Buletin Edisi 02

Page 1

Buletin Mahasiswa I Edisi Oktober 2021 PTM Terbatas, Mahasiswa Tak Wajib Luring Laporan Utama Sorotan Kampus FKG Unand Genjot Pembangunan Gedung Fakultas Pada 2022

Pada PR Nomor 18 Tahun 2021 mahasiswa yang diutamakan ke kam pus yaitu mahasiswa semester tiga atau yang tahun masuknya 2020. Akan tetapi, beberapa fakultas mengambil kebijakan yang berbeda dengan atur an umum yang diberikan oleh universitas. Tidak hanya itu, pengumuman kebijakan mengenai PTM terbatas yang dikeluarkan fakultas juga terbilang terlambat. Hal ini terlihat dari beberapa fakultas yang baru mengeluarkan aturan tersebut pada minggu keempat bulan Oktober 2021. Padahal, mahasiswa angkatan 2020 yang berasal dari luar Kota Padang pada umumnya telah di Padang setelah PR No 18 dikeluarkan. Pada ken yataannya, wewenang yang diberikan kepada fakultas banyak mengece wakan mahasiswa angkatan 2020 terutama fakultas yang tidak jadi luring sepenuhnya atau hanya luring pada mata kuliah praktikum saja. Besar hara pan kepada kampus sebesar Unand untuk lebih jelas lagi membuat aturan serta mengatur regulasinya di tingkat fakultas. Sehingga hal yang sama ti dak terjadi lagi. Kemudian putusan yang diambil adalah yang terbaik untuk seluruh civitas akademika Unand. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Puji syukur senantiasa terucap atas kehadirat Allah SWT. Berkat rahmat dan karunia-Nya kami segenap kru Genta Andalas bisa menghadirkan infor masi kepada pembaca dalam buletin Genta Andalas edisi Oktober 2021. Sal awat beriring salam selalu tercurah kepada Rasulullah SAW sebagai suri tel adan dan penerang jalan seluruh umatnya. Lega, syukur, dan bangga kami rasakan setelah mampu menyelesaikan buletin edisi kedua Genta Andalas.

Di tengah pandemi Covid-19 yang melanda, serta pelaksanaan Ujian Tengah Semester ganjil, segenap kru tetap mencurahkan tenaga, waktu, dan pikiran untuk menyelesaikan buletin ini sehingga bisa sampai ke tangan pembaca. Tanpa kenal lelah kami terus berburu informasi terkini dan menyajikan berita yang aktual dan faktual. Dalam edisi ini kami menghadirkan laporan utama mengenai pelaksa naan kuliah luring yang akan dilakukan pada 1 November nanti. Pada sorotan kampus, kami menyajikan tentang pembangunan gedung Fakultas Kedok teran Gigi. Tidak hanya itu, kami juga menghadirkan rubrik opini, infografis, konsultasi, dan rubrik lainnya yang kami kemas dengan sajian menarik dan informatif.Semoga buletin ini dapat memenuhi kebutuhan informasi seputar kampus bagi pembaca, sehingga mampu mewujudkan eksistensi kami se bagai pers kampus. Kritik dan saran solutif kami harapkan dari pembaca agar karya kami dapat semakin baik dan menarik ke depannya. Akhir kata, selamatHidupmembaca.mahasiswa!

Pelindung : Prof. Dr. Yuliandri, SH.,MH Penasihat : Ir. Insannul Kamil, Ph.D, IPM, ASEAN, Eng Pembina : Dr. Rembrandt, S.H,. M.Pd. Dewan Redaksi : Fajar Suci, Yudellia Wira Permata, Rahmat Fiqri, Anggi Putri Rizkya, Nurul ‘Ain, Hafiz Al Ma’arij, Gifra Sentia, Fildzatil Arifa, Indah Ariesta Gusra, Rahmadina Firdaus Pemimpin Umum : Linda Susanti Sekretaris Umum : Icha Putri Bendahara Umum : Dian Mardhiyyah Pemimpin Redaksi : Suhada Tri Marneli Pemimpin Perusahaan : M. Bimo Setiawan Perdana Wilan Pemimpin Produksi : Geliz Luh Titisari Pemimpin Litbang : Nurul Anisa Azwir Redaktur Pelaksana : Efi Fadhillah Redaktur : Elvi NatasyaRahmawaniSalsabilaFesty Bisnis dan Periklanan: Afdal Hasan Marketing dan Sirkulasi : Dian Fitri Yova Social Media Officer & Finance: Nando Ferdiansyah Ilustrator : Afri Haikil Videografer : Riski Wahyudi PSDM : Khoiratul Fitri Syahdia Event Organizer : Ade Selvia Anggota : Ade, Aldo, Anjas, Danil, Iqbal, Pratiwi STRUKTUR KEPENGURUSAN Komik........................................................................................................................................17Konsultasi.................................................................................................................................16Cerpen......................................................................................................................................14OpiniInfografis..................................................................................................................................12Rehat.........................................................................................................................................11Galeri.........................................................................................................................................10SorotanFeature........................................................................................................................................6LaporanSALAMEDITORIALREDAKSIDAFTARISIUtama.......................................................................................................................3Kampus......................................................................................................................7........................................................................................................................................13Visitus:www.gentaandalas.comUKPMGentaAndalas@genta_andalas@gentaandalas_ Fakultas Lambat Keluarkan Aturan PTM Terbatas, Mahasiswa Angkatan 2020 Kecewa Pada 1 Oktober 2021 Rektor Unand Yuliandri mengeluarkan Peraturan Rektor (PR) Nomor 18 Tahun 2021 tentang penyelenggaraan PTM terbatas semester ganjil tahun akademik 2021/2022. Pada PR tersebut pihak universi tas hanya mengatur kebijakan secara umum pelaksanaan PTM terbatas, lebih lanjut aturan atau wewenang diberikan kepada fakultas dan jajarannya.

Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) di Indonesia kian menurun, berdasarkan data dari Center for Systems Science and Engineering di Johns Hopkins University kasus positif di Indonesia pada 17 Juli 2021 mencapai 51.925 dan kasus pada 30 Oktober 2021 hanya mencapai 620 kasus. Sei ring dengan turunnya kasus posi tif tersebut, beberapa sektor mulai beradaptasi, salah satunya sektor pendidikan. Berdasarkan Keputu san bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan, dan Menteri Da lam Negeri Republik Indonesia yai tu Nomor 03l/KB/2021, Nomor 384 Tahun 2021, Nomor HK.01.08/ Men kes/4242/2021, Nomor 440-717 Ta hun 2021 bahwa proses pembelaja ran selama pandemi Covid-19 dapat dilakukan dalam dua cara yaitu Pem belajaran Tatap Muka (PTM) terbatas dengan tetap menerapkan Protokol Kesehatan (Prokes) dan/atau Pembe lajaran Jarak Jauh (PJJ). Kota Padang untuk saat ini memiliki capaian vaksinasi dosis 1 sebesar 30,63 persen yang dirilis oleh Pemprov Sumbar per 7 September 2021 lalu. Meskipun capaian vaksin masih rendah, beberapa kampus tel ah melakukan PTM terbatas, seperti Universitas Islam Negeri Imam Bon jol dan Universitas Negeri Padang. Hal yang sama juga akan dilakukan oleh kampus hijau Universitas Anda las (Unand).Pada 1 Oktober 2021 Rek tor Unand mengumumkan akan melakukan PTM terbatas, lebih lan jut diatur dalam Peraturan Rektor (PR) Nomor 18 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Pembelajaran Tat ap Muka (PTM) Terbatas Semester Ganjil Tahun Akademik 2021/2022 pada masa Pandemi Covid-19 akan dimulai tanggal 1 November 2021. Persiapan untuk PTM terbatas telah banyak dilakukan, salah satunya yai tu dibentuk Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 di tingkat Universitas. Wakil Rektor (WR) I Mansyurdin menjelaskan bahwa Unand saat ini telah membentuk satgas Covid-19 di tingkat universitas dan akan mem bentuknya juga di tingkat fakultas. Selain dibentuknya satgas Covid-19, persyaratan lain yang harus dipenuhi untuk PTM terbatas yaitu gedung ha rus sesuai kapasitasnya yaitu 50 pers en, adanya fasilitas cuci tangan, dan handsanitizer.

