DIREKTORI PERTAMINA
DIREKTORI PERTAMINA 2012
President Director Gunung Sardjono Hadi
Pertamina Gas is a company that manages midstream and downstream gas industry in Indonesia. It is a subsidiary of PT Pertamina (Persero) in trading, transportation,processing, and distribution of gas as well as other natural gas related business and its derivative products. Pertamina Gas supplies a captive market of 1300 million standard cubic feet per day (MMSCFD) managed gas transmission infrastructure in West Java, East Java, South Sumatera, North Sumatera, Aceh and East Kalimantan. Pertamina Gas also retains the Exclusive Right of Gas Transportation Through Pipelines on its 43 segments along 32,674.70 km-inch length. In 2010 Pertamina Gas has sold gas 10,337 BBTU from Southern Sumatera Area & Western Java Area. Pertamina Gas also processes gas into 51 Tons/Day of LPG from Pondok Tengah LPG Plant. PT Pertamina Gas is running to be the World Class National Gas Enterprise in 2015 and Emergimg Ointernation Gas Business Enterprise in 2020 by implementing CHOPPER (Customer Satisfaction, HSE Concern, Operation Excellent, Profit and Personnel Improvement).
Head Office Oil Centre Building, 2 - 3 Floor Jl. MH Thamrin Kav. 55, Central Jakarta (10350) Indonesia T+ 62 21 3190 6825, F+ 62 21 3190 6831 www.pertagas.pertamina.com
DIREKTORI PERTAMINA
DIREKTORI PERTAMINA 2012
Daftar Isi
halaman
Sambutan ii Awal Minyak Bumi, Sejarah Minyak Bumi dan Awal Perminyakan Indonesia 2 Pemerintahan Hindia Belanda 4 Perusahaan Minyak Asing sebelum Kemerdekaan 5 Masa Kebangkitan Minyak Nasional 6 Peristiwa Penting Minyak Bumi di Indonesia 7 Era Persero 9 Kronologis Kelahiran Pertamina 10-11 Sekilas Profil Komisaris & Direksi PT.Pertamina (Persero) 12-14 Bisnis Pertamina : Anak perusahaan,Asosiasi ,dan Kerjasama Operasi 15-22 Usaha Hulu 22 Usaha Hilir 23 Pemasaran dan Niaga 23-30 Daftar SPBU di Indonesia 30-77 Pelumas 77-88 Gas Domestik 88-98 Aviasi, Perkapalan 99-100 Alamat Kantor Pusat dan Lapangan Perusahaan Ekplorasi Migas di Indonesia 101-113 Menjelajahi Sejarah Pom Bensin Dunia 114-118 Daftar Perusahaan Migas di Indonesia 119-125 Daftar Perusahaan Penunjang Migas 126-220 Energi Alternatif VS BBM 220-222 Litertur 223
I
DIREKTORI PERTAMINA
Sambutan •
Kita patut bersyukur dapat menerbitkan Buku “Pertamina Directory Subsidiary and Business Partners” Tahun 2012 yang dapat menghasilkan informasi nyata, akurat dan tepat kepada mitra perusahaan baik instansi Pemerintah, BUMN, BUMD ,Pengusaha, dan para Profesional maupun masyarakat pada umumya.
• KOPANA yang merupakan Koperasi dari para purna karyawan Pertamina berusaha terus menerus menggali peluang yang ada, dan kemudian mewujudkan secara nyata agar dapat bermanfaat bagi semua pihak. •
Dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah R.I No. 31 Tahun 2003 dimana ditetapkannya Pertamina menjadi Perusahaan Terbatas (Persero) maka oleh Pemerintah dikeluarkan Peraturan Pemerintah R.I No. 35 Tahun 2004 yang mengatur Kegiatan Usaha Hulu Minyak Gas Bumi serta No. 36 Tahun 2004 tentang Kegiatan Usaha Hilir Minyak dan Gas Bumi, mengisyaratkan bahwa agar semua badan terkait lebih proaktif berupaya secara profesional. Pentingnya waktu dan informasi merupakan salah satu tujuan perbitan buku ini.
. • Segenap pengurus KOPANA mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu mendorong menyiapkan buku ini, terutama kepada Tim Pelaksana, Editor, Sponsor dan donatur semoga Allah SWT meridhoi semua usaha kita. Amien. Akhirnya diucap kan selamat, mudah-mudahan buku “Pertamina Directory” bermanfaat adanya Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Jakarta, 25 Maret 2012 Koperasi Perhimpunan Purna Karyawan Pertamina (KOPANA) Pengurus, (Ir. Robin Lubron) Ketua Umum
II
DIREKTORI PERTAMINA 2012
Asal Minyak Bumi Minyak bumi, gas alam, dan batu bara berasal dari pelapukan sisa-sisa makhluk hidup, sehingga disebut bahan bakar fosil. Proses pembentukannya memerlukan waktu yang sangat lama sehingga termasuk sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui. Minyak bumi sering disebut dengan emas hitam adalah cairan kental, coklat kegelapan atau kehijauan yang mudah terbakar, karena nilainya yang sangat tinggi dalam peradaban modern. Pertanian, industri, transportasi, dan sistem-sistem komunikasi sangat bergantung pada bahan bakar ini, sehingga berpengaruh pada seluruh kegiatan kehidupan suatu bangsa. Minyak bumi dan gas alam merupakan sumber utama energi dunia, yaitu mencapai 65,5%, selanjutnya batubara 23,5%, tenaga air 6%, serta sumber energi lainnya seperti panas bumi (geothermal), kayu bakar, cahaya matahari, dan energi nuklir. Negara yang mempunyai banyak cadangan minyak mentah (crude oil), menempati posisi menguntungkan, karena memiliki banyak persediaan energi untuk keperluan industri dan transportasi, disamping pemasukan devisa negara melalui ekspor minyak. Minyak bumi disebut juga petroleum (bahasa Latin: petrus = batu; oleum = minyak) adalah zat cair licin, mudah terbakar dan sebagian besar terdiri atas hidrokarbon. Kandungan hidrokarbon dalam minyak bumi berkisar antara 50% sampai 98%. Sisanya terdiri atas senyawa organik yang mengandung oksigen, nitrogen, dan belerang. Ada tiga macam teori yang menjelaskan proses terbentuknya minyak dan gas bumi, yaitu: (1) Teori Biogenetik (Teori Organik) Macqiur (Perancis, 1758) merupakan orang yang pertama kali mengemukakan pendapat bahwa minyak bumi berasal dari tumbuh-tumbuhan. Kemudian M.W. Lamanosow (Rusia, 1763) juga mengemukakan hal yang sama. Pendapat di atas juga didukung oleh sarjana lainnya seperti, New Beery (1859), Engler (1909), Bruk (1936), Bearl (1938) dan Hofer. Mereka menyatakan bahwa: “minyak dan gas bumi berasal dari organisme laut yang telah mati berjuta-juta tahun yang lalu dan membentuk sebuah lapisan dalam perut bumi.� (2) Teori Anorganik Barthelot (1866) mengemukakan bahwa di dalam minyak bumi terdapat logam alkali, yang dalam keadaan bebas dengan temperatur tinggi akan bersentuhan dengan CO2 membentuk asitilena. Kemudian Mandeleyev (1877) mengemukakan bahwa minyak bumi terbentuk akibat adanya pengaruh kerja uap pada karbida-karbida logam dalam bumi. Yang lebih ekstrim lagi adalah pernyataan beberapa ahli yang mengemukakan bahwa minyak bumi mulai terbentuk sejak zaman prasejarah, jauh sebelum bumi terbentuk dan bersamaan dengan proses terbentuknya bumi. Pernyataan tersebut berdasarkan fakta ditemukannya material hidrokarbon dalam beberapa batuan meteor dan di atmosfir beberapa planet lain. (3) Teori Duplex Teori Duplex merupakan perpaduan dari Teori Biogenetik dan Teori Anorganik. Teori Duplex yang banyak diterima oleh kalangan luas, menjelaskan bahwa minyak dan gas bumi berasal dari berbagai jenis organisme laut baik hewani maupun nabati. Diperkirakan bahwa minyak bumi berasal dari materi hewani dan gas bumi berasal dari materi nabati. Akibat pengaruh waktu, temperatur, dan tekanan, maka endapan Lumpur berubah menjadi batuan sedimen. Batuan lunak yang berasal dari Lumpur yang mengandung bintik-bintik minyak dikenal sebagai batuan induk (Source Rock). Selanjutnya minyak dan gas ini akan bermigrasi menuju tempat yang bertekanan lebih rendah dan akhirnya terakumulasi di tempat tertentu yang
2
disebut dengan perangkap (Trap). Dalam suatu perangkap (Trap) dapat mengandung (1) minyak, gas, dan air, (2) minyak dan air, (3) gas dan air. Jika gas terdapat bersama-sama dengan minyak bumi disebut dengan Associated Gas. Sedangkan jika gas terdapat sendiri dalam suatu perangkap disebut Non Associated Gas. Karena perbedaan berat jenis, maka gas selalu berada di atas, minyak di tengah, dan air di bagian bawah. Karena proses pembentukan minyak bumi memerlukan waktu yang lama, maka minyak bumi digolongkan sebagai sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui (unrenewable).
Sejarah Minyak Bumi Minyak bumi telah digunakan oleh manusia sejak zaman kuno, dan sampai saat ini masih merupakan komoditas yang sangat penting. Minyak bumi menjadi bahan bakar utama setelah ditemukannya mesin pembakaran dalam, semakin majunya penerbangan komersial, dan meningkatnya penggunaan Listrik. Abad 6 SM - Tentara Kir II, Shah Kekaisaran Akhemenid pertama (sekarang - Iran), menggunakan minyak Absheron dalam senjata api untuk menyerang istana dan kota-kota. (Catatan: banyak informasi sejarah yang berkaitan dengan sejarah awal di Timur Tengah telah disediakan oleh Mir-Yusif Mir-Babayev, Profesor Universitas Teknik Azerbaijan di Baku). Tahun 450 menurut Herodotus dan Diodorus Siculus, aspal telah digunakan sebagai konstruksi tembok menara Babylon; ada banyak lubang-lubang minyak di dekat Ardericca (dekat Babylon), Pada tahun 347, minyak diproduksi dari sumur yang digali dengan bambu di China. Jumlah minyak yang besar ditemukan di tepi Sungai Issus, salah satu anak sungai dari Sungai Eufrat. Tablet-tablet dari Kerajaan Persia Kuno menunjukkan bahwa kebutuhan obat-obatan dan penerangan untuk kalangan menengah atas menggunakan minyak bumi. 1273 - Marco Polo mencatat mengunjungi kota Persia Baku, di tepi Laut Kaspia Azerbaijan modern, ia melihat minyak yang dikumpulkan dan merembes untuk digunakan dalam kedokteran dan pencahayaan.
