Gerbang edisi 11 small

Page 1

GERBANG INTAN EDISI 11| TAHUN X| 2017 | 1


#PrayForPacitan

GERBANG INTAN Informasi Obyektif & Konstruktif Untuk Insan Pacitan

Penasehat : Drs. Indartato, MM. Drs. Yudi Sumbogo Pembina : Drs. Suko Wiyono, MM. Drs. Sakundoko, M.Pd Pemimpin Umum/Penanggung Jawab: Pin Rosiana, SH Pemimpin Redaksi: Nasrul Hidayat, S.STP, M.Si

MEDIA INI SALAH SATU REALISASI AKUNTABILITAS/ PERTANGGUNGJAWABAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN PACITAN TERHADAP UPAYA KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK Koordinator Liputan: Arif Sasono S.Psi Sekretaris Redaksi: Sari Utami S.E. Redaktur Pelaksana: Mashudi, David Eka Kontributor: Purwoto, Rizky Mahendra. Fotografer: Danang, Pranoto Tata Usaha: Herman Budi Utomo,

Anggun Sukmawati, Aswein Atas Asih, Nur Mahmudah. Alamat Redaksi : Jl. Jaksa Agung Suprapto No. 08 Pacitan, Telp. (0357) 884110. Email: redaksigerbangintan@gmail.com Redaksi GERBANG INTAN menerima kiriman Artikel, Opini, Kritik dan Saran, Foto-foto Kegiatan yang terkait dengan kegiatan pembangunan.

Wartawan dan Tim redaksi GERBANG INTAN dilengkapi ID card atau Kartu Pers dalam setiap melakukan kegiatan Jurnalistiknya. Nama wartawan dan tim redaksi Gerbang Intan dilarang memungut/meminta biaya apapun dari / kepada narasumber. 2 | GERBANG INTAN EDISI 11| TAHUN X| 2017


EDITORIAL

S

PACITAN BANGKIT !!

Pembaca Budiman, eperti kita ketahui, bahkan kita alami bersama diakhir bulan November ini 2017 Kabupaten Pacitan mendapat ujian dari Allah SWT, berupa banjir dan tanah longsor. Ribuan rumah rusak, dan belasan ribu warga mengungsi. Yang lebih memprihatinkan lagi ujian ini mengakibatkan korban jiwa 25 orang saudara kita meninggal. Banyak infrastruktur baik jalan, jembatan, sekolah dan fasilitas umum lainnya yang rusak. Kita semua terpukul, kita semua terdampak, kita semua terpuruk, tetapi bagaimanapun juga ujian dari Allah SWT ini harus kita lalui. Tetap kita hadapi dan tetap akan kita selesaikan bersama. Seberapa berat kita terpukul, seberapa besar kita terdampak dan seberapa dalam kita terpuruk, selama kita selalu bersatu, selama kita terus berjuang, selama kita terus berusaha dan selalu memohon ridho dari Allah SWT, YAKINLAH BAHWA KITA PASTI BISA BANGKIT !!! Atas nama Pemerintah Daerah dan masyarakat Kabupaten Pacitan, saya mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu Pacitan berjuang melewati masa kritis ini. Bersama kita kembali bangun Pacitan dengan lebih baik lagi . PACITAN BANGKIT !!!! (INDARTATO)

GERBANG INTAN EDISI 11| TAHUN X| 2017 | 3


SAJIAN GERBANG EDITORIAL

3 PACITAN BANGKIT !! 28 Bupati Bersih-bersih

Sekolah Pasca Banjir, Dinkes Pacitan Imbau Masyarakat Waspada Serangan Penyakit

29 Dinas Perikanan Pacitan

Ajukan Bantuan ke Pusat untuk Nelayan Korban Bencana Pacitan Masih Berduka, Sekkab Imbau OPD Anulir Kegiatan Luar Daerah

30 Kementan Bantu

Peternak Korban Banjir Dan Longsor Di Pacitan

GERBANG UTAMA 10 DUKA BANJIR DAN

LONGSOR PACITAN Ketika Alam Tak Lagi Bersahabat

Lumpuh, Akses Jalur ke Pacitan Tertutup Tanah Longsor dan Banjir Ribuan Warga Pacitan Padati Lokasi Pengungsian

14 Sehari Pasca Banjir,

Pemkab Pacitan Tetapkan Situasi Tanggap Darurat

16 Pemprov Jatim

Siap Normalisasi Infrastruktur Pacitan

4 Jembatan Gantung Putus, Akses Ekonomi Desa di Arjosari-Pacitan Terhambat

17 Satuan Zeni dikerahkan untuk rehabilitasi Pacitan 20 Banjir dan Longsor di Pacitan Renggut 25 Korban Jiwa

31 Longsor Mangunharjo, 21 SBY Kunjungi Kampung Nelayan di Teleng Pacitan yang Hanyut Terseret Air Bah SBY Temui Pengungsi Korban Banjir di Pacitan

22 SBY Puji Langkah Tanggap Darurat Pemkab Pacitan

23 Lihat Tanggul Jebol,

Ratusan Warga Mengungsi Bupati : Tanah Kita Labil

KALEIDOSKOP 2017 JANUARI

SBY Tinjau Lokasi Bencana Terparah

24 SBY dan Keluarga Berbagi Duka dengan Korban Bencana Arjosari

25 Pemprov Jatim Ambil Alih

Penanganan Bencana Pacitan

Bantuan Bencana Harus Satu Pintu

26 Khofifah Ajak Warga

4 | GERBANG INTAN EDISI 11| TAHUN X| 2017

Korban Bencana Alam Bershalawat Nabi Serahkan Santuan Ahli Waris Korban Bencana Pacitan

33 DORONG PERCEPATAN

EKONOMI, Resmikan Sejumlah Proyek Infrastuktur


SAJIAN GERBANG BAROMETER

MARET

35

Musrenbang 2018 Dijadikan

Ajang Menyelaraskan Program lokakarya Layanan Aspirasi dan Pengaduan Online Rakyat (LAPOR) Pacitan Raih Kategori Terbaik Program Pencegahan dan Pengendalian DB

6 Penghargaan Tanda Kehormatan

32 GERAK CEPAT & SIGAP

Satyalancana Wira Karya 7 Penghargaan Kota Sehat 2017, Pacitan Raih “Swasti Saba Wistara”

FEBRUARI

KETUA TIM PENGGERAK PKK KABUPATEN SALURKAN BANTUAN BENCANA

APRIL

MEI

37 Pemkab Pacitan Diklatkan 30 34

Pejabat Administrator

PACITAN RAIH KATEGORI 'B' ATAS HASIL EVALUASI KINERJA PEMERINTAH TAHUN 2016 PACITAN TERIMA WTN Ke-5, WABUP APRESIASI KEMITRAAN, PEMKAB, POLRI, MASYARAKAT Makna Hajatan ke-272 Menurut Indartato: Pacitan Lebih Maju, Warganya Sejahtera, Ayem Tentrem, Diberkahi Allah SWT

Penghargaan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Pendidikan Non Formal (PNF) Perpustakaan Cahaya, Raih Juara I Lomba Perpustakaan Tingkat Propinsi 38 Tulakan Raih Juara I Sinergitas Kinerja Kecamatan Tingkat Provinsi

39 Bupati Pacitan

Serahkan Santunan BPJS Ketenagakerjaan Muhammad Wildan Arsyad M, Siswa MAN Pacitan Lolos Paskibraka Nasional 2017 Penyerahan SK Pengangkatan CPNS

GERBANG INTAN EDISI 11| TAHUN X| 2017 | 5


BAROMATER Bupati : Penghargaan Ini Untuk Warga Pacitan

B

upati Pacitan Indartato mendapat tanda kehormatan Satyalancana Wira Karya bidang pemerintahan dalam pengelolaan, pengembangan, dan pembangunan kelautan dari Presiden Joko Widodo. Penganugerahan sendiri dilakukan oleh Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo pada puncak Hari Nusantara di Cirebon, Jawa Barat, Rabu (13/12/2017). “Yang pasti bangga. Namun yang jelas tanda kehormatan ini saya persembahkan untuk warga Kabupaten Pacitan dan para korban bencana alam. Semoga ini dapat turut memotivasi masyarakat untuk bangkit,” harap bupati. Apa yang disampaikan bupati tersebut memang beralasan. Sebab, tanpa peran serta masyarakat, mustahil prestasi dan penghargaan yang diperoleh pemkab terwujud. Pada bidang kelautan misalnya. Untuk mengawasi pesisir sepanjang kurang lebih 70 kilometer, pemerintah kabupaten dibantu Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokwasmas) Perikanan. Demikian pula dengan bidang-bidang lainnya. Tanda kehormatan diberikan karena bupati dianggap berperan dalam mengembangkan, membangun, serta mengelola sumberdaya laut di kawasan Kabupaten Pacitan. Baik melalui penyediaan sarana pendukung maupun aturan-aturannya. Termasuk memberdayakan masyarakat pesisir. Tidak hanya dalam memanfaatkan kekayaan potensi sumber daya kelautan. Tetapi juga tanggap terhadap ancaman bencana alam. “Saya ucapkan selamat dan terima kasih. Baik yang berada di pemerintahan, sektor swasta, dan masyarakat. Khususnya yang bergerak disektor perikanan, kelautan, serta pariwisata. Karena perjuangan dan usaha bapak dan ibu mendapatkan penghargaan dari Presiden Joko Widodo. Mudah-mudahan kedepan sektor wisata dan kelautan dapat lebih maju untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” tukas bupati. Sebelumnya, Menteri Dalam

Penghargaan Tanda Kehormatan Satyalancana Wira Karya

Negeri Tjahjo Kumolo mengatakan, peringatan Hari Nusantara ini hendaknya semakin memperkuat bangsa Indonesia, sebagai bangsa bahari. Sekaligus sebagai perekat kesatuan dan persatuan. “Akan memperkuat kita sebagai bangsa bahari. Dalam upaya memperteguhkan tekad kita mempertahankan negara kesatuan Republik Indonesia,” katanya ketika memberikan sambutan. Mendagri mengungkapkan, Presiden Jokowi menyampaikan bahwa sebagai bangsa maritim, laut adalah

6 | GERBANG INTAN EDISI 11| TAHUN X| 2017

masa depan bangsa. Hal itu lantas diterjemahkan oleh Kementerian Pertahanan dan Kementeriaan Koordinator Bidang Kemaritiman dengan komitmen bersama untuk melaksanakan pembangunan dan pengelolaan kelautan nasional. “Yakni melalui tiga misi. Kedaulatan, keberlanjutan, dan kesejahteraan. Salah satunya diwujudkan dalam pemberantasan ilegal fishing,” ungkap dia. (arif/nasrul/tarmuji/pranoto/ humaspacitan).


BAROMATER Penghargaan Kota Sehat 2017,

Pacitan Raih “Swasti Saba Wistara”

K

abupaten Pacitan kembali mempertahankan predikat Kota Sehat dengan penghargaan “Swasti Saba Wistara”. Ini adalah kategori tertinggi untuk kabupaten/kota yang memenuhi kriteria 9 tatanan sesuai potensi di daerahnya. Penghargaan tersebut diterima Bupati Pacitan Indartato pada ajang Penganugerahan Swastisaba Kabupaten/Kota Sehat 2017, di Ruang Sasana Bhakti Praja Kementerian Dalam Negeri, Selasa (28/11/2017). Penyerahan sertifikat dan tropi bagi 104 kabupaten/kota dan provinsi yang menerima penghargaan Swasti Saba 2017 ini dilakukan Menteri Kesehatan dr. Nila Djuwita F. Moeloek dan Dirjen Bina Pembangunan Daerah Kemendagri Diah Indrajati serta Staf Ahli Bidang Desentralisasi Kesehatan Kementerian Kesehatan dr. Pattiselanno Roberth Johan, MARS. Menkes mengajak kepala daerah untuk bersinergi dengan semua elemen dalam mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat serta taraf kesehatan masyarakat. Ini karena indeks pembangunan manusia dimulai dari kesehatan. “Kita melihat indeks pembangunan manusia dimulai dari kesehatan. Dengan kesehatan kita bisa beraktifitas, bisa berpendidikan dan sejahtera, karena masyarakat telah berperan secara aktif baik sebagai subyek maupun obyek pembangunan kesehatan, serta berkiprah sebagai agen perubahan,"” kata Menkes Nila Farid Moeloek dalam sambutannya. Menkes menekankan, penghargaan ini bukan merupakan tujuan utama. "Saya ingin menggarisbawahi poin terpenting dari KKS yaitu koordinasi lintas sektor pemerintahan, pemangku kepentingan, dan masyarakat yang dilakukan secara berkesinambungan dalam pembangunan berwawasan kesehatan dan lingkungan," ujar Menkes. Sebagaimana diketahui,

pembangunan kesehatan merupakan salah satu visi dan misi dalam Nawacita Presiden Joko Widodo membangun masyarakat sehat dengan berbagai program antara lain Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas), penurunan angka stunting, dan prevalensi penyakit menular dan tidak menular. Untuk itu dalam kesempatan tersebut, Menkes berharap agar penguatan koordinasi dapat terus ditingkatkan dan disertai dengan pemberdayaan masyarakatnya. Karena, kata Menkes, kesehatan adalah investasi di masa yang akan datang. "Maka menjadi kewajiban kita bersama untuk menjadikannya lebih berkualitas. Sehingga akan menjadi modal pembangunan," tandas Nila. Sementara itu Bupati Pacitan Indartato mengucapkan terimakasih kepada seluruh warga, terutama Dinas Kesehatan dan Forum Kota Sehat serta anggota DPRD yang telah mendukung upaya-upaya dalam mewujudkan kota sehat. “Terimakasih kepada warga, Dinas Kesehatan, Forum Kota Sehat dan anggota DPRD yang mendukung upaya peningkatan kesehatan sehingga meraih kembali penghargaan Kota Sehat,” ucap Indartato. Indartato berharap predikat Kota Sehat terus dipertahankan dan ditingkatkan lagi untuk masa yang akan datang. “Sebagai tanda kebanggaan masyarakat Kota Pacitan, saya berharap piala Swasti Saba Wistara dapat terus dipertahankan,” imbuhnya. Sebagai informasi, Penganugerahan Swasti Saba diadakan setiap 2 (dua) tahun sekali, dan merupakan kerjasama antara Menteri Dalam Negeri bersama Menteri Kesehatan melalui Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri dan Menteri Kesehatan Nomor: 34 Tahun 2005, Nomor: 1138/MENKES/ PB/VIII/2005 tentang Pedoman Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat. Dalam penghargaan ini terdapat

