TERBIT SETIAP RABU HARGA PROMOSI Rp500,-
GANECA POS
PERS MAHASISWA ITB Sunken Court E-02 Kampus ITB
MENCERAHKAN, MENCERDASKAN
RABU edisi 21-28 Maret
Renewable Energy Development :
Workshop HME Mengenal Lebih Dekat
Peluang dan Tantangan di Indonesia
Aku titipkan Indonesia kepadamu jika kamu bisa menjaganya
Soekarno
Menyoal Kenaikan BBM
Langkah Penyelamatan Bangsa BBM -- Bahan Bakar Minyak dewasa ini telah menjadi salah satu kebutuhan pokok bangsa Indonesia. Betapa tidak? Sebagian besar anggaran belanja negara dihabiskan untuk memenuhi besarnya biaya subsidi BBM. BBM dapat kita temui di berbagai sektor dalam kehidupan rakyat Indonesia, sektor ekonomi, perhubungan, energi, manufaktur, semua selalu terkait dengan unsur BBM di dalamnya. Lebih sempit lagi, BBM juga dapat kita temui di sekitar mahasiswa. Saat BBM naik maka kebutuhan mahasiswa akan jasa transportasi menjadi semakin mahal, harga berbagai kebutuhan pangan juga merangkak naik, sehingga sesungguhnya masalah ini sangat dekat dengan kita, kalangan mahasiswa. Fa k t a n y a , Pe m e r i n t a h t e l a h memutuskan untuk menaikkan harga BBM menjadi 6.000 rupiah per liter disaat tanggal 1 April 2012 tiba. Mengapa opsi ini dipilih oleh pemerintah ? Padahal, opsi ini tidak diharapkan masyarakat, bahkan dapat menurunkan kredibilitas pemerintah di mata masyarakat. Wakil Presiden Boediono mengatakan, Indonesia saat ini menghadapi kendala besar terkait ancaman defisit anggaran akibat subsidi harga bahan bakar minyak (BBM) yang membengkak hingga sebesar 4 persen, hal ini melanggar aturan keuangan negara.-(kompas.com). Dalam wawancara berbeda, Wakil Menteri ESDM Widjajono Partowidagdo menambahkan, “Sejauh ini konsumsi BBM kita sangat besar, memang kita mengekspor minyak, tapi kita juga mengimpor minyak dengan nilai yang besar. Hitung-hitungannya seperti ini, kita mengekspor 500, tapi kita juga mengimpor 750,” ungkap Widjajono.-(kompas.com). Berbagai kalangan menyikapi keputusan ini dengan beragam. Sebagian besar masyarakat Indonesia resah. Hingga membuat beberapa kelompok mahasiswa melakukan serangkaian aksi, untuk menolak keputusan kenaikkan harga BBM. Di sisi lain, sebagian pengamat politik di negeri ini
khawatir, jika keputusan ini ditunggangi oleh berbagai kepentingan politik di dalamnya. Rencana kembali diadakannya BLT, semakin memperkuat dugaan ini. Namun, Ketua Komisi VII DPR F-PDIP Effendi Simbolon mengatakan, tidak ada yang mempolitisasi kenaikan BBM. Pemerintah hanya ingin meliberalkan BBM dengan harga pasar dunia. -(waspada.com). Dampak sesungguhnya dari kenaikan harga BBM adalah adanya ancaman kenaikan inflasi di Indonesia. Untuk itu, pemerintah tidak tinggal diam. Beragam langkah akan diambil oleh beberapa Kementrian di Indonesia, pasca kenaikan harga BBM. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan, pemerintah bersama Tim Penanggulangan Inflasi Daerah bersiaga melakukan operasi pasar dan pasar murah. Beras menjadi fokus utama pemerintah karena potensi dampak inflasinya. Menko Bidang Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono memaparkan soal kompensasi yang diberikan pemerintah, mulai data kemiskinan paling mutakhir dari Badan Pusat Statistik serta paket-paket kompensasi untuk masyarakat yang dinilai paling rentan kritik, terkait kebijakan kenaikan harga BBM. Sementara itu, Menko Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto mengatakan, mengawal kebijakan kenaikan harga BBM, sesungguhnya mengamankan ekonomi Indonesia secara keseluruhan. -(kompas.com). Segala pertimbangan telah dibahas dengan mantap oleh para pemimpin kita di meja parlemen MPR DPR RI. Keputusan untuk menaikkan harga BBM tidak
