Publik 10 - 2012

Page 1

PUBLIK

H AMRAN HA BATALIPU SE MM

Sekali & Terhenti Koba |60 Angel Lelga |26 Timah dan Pilkada untuk Siapa Morowali

Harga Rp25.000,00 (seluruh Indonesia)

Edisi 10/III oktober 2012


2


Dari Kami

MAJALAH

PUBLIK Pemimpin Redaksi: Gunawan Effendi Pemimpin Perusahaan: Dodi Nopriansyah Staf Redaksi: Teddi Septiadi Muchari R Ardiansyah Erwin Lumenta (Bontang) Rahmat Tony Febrinal Guntur Syahputra (Prabumulih) Roberd Simanjuntak Dewan Redaksi: Gunawan Effendi Dodi Nopriansyah Subur Maryanto Madsanih Kiagus MZ Pengembangan Usaha: Ferry Safni Rina Dwi Andini Yogi Setiawan Hermansyah Sirkulasi dan Iklan: Sofwan, Marno, Sukiran Sekretaris Redaksi: Juriah Penerbit: Prabu Media Utama CV Bank: BNI Manggarai Jakarta Selatan AC No: 0155516030 Alamat Redaksi: Wisma Aldiron Dirgantara Suite #045 Jl Jen Gatot Subroto Kav 72 Pancoran, Jakarta Selatan Jakarta 12780 Telp/Fax: 021 79196330 email: publik@indogetnetworks.com

Licin

P

ernah mendengar minyak di atas minyak di bawah? Itulah gambaran tentang Indonesia. Di bawah kulit bumi Indonesia, masih cukup banyak tersimpan cadangan minyak. Setiap ladang minyak, senantiasa mengandung pula gas. Itulah minyak di bawah. Minyak di atas? Tak lain maksudnya adalah kelapa sawit yang terutama dan paling mudah diolah minyak, meskipun ada ratusan dan mungkin ribuan produk yang menjadi turunan produk kelapa sawit dan malah limbahnya, mulai dari permen, keperluan sehari-hari semisal sabun, sampo, odol, lipstik, pakan ternak, bahan bakar nabati, bahkan energi listrik. Nah, soal kelapa sawit ini Indonesia sudah menjadi produsen terbesar di dunia. Sekitar separuh produksi kelapa sawit dunia berasal dari jutaan lahan perkebunan di segenap pelosok Nusantara. Gabungan produksi sawit Indonesia dan Malaysia mencakup 85 persen pasokan komoditas ini di seluruh dunia. Itulah sebabnya, banyak orang Indonesia yang masuk daftar 10 terkaya antara lain merupakan figur-figur penting di industri agribisnis kelapa sawit, di samping tembakau dan pertambangan batu bara. Kebetulan dalam edisi kali ini cukup banyak informasi seputar minyak di atas dan minyak di bawah itu. Antara lain misalnya ekspansi bisnis PT Triputra Agro Persada yang hendak memperluas lahannya dari sekitar 380 ribu menjadi lebih dari 500 ribu ha. Triputra tercatat sebagai 10 pemain kelapa sawit terbesar di Indonesia. Selain sawit, perusahaan ini juga menggeluti bisnis karet. Namun, produk kelapa sawit seperti minyak dan juga aneka turunannya bersifat licin. Kelicinan produk turunan kelapa sawit sudah menjadi anekdot penting di lingkungan industrii ini. Jadi, dalam salah satu anekdot, ada peringatan agar berhati-hati jika bermain kelapa sawit yang licin agar tidak terpeleset atau malah terjerambab jatuh. Paling tidak, licinnya sawit inilah yang dialami oleh pengusaha Siti Hartati Murdaya dan mantan Bupati Buol, Sulawesi Tengah, Amran Batalipu. Keduanya kini menjadi tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi. Bukankah perkaranya langsung terkait dengan perkebunan kelapa sawit di Buol? Soal kelicinan jugalah yang membuat penjarahan minyak mentah di ruas Tempino-Sungai Gerong, kawasan timur Jambi dan Sumatera Selatan, terus marak. Yang licin di sini mungkin para pelakunya. Malah disebut-sebut bupati juga terlibat penjarahan itu dengan mengeluarkan peraturan daerah yang memfasilitasi pengambilan minyak mentah secara ilegal. Yang mungkin menarik, belakangan ini penjarahan itu semakin merajalela. Bersamaan dengan itu, selama enam bulan terakhir ini harga komoditas kelapa sawit dan karet yang juga menjadi andalan warga di kawasan Jambi dan Sumsel itu sedang mengalami kemerosotan yang luar biasa. Apakah ada hubungannya? Wallahu’alam. Namun, jika memang penurunan harga komoditas berbanding lurus dengan penjarahan minyak mentah di Tempino-Gerong, boleh jadi warga di sana perlu menyimak artikel budidaya ikan sapan, spesies lokal yang kini mulai langka. Mungkin budidaya ikan ini dapat menjadi alternatif atau substitusi. Masih banyak artikel lain yang menarik dan bermanfaat bagi segenap pembaca. Lebih jelasnya, sila buka halaman-halaman berikutnya. Selamat membaca!v

majalah PUBLIK - edisi 10/III oktober 2012

3


MAJALAH

PUBLIK

Edisi 10/III 2012

14

PENTAS

Bupati Buol H Amran HA Batalipu SE MM DRAMA DI PAGI BUTA

PENTAS PENTAS UTAMA

4

16 18 20

Amran Batalipu memiliki banyak cita-cita jika menjadi Bupati Buol untuk periode II (20122017). Namun, cita-citanya kandas. Cita-cita luhur agaknya perlu seiring dengan cara mencapainya. Ternyata penangkapan H Amran HA Batalipu SE MM menyeret dua perempuan pengusaha terkemuka: Siti Hartati Murdaya dan Artalyta Suryani. Biarlah pengadilan yang akan menguak tali-temali dugaan penyuapan, pemerasan, atau malah perkongsian. Peringatan HUT Proklamasi Kemerdekaan RI memang peristiwa penting dalam perjalanan bangsa. Namun, selalu ada peristiwa unik dari rangkaian acara itu. Berikut ini beberapa cuplikannya.


24 26

Harga sawit sejak tiga bulan lalu menunjukkan kecenderungan merosot tajam. Namun, investasi sektor ini jalan terus, termasuk menggaet investor asing. Itulah langkah bisnis Triputra Agro Persada yang kebunnya berlokasi di 13 kabupaten dalam empat provinsi: Jambi, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Barat.

Pada 2013 Kontrak Karya tambang timah di Bangka Tengah ini habis. Isu kontrak tak diperpanjang sudah berhembus. Ini berarti, ada pihak lain yang menginginkannya. Jika tidak, kenapa bukan diperpanjang saja?

28

Industri cat di Indonesia mulai dikenal sejak 1932 dengan berdirinya perusahaan Belanda Lindetives Pieter Schoen & Zoon di Jakarta. Sekarang pun perusahaan ini masih berdiri dengan nama PT Sigma Utama. Lantas, apa kabar industri cat dalam negeri? Dedi Hernawan mengulasnya.

46

Nahdlatul Ulama (NU) agaknya ingin nilai Islam tetap aktual dalam gelombang perubahan. Salah satunya adalah pembahasan persoalan wajib tidaknya warga negara membayar pajak dalam acara Musyawarah Nasional Alim Ulama dan Konferensi Besar NU di Cirebom

3 Dari kami 4 Daftar Isi 6 Kilas: Galeri Foto Berita 8 Ringkas: Kabar dari Penjuru Nusantara 30 Kolom: Mengenang (Lagi) Pak Sugianto 34 Otonomi: Daftar APBD 2012 44 Otonomi: Bupati Turut Serta Mencuri

48 Persada: Kisah KM Surya Indah 50 Neraca: Narkoba Rusak Reggyna 54 Iptek: Budidaya Ikan Langka 56 Lampah: Sail Morotai 2012 58 Periferal: Si Anak Singkong 60 Sohor: Angel Lelga dan Jamro 62 Tantiem: Kelas

majalah PUBLIK - edisi 10/III oktober 2012

5


kilas nasional Bupati Buol, Sulawesi Tengah, Amran Batalipu di KPK.

Dahlan Iskan dan mobil listrik. Anas ulang tahun.

Setelah Gunung Padang, ada situs Salebu, Cilacap, Jawa Tengah.

Hartati Murdaya jadi tersangka.

MUI kecam peristiwa Rohingya.

Produsen tempe mogok produksi.

6

Fahd A Rafiq menjadi tersangka penyuap Wa Ode Nurhayati. Emir Moeis terjerat kasus Tarahan.

Presiden SBY menerima Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh.

Brigjen TNI Doni Murnado jadi Danpaspampres.

Rommy, anak Ayin, diperiksa KPK.

Hotasi Nababan jalani sidang.

Ramadan 1433 H datang.

KPK geledah Korlantas Polri.


kilas internasional

Nimr Baqir, ulama shiah ditangkap polisi Saudi.

Protes pengoperasian kembali reaktor nuklir di Jepang.

Mundur dari sepak bola, Sevchenko berpolitik.

CEO Barclays Bank mundur karena skandal bunga.

Meski rusuh, warga Suriah tetap perlu makan.

Sekitar 670 juta warga India mengalami pemadaman listrik, rekor kegelapan dunia.

Ranomi Kromowidjojo, idola baru.

Taiwan diguncang skandal seks Justin Lee dan puluhan wanita.

Klik iklan di Facebook dituding hasil rekayasa bot. London tuan rumah Olimpiade 2012.

majalah PUBLIK - edisi 10/III oktober 2012

7


telegram RUSLAN BUPATI BENER MERIAH Gubernur Aceh, Zaini Abdullah melantik dan mengambil sumpah Ir Ruslan Abdul Gani dan Drs Rusli M Saleh sebagai Bupati/Wakil Bupati Bener Meriah periode 2012 -2017 di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) setempat di Redelong, 11 Juli 2012. Pelantikan dipimpin Ketua DPRK, M.Nasir Ak dan dihadiri para anggota dewan, unsur muspida serta para pejabat Bener Meriah. Gubernur yang akrab dipanggil Dato Zaini menyatakan, pengukuhan dan pengambilan sumpah Bupati/Wakil Bupati yang dilakukan ini merupakan peristiwa penting dan bersejarah bagi perjalanan pemerintahan di Bener Meriah. Khusus kepada Ruslan Abdul Gani, merupakan pengalaman kedua setelah sebelumnya pernah dipercaya sebagai Penjabat Bupati Bener meriah pada tahun 2006 lalu. “Tapi tentu saja tantangan seorang Pj Bupati berbeda dengan bupati definitif. Sebagai bupati definitif, Ruslan pasti menghadapi tantangan lebih beragam, apalagi mengingat banyaknya masalah yang harus dituntaskan Pemkab Bener meriah dalam lima tahun ke depan. Mudah-mudahan bersama Wakil Bupati Rusli M Saleh, semua tantangan itu bisa diatasi dengan program-program pro rakyat yang efektif,” ujar Zaini. v FILM BONARAN DICEKAL Film berjudul Mursala yang diproduksi Raj’’s Production dilarang tayang dan diedarkan oleh Direktorat Pengembangan Industri Perfilman Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia. Keputusan itu merupakan tindak lanjut atas adanya laporan dari Pengurus Pusat Majelis Budaya Pesisir dan Pariwisata Sibolga (MBPPS), Tapanuli Tengah, yang berkeberatan dengan isi cerita film. MBPPS menolak bila Pulau Mursala dan budaya pesisir dikatakan milik Raja Bonaran Situmeang, Bupati Tapanuli Tengah. Untuk itu, lembaga bagian dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia itu meminta kepada pembuat film agar tak menayangkan Mursala sebelum menyelesaikan masalahnya dengan MBPPS. Sebelumnya, Raj’’s Production berencana merilis Mursala akhir tahun ini. “Menyarankan agar untuk sementara waktu Saudara tidak mengedarkan atau mempertunjukkan film Mursala tersebut sebelum adanya penyelesaian atas perselisihan pendapat atas cerita film,” demikian bunyi pernyataan dalam surat bernomor 51/PP.MBPP-ST/II/2012. v

8

EDISON KENA 4 TAHUN Mantan Bupati Kepulauan Mentawai Edison Saleleubaja, Senin (30/7/2012) ini, divonis empat tahun penjara dipotong masa tahanan oleh majelis hakim di Pengadilan Negeri Padang. Edison dinyatakan terbukti bersalah melakukan tindak pidana korupsi upah pungut dana provisi sumber daya hutan. Itu ditambah denda sebesar Rp 50 juta dan uang pengganti sebesar Rp 66,84 juta. Edison terbukti bersalah merugikan negara sebesar Rp 1,573 miliar, dari total dana provisi sumber daya hutan Dinas Kehutanan Kabupaten Kepulauan Mentawai sepanjang 2003-2004, yang jumlahnya sekitar Rp 15 miliar. Putusan itu lebih ringan dibandingkan dengan tuntutan jaksa penuntut umum selama enam tahun. Atas putusan itu, kuasa hukum terdakwa dan jaksa penuntut umum masih menyatakan pikir-pikir.v WALI KOTA BATAM SOAL TAKSI Wali Kota Batam, Ahmad Dahlan, tetap pada putusannya mencabut izin operarasi taksi Blue Bird dan siap menghadapi gugatan hukum. Pencabutan ijin operasi taksi itu dilatari mogok kerja ribuan pengemudi taksi di Batam. “Masalah PTUN akan kami hadapi secara konstitusional,” kata Dahlan, usai rapat koordinasi FTZ Batam, Bintan dan Karimun di Batam, Juli lalu. Izin Blue Bird tetap akan dicabut demi keamanan di Batam setelah ribuan pengemudi taksi mogok dan meninggalkan kendaraannya di jalan raya sekitar Kantor Wali Kota Batam. Dahlan mengatakan, pencabutan izin itu sejalan dengan janji koperasi dan pengemudi taksi memenuhi aturan operasional taksi yang baik. Manajemen dan operasionalisasi teknis taksi akan dibina hingga memenuhi standar taksi pada umumnya. Tidak seperti kota lain, di Batam taksi tidak menggunakan argometer dan dapat ditumpangi beberapa orang penumpang dengan tujuan berbeda. Pelaksanaannya menyerupai angkutan kota namun berkendaraan jenis sedan.Hal ini telah terjadi sejak lama dan menjadi ciri tersendiri bagi taksi Batam. Di sisi lain, Blue Bird yang jaringannya telah menggurita ke mana-mana dengan modal sangat kuat tidak memakai pola operasi dan pentarifan seperti itu. PT Blue Bird Grup terancam menanggung rugi sedikitnya Rp7,5 miliar bila izin operasional perusahaan taksi ternama ini dicabut oleh Pemerintah Kota Batam. “Perkiraan nilai kerugian itu dihitung dari nilai pembelian 50 unit mobil taksi jenis Toyota Limo

yang harga per unitnya Rp150 juta,” kata Teguh Wijayanto, Head of Public Relations PT Blue Bird Grup. Teguh mengemukakan pihaknya belum memperhitungkan biaya-biaya lain yang sudah dikeluarkan untuk proses pengiriman dan rekruitmen pengemudi serta penyediaan sarana dan prasarana lainnya. “Nilai kerugian itu tentu sangat besar untuk ukuran investasi awal pengoperasian armada taksi di daerah. Apalagi kami mendapatkan izin kuota armada sebanyak 300 unit untuk beroperasi di Kota Batam. Pasti nilai investasi yang kami keluarkan akan lebih banyak,” katanya. v PARA MANTAN DIINCAR JAKSA Mantan Gubernur Jambi Zulkifli Nurdin beserta sejumlah mantan kepala daerah dan Ketua DPRD se-Provinsi Jambi bakal terseret dalam pusaran kasus dugaan korupsi dana Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Program Studi Pendidikan Dokter (PSPD) Universitas Jambi (Unja). Kini, penyidik Kejaksaan Tinggi Jambi sedang mengagendakan pemeriksaan terhadap mereka terkait kasus tersebut. Mereka diduga terlibat dalam penganggaran dana sebesar Rp 125 juta untuk PSPD Unja. Rencananya, pemeriksaan akan dilakukan dalam waktu dekat ini. Fokus pertama adalah mantan bupati dan ketua DPRD, karena tidak memerlukan izin presiden. Selanjutnya, akan menyusul bupati/wali kota yang masih aktif (menjabat). Awalnya, setiap tahun dalam periode 2006-2009, ratusan juta rupiah dana APBD mengalir ke PSPD Unja yang kini tengah diusut korps Adhyaksa. Setiap kabupaten/kota menyerahkan dana sebesar Rp125 juta per tahun. Sedangkan pemerintah provinsi lebih besar, yakni Rp 200 juta. Jumlah ini sudah disepakati masing-masing kepala daerah yang diikat dalam memorandum of understanding (MoU). Dengan disepakati nota kesepahaman itu, penyidik mencium ada kejanggalan dalam pengelolaan dana PNBP, yang salah satunya bersumber dari APBD. Pejabat periode 2006-2009, antara lain Wali Kota Jambi dijabat Arifien Manap, Bupati Tanjab Timur Abdullah Hich, Bupati Kerinci Fauzi Si’in, dan Kabupaten Tebo dipimpin oleh Madjid Mu’az. Lalu bupati Batanghari dijabat oleh Syahirsyah, Bupati Bungo Zulfikar Achmad, Muarojambi Burhanuddin Mahir, Tanjab Barat Safrial; Sarolangun Hasan Basri Agus (HBA) dan Bupati Merangin dijabat oleh Nalim. “Semua bupati dan mantan bupati/wali kota akan kita panggil untuk dimintai


telegram

Kabar Singkat dari Penjuru Nusantara keterangan. Pemanggilan akan dilakukan dalam waktu dekat ini. Penyidik sedang menyusun jadwal,” kata Asisten Tindak Pidana Khusus Kejati Jambi Masyrobi, awal Agustus 2012.v

maju kembali menuju kursi BE 1, setelah melihat dan menimbang konstelasi politik terkini, terutama, setelah Gubernur Lampung Sjachroedin ZP melarang putranya, Rycko Menoza yang kini menjabat Bupati Lampung Selatan, mengikuti pilgub. “Pernyataan Sjachroedin melarang Rycko maju dalam pilgub membuat keinginan saya timbul untuk maju lagi,” ujar Alzier akhir Juli lalu. v

KE MANA PAK BUPATI? Sejumlah pihak mempertanyakan keberadaan Bupati Ogan Ilir Mawardi selama konflik lahan berujung bentrokan dengan polisi yang menewaskan satu anak-anak Angga bin Darmawan (12) dan melukai setidaknya empat warga lain. Selama konflik memanas dalam tiga bulan terakhir, Bupati yang menjalani periode kedua kepemimpinannya itu tak pernah muncul di hadapan masyarakat. Konflik tersebut terjadi antara warga 21 desa di Kabupaten Ogan Ilir (OI), Sumatera Selatan, dengan PTPN VII Cinta Manis. Beberapa kali pertemuan digelar antara warga dan PTPN VII Cinta Manis, namun Bupati Mawardi tak pernah muncul dengan berbagai alasan. Pertemuan hanya dihadiri DPRD Ogan Ilir dan beberapa pejabat Pemerintah Kabupaten. Wakil Gubernur Sumatera Selatan Eddy Yusuf mengatakan, bupati seharusnya bertanggung jawab moral secara langsung terhadap masalah yang dihadapi warganya. Apalagi, seorang anak-anak tewas dalam peristiwa kekerasan. “Namun, dalam hal ini kami melihat peran Bupati Ogan Ilir tak ada,” katanya di Palembang, awal Agustus 2012. Padahal, kata Eddy, peristiwa bentrok disertai penembakan oleh anggota Brimob di Desa Limbang Jaya itu seharusnya dapat diredam jika konflik lahan yang menjadi pangkal masalah diselesaikan sedini mungkin. v

AIRIN KELOLA SAMPAH Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany meresmikan tempat pengolahan sampah reduce, reuse, dan recycle (TPS 3R) di Pondok Maharta, Kelurahan Pondok Kacang, Kecamatan Pondok Aren, pertengahan Juli 2012.Tempat penampungan sementara dan pengolahan sampah ini merupakan yang ke-11dibangun Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan, bekerja sama dengan masyarakat setempat. “TPS-TPS di kawasan permukiman penduduk ini dibangun untuk menanggulangi sampah yang dihasilkan rumah tangga. Selanjutnya, sampah itu diolah masyarakat untuk menghasilkan suatu barang yang bernilai ekonomis,” kata Airin. Menurut dia, Tangsel sudah membangun 11 TPS mulai tahun anggaran 2010-2011. Pada tahun ini ada tiga TPS tambahan. Program TPS 3R ini merupakan salah satu upaya untuk menanggulangi sampah Tangerang Selatan. Setelah melakukan penandatangan prasasti, Airin menggunting pita dan meninjau TPS. Ia juga melihat proses penggilingan sampah yang diolah menjadi pupuk, dan meninjau hasil karya kerajinan tangan warga yang berasal dari daur ulang sampah. v

RIDHO & ALZIER MAU JADI CAGUB Ketua DPD Partai Demokrat Lampung M. Ridho Ficardo mulai disebut-sebut akan maju sebagai calon dalam pemilukada Gubernur Lampung setelah mendapat dukungan DPC Kabupaten Lampung Selatan. tentang kesiapannya untuk maju dalam pemilihan gubernur Lampung mendatang, secara diplomasi Ridho menjawab bahwa dirinya siap bila memang seluruh kader partai yang didirikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudoyono itu memang menginginkannya. Sebelumnya, M Alzier Dianis Thabranie. Ketua DPD I Partai Golkar Lampung, juga menyatakan siap menjadi cagub. Alzier pernah mengkuti Pilgub pada 2008, dan sempat memenangi Pilgub 2002 yang dilakukan DPRD Lampung, meski tidak pernah dilantik. Menurut Alzier, keinginannya untuk

BKT PERLU POS POLISI Walikota Jakarta Timur Murdhani akan mengusulkan kepada pemerintah pusat untuk membangun pos polisi di kawasan bantaran Banjir Kanal Timur (BKT) Jakarta Timur. Menurutnya, hal ini dilakukan demi mengantisipasi terjadinya tindak kriminal di sepanjang BKT. “Saya akan usulkan untuk dibuat pos polisi di BKT. Karena dari informasi yang berkembang, di sepanjang BKT sering terjadi berbagai tindak kejahatan,” ujar Murdhani, pertengahan Juli lalu. Murdhani menuturkan, usulan tersebut akan disampaikan ke Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane sebagai pihak yang memiliki wewenang untuk pembangunan di kawasan BKT. Sebelum pos berdiri, kata dia, pengamanan di kawasan BKT dipercayakan kepada patroli polisi saja, sambil memilih

lokasi yang dinilai strategis. Berdasarkan keterangan warga yang tinggal di sekitar BKT, mengaku sepanjang bantaran BKT terbilang rawan tindak kejahatan. Seperti halnya, perampokan serta penodongan terhadap pengendara sepeda motor serta orang-orang yang sedang duduk-duduk di pinggir BKT. Biasanya tindak kejahatan terjadi menjelang larut malam, dimana para pedagang makanan mulai meninggalkan lokasi jualannya. v 5 PASANGAN DI KOTA BEKASI Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bekasi, Jawa Barat, menetapkan lima pasang calon wali kota dan wakilnya selanjutnya akan menjalani tahapan verifikasi berkas dan persyaratan. Kelima pasangan calon itu terdiri dari empat perwakilan partai politik dan satu dari jalur perseorangan atau independen. Salah satunya adalah pasangan birokrat Dadang Mulyadi dan aktor Lucky Hakim yang diusung koalisi Partai Gerindra, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Bulan Bintang (PBB). Selain itu ikut mendaftar Sumiyati Mochtar Mohamad, isteri bekas wali kota yang tergusur karena korupsi. Sumiyati yang menggandeng Anim Imanudin sebagai calon wali kota diusung PDI Perjuangan. Pasangan petahana, Rahmat EffendiAhmad Syaikhu, juga mendaftar dengan dukungan Partai Golkar, Partai Keadilan Sejahtera, Partai Kebangkitan Bangsa, dan Hanura. Adapun Partai Demokrat sendirian menyodorkan pasangan Awing Asmawi-Andi Zabidi.Mereka semua yang didukung partai politik itu masih ditambah pasangan jalur independen, Shalih Mangara Sitompul-Anwar Anshori Mahdum. Ketua KPU Kota Bekasi Hendy Irawan menjelaskan verifikasi terhadap berkas-berkas dari pasangan calon dari partai politik akan berjalan hingga 31 Agustus. Untuk calon independen sampai 16 Agustus. Pemungutan suara dijadwalkan berlangsung pada Desember nanti. v VONIS UNTUNG WIYONO Mantan Bupati Sragen Untung Wiyono divonis bersalah dan dihukum 11 bulan oleh majelis hakim Pengadilan Negeri (PN) Semarang, karena terbukti menggunakan ijazah palsu pada saat pencalonan kepala daerah setempat pada dua periode. “Terdakwa divonis sebelas bulan karena terbukti bersalah dan secara sengaja melanggar Pasal 263 KUHP tentang Pemalsuan sesuai dalam dakwaan se-

majalah PUBLIK - edisi 10/III oktober 2012

9


telegram hingga merugikan orang lain,” kata Togar selaku ketua majelis hakim kasus penggunaan ijazah palsu mantan Bupati Sragen di Pengadilan Negeri Semarang. Meski menyatakan terdakwa bersalah, majelis hakim memutuskan terdakwa tidak perlu menjalani hukuman selama sebelas bulan dengan beberapa pertimbangan. Beberapa pertimbangan majelis hakim tersebut antara lain, terdakwa terpilih sebagai Bupati Sragen pada periode tahun 20002005 dan tahun 2005-2010 sehingga hal itu menunjukkan kepercayaan masyarakat setempat kepada yang bersangkutan. Selain itu, majelis hakim mempertimbangkan kemajuan yang cukup pesat di Kabupaten Sragen dan sejumlah prestasi pada saat terdakwa menjadi Bupati Sragen. “Untuk itu, terdakwa tetap dikenai hukuman percobaan selama satu tahun,” ujar Togar. Setelah mendengar pembacaan vonis majelis hakim tersebut, baik jaksa penuntut umum Suyatno maupun terdakwa yang didampingi tim penasihat hukumnya menyatakan pikir-pikir. Pada sidang sebelumnya, jaksa penuntut umum menuntut terdakwa Untung Wiyono dengan hukuman penjara selama satu tahun karena terbukti secara sah dan menyakinkan melanggar Pasal 263 KUHP tentang Pemalsuan Surat. Jaksa penuntut umum mendakwa terdakwa telah menggunakan ijazah palsu SMA Sembada Jakarta untuk kepentingan pencalonan yang bersangkutan sebagai calon bupati pada pemilihan kepala daerah Kabupaten Sragen hingga terpilih pada periode 2000-2005 dan 2005-2010.v SULTAN MINTA BANTUL BEBENAH Gubernur DIY Hamengku Buwono (HB) X berpesan agar Kabupaten Bantul selalu berbenah di berbagai aspek. Selain itu semua prestasi yang pernah diraih harus dipertahankan dan selalu memperbaiki pelayanan terhadap masyarakat. ’’Hari ini merupakan momentum penting bagi Kabupaten Bantul untuk selalu instropeksi. Apakah semua harapan sudah terlaksana atau belum. Program yang dijalankan harus berkualitas dan dapat dirasakan oleh masyarakat langsung,” kata HB X saat memberikan sambutan upacara perayaan HUT Ke-181 Kabupaten Bantul di Lapangan Trirenggo. Kamis, 19 Juli 2012. Sedangkan Bupati Bantul Sri Suryawidati menyebutkan Pemkab Bantul masih memiliki pekerjaan rumah (PR) yang harus diselesaikan. Misalnya, kemiskinan dan pengangguran. ’’Mudahmudahan PR tersebut segera dapat

