VOLUME I, NO 2, OKTOBER 2010
1. Elektropating Perak pada Tembaga Oleh Ir. Amri Amin, M.Si. 2. Pengaruh PolaTanam Terhadap Pendapatan Usahatani di Kecamatan Krueng Sabee Kabupaten Aceh Jaya Oleh Ir. Syarifuddin, M.Si. 3. Pengaruh Garam dalam Pengawetan Daging Oleh Ir. Zahrul Fuadi 4. Perencanaan Pemilihan Lokasi Rekonstruksi Galangan-Galangan Kapal Tradisional Pascatsunami di Kawasan Kota Banda Aceh Oleh Ir. Rizwan,M.Si. 5. The Relationship Between Students’ Prior Knowledge of the Tex and Studens’ Reading Comprehension Oleh Putri Dini Meutia, S.Pd.I 6. Pengaruh Penggunaan Kohesi Antarkalimat dalam Penulisan Paragraf (Studi Kasus pada Siswa Kelas II SMP Negeri di Kabupaten Aceh Besar Oleh Drs. Djalaluddin A.Aziz 7. Studi Ketenagakerjaan dan Penganggaran di Kabupaten Aceh Selatan Oleh Irwan Safwadi, S.E. 8. Analisis Indeks Pembangunan ManusiaKabupaten Aceh Barat Daya Oleh Yusri, S.E. M.Si. 9. Peranan Pasar Tradisional dalam Rangka Pemberdayaan Kesejahteraan Sektor Informal di Kota Banda Aceh (Studi Kasus pada PegadangPasar Uleekareeng Oleh Yuliana, S.E. 10. Penyelenggaraan Pemerintah Gampong di Kabupaten Aceh Besar Oleh Muhammadr Nur, S.H., M.Hum. 11. Analisis Profit Margin Sistem Pemasaran Kakao (Theobroma cacao, L) di Kecamatan Babah Rot Kabupaten Aceh Barat Daya Oleh Ir. Firdaus, M.Si.
Jurnal TASIMAK Vol. I, No. 2 Oktober 2010
ISSN 2086 - 8421
TASIMAK Media Sain dan Teknologi Abulyatama ▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬ Pelindung/Pembina Penanggung Jawab
: Rektor Universitas Abulyatama : Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Abulyatama
Pemimpin Redaksi Redaktur Ahli
: Drs. Yusri, M.Pd. : Prof. Dr. H. Warul Walidin, A.K. M.A. (IAIN) Prof.H. Burhanuddin Salim, M.Sc. Ph.D. (Unsyiah) R. Agung Efriyo Hadi, M.Sc. Ph.D (Unaya) Prof. Dr. A. Halim Majid, M.Pd. (Unaya) Drs. Azwar Thaib, M.Si. (Unaya)
Redaktur Pelaksana
: Drs. Zamzami A.R., M.Si. Yuliana, S.E. Yulinar, S.Pd.
Dewan Redaksi
: Muhammad Nur, S.H., M.Hum Ir. Mulyadi Ir. H. Firdaus, M.Si. Dewi Astini, S.H., M.Hum. Maryati B, S.H., M.Hum. Drs. Tamarli, M.Si. Yulfrita Adamy, S.E. M.Si. Drs. H.M. Hasan Yakob, M.M. Drs. Bukhari, M.Si. Fakhrurazi Abbas, S.E., M.Si.
Distributor/Komunikasi
: Drs. Akhyar, M.Si. Drs. Muhammad, M.Si.
Bendahara
: Drs. Nasruddin A.R., M.Si.
Desain Cover
: aSOKA Communications (www.asoka.web.id)
Website
: www.abulyatama.ac.id.
Alamat Redaksi
: Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Abulyatama, Jl. Blang Bintang Lama km 8,5 Lampoh Keude – Aceh Besar, Telepon 0651 21255
2
Jurnal TASIMAK Vol. I, No. 2 Oktober 2010
ISSN 2086 - 8421
DAFTAR ISI Halaman Elektroplating Perak pada Logam Tembaga Oleh Ir. Amri Amin, M.Si ... ...................................................................
1 - 13
Pengaruh Pola Tanam Terhadap Pendapatan Usahatani di Kecamatan Krueng Sabee Kabupaten Aceh Jaya Oleh Ir. Syarifuddin, M.Si. ....................................................................
14 - 25
Pengaruh Garam di dalam Pengawetan Daging Oleh Ir. Zahrul Fuadi, M.Si. . ………….………………………………
26 - 36
Perencanaan Pemilihan Lokasi Rekonstruksi Galangan-Galangan Kapal Tradisional Pascatsunami di Kawasan Kota Banda Aceh Oleh Ir. Riswan M.Si.. …………..………………….……………….…..
