2020
Kupang(Ku)
pengantar Melihat tak selamanya dengan mata, begitu pun bercerita tak selamanya menggunakan kata. Ada hal tersirat yang terekam dalam diam, namun menyimpan banyak makna. Aktivitas merekam realitas kota Kupang dikerjakan oleh mahasiswa/i magang Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) - Universitas Nusa Cendana. Sebagai output kegiatan magang selama 2 bulan di SkolMus. Dari multimedia yang dipelajari, mereka memilih fotografi sebagai media untuk menyampaikan keresahan terhadap situasi kota saat ini. Dalam sebuah buku berjudul “KUPANG(KU)”.
Kupang(ku): memangku keadaan yang kasat mata dengan segala dinamika wajah kota yang muram. Tak pelik mata mengusap memastikan kesedihan dan ratapannya. Program tata kota yang mengusung tema “Kupang Green and Clean” (KGC) menyasar ke arah yang tak menjawab kebutuhan kota seakan membingkai kelemahan dengan semboyan indah.
“INI SALAH SIAPA?”
Kupang(Ku)
F OTOGRAFER
Frederikus Mau Naibano
Zielda Wentris Laiskodat
Danny Wetangterah Ester Elisabeth Umbu Tara Frengki Lollo SkolMus
Kupang(Ku) 2020
KUPANG(KU)
KUPANG(KU)
Frederikus Mau Naibano Kata Fotografi berasal dari kata Photo yang berarti cahaya dan Graph yang berarti gambar. Dalam Kamus Ilmiah Populer disebutkan bahwa photo adalah gambar atau potret dari hasil kerja kamera. Sedangkan fotografi adalah pengetahuan tentang teknik pengambilan gambar dengan potret atau kamera. Dalam foto terkandung makna dan pesan yang ingin disampaikan kepada khalayak. Selain sebagai media penyampaian informasi dan sarana berekspresi, melalui foto dapat dijadikan sebagai untuk kritis sosial. Kritik sosial merupakan suatu tindikan kritikan, masukan, sanggahan, penilaian tanggapan, bahkan sindiran terhadap sesuatu yang dianggap
menyimpang atau melanggar nilai dan norma dalam kehidupan bermasyarakat. Salah satu masalah sosial yang paling dominan dan sering dijumpai adalah masalah lingkungan sosial. Lingkungan sosial menyangkut hubungan timbal balik antara manusia dengan lingkungan hidupnya seperti pola perilaku, tindakan maupun ekositem didalamnya. Hal serupa juga sering terjadi di Kota Kupang dalam kehidupan sehari-hari. Lingkungan hidup yang tidak sehat, sampah berserakan dimana-mana, perilaku menyimpang dari norma yang berlaku bahkan infrastruktur yang tidak layak merupakan hal yang lumrah di Kota Kupang.
KUPANG(KU) Sebagai bentuk keprihatinan akan fenomena tersebut, munculnya ide untuk membahas fenomena-fenomena tersebut melalui fotografi pada karya sederhana ini dengan menampilkan beberapa potongan gambar yang menggambarkan bentuk kepedulian terhadap fenomena dan masalah sosial yang sering terjadi tersebut. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari gambargambar yang disajikan berikut!!
Menerobos lampu lalu lintas
KUPANG(KU)
Pengendara tidak menggunakan helm
KUPANG(KU)
Jalan Timor Raya - Oesapa
KUPANG(KU)
Pantai warna warni
KUPANG(KU)
KUPANG(KU)
Pantai Warna Warni - Oesapa
KUPANG(KU)
Sign
KUPANG(KU)
Kabel listrik
KUPANG(KU)
Taman Nostalgia
KUPANG(KU)
Taman Nostalgia
Taman Nostalgia
KUPANG(KU)
Taman Nostalgia
KUPANG(KU)
Taman Nostalgia
KUPANG(KU)
Pantai Tedys
KUPANG(KU)
Pantai Tedys
KUPANG(KU)
Pantai Oesapa
KUPANG(KU)
Pantai Oesapa
KUPANG(KU)
Zielda Wentris Laiskodat Program Kupang Green and Clean atau biasa disingkat dengan KGC, merupakan sebuah program yang digagas oleh Walikota Kupang sewaktu memperingati HUT ke73 Republik Indonesia di Balai Kota Kupang (Jumat, 17/8/2018). Peluncuran Program ini ditandai dengan diberikannya anakan pohon sepe pada 6 Camat dalam lingkup Pemerintah Kota Kupang yang kemudian diteruskan ke lurah untuk disampaikan pada masyarakat. Walikota Kupang berharap agar program ini, mampu memotivasi masyarakat Kota Kupang untuk menjaga kebersihan dan membuat Kota ini, menjadi Kota kebanggaan bersama. Namun yang menjadi pertanyaan ialah sudah sejauh manakah keberhasilan dari program yang satu ini. Apakah hanya sebuah wacana, tanpa ada
