9 minute read

Laporan Utama

Next Article
Opini

Opini

PTM Terbatas, Mahasiswa Tak Wajib Luring

Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) di Indonesia kian menurun, berdasarkan data dari Center for Systems Science and Engineering di Johns Hopkins University kasus positif di Indonesia pada 17 Juli 2021 mencapai 51.925 dan kasus pada 30 Oktober 2021 hanya mencapai 620 kasus. Seiring dengan turunnya kasus positif tersebut, beberapa sektor mulai beradaptasi, salah satunya sektor pendidikan. Berdasarkan Keputusan bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan, dan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia yaitu Nomor 03l/KB/2021, Nomor 384 Tahun 2021, Nomor HK.01.08/ Menkes/4242/2021, Nomor 440-717 Tahun 2021 bahwa proses pembelajaran selama pandemi Covid-19 dapat dilakukan dalam dua cara yaitu Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas dengan tetap menerapkan Protokol Kesehatan (Prokes) dan/atau Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Kota Padang untuk saat ini memiliki capaian vaksinasi dosis 1 sebesar 30,63 persen yang dirilis oleh Pemprov Sumbar per 7 September 2021 lalu. Meskipun capaian vaksin masih rendah, beberapa kampus telah melakukan PTM terbatas, seperti

Advertisement

Wahyudi

Universitas Islam Negeri Imam Bonjol dan Universitas Negeri Padang. Hal yang sama juga akan dilakukan oleh kampus hijau Universitas Andalas (Unand).

Pada 1 Oktober 2021 Rektor Unand mengumumkan akan melakukan PTM terbatas, lebih lanjut diatur dalam Peraturan Rektor (PR) Nomor 18 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas Semester Ganjil Tahun Akademik 2021/2022 pada masa Pandemi Covid-19 akan dimulai tanggal 1 November 2021. Persiapan untuk PTM terbatas telah banyak dilakukan, salah satunya yaitu dibentuk Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 di tingkat Universitas.

Wakil Rektor (WR) I Mansyurdin menjelaskan bahwa Unand saat ini telah membentuk satgas Covid-19 di tingkat universitas dan akan membentuknya juga di tingkat fakultas. Selain dibentuknya satgas Covid-19, persyaratan lain yang harus dipenuhi untuk PTM terbatas yaitu gedung harus sesuai kapasitasnya yaitu 50 persen, adanya fasilitas cuci tangan, dan handsanitizer.

Direktur Utama Rumah Sakit (RS) Unand Yevri Zulfikar sekaligus Ketua satgas Covid-19 Unand menjelaskan bahwa permasalahan utama yang akan dihadapi jika kuliah luring adalah bisa tidaknya menjaga protokol kesehatan, baik itu saat di dalam kelas maupun ketika di luar kelas. Tak hanya itu, untuk melaksanakan PTM terbatas maka Unand harus mencapai target vaksin sebesar 70 persen.

“Jika Unand kuliah offline kita wajib vaksin 70 persen, kampus mewajibkan vaksin bagi mahasiswa yang ingin ke kampus dan dekan mengatur fakultas untuk kuliah luring,” ujar Yevri saat diwawancarai Genta Andalas di RS Unand pada Jumat (22/10/2021). PTM diperuntukkan hanya untuk mahasiswa semester tiga, tapi jika ada ada mata kuliah semester lain yang akan dilakukan secara PTM terbatas maka harus melapor kepada bagian Bidang I. Mahasiswa semester tiga dipilih melakukan PTM terbatas karena belum pernah merasakan perkuliahan di kampus dan akan banyak melakukan praktikum yang sangat penting untuk tugas akhir nantinya. WR I Mansyurdin juga menegaskan bahwa setiap mahasiswa yang akan hadir PTM terbatas harus melakukan vaksin, sehingga tidak ada rasa khawatir dari dosen yang akan mengajar ketika dilakukan PTM

terbatas. Tidak hanya itu, jika mahasiswa tidak vaksin maka akan bermasalah pada perkuliahan yang akan dilakukan yaitu Unand tidak bisa luring.