37 - 44
The Relationship Between Students’ Prior Knowledge of Text and Students’ Reading Comprehension Oleh Putri Dini Meutia, S.Pd.I. ..………………………….……….……
45 - 59
Penggunaan Penanda Kohesi Antarkalimat dalam Penulisan Paragraf (Studi Kasus pada Siswa Kelas II SMP Negeri di Kabupaten Aceh Besar) Oleh Drs. Djalaluddin A. Aziz ……………………….………………….
60 - 70
Studi Ketenagakerjaan dan Pengangguran di Kabupaten Aceh Selatan Oleh Irwan Safwadi, S.E. …..……………………………………..........
71 - 88
Analisis Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Aceh Barat Daya Oleh Yusri, S.E., M.Si. ………..………………………….……………
89 - 105
Peranan Pasar Tradisional dalam Rangka Pemberdayaan Kesejahteraan Sektor Informal di Kota Banda Aceh (Studi Kasus Pedagang Pasar Uleekareng) Oleh Yuliana, S.E. ………………………………………………………
106 – 115
Penyelenggaraan Pemerintahan Gampong di Kabupaten Aceh Besar Oleh Muhammad Nur, S.H., M.Hum …………………………………...
116 - 124
Analisis Profit Margin Sistem Pemasaran Kakao (Theobroma cacao, L) di Kecamatan Babah Rot Kabupaten Aceh Barat daya Oleh Ir. Firdaus, M.Si. ..............................................................................
125 - 133
3
Jurnal TASIMAK Vol. I, No. 2 Oktober 2010
ISSN 2086 - 8421
PENGARUH POLA TANAM TERHADAP PENDAPATAN USAHATANI DI KECAMATAN KRUENG SABEE KABUPATEN ACEH JAYA Syarifuddin Dosen Fakultas Pertanian Universitas Abulyatama Aceh ABSTRAK Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Krueng Sabee Kabupaten Aceh Jaya. Penentun daerah tersebut sebagai lokasi penelitian dilakukan dengan cara sengaja, berdasarkan pertimbangan bahwa di daerah tersebut terdapat petani yang menerapkan pola tanam padi-padi dan padi-kedelai. Metode penelitian yang dipakai adalah metode survey, populasinya adalah semua petani yang mengusahakan usahatani yang berjumlah 106 orang untuk petani yang menggunakan pola tanam padi-kedele dan 102 orang untuk petani yang menggunakan pola tanam padi-padi. Tehnik pengambilan petani sampel dilakukan dengan acak kebetulan sederhana (Simple Random Sampling). Besarnya sampel masing-masing diambil sebanyak sepuluh persen dari jumlah petani yang mengusahakan usahatani. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata pendapatan petani usahatani yang menggunakan pola tanam padi-kedele sebesar Rp. 3.196.717,50 per hektar, sedangkan pendapatan petani usahatani yang menggunakan pola tanam padi-padi sebesar Rp. 1.514.523,75. Benefit Cost Ratio pola tanam padi kedele sebesar 1,92. Sedangkan pola tanam padi-padi diperoleh Benefit Cost Ratio sebesar 1,62. Dengan demikian pola tanam padikedele memberi manfaat yang lebih besar bila dibandingkan dengan pola tanam padi-padi oleh petani sebagi penyelenggara kegiatan usahatani (B/C 1). Hasil uji beda (uji t), menunjukkan bahwa pendapatan petani yang menggunakan pola tanam padi-kedele berpengaruh nyata atau berbeda dengan pendapatan petani yang menggunakan pola tanam padi-padi.
Keywords: Pola tanam, usahatani, Aceh Jaya.
I. PENDAHULUAN 1. Latar belakang Penelitian Banyak upaya rekayasa teknologi dibidang pertanian, yang telah diterapkan oleh petani sebagai upaya untuk mendorong pemanfaatan sumber daya pertanian. Diantara upaya tersebut adalah menerapkan pola tanam dengan pola bergiliran tanaman di sawah.
