Tabloid MTQ Edisi 2

Page 1


2

Edisi No. 2 / 25 Juni 2013 MTQ Mahasiswa Nasional XIII

DAPUR DAFTAR ISI

Yakub

Dapur....................................2

Keterangan Gambar: Tampil perdana di arena perlombaan banyak peserta yang gugup.

Salingka Minang..................3 Liputan..................................4

SALAM REDAKSI

A

lhamdulillah, segala puji bagi Allah yang telah memberikan kami kesempatan bernafas dan berkarya dengan Buletin Harian Edisi Khusus Genta Andalas dalam rangka memberikan informasi seputar MTQ Mahasiswa Nasional XIII tahun 2013. Dikali ke tiga belas ini MTQ diselenggarakan di Sumatera Barat terkhusus Universitas Andalas tercinta. Salawat beserta salam dengan lafaz “allahumma salia’la sayyidina Muhammad wa ala alihi sayyidina Muhammad” semoga tetap tercurah kepada Nabi Muhammad, Rasul akhir zaman yang mempunyai pengaruh utama terhadap peradaban dunia sampai hari ini. Banyak kendala dan onak duri yang kami (tim redaksi) lewati demi terbitnya buletin MTQ ini. Delapan tahun silam Genta Andalas juga ikut berpartisipasi dalam kegiatan nasional yakni Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) tahun 2005 yang diselenggarakan di tempat yang sama. Buletin ini terbit ntuk menjaga eksistensi

dan peran Genta Andalas sebagai media kampus yang peduli, damai dan bermoral. Yang mana untuk saat ini diamanahkan sebagai panitia humas dan informasi pelaksanaan MTQ Mahasiswa Nasional XIII. Hari pertama pelaksanaan MTQ MN 13 di Universitas Andalas membuat kami harus bergerak cepat. Penampilan perdana para kafilah MTQ menentukan nasib mereka pada tahap selanjutnya, apakah masuk babak selanjutnya atau terhenti diawal pertandingan. Para reporter Genta Andalas sibuk memburu berita disepanjang pertarungan di Convention Hall dan Auditorium . Beruntung venue tempat pelaksanaan kegiatan hanya di dua lokasi dan dapat mempermudah kami untuk berkoordinasi. Terimakasih kepada semua pihak atas dukungan moril yang diberikan. Terimakasih kepada pihak Humas MTQ bagian Unand yang telah mengikutsertakan kami dalam segala hal

Oase.....………......................6 terkait pelaksanaan MTQ. Terimakasih para Dewan Redaksi, tanpa dukungan dan arahan dari kakak-kakak dan abang-abang tentu kami akan kebingungan dalam proses penerbitan buletin harian MTQ ini. Masih teruntuk pengurus yang sedang melaksanakan tugas di wilayah kekuasaan masing-masing, mohon doakan kami agar penerbitan buletin berjalan lancar dan sukses. Doakan juga supaya mental dan fisik kami mampu mengemban amanah selama seminggu kedepan. Semangat kawan-kawan. Perjalanan baru saja kita mulai, masih banyak tanggung jawab yang belum kita selesaikan. Akhir kata, semoga semua informasi yang kami berikan memenuhi kebutuhan pembaca seputar MTQ Mahasiswa Nasional XIII tahun 2013 yang diadakan di Sumatera Barat. Tak hanya seputar MTQ, kami juga menyajikan beragam tulisan yang berkaitan dengan ranah minang tercinta ini. Terimakasih. Wassalam.

Pelindung: Dr. H. Werry Darta Taifur, SE, MA Penasihat: Prof. Dr. H. Novesar Jamarun, MS Pembina: Rembrandt, SH, M.Pd Pemimpin Umum: Abdirian Syaputra Sekretaris Umum: Nitri Asriani Bendahara Umum: Desi Faiturrahmi Tabloid Mahasiswa Genta Andalas diterbitkan oleh: Unit Kegiatan Pers Mahasiswa Genta Andalas dengan SK No. 373/ XIII/ Unand-2001

Pemimpin Redaksi: Fikri Azardy Pemimpin Perusahaan: Harly Meta Asbani Pemimpin Produksi: David Murdi Oka Putra Pemimpin Litbang: Silvia Ningsih

Mimbar Kafilah....................7 Galeri.....................................8

Dewan Redaksi: David Oliver Purba, Meta Orlanda Pradezi, Yusran Ilyas, Fadli Wardi, Septriadi, Novelia Dewi Moore, Lisa Oktaviana, Agseora Ediyen, Ulfa Devita Dartias, Dhearien Fizwa, Fitria Lonanda, Midha Husni, Erna Surniyanti, Ulfa Yulius, Osa Minarsa, Khairunnisah, Noni Mulya Sari, Mairisdawenti, Dedy Citra Permata, Andri Hardinata, M. Taufik Esman, Prana Citra, Wildati Syukraini Redaktur Pelaksana: Suhelnida Eka Putri, Redaktur Tulisan: Aivi Yola Dwiputri, Amelia Putri, Redaktur Bahasa: Asra Hayati Syahrul Nova, Melisa Harniati, Redaktur Online: Yudi Irfan, Bisnis & Periklanan: Amalia Permata Sari, Marketing & Sirkulasi: Khairat, Layouter: Nurweni Putri, Kepala Desain Grafis: Metriadi Afrikh Heru, Desainer Grafis: Violita Kresna Wuri, Kepala PSDM: Eka Ananda Putri, PSDM: Adrizal, Event Organizer: Ria Andriani, Riset dan Survei: Dona Ariani Tim Redaksi MTQ MN XIII: David, Meli, Nuri, Irfan, Amel Reporter: Pengurus dan Calon Anggota Genta Andalas 2013.


