Jurnal TASIMAK Vol. I, No. 1 April 2010
ISSN: 2086-8421
Volume I, No. 1 APRIL 2010
Pengaruh Iklim Terhadap Pertumbuhan Tanaman Kedelai (Glycimax, L) Oleh Drs. Zulkarnaini, M.Si. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produksi Cabai Merah di Kecamatan Jaya Kabupaten Aceh Jaya Oleh Ir. Syarifuddin, M,.Si. Pemberdayaan Perempuan Menuju Masyarakat Aceh yang Madani dan Islami Oleh Drs. Zamzami, M.Si. Identifikasi Ekonomi Perempuan Kabupaten Aceh Jaya Oleh Dra. Asmawati, M.Si. Upaya Pemberdayaan Perempuan di Aceh Terhadap Peningkatan Sektor Usaha Industri Kecil Pascabencana Gempa Bumi dan Tsunami di Kabupaten Aceh Besar Oleh Yuliana , S.E. Analisis Kesalahan Pemaragrafan dalam Penulisan Proposal Penelitian Dosen Universitas Abulyatama Oleh Drs. Yusri, M.Pd. Peranan Lembaga Pendidikan dalam Mengatasi Kenakalan Remaja Oleh Putri Dini Meutia, S.Pd.I. Tinjauan Hukum Islam dalam PP No. 8 Terhadap Upah Buruh di Indonesia Oleh Drs. Nasruddin A.R., M.Si. Analisis Penggunaan Varietas Padi Terhadap Produksi dan Pendapatan Petani Padi Sawah di Kecamatan Manggeng Kabupaten Aceh Barat Daya Oleh Ir. Firdaus, M.Si. Pengaruh Pemberian Magot (Hermetia sp) dengan Dosis yang Berbeda (2,3,5, dan 7%) Terhadap Pertumbuan dan Kelangsungan Hidup Ikan Patin Siam (Pangasius hypophthalmus) Oleh Drs. Azwar Thaib, M.Si.
1
Jurnal TASIMAK Vol. I, No. 1 April 2010
ISSN: 2086-8421
JURNAL TASIMAK Media Sain dan Teknologi Abulyatama ▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬ Volume 1 Nomor 1, April 2010 Pengaruh Iklim Terhadap Pertumbuhan Tanaman Kedelai (Glycimax, L) Oleh Drs. Zulkarnaini, M.Si. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produksi Cabai Merah di Kecamatan Jaya Kabupaten Aceh Jaya Oleh Ir. Syarifuddin, M,.Si. Pemberdayaan Perempuan Menuju Masyarakat Aceh yang Madani dan Islami Oleh Drs. Zamzami, M.Si. Identifikasi Ekonomi Perempuan Kabupaten Aceh Jaya Oleh Dra. Asmawati, M.Si. Upaya Pemberdayaan Perempuan di Aceh Terhadap Peningkatan Sektor Usaha Industri Kecil Pascabencana Gempa Bumi dan Tsunami di Kabupaten Aceh Besar Oleh Yuliana , S.E. Analisis Kesalahan Pemaragrafan dalam Penulisan Proposal Penelitian Dosen Universitas Abulyatama Oleh Drs. Yusri, M.Pd. Peranan Lembaga Pendidikan dalam Mengatasi Kenakalan Remaja Oleh Putri Dini Meutia, S.Pd.I. Tinjauan Hukum Islam dalam PP No. 8 Terhadap Upah Buruh di Indonesia Oleh Drs. Nasruddin A.R., M.Si. Analisis Penggunaan Varietas Padi Terhadap Produksi dan Pendapatan Petani Padi Sawah di Kecamatan Manggeng Kabupaten Aceh Barat Daya Oleh Ir. Firdaus, M.Si. Pengaruh Pemberian Magot (Hermetia sp) dengan Dosis yang Berbeda (2,3,5, dan 7%) Terhadap Pertumbuan dan Kelangsungan Hidup Ikan Patin Siam (Pangasius hypophthalmus) Oleh Drs. Azwar Thaib, M.Si.
2
Jurnal TASIMAK Vol. I, No. 1 April 2010
ISSN: 2086-8421
JURNAL TASIMAK Media Sain dan Teknologi Abulyatama ▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬ Volume 1 Nomor 1, April 2010 Pelindung/Pembina Penanggung Jawab
: Rektor Universitas Abulyatama : Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Abulyatama
Pimpinan Redaksi
: Drs. Yusri. M.Pd.
Redaktur Ahli
: Prof. Dr. H. Warul Walidin A.K, M.A. (IAIN) Prof. H. Burhanuddin Salim, M.Sc. Ph.D. (Unsyiah) Prof. Dr. Ir. H.M. Hassan Suud, M.Sc. (Unsyiah) Prof. Dr. A. Halim Majid, M.Pd. (Unaya) Drs. Ir. Azwar Thaib, M.Si. (Unaya)
Redaktur Pelaksana
: Drs. Zamzami A.R. M.Si. Yuliana, S.E Yulinar, S.Pd.
Dewan Redaksi
: Muhammad Nur, S.H. M.Hum. Ir. Mulyadi, M.Si. Ir. H. Firdaus, M.Si. Dewi Astini, S.H. M.Hum. Maryati B, S.H M.H. Drs. Tamarli, M.si. Yulfrita Adami, S.E. M.Si. Drs. H.M. Hasan Yakob, M.M. Drs. Bukhari, M.Si. Fakhrurrazi Abbas, S.E. M.Si.