Pertumbuhan tanaman dengan pola tanam yang sesuai pada suatu lahan merupakan hasil interaksi antara tanah, iklim, tanaman dan pengolahannya. Setiap jenis tanaman akan tumbuh dengan baik apabila kebutuhan minimal terhadap faktor-faktor yang diperlukan terpenuhi. Adapun hasil yang menguntungkan akan
15
Jurnal TASIMAK Vol. I, No. 2 Oktober 2010 diperoleh bila susunan faktor-faktor tersedia secara optimal (Suryatna, 1982:1) Persawahan yang mempunyai irigasi baik, memungkinkan untuk menanam padi secara terus menerus dan berpeluang untuk menerapkan pola tanam dengan pergiliran tanaman, hal ini memperoleh kesempatan ekonomi yang lebih baik, dibandingkan dengan lahan sawah beririgasi pedesaan. Alternatif pola tanaman yang paling menguntungkan yang dilaksana-kan petani tidak terlepas cara-cara pemeliharaan tanaman meliputi: Penyiangan, pemupukan, dan pengendalian hama/penyakit. Selain itu juga faktorfaktor penggerak kerja sama petani, dalam kelompok tani dan antar kelompok tani. Melestarikan pola tanam dimaksud disini adalah mempertahankan kesuburan tanah, dan memiliki komoditas yang menguntungkan, pengaturan jadwal tanah yang lebih tepat dan baik, sehingga pola tanam dapat dilaksanakan secara teratur meng-untungkan bagi petani. Penentuan pola tanam yang tepat, bagi petani sangat penting, karena berhubungan erat dengan tingkat pendapatan yang akan di peroleh petani. Disamping itu juga dapat meningkatkan pemanfaatan lahan semaksimal mungkin, sehingga kelestarian dan kesuburan tanah secara terus menerus dapat di pertahankan. Hubungan yang erat antara bentuk pola tanam dan pendapatan yang diterima oleh petani dalam periode tertentu, merupakan dua hal yang berpengaruh dalam menentukan pola tanam yang cocok dan menguntungkan di suatu daerah. Di Indonesia pola tanam yang di anjurkan secara garis besar pada setiap ekologi lahan (Anonymous, 1992 :34) adalah : a). Lahan irigasi pola tanam yang
ISSN 2086 - 8421 di anjurkan padi-padi-kedele, penanaman kedele dilaksanakan dalam rangka memantapkan pola tanam padi-padi-kedele atau padi-kedele-kedele/ palawija lainnya. b) Lahan sawah tadah hujan, pola tanam gora-padi sawah-kedele penanaman dilaksanakan pada lahan yang penanaman padi sawah satu kali setahun, dengan melaksanakan sistem gora, kemudian di ikuti dengan penanaman kedele. c) lahan kering, pola tanam disini adalah penanaman sistem monokultur atau tumpang sari dengan kedele, yang juga sebagai tanaman sela pada lahan-lahan yang baru dibuka. Lahan irigasi merupakan sumber daya alam paling potensial dalam menunjang diversifikasi pertanian di tinjau dari segi kesuburan tanah dan ketersediaan air. Lahan irigasi yang potensial belum tergali secara optimal. Varietas kedele yang di anjurkan pada lahan sawah bekas penanaman padi adalah varietas genyah (< 80 hari) dan umur (80-90 hari). Dalam jangka 15 tahun, produksi padi di Indonesia telah meningkat pesat, akan tetapi tidak demikian halnya dengan produksi palawija, khususnya produksi kedele belum mampu memenuhi kebutuhan konsumsi dalam negeri (Rahmat I, 1991:2). Jika upaya peningkatan kedele tidak berhasil, maka kesenjangan antara produksi dengan kebutuhan akan semakin lebar, sehingga Indonesia akan selalu tergantung pada kedele impor. Untuk itu pemerintah berusaha untuk meningkatkan produksi kedele, baik dengan intentifikasi maupun ekstensifikasi. Sasarannya diarahkan pada daerah-daerah produksi maupun pada daerah pengembangan yaitu pada lahan sawah irigasi dan lahan sawah tadah hujan.
