Peran perguruan tinggi dalam membangkitkan ekonomi kerakyatan melalui gerakan koperasi

Page 1

Hal.

T. I. VEGETASI

Vol.3

Medan

ISSN

$ept - Des 2006

1693 -8968

No.3 1

.77


rssN 1693-8968

MAJAIAH ttMlAH

YsGsffa#ffi Volume lll No. 3 Edisi September-Desember 2006

DAFTAR ISI LII.IGKUNGAN DALAM MENYONGSONG PERTANIAN (Dosen Kopertis Wil'l Dpk Univ' Karo, Kaba tjahe) Tarigan : Sumatera l,lASA DEPAN Oleh ;ENGEFEKTIFAN KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI lleh : Tiurmaida Nainggolan (Dosen Kopertis Wil-l Dpk Univ' Medan Area, Medan)

3ATM TANAH PERTANIAN AKRAB

1-9

10-16

iLTERNATIF PENGELOLMN LAHAN DALAM MENANGGULANGI KENDALA D=RTANIAN LAHAN KERING MASAM DI INDONESIA Oleh: Dafni Mawar Tarigan (Dosen Kopertis Wil-l Dpk Fak' Pertanian UMSU, Medan)

17-21

ANALIStS EKONOMT USAHATANI PEMBIBITAN JAMBU BlJl(Psldlum guaiava L)VARIETAS 3ANGKOK SECARA VEGETATIF Oleh : Mardiati ( Staf Pengajar STPP, Medan) sENGARUH PEMBERIAN PUPUK SUPER ZEOLIT PLUS PHOSPAT DAN PUPUK UREA PRILL TERHADAP PERTUMBUHAN VEGETAIIF RUMPUT GAMBA (Andropogon gayatrus) c eh JASON K. TARIGAN (Staf Pengajar FP Univ. Panca Budi lt/edan) ,-SNGARUH ANTAGONISME Trichoderma koningii TERHADAP PERKEMBANG/,N :,tsarium oxysporum PADA TANAMAN CABAI (Capsicum annum) Dl LAPANGAI'I lieh : lrna Sofia ( Dosen Kopertis Wil-l Dpk FP UMSU, Medan) RESpON BtBtT KELAPA SAWIT (Elaeis qurnenensls. Jacq)TERHADAP PEMB;RIAN

22-27

:

PUPUK

28-32

33-37

3841

]AUN PROVIT DAN GMND.K PADA PEMBIBITAN AWAL

lleh :

Muhammaddin Suhud (Dosen Kopertis Wil-l dpk FP Univ. Panca Budi, Medan) PANGAN -PAYA DAN I-ANGKAH UNTUK MENGEMBANGKAN DIVERSIFIMSI r ieh : Ragnar Octavianus Sitorus {Dosen Tetap Yayasan UMl, Medan) PENGARUH TEKNIK PFNYIMPANAN tsENIH DENGAN PEMBERIAN MINYAK T.\NAH , i,IINYAK KELAPA, DAN CAMPURAN MINYAK TANAH + MINYAK KELAPA TERI-IADAP

4248 49-53

:RODUKSI KACANG PANJANG (Vigna stnensls) Muhammadiyah TapanuliSelatan) EKONOMIKEMKYATAN MEMBANGKITKAN DALAM TINGGI PEMN PERGURUAN T3EMKAN KOPEMSI

lieh : Lannahara hasibuan (Dosen Univ.

: F i rCa u s

MELALUI 54-62

( Dosen KopertisWil-l Dpk FP UNAYA, Banda Aceh) RFSPON PERTUMBUHAN VEGETATIF BIBIT KELAPA SAWIT (E/AEiS qUINCENSIS -:RHADAP PEMBERIAN PUPUK DAUN NIKI SAE DAN PUPUK BIO.SF2 DI PFMBIBITAN Chairul Effendi (Dosen Kopertis Wil-l dpk Univ' Panca Budi, Medan) Oleh

l eh

::A,13UATAN PUPUK MIKROBA DAN PUPUK ORGANIK lka Rosenta Purba (Dosen Kopertis Wl-l dpk Univ. Simalungun, P' Siantar) I ::SPON TANAMAN KAILAN (BTASICA OIETACEAE L.) TERHADAP PENGGUNMN . :',SENTRASI NITROGEN DAN JAMK TANAM Dannadi ( Dosen Kopertis Wil-l dpk UGN, P. Sidimpuan) I

rl

:-

JACO)

63-67

68-73 74-77


rssN 1693-8968

MAJAI-AH ltf{l/.\H

7SGEffiA*Sffii Volume 3 Nomor 3 Edisi September-Desember 2006 Majalah limiah Vegetasi adalah wadah informasibidang pertanian berupa hasilpenelitian, studi kepustakaan maupun tulisan ilmiah terkait. Terbit 3 (tiga) kali setahun dengan frekwensi terbit tiga kali setahun pada bulan Januari-April, Mei-Agustus, SeptembelDesember.

Dewan Redaksi

:

Ketua: M. ldris., lr., M.P

WakilKetua

:

Romano, Dr, lr, M,P Gustami Harahap., Drs., lr,, M.P

Sekretaris : Elly Afrida,, lr, M,P Amiruddin., SP. M.P Bambang Hermanto., SP. MSi Fuad Balatif., lr Zulkifli,, lr., M.Si Syarifa Mayly BD, SP Suprida,, SP

DiniMufriah, SP Usman., lr Bahrul Khoir., SE,, M.S,

" FerdiSiregar,, SE Administrasi & Keuangan

:

M. Yusuf Dibisono., SP

ErliTiurlan T., SP Devi Maulinda Y,, SP

llustrator: Muslihin, SP, MM T. Yunita Fadilla Dalila., SP

Alamat Redaksi

ji.

:

Sisingamangaraja Km.5,5 Medan Telp. (061) TT832607

Yaralah ilmiah Vegetasi diterbitkan oleh Universitas AlWashliyah Sumatera Utara. Penasehat : Rektor uNlvA, Penanggung Jawab : Dekan Fakultas pertanian.


