Salam hormat,
Ganjar Pranowo
kata pengantar
Bekerja bersama
Tak kurang-kurangnya saya merasa bangga telah menjadi bagian dari Provinsi Jawa Tengah. Sebuah kehormatan bagi saya, selama 10 tahun turut terlibat secara langsung dalam perkembangan Jawa Tengah, membersamai segala pertumbuhannya dan menyaksikan semangat gigih semua yang terlibat.
Penghormatan kepada panjenengan semua, yang selama kepemimpinan saya sebagai gubernur selalu mendukung segala langkah yang benar, dan memberhentikan sejenak langkah yang kurang pas. Khususnya kepada Pak Heru Sudjatmoko yang mendampingi pada periode pertama, dan Gus Yasin Maimoen yang selalu berbagi tugas bersama sama pada periode kedua.
Kita semua telah melewati banyak hal, telah menembus keraguan yang bermunculan di awal saya menjabat. Mereka menilai kita tidak mampu membuat Jawa Tengah maju.
Nada miring itu justru memicu adrenalin untuk terus bergotong royong, bekerjasama, bekerja super keras dalam semua sektor. Melibatkan seluruh masyarakat tanpa terkecuali. Dengan peran masing-masing untuk Jawa Tengah tercinta.
Kita bangun infrastruktur. Kita kembangkan UMKM. Kita berantas korupsi dan pungli di pelayanan publik. Kita turunkan kemiskinan dan membangun sumber daya manusia yang lebih berkualitas. Niat kita satu, menaikkan harkat dan martabat Jawa Tengah.
Nyatanya, kini Jawa Tengah telah berkembang menuju arah lebih baik. Ada banyak kemajuan dan perbaikan. Alhamdulillah, berkat kerja keras panjenengan semua, saat ini Jawa Tengah banyak dijadikan role model pembangunan nasional di berbagai sektor. Kita juga bisa melihat, saat ini banyak orang yang kagum pada perkembangan serta kerukunan yang ada di Jawa Tengah.
Kita patut bersyukur dengan segala upaya yang di lakukan, reformasi birokrasi Jawa Tengah dinilai memiliki pencapaian terbaik. Saya yakin ujung dari reformasi birokrasi adalah memberikan pelayanan yang mudah dan cepat bagi masyarakat. Semua itu bisa diwujudkan hanya jika kita mau membuka mata dan telinga lebar-lebar.
Tentu, semua ini masih jauh dari kata paripurna. Namun, setidaknya kita –saya dan penjenengan semua- telah berusaha, berupaya sekuat tenaga, semaksimal yang kita mampu, untuk membuat Jawa Tengah bergerak menuju arah yang lebih baik.
Buku ini, ‘Laporan kepada Rakyat 10 Tahun Membangun Jawa Tengah’, sedikit banyak merekam kemajuan pembangunan di Jawa Tengah, baik pembangunan fisik maupun sumber daya manusia (SDM). Semoga apa yang sudah kita lakukan menjadi jejak, yang kelak akan tetap dilanjutkan dan diakselerasi pada muara kesejahteraan masyarakat.
Akhir kata, izinkan saya menyampaikan terima kasih setinggi-tingginya kepada seluruh masyarakat Jawa Tengah, dan semua pihak yang turut serta menjaga dan mencintai Jawa Tengah. Saya juga meminta maaf sedalam-dalamnya atas segala sesuatu yang belum berkenan di hati panjenengan semua.
10 Tahun Membangun Jawa Tengah
Sepuluh tahun memimpin, Gubernur Ganjar Pranowo telah membuat banyak perubahan nyata di Jawa Tengah. Tagline ‘Mboten Korupsi Mboten Ngapusi’ dan ‘Tetep Mboten Korupsi Mboten Ngapusi’ yang diusung selama dua periode menjadi nilai yang dipegang Ganjar untuk menyelenggarakan pemerintahan di Jateng. Muaranya, untuk menciptakan layanan kepada masyarakat yang mudah, murah, dan cepat.
Semangat antikorupsi dan akuntabilitas publik yang dipegang selama masa kepemimpinannya sejak 2013, nyatanya berhasil membawa kemajuan bagi Jawa Tengah. Buku ini menjadi laporan kinerja Gubernur Ganjar yang responsif, transparan, akuntabel, bersih dari korupsi, kolusi, dan nepotisme. Merangkum dari begitu banyaknya program yang dilaksanakan sebagai bentuk pertanggungjawaban pada rakyat.
Wujud responsif itu bisa dilihat dari percepatan pembangunan infrastruktur yang memegang peranan penting untuk menguatkan kepercayaan diri masyarakat, sekaligus menjadi penggerak pembangunan dan ekonomi. Sebagai kepala daerah di tingkat provinsi, Ganjar juga berperan sebagai inisiator sekaligus katalisator pembangunan. Ganjar terbukti mampu menjembatani pemerintah daerah di tingkat kabupaten dan kota dengan pemerintah pusat.
Sebagai contoh, Gubernur Ganjar berhasil mendorong realisasi pembangunan dan renovasi enam bandara di Jawa Tengah. Gubernur Ganjar menekankan bahwa pembangunan daerah tidak melulu tentang pembangunan fisik. Mental dan Sumber Daya Manusia (SDM) juga menjadi bagian penting dan tak terpisahkan dalam konteks pembangunan.
Oleh karenanya, Ganjar bersama pasangannya pada periode pertama, Heru Sudjatmoko, memulainya dengan mewujudkan reformasi birokrasi menuju tata kelola good governance and clean government menuju efisiensi, keandalan pelayanan, dan kemampuan fasilitasi partisipasi warga.
Selanjutnya, kepemimpinan Ganjar Pranowo di periode kedua bersama Taj Yasin Maimoen (Gus Yasin) memprioritaskan pembangunan SDM dalam berbagai bidang. Selain untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, jangka panjangnya tentu untuk mewujudkan generasi yang tangguh dan berkualitas. Harmonisasi dengan sejumlah pihak juga terus dijaga guna memantapkan Jateng yang kondusif, aman dan nyaman. Jateng kini semakin bergerak maju, menyamai bahkan mengungguli wilayah-wilayah di sekitarnya.
Keberhasilan pembangunan dalam berbagai bidang tersebut bukan hanya dilakukan pemerintah semata. Gotong royong masyarakatlah yang mampu menjadi pijakan untuk Jateng yang mulai memposisikan diri sebagai daerah yang patut diapresiasi. Slogan ‘Jateng Gayeng’ yang bermakna penuh semangat, berani, tangguh, jujur, ramah, menggembirakan, harmonis, dan hangat, kini nyata menjadi jati diri warga Jawa Tengah.
Gubernur Ganjar Pranowo
berpamitan kepada masyarakat
Jateng saat upacara peringatan
HUT ke-78 Jawa Tengah di Alun-alun Brebes, Sabtu (19/8/2023)
UPGRADE 6 BANDARA
DI JAWA TENGAH
Di Jawa Tengah keberadaan bandara yang representatif sangat penting dalam upaya mendukung pertumbuhan ekonomi suatu daerah.
Karenanya, bandara bertaraf internasional mutlak harus dimiliki provinsi seperti Jawa Tengah. Rencana pengembangan Bandara Internasional Jenderal
Ahmad Yani Semarang sudah ada sejak 2003, namun hingga 2013, setelah mengalami pergantian tiga orang gubernur, hal itu tidak juga terwujud.
Seusai dilantik pada 2013, Gubernur Jawa Tengah
Ganjar Pranowo terus melakukan lobi kepada pemerintah pusat agar hal tersebut terealisasi.
Usaha Ganjar berhasil. Pada 17 Juni 2014 pekerjaan revitalisasi Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani dimulai, sampai akhirnya selesai dan diresmikan pada 7 Juni 2018.
Terminal penumpang Bandara Ahmad Yani sebelum
revitalisasi dan pengembangan hanya seluas 6.708 m2. Setelah pengembangan, luasannya bertambah
nyaris sepuluh kali lipat menjadi 59.406 m2. Kapasitas penumpang yang semula hanya 800 ribu orang per tahun pun meningkat menjadi 6,9 juta orang per tahun.
In Central Java, a representative airport is essential to supporting the economic growth of a region. Therefore, an international airport is an absolute must-have for a province like Central Java. The General Ahmad Yani International Airport Development Plan for Semarang has existed since 2003; However, not until 2013, after experiencing the change of three governors, this was not actualized.
After being inaugurated in 2013, Central Java Governor Ganjar Pranowo insisted on persuading the central government to make it happen. Ganjar’s effort eventually paid off. On June 17, 2014, the revitalization of General Ahmad Yani International Airport began, and it was finally completed and opened on June 7, 2018.
The airport terminal at Ahmad Yani Airport only covered 6,708 square meters prior to revitalization and development. Post-development, the area expanded by almost ten times to 59,406 square meters. Passenger capacity initially planned for only 800,000 people per year, increased to 6.9 million people per year.
Kapasitas apron juga meningkat, dari semula hanya 8 pesawat kemudian mampu menampung 12 pesawat berbadan lebar. Bandara milik TNI AD itu menjadi bandara megah yang berdiri di atas air (floating) pertama di Indonesia.
Selain artistik, Bandara Ahmad Yani juga mengusung konsep eco airport dan go green. Lampu penerangan jalan memanfaatkan sumber energi sel surya. Kebutuhan air disuplai menggunakan air tambak yang diolah dengan sistem reserve osmosis.
Hal yang sama juga dilakukan Gubenur Ganjar terhadap
Bandara Jenderal Besar Soedirman (JBS) di Kabupaten
Purbalingga. Ide pengembangan Lapangan Udara Wirasaba (nama lama Bandara JBS, red.) menjadi bandara komersial mencuat sejak 2006, akan tetapi usulan tersebut selalu mentah karena jaraknya hanya 46 kilometer dari Bandara
Tunggul Wulung Cilacap. Sementara, standar jarak minimal antarbandara yang ditetapkan adalah 100 kilometer.
Gubenur Ganjar berpendapat, lokasi Bandara Tunggul
Wulung yang berada di ujung barat daya Jawa Tengah, tidak memadai untuk mendorong perekonomian Jateng bagian tengah.
Apron capacity was also improved from the initial eight aircraft to accommodate 12 wide-body aircraft. The airport of the Indonesian Army is a magnificent airport that is the first floating airport in Indonesia.
In addition to its artistic features, Ahmad Yani Airport carries the concept of an eco airport and going green. Street lighting lamps utilize solar cell energy sources, and water needs are supplied through pond water treated with reserve osmosis systems.
The governor of Ganjar performed a similar action at Jenderal Besar Soedirman Airport (JBS) in Purbalingga Regency. The idea of developing Wirasaba Airport (the previous name of JBS Airport, Ed.) became a commercial airport in 2006; However, the proposal was rejected as it was only 46 kilometers from the Tunggul Wulung Cilacap Airport. Meanwhile, the standard minimum range between airports is 100 kilometers. Ganjar believes that the Tunggul Wulung Airport, which is at the southwestern point of Central Java, is not sufficient to boost the economy of Central Java.
Gubernur Jateng dua periode itu pun merangkul lima kepala daerah (Banyumas, Banjarnegara, Wonosobo, Kebumen, dan Pemalang) untuk mengusulkan kembali revitalisasi Bandara JBS. Sekian lama tarik ulur, akhirnya Kementerian Perhubungan memberi restu. Pembangunan Bandara Jenderal Besar Soedirman dimulai pada 2019, dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah memberikan dukungan dalam penyediaan lahan seluas ± 30.023 m2 pada 2019 yang digunakan untuk pembangunan fasilitas sisi darat.
Resmi beroperasi secara komersial pada 3 Juni 2021, Bandara JBS yang sebelumnya merupakan lanud militer tipe C tersebut memiliki runway sepanjang 1.600 meter dan lebar 30 meter, taxiway, apron dengan kapasitas 3 pesawat, serta terminal seluas 457 m2 berkapasitas 13.701 penumpang per tahun. Pesawat yang bisa dilayani adalah ATR 72-600 atau sejenis dengan kapasitas 70 penumpang.
The two-term governor of Central Java also embraced five regents (Banyumas, Banjarnegara, Wonosobo, Kebumen, and Pemalang) to propose the revitalization of JBS Airport. After a long battle, the Ministry of Transportation (Kementerian Perhubungan and hereafter referred to as Kemenhub) has finally issued the permission. The construction of the Jenderal Besar Sudirman Airport began in 2019, and the Central Java provincial government supported providing an area of 30,023 square meters, which was used for the construction of land-side facilities.
JBS Airport, formerly a Type C military airfield, commenced commercial operations on June 3, 2021. It has a 1,600-meter runway, a taxiway, an apron with space for three aircraft, and a terminal area of 457 square meters with a capacity for 13,701 passengers annually. Aircraft that can be accommodated are ATR 72-600 or similar aircraft with a capacity of 70 passengers.
Upgrade 6 Bandara di Jawa TengahSelain itu, ada juga Bandara Ngloram di Kabupaten
Blora. Bandara ini sudah 37 tahun mangkrak. Masyarakat
memanfaatkannya untuk menjemur hasil pertanian, atau digunakan anak-anak untuk bermain layangan. Sebelumnya, bandara ini dimiliki Kementerian ESDM. Bandara ini dibangun untuk menunjang operasional perusahaan. Karena sudah tidak beroperasi lagi sejak 1985, bandara diserahkan Kementerian ESDM kepada Kementerian Perhubungan pada 2018.
Gubernur Ganjar dan Bupati Blora, bekerja sama juga dengan Bupati Bojonegoro, Jawa Timur mengusulkan bandara ini menjadi bandara komersial. Melalui berbagai macam halangan terjal, lobi Ganjar kepada pemerintah pusat berakhir postif. Bandara ini pun mulai dibangun pada 2020, dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah memberikan dukungan dalam penyediaan lahan seluas 30.792 m2 pada tahun 2021 yang digunakan untuk pembangunan fasilitas sisi darat.
Additionally, Ngloram Airport was also established in Blora Regency. The airport has been closed for 37 years. People use it to dry agricultural products, and children use it as a playground. The Ministry of Energy and Mineral Resources formerly owned this airport. This airport was built to support the company’s operations. However, following its deactivation in 1985, the airport was transferred in 2018 from the Ministry of Energy and Mineral Resources to the Ministry of Transportation.
The Governor of Ganjar and the Regents of Blora and Bojonegoro, both in East Java, have proposed promoting this airport as a commercial airport. Through various kinds of arduous obstacles, the proposal of Ganjar’s administration to the central government ends positively. The Central Java provincial government offered support by donating a plot of land measuring 30,792 square meters in 2021, which was used to construct land-side facilities as the airport’s construction got underway in 2020.
Saat ini, Bandara Ngloram telah memiliki terminal penumpang seluas 3.526 m2, runway sepanjang 1500 m dan lebar 30 meter serta apron yang dapat menampung 2 Pesawat ATR72600. Presiden Jokowi meresmikan Bandara Ngloram pada 17 Desember 2021.
Ganjar juga memberikan dukungan terhadap pengembangan Bandara Dewadaru yang menjadi simpul konektivitas dalam mendukung pariwisata Karimunjawa. Pengembangan Bandara Dewadaru dimulai pada 2022. Dukungan diberikan dalam wujud penyediaan lahan seluas 16.010 m2 pada 2021 untuk pembangunan fasilitas sisi darat.
Saat ini, Bandara Dewadaru telah memiliki terminal penumpang baru yang memiliki luas 10x lipat dari sebelumnya menjadi 2.635 m2, runway sepanjang 1.400 m dan apron yang dapat menampung 2 Pesawat ATR72-600.
Peran Gubernur Ganjar dalam upaya pengembangan bandara di wilayah Jateng, tidak melulu dalam wujud penyediaan fisik berupa lahan. Selaku kepala derah tingkat satu, dia menjembatani pemerintah kota atau kabupaten dengan pemerintah pusat.
Ngloram Airport currently has a 3,526 square meters airport terminal, a 1500 meters long and 30 meters wide runway, and an apron that can accommodate two ATR72-600 aircraft. Ngloram Airport was inaugurated by President Jokowi on December 17, 2021.
Besides, Ganjar supports the expansion of Dewadaru Airport, a connectivity hub promoting Karimunjawa tourism. The development of Dewadaru Airport began in 2022. In order to help, a space of 16,010 square meters was made available in 2021 for the construction of landside facilities.
Currently, Dewadaru Airport has a new airport terminal with an area of 10 times by 2,635 square meters, a runway of 1,400 m, and an apron that can accommodate two ATR72-600 aircraft.
The role of the governor of Ganjar in airport development efforts in the Central Java region is not only the physical supply of land. As the head of the first level of the region, he also facilitates the city or regency government with the central government
Misalnya, usulan kepada pemerintah pusat agar dibuka penerbangan komersial di Bandara Tunggul Wulung Cilacap.
Usulan Ganjar itu pun disetujui. Penerbangan rute JakartaCilacap dilayani oleh maskapai Susi Air.
Ganjar juga berperan dalam aksesibilitas Bandara
Internasional Adi Soemarmo Solo, di antaranya menerbitkan
Surat Keputusan Gubernur tentang Penetapan Lokasi
Pengadaan Tanah bagi Pembangunan Jalur Kereta Api
Akses Bandara Adi Soemarmo Lintas Solo Balapan-Bandara
Adi Soemarmo di Kabupaten Boyolali dan Kota Surakarta.
An example is the proposal to the central government to open commercial flights at Tunggul Wulung Airport in Cilacap. The proposal from Ganjar was received, and Susi Air began operating flights between Jakarta and Cilacap.
Further, Ganjar contributes to the accessibility of Adi Soemarmo Solo International Airport, which is to issue a Governor’s Decree on the Determination of the Land Procurement Site for the Construction of the Adi Soemarmo Airport Railway Access Line Across Solo Balapan-Adi Soemarmo Airport in Boyolali Regency and Surakarta City.
92,49 PERSEN JALAN PROVINSI JATENG
BERSTATUS MANTAP
Bertahun-tahun sebelum era kepemimpinan Gubernur
Ganjar, Jateng menyandang stigma buruk terkait jalan raya. Bahkan, ada anekdot yang menggambarkan betapa buruk kualitas jalan raya di Jateng. Gubernur Ganjar juga acap kali menceritakan anekdot tersebut.
Before Ganjar Pranowo’s governor administration, Central Java was perceived to have an adverse stigma related to highways. In fact, an anecdote describes the poor quality of highways in Central Java. Governor Ganjar also often narrates the anecdote.
“Jika penumpang bus dari Jawa Timur, Jawa Barat, maupun Yogyakarta tertidur lalu tiba-tiba bangun karena kondisi
jalan bergelombang, berlubang, atau
sebagainya, orang itu akan langsung
sadar jika ia sudah memasuki wilayah
Jawa Tengah,”
Demikian kurang lebih cerita yang kerap diulang Gubernur Ganjar pada masa awal pemerintahannya.
That’s
Infrastruktur
Road infrastructure is the lifeblood and vein of the economy. If the economy’s veins are of good quality, the economy can run properly. However, once the road is uneven, damaged, narrow, of poor quality, and so forth, it will gradually kill economic activity. To prevent such events from occurring, Ganjar immediately doubles the infrastructure budget.
jalan adalah urat nadi dan pembuluh darah perekonomian. Jika urat nadi dan pembuluh darah perekonomian berkualitas baik, maka ekonomi bisa berjalan lancar. Guna mewujudkan hal itu, Gubernur Ganjar melipatgandakan anggaran infrastruktur.more or less the story which is often repeated.
“If a bus passenger from East Java, West Java, or Yogyakarta falls asleep and then suddenly awakes because of the bumpy roads, holes, or similar situations, the passenger will immediately realize if the bus has entered the Central Java area,”
Setelah pada 2013 anggaran infrastruktur jalan “hanya” Rp601,6 miliar, jumlah tersebut naik hampir dua kali lipat pada 2014 menjadi Rp1 triliun lebih. Gubernur Ganjar yang berkomitmen meningkatkan kualitas jalan di Jateng terus menambah anggaran infrastruktur jalan menjadi Rp1,9 triliun pada 2015.
Puncaknya, pada 2016 anggaran infrastruktur jalan di Jateng menjadi Rp2,3 triliun. Pada 2017, realisasi anggaran untuk infrastruktur jalan di Jateng Rp744,6 miliar. Pada 2018 sebesar Rp576,5 miliar, pada 2019 sebesar Rp570,8 miliar, pada 2020 sebesar Rp559,2 miliar, pada 2021 sebesar Rp345,3 miliar, dan pada 2022 sebesar Rp505,6 miliar.
Following 2013, the road infrastructure budget was “only” allotted IDR 601.6 billion; the amount almost doubled in 2014 to IDR 1 trillion. Ganjar, committed to improving the quality of roads in Central Java, continues to upgrade the road infrastructure budget to IDR 1.9 trillion in 2015.
It culminated in 2016 when the road infrastructure budget in Central Java was allocated IDR 2.3 trillion. In 2017, the realization of the budget for road infrastructure in Central Java reached IDR 744.6 billion. In 2018, it planned IDR 576.5 billion, IDR 570.8 billion in 2019, IDR 559.2 billion in 2020, IDR 345.3 billion in 2021, and IDR 505.6 billion in 2022.
92,49 Persen Jalan Provinsi Jateng Berstatus Mantap 92,49 Persen Jalan Provinsi Jateng Berstatus Mantap Gubernur Ganjar meninjau proses perbaikan Jalan Mulyorejo-Ngloram, Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora, Rabu (26/10/2022).Gubernur Ganjar memprioritaskan pembangunan infrastruktur di kabupaten/kota di Jateng. Berdasarkan data Biro Administrasi Pembangunan Daerah Setda Provinsi Jateng, sejak 2013 hingga 2022, bantuan sarana-prasarana yang diberikan kepada kota dan kabupaten mencapai sebesar Rp11 triliun. Dari jumlah tersebut, khusus untuk perbaikan/ rehabilitasi atau peningkatan jalan menempati porsi terbesar, yakni Rp6,16 triliun.
Pada 2023, Gubernur melalui Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya (DPUBMCK) menganggarkan Rp437 miliar untuk pemeliharaan, rehabilitasi, dan rekonstruksi jalan sepanjang 2.404,12 kilometer.
Ganjar prioritized infrastructure development in regencies/cities in Central Java. As per data from the Regional Administrative Development Bureau of the Central Java Provincial Secretariat, infrastructure assistance from 2013 to 2022 has reached IDR 11 trillion. Given the figures, road renovation/rehabilitation or improvement occupies the most significant portion of infrastructure assistance, totaling IDR 6.16 trillion.
In 2023, through the Public Works Office of General Highways and Human Settlements (Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Kerya, hereafter abbreviated as DPUBMCK), Ganjar has budgeted IDR 437 billion for maintenance, rehabilitation, and reconstruction of 2,404.12 kilometers of roads.
JEMBATAN
PENGHUBUNG NADI EKONOMI JATENG
Jembatan, Penghubung Nadi Ekonomi Jateng Gubernur Ganjar merespon keluhan masyarakat dan pengguna Jalan Raya Kudus-Pati terkait kemacetan panjang akibat pekerjaan perbaikan di Jembatan Juwana. Jumat (3/3/2023), Gubernur Ganjar mengecek langsung progres pengerjaan Jembatan Juwana, Pati.Selain jalan, jembatan juga merupakan insfrastruktur krusial di satu wilayah. Fungsi jembatan sebagai penghubung antarwilayah sangat berperan dalam mendorong kemajuan dan percepatan mobilitas.
Keberadaan jembatan juga punya andil penting mendorong kemajuan, baik secara sosial maupun ekonomi. Dari data statistik pada 2012, sepanjang 240,683 meter jembatan dalam kondisi rusak, sedangkan sepanjang 5.251,946 meter dalam kondisi sedang dari total panjang jembatan 25.335 meter.
In addition to roads, bridges are crucial infrastructure in a region. The function of the bridge as a connection between regions is pivotal for fostering progress and accelerating mobility.
The establishment of the bridge has its fair share in driving social and economic progress. Based on statistics, there are 240.683 meters of damaged bridges. Meanwhile, 5,251.946 meters were found in moderate condition in 2012, with a total length of 25,335 meters.
Begitu terpilih untuk pemimpin Jateng pada 2013, Gubernur Ganjar memasukkan persoalan infrastruktur sebagai isu strategis ketiga setelah kemiskinan dan pengangguran dalam draf rencana pembangunan jangka menengah daerah 2013-2018.
Lebih jauh, pembangunan infrastruktur yang di dalamnya mencakup perbaikan jalan dan jembatan, masuk dalam daftar 11 program unggulannya.
Berdasarkan data dari DPU-BMCK pada 2022, sebanyak 71,2 persen jembatan di Jateng dalam kondisi baik, sebanyak 26,3 persen dalam kondisi sedang, dan kondisi rusak ringan sebanyak 2,4 persen.
Sementara, sejak 2013 hingga 2023, Pemprov Jateng tercatat telah membangun sebanyak 26 jembatan baru dengan anggaran Rp353,8 miliar.
Immediately after taking office as the Governor of Central Java in 2013, Ganjar included infrastructure matters as the third strategic issue after poverty and unemployment in the draft of the regional medium-term development plan for 2013–2018.
Furthermore, infrastructure development, which embraces road and bridge reconstruction, is incorporated in the list of 11 major projects.
Based on data from the Public Works, General Highways and Human Settlements Agency (Dinas Pekerjaan Umum, Bina Marga dan Cipta Kerja, hereafter abbreviated as DPU-BMCK) in 2022, 71.2 percent of bridges in Central Java are in good condition, 26.3 percent are in moderate condition, and 2.4 percent are lightly damaged.
Meanwhile, in the span of 2013 to 2023, the Central Java Government has built 26 new bridges with a budget of IDR 353.8 billion.
BANGUN 9 FLYOVER UNDERPASS &
Seperti disinggung sebelumnya, infrastruktur adalah urat nadi perekonomian. Namun jalanan mulus saja tidaklah cukup untuk mendukung kelancaran lalu lintas. Tetap saja ada simpulsimpul kemacetan yang berpotensi menghambat laju roda perekonomian.
Karena itu, dibutuhkan pembangunan lain untuk mendukung infrastruktur jalan yang sudah mulus guna menjamin kelancaran arus lalu lintas. Dua di antara jawabannya adalah pembangunan flyover alias jalan layang dan underpass Kolaborasi bersama pemerintah pusat dan daerah dibutuhkan untuk mewujudkan hal itu.
As previously mentioned, infrastructure is the lifeblood of the economy. But smooth roads alone are not enough. It takes something else to support the smooth flow of traffic. The smooth asphalt of the streets does not fully guarantee the smooth flow of traffic. Still, there are knots of congestion that have the potential to hamper the pace of the economy.
Governor Ganjar is well aware of this. Other developments are needed to support road infrastructure that is already smooth to ensure the smooth flow of traffic. Two of the answers are the construction of flyovers, alias flyovers and underpasses. Collaboration with the central and regional governments is needed to make this happen.
Selama sepuluh tahun masa kepemimpinan Gubernur
Ganjar, sebanyak sembilan flyover dan underpass
dibangun untuk mengurai kemacetan di berbagai titik di Jawa Tengah. Di antaranya flyover atau Jalan Layang
Ganefo di Kecamatan Mranggen, Demak. Pembangunan
Flyover Ganefo, Mranggen, Demak dimulai pada 2020. Pembangunan jembatan rampung dan mulai digunakan pada 28 September 2022. Kemacetan yang saban hari
terjadi tak lagi dirasakan pengguna ruas jalan tersebut sejak beroperasinya Jalan Layang Ganefo.
Flyover Ganefo Mranggen dibuat melintang di atas perlintasan kereta api sepanjang 700 meter, dengan lebar 9 meter. Pembangunan Flyover Ganefo dibiayai
APBD Provinsi Jawa Tengah dengan total anggaran yang dikucurkan sebesar Rp109,03 miliar.
During the ten-year term of Ganjar as governor, a total of nine flyovers and underpasses were built to break down congestion at various points in Central Java. Among them is the Ganefo flyover or underpass in Mranggen Subdistrict, Demak. Construction of the Ganefo, Mranggen, and Demak flyovers commences in 2020. Congestion that occurs every day has not troubled road users since the operation of the Ganefo flyover.
Ganefo Mranggen flyover was designed transversely over the railway crossing along 700 meters, with 9 meters of width. The construction of the Ganefo flyover was funded by the Regional Budget of Central Java Province with a vast amount of IDR 109.03 billion.
Gubernur Ganjar juga membangun Flyover Palur di Kecamatan Jaten, Kabupaten Karanganyar. Flyover Palur
dibangun guna mendukung kelancaran arus lalu lintas di Pertigaan Palur, yang sebelumnya dikenal sebagai pusat kemacetan terparah di Karanganyar. Pertigaan tersebut merupakan pertemuan arus lalu lintas dari arah Surakarta, Sragen, Karanganyar, dan Sukoharjo.
Setelah diresmikan Gubernur Ganjar pada April 2016, Flyover Palur sangat membantu kelancaran arus
lalu lintas di kawasan tersebut. Kendaraan tetap bisa melaju meskipun pada jam padat. Flyover yang pembangunannya menelan dana Rp91,4 miliar itu pun disambut baik warga Jateng, khususnya pengguna jalan yang melintasi kawasan tersebut.
Governor Ganjar has also established the Palur flyover in Jaten Subdistrict, Karanganyar Regency. The Palur flyover was built to support free-flowing traffic at the Palur T-Junction, which used to be the epicenter of Karanganyar’s worst traffic jams. The T-junction is the confluence of traffic flows from Surakarta, Sragen, Karanganyar, and Sukoharjo directions.
Following the inauguration of Governor Ganjar in April 2016, the Palur flyover has dramatically helped the traffic flow in the region. All vehicles can pass, even during rush hour. The flyover, whose construction cost IDR 91.4 billion, is also well-liked by people living in Central Java, particularly those traveling through the area.
TRANSPORTASI MURAH DAN NYAMAN TRANS JATENG
Wujudkan
Trans Jateng Wujudkan Transportasi Murah dan NyamanSelain untuk membeli jajan gorengan, uang sebesar Rp2.000 bisa dipakai apa?
Di Jawa Tengah, pada masa kepemimpinan Gubernur Ganjar, dengan uang senilai itu pelajar, buruh, dan veteran bisa menikmati layanan transportasi umum terintegrasi bernama Trans Jateng. Sedangkan bagi masyarakat umum, tarif yang dikenakan hanya Rp4.000 untuk sekali jalan.