Salingka minang

Edisi No. 2/ 25 Juni 2013 MTQ Mahasiswa Nasional XIII

3

Nostalgia Tanam Paksa Kopi Oleh: Aulia Rahman*

P

ada awal abad ke-20, kopi laris di pasaran Eropa dan menjadi primadona perdagangan karena menjadi minuman mewah dan mahal. Sebelumnya kopi telah ditanam oleh orang-orang di Sumatera Barat akan tetapi penanaman kopi tidak beraturan dan menjadi tanaman pagar. Tidak ada catatan siapa yang membawa kopi pertama dan bagaimana penyebaran kopi di Sumatera Barat sebelum kedatangan Bangsa Eropa. Mungkin saja kopi dibawa oleh orang-orang yang kembali dari Makkah untuk naik haji atau pedagang-pedagang timur tengah khususnya Arab yang singgah di pelabuhan dan melakukan transaksi pedagangan dengan pedagang Minang di sepanjang pantai barat dan pantai timur. Melihat keberhasilan tanam paksa kopi yang terjadi di Pulau Jawa, Van Den Bosch juga ingin menerapkannya di Sumatera. Topografi wilayah yang dikelilingi perbukitan dan kondisi alam yang baik sehingga dia berfikir untuk menbudidayakan kopi untuk keperluan pemerintah Hindia Belanda. Akan tetapi, kendala utama pada saat itu adalah Perang Paderi sedang berlangsung, dan kekuatan Belanda belum begitu kokoh di Sumatera Barat. Kekuasaannya Belanda baru sebatas pada pantai barat. Sedangkan daerah pedalaman masih menjadi daerah yang merdeka. Di daerah-daerah yang telah dikuasai Belanda, pejabat-pejabat setempat telah memaksa masyarakat untuk menanam kopi. Namun persoalannya tidak begitu gampang. Rakyat yang masih merasa merdeka tidak ingin dipaksa untuk menanam kopi walau sifatnya anjuran. Menarik, pada waktu ini masyarakat meminum kopi bukan dari biji kopi, akan tetapi daun kopi dikeringkan. Konon menurut cerita, kambing yang memakan daun kopi akan lebih sehat dan lebih gesit. Sehingga pada masa itu, orang tidak minum kopi dari biji tapi dari daun kopi, sehingga muncullah istilah Melayu Daun Kopi. Istilah “Melayu Daun Kopi� tersebut sebenarnya merupakan ejekan Belanda tehadap orang Minang karena kebiasaannya yang unik dalam mengkonsumsi kopi. Kemudian biji kopi yang terbuang kemudian dijual dan diekspor oleh Pemerintah Hindia Belanda. Dalam penerapan tanam paksa, kopi didatangkan ahli dari Jawa. Kondisi ini menjadi kacau karena para ahli ini tidak mengetahui secara detail daerah yang ada di Sumatera Barat. Cara-cara yang dipakai di tanah Jawa ditetapkan dengan kondisi alam yang berbeda di Sumatera sehingga banyak terjadi salah kaprah. Daerah yang baik untuk komoditi lain dipaksakan untuk menanam kopi, dan daerah yang tidak cocok untuk tanaman kopi tetap saja ditanam tanaman kopi karena ingin mengeruk keutungan sebanyakbanyaknnya. Maklum, pada saat itu kopi menjadi pemasukan utama Belanda di tanah jajahan. Akibatnya terjadi

kerugian di kedua belah pihak. Rakyat rugi dari tanaman kopi yang kurang menguntungkan dan Belanda rugi dari banyaknya modal yang dikeluarkan untuk tanaman dan modal fasilitas. Sehingga tanam paksa kopi di Sumatera Barat terjadi kegagalan. Selain itu, rakyat lebih suka menjual kopi tersebut ke pantai timur karena lebih mahal dan lebih bebas untuk berdagang. Kegagalan tanam paksa tersebut terjadi bukan hanya rakyat yang belum mengetahui akan tetapi kesalahan Belanda dalam mengurusnya. Semenjak peraturan dikeluarkan, ada tiga jenis kebun kopi. Pertama, kebun yang turun temurun dikerjakan rakyat secara tidak teratur di hutan-hutan dekat pemukiman terutama dekat perkampungan. Banyak dari tanaman kopi ini untuk dijadikan tanaman pekarangan atau tanaman pagar antara pemukiman dan hutan. Kedua, perkebunan-perkebunan oleh rakyat sendiri yang dianjurkan oleh kepala-kepala nagari. Pekebunan ini dikerjakan tanpa bayaran. Ketiga, perkebunan-perkebunan yang luas dan teratur, perkebunan ini dikerjakan dan dirawat oleh rakyat di bawah pengawasan dan kontrol Pemerintahan Hindia Belanda. Letaknya juga jauh dari pemukiman. Semua pengerjaan bersifat paksaaan tanpa bayaran karena pengerjaan ini bertujuan untuk menghasilkan keuntungan yang sebesarbesarnnya. Pada kenyataannya, perekebunan ini tidak berhasil karena kekurangan tenaga ahli dalam pengurusannya. Mengatasi kerugian dan kegagalan semacam ini, Belanda menekan harga yang diterapkan untuk rakyat, sedangkan harga di pasaran terus meningkat dan penjualan kopi harus kepada Belanda. Rakyat yang merasa dipermainkan dengan harga tersebut mencari celah untuk menjual kopi kepada pedagang assign lainnya dengan memanfaatkan jalur perdagangan kuno di Pantai Timur Sumatera, hingga daerah tersebut menjadi semacam pasar bebas dan harga kopi di sanapun menjadi harga pasaran dunia. Kegagalan yang terjadi di Sumatera Barat sudah diramalkan oleh seorang Residen Steinmentz yang bertugas di Sumatera Barat dalam nota rahasianya pada 25 Desember 1846. Ia menuliskan penererapan tanam paksa kopi di Sumatera Barat akan lebih sulit dan susah dibanding di Jawa. Steinmentz melihat bahwa antara Sumatera Barat dengan Jawa, terdapat perbedaan secara psikologi dan kebudayaan. Orang Minang hidup lebih demokrasi, bebas dan merdeka dalam menjalankan berbagai aktifitas termasuk aktifitas ekomoni. Sedangkan di Jawa, orang telah terbiasa hidup dalam paksaan mulai dari zaman kerajaankerajaan besar di Pulau Jawa sehingga lebih mudah menerapkan tanam paksa kopi. Pemimpin di Minangkabau bersifat mengikuti hasil keputusan bersama hingga bersifat demokratis,

