Arsitektur Nusantara - Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh

Page 1

Alamat:Jl.Moh.JamNo.1,Kp.Baru,Kec.

Baiturrahman,KotaBandaAceh

Provinsi:Aceh

Fungsi:Masjid

Gayaarsitektur:ArsitekturMughal, ArsitekturIndo-Saracenic

Kapasitas:13.000

Tinggi:35m

Dibuka:1881

MasjidRayaBaiturrahman berada di kawasan pusat kota dan merupakan bangunan bersejarah yang penting. Masjid ini dikenal dengan bentuk bangunan yang berbeda pada masa itu yang dikenal dengan gaya arsitektur Mughal. Bangunan ini dirancang memiliki bentuk kubah berbingkai kayu dan dilapisi dengan atap sirap kayu berwarna hitam kontras dengan dinding masjid yang bercat putih, kemudian elemenelemen Mughal ini kemudian dihiasi dengan sentuhan Moor, seperti lengkungan berbentuk air mata dengan intrap parabola dan cetakan pilaster arabesque yang belum pernah ada sebelumnya, hingga menjadi landmarkKotaBandaAceh.

Sejarah Sejarah Sejarah

SejakawaldidirikanpadamasaSultan

Iskandar Muda (1607-1636), masjid ini sudah memiliki fungsi selain untuk beribadah, yakni sebagai pusat pendidikan ilmu agama. Kala itu banyak kalangan bahkan dari luar negeri seperti Melayu, Persia, Arab, dan Turki yang datang untuk memperdalamilmuagama.

Memasuki era penjajahan Belanda, masjid ini difungsikan sebagai basis pertahanan dan perlawanan rakyat

Aceh. Tak heran, Belanda yang merasa kerepotan dengan perlawanan rakyat Aceh dan kematian Mayjen Kohler, akhirnya memutuskan untuk membakar habis masjidinipadatahun1873.

Pembakaran tersebut tidak

Bencana tsunami yang melanda Provinsi Aceh pada 26 Desember 2004

merupakan peristiwa menggemparkan di tingkat dunia. Tidak dapat

dimungkiri, perhatian masyarakat di pelbagai pelosok tertuju pada

kebergemingan bangunan Masjid Raya Baiturrahman saat bangunan di sekitarnya luluh lantak disapu ombak tsunami.Kejadian ini semakin

menguatkan keberadaan Masjid Raya Baiturrahman sebagai bagian sejarah

panjangrakyatAceh

melemahkan perjuangan rakyat Aceh, tetapi justru meningkatkan perlawanan. Untuk meredam

kemarahan rakyat Aceh, pemerintah

kolonial Belanda yang diwakili

Gubernur Jenderal Van Lansnerge pada 1 879 mulai membangun

kembali masjid kebanggaan rakyat Acehini.

Pembangunan Masjid Raya

Baiturrahman dilaksanakan oleh

Sultan Iskandar Muda ( 1607 – 1636 ).

Bustanussalatin (T. Iskandar, 1966: 3536) dan Hikayat Aceh (T. Iskandar, 1986: 176). Masjid Raya Baiturrahman

sendiri didirakan pada tahun 1614 oleh

Sultan Iskandar Muda yang dimana

pembangunan masjid ini dilakukan bersamabeberapamasjidlainnya.

Masjid Raya Baiturrahman Kota Banda

Aceh saat ini merupakan hasil karya

arsitektur di masa kolonial Belanda

yang dimana awalnya dirancang oleh

Arsitek Belanda yang Bernama Gerrit

Bruins yang kemudian desainnya

dikembangkan / diadaptasikan oleh

L.P.Luijks.

yang dimana L.P.Luijks juga mengawasi pekerjaan kontruksi yang dilakukan oleh kontarktor Lie A Sie. Desain yang dipilih pada masjid ini adalah gaya kebangkitan Mughal yang dimana dicirikan oleh bentukan kubah yang besar dengan Menara –Menara. Kubah hitam sendiri dengan sangat unik dibangun dari sirap kayu kerasyangdigabungmenjadiubin.

Dari hasil penelitian lain, para ahli para ahli menyebutkan bahwa bangunan Masjid Raya Baiturrahman bergaya arsitektur eklektik, yaitu percampuranunsur-unsurterbaikdari berbagaigayaarsitektur.

KAJIANLITERATURARSITEKTUREKLETIK

Eklektisme adalah gaya desain dan arsitekturyangmunculpadaabadke19 dan 20. Gaya ini menggabungkan

unsur gaya historis dari masa sebelumnya untuk menciptakan sesuatu yang baru dan asli. Dalam arsitektur dan desain interior, elemenelemen ini mencakup struktur bangunan, furnitur, motif dekorasi, ornamen sejarah, motif budaya tradisionalataugayadarinegaralain.

