokoan
600 0.5/1
1
2
1200
2400
RTH
Taman Umum
1
2
500
1000
RTH
Taman Lingkungan
1
8
250
2000
RTH
Buffer Zone
1
1
1000
1000
Penampungan Air
1
1
300
300
1
1
500
500
1
1
30
30
Utilitas
TPS Gardu Listrik
300 20 0.5/1
Luas Lahan Total (m2) 163296
7250
4720
2000 1830
Hierarki 1 Hierarki 2 Hierarki 3 Rumija
Sirkulasi
88100
Bahu Jalan
88100
Trotoar Drainase Jogging track Pusat Sub pusat
Parkir
Pusat Sub Pusat
Balai Pertemuan Warga
500
Masjid Warga
400
Kantor Pemasaran
300
Pusat Pertokoan, dan Pasar Lingkungan
1500
Pertokoan Gedung Olahraga
500
Balai Pengobatan
400
TK
800
Kavling Sudut
14880
Lain-lain TOTAL
6072
4600
14880
14880
21024
21024 307800
15
Seruni Residence menyediakan fasilitas perumahan dengan tiga tipe rumah huni,
3.2 Hierarki Jalan GAMBAR 3.1 Hierarki Jalan I
yaitu rumah tipe I, tipe II, dan tipe III. Tipe rumah I adalah rumah tipe besar dengan luas bangunan 540m2 (18x30 meter) dan disediakan sebanyak 56 unit. Tipe rumah II adalah rumah tipe sedang dengan luas bangunan 360m2 (15x24 meter) disediakan sebanyak 168 unit rumah. Tipe rumah III adalah rumah tipe kecil dengan luas bangunan 216m2 (12x18 meter) disediakan sebanyak 336 unit rumah.
Pada lokasi pusatnya terdapat berbagai fasilitas yang disediakan seperti fasilitas
kesehatan berupa balai pengobatan seluas 150 m2 sebanyak 1 unit. Fasilitas komersial Pusat pertokoan dan pasar lingkungan seluas 2000 m2 sebanyak 1 unit dengan 2 lantai. Fasilitas peribadatan berupa mesjid seluas 300 m2 sebanyak 1 unit. Fasilitas jasa berupa kantor
Sumber: Hasil analisis, 2012
pemasaran seluas 200 m2 sebanyak 1 unit. Fasilitas sosial Balai Pertemuan warga seluas GAMBAR 3.2 Hierarki Jalan II
150 m2 sebanyak 1 unit. Fasilitas RTH yaitu taman bermain dengan luas lahan 1250 m2. Di pusat Perumahan Seruni ini juga terdapat sarana Olahraga berupa gedung olahraga seluas 700 m2 sebanyak 1 unit.
Pada lokasi sub-pusat Seruni Residence terdapat fasilitas seperti fasilitas pendidi-
kan berupa TK (Taman Kanak-kanak) seluas 300 m2 sebanyak 2 unit. Selanjutnya ada fasilitas kesehatan berupa posyandu seluas 36 m2 sebanyak 2 unit. Dan Fasilitas komersial berupa pertokoan seluas 600 m2 sebanyak 2 unit. Untuk fasilitas RTH disediakan taman umum dengan luas lahan 500 m2. Untuk lingkungan unit, tersedia ruang terbuka hijau, taman lingkungan, de-ngan luasan 250 m2 sebanyak 8 unit.
Pada bagian terluar tapak Seruni Residence disediakan fasilitas ruang terbuka hijau
berupa buffer zone sebanyak 1 unit dan fasilitas pemenuhan utilitas seperti 1 unit penampungan air, 1 unit TPS dengan luas 300 m2, dan 1 unit gardu listrik seluas 20m2.
Sumber: Hasil analisis, 2012
16
GAMBAR 3.3 Hierarki Jalan III
Sumber: Hasil analisis, 2012
18
Pada bab ini akan diperlihatakan 3 alternatif struktur dan 3 alternatif konsep untuk
tokoan, dan taman umum. Selanjutnya ada delapan buah taman lingkungan yang tersebar
tapak perumahan Seruni Residence ini.
secara merata di dalam lingkungan perumahan. Ada 3 pintu untuk sirkulasi utama tapak.