Foto: Ist sedangkan di Jawa keputusan pemimpin adalah mutlak dan harus diikuti oleh rakyat. Kebijakan tanam paksa terpaksa dihentikan pada tahun 1908. Namun setelah 60 tahun berada dalam kondisi paksaan, kebijakan tersebut membawa perubahan dalam kondisi ekonomi masyarakat. Setelah tanam paksa dihapus, kewajiban diganti dengan pembayaran pajak individu. Tujuannya untuk melonggarkan tatanan kehidupan yang telah ada. Orang-orang berjuang untuk memperoleh uang. Hubungan keluarga menjadi lebih longgar. Banyak keluarga yang memilih berdiri sendiri dari pada bergabung bersama beberapa keluarga dalam rumah gadang. Peran ayah lebih dominan atas anaknya. Para penghulu dan pimpinan adat mulai tidak diakui. Hal ini karena banyak anak-anak dan kemenakan yang sudah memperoleh pendidikan dan lebih pintar. Selain itu, penerapan pajak individu juga dapat menekan sifat bebas dan merdeka rakyat. Keterikatan yang ditanam oleh Belanda kepada rakyat dalam bentuk pajak. Sehingga secara tidak langsung Belanda menikmati hasil penjualan kopi yang dilakukan secara diam-diam oleh rakyat. Dengan demikian berkembanglah ekonomi uang. Hidup yang dulu statis berubah menjadi lebih dinamis. Hal ini menimbulkan kepahitan dan krisis ekonomi, dan berujung pada pemberontakan, salah satunya perang pajak atau yang lebih dikenal dengan perang belasting (perang pajak). Kini, kepahitan dan krisis kehidupan pada saat tanam paksa kopi sampai pemberontakan pajak seakanakan direunikan dengan kawa daun. Kawa daun adalah istilah sekarang dari kopi daun. Kopi dalam bahasa minang

dikenal dengan kawa. Menyeduh kawa daun seperti sebuah seremoni mengenang kepahitan tanam paksa kopi. Sudah hampir beberapa tahun belakangan ini berjamuran kedai-kedai kopi yang menyajikan minum kawa daun. Banyaknya kedai-kedai kopi ini seakan-akan menimbulkan kembali notalgia masa Belanda. Cara meminum kopi daun ini juga unik. Meminum kawa daun ini tidak dengan gelas biasa melainkan dengan tempurung kelapa dengan penyanggah dari bambu. Nuansa ini juga dihiasi pondoh-pondok dengan hembusan angin sepoi-sepoi. Makanan pendamping berupa gorengan menambah kenikmatan di balik pahitnya cerita masa lalu. Dari pengamatan penulis daerah yang mejual minuman kawa daun ini banyak terdapat di daerah Luhak (daerah inti dari kebudayaan Minangkabau, yaitu; Tanah Datar, Agam dan Lima Puluh Kota) terutama di jalan-jalan lintas antar kabupaten/ kota di Sumatera Barat. Biasanya para pedagang kawa daun mencari lokasi yang strategis yang memiliki suasana alam yang sejuk sehinga para pengkonsumsi dapat menikmati kawa daun dengan lebih nikmat. Istimewanya dari minuman kawa daun yaitu, minuman ini tidak dapat ditemui di daerah lain selain di Sumatera Barat. Banyak orang-orang menikmati kawa daun hanya untuk sekedar melepas lelah dalam perjalanan. Kawa daun, itulah sepenggal kisah kepahitan masa tanam paksa tanaman kopi.(Referensi Rusli Amran 1985) *Penulis merupakan anggota Rangkiang Budaya


4

Edisi No. 2/ 25 Juni 2013 MTQ Mahasiswa Nasional XIII

liputan

Pertandingan Perdana Hifzhil Satu Juzz

U

nand (24/6) sebagai tuan rumah pelaksana MTQ Mahasiswa Nasional yang ke-XIII mengadakan pertandingan perdana Hifzhil Al-Qur’an satu jus dengan 60 orang peserta. Pemenang yang terpilih merupakan peserta yang mempunyai nilai tertinggi. Pertandingan turut dihadiri oleh penonton selain dari peserta dan panitia. “Wajar kalau pertandingan ini sepi pengunjung, karena pengunjung akan terbagi dengan adanya pertandingan yang dilaksanakan di berbagai tempat”. ungkap Zakir Sabara, HW, MT sebagai asisten Wakil Rektor III Universitas Muslim Indonesia Makassar. “Jika dibandingkan dengan dua tahun silam yakni MTQ saat di Makassar, pegunjung dan fasilitasnya yang sekarang sudah cukup bagi kami,” lanjut Zakir. Bagi Zakir, dalam menjalankan tugas sebagai panitia sudah paham dengan permasalahan ataupun kendala yang terjadi. Zakir mengatakan bahwa kendala tersebut terletak pada koordinasi waktu yang sewaktu-waktu dapat berubah, tetapi tidak mengganggu proses pelaksanaan. “Hal ini di karenakan, jadwal dengan kegiatan selalu disesuaikan”, tuturnya dengan tegas. Menurut zakir, peserta tahun ini lebih banyak dan acara berlangsung dengan lancar.

depan,” ucapnya dengan seulas senyum. Jika ditanya tentang pengunjung yang sepi, ia menjawab dengan pasti bahwa itu tidak berpengaruh pada pertandingan yang dilakukannya. Dari MTQ tahun ini ia banyak berharap, antara lain ia menginginkan MTQ tahun depan UNPATI menjadi tuan rumah, selain itu ia berharap dapat menumbuhkan iman dan niat yang mendalam untuk membaca Al-Qur’an. UNPATI mengirimkan peserta sebanyak 26 orang, diantaranya sebanyak 5 orang melakukan pertandingan di Convention Hall . Untuk sementara, hasil peserta yang lolos hari ini belum diketahui dengan pasti. Hal ini dikarenakan hasil diperoleh setelah adanya rapat Dewan Foto: Doc. Irfan Hakim dan penjumlahan skor peserta yang mengikuti lomba tersebut. Selain itu, acara untuk KHIDMAT: Suasana perlombaan Hifzhil Satu Juzz di Convention Hall Hfzhil Al-quran 1 juzz masih dilanjutkan untuk hari berikutnya “Acaranya berjalan dengan baik dimulai dengan adanya penyeleksian dan tertib”, tutur Yahya Merdoan peserta secara universitas yang yaitu Selasa, 25 juni 2013. Acara pada hari merupakan peserta yang berasal dari disebutnya sebagai MTQ tingkat ini berakhir tepat pada pukul 15.17 wib UNPATI, Ambon. Ia peserta dengan universitas. “Awalnya saya gugup, tetapi dengan berlafazkan Hamdallah Sisi, membaca Hifzhil Al-quran 1 juzz. Ia gugup itu hilang setelah berada di Zahra. mengatakan bahwa pertandingan ini