3 (tiga) kategori yaitu Swasti Saba Padapa (pemantapan), Swasti Saba Wiwerda (pembinaan), dan Swasti Saba Wistara (pengembangan). Secara teknis pelaksanaan KKS melibatkan K/L teknis dan Kementerian Dalam Negeri sebagai Pembina Umum Pemerintah Daerah. Keterlibatan Kemendagri selama pelaksanaan KKS mulai dari melakukan bedah dokumen, verifikasi lapangan, sampai dengan menetapkan hasil bagi Daerah yang akan mendapat penghargaan Swasti Saba bersama Kementerian Kesehatan. Sejak pertama dilaksanakan penganugerahan Swasti Saba, pelaksanaannya menjadi tanggung jawab Kemendagri dan Kemenkes (sesuai dengan Peraturan Bersama Mendagri dan Menkes). [Nasrul/frend/Humas Pacitan]

GERBANG INTAN EDISI 11| TAHUN X| 2017 | 7


"Alam benar-benar murka. Ini cobaan bagi kita semua. Karena itu ke depan bagaimana kita semua bisa menjaga kelestarian alam serta lingkungan, agar bencana alam banjir tidak terjadi lagi di Pacitan," (Indartato)

DUKA BANJIR DAN LONGSOR PACITAN

Ketika Alam Tak Lagi Bersahabat Dipenghujung bulan Nopember 2017, Pacitan berduka. Curah hujan lebat 393 mm/hari yang berlangsung selama 2 hari mengakibatkan banjir bandang dan tanah longsor di wilayah Pacitan. Data sementara yang dikeluarkan Posko Tanggap Darurat Kabupaten Pacitan menyebutkan, 25 Jiwa melayang, 6,603 rumah rusak, 126 unit sekolah rusak, 72 ruas jalan rusak, 21 jembatan rusak, 23 titik tanggul jebol, 1,741 hektar lahan pertanian rusak dan ribuan ternak mati. Ini merupakan banjir dan longsor terparah sepanjang sejarah Pacitan. 8 | GERBANG INTAN EDISI 11| TAHUN X| 2017


GERBANG UTAMA

P

etang itu, Senin 27 November 2017 Jarum jam menunjuk pukul : 18.00 , mendung pekat bergulung menutupi sebagian besar langit Pacitan. Tak berselang hujan deras menguyur disertai angin kencang di wilayah Pacitan. Sementara wilayah pesisir, air laut pun pasang. Hari itu, peringatan dini Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis pergerakan bibit siklon tropis Cempaka yang berada di perairan selatan Jawa Tengah, sekitar 100 kilometer sebelah selatan tenggara Cilacap, pada titik 8,6 Lintang Selatan dan 110,8 Bujur Timur. Siklon bergerak ke arah timur laut dengan kecepatan 5 knots (9 km/jam) dengan tekanan terendah 999 Mb. Kekuatannya mencapai 65 kilometer per jam (35 knots). Posisi siklon ini berada tepat di sebelah selatan-tenggara Kota Pacitan. Berdasarkan hasil analisis BMKG,

curah hujan di wilayah Pacitan pada saat itu mencapai 383 mm/hari. Curah hujan yang terjadi tersebut merupakan curah hujan kategori ekstrem yakni diatas 150 mm/hari. Interval waktu guyuran hujan tersebut s‎ ama halnya hujan selama setahun. Baik pada bulan basah maupun kering. Namun fenomena alam di

penghujung November ini, curah hujan selama setahun hanya berlangsung selama dua hari. Itulah yang menjadi faktor penyebab utama terjadinya banjir bandang yang disertai tanah longsor dibanyak lokasi. Dini hari, Selasa 28 November Pukul 02.00, hujan masih berlangsung cukup

GERBANG INTAN EDISI 11| TAHUN X| 2017 | 9


GERBANG UTAMA

tinggi. Tanggul sungai Djarum Desa Sukoharjo Kecamatan Pacitan meluap karena tidak mampu menampung debit air yang terus merangkak naik. Suasana begitu mencekam, 03.00 dini hari, debit air yang naik begitu cepat mengakibatkan sejumlah wilayah kecamatan di Pacitan terendam. Banjir terjadi di beberapa spot atau titik di sejumlah kecamatan. Daerah-daerah tersebut antara lain satu dusun di Desa Sidomulyo, Kecamatan Ngadirojo; Desa Tambakrejo dan Desa Kebonagung di Kecamatan Kebonagung; serta empat desa di Kecamatan Pacitan, yakni Desa Sirnoboyo, Sukoharjo, Kayen, dan Kembang dan Ploso. Hampir seluruh jalan-jalan protokol di kawasan kota terendam air bah. 10 | GERBANG INTAN EDISI 11| TAHUN X| 2017


GERBANG UTAMA

PORAK-PORANDA : Bupati Indartato didampingi Wakil Bupati Yudi Sumbogo saat mengunjungi korban banjir bandang di lingkungan Teleng Ria. I Foto : Humas Pacitan. Bahkan beberapa ruas jalan di kawasan Kelurahan Pacitan, Pucangsewu, Ploso, sebagian Belaharjo, ditutup lantaran luapan air sudah mencapai pusar orang dewasa. Seperti Jl. A. Yani, atau tepatnya di depan RSUD dr Darsono, air sudah mencapai ketinggian hampir setengah meter lebih. Begitu juga di kawasan permukiman padat Kelurahan Pucangsewu, tepatnya di depan Kantor KPPN ke utara. Sementara Pacitan menuju ke timur, khususnya jalur ke Pasar Arjowinangun benar-benar tertutup air. Bahkan luberan air sungai Grindulu sudah menyentuh badan jembatan. "Ketinggian air lebih dari 1 meter," kata Sekretaris Badan Penanggulangan

Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pacitan Ratna Budiono kepada wartawan, Selasa (28/11/2017). Luapan air hujan merendam ruas jalur lintas selatan (JLS). Ketinggian air yang tidak mampu meresap itu hingga menyentuh batas atas roda truk. "Karena posisi JLS lebih tinggi ketinggian air tidak separah area lain,� ujarnya. Dari pantauan BPBD, kondisi terparah melanda area persawahan. Secara topografi sawah berposisi lebih rendah dibanding jalan. Di wilayah Kecamatan Kota (Pacitan), seluruh sawah nyaris tenggelam. Bupati Pacitan, Indartato dalam siaran persnya dari gedung Kementerian Dalam Negeri mengatakan turut prihatin atas musibah bencana alam yang terjadi

di Pacitan. "Kami turut berduka cita, semoga Allah SWT segera memberikan ampunannya agar bencana alam di Pacitan segera reda. Demikian juga bagi masyarakat terdampak kami imbau tetap bersabar dan selalu memohon petunjuk-Nya," kata Indartato melalui video streaming yang dikirim ke aplikasi chating whatsApp (WA), Selasa (28/11). Dia berharap secepatnya OPD terkait melakukan pendataanpendataan infrastruktur serta fasilitas umum yang rusak. Demikian juga bagi warga terdampak bencana agar segera dievakuasi ketempat-tempat pengungsian yang lebih aman. "Alam benar-benar murka. Ini cobaan bagi kita semua. Karena itu

GERBANG INTAN EDISI 11| TAHUN X| 2017 | 11


GERBANG UTAMA SIGAP : Bupati Indartato didampingi Wakil Bupati Yudi Sumbogo, Dandim 0801 Pacitan menerobos banjir sekaligus memantau kondisi paska banjir I Foto : Humas Pacitan.

ke depan bagaimana kita semua bisa menjaga kelestarian alam serta lingkungan, agar bencana alam banjir tidak terjadi lagi di Pacitan," jelasnya. Langkah sigap dilakukan BPBD sejak Selasa (28/11/2017) pukul 03.00 WIB dini hari telah mendirikan dapur umum di Desa Sirnoboyo Kecamatan Pacitan dan Kecamatan Kebonagung. Hal itu menyusul limpahan air yang masuk ke permukiman warga. Beberapa titik pengungsian juga disiapkan untuk menampung warga. Saat itu, BPBD juga menerima informasi adanya seorang anak di Desa Sirnoboyo Kecamatan Pacitan terseret arus banjir. Saat bersamaan BPBD Pacitan juga menerima laporan musibah tanah longsor di Desa Klesem, desa Karangayar dan desa Karangnongko kecamatan Kebonagung. Longsor juga terjadi di sejumlah ruas JLS di wilayah Tamperan Pacitan dan Arjosari. BPBD saat itu terus melakukan himbauan kepada warga agar terus waspada. Kendati air mulai beranjak surut namun hujan dibeberapa wilayah masih mengguyur. Sekitar pukul 06.00, sungai Grindulu yang melintasi kecamatan Arjosari meluap karena tidak mampu menampung debit air yang terus naik. Beberapa wilayah di desa Arjosari pun terendam, mengakibatkan akses jalan dan rumah mengalami kerusakan. Akibat Hujan terus turun sepanjang hari beberapa tanggul diwilayah Pacitan tak mampu lagi menampung derasnnya debit air. Banjir kian deras merendam perumahan warga. Salah seorang penyelamat Badan SAR Nasional

(BASARNAS) yang telah bertugas sejak hari Selasa (28/11) di Pacitan, Jawa Timur, Yoni Fariza menuturkan, dirinya bersama tim SAR yang lain harus melewati berbagai rintangan seperti pohon roboh dan banjir untuk menyelamatkan para korban. Yoni mengatakan, pada sekitar pukul 17.00, ia dan timnya menemukan seorang nenek berumur 70-an tahun berdiri di atas lemari di balkon lantai dua rumah mereka, berpegangan ke dinding. Kedua orang ini telah terjebak di banjir selama sekitar empat jam. Tim menemukannya karena kedua penduduk Pacitan ini menggunakan sinar senter sebagai isyarat meminta pertologan. Mereka diselamatkan bersama-sama dengan warga, dibawa dengan perahu karet ke pos pengungsian. Hingga malam, Luapan sungai Grindulu tak terbendung, sekitar pukul 22.30 beberapa tanggul jebol. Debit air yang mencapai ketinggian 4,5 meter mengakibatkan jebolnya tanggul JLS yang berada di dusun Dole Desa Kembang Jebol. Tak berselang lama, sekitar pukul 23.00 tanggul sungai Grindulu yang berada di Desa Ploso, Kecamatan Pacitan juga jebol. Air bah datang tak terbendung. Beberapa titik yang berdekatan dengan lokasi jebolnya tanggul porak-poranda. Dasyatnya luapan air akibat jebolnya beberapa titik tanggul tersebut juga memporak-porandakan Perkampungan Teleng Pacitan. Muntahan air yang tidak bisa mengalir lancar ke laut membuat hampir separuh permukiman di RT 05 RW 11 Lingkungan Teleng, Kelurahan

12 | GERBANG INTAN EDISI 11| TAHUN X| 2017

Sidoharjo, Kecamatan/Kabupaten Pacitan, ludes tersapu air bah. Begitu juga kawasan Sirnoboyo dan kelurahan Ploso porak poranda tersapu air bah. Rabu 29 November 2017, pukul 06.30 tanggul di dusun Bengkal Desa Tanjungsari juga jebol. Ratusan kepala keluarga (KK) yang bermukim di kawasan tanggul pengaman sungai atau tepatnya di RT 01/RW 02 Dusun Gemulung, Desa Tanjungsari, Kecamatan/Kabupaten Pacitan terpaksa harus diungsikan. P ‎ asalnya, debit air sudah meluap dan menggenangi pemukiman padat penduduk. Suasana Kota Pacitan benarbenar mencekam, banjir hampir menenggelamkan seluruh wilayah kecamatan Pacitan, kondisi ini diperparah dengan matinya aliran listrik di seluruh wilayah Pacitan. Otomatis, akses komunikasipun juga terganggu. Proses assesmen dan evakuasi juga sempat mengalami kendala, radio komunikasi yang digunakan anggota BPBD Pacitan sejak Senin (27/11/2017) malam habis baterai. Begitu juga dengan repeater radio juga mengalami gangguan.