Menurut Tanudjaya (1993), sebenarnya muncul arsitektur eklektik ini dilatarbelakangi oleh usaha untuk mencari arsitektur baru yang sumbernya digali dari wujud-wujud

kedaerahan sehingga memunculkan arsitektur baru, tanpa nama. Wujudwujud tersebut tersebut dipergunakan kembali dalam wujud yang baru, baik secara utuh maupun perujuksilanganantarunsur-unsurnya.

DESAINBANGUNAN

Interiornyadihiasidengandindingdan pilar be-relief, tangga marmer dan lantaidariTiongkok,jendelakacapatri dari Belgia, pintu kayu berdekorasi, danlampuhiasgantungperunggu.

Aceh Masjid Raya Baiturrahman

Banda Aceh telah mengalami

beberapa pembangunan, dan

perluasan dari luas awal masjid 537,91

m2. Pada tanggal 6 Januari 1874, masjid ini dibakar oleh pasukan

Belanda saat mereka mencoba

menyerbu Banda Aceh. Belanda

membangun kembali masjid ini dan selesai pada tahun 1881. Arsitek De Bruijn merancang masjid baru tersebut dengan gaya arsitektur Moghul yang sebelumnya tidak pernahadadiAsiaTenggara.

Luas Luas Luas

Site Site Site

Pada tahun 1936 Masjid diperluas dengan penambahan dua kubah dengan ukuran yang sama seperti yang sebelumnya di sisi kiri dan kanan,sehinggamemilikitigakubah.

Penambahan dua kubah pada sisi barat besertaminaret,tahun1957

Pada tahun 1991, masjid ditambahkan lagi dengan dua kubah lainnya dan

dua menara lagi di belakang termasuk fasilitas tambahan seperti perpustakaan, Lobby, dan Sejak saat itu sekarang memiliki tujuh kubah dan empat menara secara keseluruhan.

Total luas lantai adalah 1500 m2 (16000sqft)danmampumenampung hingga 30.000 jemaah. (sumber: wikipedia)

MesjidRayaBaiturrahmanHasilRancangan ArsitekDeBruijn,tahun1881

Penambahan kubah sisi selatan dan utara, ArsitekIr.M.Thahir,tahun1936

Padatahun1957,duamenaradandua kubah dengan ukuran lebih kecil dari kubah sebelumnya ditambahkan di bagian belakang, melengkapi simbolisme lima pilar filsafat politik negaraIndonesia.

Penambahan ruang shalat pada sisi barat, minaret serta fasilitas penunjang lainnya,, tahun1991

Masjid Baiturrahman 1890 itu terkesan

Arab, Eropa klasik dan gaya arsitektur

Moorish. Gaya Moorish jelas terlihat

dari pintu interior dan depan, terkesan

Alhambra. Ciri utama adalah

penggunaan bentuk geometris

sebagai unsur utama dari ornamen

dekoratif, termasuk motif Arabesque

naturalistik. Bentuk denah masjid

adalah salib terbalik dengan 28 kolom

bulat dan 16 kolom persegi yang

menjadi bagian dari struktur utama

bangunan. Masjid ini mempunyai luas

800 meter persegi. Memiliki satu pintu

masuk utama. Tembok yang

mengelilingi masjid memiliki 34

jendela tinggi dengan teralis besi

bergayaArabesque.

Pembaruan Pembaruan DPembaruan enah & Denah & Denah &

Atap ditutupi oleh Kubah utama (dome) karakteristik dari arsitektur

Mughal dari Orchha dan Jahangir

Mandir (1605). Bentuk dasar Kubah

tampak seperti tambur oktagonal

atau gendang. Kubah itu terbuat dari

struktur kayu dengan satu kolom

besar di tengah, kolom utama itu

digunakan untuk menyokong struktur

yang diatas mirip payung dan

bentuknya seperti bawang. Struktur ini

ditutupi oleh papan kayu yang

dipanaskan atau dikukus untuk

mendapatkanbentukmelengkung.

(Teknik ini mirip dengan metode pembuatan kapal). Terakhir, atas kayu struktur itu, kubah ditutupi oleh sirap (atap sirap). Tambur oktagonal menciptakan ruang yang cukup bagi orang untuk masuk. Ruang ini bisa berfungsi sebagai kantor. Tambur ini memiliki tangga menuju ke ruang utama masjid. Namun, tangga ini ditutup sekarang dan tidak dapat digunakan. Tambur ini juga dikelilingi oleh teras (balkon), dari mana orang-orang bisa melihat kotaBandaAcehdanmuazinbisa mengumandangkanadzan.