Peluang Besar Berwirausaha Terbuka di MTQ MN XIII

U

nand (24/06), Musabaqah Tilawatil Quran Mahasiswa Nasional XIII membuka peluang bagi sejumlah mahasiswa yang tertarik dibidang wirausaha untuk membuka stan. Disalah satu gedung pelaksanaan MTQ di gedung Convention Hall, berdiri stan mahasiswa yang menjajakan snack ringan, minuman hingga oleh-oleh yang bisa dibawa oleh para peserta kembali ke daerahnya masingmasing. Selain untuk meraup keuntungan dari kegiatan tingkat nasional tujuan utama Foto: Doc. Genta dari dibukanya stand ini adalah PELUANG: Mahasiswa Unand memanfaatkan untuk memperkenalkan moment MTQ sebagai ladang wirausaha makanan khas dari minangkabau. “Yang kita jual itu makanan dan oleh-oleh khas Wirausaha-wirausaha muda ini, minangkabau,” ujar Suci Maharani salah selalu memanfaatkan event-event yang seorang mahasiswa yang membuka stand ada. “Apalagi ini event nasional, tentu di depan gedung Conventional Hall. peluang kita lebih besar,” ujar Suci lagi Disamping itu, sasaran lainnya ketika ditanya mengenai kenapa mau adalah untuk menunjukan bahwa membuka stand di Convention Hall. mahasiswa Unand adalah mahasiswa Baru sepuluh menit buka, dagangannya yang dianjurkan bberwirausaha dengan sudah diborong para pembeli. Mereka menunjukan produk-produk kreatifnya. juga mendapat banyak pesanan dari para Di Unand ada sebuah program dari Liassion Officier (LO) yang mendampingi pemerintah untuk mahasiswa yang ingin para peserta. “Kita sama LO tu saling berwirausaha yang biasa disebut PMW. menguntungkan, mereka bantu kita jual Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) produk ke peserta, kita juga bantu LO yang diberikan pemerintah inilah yang supaya nggak jauh-jauh nemenin peserta sangat membantu memberi modal untuk cari oleh-oleh buat dibawa pulang ke mewujudkan usaha dengan modal yang daerahnya masing-masing” tutup Suci. diberi pemerintah. Berasal dari program Rida PMW inilah muncul mahasiswa Unand yang sekarang sukses menjadi wirausaha.

MTQ MN XIII Hari Pertama Cabang Hifhzil Qur’an

H

ari pertama pada 24 Juni, MTQ MN XIII cabang Hifhzil Qur’an berlangsung di Convention Hall Universitas Andalas. Acara yang dimulai pada pukul 10.00 WIB ini terdiri dari sembilan orang Dewan Hakim yang diketuai oleh H. Nawawi Dencik. Kriteria penilaian terdiri dari tiga bidang. Bidang pertama yaitu bidang tajwid dengan Dewan Hakim H.M Rusli Naning, H. Lalu Nurul Wathoni, dan H. Muhsin bin Thohir. Kedua, bidang Fashohah dengan Dewan Hakim H. Hafizh Daromi, H. Abdur Rohim Hasan dan H. Ismadoni Syah Putra. Dan bidang ketiga yaitu bidang Tahfizh dengan Dewan Hakim H. Nawawi Dencik dan H. Abdullah Munir. Salah satu hafizh asal Universitas Pattimura Ambon, Muhammad Yahya Matdoan menyatakan bahwa, “Sebelum tampil ada sedikit perasaan gugup karena ini adalah MTQ tingkat Nasional. Namun ketika sampai di atas mimbar perasaan itu pun hilang”. Peserta dengan nomor urut 18 ini sampai di Padang pada hari Jum’at dan tinggal di asrama mahasiswa Unand. Namun sekarang ia pindah ke hotel. Hal ini agar lebih mudah dalam latihan. “Di Unand ini ruangannya besar, bagus dan jarak peserta dengan penonton tidak terlalu dekat. Jadi tidak terlalu cepat grogi. Harapan saya

dengan adanya acara ini, tema yang diangkatkan dapat terlaksana yaitu terbentuknya mahasiswa yang beriman dan berakhlaqul karimah. Dan untuk Unand, semoga lebih baik ke depannya,” tutur Yahya menjelaskan. Mengenai pelaksanaan acara, panitia mendisiplinkan proses MTQ MN XIII. “Pada hari ini akan tampil enam puluh orang peserta yang terdiri dari hafizh dan hafizhah. Dimana pada sesi pertama akan tampil 30 orang peserta. Setelah itu, shalat zuhur dan istirahat. Kemudian dilanjutkan pada pukul 13.30 WIB untuk 30 peserta selanjutnya. Sementara bagi peserta yang telah dipanggil sebanyak 3 kali pada nomor urutnya dan pemanggilan diulang kembali setelah nomor urut peserta terakhir namun tetap tidak tampil maka dinyatakan gugur,” ucap H. Abdullah Sanggaff selaku panitia pada MTQ MN XIII. H. Nawawi Dencik yang ditemui di sela waktu istirahat menjelaskan, “Skor penilaian maksimal untuk tajwid 25, fashohah 25 dan tahfid 50. Untuk kesalahan besar (zali) dan kesalahan yang dilakukan berturut– turut maka poinnya akan dikurangi 1. Sementara untuk kesalahan kecil, maka poin dikurangi 0,5. Apabila terjadi kesalahan maka Dewan Hakim akan memberikan bimbingan secara langsung”. Neny


liputan Suasana Beda Lomba Bidang Debat Bahasa Inggris

Dok: Ganto PENAMPILAN KAFILAH: Salah seorang Tartil Quran sedang menunjukan kebolehannya