Distributor/Komunikasi
: Drs. Akhyar, M.Si Drs. Muhammad, M.Si. : Drs. Nasruddin A.R. M.Si. : aSOKA communications (www.asoka.web.id) : Lembaga Peneltian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Abulyatama, Jl. Blang Bintang Lama km 8,5 Lampoh Keude – Aceh Besar, Telepon (0651) 21255
Bendahara Desain cover Alamat Redaksi
3
Jurnal TASIMAK Vol. I, No. 1 April 2010
ISSN: 2086-8421
SAMBUTAN REKTOR UNIVERSITAS ABULYATAMA Tugas pokok dosen adalah melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Salah satu Dharma dari Tri Dharma tersebut adalah melaksanakan penelitian, yang hasilnya dapat digunakan untuk meningkatkan mutu pengajaran yang dilaksanakannya, atau digunakan oleh masyarakat untuk kesejahteraan hidupnya. Untuk itu publikasi ilmiah memegang peranan penting dalam memublikasikan hasil-hasil penelitian dosen tersebut. Hadirnya Jurnal Ilmah Tasimak yang merupakan Media Sain dan Teknologi Abulyatama hendaknya dapat menampung dan memublikasikan hasil penelitian yang dilaksanakan oleh Dosen pada Universitas Abulyatama pada khususnya dan dosen di daerah ini pada umumnya. Oleh karena itu, kami menghimbau kepada para dosen dapat lebih giat lagi dalam melaksanakan penelitian dalam rangka pengembangan ilmu dan teknologi. Kami berharap jurnal ini dapat selalu diisi oleh dosen dalam lingkungan Universitas Abulyatama sehingga setiap edisi dapat terbit sesuai dengan waktu yang sudah direncanakan. Kami memberi penghargaan atau apresiasi kepada Dewan Redaksi yang sudah bekerja keras sehingga telah dapat menerbitkan sebuah jurnal ilmiah ini. Mudah-mudahan jurnal ini dapat berkiprah dalam meningkatkan mutu pendidikan pada umumnya, mutu pendidikan di Universitas Abulyatama pada khususnya. Akhirnya, kami menyampaikan selamat kepada Dewan Redaksi, dan kita berharap jurnal ini akan lebih baik lagi pada edisi-edisi yang akan datang, baik dari segi kualitas tulisannya, maupun kualitas penampilannya. Mudah-mudahan jurnal ini dapat berlanjut terus dan memberikan manfaatnya kepada kita semua. Aamiiiin. Banda Aceh, 20 Mai 2010 Rektor, dto. Prof. Dr. H. Warul Walidin, A.K. M.A.
4
Jurnal TASIMAK Vol. I, No. 1 April 2010
ISSN: 2086-8421
SALAM REDAKSI Krue seumangat! Telah hadir dihadapan kita sebuah jurnal ilmiah yang dapat menampung karya tulis hasil penelitian para Dosen di lingkungan Universitas Abulyatama. Hadirnya jurnal ini tidak terlepas dari bantuan dan dorongan dari teman-teman sejawat. Tentunya, sebagai terbitan pertama, jurnal ini masih jauh dari harapan dan kesempurnaan. Terutama menyangkut format tulisan, jumlah halaman yang belum seragam dalam setiap artikel dan sistem rujukan yang digunakan. Oleh karena itu, untuk edisi-edisi berikutnya, Redaksi sangat mengharapkan penulis artikel agar dapat memedomani Pedoman Penulisannya yang tertera pada halaman kulit belakang Jurnal ini. Dewan Redaksi mengatur ribuan terima kasih kepada semua pihak, terutama para penulis edisi pertama ini yang telah mendukung dan memotivasi kami agar berbuat sesuatu yang bermanfaat. Hadirnya Jurnal ini dipandang bagian dari kreativitas dalam memajukan akademik yang sangat bermakna untuk hari ini dan masa yang akan datang. Selanjutnya, Redaksi sangat mengharapkan tulisan-tulisan dari temanteman sejawat demi kelangsungan penerbitan jurnal ini. Jurnal ini direncanakan dapat terbit setahun dua kali, yaitu setiap bulan April dan Oktober. Salam dan sukses selalu bersama kita. Banda Aceh, April 2010 Redaksi
DAFTAR ISI Halaman
5
Jurnal TASIMAK Vol. I, No. 1 April 2010
ISSN: 2086-8421
Pengaruh Iklim Terhadap Pertumbuhan Tanaman Kedelai (Glycine max, L) Oleh Drs. Zulkarnaini, M.Si. ...............................................................................
1- 6
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produksi Cabai Merah di Kecamatan Jaya Kabupaten Aceh Jaya Oleh Ir. Syarifuddin, M,.Si. ...............................................................................
7 - 20
Pemberdayaan Perempuan Menuju Masyarakat Aceh yang Madani dan Islami Oleh Drs. Zamzami, M.S ..………………………...................................……
21 - 28
Identifikasi Ekonomi Perempuan Kabupaten Aceh Jaya Oleh Dra. Asmawati, M.Si. ……………………….……...........………….…..