10

diselesaikan sehingga masyarakat Bantul hidup sejahtera,” ujarnya. Rangkaian perayaan ini mendapat sambutan meriah dari masyarakat. Ribuan warga memadati lapangan yang berada di depan Rumah Dinas Bupati Bantul itu. Usai upacara, warga menyaksikan acara kirab dari Lapangan Trirenggo menuju Lapangan Paseban di depan kompleks perkantoran Pemkab Bantul.v WARGA BUBARKAN ACARA BUPATI Istighosah akbar yang diikuti Bupati Sumenep, KH Abuya Busyro Karim dan seluruh anggota Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) Kabupaten Sumenep, di areal eksplorasi Migas PT Energy Mineral Langgeng (EML) di Desa Tanjung, Kecamatan Seronggi, Sumenep, awal Juli lalu, dihentikan oleh ratusan warga sekitar yang tidak setuju dengan proyek eksplorasi tersebut. Ratusan warga sudah sempat merangsek masuk ke areal istighosah, namun berhasil ditahan petugas lalu kemudian acara istighosah yang baru berjalan sekitar 20 menit terpaksa dibubarkan. Kordinator aksi, Juhariyah mengatakan, pihaknya bersama seluruh warga Desa Tanjung tetap menolak segala bentuk eksplorasi di daerahnya. Bahkan mereka mengaku siap meregang nyawa, jika kegiatan eksplorasi migas tetap dilanjutkan. “Tidak ada tawar menawar lagi bagi kami, warga menolak kehadiran eksplorasi migas apapun bentuknya,” ujar Juhariyah. Sebelumnya, PT Energi Mineral Langgeng (EML) melakukan kegiatan uji siesmik dan penanjakan sumur migas pada April lalu. Sebulan kemudian, ratusan warga Desa Tanjung memprotes keberadaan eksplorasi itu, sehingga pada 21 Mei 2012 sepakat EML tidak melanjutkan kegiatannya.v MESIN POLITIK PEMILUKADA KALBAR Dukungan para bupati/walikota terhadap kandidat di Pilgub Kalbar 2012 walaupun secara resmi diharamkan peraturan perundangan, namun secara diam-diam merupakan kekuatan yang patut diperhitungkan. Pasalnya, para kepala daerah ini memiliki mesin politik birokrasi yang kuat untuk memengaruhi pemilih. Menurut Jumadi SSos MSi, pengamat politik dari Universitas Tanjungpura, jika kepala daerah bekerja secara maksimal dampaknya akan sangat signifikan terhadap perolehan suara calon yang mereka dukung. Dukungan itu, kata dia, bisa dalam bentuk finansial sampai dengan memengaruhi dan memobilisasi massa untuk

pemenangan pasangan tertentu. “Dan ini akan dilakukan oleh beberapa bupati dan wakilnya serta walikota di beberapa daerah di Kalbar. Tidak hanya itu, para kepala daerah itu juga akan mengerahkan para birokratnya untuk melakukan hal yang sama, ini bukan rahasia umum lagi,” kata Jumadi pertengahan Juli lalu. Kalau dipetakan, ia melanjutkan, dukungan para bupati/wakil bupati tersebut bisa dilihat dari struktural kepemimpinan partai politik yang mendukung, kedekatan kepentingan secara sosiologis, dan ada hubungan kepentingan politik yang sama, serta dukungan politik balas budi. Jadi sangat mudah untuk memetakan ke mana arah dukungan para bupati/wakil bupati atau wali kota tersebut.v PENGHARGAAN GUBERNUR & BUPATI Gubernur Kalimantan Tengah Agustin Teras Narang bersama enam bupati di Kalteng menerima penghargaan dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Penghargaan yang diserahkan di di Jakarta, Rabu 18 Juli 2012 itu diberikan karena produksi padi di Kalteng bisa ditingkatkan. “Penghargaan diberikan karena produksi padi di Kalteng meningkat lebih dari lima persen,” ujar Wakil Gubernur Kalteng Achmad Diran. Berdasarkan data Biro Humas dan Protokol Pemerintah Provinsi Kalteng, peningkatan produksi tersebut sebesar 12,38 persen pada tahun 2010 dibandingkan 2009. Selain Teras, para kepala daerah di Kalteng yang menerima penghargaan yakni Bupati Kotawaringin Barat Ujang Iskandar, Bupati Kotawaringin Timur Supian Hadi, Bupati Lamandau H Marukan, Bupati Katingan Duwel Rawing, Bupati Pulang Pisau Achmad Amur , dan Bupati Murung Raya Willy M Yoseph. Peningkatan produksi padi di Kotawaringin Barat sebesar 78,11 persen, Kotawaringin Timur sebesar 61,04 persen, Lamandau sebesar 31,36 persen, Katingan sebesar 32,67 persen, Pulang Pisau sebesar 48,45 persen, dan Murung Raya sebesar 56,25 persen. Jumlah total kepala daerah penerima penghargaan tersebut di Indonesia sebanyak 181 orang. Penghargaan diberikan berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian Nomor 2045/Kpts/KP. 450/6/2012 tentang Penetapan Provinsi dan Kabupaten/Kota yang Berhasil Meningkatkan Produksi Padi di Atas 5 Persen Tahun 2010.v BUPATI ANCAM HENTIKAN KONTRAK Bupati Berau Drs H Makmur HAPK mengancam akan menghentikan kerja


telegram

Kabar Singkat dari Penjuru Nusantara sama dengan kontraktor jika tak sanggup laksanakan tanggung jawab menangani kebersihan Pasar Sanggam Adji Dilayas (SAD). “Jika pihak kontraktor yang menangani kebersihan merasa tak sanggup melaksanakan tanggung jawabnya, segera lakukan pemutusan hubungan kerja. Apa lagi pihak kontraktor sudah mendapat surat peringatan dua kali, apa lagi yang dipertimbangkan,” tegas Bupati di Tanjung Redeb, Berau, Kalimantan Timur, Jumat, 20 Juli 2012. Sehari sebelumnya, Bupati Makmur didampingi Wakil Bupati Ir H Ahmad Rifai MM dan pejabat dinas instansi terkait menijau Pasar SAD untuk memantau kesiapan pasar dan harga-harga kebutuhan pokok selama Ramadhan 1433 Hijriah. Saat peninjauan itu, Bupati mengaku kecewa karena pasar SAD yang dibangun menelan biaya ratusan miliar rupiah tersebut kotor. Bupati mengatakan Pasar SAD dibangun bagus demi memberikan pelayanan kepada masyarakat agar pasar tak kumuh seperti pasar Gayam Tanjung Redeb dulu.v LELANG PROPERTI ASET KALSEL Aset properti bekas perkantoran Pemprov Kalsel di Banjarmasin yang hendak dijual masih dalam hitungan lembaga penilai (appraisal). Rencananya, aset tersebut akan dijual menyusul mulai difungsikannya komplek perkantoran baru Pemerintah Provinsi (Pemprov) kalsel di Kota Banjarbaru. Gubernur Kalsel Rudy Ariffin menyatakan sejumlah bangunan perkantoran aset Pemprov Kalsel di Kota Banjarmasin akan dilelang. Belum ada kepastian berapa nilai aset pemprov yang kini masih dalam perhitungan lembaga appraisal independen, tetapi diperkirakan mencapai lebih dari Rp5 triliun. Sedangkan Anggota Komisi I DPRD Kalsel Riduan MS optimistik aset-aset tersebut akan diminati pihak ketiga. “Sejauh ini, sudah ada beberapa pihak yang menyatakan ketertarikan untuk membeli aset Pemprov Kalsel tersebut,” tuturnya, pertengahan Juli 2012lalu. Besarnya beban pembiayaan daerah untuk pemeliharaan gedung lama menjadi alasan rencana penjualan aset daerah. Selain itu, hasil penjualan itu akan digunakan untuk menambah dana pembangunan gedung-gedung perkantoran yang belum rampung. Pemprov Kalsel secara resmi telah memindahkan kantor kesekretariatan daerah dan sejumlah instansi (biro dan badan) ke Kota Banjarbaru, sejak Agustus 2011. Dalam waktu dekat sejumlah instansi lainnya seperti Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Badan Pen-

anggulangan Bencana Daerah, Balitbangda, Dinas Perindag, Dinas Koperasi, Badan Penanaman Modal, Bappeda, dan Kantor Gubernur boyongan ke Banjabaru.v VICKY MAU SHOPPING CENTER BARU Wali Kota Manado Vicky Lumentut, merespon positif keinginan masyarakat agar President Shopping Center diremajakan. Bagi Lumentut, keinginan warga itu sejalan dengan visi dan misi Pemkot mewujudkan Manado sebagai kota model ekowisata. Berkaitan dengan itu Wali Kota juga menyerukan agar semua warga Manado harus siap mengsi semua peluang kerja yang ditawarkan. Hal ini untuk menjaga kestabilan ekonomi ibu kota Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) itu. “Saat ini laju pertumbuhan ekonomi kita di atas delapan persen dan ini sangat membanggakan buat kita sebagai warganya karena target kita waktu lalu yakni 7, 5 persen. Tapi ini jangan membuat ada perbedaan antara kaya dan miskin,” ucapnya. Sebab itu ia mendorong semua warga untuk aktif bekerja. “Dengan cara ini pertumbuhan ekonomi kita bisa dipertahankan,” pungkas Ketua DPD I Partai Demokrat Sulut ini. Termasuk tukang yang membangun shopping center itu kan?v VONIS KASASI BELUM DIEKSEKUSI Meski putusan kasasi Bupati Bone Bolango (Bonbol) nonaktif Abdul Haris Najamudin tentang kasus korupsi Pentadio Resort sudah diterima Pengadilan Negeri (PN) Limboto, eksekusinya belum jelas. Haris yang sebelumnya divonis bebas. Namun ketika jaksa kasasi, Mahkamah Agung (MA) menyatakan Haris bersalah. Kepala Biro Hubungan Masyarakat (Humas) MA Ridwan Mansyur mengatakan, kewenangan eksekusi ada di tangan jaksa. Seharusnya ketika salinan putusan diterima PN, ada kewajiban untuk menyerahkan kepada jaksa penuntut umum dan terdakwa. “Salinan putusan merupakan dasar bagi jaksa untuk melakukan eksekusi. Tak ada batasannya kapan dieksekusi. MA juga tidak bisa mengintervensi dan hanya sekadar mengimbau saja. Namun untuk penegakan hukum, sebaiknya prosesnya dipercepat,” ungkap Ridwan akhir Juli lalu. Sebelumnya Ketua Muda Pembinaan MA Widayatmo mengungkapkan, dalam kasus korupsi pembangunan Mall Limboto, majelis kasasi telah memutuskan vonis bebas. Sedangkan kasus pembangunan Pentadio Resort Haris divonis bersalah dan dihukum pidana sesuai tuntutan JPU yaitu dua tahun. v

GOLKAR USUNG CHAERUDDIN Partai Golkar resmi mengusung Chaeruddin Zen dan dr Delis Hehi sebagai pasangan calon bupati dan wakil bupati Morowali, Sulawesi Tengah, periode 2012-2017. “Rekomendasinya sudah saya terima ditandatangani langsung Ketua DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie, dan Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Idrus Marham,” kata Chaeruddin Zen awal Agustus lalu. Anggota Komisi II DPRD Sulawesi Tengah itu, mengatakan, DPD Golkar telah menyerahkan rekomendasi tersebut melalui rapat Golkar di Sekretariat DPD Golkar Morowali pada Sabtu (4/8). Rapat tersebut kata Chaeruddin juga dihadiri calon wakilnya Delis Hehi. “Kami langsung memperkenalkan diri kepada semua jajaran pengurus Golkar,” kata Chaeruddin. Menurut Chaeruddin, dirinya menerima rekomendasi Golkar tersebut setelah sebelumnya dilakukan survei atas beberapa pasangan calon yakni Chaeruddin Zen/Delis Hehi, Kristian Rongko/ Hasan Basri dan pasangan Ahmad Haji Ali/Yakin Tumakaka. “Saya bukan kader Golkar tetapi saya menghargai keputusan Partai Golkar karena keputusan politik partai itu melalui proses panjang,” kata Chaeruddin.v BUPATI SEMPROT ANGGOTA DPRD Bupati Mamuju, Sulawesi Barat, Suhardi Duka menyesalkan oknum anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) setempat ikut membuka usaha Tempat Hiburan Malam (THM) dengan mempekerjakan sejumlah wanita yang diduga Pekerja Seks Komersial. “Baru saja saya pimpin langsung operasi pekat di sejumlah THM yang ada di Mamuju. Satu hal yang saya sesalkan karena ada oknum anggota DPRD Mamuju ternyata menjadi pemilik murni THM, dengan mempekerjakan sejumlah Pekerja Seks Komersial (PSK),”kata Bupati Mamuju usai melaksanakan operasi pekat di Mamuju, Senin, 16 Juli 2012. Menurut Bupati, oknum anggota DPRD tersebut tidak pantas membuka usaha THM apalagi ikut mempekerjakan PSK. “Oknum anggota DPRD berimisial (DM) yang juga politisi dari Partai Karya Peduli Bangsa (PKPB) ini tidak wajar membuka usaha seperti itu karena yang bersangkutan merupakan representasi rakyat Mamuju yang saat ini duduk di DPRD Mamuju,” tukas Suhardi. Bupati dua periode ini menyampaikan, selaku wakil rakyat seharusnya menjadi contoh di tengah kehidupan masyarakatnya.

majalah PUBLIK - edisi 10/III oktober 2012

11


telegram “Jika oknum anggota DPRD yang nota bene representasi rakyat membuka usaha seperti THM maka akan menimbulkan mosi tidak percaya dari masyarakatnya,” kata dia.v PILGUB SULSESL23 JANUARI 2013 Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sulsel menetapkan jadwal dan tahapan pemilihan gubernur dan wakil gubernur (Pilgub) Sulsel 2013. Setelah melewati semua tahapan awal, pilgub akan dilaksanakan 22 Januari 2013. Ketua KPU Sulsel, Jayadi Nas, mengatakan, pilgub bukanlah hal yang baru. Karenanya, dibutuhkan komitmen semua pihak untuk mensukseskannya. Jika semua memiliki niat yang baik, kata dia, maka bukan tidak mungkin, Pilgub Sulsel 2013 nanti akan menjadi pilot project atau contoh terbaik di Indonesia. “Orang bisa saja berbeda pendapat, tetapi dalam konteks ini kita harus tetap bersatu. Kita lihat Pak Syahrul Yasin Limpo, Pak Ilham Arief Sirajuddin, hadir di sini dan mungkin calon lain yang akan mencalonkan diri dalam pilgub,” ujar Jayadi dalam acara seminar, launching tahapan, program, jadwal, maskot, dan jingle pemilihan gubernur dan wakil gubernur Sulsel di Menara Bosowa, Sabtu, 14 Juli. Jayadi mengatakan, tokoh-tokoh Sulsel memperlihatkan kebersamaan sehingga menganggap pilgub adalah hal yang biasa. Yang menentukan siapa yang akan memenangkan pilgub, akan ditentukan oleh rakyat atas kehendak Yang Maha Kuasa.v NUR ALAM SINDIR BUHARI MATTA Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Nur Alam menyindir Bupati Kolaka, Buhari Matta sering meninggalkan Kolaka tanpa alasan alias “bolos” kerja. Hal ini diungkapkan Nur Alam saat berkunjung ke Kolaka, Sabtu, 7 Juli 2012. Menurut Nur Alam, seharusnya sebagai bupati, Buhari jangan sering meninggalkan wilayah tugasnya tanpa alasan yang jelas. “Sekarang atau besok warga Kolaka datang ke kantor bupati, pasti bupatinya sedang keluar kota. Inikan tidak masuk akal, tanpa ada agenda kerja bupati kok keluar kota terus. Beda kalau ada agenda kerja, itu sah-sah saja,” tegasnya. Dia menambahkan, seharusnya kalau tidak ada agenda kerja bupati itu tinggal di kantor untuk menyelesaikan pekerjaan. “Untuk apa berkunjung ke kabupaten lain, di Kolaka sendiri masih banyak kerjaan,” kata Nur Alam. Selain itu, Gubernur Nur Alam juga menyoroti beberapa program yang belum

12

terlaksana di Kolaka seperti di bidang pengelolahan lingkungan dan kesehatan. Sebagai latar belakang, Nur Alam dan Buhari Matta akan bertarung di Pemilukada Gubernur Sultra pada 2013. Calon lainnya, Ali Mazi mantan gubernur Sultra periode 2005-2009.v PELANTIKAN BERMASALAH DPRD Provinsi Bali menyatakan akan tetap menggelar pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana-Wayan Sutjitra. Rencananya pelantikan tersebut akan dipimpin Wakil Gubernur Bali, Anak Agung Ngurah Puspayoga. Menanggapi hal tersebut, Kementerian Dalam Negeri menyatakan dasar dari pelantikan tersebut belum jelas. “Bisa saja kami batalkan pelantikan itu, karena dasarnya apa? Nanti akan kami evaluasi,” ujar Juru Bicara Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Reydonnyzar (Donny) Moenek akhir Juli lalu. Menurut dia Kemendagri telah menerima laporan yang disampaikan Pemprov Bali sekaligus lampiran bukti, termasuk surat keterangan dokter dari Singapura. Isi surat tersebut menyatakan Gubernur Bali, Made Mangku Pastika sedang dalam kondisi pemulihan, harus istirahat dan tidak dapat melakukan aktivitas dan sementara itu tidak dapat berkomunikasi. Dia menyebutkan, sesuai pasal 111 dan pasal 26 UU 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, bahwa pelantikan bupati adalah kewenangan Gubernur atas nama Mendagri.v PEMILUKADA NTB SEPTEMBER 2013 Sejumlah nama bakal calon mulai muncul menjelan Pemilukada Gubernur NTB tahun depan. Beberapa antaranya ialah gubernur yang masih menjabat TGH Zainul Majdi, KH Zulkifli Muahdli (Bupati Sumbawa Barat), Faruk Muhammad (anggota Dewan Perwakilan Daerah) dan H Harun Al Rasyid (mantan Gubernur NTB). Diperkirakan Pemilukada akan berlangsung pada September 2013. “Sejumlah figur mulai menyosialisasikan diri kepada masyarakat. Bahkan partai politik mencoba memperkenalkan siapa yang akan dijadikan bakal calon. Kami syukuri hingga kini kondisi politik masih cukup aman,” katanya akhir Juli lalu. Ia mengatakan, ini merupakan salah satu indikator bahwa masyarakat lebih mementingkan kemaslahatan bersama, dibandingkan dengan kepentingan politik golongan dan kelompok.Nasibun mengharapkan pada Pemilihan Gubernur dan Wakil

Gubernur NTB nanti tidak lebih dari lima pasangan calon. Kalau lebih, kondisinya akan cukup kompleks karena biayanya meningkat dan tipis kemungkinan terjadi satu putaran.”Kalau bisa tiga pasangan bakal calon akan lebih baik, karena ini akan terjadi satu kali putaran, sehingga biaya yang diperlukan relatif sedikit dan masyarakat akan menjadi lebih tenang,” ujarnya.v RAYMUNDUS & REKENING LIAR Bupati Timor Tengah Utara (TTU), Raymundus Sau Fernandes, S.Pt, dituding ‘memelihara’ dan menyembunyikan 115 rekening liar milik beberapa pejabat dan instansi pemerintahan senilai Rp 8.540.719.560,06 (Rp 8,5 miliar lebih). Rekening liar itu tidak tercantum pada daftar rekening kas di Kas Daerah dan tidak dilaporkan ke Bendahara Umum Daerah (BUD). Hal ini membuka peluang besar terjadinya penyelewengan keuangan. Sumber Harian Pos Kupang di Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Kupang mengungkapkan kasus ini Rabu (8/8/2012) lalu. “Ada Rp 8,5 miliar lebih keuangan daerah yang disimpan secara diam-diam dalam 115 rekening liar,” papar sumber ini. Kasus ini, lanjutnya, juga sudah dilaporkan kepada Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI.Sumber ini memaparkan total ada 126 rekening yang tersimpan di dua bank di Kefamenanu. Rinciannya, 108 rekening terdapat di Bank NTT Cabang Kefamenanu dan 18 rekening lainnya terdapat di BRI Cabang Kefamenanu. “Setelah dilakukan verifikasi ulang, 11 rekening sudah dilaporkan ke BUD oleh staf keuangan ketika tahu akan dilakukan pemeriksaan. Sisanya 115 rekening liar sampai sekarang tidak dilaporkan dan tidak bisa dipertanggungjawabkan,” katanya.v NONO SAMPONO JAJAKI MALUKU Mantan calon Wakil Gubernur DKI Nono Sampono mendaftar sebagai bakal calon Gubernur Maluku periode 2013-2018 di Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar setempat. Nono di Ambon, didampingi sejumlah simpatisan langsung menyerahkan formulir pendaftaran kepada Ketua Tim Penjaringan Bakal Calon Gubernur-Wakil Gubernur Maluku DPD Partai Golkar setempat, Husein Toisutta. Kehadiran Nono di Sekretariat DPD Partai Golkar Maluku di Kelurahan Karang Panjang Kecamatan Sirimau Kota Ambon turut disaksikan Ketua DPD Partai Golkar setempat, Zet Sahuburua.


telegram

Kabar Singkat dari Penjuru Nusantara usai pendaftaran IA mengatakan merasa terpanggil untuk membangun Maluku sehingga mendaftarkan diri untuk mengikuti pemilihan kepala daerah (pilkada) setempat 2013. “Saya memang tidak berhasil dengan Alex Noerdin di Pilkada DKI Jakarta pada 11 Juli 2012, namun motivasi untuk membangun Maluku mendorong mencalonkan diri di Partai Golkar,” ujarnya. Ketua Tim Penjaringan Balon Gubernur-Wakil Gubernur Maluku DPD Partai Golkar setempat, Husein Toisutta mengatakan, sejak dibuka pendaftaran pada 12 Juli telah terdaftar bakal kandidat 11gubernur dan tujuh wakil gubernur. “Pendaftaran dibuka hingga Senin (23/7) pukul 00.00 WIT sehingga kandidat yang belum melengkapi administrasi silahkan berproses,” ujarnya. Sebanyak 11 bakal calon gubernur adalah Nono Sampono, Said Assagaff, Fredy Latumahina, Edison Betaubun, Aziz Samual, Alex Retraubun, Abdullah Tuasikal, Jacky Noya, Daud Sangadji, John Pelupessy dan Ferdinand Leawatu. Sedangkan Wakil Gubernur Abdullah Tuasikal, Daud Sangadji, Bugis Saman, Hamid Rahayaan, Moda Latuponno, Junus Duganata dan La Suryadi Realistis Ketua DPD Partai Golkar Maluku Zet Sahuburua mengatakan, partainya akan realistis memutuskan bakal calon gubernur dan wakil gubernur setempat untuk mengikuti Pilkada 2013.v TERNATE GELAR FESTIVAL ELA-ELA Pemerintah Kota Ternate, Maluku Utara, bersama Kesultanan Ternate akan menggelar Festival Ela-ela menyambut malam Lailatul Qadar sekaligus HUT Kemerdekaan RI Tahun 2012 pada 15 Agustus 2012. “Penyelenggaraan Festival Ela-ela tersebut juga dalam upaya melestarikan tradisi masyarakat Ternate yang sejak dulu selalu menggelar ritual ela-ela untuk menyambut Lailatul Qadar,” kata Kabag Humas dan Protokoler Pemkot Ternate Thamrin Marsaoli di Ternate, awal Agustus 2012. Festival yang telah menjadi kegiatan tetap Pemkot Ternate dan Kesultanan Ternate setiap Ramadan tersebut, akan digelar pada 15 Agustus 2012 atau malam 27 Ramadan yang oleh masyarakat Ternate itu sejak dulu diyakini sebagai malam turunnya Al-Quran (Lailatul Qadar). Thamrin mengatakan, festival tersebut akan diawali dengan ritual pembakaran obor oleh Wali Kota Ternate, Burhan Abdurrahman dan Sultan Ternate Mudhafar Sjah di Kedaton Kesultanan Ternate, yang akan disaksikan masyarakat, baik dari masyarakat adat dan masyara-

kat umum lainnya di daerah ini. Obor merupakan salah satu komponen utama dalam setiap penyelenggaraan ritual ela-ela. Obor ini selain bahan bakarnya dari minyak tanah, juga ada yang dari bahan damar yang dipasang pada batang pisang. “Festival Ela-ela tersebut akan diisi pula dengan kegiatan lomba ela-ela antar kelurahan. Dalam lomba ini yang menjadi fokus penilaian adalah keindahan dan semaraknya obor yang dipasang warga disetiap kelurahan,” katanya.v PURUADA DIVONIS BEBAS Terdakwa kasus korupsi dana APBD 2002 dan 2004 Kabupaten Fakfak senilai Rp 4 miliar, Wahidin Puarada, divonis bebas oleh Majelis Hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Papua Barat, pertengahan Juli lalu. Namun, Majelis Hakim tidak semuanya sepakat untuk memvonis bebas terdakwa yang juga mantan bupati Fakfak ini. Hakim Ketua Anri Widia Laksono menyatakan dissenting opinion dengan dua hakim anggota dalam majelis permusyawaratan hakim untuk menentukan vonis tersebut. Dalam keterangannya, Hakim Ketua Anri Widia Laksono berpendapat bahwa kasus korupsi merupakan tindak pidana khusus. Sejumlah fakta-fakta di persidangan membuktikan terdakwa, mantan Bupati Fakfak Wahidin Puarada, secara sah dan meyakinkan telah bersalah karena merugikan negara dan atau berpotensi merugikan negara dengan memperkaya korporasi sehingga terdakwa seharusnya dinyatakan bersalah Tapi, karena dua hakim anggota mempunyai pendapat lain, majelis permusyawaratan hakim memutuskan terdakwa divonis bebas. Dua hakim lainnya berpendapat terdakwa dalam menjalankan tugasnya tidak melakukan suatu tindakan penyalahgunaan kewenangan karena sudah sesuai dengan tugas dan wewenang terdakwa saat menjadi Bupati Kabupaten Fakfak. Maka, terdakwa telah semestinya diberikan vonis bebas dan segala hakhaknya harus dikembalikan. Seusai persidangan, Wahidin Puarada dengan mata berkaca-kaca berterima kasih kepada seluruh warga Papua, khususnya bagi warga Fakfak. Dia mengaku mesti merasa dizalimi, dirinya tetap memaafkan sejumlah pihak yang selama ini berharap agar dirinya bersalah dan dihukum. Sementara itu, kuasa hukum terdakwa, Toto Ismono, mengatakan sudah sewajarnya terdakwa Wahidin Paurada dibebaskan dari tuntutan jaksa karena tidak terbukti bersalah melakukan tindak pidana korupsi. Namun,

dirinya tetap siap akan mengawal terus kasus ini bila jaksa penuntut umum melakukan banding atas putusan bebas tersebut. “Saya belum tahu apakah jaksa akan mengajukan kasasi. Namun, intinya kami tetap akan mempersiapkan kontra memori yang diajukan Jaksa,” tegas Toto di Manokwari. Sebelumnya, terdakwa Wahidin Puarada didakwa oleh jaksa penuntut umum telah melakukan tindak pidana korupsi dana APBD Kabupaten Fakfak tahun 2002 hingga 2004 saat menjabat sebagai bupati Kabupaten Fakfak. Terdakwa diduga merugikan negara Rp 4 miliar dengan melakukan investasi dana APBD dengan perusahaan investasi. Wahidin pun diancam hukuman dua tahun penjara dan denda Rp 200 juta.v MINTA 5 KABUPATEN PEMEKARAN Pemerintah Kabupaten Yahukimo saat ini memperjuangkan pemekaran bagi lima kabupaten di wilayahnya guna mengakomodir keinginan masyarakat. Bupati Yahukimo, Ones Pahabol di Jayapura mengakui pihaknya sudah menyiapkan berkas lima calon kabupaten baru dan diharapkan dukungan penuh dari pemerintah propinsi dan DPRP Papua. “Kami sudah mempersiapkan segalanya termasuk batas batas wilayah sehingga mempermudah dalam melakukan kajian tentang kabupaten tersebut,” kata Ones Pahabol. Bupati menjelaskan, pemekaran lima wilayah di Kab.Yahukimo itu untuk mempermudah jangkauan pemda ke masyarakat serta mengakomodir keinginan masyarakat dari sembilan suku yang ada. “Kami ingin mekarkan langsung lima kabupaten karena tidak ingin terjadi konflik di masyarakat sehingga pembagiannya berdasarkan kedekatan suku,” kata Ones yang juga Ketua Harian Golkar Papua. “Mudah mudahan dengan adanya pemekaran dapat mempercepat peningkatan kesejahteraan di masyarakat mengingat makin pendeknya rentang kendali pemerintahan,” harap Bupati Ones Pahabol. Lima daerah yang dimekarkan menjadi kabupaten adalah Kabupaten Yahukimo Timur dengan ibu kota Seradala, Kabupaten Yahukimo Utara beribu kota Anggruk, Kabupaten Yahukimo Barat beribu kota Suru Suru, Kabupaten Pegunungan Seir beribu kota Kurima serta Kabupaten Mamberamo Hulu dengan ibu kota Emdomen. v RAHMAT TONY

majalah PUBLIK - edisi 10/III oktober 2012

13


pentas H AMRAN HA BATALIPU SE MM

Drama di Pagi Buta Penangkapan Bupati Buol , Sulawesi Tengah, H Amran HA Batalipu SE MM berlangsung hanya dalam tempo sekitar 10 menit. Rupanya, setelah upaya penangkapan pertama yang gagal, Amran masih bisa tertidur lelap. Entah kapan lagi ia bisa nyenyak

tertidur di kampung halamannya.