LOMBA DEBAT: Peserta tengah mengemukakan isi kandungan Al quran

T

Case Building tepat 20 menit sebelum mereka tampil. Dalam setiap perlombaan debat ini akan dijumpai tim opening government, opening opposition, closing government, dan tim closing opposition. Setiap tim terdiri dari dua orang. Sebagai peserta sesi pertama, yaitu Politeknik Negeri Lhokseumawe, Institut Pertanian Bogor, Universitas Negeri Semarang, dan Politeknik Negeri Manado. perdebatanpun terjadi antara kedua tim yang menyampaikan argumentargumen dari sudut pandang mereka. Ketika ditemui usai kompetisi debat, salah seorang peserta, Muhammad Azhari dari Politeknik Negeri Lhokseumawe mengatakan merasa bersemangat menghadapi argument lawannya. “Walaupun awalnya sempat nervous,” ujarnya setelah tampil, Senin (24/6). Ari, seperti itu ia biasa dipanggil, berharap ia bersama rekannya, Sheila Mutia, dapat maju kebabak selanjutnya. Pada hari pertama babak penyisihan ini terdapat enam sesi. Sesi pertama seperti yang telah disebutkan di atas. Sesi kedua diikuti oleh Universitas Negeri Riau, Universitas Negeri Sumatera Utara, Universitas Negeri Jendral Soedirman, dan Universitas Negeri Airlangga. Pada sesi ketiga diikuti Stikes Yarsi Sumatera Barat Bukittinggi, Universitas Patimura, Universitas Tadulako, dan Universitas Padjajaran. Sedangkan pada sesi keempat diikuti oleh Universitas Negeri Gorontalo, Universitas Malikussaleh, Universitas Negeri Yogyakarta, dan Universitas Negeri Jakarta. Sesi kelima diikuti Universitas Brawijaya, Universitas Tanjung Pura, Universitas Palangkaraya, dan STIT Diniyah Putri Padang Panjang. Universitas Muhammadiyah Jakarta, UIN Syarif Hidayatullah, STAIN Batusangkar, dan Universitas Islam Nusantara tergabung dalam sesi keenam. Media

P

elaksanaan lomba Musabaqah Tilawatil Qur’an Mahasiswa Nasional (MTQ MN) ke XIII tahun 2013 cabang musabaqah Tartil Quran berlangsung di gedung Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) Muh Syafei, Universitas Negeri Padang (UNP), Senin (23/6). Musabaqah Tartil Qur’an merupakan serangkaian acara MTQ yang menggunakan qira’at Imam ‘Ashim riwayat Hafs dan martabat murattal. Kriteria panjang bacaan didasarkan atas banyaknya bacaan bukan lama waktu membaca. Acara ini dimulai pukul 09.00 WIB, yang dibuka langsung oleh ketua dewan hakim Tartil Qur’an H. Ramli. Dalam kata sambutan ketua hakim, ia menyampaikan ada beberapa syarat dan hal yang harus diperhatikan oleh peserta saat perlombaan. Diantaranya apabila lampu kuning menyala pertanda peserta harus bersiap tampil dan jika giliran lampu hijau menyala berarti peserta sudah memulai membaca surah yang ditentukan. Selanjutnya ketika lampu berganti menjadi warna kuning, menandakan peserta bersiap-siap untuk berhenti pembacaan surah. “Untuk yang terakhir, ketika lampu merah menyala, mengisyaratkan waktu peserta sudah habis dan harus menyelesaikan pembacaan,” jelasnya, Senin (24/6). Mengingat waktu yang singkat hanya sekitar 10 menit per orang, hakim juga menyarankan agar peserta tidak membuka dengan Assalamualaikum. “Langsung saja dengan kalimat awal pembacaan Bismillah,” ungkapnya. Setiap peserta yang tampil tidak diperbolehkan memakai ‘label’ identitas, seperti almamater, pin atau logo pengenal lainnya. Hal ini dimaksudkan agar tidak terjadi pemblok-blokan peserta. Lebih lanjut untuk mengefektifkan waktu, peserta yang akan

www.ganto.co.id Persma UNP

5

Kilas Balik Lomba Tartil Quran di LPMP

Dok: Ganto

epat pukul 08.00 WIB, pintu masuk gerbang Ruang Serba Guna Fakultas Teknik (RSG FT) UNP mulai ditutup. Ruangan tempat MTQ MN XIII bidang debat kandungan AlQur’an bahasa Inggris ini terlihat sepi dengan lima orang juri yang telah duduk pada posisinya masing-masing. Di sana juga hanya terlihat beberapa orang panitia, dan delapan orang peserta. Sepinya RSG FT ini bukan tanpa sebab. Hal ini karena para peserta yang datang tidak boleh memasuki RSG FT secara langsung. RSG FT hanya bisa dimasuki oleh para peserta yang pada giliran sesinya untuk tampil. Sedangkan bagi para peserta yang lain harus memasuki ruangan lain bernama Ruangan Isolasi. Ruangan Isolasi adalah ruangan steril dimana para peserta dapat mempersiapkan diri sebelum tampil. Disebut ruangan steril karena mereka tidak boleh lagi berhubungan dengan pendamping dan hal-hal lain yang berkemungkinan dapat membantu mereka untuk terkoneksi dengan internet, seperti handphone. Selain itu, keberadaan Ruangan Isolasi ini bertujuan untuk menjauhkan peserta dari ruang debat (RSG_red). Dengan ditempatkannya mereka di ruangan yang cukup jauh jaraknya dari ruangan debat, tepatnya di salah satu ruangan di Pasca Sarjana FT, mereka tidak akan mengetahui bagaimana perlombaan debat yang sedang berlangsung. “Jadi mereka tidak bisa merekayasa motionmotion apa saja yang mungkin akan diberikan,” terang Ainul Huda, salah seorang panitia, Senin (24/6). Setelah memasuki Ruang Isolasi, selanjutnya para debaters akan dibimbing untuk memasuki Case Building. Case Building merupakan tempat bagi para tim yang akan tampil selanjutnya. Para tim akan memasuki