Majalah llmiah VX"ffiTAS Volume III No. 3 Septemher * Desember 2006 PER.Al,l FE RG

U

RUAN

I DALAM fi{ E S{ BANGKITK.AN EKO!{Oi'! I KE MKYAT MELALUI GFRAKAN KOPERASI

T I N GG

AH

Oieh:Firdaus lntisari

a3-3s € konsep Ekonomi Kerakyatan adalah dengan langsung menunjukkan adanya kata kerakyatan dalam antaa 5s karena di kebijakan ekonomi (sila ke 4) yang harus ditonjolkan dan diwujudkan dalam strategi dan pembangunan 3r:e ekon3:'praktek era ekonomi selama yang paling dalam dilanggar banyak iancmila, sila ke-4 itrilah lirnu e':r-:,-r keliru relevan, atau kurang masih kurang lalan(v$orous), ilmu ekonomidiuniversitas Baru. Pengajaran yang mengajarkan bahwa manusia adalah homseconomicus cenderung mengajarkan sikap egoisme, memerln';kasendiri, cuek dengan kepenUngan orang lain, bahkan m,:ri3i:jnikan kesnrakahan. Karena ilmu ekcno:ri ri^r-:i:-'--

:

::

keserakahan maka tidak mengherankan bahwa dalam kaitan konffik kepentingan ekonomi anhra pe*saaar-3 perusahaan konglomerat dan ekonomi rakyat, para sarjana ekonomi cenderung atau terang-terangan

le-

konglomerat. Kata kuncj '. perguruan tinggi, ekonomikerakyatan dan kopensi

Sfategi dan kebijakan ekonomi Orde Baru

PEIIDAHULUAI.I

Misi utama perguruan tinggi di samping Tri

rnarnpt-

mengangkat perekonr:mian lndonesie

dai

negara miskin menjadi negara

berpendag€iar

;e--;"i

Dhffina (1) Pendidikan dan Pengajaran; (2) Penelitian;

rnenengah melalui pertuumbuhan ekonomi tinggi

dan (3) PengaMian pada Masyarakat, petguruan tinggi

pertahun) selama

juga

praktek pelaksanaannya bukan

merupakan lembaga (untuk membantu)

perjuangan bangsa lndonesia mewujudkan masyarakat

ili

3 dasawarsa. Yang salah addal

teorinya". 's€jafah' tl

Barangkali cara lain menerangkan

yang adil dan makmur dengan as*s

kornkyatan

konsep Ekorromi Kerakyatan adalah dengan

largs:-;

(demokrasi ekonomi). Dalam

pengertian

nnenunjukkan adanya kata kerakyatan dalam

Pancas;.

diwujuara-

kerakyatan/demokrasi ekonomi, produksi (dan

(sila ke 4) yang harus ditonjolkan dan

distibusi) dikerjakan oleh semua warga masyarakat

dalam strategi dan kebijakan ekonomi karena di

dibawah pimpinan

dan

masyarakat Kerakyatan adalah demokrasi sesuai budaya lndonesia dan sebagai sila

ke4

Pancasila

pembangunan ekonomi Orde

Baru.

Tujuan Fenulisan

populer bersama refomasi 1998-1999 sehingga masuk

membangkitkan

l

'o

:

: c

k

sebagaimana tercantum dalam Pembukaan UUD 1945.

Jika banyak orang berpendapat Ekonomi Kerakyaten merupakan kon*€p beru yftng mul*i

I

aere

5 sila Pancasila, sila k*4 inilah yang paling bsr-a( dilanggar dalam praktek ekonomi selarrra ?-'a

pengawasan anggota

I

k

Untuk mr:ngul*trui per':nan koperesi

ekonomirakyat.

dalam 'GBHN Reformasi", hal itu bisa dimengerti

Teoriti.

;al.*

ill

1

P

karena mernang kata ekonomi kerakyatan ini sangat

Uraian

jarang dijadikan wacana sebelumnya. Namun jika

Koperasi Wadah Ekonomi

pendapat demikian diterima, bahwa

wacar el kop*raci adalah kegiatan produksi dan konsums ;':r; I be*a*l tidak akan apabila dikerjakan sendiri-sendiri l: tetapi melaluiorganisasi koperasi yang menenma .tga: l'1( dari anggota untuk memperjuangkannya temya'G :a::: M berhasil. Ekonorni Rakyat adalah usaha ekon:r ia'5 Kt tegac*tegas tirJak mengejar keuntungan i,;:a :::::-

ekonomi

Ekonomi rakyat dapat diperkuat dalam

kerakyatan merupakan kon*ep baru yang "mereaksi'

konsep ekonomi kapitalis liberal yang

dijadikan

pegangan era ekonomisme Orde Baru, yang kemudian

tajadi adalah 'reaksi kembali" khususnya dari pakar' pakar ekonomi arus utama yang menganggap "tak ada

yang salah dengan sistem ekonomi Orde

1 DcBn Koperb WPI Dpk UNAYA, Banda Aceh

Rakyat

Baru".

54

r


Majalah llmiah

III

Volume

G

No.

VItffAf, 3 September -

Desember 2006

dilaksanakan untuk (sekedar) memperoleh pendapatan

ekonomi lndonesia modem sejak lndonesia l4erdeka

bagi pemenuhan kebufuhan keluarga secara langsung

1945. Karena tidak ada buku-buku sejarah ekonomi

unfuk memenuhi kebutuhan pangan, sandang, papan,

lndonesia, pakar-pakar ilmu sosial lndonesia termasuk

dan kebubhan-kebutuhan koluarga lain dalam arti luas,

pakar ekonomi tidak mempunyai referensi ddam

yang semuanya mendesak dipenuhi dalam rangka

menerangkan fenomena-fenomena ekonomi dan sosial

pelaksanaan pekerjaan pokok anggota,

masa kini dan dengan demikian juga tidak dapat

E

Ekonomi Rakyat dalam arti yang lebih luas

memperkirakan akar-akar sejarah permasalahan sosial

E

mencakup kehidupan petani, nelayan, tukang becak

ekonomi dewasa ini. Dalam kondisi demikian banyak

m

dan

diantara mereka menggunakan referensi

hr

kepenlingan ekonominya selalu dapat lebih mudah

nl

tr.

