Tahun ke-6 / Edisi 3 Desember 2008
GL BAL JUSTICE UPDATE Buletin Globalisasi dan Perdagangan Bebas
[
T
RNY U S U G ER
A
I R T S INDU AL N O I S A N
[
daftar isi Redaksi
2
Tergusurnya Industri Nasional WTO Update
3
Berlawanan Demi Penghidupan Negara Berkembang, Catatan dari Kebuntuan Doha Round
Tahun ke-6 / Edisi 3 Desember 2008
GL BAL JUSTICE UPDATE Buletin Globalisasi dan Perdagangan Bebas
oleh: Bonnie Setiawan & Veronika
FTA Update
9
Singapura Berlabuh, Batam Berkorban oleh: Edy Burmansyah
Global Update
14
Variasi Bentuk Kapitalisme Industri di Dunia, Dari Sudut Pandang Heterodox oleh: Fachru Nofrian, DEA
National Update
18 26
Industrialisasi “Apa dan Bagaimana Indonesia”
28
Mematahkan Struktur Ekonomi Warisan Kolonial
41 48
Rangkaian Kebijakan Paket Deregulasi 1983-1995 Terkait Industrialisasi Indonesia oleh: Salamuddin Daeng
Mengakhiri Kemandekan Melalui Industrialisasi Nasional
Pimpinan Redaksi: Bonnie Setiawan Redaktur Pelaksana: Salamuddin Daeng Reporter: Veronika Britany Kontributor: Ponny Anggoro Revitriyoso Husodo Layout: Sketsanusa/Cin Gambar Cover:
oleh: Salamuddin Daeng
Perusahaan Gas Negara, “Untung Berlimpah di Tengah Antrian Gas” oleh: Salamuddin Daeng
53
Mengobral ‘Putri Nyale’ Kepada Pedagang Timur Tengah, Proyek Investasi Ambisius SBY-JK oleh: Salamuddin Daeng
Public
57
Revitalisasi Industri Gula di Tengah Lesunya Perdagangan Gula oleh: Sulastri Surono
Culture Update
68
Gotong Royong Sejahterakan Gunung oleh: Revitriyoso Husodo
www.s5.com
Institute for Global Justice (IGJ) Jl. Matraman 12A, Jakarta 10430, Indonesia Telp. +62-21-3107578 Faks. +62-21-3107586 Email. igj@globaljust.org Website. www.globaljust.org
redaksi
Tergusurnya
Industri Nasional
C
arut-marutnya kondisi ekonomi nasional
LPG di ekspor. Industri besi, baja tidak tumbuh
saat ini bukanlah suatu kejadian yang serta-
secara pesat seiring peningkatan kegiatan eksplotasi
merta, atau bukan hanya karena dampak dari krisis
pertambangan mineral dan batubara. Industri ����������������� tekstil
moneter 1997, atau krisis keuangan global 2008.
mengalami kehancuran dikarenakan kebijakan
Kebangkrutan ekonomi Indonesia bersumber dari
kenaikan harga BBM dan liberalisasi perdagangan.
rapuhnya struktur ekonomi dan industrialisasi
Industri di mana sebagian besar orang bekerja,
warisan kolonial yang dilanjutkan oleh rezim Orde
dihancurkan secara perlahan-lahan melalui kebijakan
Baru dan pemerintahan penggantinya.
pemerintah yang pro pasar.
Bekerjanya berbagai undang-undang warisan
�������������������������������������������� Mahalnya biaya ekonomi di dalam negeri dan
kolonial yang menciptakan struktur ekonomi yang
kebijakan pro pasar bebas mempercepat bangkrutnya
mengabdi pada modal asing merupakan akar masalah
industri-industri nasional dan memicu PHK di
dari lemahnya kemampuan perekonomian nasional
sana sini. Terhadap urusan-urusan ini pemerintah
dan perekonomian rakyat. Kegiatan ekonomi dalam
malah melepas tanggung jawabnya. Keluarnya
negeri dilihat dari sudut pandang sektoral, teritorial
SKB 4 Menteri merupakan suatu praktek untuk
terdiri dari usaha-usaha yang terfragmentasi dan
menyerahkan masalah industri dan perburuhan pada
dikelola secara sendiri-sendiri, tidak terintegrasi satu
mekanisme pasar. Suatu mekanisme yang sudah pasti
dengan yang lainnya.
merugikan kaum buruh dan hanya menghasilkan
Gambaran semacam itu dapat kita lihat
keuntungan bagi para pengusaha. Suatu tindakan
dengan mudah, kegiatan usaha di sektor primer
yang keblinger, di tengah krisis ekonomi pemerintah
seperti
menjalankan praktek adu domba, yang sudah pasti
pertambangan
mineral,
perkebunan,
perikanan tidak ditopang industri pendukungnya.
akan merugikan buruh.
Pertambangan hingga ditutup tidak pernah dapat
memunculkan kegiatan pengolahan sumber-sumber
Di tengah badai krisis global, negara-negara maju
tambang, hasil-hasil perkebunan diekspor dalam
semakin memperkuat perencanaan ekonomi mereka,
bentuk bahan mentah, usaha kecil menengah tumbuh
meningkatkan kontrol negara melalui berbagai
secara liar dan tidak memiliki keterkaitan yang kuat
kebijakan (regulasi) ekonomi yang ketat, serta
dengan usaha besar.
memperbanyak kebijakan perlindungan ekonomi
Sementara industri-industri yang sudah
bagi industri mereka. Tidak hanya itu negara-
ada terus didera oleh kebijakan negara yang tidak
negara maju juga memperluas jaminan sosial bagi
berpihak. Industri pupuk hancur sebagai akibat dari
masyarakatnya. Sayangnya, pemerintah Indonesia
kebijakan energi yang buruk dan tidak berpihak
justru bertindak sebaliknya, mengeluarkan kebijakan
kepada kepentingan nasional. Bayangkan industri
yang menyerang ekonomi dan industri dalam negeri,
pupuk dapat mengalami kelangkaan gas sementara
satu paket dengan kebijakan pemiskinan buruh, tani
pada saat yang sama sebagian besar gas alam dan
dan kaum miskin.
Pemerintah tidak belajar dari negara lain.
tergusurnya industri nasional
2
www.gabrielaphilippines.org
wto update
Berlawan demi Penghidupan Negara Berkembang Catatan dari Kebuntuan Doha Round
D
oha Round yang merupakan rangkaian perundingan di WTO tampaknya masih tanpa hasil. Putaran yang
direncanakan berlangsung selama empat tahun (2001-2004) bisa jadi merupakan kali pertama negara berkembang berposisi tawar seimbang dengan negara maju. Garis tegas antara posisi negara maju dengan negara berkembang menjadi pertanda buntunya putaran negosiasi tersebut. Negara berkembang meng-klaim bahwa negara maju tidak berunding dengan niat baik, sementara negara maju berpendapat bahwa tujuan negara berkembang tidak masuk akal dan tidak beralasan. 3
GL
BAL JUSTICE UPDATE
edisi 3 / des 2008
K
ebangkitan negara berkembang mulai
India karena kebuntuan diplomasi. India
tampak terutama ketika mereka berbicara
mengklaim bahwa posisi mereka didukung
mengenai pertanian. Tidaklah berlebihan jika
oleh lebih dari 100 negara. Brazil, salah satu
negara berkembang berkonsentrasi penuh
anggota pembentuk G 20, melepaskan diri
untuk mempertahankan sektor ini, mengingat
dari posisi yang dipertahankan India. Peter
hidup dan nafas mereka bergantung pada
Mandelson dari Uni Eropa berpendapat bahwa
fertilitas bumi dan hasilnya.
India dan Cina seharusnya tidak disalahkan
Negosiasi mengalami kegagalan pada
dan bukanlah pihak yang harus bertanggung
Pertemuan Mini Ministerial di Jenewa tanggal
jawab atas kegagalan perundingan Putaran
23 sampai 29 Juli 2008 atas isu perdagangan
Doha ini. Dalam pandangannya, pembicaraan
pertanian antara AS, India dan Cina. Khususnya,
soal pertanian telah dirusak oleh program lima
ketika terjadi ketidaksepakatan yang tidak
tahun subsidi pertanian yang disahkan oleh
dapat dipecahkan antara India dan AS tentang
Kongres AS. Ia menegaskan bahwa hal tersebut
special safeguard mechanism (SSM), yakni
merupakan program pertanian yang paling
suatu ukuran yang dirancang untuk melindungi
reaksioner dalam sejarah USA. Ketegasannya
kaum tani miskin dengan mengizinkan negara
membuktikan bahwa paradoks neoliberalisme
berkembang untuk menentukan tarif khusus
makin kental. Cita-cita pasar bebas nyatanya
untuk produk pertanian tertentu di tengah
justru dibatasi oleh proteksi perdagangan yang
gelombang impor atau jatuhnya harga. Pascal
diterapkan justru di negara maju.
Lamy mengatakan, “…negara anggota tidak
Kemudian, banyak negara meminta
mampu menjembatani perbedaan di antara
untuk memulai perundingan kembali. Brazil
mereka.” Ia juga menyebutkan bahwa dari dua
dan Pascal Lamy memimpin proses pembicaraan
puluh tema, delapan belas permasalahan dapat
ini. Luiz Inacio Lula da Silva, Presiden Brazil,
ditemukan penyelesaiannya. Tetapi kesenjangan
memanggil sejumlah pemimpin negara dan
pemikiran tetap lebar untuk yang kesembilan
mendesak mereka untuk memperbaharui
belas, yakni soal mekanisme penanganan
negosiasi. Lamy mengunjungi India untuk
khusus (SSM) untuk negara berkembang.
mendiskusikan solusi yang mungkin diambil
Komisioner Perdagangan Uni Eropa
untuk menengahi jalan buntu ini. Pertanian tetap
Peter Mandelson menggolongkan kegagalan
menjadi poros penting agenda perundingan
ini sebagai “kegagalan bersama” (collective
baik untuk negara maju dan negara yang
failure). Catatan yang lebih optimistik datang
sedang berkembang. Tiga isu penting yang lain,
dari Menteri Perdagangan India, Kamal Nath.
pertama, yang sedang dicoba dipecahkan adalah
Dikatakannya “Saya hanya akan mendesak
yang menyinggung lisensi wajib obat-obatan
Direktur Jenderal WTO untuk memperlakukan
dan perlindungan paten. Isu kedua adalah
kegagalan pembicaraan ini sebagai saat jeda
kajian ulang ketentuan Special and Differential
sementara, jadi bukanlah suatu kemacetan”.
treatment (S&D treatment), yakni perlakuan
Banyak negara yang saling menyalahkan
khusus dan berbeda bagi negara berkembang.
karena kemacetan perundingan ini. AS dan
Dan isu ketiga adalah negara berkembang yang
beberapa anggota Uni Eropa menyalahkan
sedang dalam tahap mengimplementasikan berlawan demi penghidupan negara berkembang
4
kewajiban perdagangan yang
akan kesehatan di negara berkembang masih
tengah berjalan.
belum terjamin. Sebelum Pertemuan Doha,
AS diminta oleh Uni
AS mengklaim bahwa bahasa yang tengah
Eropa dan negara berkembang,
digunakan dalam perundingan TRIPS masih
yang dipimpin oleh Brazil
bersifat cukup fleksibel untuk menuju persoalan
dan India untuk membuat
darurat dan pentingnya kesehatan, tetapi
tawaran yang lebih baik (sesuai
negara-negara lain menegaskannya dengan
dengan kondisi dan kebutuhan
bahasa yang baru yang lebih mudah dipahami.
negara berkembang yang lebih miskin) yakni
Dalam Deklarasi Menteri di Doha (Doha
untuk mengurangi trade distorting domestic
Ministerial Declaration), menteri perdagangan
support (dukungan domestik yang mendistorsi
menegaskan kembali S&D treatment untuk
perdagangan) di sektor pertanian. Sementara
negara berkembang dan menyetujui seluruh
AS tengah menegaskan bahwa Uni Eropa dan
ketetapan S&D treatment (perlakuan berbeda
negara berkembang perlu menyetujui untuk
dan khusus). Menjadikan perjanjian ini lebih
membuat pengurangan yang lebih substansial
tinggi akuisisinya, lebih efektif dan operasional
pada tarif dan membatasi jumlah produk
adalah penegasan yang
“sensitif ” dan “khusus” yang akan bebas dari
Demikian adalah alasan yang digunakan
potongan. Produk sensitif adalah produk yang
negara maju untuk memaksakan agenda
paling mendapat perhatian untuk negara maju
ekspansi pasarnya. Negara berkembang ingin
seperti Uni Eropa sementara negara berkembang
bernegosiasi untuk mengubah ketetapan ini,
lebih berkonsentrasi pada produk khusus,
yakni ketetapan tentang perlakuan berbeda dan
yang bebas dari pengurangan tarif dan subsidi
khusus, menjaga tujuan mereka bersama-sama
karena konsentrasi pembangunan pedesaan,
dalam Committee on Trade and Development
ketahanan pangan dan pertimbangan akan nasib
(Komite Perdagangan dan Pembangunan),
penghasilan ekonomi. Brazil telah menekankan
dan mengatur deadline menjadi lebih pendek.
pengurangan untuk trade-distorting domestic
Di pihak lain, negara maju ingin mempelajari
subsidy, khususnya oleh AS, sementara India
ketetapan S&D treatment, menegosiasikan
telah menegaskan pada sejumlah besar produk
tujuan mereka dan meninggalkan deadline
yang tidak akan diekspos dalam pembukaan
tetap terbuka.
pasar yang lebih luas. Topik
dalam
perundingan
yang
juga
merupakan
bagian dari negara berkembang bersikap
Doha Ministerial adalah Trade Related Aspects
mendukung
of Intellectual Property Rights (TRIPS) yang
Indonesia berpendapat bahwa keberhasilan
diatur dalam klausul mengikat di WTO. Isu
perundingan ini akan memberi dampak positif
yang berkembang meliputi “keadilan dan
bagi perbaikan ekonomi dunia, yang tidak
ini.
Pemerintah
saja akan dirasakan oleh negara maju namun
balance of interest). Pada satu sisi perusahaan
juga negara berkembang. Sebelum putaran
obat-obatan di negara maju telah mematenkan
ini berlangsung, presiden Indonesia bahkan
sejumlah merk obat demi keuntungan yang
telah mengutus menteri perdagangan Mari
berlipat ganda, sementara kebutuhan masyarakat
E. Pangestu untuk mengadakan perundingan
GL
kepentingan”
BAL JUSTICE UPDATE
(justice
Putaran
and
keseimbangan
5
utama
Indonesia
terus menerus.
edisi 3 / des 2008
bilateral dengan menteri perdagangan China, Chen
terima kasih tak terhingga pada pemimpin Brazil,
Deming. Pembicaraan tersebut merupakan ajakan
Cina dan India yang dengan gigih justru membela
untuk berupaya sekuat tenaga untuk mencapai suatu
kaum mayoritas penduduk Indonesia?
kesepakatan.
Di samping problem ontologis putaran
Upaya itu dilengkapi dengan pembicaraan
ini, negara berkembang juga menghadapi problem
Presiden Susilo Bambang Yudoyono lewat kabel
ditingkatan implementasi perjanjian yang telah dicapai
telepon dengan Presiden Brazil Lula da Silva ketika
pada Putaran Uruguay yang lalu, yakni terbatasnya
perundingan mengalami jalan buntu. Ia menghimbau
kapasitas teknis. Kesadaran akan penjajahan bentuk
Lula da Silva untuk segera melanjutkan negosiasi
demi
tercapainya
“...negara anggota tidak mampu menjembatani perbedaan di antara mereka.�
kesepakatan. Selain itu,
hal
senada
- Pascal Lamy -
disampaikan Presiden Indonesia untuk Presiden China Hu Jintao sehari setelah
baru ini benar-benar terbangun manakala mereka
pembicaraan dengan Brazil. Upaya terakhirnya
merasa tidak memperoleh manfaat yang mereka
adalah dengan menelepon Manmohan Singh,
harapkan dari Putaran ini, seperti akses yang makin
Perdana Menteri India, masih dengan harapan dan
meningkat untuk tekstil dan pakaian untuk pasar di
himbauan yang sama.
negara maju. Mereka tetap teguh mencari klarifikasi
Terlihat jelas bahwa lobi dengan sejumlah pemimpin negara berkembang yang cukup resisten
atas kepentingan di balik perjanjian ini. Putaran
Doha
yang
belum
mencapai
dengan kepentingan di balik agenda negara maju
kesepakatan ini menjadi persoalan besar bagi negara
itu
mengatasnamakan
maju dan khususnya juga bagi Pascal Lamy. Hal ini
perbaikan situasi ekonomi dunia demi kemajuan
diperburuk dengan krisis ekonomi internasional yang
dan kesejahteraan seluruh warga dunia. Ini nampak
melibatkan seluruh negara di dunia pada saat ini,
cukup ironis dan ahistoris. Indonesia yang mayoritas
kecuali yang tidak tergantung pada rezim kapitalisme
penduduknya berpenghidupan dari sektor pertanian
global. Pasar untuk keuangan perdagangan dalam
namun pemerintahnya justru amat mendukung
enam bulan terakhir ini benar-benar memburuk, dan
kebijakan internasional yang menghancurkan sektor
khususnya sejak September. Hal tersebut diungkapkan
terpentingnya. Jembatan yang diyakininya mampu
Lamy pada pertemuan informal Dewan Umum. Ia
dibangun untuk menghubungkan kepentingan
juga menekankan bahwa menyelesaikan negosiasi
negara maju dan berkembang benar-benar amat
perdagangan dalam Putara Doha “bahkan lebih
utopis. Kepentingan yang datang dari dua kutub
sangat diperlukan sekarang daripada tahun kemarin.
yang berbeda dan bertemu dalam perundingan
Direktur Jenderal melaporkan kembali kepada para
ini terbukti amat sulit dipertemukan. Bukankah
ketua delegasi pada pertemuannya dengan ahli
para negosiator kita seharusnya memperjuangkan
keuangan dari bank pembangunan regional, lembaga
nasib dan kepentingan rakyat banyak? Bukankah
keuangan internasional, lembaga kredit ekspor dan
selayaknya Indonesia harus melayangkan ucapan
bank swasta di awal pendiskusian isu keuangan
dilakukannya
dengan
berlawan demi penghidupan negara berkembang
6
perdagangan. Lamy memperingatkan bahwa
mungkin. Ini berarti perlunya mencapai
situasi ini akan makin jauh memburuk pada
modalitas pada pertanian dan NAMA sebelum
bulan-bulan mendatang.
akhir tahun ini.
Banyak negara menyuarakan perhatian mereka atas krisis keuangan global dan
terkait
pengaruh potensialnya pada perdagangan dalam
perdagangan. Pertama, tekornya likuiditas
pertemuan informal Dewan Umum periode
untuk membiayai kredit perdagangan. Kedua,
ini. Semua negara amat mengkhawatirkan
adalah penilaian kembali atas risiko yang
krisis keuangan ini. Mereka juga menyatakan
disebabkan krisis keuangan karena melambatnya
bahwa ini bukan saatnya untuk menjalankan
perekonomian dunia. Menurutnya dunia saat
proteksionisme. Negara yang dikategorikan
ini mengalami krisis paling serius sepanjang
memburuknya
keuangan
sejarah modern, dengan titik episentrumnya
LDCs) menginginkan pertemuan setingkat
adalah di AS dan menyebar dengan cepat ke
menteri pada bulan Desember 2008 untuk
seluruh pusat keuangan penting dunia. Ini
mengakhiri modalitas pada akses pasar non-
bukanlah krisis pertama yang disaksikan oleh
pertanian (NAMA). Selain itu, negara maju
sistem perdagangan multilateral. Walaupun
juga menginginkan segera diakhirinya putaran
usianya muda, WTO telah mengalami krisis
ini. Mereka adalah adalah Uni Eropa, USA,
keuangan episode sebelumnya dan telah
Kelompok Afrika, Mauritius atas nama ACP
menunjukkan kemampuannya menyelesaikan
Group, Brazil, Lesotho, Kanada, Chile dan
masalahnya sehingga seolah-oleh institusi
Mexico. Uni Eropa berpendapat bahwa penting
berdaya ikat legal ini kebal dari masalah.
untuk segera mendapatkan kesepakatan dari
Dengan menjaga pasar tetap terbuka selama
perjanjian Doha sekarang.
periode keuangan dan krisis pembayaran
(Least
Developed
dengan
Countries/
terbelakang
Namun, banyak mantan negosiator
eksternal, sistem perdagangan multilateral
perdagangan dan para ahli, dan juga diplomat
telah menunjukkan bahwa ia dapat memberi
perdagangan tetap skeptis dengan upaya
kesempatan untuk negara yang dilanda krisis
untuk mengakhiri perundingan pada bulan
untuk segera pulih lewat perdagangan. Lamy
Desember untuk isu modalitas dalam pertanian
menyoroti beberapa langkah yang harus diambil
dan akses pasar non-pertanian, atau upaya
untuk merespon situasi ini. Ia menggambarkan
untuk
menyajikan
perhatian khususnya pada pengumuman di
“kontribusi�
awal minggu ini oleh Presiden Bank Dunia,
untuk krisis keuangan atau bahkan pada
Robert Zoellick. Zoellick bermaksud untuk
“perdagangan keuangan� dan secara khusus
mengusulkan pada Dewan Eksekutif Bank
keuangan perdagangan komoditas yang secara
Dunia untuk melipatgandakan plafon hingga $ 3
berlawanan mempengaruhi banyak eksporter
miliar untuk menjamin keuangan perdagangan
negara
yang ada di bawah program fasilitasi keuangan
mempromosikan
kesepakatan
Doha
berkembang.
dan
sebagai
Lamy
menjelaskan
pesan dari anggota (pada pertemuan Dewan
7
Lamy mengidentifikasi dua masalah
perdagangan Bank Dunia.
Umum) adalah untuk memperkuat kebijakan
Pesan politik, yang seharusnya diserukan
asuransi (jaminan) pada perdagangan dengan
kepada seluruh anggota WTO, menurut Lamy,
menandatangani
adalah membangun solidaritas dan tanggung
GL
Putaran
BAL JUSTICE UPDATE
Doha
sesegera
edisi 3 / des 2008
jawab bersama sebagai jawaban atas krisis ini.
maju jelas juga menurunkan permintaan barang
Yang terpenting adalah bahwa niat dan tindakan
mentah ini. Belum lagi ditambah dengan masalah
yang kuat tersebut adalah untuk melawan mereka
non-tarriff barriers yang diterapkan lebih ketat
yang menyerukan tuntutan proteksi. Bahkan
oleh negara maju. Mari kita lihat resiko ekonomis
Lamy mengungkapkan secara optimis bahwa
yang potensial melahirkan masalah sosial dan
negara anggota WTO telah memiliki keyakinan
keamanan. Perusahaan sub kontrak juga harus
dan kebulatan tekad untuk segera mengakhiri
gulung tikar mana kala perusahaan induknya tidak
kebuntuan ini dengan liberalisasi perdagangan.
mampu berproduksi. Dan celakanya, perusahaan
Batu sandungan terbesar untuk menyelesaikan
sub kontrak ini selalu bertempat di negara dunia
putaran (setelah tujuh tahun negosiasi) adalah
ketiga. Angka pengangguran pun makin meningkat
modalitas pertanian dan industri. Sehingga klausul
sehingga berkorelasi positif dengan meningginya
yang mengatur keduanya harus segera ditetapkan.
angka kriminalitas. Fakta demikian membuktikan
Agenda Putaran Doha harus segera diselesaikan
bahwa “liberalisasi adalah kunci penting keluar dari
dan ditutup dengan membuka pasar seluas-
krisis�, adalah tidak dapat dipertanggungjawabkan
luasnya. Dengan kata lain, resep paling tepat untuk
secara ilmiah alias mimpi kosong. Seharusnya dari
memperbaiki makin buruknya resesi ekonomi
sini kita mampu menganalisa dan lalu memikirkan
internasional adalah liberalisasi!
solusinya. Bahwa krisis yang terjadi adalah bersifat
Negara-negara
berkembang
/
miskin
sistemik sehingga yang harus dikoreksi dan dianalisa
amat jelas akan terjebak dalam pusaran ini.
secara cermat adalah problem ontologisnya, bukan
Bahkan justru yang menanggung resiko pertama
kembali menjalankan liberalisasi! (Vero, BS)
kali adalah rakyat miskin di negara-negara tersebut. Mayoritas penduduk negara berkarakter terbelakang hidup tergantung dari eksport barang mentah. Kondisi macetnya perdagangan di negara
Sumber: South-NorthDevelopment Monitor (SUNS) edisi 4 dan 6 November 2008 dan Doha Development Agenda dalam www.wto.org berlawan demi penghidupan negara berkembang
8
http://farm4.static.flickr.com
fta update
Singapura Berlabuh, Batam Berkorban oleh: Edy Burmansyah Peneliti Institute for Global Justice - IGJ, bertempat tinggal di Batam.
“….Dari 40 macam barang industri yang disepakati dalam FTA untuk dipasok ke Amerika, sebagian diproduksi di Batam dan Bintan. Barang-barang tersebut nantinya akan menjadi milik Singapura,” kata Ismeth Abdullah, Ketua Otorita Batam (OB), kini Gubernur Propinsi Kepri.
J
auh sebelumnya, Indonsia melakukan perjanjian perdagangan bebas (Free Trade Agreement - FTA) dengan Jepang dan Uni Eropa. Pada 23 Juli 2003 pemerintah
Singapura mencapai kesepakatan perdagangan bebas (FTA) dengan Amerika Serikat. Dalam perjanjian perdagangan bebas tersebut Singapura menyertakan Indonesia, yakni Pulau Batam dan Pulau Bintan, dua pulau di wilayah Propinsi Kepulauan Riau.
9
GL
BAL JUSTICE UPDATE
edisi 3 / des 2008
Disertakannya Batam-Bintan
infrastruktur
guna
mendukung
ke dalam FTA Singapura-AS mendapat
kelancaran
masuknya
persetujuan dari pemerintah RI.
Singapura.
Iming-iming
Pemerintah kala itu beranggapan
bisa
‘memasuki
investasi
pasar
untuk AS’
dan
penyertaan Batam dan Bintan ke dalam FTA
‘mendatangkan investasi asing yang lebih besar’
Singapura-AS akan memberikan keuntungan dalam
barangkali juga menjadi pertimbangan pemerintah
menarik investasi langsung (Foreign Direct Invesment
untuk meningkatkan investasi di Pulau Batam.
- FDI) terutama yang berasal dari Singapura, karena
Hingga akhir 2007 total investasi pemerintah di
produk yang diproduksi industri Singapura di kedua
Batam mencapai US$ 22,739 Miliar.
pulau tersebut juga akan memiliki fasilitas bebas Bea
Bahkan
ada
indikasi
pembiayaan
Masuk ke pasar AS di bawah skema Integrated Sourcing
pembangunan Batam selama ini berasal dari pinjaman
Initiative (ISI).
luar negeri, setidaknya ini tercermin dari anggaran
Kesepakatan
bilateral
Singapura-AS
yang dialokasikan pemerintah untuk Badan Otorita
mengenai FTA mencakup skema ISI, yaitu inisiatif
Batam (BOB). Alokasi anggaran untuk BOB versi
yang memungkinkan bahwa daerah produksi
Depkeu tahun 2007 sebesar Rp 282,4 miliar, tahun
manapun di luar wilayah Singapura boleh mendaftar
2008 Rp 248 miliar, dan tahun 2009 Rp 215 miliar.
untuk menggunakan semua fasilitas Free Trade
Tahun 2007 dari Rp 282,4 miliar yang
Singapura untuk memasukkan produknya ke AS,
dialokasikan bagi kegiatan BOB, Rp 115 miliarnya
asal memenuhi butir kesepakatan FTA Singapura-
bersumber dari pinjaman per hibah luar negeri (phln).