16
Jurnal TASIMAK Vol. I, No. 2 Oktober 2010 Di Nanggroe Aceh Darussalam pola tanam yang dilaksanakan sangat bervariasi antara satu kabupaten yang lain, bahkan ada juga dalam satu kabupaten berbeda pola tanam dari jadwal tanam, antara satu kecamatan dengan kecamatan yang lain. Menurut Suryatna (1982:48) produktifitas yang tinggi dan stabil, bukan hanya berasal dari varietas berdaya hasil tinggi, tetapi juga dari tanaman yang dapat memanfaatkan sinar matahari dan air sebaik mungkin serta menghasilkan interaksi positif antara tanaman dengan ternak dan antara tanaman dengan tanaman. Memanfaatkan interaksi antara tanaman dengan tanaman dapat diperoleh melaui penerapan bentuk-bentuk pola tanam pada satu lahan tertentu. Dengan demikian yang satu dapat memberi manfaat kepad tanaman yang lain, baik secara langsung maupun tidak langsung. Pergiliran tanaman sangat penting artinya untuk mempertahankan, memantapkan dana bahkan untuk untuk meningkatkan prouduktivitas lahan sawah (Anonymous, 1984:18). Jenis yang diperioritaskan adalah tanaman-tanaman yang mempunyai nilai ekonomi tinggi dan telah membudaya dikalangan masyarakat. Dengan peranan pola tanam adalah suatu upaya pemanfaatan lahan secara optimal dan sekaligus meman-faatkan peluang untuk memanfaatkan peluang untuk memanfaatkan produksi pertanian,
ISSN 2086 - 8421 khususnya pertanian tanaman pangan. Pada lahan-lahan yang ada dilaksanakan usaha-usaha untuk meningkatkan produksi dan pendapatan usahatani padi dan kedele secara keseluruhan. II. METODE PENELITIAN 1. Lokasi, Objek dan Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Krueng Sabee Kabupaten Aceh Jaya. Penentuan daerah tersebut sebagai lokasi penelitian dilakukan dengan cara sengaja, berdasarkan pertimbangan bahwa di daerah tersebut terdapat petani yang menerapkan pola tanam padi-padi dan padi-kedelai. Objek yang diteliti dalam penelitian ini adalah petani padi dan petani kedelai yang termasuk dalam kelompok tani, sebagai perbandingan diantara pola tanam padi-padi dan padi kedelai dalam usaha peningkatan pendapatan usaha tani. 2. Populasi, Metode, Teknik, Besar Sampel dan Cara Penentuan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah semua petani yang menerapkan pola tanam padi-padi dan padi kedelai yang terbesar pada desa di Kecamatan Krueng Sabee dengan jumlah penduduk, luas areal dan banyak populasi seperti pada Tabel 1 dibawah ini. Pengambilan sampel 10 persen dari setiap desa petani yang menerapkan pola tanam padi-padi dan padi-kedelai.
17
Jurnal TASIMAK Vol. I, No. 2 Oktober 2010
ISSN 2086 - 8421
Tabel 1 Jumlah Populasi dan Sampel No 1 2
Populasi (orang) 106 102
Jenis Pola Tanam Padi-padi Padi-kedelai
Data yang dikumpulkan berupa data primer dan data sekunder. Pengumpulan data primer diperoleh dari pengamatan langsung di lapangan serta wawancara para petani sampel berdasarkan daftar pertanyaan (questionare) yang telah dipersiapkan terlebih dahulu. Data sekunder
dikumpulkan dari tulisan dan laporan yang ada kaitannya dengan penelitian ini. Untuk melihat adanya perbedaan (pengaruh) antara pendapatan petani dengan pola tanam padi-padi dengan padi-kedele digunakan uji beda (uji t) dengan formula (Amudi, 1983: 23).
XA
t. cari 2
(nA - 1)S A
(nB
nA
nB
Di mana : X A dan X B = Masing-masing rata-rata
pendapatan petani pada pola tanam padipadi dan padi-kedelai 2 2 S A dan S B = Masing-masing variance dari penda-patan petani pada pola tanam padi-padi dan padi-kedele
III. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Karakteristik Petani Karakteristik petani dalam penelitian meliputi unsur-unsur umur, pendidikan, pengalaman sebagai petani
Sampel (orang) 10 10
XB 2
1) S B
1
1
nA
n
dan jumlah tanggungan keluarga. Karakteristik petani erat hubungannya dengan produktivitas hasil usaha. Sehingga unsur diatas dapat mempengaruhi kemampuan petani dan melakukan kegiatannya. Berbagai unsur karakteristik petani diatas sangat mempengaruhi kemampuan petani dalam upaya mengalokasikan berbagai faktor-faktor produksi yang dimilikinya untuk memperoleh suatu kombinasi yang tepat. Untuk lebih jelas keadaan karakteristik petani di daerah penelitian dapat terlihat pada Tabel 2.
18
Jurnal TASIMAK Vol. I, No. 2 Oktober 2010
ISSN 2086 - 8421
Tabel 2. Rata-rata Karakteristik Petani Pada Usahatani pola Tanam Padi-padi dan Padi-Kedele di Kecamatan Krueng Sabee.