29 - 46
Upaya Pemberdayaan Perempuan di Aceh Terhadap PeningkatanSektor Usaha Industri Kecil Pascabencana Gempa Bumi danTsunami di Kabupaten Aceh Besar Oleh Yuliana , S.E. …………………………………..................................…… 47 - 59 Analisis Kesalahan Pemaragrafan dalam Penulisan Proposal Penelitian Dosen Universitas Abulyatama Oleh Drs. Yusri, M.Pd. ...........………...................................………………...… 60 - 74 Peranan Lembaga Pendidikan dalam Mengatasi Kenakalan Remaja Oleh Putri Dini Meutia, S.Pd.I. ……………………………………..................
75 - 86
Tinjauan Hukum Islam dalam PP No. 8 Terhadap Upah Buruh di Indonesia Oleh Drs. Nasruddin, A.R., M.Si. ………..………………….……....................
86 - 98
Analisis Penggunaan Varietas Padi Terhadap Produksi dan Pendapatan Petani Padi Sawah di Kecamatan Manggeng Kabupaten Aceh Barat Daya Oleh Ir. Firdaus, M.Si. …………………………....................................……… 99 – 107 Pengaruh Pemberian Magot (Hermetia sp) dengan Dosis yang Berbeda (2,3,5, dan 7%) Terhadap Pertumbuan dan Kelangsungan Hidup Ikan Patin Siam (Pangasius hypophthalmus) Oleh Drs. Azwar Thaib, M.Si. …………………….................................…. 109 - 121
6
JURNAL TASIMAK VOLUME I, NO. 1
ISSN: 2086-8421
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSICABAI MERAH DI KECAMATAN JAYA KABUPATEN ACEH JAYA Syarifuddin Dosen Fakultas Pertanian Universitas Abulyatama Aceh ABSTRAK Cabai merah (Capsicum annum, L, ) merupakan salah satu tanaman rempah-rempah yang dapat digunakan sebagai bahan campuran industri obatobatan tradisional dan mempunyai potensi yang cukup besar untuk dikembangkan. Usaha-usaha untuk meningkatkan produksi dan pendapatan usahatani cabai merah telah banyak dilakukan, namun hasilnya belum mencapai sasaran. Dalam usaha peningkatan produksi usahatani cabai merah belum diketahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi produksi usahatani cabai merah di lokasi penelitian. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang berpengaruh terhadap produksi usahatani cabai merah di lokasi penelitian. Untuk mencapai tujuan di atas telah dilakukan penelitian di Kecamatan Jaya Kabupaten Aceh Jaya. Penarikan petani sampel dilakukan dengan cara acak kebetulan sederhana (Simple Random Sampling), Untuk tiap desa diambil sebanyak 20 persen. Hasil perhitungan analisis regresi linear berganda diperoleh persamaan sebagai berikut : Y = 301,23 + 33738,00 X1 + 75,424 X2 – 0, 0032269 X3 Hasil uji secara serempak (uji F) menunjukkan bahwa variable luas lahan, tenaga kerja dan biaya produksi berpengaruh terhadap produksi usahatani cabai merah. Hasil uji secara parsial (uji t) pada tingkat kepercayaan 95% diperoleh bahwa variable luas lahan, dan biaya produksi berpengaruh terhadap produksi usahatani cabai merah, sedangkan variabel tenaga kerja tidak berpengaruh terhadap produksi usahatani cabai merah di kecamatan jaya. Hasil analisis koefisien diterminasi (R2) diperoleh nilai R2 = 0, 9969, berarti bahwa 99,69 persen variabel luas lahan, tenaga kerja dan biaya produksi secara bersama-sama dapat berpengaruh terhadap produksi usahatani cabai merah, selebihnya (0,31 %) ditentukan oleh variabel lain di luar model yang ada dalam penelitian ini. Keywords : Cabai merah, Faktor Produksi, Aceh Jaya.
8
JURNAL TASIMAK VOLUME I, NO. 1
I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Penelitian Sektor pertanian meru-pakan sektor yang banyak mem-berikan kehidupan bagi rakyat Indonesia. Keadaan ini tidak lain hanya karena letak geografis Indonesia disekitar khatulistiwa dan sebahagian besar penduduk bermata pencaharian disektor pertanian. Keadaan ini memung-kinkan pengembangan sektor pertanian sebagai salah satu usaha dalam mempercepat pembangunan nasional. Dalam berbagai tahap, pembangunan sub sektor tanaman pangan ditujukan untuk meningkatkan dan mempertahankan swasemba-da pangan, menyediakan kebu-tuhan industri dalam negeri, meningkatkan ekspor komoditi dan mengurangi impor tanaman pangan. Selain meningkatkan pendapatan dan kesempatan berusaha serta pemerataannya, pembangunan sub sektor tanam-an pangan juga mendukung pembangunan daerah dengan tetap menjaga kelestarian sumber daya alam dan ling-kungan hidup. Peningkatan permintaan pasar terhadap produk pertanian terutama disebabkan pertam-bahan penduduk dan pening-katan pendapatan rata-rata. Apabila peningkatan produksi masih terus berada di bawah laju permintaan pasar menyebabkan terjadinya kesenjangan penawar-an dan permintaan makin mele-bar. Ini berarti
ISSN: 2086-8421
harga suatu produk akan terus meningkat. Dari segi produsen merupakan suatu prospek yang cukup cerah. Cabai merah (Capsicum annum, L) merupakan tanaman perdu yang biasanya digunakan sebagai bumbu dapur untuk melezatkan makanan hingga lebih dikenal dengan sebutan tanaman rempah. Selain itu, dapat pula digunakan untuk campuran bahan industri dan obat-obatan tradisional. Cabai merah juga mengandung nilainilai bahan makanan yang berguna bagi pertumbuhan manu-sia, antara lain Vitamin C, lemak, protein, karbohidrat dan senya-wa-senyawa lainnya. Kandungan gizi dalam cabai merah rendah, akan tetapi karena sifatnya yang dapat melezatkan makanan hingga tiap penduduk di Indonesia menyukai dan menggunakannya sebagai bumbu masakan sehari-hari (rempah-rempah) sehingga meru-pakan tanaman yang sangat penting. Kecamatan Jaya Kabu-paten Aceh Jaya adalah salah satu daerah penghasil cabai merah dalam kawasan Provinsi Nang-groe Aceh Darussalam. Cabai merah yang diusahakan oleh petani di Kecamatan Jaya pada umumnya pada lahan kebun atau ladang. Dalam mengusaha peningkatan pendapatan dan produksi cabai merah petani pada umumnya menggunakan sejum-lah faktor produksi, antara lain lahan, modal dan tenaga kerja. Dilihat dari segi produksi