diputuskan semudah kita membalikan telapak tangan. Harga minyak dunia memang sudah sangat mencekik APBN negara ini. Satu hal yang perlu kita yakini bersama, para pemimpin di sana, pasti tidak ingin negara ini semakin terpuruk, karena sebagian besar APBN diserap oleh subsidi BBM yang dirasa kurang tepat sasaran untuk rakyat miskin di negeri kita. Sekarang tugas kita sebagai mahasiswa untuk “berbuat” sesuai kapasitas kita. Aksi menanggulangi kenaikan harga BBM dapat dilakukan dengan banyak sekali jalan. Tinggal kita, mahasiswa ITB (Institut Terbaik Bangsa) ini mau melangkahkan kaki menuju jalan yang mana? Sejauh apa? Atau? Menutup mata, memalingkan muka dan malah enggan melangkahkan kaki ini, walau hanya satu langkah? –eka-
OPINI
Bom Waktu di Dalam Pencabutan Subsidi BBM Oleh Septia Agustin
E
nergi adalah salah satu kebutuhan dasar dalam kehidupan masyarakat, mulai dari penyokong kehidupan sehari-hari hingga dalam proses industry energy menjadi salah satu kebutuhan utama. Dalam perang dunia kedua, minyak adalah salah satu alas an Negara-negara untuk berperang. Negara- Negara industry saling berebut pengaruh di Negara yang kaya SDA, terutama minyak, untuk menggerakkan mesin pertumbuhan dan mesin perang masing-masing. Indonesia pernah sangat Berjaya di bidang perminyakan pada awal tahun 70an. Pada Tahun72/73 pemerintah mendapatkan sejumlah laba bersih yaitu sekitar 31 milyar rupiah dan terus meningkat menjadi 34.2 M rupiah pada tahun 73/74. Namun, setelah itu laba bersih minyak mulai hilang tak membekas, dan mulai dikenallah pemberian subsidi BBM. Semenjak itu, subsidi BBM yang diberikan oleh pemerintah gradually increase. Missal, subsidi yang diberikan pada tahun 75/76 baru berjumlah 1.3 milyar rupiah, pada tahun 79/80 subsidi BBM yang diberikan sudah berjumlah 535 milyar rupiah, bahkan pada than 81/82 subsidi yang diberikan menembus1.151 milyar rupiah. Di awal tahun 2000an subsidi yang dikeluarkan telah menyentuh angka trilyun. Pada tahun 2005, subsidi BBM yang diberikan mencapai angka 150 trilyun rupiah, di tahun 2006, subsidi BBM besarnya sekitar 30% dari jumlah APBN. Subsidi BBM, sebagaimana dapat dipahami dari naskah RAPBN dan Nota Keuangan saban tahun, adalah “pembayaran yang dilakukan oleh Pemerintah Indonesia kepada PERTAMINA (pemegang monopoli pendistribusian BBM di Indonesia) dalam situasi dimana pendapatan yang diperoleh PERTAMINA dari tugas menyediakan BBM di Tanah Air adalah lebih rendah dibandingkan biaya yang dikeluarkannya untuk menyediakan BBM tersebut”. Subsidi BBM diberikan oleh pemerintah kepada PERTAMINA sebagai konsekuensi dari penetapan harga BBM yang dilakukan oleh pemerintah. Subsidi BBM adalah aliran dana dari Pemerintah ke PERTAMINA. Pendapatan minyak, di sisi lain, adalah aliran dana dari penjualan minyak mentah (crude oil) milik Pemerintah, yang diterimakan ke rekening Departemen Keuangan. Subsidi BBM secara simple dapat dicari dengan ketentuan berikut :
Yang termasuk dalam biaya menghasilkan BBM (b) antara lain biaya import crude oil, biaya pembelian minyak mentah produksi dalam negeri, biaya inpor BBM, biaya refining, biaya distribusi, dll Besarnya subsidi BBM yang diberikan pemerintah akan terus meningkat seiring dengan semakin meningkatnya tingkat konsumsi masyarakat terhadap BBM namun tidak diiringi oleh peningkatan jumlah produksi BBM dari dalam negeri. Sejak Tahun 2003,tingkat