AS, dan produknya akan berlabel “made in Singapore”
Tahun 2008 terjadi penurunan alokasi anggaran
atau “Singapore content” walau dibuat di negara lain,
yakni sebesar Rp 248 miliar, dimana Rp 180 miliar
sebagaimana dikatakan Ismet Abdullah, Ketua Badan
adalah phln, begitu juga untuk tahun 2009 nanti, dari
Otorira Batam (BOB) kala itu (Kompas, 19/05/2003),
Rp 215 miliar, Rp 75 miliar di antaranya bersumber
“Dari 40 item barang-barang industri yang disepakati
dari pinjaman luar negeri. Salah satu proyek yang
dalam FTA yang akan dipasok ke Amerika, sebagian
dibiayai dari pinjaman luar negeri adalah proyek
diproduksi di Batam dan Bintan. Barang-barang
pengembangan e-government, yang bersumber dari
tersebut nantinya akan menjadi milik Singapura.”
pinjaman lunak Pemerintah Korea Selatan senilai
Berdasarkan FTA Singapura-AS, produk
US$20 juta atau setara Rp 182 miliar.
berteknologi tinggi yang dihasilkan di Batam tidak akan dipungut Bea Masuk jika dilempar ke pasar AS melalui Singapura. Produk yang dimaksud diantaranya magnetic disk, semikonduktor, berbagai komponen dan suku cadang elektronik dan peralatan medis. Berdasar data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) lebih dari 150 perusahaan asing di Batam dan Bintan memproduksi barang semacam itu, yang bisa menarik manfaat dari FTA SingapuraAS melalui skema ISI. Masuknya Pulau Batam-Bintan sebagai bagian dari FTA Singapura-AS, menuntut perbaikan
Sumber: Development Progress of Batam 2008 singapura berlabuh, batam berkorban
10
Di sisi lain, pemberian status Batam, Bintan
produk yang bernilai rendah. Untuk mengatasi
dan Karimun (BBK) sebagai kawasan perdagangan
permasalahan ini di tahun 1988, Singapura kemudian
bebas (Free Trade Zone - FTZ) bukan semata-mata
meluncurkan program restrukturisasi ekonominya,
karena pertimbangan karena keadaan mendesak,
dengan konsep mengalihkan Singapura dari industri
sebagaimana alasan pemerintah ketika mengeluarkan
yang mempekerjakan banyak orang ke industri
Perpu No. 1 Tahun 2007 tentang Kawasan Perdagangan
yang benilai lebih tinggi. Batam, dan pulau-pulau
Bebas, namun demi pertimbangan untuk melayani
lain di Propinsi Kepulauan Riau (Kepri) dipilih
kepentingan ekonomi negara tetangga tersebut.
sebagai tempat relokasi alternatif yang paling logis
Terbukti berdasarkan data investasi menurut asal
sebagainya hasil studi yang dilakukan oleh MAS
negara lebih dari separuh investasi di Batam berasal
(Monetary Authority of Singapore) dan EDB (Economic
dari Singapura.
Development Board). Batam
Nilai Investasi PMA Berdasarkan Asal Negara
dan
Bintan
yang
di
awal
pengembangannya dimaksudkan sebagai pesaing Singapura dalam perjalanannya justru berkembang
Juni 2006 (US$ 000 )
Persentase (%)
sebagai daerah pelengkap Singapura. Celakanya, pada
No
Negara
1
Tunisia
480
0,06
2
Mauritius
800
0,10
3
Denmark
873
0,11
4
India
900
0,11
5
China
5,055
0,63
kebijakan
6
Swiss
1,250
0,15
internasional lewat Pulau Batam untuk beberapa
7
Saudi Arabia
1,950
0,24
produk tertentu, diantaranya; garmen, elektronika,
8
Jerman
1,987
0,25
9
Cayman Island
2,178
0,27
makanan, minuman, mainan anak-anak dan sepatu.
10
Hongkong
2,800
0,35
11
Australia
3,621
0,45
12
Inggris
3,282
0,41
13
British Virgin Island
8,556
1,06
berkontribusi pada hancurnya industri garmen di
14
Korea
10,810
1,34
Pulau Jawa.
15
USA
18,934
2,34
Direktur Pengawasan Barang Beredar dan
16
Taiwan
33,014
4,08
17
Malaysia
58,222
7,20
Jasa Departemen Perdagangan (Depdag), Sahrul
18
Jepang
127,319
15,75
19
Singapora
526,592
65,12
Total
808,623
100,00
Sumber: Development Progress of Batam, second edition of 2006
Terlebih, sejak awal Singapura sangat berkepentingan terhadap kedua pulau tersebut. Pada
perkembangan selanjutnya, Batam bahkan memberi kontribusi besar pada hancurnya industri nasional. Seperti dikutip dari Harian Kontan, edisi 30 Oktober 2008, pemerintah akan mengambil menutup
seluruh
perdagangan
Pulau Batam dianggap sebagai tempat paling rawan
masuknya
produk-produk
selundupan
yang kemudian lari ke pasar Pulau Jawa. Sehingga
Sampurna, seperti dikutip harian itu, mengatakan dengan tidak masuknya pelabuhan dan bandar udara di Pulau Batam sebagai jalur masuk importasi komoditi tertentu maka berarti untuk komoditikomoditi tersebut dilarang masuk lewat Batam. Yang diharapkan masuk ke pulau tersebut adalah bahan baku dan barang modal.
awal dekade 1980-an, ketika industri Singapura
Sebelumnya seperti diketahui, dalam rangka
tumbuh dengan pesat, Singapura membutuhkan
pengamanan pasar dalam negeri dari dampak
tempat untuk merelokasi kegiatan perakitan produk-
krisis global, pemerintah sudah mengumumkan
11
GL
BAL JUSTICE UPDATE
edisi 3 / des 2008
10 langkah pengamanan, di antaranya adalah
www.photobucket.com.
pencegahan importasi ilegal mulai 1 November 2008. Kebijakan pencegahan importasi terdiri dari dua kebijakan utama. Pertama, menerbitkan ketentuan tentang importasi komoditi tertentu yakni garmen, elektronika, makanan dan minuman, mainan anakanak dan sepatu, hanya bisa diimpor oleh importir terdaftar dan kewajiban verifikasi di pelabuhan muat. Kedua, menetapkan pelabuhan-pelabuhan tertentu yang terbuka untuk barang-barang tertentu, yakni Pelabuhan Tanjung Priok, Tanjung Emas, Tanjung Perak, Belawan, Bandara Soekarno Hatta, Pelabuhan Makassar dan Bandara Juanda. Disamping dinilai sebagai daerah rawan penyelundupan
sehingga
berkontribusi
diubah kemasannya sebelum diekspor ke Eropa oleh
pada
perusahaan di Batam. Akibatnya kehadiran kawasan
hancurnya industri garmen nasional, keistimewaan
perdagangan bebas tidak memberi banyak manfaat
Batam juga dipakai oleh sejumlah pengusaha asing
terhadap perekonomian nasional.
sebagai tempat transit (pergudangan) komoditi yang
Fasilitas pembebasan Bea Masuk (BM), Pajak
mereka produksi sebelum dikirim kembali (re-ekspor1)
Pertambahan Nilai (PPN), dan Pajak Penjualan atas
ke negara tujuan ekspor dengan menggunakan
Barang Mewah (PPnBM), serta beberapa jenis pajak
fasilitas preferensi Bea Masuk 0 persen komditi
lain di pulau Batam sebagai konsekuensi logis dari
tertentu yang dimiliki Indonesia untuk masuk ke
status kawasan ekonomi khusus disalahgunakan,
pasar negara tertentu.
yang berpotensi menghancurkan industri nasional.
Contohnya, produk tekstil asal Cina yang
Padahal potensi kerugian negara dari insentif
dieskpor ke Batam, kemudian di Batam, produk
tersebut relative besar. Tahun 1998 potensial lose
tersebut diganti labelnya (made in Indonesia), untuk
penerimaan dari ketika pungutan tersebut di wilayah
selanjutnya
ke
Batam diperkirakan mencapai Rp 1,3 triliun. Bahkan
melalui
besarnya kerugian tersebut menjadi latar belakang
Batam dengan preferensi Bea
terbitnya Peraturan Pemerintah (PP) No. 39 Tahun
Masuk 0 persen. Ekspor tekstil
1998 tentang Pengenaan Perlakuan PPN dan PPnBM
“Produk China made in Batam�
di Kawasan Berikat (Bonded Zone) Daerah Industri
tersebut
merampas
Pulau Batam. Namun PP itu tidak pernah diterapkan
kuota tekstil produsen Indonesia. Celakanya lagi
hingga terbitnya PP No. 63 tahun 2003 tentang
sebagian dari produk tekstil yang diimpor dari Cina
penerapan Bea Masuk, PPn dan PPnBM untuk empat
tersebut merebes ke pasar di Pulau Jawa.
komoditi yakni; elektronik, tembakau, kendaraan
Amerika
www.dannydarussalam.com
dikirim Serikat
telah
Contoh lainnya, pada tahun 2004 dan 2006
otomotif, dan minuman keras. Sementara penerimaan
pernah terjadi kasus, pemantik produk Cina diimpor
dari pajak sebesar Rp 1,806.08 triliun. Penerapan
ke Batam untuk kemudian diekspor pengusaha ke
beas masuk, PPN dan PPNBM diperkirakan mampu
Eropa. “Lighter� (pemantik api) itu 100 persen produk
menambah pundi penerimaan neraga hingga lebih
Cina dan digudangkan di Batam untuk
dari Rp 4 trilun. Sebuah angka yang cukup besar. singapura berlabuh, batam berkorban
12
Sedangkan kontribusi Batam terhadap penerimaan nasional tidak sebanding dengan investasi yang telah kucurkan pemerintah. Tahun 2007 pemerintah mengalirkan dana sebesar US$ 2,606 miliar, sementara kontribusi Batam pada penerimaan negara sebesar Rp. 1,806.08 triliun, plus pendapat asli daerah kota Batam yang hanya Rp 273.62 Miliar. Sebagai kawasan perdagangan bebas dengan berbagai intensif fiskal, kawasan itu semestinya berkinerja baik, namun lihatlah laporan neraca perdagangannya. Dalam tiga tahun terakhir impor ke kawasan tersebut lebih tinggi dibandingkan ekspor. Total ekspor selama periode Jan-Nov 2007 senilai US$ 6,36 miliar sementara nilai impor selama periode yang sama sebesar US$ 8,09 miliar, atau terjadi minus sebesar US$ 2,03 miliar (lihat tabel). Bahkan jika dibandingkan dengan kawasan industri Jababeka (Jawa Barat), ekspor Batam tahun 2005 tiga kali lebih kecil. Total ekspor dari Batam hanya sebesar US$ 4,5 miliar, sementara Jababeka mencapai US$15 miliar. Perkembangan Ekspor-Impor Pulau Batam
Pada akhirnya pengembangan kawasan ekonomi khusus menjadi tempat yang empuk bagi penghisapan surplus ekonomi Indonesia oleh pihak asing, dan karena itu agaknya pemerintah perlu mempertimbangkan untuk mengkaji ulang kebijakan penerapan kawasan perdagangan bebas FTZ BBK, agar pembangunan kawasan tersebut menjadi pembangunan Indonesia, bukan sekadar pembangunan di Indonesia.*** Reekspor adalah aktivitas pengiriman kembali produk negara eksportir ke negaranya dan/atau diekspor kembali ke negara lain. Produk reekspor biasanya hanya mengalami proses pengepakan, pelabelan, atau penyortiran di negara yang bersangkutan. 1
13
GL
BAL JUSTICE UPDATE
edisi 3 / des 2008
www.ptpn5.com
global update
V a B e
r i a s i n t u k
K a p i ta l i s m e I n d u s t r i d i
D u n i a
Dari Sudut Pandang Heterodox
oleh: Fachru Nofrian, DEA Dosen Filsafat Ekonomi UI dan Ekonomi Usakti
S
etelah menghadapi kemungkinan krisis, perkembangan kondisi ekonomi belakangan ini telah menunjukkan tanda-tanda yang cukup baik, yaitu adanya penurunan tingkat harga minyak mentah dunia.
variasi bentuk kapitalisme industri di dunia
14
6000
0,3
5000
0,25
4000
0,2
3000
0,15
2000
0,1
1000
0,05
0
Tingk at harga B B M ec eran Tingk at pendapatan
0 2004
2005
2006
2007
2008
Sumber: Data ESDM dan BEI, diolah
P di
enurunan ini membawa pemerintah untuk
bahwa tingkat pertumbuhan aktiva tetap cenderung
menurunkan kembali tingkat harga BBM
statis.
Indonesia
menjadi
Rp
5000,-/liter
yang
Secara teoretis, yang dimaksud dengan
mengakibatkan rencana penurunan berbagai biaya
industrialisasi
adalah
perubahan
masyarakat
produksi operasional perusahaan dan industri,
sebagaimana dijelaskan Adam Smith tentang
misalnya saja sektor transportasi. Akan tetapi,
masyarakat pertanian kepada industri yang berbasis
penurunan tersebut sepertinya tidak terlalu bisa
kepada pembagian kerja. Di Eropa, munculnya
menutup biaya produksi yang telah dikeluarkan oleh
revolusi industri telah membawa perubahan besar
industri dan telah mengurangi tingkat pendapatan
yang ditandai dengan terbentuknya jaman kapitalisme
rata-rata sebagaimana ditunjukkan tabel di atas.
dan modernitas.
Grafik tersebut menjelaskan bahwa tingkat
Yang dimaksud dengan jaman kapitalisme
pendapatan rata-rata industri perusahaan sektor
adalah jaman dimana tingkat pendapatan dan
non finansial di Indonesia cenderung mengalami
kerja menjadi sangat penting di dalam masyarakat,
kenaikan dimulai tahun 2003 hingga 2007. Akan
sebagaimana dijelaskan oleh Karl Marx. Sedangkah,
tetapi, kenaikan harga BBM cenderung menggerus
yang dimaksud dengan modernitas adalah perubahan
tingkat pendapatan tersebut, terutama periode 2006
cara pikir dan paradigma, seperti dijelaskan oleh Karl
dan 2008 karena kenaikan yang signifikan. Secara
Marx, yaitu menggeser paradigma Descartes yang
sederhana, logikanya adalah kenaikan tingkat harga
mengatakan, “Saya berpikir, maka saya ada� menjadi
BBM mengakibatkan kenaikan biaya produksi dan
“Saya bekerja, maka saya ada�. Dari situ, kapitalisme
mengurangi tingkat pendapatan tersebut.
industri mulai berkembang melalui beberapa tahap.
Akibatnya, banyak perusahaan berencana
Munculnya industri besar seperti Ford, Mercedez,
untuk mengurangi jumlah pekerjanya menyangkut
Boeing, Nokia, Porsche, VW, peugeot, bio teknologi,
krisis ekonomi global yang masih terjadi saat ini.
dsbnya merupakan implikasi dari revolusi industri
Meskipun demikian, banyak ekonomi yang masih
yang terjadi di Eropa tersebut.
berdebat soal gejala de-industrialisasi tersebut apakah
terkait dengan krisis atau tidak. Fakta menunjukkan
Toyotaisme,
15
GL
BAL JUSTICE UPDATE
edisi 3 / des 2008
Sejarah kemudian menunjukkan munculnya Hondaisme,
Suzukiisme,
dsbnya
yang
ternyata
tidak
periode Orde Baru. Pada
berkembang di Eropa,
periode ini, investasi asing
melainkan
kemudian
di
Jepang.
meningkat
Ini menjelaskan bahwa
tajam sehingga banyak
sebetulnya negara Asia
pengusaha
pun bisa menjadi negara
yang tidak bisa bersaing,
maju yang berbasis kepada
terutama dari segi modal
industri. Bahkan, dalam
terhadap
perkembangannya,
perusahaan
kita
nasional
perusahaanasing
bisa melihat Hyundai ataupun Motor Myo
tersebut. Dicabutnya proteksi merupakan
sebagai salah satu produk pilihan konsumen
kemunduran yang telak bagi industri nasional
yang bukan buatan Jepang, tetapi Korea dan
karena belum apa-apa sudah harus bersaing
Cina. Di jaman globalisasi ini, ternyata masih
dengan pengusaha yang lebih kuat.
ada negara yang mampu menyusun suatu
kekuatan untuk masuk ke dalam percaturan
heterodox, terutama aliran rĂŠgulasi, selain setuju
ekonomi dunia dan menentukan pasar. Dengan
terhadap pandangan Marx tentang tahapan
demikian, persaingan industri semakin sengit,
kapitalisme, yaitu pertanian, industri dan
tetapi sebetulnya, menurut beberapa ekonom,
finansial, untuk bisa berubah menjadi ekonomi
semakin mudah untuk masuk ke dalam ekonomi
industri, masyarakatnya harus berubah terlebih
dunia, tergantung bagaimana memposisikan
dahulu. Sebagai contoh, seratus tahun yang lalu,
diri di dunia. Sementara negara lain mengalami
orang Eropa dan Amerika seringkali mengejek
perubahan dari masyarakat pertanian menjadi
oran Jepang sebagai bangsa yang malas, tetapi
masyarakat industri, sebagai informasi, Cina,
sekarang ini, siapa yang berani mengejek orang
India dan Korea sudah cukup berhasil dalam
Jepang sebagai orang yang malas dengan jam
sektor pertanian sebelum masuk ke industri.
kerja yang seringkali melebihi 8 jam per hari.
jelas
Teori rĂŠgulasi berpendapat bahwa industrialisasi
berkembangnya
dibangun berdasarkan relasi ekonomi dan sosial
Pengalaman
menunjukkan
Indonesia
kegagalan
industrialis nasional. Jaman orde lama pernah mengusahakan
terbentuknya
Dalam
pandangan
teori
ekonomi
yang kompleks.
pengusaha
Misalnya
saja,
penelitian
rĂŠgulasi
nasional. Akan tetapi, kebanyakan pengusaha
menunjukkan keterkaitan yang sangat dekat
tidak bisa memanfaatkan kesempatan yang ada,
antara
hanya segelintir saja yang bisa. Dari segelintir
penelitian dengan perusahaan di berbagai
pengusaha tersebut, bisa dikatakan usahanya
negara industri dengan bentuk hubungan yang
tidak berumur panjang karena kebanyakan
berbeda-beda dalam rangka menciptakan
usahanya
bentuk kapitalismenya. Ada paling tidak 4
mengalami
kebangkrutan
pada
lembaga-lembaga
pendidikan
dan
variasi bentuk kapitalisme industri di dunia
16
bentuk kapitalisme industri, yaitu kapitaisme industri negara (Prancis), kapitalisme industri meso-corporatis (Jepang), kapitalisme industri sosial-demokrat (Jerman) dan kapitalisme industri pasar (Anglo Saxon). Sebagai gambaran, tengoklah bagan di bawah yang merupakan contoh model industri kapitalisme negara yang diterapkan di Prancis. Dengan demikian, untuk mengembangkan industri, ada banyak sistem dan cara yang bisa dilakukan sesuai dengan budaya, nilai, tradisi dan keteraturan yang dikembangkan di dalam masyarakat itu. Kapitalisme industri seperti apakah yang ingin dibangun oleh Indonesia?
17
GL
BAL JUSTICE UPDATE
edisi 3 / des 2008
SKETSANUSA / Peter Johan
national update
INDUSTRIALISASI “Apa dan Bagaimana
I n d o n e s i a”
Indonesia telah menuju de-industrialisasi sebelum dapat mencapai industrialisasi. Keadaan ini menunjukkan bahwa Indonesia mengalami de-industrialisasi negatif.
D
emikian disampaikan Prof. Dr. Ine Minara Ruky,
Guru
Besar
Fakultas
Secara panjang lebar Prof. Ine Minara
Ekonomi
menjelaskan industrialisasi mulai dari dasar teori
Universitas Indonesia (UI) dalam acara Focus Group
hingga prakteknya di Indonesia. Menurutnya, banyak
Discussion (FGD) Forum Keadilan Ekonomi (FKE)
penafsiran yang salah kaprah dalam mendefinisikan
yang diselenggarakan Institute for Global Juastice-
industrialisasi.
IGJ, beberapa saat lalu (10/12/2008). Diskusi yang
dengan membangun industri. Padahal konsep
bertemakan “Masalah Industrialisasi, Investasi dan
industrialisasi adalah perubahan sosial dan ekonomi,
Tenaga Kerja di Indonesia:
Sebuah Upaya Mencari
dimana masyarakat ditransformasikan dari tahap
Jalan Alternatif ”, merupakan bagian dari rangkaian
atau keadaan pra industri ketika akumulasi modal
penelitian yang dilakukan IGJ tentang ekonomi
perkapita itu rendah, ke tahap industrialisasi. Jadi,
heterodoks.
industrialisasi bukan sekedar transformasi ekonomi
Industrialisasi
sering
industrialisasi “apa dan bagaimana indonesia”
diartikan
18
melainkan sebuah transformasi sosial. Perubahan ����������
diamati bagaimana sesungguhnya keadaan sektor
sosial dan ekonomi itu sendiri terkait dengan
industri dan keadaan sektor lainnya, terutama
penemuan teknologi, khususnya pembangunan
pertanian.
produksi energi skala besar dan metalurgi (besi dan
Dalam suatu negara industrialisasi dapat
baja). Kemajuan industrialisasi suatu negara bisa
dikatakan berhasil jika di dalam masyarakat terjadi
diukur dari bagaimana kontribusi industri besi baja
transformasi dari masyarakat pertanian ke masyarakat
terhadap total industrinya. Struktur industri yang
industri. Selama ������������������������������������������ proses industrialisasi, pendapatan
semakin kuat, ditandai dengan tingkat kontribusi
perkapita
industri besi baja yang semakin besar dari kontribusi
meningkat. Sehingga, untuk mengamati proses
industri lainnya terhadap total industrinya.
industrialisasi kita tidak bisa melihat dari kontribusi
masyarakat
naik
dan
produktivitas
sektor pertanian terhadap perekonomian saja, akan Industrialisasi di Indonesia
tetapi juga pendapatan perkapita dan produktivitas
Dalam ilmu ekonomi dijelaskan bahwa industrialisasi adalah suatu keadaan yang ditandai
yang ada, apakah mengalami pertambahan atau tidak.
dengan menjadi lebih pentingnya sektor industri
Selain itu, ciri lain proses industrialisasi
dalam perekonomian. Cara melihatnya adalah dengan
adalah adanya perpindahan penduduk dari pedesaan
memperhatikan struktur produksi di dalam Produk
ke perkotaan, adanya pergeseran aktivitas dari
Domestik Bruto (PDB) yang berisikan sumbangan
produksi rumah tangga ke pabrik dan meningkatnya
sektor-sektor ekonomi dalam perekomian, termasuk
penggunaan alat-alat bermesin dalam pertanian
di dalamnya sumbangan sektor industri.
yang menyebabkan aktivitas pertanian meningkat dan ketersediaan pangan bagi masyarakat perkotaan.
PDB SEKTORAL TAHUN 1980
Industrialisasi yang berhasil tidak dapat dilihat dari AGR
11%
8%
4%
25%
M INING M A NUF LG A CO NS THR
16% 5% 0%
18% 13%
TRA NS B A NK S E RV
sektor ekonomi saja, atau kontribusi sektor pertanian terhadap PDB atau dari pendapatan perkapita atau dari produktivitas semata. Akan tetapi juga bahwa di dalam masyarakat terjadi perubahan filosofi atau perubahan sikap yang berbeda dalam transaksi. Dalam suatu negara, norma-norma tradisional yang masih kuat dapat menghalangi transaksi yang
Jika diamati kondisi ekonomi Indonesia,
efisien. Misalnya kalau masyarakat masih membatasi
dapat dilihat bahwa sumbangan sektor industri
kemampuan perempuan untuk bekerja di pabrik, atau
terhadap PDB cukup besar dan menunjukkan
bentuk-bentuk diskriminasi lain terhadap kelompok
peningkatan dalam 27 tahun terakhir. Kondisi tersebut
tertentu, maka laju industrialisasi akan melambat.
menjelaskan adanya perubahan struktur ekonomi
Mengutip
pendapat
dari
tiga
peneliti
di mana sumbangan sektor industri semakin besar
Universitas Berkeley, Edward Miguel, Paul Gertler,
dalam pembentukan PDB sementara sumbangan
David I. Levine, June 2002. Industrialisasi di Indonesia
sektor pertanian semakin kecil. Jika dililihat dari
dimulai dari Repelita I (pertama) sampai dengan
satu aspek itu saja maka dapat disimpulkan bahwa
Repelita V (lima). Ekonomi Indonesia dirancang
Indonesia tengah mengalami industrialisasi. Akan
dibangun melalui industrialisasi. Sampai dengan
tetapi hal tersebut tidak cukup, lebih jauh lagi harus
tahun 1990-an bahwa Indonesia menjalankan suatu
19
GL
BAL JUSTICE UPDATE
edisi 3 / des 2008
proses industrialisasi itu diakui oleh dunia
Ine
Minara
mengingatkan
bahwa
internasional. Ketiga peneliti dari Berkeley
industrialisasi yang berjalan dengan baik dapat
i������������������ ndustrialisasi di
memberi stimulasi pertumbuhan ekonomi
Indonesia dirancang dengan ‘setting’ ideologi bahwa
secara keseluruhan. Kalau kita lihat kondisi
‘pemerintah adalah pendorong kelompok-kelompok
sekarang, meningkatnya peran sektor industri
masyarakat’ dan ‘gotong royong’.
dan sektor lain dalam P D B diikuti dengan
menyimpulkan
bahwa
Akan tetapi, menurut ketiga peneliti
menurunnya p e r a
tersebut, tindakan kolektif atau gotong royong,
n,
tidak
industri.
produktivitas
Dalam prosesnya justru tindakan individulah
sektor pertanian. Maka
yang lebih dominan. Sementara industrialisasi
industrialisasi
di daerah menjurus kepada pengurangan modal
dapat dikatakan berhasil
sosial. Sifat kelompok yang saling menolong,
ketika
rasa kasih sayang di dalam masyarakat, yang
pasokan pangan bagi
merupakan modal sosial di dalam suatu negara,
penduduk kota terjadi
justru tergerus. Mereka juga menunjukkan
karna hal tersebut. Jika
bahwa industrialisasi tersebut bersifat merusak
produktivitas
kepada
terhadap
rendah dan kebutuhan
masyarakat pedesaan. �������������������������� Sementara industrialisasi
pangan sendiri tidak
di daerah menjurus ke pengurangan dalam
dapat
modal sosial.
pada impor, jelas hal ini akan menyebabkan
mendorong
pertumbuhan
masyarakat,
Statement
terutama
tersebut
kualitas
maupun
tidak
kegagalan
” Struktur industri yang semakin kuat ditandai dengan tingkat kontribusi industri besi baja yang semakin besar dari kontribusi industri lainnya terhadap total industrinya.”
pangan
terpenuhi,
dan
justru
tergantung
menambah
pertumbuhan rendah atau pertumbuhan tidak
kredibilitas atas pendapat bahwa industrialisasi
berkualitas. Apabila suatu negara mengimpor
kadang-kadang
kebutuhan
dapat
bersifat
merusak
pangannya
dalam
memenuhi
bagi masyarakat (socially destructive), dan
kebutuhan masyarakat, maka pendapatan
ada kemungkinan bahwa akibat samping
perkapita yang meningkat di negara tersebut
dari
akibat dari industrialisasi, maka akan terjadi
industrialisasi
ini
di
masyarakat
pedesaan telah meratakan jalan menuju ke
multiplier effect
di luar, bukan di wilayah
kerusuhan sosial/masyarakat (social unrest)
perekonomian
negara
di Indonesia. Pengikisan kekuatan-kekuatan
peningkatan pendapatan dan produktivitas
yang mempersatukan (cohesive forces), seperti
justru digunakan untuk membiayai impor
gotong royong, yang sebelumnya berhasil
pertanian.