Dosen dari Jurusan Biologi tersebut menjelaskan bahwa Unand memberikan ketetapan kepada fakultas dan jajarannya untuk mengatur pelaksanaan PTM terbatas nantinya. Akan tetapi, fakultas harus tetap melaporkannya kepada WR I. Hal yang sama juga berlaku untuk Kampus II Payakumbuh dan Kampus III Dharmasraya, yang mana ketetapannya diatur oleh fakultas masing-masing.

“Hingga saat ini belum seluruh fakultas yang melapor secara tertulis ke WR I, tapi secara informal sudah semua fakultas melaporkannya,” jelas Mansyurdin saat diwawancarai Genta Andalas via telepon pada Kamis (21/10/2021).

PTM Terbatas di Fakultas

Fakultas Pertanian (Faperta) merupakan salah satu fakultas eksakta yang akan melakukan PTM terbatas setelah UTS nanti. Dekan Faperta Indra Dwipa mengungkapkan bahwa Unand akan mencoba untuk melaksanakan PTM terbatas pada mahasiswa angkatan tahun 2020 atau semester tiga.

“Mahasiswa semester tiga belum pernah merasakan perkuliahan secara langsung di kampus. Jika dibandingkan dengan mahasiswa semester lima yang sudah pernah melaksanakan kuliah tatap muka selama lebih kurang enam bulan,” jelas Indra saat diwawancarai Genta Andalas pada Senin (11/10/2021).

Dosen Jurusan Agroteknologi tersebut menyebutkan bahwa pelaksanaan PTM terbatas di Faperta akan dilakukan sesuai dengan PR Nomor 18 Tahun 2021, apabila nanti dalam pelaksanaannya banyak mahasiswa yang terpapar Covid-19 maka PTM terbatas dapat diberhentikan.

“Kegiatan pratikum di laboratorium sebisa mungkin diminimalisir. Tetapi, jika pelaksanaannya harus di laboratorium, maka satu kelas juga akan dibagi dua sesi untuk praktikumnya,” tambah Indra.

Hal yang tidak jauh berbeda juga dilakukan di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) dalam pelaksanaan PTM terbatas di lingkungan fakultasnya. Wakil Dekan (WD) I FMIPA Mahdhivan Syafwan mengatakan secara teknis pelaksanaan PTM terbatas mengacu pada ketentuan yang tertera pada PR Nomor 18 tahun 2021namun akan lebih dipertegas lagi bahwa yang dimaksud pada PR tersebut adalah mahasiswa yang mengambil mata kuliah semester tiga.

“Karena mata kuliah semester tiga sudah pasti diikuti mahasiswa angkatan 2020, tapi tidak menutup kemungkinan juga diikuti oleh mahasiswa lain di luar 2020 yang juga mengambil mata kuliah semester tiga,” jelas Mahdhivan melalui sambungan telepon, Senin (11/10/2021).

Mahdhivan mengungkapkan bahwa telah dibentuk satgas jika seandainya terjadi hal yang tidak diinginkan terjadi selama PTM terbatas. Selain itu, FMIPA juga telah meminta Gugus Kendali Mutu (GKM) jurusan bersama Badan Penjamin Mutu (BAPEM) fakultas untuk memonitor dan mengevaluasi secara berkala keterlaksanaan dan ketercapaian mutu pembelajaran PTM terbatas ini.

Hal senada juga disampaikan WD I Fakultas Ekonomi (FE) Unand Endrizal Ridwan, mata kuliah yang dibuka untuk dapat dilaksanakan secara hybrid adalah mata kuliah yang ditawarkan di semester tiga. FE akan memfokuskan perkuliahan di gedung kuliah bersama karena ruangan di fakultas kecil, sementara jumlah mahasiswa ekonomi sangat banyak. Dari segi tenaga pengajar, FE tengah melakukan identifikasi terhadap dosen yang bisa melaksanakan kuliah luring baik dari sisi kesehatan, vaksinasi, dan umur yang tidak boleh lebih dari 60 tahun sesuai ketentuan rektor. “Jadi sedang dikumpulkkan data mata kuliah yang akan hybrid atau full daring. Kita memberikan kesempatan untuk semua luring, tergantung dosennya bisa atau tidak, serta izin dari orang tua mahasiswa,” ujar Endrizal melalui sambungan telepon, Kamis (14/10/2021).