I

pedagang

kaki lima, yang

kepentingan-

dibantu/dipefuangkan melalui koperasi, Kepentingankepentingan ekonomi rakyat seperti inilah yang tidak

banyak yang tidak relevan.

dilihat oleh pakar-pakar ekonomi yang memperoleh pendidikan ekonomi melalui buku-buku teks dari

Dalam pada itu buku{uku tentang ekonomi atau perekonomian lndonesia yang difulis oleh pakar-

Amerika dan yang tidak berusaha menerapkan ilmunya

It d ![

t

5r

md

q ftr ml

m

n ilm

pada kondisi nyata di lndonesia. Teori-teori ekonomi

pakar ekonomi Belanda seperti Boeke dan Fumival Udak dibaca dengan alasan yang kurang |das.

mikro maupun makro dipelajari secara deduktif tanpa

Perdebatan seru tentang tesis dualisme ekonomi yang

upaya

menggali data{ata empirik

untuk

mencocokkannya, Karena contohontoh hampir

terbit sebagai buku /ndonesan Econamics (Van Hoeve, 1966), belum pemah secara tengkap diterjemahkan ke

semuanya berasal dari Amerika dengan ukuran-ukuran

dalam bahasa lndonesia untuk didiskusikan dalam

relatif besar, maka mereka dengan mudah menyatakan ekonomi rakyat tidak ada dan tjdak ditemukan di buku-

kuliah-kuliah Ekonomi lndonesia. Mata kuliah Ekonomi

lndonesia

konsorsium llmu Ekonomi di Direktoral Jenderal Pendidikan Tinggi telah diubah menjadi Perekonomian lndonesia, yang tenfu saja

Amerika Serikat dengan yakin menyatakan bahwa

sekedar membicarakan fenomena-fenomena

'Farming ls bushess", meskipun tanpa disadari yang dimaksud adalahFarming (in Anence is busrness",

bekerjanya perekonomian lndonesia Modem, terutama sejak tahun 1966 (Masa Orde Baru). penutis buku ini

sedangkan di lndonesia harus dicatat tdak semuaya

yang mengampu kuliah ekonomi lndonesia selama 20 tahun terakhir, tetap menyebutnya sebagai Ekonomi

dapat dikategorikan sebagai bisnis tetapi 'way of life,, kegiatan hidup sehari-hari yang sama sekali bukan

lndonesia,

dit

G m W W

dan

mengisinya dengan

dan

sejarah

perekonomian lndonesia (sejak masa penjajahan) dan

Jika banyak orang lndonesia

as

ini oleh

buku teks Amerika. Misalnya Menten pertanian yang memperoleh gelar Doktor Ekonomi pertanian dari

kegiatan bisnis yang mengejar untung.

di

sejarah

ekonomi negara-negara lain yang dianggap releval, padahal barangkali mereka sadar referensi tersâ‚Źbut

sejarah pemikiran ekonomi lndonesia. Disamping ifu

termasuk

ilmuwan berpendapat bahwa ekonoml rakyat lndonesia

dibahas pula sistem ekonomi lndonesia

lidak ada", atau tidak mempunyai sejarah, maka dasar pendapahya jelas karena mereka iorang awam

memberikan perhatian dan penelusuran deskriptif dan

analiUs pada sejarah sistem ekonomi sejak sistem

maupun ilmuwan) tidak membaca buku-buku sejarah ekonomi lndonesia. Maka.kita patut berterimakasih

pada Anne Boofr penulis buku The

dengan

-

ekonomi monopolistik a/a VOC (i600 18ffi), sistem ekonomi komando a/a Tanam paksa (1830 1970), dan sistem ekonomi kapitalis liberal sejak 1870. Saldt satu buku penulis yang dipakai sebagai buku teks

-

lndonesian

Emnomy in the Nineteenth and Twentieth C;entury: A History of Missed Opportunity (ltacrniilan & St. Martin,s,

Ekonomi indonesia bequdul Slsfam dan Mont

1998) dan Howard Dick dkk., The Emergencv af A National Ennomy (Allen & Unwin & U-Hawaii, 2002).

Ekonomi lndonesia (LP3ES, 1988) dan Mambangun Sistam Ekonomi (BPFE, 2000).

Kedua buku ditulis dalam rangka lebih memahami

55


Maj a I ah II m i a h VE{BtrTAffi Volume III No. 3 September * f)esember 2006 Buku Anne Bootr, yang banyak mengaor

pemerintah prenjajahan yang besar, $stem tanam

pada buku-buku sejarah ekonomi penulis"penulis Eelanda menggambarkan dengan baik sojarah

paksa ini jauh lebih keras dan kejam dibanding sistem

ada sasaran pemasukan pnerimaan negara yang sangat dibutuhkat monopoli VOC karena

ekonorni nakyat lndoneeia khususnya pada bab 7,

Ma*et and Enfrepreneuns. Perkembangan sistem passr di lndonesia tidak pemah mulus karena selalu tertekan deh 'sistem ekonomi" yang diterapkan di

pemerintah. Petani yang pada jaman VOC wajib

lndon*ia sebagai "negara jajahan'. Pada 200 tahun

pada harga yang ditelapkan kepada pemerintah. Maka

- 1800), persatuan

tidak ada perkembangan yang bebas dari sistem pasar.