Edisi No. 2 / 25Juni 2013 MTQ Mahasiswa Nasional XIII

redaksiganto@gmail.com

tampil selanjutnya diharuskan menunggu di meja khusus. Perlombaan musabaqah Tartil ini dimulai dari peserta puteri, dengan membaca surah Al-An’am ayat 40 halaman 121. Peserta selanjutnya muncul dengan membaca surah Al-‘Araf, Al-Baqarah, Ali Imran, At-Taubah dan Yunus. Pembagian pembacaan ayat Al-Quran bagi peserta ini berdasarkan pencabutan lot. Selama perlombaan musabaqah Tartil Qur’an terjadi beberapa kesalahan teknik, seperti pemadaman listrik. Namun, hal tersebut tidak mengurangi semangat dan kepercayaan diri peserta. Hal ini diakui oleh Rezki Puji Nanda, delegasi dari Universitas Taman Siswa Padang. Menurut Rezki, selagi panitia cepat tanggap terhadap permasalahan yang terjadi Insya Allah acara akan berlangsung dengan baik. Masalah yang muncul tentu sedikit akan menganggu aktivitas perlombaan, namun diharapkan agar dewan hakim dapat menilai dengan seobjektif mungkin. “Nantinya tidak menganggu sistem penilaian yang ada”, harapnya, Senin (23/6). Hal yang berbeda dirasakan oleh peserta dari Politeknik Pertanian Negeri Pangkep, Makassar, Wa Ode Nur Wahida. Delegasi dari Makassar ini merasa tidak nyaman ketika listrik mati. Ini dirasakannya ketika tiba gilirannya untuk tampil. Konsentrasinya terganggu ketika tiba-tiba listrik mati. Menurutnya, hal yang dapat mempertahankan ia untuk lanjut dalam pembacaan surah di depan dewan hakim adalah dengan lebih mengeraskan volume suaranya. “Sebaiknya panitia lebih menyiapkan penyelenggaraan acara jauhjauh hari, agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” jelasnnya, Senin (23/6). Saat dikonfirmasi kepada salah seorang panitia acara musabaqah Tartil Qur’an, Ilvi Fahmi menyampaikan kesiapan panitia dalam penyelenggaraan acara ini sudah 100%. Namun beberapa kesalahan teknis, seperti listrik mati ini diluar kendali panitia. Hal ini karena urusan tempat dan fasilitas merupakan wewenang orang pusat. Astuni


6

Edisi No. 2/ 25 Juni 2013 MTQ Mahasiswa Nasional XIII

oase

Menuju Pulau Impian Dengan Al Qur’an Oleh: Suci Maharani*

K

etenangan, kebahagiaan, dan kedamaian dalam balutan keteraturan dijalan yang diinginkan adalah mimpi setiap orang. Indahnya hidup dalam tuntutan, ibarat bertamasya di taman bunga pulau idaman dengan seorang guide yang sangat mengerti ditail keindahannya . Al qur’an dan hadis adalah guide yang selalu mendampingi seorang muslim setiap detiknya, setiap jamnya, dan setiap harinya untuk menemani dan menuntun ketaman bunga di pulau impian dengan memberikan sensasi menakjubkan dengan rahasaiarahasia baru yang belum terfikirkan oleh manusia. “Wahai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu bukti kebenaran dari Tuhanmu. Kami telah menurunkan kepadamu cahaya yang terang benderang. Adapun orang-orang yang beriman kepada Allah dan berpegang teguh kepada-Nya, niscaya Allah akan memasukkan mereka ke dalam rahmat yang besar dari-Nya dan

kepada Allah SWT. Maka kita akan menyadari bahwa hidup sama sekali tidak tergantung pada hukum-hukum yang merugikan sebagaimana yang dipakai banyak orang. Serta menyadari bahwa satusatunya kekuasaan dan hukum yang dapat dipercaya hanyalah hukum Allah SWT. Ini merupakan rahasia yang sangat penting. Tidak ada kebaikan di dalam aturan-aturan dan praktik-praktik yang digunakan kebanyakan orang selama berabad-abad yang dianggap sebagai kebenaran yang pasti. Sesungguhnya, orang-orang ini telah tertipu. Kebenaran adalah apa yang dinyatakan dalam al-Qur’an. Siapa pun yang membaca al-Qur’an dengan ikhlas, lalu memikirkan berbagai peristiwa berdasarkan al-Qur’an dan iman, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT, ia akan melihat dengan jelas rahasia-rahasia ini. Perbuatan inilah yang akan memberikan pemamahan yang

seorang muslim menurut tuntunan Al qur’an adalah dengan perbuatan yang baik dan ucapan yang baik. Manusia senantiasa mencari lingkungan yang tenang tempat mereka dapat hidup dengan aman, gembira, dan membina persahabatan. Meskipun mereka merindukan keadaan yang demikian itu, mereka tidak pernah melakukan usaha untuk menyuburkan nilai-nilai tersebut, tetapi sebaliknya, mereka sendirilah yang menjadi penyebab terjadinya konflik dan kesengsaraan. Sering kali orang mengharapkan agar orang lain memberikan ketenangan, kedamaian, dan bersikap bersahabat. Hal ini berlaku dalam hubungan keluarga, hubungan antar pegawai di perusahaan, hubungan kemasyarakatan, maupun persoalan internasional. Namun, untuk membina persahabatan dan menciptakan kedamaian dan keamanan dibutuhkan sikap mau mengorbankan diri. Konflik dan keresahan tidak dapat dihindari

dibandingkan dengan kepentingan pribadi mereka, dan mereka menunjukkan sikap yang santun. Ini merupakan sifat mulia yang diperintahkan Allah kepada orang-orang beriman: “Dan tidaklah sama kebaikan dan kejahatan. Tolaklah kejahatan itu dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara dia ada permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang sangat setia. Sifat-sifat yang baik itu tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang sabar dan tidak dianugerahkan melainkan kepada orangorang yang mempunyai keberuntungan yang besar.” (Q.s. Fushshilat: 34-5). “Ajaklah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.” (Q.s. an-Nahl: 125). Sebagaimana dinyatakan dalam ayat tersebut, sebagai balasan atas perbuatan baiknya bagi orang-orang yang beriman, Allah SWT mengubah musuh mereka menjadi “teman yang setia”. Ini merupakan salah satu rahasia Allah. Bagaimanapun juga, hati manusia berada di tangan Allah. Dia mengubah hati dan pikiran siapa saja yang Dia kehendaki. Dalam ayat lainnya, Allah mengingatkan kita tentang pengaruh ucapan yang baik dan lemah lembut. Allah memerintahkan Nabi Musa dan Harun a.s. agar mendatangi Fir’aun dengan lemah lembut. Meskipun Fir’aun itu zalim, congkak, dan kejam, Allah memerintahkan rasul-Nya agar berbicara kepadanya dengan lemah lembut. Allah menjelaskan alasannya dalam al-Qur’an: “Pergilah kamu berdua kepada Fir’aun, sesungguhnya dia telah melampaui batas. Maka berbicaralah kamu berdua kepadanya dengan kata-kata yang lemah lembut, mudah-mudahan ia ingat atau takut.” (Q.s. Thaha: 43-4).