No 1 2 3 4
Karakteristik Petani Umur (Tahun) Pendidikan (Tahun) Pengalaman (Tahun) Tanggungan (Jiwa)
Petani yang mengunakan Pola tanam padiPola tanam padikedele padi 41,20 36,00 7,80 7,88
Pada Tabel 2 memperlihatkan kombinasi karakteristik petani dan tiap-tiap unsur memperlihatkan perbedaan yang relatif kecil. Rata-rata umur petani sample pola tanam padi-kedele 41,00 tahun sedangkan umur petani sample pola tanam padi-padi 36,00 tahun, umur rata-rata petani sample dalam pola tanam tersebut berada dalam umur selang waktu produktif (15-55 tahun) merupakan usia kerja (Mawi. R. 1981). Rata-rata pengalaman petani yang menggunakan pola tanam padi-kedele adalah 19,10 tahun, sedangkan yang menggunakan padi-padi adalah16,00 tahun. Ini berarti petani yang berpengalaman lebih tinggi kecenderungannya mengadopsi tekno-logi lebih cepat. Jumlah tanggungan rata-rata petani 4 orang per kepala keluarga, semakin besar tanggungan dalam keluarga akan semakin
19,10
16,00
4,70
3,38
banyak pula tenaga kerja yang dapat di curahkan dalam usaha taninya. Sebaliknya besar tanggungan menye-babkan semaki berat beban yang dipikul oleh kepala keluarga yang bersangkutan dalam mencukupi kebutuhan pendapatan keluarga. 2. Luas Lahan Garapan Luas lahan garapan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah luas lahan yang di usahakan oleh petani dalam satu musim tanam padi sawah, lahan garapan di daerah penelitian pada umumnya lahan sawah yang merupakan milik sendiri maupun sistem sekapan. Namun demikian sistem sakapan jarang dujumpai di daerah penelitian. Jumlah luas lahan garapan para petani sampel di daerah penelitian seperti terlihat dalam Tabel 3.
19
Jurnal TASIMAK Vol. I, No. 2 Oktober 2010
ISSN 2086 - 8421
Tabel 3 Rata-rata luas Lahan Garpan Pada Usahatani di Kecamatan Krueng Sabee No 1 2
Petani sampel Yang menggunakan tanam padi-padi Yang menggunakan tanam padi kedlai Jumlah Rata-rata
Tabel 3 menjelaskan bahwa ratarata luas lahan garapan petani yang menggunakan pola tanam padi-padi adalah 0,55 Ha, sedangkan yang menggunakan pola tanam padi-kedele adalah 0,60 Ha Rata-rata luas garapan adalah 0,575 Ha (0,55 + 0,60 Ha : 2) merupakan luas lahan yang termasuk kedalam golongan petani sedang (0,5-2 Ha). Hal ini sesuai yang dikemukakan oleh Hernanto (1989 : 86) ada empat golongan petani berdasarkan tanahnya yaitu: (a) Golongan petani luas (lebih dari dua hektar), (b) Petani sedang (0,5-2 Ha), (c) Golongan petani sempit (lebih kecil dari 0.5 Ha), golongan buruh tidak memiliki tanah garapan.
Luas Garapan (Ha) 0,55 0,60 1,15 0,575
3. Tenaga Kerja Tenaga kerja merupakan salah satu faktor produksi yang sangat penting dalam suatu usahatani. Tenaga kerja di curahkan dalam usahatani di Kecamatan Krueng Sabee Kabupaten Aceh Jaya yang terdiri dari tenaga kerja pria, wanita dan anakanak. Jenis-jenis pekerjaan yang dilakukan antara lain pengolahan tanah, persamaian, penanaman, pemupukan, pengendalian hama, dan penyakit, pemanenan, perontokkan/ pembersihan, pengeringan dan pengangkutan. Untuk menghitung besarnya pencurahan tenaga kerja dari setiap tenaga kerja dikonversikan kedalam Hari Kerja Pria (HKP), dengan rata-rata waktu kerja 6 jam/hari/orang. Rata-rata penggunaan kerja pada usahatani perhektar/musim tanam terlihat pada Tabel 4 berikut ini :
20
Jurnal TASIMAK Vol. I, No. 2 Oktober 2010
ISSN 2086 - 8421
Tabel 4. Rata-rata penggunaan Tenaga Kerja Pada Usahatani Per Hektar di Kecamatan Krueng Sabee Jenis Pekerjaan 1. Pengolahan tanah 2. Persemaian 3. Penanaman 4. Penyiangan 5. Pemupukan 6. Pengendaliah H/P 7. Pemanenan 8. Perontokan 9. Pembersihan 10. Pengeringan 11. Pengangkutan Jumlah No
Pola tanam Padi-kedele (HKP) Padi-padi (HKP) 47,00 35,75 2,87 2,87 21,34 11,52 16,66 11,78 7,92 5,05 3,24 1,63 17,18 10,39 9,13 7,66 2,80 1,75 3,33 1,37 3,80 1,96 135,06 91,71
Tabel 4 memperlihatkan bahwa kegiatan pengolahan tanah yang paling banyak menerapkan tenaga kerja yaitu 47,00 HKP untuk usahatani yang menggunakan pola tanam padi-kedele dan 35,75 HKP untuk pola tanam padi-padi. Hal ini mengakibatkan semakin mahal upah yang dibayar petani untuk tenaga kerja mesin (traktor). Penggunaan tenaga kerja penanaman dan usahatani yang menggunakan pola tanaman padi-kedele yaitu 21,34 HKP dan pola tanam padi-padi 11,52 HKP. Rata-rata jumlah penggunaan tenaga kerja dalam usaha tani sawah di Kecamatan Krueng Sabee sejak dari pengolahan tanah sampai dengan pengangkutan hasil, untuk usaha tani yang menggunakan pola tanam padi-kedele adalah 135, 06 HKP, sedangkan untuk usaha tani pola tanam padi-padi adalah 91,71 HKP.