ry04) menerapkn sistem

Selain itu kehidupan rakyat kecil (ekonomi

pertama mma kolonialisme (1600

Pedagang Belanda

menjual komoditi tertentu pada VOC, kini harus menanam tanaman tertenfu dan sekaligus menjualnya

kamoditi-

rakyat) makin berat karena penduduk desa yang tidak

kornoditi perdagangan seperti rempah+empah (lada

memiliki tanah harus bekeria 75 hari dalam setahun

dan pda, engkeh, kopi dan gula), sehingga harganya

(20%) pada kebun-kebun milik pemerintah yang menjadi semacam pajak, Produksi pangan rakyat

monopoli (monopsoni) dalam membeli

ffikan

karena ditetapkan sepihak oleh VOC. L{ekipun VOC tidak sama dengan pemerintah

merosot dan timbul kelaparan di berbagai tempat di

peni4ah Belanda, tetapipetani lndonesia merasa VOC

Jawa. Tanam Paksa adalah sistem ekonomi yang

mempunyai kekuasaan dan day*paksa sepert penerintah juga karena VOC mempunyai aparat

merupakan noda hitam bagi sejarah peniajahan

'pemerintahan', bahkan memiliki tentara. lfulah sebabnya bmpan'n diucapkan orang lndonesia

l3elanda dianggap berhasil karena memberikan r;umbangan besar bagi kas pemerintah, Selama sistem

sebagai kumpeni yang tidak lain berarti "tentara'yang

tanam paksa kas pemerintah jajahan

dapat memaks+maksa petani menyerahkan komodili

mengalami surplus (batrE slo{). $stem tanam paksa

yang 'dipaksa belf obh

Belanda

di

lndonesia, meskipun bagi pemerintah

Belanda

Selanjuhya setelah VOC bubar (bangkrut tahun 1799),

yang kejam ini setelah mendapat protes keras dad berbagai kalangan di Belanda dihapus pada tahun

pemerintah penjajah Belanda tidak segera menemukan

1870, meskipun untuk tanaman kopi diluar Jawa masih

c:rt+<:rta tepat unfuk mengekploitasi lndonesia,

terus b*rlangsung sampai 1915. Akhimya

bdrkan pemerinbh ini terhenti sementara (1811"1816)

ekonomi ke3 dan terakhir pada jaman penjajahan yang

karena penguasaan atas lndonesia diambil alih oleh

berlangsung sampai lndonesia merdeka adalah sistem

perdagangannya

VOC.

sistem

lnggris pada saat Belanda

ekonomi knpitalis liberal, yang pelaku

pemerintah

utamanya bukan lagi pemerintah tetapi pengusaha

di duduki Jerman, dan Belanda mengungsi ke lnggris. Letnan

pâ‚Źnentu

1

I

tanah

swasta, sedangkan pemerintah sekedar sebagai penjaga dan pengawas melalui perafuran-perafurat

I

jajahan. Sistem sewa lanah ini tidak segera diarnbil alih

per-undang-undarrgan. Undeng.undang pertame yang

!

pernedntah penjajah Belanda setelah lndonesia (Hindia

menandai sistem baru ini adalah UU Agraria tahun

(

1870, yang memperbolehkan perusahaan-perusahaan

I

Gubemur Thomas Robert Raffles memperkenalkan

sistem sewa tanah unfuk mengefisienkan

Belanda ) diserahkan kembali kepada Belanda.

I

Pada tahun 1830 pada saat pemerintah

perkebunan swasta menyewa lahan-lahan yang luas

s

penjajah hampir bangkrut setelah terlibat perang Jawa

untuk jangka waktu *ampai 7$-99 tahun, untuk ditanami

k

terbesar (Perang Diponegoro 18251B30), dan Perang

tanaman keras sepedi karet, teh, kopi, kelapa sawit

p

9rrnatera Earat (1821-1837), Gubemur .jendral Van den Bosch mendapat izin khusus

atau untuk tanaman $emusim seperti tebu

k

melaksanakan sistem Tanam Paksa (Cultuur Stelsel)

saat

dengan fujuan utama mengisi kas

pernerintahan

dikembangkan, di beberapa daaah rakyat sudah lebih

k

jajahan yang kosong, atau menutup defisit anggaran

dulu menanaminya, sehingga teriadi persaingan antara

ul

Paderi

di

dan

tembakau dalam bentuk sewa jangka pendek. Pada

-s6

tanaman-tanaman perdagangan

ini mulai

fi

1T


Majalah llmiah Volume

III

No.

VE{gSAtr September - Desember

3

2A06

perkebunan-perkebunan besar dengan perkebunan.

besar, bahkan khawatir rakyat "menyaingi' hasil-hasil

perkebunan rakyat. Dalam penaingan antara dua suF

perkebuan besar karena hasil-hasil perkebunan rakyat

sistem perkebunan inilah mulai muncul

dapat jauh lebih murah meskipun mungkin mutunya

masalah

peranan yang tepat dan adil dari pemerintah, Di satu pihak pemerintah ingin agar perusahaan-perusahaan

tidak tinggi. Demikian karena ekonomi

rdryat

merupakan kegiatan penduduk pribumi dan usalra

swasta memperoleh untung besar sehingga pemaintah

usaha besar merupakan milik pengusahapengusdra

mendapat bagian keuntungan berupa pajak-pajak perseroan atau pajak pendapatan dari staf dan

Bolanda atau pongusaha asing lain dari Eropa, maka

para pemimpin pergerakan seperii Hatta, Syahrir, dan

karyawan. Tetapi di pihak lain penduduk pnbumi yaitu yang

Soekamo, selalu memihak pada ekonomi rakyat dan berusaha membantu dan memikrkan upaya-upaya

tanaman-

untuk memajukannya. Maka Hatta berkali*di menulis

tanaman ini lidak boleh dirugikan' terutarna dalam pemasaran hasilnya. Terutama dalam produksi dan

msngancam ekonomi rakyat dan bagaimana ekonomi

pekebun-pekebun

kecil (perkebunan rakyat)

sebelumnya sudah mengembangkan

di

pemasaran karet persaingan segera tjmbul, dan

pernerintah

rakyat bdak

organisasi koperasi sebagai bangun usaha yang sesuai

dengan asas kekeluargaaan. Hanya dalam asas kekeluargaan dapat diwujudkan prinsip demokasi

boleh

membiarkan merosotnya kemakmuran rakyat

yang

rakyat harus bersafu atau mempersatukan diri dalam

yang tentunya berkepenbngan

meningkafl<an kemakmuran

Daulat Rakyat tentang bahayabahaya

ini,

sehingga harus terus menerus mengawasl hubungan

ekonomi yaitu produksi dikerjakan oleh semua, dan

antara keduanya. Misalnya pada saat harga karet jatuh

untuk semua, sedangkan pengelolaannya dipimpin dan

pada awal tahun 1920-an ada usulan pembatasan produksi karet (Sfevensen Reslncllon Scheme) dari

diawasi anggota-anggota masyarakat sendiri. lnilah

pemerintah penjajahan lnggris

sistem ekonomi lndonesia sebagai usaha bersama

disambut baik oleh

yang berasaskan kekeluargan seb4aimana tercanfum sebagai pasal 33 UUD '1945.