“mempersatukan
penduduk
desa”,
telah
Industrialisasi
tersebut,sehingga
yang
berhasil
mengakibatkan kejahatan, kekerasan, dan
mensyaratkan adanya kenaikan yang significant
kerusuhan di antara pekerja-pekerja yang
dari produktivitas pertanian. Satu kesalahan
dipecat (di-PHK-kan), yang kembali ke desa-
besar dari proses industrialisasi di Indonesia
desa mereka di pedalaman Pulau Jawa selama
adalah bahwa sektor pertanian ditinggalkan
dan sesudah Krisis Keuangan Asia tahun
yang
1998 dan bagaimanapun hal ini menyebabkan
pertanian rendah. Secara konsep memang
instabilitas sosial di Indonesia (Breman, 2001).
disebutkan bahwa pembangunan industri
menyebabkan
produktivitas
sektor
industrialisasi “apa dan bagaimana indonesia”
20
ditopang oleh pembangunan pertanian. Meskipun
Kalau akhirnya industrialisasi berhasil maka suatu
pernah mencapai swasembada beras akan tetapi
negara akan memiliki ketahanan yang kuat. Jika hal
ekses dari kebijakan dalam rangka mencapai
ini dapat dicapai maka suatu negara dapat masuk ke
swasembada beras tersebut mengorbankan banyak
dalam tahapan lepas landas.
hal dan sektor pertanian tumbuh tidak kokoh dan
Meskipun banyak negara, seperti Inggris,
produksi pertanian tidak cukup untuk memasok
tahapan industrialisasi tidak melewati tahapan lepas
kebutuhan pangan. Selain itu, hasil pertanian lain di
landas, akan tetapi di sana ada kemajuan di dalam
luar beras yang dibutuhkan oleh sektor industri masih
industrialisasi yang mapan dan berjalan secara
diimpor seperti kedelai, jagung dan lain sebagainya.
terus menerus. Ketika ������������������������������� industrinya sudah mapan
Di sisi lain hasil pertanian Indonesia dalam bentuk
ia dapat beralih ke sektor lain. Ketika sektor lain
komoditas seperti CPO, kakau, masih diekspor
bertumbuh dan dalam PDB peran sektor industri
dalam bentuk yang mentah atau tidak diolah. Dalam
menurun sementara peran sektor lain meningkat,
sisi industrialisasi hal tersebut adalah kemunduran,
dapat dikatakan terjadi de-industrialsasi. Akan tetapi
sebab industrialisasi yang maju mensyaratkan ekspor
dalam pengertian de-industrialisasi positif.
pangan olahan.
Dapat disimpulkan bahwa industrialisasi
Keadaan yang dialami Indonesia saat ini
adalah sebuah proses jangka panjang. Proses
mirip dengan keadaan yang dialami pada masa
tersebut tidak bisa dilakukan secara melompat. Suatu
VOC. Perusahaan besar Belanda tersebut sangat kaya
kesalahan besar dalam industrialisasi adalah ketika
dengan menjual komoditas rempah-rempah dan
suatu pemerintahan over optimisme, yang melompat
hasil pertanian lainnya. Kenaikan harga komoditas
jauh membangun industri yang sebenarnya ia tidak
sebelum
muncul
dapat mendukung industri tersebut secara ekonomi
kesimpulan bahwa sektor pertanian meningkat,
dan sosial, seperti pendidikan, keterampilan, nilai-
terutana ekspor sektor pertanian. ���������������������� Akan tetapi dari sisi
nilai yang berkembang, filosofi, dsb. ��������������� Kalau industri
industrialisasi hal ini adalah sebuah kemunduran.
semacam itu dipaksa dibangun dia harus terus-
krisis
global
menyebabkan
Prasyarat di dalam industrialisasi adalah
menerus dilindungi dan tidak bisa menjadi kuat.
produktivitas di sektor pertanian tinggi, pasar yang
Contohnya ketika Indonesia dalam menjalankan
berfungsi dan pemerintahan yang stabil. Hal ini
tahapan Repelita ada masa dimana Indonesia
dikarenakan industrialisasi adalah pembangunan
melompat dengan membangun industri kapal
ekonomi yang ditekankan pada pembangunan
terbang misalnya. ���������������������������������� Padahal saat itu kita tidak cukup
industri yang dilakukan secara bertahap dan
kuat untuk mendukungnya.
berkelanjutan dan disertai dengan adanya kebijakan
Industrialisasi adalah sebuah proses panjang
yang konsisten di setiap tahapannya, untuk mencapai
dan bertahap dan di tahap awalnya, tahap utamanya
tujuan yang lebih besar di dalam jangka panjang.
adalah tidak boleh meninggalkan sektor pertanian.
21
GL
BAL JUSTICE UPDATE
edisi 3 / des 2008
Kalau ini dilakukan maka akan terjadi proses
pertanian sadar dan balik mengelola sektor
industrialisasi yang semu. Kalau ini dilakukan
pertanian dan kembali pada process track yaitu
maka hasilnya adalah tidak akan menghasilkan
proses industrialisasi dengan tetap memperkuat
perekonomian
stabilitas
sektor pertanian. Taiwan sangat berhasil
pemerintahan yang tidak kuat dan lingkungan
dari awal. Ia tidak mengalami kesulitan dan
ekonomi makro yang tidak mendukung strategi
proses transformasi dan pengembangan sektor
jangka panjang.
pertanian terkait land reform sebagai prasyarat.
yang
kokoh,
Di negara-negara yang melakukan Indonesia Keluar dari Track Salah
satu
industrialisasi belakangan dan keluar dari
pendekatan
teoritik
rel, seperti Indonesia sejak tahun 1990-an,
menyatakan industrialisasi dapat dilakukan
tekanannya lebih pada liberalisasi perdagangan
melalui pertumbuhan catch-up. Berdasarkan
dan kebijakan industri yang berorientasi
teori ini, negara yang melakukan industrialisasi
pada kebijakan perdagangan bukan kebijakan
belakangan seperti Negara-negara Asia Timur,
industri. Hal ini dikarenakan prasyarat kondisi
Asean, dapat meniru industrialisasi yang terjadi
sosialnya tidak terpenuhi.
di negara maju. Seperti Indonesia dengan
Padahal
meniru teknologi di negara-negara industri
ketertinggalan
maju, memungkinkan negara ini melakukan
t e r s e b u t
pembangunan
membutuhkan
ekonomi
dan
mengejar
ketertinggalannya dengan negara maju.
kemampuan
syarat
yang cukup, dimana
belakangan melakukan industrialisasi ada
masyarakatnya
yang mengalami kegagalan seperti Indonesia?
harus
Seorang peneliti Rusia Alexander ����������������������� Gerschenkron
untuk menyesuaikan
menyatakan bahwa ada ciri-ciri negara yang
teknologi
melakukan
negara-negara maju.
belakangan,
1)
cukup
maju dari potensi
“Suatu kesalahan besar dalam industrialisasi adalah ketika suatu pemerintahan over optimisme, yang melompat jauh membangun industri yang sebenarnya ia tidak dapat mendukung industri tersebut secara ekonomi dan sosial, seperti pendidikan, keterampilan, nilai-nilai yang berkembang, filosofi dan lain sebagainya.”
Pertumbuhan pesat dan hebat (ingat, Indonesia
Selain
pernah mencapai angka pertumbuhan 40
yang ada di dalam
persen!), 2) Tekanannya pada barang-barang
masyarakatnya tidak
antara bukan barang-barang konsumsi, 3)
dapat dimanfaatkan.
Adanya penekanan pada pabrik-pabrik skala
Dengan
besar, 4) Menggantungkan pada teknologi
didalam industrialiasi,
pinjaman dan mungkin bantuan keuangan
investasi di dalam SDM
dari luar negeri, 5) Pentingnya pemerintah
merupakan bagian yang sangat penting, apalagi
sebagai promotor pembangunan industri, 6)
dapat menciptakan link antara pendidikan
Belum ada ideologi yang dapat mendukung
dan industri serta ada perubahan filosofi serta
industrialisasi dan 7) Peranan yang pasif dari
persepsi yang mendukung pembangunan.
sektor pertanian.
itu
mengejar
sosial
Tetapi mengapa negara-negara yang
industrialisasi
untuk
demikian
Prasyarat industrialisasi yang belum
Korea ketika dia melakukan proses
cukup menyebabkan kekuatan catching-up di
industrialisasi dan mulai meninggalkan sektor
negara-negara terbelakang seperti Indonesia industrialisasi “apa dan bagaimana indonesia”
22
tidak tumbuh dan berjalan. Bahkan yang terjadi
industri yang ada hanyalah industri padat
adalah keadaan sebaliknya, yaitu suatu gejala
modal dengan kemampuan menyerap tenaga
de-industrialisasi.
kerja yang relatif kecil.
De-industrialisasi
yang
terjadi tidak hanya ditandai dengan tutupnya
Selain itu, elastisitas PDB terhadap
beberapa perusahaan atau PHK yang sporadis.
penyerapan tenaga kerja menunjukkan adanya
De-industrialisasi ditandai dengan semakin
pertumbuhan yang tidak berkualitas. Elastisitas
kurang pentingnya industri dalam ekonomi,
menghitung
dimana kontribusi sektor industri dalam
persentase dalam PDB terhadap peningkatan
ekonomi dalam jangka panjang menurun dan
penyerapan tenaga kerja. Sebelum krisis
adanya sifat-sifat yang menetap dalam jangka
melanda
panjang. Misalnya di dalam beberapa tahun
pertumbuhan PDB menyebabkan perubahan
secara
0,43 persen dalam penyerapan tenaga kerja.
terus-menerus
terjadi
penurunan
kontribusi industri terhadap PDB. Di
Indonesia
berturut-turut
setiap
peningkatan
satu
persen
Akan tetapi setelah krisis ekonomi, setiap setiap tiga
tahun
persen peningkatan PDB hanya mengasilkan
dari
tahun
2004
penyerapan tenaga kerja sebesar 0,2 persen. Ini
keadaan
berarti bahwa elastisitas PDB terhadap tenaga
ditandai dengan adanya
kerja semakin kecil yang mengindikasikan
pertumbuhan
ekonomi
bahwa tehnologi yang digunakan dalam proses
yang rata-rata mencapai
produksi industri jelas-jelas menyingkirkan
6,7 persen, akan tetapi
tenaga kerja.
sampai 2006,
pertumbuhan
tenaga kerja yang
Indonesia,
besar
selama
mulai
”...mestinya ketika kita mau melakukan industrialisasi maka harus ada peningkatan produksi industrialisasi atas pekerja dalam sektor pangan, memperbaiki tingkat upah dan pendapatan, serta memperluas pasar dan jalan untuk industrialisasi.”
seberapa
industri
Sehingga
kita
harus
berhati-hati
menurun
terhadap statement bahwa untuk menciptakan
kontinu
tenaga kerja yang lebih banyak dalam mengatasi
dibawah 6 persen. Dan ����
pengangguran dapat dilakukan dengan cara
pada saat krisis kontraksi
memacu
sektor
industri
sangat
kenyataan menunjukkan bahwa penyerapan
tinggi
10,32
persen.
tenaga kerja di Indonesia semakin tidak
Sementara tahun 2002-
terpengaruh oleh pertumbuhan ekonomi.
2003
Adanya pertumbuhan ekonomi tidak secara
cenderung dan
bersifat
meningkat
dan
pertumbuhan
ekonomi.
kembali menurun pada
otomatis
tahun berikutnya. Selain
menurun. Jika teknologi produksi dalam
itu terjadi penyerapan
industri tidak berubah maka pertumbuhan
menurun. Selama tahun
ekonomi yang tinggi tidak dapat diharapkan
1980-2007 proporsi tenaga kerja hanya pada
menyebabkan
Karena
pengangguran
dapat menyerap pengangguran yang besar.
tahun tertentu saja dapat mengkontribusikan di bawah 13 persen terhadap total penyerapan
23
De-industrialsiasi di Indonesia
tenaga kerja dan dari tahun ke tahun tidak
Saat ini, secara umum Indonesia
terjadi peningkatan kemampuan dari sektor
tidak menunjukkan tanda-tanda melakukan
industri di seluruh sub-sektornya terhadap
industrialiasi. Sektor industri tebilang gagal
penyerapan tenaga kerja. Sangat terlihat bahwa
dalam mendorong pertumbuhan ekonomi
GL
BAL JUSTICE UPDATE
edisi 3 / des 2008
dan
pembangunan
berkelanjutan.
Hal
ini menyebabkan tidak oprimalnya hasil pembangunan ekonomi dan sosial. Ketika reformasi terjadi industrialisasi berhenti.
Indonesia keluar dari rel
dan
proses
Dapat
industrialisasi
disimpulkan
bahwa
industrialsiasi di Indonesia belum berhasil sementara pada saat yang sama Indonesia telah mengalami de industrialisasi. Dan de-industrialisasi
di
de-industrialisasi
yang
Indonesia
adalah
negatif.
Dimana
www.indonesian-embassyfi.com
penurunan dari kontribusi sektor industri dan pengangguran yang tinggi.
negeri dapat memiliki pasar di dalam negeri
De-industrialisasi
bisa
merupakan
de-industrialisasi yang positif dan bisa juga
sebagai akibat dari adanya pendapatan yang semakin tinggi dari pekerja sektor pertanian.
merupakan de-industrialisasi yang negatif.
Gejala de-industrialisasi di Indonesia
De-industrialisasi dapat merupakan proses
ditandai dengan, 1) Jumlah penyerapan tenaga
dari industrialisasi. Jika kontribusi industri
kerja. Sektor industri paling sedikit menyerap
manufaktur kepada total ’employment’ dan ‘output’
tenaga
dalam keadaan menurun, tetapi tidak disertai
lain. Antara tahun 1980 hingga 2007, tenaga
dengan jatuhnya tingkat ‘employment’ atau ‘ouput’
kerja Indonesia berusia di atas 10 tahun yang
dari manufacturing yang dikorelasikan dengan
terserap oleh sektor ini, tidak lebih dari 13 juta
produktivitas yang tinggi, pertumbuhan, dan
orang, 2) laju pertumbuhan yang naik turun
tidak terjadi pengangguran maka disebut de-
tidak berpola sejak 1980. Pencapaian tertinggi
industrialisasi yang positif.
terjadi di tahun 2004 sebesar 6,38 persen, tapi
kerja
dibandingkan
sektor-sektor
Sementara de-������������������������ industrialisasi��������� negatif
tiga tahun berturut-turut setelah itu, angka
juga
terjadinya
pertumbuhannya terus merosot, 3) Sejak 2005,
perpindahan tenaga kerja sebagian atau
nilai tambah sektor manufaktur terhadap PDB
absolut keluar dari manufacturing dan masuk
terus menurun. Analisis data sektoral di empat
ke pertanian, pergeseran dari tenaga kerja dari
Tabel Input-Output Indonesia yang dilakukan
sektor formal ke sektor informal.
Hayashi (2005), menunjukkan bahwa proporsi
dapat
ditandai
dengan
Mengutip pendapat Lewis, mestinya
output industri pengolahan hasil pertanian
ketika kita mau melakukan industrialisasi
(termasuk perikanan dan hasil hutan) dalam
harus maka harus ada peningkatan produksi
total output di antara tahun 1995-2000,
industrialisasi atas pekerja dalam sektor pangan,
semakin kecil, 4) Komposisi ekspor non-migas
memperbaiki tingkat upah dan pendapatan
Indonesia pada tahun 2003 hingga 2007 juga
dan memperluas pasar untuk industri dan
menunjukkan kemunduran sektor industri.
memperluas jalan untuk industrialisasi. Karena
Jumlah ekspor hasil industri pengolahan yang
industrialisasi tidak boleh meninggalkan sektor
berorientasi ekspor, semakin kecil. “Indonesia
pertanian. Selain itu industri yang di dalam
justru menunjukkan ciri-ciri negara sedang industrialisasi “apa dan bagaimana indonesia”
24
dalam
proses
de-industrialisasi
negatif
akan diiringi perubahan dan perubahan
sebelum berhasil mencapai industrialisasi�.
tersebut memberi manfaat pada peningkatan
Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang semakin
menurun,
disertai
tingkat
pengangguran yang tinggi memperkuat
kesejahteraan masyarakat. Ditekankan bahwa Investasi dalam industrialisasi
bukan
hanya
membangun
kesimpulan ini. Bila dibandingkan
pabrik-pabrik. Pabrik-pabrik dan sektor-sektor
dengan negara tetangga di
yang dibangun harus saling memperkuat.
Asia Timur, menurut
Tahapan pembangunannya jelas dan terukur,
Hayashi Industrialisasi
(2005),
serta harus disertai kebijakan yang konsisten.
Indonesia
Selain itu, keputusan terkait dengan cara apa
terlihat bergerak mundur. Selain
ukuran
distribusi hasilnya tidak sepenuhnya diserahkan
industrialisasi
ke pasar, namun, tidak juga berarti semua
lainnya yaitu ukuran sosial
investasi menjadi di bawah kendali pemerintah.
keberhasilan ekonomi,
itu,
diproduksi, di mana lokasinya, dan bagaimana
menunjukkan
Ini bukan pilihan satu atau yang lain.
laju pertumbuhan PDB
Re-industrialisasi, menurut Ine Minara,
tidak mengukur kualitas
harus dikoordinasikan melalui peran negara dan
hidup
seharusnya
memerlukan adanya kendali dari pemerintah
menjadi lebih baik jika proses
pusat. Sehingga dalam konteks desentralisasi,
industrialisasi berhasil. Indeks
yang diperlukan adalah mengembangkan
yang lebih baik untuk melihat
saluran komunikasi di area regional, di
pembangunan dan kesejahteraan
tingkat propinsi, kota, dan kabupaten. Yang
suatu bangsa adalah Index of Sustainable Economic
dibutuhkan bukan koordinasi terpusat di level
Welfare (ISEW) atau Human Development Index
pemerintahan, tetapi kolaborasi yang strategis
(HDI). Jika dilihat dari HDI, Indonesia juga
antara pemerintah disemua tingkatan dan
belum masuk kategori negara yang berhasil,
semua sektor.
hasil
yang
dan secara rata-rata masih berada di bawah negara anggota ASEAN.
Peran negara adalah sesuatu yang berbeda dengan menyerahkan ekonomi pada mekanisme pasar. Pasar akan menjadi jebakan
Re-industrialisasi oleh Negara Sebagai Solusi
bagi industrialisasi jika tidak ada pengaturan.
Memperhatikan keadaan Indonesia saat
Hal ini disebabkan pasar tidak dapat meregulasi
ini. Prof. Ine Minara menyatakan bahwa re-
dirinya sendiri, sehingga intervensi pemerintah
industrialisasi adalah solusi, untuk keluar dari
diperlukan untuk mengoreksi kegagalan pasar.
low equlibrium trap atau tingkat keseimbangan
Dihilangkannya negara sebagai aktor yang
dalam tingkat pertumbuhan yang rendah.
eksplisit adalah kesalahan yang fundamental
Pembangunan industri adalah solusi bagi
dalam argumen ahli teori pembangunan.
masalah ekonomi dan sosial. Pembangunan industri sebagai agen pembangunan. Sebagai agen 25
GL
pembangunan
BAL JUSTICE UPDATE
proses
industrialisasi
edisi 3 / des 2008
* Disarikan oleh Salamuddin Daeng, Program Officer Institute for Global Justice - IGJ
national update
Rangkaian �ebijakan Paket Deregulasi 1983-1995 Terkait
Industrialisasi
Indonesia Reformasi
Konten Utama
Juni 1983: Deregulasi perbankan
Penghapusan kontrol Bank central terhadap tingkat bunga; penurunan kredit likuiditas; penghapusan batas kredit.
April 1984: Reformasi perpajakan
Pengenalan pajak nilai tambah (VAT)
April 1985: Inpres No.4
Penghapusan jasa pabean; penugasan perusahaan swasta SGS untuk menilai tarif ’; penghapusan pembatasan dalam penggunaan kapal asing. Pemberlakuan ‘duty drawback’; penyederhanaan prosedur administrasi Mei 1986: ekspor-impor; kepemilikan asing di sektor ekspor hingga 95%; usaha Paket Mei patungan dapat menggunakan fasilitas kredit ekspor. Penghapusan lisensi impor; penurunan tarif untuk barang-barang Oktober 1986: tertentu; penurunan tarif untuk barang-barang yang dibutuhkan dalam Deregulasi impor proses produksi; penghapusan batasan swaps oleh BI. Januari 1987 Penghapusan lisensi impor. Impor dialihkan ke importir umum. Deregulasi investasi dan kapasitas lisensi; Juni 1987 sektor ekspor yang tertutup, dibuka. Juli 1987 Rasionalisai alokasi kuota ekspor tekstil Deregulasi pasar modal; pengurangan peran pemerintah di penjualan Desember 1987: saham; investor asing dapat membeli saham; deregulasi sektor pariwisata Reformasi pasar modal dan perhotelan; perubahan kategori batasa ekspor dari jumlah produksi (dari 85% menjadi 65%). Pembukaan lisensi untuk bank baru dan usaha patungan asing; penurunan Oktober 1988 ketentuan dana cadangan (reserve requirement) dari 15% menjadi 2%. November 1988 Penghapusan monopoli impor plastik dan baja; deregulasi pengapalan Kepmen No. KM 83/ Deregulasi pengapalan: penataan kembali beberapa pengaturan November 1988 di bidang pengusahaan angkatan laut. Pengakhiran kegiatan usaha asing dalam bidang perdagangan . PMA Peraturan Pemerintah No.19/ dapat melakukan penjualan produksinya sendiri untuk pasar domestik November 1988 sampai tingkat penyalur, melalui usaha patungan. Keppres No.60/ Deregulasi pasar modal lanjutan. Pembentukan pembina dan pelaksana Desember 1998: pasar modal Pembentukan PERSERO untuk memperluas kesempatan Deregulasi pasar modal masyarakat untuk memiliki saham. Desember 1988 Deregulasi industri asuransi Kelanjutan dari penyederhanaan prosedur administrasi Mei 1990 dan penurunan tarif lebih lanjut. Kepmen Perdagangan No. 140/ Pencabutan pengukuhan Eksportir terdaftar Kopi dan Badan Pemasaran Kp/V/ 1990 (28 Mei 1990) Bersama Eksportir Kopi Indonesia.
rangkaian kebijakan paket deregulasi 1983-1995 terkait industrialisasi indonesia
26
Kelanjutan dari Paket Oktober 1988. Pengenalan ‘Capital Adequacy Ratio’ aset bank sebesar 8%. Kelanjutan penurunan tarif impor; pembukaan sektor-sektor tertentu untuk pelaku usaha baru domestik dan asing; penyederhanaan sistem impor yang harus disetujui khusus untuk bahan baku dan barang antara; penghapusan kuota pasokan bahan baku untuk minyak goreng sawit.
Februari 1991 Juni 1991
Penurunan lebih lanjut dalam hambatan non tarif; penurunan tarif lebih lanjut; pembukaan kembali beberapa area bisnis untuk insvestor domestik dan asing.
Juli 1992 Mei 1993
Ekspansi kredit Deregulasi industri otomotif; penurunan tarif lebih lanjut; pembukaan Juni 1993 kembali beberapa area bisnis untuk insvestor domestik dan asing. Oktober 1993 Penurunan lebih lanjut dari hambatan non tarif Penyederhanaan ketentuan impor mesin, peralatan mesin dan barang SKB Menteri: modal lainnya dalam keadaan bukan baru diizinkan oleh perusahaan No.310/kpb/X/1993 pemakai langsung dan perusahaan yang bergerak di jasa pemulihan, dan 232/M/SK/X/1993. perbaikan dan pemeliharaan mesin.. Pengecualian impor impor mesin, peralatan mesin dan barang modal Kepmen N0.311/Kp/X/1993. lainnya dalam keadaan bukan baru untuk industri kecil. Kepmendag No.853/KMK.01/ Pembebasan bea masuk dan bea masuk tambahan atas impor bahan baku Oktober 1993. untuk pembuatan komponen elektronika tertentu. Perubahan Kepmen Perindustrian No.291/M/SK/10/1989 tentang tata Kepmen 230/M/SK/10/1993 cara perizinan dan standar teknis kawasan industri. Mei 1994 Investor asing diizinkan untuk memiliki saham 100% Penurunan lebih lanjut dari tarif dan non tarif; pengumuman program Mei 1995 penurunan tarif impor secara bertahap (1995-2003) Jadual penurunan tarif bea masuk dan bea masuk tambahan kendaraan Kepmenkeu No.222/KMK.01/ bermotor untuk meningkatkan efisiensi produksi kendaraan bermotor Mei 1995 dalam negeri. Penurunan secara bertahap hingga tahun 2003. PP 23 Mei 1995 Penyederhanaan izin usaha industri. Sumber: Basri (2001) dan berbagai sumber lain, dalam Ruky (2004).
Gambar 4-1:Se jarah Ke bijakan EkonomiIndone sia
P e rtu m b u h a n (% ) P DB 15
K ri s i s A s i a
10
5
0
66
19
67
19
69
19
71
19
73
19
75
19
77
19
79
19
81
19
83
19
85
19
D e va l u a s i
-5
19
89
19
91
P e n u ru n a n ta ri f
S i s te m P e n i n g ka ta n l i s e n s i i m p o r p ro te ks i m o d Sei sratet m n i l a i dihapus tu ka rko n s i s te n P MA d i b u ka & denganpas ar s ke m a b o n u s e ks p o r
R e fo rm a s i s i s te m p e rd a g a n g a n
D e re g u l a s i P e n u ru n a n ta ri f
L i b e ra l i s a s i p e rd a g a n g a n & i n ve s ta s i
-1 0 Per iode Stabilis as i
87
Subs titus i Impor
P e rl u a s a n p e m i l i ka n a s i n g
D er eg ulas i, Liber alis as i Per dag ang an
-1 5
27
Keterangan: Gambar ini dibuat berdasarkan kerangka yang dibuat Hofrman, Jones dan Thee (2004). Sumber data pertumbuhan ekonomi, data BPS, diolah, Sumber: Ruky, Ine (2004). GL
BAL JUSTICE UPDATE
edisi 3 / des 2008
19
93
19
95
19
97
19
99
D e re g u l a s i ta ri f D e re g u l a s i ta ri f L i b e ra l i s a s i D e re g u l a s i e ko n o m i & e ko n o m i d a n re fo rm a s i l i b e ra l i s a s i p e rd a g a n g a n p e rd a g a n g a n
P ro te k s ionis
20
01
20
03
R e g u l a s i :i j i n kh u s u s , IP , IT p ro d . tt.
Krisis Ekonomi
19
Im p l e m e n ta s i UU No. 5
Pas c a kr is is
Regulas i: L i s e n s i , IP , IT p ro d . tt.
www.adliterate.com
national update
Mematahkan Struktur Ekonomi Warisan
Kolonial oleh: Salamuddin Daeng Researcher - Institute for Global Justice
Para ekonom menggambarkan krisis ekonomi Indonesia saat ini sebagai lingkaran setan ekonomi, pendapatan yang rendah, pertumbuhan yang rendah, pembentukan modal yang rendah, sumber daya manusia lemah, teknologi rendah, upah rendah, kembali lagi pada pendapatan yang rendah. Semuanya menjadi lingkaran setan yang tidak berujung menyertai kemandekan ekonomi Indonesia. Perekonomian negara ini terus berada pada posisi keterbelakangan dan semakin hari keadaannya memburuk. mematahkan struktur ekonomi warisan kolonial
28
B
elakangan perekonomian semakin tergantung
adalah tidak berlangsungnya industrialisasi sebagai
pada sektor informal. Sektor ekonomi formal
sebuah mesin pembangunan dan pertumbuhan
berantakan. Industri-industri yang jumlahnya tidak
ekonomi yang mampu menggerakkan ekonomi
banyak bangkrut, tidak hanya karena terhempas
secara progresif, industri yang mengkonsolidasikan
oleh krisis akan tetapi karena tidak memiliki fondasi
seluruh cabang produksi dalam suatu kerja produksi
yang kuat. Ditambah lagi dengan ekonomi biaya
yang berkelanjutan. Gejala semacam ini disebutkan
tinggi yang disebabkan oleh kenaikan BBM, listrik,
dalam suatu istilah de-industrialisasi yaitu suatu
rusaknya infrastruktur khususnya transportasi,
keadaan di mana kegiatan produksi tidak bertumpu
korupsi, menyebabkan ekonomi nasional tidak
pada suatu organisasi produksi kuat dan terintegrasi,
memiliki kemampuan bersaing dengan usaha-
sehingga kehilangan kemampuan untuk memberi
usaha di luar negeri. Sementara pada saat yang
nilai tambah produksi atas sumber-sumber produksi
sama pemerintah giat mempromosikan pasar bebas
yang ada.
dengan menghilangkan subsidi, proteksi, tarif
Keadaan menyebabkan sumber daya yang
yang mempercepat proses bangkrutnya ekonomi
besar masuk ke dalam pasar dan perdagangan
nasional.
khususnya
Pada sektor
situasi
informal
bamper
terakhir
krisis, menjadi untuk
menahan agar krisis ekonomi tidak menjadi krisis politik yang luas. Para pekerja yang mengalami
PHK
bahkan
pelaku usaha di sektor formal bergerak ke sektor informal karena terpaksa dan tidak sanggup menghadapi tekanan
�Mengapa keadaan ini dapat terjadi, mengapa di negeri ini tidak tumbuh pabrikpabrik, mesin-mesin olahan, produksi agro industri yang disertai dengan penelitianpenelitian dalam rangka meningkatkan teknologi dan mengembangkan keahlian dalam rangka produksi ?�
perdagangan
luar negeri dalam bentuk mentahnya, minyak mentah, batubara
mentah,
bahan
tambang mentah, CPO yang tidak
mengalami
olahan,
karet mentah dan banyak lagi produk pertanian, perkebunan dan
kehutanan
Indonesia.