9
JURNAL TASIMAK VOLUME I, NO. 1
tanaman cabai merah di Keca-matan Jaya Kabupaten Aceh Jaya masih rendah. Hal ini karena belum optimalnya penggunaan berbagai sarana produksi, seperti lahan, modal dan tenaga kerja pada usahatani cabai merah. Petani sebagai produsen dalam mengelola usahataninya harus membuat keputusan se-hingga tercapai apa yang di-inginkan, ini tergantung kepada dua hal yaitu : a. Berapa produksi yang hendak dicapai, b. Bagai-mana menggunakan sarana produksi yang lebih baik agar produksi bisa meningkat hasilnya. Demikian juga dengan usahatani cabai merah, dalam proses produksi menggunakan sejumlah faktor produksi, seperti modal, tenaga kerja dan lahan. Namun belum diketahui faktor produksi yang mana pempenga-ruhi produksi cabai merah. Untuk membuat suatu keputusan tersebut diperlukan suatu landasan teknis yang dalam teori ekonomi disebut fungsi produksi. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian sebagai dasar pengambilan keputusan guna melihat pengaruh faktor-faktor produksi terhadap hasil produksi pada usahatani cabai merah. II. METODOLOGI PENELITIAN
ISSN: 2086-8421
Tepatnya di Desa Lamme, Desa Keutapang, Desa Lam Asan dan Desa Lam Tui. Penentuan lokasi ini dengan pertimbangan desa-desa ini merupakan desa yang banyak petani yang mengusahakan tanaman cabai merah, Objek dalam penelitian ini adalah petani yang mengusahakan usa-hatani cabai merah. Ruang lingkup penelitian terbatas pada masalah hasil produksi usahatani cabai merah, Pengaruh faktor-faktor produksi yaitu luas garapan, tenaga kerja dan biaya produksi (modal) yang mempengaruhi hasil produksi pada usahatani cabai merah. 2.
Penentuan Sampel dan Pengumpulan Data Petani sampel dalam penelitian ini adalah petani yang mengusahakan usahatani cabai merah dan berdomisili di lokasi penelitian. Penentuan petani sam-pel dilakukan dengan metoda pengambilan sampel kebetulan sederhana (simple random sampling), dengan pertimbangan petani cabai merah sebagai populasi di lokasi penelitian hampir homogen. Besarnya sampel yang diambil sebesar 20 persen dari populasi. Untuk lebih jelasnya keadaan populasi dan sempel di daerah penelitian dapat dilihat pada Tabel 1 berikut :
1. Lokasi, Objek dan Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Jaya Kabupaten Aceh Jaya.
10
JURNAL TASIMAK VOLUME I, NO. 1
Tabel 1. Keadaan Populasi dan Sampel di Desa-desa Sampel
N o
Nama Desa
1. Lamme 2. Keutapang 3. Lam Asan 4. Lam Tui Jumlah
Sampe Populas l i (Oran (Orang) g 22
4
35
7
23
5
25 105
5 21
Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari petani sampel sebagai responden. Pengumpulan data primer dilakukan terhadap responden yang terpilih dengan wawancara dan pengisian daftar pertanyaan (questionare) yang telah dipersiapkan terlebih dahulu. Untuk melengkapi data primer maka diperlukan data sekunder yang diperoleh dari perpustakaan, lembagalembaga pemerintah dan swasta yang berhubungan dengan penelitian yang dilaksanakan ini. Model analisis yang menunjukkan bentuk hubungan antara variable bebas dengan variable terikat untuk fungsi produksi menggunakan persa-maan Regresi Linear Berganda. Dengan tiga variable bebas dan satu variable terikat dengan formulanya
ISSN: 2086-8421
adalah sebagai berikut : Y = a0 + a1 + a2 X2 + a3 X3 + e Keterangan : Y = Hasil produksi cabai merah (Kg) X1 = Luas garapan (Ha) X2 = Tenaga Kerja (HKP) X3 = Biaya Produksi (Rp) a1, a2, a3 = Parameter yang dicari a0 = Intercept e = error Untuk mengetahui besar-nya pengaruh X (faktor-faktor produksi) terhadap hasil produksi (Y) secara serempak digunakan uji “F” dengan formula (Sudjana, 1983) : 2 Fc ) = R /k 2 (1 – R ) / (n-k-1) R2
=
JK (Reg) ∑ y2
Untuk mengetahui besar-nya pengaruh X (factor produksi) terhadap hasil produksi (Y) secara parsial digunakan uji “t” dengan formula : tc = ai ) Sai
III. HASIL PENENLITAN DAN PEMBAHASAN 1. Karakteristik Petani Karakteristik petani meru-pakan salah satu unsur yang dapat mempenaruhi suatu kegi-atan usahatani yang pada gilir-annya akan mempengaruhi produksi dan pendapatan usaha-tani. Karakterisitk
11
JURNAL TASIMAK VOLUME I, NO. 1
ISSN: 2086-8421
tersebut antara lain : Umur, pendidikan, peng-alaman berusahatani, serta banyaknya tanggungan keluarga yang dapat berperan dalam proses produksi usahatani. Ke-adaan karateristik petani
sampel yang mengusahakan usaha tani cabai merah di daerah penelitian seperti diperlihatkan pada Tabel 2 berikut :
Tabel 2. Keadaan Rata-rata Karakteristik Petani Sampel Pada Usahatani Cabai Merah di Daerah Penelitian No. 1. 2. 3. 4. 5.