4.1
Satu berada di barat dan dua lagi berada di timur.
Alternatif Struktur Rencana Tapak
4.1.1 Alternatif 1 Struktur Recana Tapak Gambar 4.1 Alternatif 1 Struktur Rencana Tapak
4.1.2 Alternatif 2 Struktur Rencana Tapak
KETERANGAN :
Gambar 4.2 Alternatif 2 Struktur Rencana Tapak
Kotak oranye pusat
KETERANGAN :
Kotak kuning sub pusat
Kotak oranye pusat
Garis merah jalan hierarki 1
Kotak kuning sub pusat
Garis biru jalan hierarki 2
Garis merah jalan hierarki 1
Kotak hijau taman lingkungan
Garis biru jalan hierarki 2 Kotak hijau taman lingkungan
Elips unit lingkungan
Elips unit lingkungan
Garis putus-putus batas tapak
Garis putus-putus batas tapak
Sumber: Hasil analisis, 2012
Sumber: Hasil analisis, 2012
Struktur rencana tapak yang pertama didesain dengan satu buah pusat pelayanan
yang terletak di tengah tapak. Pusat pelayanan ini kemudian didukung dengan dua buah
Struktur rencana tapak yang kedua didesain dengan satu buah pusat pelayanan
subpusat pelayanan. Pusat pelayanan dilalui oleh jalan hierarki 1 juga dapat diakses den-
yang terletak di tengah tapak. Pusat pelayanan ini kemudian didukung dengan dua buah
gan hierarki 2 dari sebelah timur, sementara subpusat pelayanan dapat diakses dengan
subpusat pelayanan yang terletak di utara dan selatan tapak. Pusat pelayanan dilalui oleh
jalan hierarki 2. Di pusat pelayanan terdapat balai pengobatan, pertokoan dan pasar ling-
jalan hierarki 1 yang membagi dua wilayah tapak secara horizontal dan dapat pula diakses
kungan, masjid warga, kantor pemasaran, balai pertemuan warga, taman bermain, dan
dengan menggunakan hierarki 2 dari utara dan selatan, sementara subpusat pelayanan
gedung olahraga. Di subpusat pelayanan terdapat fasilitas pendidikan TK, posyandu, per-
dapat diakses dengan jalan hierarki 2. Di pusat pelayanan terdapat balai pengobatan, per-
19
tokoan dan pasar lingkungan, masjid warga, kantor pemasaran, balai pertemuan warga,
sementara subpusat pelayanan dapat diakses dengan jalan hierarki 2. Di pusat pelayanan
taman bermain, dan gedung olahraga. Di subpusat pelayanan terdapat fasilitas pendidikan,
terdapat balai pengobatan, pertokoan dan pasar lingkungan, masjid warga, kantor pemasa-
TK, posyandu, pertokoan, dan taman umum. Selanjutnya ada delapan buah taman ling-
ran, balai pertemuan warga, taman bermain, dan gedung olahraga. Di subpusat pelayanan
kungan yang tersebar secara merata di dalam lingkungan perumahan. Ada 2 pintu untuk
terdapat fasilitas pendidikan, TK, posyandu, pertokoan, dan taman umum. Selanjutnya ada
sirkulasi utama tapak. Satu berada di barat dan satu lagi berada di timur.
delapan buah taman lingkungan yang tersebar secara merata di dalam lingkungan perumahan. Ada 3 pintu untuk sirkulasi utama tapak. Dua berada di barat dan satu lagi berada di
4.1.3 Alternatif 3 Struktur Rencana Tapak
timur.