Awal Perminyakan Indonesia 1. Awal penemuan minyak bumi Dalam sejarah industri minyak dunia , Indonesia memainkan peranan penting dengan ditemukannya emas hitam kecoklatan di Telaga Tunggal, Pangkalan Brandan pada tahun 1885. Minyak bumi sudah ada sejak jaman pemerintahan Hindia Belanda, di Indonesia sudah dilakukan eksplorasi dan produksi minyak bumi. Pengusahaan minyak bumi di Indonesia memang tergolong yang tertua di dunia. Pada pertengahan abad ke-18, Corps of the Mining Engineers, suatu institusi Belanda, telah melaporkan penemuan minyak pada dekade 1850-an, antara lain di Karawang (1850), Semarang (1853), Kalimantan Barat (1857), Palembang (1858), Rembang dan Bojonegoro (1858), Surabaya dan Lamongan (1858). Temuan minyak terus berlanjut pada dekade berikutnya, antara lain di daerah Demak (1862), Muara Enim (1864), Purbalingga (1864) dan Madura (1866). Cornelis de Groot, yang saat itu menjabat sebagai Head of the Department of Mines, pada tahun 1864 melakukan tinjauan hasil eksplorasi dan melaporkan adanya area yang prospektif. Laporannya itulah yang dianggap sebagai milestone sejarah perminyakan Indonesia J. Reerink, yang menemukan adanya rembesan minyak di daerah Majalengka, di lereng Gunung Ciremai, sebelah barat daya
DIREKTORI PERTAMINA kota Cirebon. Minyak tersebut merembes dari lapisan batuan tersier yang tersingkap ke permukaan. Ia melakukan pengeboran minyak pertama di Indonesia pada tahun 1871. Pengeboran pertama ini memanfaatkan tenaga hewan lembu. Total sumur yang dibor sebanyak empat sumur, dan menghasilkan 6000 liter minyak bumi yang merupakan produksi minyak bumi pertama di Indonesia. Keberhasilan J. Reerink menemukan minyak, meskipun secara keekonomian tidak komersial, menjadi tonggak berkembangnya pengeboran minyak di Indonesia. Selama kurun waktu 1882 – 1898, telah dilakukan pengeboran di daerah-daerah lainnya seperti di Langkat (Sumatra Utara), Surabaya (Jatim), Kutai (Kaltim) dan Palembang (Sumsel). Era ini menjadi cikal bakal / pionir, sekaligus sebagai awal pengelolaan minyak bumi secara sistematis melalui badan usaha, perusahaan minyak Belanda. Pengeboran minyak pertama di Indonesia, yang dilakukan oleh J Reerink, 1871, hanya berselang dua belas tahun setelah pengeboran minyak oleh Edwin L Drake dan William Smith de Titusville, di negara bagian Pensilvania, Amerika Serikat yang terkenal. sektor pertambangan belum menjadi andalan pendapatan pemerintah Hindia Belanda . Hal ini bisa dilihat dari adanya Indische Mijnwet, produk undang‐undang pertambangan pertama, yang baru dibuat oleh Belanda pada tahun 1899. Pangkalan Brandan, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, Minyak pertama ditemukan pemuda berusia 20 tahun warga kebangsaan Belanda Aeilko Jansz Zijlker dilahirkan pada tanggal 31 Mei 1840 di Nieuw Beerta, Groningen, Belanda. Mula-mula ia menetap di Ngembeh, Jawa Timur, sebagai petani tembakau. Di sana ia sering membela penduduk pribumi pedesaan yang hakhaknya dilanggar oleh para pengusaha pabrik gula. Ketika Pantai Timur Sumatera terbuka, jiwa petualangannya menarik dia ke sana dan menjadi pimpinan perkebunan tembakau Deli Tobacco Maatschappij di wilayah Langkat yang cukup komersil di Indonesia pada saat itu masih bernama Nederlandsche Indie. Keberhasilan Zijlker di Telaga Said telah mengungguli pendahulunya, Colonel Drake yang lebih dulu melakukan pemburuan minyak bumi di Pulau Jawa, tapi tidak berhasil, sehingga menarik banyak peminat untuk mencari minyak bumi di berbagai daerah di Indonesia, antara lain di Dumai, Sungai Pakning, Musi (Sumatera), Balikpapan (Kalimantan), Cilacap, Balongan, Cepu (Jawa), dan Kasim (Papua) yang sampai akhir abad ke – XIX telah beroperasi perusahaan perminyakan di wilayah Hindia Belanda. Ketika ia melakukan tugas inspeksi di perkebunan tembakau yang terletak disepanjang pesisir, turun hujan badai sehingga ia terpaksa menginap di gudang tembakau yang sudah lama tak terpakai. Melihat sinar terang ditengah kegelapan malam dari obor yang dipegang mandor kebun, menarik perhatiannya. Saat ditanya, mandor itu menjawab bahwa obor itu diisi dari lilin yang keluar dari kolam kecil. Keesokan harinya Zijlker meminta diantar mandornya ke kolam yang dimaksud dan mengambil sample lumpur dibawa ke Batavia untuk dianalisa. Hasilnya cukup mengejutkan ternyata mengandung kerosin/minyak tanah. Untuk mengusahakan kerosin, ternyata daerah konsesi yang ingin dimilikinya sudah dimiliki oleh C. Black dan S.S.M. Douglas warga kebangsaan Inggris. Karna Perkebunan Tembakau kurang menguntungkan, timbul niatnya beralih profesi kebidang Perminyakan untuk menukar konsesi kedaerah lain. Bermula pada saat Sultan Langkat yaitu Sultan Musa tidak berkeberatan memberi konsesi perijinan 8 Agustus 1883 kepada A.J. Zijlker yang cukup luas, mencakup wilayah pesisir Sei Lepan, Bukit Sentang sampai ke Bukit Tinggi, Kabupaten Langkat , Pangkalan Berandan, Suma-
tra Utara sekitar 110 km Barat Laut Kota Medan. Zijlker kekurangan dana tunai dan menghubungi koleganya di Negara Kincir Angin dan mendapatkan sponsor yang tidak tanggung tanggung dari Kepala Bank Sentral Hindia Timur dan Gubernur Jenderal. Raja Belanda William III menyuntikan dana yang sangat besar menganugrahi sebutan “Royal” untuk usaha yang masih spekulatif. Pada 17 November 1884 eksplorasi pertama di Telaga Tiga pun segera dimulai, setelah 2 bulan pengeboran, maka diperoleh minyak sebanyak 200 liter. Karena semburan Gas di Sumur Telaga Tiga Cukup tinggi , maka di alihkan ke titik Telaga said, dilokasi ini struktur tanah lebih keras dibandingkan di Telaga Tiga karena Teknologi yang digunakan sudah ketinggalan dan tidak cocok dengan situasi lapangan, sehingga eksplorasi berjalan sangat lambat. Pupus sudah pengeboran di Telaga Said untuk mendapatkan minyak yang lebih banyak , akan tetapi AJ Zijlker dengan kerja kerasnya membuahkan hasil saat pengeboran dikedalaman 22 meter berhasil diperoleh minyak sebanyak 1.710 liter dalam waktu 48 jam kerja. Pengeboran diteruskan pada kedalaman 31 meter menghasilkan minyak sebanyak 86.402 liter dan puncaknya pada 15 juni 1885 pengeboran masuk pada kedalaman 121 meter, tibatiba dari perut bumi mengeluarkan minyak mentah dan material yang lainnya dalam jumlah yang cukup banyak, para pekerjapun bersorak kegirangan. Penemuan ini dinamakan Telaga Tunggal I, yang merupakan Tonggak Sejarah Perminyakan Nasional Nusantara berjarak 33 tahun dari penemuan sumur minyak komersial pertama di dunia pada tahun 1853 di Polandia,
yang kedua di Rumania 1857 , dan Penemuan minyak yang terkenal 27 Agustus 1859 di Titusville, negara bagian Pennsylvania, yang diprakarsai Edwin L. Drake dan William Smith dari Seneca Oil Company.
Nama ‘Said’ diambil dari nama petugas pengeboran yang hilang sewaktu melakukan pekerjaannya membangun sumur minyak pertama. Kilang Minyak tersebut merupakan Jejak Sumur Minyak Pertama Di Indonesia. Dapat diketahui bahwa Kilang Minyak Telaga Said Pangkalan Brandan merupakan tambang minyak pertama di Indonesia
3
DIREKTORI PERTAMINA 2012 dan tambang minyak terbesar kedua di dunia setelah di Amerika. Kilang tersebut juga sekaligus memiliki aspek historis dan Tonggak Sejarah Perusahaaan Tambang Minyak Nasional (PT.Pertamina). Sebab minyak pertama yang diekspor Indonesia bersumber dari kilang ini. Momentum itu terjadi pada 10 Desember 1957, yang sekarang diperingati sebagai hari lahir PT. Pertamina, saat perjanjian ekspor ditandatangani oleh Direktur Utama Pertamina Ibnu Sutowo dengan Harold Hutton yang bertindak atas nama perusahaannya Refining Associates of Canada (Refican). Nilai kontraknya US$ 30.000. Setahun setelah penandatanganan kontrak, eskpor dilakukan menuju Jepang dengan menggunakan kapal tanki Shozui Maru. Kapal berangkat dari Pangkalan Susu, Langkat, yang merupakan pelabuhan pengekspor minyak tertua di Indonesia. Pelabuhan ini dibangun Belanda pada tahun 1898. Sedangkan aspek kedua adalah nilai perjuangan yang ditorehkan putra bangsa melalui kilang ini. Kisah heroiknya berkaitan dengan Agresi Militer I Belanda 21 pada Juli 1947, yakni aksi bumi hangus kilang. Strategi aksi bumi hangus dilaksanakan sebelum Belanda tiba di Pelabuhan Pangkalan Susu, yakni pada 13 Agustus 1947. Maksudnya, agar Belanda tidak bisa menguasai kilang minyak itu seperti dulu. Selanjutnya, aksi bumi hangus kedua berlangsung menjelang Agresi Militer II Belanda pada 19 Desember 1948. Tower bekas aksi bumi hangus itu masih dapat dilihat sampai sekarang dan nilai histrois yang terkandung dalam aksi bumi hangus ini, terus diperingati sampai sekarang. Keberhasilan Zijlker pada penghujung abad ke19 di Indonesia mendorong pencari minyak dunia melirik Indonesia sebagai daerah yang potensial sebagai penghasil minyak terbesar di daerah Hindia Belanda. Monumen Pangkalan Brandan 2. Pemerintah Hindia Belanda Undang-undang Pertambangan pertama yang dibuat tahun 1899 “Indische Mijnwet� Staatsblad tahun 1899 No. 214 yang mengatur pengelolaan Migas di Indonesia. Merujuk pada undang-undang tersebut, maka lahirlah bentuk pengelolaan migas di Indonesia untuk pertama kali, yaitu sistem konsesi, atau concession. Pada waktu itu, kontrak pengelolaan migas belum dipisahkan dari pertambangan lainnya, katakanlah timah, batubara, bijih besi, tembaga, dan lainnya. Melalui sistem ini, kontraktor diberi kewenangan penuh untuk : (a) bertindak sebagai operator yang bertanggungjawab penuh terhadap operasi pertambangan, (b) memiliki minyak dan gas bumi yang dihasilkan, (c) memiliki sebagian besar aset terkait, termasuk hak atas tanah di permukaan. Negara hanya mendapatkan sejumlah royalti, sekitar 4% dari produksi kotor, pajak penghasilan, pajak tanah, dan bonus-bonus tertentu. Model kontrak semacam ini merupakan model tertua kontrak pertambangan di dunia. AS, Australia, Norwegia, Inggris, dan beberapa negara timur tengah, juga menggunakan kontrak semacam ini. Sekilas, kontrak itu memang sangat merugikan negara. Negara tidak tahu menahu soal operasi pertambangan. Minyak dan gas bumi yang dihasilkannya pun menjadi milik kon-
4
traktor. Negara hanya menerima cash, dalam jumlah yang minim. Sampai Indonesia merdeka, bahkan hampir 15 tahun setelahnya, undang-undang ini masih berlaku. Mungkin karena pada waktu itu Pemerintah dan Parlemen kita masih sibuk dengan perjuangan mempertahankan kemerdekaan, di samping sibuk berjuang mengusir lawan-lawan politik ideologi mereka. Baru beberapa tahun kemudian, setelah semangat nasionalisasi didengungkan oleh Bung Karno, terbitlah UU No 37 Prp 1960 sebagai rujukan pengelolaan migas yang baru, setelah sebelumnya terbit UU No 10 Tahun 1959, yang membatalkan Indische Mijnwet 1899. Dengan landasan undang-undang tersebut, lahirlah model kontrak yang ke dua, yakni kontrak karya, atau contract of work. Melalui skema ini, kontraktor hanya diberi kuasa untuk menambang. Minyak dan gas bumi yang dihasilkan bukan milik kontraktor. Mereka pun tidak punya hak atas tanah permukaan. Kontraktor menjalankan manajemen operasi dengan sistem profit sharing dengan Pemerintah. Kontraktor-kontraktor swasta yang ingin mengusahakan minyak dan gas bumi harus menjadi kontraktor dari salah satu perusahaan minyak negara: Pertamin, Permina atau Permigan. Ketiga perusahaan inilah yang nantinya akan melebur menjadi Pertamina yang kita kenal sekarang ini. Berbeda dengan sistem konsesi yang bertahan cukup lama, model kontrak karya ini hanya bertahan sekitar 4 tahun, karena pada tahun 1964, Indonesia memakai konsep baru, yaitu production sharing contract (PSC). Model ini dikenalkan Dr Ibnu Sutowo. Sistem PSC dipakai hingga sekarang, meskipun dengan beberapa perubahan. Tercatat tiga kali perubahan term and condition dari PSC ini.