LAPORAN UTAMA ANDALASGENTA 3EDISI 02 OKTOBER 2021

PTM Terbatas, Mahasiswa Tak Wajib Luring Wahyudi

Pandemi

Direktur Utama Rumah Sakit (RS) Unand Yevri Zulfikar sekaligus Ketua satgas Covid-19 Unand men jelaskan bahwa permasalahan uta ma yang akan dihadapi jika kuliah luring adalah bisa tidaknya menjaga protokol kesehatan, baik itu saat di dalam kelas maupun ketika di luar kelas. Tak hanya itu, untuk melak sanakan PTM terbatas maka Unand harus mencapai target vaksin sebe sar 70“Jikapersen.Unand kuliah offline kita wajib vaksin 70 persen, kampus mewajibkan vaksin bagi mahasiswa yang ingin ke kampus dan dekan mengatur fakultas untuk kuliah lur ing,” ujar Yevri saat diwawancarai Genta Andalas di RS Unand pada Ju mat (22/10/2021).PTMdiperuntukkan hanya untuk mahasiswa semester tiga, tapi jika ada ada mata kuliah semester lain yang akan dilakukan secara PTM terbatas maka harus melapor kepada bagian Bidang I. Mahasiswa semes ter tiga dipilih melakukan PTM terba tas karena belum pernah merasakan perkuliahan di kampus dan akan banyak melakukan praktikum yang sangat penting untuk tugas akhir nantinya.WR I Mansyurdin juga me negaskan bahwa setiap mahasiswa yang akan hadir PTM terbatas harus melakukan vaksin, sehingga tidak ada rasa khawatir dari dosen yang akan mengajar ketika dilakukan PTM

Dosen Jurusan Agroteknologi tersebut menyebutkan bahwa pelak sanaan PTM terbatas di Faperta akan dilakukan sesuai dengan PR Nomor 18 Tahun 2021, apabila nanti dalam pelaksanaannya banyak mahasiswa yang terpapar Covid-19 maka PTM terbatas dapat “Kegiatandiberhentikan.pratikumdilaborato rium sebisa mungkin diminimalisir. Tetapi, jika pelaksanaannya harus di laboratorium, maka satu kelas juga akan dibagi dua sesi untuk praktik umnya,” tambah Indra. Hal yang tidak jauh berbeda juga dilakukan di Fakultas Matemati ka dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMI PA) dalam pelaksanaan PTM terba tas di lingkungan fakultasnya. Wakil Dekan (WD) I FMIPA Mahdhivan Syafwan mengatakan secara teknis pelaksanaan PTM terbatas mengacu pada ketentuan yang tertera pada PR Nomor 18 tahun 2021namun akan lebih dipertegas lagi bahwa yang dimaksud pada PR tersebut adalah mahasiswa yang mengambil mata kuliah semester tiga. “Karena mata kuliah semester tiga sudah pasti diikuti mahasiswa angkatan 2020, tapi tidak menutup kemungkinan juga diikuti oleh ma hasiswa lain di luar 2020 yang juga mengambil mata kuliah semester tiga,” jelas Mahdhivan melalui sam bungan telepon, Senin (11/10/2021). Mahdhivan mengungkapkan bahwa telah dibentuk satgas jika se andainya terjadi hal yang tidak diing inkan terjadi selama PTM terbatas.

Selain itu, FMIPA juga telah meminta Gugus Kendali Mutu (GKM) juru san bersama Badan Penjamin Mutu (BAPEM) fakultas untuk memonitor dan mengevaluasi secara berkala ke terlaksanaan dan ketercapaian mutu pembelajaran PTM terbatas ini. Hal senada juga disampaikan WD I Fakultas Ekonomi (FE) Unand Endrizal Ridwan, mata kuliah yang dibuka untuk dapat dilaksanakan secara hybrid adalah mata kuliah yang ditawarkan di semester tiga. FE akan memfokuskan perkuliahan di gedung kuliah bersama karena ruangan di fakultas kecil, sementara jumlah mahasiswa ekonomi sangat banyak. Dari segi tenaga pengajar, FE tengah melakukan identifikasi terha dap dosen yang bisa melaksanakan kuliah luring baik dari sisi kesehatan, vaksinasi, dan umur yang tidak boleh lebih dari 60 tahun sesuai ketentuan rektor.

“Jadi sedang dikumpulkkan data mata kuliah yang akan hybrid atau full daring. Kita memberikan kesempatan untuk semua luring, ter gantung dosennya bisa atau tidak, serta izin dari orang tua mahasiswa,” ujar Endrizal melalui sambungan telepon, Kamis (14/10/2021). Endrizal juga menegaskan mahasiswa diberi kebebasan untuk memilih metode perkuliahan yang diinginkannya. Endrizal mengimbau mahasiswa yang akan luring untuk memastikan kesehatannya, melaku kan vaksinasi komplit, dan bagi yang berasal dari luar Padang untuk dapat melakukan isolasi mandiri, serta me matuhi protokol kesehatan yang ada. Apabila dalam pelaksanaan PTM nantinya ditemui kasus positif, maka mahasiswa maupun dosen yang terindikasi akan dikarantina. Sementara perkuliahan akan tetap dilanjutkan jika dirasa memungkink an. “Tempat karantina sudah dise diakan, dan satgas juga sudah diben tuk. Kalau kelasnya aman dan sudah di tracking maka perkuliahan akan dilanjutkan, bukan dibatalkan. Kec uali jika dosen dan mahasiswa me minta untuk daring, kita tidak bisa memaksa,” jelasnya. Disisi lain, Dekan Fakultas Ilmu Budaya (FIB) , Herwandi menyebut kan untuk pelaksanaan kuliah tatap muka terbatas ini fakultas akan mem berikan surat pernyataan yang harus disetujui oleh orang tua. Namun, jika ada orang tua yang tidak mengizink an, mahasiswa tersebut dibolehkan untuk kuliah secara online. Sebagai pengelola, Endrizal berharap pelaksanaan PTM terba tas ini mampu memenuhi capaian pembelajaran yang tidak didapatkan secara optimal melalui perkuliahan daring. Saat ini merupakan momen untuk membuktikan jika perkuliahan luring ini dapat memberikan kualitas pendidikan yang lebih baik sehingga Unand khususnya FE lebih mampu bersaing di dunia kerja.

“Hingga saat ini belum seluruh fakultas yang melapor secara tertulis ke WR I, tapi secara infor mal sudah semua fakultas Mansyurdinmelaporkannya.” -Wakil Rektor I Universitas Andalas-

LAPORAN UTAMA ANDALASGENTA 4EDISI 02 OKTOBER 2021

terbatas. Tidak hanya itu, jika maha siswa tidak vaksin maka akan berma salah pada perkuliahan yang akan dilakukan yaitu Unand tidak bisa lur ing. Dosen dari Jurusan Biologi tersebut menjelaskan bahwa Un and memberikan ketetapan kepada fakultas dan jajarannya untuk men gatur pelaksanaan PTM terbatas nantinya. Akan tetapi, fakultas harus tetap melaporkannya kepada WR I. Hal yang sama juga berlaku untuk Kampus II Payakumbuh dan Kampus III Dharmasraya, yang mana keteta pannya diatur oleh fakultas mas ing-masing.“Hingga saat ini belum seluruh fakultas yang melapor secara tertulis ke WR I, tapi secara informal sudah semua fakultas melaporkannya,” jelas Mansyurdin saat diwawancarai Gen ta Andalas via telepon pada Kamis (21/10/2021). PTM Terbatas di Fakultas Fakultas Pertanian (Faperta) merupakan salah satu fakultas ek sakta yang akan melakukan PTM ter batas setelah UTS nanti. Dekan Fap erta Indra Dwipa mengungkapkan bahwa Unand akan mencoba untuk melaksanakan PTM terbatas pada mahasiswa angkatan tahun 2020 atau semester

“Mahasiswatiga.semester tiga be lum pernah merasakan perkuliah an secara langsung di kampus. Jika dibandingkan dengan mahasiswa semester lima yang sudah pernah melaksanakan kuliah tatap muka se lama lebih kurang enam bulan,” jelas Indra saat diwawancarai Genta An dalas pada Senin (11/10/2021).

LAPORAN UTAMA ANDALASGENTA 5EDISI 02

“Unand akan mengeluarkan peraturan resmi terkait kegiatan mahasiswa setelah menilai efektivitas serta komitmen civitas akademika dalam menjaga protokol kesehatan selama kuliah luring nantinya.”