Uraian Umur Pendidikan Pengalaman Tanggungan Luas lahan
Satuan Tahun Tahun Tahun Jiwa Hektar
Tabel 2 di atas memper-lihatkan bahwa rata-rata umur petani sampel tergolong umur produktif. Tingkat pendidikan rata-rata tamat Sekolah Dasar atau sampai SLTP, sedangkan pengalaman berusahatani kacang hijau rata-rata 11 tahun dan jumlah tanggungan adalah 3 orang dengan luas lahan rata-rata 0,13 hektar. Kemampuan kerja seo-rang petani sangat dipenga-ruhi oleh umur petani itu sendiri, karena keadaan umur sangat menentukan dalam melakukan kegiatan usahataninya seperti dinyatakan oleh Patong dan Soehardjo (1973 : 51) bahwa umur petani akan mempengaruhi kemampuan fisik bekerja dan cara berfikir. Demikian juga dengan pendidikan, semakin tinggi pen-didikan seseorang maka semakin cepat dalam mengadopsi tekno-logi, pada gilirannya akan ter-cipta efisiensi dalam
Rata-rata 40,52 8,43 11,00 3,43 0,13
mengalokasi sumber daya yang ada. Peng-alaman berusahatani juga akan berakibat pada efisien tidaknya dalam mengalokasikan biaya-biaya produksi serta cara berusahatani yang lebih intensif. Jumlah tanggungan keluarga berdampak kepada terdapatnya anggota keluarga yang dalam berusahatani, disisi lain jumlah anggota keluarga merupakan beban yang harus pikul oleh kepala keluarga dalam memenuhi kebutuhan hidup anggota kelu-arga. 2. Luas Lahan Garapan Luas lahan yang digarap A daerah penelitian adalah ter-masuk golongan sempit yang statusnya kesemunya milik sendiri. Menurut Hernanto ( 1989 :47) pada dasarnya penggolong-an lahan pertanian dapat didasarkan atas ; (1) golongan petani luas (lebih besar dari 2 hektar), (2) golongan petani sedang (0,5 – 2 hektar), golongan petani
12
JURNAL TASIMAK VOLUME I, NO. 1
sempit ( lebih kecil 0,5 hektar) dan (4). Golongan buruh tani (tidak mempunyai tanah). Perbedaan golongan petani berdasarkan luas lahan tersebut akan berpengaruh terhadap sumber dan distribusi pendapat-an. Tanah sebagai salah satu faktor produksi merupakan pabriknya hasil-hasil pertanian yaitu tempat dimana produksi berjalan dan dimana hasil produksi keluar (Mubyarto,1986:76). Dalam du-nia pertanian terutama di negara Indonesia faktor produksi tanah mem punyai kedudukan yang paling penting. Hal initerbukti dari besarnya balas jasa yang diterima dari tanah dibandingkan dengan faktor produksi lainnya. Luas lahan pertanian akan mem-pengaruhi skala usaha yang pada akhirnya akan mempenga-ruhi efisien atau tidaknya suatu pertanian. Rata-rata luas lahan usahatani cabai merah di daerah penelitian adalah 0.13 hektar. 3. Tenaga Kerja Faktor produksi tenaga kerja merupakan faktor produksi yang penting dan perlu diper-hatikan dalam proses produksi. Ketersediaan tenaga kerja bukan saja diperhatikan tikan dari segi kuantitas, namun juga dari segi kualitas dan macam tenaga kerja yang
ISSN: 2086-8421
diperlukan. Tenaga kerja yang dipergunakan di dalam penelitian ini terdiri atas tenaga kerja yang berasal dari dalam dan luar keluarga. Tenaga kerja yang berasal dari dalam keluarga merupakan sumbangan tenaga keluarga dan tidak pernah dibayar. Tenaga kerja dalam keluarga cukup berperan dalam proses produksi usahatani cabai merah Penggunaan tenaga kerja pada usahatani cabai merah dilakukan berdasarkan fase kegiatan, yang secaera garis besar dibagi dalam 3 tahap yaitu : tahap persiapan tanam, penanaman, tahap pemeliharaan dan tahap panen serta pengangkutan. Tahap persiapan tanam meliputi kegiatan pengolahan ta-nah, pembuatan bedeng dan parit serta persemaian.Tahap pemeli-haraan meliputi kegiatan pemu-pukan tahap pertama dan kedua,tahap pertama dan kedua, penyiangan, pengendalian Hama penyakit. Terakhir tahap pemanen meliputim kegiatan pemetikan dan pengangkutan. Untuk lebih jelasnya keadaan penggunaan tenaga kerja menurut fase kegiatan pada usaha tani cabai merah didareah penelitian dapat dilihat pada Tabel 3 berikut
13
JURNAL TASIMAK VOLUME I, NO. 1
ISSN: 2086-8421
Tabel 3. Rata-rata Penggunaan Tenaga Kerja per Hektar pada Usahatani Cabai Merah di Daerah Penelitian. Tenaga Kerja (HKP) No
Jenis Kegiatan
1.