B

ahkan penangkapan Bupati pun direkam dalam video. Begitulah. Pada awalnya Komisi Pemberantasan Korupsi gagal menangkap Bupati Buol H Amran HA Batalupu SE MM. Kemudian, beredarlah video penangkapan itu, antara lain dari telefon ke telefon. Video berdurasi 3,26 menit itu menggambarkan bagaimana pendukung Amran di Buol, Sulawesi Tengah, menghalangi petugas KPK hingga Pak Bupati ini berhasil lolos dalam penggerebekan yang berlangsung pada Selasa, 26 Juni 2012. Usai insiden itu Amran mengatakan tidak tahu-menahu ihwal upaya penangkapannya. Ia bahkan menyatakan tidak pernah bertemu penyidik KPK. Namun, dalam video itu terlihat kendaraan yang diduga ditumpangi penyidik KPK, berusaha menghalang mobil yang dikendarai Amran saat keluar dari Villa Asahan, Leok, Kabupaten Buol. Upaya ini dihalang-halangi oleh pendukung Amran. Tampak dalam video, Amran marah sembari menunjuk-nunjuk ke arah penyidik KPK. Salah satu di antara pendukunya tampak mengeluarkan pisau dan mengacungkan ke arah penyidik KPK. Setelah itu, Amran dan sejumlah orang dekatnya bergegas naik ke mobil dan duduk di depan sambil berseru pada sejumlah orang yang ada di sekitarnya:

14

"Catat, catat DN-nya!!! (kode nomor polisi kendaraan Sulawesi Tengah)." Saat meninggalkan lokasi, tampak kendaraan yang ditumpangi Amran menabrak dua sepeda motor. Sedangkan orang-orang yang diduga penyidik KPK, menepi menghindari kendaraan yang melaju. Tak lama kemudian kendaraan yang diduga dikendarai tim penyidik KPK, menyusul. Di Jakarta, Ketua KPK Abraham Samad mengatakan, KPK berupaya menangkap Amran terkait upaya suap yang dilakukan Yani Anshori, salah satu manajer perusahaan perkebunan sawit di Buol kepada salah satu penyelenggara negara. Informasi yang beredar menyebutkan, penyelenggara negara yang dimaksud adalah Amran Batalipu. KPK saat itu sudah menangkap empat orang dan menyatakan Bupati Buol Amran Batalipu sebagai tersangka. Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto menambahkan insiden yang bermula upaya penangkapan di Villa Asahan, Leok, Buol, Sulawesi Tengah itu juga menyebabkan satu kendaraan petugas KPK yang dipakai dalam penggerebekan dirusak sekelompok orang yang diduga suruhan dari yang ditangkap KPK. Malah dikabarkan kelompok yang kecewa tersebut hampir mencederai bebera-


pentas

H Amran HA Batalipu SE MM pa petugas KPK. “Salah satu kendaraan yang dipakai, dirusak kelompok yang sama,” ujarnya. Meski begitu, dengan kerja sama antara petugas KPK dan pihak Polri, khususnya Polres Buol, akhirnya tim dapat mengamankan satu orang yang diduga melakukan praktik penyuapan terkait penerbitan hak yang kewenangan ada ditangan kepala daerah setempat. “Setelah dilakukan pemeriksaan kami akhirnya menetapkan Yani Anshori sebagai tersangka,” kata Bambang yang didampingi Abraham Samad dan Juru Bicara KPK, Johan Budi. Yani, lanjut Bambang diduga sebagai pemberi suap untuk sebuah penerbitan hak. “Pasal yang diduga dilanggar adalah Pasal 5 ayat 1 huruf a atau b atau Pasal 13 Jo Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP,” lanjutnya. Namun Bambang belum dapat menjelaskan detail kasus tersebut. Ia pun lantas berjanji akan diumumkan lebih lanjut pada kesempatan lain. “Masih didalami semuanya, selain A, KPK juga tengah menelusuri pihak-pihak yang diduga sebagai pemebri lain dan penerimanya,” tandas Bambang. Sumber resmi di Buol mengungkapkan manager bernama Yani Anshori itu mencoba menyuap aparat KPK agar tak menangkap Amran yang saat ini sedang dibidik KPK menyangkut soal dugaan korupsi APBD kabupaten Buol. Amran adalah bupati yang kembali mencalonkan diri sebagai bupati periode berikutnya melalui Partai Golkar. Pemilihan Bupati Buol akan berlangsung 4 Juli 2012. *** Selanjutnya, Yani Anshori yang merupakan tersangka kasus suap dan berhasil ditangkap Tim Penindakan KPK tiba di Palu Rabu, 27 Juni 2012. Dengan pengawalan petugas, tersangka tiba di Bandara Mutiara Palu dengan menggunakan penerbangan komersial Express Air, dan turun dari tangga pesawat berjalan menuju kendaraan yang sudah disiapkan di bibir landasan Bandara Mutiara Palu, Sulteng. Yani Anshori tiba di bandara sekitar pukul 12.45 wita dan langsung dibawa ke Mapolda Sulteng. Di Mapolda Sulteng, Anshori langsung dibawa masuk ke ruang penyidikan direktorat tindak pidana khusus untuk menjalani pemeriksaan.

Salah seorang petugas penyidik KPK yang dimintai komentarnya, belum mau memberikan penjelasan seputar penangkapan mereka terhadap tersangka kasus suap tersebut. Amran Batalipu sendiri masih sibuk menghadiri kampanye Pilkada di daerah itu bersama calon pasangannya Machmud Baculu. Machmud Baculu melalui pesan singkat kepada wartawan mengatakan kabar Amran Batalipu ditangkap KPK adalah tidak benar. “Tidak benar, ini lagi kampanye. Ada, ini beliau di samping saya,” kata Machmud. Putaran kampanye terbuka pasangan Amran Batalipu-Machmud Baculu berlangsung di lapangan Kecamatan Bokat. Machmud memperkirakan massa yang menghadiri kampanye tersebut sekitar 5.000 orang. Mantan Sekretaris Daerah Kabupaten Buol itu mengatakan, isu penangkapan Amran Batalipu tersebut bernuansa politis menjelang Pilkada Buol yang akan dilaksanakan pada 4 Juli 2012. “Sudah pasti ada hubungan dengan politik,” katanya. Machmud mengatakan isu penangkapan Amran Batalipu tersebut tidak berpengaruh pada aktivitas kampanye yang berlangsung di Kecamatan Bokat tersebut. Memang, hingga hari terakhir kampanye, 29 Juni 2012, menjelang masa tenang, Amran masih berkampanye di Buol. *** Rentetan peristiwa sejak upaya penangkapan pada akhir Juni 2012 tampaknya berpengaruh terhadap hasil Pemilukada Bupati Buol pada 4 Juli 2012. Hasil sementara pilkada yang digelar pada 4 Juli itu menunjukkan, Amran yang berpasangan dengan Machmud Baculu tersebut tak meraih hasil menggembirakan. Hasil perhitungan sementara menunjukkan, pasangan nomor urut satu, pasangan Amirudin Rauf-Syamsuddin Koloi meraup keunggulan telak dengan perolehan suara di atas 50% di 10 kecamatan. Sementara pasangan Amran hanya menang di satu kecamatan. Di sisi lain, KPK masih terus memburu Amran sejak akhir Juni lalu. Semakin terang kemudian, Amran dalam kasus itu diduga sebagai penerima suap dan telah ditetapkan sebagai tersangka.

Lantas tibalah saatnya hari-hari terakhir Amran di kursi kekuasaan. Akhirnya ia ditangkap paksa oleh tim penyidik KPK di kediaman pribadinya, Jl Syarif Mansur, Jumat pagi, 6 Juli 2012. Saat ditangkap, Amran tak melakukan perlawanan. Penangkapan Amran berlangsung pukul 04.15 Wita. Menurut keluarga tetangga Bupati yang menyaksikan penangkapan, ada sekitar 30-40 orang datang berpakaian hitam-hitam mengepung rumah. Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) yang berjaga-jaga tak bisa berbuat apa-apa karena ditodong pistol. “Ada ribut-ribut di luar. Saya mengintip, ternyata banyak orang mengepung rumah Bapak Bupati,” katanya. Seorang Satpol PP, yang bertugas sebagai penjaga rumah Amran, mengatakan tim penyidik KPK langsung menggedor pintu rumah. Karena pintu lama dibuka, tim KPK menendang pintu itu hingga terbuka. Tak lama kemudian, Bupati Amran digiring masuk mobil yang sudah disediakan. Setelah itu, ratusan warga Buol beriringan mendatangi kediaman Bupati Amran. Yang mereka lihat tinggal sejumlah anggota keluarga Bupati Amran yang terisak menyaksikan peristiwa penangkapan itu. Sementara Amran sudah digelandang dari rumahnya Istri Bupati Amran, Dr Lucaina Baculu, kemudian menyusul suaminya menggunakan Toyota Fortuner. Ia membawakan pakaian ganti suaminya yang ternyata masih ditahan di Polres Tolitoli. Amran Batalipu tiba di Polres Tolitoli sekitar pukul 08.00 Wita dengan menggunakan Toyota Innova dengan pengawalan ketat. Sejumlah wartawan kontributor televisi di Tolitoli sempat mengambil gambar kedatangan Amran di Polres. “Tadi Amran Batalipu turun dari mobil hanya pakai sarung dengan tangan diborgol,” kata Mahdi Rumi, kontributor sebuah televisi swasta yang dihubungi dari Palu. Amran Batalipu kemudian diangkut ke Palu menggunakan pesawat reguler dari Bandara Lalos Tolitoli. Lantas, penerbangan berlanjut ke Jakarta. Sejak itu Amran belum akan pulang ke kampung halamannya.v GE

majalah PUBLIK - edisi 10/III oktober 2012

15


pentas

H Amran HA Batalipu SE MM

Sekali & Terhenti S

Sebenarnya

H Amran Batalipu SE MM

memiliki banyak cita-cita

jika menjadi Bupati Buol

untuk periode II

(2012-2017). Namun, cita-citanya kandas.

Cita-cita luhur agaknya

perlu seiring dengan

cara mencapainya.

16

alah satu cita-cita Amran jika terpilih kedua kalinya adalah mendirikan perguruan tinggi di Buol. Jika sekadar perguruan tinggi, mungkin tak terlalu istimewa. Tapi, yang ingin ia dirikan adalah perguruan tinggi yang menggratiskan biaya pendidikan para mahasiswanya. “Sangat besar kemauan saya mendirikan Universitas Buol yang gratis untuk mahasiswanya sehingga nanti banyak orang Buol yang menjadi sarjana. Artinya ke depan tidak ada lagi generasi Buol yang mengalami keterbelakangan pendidikan. Ia memandang penting pendirian perguruan tinggi gratis itu karena kebanyakan masyarakat lapisan ekonomi menengah ke bawah, tidak mampu melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi terkendala biaya. Sebagai ikon pendidikan gratis indonesia timur, kata Amran, Buol tinggal memilih tenaga pendidik yang punya kompetensi dan intelektual plus agar sarjana jebolan universitas itu nantinya lebih bermutu dan tidak kalah bersaing dengan alumni dari universitas luar daerah.

Soal universitas gratis itu memang menjadi salah satu isu kampanyanye Amran dalam Pemilukada Buol yang berlangsung pada 4 Juli 2012. Dalam pemilukada kali ini ia berpasangan dengan Machmud Baculu, mantan Sekda setempat. Machmud masih kerabat dengan isteri Amran, Luciana Baculu. Luciana juga merupakan politisi Partai Golkar seperti suaminya. Paduan keluarga Batalipu dan Baculu di Buol tampaknya membentuk kelompok elite politik lokal yang kuat. Sejumlah anggota keluarga Batalipu maupun Baculu menempati jajaran teras birokrasi Kabupaten. Lebih dari itu, elite lokal Buol ini juga cukup diperhitungkan dalam konstelasi politik tingkat provinsi Sulawesi Tengah. Tidak mengherankan kemudian, jika Luciana Baculu pernah menjadi calon wakil gubernur Sulawesi Tengah dalam Pemilukada Gubernur Sulteng 2011. Pasangannya adalah Cagub Aminuddin Ponulele, Gubernur Sulteng 2001-2006, juga pernah menjadi rektor Universitas Tadulako Palu dan hingga kini masih menjadi Ketua DPRD Sulteng yang berasal dari Partai Golkar.


pentas

H Amran HA Batalipu SE MM Pemenang Pemilukada Sulteng 2011 adalah Gubernur saat ini, Longki Djanggola, bangsawan keturunan Raja Palu, yang aktif di Partai Gerindra. Sebagai konteks, Palu dan Buol terpisah oleh jarak sekitar 573 kilo meter. Melalui darat, jarak ini dapat ditempuh dalam waktu sekitar 18 jam. Kondisi jalannya rusak di beberapa bagian dengan lubang-lubang selebar 20-50 cm dan kedalaman 5-10 cm. Sementara Palu benar-benar berada di tengah Sulawesi, Buol berada di kawasan utara pulau itu. Jadi, geografi Buol lebih mendekati Provinsi Gorontalo dan Sulawesi Utara. Malah Buol memiliki perbatasan langsung dengan Kabupaten Gorontalo Utara. Jarak Buol ke ibu kota Gorontalo sekitar 170 km, jauh lebih dekat dibandingkan dengan ke ibu kota provinsinya di Palu, meskipun kondisi jalan daratnya relatif sama. Di kawasan utara Sulteng itulah Bupati Amran menerapkan kebijakan pendidikan umum dan agama gratis hingga sekolah menengah, juga kesehatan gratis. Program gratis lainnya di masa kepemimpinan Amran antara lain adalah bus sekolah gratis; mobil jenazah dan ambulan gratis; e-ktp dan kartu keluarga gratis; akte kelahiran dan kematian gratis; sertifikat tanah gratis; pencetakan sawah baru gratis; alat, pupuk, dan obat-obatan pertanian gratis; pemberian bibit pertanian, perkebunan, peternakan, dan kelautan serta perikanan gratis; pemberian perkebunan plasma kelapa sawit gratis; pengadaan rumah layak huni masyarakat miskin gratis juga. Jadi, dengan modal kebijakan seperti itu, agaknya pasangan Amran BatalipuMachmud Baculu (Amanah) percaya diri untuk memenangi Pemilukada 2012. Dari kebijakan dan program kampanye itu pun mudah diketahu bahwa masyarakat Buol pun masih dominan agraris. Namun, dengan banyak program serba gratis itu, meskipun berpenduduk relatif sedikit, sekitar 140 ribu jiwa, dan

APBD di kisaran Rp500 miliar per tahun, sulit membayangkan program gratis itu dapat memuaskan harapan segenap warga. Terlebih lagi jika terjadi kebocoran anggaran yang agaknya sudah menjadi penyakit akut di Indonesia. Kritik terhadap Amran juga bukan tidak ada. Informasi dari kalangan aktivis di Buol dan Sulawesi Tengah menyebutkan, tindak-tanduk Amran sebagai pejabat publik penyelenggara negara yang juga Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Buol sebenarnya sudah diendus lama oleh KPK sejak era Bibit Samad Rianto. Diduga sejak mengawali jabatannya sebagai Bupati, Amran sudah mengakali APBD.

Belakangan, ia pun diduga memanfaatkan sektor perkebunan swasta besar yang beroperasi di wilayahnya. Malah disebutkan Amran juga pernah bertemu dengan pengusaha perkebunan swasta besar disertai beberapa petinggi Golkar Sulteng hingga beberapa kali. Apapun, KPK sendiri mengaku telah memantau Amran sejak lama. “Sejak 2010 sudah banyak laporan dari masyarakat yang masuk,� ujar Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto. Nah, tanda-tanda runtuhnya kekuasaan Amran mulai tampak ketika hasil sigi Saiful Mudjani Research & Consulting (SMRC) menunjukkan elektabilitas Amran tinggal 48 persen pada awal 2012. Penasaran dengan hasil ini, Amran ingin mengulang survei. Ternyata, hasil survei kedua, kisaran elektabilitas Amran 47-48 persen, sama

atau mungkin turun lagi. Sementara itu, elektabilitas pesaing utamanya telah melesat dari semula 20 persen ke 40 persen. Marahlah Amran kepada Tim SMRC yang jauh-jauh datang dari Jakarta ke Buol. Mendekati hari H Pemilukada, Amran masih marah dan menuding SMRC gagal memperbaiki citra dan mendongkrak elektabilitasnya. Maka, tibalah 4 Juli, saat rakyat Buol menentukan pilihannya. Hasil sementara menunjukkan, Amran yang berpasangan dengan Machmud Baculu tersebut tak meraih hasil menggembirakan. Pasangan Amirudin Rauf-Syamsuddin Koloi meraup keunggulan telak dengan perolehan suara di atas 50% di 10 kecamatan. Sementara pasangan Amran hanya menang di satu kecamatan. Sedangkan Anggota KPU Buol Yahdi Basma mengungkapkan, duet Rauf-Koloi yang didukung oleh Hanura, PKS, dan Gerindra meraih 36.436 suara atau 48,77 persen, mengalahkan petahana Amran Batalipu-Machmud Baculu yang hanya meraih 29.755 suara atau 39.83 persen. Pasangan lainnya, Ramli Kadidia-Abdillah Bandung, menggenggam 5.353 suara atau 7,17 persen, dan Syahril Pusadan- Ahmad Andi Mekah, 2.348 suara atau 3,14 persen. Yahdi mengatakan 74.704 warga Buol atau 82 persen dari 90.214 pemilih berpartisipasi. Hanya sekitar 15 persen memilih untuk tidak memilih. “Berdasarkan rekapitulasi theKPU Buol, tampaknya bahwa hanya satu putaran pemilu di Buol, dengan pemenang menjadi duo nomor satu,� katanya. Maka, Amran Batalipu sekali menjadi Bupati, kemudian terhenti. Lebih dari itu, ia terlilit persoalan lain karena dana survei dan pencitraan oleh SMRC ternyata berasal dari salah satu perusahaan perkebunan besar yang beroperasi di wilayahnya.v

majalah PUBLIK - edisi 10/III oktober 2012

GE

17


pentas

H Amran HA Batalipu SE MM

Amran dan 2 Perempuan

Ternyata penangkapan H Amran HA Batalipu SE MM

menyeret dua perempuan pengusaha terkemuka:

Siti Hartati Murdaya dan Artalyta Suryani.

Biarlah pengadilan yang akan menguak tali-temali

dugaan penyuapan, pemerasan, atau malah perkongsian.

18

Jauh hari sebelum penangkapan, Komisi Pemberantasan Korupsi sudah menyadap pembicaraan telepon Amran Batalipu dan sejumlah tersangka lain. Jadi, KPK sudah mengetahui siapa mendapat apa, dari siapa, bagaimana, dan mengapa. Itulah sebabnya para penyidik KPK sudah bersiaga ketika terjadi transaksi. Nah, dari penyadapan itu pula diketahui Sekitar pertengahan Juni 2012 Amran pergi ke Jakarta menemui Siti Hartati Murdaya, pemilik perkebunan besar yang beroperasi di Buol dengan bendera induk Hardaya Inti Plantation. Mereka bertemu dan membicarakan soal uang. Walhasil, setelah bertemu Hartati di Jakarta, Amran menerima duit sebesar Rp1 miliar di rumahnya. Gepokan uang Rp100.000 dalam tas itu diserahkan oleh Yani Anshori dan kawannya. Saat itu, delapan penyidik KPK sebenarnya sudah siap menangkap tangan transaksi. Mereka sudah membuntuti Yani di perjalanan ke rumah Amran. Petugas lain berbaur dengan pendukung Bupati petahana ini di sekitar rumahnya. Tapi, situasi tidak memungkinkan petugas bergerak sehingga penyerahan gepokan uang itu lancar-lancar saja. Tapi, penyadapan berlanjut. Empat hari kemudian, para penyidik kembali ke Buol. Rentetan pembicaraan melalui ponsel antara Yani dan Amran tentang rencana menyerahkan uang lagi menjadi bekal upaya penangkapan. Maka, pada Selasa pagi, 26 Juni 2012 itu Yani Anshori akhirnya menyerahkan tas berisi Rp2 miliar untuk Amran di dekat jalan ke perkebunan kelapa sawit. Petugas cepat bertindak. Ketika petugas bergegas hendak memborgolnya, Amran menolak dan berteriak. Mendengar teriakan itu, pengawalnya yang bersenjata pisau dan pedang segera datang dan menyerang.

Sedangkan Amran lari dan masuk ke sebuah mobil Mitsubishi L300. Ia memerintahkan sopir menabrak seorang petugas yang mengendarai sepeda motor,


pentas

H Amran HA Batalipu SE MM berusaha memblokir jalan. Mobil Amran pun melaju, meninggalkan sepeda motor yang berantakan diterjang. Setelah melarikan diri penangkapan pertama, Amran ditetapkan sebagai tersangka. Dua pekan kemudian Amran mulai menghuni ruang tahanan. Dari rangkaian penyadapan telepon, penangkapan, berlanjut pemeriksaan, terseretlah nama Hartati Murdaya dan Artalyta Suryani. Apa kaitan keduanya? Nama Hartati Nama Hartati disebutsebut tersangkut dalam dugaan suap oleh Yani Anshori, General Manager PT

Hardaya Inti Plantation yang memberikan uang ke Bupati Buol Amran Batalipu. Rupanya dugaan suap itu terkait dengan pengurusan hak guna usaha perkebunan sawit milik PT Citra Cakra Murdaya dan PT Hardaya di Kecamatan Bukal, Buol. Hartati dikenal sebagai pemilik kedua perusahaan itu. Belakangan, KPK menyatakan duit yang diduga untuk menyuap Bupati Amran mencapai Rp 3 miliar. Karena kasus ini pulalah KPK mencegah Hartati ke luar negeri sejak 28 Juni lalu dan kemudian menetapkan anggota Dewan Pembina Partai Demokrat itu sebagai tersangka. Sementara Artalyta muncul setelah KPK melayangkan surat panggilan pemeriksaan sebagai saksi pada tanggal 16 Juli lalu. Ayin, begitu dia biasa disapa, tak datang kala itu karena mengaku sakit dan sedang berada di Singapura. KPK hendak mengklarifikasi apakah benar Ayin juga ikut menyuap bupati Buol Amran Batalipu. Awalnya, tim KPK menelusuri mengenai rencana PT Hardaya Inti Plantation milik Hartati Murdaya yang akan memperluas lahan perkebunannya menjadi seluas 75 ribu hektar. Diduga dalam proses permohonan perluasan lahan ini dilakukan dengan penyuapan kepada Bupati Buol Amran Batalipu yang telah ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK. Nah, perluasan lahan perkebunan itu ada kaitannya dengan lahan perkebunan sawit yang dimiliki oleh Artalyta. Kedua lahan itu berdekatan. Lewat pengacaranya Teuku M Nasrullah, Ayin mengakui anaknya, Rommy Dharma Satryawan, memiliki perusahaan PT Sonokeling Buana di Buol. Namun Ayin mengaku tidak pernah mengurusi perusahaan anaknya itu. KPK lantas memanggil Rommy diperiksa sebagai saksi. “Rommy, pemegang saham PT Bukit Berlian Plantation diperiksa sebagai saksi untuk tersangka SHM,” ujar Juru Bicara KPK, Johan Budi. Peneliti ICW Febri Diansyah menilai, kasus Buol ini menarik karena diduga melibatkan dua nama besar di kalangan pengusaha sawit. “Kasus Buol ini meskipun terjadi nun jauh di sana tampaknya bisa menjadi kasus strategis bagi KPK. Strategis dalam artian, bisa jadi jalan awal untuk mengungkap korupsi besar

yang saling terkait antara kepentingan politik dan bisnis,” kata Febri. Menurut Febri, momen ini bisa dijadikan untuk mengungkap lebih jauh praktik suap di balik sejumlah konsensi kehutanan dan pembukaan perkebunan kelapa sawit. “Modus perizinan tersebut bisa jadi lahan basah,” imbuhnya. Sedangkan Hartati Murdaya membantah memberikan suap kepada Amran. Dia mengatakan uang itu tidak lebih dari sumbangan kepada pemerintah daerah untuk kerja sosialnya. “Dan itu tidak langsung menjadi Rp3 miliar,” katanya. Atmajaya Salim, pengacara Murdaya, juga membantah ada percakapan telepon antara kliennya dan Amran. “Itu tidak mungkin,” katanya. “Ibu Hartati bahkan tidak tahu nomor telepon seluler Amran itu.” Sedangkan advokat Amran, Amat Y Entedaim menegaskan telah terjadi pertemuan antara kliennya dan Murdaya. Dia mengatakan pada waktu itu Amran telah meminta Rp3 miliar untuk mendukung upaya pemilihannya kembali. “Ibu Hartati setuju, tetapi tidak diberikan langsung karena akan melanggar peraturan untuk memberikan sumbangan selama pemilu.” Amat mengatakan bahwa uang itu tidak ada hubungannya dengan izin usaha atau lahan perkebunan Hal ini karena, lanjut dia, setelah menerima uang itu, Amran diminta untuk menandatangani surat hutang. Selanjutnya, dua anak buah Hartati, Gondo Sudjono dan Yani Anshori menurut salah satu pengacara Hartati, Patra M Zein, membantah tudingan menyuap bupati, tetapi diperas. Patra juga menambahkan kalau Hartati bukanlah inspirator penyuapan. Sedangkan kubu Amran membalasnya dengan mengatakan pernyataan Hartati itu tidak masuk akal. “Masakan yang diperas malah mendatangi yang memeras,” begitu kata pengacara Amran. Proses hukum belum selesai. Semua akan lebih terbuka di Pengadilan Tindak Pidana Tipikor. Hasil penyadapan telepon, konfrontasi antartersangka, pernyataan para saksi, dan semua alat bukti akan menjadi pertimbangan majelis hakim.v GE

majalah PUBLIK - edisi 10/III oktober 2012

19


utama

Merayakan Kemerdekaan T Peringatan HUT Proklamasi Kemerdekaan RI memang peristiwa penting dalam perjalanan bangsa. Namun, selalu ada peristiwa unik dari rangkaian acara itu.

Berikut ini beberapa cuplikannya.