Pembaruan Pembaruan DPembaruan enah & Denah & Denah &

Lantai tambur yang terbuat dari kayu yang juga berfungsi sebagai langit-langit ruang

utama masjid. Lantai kayu ini didukung oleh 12 kolomdibawahnya.Kolomutama,yangterletak

di sudut-sudut modul segi delapan, memiliki

dasar persegi sedangkan pada empat sisinya

ada kolom dasar berbentuk bulat. Jarak antara

setiap kolom adalah sekitar tiga meter dan ini

menjadi struktur utama untuk mendukung

seluruh berat atap. Pada awalnya, ruang utama ditutupi dengan atap berbentuk kubah dan kamar lain ditutupi dengan atap piramida berpinggul.

Dalampenelusuridanmembayangkanaliranarsitektur dari satu belahan dunia Islam yang lain, Masjid

Baiturrahman menunjukkan Kubah (dome) bentuk Mughal dan arsitektur Indo-Islam di India. Penggunaan chattris

atau paviliun kubah berasal dari arsitektur Rajput dari Jahangir Mandir (1605). Menunjukkan aliran bi-lateral referensi arsitektur simbolik antara penjajah dan 'dijajah',

atap pelana kemudian mengingatkan pada rumah-rumah saudagar Belanda abad ke-16 di Amsterdam. Masjid

Baiturrahman melambangkan sebuah penggabungan dari

Occidental dan budaya Oriental dan mendukung gagasan

perubahan terjadi tidak hanya dalam hal ekonomi, tetapi jugadalamarsitektur.

KELOMPOK02

Karakteristik Karakteristik Karakteristik

ATAP

Atap atau kubah masjid ini memiliki jumlah yang berkembang seiring berjalannya waktu. Pada saat pertama kali dibangun, masjid ini hanya memiliki satu kubah. Pada tahun 1935, masjid ini diperluas dan ditambahkan dua kubah disisi kiri dan kanan bangunan. Pada tahun 1991-1993 dilakukan lagi perluasan

masjid dan hingga kini Masjid Baiturrahman memiliki tujuh kubah.

PINTU

Masjid Baiturrahman memiliki banyak pintu untuk

masuk kedalam area masjid. Secara umum

pintupintu ini identik dan terdiri dari tiga pintu besar

yang menggambarkan kesan yang gigantis.Pintu

memiliki ukuran yang besar dan terdapat banyak

ornamenyangmenghiasinya.

Perpaduan dengan

cahaya matahari

yang masuk

kedalam celah-

celah pintu masjid

Ketujuhkubahinimemilikibentukyang

identik dan merupakan serapan dari

arsitekturMughaldiIndia.Warnahitam

pada kubah menunjukkan nilai

spiritualitas yang tinggi. Selain dari

ketujuh kubah tersebut, terdapat pula

atap-atap pelana hasil adaptasi

terhadapiklimdiIndonesia.

memberikan

pemandangan yang

menakjubkan bagi

jamaahyangakan memasukimaupunyangakan

keluar masjid. Secara umum material yang

digunakan adalah kayu yang warnanya dibiarkan

sesuaiwarnadancorakaslinya.

MENARA

Pada bagian halaman depan masjid terdapat menara

utama yang memiliki ketinggian 53 meter. Menara

yang menjulang tinggi menjadi focal point karena berada di tengah halaman masjid. Karakter dari

menara utama ini identik dengan empat menara yang telah dibangun sebelumnya di area pelataran masjid.

Bentuk menara ini memiliki kemiripan dengan

bangunan-bangunan yang berlanggam arsitektur

Mughal.

KOLOM

Pada bangunan Masjid Baiturrahman, memiliki kolom

yang terbuat dari beton. Kolom ini memiliki ornamenornamen khas arsitektur islam yang kental. Warna

putih dari kolom ini disesuaikan dengan warna dinding ekstrior masjid. Warna putih ini menggambarkan kebersihan dan kesucian dari bangunan Masjid

Baiturrahman.

Pengaruh Budaya Pengaruh Budaya Pengaruh Budaya Asing & Masa Pra Asing & Masa Pra Asing & Masa Pra

IIslam Islam slam

Pada masa Pra Islam ( Sebelum 1205 ) menurut

H.M.Zainuddin ( 1961 ) menjelaskan, masa awal mula

masjid baiturrahman terpengaruh oleh hindu masih

belum bisa dijelaskan dengan akurat, namun dapat diduga terjadi pada sebelum tahun masehi / sejak

ekspansi raja Iskandar zulkarnain ke asia yang

dikarenakan pada masa itu raja Iskandar Zulkarnain

membawa rakyatnya yang beragama hindu pada

saat ekspansi besar – besaran. Bukti yang

mendukung adanya pengaruh Hindu yaitu

masyarakat hindu pernah membuat perkampungan

di daerah indrapuri yang sekarang dikenal dengan

TanohAbee

Masjid Raya Baiturrrahman adalah salah satu masjid

peninggalan bersejarah yang telah ada sejak jaman

SultanIskandarMuda.