Pengolahan Tanah & Pemb.Bedeng/parit Persemaian Penanaman Pemeliharaan Pemanenan & Peng. Hasil
2. 3. 4. 5.
Jumlah
Dalam Kel.
Luar Kel
28,54
13,62
42,16
24,23 21,69 159,77
7,46 44,54
24,23 29,15 204,31
Tabel 3 memperlihatkan bahwa penggunaan tenaga kerja terbesar terdapat pada fase kegiatan pemeliharaan dan pengolahan tanah serta Pembuatan bedeng/ Parit vaitu masing-masing 204,31 HKP dan 42,16 HKF per hektar. Hal ini karena kegiatan peme-liharaan dan pengolahan tanah serta Pembuatan bedeng/parit pekerjaannya relatif berat dibandingkan dengan fase kagiatan lain, sehingga membutuhkan tenaga kerja lebih banyak. Ditinjau dari sumber tenaga kerja, maka tenaga kerja yang terbesar di gunakan bersumber dari dalam keluarga, yaitu 254,69 HKP per hektar. 4. Biaya Produksi Biaya produksi merupakan suatu hal yang sangat penting dalam mengambil keputusan untuk menjalankan usahatani. Dengan adanya
20,46
13,62
34,31
perhitungan biaya Produksi akan memperoleh gambaran tentang besarnya pendapatan yang diterima pada usahatani cabai merah. Biaya produksi yang dimak-sud dalam penelitian ini adalah seluruh biaya yang digunakan dalam proses produksi usahatani cabai merah, baik yang dibayar tunai maupun Yang tidak dibayar tunai (diperhitungkan). Penggunaan biaya produksi pads usahatani cabai merah dilihat dari sifatnya dibagi atas biaya tetap (fixed cost) dan biaya berubah (variable cost). Biaya tetap terdiri dari biaya peralatan, sewa tanah dan bunga modal. Sedangkan biaya variabel terdiri dari biaya benih, pupuk, mulsa, obat-obatan (sarana produksi) dan biaya tenaga kerja. Untuk lebih jelasnya keadaan biaya produksi pada usahatani cabai merah di daerah penelitian dapat dilihat pada Tabel 4 berikut.
14
JURNAL TASIMAK VOLUME I, NO. 1
ISSN: 2086-8421
Tabel 4. Pendistribusian Penggunaan Biaya produksi per Hektar pada Usahatani Cabai Merah di Daerah penelitian. No
Jenis Biaya
1.
Biaya Tetap - Peralatan - SewaTanah - Bunga Modal
2.
Biaya Variabel - Tenaga Kerja Dalam kel. -Tenaga Kerja Luar Kel. - Saprodi
Tunai (Rp/Ha)
Tidak Tunai (Rp/Ha)
Jumlah (Rp/Ha)
245696,00 -
198534,77
245696,00 198534,77
-
1332267,31
1332267,31
-
6368131,85
6368131,85
1979853,46 3896227,11
-
6121593,38
7898934,00
Tabel 4 di atas memper-lihatkan bahwa total biaya produksi per hektar pada. usahatani cabai merah di daerah penelitian adalah Rp 14020527,38 yang terdiri dari Rp 6121593,38 biaya yang dibayar tunai dan Rp 7898934,00 biaya yang dipeRhitungkan. Dilihat dari sifat biaya maka usahatani cabai merah di daerah penelitian memerlukan Rp 1776498,08 biaya tetap dan Rp 12244212,39 biaya variabel. 5. Jumlah Produksi dan Nilai Produksi Setiap melakukan usaha-tani, petani selalu berharapagar produksinya meningkat dan harga jual yang
1979853,46 3896227,11
14020527,38
menguntungkan, sehingga akan memberikan nilai produksi yang tinggi pula. Pro-duksi adalah hasil usahatani dalam bentuk fisik dan nilai produksi adalah pendapatan kotor usahatani yang berasal dari hasil perkalian antara produksi dalam bentuk fisik dengan harga jual per kilogram. Produksi cabai merah dalam penelitian ini adalah rata-rata hasil cabai merah dalam bentuk cabai merah basah (matang) dengan ukuran kilogram per hektar. Sedangkan nilai produksi cabai merah adalah harga jual cabai merah per kilogram dikalikan dengan jumlah produksi cabai merah per hektar per musim tanam. Harga jual yang dimaksud dalam penelitian ini
15
JURNAL TASIMAK VOLUME I, NO. 1
ISSN: 2086-8421
harga jual cabai merah per kilogram yang berlaku saat penelitian yaitu ratarata Rp. 3000,- per kilogram. Keadaan produksi dan nilai produksi cabai
merah per hektar di daerah penelitian dapat dilihat pada Tabel 5 berikut :
Tabel 5 Rata-rata Produksi dan Nilai Produksi per hektar pada Usahatani Cabai Merah di Daerah Penelitian No Uraian 1. Produksi (kg) 2. Nilai Produksi (Rp)
Rata-rata (0,13 Ha) 2047,62 6142857,23
Tabel 5 di atas memperli-hatkan bahwa rata-rata produksi cabai merah di daerah penelitian adalah 15750,92 kilogram per hektar, dengan nilai produksi Rp 47252747,23 per hektar. 6. Pendapatan Usahatani Pendapatan usahatani yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pendapatan bersih yang merupakan
Per hektar 15750,92 47252747,23
hasil pengurangan antara nilai produksi dengan total biaya produksi yang telah dikeluarkan baik yang dibayar tunai maupun yang diperhitungkan dalam satu kali musim tanam. Untuk lebih jelas besarnya rata-rata pendapatan usahatani cabai merah per hektar di daerah penelitian dapat dilihat pada Tabel 6 berikut.
