1 minute read
kecepatan angin
Masa yang lebih berangin dalam setahun berlangsung selama 4,6 bulan, dari 27 Mei sampai 15 Oktober, dengan kecepatan angin rata-rata lebih dari 11,2 kilometer per jam. Bulan paling berangin dalam setahun di Kota Surabaya adalah Agustus, dengan kecepatan angin rata-rata per jam 14,0 kilometer per jam.
Masa angin lebih tenang dalam setahun berlangsung selama 7,4 bulan, dari 15
Advertisement
Oktober sampai 27 Mei. Bulan paling tidak berangin dalam setahun di Kota Surabaya adalah November, dengan kecepatan angin rata-rata per jam 8,7 kilometer per jam.
Kondisi Eksisting
Angin paling sering bertiup dari timur selama 8 bulan, dari 25 Maret hingga 24 November, dengan persentase tertinggi 75% pada tanggal 14 Mei.
Angin paling sering bertiup dari barat selama 4 bulan, dari 24
November hingga 25 Maret, dengan persentase tertinggi 67% pada tanggal 1 Januari.
Aspek Fisik
Analisis
Pergerakan angin dan kecepatan angin yang terjadi di tapak terhadap kenyamanan termal ruang telah memberikan pengaruh pada temperatur udara efektif (ET) yang timbul dan telah memenuhi pedoman daerah kenyamanan termal dengan kategori Nyaman Optimal 22,8 ºC menguntungkan
– 25,8 ºC.
Sintesis
Memiliki bukaan yang cukup untuk masuknya udara
Penempatan bukaan secara horizontal maupun vertikal
Penempatan ruangan yang lebih besar ke arah aliran angin
Hindari penempatan bukaan dengan jarak yang terlalu dekat, hal ini menyebabkan perputaran angin telalu cepat
Hindari penempatan bukaan yang benar- benar berseberangan, hal ini menyebabkan angin yang masuk langsung keluar begitu saja.
Konfigurasi ruang tipis memungkinkan pergerakan aliran udara yang lebih dinamis
Mengalirkan udara panas dari bawah ke atas
Kondisi Eksisting
Bulan dengan curah hujan terbanyak di Kota Surabaya adalah Januari, dengan rata-rata curah hujan 277 milimeter. Bulan dengan curah hujan paling sedikit di Kota Surabaya adalah Agustus, dengan curah hujan rata-rata 8 milimeter.
Analisis
Pada tapak merupakan iklim tropika yang bercurah hujan tinggi, sehingga faktor kelembaban harus sangat diperhatikan. Kelembaban dapat membahayakan dan merugikan antara lain mempermudah tumbuhnya organisme pembusukan kayu, pengkaratan logam, merubah warna cat dan menimbulkan bau busuk. Kelembaban dari unsur bangunan datang dari perembesan air hujan dari luar kedalam dinding dan atap, penyusupan air hujan dari celah pintu, jendela dan tempat-tempat sambungan yang tidak rapat, kondensasi uap air didalam ruangan, difusi melalui lapisan bahan bangunan, penyusupan air dari tanah melalui fondasi, dinding atau lantai (daya kapiler).