20

radisi peringatan hari ulang tahun proklamasi kemerdekaan negara kita berlangsung kembali. Tahun ini, sepert biasa, upacara peringatan HUT Ke-67 Proklamasi Kemerdekaan RI berlangsung di halaman Istana Merdeka, Jakarta, Jumat, 17 Agustus 2012. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan bertindak sebagai pembina upacara. Ketua Panitia HUT Ke-67 Proklamasi Kemerdekaan RI Nanang Djuana Priadi mengatakan, panitia telah mengundang sekitar 8.000 orang. Mereka, antara lain mantan presiden dan wakil presiden, jajaran anggota Kabinet Indonesia Bersatu II, para pimpinan lembaga negara, dan anggota parlemen. "Turut hadir pula para pejabat eselon 1 dan 2, perwakilan TNI dan Polri, perintis kemerdekaan, warakawuri, keluarga pahlawan nasional, para angkatan 1945,

perwakilan organisasi kemasyarakatan, partai politik, pelajar, dan pramuka," kata Nanang. Pengibaran bendera dilakukan oleh 66 anggota Paskibraka tingkat nasional. Ke-66 anggota Paskibraka ini berasal dari 33 provinsi yang telah diseleksi mulai dari tingkat provinsi. Pada 14 Agustus silam, Presiden telah melantik ke-66 anggota Paskibraka di Istana Negara. Lagu ciptaan Presiden SBY yang berjudul Bersatu dan Maju turut dinyanyikan pada acara peringatan HUT Ke-67 Kemerdekaan RI di Istana Presiden, Jakarta, Jumat (17/8/2012). Lagu ini pertama kali dinyanyikan pada acara pembukaan dan penutupan SEA Games XVI tahun 2011 di Palembang. Pada HUT Ke-66 Kemerdekaan RI, lagu ciptaan Presiden yang berjudul Dari Jakarta ke Oslo untuk Bumi Kita juga dinyanyikan.


utama

Merayakan Kemerdekaan Presiden, yang juga Ketua Dewan Pembina DPP Persatuan Artis Penyanyi, Pencipta Lagu, dan Penata Musik Rekaman Indonesia (PAPPRI), menciptakan lagu ini untuk mengajak semua komponen bangsa agar bertekad bersatu dan maju. Lantunan lagu ini diiringi tim orkestra yang terdiri dari 66 remaja dan mahasiswa seluruh Indonesia. Lagu ini juga dinyanyikan dengan menggunakan alat musik tradisional, seperti bedug, rebana, kendang, gong, kempul, kendang Bali, kendang Sunda, taganing, ogung, ceng-ceng Bali, dan kecrek Sunda. Setelah lagu Bersatu dan Maju, konduktor Singgih Sanjaya mengaransemen dan memimpin lagu-lagu lainnya, yaitu Hari Merdeka ciptaan H Mutahar, Hymne Kemerdekaan ciptaan Ibu Sud, serta Medley Nusantara, yang terdiri dari lagu Sing Sing So (Sumatera Utara), Manuk Dadali (Jawa Barat), Lir-ilir (Jawa Tengah), Sapu Tangan Babuncu Ampat (Kalimantan), O Inani Keke (Maluku), Waninggap (Papua), serta Syukur ciptaan H Mutahar. Malam harinya, Presiden menggelar resepsi kenegaraan di komplek Istana Kepresidenan. Resepsi dihadiri oleh para tamu undangan, beberapa diplomat dan duta besar negara-negara sahabat, serta perwakilan dari organisasi-organisasi dunia. Pada resepsi kenegaraan tersebut turut hadir para menteri Kabinet Indonesia Bersatu II, serta para pimpinan dan pejabat lembaga negara. Para tamu undangan mulai berdatangan sejak pukul 19.00 WIB dan langsung masuk menuju ruang kredensial di Istana Merdeka.

Para tamu disambut dua musisi yang memainkan alat musik Sape asal etnis Dayak, Kalimantan, di depan pintu ruang kredensial. Presiden dan Ibu Ani Yudhoyono serta Wakil Presiden Boediono dan Ibu Herawati Boediono, tiba di ruang kredensial sekitar pukul 20.00 WIB. Seusai diperdengarkan lagu Indonesia Raya, Presiden menerima ucapan selamat atas peringatan hari kemerdekaan dari para diplomat, duta besar negara-negara sahabat, serta perwakilan dari organisasiorganisasi dunia. Selanjutnya Presiden menyampaikan rasa terima kasih atas ucapan selamat yang diberikan. Kemudian, para tamu satu-persatu menuju halaman belakang Istana Merdeka, tempat jamuan santap malam diselenggarakan. Presiden Yudhoyono beserta Ibu Ani Yudhoyono dan Wakil Presiden Boediono beserta istri mengiringi di belakang tetamu. Di halaman belakang Istana Merdeka, di antara rerimbunan pohon Trembesi, didirikan tenda-tenda berdinding transparan dengan atap berwarna putih dengan aksentuasi kain warna merah di sekelilingya dan sebuah panggung. Di dalam tenda, ditata kursi-kursi melingkar mengikuti meja bundar. Di tengah, tersedia hidangan makanan. Sementara itu, panggung yang cukup luas diwarnai lampu warna-warni yang didominasi oleh warna ungu plus panggung untuk menyanyi. Para artis yang turut memeriahkan resepsi kenergaraan tersebut, di antaranya Rossa, Reza Artamevia, Sandhy Sondoro, Bob Tutupoly, Rio Febrian, juga Regina dan Sean.

Namun, Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri tak hadir di Istana Merdeka, Jakarta. Hal ini disampaikan politisi PDI-P Taufiq Kiemas, yang juga suami Megawati. “Dia memeringatinya bersama PDI-P. Kan sama-sama merayakan 17 Agustus,” kata Taufik kepada para wartawan di halaman Istana Merdeka, Jakarta, Jumat, 17 Agustus 2012. Hal senada disampaikan adik kandung Mega, Guruh Soekarnoputra. “Ibu Mega kan upacara juga. Dia jadi inspektur upacara PDI-P. Biasanya juga begitu,” kata Guruh. Peringatan HUT ke-67 RI turut dihadiri Presiden ke-3 RI BJ Habibie, mantan Wakil Presiden M Jusuf Kalla, mantan Wapres Try Sutrisno, dan mantan pejabat negara lainnya. Pada peringatan kali ini, bertindak sebagai komandan upacara Detik-Detik Peringatan Proklamasi adalah Kolonel Infanteri Sonny Aprianto. Kapten Infanteri Agus Satrio Wibowo bertindak sebagai pejabat Komandan Paskibraka. Pengibaran Bendera Merah Putih dilakukan oleh 66 anggota Paskibraka dari 33 provinsi. Bertindak sebagai pembawa baki adalah Mega Ayundya, pelajar SMA Taruna Nusantara Magelang. Sedangkan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarno Putri memimpin upacara peringatan HUT ke-67 Kemerdekaan Republik Indonesia di Kantor Dewan Pimpinan Pusat PDIP di Jakarta. Upacara itu diikuti oleh para petinggi PDIP seperti Tjahjo Kumolo, Ahmad Basarah, TB Hasanuddin, Arif Budimanta, Olly Dondokambey, dan lainnya. Hadir juga para politisi PDIP dan pengurus Dewan Pimpinan Daerah serta Dewan Pimpinan Cabang DKI Jakarta. Mereka memadati halaman kantor DPP. Megawati juga menyampaikan pidato bertema “Hanya Bangsa yang Berani Mengambil Nasib dalam Tangan Sendiri akan Berdiri dengan Kuat.” Megawati juga memberikan santunan kepada anak-anak yatim seusai upacara. *** Toh bukan hanya di Istana dan Jakarta saja peringatan HUT Proklamasi Kemerdekaan dirayakan. Acara berlangsung di berbagai tempat. Di Banda Aceh, mantan Menteri Luar Negeri Gerakan Aceh Merdeka (GAM) yang kini menjadi Gubernur Aceh, Zaini Abdullah me-

majalah PUBLIK - edisi 10/III oktober 2012

21


utama

Merayakan Kemerdekaan mimpin upacara peringatan HUT RI ke 67 di Lapangan Blang Padang. Berbeda dengan di daerah lain, peringatan detikdetik proklamasi kemerdekaan di Aceh diawali dengan melantunkan salat badar, kemudian dilanjutkan dengan pembacaan ayat Al-quran. Saat salawat dilantunkan, tamu dan peserta upacara berdiri. Ini pertama kalinya Zaini menjadi inspektur upacara Hari Kemerdekaan RI, setelah dilantik menjadi gubernur dua bulan lalu. Wakil Gubernur Aceh Muzakir Manaf yang juga mantan Panglima GAM, ikut hadir di tribun kehormatan. Zaini dan Muzakir dulu merupakan orang paling diburu aparat keamanan Indonesia. Zaini lebih dua dasawarsa mengungsi ke luar negeri bersama pemimpin GAM, Hasan Tiro. Sementara Muzakir bergerilya di hutan memimpin sayap militer GAM, melawan pemerintah Indonesia. Namun kini kondisi sudah berubah. Aceh sudah damai, GAM kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi. Mengenakan seragam serba putih, Zaini dan Muzakir menjadi orang maha penting dalam upacara HUT RI. Saat sang saka merah putih dikibarkan, Zaini dan Muzakir sama-sama antusias menghormat. Zaini tiba di tribun kehormatan pukul 09.52 WIB, berselang lima menit dari kedatangan Muzakir. Begitu Zaini tiba, upacara HUT langsung dimulai dengan melantunkan salawat badar dan ayat Al quran. Letko AA Ngurah Sugiharto, Komandan Batalyon Kavelari 11 Kodam Iskandar Muda menjadi komandan upacara. Di tribun kehormatan selain Zaini dan Muzakir juga terlihat Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) Hasbi Abdullah yang juga adik kandung Zaini. Mantan petinggi GAM itu duduk sejajar dengan Pangdam Iskandar Muda, Kapolda Aceh dan unsur muspida plus lainnya. Meski pertama kalinya, Zaini terlihat lancar dalam memimpin upacara. Namun

22

saat menyerahkan sang saka merah putih ke pembawa bendera untuk dikibarkan, Zaini sempat dibantu oleh ajudannya. Upacara diikuti TNI/Polri, siswa, PNS dan segenap masyarakat lainnya berlangsung khidmat. Jika dalam tiga pekan lalu cuaca di Banda Aceh panas menyengat, hari ini kondisi langit lumayan mendung setelah diguyur hujan semalam. Panglima Kodam Iskandar Muda Mayjen Zahari Siregar mengajak masyarakat di bumi Serambi Mekkah untuk terus mempertahankan damai yang sudah tercipta. “Mari kita jaga terus perdamaian,” katanya kepada wartawan. Peringatan HUT Proklamasi juga berlangsung di lokasi penugasan para prajurit TNI yang tergabung dalam Pasukan Garuda XX-i di Republik Demokratik

Kongo. Jauh-jauh dari Jakarta, Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin menyempatkan diri hadir di negara di benua Afrika itu. Peringatan HUT Kemerdekaan seperti biasa dilakukan dengan menggelar upacara bendera. Bertindak sebagai Inspektur Upacara adalah Komandan Satuan Tugas Pasukan Garuda XX-i Letnan Kolonel Sapto Widhi Nugroho. Sapto membacakan amanat yang disampaikan Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono kepada seluruh prajurit TNI. Kontingen Garuda XX-i/Monusco bertugas melaksanakan 17 tugas dari Misi PBB untuk Stabilisasi Kongo (Monusco). Tugas itu di antaranya membangun jalan antara Dungu hingga Duru sejauh 84 kilometer. Sebagian besar prajurit yaitu 127 orang berasal dari Batalyon Zeni Tempur

4 Kodam IV/Diponegoro di Ambarawa, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Pasukan Garuda XX-i yang berjumlah 175 orang berada di Kongo sejak Desember 2011. Mereka akan bertugas selama satu tahun di negara yang sejak 1957 dilanda konflik dan dibantu oleh PBB. Sedangkan di Beijing, ibu kota Republik Rakyat Cina, Kedutaan Besar RI menggelar panggung gembira dalam rangkaian peringatan HUT ke-67 RI dan Idul Fitri 1433 H. Panggung gembira itu berlangsung setelah pelaksanaan Shalat Idul Fitri yang dilaksanakan di halaman Wisma KBRI Beijing dan Mongolia, Minggu, 19 Agustus 2012. Duta Besar RI untuk China merangkap Mongolia Imron Cotan mengatakan pelaksanaan panggung gembira tersebut tidak sekadar perayaan keagamaan tetapi juga sarana untuk mempererat silahturahmi antarsesama warga negara Indonesia di Beijing dan sekitarnya, termasuk para Huaqiao (warga Tiongkok yang sempat menetap di Indonesia pada 1960-an dan kini telah kembali ke China). “Ini menjadi salah satu sarana bagi sebagian orang untuk bertemu, bersilahturahmi. Mungkin ada yang hanya bisa bertemu sekalikali, satu tahun sekali. Tetapi ada juga mungkin ada yang sudah sering bertemu,” katanya. Hubungan masyarakat Indonesia dan China, lanjut dia, dapat meningkatkan hubungan yang baik bagi kedua negara. Sebagian masyarakat China mengenal ajaran Khong Hu Cu yang mengajarkan hubungan yang harmonis antara sesama umat manusia apapun latar belakang agama dan budayanya, serta hubungan manusia dengan kata Imron. “Apa yang diajarkan Khong Hu Cu juga sama dengan yang diajarkan dalam Islam untuk saling menjalin silahturahmi, menjalin hubungan baik dengan sesama, hubungan manusia dengan Sang Pencipta. Jadi, apapun agamanya, kita sebagai


utama

Merayakan Kemerdekaan sesama manusia dan sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa harus saling menjalin hubungan baik,” ujarnya. “Peringatan ini juga mengingatkan kita untuk mengingat perjuangan rakyat dan para pahlawan Indonesia membebaskan diri dari belenggu penjajahan,” ujar Imron. Indonesia dan China juga sempat merasakan belenggu penjajahan. “Karena itu, peringatan ini menjadi sangat penting bagi kedua negara untuk menghargai kemerdekaan dan kedaulatan masingmasing,” katanya. Dubes Imron berharap semangat perjuangan para pahlawan dapat diteruskan oleh para generasi muda dari kedua negara untuk saling bekerja sama dan memperkokoh hubungan baik kedua negara. Panggung gembira dimeriahkan penampilan angklung, senandung dan tarian dari para “huaqiaou”, mahasiswa dan artis qasidah dari Surabaya. Selain itu disediakan “doorprize” berupa sepeda listrik, sepeda manual, gadget dan tiket Garuda tujuan Indonesia. *** Di dalam negeri, peringatan HUT Proklamasi berlangsung dalam suasana Ramadan dan kemarau. Boleh jadi, oleh sebab itu, Sekitar 67 pelajar pingsan saat mengikuti HUT Kemerdekaan RI di alunalun Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Puluhan pelajar tersebut tumbang karena tidak kuat panasnya sengatan matahari. Anehnya jumlah pelajar yang pingsan tersebut sama dengan angka ulang tahun RI. Para korban ini kemudian dibawa ke tempat kesehatan yang telah disediakan guna menjalani pemulihan. Mereka dianjurkan bersitirahat saja untuk memulilhkan kondisi tubuhnya setelah mengalami pingsan. Rata-rata para pelajar yang pingsan itu sedang menjalankan ibadah puasa. Diduga puluhan peserta yang pingsan karena tidak kuat menahan panas lantaran mengikuti upacara dalam keadaan sedang berpuasa. “Mungkin karena puasa dan tidak tahan dengan panas terik matahari sehingga seperti ini,” kata Mahardika, ketua Tim Medis yang menangani para peserta upacara tersebut. Puluhan peserta upacara yang pingsan itu sebagian besar adalah pelajar

SMP dan SMA. Karena mereka pingsan ketika berada di dalam barisan, petugas pun harus menggunakan tandu untuk mengevakuasi mereka ke pinggir lapangan upacara. Di tempat lain, 11 anggota Paskibraka dan Purna dilaporkan mengalami keracunan akibat makan roti dan kue panekuk dalam rangkaian peringatan HUT Proklamasi di Amurang, Minahasa Selatan, Sulawesi Utara. Akibatnya, mereka dilarikan ke RS Kalooran Amurang untuk selanjutnya dirawat secara intensif. Mengamati kejadian tersebut, salah satu tokoh masyarakat Minsel di Jakarta Letkol Jeffry Maramis, STh MTh ikut angkat suara soal peristiwa yang terjadi. ‘’Saya memang sudah berada di Amurang, dan ketika saya dengar saya kaget minta ampun. Terus terang, ini masalah baru. Bahkan, baru pertama kali terjadi di Minsel. Makanya, harus diusut secara tuntas,’’ ujar Maramis. Kata Maramis lagi, ada apa di Minsel? Mungkinkah di Minsel sudah ada ‘teroris’ terselubung? Ada apa dengan Minsel. ‘’Kenapa harus terjadi, disaat warga Minsel sedang merayakan moment bersejarah yaitu HUT Proklamasi RI ke-67. Akankah kasus ini berakhir,’’ tanya Maramis pesimis. Ia menambahkan, kejadian di moment penting tersebut pun memakan korban 10 anggota Paskibra, satu Purna dan satu lagi hamba Tuhan KGPM. Ini pelajaran berharga bagi warga. ‘’Kasus keracunan, kenapa harus terjadi? Kasus ini bisa menghancurkan nama baik bupati Tetty Paruntu. Karena kemajuan selang dua tahun sudah terlihat ada kemajuan. Sekali lagi, kenapa bisa terjadi. Ataukah moment ini untuk menghancurkan pemerintahan Minsel,’’ tegas Maramis. Ditambahkannya, imbas dari peristiwa kelam ini. Jangan-jangan di Minsel sudah ada kelompok ‘teroris’ dengan menggunakan makanan. Bicara ‘teroris’ dijaman transparansi IT itu pasti ada. Bahkan, mereka sangat licik, bukan lagi dengan cara bom bunuh diri. ‘’Tetapi, ‘teroris’ IT juga bisa dilakukan melalui makanan. Jadi, sebagai warga Minsel harus selalu waspada. Dan minta selalu mengantisipasi kejadian seperti ini. Sebab, segala kemungkinan bisa terjadi kapan saja. Olehnya, saya minta

pula, pihak kepolisian untuk tidak diam. Kalau ada bukti, oknum yang melakukan harus dihukum sesuai perbuatannya. Polisi harus tegas, karena ini mempertaruhkan nama baik bupati dan Pemkab Minsel. Di lokasi lain, ada pula kejadian memalukan. Saat para PNS melaksanakan upacara detik-detik Proklamasi tingkat kabupaten di lapangan Kecamatan Cikatomas, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, dua PNS berlainan jenis justru tepergok sedang berasyik-masyuk di dalam mobil di halaman parkir belakang kantor pemkab setempat, Jumat, 17 Agustus 2012 Sang sejoli tepergok petugas Satpol PP yang biasa bertugas di Kantor Pemkab Tasikmalaya. Seorang petugas Satpol PP mengatakan, sekitar pukul 09.00 WIB ia melihat sebuah mobil Avanza warna hitam mondar-mandir di sekitar Kantor Pemkab Tasikmalaya. Tak lama, mobil memasuki pelataran parkir halaman belakang, di bawah kantor pemkab. Sekitar pukul 10.00 WIB petugas yang kembali mengontrol di belakang, melihat mobil itu bergoyanggoyang. Merasa penasaran, petugas mendekat sambil mengintip dan melihat dua manusia sedang berasyik-masyuk. “Karena tidak berani menegur sendirian, saya lantas mengajak rekan-rekan untuk menggerebek,” ujar petugas yang minta jangan disebutkan namanya. Sebelum petugas beraksi, mobil itu keburu kabur. Namun, petugas sudah mengetahui identitas PNS laki-laki, serta mobil yang digunakannya. Menurut petugas, identitas PNS laki-laki tidak asing lagi di kantor pemkab, karena bertugas di posisi cukup strategis. Sedangkan yang perempuan mengenakan kerudung, dan memakai seragam petugas kesehatan. “Saya tidak tahu persis apakah mereka sedang melakukan hubungan suami istri atau tidak. Yang jelas, badan mereka berdekatan dan mobil bergoyang,” jelasnya. Sekda Kabupaten Tasikmalaya Abdul Kodir, menyatakan akan mengusut kasus tersebut. Sebelumnya, ia sempat tak percaya, namun akhirnya langsung mengontak seseorang.“Masa sih ada hal seperti itu? Nanti saya akan telepon dulu bawahan,” ujarnya.v Rahmat Tony

majalah PUBLIK - edisi 10/III oktober 2012

23


ekbis

Sawit Masih Mempesona A

Harga sawit sejak tiga bulan lalu merosot tajam. Namun, investasi sektor ini jalan terus, termasuk menggaet investor asing. Inilah langkah bisnis Triputra Agro Persada yang kebunnya berlokasi di 13 kabupaten dalam empat provinsi: Jambi, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Barat.

24

dalah Triputra Agro Persada (TPG), perusahaan perkebunan sawit yang dimiliki oleh Theodore Rachmat dan Benny Subianto, salah satu yang akan berekspansi di sektor ini. Triputra berencana meningkatkan areal tanam hingga lebih dari setengah juta hektara pada 2015 dari 388 ribu ha saat ini. Bersamaan dengan itu mereka bersiap menggelar penjualan saham pedana (IPO) sejak berdiri pada 2005. Chief Executive Officer TPG Arif Rachmat mengatakan perusahaannya akan meningkatkan area yang ditanam untuk setidaknya hingga 200 ribu ha. Sekitar 120.000 ha antaranya dengan bantuan dana dari TPG Capital (mitra Indonesia), serta investor asing Northstar, dan Government of Singapore Investment Corp. Sedangkan penawaran umum perdana direncanakan dalam tiga sampai lima tahun. "Kami ada rencana untuk mencatatkan saham di Bursa Indonesia.

Namun waktunya mungkin tiga hingga lima tahun ke depan karena kami melihat jangka panjang. Nantinya jika IPO, perseroan menginginkan size yang cukup besar," kataya. Sebelumnya, produsen minyak kelapa sawit terbesar nomor delapan di Indonesia ini telah menjual saham minoritasnya kepada para invetor. Transaksi ini disepakati dengan harga 200 juta dolar AS atau sekitar Rp1,9 triliun pada Agustus 2012 lalu. Para pemegang saham baru itu juga memiliki opsi investasi tambahan hingga 50 juta dolar dalam beberapa bulan ke depan. Menurut Arif, 37, putera Theodore P Rachmat. Transaksi ini jadi menarik karena TAP merupakan perusahaan swasta yang belum terdaftar di bursa. Kesepakatan yang terjadi bukan melalui pembelian saham di pasar modal, melainkan berdasarkan negosiasi antara kedua belah pihak. Salah satu pendiri dan pemilik TAP adalah


ekbis

Sawit Masih Mempesona Benny Subianto, mantan presiden direktur PT United Tractors, anak perusahaan PT Astra International. Benny kini duduk sebagai presiden komisaris. Penjualan sebagian saham yang dilakukan perusahaan ini diperkirakan tidak terlepas dari tekanan ekonomi yang terjadi akibat merosotnya harga minyak kelapa sawit menyusul berlimpahnya stok global. Juga oleh karena ekonomi global yang melemah yang menyebabkan permintaan turun. Namun, Arif menyatakan, TPG "masih cukup nyaman" dengan harga minyak sawit saat ini karena catatan harga kedelai, yang meningkatkan biaya minyak nabati saingan dari biji-bijian, katanya. Di sisi lain, kekeringan AS terburuk dalam setengah abad telah merontokkan hasil panen kedelai. Jadi, "Kami optimistik terhadap industri kelapa sawit," kata Arief. "Hal ini tidak hanya didorong oleh permintaan untuk makanan di negara-negara seperti India, China dan Indonesia, tetapi juga permintaan untuk bio-fuel," sambungnya Menurut jaringan media Bloomberg, nilai investasi langsung swasta di Triputra ini adalah yang terbesar terbesar di Indonesia (perekonomian terbesar di Asia Tenggara) tahun ini, meskipun harga komoditas sawit sedang meluncur drastis. Harga minyak sawit patokan di Malaysia, produsen kedua terbesar setelah Indonesia, telah turun 7,5 persen hingga September mengikuti kecenderungan Cina dan Eropa yang mengurangi konsumsi akibat dampak krisis ekonomi. Permintaan global untuk komoditas sawit yang diperlukan oleh industri, mulai dari permen hingga lipstik, mengarah semakin kuat karena penggunaannya meningkat di bio-diesel dan produksi listrik. Sedangkan Bank Dunia pada 2010 memperkirakan sekitar 6,3 juta hektar tambahan perkebunan kelapa sawit akan diperlukan untuk memenuhi konsumsi global pada 2020. Sebagian besar lahannya berada di Indonesia dan sedikit di Malaysia, dua negara yang memasok 85 persen produksi minyak sawit dunia. “Kami ingin berinvestasi dalam industri di mana Indonesia memiliki poin yang sangat kuat,� kata Arif sambil menambahkan, “Malaysia sudah mencapai puncak, Indonesia masih terus berkembang.�

Triputra Agro Persada memiliki lebih dari 24.000 karyawan, termasuk lebih dari 2.600 keluarga yang terlibat dalam program plasma, di mana petani meminjamkan tanah mereka kepada perusahaan perkebunan untuk pengembangan dan menerima bagian dari pendapatan sebagai imbalan. Di mata Senior Economist Standard Chartered Plc, Fauzi Ichsan, "Potensi sawitt Indonesia belum dimanfaatkan penuh." Menurut dia, Jika yakin dalam lima sampai 10 tahun ke depan harga komoditas global akan meningkat, berinvestasi di Indonesia adalah pilihan bagus walaupun sudah ada koreksi pada tahun lalu." Terbukti, TAP juga menerima lebih dari 600 juta dolar dalam pembiayaan utang dari 13 bank lokal dan internasional, termasuk pinjaman sindikasi 260 juta dolar untuk mendanai ekspansinya. "Kami menganggap penting memiliki cadangan lahan cukup besar, karena lahan yang cocok untuk sawit semakin langka," kata Arif yang juga yakin bahwa hasil panenan perkebunannya berkualitas tinggi. GIC diketahui juga berinvestasi dalam perusahaan batu bara PT Adaro Indonesia bersama-sama dengan pendiri perusahaan TPG, Theodore dan Benny,

pada 2005 lalu. Sedangkan Northstar, menurut Toddy Sugoto, 36, Komisaris Triputra Agro Persada dan menantu Benny Subianto, mengelola dana sekitar 1,2 miliar dan didirikan oleh Patrick Walujo, menantu TP Rachmat. Ia menjelaskan, semua pinjaman dan investasi itu melalui pertimbangan profesional. Menurut dia, Triputra Agro Persada sendiri mendekati rating Triple A dalam skala kelayakan investasi. Apapun, posisi TAP bukan hasil bisnis sekejap. TAP adalah perluasan bisnis batu bara TP Rachmat dan Benny Subianto. Bisnis batu bara tetap merupakan portofolio terbesar dua keluarga itu termasuk saham di Adaro Energy (ADRO) dan konsesi batu bara lainnya. Investasi agribisnis mereka menduduki porsi terbesar kedua setelah batu bara. Triputra Agro Persada merupakan yang terbesar di agribisnis dua keluarga ini. Selain sawit, mereka juga berbisnis karet melalui PT Kirana Megatara. Kirana Megatara adalah anak usaha Triputra Group yang bergerak dalam pembuatan dan penjualan karet dalam bentuk crumb rubber atau karet rempah. Perusahaan ini memiliki 15 pabrik pengolahan crumb rubber dengan kapasitas produksi 640 ribu ton per tahun. Dari jumlah produksi itu, sebanyak 500 ributon untuk tujuan ekspor. Sebagai salah satu produsen crumb rubber terbesar di Indonesia, market share Kirana terhadap total produksi karet remah Indonesia sebesar 18 persen. Setidaknya ada 10 pabrik pengolahan ban internasional yang telah menjadi pelanggan Kirana Megatara, antara lain Bridgestone, Michelin, dan Goodyear. Theodore, 69, dan Benny, 70, masingmasing memegang setidaknya 1 miliar dolar aset, termasuk saham mereka di Adaro Energy, penghasil batubara terbesar kedua di Indonesia. Mereka telah saling mengenal sejak tahun 1960-an ketika belajar di Institut Teknologi Bandung dan memulai karir mereka di PT Astra International Kini generasi kedua keluarga itu mulai berperan aktif. Maka, akan banyak lagi cerita tentang sawit yang tetap mempesona.v GE

majalah PUBLIK - edisi 10/III oktober 2012

25


ekbis

Timah Koba untuk Siapa

Timah Koba untuk Siapa K Pada 2013 Kontrak Karya tambang timah di Bangka Tengah ini habis. Isu kontrak tak diperpanjang sudah berhembus.

Ini berarti, ada pihak lain yang menginginkannya. Jika tidak, kenapa bukan diperpanjang saja?

26

ontrak Karya (KK) PT Koba Tin dikabarkan tidak akan diperpanjang lagi pada 31 Maret 2013 mendatang. Dirjen Minerba Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Tamrin Sihite mengungkapkan, alasan KK Koba Tin tidak akan diperpanjang karena teknologi penambangan yang dilakukan semuanya sudah dikuasai Indonesia. Alasan kedua, volume yang menjadi salah satu syarat pengajuan KK yakni volume produksi dan ekspor Koba Tin belum jelas naik atau turun. “Kami menilai tidak perlu ada perpanjangan kontrak karya,” kata Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Thamrin Sihite, di sela IMA CSR Expo di Jakarta Convention Center, Kamis, 12 Juli 2012. Koba Tin merupakan perusahaan eksplorasi dan pengolahan tambang timah patungan PT Timah Tbk (25 persen) dan Malaysia Smelting Corporation Berhad (75 persen) di Bangka Belitung.