Lumpuh, Akses Jalur ke Pacitan Tertutup Tanah Longsor dan Banjir Akses lalu lintas menuju Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, tidak bisa dilalui sejak Selasa malam, 28 November 2017. Genangan air dan timbunan material longsor menutup jalur Ponorogo-Pacitan, Wonogiri-Pacitan, dan Trenggalek-Pacitan. “Jalur ke sini (Pacitan) masih ditutup karena bencana alam,� kata Bupati Pacitan Indartato, Rabu, 29 November 2017. Proses evakuasi timbunan material longsor di jalur Ponorogo-Pacitan, tepatnya di Kecamatan Slahung, mulai


GERBANG UTAMA

Terputus : Beberapa titik akses jalan yang terputus akibat longsor di wilayah Gemaharjo, Sedeng, Arjosari dan JLS I Foto : Humas Pacitan. dijalankan pagi ini. Alat berat dari Unit Pelaksana Teknis (UPT) Madiun Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Provinsi Jawa Timur diterjunkan ke lokasi bencana. “Mudah-mudahan segera tertangani agar bantuan tambahan logistik dari luar kabupaten bisa masuk,” ujar Indartato kepada Tempo. Tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Timur dan Badan SAR Nasional yang hendak membantu evakuasi bencana alam Pacitan terjebak di Ponorogo. Mereka menunggu jalur penghubung dua kecamatan itu dibersihkan dari material tanah longsor. Sedangkan banjir yang menutup jalur Wonogiri-Pacitan menutup akses jalan setinggi 1,5 meter. “Belum bisa dilewati,” tutur Kepala Seksi

Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Madiun Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Provinsi Jawa Timur Marijatoel Kittijah.

Ribuan Warga Pacitan Padati Lokasi Pengungsian Kondisi wilayah Pacitan yang terdampak bencana banjir dan tanah longsor mengakibatkan Ribuan warga diungsikan ke sejumlah titik pengusian. Memang pengungsi menjadi prioritas Pemkab Pacitan. Data yang dikeluarkan Ketua Tim Tanggap Darurat Bencana Alam Kabupaten Pacitan Letkol (kav) Aristoteles Hengkeng Lawitang dalam siaran persnya menyatakan, jumlah pengungsi per tanggal 4 Desember

2017 sebanyak :16.953 pengungsi. Jumlah tersebut berkurang pada rilis data 8 Desember sebanyak : 8.019 pengungsi. Sementara, Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho dalam keteranganya mengatakan pemerintah daerah dan pusat telah mendirikan dapur umum dan tempat pengungsian. Ada 8 Titik pengungsian yaitu Gedung Karya Darma , Masjid Sirnoboyo, gedung Muhammadiyah , Balai Desa Sumberharjo, Balai Desa Bangunsari, Balai Desa Cangkring , MI Al Huda , dan Balai Desa Sidomulyo. Para pengungsi berasal dari empat kecamatan yang terdampak banjir yakni Ngadirojo, Kebonagung, Pacitan, dan Arjosari. (**)

SIGAP : Bupati Indartato didampingi Wakil Bupati Yudi Sumbogo dan Dandim 0801 Pacitan meninjau pengungsi di titik pengungsian I Foto : Humas Pacitan.

GERBANG INTAN EDISI 11| TAHUN X| 2017 | 13


GERBANG UTAMA

S

ehari pasca banjir, Bupati Pacitan Indartato langsung menggelar rapat koordinasi lintas satuan kerja. Dalam keterangan persnya, Indartato menyatakan bencana alam kali ini‎ sebagai situasi tanggap darurat. "Penanganan kita fokuskan terhadap para korban terdampak bencana. Sebab itu pelayanan dasar yang wajib dan harus dilaksanakan pemerintah daerah," katanya, Rabu (29/11). Menurut bupati, Kabupaten Pacitan selama ini memang sangat identik dengan bencana banjir dan tanah longsor. Namun demikian, kejadian banjir bandang tahun ini merupakan peristiwa bencana terbesar yang pernah terjadi di Pacitan. Pada Tahun 1976 dan 1977 silam, bencana banjir bandang juga sempat memporak-porandakan Pacitan. Akses jalan menuju Ponorogo kala itu juga lumpuh total. Kondisi terparah juga tejadi di Lingkungan Bengkal, Desa Tanjungsari. Bupati menyatakan kondisi tanggap darurat akan berlangsung selama 7 hari ke depan. "Karena itu seluruh anggota Korpri kami

Sehari Pasca Banjir,

Pemkab Pacitan Tetapkan Situasi Tanggap Darurat

instruksikan untuk fokus membantu para korban bencana. Aktivitas perkantoran bukannya diliburkan, namun mereka kami tugaskan ke lapangan untuk membantu para korban terdampak bencana," jelas orang nomor satu di Pemkab Pacitan tersebut.

14 | GERBANG INTAN EDISI 11| TAHUN X| 2017

Sementara itu, sekalipun intensitas hujan sudah mulai reda, namun luapan air bah masih menggenangi sejumlah lokasi di kawasan kota dan Kecamatan Arjosari. Sampai detik ini, hampir seluruh pemukiman di Kelurahan Ploso, tepatnya Perumahan Asabri, Barean, masih tergenang air setinggi pusar. Hal serupa juga terjadi di Kelurahan Sidoharjo, tepatnya di lingkungan Barak sekitarnya. Genangan air bah masih mencapai 50 cm. Para pengungsi, sementara waktu masih menempati beberapa pos bencana. Seperti di GOR, gedung AKN, balai Kelurahan Pacitan, Balai Desa Bangunsari serta gedung Yabbi. Bupati juga mempersiapkan aula pendopo, seandainya beberapa pos tersebut tak mampu menampung pengungsi. (**)


GERBANG UTAMA

GERBANG INTAN EDISI 11| TAHUN X| 2017 | 15


GERBANG UTAMA

Pemprov Jatim Siap Normalisasi Infrastruktur Pacitan

M

elihat kondisi beberapa infrastruktur yang rusak akibat banjir dan longsor yang melanda Kab. Pacitan, Pemprov Jatim melakukan normalisasi khususnya perbaikan jalan yang menghubungkan Kab. Ponorogo – Kab. Pacitan yang terputus karena longsor. Dengan normalisasi tersebut, diharapkan bantuan kepada masyarakat dan perbaikan-perbaikan akibat terdampak bencana ini segera bisa dilakukan, selain agar roda perekonomian dapat tetap berjalan. "Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Timur, Pak Sudarmawan bersama timnya tadi malam meluncur, tetapi terhenti di Ponorogo karena akses ke Pacitan tertutup. Oleh karena itu, beliau menangani banjir Ponorogo dulu, yang menjadi 22 KK atau 80 jiwa mengungsi," ujar Kepala Biro Humas dan Protokol Pemprov Jatim, Drs. Benny Sampir Wanto, M.Si di Ruang Kerja, Jl. Pahlawan 110, Surabaya, Rabu (29/11). Pagi tadi, lanjutnya, BPBD Jawa Timur dan BPBD kabupaten di wilayah Baperwil Jawa Timur di Madiun menuju ke Pacitan karena akses jalan Wonogiri-

Pacitan yang sudah dapat dilalui. Mengenai logistik untuk masyarakat pada tanggal 28/11, dijelaskan Benny, dipenuhi dari buffer stock yang ada di Pacitan. "Kebutuhan-kebutuhan dasar bagi korban bencana, seperti selimut, makanan siap saji, genset, family kit, alat komunikasi, perahu karet, telah disiapkan bersamaan dengan kedatangan BPDB Jatim dan rombongan," ujarnya. Beberapa jalur menuju Pacitan saat ini yang terputus karena longsor, jelas Benny, yakni Ponorogo-Pacitan terputus di Slahung, Ponorogo – Ngrayun – Tulakan – JLS karena longsor di desa Ngadirojo, Ponorogo – Gemaharjo (Pacitan), dan Purwantoro ( jateng) putus jembatan di Kecamatan Nawangan. Sementara itu, karena banjir yakni Ponorogo – Ngadirojo (Wonogiri) – Pacitan. "Sebagian besar wilayah masih dilakukan pemadaman listrik, sehingga komunikasi dengan tenaga teknis di Kab. Pacitan ada gangguan," tambahnya. Lokasi pengungsian sementara di Pacitan, jelas Benny, yaitu GOR Pacitan dan Masjid Sinorboyo.

16 | GERBANG INTAN EDISI 11| TAHUN X| 2017

Paska Bencana: Gubernur Soekarwo bersama Pangdam V/Brawijaya Mayor Jenderal TNI Arif Rahman saat meninjau dampak dan penanggulangan pascabencana di Pacitan

4 Jembatan Gantung Putus, Akses Ekonomi Desa di Arjosari-Pacitan Terhambat

S

ejumlah jembatan gantung yang merupakan jalur alternatif penghubung beberapa desa di Kecamatan Arjosari dan Pacitan, hanyut terseret air bah. Empat jembatan gantung tersebut tersebar di ruas jalan Pacitan - Arjosari - hingga Desa Gegeran. Hal ini membuat sejumlah warga yang bermukim di Desa Purworejo, Banjarsari, Gunugsari, dan Pagotan yang hendak melakukan aktivitas pendidikan, perkantoran, dan perekonomian, terpaksa harus memutar arah melalui Pacitan atau jembatan yang ada di Arjosari. "Saat ini kita masih terus melakukan kajian-kajian," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Pacitan Budianto, Sabtu (2/12) malam kemarin. Budi, begitu pejabat eselon


GERBANG UTAMA

Satuan Zeni dikerahkan untuk rehabilitasi Pacitan

K

odam V/Brawijaya akan mengerahkan satuan zeni untuk membantu rehabilitasi pascabencana banjir bandang dan tanah longsor yang merusak sedikitnya

6.603 unit rumah dan bangunan di Kabupaten Pacitan. "Danrem akan mengajukan kebutuhan personil ke saya. Nanti saya akan mengirimkan Satuan Zeni khususnya, dan satuan lain ke sini," kata Pangdam V/Brawijaya Mayor Jenderal TNI Arif Rahman saat meninjau dampak dan penanggulangan pascabencana di Pacitan, Jumat,(1/12/2017), setelah berkoordinasi dengan Gubernur Jatim Soekarwo, BPBD Jatim dan Pemkab Pacitan. Ia mengatakan, personel TNI yang dikirim akan ikut bergotongrotong membantu warga melakukan rehabilitasi, termasuk dengan polisi dan elemen-elemen masyarakat lainnya. Titik tanggul yang jebol menjadi prioritas utama untuk dipulihkan karena jika berbahaya jika dibiarkan akan membahayakan ketika banjir bandang terjadi. "Tadi saya dan pak gubernur melihat daerah yang tanggulnya jebol,

IIB itu disapa, mengakui terputusnya empat unit jembatan gantung tersebut sangat mempengaruhi kegiatan masyarakat. Terutama roda perekonomian mereka bakal terganggu. "Mereka yang awalnya bisa menggunakan jalur jembatan dengan pertimbangan radius yang lebih dekat, namun sejak jembatan gantung itu terputus

banyak kerusakan-kerusakan di situ. Pertama, tanggulnya dulu, baru rumahrumahnya," kata dia. Saat banjir bandang melanda Selasa pekan ini paling sedikit empat titik tanggul jebol. Dua titik di aliran Sungai Jelok dan dua lainnya di aliran Sungai Grindulu. Akibat banjir itu lebih dari enam desa dan kelurahan di Kabupaten Pacitan terendam air. Sedangkan lalu lintas dari dan ke arah kota Pacitan lumpuh. Soekarwo mengatakan rehabilitasi rumah rusak ringan, berat dan roboh/ rusak total baru dilakukan setelah pendataan selesai dilakukan BPBD Pacitan. Soekarwo memprediksi, rehabilitasi pascabencana membutuhkan waktu kurang lebih sebulan. Dan berdasar data sementara, jumlah rumah atau bangunan yang rusak adalah 1.709 unit. (Humas Pacitan)

mereka terpaksa harus memutar dengan radius tempuh lebih jauh," bebernya. Terkait musibah itu, Dinas PUPR masih melakukan kajian dengan tim. Sebab menurutnya, kemungkinan alokasi anggaran di APBD Pemkab Pacitan, khususnya pos dana tak terduga, tidak akan mencukupi untuk melakukan normalisasi jalur yang melintang sungai tersebut. "Karena itu kita akan komunikasikan dengan pemerintah di atasnya. Baik

pemprov ataupun pemerintah pusat," jelas Budianto. Sementara terkait jalan-jalan kabupaten yang juga ikut rusak tergerus aliran air bah, Budi juga menegaskan akan melakukan pendataan. "Namun kita belum bisa memastikan sejauh mana langkah-langkah perbaikan nantinya. Sebab hal itu akan disesuaikan dengan kemampuan anggaran yang ada nantinya," tukasnya. (**)