Naskah Kontrak Bagi Hasil Substansi sistem PSC sangat berbeda dari dua kontrak sebelumnya. Pada sistem PSC, minyak dan gas bumi yang dihasilkan adalah milik negara. Negara juga bertindak selaku kuasa pertambangan. Kontraktor hanya berhak menikmati nilai secara ekonomis, melalui bagi hasil produksi. Jika pada kontrak karya yang dibagi adalah keuntungannya (profit sharing), atau uangnya, maka pada PSC ini yang dibagi adalah minyak atau gas nya (production sharing) Pada tahun 1904, untuk mencegah masuknya perusahaan asing, Pemerintah Hindia Belanda merubah undang-undang tersebut dengan meniadakan konsesi baru, yang mendapat protes keras dari Pemerintah Amerika Serikat, dengan melakukan tekanan agar Den Haag mencabut diskriminasi terhadap perusahaan Amerika Serikat.
DIREKTORI PERTAMINA General Act 1922, yang isinya menolak penyewaan tanah kepada perusahaan asing dari negara yang melakukan diskriminasi terhadap perusahaan Amerika Serikat. Akibat dari tindakan balasan AS, Pemerintah Hindia Belanda memperbaharui Undang-undang Pertambangan, dan tidak mampu lagi melakukan kegiatan pengelolaan migas yang membutuhkan dana yang tidak sedikit. Setelah perubahan undang-undang ini diubah perusahaan asing, terutama dari AS berminat memperoleh konsesi. Akan tetapi tidak satupun perusahaan dari AS memperoleh konsesi. Sebaliknya konsesi diberikan kepada Shell bekas milik Jerman sebelum perang dunia pertama. Sebelum tahun 1918, Pemerintah Hindia Belanda mengusulkan kepada Sheel agar membuat perusahaan patungan untuk daerah konsesi, tetapi Sheel menolak. Pada akhirnya daerah tersebut diserahkan kepada NIAM (Nederlandsch Aardolie Maatschappij) pada tahun 1921, perusahaan patungan anatara Sheel dan Pemerintah Belanda sendiri. Untuk kedua kalinya Pemerintah AS dikecewakan oleh kebijakan yang dilakukan Pemerintah Hindia Belanda. Akibat Peristiwa konsesi Jambi, Pemerintah AS menolak cabang-cabang Sheel menyewa tanah dinegara bagian Utah, Wyoming, dan Oklahama. Protes keras dilakukan AS, agar tidak melakukan diskriminasi terhadap perusahaan AS. 3. Perusahaan Minyak Asing sebelum Kemerdekaan Menjelang akhir abad ke 19 terdapat 18 prusahaan asing yang beroperasi di Indonesia. Pada tahun 1902 didirikan perusahaan yang bernama Koninklijke Petroleum Maatschappij yang kemudian dengan Shell Transport Trading Company melebur menjadi satu bernama The Asiatic Petroleum Company atau Shell Petroleum Company. Pada tahun 1907 berdirilah Shell Group yang terdiri atas B.P.M., yaitu Bataafsche Petroleum Maatschappij dan Anglo Saxon. Pada waktu itu di Jawa timur juga terdapat suatu perusahaan yaitu Dordtsche Petroleum Maatschappij namun kemudian diambil alih oleh B.P.M. Pada tahun 1912, perusahaan minyak Amerika mulai masuk ke Indonesia. Pertama kali dibentuk perusahaan N.V. Standard Vacuum Petroleum Maatschappij atau disingkat SVPM. Perusahaan ini mempunyai cabang di Sumatera Selatan dengan nama Nederlandsche Koloniale Petroleum Maatschappij yang sesudah perang kemerdekaan berubah menjadi P.T. Stanvac Indonesia. Perusahaan ini menemukan lapangan Pendopo pada tahun 1921 yang merupakan lapangan terbesar di Indonesia pada jaman itu. Untuk menandingi perusahaan Amerika, pemerintah Belanda mendirikan perusahaan gabungan antara pemerintah dengan B.P.M. yaitu Nederlandsch Indische Aardolie Maatschappij. Dalam perkembangan berikutnya setelah perang dunia ke-2, perusahaan ini berubah menjadi P.T. Permindo dan pada tahun 1968 menjadi P.T. Pertamina. Pada tahun 1920 masuk dua perusahaan Amerika baru yaitu Standard Oil of California dan Texaco. Kemudian, pada tahun 1930 dua perusahaan ini membentuk Nederlandsche Pasific Petroleum Mij dan menjelma menjadi P.T. Caltex Pasific Indonesia yang menggali eksplorasi sumur pertama di “Rokan Blok”, sekarang P.T. Chevron Pasific Indonesia. Perusahaan ini mengadakan eksplorasi besar-besaran di Sumatera bagian tengah dan pada tahun 1940 menemukan lapangan Sebangga disusul pada tahun berikutnya 1941 menemukan lapangan Duri. Di daerah konsesi perusahaan ini, pada tahun 1944 tentara Jepang menemukan lapangan raksasa Minas yang kemudian dibor kembali oleh Caltex pada tahun 1950. Pada tahun 1935 untuk mengeksplorasi minyak bumi di daerah Irian Jaya dibentuk perusahaan gabungan antara B.P.M., N.P.P.M., dan N.K.P.M. yang bernama N.N.G.P.M. (Nederlandsche Nieuw Guinea Petroleum Mij) dengan perbandingan saham Sheel
40%, Stanvav 40%, dan Far Investment Company (anak perusahaan Caltex ) 20% . Pemberian konsesi kepada NNGPM pada tanggal 23 Mei 1935, pemberian hak operasi selama 50 tahun yang dikenal dengan “Nieuw Guinea Blok” Hasilnya pada tahun 1938 berhasil ditemukan lapangan minyak Klamono dan disusul dengan lapangan Wasian, Mogoi, dan Sele. Namun, karena hasilnya dianggap tidak berarti akhirnya diserahterimakan kepada perusahaan SPCO dan kemudian diambil alih oleh Pertamina tahun 1965. 4. PascaKemerdekaan (1945 -1957) Pasca Kemerdekaan Republik Indonesia (19451947), dikenal dengan Nasionalisasi Perminyakan Indonesia, kegiatan Eksplorasi terjadi kevakuman setelah Tentara Jepang menyerah dari Sekutu. Ladang-ladang Minyak diambil oleh Republik Indonesia dan dinyatakan milik rakyat secara mutlak. Masa ini dikenal dengan “Laskar Minyak”
Dilarang Meroko dalam tiga bahasa Selepas Perang Kemerdekaan dan di awal pemerintahan Republik Indonesia, situasi di ladang-ladang minyak peninggalan Belanda demikian kacaunya. Di Sumatera Utara misalnya, banyak perusahaan-perusahaan kecil saling berebut untuk menguasai ladang-ladang tersebut. Untuk menghentikan kekacauan itu, pemerintah menugaskan Angkatan Darat (AD) untuk mengatasinya. Selanjutnya AD mendirikan PT Eksploitasi Tambang Minyak Sumatera Utara (PTETMSU) untuk mengelola ladang-ladang minyak dan gas tersebut. Di Pangkalan Brandan, Sumatra Utara dan Aceh Timur, Laskar Minyak membentuk “ Perusahaan Minyak Republik Indonesia”(PERMIRI) pada September 1945. Setelah di Palembang peristiwa “Perang Lima Hari” awal Januari 1947 PERMIRI memindahkan kantornya ke Prabumulih, Palembang. Agresi Militer Belanda pertama (1947), merupaka upaya Belada untuk menguasai kekayaan alam Indonesia , termasuk Minyak bumi. Belanda menguasai daerah perkotaan dan kekuasaan Republik Indonesia ke daerah pelosok. Akibat aksi ini kantor PERMIRI dipindahkan lagi ke Lubuk Linggau, pada saat itu pusat dari Pemerintahaan Sumatra Selatan. Agresi Militer Belanda Kedua bulan Desember 1948, PERMIRI terpaksa memindahkan operasi terakhir dan membubarkan diri. Tahun 1948 terjadi Pemberontakan Madiun, Kilang Cepu dihancurkan Laskar merah PKI setelah terjadi pertempuran seru selama dua hari dengan pasukan Siliwangi. Situasi keamanan tidak menentu, ketiga perusahaan Asing Sheel, Stanvac, dan Caltex ingin tetap beroperasi di Indonesia. Bersamaan dengan Pasukan Belanda dan Wakil ketiga perusahaan kembali didaerah operasinya. Setelah pengakuan kedaulatan 27 Desember 1949, Konsesi Sheel di Jawa Tengah dan Sumatra Utara agar tetap berada di tangan Republik Indonesia,untuk menasionalisasikan perusahaan minyak Sheel, dan dikalangan Pemerintah cenderung mengembalikan pengolahan lahan ke Sheel sesuai persetujuan KMB.
5
DIREKTORI PERTAMINA 2012
Masa Kebangkitan Minyak Nasional Dekrit Presiden 5 Juli 1959 adalah dekrit yang dikeluarkan oleh Presiden Soekarno. Isi dekrit ini adalah pembubaran Badan Konstituante hasil Pemilu 1955 dan penggantian undang-undang dasar dari UUD Sementara 1950 ke UUD ‘45. Selain itu disebutkan Pembentukan MPRS dan DPAS dalam waktu yang sesingkatsingkatnya.
Konferensi Meja Bundar, Den Haaq, 1949 Situasi Nasional pada saat itu menentang Perusahaan Asing di Indonesia. Pada tahun 1950 Kepala Operasi Perminyakan di Jawa Tengah mendirikan PTMRI (Perusahaan Tambang Republik Indonesia) yang didukung oleh Serikat Buruh Minyak (SBM). Pada 2 Agustus 1951, Gubernur Sumatra Utara, Mr. Teuku Moh Hasan mengajukan Mosi yang memperjuangkan agar hasil pertambangan minyak lebih menguntungkan Indonesia , karena porsi terbesar dinikmati perusahaan asing. Mosi itu, yang dikenal “Mosi Moh Hasan”yaitu ada 2 skenario : Pertama mendesak Pemerintah dalam waktu satu bulan membentuk suatu komisi Negara Pertambangan yang bertugas untuk menyelidiki secara memyeluruh terhadap usaha pertambangan termasuk minyak bumi, membuat rancangan UU Perminyakan, serta memberi masukan ke Pemerintah Pertambangan yang menguntungkan Negara. Kedua , Mendesak Pemerintah untuk menunda Konsesi konsesi ijin Eksplorasi baru sebelum Komisi Negara menyelesaikan tugasnya. Pada tahun 1956, Komisi Negara Urusan Pertambangan mengajukan “draft” Undang-undang pertambangan Kepada Parlemen pengganti Indische Mijnwet tahun 1899 ternyata gagal diundangkan. Pada tanggal 24 Oktober 1956, Pemerintah akhirnya mengumumkan bahwa Tambang-tambang Minyak Sumatra Utara tidak akan dikembalikan kepada Sheel. Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 1956 memperkuat Pengelolaan dan Kontrol oleh pemerintah Pusat. Masyarakat di Pangkalan Brandan 16 Juni 1957menuntut agar PT Eksploitasi Tambang Minyak Sumatra Utara (PT ETMSU) diambil alih pengelolaannya oleh Pemerintah Pusat untuk kepentingan rakyat. Sebulan setelah rapat di Pangkalan Brandan pada tanggal 22 Juli 1957, Menteri Perindustrian dan Perdagangan melimpahkan tugas Tambang Minyak Sumatra Utara yaitu kepada Kepala Staf Angkatan Darat, pada masa itu Mayjen A.H.Nasution dan menunjuk Dr. Ibnu Sutowo sebagai Pimpinan. Pada tanggal 10 Desember 1957 agar perusahaan lebih bersifat Nasional, maka dirubah menjadi PT. Perusahaan Minyak Nasional (PT. PERMINA) dan disahkan oleh Menteri Kehakiman pada tanggal 5 April 1958. Pada tahun itu kekayaan Sheel seluruhnya dihibahkan kepada PT. PERMINA.