Sebagian besar rakyat tidak terintegrasi dalam aktivitas produksi
ekspor
barang-
ekonomi baik yang berasal dari
barang yang menjadi andalan
dalam maupun luar negeri.
perekonomian negara.
Sepintas lalu memang tidak ada masalah
Sementara aktivitas produksi mayoritas rakyat
dengan kecenderungan semacam itu, akan tetapi
berada pada sektor-sektor yang kurang diandalkan,
jika kita telaah lebih lanjut, ini adalah sesuatu yang
cenderung menjadi aktivitas produksi yang dkerjakan
sangat
negara
secara subsistem dan hasil produksinya tidak masuk
ini gagal berkembang, negara gagal membangun
dalam pabrik-pabrik yang menghasilkan nilai tambah
stuktur ekonomi yang kuat, aktivitas produksi tidak
ekonomi. Beras, ubi, jagung, palawija berakhir di
terkonsolidasi dengan baik dalam suatu organisasi
dapur tanpa pabrikasi. Emas, logam, timah, bauksit,
produksi yang kuat. Antara satu sektor dengan
gas, minyak mentah, CPO hanya berakhir menjadi
sektor ekonomi yang lain mengalami missing link dan
keuntungan para eksportir dan broker kakap. Di
bergerak sendiri-sendiri secara lambat.
belahan dunia lain, di negara-negara utara, tetangga-
membahayakan.
Perekonomian
Salah satu bagian penting yang menyebabkan tidak optimalnya gerak maju perekonomian Indonesia 29
GL
BAL JUSTICE UPDATE
edisi 3 / des 2008
tetangga kita di selatan, perekonomiannya telah masuk dalam industrialisasi yang jauh lebih baik.
Mengapa keadaan ini dapat terjadi, mengapa
Kecenderungan pada investasi semacam ini sebagian
di negeri ini tidak tumbuh pabrik-pabrik, mesin-mesin
besar disebabkan oleh permintaan yang tinggi akan
olahan, produksi agro industri yang disertai dengan
barang-barang primer di negara-negara industri
penelitian-penelitian dalam rangka meningkatkan
maju. Barang-barang primer tersebut terdiri dari
teknologi dan mengembangkan keahlian dalam
sumber-sumber tambang mineral, sumber-sumber
rangka produksi. Sebuah keadaan yang tidak baik
energi dan pangan. Permintaan pasar akan barang-
bagi Indonesia dan rakyatnya, akan tetapi baik bagi
barang produksi primer adalah faktor pendorong
negara-negara maju yang memperoleh sumber
paling utama dari tingginya minat investasi.
daya alam dari Indonesia. Sebuah keadaan yang
Investasi asing semacam ini selanjutnya cenderung
mesti diubah dengan memahami terlebih dahulu
memusatkan diri pada industri-industri yang bekerja
sejarah dan praktek penyelenggaraan ekonomi yang
untuk ekspor bahan-bahan mentah atau sumber-
berlangsung di negara ini. Dengan demikian maka
sumber primer yang dimaksud.
kita akan dapat menemukan problem-problem
Investasi
mengalir
pada
negera-negara
pokok dari kemandekan ekonomi dan menemukan
berpendapatan rendah dalam bentuk investasi
solusi konkritnya.
langsung untuk tujuan ekspor dan sangat sedikit yang ditanamkan pada industri-industri pembuatan
Menghentikan Tradisi
barang untuk pasar dalam
Investasi Kolonial Praktek
ekonomi
Indonesia saat ini, khususnya berkaitan dengan eksploitasi sumber daya alam tambang tidak ubahnya dengan praktek eksploitasi sumber daya alam di masa kolonial. Dulu kita menjadi negara pengekspor rempah-rempah,
“Investasi mengalir pada negera-negara berpendapatan rendah dalam bentuk investasi langsung untuk tujuan ekspor dan sangat sedikit yang ditanamkan pada industri-industri pembuatan barang untuk pasar dalam negeri.�
sumber-
negeri. Gejala semacam ini telah berlangsung sejak lama dan
disebut
sebagai
pola
investasi luar negeri yang tradisionil. Sejak abad ke-19, investasi perusahaan swasta di
luar
negeri
cenderung
untuk menjauhkan diri dari industri-industri yang bekerja untuk pasar dalam negeri di
sumber agrarian dibawah eksploitasi perusahaan
daerah-daerah yang sedang membangun dan sebagai
VOC. Saat ini kita mengekspor minyak gas dan
gantinya adalah memusatkan diri pada produksi
mineral di bawah oligopoli perusahaan asing,
primer untuk ekspor ke pusat-pusat industri yang
Newmont, Freeport, Exxon, Chevron dll. Sepanjang
telah maju. Investasi semacam itu tampak nyata dari
sejarah baik di masa kolonial maupun saat ini ekspor
investasi Inggris dalam abad ke sembilan belas. Hal
Indonesia selalu lebih besar dibandingkan impor.
tersebut juga telah menjadi ciri utama dari investasi
Akan tetapi semua adalah ekspor bahan mentah
Amerika Serikat (AS) pada tahun 1920.1
yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan asing yang melakukan investasi di Indonesia.
Bonnie
Setiawan
menjelaskan
bahwa
Investasi asal mulanya adalah kegiatan yang terkait
Yang berbeda adalah praktek kolonial di
dengan perdagangan di dalam rezim kolonial.
masa kini dijalankan melalui investasi langsung
Investasi dari sebuah negara ke negara lainnya pada
asing yang mengalir dari negara-negara kaya dan
masa lalu hanya dimungkinkan terjadi dalam ranah
berorientasi pada eksploitasi sumber daya alam.
kolonialisme. Pada masa pra-kolonial, maka yang mematahkan struktur ekonomi warisan kolonial
30
terjadi adalah perdagangan barang dari satu negara ke negara lain. Dengan adanya kolonialisme, maka dimungkinkan bukan hanya tukar-menukar barang, tapi juga penanaman modal produktif. Karenanya, sejarah investasi selalu terkait dengan yang disebut sebagai ‘investasi kolonial’, yaitu mengenai dua hal: (1) investasi lama untuk eksploitasi sumberdaya alam dan pertanian; (2) investasi baru untuk menguasai pasar lokal serta penguasaan bahan baku dan buruh murah agar kompetitif di pasar internasional. Pada masa kolonialisme, maka kedua hal tersebut terjamin, artinya Negara jajahan akan selalu menerima berbagai investasi yang sifatnya eksploitatif dan dominatif dari Negara penjajahnya demi keuntungan sebesar-besarnya yang bisa diambil untuk dibawa pulang ke Negara penjajah (penyedotan surplus ekonomi secara maksimal). Setelah adanya de-kolonisasi, maka sifat hubungan investasi ini menjadi sedikit berbeda, tetapi tetap dengan pengertian sempit yang sama. Investasi kolonial berubah menjadi investasi neo-kolonial, di mana hubungan antara Negara (antara bekas penjajah dengan bekas terjajah) tetap mengandung relasi eksploitasi dan dominasi dalam kadar yang berbeda. Investasi ini tetap dikaitkan dengan rezim perdagangan.2 Aturan-aturan investasi sejak awal lebih mengenai rezim perdagangan, bukan mengenai hubungan yang kompleks antara investor dengan negara penerima investasi. Seharusnya investasi adalah sebuah isu yang kompleks, karena terkait dengan hubungan antara sebuah Negara berdaulat yang satu berhadapan dengan Negara berdaulat lainnya.
Dalam
periode
kolonialisme,
maka
SKETSANUSA / Pius Agung
akumulasinya bersifat primitif, yaitu mengandalkan terutama pada kekuatan ekstra ekonomi atau kekuatan senjata dan politik. Pada masa setelah kolonialisme, maka kekuatan ekstra ekonomi berubah menjadi kekuatan
neo-kolonialisme,
yaitu
penjajahan
secara tidak langsung lewat berbagai instrumen 31
GL
BAL JUSTICE UPDATE
edisi 3 / des 2008
internasional, khususnya dalam area perdagangan.
terdiri dari sebagian minyak mentah dan sebagian
Dengan demikian kita selalu berhadapan dengan
kecil gas. Selebihnya masih merupakan komoditi
konsep yang sempit tentang investasi, yaitu sebagai
yang diekspor ke negara-negara maju.
kepanjangan dari perdagangan. Dan kesempitan
Ekspor
yang
pengertian tentang investasi ini akan terus kita temui
menyebabkan
sampai sekarang.
dapat
diterima
yang
memperoleh
Dengan investasi semacam itu, maka usaha
bernilai
kecilnya negara. izin
tambah
rendah
keuntungan
yang
Perusahan-perusahaan eksploitasi
hanya
pembentukan modal nasional yang berasal dari
mengkontribusikan devisa dan pajak yang relatif
faktor modal dari luar cenderung merupakan usaha
kecil. Pembagian keuntungan dalam bentuk lainnya
yang sulit. Negara-negara terbelakang tidak hanya
seperti royalti dalam eksploitasi mineral juga sangat
menghadapi masalah rendahnya pendapatan akan
kecil.
tetapi juga tidak tersedianya infrastruktur pendukung
juga menghasilkan keuntungan yang sangat kecil
untuk meningkatkan daya tarik investasi itu sendiri.
bagi rakyat. Fakta menunjukkan di lokasi di mana
Cukup beralasan jika negara-negara industri maju
kegiatan eksploitasi tambang berlangsung secara
mengoperasionalkan
perusahaan-perusahaan
masif, angka kemiskinan relatif tinggi. Keadaan
mereka di negara-negara terbelakang untuk mencari
tersebut dibuktikan oleh kondisi ekonomi di Aceh,
produksi primer, sementara kegiatan produksi
Riau, Nusa Tenggara, Papua dan wilayah-wilayah
lanjutan dijalankan di Negara-negara maju.
lainnya di Indonesia.
Investasi
atas
Pola investasi asing yang berwatak kolonial
yang
tersebut memberi dampak buruk bagi ekonomi
berlangsung di Indonesia sepanjang kekuasaan Orde
nasional, khususnya ketersediaan sumber-sumber
Baru dan pemerintahan sesudahnya. Jenis investasi
penting bagi industri nasional. Ekspor bahan mentah
semacam itu merupakan kelanjutan dari praktek
telah menyebabkan minimnya sumber primer yang
penanaman modal masa kolonial, khususnya masa
dapat diperoleh oleh ekonomi dalam negeri untuk
kolonial liberal (sejak 1870-an). Sepanjang periode
dapat berkembang. Sebagai contoh kelangkaan gas
tersebut hingga saat ini investasi asing langsung
yang dialami industri pupuk dan kelangkaan energi
telah berhasil mengembangkan kegiatan mereka
batubara yang dihadapi oleh perusahaan listrik
dalam kegiatan perkebunan, pertambangan mineral
negara. Beberapa industri pupuk nasional bangkrut
dan minyak, sebagai sumber ekspor bagi negara-
akibat kelangkaan gas. Perusahaan listrik negara
negara maju yang membiayai investasi perusahaan-
tidak dapat melayani kebutuhan listrik di dalam
perusahaan multinasional.
negeri secara maksimal. Di Kepulauan Riau yang kaya
merupakan
ciri
negara-negara utama
maju
investasi
di
Sementara ekspor komoditi perkebunan
asing
Akibatnya sebagian besar sumber-sumber
gas, di Kalimantan yang kaya batubara, masyarakat
primer dari Indonesia dieksploitasi oleh perusahaan
tidak memperoleh pasokan listrik yang mencukupi
multinasional untuk kepentingan ekspor. Sangat
(sufficient) keperluan industri dan rumahtangga
sedikit yang diolah di dalam negeri yang diolah di
secara baik untuk mendukung perekonomian daerah
dalam negeri untuk menghasilkan nilai tambah dan
tersebut.
menciptakan cabang-cabang produksi baru yang
Belum lagi cabang-cabang produksi yang
dapat menyerap lebih banyak tenaga kerja. Dalam
penting bagi negara dan menguasai hajat hidup
beberapa waktu terakhir minyak dan gas mulai
orang banyak seperti PLN, Pertamina, PN Gas, harus
dioalah oleh Industri dalam negeri, akan tetapi hanya
membeli bahan baku minyak, batubara dan gas mematahkan struktur ekonomi warisan kolonial
32
dari negeri sendiri dengan harga pasar yang relatif
negara maju menarik dan menyelamatkan modal/
mahal dari perusahaan-perusahaan asing. Akibatnya
uang mereka untuk menghadapi krisis.
perusahaan negara mengelola sumber energi dalam
Hal inilah yang menjadi landasan mengapa
jumlah yang terbatas dengan mengeluarkan biaya
nasionalisme ekonomi masih merupakan hal
yang sangat tinggi untuk mendapatkan bahan baku
yang relevan dan akan tetap relevan apalagi dalam
minyak. Hal inilah yang menyebabkan mahalnya
konteks negara semi kolonial seperti Indonesia,
harga Bahan Bakar Minyak (BBM), gas, batubara yang
dimana sistem ekonomi, hukum, struktur politik
harus dibayar oleh usaha-usaha nasional dan rakyat
dan kebudayaannya adalah warisan kolonial. Sebuah
Indonesia. Memang perusahaan negara tersebut
keadaan yang menyeret Indonesia tetap berada
beroperasi sebagaimana layaknya perusahaan swasta
dibawah dominasi negara-negara maju. Bahkan di
yang berorientasi komersial semata.
dalam negeri sendiri kekuatan asing telah menjadi
Tradisi investasi kolonial, perhatian pada kesejahteraan rakyat, sepertinya merupakan hal
Data
statistik
ekonomi
Indonesia didominasi oleh perusahaan besar yang
dapat
struktur
Indonesia
menunjukkan
kesejahteraan
bahwa
ekonomi
yang mustahil. Secara hanya
www.pureenergysystems.com
kekuatan dominan dalam ekonomi. perekonomian
tumbuh
berasal dari luar negeri atau disebut pemodal asing.
jika terdapat produksi
Yaitu sekelompok perusahaan yang berasal dari
yang besar, upah yang
Negara-negara maju yang sebagian diantaranya
besar, pendapatan yang
Negara-negara asal perusahaan tersebut pernah
besar, produktivitas yang
menjajah
besar, yang selanjutnya
menguasai sektor-sektor ekonomi utama di Negara
akan
ini. Mulai dari minyak, gas, mineral, perkebunan,
mendorong
pembentukan modal yang besar,
berkembangnya
industri-industri
Indonesia
secara
langsung.
Mereka
perusahaan-perusahan keuangan dan jasa. Praktek perusahaan-perusahaan asing di
yang
Indonesia terlihat sebagai bentuk korporatokrasi yang
kuat dan pertumbuhan ekonomi yang pesat dalam
dijalankan melalui kerjasama dengan elite penguasa
siklus internal perekonomian. Hal semacam itu tidak
negara ini. John Perkins (Confessions of an Economic
akan dapat diraih jika sumber-sumber produksi yang
Hit Man, 2004) menggambarkan betapa dalam rangka
paling strategis di-eksploitasi untuk kepentingan
membangun imperium global, korporasi, international
ekspor perusahaan-perusahaan asing.
finance institutions dan pemerintah bergabung menyatukan kekuatan finansial dan politiknya untuk
Mengakhiri Dominasi Modal Asing Dalam
pandangan
ekonom
memaksa masyarakat dunia mengikuti kehendak neo-liberal
mereka. Amien Rais (Selamatkan Indonesia!, 2008)
dikatakan bahwa modal/uang tidak memiliki negara.
mengatakan Korporatokrasi sebagai sistem kekuasaan
Uang bergerak berdasarkan hukum pasar semata.
yang dikontrol oleh berbagai korporasi besar, bank-
Suatu pandangan yang tidak berdasar jika melihat
bank internasional dan pemerintah.
bahwa negara-negara giat memperkuat mata uangnya
Korporasi asing menguasai lebih dari 85
bahkan dengan cara menyatukan mata uang (misal
persen kegiatan eksploitasi minyak dan gas di
EURO). Krisis keuangan global saat ini menjadi bukti
Indonesia. Sedangkan kepemilikan asing di luar
bahwa uang terikat dengan nasionalisme, negara-
sektor tersebut di atas dalam aktivitas investasi
33
GL
BAL JUSTICE UPDATE
edisi 3 / des 2008
www.acartoonist.com
langsung (foreign direct investment/FDI) mencapai lebih dari 75 persen dari total investasi yang ada. Lebih dari 95 juta hektar lahan telah diserahkan kepada perusahaan minyak di sektor hulu dalam rangka ekploitasi minyak. Lebih dari 40 juta hektar diserahkan dalam rangka eksploitasi mineral dan batubara, sekitar 7 juta hektar diserahkan untuk korporasi perkebunan dan sekitar 31 juta hektar diserahkan untuk korporasi kehutanan. Tidak hanya di sektor ekstraktif, di sektor keuangan korporasi asing mengambil tempat yang semakin dominan. Kepemilikan ���������������������������� asing atas aset perbankan nasional mencapai 47,02 persen, terus meningkat sejak krisis3.Di sektor keuangan lainnya
Dominasi asing harus digeser sebagai prasarat
kepemilikan modal asing juga terjadi dalam jumlah
untuk membentuk susunan baru ekonomi nasional.
yang cukup besar. Tahun ����������������������������� 2007 kepemilikan modal
Proses tersebut dapat dilakukan melalui perencanaan
asing di pasar modal sebesar 67,34 persen dengan
ekonomi yang matang dengan mengorganisasikan
nilai Rp. 601,055 triliun .Tidak hanya itu, dalam hal
kembali kegiatan-kegiatan ekonomi dalam negeri
kepemilikan surat utang negara (SUN) oleh pihak
dan perlakuan khusus terhadap penyelenggaraan
asing saat ini meningkat sekitar Rp. 26 triliun atau
ekonomi yang dilakukan oleh perusahaan negara
mencapai Rp. 104 triliun jika dibanding dengan
dan usaha-usaha yang dikerjakan oleh rakyat.
4
kondisi pada awal 2008 Rp. 78 triliun. Sekarang porsi asing di SUN 19,5 persen atau Rp. 104 triliun, meningkat dibandingkan 16,6 persen atau Rp. 78 triliun pada awal 2008.5
Mengakhiri Praktek Calo Elite Nasional Bagaimana dengan pelaku nasional, pemilikpemilik nasional dalam kaitannya dengan praktek
Besarnya kepemilikan asing pada seluruh
korporatokrasi modal asing di Indonesia? Para pelaku
sektor ekonomi nasional menjai sumber penyusutan
nasional tampak sebagai subordinasi dari modal
kekayaan dan modal nasional. K��������������� euntungan yang
asing yang mendominasi perekonomian indonesia.
diperoleh oleh investor asing umumnya ditransper
Ada yang menyebutnya bermental inlander, pesuruh
kembali ke luar negeri dalam bentuk amortisasi,
dan berbagai olokan kasar lainnya. Butuh ulasan yang
transfer keuntungan, dan lainnya. Keadaan yang
panjang untuk mamahami secara lengkap mengapa
mengakibatkan secara netto, arus modal yang
elite nasional memiliki moral semacam itu.
keluar masih lebih besar daripada arus modal
Akan tetapi demikianlah nasibnya, para
masuk .Hal ini berarti bahwa keuntungan yang
pelaku nasional lebih gemar menjadi sub-kontaktor
diperoleh oleh penanaman modal asing relatif lebih
perusahaan-perusahan asing, misalnya menjadi
besar dibandingkan manfaat yang diperoleh oleh
pedagang nasi di perusahaan-perusahaan tambang
perekonomian nasional. Tidak hanya itu, arus modal
raksasa, di Newmont, Freeport, Exon, dll. Atau bahkan
yang besar dari sumber-sumber tersebut sangat
menjadi makelar tanah semata, misalnya menjual
berpengaruh terhadap volatilitas kurs yang akan
konsesi-konsesi yang dimilikinya kepada modal
selalu menyulitkan posisi keuangan negara.
asing, kemudian memperoleh fee, penyertaan saham
6
mematahkan struktur ekonomi warisan kolonial
34
minoritas dll. Akibatnya pelaku nasional tidak
modal
asing
telah
pernah menjadi kontroler atas kekayaan alam
menyingkirkan pelaku nasional yang terdesak
di buminya sendiri.
ke sektor hilir. Setelah hak Pertamina di sektor
Bahkan pelaku-pelaku usaha nasional
hulu migas dimutilasi melalui UU No. 22 Tahun
menggunakan konstitusi untuk mendorong
2001, para pemilik modal nasional berbondong-
negara membuat suatu undang-undang yang
bondong menguasasi sektor hilir, menjadi
memungkinkan bagi modal nasional untuk
pedagang minyak dan gas serta memaksakan
mendukung modal asing. Pelaku nasional
konstitusi agar mereka dapat menjual minyak
bekerja di lembaga eksekutif dan legislative
dengan harga yang sangat mahal. Pelaku
bekerja menciptakan konstitusi yang dapat
nasional di sektor hilir yang jumlahnya ribuan
membuka jalan lebih lapang bagi modal asing.
terdiri dari distributor, agen dan pedagang ritel
Undang-Undang No. 1 Tahun 1967
BBM. Para pemodal nasional inilah yang selalu
tentang Penanaman Modal Asing (PMA)
menjadi pendukung kenaikan harga penjualan
di zaman Orde Baru memberi strategi bagi
produk BBM seperti premium, minyak tanah
pembesaran modal nasional dengan menjadi
dan solar dan belakangan menjadi pendukung
pembantu modal asing, khususnya di sektor
utama kenaikan harga penjualan gas bagi
pertambangan. Keadaan yang terjadi di PT.
rumah tangga. Daris seluruh perdagangan
Freeport Indonesia sebuah perusahaan tambang
BBM didalam negeri perusahaan nasional akan
terbesar di Indonesia dan PT. Newmont
mendapatkan revenue lebih dari 500 triliun
Nusa Tenggara sebuah perusahaan tambang
dalam tahun 2008. jumlah tersebut dua kali lipat
mineral
di
dari seluruh biaya yang mereka perlukan dalam
dunia memperlihatkan
menghasilkan BBM. Sementara ������������������������� di sektor gas,
peran
modal-modal
PT. Perusahaan Gas Nasional (PGN) menguasai
nasional di sana sebagai
lebih dari 90 persen perdagangan Gas di
pembantu perusahaan
Indonesia. ���������������������������������� Meski terus untung perusahaan ini
asing
pada
terus mendorong kenaikan harga gas dalam
bisnis-bisnis
yang
rangka melipargandakan keuntungan.
tidak
oleh
Kekuasaan modal nasional memang
asing
sebagian besar dalam bisnis ritel barang-barang
lainnya. Di sektor migas
yang diproduksi oleh modal asing. Inilah yang
juga demikian, setelah
menjadikan dasar bagi pembangunan outlet-
lahirnya
beberapa
outlet dan pusat perbelanjaan yang begitu luas
undang-undang seperti
terjadi di hamper seluruh wilayah Indonesia.
UU No. 22 Tahun 2001
Rencana pembesaran uang para pelaku nasional
tentang Migas, modal
tersebut dilakukan juga dengan mendorong
asing menjadi penguasa
kebijakan impor produk pertanian seperti
ladang-ladang minyak di Indonesia. Lebih dari
beras, gandum, kedelai dan impor produk
85 persen produksi minyak mentah dan gas di
pangan lainnya.
“Undang-undang No. 1 Tahun 1967 tentang Penanaman Modal Asing di zaman Orde Baru memberi strategi bagi pembesaran modal nasional dengan menjadi pembantu modal asing, khususnya di sektor pertambangan.”
terkaya
tersebut diminati
perusahaan
tangan korporasi asing seperti Chevron, Exxon, British Petroleum (BP), dll. 35
Kekuasaan
GL
BAL JUSTICE UPDATE
Pembesaran modal nasional terjadi melalui bisnis ritel lainnya seperti perdagangan
edisi 3 / des 2008
produk otomotif dengan menumpang pada
implikasi politik yang luas, tekanan-tekanan
industri modal asing di sektor ini. Bisnis ritel ini
pemberi utang yang tidak dapat dielakkan
juga melahirkan keuntungan bagi modal pelaku
lagi. Kesimpulan semacam itu telah menjadi
nasional di sektor perbankkan melalui ekspansi
pandangan yang umum. Dalam perjalanan
kredit murah produk otomotif seperti mobil
sejarahnya negara miskin tidak pernah dapat
dan sepeda motor. Sebuah praktek ekspansi
memperkecil utang mereka, namun yang terjadi
kredit yang berpotensi menjadi “subprime
sebaliknya utang semakin membesar mengikuti
mortgage” versi Indonesia.
pembesaran skala kemiskinan.
Kecenderungan perekonomian yang
Sementara negara miskin umumnya
bertumpu pada konsumsi barang-barang impor
menggunakan utang luar negeri sebagai alat
menjadi tambahan bukti adanya praktek calo
untuk mempersiapkan infrastruktur dalam
elite borjuasi nasional. Selain fakta-fakta bahwa
rangka perluasan investasi asing. Sampai
ekploitasi sektor hulu migas, pertambangan
dengan tahun 2008 utang luar negeri telah
mineral, produksi perkebunan yang sebagian
mencapai angka Rp. 1.400 triliun lebih. Uang
besar dikuasai modal asing dan dikerjakan
yang sebagian besar berasal dari Negara-negara
untuk keperluan ekspor dan penjuaan industri
maju dan lembaga keuangan internasional
dasar milik negara kepada pihak asing seperti
yang beroperasi di Indonesia dalam rangka
industri baja sebagai fakta yang memperkuat
mendukung kepentingan korporasi-korporasi
argumentasi bahwa elite nasional benar-benar
besar,
calo.
mempertahankan kekuasaan mereka pada
yaitu
kepentingan
Tindakan para pelaku ekonomi nasional
kegiatan-kegiatan
semacam ini memperlambat kemajuan yang
ekonomi paling strategis
dapat diraih Indonesia dari sumber dayanya yang
di Indonesia. Utang luar
besar. Diakui �������������������������������������� atau tidak oleh para pengusaha
negeri adalah modal
dan pebisnis bahwa negara ada. Bahwa negara
asing yang memiliki
tercermin dari ekonominya. Bahwa kekuatan
signifikansi
ekonomi negara terlihat dari kemapuan pelaku-
dengan
pelakunya yaitu warga negara. Jika demikian
korporasi, dikarenakan
maka dalam organsiasi negara semestinya lahir
melalui
hutang
organsiasi ekonomi yang kuat yang dijalankan
negeri
baik
oleh warga negara, bukan didominasi oleh
bentuk
proyek
pelaku asing, yang sebenarnya mereka bekerja
program
berkaitan
untuk dirinya sendiri dan negaranya.
langsung
dengan
pada Hutang
terus
langsung
kepentingan luar dalam dan
kepentingan korporasi. Melepaskan Ketergantungan Negara
untuk
“Utang bersumber dari negara maju dan lembaga keuangan internasional. Keduanya ��������� adalah alat perusahaan multinasional dalam rangka pembesaran skala ekonomi mereka.”