Menurut Thamrin, pemerintah tidak memperpanjang kontrak karya Koba Tin karena PT Timah dianggap sudah memiliki kemampuan mengelola tambang itu. “Kita kan sudah mampu untuk itu, smelter juga kita sudah mampu. Menurut saya, tidak usah diperpanjang,” ujarnya. Pada prinsipnya, kata dia, teknologi yang digunakan Koba Tin dalam pengolahan timah sudah bisa diadopsi dan dikuasai oleh perusahaan nasional. Menurut salah satu kajian teknis dan hukum, cadangan timah di lahan Koba Tin yang totalnya seluas 41.680,3 ha tak lagi memenuhi standar. Bahkan, sebagian lahannya berada di hutan lindung. Tim teknis Kementerian ESDM lalu merekomendasikan supaya kontrak karya Koba Tin yang akan habis pada April tahun depan tidak dilanjutkan setelah diperpanjang 10 tahun sejak 2003. Beberapa bulan sebelumnya, pada akhir Mei 2012, Mantan Kapolri Sutanto berkunjung ke PT Koba Tin di Kabupaten


ekbis

Timah Koba untuk Siapa Bangka Tengah. Kedatangan mantan orang nomor satu di jajaran kepolisian ini bemaksud melihat tata cara pengelolaan perusahaan tambang PT Koba Tin, agar terus berlanjut. “Saya sudah ketiga kali ini ke Babel, dulunya di Parai kalau gak salah, kedatangan kita untuk melihat bagaimana pengelolaan, paparannya dan langkah-langkah agar tetap berlanjut terus,” ujarnya. Saat ditanya apakah akan berinvestasi di PT Koba Tin, mantan Kepala BIN ini menjawab dengan canda. “Gak tau mungkin bisa minjam uang kepada wartawan,” katanya sambil tertawa. Terkait soal perpanjangan Kontrak Karya, Sutanto menanggapinya dingin. Dia bilang, soal Kontrak Karya, pemerintah yang mengatur. Sedangkan Presiden Direktur PT Koba Tin Kamarudin MD Top mengaku sekarang PT Koba Tin dalam masa-masa sulit, ekspor timah semakin hari semakin sedikit. “Kita sekarang kalah bersaing dengan pengusaha lokal yang hanya memiliki izin tambang seluas eksploitasi 5 ha mampu memproduksi timah 10001500 ton/produksi, sementara Koba Tin dengan 41 ribu hektar KK, yang berpotensi melakukan eksploitasi timah hanya 500 ton/produksi,” ungkap Kamardin MD Top dihadapan pemilik saham PT Koba Tin atas nama Datuk Sri Mohamad Ajib Anwar dan Edi Yosfie selaku pimpinan Group Ceo MSC Berhard. Kamarudin berharap ketidakstabilan produksi timah ini setelah mendapatkan perpanjangan KK dari ESDM akan pulih kembali seperti masa jaya Koba Tin terdahulu. Kegiatan produksi timah juga diharapkan meningkat kedepan. Selanjutnya, Direktur Corporate Affair PT Koba Tin Joni AR mengatakan pihaknya belum mendapat informasi resmi dari pusat soal perpanjangan Kontrak Karya (KK) Koba Tin. "Kami belum mendapat informasi soal itu, apakah ini sudah resmi atau tidak. Sejauh ini Koba Tin belum tahu sama sekali. Sikap kami terhadap info ini adalah membahas hal ini lebih lanjut," ujar Joni. Sedangkan Wakil Bupati Bangka Tengah Patrianusa Sjahrun berharap KK PT Koba Tin tetap diperpanjang. Bila tidak, lanjutnya, dampak negatifnya luar biasa bagi sektor ekonomi masyarakat, tenaga kerja, maupun sektor yang lainnya.

"Sebagai Wabup saya tetap berkomitmen dan berharap KK Koba Tin tetap diperpanjang. Kalau tidak diperpanjang, jelas dampak negatif bagi masyarakat sangat luas," ujar Patrianusa yang cukup lama bekerja di Koba Tin. Patrianusa mengakui PT Koba Tin sudah lama beroperasi sehingga secara otomatis cadangan timah juga akan menipis. Hanya saja untuk menyikapi hal itu teknik pertambangannya sehingga biaya untuk operasional menjadi murah. Di sisi lain, Direktur Utama PT Timah Tbk Sukrisno mengatakan berdasarkan pernyataan Dirjen Minerba Thamrin Sihite, ia menemui Gubernur Bangka Belitung Eko Maulana Ali dan Bupati Bangka Tengah Erzaldi Roesman guna membahas nasib KK Koba Tin. "Kita membahas KK PT Koba Tin yang infonya tidak diperpanjang. Jelas pernyataan Pak Tamrin Sihite KK-nya tidak diperpanjang," kata Sukrisno. Sukrisno mengatakan pembahasan itu dilakukan dengan kepala daerah, sebagai perpanjangan tangan dari pemerintah pusat. Terlebih lagi PT Timah adalah perusahaan nasional yang memiliki kemampuan teknologi memadai di bidangnya. Tambahan pula, PT Timah merupakan salah satu pemegang saham Kobatin dengan porsi 25 persen, sisanya dimiliki Malaysia Smelting Coroprarion Berhard. "Nantikan KK ini kalau sudah habis akan kembali ke pemerintah menjadi Wilayah Pertambangan Negera (WPN) sebagai wilayah pencadangan. Itu tergantung pemerintah," katanya. Soal langkah yang akan diambil BUMN yang dipimpinnya, ia belum mau banyak cakap. "PT Timah kan perpanjangan pemerintah juga," tukas Sukrisno. Sedangkan Gubernur Bangka Belitung Eko Maulana Ali mendukung pemerintah Indonesia mengambil alih PT Koba Tin. "Kita punya potensi, punya teknologi dan sumber daya untuk bidang pertambangan cukup memadai. Karena itu, untuk industri hulu PT Koba Tin sebaiknya dikembalikan ke Indonesia, tidak menjadi perusahaan asing," kata Eko Maulana Ali. Eko berharap proses pengalihan perusahaan yang sebagian sahamnya milik investor Malaysia tersebut berjalan sesuai prosedur. "Sudah saatnya PT Koba Tin dikelola oleh orang Indonesia, bukan menjadi milik asing. Pemerintah Provinsi

mendukung proses ini," tandas Eko. Bawahan Eko, Kepala Dinas Pertambangan dan Energi (Distamben) Provinsi Bangka Belitung Aldan Djalil juga mengatakan persoalan KK Koba Tin sebaiknya diserahkan kepada negara. Jika nanti KK tersebut berakhir, kata Aldan, maka pemerintah pusat yang menentukan pengelolaannya untuk kepentingan masyarakat. "Pemprov Babel merupakan perwakilan negara tentunya ada koordinasi dengan kita," kata Aldan. Ia menambahkan penetapan wilayah pertambangan rakyat (WPR) bisa menjadi solusi polemik agar tidak berkepanjangan. Penetapan WPR setelah melalui prosedur yang ditetapkan pemerintah. "Saya tidak bisa berkomentar banyak mengenai KK PT Koba Tin. Apalagi sahamnya 25 persen milik PT Timah, mungkin mereka yang lebih paham. Pemprov Babel sifatnya menunggu koordinasi," kata Aldan. Sejauh ini sejumlah fasilitas perusahaan seperti kendaraan operasional mobil kebayakan sudah ditarik dari Koba Tin. Bahkan gaji staf perusahaan penanaman modal Malaysia itu sempat tertunda pembayarannya. Government and Public Relations Manager Koba Tin Suryadi menilai wajar kekhwatiran sejumlah pekerja menyusul belum adanya kejelasan kapan berakhirnya KK Koba Tin. "Saya akui, kekhawatiran dari karyawan itu ada, termasuk saya. Tetapi masih dalam tahap wajar, sebab sampai saat ini belum ada keputusan tertulis apakah PT Koba Tin diperpanjang atau tidak," ujarnya. Belakangam PT Timah Tbk siap mengambil alih 75 persen saham Koba Tin yang dikuasai Malaysia Smelting Corporation Berhad jika ditugaskan oleh pemerintah "Kami menyanggupinya, sebagai bagian dari dukungan kepada perseroan," kata Agung. Ia mengakui perseroan dalam posisi menunggu keputusan pemerintah, yakni Kementerian ESDM, untuk menugaskan Timah mengambil alih saham Koba Tin atau Timah bekerja sama dengan BUMN Bangka Tengah dan Bangka Selatan. Mungkin ada juga swasta yang berminat. Kita lihat saja siapa yang akhirnya menambang timah di Koba.v GE

majalah PUBLIK - edisi 10/III oktober 2012

27


kolom

Ekonomi Politik Industri Cat Dalam Negeri

C

dari mengutamakan merek atau prestise menjadi at adalah bahan yang dengan proses perubamengutamakan harga agar terjangkau. Hal ini han dari cair menjadi padat (proses pengerinmemunculkan kesempatan bagi produk lokal bergan) dapat melapisi sesuatu, apakah sebagai peran sebab banyak konsumen cat melonggarkan pemanis (dekoratif) maupun sebagai pelindung (propersyaratan kualitas. Maka bermunculanlah mertektif) atau bisa juga kedua-duanya. ek-merek lokal baru meramaikan pasar cat diikuti Hampir di manapun berada, kita akan bertemu harga yang rendah dan menjadi trend hingga saat dengan lapisan cat. Di rumah, di kantor, di trotoar, ini. Produsen-produsen cat worldwide yang semupada berbagai peralatan, gedung, kendaraan, dan la mengandalkan merek dan prestise, pun turut masih banyak lagi. menyesuaikan harga dengan pesaing lokal. Sesungguhnya yang diinginkan bukanlah cat, Seiring dengan berkembangnya perekonomitetapi penampilan dan warna dari berbagai media Dedi Hernawan an di Indonesia dan meningkatnya daya beli plus mengikuti selera yang kita inginkan atau kita ingin melindungi berbagai media dari kerusakan dini seperti terserang terbentuknya organisasi ataupun institusi yang hirau terhadap korosi pada logam besi. Maka seorang penjual cat tidak berhenti permasalahan coating maupun problem korosi, konsumen cat hanya sampai cat terjual, tapi juga harus mengikuti hingga cat semakin belajar dan sadar terhadap persoalan pengecatan terutama untuk keperluan protektif. Maka produk-produk yang muteraplikasi dan sesuai dengan janji kualitasnya. Berkembang juga bahan-bahan yang dapat menggantikan rah saja menjadi tidak relevan lagi. Produk-produk memenuhi standard yang diakui masyarafungsi cat seperti wallpaper dan electro plating. Tapi, cat masih tetap tidak akan tergeser karena belum ada cara lebih praktis kat akan menjadi trend dan mengarah pada pengendalian korosi secara lebih tepat dan efisien. Sebaliknya, yang tidak mengidalam hal pelapisan. Pembuatan cat yang tidak terlalu sulit dibandingkan dengan kuti standard dengan sendirinya akan ditinggalkan konsumen. industri berbahan baku kimia lain mendorong banyak sekali Ini menjadi tantangan bagi produsen cat lokal apabila untuk pabrik cat di Indonesia, dari home industry hingga skala world- mendapatkan pengakuan saja harus menggantungkan diri kewide. Indonesia pun merupakan pasar sangat potensial, selain pada luar negeri. Hal ini sangat kurang menguntungkan ditinjau untuk masyarakat umum dengan jumlah penduduk yang san- dari segi biaya maupun secara politis. Kondisi ini pun membuka gat besar, juga untuk keperluan proteksi karena sebagian besar peluang baru bagi usaha jasa konsultasi dan pemeriksaan untuk wilayah Indonesai adalah laut. Pada titik ini, seharusnya Indo- melakukan assessment dan standardisasi. Sebab itu, negara perlu memayungi hal ini dari sisi hukum, nesia sangat ahli dalam hal melindungi aset dari serangan korosi juga pengakuan dan pembinaan untuk melindungi para produ(pengaratan) akibat garam laut. Bisa dibayangkan apabila suatu saat diboikot dan tidak satu- sen cat lokal agar mendapat pengakuan sejajar dengan produsen pun cat atau bahan baku cat masuk ke Indonesia. Maka yang akan cat global. Produsen cat lokal hendaknya tidak dikesampingkan terjadi dalam waktu tiga tahun antara lain, kapal-kapal menjadi begitu saja hanya karena di dalam negeri tidak terdapat institusi rongsokan, peralatan-peralatan pabrik menjadi berbahaya untuk (laboratorium) pemeriksaan yang dapat diakui, terutama saat digunakan karena sangat berkarat dan bisa mengambrukkan In- globalisasi menuntutnya demikian. Harapan dari semua ini adalah berkembangnya penguasaan donesia dengan mudah. Karena itu penguasaan teknologi cat oleh bangsa Indonesia, teknologi coating, munculnya para ahli lokal dibidang ini dengan mulai dari bahan baku hingga produk jadi, menjadi sangat pent- produk-produknya yang dapat diakui secara internasional dan ing dan strategis, setara dengan industri baja maupun senjata. mendorong pada kemandirian bangsa Indonesia. Masyarakat perlu disadarkan bahwa kerugian akibat korosi bisa mencapai 3-5 % dari Gross Domestic Product (GDP, produk do- Industri Cat Nasional mestik bruto) atau lebih dari Rp200 triliun per tahun. Terlebih Industri cat di Indonesia mulai dikenal sejak 1932. Sebuah lagi, masyarakat cenderung memandang pengecatan atau coat- perusahaan Belanda dengan nama Lindetives Pieter Schoen & ing berada di posisi terendah dalam prioritas perawatan. Zoon didirikan di Jakarta, kemudian dinasionalisasi pada 1957 Di sisi lain, penguasaan teknologi cat akan meningkat jika dan berganti nama menjadi Indonesia Estate Industry Supply industri cat lokal berkembang juga sehingga dapat memberikan (Indestins) Corporation. Sampai sekarang pun perusahaan ini cukup biaya penelitian dan pengembangan. Juga untuk membi- masih berdiri dengan nama PT Sigma Utama yang berada dalam ayai assessment (penilaian) standardisasi produk, baik berkaitan konglomerasi PT Pupuk Sriwidjaja. dengan kualitas maupun isu lingkungan, sehingga produk lokal Selanjutnya, dari berbagai catatan, ada sekitar 130 pabrik cat memenuhi tuntutan persyaratan global sekalipun. di Indonesia yang sebagian besar berada di Jakarta dan Surabaya Pada akhir dekade 1990-an saat terjadi krisis moneter di dengan investasi tidak kurang dari Rp1,45 triliun, dan mempeIndonesia, terjadi penghematan di berbagai bidang termasuk kerjakan sekitar 8.600 karyawan. Total kapasitas produksi sekidalam penggunaan cat. Maka pola pikir konsumen cat berubah tar 475.000 ton per tahun dan baru terpakai sekitar 75%-nya.

28


kolom

Ekonomi Politik Industri Cat Dalam Negeri Sedangkan yang pernah tercatat sebagai Anggota Asosiasi Produsen Cat Indonesia ada 35 perusahaan yaitu: 1. PT Sigma Utama, 2. PT Avia Avian, 3. PT Mataram Paint, 4. PT Mowilex, 5. PT Chugoku Pint Indonesia, 6. PT Propan Raya ICC, 7. PT Hempel Indonesia, 8. PT Inkote Indonesia, 9. PT Gajah Tunggal Prakarsa, 10. PT International Paint, 11. PT Dana Paint Indonesia. 12. PT Pacific Paints, 13. PT Weilburger C.I, 14. PT Jotun Indonesia, 15. PT Bina Adidaya, 16. PT Akzo Nobel Decorina, 17. PT ICI Paints, 18. PT Sigma Kalon, 19. PT Sumber Makmur Bahagia, 20. PT Warna Indah Samatex, 21. PT Prada Persada Sakti, 22. PT Atlantic Ocean Paint, 23. PT Indowira Putra, 24. PT Abadi Coating Solusi, 25. PT Nipsea Paint Chemicals, 26. PT Trikarsa Mitra Utama, 27. PT Sumber Makmur Bahagia, 28. PT Kansai Paint Indonesia, 28. PT Lancar Sentosa, 29. PT Murni Cahaya Utama, 30. PT Cipta Chemical Indonesia, 31. PT Catindo, 32. PT Dupon Powder Coating Indonesia, 32. PT Difan Prima Paint, 33. PT Jotun Powder Coating Indonesia, 34. PT Akzo Nobel Car Refinish Indonesia, 35. PT Cashew Grebe Indonesia, dan 36. PT Sumber Krida Krimindo (Norwaytex). Tetapi yang saat ini aktif sebagai anggota ada 14 perusahaan yaitu: 1. PT Chugoku Paints Indonesia, 2. PT Gajah Tunggal Prakarsa, 3. PT Sigma utama, 4. PT Sumber Krida Krimindo (Norwaytex), 5. PT Abadi Coating Solusi, 6. PT Warna Indah Samatex, 7. PT Pacific Paint, 8. PT Propan Raya I.C.C, 9. PT Nipsea Paint Chemicals, 10. PT Dana Paint Indonesia, 11. PT Dupont Powder Coating, 12. PT Mowilex Indonesia, 13. PT Murni Cahaya Pratama, dan 14. PT Bina Adidaya. Sebenarnya banyak pabrikan cat besar awalnya merupakan kerja sama dengan perusahaan asing terutama Eropa. Apakah berupa kerja sama lisensi maupun joint venture. Pada proses selanjutnya banyak perusahaan itu kemudian berdiri sendiri, misalnya PT Sigma Utama menganbil lisensi dari Sigma Coating BV- Holand, PT Abadi Coating mengambil lisensi dari Berger International Ltd. dan PT Warna Indah Samatex mengambil lisensi dari Sherwin Wiliam. Masing–masing perusahaan tersebut saat ini berdiri sendiri, menjadi perusahaan lokal dan telah mengembangkan teknologinya dengan membangun Pusat Penelitian dan Pengembangannya sendiri. Ada juga yang tetap sebagai perusahaan PMA, antara lain Hempel, Jotun, Sigma PPG, Kansai, Internasional Paint, Nippon Paint, ICI, Carboline, Chugoku, Akzo Nobel. Merek-merek tersebut menguasai hampir sebagian besar pasar cat Indonesia.

Persoalan Kita Industri cat dalam pengembangannya meliputi tiga hal penting selain pemasaran: 1. Perancangan Cat (formulasi), 2. Pengujian Cat dan 3. Aplikasi Cat. Ketiga hal ini perlu dikembangkan secara serius beserta keahliannya masing-masing yang sejauh ini lebih mengandalkan pengalaman dan pendidikan otodidak, padahal sangat fundamental dalam pengembangan industri cat. Perancangan cat menghasilkan bisnis pembuatan cat. Sudah selayaknya Indonesia memulai rancangannya sendiri, dengan mengeksplorasi teknologi coating agar dapat turut berperan dalam penemuan-penemuan baru pada industri coating, apakah bahan bakunya maupun pada produk jadinya. Begitu banyak yang perlu dikembangkan terutama yang bersumber dari dalam negeri. Diharapkan pula lembaga-lembaga penelitian milik pemerintah melakukannya dan dapat mengawal industri cat lokal untuk mengembangkan bisnisnya. Pengujian, merupakan peluang bagi para konsultan, lembaga-lembaga sertifikasi dan laboratorium uji. Selayaknya juga Indonesia memiliki lembaga yang dapat mensertifikasi produk-

produk cat, seperti cat untuk keperluan marine, food grade, cat untuk keperluan oil dan gas, dan jenis lainnya. Sudah dilakukan pembuatan SNI yang mengadopsi dari ISO 12944-5 dan 6, untuk memandu penetapan sistem pengecatan dan cara pengujian pada sistem pengecatan tersebut. Diharapkan, bagi cat yang telah diuji dengan standard tersebut dapat dikeluarkan sertifikasinya atau, paling tidak, ada pernyataan bahwa produk cat telah diuji sesuai standard SNI-ISO 12944-5 dan 6. Namun sampai saat ini standard tersebut masih belum ada tindak lanjutnya dari Badan Sertifikasi Nasional. Sebaliknya, perusahaan pengguna mulai berusaha mengharuskan sertifikasi produk cat yang akan ditenderkan. Konsekuensinya, perusahaan lokal tidak akan dapat mengikuti tender, karena Indonesia belum memiliki badan yang mensertifikasi cat, kecuali sertifikasi antifouling dari Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) sesuai Konvensi International Marine Organisation (IMO). Sedangkan para pesaing, produk-produk multinasional, mengandalkan sertifikasi milik kantor pusatnya di luar negeri. Untuk laboratorium uji ternyata Indonesia pun belum memiliki persyaratan assesment dari perusahaan migas, seperti PT Total Indonesia misalnya. Sehingga untuk pengujian harus dilakukan di luar negeri dan biayanya terlalu tinggi bagi perusahaan cat lokal. Dengan demikian belum ada produk perusahaan cat murni lokal yang digunakan di perusahaan migas asing kerja sama operasi (KSO) dengan BP Migas. Alangkah ruginya!!! Untuk aplikasi telah ada organisasi di Indonesia yang fokus membidangi ini yaitu INDOCOR dan ASCOTINDO. Bahkan ASCOTINDO telah berperan dalam membuatan SKKNI untuk protective coating, mulai dari perancangannya, prakonvensinya, konvensi nasional dan pengesahan oleh Menakertrans yang tertuang dalam Kepmen 102/MEN/II/2007 pada tanggal 12 Februari 2011. SKKNI ini juga sedang diajukan kepada Kementerian Perindustrian untuk dievaluasi, direvisi dan diusulkan menjadi acuan formal bagi profesional coating di Indonesia, bahkan perlu diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris untuk keperluan Mutual Recognition Agreement (MRA) oleh fungsi terkait. Pembentukan Lembaga Sertifikasi Profesi Coating Indonesia sampai dengan mendapatkan lisensi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi sudah berjalan dan mulai diakui oleh industri pengguna dan penghasil coating. Kini tengah dipersiapkan standardstandard, yaitu 1. SNI di bidang persiapan permukaan pada pelat baja kapal, 2. SNI aplikasi coating pada pelat baja kapal. Selayaknya memang Indonesia membangun standardisasinya sendiri dalam hal perlindungan terhadap korosi. Indonesia memiliki kondisi alam yang sangat berbeda dengan negara subtropis tempat kebanyakan standard berasal. Sebagai negara kepulauan di wilayah tropis, Indonesia memiliki kelembaban relatif, temperatur, curah hujan, dan sinar matahari (ultra violet) sangat tinggi. Kesuburan yang tinggi menyebabkan mikroba tumbuh mudah, begitu pula biota laut. Garis pantai dan wilayah maritim yang luas lantas meningkatkan paparan garam. Semua mempercepat laju korosi. Jadi, perlu standardisasi khusus. Semoga ke depan perhatian para ahli dan para pengambil kebijakan dapat lebih besar terhadap perkembangan teknologi coating beserta segala aspeknya termasuk perkembangan industri yang lebih kreatif hingga memiliki nilai dan daya saing di pasar global. Pada gilirannya dampak positifnya akan bermanfaat bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia.v Dedi Hernawan Sekretaris Asosiasi Produsen Cat Indonesia Eksekutif di PT Sigma Utama Paint

majalah PUBLIK - edisi 10/III oktober 2012

29


kolom

Mengenang (Lagi) Pak Sugianto

Mengenang (Lagi) S Jadi, masih banyak pihak abai, termasuk kalangan BRI sendiri dalam mengangkat kembali sosok yang fenomenal seperti almarhum Sugianto yang diakui lembaga setingkat Perserikatan Bangsa-Bangsa.

30

ejarah mencatat peristiwa penting pada periode 1970-an hingga 1995, meminjam istilah Marguirete S Robinson, penulis buku Microfinance Revolution, BRI awalnya hanya sebagai “Rice Bank” dengan bisnis inti menyalurkan Kredit Bimbingan Masyarakat (BIMAS) dari keuntungan tambahan minyak dan gas (windfall profit) kala itu. Seiring berjalannya waktu, program ini hanya bertahan lebih kurang dua repelita, karena pada dasawarsa 1980-an terjadi akumulasi kredit macet dari Kredit BIMAS. Lalu para teknokrat yang dipimpin Profesor Ali Wardhana menganti program BIMAS dengan Kredit Usaha Tani (KUT). Namun, baik program BIMAS maupun KUT pada saat itu terjebak pada asumsi tradisional bahwa sejatinya, masyarakat miskin (poor people) harus diberikan subsidi. Politik subsidi membuat BRI yang ditugaskan oleh Presiden Soeharto dalam rangka pencapaian swasembada pangan masih terlilit kredit macet yang membesar. Ini membuat Ali Wardhana dkk nyaris frustrasi. Sampailah ia menemui ”teman minum teh”-nya sewaktu sama-sama kuliah di Fakultas Ekonomi UI yaitu Sugianto (almarhum) yang kebetulan sebagai salah satu direksi dengan jabatan saat itu, Managing Director BRI, untuk membantu mencari jalan keluar. Lewat tangan dingin Sugiantolah, BRI yang nyaris kolaps namun sudah tersebar jaringannya hingga ke desa-desa sebagai “kasir beras” diubah secara radikal menjadi BRI UNIT DESA dengan paradigma baru, The Real Bank, dengan produk, KUPEDES dan SIMPEDES. Marguirete S. Robinson, sang penulis buku yang notabene seorang Antropolog, banyak belajar dengan ketokohan Sugianto. Dari buku tersebut muncul istilah SKEMA SUGIANTO. Bagaimana Skema Sugianto bekerja (how it works) adalah pembahasan yang lebih teknis akuntansi. Tapi, terasa bahwa generasi anak bangsa sekarang perlu menorehkan kembali tinta emas tersebut. Mencari identitas yang hilang, belajar pada konsepsi Sugianto mengurusi kaum

miskin, lewat tangan dinginnya terbentuklah BRI UNIT DESA. Kuncinya dalah pada akses kredit nonsubsidi yang dipelopori almarhum. Pada masanya, Sugianto mampu mengangkat bank tempatnya bekerja menjadi avant garde perbankan nasional bahkan dunia. Pesan moral yang ingin diketengahkan adalah terbukti bahwa akses kredit dapat mengubah suatu bangsa. Bahkan peraih Nobel yang terkenal dengan Grameen Bank, M Yunus, pun memegang kuat filosofi tersebut. Dikatakan fenomenal, sejarah dunia mencatat, bahwa harus diakui sampai saat ini, BRI adalah satu-satunya bank pemerintah yang mampu menyelamatkan muka pemerintah. Dengan cara bagaimana sebenarnya? Syahdan, masih keras dalam ingatan kita pada tahun 2005, Mantan Direktur Utama BRI, Pak Rudjito diundang khusus oleh PBB untuk mempresentasikan kinerja BRI. Namun sayangnya momentum itu tidak dimaksimalkan oleh kalangan BRI sendiri dan redup oleh publikasi sepak terjang Muhammad Yunus dengan Grameen Bank-nya. Jadi, masih banyak pihak abai, termasuk kalangan BRI sendiri dalam mengangkat kembali sosok yang fenomenal seperti almarhum Sugianto yang diakui lembaga setingkat Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Ironis memang, malah lembaga internasional yang mengapresiasi almarhum Sugianto dengan mengabadikan nama beliau pada SUGIANTO PIONEER AWARDS. Lebih ironis lagi, anugerah ini nyaris tidak terdengar lagi di bumi Nusantara sekarang.