Kehadiran moda transportasi Trans Jateng merupakan jawaban Gubernur Ganjar sebagai pelayan rakyat yang menyadari dan tanggap terhadap kebutuhan warganya akan transportasi umum yang mudah, murah, dan nyaman.
Diluncurkan pada 2017, Trans Jateng melayani sebanyak 7 koridor, yakni rute Semarang-Kendal, Solo-Sragen, Purwokerto-Purbalingga, Semarang-Grobogan, Semarang-Bawen, Magelang-Purworejo, Solo-Sukoharjo-Wonogiri.
Untuk melayani semua rute tersebut, Pemprov Jateng menyediakan sebanyak 112 unit bus. Selain berpendingin udara (AC), armada bus Trans Jateng juga dilengkapi dengan informasi tempat wisata di Jateng, perangkat hiburan, serta papan informasi koridor dan tujuan.
Besides fried foods, what can Rp2,000 afford?
In Central Java, under the leadership of Ganjar Pranowo, with the same amount of money, students, workers, and veterans can enjoy an integrated public transportation service, Trans Jateng. Meanwhile, for public use, the fare is only Rp4,000 for one way.
Trans Jateng transportation is the solution proposed by Governor Ganjar in giving his service to the people, and he is aware of and responsive to the needs of citizens for accessible, affordable, and convenient transportation.
Launched in 2017, Trans Jateng serves seven corridors, including Semarang-Kendal, Solo-Sragen, PurwokertoPurbalingga, Semarang-Grobogan, Semarang-Bawen,
Kehadiran moda transportasi Trans Jateng disambut antusias warga. Sejak pertama beroperasi pada 2017 hingga 2022, Trans Jateng telah melayani 18.768.235 penumpang.
Dengan tarif nan murah, Trans Jateng memberikan kenyamanan dan kemudahan kepada para penggunannya, sehingga berdampak pada pengeluaran bulanan.
Berdasarkan survei Dinas Perhubungan Jateng, para pengguna Trans Jateng bisa menghemat hingga Rp103.000 per penumpang per bulan.
The Trans Central Java transportation was welcomed positively by the residents. Since its first operation in 2017 through 2022, Trans Jateng has served 18,768,235 passengers.
With affordable fares, Trans Jateng provides comfort and convenience to its users, thus impacting monthly spending.
According to a survey by the Transportation Office of Central Java, Trans Jateng users can save up to Rp103,000 per passenger per month.
Sementara itu, sebagai upaya peningkatan kualitas pelayanan, Trans Jateng juga meluncurkan aplikasi
Sistem Informasi Pelayanan Trans Jateng (Si Anteng). Aplikasi ini dirilis untuk memberi kemudahan kepada masyarakat guna mengetahui rute jadwal keberangkatan, dan lokasi halte.
Tak hanya itu, di aplikasi tersebut juga disediakan fitur baru, yakni fitur cashless yang memungkinkan penumpang tak perlu repot membawa uang tunai untuk merasakan layanan Trans Jateng.
Meanwhile, to upgrade service quality, Trans Jateng has also launched the Si Anteng application. This application was released to help the public find out the scheduled route of departure and stops.
Besides, the application offers a new cashless feature, which allows passengers to pay without physical money to experience the Trans Jateng service.
133 PASAR TRADISIONAL
DIREVITALISASI
Pasar tradisional sering menyandang predikat kumuh, bau, dan becek, sehingga tidak jadi pilihan utama konsumen untuk belanja. Kondisi itu membuat sebagian konsumen lebih memilih belanja di pasar modern, meskipun mereka harus membeli produk dengan harga lebih tinggi.
Konsumen senang berbelanja di tempat yang bersih, dingin, tertata, ditambah dengan berbagai pilihan pembayaran transaksi. Padahal, dibandingkan dengan pasar modern, pasar tradisional menawarkan sejumlah keunggulan. Di antaranya, harga lebih murah, interaksi antara pembeli dengan penjual, dan lain sebagainya.
Di sisi lain, pasar tradisional memegang peran penting sebagai fondasi perekonomian suatu daerah. Pasar berperan penting dalam perputaran ekonomi, peningkatan pendapatan masyarakat, membuka lapangan pekerjaan, hingga penurunan angka kemiskinan.
Gubernur Ganjar berusaha keras untuk mengubah stigma buruk yang telanjur melekat pada pasar tradisional dengan melakukan revitalisasi. Keberadaan pasar yang bersih, rapi, dan tidak bau, diharapkan bisa menarik sebagian besar konsumen untuk membelanjakan uangnya di pasar tradisional.
Traditional markets are often viewed as slums, foul-smelling, and muddy places; thus, they are not the main choice of consumers for shopping. Such stigma makes some consumers prefer shopping in the modern market, even though they have to buy higher-quality products.
Consumers are fond of shopping in a clean, cool, and organized place with various transaction payment options. In fact, compared to modern markets, traditional markets offer a number of advantages, such as more affordable, interaction between buyer-seller, and many more.
On the other hand, traditional markets have essential roles as the driving force of a region’s economy. The market plays a vital role in economic turnover, increasing income, creating jobs, and reducing poverty.
Governor Ganjar attempts vigorously to alter the unfavorable stigma attached to traditional markets through revitalization. A clean, orderly, and odorless market is expected to attract most consumers to spend in traditional markets.
Untuk melindungi pedagang pasar dari harga sewa kios pasar yang tinggi, Gubernur Ganjar bersikukuh pembangunan dan revitalisasi pasar tradisional harus dilakukan pemerintah, bukan investor ataupun pihak swasta. Tujuannya, untuk menghindari potensi gesekan antarpedagang karena saling berebut untuk mendapat kios di lokasi paling strategis bila tarif sewa ditentukan oleh investor.
Berdasarkan data dari BPKAD sejak 2013 hingga Juli 2023, sebanyak 133 pasar tradisional di Jawa Tengah sudah direvitalisasi. Untuk mendukung program itu, digelontorkan anggaran sebesar Rp448 miliar. Mekanisme bantuan pembangunan dan revitalisasi pasar diserap melalui aspirasi yang masuk saat pertemuan rutin dengan kepala daerah dan masyarakat dalam musyawarah desa (musdes) dan musyawarah perencanaan pembangunan (musrenbang). Pasar yang berada di 35 kabupaten/kota telah tersentuh bantuan.
To protect market traders from soaring stall rents, Ganjar insists that the development and revitalization of traditional markets must be carried out by the government, not investors or private parties. It is to prevent potential conflict between traders if they battle for the best booth location if the price is increased by the investors.
Based on the data of BPKAD from 2013 to 2023, a total of 133 traditional markets in Central Java have been revitalized. For the program’s support, the local government has spent IDR 448 billion. Development assistance and market revitalization mechanism are absorbed through the aspirations received during regular meetings with regional heads and communities in village meetings and development planning consensuses. Markets in 35 regencies/cities have been endowed so far.
Pengunjung sedang menikmati pemandangan di Embung Kledung, Kabupaten Temanggung.
Pembangunan embung merupakan bagian dari Gerakan 1.000 Embung yang dicanangkan Gubernur Ganjar.
BANGUN
1.138 EMBUNG
Gubernur Ganjar menggagas Gerakan Seribu Embung pada 2015. Hasilnya sangat memuaskan. Hingga 2023, sebanyak 1.138 embung sudah dibangun. Angka itu melebihi target yang dia canangkan.
Dampaknya pun sangat terasa bagi berbagai kalangan, utamanya petani. Kini, petani di Jateng bisa tersenyum lebar. Gerakan Seribu Embung itu turut berkontribusi pada naiknya produktivitas hasil pertanian. Saat ini, tidak sedikit petani di Jateng bisa panen setahun tiga kali berkat program tersebut.
Central Java Governor initiated the Gerakan Seribu Embung (Thousand Retention Basin Movement) in 2015. The result is satisfying. Until 2023, a total of 1,138 retention basins have been established. The amount is higher than his goal.
The impact is very pronounced for various groups, especially farmers. On the other hand, farmers in Central Java can feel relieved. Gerakan Seribu Embung also contributes to the growth of agricultural productivity. Currently, many farmers in Central Java can harvest three times a year thanks to the program.
Tidak hanya dimanfaatkan untuk mengairi lahan pertanian, air dari embung juga dimanfaatkan sebagai sumber air baku. Manfaat lainnya, embung yang dibangun tersebut sekaligus juga sebagai upaya pencegahan banjir hingga disulap jadi objek wisata.
Gubernur Ganjar mengatakan, keberhasilan gerakan tersebut berkat dukungan dari banyak pihak. Antara lain pemerintah pusat, pemerintah kabupaten/kota, hingga perusahaan melalui program Corporate Social Responsibility (CSR), hingga masyarakat.
Contoh keikutsertaan masyarakat dalam kesuksesan
Gerakan Seribu Embung adalah peran serta petani asal
Kendal bernama Subari. Ia menghibahkan lahannya seluas
1.800 m2 untuk dijadikan embung di Desa Kalibareng, Kecamatan Patean, Kendal, Jateng. Mengapresiasi hal itu, Gubernur Ganjar memberi nama embung di Desa Kalibareng itu dengan nama Embung Subari.
Besides irrigating agricultural land, water from the pond is also used as a source of raw water. Moreover, the dam erected is also an effort to prevent flooding so that it is transformed into a tourist attraction.
Ganjar states that the movement’s success is due to various parties’ support. Among others are the central government, regency, and municipal governments, companies through Corporate Social Responsibility (CSR) programs, and the community.
An example of community participation in the success of Gerakan Seribu Embung is the participation of a farmer from Kendal, Subari. He has donated 1,800 square meters of land for a retention basin in Kalibareng Village, Patean Subdistrict, Kendal, Central Java. To appreciate such great action, Governor Ganjar bestows the name of the retention basin in Kalibareng village with the name Subari Embung.
Anggaran pembangunan embung bersumber dari APBN dan APBD Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
Pembangunan tembung yang didanai APBN dikerjakan oleh BBWS (142 unit), BNPB (2 Unit), dan Dinas Pertanian dan Perkebunan Jawa Tengah (512 unit).
Pembangunan yang didanai APBD Jawa Tengah dilakukan
secara gotong royong oleh Dinas Pekerjaan Umum
Sumber Daya Air dan Penataan Ruang (5 unit), DLHK (390 Unit), Dinas Pertanian dan Perkebunan (4 unit) pemerintah kabupaten/kota (13 unit), dan hibah CSR perusahaan (3 unit).
The construction funded by the State Budget was conducted by the River Basin Organization (142 units), the National Agency for Disaster Countermeasure (2 units), and the Central Java Agriculture and Plantation Office (512 units).
The development funded by the Regional Budget of Central Java was carried out by the Public Works Office of Water Resources and Spatial Planning (5 units), Environment and Forestry Service (390 units), Agriculture and Plantation Office (4 units), and Regency/Municipality Government (13 units) and corporate CSR (3 units).
BANGUN PENGAMAN PANTAI
CEGAH ROB
Pemprov Jateng berkolaborasi dengan Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui
Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana, serta
Pemerintah Kabupaten Pekalongan dan Pemerintah Kota
Pekalongan menempatkan kegiatan penanganan banjir dan rob di Kabupaten dan Kota Pekalongan sebagai prioritas pembangunan.
Dalam kurun waktu 2017 hingga 2022 telah dibangun pengaman
pantai timur Kota Pekalongan dengan konstruksi sheet pile beton sepanjang 1.667 m. Pada 2016 hingga 2019, Pemprov Jateng dan BBWS Pemali Juana juga membangun tanggul laut sebelah barat Kota Pekalongan sepanjang 7.266 m, dilengkapi long storage dengan panjang yang sama.
The Central Java government collaborates with the Ministry of Public Works and Public Housing (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, hereafter abbreviated as PUPR) through the Pemali Juana River Basin Organization, the Pekalongan Regency government, and the Pekalongan City government to establish flood and coastal flooding countermeasures in Pekalongan Regency and City as a development priority.
From 2017 to 2022, the security of the east coast of Pekalongan City was built with a 1,667-meter-long concrete sheet pile construction. From 2016 to 2019, the Central Java government and Pemali Juana River Basin Organization also erected a sea dike west of Pekalongan city along 7,266 meters, equipped with long storage of the corresponding length.
Selain pengaman pantai, Pemprov Jateng, BBWS Pemali Juana, Pemkot Pekalongan dan Pemkab Pekalongan juga bersinergi dalam upaya pengendalian banjir dan rob, yaitu dengan penataan sungai.
Kegiatan penataan sungai di antaranya meliputi, normalisasi sungai, perbaikan pintu pengendali banjir, proteksi tanggul sungai, pembuatan parapet, pembuatan rumah pompa, dan pembuatan bendung gerak BBWS Pemali Juana pada kurun waktu 2020 - 2023 juga melaksanakan pekerjaan lanjutan pengendalian banjir dan rob di Pekalongan dengan sumber dana dari APBN.
In addition to the sea dike, the Central Java government, the Pemali Juana River Basin Organization, the Pekalongan City government, and the Pekalongan Regency government cooperate in flood control efforts and coastal flooding by structuring the river.
River management covers river normalization, flood control door repair, river embankment protection, parapet making, pump house making, and Pemali Juana River Basin Organization motion Weir making in 2020 - 2023 also carries out advanced work on Flood Control and coastal flood in Pekalongan procured from the State Budget.
Di antaranya pembuatan kolam retensi Sungai Loji-Banger, pembuatan kolam tambat labuh kapal (kapasitas 204 kapal), rumah pompa (3x5000 lps dan 2x1500 lps), pembangunan bendung gerak, normalisasi Sungai Loji, dan pembangunan parapet (konstruksi CCSP) sepanjang 7.500 m.
Gubernur Ganjar juga berperan sebagai katalisator dalam proyek pembangunan Tol Semarang-Demak yang juga berfungsi sebagai tanggul laut. Untuk diketahui, Tol Semarang-Demak memiliki panjang 26,95 kilometer dan terdiri dari dua seksi yang dibangun melalui skema Kerja sama Badan Usaha dengan Pemerintah (KPBU).
Seksi I Semarang/Kaligawe-Sayung sepanjang 10,64 kilometer menjadi porsi pemerintah (APBN) dengan kebutuhan biaya Rp10 triliun. Sementara Seksi II Sayung-Demak sepanjang 16,31 kilometer porsi Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) yaitu PT PP Semarang Demak dengan biaya konstruksi Rp4,7 triliun.
Among them are the construction of retention ponds for the Loji-Banger River, the establishment of anchorage for ships (accommodating 204 ships), pump houses (3x5000 lps and 2x1500 lps), the construction of motion weirs, normalization of the Loji River and the construction of parapets (CCSP construction) spanning 7,500 meters.
The Governor also catalyzes the Semarang-Demak toll road construction project, serving as a sea dike. It is worth noting that the Semarang-Demak toll road spans 26.95 kilometers and consists of two sections built through Public Private Partnership (PPP) scheme with the government.
Section I (Semarang/Kaligawe-Sayung) along 10.64 kilometers is a portion of the State Budget with a cost of IDR 10 trillion. Meanwhile, Section II (Sayung-Demak) along the 16.31 kilometers is the Toll Road Regulatory Agency portion through PT PP Semarang Demak, with a construction cost of Rp4.7 trillion.
Selain itu, Gubernur Ganjar juga berperan membantu advokasi masyarakat terdampak agar mereka mendapatkan haknya berupa ganti rugi. Persoalan ganti rugi tersebut sempat menjadi polemik, karena sebagian besar lahan terdampak dianggap tanah musnah akibat abrasi.
The role of Governor Ganjar is to assist in advocating for affected communities so that they get their rights in the form of compensation. The issue of compensation has become polemic, because most of the affected land is considered to have been destroyed due to abrasion.
STADION JATIDIRI BERTARAF
Pada era kepemimpinan Gubernur Ganjar, Stadion Jatidiri
telah direnovasi dan bertransformasi menjadi stadion bertaraf
internasional sehingga menjadi kebanggaan rakyat Jawa
Tengah. Renovasi dibiayai anggaran yang bersumber dari
APBD Murni sebesar Rp798,8 miliar, dan dikerjakan dalam kurun 2014-2023.
Jatidiri Stadium, now the stadium of pride for the people of Central Java Province. During his leadership era, Governor Ganjar has realized the dreams of his citizens by renovating and making the Jatidiri Stadium an international standard stadium. in Central Java, using a budget sourced from the Pure APBD, 2014-2023 of Rp798.8 billion.
BERTARAF INTERNASIONAL
Sebelumnya, stadion berkategori C itu hanya memiliki atap penutup pada sisi tribun barat dengan kursi single seat, sedangkan sisi tribun utara, timur, dan selatan tempat duduk hanya beton tanpa kursi. Sementara lampu penerangan lapangan stadion, yang dipasang di empat menara kurang menyala terang.
Stadion yang dibangun pada era pemerintahan Gubernur Muhammad Ismail itu sebelumnya hanya mendapatkan perbaikan kecil sejak diresmikan pada 1991. Setelah
Gubernur Ganjar menjabat, Kawasan Olahraga Jatidiri termasuk, stadion sepak bola direnovasi melalui 6 tahapan. Dimulai pada 2016 dan selesai pada 2022.
Before the renovation, the category C stadium only had a roof covering on the west side of the stand with single seats installed, while the north, east and south stands were only concrete without seats. Meanwhile, stadium field lighting was installed in four towers. Each of the two towers on the south side and two on the north side.
Prior to Governor Ganjar’s leadership, the stadium which was built during the reign of Governor Muhammad Ismail had only received minor repairs since it was inaugurated in 1991. After decades of use, the Jatidiri Sports Area is included the football stadium was renovated by Governor Ganjar through 6 (six) stages. Started in 2016 and finished in 2022.
Renovasi tersebut meliputi drainase, perbaikan lapangan sepak bola, tribun penonton, pemasangan atap space frame, hingga fasilitas penunjang lain sesuai standar stadion internasional.
Dalam pengerjaannya, Gubernur Ganjar menggabungkan sisi olahraga, penghijauan, dan kebudayaan.
The renovation of the Jatidiri Sports Area includes drainage, repair of the football field, stands for spectators, installation of a space frame roof, and other supporting facilities according to international stadium standards. In the renovation, Governor Ganjar also combined sports, greenery and culture.
Stadion yang memiliki tiga lantai tribun ini juga dilengkapi dua lift. Desain eksterior dan interior stadion merepresentasikan budaya Jawa. Ke depan Stadion Jatidiri bukan hanya berfungsi sebagai fasilitas olahraga namun juga sebagai sport tourism dan sport education.
The stadium which has three floors of stands is also equipped with two lifts. Meanwhile, the exterior and interior design of the stadium represents Javanese culture. So, in the future the Jatidiri Stadium will not only serve as a sports facility but also as sport tourism and sport education.
Stadion Jatidiri Bertaraf Internasional Wujud single seat Stadion Jatidiri. Pekerja sedang merawat rumput lapangan sepak bola Stadion Jatidiri.SMKN BOARDING GRATIS
KURANGI KEMISKINAN MELALUI PENDIDIKAN
Pendidikan menjadi garda depan yang akan membawa
Indonesia menjadi negara adidaya. Gubernur Ganjar meyakini, pendidikan merupakan investasi jangka panjang yang dapat memutus mata rantai kemiskinan.
Untuk menghasilkan sumber daya manusia yang unggul, Gubernur Ganjar menggagas program pendidikan SMK
Negeri Jateng dan SMK Negeri semi boarding gratis yang 81 persen lulusannya terserap dunia kerja, membuka usaha dan melanjutkan ke perguruan tinggi. Bahkan, sejak mereka belum diwisuda dan mendapatkan ijazah.
Education is the foundation that will bring Indonesia to become a powerful country. Governor Ganjar Pranowo believes education is a long-term investment that can break the chain of poverty.
To create superior human resources, Governor Ganjar has initiated educational programs for Central Java Public Vocational High School and Semi Boarding Public Vocational High School, where 80 percent of graduates are directly absorbed into fieldwork, even before receiving diploma certificates.
Sejak awal menjabat, Gubernur Ganjar memberi perhatian serius terhadap akses pendidikan yang mudah, murah, dan merata. Apalagi sejak 2013, Jateng dihadapkan pada masalah pendidikan. Angka partisipasi anak sekolah usia
16-18 tahun atau jenjang setingkat SMA masih rendah, yakni hanya 59,81 persen.
Biaya pendidikan yang mahal masih menjadi momok bagi masyarakat kala itu. Mutu pendidikan yang baik pun seakanakan hanya bisa diakses segelintir orang. Orang miskin banyak yang tak mampu meneruskan jenjang pendidikan ke setingkat SMA.
Karena kondisi itu, Gubernur Ganjar membuat terobosan dengan menciptakan sekolah asrama gratis yang dinamai
SMK Negeri Jateng. Dimulai pada 2014, Pemprov Jateng membangun 3 SMK Negeri Jateng yang berada di Kota Semarang, Kabupaten Pati, dan Kabupaten Purbalingga.
Since his first term, Governor Ganjar has paid serious attention to accessible, affordable, and equitable access to education. Especially since 2013, Central Java has experienced education problems. The admission rate for school children aged 16-18 years or at the high school level remains low, reaching 59.81 percent.
The expensive education is still a concerning problem hunting community at that time. Even a good quality education seems to be accessible only to particular people. Many underprivileged people are unable to continue their education in high schools. Given the situation, the governor made a breakthrough by creating a free boarding school called Central Java Public Vocational High School. In 2014, the Central Java Government built three Central Java Public Vocational High Schools in Semarang City, Pati Regency, and Purbalingga Regency.
SMKN Jateng kampus Semarang menyediakan lima
kompetensi keahlian, yakni Teknik Bisnis Konstruksi dan Properti, Teknik Kendaran Ringan dan Otomotif, Teknik Permesinan, Teknik Elektronika Industri, Teknik Instalasi Tenaga Listrik. Sementara, SMKN Jateng kampus Pati menyediakan dua kompetensi keahlian, yaitu Teknik
Pengolahan Hasil Pertanian dan Teknik Perbaikan Body Otomotif.
Sedangkan SMKN Jateng kampus Purbalingga menyediakan dua kompetensi keahlian, Teknik Permesinan dan Teknik
Pengelasan. SMKN Jateng merupakan sekolah asrama (boarding school) bagi anak-anak yang berasal dari keluarga miskin. Para calon peserta didik harus berasal dari keluarga miskin yang terdaftar oleh pemerintah (KPS, KIP, DTKS, PKH).
Central Java Public Vocational High School’s Semarang campus offers five skill competencies. Among them are Construction and Property Business Engineering, Light Vehicle and Automotive Engineering, Mechanical Engineering, Industrial Electronics Engineering, Electrical Installation Engineering. Meanwhile, Central Java Public Vocational High School in Pati Campus provides two skill competencies: Agricultural Product Processing Engineering and Automotive Body Repair Engineering. Also, Central Java Public Vocational High School in Purbalingga Campus presents two competency skills, Mechanical Engineering and Welding Engineering.
Central Java Public Vocational High School is a boarding school for children from underprivileged families. Prospective students should be those from low-income families registered by the government (Underprivileged Family/KPS, Smart Indonesia Card/KIP, Integrated Social Welfare Data/ DTKS, Family Hope Program/PKH).
Guna memastikan program itu tidak salah sasaran, pihak sekolah menerjunkan tim verifikasi untuk mendatangi rumah calon peserta didik. Di SMK Negeri Jateng, seluruh peserta didik dibebaskan dari segala beban biaya pendidikan.
Selain itu, mereka juga mendapat fasilitas berupa tempat tinggal (asrama), baju seragam sekolah, perlengkapan sekolah, bebas biaya praktikum, makan tiga kali sehari, kudapan dua kali sehari, dan uang saku. Seluruh pembiayaan bersumber dari APBD Jateng.
To ensure the program is well-targeted, the school will deploy a verification team to visit prospective students’ homes. In Central Java Public Vocational High School, every student is exempt from all education costs.
They also receive facilities in the form of dormitories, school uniforms, school supplies, free practicum fees, three-meal, two-snack, and pocket money. All is incurred by Central Java Regional Budget.
SMKN Jateng menerapkan dua kurikulum, yakni kurikulum reguler dan kurikulum berbasis karakter. Kurikulum berbasis karakter diaplikasikan lewat pendidikan asrama yang diampu oleh pamong. Para pamong, umumnya purnawirawan TNI, dengan begitu diharapkan nilai-nilai kedisiplinan dan karakter dapat ditanamkan kepada peserta didik secara optimal.
Menariknya, anak-anak dari keluarga miskin yang belajar di SMKN Jateng tidak hanya mendapatkan pendidikan dan fasilitas gratis, tetapi juga diupayakan segera terserap dunia kerja. Untuk mewujudkannya, Gubernur Ganjar dan pihak sekolah melakukan pendekatan serta mengembangkan relasi dengan berbagai perusahaan agar para siswa dan siswi SMKN Jateng bisa langsung bekerja begitu lulus.
Central Java Public Vocational High School implements two curricula, namely the regular curriculum and the character-based curriculum. The character-based curriculum is applied through boarding schools that instructors teach. They are generally retired Army officers with the hope that the values of discipline and character can be instilled in students optimally.
Interestingly, children from low-income families who study at Central Java State Vocational School not only receive free education and facilities but are also encouraged to be immediately absorbed into fieldwork. To make this happen, Governor Ganjar and the school approached and developed connections with various companies; hence students at Central Java Public Vocational High School can work immediately after graduation.
15 SMKN SEMI BOARDING Inisiasi Gratis
Seorang siswa SMKN 2 Cilacap sedang belajar di kamar asrama. SMKN 2 Cilacap adalah satu dari lima belas sekolah semi boarding yang ada di Jateng.Untuk menjangkau lebih banyak anak-anak keluarga miskin di Jateng, pada 2020 Gubernur Ganjar juga menggagas konsep sekolah semi boarding yang kemudian diterapkan pada 15 SMK Negeri yang tersebar di seluruh Jawa Tengah.
Konsep SMK Negeri semi boarding hampir serupa dengan SMK Negeri Jateng. Yang membedakan, di SMK Negeri semi boarding hanya sebagian siswa dan siswi yang tinggal di asrama. Setiap hari mereka belajar di kelas bersama para peserta didik reguler.
Dalam praktik, kualitas siswa dan siswi SMK semi boarding tidak berbeda dengan mereka yang bersekolah di SMKN Jateng. Pendidikan karakter melalui kurikulum asrama dan asupan gizi yang mereka terima sama.
Begitu pula dengan kualitas guru, fasilitas belajar hingga praktikum sama seperti di SMK Negeri Jawa Tengah yang mengusung konsep full boarding.
In order to reach more children from low-income families in Central Java, Ganjar also initiated the semi-boarding school concept in 2020, which was then applied to 15 State Vocational Schools throughout Central Java. The concept of semi-boarding Public Vocational High Schools is almost similar to Central Java State Vocational School. The difference is that in semi-boarding state vocational schools, only some students live in dormitories. They study in class with regular students daily.
In practice, the quality of semi-boarding students is no different from those who attend Central Java Public Vocational High School. Character education through the dormitory curriculum and the nutritional intake they receive is identical. Likewise, the quality of teachers, learning facilities, and practicums correspond in Central Java Public Vocational High School, which carries the concept of full boarding.
JUMLAH PEMINAT SMK
TERUS MENINGKAT
Animo siswa di Jawa Tengah untuk melanjutkan pendidikan ke SMK cukup tinggi. Hal itu tak lepas dari peran Gubernur Ganjar yang melakukan sejumlah pembenahan untuk meningkatkan ketrampilan, keahlian serta pengembangan softskill lulusan SMK agar memiliki daya saing tinggi.
The interest of students in Central Java to continue their education to SMK is quite high. This cannot be separated from the role of Governor Ganjar who made a number of improvements to improve the skills, expertise and soft skills development of SMK graduates so that they have high competitiveness.
Langkah-langkah yang dilakukan antara lain, revitalisasi SMK, teaching factory, bursa kerja khusus, dan SMK Pusat Keunggulan (PK), serta peningkatan sarana prasarana praktik kejuruan. Data Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jateng mencatat, pada 2017 SMK di Jateng meluluskan 194.768 siswa. Jumlah itu terus naik, pada 2021 tercatat 208.194 siswa yang lulus.
Untuk mewujudkan program SMK PK, Gubernur Ganjar melobi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi dan Konsorsium Pengusaha RI Peduli Vokasi untuk membantu Pemprov Jateng merevitalisasi tujuh SMK di Provinsi Jawa Tengah.
The steps taken include revitalizing the Vocational High School, teaching factories, special job fairs, and Vocational High School Centers of Excellence (CoE) and improving practice infrastructure. Data from the Education and Culture Office of Central Java recorded that in 2017 Vocational High Schools in Central Java graduated 194,768 students. The number continues to rise; 208,194 high school graduates in 2021.
To realize the Vocational High School Center for Excellence (CoE) program, Ganjar lobbied the Ministry of Education, Culture, Research and Technology and the Indonesian Entrepreneurs Consortium for Vocational to help the Central Java Government revitalize seven Vocational High Schools in Central Java Province.
Hasilnya, pada 1 Maret 2023 diresmikan tujuh SMK yang
direvitalisasi dengan pendanaan berasal dari kolaborasi pemerintah pusat, Pemprov dan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI). Ketujuh SMK ini adalah SMKN 4 Surakarta, SMKN 8 Surakarta, SMK Mandala Bhakti Nusantara, SMK Tunas Harapan Pati, SMKN 2 Kendal, SMKN 2 Sukoharjo, dan SMKN 3 Semarang.
As a result, on March 1, 2023 seven revitalized vocational high schools were inaugurated with finance from a collaboration between the central government, the provincial government, and the Business and Industrial World (Dunia Usaha dan Dunia Industri, hereafter abbreviated as DUDI). The seven schools are Public Vocational High School 4 Surakarta, Public Vocational High School 8 Surakarta,
SPP GRATIS
ATASI SISWA PUTUS SEKOLAH
Di samping membangun infrastruktur, peningkatan kualitas pendidikan juga menjadi solusi untuk mengentaskan kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Jawa Tengah.
Menyadari pentingnya pendidikan yang dapat diakses seluruh lapisan rakyat, Gubernur Ganjar menerapkan program Sekolah Tanpa Sekat.
In addition to building infrastructure, improving the quality of education is also a solution for alleviating poverty and improve the welfare of the people of Central Java.
Recognizing the importance of education that can be accessed by all levels of the people, Central Java Governor Ganjar Pranowo implemented a school program without partitions.