4. Biaya Produksi Biaya produksi adalah semua biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi usahatani padi sawah. Biaya produksi yang diperhitungkan dalam penelitian ini yaitu seluruh pengeluaran baik yang dibayar tunai atau yang diperhitungkan dalam sekali proses produksi. Biaya produksi meliputi biaya tetap dan biaya variable. Biaya tetap adalah biaya yang tidak berubah dalam penggunaan seperti sewa tanah, pajak, penyusutan dan bunga modal. Sedangkan biaya variabel yaitu biaya sewaktu-waktu dapat berubah dalam penggunaannya. Besarnya penggunaan sarana produksi pada usahatani sawah di daerah penelitian secara lebih rinci terlihat pada Tabel 5 berikut ini:
21
Jurnal TASIMAK Vol. I, No. 2 Oktober 2010
ISSN 2086 - 8421
Tabel 5 Rata-rata Pengunaan Sarana Produksi pada Usahatani yangmenggunakan Pola tanam padi-kedele dan padi-padi di Daerah Penelitian
No
1 2
3
Karekteristik Petani Benih Pupuk - Urea - TSP/SP-36 - KCL Pestisida
Satuan
Kg/ha
Usaha Tani Pola tanam Pola Tanam Padi-Kedele Padi-Padi Padi Kedele Padi Kedele 25 40 25 25
Kg/ha Kg/ha Kg/ha Liter/ha
150 75 25 0,75
Tabel 5 dia tas memperhatikan bahwa penggunaan sarana produksi antara usahatani pola tanam padi-kedele terdapat perbedaan yang nyata dengan pola tanam padi-padi, terutama pada penggunaan benih dan pupuk yaitu 25 Kg/ha benih padi dan 40 Kg/ha benih kedele, 150 Kg/ha pupuk urea dan 75 Kg/ha pupuk SP 36, 25 Kg/ha KCL dan 50 kg/ha benih padi 300kg/ha pupuk urea, 150 kg/ha pupuk SP 36, 50 kg/ha KCL 0,25 ltr/ha Pestisida.
0,75
150 75 25 0,25
150 75 25 0,25
Analisis biaya produksi merupakan suatu penelitian yang sangat penting dalam mengambil keputusan dalam menjalankan suatu usaha tani. Dengan adanya perhitungan biaya produksi akan diperoleh gambaran tentang besarnya pendapatan yang diterima petani pada usaha tani padi sawah. Perincian biaya produksi pada usahatani terlihat pada Tabel 6 berikut ini.
Tabel 6. Rata-rata Penggunaan Biaya produksi Per Hektar Usahatani di Daerah Penelitian Usaha Tani No
Unit Biaya
1 2 3 4 5 6
Tenaga kerja Sarana produksi Peralatan Biaya umum Sewa tanah Bunga modal Jumlah
Pola Tanam Padi-kedele 2.025.887,5 788.887,5 48.300 51.840 360.000 198.000 3.472.882,50
Pola Tanam Padi-padi 1.458.918,75 242.671,88 46.790,63 50.220,00 348.750,00 191.812,50 2.339.163,76
22
Jurnal TASIMAK Vol. I, No. 2 Oktober 2010 Tabel 6 memperlihatkan bahwa penggunaan biaya produksi pada usaha tani sawah per hektar yang menggunakan pola tanam padi-kedele Rp. 3.472.882,50 sedangkan yang menggunakan pola tanam padi-padi yaitu Rp. 2.339163,76,-. Penggunaan biaya tenaga kerja dan sarana produksi merupakan biaya yang sama-sama jauh berbeda antara pola tanam padi-kedele dengan padi-padi. Besarnya biaya tersebut karena pengaruh dari tambahan biaya dari perlakuan dari jenis komoditi serta harga dari benih yang bersangkutan, sedangkan biaya peralatan, biaya umum dan sewa adalah relatif sama.