Hal yang sama juga diungkap kan oleh Mahasiswi Fakultas Ke dokteran Gigi Atikah Fadhillah men gatakan bahwa perkuliahan luring merupakan pilihan terbaik dikare

Berbeda dengan Pery Praja, Mahasiswi Jurusan Peternakan Un and Angkatan 2020 Aprilia Novita menyatakan bahwa kabar kuliah lur ing memang hal yang dinanti-nan ti oleh semua mahasiswa. Namun, ia merasa sudah nyaman dengan perkuliahan secara online. “Jika seandainya ini benar akan dilaksanakan, saya akan tetap mengi kuti, tetapi saya berharap keputusan kuliah tatap muka terbatas ini sudah pasti dilaksanakan, sehingga saya bisa menyiapkan berbagai keperluan untuk kuliah di kampus,” tutupnya.

OKTOBER 2021

UKM dan Organisasi Selama PTM di Unand Peningkatan kualitas dan ke mampuan mahasiswa tidak hanya tentang akademik saja. Tetapi, juga keahlian di luar akademik seperti kemampuan bekerja sama, kepemi mpinan, tanggung jawab, dan lain nya. Keahlian seperti ini hanya akan bisa didapatkan jika mengikuti or ganisasi, baik itu Unit Kegitan Ma hasiswa (UKM) ataupun komunitas yang ada di sekitaran. Berkaitan den gan ini, besar harapan mahasiswa untuk aktivitas non-akademik juga dibolehkan luring dengan tetap me naati prokes yang ada. Namun, di PR Nomor 18 Tahun 2021 tidak ada yang mengatur mengenai hal tersebut. Menanggapi hal ini Wakil Rek tor III Unand Insannul Kamil menga takan bahwa peraturan yang secara formal mengatur tentang kegiatan mahasiswa di luar akademik me mang belum dikeluarkan karena perlu meninjau jalannya perkuliahan luring pada satu November nantinya. “Unand akan mengeluarkan peraturan resmi terkait kegiatan ma hasiswa setelah menilai efektivitas serta komitmen civitas akademika dalam menjaga protokol kesehatan selama kuliah luring nantinya,” ujar Insannul saat diwawancarai Genta Andalas pada Rabu (13/10/2021). Lebih lanjut, Insannul menga takan bahwa kegiatan UKM yang be rada di PKM sejatinya tidak diperbo lehkan melakukan kegiatan di Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM) karena dikhawatirkan akan menjadi media penyebaran Covid-19. Namun, pihak universitas memberikan toleransi kepada tiap-tiap UKM untuk dapat melaksanakan kegiatannya di PKM dengan catatan tetap menjaga pro tokol kesehatan yang tersedia. Insannul juga menjelaskan bahwa Unand telah berupaya men gurangi mobilisasi di PKM dengan cara menutup enam akses pintu masuk, semenjak pandemi hanya tinggal satu akses pintu masuk PKM. Hal ini dimaksudkan agar mahasiswa yang keluar masuk PKM dapat lebih terkontrol. Jika ada acara besar UKM yang diselenggarakan di PKM, maka akan diterapkan berbagai regulasi khususnya dari kapasitas hadirin dan jam operasional.“UKMboleh menjalankan aca ra-acara besar namun tetap harus menerapkan protokol kesehatan, terutama dari kapasitas hadirin. Ru angan hanya boleh diisi 30 hingga 40 persen dari biasanya, jam opera sional PKM juga kami batasi hingga pukul 18.00 WIB, dan bila tidak di patuhi acara akan kami bubarkan,” ujar mantan Dekan Fakultas Teknik tersebut.

Pandangan Mahasiswa Terhadap PTM Terbatas Mahasiswi Jurusan Administra si Publik 2018 Roza Maika Putri men gatakan bahwa keputusan Unand untuk memberlakukan PTM saat ini sudah selayaknya dilakukan, karena berbagai permasalahan kuliah dar ing yang dialami mahasiswa, seperti akses jaringan yang kurang men dukung, media pembelajaran yang terbatas, serta pemahaman yang tidak optimal dibandingkan dengan perkuliahan luring. “PTM terbatas yang dilakukan kampus sudah tepat mengingat pan demi belum reda dan mahasiswa Un and jumlahnya ribuan. Ini pastinya sudah melalui berbagai pertimban gan dengan segala konsekuensinya,” jelas Roza pada Rabu (13/10/2021).

nakan banyaknya praktikum secara langsung yang harus dilakukan. Sementara itu, Mahasiswa Ju rusan Manajemen Pery Praja menilai bahwa perkuliahan secara PTM ter batas akan lebih memudahkan dirin ya yang juga merupakan mahasiswa tingkat akhir dalam menangkap ma teri pembelajaran, mendapatkan ref erensi materi yang lebih banyak, ser ta lebih dapat merasakan bagaimana kehidupan kampus. Selain itu, Pery juga menambahkan bahwa perkuli ahan luring sebaiknya diberlakukan untuk semua angkatan tanpa terke cuali, karena pembelajaran secara daring tidaklah efektif.

PTM terbatas yang akan dilaku kan oleh Unand pada 1 November 2021 sangat dinantikan dan diharap kan oleh umumnya mahasiswa. Pem belajaran secara daring terasa sangat sulit untuk dipahami dan dimenger ti. Besar harapan jika telah dilaku kan PTM terbatas dapat mening katkan kualitas mahasiswa Unand. Tidak lupa, selama PTM terbatas juga diperlukan kerja sama segala pihak untuk tetap melakukan dan menjaga prokes agar tidak terjadi penyebaran Covid-19 di lingkungan Unand.

Reporter: Suhada, Elvi, Linda, Haikil, Bimo

Insannul Kamil -Wakil Rektor III Universitas Andalas-

MENIKMATI: Pengunjung sedang menikmati pemandangan di seki tar Central Park yang asri dan menenangkan, Sabtu (25/09/2021).

Foto: Geliz

Central merupakan Mahasiswa

Berwisata dan berkunjung ke berbagai tempat wisata alam merupakan suatu hal yang san gat dinantikan, apalagi jika hendak melepas lelah dan penat setelah be raktivitas. Berkunjung ke Kabupat en Solok dapat menjadi salah satu pilihan yang menarik. Dari semua tempat wisata yang ada di Solok, ter dapat salah satu tempat wisata baru, sangat cocok untuk pengunjung yang menyukai aktivitas berkemah, tidak lain Central Park. Central Park merupakan tem pat wisata baru di Kabupaten Solok yang bertepatan dengan lokasi Da nau di Ateh. Central Park tidak akan mengecewakan bagi kita yang suka berkemah, karena dari lokasi ini kita bisa menikmati suasana Danau Kem bar. Untuk pergi ke lokasi Central Park tersebut, hanya membutuh kan waktu 3 jam saja menggunakan kendaraan motor dari Bukittinggi, sedangkan jika dari Padang hanya membutuhkan waktu 90 menit. Semakin menuju lokasi Central Park, udara yang disuguhkan juga semakin dingin ditambah dengan lokasi yang dikelilingi oleh bukit dan sawah, udara yang dihirup sema kin asri dan segar untuk dinikmati. Di Central Park, pengunjung dapat menginap di dalam ruangan seper ti vila ataupun di luar ruangan yaitu berkemah. Berbagai fasilitas kemah telah disediakan oleh pihak Cen tral Park, mulai dari tenda, matras, hingga kayu bakar dengan harga yang ekonomis, pokoknya untuk pe layanan camp tidak perlu diragukan, semuanya terpenuhi dan tentunya terjangkau.Biaya dari Camping Ground di Central Park merogoh kocek sebesar Rp30.000,00 per tenda. Jika pengun jung membawa tenda sendiri maka hanya dikenakan biaya Rp5.000,00 untuk biaya masuk per orang. Selain itu, juga terdapat fasilitas umum lain nya seperti musala, toilet serta be berapa meja dan bangku dari kayu yang disusun menghadap ke Danau di Ateh.“Untuk sewa tempat, itu hitun gannya per hari. Sewa tenda tergan tung kondisi dan permintaan. Ada tenda yang sudah memiliki sleeping bed, ada juga sewa tenda tambaha nnya seperti kompor gas yang sudah disediakan,” jelas Steve, pemilik Cen tral Park pada Sabtu (25/09/2021). Pada malam hari, Central Park terkenal dengan cuacanya yang san gat dingin, jika hendak menginap, disarankan untuk membawa baju hangat dan selimut. Ketika malam hari kabut tebal akan menyelimuti seluruh area Central Park, suasana malam di Central Park akan sangat berbeda dari suasana hiruk pikuk kota. Suasana di sini sangat cocok untuk merehatkan diri dari aktivitas padat selama setalah sepekan beker ja. Tidak hanya itu, Central Park juga menyediakan lokasi yang nyaman untuk bercerita dan kayu bakar un tuk menghangatkan malam yang dingin.Ketika pagi hari, pengunjung akan disuguhkan pemandangan serba hijau dari hamparan perkebu nan warga setempat. Bunga berwar na-warni turut menghiasi taman-ta man kecil di sekitar area wisata tersebut. Jika ingin menikmati pe mandangan Danau di Bawah, cukup berjalan naik ke atas bukit. Kunjungan ke Central Park ten tu akan meninggalkan kesan yang sangat mendalam. Suasana yang ala mi dan asri akan selalu teringat saat berkunjung ke Central Park. Lokasi yang nyaman ini tidak terlepas dari usaha penjaga lokasi untuk menja ga keasrian suasana di Central Park. Oleh sebab itu, pengunjung juga di harapkan untuk menjaga lingkungan sekitar Central Park ketika berkun jung agar lingkungan yang nyaman dan asri dapat selalu kita nikmati.