6
Dekrit Presiden 1959 dilatarbelakangi oleh kegagalan Badan Konstituante untuk menetapkan UUD baru sebagai pengganti UUDS 1950. Anggota konstituante mulai bersidang pada 10 November 1956. Namun pada kenyataannya sampai tahun 1958 belum berhasil merumuskan UUD yang diharapkan. Sementara saat itu di masyarakat tuntutan untuk kembali kepada UUD ‘45 semakin kuat. Rembesan dekrit tersebut menyemangati lahirnya UU No. 44/1960 sebagai landasan umum bagi pengusahaan pertambangan minyak dan gas bumi. Berdasarkan UU itu selanjutnya dikeluarkan PP.No.3/1061 yang mendirikan PN PERTAMIN, PP No. 198 yang menjadikan PT PERMINA menjadi PN PERMINA dan PP No.199/1961 mendirikan PT PERMIGAN Undang-Undang No 4 Prp Tahun 1960 mengamanatkan bahwa pengusahaan minyak dan gas bumi hanya dapat dilakukan oleh negara. UU ini dijadikan dasar oleh Pemerintah untuk membentuk PN Pertamina, sebagai satu-satunya pemegang Kuasa Pertambangan migas di Indonesia. Sejak UU ini diberlakukan, seluruh kontraktor asing pada waktu itu beralih status menjadi kontraktor PN Pertamina. Semangat dari UU tersebut kemudian dilanjutkan dengan UU No 8 Tahun 1971, yang memberikan kewenangan cukup besar kepada Pertamina dalam mengusahakan minyak dan gas bumi di Indonesia: mulai dari eksplorasi, eksploitasi, pemurnian dan pengolahan, hingga pengangkutan dan penjualan. Selain memberikan kewenangan yang besar, UU No 8 Tahun 1971 juga memberikan kesempatan yang luas kepada Pertamina untuk memupuk modal dan berinvestasi, terutama untuk mengelola lapangan-lapangan migas yang baru, agar tumbuh menjadi perusahaan yang besar. Ayat (1) Pasal 14 UU tersebut dengan jelas menyebutkan bahwa Pertamina berhak atas: (a) 40% dari penerimaan bersih hasil usaha sendiri; (b) 40% dari penerimaan bersih hasil Kontrak Production Sharing (KPS); dan (c) 40% dari penerimaan bonus-bonus perusahaan yang diperoleh dari KPS. Di samping itu, dengan skema PSC yang mewajibkan kontraktor melalui “pintu” Pertamina, proses alih teknologi juga diharapkan terjadi dari kontraktor asing ke perusahaan negara. Konsep ini menarik perhatian negara-negara lain untuk meniru, termasuk Petronas (Malaysia) dan Petrobras (Brasil). Seiring dengan waktu, menghadapi dinamika pe¬rubahan di industri minyak dan gas nasional mau¬pun global, pemerintah menerapkan UU No 22 Tahun 2001. Pasca penerapan UU tersebut, Pertamina memiliki kedudukan yang sama dengan pe-rusahaan minyak lainnya. Pada 17 September 2003 Pertamina berubah bentuk menjadi PT Pertami¬na (Persero) berdasarkan PP No. 31 tahun 2003. Ini merupakan konsekuensi dari pemberlakuan UU No.22/2001.
DIREKTORI PERTAMINA
Tahun-tahun Peristiwa Penting dalam perjalanan sejarah panjang Pertamina adalah sebagai berikut: No
Tahun
Peristiwa Penting Minyak Bumi Di Indonesia
1
1871
Usaha pertama pengeboran minyak di Indonesia, dilakukan di Cirebon. Karena hasilnya sedikit, kemudian ditutup.
2
1883
Konsesi pertama pengusahaan minyak diserahkan Sultan Langkat kepada Aeilko Jansz Zijlker untuk daerah Telaga Said dekat Pangkalan Brandan.
3
1885
Produksi pertama Telaga Said, yang kemudian diusahakan oleh “Royal Dutch”
4
1890
Dibentuk “Koninklijke” untuk mengusahakan minyak di Sumatera Utara.
5
1892
Kilang minyak di Pangkalan Brandan yang dibangun “Royal Dutch” mulai berjalan.
6
1898
Kilang minyak Balikpapan mulai berjalan.
7
1899
Lapangan minyak Perlak, konsesi baru dari “Koninklijke” mulai menghasilkan.
8
1900
Kilang minyak Plaju mulai bekerja.
9
1901
Saluran pipa Perlak – Pangkalan Brandan selesai dibangun.
10
1907
‘Koninklijke’ dan ‘Shell Transport and Trading Company’ bergabung membentuk BPM.
11
1907
Royal Dutch menyerahkan konsesi-konsesinya di Indonesia kepada BPM
12
1911
Sejak tahun ini BPM mengusahakan daerah-daerah minyak sekitar Cepu. Instalasi minyak berkapasitas kecil dibangun
13
1912
Dibentuk NKPM sebuah subsidiary dari “Standard oil Company of New Jersey”, pada tahun 1948 nama NKPM menjadi STANVAC
14
1916
STANVAC menemukan minyak di Daerah Talang Akar, Pendopo (Sumsel).
15
1920
BPM memperoleh kontrak untuk mengusahakan daerah jambi, dibentuk NIAM, dengan modal 50/50 antara BPM dengan Hindia Belanda. Manajemen berada di tangan BPM.
16
1923
NIAM Jambi menghasilkan produksi untuk pertama kali
16
1923
NIAM Jambi menghasilkan produksi untuk pertama kali
17
1926
Kilang minyak STANVAC di Sungai Gerong selesai dibangun, mulai berproduksi dalam rangka produksi keseluruhan Indonesia.
18
1931
‘Standard Oil Company of California’ membentuk subsidiary yang setelah PD II bernama CALTEX. Pencarian minyak mulai diintensifkan.
19
1935
Saluran pipa dari jambi ke BPM di Plaju selesai dibangun. NNGPM suatu perseroan yang terdiri dari saham BPM (40%), STANVAC (40%) dan Far Pacific Investment Company (20%), mulai beroperasi di Irian Barat
20
1936
Konsesi yang bernama “Kontrak 5A” untuk daerah di Sumatera Tengah diberikan kepada CALTEX. (termasuk lapangan MINAS).
21
1941
Pecah perang di Asia Tenggara, penghancuran dan penutupan sumur minyak bumi.
22
1944
Tentara pendudukan Jepang yang berusaha membangun kembali instalasi minyak menemukan MINAS.
23
1945
Lapangan minyak sekitar P. Brandan (ex konsesi BPM) diserahkan pihak Jepang atas nama sekutu kepada Bangsa Indonesia. Perusahaan ini diberi nama PTMNRI.
24
1946 -1947
Jepang mundur, sejak pertengahan tahun 1946 sampai Agustus 1947 lapangan-lapangan minyak STANVAC dikuasai PERMIRI.
25
1948
STANVAC kembali mencapai tingkat produksi tertinggi sebelum perang.
26
1949
CALTEX kembali mengusahakan lapangan minyak di Sumatera Tengah. Konsesi BPM Cepu yang dikuasai PTMN dikembalikan kepada BPM akibat KMB, PTMN dibubarkan
27
1950
PTMN Cepu berubah menjadi PTMNRI Cepu PTMN Sumatera Utara berubah menjadi PTMRI Sumatera Utara
28
1951
PTMRI diakui sah oleh pemerintah RI dan diganti menjadi P.N PERMIGAN.
7
DIREKTORI PERTAMINA 2012 29
1952
CALTEX mulai mengekspor minyak dari lapangan MINAS.
30
1954
Pemerintah RI mengangkat seorang koordinator untuk Tambang Minyak Sumut dan PTMNRI dirubah menjadi TMSU
31
1957
K.S.A.D Jendral AH Nasution (pelaksana SOB) menunjuk KO. Dr. Ibnu Sutowo untuk membentuk sebuah perusahaan minyak yang berstatus hukum. Tanggal 10 Desember 1957 P.T. PERMINA didirikan, dan disahkan dengan Surat Keputusan Menteri Kehakiman RI No. J.A. 5/32/11 tanggal 3 April 1958.
32
1958
Bulan Juni PT PERMINA mengekspor minyak mentah untuk pertama kali, dan disusul yang kedua pada Agustus berikutnya. PT PERMINA mengadakan perjanjian kerjasama dengan perusahaan minyak Jepang NOSODECO. Kredit diangsur kembali dalam bentuk minyak mentah. PT PERMINA membuka perwakilan di Tokyo.
33
1959
NIAM menjadi PN PERMINDO. BPM/SHELL memulai proyek Tanjung di Kalimantan
34
1960
BPM di Indonesia dilikuidasi dan sebagai ganti dibentuk PT SHELL INDONESIA. Dengan diundangkannya UU Minyak dan Gas Bumi No. 44 tahun 1960, tanggal 26 Oktober 1960, seluruh pengusahaan minyak di Indonesia dilaksanakan oleh Negara. Permindo mulai dengan organisasi perniagaan sendiri sesuai sifat perusahaan Semi Pemerintah, walaupun administrasi perniagaan masih diatur SHELL
35
1961
Pemerintah RI mengambil alih saham SHELL dalam PERMINDO. PERMINDO dilIkuidasi dan dibentuk PN Pertambangan Minyak Indonesia disingkat PERTAMIN. Dengan PP No. 198 tahun 1961 didirikan Perusahaan Negara dengan nama PN Pertambangan Minyak Nasional, disingkat PN PERMINA dan PT PERMINA dilebur ke dalamnya.
36
1962
Indonesia bergabung menjadi anggota OPEC
37
1964
Pemerintah RI/PN PERMINA mengambil alih semua aktivitas NNGPM dengan membeli perusahaan tersebut.
38
1965
Tanggal 31 Desember 1965 Pemerintah RI membeli PT SHELL INDONESIA dengan harga US$ 110 juta. Unitunit ex SHELL dimasukkan dalam organisasi PN PERMINA
39
1966
4 Jan 1966 Permigan dilikuidasi karena peristiwa G30S/PKI (Perbum) Aset Permigan diberikan kepada PN Pertamin dan PN Permina
Dengan Surat Keputusan Menteri Pertambangan No. 124/M/MIGAS tanggal 24 Maret 1966 organisasi PERMINA dibagi dalam 5 unit Operasi Daerah Produksi dengan kantor pusat di Jakarta. 40
1967
Konsep Kontrak Production Sharing (KPS) mulai diperkenalkan.
41
1968
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 27 tahun 1968 tanggal 20 Agustus 1968 PN PERMINA dan PN PERTAMIN dilebur menjadi satu Perusahaan Negara dengan nama PN Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Nasional, disingkat PN Pertamina
42
1971
diterbitkan UU No. 8 tahun 1971 yang mengukuhkan PN Pertamina menjadi Pertamina
43
1998
(22 Januari) Rupiah tembus ke Rp. 17.000 per dollar AS
44
1998
(4 Mei ) harga BBM melonjak tajam hingga 71 %
45
1998
(13 Mei) Kerusuhan terjadi di Jakarta dan juga Solo
46
1998
(21 Mei )Presiden Soeharto mengundurkan diri dan digantikan wakil presiden BJ Habibie awal dari Reformasi
47
1998
Habibi menjabat selama 2 bulan dan 7 hari sebagai wakil presiden, dan 1 tahun dan 5 bulan sebagai presiden, Habibie merupakan Wakil Presiden dan juga Presiden Indonesia dengan masa jabatan terpendek.