Konsepsi Sugianto Dalam buku Microfinance Revolution disebutkan betapa fenomenalnya sepak terjang Sugianto, hanya dalam waktu delapan belas bulan Simpedes dan Kupedes berkembang fantastis. Tercatat pada 1985, jumlah rekening pinjaman pada Kupedes hanya sekitar satu juta. Namun, pada akhir 2004 jumlahnya telah mencapai hampir empat juta account dengan baku kredit mencapai Rp17,8 triliun.


kolom

Mengenang (Lagi) Pak Sugianto

Pak Sugianto Perkembangan Simpedes lebih fantastis, di tahun pertama diluncurkan saja jumlah simpanan telah mencapai Rp750 miliar dan pada akhir 2003 jumlah ini meningkat menjadi Rp31,3 triliun. Data tersebut jelas membuktikan, sejalan dengan penelitian komprehensif Michael Sherraden (2008) di kota-kota miskin di Amerika Serikat, bahwa sejatinya kaum miskin dalam keadaan papa sekalipun tidak membutuhkan belas kasihan, tapi membutuhkan aset, yaitu akses kredit perbankan. Yang menjadi faktor penting konsepsi Sugianto dan masih dipegang penerusnya adalah pemberian skema pinjaman tanpa subsidi. Pemberian pinjaman berdasarkan kelayakan usaha ini disertai pula pendekatan sosial budaya para genius lokal BRI yang ada di desa-desa. BRI sukses dalam pasar mikro mengembangkan produknya sesuai permintaan nasabah setempat sehingga para manajer BRI diharuskan paham potensi tiap-tiap wilayah sasaran, jenis, dan karakter usaha yang berbeda-beda antarwilayah.

BRIS dan Akses Kredit Kini dan di sini, BRI telah memposisikan secara jelas dan tegas sebagai bank modern dengan berbagai cerita sukses yang tidak berkesudahan. Namun, janganlah melupakan kiprah dan ketokohan almarhum Sugianto. Terlebih lagi, hasil survey kemiskinan 2010 menunjukkan sebagian besar masyarakat masih belum terjangkau kredit perbankan. Dan di sinilah investasi BRI pada perbankan syariah dalam hal ini, BRIS, tentunya menemukan elan vitalnya jika disadari nyaris 90 persen bicara kaum miskin (baca: Kredit Mikro). Yang belum terjamah aset kredit adalah kaum muslim baik di pedesaan maupun di perkotaan. Setelah melampui fase konsolidasi internal dengan hasil cukup baik, sang cicit yang baru empat tahun berjalan sebagai bank syariah tentunya dapat mengambil inspirasi konsepsi Sugianto untuk menggenjot para penabung muslim di tanah air. Ke depan, pengembangan bank sya-

riah pada umumnya dan BRIS khususnya di Indonesia dapat belajar dari pengalaman successful story BRI UNIT DESA terutama dalam mengembangkan produk seperti akses tabungan pada masyarakat sektor keuangan mikro yang masih belum menjadi concern pelaku bank syariah termasuk BRIS sendiri. Sampai saat ini, BRIS masih minim dalam menjangkau simpanan nasabah, namun terlihat ekspansif dalam pinjaman. Mendung tak berarti hujan, demikian judul lagu. Begitu pun hujan emas a la BRIS sebagai test the water seharusnya dibarengi dengan program yang sejalan dengan Tabungan Haji lewat emas misalnya. Sekarang ini, fasilitas pembiayaan pun yang dominan diberikan perbankan syariah termasuk BRIS sendiri adalah murabahah sehingga piutang murabahah menjadi kontributor terbesar dalam pembukuan bank syariah (Wiroso 2004). Dalam diskusi informal dengan Ali Mahdi, Ketua Umum Gerakan Nusantara Jaya, koleganya di Timur Tengah menyatakan kesiapan untuk investasi hanya di bank syariah, sebetulnya ini suatu peluang yang mulai ada di pikiran jajaran pengurus BRIS untuk menjemput bola. BRISYARIAH saatnya meminimalkan unbankable majority yang notabene muslim di nusantara. Pertanyan mendasarnya, seberapa sering BRISYARIAH “menyapa� pesantren-pesantren di nusantara? Seberapa sering BRIS keluar masuk pada keluarga muslim? Dan yang terpenting, seberapa sering pula BRIS membangun community development? Me-manage komunitas yang secara emosional terjalin lebih mudah menjadikannya rasional. Karena hati memiliki akalnya sendiri. Dan bukankah BRI lahir seratus tujuh belas tahun yang lalu mulai dari kas mesjid? Mari kita tunggu rezim waktu membuktikannya. v Sumantri (Rio) Hasan Bekerja di bank swsta nasional Tulisan ini semata pandangan pribadi.

Sumantri (Rio) Hasan

Yang menjadi faktor penting konsepsi Sugianto dan masih dipegang penerusnya adalah pemberian skema pinjaman tanpa subsidi. Pemberian pinjaman berdasarkan kelayakan usaha ini disertai pula pendekatan sosial budaya para genius lokal BRI yang ada di desa-desa.

majalah PUBLIK - edisi 10/III oktober 2012

31


32


majalah PUBLIK - edisi 10/III oktober 2012

33


otonomi

Daftar APBD 2012 Dalam Jutaan Rupiah

ACEH

8.714.808

Kota Banda Aceh

797.733

Aceh Barat

566.748

Kota Sabang

355.340

Aceh Besar

741.791

Kota Langsa

444.168

Aceh Selatan

605.985

Kota Lhokseumawe

559.162

Aceh Singkil

392.389

Gayo Lues

491.624

Aceh Tengah

615.417

Aceh Barat Daya

469.272

Aceh Tenggara

561.924

Aceh Jaya

404.471

Aceh Timur

791.224

Nagan Raya

513.933

Aceh Utara

1.102.642

Aceh Tamiang

580.916

Bireuen

850.830

Bener Meriah

475.761

Pidie

781.856

Pidie Jaya

Simeulue

410.404

Kota Subulussalam

404.201 303.804

SUMATERA UTARA

7332537

Kota Sibolga

377.653

Asahan

817.685

Kota Tanjung Balai

461.942

Dairi

576.469

Kota Tebing Tinggi

318.215

Deli Serdang

2.039.441

Kota Pdg Sidimpuan

496.114

Tanah Karo

764.588

Pakpak Bharat

302.674

Labuhan Batu

675.495

Nias Selatan

511.871

Langkat

1.311.436

Humbang Hasundutan

506.335

Mandailing Natal

680.302

Serdang Bedagai

859.281

Nias

375.381

Samosir

Simalungun

1.389.063

Batu Bara

430.381 635.716

Tapanuli Selatan

712.208

Padang Lawas

524.125

Tapanuli Tengah

634.082 674.057

Padang Lawas Utara

564.318

Labuhan Batu Selatan

468.835

Tapanuli Utara Toba Samosir Kota Binjai Kota Medan

576.041

Labuhan Batu Utara

522.537

625.774 3.656.534

Nias Utara Nias Barat

320.688

Kota Pematang Siantar

649.554

Kota Gunung Sitoli

397.267

34

319.472

KEP. RIAU

2.038.209

Batam

1.406.976

Karimun

795.267

Tanjung Pinang

653.998

Bintan

692.852

Lingga

616.649

Natuna

1.240.230

Kep. Riau

802.387


otonomi

Daftar APBD 2012 SUMATERA BARAT

2.917.855

Bukittinggi

426.091

Limapuluh Kota

817.685

Padangpanjang

368.251

Agam

576.469

Padang

1.427.574

Payakumbuh

454.839

Sawah Lunto

426.007

Solok

378.823

pariaman

398.399

Pasaman Barat

653.866

Darmasraya

509.461

Solok Selatan

474.410

Kep Mentawai

2.039.441

Padang Pariaman

764.588

Pasaman

675.495

Pesisir Selatan

1.311.436

Sijunjung

680.302

Solok

375.381

Tanah Datar

1.389.063

RIAU

5.487.776

JAMBI

1.734.302

Bengkalis

2.456.917

Indragiri Hilir

1.311.523

Batanghari

730.902

Kampar

1.701.927

Bungo

724.679

Kuantan Singingi

949.474

Kerinci

620.273

Pelalawan

986.066

Merangin

755.435

Rokan Hilir

1.778.328

Muara Jambi

715.218

Rokan hulu

1.107.746

Saro Langun

852.268

Siak

1.646.779

Tanjung Zabung Barat

761.628

Dumai

863.268

Tanjung Zabung Timur

747.266

Pekan baru

1.578.094

Tebo

645.279

Meranti

896.637

Jambi

883.399

Sungai Penuh

445.480

SUMATERA SELATAN

4.939.148

Kota Prabumulih Lahat

1.034.976 551.513

Lahat

1.034.976

Kota Musi Pagaralam Banyuasin

2.120.382 507.125

Musi Banyuasin

2.120.382

KotaMusi Lubuklinggau Rawas

1.208.649 548.994

Musi Rawas

1.208.649

Muara Banyuasin Enim

1.321.647 1.173.587

Muara Enim

1.321.647

OganOgan Komering Ilir Ilir

1.208.649 821.942

Ogan Komering Ilir

1.208.649

OganOku Komering Timur Ulu

810.271 827.907

Ogan Komering Ulu

810.271

Oku palembang Selatan

1.995.637 600.358

Kota palembang Palembang

1.995.637

Empat Lahat Lawang

1.034.976 518.220

BANGKA BELITUNG Bangka Belitung Pangkal Pinang

1.385.019 682.617 544.865 517.228

Bangka Selatan Bangka Tengah Bangka Barat Belitung Timur

520.639 457.914 464.870 488.177

majalah PUBLIK - edisi 10/III oktober 2012

35


otonomi

Daftar APBD 2012 BENGKULU

1.542.457

Bengkulu Selatan

530.337

Seluma

Bengkulu Utara

472.169

583.422

Muko Muko

Rejang Lebong

448.090

585.452

Kapi Hiang

Kota Bengkulu

413.985

643.778

Lebong

Kaur

415.643

417.996

Bengkulu Tengah

400.643

LAMPUNG

2.809.750

Lampung Barat

710.171

Waykanan

Lampung Selatan

706.696

1.027.079

Bandar Lampung

Lampung Tengah

1.353.964

1.349.256

Metro

Lampung Utara

509.774

898.754

Pesawaran

Lampung Timur

621.485

1.127.041

Pringsewu

Tangamus

731.987

830.378

Mesuji

Tulang Bawang

401.407

638.820

Tulang Bawang

521.688

DKI JAKARTA

BANTEN Lebak Pandeglang Serang Tanggerang

Cilegon Tangerang Serang Tangerang Selatan

907.526 1.824.070 687.078 1.400.414

14.626.494 2.445.107

Sukabumi

Bekasi

2.047.744

1.802.566

Sumedang

1.351.823

Bogor

2.950.980

Tasikmalaya

1,352.123

Ciamis

1.419.031

Bandung

3.390.454

Cianjur

Bekasi

2.340.119

Cirebon

1.619.685 1.899.005

Bogor

1.210.872

Garut

2.176.962

Cirebon

857.412

Indramayu

1.640.157

Depok

1.323.025

karawang

1.965.072 1.252.972

Sukabumi

671.819

Tasik Malaya

818.875

1.534.932 1.071.027

Cimahi Banjar

843.093 387.844

1.373.647

Bandung Barat

1.102.978

JAWA BARAT Bandung

Kuningan Majalengka Purwakarta Subang

36

3.902.075 1.185.512 1.176.992 1.336.539 2.205.029

30.642.744


otonomi

Daftar APBD 2012 JAWA TENGAH

10.833.744

Banjar Negara

1.086.888

Pekalongan

1.033.549

Banyumas

1.615.920

Pemalang

1.209.673

Batang

866.375

Purbalingga

1.048.121

Blora

1.057.137

Purworejo

1.055.739

Boyolali

1.172.995

Rembang

991.501

Brebes

1.434.891

Semarang

1.093.397

Cilacap

1.734.391

Sragen

1.177.198

Demak

1.070.310

Tegal

1.237.540

Grobongan

1.229.491

Temanggung

935.615

Jepara

1.174.266

Wonogiri

Karanganyar

1.092.509

Wonosobo

1.241.149 920.183

Kebumen

1.319.067

Magelang

530.014

Kendal

1.123.094

Pekalongan

544.624

Klaten Kudus Kudus Magelang Pati

1.049.831

Salatiga

505.010

1.102.466

Semarang

1.238.887

Surakarta

2.203.477 1.140.988

1.329.897

Tegal

591.095

DI YOGYAKARTA Bantul Gunung Kidul JAWA TIMUR Bangkalan Banyuwangi Blitar Bojonegoro Bondowoso Gresik Jember Jombang Kediri lamongan Lumajang Madiun Magetan malang Mojokerto Nganjuk Ngawi Pacitan

1.935.448 1.195.345 1.010.100 11.523.017 1.074.891 1.502.196 1.285.310 1.537.694 989.830 1.448.146 2.017.506 1.147.878 1.420.113 1.381.852 1.082.650 961.124 980.806 2.042.115 1.097.765 1.145.320 1.118.591 868.189

Kulon Progo Sleman Jogyakarta

800.879 1.383.012 899.626

Pamekasan 957.861 Pasuruan 1.431.828 Probolinggo 1.193.101 924.514 Sampang 1.991.259 Sidoarjo 929.408 Situbondo 1.263.450 Sumenep 992.544 Trenggalek 1.218.687 Tuban Tulung Agung 1.301.169 Blitar 501.729 772.102 Kediri Madiun 599.471 Malang 1.255.700 469.803 Mojokerto 447.844 Pasuruan Probolinggo 568.042 Surabaya 4.605.701 Kota Batu 464.125 majalah PUBLIK - edisi 10/III oktober 2012

37


otonomi

Daftar APBD 2012

KALIMANTAN BARAT Bengkayang

2.837.409

Sintang

Landak

549.455 658.257

Pontianak

808.299 1.005.783

Kapuas Hulu

825.838

Singkawang

521.223

Ketapang

1.013.393

Sekadau

503.669

Pontianak

509.158

Melawi

523.900

Sambas

867.844

Kayong Utara

417.691

Sangau

830.084

Kubu Raya

790.335

KALIMANTAN TENGAH

2.251.744

Barito Selatan

622.312

Seruyan

654.694

Barito Utara

563.778

Sukamara

417.321

Kapuas

919.009

Lamandau

504.016

Kota Waringin Barat

689.428

Gunung Mas

550.296

Kota waringin Timur

861.099

Pulang Pisang

522.559

Palangkaraya

663.772

Murung Raya

696.761

Katingan

634.247

Barito Timur

532.860

KAL-TIM Berau Bulungan Kutai Karta Negara Kutai Barat Kutai Timur Malinau Nunukan

9.102.613 1.257.669 985.995 4.234.469 1.679.846 2.420.283 1.332.554 1.332.554

KAL- SELATAN Banjar Barito Kuala Hulu sungai selatan Hulu sungai tengah Hulu sungai Utara Kota Baru

2.966.944 987.023 666.470 619.688 624.547 686.898 1.007.618

38

Paser Balik papan Bontang Samarinda Tarakan Penajam Pasir Utara Tana Tidung

Tabalong Tanah laut Tapin Banjar Baru Banjar Masin Balangan Tanah Bumbu

1.242.065 1.647.132 1.186.234 1.944.556 1.028.872 1.299.615 821.799

1.023.939 705.113 715.915 532.798 1.080.936 439.837 818.821


otonomi

Daftar APBD 2012

BALI Bandung Bangli Buleleng Gianyar NTB Bima Dompu Lombok Barat Lombok Tengah Lombok Timur

3.249.751 1.935.435 567.249 1.106.432 974.869

Jembrana Karang Asem Klungkung Tabanah Denpasar

608.724 837.759 554.900 956.532 1.149.332

2.241.557 856.263 566.024 821.768 998.547 1.221.252

Sumbawa Mataram Bima Sumba barat Lombok Utara

776.581 679.115 457.057 586.991 387.851

NTT Alor

2.207.179 551.620

Sumba Timur

604.323

Timur Tengah Selatan

668.112

Belu

687.220

Timur Tengah Utara

547.733

Ende

Kupang

Flores

639.158 550.169

Rote Ndao

596.822 379.185

Kupang

643.746

Manggarai Barat

458.424

Lembata

414.490

Nagekeo

411.877

Manggarai

Sumba Barat

Ngada

528.668 574.384

Manggarai Timur

416.795 496.437

Sumba Barat

371.615

Sabu Raijuna

289.190

SULAWESI UTARA Bolaan Mangodow Minahasa Sangihe Bitung Manado Kep. Talaud Minahasa selatan

1.171.270 510.243 616.155 528.721 519.197 865.141 431.852 472.852

Tomohon Minahasa Utara Mabagu Minahasa Tenggara B. Magondow utara Kep sitoru B.Magondow Timur B.Magondow selatan

352.556 507.107 320.710 392.808 323.211 360.873 277.126 277.310

GORONTALO

913.402

Pohuwato

447.769

Boalemo

394.083

Bonebolango

434.314

Gorontalo

559.269

Gorontalo Utara

342.681

majalah PUBLIK - edisi 10/III oktober 2012

39


otonomi

Daftar APBD 2012 SULAWESI TENGAH Banggai Kep. Banggai Kep. Buol Toli-toli Donggala

1.779.107 754.192 522.438 525.237 553.898 651.446

SULAWESI BARAT Majane Mamuju

952.009 491.032 682.482

SULAWESI SELATAN

Morowali Poso palu Parigi Moutong Tojo Una-una Sigi

735.563 698.675 760.277 654.573 499.781 567.552

Polewali Mandar Mamasa Mamuju Utara

701.015 484.289 408.990

4.601.370 466.489

Pinrang

Bantaeng

702.765

Kep.Selayar

Barru

645.765

509.469

Sinjai

Bone

Soppeng

567.519 601.425

Bulu Kumba

1.130.019 722.923

Takalar

601.936

En Rekang

560.449

Tana Toraja

Gowa

592.713

821.387

Jene Ponto

812.626 628.529

Luwu

566.761 627.482

Wajo Pare-pare Makasar

1.678.886

Luwu Utara

663.933

palopo

Maros

496.087

708.902

pangkajane & Kep

725.771

Luwu Timur Toraja Utara

702.684 495.710

SUL-TENGGARA Buton Konawe Kolaka Muna Kendari Bau-bau

40

1.846.011 639.457 723.228 807.109 748.591 710.637 500.275

Konawe Selatan Bombana Wakatobi Kolaka Utara Konawen Utara Buton Utara

639.310 472.591 415.191 426.896 485.905 365.905


otonomi

Daftar APBD 2012 MALUKU Maluku Tengah Barat Maluku Tengah Maluku Tenggara Buru Ambon MALUKU UTARA Halmahera Tengah Ternate Halmahera Barat halmahera Timur PAPUA BARAT Fakpak Manokwari Sorong Raja Ampat Sorong Selatan

1.412.177 499.457 850.264 418.182 432.306 726.183 1.125.033 403.907 582.215 452.012 444.986 3.893.382 710.845 917.919 701.677 696.184 565.470

PAPUA

7.295.602

Biak Numfor

Seram Bag Barat Seram Bag Timur Kep. Aru Tual Maluku Barat daya Buru Selatan Halmahera Selatan Halmahera Utara Kep.Sula Kep.Tidore P.Morotai

Teluk Bintuni Teluk Wondama Kaimana Tambrauw Maybrant

488.572 454.941 453.706 264.305 455.027 322.760 567.108 552.375 582.662 491.825 336.062

875.792 516.983 674.435 547.704 434.387

636.669

Toli Kara Boven Digeol

651.484 805.875

Jayapura

668.009

Mappi

741.369

Jayawijaya

672.291

Asmat

856.551

Merauke

1.213.259

waropen

492.300

Mimika

1.446.597

Supiori

448.668

Nabire

704.276

Memberamo raya

672.020

paniai

632.140

Memberamo Tengah

494.676

Puncak jaya

657.850

Yalimo

516.982

Kep. Yapen

473.331

Lanny Jaya

561.982

Jaya Pura

767.876

Nduga

551.212

Sarmi

655.145

Puncak

693.840

Keerom

582.414

Dogiyai

476.998

Yahukimo

720.921

Intan Jaya

590.878

Peg.Bintang

792.778

Deiyai

493.649 Sumber: Kementerian Keuangan RI v Rahmat Tony

majalah PUBLIK - edisi 10/III oktober 2012

41


42


majalah PUBLIK - edisi 10/III oktober 2012

43


otonomi

Bupati Turut Serta Mencuri

Bupati Turut Serta Mencuri D

Penjarahan minyak mentah sudah sering terdengar. Tapi, penjarahan yang melibatkan Bupati, inilah ceritanya.

44

aerah Jambi dan Sumatera Selatan rupanya merupakan kawasan kaya minyak yang menjadi wilayah jarahan dan melibatkan kepala daerah maupun aparat yang bertugas di sana. Penasehat Ahli Bidang Pemerintahan Kepala BP Migas Pusat, Kornelia, mengenai gangguan keamanan pencurian crude oil pada jalur pipa produksi di wilayah Sumbagsel (Jambi-Palembang). Kornelia enggan membeberkan siapa bupati yang terlibat dalam penjarahan minyak mentah tersebut. Dia hanya menegaskan bahwa kuat dugaan bupati itu menerima fee dari penjualan atas penjarahan minyak tersebut. “Hebatnya, kepala daerah itu menerbitkan Perda untuk memuluskan proses penjarahan,� katanya. Dia mencontohkan, pencurian minyak di jalur pipa Tempino-Plaju di Jambi dan Sumatera Selatan. Harga jual rata-rata minyak mentah yang dicuri tersebut sekitar US$ 90 per barel. Itu artinya, dengan hilangnya minyak sebesar 59 ribu barel, potensi kehilangan pendapatan perusa-

haan selama Juni 2012 mencapai sekitar US$ 5,31 juta atau sekitar Rp 47,79 miliar (kurs Rp 9.000). Agus Amperianto, Manager Humas Pertamina Region II Sumatera Selatan membenarkan pernyataan Kornelia. Melihat modus penjarahan yang dilakukan secara teroganisir, massive dan terprogram. Dia menengarai praktik penjarahan memang melibatkan oknum aparat. “Aparat gabungan berhasil menggerebek tempat penyimpanan minyak curian di Bayung Lencir. Sempat terjadi aksi tembak-menembak antara aparat dan pelaku. Kira-kira, kami sudah dapat menduga siapa yang punya senjata,� ujarnya. Ia mengatakan, sejak awal 2012, modus operandi yang paling sering dilakukan dalam penjarahan yakni lewat sabotase. Namun, setelah bulan Mei 2012 terjadi modus penjarahan dengan melibatkan massa, intimidasi karyawan dan keluarga serta menyiapkan tempat penampungan. Di Jambi, kata dia, pelaku penjarahan sudah melibatkan masyarakat umum di


otonomi

Bupati Turut Serta Mencuri sepanjang jalur pipa dan di-back up oleh oknum aparat keamanan. Bahkan, dari 16 kasus kejahatan pencurian minyak di Jambi, 5 di antaranya tertangkap tangan melibatkan oknum aparat. “Diduga maraknya penjarahan disebabkan adanya penadah yang menyalurkan hasil penjarahan kepada pembeli akhir,” tegasnya. Dari investigasi, maraknya penjarahan minyak di Jambi dilatarbelakangi lantaran adanya tempat penampung (pembeli akhir) secara besar-besaran yang melibatkan oknum kepala daerah dan aparat. Menurut dia, pembeli akhir diduga adalah kilang pengolahan minyak illegal di sekitar lokasi antara lain sepanjang jalur Simpang Bayat (sepanjang 5 km). Disana, kata dia, diperkirakan terdapat kilang ilegal ± 35 kilang dan ditampung juga di kawasan Jalan Lintas Jambi, dekat perumahan Aston Villa, Kota Jambi. “Selain itu dari fakta hasil penangkapan di lapangan diketahui adanya pembeli akhir di luar Sumatera Selatan antara lain Lampung, Tangerang, Bangka Belitung,” ujarnya. Ia menjelaskan, perkembangan “Penjarahan Minyak” selain dilakukan oleh masyarakat, pelaku menyiapkan fasilitas penampungan berupa kolam-kolam, sumur gali dan langsung diolah ke “Kilang Ilegal”. Losses atau kerugian yang terjadi dengan fasilitas ini diperkirakan antara 1.000 s/d 2.500 BOPD, terjadi sejak Bulan Mei 2012, dari 2,4 % meningkat menjadi 11,13 %. Ia mengatakan, beberapa cara yang dilakukan penjarah yakni dengan melubangi pipa pada beberapa titik (3-4 titik), kemudian mengambil minyak pada pipa pada daerah yang dianggap aman. Lalu, melakukan pelubangan di dekat gorong-gorong, selang menyeberang jalan, sementara kendaraan/truk diseberang jalan melakukan pengambilan minyak. Kemudian, modus lainnya dengan melakukan pencurian minyak pada rumah hunian yang berada di atas pipa penyalur di ruas ruas tertentu. “Bahkan, kami juga menemukan di kawasan Tempino-Bayung Lencir, pencuri melubangi pipa dengan menggunakan bor horisontal dari titik pelubangan menyeberang jalan,” jelasnya. Ia menengarai proses tersebut diduga juga melibatkan kontraktor fasilitas Telkom, sebab selang yang digunakan untuk mencuri merupakan sejenis selang yang

digunakan oleh “Telkom”. Namun, tindak lanjut dari temuan ini belum jelas. “Dalam catatan kami, ada dua kasus dengan modus begini. Pencuri menyalurkan minyak ke mobil yang diparkir di seberang jalur pipa, pada area perkebunan,” tegasnya. Untuk mengantisipasi penjarahan lebih meluas, ia mengaku pihaknya telah melakukan pemasangan warning sign dan Hotline Number 24 Jam, meningkatkan pola pengawasan sepanjang jalur pipa, melakukan pengawasan pada malam hari bersama personel operasi dan aparat keamanan dan menambah jumlah line checker. Sosialisasi terpadu setiap tiga bulan sekali yang melibatkan masyarakat setempat, instansi terkait dan aparat keamanan di Kabupaten Muarojambi. “Kami juga telah melakukan pemasangan proteksi beton pada daerah-daerah rawan seperti di Tempino, Bayung Lencir, Sungai Lilin dan Betung. Dan penertiban bangunan yang berada di atas ROW pipa,” katanya. “Melihat pola yang ada, tidak menutup kemungkinan juga melibatkan oknum orang dalam Pertamina juga,” imbuhnya. Sementara, Kepala BP Migas Sumbagsel, Setia Budi, mengatakan di balik gegap gempita industri migas, ada hal-hal ironis yg dapat menghambat penerimaan tersebut. Yakni mengenai pencurian minyak, utamanya di wilayah Sumsel dan Jambi. Minyak mentah yang dicuri tersebut adalah minyak milik Negara. “Kita semua turut prihatin dengan kejadian pencurian ini. Dimana kecenderungannya semakin meningkat. Dengan adanya kasus ini, kerugian bukan hanya Negara, melainkan juga daerah. Dalam hal ini penghasil migas. Karena kaitannya dengan bagi hasil. Ujuangnya rakyat juga yang merasakan dampaknya,” jelasnya. Menurut catatan Pertamina, sejak 2009 hingga 2012 penjarahan minyak mentah milik PT Pertamina EP (Persero) di Jambi dan Sumatra Selatan dari Tempino-Plaju semakin memprihatinkan. Vice President Corporate Communication PT Pertamina Ali Mundakir mengatakan bahwa kerugian Pertamina dalam aksi penjarahan minyak oleh masyarakat ini sangat besar. Untuk 2012, khususnya sampai Juni, terdata sudah 100.000 barel yang dijarah. “Coba hitung misalnya harga minyak mentah ICP US$100 per barel dikalikan dengan 100.000 barel maka kerugian

bisa mencapai Rp100 miliar,” kata Ali. Ali mengatakan bahwa sampai Juni saja sudah terjadi 448 kali penjarahan. Namun sayang, baru 60 kasus yang dilaporkan ke pihak kepolisian. Jika dibandingkan dengan 2009, Manager Security Pertamina Gas (Pertagas) Heri Kuswanto mengatakan hanya terjadi 10 kali penjarahan minyak (7.734 barel). Artinya, dalam hampir 3 tahun, peningkatan penjarahan minyak cukup drastis. Ini untuk wilayah Jambi, khususnya Tempino-KM 03 SEI Gerong, panjangnya 270 km. Berdasarkan data Pertamina Gas, pada 2010, di daerah tersebut terjadi penjarahan minyak sebanyak 131 kali (8.120 barel). Kemudian pada 2011 terjadi 420 kali penjarahan minyak (94.529 barel), dan 2012 sebanyak 448 kali (sampai Juni 100.000 barel). Menurut Heri, di daerah tersebut pertumbuhan kilang tradisional cukup pesat. Kilang tradisional merupakan drum besar yang digunakan untuk menampung minyak yang dijarah dari sumur Pertamina. “Di kilang tradisional tersebut bisa dilakukan penyulingan sederhana sehingga minyak bisa langsung dijual,” jelasnya. Banyaknya sumur-sumur tua milik Pertamina membuka kesempatan penjarah untuk melakukan aksinya. Menurut Heri, teknologi penyulingan cukup sederhana. Yang paling banyak itu hasil penyulingan dijadikan premium, solar, dan kerosene. “Minyak yang ini ringan, bahkan langsung dijual ke industri jadi minyak bakar juga bisa, ini menguntungkan mereka,” jelasnya. Dirjen Migas Kementerian ESDM Evita Legowo di Jakarta, Selasa mengatakan, pihaknya bekerja sama dengan aparat kepolisian setempat akan menangani penjarahan minyak yang merugikan negara tersebut. “Kami sudah identifikasi dan kirim orang ke sana untuk bekerja sama dengan polisi,” katanya. Kasus penjarahan minyak tersebut memprihatinkan karena membahayakan keselamatan manusia dan juga merugikan negara, dan sebenarnya sudah dilakukan sejumlah upaya mengatasi penjarahan minyak tersebut. “Sudah dilaporkan ke polisi, tapi tetap belum berkurang, tetap saja ada. Jadi, ditangkap sebentar, datang lagi datang lagi. Kami ingin ini tidak terjadi lagi,” ujarnya.v Subur Maryanto

majalah PUBLIK - edisi 10/III oktober 2012

45


persada

NU Menyoal Pajak Munas & Konbes NU di Cirebon menyoal pajak. Yang lain apa lagi?