GAMBAR 4.3 Alternatif 3 Struktur Rencana Tapak KETERANGAN :
4.2
Kotak oranye pusat
4.2.1 Alternatif 1 Konsep Rencana Tapak
Kotak kuning sub pusat
Alternatif Konsep Rencana Tapak
GAMBAR 4.4 Alternatif 1 Konsep Rencana Tapak
Garis merah jalan hierarki 1 Garis biru jalan hierarki 2
KETERANGAN :
Kotak hijau taman lingkungan
Kotak oranye pusat
Elips unit lingkungan
Kotak kuning sub pusat
Garis putus-putus batas tapak
Garis merah jalan hierarki 1 Garis biru jalan hierarki 2
Kotak hijau taman lingkungan
Sumber: Hasil Analisis, 2012
Elips unit lingkungan
Struktur rencana tapak yang ketiga didesain dengan satu buah pusat pelayanan
Garis putus-putus batas tapak
yang terletak di tengah tapak. Pusat pelayanan ini kemudian didukung dengan dua buah subpusat pelayanan yang terletak di timur laut dan tenggara tapak. Pusat pelayanan dilalui oleh jalan hierarki 1 dan dapat pula diakses dengan menggunakan hierarki 2 dari arah timur,
Garis ungu rumah tipe 1
Sumber: Hasil Analisis, 2012
20
Pada konsep ini pintu entrance utama hanya ada di sisi bksearat tapak dan untuk sisi
Keuntungan dari konsep ini adalah mudah diakses dari berbagai sisi yaitu sisi barat dan sisi
timur pintu entrance hanya dari jalan hierarki 2 dan hierarki 3. Keuntungan dari desain ini
timur tapak. Selain itu akses dari sub pusat ke pusat juga mudah diakses karena ada jalan
adalah keamanan yang lebih terjamin karena entrance utama hanya di salah satu sisi tapak
hierarki 2 yang langsung menghubungkannya. Kekurangan dari konsep ini adalah terlalu
sehingga lebih mudah pengendaliannya. Selain itu keuntungan dari konsep ini adaah lebih
memanjangnya hierarki 1 dan rumah tipe 1 sehingga seolah-olah membuat tapak ini terbagi
mudah mengklusterkan tipe-tipe perumahan. Kekurangan dari konsep ini adalah kurangnya
dua oleh blok rumah tipe 1.
aksesibilitas dari dan menuju ke sisi barat tapak. 4.2.3 Alternatif 3 Konsep Rencana Tapak GAMBAR 4.6 Alternatif 3 Konsep Rencana Tapak
4.2.2 Alternatif 2 Konsep Rencana Tapak GAMBAR 4.5 Alternatif 2 Konsep Rencana Tapak KETERANGAN :
Kotak oranye pusat
Kotak oranye pusat
Kotak kuning sub pusat
Kotak kuning sub pusat
Garis merah jalan hierarki 1
Garis merah jalan hierarki 1
Garis biru jalan hierarki 2
Garis biru jalan hierarki 2
Kotak hijau taman lingkungan
Kotak hijau taman lingkungan
Elips unit lingkungan
Elips unit lingkungan
Garis putus-putus batas tapak
Garis putus-putus batas tapak
Garis ungu rumah tipe 1
Garis ungu rumah tipe 1
KETERANGAN :
Sumber: Hasil Analisis, 2012
Sumber: Hasil Analisis, 2012
Konsep 3 ini memiliki main entrance berupa dua pintu dari sisi barat tapak. Pertim-
bangan bagian barat yang dipilih karena bagian timur sendiri terlalu ramai sehingga jika ada
Untuk konsep 2 sendiri pintu entrance utama terletak dari sisi barat dan sisi timur
entrance di sisi timur bisa menambah kemacetan. Konsep ini juga memiliki entrance lainnya
perumahan,sedangkan dari hierarki 2 sendiri tidak ada jalan yang menjadi main entrance.
di sisi timur tapi menggunakan jalan hierarki 2. Kelebihan konsep ini adalah adanya kemu-
21
dahan akses dari sisi barat ke sisi timur tapak dan begitu pula sebaliknya. Selain itu penggunaan sub pusat dan pusat lebih merata. Kekurangannya adalah tingkat keamanan yang agak berbahaya karena adanya dua gerbang utama di sisi barat tapak. Selain itu pusatnya terlalu dikelilingi oleh rumah tipe 1.