Namun, masjid yang ada saat ini bukanlah masjid yang dibangun pada masa kesultanan dahulu, namun masjid yang dibangun kembali oleh Belanda karena bangunan yanglamatelahdibakar.Pada9Oktober1879,peletakan batu pertama pembangunan masjid dilakukan oleh

Tengku Malikul Adil dan dihadiri oleh Gubernur Militer

Hindia Belanda di Aceh saat itu, G.J. Van der Heijden. Pembangunan masjid ini selesai dan resmi yang dibuka

pada 27 Desember 1881 untuk diserahkan kepada rakyat Aceh.

Pada masa pembangunan masjid ini hanya terdapat 1 kontraktor yang menerima penawaran untuk

membangunMasjidrayabaiturrahmanini,yangdimana akhirnya Lie A Sie seorang Letnan chin aini menerima anggaransebesarf200.000untukmembangun.

Masjid Raya Baiturrahman pada abad ke-17 Masehi, lukisan Peter Mundy (sumber:Reid1996,IndonesianHeritage;EarlyofModernHistory)

Adapun menurut arif ( 2008 )

berpendapat bahwa arketipe

kubah bawang masjid raya

baiturrahman ini tidak hanya

mengikuti kesan Taj Mahal

yang ada di india melainkan

juga mengikuti gereja katolik di Sussex,inggris

Menurut penelitian Wihelmina ( 1994 ) berpendapat bahwa

bentukan kubah pada masjid

raya baiturrahman ini

mengingatkan dengan

bangunan yang ada di

Alhambra dan masjid Cordoba

yang dimana bangunan” itu

mewarisi gaya Moorish / Mughal.

Adanya pengaruh tambahan

ornament / dekorasi dari

budaya asing yang sudah di

jelaskan oleh arif ( 2008 )

bahwadekorasipadamasjidini

diambil De Bruins dari

Alhambra di Granada,

kesamaan yang tertera pada

pola dalam seperti

ornamentasi flora , di atas

setiap tiang terdapat pilaster

persegiPanjang,

pilasterinimenjadiukiranmotifflorayangbelum

lazim pada bangunan masjid di Indonesia dan

ornament tersebut berasal dari masjid raya spanyol.

Gambar 5. 8 Pilaster masjid Cordoba di Spanyol dengan lengkung tapal kuda yang digunakan sebagai struktur. Sumber https://www.learner.org/courses/globalart/work/224/index.html

Busur lengkung pada jendela dan pintu

masuk masjid ini mengadopsi dari bentuk

Gereja Romanseque yang dimana pada

arsitektur Romanesque terdapat tympanum

yang berfungsi sebagai pahatan yang berisi

penggalan cerita injil, demikian halnya pada

masjid ini juga terdapat pahatan kaligrafi

yangditempelkanpadadindingbangunan

Menurut Kreemer dalam Arif ( 2008 )

menjelaskan

adanya pola denah yang dirancang oleh arsitek

belanda De Bruins dengan

bentukan cross dengan

empat tangan yang sama

besar dengan pusat ukuran 12 x 12 m sementara Panjang

tangan 10 m sehingga

bentuk yang simetris ini mengadopsi arsitektr

colonial dengan gaya indischeempirestyle.

KESIMPULAN

Masjid raya baiturrahman ini merupakan ekspresi dari

eklektisisme yang dimana terdapat unsur unsur berbagai arsitektur yang mempengaruhinya . Bentuk-bentuk masa lalu

tersebutbisadilihatdaribentukkubahyangmengadopsikubah

Mughal bangunan masjid Taj Mahal, Agra. Dimana kubahtersebut merupakan transformasi bentuk kubah dari arsitekturRomawiKuno.

masjid Masjid ini memiliki denah yang simetri, yang terdapat padabangunansejakmasaArsitekturYunani.

Daftar Pustaka

http://counterjubah.blogspot.com/2013/12/sejarah-singkat-masjidraya.html

Arif, K, 2008. Ragam Citra Kota Banda Aceh, Pustaka Bustanullatin : Banda Aceh.

Raap, Wilhelmina Remke, 1994, The Great Mosque of Banda Aceh : Its History Architecture and Relationship to the Development of Islam un Nothern Sumatra, BA thesis, University of Victoria.

Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.