GERBANG INTAN EDISI 11| TAHUN X| 2017 | 17


18 || GRINDULU GERBANG INTAN EDISI 11|001| TAHUN X| 2017 2017 18 MAPAN| VOL. SEPTEMBER


GERBANGMAPAN| INTAN EDISI 11| TAHUN X| 2017 | 19 GRINDULU VOL. 001| SEPTEMBER 2017 | 19


K

GERBANG UTAMA

etua Tim Tanggap Darurat Bencana Alam Kabupaten Pacitan Letkol (kav) Aristoteles Hengkeng Lawitang dalam siaran persnya menyatakan, hingga pukul 23.00 WIB, Sabtu (2/12) malam, jumlah korban tewas dalam musibah banjir bandang dan tanah longsor tercatat sebanyak 25 orang. "Perkembangan jumlah korban tewas hingga pukul 23.00 WIB tercatat sebanyak 25 orang," ujar prajurit TNI yang juga menjabat sebagai Komandan Kodim (Dandim) 0801 Pacitan ini, Minggu (3/12) dini hari. A ‎ ris memerinci jumlah korban tewas yang terseret arus air bah, yaitu,‎ ibu Sobikin/ Maryati (55) alamat Desa Kayen Kecamatan Pacitan; Mislan (56) alamat Dusun Suruhan, Desa Sirnoboyo, Kecamatan Pacitan; Mujiono alamat Desa Sukoharjo, Kecamatan Pacitan; Amri Suhastono (20) alamat Desa Bangunsari, Kecamatan Pacitan; Eko Sulaksono (34) alamat Kecamatan Wlingi, Blitar dan Bonatin (50) alamat Desa Kemuning, Kecamatan Tegalombo. Selain itu, ia juga menyebutkan beberapa korban tewas akibat tertimbun tanah longsor, yakni Temu (57) alamat Dusun Blimbing, Desa Klesem, Kecamatan Kebonagung; Fitri Ayu (3) asal Dusun Blimbing, Desa Klesem, Kecamatan Kebonagung; Siti Kalimah (22) alamat Dusun Blimbing, Desa Klesem, Kecamatan Kebonagung; Sutirah (74) alamat Dusun Losari Desa Losari, Kecamatan Tulakan‎; Parno (73) alamat Dusun Duren, Desa Klesem, Kecamatan Kebonagung; Hero Nyoto Raharjo (53) alamat Dusun Sibu, Desa Hargosari, Kecamatan Tirtomoyo, Kabupaten Wonogiri; Kasih (70) alamat Dusun Duren, Desa Klesem, Kecamatan Kebonagung; Rozak (17) alamat Dusun Duren, Desa Klesem, Kecamatan, Kebonagung; Sukesi (41) alamat Dusun Duren, Desa Klesem, Kecamatan Kebonagung; Katemi (65) alamat Dusun Mujing, Kecamatan Kebonagung; Satiman (65) alamat Dusun Penggung, Desa Penggung, Kecamatan Nawangan; Siti khuzaimah (27) alamat Dusun Krajan Desa Karangrejo, Kecamatan Arjosari; Darto (70) alamat Dusun Mujing, Desa Sanggrahan Kecamatan Kebonagung; Suginem (68) alamat Dusun Ngaren, Desa Sanggrahan, Kecamatan Kebonagung; Yusup (61) alamat Dusun

Banjir dan Longsor di Pacitan

Renggut 25 Korban Jiwa

Wawaran, Desa Sidomulyo, Kecamatan Kebonagung, Inem (60) warga Dusun Wawaran, Desa Sidomulyo, Kecamatan Kebonagung; Sarton (70) alamat Dusun Gemah, Desa Ketro, Kecamatan Tulakan; Sipon (65) alamat Dusun Gemah, Desa Ketro, Kecamatan Tulakan; d ‎ an Tumadi (50) alamat Dusun Krajan, Desa Melati, Kecamatan Arjosari. Lebih lanjut Dandim mengungkapkan, rekapitulasi jumlah korban tewas dalam musibah bencana alam di Pacitan tercatat sebanyak 2 ‎ 5 orang, dengan rincian korban banjir sebanyak 6 orang dan korban tanah longsor 19 orang. Jumlah korban berdasarkan wilayah, untuk K ‎ ecamatan Pacitan total korban banjir sebanyak 5 orang, Kecamatan Kebonagung total korban 12 orang, yang kesemuanya merupakan korban tanah longsor. Di Kecamatan Tulakan total korban tercatat sebanyak 3 orang yang kesemuanya merupakan korban tanah longsor. Di Kecamatan Tegalombo total korban banjir tercatat sebanyak satu orang, K ‎ ecamatan Nawangan dengan korban tanah longsor sebanyak dua orang, dan Kecamatan Arjosari total korban tanah longsor sebanyak dua orang.(**)

20 | GERBANG INTAN EDISI 11| TAHUN X| 2017 20 | GRINDULU MAPAN| VOL. 001| SEPTEMBER 2017

RILIS DAMPAK BENCANA: Ketua Tim Tanggap Darurat Bencana Alam Kabupaten Pacitan Letkol (Kav) Aristoteles Hengkeng Lawitang saat memberikan keterangan bersama Gubernur Soekarwo, saat kunjungan Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono. | Foto: Humas Pacitan

EVAKUASI KORBAN LONGSOR: Aparat Gabungan beserta masyarakat tengah melakukan evakuasi korban tanah longsor di Desa Ketro dusun Gemah Tulakan dan Korban Longsor Desa Klesem, Kecamatan Kebonagung.


SBY

Kunjungi Kampung Nelayan di Teleng Pacitan yang Hanyut Terseret Air Bah

T

ak kuasa menyaksikan kampung halamannya luluh lantak diterjang banjir bandang dan tanah longsor, Selasa (28/11) malam kemarin, Presiden RI ke-VI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyempatkan diri pulang kampung, Kamis (30/11) petang. Mantan orang nomor satu di Indonesia itu langsung mengunjungi kampung nelayan di RT 05/RW 11 Lingkungan Teleng, Kelurahan Sidoharjo‎, yang sebagian penduduknya harus direlokasi lantaran pemukimannya lenyap disapu air bah pada Rabu (29/11) sore kemarin. SBY sampai di Pacitan dengan

SBY Temui Pengungsi Korban Banjir di Pacitan

GERBANG UTAMA

didampingi kedua putranya, yaitu Mayor (pur) Agus Hari Murti Yudhoyono (AHY) dan Edhie Baskoro Yudhoyono (EBY). Turut serta dalam rombongan, anggota DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Sartono. "Kami sangat prihatin atas musibah yang dialami saudara kita di Pacitan ini. Tetap tabah, tawakal, sebab musibah ini atas kehendak yang di atas," kata SBY saat melihat perkampungan yang saat ini berubah menjadi aliran sungai tersebut. Kehadiran SBY di tanah kelahirannya disambut tangisan histeris dari ratusan warga terdampak bencana di kawasan Pantai Teleng Ria. Mereka seakan ingin mencurahkan semua duka nestapa yang dialaminya

S

saat banjir bandang memporakporandakan kediamannya. Kurang lebih ada sekitar 300-an warga menyambut kunjungan Ketum DPP Partai Demokrat itu di Pacitan. SBY berjanji secepatnya akan melakukan koordinasi dengan banyak pihak agar korban terdampak bencana segera teratasi. Termasuk kerusakankerusakan fasilitas umum dan infrastruktur yang ada, agar segera dibenahi. Hadir dalam rangkaian kunjungan SBY ke lokasi bencana, Bupati Indartato dan Wakil Bupati Yudi Sumbogo, serta jajaran OPD terkait lainnya. (frend)

usilo Bambang Yudhoyono dan keluarga mengunjungi pengungsi korban banjir di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, Kamis (30/11/2017) Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengunjungi pengungsi korban banjir di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur. SBY dan keluarga berbincang dengan para pengungsi. SBY menemui pengungsi yang jumlahnya 318 orang di gedung Karya Dharma, kompleks kantor bupati. "Bapak, ibu, sabar," kata SBY kepada para pengungsi, Kamis (30/11/2017). SBY menemui pengungsi bersama istrinya, Ani Yudhoyono dan putranya Edhie Baskoro Yudhoyono dan Agus Harimurti Yudhoyono. Mereka

mendengarkan penjelasan dari Bupati Pacitan Indartato mengenai penanganan bencana banjir dan longsor yang terjadi. Ani Yudhoyono tampak berbaur dengan pengungsi serta sempat menggendong bayi Anjani yang berada di pengungsian. "Sini-sini ayo nak, jangan menangis saya," kata Ani kepada putri pasangan Agung (29) dan Nana (27), warga RT 2 RW 5 Desa Kembang . Ani juga mengajak pengungsi berbincang. Dia meminta para pengungsi bersabar. 318 orang yang mengungsi berasal dari 2 desa yakni Desa Sirnoboyo dan Desa Kembang. Pengungsi tersebut merupakan pindahan dari GOR Pacitan. (frend/humas pacitan)

GERBANG INTAN EDISI 11| TAHUN X| 2017 | 21 GRINDULU MAPAN| VOL. 001| SEPTEMBER 2017 | 21


P

residen ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono memuji langkah tanggap darurat yang dilakukan Pemkab Pacitan. Itu disampaikannya ketika mendatangi lokasi banjir bandang di lingkungan Teleng, Kelurahan Sidoharjo, Kamis (30/11/2017) petang. “Yang dilakukan sekarang (tanggap darurat,Red) sudah tepat. Mencari saudara-saudara kita yang belum ketemu. Menyelamatkan yang bisa diselamatkan. Termasuk menangani warga yang kini tengah berada dipengungsian,” katanya. Meski demikian masih ada beberapa prioritas lain yang segera harus dilaksanakan oleh pemkab. Salah satunya penyediaan air bersih. Seperti diketahui, ketika terjadi bencana alam banjir, banyak sumber-sumber air milik warga menjadi tidak layak konsumsi. Karena bercampur dengan lumpur banjir. Selain itu masalah ketersediaan obat-obatan juga penting. “Pas saya lewat tadi ada yang teriak-teriak, air pak !, air pak !. Saya tahu pada saat seperti ini air bersih, air minum menjadi kebutuhan vital,” ucapnya. Melihat besarnya kerusakan, dipastikan membutuhkan tindakan rehabilitasi yang efektif. Salah satu caranya dengan duduk bersama diantara pihak-pihak terkait. “Saya yakin Presiden Jokowi dengan pemerintahan

GERBANG UTAMA

SBY Puji Langkah Tanggap Darurat Pemkab Pacitan yang beliau pimpin akan melakukan rehabilitasi dan rekonstruksi untuk Pacitan dan daerah-daerah lain yang mengalami bencana alam,” tandasnya. Selain datang bersama istri dan rombongan, ayah dari Agus Harimurti Yudhoyono dan Edhie Baskoro Yudhoyono ini juga membawa bantuan untuk para korban bencana alam.

22GRINDULU | GERBANGMAPAN| INTAN EDISI X| 2017 22 VOL. 11| 001|TAHUN SEPTEMBER 2017

Seperti makanan dan air bersih melalui yayasan Yudhoyono. Setelah meninjau lokasi bencana di Teleng SBY kemudian mengunjungi Posko pengungsian di lingkup Pendapa Kabupaten Pacitan. SBY rencananya akan berada di Pacitan sampai Senin mendatang. (arif/nasrul/ tarmuji/pranoto/humaspacitan)

Ibu Ani Yudhoyono didampingi Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Pacitan Luki Indartato saat menemui pengungsi di Gedung Karya Darma.


Lihat Tanggul Jebol,

SBY Tinjau Lokasi Bencana Terparah

M

emasuki hari kedua berada di Kabupaten Pacitan, Presiden ke 6 RI Susilo Bambang Yudhoyono SBY meninjau sejumlah lokasi bencana. Diantaranya, melihat langsung kondisi tanggul jebol yang ada di Kelurahan Ploso serta warga masyarakat yang terdampak banjir. Sebelum ke lokasi bencana SBY yang didampingi Ani Yudhoyono, Agus Harimurti Yudhoyono, dan Edhie Baskoro Yudhoyono. meninjau

posko Komando Penanganan Darurat Bencana yang ada di komplek Akademi Komunitas Pacitan (AKN) di jalan Walanda Maramis Kelurahan Sidoharjo. Dari lokasi inilah seluruh kegiatan kemanusiaan tanggap darurat bencana banjir dan tanah longsor Pacitan dikendalikan. Dalam kesempatan tersebut SBY yang juga didampingi Gubernur Jawa Timur Soekarwo, Pangdam V Brawijaya serta bupati Pacitan Indartato mendengarkan paparan singkat terkait kondisi terkini serta langkah penanganan pasca bencana oleh Komandan Kodim 0801 Pacitan yang juga Ketua Pusat Tanggap Darurat PRCPB, Letkol Kav A H. Lawitang. “Saya senang karena tanggap darurat telah dan sedang dilaksanakan dan harapan kita semua akan dilanjutkan dengan rekonstruksi pembangunan pasca bencana,� Ungkap SBY.