Endrizal juga menegaskan mahasiswa diberi kebebasan untuk memilih metode perkuliahan yang diinginkannya. Endrizal mengimbau mahasiswa yang akan luring untuk memastikan kesehatannya, melakukan vaksinasi komplit, dan bagi yang berasal dari luar Padang untuk dapat melakukan isolasi mandiri, serta mematuhi protokol kesehatan yang ada.

Apabila dalam pelaksanaan PTM nantinya ditemui kasus positif, maka mahasiswa maupun dosen yang terindikasi akan dikarantina. Sementara perkuliahan akan tetap dilanjutkan jika dirasa memungkinkan.

“Tempat karantina sudah disediakan, dan satgas juga sudah dibentuk. Kalau kelasnya aman dan sudah di tracking maka perkuliahan akan dilanjutkan, bukan dibatalkan. Kecuali jika dosen dan mahasiswa meminta untuk daring, kita tidak bisa memaksa,” jelasnya.

Disisi lain, Dekan Fakultas Ilmu Budaya (FIB) , Herwandi menyebutkan untuk pelaksanaan kuliah tatap muka terbatas ini fakultas akan memberikan surat pernyataan yang harus disetujui oleh orang tua. Namun, jika ada orang tua yang tidak mengizinkan, mahasiswa tersebut dibolehkan untuk kuliah secara online.

Sebagai pengelola, Endrizal berharap pelaksanaan PTM terbatas ini mampu memenuhi capaian pembelajaran yang tidak didapatkan secara optimal melalui perkuliahan daring. Saat ini merupakan momen untuk membuktikan jika perkuliahan luring ini dapat memberikan kualitas pendidikan yang lebih baik sehingga Unand khususnya FE lebih mampu bersaing di dunia kerja.

“Hingga saat ini belum seluruh fakultas yang melapor secara tertulis ke WR I, tapi secara informal sudah semua fakultas melaporkannya.”

Mansyurdin -Wakil Rektor I Universitas Andalas-

UKM dan Organisasi Selama PTM di Unand

Peningkatan kualitas dan kemampuan mahasiswa tidak hanya tentang akademik saja. Tetapi, juga keahlian di luar akademik seperti kemampuan bekerja sama, kepemimpinan, tanggung jawab, dan lainnya. Keahlian seperti ini hanya akan bisa didapatkan jika mengikuti organisasi, baik itu Unit Kegitan Mahasiswa (UKM) ataupun komunitas yang ada di sekitaran. Berkaitan dengan ini, besar harapan mahasiswa untuk aktivitas non-akademik juga dibolehkan luring dengan tetap menaati prokes yang ada. Namun, di PR Nomor 18 Tahun 2021 tidak ada yang mengatur mengenai hal tersebut.

Menanggapi hal ini Wakil Rektor III Unand Insannul Kamil mengatakan bahwa peraturan yang secara formal mengatur tentang kegiatan mahasiswa di luar akademik memang belum dikeluarkan karena perlu meninjau jalannya perkuliahan luring pada satu November nantinya.

“Unand akan mengeluarkan peraturan resmi terkait kegiatan mahasiswa setelah menilai efektivitas serta komitmen civitas akademika dalam menjaga protokol kesehatan selama kuliah luring nantinya,” ujar Insannul saat diwawancarai Genta Andalas pada Rabu (13/10/2021).

Lebih lanjut, Insannul mengatakan bahwa kegiatan UKM yang berada di PKM sejatinya tidak diperbolehkan melakukan kegiatan di Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM) karena dikhawatirkan akan menjadi media penyebaran Covid-19. Namun, pihak universitas memberikan toleransi kepada tiap-tiap UKM untuk dapat melaksanakan kegiatannya di PKM dengan catatan tetap menjaga protokol kesehatan yang tersedia.