U t a n g bersumber dari negara
Utang tetap menjadi masalah besar bagi
maju dan lembaga keuangan internasional.
kemandirian. Utang akan menimbulkan bunga,
Keduanya adalah alat perusahaan multinasional
kewajiban menyicil pokoknya yang semakin
dalam ranka pembesaran skala ekonomi
membesar. Tidak hanya itu, utang menimbulkan
mereka. ��������������������������������� Alhasil, negara maju-negara maju mematahkan struktur ekonomi warisan kolonial
36
seperti Jepang, Amerika
untuk memperbesar skala ekonominya. IFC adalah
Serikat
dan
negara
badan penanaman modal swasta dari kelompok Bank
adalah
sumber
Dunia yang menawarkan pinjaman jangka panjang
bagi
dan investasi modal. Investasi IFC disalurkan pada
Indonesia. Proyek hutang
korporasi swasta yang selanjutnya memberikan
telah
bantuan pembiayaan proyek investasi swasta di
Eropa
http://tbn0.google.com
utang
terbesar
menghasilkan
pendapatan yang besar
negara terbelakang kaya akan sumber daya alam.
bagi negara-negara maju
Perusahaan yang dijamin MIGA di Indonesia,
dan lembaga keuangan
yakni Tambang Grasberg, Papua Barat, PT. East Java
melalui bunga. Sementara para pengusaha asing
Power Co, (Pada tahun 1997). Padatahun anggaran
mendapatkan kebijakan negara dan infrastruktur
1995-2000, MIGA menjamin dua proyek lain di
yang dibiayai dengan hutang dalam rangka menopang
Indonesia. Pada tahun 1997, US West International
investasi asing.
Holding, Inc. dan Chase Manhattan Bank (bertindak atas
Kepentingan
utang
untuk
mendukung
nama sekelompok pemberi pinjaman) menerima
investasi asing dalam rangka pencarian sumber daya
sebuah jaminan sebesar USD 14 juta untuk investasi
alam adalah contoh nyata. Jepang sebagai negara
modal dan pinjaman mereka untuk perluasan dan
pemberi hutang bagi Indonesia adalah Negara yang
pengoperasian jaringan telepon di Jawa Barat.10
ahirnya menerima sumber daya alam paling besar.
Pada tahun 1996, MIGA menerbitkan jaminan
Jepang adalah penerima eksport gas, konsentrat,
sebesar USD 50 juta untuk Capital Indonesia Power
minyak dan batubara tersebesar dari Indonesia.
I C.V., anak cabang General Electric Capital Co., dari
Tanpa keberadaan perusahaan yang dibiayai langsung
Amerika Serikat. GE Capital mencari asuransi untuk
dengan investasi tersebut maka dapat dipastikan
investasi modalnya sebesar USD 61.2 juta dalam
ekonomi Jepang akan kesulitan industri.
pembangunan dan pengoperasian dua pembangkit
Demikian halnya dengan utang dari lembaga pinjaman Bank Dunia (WB), kesemuanya ditujukan
listrik tenaga batubara berdaya 615 megawatt di Kompleks Pembangkit Listrik Paiton, Jawa Timur.11
agar negara membangun institusi-institusi yang
Lembaga keuangan lainnya yang merupakan
mendukung penanaman modal dan mempromosikan
pemberi utang besar bagi Indonesia adalah bagian
pertumbuhan ekonomi. Dalam setiap peraturan
dari rencana yang sama. Lembaga keuangan ini
pinjaman pembangunan untuk Indonesia, bank dunia
terlibat dalam perlombaan yang sama untuk
menetapkan prioritas agar hutang ditujukan untuk
memberi utang kepada Indonesia dengan harapan
mendukung perbaikan-perbaikan iklim penanaman
memperoleh bunga dan sumber daya alam yang besar
modal, pengelolaan keuangan publik dan prioritas
bagi perusahaan swasta asing sebagai hasilnya. Pada
kunci lainnya.7
Agustus 2006 ADB telah menyetujui pinjaman untuk
Sementara dua lembaga lainnya yang
sektor swasta terkait pengembangan infrastruktur.
bernaung di bawah Bank Dunia sekaligus yang
ADB memberikan pinjaman senilai USD 350 juta
berurusan dengan sektor swasta ialah Korporasi
untuk Proyek Pengembangan Lapangan Gas Tangguh
(International Financial
di Irian Barat oleh British Petroleum (BP). Selain ������������ itu,
dan Badan Penjamin Investasi
proyek Pipanisasi Gas dari Sumatera ke Jawa Barat
Multilateral (Multilateral Investment Guarentee Agency/
oleh PT. Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) juga
MIGA) ,mengalokasikan langsung dana mereka
mendapat pinjaman senilai USD 80 juta. Pinjaman-
Keuangan
Internasional
Corporation/IFC)
8
9
37
GL
BAL JUSTICE UPDATE
edisi 3 / des 2008
pinjaman tersebut merupakan pinjaman dengan
keuangan yang lebih ganas, gabungan kekuatan
bunga komersial yang menggunakan tingkat bunga
modal pengusaha besar dan politik penguasa.
LIBOR + 20 basis poin, serta biaya komitmen.12
Kekayaan dan keuangan nasional terus
Ketergantungan Indonesia pada hutang luar
mengalami penyusutan dikarenakan aturan yang
negeri menyebabkan seluruh undang-undang dan
berlaku dalam sistem devisa bebas yang dianut
kebijakan yang lahir khususnya di bidang ekonomi
Indonesia saat ini. Para pemodal kelas kakap yang
mewarisi dasar-dasar ekonomi kolonial. Suatu
sebagian besar pemain asing adalah spekulan yang
perekonomian yang berorientasi ekspor bahan mentah
handal dan lebih berpengalaman. Mereka lebih
dan memposisikan Indonesia sebagai pasar produk
mengetahui kapan harus mengambil keuntungan
olahan. Perdagangan produk olahan juga dilakukan
dalam kegiatan spekulasi dalam pasar keuangan
melalui utang, terbukti sebagian besar berbentuk
dan
proyek yang memiliki arti yang sama dengan barang
memindahkan
yang dijual dalam bentuk kredit dari negara-negara
mereka ke luar negeri.
maju, sehingga semakin menggantungkan Indonesia
Aturan
yang sangat
pada produk negara-negara maju.
lemah
menyebabkan
harus uang
Syarat bagi kemajuan ekonomi nasional
uang panas (hot money)
adalah kemandirian ekonomi nasional. Upaya
dengan sangat gampang
mewujudkan hal semacam itu adalah kedaulatan
bergerak keluar masuk
nasional
dari negara ini.
yang
diwujudkan
dengan
kebijakan
pembatasan dominasi modal asing dan swasta
http://farm3.static.flickr.com
kapan
Seringkali
nasional di sektor-sektor ekonomi strategis di dalam
para
pemodal
lokal
negeri dan mendorong penguasaan kembali oleh
yang lebih kecil tidak
negara terhadap sumber-sumber migas, energi dan
menyadari
mineral serta penguasaan negara terhadap cabang-
kekayaan mereka akibat
cabang produksi yang penting yang menyangkut
aksi ambil untung dari pelaku-pelaku asing. Keadaan
hajat hidup orang banyak.
tersebut membawa dampak terhadap aktivitas
hilangnya
perusahaan nasional di sektor riil. Kerugian yang Menghentikan Aliran Keluar Uang Panas
dialami perusahaan-perusahaan di pasar keuangan
Negeri ini tidak hanya menderita pengurasan
memicu tindakan penyelamatan dengan langkah
kekayaan alam minyak, gas, mineral, hasil hutan
efisiensi dalam usaha-usaha di sektor riil. Terjemahan
dan sumber-sumber agraria dengan cara-cara yang
terhadap langkah semacam itu seringkali berbentuk
merugikan rakyatnya, akan tetapi aktivitas yang
pengurangan upah dan PHK massal. Keluarnya
dilindungi perundangan nasional tersebut membuka
SKB empat menteri beberapa waktu lalu sebagai
jalan untuk pengurasan uang oleh para spekulan,
respon atas krisis keuangan membuktikan kebijakan
yang sebagian besar atas nama perusahaan asing
semena-mena dari negara dan pelaku-pelaku usaha
berbisnis di pasar keuangan seperti bursa saham,
yang beroperasi di Indonesia.
obligasi dan perdagangan valuta asing (valas). Krisis
Tidak hanya itu, aksi ambil untung yang
moneter 1997 dan krisis keuangan global yang terjadi
dilakukan pemain-pemain asing di pasar keuangan
sejak pertengahan tahun 2008 membuktikan model
telah menyebabkan jatuhnya nilai tukar mata uang
pengurasan baru kekayaan nasional oleh rezim
rupiah terhadap mata uang asing khususnya US dollar. mematahkan struktur ekonomi warisan kolonial
38
Masyarakat tentu sangat dirugikan oleh keadaan
keuangan yang berpihak pada kepentingan rakyat
ini, fluktuasi nilai tukar dalam bulan September-
dan bukan mengabdi pada rezim pasar bebas.
November 2008 menyebabkan kekayaan, aset dan
Selain itu, data statistik yang diperoleh
uang rakyat mengalami penyusutan rata-rata sekitar
dari hasil penelitian atas beberapa negara maju
10 persen.
menunjukkan bahwa tingkat profit dan kredit yang
Sementara itu, negara melalui Bank Indonesia
tinggi tidak berkolerasi dengan tingkat produktivitas,
terpaksa mengorbankan uang yang sangat besar
tingkat pertumbuhan, dan tingkat akumulasi modal
untuk menahan laju penurunan nilai tukar rupiah
di negara-negara maju tersebut. Dengan kata
terhadap mata uang asing. Seperti para spekulan
lain, terjadi pemisahan antara akumulasi modal-
biasa, BI melakukan intervensi pasar keuangan
uang (profit) dengan akumulasi modal-industri
dengan cara membeli rupiah menggunakan valuta
(kapital). Setiap perusahaan yang go public justru
asing (cadangan devisa) yang dimilikinya setiap
mengambil keuntungan dari perdagangan uang,
terjadi penurunan nilai mata uang rupiah terhadap
tanpa harus mengalami proses akumulasi. Pada saat
mata uang asing khususnya USD. Menurut Revrisond
yang
Baswier, data Bank Indonesia menyebutkan USD
sebagian
7.5 miliar (+/- Rp 75 triliun) digelontorkan BI
perusahaan yang ada
untuk mengintervensi ’stabilitas’ nilai tukar rupiah
di pasar modal juga
sepanjang Oktober 2008 sehingga cadangan devisa
merupakan pemilik
tersisa USD 50-an miliar dan proses itu berlanjut
sejumlah
terus hingga saat ini cadangan devisa tersisa USD 44
Dengan demikian,
miliar.
keuntunganBayangkan kalau setiap hari terjadi fluktuasi
uang
bersamaan, besar
bank.
merupakan
nilai tukar rupiah terhadap dollar maka cadangan
keuntungan
devisa BI sebesar Rp 560-an triliun akan habis dalam
bagi
tempo beberapa minggu saja. Ini merupakan suatu
modal. Mereka yang memiliki modal besar akan
kenyataan yang sangat ironis di tengah kemiskinan
semakin untung, sedangkan karena sektor riil tidak
rakyat, keringnya sumber-sumber pendanaan usaha
diperhatikan, mereka yang miskin akan semakin
tani, lemahnya kemampuan pembiayaan sektor
miskin. Terjadi kesenjangan antara pendapatan
UKM, industri nasional yang rapuh, Bank Indonesia
pemilik modal yang biasanya memiliki kedudukan
justru menghambur-hamburkan uang seperti pemain
tinggi dalam level manajemen perusahaan, dengan
di bandar togel. Akibatnya, sumber keuangan rakyat
pekerjanya.
kembali terkuras untuk memperbesar kapital besar dan pemilik modal dari negara-negara maju. Pengelolaan keuangan, sebagaimana yang
pemilik
Untuk itu, dibutuhkan beberapa kebijakan dalam mengamankan sektor keuangan dalam rangka menjadikannya sebagai landasan bagi pembangunan
dianut Indonesia saat ini, menyebabkan negara
ekonomi nasional, diantaranya:
dan rakyat Indonesia kehilangan kedaulatan dan
1. Regulasi yang ketat terhadap seluruh kegiatan
terombang ambing oleh situasi eksternal dan perilaku
spekulasi, baik bursa dan transaksi mata uang
para spekulan. Padahal untuk menentukan kedaulatan
sebagai upaya membatasi arus keluar masuk
nasional diperlukan perubahan mendasar lebih-lebih
uang panas (hot money); serta penetapan pajak
yang terkait dengan regulasi pangan, energi serta
tinggi terhadap segala bentuk kegiatan spekulasi
39
GL
BAL JUSTICE UPDATE
edisi 3 / des 2008
di bursa saham, pasar komoditas dan pasar
kegagalan dari program atau proyek pengentasan
mata uang. Ke depan, segala produk keuangan
masalah-masalah ekonomi yang dipromosikan oleh
spekulatif, termasuk yang bermain di komoditas
negara-negara maju dan lembaga-lembaga keuangan
pangan, serta hedge fund, sebaiknya dilarang.
internasional, akan tetapi lebih merupakan kegagalan
2. Menghentikan
sistem
devisa
bebas
dan
pasar dan kegagalan dari strategi neoliberal dalam
membenahi sistem moneter dan keuangan
menyelesaikan masalah ekonomi nasional dan
serta revitalisasi peran BI agar berpihak kepada
perekonomian rakyat.
ekonomi rakyat. Sistem moneter dan keuangan
Keseluruhan
langkah-langkah
strategis
harus diabdikan untuk membiayai perekonomian
seperti yang diajukan di atas, dapat menjadi landasan
rakyat, pertanian kecil dan upaya penghapusan
reformasi struktur ekonomi yang memungkinkan
kemiskinan.
dimulainya era baru menuju industrialisasi nasional
3. Menghentikan
penggunaan
uang
rakyat
yang berpihak pada kepentingan mayoritas rakyat.
www.blogsusydeduau.com
untuk menjadi suntikan dana bagi perbankan yang
terkena
dampak krisis dan bailout
menolak perusahaan bangkrut
yang dengan
menggunakan uang rakyat. Pengalaman krisis 1997 menjadi pelajaran berharga bahwa semacam
tindakan itu
merugikan negara dan rakyat. Keadaan di atas yang disebutkan sebagai faktor-faktor paling utama yang menimbulkan deindustrialisasi di Indonesia. Suatu masalah ekonomi yang dihasilkan melalui perkembangan lebih lanjut dari praktek kolonialisme atas sumber daya negara ini baik alam maupun tenaga produktifnya. Kolonialisme yang dihidupkan melalui strategi pasar bebas yang ditopang melalui undang-undang dan kebijakan pemerintah Indonesia. Sistem ekonomi kapitalistik yang telah memberikan manfaat yang sangat besar bagi segelintir orang, minoritas pemilik modal akan tetapi terus menjerumuskan negara dalam keterbelakangan ekonomi
dibandingkan
dengan
negara-negara
lainnya. Sehingga yang terjadi bukan hanya
Nurkse, 1964, Masalah Pembentukan Modal di Negera-negara jang Sedang Membangun, Ragnar Nurkse, Guru Besar dalam Ilmu Ekonomi Universitas Colombia New York, terjemahan Drs. S.H. Hutagalung, Bhratara, 1964, Djakarta. 2 Penegasan Tentang Investasi Kolonial, Institute for Global Justice, Jakarta, 2008. 3 Selasa, 9 September 2008 | 07:50 WIB, Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Muliaman Hadad, Senin (8/9) di Jakarta. 4 Rabu, 25 Juli 2007 | 18:20 WIB, TEMPO Interaktif, Jakarta. 5 http://www.bankdki.co.id/ index.php?option=com_content&task= view&id=227&Itemid=91 6 Senin, 1 April 2002, Merangsang Investasi, M. Sadli, Ekonom Senior, Mantan Menteri Pertambangan, http:// www.korantempo.com/news/2002/4/1/Opini/95.html. 7 Laporan Tahunan ini juga tersedia di internet dengan situs www.worldbank.org. 8 Didirikan pada tahun 1956, memiliki 178 Anggota, Komitmen porfolio: USD 2.6 miliar dolar (termasuk USD5, miliar dolar pinjaman-pinjaman sindikat). Komitmen untuk Pembukuan Tahun 2006: USD6.7 miliar dolar untuk 284 proyek perusahaan di 66 negara. IFC berkantor di Washington, DC, dengan kantorkantor cabang tersebar di seluruh dunia. 9 Didirikan pada tahun 1988, memiliki 167 Anggota, Jaminan kumulatif yang sudah dikeluarkan: USD 6 miliar, Pembukuan tahun 2006 jaminan yang sudah dikeluarkan sebesar USD.3 miliar. 10 http://dte.gn.apc.org/Aif16.htm 11 Factsheet LKI diterbitkan oleh Down to Earth, Kampanye Internasional untuk Lingkungan Hidup yang Berkeadilan di Indonesia. http://dte.gn.apc.org/Aif16. htm 12 Wednesday, 1 November 2006: ADB Tawarkan Pinjaman US$ 4 Miliar JAKARTA, Investor Daily. 1
mematahkan struktur ekonomi warisan kolonial
40
www.mesinkasirfiles.wordpress.com
national update
MENGAKHIRI KEMANDEKAN MELALUI
INDUSTRIALISASI NASIONAL oleh: Salamuddin Daeng Researcher - Institute for Global Justice
Wacana pentingnya industrialisasia yang dijalankan melalui peran negara, bukan wacana yang baru di kalangan para akademisi, praktisi dan bahkan di kalangan gerakan sosial di Indonesia. Dalam berbagai diskusi, seminar baik yang diselenggarakan oleh pemerintah, akademisi dan bahkan LSM, masalah industrialisasi menjadi tema yang sangat sering dibicarakan. Menguatnya perbincangan tentang industrialisasi tersebut, terkait erat dengan kemandekan-kemandekan ekonomi yang dihadapi Indonesia, baik paska krisis 1997 keadaan yang ditimbulkan oleh krisis global saat ini. 41
GL
BAL JUSTICE UPDATE
edisi 3 / des 2008
De-Industrialisasi dan Keterbelakangan Ekonomi
Selanjutnya dijelaskan bahwa adanya de-
Apa yang terjadi di Indonesia adalah suatu
industrialisasi bukan berarti tidak adanya industri
proses de-industrialisasi. Pada tahun 2002, United
yang tumbuh. Kalau demikian adanya, itu merupakan
Nation Industrial Development Organization (UNIDO)
gejala munculnya resesi. De-industrialisasi juga
sebuah lembaga yang konsen dalam menganalisis
bukan kinerja sesaat yang mundur akibat suatu
masalah-masalah
menempatkan
kebijakan, misalnya kenaikan BBM. De-industrialisasi
Indonesia dalam peringkat industrialisasi terbawah
menunjukkan gejala yang menetap dalam beberapa
di antara negara-negara ASEAN. ����������������� Indonesia berada
tahun dan konsisten di banyak indikator ekonomi.
pada peringkat ke-38 sementara pada tahun 2000
Jadi ada gejala kemunduran yang tidak temporer.
Malaysia sudah berada di peringkat ke-15, Filipina
De-industrialisasi juga bisa merupakan bagian dari
peringkat ke-25 dan Thailand di peringkat ke 23
suatu siklus panjang proses pembangnan ekonomi.
industralisasi,
(Tempo Interaktif, Selasa 08 Maret 2005).
De-industrialisasi
tersebut
tidak
hanya
Berdasarkan kriteria UNIDO, Indonesia
menyangkut rendahnya kontribusi sektor industri
tidak lagi masuk ke dalam kelompok negara yang
dalam pembentukan ekonomi dan rendahnya
sedang dalam proses industrialisasi, namun juga
penyerapan tenaga kerja pada sektor industri, akan
belum masuk ke dalam kelompok negara semi-
tetapi jauh lebih mendasar kepada suatu praktek
industrialisasi. Menurut UNIDO, satu negara masuk
disintegrasi ekonomi khususnya antara eksploitasi
dalam kelompok negara non-industrial apabila rasio
sumber daya alam bahan mentah dengan sektor
nilai tambah bruto industri pengolahan terhadap
ekonomi lainnya dan rendahnya jumlah output
PDB besarnya kurang dari 10 persen, negara dalam
sektor primer (pertanian, pertambangan minyak,
proses industrialisasi besarnya antara 10-20 persen,
gas, batubara, mineral dan komoditas hasil pertanian
negara semi industri atau “semi industrilized country”
dan perkebunan) yang masuk ke dalam usaha-usaha
lebih dari 20 persen dan kelompok negara industri
pengolahan.
lebih dari 30 persen (Moch Arsyad Anwar, 1987, dalam Ruky Ine, 1990).2
Keadaan ini menyebabkan meskipun ekspor sumber-sumber primer meningkat akan tetapi
De-industrialisasi Indonesia ditunjukkan oleh
ekspor hasil industri pengolahan yang berorientasi
rendahnya penyerapan tenaga kerja sektor industri,
ekspor menurun. Di satu sisi menyebabkan
melambatnya pertumbuhan sektor industri dan
pengurasan sumber daya alam tanpa batas, di sisi
cenderung tidak berpola, menurunnya permintaan
yang lain praktek semacam ini tidak menghasilkan
investasi sektor industri dan juga cenderung tidak
nilai tambah ekonomi yang besar. Keadaan yang
berpola, menurunnya nilai tambah sektor manufaktur,
terus menempatkan ekonomi Indonesia pada
semakin kecilnya proporsi output sektor pertanian
keterbelakangan dibandingkan dengan negara-negara
(termasuk perikanan dan hasil hutan) dan rendahnya
bahkan lain di dalam kawasan Asia Tenggara.
keterkaitan antara sektor pertambangan dan industri pengolahan. Secara struktural, de-industrialisasi
Energi dan Mineral Harus Berkorban
ditandai dengan besarnya kontribusi sektor pertanian
untuk Industrialisasi Nasional
dalam pembentukan PDB, besarnya proporsi jumlah
Tidak dapat dipungkiri bahwa sektor energi
tenaga kerja di sektor primer dibandingkan sektor
merupakan salah satu sektor yang sangat strategis
lainnya dan rendahnya proporsi tenaga kerja sektor
dalam pembangunan ekonomi dan kesejahteraan
manufaktur dari total pekerja keseluruhan.
masyarakat. Tanpa adanya pengelolaan yang baik atas
3
mengakhiri kemandekan melalui industrialisasi nasional
42
sektor energi, ekonomi suatu bangsa bisa terpuruk
produksi minyak mentah yang sebenarnya masih
ke dalam lubang krisis, apalagi di tengah ombang-
tergolong rendah, seharusnya Pertamina bisa efisien.
ambing ekonomi global saat ini. Lebih jauh lagi,
Akibat inefisiensi tersebut, banyak kesempatan teknis,
sektor migas berpotensi memberikan sumbangan
maupun organisasional yang hilang sehingga negara
terhadap perkembangan industri di Indonesia. Secara
pun mengalami kerugian yang cukup signifikan.
a priori, de-industrialisasi yang terjadi di Indonesia
Dalam rangka mengatasi inefisiensi tersebut,
saat ini berkorespondensi dengan turunnya berbagai
pemerintah mencoba mereformasi hubungannya
indikator makro sektor migas.
dengan Pertamina. Ada dua langkah penting, yang
Di Indonesia, produksi dan distribusi migas
pertama membentuk BP Migas, sedangkan yang
dipegang oleh perusahaan-perusahaan swasta. Sektor
kedua adalah privatisasi Pertamina. Pertama, BP Migas
hulu sebagian besar dikuasai asing, sementara sektor
merupakan lembaga yang bersifat independen (self-
hilir dikuasai oleh perusahaan-perusahaan nasional
enforcing atau self-regulating). Lembaga ini berfungsi
bersama perusahaan-persahaan asing.
Dalam
menunjuk siapa yang berhak melakukan eksplorasi
beberapa tahun terakhir, produksi minyak mentah
migas. Lembaga ini bukan sebuah organisasi produksi.
di Indonesia mengalami penurunan, sementara
Kedua, perubahan Pertamina menjadi korporasi
cost recovery yang dikeluarkan negara
terus
mengalami
peningkatan. Sementara di sektor hilir produksi bahan bakar
minyak
mengalami
penurunan. Kegiatan usaha produksi BBM yang sebagian besar
masih
dikendalikan
Pertamina tidak diurus secara
bisa saja memiliki implikasi
“Sementara pengelolaan mineral yang sebagian besar dilakukan oleh perusahaan asing hanyalah kegiatan yang ditujukan untuk mengeruk bahan mentah untuk memasok kebutuhan ekspor.�
buruk kepada perekonomian. Perubahan menjadi Perseroan Terbatas (PT) menyebabkan orientasi cenderung
Pertamina kepada
upaya
untuk meraih keuntungan semata, bukan dalam rangka menjamin penyediaan energi
benar. Banyak kilang yang
bagi industri nasional dan
sudah tua, sementara tidak ada
usaha-usaha rakyat. kebijakan
penambahan kilang yang baru. Rendahnya tingkat
menetapkan harga minyak pada level harga
teknologi dan kurangnya inovasi dalam proses
keekonomian (pasar) kepada sektor industri dan
produksi ini pun akhirnya membuat Pertamina
harga BBM mahal bagi rakyat telah menyebabkan
mengimpor minyak mentah dari Singapura ataupun
industri nasional semakin kehilangan daya saing dan
Saudi Arabia. Dan di tengah fluktuasi harga minyak
usaha-usaha rakyat menjadi bangkrut.
mentah dunia, kenaikan harga BBM pun akhirnya
Sementara
pengelolaan
mineral
yang
tak dapat dihindari dan semakin membebani
sebagian besar dilakukan oleh perusahaan asing
masyarakat.
hanyalah kegiatan yang ditujukan untuk mengeruk
Berbagai upaya penjelasan atas rendahnya
bahan mentah untuk memasok kebutuhan ekspor.
produktivitas Pertamina tersebut telah banyak
Berapa pun kekayaan mineral yang digali tidak
diutarakan. Salah satunya adalah soal efisiensi, baik itu
akan banyak berkontribusi bagi penguatan ekonomi
teknis, ataupun organisasional. Pertamina seringkali
nasional. Pengelolaan kekayaan mineral melalui suatu
dinilai tidak efisien, termasuk juga hubungannya
mekanisme kontrak karya memperlihatkan suatu
dengan negara. Padahal, dengan rata-rata biaya
mekanisme eksploitasi sumber daya alam model
43
GL
BAL JUSTICE UPDATE
edisi 3 / des 2008
kolonial. Perusahaan-perusahaan memperoleh hak
harus diubah secara mendasar. Kegiatan usaha di
konsesi, suatu hak menguasai wilayah dengan yang
sektor migas dan mineral harus berbeda sama sekali
luas, dimana perusahaan memiliki hak penuh atas
dengan usaha di sektor ini yang telah berlangsung
wilayah tersebut.
hampir dua abad lamanya, dimana eksploitasi dan
Undang-undang warisan kolonial menjadi
produksi migas dan mineral yang berorientasi keluar
penyebab carut-marutnya pengelolaan sumber-
telah menyebabkan kedua sektor ini tidak memberi
sumber mineral dan energi di Indonesia yang
sumbangan yang berarti terhadap industrialisasi
menyebabkan rakyat dirugikan. Undang-Undang
nasional dan pembentukan modal nasional. Selain
No. 11 Tahun 1967 tentang Pertambangan yang
itu eksploitasi kekayaan untuk mengejar pendapatan
menjadi dasar bagi kontrak karya telah menyebabkan
pajak, royalti dan bagi hasil (bukan membagi minyak
negara dirugikan sangat besar. ������������������ Pembagian royalti
tapi membagi uang) telah meyebabkan distorsi
oleh perusahaan tambang mineral yang sangat
yang luas pada lingkungan hidup. Bencana yang
kecil sangat merugikan negara. Selain itu, dengan
terjadi secara hebat di Indonesia sepanjang 10 tahun
undang-undang tersebut dan kontrak karya yang
terakhir seperti banjir, longsor, kekeringan, bahkan
menyertainya menyebabkan negara tidak memiliki
gempa bumi tidak dapat dipisahkan dari semakin
kontrol terhadap kekayaan mineral dan batubara.
rusaknya sistem ekologi akibat eksploitasi mineral,
Negara
hanya
menerima pendapatan dari pajak
dan
royalti
dalam
jumlah yang relatif kecil. Penerimaan
royalti
dari
perusahaan tambang mineral di Indonesia tidak lebih tiga persen
dari
total revenue
migas dan juga hasil hutan
Undang-undang warisan kolonial menjadi penyebab carut-marutnya pengelolaan sumbersumber mineral dan energi di Indonesia yang menyebabkan rakyat dirugikan.
tanpa perencanaan. Sehingga
eksploitasi
dan produksi migas di masa depan dapat digunakan sebagai sumber penting dalam rangka membangun nasional.
industrialisasi
Eksploitasi yang
tanpa
perusahaan. Sementara sisi lain
batas
ditujukan
perusahaan-perusahaan telah
untuk ekspor dan kurang
menerima insentif pajak yang besar berhubungan
mengindahkan aspek keberlanjutan dan ketahanan
dengan impor barang modal yang dilakukan.
ekonomi di masa depan adalah sesuatu yang sangat
Pada tingkat makro ekonomi, negara hanya akan
membahayakan dan mutlak harus dihentikan.
memperoleh penerimaan uang sebagai devisa atas
Dengan demikian eksploitasi dan produksi kedua
ekspor sumber daya alam ini, akan tetapi pada saat
sumber ekonomi tersebut dapat dibatasi sesuai
yang sama devisa tersebut akan mengalir kembali ke
dengan besarnya kebutuhan yang diperlukan oleh
luar negeri dalam bentuk transfer keuntungan, biaya
usaha-usaha nasional dalam rangka meningkatkan
amortisasi dikarenakan barang modal sebagian besar
produksi dan produktivitasnya.
berasal dari luar negeri, bunga dan pengiriman uang untuk pembelian barang-barang modal lainnya. Sektor migas dan mineral adalah dua
Strategi Industrialisasi Dikoordinasikan oleh Negara
sektor ekonomi yang menjadi kelebihan Indonsia
Berbagai kalangan mempromosikan kembali
dibandingkan dengan negara manapun di Dunia.
industrialisasi sebagai strategi jangka panjang dalam
Kebijakan dalam pengeleolaan migas dan mineral
pembangunan ekonomi. Bahkan industrialisasi adalah mengakhiri kemandekan melalui industrialisasi nasional
44
strategi yang efektif sebagai lompatan untuk
sebelumnya merupakan bagian dari program
keluar dari perangkap “negara berkembang�
industrialisasi dan sekaligus sebagai sumber
atau bahkan negara miskin yang disandang
pendapatan negara, justru didorong untuk
oleh Indonesia selama puluhan tahun terakhir.
dipindahtangankan kepada swasta melalui
Secara
pemikiran
skema privatisasi. Bahkan salah satu undang-
diperlukannya kembali peran negara dalam
undang yang mengatur tentang penanaman
industrialisasi juga muncul karena adanya
modal dan berkaitan erat dengan urusan
kegagalan sektor swasta terutama ketika sasaran
industrialisasi, yaitu Undang-Undang No. 25
perusahaan untuk membuat keuntungan (atau
Tahun 2007 justru mengarah kepada rencana
meningkatkan
untuk meningkatkan dominasi swasta asing
dengan
lebih
khusus,
nilai
tujuan
saham)
bertentangan
pembangunan
nasional,
dalam perekonomian Indonesia.
didukung pula oleh argumen yang mengakui
Tidak hanya itu, sebagaimana dijelaskan
bahwa kekuatan pasar tidak akan memberikan
dalam bagian sebelumnya, bahwa usaha-usaha
hasil optimal. Sehingga intervensi negara
negara maju dalam rangka pencarian sumber-
dalam proses industrialisasi adalah sesuatu
sumber primer dari Indonesia adalah suatu
yang merujuk pada fakta historis dan empiris
praktek
Indonesia.