Konsep Sekolah Tanpa Sekat merupakan program yang dicantumkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) untuk memberikan kesempatan secara luas kepada masyarakat dalam mendapatkan pelayanan pendidikan.
Kesempatan secara luas dimaknai tanpa ada batasan pembiayaan, pendanaan, status sosial, dan ekonomi. Termasuk gender dan disabilitas. Semua mendapat kesempatan dan hak yang sama untuk memperoleh pendidikan.
The concept of Unblocked Schools is a program included in the Regional Medium-Term Development Plan (hereinafter abbreviated as RPJMD) to provide broad opportunities for the community to obtain educational services.
Opportunity is broadly interpreted without any limitations on financing, funding, social, and economic status, including gender and disability. Everyone gets the same opportunity and right to get an education.
Dalam dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)
Pemprov Jateng 2023 disebutkan, program Sekolah Tanpa
Sekat berupaya mewujudkan pendidikan yang terjangkau bagi seluruh SMA/SMK dan SLB yang ada di Jawa Tengah. Hal ini ditempuh melalui pemberian stimulan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) hingga pembebasan SPP kepada seluruh SMA/SMK dan SLB negeri.
Sebelum pengelolaannya diambil alih provinsi, SPP di SMA Negeri di Jawa Tengah berkisar Rp175.000 per siswa. Jumlah tersebut kemudian berangsur turun setelah dikelola Pemprov menjadi Rp90.000 selanjutnya Rp80.000 lalu Rp75.000, hingga akhirnya gratis sejak awal 2020.
In the Central Java Provincial Government’s 2023 RKPD document, it is stated that the school program without partitions seeks to achieve affordable education for all high schools/vocational schools and special schools in Central Java. This was achieved through the provision of stimulant School Operational Assistance (BOS) and Educational Operational Assistance (BOP) to the exemption of tuition fees to all public high schools/vocational schools and special schools.
It is known that before management was taken over by the province, tuition fees at public high schools in Central Java were around Rp175,000 per student. Amount Then it gradually decreased after being managed by the Provincial Government to Rp90,000, then Rp80,000 then Rp75,000, until finally it was free from early 2020.
Gubernur Ganjar berada di stand milik SMKN 1 Cilacap pada acara Job And Education (JED) Fair 2023, di SMKN 1 Cilacap, Kamis (2/2/2023).Pemprov Jateng juga memberi tambahan penghasilan bagi Guru Tidak Tetap (GTT) dan Pegawai Tidak Tetap (PTT). Sebelumnya, rata-rata penghasilan mereka Rp300 ribu per bulan. Pemprov Jawa Tengah kemudian menyesuaikannya dengan rata-rata nilai UMK yang diberi tambahan sesuai jenjang pendidikan sebesar 10 persen per orang.
Sejak 2021 hingga 2023, sebanyak 13.302 GTT SMA/ SMK/SLB di Jateng baik negeri maupun swasta telah diangkat menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Program sekolah tanpa sekat berdampak positif terhadap penurunan jumlah kasus putus sekolah di Jateng.
Pemprov Jateng juga menyalurkan bantuan siswa miskin (BSM) sejak 2017 hingga 2023 kepada 1.475 siswa dengan jumlah total anggaran sebesar Rp14,4 miliar. Bantuan diberikan kepada tiap siswa SMA/SMK/MA sebesar Rp1 juta per tahun.
The Central Java Provincial Government also provides additional income for Non-Permanent Teachers (GTT) and Non-Permanent Employees (PTT). Previously, their average income was Rp300.000 per month. The Central Java Provincial Government then adjusted it to the average MSE value, which was given an addition according to the level of education of 10% per person.
From 2021 to 2023, as many as 13,302 GTT of SMA/SMK/ SLB in Central Java, both public and private, have been appointed Government Employees with Work Agreements (PPPK). The Unblocked Schools Program has positively impacted reducing the number of dropout cases in Central Java.
The Provincial Government has also distributed assistance to poor students (BSM) from 2017 to 2023 to 1,475 students with a total budget of Rp14.4 billion. Assistance is given to each SMA/SMK/MA student for Rp1 million per year.
BANGUN SEKOLAH RINTISAN
DI WILAYAH BLANK SPOT
Bangun Sekolah Rintisan di Wilayah Blank Spot Gubernur Ganjar membangun sekolah negeri di daerah remote area atau blank spot di Jateng. Terdapat tiga sekolah setingkat menengah atas yang dibangun Pemprov Jateng di kawasan blank spot tersebut, yakni SMAN Tawangmangu (Karanganyar), SMKN Lumbir (Banyumas) serta SMKN Pagentan (Banjarnegara).Pendidikan merupakan hak yang harus didapatkan setiap warga negara. Untuk memenuhi hak tersebut, Gubernur Ganjar membangun sekolah negeri di daerah remote area atau blank spot di Jateng. Terdapat tiga sekolah setingkat menengah atas yang dibangun Pemprov Jateng di kawasan blank spot tersebut, yakni SMAN Tawangmangu (Karanganyar), SMKN Lumbir (Banyumas) serta SMKN Pagentan (Banjarnegara).
Di Kecamatan Tawangmangu, masyarakat khususnya para orangtua dan anak kini merasa senang, karena sudah ada sekolah menengah atas negeri di wilayah mereka. Sekolah ini merupakan SMA Negeri pertama yang ada di kaki Gunung Lawu, turut wilayah Jawa Tengah.
Education is a right that every citizen must obtain. To fulfill this right, Governor Ganjar has built public schools in remote areas or blank spots in Central Java. Three senior high-level schools were made by the Central Java Provincial Government in the blank spot areas, i.e., SMAN Tawangmangu (Karanganyar) [Public Senior High School], SMKN Lumbir (Banyumas) [Public Vocational High School], and SMKN Pagentan (Banjarnegara).
In Tawangmangu Subdistrict, the community, especially parents and children, are content because public senior high schools are available in their area. This school is the first public high school at the foot of Mount Lawu in the Central Java region.
Sebelum ada SMAN Tawangmangu, banyak anak-anak di Tawangmangu melanjutkan sekolah ke wilayah kecamatan lain, tepatnya di SMAN Karangpandan. Namun, tidak semuanya bisa diterima karena sistem zonasi, dan pada akhirnya terpaksa bersekolah di lembaga pendidikan swasta.
Atas dasar itulah, Gubernur Ganjar membangun SMAN Tawangmangu, yang diresmikannya pada Juni 2022. Total ada sebanyak 108 siswa yang menempuh pendidikan di SMAN Tawangmangu, pada tahun ajaran pertama.
Before SMAN Tawangmangu, many children in Tawangmangu continued their studies in other sub-districts, specifically at SMAN Karangpandan. However, not all of them were accepted due to the zoning system, and, in the end, they were forced to attend private educational institutions.
On this basis, Governor Ganjar built SMAN Tawangmangu, which he inaugurated in June 2022—a total of 108 students studied at that senior high school in the first academic year.
Selanjutnya, Gubernur Ganjar juga membangun SMKN Lumbir di atas lahan seluas sekitar dua hektare, di kecamatan paling barat Kabupaten Banyumas. Keberadaan SMKN Lumbir sudah diharapkan masyarakat setempat sejak 2014 silam. Pembangunan SMKN Lumbir telah dimulai sejak Mei 2022, dan melakukan penerimaan murid baru pada tahun ajaran 2023.
Selain membangun sekolah, Pemprov Jateng juga mengucurkan bantuan keuangan kabupaten/kota untuk sektor pendidikan yang dananya bersumber dari APBD. Berdasarkan data Biro Administrasi Pembangunan Daerah Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Tengah, sejak 2013 hingga 2022 dilakukan rehab terhadap 1.467 sekolah dengan anggaran Rp198,8 miliar.
Selain itu, sejak 2013 hingga 2022 juga dilakukan rehab laboratorium sekolah sebanyak 2.019 sekolah dengan anggaran Rp26,9 miliar. Pada periode yang sama juga diberikan bantuan untuk penyediaan laboratorium komputer sebanyak 3.629 sekolah dengan anggaran Rp191,9 miliar.
Furthermore, Governor Ganjar also built SMKN Lumbir on an approximately two hectares plot in the westernmost sub-district in Banyumas Regency. The existence of SMKN Lumbir has been expected by the local community since 2014. The construction of SMKN Lumbir started in May 2022 and begin accepting new students in the 2023 school year.
Aside from building schools, the Central Java Provincial Government is also disbursing regency/city financial assistance to the education sector, the funds of which come from the Regional Government Budget. Based on data from the Regional Development Administration Bureau, Regional Secretariat of Central Java Province, from 2013 to 2022, 1,467 schools were rehabilitated, with a budget of IDR 198.8 billion.
Additionally, from 2013 to 2022, 2019 school laboratory rehabilitations were carried out with a budget of IDR 26.9 billion. In the same period, assistance was also provided for computer laboratories for 3,629 schools with a budget of IDR 191.9 billion.
PUSAT DATA ATLET KELAS KHUSUS OLAHRAGAHingga
Gubernur Ganjar memberi ruang bagi atlet muda Jateng agar bisa tetap berprestasi di bidang olahraga, tanpa harus mengesampingkan pendidikan akademis, dengan membuka kelas khusus olahraga (KKO) di 17 sekolah. Program khusus untuk menampung siswa yang memiliki bakat atau potensi istimewa di bidang olahraga.
Sebelumnya, atlet yang bersekolah di sekolah umum sering meninggalkan pelajaran untuk berlatih dan bertanding, sehingga mereka tertinggal secara akademis dari teman-temannya. Pada kelas khusus olahraga, kegiatan belajar mengajar disesuaikan dengan jadwal latihan maupun bertanding peserta didik. Para atlet bisa tetap berlatih dan bertanding tanpa harus tertinggal pelajaran di kelas.
Selain membuka kelas khusus olahraga, Gubernur Ganjar juga meluncurkan aplikasi Sistem Informasi Olahraga Prestasi (Si Sakti) pada 17 Maret 2023. Aplikasi yang menampung seluruh informasi dan data keolahragaan para atlet di Jawa Tengah, termasuk catatan lengkap log pertandingan yang mereka jalani.
Governor Ganjar provided space for young Central Java athletes to continue to excel in sports without putting aside academic education by opening special sports classes (KKO) in 17 schools. It is a special program to accommodate students who have special talent or potential in sports.
Previously, athletes who attended public schools often left their lessons to practice and compete, so they were left behind academically by their peers. In special sports classes, teaching and learning activities are adjusted to students’ training and competition schedules. Athletes can continue to practice and compete without falling behind in class.
In addition to opening special sports classes, Ganjar launched the Sports Achievement Information System (Si Sakti) application on March 17, 2023. This application stores all information and sports data for athletes in Central Java, including a complete record of the match logs they are participating in. The existing database in the Si Sakti
Database yang ada pada aplikasi Si Sakti memudahkan dalam memantau kondisi atlet untuk kebutuhan pembinaan, pengembangan, hingga masa depan mereka. Selain itu, dengan aplikasi ini tidak ada lagi cerita atlet Jawa Tengah yang nasibnya terkatung-katung.
Untuk pengembangan dan penyempurnaan, Gubernur Ganjar mengajak perguruan tinggi terlibat dalam pendampingan aplikasi Si Sakti.
Gubernur Ganjar yang juga Ketua Dewan Pembina Special Olympics Indonesia (SOIna), organisasi yang mewadahi para atlet penyandang disabilitas terus mendorong kiprah atlet difabel Jateng untuk terus meraih prestasi.
Dukungan yang diberikan di antaranya memberikan apresiasi berupa uang pembinaan kepada para atlet difabel yang mengukir prestasi.
The existing data base in the Si Sakti application is expected to make it easier for Central Java to monitor the condition of its athletes for their coaching, development, and future needs. In addition, through this application there will be no more stories of Central Java athletes whose fate is hanging around.
For development and improvement, Governor Ganjar also invited universities to be involved in assisting the Si Sakti application.
Governor Ganjar Pranowo who is also the Chairman of the Advisory Board for the Special Olympics Indonesia (SOIna), an organization that accommodating athletes with disabilities also continues to encourage the progress of athletes with disabilities in Central Java to continue to achieve achievements.
The support provided includes giving appreciation through coaching money to athletes with disabilities who make achievements.
MENEMBUS BATAS SEKOLAH VIRTUALMelalui
Seorang peserta Sekolah Virtual sedang mengikuti pembelajaran menggunakan gawai. Selain memberikan telpon pintar untuk setiap peserta, Pemprov Jateng juga memberi paket data internet setiap bulannya.Sekolah virtual gratis adalah upaya Pemprov Jateng untuk memperluas akses pendidikan. Rintisan sekolah virtual telah diluncurkan Gubernur Ganjar pada 13
Oktober 2020, di SMAN 1 Kemusu Boyolali dan SMAN 3 Brebes. Pada masing-masing sekolah tercatat ada 36 siswa yang tergabung dalam satu rombongan belajar (rombel).
Keberadaan sekolah virtual tidak mengurangi peminat ataupun mengganggu rekrutmen siswa di sekolah swasta. Sebab, peserta sekolah virtual adalah anak usia sekolah yang tidak mendaftar dan tidak mampu meneruskan jenjang pendidikan pada sekolah negeri maupun swasta karena kendala ekonomi.
The free virtual school is an attempt by the Central Java Provincial Government to expand access to education. The pioneer virtual school was launched by Governor Ganjar on October 13, 2020, at SMAN 1 Kemusu Boyolali and SMAN 3 Brebes. In each school, 36 students joined one study group (rombel).
The existence of virtual schools does not reduce enthusiasts or interfere with student recruitment in private schools. Due to economic constraints, virtual school participants are school-age children who do not register and cannot continue their education at public or private schools.
Ide awal penerapan Sekolah Virtual terinsipirasi dari
adanya lulusan jenjang SMP yang tak bisa melanjutkan sekolah karena masalah biaya. Bahkan, ada beberapa di antara mereka yang terpaksa bekerja sebagai buruh. Karena itu, pada tahap awal, Sekolah Virtual menyasar anak usia sekolah menengah yang tidak meneruskan ke jenjang sekolah menengah atas.
SMAN 1 Kemusu Boyolali dan SMAN 3 Brebes dipilih menjadi pionir penerapan sekolah virtual karena tingkat perekonomian masyarakat di sekitar 2 sekolah tersebut rendah.
The initial idea of implementing a virtual school was inspired by the existence of junior high school graduates who were unable to continue their studies due to financial problems. In fact, some of them were forced to work as laborers. Therefore, in the early stages, virtual schools target middle school-age children who do not continue to senior high school. SMAN 1 Kemusu Boyolali and SMAN 3 were chosen to be the pioneers of implementing virtual schools because the economic level of the community around the two schools is low.
Peserta Sekolah Virtual juga mendapat hak yang sama
dengan peserta didik reguler. Mulai dari modul, video pembelajaran, hingga ijazah. Siswa juga terdaftar dalam Data
Pokok Pendidikan (Dapodik),memperoleh bantuan telepon pintar dan memperoleh bantuan paket data.
Sedangkan proses belajar-mengajar Sekolah Virtual dilakukan
melalui aplikasi Kelas Jateng dari Badan Pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (BPTIK) Provinsi Jawa
Tengah. Terkait pembelajaran, peserta Sekolah Virtual diberikan keleluasaan mengakses materi tanpa terpatok jam
belajar karena sebagian besar dari mereka sudah bekerja. Sementara, standar kelulusan diukur berdasarkan kualitas
karakter siswa dan portofolio karya kreatif. Hingga saat ini terdapat 196 siswa yang mengikuti Sekolah Virtual di SMAN
1 Kemusu Boyolali dan SMAN 3 Brebes. Dari jumlah tersebut, sebanyak 68 di antaranya dinyatakan telah lulus pada 2023.
Virtual School participants also get the same rights as regular students, from modules to learning videos to diplomas. Students are also registered in the Basic Education Data (Dapodik), receive smartphone assistance, and get data package assistance.
Meanwhile, the Virtual School teaching and learning process is carried out through the Central Java Class application from the Information and Communication Technology Development Agency (BPTIK) of Central Java Province. Regarding learning, Virtual School participants can access material without setting study hours because most are already working.
Furthermore, graduation standards are measured based on student character quality and creative work portfolio. To date, 196 students have attended Virtual Schools at SMAN 1 Kemusu Boyolali and SMAN 3 Brebes. Of these, 68 of them were declared to have graduated by 2023.
GUBERNUR MENGAJAR
Pendidikan merupakan jalan untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia. Semangat inilah yang ada dalam program ‘Gubernur Mengajar’ ala Ganjar Pranowo. Gubernur
Mengajar merupakan bentuk kepedulian Gubernur Ganjar kepada dunia pendidikan. Dalam program ini, Gubernur Ganjar meluangkan waktunya mendatangi sejumlah sekolah di Jateng untuk menanamkan pendidikan karakter.
Program Gubernur Mengajar ini dilakukan oleh Gubernur
Ganjar sejak terpilih menjadi orang nomor satu di Jawa
Tengah. Gubernur Mengajar merupakan bagian dari ikhtiar
untuk memberikan sentuhan baru ataupun terobosan baru
dalam dunia pendidikan. Program Gubernur Mengajar
sempat terhenti selama dua tahun karena pandemi
Covid-19. Program ini kembali dijalankan pada awal
Januari 2023.
Ada beragam tema menarik yang menjadi bahasan interaktif antara Gubernur Ganjar dengan para siswa dan guru. Misalnya tentang perundungan, intoleransi, pendidikan antikorupsi, radikalisme hingga perihal mitigasi bencana, dan kesadaran terhadap lingkungan.
Dalam pelaksanaannya, Pemprov Jateng bekerja sama dengan sejumlah instansi terkait sesuai dengan tema yang akan diajarkan atau disampaikan. Antara lain, menggandeng Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) ketika membahas tema pencegahan penyebaran paham radikalisme.
Education is a way to increase human dignity. This spirit is contained in the Ganjar Pranowo ‘Governor Teaching’ [hereinafter referred to as Gubernur Mengajar] program. This program is a form of Governor Ganjar’s concern for the world of education. In this program, Governor Ganjar visited several Central Java schools to instill character education.
The Gubernur Mengajar program has been carried out by Governor Ganjar since he was elected as the number one person in Central Java. Gubernur Mengajar is also part of the effort to provide a new touch or breakthrough in the world of education. This program was halted for two years due to the COVID-19 pandemic. This program resumes in early January 2023.
Various interesting themes become interactive discussions between Governor Ganjar, students, and teachers, such as bullying, intolerance, anti-corruption education, radicalism to disaster mitigation, and environmental awareness.
In its implementation, the Central Java Provincial Government cooperates with several related agencies in accordance with the theme to be taught or conveyed. Among others are collaborating with the National Counterterrorism Agency (BNPT) and National and Political Unity (Kesbangpol) when discussing the theme of preventing the spread of radicalism.
Begitu juga ketika materi yang disampaikan mengenai edukasi tanggap bencana, Pemprov Jateng menggandeng
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan juga
TNI-Polri. Harapannya, siswa menjadi tahu apa yang harus dilakukan ketika terjadi bencana.
Gubernur Ganjar juga menggagas program untuk memberikan pengalaman kepada generasi muda yang bernama Magang Sehari Bersama Gubernur. Pada program ini, mahasiswa peserta magang diajak secara langsung berkeliling mengikuti kegiatan kerja Gubernur Jateng. Misalnya, meninjau pelaksanaan program di lingkup Pemprov Jateng.
Likewise, when the material was delivered regarding disaster response education, the Central Java Provincial Government collaborated with the Regional Disaster Management Agency (BPBD) and the TNI-POLRI. Hopefully, students will know what to do when a disaster occurs.
Governor Ganjar also initiated a program to provide experience to the younger generation called One-Day Internship with the Governor. In this program, internship student participants are invited to go around directly following the work activities of the Central Java Governor, such as observing the program’s implementation within the Central Java Provincial Government.
KURIKULUM ANTIKORUPSI di Sekolah
Tidak hanya lembaga maupun instansi, dalam upaya pemberantasan dan pencegahan korupsi di Jawa Tengah, Gubernur Ganjar juga melibatkan sekolah dalam hal ini pelajar. Jateng menjadi provinsi pertama di Indonesia yang menerapkan kurikulum pendidikan antikorupsi di sekolah.
Pelajar sengaja disasar, dengan pertimbangan sebagai generasi penerus, yang kepada mereka yang harus ditanamkan sikap antikorupsi. Wujud konkretnya, pembentukan gerakan siswa sebagai Agen Antikorupsi Jateng. Untuk menguatkan gerakan ini, Gubernur Ganjar menandatangani Peraturan Gubernur Jawa Tengah (Pergub Jateng) Nomor 10 Tahun 2019 tentang Implementasi Pendidikan Antikorupsi.
In efforts to eradicate and prevent corruption in Central Java, not only do institutions and agencies but Governor Ganjar also involve schools, in this case, students. Central Java is also the first province in Indonesia to implement an anti-corruption education curriculum in schools.
Students are deliberately targeted because they are the next generation who must be instilled with an anticorruption attitude. Its concrete form is forming a student movement as Central Java Anti-Corruption Agents. To strengthen this movement, Central Java Governor Ganjar Pranowo signed Governor Regulation of Central Java (Pergub Jateng) Number 10 of 2019 concerning the Implementation of Anti-Corruption Education.
Pergub yang ditandatangani pada 5 April 2019 tersebut merupakan tindak lanjut dari kesepakatan bersama kepala daerah dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk menerapkan kurikulum pendidikan antikorupsi pada semua jenjang pendidikan.
Sebagai pilot project, kurikulum pendidikan antikorupsi diterapkan di 23 SMA/SMK di Jateng Gubernur Ganjar menekankan pentingnya pendidikan antikorupsi di sekolah yang menjadi tempat menempa calon pemimpin bangsa.
Jika siswa sudah mengenal apa saja jenis perbuatan korupsi dan dampaknya, diharapkan kelak bisa menjadi pemimpin, birokrat, pekerja, dan berbagai profesi lain yang berintegritas dan bersih dari praktik korupsi.
The Governor Regulation signed on April 5, 2019, is a follow-up to the agreement between the regional head and the Corruption Eradication Commission (KPK) to implement an anti-corruption education curriculum at all levels of education. As a pilot project, the anti-corruption education curriculum is implemented in 23 senior high schools/vocational high schools in Central Java.
Governor Ganjar also stressed the importance of anticorruption education in schools, which are places forging future national leaders. Suppose students are familiar with the types of acts of corruption and their impacts. In that case, it is hoped that in the future, they can become leaders, bureaucrats, workers, and various other professions with integrity and clean from corrupt practices.
Sekolah berbasis kurikulum antikorupsi tersebut mendapat supervisi dari KPK. Kurikulum ini diterapkan mulai jenjang SD dengan menggandeng pemerintah kabupaten/kota dan jenjang SMA. Materi antikorupsi yang dimasukkan antara lain tidak ada lagi pungutan liar di sekolah, menyisipkan materi antikorupsi di setiap mata pelajaran, membuat slogan-slogan antikorupsi, hingga merevisi peraturan yang membuka peluang untuk korupsi.
Based on the anti-corruption curriculum, the school is supervised by the KPK. The curriculum is implemented from elementary to senior high school. The included anti-corruption material is no more extortion at schools, inserting anticorruption material in each subject, making anti-corruption slogans, and revising regulations that opened up opportunities for corruption.
Saat ini, sedikitnya ada 30 anak muda agen antikorupsi yang tersebar di Jateng. Mereka adalah pelajar dan mahasiswa yang mendapat pelatihan antikorupsi dari KPK RI.
Currently, at least 30 young Anti-Corruption Agents are spread across Central Java. They are students and university students who have received anti-corruption training from the Indonesian Corruption Eradication Committee.
PERHATIKAN KESEJAHTERAAN GURU AGAMA NONFORMAL
Gubernur Ganjar memberikan perhatian khusus kepada para pengajar agama nonformal di Jawa Tengah dengan
mengucurkan anggaran Rp1,2 triliun, sejak 2019 hingga 2023. Setiap tahun, jumlah guru agama nonformal dari lintas agama penerima insentif terus meningkat.
Pemberian insentif tersebut merupakan bentuk apresiasi kepada guru nonformal yang menjadi agen untuk mengajarkan kedamaian, kebaikan, toleransi, serta mendidik budi pekerti anak-anak. Guru agama nonformal merupakan garda terdepan dalam menyiarkan moderasi beragama dan menjaga harmoni kebhinekaan.
Governor Ganjar addressed special attention to non-formal religion teachers in Central Java by disbursing a budget of IDR 1.2 trillion from 2019 to 2023. Every year, the number of non-formal religion teachers from across religions receiving incentives continues to increase.
Giving these incentives is a form of appreciation to nonformal teachers who are agents of teaching peace, kindness, and tolerance and educating children’s character. Non-formal religion teachers are also at the forefront of broadcasting religious moderation and maintaining diversity and harmony.
Pada program ini, setiap guru agama nonformal mendapatkan Rp1,2 juta per tahun. Insentif diberikan untuk guru keagamaan nonformal dari lima agama yakni Islam, Kristen, Katolik, Hindu, dan Buddha. Pada 2023 rincian penerima guru agama Islam sebanyak 223.373 orang, guru agama Kristen sebanyak 5.651 orang, guru agama Katolik sebanyak 1.089 orang, guru agama Hindu sebanyak 548 orang, dan guru agama Buddha sebanyak 169 orang.
From this incentive program, each non-formal religion teacher gets IDR 1.2 million per year. Incentives are given to religious teachers non-formal religions, namely Islam, Christianity, Catholicism, Hinduism and Buddhism. The details of the recipients were 223,373 Islamic religious teachers, 5,651 Christian religious teachers, 1,089 Catholic religious teachers, 548 Hindu religious teachers, and 169 Buddhist religious teachers.
Bantuan tersebut merupakan bagian dari komitmen Gubernur Ganjar dalam mengupayakan kesejahteraan terhadap guru agama nonformal. Mengingat mereka adalah ujung tombak dalam memberikan edukasi kepada masyarakat, utamanya pelajaran yang berkaitan dengan ilmu agama, budi pekerti dan juga kebhinekaan.
Berkait pemberian insentif tersebut, Pemprov Jateng berkoordinasi dengan Kementerian Agama (Kemenag) guna memastikan data penerima manfaat valid dan tepat sasaran.
This assistance is part of Governor Ganjar’s commitment to seeking the welfare of non-formal religion teachers. It considers them the spearhead in educating the public, especially religious knowledge, ethics, and diversity lessons.
Regarding providing these incentives, the Central Java Provincial Government coordinates with the Ministry of Religious Affairs (Kemenag) to ensure that the beneficiary data are valid and on target.
Perhatikan Kesejahteraan Guru Agama Nonformal
MERAWAT JATENG MERAWAT NKRI
Dalam sepuluh tahun terakhir isu radikalisme dan intoleransi begitu marak di Indonesia. Tantangan yang dihadapi Gubernur Ganjar sebagai kepala daerah dalam merawat toleransi dan kerukunan di Jawa Tengah cukup besar.
Berkat upaya Gubernur Ganjar dan semua pihak, harmoni masyarakat Jateng bisa diwujudkan. Pada 2022 lalu, Setara Instititute menempatkan empat kota di Jawa Tengah; Salatiga, Surakarta, Semarang, dan Magelang dalam daftar 10 kota paling toleran di Indonesia.
In the last decade, issues of radicalism and intolerance have become widespread in Indonesia. The big challenge faced by Governor Ganjar as regional head is in maintaining tolerance and harmony in Central Java.
Thanks to the efforts of Governor Ganjar and all parties, the harmony of the people of Central Java can be realized. In 2022, the Setara Institute placed four cities in Central Java, Salatiga, Surakarta, Semarang, and Magelang, on the list of Indonesia’s ten most tolerant cities.
Selama menjabat, Gubernur Ganjar sangat rajin terjun langsung ke masyarakat. Tidak sekadar memastikan program Pemprov Jateng dijalankan, pria berambut putih ini juga memanfaatkan momen tersebut untuk berinteraksi dengan rakyat. Mulai dari mengajak minum kopi bersama, hingga menginap di rumah warga dilakoninya.
Selain itu, dalam konteks merawat kerukunan, secara rutin Gubernur Ganjar juga menyambangi para tokoh dan komunitas lintas agama. Tidak hanya pada momen perayaan hari besar keagamaan, pada hari biasa Gubernur Ganjar juga meluangkan waktu untuk mereka.
While serving as governor, Ganjar diligently worked directly with the community. Not only ensuring that the Central Java Provincial Government’s program is carried out, but this white-haired man also takes advantage of this moment to interact with the people. It started from inviting to drink coffee together to staying at residents’ houses.
In addition, to maintain harmony, Governor Ganjar regularly visits interfaith leaders and communities. Not only at the moment of celebrating religious holidays but also on ordinary days, Governor Ganjar makes time for them.
Gubernur Jateng Ganjar saat menghadiri Jateng Bersholawat 2023 bersama Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf di Halaman KPT Pemerintah Kabupaten Brebes, Jateng, Jumat (18/8/2023) malam. Merawat Jateng Merawat NKRIDari sisi kebijakan, Gubernur Ganjar memberikan insentif kepada puluhan ribu guru agama nonformal seperti guru mengaji dan guru sekolah minggu. Para guru agama nonformal itu menyambut dengan gembira, mereka merasa pemerintah hadir dalam perjuangan menanamkan nilai-nilai kebaikan dan toleransi.
Insentif sebesar Rp1,2 juta yang diterima tiap tahun tersebut tidak semata-mata digunakan untuk memenuhi kebutuhan pribadi. Namun, uang yang didapat itu sebagian juga dibelanjakan untuk menunjang kebutuhan dakwah seperti membeli alat peraga dan bingkisan sederhana sebagai penyemangat anak-anak didik mereka dalam belajar.
From a policy standpoint, Governor Ganjar has incentivized thousands of non-formal religion teachers, such as Quran and Sunday school teachers. The nonformal religion teachers welcomed them happily, and they felt that the government was present in the struggle to instill the values of kindness and tolerance.
The incentive of IDR 1.2 million received yearly is not solely used to meet personal needs. However, the money earned was spent supporting da’wah needs, such as buying teaching aids and simple gifts to encourage their students to study.
Gubernur Ganjar juga membuat beberapa kebijakan dan program untuk merawat toleransi, antara lain program untuk eks napi terorisme (napiter) dan cegah terorisme, dengan mendukung pelibatan eks napiter dalam program Densus 88 Antiteror untuk masuk ke sekolah-sekolah.