yang kemudian dijadikan pedoman umum penyusunan

di Malaya yang [dak pemerintah H jndia Belanda

Perkebunan karet rakyat memiliki daya tahan jauh lebrh

kuat menghadapi krisis ketimbang

perusahaan-

Ekonomi rakyat sebagai mata pencahanan

perusahaan perkebunan swasta besar.

Tokoh-tokoh pergerakan

sebagian besar rakyat (rakyat banyak) memiliki daya kemerdekaan

tahan tinggi terhadap ancaman dan goncangan-

terutama Mohammad Hatta, yang belajar ilmu Ekonomi

goncangan harga intemasional. pada saat terjadi

di Rotterdam, banyak menyoroU nasib buruk

depresi pada tahun Zo.an

ekonomi

dan 3San

ketika

rakyat yang selalu tertekan oleh pelaku sektor ekonomi

perkebunan-pe*ebunan besar Belanda merugi karena

modem yang dikuasai investor-investor

anjlognya harga ekspor, justru perkebunan rakyat

Belanda,

terutama dalam pertanian dan pe*ebunan, dan dikenal

menikmaUnya.

sebagai pertanian rakyat dan perkebunan rakyat

Pada zaman pendudukan Jepang dan awal kemerdekaan, ekonomi rakyat makin berkembang dengan pemasaran dalam negai yang makin luas

(snallholdef . Pertanian dan pe*ebunan rakyat dengan

pemilikan lahan yang sempit, dengan

teknologi

sederhana dan modal seadanya, sulit berkembang

ditambah pasar

karena merupakan usaha-usaha subsisten. Sebaliknya

perkebunan-perkebunan besar yang mulai mundur.

dan terutama perkebunan besar luasnya puluhan atau ratusan ribu hektar pertanian

luar negeri yang

ditinggatkan

yang

Dan dalam hal komoditi tebu di Jawa tanaman loDu

yang

menggunakan teknologi unggul dan modal besar dalam

rakyat mulai berperanan besar menlrumbang pda produksi gula merah (guta mangkok) baik unhrk

memproduksi komoditi ekspor (karet, teh, kelapa sawil

kebutuhan dalam negeri maupun ekspor. pada tdrun

tebu dan tembakau), tidak tertarik bekerjasama dengan

1975 pemerintah yang mulai pusing mengebla indusEi

usah+usaha ekonomi rakyat. Mereka, perkebunan

gula di Jawa mombuat putusan nengagetran dengan

5'.7


Maj al a h II m i a h VkGffiTABS Volume III No. 3 Septenher * De,renrher :{}A{ lnpres l,lo. g/1925 tentang Tebu Rakyat tntensifikasi flRl) yang melarang pabrik-pabrik guta (pemerintah min pun swasta ) menyewa lahan milik petani, Semua

tanah sawah dan tanah kering harus ditanami lobu nkyat karana tanaman rakyat dianggap lebih unggut

khususnya secara ekononris dibanding tanaman perkebunan besar/pabrik, rian yang paling penting pernerintah ingin menghilangkan konflik_konflik yang selalu terjadi antara pabrik-pabrik gula

dan

rakyat

pemilik tanah. Kebijaksanaan TRI ini gagat total karena mengabaikan kenyataan pemilikan tanah

alaran narginat utility dan keseimbangan ui-,_ Neoklasik. Tekanan ajaran ekonorni l.leoklasik

ora-;

Artinya jika pasar dibiarkan bebas, tidak diganggu +a.

aturan-aturan pemerintah yang bertujuan sekalipun, masyarakat secara keseluruhan

pitihan

(allernatif) untuk ditanami padi. Karena tebu seb*gai

bahan baku untuk gula harganya ditetapkan pemerintah, sedangkan untuk padi tidak, maka di mana Rrn petani memilih nrcnanam padi. Akibatnya fujuan unhrk menaikkan produksi dan produktivitas tebu tidak tercapai (produksi gula merosot), dan lnpres TRI

ba

aka,-

Optina{1

Di lndonesia, sampai dengan krismon tahu_

1997, ilmu

ekonomi yang dipahami sepec cligamba*an di atas rncnduduki tempat terhcrnrat : k,alangan ilmu-ilmu sosial, Misalnya insinyur yan; belajar dan mengambil derajat tambahan ilmu ekonon

dlan kcmudian bergelar

Dr. li., diakui meinjiii. kemampuan 'luar biasa" atau keahlian eksfa karena disarnping teknolog

juga masuk .kelompok

eli:

ini dicabut pada tahun lggB setetah sangat terlambat, dan membuat kerusakan besar pada industi gula

teknokrat ekonomi".