Kata Mereka Kebijakan pemerintah mengenai kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) banyak menimbulkan pro dan kontra di masyarakat. Lalu apa kata para civitas ITB mengenai hal tersebut? Dr. Benno Rahardyan, S.T. , M.T. Dosen Teknik Lingkungan ITB “Pada dasarnya saya percaya bahwa pemerintah telah mengambil kebijakan yang terbaik bagi kita. Saya mendukung usulan
konsumsi minyak Indonesia telah lebih besar daripada tingkat produksinya, dan hal ini terus meningkat tiap tahunnya. Konsekuensi dari hal ini adalah, pemerintah tetap harus memenuhi kebutuhan konsumsiminyak masyarakat dengan cara semakin banyak membeli minyak (baik berupa crude oil ataupun produk minyak) dari luar. Sementara itu, harga minyak internasional bukanlah variabel yang dapat kita control secara langsung. Seringnya, terjadi pembengkakan dari nilai subsidi awal yang sudah direncanakan dari APBN dikarenakan permasalahan yang terjadi di luar (missal: konflik timur tengah). Jika dilihat secara pragmatis, beberapa variabel yang mempengaruhi besarnya jumlah subsidi ini antara lain : tingkat produksi dalam negeri, besarnya import minyak yang dilakukan, biaya produksi dan distribusi dan tingkat konsumsi masyarakat terhadap BBM yang terus meningkat. Sebenarnya, pemerintah telah merencanakan agar masyarakat bisa lepas dari subsidi dan ketergantungan terhadap BBM melalui Blue Print Energi Nasional 2005-2025, dimana salah satu bagian dari rencana tersebut meliputi : diversifikasi energy, pencabutan subsidi BBM secara bertahap dan pengembalian harga BBM sesuai dengan harga keekonomiannya. Pencabutan subsidi BBM adalah sebuah bom waktu. Saat ini kita dihadapkan kepada pilihan untuk mulai meledakkannya saat ini ataukah nanti. Satu hal yang pasti, ketergantungan masyarakat terhadap pemakaian BBM harus mulai dibatasi. Gebrakan (dengan berbagai macam kontranya) telah mulai dilakukan dengan digantinya minyak tanah dengan LPG. Tapi bukan berarti kita menutup mata dari keadaan sosial masyarakat saat ini. Secara jangka panjang pencabutan subsidi BBM memang termasuk dalam rencana pemerintah. Lalu apa yang bisa kita lakukan untuk kondisi saat ini ? Sebenarnya secara politik kita bisa melakukan pengawasan secara berkala terhadap pencabutan subsidi hingga terlaksananya Blue Print Energi Nasional tersebut, mungkin disini kabinet KM ITB bisa mengkoordinasikan massa untuk sama-sama mengawasi dan menuntut ke pemerintah terhadap rencana mereka tersebut dalam tiap deret waktu. Selain itu, satu hal yang kita sadari bahwa ternyata konsumsi BBM terbanyak ada pada bidang transportasi ( besarnya 4x lipat bidang industry), beranikah kita tidak hanya melakukan kampanye untuk meminimalisir pemakaian kendaraan pribadi, tapi juga memastikan jumlah orang-orang yang meminimalisir pemakain kendaraan pribadi? Jika memang kampus ini adalah partisi dari Indonesia di masa depan dan sekaligus merupakan sejenis laboratorium kehidupan, saya Cuma bertanya-tanya, bisakah kita memodelkan (secara sosial) tingkat pengurangan pemakaian BBM dengan mengurangi pemakaian kendaraan pribadi dan efeknya terhadap jumlah BBM yang mungkin bisa dikurangi? Mungkin jika model di kampus ini berhasil dan ternyata bisa mengurangi cukup banyak pemakaian BBM, model ini bisa kita signifikansikan dan kita perbesar skalanya menjadi skala Bandung, Indonesia, bahkan dunia.
tersebut namun turunan kompensasi terhadap rakyat miskin harus jelas karena saat ini BBM masih menjadi beban.”
menaikkan harga, tolong cari yang lain, jangan BBM karena kenaikan harga BBM akan m e nye b a b k a n ke n a i k a n harga-harga lainnya.”
Omas Staff K3L ITB “Saya tidak setuju harga BBM dinaikkan. Memang bagi kalangan menengah ke atas kenaikkan tersebut tidak begitu berpengaruh, namun bagi kalangan menengah ke bawah tentu akan sangat memberatkan apalagi bagi yang berpenghasilan tidak tetap. Apabila ingin
Adhiguna Surya Ketua HMIF ITB “Setuju harga BBM dinaikkan karena harga BBM fluktuatif. Pemerintah udah ngeluarin subsidi yang besar untuk BBM. Lebih baik 'sakit' di awal, daripada terbiasa dengan harga yang murah namun merugikan dan membuat masyarakat mengalami
REPERTOAR Renewable Energy Development :
Peluang dan Tantangan di Indonesia Saat ini ada beberapa peluang yang bisa dimanfaatkan dan tantangan yang harus dihadapi Indonesia mengenai penggunaan energi. Mau tahu apa saja peluang dan tantangan itu?
T
ren penggunaan energi terbarukan bukan merupakan hal yang baru. Hal ini muncul dari kesadaran manusia atas keterbatasan cadangan bahan bakar fosil, juga dorongan untuk mendapatkan energi yang murah dan ramah lingkungan. Karena seperti yang kita ketahui, pembakaran “fossil fuels” melepaskan gas CO2 yang dilepaskan ke a t m o s f e r y a n g d a p a t m e nye b a b k a n pemanasan global dan perubahan iklim di bumi. Lalu bagaimana tren itu berkembang di Indonesia? Salah satu tantangan yang sedang dihadapi di Indonesia adalah keamanan pasokan energi. Hal ini diugkapkan oleh Dr. Armi Susandi, M.T saat menjadi pembicara pada acara Repertoar Ganeca yang digelar pada Sabtu, 17 Maret 2012 di Aula Timur ITB. Beliau juga mengatakan bahwa untuk mengatasi tantangan tersebutperlu dilakukan diversifikasi dan konservasi energi. Salah satu langkahnya adalah dengan menggiatkan penggunaan sumber energi terbarukan, suatu energi alternatif pengganti ”fossil fuels”. Indonesia memiliki potensi yang sangat besar untuk mengembangkan energi alternatif. Beberapa sumber energi alternatif tersebut misalnya panas bumi (geothermal), minihidro, mikrohidro, angin, dan matahari
(solar energy). Energi geothermal memiliki potensi paling besar, dapat menghasilkan l;istrik hingga ratusan gigawatt. Sayangnya sumber-sumber energi terbarukan tersebut belum dimanfaatkan secara maksimal. Memang terdapat beberapa kendala dalam mengeksplorasi sumbersumber energi tersebut, misalnya biaya investasi yang tinggi, kurangnya kesadaran dan pengetahuan, kurangnya insentif dan mekanisme pendanaan, serta kurangnya kemampuan industri. Semua ini menjadi tantangan bagi kita untuk mencari jalan keluar atas permasalahan tersebut. Sebenarnya ada beberapa peluang yang dapat dimanfaatkan untuk mengatasi tantangan tersebut, salah satunya adalah pemetaan lokasi sumber daya energi terbarukan di seluruh wilayah Indonesia. Dengan demikian diharapkan sumber energi terbarukan yang melimpah di negeri ini dapat dieksplorasi dengan efektif dan memberikan keuntungan ekonomi yang besar. Persiapan-persiapan yang perlu dilakukan adalah mengembangkan SDM yang terdistribusi dan mengembangkan teknologi terbarukan yang khas Indonesia. “Kita harus m a m p u m e n ge m b a n g k a n t e k n o l o g i terbarukan khas Indonesia yang murah dan
ketergantungan terhadap harga BBM yang murah tersebut.”
rakyatnya tidak ada yang miskin bahkan para pemberi zakat dan shodaqoh pun bingung harus memberikan zakat dan shodaqoh kepada siapa. Itulah model pemerintahan yang seharusnya diterapkan, menjamin rakyatnya hidup sejahtera.”
Aditia Darajat Mahasiswa FTSL 2011 “Sebenernya sih kurang setuju, tetapi kita lihat saja nanti efeknya seperti apa. Apakah dengan pengurangan subsidi ini bisa membantu sektor lain seperti pendidikan dan kesehatan? Seharusnya segala sesuatu yang berada di negara diatur oleh negara. Kita bandingkan dengan masa kekhalifahan Umar Bin Abdul Aziz, pada waktu itu
ramah lingkungan.” Kata Dr. Armi. Pembatasan subsidi BBM Pada kesempatan yang sama hadir pula Bapak Daryatmo Mardiyanto, anggota Komisi VII DPR RI. Pada kesempatan itu beliau angkat bicara mengenai rencana pemerintah mengurangi subsidi BBM. Menurut beliau langkah tersebut tidak tepat. Besar persentase subsidi BBM terhadap APBN yang nilainya sebesar 8.95% dinilai tidak terlalu memberatkan APBN. Selama ini selalu dikatakan bahwa subsidi BBM selalu tidak tepat sasaran, lebih banyak dipakai orang kaya. Namun Bapak Daryatmo menyangkal hal tersebut. Menurut survey, BBM bersubsidi lebih banyak dinikmati kelompok masyarakat bawah .-Hisni-
TIZAR BIJAKSANA
Tidak terasa hampir satu tahun sudah Tizar Bijaksana memimpin KM ITB dengan mengusung visi KM ITB ASIK (Antusias, Satu, Inisiatif, Karya). Adakah sisi lain dari seorang presiden?Ingin kenal lebih dalam dengan Tizar? Ayo kirimkan pertanyaan kamu tentang Tizar ke redaksi Ganeca Pos melalui email ganecapos@yahoo.com
SOSOK Workshop HME
Mengenal Lebih Dekat
D
i ITB terdapat berbagai Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ). Salah satunya adalah Himpunan Mahasiswa Elektronik ITB atau HME ITB. Himpunan yang memiliki sekretariat di basement Labtek 8 ini berdiri pada tanggal 5 Desember 1949. Anggota HME ITB terdiri dari mahasiswa jurusan teknik elektro, teknik telekomunikasi, dan teknik tenaga elektrik ITB. Himpunan yang memiliki jaket himpunan berwarna abu-abu ini berlambangkan lingkaran orbit elektron dengan petir berwarna merah dan mempunyai background garis kuning dan putih. HME ITB inipada awalnya hanyalah sebuah workshop yang beranggotakan mahasiswa-mahasiswa teknik elektro yang senang dengan elektronika praktis. Saat itu,Fakultas Teknik masih merupakan bagian dari Universitas Indonesia. Mahasiswa elektro berada di bawah Himpunan Mahasiswa Bangunan Mesin dan Listrik (HMBL). Saat ini, workshop HME ITB merupakan salah satu divisi dari HME ITB yang bergerak di dalam bidang elektronika praktis. Divisi workshop ini merupakan divisi yang tertua di HME ITB karena merupakan cikal bakal berdirinya HME. Divisi workshop berdiri pada tanggal 21 Desember 1974 dan