SBY menuturkan, masalah selalu ada namun semua terus dan dapat diatasi. Usai dari posko Induk PRCPB, SBY dan rombongan menuju lokasi bencana terparah. Diantaranya Sirnoboyo dan jalur lintas selatan (JLS). selain menyapa langsung para relawan dan warga korban bencana Puta asli Pacitan itu juga menyerahkan sejumlah bantuan. Sebelumnya SBY memuji Langkah Tanggap Darurat Pemkab Pacitan Hal itu disampaikannya saat hari pertama datang ke pacitan dan mengunjungi korban bencana di di lingkungan Teleng, Kelurahan Sidoharjo. Melihat besarnya kerusakan, kata SBY pasti membutuhkan tindakan rehabilitasi yang efektif. Salah satu caranya dengan duduk bersama diantara pihak-pihak terkait. Direncanakan SBY dan keluarga akan berada di Pacitan hingga Senin mendatang. (frend/humas Pacitan)

GERBANG INTANVOL. EDISI001| 11| TAHUN X| 2017 GRINDULU MAPAN| SEPTEMBER 2017| 23 | 23


SBY dan Keluarga Berduka dengan Korban Bencana Arjosari

S

abtu, 2 Desember 2017, adalah hari ketiga Presiden RI ke-6 yang juga Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Ibu Negara RI ke-6 Ani Yudhoyono serta putra bungsunya, Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) meninjau jalan provinsi yang longsor akibat terjangan banjir di wilayah Arjosari, Pacitan. Selepas itu, rombongan bertolak mengunjungi para korban bencana yang bermukim di sekitar Balai Desa Arjosari. Bencana banjir sudah usai, tetapi jejak-jejaknya masih tampak jelas. Sebidang tembok menjadi saksi ketinggian air yang mencapai lebih dari 2 meter. Dengan melangkah di atas lumpur tebal, SBY dan keluarga menyapa dan berbagi duka dengan para korban bencana. Paket-paket bantuan diserahkan sebagai upaya Keluarga Besar SBY untuk meringankan beban derita mereka. Perhatian dan ketulusan Keluarga Besar SBY disambut antusias masyarakat di tengah duka yang mendera. Masyarakat tampak tersenyum, tertawa bahkan ada yang menangis. Kehadiran SBY, putera asli Pacitan, beserta Keluarga menyentuh hingga ke relung hati mereka.. (frend/humas Pacitan)

24 | GERBANG INTAN EDISI 11| TAHUN X| 2017

KUNJUNGI KORBAN TERDAMPAK BANJIR ARJOSARI: Presiden RI ke-6 yang juga Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Ibu Negara RI ke-6 Ani Yudhoyono serta putra bungsunya, Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) meninjau jalan provinsi yang longsor akibat terjangan banjir di wilayah Arjosari, Pacitan, Sabtu (2/12). Dalam kesempatan tersebut SBY juga meninjau lokasi terdampak banjir yang merendam pemukiman warga. (Foto: Facebook SBYudhoyono)


GERBANG UTAMA

Pakde Karwo didampingi Danrem 081, Dandim 0801 dan Wakil Bupati Pacitan Yudi Sumbogo saat mengunjungi lokasi terdampak banjir Teleng bercengkerama dengan warga korban banjir di Kabupaten Pacitan, Jumat (1/12).

P

emprov Jatim secara resmi mengambil alih penanganan bencana banjir dan longsor yang menimpa Kabupaten Pacitan. Hal itu sesuai dengan permintaan Bupati Pacitan yang mengharapkan bencana tersebut ditetapkan sebagai bencana provinsi. "Ambil alih tersebut meliputi pembiayaan untuk perbaikan rumah, infrastruktur jalan dan penanganan warga masyarakat pasca terjadinya banjir," ucap Gubernur Jatim Dr. H. Soekarwo menjawab pertanyaan media usai pertemuan dengan Bupati Pacitan, Danrem 081, Dandim Pacitan dan KaOPD di jajaran Pemprov. Jawa Timur di Gedung Akademi Komunitas Negeri, Kab Pacitan Jum'at (1/12). Tentang jumlah rumah yang akan dibangun, Pakde Karwo sapaan akrab Gubernur Jatim itu mengatakan, besaran harga masing-masing rumah,akan dihitung oleh tim gabungan. "Termasuk melibatkan juru taksir dari fakultas teknik setempat," ujarnya sambil menjelaskan tunjangan hidup sebesar Rp. 900 ribu/jiwa/bulan selama tiga bulan akan diberikan bagi masyarakat yang

Pemprov Jatim Ambil Alih Penanganan Bencana Pacitan rumahnya rusak dan tidak bisa bekerja. Setelah selesai penghitungan yang ditargetkan pada tanggal 4 Desember 2017, Pemprov Jatim akan langsung mengeluarkan anggaran belanja untuk rehab ini dan maksimal 20 hari berikutnya pembangunan rumah sudah harus selesai. Pelaksanaan pembangunan akan dilakukan oleh Kodam V Brawijaya dan POLDA Jatim. Pola kemitraan seperti ini, bukan pertamakali dilakukan oleh Pemprov Jatim dan Kodam V Brawijaya. Saat bencana meletusnya Gunung Kelud beberapa tahun lalu, misalnya, pembangunan 14.231 rumah dilakukan dalam satu bulan. Pola penanganan sama juga dilakukan di bencana tanah longsor di Ponorogo beberapa bulan lalu.

Pola kerjasama sejenis sudah dilakukan berkali-kali, sebagai contoh perbaikan Rumah tidak Layak Huni (RTLH)." Dalam memperbaiki satu rumah dikerahkan 10 TNI dan beberapa personil gabungan yang dibantu warga," paparnya. Tentang jumlah anggaran yang disediakan, dijelaskan Pakde Karwo, telah tersedia Rp.100 milyar dan jika kurang dirinya akan menyurati DPRD untuk proses penambahannya.

Bantuan Bencana Harus Satu Pintu

Kepedulian masyarakat terhadap bencana yang menimpa masyarakat Pacitan cukup banyak. Oleh sebab itu, mengantisipasi agar bantuan bisa tepat

GERBANG INTAN EDISI 11| TAHUN X| 2017 | 25


GERBANG UTAMA sasaran Pemprov Jatim mengusulkan agar bantuan diserahkan melalui satu pintu yaitu kepada Bupati Pacitan. Dengan satu pintu, penyalahgunaan bantuan bisa diminimalisir. Kemudian, juga menghindari keributan di lapangan. " Bantuan diserahkan melalui posko yang dibuat oleh Bupati, yang kemudian didistribusikan oleh tim. Tentunya harus ditampung terlebih dahulu sebelum didistribusikan," ujarnya. Ditambahkan harus dibentuk posko induk supaya tidak mengalami kesulitan dalam berkoordinasi." Oleh sebab itu, butuh bantuan dari TNI POLRI dalam menjaga ketertiban pemberian bantuan sehingga bisa terukur dan tertib" lanjutnya. Penanganan bencana di Pacitan oleh Pemprov. Jatim hampir sama dengan yang dilakukan di Ponorogo beberapa waktu lalu. Pemprov Jatim langsung mengirimkan berbagai bantuan untuk para korban bencana dengan mengirimkan peralatan dan logistik. Pengiriman bantuan dipimpin Kalaksa Jatim dengan BKO BPBD kab/kota terdekat. Tercatat bantuan yang dikirim antara lain selimut, makanan siap saji, genset, alat komunikasi, family kid, perahu karet BKO dari Nganjuk, Ngawi, Madiun kab, Madiun kota, Magetan, Ponorogo. Selain itu, juga diberikan bantuan uang santunan untuk korban bencana.

Warga Yang Tak Lagi Memiliki Rumah Dapat Cagak Hidup 3 Bulan

Para warga korban bencana alam yang tidak lagi memiliki rumah mendapatkan perhatian dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Mereka akan mendapatkan bantuan selama tiga bulan kedepan. Hal itu disampaikan Gubernur Soekarwo ketika mendatangi lokasi bencana alam banjir di Lingkungan Teleng, Kelurahan Sidoharjo, Pacitan, Jum’at (1/12/2017). “Mereka yang kena dampak ini (bencana alam,Red) dan kemudian tidak punya rumah, rumahnya rusak dan lain sebagainya, satu orang kita berikan cagak hidup Rp 900 ribu selama tiga bulan,” katanya. Terkait kalkulasi tingkat kerusakan, Soekarwo mengatakan akan diselesaikan sampai Minggu (3/12/2017) lusa. Untuk kemudian dilakukan rehabilitasi. Sesuai prediksi sebelum satu bulan akan selesai. Berdasarkan data, banjir dan tanah longsor menyebabkan 1.709 unit rumah rusak. Secara teknis pelaksanaan rehabilitasi akan dibantu oleh personil TNI dan Polri. Khususnya dari satuan Zeni TNI Angkatan Darat. “Hari ini sampai hari Minggu lusa akan kita hitung kebutuhan batu bata dan genting. Senin (4/12/2017) kita konsolidasi lagi untuk kegiatan pembangunan,” katanya. (arif/nasrul/danang/tarmuji/humaspacitan)

M

enteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengajak para penerima bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) dan keluarga korban bencana alam untuk bershalawat nabi di pendopo Kabupaten Pacitan, Jum’at (1/12/2017) sore. Sebab hari ini bertepatan dengan peringatan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW. “Semoga menjadi perantara turunnya syafa’at Nabi Muhammad SAW bagi kita semua,” ucapnya yang sontak diamini warga. Kedatangan mantan Menteri Pemberdayaan Perempuan diera Presiden Abdur Rahman Wahid ini sendiri untuk mengunjungi korban bencana alam banjir dan tanah longsor di wilayah Kecamatan Arjosari. Kepada para penerima bantuan Khofifah berpesan agar digunakan sebaikbaiknya. Khususnya untuk pendidikan anak-anak. Agar kelak menjadi generasi penerus yang berguna bagi agama, bangsa, dan negara. “Nanti mogamoga anak-anak kita menjadi TNI, menjadi polisi, menjadi direksi,” harapnya yang kembali diamini mereka yang datang di pendopo kabupaten. Sebelumnya, Direktur Jendral Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial Harry Hikmat mengungkapkan, di Kabupaten Pacitan jumlah keluarga penerima manfaat (KPM) yang telah dijangkau sebanyak 16.749. Sedangkan nilai bantuan sosial reguler melalui PKH mencapai Rp 31,6 miliar, rastra Rp 62,6 miliar, bansos disabilitas Rp 129 juta, serta lansia Rp 156 juta. “Semoga bantuan ini dapat dimanfaatkan untuk kesejahteraan masyarakat,” ungkapnya.

Serahkan Santuan Ahli Waris Korban Bencana Pacitan Jumat, 01 Desember 2017 16:55 WIB Mensos Khofifah bersalaman dengan warga, 26 | GERBANG INTAN EDISI 11| TAHUN X| 2017


Khofifah Ajak Warga Korban Bencana Alam Bershalawat Nabi usai memberikan santunan kematian kepada para ahli waris di Kabupaten Pacitan Jawa Timur, Jum'at (1/12). Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengucapkan bela sungkawa kepada kelurga ahli waris korban banjir bandang dan tanah longsor di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur. Khofifah memastikan seluruh ahli waris korban memperoleh santunan kematian. Baik korban meninggal yang telah ditemukan maupun yang masih berstatus hilang. "Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan keikhlasan menghadapi cobaan dari Allah. Mari bersama-sama kita doakan saudarasaudara kita yang meninggal, semoga amal ibadah para korban diterima oleh Allah dan segala kekhilafannya diampuni Allah," kata Khofifah saat penyerahan santunan kematian di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, Jum'at (1/12). Dalam kesempatan tersebut, Khofifah juga meninjau titik lokasi banjir bandang dan tanah longsor di Kecamatan Arjosari, Pacitan. Kepada ahli waris korban meninggal, lanjut Khofifah, diberikan masing-

masing Rp15 juta beserta paket sembako. Sehingga total santunan yang diberikan yaitu Rp150 juta. "Karena baru 10 jenazah yang ditemukan, maka santunan kematian baru diberikan kepada 10 orang ahli waris. Sisanya, menyusul setelah jenazah ditemukan," terangnya. Kementerian Sosial juga memberikan bantuan logistik sesaat setelah banjir bandang dan tanah longsor senilai Rp132,6 juta. Bantuan tersebut berupa lauk pauk siap saji. Sementara untuk membantu warga dalam upaya pembersihan sisa banjir, Kemensos memberikan peralatan kebersihan lingkungan senilai lebih dari Rp1,073 miliar. Adapun partisipasi usaha, BRI Peduli memberikan bantuan sejumlah Rp250 juta. Dengan demikian, total keseluruhan bantuan yang digelontorkan senilai Rp1,606 miliar. Seperti diketahui, cuaca ekstrem akibat Siklon Tropis Cempaka menyebabkan sejumlah daerah termasuk Pacitan, Jawa Timur diterjang banjir, longsor dan puting beliung. Sedikitnya, 25orang meninggal dunia akibat terjangan bencana alam di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur.