ISSN 2086 - 8421
5. Jumlah Produksi dan Nilai Produksi. Produksi merupakan peneri-maan kotor dalam bentuk fisik dari satu proses produksi. Hasil produksi merupakan balas jasa akibat pengunaan atau pemanfaatan faktor produksi pertanian. Tingkat kombinasi antara faktor yang dapat juga berpengaruh terhadap hasil produksi usahatani. Nilai produksi adalah pendapatan kotor yang diperoleh dari jumlah produksi perhektar per musim tanam dikalikan dengan harga jual per kilogram. Besar kecilnya nilai produksi yang diperoleh petani sangat bergantung pada tinggi rendahnya harga jual per kilogram dan produksi rata-rata per hektar permusim tanam. Hal ini akan diperhatikan pada Tabel 7 berikut ini .
Tabel 7 Rata-rata Produksi dan Nilai Produksi Pada Usahatani yangMenggunakan pola tanam padi-kedele dan padi-padi di Daerah penelitian No 1
2
Uraian Yang menggunakan pola tanam padi-kedele - Produksi (kg) - Nilai Produksi (Kg) Yang menggunakan pola tanam padi-padi - Produksi (Kg) - Nilai produksi (Kg)
Tabel 7 memperlihatkan bahwa ratarata produksi yang menggunakan pola tanam padi-kedele adalah 3.360.600 kg/Ha/MT dengan harga jual Rp. 1.985/Kg, maka nilai produksi adalah Rp. 6.669.600 per hektar per musim tanam, sedangkan usaha tani yang menggunakan
Rata-rata/Ha 3.360,00 6.669.600,00 3.952,50 3.853.687,50
pola tanam padi-padi produksinya adalah 3.952,50 kg/Ha/MT dengan harga jual Rp. 975/Kg, maka nilai produksinya sebesar Rp. 3.853.687,5 per hektar per musim tanam.
23
Jurnal TASIMAK Vol. I, No. 2 Oktober 2010 6. Pendapatan Usahatani Pendapatan usahatani meru-pakan selisih dari nilai produksi dengan total biaya produksi yang dikeluarkan baik yang dibayar tunai maupun yang tidak tunai dari proses produksi. Besar kecilnya pendapatan yang diperoleh petani dari usaha tani dipengaruhi oleh tinggi
ISSN 2086 - 8421 rendahnya produksi dan di dukung tingkat harga produksi. Untuk mengetahui besarnya pendapatan yang diperoleh petani menggunakan pola tanam padi-kedele dan menggunakan pola tanam padi-padi di daerah penelitian dapat dilihat pada Tabel 8 berikut ini :
Tabel 8. Rata-rata Pendapatan Usahatani Per Hektar di Daerah Penelitian
No 1 2 3 4
Uraian Produksi (Kg) Nilai Produksi (Rp) Biaya produksi (Rp) Pendapatan (Rp)
Tabel 8 memperlihatkan bahwa pendapatan yang diterima petani dari usahatani padi sawah yang menggunakan pola tanam padi-kedele di daerah penelitian adalah Rp. 3.196.717,5 per hektar, sedangkan yang meng-gunakan pola tanam padi-padi di daerah penelitian adalah Rp. 1.514.523,75 per hektar. Pendapatan tersebut merupakan pendapatan bersih setelah dikurangi dengan biaya produksi. 8. Perbandingan Keuntungan Usahatani Berdasarkan Pola Tanam Tujuan dari analisis ini adalah untuk melihat apakah penggunaan pola tanam padi-kedele dan pola tanam padipadi pada usaha tani menguntungkan bagi petani sebagi penyelenggaraan kegiatan usahatani yang dimaksud. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh Benefit Cost Ratio sebesar 1,92 yang berarti bahwa
Uahatani Pola tanam Pola Tanam PadiPadi-Kedele Padi 3.360 3.952,50 6.669.600 3.853.687,50 3.472.883 2.339.163,75 3.196.717,5 1.514.523,75
apabila petani menambahkan input sebesar satu rupiah akan mendapatkan benefit sebesar 1,95 rupiah, dengan demikian pola tanam padi-kedele layak untuk diajukan dan dilaksanakan oleh petani sebagai penyelenggara usahatani padi sawah (B/C â&#x2030;Ľ1). Sedangkan pola tanam padi-padi diperoleh Benefit Cost Ratio sebesar 1,62 yang berarti bahwa apabila menambahkan input sebesar satu rupiah akan mendapatkan benefit sebesar 1,62 rupiah, dengan demikian pola tanam padi-padi juga layak untuk diajukan di laksanakan oleh petani sebagai penyelenggara usahatani padi sawah (B/C â&#x2030;Ľ 1). Dengan demikian pola tanam padi-kedele memberikan manfaat yang lebih besar bila dibandingkan dengan pola tanam-padipadi. 9. Analisis Pengaruh Pola Tanam Terhadap Pendapatan Usahatani
24
Jurnal TASIMAK Vol. I, No. 2 Oktober 2010 Berdasarkan hasil analisis diperoleh nilai t-cari sebesar 4,58 sedangkan t-tabel diperoleh 1,70 pada tingkat DF 25. A 0,05 pada tingkat keyakinan 95% dengan demikian t cari > t tabel yang berartai XA = XB, maka diterima Ha tolak Ho atau dengan kata lain pendapatan petani yang meng-gunakan pola tanam padi-kedele berpengaruh nyata terhadap pendapatan petani yang menggunakan pola tanam padi-padi. IV. KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan a. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata pendapatan petani usaha tani yang menggunakan pola tanam padi-kedele sebesar Rp. 3.196.717,50 per hektar, sedangkan pendapatan petani usahatani yang menggunakan pola tanam padi-padi sebesar Rp. 1.514.523,75 b. Benefit Cots Ratio pola tanam padi-kedele sebesar 1,92. Sedangkan pola tanam padi-padi diperoleh benefit Cots Ratio sebesar 1,62.