Tak hanya sebagai upaya deradikalisasi eks napiter, langkah ini juga mampu memberikan pemahaman yang menyeluruh, tentang bahaya radikalisme kepada anak-anak sekolah.
Gubernur Ganjar juga memberikan bantuan hibah rumah ibadah lintas agama, menggelar event Gerakan Jateng Bersholawat, serta menerbitkan aturan penggunaan pakaian adat bagi pegawai pemerintahan di lingkup Pemprov Jateng (Pergub Jateng No.62 tahun 2018) tentang pakaian dinas di lingkungan Pemprov Jateng.
Pengakuan atas kerja keras Gubernur Ganjar itu tidak hanya dalam bentuk formal seperti penghargaan. Secara tidak langsung, saat ini Jateng sudah menjadi tempat rujukan untuk belajar dalam merawat toleransi.
Mulai dari FKUB Kalimantan Timur, Perkumpulan Pendeta Maluku, ASEAN Youth dan sejumlah institusi serta komunitas datang belajar dan melihat langsung bagaimana moderasi beragama diwujudkan di Jawa Tengah.
Governor Ganjar also made several policies and programs to maintain tolerance, including programs for ex-convicts and preventing terrorism, by supporting the involvement of ex-terror convicts (napiters) in the Densus 88 Antiterror program to enter schools. Not only as an effort to deradicalize ex-convicts, but this step is also able to provide a comprehensive understanding of the dangers of radicalism to school children.
Apart from that, Governor Ganjar also provided grants for interfaith houses of worship, held the ‘Gerakan Jateng Bersholawat’ event, and issued regulations for the use of traditional clothing for government employees within the Central Java Provincial Government (Central Java Governor Regulation No. 62 of 2018).
Recognition of Governor Ganjar’s hard work is not only in a formal form, such as an award. Indirectly, at this time, Central Java has become a place of reference for learning how to treat tolerance.
Starting from the East Kalimantan FKUB, Maluku Priests’ Association, ASEAN Youth, and several institutions and communities came to know and see firsthand how religious moderation is realized in Central Java.
JO KAWIN BOCAH
JADIKAN JATENG PROVINSI PELOPOR LAYAK ANAK
Jateng
Provinsi
Anak (Provila)
program ‘Jo
Bocah’ dan ‘Jogo Konco’. Anugerah diraih secara hattrick (tiga kali berturut-turut), karena seluruh kabupaten dan kota di Jateng sudah mendapatkan predikat layak anak.
Penganugerahan yang diberikan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Anak tersebut kali pertama diterima Provinsi Jateng pada 2021. Penghargaan kedua diberikan bertepatan pada peringatan Hari Anak Nasional pada 2022. Yang ketiga diserahkan pada Juli 2023, diterima langsung Gubernur Ganjar.
Central Java Governor, Ganjar Pranowo, has made Central Java a Child-Friendly Pioneer Province (Provila) through the ‘Jo Kawin Bocah’ and ‘Jogo Konco’ programs. The award was won by Central Java in a HATTRICK manner (three times in a row) because all regencies and cities in Central Java have received the child-friendly title.
The award given the Ministry of Women and Children’s Empowerment was first received by Central Java Province in 2021. The second award coincided with National Children’s Day commemoration in 2022. Thirdly, it was handed over in July 2023, received directly by Governor Ganjar.
Gubernur Ganjar menyampaikan capaian Provila tiga kali berturut ini merupakan hasil komitmen dari Jawa Tengah dalam mengupayakan suasana aman yang bisa dirasakan oleh anak-anak. Sebagai informasi, dari 35 kabupaten/ kota di Jateng 15 kabupaten/ kota di antaranya mendapat Predikat Madya, 6 kabupaten/ kota mendapat Predikat Pratama, 3 kabupaten/ kota mendapat Predikat Utama, dan 11 kabupaten/ kota mendapat Predikat Nindya.
Melalui ‘Jo Kawin Bocah’, Gubernur Ganjar berupaya mencegah pernikahan dini dan mendorong masyarakat menikah pada usia matang. Selain itu juga untuk memenuhi hak anak dalam kelompok rentan agar tidak dinikahkan, sebab terjadinya perkawinan usia anak di bawah umur kerap menjadi penyebab stunting, pendidikan rendah, hingga ketidakstabilan rumah tangga.
Program ini sesuai dengan amanah Undang-Undang
Nomor 16 Tahun 2019 yang mencantumkan batas minimal usia menikah bagi laki-laki dan perempuan adalah 19 tahun.
Untuk mendukung program ini, Dinas Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Jateng mendirikan Care Center ‘Jo Kawin Bocah’.
Berkat program ini, angka dispensasi perkawinan anak di Jateng menurun. Berdasarkan data yang dikeluarkan Pengadilan Tinggi Agama, angka dispensasi perkawinan menurun dari sebanyak 14.072 anak pada 2021, menjadi 11.392 anak pada 2022.
Governor Ganjar said that Provila’s achievements three times in a row resulted from Central Java’s commitment to strive for a safe atmosphere that children could feel. For information, out of 35 regencies/cities in Central Java, 15 of them received the Madya Predicate, six regencies/cities received the Pratama Predicate, three regencies/cities received the Utama Predicate, and 11 regencies/cities received the Nindya Predicate.
Through the “Jo Kawin Bocah” Program, Governor Ganjar seeks to prevent early marriage and encourage people to marry at a mature age. Also, it is to fulfill the rights of children in vulnerable groups not to be married off because underage marriages often cause stunting, low education, and household instability.
This program aligns with the mandate of Law Number 16 of 2019, which states that the minimum age for marriage for boys and girls is 19 years.
To support this program, the Office of Women’s Empowerment and Child Protection, Population Control, and Family Planning (DP3AP2KB) of Central Java established the “Jo Kawin Bocah” Care Center.’
Thanks to this program, the number of child marriage dispensations in Central Java has decreased. Based on data released by the High Religious Court, the marriage dispensation rate has dropped from 14,072 children in 2021 to 11,392 children in 2022.
SONGSONG GENERASI EMAS
JATENG GAYENG NGINCENG WONG METENG (5NG) Melalui
Tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Provinsi Jawa Tengah menjadi perhatian khusus Gubernur Ganjar. Untuk itu, Pemprov Jateng membuat program bernama JateNG GayeNG NginceNG WoNG MeteNG atau dikenal dengan 5NG.
Nama ini mengandung arti bahwa Jawa Tengah ingin mengurangi kematian ibu dan bayi dengan cara ‘nginceng wong meteng’ atau yang dalam Bahasa Indonesia diartikan sebagai ‘mengintip/memantau orang hamil’.
The high Maternal Mortality Rate (MMR) and Infant Mortality Rate (IMR) in Central Java Province is of particular concern to Governor Ganjar. For this reason, the Central Java Provincial Government created a program called JateNG GayeNG NginceNG WoNG MeteNG, also known as 5NG.
This name means that Central Java wants to reduce maternal and infant mortality by means of ‘nginceng wong meteng’ or what is translated in Indonesian as ‘peeking/monitoring pregnant people’.
Program ini dimulai pada 2016. Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah melalui puskesmas/posyandu yang juga
dibantu oleh RT/RW, untuk mengamati dan memantau kondisi ibu hamil dalam empat fase. Yaitu, fase sebelum hamil, fase hamil, fase persalinan, dan fase nifas.
Ibu hamil dengan risiko tinggi (risti) menjadi prioritas pengamatan petugas kesehatan. Kondisi kesehatan dan konsumsi gizi ibu hamil terus dipantau selama masa kehamilan hingga setelah kelahiran. Cara ini terbukti ampuh untuk menyelamatkan nyawa ibu dan bayi.
This program began in 2016. The Central Java Provincial Health Office (Dinkes) through the puskesmas/posyandu which is also assisted by the RT/RW, to observe and monitor the condition of pregnant women in four phases. Namely, the pre-pregnancy phase, the pregnancy phase, the labor phase, and the puerperium phase.
Pregnant women with high risk (risti) are a priority for health workers’ observation. The health condition and nutritional consumption of pregnant women are continuously monitored during pregnancy until after birth. This method has proven effective in saving the lives of mothers and babies.
Berdasar data Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, grafik AKI menurun secara signifikan dengan penurunan sebesar 14 persen per tahunnya. Angka AKI sempat naik akibat Covid-19, tapi kemudian dapat ditekan kembali. Dalam waktu setahun (2021-2022), AKI Jateng turun hingga 52 persen.
Sejurus dengan itu, Angka Kematian Bayi atau AKB juga turun secara drastis semenjak diberlakukannya program 5NG Sepanjang lima tahun terakhir penurunan AKB paling tajam terjadi pada 2021 dan 2022, yaitu sebesar 10,8 persen.
Based on data from the Central Java Provincial Health Office, the MMR graph has decreased significantly with a decrease of 14 percent per year. The MMR rate had increased due to Covid-19, but then it was able to be suppressed again. Within a year of 2021-2022, Central Java’s MMR fell by 52 percent.
Along with that, the Infant Mortality Rate or IMR has also dropped drastically since the implementation of the 5NG program. Over the past five years, the sharpest decline in IMR occurred in 2021 and 2022, namely 10.8 percent.
Keberhasilan penurunan AKB ini mendapatkan respons yang positif dari berbagai pihak, terutama BKKBN dan masyarakat Jawa Tengah. Bahkan, pada tahun 2018, program ini berhasil menarik perhatian United States Agency for International Development (USAID) yang memberikan bantuan dana melalui program Jalin (program serupa milik USAID).
Hal ini menunjukkan bahwa keberhasilan 5NG dalam mengurangi angka kematian ibu memberikan dampak positif bagi Pemprov Jateng yang membuka peluang kerja sama dengan pihak lain, untuk tujuan yang lebih luas.
Dalam hal ini, kerja sama 5NG dengan Jalin tidak hanya terkait pada penurunan AKI dan AKB, tetapi juga mencegah terjadinya stunting dan memastikan kondisi janin dalam kandungan sehat.
The success of reducing the IMR received a positive response from various parties, especially the BKKBN and the people of Central Java. In fact, in 2018, this program managed to attract the attention of the United States Agency for International Development (USAID). providing financial assistance through the Jalin program (a similar program owned by USAID).
This shows that the success of 5NG in reducing maternal mortality has had a positive impact on the government of Central Java which opens up opportunities for collaboration with other parties, for broader goals.
In this case, the 5NG collaboration with Jalin is not only related to reducing MMR and IMR, but also preventing stunting and ensuring the condition of the fetus is in good condition healthy content.
Oleh karena itu, jika dikaitkan dengan Sustainable Development Goals (SDGs) atau dikenal dengan istilah Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB), program ini tidak hanya berkontribusi dalam pencapaian TPB Tujuan 3 (kesehatan) tetapi juga berkontribusi pada pencapaian TPB 2 (pangan dan gizi) terkait mengurangi kasus stunting yaitu dengan memastikan pemberian asupan gizi yang cukup bagi ibu dan bayi.
Gubernur Ganjar juga mendapat penghargaan kehormatan dari Presiden Republik Indonesia yakni Satyalencana Wira Karya pada 6 Juli 2023. Gubernur Ganjar mendapatkan penghargaan atas komitmennya terhadap program kependudukan dan keluarga berencana.
Therefore, if it is associated with the Sustainable Development Goals (SDGs) or known as the Development Goals Sustainable Development (TPB), this program not only contributes to achieving SDG Goal 3 (Health) but also contributes to achieving SDG 2 (food and nutrition) is related to reducing cases of stunting, namely by ensuring the provision of adequate nutritional intake for mothers and babies.
Governor Ganjar also received an honorary award from the President of the Republic of Indonesia, namely Satyalencana Wira Karya on July 6 2023. Ganjar received an award for his commitment to population and family planning programs, especially treatment of stunting.
LAYANAN KESEHATAN PRIMA MELALUI
RUMAH SAKIT TANPA DINDING
Peningkatan layanan kesehatan merupakan satu di antara program strategis yang terus didorong oleh Pemprov
Jateng agar seluruh lapisan masyarakat di Jateng dapat mengakses layanan kesehatan, Ganjar Pranowo pada periode kedua sebagai Gubernur Jawa Tengah membuat gebrakan melalui program ‘Rumah Sakit Tanpa Dinding’ atau RSTD.
Rumah Sakit Tanpa Dinding dimaknai sebagai upaya mengubah pandangan kesehatan dari yang kuratif ke promotif serta preventif, dengan tetap melaksanakan upaya kuratif dan rehabilitatif.
Improving health services is one of the strategic programs that continues to be pushed by the Provincial Government of Central Java (Pemprov Jateng). So that all levels of society in Central Java can access health services, Ganjar Pranowo in his second term as Governor of Central Java made a breakthrough through the ‘Hospital without Walls’ or RSTD program.
Hospital Without Walls is interpreted as an effort to change the view of health from curative to promotive and preventive, while continuing to carry out curative and rehabilitative efforts.
Pada Dokumen RPJMD Provinsi Jawa Tengah
2018-2023, Rumah Sakit Tanpa Dinding dijabarkan sebagai upaya mendorong tenaga medis untuk melakukan jemput bola kepada pasien. Hal ini dilakukan dalam upaya mengobati sekaligus memberikan penyuluhan kesehatan kepada masyarakat sesuai kasus yang ditangani.
In the 2018-2023 Central Java Province RPJMD Document, Hospitals Without Walls are described as an effort to encourage medical personnel to pick up the ball for patients. This is done in an effort to treat as well as provide health education to the community according to the cases handled.
Penerapan serupa dilakukan di RSUD Prof. Dr Margono Soekarjo yang berstatus sebagai unggulan RSTD. Untuk mempermudah akses pelayanan, RSUD di Banyumas tersebut mengaplikasikan RSTD berbasis teknologi informasi.
Yakni memberikan akses pelayanan kepada masyarakat hanya lewat klik RSMS Online pada menu Juminah (kunJUngan MarINg umAH), yang mana petugas akan hadir ke rumah pasien untuk pemeriksaan laboratorium dan rehabilitasi medik.
Apart from Purwokerto, a similar application was also carried out at Prof. Hospital. Dr. Margono Soekarjo, who has the status of a leading Hospital without Walls (RSTD). To facilitate access to services, the RSUD in Banyumas applies information technology-based RSTD.
Namely, providing access to services to the public by simply clicking RSMS Online on the Juminah menu (visit MarINng UMAH), where officers will be present at the patient’s home for laboratory examinations and medical rehabilitation.
BANGUN PUSKESMAS KE PELOSOK JATENG Hingga
Layanan kesehatan menjadi kebutuhan dasar masyarakat. Sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan masyarakat pada tingkat pertama, keberadaan pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) sangat penting. Karena itu, Gubernur Ganjar membangun dan meningkatkan fasilitas layanan kesehatan puskesmas di 35 kabupaten/kota di Jateng.
Jumlah tersebut terdiri dari, pembangunan 47 puskesmas, 11 puskesmas pembantu, pembangunan IPAL di 88 puskesmas, dan pengadaan incinerator di 11 puskesmas.
Health services are a basic need of society. As the spearhead of public health services at the first level, the existence of a community health center (hereinafter referred to as puskesmas) is vital.
During his two terms in office, Governor Ganjar built and improved health care facilities for puskesmas in 35 regencies/cities in Central Java, including building 47 puskesmas, 11 supporting puskesmas, WWTP at 88 puskesmas, and procuring incinerators and medical equipment at 11 puskesmas.
Gubernur Ganjar terus berkomitmen untuk memberikan pelayanan kesehatan yang optimal bagi masyarakat dengan membangun puskesmas di daerah yang belum memiliki pusat pelayanan kesehatan.
Misalnya di Puskesmas Sumber di Kabupaten Rembang yang dibangun pada masa pemerintahan Gubernur Ganjar memiliki fasilitas memadai seperti, poli umum, poli gigi, poli kesehatan ibu dan anak, poli KB, poli ruang kesehatan anak, ruang konseling (klinik gizi, klinik sanitarian, berhenti merokok), poli tuberkulosis, ruang rawat inap, ruang bersalin, ruang UGD, farmasi, ruang sterilisasi, ruang kantor dan aula.
Data dari Dinkes Jateng menunjukkan, hingga Agustus 2023 terdapat 890 puskesmas di Jateng dengan fasilitas sesuai standar, alat kesehatan memadai, dan tenaga kesehatan berkompeten.
Governor Ganjar emphasized that he continues to be committed to providing optimal health services for the community by building health centers in areas that do not yet have health service centers.
For example, the Sumber Health Center in Rembang Regency, which was built during the reign of Governor Ganjar, has adequate facilities such as general polyclinic, dental polyclinic, maternal and child health polyclinic, family planning polyclinic, child health polyclinic (MTBS), counseling rooms (nutrition clinic, sanitarian clinic). , smoking cessation), tuberculosis polyclinic, inpatient room, delivery room, emergency room, pharmacy, sterilization room, office space and hall.
Data from the Central Java Health Office shows that as of August 2023 there are 890 puskesmas in Central Java with standard facilities, adequate medical equipment, and competent health workers.
GELONTORKAN RP1,4 TRILIUN
TANGANI COVID-19
Pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia
ejak awal 2020 silam membuat hampir seluruh pemangku wilayah harus berjibaku mengatasi dampak kesehatan dan sosial yang muncul di daerahnya masing-masing. Di Jawa Tengah, semenjak muncul kasus pertama Covid-19 di wilayah Solo, Gubernur Ganjar segera mengambil langkah strategis untuk menangani situasi tersebut.
The COVID-19 pandemic that hit Indonesia in early 2020 has forced almost all regional stakeholders to work hard to deal with the health and social impacts that have arisen in their respective regions. In Central Java, since the first cases of COVID-19 appeared in the Solo area, Governor Ganjar immediately took strategic steps to deal with the situation.
Dari sisi kesehatan, Gubernur Ganjar memerintahkan seluruh jajarannya untuk melakukan penelusuran
terhadap pasien yang dinyatakan positif Covid-19.
Di samping itu, ia juga mewajibkan setiap daerah
menambah tempat tidur rawat sebesar 40 persen khusus untuk penanganan Covid-19.
Untuk mengatasi dampak sosial akibat pandemi, pada 2020, Gubernur Ganjar menyiapkan anggaran senilai
Rp1,4 triliun, yang mayoritas anggaran yakni
Rp1 triliun dialokasikan untuk program bantuan sosial dengan sasaran sekitar 1,8 juta masyarakat miskin.
Bantuan sosial ini diberikan Rp200.000 per bulan, selama tiga bulan berturut-turut. Bentuk bantuan bukan berupa uang tunai, melainkan barang atau kebutuhan pokok.
From the health side, Governor Ganjar ordered all his staff to trace patients who tested positive for COVID-19. He also required each region to add 40% more inpatient beds specifically for handling COVID-19.
To overcome the social impact of the pandemic, in 2020, Governor Ganjar prepared a budget of Rp1.4 trillion, of which the majority of Rp1 trillion was allocated for social assistance programs, targeting around 1.8 million low-income people. This social assistance was given Rp 200,000 per month for three consecutive months. The form of assistance is not in the form of cash but goods or necessities.
Gubernur Ganjar juga menggenjot bantuan dari pihak swasta dan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas).
Sektor pariwisata dan UKM di Jawa Tengah juga sempat lumpuh akibat pandemi Covid-19. Untuk membantu para pelaku wisata dan UKM yang terdampak pandemi Covid-19, Pemprov Jateng menginisiasi gelaran jualan virtual bertajuk UKM Virtual Expo (UVO).
Governor also boosted assistance from the private sector, the Agency for Amil Zakat Infaq, and Sodaqoh (Baznas). Central Java has budgeted IDR 1.4 trillion for handling COVID-19, most of which has been allocated for social assistance (bansos) of IDR 1 trillion.
The tourism and SME sectors in Central Java were also paralyzed due to the COVID-19 pandemic. To help the affected tourism operators and SMEs, the Central Java Provincial Government initiated a virtual sales event titled UKM Virtual Expo (UVO).
Ajang UVO ini digagas Gubernur Ganjar sejak 2020 saat Covid-19 mewabah di Jawa Tengah. Target utama yang ingin diraih dari UVO adalah mendorong laju ekonomi UKM
Jawa Tengah, untuk meraih target pasar seluas-luasnya melalui pemanfaatan teknologi dan digital. Selain itu, melalui UVO, Gubernur Ganjar ingin mengeluarkan UKM dari zona nyaman berjualan secara konvensional, dan menjadi terbiasa dengan pasar online. Dengan berpameran, produk unggulan dari pelosok Jawa Tengah dapat dikenal lebih luas.
UVO merupakan upaya dan terobosan untuk menjawab persoalan pemasaran bagi UMKM untuk mempersiapkan
ketahanan KUMKM dalam era new normal khususnya dalam rangka percepatan pemulihan perekonomian daerah. Pada awalnya, UVO berkonsep jualan secara full online. Untuk menarik minat konsumen, pelaku usaha yang mengikuti
UVO mendapat fasilitas bebas ongkos kirim (ongkir) selama event berlangsung.
The UVO event was initiated by Governor Ganjar since 2020 when Covid-19 was endemic in Central Java. The main target that UVO wants to achieve is to boost the economic growth of Central Java SMEs, to reach the widest possible target market through the use of technology and digital. In addition, through UVO, Governor Ganjar wants to get SMEs out of their comfort zone selling conventionally, and become accustomed to the online market. By exhibiting, superior products from remote parts of Central Java can be known more widely.
UVO is an effort and breakthrough to answer marketing problems for MSMEs to prepare the resilience of KUMKM in the new normal era, especially in the context of accelerating regional economic recovery. At first, UVO had a full online sales concept. To attract consumers’ interest, businesses participating in UVO will receive free shipping during the event.
Seiring dengan perkembangannya, kini juga dilakukan secara hybrid. Tenant offline tersedia di halaman
Gedung Gradhika Bhakti Praja, Kompleks Kantor
Gubernur Jateng. Total, sudah ada lima kali perhelatan UVO yang digelar, dengan transaksi miliaran rupiah.
Ada beragam produk UMKM dari Jateng yang dijual, antara lain kategori batik, fesyen, kecantikan, makanan, minuman, produk tas, sepatu, kerajinan kulit, kategori furnitur dan dekorasi rumah. Masing-masing toko online itu tertera nama toko, foto produk, nama pemilik, hingga nomor telepon pemilik.
Berdasarkan data Dinkop UKM Jateng, dari ajang UVO sesi 1-4 tercatat transaksinya mencapai Rp5,5 miliar pada 2022. Nilai itu mengalami peningkatan tajam bila
dibanding dengan transaksi pada gelaran UKM UVO perdana pada 2020 yang membukukan transaksi
Rp3,7 miliar.
Along with its development, now it is also done in a hybrid way. Offline tenants are available on the courtyard of the Ghradika Bhakti Praja Building, Central Java Governor’s Office Complex. In total, there have been five UVO events held, with transactions of billions of rupiah. There are a variety of MSME products from Central Java that are being sold, including the categories of batik, fashion, beauty, food, beverages, bag products, shoes, leather crafts, furniture and home decor categories. Each online store has the shop name, product photos, owner’s name, and owner’s telephone number written on it.
Based on data from Central Java’s UKM Dinkop, from UVO sessions 1-4, transactions were recorded as reaching IDR 5.5 billion in 2022. This value has increased sharply when compared to transactions at the first UVO UKM event in 2020 which recorded transactions of IDR 3.7 billion.
RAJUT EKOSISTEM EKONOMI DIGITAL MELALUI HETERO SPACE
Mimpi Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo untuk membangun ekosistem ekonomi digital berbasis usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) diwujudkan dengan membangun Hetero Space. Hetero Space merupakan co-working space dan juga creative hub hasil kolaborasi antara Pemprov Jateng melalui Dinas Koperasi dan UMKM Jawa Tengah bersama Impala Network.
Hetero Space diharapkan menjadi pilihan tempat bekerja yang berkualitas dengan harga yang terjangkau bagi generasi muda yang kreatif. Hetero Space juga menjadi wadah bagi para komunitas yang berkegiatan serta menjadi pusat program pelatihan bagi pelaku UMKM dan industri kreatif.
Central Java Governor Ganjar Pranowo’s dream to build a digital economic ecosystem based on Micro, Small, and Medium Enterprises (MSMEs) is realized by creating Hetero Space. Hetero Space is a co-working space and creative hub resulting from collaboration between the Central Java Provincial Government through the Central Java Office of Cooperatives and MSMEs with the Impala Network.
Hetero Space is expected to be the choice of a quality workplace at an affordable price for the creative young generation. Hetero Space is also a place for community activities and a center for training programs for MSMEs and creative industry actors.
Memanfaatkan aset bangunan milik pemerintah yang tidak digunakan, Impala Network melakukan analisis kebutuhan, desain dan pembangunan untuk mengakomodasi lahirnya inovasi di lingkungan tersebut. Hetero Space berfokus pada penyediaan ruang dan wadah berjejaring untuk para industri kreatif, UMKM, startup, pemuda serta stakeholder lainnya.
Hetero Space didirikan pada 31 Januari 2020, dimulai dari ruang kerja bersama, kemudian berkembang menjadi pembangun ekosistem kreatif, yang menawarkan solusi kewirausahaan yang berdampak pada masyarakat. Sebagai ecosystem builder, Hetero Space tidak hanya sebagai fasilitas tempat, tetapi terdapat juga sejumlah program pengembangan. Misalnya, pelatihan, kompetisi, dan inkubasi untuk sektor UMKM kreatif atau digital startup.
Leveraging unused government-owned building assets, the Impala Network conducts needs analysis, design, and builds to accommodate emerging environmental innovations. Hetero Space provides space and networking platforms for creative industries, MSMEs, startups, youth, and other stakeholders.
Hetero Space was founded on January 31, 2020, starting as a co-working space and growing into a creative ecosystem builder, offering entrepreneurial solutions that impact society. As an ecosystem builder, Hetero Space is not only a place facility but also several development programs, such as training, competitions, and incubation for the creative SME sector or digital startup.
Tiga Hetero Space di Jateng yaitu Hetero Space Semarang, Hetero Space Solo, Hetero Space Banyumas. Di Hetero Space Semarang fokus sektornya yaitu business, UMKM, startup dan komunitas.
Kemudian, Hetero Space Solo fokus pada kesenian, UMKM, pertunjukkan (Exhibition and Performance), e-sports dan komunitas. Sedangkan Hetero Space Banyumas fokus pada business, pertunjukkan (Exhibition and Performance), startup, sport community. Tiga Hetero Space di atas berhasil membina lebih dari 2.000 tim usaha rintisan atau startup
The three Hetero Spaces in Central Java are Hetero Space Semarang, Hetero Space Solo, Hetero Space Banyumas. Despite having the same name, Hetero Space focuses differently on the sector, whether in Semarang, Solo, or Banyumas. At Hetero Space Semarang, the sector focus is business, MSMEs, startups, and communities.
Then, Hetero Space Solo focuses on the arts, SMEs, shows (Exhibition and Performance), e-sports, and the community. Meanwhile, Hetero Space Banyumas focuses on business, exhibitions and performances, startups, and the sports community. The three Hetero Spaces above succeeded in fostering more than 2,000 startup teams.
Rajut Ekosistem Ekonomi Digital Melalui Hetero Space Gubernur Ganjar memberi semangat kepada Galuh, wanita penyandang disabilitas asal Bandungan, Kabupaten Semarang saat kegiatan Pelatihan Halal UMKM Jateng, Selasa (1/2/2020). Galuh adalah pemilik Jenama Kripop yang memproduksi camilan berupa keripik opak.RIBUAN UMKM
RASAKAN MANFAAT LAPAK GANJAR
Gubernur Ganjar menggagas program untuk membantu para pelaku UMKM, tidak hanya di Jateng namun juga di seluruh Indonesia, dengan mempromosikan dagangannya secara gratis di Lapak Ganjar.
Program Lapak Ganjar memberikan kesempatan kepada para pelaku UMKM terpilih untuk mempromosikan produknya melalui Instagram Story akun @ganjar_ pranowo.
Program Lapak Ganjar dimulai sejak 11 Juli 2020 dan masih berlangsung hingga kini, dengan tema produk UMKM yang berbeda pada tiap pekan. Setiap Sabtu, tema produk akan diumumkan, kemudian pada Minggu, story produk UMKM akan di-repost.
Ada ribuan pelaku UMKM yang kini telah merasakan manfaat dari Program Lapak Ganjar. Satu di antaranya
Puput Setyoko, petani jamur di Borobudur, Kabupaten Magelang. Usaha budidaya jamur yang ditekuninya sejak 2013, kini berkembang menjadi wisata edukasi berkat Lapak Ganjar.
Berawal dari budidaya beraneka jenis jamur, kini Puput telah berhasil mengembangkan usahanya menjadi wisata edukasi. Setiap weekend, sekitar
1.000 wisatawan datang dari berbagai daerah. Sebagian besar wisatawan datang karena mengetahui lokasi tersebut setelah melihat promosi di Lapak Ganjar.
Central Java Governor Ganjar Pranowo initiated a program to help MSMEs actors, not only in Central Java but also throughout Indonesia, by promoting their wares for free on Lapak Ganjar.
The Lapak Ganjar program provides an opportunity for selected MSMEs actors to promote their products through the Instagram story account @ganjar_pranowo.
The Lapak Ganjar program started on July 11, 2020, and is ongoing today, with a different MSMEs product theme each week. Every Saturday, the product theme will be announced, and then on Sunday, MSMEs’ product stories will be reposted.
Hundreds of MSME actors have now benefited from the Lapak Ganjar program. One is Puput Setyoko, a mushroom farmer in Borobudur, Magelang Regency. The mushroom cultivation business he has been engaged in since 2013 has now developed into an educational tour thanks to Lapak Ganjar.
From cultivating various mushroom types, Puput has successfully developed its business into educational tourism. Every weekend, around 1,000 tourists come from multiple regions. Most tourists visit because they know the location after seeing the promotions at Lapak Ganjar.
2.144
UMKM DI JATENG KANTONGI
SERTIFIKAT HALAL
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah berkomitmen mendukung
perkembangan usaha kecil mandiri (UKM) melalui program
pemberian sertifikat halal. Sejak 2012 hingga akhir 2022, sebanyak 2.144 pengusaha kecil dan menengah di Jateng
telah tersertifikasi halal.
2.144
The Central Java Provincial Government is committed to supporting the development of Independent Small Enterprises (UKM) through a halal certificate awarding program. From 2012 to the end of 2022, 2,144 small and medium entrepreneurs in Central Java have been halal certified.