Tabel 6 Rata-rata Pendapatan Usahatani Cabai Merah per hektar per musim di Daerah Penelitian No 1. 2. 3.
4.
Uraian Produksi (Kg) Nilai Produksi (Rp) Biaya Produksi (RP) - Dibayar tunai - Diperhitungkan Pendapatan Usahatani (RP)
Tabel 6 di atas memperlihatkan bahwa rata-rata penda-patan usahatani cabai merah di daerah
Nilai 15750,92 47252747,23 6121593,38 7898934,00 33232219,85
penelitian adalah Rp 33232219,85 per hektar. Apabila biaya yang diperhitung-kan merupakan balas
16
JURNAL TASIMAK VOLUME I, NO. 1
jasa bagi petani atau pendapatan bagi petani maka pendapatan petani cabai merah adalah Rp 41131153,85 per hektar per musim tanam.
7. Hubungan Luas Lahan Garapan, Tenaga Kerja dan Biaya Produksi dengan Produksi Usahatani Cabai Merah Sebagaimana dalam hipo-tesis yang telah diturunkan bahwa luas lahan garapan, tenaga kerja dan biaya produksi adalah variabel-variabel yang ikut berpengaruh terhadap. produksi usahatani cabai merah. Ketidak-pastian tentang besarnya penda-patan yang diterima petani cabai merah di daerah penelitian diduga disebabkan oleh ketidakpastian besarnya produksi yang dihasilkan. Hal ini karena petani belum mampu mengalokasikan faktor-faktor produksi seperti luas lahan garapan, tenaga kerja dan biaya produksi secara efisien. Selain hal tersebut harga dari cabai merah yang dijual petani juga menentukan tingkat pendapatan petani. Tujuan dari analisis terhadap variabel-variabel yang mempengaruhi produksi usahata-ni cabai merah adalah untuk melihat berapa besarnya parameter dari masing-masing varia-bel tersebut, juga melihat erat tidaknya hubungan sekaligus mengetahui berapa persen produksi usahatani cabai merah yang ikut dipengaruhi oleh ketiga variabel tersebut. Untuk mengetahui besarnya
ISSN: 2086-8421
parameter dari masing-masing variabel tersebut (dengan asumsi variabel yang lain tetap), maka dianalisis dengan menggunakan model regresi linear berganda (Multiple Linear Regression Analysis) pengaruh faktor-faktor tersebut dapat dinyatakan dengan bentuk sebagai berikut ; Y = ao + a, X, + a2 X2 + a3 X3 + e Dimana: Y = Produksi Usahatani Cabai Merah (Kg) X1 = Luas Lahan garapan (Ha) X2 = Tenaga kerja (HKP) X3 = Biaya Produksi (Rp) ao = Intercept a1, a2, a3, = Parameter yang dicari e = Error Hasil perhitungan dan analisis dengan model di atas maka diperoleh persamaan sebagai berikut : Y = 301,23 + 33738,00 X1 + 75,424 X2 – 0,0032239 X3 Jika diperhatikan koefi-sien regresi dari masingmasing variabel independen (X1, X2 dan X3) pada persamaan diatas, maka dapat diartikan bahwa ; Pada kondisi X2 (tenaga kerja) dan X3 (biaya produksi) tetap, maka setiap penambahan faktor produksi X1 (luas lahan garapan) sebesar satu hektar, maka akan menambah produksi sebesar 33738,00 kilogram. Pada kondisi X1 dan X3 tetap maka setiap penambahan tenaga kerja (X2) sebesar satu HKP akan menyebabkan penambahan produksi sebesar 75,424 kilo-gram. Pada kondisi X1 , dan X2
17
JURNAL TASIMAK VOLUME I, NO. 1
tetap setiap penambahan biaya produksi (X3) sebesar satu rupiah, maka akan menyebabkan pengurangan produksi sebesar 0,0032269 kilogram. Hasil analisis koefisien determinasi (R2 ) 0,9969 berarti bahwa 99,69 persen dari luas lahan garapan, tenaga kerja dan biaya produksi secara bersama-sama dapat dapat mempengaruhi produksi usahatani cabai merah dan selebihnya (0,31 %) ditentukan oleh faktor lain diluar model yang ads dalam penelitian ini. Untuk menguji pengaruh secara serempak antara variabel terikat dengan variabel bebas digunakan uji “F”. Pada tingkat kepercayaan 95 persen diperoleh F-hitung sebesar 1808,839 dan F-tabel = 3,20 dengan demikian Fhitung lebih besar dari F-tabel, berarti secara serempak luas lahan garapan, tenaga kerja dan biaya produksi berpengaruh terhadap produksi cabai merah. Untuk melihat pengaruh secara parsial dilakukan uji “t” dimana diperoleh t- hitung X1 = 4,672 X2 = 1,964 dan X3 = 2,247. Sedangkan ttabel pada tingkat kepercayaan 95 persen adalah 2,17. Dengan demikian berarti variable X1 (luas lahan) dan X3 (biaya produksi) berpengaruh nyata terhadap produksi cabai merah. Sedangkan X2 (tenaga kerja) tidak berpengarug terhadap produksi usahatani cabai merah di Kecamatan Jaya Kabupaten Aceh Jaya.