N

ahdlatul Ulama (NU) agaknya ingin nilai Islam tetap aktual dalam gelombang perubahan. Salah satunya adalah pembahasan persoalan wajib tidaknya warga negara membayar pajak dalam acara Musyawarah Nasional Alim Ulama dan Konferensi Besar NU Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj dalam keterangan resmi awal September lalu, mengatakan, alasan mengangkat persoalan ini tak lepas dari adanya fakta telah terjadi korupsi besar-besaran di sektor pajak. Ia menekankan, jika pengelolaan dana dari pajak dilakukan dengan baik dan amanah, kewajiban membayar pajak wajib didukung. “Tapi jika ternyata dana dari pajak dikorupsi, itu nanti akan dirumuskan hukumnya oleh para ulama,” ujar KH Said. Isu sektor pajak sebagai bahasan dalam Musyawarah Nasional Alim

46

Ulama dan Konferensi Besar NU, juga tak terlepas dari keinginan ulama Nahdliyin untuk mewujudkan akuntabilitas pengelolaan dana publik yang seharusnya dimanfaatkan bagi kemaslahatan umat. Munas Alim Ulama dan Konbes NU berlangsung di Pondok Pesantren Kempek, Cirebon, Jawa Barat, 15-18 September. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono juga hadir sekaligus menyampaikan Presidential Speech sehari sebelum penutupan. Serangkaian kegiatan rutin tersebut sudah dimulai, pada Selasa, 4 September 2012, membahas berbagai persoalan di forum yang kedudukannya setingkat di bawah muktamar tersebut. Tiga hal utama yang dibahas dalam forum tersebut, yaitu masail diniyah maudluiyah yang berkenaan dengan rujukan dasar seperti konsep negara, hukum bentuk negara, kekayaan negara, pengalihan kekayaan negara, dan warga negara. Berikutnya masail diniyah qanuniyah yang berkaitan dengan perundangundangan. Beberapa UU yang dibahas adalah korelasi UU BI, UU Penanaman Modal Asing, UU Air, UU Migas dan UUD 1945 dengan kesejahteraan rakyat.

Terakhir soal masail diniyah waqi’iyah atau isu-isu faktual, seperti hukum pilkada langsung, hukuman mati bagi koruptor, hukum pajak, hukum anak di luar nikah, hukum ekonomi rakyat, dan hukum pematokan keuntungan saham BUMN. Selama berdiskusi di Pesantren Kempek, Cirebon, kata Said, banyak hal-hal formal lain yang akan dibahas puluhan kiai dari seluruh Indonesia. Perbaikan secara nasional dinilainya penting agar menjadi sebuah semangat nasionalisme serta menunjukkan eksistensi bangsa. Sebab, hal itu belum tampak dalam pelaksanaan aturan dalam perikehidupan bangsa, sehingga muncul berbagai penyimpangan, termasuk korupsi di sektor perpajakan. “Barulah kalau yakin pajak yang terkumpul digunakan untuk kepentingan rakyat, maka fatwa kita rakyat wajib bayar pajak. Hal ini selaras dengan dalil mengikuti ulil amri (pemimpin umat) yang tidak mengajak berbuat kemaksiatan,” cetus Kang Said. Sekretaris Panitia Munas NU Syahrial Syarif menyatakan, pemilihan lokasi acara, kata dia, sengaja di pesantren,


persada

NU Menyoal Pajak bukan di asrama haji atau hotel, karena NU tengah mengusung semangat kembali ke pesantren. Melalui forum ini, NU menegaskan kembali komitmen kebangsaan dengan mengusung semangat nasionalisme dan multikulturalisme. “Dengan fokus pembahasan empat pilar kebangsaan,” kata akademisi UI itu. Sebelumnya, adik kandung Gus Dur, Lily Wahid, bersama Sekjen Asosiasi Masyarakat Pembayar Pajak Indonesia Dr Sasmito Hadinegoro, sejumlah purnawirawan jenderal, dan para alim ulama mencanangkan gerakan maklumat menunda pembayaran pajak. Pernyataan maklumat itu berisi ajakan kepada rakyat Indonesia, untuk tidak membayar pajak

pada tahun 2013 mendatang. Perlawanan tersebut dilakukan selama pemerintah tidak segera menyelesaikan masalah pembayaran obligasi rekap bunga bank sebesar Rp60 triliun setiap tahun. “Pajak yang berasal dari rakyat harus kembali ke rakyat. Bukan untuk membayar tanggungan bank. Jika tidak, kita akan menunda pembayaran pajak bersama-sama,” ujar Lily di Pondok Pesantren Al Kamal, Desa Kunir, Wonodadi, Kabupaten Blitar. Menurut Lily, penolakan membayar pajak ini, juga respons dari sikap pemerintah yang memberikan utang kepada para bankir saat Indonesia terlanda krisis moneter yang merupakan bentuk pem-

bodohan rakyat. “Salah satu penggagasnya (pemberian dana ke bankir) adalah yang saat ini menjadi Wakil Presiden Indonesia. Dalam hal ini yang bersangkutan harus bertanggung jawab,” tegasnya. Politisi PKB ini menegaskan bahwa gerakan ini bukanlah perbuatan pidana dan bukan juga sebagai salah satu tindakan makar. “Hal ini dilakukan untuk memberi pelajaran kepada pemerintah bahwa rakyat kita tidak bodoh,” ujarnya. Selain di Blitar, maklumat boikot pajak ini sudah disampaikan di Medan, Blora, Yogyakarta, Pati, dan Kabupaten Gorontalo.v GE

1. Politik dan Korupsi Upaya pemerintah menanggulangi korupsi belum berjalan baik, karena aparatur Kepolisian dan Kejaksaan, tidak menunjukkan keseriusan. Presiden harus bertindak tegas terhadap aparat pemerintah yang terlibat korupsi.

PBNU perlu mengkaji dan mempertimbangkan kemungkinan hilangnya kewajiban warga negara membayar pajak ketika pemerintah tak dapat melaksanakan rekomendasi kedua poin di atas.

Di pesantren para santri dibiasakan hidup sederhana, mencukupkan diri dengan sedikit bekal untuk belajar, jauh dari berkelebihan.

Rekomendasi: Presiden harus segera menggunakan kewenangannya secara penuh dan tanpa tebang pilih atas upaya-upaya penanggulangan korupsi dalam penyelenggaraan pemerintah, utamanya terkait aparat yang terlibat korupsi. Masyarakat agar berkontribusi aktif dalam upaya meruntuhkan budaya korupsi dengan memperkuat sanksi sosial terhadap koruptor, sehingga dapat menimbulkan efek jera dan efek pencegahan bagi tindakan korupsi berikutnya. 2. Pajak Bagi umat Islam, pungutan yang wajib dibayar berdasarkan perintah langsung Alquran dan Hadits secara eksplisit adalah zakat. Sedangkan kewajiban bayar pajak hanya berdasarkan perintah yang tak langsung dalam konteks mematuhi penguasa (ulil amri). Penguasa dalam membelanjakan uang negara dari pajak harus berdasarkan kaidah fikih tasharruful imam alai roiyyah manuutun bil mashlahah al-raiyyah, mengacu tujuan kesejahteraan dan kemanusiaan warga negara, terutama fakir miskin. Rekomendasi: Pemerintah harus lebih transparan dan bertanggungjawab terhadap penerimaan dan pengalokasian uang pajak, serta memastikan tak ada kebocoran. Pemerintah harus megutamakan kemashlahatan warga negara, terutama fakir miskin dalam penggunaan pajak.

3. Internasional Akhir-akhir ini dengan alasan kebebasan berekspresi, muncul beberapa karya dalam media massa yang melecehkan dan menodai simbol-simbol Agama Islam. Sebagai reaksi terhadap hal itu, banyak dilakukan tindakan yang tak terkendali dan merusak. Misalnya film The Innocence of Muslims, kartun Nabi Muhammad, dan novel The Satanic Verses. Hal semacam juga terjadi terhadap agama lain. Rekomendasi: Lembaga-lembaga internasional, seperti PBB dan OKI membuat konvensi yang mewajibkan semua orang tidak melakukan tindakan yang melecehkan dan atau menodai simbol-simbol yang dihormati agama. Umat Islam agar tak mudah diprovokasi melakukan tindakan yang tak terkendali dan destruktif oleh segala bentuk serangan, seperti dilakukan pembuat film Innocent of Muslims. 4. Pendidikan Nilai-nilai kepesantrenan masuk kurikulum pendidikan karakter. Selama ini satu di antara kelebihan yang dikenal dari nilai-nilai pendidikan pesantren adalah kemandirian peserta didik menghadapi kehidupannya. Di sisi lain, sistem pendidikan pesantren juga terkenal pendidikan karakter lewat keteladanan yang diberikan kyai dan para guru kepada santri-santrinya.

Rekomendasi: Pemerintah patut meninjau pendidikan karakter yang lemah dan belum menjadi kesadaran atau internalisasi nilai-nilai, serta belum berorientasi ke masa depan (mutu dan kepribadian unggul) bagi peserta didik, sehingga pendidikan karakter tak bisa diaplikasikan secara maksimal. Lembaga-lembaga pendidikan diharapkan tak hanya mentransfer ilmu pengetahuan, tapi juga menanamkan kepada peserta didik karakter mulia, baik terkait hubungan dengan manusia (hablu minannas), dengan Allah (hablu minailah) dan dengan alam (hablum minal alam). Nilai-nilai kepesantrenan (kemandirian, keikhlasan, ketawadhuan dan hidup sederhana) sesuai semangat Pasal 31 Ayat (3) UUD 1945 tentang pendidikan, yaitu iman, takwa dan akhlak mulia. Oleh karena itu nilai-nilai tersebut dijadikan bagian pendidikan karakter dari sistem pendidikan nasional. Pemerintah wajib melindungi para pendidik dalam menyelenggarakan pendidikan dan menjamin pendidik bisa berperan aktif menjalankan pendidikan karakter. Pemerintah harus menyempurnakan sistem ujian nasional agar dapat mengatasi kelemahan-kelemahan yang menghambat tercapainya standar kualitas pendidikan nasional, seperti pelanggaran dan kecurangan. PBNU mendorong berkembangnya peraturan-peraturan daerah yang mempertimbangkan tradisi-tradisi lokal keagamaan agar menjadi spirit pendidikan. v

majalah PUBLIK - edisi 10/III oktober 2012

47


persada

Mahakam Kembali Minta Korban

Mahakam Kembali Minta Korban

Menjelang setahun peringatan putusnya jembatan Mahakam di Kutai Kartanegara, November 2011,

terjadi lagi musibah di sungai panjang itu.

KM Surya Indah tenggelam sebelum merapat di dermaga Melak, Kutai Barat.

48

Malam kian larut dan kemungkinan besar banyak penumpang Kapal Motor Surya Indah terkantuk. Saat itu Kamis malam, 13 September, sekira pukul 22 Waktu Indonesia Tengah. Dalam hitungan tiga jam, kapal itu seharusnya bersandar di Dermaga Melak, pintu masuk Kutai Barat dari jalur sungai, Kalimantan Timur, tujuan akhirnya. Namun, bukan kabar kedatangan kapal itu yang sampai ke tangan Sukarja, Kepala Dermaga Mahakam Ulu, Samarinda, ibu kota Kaltim, dermaga awal keberangkatan. “Saya mendapat kabar KM Surya Indah tenggelam pada Kamis malam (13/9) sekitar pukul 23.00 Wita. Kapal itu meninggalkan dermaga Kamis pagi sekitar pukul 07.00 Wita dan seharusnya tiba di Pelabuhan Melak, Kutai Barat, Jumat dinihari (14/9) sekitar pukul 01. 00 Wita,� ungkap Sukarja Dalam data manifes di Mahakam Ulu, KM Surya Indah mengarah ke hulu mahakam dengan mengangkut 40 penumpang, 11 kendaraan roda dua dan barang seberat 10 ton. Namun, pasti di tengah perjalanan akan ada tambahan penumpang dan barang. Kapal berkapasitas 96 penumpang dan kemampuan memuat barang hingga 40 ton tersebut selama pelayaran menuju Pelabuhan Melak juga dapat menaik-

kan penumpang di sepanjang perjalanan melayari Mahakam. Sepanjang rute Samarinda-Melak, kapal-kapal angkut itu akan singgah di tiga dermaga: Dermaga Tenggarong, Dermaga Kota Bangun serta Dermaga Muara Muntai, ketiganya di wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara. “Memang, dari Dermaga Mahakam Ulu di Samarida, KM Surya Indah hanya mengangkut 40 penumpang namun sebelum tiba di Pelabuhan Melak kapal itu akan singgah di tiga dermaga yang dilalui sehingga kemungkinan jumlah penumpangnya terus bertambah. Bahkan, dalam pelayaran biasanya banyak juga penumpang yang naik melalui perahu,� kata Sukarja. Berdasarkan catatan gabungan di Posko Search and Rescue (SAR), terkumpul data 111 data penumpang. Pencarian korban pun berlangsung. Keluarga penumpang KM Surya Indah yang tenggelam di Sungai Mahakam, di kawasan Kampung Seblang, Kecamatan Muara Pahu, Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur itu sempat kesulitan mendapatkan informasi data korban. Seorang warga yang mengaku kerabat salah satu penumpang, mendatangi Dermaga Mahakam Ulu, Sabtu, 16 September,untuk menanyakan perkem-


persada

Mahakam Kembali Minta Korban bangan pencarian korban tenggelamnya kapal tersebut. Namun wanita yang mengaku bernama Yayan Suryani itu belum mendapatkan informasi detail mengenai anak asuhnya yang bernama Fitri Aryanti (15), siswa sebuah SMK di Samarinda, yang ikut menjadi penumpang kapal bersama tujuh orang kerabatnya. “Saya heran, nama anak asuh saya itu tidak terdaftar pada pencarian orang begitu pula dengan penumpang selamat,” ungkap Yayan, sambil menunjukkan foto Fitri Aryani. Sebelum dikabarkan tenggelam, kata pengasuh kelompok seni Kuda Lumping di Samarinda itu, Fitri Aryani masih sempat mengirim pesan singkat melalui telepon genggamnya ke beberapa rekannya. “Pada Kamis malam sekitar pukul 22.00 Wita, anak asuh saya di kelompok seni Kuda Lumping itu masih sempat berkirim SMS ke teman-temannya yang mengeluhkan lamanya pelayaran tersebut. Namun, setelah itu, telepon genggam Fitri Aryani sudah tidak bisa dihubungi,” katanya. Fitri disebutnya berangkat ke Long Bigun bersama tujuh orang kerabatnya untuk mengantar salah satu keluarga yang telah melahirkan. “Selamat atau tidak yang penting bagi kami dia ditemukan sehingga ada kejelasan,” katanya. Berbekal surat keterangan dari Ketua RT, Yayan akan berangkat ke Posko Tenggelamnya KM Surya Indah di Muara Pahu.“Bagaimanapun caranya, saya akan berangkat ke Posko untuk menyerahkan data-data tentang Fitri Aryani kepada tim SAR,” kata Yayan. Toh pencarian ada batasnya. Proses pencarian berakhir pada Rabu, 19 September, Walhasil, Dari 111 penumpang, 28 orang ditemukan meninggal dunia. Tim SAR gabungan yang berada di lokasi juga telah meninggalkan lokasi kejadian di Muara Pahu. Hal yang sama juga dilakukan oleh tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Kaltim. “Sudah selesai, tidak ada lagi pencarian (korban). Hari ini sudah kembali ke tempat masing-masing dari lokasi. Tim (DVI) saya juga sudah pulang ke Balikpapan (Mapolda),” kata Kabid Dokkes Polda Kaltim, Kombes Budi Heriadi. Menurut Budi, dalam enam hari pencarian tim SAR di lokasi, sebanyak 28 orang penumpang KM Surya Indah yang sebelumnya dilaporkan hilang, ditemukan meninggal dunia. Sedangkan untuk jumlah penumpang selamat tidak berubah, 83 orang.

“Tetap (83 orang selamat). Semua korban meninggal sudah berhasil kita identifikasi semuanya, juga sudah kita serahkan ke keluarga masing-masing, sesuai dengan data dan informasi keluarga korban di pos Anthemortem,” ujar Budi. Berdasarkan data yang diperoleh dari Posko Muara Pahau, korban yang berhasil diidentifikasi yakni, Nafsiah, 50, Idawati, 37, Bagus Wijaya Pratama, 7, Mr X berusia 40 hingga 50 tahun yang sudah 75 persen teridentifikasi, Muhidin, 23, Sumini, 55, Muhsinun, 20, Samsul Arifin, 26, Elen, 27 dan Denis, 16 yang ditemukan sekitar satu kilometer dari lokasi tenggelamnya KM Surya Indah. Korban lainnya yang berhasil diidentifikasi, Choliq, 16 ditemukan empat kilometer dari bangkai KM Surya Indah, Sutomo, 51 ditemukan terjebak di kapal, Busniah, 66, Noor Berta, 55, M Albani, 6 dan Hetty Nurmilawati, 25. Sementara, korban lainnya yakni, Suci Susila, 50, Walju, 37, Aan Riski balita berusia dua minggu, Rohana, 40 serta Ardio Love berusia dua tahun. “Jenazah yang terakhir itu adalah anak perempuan berusia 8 tahun itu. Sekali lagi, semua korban meninggal sudah teridentifikasi dan diserahkan ke keluarga masing-masing,” terangnya. Sementara Kabid Humas Polda Kaltim, Kombes Pol Antonius Wisnu Sutirta, menambahkan meski tim SAR dan tim DVI telah meninggalkan lokasi kejadian, namun aparat Polsek Muara Pahau, tetap berada di posko. “Sekarang di lokasi dikendalikan aparat Polsek, siapa tahu ada yang melapor lagi kehilangan anggota keluarganya yang berada di atas kapal itu,” kata Wisnu. “Sedangkan terkait penyelidikan, tersangka masih tetap satu orang. Polres Kutai Barat juga tengah menelusuri dan menyelidiki awal keberangkatan kapal dari Samarinda. Tidak menutup kemungkinan ada tersangka lainnya dari kasus tenggelamnya kapal itu,” tambahnya. Polres Kutai Barat menetapkan Aspul, juru kemudi (nakhoda) kapal sebagai tersangka dan ditahan di Mapolres Kutai Barat. Aspul dijerat dengan UU No 17/2008 tentang Pelayaran subsider pasal 359 KUHP tentang kelalaian yang mengakibatkan orang lain luka-luka dan meninggal dunia. Belakangan, Sukarja, Sang Kepala Dermaga Mahakam Ulu Samarinda, juga diperiksa. Sukarja membenarkan dirinya dimintai keterangan penyidik Polres Kutai Barat terkait kasus tenggelamnya KM Surya Indah di perairan Sungai Ma-

hakam. “Ya, (penyidik) dari Polres Kutai Barat. Keterangan yang saya berikan, ditulis dan disusun ke dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP), sebagai saksi saat KM Surya Indah berangkat dari dermaga,” kata Sukarja. Ia mengatakan, dirinya menyampaikan kepada penyidik perihal proses sebelum dan saat KM Surya Indah berangkat dari Dermaga Mahakam Hulu menuju Melak. “Tapi sampai saat ini, penyidik tidak ada meminta dokumendokumen kapal itu. Penyidik menanyai saya masih seputar keberangkatan kapal,” ujar Sukarja. Setiap kapal mau berangkat, sambungnya, yang kita perhatikan itu ya dokumen, alat keselamatan pelayaran, itu yang lebih penting. Dan itu saya lakukan ke KM Surya Indah,” tambahnya. Menurut Kabid Humas Polda Kaltim Kombes Pol Antonius Wisnu Sutirta, penetapan tersangka Aspul lantaran diduga lalai dengan nekad memberangkatkan penumpang dari Samarinda dan membiarkan KM Surya Indah yang mengalami kebocoran, tanpa penanganan serius. “Soal kebocoran itu, saya belum bisa menyampaikan apa-apa. Kronologi kejadian kan di Kutai Barat, yang bisa menjelaskan kondisi kapal bocor itu ya ABK,” terang Sukarja. “Untuk fisik, itu bukan wewenang saya karena sudah ada petugasnya sendiri dari Seksi Keselamatan Pelayaran Dishub. Itu pun disesuaikan dengan keterangan nakhoda dan ABK, yang bertanggungjawab soal kondisi kapal tersebut,” jelasnya. Sukarja juga menegaskan, dirinya sudah menjalankan tugas sebagai kepala Dermaga Mahakam Hulu terhadap KM Surya Indah. Menurut dia, terdapat tiga tugas penting yang dilakukannya yakni memeriksa alat keselamatan, memeriksa dokumen kapal serta memeriksa muatan penumpang dan barang. Itu pun bukan untuk KM Surya Indah saja Dari Dermaga Mahakam Hulu, terdapat tujuh rute: Samarinda-Melak, Samarinda-Long Iram, Samarinda-Long Bagun dan Samarinda-Damai di Kutai Barat. Selain itu juga rute SamarindaTabang di Kutai Kartanegara serta rute Samarinda-Muara Wahau dan Samarinda-Muara Ancalong, Kutai Timur. Tak ada lain, infrastruktur sungai dan umumnya transportasi di Kaltim memerlukan perhatian. Bonus kemakmuran dan populasi perlu diiringi keselamatan.v GE

majalah PUBLIK - edisi 10/III oktober 2012

49


neraca

Nark Merusak S D Ia cantik, pintar berbahasa Inggris, sering muncul di tengah publik.

Namun, narkoba merusak segalanya.

50

alam waktu dekat Reggyna Sabara, 40, akan menjalani sidang sebagai terdakwa kasus narkotika dan psikotropika di Penggadilan Negeri Bandung. Berkas perkaranya sudah masuk ke Pengadilan pada 17 September lalu. Satuan Narkoba Polrestabes Bandung menciduk perempuan pegawai negeri sipil (PNS) bagian protokoler Pemprov DKI Jakarta itu pada akhir Juni lalu. Polisi menemukan barang bukti narkotika jenis sabu-sabu di tangan perempuan puteri pejabat di masa lalu itu. “Sabu yang disita dari Reggyna seberat 10 gram,” ujar Kasatnarkoba Polrestabes Bandung AKBP Agus Dwi Hermawan. Agus menjelaskan, tersangka Reggyna tidak mengelak didakwa membawa serbuk putih tersebut. Proses penangkapan, menurut dia, berlangsung di rest area Tol Purbaleunyi ke arah Bandung. “Reggyna kami pancing datang ke Bandung. Ternyata dia dengan mudah ditangkap,” ujar Agus. Polisi juga menangkap rekan Reggyna, Muhammad Tafsil yang pernah bertugas di Polda Metro Jaya. “Namanya Muhammad Tafsil, 54, dengan barang bukti 20 gram sabu. Pelaku dipecat dengan tidak hormat di Polda Metro pada 2009,” jelas Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Martinus Sitompul.

Penangkapan itu berlangsung pada 6 Juni lalu di Pintu Tol Sadang Purwakarta di sebuah tempat persitirahatan. Reggyna ditangkap bersamaan dengan Tafsil. Di tangannya disita 10 gram sabu. “Tersangka dan barang bukti sudah dilimpahkan ke kejaksaan untuk proses persidangan,” ujarnya. Pak Polisi juga menyebutkan, penangkapan Reggyna merupakan hasil pengembangan dari tiga pengedar yang sebelumnya dibongkar polisi. Tiga tersangka berinisial R, T, dan F, diketahui sindikat pengedar narkotik jenis sabu-sabu antarnegara, yakni Malaysia-Indonesia. R dan T dibekuk di Kota Bandung, sedangkan F dicokok di Bandara Soekarno Hatta. Para tersangka itu memperoleh sabusabu dari Malaysia. Kemudian diedarkan di Batam, Jakarta, dan Bandung. Dari tangan ketiga tersangka disita barang bukti sabu-sabu 52 gram. “Setelah itu, kasus dikembangkan untuk mencari jaringannya. Akhirnya, kami berhasil menangkap Reggyna,” kata Agus. Malangnya, perempuan berwajah cantik yang selalu menjadi perhatian banyak orang saat digelar acara-acara protokoler di era Gubernur DKI Sutiyoso dan Gubernur DKI Fauzi Bowo, sudah dua kali ditangkap oleh aparat kepolisian


Neraca

Narkoba Merusak Segalanya

koba Segalanya karena kasus yang sama. Sejumlah pihak menyayangkan kenekatan perempuan ini karena sudah pernah ditangkap, tetapi tidak jera dan bahkan melakukan tindakan yang sama. “Saya kira, dengan ditangkap yang kedua kalinya, sudah pasti ia bakal dipecat statusnya sebagai pegawai negeri sipil (PNS) DKI Jakarta,” kata Edie Ernanda, seorang PNS DKI. Anggota Komisi A (Bidang Pemerintahaan) DPRD DKI, Rudin Akbar Lubis, mengatakan, Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI harus menegakkan aturan terhadap PNS yang melakukan tindak pelanggaran hukum. “Apalagi dia (Reggyna Sabara) sebelumnya sudah ditangkap polisi dengan kasus yang sama, tentu tidak ada ampun bagi PNS yang melakukan tindak pelanggaran hukum,” katanya. Juru Bicara Pemprov DKI Jakarta Cucu Ahmad Kurnia membenarkan bahwa salah satu staf protokoler ditangkap kepolisian karena masalah narkoba. Ia prihatin dengan kejadian tersebut. Sebagai rekan kerja di Pemprov DKI, Cucu mengaku kenal, tapi tidak terlalu dekat. “Ia sudah diproses secara administrasi kepegawaiannya untuk diberhentikan sementara waktu selama proses pengadilan berlangsung,” ujar Cucu.

Reggyna, kata Cucu, akan diberhentikan tetap, setelah ada keputusan hukum tetap dari pengadilan. Keputusan itu agaknya tak terelakkan. Di kalangan internal pemprov sebelumnya Reggyna sempat menjadi buah bibir, karena memang pernah tersangkut narkoba. “Ya pernah menjadi omongan di internal pegawai,” ujar seorang pejabat Pemprov. Menurut dia, sebagai staf protokoler di bawah Biro Kepala Daerah dan Kerja Sama Luar Negeri, Reggyna masih terlihat di Balai Kota DKI Jakarta Juni lalu. “Saya ketemu dia terakhir Juni lalu,” ujar nya. Reggyna masuk menjadi PNS Pemprov DKI sejak tahun 1995. Setelah lulusan SMA Negeri 3 Jakarta pada 1991, ia melanjutkan ke Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri (STPDN) di Jatinagor, Bandung. Perempuan kelahiran Jakarta, 27 Juni 1972 tersebut sejak masa kepemimpinan Gubernur Sutiyoso hingga sekarang sering menjadi pembawa acara ketika kedatangan tamu dari luar negeri. “Bahasa Inggrisnya bagus,” kata seorang . Namun, narkoba menghancurkan segalanya. Mau berapa lagi yang menjadi korban? v Dodi Nopriansyah

majalah PUBLIK - edisi 10/III oktober 2012

51


52


majalah PUBLIK - edisi 10/III oktober 2012

53


iptek

BUDIDAYA IKAN LANGKA B Beberapa daerah mulai giat membudidayakan spesies ikan konsumsi yang mulai langka ini. Karena

kelangkaannya harga ikan semah memang jauh lebih mahal.