Jawa. Dewasa iniindustri gula rJi Jawa termasuk satah satu indusfi yang pating sakit di lndonesia.

ilmu ekonomi adnlah kebertrasilan oara Guru Besar

di

Satu alasan kuat lain dari tingginya prestrse Ekonomi Universitas lndonesia, dan teknokrat ekonomr

Demikian sejarah ekonomi rakyat berawal

lain, dalam membangun ekonomi lndonesia selama 0rde Baru (19â‚Ź&1997). Dalam soiiap kabinet,

jauh sebelum lndonesia merdeka, namun tirlak banyek pakar rnengenalnya karena para pakar, khususnya

tokoh_

tokoh ekonomi terutama dari FE-Ul menduduki pos_pos

pakar-pakar ekonomt, memang hanya menerapkan

utama ekonomi sepertr llenten

ilmunya pada sektor ekonomi modem terutama sektor indusbi dengan hubungan antara faktor-faktor produksi

jelas dapat diukur. Karena dalam ekonomi rakyat

sejak

tahun 1993 yang pimpinannya dipercayakan pada

pemisahan atau pemilahan faktor-faktor oroduksi ini tidak dapat ditakukan make pak.rr"pekar *konomi "tdak

yang tidnk dieluga rlatangnye

lain karena kepemimpinan

jisri,r

trn

disebabkan antara

ekonomi pemerintah

tidak lagi dipegang ekonorn .profesional".

Poranan llrnu Ekonomi

Pomikiran

llmu Ekonomi yang diaja*an dan diterapkan di seluruh dunia sejak perang Ounia ll yang dirintis

An

2

lnsinyur. Bagi sementara orang. krismon tahun 1gg7

berdaya" melakukan analisis-analisis ekonomi.

awal oleh buku Fconomrbs

Keuangan,

Perdagangan, cJan lndustrj Dan 8AFpENAS yang difugasi merancang dan mengendalikan pembangunan nasional selalu diketuai pakar. ekonomi, keorali

tanah, tenaga kerja, dan modal serta teknr:logi yanq

yrng iirc,r kami

karnbangkan

adalah bahwa krismon ,19.c7 dan ketimpangan ekonomi

dan sosial yang serrus seta{ eertengahan tahun clelapun puluhan, terulane C,selabkan oleh st"ategi

lntrorluctory Anaiysis

(PaulSamuelson dari MlT, 1946, sekarang tahun 2001

pembangunan

edN k*17) dikenal sebagai toori ekonomi Neoklasik.

yang teialr

berorientasi

pada

partumbuhan ekonomi, dan xurano memperhatikan asas pemerataan dan keadrlan Dan

lsi ajaran ekonomi Neoklasik merupakan sintesa teori ekonomi pasar persaingan bebas Klasik (Homo

'keliru"

skonomikus dan invisible hand F"dam $mih), dan

*onomi) memperoleh

58

,

rnencapai kesejahteraan bersama yang optimal (pare::

rakyat yang

sudah sangat sempil yang mempunyai

ec::"

bahwa mekanisme pasar persaingan bebas, den;a_ asumsi-asumsi lertentu, selalu menuju keseimban: adan efisiensi optimal yang baik bagi semua

sfategl

ini

yang

diterapkan kare^a ekonom (teknokrat r,eie,ce,1 aan berlebihan dalam


Majalah Ilmiah VICffAg Volume III No. 3 September

- Desember 20A6

penyusunan sbategi pembangunan. Terhadap kesimpulan terakhir para teknokat banyak yang

teori ekonomi neoklasik dan diperkuat paham Ne+ liberalisme, Perlawanan dan bahkan pemberontakan

keberatan karena menurut mereka ajaran dan nasihat-

terhadap dominasi ajaran/reseprCIep IMF dar Bank Dunia dipimpin ekonom+konom yang pomah bekerja

nasihat yang moreka berikan tidak pernah salah. yang

salah adalah pelaksanannya, bukan leorinya, lebihlebih jika diingat bahwa krismon terjadi setetah lim ekonomi pemerintah semakin dikuasai oleh non-

di IMF atau Bank Dunia sendiri, yang paling terkenal

ekonom, khususnya di BAPPENAS.

pembangunan yang dipertanyakan, tetapi teori yang

adalah JoseSr StigliE (HaJoon Chang, 2001).

Demikian

kini tidak hanya praktek

melandasi praktek-praktek pembangunan ihr sendiri Ekonomi Neoklasik

mulai digugat. Jika tahun 1995 sudah terbit buku Paut

Mempertanyakan kernbali

ajaran

ekonomi Neoklasik tidaklah unik di lndonesia. Gunnar

&merod berjudul The Death ot Emnonkx, kini terbit lagi buku }ebunking Economics: The Naked Emperor

ilmu

Myrdal (1967) menyatakan sejak amat awal bahwa

of the

teori ekonomi tidak dikembangkan untuk menganalisis

Aushalia, 2001). Buku ini menolak tobl ajaran ekonomi

masalah-masalah ekonomi

Neoklasik, yang disamping benar{ena tak berguna juga pengajarannya seperti "indokbinasi'. Dalarn buku

n

egaraneg ara terbelakang

(under devebped regions). Bagi negar+negara yang

disebut terakhk, belakangan disebut negara-negara

&cial $abnces oleh Steve

Keen (Pluto Press,

selatan, harus dikembangkan teori lain oleh para

lain, Economics as Religion (Pennsy'vania State UP, 2001), Robert Nelson juga monolak ajaran Neoklasik

ekonom muda dari negara{legara sedang berkembang

yang sudah menjadi somacam agama.

sendiri.

Alasan kuat penerimaan dan penerapan teori

Meskipun secara politis Pancasila,

ekonomi neoklasik adalah bahwa ia rnerupakan satu-

dan

tdak

kerakyatan sebagai sila k+4, sudah diterima dan dapat

satunya teori yang tersedia sehingga

dijadikan acuan sistem ekonomi nasional, tokh dalam

alternatif. Untuk menjawab keberatan demikian, Debunking Economiu secara khusus menutup bukunya dengan altematttaltematif berikut (Keen,

kenyataan, para pakar, khususnya pakar ekonomi,

merasa sulit atau enggan memasukkannya dalam 'model" pembangunan ekonomi. Lebihlebih dengan

2001, h.300).