Insannul juga menjelaskan bahwa Unand telah berupaya mengurangi mobilisasi di PKM dengan cara menutup enam akses pintu masuk, semenjak pandemi hanya tinggal satu akses pintu masuk PKM. Hal ini dimaksudkan agar mahasiswa yang keluar masuk PKM dapat lebih terkontrol. Jika ada acara besar UKM yang diselenggarakan di PKM, maka akan diterapkan berbagai regulasi khususnya dari kapasitas hadirin dan jam operasional.

“UKM boleh menjalankan acara-acara besar namun tetap harus menerapkan protokol kesehatan, terutama dari kapasitas hadirin. Ruangan hanya boleh diisi 30 hingga 40 persen dari biasanya, jam operasional PKM juga kami batasi hingga pukul 18.00 WIB, dan bila tidak dipatuhi acara akan kami bubarkan,” ujar mantan Dekan Fakultas Teknik tersebut.

Pandangan Mahasiswa Terhadap PTM Terbatas

Mahasiswi Jurusan Administrasi Publik 2018 Roza Maika Putri mengatakan bahwa keputusan Unand untuk memberlakukan PTM saat ini sudah selayaknya dilakukan, karena berbagai permasalahan kuliah daring yang dialami mahasiswa, seperti akses jaringan yang kurang mendukung, media pembelajaran yang terbatas, serta pemahaman yang tidak optimal dibandingkan dengan perkuliahan luring.

“PTM terbatas yang dilakukan kampus sudah tepat mengingat pandemi belum reda dan mahasiswa Unand jumlahnya ribuan. Ini pastinya sudah melalui berbagai pertimbangan dengan segala konsekuensinya,” jelas Roza pada Rabu (13/10/2021).

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Mahasiswi Fakultas Kedokteran Gigi Atikah Fadhillah mengatakan bahwa perkuliahan luring merupakan pilihan terbaik dikarenakan banyaknya praktikum secara langsung yang harus dilakukan.

Sementara itu, Mahasiswa Jurusan Manajemen Pery Praja menilai bahwa perkuliahan secara PTM terbatas akan lebih memudahkan dirinya yang juga merupakan mahasiswa tingkat akhir dalam menangkap materi pembelajaran, mendapatkan referensi materi yang lebih banyak, serta lebih dapat merasakan bagaimana kehidupan kampus. Selain itu, Pery juga menambahkan bahwa perkuliahan luring sebaiknya diberlakukan untuk semua angkatan tanpa terkecuali, karena pembelajaran secara daring tidaklah efektif.

Berbeda dengan Pery Praja, Mahasiswi Jurusan Peternakan Unand Angkatan 2020 Aprilia Novita menyatakan bahwa kabar kuliah luring memang hal yang dinanti-nanti oleh semua mahasiswa. Namun, ia merasa sudah nyaman dengan perkuliahan secara online.

“Jika seandainya ini benar akan dilaksanakan, saya akan tetap mengikuti, tetapi saya berharap keputusan kuliah tatap muka terbatas ini sudah pasti dilaksanakan, sehingga saya bisa menyiapkan berbagai keperluan untuk kuliah di kampus,” tutupnya.

PTM terbatas yang akan dilakukan oleh Unand pada 1 November 2021 sangat dinantikan dan diharapkan oleh umumnya mahasiswa. Pembelajaran secara daring terasa sangat sulit untuk dipahami dan dimengerti. Besar harapan jika telah dilakukan PTM terbatas dapat meningkatkan kualitas mahasiswa Unand. Tidak lupa, selama PTM terbatas juga diperlukan kerja sama segala pihak untuk tetap melakukan dan menjaga prokes agar tidak terjadi penyebaran Covid-19 di lingkungan Unand.

Reporter: Suhada, Elvi, Linda, Haikil, Bimo

“Unand akan mengeluarkan peraturan resmi terkait kegiatan mahasiswa setelah menilai efektivitas serta komitmen civitas akademika dalam menjaga protokol kesehatan selama kuliah luring nantinya.”

Insannul Kamil -Wakil Rektor III Universitas Andalas-

This article is from: