Volume : 3 No. 2 SEPTEMBER 2010
ISSN :1412-7709
J urnal
RONA LINGKUNGAN HIDUP
(Journal of Environment)
BA PEDAL
-*T.X.
aK
EMERINTAHACEH BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN
BAPE DAL
Volume : 3 No. 2 SEPTEMBER 2010 J
ISSN : 1412-77CI9
urnal RONA LINGKUNGAN HIDUP (Journal of Environ ment) Dalam rangka meningkatkan peran serta
masyarakat di dalam pengelolaan lingkungan hidup dan penyebarluasan informasi lingkungan hidup, Badan Pengendalian Dampak Lingkungan (BAPEDAL) Aceh menerbitkan sebuah jurnal sebagai media pengembangan informasi.
Jurnal Rona Lingkungan Hidup merupakan salah satu media bagi peneliti
dan pemerhati lingkungan hidup untuk penyebarluasan hasil penelitian atau ulasan
kebijakan yang berhubungan dengan permasalahan lingkungan hidup.
Jurnal Rona Lingkungan Hidup merupakan jurnal enam bulanan yang diterbitkan setiap bulan Maret dan September.
Dewan Redaksi : Pengarah : KepalaB-\PED\i
Tata Ruang Lingkungan)
Sekretaris : SafridaAfriana. ST. \1E\1
Ketua Redaksi Staf Redaksi
:
Rostina.
SP
:
Jusman, SE Feral Yunaldi,Sl MT Sri Hartini,SE
TM. Fahrizal,
SP
MuhammadYusuf, SE Badriah Hasballah, S.Hut Dewi Erawati Utami, SP Cut Intan Meutia Yuli Hartati, A.Md Saifuddin, SP Syukri
Yudi Sutrisna Bendahara : AlvanAde Reza
StafAhli Redaksi Redaksi
-.,;;:
jau,ab : \Iountie Sr ::_:'" S, (Kepala Bidang Program lnforriasi c'-
Penanggung
:
Sekretaris/Kabid BAPEDAL ACEH
StafAhli BAPEDALACEH
Jurnal Rona Lingkungan Hidup ini diterbitkan enam bulan sekali
Jurnal Rona Lingkungan Hidup dijual dengan harga Rp. 25.000,- per eksemplar ditambah ongkos kirim Rp. 2.500,-. Bagi yang berminat untuk berlangganan selama 1 (satu) tahun (2 edisi) adalah Rp. 40,000,- ditambah ongkos kirim Rp. 5,000,Untuk surat menyurat harap menghubungi Sdri Yuli pada Bidang Program Informasi dan Tata Ruang Lingkungan dengan alamat seperti tercantum di bawah ini : BAPEDAL Aceh
Jl. Tgk. Malem No.2 Banda Aceh 23121 Telp. (0651) 635722 Faks.: (0651) 32456
KORELASI ANTARA PENGETAIIUAN DENGAN SIKAP TENTANG PENGHIJAUAN KOTA PADA MAHASISWA T'*P BIOLOGI USM BANDA ACEH
JAILANI
Lektor Kepala FKrp universitas serambi Mekkah (usM) Banda Aceh
ABSTRACT : This research en tilles "The correlqtion between the knowledge and the attitude obout the greening of the citv at the students of biotogical depafiment t/ ixtr usM iando ec"t ,i.--rnn objective of this research has to find the correliion b""ieen ti" knowledge and the attitule agoirat the greening of the city at the students b:lg-c:"{,department of FKrP usM Ba;da Aceh. rhe subject of this research were the biological students"fof FKrP Theywere at slmester six in the academic year 2009/20'i0, -tn" corsisted of tt5 persons' Data collected were the test scores of the- knowbdle auitude against the greening. Then the data were processed ""i using statistics of product momint correlation. The result showed that there is ,by the positive correlation betweeithe stage of 't!y ,nd"ntri r*o;i;;; and the attitude about the greening. This csse was seen the score of r-couited which is greater tnon\nou at the signifcant stage of 0,05 (0'61>0'230)' Tthe onswers of'the respondems as3i11t_the knowledge.and qttitude parameter the importonce of the greening reached b{so6 oni tg/oX ,op,""iiu"ty This condition showedabout that the students understood and have the posirive
cttitude, ,n" mi"rrttrt"
"ithe
greeningfor a living.
Key words: greening, attitude, knowledge.
PENDAHULUAN Latar Belakang
lingkungan biotis terlihat semakin 1i?dulI-u tata hijau kota berupa taman,
Kota Banda Aceh merupakan salah yty kota yang sedang blrkembang. Dalam perkembangan ini tentu terjadi perubahan didalam berbigai lgyut bidang. Kemajuan di bidang teknologi, sangat terhadip - b".pengaruh perkembangan kota terutama dalam
modernisasi alat-alat industri dan
transportasi. Keadaan
tersebut
menyebabkan terjadinya pencemaran udarq pencemaran air, dan pencemaran F"f -Asap yang keluar dari berbagai jenis kenderaan, sampah yang tidat
teratasi dengan
baih *"ny"bubk*
keadaan udara semakin kotor. bengaruh yang sangat pesat nyata adalah semakin
lahan atau ruang terbuka
hi-jau, pencemaran yang meningkat, hilang daerah-daerah -u"*pu., " air, sementara itu pengaruh terhadap 10
jalur hijau dan hutan kota Bersamaan dengan kemajuan teknologi, terjadi pula peledakan jumlah penduduk yang diikuti pula semakin lanyaknla tempat tinggal dan bangunan. Dengan demikian ruang gerak Oan tahan
yang tersedia menjadi
produksi
karbondioksida yang berlimpah dan terjadi pengurangan oksigen, meskipun kurang kita sadari, Sumarwoto (t99:). f-eberadaan pohon-pohon (ruang tlrbuka
hrja)
sangat menentukan keberlangsungan persediaan gas oksigen untuk pemafasan. Fotosintesis
menghasilkan gas oksigen (Oz). Gas oksigen adalah esensial untuk kehidupan. Untuk mengimbangi masalah tesebut perlu dilakukan suatu usaha untuk mengadakan penghijauan khususnya di
kota Banda Aceh. Tumbuh-tu*i
rhun
akan memproduksi oksigen dan
mengurangi COz yang bebas dan tumbuhan hrjau akan menYeraPkan unssur COz untuk digunakan dalam peristiwa fotosintesis. Mengingat sangat pentingnya peranan oksigen bagi kehidupair manusia dan makluk lain, maka masalah penghijauan khususnya di
kota Banda Aceh perlu
mendaPat perhatian dan pelaksanaan dengan sebaik-baiknya, sebagaimana diharapkan oleh warganya untuk mendapat konsep kota Banda Aceh dengan semboyan kota beriman (Bersih, Indah dan Nyaman).
Penghijauan Kota Banda Aceh mempunyai peranan penting sehingga harus ditata sedemikian rupa sehingga dapat berfungsi optimal bagi keindahan, kenyamanan, kesejukan, perlindungan dan menghasilkan Oz Yang sangat dibutuhkan manusia. Berdasarkan hasil observasi di beberapa tempat, taman dan jalur hijau di Kota Banda Aceh menunjukkan bahwa jenis-jenis tanaman penghijauan yang ditanam bervariasi dan sesuai dengan fungsi penghijauaan.
Namun demikian masih banyak juga tanaman kota yang kurang terawat, dan ada yang sengaja dirusak oleh oknum tertentu. Hal ini mungkin masih ada diantara warga kota yang kesadarannya masih rendah khususnya tentang penghijauan kota. Rendahnya kesadaran disebabkan oleh pengetahuan yang kurang memadai tentang hal tersebut.
Untuk itu peran dari
tokoh-tokoh
masyarakat, termasuk mahasiswa sangat diperlukan untuk memberi pengetahuan dan kesadaran pada masyarakat tentang manfaat penghijauan kota. Berdasarkan kajian latar belakang masalah di atas, maka penulis meneliti bagaimana Korelasi antara pengetahuan dengan sikap tentang penghijauan pada mahasiswa FKIP Biologi USM Banda Aceh.
Rumusan Masalah
a. b. c.
Bagaimanakah tingkat pengetahuan mahasiswa tentang penghij auan? Bagaimanakah sikap mahasiswa tentang penghijauan kota? Apakah ada hubungan antara pengetahuan dengan sikap tentang penghijauan pada mahasiswa FKIP Biologi USM Banda Aceh?
Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui sejauh mana hubungan atau korelasi antara pengetahuan dengan sikap terhadap penghijauan pada mahasiswa FKIP Biologi USM Banda Aceh
TINJAUAN PUSTAKA Pengertian dan Manfaat Penghijauan
Penghijauan merupakan semuzr jenis kegiatan tanam menanam pohon yang dilaksanakan di luar kawasan hutan
negara dengan tdutn
untuk meningkatkan, mempertahankan, dan memulihkan fungsi lahan baik sebagai faktor pertanian, pengatur tata air dan unsur pemeliharaan lingkungan. Untuk lingkungan kotA penghijauan lebih cenderung
berfungsi
sebagai
pemeliharaan lingkungan, karena lingkungan kota telah mengalami perubahan-perubahan akibat dari pembangunan fisik kota dan telah menggang gu keseimbangan alam-
Pohon-pohon penghijauan
di
kota
sangat banyak manfaatnya sePerti mencegah polusi udar4 menciptakan keteduhan, keindahan, kenyamanaq serta penyejuk. Selain itu pohon-Pohon penghijauan dapat berperan sebagai penghasil oksigen yang sangat dibutuhkan untuk proses respirasi yang dilakukan oleh tubuh hewan.
11
Udara merupakan atmosfer Yang terdiri dari oksigen (O2) untuk respirasi, karbondioksida (CO2) unhrk fotosintesis, ozon (O3) untuk menahan sinar ultraviolet, dan gas nitrogen (N2)Apabila susunan udara mengalami perubahan dari susunan keadaan normal dan kemudian mengganggu kehidupan, maka berarti udara telah tercemarSecara umum PenYebab Polusi udara terutama di perkotaan ada dua macam; pertama faktor intemal yaitu debu-debu yang beterbangan akibat tiupan angin, proses pembusukan sampah dan lain-lain, kedua factor eksternal yaitu hasil kegiatan manusia terutama hasil pembakaran bahan bakar fosil, debur/serbuk dari kegiatan industri, serta pemakaian zat kimia yang disemprotkan ke udara. Bila dilihat dari sumber polusi tersebut maka pembakaran bahan bakar
fosil dari kegiatan
transPortasi
merupakan komponen Polutan Yang paling tinggi. Di perkotaan, peranan PePohonan terutama berfungsi sebagai filter udara
dari debu dan
menghilangkan
gas
beracurL sebagai pabriknya oksigen, penyejuk dan menghindari dari panas terik matahari. Selain itu juga dapat mempertahankan ketersediaan
air
tanah
dan memberikan keindahan- Dengan demikian, penghijauan yang telah dilaksanakan terutama di kota-kota yang sedang berkembang sangat penting untuk mengimbangi keadaan produksi udara kotor dari kenderaan bermotor dan pabrik-pabrik, serta panas udara yang meningkat akibat pantulan gedunggedung. Penghijauan juga berfungsi trntuk mengantisipasi pemanasan global yaitu naiknya suhu pennukaan bumi Yang melebihi ambang batas karena naiknya intensitas efek rumah kaca (ERK). ERK terjadi karena adanya gas dalam atmosfer yang menyerap sinar pffis, yaitu sinar inframerah, yang dipancarkan oleh bumi.
12
Dengan penyerapan tersebut sinar panas terperangkap sehingga naiknya suhu permukaan bumi. Dalam keadaan normal, ERK ini sendiri penting untuk mempertahankan suhu otimum permukaan bumi. Katena tanpa adanya ERK rata-rata suhu permukaan bumi hanyalah -180C, dengan adanya ERK suhu rata-rata permukaan bumi adalah 150C. ERK terjadi karena sinar infra merah Yang diPancarkan kembali oleh bumi tersâ‚Źrap oleh gas tertentu yang disebut gas rumah kaca (GRK). GRK terpenting adalah COz, CFC, Metan, Ozon dan N2. Pemantulan atmosfir bumi menunjukkan kadar GRK terus meningkat. Karena itu para ahli sangat khawatir, intensitas ERK akan naik sehingga suhu permukaan bumi juga akan naik. Berdasarkan atas hasil
pemantauan itu
oftIng
YaFg
memproyeksikan suhu akan naik 3oC pada kira-kira tahun 2030 (Soemarwoto, o.1992). Pemanasan global yang tinggi akan membawa pengaruh buruk bagi kesejahteraan manusia dan mungkin dapat membawa kepunahan manusia. Penyebabnya antara lain adalah seperti yang diungkapkan Soemarwoto (L992) bahwa: 'osalah satu penyebab kenaikan CO2 /ang meruPakan GRK terPenting
adalah penebangan hutan
dan pembakaran biomassanya serta konversi hutan menjadi tata guna air hutan".
Jika COz di
Permukaan bumi
bertambah terus, atmosfir bumi akan terselimuti oleh gas COz. Sinar matahari yang banyak membawa sinar infra merah yang jatuh ke bumi akan dipanhrlkan kembali ke atmosfir. Akibatnya energi yartg tertahan oleh atmosfir untuk memanaskan bumi lePas semuanya, sehingga bumi akan membeku. Ini terjadi jika permukaan bumi terselimuti oleh lapisan COz. Selanjutnya, sinar infra merah yang b.anYak membawa energi panas akan lebih tertahan oleh lapisan
CO2. Akibatnyapanas tersebut akan lebih
banyak mengumpul di permukaan dan menyebabkan suhu permukaan bumi
semakin meningkat
(Wardhana,
w.A.2001).
Akibat panasnya suhu permukaan bumi maka dikhawatirkan gunung es akan mencair, mengakibatkan volume air laut bertambah, sehingga daerah pantai akan terendam. Kemudian naiknya suhu permukaan bumi itu akan mempengaruhi kesesuaian daerah unfuk pertanian,
peternakan
dan hutan (Raven,
p.H.
tee3).
Untuk mencegah semakin tebalnya lapisan CO2 di atmosfir, maka setiap jengkal tanah harus ditanami tumbuhan-
Hutan yang gundul harus ditanami kembali, sehingga CO2 /ang dihasilkan seimbang dengan kebutuhan tumbuhan
sebagai bahan baku dalam
proses fotosintesis. OIeh karena itu penanaman pohonpohon dalam rangka penghijauan akan memberikan manfaat yang sangat luas bukan hanya sebatas kota-kota atau daerah tertentu tetapi bermanfaat juga untuk kesejahteraan manusia di bumi. Bagi Indonesia akan memberi manfaat dalam melaksanakan pembangunan yang berkelanjutan dengan te4ag,anya kelestarian linkungan yang stabil. Gerakan penghijauan nasional yang dilaksanakan setiap tahun, akhir-akhir ini dilaksanakan dalam bentuk upacara puncak peringatan penghijauan Nasional. Gerakan penghijauan sebenarnya juga mengandung pendidikan moral. Dengan mencintai pepohonan dan kesetiaan unfuk menanaman dan memelihara, maka kita sebagai manusia yang ditakdirkan sebagai makhluk yang paling unggul di dunia harus dupu! mengembangkan dan meningkatkan kepedulian kita tehadap
lingkungan (Soemarwoto,
Medag4 menanarrL dan
O.
l9g2t.
memelihara pepohonan merupakan kewajiban dari
manusia, karena manusia merupakan
makhluk yang terunggul di dunia. Semua makhluk lain di bumi diciptakan untuk
kesejahteraan manusi4
maka
seharusnyalah manusia menjaga dan memelihara keseimbangan lingkungan
hidup. Manusia dalam hal ini harus bertanggungiawab, karena rusaknya
keseimbangan alam disebabkan oleh ketimpangan antara kebufuhan dan keinginan manusia itu sendiri. Dalam usaha mtuk meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan, Presiden Republik lndonesia telah mengajak semua pihak untuk ikut serta dalam menanam pohon baik di kota maupun di desa. Penanaman pohonpohon dalam usaha untuk meningkatkan kualitas lingkungan sehingga meningkatkan kualitas kehidupan sangatlah penting. Menanam pohonpohon penghijauan dalam bentuk taman hutan kota mempunyai peranan dalam mengatur keseimbangannya lingkungan udara kota. Penghijauan mempunyai peranan besar dalam meredam panas, menyerap suara bising, menyerap debu, menyerap COz dan gas-gas polutan, serta menghasilkan oksigen dan udara bersih (Wardhana, W.A.2001). Pelaksanaan penghijauan dalam berbagai bentuk di perkotan memberikan lebih banyak manfaat, rasa cinta kepada alam, kesegaran dan kesehatan jiwa sehingga membawa manusia kepada kesejahteran hidupnya Terlebih lagi di
daerah yang pemukiman yang padat seperti kota-kota besar.
Pembelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup di Lembaga Pendidikan.
Pendidikan lingkungan hidup bertujtran untuk mengembangkan nilai-
nilai dan sikap manusia lingkungan hidup
terhadap yang memungkinkannya bertindak arif dan bijaksana dalam memanfaatkan dan
mengelola lingkungan hidup. lujuan
t3
yang demikian menuntut
suatu pendekatan dalam pembelajarannya yang melibatkan bukan hanya kemampuan intelektual tetapi juga kemampuan afektif dan psikomotorik- Menurut Kaligis dkk. (1993) bahwa : "strategi pembelajaran pendidikan lingkungan hidup bukan hanya mendikte apa yang baik dan yang buruk melainkan mengajak mempertimbangkan untuk dirinya dan masyarakat apa yang baik dan ydng buruk". Hal itu berarti bahwa partisipasiaktif dari peserta perlu diusahakan, banyak metode mengajar yang telah dikembangkan, namun tepat tidaknya metode tersebut ditentukan oleh tujuan yang hendak dicapai. Di dalam kegiatan sehari-hari kita selalu berinteraksi dengan lingkungan. Seorang pendidik wajib memberikan contoh dan nasehat kepada peserta didik, bagaimana memelihara lingkungan, serta hidup sehat dan bersih dalam lingkunganPembelajaran lingkungan hidup menuntut sistem pengajaran yang lebih menarik dan bermakna bagi peserta didik. peserta didik memerlukan kesadaran mengenai rumitnya ligkungan hidup, dan kesadaran ini diharapkan dapat berkembang sikap dan rasa tanggung jawab untuk melakukan sesuatu termasuk penghijauan. Untuk itu metode yang berorientasi pada pemecahan masalah
serta
penanggulangan secara aklif masalah dan yang menuntut keterlibatan
peserta
didik
langsung, merupakan
prioritas dalam pencapaian tujuan Pendidikan Lingkungan Hidup.
METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan pada mahasiswa FKIP Biologi USM. Sebagai
subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa FKIP biologi semester VI 20O9/2Arc yang berjumlah 115 orang.
L4
Data yang dikumpulkan berupa nilai tes pengetahuan tentang penghijauan
dan nilai tes tentang sikap
terhadap
penghijauan. Selanjutnya data diolah dengan menggunakan statistik korelasi produck moment.
I*v -1 s/d+ I {r*'.1 Dimana: X -: :: Pingetahuan Y Sikap rxy:
rxy
Koefision korelasi
IIASIL DAN PEMBAHASAN Hasil analisis data menunjukkan bahwa terdapat korelasi yang positif antara tingkat pengetahuan mahasiswa tentang penghijauan dengan sikap. Hal ini terlihat dari nilai r hitung lebih besar . dari r-tabel pada taraf signifikansi 0,05 (0,61>0,230). Jika diamati persentase jawaban responden terhadap parameter
pengetahuan
tentang
penghijauan
mencapai 85,5oyo dan untuk parameter sikap tentang pentingnya penghijauan mencapai 88,7AYo ini menunjukkan bahwa mahasiswa sudah memahami dan mempunyai sikap yang positif terhadap pentingnya penghijauan bagi kehidupan. Hasil analisis data menunjukkan
bahwa para mahasiswa sudah mulai memahami dan menyadari serta mempunyai sikap yang positif terhadap pentingnya penghijauan bagi kehidupan, terutama dalam penyediaan udara bersih, air, dan kesejukan kota. Dengan demikian akan dapat diciptakan lingkungan yang sejuk, indah, dan nyaman. pembinaan lingkungan hidup merupakan tanggung jawab setiap manusia yang kehidupannya terkait dengan lingkungan. pembinaan tidak hanya memperbaiki yang rusak atau yang bermasalah saja" tetapi juga pada pencegahan terjadinya kerusakan karena
I.
pemanfaatan yang berlebihan (Kalligis, r 9e9). Disisi lain para responden juga menyadari bahwa dengan penghijauan berarti menciptakan suatu kota yang bersih, indah, dan nyaman, Pohon-pohon yang ditanam tersebut juga berfungsi sebagai tempat rekreasi, ekologis, dan fungsi ekonomis. Fungsi ekologis adalah peran pohon dalam menghisap karbondioksida dan udara dan menyediakan oksigen bersih bagi manusia.
Pohon-pohon
dapat
memperlunak iklim mikro dan makro dengan jalan menjaring udara kotor akibat pencemaran kenderaan bermotor dan pabrik-pabrik, maka hilangnya pohon berarti undara kota menjadi semakin panas (Enger dan Smith, 1995). Sebagai
fungsi ekonor-nis, kita
dapat memanfaatkan hasilnya baik berupa buah atau kayunya. Oleh karena itu sebaiknya yang ditanam di dalam kota adalah pohon-pohon yang buatrrya dapat dimanfaatkan oleh masyarakat, serta mempunyai umur yang lama, jenis pohon yang tidak merusak jalan, karena sistim perakarannya tunggang dan lurus ke dalam tanah. Para responden juga sudah menghayati pernyatan bahwa : "alam ini bukan warisan nenek monyang, tetapi merupakan pinjaman dari anak cucu yang
pada suatu saat harus dikembalikan
kepada mereka".
Konsep-konsep
mengenai lingkungan hidup termasuk penghijauan perlu dijabarkan secara lebih
khusus sehingga dapat ditetapkan pengertian nurra yang dapat dikembangkan pada setiap jenjang pendidikan. Selain itu diperlukan menanamkan prilaku mencintai tanaman dengan membiasakan menanam tumbuhtumbuhan terutama untuk penghijauan, yang merupakan langkah awal dalam melestarikan alam ini.
PENUTUP Penghijauan merupakan semua
jenis kegiatan tanam menanam
pohon yang dilaksanakan di luar kawasan hutan negara dengan tujuan untuk meningkatkan, mempertahankan, dan
memulihkan fungsi lahan baik sebagai faktor pertanian, pengatur tata air dan
unsur pemeliharaan
lingkungan. Keikutsertaan masyarakat dalam kegiatan penghijauan kota sangat diperlukan.
Partisipasi masyarakat
terhadap
penghijauan sangat didukung oleh pengetahuan serta kesadaran tentang penghij auan. Berdasarkan hasil penelitian
tentang korelasi antara pengetahuan dan
sikap tentang penghijauan
pada
mahasiswa FKIP Biologi USM Banda Aceh dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat korelasi yang positif antara tingkat pengetahuan mahasiswa tentang penghijauan dengan sikap tentang penghijauan kota.
DAFTAR PUSTAKA
Enger, E.D.&B.F.Smith. (1995). Environmental Science. WMC Brown Publishers. Toronto. Fandeli, C. (1995). Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Prinsip Dasar dan Pemapanannya Dalam Pembangunan). Liberfy, Yokyakarta. Fardiaz, S. (1992). Polusi Air dan Udara. Carnisius. Y agy akzrtz. Kaligis, J.R.E. Samidjo Broto K. dan Meke, M. (1993). Pendidikan Lingkungan Hidup. Dirjen dikdasmen Prohyek Peningkatan Mutu Pengajar SLTP Setara D-IIL Jakarta.
15
I
Kepuhrsan Mentri Negara Lingkungqn Hidup Nomor: gz tahr-ri 2002 pedoman pelaksanaan lentangpengelolaan Upaya Lingkungan Hidup dan Upaya pepem-antuuan Lingkungan flidup. rs.epufusan Mentl Negara Lingkungan
Hidup Nomor: Kep" 13 /tggs Tentig Boku Mutu Emisi Sumtrer Tidak /lvtENKLFV3
Bergerak Said,_E.G. (19g7). Sampah Masalah Kita Bersama. Madyatama Sarana
Perkas4 Jakarta. Soemarwoto, O. (19g4). peranan Hutan
Tropik dalam Hidrologi, Pemanasan Gtobal dan
Keanekaragaman Hayati. Dalam : Melestarikan Hutan Tropika. Yayasan Obor Indonesia" Jaka;; Soemarwoto, O. (1992). H"i."--X"t, dan kualitas Lingkungan. Rimba. Vol : XVI nomor +5, hal. I2S _ 126.
Soemarwoto, O. (lgg2). Ekologi Lingkungan dan pembuo*uouo. Djambatan, Jakarta.
Raven, P,H, {lgg3). Enyironment.
Saunders Collage p"Ufiri"g.
Philadelphia.
Wardhana, W.A. (2001). Dampak Pencemaran Lingkungao. Hjri Revisi. Andi. Vogyuka.;
t6