Indonesia dari proses industrialisasi. Terkait
Pilihan untuk melakukan industrialisasi
menjauhkan
perekonomian
dengan hal tesebut maka sektor swasta yang
yang
dikoordinasikan
sebagian besar didominasi oleh swasta asing
oleh
negara
tentu
sulit diandalkan untuk memberi dorongan
mempunyai
bagi adanya transformasi ekonomi ke arah
saja
konsekuensi
tertentu
industrialisasi. Di tengah kecenderungan yang
terhadap kebijakan yang
demikian maka baik dalam tataran teori yang
ada. Berbagai peraturan
mendasari kebijakan industri maupun kondisi
di dalam negeri saat ini
objektif Indonesia dewasa ini, maka upaya
justru
industralisasi yang dikoordinasikan oleh negara
peran
mengeluarkan negara
dalam
adalah sesuatu yang relevan dan rasional.
perekonimian. www.ebizzasia.com
yang
Banyak BUMN yang
Konsekuensi
industrialisasi
yang
dikoordinasi oleh negara adalah keputusankeputusan yang mengacu barang dan jasa yang akan diproduksi, dengan cara apa barang dan jasa akan diproduksi, di mana lokasinya, dan bagaimana distribusi hasilnya, tidak dapat seperti sekarang ini yang hanya menjadi keputusan individu-individu. Jika pembangunan industri diarahkan pada pencapaian tujuan tertentu, seperti penyerapan tenaga kerja, maka keputusan-keputusan itu tidak dapat sepenuhnya diserahkan ke mekanisme pasar.
www.imageshackus.com
45
GL
BAL JUSTICE UPDATE
Namun edisi 3 / des 2008
mengimplementasikan
program
www.gfbvde.com
investasi yang terkoordinasi tidak berarti semua
cenderung bertumpu pada asumsi-asumsi makro
investasi di bawah kendali pemerintah.
ekonomi dan bahkan bertumpu pada spekulasi.
Industri yang dikoordinasikan melalui peran
Perencanaan meliputi regulasi di bidang investasi,
negara adalah meliputi regulasi yang komprehensif
keuangan, industri dan perdagangan yang berorientasi
menyangkut kegiatan eksploitasi sumber bahan
ke dalam sekaligus perlindungan ekonomi nasional
mentah (sumber primer), peraturan mengenai
dan tenaga kerja dari persaingan global.
kewajiban
pengolahannya
di
dalam
negeri,
Kebijakan-kebijakan keuangan
dan
baru
di
perdagangan
bidang
pengaturan menyangkut kebijakan upah layak di
investasi,
adalah
seluruh sektor-sektor yang berkaitan langsung
kebijakan yang benar-benar berbeda dari kebijakan
dengan eksploitasi sumber daya alam dan industri
yang ada sebelumnya. Kebijakan sebelumnya
pengolahannya dan prioritas distribusi hasil olahan
menjadikan Indonesia sebagai lahan eksploitasi
bagi pemenuhan dalam negeri dan ekspor yang
model kolonial dan semakin menyeret masyarakat
menguntungkan. Kesemuanya harus diatur melalui
ke dalam keterbelakangan ekonomi, kebudayaan dan
organsiasi produksi di dalam negeri yang kuat di
kehancuran lingkungan. Kebijakan yang baru harus
mana setiap sektor berintegrasi dengan baik (direct
mampu menjadikan sumber-sumber primer seperti
linkage) dengan sektor lainnya.
minyak, gas, batubara, mineral, komoditas perkebunan
Perencanaan industrialisasi dapat dimulai
dan hasil hutan sebagai sumber pembesaran produksi
dengan melakukan perhitungan ulang ketersediaan
dan produktivitas nasional secara berkelanjutan yang
sumber-sumber primer, keberlangsungan pelayanan
menjadi hakekat industrialisasi. Dengan demikian
alam dalam menopang keberlanjutan produksi dan
kita tahu mengapa kita memiliki kekayaan alam,
produktivitas serta perlindungan terhadap wilayah
bagaimana mengelolanya dan bagi siapa kekayaan
kelola masyarakat yang belum masuk dan belum
alam tersebut dimanfaatkan.
terintegrasi dalam industri-industri pengolahan, semisal perlindungan hak masyarakat adat, petani dan peternak tradisional dan usaha-usaha perikanan tangkap. Perhitungan ulang harus diletakkan dalam rangka menyelamatkan penghidupan seluruh sektor ekonomi di mana masyarakat menggantungkan kehidupan mereka tanpa diskriminasi. Dalam soal ini perencanaan yang ketat harus dihidupkan kembali dan berbeda sama sekali dengan keadaan sekarang di mana perkembangan ekonomi
Pembangunan industri yang hanya berupa pembangunan pabrik-pabrik yang berdiri sendiri tidak berada di jalur industrialisasi. Oleh karena itu, deindustrialisasi juga kurang tepat jika dikarakteristikkan hanya dengan bangkrutnya satu dua pabrik. 2 Inne Minara S. Ruky, 2008, industrialisasi Indonesia dalam jebakan mekanisme pasar dan desentralisasi, Pidato pengukuhan guru besar tetap dalam bidang ilmu ekonomi pada Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta. 3 �������������������������������� Inne Minara, Op. Cit. Hal: 2-8. 1
mengakhiri kemandekan melalui industrialisasi nasional
46
www.propsunlimited.com
national update Perusahaan Gas Negara
“Untung Berlimpah di Tengah Antrian Gas” oleh: Salamuddin Daeng Researcher - Institute for Global Justice
I
ndonesia adalah negara yang memiliki kekayaan
Kepemilikan saham perusahaan gas terdiri
Gas melimpah. Tahun 2005 Indonesia adalah
dari 65 persen nasional dan 35 persen asing.
produsen gas alam terbesar dibandingkan dengan
Kepemilikan nasional terdiri dari kepemilikan negara
seluruh negara di Asia Oceania, Afrika dan termasuk
dan publik nasional. Saham-saham perusahaan telah
dalam 10 negara penghasil gas terbesar di dunia.
diterbitkan di Bursa Nasional. ������������������ Tahun 2006 volume
Bahkan pada tahun 2008, Indonesia berada pada
perdagangan saham mencapai 2.334.428.500 dengan
urutan tujuh dari 10 negara eksporter gas terbesar di
total jumlah saham 4.536.965.305 lembar. Pada
dunia. Sampai saat ini cadangan gas bumi Indonesia
tingkat Harga tertinggi (FY) Rp 13.950 per lembarnya,
diperkirakan mencapai 187.09 TSCF dan dengan
kapitalisasi pasar perusahaan tahun 2007 mencapai
laju produksi saat ini, cadangan tersebut dapat
Rp 69,6 triliun. Sementara ������������������������������������ kepemilikan asing terdiri
menghasilkan selama 62 tahun.
dari saham asing yang dimiliki Morgan Stainley & Co
1
Kegiatan
eksploitasi
gas
di
Indonesia
INTL PLC – IPB, dan Bank of Newyork.
di Indonesia sebagian besar masih diusahakan
Sumber modal lain PT. PGN adalah utang
oleh perusahaan asing yang berorientasi ekspor.
kepada asing melalui lembaga keuangan di luar
Perusahaan nasional dan BUMN membeli bahan
negeri. Utang-utang perusahaan kepada pihak swasta
baku gas dari perusahaan asing yang bergerak di
asing seperti diperoleh melalui Penerbitan Euro Bond I
sektor hulu. Sampai dengan tahun 2007 dari total
senilai 150 juta USD (di Singapore Exchanges Securities
produksi gas LPG sebanyak 1.079 billion MBTU,
Trading Iimited) tahun 2003 dan penerbitan Euro Bond
sebanyak 712 million MBTU atau mencapai 66
senilai 125 juta USD (di Singapore Exchanges securities
persennya di-ekspor.
trading limited) pada tahun 2004.
2
Kegiatan pengusahaan gas di Indonesia dikerjakan melalui suatu badan usaha yang
Bisnis Dibiayai Utang Negara
berorientasi keuntungan yaitu PT. Perusahaan Gas
Meskipun berorientasi keuntungan, ternyata
Negara (PT. PGN). Perusahaan ini dibentuk pada
perusahaan dibiayai dengan utang negara yang sangat
tahun 1965 dengan nama Perusahaan Negara Gas
besar. Utang ��������������������������������������������� negara tersebut bersumber dari lembaga
– PN Gas. Kemudian pada tahun 1995 menjadi PT.
keuangan dunia seperti World Bank, Asian Development
Perusahaan Gas Negara (Persero), perubahan status
Bank dan bank-bank negara asing melalui pinjaman
berarti berubah menjadi perusahaan komersial yang
langsung bilateral melalui skema ODA (Overseas
berorientasi keuntungan.3
Development Assistance). Japan Bank for International perusahaan gas negara “untung berlimpah di tengah antrian gas”
48
Cooperation (JBIC) merupakan bank pemerintah Jepang yang aktif memberi hutang pada PT. PGN melalui ODA.4 Pada tangal 27 maret 2003, JBIC menandatangani perjanjian pinjaman kepada Pemerintah Indonesia dalam kerangka ODA (Overseas Development Assistance) khusus,5 senilai 49,088 miliar yen. Pinjaman ini ditujukan untuk Proyek Pipa Gas dari Sumatera Selatan ke Jawa Barat, yang akan digarap oleh PT (Persero) Perusahaan Gas Negara (PGN). Sebelumnya proyek pemipaan gas dari Sumsel ke Jabar tiga tahun pertama, dilakukan dengan pembiayaan dari Bank Dunia. Setelah krisis finansial dunia menimpa Indonesia tahun 1997, proyek ini sempat terhenti dan Pemerintah RI kemudian mengajukan proposal ODA kepada Jepang untuk pembiayaannya. Jalur distribusi gas lainnya yang dibiayai dengan utang adalah jalur pipa gas dari stasiun Bojonegara ke Anyer dan Merak didanai oleh JBIC. Demikian juga jalur pipa gas lainnya. Pertanyaan publik adalah mengapa perusahaan yang dibiayai dengan utang negara berorientasi mencari keuntungan ? Pasokan Gas dari Perusahaan Asing Kegiatan usaha hulu minyak dan gas di Indonesia sepenuhnya telah dikerjakan oleh entitas bisnis dan sebagian besar adalah modal asing. Sampai dengan tahun 2005 lebih dari 95 juta hektar telah dikuasai asing melalui skema kontrak produksi minyak dan gas (PSC). Penguasaan ����������������� asing tersebut setara dengan 48 persen luas daratan Indonesia. Produksi minyak dan gas yang dilakukan perusahaan asing dijual dengan harga pasar. Baik untuk pangsa pasar ekspor maupun untuk pasar dalam negeri. �������������������������������� Seringkali harga di luar negeri lebih murah dibandingkan dengan harga migas di dalam negeri. ����������������������������� Perusahaan-perusahaan negara di dalam negeri seperti PT. Pertamina dalam bidang pengolahan minyak dan PT ���������� PGN dalam bidang pengelolaan gas membeli minyak mentah dan gas dengan harga pasar. Kedua BUMN tersebut kemudian menjual hasil olahan mereka kepada masyarakat Indonesia dengan harga yang menguntungkan. Table Volume dan Nilai Ekspor LNG, LPG dan Natural Gas (dalam ribuan)
Tahun
49
GL
LNG MMBTU
LPG USD
MT
Gas Alam USD
MBTU
Total USD
USD
2002
1,358,293
5,594,950
1,311
323,286
99,425
391,799
6,310,035
2003
1,392,973
6,743,946
1,171
325,752
169,865
695,197
7,764,895
2004
1,322,910
7,303,667
1,102
366,100
223,068
1,010,313
8,680,080
2005
1,214,838
8,734,230
1,076
476,691
249,854
1,509,249
10,720,170
2006
1,172,360
9,953,127
365
175,136
265,200
1,910,384
12,038,647
2007
1,079,825
9,758,318
337
210,423
293,322
2,442,899
12,411,640
Sumber: Bank Indonesia, 2008
BAL JUSTICE UPDATE
edisi 3 / des 2008
www.chavezoil.com
Perusahaan-perusahaan minyak dan
bisnis gas di dalam negeri. ��������������� Perusahaan ini
gas nasional dalam hal ini Pertamina dan PGN
diperlakukan seolah-olah perusahaan publik
sangat bergantung pada pasokan bahan mentah
yang dikerjakan untuk menjamin pemenuhan
dari perusahaan minyak asing yang bergerak
kebutuhan energi rakyat. Padahal tidaklah
di sektor hulu. Produsen migas hulu terbesar
demikian. PT PGN yang menguasai 93% pangsa
sampai saat ini adalah Chevron, Exxon, Connoco
pasar gas nasional tidak lebih dari perusahaan
Phillips dll. Perusahaan tersebut adalah Multi-
komersial
National Corporation (MNC) yang berasal dari
perusahaan swasta untuk meraih keuntungan
negara-negara industri maju.
sebesar-besarnya.
yang
dikelola
sebagaimana
Sementara perusahaan migas asing
Usaha gas merupakan bisnis yang sangat
sendiri sangat berorientasi ekspor. Penyebabnya
menggiurkan dan menjanjikan keuntungan
adalah
tersebut
yang sangat besar. Ketergantungan masyarakat
dibiayai oleh bank pemerintahan asing dan
Indonesia baik industri, rumah tangga dan
terikat kontrak penjualan dengan perusahaan-
transportasi terhadap BBG semakin tinggi. ����� Pada
perusahaan yang beroperasi di negara-negara
tahun 2007 sektor industri nasional menyerap
maju. Sehingga perusahaan tersebut lebih
98 persen total penjualan gas sementara rumah
memprioritaskan ekspor ketimbang menjual
tangga hanya menyerap 2 persen saja. ������ Tahun-
minyak dan gas kepada perusahaan nasional.
tahun mendatang tingkat penyerapan gas sektor
perusahaan-perusahaan
Skema pengeloaan migas di hulu tersebut
rumah tangga akan melonjak peningkatannya,
menyebabkan pertama, tidak adanya kontrol
seiring
negara melalui perusahaan negara terhadap
konversi penggunaan bahan bakar minyak
sumber migas dalam rangka kedaulatan energi
(BBM) menjadi bahan bakar gas (BBG).
kebijakan
pemerintah
melakukan
nasional. Kedua, mahalnya harga yang harus
Bahkan penjualan gas untuk rumah
diterima perusahaan negara yang bergerak di
tangga mulai digalakkan tahun 2008 melalui
sektor pengelolaan minyak mentah dan gas yang
program konversi minyak tanah menjadi BBG.
menyebabkan perusahaan negara menanggung
Sehingga program konversi bukanlah semata-
biaya produksi yang besar. Ketiga, masyarakat
mata merupakan strategi penghematan subsidi
Indonesia harus menerima dampak yang besar baik dalam bentuk kenaikan harga gas, harga energi maupun kelangkaan energi sekaligus. Mengeruk Untung dari Rakyat Miskin Perusahaan PT PGN merupakan satusatunya BUMN yang diberi kewenangan dan fasilitas lebih oleh negara untuk menjalankan
www.beliti.files.wordpress.com
perusahaan gas negara “untung berlimpah di tengah antrian gas”
50
BBM akan tetapi merupakan sebuah upaya
Perusahaan PT PGN tahun 2006 mampu
baru untuk membuka pasar bagi penjualan gas
melakukan pembayaran tantiem7 Rp 6,9 miliar
dengan mengambil-alih pasar minyak tanah
bagi lima orang direksi atau sekitar Rp 1,3 miliar
secara paksa melalui tangan pemerintah.
per orang. Belum terhitung bonus dan fasilitas
6
Ketika pasar gas telah semakin jelas,
lain yang diberikan kepada jajaran pimpinan
maka PT PGN melalui pemerintah akan
perusahaan. Untuk anggaran CSR perusahaan
berusaha mengambil untung yang sebesar-
hanya mengeluarkan dan sebesar Rp 8,2 miliar
besarnya
Rencana
atau 0,26 persen dari laba perusahaan. Sebuah
pemerintah menaikkan harga BBG untuk
angka sangat kecil yang disumbangkan oleh
rumah tangga pada bulan September 2008 lalu,
perusahaan sebagai bentuk tanggung jawab
adalah bagian dari rencana mengeruk untung
mereka terhadap masyarakat sebagaimana yang
tersebut. Meskipun rencana tersebut batal
diatur dalam undang-undang.
dari
penjualan
BBG.
dilakukan, akan tetapi sempat menimbulkan
Lalu apa yang dapat diperoleh rakyat
kepanikan. Antrian-antrian panjang untuk
dari keberadaan sebuah perusahaan negara
memperoleh
BBG
semacam ini? Perusahaan yang dibangun
ukuran tiga kg kembali
dengan modal pemerintah ternyata tidak dapat
terjadi di kota besar di
menjadi alat untuk menjamin pemenuhan
Indonesia.
kebutuhan dasar rakyat pada tingkat harga
Ketergantungan perekonomian
“Perusahaan yang dibangun dengan modal pemerintah ternyata tidak dapat menjadi alat untuk menjamin pemenuhan kebutuhan dasar rakyat pada tingkat harga yang terjangkau. Rakyat tetap saja harus membayar gas pada tingkat harga pasar (harga yang menguntungkan perusahaan), itupun dengan antri berjamjam lebih dahulu untuk memperoleh gas tabung.�
51
yang terjangkau. Rakyat tetap saja harus
yang
membayar gas pada tingkat harga pasar (harga
sangat besar terhadap
yang menguntungkan perusahaan), itupun
BBG
dengan antri berjam-jam lebih dahulu untuk
menyebabkan
perusahaan
gas
memperoleh gas tabung. Padahal perusahaan
m e n d a p a t k a n
selain dibangun dengan investasi pemerintah,
keuntungan yang besar.
juga oleh utang luar negeri yang dibayar dengan
Tahun 2007 PT PGN
pajak rakyat.
mampu
meraih
nilai
penjualan sebesar Rp. 8,8
Rekomendasi
triliun dan juga meraih
Skema
pengelolaan
energi,
baik
keuntungan bersih di
pengadaan BBM maupun BBG sangat tidak
atas Rp 5 triliun per
efisien
tahun. Dengan pangsa
energi. Perusahaan penghasil BBG di dalam
pasar rumah tangga yang
negeri menggantungkan pasokan BBG dari
semakin jelas di dalam
perusahaan-perusahaan yang beroperasi di
negeri akibat konversi
sektor hulu. Sementara perusahaan-perusahaan
minyak tanah ke gas dan rencana pemerintah
asing yang beroperasi di sektor hulu adalah
untuk menaikkan harga BBG akan semakin
perusahaan asing yang berorientasi ekspor,
meningkatkan keuntungan yang diperoleh oleh
sehingga akan tetap menjual produk gas mereka
PT PGN.
pada tingkat harga pasar.
GL
BAL JUSTICE UPDATE
edisi 3 / des 2008
dan
rentan
menimbulkan
krisis
Dengan cara pengelolaan kekayaan alam yang demikian, sangat tidak mungkin rakyat
bagi pembangunan industri nasional, ketahanan energi nasional dan kesejahteraan rakyat.
dapat memperoleh BBG pada tingkat harga yang Indonesia. Berapapun kekayaan gas yang dimiliki oleh Indonesia dan berapapun banyaknya gas yang diproduksi oleh perusahaan-perusahaan, hal tersebut tidak akan mempengaruhi harga yang dibayarkan oleh masyarakat. Harga ��������������������������������� jual produk gas akan tetap didasarkan pada harga pasar. Selain itu masyarakat akan sangat rentan terhadap segala bentuk kelangkaan gas, dikarenakan sebagian besar sumber gas yang ada di dalam negeri diproduksi untuk kepentingan ekspor. Atas dasar hal tersebut, dibutuhkan suatu perusahaan negara yang menguasai gas dari hulu sampai ke hilir. ������������������������������������ Perusahaan tersebut bukan merupakan perusahaan yang berorientasi keuntungan akan tetapi pelayanan publik. Selain itu, perusahaan yang menjamin terpenuhinya kebutuhan gas nasional (transportasi, industri, listrik dan rumah tangga)
1 British Geological Survey, 2002-2006. 2 Bank Indonesia, 2008, http://www.bi.go.id/biweb/ Html/SekiTxt/T3x608.txt 3 Laporan Tahunan PT. PGN “Annual Report” Tahun 2007. 4 Pinjaman ODA khusus ini dikenai bunga 0,95 persen dalam jangka waktu 40 tahun dengan masa tenggang (grace period) 10 tahun. Pinjaman �������������������� ODA khusus itu sendiri merupakan fasilitas pinjaman konsesional dengan fokus pada perekonomian Asia. Fasilitas yang duluncurkan Desember 1998 ini antara lain dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan pembangunan prasarana di kawasan, selain meningkatkan peluang bagi perusahaanperusahaan Jepang untuk berpartisipasi di proyek yang didanai. 5 ���������������������������������������� Penandatanganan pinjaman dilakukan oleh Gubernur JBIC, Kyosuke Shinozawa dan Dubes RI di Jepang, Moh Abdul Irsan. 6 ������������������������������������������ Menimbulkan kepanikan dimana-mana. Ribuan ibu rumah tangga terpaksa mengantri memperoleh bahan bakar dikarenakan bahan bakar minyak tanah ditarik dari peredaran. 7 ���������������������������������������������� Tantiem adalah jenis fasilitas atau tunjangan jabatan direksi/komisaris yang diberikan sebuah perusahaan, merupakan pembagian nilai keuntungan perusahaan pada tahun fiskal.
www.rovicky.files.wordpress.com
terjangkau oleh pendapatan mayoritas rakyat
perusahaan gas negara “untung berlimpah di tengah antrian gas”
52
national update
Mengobral
PUTRI NYALE� www.lombokgilivillas.com
kepada Pedagang Timur Tengah Proyek Investasi Ambisius SBY-JK
oleh: Salamuddin Daeng Researcher - Institute for Global Justice
Praktek penyerahan mentah-mentah kekayaan alam kepada modal asing tidak hanya menyangkut kekayaan alam tambang minyak, gas, mineral, batubara dan sumber-sumber agraria, Pemerintah Indonesia bahkan juga menyerahkan kekayaan alam pantai, laut beserta seluruh potensi keindahannya untuk dieksploitasi modal asing.
S
alah satu kawasan pantai yang berlokasi di Pulau Lombok Nusa Tenggara Barat (NTB) rencananya akan dijual oleh pemerintah SBY-JK. Pantai yang oleh masyarakat setempat dikenal dengan nama Pantai Kuta
Putri Nyale (Kute Putri Nyale Beach Resort) akan diobral murah kepada PT Emaar, pedagang jasa pariwisata asal Dubai, Timur Tengah.1 Proyek Bermasalah Warisan Orde Baru Kawasan pantai di sebelah selatan Pulau Lombok Nusa Tenggara Barat ini konon menurut penilaian banyak orang adalah pantai terindah di dunia. Wajar kemudian pantai yang terbentang sepanjang tiga kilometer lebih ini menjadi incaran banyak investor kelas kakap dunia. Akan tetapi kompleksnya masalah menyangkut status kawasan ini menyebabkan rencana investasi tidak dapat terealisasi hingga saat ini. 53
GL
BAL JUSTICE UPDATE
edisi 3 / des 2008
disebabkan
adalah warisan rezim Orde Baru. Sebuah perusahaan
perbankan
milik keluarga Cendana, PT Rajawali Wirabakti
t e m p a t
Utama (PT Rajawali) sejak tahun 1989 bermaksud
perusahaan
mengembangkan
pusat
berhutang
pariwisata termegah dan terluas di Indonesia. Untuk
dilikuidasi
merealisasikan tujuannya pada tanggal 9 Februari
k a r e n a
1989, PT Rajawali menjalin kerjasama dengan
mengalami kebangkrutan. Sejak perusahaan tersebut
pemerintah daerah NTB membentuk perusahaan
dinyatakan bangkrut, tanah-tanah bermasalah dan
patungan yaitu PT Pengembangan ������������������������ Pariwisata
aset-aset yang ada di atasnya kemudian diambil-alih
Lombok (PPL)3 atau disebut juga PT Lombok Tourism
oleh Badan Penyehatan Perbankan Nasonal (BPPN).
Development Corporation (PT LTDC).
PT LTDC menunggak hutang senilai Rp. 1,8 triliun
2
kawasan
ini
menjadi
Dengan menggunakan tangan kekuasaan, fasilitas kredit triliunan rupiah dikucurkan oleh
www.swaberita.com
Kerumitan menyangkut status kawasan ini
kepada konsorsium BNI, BAPINDO dan Bank Dagang Negara.4
perbankan nasional untuk mendukung rencana
Saat ini aset PT LTDC berada di bawah
ini. Sebuah konsosrsium yang beranggotakan BNI,
manajemen Perusahaan Pengelola Aset (PT PPA),
BAPINDO dan Bank Dagang Negara dibentuk untuk
sebuah BUMN bentukan pemerintah yang ditugaskan
menopang investasi tersebut. Dikucurkanlah kredit
untuk mengelola aset eks BPPN. Setiap tahun negara
triliunan rupiah secara berkala sejak perusahaan
harus membayar bunga hutang perusahaan tersebut.
patungan
dari
Pembayaran bunga oleh negara akan berhenti jika ada
konsorsium bank nasional tersebut terus mengalir
perusahaan lain yang mau membeli atau mengambil
hingga tahun 1999. Padahal saat itu PT LTDC tidak
alih aset PT LTDC.
ini
dibangun.