8
48
1999
(30 Agustus) Lepasnya Timor Timur dari NKRI dan menjadi Negara terpisah
49
1999
(20 Oktober) Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang terpilih sebagai presiden
50
2001
diterbitkan UU Migas No 22 tahun 2001 yang akhirnya mengantar Pertamina menjadi PT Pertamina (Persero)
51
2001
(23Juli) Megawati merupakan presiden wanita Indonesia pertama dan anak presiden Indonesia pertama yang yang mengikuti jejak ayahnya menjadi presiden
52
2003
Pertamina berubah status menjadi PT Pertamina (Persero), Perubahan mendasar ada pada peran regulator menjadi player
53
2004
(20 Oktober) Susilo Bambang Yudhoyono dilantik menjadi Presiden Indonesia ke-6 , bersama Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla, terpilih dalam Pemilu Presiden
DIREKTORI PERTAMINA 54
2005
(1 Maret) Pemerintah menaikkan harga BBM sebanyak 29 % premium Rp .1810 menjadi Rp 2.400,-
55
2005
(1 Oktober) Pemerintah menaikkan harga BBM sebanyak 80 %
56
2005
(10 Desember) Pertamina dengan Logo Baru dan Semangat Baru Yang "Selalu Hadir Melayani" wujud dedikasi bagimu negeri Pertamina - Kita Untung Bangsa Untung
57
2007
(28 Nonember) Program Konversi Minyak tanah ke gas , Peraturan Presiden No. 104 Tahun 2007 tentang Penyediaan, Pendistribusian, dan Penetapan Harga Liquefield Petroleum Gas (LPG) Tabung Tiga Kilogram
58
2008
(24 Mei) Pemerintah menaikkan harga BBM sebanyak 28,7 %
59
2008
(1 Desember) harga Premium dari Rp. 6.000 turun ke Rp 5.500,(permen ESDM No.38 Tahun 2008)
60
2008
(15 Desember) Harga premium turun kembali dari Rp.6.000 ke Rp 5.500
61
2009
(15 Januari) harga premium turun dari Rp 6.000 ke Rp. 5.500,-
62
2009
(5 Pebruari) Galaila Karen Agustiawan Perempuan Pertama yang menjadi Pucuk Pimpinan Pertamina
63
2011
(November) PT Pertamina (Persero) melaporkan sebagai BUMN pembayar pajak terbesar di Indonesia Rp.50,9 Triliun ini melampaui rekor setoran tertinggi sebelumnya pada 2008 yang mencapai Rp 50,7 triliun Total pajak yang telah disetor Pertamina dalam 6 tahun terakhir sebesar Rp 265 Triliun.
Sumber : diolah dari berbagai sumber
ERA PERSERO PERTAMINA Head Office Jl. Medan Merdeka Timur 1A, Jakarta 10110 Telp : (021) 3815111,3816111 (86 Saluran) Fax : (021) 3633585,3843882 Telex: 44152, 44302, 46549, 46552, 46554 Demikian Latar belakang sejarah panjang dan berliku yang menjadikan PT Permina (PT Perusahaan Minyak Nasional) merupakan cikal-bakal pertimbangan sejarah ditetapkannya tanggal 10 Desember 1957 sebagai berdirinya PERTAMINA dapat dilihat dibawah ini :
9
Kronologis Kel
DIREKTORI PERTAMINA 2012 1945
1948
1950
1954
1957
1959
1961
1966
Januari NV NIAM September ----------> PTMRI -----> TMSU -------> 22 Juli PTMNRI Sumatra Utara PTETMSU Sumatra Utara 10 Desember ---------> PT PERMINA
PN PERMINA
PERMIRI ------>Membubarkan diri Merger Sumsel, Jambi ------------
31 Desember PT PERMINDO
- 5 Oktober PTMRI Cepu PN PERTAMIN PTMN Cepu Cepu 5 Juni 4 Januari PN PERMIGAN-->Likuidasi PERMIGAN
16 Agustus Kontrak Bagi Hasil Pertama
10
Sumber : diolah dari berbagai sumber
DIREKTORI PERTAMINA 1663
1664
PT Putra Bukit Seguntang
Pelaksanaan Sipil (Pekerjaan Konstruksi Jembatan dan Baja serta Perawatannya)
Jln. Prof. Dr. Hamka Tembesi Point Blok B No. 35 Batu Aji - Batam
Telp: (0778) 366114 Fax:(0778) 385114
PT Putra Bukit Seguntang
Pelaksanaan Mekaikal Jln. Prof. Dr. Hamka Tembesi Point (Pekerjaan Rekayasa, Konstruksi Blok B No. 35 Batu Aji - Batam Perpipaan Minyak dan Gas serta Perawatannya)
Telp: (0778) 366114 Fax:(0778) 385114
PT Barata Indonesia (persero)
Pelaksanaan Mekanikal (Instalasi Jln. Veteran No. 241 - Gresik - Jawa Thermal Bertekanan Minyak, Timur Gas, Konstruksi Alat Angkut dan Alat Angkat, Konstruksi Perpipaan Minyak, Gas dan Energi, Fasilitas Produksi, Penyimpanan Minyak dan Gas)
Telp:(031) 3990555 Fax:(031) 3990666
PT Widya Satria
Pelaksanaan Sipil (Jalan Raya, Jalan Lingkungan, Jembatan, Pelabuhan atau Dermaga, Pengerukan, Pengurungan, Pekerjaan Penyiapan dan Pengupasan)
Jln. Kelintang Permai BB-20 - Surbaya
Telp: (031) 8286860 Fax:(031) 8284482, (021) 53674741
PT Widya Satria
Pelaksanaan Arsitektural (Perumahan Tunggal, Koppel, Multi Hunian, bangunan Komersial, Bangunan-Bangunan Non Perumahan Lainnya, Pertamanan, Pekerjaan Interior)
Jln. Kelintang Permai BB-20 - Surbaya
Telp: (031) 8286860 Fax:(031) 8284482, (021) 53674741
PT Cahaya Anugrah Tama
Pelaksanaan Mekanikal (Konstruksi alat angkut dan angkat, konstruksi perpipaan, fasilitas produksi dan Penyimpanan minyak dan gas/ pekerjaan rekayasa)
Komplek Golden Plaza (D’Best) Blok G No. 31 - Jln. RS Fatmawati - Jakarta
Telp:(021) 75913412 Fax:(021) 75913413
PT Swadaya Graha
Pelaksanaan Arsitektural (Banguna Pergudangan, bangunan-bangunan non perumahan lainnya, termasuk perawatannya)
Jln. RA. Kartini No. 25 - Gresik
Telp:(031) 3984477 Fax:(031) 3982253
PT Swadaya Graha
Pelaksanaan Sipil (Jalan Raya/ Lingkungan, Pelabuhan/ Dermaga, Drainase, termasuk perawatannya)
Jln. RA. Kartini No. 25 - Gresik
Telp:(031) 3984477 Fax:(031) 3982253
PT Swadaya Graha
Pelaksanaan Mekanikal (Pekerjaan Rekayasa Instalasi Pemanasan, Ventiasi Udara dan AC dalam Bangunan, Instalasi Thermal, Bertekanan, Konstryksi Alat Angkut dan Alat Angkat, Konstruksi Perpipaan, fasilitas Produksi, Penyimpanan Migas termasuk perawatannya)
Jln. RA. Kartini No. 25 - Gresik
Telp:(031) 3984477 Fax:(031) 3982253
PT Swadaya Graha
Pelaksanaan Tata Lingkungan (Perpipaan Minyak termasuk perawatnannya)
Jln. RA. Kartini No. 25 - Gresik
Telp:(031) 3984477 Fax:(031) 3982253
PT Perdana Kutai
Pelaksanaan Mekanikal (Konstruksi Perpipaan Minyak dan Gas, Pipa Penyalur, Instalasi Thermal bertekan
Jln. A. Yani I No. 2C - Samarinda Kalimantan Timur
Telp: (0541) 204910 Fax:(0541) 200734
PT Prodian Dwikarya
Pelaksana Sipil (Jalan Raya, Jalan Ruko Sentra Niaga 3 Barat Blok B 6-5 Lingkungan, Drainase termasuk - Medan satria - Kota Bekasi Perawatannya)
Telp:(021) 88882050 Fax(021) 88882080:
PT Nahl Energy Indonesia
Pelaksanaa Mekanikal (Instalasi Thermal, Bertekanan Migas, Konstruksi Perpipaan Migas, Fsilitas Produksi, Penyimpanan Migas (Pekerjaan Rekayasa) termasuk perawatannya)
Telp/Fax: (031) 3991792
1665
1666
1667
1668
1669
1670
1671
1672
1673
1674
1675
Ruko Kawasan Industri Gresik (KIG) Blok B-8 Jln. Tridarma No. 3 Gresik Surabaya
215
DIREKTORI PERTAMINA 2012 PT Tectonia Grandis
Pelaksanaan Sipil ( jalan, jembatan, bendungan, irigasi, drainase dan Infrastructur)
Jln. Tenggilis Utara IX-11 - Surabaya
Telp/Fax: (031) 8490468
PT Bangkit Lestari Jaya
Pelaksanaan Sipil (Jalan, Jembatan, Pelabuhan, Dermaga, Irigasi, Drainase dan Infrastruktur)
Darmo Park I Blok IV-B/3, Jln. Mayjen Sungkono - Surabaya
Telp: (031) 5623745 Fax:(031) 5674349
PT Kartikabhakti Sarinusantara
Pelaksanaan Sipil (Jalan, Jembatan, Pelabuhan, Dermaga, Bendungan, Pengerukan, Pengurungan dan Infrastruktur)
Jln. Jaksa Agung Suprapto No. 21 Surabaya
Telp: (031) 5317360 Fax:(031) 5320707
PT Bangun Media Solusi
Pelaksanaan Sipil (Jalan, Jembatan dan Infrastruktur)
Jln. Lettu Suyitno 27 A - Mulyoagung - Bojonegoro - Jawa Timur
Telp/ Fax: (031) 1881324
PT Bangun Media Solusi
Pelaksanaan Mekanikal (Instalasi Jln. Lettu Suyitno 27 A - Mulyoagung Thermal Bertekanan, Konstruksi - Bojonegoro - Jawa Timur Perpipaan Migas)
Telp/ Fax: (031) 1881324
PT Lintas Media Telekomunikasi
Pelaksanaan Mekanikal (Instalasi Citra Harmoni Blok A2-32 - Kec. Taman Sepanjang - Surabaya pemanasan, Instalasi Lift, Pertambangan dan Manufactur Migas)
Telp: (031) 7887324 Fax:(031) 7887324
PT Korindo Jasa Petra
Pelaksanaan Mekanikal (Instalasi Jln. RS Fatmawati No. 99 - Jakarta Pipa Gas dalam bangunan, Selatan Perpipaan Migas dan fasilitas Produksi Penyimpanan Migas termasuk perawatannya)
Telp:(021) 7652829 Fax:(021) 7653242
PT Mitrindo Dutaprakarsa
Pelaksanaan Mekanikal (Konstruksi alat angkut dan angkat, konstruksi perpipaan, fasilitas produksi dan Penyimpanan minyak dan gas/ pekerjaan rekayasa)
Telp: (021) 6405803 Fax:(021) 64717908
PT Geo Link Nusantara
Pelaksanaan Mekanikal (Instalasi Gedung Menara Global Lt. 15 - Jln. Thermal, Bertekanan, Minyak Jenderal Gatot Subroto Kav. 27 dan Gas, Konstruksi Perpipaan Jakarta Minyak, Gas dan Energi, Fasilitas Produksi, Penyimpanan Minyak dan gas)
Telp:(021) 5279788 Fax:(021) 5279789
PT Geo Link Nusantara
Pelaksanaan Tata Lingkungan (Perpipaan Migas termasuk perawatannya)
Gedung Menara Global Lt. 15 - Jln. Jenderal Gatot Subroto Kav. 27 Jakarta
Telp:(021) 5279788 Fax:(021) 5279789
PT Airlanggatama Nusantarasakti
Pelaksanaan Elektrikal (Pembangkit Tenaga Listrik, Jaringan Transmisi dan Distribusi Tenaga Listrik, Instalasi Listrik)
Jln. Jaksa Agung Suprapto No. 21 Surabaya
Telp: (031) 5342400 Fax:(031) 5320707
PT Airlanggatama Nusantarasakti
Pelaksanaan Sipil (Jalan, Jembatan, Pelabuhan, Dermaga, Irigasi, Drainase, Pengerukan, Pengurugan dan Infrastruktur)
Jln. Jaksa Agung Suprapto No. 21 Surabaya
Telp: (031) 5342400 Fax:(031) 5320707
PT Intimarindo Primacon
Pelaksanaan Mekanikal (Instalasi Jln. Raya Boulevard WB 2/23 - Kelapa Thermal Bertekanan, Konstruksi Gading Permai - Jakarta Perpipaan Migas dan Fasilitas Produksi)
Telp: (021) 4531861 Fax:(021) 4531860
PT Citra Gading Asritama
Pelaksanaan Sipil (Jalan, Jembatan, Pelabuhan, Dermaga, Irigasi, Drainase, Pengupasan Lahan dan Infrastrukstur)
Jln. Gayung Kebonsari Manunggal A-7 - Surabaya
Telp: (031) 8299111 Fax:(031) 8297222
1690
PT Multi Bagasanti Mahdy
Pelaksanaan Sipil (Jalan, Bangunan Pergudangan dan Industri, Infrastruktur)
Sidosermo Indah V No. 5 - Surabaya
Telp: (031) 7753673 Fax:(031) 8741182
1691
CV Kereta Kencana sakti
Pelaksanaan Sipil ( jalan, Drainase, Irigasi dan Infrastruktur)
Jln. Tenggilis Utara 9/11 - Surabaya
Telp/Fax: (031) 8490468
1676
1677
1678
1679 1680
1681
1682
1683
1684
1685
1686
1687
1688
1689
216
Jln. Dusun Kelapa Nunggal RT. 26/06 - Gitung Kerta- Klari - Karawang Jawa Barat
DIREKTORI PERTAMINA 1692
PT Noor Asni Naga Jaya
Pelaksanaan Mekanikal (Konstruksi Perpipaan, Konstruksi baja, Fasilitas Produksi Migas/Pekerjaan Rekayasa)
Jln. Daman Huri No. 12, Samarinda Kalimanatan Timur
Telp: (0541) 731062 Fax:(0541) 741920
PT Noor Asni Naga Jaya
Pelaksanaan Elektrikal Jln. Daman Huri No. 12, Samarinda (Pembangkit Tenaga Listrik Kalimanatan Timur dengan Daya Maksimal 10 MW/ Unit, Jaringan Distribusi Tenaga Listrik rendah, Menengah dan Instalasi Listrik gedung dan Pabrik)
Telp: (0541) 731062 Fax:(0541) 741920
PT Indokomas Buana Perkasa
Pelaksanaan Elektrikal Kawasan Industri Pulo Gadung, Jln. (Pembangkit Tenaga Listrik Rawa Gelam IV No. 9 - Jakarta semua Daya, Jaringan Transmisi Tegangan Tinggi dan Ekstra Tegangan Tingi, Instalasi Kontrol & Instrumentasi dan Instalasi Listrik Gedung dan Pabrik)
Telp: (021) 4610201 Fax:(021) 4600176
PT Matra Upaya Tangguh
Pelaksanaan Sipil (Jalan Raya, jalan Lingkungan dan Pekerjaan Konstruksi Baja, termasuk perawatannya)
Jln. Raya Waringin Kurung No. 20 Serdang Serang - banten
Telp: (0254) 378431 Fax:(0254) 378433
PT Matra Upaya Tangguh
Pelaksanaan Mekanikal (Konstruksi Perpipaan Minyak, Gas dan Energi (Pekerjaan Rekayasa)
Jln. Raya Waringin Kurung No. 20 Serdang Serang - banten
Telp: (0254) 378431 Fax:(0254) 378433
PT Matra Upaya Tangguh
Pelaksanaan Arsitektural (bangunan-Bangunan non perumahan lainnya, termasuk perawatannya)
Jln. Raya Waringin Kurung No. 20 Serdang Serang - banten
Telp: (0254) 378431 Fax:(0254) 378433
PT Matra Engineering Construction
Pelaksanaan Sipil (Pekerjaan pembetonan dan Pekerjaan Konstruksi Baja, Termasuk Perawatannya)
Jln. Raya Waringin Kurung No. 20 Serdang Serang - banten
Telp: (0254) 378431 Fax:(0254) 378433
PT Matra Engineering Construction
Pelaksanaan Mekanikal (Konstruksi Perpipaan Migas dan Energi/pekerjaan rekayasa, dan fasilitas produksi, penyimpanan migas/pekerjaan rekayasa)
Jln. Raya Waringin Kurung No. 20 Serdang Serang - Banten
Telp: (0254) 378431 Fax:(0254) 378433
PT Adhi Karya (Persero) Tbk.