Zahra

limpahan karunia-Nya, dan menunjuki mereka kepada jalan yang lurus.” (Q.s. anNisa’: 174-75).”Dan Kami turunkan dari alQur’an suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan al-Qur’an itu hanyalah menambah kerugian bagi orang-orang yang zalim.” (Q.s. al-Isra’: 82). Kita dapat melihat dan merasakan wujud rahasia rahasia ciptaan Allah saat kita terbangun di pagi hari. Untuk memahami rahasia-rahasia ini, yang diperlukan hanya memperhatikan, berpaling dan bertafakur

lebih baik bahwa Allah adalah Yang Maha Esa, yang mengendalikan setiap makhluk, hati, dan pikiran, sebagaimana pernyataan Allah SWT dalam sebuah ayat: “Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segenap ufuk dan pada diri mereka sendiri, sehingga jelaslah bagi mereka bahwa al-Qur’an itu benar. Dan apakah Tuhanmu tidak cukup (bagi kamu) bahwa sesungguhnya Dia menyaksikan segala sesuatu?” (Q.s. Fushshilat: 53). Salah satu rahasia untuk menikmati indahnya taman bunga di pulau impian oleh

jika orang-orang hanya bersikukuh pada ucapannya, jika mereka hanya mementingkan kesenangannya sendiri tanpa bersedia melakukan kompromi atau pengorbanan. Bagaimanapun, orang-orang yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT tidak bersikap seperti itu. Orang-orang yang beriman tidak mementingkan diri sendiri, suka memaafkan, dan sabar. Bahkan ketika mereka dizalimi, mereka bersedia mengabaikan hak-hak mereka. Mereka menganggap bahwa kedamaian, keamanan, dan kebahagiaan orang lain lebih penting

Ayat-ayat ini memberitahukan kepada orang-orang yang beriman tentang sikap yang harus mereka terapkan terhadap orang-orang kafir, musuh-musuh mereka, dan orang-orang yang sombong. Tentu saja ini mendorong kepada kesabaran, kemauan, kesopanan, dan kebijakan. Allah telah mengungkapkan sebuah rahasia bahwa Dia akan menjadikan perbuatan orang-orang beriman itu akan menghasilkan manfaat dan akan mengubah musuh-musuh menjadi teman jika mereka menaati perintah-Nya dan menjalankan akhlak yang baik. Semoga dengan adanya guide terbaik yang kita punya dapat mengantarkan kita keindahan taman bunga dipulau impian tentunya dengan selalu mempelajari apa yang dikatakannya, menyimaknya dan melakukan apa yang dituntunnya. *Penulis merupakan mahasiswa Agribisnis fakultas Pertanian angkatan2007


MIMBAR KAFILAH

Edisi No. 2 / 25 Juni 2013 MTQ Mahasiswa Nasional XIII

7

Jadwal Tentatif Acara Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Mahasiswa Nasional XIII di Universitas Andalas Waktu 08.00-12.00

13.30-17.30

Tempat Auditorium Unand Auditorium Unand Convention Hall Auditorium Unand Auditorium Unand Convention Hall

Acara Pokok Tilawatil Qur’an(penyisihan) :TQ 53 sd 78 Khatil Qur’an (Penyisihan ) sesi I KH:001 sd 103 Hifzil Qur’an I Juz (penyisihan) HQ -1: 61 sd 90 Tilawatil Qur’an (penyisihan) TQ : 79 sd 105 Khatil Qur’an (penyisihan) Sesi II KH OO1 sd 103 Hifzil Qur’an 1 Juz (penyisihan) HQ -1 :91 sd 120

Hifzhil Qur’an Perdana berlangsung Tertib

S

enin (24/06) Musabaqah Tilawatil Qur’an Mahasiswa Nasional (MTQ MN) ke XIII tahun 2013 cabang Hifzhil Qur’an 1 juz di Convention Hall berlangsung tertib. Kafilah memulai musabaqah pada pukul 10.00 WIB dengan agenda acara pembukaan, pembacaan aturan dari Dewan Hakim dan pemanggilan peserta sesuai dengan nomor urut. Selama acara berlangsung, peserta memberikan penampilan terbaiknya. Kafilah pada sesi pertama tampil dari nomor urut 1-30. Meskipun ada beberapa peserta mengalami kesalahan karena gugup. Salah seorang khalifah asal Poltekes Kemenkes Surabaya yang akan tampil pada sesi kedua sangat antusias dan ingin lebih mengetahui kondisi perlombaan di Convention Hall. “Saya peserta sesi kedua nanti siang, karena penasaran

makanya saya datang pagi ini melihat kondisi tempat lombanya”, tutur Nurul Insani. Selain peserta, Liasion Officier (LO) juga ikut mendampingi Dewan Hakim, Kontigen dan mengkoordinasi acara. LO acara cabang hifzhil diwakili oleh empat orang salah satunya Sefni utusan UKM Pika Unand. “Panitia MTQ memang menunjuk Pika sebagai koordinator acara MTQ, namun tidak semua yang menjadi LO acara sebab sebagian ada yang menjadi peserta MTQ” ungkapnya. Setelah tampilnya peserta nomor urut 30, segenap Dewan Hakim, panitia, LO dan kontigen beristirahat. Pembagian konsumsi berlangsung tertib, koordinator masing-masing divisi berkoordinasi dengan baik sehingga sesi pertama berjalan lancar dan aman. Michel, Tata

Salam-Salam:

Dari kepala alay buat alay (anak layouter) Caang.. Cemungudh ya . Minggu ini layouter Gentara fixya