FEATURE

JurusanUniversitasFakultasManajemenEkonomiAndalas Oleh : Nando ANDALASFerdiansyah*GENTA6EDISI 02 OKTOBER 2021

Park Kabupaten Solok, Destinasi Wisata yang Indah dan Asri *Penulis

Diresmikan sejak 2012, Fakul tas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Andalas (Unand) akan mulai pembangunan gedung fakultasnya sendiri pada awal 2022 mendatang. Berdasarkan sejarahnya, Kedokteran Gigi merupakan bagian dari Program Studi (Prodi) Fakultas Kedokteran (FK) Unand yang pada kepemimpinan Werry Darta Taifur menjadi FKG. Setelah ditetapkan se bagai fakultas, FKG dipinjamkan be berapa bagian dari gedung Fakultas Ekonomi Unand Jati. Fakta tersebut diungkapkan sendiri oleh Dekan FKG Unand, Nila Kusuma. “Memang sejak berdiri, tidak ada satu pun aset ge dung yang dimiliki oleh FKG. Ruang kuliah, ruang tutorial, ruang skills lab semuanya tidak ada,” ungkap Nila saat ditemui Genta Andalas pada Rabu Membantah(13/10/2021).opini yang bere dar bahwa pembangunan gedung FKG disebabkan oleh pihak Fakul tas Ekonomi yang meminta kemba li bangunannya. Nila mengatakan, gedung perkuliahan dan aset yang digunakan adalah milik Unand. Pin dahnya FKG dari Jati ke Limau Manis dilakukan sesuai arahan pimpinan.

Pembangunan gedung FKG telah di canangkan sejak tahun 2016 dan ter tera dalam masterplan Unand. Berlo kasi di antara Fakultas Keperawatan dan Kedokteran Limau Manis, saat ini lahan yang akan digunakan telah dilakukan perataan dan penguatan lahan serta diberikan plang pember itahuan bahwa akan segera diban gun gedung FKG diatasnya. Setelah 5 tahun berlalu, pem bangunan akhirnya akan dimulai, Nila menyebutkan penyebab pem bangunan tak kunjung dilakukan antara lain karena jumlah dosen pada saat itu masih belum sebanyak sekarang, sehingga gedung rasanya belum terlalu dibutuhkan. Sejumlah tawaran peminjaman gedung dari sana sini belum pernah diterima lantaran banyak peralatan FKG yang rawan rusak jika sering dipindahkan. “Misalnya dental unit, itu ada aliran air masuk, angin masuk, ada pembuangan, berurusan dengan In stalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL). Setiap pemindahan itu akan berisiko karena peralatannya digital. Ada ap likasi di dalamnya. Mengatur ulang alat tersebut akan membahayakan dan membuang dana,” jelas Nila. Seiring berjalannya waktu, semakin banyak dosen dan minat alumni menjadi menjadi dosen juga tinggi di FKG. Tak hanya itu, ketatnya persaingan untuk bergabung men jadi mahasiswa FKG membuat pihak FKG Jati mulai berpikir membutuh kan gedung sendiri. Realisasi pemba ngunan tersebut dilaksanakan sebab FKG akan mengurus akreditasi pada 2023 mendatang. Awal Oktober 2021 lalu, FKG Jati telah kedatangan tim dari Konsil Kedokteran Indonesia untuk monitoring evaluasi. Mereka turut mempertanyakan tentang sa rana prasarana yang wajib dipunyai oleh kampus untuk akreditasi FKG Sebagai bagian dari proses akreditasi, beberapa unit gedung FKG Kampus Jati akan difungsikan menjadi Rumah Sakit Gigi dan Mu lut (RSGM). Hal itu mengharuskan pejabat dekanat dan seluruh staf FKG Jati untuk mengosongkan be berapa ruangan. RSGM merupakan sesuatu yang wajib dimiliki oleh se tiap sekolah kedokteran gigi. Nila menyatakan, pada 2020 pihaknya mengurus izin operasional yang ren cananya, tahun depan sudah bisa mengurus akreditasi rumah sakit tersebut.Pemakaian gedung FKG di Kampus Limau Manis tidak harus menunggu pembangunan selesai. Jika setengah lantai saja sudah ram pung, mereka akan pindah secepat nya. “Kami hanya punya waktu se tahun lebih sedikit untuk memper siapkan semua aset yang akan dinilai dalam pengakreditasian ini. Jadi, ti dak ada yang terbuang. Kalau akred Foto: Afdal

FKG Unand Genjot Pembangunan Gedung Fakultas Pada 2022

sorotan kampus ANDALASGENTA 7EDISI 02 OKTOBER 2021

PEMBANGUNAN: Lokasi pembangunan gedung Fakultas Kedokteran Gigi di samping Fakultas Kedokteran, Rabu (27/10/2021).

“Kami akan mengikuti desain Unand, cuma untuk kebutuhan fasilitas di dalam yang kami lebih spesifik.” Nila Kusuma -Dekan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Andalasitasi kami naik, kami berhak membu ka sekolah spesialisasi,” tutur Nila. Sepakat dengan Nila, Wakil Rektor (WR) II Unand Wirsma Arif Harahap menjelaskan bahwa saat ini urgensi pembangunan gedung FKG akibat pertambahan jumlah maha siswa, kesiapan dosen dan sudah ada di program masterplan Unand. Dis amping itu Wirsma juga mengatakan tidak ada hubungan pembangunan FKG dengan PTN-BH. “Upaya dari Unand mengajukan proposal, kalau dana dari Unand tidak ada karena uang kuliah kita paling murah, tidak cukup dananya,” kata Wirsma saat diwawancarai Genta Andalas, Senin (11/10/2021).Sedangkan rancangan ba ngunan untuk gedung FKG Kam pus Limau Manis akan diserahkan sepenuhnya kepada pihak Unand, namun rancangan yang diharapkan menyerap debu mikro dan nano. Nila mencontohkan, bor gigi jika dibiar kan dalam ruangan, akan mengan cam kesehatan terutama paru-paru. Kemudian, di dalam FKG Kampus Limau Manis, nantinya akan dise diakan sejumlah fasilitas sesuai ke butuhan perkuliahan. Fasilitas terse but antara lain gedung perkantoran, keahlian laboratorium, dental aerosol dan lainnya.Keputusan Unand yang akan melaksanakan perkuliahan secara offline pada November 2021 men datang sedangkan jumlah ruangan gedung FKG Jati yang dapat digu nakan untuk kebutuhan akademik akan berkurang. Nila mengatakan bahwa pihak rektorat berjanji akan membantu meminjamkan gedung. “Tidak akan ada masalah. Unand kan memiliki banyak gedung untuk dip injamkan,” ujar Nila. Selain FKG yang belum memi liki gedung sendiri, beberapa fakul tas seperti Fakultas Kesehatan Mas yarakat (FKM) dan Fakultas Teknologi Pertanian (Fateta) juga masih ber juang untuk memulai pembangu nan gedung fakultasnya sendiri. Menanggapi hal tersebut, Dekan Fa teta Unand, Feri Arlius mengatakan rencana pembangunan gedung Fa teta sudah direncanakan sejak lima tahun lalu dan sudah diajukan pro posalnya ke pusat untuk pengajuan penurunan dana pembangunan ge dung. Kendala utama yang dialami dalam pembangunan gedung Fateta sendiri adalah dana untuk memba ngunnya, Feri menjelaskan bahwa Fateta saja membutuhkan 150 miliar rupiah untuk membangun gedung.