Pelaksana (Konstruksi Terintegrasi)
Jln. Raya Pasar Minggu Km. 18 Jakarta
Telp: (021) 5430204 Fax:(021) 54355864
PT Hutama Karya (Persero)
Pelaksanaan Mekanikal (Instalasi Gedung HK - Jln. Letjen Haryono MT Thermal Bertekanan, Konstruksi Kav. No. 8 - Jakarta Perpipaan Migas, fasilitas Produksi, Penyimpanan Migas)
Telp: (021) 8193708 Fax:(021) 8196107
PT Hutama Karya (Persero)
Pelaksanaan Elektrikal (Pembangkit Tenaga Listrik, Jaringan Distribusi dan Instalasi Listrik)
Gedung HK - Jln. Letjen Haryono MT Kav. No. 8 - Jakarta
Telp: (021) 8193708 Fax:(021) 8196107
CV Bangun Persada Nusantara
Pelaksanaan Sipil (Jalan, Jembatan, Pelabuhan, Dermaga, Drainase, Irigasi dan Infrstruktur)
Jln. Al-Falah - Komplek Bangun Persada Regency AA.19 - Tuban
Telp: (0356) 333962 Fax:(0356) 333962
PT Wapo Anugerah Indah
Pelaksanaan Sipil (Jalan, Jembatan, Drainase, Irigasi bendungan dan Infrastruktur)
Jln. Teungku Umar II No. 28 - Kab. Bangkalan - Jawa Timur
Telp: (0353) 7720369 Fax:(0353) 893003
CV Patra Jaya Mandiri
Pelaksanaan Sipil ( jalan, jembatan, Pelabuhan, Dermaga, Drainase, Irigasi dan Infrastruktur)
Jln. Basuki Rahmad 233 - Tuban
Telp: (0356) 333962 Fax:(0356) 333962
PT Jetec Indonesia
Perencana (Design Engineering Mekanikal, Elektrikal dan Instrumentasi)
Graha Surya Internusa Lt. 7 Suite 701 - Jln. HR Rasuna said Kav. X-0, Jakarta Selatan
Telp:(021) 5262599 Fax:(021) 5263848
1693
1694
1695
1696
1697
1698
1699
1700
1701
1702
1703
1704
1705
1706
217
DIREKTORI PERTAMINA 2012 PT Onasis Indonesia
Pelaksanaan Mekanikal (Alat Angkut dan alat angkat, konstruksi perpipaan migas dan energi, fasilitas produksi, penyimpanan migas)
Patra Office Tower Lt. 10 Suite 1008, Jln. Gatot Subroto Kav. 32-34 Jakarta
Telp: (021) 5251079 Fax:(021) 5251087
PT Onasis Indonesia
Pelaksanaan Sipil (Pelabuhan atau dermaga, pengerukan dan pengurugan migas dan energi, fasilitas produksi, penyimpanan migas)
Patra Office Tower Lt. 10 Suite 1008, Jln. Gatot Subroto Kav. 32-34 Jakarta
Telp: (021) 5251079 Fax:(021) 5251087
PT Indonesia Trans Global Relian
Pelaksanaan Sipil (Jalan, Bangunan dan Infrastruktur)
Jln. Banyu Urip Lor 9/3A - Surabaya
Telp: (031) 7887324 Fax:(031) 7887324
PT Flora Tjipta Sarana
Pelaksanaan Sipil (Jalan Raya, Jalan Lingkungan, Drainase Kota, Irigasi dan Drainase)
Jln. Gatot Subroto No. 54 - Slipi Jakarta
Telp: (021) 5709091 Fax:(021) 5709106
PT Flora Tjipta Sarana
Pelaksanaan Arsitektural (Fasilitas pelatihan Sport di luar gedung, fasilitas rekreasi dan pertamanan)
Jln. Gatot Subroto No. 54 - Slipi Jakarta
Telp: (021) 5709091 Fax:(021) 5709106
PT Krakatau Engineering
Pelaksana (Engineering, Procurement dan Construction/ EPC)
Krakatau Steel Lt. 7 - Jln. Jenderal gatot Subroto Kav. 54 - Jakarta
Telp: (021) 5221246 Fax:(021) 5200675
PT Pemuda Prima Usaha
Pelaksana Mekanikal (Instalasi Thermal Bertekanan, Konstruksi Perpipaan, Fasilitas Produksi, Penyimpanan Minyak dan Gas/ Pekerjaan Rekayasa)
Graha Asri Blok RK 23A - Jln. Ngagel Raya 179-183 - Surabaya - Jawa Timur
Telp:(031) 5027955 Fax:(031) 5029961
PT Pemuda Prima Usaha
Pelaksana Elektrikal (distribusi Listrik Tegangan Rendah, Instalasi Kontrol Instrumentasi dan Instalasi Listrik Gedung dan Pabrik)
Graha Asri Blok RK 23A - Jln. Ngagel Raya 179-183 - Surabaya - Jawa Timur
Telp:(031) 5027955 Fax:(031) 5029961
PT Drupadi Agung Lestari
Pelaksana Mekanikal (Instalasi Pipa Gas dalam Bangun, Insulasi dalam Bangunan, Instalasi Thermal, Bertekanan, Konstruksi Perpipaan, Fasilitas Produksi, Penyimpanan Migas (Pekerjaan Rekayasa) Termasuk Perawatannya)
Mutiara Taman Palem Blok A-07 No. 5 - Jln. Kamal Raya Outer Ring Road Cengkareng Timur, Jakarta
Telp:((021) 54350204 Fax:(021) 54355864
PT Drupadi Agung Lestari
Pelaksana Elektrikal (Pembangkit Tenaga Listrik semua daya, Instalasi Listrik Gedung dan Pabrik, termasuk perawatannya)
Mutiara Taman Palem Blok A-07 No. 5 - Jln. Kamal Raya Outer Ring Road Cengkareng Timur, Jakarta
Telp:((021) 54350204 Fax:(021) 54355864
PT Abadi Coating Solusi
Industri Material (Cat Khusus untuk Kapal Laut)
BLK Building, Jln. K.H. Wahid Hasyim No. 80, Jakarta
Telp: (021) 5902518, 59308875 Fax: (021) 59305754
1718
PT Dok dan Perkapalan Surabaya (Persero)
Industri Peralatan (Kapal Laut)
Jln. Tanjung Perak Barat 433-435 Surabaya
Telp:(031) 3291286 Fax:(031) 3291659
1719
PT McConnell Dowell Industri Peralatan (Industri Services Komponen Konstruksi/ Fabrikasi Struktur Baja dan Jasa Penyambung Pipa)
Jl. Sei Binti RT 03/RW 19 - Tanjung Uncang - BATAM
Telp: (0778) 391989 Fax: (0778) 391986
PT Ilthabi Mandiri Tehnik
Industri Peralatan (Air Conditioning, Refrigerasi, Ventilasi dan Radiator)
Rukan Sunter Permai Blok B1 - Jln. Danau Sunter Utara - Jakarta
Telp: (021) 65837930 Fax: (0778) 711919(021) 65307793
PT Laser Jaya Sakti
Industri Peralatan (Pembuatan Pressure Vessel/Bejana Tekan, Separator dan Scrubber)
Jln. Raya Mlaten No. 21 Karangrejo, Gempol-Pasuruan - Jawa Timur
Telp:(0343) 855454 Fax:(0343) 852785
PT Schneider Indonesia
Industri Peralatan Listrik
Gedung Ventura Lt. 7 - Jln. RA Kartini Kav. 26 - Cilandak - Jakarta
Telp: (021) 7504406 Fax:(021) 7504415
1707
1708
1709 1710
1711
1712
1713
1714
1715
1716
1717
1720
1721 1722
218
DIREKTORI PERTAMINA PT Sintai Industri Shipyard
Industri Peralatan (Tug Boat, Barges, Dredgers)
Jln. Brigjen Katamso KM. 6 - Tanjung Uncang - Batam
Telp:(0778) 393301 Fax:(0778) 391754
PT Arbe Chemindo
Industri Material Bahan Kimia Padat
Menara Batavia Lt. 32 - Jln. KH. Mas Mansyur Kav. 126 - Jakarta
Telp: (021) 5745010/11 Fax: (021) 5790 1293
PT PAL Indonesia (Persero)
Industri Peralatan (Platform, Single Boy Mooring, Pressure Vessel, Heat Exchanger, Steel Structure, Silo, Tank dan Shipbuilding)
Ujung Surabaya PO BOX 1134, Surabaya - Jawa Timur
Telp:(031) 3292275 Fax:(031) 3292530
PT Multipanel Intermitra Mandiri
Industri Peralatan (Power Control Room (PCR) Living Quarter, panel LV/MW (Switchgear & MMC) dan Peralatan Distribusi Listrik)
Jln. Industri Utara 4 Blok SS No. 6C - Kawasan Industri Jababeka - Jawa Barat
Telp:(021) 39833818 Fax: (021) 3923829, 3923853, 39833817
PT Eonchemicals Putra
Industri Material (Kimia Khusus Migas: Coating Material, Kimia Bersih, Oilfield, Drilling Chemical, Kimia Kertas, Kimia Penggarapan dan Perawatan Jalan)
Gedung Gajah Unit Z - Jln. Dr. Sahardjo No. 111 - Tebet - Jakarta
Telp:(021) 8308226 Fax:(021) 8303323
PT Cidas Supra Metalindo
Industri Peralatan (Industri Komponen Konstruksi/Fabrikasi Struktur Baja dan Jasa Pembuat Tangki)
Jln. Pancasila V No. 25 - Gunung Putri Telp: (021) Bogor 8671346/1350 Fax: (021) 8672726
PT Sinar Raflesia Selatan
Industri material (Bahan kimia: Kavling Sentra Niaga Blok SN No. 18 cleaners, water and waste - Jln. Boulevard Hijau-Medan Satriatreatment, corrosion inhibitor, Bekasi Barat oilspill, dispersant, deemulsifier, radiator coolant, cutting coolant, rigwash, paraffin solvet, pour point despersant, oxygent scavenger dan aerosol product for maintenen)
Telp:(021) 8875279 Fax:(021) 88976571
PT Mitrabina Rekaniaga
Industri Material (Bahan Kimia Proses: Demulsifer, Water Clarifer, Paraffin Solvet, Corrosion inhibitor, scale inhibitor, oxygen scavenger, H2S Scavenger, Pour Point Depressant
Telp:(021) 83796402 Fax:(021) 83796403
PT World Metal Industri National
Industri Peralatan (Bejana Tekan, Ruko CBD Jababeka No. A6 - Jln. Pipe Spool dan Matering Skid) Niaga Raya Kav. AA 3 - Cikarang Bekasi
Telp:(021) 29083755 Fax:(021) 29083766
PT Synco Synergy
Industri peralatan pressure vessel dan package module
Sekupang Industri Logistics Industrial Complex Blok C No. 2-3 - Jln. RE Martadinata Sekupang - Batam
Telp:(0778) 323220 Fax:(0778) 323210
PT Citra Tubindo Engineering
Industri Peralatan Matering Skid beserta System
Jln. Hang Kesturi II B Unit S 1-12 Kav A 19-F - Kabil Industri Eastate Batam
Telp:(0778) 711368 Fax:(0778) 711425
PT KSD Indonesia
Peralatan (Kawat Logam/Wire Rope, Sling dan barang-barang dari kawat)
Rukan Puri Mutiara Blok A 28-29 - Jln. Telp:(021) 65314266 Griya Utama Sunter - Jakarta Utara Fax:(021) 65314267
PT OBM Drilchem
Industri Material (Lumpur Pemboran)
Wisma Sejahtera IA-1 - Jln. Letjen S. Parman Kav. 75 - Jakarta
Telp: (021) 5306363 Fax:(021) 5300648
PT TY Valve Indonesia
Industri Peralatan (pipa, valve/Sambungan pipa dan accessoriesnya)
Latrade Industrial Park, Blok K No. 6 - Jakarta
Telp:(0778) 7367335 Fax:(0778) 393217
1737
PT Welltekindo Nusantara
Industri Peralatan (Wireline Unit)
Graha Elnusa Lt. 11 - Jln. Simatupang Kav. 1B - Jakarta
Telp:(021) 7828840 Fax:(021) 7828805
1738
PT Bekasi Metal Inti Megah
Industri Peralatan (bejana Tekan, Jln. Perjuangan No. 57 - Bekasi - Jawa Tangki dan matering Skid) Barat
Telp:(021) 8852233 Fax:(021) 8841159
PT Samator