Bahkan
kredit
lagi beroperasi. Tidak hanya itu, dengan tangan kekuasaan pula rakyat yang mendiami kawasan ini dipaksa
Langkah Terburu-buru Pemerintahan SBY-JK Pemerintahan
SBY-JK
seperti
panik,
untuk menyerahkan tanah-tanah mereka dengan
mengambil langkah yang sangat terburu-buru
ganti rugi yang tidak memadai. Beberapa warga
dalam menyikapi tawaran perusahaan asing untuk
masyarakat mengaku tanah-tanah mereka dibayar
mengambil alih kawasan Pantai Kuta Putri Nyale.
dengan beberapa kilogram beras saja. Suatu praktek
Pemerintah pusat dalam beberapa waktu terakhir
yang lazim dilakukan pemerintahan zaman itu.
setiap dua kali seminggu mengundang pejabat
Akibatnya konflik tanah antara masyarakat dan
daerah ke Jakarta untuk membicarakan masalah
pemerintah menyangkut kawasan LTDC tidak
ini. Investasi ini harus dipercepat, alasannya adalah
pernah berakhir. Bahkan saat ini lahan-lahan tanah
untuk mengatasi pengangguran dan kemiskinan
di kawasan tersebut tengah diduduki oleh warga yang
yang dihadapi jutaan penduduk NTB.
merasa tidak mendapat ganti rugi yang memadai pada saat pembebasan lahan di zaman Orde Baru.
Kawasan seluas 1.250.000 hektar tersebut akan diserahkan kepada PT Emaar, sebuah perusahaan
Siapa yang menyangka, krisis ekonomi
pariwisata terkaya asal Timur Tengah. Perusahaan
yang melanda Indonesia tahun 1997 menyebabkan
ini akan menginvestasikan modal senilai USD 850
perusahaan
Utang-utang
juta, atau sekitar Rp 7,73 triliun dan menghendaki
perusahaan kemudian diambil-alih oleh Negara,
kepemilikan mayoritas 85 persen atas investasi
ini
jatuh
bangkrut.
mengobral putri nyale kepada pedagang timur tengah
54
tersebut.
tidak
D e n g a n
menciptakan
demikian maka
dampak positif
pemerintah
t e r h a d ap
Indonesia
e k o n o m i
hanya
nasional.
boleh
memiliki
pernah
Tidak
saham senilai
www.lombok-airport.co.id
15 persen. Jika
hanya
itu,
perusahaan PT
diperhitungkan, maka nilai tersebut hanya mencapai
Emaar juga mensyaratkan agar fasilitas listrik dan
1,25 triliun saja. Sementara nilai hutang PT LTDC
bandara segera dibangun untuk mendukung investasi.
sejak perusahaan ini dinyatakan bangkrut mencapai
Keinginan tersebut segera direspon oleh pemerintah
1,8 triliun. Perhitungan nilai asset tanah beserta
daerah NTB. Pembangunan Bandara Baru Tana Awu
bangunan yang ada di atasnya oleh BPPN saat itu
segera dilakukan di bawah pengawalan ketat aparat
adalah senilai utang PT LTDC. Ini berarti andil saham
keamanan, ribuan warga masyarakat diusir dari tanah
pemerintah jika aset PT PPA diambil alih oleh investor
mereka dengan alasan tanah tersebut telah dibayar
swasta baik asing maupun domestik semestinya
oleh pemerintah. Peristiwa ini telah berbuntut
paling sedikit senilai asset sitaan tersebut.
kekerasan dan pelanggaran HAM pada peringatan
Segala sesuatunya harus dipermudah dan
Hari Tani Nasional (18 September 2005). Kejadian
semua keinginan PT ��������������������������� Emaar harus dipenuhi dalam
ini adalah peristiwa paling berdarah sepanjang
proses negosiasi. Bahkan salah seorang staf khusus
konflik tanah tersebut. Hasil temuan Komnas HAM
wapres ditugaskan untuk memuluskan jalan bagi PT
menyebutkan sebanyak 12 orang ditahan dalam
Emaar. Apapun yang menjadi keinginan perusahaan
peristiwa tersebut, sebanyak 9 orang yang ditahan
asal Dubai tersebut harus dipenuhi. Tidak peduli
terkena luka tembak dan dikeluarkan di Rumah
apakah hal tersebut berpotensi merugikan keuangan
Sakit Praya, 27 orang luka-luka, 6 orang mengalami
negara dan rakyat. Pejabat Departemen Keuangan
memar terkena pukulan aparat. Sementara Kapolda
sebagai pihak yang berwenang melakukan penilaian
NTB dalam laporannya menyebutkan jumlah korban
ulang atas nilai asset di kawasan Pantai Kuta Putri
sebanyak 15 orang dengan rincian 9 orang berobat
Nyale diminta untuk menilai asset sesuai dengan
ke Rumah Sakit Praya dan saat itu juga dibawa
keinginan PT Emaar.
ke Mapolres Lombok Tengah untuk diperiksa,
Bahkan
menurut
rencana
pemerintah
sedangkan di RSU Mataram sebanyak 6 orang dan
membebaskan PT Emaar dari berbagai kewajiban
saat itu juga pulang ke rumah masing-masing (tidak
pajak. Belum jelas jenis pajak apa yang akan dibebaskan,
ada yang dirawat inap), sedangkan di pihak aparat
yang jelas proses pembebasan pajak tersebut akan
kepolisian jumlah korban sebanyak 46 orang dan
disiasati dengan berbagai peraturan pemerintah. Cara
sampai kini satu orang opname di RS Bhayangkara
semacam ini memang biasa dilakukan pemerintah.
Polda NTB akibat terkena tusukan tombak.5
Akibatnya pada saat perusahaan asing melakukan investasi, mereka dapat mengimpor barang modal
Pelanggaran Konstitusi yang Merugikan Rakyat
dan bahan baku dari luar dengan fasilitas pembebasan
Apa yang akan dilakukan oleh Rezim
pajak. Hal ini menyebabkan investasi sebesar apapun
Pemerintahan SBY-JK tidak hanya merupakan
55
GL
BAL JUSTICE UPDATE
edisi 3 / des 2008
tindakan yang berpotensi merugikan keuangan
akan menjadi menara gading yang terasing
negara, korupsi dan pelanggaran HAM semata,
dari kehidupan ekonomi rakyat. Para petani,
akan tetapi lebih dari itu, adalah sebuah rencana
nelayan, peternak tradisional yang merupakan
investasi yang melanggar konstitusi dan dapat
kelompok mayoritas dalam struktur masyarakat
menyebabkan kerugian ekonomi rakyat.
Lombok hanya akan menjadi penonton dalam
Berdasarkan
Peraturan
Presiden
Republik Indonesia No. 77 Tahun 2007 tentang Daftar Bidang Usaha yang
pesta pora kapitalisme asal Timur Tengah tersebut. www.aditsasakfiles.wordpress.com
Tertutup dan Bidang Usaha yang Terbuka
dengan
Persyaratan
di
Bidang Penanaman Modal, yang merupakan turunan dari UU No. 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal, kepemilikan modal asing dalam investasi sektor pariwisata hanya
diperbolehkan
maksimal
sebesar 50 persen. Sehingga rencana kepemilikan mayoritas PT Emaar dalam investasi pariwisata di pantai Kuta Putri Nyale adalah pelanggaran terhadap UUPM sendiri. Menjadi fakta yang sangat miris jika pemerintah memaksakan skema investasi semacam itu. UUPM sendiri baru saja disahkan dan usianya baru satu setengah tahun. Hal ini menjadi suatu preseden yang sangat buruk dalam praktek penyelenggaraan hukum di Indonesia. Padahal UUPM tersebut oleh banyak kalangan dinilai sangat pro terhadap kepentingan modal asing dan berpotensi merugikan kepentingan ekonomi nasional. Lebih dari itu, strategi pariwisata yang dijalankan melalui korporasi pariwisata skala besar, tidak berbeda karakternya dengan investasi pertambangan, perkebunan yang bercirikan investasi kolonial. Akibatnya �������������� pun akan sama, pengusiran, penyingkiran paksa masyarakat dari wilayah penghidupan mereka. Modal beserta infrastruktur penopangnya
1 Hasil ������������������������� penelitian lengkap “Investasi Pariwisata LTDC”, dapat diperoleh di Perpustakaan IGJ, Jl. Diponegoro No. 9, Jakarta Pusat. 2 ������������������������������������������ PT Rajawali Wira Bhakti Utama, didirikan pada 1984. Pemiliknya adalah Syamsul Nursalim, Perusahaan pemegang 20 persen saham stasiun televisi swasta RCTI ini merupakan perusahaan patungan Nursalim dengan Grup Ometraco milik Ferry Teguh Santosa, Grup Danaswara milik Peter Sondakh, Fredy, dan Boyke Gozali. Grup Rajawali ini juga merambah sektor bisnis eceran melalui PT Metropolitan Retailmart, PT Indonesia Republic Motor Company di bidang otomotif, PT Express Taxi. Pada 1991, Grup Rajawali juga mengambil alih pengelolaan pabrik rokok PT Bentoel, yang sedang mengalami kesulitan likuiditas. Lih. http://www. hamline.edu/ apakabar/ basisdata/ 1997/11/08/0008. html 3 �������������������������������������� Dengan akta notaris Sri Hartati, SH. Nomor 17 Tanggal 10 ������������������������������ November 1989 didirikan PT Pengembangan Pariwisata Lombok (PPL) dan telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman tanggal 31 Agustus 1990 Nomor: C. 25526 HT. 01.TH.90 4 Menurut wakil sekretaris pansus tanah DPRD NTB, H. Parturrahman Zakaria. 5 Sengketa Tanah Desa Tanah Awu, Nusa Tenggara Barat, KOMNAS HAM, 2006. mengobral putri nyale kepada pedagang timur tengah
56
oleh: Sulastri Surono Researcher - Institute for Global Justice
REVITALISASI INDUSTRI GULA, DI TENGAH LESUNYA PERDAGANGAN GULA
Agribisnis dapat dikatakan kegiatan usaha yang sarat dengan ketidakpastian (uncertainty) dan penuh dengan resiko. Sifatnya yang terkait dengan sumber daya alam dan umumnya diproduksi secara musiman, menjadikan agribisnis identik dengan medan pertaruhan nasib yang tidak pernah berakhir. Kompleksitas permasalahan kian dilematis mengingat pelaku agribisnis menghadapi persaingan yang sangat ketat setelah Indonesia mengikat diri dalam perjanjian WTO.
57
GL
BAL JUSTICE UPDATE
edisi 3 / des 2008
www.21food.com
public
D
engan masuknya Indonesia dalam Perjanjian
sangat tinggi. Untuk Uni Eropa,
Pertanian di WTO yaitu Agreement on
misalnya, Bea Masuk gula sebesar 240
Agriculture (AoA) pada 1995 dan tunduk pada Letter
persen, Amerika Serikat (AS) 155
of Intent IMF tahun 1997, terjadilah proses liberalisasi
persen, India 150 persen, Filipina
pertanian yang sangat radikal. Seperti kita ketahui,
133 persen, dan Thailand 104 persen. Sedangkan di
liberalisasi pertanian adalah menyerahkan sistem
Indonesia tarif masuk hanya sekitar 25 persen. Hal ini
pertanian dan nasib petani Indonesia kepada
mencerminkan kurangnya perlindungan pemerintah
mekanisme pasar bebas, yaitu “free fight liberalism”,
terhadap petani tebu domestik.
siapa yang kuat akan menang dan siapa yang lemah
Brasil merupakan produsen utama gula
akan kalah. Si kuat adalah perusahaan-perusahaan
dunia saat ini, karena Brasil bisa berproduksi dengan
importer, pedagang-pedagang besar, perusahaan
biaya yang sangat murah, tetapi apakah hal tersebut
multinational yang menguasai benih, pupuk, obat
karena murni efisiensi dan praktek bisnis ����� yang fair?
obatan, sarana produksi, mesin-mesin, tanaman
Peningkatan produksi dan ekspor Brasil karena
transgenic, perusahaan-perusahaan agribisnis besar,
program subsidi besar-besaran sektor gula yang
para penguasa tanah dan pejabat pejabat yang
dikaitkan dengan pengadaan sumber bahan bakar
mendapat keuntungan dari MNC (Multinational
yang dikenal dengan the Brazilian pro-alcohol program.
Corporation). Si lemah adalah mayoritas petani
Oleh karenanya, subsidi besar-besaran terhadap
Indonesia dan masyarakat pedesaan, yang usahanya
industri gula, tidak dipermasalahkan karena
serba kecil/mikro, hidupnya pas-pasan dan miskin,
berlindung di bawah kebijakan subsidi pengadaan
banyak petani tidak memiliki tanah dan mereka
bahan bakar nabati.
selalu dikalahkan dalam berbagai kasus agraria. Praktek distorsi dan perdagangan tidak fair
Hasil tebu di Brasil tidak hanya untuk memproduksi
gula
saja,
tetapi
juga
untuk
(unfair trade) terjadi. Negara maju yang mengandalkan
memproduksi hasil derivat tebu yang mempunyai
industri, berteknologi tinggi dan memiliki tingkat
nilai ekonomi dan nilai strategi cukup tinggi yaitu
pendapatan per kapita tinggi umumnya memproteksi
ethanol sebagai bahan energi (BBM) kendaraan
petaninya, yang nota bene jumlahnya sedikit.
bermotor. Perlu diketahui bahwa sekitar 40%
Sedangkan negara miskin, berbasis pertanian dan
kendaraan bermotor di Brasil sudah menggunakan
sumber daya alam lainnya cenderung sangat tidak
bahan bakar ethanol yang terbuat dari tetes dan nira
ramah pada petaninya sendiri, walaupun sang
tebu. Dengan subsidi itu, sangat masuk akal jika biaya
petani merupakan mayoritas dan kontributor utama
produksi BBM berbahan baku tebu sangat murah dan
terhadap sistem politik, ekonomi dan perjalanan
harga gula pun menjadi lebih murah.
demokrasi suatu negara. Di tingkat dunia, gula sebagai salah satu
Dikaitkan dengan kebijakan pengendalian penawaran,
pemerintah
Brasil
mengendalikan
komoditas strategis sangatlah regulated, melalui tiga
supply gula dengan cara sebagai berikut: ketika harga
mekanisme yang biasa dipakai yaitu subsidi domestik,
BBM di pasar dunia menurun, pembuatan ethanol
perlindungan impor melalui tarif tinggi, dan
diturunkan (gula ditingkatkan), sebaliknya bila harga
pengendalian penawaran.
BBM meningkat, produksi ethanol ditingkatkan (gula
Di samping itu, petani tebu di negara-
diturunkan).
negara produsen gula dunia sangat dilindungi
Tetangga kita, Thailand, yang dikenal sebagai
dari impor dengan menerapkan Bea Masuk yang �����
produsen gula terkemuka di Asia, juga mengambil revitalisasi industri gula, di tengah lesunya perdagangan gula
58
langkah yang sama. Sangat mirip dengan Uni Eropa. Sejak tahun 2000 pemerintah Thailand menyediakan dana restrukturisasi industri gula hingga US$ 1 miliar,
Perkembangan Produksi dan Harga Gula di Pasar Dunia Kebijakan
dan
kinerja
ekonomi
menjamin harga pada level petani tebu dengan dana
pergulaan Indonesia dipengaruli oleh pasar gula
US$ 330 juta, serta menyediakan skema kredit produksi
dunia, serta efektivitas kebijakan pergulaan nasional
bagi petani tebu.
dalam meredam gejolak pasar dunia. Gambar 1.
Memang kita tidak perlu dan tidak dapat memaksa negara-negara maju menghapuskan
menunjukkan perkembangan produksi dan konsumsi gula dunia.
subsidi untuk para petaninya.
Gambar
Toh itu hak mereka, dan
1. menunjukkan
juga uang mereka sendiri.
bahwa
Yang
gula
produksi
menjadi
persoalan
ketika
komoditas
cenderung
yang tersubsidi besar, yang
fluktuatif,
karena itu harganya menjadi
sementara
sangat murah, masuk secara
konsumsinya
bebas ke pasar kita. Apakah
relatif
dengan argumen free trade, kita
Pada
memilih tidak melindungi
1994/1995
petani karena dirasa tidak
sampai
sesuai
2007/2008
adalah
dengan
semangat
globalisasi?
rata
Pertanyaannya,
dunia
itu
konstan. tahun dengan rata-
kenaikan
produksi
gula
bagaimana mungkin petani
dunia
kita yang gurem itu harus
2,72 persen per
dilepas untuk bertarung secara
tahun, sedangkan
naif di rumahnya sendiri
k e n a i k a n
melawan perusahaan raksasa
konsumsinya
sebesar
dunia? Padahal raksasa dunia itu dilengkapi dengan
hanya 2,22persen, yang berarti kenaikan produksi
berbagai senjata seperti subsidi domestik, tarif impor
lebih tinggi dari kenaikan konsumsi.
yang tinggi, subsidi ekspor, dan berbagai bentuk dukungan pertanian lainnya.
Pada pertengahan tahun 2004 terjadi kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dan
Liberalisasi perdagangan, termasuk yang
reformasi kebijakan gula di Uni Eropa. Pada saat itu
berlaku untuk gula, tidak pernah sempurna. Selalu
beberapa negara produsen gula mengkonversi gulanya
sarat dengan distorsi dan ketidakadilan. Konsekuensi
menjadi ethanol, dan Uni Eropa menurunkan
logisnya, kebijakan pemerintah yang berpihak
produksinya secara sangat signifikan sehingga
kepada petani tebu diperlukan untuk menciptakan
pada tahun 2004 dan 2005 terjadi defisit gula.
lapangan bermain (playing field) minimal tak terlalu
Beberapa negara produsen gula yang efisien seperti
jauh dengan apa yang dilakukan negara lain.
Brazil, Australia, India dan China meningkatkan produksinya pada tahun 2007/2008, sehingga pasar
59
GL
BAL JUSTICE UPDATE
edisi 3 / des 2008
gula dunia diprediksi akan kelebihan
Sehubungan
dengan
gula
yang
pasokan dan akibatnya harga gula dunia cende
merupakan komoditas vital-strategik dalam
rung tetap rendah. Untuk melindungi industri
ekonomi pangan Indonesia, maka tidak
gula dalam negeri, hampir seluruh negara
berlebihan bila dikatakan di luar domain beras,
produsen gula memproteksi industrinya
gula melambangkan presisi kedaulatan pangan
baik melalui tariff barrier maupun non-tariff
bangsa. Industri gula adalah industri tertua di
barrier. Hal ini menyebabkan pasar gula dunia
Indonesia, sehingga merupakan suatu industri
terdistorsi.
yang saat ini sudah tergolong memasuki periode
Disamping produksi yang berfluktuatif, harga gula dunia pun cenderung fluktuatif pada
“sudah senja”. Ada
kesan
pemerintah
sengaja
tingkat yang rendah dan berfluktuasi tinggi
menciptakan pangan murah dengan alasan
pada harga yang lebih tinggi (Gambar 2). Harga
inflasi, tetapi tidak melihat kepentingan
gula yang tinggi terjadi dalam kurun waktu yang sempit dan harga rendah dalam kurun waktu yang lama. Jadi produksi gula kurang responsif
terhadap
perubahan
harga,
hal ini merupakan cerminan
bahwa
investasi di industri gula bersifat jangka
petani
”Pertanyaannya, bagaimana mungkin petani kita yang gurem itu harus dilepas untuk bertarung secara naif di rumahnya sendiri melawan perusahaan raksasa dunia? Padahal raksasa dunia itu dilengkapi dengan berbagai senjata seperti subsidi domestik, tarif impor yang tinggi, subsidi ekspor, dan berbagai bentuk dukungan pertanian lainnya.”
panjang.
produsen.
Gula termasuk yang dikorbankan padahal dengan
konsumsi
yang hanya 12,6 kg per kapita per tahun, sumbangannya terhadap inflasi relatif rendah. Pada Januari 2008
sumbangan
gula terhadap inflasi tercatat hanya 0,01, bahkan pada periode
Agustus-Desember 2007 malah 0, sementara Industri Gula di Indonesia Sejarah mencatat, bahwa Indonesia
inflasi tahun 2007 mencapai 6,59 persen. Harga gula yang terlalu rendah berpotensi
pernah menjadi negara pengekspor gula kedua
mereduksi
animo
petani
meningkatkan
terbesar dunia setelah Cuba pada tahun 1930-
produktivitas usahanya. Tidak mengherankan
an dengan produksi mencapai tiga juta ton.
jika produk impor meningkat pesat. Dalam
Teknologi berkembang pesat, bahkan Indonesia
kebijakan pergulaan, pemerintah lebih suka
pernah menjadi kiblat terpenting referensi
melihat industri gula rafinasi mengimpor
gula dunia, karena keberhasilan lembaga riset
bahan baku berupa raw sugar dalam jumlah
pergulaan di Pasuruan. Tetapi sejarah pun
besar daripada mendorong investasi di kebun
menorehkan catatan pahit karena ternyata,
tebu. Pemerintah dengan mudah mengobral
menjelang berakhirnya abad ke-20, Indonesia
izin impor gula rafinasi bagi industri
ternyata hanya bisa menjadi pengimpor gula
makanan dan minuman. Inilah yang harus
terbesar kedua dunia setelah Rusia. Suatu yang
dibenahi melalui kebijakan pergulaan yang
sangat ironis!
terintegrasi. revitalisasi industri gula, di tengah lesunya perdagangan gula
60
Industri Gula Tidak Efisien Seberapa “parah� industri gula dalam negeri? Harga gula domestik yang rendah, merupakan resultante dari banyak faktor, diantaranya adalah masuknya gula rafinasi yang seharusnya diimpor hanya untuk keperluan industri makanan dan minuman tetapi merembes ke konsumen gula putih dan berfluktuasinya produksi. Sementara itu produksi gula domestik masih pada level di bawah yang ditargetkan pemerintah sebagai akibat menurunnya luas areal, produktivitas rendah, dan tingkat rendemen yang rendah. Pada skala tebu rakyat muncul persoalan “keprasan� yang berulang-ulang bahkan sampai belasan kali, akibat tidak tersedianya dana pembongkaran ratoon. Disamping itu basis usaha tani tebu semakin tergeser oleh komoditas lainnya, yang menghasilkan pendapatan yang lebih tinggi, seperti padi, jagung, palawija dan holtikutura. Oleh karena itu, tidak mengherankan areal tanam tebu menyusut tajam terutama untuk areal sawah. Saat ini lebih dari dua pertiga produksi tebu berasal dari lahan tegalan/kering yang produktivitasnya lebih rendah 15-20 persen dibandingkan tebu sawah. Rendemen juga sangat rendah disebabkan rendahnya efisiensi pabrik dan rendahnya mutu tebu yang digiling karena tidak seimbangnya pemakaian pupuk. Pabrik gula, yang pada umumnya sudah tua, rata rata berumur lebih satu abad, ditambah lagi dalam proses produksinya memakai gas belerang sehingga efisiensi pabrik rendah. Peningkatan rendemen yang selama ini hanya berkisar tujuh persen adalah salah satu langkah untuk meningkatkan produksi. Kenaikan rendemen satu persen saja dapat meningkatkan tambahan produksi sebanyak 300 ribu ton dan ini tentu saja berkontribusi pada pencapaian swasembada yang ditargetkan pemerintah pada tahun 2009. Turunnya produktivitas tebu, dari 100-120 ton per hektar pada zaman Belanda menjadi sekitar 70 ton per hektar saat ini disebabkan oleh banyak faktor, bukan karena kurang dikuasainya cara bercocok tanam tebu, tetapi karena makin mahalnya harga input (terutama 61
GL
BAL JUSTICE UPDATE
edisi 3 / des 2008
pupuk dan tenaga kerja) dan petani di lahan
luar kemampuan
kering semata-mata menggantungkan diri
f i n a n s i a l
pada curah hujan. Tidak tepatnya penentuan
korporasi
awal giling, penentuan kebun tebu yang akan
menanggungnya,
ditebang dan pemantauan tingkat kemasakan
apalagi baru beberaÂ
tebu, penebangan tebu yang bersih dan
pa tahun belakangan
manajemen tebang angkut yang lebih baik
PG meraih profit.
termasuk upaya mencegah kebakaran tebu.
Semula
untuk
pihak
Industri gula milik BUMN menghadapi
perbankan enggan
kendala yang tidak kecil, yaitu besarnya jumlah
memberikan kredit
sumber daya manusia yang terlibat, akibatnya
revitalisasi PG ini
beban biaya overhead yang sangat tinggi. Dan
mengingat
luasan lahan tebu sendiri (TS) yang dimiliki
dan
BUMN hanya seperlima dari lahan tebu rakyat
sangat besar. Uluran
(TR), akibatnya produksi gulanya sangat
tangan pemerintah
tergantung pada kesediaan petani untuk
di bawah koordinasi
menanam tebu. Saat ini, di beberapa BUMN
Wakil Presiden Jusuf
biaya produksi TS lebih tinggi dari biaya
Kala akhirnya bisa
produksi TR, sehingga ada rencana BUMN
memper temukan
untuk mengkonversikan lahan TS menjadi TR,
perbankan dengan PG sehingga kredit
yang berarti ketergantungan pabrik gula pada
revitalisasi ini dapat cair.
petani TR akan semakin besar.
nilai resikonya
www.risvank.com
Kredit revitalisasi tersebut digunakan
Sebaliknya pabrik gula (PG) swasta
untuk memperbaiki mesin dan peralatan pabrik
yang berlokasi di Lampung seperti PT Gunung
gula (PG), mengingat sebagian besar PG merupaÂ
Madu, PT Gula Putih Mataram, dan PT Sweet
kan warisan kolonial dan berumur lebih
Indo Lampung lebih mendapat kepastian atas
dari satu abad, yang sebagian besar berlokasi di
tersedianya lahan karena mereka memperoleh
Pulau Jawa. Kelanjutan dan keseriusan program
lahannya dari hak guna usaha (HGU) yang
ini memang ditunggu banyak pihak karena
cukup luas dan pada dasarnya lahan kering.
keberhasilannya tidak saja penting untuk mencapai program swasembada gula pada
Revitalisasi
tahun 2009, akan tetapi juga untuk optimalisasi
Gema revitalisasi industri gula timÂbul
pemanfaÂatan sumber-daya lokal dalam konteks
tenggelam seolah mengikuti ritme ketidakjelasan
perÂcepatan pembangunan ekonomi regional dan
arah kebijakan yang bergulir di industri
kesejahteraan masyarakat.
gula. Kredit revitalisasi Pabrik Gula (PG) yang
Kredit ini sangat penting, di on-farm
plafonnya mencapai Rp 9,7 triliun dari sindikasi
kredit ini digunakan untuk program bongkar
bank-bank BUMN sudah dikucurkan kepada
ratoon, memperbaiki manajemen pengolahan di
empat pabrik gula plat merah yaitu PTPN XIV,
pabrik sehingga rendemen dapat ditingkatkan.
RNI, PTPN X dan PTPN XI. Dana revitalisasi
Sedangkan di off-farm, dana revitalisasi dipakai
yang tidak kecil tersebut, melesat jauh di
untuk penggantian mesin-mesin tua dengan revitalisasi industri gula, di tengah lesunya perdagangan gula
62
mesin
www.richardmannorckenya.com
baru,
sekitar 800 s/d 900
meningkatkan
ribu ton, dengan
kapasitas
memasukkan
giling.