OKTOBER 2021

Lebih lanjut, beliau menerang kan bahwa untuk sekarang ini, Un and lebih fokus mengalihkan da nanya untuk penanganan Covid-19, sehingga untuk mencari dana dari sumber lain yang salah satunya yak ni Dana Hibah Luar Negeri (BHLN). “Ada prioritas-prioritas dari negara yang anggaran itu ketika kita minta bukan berarti langsung turun da nanya. Untuk dana hibah luar negeri masih dalam perancangan,” jelas Feri saat diwawancarai Genta Andalas, SelasaDekan(12/10/2021).FKMUnand, Defriman Djafri menjelaskan lebih detail ter kait belum dibangunnya gedung FKM. Mulanya, FKM sama seperti FKG Unand yang merupakan bagian dari Prodi dalam FK Unand. Defriman menyebut tidaklah mudah untuk mendirikan Gedung Dekanat. Na mun lanjutnya, masterplan penem patan gedung telah disiapkan oleh pihak“Secarakampus. masterplan penem patannya sudah oke, tidak ada ma salah. FKM di depan keperawatan. Dulu memang masterplan sempat simpang siur, namun sekarang su dah final,” jelas Defriman saat diwaw ancarai Genta Andalas via Zoom, Rabu Diketahui(13/10/2021).Dekan FKM, Fateta dan FKG telah mengikuti audiensi melalui Biro Perencanaan yang diun dang dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Audiensi tersebut memberikan tawaran berupa pelu ang-peluang, seperti BHLN dengan jumlah mencapai 400 miliar rupiah. Akan tetapi, bantuan tersebut men syaratkan kolaborasi dari beberapa elemen yang serumpun. “Tujuan bantuan tersebut ialah ke Unand, bukan ke sebuah fakultas.

sorotan kampus ANDALASGENTA 8EDISI 02

dengan pernyataan Defriman, WR II Unand menjelas kan bahwa pembangunan fakultas yang belum memiliki gedung sendiri seperti FKM sudah ada tanah perun tukannya. Berbeda halnya dengan Fateta, proposal pengajuan dana ke pusat masih belum lolos. Wirs ma menambahkan kendala belum dibangun beberapa gedung fakultas disebabkan oleh prioritas pemer intah. Unand harus menyesuaikan strategi menyusun proposal penga juan dana ke “Pembangunanpusat. itu sendiri ada masa-masanya, jika proyek pemerin tah fokus ke bidang pertanian maka ada peluang akan dibangun Fateta, jika pemerintah fokus ke bidang kes ehatan, maka orang kesehatan yang dapat,” jelas SebagaiWirsma.perguruan tinggi ber badan hukum dan terakreditasi baik, kesejahteraan civitas akademika Unand harus diutamakan termasuk pengadaan fasilitas, gedung fakultas dan peralatan penunjang kegiatan perkuliahan lainnya. Hal ini berguna untuk kelancaran proses kegiatan belajar, akreditasi, dan sebagainya.

Reporter: Efi, Tasya, Dian, Afdal, Wahyudi, Selvia

Misalnya menggabungkan empat fakultas dengan tema tertentu, sep erti tema kesehatan. Nantinya akan ditentukan kepentingan secara na sionalnya yang selanjutnya disink ronkan ke bidang kesehatan,” lanjut nya. Mempersiapkan pembangu nan gedung tentunya memerlukan dana yang tidak sedikit. Defriman menjelaskan bahwa FKM telah mem persiapkan Detailed Engineering De sign (DED) sebagai syarat pemban gunan. DED tersebut diklaim sudah lengkap, dan menghabiskan dana hingga 200 juta rupiah untuk meran cangnya.Selaras

Pembangunan Jalan Gerbang Rektorat Universitas Andalas

Memotong: Proses pemotongan besi-besi oleh pekerja untuk menyamakan ukuran kerangka jalan, Rabu (20/10/2021). Meratakan: Perataan struktur material jalan dari Gerbang Unand hingga jalan utama PKM, Senin (25/10/2021).

Galeri ANDALASGENTA 10EDISI 02 OKTOBER 2021

Satu Jalur: Pemberlakuan satu jalur untuk kendaraan dimulai dari gerbang sampai Simpang Tiga Rumah Sakit Unand, Jumat (22/10/2021). Truk Molen: Penggunaan truk pengaduk semen da lam perbaikan jalan di Unand, Senin (25/10/2021).

Foto: Acha Foto: Acha Foto: AchaFoto: Acha Foto: AchaFoto: Acha

Merakit: Pekerja merakit rangka besi untuk per baikan jalan di sepanjang jalan utama PKM, Rabu (20/10/2021). Menyatukan: Dilakukan penyatuan besi-besi yang akan dirakit menjadi rangka jalan, Rabu (20/10/2021).

MELIHAT: Seorang pengunjung sedang melihat pameran manuskrip mi nangkabu di Perpustakaan Universitas Andalas pada Senin (25/10/2021).

rehat ANDALASGENTA 11EDISI 02 OKTOBER 2021

Berita lebih lengkap silakan kunjungi portal berita www.gentaandalas.com

Komunitas Suaka Luhung Naskah (SULUAH) merupa kan sebuah komunitas pecinta manuskrip yang bertujuan menye lamatkan, melestarikan dan meng kaji manuskrip. Didirikan pada tahun 2011 oleh para penggiat dan pecinta naskah, komunitas ini semakin eksis dalam dunia pernas kahan. Melalui program Fasilitasi Bidang Kebudayaan Kemendik budristek tahun 2021 bidang Pe manfaatan Ruang Publik, Komuni tas Suluah mendapat kesempatan untuk mengadakan kegiatan Pa meran dan Pelatihan Preservasi Khazanah Manuskrip Minangka bau. Kegiatan Pameran dan Pela tihan ini dilaksanakan bertujuan untuk memberikan informasi dan pelatihan kepada Pemerinta Ka bupaten/Kota serta para pewaris naskah akan pentingya manuskrip untuk dijaga dan dilestarikan, serta pemanfaatan manuskrip se bagai ekonomi kreatif dan untuk ketahan budaya. Hampir seluruh wilayah Sumatra Barat (Minus Mentawai) merupakan sumber manuskrip. Baik di wilayah darek maupun rantau terdapat skriptorium yang pernah menjadi kecendekiaan orang-orang Minangkabau masa lampau. Saat ini, selain sudah banyak yang sudah menyeberang ke berb agai negara, seribuan manuskrip masih dapat ditemukan di berbagai tempat di Sumatra Barat.

SULUAH Padang juga menga dakan kegiatan pelatihan, seperti pelatihan digitalisasi manuskrip ke dalam bentuk database, preserva si Khazanah Manuskrip, dan yang terakhir berupa pelatihan transliter asi manuskrip Minangkabau yang dilakukan di Perpustakaan Universi tas Andalas dimulai dari 25-30 Okto ber 2021.Pada sambutannya Ketual SU LUAH Padang Chairullah menyam paikan pengharapannya bahwa dengan adanya Pameran dan Pelati han Preservasi Khazanah Manuskrip Minangkabau ini diharapkan akan dapat memberi informasi perseba ran, kondisi, dan kekhasan manuskrip Minangkabau, serta pemanfaatann ya sebagai ekonomi kreatif. Kegiatan ini menghadirkan 30 (tiga puluh) orang peserta yang ter diri dari pewaris naskah, utusan Di nas Kearsipan dan Perpustakaan, ser ta Dinas Kebudayaan dan Museum. Kegiatan pameran menampil kan foto-foto dari skriptorium yang ada di Minangkabau, di antaranya Surau Simaung, Surau Latiah, Surau Parak Pisang, Surau Paseban, Surau Pondok Ketek, Surau Sa’id Bonjol, Surau Syekh Muhammad Yasin, Ru mah Gadang Padang Laweh, Ru mah Gadang Mande Rubiah, Kutub Khanah HAKA, dan Rumah Gadang Balun.Galeri foto pameran juga menampilkan foto-foto keunikan dan keunggulan manuskrip Minang kabau seperti naskah-naskah rusak, surat Fakih Sutan Sirukam kepada Syekh Sialahan, Surat Rahmah El Yunusiyyah dan Siti Afifah kepada HAKA, kolofon, Nazam dan Syair, manuskrip azimat. Pada pameran ini juga menampilkan foto-foto reka iluminasi untuk ragam motif batik, di antaranya iluminasi Alquran koleksi Museum Adityawarman, ilumina si manuskrip cupak, dan iluminasi manuskrip Bonjol. Penulis: Geliz Luh Titisari