terbuka bagi mahasiswa-mahasiswa anggota HME ITB yang berminat pada bidang elektronika praktis. Divisi workshop ini diantaranya memiliki tujuan untuk mewadahi minat mahasiswa-mahasiswa anggota HME ITB, meningkatkan jiwa berbisnis misalnya melalui proyek, namun tujuan utamanya adalah di bidang keprofesian terutama bidang elektronika praktis. Mengenai proyek, menurut Ammar Novel (EL'09) dari divisi workshop, banyak sekali proyek yang sudah dihasilkan oleh HME terutama oleh divisi workshop. Dari proyek yang sekedar hobi sampai proyek yang bernilai komersil. Proyek komersil biasanya bekerja sama dengan mahasiswa jurusan Seni Rupa (SR) dalam mengerjakan Tugas Akhir. Biasanya diperuntukkan bagi mahasiswa SR y a n g s e d a n g m e n g e r j a k a n TA d a n membutuhkan aplikasi elektronik dalam proyek TA tersebut. Jika berbicara mengenai prestasi, Ammar berpendapat bahwa prestasi yang didapat tidak murni berasal dari divisi wo rk s h o p. Ji k a a d a ko m p e t i s i a t a u perlombaan, mereka akan bergabung dengan tim yang anggotannya tidak hanya dari divisi yang sama. “Biasanya juga kita kalau bawa bendera, ya bawa bendera HME nggak bawa bendera workshop,” ujarnya. Prestasi yang berhasil diraih oleh HME diantaranya Finalis LSI Design Contest 2011 di Okinawa, Jepang
dan keberhasilan tim PALAPA HME ITB meraih 3rd Place of IEEE President's Change the World Competition, USA. Untuk menjadi anggota divisi workshop, maka ada pula kaderisasinya. Ammar menuturkan pertama mereka mengadakan seminar atau pelatihan, misalnya ditentukan ada sepuluh topik yang akan diturunkan ke cakru-cakru yang selanjutnya. Terus setiap minggu diadakan pelatihan-pelatihan entah itu topiknya apa. Lalu, ditengan pelatihan tersebut diadakan tugas akhir,baikitu tugas akhir satu maupun dua untuk mengetes apakah cakru sudak menguasai materi apa belum. Nanti, diakhir pelatihan ada wawancara untuk mengetahui bagaimana kepribadian cakru. Kaderisasinya sendiri berlangsung selama kurang lebih enam bulan. Dalam waktu dekat ini divisi workshop juga akan mengadakan acara yang bernama Robocool.ini merupakan salah satu event yang berasal dari divisi workshop . Acaranya sendiri akan diadakan akhir bulan ini yaitu 31 Maret 2012-1 April 2012. Kompetisi ini diperuntukkan bagi siswa SMA dan mahasiswa,khususnya mahasiswa TPB. I timnya terdiri dari maksimal tiga orang. Tujuan dari acara ini diantaranya adalah untuk memajukan dunia elektronika di Indonesia. Terakhir, harapan Ammar bagi divisi workshop adalah bisa terus berkarya, bisa menyalurkan ilmu-ilmu yang kita dapat ke massa HME bahkan kalau bisa ke massa kampus, juga bisa mengasah bisnis di bidang elektronikia. “Mungkin kita bisa membuat suatu karya yang kemudian bisa dijual,” pungkasnya. -Annida-
FOTOJURNALISTIK Banyak pengunjung yang datang ke acara Symbion, acara keprofesian yang digagas mahasiswa yang tergabung dalam HIMASITH Nympheae ITB
GANECA POS Pemimpin umum Husein Abdulsalam S Redaktur Senior Wigaty Agdi, Petrus, Anna Manajer Internal Indah Yuliana Manajer Personalia Edi Cahyono Media Operasioanal Rachmat Cahyono Pemimpin Redaksi Andrean Eka Pemimpin Perusahaan M Khairul Hamid Reporter Annida Ferani, Annisa Ferani, Neli Syahida, Dian Pipit, Hisni Rahmat, Teguh Imam, Andrean Eka , M Khairul Hamid Desainer Grafis Nixon Berlin, Naomi Putri Sirkulasi dan Media Partner Neli Syahida 085640032858