Ke-25 korban tewas itu terdiri dari sembilan belas orang yang dikabarkan meninggal dunia akibat tertimbun tanah longsor di Kabupaten Pacitan, serta enam orang akibat hanyut terbawa banjir. Khofifah menambahkan, hujan lebat dan angin kencang masih berpotensi terus terjadi di tengah perubahan cuaca ekstrem saat ini. Oleh karena itu, Ia menghimbau masyarakat dan seluruh pihak untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiap-siagaan. "Mari jadikan musibah ini sebagai peringatan dini bagi kita semua untuk senantiasa meningkatkan kewaspadaan dalam menghadapi bencana," tuturnya. (arif/nasrul/tarmuji/danang/ humaspacitan)

GERBANG INTAN EDISI 11| TAHUN X| 2017 | 27


GERBANG UTAMA

U

ntuk menjamin akses pendidikan pulih secepatnya, Bupati Pacitan Indartato ikut dalam kegiatan bersih-bersih sekolah. Terlebih Senin (4/12/2017) lusa para siswa akan menghadapi ujian akhir semester. “Agar mereka dapat mengikuti ujian dengan nyaman,” katanya ketika berada di SMPN 1 Kebonagung, Sabtu (2/12/2017). Untuk keperluan itu dua unit mobil pemadam kebakaran dari Damkar Pemkab Pacitan diterjunkan. Satu unit diarahkan ke SDN Sirnoboyo 2, satu lagi sisanya ke SMPN 1 Kebonagung. Mobil

Pasca Banjir, Dinkes Pacitan Imbau Masyarakat Waspada Serangan Penyakit

D

inas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pacitan mengimbau agar masyarakat menjaga kondisi kesehatannya. Sebab saat ini hampir di seluruh wilayah Pacitan banyak bertebaran debu yang berasal dari luapan lumpur sungai yang kondisinya mulai mengering. "Saya imbau tetap waspada. Kalau bepergian diharapkan menutup hidung dengan masker atau alat pelindung

Bupati Bersihbersih Sekolah damkar sendiri digunakan untuk menyemprot timbunan lumpur yang menumpuk di ruang-ruang kelas.

Upaya percepatan pemulihan akses pendidikan dilakukan karena bidang tersebut menjadi salah satu layanan dasar yang wajib dipenuhi oleh pemerintah. Sehingga fasilitas-fasilitasnya pun harus segera dapat digunakan kembali. “Fasilitas-fasilitasnya diupayakan bersih semua. Sehingga lusa proses belajar mengajar tidak terganggu. Kita kerahkan semua kemampuan kita untuk bersih-bersih semuanya. Termasuk sekolah,” ucap bupati. (arif/nasrul/tarmuji/danang/ humaspacitan)

lain. Sebab tebaran debu tersebut sangat berpotensi menjadi sumber penyebaran penyakit. Utamanya mata dan saluran pernafasan," kata dr Eko Budiono, Kepala Dinkes Pacitan di selasela melakukan kunjungan kesejumlah lokasi terdampak bencana, Sabtu (2/12). Eko juga mengimbau kepada para relawan ataupun semua aparat baik dari TNI/Polri serta tim dari BPBD yang saat ini terjun langsung melakukan evakuasi sampah serta bangkai-bangkai hewan ternak agar lebih waspada. Sebab bakteri leptospirosis bisa sewaktu-waktu mengancam. "Untuk bangkai-bangkai hewan yang kondisinya mulai membusuk sudah kita siapkan kaporit maupun

28 | GERBANG INTAN EDISI 11| TAHUN X| 2017

florin. Demikian juga peralatanperalatan medis untuk mendeteksi awal serangan leptospirosis telah kami siapkan," jelasnya. Sementara itu dilaporkan juga, bahwa saat ini banyak ditemukan limbah medis yang menumpuk di kawasan pantai Pancer Door. Sejumlah pihak masih belum bisa dimintai keterangan dari mana asal-usul limbah membahayakan itu. (BO)


GERBANG UTAMA Pacitan Masih Berduka, Sekkab Imbau OPD Anulir Kegiatan Luar Daerah

S

Dinas Perikanan Pacitan

Ajukan Bantuan ke Pusat untuk Nelayan Korban Bencana

R

atusan sarana dan prasarana milik nelayan di Pacitan hancur tersapu banjir bandang yang terjadi Selasa (28/11) lalu. Tidak hanya itu, fasilitas umum serta infrastruktur juga porak-poranda dihajar gelombang air bah. Kabid Perikanan Tangkap Dinas Perikanan Kabupaten Pacitan, Bambang Mahaendrawan, menuturkan total kerugian yang harus ditanggung pemerintah serta nelayan tembus hingga Rp 9,56 miliar akibat peristiwa tersebut. "Kerusakan terparah banyak dialami nelayan di kawasan Desa Sirnoboyo serta Kembang. Jumlah perahu yang rusak parah dan tak bisa dioperasionalkan lagi mencapai 70 unit, belum lagi alat tangkap serta mesin yang mencapai ratusan unit lenyap terseret arus," sebutnya, Rabu (20/12). Akibat musibah bencana alam

itu, banyak nelayan di Pacitan harus kehilangan mata pencahariannya. Mereka saat ini banyak yang menganggur lantaran tak bisa melaut lagi. Hampir seluruh peralatan mereka yang dipergunakan‎ untuk mencari ikan hilang serta rusak tak bisa difungsikan. "Terpaksa mereka harus stagnasi melakukan aktivitas melautnya," ujar Bambang. Terkait persoalan itu, pihaknya masih mengupayakan langkah-langkah rehabilitasi serta permohonan bantuan ke pemerintah di atasnya. Baik pemprov ataupun pemerintah pusat melalui kementerian terkait. "Langkah kita berupaya meminta bantuan ke pemprov dan pemerintah pusat. Ya semoga saja, segera ada perhatian. Sehingga nelayan di Pacitan bisa kembali melaksanakan aktivitasnya," harap Bambang. (**)

eiring masih diberlakukannya masa tanggap darurat bencana alam, Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Pacitan Suko Wiyono meminta kepada seluruh OPD agar fokus membantu penanganan pasca bencana terhadap para korban terdampak. Dirinya menginginkan agar kegiatan-kegiatan keluar daerah, baik studi banding atau karya wisata menjelang tutup tahun agar dihentikan. "Sampai saat ini kami belum menerima izin dari OPD manapun yang mungkin akan melakukan kegiatan studi banding atau karya wisata keluar daerah," kata Suko, Selasa (5/12). Menurut Sekkab, sebagaimana tata aturannya, setiap OPD yang hendak melaksanakan kegiatan studi banding ataupun karya wisata ke luar daerah harus disertai izin dari bupati melalui sekretaris kabupaten. "Anggarannya memang ada untuk kegiatan itu (studi banding). Akan tetapi seiring adanya musibah bencana alam di Pacitan, kami mengimbau untuk tidak dilaksanakan. Kalaupun ada yang mengajukan izin pasti akan kami tolak," tegasnya. Sementara itu, terkait kabar berita rencana kunjungan Presiden Jokowi ke Pacitan, Suko mengungkapkan belum ada kejelasan. Hanya saja, siang ini Sekretaris Kepresidenan meminta Keprotokolan Pemkab Pacitan bersama Keprotokolan Pemprov Jatim dan BPBD untuk menghadiri rapat kerja di Jakarta. "Sehingga belum bisa dipastikan, apakah benar Pak Jokowi akan berkunjung ke Pacitan atau kah tidak. Kita masih menunggu hasil rapat siang ini," tukas Sekkab. (frend/humas Pacitan)

GERBANG INTAN EDISI 11| TAHUN X| 2017 | 29


Bupati Indartato mendatangi pasar Arjowinangun dan berbincang dengan para pedagang. Selasa (5/12/2017) | Foto: Humas Pacitan

Paska Bencana Aktivitas Warga Berangsur Normal

Kementan Bantu Peternak

Korban Banjir Dan Longsor Di Pacitan

B

anjir bandang dan tanah longsor di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur beberapa waktu lalu menyebabkan kerugian hingga Rp 6,5 miliar di sub sektor peternakan. Tercatat total 150 ekor sapi, 1.961 kambing dan 6.509 ekor ayam mati dalam musibah tersebut. Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH), I Ketut Diarmita menjelasakan kerugian dari bencana alam tersebut juga melanda pada sarana prasarana seperti Gedung Satuan Pelayanan Inseminasi Buatan (SPIB), N2 cair, Kontainer dan Semen Beku. Selain itu juga terjadi kerusakan pada hamparan Hijauan Pakan Ternak (HPT) dengan total luas 127 Ha. Untuk meringankan kerugian peternak di daerah tersebut, Kementerian Pertanian Ditjen PKH memberikan bantuan kepada masyarakat yang terkena dampak banjir dan longsor. Adapun rincian total bantuan yang diberikan yaitu bantuan ternak berupa 39 ekor sapi, 40 ekor kambing, 5.000 DOD itik dan 1.500 DOC ayam. Kemudian, pakan berupa Hijauan Pakan Ternak 40,3 kg benih, 60.000 stek bibit, 40 ton rumput, silase sebanyak 10 ton dan 12 ton konsentrat. "Kementan juga memberikan bantuan obat-atan dan vaksin hewan sebanyak 273 botol obat-obatan, 406 botol vitamin, 350 kg mineral dan 120 botol desinfektan," ungkap Ketut seperti keterangan

tertulisnya. Pada kesempatan tersebut diketahui Ditjen PKH juga mengirimkan tenaga medis kesehatan hewan untuk turun ke lapangan membantu memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, serta menyerahkan bantuan berupa desinfektan, antibiotic, sepatu boots dan obat cacing. "Untuk bantuan yang lainnya sebelumnya telah dikirim oleh masingmasing Unit Pelaksana Teknis (UPT) di bawah lingkup Ditjen PKH berupa konsentrat, vitamin, obat-obatan, benih indigofera dan mineral. Bantuan juga seperti benih rumput," ujarnya. Ketut berpesan agar bantuan yang diberikan kepada masyarakat ini dapat membantu penatalaksanaan bangkai ternak dengan cara penyemprotan desinfektan dan disposal bangkai sesuai SOP. Selain itu pihaknya juga memberikan bantuan seperti pakan, bantuan benih dan bibit Hijauan Pakan Ternak.

30 | GERBANG INTAN EDISI 11| TAHUN X| 2017

S

eminggu setelah bencana alam banjir bandang dan tanah longsor melanda Kabupaten Pacitan, Selasa (28/11/2017) lalu, Bupati Indartato mendatangi pasar Arjowinangun, Selasa (5/12/2017). Selain menyempatkan diri berbincang dengan warga dan pedagang, ia juga melihat langsung kondisi pasar tersebut. Saat ini aktivitas perdagangan di pasar Arjowinangun telah kembali. Meski belum sepenuhnya pulih. Masih banyak kios-kios pasar yang tutup. Penyebabnya karena tidak sedikit diantara para pedagang ikut menjadi korban banjir. Disisi lain juga masih banyak tumpukan material dan lumpur sisa banjir pada beberapa bagian pasar. Sempat lumpuhnya akses jalan yang berdampak pada mobilitas barang menciptakan hukum pasar. Sehingga harga-harga kebutuhan merangkak naik. "Jika harga-harga kebutuhan pokok naik tajam dan memberatkan, kita akan menggelar operasi pasar. Saat ini kenaikannya masih dalam taraf wajar," kata bupati di pasar Arjowinangun. (arif/nasrul/sopingi/tarmuji/ humaspacitan)

"Untuk pengamatan terhadap penyakit sebagai bentuk early warning system juga perlu dilakukan untuk mencegah adanya kemungkinan wabah penyakit hewan akibat dampak banjir," ujar Ketut. [frend]


S

ejumlah warga setelah berhasil dievakuasi dan berlindung dilokasi pengungsian. Bencana tanah longsor kembali mengintai ratusan warga di Dusun Tegal Desa Mangunharjo, Kecamatan Arjosari, Kabupaten Pacitan. R ‎ atusan kepala keluarga (KK) terpaksa harus diungsikan lantaran tanah di dekat permukiman mereka mengalami keretakan yang berpotensi mengakibatkan longsor. Saat itu, Minggu (10/12) sore , hujan turun dengan intensitas sedang di kawasan Kecamatan Arjosari sekitarnya. Selang dua jam kemudian, warga mendapati adanya keretakan tanah sepanjang satu meter lebih. Namun tak lama kemudian, retakan itu semakin melebar sepanjang lebih dari 2 meter. Mendapati adanya fenomena alam tak semestinya itu, forkopimcam setempat bersama aparat desa langsung mengambil langkah melakukan evakuasi warga menuju beberapa titik lokasi yang dipandang aman. Sedikitnya sebanyak 105 KK atau sekitar 303 jiwa diungsikan ke balai dusun, serta Pondok Roudhoh Al Hakim. Beberapa lainnya juga dievakuasi menuju kantor pemdes setempat. Bupati Pacitan Indartato beserta jajaran terkaitnya sejak Minggu sore kemarin langsung terjun ke lapangan guna meninjau lokasi retakan tanah serta menyambangi ratusan warga yang sudah diungsikan. Direncanakan hari ini, usai menghadiri sidang paripurna di DPRD, orang nomor satu di Pemkab Pacitan itu juga akan kembali meninjau r‎ etakan tanah tersebut. Ketua Tim Tanggap Darurat Bencana Pacitan, Letkol (kav) Aristoteles Hekeng Nusa Lawitang saat dihubungi melalui ponselnya mengatakan bahwa pagi tadi dua satuan setingkat kompi (SSK) dari TNI serta Polri sudah diterjunkan ke lokasi. "Saat ini masih terus dilakukan proses evakuasi dan pengamanan warga. Kita kesulitan komunikasi, sebab beberapa lokasi di desa tersebut masih dalam kawasan blank spot area sehingga jaringan komunikasi seluler sangat sulit," jelasnya, Senin (11/12). Selain sulitnya akses komunikasi, proses evakuasi warga juga banyak mengalami kendala karena sangat gelap dan licin.