SULUAH Padang: Melestarikan Manuskrip Minangkabau di Zaman Modern Dok. Pribadi

Rektor Uni versitas Andalas (Unand) Yuliandri pun mengeluarkan Peraturan Rek tor (PR) No 18 tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Pembelajaran Tat ap Muka (PTM) Terbatas Semester Ganjil Tahun Akademik 2021/2022 pada Masa Pandemi Covid-19. PR tersebut memuat imbauan kepada dosen, tendik, dan mahasiswa untuk melakukan vaksinasi sebagai syarat utama PTM Kegiatanterbatas.vaksinasi di Unand telah dilakukan sejak Maret 2021, tidak hanya di Rumah Sakit (RS) Un and tapi juga di beberapa lokasi lain, seperti Auditorium Unand, Kam pus II Payakumbuh, hingga Kampus III Dharmasraya. RS Unand telah ditunjuk oleh Gubernur Sumatra Barat (Sumbar) sebagai RS rujukan Covid-19 yang melayani semua ma salah Covid-19 mulai dari diagnosis, pengobatan, hingga pencegahan berupa pengadaan vaksinasi. Sejauh ini, RS Unand telah melakukan vaksi nasi untuk tenaga kesehatan (Nakes), lansia, dan civitas akademika Unand. Berkaitan dengan pelaksanaan PTM terbatas pada 1 November mendatang, kampus mewajibkan seluruh civitas akademika Unand untuk melakukan vaksinasi, karena salah satu syarat dibukanya kuliah offline adalah vaksinasi. Hal ini ber tujuan agar mengurangi risiko ter papar Covid-19 saat dimulainya PTM terbatas. Kampus Unand menarget kan 70 persen vaksinasi harus sudah tercapai.

Sumber : Litbang Genta Andalas Ilustrasi : Produksi Genta Andalas Alur dan Data Vaksinasi Universitas Andalas INFOGRAFIS ANDALASGENTA 12EDISI 02 OKTOBER 2021

Pada 8 April 2021 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia memberikan arah an penyelenggaraan pembelajaran di masa pandemi Covid-19. Hal ini dilatarbelakangi oleh Peraturan Presiden Nomor 14 Tahun 2021 ten tang tentang Pengadaan Vaksin dan Pelaksanaan Vaksinasi dalam Rangka Penanggulangan Pandemi Covid-19. Dalam surat tersebut juga dijelaskan bahwa sebagai upaya memprioritaskan kesehatan dan ke selamatan warga satuan pendidikan, diperlukan intervensi vaksinasi bagi pendidik dan Tenaga Kependidikan (Tendik). Oleh sebab itu, setiap Per guruan Tinggi haruslah senantiasa mendukung pengadaan dan pelak sanaanHalvaksinasi.inimembuat

Lebih lanjut, Taufan membeberkan informasi terkini terkait pelangga ran HAM berat. Menurut dia, ada 15 peristiwa pelanggaran HAM be rat yang dalam tahap penyelidikan. Kemudian, dari 15 kasus, tiga su dah ke pengadilan, 12 masih bolak balik antara Komnas HAM dan jaksa agung. Adapun tiga peristiwa yang telah ditindaklanjuti dengan peny idikan dan pemeriksaan di penga dilan, yakni kasus Timor-Timur tahun 1999, Tanjung Priok tahun 1984, dan Abepura tahun 2000. Namun, 12 berkas penyelidikan peristiwa pe langgaran HAM berat yang masih berproses antara Komnas HAM dan Jaksa Agung tak dijabarkan detailn ya. Mengapa pelanggaran HAM ini baru dimasukkan ke da lam Isu Strategis 2020-2024? Selain karena penyelesaian kasusnya yang tak kunjung selesai, berbicara soal korban pelanggaran HAM, kemauan para pengambil kebijakan, pembuat Undang-Undang dan penyusun pro gram kerja dalam melibatkan kor ban, dinilainya masih sangat minim. Selalu saja korban diposisikan se bagai objek kemudian para subjek inilah yang menyusun pemikiran, konsep, regulasi atau aturan yang diasumsikannya merupakan jawa ban terhadap kebutuhan bagi para korban. Sehingga, korban belum di lihat sebagai subjek dalam berbagai kasus dan ini merupakan persoa lan yang serius. Penulis juga setuju akan pernyataan ini karena memang penegakan hukum di negara kita ini dinilai masih kurang efektif.

Kita semua pasti sudah tidak asing lagi dengan kata-kata Hak Asasi Manusia (HAM). Sep erti yang kita ketahui HAM adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerah yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan har kat dan martabat manusia. Namun kenyataannya, kasus pelanggaran HAM masih banyak terjadi. Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Kom nas HAM) mendapatkan 2.331 kasus aduan dugaan pelanggaran HAM se lama 2021. Jumlah tersebut merupa kan hasil konversi dari 3.758 berkas yang diterima Komnas HAM sam pai September 2021. Ketua Komas HAM mengatakan bahwa klasifikasi wilayah tiga terbesar berdasarkan aduan tertinggi, yaitu DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Sumatra Utara. Melihat pada berbagai macam aduan yang diterima Komnas HAM dan peristiwa-peristiwa berdimensi hak asasi manusia yang berkembang di masyarakat yang mana dalam penanganannya tidak berdasarkan pada prinsip-prinsip hak asasi manu termasuk di dalamnya pelanggaran HAM berat. Komnas HAM menjadi salah satu penegak hukum dalam alur penegakan hukum yang dia tur oleh UU 26 tahun 2000 sebagai penyelidik. Posisi dan kewenangan yang dimandatkan oleh UU 26 ta hun 2000 tersebut menjadikan isu pelanggaran HAM yang berat dipilih menjadi isu strategis. Selain itu, telah ada 13 berkas penyelidikan peristiwa pelanggaran HAM yang berat yang dilimpahkan ke Jaksa Agung. Sampai saat ini, pelangga ran HAM berat ini seperti yang dis ampaikan oleh Ketua Komnas HAM, Ahmad Taufan Damanik, masih tak kunjung selesai. Oleh karena itulah beliau memastikan bahwa pelang garan HAM berat masuk dalam isu strategis Komnas HAM pada Ren cana Strategis (Renstra) 2020-2024.

Pelanggaran HAM Berat Masuk Isu Strategis 2020-2024 OPINI Annisa Alifha Putri Mahasiswi Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Andalas ANDALASGENTA 13EDISI 02 OKTOBER 2021

Kemudian menanggapi pe langgaran HAM yang dimasukkan ke dalam Isu Strategis 2020-2024 ini, penulis sangat setuju akan hal terse but. Karena, di dalam penyelesaian kasus pelanggaran HAM yang berat, hal yang diperlukan adalah adanya kebijakan yang realistis yang menga rah pada pencegahan, jaminan tidak berulangnya kembali, dan pemuli han hak korban pelanggaran HAM yang berat. Selain itu, penyelesaian peristiwa pelanggaran HAM yang berat juga harus mempertimbang kan kekhasan dari kasusnya sendiri, karena masing-masing kasus ber beda, sehingga dapat dilihat upaya yang paling tepat bagi penyelesaian nya.

Dok. Pribadi

Peristiwa-peristiwa berdimensi hak asasi manusia yang berkembang di masyarakat yang mana dalam penanganannya tidak berdasarkan pada prinsip-prinsip hak asasi ma nusia. Komnas HAM menetapkan pe langgaran HAM ke dalam salah satu dari tujuh isu strategis untuk men dorong terciptanya perlindungan dan pencegahan pelanggaran HAM yang efektif.

cerpen ANDALASGENTA 14EDISI 02 OKTOBER 2021

Keluarga yang ia punya pun tak pernah memperlakukan ia dan ibun ya dengan baik sebelum kepergian ibunya. Ia dan ibunya bak benalu, menumpang lagi menyusahkan. Selama ini tak ada satu pun orang yang bisa mendengarkan ceritanya, saudara-saudara ibunya, baik per empuan dan laki-laki, menutup mata dan telinga serta mulut untuknya, begitu pula sepupu-sepupunya. Di Rumah Gadang itu, orang yang paling banyak berubah ialah mamaknya, satu-satunya orang yang dahulu menaruh perhatian besar padanya. Nur tidak pernah bertemu ayahnya. Ibunya selalu mengatakan bahwa ayahnya sudah meninggal dan dikuburkan di tanah Jawa.