ISSN 2086 - 8421 c. t cari > t tabel yang berarti XA = Xb, maka terima Ha tolak Ho atau dengan kata lain pendapatan petani yang menggunakan pola tanam padi-kedele berpengaruh nyata terhadap pendapatan petani yang menggunakan pola tanam padipadi. 2. Saran-saran a. Dalam rangka meningkatkan produksi dan pendapatan usahatani dapat ditempuh melalui penerapan pola tanam padi-kedele dan dapat memberi manfaat lebih besar kepada petani. b. Upaya masyarakat dalam menerapkan pola tanam padi-kedele harus dilakukan pengelolaan secara intensif dan optimal sehing-ga mampu meningkatkan pen-dapatan petani. Upaya ini perlu dilakukan melalui pende-katan, penyuluhan pertanian dan mem-buat percontohan dan penelitian Demplot.
DAFTAR PUSTAKA Anonymous. 1984. Majalah Pertanian Tanaman Pangan, Departemen Pertanian, Jakarta. -------------- 1989. Pola Tanam Berbagi Jenis Ekonomi Lahan di Propinsi Bengkulu, Balai Informasi Pertanian, Bengkulu. -------------- 1992. Petunjuk Teknis Pengembangan Areal Produksi Kedele/UPSUS T.A. 1992/1993. Direktorat Bina Padi dan Palawinam, Bogor. ----------- 2009. Laporan Tahunan, Badan Pembina Harian Bimas Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, Banda Aceh.
25
Jurnal TASIMAK Vol. I, No. 2 Oktober 2010
ISSN 2086 - 8421
Asep Saefuddin, 1985. Teknologi Pola Tanam Daerah Aliran Sungai, Balai PeneLitian Tanaman Pangan, Bogor. Kaslan. Tohir 1983. Seuntai Pengetahuan Tentang usaha Tani Indonesia, Bina Aksara, Jakarta. Marwan.HM. 1990. Menyusun Pola Tanam Lahan Sawah Beririgasi, Dinas PerTanian Tanaman Pangan, Provinsi D.I. Aceh. Mubyarto, 1982, Pengantar Ekonomi Pertanian, LP3S Jakarta. Partohajono, 1985. Produktivitas Lahan Sawah dan Efesiensi Penggunaan Pupuk, Balai Penelitian Taman Pangan, Bogor, Suka Mandi. Partohajono, 1985. Produktivitas Lahan Sawah dan Efesiensi Penggunaan Pupuk, Balai Penelitian Taman Pangan, Bogor, Suka Mandi. Pasaribu. A. Mudi, 1983. Pengantar Statistik, Ghalia Indonesia, Jakarta. Pedmanagara Salmon, 1985 Usaha Membimbing Petani Dalam Rangka Menciptakan Petani Yang Tangguh di Indonesia, Balai Pendidikan. Rahmat, 1991. Teknik Budidaya Kedele di Lahan Sawah Irigasi, Balai Penelitian Tanaman Pangan Suka Mandi. Simatupang, Smith, R. 1984. Pola Tanam Sebagai Upaya Konservasi Lahan, Balai Penelitian Tanaman Pangan, Banjarmasin. Suryatna, 1982. Menuju Stabilitas Usaha Tani Dengan Penerapan Pola Tanam, Lembaga Pusat Penelitan, Bogor.
27