realisasi nyata? Semuanya ini akan dikembalikan kepada masyarakat Kota Kupang, biar masyarakat yang menilai dan menentukan. Sejauh mana keberhasilan program ini. Kota Kupang selalu dicap sebagai Kota Karang yang gersang dan panas. Dan ini akhirnya meresahkan Pemerintah, hingga akhirnya dicanangkanlah Program ini. Agar Wilayah Kota Kupang menjadi wilayah yang hijau dan bersih. Tetapi hingga saat ini, bila menelusuri wilayah Kota Kupang masih terdapat beragam persoalan serius. Terutama sampah yang masih berserakan dimana-mana, tanah kering dan tandus, kondisi sarana dan prasarana umum yang rusak, kondisi jalan yang rusak, dan masih banyak lagi masalah lainnya. Lalu siapa yang nantinya akan bertanggung jawab terhadap pelbagai masalah tadi? Ketika pertanyaan ini dimunculkan
KUPANG(KU)
“Bila ada yang menanyakan, maka biarlah bukti berupa foto yang akan menjelaskannya.�
KUPANG(KU)
maka, akan menimbulkan perdebatan antar beberapa pihak. Ada yang pro dan ada yang kontra, satu pihak disalahkan, dan pihak lainnya malah mencoba membenarkan diri sendiri. Atau bahkan ada yang membungkam mulut dan menutup mata, seolah-olah tak ada masalah krusial yang melanda kota ini. Bila ada yang resah, maka mereka tentunya menuntut bukti. “Mana buktinya kalau masih terdapat beragam masalah lingkungan yang terjadi di Kota Kupang ini?
“Bila ada yang menanyakan, maka biarlah bukti berupa foto yang akan menjelaskannya�. Pada halaman berikutnya, akan dipaparkan foto dengan deskripsi serta argumentasi foto tersebut, kiranya foto-foto dan penjelasan yang dimuat dapat memberikan satu pandangan yang komprehensif berkaitan dengan pelaksanaan program dan realitas Kota Kupang saat ini.
Pantai Tedys
KUPANG(KU)
Pantai Tedys
KUPANG(KU)
KUPANG(KU)
KUPANG(KU)
Pantai Oesapa
KUPANG(KU)
KUPANG(KU)
Jalan rusak di area dekat Taman Budaya
KUPANG(KU)
KUPANG(KU)
Taman Nostalgia
KUPANG(KU)
KUPANG(KU)
KUPANG(KU)
Pantai warna warni Oesapa
KUPANG(KU)
Lokasi wisata yang menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat di Kota Kupang ialah pantai,yang didalamnya terdapat hamparan laut biru yang mempesona dalam pandangan mata. Pasir pantai yang putih dan bersih, serta tertatah rapih akan memberikan nilai estetik tersendiri, bagi pengunjung yang ingin berkunjung. Namun, apakah Pantai yang bersih dan laut yang indah, hanyalah khayalan semata. Tentu ada 1 atau 2 bagian dari wilayah di dunia ini, yang memiliki tempat seperti yang diimajinasikan. Khusus untuk wilayah Kota Kupang sendiri, ternyata bukan hanya memiliki wilayah daratan yang luas, tetapi juga memiliki kawasan perairan dalam hal ini hamparan laut yang luas. Pesona pantai juga tidak kala menarik, bila dibandingkan dengan pantai – pantai di dunia. Hasil laut juga cukup melimpah, setidaknya cukup untuk memenuhi kebutuhan manusia akan makanan laut berupa
ikan,kerang, rumput laut dan lainlain. Namun kini, sungguh ironi apabila mengamati keadaannya sekarang. Pinggiran Pantai kini dipenuhi dengan beragam sampah, sehingga merusak keindahannya dan berbau tak sedap. Belum lagi, ulah nelayan yang kurang bertanggung jawab. Dengan melakukan pengeboman, yang akhirnya merusak terumbu karang dan mengancam ekosistem laut. Dan ulah para pedagang ikan, yang berjualan di pinggir pantai ikut memperburuk keindahan pantai. Disamping itu, kehadiran beragam Hotel di pinggir kota ikut menutupi areal laut dan pantai, hingga akhirnya yang terlihat hanya bangunanbangunan mewah. Dari Penulis sendiri akan menunjukan hasil foto dari kondisi 3 pantai yang menjadi icon menarik di wilayah Kota Kupang. Yakni wilayah pesisir pantai dan laut di Tedis Kota Kupang, Pantai Kelapa Lima, dan Pantai Warna- Warni Oesapa.
KUPANG(KU)
KUPANG(KU)
Pantai Tedys Kota Kupang
KUPANG(KU)
KUPANG(KU)
Oesapa
Kupang(Ku) 2020