“Mengapamamaknya.kamu mau ditemani olehnya? Tidakkah kamu sadar, disi ni ada saudara-saudaramu yang bisa menemani?” ucap mamaknya tegas sambil menunjuk ke lantai rumah dengan rokok yang masih dipegang, sebelah tangan lainnya masih ber juntai di belakang pinggangnya.

Danau Pilu Sang Kamanakan Kala senja, di sebuah batu be sar yang berada di tepi danau berdinding curam, seorang gadis muda berusia 20 tahun ten gah duduk memeluk kedua lutut nya. Batu itu dikelilingi rumput liar yang merebah kesana kemari dise babkan oleh terpaan angin. Angin yang cukup kencang membuat kain kerudung yang ia kenakan turun sampai ke bahu. Langit pun mulai mendung, dan membuat kulitnya merasakan udara yang dingin. Si gadis muda memandang kosong kearah danau itu, tempat dimana ia biasanya menceritakan segala keluh kesah hidupnya. Namun kali ini, tak ada cerita yang akan ia bagikan, ha nya kesunyian dan suara gemuruh yang menggema di langit itu. Seakan mewakilkan kehancu ran hatinya. Segala kesakitan dan kepedihan itu meluap dan mengalir menjadi air mata, hingga matanya pun tak sanggup untuk berkedip. Dari wajahnya tak menampakkan kebahagiaan, dan yang ada hanya kekecewaan serta keputus-asaan. Dalam pikirannya, ia kembali meng ingat semua yang terjadi di hari itu. “Nur, ayo kita pulang, hari su dah mulai senja,” ucap seseorang kepadanya.“IyaSaid, sebentar lagi. Nur ingin lebih lama di dekat ibu,” ucap Nur tak melepaskan pandangannya dari nisan ibunya itu. Sudah satu ta hun penuh ibunya meninggalkan nya. Disaat itu pula lah Nur yatim piatu.

Oleh : Icha Putri* Haikil

“Iya, tapi masih ada hari esok, kita bisa ke sini lagi. Nanti pamanmu marah karena pulang lama,” ucap said sambil menaikkan penyangga sepedanya.Akhirnya Nur menuruti per kataan temannya tersebut dan ia pun pulang diantarkan oleh Said, satu-sa tunya teman yang ia punya di kam pung itu. Mamaknya atau pamannya tidak pernah mengizinkan dirinya bargaul dengan orang lain termasuk Said, ia tidak tahu alasannya.

Bagi Nur, mamaknya sudah lebih dari cukup menggantikan per an sebagai ayahnya. Tak pernah ia mendapat kejelasan dari mamaknya, setiap kali ia bertanya perihal ayahn ya, sang mamak hanya menjawab “Kamu tidak perlu tahu, cukup ikuti saja apa kata mamakmu ini,” dengan suara datar dan dingin seperti biasa yang didengar SesampainyaNur. di halaman ru mah gadang, Nur yang dibonceng Said terkesiap saat Said memanggil nya. ia baru sadar dari lamunannya. “Sepanjang jalan tadi, Nur hanya diam, tidak menjawab pertanyaanku, ada apa Nur? Jangan dipendam ma salah itu sendirian, tidak baik,” ucap said, mengerti apa yang sedang dip ikirkan Nur. Tapi, Said tidak pernah diceritakan apapun mengenai apa yang sedang dialami temannya itu. Nur berjalan menuju rumah gadang. Tak Nur sadari, ada seseo rang yang tengah memperhatikann ya dari jendela rumah gadang berat ap gonjong itu. Pria paruh baya itu menatap tajam pemandangan yang sama sekali tak ia inginkan. Kepalan ya menengadah, kedua tangannya bertaut di belakang pinggang, jarin ya memegang sebuah rokok yang sesekaliNurdihisapnya.yangtengah melangkah kan kakinya menaiki rumah terkejut ketika sebuah tangan menariknya masuk. Sang mamak, yang menyeret dan menghempaskannya di lantai rumah itu. “Jadi iko kalakuan kau sal amo ko Nur?! Bakawan jo jantan nan indak jaleh!. Kalau kau nio balaki, bia mamak kau nan mancarian. Indak paralu kau mambuek mamak malu!” (jadi ini kelakuanmu salama ini Nur?! Berteman dengan laki-laki yang tidak jelas! Jika kamu ingin bersuami, bi arkan mamakmu yang mencarikan. Tidak perlu membuat mamak malu!) suara berat mamaknya mengiaskan rasa tidak suka. “Nur hanya ingin pergi berziar ah ke makam ibu, Nur tidak sengaja bertemu Said di jalan. Dia ingin me nemani Nur,” jelas Nur dengan nada yang lembut bercampur takut. Nur menunduk, Ia tidak berani meman dang

“Cari urang yang pandai ba ranang Maik,” ucap si mamak datar kepada keponakan laki-lakinya itu. Tanpa sadar air matanya mengalir tersamarkan air hujan yang turun dengan deras. Di tepi danau itu, sang mamak menyesali segalanya. *)

Nur hanya“Manjawekmau...” juo kau apo nan aden katoan! Iyo kamanakan indak tau diuntuang kau!,” (masih men jawab kau apa yang ku katakan! Benar-benar keponakan tidak tau diuntung kau!) sang mamaknya su dah diujung kesabaran, tangannya terangkat ingin menampar. Wajahn ya memerah disebabkan amarah yang memuncak. Mamaknya naik pitam.“Tidak tahu diuntung bagaima na Nur, Mak? Tamparlah Nur kepon akan mamak ini hanya meminta jawab, Mak..” suaranya bergetar men ahan kesedihan. Ia sudah tak peduli dengan amarah mamaknya. Ia mel uapkan segala apa yang dipendam nya di lubuk hati sekian lamanya. Ia menatap mata mamaknya dengan matanya yang memancarkan kepe dihan.“Berkali-kali Nur mau menden gar jawabannya, Mak. Ada apa? Apa sebabnya, Mak?!” Nur mendesak me minta“Tolonglahjawaban. mamak jelask...” “Karano kau anak nan indak ja leh asal usulnyo! indak jaleh sia bapak kau Nur! Malu den kalau kau babuek sarupo jo amak kau! Lai jaleh dek kau tu?” (karena kau anak yang tidak jelas asal usulnya! Tidak jelas siapa bapak kau Nur! Malu aku kalau kau berbuat hal yang sama dengan ibumu! Sedah jelaskah bagimu?) potong mamakn ya sambil menunjuk-nunjuk Nur. Sudah habis kesabaran sang mamak. Sedangkan Nur terdiam me matung sembari terkejut menden gar kata yang terlontar dari mulut mamaknya. Tidak siap ia menden gar kenyataan itu. Lengkap sudah penderitaan gadis muda itu, yang hidupnya selalu diselimuti kese dihan. Tidak punya ibu, ayah yang tidak jelas keberadaannya, mamak yang tidak adil terhadapnya, dan kel uarga yang tidak menganggapnya. Ia kecewa, kecewa akan mamaknya yang menyimpan rahasia besar itu darinya. Lebih dalam lagi kiranya kecewa itu mengetahui kenyataan bahwa mamaknya malu akan dirin ya. Sampai-sampai ia berpikir Tuhan juga tidak adil terhadap dirinya. Ti dakkah Tuhan ingin memberikan setetes kebahagiaan di hidupnya? Nur pergi dari hadapan mamaknya. Ia berlari keluar dari rumah itu. Selepas kepergian Nur, sang mamak bermenung di atas kursinya dan mulai menyesal akan apa yang terlanjur ia ucapkan. Sadar akan perlakuan yang tidak seharusnya diterima keponakannya itu. Teringat ia akan gadis kecil yang selalu di pangkunyaMatanyadahulu.yang besar dan tawanya yang menyenangkan. Tan gan kecil yang selalu dibimbingnya. Ponakan yang paling ia sayang, yang ia anggap sebagai anak sendiri dikala ia sendiri tidak memiliki keturunan. Seakan dibangunkan dari tidur pan jangnya, sang mamak memanggil orang rumah untuk mencari kepon akannya“Tempatnyaitu. biasa bermenung di tepi danau, Mak,” ucap Ahmad, ke ponakan laki-lakinya. “Cepatlah kita kesana, kau tunjukkan jalannya,” pin ta mamak yang hatinya mulai cemas. Kembali ke tepi danau, seorang gadis yang sedang putus asa, turun dari batu tempatnya bermenung. Diletakkannya kerudung milik ibun ya diatas batu itu. Hujan mulai turun. Ia berjalan mendekat ke tepi danau nan curam itu. Memejamkan matan ya, larut dalam kesedihan yang tak berkesudahan.Taklamawaktu berselang, sang mamak pun tiba di tepi danau. Me langkah ke tempat Nur bermenung. Hujan lebat membasahi sekujur tu buhnya. Namun, langkah kaki itu ter henti. Kali ini si mamak yang mema tung. Matanya tak berkedip, melihat kerudung milik almarhum adiknya diatas batu besar tepi danau itu.