Industri Material (oksigen, Gedung Graha pangeran Lt. 8 - Jln. A. nitrogen, argon, karbondioksida, Yani No. 286 - Surabaya - Jawa Timur hidrogen, acetylene dan dry ice)
Telp:(031) 8292727 Fax:(031) 8292708
1723 1724
1725
1726
1727
1728
1729
1730
1731
1732
1733
1734 1735 1736
1739
Perkantoran Corn Palace Blok B 0203 - Jln. Prof. Dr. Soepomo SH No. 231-Tebet - Jakarta
219
DIREKTORI PERTAMINA 2012 1740
1741
1742 1743 1744
1745
PT Besmindotama Semesta
Industri Peralatan (Crossover, Tubing, Wellhead dan Christmast tree)
Jln. POJ Kalimalang, Desa Cibuntu Cibuntu - Bekasi
Telp:(021) 88320915 Fax:(021) 88320916
PT Dunia Kimia Jaya
Bahan Kimia
Kawasan Industri Greenland Batavia Blok BD No. 1 - Kota Deltamas Sukamahi - Cikarang Pusat - Bekasi
Telp:(021) 89970430 Fax:(021) 89970431
PT Era Asta Marin Nusantara
Industri Material (bahan Kimia Pembersih dan Treatment)
Komplek PIK Penggilingan Blok E No. 31 (BK) Jakarta Timur
Telp: (021) 46829801Fax:(021) 46829802
PT Satyamitra Surya Perkasa
Industri Peralatan (Tank, Crane dan Pressure Vessel)
Jln. Agung Barat I Blok A3 No.25-26 Sunter Agung Podomoro - Jakarta
Telp:(021) 6401767 Fax:(021) 64717576
PT Dekabe Samudera Luas
Industri peralatan (bejana tekan) Jln. Prakarsa Muda Perumahan Bumi Linggahara Blok B-8 - Cirebon - Jawa Barat
Telp: (0231) 220555 Fax:(0231) 206960
PT Pupuk Kalimanatan Timur
Industri peralatan (bejana tekan, Divisi Jasa Pelayanan Pabrik, Jln. valve, mechanical seal, casting James Simandjuntak No. 1 - Bontang product) - Kalimantan Timur
Telp:(0548) 41202,(021) 3443344 Fax:(0548) 41202, (021)3443444
Sumber : Ditjen MIGAS ENERGI ALTERNATIF VS SUBSIDI BBM
Melalui Kebijakan Energi Nasional Mengurangi Ketergantungan Pemakaian BBM
Kita semua sepakat dan dapat merasakan langsung bahwasanya sektor energi sangat berperan dalam hajat hidup orang banyak dan menentukan arah kebijakan pemerintah diseluruh dunia. Oleh karena itu perlu disusun strategi energi dan dapat diaplikasikan secara tepat sesuai kondisi yang ada. Ketergantungan terhadap BBM dapat harus diubah menjadi suatu keuntungan.Minyak sebagai energi tidak dapat diperbaharui harus diupayakan secepatnya dapat diganti dengan energi secara berimbang. Karena sifat tersebut diatas, maka urusan “BBM & SUBSIDI” tidak pernah selesai. Pada saat harga Crude oil $ 60/bbl – banyak industri yang gulung tikar, karena biaya produksi naik, PHK bertambah dan pengannguran semakin bertambah.Kini harga Crude oil melonjak diatas $ 100/bbl dan kita dapat membayangkan dampak yang terjadi ??? dan jalan menuju kemakmuran semakin jauh. Ketergantungan terhadap BBM Ketergantungan terhadap BBM belum teratasi bahkan semakin berat. Karena Kebijakan energi yang ada masih bersifat himbauan. Banyak Industri / pabrik gulung tikar karena tidak kuat mengatasi biaya produksi yang akhirnya PHK tidak terhindarkan. Bahkan bahaya pengangguran menjadi masalah terberat yang akan dihadapi oleh pemerintah ? Sungguh ironi, Negara yang kaya dengan tambang mineral justeru mengalami tekanan ekonomi yang parah. Keseriusan pemerintah dalam menangani hal yang paling esensial ini,
220
perlu dipacu dengan menciptakan iklim investasi yang menarik, membuat trobosan dan kebijakan energi yang tepat. Tidak ada cara lain yang terbaik selain Energi alternatif lain sebagai pengganti BBM banyak cara yang dapat dilakukan misalnya gas, batubara, geothermal, tenaga air & angin, pohon jarak, dll, yang paling peting energi alternatif tersebut harus segera diwujudkan. Kekhawatiran masyarakat internasional terhadap peningkatan efek emisi gas rumah kaca, pada akhirnya mendorong PBB membentuk UNFCC (United Nation Framework Convention on Climate Change). Di tahun 1997, badan khusus yang menangani efek perubahan iklim global tersebut berhasil membentuk kesepakatan internasional mengenai manajemen perubahan iklim global yang dikenal sebagai dokumen Protokol Kyoto. Dampak pengimplementasian dari Protokol Kyoto bagi sektor energi adalah perlunya dilakukan perubahan pola konsumsi, produksi, distribusi energi serta dikembangkannya teknologi energi ramah lingkungan atau energi yang menghasilkan emisi gas rumah kaca dalam jumlah yang sangat minim. Protokol Kyoto juga meminta komitmen negara-negara di dunia untuk melakukan perbaikan intensitas energi atau rasio antara konsumsi energi terhadap nilai ekonomi yang dihasilkan. Terlepas dari soal kesepakatan dunia mengenai manajemen pengelolaan iklim global yang berdampak terhadap sektor energi secara global, banyak negara saat ini yang seolah berlomba-lomba untuk meningkatkan penggunaan energi alternatif. Apalagi, energi fosil seperti minyak bumi, gas alam, dan juga batu bara ketesediaannya di bumi ini sangat terbatas. Selain itu, faktor lain yang memicu pengembangan energi alternatif adalah mengenai energi tersebut yang dianggap bersih dan ramah lingkungan. Just One Solution, untuk mengatasi Krisis Minyak dan Subsidi BBM yakni dengan Energy Alternate. Tidak ada cara lain adalah :Mengaplikasikan semua Sumber Energi alternatif sesegera mungkin dengan cara yang paling efektif, berwawasan lingkungan dan harus didukung oleh semua pihak yaitu Mengganti dengan Energi yang terbarukan , yang lebih ramah lingkungan yakni pemanfaatan Energi Gas, Panas Bumi, Batubara ,dan energy alternative lainnya sebagai solusi pengganti Fosil bumi yang terus merangkak naik harganya. “Storage Oil” karena stock Nasional crude kita berada dalam jumlah yang rawan. Exess Stock di kilang – kilang minyak kita masih berada dibawah 20 hari. Sementara negara – negara lain
DIREKTORI PERTAMINA di Asia Pasifik memiliki ketahanan stock hampir 3 bulan. Membangun dan memanfaatkan fasilitas stock + 10 juta Bbls yang akan dibangun dipulau We (Sabang) sebagai awal rencana menjadi “Commercial Storage” yang diperlukan negara APEC. Mengurangi ketergantungan negara ketiga /Singapura sebagai mediator transaksi crude oil / BBM dari Timur Tengah ke Indonesia. Mengambil alih peran distributor crude untuk kawasan Asia Pasifik, yang akan memotong jalur transport Timur Tengah – Selat Sunda – Pulau Karimun / Singapura dimana selama ini menggunakan sistem transfer antar kapal, melalui Selat Sunda. Dalam hal ini laut ini dipergunakan secara gratis, rawan kecelakaan dan pencemaran lingkungan (62 % produk minyak global dikomsumsi oleh APEC). “Mengurangi Ketergantungan BBM, Mengurangi Subsidi, Meningkatkan Ketahanan Nasional” o Emergency Oil Storage / Ketahanan Nasional o Energi Panas Bumi o Proyek CNG dari gas alam o Pemanfaatan Bricket batubara o Gasifikasi Batubara
PEMANFAATAN ENERGI PANAS BUMI Merupakan Energi yang tak pernah habis, sangat potensial pemanfaatannya dalam jangka panjang, potensi sebesar 27.000 MW diseluruh Indonesia, baru terpasang + 1000 MW saja (4 – 5 %). Energi panas bumi dapat menghasilkan tenaga listrik, dan akan menggantikan pemakaian + 12 – 13 juta K liter BBM pertahun oleh PLN, jumlah BBM tersebut setara dengan 200.000 BOPD. Khususnya Pulau Jawa yang menggunakan listrik 4415 MW, sebaiknya secara bertahap digantikan dengan + 40 power plant tenaga uap / panas bumi yang berkapasitas 110 MW. Manfaat lain selain keuntungan jangka panjang juga membantu industri rakyat setempat (pengeringan tembakau, teh, peternakan, dll) dan program langit biru. PEMANFAATAN ENERGI GAS ALAM Cadangan gas alam Indonesia sebanyak 146,7 triliun kaki kubik. Konsumsi gas Indonesia sendiri hanya 35% dari produksinya. Sedangkan untuk BBM, konsumsi lebih besar