GERBANG UTAMA

Longsor Mangunharjo, Ratusan Warga Mengungsi

Bupati : Tanah Kita Labil

Ancaman tanah longsor di wilayah Desa Mangunharjo, Arjosari memaksa ratusan warga dievakuasi. Mereka merupakan warga RT 1, 2, dan 3 Dusun Tegal. "Kita memang harus hati-hati. Karena tanah kita ternyata tanah labil," kata Bupati Pacitan Indartato ketika mendatangi lokasi pengungsian di Pondok Pesantren Roudhon Al Hikam, Senin (11/12/2017). Di lokasi pengungsian tersebut saat ini ada 303 jiwa pengungsi dari 105 KK. Baik anak-anak maupun orang tua. Pengungsi terakhir adalah seorang lakilaki bernama Bejan. Ia yang sebelumnya bersikeras tidak bersedia dievakuasi, akhirnya diangkut paksa oleh regu penolong. Di seluruh wilayah Kabupaten Pacitan sendiri total ada sekitar 7.000 orang pengungsi. Menurut bupati ada 180 titik rawan longsor terdeteksi di wilayah ujung tenggara Provinsi Jawa Timur ini. Melihat banyaknya titik itu, bupati kemudian meminta kepada instansi terkait untuk memetakan titik-titik aman pada kawasan rawan untuk kemudian digunakan sebagai lokasi pengungsian. "Tim geologi kita arahkan kesini

KUNJUNGI PENGUNGSI LONGSOR MANGUNHARJO: Bupati Pacitan Indartato bersama Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Pacitan Luki Indartato saat mengunjungi pengungsi tanah longsor Desa Mangunharjo, Arjosari (Kabupaten Pacitan,Red)," ucapnya. Tak hanya tim geologi. Pemkab juga menerjunkan para psikolog untuk membantu memulihkan kondisi psikologis para korban. "Kita lakukan evakuasi seperti di Mangunharjo untuk menghindari korban jiwa. Meski mereka tetap menjadi korban secara psikis," terang bupati. Usai mendatangi pengungsi di Desa Mangunharjo, bupati dan rombongan kemudian melanjutkan perjalanan ke Papringan, Desa/Kecamatan Tulakan. Lokasi dimana puluhan warga mengungsi setelah muncul retakan tanah dan longsor. Selain itu, pada lokasi yang sama, satu unit menara SUTT terancam roboh. (arif/nasrul/tarmuji/ danang/humaspacitan)

GERBANG INTAN EDISI 11| TAHUN X| 2017 | 31


GERAK CEPAT & SIGAP KETUA TIM PENGGERAK PKK KABUPATEN SALURKAN BANTUAN BENCANA

SIGAP DAN PEDULI : Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Pacitan, Luki Baskorowati Indartato bersama pengurus menyerahkan bantuan kepada korban banjir di wilayah kelurahan Ploso.

32 | GERBANG INTAN EDISI 11| TAHUN X| 2017

B

encana alam banjir bandang dan tanah longsor yang melanda Pacitan mengundang empati berbagai kalangan. Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Pacitan, Luki Indartato , Selasa (28/11/2017) lalu,b ergerak cepat dan langsung turun lokasi guna memberikan bantuan nasi bungkus kepada warga terdampak banjir. Selain itu juga obat-obatan dan kebutuhan pokok siap saji. "Kami turut berempati atas musibah banjir kali ini. Semoga mereka tetap tabah dalam menghadapi cobaan. Kejadian ini diluar kuasa manusia," tuturnya. Paska bencana kegiatan bakti sosial juga terus dilakukan diberbagai wilayah terdampak. (humaspacitan)

GRINDULU MAPAN| VOL. 001| SEPTEMBER 2017 | 25


KALEIDOSKOP

JANUARI 2017

DORONG PERCEPATAN EKONOMI, Resmikan Sejumlah Proyek Infrastuktur

S

etelah sekian lama masyarakat Ngadirojo dan Sudimoro menantikan jembatan sepanjang kurang lebih 300 meter, akhirnya selesai dan diresmikan bupati Pacitan Indartato,

(12/01/2016). Jalur alternatif yang menghubungkan Kecamatan Ngadirojo dan Sudimoro, saat ini sudah dapat dinikmati masyarakat, guna melancarkan roda perekonomian Seperti diketahu, pembangunan Jembatan Dembo ini menghabiskan anggaran kurang lebih Rp 7,8 miliar. Bangunan jembatan Dembo tersebut dikerjakan oleh CV Klayar Indah. Meliputi pembangunan pilar jembatan pada tahun 2014 lalu yang menyedot anggaran sekitar Rp 690 juta. Serta pengerjaan oprit dan pondasi tiang jembatan bangunan atas dengan menggunakan balok girder sebesar Rp 1,83 miliar. (wan/Riz)

SATGAS SABER PUNGLI DIKUKUHKAN,

B

upati Pacitan Drs H Indartato MM berharap Satuan Tugas Sapu Bersih Pungutan Liar (Satgas Saber Pungli) Kabupaten Pacitan yang dikukuhkan di Pendopo Kabupaten Pacitan, Kamis (19/1/2017) bisa bekerja maksimal dalam memberantas pungli di Pacitan. Dia juga berharap layaan publik di Pacitan menjadi lebih baik. Pengukuhan Saber Pungli ini berdasarkan surat keputusan (SK) Bupati nomor 188.45/201/KPTS/408.12/2017 tentang unit satuan tugas pemberantasan pungutan liar di Kabupaten Pacitan. Sebanyak 40 anggota tim Satuan Tugas Sapu Bersih Pungutan Liar (Satgas Saber Pungli) Kabupaten Pacitan dikukuhkan di Pendopo Kabupaten Pacitan, Kamis (19/1/2017). Tim yang merupakan gabungan unsur Pemkab, Kepolisian Resor Pacitan, TNI, Kejaksaan dan Pengadilan Pacitan tersebut dipimpin oleh Wakil Kepala Polres Pacitan Komisaris Polisi Suharsono. (Riz)

Bupati Resmikan Faskes RSUD dr. Darsono

B

upati Pacitan Indartato meresmikan proyek fasilitas kesehatan (Faskes), Kamis (12/1/2017) di RSUD dr Darsono, Jalan Ahmad Yani nomor 51, Pacitan. Menurut Bupati, jika pelayanan sudah baik maka masyarakat tidak lagi ragu. Apalagi jika fasilitas fasilitas yang ada tak kalah dengan rumah sakit diluar kota.

Atas kondisi itu, Indartato meminta pelayanan semakin meningkat seiring semakin lengkapnya fasilitas. Faskes baru di RSUD dr.Darsono adalah ruang untuk scaning serta unit Hemodialisa untuk pasien gagal ginjal. khusus fasilitas ini disediakan 10 unit mesin cuci darah untuk pasien gagal ginjal. (P)

GERBANG INTAN EDISI 11| TAHUN X| 2017 | 33


KALEIDOSKOP

FEBRUARI 2017

Makna Hajatan ke-272 Menurut Indartato:

Pacitan Lebih Maju, Warganya Sejahtera, Ayem Tentrem, Diberkahi Allah SWT

PACITAN RAIH KATEGORI 'B' ATAS

HASIL EVALUASI KINERJA PEMERINTAH TAHUN 2016

K

ementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) menganugerahkan Ketegori 'B' terhadap Laporan Hasil Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LHE AKIP) Kabupaten Pacitan tahun 2016. Penyerahan dilakukan langsung Menteri PANRB Asman Abnur kepada Bupati Pacitan Indartato, Selasa (31/1/2017) di Surabaya.(Humas)

S Dinas Perpustakaan Pacitan

Terapkan Sistem Digitalisasi Buku

etelah resmi menjadi dinas, Dinas Perpustakaan Pacitan terus berbenah demi mengoptimalkan pelayanan kepada pengunjung. Terbaru, sistem digitalisasi sudah diintegrasikan sehingga lebih mempermudah pengunjung. Kepala Dinas Perpustakaan Pacitan, Warito pada Jumat (10/2/2017) , mengatakan bahwa dalam pengelolaan, perpustakaan daerah mulai berbenah ke era digital. Bupati berharap, dengan manajemen perpustakaan yang kian tertata, budaya baca masyarakat meningkat. (Riz/ humas)

S

ejumlah investor dan penggiat wisata Bali Bali mengunjungi Pacitan. Beberapa kawasan wisata seperti Klayar, Srau, Watukarung, Pancer Door mendapat perhatian serius untuk dilakukan upaya penataaan dan pengembangan. Bupati Pacitan Drs H Indartato MM, saat mendampingi para investor dari Bali, pada Rabu (25/1/2017) di Pantai Srau, Dusun Srau, Desa Candi, Kecamatan Pringkuku mengungkapkan bahwa selain berperan langsung dalam pengembangan obyek wisata, para investor juga diharapkan ikut membangun sumberdaya manusia di sektor tersebut. (**)

34 | GERBANG INTAN EDISI 11| TAHUN X| 2017

B

upati Pacitan Drs H Indartato MM memberikan sambutan usai kirba budaya dalam rangka puncak Hari Jadi Pacitan (Hajatan) ke-272, Minggu (19/2/2017) di Pendopo Kabupaten. Dalam sambutan yang disebut dengan istilah sabdotomo tersebut, Indartato berharap melalui momentum Hari Jadi seluruh elemen bersatu membangun Pacitan ke arah lebih baik. Kerjasama yang erat di antara semua pihak sangat dibutuhkan agar program-program pemerintah dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. (**)

PACITAN TERIMA WTN Ke-5,

WABUP APRESIASI KEMITRAAN, PEMKAB, POLRI, MASYARAKAT

U

ntuk kelima kalinya berturut-turut Pemerintah Kabupaten Pacitan meraih Piala Wahana Tata Nugraha (2016) kategori kota kecil. Supremasi bidang kelalulintasan ini diberikan setelah daerah berjuluk Kota 1001 Gua sukses menjaga ketertiban serta taat berlalu-lintas. Penghargaan diserahkan langsung Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi kepada Wakil Bupati Yudi Sumbogo di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (31/1/2017) siang. (**)


KALEIDOSKOP

MARET 2017

U

paya mengurangi angka kemiskinan terus dilakukan Pemkab Pacitan melalui berbagai inovasi. Salah satunya Program Grindulu Mapan. Jika sebelumnya program tersebut fokus di tingkat kecamatan, maka tahun ini ruang lingkupnya diperluas hingga tingkat desa. (dav/ riz/ps)

Musrenbang 2018 Dijadikan

Ajang Menyelaraskan Program

M

usyawaran Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kabupaten Pacitan tahun 2018 digelar di pendopo kabupaten. Sebagai upaya klarifikasi, menyelaraskan, dan mempertajam program yang telah diusulkan oleh masyarakat. “Untuk aspirasi yang belum sempat tertampung diwadahi dalam rembug warga,� kata Bupati Indartato, Kamis (16/3/2017).(David/Arif)

K

Bupati Pacitan: Hidup sehat dimulai dari individu, komunitas dan kemudian masyarakat

K

ondisi sehat secara universal tidak serta merta muncul karena dukungan sarana dan prasarana. Tetapi harus dimulai dari masing-masing individu. Sebagai pijakan awal menciptakan kesehatan masyarakat. Ungkap Bupati Indartato saat membuka Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) dan Sanitasi Total Untuk Masyarakat Pacitan (Santun Mapan) di Pendapa Kabupaten Pacitan, Selasa (4/4/2017).

Pacitan Raih Kategori Terbaik

Program Pencegahan dan Pengendalian DB

D

lokakarya Layanan Aspirasi dan Pengaduan Online Rakyat (LAPOR)

P

artisipasi masyarakat dalam pembangunan akan tumbuh dengan sendirinya. Namun dengan syarat pihak pemerintah menjamin informasi yang sampai ke masyarakat kian transparan dan akuntabel, Kata Bupati Indartato saat membuka lokakarya Layanan Aspirasi dan Pengaduan Online Rakyat (LAPOR) di gedung Karya Darma, Kamis (30/3/2017). (dav/riz/ps)

eberhasilan Pemerintah Kabupaten Pacitan menekan kasus Demam Berdarah (DB) mendapatkan apresiasi dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Pemkab Pacitan memperoleh kategori terbaik dalam program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit DB. Hal ini tentu tidak lepas dari peran serta masyarakat yang kian sadar akan budaya hidup sehat. Terbukti, kian tahun kasus demam berdarah semakin turun. Tahun 2017 pada triwulan pertama hanya ditemukan kurang dari 100 kasus. Hal ini beda jauh dengan periode sama di tahun 2016 yakni 677 kasus.

Hasilkan Video Terbaik I Tingkat Jatim

Duta Sanitasi Pacitan,

elegasi Duta Sanitasi Kabupaten Pacitan, Angela Rezka Andua Putri dan Zahra Firdaus dari SMAN 1 Pacitan serta Tristania Faisa Adam dari SMPN 1 Pacitan meraih Juara I dalam lomba kampanye tentang sanitasi dalam bentuk video. Penghargaan tersebut diperoleh pada saat mengikuti Workshop and Gathering di Hotel Quest Surabaya.

GERBANG INTAN EDISI 11| TAHUN X| 2017 | 35


KALEIDOSKOP

MARET 2017

Pemkab Pacitan Diklatkan 30 Pejabat Administrator

S

ebanyak 30 orang pejabat administrator di lingkup Pemkab Pacitan mengkuti Diklat Kepemimpinan Tingkat III Angkatan ke- 54 Tahun 2017. Diklat yang difasilitasi oleh Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Daerah (BKPPD) Kabupaten Pacitan di buka oleh Bupati Pacitan, Indartato di gedung Karya Darma, Kamis

(16/3/2017). Dalam sambutannya Bupati Pacitan berharap agar usai menjalani pendidikan, mereka akan memiliki kemampuan lebih dalam hal memimpin maupun manajerial instansi guna meningkatkan kinerja. “Tujuannya satu untuk pelayanan yang lebih baik dan Pacitan lebih baik,” ucap Bupati Indartato (david/arif/ danang)

B

upati Pacitan Drs H Indartato MM berharap Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) untuk tanggap dan bereaksi cepat dalam melayani masyarakat. Selain itu, Indartato juga berharap Satpol PP selalu peka terhadap perubahan sosial, sehingga lebih siap dalam mengantisipasi dampaknya. “Kami juga berharap Satpol PP selalu bangga dan menjunjung tinggi kehormatan sebagai bentuk pengabdian kepada bangsa dan negara, dan Membuka ruang dialog kepada seluruh lapisan masyarakat atas kebijakan-kebijakan yang hendak diambil dengan tetap memegang teguh peraturan perundangan-undangan yang berlaku,” kata Indartato saat upacara peringatan HUT Satpol PP ke-67, Hari Ulang tahun LINMAS ke-55, HUT Pemadam Kebakaran ke-98 dan HUT Persatuan Perawat Nasional Indonesia ke-43 Tahun 2017 di halaman pendopo kabupaten, Jum’at (17/3/2017).

Ini Harapan Indartato di HUT ke-67 Satpol PP

Gelar Bursa, Kiat Jaring Lulusan SMK

P

eluang mendapatkan pekerjaan bagi Lulusan Sekolah Menengah Kejuruhan (SMK) kini semakin mudah. Kesempatan tersebut kian nyata dengan adanya bursa kerja yang langsung diperuntukkan bagi para lulusan SMK. ``Kita adakan Bursa kerja ini dengan sasaran para lulusan dan alumni SMK yang belum mendapatkan kesempatan kerja,`` ujar Hendrik Subroto Kepala SMKN

36 | GERBANG INTAN EDISI 11| TAHUN X| 2017

2 Pacitan saat dialog di Program Spirit Pagi Radio Suara Pacitan, Rabu (8/3/2017) pagi. Bursa kerja yang dielenggarakan SMKN 2 dengan menggandeng kementerian Tenaga Kerja RI dan Dinas Koperasi ini bertajuk PACITAN JOB FAIR MINI. Sesuai namanya, sasaran kegiatan ini juga terbatas. Yakni, untuk para lulusan serta alumni SMK yang belum mendapatkan pekerjaan tetap.


KALEIDOSKOP

APRIL 2017

Wareng, Juara 1 Lomba Pelaksana Gotong Royong Tingkat Propinsi

M

asyarakat Pacitan layak bangga. Ini menyusul sukses Kabupaten Pacitan meraih sejumlah penghargaan dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam sepekan terakhir. Di antara anugerah yang diterima adalah Juara I Lomba Pelaksana Gotong Royong yang diwakili Desa Wareng

B

udaya gotong royong merupakan nilai luhur yang menjadi ciri khas Bangsa Indonesia. Perilaku yang mencerminkan kerukunan dan kebersamaan ini telah menjadi sendi kehidupan masyarakat secara turun temurun. Bupati Pacitan Drs H Indartato MM menyebut bahwa kerukunan dan kebersamaan yang diwujudkan dalam budaya gotong royong sebagai modal membangun bangsa harus tetap terpelihara. “Kita tidak bisa hidup sendirian, pasti membutuhkan bantuan orang lain, inilah perlunya kita bergotong royong,� kaya Bupati Indartato saat pencanangan Bulan Bhakti Gotong Royong (BBGRM) XIV dan Hari Kesatuan Gerak PKK ke-45 di Desa Ngadirojo Kecamatan Ngadirojo, Kamis (18/5/2017). Dalam kesempatan tersebut, Indartato juga meninjau perbaikan dan rabat jalan desa tersebut. katanya. (**)

Kecamatan Punung dan Juara I Lomba Perpustakaan diwakili Perpustakaan Cahaya Desa Gemaharjo Kecamatan Tegalombo. Selain itu pemerintahan Bupati Indartato juga diganjar Penghargaan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Pendidikan Non Formal (PNF).

Perpustakaan Cahaya, Raih Juara I Lomba Perpustakaan Tingkat Propinsi

P

erpustakaan Cahaya akhirnya meraih juara I Lomba Perpustakaan tingkat Propinsi Jawa Timur. Kepala Dinas Perpustakaan Warito menanggapi kemenangan Perpustakaan Cahaya Desa Gemaharjo sebagai Juara I. Menurut mantan Kabag Hukum Setda ini, warga setempat memang memiliki kepedulian tinggi terhadap pengelolaan dan pemanfaatan perpustakaan.

Penghargaan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Pendidikan Non Formal (PNF) Kabupaten Pacitan memperoleh penghargaan dari pemerintah propinsi Jawa timur atas peran sertanya dalam mendorong percepatan akreditasi PAUD dan Pendidikan Non Formal. Penghargaan diberikan oleh Badan Akreditasi PAUD dan PNF pada Senin (1/5/5/2017) lalu. Daerah berjuluk Kota 1001 Gua merupakan satu dari lima daerah penerima ganjaran tersebut. (ps/ps) GERBANG INTAN EDISI 11| TAHUN X| 2017 | 37


KALEIDOSKOP

APRIL 2017

Pacitan Masuk Daerah Kategori Bebas BAB Sembarangan

K Tulakan Raih Juara I Sinergitas Kinerja Kecamatan Tingkat Provinsi

G

ubernur Jawa Timur Soekarwo menyerahkan penghargaan kepada camat berprestasi Kategori sinergitas kinerja kecamatan 2016 kepada Camat Tulakan. Penyerahan dilakukan saat peringatan Hari Otonomi Daerah di Jatim yang digelar di Kantor Gubernur, Jalan Pahlawan Surabaya, Kamis.

K PUSKESMAS BUBAKAN, TULAKAN

Raih Juara 1 Tenaga Kesehatan Teladan Tingkat Propinsi Th. 2017

Sambut Ramadan, Pak In Megengan Bersama Warga

abupaten Pacitan kembali menorehkan prestasi. Setelah lolos tiga besar nominasi terbaik, akhirnya dr. Rini Endrawati, kepala UPT Puskesmas Bubakan , Tulakan berhasil menjadi juara 1 Tenaga Kesehatan Teladan tingkat Propinsi Jawa Timur tahun 2017 kategori Dokter umum dan Febriyan, SKM berhasil menjadi juara 1 Tenaga Kesehatan Teladan kategori kesehatan masyarakat tingkat Propinsi Jawa Timur tahun 2017.

S

ambut Ramadan Bupati Pacitan Indartato Megengan bersama warga Kecamatan Pacitan, Arjosari dan Kebonagung di halaman SMPN 1 Kebonagung, Kamis (18/5/2017). Pak In menyebutkan hari-hari menjelang Ramadan merupakan saat tepat saling memaafkan dan membangun kebersamaan. Dalam kesempatan itu, Indartato menyerahkan bantuan bagi sepuluh warga kurang mampu. Bantuan tersebut berasal dari Badan Amil Zakat (BAZ). (ps/ps)

38 | GERBANG INTAN EDISI 11| TAHUN X| 2017

abupaten Pacitan, Jawa Timur masuk dalam kategori Kabupaten bebas Buang Air Besar Sembarangan (BABS) Tahun 2017. Pacitan masuk kategori bersama lima kabupaten lain yakni Kabupaten Gunung Kidul, Kabupaten Magetan, Kabupaten Grobogan, Kabupaten Ngawi dan Kabupaten Nganjuk. Penetapan kategori ini diketahui berdasarkan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) Smart tahun 2017.

Kampung KB, Cara Tingkatkan Derajat Hidup Masyarakat

B

upati Pacitan Indartato mencanangkan Kampung KB di Dusun Gesingan, Desa Dadapan, Pringkuku. Pencanangan kali ini sekaligus menjadi simbol program serupa di seluruh wilayah Kabupaten Pacitan. Senin (22/5/2017).

Pacitan Jadi Kabupaten Pertama Peduli BPJS Ketenagakerjaan

K

abupaten Pacitan menjadi kabupaten pertama yang didaulat menjadi kabupaten Peduli Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan karena kepedulian terhadap kesejahteraan para pekerja. Kepala Kantor Wilayah BPJS Ketenagakerjaan Jawa Timur Abdul Cholik, Kamis (4/5/2017) kemarin mengatakan, ada beberapa hal yang melandasi Kabupaten Pacitan sebagai kabupaten peduli BPJS Ketenagakerjaan.


KALEIDOSKOP

MEI 2017

B

upati Indartato mengharapkan momentum bulan Ramadhan bisa menjadi momentum bagi pejabat pemerintah Kabupaten Pacitan untuk lebih amanah dalam melayani masyarakat. "Semoga di bulan suci ini pejabat pemerintahbisa menjadi contoh dan menjadi lebih amanah untuk berbuat baik demi masyarakat dan kami berharap semoga bulan suci ini bisa lebih baik untuk kedepannya, dengan tetap menjaga silaturahmi," ungkap Bupati Indartato saat menggelar safari Ramadhan pada Senin (12/6/2017) di Masjid Al Amin Dusun Pulorejo, Desa Kemuning, Kecamatan tegalombo.

Bupati Pacitan Serahkan Santunan

BPJS

Ketenagakerjaan

B

PJS Ketenagakerjaan bersama pemerintah berupaya memberikan perlindungan terhadap resiko sosial ekonomi seperti yang telah diamanatkan oleh Undang-Undang. Demi mewujudkan kesejahteraan bagi pekerja sebagaimana UU Nomor 24 TH 2011 tentang Penyelenggaraan jaminan sosial. Hal ini dilakukan oleh BPJS Ketenagakerjaan cabang Pacitan bersama Pemerintah Kabupaten Pacitan, Jumat, 09/06/2017 dengan memberikan santunan kematian kepada ahli waris yang meninggal dunia karena sakit.

Muhammad Wildan Arsyad M,

Siswa MAN Pacitan Lolos Paskibraka Nasional 2017

M

uhammad Wildan Arsyad M,siawa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Pacitan akhirnya terpilih menjadi salah satu anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) tingkat nasional 2017. Prestasi ini setelah dirinya dinyatakan lolos dalam seleksi tingkat Jawa Timur di Surabaya. Pacitan mengirim 2 peserta yaitu Wildan dan Nanda Putri Maharani dari SMAN 2 Pacitan. GERBANG INTAN EDISI 11| TAHUN X| 2017 | 39


40 | GERBANG INTAN EDISI 11| TAHUN X| 2017


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.