ISSN: 2086-8421
IV. KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan 1. Hasil uji secara serampak (uji F) menunjukkan bahwa variabel luas lahan tenaga kerja dan biaya produksi berpengaruh nyata terhadap produksi usahatani cabai merah. Sedangkan basil uji secara parsial (uji t) menunjukkan bahwa variabel luas lahan dan biaya produksi berpengaruh nyata terhadap produksi. Usaha-tani cabai merah. Sedang-kan tenaga kerja tidak berpengaruh nyata terhadap produksi usahatani cabai merah. 2. Hasil analisis regresi yang dilakukan diperoleh persa-maan sebagai berikut : Y = 301,23 + 33738,00 X, + 75,424 X2 - 0,0032269 X3 Dimana : X1 (luas lahan) dan X2 (tenaga kerja), menunjuk-kan korelasi yang positif terhadap produksi usahatani cabai merah. Sedangkan X3 (biaya produksi) menunjukkan korelasi yang negatif terhadap Y (produksi) usahatani cabai merah. Hal ini berarti setiap penambah-an luas lahan dan tenaga kerja akan meningkatkan produksi usahatani cabai merah.Sedangkan penambahan biaya produksi akan menurunkan produksi usa-hatani cabai merah. 3. Hasil perhitungan koefisien.
18
JURNAL TASIMAK VOLUME I, NO. 1
ISSN: 2086-8421
diterminasi (R2) diperoleh R2 = 0,9969, yang berarti variabel luas lahan, tenaga kerja dan biaya produksi mempengaruhi produksi usahatani cabai merah sebesar 99,69 persen, selebihnya 0,31 persen ditentukan oleh faktor lain diluar model ini. 2. Saran-saran 1 . Untuk meningkatkan produ-ksi cabai merah di daerah penelitian perlu dilakukan usaha yang lebih intensif dengan pertambah-an sarana produksi dan perbaikan cara bercocok tanam. 2 . Perlu adanya peningkatan penyuluhan pertanian ten-tang cara bercocok tanam cabai merah yang baik di daerah penelitian. 3 . Diperlukan adanya lembaga (wadah) penampung hasil pertanian dan lembaga penyediaan sarana. Perta-nian seperti KUD di daerah pertanian, agar petani bergairah melakukan usaha-tani cabai merah. 4 . Perlu adanya penelitian lebih lanjut pada variabel lain yang dianggab berpe-ngaruh terhadap produksi usahatani cabai merah di daerah penelitian.
19
JURNAL TASIMAK VOLUME I, NO. 1
ISSN: 2086-8421
DAFTAR PUSTAKA Anonymous, 1983a). Pedoman Bercocok Tanam Padi. Palawija dan Sayursayuran, Badan Pengendalian Bimas, Jakarta. ___________, 1983b). Repalita IV. 1983/1984 – 1987/1988, Departemen Penerangan RI, Jakarta . Amudi Pasaribu, 1981. Pengantar Statistik, Penerbit Ghalia Indonesia, Jakarta. Atmadilaga, A. et al. 1982. Tinjauan tentang Organisasi Ekonomi di Desa dalam rangka Perkembangan di mulai dari Desa, Makalah pada Simposium, Universitas Indonesia. Banoewidjoyo, M. 1979. Pembangunan Pertanian, PT Bina Ilmu, Surabaya Birowo, A.T,1974. “Teknologi Pangan dan Kesempatan Kerja dalam Pertanian”, Prisma, No. 06 Tahun ke III, Jakarta. I.B. Teken, 1965. Penelitian di Bidang Ilmu Ekonomi Pertanian dan Beberapa Metode Pengambilan Sampel, Fakultas ,Pertanian, IPB, Bogor. Karim Kamarlis, 1983. Ilmu Klimatologi, Fakultas Pertanian, Unsyiah, Darussalam, Banda Aceh. Mubyarto, 1977. Pengantar Ekonomi Pertanian, LP3ES, Jakarta Mosher, A.T, 1981. Menggerakkan dan Membangun Pertanian, CV. Yasaguna, Jakarta Nazir, M 1985. Metode Penelitian, Ghalia Indonesia, Jakarta Prayatno Hadi, 1985. Pembangunan Ekonomi Pedesaan, Liberty, Yogyakarta Sudjana, 1983. Teknik Analisis Regresi dan Korelasi, Bagi Para Peneliti, Tarsito, Bandung
21