Sertifikasi halal menjadi jembatan bagi pengusaha kecil dan menengah untuk naik kelas. Dengan memiliki sertfikasi halal, sebuah usaha bisa mendapatkan sejumlah keuntungan. Di antaranya, meningkatkan kepercayaan konsumen, memberikan ketenangan berusaha bagi produsen, memperbaiki manajemen produksi, meningkatkan daya saing produk, hingga kejelasan sumber bahan baku produk yang sesuai syariat.
Halal certification is a bridge for Small and Medium Entrepreneurs to upgrade. By having halal certification, a business can get several benefits, including increasing consumer confidence, providing peace of mind for producers, improving production management, increasing product competitiveness, to clarifying sources of raw materials for products that comply with Sharia.
Pemprov Jateng mendampingi pengusaha kecil dan menengah dalam fasilitasi pemenuhan syarat sertifikasi halal, khususnya bidang makanan dan minuman. Selain itu, memberikan sosialisasi dan pemahaman terkait produk halal kepada produsen, memperluas pangsa pasar, dan mempertemukannya dengan jaringan. Misalnya, mempertemukan produsen dengan toko retail, pusat oleh-oleh, hingga pengusaha skala besar.
Untuk mendapatkan sertifikasi halal, ada beberapa hal yang harus dipenuhi pengusaha kecil dan menengah. Di antaranya data pelaku, misalnya nama dan izin usaha, daftar bahan yang digunakan, dan lain sebagainya.
The Central Java Government assists Small and Medium Entrepreneurs in facilitating the fulfillment of halal certification requirements, particularly in the food and beverage sector. In addition, it provides socialization and understanding regarding halal products to producers, expands market share, and brings them together with the network, such as getting together manufacturers with retail shops and souvenir centers to largescale entrepreneurs.
To get halal facilitation, several things must be fulfilled by Small and Medium Entrepreneurs. It includes data on the actors, such as names and business licenses, a list of materials used, etc.
RATUSAN UMKM DI JATENG NAIK KELAS
SERAP JUTAAN TENAGA KERJA
Mendorong pengembangan Usaha Mikro Kecil Menangah (UMKM) merupakan strategi mengentaskan kemiskinan di Jawa Tengah. Di bawah kepemimpinan Gubernur Ganjar, Dinas Koperasi dan UMKM memfasilitasinya melalui pelatihan dan pendampingan pelaku UMKM.
Pelatihan dan pendampingan dapat membantu UMKM naik kelas, mengembangkan usaha ke skala yang lebih besar, sehingga bisa menambah pendapatan dan lebih banyak menyerap tenaga kerja. Misalnya dengan menggandeng sejumlah pihak yang berkompeten. Di antaranya marketplace, Baznas, dan memanfaatkan dana Corporate Social Responsibility (CSR) untuk memberikan pelatihan serta akses modal.
Encouraging the development of Micro, Small, and Medium Enterprises (MSMEs) is a strategy for alleviating poverty in Central Java. Under the leadership of Governor Ganjar Pranowo, the Office of Cooperatives and MSMEs facilitated this through training and mentoring for MSMEs.
Training and mentoring can help MSMEs upgrade and develop their business to a larger scale, increasing their income and absorbing more workers. An example is cooperating with many competent parties, including the marketplace. It includes collaborating with Baznas and utilizing Corporate Social Responsibility (CSR) funds to provide training and access to capital.
Materi pelatihan yang diberikan kepada pelaku UMKM, antara lain cara meningkatkan kualitas produk, pemanfaatan teknologi, manajamen usaha, pembukuan, strategi pemasaran, dan berbagai keterampilan lainnya. Para pelaku UMKM juga mendapatkan pendampingan terkait dengan hak kekayaan intelektual, sertifikasi halal, membantu proses legalitas atau perizinan usaha, dan sebagainya.
Di Provinsi Jateng juga terdapat 11 Pusat Layanan Usaha
Terpadu - Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah (PLUTKUMKM) yang berlokasi di Kota Surakarta, Kabupaten Banyumas, Cilacap, Purbalingga, Kebumen, Sukoharjo, Magelang, Kendal, Pekalongan, Semarang, dan Purworejo.
Training materials provided to MSMEs include improving product quality, use of technology, business management, bookkeeping, marketing strategy, and other skills. MSME actors receive assistance related to intellectual property rights, halal certification, assisting in the process of legality or business licensing, and others.
In Central Java Province, there are also 11 Integrated Business Service Centers - Micro, Small, and Medium Enterprises Cooperatives (PLUT-KUMKM), located in Surakarta City, Purwokerto, Cilacap Regency, Purbalingga, Kebumen, Sukoharjo, Magelang, Kendal, Pekalongan, Semarang, and Purworejo.
PLUT KUMKM merupakan lembaga yang menyediakan jasa non-finansial yang menyeluruh dan terintegrasi bagi koperasi dan usaha mikro kecil menengah dalam bentuk pendampingan. Antara lain bidang kelembagaan, SDM, produksi, pembiayaan, dan pemasaran.
Berbagai upaya juga dilakukan agar UMKM di Jateng naik kelas, di antaranya melalui program pengembangan One Village One Product. Setiap desa harus mempunyai minimal satu produk bernilai tinggi, unik, dan khas untuk lebih dikembangkan secara maksimal.
Pelatihan dan pendampingan yang dilakukan Pemprov Jateng menunjukkan hasil yang gemilang. Jumlah UMKM binaan selama kepemimpinan
Gubernur Ganjar meningkat drastis. Pada 2013 tercatat ada 90.339 UMKM binaan Pemprov Jateng dan terus berkembang jumlahnya mencapai 183.181 UMKM binaan pada 2023.
UMKM binaan Pemprov Jateng juga turut serta menyumbang angka nilai ekspor Jateng. Nilai ekspor Jateng terus mengalami peningkatan, dari sebesar USD 5.326,58 juta pada 2013 melonjak hingga dua kali lipat sebesar USD 11.777,90 juta pada 2022.
Kerja sama pentahelix yang dilakukan antara Pemkot Surakarta, Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS), dan Bank Jateng, berhasil membawa UMKM di Solo mengekspor produknya ke Prancis. Ratusan UMKM di Jateng Naik Kelas, Serap Jutaan Tenaga KerjaPLUT KUMKM is an institution that provides comprehensive and integrated non-financial services for cooperatives and micro, small, and medium enterprises through assistance, including institutional, HR, production, financing, and marketing.
Various efforts have also been made to increase MSMEs in Central Java, including through the One Village One Product development program. Each village must have at least one high-value, unique, and distinctive product to be developed more optimally.
The training and assistance carried out by the Central Java Provincial Government exposed brilliant results.
The number of SMEs assisted during Governor Ganjar’s leadership increased dramatically. In 2013, there were 90,339 assisted MSMEs by the Central Java Provincial Government, and the number continues to grow to 183,181 fostered MSMEs in 2023.
MSMEs assisted by the Central Java Provincial Government also contributed to Central Java’s export value figures. Central Java’s export value continues to increase, from USD 5,326.58 million in 2013, up to double to USD 11,777.90 million.
Ratusan UMKM di Jateng Naik Kelas, Serap Jutaan Tenaga KerjaKEMUDAHAN AKSES MODAL BAGI PENGUSAHA KECIL
Selama kepemimpinan Gubernur Ganjar, Pemprov Jateng bersama Bank Jateng meluncurkan berbagai inovasi untuk mempermudah pelaku usaha mikro dan kecil mengakses permodalan. Perbankan digandeng untuk memberikan pinjaman dengan suku bunga rendah dan membantu pelaku usaha mikro dan kecil menyelesaikan masalah permodalan.
Beberapa program kolaborasi antara Pemprov Jateng dan Bank Jateng, di antaranya program Kredit Lapak, Kredit Mikro Sejahtera (Mitra) Jateng 25, dan Kredit Mitra Jateng Startup. Ketiga program permodalan ini menyediakan plafon pinjaman maksimal Rp25 juta yang bisa dicicil hingga 3 tahun.
During Governor Ganjar’s leadership, the Central Java Provincial Government and Bank Jateng launched various innovations to help make it easier for micro and small enterprise actors to access capital. Banking is partnered to provide loans with low-interest rates and help micro and small enterprise actors solve capital problems.
Several collaborative programs between the Central Java Provincial Government and Bank Jateng include the Kredit Lapak, Kredit Mikro Sejahtera (Mitra) Jateng 25, and Kredit Mitra Jateng Startup programs. These three capital programs provide a maximum loan ceiling of IDR 25 million and can be repaid in up to 3 years.
Kredit Mitra Jateng 25 merupakan bentuk keberpihakan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah kepada pengusaha kecil. Melalui program ini, para pelaku UMKM tidak lagi kesulitan mengakses modal untuk mengembangkan usahanya. Kredit Mitra Jateng 25 yang awalnya menetapkan suku bunga sebesar 7 persen per tahun, diluncurkan kembali atau re-launching dengan suku bunga pinjaman yang diturunkan menjadi 3 persen per tahun.
Sedangkan program Kredit Lapak menawarkan pinjaman lunak dengan bunga rendah. Program ini ditujukan bagi para pedagang pasar tradisional dan ibu-ibu rumah tangga kreatif. Plafonnya maksimal Rp2 juta dengan bunga dua persen per tahun.
Kredit Mitra Jateng 25 is a form of partiality of the Central Java Provincial Government to small entrepreneurs. Through this program, Micro, Small, and Medium Enterprises (MSMEs) will no longer have difficulties accessing capital to develop their businesses. Kredit Mitra Jateng 25, which initially set an interest rate of 7% per year, was relaunched with a loan interest rate reduced to 3% per year.
Meanwhile, the Kredit Lapak program offers soft loans with low loan interest rates. This program is aimed at traditional market traders and creative homemakers. The maximum ceiling is IDR 2 million with an interest of 2% annually.
Pemprov Jateng dan Bank Jateng juga meluncurkan produk kredit bagi para pelaku usaha rintisan (startup) yang
diberi nama Kredit Mitra Jateng Startup. Program yang
ditujukan bagi pelaku usaha rintisan tersebut diharapkan
bisa menumbuhkan semangat generasi milenial di Jawa
Tengah untuk melahirkan ide usaha yang sesuai dengan perkembangan zaman.
Central Java Provincial Government and Bank Jateng also launched a credit product for startups called Kredit Mitra Jateng Startup. The program aimed at startups is expected to foster the enthusiasm of the millennial generation in Central Java to generate business ideas in line with the times.
Selain itu, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, termasuk
jajaran pemkab/pemkot juga melakukan kolaborasi
dengan sejumlah bank nasional yang ditunjuk
pemerintah pusat dalam penyaluran KUR.
Berkat program kolaborasi tersebut, Pemprov
Jateng menyabet penghargaan sebagai Pemerintah
Pengelola Kredit Usaha Rakyat (KUR) Terbaik tingkat
nasional sebanyak 3 kali yakni, 2019, 2021, 2022 dari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI.
In addition, Central Java Provincial Government, including the regency/municipality governments under it, also collaborated with a number of national banks appointed by the central government in channeling People’s Business Credit (Kredit Usaha Rakyat, abbreviated as KUR).
Thanks to this collaboration program, the Central Java Provincial Government won the Best Government for Managing KUR at the national level three times, i.e., 2019, 2021, and 2022, from the Republic of Indonesia’s Coordinating Ministry for Economic Affairs.
DORONG SERAPAN
PRODUK LOKAL
Selama memimpin Jawa Tengah, Gubernur Ganjar secara serius mendorong penggunaan produk lokal atau dalam negeri, terutama dari UMKM. Hal ini sejalan dengan citacita Soekarno soal ketahanan ekonomi yang berdikari.
Pada 2022, Gubernur Ganjar meneken komitmen dengan Kementerian Perindustrian dalam Peningkatan Penggunaan Produk dalam Negeri (P3DN) dengan nilai anggaran Rp2,029 triliun. Hingga akhir tahun anggaran 2022 capaian P3DN di Jateng mencapai Rp3,072 triliun atau 151,40 persen dari nilai komitmen yang disepakati.
Sementara, pada 2023 nilai komitmen P3DN yang disepakati adalah Rp3,86 triliun. Hingga Juli 2023, realisasi komitmen P3DN di Jateng Rp1,013 triliun atau setara 26,23 persen.
While leading Central Java, Governor Ganjar seriously encouraged the use of local or domestic products, especially from MSMEs. It aligns with Soekarno’s ideals of self-sufficient economic resilience.
In 2022, the Governor signed a commitment with the Ministry of Industry to Increased Use of Domestic Products (herein after abbreviated as P3DN) with a budget value of IDR 2.029 trillion. Until the end of the year, the 2022 budget for P3DN in Central Java reached IDR 3.072 trillion or 151.40% of the agreed commitment value.
Meanwhile, in 2023, the value of the agreed P3DN commitment is IDR 3.86 trillion. Until July 2023, the realization of P3DN commitments in Central Java was IDR 1.013 trillion or the equivalent of 26.23%.
Tak hanya itu, untuk mendorong penyerapan produk lokal dalam Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (PBJP), Gubernur Ganjar juga membentuk program pengadaan barang jasa pemerintah di Jawa Tengah melalui usaha kecil dan mikro, bernama “Blangkon Jateng”.
Program yang dapat diakses melalui blangkonjateng.jatengprov. go.id ini adalah hasil kerja sama dengan marketplace yang telah tergabung dalam mitra toko daring LKPP. Dengan program tersebut, Pemprov Jateng mendorong UKM Go-Digital.
Not only that, to encourage the absorption of local products in the Government Procurement of Goods and Services (PBJP), Governor Ganjar also established a program for the procurement of government goods and services in Central Java through Small and Micro Enterprises, named “Blangkon Jateng.”
The program, which can be accessed via blangkonjateng. jatengprov.go.id, is the result of collaboration with marketplaces that have joined LKPP’s online shop partners. With this program, the Central Java Provincial Government encourages Go-Digital.
GENJOT PERTUMBUHAN EKONOMI
DENGAN KEKUATAN BANGSA SENDIRI
Sejak diluncurkan pada 2021, total transaksi Belanja Langsung Toko Online Jawa Tengah atau Blangkon Jateng mencapai Rp545,7 miliar. Penyedia atau UKM yang bergabung sebanyak 8.930 penyedia.
Pada 2023 sebanyak 24 kabupaten/ kota di Jateng sudah bergabung dengan Blangkon Jateng, 23 di antaranya sudah melakukan transaksi. Pemprov Jateng juga mendorong UKM agar bergabung, serta menggelar pelatihan dan pendampingan UKM calon penyedia barang dan jasa agar mengunggah produk. Kini, sudah sekitar 8.930 UKM yang dilatih.
Since its launch in 2021, the total transactions of Direct Shopping for the Central Java Online Store or Blangkon Jateng have reached IDR 512 billion. Eight thousand nine hundred thirty providers or SMEs have joined.
In 2023, 24 regencies/cities in Central Java joined Blangkon Jateng, and 23 of them made transactions. The Central Java Provincial Government also encourages SMEs to join and hold training and mentoring for SMEs, prospective providers of goods and services, to upload products. Now, around 8,930 SMEs have been trained.
Selain itu, melalui Dana Alokasi Khusus (DAK)
Kementerian Koperasi dan UKM, Pemprov Jateng mewajibkan kabupaten/ kota melakukan pelatihan dan pendampingan. Sehingga, UKM yang berada di masingmasing daerah bergabung ke Blangkon Jateng. Program Blangkon Jateng merupakan internalisasi perubahan
budaya kerja menuju digitalisasi pengadaan barang/ jasa.
Tujuannya, memudahkan dan perluasan usaha kepada UKM dan Koperasi dalam pasar pengadaan barang jasa pemerintah, hingga menjadikan pengadaan lebih inklusif, transparan, dan akuntabel.
Jumlah penyedia barang/ jasa di Blangkon Jateng mencapai 9.021, di antaranya 4.646 non-badan usaha, dan 4.375 badan usaha. Keseluruhan produk tayang sebanyak 378.212 produk. Transaksi Blangkon Jateng sejak 2021 hingga 2 Agustus 2023 sudah mencapai Rp545,7 miliar.
Selain itu Pemprov Jateng juga menjalin kerja sama dengan marketplace besar, misalnya Tokopedia dan Shopee. Dengan begitu Gubernur Ganjar berharap, UKM di Jateng makin percaya diri untuk terus maju dan lebih berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi.
In addition, through the Special Allocation Fund (Dana Alokasi Khusus, abbreviated as DAK) of the Ministry of Cooperatives and SMEs, the Central Java Provincial Government requires regencies/cities to conduct training and assistance. Thus, SMEs in each region joined Blangkon Jateng. Blangkon Jateng program is an internalization of changes in work culture towards digitizing the procurement of goods/services.
The aim is to facilitate and expand business for SMEs and Cooperatives in the government procurement of goods and services market to make procurement more inclusive, transparent, and accountable.
The number of goods/services providers in Blangkon Jateng reached 9,021 providers, of which 4,646 were non-business entities and 4,375 business entities. The total number of displayed products is 378,212 products. Blangkon Jateng transactions from 2021 to August 2, 2023, have reached Rp545.7 billion.
Additionally, the Central Java Provincial Government has collaborated with significant marketplaces, Tokopedia and Shopee. That way, Governor Ganjar hopes that SMEs in Central Java will have more confidence to continue advancing and contribute more to economic growth.
JADIKAN JATENG PUSAT DAN DONGKRAK
Selama memimpin Jawa Tengah, Gubernur Ganjar
beserta jajaran berhasil menciptakan iklim investasi
yang baik, serta memancing banyak investor dalam dan luar negeri untuk berbisnis di provinsi ini.
Berbagai langkah dan terobosan dilakukan agar Jawa Tengah ramah investasi.
While leading Central Java, Governor Ganjar and his staff created a good investment climate and attracted many domestic and foreign investors to do business in Central Java. Various steps and breakthroughs have been made to make Central Java investment friendly.
PUSAT KAWASAN INDUSTRI
DONGKRAK INVESTASI
Gubernur Ganjar telah memperbaiki sistem birokrasi dan menuntaskan persoalan pungutan liar (pungli), serta memudahkan perizinan melalui Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP). Hasilnya, setiap tahun penanaman modal asing (PMA) di Jateng mengalami peningkatan.
Selain itu, Gubernur juga membangun berbagai infrastruktur penunjang. Dukungan infrastruktur tersebut di antaranya jaringan Tol Trans-Jawa, Pelabuhan Laut Internasional Tanjung Mas, Bandara Internasional Ahmad Yani, Tol Semarang-Demak, serta jalan nasional non-tol lintas utara, tengah, dan selatan. Berkat berbagai dukungan infrastruktur yang masif tersebut, Provinsi Jateng berpotensi menjadi pusat pertumbuhan kawasan industri baru nasional.
Guna menumbuhkan percepatan ekonomi di Jawa Tengah, Gubernur Ganjar membuka kawasan industri. Hingga 2023, terdapat tujuh kawasan industri baru di Jawa Tengah, yakni Kawasan Industri Brebes, Grand Batang City, Kawasan Industri Kendal, Kawasan Industri Wijaya Kusuma, Kawasan Industri BSB, Tanjung Emas Export Processing, dan Jatengland Industrial Park.
Governor Ganjar has improved the bureaucratic system and resolved the problem of extortion and facilitating licensing through the One-Stop Integrated Service (Pelayanan Terpadu Satu Pintu, abbreviated as PTSP). As a result, foreign investment in Central Java has increased yearly.
Moreover, Governor Ganjar also built various supporting infrastructure. Infrastructure support includes the Trans-Java Toll Road network, Tanjung Mas International Seaport, Ahmad Yani International Airport, Semarang-Demak Toll Road, and non-toll national roads across the north, center, and south. Thanks to this massive infrastructure support, Central Java Province has the potential to become a growth center for new national industrial areas.
To grow the acceleration of the economy in Central Java, Governor Ganjar opened an industrial area. Until 2023, there are seven new industrial estates in Central Java. These include the Brebes Industrial Area, Grand Batang City, Kenal Industrial Area, Wijaya Kusuma Industrial Area, BSB Industrial Area, Tanjung Emas Export Processing, and Jatengland Industrial Park.
Di samping dukungan infrastruktur, Gubernur Ganjar juga menggagas beberapa program untuk mendongkrak pertumbuhan investasi, antara lain melalui Koridor
Ekonomi Perdagangan, Investasi, dan Pariwisata (Keris) Jateng.
Keris Jateng merupakan forum koordinasi antara Satuan
Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Jateng dan Bank
Indonesia untuk menguatkan layanan, promosi, dan kebijakan investasi agar lebih profesional dan proaktif.
Forum yang telah bergulir sejak 2018 melalui SK Gub
Jateng Nomor 500/ 70 Tahun 2018 telah berhasil menarik investor sekaligus meningkatkan daya saing global dan mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi.
Gubernur Ganjar mengajak jajaran SKPD proaktif dalam
Forum Keris Jateng agar peluang-peluang investasi bisa dicapai bersama. Antara lain rutin menjalin komunikasi dengan duta besar dari berbagai negara untuk membuka ruang masuk investasi di Jawa Tengah.
Besides infrastructure support, Governor Ganjar initiated several programs to boost investment growth in Central Java. Among others are the Central Java Trade, Investment, and Tourism (Keris) Economic Corridor.
The Central Java Keris is a coordination forum between the Central Java Regional Work Unit (Satuan Kerja Perangkat Daerah, abbreviated as SKPD) and Bank Indonesia to strengthen service, promotion, and investment policies to make them more professional and proactive. The forum, which has been running since 2018 through the Decree of the Governor of Central Java No 500/70 of 2018, has successfully attracted investors while increasing global competitiveness and achieving high economic growth.
Governor Ganjar invited the SKPD ranks to be proactive in the Central Java Keris Forum so that investment opportunities could be achieved together. Among other things, he regularly communicates with ambassadors from various countries to open space for investment entry in Central Java.
BANGUN 1.794 RUMAH GRATIS
PROGRAM TUKU LEMAH OLEH OMAH
Gubernur Ganjar membangun 1.794 rumah bagi warga miskin melalui Program Jateng Gayeng Mbangun Omah Bareng, Tuku Lemah Oleh Omah. Bantuan stimulan ini bertujuan untuk mengurangi backlog atau angka kekurangan kebutuhan perumahan bagi masyarakat di Provinsi Jateng.
Bagi warga yang belum memiliki tanah, Pemprov akan memfasilitasi pembelian tanah melalui kredit mikro BPR BKK Jateng.
Central Java Governor Ganjar Pranowo built 1,794 houses for people experiencing poverty through the Gayeng Mbangun Omah Bareng, Tuku Lemah Etuk Omah Program. This stimulant assistance aims to reduce the backlog or shortage of housing needs for people in Central Java Province.
For residents who do not own land, the Central Java Provincial Government will facilitate the purchase of land through the BPR BKK Central Java microcredit.
Anggaran bantuan diambil dari APBD Pemerintah
Provinsi Jateng senilai Rp35 juta untuk pembelian material bahan bangunan dan bantuan sebesar Rp1,8 juta untuk upah padat karya.
Sasaran program ini adalah masyarakat miskin unbankable yang sudah berkeluarga, namun belum memiliki rumah. Inovasi di bidang pengembangan perumahan ini merupakan upaya mendukung pemerintah mencapai target nasional bidang perumahan dan permukiman.
Program bantuan ini dibagi dua jenis, yakni mandiri dan komunitas. Program bantuan mandiri artinya penerima bantuan menyediakan lahan dan membangun secara individu. Sedangkan program bantuan komunitas adalah penerima bantuan secara berkelompok atau bersamasama menyediakan lahan di satu lokasi.
The aid budget was taken from the Regional Revenue and Expenditure Budget (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, hereinafter abbreviated as APBD) of the Central Java Provincial Government for IDR 35 million for the purchase of building materials and assistance of IDR 1.8 million for labor-intensive wages.
The target of this program is the non-bankable people experiencing poverty who are already married but do not yet have a home. This innovation in the field of housing development is an effort to support the government in achieving the national target in the housing and settlement sector.
This assistance program is divided into two types, i.e., independent and community. An independent program means that beneficiaries provide land and develop individually. Meanwhile, community assistance programs are beneficiaries in groups or jointly provide land in one location.
BANGUN JUTAAN RUMAH
Gubernur Ganjar berupaya keras memberikan hunian layak bagi warga Jateng. Sepanjang 2016 hingga Agustus 2023, sebanyak 1.703.273 unit rumah tidak layak huni (RTLH) telah direhabilitasi menjadi Rumah Sehat Layak Huni (RSLH).
Untuk mewujudkan hal itu, sejumlah pihak diajak gotong royong untuk membiyai proyek tersebut. Selain menggunakan dana APBN dan APBD Jateng, Gubernur Ganjar juga menggandeng Baznas Jateng, Baznas kabupaten/ kota, BUMN, BUMD, filantrop, serta sumbangan CSR dari sejumlah perusahaan swasta.
Governor Ganjar Pranowo is working hard to provide decent housing for the people of Central Java. From 2016 to August 2022, 1,269,056 uninhabitable housing units (Rumah Tidak Layak Huni, abbreviated as RTLH) were rehabilitated into habitable healthy homes (Rumah Sehat Layak Huni, abbreviated as RSLH).
To realize this, many parties were invited to work together to finance the project. Apart from using Central Java State Budget (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, hereinafter abbreviated as APBN) and Regional Revenue and Expenditure Budget (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, hereinafter abbreviated as APBD) funds, Governor Ganjar also cooperates with Central Java Baznas, regency/city Baznas, BUMN, BUMD, philanthropy, and CSR donations from several private companies.
RUMAH SEHAT LAYAK HUNI
Upaya yang dilakukan Gubernur Ganjar dengan
mengajak peran serta berbagai pihak tersebut membuahkan hasil. Pada 2013, jumlah RTLH di Jateng sebanyak 1,68 juta unit. Jumlah tersebut berkurang drastis pada akhir Desember 2022 menjadi 640.838 unit. Pada 2023, Pemprov Jateng menambahkan bantuan RTLH menjadi 15.000 unit dengan nilai bantuan Rp20 juta per unit.
The efforts made by Governor Ganjar were to invite the roles of various parties to produce results. In 2013, the number of RTLH in Central Java was 1.68 million units. This number decreased drastically at the end of December 2022 to 640,838 units. In 2023, the Central Java Provincial Government adds RTLH assistance to 15,000 units with an assistance value of IDR 20 million per unit.
JAMBANISASI
Sanitasi yang baik mempunyai korelasi positif dengan kualitas hidup masyarakat yang baik juga. Gubernur Ganjar terus berupaya meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat Jateng dengan memastikan tiap rumah tangga memiliki sistem sanitasi yang baik.
Good sanitation positively correlates with a good quality of life for the community. Governor Ganjar Pranowo strives to improve the quality of health for the people of Central Java by ensuring that every household has a good sanitation system.
Gubernur Ganjar menyerahkan bantuan rumah layak huni kepada lansia bernama Rubini yang tinggal di Kabupaten Semarang pada Desember 2019. Tempat tinggalnya dirobohkan, untuk diganti dengan bangunan baru yang lebih layak.Selama sepuluh tahun menjabat, Gubernur Ganjar berupaya menjadikan Jateng menjadi Provinsi Stop Buang Air Besar Sembarangan (SBS). Dari catatan Dinkes Jateng, bansos stimulan jamban yang telah dibagikan sejak 2015-2023 berjumlah 38.512 ribu paket jamban. Tiap paket terdiri atas semen, closet, pipa paralon, elbow, serta besi SNI.
Usaha tersebut membuahkan hasil. 29 kabupaten/kota lain di Jateng sudah SBS sejak 2016 hingga 2022. Pada 2023 tinggal enam kabupaten/ kota di Jateng yang warganya masih melakukan Buang Air Besar Sembarangan (BABS).
Tahun 2023, dari 8.563 desa dan kelurahan di Jateng, tinggal 853 desa/kelurahan masih belum SBS. Tingkat SBS Provinsi Jateng mencapai 92 persen. Wilayah SBS adalah wilayah yang 100 persen masyarakatnya telah BAB di jamban sehat. Sedangkan akses sanitasi atau persentase KK di Jateng yang memiliki akses jamban hingga Agustus 2023 adalah 99,30 persen.
During his ten years in office, Ganjar has worked to make Central Java a Province to Stop Open Defecation (Air Besar Sembarangan, abbreviated as SBS). The Central Java Health Office records uncover that the latrine stimulant social assistance distributed from 2015 to 2022 totaled 37,869 thousand latrine packages. Each package includes cement, closet, Paralon pipe, elbow, and SNI iron.
Governor Ganjar’s efforts bore fruit. Twenty-nine other regencies/cities in Central Java have had SBS from 2016 to 2022. In 2023, there will only be six regencies/cities in Central Java whose residents are still practicing open defecation (Buang Air Besar Sembarangan, abbreviated as BABS).
In 2023, out of 8,563 villages and sub-districts in Central Java, only 853 villages/urban villages still do not have SBS. Central Java Province’s ODF rate reaches 92%. ODF areas are where 100% of the population has defecated in healthy latrines. Meanwhile, access to sanitation or the percentage of households in Central Java who have access to latrines until August 2023 is 99.30%.
BANTU PULUHAN RIBU KARTU JATENG SEJAHTERA RAKYAT MISKIN
Program Kartu Jateng Sejahtera (KJS) yang diluncurkan
Gubernur Ganjar sejak 2017, menjadi solusi penanganan kemiskinan. KJS merupakan program bantuan sosial tunai dengan sasaran fakir miskin tidak produktif, yang belum tercover program perlindungan sosial dari pemerintah pusat.
The program of Central Java Prosperity (Kartu Jateng Sejahtera), hereinafter abbreviated as KJS, launched by Governor Ganjar in 2017, has become a solution for poverty alleviation. By 2023, the program had benefitted 12,764 unproductive low-income communities annually without assistance from the central government.
Hingga 2023, program tersebut telah dirasakan manfaatnya oleh 12.764 fakir miskin. Di antaranya penyandang disabilitas, misalnya mental retardasi, psikotik dan ekspsikotik, disabilitas fisik berat, dan disabilitas mental.
Selain itu, masyarakat berpenyakit kronis, antara lain tuberculosis (TBC), stroke, kanker, gagal ginjal, dan paru-paru flek. Program KJS berjalan baik. Bahkan saat pandemi Covid-19 melanda, program ini masih terus dilaksanakan.
KJS is a cash social assistance program targeting low-income communities not covered by the central government’s social protection program. They are people with disabilities, such as mental retardation, psychosis and ex-psychosis, severe physical disabilities, and mental disabilities.