“Sapantiang itu bana ‘namo’ dek mamak mak..., diateh tali darah lataknyo. Padohal Nur kamanakan mamak dibawah dagu mak. Indak kamanakan di bawah dado, indak di bawah pusek, indak pulo di bawah lutuik. Tapi baa dek sabantuak itu bana senjangnyo parlakuan nan mamak agiah kabakeh Nur diban diangkan kamanakan mamak nan lain mak?” (Sungguh sepenting itu ‘nama’ bagi mamak..., diatas tali dar ah letaknya. Nur keponakan mamak di bawah dagu. Tidak keponakan di bawah dada, tidak juga di bawah lu tut. Tapi mengapa seperti itu betul senjangnya perlakuan yang mamak berikan kepada Nur dibandingkan keponakan mamak yang lain?) Nur mulai memberanikan diri bertanya. Ia memiliki firasat yang tidak baik. Hatinya berkata, kebenaran dibalik itu semua akan menghujam jantun gnya. Ia berdiri dari duduknya. “Dahulu mamak tempat Nur bertanya, tempat Nur mengadu. Tapi mengapa mamak berubah? Tidak adil keputusan yang mamak buat untuk Nur? Apa yang salah dari Nur?” ucap Nur sambil menunjuk dadan ya menangis terisak-isak. Kali ini ia menatap mata mamaknya, meminta jawaban. Matanya sembab dan air matanya terus membanjiri wajahnya. Bibir dan hidungnya memerah. “Tidak pantas kau bertanya seperti itu ke mamakmu!” suara ma maknya meninggi, sampai-sampai menarik perhatian penghuni rumah gadang itu. Yang perempuan men dengar dari balik pintu kamarnya, dan laki-laki yang baru pulang dari ladang memasang telinga ditempat. Tak berani menyaksikan langsung apa yang“Tidakterjadi.pantas bagaimana mak?

“Bagaimana Nur mau meminta ditemani, sedangkan mamak sudah tahu kalau di rumah gadang ini, dari bibi sampai mamak, tidak ada yang mau bertegur sapa dengan Nur. Sam pai sekarang Nur masih tidak tahu penyebabnya,” Nur masih bersimpuh di lantai, matanya mulai berkaca-ka ca. Sesekali memandang mamaknya masih dengan tatapan takut. “Jangan kau mencari alasan! Sudah untung kau kubesarkan di rumah ini! menurut saja apa kata mamak kau ini! tidakkah kau tau apa yang kau perbuat tadi akan jadi bah an gunjingan di tengah masyarakat?” mamaknya menjeda sambil meng hisap rokok ditanyannya itu. “Perlu kau tau, mamak kau ini ti dak hanya mamak di rumah gadang, tapi juga penghulu di nagari. Kem ana mau ku sembunyikan muka ku kalau kau berbuat yang tidak patut?!”

*Penulis merupakan Mahasiswi Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas KesehatanUniversitasMasyarakatAndalas

cerpen ANDALASGENTA 15EDISI 02 OKTOBER 2021

Konsultasi ANDALASGENTA 16EDISI 02 OKTOBER 2021

Perspektif

Cara memperkenalkan budaya daerah kepada mahasiswa tentu lebih banyak kepada literasi dan edukasi, terutama pengenalan dun ia pendidikan tinggi. Tidak sekedar menjadi mahasiswa yang hebat hard skill saja, tetapi mereka harus mam pu mempertajam soft skill nya. Setiap kita unik dan memiliki potensi dan talenta yang berbeda-beda. Gali po tensi ini, karena ini menjadi energi untuk meraih prestasi. Biarkan mer eka berkembang dimana mereka tumbuh. Pengenalan budaya tidak mesti Minangkabau, bisa saja diang kat budaya-budaya dari daerah lain yang sekarang hampir terlupakan. Bisa dalam bentuk tarian, kearifan lokal, legenda, perjuangan gender, lagu, dan Kemajemukanlainnya. akan berperan strategis pada kesejahteraan dalam aspek kehidupan bermasyarakat meskipun kadang juga bersifat dilematis. Maka dari itu, toleransi dan memiliki pemikiran terbuka san gat penting dalam menyikapi per bedaan suku, ras, agama, dan antar golongan.

Dok. Pribadi

Drs. Rinaldi Eka Putra M.Si Dosen Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Andalas Jangan lupa kunjungi portal www.gentaandalas.comberita Budaya merupakan suatu ke biasan hidup yang menjadi ciri khas dan berkembang bagi setiap kelompok masyarakat di daerah tertentu. Seiring dengan perpindahan seseorang atau kelom pok ke daerah dengan budaya yang berbeda, menjadikan suatu tempat menjadi heterogen. Hal tersebut dianggap baik jika proses pencam puran budaya diterima dengan dasar toleransi yang tinggi antar masyarakatnya. Namun, terkadang toleransi ini hanya timbul dari suatu pihak yang dikatakan pendatang. Misalnya, akibat suatu stereotipe kelompok masyarakat disuatu daer ah terhadap daerah lainnya, akan menjadi tolak ukur baik dan burukn ya seorang individu. Saat memasuki ranah universitas dengan skala yang lebih kompleks dimana terdapat mahasiswa dari seluruh daerah ber kumpul, terkadang ada peraturan yang mengharuskan mahasiswa dari luar daerah mengerti tentang adat dan kebiasaan serta bahasa den gan cepat. Lalu, apakah hal tersebut

termasuk ke dalam arti penekanan terhadap kelompok minoritas dan rasisme? (Efi Fadhillah) SebenarnyaJawab: kurang pas juga ka lau tindakan tersebut dikategorikan sebagai rasisme. Tindakan rasisme lebih menekankan kepada perband ingan suatu ras atau budaya individu atau kelompok yang mendominasi seluruh aspek kehidupan. Nanti akan memicu kepada diskriminasi dan membentuk kelompok superior. Ini dilihat dari perspektif struktural konf lik dimana perbedaan kepentingan dapat menyulut perpecahan. Rasisme adalah suatu tindakan sosial terhadap arti ideologi ataupun paham yang dianut oleh masyarakat yang menolak atau tidak suka pada suatu golongan masyarakat ter tentu. Rasisme biasanya terjadi pada masyarakat plural atau multikultural. Dan hingga kini telah banyak contoh kasus yang dilatarbelakangi oleh tindakan rasisme misalnya rasisme terhadap masyarakat Papua atau suku kulit hitam di Amerika. Mereka dianggap kelompok pembuat onar atau trouble maker, narkoba, senjata ilegal, kumuh, kriminal, dan lain se bagainya. Bagaimana rasisme dipandang oleh ilmu sosial? Hal ini dapat dijelaskan dengan perspektif teori struktural fungsion al. Dalam perspektif ini, perbedaan itu adalah kondisi yang tidak per lu dipertentangkan karena mereka memiliki peran dan fungsinya mas ing-masing yang saling berkaitan. Tidak ada kelas superior atau tidak ada kelas yang terpinggirkan. Perbe daan itu indah, baik secara struktural maupun secara kultural. Lalu, apa yang seharusnya dilaku kan mahasiswa dalam kemajemukan budaya di universitas? Kemajemukan etnis, budaya, dan bahasa bukan suatu hal yang ha rus kita hindari melainkan kita harus bisa beradaptasi dan saling meng hargai. Sepanjang kita bisa mene mpatkannya dengan pikiran positif, maka perbedaan tersebut akan ber wajah positif. Kita akan menemukan apa yang kita cari. Saudaramu tidak mesti mereka yang terlahir dari ra him ibu yang sama, ada kalanya saudaramu itu didapat dari proses perjalanan hidupmu.

Struktural Fungsional dalam Perbedaan Budaya

KOMIK ANDALASGENTA 17EDISI 02 OKTOBER 2021 Dilema Kuliah Luring Jangan lupa kunjungi portal www.gentaandalas.comberita Oleh : Afri Haikil

Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.