Keterbatasan mesin
kebutuhan
menyebabkan rata-
industri makanan
rata hari giling
dan
pabrik
berskala
lebih
untuk
minuman kecil
panjang. Kondisi
kelas
rumah
ini
tangga
sebagai
menyebabkan
rendemen
turun
konsumennya.
karena tebu terlalu
Kenyataannya
di
lama menunggu di
lapangan, industri
pabrik. Saat ini
kecil kelas rumah
rendemen baru mencapai 7 persen dan target
tangga tidak menggunakan gula rafinasi
setelah revitalisasi menjadi delapan persen.
sebagai bahan bakunya, tetapi gula lokal atau gula mangkok (berbahan baku tebu, aren dan
Bagaimana Perkembangan Harga Gula
kelapa). Kelebihan gula rafinasi tersebut dijual
Saat Ini?
secara bebas ke sejumlah pasar swalayan
Memasuki musim giling tahun ������ 2008,
63
dalam kemasan 1-2 kg.
harga gula di pasar domestik mengalami
Jatuhnya harga gula tidak hanya
penurunan luar biasa yaitu sekitar Rp 4.500/
disebabkan oleh merembesnya penjualan gula
kg, di bawah dana talangan yang diberikan
rafinasi seperti disebutkan di atas, tetapi juga
investor yaitu Rp 5.000/kg. Rendahnya harga
karena kelebihan stok sisa produksi gula tahun
gula lokal
dipengaruhi oleh melimpahnya
2007 yang berjumlah 450 ribu ton yg belum
stok dalam negeri dan akibat tidak efektifnya
diserap pasar yang menumpuk di gudang
larangan perdagangan gula rafinasi yang
pabrik gula BUMN. Sedangkan produksi gula
seharusnya hanya untuk bahan baku industri,
hasil giling tahun 2008 yang berdasarkan
tetapi dalam praktek diperdagangkan sebagai
taksasi bulan september berjumlah 1,7 juta
kompetitor gula lokal berbahan baku tebu.
ton sudah menyusul untuk segera dilepas ke
Terlihat selama 5 tahun terakhir
pasar. Akibatnya pasar gula lokal menjadi jenuh,
produksi gula dalam negeri maupun impor
harga gula jatuh di bawah dana talangan. Jika
cenderung
sehingga
kondisi tersebut dibiarkan berlarut larut, tentu akan
penyediaan gula secara nasional meningkat.
menjadi ancaman potensial bagi kelangsungan
Peningkatan tajam terjadi pada tahun 2007
hidup industri gula nasional.
terus
meningkat,
dimana penyediaannya mencapai 5,4 juta ton,
Selanjutnya petani tidak lagi tertarik
jauh melebihi kebutuhan nasional yang hanya 4,0
menanam tebu begitu usahanya tidak lagi
juta ton. Penyediaan yang melebihi kebutuhan
menguntungkan.
berakibat buruk terhadap terbentuknya harga
terlanjur di revitalisasi dengan investasi besar akan
di tingkat produsen. Terjadi penggelembungan
kekurangan bahan baku, sehingga beroperasi
data konsumsi gula rafinasi untuk industri
dengan kondisi merugi, sehingga banyak sekali
GL
BAL JUSTICE UPDATE
edisi 3 / des 2008
Pabrik
gula
yang
sudah
Tabel 1 Perkembangan Penyediaan Gula Nasional 2003-2008 (ribu ton)
Tahun
Produksi Nasional
Raw Sugar
Gula Putih
2003 1,631,5 827,4 2004 2,051,6 780,4 2005 2.242,7 1.320,7 2006 2.306,13 1.023,5 2007 2.448,1 1.903,9 2008**) 2.703,7 1.962,0 Sumber: Diolah Sekretariat AGI
Total Penyediaan*)
Impor
647,9 256,5 453,1 216,4 448,4 127,0
Gula Rafinasi 516,3 464,2 629,E 462,7 606,7 606,0
Jumlah Impor 1.991,6 1.501,1 2.403,4 1.702,6 2.959,0 2.966,0
3.623,1 3.552,1 4.646,1 4.009,2 5.407,2 5.398,7
*) Tidak termasuk stok akhir tahun yang berkisar antara 0,5-0,8 juta ton Khusus akhir tahun 2007 stok gula menurut perhitungan AGI sebesar 1,8 juta ton dan menurut Sucofindo 1,2 juta ton **) Rencana
pabrik gula yang terancam beku operasi. Sebagai
berubah menjadi tanaman jagung. Hal ini
contoh di lapangan saat ini, dari 16 pabrik gula
akan berdampak signifikan terhadap mundur
yang bernaung dibawah PTPN XI, hanya 4 pabrik
atau gagalnya program swasembada gula dan
saja yang dapat laba, sisanya 12 pabrik merugi.
kemandirian industri gula nasional yang sudah
Di pasar domestik terdapat dua sumber
diagendakan oleh pemerintah agar terwujud
gula rafinasi. Pertama, gula rafinasi hasil
tahun
2009-2014.
Program
revitalisasi
produksi dalam negeri ������������������� yang berbahan baku
industri gula dengan anggaran Rp 9,7 trilyun
gula mentah/raw sugar asal impor. Kedua, gula
dikhawatirkan tidak berlanjut akibat pabrik
rafinasi yang diimpor langsung oleh kalangan
gula kekurangan bahan baku tebu yang
industri makanan dan minuman. Produksi
dipasok oleh petani. Selain itu juga akan
gula rafinasi dalam negeri hingga Semester
menjadi masalah bagi pabrik gula karena
1/2008 telah mencapai 900.000 ton (setara 1,8
tidak mampu membayar kembali kredit
juta ton per tahun). Sedangkan impor gula
revitalisasi yang sudah digunakan.
rafinasi langsung oleh perusahaan makanan dan minuman sudah mencapai 305.000 ton
Gula Rafinasi
(dari rencana impor Semester 1/2008 sebanyak
Hampir seluruh pabrik gula di Pulau
400.000 ton). Secara rinci penyediaan gula
Jawa dalam proses pengolahan tebu menjadi
nasional selama 5 tahun terakhir dicantumkan
gula dengan cara sulfitasi, yaitu menggunakan
pada Tabel 1.
bahan pembantu gas belerang. Proses seperti
Rendahnya harga gula akan sangat
itu adalah sangat tidak efisien (rendahnya
menentukan pilihan petani dalam menanam
persentase gula yang dapat dihasilkan terhadap
tebu. Dengan murahnya harga gula saat ini,
jumlah gula yang ada di dalam tebu yang
mendorong petani mengkonversikan lahan
digiling), sehingga biaya proses produksi
pertaniannya dari tebu menjadi padi atau
menjadi tinggi. Tambahan lagi mesin tua
jagung. Laporan dari Jawa Timur mengatakan
semakin kropos akibat pemakaian gas belerang
bahwa
sehingga kualitas gula yang dihasilkan rendah.
sepertiga
dari
lahan
tebu
telah
revitalisasi industri gula, di tengah lesunya perdagangan gula
64
Karena alasan tersebutlah industri makanan dan
28 ribu ton. Pada tahun 2009 mendatang akan
minuman tidak dapat menggunakannya sebagai
ada tambahan 3 lagi pabrik gula rafinasi dengan
bahan baku sehingga mengimpor gula rafinasi.
total kapasitas 850 ribu ton atau dengan total
Kehadiran
rafinasi
nilai investasi sebesar USD 100 juta, yaitu di
yang semula dimaksudkan untuk membantu
Ujung Pandang dengan kapasitas 200 ribu
mencukupi kebutuhan gula bagi industri
ton, di Cilegon 250 ribu ton, dan di Lampung
makanan
300 ton (Republika, 23 November 2007).
dan
pabrik
gula
minuman,
di
lapangan
memperoleh banyak kemudahan. Kemudahan sejenis “industri bayi” dengan pembebasan Bea Masuk. Pemerintah menerapkan kebijakan
Saat ini pasar gula domestik mengalami
Bea Masuk lima persen selama dua tahun
over-supply, hal ini lebih disebabkan oleh: 1)
pertama (Surat Keputusan Menteri Keuangan
tingginya impor langsung gula rafinasi dan
No. 135/ KMK.05/2000). Ketentuan yang sama
impor bahan baku raw sugar untuk industri gula
tentang
keringanan
Bea
rafinasi, 2) merembesnya produk gula rafinasi ke
Masuk ini juga berlaku
pasar gula putih lokal. Over-supply telah menekan
bagi industri rafinasi yang
harga gula domestik menjadi sangat rendah
melakukan perluasan usaha.
yaitu ke level di bawah harga dana talangan. Hal
Hasilnya, waktu
dalam
ini mengakibatkan tidak adanya investor dana
relatif
singkat,
talangan yang berkomitmen mendanai pembelian
gula
rafinasi
industri berkembang
“Revitalisasi PG BUMN membutuhkan dana yang sangat besar yaitu pada plafon amggaran Rp. 9,76 triliun. Namun karena kondisi harga gula domestik yang begitu rendah dan utilisasi kapasitas pabrik rendah, akan bermuara pada menurunnya keuntungan PG.”
65
Penutup
sangat
gula dari petani.
pesat,
Rendahnyahargapasarguladomestikakan
dengan lima industri besar
berdampak pada: 1) menurunkan animo petani
di Jawa yang berkapasitas
mengusahakan tanaman tebu dan memotivasi
sekitar dua juta ton, termasuk
konversi lahannya ke budidaya tanaman lainnya,
yang diresmikan oleh Presiden
dan 2) menurunkan produktifitas gula. Sehingga
SBY pada awal Januari 2007 di
PG pelat merah yang mengandalkan bahan baku
Cilegon, Banten. Empat (4)
tebu dari perkebunan TR menjadi kekurangan
dari 5 pabrik tersebut telah
pasokan bahan baku. Di pihak lain teknologi
berproduksi dengan utilisasi
produksi yang digunakan PG BUMN sudah tidak
kapasitas
70%,
efisien lagi. Faktor-faktor tersebut mengancam
yaitu: PT. Angels Products
kelangsungan usaha PG BUMN dan sekaligus
(kapasitas 500 ribu ton), PT.
mengancam swasembada gula nasional. Untuk
Jawa Manis Rafinasi (500 ribu
itu diperlukan upaya revitalisasi terhadap PG
ton), PT. Sentra Usahatama
BUMN.
hampir
Jaya (540 ribu ton), PT.
Revitalisasi PG BUMN membutuhkan
Permata Dunia Sukses Utama (390 ribu ton),
dana yang sangat besar yaitu pada plafon
dan PT Dhamapala Usaha Sukses (250 ribu
amggaran Rp 9,76 triliun. Namun karena kondisi
ton). Pabrik yang disebut terakhir belum
harga gula domestik yang begitu rendah dan
berproduksi sehingga lebih banyak melak
utilisasi kapasitas pabrik rendah, akan bermuara
sanakan aktivitas impor gula mentah sekitar
pada menurunnya keuntungan PG. Yang pada
GL
BAL JUSTICE UPDATE
edisi 3 / des 2008
gilirannya akan menurunkan kemampuan dalam
politik yang kuat dari pemerintah untuk lebih
mengembalikan dana revitalisasi. Padahal investor
berpihak kepada industri yang dalam proses
perlu mendapat jaminan bahwa investasi yang
produksinya
mereka tanamkan dalam bentuk dana revitalisasi
kompetitif sumberdaya lokal seperti industri
industri gula menjadi aman.
gula berbasis tebu.
memanfaatkan
keunggulan
Kondisi pergulaan nasional yang berada di persimpangan jalan, bila tidak ada solusi
Saran
menyeluruh dan comprehensive dalam waktu dekat
1. Diperlukan
ini, akan mengancam bangkrutnya petani tebu
pergulaan
dan industri gula. Program swasembada gula
kebijakan berasal dari satu pintu, termasuk
yang sudah di agendakan terancam tidak dapat
rekomendasi impor berbagai jenis gula yang
terealisasi.
idealnya hanya dapat dilakukan oleh Dewan
Kelayakan industri gula modern, yang
penataan nasional
ulang sehingga
2. Menghadapi kecenderungan
dukungan yang meÂnyatu antara ketersediaan
terus turunnya harga gula
bahan baku dan kelayakan harga pasar. Ini
lokal akibat masuk atau
akan terwujud jika ada jaminan hidup dan
maraknya peredaran gula
keÂtenangan bagi para petani dalam menanam
rafinasi di pasaran umum
tebu. Jaminan tersebut akan terancam jika pasar
sebagai
domestik dibanjiri oleh gula impor dengan harga
langsung,
yang tidak rasional.
merekomendasikan
gula
konsumsi penulis
kepada pemerintah dengan
strategis, yang selain merupakan bahan
menyampaikan
kebutuhan pokok masyarakat, juga proses
sebagai berikut:
produksinya melibatkan banyak petani tebu.
- Perlindungan
usulan terhadap
Upaya menjaga harga gula pada level yang relatif
industri gula berbasis tebu
menguntungkan agar tetap menarik animo
masih diperlukan, setidaknya
petani menanam tebu merupakan persoalan
hingga masa transisi ke
penting yang perlu mendapat perhatian
arah
pemerintah.
saing PG yang kuat, dan
Apabila negara memandang perlu untuk
semua
Gula Indonesia (DGI).
bersifat padat modal, sangat ditentukan oleh
Oleh karena gula merupakan komoditas
kebijakan
terwujudnya
implementasi
daya
liberalisasi
menyehatkan dan mengembangkan BUMN
perdagangan gula bersifat
yang memproduksi salah satu pangan strategis
menyeluruh.
ini, maka intervensi negara masih diperlukan.
diperlukan kebijakan yang
Skema yang ditempuh tidak cukup dengan
konsisten dan efektif.
Untuk
itu
Kelayakan industri gula modern, yang bersifat padat modal, sangat ditentukan oleh dukungan yang meÂnyatu antara ketersediaan bahan baku dan kelayakan harga pasar. Ini akan terwujud jika ada jaminan hidup dan keÂtenangan bagi para petani dalam menanam tebu.
langkah-langkah biasa saja, seperti tambal sulam
- Karena itulah kita semestinya menggunakan hak
ataupun ad-hoc yang sering terputus di tengah
kita untuk menerapkan tarif sebagai bentuk
jalan seperti selama ini. Akan tetapi perlu dibuat
pertahanan yang fair, bukan dengan tata niaga
strategi jangka panjang dan pragmatis jangka
yang seringkali menciptakan ekonomi rente
pendek. Diperlukan konsistensi dan kemauan
yang justru merugikan rakyat banyak. revitalisasi industri gula, di tengah lesunya perdagangan gula
66
Menaikkan tarif beberapa kali lipat dari level saat
India dan Thailand, telah lebih dulu melakukannya.
ini tidak akan melanggar kesepakatan WTO. Level
Salah satu persyaratannya adalah komitmen jangka
tarif kita masih rendah, yaitu sekitar 25 persen, yang
panjang dalam stabilitas harga.
sangat jauh di bawah batas maksimum yang diizinkan
- Efektivitas kebijakan separasi penggunaan gula dengan
yaitu hingga 95 persen.
hanya mengizinkan penggunaan gula rafinasi untuk
- Bersamaan dengan itu, restrukturisasi pabrik gula yang
industri makanan dan minuman skala menengah dan
rata-rata sudah tua harus dilakukan. Sebenarnya kita
besar sebagaimana dimaksud pada awal dibangunannya
telah lama ketinggalan, mengingat Eropa, Amerika,
pabrik gula rafinasi, agar diikuti sanksi tegas bagi
Brasil, Australia, dan beberapa negara di Asia, seperti
perusahaan yang menyalahgunakan ketentuan.
LAMPIRAN
Tabel Lampiran 1 Produksi Gula Dunia dan Posisi Indonesia No.
Tahun
1 2 3 4
1995/96 2000/01 2004/05 2006/07*)
Dunia (000 ton) Beet Gula Gula Tebu Tebu 86.540 36.773 94.373 36.591 105.207 37.302 123.000 34.520
Total 123.313 130.964 142.509 157.520
Gula Tebu (000 ton) 2.100 1.732 2.230 2.442
Indonesia Persen thd Gula Persen thd Total Tebu Dunia Gula Dunia 2,42 1,70 1,83 1,32 2,12 1,56 1,98 1,55 2,43 1,7
Sumber: F.O. Lichfs (2005) Vol 137 lnternational Sugar and Sweetener Report, Vaorl d Sugar, FAFRI 2006 Agricultural, Outlook DGI dan AGE
*) Angka Sementara
Tabel Lampiran 2 Kinerja Industri Gula Indonesia Tahun 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007b
Luas Panen Tebu (000 ha) 496,9 400,0 378,1 405,4 391,1 388,5 393,9 375,2 340,3 344,8 381,8 384,0 395,0
Produksi Gula (000 ton) 2.104,7 2.160,1 2.187,2 1.928,7 1.801,4 1.780,1 1.824,6 1.901,3 1.991,6 2.051,6 2.241,7 2.266,8 2.400,0
Produktivitas (ton/ha) 4,24 5,40 5,78 4,76 4,61 4,58 4,63 5,07 5,85 5,95 5,87 5,90 6,08
Rendemen gula (%) 6,98 7,32 7,84 5,49 7,01 7,40 7,02 6,88 7,21 7,12 7,12 7,12 7,20
Sumber: BPS (2008), http://www.bps.go.id/sector/agri/kebun/table1.shtml
67
GL
BAL JUSTICE UPDATE
edisi 3 / des 2008
culture update
“GOTONG ROYONG SEJAHTERAKAN GUNUNG”
16-18 OKTOBER 2008 DESA CIHIDEUNG UDIK, CIAMPEA, BOGOR
oleh: Revitriyoso Husodo Program Manager Budaya & Kampanye IGJ
Belum lama berselang sebuah peistiwa budaya yang bernafaskan revitalisasi budaya gotong royong sebagai sebuah senjata kerifan lokal dalam menghadapi globalisasi ekonomi digelar di kaki gunung Salak dengan ‘meminjam’ momentum Hari Pangan Sedunia World Food Day / 16 Oktober 2008 dan Hari Penghapusan Kemiskinan Internasional (International Day for the Eradication of Poverty) / 17 Oktober 2008.
Kerusakan Gunung Salak Gunung ini mempunyai beberapa puncak,
menanam jenis-jenis kaliandra merah (Calliandra
di antaranya Puncak Salak I dan Salak II. Letak
calothyrsus), dadap cangkring (Erythrina variegata),
geografis puncak gunung ini ialah pada 6°43’ LS dan
kayu afrika (Maesopsis eminii), jeunjing (Paraserianthes
106°44’ BT. Tinggi puncak Salak I 2.211 m dan Salak
falcataria) dan berbagai macam bambu. (sumber:
II 2.180 m dpl, dan puncak ketiga bernama Puncak
Wikipedia).
Sumbul dengan ketinggian 1.926 m dpl. Secara
Aneka margasatwa juga ditemukan di
administratif, Gunung Salak termasuk dalam wilayah
lingkungan Gunung Salak, mulai dari kodok
Kabupaten Sukabumi dan Kabupaten Bogor, Jawa
dan katak, reptil, burung hingga mamalia. Hasil
Barat. Gunung ini memiliki kekayaragaman flora
penelitian D.M. Nasir (2003) dari Jurusan KSH
seperti tusam (Pinus merkusii) dan rasamala (Altingia
Fakultas Kehutanan IPB, mendapatkan 11 jenis
excelsa). Dan seperti umumnya hutan pegunungan
kodok dan katak di lingkungan S. Ciapus Leutik, Desa
bawah di Jawa, terdapat pula jenis-jenis pohon puspa
Tamansari, Kabupaten Bogor. Jenis-jenis itu ialah
(Schima wallichii), saninten (Castanopsis sp.), pasang
Bufo asper, B. melanostictus, Leptobrachium hasseltii,
(Lithocarpus sp.) dan aneka jenis huru (suku Lauraceae)
Fejervarya limnocharis, dan R. hosii. Di Cidahu juga
di hutan pegunungan bawahnya (submontane forest).
tercatat adanya jenis bangkong bertanduk (Megophrys
Bahkan dibeberapa lokasi hutan pegunungan atas
montana) dan katak terbang (Rhacophorus reinwardtii).
(montane forest) terutama di arah Cidahu, Sukabumi,
Berbagai jenis reptil, terutama kadal dan ular, terdapat
ditemukan pula jenis tumbuhan langka raflesia
di gunung ini. Beberapa contohnya adalah bunglon
(Rafflesia rochussenii). Pada daerah-daerah perbatasan
Bronchocela jubata dan B. cristatella, kadal kebun
dengan hutan, atau di dekat-dekat sungai, orang
Mabuya multifasciata dan biawak sungai Varanus gotong-royong sejahterakan gunung
68
salvator. Jenis-jenis ular di Gunung Salak belum
sebelumnya pengelolaan kawasan hutannya berada
banyak diketahui, namun beberapa di antaranya
di bawah Perum Perhutani KPH Bogor.
tercatat mulai dari ular tangkai (Calamaria sp.) yang
Sementara wilayah Gunung Salak seperti
kecil pemalu, ular siput (Pareas carinatus) hingga ular
kebanyakan gunung-gunung yang tersebar di pulau
sanca kembang (Python reticulatus) sepanjang beberapa
Jawa dan pulau-pulau lainnya di Indonesia, semakin
meter. Gunung Salak telah dikenal lama sebelumnya
mengalami kerusakan dengan maraknya praktek
sebagai daerah yang kaya burung, sebagaimana
pembalakan liar dan pengalihan fungsi hutan menjadi
dicatat oleh Vorderman (1885). Hoogerwerf (1948)
fungsi hunian. Sehingga hal ini mengakibatkan
mendapatkan tidak kurang dari 232 jenis burung di
erosi dan banjir bandang di kota-kota di bawahnya.
gunung ini (total Jawa: 494 jenis, 368 jenis penetap).
Di musim hujan sungai-sungai seperti sungai
Beberapa jenis yang cukup penting dari gunung ini
Cihideung, sungai Cinangneng dan sungai Ciliwung
ialah elang jawa (Spizaetus bartelsi) dan beberapa
membawa air bah yang tidak lagi dapat ditahan
jenis elang lain, ayam-hutan merah (Gallus gallus),
karena penggundulan hutan di hulunya. Sementara
dan burung kuda Garrulax rufifrons. Sebagaimana
itu fenomena pemanasan global telah meninggikan
halnya reptil dan kodok, catatan mengenai mamalia
permukaan laut sehingga peta pulau Jawa sepertinya
Gunung Salak pun tidak terlalu banyak. Akan tetapi
harus segera digambar ulang karena batas pantai
di gunung ini jelas ditemukan beberapa jenis seperti
semakin masuk jauh ke wilayah daratan pulau.
macan tutul (Panthera pardus), owa jawa (Hylobates moloch), lutung surili (Presbytis comata) dan tenggiling
Penurunan Produktivitas Pertanian
(Manis javanica) (Wikipedia). Namun kekayaan flora
Kaki Gunung Salak
dan fauna tersebut semakin terdesak dengan adanya pengalihan fungsi hutan. Hal ini juga diperparah dengan adanya
Sedangkan Kaki Gunung Salak merupakan daerah pertanian yang semakin menyempit dalam ukuran serta mengalami berbagai kerusakan yang
pencurian kayu, penambang emas liar, vandalisme
bermuarakan
kepada
melemahnya
ketahanan
pengunjung, pembuangan sampah sembarangan,
pangan di kota-kota yang disangganya, dalam hal
serta perburuan liar satwa yang dilindungi di Taman
ini adalah wilayah JADEBOTABEK (Jakarta-Depok-
Nasional Gunung Salak dan Halimun, yang disahkan
Bogor-Tangerang-Bekasi). Pertanian organik telah
menurut SK Menteri Kehutanan No. 175 Tahun 2003.
berkembang turun temurun di wilayah ini seperti
SK tersebut berisi tentang perubahan fungsi kawasan
yang dapat kita jumpai pada perayaan upacara adat
hutan lindung, hutan produksi tetap, hutan produksi
Seren Taun, yaitu upacara penyampaian rasa sukur
terbatas pada kelompok hutan Gunung Halimun
bagi pelimpahan berupa sayuran (kangkung, bayam,
dan kelompok hutan Gunung Salak seluas 113.357
katu, cesin, sawi), buah-buahan (jambu air, jambu
(seratus tiga belas ribu tiga ratus lima puluh tujuh)
klutuk, durian, rambutan) dan umbi-umbian seperti
hektar di provinsi Jawa Barat dan provinsi Banten
kentang, ubi, talas, bengkuang, singkong (Sikep hejo
menjadi Taman Nasional Gunung Halimun-Salak,
buah beti)) sekaligus pengharapan hasil yang sama
di musim tahun depannya. Namun dewasa ini
dan 584 juta perempuan masih buta huruf, 11 juta lebih
pengadaan air yang menjadi syarat vital pertanian
balita meninggal setiap tahun karena penyakit yang
semakin berkurang sejalan dengan eksploitasi besar-
dapat dicegah. Temuan UNICEF tentang peningkatan
besaran air bersih, sehingga produktivitas hasil
balita gizi buruk di Indonesia dari 1,8 juta jiwa di
pertanian di kaki Gunng Salak turun drastis.
tahun 2004 menjadi 2,3 juta jiwa anak pada tahun 2005. Pengangguran terbuka mencapai 10,55 juta
Hari Pangan Sedunia
orang, ledakan kemiskinan yang pada tahun 2006 saja
Seperti setiap 16 Oktober selama 27 tahun
jumlahnya mencapai 128,94 juta orang. Produktifitas
belakangan ini, Hari Pangan Sedunia - World Food Day
pertanian yang berakumulasi dengan krisis energi
/ 16 Oktober yang merupakan hari jadi dari FAO ((Food
dan krisis ekonomi saat ini semakin memiskinkan
and Agriculture Organization Organization) sebuah badan pangan
masyarakat di wilayah Gunung Salak saat ini sudah
dari PBB (Perserikatan Bangsa Bangsa), sepatutnya
berdampak pada penurunan kualitas, kesehatan,
kembali diperingati diseluruh penjuru dunia tidak
kualitas pendidikan serta merebaknya kriminalitas
terkecuali di lumbung pangan Kaki Gunung Salak
dan prostitusi. Maka, peringatan Hari Penghapusan
untuk selalu mengingatkan kesemua pihak akan
Kemiskinan Internasional (International Day for the
ketahanan pangan diatas kepentingan ekonomi.
Eradication of Poverty) yang jatuh pada tanggal 17
Gunung ini selama ratusan tahun telah menjadi
Oktober tahun ini seharusnya tidak hanya berupa
lumbung pangan bagi masyarakat di ‘bawahnya’.
peringatan, namun harus telah melakukan pemetaan
Hal ini dapat dicermati dari jejak-jejak sejarah sejak
masalah, perumusan solusi kemudian berujung pada
masa penindasan VOC, wilayah Darmaga, saat itu
tindakan kongkrit yang dapat mengarah pada upaya-
memang benar-benar dermaga perdagangan bahan
upaya pemakmuran masyarakat.
pangan seperti padi, kelapa maupun ternak yang
Dari akumulasi permasalahan di atas,
kemudian dialirkan ke muaranya yaitu Batavia.
mengharuskan
kita
untuk
bertindak
secara
Namun saat ini penanganan sektor pertanian
komprehensif dengan melibatkan seluas mungkin
dirasa kurang berpihak kepada petani seperti tidak
kelompok masyarakat untuk terlibat dalam berupaya
adanya proteksi bagi produk pertanian yang masuk
untuk merumuskan pemecahannya secara bersama-
ke Indonesia dan kurangnya subsidi bagi pertanian
sama. Hal ini akan sangat bermanfaat dan efisien
nasional. perjanjian di AoA ((Agreement on Agriculture)
apabila kita menggunakan metode yang menyentuh
yang disepakati pemerintah di WTO benar-benar
akar permasalahan dengan meningkatkan kesadaran
merusak pertanian nasional.
masyarakat melalui bentuk-bentuk adat istiadat masyarakat lokal setempat. Maka perlu adanya
Hari Penghapusan Kemiskinan Internasional
penyelenggaraan semacam festival yang mengangkat
1 miliar orang berjuang untuk hidup dengan
permasalahan dan potensi Gunung Salak serta
pendapatan di bawah 1 dolar AS per hari, 114 juta anak
mengembalikan kearifan lokal sebagai pemecahan
tidak mempunyai akses terhadap pendidikan dasar
masalah yang ada, yaitu budaya gotong royong.
the sovereignty of
KEDAULATAN EKONOMI NASIONAL K E D A U L A T A N P A N G A N K E D A U L A T A N E N E R G I K E D A U L ATA N K E U A N G A N