daripada produksinya. Konsumsi yang besar ini terutama oleh penggunaan kendaraan bermotor. * Harga gas lebih murah dibandingkan dengan harga BBM tak bersubsidi * Penghematan lebih dari 30%-40% *Pengganti BBM untuk Kendaraan, Industri, Rumah tangga,dan lai-lain PEMANFAATAN ENERGI BRIKET BATUBARA PENGGANTI MINYAK TANAH Proyek gasifikasi batu bara ini merupakan terobosan yang sangat signifikan dikala harga minyak melambung tinggi sampai $ 100 / bbl mirip dengan metoda CBM (coal bed metahe) tetapi prosesnya lebih efisien karena dilakukan langsung dipermukaan. Bahan baku batu bara yang digunakan adalah kalori rendah 3000 – 4000 kalori. Dengan demikian batu bara yang tidak terpakai menjadi bermanfaat dan bahkan dapat menjadi andalan untuk mengurangi subsidi BBM. Bahan baku tersebut sangat banyak dijumpai dipermukaan bumi Indonesia dan tidak laku di pasaran, karenanya akan memudahkan pencarian dan pengangkutan sumber tersebut dan dalam pelaksanaannya instalasi dipasang sedekat mungkin dengan konsumen. Teknologi ini menggunakan metoda “ direct processing” yang di temukan pertama kali oleh ilmuwan Rusia namun tidak berkembang karena kesulitan bahan baku.Negara italy dan Thailand sudah sukses melaksanakan hal ini. Di Indonesia para ahli teknik telah berhasil membuat proto type dan hasil uji coba sangat memuaskan dengan kalori + 1100 BTU / SCF, sehingga tidak diragukan lagi apabila dikembangkan secara langsung dapat menggantikan BBM pada kendaraan (Bus way pakai gas methane), kereta api, generator listrik (PLN), dll. Dapat dibayangkan andil teknologi ini terhadap pengurangan ketergantungan BBM yang sangat signifikan diwaktu yang akan datang. Teknologi ini menggunakan metoda “ direct processing” yang di temukan pertama kali oleh ilmuwan Rusia namun tidak berkembang karena 1. Sudah menjadi program pemerintah,pelaksanaanya dapat bermanfaat ganda : -Mengurangi pemakaian minyak tanah, karena mendapat subsidi yang paling besar. Dana subsidi yang seyogyanya digunakan untuk proyek pembangunan tersita demi kepentingan rakyat. -Sekalipun disubsidi harga berkisar Rp.2000 - 2500 per liternya. Apabila diganti dengan batubara yang disetarakan dengan 1 liter sesuai pemakaian rakyat per harinya maka dengan briket batubara cukup dengan biaya Rp. 1200 – Rp. 1500 per hari. -Sesuai dengan strategi perimbangan energi, bila di masyarakat dengan sistim distribusi yang lancar dapat mencegah dampak – dampak serius dengan penebangan pohon – pohon yang membuat tanah gundul mengakibatkan longsor, banjir, dan lain sebagainya. -Selain menambah lahan kerja, disemua lini akan mendapat keuntungan pada masyarakat miskin terutama pemerintah yang mengurangi subsidi, menambah lahan kerja dan pencemaran lingkungan terjaga. 2. Pelaksanaannya belum terpadu bahkan dapat menimbulkan keselahpahaman akibat : -Tidak tersosialisasi secara luas dan menerapkan standard kwalitas, harga, sistim distribusi yang professional. -Kesulitan birokrasi dalam pengembangannya, masing –
221
DIREKTORI PERTAMINA 2012 masing pihak membuat aturan sendiri. 3. Perlu membuat “Pilot Project” dibeberapa propinsi yang mengutamakan kwalitas, standard spesifikasi alat dan briket serta membentuk team pelaksana di pedesaan. PEMANFAATAN GASIFIKASI BATUBARA.MUDA Energi yang terdekat sebagai pengganti hidrokarbon cair adalah gas hidrokarbon yang mengandung senyawa C,H. Komponen tersebut juga terdapat pada batu bara, walaupun kandungannya tidak sebesar gas alam. Proses pemisahan pada Batubara, dilakukan secara langsung dipermukaan. Berbeda dengan CBM yang sekarang di lakukan uji coba, didahului dengan suatu pemboran sampai lapisan batubara dan selanjutnya mempompakan dan merendam air dalam lubang dengan waktu cukup lama. Metoda langsung ini dipromosikan oleh ahli-ahli Rusia dan sudah sukses berjalan termasuk Negara Italy yang baru membangun plant serupa. Di Negara kita masih tahap uji coba melalui suatu prototype. Hasil analisa lab diperoleh cukup memuaskan telah dianalisa oleh Lemigas mendapatkan nilai kalori 1100 BTU/SCF. Angka ini sama seperti yang didapatkan pada kebanyakan gas alam. Oleh karena bahan baku berasal dari batubara muda, 3000 – 4000 kalori yang sebenarnya tidak mempunyai nilai jual ekonomis sehingga modal kerja dan nilai jual menjadi sangat bersaing di pasar. Mengingat batubara muda sangat mudah dijumpai, maka plant dibangun sedekat mungkin dengan konsumen, dengan demikian daya saing sangat tinggi dan mampu menjangkau pelosok – pelosok yang tidak mempunyai gas alam. Keberhasilan dalam mewujudkan metoda ini akan berdampak secara internasional yang mapu mendominasi penggunaan bahan bakar murah. Manfaat dibidang transportasi darat, laut, kereta api, mampu mengurangi biaya + 30% sementara biaya listrik dapat mencapai + 40 %. Keunggulan dan manfaat pembuatan gas methane secara umum sebagai berikut : 1.Bahan baku sebagai sumber tersebar luas di Nusantara dan tidak tergantung pada lokasi bahan baku itu sendiri. 2.Proses pemisahan sangat mudah dan dilakukan secara langsung . 3.Mengurangi biaya transport & linstrik 30 – 40 % yang akhirnya dapat menurunkan harga produk dari pabrik. 4.Membantu program langit biru dan selajalan dengan kebijakan keseimbangan energi.
√ √ √
MENINGKATKAN KETAHANAN NASIONAL SEKURITI TERITORIAL STOK CADANGAN MINYAK NASIONAL PELUANG BISNIS
1. Perairan Indonesia yang sangat strategisTidak kurang 6 – 9 juta BOPD minyak mengalir dari Timur Tengah ke negara – negara Asia Pasifik melalui perairan kita.Dengan kapal Super Tanker (VLCC) melalui Selat Sunda menuju perairan kepulauan Karimun melakukan transfer minyak antar kapal. Kondisi diatas sangat tidak menguntungkan bagi negara kita, karena -Resiko keamanan -Pencemaran lingkungan -Kelautan digunakan pihak – pihak lain tanpa dimanfaatkan secara ekonomis. Dipilih Pulau We (Sabang) sebagai lokasi / terminal crude oil yang memenuhi persyaratan – persyaratan diatas sebagai berikut :
222
-Lokasi strategis, laut dalam, bebas tsunami dan dekat dengan kilang – kilang Asia Tenggara, China dan Jepang. - Status pelabuhan bebas dan zona perdagangan bebas. - Menambah pendapatan dan lahan kerja penduduk setempat. Daya tampung 10 juta bbls minyak dikonsentrasikan kepada kebutuhan dalam negeri dan sebagai batu loncatan untuk dikembangkan menjadi “Commerciality Oil Storage” dengan hal serupa di Pulau Lombok, Karimun dan di Sulawesi. Sejalan dengan waktu, permintaan minyak akan bertambah sehingga dampak – dampak negatif akan semakin membesar. 2. Stok cadangan minyak Nasional Tidak mempunyai tempat secara khusus yang kelebihan produk dari kilang – kilang yang tersebar dengan volume total kurang dari kurang dari 1 bulan. Jumlah tersebut masih dianggap rawan terhadap gejolak global terhadap kebutuhan minyak termasuk harga yang berfluktuasi. Perlu di bangun fasilitas penimbunan / pelabuhan besar pada lokasi yang strategis, yang dapat menjadikan negara kita pusat pemasaran distribusi minyak, memotong jalur distribusi dari Timur Tengah, mengurangi ketergantungan pihak ketiga (Singapura) dan meraih peluang bisnis yang sangat prospek. 3. Peluang Bisnis Masuknya Investor Lokal untuk menanamkan modalnya di Hulu Migas Tidak ada formulasi yang mengatakan bahwa harga minyak akan turun sejalan dengan waktu, hal ini dapat dimengerti karena minyak adalah energi yang tidak terbarukan sementara konsumsi akan selalu naik. Apa yang akan dilakukan adalah memanfaatkan energi alternatif selain BBM. Walaupun terlambat, perlu segera dilaksanakan sesuai kebijakan keseimbangan energi nasional. Impian yang bertujuan menjadi pusat pemasaran minyak di kawasan Asia Pasifik, perlu membangun infrastruktur dan fasilitas penampungan, selanjutnya meningkatkan Ekspor minyak dan mengurangi Import BBM untuk pemakaian dalam negeri. Import BBM diarahkan untuk mengolah crude dan memasarkan BBM ke negara – negara tetangga seperti dilakukan oleh Jepang dan Singapura.
DIREKTORI PERTAMINA Literatur:
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
PERTAMINA Ditjen MIGAS BP MIGAS BPH MIGAS Transformasi Pertamina ,Dilema Antara Orientasi Bisnis & Pelayanan Publik Yogyakarta, Penerbit Galangpress, Cet. I, 2009 Mutasi DNA Powerhouse Pertamina On The Move Rhenald Kasali,PhD & PT Pertamina Persero, Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama,2008 Pertamina Dari Puing-puing ke Masa Depan Repleksi dan Visi, penerbit Hupmas Pertamina,1997 Teuku H Muhammad Hasan, Sejarah Perjuangan Perminyakan Nasional,Yayasan Sari Pinang Sakti, Jakarta 1985 Daniel I. Vieyra. “Fill ’Er Up”: An Architectural History of America’s Gas Stations. New York: Macmillan Publishing Co., 1979. The Automobile In American History And Culture : A Reference Guide By Michael L Berger –Greenwood Publishing Group – 2001
11. 12. 13. 14.
Gas Pump Collector’s Guide / scott Benjamin, Wayne Henderson by MBI Publishing Company, USA -1996 Book Indonesian Petroleum Flashback,Publishing Kopaana-2005 Wahjudi Wiratmoko W, Prof ,Dr dkk,Bunga Rampai 100 tahun Perminyakan Indonesia,Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Minyak & Gas Bumi”Lemigas”Jakarta , 1985 Dokumentasi Pertamina,Buletin Pertamina,Warta Pertamina
223
DIREKTORI PERTAMINA 2012
====================================================================>
Pertamina Directory Subsidiary and Business Partners Penyusun Naskah Editor Naskah Layout & Produksi Penerbit Edisi tahun Note
: Subur Maryanto, Robin Lubron, H Hafizt Lintang, Budiono : Gunawan Effendi : The Get Networks : Koperasi Perhimpunan Purna Karyawan Pertamina (KOPANA) : 2012 : Buku ini dilindungi oleh UU Hak Cipta Barang siapa yang memperbanyak atau dan mengcopy buku ini harus seijin Penerbit ,
Buku Pertamina Directory Subsidiary and Business Partners sebagai Dedikasi persembahan dari para Alumni Pertamina sebagai wujud PT.Pertamina (Persero) untuk menjadi World Class Oil di tahun 2014 dan Role Model Perusahan Migas di Indonesia. Semoga !
224
DIREKTORI PERTAMINA
225
DIREKTORI PERTAMINA 2012
DIREKTORI PERTAMINA
DIREKTORI PERTAMINA 2012
DIREKTORI PERTAMINA
DIREKTORI PERTAMINA 2012