Furthermore, people suffer from chronic diseases, including tuberculosis (TB), stroke, cancer or malignant tumors, kidney failure, and pulmonary tuberculosis. The KJS program runs effectively. Even during the COVID-19 pandemic, this program was continuously implemented. The recipients of the KJS program use financial assistance to purchase medication and other necessary items.
Warga yang menerima KJS, memanfaatkan uang bantuan untuk membeli obat dan untuk kebutuhan lainnya. Saat pertama kali diluncurkan, masing-masing penerima mendapat bantuan sebesar Rp3 juta per tahun. Pencairannya dilakukan tiga bulan sekali, di mana penerima manfaat mendapat Rp750 ribu.
Keseriusan Gubernur Ganjar dalam memberikan perhatian bagi masyarakat miskin melalui KJS, terus dilakukan. Tidak tanggung- tanggung, besaran bantuan program tersebut dinaikkan pada 2023. Pada tahun anggaran 2023, besaran bantuan yang akan diterima naik menjadi Rp4,4 juta per penerima per tahun.
Initially launched, each recipient received assistance amounting to Rp3 million annually. The disbursement is made every three months; the recipient receives Rp750 thousand.
The serious concern of Governor Ganjar in providing attention to low-income communities through KJS continues to be implemented. Significantly, the amount of assistance provided by the program will be increased in 2023. In the budget year 2023, the assistance for KJS recipients will increase to Rp4.4 million annually.
MELINDUNGI PETANI
Gubernur Ganjar berdoa bersama petani Kecamatan Delanggu, Kabupaten Klaten sebelum menanam padi jenis Rojolele. Ayomi MelindungiNelayanPetaniKartu Tani Jateng
Upaya mewujudkan Indonesia sebagai negara swasembada pangan dimulai Gubernur Ganjar dengan mengumpulkan data pertanian melalui Kartu Tani. Diluncurkan sejak Maret 2015, program Kartu Tani yang digagas Gubernur Ganjar ini telah direplikasi secara nasional.
Program Kartu Tani Jateng dinobatkan sebagai terbaik nasional oleh Kementerian Pertanian RI. Hingga Juli 2023, Kartu Tani sudah terdistribusi ke 90 persen lebih petani di 35 kabupaten/ kota. Jumlah Kartu Tani yang tercetak mencapai 3.127.459 lembar, dengan jumlah yang tersalurkan 2.898.212 lembar, sedang Kartu Tani yang terpakai sebanyak 2.047.089 lembar.
Beberapa manfaat Kartu Tani, antara lain memudahkan petani bertransaksi, dapat digunakan untuk monitoring penyaluran pupuk bersubsidi agar tepat sasaran, dan database petani lebih valid.
The Farmer Card of Central Java
The effort to realize Indonesia as a country with sustainable food security began with Governor Ganjar gathering agricultural data through farmer cards (Kartu Tani). Launched in March 2015, the Farmer Card program, initiated by Governor Ganjar, has been replicated nationally.
The Central Java Farmer Card program has been recognized as the national best program by the Ministry of Agriculture of the Republic of Indonesia. By July 2023, the Farmer Card has been distributed to over 90 percent of farmers in 35 regencies/cities. The total number of the Farmer Cards printed reaches 3,127,459 pieces, with a total distribution of 2,898,212, while the number of Tani Cards utilized is 2,047,089.
Some benefits of Farmer Cards include facilitating farmers in transactions, monitoring the distribution of subsidized fertilizers to ensure accurate targeting, and having a more valid farmers database.
Asuransi Usaha Tani Padi
Untuk menjamin kelangsungan usaha tani, Pemprov
Jateng di bawah komando Gubernur Ganjar memberikan
klaim ganti rugi kepada petani yang sawahnya mengalami
kerusakan tanaman atau gagal panen, sesuai ketentuan. Program ini merupakan ikhtiar untuk melindungi usaha tani, agar tidak merugi bila terkena hama atau bencana alam.
Petani yang mendapatkan klaim asuransi adalah petani yang terdaftar sebagai peserta program Asuransi
Usaha Tani Padi (AUTP). Program ini untuk memberikan
perlindungan kepada petani, bila terjadi kerusakan tanaman padi yang dipertanggungkan, baik karena banjir, kekeringan, maupun serangan organisme pengganggu tanaman (OPT).
The Rice Crop Insurance
To ensure the sustainability of the rice crop, the Central Java Provincial Government, under the command of Governor Ganjar, provides compensation claims to farmers whose rice fields suffer crop damage or failed harvest regarding the provisions. This program aims to protect the rice crop from losses due to pest infestations or natural disasters.
The farmers who are eligible for insurance claims are those who are registered participants in the Rice Crop Insurance Program (AUTP). This program is designed to protect farmers from insured rice crop damages due to floods, droughts, or plant pest organisms (OPT).
MENGAYOMI NELAYAN
Kartu Nelayan
Gubernur Ganjar mewujudkan keinginan para nelayan untuk mendapatkan kepastian BBM subsidi dan kemudahan mendapatkan bantuan melalui Kartu Nelayan.
Kartu Nelayan merupakan cara Gubernur Ganjar mengintegrasikan proses bisnis nelayan eksisting secara digital, meliputi database nelayan, database kapal, pembelian BBM bersubsidi, transaksi hasil lelang ikan, dan transaksi lainnya secara cashless.
Setiap transaksi tercatat pada dashboard yang dapat dimonitor secara online. Kartu elektronik ini diperuntukan bagi nelayan dengan kapal pencari ikan berukuran kurang dari 10 GT.
Dengan Kartu Nelayan, pemerintah bisa memperoleh ketersediaan data nominatif nelayan, penyaluran
BBM subsidi secara tepat sasaran, serta kemudahan monitoring dan evaluasi. Berdasarkan data dari Dinas
Kelautan dan Perikanan Jateng, data eksisting Kartu Nelayan per 27 April 2023 sebanyak 16.662 kartu
Fisherman Card
Governor Ganjar has fulfilled the aspirations of the fishermen to obtain assurance of subsidized fuel and ease in accessing assistance through the Fishermen Card.
The Fisherman Card is Governor Ganjar’s strategy of digitally integrating the existing fisherman business processes, which includes the fisherman database, vessel database, subsidized fuel purchases, fish auction transactions, and other cashless transactions.
Every transaction is recorded on a dashboard that can be real-time online monitored. This electronic card is intended for fishermen with less than 10 GT fishing vessels. With the Fisherman Card, provinces or regencies can obtain the availability of fishermen’s nominative data, targeted distribution of subsidized fuel, and effective monitoring and evaluation. Based on the data from the Marine Affairs and Fishery Department of Central Java, the existing data of Fishermen Cards as of April 27, 2023, shows a total of 16,662 cards printed across 16 regencies/cities.
Kartu Asuransi Nelayan
Gubernur Ganjar membuktikan komitmennya untuk melindungi nelayan dengan membuat program
asuransi. Sejak 2020 hingga 2023, Pemprov Jateng juga memberikan jaminan perlindungan kepada 50 ribu nelayan di wilayahnya.
Asuransi nelayan yang dikhususkan untuk nelayan kecil ini bertujuan untuk melindungi keselamatan jiwa dan jaminan bagi keluarga yang ditinggalkan. Profesi nelayan merupakan pekerjaan yang sangat berisiko, namun sebelumnya kurang mendapatkan perhatian dari pemerintah.
Fisherman Insurance Card
Governor Ganjar has demonstrated his commitment to protecting fishermen by implementing an insurance program. From 2020 to 2023, the Central Java Provincial Government has also provided protection guarantees to 50,000 fishermen in Central Java.
A fisherman is a hazardous profession, but it has previously received insufficient attention from the government. Currently, thousands of fishermen in Central Java can obtain various benefits such as death benefits, permanent disability benefits, and medical treatment financing due to work accidents.
Kini, ribuan nelayan di Jateng bisa merasakan berbagai manfaat asuransi nelayan. Di antaranya santunan kematian hingga santunan kecelakaan kerja. Bukan saja bagi yang melaut, tapi juga nelayan yang mencari ikan di waduk atau perairan tawar.
Since 2020, Governor Ganjar has ensured security for the fishermen. The insurance program for fishermen is highly beneficial when having misfortunes or incidents while fishing. Life protection is provided for fishermen, not only those fishing in the sea but also those fishing in reservoirs or freshwater areas. Fisherman insurance, specifically for small-scale fishermen, aims to protect life and guarantees for the families they leave.
Bukti keberpihakan Ganjar kepada nelayan ditunjukkan saat Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melarang penggunaan cantrang pada 2017. Kala itu, KKP membagikan 2.341 alat tangkap ikan. Padahal, jumlah kapal nelayan di Jateng yang menggunakan cantrang sebanyak 6.000 kapal.
Gubernur Ganjar yang mengetahui persoalan tersebut, segera meminta pemberlakuan larangan penggunaan cantrang bagi nelayan di Jateng ditunda. Izin penundaan tersebut akhirnya diberikan setelah Gubernur Ganjar menyampaikan surat permohonan diskresi secara resmi kepada Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti.
The evidence of Ganjar’s support for the fishermen was revealed when the central government enacted a policy on using cantrang (trawling net). In 2017, the Ministry of Marine Affairs and Fishery (KKP) prohibited fishermen from using cantrang to catch fish. The Ministry of Marine Affairs and Fishery distributed 2,341 fishing gear to fishermen, although the number of fishing boats using cantrang is 6,000.
Governor Ganjar immediately requested a temporary postponement of the ban on cantrang use for fishermen in Central Java. The postponement permit was eventually granted after the governor officially submitted a letter of discretion request to the Minister of Marine Affairs and Fishery, Susi Pudjiastuti.
Tidak hanya itu, Gubernur Ganjar juga memberikan jaminan ketersediaan solar bagi para nelayan. Hingga 2022, total sekitar 10 ribu nelayan se-Jawa Tengah ter-cover Bantuan Premi Asuransi Nelayan (BPAN) dari Pemprov Jateng.
Pada akhir masa jabatannya, Gubernur Ganjar juga mengesahkan dua perda untuk melindungi nelayan. Yang pertama adalah Perda Nomor 3 Tahun 2023 tentang Tata Kelola Sistem Pemasaran Hasil Pertanian, Perikanan dan Produk UMKM. Yang kedua adalah Perda Nomor 1 Tahun 2023 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Pelaku Usaha Perikanan dan Penggaraman.
Additionally, Governor Ganjar guaranteed the availability of diesel fuel to fishermen. By 2022, approximately 10 thousand fishermen throughout Central Java were covered by the Fisherman Insurance Premium Assistance (BPAN) from the Central Java Provincial Government.
At the end of his term, Governor Ganjar also enacted two regional regulations (perda) to protect fishermen. The first regulation is the Regional Regulation Number 3 of 2023 on the Governance of Agricultural, Fisheries, and MSME Product Marketing Systems. Furthermore, the second is Regional Regulation Number 1 of 2023 on the Protection and Empowerment of Fisheries and Salt Business Actors.
JOGO TONGGO
GOTONG ROYONG JAGA WARGA ALA GANJAR
Jogo Tonggo merupakan gerakan saling menjaga antartetangga yang diinisiasi Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo saat Pandemi Covid-19. Dalam pelaksanaannya, Jogo Tonggo mencakup dua hal, yaitu jaring pengaman sosial dan keamanan serta jaring ekonomi.
Pelaksana gerakan tersebut terdiri dari berbagai elemen masyarakat. Tugas pelaksana gerakan ini adalah memastikan bantuan dan dukungan dari luar wilayah yang masuk tepat sasaran dan tepat guna.
Meski pada awalnya Jogo Tonggo dibuat untuk menekan penyebaran Covid-19, program ini juga berkontribusi pada pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB).
Konsep Jogo Tonggo juga diaplikasikan dalam berbagai bidang. Mulai Jogo Santri, Jogo Pasar, Jogo Kantor, Jogo Plesiran, dan sebagainya. Dengan begitu, masyarakat Jateng diharapkan semakin peduli lingkungan sekitarnya.
Gerakan Jogo Tonggo di Jateng melibatkan 1,3 juta kader PKK, 506.819 dasawisma, 230.782 satlinmas, 228.142 kader posyandu, 55.057 kelompok tani, 1.123 taruna siaga bencana, 39.045 kader pemberdayaan masyarakat desa, 7.527 bidan desa, 3.370 pendamping desa, 8.829 gapoktan, 5.413 penyuluh swadaya, 540 tenaga kesejahteraan sosial kecamatan, relawan desa, karang taruna, tokoh agama, dan tokoh masyarakat.
Jogo Tonggo is a community initiative to promote mutual care among neighbors, initiated by the Governor of Central Java, Ganjar Pranowo, during the COVID-19 pandemic. In its implementation, Jogo Tonggo comprises two aspects: the extent of social safety and security and economic networks.
The members involved in implementing the movement consist of various elements of society. The task of the members of this movement is to ensure that assistance and support from outside the region reach their accurate targets and usage.
Although initially created to reduce the spread of COVID-19, this program also contributes to achieving the Sustainable Development Goals (TPB).
The concept of Jogo Tonggo is also applied in various fields, such as Jogo Santri (Islamic Student Caring), Jogo Pasar (Market Caring), Jogo Kantor (Office Caring), Jogo Plesiran (Tourism Caring), and others. Therefore, Central Java people are expected to be more concerned about their surrounding environment.
The Jogo Tonggo movement in Central Java involves 1.3 million cadres of the Family Welfare Movement (PKK), 506,819 of the ten-household group (dasa wisma), 230,782 of the community security unit (satlinmas), 228,142 cadres of the integrated health service post (posyandu), 55,057 farmer groups, 1,123 disaster preparedness cadets, 39,045 village community empowerment cadres, 7,527 village midwives, 3,370 village facilitators, 8,829 farmer groups, 5,413 independent counselors, 540 subdistrict social welfare workers, village volunteers, the village youth group (karang taruna), religious leaders, and local figures.
ZAKAT UNTUK UMAT
Pada 2014, Gubernur Ganjar menginisiasi pengumpulan zakat
ASN di lingkungan Pemprov Jateng secara lebih terorganisir. Hasilnya, penerimaan zakat Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Jateng naik signifikan. Hal itu setelah Gubernur Ganjar menerbitkan surat edaran tentang pemotongan langsung gaji aparatur sipil negara (ASN) di lingkup Pemprov Jateng sebesar 2,5 persen setiap bulannya.
Tren pertumbuhan zakat di lingkungan Pemprov Jateng pada masa kepemimpinan Gubernur Ganjar terus meningkat dari tahun ke tahun.
In 2014, Governor Ganjar initiated the collection of zakat (alms) from Civil Servants Apparatus (ASN) within the Central Java Provincial Government in a more organized method. As a result, there is a significant increase in the collection of zakat by the National Board of Zakat (Baznas) of Central Java. It happened after Governor Ganjar issued a circular letter regarding the direct deduction of salaries for civil servants within the Central Java Provincial Government by 2.5 percent every month in 2014.
The growth trend of zakat among the ASN within the Central Java Provincial Government under the leadership of Governor Ganjar has consistently increased from year to year.
Zakat yang dikumpulkan ASN Jateng pada 2014 baru sebesar Rp110 juta. Angka itu melonjak drastis jadi Rp82,6 miliar di 2022. Sejak 2014-2023, zakat yang terkumpul sebesar Rp323,05 miliar. Capaian zakat yang dikumpulkan oleh Baznas Jawa Tengah jadi yang tertinggi di tingkat nasional.
Pemanfaatan zakat itu diprioritaskan untuk mengentaskan kemiskinan. Misalnya pembangunan rumah sehat layak huni (RSLH) bagi keluarga miskin, bantuan modal usaha, hingga pembelian telepon pintar, dan paket data internet untuk anak-anak keluarga miskin peserta program kelas jauh (virtual).
Persentase pemanfaatan zakat Jateng saat ini 60 persen konsumtif dan 40 persen produktif. Ke depan, seiring menurunnya angka kemiskinan, diharapkan komposisi pemanfaatan zakat bisa seimbang, yakni 50 persen untuk konsumtif dan 50 persen produktif.
In 2014, the collection of zakat from the civil servants within the Central Java Provincial Government amounted to a mere IDR 110 million. However, the total amount of zakat collected in 2022 significantly increased, reaching IDR 82.6 billion. From 2014 to 2023, the collected zakat amounted to IDR 323.05 billion. The achievement of the zakat collection from Baznas of Central Java has become the highest at the national level.
Regarding the distribution of zakat, it is prioritized to alleviate poverty in Central Java, such as the development of the Habitable Healthy Houses (RSLH) for low-income families, capital assistance for businesses, the purchase of smartphones and internet data packages for children of low-income families participating in the distance learning program virtually.
The current percentage of zakat distribution in Central Java is 60 percent consumptive and 40 percent productive. In the future, as the poverty rate continues to decline, its composition is expected to become
Gubernur Ganjar saat mengunjungi anak-anak di Panti Asuhan Noor Hidayah, Selasa (11/4/2023).LELANG JABATAN DAN JURUS GANJAR
LAKUKAN REFORMASI BIROKRASI
‘Mboten Korupsi Mboten Ngapusi’, menjadi tagline Gubernur Ganjar sejak masa kampanye Pemilihan Gubernur Jawa Tengah (Pilgub Jateng) 2013. Tagline itu ia pertegas di periode kedua masa jabatannya yakni ‘Tetep Mboten Korupsi Mboten Ngapusi’.
“Mboten Korupsi, Mboten Ngapusi” (No Corruption, No Lie) has been Governor Ganjar’s tagline since the period of the Central Java Governor Election campaign in 2013. The tagline was consistently sounded throughout the second term with a more assertive message: “Tetep Mboten Korupsi Mboten Ngapusi” (Still No Corruption and No Lie).
Tak hanya sekadar tagline, Gubernur Ganjar benar-benar berupaya keras dan konsisten mewujudkannya. Bukan hanya untuk dirinya, tapi juga untuk jajarannya di lingkup Pemerintahan Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng).
Selain ‘Mboten Korupsi Mboten Ngapusi’ hal yang didengungkan Gubernur Ganjar adalah ‘Tuanku ya Rakyat, Gubernur cuma Mandat’. Dua kalimat itu, diwujudkan Gubernur Ganjar dengan melakukan reformasi birokrasi.
Reformasi birokrasi yang dilakukan Gubernur Ganjar antara lain menggelar seleksi terbuka atau lelang jabatan. Seleksi terbuka untuk mengisi posisi strategis dalam roda pemerintahan. Dengan seleksi terbuka atau lelang jabatan, Gubernur Ganjar menempatkan orang berdasarkan integritas dan kompetensi yang dimiliki. Seleksi terbuka membuat pengisian jabatan tinggi tertentu menjadi lebih transparan dan adil.
It is not a mere tagline, but Governor Ganjar truly strives hard and consistently to realize that tagline. It is not merely for himself but also for his subordinates within the Central Java Provincial Government.
Besides “Mboten Korupsi Mboten Ngapusi,” the slogan emphasized by Governor Ganjar is “Tuanku ya Rakyat, Gubernur cuma Mandat” (My Superior is the People, the Governor is merely a Mandate). These two concise and profound sentences genuinely serve as a guiding light for Governor Ganjar in leading Central Java.
The actions of Governor Ganjar in bureaucratic reform include conducting the open selection or job bidding to occupy high-level positions that hold strategic positions within the government. With open selection or job bidding, Governor Ganjar aims to place individuals based on their integrity and competency so its become more tranparent and fair.
Selama masa jabatannya Gubernur Ganjar, telah melantik 30 orang untuk mengisi Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) melalui mekanisme seleksi terbuka atau lelang jabatan.
Selain lelang jabatan, Gubernur Ganjar juga menekankan integritas dan menjadikan birokrasi sebagai pelayan masyarakat. Gubernur Ganjar juga mengajak masyarakat untuk mengawal reformasi birokrasi yang dilakukannya.
Gubernur Ganjar juga mengeluarkan kebijakan penggunaan media sosial di tiap SKPD hingga level kabupaten/kota dan desa. Kebijakan penggunaan media sosial telah dilaksanakan di 16 kabupaten/kota.
During his two terms (2013-2023) as the regional head, Governor Ganjar appointed 30 people to occupy High Leadership Positions (JPT) through open selection mechanisms or job bidding.
In addition to job bidding, Governor Ganjar emphasizes integrity and bureaucrats are servants to the public. Governor Ganjar also invites the public to monitor what he engages.
The governor has also issued a policy on using social media in each Regional Working Unit (SKPD) up to the regency/city and village level. The policy on social media usage has been implemented in 16 regencies and cities.
Keseriusan Gubernur Ganjar menerapkan reformasi birokrasi di Jateng mendapat apresiasi dari Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB).
Jateng dipilih menjadi provinsi pertama untuk sosialisasi dan asistensi reformasi birokrasi tematik, karena Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (SAKIP) dan reformasi birokrasinya mendapatkan nilai A.
The seriousness of Governor Ganjar in implementing bureaucratic reform in Central Java has been appreciated by the Administrative and Bureaucratic Reform Ministry (Kemenpan-RB).
Central Java has been selected as the first province for the socialization and assistance of thematic bureaucracy reform, as the Performance Accountability System for Government Agencies (SAKIP) and bureaucratic reforms have received an A rating.
PANGKAS BIROKRASI GRMSMelalui
Dalam menjalankan roda pemerintahan, Gubernur Ganjar membangun Government Resources Management System (GRMS), yaitu sistem manajemen sumber daya pemerintah yang terintegrasi dan terpusat. Sistem itu digunakan instansi pemerintah di Provinsi Jawa Tengah untuk mengelola dan memonitor sumber daya pemerintah agar lebih efektif dan efisien.
Dengan terintegrasi dan terpusat, GRMS memudahkan instansi pemerintah mengambil keputusan, serta memberikan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan sumber daya pemerintah. Hal itu juga membantu meningkatkan efektivitas dan efisiensi pengelolaan sumber daya pemerintah, serta memperkuat upaya pencegahan korupsi dan penyelewengan di Provinsi Jateng.
GRMS berhasil membantu Provinsi Jateng mencegah kebocoran APBD 2018 hingga Rp1,2 triliun, yang merupakan jumlah terbanyak secara nasional.
In implementing the wheels of government, Governor Ganjar has developed the Government Resource Management System (GRMS). GRMS is an integrated and centralized government resource management system. The system is employed by government agencies in Central Java province to manage and monitor government resources to make them more effective and efficient.
By being integrated and centralized, GRMS facilitates government institutions to make decisions, accelerates the process of managing government resources, and provides transparency and accountability in managing government resources. It also helps increase government resource management’s effectiveness and efficiency and enhances efforts to prevent corruption and fraud in Central Java province.
GRMS has successfully assisted Central Java province in preventing leakage of the 2018 APBD (Regional Budget) amounting to Rp1.2 trillion, the highest amount nationwide. GRMS aims to transform Central Java into a transparent and accountable province.
REVOLUSI MENTAL ITU
DIMULAI LEWAT LAPORGUB!
Melalui LaporGub!, Gubernur Ganjar berhasil mengubah mental masyarakat agar berani melapor, bila menemukan penyimpangan terkait dengan fasilitas dan pelayanan publik. Setiap tahun, jumlah warga yang melapor melalui LaporGub! terus bertambah. Data GRMS menunjukkan, sejak 2014 hingga Juli 2023, aplikasi laporan pengaduan online LaporGub! sudah menerima sebanyak 126.289 aduan.
Through LaporGub!, Governor Ganjar has successfully transformed the public’s mindset, encouraging them to bravely report deviations. Annually, a number of people submitting some reports through LaporGub! continually increase. The GRMS data shows that, from 2014 to July 2023, the online complaint reporting application, LaporGub!, received 126,289 complaints.
Gebrakan yang dimulai sejak periode pertama pada 2013 ini, awalnya masih berbasis website. Dalam perjalanannya, Gubernur Ganjar terus mengembangkan LaporGub!
hingga bisa diakses multi-platform. Misalnya via website, WhatsApp, SMS, Hotline, Facebook, Twitter, Instagram, dan YouTube.
Pada versi LaporGub! V.2.0 yang terbaru, bahkan sudah dilengkapi kemampuan analisis memanfaatkan teknologi Artificial Intelligence (AI).
LaporGub! is Governor Ganjar’s breakthrough since his first term in 2013. At that time, LaporGub! was still based on a website. Along the way, Governor Ganjar continues to develop LaporGub! until it can be accessed on multiple platforms, such as websites, WhatsApp, SMS, Hotline, Facebook, Twitter, Instagram, and YouTube.
Regarding the latest version 2.0, the application has been equipped with the ability to analyze using Artificial Intelligence (AI) technology.
Melalui terobosan ini, Pemprov Jateng bisa mengevaluasi kinerja masing-masing dinas. Gubernur Ganjar berharap, LaporGub! bisa menjadi legacy yang bisa terus dimanfaatkan masyarakat Jawa Tengah.
Di sisi lain, pemerintah juga bisa menggunakannya untuk dasar pengambilan keputusan. Dengan LaporGub! segala aduan masyarakat ditindaklanjuti secara cepat, transparan, bisa dipantau, tuntas, dan rahasia. Penanganan laporan dilayani 24 jam penuh.
Through this modification, the Central Java provincial government can assess the performance of each department. Governor Ganjar expects that LaporGub! can become a legacy that the people of Central Java can continue to use.
On the other hand, the government can also use it as a basis for decision making. With LaporGub!, all public complaints are promptly addressed and transparent, monitored by the complainant, completed, and confidential. The identity of the complainant is maintained strictly confidential. The report handling in LaporGub! is also quick and provides 24-hour service.
JALAN CANTIK
TINDAKLANJUTI LAPORAN JALAN RUSAK
Sejak dilantik pada 2013, Gubernur Ganjar berusaha menjadikan Pemprov Jateng sebagai pelayan publik yang cepat dan responsif. Sejumlah aplikasi aduan masyarakat berbasis digital diluncurkan secara gratis.
Pada 2019, aplikasi Jalan Cantik dirilis. Aplikasi aduan masyarakat berbasis digital yang berfungsi untuk melaporkan kerusakan jalan dan jembatan.
Berkat aplikasi Jalan Cantik, perbaikan jalan dan jembatan rusak yang banyak dikeluhkan masyarakat Jateng dapat ditindaklanjuti secara cepat dan tepat.
Masyarakat yang ingin melaporkan jalan atau jembatan rusak, bisa mengunduh di smartphone. Setelah melakukan pendaftaran di aplikasi, masyarakat bisa langsung mengirimkan laporan. Dalam waktu 1x24 jam, laporan akan ditindaklanjuti.
Aplikasi ini terbukti efektif menangani jalan rusak. Sejak dirilis pada 2019, Jalan Cantik telah membantu perbaikan 3.782 jalan rusak di Jateng. Sebelumnya, seluruh aduan masyarakat Jateng, termasuk soal laporan kerusakan jalan dan jembatan, masuk ke kanal LaporGub!
Since his inauguration in 2013, Governor Ganjar has struggled to transform the Central Java Provincial Government into a fast and responsive public service provider. Several digital-based public complaint applications were launched for free.
In 2019, the Jalan Cantik application was launched. This digital-based public complaint application is designed to report road and bridge damages.
Due to the Jalan Cantik application, the repairs of damaged roads and bridges that have been widely complained about by the people of Central Java can be immediately and accurately followed up.
People who want to report damaged roads or bridges can download and install the Jalan Cantik application on their smartphones. After registering on the application, people can immediately send reports. Within 1x24 hours, the reports will be followed up.
This application has proven effective in addressing damaged roads. Since its release in 2019, Jalan Cantik has contributed to the repair of 3,782 damaged roads in Central Java. Previously, all public complaints in Central Java, including reports of road and bridge damages, were channeled through LaporGub!
MILIKI 29 MAL PELAYANAN PUBLIK
TERBANYAK SE-INDONESIA
Provinsi Jateng terus mengembangkan Mal Pelayanan Publik (MPP) untuk memudahkan masyarakat mendapatkan pelayanan. Gubernur Ganjar terus menggenjot target 100 persen pembangunan MPP di 35 kabupaten/ kota di seluruh Jateng.
Keberadaan MPP merupakan tindak lanjut instruksi Presiden Joko Widodo untuk memudahkan proses pelayanan dan birokrasi di tingkat daerah. Pada 2023, Provinsi Jateng sudah memiliki 29 MPP, terbanyak se-Indonesia.
Seiring penambahan MPP di Jateng, Gubernur Ganjar ingin mengembangkan MPP digital agar masyarakat semakin mudah mendapat pelayanan. Kehadiran MPP membuat pelayanan publik semakin efektif.
The Central Java Province continues developing the Public Service Hall (MPP) to facilitate the public’s access to services. Governor Ganjar is constantly pushing for 100 percent of the MPP development in 35 regencies/ cities throughout Central Java.
MPP is a response to President Joko Widodo’s instruction to facilitate the process of services and bureaucracy at the regional level. In 2023, Central Java Province already has 28 MPPs, the highest in Indonesia.
In addition to the MPP increase in Central Java, Governor Ganjar aims to develop digital MPP to be more accessible to the community. The presence of the MPP has enhanced the effectiveness of public service.
MPP di Jateng melayani 1.418 jenis layanan dari 39 instansi. Mulai dari pembuatan KTP hingga perizinan usaha. Secara sederhana, MPP melayani seluruh kebutuhan administrasi warga dalam satu atap.
MPP in Central Java serves 1,418 services from 39 institutions, from creating the Residential Identity Card (KTP) to business licensing. Simply, MPP serves all the administrative needs of the public in one office.
LIBATKAN AI
BANGUN PUSAT DATA PROVINSI JATENG
Keberadaan data sangat penting sebagai dasar pengambilan keputusan. Untuk bisa mengambil keputusan terbaik, diperlukan data komprehensif, valid, dan akurat. Karena itu, Gubernur Ganjar menginisiasi pembangunan Pusat Data Provinsi Jawa Tengah.
Pusat Data Provinsi Jateng yang terletak di Kota Semarang itu diresmikan Gubernur Ganjar, Selasa (3/1/2023). Jateng menjadi provinsi pertama yang memiliki pusat data yang masuk daftar di Badan Siberdan Sandi Negara (BSSN).
The data is crucial as a foundation for decision-making. Comprehensive, valid, and accurate data is required for the best decision-making. Therefore, Governor Ganjar initiated building the Data Center of Central Java Province.