1.

munorlnya kembali ajaran liberalisasi dan globalisasi

Austrian Economics, yang menerima banyak

pertengahan tahun delapan puluhan, yang dijiwai atau

ajaran ekonomi Neoklasik

diilhami semangat neoliberalisme, keunikan ideologi Pancasila makin dipertanyakan, dan dianggap tidak

keseimbangan.

akan mampu

menghadapi ideologi

2,

global

mengikuti ideologi global

3 4.

menghinggapi tokoh-tokoh ekonom kita, yang pada

Complexity Theory, yang menerapkan konsep kekacauan

terhadap isu-isu ekonomi.

5.

Evolutionary Economics, yang memperlakukan

perekonomian sebagai sistem evolusi ala

sosialisme

Pancasila atau Sosialisme berdasarkan Pancasila (TAP

Oanrin.

Dari ke5'alternatif terhadap teori ekonomi

No. /rXl |/MPRS/1 966). I

Dewasa ini makin banyak ditemukan

Sraffan Economics, mendasarkan pada konsep

dinamika non linear dan teori

banyak

awal Ode Baru (1996) pemah sangat percaya perlunya

lndonesia membangun rnasyarakat

Post Kepesian Economics, yang sangat kritis

produksi komoditi oleh konpditi.

mengalahkan paham saingannya yaitu Sosialisrne.'

ini

konsep

pada pentjngnya ketidakpasfian.

Kapitalisme-

Neolibenlisme, yang sejak 19891990 memang telah

Demikian sikap menyerah kalah

keflali

terhadap ajaran Neoklasik dan menekankan

neoliberalisme. "Daripada susah-susah akan lebih baik

kita

ada

Neoklasik tersebut,

buku

yang menentang arus globalisasi yang menggunakan

teori ekonomi

evolusioner

mencakup apa yang dikenal dengan teori ekonorni

59


Maj al a h Il mi ah VK{ffiryASS Volume III No. 3 Septemher - Desember 20A6 kelembagaan yang muN+mula diusulkan Thorstein

Pembahasan

Veblen (1898), dan kemudian dikembangkan oleh John

R.

Satu kesalahan besar yang berubah menjaC

di Wisc:onsin, Hkonomi

Comrnons (1904-1905)

semacam dasa dari dosendosen pengajar ekonomi

di

d

kelembagaan a/a John Commons menunjukkan betapa

Universitas-universitas

teori ekonomi bisa sangat relevan untuk memecahkan

mereka hanya mengajarkan separo saja dari ajarar

masalah-masalah sosial yang secara nyata dihadapi

ekonom klasik Adam Smith. Konsep Smith tentang

masyarakat pada waktu dan tempat tertentu,

lndonesia adalah bahwa

dan

Manu"qia $osial (hr:mosocialis, tahun 1759) dilupakar

sebaliknya bisa terasa begitu aneh dan mandul pada

atau tidak diajarkan, sedangkan ajaran berikutnya pade

wakfu dan tempat lain sebagaimana dirasakan 4-5

tahun 1776 (manusia sebagai

tahun terakhir di lndonsia.

dipuja-puji secara membabi buta.

di

homoeconomiarsl

lndnnesia bul,ln Juli

K*salahan dari dosen-dc-cen ilrnu ekoncr

tahun setelah lndonesia dipuja-puji sebagai

adalah mengajarkan secara penuh metode analisis

salah satu 'Keajaiban Asia", karena pertumbuhan

Menjelang krismon 1997,

4

'sangat meraia', pakar-pakar ekonomi

lndonesia

deduktif dari teori ekonomi neoklasik, padaha seharusnya disadari bahwa Alfred Marshall dan Gustave Schmoller sebelumnya, yang merupakar

di

lndonesia

tokoh-tokoh teori ekonomi Neoklasik, memesankan

ekonomi yang cepat dengan pembagian pendapatan

maupun pakarpakar ekonomi asing

$ecara sungguh-sungguh dipakainya dua

'sesumbar' bahwa tidak mungkin ekonomi lndonesia

mengalami

krisis keuangan. "lndonesia bukan ' lndone:iia bLrki:ri

metode

secara serentak (deduktif dan induktif), laksana 2 kakt

drn kiri} untuk beq*lan. A}aran asli f',4azhal {iejarah Jerman inilah yang sesungguhnya dan

Thailand', dan tahun 2001 dii.,rtaFian

{kanan

Argentina'. Jika keberhasilan pembangunan ekonomi

lndonesia saing dikatakan karena para teknokrat (ekonom) telah secara cerdas mensrapkan teron

seharusnya mengingatkan peristiwa pergulatan metode

ekonomi Neoklasik, maka krismon tentunya tid*i.

dalam penggunaan nrodril-model matenraIha

mungkin melanda lndonesia yang memiliki fundamental

kebablasan dan sekaligus mengabaikan data{ata

ekonomi kuat seperti inffasi rendah, cadangan devisa

sejarah yang relevan. Mengajarkan ilmu ekonom: matematika (matematika ekonomi) dianggap lebih

(metodensreit) pakar-pakar ekonomi tahun 187$1874

kuat, dan pertumbuhan ekonomi tinggi. Sesungguhnya

yang

kasus lndanesia menunjukkan kelemahan teori ekonomi neoklasik yang tidak mampu memberikan

gagah dibandingkan kehanrsan membaca data-data

peringatan dini akan ancaman bahaya krisrnon padahal

mempelajari sejarah lebih relevan. Selain itu mengajar

sejarah dalam buku-buku tebal, meskipun jelas

sejumlah ilmuwan sosial lain khususnya sosiolog dan

ekonomika secara induktif-empirik

anhropolog sudah berulang kali mengingatkannya.

membutuhkan waktu dan tenaga lebih banyak, dan jika

Kami sendiri pada tahun '198'1 frenulis a*ii,rel "keras' -penyakit yang mengingafl<an bahaya kanker" yang

dongan metode deduktif memaftg merupakan pilihan

sudah menyerang ekonomi lndonesia, tetapi dianggap

yang mudah.

vraktu sangat mrlndesak st6u teriJatac, nraka mengajar

para ekonom Neoklasik sebagai dagelan yang tidak luru atau teoriekonomi yang

-ngavrut'.

memanE

Ekonorni lndonesia yang pada tahun-tahun

Demikian p,*da

awal ksmerdekaitn selilrna dua closawarsa (1945-190S

editorial majalah 'Busrness News' (4 Agustus 1984) pandangan kami tentang "Ekonomi Pancasila" diputar

merupakan perekonomian agraris yang terbelakang kini sudah jauh lebih maju dan modem dengan standar

balik dan dianggap 'menolak pertumbuhan", sehingga

hidup manusia rata-rata hampir 10 kali lipat

lidak

laku di Jakada".