Muti’aha Rahmadhani Agus_Universitas Bengkulu Smangat slalu untuk Muthi, Ratna, Wiwit,Yulinda, Meidy, Ilyas, Ariangga, Heng, Jusrian, Fauji, Cahyo, dan Ibuk/ bapak rektorat, smua karna Allah.Apapun hasilnya itulah yang terbaik, slama untuk rindu dan terima kasih kami dari Univ Bengkulu untuk Unand, UNP,dan Kota Padang. Fathin R. Shabrina _UNY Buat semua peserta MTQM Nasional Padang semangat ya ! Khusus buat tementemen UNY ayo cemungut.Hari Jum’at kita tetep eksis pokoknya. Yusran Ilyas. Kunjungi FB “Baju Bagus”. Klik Like. Lihat-lihat FB itu, mah tau ado barang yang ka dibali! Biasanya setelah memesan baju, pelanggan akan menjadi cantik dan tampan. @Mawar

@Siti Khairani Elhakim Buat Kafilah Politeknik Pertanian Payakumbuh Unand, Semangat ya semoga sukses. Dari Siti Khairani Elhakim Agribisnis FP-UA (Fakultas Pertanian Unand) @Hana Salam terhangat untuk para kafilah,,semangat ya MTQnya ,,,semoga menang dan sukses ya. For Caang love you bingit Good Luck Genta Antara so Keep Power!

Ket 25 orang 4 Jam

4 JAM II

Tilawatil Quran Sesi Pertama Dilaksanakan Dii Auditorium

S

enin (23/06) Hari pertama dimulainya MTQ Mahasiswa Nasional XIII. Pukul 07.30 WIB bertempat di Auditorium Unand, dilaksanakan Tilawatil Quran Sesi pertama. Sesuai dengan pengarahan salah satu Dewan Hakim, peserta memiliki waktu selama enam sampai tujuh menit untuk pembacaan Tilawatil Quran dan minimal membawakan tiga jenis lagu. Selain itu, perwakilan Dewan Hakim juga menjelaskan makna dari tiap warna lampu seperti kuning pertama menandakan permulaan, lampu hijau mulai membaca alquran tanpa salam,lampu kuning kedua permulaan berhenti ,dan lampu merah tanda berhenti. Terhadap penilaiannya sendiri, dewan hakim menilai peserta MTQ MN XIII dari Tajwid, Makhraj, lagu, dan suara. “Total nilai maksimal yang diberikan kepada peserta yaitu 100 point dengan perincian: Tajwid 30 point, Makhraj 30 point, lagu 25 point, dan suara 15 point,” tutur Rizalimnus, salah seorang Dewan Hakim. Dari jumlah point yang didapat oleh peserta MTQ ini, akan dilakukan

@Anis Dear HN, Tak ada kata menyerah sebelum menang! Meskipun gagal masih ada jalan menuju Roma, HN you are strong and smart,, So Keep Spirit i always beside you ^_^

@Yunikimyoona

@Fiza Selamat untuk Universitas Andalas menjadi tuan rumah MTQ Nasional XIII. Kirim semangat positif tingkat “badai halilintar” untuk seluruh Calon anggota Genta Andalas. Hafiza

Happy B’day buat PUTRI SURYANI cuyunk.. Wish You All The Best..Semua Caang SEMANGAT yaa terutama PRODUKSI yuk ngeleyout seminggu ini ^_^

@Yaya Buat keluarga dan temanku tersayang, Semoga Tuhan mempeerat tali silaturahmi dan persahabatan antara kita semua, khususnya Caang Genta Andalas 2013 ^_^

penyelisihan dari 180 peserta. Untuk peserta yang lulus ke babak final akan mengikuti perlombaan selanjutnya pada hari Jumat. Masyitah Lailatul Putri, salah seorang peserta yang berasal dari Universitas Jember berkata “Saya merasa deg-degan sebelum tampil MTQ walaupun telah pernah mengikuti lomba MTQ Nasional XII yang diadakan di Makassar sebelumnya. Tapi, walaupun merasa deg-degan perasaan tersebut harus dihilangkan agar tidak mempengaruhi keoptimalan suara nantinya.” Untuk persiapannya sendiri, ia telah latihan lebih kurang selama tiga bulan di universitas dan juga latihan dengan mentornya yang berada di Padang. Dengan semua yang telah ia lakukan tersebut, Titah berharap dapat membawa harum nama Almamater Universitas Jember. Selain itu, Titah juga merasa terkesan dengan pembukaan MTQ yang berlangsung malam hari pembukaan, “Pembukaannya bagus, saya sangat terkesan dengan tarian yang diiringi dengan narasi masuknya Islam ke daerah Sumatera Barat.” Dari segi panitia, sesi pertama Tilawatil quran yang berlangsung di Auditorium ini berjalan dengan lancar. Hal ini senada dengan yang diungkapkan oleh Prof. Dr. H. Emriadi, M.Sc, salah seorang panitia bidang koordinasi Tilawah. “Acara berlangsung lancar dan sesuai dengan yang direncanakan panitia. Hanya saja, ada miss communication antara ayat yang dibaca dengan ayat yang diumumkan oleh pembawa acara. Sehingga membuat dewan hakim sedikit kebingungan. Tetapi, permasalahan tersebut cepat diatasi dengan pengulangan kembali pembacaan ayat suci Al-quran oleh peserta MTQ yang mengalami kesalahan tersebut.” Selain itu, juga terdapat satu peserta yang sakit pada perlombaan sesi I pukul 08.00-12.00 Tilawatil Quran di Auditorium,Unand. Untuk permasalahan tersebut akan dikoordinasikan lebih lanjut dengan panitia lainnya dan dewan hakim. >Rika,Ayu,Amel


galeri

Edisi No. 2 / 25 Juni 2013 MTQ Mahasiswa Nasional XIII

8

Dok: Nuri

Dok: Nuri Penuh pertimbangan: Dewan hakim Hifdzil Quran 1 juzz saat memberi penilaian bagi perserta MTQ di Convention Hall senin (24/6)

Kegiatan disela sela MTQ Nasional, beberapa penonton sedang keasikan membaca buletin Genta Andalas Dok: Irfan

Dok: Irfan

Registrasi : Antrean peserta di meja pendaftaran ulang kontingen

Dok: Genta Geladi resik: Persiapan jelang pembukaan MTQ Mahasiswa Nasional 22 Juni 2013 di GOR Agus Salim

Kemeriahan: Malam pembukaan termegah dalam sejarah MTQ Mahasiswa Nasional di Gor Agus Salim

Dok: Genta Peserta dan official dari berbagaidaerah tiba di Bandara Internasional Minangkabau


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.