The Data Center of Central Java provinceT, located in Semarang City, and inaugurated by Governor Ganjar on Tuesday (3/1/2023). Central Java has become the first province to have a Data Center listed in the National Cyber and Crypto Agency (BSSN).
Pusat Data dibangun pada 2022 dengan biaya Rp25 miliar. Keberadaannya dimanfaatkan secara maksimal seluruh sektor, subsektor, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) provinsi maupun kabupaten/ kota.
Sebagai contoh, pada sektor pertanian, dinas terkait dapat mengambil data yang dibutuhkan. Misalnya, siklus cuaca, area, jenis tanaman, wilayah, waktu tanam, dan panen.
Data tersebut kemudian diolah dengan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) kemudian dijadikan acuan bagi kebijakan di sektor pertanian. Pusat Data Jateng dibangun sebagai upaya mendukung sistem pemerintahan berbasis teknologi.
Ke depan, seluruh OPD di Jawa Tengah bisa memanfaatkan data yang ada di pusat data tersebut, sehingga setiap pengambilan keputusan atau kebijakan bisa jauh lebih presisi.
The Data Center was established in 2022 with a budget of IDR 25 billion. All sectors and sub-sectors maximally utilize its existence, and the province’s Regional Apparatus Organizations (OPD) and regency/city.
For instance, in the agricultural sector, the relevant department can collect the necessary data, including weather patterns, geographic location, types of plants, regions, planting seasons, and harvesting times.
Afterward, the data is processed using Artificial Intelligence (AI) and is used as a reference for policies in the agricultural sector. The Data Center of Central Java is developed as an effort to support a technology-based governance system.
In the future, all the Regional Apparatus Organizations in Central Java can utilize the existing data in the data center. Thus, every decision or policy can be made considerably more precise.
FASILITASI PENCARI KERJA
DENGAN E-MAKARYO
Aplikasi E-Makaryo diluncurkan Pemprov Jateng untuk membantu para pencari kerja, menghubungkan mereka dengan pihak perusahaan penyedia kerja. E-Makaryo dibuat sesederhana mungkin agar mampu diakses oleh seluruh kalangan.
E-Makaryo, yang diinisiasi oleh Gubernur Ganjar adalah platform lowongan pekerjaan online yang bertujuan mengurangi tingkat pengangguran terbuka di Jawa Tengah.
Tidak hanya mempertemukan para pencari kerja dengan perusahaan penyedia kerja, E-Makaryo menjadi wadah bagi warga Jateng untuk mendaftar pelatihan kerja di Balai Latihan Kerja (BLK).
Aplikasi yang dapat diakses seluruh kalangan itu, membuat kesempatan kerja masyarakat semakin luas. Data Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jateng per Juli 2023, sebanyak 475.301 warga Jateng terdaftar di E-Makaryo.
Dari jumlah tersebut sebanyak 98.504 lamaran diajukan ke 915 perusahaan penyedia kerja yang terdaftar di E-Makaryo.
The E-Makaryo application was launched by the Central Java Provincial Government to help job seekers and connect them with job providers. E-Makaryo is designed to be as simple as possible and accessible to all groups.
E-Makaryo, initiated by Governor Ganjar, is an online job portal that aims to reduce the open unemployment rate in Central Java.
In addition to bringing job seekers with job providers, E-Makaryo has become a forum for Central Java people to apply for job training at Job Training Centers (BLK) spread throughout Central Java.
The accessible application to all groups creates significant employment opportunities for people in society. According to data from the Manpower and Transmigration Department of East Java, as of July 2023, 475,301 East Java people are registered in E-Makaryo. Of the members, 98,504 applications were submitted to 915 registered job providers on E-Makaryo.
DESA ANTIKORUPSI
Mencegah hal itu, Gubernur Ganjar merespon cepat dan mengimplementasikan program KPK, yakni Desa Antikorupsi. Desa Antikorupsi menerapkan sistem transparansi anggaran, kemudahan pelayanan pada masyarakat, serta penyesuaian digitalisasi.
Salah satu desa di Jateng yang masuk kategori 10 desa percontohan antikorupsi di Indonesia adalah Desa Banyubiru di Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang. Bahkan, Desa Banyubiru meraih predikat terbaik sebagai Desa Antikorupsi tingkat nasional pada 2022.
Komitmen Gubernur Ganjar terus berlanjut dengan membentuk 29 Desa Antikorupsi baru, tersebar di 29 kabupaten/kota, kemudian direplikasi oleh 7.809 desa di Jawa Tengah.
Currently, the village is the primary target of development. The significant development budget in the financial assistance scheme is transferred to the village level, enabling risky financial abuse.
As a preventive act, Governor Ganjar immediately responds and implements the program from the Corruption Eradication Commission (KPK) namely the Anti-Corruption Village. The Anti-corruption Village implements a system of budget transparency, streamlined public services, and digitalization adaptation.
Banyubiru Village in Banyubiru Subdistrict, Semarang Regency, is categorized as one of ten models of Anticorruption Villages in Indonesia. Moreover, Banyubiru won the best title as a national-level Anti-corruption Village in 2022.
Governor Ganjar’s commitment continues by establishing 29 new Anti-corruption Villages spread across 29 regencies/cities, then replicated by 7,809 villages in Central Java.
PERKUAT SINERGITAS
PROVINSI-KABUPATEN/KOTA
Tugas gubernur adalah mengoordinir kepala daerah di bawahnya. Selama sepuluh tahun memimpin Jawa
Tengah, hubungan Gubernur Ganjar dengan bupati dan wali kota di wilayahnya selalu harmonis.
Hal itu terlihat dari setiap musyawarah rencana
pembangunan wilayah (Musrenbangwil) di mana
komunikasi antara gubernur dengan bupati maupun wali kota terjalin lancar.
The governor must coordinate the regional heads under their authority. During his ten-year leadership in Central Java, Governor Ganjar’s relationship with the regents and mayors in his region has been remarkably harmonious.
It can be noticed from each Regional Development Planning Meeting (Musrenbangwil). In the forum, communication between the governor and the regents or mayors is efficiently established.
Untuk mendengar sebanyak mungkin masukan dari berbagai pihak, lokasi pelaksanaan kegiatan
Musrenbangwil selalu berpindah. Tuan rumah kegiatan adalah kabupaten/ kota di wilayah atau eks karesidenan. Tidak hanya dari bupati/ wali kota beserta jajaran di bawahnya, Musrenbangwil pada era Gubernur Ganjar juga menghadirkan elemen masyarakat misalnya forum anak, forum perempuan, hingga para penyandang disabilitas.
Hasilnya, pada 9 Mei 2019 Gubernur Ganjar menerima penghargaan dari Presiden Joko Widodo setelah Jateng ditetapkan sebagai provinsi terbaik dalam PPD oleh Kementerian PPN/ Bappenas. Untuk indikator penilaian dari sisi perencanaan, memiliki persentase 40 persen, kinerja capaian 40 persen, dan inovasi sebesar 20 persen.
To receive as much input as possible from various parties, the location of the Musrenbangwil activity is always moved. The host of the activity is the district/city in the region or former residency. Besides the regents/ mayors and their subordinates, Musrenbangwil, during Governor Ganjar’s era, also invited elements of society, such as children’s forums, women’s forums, and people with disabilities.
As a result, on May 9, 2019, Governor Ganjar received an award from President Joko Widodo after Central Java was declared as the best province in the Regional Development Award (PPD) by the Ministry of National Development Planning/Agency (Kementerian PPN/ Bappenas). The evaluation indicators included planning, which accounted for 40 percent, performance achievement, which accounted for 40 percent, and innovation, which accounted for 20 percent.
Selain menggelar Musrenbangwil, wujud dukungan Pemprov Jateng untuk kemajuan kabupaten/ kota juga dalam bentuk bantuan anggaran. Untuk itu, Gubernur Ganjar dari 2013-2022 mengucurkan bantuan sebesar Rp 13,18 triliun melalui skema bantuan keuangan kepada kabupaten/ kota.
Bantuan terbagi dalam tiga kategori, yakni, bantuan umum Rp 292,1 miliar, bantuan sarana dan prasarana atau infrastruktur sebesar Rp 11 triliun, serta bantuan pendidikan sebesar Rp 1,88 triliun.
In addition to holding Musrenbangwil, the Central Java Provincial Government supports the progress of Regencies/ cities with budget assistance. Furthermore, Governor Ganjar, from 2013 to 2022, allocated a total assistance of IDR 13.18 trillion through a financial assistance scheme to the regencies and cities.
The assistance is divided into three categories: general assistance amounting to IDR 292.1 billion; facilities and infrastructure assistance amounting to IDR 11 trillion, and educational assistance amounting to IDR 1.88 trillion.
BANGUN DESA BANGUN NEGERI
Desa adalah penyangga utama kehidupan sebuah wilayah. Hampir seluruh kebutuhan pokok masyarakat di suatu daerah, dipasok dari kawasan pedesaan. Untuk itu, Gubernur Ganjar memberi perhatian khusus terhadap pembangunan kawasan pedesaan di Jawa Tengah.
Berdasarkan data Biro Administrasi Pembangunan Daerah
Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Tengah, dari 2013-2022
Pemprov mengucurkan Rp7,78 triliun untuk pembangunan kawasan pedesaan di provinsi ini melalui skema Bantuan Keuangan pada Pemerintah Desa.
Pada sektor infrastruktur, Pemprov Jateng lewat bantuan peningkatan sarana dan prasarana mengucurkan anggaran sebesar Rp6,1 triliun guna pembangunan, peningkatan, maupun perbaikan infrastruktur di desa, misalnya jalan, jembatan, saluran irigasi, dan fasilitas air bersih.
The village is the primary foundation for the sustainability of a region. Almost all basic needs of people in a region are supplied from rural areas. Therefore, Governor Ganjar primarily focuses on developing rural areas in Central Java.
Based on the data from the Regional Development Administration Bureau of the Regional Secretariat of Central Java Province, it is revealed that from 2013 to 2022, the Central Java Provincial Government has allocated IDR 7.78 trillion for rural area development in Central Java through the Financial Assistance Scheme for Village Governments.
In the infrastructure sector, the Central Java Provincial Government, through assistance in facilities and infrastructure improvement, has allocated a budget of IDR 6.1 trillion for constructing, developing, and repairing infrastructure in villages, such as roads, bridges, irrigation channels, and clean water facilities.
Di luar sektor infrastruktur, Gubernur Ganjar juga
mencairkan anggaran sebesar Rp1,68 triliun untuk
membiayai sejumlah program misalnya Rintisan
Desa Berdikari, Peningkatan Ketahanan Masyarakat
Desa, operasional Kader Pemberdayaan Masyarakat
Desa (KPMD), Pengembangan Kawasan Pedesaan, Pengembangan Desa Wisata, dan Peningkatan kualitas
Rumah Tidak Layak Huni (RTLH).
In addition to the infrastructure sector, Governor Ganjar Pranowo also disbursed a budget of IDR 1.68 trillion to finance several programs, such as the Autonomous Village Initiative, Rural Community Resilience Enhancement, operational of Community Empowerment Cadres (KPMD), Rural Area Development, Tourism Village Development, and the Improvement of the Uninhabitable Houses (RTLH).
MEMBANGUN KEMANDIRIAN DESA MELALUI BUMDES
Gubernur Ganjar mendorong kemandirian desa di Jawa Tengah melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Selain sumber penghasil PAD, keberadaan unit usaha desa bisa menggerakkan ekonomi dan meningkatkan taraf hidup warga sekitar.
Sejak 2013-2022 Pemprov Jateng telah menyalurkan
bantuan keuangan (bankeu) untuk penyertaan modal
BUMDes sebesar Rp351.187.440.000 kepada 15.526
BUMDes. Pada era kepemimpinan Gubernur Ganjar, jumlah
BUMDes di Jateng terus bertambah, dan berada di tiga besar jumlah BUMDes terbanyak di Indonesia.
Governor Ganjar supports Economically-independent Village in Central Java through the Village-Owned Enterprises (BUMDes). In addition to being fundamental as a Local Own-Source Revenue (PAD), village enterprise units can stimulate the economy and improve the people’s living standards.
Since 2013-2022, the Central Java Provincial Government has disbursed financial assistance (bankeu) of IDR 351,187,440,000 to 15,526 BUMDes for equity participation. During Governor Ganjar’s leadership era, the total of BUMDes in Central Java continually increased, and it became the top three
Sebagai alat untuk meningkatkan kemandirian desa, BUMDes di Jateng terbukti berhasil menggerakan roda perekonomian di desa. Ada beragam sektor atau bentuk usaha dari BUMDes di Jateng, di antaranya jasa keuangan, jasa nonkeuangan, pariwisata, persewaan, perdagangan, pertanian dan peternakan.
Misalnya, BUMDes di Desa Ponggok Kecamatan Polan Harjo, Kabupaten Klaten bergerak di bidang wisata air. BUMDes di Desa Serang, Kecamatan Karangreja, Kabupaten Purbalingga berbasis pada sektor pertanian. Kedua BUMDes tersebut menghasilkan miliaran rupiah setiap tahun.
Gubernur Ganjar juga memaksimalkan keberadaan BUMDes sebagai sumber daya pelayanannya, dengan meluncurkan aplikasi Samsat Budiman yang menjangkau para wajib pajak di desa.
Samsat Budiman atau Badan Usaha Digital Mandiri ini merupakan layanan online berbasis website yang memudahkan wajib pajak kendaraan bermotor mendapatkan pelayanan pajak. Melalui layanan yang dikelola BUMDes itu, masyarakat yang hendak membayar pajak tidak perlu datang ke Kantor Samsat. Mereka cukup datang ke gerai Samsat Budiman di Kantor BUMDes.
Beberapa BUMDes mitra Samsat Budiman berinovasi memudahkan para wajib pajak. Antara lain dengan memberikan dana talangan kepada pembayar pajak yang sudah jatuh tempo, tetapi tidak memiliki cukup uang. Dana talangan itu kemudian dicicil wajib pajak.
As a tool to enhance economically-independent village, BUMDes in Central Java have proven successful in moving the wheels of the economy in the village. There are various sectors or business forms of BUMDes in Central Java, including financial services, non-financial services, tourism, leasing, trade, agriculture and animal husbandry.
For instance, BUMDes in Ponggok Village, Polan Harjo Subdistrict, Klaten Regency, focuses on the water tourism sector, and the BUMDes in Serang Village, Karangreja Subdistrict, Purbalingga Regency, focuses on the agricultural sector. These two BUMDes
Governor Ganjar has also optimized the presence of BUMDes as a resource of his services by launching the Samsat Budiman application that reaches out to taxpayers who live in villages.
Samsat Budiman, the Independent Digital Business Entity, is a website-based online service that facilitates motor vehicle taxpayers in obtaining tax services. Through services managed by BUMDes, people who want to pay taxes do not need to visit the One-stop Administration Services Office (Samsat). They can only visit the Samsat Budiman booth at the BUMDes office.
Several BUMDes, in collaboration with Samsat Budiman, have an innovation to facilitate taxpayers effectively, such as providing loans to taxpayers whose payment is overdue but lacks funds. The loans are then paid in installments by the taxpayer.
PERCANTIK 591 DESA WISATA
Gubernur Ganjar mendukung penuh pengembangan pariwisata. Tak tanggung-tanggung, dana sebesar Rp 71,5 miliar digelontorkan untuk memoles 591 dari 818 desa wisata di 35 kabupaten/ kota di Jawa Tengah. Dana tersebut disalurkan melalui bantuan keuangan kepada pemerintah desa untuk pengembangan desa wisata sejak 2020 hingga Juni 2023.
Bantuan stimulan tersebut berhasil menciptakan efek domino bagi desa wisata. Dampak yang dapat dirasakan secara langsung adalah menggeliatnya UMKM, serta terbukanya lowongan kerja yang otomatis mengurangi angka pengangguran dan kemiskinan.
Governor Ganjar fully supports tourism development. Unmitigated, Rp. 71.5 billion was disbursed to polish 591 of 818 tourist villages in 35 regencies/cities in Central Java. The funds will be channeled through financial assistance (benkeu) to the village government for the development of tourist villages from 2020 to June 2023.
Thestimulant assistance succeeded in creating a domino effect for the tourist village. The impact that can be felt directly is the expansion of MSMEs, as well as the opening of job vacancies which will automatically reduce unemployment and poverty.
Petualangan jip wisata keliling pedesaan di sekitar Candi Borobudur. Pelancong bisa menikmati pemandangan bukit Menoreh, serta mengunjungi UMKM di Desa Wisata Borobudur.Bantuan keuangan ini juga
membuat desa wisata di Jateng
semakin inovatif dan kreatif dalam
mengembangkan potensi yang
tersedia, meningkatkan sarana
prasarana, serta menambah
elemen kepariwisataan yang
menjadi daya tarik bagi
wisatawan domestik maupun mancanegara untuk berkunjung.
Selain dana stimulan, Pemprov Jateng pada era kepemimpinan
Gubernur Ganjar juga
memfasilitasi pendampingan dan pembinaan bagi desa wisata. Misalnya, mengadakan pelatihan kewirausahaan, penciptaan produk, pembuatan paket wisata, diversifikasi dan inovasi produk, tata kelola, keselamatan dan kesehatan kerja (K3), dan juga manajemen desa wisata.
Adanya dana stimulan dan pendampingan serta pembinaan dari Pemprov Jateng, diharapkan dapat mendorong desa wisata dalam pengoptimalan pengelolaan dan pengembangan desa wisata yang berkelanjutan.
The provision of financial assistance also enhances the innovative and creative development of tourism villages in Central Java, improves infrastructure, and incorporates elements of tourism that attract both domestic and international tourists to visit.
Besides the stimulus fund, the Central Java Provincial Government, under the leadership of Governor Ganjar, also facilitates guidance and mentoring for tourism villages in Central Java. For instance, there are the implementation of entrepreneurship training, product creation, tour package development, product diversification and innovation, governance, occupational health and safety (OHS), and tourism villages management.
The provision of stimulus funds, guidance, and mentoring from the Central Java province is expected to encourage tourism villages to optimize their management and sustainable development.
2.369 DESA DI JATENG
BERSTATUS MANDIRI ENERGI
Gubernur Ganjar berhasil mengembangkan potensi
energi baru terbarukan (EBT) di 2.369 desa mandiri
energi. Desa mandiri energi menjadi solusi dari berbagai
persoalan terkait kebutuhan energi ramah lingkungan bagi masyarakat di desa.
Pemanfaatan energi baru terbarukan di Jawa Tengah yang
sudah berjalan, antara lain pembangkit
listrik tenaga surya, hidro, panas bumi, sampah, serta pemanfaatan energi lain
misalnya biodiesel, biogas, biomassa, dan gas rawa (biogenic shallow gas).
Hingga 2022, bauran energi Jateng mencapai 15,76 persen.
Governor Ganjar succeeded in developing new renewable energy (EBT) potential in 2,369 energy-independent villages. Energyindependent villages have become a solution for various issues related to environmentally friendly energy needs in rural communities.
Renewable energy utilization in Central Java that is already underway includes solar, hydro, geothermal, waste, and other energy uses, such as biodiesel, biogas, biomass, and biogenic shallow gas. Up to 2022, the energy composition in Central Java reached 15.76 percent.
Pemanfaatan energi terbarukan sebagai bentuk mitigasi dampak perubahan iklim untuk mewujudkan kedaulatan energi yang merupakan isu strategis pembangunan di Jateng.2.369 desa mandiri energi di Jateng, terdiri atas 2.186 desa mandiri energi inisiatif, 158 desa mandiri energi berkembang, dan 25 desa mandiri mapan. Pengembangan desa mandiri energi selama kepemimpinan Gubernur Ganjar dinilai berhasil, sehingga dijadikan percontohan pengembangan energi baru dan terbarukan nasional.
Keberhasilan transisi energi tersebut memberikan beragam manfaat. Di antaranya, biaya sistem kelistrikan yang lebih murah, diversifikasi ekonomi, pengembangan industri baru, munculnya lapangan kerja hijau, perbaikan kualitas udara, tanah, dan air, serta penurunan biaya kesehatan. Sedangkan pemanfaatannya, digunakan untuk kebutuhan pondok pesantren, pelaku UMKM, pertanian, serta pemenuhan air bersih bagi keperluan sehari-hari warga.
Pemanfaatan energi baru terbarukan juga sebagai bentuk upaya mitigasi dampak perubahan iklim untuk mewujudkan kedaulatan energi yang merupakan isu strategis pembangunan di Jateng.
Kesuksesan Provinsi Jateng mengembangkan energi baru terbarukan diapresiasi nasional.
Secara khusus, Gubernur Ganjar diundang oleh Institute for Essential Services Reform (IESR) sebagai co-chair Civil 20 (C20 Indonesia), untuk sharing keberhasilan pengembangan energi baru terbarukan dalam rangkaian acara G20 side event dan Energy Transition Working Group (ETWG) Meeting di Bali
There are 2,369 energy-independent villages in Central Java, consisting of 2,186 initiative energy-independent villages, 158 developing energy-independent villages, and 25 established independent energy villages. The development of an energy-independent village during the leadership of Governor Ganjar was considered successful, so it was used as a model for the development of national new and renewable energy. The success of this energy transition provides various benefits, including lower electricity system costs, economic diversification, the development of new industries, the emergence of green jobs, improved air, soil, and water quality, and reduced health costs.
Meanwhile, its utilization fulfills the needs of Islamic boarding schools, MSME actors, agriculture, and clean water for the daily needs of residents. Utilizing new renewable energy is also a form of effort to mitigate the impact of climate change to realize energy sovereignty, a strategic development issue in Central Java.
Central Java Province’s success in developing new renewable energy (EBT) is appreciated nationally.
Governor Ganjar Pranowo was specifically invited by the Institute for Essential Services Reform (IESR) as the Civil 20 (C20 Indonesia) co-chair to share the success of EBT development in a series of G20 side events and the Energy Transition Working Group (ETWG) Meeting in Bali.
GANJAR BANGUN Wujudkan Desa Berdikari
282 DESA MANDIRI PANGAN
Komitmen Gubernur Ganjar untuk membentuk desa mandiri dan sejahtera secara konsisten diwujudkan selama dua periode pemerintahannya. Dia mendorong secara aktif program Desa Mandiri Pangan untuk mengatasi persoalan kemiskinan hingga ketahanan pangan.
Melalui desa mandiri pangan, Gubernur Ganjar ingin masyarakat mempunyai kemampuan mewujudkan ketahanan pangan dan gizi melalui pengembangan subsistem ketersediaan, subsistem distribusi, dan subsistem konsumsi dengan memanfaatkan sumber daya setempat secara berkelanjutan.
Governor Ganjar’s commitment to forming an independent and prosperous village has been consistently manifested during his two terms. He actively encourages the Food Independent Village program to address the issues of poverty and food security.
Through the food-independent village, Governor Ganjar engages the community to have the ability to realize food and nutrition security through the development of the availability subsystem, distribution subsystem, and consumption subsystem by using sustainable local resources.
Desa mandiri pangan bertujuan mengurangi rawan pangan dan gizi melalui pendayagunaan sumber daya, kelembagaan dan kearifan lokal perdesaan. Desa mandiri pangan juga upaya untuk menekan angka kasus stunting di tingkat desa.
Desa mandiri pangan juga dapat menekan terjadinya inflasi, lantaran kebutuhan pokok bisa dipenuhi secara mandiri di desanya. Ketahanan pangan di tiap desa juga bisa terjaga tanpa menggantungkan pasokan dari tempat lain. Pemprov Jateng melalui Dinas Ketahanan Pangan, sejak 2013 hingga Juni 2023 telah memberikan intervensi kepada 282 desa mandiri pangan.
The food-independent village aims to reduce food and nutrition insecurity by optimizing the village’s resources, institutions, and local wisdom. The food-independent village also aims to reduce the prevalence of stunting cases at the village level.
The food-independent village can also reduce inflation because basic needs can be fulfilled independently in the village. Food security in each village can also be maintained without relying on supplies from elsewhere. The Central Java Provincial Government, through the Food Security Department, from 2013 to June 2023, has provided intervention to 282 food-independent villages.
TEGUHKAN
LUMBUNG PANGAN
Jateng merupakan daerah lumbung beras nasional. Dengan swasembada beras, Jateng mampu memenuhi kebutuhan pangan sendiri tanpa mendatangkan beras dari daerah lain. Data 2023 menunjukkan, produksi padi di Jateng mencapai angka yang mengesankan, yaitu 9,2 juta ton padi atau setara dengan 5,4 juta ton beras. Lebih menggembirakan lagi, provinsi ini bahkan memiliki surplus padi sebanyak 1,2 juta ton.
Beras yang dihasilkan Jateng juga dikenal di tingkat internasional. Sejumlah negara menjadi tujuan ekspor beras dari Jateng, dan membawa citra positif bagi produk pertanian Indonesia.
Central Java is a national rice shed. Central Java can fulfill its food needs with rice independence without importing rice from other regions. According to data from 2023, rice production in Central Java has reached an impressive figure of 9.2 million tons of paddy, or the equivalent of 5.4 million tons of rice. Furthermore, this province has a rice surplus of 1.2 million tons.
The rice production in Central Java is also acknowledged internationally. Several countries have become destinations for rice exports from Central Java and enhance the positive image of Indonesian agricultural products.
Misalnya, beras premium organik dari Sragen diekspor ke Arab Saudi, sementara Semarang mengirimkan beras organiknya ke Arab Saudi dan Yaman. Selain itu, Wonogiri juga terlibat aktif dalam perdagangan internasional dengan mengekspor beras ke beberapa negara, termasuk Amerika Serikat, Prancis, Italia, Singapura, dan Malaysia.
Prestasi Jateng ini merupakan hasil kerja keras dari petani dan dukungan Gubernur Ganjar dalam meningkatkan produksi dan kualitas beras. Para petani di daerah penghasil beras terbesar di Jateng, antara lain di Grobogan, Sragen, Cilacap, Demak, Pati, Blora, Brebes, Pemalang, dan Wonogiri, berkontribusi besar dalam pencapaian swasembada beras.
Keberhasilan swasembada beras Jateng berdampak positif bagi pasokan beras dalam negeri. Sejumlah daerah, misalnya DKI Jakarta, Maluku, Kalimantan Selatan, DI Yogyakarta, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur, menerima suplai beras dari Jateng, stabilitas pangan di wilayah tersebut terjaga.
Dalam konteks perekonomian, keberhasilan Jateng menjadi lumbung beras nasional berdampak pada kesejahteraan petani dan stabilitas harga beras di tingkat nasional. Peningkatan ekspor beras dari Jateng juga berkontribusi pada perekonomian nasional, menguatkan citra Indonesia sebagai negara agraris yang mampu menyediakan produk pangan berkualitas.
For instance, premium organic rice from Sragen is exported to Saudi Arabia, while Semarang sends its organic rice to Saudi Arabia and Yemen. In addition, Wonogiri is also actively involved in international trade by exporting rice to several countries, including the United States, France, Italy, Singapore, and Malaysia.
Central Java’s achievements are attributed to the hard work of farmers and the support of Governor Ganjar in increasing rice production and quality. Farmers in the highest rice production areas in Central Java, including Grobogan, Sragen, Cilacap, Demak, Pati, Blora, Brebes, Pemalang, and Wonogiri, have contributed significantly to achieving rice shed.
The success of the Central Java rice shed has had a positive impact on the domestic rice supply. Several regions, such as DKI Jakarta, Maluku, South Kalimantan, DI Yogyakarta, Bali, West Nusa Tenggara, and East Nusa Tenggara, receive rice supplies from Central Java. As a result, food stability in these areas is maintained.
In the context of the economy, the success of Central Java as the national rice shed has a positive impact on the welfare of farmers and the stability of rice prices at the national level. The increase in rice exports from Central Java also contributes to the national economy, strengthening Indonesia’s image as an agrarian country capable of providing quality food products.
JATENG
IJO ROYO-ROYO
Konservasi lingkungan menjadi perhatian Gubernur Ganjar. Sejak 2014-2022, Pemprov Jateng melakukan sejumlah tindakan nyata untuk meningkatkan ketahanan air dan ketahanan bencana serta mitigasi dan adaptasi perubahan iklim. Rehabilitasi lahan di luar hutan negara seluas 264.198 ha dilakukan dengan jumlah bibit sebanyak 105 juta batang.
Environmental conservation has captured the attention of Governor Ganjar. From 2014 to 2022, the Central Java (jateng) provincial government undertook a series of concrete actions to enhance water security, disaster security, and climate change mitigation and adaptation. Land rehabilitation outside the national forest covering an area of 264,198 ha was undertaken with 105 million seedlings.
Pohon yang ditanam terdiri dari tanaman kehutanan antara
lain sengon, jati, mahoni, mindi, jabon, balsa, beringin, wuni, picung, bulu, pinus, agatis, cemara, mangrove, kayu putih, dan ketapang. Selain itu, dilakukan penanaman jenis pohon multiguna (multipurpose trees species) antara lain alpukat, durian, mangga, nangka, jambu dan lain-lain.
Selain merehabilitasi lahan kritis untuk meningkatkan daya dukung Daerah Aliran Sungai (DAS), Pemprov Jateng melakukan pemulihan ekosistem mangrove selama periode 2014-2022 seluas 1.796 ha.
The cultivated trees consist of various forestry plants, including sengon, teak, mahogany, mindi, jabon, balsa, banyan, wuni, picung, bulu, pine, agathis, casuarina, mangrove, eucalyptus, and ketapang. Furthermore, multipurpose tree species, including avocado, durian, mango, jackfruit, guava, and others, were cultivated. In addition to rehabilitating critical lands to enhance the Watershed (DAS) carrying capacity, the Central Java Provincial Government restored mangrove ecosystems during the 20142022 period covering an area of 1,796 ha.
Peningkatan tutupan hutan mangrove bertujuan meningkatkan daya dukung wilayah pesisir dalam mencegah abrasi, meningkatkan ketahanan bencana tsunami, gelombang, dan angin, serta untuk kesejahteraan masyarakat. Hasil inventarisasi tutupan mangrove di Jateng pada 2021 tercatat seluas 15.089 ha, naik seluas 2.427 ha, atau 19,17 persen dibandingkan dengan tutupan pada 2017.
The enhancement of mangrove forests aims to increase the carrying capacity of coastal areas in preventing abrasion, increasing resilience to tsunami, wave, and wind disasters, and community welfare. The inventory results of the mangrove cover in Central Java in 2021 recorded an area of 15,089 hectares, which increased by 2,427 hectares or 19.17 percent compared to the cover in 2017.