54

entuknya indah, dengan sisik mengkilat jika tertimpa cahaya. Nama ilmiah menurut taksonominya adalah Tor tambroides. Tapi, ikan ini memiliki nama berbedabeda di sejumlah daerah. Di Sumatera bagian selatan (Lampung, Sumsel, dan Jambi), namanya ikan semah. Sedangkan di Sumatera Barat, ikan gariang. Di Kalimantan, warga menyebutnya ikan sapan atau kelai. Di Jawa Barat, ikan ini dikenal sebagai kancra. Sedangkan di Jawa Tengah dan Timur disebut ikan tambra (tombro). Toh di mana-mana, ikan ini mulai langka, sehingga harganya jauh lebih mahal dibandingkan ikan mas yang masih terhitung satu keluarga. Ini disadari oleh sejumlah daerah sehinggasejak tahun lalu sering terdengar upaya budidaya spesies ikan ini. Kota Pagaralam di Sumatera Selatan misalnya, mulai mendorong peningkatan

produksi ikan semah yang saat ini terasa langka. “Budidaya ikan kolam air deras di Dusun Tanjungmenang, Kelurahan Perahudipo, Kecamatan Dempo Selatan dan Dusun Muarasiban, Kecamatan Dempo Utara, merupakan salah satu upaya meningkatkan produksi ikan semah yang menjadi maskot Pagaralam,� kata Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan setempat, Syukri Menurut dia, budidaya ikan semah cukup menjanjikan, selain dapat meningkatkan produksi ikan air tawar, juga mejadi lahan baru bagi usaha dalam bidang perikanan. “Pengembangan kolam air deras juga harus didukung ketersediaan sarana pendukung, seperti lahan, sungai dan lingkungan yang masih alami atau belum banyak terjadi pencemaran,� tambahnya. Dia menyatakan, saat ini terdapat puluhan kolam ikan yang sudah mulai


iptek

Budidaya Ikan Langka panen dilakukan secara bergilir dan berkesinambungan tempat budidaya jenis ikan langka tersebut. “Setiap kolam bisa menghasilkan ikan sebanyak 1.000 ekor anak ikan semah, dan warga Pagaralam mengenalnya dengan nama `cengkak`,” kata dia lagi. Secara keseluruhan sejumlah kolam air deras itu, dapat menghasilkan sekitar 4,4 ton ikan semah dalam waktu tiga bulan, kata dia lagi. Menurut Syukri, selain persediaan air berlimpah meskipun daerah lain sedang mengalami kekeringan, debit air yang masuk kolam tetap stabil, tidak tercemar dan jernih di daerah tersebut. “Kondisi ini tentunya akan mampu menghasilkan ikan yang berkualitas dan dijamin kesehatannya,” kata dia. Salah seorang peternak ikan semah, Biharul Helmi, mengatakan jenis ikan semah bukan hanya langka tapi juga bernilai ekonomis cukup tinggi. “Satu ekor ikan semah ukuran 1 kilogram harga jualnya bisa mencapai Rp100 ribu, dan untuk ukuran 5-10 kg bisa mencapai Rp600 ribu hingga Rp1 juta per kg,” kata dia. Ia membenarkan pula bahwa budidaya ikan jenis ini cukup sulit dan harus lebih telaten, terutama kondisi alamnya harus banyak bebatuan. “Ikan semah memang masih terbatas jumlahnya, berbeda dengan mujair dan mas,” ujarnya. Dia menambahkan, ketersediaan bibit ikan dan pemasarannya, tidak mengalami

kesulitan dan sampai saat ini masih lancar, namun yang menjadi kendala hanya permodalan mereka. Apalagi saat ini harga pakan ikan semakin mahal, sedangkan harga ikan hampir tidak ada peningkatan, sehingga diharapkan pemerintah dapat mengupayakan untuk memberikan bantuan modal yang diperlukan, kata dia pula. Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, juga terus berupaya melakukan pengembangan ikan berdaging empuk ini. “Kita sudah dan terus mencoba memijahkan ikan semah di Balai Benih Ikan. Hanya saja belum bisa maksimal karena masih belum didukung faktor teknis, itu karena masalah listrik disitu. Gardu yang ada di Kelansin sekarang belum sesuai setandar,” kata Drs Mohammad Zaini, MM, Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Kapuas Hulu. Menurut dia, terkait dengan ikan semah berbagai upaya telah dilakuakan Dinas Perikanan. Diluar dari pemijahan di BBI Kelansin, Dinas Perikanan juga mengerahkan unit pembenihan rakyat (UPR) yang merupakan perpanjangan tangan BBI Kelansin.”Untuk penetapan UPR sendiri kami harus selektif, tidak semua tempat cocok untuk pengembangbiakan ikan semah ini. Untuk itu kami sudah lakukan pembibitan di UPR Desa Sriwangi, Kecamatan Boyan Tanjung,” ungkapnya.

Dasar pertimbangan pembibitan ikan semah di UPR Sriwangi karena di kawasan tersebut terdapat sungai yang menyerupai habitat ikan tersebut yaitu di Hulu Kapuas. “Sudah dua tahun yang lalu kita lakukan ini, hasil secara materil belum ada namun terkait pengembangbiakan bibit semah disana sudah positif,”ujarnya. Zaini menuturkan kedepan Dinas Perikanan akan lebih fokus pada BBI, karena BBI merupakan central pembudidayaan. Untuk memaksimalkan fungsi BBI sendiri, Dinas Perikanan saat ini menjajaki memorandum of understanding (MOU) dengan balai pembenihan di Depok, Jawa Barat. Di Jambi, motivasi membudidayakan ikan semah relatif lebih tinggi. Hampir semua kabupaten mengusahakannya. Harap maklum, Jambi, utamanya Kabupaten Kerinci, pernah kedatangan tamu dari Malaysia, yang hendak belajar budidaya ikan semah dan mengadopsi teknologi rekayasa genetikanya. Namun kehendak tamu itu ditolak mentahmentah. “Keinginan negara jiran itu terpaksa tidak bisa dipenuhi karena dinilai tidak memberikan manfaat bagi peningkatan ekonomi rakyat,” kata Herman Suherman, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Jambi kala itu. Nah...v Rahmat Tony

majalah PUBLIK - edisi 10/III oktober 2012

55


lampah

Tak Hanya K Mengapa wisata layar seperti Sail Morotai 2012 memikat? Jawaban sederhananya, semua sisi wisata berhimpun menjadi satu. Bahkan kapal-kapal militer un muncul sebagai objek wisata.

P

uluhan Kapal Perang Republik Indonesia (KRI), turut menyemarakkan event internasional, Sail Morotai 2012. Lebih dari sepuluh KRI di jajaran Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim), mengikuti Sailing Pass di perairan sekitar Dermaga Pelabuhan Very, Juanga, Morotai, Sabtu (15/9). Puncak acara perhelatan akbar itu dihadiri Presiden RI, Soesilo Bambang Yudhoyono, Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono, Gubernur Maluku Utara Thaib Armaiyn serta jajaran menteri kabinet Indonesia bersatu. Acara Sailing Pass diikuti oleh 10 KRI dan beberapa kapal perang dari negara sahabat dan kapal-kapal milik Polair, Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) dan kapal survei milik (BPPT). Unsur KRI yang terlibat dalam Sailing Pass tersebut yaitu, KRI Slamet Riadi-352, KRI Abdul Halim Perdana Kusuma-355, KRI Hasan Basri-382, KRI Teluk Ratai-503, KRI Teluk Bone-511, KRI Badik-623, KRI Rencong-622, KRI Hiu-80.., dan KRI Kakap-811. Kapal perang dari negara sahabat, USNS Henson (US. Navy), HMAS Sirius (Royal Australian Navy), RSS Presistence (Republic Singapore Navy), dan kapal patroli milik Polair, DKP serta Kapal Pelni KP Abimanyu. Acara juga dimeriahkan dengan tarian kolo-

56


lampah

Tak Hanya Kapal Pesiar

Kapal Pesiar sal Soya-Soya dan tarian Tide-Tide, atraksi terjun payung serta Sailing Pass (pawai) kapal-kapal nelayan. Beberapa kapal perang yang tergabung dalam Satgas Terpadu Sail Morotai-12, melaksanakan lego jangkar di perairan sekitar Dermaga Daruba, Morotai Selatan. Kapal perang tersebut adalah kapal perang rumah sakit, KRI dr. Soeharso-990 dari jajaran Satuan Kapal Bantu (Satban) Koarmatim, mengangkut Satgas Operasi Bhakti (SBJ) LXI/2012, KRI Surabaya-591 dari Jajaran Satuan Kapal Amfibi (Satfib) Koarmatim, mengangkut Satgas Lintas Nusantara Remaja dan Pemuda Bahari/Kapal Pemuda Nusantara ke-3 serta KRI Banda Aceh-593, dari jajaran Kolinlamil Jakarta, mengangkut Satgas Ekspedisi Bhakti Nusantara ke-3. Melalui Sail Morotai 2012, Koarmatim ikut berperan serta melalui kegiatan Operasi Bakti Surya Bhaskara Jaya LXI /2012, di wilayah Lantamal VI dan Lantamal IX dengan kegiatan bakti sosial dan pelayanan kesehatan di Takabonerate, Bacan, Ternate dan Morotai. Operasi Bhakti SBJ LXI/2012 bertujuan untuk membantu pemerintah daerah dalam rangka pembangunan daerah, meningkatkan kesejahteraan dan kualitas kesehatan masyarakat lokal, khususnya masyarakat yang berada di pesisir pantai serta pulau–pulau kecil. Sedangkan kegiatan Sail Morotai tahun 2012 dilaksanakan untuk mempromosikan potensi pariwisata yang berada di wilayah Morotai. Satgas SBJ LXI/2012, menyalurkan sejumlah bantuan dari Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes), Dinas Kesehatan Angkatan Laut (Diskesal), Pundi Amal SCTV, Dexa Medica, Alumni ITB 75, Lions Club, Persatuan Dokter Spesialis Mata Indonesia serta bantuan dari SMP 160 No. 94 Cegar, Cipayung, Jakrta Timur. v Ricko Adriansyah

majalah PUBLIK - edisi 10/III oktober 2012

57


periferal

SEGUDANG TELADAN SI ANAK SINGKONG

M

enjadi aktivis kampus janganlah terlena pada ideologi, larut dalam bacaan dan retorika semata. Seperti sosok yang satu ini, Chairul Tanjung (CT), ia menjungkirbalikkan kenyataan tersebut. Pada umumnya bacaan berat para aktivis kampus pemikir-pemikir dunia pada saat menginjak perguruan tinggi. Mereka juga mengidolakan para seniornya yang telah kebetulan lebih dulu menduduki berbagai posisi penting tak peduli dengan cara apa didapatkan posisi tersebut. Namun CT berbeda seratus delapan puluh derajat. Dalam pengakuannya panjang lebar , CT ketika SD sudah berjualan es mambo, kacang dan kue-kue. memulai bacaan berat pemikiirpemikir dunia di usia dini di saat Sekolah Menengah Pertama lewat perjumpaannya dengan Mas Yan Daryono, guru sekaligus temannya di dunia teater. Lewat Mas Yan Daryono-lah, CT di usia remaja sudah berkenalan dengan pemikir pemikir dunia namun tidak menjadinya angkuh dan dingin. Karena ia diajarkan di dunia teater menerapkannya secara langsung dalam praktek dilapangan apa itu proletar. Saking merasakan didikan teater di kala remaja dan rasa hormatnya kepada Sosok Yan Daryono ada tiga topik khusus yang ia kemukan dalam buku tersebut. (hal 83-99). Teman-teman teater yang membentuk karakter remaja bagi seorang CT menjadi lengkap ketika ia mulai memasuki bangku Sekolah Menengah Atas (SMA) sekarang SMU, hingga perguruan tinggi. Lazimnya aktivis berkutat pada wacana dan ha ha hi hi, CT mungkin satu-satunya aktivis kampus sekaligus pebisnis yang ulet lagi sukses gilang gemilang. Ia merangkak mulai dari sektor informal, tamat kuliah merambah ke sektor formal mendirikan entitas bisnis perusahan Para Group hingga menjadi holding company CT Corpora. (hal:338-342) Dan yang lebih takjub, CT memulai itu bukan karena faktor keturunan, kedekatan apalagi korupsi tapi seutuhnya diungkapkan dari kerja keras dan kerja cerdas mengambil setiap peluang yang ada. Membaca ke seluruhan isi buku ini seolah CT ingin mengajak transformasi pemikiran kepada sidang pembaca yang budiman. Buku ini juga menyajikan kisah dari balik dapur terbentuknya berbagai kejadian bangsa kontemporer semisal Kampanye Indonesia Bisa, kronologis kejadian terbentuknya VISI 2030.

58

Lika Liku CT yang sempat memimpin Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) serta Majelis Ulama Indonesia. Kita bisa mendapatkan kisah hormatnya Taufik Hidayat kepada CT dan kritik pedas CT kepada para ulama di Indonesia yang hanya bicara akhirat dan siksa kubur tapi lupa dunia. Buku ini Tidak semata-mata nostalgia seorang CT, namun ia sebisa mungkin mengangkat ada nilai-nilai yang disampaikan. Nilai-nilai yang terkandung adalah pentingnya memelihara tali silaturahmi atau pertemanan, mengusik kedermawanan kita, last but not least idealisme seorang anak bangsa. Idealisme seorang CT adalah idealisme yang mengikuti perkembangan zaman walau harus berbeda dengan seorang ayahnya sekalipun….dalam kata-kata aselinya,”Untuk memperjuangkan sebuah ideologi tidak perlu sampai mati seperti yang dianut para orangtua zaman dulu, termasuk bapak saya, Abdul Gafur Tanjung. Sekarang harus lebih realistis dan lebih pandai dalam menyiasati kehidupan” (hal:349) Namun kelemahan buku ini topik demi topik entah sengaja atau tidak dibuat tidak runut kronologisnya. Mungkin karena dikonsep gaya bertutur ala Ramadhan KH (almarhum). Teknik pemuatan foto pun terkesan dipaksakan. Selain hal teknis di atas, ada yang mengganggu pemberian sub judul, Si Anak Singkong. Entah ide penyusun buku wartawan senior di harian ternama atau CT ? Apa pasal pemberian judul tersebut mengganggu. Pertama, mewariskan “stigma” meyesatkan berkah aneka hayati kuliner seperti generasi tempe misalnya. Apa yang salah dengan singkong? Kedua, kalau ditelusuri isi bukunya justru ini dahsyat karena buku ini adalah satu-satunya biografi sekelas “kingkong” dengan cara bertutur di zaman kekiniiannya, sebagai tokoh sukses dari generasi pertama di tengah kegalauan generasi muda mencari figur keteladanan. Di usia yang relatif muda, boleh jadi ini adalah bacaan wajib generasi muda kontemporer.v SUMANTRI (RIO) HASAN


majalah PUBLIK - edisi 10/III oktober 2012

59


sohor

Angel Lelga & Pemilukada

M

ulanya adalah peran sebagai Duta Pariwisata Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah. Belakangan malah muncul isu Sang Duta menikah siri dengan Bupati setempat. Itulah sekelumit kisah selebriti Angel Lelga. Memang, sejak 2011 Angel mulai menjadi Duta Wisata Morowali. Alasan ia bersedia memerankannya adalah potensi wisatanya yang sangat mungkin dikembangkan, tapi perlu kerja keras untuk memperkenalkannya. "Untuk mengembangkan tempat wisata yang masih benar-benar baru dan belum banyak dikenal masyarakat memang susah dan orang belum melirik," ungkap perempuan kelahiran Solo, 1 Januari 1981 ini. Nah, menurut Angel, siapapun yang terlibat dalam pengembangannya perlu fokus serta terus menerus mengekspos daerah baru sehingga bisa dikenal. Salah satu kegiatannya sebagai duta adalah kampanye menanam pohon sepanjang jalan menuju ke ibukota kabupaten. Belakangan, isu menikah siri dengan Pak Bupati yang muncul. Namun, Bupati Anwar Hafid yang juga ketua DPD Partai Demorat Sulteng itu membantah isu tadi. “Itu tidak benar, memang saya dekat dengan Angel, karena dia adalah duta

60

pariwisata di Kabupaten Morowali. Tidak benar berita itu,� kata Anwar Hafid. Anwar mengaku tidak terlalu menanggapi isu tersebut dan menyerahkan ke masyarakat yang menilai, mana yang benar dan mana yang tidak benar. Isu seperti itu, kata Anwar Hafid sebenarnya biasa, tetapi akan jadi luar biasa ketika masyarakat tidak dapat menyaringnya terlebih dahulu. Menurut dia, isu negatif lumrah terjadi di daerah yang sedang dalam persiapan Pilkada Bupati, sehingga banyak isu miring dengan tujuan untuk menjelek-jelekkan calon Bupati yang akan maju kembali. Anwar Hafid menuturkan, semenjak ia mencalonkan lagi sebagai Bupati Morowali untuk kedua kalinya dan sementara memasuki proses Pilkada, isu sejenis kerap timbul-tenggelam. “Jadi, biarkan masyarakat saya nanti yang menilai, bagaimana saya di mata mereka. Ada kepentingan pihak tertentu yang ingin menjatuhkan saya,� tegasnya. Tapi, Duta Pariwisata ikut kampanye Pemilukadakah? Kita lihat saja nanti.v Juriah


sohor

Angel Lelga & Dwi Yan

Bupati Jamro Lepas Duda

B

upati Bangka Selatan H. Jamro H. Jalil akhirnya melepas masa dudanya. Beberapa bulan menduda, tepat 2 tahun masa kepemimpinannya yang jatuh Kamis (30/8) kemarin, Jamro menikahi Debby Vita Dewi, putri ke empat dari enam saudara putra bapak Rusmin Azam. Kedua pasangan ini melangsungkan akad nikahnya di kediaman sang istri Jalan Abudrachman Siddiq Pangkalpinang, Kamis (30/8) malam. Saat mengucapkan ijab kabul di depan petugas KUA, Jamro dengan wajah berseri-seri melamar janda 30 tahun itu dengan seperangkat alat sholat dan uang tunai sebesar Rp 3 juta yang dihias dengan menggunakan pigura. Tampak Gubernur Babel Eko Maulana Ali yang hadir bersama istrinya Hj. Noorhari Astuti Mudji sekaligus sebagai saksi pernikahan kedua mempelai tersebut. Pernikahan yang berlangsung cukup meriah ini juga dihadiri kerabat dan saudara dari kedua mempelai termasuk ribuan tamu undangan yang hadir silih berganti termasuk para pejabat dan staf PNS di lingkungan pemkab Bangka Selatan termasuk Wakil Bupati H Nursyamsu.

Dengan jas dan kopiah hitam, Jamro menebar senyum bahagia kepada sekitar seribuan tamu yang hadir. Begitu juga sang mempelai perempuan yang malam itu terlihat sangat cantik dengan kebaya putih. Sambil menerima ucapan selamat dari para tamu undangan dan kerabatnya, Jamro yang bersanding di pelaminan bersama istri barunya juga menyempatkan untuk berfoto bersama tamu. Pesta pernikahan kedua H. Jamro ini berlangsung hingga tengah malam, saking banyaknya tamu yang hadir untuk memberikan ucapan selamat kepada orang nomor satu Bangka Selatan ini. “Dua-duanya kali ini pernikahan kedua,� ungkap seorang undangan. Jamro kehilangan isteri pertamanya, Ratna Dewi, yang meninggal dunia pada Maret 2012 lalu. Dengan kehadiran Ibu Debby Vita Dewi, semoga tugas dan amanat sebagai Bupati Bangka Selatan berjalan lancar.Rusmin.v Dodi

majalah PUBLIK - edisi 10/III oktober 2012

61


tantiem

KELAS Gunawan Effendi

D

i masa lalu, kita pernah gagap menggunakan istilah kelas ketika dikaitkan dengan perspektif Marxist, para pewaris gagasan Karl Marx. Dalam perspektif itu lahir ide semisal perjuangan kelas (bawah), baik untuk menggulingkan kelas atas dari segala macam status dan kenikmatannya maupun menghapus ketimpangan ekonomi di tengah masyarakat. Runyamlah urusannya. Kemudian kita menggunakan penghalusan, eufemisme, mengganti istilah kelas dengan lapisan atau kalangan. Kita mengenal lapisan atas, lapisan menengah, lapisan bawah. Atau, kalangan atas, kalangan menengah, dan kalangan bawah. Dengan globalisasi yang tak terelakkan, penggunaan istilah kelas sekarang sudah biasa. Kata kelas tidak lagi berkonotasi ideologi Marxist, sama halnya seperti menyebut kelas 7 di sekolah atau kelas ekonomi, bisnis atau kelas eksekutif dalam kategori penumpang sarana transportasi publik. Lucu sebenarnya, karena kelas di sekolah maupun di kereta api, kapal laut, atau pesawat udara, tetap membedakan status dan kenikmatan. Namun, lebih dari itu, kita kini boleh bangga melihat Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa menggunakan istilah kelas di depan forum Masyarakat Amerika Serikat dan Indonesia (USINDO), di ibu kota negeri itu pula, Washington DC, pada 20 September 2012 lalu. Inilah bagian penting yang menyebut-nyebut kelas itu. Intinya, Pak Hatta menegaskan bahwa kelas menengah Indonesia merupakan yang terbesar jumlahnya dan tercepat pertumbuhannya di Asia Tenggara: “And our economy is in good shape. Indonesia is DEFINITELY BETTER today than in 2004, when President Yudhoyono assumed office - you have probably heard that somewhere also. Our debt to GDP ratio is 23%, among the lowest within G-20. Our budget deficit has been less than 2.5% in the last 5 years. Our average per capita income has tripled over the past decade. Inflation has been less than 5% in recent years, unemployment is low at 6.3%. Our banking sector is healthy, our Rupiah is relatively stable, our tax base is expanding significantly, and our middleclass is the largest and fastest growing in Southeast Asia. Indeed, the Indonesian economy has proved to be quite resilient. During the financial crisis of 2008 and 2009, our economy grew by 6.0% and 4.6% respectively when many economies contracted significantly.

62

Well, baiklah, saya juga bangga dengan isi pidato Pak Hatta. Potret ekonomi Indonesia yang disajikan dalam indikator statistik sudah jelas. Namun, saya juga bertanya-tanya tentang kelas menengah yang disebutkannya. Yang paling manusiawi tentu saja pertanyaan ini: Di kelas manakah saya berada? Ketika melihat potret, sudah lazim yang kita ingin lihat pertama kali adalah diri sendiri. Maka saya mencari-cari, gerangan apa batasan kelas menengah yang digunakan Pak Hatta Rajasa? Rupanya standard Bank Dunia yang digunakan beliau. Beberapa studi Bank Dunia di beberapa tahun terakhir ini mendefinisikan kelas menengah baru sebagai mereka yang penghasilannya mulai dari 2-3 dolar AS atau kita bulatkan saja 20-30 ribu rupiah per hari (Martin Ravallion, 2009). Sekitar 80 persen kelas menengah baru itu hidup di Asia (termasuk Indonesia), dan separuh dari mereka berada di Cina yang ekonominya tumbuh melesat. Nah, konsekuensi batasan kelas menengah baru seperti itu, seorang buruh yang digaji sebatas Upah Minimum Regional akan berada di kelas menengah. Begitu pun supir angkutan kota, tukang bangunan, atau malah buruh tani (apalagi di kebun karet dan sawit). Kalaupun dia sudah berkeluarga, isteri atau suaminya yang tak bekerja masih bisa masuk kelas menengah. Anaknya? Tentu saja belum masuk angkatan kerja, sehingga kelompok anak-anak mulai balita hingga usia lulus SMA saja yang agaknya tak masuk kelas menengah baru dalam batasan Bank Dunia. Ada pula konsekuensi ideologisnya. Dengan masuknya kelompok pekerja atau buruh tani di kelas menengah, sementara justru mereka yang biasanya mengusung gagasan perjuangan kelas, maka semakin kurang relevan perspektif Marxist dalam konteks ekonomi politik dewasa ini. Tapi, Ravallion juga mengakui bahwa mereka yang berpenghasilan antara 2-3 dolar AS per hari itu adalah kelas menengah baru yang vulnerable (rawan) jika terjadi kontraksi ekonomi, terancam kembali jatuh di bawah garis kemiskinan (berpenghasilan kurang dari 2 dolar AS per hari). Kerawanan mereka terkait fakta bahwa satu dari enam orang di negara-negara berkembang penghasilannya ya berkisar 2-3 dolar AS per hari. Seorang teman pernah berbisik, kelas menengah baru itu adalah kelompok sadikin, sakit sedikit langsung miskin. Baik itu karena penyakit maupun menderita akibat perekonomian yang sakit. Ini yang perlu dicermati, jangan sampai ide perjuangan kelas itu muncul karena penderitaan yang tersembunyi di balik batasan-batasan yang menyesatkan sementara kita mencitacitakan negara kesejahteraan. Bagaimana Pak Hatta?v


TARIF IKLAN 2012 No.

Ad Size

Ukuran

Harga per edisi

1

Page

200 mm X 265 mm

Rp 13.250.000

2

Full Page Spread

400 mm X 265 mm

Rp 25.175.000

3

1/2 Page Horizontal

200 mm X 133 mm

Rp 6.650.000

4

1/2 Page Spread

400 mm X 133 mm

Rp 12.635.000

5

1/3 Page Horizontal

200 mm X 88 mm

Rp 4.400.000

6

1/3 Page Spread

400 mm X 88 mm

Rp 8.360.000

7

2/2 Page Vertical

130 mm X 265 mm

Rp 8.612.500

8

1/2 Page Vertical

100 mm X 265 mm

Rp 6.625.000

9

1/3 Page Vertical

66,5 mm X 265 mm

Rp 4.406.000

10

Digest

34 mm X 133 mm

Rp 1.130.500

11

1/3 Square

34 mm X 67 mm

Rp

12

Cover Dalam

200 mm X 265 mm

Rp 18.000.000

13

Cover Belakang

200 mm X 265 mm

Rp 25.000.000

14

Cover Dalam Belakang

200 mm X 265 mm

Rp 17.000.000

569.500

FULL PAGE FULL PAGE SPREAD

1/2 PAGE HORIZONTAL 1/2 PAGE SPREAD

1/3 PAGE HORIZONTAL 1/3 PAGE SPREAD

2/3 PAGE VERTICAL

1/2 PAGE VERTICAL

1/3 PAGE VERTICAL

DIGEST Catatan 1. Harga di atas belum termasuk PPN 10%. 2. Semua materi iklan akan dicetak dalam format full color. 3. Isi dan Redaksional iklan menjadi tanggung jawab pemasang iklan. 4. Kami menerima pesanan iklan advetorial dengan harga khusus. 5. Materi iklan diterima selambat-lambatnya 10 hari sebelum terbit. 6. Kami melayani permintaan pembuatan desain materi iklan dengan harga khusus. File Materi Iklan 1. Materi iklan menggunakan format File PDF, EPS, AI, IDD, CDR. 2. Menyertakan fonts dalam file (bila menggunakan fonts khusus). 3. Ukuran fonts minimal 8 points (Bila <8 pt, kualitas di luar tanggung jawab kami). 4. Resolusi minimum gambar tidak kurang dari 300 dpi. 5. Format warna gambar CMYK atau grayscale. 6. Image disimpan dalam format TIFF atau EPS, with no ICC profiles embedded. 7. Spot Color (warna khusus) pada image/file akan dikenakan charge tambahan.

1/3 SQUARE

INFO IKLAN 081210225048 MAJALAH

PUBLIK majalah PUBLIK - edisi 10/III oktober 2012

63



Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.