Pertanyaannya, apakah kemajuan tersebut merupakan

jasa llmu Ekononi? Mungkin lebih tepat pertanyaannya

diubah menjadi sejauh mana ilmu ekonomi

telah

menyumbang pada kemajuan tersebut. Jika jawaban

60


Majalah llmiah Volume

III

No.

Vl{EflAS 3

September

- Desember

2006 berideologi Pancasila yang bortujuan mewujudkan

atas pertanyaan ini negatif, artinya sumbangan ilmu ekonomi hanya kecil saja dibanding ilmu-ilmu eksakta

keadilan sosial bagi seluruh rakyat yaitu masyarakat

seperti ilmu-ilmu teknik, pertanian, atau kesehatan,

yang adil

maka tidak ada masalah. Masalah akan timbuljika ilmu

pembangunan ekonomi

besar

dan

makmur berdasarkan Pancasila, maka

dan ilmu ekonomi fang

dan

melandasi pâ‚Źnyusunan kebijakan-kebijakan harus

menenfukan dalam pembangunan nasional terutama

mempertimbangkan faktor keadilan ekonomi dan keadilan sosial. Dan ilmu ekonomi yang diajarkan di

ekonomi dikatakan berperan sangat

sejak Ode Baru, dengan keterangan lebih lanjut bahwa

Fakultas-fakultas Ekonomi haruslah

para teknokrat ekonomilah yang telah beqasa besar, karena mereka menduduki posisi-posisi kunq dalam

kelembagaan ajaran

pernaintahan dan lembaga perencanaan ekonorni

dikembangkan

serta menjadi penetu-penentu

kebijaksanaan

tahun 190445

kita

Kesimpulan

ilmu

ekonomi

John R. Commons yang di University of Wisconsin Madison

pembangunan.

Memang tidak mungkin

berteori

Pengajaran ilmu ekonomi

seandainya pada awal Orde Baru bukan ekonom, tetapi

di

univenitas

sosiolog atau anfiropolog yang lebih berperanan,

kurang tajam (wgorous), kurang relevan, atau keliru.

apakah hasilnya akan berbeda, lebih baik atau lebih buruk. Namun jika era Ode Baru kini dianggap telah

Lebih msrisaukan lagi jika kemudian timbul kesan bahwa ilmu ekonomi mengaiarkan bagaimana uang

berakhir dan kini kita mengadakan reformasi dalam

mencari uang, atau mengejar unfung, dengan tidak

segala bidang termasuk reformasi ekonomi, ttdak sahkah jika kita juga menggugat yang salah dalam

mempertrmbangkan akibat tindakan seseorang bagi

orang lain. llmu ekonomi yang mengafarkan bahwa

pembangunan ekonomi, dan peranan ilmu ekonomi di

manusia adalah homoeconomians

jauh kiranya kita

cenderung

berhak

mengajarkan sikap egoisme, mementingkan diri sendiri,

mempertanyakan jangan-jangan jika ilmu ekonomi jenis

lain yang kita terapkan dan kita ajarkan di lndonesia

cuek dengan kepenbngan orang lain, bahkan mengaja*an koserakahan. Karena ilmu ekonomi

sejak lahimya fakultas-fakultas ekonomi,

mengalarkan keserakahan maka tdak mengherankan

dalamnya? Lebih

kondisi

llmu ekonomi lain sudah ada dan berkembang di dunia

bahwa dalam kaitan konfiik kepentingan ekonomi antara perusahaan-perusahaan konglomerat dan

termasuk di Amerika Serikat, hanya saja karena ilmu

ekonomi rakyat, para sarjana ekonomi cenderung atau

ekonomi Neoklasik memang memegang

monopoli

terang-terangan memihak konglomeral Lebih gawat

untuk diajarkan di AS dan negara Eropa Barat lain,

lagi mereka yang memihak ekonomi rakyat atau melawan konglomerat, dianggap bukan ekonom,

masyarakat (ekonomi) kita lebih baik dan sekarang.

maka ilmu ekonomi itulah yang juga diajad<an dan

diterapkan

di

lndonesia

dan

t',lisalnya dalam masalah kenaikan upah minimum

negara-negara

propinsi (UMP) tidak diragukan bahwa jika tidak mau di

berkembang lain.

sebut "bukan ekonom" anda harus berpihak pada

Salah safu kelemahan amat menonjol dan

/pngusaha karena pemaksaan kenaikan UMP

llmu Ekonomi Neoklasik adalah keengganannya unfuk

majikan

memasukkan faktor budaya dan masalah keadilan

"pasti berakibat pada melu asnya pengganggural",

dalam model analisisnya. Bagi lndonesia

yang

61


Majatah IImiahYWffi#A#S Voiume

III

No.

3

September

*

Desember 2006 DAFTAR KFFUSTAKAAH

Janes

A

Caporaso & David P, Levins, '1$9?. Iheones of Pa,*licalE*onomy,Oambridge Univei'sity Press, C*mh*dge.

ParlEkins & Manfred Max-Neef (ed). 1992, Real'Life Economics,RouUedge. London-New York' Steye Keen,

2AM.}ebunking Fcon*mns, Pluto Press-Zed B*ok* N*w Ycrk.

Dariel B. Klein (ed), 1999, ltfiaf Do Fconomisfs Cantibute, New York University Press, New York. Robert H. Nelson, 2N1. Econamlel as Re#gion. Pennsylvania *9tate University, University Park.

ParlOrmerod, 1994. ?re Death of Ecanomlcs, Faber & Faber, London'

52


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.