Selain rehabilitasi, dilakukan perlindungan terhadap eksosistem mangrove yang masih baik dan memiliki fungsi ekologis penting. Gubernur Ganjar
meneken SK Gubernur Jateng Nomor 552.52/31 Tahun 2020 yang
menetapkan tiga kawasan ekosistem esensial (KEE), yaitu ekosistem di luar Kawasan Suaka Alam dan/ Kawasan Pelestarian Alam yang bernilai penting secara ekologis.
Komitmen Gubernur Ganjar dalam pelestarian lingkungan mendapat pengakuan dari UNESCO. Dua wilayah di Jateng ditetapkan sebagai cagar biosfer dunia, yaitu Cagar Biosfer Karimunjawa Jepara Muria seluas 1,23 juta ha meliputi Kabupaten Jepara termasuk Taman Nasional Karimunjawa, Kudus, dan Pati. Cagar Biosfer Merapi, Merbabu, Menoreh seluas 254,88 ha meliputi Kabupaten Magelang, Kabupaten Semarang, Kabupaten Boyolali, Kabupaten Klaten, Kabupaten Purworejo, Kota Magelang, Kota Salatiga, serta Kabupaten Sleman, dan Kulonprogo di DIY.
Gubernur Ganjar juga melakukan pengembangan Taman Hutan Raya (Tahura) K.G.P.A.A. Mangkunagoro I yang merupakan hutan konservasi (hutan negara) katagori kawasan pelestarian alam. Pada 2023, usulan Pemprov Jateng
kepada Menteri LHK, Tahura K.G.P.A.A. Mangkunagoro I diperluas menjadi
2.549 ha dari semula seluas 231,3 ha, melalui SK Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI Nomor SK.499/MENLHK/SETJEN/PLA.2/5/2023.
Secara geografis, Tahura berada di kawasan Gunung Lawu yang menjadi daerah tangkapan air bagi kabupaten di wilayah Solo Raya, serta kawasan hutan yang menyimpan keanekaragaman hayati yang tinggi.
Di tingkat RW, dusun, desa, dan kelurahan, dijalankan program Kampung Iklim yang berkontribusi dalam penurunan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) di Jateng sebesar 25.000 ton CO2e/ tahun. Gubernur Ganjar menginisiasi Kongres Sampah, diikuti pelaku usaha, akademisi, dan komunitas peduli lingkungan. Kongres Sampah Ke-2 di Klaten menghasilkan lima maklumat atau rumusan.
Di antaranya, gotong-royong berkolaborasi mewujudkan desa mandiri sampah dengan “Telung -Ng” yaitu ngelongi, nganggo, ngolah. Komitmen pengelolaan sampah harus menjadi mata ajaran atau kurikulum sekolah di segala arah demi lingkungan lestari dan rakyat sejahtera.
Terkait upaya konservasi sungai, Gubernur Ganjar menggagas Kongres Sungai Indonesia (KSI) yang diselenggarakan di Banjarnegara pada 2015. KSI menjadi wadah bagi pemangku sungai di seluruh Indonesia menghasilkan
“Maklumat Serayu”, berisi ajakan untuk menjalankan revolusi pengelolaan dan kawasan daerah aliran sungai.
In addition to rehabilitation, protection is also accomplished for mangrove ecosystems that are still in good condition and have essential ecological functions.
Governor Ganjar signed the Decree of the Governor of Central Java Number 552.52/31 of 2020, which stipulates three essential ecosystem areas (KEE), namely ecosystems outside Nature Reserve Areas and Conservation Areas with significant ecological value.
The commitment of Governor Ganjar to environmental conservation has received recognition from UNESCO. Two regions in Central Java have been designated as world biosphere reserves, namely the Karimunjawa Jepara Muria Biosphere Reserve, covering an area of 1.23 million hectares, which includes Jepara Regency including Karimunjawa National Park, Kudus, and Pati. The Merapi Merbabu Menoreh Biosphere Reserves has an area of 254.88 ha covering Magelang Regency, Semarang Regency, Boyolali Regency, Klaten Regency, Purworejo Regency, Magelang City, Salatiga City, Sleman and Kulonprogo Regencies in the Special Region of Yogyakarta (DIY).
Governor Ganjar also develops K.G.P.A.A. Forest Park (Tahura). Mangkunagoro I is a conservation forest (state forest) categorized as a nature reserve area. In 2023, the proposal of the Central Java Provincial Government to the Minister of Environment and Forestry (LHK), K.G.P.A.A. Forest Park. Mangkunagoro I has been expanded to 2,549 hectares from its original size of 231.3 hectares through the Decree of the Minister of Environment and Forestry of the Republic of Indonesia Number SK.499/MENLHK/SETJEN/PLA.2/5/2023.
Geographically, Tahura is located within the Gunung Lawu area, serving as a watershed for the Regencies in Solo Raya and a forest area having significant biodiversity.
In the neighborhood, sub-village, village, and urban village levels, the Kampung Iklim (Climate Village) program is implemented, reducing Greenhouse Gas (GHG) emissions in Central Java by 25,000 tons of CO2e per year. Governor Ganjar initiated the Waste Congress, attended by entrepreneurs, academics, and environmentally conscious communities. The 2nd Waste Congress in Klaten has produced five declarations or summaries, such as the collaborative community work in the realization of a waste-independent village through ‘Telung-Ng’, which involves ngelongi (reducing), nganggo (using) and ngolah (processing). Commitment to waste management must become a subject or part of the school curriculum in all directions to promote a sustainable environment and prosperous people.
Regarding the conservation efforts of rivers, Governor Ganjar initiated the Indonesian River Congress (KSI), which was held in Banjarnegara in 2015. KSI has become a forum for river management throughout Indonesia, resulting in the ‘Maklumat Serayu’ (Serayu Declarations), which contains an invitation to revolutionize river management and Watershed.
1.185 DESA
TANGGUH BENCANA
Provinsi Jawa Tengah dikenal sebagai wilayah rawan bencana alam. Hampir semua jenis bencana alam berpotensi terjadi di wilayah Jawa Tengah. Antara lain banjir, tanah longsor, angin ribut, gempa bumi, gelombang tinggi, hingga gunung meletus.
Berdasarkan data BPBD Jateng, Indeks Risiko Bencana
(IRB) Jateng pada 2018-2022 terus mengalami penurunan. Pada 2018, skor IRB Jateng 146,43 dan terus mengalami penurunan hingga 2020 dengan skor 115,38. Mayoritas, wilayah kota dan kabupaten di Jateng masuk IRB kategori sedang.
Dalam memitigasi bencana alam, Gubernur Ganjar memasukkan unsur kearifan lokal. Berkat inovasinya, Gubernur Ganjar diundang Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk berpidato tentang penanggulangan kebencanaan pada acara Konferensi Adaptation Future 2016 atau Konferensi Perubahan Iklim 2016 di Rotterdam, Belanda.
Pada acara yang digelar Pemerintah Belanda bersama
Komisi Eropa ini, Gubernur Ganjar terpilih sebagai nominator champion untuk usaha Pengurangan Risiko Bencana dan Adaptasi Perubahan Iklim (PRB API).
Dalam pidatonya, Ganjar membawa buku karyanya bertemakan “Disaster Ilmu Titen”, yaitu buku tentang penanggulangan bencana dengan menggunakan nilai-nilai kearifan lokal (local wisdom) yang sering disebut tandatanda alam.
Central Java Province is known as an area prone to natural disasters. Almost all types of natural disasters have the potential to occur in the Central Java region. These include floods, landslides, hurricanes, earthquakes, high waves, and volcanic eruptions.
Based on data from the Central Java BPBD, the Central Java Disaster Risk Index (IRB) in 2018-2022 continues to decline.
In 2018, Central Java’s IRB score was 146.43, continuing to decline until 2020 with a score of 115.38. The majority of cities and regencies in Central Java are in the moderate category of IRB.
In mitigating old disasters, Governor Ganjar incorporates elements of local wisdom. Thanks to his innovation, Governor Ganjar was invited by the United Nations (UN) to give a
speech on disaster management at the 2016 Adaptation Future Conference or the 2016 Climate Change Conference in Rotterdam, The Netherlands.
At the event held by the Government of the Netherlands and the European Commission, Governor Ganjar was selected as the nominee champion for the Disaster Risk Reduction and Climate Change Adaptation (PRB API) effort.
In his speech, Ganjar brought his book with the theme of ‘Disaster Ilmu Titen’ (‘Disaster, the science of prediction), a book about disaster mitigation using local wisdom values, often referred to as natural signs.
Tanda-tanda alam biasa digunakan nenek moyang bangsa Indonesia, khususnya di Pulau Jawa untuk mengenali tandatanda, menanggulangi dan meminimalisir risiko bencana di Jawa Tengah.
Selain itu, Gubernur Ganjar intens meningkatkan mitigasi dan kesiapsiagaan dalam upaya penanggulangan dampak bencana secara terencana. Sejumlah inovasi penanggulangan bencana dari tingkat perencanaan hingga pelaksanaan dibuat.
Misalnya, menggandeng perguruan tinggi, menerapkan sains dan teknologi Early Warning System (EWS) untuk deteksi dini potensi bencana di wilayah paling rawan. Sebanyak 386 EWS dibangun, serta 944 unit rambu jalur evakuasi telah terpasang.
BPBD Provinsi Jawa Tengah melalui program Gubernur Mengajar, aktif menyosialisasikan mitigasi bencana kepada para pelajar. Gubernur Ganjar mengajak relawan dan masyarakat
waspada dan peka pada gejala alam, serta memiliki kemampuan mitigasi bencana.
Selain membentuk relawan bencana, juga mengadakan pelatihan kebencanaan, dan mitigasi, Gubernur Ganjar membentuk sejumlah Desa Tangguh Bencana (Destana). Sejak 2013 hingga Juni 2023, Jawa Tengah mempunyai 1.017 Desa Tangguh Bencana.
Destana merupakan bagian penting dalam Pengurangan Risiko Bencana Berbasis Komunitas (PRBBK). Dengan adanya Destana, warga desa mampu mengenali karakter wilayah, potensi kebencanaan, dan cara penanganannya.
Sejak 2013-2023, Pemprov Jateng juga telah membantu pemulihan pascabencana meliputi rumah, rumah ibadah dan sarpras lainnya dengan anggaran mencapai Rp36.6 miliar.
Natural signs were commonly used by the ancestors of the Indonesian, especially in Java, to recognize signs, mitigate, and minimize disaster risks in Central Java.
In addition, Governor Ganjar has intensified efforts to enhance mitigation and preparedness to tackle the impacts of disasters systematically. Various innovations in disaster management, from planning to implementation, have been developed.
An example of innovation is partnering with universities to implement the Science and Technology Early Warning System (EWS) for early detection of potential disasters in the most vulnerable areas. 386 EWS systems have been established, and 944 units of evacuation route signs have been installed. The Regional Disaster Management Agency (BPBD) of Central Java Province, through Gubernur Mengajar (the Governor’s
Teaching) program, actively socializes disaster mitigation to students. Governor Ganjar asked volunteers and the public to be alert and sensitive to natural phenomena and to have disaster mitigation capabilities.
In addition to forming disaster volunteers and holding disaster training and mitigation, Governor Ganjar formed several Disaster Resilient Villages (Destana). From 2013 to June 2023, Central Java has 1,017 Disaster Resilient Villages.
Destana is an important part of Community Based Disaster Risk Reduction (PRBBK). With Destana, villagers can recognize the character of an area, the potential for disaster, and how to deal with it.
From 2013-2023, the Central Java Provincial Government has also assisted post-disaster recovery, including houses, places of worship and other infrastructure, with a budget of up to IDR 36.6 billion.
Perjuangan
Gubernur Ganjar menyalakan lampu di rumah Kasnoto, Desa Bondo Kecamatan Bangsri, Jepara, Kamis (7/2/2019). Kasnoto adalah penerima manfaat program CSR pemasangan listrik gratis 1.000 rumah dari PLN Unit Induk Pembangkitan Tanjung Jati B. Menerangi Pulau Karimun JawaPERJUANGAN MENERANGI PULAU KARIMUNJAWA
Kehidupan warga Kepulauan Karimunjawa, Kabupaten Jepara menjadi lebih baik setelah kawasan tersebut teraliri listrik selama 24 jam. Kemajuan itu tidak lepas dari peran Gubernur Ganjar. Keberadaan listrik 24 jam memperlancar kegiatan masyarakat sehari-hari, seperti pemenuhan kepentingan rumah tangga, kegiatan pendidikan, serta meningkatkan ekonomi dan pariwisata.
Sebelumnya, bertahun-tahun masyarakat Kepulauan Karimunjawa belum bisa menikmati aliran listrik selama 24 jam sehari. Pasokan listrik dari sel surya tidak mampu mencukupi kebutuhan masyarakat untuk satu hari penuh.
Akhir 2020, Gubernur Ganjar mengunjungi Karimunjawa. Pada kesempatan itu, dia menerima keluhan dari warga Pulau Parang, Pulau Genting dan Pulau Nyamuk. Gubernur waktu itu langsung mengiyakan permintaan warga. Ia mengatakan akan melobi PLN agar bisa membantu pemenuhan listrik.
Orang nomor satu Jateng itu meminta PLN dan dibantu Pertamina, untuk memenuhi kebutuhan listrik di daerah tersebut. Generator diesel PLN yang berada di Kalimantan diboyong ke Pulau Parang, beserta jaminan suplai BBM dari Pertamina.
Pasokan listrik hibrida dari diesel dan sel surya akhirnya bisa menerangi warga Karimunjawa selama 24 jam, meskipun masih dibatasi kuota 1,5 kwh per rumah per hari. Pembatasan jumlah kuota listrik berhenti pada 2023 setelah pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) selesai.
The lives of the residents of Karimunjawa Island, Jepara Regency, have improved significantly after their area was supplied with 24-hour electricity. The condition is inseparable from the role of Governor Ganjar Pranowo.
The availability of 24-hour electricity facilitates daily activities for the community, such as fulfilling household needs and educational activities, and enhances the economy and tourism.
In the past, the residents of Karimunjawa Island had been unable to enjoy a 24-hour electricity supply for years. The solar power supply cannot fulfill the community’s daily energy needs.
At the end of 2020, he visited Karimunjawa Island. On that occasion, Governor Ganjar received complaints from Parang Island, Genting Island, and Nyamuk Island residents. Governor Ganjar immediately granted the request of the residents.
He stated that he would lobby the State Electricity Company (PLN) to assist in fulfilling the electricity needs.
The number one figure in Central Java has requested assistance from PLN and the State Oil and Gas Mining Company (Pertamina) to fulfill the electricity needs in Karimunjawa. The diesel generator owned by PLN, located in Kalimantan, is transported to Parang Island, along with the fuel supply assurance from Pertamina.
Hybrid electricity supply from diesel and solar cells can finally be distributed to the residents of Karimunjawa Island for 24 hours, despite having a limited quota of 1.5 kWh per household per day. The limitation on the electricity quota will stop in 2023 after the construction of the Solar Power Plant (PLTS) is completed.
REKOR TERTINGGI, RASIO ELEKTRIFIKASI JATENG
TEMBUS 99%
Jawa Tengah mencatat prestasi dalam bidang elektrifikasi pada 2019. Rasio elektrifikasi di provinsi yang dipimpin Gubernur Ganjar ini mencapai angka 99 persen. Hal ini menandakan hampir seluruh wilayah Jateng telah teraliri listrik. Lebih menggembirakan lagi, rasio desa berlistrik di Jateng mencapai 100 persen, yang artinya setiap desa memiliki akses listrik.
Rasio elektrifikasi menjadi indikator penting dalam mengukur tingkat kesejahteraan masyarakat. Capaian hampir 100 persen, menunjukkan kualitas hidup masyarakat di Jateng semakin meningkat. Rasio elektrifikasi mencerminkan upaya pemerintah dalam memastikan ketahanan energi yang terjangkau dan inklusif. Prestasi ini berdampak positif bagi berbagai aspek kehidupan masyarakat, termasuk sektor perekonomian, pendidikan, dan kesehatan.
Gubernur Ganjar telah membuktikan komitmennya untuk terus meningkatkan kualitas hidup dan menghadirkan kesejahteraan bagi semua lapisan masyarakat. Langkah ini sekaligus menegaskan bahwa provinsi ini berada di jalur yang tepat menuju masa depan yang lebih terang serta berdaya saing tinggi di sektor energi dan pembangunan berkelanjutan.
Central Java achieved a notable accomplishment in the field of electrification in 2019. The electrification ratio in the province, directed by Governor Ganjar, has reached 99 percent. It indicates that almost all regions in Central Java have been electrified. Furthermore, the electrification ratio of villages in Central Java reached 100 percent, which indicates that each village has access to electricity.
The electrification ratio becomes an important indicator in measuring community welfare. The achievement of nearly 100 percent indicates that the quality of life in Central Java is increasingly improving. The electrification ratio reflects the government’s efforts to ensure affordable and inclusive energy security. This achievement has positively impacted various aspects of people’s lives, including the economic, education, and health sectors.
Governor Ganjar has proven his commitment to continuously improving the quality of life and bringing prosperity to all segments of society. This step affirms that this province is on the right path towards a brighter future and high competitiveness in the energy and sustainable development sector.
Selama dua periode memimpin Jawa Tengah, Gubernur Ganjar berkomitmen nguri-uri tradisi dan budaya lokal melalui beragam cara. Gubernur Ganjar sering menyempatkan diri mengikuti gelaran ketoprak di Auditorium RRI Surakarta, dari 2014-2022.
Tak hanya menonton, Gubernur Ganjar turut bermain dan mengambil peran dalam cerita ketoprak yang dipentaskan. Misalnya pada Sabtu malam di awal Desember 2022.
Gubernur Ganjar yang mengenakan busana ala bangsawan Majapahit nimbrung main ketoprak bersama Susilo Nugroho alias Den Baguse Ngarso dan Dayat. Gubernur Ganjar yang datang tanpa latihan, tampak piawai memainkan perannya dengan spontan bersama dua seniman kawakan itu.
Selain itu, Gubernur juga memberikan bantuan alat musik gamelan kepada 230 desa di Jawa Tengah dari tahun 2018-2023. Total anggaran untuk membeli gamelan tersebut sebesar Rp27 miliar.
During the two periods leading Central Java, Governor Ganjar, was committed to preserving local traditions and culture in various ways. Governor Ganjar often takes the time to participate in ketoprak events at the RRI Surakarta Auditorium, from 2014-2022.
Not only watching, Governor Ganjar also played and took a role in the ketoprak story being staged. For example on a Saturday night in early December 2022.
Governor Ganjar, who was dressed in the style of Majapahit royalty, joined in playing ketoprak with Susilo Nugroho alias Den Baguse Ngarso and Dayat. Ganjar, who came without rehearsals, looked good at playing his role spontaneously with the two seasoned artists.
In addition, Governor Ganjar Pranowo also provided gamelan musical instruments to 230 villages in Central Java from 2018-2023. The total budget for buying the gamelan is Rp 27 billion.
Pada saat Pandemi Covid-19, Gubernur Ganjar menginisiasi pertunjukan virtual. Pertunjukan itu juga menjadi ajang penggalangan donasi bagi para seniman. Pertunjukan bertajuk Panggung Kahanan tersebut berhasil mengumpulkan dana hingga ratusan juta rupiah.
Panggung Kahanan sukses menjangkau penonton secara virtual melalui akun YouTube dan Facebook milik Gubernur Ganjar. Ribuan orang dari berbagai penjuru Tanah Air, bahkan dari mancanegara, menyaksikan pertunjukan tersebut. Lebih dari 2.500 seniman menjadi penerima manfaat hasil donasi.
Gubernur Ganjar juga mewujudkan gerakan melestarikan kebudayaan lokal dengan memfasilitasi dibangunnya Borobudur Edupark.Tempat wisata edukasi ini menyajikan beragam prasasti peninggalan tempo dulu dan pernakpernik terkait Candi Borobudur. Selain prasasti, fasilitas tersebut juga menyimpan koleksi patung, pusaka hingga buku-buku yang berhubungan dengan sejarah candi peninggalan kerajaan Syailendra tersebut.
During the Covid-19 pandemic, Governor Ganjar initiated a virtual show which was also a venue for raising donations for artists, named Panggung Kahanan, which managed to raise hundreds of millions of rupiah in coffers.
The Kahanan Stage has successfully reached audiences virtually through Governor Ganjar’s YouTube and Facebook accounts. Thousands of people from all over the country, even from abroad, watched the show. More than 2,500 artists have become beneficiaries of the donations.
Governor Ganjar also manifested a movement to preserve local culture by facilitating the construction of the Borobudur Edupark. This educational tourist spot presents various inscriptions from the past and knick-knacks related to Borobudur Temple. In addition to inscriptions, the facility also houses a collection of statues, heirlooms to books related to the history of the temple left by the Syailendra kingdom.
AKSELERASI PENATAAN
KAWASAN CANDI BOROBUDUR
SEBAGAI DESTINASI SUPER PRIORITAS
Candi Borobudur, mahakarya yang layak disebut sebagai keajaiban budaya dan spiritual memesona, telah diangkat sebagai satu di antara lima Destinasi Pariwisata Superprioritas di Indonesia. Langkah penting ini mendapat dukungan penuh Gubernur Ganjar, yang berkomitmen mempercepat akselerasi penataan terkait kawasan Candi Borobudur.
Seperti diketahui, Candi Borobudur kini bukan sekadar tempat ibadah bagi umat Buddha dari berbagai penjuru dunia, tetapi menjadi destinasi wisata unik, menawarkan pengalaman spiritual dan religi yang mendalam. Mengusung semangat toleransi dan kerukunan antarumat beragama, Candi Borobudur melambangkan harmoni dalam keragaman budaya Indonesia.
Di dalam kompleks candi terdapat berbagai fasilitas modern seperti museum, pasar seni, dan pengalaman realitas virtual yang menggabungkan kekayaan sejarah dengan teknologi mutakhir. Tidak hanya itu, di luar kompleks, desa wisata, paket wisata, beragam atraksi, dan infrastruktur pendukung dirancang untuk menjadikan kunjungan ke candi Buddha terbesar warisan Kerajaan Medang Mataram itu sebagai pengalaman tak terlupakan.
Dalam konteks diplomasi ekonomi, Candi Borobudur juga merupakan alat promosi dan branding yang kuat. Candi ini menjadi wajah Jawa Tengah dan Indonesia sebagai tujuan wisata budaya yang menarik dan berkualitas. Sebagai sumber devisa negara melalui sektor pariwisata, Borobudur berpotensi besar berkontribusi terhadap perekonomian Indonesia.
Candi Borobudur, a masterpiece deserving to be called a cultural and spiritual wonder, has been recognized as one of the five Super Priority Tourist Destinations in Indonesia. This significant step has gained full support from Governor Ganjar, who is committed to accelerating the development and management of the Borobudur Temple area.
As is known, Borobudur Temple currently serves not only as a place of worship for Buddhists from various parts of the world but also as a unique tourist destination, offering deep spiritual and religious experiences. Embodying the spirit of tolerance and harmony among religious communities, Borobudur Temple symbolizes harmony in Indonesia’s cultural diversity.
Within the complex of the temple, there are various modern facilities such as a museum, an art market, and a virtual reality experience that combines historical richness with cutting-edge technology. Not only that, outside the complex, there are tourist villages, tour packages, diverse attractions, and supporting infrastructure designed to make a visit to the largest Buddhist temple and a heritage of the Medang Mataram Kingdom, an unforgettable moment.
In the context of economic diplomacy, Borobudur Temple is also a powerful promotional and branding tool. This temple represents Central Java and Indonesia as an attractive and high-quality cultural tourist destination. As a source of foreign exchange through the tourism sector, Borobudur Temple has great potential to contribute to Indonesia’s economy.
Melalui mahakarya yang disebut-sebut
sebagai anggitan genius Empu Gunadarma
itu, Indonesia dapat memperluas kerja
sama dan jaringan internasional dalam
berbagai bidang, termasuk ekonomi, sosial, dan budaya, yang akan memperkuat posisi
Indonesia di mata dunia.
Candi Borobudur membuktikan, warisan
budaya dapat menjadi katalisator
pembangunan yang kuat, merangkul
nilai-nilai budaya, ekonomi, dan diplomasi.
Dengan dukungan penuh dari pemerintah
dan masyarakat, candi yang berdiri gagah
di Bukit Sambarabudhara itu terus menjadi
inspirasi bagi pembangunan berkelanjutan
Indonesia yang lebih baik.
Dalam upaya untuk mengakselerasi
pengembangan kawasan Candi
Borobudur, Pemprov Jateng melakukan
sejumlah langkah strategis. Ada tiga
aspek utama yang menjadi fokus strategi
mengoptimalkan sektor pariwisata dalam
kerangka pembangunan berkelanjutan.
Through a masterpiece often referred to as the genius creation of Empu Gunadarma, Indonesia can expand its cooperation and international networks in various fields, including economy, social, and culture, which will strengthen Indonesia’s position in the world.
Borobudur Temple proves that cultural heritage can serve as a powerful catalyst for development, embracing cultural, economic, and diplomatic values. With full support from the government and the community, a majestic temple, standing proudly on Sambarabudhara Hill, continues to inspire a better future for Indonesia’s sustainable development.
To accelerate the development of the Borobudur Temple area, the Central Java Provincial Government has taken several strategic steps. Three main aspects are concerned as the strategy to optimize the tourism sector within the framework of sustainable development.
Yang pertama, memberdayakan pengusaha lokal serta memaksialkan event pariwisata
sebagai magnet wisatawan. Upaya menggaet
lebih banyak wisatawan dilakukan melalui
penyelenggaraan event dan kompetisi sport tourism yang menarik minat wisatawan.
Upaya ini berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi, terutama dalam sektor jasa perjalanan, akomodasi penginapan, makanan dan minuman, serta sektor ekonomi kreatif. Diharapkan, geliat ekonomi ini berimbas pada peningkatan lapangan kerja di wilayah tersebut.
Yang kedua aspek lingkungan. Komitmen terhadap keberlanjutan lingkungan tercermin dalam langkah nyata pembangunan Tempat
Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST)
Regional Magelang. Proyek ini dilaksanakan sebagai solusi konkret mengatasi masalah
sampah atau over capacity di TPA Pasuruhan
Kabupaten Magelang dan TPA Banyu Urip
Kota Magelang.
Aspek ketiga, yakni aspek sosial budaya dengan melibatkan masyarakat dan pengembangan wisata budaya. Di antaranya, mengadakan pendampingan bagi pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif, pelatihan Bahasa Mandarin bagi pemandu wisata, serta pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan destinasi pariwisata.
The first step is to empower local entrepreneurs and maximize tourism events as a tourist magnet. Efforts to attract more tourists are carried out through organizing sports tourism events and competitions that attract tourists.
These efforts have positively impacted economic growth, especially in the travel services sector, lodging accommodations, food and beverages, and the creative economy sector. It is expected that this economic growth will increase employment in the region.
The second step is the environmental aspect. Commitment to environmental sustainability is reflected in concrete steps to build the Magelang Regional Integrated Waste Management Site (TPST). This project was implemented as a concrete solution to addressing the waste problem or overcapacity at the Landfill Site (TPA) of Pasuruhan, Magelang Regency and Banyu Urip TPA, Magelang City.
The third aspect, the sociocultural aspect, involves the community and the development of cultural tourism. For instance, it includes assisting tourism and creative economy business actors, Mandarin language training for tour guides, and community empowerment in managing tourism destinations.
Akselerasi Penataan Kawasan Candi Borobudur Sebagai Destinasi Super PrioritasSelain itu, program pelatihan keterampilan, sertifikasi SDM, dan pembinaan bagi pelaku usaha homestay turut diberikan guna meningkatkan kualitas layanan. Workshop seni budaya dan subsektor kriya juga digelar untuk memperkaya pengalaman wisatawan.
Pada tingkat lebih luas, juga dilakukan penataan fasilitas pendukung. Misalnya, penataan Pasar Tani
Desa Tegalarum dan Kawasan Pasar Seni Borobudur di Kujon yang bertujuan meningkatkan pengalaman dan kepuasan wisatawan.
Pada tingkat lebih luas, juga dilakukan penataan fasilitas pendukung. Misalnya, penataan Pasar Tani Desa Tegalarum dan Kawasan Pasar Seni Borobudur di Kujon yang bertujuan meningkatkan pengalaman dan kepuasan wisatawan.
Sebagai bagian dari komitmen pengembangan wilayah, Pemprov Jateng juga memberikan bantuan keuangan kepada 16 dari total 20 desa di Kecamatan Borobudur. Bantuan itu diberikan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di sekitar kawasan candi.
In addition, skills training programs, HR certification, and coaching for homestay business actors are also provided to improve service quality. Cultural arts workshops and the craft sub-sector were also held to enrich the tourist experience.
At a broader level, the development of supporting facilities is also conducted. For instance, the development of the Tegalarum Village Farmer’s Market and the Borobudur Art Market Area in Kujon aims to enhance the experience and satisfaction of tourists.
As part of the commitment to regional development, the Central Java Provincial Government also provides financial assistance to 16 out of a total of 20 villages in the Borobudur District. The aid is given to promote economic growth in the vicinity of the temple area.
Dengan berbagai langkah strategis dan komitmen penuh dari Gubernur Ganjar, Candi Borobudur semakin memantapkan diri sebagai Destinasi Pariwisata Superprioritas yang berfokus pada pembangunan berkelanjutan.
Transformasi Candi Borobudur tidak hanya memberikan dampak positif terhadap pariwisata dan ekonomi lokal, tetapi juga membantu melestarikan lingkungan dan budaya Indonesia yang kaya.
With various strategic steps and full commitment from Governor Ganjar, Borobudur Temple is increasingly establishing itself as a Super Priority Tourism Destination focusing on sustainable development.
The transformation of Borobudur Temple has not only had a positive impact on tourism and the local economy but has also helped preserve Indonesia’s rich environment and culture.
DATA DAN ANGKA
Laporan Kepada Rakyat
10 Tahun Membangun
Jawa Tengah
@2023
Penyusun
Tim Humas Jateng
Penulis & Data
Prihati Puji Utami, Rahadian Bagus, Gita Timur, Ditya Pramita Sari, Nadiva Yana
Penyunting
Amir Machmud NS
Alih Bahasa
Aline Translation
Layout & Grafis
M Fahmi Immanullah, Nanang Irhamka, Aang
Ilustrasi
Liantera Maulid
M. Fahmi Immanullah, Liantera Maulid, Nanang Irhamka, Aang
https://bit.ly/45RZVnd